XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang
Laporan Hasil Kegiatan
1
XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, akhirnya laporan hasil kegiatan kami yang berjudul “Larutan Koloid” ini, dapat terwujud. Tujuan kami melakukan kegiatan ini adalah dimana untuk mengetahui perbedaan antara larutan, koloid dan suspensi. Serta mempelajari perilaku koloid terhadap cahaya. Kami berharap, laporan hasil kegiatan ini menjadi tambahan bacaaan dan sekaligus sumber belajar terutama untuk pelajaran kimia. Dengan selesainya laporan hasil kegiatan ini, maka kami mengucakan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberi sumbangan pemikiran, tenaga, maupun inspirasi sehingga laporan hasil kegiatan ini dapat terwujud. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal. Amin. Demikian laporan hasil kegiatan yang kami susun. Dalam penyusunan, kami telah berupaya secara maksimal, tentu masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat membantu kami. Semoga bermanfaat. Tanjungpinang, 5 Mei 2012
Penulis
Laporan Hasil Kegiatan
2
XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang
PENDAHULUAN
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid ini mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan maupun suspensi. Keadaan koloid bukan ciri dari zat tertentu karena semua zat, baik padat, cair maupun gas, dapat dibuat dalam keadaan koloid. Koloid dapat didefinisikan sebagai sistem heterogen, dimana suatu zat “didispersikan” kedalam suatu media yang homogen. Ukuran zat didispersikan berukuran dari satu nanometer sampai satu micrometer. Nama koloid diberikan oleh Thomas Graham pada tahun 1861. Istilah itu berasal dari bahasa yunani, yaitu “kola” dan “oid”. Kola berarti lem, sedangkan oid berarti seperti. Dalam hal ini, yang dikaitkan dengan lem adalah sifat difusinya, sebab sistem koloid mempunyai nilai difusi yang rendah seperti lem. Larutan biasa, misalnya larutan garam, yang mempunyai nilai difusi lebih besar disebut kristaloid. Koloid mempunyai nilai difusi yang rendah karena partikelnya berukuran lebih besar daripada molekul, yaitu berukuran maksimum 1 mikrometer, tetapi tidak dapat mengendap. Larutan koloid biasanya tidak jernih, tetapi transulen. Hal ini disebabkan oleh efek Tyndall. Partikel koloid dapat dipisahkan dari molekul lainnya dengan cara dialysis menggunakan membrane semipermeable. Dengan cara ini, partikel koloid akan tertahan tetapi molekul lainnya yang lebih kecil dapat melewati membran. Sistem koloid perlu dipelajari karena berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darak adalah sistem koloid. Bahkan makanan seperti susu, keju, nasi dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, dan tanah pertanian juga meruoakan sistem koloid. Dalam kegiatan ini akan dipelajari tentang perbedaan larutan, koloid dan suspensi. Serta perilaku koloid terhadap cahaya.
Laporan Hasil Kegiatan
3
XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang
KEGIATAN 1
Larutan, Koloid Dan Suspensi Campuran dapat berupa larutan, koloid atau suspensi. Dalam kegiatan ini akan di pelajari perbedaan dari ketiga bentuk campuran tersebut.
Teori Dasar Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Dimana di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut, contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya air dan minyak, kemudian pasir dan semen. Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll. Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut dinamakan juga dengan fasa terdispersi atau solut, sedangkan zat pelarut disebut dengan fasa pendispersi atau solvent. Contohnya larutan gula atau larutan garam. Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel – partikel kecil padat atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas. Misalnya, tepung beras dilarutkan dalam air dan dikocok dengan kuat. Apabila campuran tersebut dibiarkan beberapa saat, campuran tersebut akan mengendap ke bawah. Laporan Hasil Kegiatan
4
XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang
Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau
suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar seribu molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin.
Alat Dan Bahan 1. gula tebu 2. terigu 3. susu kental 4. urea 5. detergen 6. aquades 7. gelas kimia 8. corong 9. kertas saring 10. batang pengaduk
Cara Kerja 1. Isilah 6 gelas kimia masing-masing dengan kira-kira 50 ml aquades. 2. Tambahkan: •
± 1 gram gula tebu kedalam gelas ke 1
•
± 1 gram terigu kedalam gelas ke 2
•
± 1 gram susu kental kedalam gelas ke 3
•
± 1 gram urea kedalam gelas ke 4
Laporan Hasil Kegiatan
5
XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang •
± 1 gram detergen kedalam gelas ke 5
3. Aduklah setiap campuran (batang pengaduk harus dibilas dan dikeringkan lebih dahulu sebelum digunakan untuk mengaduk isi gelas yang berbeda). Perhatikan dan catat apakah zat yang “dilarutkan” dapat larut atau tidak larut. 4. Diamkan campuran-campurn itu. Perhatikan apakah campuran stabil atau tidak stabil; bening atau keruh. 5. Saringlah campuran pada setiap gelas masing-masing kedalam gelas kimia yang bersih. Perhatikan dan catat, campuran manakah yang meninggalkan residu; apakah hasil penyaringan bening atau keruh. Catatan : corong harus dibilas dan dikeringkan sebelum digunakan untuk menyaring campuran yang berbeda.
Hasil Pengamatan Campuran dengan air
Sifat campuran Gula
Terigu
Susu
Urea
Detergen
Larut/ tidak
Larut
Larut
Larut
Tidak
Larut
Stabil/ tidak
Stabil
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Bening/ keruh
Bening
Keruh
Keruh
Keruh
Keruh
Meninggalkan residu/ tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Filtrate bening/ keruh
Bening
Keruh
Keruh
Keruh
Keruh
Analisa Data/ Pertanyaan Campuran seperti gula dengan air tergolong larutan sejati, atau larutan; campuran terigu dengan air tergolong suspensi; sedangkan campuran susu dengan air tergolong koloid. 1. Kelompokkanlah campuran urea dengan air, dan detergen dengan air, suspensi atau koloid.
Laporan Hasil Kegiatan
6
XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang
jawab : campuran urea dengan air termasuk dalam golongan suspensi, dan detergen dengan air termasuk golongan koloid.
2. Sifat-sifat koloid dapat kita lihat pada table 10.1. Manakah campuran yang anda pelajari yang tergolong sistem koloid? jawab : campuran susu dengan air, dan detergen dengan air. 3. Buatlah kesimpulan mengenai sistem koloid (apakah sistem koloid itu?). jawab : Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Dimana di antara campuran homogen
dan heterogen
terdapat sistem
pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen.
Laporan Hasil Kegiatan
7
XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang
KEGIATAN 2 Efek Tyndall
Pada kegiatan ini akan dipelajari salah satu sifat koloid, yaitu perilaku koloid terhadap cahaya.
Teori Dasar Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek Tyndall. Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
Alat dan Bahan 1. gula tebu 2. terigu 3. susu kental 4. urea 5. detergen 6. aquades 7. gelas kimia 8. sinar laser
Laporan Hasil Kegiatan
8
XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang
Cara Kerja 1. Siapkan 5 tabung reaksi yang bersih, kemudian isilah larutan-larutan berikut masing-masing setinggi 5 cm. a. Tabung 1 dengan larutan gula b. Tabung 2 dengan larutan terigu c. Tabung 3 dengan larutan susu d. Tabung 4 dengan larutan urea e. Tabung 5 dengan larutan detergen Catatlah warna dan keadaan larutan-larutan itu (bening atau keruh) 2. Arahkan berkas cahaya sinar laser paada masing-masing tabung satu persatu. Amati berkas cahaya dari samping dengan arah yang tegak lurus. Catat pengamatan anda.
Hasil Pengamatan No.
Sifat campuran
Larutan
Larutan terigu
Larutan susu
Larutan urea
Larutan detergen
gula 1
Warna
Bening
Putih
campuran/
Putih
Abu-abu
Putih
kekuningan
larutan 2
Bening atau
Bening
Keruh
Keruh
Keruh
Keruh
meneruskan
menghamburkan
menghamburkan
menghamburkan
menghamburkan
keruh? 3
Menghamburkan/ meneruskan cahaya?
Analisa Data/ Pertanyaan 1. Bagaimana sifat koloid terhadap cahaya? Apakah yang dimaksud dengan efek Tyndall? Laporan Hasil Kegiatan
9
XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang
jawab : koloid menghamburkan cahaya yang diberikan kepadanya. efek Tyndall adalah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar.
2. Apakah sistem koloid selalu keruh? Jelaskan! jawab : tidak selalu, karena tergantung pada besarnya partikel. 3. Bagaimanakah membedakan larutan sejati dari sistem koloid? jawab : larutan sejati meneruskan cahaya (transparan), sedangkan koloid menghamburkannya. 4. Sebutkan beberapa contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari! jawab : •
sorot lampu kendaraan pada malam yang berkabut
•
sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/ berdebu
•
berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut
5. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, tabung mana saja yang memperlihatkan berkas cahaya (efek Tyndall)? jawab : tabung berisi larutan susu, detergen, urea dan terigu. 6. Buatlah kesimpulan mengenai efek Tyndall! jawab : Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan
cahaya,
sedangkan
pada
sistem
koloid,
cahaya
akan
dihamburkan.
Laporan Hasil Kegiatan
10
XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang
PENUTUP Kesimpulan
Larutan, Suspensi Dan Koloid Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut dinamakan juga dengan fasa terdispersi atau solut, sedangkan zat pelarut disebut dengan fasa pendispersi atau solvent. Contohnya larutan gula atau larutan garam. Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel – partikel kecil padat atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas. Misalnya, tepung beras dilarutkan dalam air dan dikocok dengan kuat; Apabila campuran tersebut dibiarkan beberapa saat, campuran tersebut akan mengendap ke bawah. Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Dimana di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen.
Efek Tyndall Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
Laporan Hasil Kegiatan
11