Reka Integra ISSN: 2338-5081
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional
©Jurusan Teknik Industri Itenas | No.03 | Vol.02 Oktober 2014
USULAN PENJADWALAN KENDARAANSHUTTLE PT. X DENGAN MODIFIKASI ALGORITMA N-JOBS M-MESIN PARALEL UNTUK MENGURANGI JUMLAH KENDARAAN* MARSHA LYSANDRA, AMBAR HARSONO, FIFI HERNI MUSTOFA Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung
Email:
[email protected] ABSTRAK
PT. X merupakan perusahaan jasa layanan shuttle dengan 11 rute BandungJabodetabek menggunakan 3 jenis kendaraan dengan jumlah total 89 mobil. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan yang digunakan dengan modifikasi algoritma single stage untuk n-jobs dan m-mesin paralel. Kondisi lalu lintas yang diteliti adalah pada kondisi normal dan macet, pada rute sama dan rute kombinasi. Sebelum dilakukan penelitian, perusahaan menggunakan seluruh kendaraan yang dimiliki dan kendaraan cadangan. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah kendaraan elf dan pregio pada rute sama dan kondisi normal yang tidak terpakai 4 kendaraan, starex pada rute sama kondisi normal dan macet adalah 12 kendaraan, rute kombinasi dan kondisi normal 16 kendaraan, dan rute kombinasi dan kondisi macet 13 kendaraan. Kata kunci: Penjadwalan Kendaraan, Mengurangi Jumlah Kendaraan, Modifikasi n-Jobs m-Mesin Paralel. ABSTRACT
PT. X is a shuttle service company with 11 routes Bandung Jabodetabek using 3 types of vehicles with a total of 89 cars. This study aims to reduce the number of vehicles used to modify single stage algorithm for n-jobs and m-parallel machines. Traffic conditions are studied in normal condition and traffic, on the same route and combination route. Prior to this research, the company used all vehicles owned and vehicle reserve. Based on the results of the study, the number of vehicles elf and pregio on the same route and normal conditions unused are 4 vehicles, starex in same route normal conditions and traffic jams are 12 vehicles, combination route and normal conditions are 16 vehicles, and combination route and traffic conditions are 13 vehicles. Keywords: Vehicle Scheduling, Reduce Number of Total Vehicle, Modify n-Jobs m-Parallel Machines. *
Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama dengan pembimbingan penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan akan disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau jurnal nasional Reka Integra - 236
Lysandra, dkk.
1. PENDAHULUAN 1.1 Pengantar PT. X merupakan perusahaan jasa shuttle yaitu pengantaran konsumen dengan rute Bandung-Jabodetabek. Perusahaan ini memiliki tiga jenis kendaraan untuk mengantarkan konsumen ke rute yang dituju dengan total jumlah kendaraan di salah satu cabang PT. X sebanyak 89 mobil. Saat ini perusahaan menggunakan seluruh kendaraan reguler dan cadangan. Masalah yang terjadi pada layanan shuttle adalah masalah pengaturan penggunaan kendaraan agar utilisasi kendaraan dapat maksimal sehingga kendaraan yang tersedia dapat digunakan untuk rute lain atau jadwal keberangkatan lain. Saat ini perusahaan menggunakan kendaraan sebanyak 2 rit sehingga pada waktu tertentu terjadi kekurangan kendaraan dan mengakibatkan penggunaan kendaraan cadangan. Maka tujuan dari penelitian ini untuk mengurangi jumlah kendaraan yang digunakan dengan metode modifikasi algoritma single stage untuk n-jobs dan m-mesin paralel. Dalam penelitian ini, mesin tersebut adalah kendaraan dan waktu proses adalah waktu tempuh kendaraan dalam satuan jam setiap 1 rit dan termasuk waktu set-up. Job yang dimaksud dalam kasus ini adalah rute, sedangkan operasi merupakan jadwal keberangkatan. Single stage yang dimaksud dalam penelitian ini adalah satu job diproses oleh satu kendaraan. 2. STUDI LITERATUR 2.1 Pengertian Penjadwalan Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian sumber-sumber atau mesin-mesin yang ada untuk menjalankan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu (Baker, 1974). Penjadwalan adalah proses pengurutan pembuatan produk secara menyeluruh pada beberapa mesin (Conway,dkk., 1967). Penjadwalan juga didefinisikan sebagai rencana pengaturan urutan kerja serta pengalokasian sumber, baik waktu maupun fasilitas untuk setiap operasi yang harus diselesaikan (Vollman, 1998). 2.2 Tujuan Penjadwalan Tujuan penjadwalan menurut Baker, 1974 adalah: 1. Meningkatkan produktifitas mesin, yaitu dengan mengurangi waktu mesin menganggur. 2. Mengurangi persediaan barang setengah jadi dengan jalan mengurangi jumlah ratarata pekerjaan yang menunggu dalam antrian suatu mesin karena mesin tersebut sibuk. 3. Mengurangi keterlambatan suatu pekerjaan. Setiap pekerjaan mempunyai batas waktu (due date) penyelesaian, jika pekerjaan tersebut diselesaikan melewati batas waktu yang ditentukan maka pekerjaan tersebut dinyatakan terlambat. Dengan metoda penjadwalan maka keterlambatan ini dapat dikurangi, baik waktu maupun frekuensi. 2.3 Klasifikasi Masalah Penjadwalan Model penjadwalan dapat dibedakan menjadi 4 jenis keadaan yaitu (Baker, 1974): 1. Berdasarkan jumlah mesin yang digunakan dibagi menjadi dua bagian yaitu penjadwalan pada mesin tunggal dan mesin majemuk (paralel). Jumlah mesin dapat dibedakan atas mesin tunggal dan mesin majemuk. Sekelompok mesin paralel merupakan generalisasi dari model mesin tunggal. Banyak lingkungan produksi yang terdiri dari beberapa stasiun kerja dimana setiap stasiun kerjanya mempunyai konfigurasi mesin paralel. Mesin pada stasiun kerja dapat identik sehingga kapanpun
Reka Integra - 237
Usulan Penjadwalan Kendaraan Shuttle PT X dengan Modifikasi Algoritma n-Jobs m-Mesin Paralel untuk Mengurangi Jumlah Kendaraan
2.
3.
4.
pekerjaan tiba, pekerjaan tersebut dapat diproses di mesin paralel maupun yang tersedia. Berdasarkan aliran proses yaitu pola aliran proses flow shop dan pola aliran job shop. Pada flow shop dijumpai pola aliran pemrosesan dari suatu mesin ke mesin yang lain dalam urutan (routing) tertentu. Semua pekerjaan yang mengalir pada lini produksi yang sama tanpa boleh melewatinya disebut dengan pure flow shop. Tetapi jika pekerjaan yang datang ke dalam flow shop tidak harus dikerjakan pada semua mesin disebut dengan general flow shop. Sedangkan job shop setiap pekerjaan mempunyai routing yang berbeda. Aliran proses yang tidak searah ini mengakibatkan setiap pekerjaan yang akan diproses pada suatu mesin dapat merupakan pekerjaan baru atau pekerjaan yang sudah dikerjakan (work in process). Berdasarkan pola kedatangan job yaitu pola kedatangan statis dan pola kedatangan dinamis. Pada pola statis pekerjaan datang secara bersamaan pada waktu nol dan siap dikerjakan pada mesin-mesin yang juga sudah siap untuk bekerja atau kedatangan pekerjaan yang tidak bersamaan tetapi saat kedatangannya telah diketahui sejak waktu nol. Pada pola dinamis mempunyai kedatangan pekerjaan tidak menentu, dijumpai adanya variabel waktu sebagai faktor pengaruh. Berdasarkan sifat informasi yang diterima yaitu deterministik dan stokastik. Model deterministik dapat dilihat dari adanya kepastian atas informasi tentang beberapa aspek. Pada model stokastik, mengandung unsur ketidakpastian.
2.4 Penjadwalan Single Stage Penjadwalan single stage terbagi menjadi single machine dan parallel machines. 1. Penjadwalan single stage single machine adalah penjadwalan satu mesin yang digunakan untuk memproses seluruh produk (n-job) untuk satu jenis proses produksi saja.
Gambar 1. Contoh Penjadwalan n-job pada Single Machine
2.
Penjadwalan single stage parallel machines adalah penjadwalan beberapa mesin atau lebih dari satu mesin (m-machine) untuk melakukan satu jenis proses produksi agar menghasilkan beberapa produk (n-job) yang sama. Jenis penjadwalan mesin ini sama dengan penjadwalan pada single machine hanya saja jumlah mesinnya lebih dari satu. Jenis penjadwalan ini sesuai untuk memproduksi barang dalam jumlah besar dan sejenis.
Gambar 2. Contoh Penjadwalan n-job pada Parallel Machines
Reka Integra - 238
Lysandra, dkk.
Gantt Chart Gantt chart adalah salah satu alat bergambar yang merepresentasikan sebuah penjadwalan. Gantt chart ini menggambarkan beberapa job yang dikerjakan dalam sebuah mesin beserta dengan waktunya. Tujuan dari chart ini adalah untuk secara grafis menunjukan status dari 2.5
setiap sumber daya (biasanya mesin) pada setiap waktu. Sumbu x merepresentasikan waktu dan sumbu y berisi balok horizontal untuk setiap mesin. Ketika suatu job dikerjakan pada suatu mesin, suatu persegi panjang akan ditempatkan pada balok horizontal yang digambarkan dari waktu mulai job hingga waktu selesai job tersebut. Gantt chart juga dapat dikonstruksikan dengan menempatkan job pada sumbu y. Gambar 3 menggambarkan contoh Gantt chart untuk penjadwalan 5 mesin 5 job.
Gambar 3. Contoh Gantt Chart (Saputro, 2004)
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Identifikasi Metode Penelitian Umumnya, algoritma n-jobs dan m-mesin paralel mempunyai tujuan antara lain untuk mereduksi flow time atau makespan, tetapi algoritma yang digunakan dalam tugas akhir ini tidak untuk mereduksi flow time atau makespan melainkan untuk mereduksi jumlah kendaraan yang digunakan untuk melayani 11 rute. Dalam penelitian ini tidak memakai kriteria earliest due date atau shortest processing time melainkan ready time tercepat. 3.2 Penjadwalan Kendaraan Gantt chart yang dibuat terdapat kondisi-kondisi yang mungkin dialami oleh kendaraan yaitu: 1. Rute Sama Kondisi Normal (Weekday) 2. Rute Kombinasi Kondisi Normal (Weekday) 3. Rute Sama Kondisi Macet (Weekend) 4. Rute Kombinasi Kondisi Macet (Weekend) Rute sama merupakan satu kendaraan hanya melayani satu rute saja. Sedangkan rute kombinasi merupakan satu kendaraan dapat melayani beberapa rute yang berbeda. Kondisi normal adalah kondisi jalan yang tidak terjadi kemacetan sehingga perjalanan dapat ditempuh dengan cepat tanpa hambatan atau pada hari kerja. Sedangkan kondisi macet adalah kondisi jalan diluar dugaan seperti banjir, pohon tumbang, atau kecelakaan yang menyebabkan padatnya jalan raya atau pada hari libur (akhir pekan). 3.3 Flowchart Penjadwalan Kendaraan Untuk Rute Sama Flowchart penjadwalan kendaraan untuk rute sama dapat dilihat pada Gambar 4.
Reka Integra - 239
Usulan Penjadwalan Kendaraan Shuttle PT X dengan Modifikasi Algoritma n-Jobs m-Mesin Paralel untuk Mengurangi Jumlah Kendaraan
MULAI
Identifikasi Jadwal Keberangkatan, Jenis Kendaraan, Jumlah Kendaraan, Rute dan Waktu Tempuh (ti) (jam/1 rit) Pemilihan Kendaraan yang Digunakan
Pengurutan Jadwal Keberangkatan Berdasarkan Jam Paling Awal Dari Setiap Rute dan Jenis Kendaraan
Cari Jam Keberangkatan Tercepat yang Dapat Dikerjakan ri = min (ci)
TIDAK
Ada job yang tersisa?
YA
TIDAK
Ada waktu kosong?
YA
Jam Keberangkatan Selanjutnya >= Waktu Akhir Jadwal Keberangkatan Sebelumnya
TIDAK
YA
Waktu Kosong >= ti
TIDAK
Ya
YA
Kendaraan sudah melayani 3 rit? TIDAK Waktu yang Tersisa Diisi Dengan Jam Keberangkatan Selanjutnya
Output: Penjadwalan untuk Masing-Masing Kendaraan
SELESAI
Gambar 4. Flowchart Penjadwalan Kendaraan Untuk Rute Sama Reka Integra - 240
Lysandra, dkk.
3.4 Flowchart Penjadwalan Kendaraan Untuk Rute Kombinasi Flowchart penjadwalan kendaraan untuk rute kombinasi dapat dilihat pada Gambar 5. MULAI
Identifikasi Jadwal Keberangkatan, Jenis Kendaraan, Jumlah Kendaraan, Rute dan Waktu Tempuh (ti) (jam/1 rit) Pemilihan Kendaraan yang Digunakan
Pengurutan Jadwal Keberangkatan Berdasarkan Jam Paling Awal Dari Setiap Rute dan Jenis Kendaraan
Cari Jam Keberangkatan Tercepat yang Dapat Dikerjakan ri = min (ci)
TIDAK
Ada job yang tersisa?
YA
TIDAK
Ada waktu kosong?
YA
Jam Keberangkatan Selanjutnya >= Waktu Akhir Jadwal Keberangkatan Sebelumnya
TIDAK
YA
Waktu Kosong >= ti
Cari Nomor Kendaraan Terkecil
TIDAK
YA
YA
Kendaraan sudah melayani 3 rit? TIDAK Waktu yang Tersisa Diisi Dengan Jam Keberangkatan Selanjutnya
Ada Jadwal yang Dapat Dipindahkan ke Rute yang Berbeda?
YA
TIDAK Output: Penjadwalan untuk Masing-Masing Kendaraan
SELESAI
Gambar 5. Flowchart Penjadwalan Kendaraan Untuk Rute Kombinasi
Reka Integra - 241
Usulan Penjadwalan Kendaraan Shuttle PT X dengan Modifikasi Algoritma n-Jobs m-Mesin Paralel untuk Mengurangi Jumlah Kendaraan
4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah: 1. Rute. 2. Jenis mobil serta jumlahnya. Selain 89 mobil reguler, terdapat 17 kendaraan emergency yang dapat digunakan apabila mengalami kekurangan kendaraan. 3. Jadwal keberangkatan. 4. Waktu tempuh (waktu proses termasuk waktu setup). Waktu tempuh merupakan waktu kendaraan menempuh perjalanan dalam 1 rit). Data-data tersebut diperoleh dengan cara wawancara dengan bagian penjadwalan dan driver PT X. 4.2 Pengolahan Data Langkah pertama yang dilakukan dalam pengolahan data adalah penjadwalan berupa Gantt chart sesuai dengan jadwal keberangkatan dari setiap rute dan dua kondisi yaitu kondisi normal (weekday) dan kondisi macet (weekend). Gantt chart tersebut juga dibuat berdasarkan rute yang sama dan rute yang dikombinasikan. Setiap kendaraan diasumsikan dapat melayani konsumen sampai dengan 3 rit. Gantt chart untuk jenis kendaraan elf dapat dilihat pada Gambar 6 sampai dengan Gambar 9. Kendaraan elf memiliki 16 kendaraan untuk melayani 2 rute yaitu rute Bogor dan Dewi Sartika.
Reka Integra - 242
Nomor Kendaraan
Nomor Kendaraan
Reka Integra - 243
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
E11
E12
E13
E14
E15
E16
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
E11
E12
E13
E14
E15
E16
4:30
4:30
4:30
4:30
5:00
5:00
5:00
5:00
5:30
5:30
5:30
5:30
6:00
6:00
6:00
6:00
Keterangan: Bogor
4:00
4:00
4:00
4:00
6:30
6:30
6:30
6:30
7:30
7:00
7:30
7:30
7:30
BGR-1
7:00
7:00
BGR-1
7:00
8:30
9:00
9:30
DS-2
10:30
11:00
DS-3
11:00
11:30
11:30
12:00
BGR-5
DS-4
12:00
13:00
12:30
13:00
BGR-6
DS-5
12:30
14:00
13:30
14:00
BGR-7
DS-6
13:30
15:00
14:30
16:00
15:30
16:00
BGR-9
DS-8
15:30
17:00
16:30
17:00
BGR-10
DS-9
16:30
Waktu Keberangkatan
15:00
BGR-8
DS-7
14:30
18:00
17:30
18:00
BGR-11
DS-10
17:30
19:00
18:30
19:00
BGR-12
DS-11
18:30
20:00
19:30
20:00
BGR-13
DS-12
19:30
10:30
20:30
10:30
11:00
DS-3
11:00
11:30
11:30
12:00
BGR-5
DS-4
12:00
13:00
12:30
13:00
BGR-6
DS-5
12:30
14:00
13:30
14:00
BGR-7
DS-6
13:30
15:00
15:00
15:30
BGR-9
DS-8
15:30
16:00
16:00
Waktu Keberangkatan
14:30
BGR-8
DS-7
14:30
21:30
22:00
BGR-15
23:00
22:30
23:00
BGR-16
DS-15
22:30
23:30
BGR-11
DS-10
BGR-12
BGR-13
DS-12
BGR-14
DS-13
BGR-15
DS-14
BGR-16
DS-15
0:00
0:00
0:00
DS-16
16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30
BGR-10
DS-9
DS-11
0:00
DS-16
23:30
16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30
21:00
BGR-14
22:00
DS-14
21:30
Gambar 7. Gantt Chart Elf Rute Kombinasi dan Kondisi Normal
10:00
BGR-4
10:00
21:00
DS-13
20:30
Gambar 6. Gantt Chart Elf Rute Sama dan Kondisi Normal
10:00
9:30
9:30
10:30
BGR-4
10:00
DS-2
9:30
Dewi Sartika
8:00
BGR-3
9:00
9:00
DS-1
8:30
8:30
BGR-2
8:00
8:00
9:00
BGR-3
DS-1
8:30
BGR-2
8:00
0:30
0:30
0:30
0:30
1:00
1:00
1:00
1:00
1:30
1:30
1:30
1:30
2:00
2:00
2:00
2:00
2:30
2:30
2:30
2:30
3:00
3:00
3:00
3:00
3:30
3:30
3:30
3:30
Lysandra, dkk.
Nomor Kendaraan
Nomor Kendaraan
Reka Integra - 244
4:00
4:00
4:00
4:00
4:30
4:30
4:30
4:30
5:00
5:00
5:00
5:00
5:30
5:30
5:30
5:30
6:00
6:00
6:00
6:00
Keterangan: Bogor
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
E11
E12
E13
E14
E15
E16
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
E11
E12
E13
E14
E15
E16
6:30
6:30
6:30
6:30
7:00
7:00
7:00
7:00
7:30
7:30
7:30
7:30
8:30
9:00
BGR-3
BGR-4
DS-3
BGR-5
BGR-6
DS-5
BGR-7
BGR-8
DS-7
BGR-9
BGR-10
DS-9
BGR-11
DS-10
BGR-12
DS-11
BGR-13
DS-12
BGR-14
DS-13
BGR-15
DS-14
BGR-3
BGR-4
DS-3
BGR-5
BGR-6
DS-5
BGR-7
BGR-8
DS-7
BGR-9
BGR-10
DS-9
BGR-11
DS-10
BGR-12
DS-11
BGR-13
DS-12
BGR-14
DS-13
BGR-15
DS-14
Gambar 9. Gantt Chart Elf Green Rute Kombinasi dan Kondisi Macet
Waktu Keberangkatan
0:00
BGR-16
0:00
0:00
DS-15
9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30
DS-1
DS-2
DS-4
DS-6
DS-8
9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30
Gambar 8. Gantt Chart Elf Green Rute Sama dan Kondisi Macet
Waktu Keberangkatan
0:00
BGR-16
DS-15
9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30
DS-1
DS-2
DS-4
DS-6
DS-8
9:30 10:00 10:30 11:00 11:30 12:00 12:30 13:00 13:30 14:00 14:30 15:00 15:30 16:00 16:30 17:00 17:30 18:00 18:30 19:00 19:30 20:00 20:30 21:00 21:30 22:00 22:30 23:00 23:30
BGR-2
9:00
9:00
BGR-2
9:00
Dewi Sartika
8:00
8:30
8:30
8:30
BGR-1
8:00
8:00
BGR-1
8:00
0:30
1:00
1:00
1:00
1:00
DS-16
0:30
0:30
DS-16
0:30
1:30
1:30
1:30
1:30
2:00
2:00
2:00
2:00
2:30
2:30
2:30
2:30
3:00
3:00
3:00
3:00
3:30
3:30
3:30
3:30
4:00
4:00
4:00
4:00
4:30
4:30
4:30
4:30
Usulan Penjadwalan Kendaraan Shuttle PT X dengan Modifikasi Algoritma n-Jobs m-Mesin Paralel untuk Mengurangi Jumlah Kendaraan
Lysandra, dkk.
5. ANALISIS PENJADWALAN KENDARAAN 5.1 Analisis Kondisi Perusahaan Saat Ini dengan Kondisi Setelah Dilakukan Penjadwalan 3 Rit Kondisi perusahaan saat ini sebelum dilakukan penjadwalan dapat dilihat pada Tabel 1, sedangkan data untuk jumlah kendaraan setelah dilakukan penjadwalan 3 rit dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 1. Data Jadwal dan Jumlah Kendaraan Kondisi Perusahaan Saat Ini untuk Rute Sama Jumlah Jumlah Jenis & Jadwal yang Jadwal yang Jumlah Kendaraan Jumlah Dilayani Dilayani Oleh Kendaraan Kondisi yang Kendaraan Oleh Kendaraan Tidak Melayani 1 Tersedia Kendaraan Emergency Terpakai rit Tersedia
Elf (16)
Normal Macet
28 32
Normal
60
Macet
56
Normal Macet
65 65
Pregio (32)
Starex (41)
DS-13 s/d DS-16 MGD-13 s/d MGD-16 MGD-5 s/d MGD-8 & MGD13 s/d MGD-16 -
-
4+4* -
-
4+4*
-
8+4*
5 5
7 8
Tabel 2. Data Jumlah Kendaraan Setelah Dilakukan Penjadwalan 3 Rit Jumlah Jadwal Jadwal Jumlah Jenis & yang Jumlah yang Kendaraan Jumlah Dilayani Kendaraan Rute Kondisi Dilayani yang Kendaraan Oleh Tidak Oleh Melayani 1 Tersedia Kendaraan Terpakai Kendaraan rit Emergency Tersedia
Sama Elf (16) Kombinasi
Sama
Normal Macet Normal Macet Normal
16 16 16 16 64
Macet
56
Normal
64
Macet
60
Normal Macet Normal Macet
65 65 65 65
Pregio (32) Kombinasi
Starex (41)
Sama Kombinasi
MGD-5 s/d MGD-8 & MGD-13 s/d MGD-16 MGD-5 s/d MGD-8 -
Keterangan : * Kendaraan Emergency Reka Integra - 245
4 4 4
1
-
8
4
3
-
4+4*
12 12 16 13
10 1 4 -
Usulan Penjadwalan Kendaraan Shuttle PT X dengan Modifikasi Algoritma n-Jobs m-Mesin Paralel untuk Mengurangi Jumlah Kendaraan
5.2 Utilisasi Kendaraan Perbandingan utilisasi kendaraan sebelum dilakukan penjadwalan dengan kondisi setelah dilakukan penjadwalan dapat dilihat pada Tabel 3. Utilisasi (%) = Keterangan: i = rute j = jumlah rute
Jenis Kendaraan
Rute
Sama Elf Kombinasi Sama Pregio Kombinasi Sama Starex Kombinasi
(1)
Tabel 3. Perbandingan Utilisasi Kendaraan Waktu Sebelum Tempuh Total Tiap Kondisi Jumlah Rute A B C D Jadwal (jam/1 rit) Normal 32 6 16 4(**) 40 Macet 32 8 16 - 66,67 Normal 32 6 Macet 32 8 Normal 64 6 32 4 - 44,44 Macet 64 8 32 4 - 59,26 Normal 64 6 Macet 64 8 Normal 65 5,4,6,6(*) 36 5 39,468 Macet 65 7,5,8,8(*) 36 5 52,66 Normal 65 5,4,6,6(*) Macet 65 7,5,8,8(*) -
Setelah A
B
C
D
12 16 12 16 28 32 28 36 29 29 29 28
4 4 -
4 4 4 4 12 12 16 13
66,667 66,667 66,667 66,667 57,143 59,26 57,143 59,26 48,994 65,37 48,994 67,71
Keterangan : ( )
* Rute Bandara, Bekasi, Cempaka Mas, Grogol
(
**) Disebabkan karena terdapat kendaraan yang melayani 1 rit
A = Jumlah kendaraan reguler yang digunakan B = Jumlah kendaraan emergency yang digunakan C = Jumlah kendaraan reguler yang tidak digunakan D = Utilisasi kendaraan yang digunakan (%) 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Elf rute sama kondisi normal dan rute kombinasi kondisi normal terdapat 4 kendaraan yang tidak terpakai. Sedangkan kondisi macet tidak dapat dikurangi jumlah kendaraannya. Pregio rute sama kondisi normal dan rute kombinasi kondisi normal terdapat 4 kendaraan yang tidak terpakai. Rute sama dan kondisi macet terdapat 8 jadwal keberangkatan rute mangga dua yang menggunakan kendaraan emergency. Untuk kondisi kombinasi terdapat 4 jadwal keberangkatan yang menggunakan kendaraan emergency. Starex rute sama kondisi normal dan rute kombinasi kondisi normal terdapat 12 kendaraan yang tidak terpakai. Rute sama kondisi macet terdapat 12 kendaraan yang tidak terpakai. Untuk kondisi macet terdapat 13 kendaraan yang tidak terpakai.
Reka Integra - 246
Lysandra, dkk.
6.2 Saran Saran untuk perusahaan adalah tidak menambah kendaraan baru dalam jangka pendek dan perusahaan dapat membuka jadwal baru untuk memakai kendaraan yang tidak terpakai atau menggunakan kendaran yang tidak terpakai untuk kendaraan cadangan ( emergency). Saran untuk penelitian selanjutnya adalah optimasi kendaraan menggunakan program atau searching method untuk pembuatan Gantt chart, menjadwalkan perawatan kendaraan, atau melakukan penjadwalan dinamis. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini. REFERENSI Baker, K. R., 1974. Introduction to Sequencing and Scheduling.John Willey & Son. New York. Conway, R., Maxwell, W.L. dan Miller, L.W. 1967. Theory of Scheduling. Addison Wesley Publishing Company. Massachusetts. Saputro Nico dan Yento. 2004. Pemakaian Algoritma Genetik untuk Penjadwalan Job Shop Dinamis Non Deterministik. Vollman, Thomas., Berry E., William L. Whybark, D.Clay. 1992. Manufacturing Planning And Control Systems, 3rd Edition. Irwin, Inc. USA.
Reka Integra - 247