Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.2
Juli 2016
KAJIAN EKOLOGI PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack) DAN PEMANFAATAN OLEH MASYARAKAT DI SEKITAR HUTAN LARANGAN ADAT RUMBIO, KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Sapruddin Hasibuan 1, Eni Suhesti 2, Enny Insusanty2 1 Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning 2
Staf Pengajar Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning Jln. Yos Sudarso Km. 8 Rumbai Pekanbaru Riau Email :
[email protected];
[email protected];
[email protected]
ABSTRACT Pasak bumi is one kind of medicinal plants commonly consumed by people and grow in Prohibition of Indigenous Forests Rumbio. Information on the ecological conditions Pasak bumi in Prohibition of Indigenous Forests Rumbio is important known as an indicator of the presence of Pasak bumi, and their population in the forest. The purpose of this study to analyze the ecological conditions Pasak bumi in Prohibition of Indigenous Forests Rumbio, and know how to use Pasak bumu conducted by people around the Prohibition of Indigenous Forests Rumbio. The method used in this study was a survey method, the implementation of the research started from the observation, creating a plot, measurement, and data acquisition. The average temperature in the research location 28,090C, average air humidity 85.38%, and the average light intensity of 582.20 lux, type of soil is Red Yellow Podzolic, with a pH of 5.5-6.4. Pasak bumi found in site which it is flat and slopes for 15%, with an altitude of 600-750m above sea level. Pasak bumi grown on sloping ground that is not waterlogged. Communities around the Prohibition of Indigenous Forests Rumbio utilize Pasak bumi from the leaves, stems, bark and roots. The perceived benefits of the Pasak bumi by society is to improve blood circulation, eliminate fatigue, malaria drugs, smooth urination, mouth sores, itching disease medicine, a tonic after childbirth and fever. Keywords: ecology, pasak bumi, plant medicine, public knowledge.
PENDAHULUAN Hutan
masyarakat adat Kenegarian Rumbio,
Larangan Adat Rumbio
yang berada di empat desa yaitu desa
merupakan salah satu hutan adat yang
Padang Mutung,
masih terjaga
Sarak dan Rumbio. Hutan adat Rumbio
kelestariannya.
Hutan
Larangan Adat Rumbio merupakan salah
memiliki
kawasan
keanekaragaman
hutan
yang
dikelola
oleh
luas
Koto Tibun,
570
hektar,
hayati
Pulau
memiliki
dan potensi
34
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.2
Juli 2016
tumbuhan obat yang tinggi. Dari hasil
peminatan tumbuhan obat Pasak bumi.
penelitian yang telah dilakukan oleh
Berdasarkan alasan tersebut sehingga
Zulfahmi et al., (2015) diketahui bahwa di
perlu dilakukan penelitian tentang “Kajian
kawasan Hutan Larangan Adat Rumbio
Ekologi Pasak Bumi (Eurycoma longifolia
terdapat tumbuhan yang berkasiat obat
Jack)
seperti Pasak bumi
Masyarakat Di Sekitar Hutan Larangan
dengan
jumlah
Dan
individu yang rendah. Hal ini terjadi
Adat
karena
Provinsi Riau”.
adanya
pemanenan
oleh
Pemanfaatan
Rombio,
Kabupaten
Oleh
Kampar
masyarakat terhadap Pasak bumi untuk
Tujuan dari penelitian ini adalah
keperluan obat-obatan sehingga terjadi
untuk menganalisis kondisi ekologi pasak
penurunan
individu sehingga
bumi di Hutan Larangan Adat Rumbio
keberadaan pasak bumi di hutan menjadi
dan untuk mengetahui cara pemanfaatan
terancam dalam Hutan Larangan Adat
Pasak bumi (Eurycoma Longifolia Jack)
Kenegerian Rumbio.
yang dilakukan oleh masyarakat sekitar
jumlah
Penelitian
mengenai
kajian
Hutan Larangan Adat Rumbio.
ekologi tumbuhan obat Pasak bumi di Hutan Larangan adat Rumbio belum
METODE PENELITIAN
pernah dilakukan.
Padahal informasi
Tempat dan Waktu
mengenai
ekologi tumbuhan
kondisi
Penelitian ini akan dilakukan di Hutan
obat, khususnya Pasak bumi di Hutan
Larangan
Larangan Adat Rumbio penting diketahui
Kampar Propinsi Riau. Penelitian ini
sebagai indikator keberadaan Pasak
dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu pada
bumi dan populasinya di hutan tersebut,
Bulan Februari-Mei 2016.
yang terus mengalami penurun jumlah
Alat dan Bahan
dan terancam punah sebagai informasi dasar
Kabupaten
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah meteran, kompas, kamera
konservasi dan pengayaan jenis Pasak
digital, tali, GPS, haga meter, phi band,
bumi di Hutan Larangan adat Rumbio di
hygrometer,
masa
Guna
penggaris dan alat tulis. Sedangkan
menunjang pengadaan bahan tanaman
bahan yang digunakan adalah plastik
obat melalui pembudidayaan tanaman
bening,
yang
melakukan
Rumbio
tindakan
karena
dalam
Adat
akan
banyaknya
datang.
permintaan
thermometer,
patok/kayu,
tally
parang,
sheet
dan
35
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.2
pengukuran tingkat pertumbuhan (semai,
Juli 2016
Untuk melihat adaptasi, asosiasi dan
pancang, tiang, pohon), dan kuisioner.
vegetasi
penyusun
habitat
antara
Metode Penelitian
tumbuhan Pasak bumi dengan tumbuhan
Metode yang digunakan dalam
lainnya, maka dibuat plot pengamatan.
penelitian ini adalah metode survey,
Ukuran plot pengamatan pada penelitian
pelaksanaan penelitiannya dimulai dari
ini adalah 50m x 20m, kemudian dibagi
observasi, pembuatan plot, pengamatan,
menjadi 10 jalur rintis dengan jarak antar
dan pengambilan data.
garis rintis 100m. Sehingga dalam satu
Observasi
jalur rintisan terdapat 10 petak, jumlah
Dalam penelitian ini, peneliti akan
semua
petak dari 10 jalur
rintisan
membawa seorang dukun atau tabib dan
berjumlah 100 petak. Luas plot dalam
seorang masyarakat lokal yang sering
satu jalur rintis adalah 0.4 ha. Penentuan
menggunakan dan mengambil Pasak
plot
bumi yang terdapat didalam kawasan
sampling, yaitu
Hutan Larangan Adat Rumbio, sehingga
banyaknya
dapat membantu peneliti dilapangan.
terdapat di plot tersebut.
Wawancara
Parameter Pengamatan
Dalam wawancara
penelitian
ini,
berjumlah
responden 30
orang
dilakukan
secara
purposive
berdasarkan
kriteria
jumlah pasak bumi yang
Karakteristik Fisik Karakteristik fisik yang diamati adalah
masyarakat sekitar Hutan Larangan Adat
suhu, kelembaban udara, curah hujan.
Rombio dan 2 orang tabib. Penentuan
Suhu dan Kelembaban Udara
sampel dilakukan dengan cara purposive
Pengukuran parameter meliputi suhu dan
sampling, berdasarkan kriteria umur, dan
kelembaban udara yang dilakukan pada
tempat tinggalnya. Wawancara dilakukan
waktu dan titik lokasi yang bersamaan.
sewaktu melakukan pengambilan data
Pengukuran suhu, kelembaban udara
dilokasi penelitian yang bertujuan untuk
dilakukan 3 kali pengukuran dalam sehari
mengetahui
dan
dengan waktu yang berbeda, yaitu: pagi
manfaat pasak bumi yang dilakukan oleh
pukul 07.00 – 08.00 wib, siang pukul
masyarakat sekitar Hutan Larangan Adat
12.00 – 13.00 wib, dan sore pukul 17.00
Rumbio.
– 18.00 wib selama 2 minggu. Dengan
Pembuatan Plot
menggunakan alat thermometer untuk
cara
pemanfaatan
mengukur suhu, sedangkan alat yang
36
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.2
Juli 2016
digunakan untuk mengukur kelembaban
ketebalannya
dengan
udara menggunakan hygrometer.
menggunakan penggaris.
Curah Hujan Untuk data curah hujan dan jumlah hari
Metode Pengumpulan Data
hujan selama 2 tahun terakhir dicatat dari
Pengumpulan
data
yang
stasiun Meteorologi terdekat atau daerah
diperoleh dalam penelitian ini adalah
yang mewakili lokasi penelitian.
data primer dan data sekunder.
Data Fisiologi
Data Primer
Data fisiologi yang diamati adalah
Data primer diperoleh melalui
ketinggian tempat dari permukaan laut,
pengamatan
pH tanah,
seperti: suhu, kelembaban udara, pH
jenis tanah, warnah tanah,
kandungan
unsur
hara
tanah
serta
ketebalan serasah. 1. Data
tanah,
jenis
langsung
tanah,
warna
tanah,
kandungan unsur hara tanah, ketebalan
ketinggian
tempat
dari
serasah, dan pemanfaatan Pasak bumi
permukaan laut dapat diminta dari
oleh
kantor pengelola Hutan Larangan
Larangan Adat Rombio.
Adat Rumbio.
Data Sekunder
2. Untuk mengetahui pH tanah, jenis tanah,
dilapangan,
kandungan
unsur
hara
masyarakat
disekitar
Hutan
Data sekunder dalam penelitian ini adalah kondisi umum lokasi penelitian,
tanah, dan warna tanah dilakukan
peta, data curah hujan.
analisis
Contoh
penelitian yang telah dilakukan baik
tanah diambil dari plot pengamatan
skripsi maupun jurnal yang berkaitan
dengan
dengan judul yang akan diteliti sebagai
Laboratorium.
cara
menggali
tanah
Serta hasil
dengan parang sampai kedalaman
acuan dalam melakukan penelitian ini.
30 cm ambil
segenggam tanah,
Analisis Data
ambil dari 3
plot pengamatan
Setelah
pengumpulan
data
sebagai sampel, masukkan dalam
dilakukan, selanjutnya dianalisis secara
plastik
deskriptif.
bening
untuk
diuji
di
laboratorium.
Adapun
analisis
datanya
sebagai berikut:
3. Ketebalan serasah diukur pada setiap plot pengamatan dengan
Analisis Vegetasi
cara menggali, kemudian diukur
37
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Analisis
vegetasi
Vol.11, No.2
adalah
cara
Juli 2016
c. Frekuensi (F) suatu jenis, dihitung
untuk mempelajari komposisi jenis dan
dengan rumus:
struktur vegetasi dalam suatu ekosistem. Cara pengumpulan
data vegetasi di
Hutan Larangan Adat Rombio diambil menggunakan metode jalur berpetak.
𝐹 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ
Beberapa data diperoleh dari lapangan dikumpulkan
dan
dihitung
untuk
menyatakan beberapa variabel antara
dihitung dengan rumus:
lain (Ningsih, 2009): Indeks
nilai
d. Frekuensi Relatif (FR) Suatu jenis,
penting
(INP)
digunakan untuk menentukan dominasi dari suatu jenis vegetasi. Indeks nilai
𝐹𝑅 =
𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑋100% 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
e. Dominasi (D) suatu jenis, dihitung
penting didapat dari perhitungan sebagai dengan rumus :
berikut: Untuk
tingkat
semai
dan
pancang,
𝐷=
INP=KR+ FR Untuk
tingkat
tiang
dan
pohon,
INP=KR+FR + DR
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ
f. Dominasi relatif (DR) Suatu jenis, dihitung dengan rumus:
Kerapatan relatif, frekuensi relatif, dan
dominasi relatif
dapat dihitung
𝐷𝑅 =
𝐷𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑋100% 𝐷𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
sebagai berikut: a. Kerapatan suatu jenis (K), dihitung rumus : 𝐾=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ
b. Kerapatan Relatif (KR) suatu jenis,
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Ekologi Pasak Bumi di Hutan Larangan Adat Rumbio Karakteristik Fisik Suhu, Kelembaban Udara, dan Intensitas Cahaya Karakteristik fisik yang dilakukan pengukuran
secara
periodik
yang
dilakukan selama 2 minggu atau 14 kali dihitung dengan rumus : 𝐾𝑅 =
𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑋 100% 𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
pengukuran terhadap suhu, kelembaban udara dan intensitas cahaya dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
38
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.2
Juli 2016
Tabel 1. Karakteristik fisik Waktu pengukuran No
Karakteristik Fisik Pagi
Siang
Sore
Nilai Rata-rata Pengukuran
1
Suhu (0C)
26,06
29,39
28,81
28,09
2
Kelembaban Udara (%)
87,50
83,14
85,50
85,38
3
Intensitas Cahaya (lux)
410,50
833,71
502,40
582,20
Sumber: Data olahan, 2016
Hasil
menunjukkan
ekologi Pasak bumi dengan komponen
bahwa suhu rata-rata di Hutan Larangan
tanah terdiri atas pasir, debu dan liat,
Adat
penelitian
28,090C
Rumbio
dengan
suhu
udara
rata-rata
24.100C,
kelembaban udara rata-rata 85,38%, dan
kelembaban udara rata-rata 90.8 %, dan
intensitas cahaya rata-rata 582,20 lux.
intensitas cahaya rata-rata 113.6 x 10
Hasil
lux.
penelitian
tersebut
juga
menyatakan bahwa tempat tumbuh yang disukai oleh Pasak bumi adalah pada
Curah Hujan
tanah miring yang tidak tergenang air.
Data curah hujan di daerah sekitar
Hasil penelitian yang telah dilakukan di
Hutan Larangan Adat Rumbio diperoleh
Hutan Larangan Adat Rumbio berbeda
dari
dengan hasil penelitian Lesmana (2005)
dimana curah hujan rata-rata tahunan
dalam Kartikawati (2014) yang dilakukan
pada tahun 2015 adalah 2236 mm/tahun.
di hutan Pikul Desa Sahan Kecamatan
Jumlah hari hujan keseluruhan adalah
Seluas,
Stasiun
BMKG Simpang
Tiga,
Kabupaten
Bengkayang.
256 hari/tahun (Stasiun BMKG Simpang
Hasilnya menunjukkan
rata-rata suhu
Tiga, 2016). Kriteria distribusi curah
harian 25.070C, rata-rata kelembaban
hujan bulanan: rendah = 0-100 mm,
udara 91.49%, dan intensitas cahaya
sedang = 101-300 mm, tinggi >300 mm
rata-rata
penelitian
(Boer, 2006). Curah hujan bulanan di
Nuryamin (2000) dalam (Subiandono,
Hutan Larangan Adat Rumbio adalah
2006),
186.33
0.84
Pasak
Klx.
bumi
Hasil
tumbuh
pada
mm/bulan
termasuk
kategori
temperatur 250C dengan kelembaban
sedang. Kondisi curah hujan di sekitar
udara 86%. Berbeda juga dengan hasil
Hutan Larangan Adat Rumbio cocok
penelitian yang dilakukan oleh Ginting
untuk habitat pasak bumi.
(2010), menunjukkan
bahwa
kondisi 39
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.2
Ketinggian Tempat Data
Juli 2016
cukup tinggi yaitu 12-27 cm. Masriadi
ketinggian
tempat
Hutan
(2011)
menyatakan
Larangan Adat Rumbio diperoleh dari
Larangan
Yayasan
memiliki tanah podsolik yang
Pelopor
Sehati,
dimana
Adat
bahwa
Kenegarian
Hutan Rumbio relatif
ketinggian tempatnya adalah 1.200 m
kurang subur, dan kondisi ini cocok untuk
dpl. Hasil penelitian yang telah dilakukan,
pertumbuhan dan perkembangan Pasak
Pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack)
bumi. Hadiah (2000) menyatakan bahwa
ditemukan didaerah datar dan berlereng
pasak bumi tumbuh dengan baik pada
dengan
dengan
tanah masam, berpasir, dan miskin unsur
ketinggian tempat 600-750m dpl. Hasil
hara. Hasil penelitian yang dilakukan
penelitian
menyatakan
oleh Ginting (2010) di sekitar Hutan Bukit
bahwa tempat tumbuh yang disukai oleh
Lawang, pH tanah rata- rata adalah 6.4.
Pasak bumi pada tanah miring yang tidak
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
tergenang air (rawa). Hasil penelitian
dilakukan kondisi Hutan Larangan Adat
Ginting (2010) di Hutan Bukit Lawang
Rumbio cocok untuk habitat Pasak bumi.
kemiringan
tersebut
menunjukkan
15%,
juga
pasak
bumi
banyak
25 %. Pasak bumi dapat dijumpai pada
Habitat, Adaptasi, Asosiasi dan Vegetasi Penyusun Habitat Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) Habitat Pasak Bumi (Eurycoma
daerah-daerah pungggung
longifolia Jack)
ditemukan
pada
rentang
ketinggian
antara 500-600 m dpl pada kelerengan >
bukit atau
pematang dan daerah berlereng dengan ketinggian
tempat
1000
m
dari
Tidak
semua
wilayah
Hutan
Larangan Adat Rumbio dijumpai Pasak
permukaan laut (Nuryamin, 2000) dalam
bumi
(Eurycoma
(Subiandono, 2006).
Karena kondisi Hutan Larangan Adat Rumbio
pH, Jenis, dan Warna Tanah Dari hasil uji laboratorium yang telah
Longifolia
berbeda-beda.
Pasak
Jack).
bumi
(Eurycoma Longifolia Jack) ditemukan sampai ketinggian tempat 600-750 m dari
dilakukan jenis tanah di Hutan Larangan
permukaan
Adat Rumbio adalah Podsolik Merah
dijumpai pada daerah pungggung bukit
Kuning
atau
berwarna
kuning-kecoklatan,
laut.
pematang, dengan
Pasak bumi dapat
daerah
datar
kemiringan
dan
dengan pH tanah 5.5-6.4. Ketebalan
berlereng
15%,
serasah di Hutan Larangan Adat Rumbio
tempat tumbuh yang disukai oleh Pasak
40
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.2
Juli 2016
bumi pada tanah miring yang tidak
interaksi
tergenang air (rawa). Habitat pasak bumi
menghasilkan
merupakan hutan tropis dengan curah
untuk
hujan yang cukup tinggi dan tanahnya
mempunyai daya penolakan atau daya
tidak pernah tergenang air, datar tetapi
tarik atau bahkan tidak berinteraksi sama
lebih disukai kondisi tanah yang miring,
sekali (Khow,
aerasi baik atau banyak mengandung
2009).
pasir. Pada tingkat semai, tumbuhan ini
antar
spesies
akan
asosiasi yang
memilih
hidup di habitat yang
sama,
2008) dalam (Paillin,
Berdasarkan
hasil
penelitian
banyak dijumpai mengelompok di bawah
Zulfahmi (2015) di Hutan Larangan Adat
tajuk hutan.
Rumbio,
Tumbuhan muda tidak
menunjukkan
menyukai cahaya langsung yang terlalu
penyebaran
banyak,
Longifolia
tetapi
memerlukan
langsung sejak tumbuhan
cahaya
memasuki
tingkat pohon.
bahwa
Pasak Bumi Jack)
pola
(Eurycoma
memiliki
pola
penyebaran mengelompok dengan nilai indeks
morisita
>
mengindikasikan
1,
rendahnya
hal
ini
predator
Adaptasi dan Asosiasi Pasak Bumi
benih dan semai di areal ini, sesuai
(Eurycoma longifolia Jack)
dengan yang disampaikan Okuda et al.
Hasil penelitian yang telah dilakukan
(1997)
bahwa
penyebaran
spesies
menunjukkan bahwa penyebaran Pasak
mengelompok
bumi (Eurycoma longifolia Jack) di Hutan
rendahnya predator benih dan semai
Larangan
serta rendahnya tingkat mortaliti spesies.
Adat
Rumbio
secara
disebabkan
mengelompok. Setiap plot pengamatan
Pola penyebaran
Pasak
mengelompok
bumi
ditemukan
secara
ini
oleh
Pasak bumi berkaitan
yang
dengan
mengelompok, biasanya ditemukan 2-3
sistem reproduksinya melalui biji. Pasak
individu dalam satu petak ukur. Pasak
bumi memiliki biji yang relatif berat
bumi (Eurycoma longifolia Jack) di Hutan
sehingga benihnya jatuh dan anakan
Larangan
selalu
tumbuh tidak jauh dari pohon induknya.
hadir
Hasil penelitian Rifai (1975) diacu dalam
Ribu-ribu
Kartika (2014), menunjukkan bahwa pola
(Anisophyllea disticha Jack), Meranti
sebaran Pasak bumi mengelompok dan
kunyit (Shorea parvifolia) dan Pagar-
berasosiasi
pagar (Jatropha curcas L).
(Koompassia
Adat
berdampingan, bersama-sama
Rumbio
selalu
ada/
dengan
Adanya
dengan malacensis).
Kempas Hasil
41
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.2
Juli 2016
penelitian Lesmana (2005) diacu dalam
menunjukkan bahwa jenis yang paling
Kartika (2014), Pola persebaran pasak
menyebar (jenis yang sering ditemukan)
bumi
dan berasosiasi
adalah pasak bumi sebesar 17.86%.
dengan meranti putih (Shorea lemellata)
Berdasarkan indeks nilai pentingnya,
dan meranti merah (Shorea leprosulla).
jenis
mengelompok
yang
paling
dominan
pada
komunitas petak contoh untuk tingkat Vegetasi Penyusun Habitat Pasak
semai adalah pasak bumi, dimana indeks
Bumi (Eurycoma longifolia Jack)
nilai
Hutan
Larangan Adat Rumbio
pentingnya
merupakan
yang
terbesar, yaitu 38.36%.
adalah hutan dataran rendah dan tipe
Tingkat Pancang
hutan hujan tropis.Hal ini dapat dilihat
Hasil
analisis
vegetasi
berdasarkan ciri-ciri hutan hujan tropis
menunjukkan bahwa kerapatan tertinggi
yaitu
kering,
pada tingkat pancang adalah kandis dan
yang
kelat dengan nilai 125 (ni/ha). Hal ini
tinggi, dan didominasi oleh vegetasi dari
menunjukkan bahwa jenis yang paling
jenis
melimpah pada tingkat pancang adalah
iklim
mempunyai
basah,
tanah
kelembaban udara
Dipterocarpaceae.
Berdasarkan
tingkat pertumbuhannya, ada beberapa
kandis dan kelat. Penyebaran
kategori vegetasi yang diidentifikasi pada
tanaman yang paling menyebar (jenis
lokasi penelitian, yaitu: semai, pancang,
yang sering ditemukan) berdasarkan nilai
tiang
frekuensi relatif adalah kandis dan kelat
dan
pohon.
Hasil
analisis
jenis
vegetasinya disajikan sebagai berikut:
sebesar 11.36%. Berdasarkan indeks
Tingkat Semai
nilai
Hasil analisis vegetasi
pentingnya,
jenis
yang
paling
pada
dominan pada komunitas petak contoh
bahwa
untuk tingkat pancang adalah kandis dan
kerapatan tertinggi adalah pasak bumi
kelat, dimana indeks nilai pentingnya
dengan
Hal ini
merupakan yang terbesar, yaitu 23.13%.
menunjukkan bahwa jenis yang paling
Untuk keberadaan tanaman pasak bumi
melimpah pada tingkat semai adalah
pada
pasak bumi.
ditemukan.
tingkat
semai
nilai
menunjukkan
3,000 (ni/ha).
Frekuensi
relatif
menunjukkan
penyebaran suatu jenis pada suatu petak contoh.
Untuk
penyebaran
individu
tingkat
pancang
ini
tidak
Tingkat Tiang Kerapatan tertinggi pada tingkat tiang adalah medang dengan nilai 75
42
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
(ni/ha)
berdasarkan
hasil
Vol.11, No.2
analisis
Juli 2016
jenis menunjukkan bahwa jenis yang
vegetasi yang telah dilakukan. Hal ini
paling menyebar
menunjukkan bahwa jenis yang paling
ditemukan)
melimpah pada tingkat tiang adalah
17.29%.
medang. Frekuensi relatif menunjukkan
frekuensi relatifnya, vegetasi di Hutan
penyebaran suatu jenis menunjukkan
Larangan Adat Rumbio pada tingkat
bahwa jenis yang paling menyebar (jenis
pohon termasuk rendah, yaitu 17.29% .
yang sering ditemukan) adalah medang
Hal ini sesuai dengan pernyataan Odum
sebesar 12.50%. Berdasarkan indeks
(1993) dalam Zamri (2014), menyatakan
nilai
bahwa
pentingnya,
jenis
yang
paling
(jenis
adalah
Dilihat
yang
medang
dari
sebesar
besarnya
nilai frekuensi
relative
suatu
tumbuhan
untuk
nilainya 0-33%, sedang 33-66%, dan
dimana
indeks
nilai
rendah
nilai
dominan pada komunitas petak contoh tingkat tiang adalah medang,
dikatakan
sering
apabila
pentingnya
tinggi 66-100%. Berdasarkan indeks nilai
merupakan yang terbesar, yaitu 31.64%.
pentingnya, jenis yang paling dominan
Tanaman pasak bumi dijumpai 1 individu
pada komunitas
dengan kerapatan nilai 25(ni/ha).
tingkat pohon adalah medang, dimana
Tingkat Pohon
indeks nilai pentingnya merupakan yang
Pada tingkat pohon hasil analisis
petak contoh untuk
terbesar, yaitu: 41.07%.
vegetasi menunjukkan bahwa kerapatan
Untuk
keberadaan
dan
tertinggi pada adalah medang dengan
penyebaran serta Indeks Nilai Penting
nilai 14.29 (ni/ha). Hal menunjukkan
(INP) Pasak bumi pada tiap tingkat
bahwa jenis yang paling melimpah pada
pertumbuhan dapat dilihat pada Tabel 2
tingkat pohon adalah medang. Frekuensi
berikut ini.
relatif menunjukkan penyebaran suatu Tabel 2. Indeks Nilai Penting Pasak Bumi pada beberapa tingkat pertumbuhan No
Tingkat
∑Individu
∑Petak
120
73
1
Semai
2
Pancang
-
3
Tiang
1
1
Pohon
-
-
4
K (ni/ha) 3,000
KR (%)
FR (%)
DR(%)
17.86
20.51
-
INP (%) 38.36
-
-
-
-
-
25
4
4.17
2.38
10.55
-
-
-
-
-
Sumber. Data olahan, 2016
43
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.2
Dari hasil analisis vegetasi semua tingkat
pertumbuhan
bahwa pasak bumi
menunjukkan
tingkatan
semai
Juli 2016
pollinator, tingkat perkawinan dan jumlah biji yang terbentuk. Tanaman pasak bumi dalam ukuran semai tentu belum mampu
lebih mendominasi habitat tumbuhan
bereproduksi
dilokasi penelitian
produksi
dengan dibanding
pasak bumi tingkatan
pancang, tiang
dengan
benih
baik sehingga
pasak
bumi
akan
terganggu dan polinator tertentu akan
dan pohon dimana berdasarkan tabel 2
terpaksa
dapat dilihat jumlah semai yang dijumpai
pengganti untuk kelangsungan hidupnya.
mencapai 120 individu dan pada tingkat
Oleh
tiang sebanyak 1 individu. Hal ini terjadi
pengamanan
karena
oleh
Larangan Adat Rumbio perlu menjadi
masyarakat terhadap pasak bumi ukuran
perhatian pihak pengelola hutan dalam
pancang dan tiang untuk keperluan obat-
hal
obatan
Kenegarian Rumbio. Upaya yang dapat
adanya
pemanenan
sehingga
terjadi
penurunan
mencari
karena
ini
bunga
itu, pasak
adalah
tanaman
berbagai
upaya
bumi
Hutan
di
pemangku
jumlah individu dalam hutan Larangan
dilakukan untuk
penyelamatan
Adat Kenegerian Rumbio. Ditambah lagi
bumi tersebut adalah:
adat
pasak
pertumbuhan pasak bumi yang tergolong
1. Melarang pengambilan pasak bumi
lambat, hal ini terkait dengan pasak bumi
oleh masyarakat di Hutan Larangan
sebagai tanaman berkayu. Sampai saat
Adat Rumbio.
ini
belum
diketahui
tingkat
2. Melakukan penanaman pengayaan
pertumbuhan pasak bumi dalam setahun
pasak bumi (replanting) di Hutan
dan
Larangan
mungkin
berapa
diperlukan
penelitian
lanjutan terkait dengan itu.
sehingga
kelimpahan pasak bumi meningkat
Kerapatan pasak bumi dalam studi termasuk
Rumbio
kategori rendah dan lebih
kembali. 3. Memberikan
sanksi
banyak pasak bumi ukuran semai yang
penegakan
tersisa, hal ini akan berpengaruh kepada
masyarakat yang mengambil pasak
perkembangbiakan
bumi secara illegal.
pasak
bumi
dan
organisme lain. Menurut Lazuriaga et al. (2006) bahwa ukuran tanaman dalam suatu
populasi
akan
reproduksi tanaman,
mempengaruhi seperti perilaku
hukum
adat
atau bagi
Cara Pemanfaatan dan Pengolahan Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) yang Dilakukan oleh Masyarakat Sekitar Hutan Larangan Adat Rombio Berdasarkan hasil wawancara terhadap
30
orang
responden 44
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.2
Juli 2016
masyarakat di sekitar Hutan Larangan
menghilangkan
Adat Rumbio memanfaatkan pasak bumi
melancarkan
sebagai obat tradisional mulai dari daun,
dilakukan
batang, kulit, dan akar. Masyarakat di
berikut: Akar diiris, kemudian rebus lalu
sekitar hutan Larangan Adat Rumbio
air rebusan diminum 1/2 gelas selama 2
yang menyatakan sering memanfaatkan
x dalam semingggu. Cara pemanfaatan
pasak bumi sebagai obat berjumlah 24
akar pasak bumi untuk obat kuat sebagai
orang,
lainnya
berikut: Akar diiris, kemudian rebus lalu
memanfaatkan
air rebusan diminum 1 gelas selama 3 x
sedangkan
menyatakan pasak
4
jarang
bumi.
orang
Sumber
pemanfaatannya
informasi
berasal dari
rasa peredaran
oleh
capek
dan
darah
yang
masyarakat
sebagai
dalam semingggu. Cara pemanfaatan
turun-
kulit dan batangnya untuk mengobati
temurun dari ninik mamak. Masyarakat
demam dan sariawan sebagai berikut:
mengaku sudah lama mengkonsumsi
kulit
pasak bumi, ada yang menjawab 2 tahun
kemudian rebus lalu air rebusan diminum
bahkan ada yang
1/2 gelas selama demam dan sariawan.
sudah
30 tahun
mengkonsumsi pasak bumi tersebut. Manfaat pasak bumi yang dirasakan
atau batang
Cara pemanfaatan
daunnya
mengobati
gatal,
oleh masyarakat adalah akar pasak bumi
berikut:
bisa
bumi
digunakan
untuk
melancarkan
di potong-potong,
penyakit
untuk sebagai
remas atau giling daun pasak secukupnya
sampai
halus
peredaran darah, menghilangkan rasa
kemudian oleskan ke kulit yang gatal,
sakit, rasa capek, obat malaria, dan
lakukan 2 x sehari.
melancarkan buang air kecil, diabetes, obat
kuat,
obat
diare.
Kulit
dan
Dari
hasil
wawancara
terhadap
responden ternyata masyarakat masih
batangnya digunakan untuk mengobati
memanfaatkan
pasak
bumi
dan
demam, sariawan, serta sebagai tonik
tumbuhan
setelah melahirkan. Daunnya digunakan
Hutan
untuk mengobati penyakit gatal. Cara
upaya
pemanfaatan bagian tumbuhan tersebut
dipekarangan rumah yang menjawab
sebagian besar dengan cara direbus
belum
selain itu ada pula dengan cara meremas
berjumlah 27 orang, sedangkan yang
bagian tumbuhan, dan meramu. Cara
sudah membudidayakan pasak bumi
pemanfaatan akar pasak bumi untuk
berjumlah
obat lainnya yang ada di
Larangan Adat Rumbio, penanaman
dilakukan
3
pasak
oleh
orang.
dan bumi
masyarakat
Perhatian
dari
45
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.2
pemerintah
obat
terhadap
tanaman
Juli 2016
Selama
ini
pemungutan
hanya
belum dikembangkan dan belum ada
mengandalkan pasak bumi dari alam,
dana
Harapan
bukan dari tanaman hasil budidaya.
pengembangan
Pemanfaatan pada bagian akar secara
tanaman obat ini seharusnya pemerintah
otomatis akan mematikan pohon pasak
turut serta dalam pengembangan dan
bumi
memberikan
dilakukan
yang
diberikan.
masyarakat
untuk
dana
supaya
serta
penyuluha n
masyarakat
dapat
karena
berbunga
menanamnya
proses
di
areal
pekarangan
dengan
akarnya.
mengembangkan tanaman tersebut dan
teknik cara
Perilaku yang
pemungutan mencabut
fisiologis
tidak
pertumbuhan
waktu
menentu yang
dan
lambat
rumah, supaya masyarakat tidak hanya
membuat pasak bumi yang memiliki
memanfaatkan tumbuhan obat dari hutan
status
sehingga tidak punah.
kelestariannya
Pasak bumi merupakan salah satu
langka
akan dan
terancam
semakin
jarang
ditemui (Hussein 2005). Hal ini diperkuat
dari 283 bahan baku tumbuhan obat
dengan
yang telah diregistrasi oleh Badan POM
Tengah
yang
hutan.
menunjukkan populasi pasak bumi di
Volume dan kualitas pasak bumi sebagai
hutan sudah sangat terbatas jumlahnya
bahan baku tumbuhan
(Raharjo 2010).
masih
ditambang
dari
obat sangat
hasil
survei
pada
tahun
di
Kalimantan 2004
yang
tergantung pada ketersediaan stok pasak bumi dan musim. Menurut Purwandari
KESIMPULAN DAN SARAN
(2000)
Kesimpulan
serapan
tumbuhan
obat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perkembangan
industri,
kebijakan
pemerintah, harga serta kondisi stok di
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan: 1. Suhu
rata-rata
lokasi
penelitian
alam. Khasiat pasak bumi yang sudah
28,090C, kelembaban udara rata-rata
terbukti dari berbagai hasil penelitian
85,38%, dan intensitas cahaya rata-
mendorong permintaan pasak bumi di
rata 582,20 lux,
pasar meningkat. Melihat nilai ekonomi
Podsolik Merah Kuning
pasak bumi yang cukup tinggi, maka
kuning-kecoklatan, dengan pH 5.5-
penting untuk segera dilakukan jaminan
6.4. Ketebalan serasah cukup tinggi
pengelolaan keberlanjutan pasak bumi.
yaitu
12-27
jenis tanah adalah
cm.
berwarna
Pasak
bumi
46
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
(Eurycoma
Vol.11, No.2
longifolia
ditemukan
didaerah
Jack) datar
dan
Juli 2016
sariawan,obat penyakit gatal, tonik setelah melahirkan dan demam.
berlereng dengan kemiringan 15%, dengan ketinggian tempat 600-750m dpl. Tempat tumbuh yang disukai Pasak bumi
Saran Saran yang dapat disampaikan yaitu:
(Eurycoma longifolia
1. Perlu adanya upaya konservasi untuk
Jack) pada tanah miring yang tidak
pengembangan pasak bumi di Hutan
tergenang air (rawa). Kondisi Hutan
Larangan
Laranga Adat Rumbio cocok untuk
terhindar dari kepunahan.
habitat Pasak bumi. Pola penyebaran
Adat
baik silvikultur
Jack)memiliki
ekstraksi
penyebaran
supaya
2. Penelitian dari aspek-aspek yang lain
Pasak Bumi (Eurycoma longifolia pola
Rumbio,
maupun
sangat
teknologi
diperlukan
mengelompok, selalu berdampingan,
sebagai landasan
selalu
konservasi, budidaya, maupun untuk
ada/
hadir
bersama-sama
dengan Ribu-ribu, Meranti kunyit dan
dalam
baik
strategi
tujuan komersial.
Pagar-pagar. 2. Masyarakat disekitar Hutan Larangan Adat Rumbio memanfaatkan pasak bumi sebagai obat tradisional mulai dari daun, batang, kulit, dan akar. Cara
menggunakan
dengan cara direbus selain itu ada pula dengan cara meremas bagian
pasak
dan meramu. Manfaat
bumi
yang
dirasakan
masyarakat
adalah
untuk
melancarkan
peredaran
darah,
menghilangkan
rasa
Boer. 2006.Kondisi Iklim di Kupang. [Jurnal]. Kupang. Diakses pada hari selasa, 2 agustus 2016 pukul 20.33 wib.
bagian
tumbuhan tersebut sebagian besar
tumbuhan,
DAFTAR PUSTAKA
sakit,
rasa
capek, obat sakit perut, obat malaria, dan melancarkan buang air kecil,
Ginting, A. 2010.Kajian Ekologi Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) Dan Pemanfaatan Oleh Masyarakat Di Sekitar Hutan Bukit Lawang.[Tesis]. Medan. Program Studi Magister Ilmu Biologi. Universitas Sumatera Utara. Hadiah, J.T. 2000. Eurycoma longifolia Jack (Pasak Bumi).Eksplorasi 2(4): 6. Hussein S. 2005. Multiple shoot formation of important tropical mediclinal plant, Eurycomalongifolia Jack. J. Biotechnol 22: 349-351.
47
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.2
Kartikawati, S.M. 2014. Konservasi Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) Ditinjau Dari Aspek Kelembagaan Tata Niaga.[Tesis]. Bogor. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Lazuriaga, A.L., Escudero, A., Albert, M.J. and Gimenez-Binavides, L. 2006. Population structure effect on reproduction of a rare plant: beyond population size effect. Canadian Journal of Botany, 84: 1371-1379. Masriadi. 2011. Profil Hutan Larangan Adat dan Kearifan lingkungan Masyarakat Adat Kenegrian Rumbio. Pekanbaru (unpublihsed). Nengsih, H. 2009. Struktur Komunitas Pohon Pada Tipe Lahan Yang Dominan Di Desa Lubuk Beringin, Kabupaten Bungo, Jambi. [Skripsi]. Bandung. Program Studi Biologi Sekolah Ilmu Dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung. Paillin, J.B. 2009.Asosiasi Interspesies lamun di Perairan Ketapang kabupaten Seram Bagian Barat.[Jurnal Triton Vol. 5 No.2].Ambon. Jurusan Menajemen Sumberdaya
Juli 2016
Perikanan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Pattimura. Purwandari, SS. 2000. Studi serapan obat sebagai bahan baku pada berbagai industri obat tradisional Indonesia. [Tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pasca sarjana IPB. Rahardjo, M. 2010. Tanaman obat afrodisiak. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. 16(2):8-12. Subiandono, et al,.2006. Kajian Ekologi dan Potensi Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.) di Kelompok Hutan Sungai MannaSungai Nasal, Bengkulu.[Buletin Plasma Nuftah]. Bogor. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam, Bogor. Zulfahmi, et al,. 2015. Kepadatan dan Pola Penyebaran Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) Di Zona Alaman Kuyang, Hutan Larangan Adat Kenegarian Rumbio. [Jurnal Agroteknologi]. Riau.UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kampus Raja Ali Haji.
48