nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq PETUNJUK TEKNIS wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio APLIKASI BOSDA COSTING pasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopadfghjklzxcvbnmqw ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop asdfghjklzxcvbtyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjzxcvbnmqwertyuiopasdfg hjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv bnmrtyuiopasdlzxcvbnmqwertyuiopas dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
Daftar Isi I. Pengantar .............................................................................................................................................. 3 II.
Menyiapkan Data .................................................................................................................................. 5
III. Memulai Aplikasi ................................................................................................................................... 7 IV. Melihat Kelompok Harga Satuan Barang/Jasa ...................................................................................... 9 V.
Menentukan Harga Satuan Barang/Jasa ............................................................................................. 10
VI. Menentukan Biaya Operasional Berdasarkan SNP ............................................................................. 12 VII. Lihat Hasil ............................................................................................................................................ 17 VIII. Membuat Simulasi .............................................................................................................................. 18 IX. Menyimpan File ................................................................................................................................... 19
Daftar Gambar
Gambar1. Alur Perhitungan Biaya Operasional yang DIbutuhkan Sekolah .................................................. 3 Gambar 2 Data Sekolah ................................................................................................................................ 5 Gambar 3 Blok bagian yang akan di copy ..................................................................................................... 5 Gambar 4 Jajaran Nama Sheet...................................................................................................................... 6 Gambar 5 Hasil copy special value pada file tujuan ..................................................................................... 6 Gambar 6 Folder tempat file aplikasi ............................................................................................................ 7 Gambar 7 Peringatan file mengandung makro............................................................................................. 7 Gambar8.Halaman Depan Aplikasi ............................................................................................................... 8 Gambar 9 Kelompok harga satuan ............................................................................................................... 9
2
I.
Pengantar Pembiayaan operasional pendidikansejak tahun 2005 telah mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat, yaitu melalui Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sebagian Pemerintah Daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Pengeluaran Daerah (APBD) telah menambah dana operasional baik dalam bentuk Program Pendidikan Gratis, Bantuan Dana Operasional, BOS Daerah dan lain sebagainya. Meskipun demikian, Pemerintah Daerah terkadang ingin mengetahui berapa sesungguhnya dana yang dibutuhkan oleh sekolah untuk mencapai standar tertentu. Untuk mencari jawaban dari pertanyaan tersebut, Program Basic Education Capacity – Trust Fund (BEC-TF) melakukan studi penghitungan kebutuhan operasional sekolah khususnya untuk level SD/MI dan SMP/MTs. Dasar perhitungan ialah biaya untukmencapaiStandarPelayananMinimal (SPM) danStandarNasionalPendidikan (SNP) sekaligus memenuhi kebutuhan diluar kedua standar tersebut misalnya variabel keterpencilan dan prestasi. Studi dilakukan selama 1 tahun di Kota Bogor dengan metodologi survey terhadap 50 sekolah, Focus Group Discussion dan studi literatur Beberapa peraturan perundangan yang dijadikan acuan studi antara lain: Permendiknas No.15 tahun 2010 tentang SPM, Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi, Permendiknas No.16 tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Kependidikan, Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana, Permendiknas No. 69 tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan, Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar pengelolaan, Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang StandarKompetensiLulusan danPermendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian.
Gambar1. Alur Perhitungan Biaya Operasional yang DIbutuhkan Sekolah
1. Tentukan Harga Satuan Barang/Jasa
4. Tentukan Biaya per Komponen Kegiatan
2. Pilih Biaya Berdasarkan SNP
3. Tentukan Komponen Kegiatan
3
Berdasarkan hasil studi tersebut, kami membagi biaya sekolah menjadi lima bagian yaitu biaya operasional pemeliharaan, biaya operasional non pemeliharaan, biaya rombongan belajar, biaya kelas dan biaya siswa. Untuk menghitung pembiayaan tersebut diperlukan daftar barang/jasa yang cukup banyak. Untuk itu, BEC-TF membuat aplikasi BOSDA costing dan petunjuk teknis aplikasi dengan harapan pengguna dapat lebih mudah dalam melakukan perhitungan. Alur perhitungan dapat dilihat pada Gambar 1. Petunjuk teknis aplikasi BOSDA Costing terdiri atas tujuh bab yang akan memandu Anda mulai dari membuka aplikasi hingga melihat hasil perhitungan dan menyimpan data. Semoga petunjuk teknis ini bermanfaat bagi para pemangku kepentingan pendidikan khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi.
4
II.
Menyiapkan Data
Untuk keperluan simulasi perhitungan maka dalam proses perhitungan BOSDA Costing ini juga harus menghitung kebutuhsan setiap sekolah dan kebutuhan total kabupaten/kota. Data sekolah yang diperlukan adalah Id unik sekolah, nama sekolah, alamat sekolah yang terdiri dari desa/ kelurahan dan nama kecamatan. Data sekolah yang diperlukan untuk perhitungan terdiri dari: jumlah ruang kelas, jumlah rombongan belajar, jumlah siswa, nilai BOS Pusat persiswa, nilai BOS Provinsi persiswa. Data tersebut harus ditata pada sheet excel dengan urutan seperti tampilan berikut (Gambar 2): Gambar 2 Data Sekolah
Data untuk jumlah BOS/ BOSDA yang diterima persiswa akan dimasukan dalam form khusus. Data sekolah ini awalnya dibuat pada file excel yang terpisah dari file aplikasi, kolom yang dibuat hanya sampai kolom I atau Kolom 'Jumlah Kelas' seperti gambar diatas, jumlah baris adalah sejumlah sekolah pada jenjang tersebut yang ada. Gambar 3 Blok bagian yang akan di copy
5
Setelah data tersebut siap, maka blok data dari sel 'A4' sampai sel 'In' (n= baris terakahir yang berisi data sekolah) di copy kemudia pada excel apikasi kemudian pilih sheet "DataChart", setelah terbuka kemudian klik sel "A4" dan langsung Paste --> special --> value. Gambar 4 Jajaran Nama Sheet
maka hasilnya akan menjadi: Gambar 5 Hasil copy special value pada file tujuan
Hanya dari kolom A sampai kolom I yang akan berisi data sekolah, pada kolom lainnya berisi formula yang akan dibentuk oleh aplikasi.
6
III.
Memulai Aplikasi 1.
Untuk membuka file, lakukan klik dua kali pada nama file:
Gambar 6 Folder tempat file aplikasi
2. Aktifkan macro dengan klik tombol “Options” pilih “Enable this content” klik tombol “OK”. Pastikan yang dipilih adalah 'Enable this content', apabila bagian ini diabaikan maka makro yang ada dalam aplikasi ini tidak akan berfungsi. Gambar 7 Peringatan file mengandung makro
Tombol-tombol utama pada aplikasi BOSDA Costing berada pada tampilan awal. DalamDengan kata lain, semua langkah pada bagian ini akan berawal dari halaman depan seperti gambar berikut ini. Semua klik untuk aplikasi ini berada di halaman pertama, klik tombol untuk menggunakan aplikasi ini sesuai dengan kebutuhan. Jika berada dalam sheet lain, untuk kembali ke sheet utama/ halaman depan lakukan 'klik' tab sheet 'Halaman Depan'.
7
Gambar8.Halaman Depan Aplikasi
8
IV.
Melihat Kelompok Harga Satuan Barang/Jasa Dalam menggunakanAplikasi BOSDA Costing, Andaharusmemperhatikanbahwahargasatuanmesti sesuai dengan hargasatuansetempat yang telah disahkan oleh kepala daerah.Bila harga satuan tidak ada dalam daftar maka harga satuan diambil dari rata-rata harga pasar. Semua hal yang berkaitan dengan honor kegiatan, uang makan, uang transport, uang snack dan lainnya harus mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh kepala daerah. Melihat kelompok harga satuan dilakukan dengan klik tombol “Lihat kelompok harga satuan” (perhatikan Gambar 1). Lalu akan muncul daftar kode seperti gambar dibawah ini (perhatikan Tabel 1). Harga satuan dalam aplikasi ini dibagi atas 18 kelompok yang mana tiap kelompok memiliki kode unik masing-masing.
Gambar 9 Kelompok harga satuan
Untuk kembali ke halaman pertama klik 'Kembali ke Depan'
Tabel1.Kode Kelompok Harga Satuan Jenis Air danListrik AlatKebersihan AlatPeraga AlatTulis Kantor Bangunan BukuAdministrasi BukuPerpustakaan BukuText Dokumen
Kode ADL AKB APG ATK BAN BAD BPP BTX DOK
Jenis Honorarium Kebutuhan UKS Kelistrikan Konsumsi Lain-lain Mebeler Multi Media PerlengkapanSekolah Transport
Kode HON UKS LIS KON LLN MEB MMD PSK TRA
Setiap membentuk kelompok baru harus membentuk kode sendiri yang bersifat unik. Setiap harga satuan memiliki kode yang otomatis dibentuk oleh aplikasi, kode harga satuan juga bersifat unik. Kode harga satuan dimulai dengan kode Kelompok dan diikuti angka urutan dalam kelompok tersebut. Harga satuan yang sudah masuk tidak perlu dihapus.
9
V.
Menentukan Harga Satuan Barang/Jasa Aplikasi BOSDA Costing tersedia daftar harga satuan barang/jasa. Angka dan nama harga satuan disesuaikan dengan kondisi setempat, disesuaikan dengan daftar harga satuan yang berlaku di kabupaten/ kota setempat, dan bila tidak ada maka harga satuan dilihat harga pasar yang berlaku. Untuk menyesuaikan harga satuan yang ada di aplikasi dengan yang berlaku setempat, bisa dilakukan proses editing. Harga satuan dapat diedit, ditambah, atau diganti namanya menyesuaikan kebutuhan. Berikut tahapanyang harus dilakukan. 1.
Lihat Melihat harga satuan bias dilakukan setelah memilih kelompok harga satuan dari daftar yang ada pada combo box pada kolom ‘Kelompok Harga Satuan’. Pilih salah satu kemudian klik seperti gambar dibawah ini,
Pilih kelompok harga satuan dan klik
2.
Kemudian akan muncul tampilan berikut ini
Editing Yang dapat dilakukan pada proses editing adalah mengganti nama harga satuan, mengganti unit/satuan, dan mengganti harga. Kode harga satuan tidak bisa dirubah, pembuatan kode harga satuan akan dibuat otomatis oleh aplikasi jika ada penambahan harga satuan. Urutan proses editing harga satuan adalah sebagai berikut: a. Pilih harga satuan yang akan diedit, beri tanda biru pada harga satuan yang akan di edit, kemudian klik ‘Edit’ sehingga akan muncul tampilan berikut,
b. Lakukan editing pada bagian yang memang perlu diedit, kemudian klik ‘Simpan Data Ini’ untuk menyimpan hasil editing. 10
3.
Menambah harga satuan barang/jasa Menambah harga satuan dilakukan dengan menuliskan “Nama Item”, “Satuan” dan “Harga” pada kotak yang telah tersedia yang masih kosong. Kode harga satuan tidak perlu diisi, akan otomatis dibuat oleh aplikasi. Setelah semua terisi kemudian klik ‘Tambah Harga Satuan’ untuk menyimpan harga satuan yang baru.
11
VI.
Menentukan Biaya Operasional Berdasarkan SNP Semua kegiatan dan biaya pada aplikasi dihitung berdasarkan delapan indikator dalam SNP. Berikut detail langkah-langkah dalam menghitung biaya operasional. 1. Edit komponen kegiatan dapat dilakukan dengan memilih salah satu indikator SNP misalnya SNP 2 tentang Standar Isi. Klik tombol “SNP 2” (perhatikan Gambar 2) pilih komponen kegiatan (akan berwarna biru) klik tombol “Edit” ubah “Item Kegiatan” klik tombol “Simpan”. Lalu akan muncul komponen kegiatan seperti gambar dibawah ini.
Kode HS
Sel berwarna abu-abu (quantity, harga satuan, SNP dan jenis harga satuan)tidak dapat diedit sebab merupakan jumlah biaya total untuk komponen kegiatan, misalnya kegiatan rapat penyusunan KTSP. Untuk mengubah sel berwarna abu-abu tersebut, harus dilakukan edit pada pembiayaan komponen kegiatanmelalui langkah berikut ini. 2.
Edit pembiayaan (barang/jasa) kegiatan dimulai dengan membuka halaman pembiayaan komponen kegiatan (Contoh: kegiatan rapat penyusunan KTSP) dengan klik 2 kali pada kode HS. Lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Untuk edit/ubah item barang dan jasa, klik tombol “Edit”.
12
Item barang/jasa yang akan diedit akan muncul seperti gambar dibawah ini. Silahkan lakukan perubahan pada volume. Perhatikan bahwa semua sel pada voluma (faktorpengali)tidak boleh kosong. Harga satuandipiliholehaplikasi secara otomatissesuaidengankode yang dimasukkan.
Kode HS
Ada tiga hal yang bisa dilakukan melalui form ini, pertama mengedit harga satuan, kedua merubah nama/ jenis harga satuan dan ketiga menambah harga satuan. A. Edit Harga Satuan Untuk merubah harga satuanya itu Sel berwarna abu-abu hanya dapat diganti/diedit melalui form harga satuan. Caranya adalah dengan klik 2 kali pada kode HS. Lalu akan muncul tampilan form harga satuan seperti dibawah ini;
13
Kelompokhargasatuan yang muncul adalah sesuai dengan harga satuan yang ada pada kolom ‘Kode HS’. Pilih kode yang sesuai dengan pada kolom ‘Kode HS’ sehingga muncul garis biru, kemudian klik ‘Edit’. Kemudian kode, nama item, satuan dan harga akan muncul pada kolom yang tersedia, hanya kode harga satuan yang tidak bisa diedit. Lakukan editing seperlunya setelah selesai baru klik ‘Simpan Data Ini’. B. Merubah Harga Satuan a. tombol “Edit”. Anda dapat mengubah“Nama Item”, “Satuan” dan “Harga”. Caranya adalah pilih harga satuan b. Jika ingin menambah harga satuan dalam satu kelompok harga satuan “Nama Harga Satuan” (misalnya: Makan siang dan snack) dengan harga satuan yang berbeda, klik tombol “Tambahkan Harga Satuan”. c. Jika hanya ingin edit/ubah “Harga”, silahkan klik tombol “Pilih Kode Ini”. Untuk ketiga pilihan diatas, setelah selesai, jangan lupa klik tombol “Simpan Data Ini”.
14
3.
Tambah komponen kegiatan dapat dilakukan dengan memilih salah satu indikator SNP misalnya SNP 2 tentang Standar Isi. Klik tombol “SNP 2” (perhatikan Gambar 2) klik tombol “Tambah”
15
Lalu akan muncul tampilan berikut ini. Pilih “Standar Nasional Pendidikan” dan “Kelompok Biaya” pada combo box ketik Nama Kegiatan pilih “Standar yang dihitung” klik tombol “Proses”. Lakukan langkah yang sama untuk menambah kegiatan lainnya. Jika telah selesai, klik tombol “Keluar”
4.
Hapus komponen kegiatan dapat dilakukan dengan pilih komponen kegiatan (akan berwarna biru) klik tombol “Hapus” ketika muncul pertanyaan “Yakin akan menghapus data ini?” klik “Yes”.
16
VII.
Lihat Hasil Setelah Anda selesai menginput komponen kegiatan dan biaya, maka aplikasi secara otomatis akan merekapitulasi berdasarkan indikator SNP dan komponen kegiatan. 1. Untuk melihat hasil perhitungan indikator SNP, klik tombol “Lihat Chart & Rekap SNP” di halaman depan (Gambar 2). Aplikasi secara otomatis menampilkan tabel dan grafik kebutuhan biaya tiap SNP seperti gambar dibawah ini. Untuk kembali ke halaman depan, klik tombol “Kembali”.
2. Untuk melihat hasil perhitungan per komponen kegiatan, klik tombol “Rekap per Komponen” di halaman depan (Gambar 2). Aplikasi secara otomatis menampilkan tabel dan grafik kebutuhan biaya tiap komponen kegiatan seperti gambar dibawah ini. Kolom kedua dari tabel adalah nilai persatuan, contohnya untuk rombel berarti biaya operasional persatu rombel. Untuk biaya pemeliharaan sekolah dan biaya opersional sekolah berarti biaya untuk satu unit sekolah. Biaya operasional kelas dan operasional rombel adalah biaya totdal dibagi 6 (enam) karena dalam satu sekolah dasar standarnya ada 6 ruang kelas dan 6 rombel. Biaya operasional siswa dan biaya ekstra kulikuler dibagi jumlah siswa, menuru SNP jumlah siswa SD per kelas adalah 28 siswa sedangkan menurut SPM sebesar 32 siswa. Untuk kembali ke halaman depan, klik tombol “Kembali”.
17
VIII.
Membuat Simulasi Membuat simulasi perhitungan untuk satu kabupaten/kota harus disiapkan data semua sekolah dan di copy ke sheet "DataChart" seperti yang telah dijelaskan pada bab II diatas. Apabila sheets "DataChart" belum kosong maka data harus dihapus dengan melalu tombol 'Edit Data Sekola' pada halaman depan. Apabila klik tombol tersebut makan akan keluar tampilan sebagai berikut,
Klik pada 'Hapus Data Sekolah' untuk menghapus data sekolah yang ada di sheet 'DataChart' tanpa menghapus rumus yang ada. Kemudian data sekolah di copy ke sheet tersebut sesuai petenjuka pada bab 2 diatas. Setelah data di-copy ke sheet "DataChart", langkah berikutnya adalah memebentuk rumus, cara dengan klik 'Membentu Rumus' tombol yang ada pada form edit data sekolah. Tunggu hingga proses selesai. Tahap terakhir dari perhitungan simulasi adalah klik tombol "Membuat Chart" untuk memproses pembuatan chart perbandingan yang akan dapat dilihat pada sheet chart. Setelah semua proses diatas selesai kemudian klik tombol "Keluar" untuk keluar dari form. Untuk melihat chart lakukan klik "Lihat Chart" pada halaman depan. Untuk kembali ke halaman muka klik tab sheet "Halaman Muka").
18
IX.
Menyimpan File Untuk menyimpan file, gunakan tombol yang tersedia di halaman depan (Gambar 2). Jangan gunakan default excel . Disarankan untuk menyimpan data selama proses perhitungan, misalnya setiap 15 menit. Terdapat tiga pilihan dalam menyimpan file antara lain:
1. Simpan dan Terus. Tombol atau selama proses perhitungan.
digunakan jika Anda ingin melanjutkan input data
2. Simpan dan Keluar. Tombol File akan otomatis ditutup.
digunakan jika Anda ingin mengakhiri input data.
3. Keluar tanpa Simpan. Tombol tanpa menyimpan pekerjaan.
digunakan jika Anda ingin keluar dari aplikasi
File yang telah disimpan otomatis akan berada di folder yang sama dengan file master. Nama file sesuai dengan tanggal penyimpanan data. Perhatikan gambar berikut ini.
19