VISI & MISI CALON WALIKOTA/WAKIL WALIKOTA TASIKMALAYA 2017-2022
“TASIKMALAYA EMPATI RELIGIUS”
GAMBARAN UMUM KOTA TASIKMALAYA POSISI GEOGRAFIS : 1080 08’ 38” – 1080 24’02” Bujur Timur 70 10’ – 70 26’ 32” Lintang Selatan
BATAS WILAYAH : Utara : - Kab. Tasikmalaya - Kab. Ciamis Selatan : Kab. Tasikmalaya Barat : Kab. Tasikmalaya Timur : Kab. Tasikmalaya
Indihiang
Bungursari
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN :
Cipedes
10 kecamatan, 69 kelurahan, (804 RW dan 3.398 RT) Purbaratu Cihideung
18.385 Ha
Tawang
Mangkubumi
LUAS WILAYAH :
Cibeureum
JUMLAH PENDUDUK : 657.477 JIWA , Laki-Laki
: 330.996 Perempuan : 326.481 Rata-rata Pertumbuhan penduduk : 1,6 % per tahun Rata-rata Kepadatan Penduduk : 3,742 jiwa/km2
TOFOGRAFI : Ketinggian antara 201-503 m dpl, Kemiringan relatif kecil dan sebagian besar relatif datar
Tamansari Kawalu
Kelas Lereng
Keterangan
Luas (Ha)
% (Luas)
0–2
Datar
4659,00
25,34
2–5
Landai
6443,14
35,04
5 - 15
Sedang
6221,24
33,83
15 – 40
Curam
1061,69
05,77
18.385,07
100,00
Total
Sumber : RTRW Kota Tasikmalaya 2012-2031
KONDISI TOPOGRAFIS (KETINGGIAN WILAYAH KECAMATAN)
No
Kecamatan
Tinggi dari permukaan air laut
1
Kawalu
201 mdpl (Kelurahan Urug) - 445 mdpl (Kelurahan Gunung Tandala)
2
Tamansari
347 mdpl (Kelurahan Setiamulya) - 448 mdpl (Kelurahan Setiawargi)
3
Cibeureum
250 mdpl (Kelurahan Singkup) - 362 mdpl (Kelurahan Setiajaya)
4
Purbaratu
5
Tawang
6
Cihideung
7
Mangkubumi
8
Indihiang
410 mdpl (Kelurahan Sukajaya)
9
Bungursari
503 mdpl (Kelurahan Bungursari)
10
Cipedes
320 mdpl 340 mdpl (Kelurahan Lengkongsari) - 359 mdpl (Kelurahan Kahuripan) 349 mdpl (Kelurahan Nagarawangi) - 365 mdpl (Kelurahan Cilembang) 343 mdpl (Kelurahan Sambongjaya) - 473 mdpl (Kelurahan Cipawitra)
333 mdpl (Kelurahan Sukamanah) - 398 mdpl (Kelurahan Cipedes)
Sumber : RTRW Kota Tasikmalaya 2012-2031
SOSIAL KETENAGAKERJAAN 2014
Kelompok Lapangan Usaha
Jumlah
%
(2)
(3)
(1)
1.Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan
24.619
8,98
2.Industri Pengolahan
83.002
30,29
3.Perdagangan Besar,Eceran, Rumah Makan, dan Hotel
66.277
24,19
4.Jasa Kemasyarakatan
48.865
17,83
5.Lainnya (Pertambangan dan Penggalian, LGA, Bangunan, Angkutan, Pergudangan, Komunikasi, Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan)
51.238
18,70
Pengangguran
5,38% (15.571)
Laki-laki Perempuan
orang
194.632 200.000
Bekerja 94,62% (274.001)
143.408 150.000
94.940 100.000
44.276
50.000 0
Angkatan Kerja
Sumber : Indikator Makro 2015 (Bappeda-BPOS)
Bukan Angkatan Kerja
KONDISI DEMOGRAFIS PROPORSI JML PENDUDUK BERDASARKAN LAPANGAN KERJA DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
Kel Sektor 5 (18,7%) Kel Sektor 4 (17,83%) Keterangan : Kel Sektor 1 Kel Sektor 2 Kel Sektor 3 Kel Sektor 4 Kel Sektor 5
Kel Sektor 1 (8,98%)
Kel Sektor 2 (30,29%)
Kel Sektor 3 (24,19%)
= Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan = Industri Pengolahan = Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel = Jasa Kemasyarakatan = Lainnya (Pertambangan dan Penggalian, LGA, Bangunan, Angkutan, Pergudangan, Komunikasi, Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan)
SD (51,85 %)
SLTP(12,03 %)
SLTA(20,15 %)
< SD(6,77 %) Sumber : Indikator Makro 2015 (Bappeda-BPS)
Diploma/Univ (9,2 %)
PENDIDIKAN Prosentase Tingkat Pendidikan Usia 10 Tahun Keatas Penduduk 10 Tahun Keatas
Pendidikan Yang ditamatkan
Laki-laki
Perempuan
Laki-Laki+Perempuan
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
< SD
11,06
13,77
12,42
2.
SD/MI/Sederajat
40,01
41,68
40,85
3.
SMP/MTS/Sederajat
20,07
19,63
19,85
4.
SMA/Sederajat
21,97
18,22
20,10
5.
Akademi/PT
6,89
6,7
6,80
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Angka Melek Huruf (AMH) 9
RLS (tahun)
AMH (%) 8,83
8,8 99,45
99,42 8,6
8,4
8,85
99,20
8,4
8,88 99,75
99,55
8,93
8,89
8,9
99,79
99,80 99,82
99,80 99,60
99,57
99,40 99,20
8,59
99,00
8,44
8,41
100,00
98,80
98,80
8,2
98,60 2006
2007
2008
Sumber : BPS Kota Tasikmalaya 2015
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
EKONOMI (PDRB
KOTA TASIKMALAYA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2012–2014 (JUTA
RUPIAH)) Kategori
2012
2013
2014
[1]
[2]
[3]
[4]
688.253,2 686.885,1 1.368,1
746.309,4 744.832,0 1.477,4
797.355,4 795.768,7 1.586,7
3.163.946,7
3.561.237,6
4.040.377,8
1.695.933,6 1.198,5
1.862.086,0 1.294,3
2.030.566,9 1.400,1
42.656,7
48.037,6
49.885,2
1.424.157,9
1.649.819,7
1.958.525,6
7.229.346,7
7.984.349,5
8.777.047,3
2.660.266,4
2.929.227,8
3.228.236,3
1.083.664,3 524.330,2 321.730,5 1.124.122,4 191.867,2 121.805,1
1.121.258,1 583.686,1 347.437,5 1.336.675,0 206.678,5 129.471,0
1.211.381,9 643.847,1 393.144,6 1.487.715,7 219.408,6 139.643,4
556.177,9
602.920,2
650.650,9
169.261,4 208.496,7 267.624,6 11.081.546,5
200.059,8 223.044,9 303.890,6 12.291.896,5
228.635,5 245.309,7 329.073,6 13.614.780,4
I A B
Primer Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
II
Sekunder
C D
Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi
E F III
Tersier Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan G Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum J Informasi dan Komunikasi K Jasa Keuangan dan Asuransi L Real Estate M,N Jasa Perusahaan Adm Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial O Wajib P Jasa Pendidikan Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S,T,U Jasa lainnya PDRB Sumber : BPS Kota Tasikmalaya 2015
INDIKATOR MAKRO EKONOMI KOTA TASIKMALAYA S/D TAHUN 2015
No 1.
Indikator Makro
Satuan
2013
2014
2015
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Basis Point
68,63
69,04
69,99
Tahun
70,80
70,91
71,71,26
Basis Point
76,33
76,51
76,85
Harapan Lama Sekolah (HLS)
%
-
-
13,37
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Tahun
8,89
8,90
8,56
Basis Point
86,28
86,30
86,39
Juta/thn
-
-
8,78
Basis Point
64,50
64,82
65,42
Jiwa
651.676*)
654.794*)
657.477*)
%
0,54*)
0,48*)
0,41*)
Angka Harapan Hidup (AHH) Indeks Kesehatan
Indeks Pendidikan Paritas Daya Beli (PPP=Purchasing Power Parity) Indeks Daya Beli 2.
Jumlah Penduduk
3.
Laju Pertumbuhan Penduduk
4.
PDRB adh berlaku
5.
Inflasi
%
6,88
8,09
3,53
6.
Laju Pertumbuhan Ekonomi
%
6,17
6,16
6,29
7.
PDRB per kapita berlaku
Rp
17.089.680,18
20.790.000,00
23,170.000.00
8.
Indeks Gini
Basis Point
0,394
0,371
0,48
9.
Angka Kemiskinan
%
17,19
15,95
16,28
10.
Tingkat Pengangguran Terbuka
%
6,52
5,38
5,46
Juta Rupiah
11.231.628,34
13.614.780,4
15,230.678,5
Sumber : BPS Kota Tasikmalaya 2015 , terkoreksi dengan metoda perhitungan baru utk poin 1, 3,4,6, 7,8 dan 9.
ANALISIS ISUE STRATEGIS Isue strategis yang diangkat formulasikan dari dinamika isue global (SDGs dan MEA), Nasional (RPJMN), Regional Jawa Barat (Common Goals) dan kondisi kekinian lokal Kota Tasikmalaya : 1. Bidang Pemerintahan, mencakup hal-hal : Tata kelola kepemerintahan dan reformasi birokrasi Peningkatan akuntabilitas penataakelolaan keuangaan dan aset daerah 2. Sosial Budaya, mencakup hal-hal : Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan Penangulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
3.
Pengembangan kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi
Bidang ekonomi mencakup hal-hal : Peningkatan daya saing, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Peningkatan pendapatan dan daya beli (Purcashing Power Parity) masyarakat Penciptaan Iklim investasi dan usaha 4. Bidang Infrastruktur mencakup hal-hal : Peningkatan pengelolaan tata ruang dan lingkungan Peningkatan dan Pemerataan pembangunan infrastruktur Pengelolaan air bersih dan persampahan
VISI MENJADI KOTA EKONOMI KREATIF DAN RELIGIUS PADA TAHUN 2022
PERNYATAAN VISI Menggambarkan cara pandang dalam mewujudkan Kota Tasikmalaya pada tahun 2022 menjadi KOTA EKONOMI KREATIF dan RELIGIUS, sebagai upaya mengakselerasi perwujudan Pusat Perdagangan Dan Industri Termaju Di Jawa Barat Tahun 2025 (Visi RPJPD 2005-2025), guna menciptakan EMPATI (Ekonomi Kota Tasikmalaya yang Maju yang didukung oleh sumber daya manusia profesional, Partisipasi masyarakat, pemerintahan yang Amanah, berdayasaing tinggi dan kreatif dalam berInovasi). Ekonomi kreatif atau industri kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya. (Wikipedia Bahasa Indonesia-2016)
Karakteristik dari ekonomi kreatif (John
Hopkins dalam The Creative Economy: How
People Make Money from Ideas – Wikipedia 2016) :
1. Diperlukan kolaborasi antara berbagai aktor yang berperan dalam industri kreatif, yaitu cendekiawan (kaum intelektual), dunia usaha, dan pemerintah yang merupakan prasyarat mendasar. 2. Berbasis pada ide atau gagasan. 3. Pengembangan tidak terbatas dalam berbagai bidang usaha. 4. Konsep yang dibangun bersifat relatif. Kementerian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut meliputi ; Periklanan (advertising), Arsitektur, Pasar Barang Seni, Kerajinan (craft), Desain, Fashion, video/Film/Fotografi, Game, Musik, Seni, Pertunjukan (showbiz), Penerbitan dan Percetakan, Layanan komputer dan Software, Broadcasting, Riset dan Pengembangan (R&D) dan Kuliner. (Wikipedia Bahasa Indonesia – 2016)
Dari definisi tersebut, dalam konteks Visi ini bahwa Kota Tasikmalaya pada tahun 2022 akan mencapai puncaknya sebagai Kota Ekonomi Kreatif yang maju dan berdaya saing tinggi serta siap memasuki era kompetisi dalam dinamika perekonomian regional, nasional dan global dengan mengandalkan keunggulan industri kreatif yang berbasis potensi kearifan lokal, dengan tetap berlandaskan pada spirit budaya dan tata nilai religius, serta diperkuat oleh dukungan ketersediaan sumber daya manusia yang profesional dan produktif, dikelola oleh pemerintahan yang amanah, semangat partisipasi masyarakat yang tinggi dan berdaya saing serta memiliki daya kreratifitas dan invovasi yang tinggi.
Kata EMPATI mengandung dua makna filosopi dan menginspirasi spirit pembangunan Kota Tasikmalaya 5 (Lima) tahun kedepan, yakni : 1. Empati sebuah kata yang bermakna sikap kepribadian mulia yang lebih mengedepankan aksi nyata dari sebuah toleransi dan kepedulian yang dibuktikan dengan perilaku atau perbuatan konkrit dari sebuah sikap simpati. Simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain. 2. Empati sebuah singkatan, dari Ekonomi Maju, Partisipatif, Amanah dan inovaTIf. Maknanya adalah suatu arah pembangunan yang dirumuskan secara terstruktur, terencana dan sistematis dalam upaya mencapai tujuan pembangunan, yakni mewujudkan kesejahteraan masyarakat lahir dan bathin.
MISI UNTUK MENCAPAI VISI DIMAKSUD, DIPERLUKAN KEBIJAKAN STRATEGIS YANG DIRUMUSKAN DALAM MISI-MISI SEBAGAI BERIKUT :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang inovatif dan berdaya saing global; Mewujudkan supremasi hukum dan pengamalan nilai-nilai religius dalam kehidupan berpemerintahan, sosio ekonomi dan sosio kemasyarakatan; Memperkuat struktur dan kultur ekonomi kerakyatan berbasis sumberdaya lokal ; Mewujudkan manajemen pemerintahan yang bersih, terbuka, profesional dan modern ; Mengoptimalkan partisipasi aktif masyarakat dalam sistem pembangunan daerah, pengelolaan lingkungan hidup dan pelestarian nilai-nilai budaya serta kearifan lokal; Menciptakan etalase perkotaan yang asri, hijau, nyaman, bersih, tertib dan teratur. Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan lebih mengembangkan kerjasama skala lokal, regional, nasional dan global. .
TUJUAN DAN SASARAN Dalam rangka mencapai visi dan melaksanakan misi-misi tersebut dirumuskan tujuan dan sasaran tiap misi sebagai berikut : Misi 1 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang inovatif dan berdaya saing global Tujuannya adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan (kompetensi), Keterampilan (skil) dan kreatifitas dalam mengembangkan ide atau gagasan guna menciptakan metoda yang lebih efektif dan efisien dan mampu bersaing dalam persaingan global. Sasarannya adalah meningkatnya SDM (aparatur dan masyarakat) yang memiliki kompetensi dan keterampilan yang unggul, Meningkatnya teknologi terapan dalam pengembangan usaha ekonomi masyarakat . Meningkatnya produktifitas kinerja aparatur dan pelaku usaha ekonomi kreatif, Meningkatnya peluang pasar produk ekonomi kreatif. Meningkatnya keragaman desain produk baru yang memiliki daya saing pada pasar global. Misi 2: Mewujudkan supremasi hukum dan pengamalan nilai-nilai religius dalam kehidupan berpemerintahan, sosio ekonomi dan sosio kemasyarakatan Tujuannya adalah meningkatnya kesadaran dan ketaatan terhadap hukum dan perundang-undangan yang berlaku dan tata nilai religius dalam kehidupan berpemerintahan, kemasyarakat ,perekonomian dan kehidupan sosial budaya sehari-hari. Sasarannya adalah meningkatnya penataan, pembinaan dan penegakan hukum yang adil, tidak diskriminatif dan manusiawi. Meningkatnya toleransi dan kerukunan hidup beragama yang damai dan harmonis. Meningkatnya ketentraman dan ketertiban umum. Meningkatnya keberfungsian utilitas fasilitas publik.
Misi 3 : Memperkuat struktur dan kultur ekonomi kerakyatan berbasis sumberdaya lokal. Tujuannya adalah meningkatnya kuantitas dan kualitas kelembagaan usaha ekonomi mikro kecil dan menengah yang berdaya saing tinggi dengan memanfaatkan kandungan sumber daya lokal yang diperkuat dengan meningkatnya spirit dan jiwa kewirausahaan yang tinggi, inovatif dan terbuka bagi para pelaku ekonomi. Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, dan daya beli masyarakat melalui pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif dan potensi lokal. Sasarannya adalah terciptanya pertumbuhan wirausaha baru berbasis kearifan lokal, terbangunya jiwa enterpreneur yang kuat bagi wirausaha muda. Meningkatnya pertumbuhan usaha ekonoimi kreatif di kalangan pesantren, lembaga pendidikan dasar dan tinggi. Meningkatnya pertumbuhan usaha ekonomi mikro kecil baru di wilayah Kelurahan terluar Kota Tasikmalaya. Meningkatnya semangat inovasi dan kreatifitas untuk mengembangkan/memperkuat desain produk ekonomi kreatif. Misi 4 : Mewujudkan .manajemen pemerintahan yang bersih, terbuka, profesional dan modern Tujuannya adalah terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang amanah, profesional, bersih, dan akuntabel. Sasarannya adalah meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kinerja dan kompetensi. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang efektif dan efisien. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel . Meningkatnya pelayanan publik yang cepat, mudah, murah dan terjangkau berbasis IT.
Misi 5 : Mengoptimalkan partisipasi aktif masyarakat dalam sistem pembangunan daerah, pengelolaan lingkungan hidup dan pelestarian nilai-nilai budaya serta kearifan lokal; Tujuannya adalah meningkatnya kualitas partisipasi aktif elemen masyakrakat di level bawah (grassrooth) dalam seluruh tahapan sistem pembangunan daerah mulai dari penyusunan rencana, pelaksanaan sampai pada tahap pengawasannya dengan memperhatikan keseimbangan dampak pengelolaan lingkungan hidup secara mandiri dan berkelanjutan, serta meningkatnya pengembangan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal sebagai spirit partisipasi pembangunan dan perekonomian masyarakat. Sasarannya adalah meningkatnya kualitas perencanaan yang SMART. Meningkatnya pembangunan berwawasan lingkungan dan keberlanjutan berdasarkan pola tata ruang daerah. Terwujudnya pengendalian sumber daya alam (SDA), lingkungan dan penyediaan air bersih. Terciptanya lingkungan hidup yang sehat dan bersih. Terciptanya pengembangan pelestarian seni budaya dan kearifan lokal sebagai spirit kehidupan bermasyarakat dan pelaksanaan pembangunan.
Misi 6 : Menciptakan etalase perkotaan yang asri, hijau, nyaman, bersih, tertib dan teratur. Tujuannya adalah terciptanya kondisi ruang perkotaan yang asri, hujau, bersih, tertib, nyaman dan teratur dengan keberfungsian utilitas publik sesuai peruntukannya sebagai citra Kota Tasikmalaya yang RESIK (Rapih, Endah, Sehat, Iman, Kertaraharja). Sasarannya adalah terciptanya lingkungan perkotaan yang bersih, tertib dan teratur. Tersedianya taman kota dan pulau jalan yang hijau, asri dan berbunga. Terwujudnya aktifitas ekonomi perdagangan dan jasa yang nyaman dan tertib. Terwujudnya ketertiban dan keteraturan PKL dan Becak. Terwujudnya ketaatan dan kepatuhan pengguna jalan. Terwujudnya keberfungsian fasilitas jalan dan pedestrian sesuai fungsinya. Misi 7 : Mewujudkan iklim investasi yang kondusif dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan mengembangkan kerjasama skala lokal, regional, nasional dan global. Tujuannya adalah terciptanya jaminan kepastian hukum dan kemudahan pelayanan investasi baik pelayanan perijinan maupun non perijinan. Sasarannya adalah meningkatnya minat investasi Terwujudnya pengembangan kerja sama investasi dan perdagangan. Meningkatnya nilai ekspor produk ekonomi kreatif. Meningkatnya arus modal yang masuk dan meningkatnya daya saing produksi ekonomi kreatif di pasar regional, nasional dan global.
ARAH PEMBANGUNAN Arah pembangunan mengacu pada arah pembangunan Nasional dan Regional Jawa Barat, yakni sbb :
1. Arah Pembangunan Jangka Menengah Daerah: a. Terwujudnya peningkatan peran industri kreatif yang memiliki daya saing global sebagai faktor penggerak utama perekonomian, dengan titik berat pada penguatan promosi dan pemasaran hasil produksi. b. Tewujudnya masyarakat Kota Tasikmalaya yang agamis, beradab dan berbudaya sesuai norma-norma dan tata nilai yang luhur c, Terwujudnya Pemerintahan Daerah yang baik, bersih, transparan dan amanah ; d. Terwujudnya pembangunan prasarana dan sarana publik yang dapat diakses dengan mudah dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. e, Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang unggul dengan pencapaian indeks pembangunan manusia yang tinggi sesuai target SDGs. f. Terwujudnya pembangunan berkelanjutan yang diarahkan pada pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan memberikan ruang partisipasi masyarakat dan sektor swasta yang proposional dalam pengelolaannya. g. Terciptanya keserasian dan keterkaitan sektor pariwisata, sehingga dapat menjadi pendorong dan peningkatan tourism attractiveness yang khas serta mampu menumbuhkan kembali kekayaan ragam budaya lokal.
2. Arah Pembangunan Kewilayahan a. Kerangka Pembangunan Kewilayahan Kecamatan Arah pembangunan kewilayahan adalah kerangka fokus pembangunan wilayah kecamatan yang menjadi titik berat pemerataan pelaksanaan pembangunan yang diharapkan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di kecamatan itu sendiri dan memiliki efek dorong bagi pertumbuhan ekonomi kecamatan sekitarnya (aktifitas industri kreatif, lingkungan hidup dan kehidupan sosiokultural dengan kecamatan perbatasan kabupaten Tasikmalaya). Variable utama penetapan pembangunan kewilayahan diantaranya didasarkan kepada pertimbangan indikator makro ekonomi (IPM (pendidikan, kesehatan & daya beli), Kemiskinan, Ketenagakerajaan/ penggangguran, Laju pertumbuhan ekonomi) dan kondisi sumber daya alam (lingkunhgan hidup). Kercamatan yang dimaksud adalah kecamatan Bungursari, Tamansari dan Purbaratu).
1. Kecamatan Tamansari merupakan kecamatan dengan IPM terendah, tingkat prosentase kemiskinan yang cukup tinggi, kondisi alam relatif tandus, pertumbuhan ekonomi relatif lambat, berbatasan dengan kecamatan Gunungtanjung dan Salopa Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki kemiripan sosio kultur dan sosio ekonomi. Sangat berpotensi berkembang pesat dan bermultiflier efek thp sektor-sektor lainnya sebagai pusat kawasan pendidikan dan memiliki sentra produksi industri kreatif unggulan (alas kaki, mebeulair dan konveksi) dan industri kreatif varian lainnya. 2. Kecamatan Bungursari capaian IPM masih relatif rendah, kondisi alam sangat subur, pertumbuhan ekonomi belum pesat, berbatasan dengan kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, berpotensi ekonomi sektor pertanian akan sangat berkembang sebagai Pusat Kawasan Mina Politan, Tapi kondisi saat ini lingkungan hidupnya sangat terancam mengalami kerusakan parah akibat aktifitas galian C yang tidak terkendali. 3. Kecamatan Purbaratu merupakan kecamatan pecahan dari kecamatan Cibeureum yang tingkat capaian IPM masih relatif rendah. Pertumbuhan ekonomi relatif stagnan, memiliki potensi pengembangan sentra industri kreatif berbasis pertanian (perikanan, handycraf dan kayu olahan).
b. Kerangka Pembangunan Kewilayahan Kelurahan Terluar Kerangka pembangunan kewilayahan kelurahan adalah program prioritas pembangunan yang dititikberatkan kepada pembangunan infrastruktur dan suprastruktur yang menjadi urgensi kebutuhan pelayanan masyarakat dalam rangka melakukan pemerataan pembangunan dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pada kelurahan-kelurahan terluar yang berbatasan dengan wilayah kabupaten lain. Bidang infrastruktur meliputi pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan sebagai akses menuju sentra produksi industri kreatif, produksi pertanian, pasar tradisional, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan dan aksesibilitas dengan kelurahan lain yang berbatasan di dalam dan ke luar wilayah Kota Tasikmalaya. Revitalisasi pasar tradisional yang sudah ada dan mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di kelurahan. Selain itu pembangunan dan peningkatan sarana prasarana pendidikan, kesehatan, peribadatan, fasillitas gedung pertemuan lembaga kemasyarakatan (RT, RW, LPM, Karang Taruna, Remaja Mesjid, Lembaga Keuangan Mikro Kelurahan (LKMK), sarana bermain anak, sarana olah raga, sarana kesenian dan fasilitas sosial lainnya. Demikian pula jaringan listrik dan air bersih menjadi prioritas yang perlu disediakan.
Sedangkan pembangunan suprastruktur mencakup pembangunan mental spiritual secara kultural dan struktural yaitu penguatan peran Lembaga Kemasyarakatan (LPM, RT/RW, Karang Taruna, Dasa Wisma, MUI, Majlis Ta’lim, Remaja Mesjid dll) untukmenumbuhkan kembali semangat budaya gotong royong yang menjungjung tinggi solidaritas, kepedulian sosial serta berkerja keras saling bahu membahu dan saling menghargai. Budaya rembug warga, menjaga stabilitas keamanan kampung dengan pola siskamling yang diintegrasikan dengan pengumpulan beras perelek sebagai wujud ketulusan berbagi sekaligus metoda kontrol lingkungan. Dalam aspek seni budaya perlu ditumbuhkan kembali pagelaran/festival kesenian dan budaya leluhur di setiap kelurahan yang menjadi identitas masyarakat sunda seperti perkumpulan seni bela diri (Pencak Silat), paguyuban seni karawitan, bobodoran, calung/ angklung, kacapi suling dan permainan anak tempo dulu berbasis alam. Demikian pula pengembangan makanan olahan tempo dulu seperti cocorot, ongol-onggol, combro, opak, ranginang, harus menjadi menu sajian wajib pada kegiatan-kegiatan resmi kepemerintahan dan sosial kemasyarakatan lainnya. Dengan begitu keanekaragaman seni budaya dapat dilestarikan dan menjadi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat perkampungan.
PROGRAM KERJA PRIORITAS No
URUSAN
PROGRAM PRIORITAS
1
2
3
1.
Pendidikan
Pengembangan kurikulum berbasis karakter dan ahlaqulkarimah pada semua jenjang pendidikan Peningkatan Mutu Pendidik , Tenaga Kependidikan dan sarana/fasilitas penunjang. Pengembangan Budaya Baca dan Peningkatan kualitas dan kuantitas Perpustakaan
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan dan Peningkatan Mutu Prestasi Belajar Penuntasan Wajib Belajar 12 tahun Penataan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2.
Kesehatan
Upaya Kesehatan Masyarakat berbasis partisipasi masyarakat Promosi Kesehatan berbasis pemberdayaan masyarakat Pemenuhan obat dan perbekalan kesehatan Perbaikan Gizi dan pengembangan lingkungan sehat (Kelurahan/RW/RT Sehat) Standariasi pelayanan kesehatan dan pencegahan serta penanggulangan penyakit menulat
Optimalisasi pelayanan kesehatan penduduk miskin Pembangunan dan peningkatan Rumah Sakit Umum, RS Khusus (Jantung dan Paru), RSIA, RS Pratama, Puskesmas dan Jaringannya
1
2
3
Peningkatan Pelayanan anak balita, lansia dan berkebutuhan khusus. Peningkatan manajemen pelayanan kesehatan berbasis IT 3.
Pekerjaan Umum
Pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan, jembatan dan drainase dengan prioritas wilayah terluar kota dan pusat kota. Pembangunan, pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, dan Jaringan Pengairan lainnya terutama dari dan menuju produksi pertanian Pengembangan pengelolaan air bersih, air limbah dan penanggulangan banjir Pembangunan dan pemeliharaan trotoar, pulau jalan dan taman kota
4.
Perumahan
Peningkatan kualitas permukiman, pengelolaan pertamanan dan areal pemakaman Peningkatan pengelolaan permukiman kumuh dan miskin serrta pengendalian pengembangan perumahan dengan pola vertikal.
5.
Tata Ruang
Peningkatan perencanaan Tata Ruang, pengendalian dan pemanfaatan pola ruang
6.
Perhubungan
Pembangunan dan peningkatan sarana prasarana dan Fasilitas Perhubungan Pembangunan dan peningkatan sarana prasarana informasi dan komunikasi Optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan terminal dan sub terminal angkutan orang dan barang
7.
Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan daerah berbasis data dan IT Peningkatan perencanaan partisipatif dengan mensinkronisasikan pendekatan top down dan buttum up planing.
1
2
8.
Lingkungan Hidup
3
Pengembangan pengelolaan persampahan dan pemanfaatan pemanfaatan hasil pengolahannya (daur ulang) Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup dan perlindungan serta konservasi sumber daya alam Peningkatan pengendalian polusi dan pengembangan ruang terbuka hijau (RTH)
9.
Kependudukan dan Catatan Sipil
Penataan dan pembenahan administrasi kependudukan dan catatan sipil
10.
Pemberdayaan Perempuan dan anak
Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan anak Peningkatan Peran Serta dan Partisipasi aktif perempuan Dalam Pembangunan dan politik
11..
Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga
Peningkatan kepesertaan KB dan kualitas kesejahteraan keluarga Peningkatan kualitas kesehatan reproduksi
12.
Sosial
Peningkatan pengembangan penanganan PKMS Pembangunan sarana prasarana pengendalian dan pembinaan PMKS
13.
Ketenagakerjaan
Peningkatan kualitas, produktifitas, perlindungan dan poerluasan lapanagan kerja
14.
Koperasi, dan UKM
Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah dan kelembagaan koperasi Pembangunan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (Gedung Pusat Promosi dan Pemasaran Industri Kreatif dan fasilitas lainnya
Pencipataan iklim berusaha yang kondusif bagi UMK dan Koperasi 15.
Perdagangan
Pembinaan dan peningkatan pelayanan pasar tradisional dan pembinaan dan penataan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Perlindungan konsumen dan pengamanan stok dan distribusi perdagangan
1
2
3
Pembinaan pelayanan dan peningkatan eksport industri kreatif Pembangunan dan peningkatan pasar tradisoinal di tiap kecamatan 16
Industri
Pengembangan IKM dan optimalisasi sentra-sentra industri kreatif Pengembangan industri kreatif di kalangan pesantren dan lembaga pendidikan
17.
Kelautan dan perikanan
Pengembangan budi daya, pengolahan dan pemasaran produksi perikanan
18.
Pariwisata
Peningkatan promosi, destinasi dan kerjasama pangembangan pariwisata
19.
Energi dan sumberdaya mineral
Peningkatan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan energi dan pertambangan Pengembangan dan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan
20.
Pertanian
Peningkatan kesejahteraan petani dan buruh tani Pengembangan pemanfatan teknologi terapan dalam agribisnis Peningkatan jalan dan sarana penunjang produksi pertanian Pengendalian dan pemanfaatan lahan abadi pertanian Peningkatan dan pengembangan ketahanan pangan
21
Perpustakaan
Pembangunan dan peningkatan sarana prasarana perpustakaan
22.
Komunikasi dan Informatika
Pengembangan komunikasi, informasi dan media masa Peningkatan komunikasi dan keterbukaan informasi publik Pembangunan dan peningkatan sarana prasarana komunikasi berbasis IT
23.
Statistik
Pengembangan kelembagaan pusat data dan informasi statistid daerah
24.
Pemberdayaan Masyarakat dan desa
Peningkatan partisipasi aktif dan pemberrdayaan masyarakat dalam pembangunan
1
2
25 .
Otonomi daerah, pemerintahan umum, keuangan dan perangkat daerah dan kepegawaian
3
Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Peningkatan dan pengembangan kualitas pelayanan publik dengan metoda respon cepat (quick respondse) di berbagai lini. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Peningkatan kapasitas kelembagaan perangkat daerah berbasis IT Peningkatan kapasitas poengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala daerah Pengembangan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan keuangan daerah Peningkatan dan fasiilitasi pemanfaatan aset/barang daerah Penegasan dan penataan batas wilayah administrasi pemerintahan Optimalisasi pengembangan penyelenggaraan pemerintahan kecamatan dan kelurahan Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama Peningkatan pengembangan fasilitasi penyelenggaraan keagamaan Pembangunan dan peningkatan sarana /fasilitas keagamaan
Peningkatan pengembangan fasilitasi lembagaan keagamaan Peningkatan kapasitas, disiplin dan kesejahteraan aparatur
1
26
2
Kebudayaan
3
Pengembangan nilai , kekayaan dan ragam budaya kearifan lokal Peningkatan invitasi, pagelaran dan promosi ragam budaya lokal
27
Penanaman Modal
Peningkatan pengembangan promosi penanaman modal Pembinaan, pengawasan dan pengendalian penanaman modal Penguatan sistem informasi potensi dan peluang penanaman modal
28
Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri
Peningkatan keamanan, kenyamanan dan ketertiban lingkungan Peningkatan wawasan kebangsaan dan pembinaan penyakit masyarakat
Peningkatan pembinaan dan pendidikan politik bagi masyarakat, ormas dan partai poltik. Peningkatan pendekatan dan komunikasi publik dalam mengeliminasi konflik dan masalah sosial
29
Kepemudaan dan Olah Raga
Peningkatan dan pengembangan peran serta kepemudaan dalam pembangunan Pembangunan dan peningkatan sarana prasarana olah raga Peningkatan pembinaan dan pengembangan prestasi olah raga dan olah raga prestasi.
JANJI POLITIK Sebagai bentuk komitmen dalam membangun kesejahteraan rakyat, apabila kami mendapat kepercayaan memimpin Kota Tasikmalaya, kami berkomitmen untuk : 1. Menghadirkan pemerintahan yang efektif untuk mewujudkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Tri Sakti dan Nawa Cita melalui Program Kerja dan APBD yang Pro Rakyat dengan semangat gotong royong dan menghadirkan Pemerintahan Daerah yang berwibawa, melindungi dan melayani segenap bangsa Indonesia. 2. Membangun ekonomi kerakyatan, kekeluargaan, gotongroyong dengan memfasilitasi pendirian Koperasi, menata Sistem Produksi, Distribusi dan Kemudahan Akses Modal dan memfasilitasi pemasarannya. 3. Menyediakan kebutuhan dasar Rakyat yaitu Pangan, Perumahan secara mudah dan murah serta membebaskan biaya Kesehatan dan Pendidikan. 4. Melestarikan lingkungan hidup dan sumber daya alam melalui implementasi Peraturan Tata Ruang secara Konsisten. 5. Melakukan Revormasi Birokrasi sehingga mampu memberikan pelayanan publik secara murah, nyaman dan efektif. 6. Menghadirkan Pemerintahan yang bersih dengan tidak melakukan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme serta tidak akan menerima Gratifikasi dalam bentuk apapun.