39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Visual dan Audio Berita Kabut Asap pada Program “Net 16” Edisi 8 Oktober 2015 Program berita “Net 16” pada 8 Oktober 2015 menyajikan lima topik pemberitaan dengan topik berbeda dari tema yang sama mengenai bencana kabut asap. Lima topik berita tersebut terdiri dari “Pemerintah Setuju Menerima Bantuan Luar Tangani Kabut Asap”, “Pengujian Solusi Kabut Asap”, “Kebakaran Kalimantan Timur Mengancam Habitat Orang Utan”, “Kegeraman Warga di Tengah Masalah Kabut Asap”, dan “Inisiatif Warga Kampanye Korban Kabut Asap”. Berita menjadi penting karena mencakup kehidupan sosial masyarakat. Pemberitaan masuk dalam kategori straight news dengan durasi antara 2 sampai 3 menit yang disajikan dengan format package. Informasi disampaikan dengan tetap memperhatikan unsur 5W+1H dan mengandung nilai berita. Berita yang disajikan pada umumnya bernilai disasster and crimes. Hal tersebut berkaitan dengan bencana kebakaran lahan dan hutan yang menimpa sebagian wilayah Indonesia. Meskipun demikian, nilai timeless juga terdapat dalam berita sehingga peristiwa yang terjadi disajikan secara tepat waktu. Lima topik berita kabut asap ditayangkan dengan sajian visual dan audio yang cukup baik. Visual dilihat dari penggunaan angle kamera, pergerakan kamera, shot size, editing gambar dan grafis. Audio berupa narasi berita yang dibacakan presenter, voice over, dan soundbite. Penggunaan visual dan audio setiap topik berita kabut asap pada program “Net 16” pada 8 Oktober 2015 dapat dilihat melalui analisis naskah dua kolom dengan pembahasan sebagai berikut.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
40
1.
Analisis Visual dan Audio Berita Pertama Tabel 4. Visual dan Audio Berita Pertama Visual
Audio Naskah berita oleh presenter Tommy Fadjar (TF) dan Rahma HD (RH):
RH: “Selamat sore, kita awali Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : NET.16 hari ini dengan berita Sudut Pandang : Straight on kabut asap yang menimpa angle sejumlah daerah di Indonesia.” TF: “Dan Indonesia akhirnya setuju
menerima
bantuan
negara
lain
tangani
untuk
bencana kabut asap.” RH:
“Singapura rencananya
akan memberikan bantuan tiga pesawat pemadam api.” Voice Over: “Indonesia
akhirnya
setuju
menerima bantuan negara lain Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
untuk mengatasi bencana kabut asap
di
Kalimantan. bantuan,
Sumatera
dan
Tak
hanya
beberapa
negara
bahkan menawarkan kerjasama bersifat bisnis untuk tangani kabut asap.” Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
41
Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle Soundbite: Armantha
Natsir,
Jubir
Kementerian Luar Negeri Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
“Mereka
sudah
mengindifikasikan kesiapannya untuk
bekerjasama.
Banyak
yang akan kita bahas adalah mekanisme konturnya. Memang tadi saya sampaikan bahwa ada beberapa yang bersifat dalam konteks simbiosis. Dan itu yang
42
sekarang
kita
sedang
yang
sudah
menunggu.” Voice Over: “Negara
berkomunikasi dengan menteri Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
luar negeri antara lain adalah Malaysia, Singapura, Australia, China dan Rusia. Singapura rencananya akan beri bantuan tiga pesawat pemadam api.”
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Kamera : Panleft Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Close up Pergerakan kamera : Sudut Pandang : Straight on angle Voice Over: “Lebih dari sembilan bulan bencana asap melanda enam provinsi di Indonesia, yakni Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Sudut Pandang : Straight on Kalimantan Barat, Kalimantan angle Tengah, Selatan.”
Ukuran Gambar
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
: Long medium
dan
Kalimantan
43
shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Long medium shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Long medium shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle Voice Over: “Ditengah darurat kabut asap status bencana nasional tak kunjung ditetapkan oleh Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Pemerintah, lantaran dinilai Sudut Pandang : Straight on belum memenuhi lima unsur angle kebencanaan.”
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : High angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
44
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : High angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : High angle Voice Over: “Pemerintah fokus menangani kabut Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Panleft Sudut Pandang : Low angle
asap
secara
jangka
pendek, yakni pemadaman yang dikomandoi oleh pemerintah daerah. Negara lain sempat tawarkan
bantuan
bagi
Indonesia namun pemerintah Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Kamera : Follow Sudut Pandang : High angle
menolaknya.
pemerintah kemudian menjadi sorotan karena bencana tak kunjung ada solusinya.”
Ukuran Gambar : Long Shot Pergerakan Kamera : Panright Sudut Pandang : Low angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Zoom in Sudut Pandang : Low angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Kinerja
45
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle Voice Over: “Kabut asap akibat kebakaran lahan Ukuran Gambar : Very long shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle
dan
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
telah
mengganggu aktifitas warga, baik itu dibidang kesehatan, perekonomian, pendidikan.”
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle
hutan
hingga
46
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Panright Sudut Pandang : Straight on angle Voice Over: “Tak hanya di Indonesia, kabut asap juga mengganggu warga Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle
negeri Jiran, seperti Singapura dan Malaysia.”
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle Voice Over: “Hingga saat ini
pemerintah
telah mengucurkan dana lebih Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
dari 385 milyar rupiah untuk mengatasi bencana kabut asap.
47
Ribuan personil TNI, POLRI, dan Satgas Kebakaran Lahan dan Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle
Hutan
dikerahkan.
juga
telah
Namun
semua
langkah tersebut hingga kini belum mampu mengatasi atau setidaknya mengurangi dampak bencana kabut asap. Rahma,
Sahriza
Ardia Irawan,
melaporkan untuk NET.” Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Panright Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Low angle
Ukuran Gambar : Medium Long Shot Pergerakan Kamera : Sudut Pandang : Straight on
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
48
angle Pembahasan Tabel 4: Program “Net 16” diawali dengan berita mengenai “Pemerintah Setuju Bantuan Luar Tangani Kabut Asap”. Berita disajikan sebagai pembuka program acara sehingga presenter secara sadar menyapa pemirsa. Nama keduanya disampaikan melalui teks tertulis yaitu Tommy Fadjar dan Rahma HD. Identitas program disajikan secara lengkap selama program “Net 16” ditayangkan. Shot presenter diambil dengan ukuran medium shot dari straight on angle. Keduanya bergantian menyampaikan rangkaian informasi bahwa Indonesia akhirnya menerima bantuan dari luar negeri dan Singapura berencana memberikan bantuan berupa pesawat. Lead yang disampaikan dilanjutkan dengan informasi yang lebih lengkap. Sumber berita adalah kegiatan konferensi pers. Lokasi peristiwa berada di Jakarta. Berita masuk pada kategori Darurat Kabut Asap dengan bahasan “Indonesia Terima Bantuan Luar”. Ketiga informasi tersebut disampaikan dalam bentuk tulisan yang tersaji pada visual tayangan
atau
disebut
sebagai
character
generator
(CG).
Penyelenggaranya adalah Kementerian Luar Negeri Indonesia yang menghadirkan Armanta Natsir sebagai Juru Bicara. Peristiwa tersebut merupakan satu objek yang diambil dengan beragam posisi kamera dengan berbagai ukuran dan pergerakan gambar diantaranya adalah medium long shot, medium shot, medium close up dengan salah satunya menggunakan pergerakan secara panleft. Voice over menyampaikan hal-hal yang disampaikan oleh pihak kementerian luar negeri. Pengambilan soundbite narasumber tanpa wawancara melainkan mengambil penggalan informasi yang disampaikan oleh Armanta Natsir. Gambar yang diambil berukuran medium close up. Berita dilanjutkan pada informasi yang sifatnya lebih umum. Voice over menyampaikan wilayah yang terdampak dan becana
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
49
kebakaran tidak menjadi bencana nasional dengan penanganan terpusat pada pemeritah daerah. Penanganan yang dilakukan juga sifatnya jangka pendek. Indonesia juga pernah menolak tawaran bantuan padahal kebakaran belum dapat teratasi sehingga kinerjanya dipertanyakan. Rangkaian informasi tersebut disertai objek kebakaran lahan dan hutan serta penanganan dengan helikopter dengan bermacam ukuran. Sudut pengambilan gambar kebakaran hutan dan helikopter didominasi dari high angle dengan beberapa pergerakan kamera yang mengikuti arah terbang helikopter. Pada bahasan tersebut informasi terpusat pada “Pemerintah Sempat Tolak Tawaran Bantuan” yang disampaikan secara tertulis. Informasi dilanjutkan dengan dampak dari kebakaran yang menganggu
aktivitas
manusia
di
berbagai
bidang
kesehatan,
perekonomian, hingga pendidikan. Informasi tersebut diikuti dengan objek gambar aktivitas manusia dari berbagai ukuran seperti medium long shot, long shot, dan medium shot yang menampilkan masyarakat berjalan di lokasi yang terkena kabut asap dan sebagian menggunakan masker secara straight on angle. Dampak dari sektor kehidupan yang terganggu diwakili dengan objek gambar sekolah yang berukuran long shot. Berita memberitahukan pula bahwa kabut asap sampai pada negeri jiran dan ditampilkan gedung-gedung pencakar langit dengan dua ukuran yaitu long shot dan medium long shot. Informasi diakhiri dengan voice over yang menyampaikan pemerintah mengeluarkan dana 385 milyar rupiah serta telah mengerahkan ribuan personil TNI, POLRI, dan Satgas Kebakaran Lahna dan Hutan, namun tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. Gambar ditutup dengan rangkaian shot beragam ukuran yaitu medium long shot, long shot, dan medium close up dengan objek kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo pada lokasi kejadian kebakaran dan lahan di Riau. Pada objek lahan yang terbakar sengaja
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
50
diambil dengan ukuran yang sama yaitu long shot namun salah satunya menggunakan pergerakan kamera secara panright. Topik pemberitaan pertama disampaikan oleh Ardia Rahma dan Sahriza Irawan. Nama keduanya disampaikan pada akhir berita disertai dengan penyebutan nama stasiun televisi NET. Secara keseluruhan shot dirangkai secara cut to cut dengan menggunakan editing analitis sehingga gambar yang satu dengan lainnya saling berkaitan dalam menyampaikan situasi dan kondisi. Shot dari objek yang sama diambil dalam beberapa ukuran yang luas ke lebih sempit seperti long shot ke medium long shot. Narasi yang disampaikan voice over merupakan informasi berita dari peristiwa atau kejadian yang tidak dapat ditampilkan secara visual, seperti bahasan dalam konferensi pers yang dilakukan kementerian luar negeri. Voice over juga mendampingi gambar karena saling berkaitan, seperti proses penanganan jangka pendek dan dihadirkan shot pemadaman dengan menggunakan helikopter. Atmosfer dari lokasi kejadian tetap dipertahankan pada saat soundbite. 2.
Analisis Visual dan Audio Berita Kedua Tabel 5. Visual dan Audio Berita Kedua Visual
Audio Narasi berita: RH: “BNPB akan menguji coba bahan
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
kimia
untuk
memadamkan kebakaran lahan dan hutan.” TF:
“Bahan
kimia
tersebut
dapat menurunkan suhu secara drastis
dan
memadamkam
kebakaran tanpa menimbulkan asap.”
51
Voice Over: “Badan
Nasional
Penanggulangan Bencana akan Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
menguji
coba
penggunaan
bahan kimia untuk membantu pemadaman kebakaran lahan dan hutan. Bahan kimia tersebut dinilai suhu
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
mampu secara
memadamkan
menurunkan drastis api
menimbulkan asap.
dan tanpa
52
angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Low angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Low angle Soundbite: Sutopo Purwonugroho, Kepala Pusat Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Data,
Informasi
dan
Humas BNPB “Karena sifat karakteristik dari gambut yang terbakar di bagian bawah dan mengeluarkan dengan
asap
menggunakan
maka bahan
kimia tadi maka asap bisa terkurangi. Kemudian, api yang masih membara bisa mati.” Voice Over: “Bahan
kimia
yang
akan
digunakan berupa bubuk yang Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Low angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
dicampur dengan air. Bahan kimia tersebut nantinya akan dimasukan ke dalam mobil pemadam
kebakaran
atau
digunakan dalam waterbombic.
53
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Follow Sudut Pandang : Low angle
Bahan kimia itu merupakan produk
temuan
ilmuan
Surabaya
Randel
Hartel
Laksono.
Bahan
kimia
dipastikan aman karena sudah Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Panleft Sudut Pandang : Low angle
diuji
coba
diberbagai
laboratorium di luar negeri.
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Follow Sudut Pandang : High angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Panright Sudut Pandang : Low angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Zoom out Sudut Pandang : Low angle Soundbite: Sutopo Purwonugroho, Kepala Pusat Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Follow Sudut Pandang : Low angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
data,
Informasi
dan
Humas BNPB “Aman. Saya menjamin aman. Sebenarnya
54
kan banyak yang kita gunakan untuk pemadaman kebakaran di pemukiman, industri.
di Itu
menggunakan Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
kawasan pun
juga
bahan
kimia,
baik itu padat, cairan, maupun semacam foam. Itu juga banyak digunakan
dan
itu
sifatnya
aman.” Vice Over: “Penggunaan
bahan
kimia
dalam pemadaman kebakaran Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Low angle
lahan dan hutan di Indonesia bukan hal baru. Tahun 1997, Indonesia
pernah
menggunakannya.
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle Voice Over: “Sementara
ahli
gambut
di Universitas Palangka Raya Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
pun punya analisa lain untuk mengatasi
sekaligus
untuk
mencegah kebakaran lahan dan hutan.
Caranya
dengan
membentuk tim serbu api yang melibatkan Ukuran Gambar shot
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
: Medium long
setempat.”
masyarakat
55
Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle Soundbite: Suwido H. Limin, Ahli Gambut Universitas Palangka Raya Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
“Kita tidak membuntut gerakan api tetapi memblokade gerakan api. Api yang menyebar maju ke sana itu, kita blok dari depan. Tidak ada air? Kita bor. Memang tidak ada air, catatan dari saya selama itu hamparan gambut pasti diperoleh air.” Voice Over: “Pemadaman melibatkan
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Panright Sudut Pandang : Straight on angle
api
dengan
masyarakat
ini
dinilai lebih efisien dari segi anggaran. Biaya pemadaman diperkirakan antara 100 hinga 200 juta rupiah. Sangat jauh jika
dibandingkan
dengan
menggunakan helikopter yang Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
berkisar antara 4 hingga 9 milyar rupiah.”
56
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle Soundbite: Mofit Saptono, Wakil Walikota Palangka Raya Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
“Pertanyaannya
informasi-
informasi yang dikemukakan oleh penduduk penduduk lokal
57
digunakan apa tidak. Yang mengerti masalah asap, yang mengerti masalah daerahnya, bencana apa yang terjadi, itu adalah masyarakatnya.” Voice Over: “Dana yang sangat besar justru dialokasikan untuk pencegahan Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
kebakaran lahan dan hutan. Dalam sebulan tim serbu api dapat
menghabiskan
sebesar 14 milyar rupiah. Dana tersebut upah
digunakan masyarakat,
peralatan, Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
dana
terduga.
dan
sebagai asuransi,
biaya
Tim
melaporkan untuk Net.”
tidak liputan
58
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Tilt down Sudut Pandang : Low angle Pembahasan Tabel 5: Berita kedua yang disajikan program “Net 16” membahas mengenai “Pengujian Solusi Kabut Asap”. Semua pemberitaan selalu diawali dengan pembacaan lead oleh presenter yang berada di studio secara bergantian. Gambar yang digunakan berukuran medium shot. Isi lead berita menyatakan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menguji bahan kimia untuk menanggulangi kebakaran lahan dan hutan dengan tidak menimbulkan asap. Shot pemberitaan diawali dengan objek helikopter pada landasan udara dengan ukuran long shot. Shot selanjutnya diambil secara medium long shot, medium close up, dan long shot yang menampilkan aktivitas tim petugas penanggulangan bencana dan petugas daerah provinsi Jambi di area landasan udara, termasuk pula aktivitas helikopter yang diambil dari sudut pandang low angle dengan ukuran long shot dan medium shot. Gambar tersebut berasal dari satu lokasi yang sama dan menggunakan beragam teknik pengambilan gambar. Berita diperoleh dari Jakarta dengan fokus pembahasan “BNPB akan Coba Gunakan Bahan Kimia” dan masih dalam kategori berita Darurat Kabut Asap. Informasi tersebut disajikan sebagai character
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
59
generator. Voice over menyatakan bahwa BNPB melakukan uji coba bahan kimia sebagai upaya penanganan bencana. Bahan kimia disebutkan dapat menurunkan suhu secara derastis. Pihak yang dijadikan narasumber dalam soundbite adalah Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwonugroho. Informasi nama dan jabatan disampaikan melalui character generator. Gambar diambil secara medium close up dan straight on angle. Shot tersebut menunjukan Sutopo yang menyampaikan bahwa dengan menggunakan bahan kimia, asap menjadi berkurang dan api yang masih menyala bisa padam. Shot
kemudian
menampilkan
helikopter
yang
tengah
menanggulangi kebakaran lahan dan hutan dengan ukuran medium shot secara low angle. Gambar disusul dengan beberapa shot berukuran medium shot secara follow dari low angle, long shot secara panleft dari low angle,medium shot secara follow dari high angle, long shot secara panright dari low angle, medium long shot secara zoom in dari low angle. Shot-shot tersebut masih menggunakan objek yang sama yaitu aktivitas helikopter yang tengah memadamkan kebakaran dengan water bombic. Voice over menyatakan bahan kimia berupa bubuk yang telah dicampur air. Bahan tersebut disimpan di dalam mobil pemadam kebakaran dan digunakan pula pada water bombic. Penemunya adalah Randall Hartolaksono, ilmuwan asal Surabaya. Bahan kimia dipastikan aman karena sudah dilakukan uji coba di luar negeri. Water bombic yang disebarkan melalui udara dengan helikopter pada gambar adalah bahan kimia yang telah dicampur dengan air. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwonugroho kembali dijadikan sebagai soundbite. Shot yang diambil berukuran medium shot. Perbedaan dengan soundbite sebelumnya adalah teknik J cutting yang digunakan sehingga suara sudah muncul terlebih dahulu pada shot yang menunjukan waterbombic sebelumnya yang berukuran medium shot dengan teknik follow secara low angle. Sutopo
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
60
dalam soundbite menyatakan menjamin keamanan penggunaan bahan kimia dalam bentuk padat, cair, atau foam. Voice
over
kembali
menyampaikan
informasi
dengan
menampilkan gambar yang menunjukan kondisi lahan dan hutan yang dipenuhi dengan asap tebal. Shot yang disajikan berukuran long shot dengan sudut pandang high angle. Gambar disusul dengan shot berukuran long shot dari high angle dengan objek asap tebal. Voice over berisi informasi yang menyatakan bahwa bahan kimia pernah digunakan pada saat kebakaran lahan dan hutan pada tahun 1997. Perbedaan fokus bahasan kemudian beralih dan masih membahas mengenai solusi yang dapat dilakukan agar kebakaran lahan dan hutan segera teratasi. Objek gambar dan narasi berita berasal dari kegitaan seminar yang dilakukan Universitas Palangka Raya. Teks tertulis menyampaikan lokasi sumber berita yaitu di Palangka Raya dengan fokus bahasan “Ahli Lahan Gambut: Libatkan Warga” dengan kategori berita “Darurat Kabut Asap”. Shot diawali dengan gambar berukuran long shot yang diikuti dengan medium long shot dan medium shot. Voice over menyampaikan bahwa ahli gambut dari Universitas Palangka Raya mempunyai cara untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan dengan membentuk tim serbu api yang melibatkan masyarakat. Beberapa shot dan voice over tersebut merupakan satu kesatuan yang terjadi pada saat berlangsungnya seminar di Universitas Palangka Raya. Ahli gambut sebagai pembicara dalam seminar diwawancarai sebagai soundbite. Shot berukuran medium close up secara straight on angle. Ahli gambut bernama Suwido H. Limin tertulis dalam informasi teks pada gambar. Suwido menyatakan cara menangani kebakaran lahan dan hutan dengan memblokade gerakan api agar tidak meluas dan apabila sumber air tidak ditemukan maka dapat mengebor tanah. Objek gambar selanjutnya adalah kegiatan penanggulangan kebakaran oleh berbagai pihak. Shot diawali dengan gambar berukuran long shot, dengan teknik panright menunjukan aktivitas masyarakat yang
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
61
akan memulai masuk ke lokasi kebakaran lahan dan hutan. Shot disusul dengan objek yang sama dengan ukuran long shot, medium long shot, medium shot, dan close up secara straight on angle. Gambar disajikan dengan voice over yang menyatakan pemadaman yang melibatkan masyarakat dinilai lebih efisien dari segi anggaran karena biaya diperkirakan
antara
100-200
juta
rupiah
dan
apabila
dengan
menggunakan helikopter dapat mencapai 4-9 milyar rupiah. Wakil Walikota Palangka Raya Motif Sutopo diwawancarai sebagai soundbite. Nama dan jabatan tertera secara tertulis dalam gambar dengan ukuran medium close up secara straight on angle. Motif menyatakan bahwa informasi dari masyarakat lokal dapat digunakan karena yang mengetahui masalah daerah adalah masyarakatnya sendiri. Informasi selanjutnya masih di lokasi kebakaran dengan aktivitas pemadaman. Shot diambil secara medium long shot memperlihatkan tim penanggulangan bencana kebakaran yang sedang memadamkan api menggunakan selang. Situasi dan kondisi yang sama disajikan dengan beberapa shot berukuran medium long shot dan medium close up dengan pergerakan tilt down. Informasi disertai voice over yang menyatakan bahwa dana yang besar telah dialokasikan untuk pencegahan kebakaran lahan dan hutan. Tim serbu api selama sebulan menghabiskan dana 14 milyar rupiah yang digunakan sebagai upah masyarakat, asuransi, peralatan, dan biaya tak terduga. Pada penutup topik berita mengenai kabut asap disampaikan bahwa berita dihasilkan oleh tim peliput NET TV. Topik kedua seperti halnya topik pertama berita dirangkai secara cut to cut dengan menggunakan editing analitis sehingga gambar yang satu dengan lainnya saling berkaitan dalam menyampaikan situasi dan kondisi. Gambar diambil dengan ukuran luas ke yang lebih sempit serta sebaliknya apabila objek yang diambil sama. Informasi dalam bentuk visual menjelaskan yang tidak disampaikan oleh voice over ataupun soundbite dan sebaliknya, seperti pernyataan mengenai pembiayaan yang
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
62
digunakan hanya dinyatakan dalam voice over. Atmosfer digunakan dengan volume kecil dan terdengar pula saat penggunaan soundbite. 3. Visual dan Audio Berita Ketiga Tabel 6. Visual dan Audio Berita Ketiga Visual
Audio Narasi Berita: RH:
“Tidak
hanya
manusia,
kebakaran lahan dan hutan di Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Kalimantan
Timur
juga
mengancam ratusan orang utan di pusat
rehabilitasi
Samboja
Lestari.” TF:
“Karenanya
satgas
penanggulangan kebakaran hutan menyisir dan memadamkan sisa kebakaran di sekitar area pusat rehabilitasi orang utan.” Voice Over: “Petugas pusat rehabilitasi dan tim Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle
satgas
kebakaran
penanggulangan
menyisir
kawasan
hutan di sekitar lokasi rehabilitasi Orang Utan Samboja Lestari di Kutai, Kertanegara, Kalimantan Timur.”
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
63
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Panright Sudut Pandang : High angle
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle Voice Over: Mereka memadamkan Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
menyisir sisa
dan kebakaran
yang belum padam. Hal ini sebagai langkah antisipasi agar kebakaran tidak kembali terjadi, mengingat
lokasinya
yang
berdekatan
dengan
pusat
rehabilitasi Orang Utan. Medan Ukuran Gambar : Verry long shot hutan dan sumber air yang Pergerakan Gambar : terbatas menjadi kendala upaya Sudut Pandang : Straight on angle pemadaman sisa kebakaran lahan dan hutan.”
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Panright Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
64
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle Soundbite: Agus Sri
Widodo,
Petugas
Pemadam Kebakara Hutan Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
“Untuk peralatan pun kami juga hati-hati
untuk
penggunaan
peralatan karena terlalu jauh selang contohnya kan. Kan jadi terganggu.” Voice Over: “Guna mencapai lokasi yang sulit dijangkau mesin pompa, petugas
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Panleft Sudut Pandang : Straight on
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
terpaksa
menggunakan
pemadam
personal.
alat Walau
65
angle
kurang efektif, tapi ini satusatunya
upaya
menghindarkan
untuk kebakaran
mencapai pusat rehabilitasi orang Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
utan. Petugas juga menyiapkan rencana evakuasi orang utan bila kebakaran dicegah.”
Ukuran Gambar : Close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Very long shot Pergerakan Gambar : Panleft Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
tak
lagi
dapat
66
Voice Over: “Setidaknya terdapat 209 orang utan Ukuran Gambar : Very long shot Pergerakan Gambar : Tilt down Sudut Pandang : Low angle
yang
direhabilitasi
di
kawasan Samboja Lestari ini. Di areal ini juga terdapat 46 ekor beruang
madu
titipan
Balai
Konservasi Sumber Daya Alam Kaltim yang ikut direhabilitasi. Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Panright Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Panleft Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Tim liputan melaporkan untuk NET.”
67
Pembahasan Tabel 6: Pemberitaan mengenai kebakaran lahan dan hutan yang mengancam habitat orang utan disajikan sebagai topik ke tiga. Informasi dimulai dengan pembacaan lead berita yang disampaikan oleh Tommy dan Rahma secara bergantian. Seperti sebelumnya, shot presenter diambil secara medium shot dengan straight on angle di ruang studio. Keduanya menyampaikan bahwa kebakaran lahan dan hutan di Kalimantan Timur mengancam habitat orang utan di pusat rehabilitasi Samboja Lestari. Tim Satuan Tugas (Satgas) diinformasikan juga melakukan upaya dalam mengantisipasi dan memadamkan api. Shot diawali dengan objek yang menunjukkan petugas Satgas yang tengah melakukan pemadaman api. Gambar tersebut berukuran long shot dengan sudut pandang low angle. Beberapa shot dengan objek yang sama kemudian disajikan secara long shot, close up dengan panright, dan medium shot yang diambil dari sudut low angle, serta shot dengan ukuran sama dengan sudut pengambilan straight on angle. Shot-shot tersebut menyertakan character generator yaitu “Kebakaran Mendekati Lokasi Rehabilitasi” sebagai fokus informasi dengan kategori berita “Darurat Kabut Asap” yang diinformasikan dari “Samboja Kaltim”. Rangkaian shot aktivitas penyisiran kebakaran lahan dan hutan disertakan voice over yang menyebutkan petugas pusat rehabilitasi dan tim satgas melakukan penyisiran di lokasi rehabilitasi orang utan di Samboja Lestari, Kutai, Kartanegara. Shot masih diambil dari usaha penyisiran dengan ukuran gambar medium long shot, very long shot, long shot, medium shot, dan close up secara straight on angle. Tim Satgas diinfromasikan melalui voice over melakukan penyisiran dan pemadaman kebakaran. Langkah tersebut dilakukan sebagai antisipasi agar kebakaran tidak lagi terjadi mengingat medan hutan dan sumber air yang terbatas menjadi kendala. Soundbite berasal dari petugas Satgas Agus Sri Widodo. Informasi nama dan profesi disebutkan secara tertulis. Shot diambil
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
68
dengan ukuran medium close up secara straight on angle. Soundbite menginformasikan bahwa kendala yang dialami karena alat yang terlampau jauh. Agus juga menyatakan pihaknya berhati-hati dalam menggunakan alat-alat. Soundbite kemudian diikuti beberapa shot yang menampilkan aktivitas penyisiran dan pemadaman kebakaran. Shot-shot tersusun dari gambar berukuran long shot tanpa dan dengan panleft serta close up dari high angle. Shot selanjutnya menampilkan aktivitas para orang utan. Objek berupa orang utan yang tengah beraktivitas ditampilkan dalam serangkain shot diantaranya very long shot, dan long shot serta beberapa shot menggunakan teknik tiltdown, panright, dan panleft. Voice over disampaikan bersamaan dengan shot penyisiran dan pemadaman serta aktivitas orang utan. Informasi tersebut menyatakan bahwa upaya dalam menangani kebakaran lahan dan hutan mendapat kendala sehingga dilakukan pemadaman dengan menggunakan alat pemadam personal. Upaya tersebut dirasa tidak efektif. Tim satgas juga membuat rencana evakuasi apabila kebakaran tidak dapat dicegah dan mencapai pusat rehabilitasi. Pusat rehabilitasi orang utan diperlihatkan kembali dengan sejumlah orang utan yang sedang berkativitas. Gambar tersusun dari rangkaian shot berukuran very long shot secara tilt down dari low angle, medium shot secara panright, long shot secara panleft, long shot, dan medium shot. Voice over yang bersamaan ditampilkan dengan rangkaian shot tersebut menyatakan bahwa terdapat 209 ekor orang utan dan 46 beruang madu titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kaltim di pusat rehabilitasi. Rangkaian gambar topik ketiga disajikan secara cut to cut dengan menggunakan editing analitis sehingga gambar yang satu dengan lainnya saling berkaitan dalam menyampaikan situasi dan kondisi. Berita tersebut dilaporkan oleh tim liputan NET TV. Gambar disajikan dengan berbagai ukuran, beberapa teknik pergerakan kamera, serta sudut pengambil
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
69
gambar yang variatif sehingga kejadian dapat disaksikan seolah pemirsa melihat secara langsung. Voice over dan soundbite menyampaikan infomasi yang tidak disampaikan dalam bentuk visual sehingga menyempurnakan informasi. Atmosfer lokasi kejadian menjadi natural sound terdengar jelas pada saat soundbite.
4.
Visual dan Audio Berita Keempat Tabel 7. Visual dan Audio Berita Keempat Visual
Audio Narasi Berita: TF: “Seorang bayi berusia 28 hari di Palembang meninggal
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
dunia
akibat
infeksi
saluran
pernafasan akut atau ISPA.” RH:
“Sementara
elemen
sejumlah
masyarakat
menuntut
ganti rugi puluhan trilyun rupiah pada
perusahaan
pelaku
pembakaran hutan dan lahan.” Voice Over: “Suasana
duka
menyelimuti
pasangan Suhendra dan Musida Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
warga
Palembang,
Sumatera
Selatan. Anak ketiga mereka yang baru berumur 28 hari meninggal akibat terkena infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA.”
Ukuran Gambar
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
: Medium shot
70
Pergerakan Gambar : Tilt up Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Big close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle Voice Over: “Husein Saputra, sang balita menjadi korban paparan kabut Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle
asap
pekat
kawasan
yang
Palembang.
melanda Sempat
dirawat akibat demam tinggi dan sesak nafas. Namun, akhirnya Husein tak tertolong.” Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
71
angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle Soundbite: Musida, Orang tua korban. “Waktu itu semakin sesak. Di Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
rumah itu memang agak sesak. Tapi tidak terlalu sesak. Masih ke bidan. Sampai ke bidan itu sesak nafasnya. Kata si Bidan langsung bawa ke rumah sakit, langsung ke UGD. Katanya tu, takutnya kena ISPA.” Voice Over: “Dinas
Kesehatan
Provinsi
Kalimantan Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
membenarkan malang
Selatan bahwa
tersebut
balita
meninggal
akibat ISPA sebagai dampak
72
paparan kabut asap pekat.”
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle Voice over: “Tak kunjung usainya kebakaran lahan Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle
dan
hutan
di
Jambi
mendorong sejumlah pihak untuk melakukan aksi hukum. Walhi Jambi bersama LSM penggiat lingkungan menggugat sejumlah
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle
perusahaan
yang
diduga
melakukan
pembakaran
hutan
dan lahan. Mereka menuntut ganti sebagai
rugi
7
trilyun
kompensasi
rupiah kepada
masyarakat yang terkena dampak kabut asap serta 44 trilyun rupiah untuk pemulihan lahan yang Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
rusak akibat kebakaran hutan dan lahan.
73
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
74
angle Soundbite: Musri Nauli, Direktur WALHI Jambi Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
“Ada sekitar 33. 000 hektar yang rusak dan biaya untuk menutup 44 trilyun sebagai ganti rugi. Kerugiannya
itu
ada
biaya
kerugian langsung ada 7 trilyun dan biaya pemulihan 44 trilyun.” Voice Over: “Langkah hukum juga diambil warga Riau. Tak hanya menuntut Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
perusahaan pelaku pembakaran hutan dan lahan menolak
mereka juga
kunjungan
kerja
presiden ke Sumatera bila tidak disertai dengan solusi ampuh mengatasi Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
: Medium shot
kabut
asap
akibat
kebakaran lahan dan hutan.”
75
Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle Soundbite: Hendri, Dosen Fakultas Hukum Universitas Riau Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
“Datang
dengan
membawa
kebijakan yang itu real. Contoh, dia harus memberikan perhatian, memberikan
tabung
oksigen
kepada semua keluarga yang di Pekanbaru
terutama
umumnya.
Riau
Kemudian
memberikan bantuan uang tunai kepada
masyarakat
yang
sekarang sudah berobat ke rumah sakit-rumah sakit.” Voice Over: Kegeraman warga ini merupakan akibat Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
penanganan
dari kabut
lambannya asap
di
sejumlah daerah di Indonesia.
76
Pemerintah di nilai kurang serius dan lambat menanggulangi kabut asap Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
yang
setiap
harinya
merugikan warga. Tak hanya disektor
ekonomi
pendidikan,
kesehatan
dan warga
juga terdampak akibat paparan kabut asap yang tak kunjung usai. Tim liputan melaporkan Ukuran Gambar : Very long shot untuk NET.” Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
77
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Tilt up Sudut Pandang : High angle
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle Pembahasan Tabel 7: Berita keempat dimulai dengan pembacaan lead oleh presenter di studio dengan informasi grafis berupa logo acara, logo stasiun televisi, waktu tayang, dan kategori pemirsa. Lead dibacakan oleh Rahma HD dan Tommy Fadjar secara bergantian. Shot gambar ditampilkan dengan ukuran medium shot secara straight on angle di ruang studio. Isi lead tersebut menyampaikan bahwa bayi berusia 28 hari di Palembang
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
78
meninggal dunia akibat infeksi saluran pernafasan (ISPA). Informasi lain membahas mengenai sejumlah elemen masyarakat yang menuntut ganti rugi kepada para pelaku pembakaran lahan dan hutan. Objek gambar diawali dari keluarga korban ISPA berukuran long shot. Shot dengan obyek yang sama selanjutnya dihadirkan dengan beberapa gambar berukuran close up, medium shot, dan big close up secara straight on angle. Voice over menyampaikan bahwa pasangan Suhendra dan Musida kehilangan anak ketiga berusia 28 hari akibat ISPA. Character generator yang menyertai berita menyebutkan “Bayi Meninggal Akibat ISPA” sebagai fokus bahan pemberitaan. Berita masuk dalam kategori “Darurat Kabut Asap” yang bersumber dari “Palembang”. Voice over selanjutnya menyebutkan bahwa korban meninggal bernama M. Husein Saputra. Korban sebelum meninggal sempat dirawat karena demam tinggi dan sesak nafas. Bayi tersebut tidak tertolong. Gambar yang ditampilkan bersamaan dengan voice over yaitu beberapa shot pemakaman korban yang masih baru. Gambar diambil secara long medium shot, disusul dengan shot secara high angle berukuran medium shot, close up, medium shot dari low angle, dan medium long shot. Informasi selanjutnya berupa soundbite hasil wawancara dengan Musida selaku ibu korban yang menceritakan kondisi bayinya sebelum dirawat ke rumah sakit. Informasi nama dan keterangan narasumber berupa teks tertulis pada gambar. Shot diambil secara medium close up. Shot-shot dilanjutkan dengan beberapa gambar berukuran medium shot yang memperlihatkan puskesmas. Voice over menyebutkan bahwa korban meninggal menurut Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan diakibat oleh ISPA. Rangkaian gambar dan voice over saling mewakili satu dengan lainnya. Gambar selanjutnya menghadirkan serangkaian shot yang menampilkan kabut asap yang menyelimuti lahan dan hutan. Shot-shot tersebut diambil secara long shot dari sudut high angle. Ada pula alat berat dan papan sebuah perusahaan yang diambil secara medium long
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
79
shot dari straight on angle. Voice over menyatakan bahwa kebakaran hutan di Jambi belum dapat terselesaikan. Teks tertulis “Elemen Warga Tempuh Langkah Hukum” menunjukan fokus bahasan dengan kategori berita “Darurat Kabut Asap” yang berasal dari “Jambi”. Shot beralih ke masyarakat yang sedang berkumpul. Shot pertama yang diambil berukuran medium shot. Beberapa shot kemudian diambil secara medium shot dan medium close up. Voice over yang mendampingi menyampaikan bahwa Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jambi dan Lembaga Sosisal Masyarakat (LSM) penggiat lingkungan menggugat perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran hutan. Tuntutan yang diajukan terkait ganti rugi berupa uang sebanyak 7 trilyun rupiah sebagai dana kompensasi kepada para korban dan 44 trilyun rupiah untuk pemulihan lahan dan hutan. Serangkaian shot yang menampilkan masyarakat yang berkumpul menjadi fakta mengenai informasi yang disampaikan melalui voice over. Kedua unsur informasi tersebut saling terkait dengan informasi bahwa terdapat masyarakat yang aktif pada WALHI dan LSM Jambi sedang membicarakan gugatan terkait kebakaran lahan dan hutan. Soundbite kemudian dihadirkan dengan ukuran medium close up memperlihatkan Musri Nauli, Direktur WALHI Jambi. Informasi nama dan jabatan disampaikan
melalui teks tertulis pada gambar. Musri
menyampaikan bahwa ada sebanyak 33.000 hektar lahan yang rusak. Musri juga menjelaskan bahwa ganti rugi diminta sebanyak 44 trilyun sebagai biaya pemulihan dan 7 triliyun sebagai akibat dari kerugian langsung. Objek beralih ke peristiwa Forum Dosen Muda Universitas Riau. Shot diambil secara long shot, disusul beberapa shot lain dengan ukuran medium shot dan medium long shot. Objek yang diambil dari serangkaian gambar tersebut adalah forum dosen yang disampaikan melalui voice over tengah mengadakan pertemuan untuk mengajukan gugatan.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
80
Voice over secara lengkap menyebutkan bahwa sejumlah warga di Riau juga menuntut perusahaan pelaku pembakaran hutan dan lahan. Pihaknya pun menolak kunjungan kerja presiden ke Sumatera apabila tidak disertai dengan solusi mengatasi kebakaran hutan. Informasi teks tertulis “Warga Tuntut Keseriusan Pemerintah” menjadi fokus dari serangkaian informasi dengan kategori berita “Darurat Kabut Asap” yang diberitakan dari “Pekan Baru, Riau”. Soundbite diambil dengan ukuran medium close up. Narasumber bernama Hendri, Dosen Fakultas Hukum Universitas Riau sesuai innformasi tertulis yang tertera pada gambar. Hendri mengatakan bahwa kedatangan presiden harus disertai dengan solusi nyata seperti memberikan perhatian, tabung oksigen, dan uang kepada para korban paparan kabut asap. Shot setelah soundbite beralih ke lokasi jalan yang dipenuhi kabut asap dengan jumlah kendaraan yang padat. Objek tersebut diambil dengan ukuran long shot, disusul dengan medium shot, long shot dengan objek lahan yang terbakar, dan long shot dengan aktivitas kendaraan yang diselimuti kabut asap. Shot diambil secara straight on angle. Selain shot tersebut ditampilkan pula alat pengukur kondisi udara yang diambil secara medium shot dengan teknik tilt down dari high angle dan diikuti shot jalan raya berukuran long shot dari straight on angle. Serangkaian shot yang diambil sebagai penutup tersebut disertai dengan voice over yang menyatakan bahwa warga geram karena penanganan kabut asap diangggap lamban. Pemerintah dinilai kurang serius dan lambat dalam menanggulangi kebakaran, padahal dampak negatif sudah mempengaruhi banyak sektor. Berita topik keempat dirangkai secara cut to cut dan seperti berita sebelumnya dengan menggunakan editing analitis yang menyatukan gambar satu dengan lainnya agar saling berkaitan. Berita menyajikaan tiga hal penting yaitu korban kabut asap, gugatan masyarakat Jambi, dan gugatan masyarakat Riau. Laporan tersebut disampaikan oleh tim liputan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
81
dari NET TV. Selama berita disajikan, informasi yang tidak disampaikan melalui gambar disampaikan melalui audio. Shot diambil dari ukuran yang luas ke yang sempit atau sebaliknya apabila objek sama. Objek dan ukuran shot yang sama divariasikan dengan perbedaan sisi pengambilan gambar dengan teknik pergerakan kamera. Selain voice over dan soundbite, audio yang dipertahankan adalah atmosfer dari lokasi kejadian pada soundbite. 5.
Analisis Visual dan Audio Berita Kelima Tabel 8. Visual dan Audio Berita Kelima Visual
Audio Naskah Berita: TF: “Sebelumnya warga Riau berencana untuk melakukan tiga
Ukuran Gambar : Medium shot gugatan jalur hukum melalui Pergerakan Gambar : pengadilan negeri Pekanbaru Sudut Pandang : Straight on kepada pemerintah, Rahma. Dan angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
hal ini berkaitan dengan masih dirugikannya warga Indonesia akibat paparan kabut asap yang ada di enam provinsi karena pelaku pembakaran hutan dan lahan. Dan tiga jalur hukum ini meliputi close action, citizen law shot, dan legal standing. RH: “Upaya perlawanan hukum ini
dimediasi
oleh
sejumlah
aktivis lingkungan dan lembaga swadaya
masyarakat
dimana
mereka
membuat
posko
pengaduan dan mengajak para
82
korban
kabut
asap
untuk
memberikan aduan dan sejumlah hal yang bisa jadi bukti dalam pengadilan. RH:
“Masih seputar teriakan
warga tentang keprihatinan kabut asap sejumlah warga berinisiatif membuat kampanye bagi korban bencana
kabut
asap.
Aksi
diluncurkan di media sosial hingga jalanan.” Voice Over: “Inisiatif warga untuk membuat gerakan bagi korban bencana Pergerakan Gambar : Zoom In
kabut asap di Sumatera dan Kalimantan Banyak
bermunculan. kalangan
menggalang Pergerakan Gambar : Zoom Out
mencoba
bantuan
melalui
situs hingga media sosial. Salah satunya melalui situs kita bisa dot com dana yang terkumpul sebagian besar digunakan untuk membeli masker N95 dan tabung oksigen
Pergerakan Gambar : Panright
bagi
warga
yang
terdampak kabut asap.” Voice Over: “Tak hanya di dunia maya, beberapa kelompok masyarakat
Ukuran Gambar : Long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
setempat terjun langsung untuk menggalang bantuan. Seperti di
83
Medan, Sumatera Utara warga melakoni
tokoh
pewayangan
demi bisa mengumpulkan masker Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
bagi korban bencana kabut asap.”
84
Soundbite: Ki Barong Mulyono, Seniman “Kita orang-orang jadul yang Ukuran Gambar : Mediumclose up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
notabeni masih peduli dengan segala kekayaan budaya yang ada di Indonesia ini kami sangat prihatin.” Voice Over: “Dua tokoh
pewayangan ini
turun ke jalan dalam rangka Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Ukuran Gambar
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
: Close up
gerakan
sejuta masker. Aksi
berlangsung Mayestik Medan.”
di Jalan
Bundaran Gatotsubroto
85
Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle Soundbite: Ahmadi,
Penggagas
Gerakan
Sejuta Masker Ukuran Gambar : Medium close up Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
“Ini karena ada sahabat kita dari Pekanbaru
dan
memberitahu
Riau
bahwa
itu
mereka
kekurangan masker bukan karena tidak ada uangnya tetapi karena tidak ada masker yang tersedia. Jadi
kita
tergerak
untuk
melakukan pengumpulan dana untuk membeli masker.” Voice Over: “Sejumlah pengemudi kendaraan bermotor Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
Para
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
penggagas
berharap
berpartisipasi. gerakan
ini
pemerintah segera
menangani bencana kabut asap, Tim liputan melaporkan untuk NET.”
Ukuran Gambar : Medium long shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : Straight on angle
turut
86
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle
Ukuran Gambar : Medium shot Pergerakan Gambar : Sudut Pandang : High angle Pembahasan Tabel 8: Masyarakat peduli terhadap bencana kabut asap. Kepedulian tersebut disampaikan pada berita kelima. Lead berita tidak segera disampaikan oleh presenter. Diawal topik, presenter menyampaikan informasi yang masih berhubungan dengan topik keempat. Shot diambil masih secara medium shot di ruang studio. Tommy menyebutkan bahwa sebelumnya warga Riau berencana melakukan tiga gugatan jalur hukum melalui pengadilan negeri Pekanbaru. Hal tersebut dikarenakan warga Indonesia masih dirugikan dengan adanya bencana kabut asap. Jalur hukum tersebut meliputi close action, citizen law shot, dan legal standing. Rahma melanjutkan bahwa upaya tersebut dimediasi oleh aktivis lingkungan dan LSM dengan membuat posko pengaduan dan mengajak korban untuk melakukan aduan sebagai bukti. Rahma kemudian menyampaikan lead topik kelima yang menyebutkan bahwa warga berinisiatif melakukan kampanye bagi korban kabut asap mulai dari media sosial sampai jalanan. Pemberitaan dimulai dengan hasil screenshoot situs penggalang dana yang dihasilkan dari Screencast-O-Matic.com. Terdapat 3 screenshot yang digunakan dengan menggunakan beberapa efek yaitu zoom in, zoom out, dan panleft. Voice over menyebutkan bahwa warga Kalimantan dan Sumatera melakukan inisiatif penggalangan dana melalui situs dan media sosial. Screenshot menjadi bukti terhadap aksi tersebut.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
87
Diinformasikan salah satu situs yang mengadakan penggalangan dana adalah situs kitabisa.com. Dana yang terkumpul digunakan untuk membeli masker N95 dan tabung oksigen bagi warga yang terkena dampak kabut asap. Character generator menyatakan “Warga Galang Bantuan di Situs Internet” kategori berita “Darurat Kabut Asap” menjadi kunci rangkaian gambar dari screenshot dan voice over yang saling berkaitan dalam menyampaikan informasi. Shot beralih ke beberapa gambar yang memperlihatkan aktivitas warga turun ke jalan. Shot diambil dengan ukuran long shot disusul dengan gambar berukuran medium shot, medium close up, dan medium shot dari sudut straight on angle dan high angle. Rangkaian shot disajikan dengan voice over yang menyatakan bahwa penggalangan dana juga dilakukan secara langsung. Di Medan, Sumatera Utara warga mengenakan kostum pewayangan untuk memperoleh masker agar dapat menolong korban bencana kabut asap, ditampilkan pada shot-shot tersebut. Soundbite berasal dari hasil wawancara dengan Ki Barong Mulyono, seniman dengan menggunakan ukuran gambar medium close up secara straight on angle. Informasi nama dan profesi disampaikan melalui teks tertulis pada layar. Ki Barong mengatakan bahwa orangorang jadul (jaman dulu) masih peduli dengan budaya Indonesia dan sangat perihatin. Rangkaian gambar kemudian dilanjutkan kembali dengan menayangkan Ki Barong dan masyarakat yang tengah melakukan aksi di jalan. Gambar tersusun dari beberapa shot dengan ukuran medium long shot, long shot, dan close up secara high dan low angle. Voice over menyertai gambar menyebutkan dua orang menggunakan kostum pewayangan turun ke jalan dalam rangka aksi Gerakan Masker yang berlangsung di Bundaran Mayestik, Jalan Gatot Subroto, Medan. Visual dan audio saling menginformasikan peristiwa aksi yang dilakukan masyarakat.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
88
Soundbite kedua dimunculkan kembali dengan ukuran medium close up hasil wawancara dengan penggagas gerakan Sejuta Masker, Ahmadi. Ahmadi mengatakan bahwa ada sahabatnya di Pekanbaru dan Riau yang memberitahukan di sana kekurangan masker karena tidak ada lagi masker yang tersedia. Hal tersebut yang membuat Ahmadi tergerak melakukan gerakan aksi sejuta masker. Gambar kembali menyajikan shot-shot yang menampilkan aksi gerakan sejuta masker dalam berbagai ukuran seperti medium long shot dan medium shot secara low angle. Voice over dalam rangkaian gambar tersebut menyampaikan bahwa sejumlah pengendara ikut berpartisipasi dalam aksi. Harapan dari penggagas agar pemerintah dapat segera menangani bencana kabut asap. Berita mengenai gugatan warga Jambi dan Riau dirangkai secara cut to cut dan seperti berita sebelumnya digunakan editing analitis yang menyatukan gambar satu dengan lainnya agar saling berkaitan. Gambar dalam menyampaikan peristiwa selalu menggunakan varian teknik ukuran gambar dan sudut pandang tertentu dengan posisi pengambilan gambar yang berbeda. Visual dan audio yang digunakan saling terkait dan sesuai satu dengan lainnya. Audio dari natural sound terdapat pada soundbite. Keseluruhan nformasi topik kelima disampaikan oleh tim liputan NET TV. B. Hubungan Visual dan Audio Berita Kabut Asap pada Program “Net 16” Edisi 8 Oktober 2015 Lima topik bahasan berita dengan tema kabut asap disajikan dengan visual dan audio berita yang saling selaras. Gambar tersusun dari rangkaian shot kejadian atau peristiwa dengan berbagai ukuran, sudut pandang, dan pergerakan kamera dari berbagai posisi pengambilan gambar. Topik kelima juga menyajikan gambar hasil screenshot sebagai bukti kelengkapan informasi. Ukuran gambar yang mendominasi adalah dari yang berfokus luas ke fokus yang lebih sempit, seperti long shot ke medium shot atau medium
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
89
shot ke medium close up. Shot presenter diambil secara medium shot sedang narasumber dibuat medium close up. Sudut pandang kebanyakan diambil menggunakan straight on angle, namun beberapa ada yang menggunakan low angle dan high angle. Straight on angle merupakan angle yang biasa digunakan. Low angle untuk menunjukan aktivitas dilihat dari bawah seperti helikopter saat terbang. High angle untuk menunjukan panorama keadaan kebakaran lahan dan hutan yang dipenuhi asap dari udara. Pergerakan kamera jarang dilakukan dan hanya digunakan saat diperlukan. Ada beberapa shot yang menggunakan panright, panleft, zoom in, zoom out serta tilt down pada keseluruhan berita meskipun tidak begitu banyak. Masing-masing pergerakan dilakukan untuk menunjukan situasi dan aktivitas suatu peristiwa. Character generator (CG) merupakan informasi pada visual berupa i tulisan yang selalu disajikan bersama dengan berita. Teks tertulis menyampaikan identitas presenter berupa nama presenter dan sponsor dalam penggunakan make up pada awal program acara. Informasi teks tertulis lain adalah kalimat kunci setiap pembahasan dalam berita, sumber lokasi pemberitaan, kategori pemberitaan, dan identitas narasumber beserta jabatan atau profesi atau keterangan dari yang bersangkutan. Tulisan berwarna putih dengan latar belakang merah dan biru. Visual berita juga memperlihatkan logo program berita “Net 16” di sebelah kiri atas layar; logo live stasiun televisi dengan format HD di sebelah kanan atas layar; serta identitas “Net 16”, kategori program acara, dan waktu penayangan program pada kiri bawah. Lambang kategori pemirsa juga ditampilkan di sudut kanan bawah. Warna yang digunakan adalah hitam pada latar belakang program acara; merah pada identitas program acara dan latar belakang kategori berita, biru pada waktu penanyangan, putih pada tulisan waktu penanyangan dan kategori berita, dan abu-abu pada identitas program acara. Audio dalam pemberitaan berupa narasi yang dibacakan oleh presenter sebagai lead dan voice over sebagai isi berita. Soundbite selalu digunakan yang berasal dari narasumber yang diwawancarai. Terdapat satu
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
90
soundbite dalam topik “Pengujian Solusi Kabut Asap” yang sengaja menggunakan teknik J cutting sehingga suara narasumber terdengar sebelum rekaman gambar narasumber muncul di layar. Pemberitaan pada tayangan program berita “Net 16” tersebut juga membiarkan atmosfer atau natural sound pada soundbite dan gambar presenter. Penggunaan bahasa dalam narasi berita cukup jelas dan singkat. Namun, sajian narasi berita yang menyangkut pemerintah dalam hal ini soundbite banyak menggunakan narasumber dari pemerintahan yang sebetulnya dapat dilengkapi dari pihak lain. Teknik editing yang digunakan adalah editing analitik secara cut to cut dengan menampilkan gambar berbagai ukuran untuk menunjukan hubungan dan situasi peristiwa. Visual dan audio saling mendukung pemberitaan dalam menggambarkan peristiwa. Terdapat pula pengulangan gambar yang dimuat dalam topik berita pertama dan dimuat pula pada topik pemberitaan kedua. Meski demikian, pengulangan tersebut tidak menjadi masalah karena masih relevan dengan masing-masing pemberitaan. C. Makna Visual dan Audio Berita Kabut Asap Program “Net 16” Edisi 8 Oktober 2015 Berdasarkan Teori Semiotika Charles Sanders Pierce Charles Sanders Pierce merupakan salah satu tokoh semiotika. Pembacaan makna tanda menurutnya dapat menggunakan teori segitiga makna (triangle meaning) yaitu sign (tanda), object (objek), dan interpretant (interpretan) yang membentuk makna baik secara sadar maupun tidak sadar oleh penggunanya. Proses pemaknaan dikenal sebagai semiosis yang disebut struktur tunggal triadik. Teori tersebut digunakan untuk membedah visual dan audio berita kabut asap. Visual berita terdiri dari shot gambar yang digunakan serta character generator yang disebut sebagai parateks. Audio berita terdiri dari narasi berita dan natural sound. Proses analisis menggunakan tabel pada setiap topik berita yang disesuaikan dengan narasi berita dan serangkaian shot-shot peristiwa atau kejadian yang ditampilkan. Berikut tabel analisis segitiga makna pada masing-masing topik berita.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
91
1. Sign, Objek, dan Interpretan Berita Kabut Asap Program “Net 16” Edisi 8 Oktober 2015 a. Semiotika pada Berita Pertama Tabel 9. Semiotika Visual dan Audio Berita Pertama Sign
Visual
Audio
Narasi Berita: RH:“Selamat sore, kita awali Net 16 hari ini dengan berita kabut asap yang menimpa sejumlah daerah di Indonesia.” TF:“Dan Indonesia akhirnya setuju menerima bantuan negara lain untuk tangani bencana kabut asap.” RH:“Singapura rencananya akan memberikan bantuan tiga pesawat pemadam api.” Atmosfer ruang studio.
Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Gambar memperlihatkan adanya dua orang yang berperan sebagai presenter. Keduanya bernama Tommy Fadjar dan Rahma HD sesuai dengan tulisan yang muncul. Tommy Fadjar memakai kemeja, jas hitam dan dasi warna kuning. Rahma HD mengenakan pakaian berwarna kuning yang dimasukan ke dalam rok hitam dan blazer hitam serta kalung. Keduanya duduk berdampingan dan bergantian membacakan lead berita pertama. Rahma juga menyapa pemirsa. Keduanya memakai clip on dan jam tangan. Gambar diambil secara medium shot yang memperlihatkan sebagian badan dan area di sekitar. Lokasi berada di ruang studio yang memiliki latar belakang master control room dengan beberapa orang yang tengah beraktivitas. Properti yang digunakan adalah meja presenter dan tab. Pada pojok
92
kiri atas terdapat logo tulisan NET 16. Pada pojok kanan atas terdapat logo NET LIVE HD. Pada kiri bawah terdapat logo NET 16, kategori NEWS, dan waktu tayang dimulai pada pukul 16.00, dan pojok kanan bawah menunjukan R-BO atau remaja bimbingan orang tua sebagai kategori pemirsa. Warna gambar tersebut ada hitam, abu-abu, merah, biru, dan putih Interpretasi
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Program “Net 16” diawali dari ruang studio yang memperlihatkan presenter. Gambar tersebut berukuran medium shot agar presenter seolah-olah bercakap langsung dengan pemirsa. Ukuran tersebut digunakan untuk memperlihatkan lingkungan di sekitar presenter. Acara terlebih dahulu dimulai dengan sapaan dari Rahma HD karena kebiasaan sehari-hari dalam masyarakat juga akan saling bertegur sapa terlebih dahulu saat bertemu sebelum bercakap-cakap. Perkenalan keduanya diwakili dengan character generator pada visual yang menuliskan nama keduanya
yaitu
Tommy
Fadjar
dan
Rahma
HD,
dilanjutkan dengan informasi make up yang digunakan yaitu Make Over sebagai timbal balik kerjasama. Presenter sebagai publik layar kaca dituntut untuk selalu tampil menarik di depan kamera. Tommy dan Rahma berbusana formal dengan mengenakan jas dan blazer berwana hitam, keduanya diserasikan dengan blus kuning milik Rahma dan dasi kuning yang dikenakan Tommy. Warna kuning tersebut dapat merangsang aktivitas pikiran sehingga pemirsa dapat lebih mencerna informasi. Tampilan formal disertai dengan suara jelas dan tegas memperkuat kesan kompeten dan pentingnya informasi
yang
disampaikan.
Kedua
hal
tersebut
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
93
membangun
kepercayaan
pemirsa
karena
apabila
keduanya tampil sembarangan atau tidak meyakinkan dan dengan berbicara tidak serius akan menimbulkan anggapan bahwa berita yang disampaikan tidak faktual dan akurat. Kehadiran logo stasiun televisi, logo program acara, jenis berita, kategori program acara, dan waktu tayang serta kategori pemirsa pada acaraselalu disajikan pada visual acara sebagai identitas agar dikenali pemirsa selama program
tersebut
ditayangkan.
Identitas
tersebut
selanjutnya akan disebutkan sebagai identitas program acara. Penggunaan teknologi seperti tab menunjukan kesiapan dalam menyajikan sebuah berita yang didukung dengan teknologi masa kini. Latar belakang menampilkan master control room menunjukan kesibukan dalam meyajikan program “Net 16” di balik layar. Proses pembuatan
program
acara
tidak
semudah
yang
dibayangkan, mengingat sekarang ini cukup banyak komentar negatif terhadap media televisi sebagai media arus utama. Tommy dan Rahma saling bergantian dalam menyampaikan
lead
berita
yang mengantarkan
ke
pemberitaan lebih lengkap. Keduanya disebut sebagai double anchoring yang menyampaikan poin penting topik yang disajikan. Informasi tersebut dapat menentukan pemirsa mengikuti pemberitaan atau tidak karena faktor kesibukan khalayak yang berbeda-beda sehingga fokus informasi selalu disampaikan pada awal pemberitaan mengenai kesediaan Indonesia dalam menerima bantuan asing.
Atmosfer suara di studio dibiarkan kecil
sehinggadapat menujukkan suasana studio.
94
Sign
Visual
Shot 1
Shot 2
Shot 3
Shot 4
Audio
Shot 5 “Indonesia akhirnya setuju menerima bantuan negara lain untuk mengatasi bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Tak hanya bantuan, beberapa negara bahkan menawarkan kerjasama bersifat bisnis untuk tangani kabut asap.”
Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 1, 2 Dua orang duduk di belakang meja panjang. Pada meja tersedia mikrofon, tisu, dan air minum. Bagian belakang terdapat banner dengan tulisan kementerian luar negeri Indonesia. Keduanya mengenakan baju batik berwarna
95
hijau dan merah. Salah satunya tengah berbicara dan yang lainnya sedang membuat catatan. Gambar berukuran long shot. Shot 3 Laki-laki mengenakan baju batik warna hijau dan kacamata sedang berbicara di depan mikrofon dengan ukuran medium close up. Shot 4 Laki-laki mengenakan baju batik berwarna sedang melihat ke bawah, di dekatnya ada air minum dan mikrofon. Gambar diperlihatkan secara medium close up. Shot 5 Orang-orang berdiri di belakang kamera dan sebagian orang terlihat duduk di kursi. Gambar berukuran long medium shot. Character generator tertulis “Indonesia Terima Bantuan Negara Lain”, Jakarta, Darurat Kabut Asap. Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Kementerian Luar Negeri Indonesia adalah pihak yang memiliki wewenang dalam hubungan dengan negara lain. Kementerian menyampaikan hal tersebut melalui konferensi di Jakarta karena pemerintahkan terpusat di ibukota.
Pengadaan
perwakilan menggenakan
dari batik
Konferensi
pers
dihadiri
oleh
kementerian
luar
negeri
yang
sebagai
identitas
dari
negara
Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa pers dari berbagai media masa. Konferensi pers diadakan untuk menyampaikan bahwa Indonesia pada akhirnya menerima dan meminta bantuan dari luar negeri. Informasi terbaru tersebut perlu diketahui publik. Selain itu, dengan menerima bantuan, Indonesia dapat membangun citra positif dan berupaya
96
meredakan amarahan masyarakat yang naik akibat kebakaran yang tidak selesai. Pihak pemberi bantuan juga menawarkan bantuan berbasis bisnis supaya kedua negara yang
berhubungan
saling
memperoleh
keuntungan.
Keuntungan inilah yang masih belum dapat dipastikan akan dinikmati semua pihak atau hanya sebagian pihak saja. Sign
Visual
Audio
Shot 6 “Mereka sudah mengindifikasikan kesiapannya untuk bekerjasama. Banyak yang akan kita bahas adalah mekanisme konturnya. Memang tadi saya sampaikan bahwa ada beberapa yang akan bersifat dalam konteks simbiosis. Dan itu yang sekarang kita sedang menunggu.” Atmosfer lokasi
Objek
Laki-laki menggunakan kacamata dan baju batik berwarna hijau bernama Armantha Natsir sebagai Juru Bicara Kementerian
Luar
Negeri.
Armantha
Natsir
saat
konferensi pers menyampaikan informasi terkait kerja sama yang akan dilakukan dengan luar negeri. Gambar medium close up. Interpretasi
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Pernyataan
Armantha
kementerian
luar
Natsir negeri
sebagai mewakili
juru
bicara
Indonesia
menyampaikan bahwa negara pemberi bantuan sudah menunjukan kesediaan dalam membantu menangani kebakaran lahan dan hutan. Tidak disebutkan prosedur bentuk kerja sama yang akan dijelaskan. Potongan soundbite yang ada menyebutkan adanya kerja sama
97
simbiosis, namun kalimat sebelumnya mengenai hal tersebut tidak disampaikan. Hal ini pun tidak menjelaskan keuntungan dalam kerja sama menyangku banyak pihak ataupun tidak sehingga informasi memang hanya untuk menjelaskan kesedian Indonesia menerima bantuan. Sign
Visual
Shot 7
Shot 8
Audio
Shot 9 “Negara yang sudah berkomunikasi dengan menteri luar negeri antara lain adalah Malaysia, Singapura,
Australia,
China
dan
Rusia.
Singapura rencananya akan beri bantuan tiga pesawat pemadam api.” Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 7 Dua orang menggunakan batik dari Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam konferensi pers di Jakarta diambil dengan teknik medium long shot. Shot 8 Laki-laki mengenakan batik merah sedang membuka catatan dan kemudian kamera bergerak secara panleft memperlihatkan laki-laki berbaju hijau setengah badan sehingga gambar merupakan medium shot.
98
Shot 9 Laki-laki mengenakan batik warna hijau dan berkacamata diambil sampai bagian lengan secara close up. Interpretasi
Konferensi pers yang dilakukan kementerian luar negeri
menyebutkan negara yang akan membantu
Indonesia. Malaysia dan Singapura merupakan negara yang mendapat dampak kabut asap. Singapura pada saat itu akan mengadakan Formula 1, dikhawatirkan kabut asap akan sangat mengganggu. Malaysia dan Singapura juga sempat meliburkan sekolah karena udara yang tercemar. Lima negara yang disebutkan adalah negara-negara maju yang memiliki aset pada perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 10
Shot 11
Shot 12
Audio
Shot 13 “Lebih dari sembilan bulan bencana asap melanda enam provinsi di Indonesia,
yakni
99
Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.” Objek
Kabut asap pekat di lokasi lahan dan hutan. Kejadian tersebut berlangsung lebih dari sembilan bulan di beberapa wilayah di Indonesia. Kabut asap dengan sebagian shot. lokasi terlihat secara long shot dan long medium shot.
Interpretasi
Kebakaran telah memicu asap tebal yang terus meluas ke berbagai penjuru. Wilayah yang terkena kebakaran dikenal dengan kondisi lahannya yang berupa gambut, seperti Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Lahan
gambut merupakan wilayah yang sulit dipadamkan apabila tidak dari sumbernya secara langsung. Hal tersebut membuat kebakaran yang terjadi selama tahun 2015 belum teratasi dan menjadi bencana yang masih sering terjadi. Melihat lamanya proses penanggulangan maka akan sangat baik jika ada upaya yang lebih serius sekaligus upaya pencegahan. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 14
Shot 15
100
Shot 16
Shot 17 “Di tengah darurat kabut asap status bencana
Audio
nasional
tak
kunjung
ditetapkan
oleh
Pemerintah, lantaran dinilai belum memenuhi lima unsur kebencanaan.” Objek
Shot 14: Dua orang tengah melihat asap yang telihat di lahan dan hutan, salah satunya menunjukan lokasi kepada orang di sampingnya. Gambar diambil secara long shot. Shot 15-17: Kabut asap menyelimuti lahan dan hutan dilihat dari atas. Gambar diambil secara long shot dari high angle.
Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Kebakaran yang telah berlangsung lama dan terus meluas masih tidak dapat dikatakan sebagai bencana nasional. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menetapkan bencana sebagai bencana nasional. Berdasarkan UU No. 24 tahun 2007 mengenai bencana nasional,
indikator
bencana
dapat
dilihat
dengan
banyaknya jumlah korban dari bencana yang terjadi, kerugian harta benda, kerusakan sarana dan prasarana, cakupan luas wilayah yang terkena bencana, serta dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan. Indikator-indikator tersebut harus terpenuhi semuanya agar suatu bencana ditetapkan sebagai bencana nasional sedangkan bencana kabut asap belum memenuhi secara keseluruhan. Selain itu, Presiden Joko Widodo menyebutkan bencana disebut sebagai bencana nasional apabila pemerintah daerah sudah
101
tidak sanggup dalam menangani bencana di daerahnya dan diserahkan penuh kepada pemerintah pusat. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 18
Shot 19
Shot 20
Shot 21
Shot 22
Audio
Shot 23 “Pemerintah fokus menangani kabut asap secara jangka pendek, yakni pemadaman yang dikomandoi oleh pemerintah daerah. Negara lain sempat tawarkan bantuan bagi Indonesia namun pemerintah menolaknya.
Kinerja
102
pemerintah kemudian menjadi sorotan karena bencana tak kunjung ada solusinya.” Objek
Shot 18 Helikopter terbang di atas lahan dan terlihat kabut asap. Helikopter tersebut membawa waterbombic. Gambar diambil secara long shot diambil secara panleft dari low angle. Shot 19 Water bombic menyisir area. Gambar berukuran medium shot dari high angle secara follow, memperlihatkan gerakan water bombic dari atas. Shot 20 Helikopter membawa water bombic terbang di atas lahan. Gambar berukuran long shot secara panright dari low angle. Shot 21 Water bombic menyurusi lahan. Gambar berukuran long shot secara zoom in dari low angle. Shot 22 Jalanan beraspal terselimuti kabut. Gambar berukuran long shot. Shot 23 Angkutan umum beraktivitas. Gambar berukuran medium long shot. Character generator berupa “Pemerintah Sempat Tolak Tawaran
Bantuan”
menandakan
bahasan
terpusat
mengenai hal tersebut. Berita bersumber dari “Jakarta”. Kategori berita “Darurat Kabut Asap”. Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Penanganan kebakaran dilakukan oleh pemerintah daerah dengan menggunakan fasilitas helikopter yang
103
membawa waterbombic. Tidak dapat dipungkiri fokus pemerintah terhadap penanganan jangka pendek tidak berhasil. Narasi dan teks tertulis kemudian menyebutkan mengenai pemerintah yang awalnya menolak tawaran bantuan padahal penanganan yang dilakukan tidak cukup berhasil. Latar belakang penolakan sempat disebutkan oleh sekertaris
kabinet
Pramono
Anung
karena
adanya
ketakutan akan klaim dari negara lain atas penanganan kebakaran lahan dan hutan (ccnindonesia.com). Adanya penolakan tersebut tidak menjelaskan alasan penerimaan bantuan yang dilakukan pemerintah sedangkan pemerintah sendiri belum menyebutkan bencana kabut asap sebagai bencana nasional. Kementerian luar negeri dalam hal ini dapat menyampaikan prosedur tawaran sebelumnya yang sempat menolak tawaran tersebut. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 24
Shot 25
Shot 26
104
Shot 27
Audio
Shot 28 “Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan telah mengganggu aktivitas warga, baik itu dibidang kesehatan, perekonomian, hingga pendidikan.”
Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 24 Pemandangan gunung dan area pemukiman. Gambar berukuran very long shot. Shot 25 Warga beraktivitas di jalan yang dipenuhi kabut asap. Beberapa orang menggunakan masker. Gambar berukuran long shot. Shot 26 Seorang perempuan memakai masker berjalan bersama orang lainnya di jalanan yang dipenuhi asap. Gambar berukuran medium shot. Shot 27 Warga beraktivitas sebagian mengguan masker di jalan yang dipenuhi kabut asap. Gambar berukuran long medium shot. Shot 28 Halaman sekolah terdapat beberapa orang sedang berjalan. Gambar berukuran long medium shot. Pada visual terdapat tulisan berupa “Pemerintah Sempat
105
Tolak Tawaran Bantuan” menandakan bahasan terpusat mengenai hal tersebut. Berita bersumber dari “Jakarta”. Kategori berita “Darurat Kabut Asap”. Interpretan
Kebakaran lahan dan hutan menimbulkan kabut asap yang berdampak negatif di segala aspek kehidupan. Bidang kesehatan yaitu gangguan pernapasan dan bahkan dapat menimbulkan
kematian.
Bidang
perekonomian
terganggunya aktivitas bisnis, bahkan ada pula pembatalan pemberangkatan pesawat terbang karena jarak pandang terganggu
akibat
kabut
asap.
Bidang
pendidikan
menyebabkan sekolah diliburkan untuk sementara waktu sampai udara dianggap lebih sehat untuk memulai beraktivitas. Sebagian masyarakat meski terkendala kabut asap tetap menjalankan rutinitas sehari-hari dengan menggunakan masker untuk melindungi diri dari udara yang tercemar. Sign
Visual
Shot 28
Audio
Shot 29 “Tak hanya di Indonesia, mengganggu
warga
negeri
kabut asap juga Jiran,
seperti
Singapura dan Malaysia.” Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 28 Gedung-gedung tinggi di dekat muara terselimuti asap. Gambar long shot.
106
Shot 29 Gedung-gedung tinggi terselimuti asap. Gambar medium long shot. Interpretan
Dampak dari kabut asap menimpa wilayah negara lain yang berdekatan dengan Indonesia. Shot 28 dan 29 merupakan daerah yang mewakili negeri Jiran yang terkena dampak kabut asap. Kedua negara tersebut dikenal dengan pembangunan dan perekonomian yang cukup bagus. Singapura dan Malaysia termasuk negara yang terkena dampak dari kabut asap di Indonesia karena berdekatan dengan Indonesia, dengan fakta tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa negara tersebut mengalami kerugian sehingga menawarkan pula bantuan untuk mengatasi kebakaran hutan di Indonesia agar kabut asap yang sampai ke negara tidak kembali mengganggu.
Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 30
Shot 31
Shot 32
Shot 33
107
Shot 34
Audio
“Hingga
saat
Shot 35 ini pemerintah
telah
mengucurkan dana lebih dari 385 milyar rupiah untuk mengatasi bencana kabut asap. Ribuan personil TNI, POLRI, dan Satgas Kebakaran Lahan dan Hutan juga telah dikerahkan. Namun semua langkah tersebut hingga kini belum mampu mengatasi atau setidaknya mengurangi dampak bencana kabut asap.Ardia Rahma, Sahriza Irawan, melaporkan untuk NET.” Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 30 dan 31 Jokowi beserta rombongan dari pemerintah daerah Riau mengunjungi lokasi. Gambar diambil
long shot dan
medium long shot. Shot 32-34 Lahan kering diambil secara long shot dan medium close up. Shot 35 Jokowi berjalan bersama rombongan menyusuri lahan. Gambar diambil secara medium close up. Pada visual terdapat informasi berupa tertulis “Riau, 7 September 2015”.
108
Interpretan
Upaya penanganan kebakaran lahan dan hutan ditinjau oleh Presiden Indonesia. Presiden mengadakan kunjungan ke Riau pada tanggal 7 September 2015 pada saat kebakaran belum teratasi. Saat berkunjung, kebiasaan Joko Widodo
selalu
berpenampilan
sederhana
dengan
mengenakan kemeja putih panjang dan celana bahan hitam. Sesuai dengan citranya yang selalu blusukan, presiden juga turun langsung ke lokasi bencana. Presiden adalah orang berwenang dalam mengambil keputusan dan mengatur pemerintahan di bawahnya untuk mengikuti kebijakan yang ditetapkan. Namun, sayangnya kabut asap masih dirasakan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Pemberitaan dilakukan oleh Ardia Rahma dan Sahriza Irawan. Penyebutan peliput
menjadi penting,
agar
pertanggungjawaban berita juga dilakukan oleh reporter sekaligus menunjukan kinerja keduanya.
Pembahasan: Kabut asap merupakan bencana yang diakibatkan oleh kebakaran lahan dan hutan yang tidak bisa dihindari karena kondisi lahannya yang mengandung gambut. Kebakaran yang terjadi tidak semata-mata karena faktor alam, melainkan adanya pembakaran secara sengaja mengingat banyak sekali perusahan sawit bahkan sebagian besar perusahaan milik asing dengan para pekerja kelas bawah dari masyarakat Indonesia. Pembakaran secara ilegal pun terus dilakukan karena biaya yang dikeluarkan relatif murah dengan keuntungan yang sangat besar. Keuntungan tersebut hanya dinikmati oleh segelintir pihak yang tidak bertanggung jawab dan tidak peduli terhadap kesejahteraan umum dan lingkungan. Berita pertama menyajikan Kementerian Luar Negeri Indonesia yang mengadakan konferensi pers untuk menyampaikan kesedian Indonesia menerima tawaran bantuan luar negeri sedangkan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
109
pihak yang berwenang dalam kebencanaan adalah BNPB. Mekanisme dalam proses kerja sama yang akan dilakukan pun tidak disampaikan secara pasti dan ditutup dengan soundbite dari juru bicara kementerian Armantha Natsir. Soundbite tidak ditampilkan kembali dalam rangkaian berita yang menyatakan upaya pemerintah daerah yang hanya berupa penanganan jangka pendek sedangkan lahan gambut sedikit saja mendapat panas dapat langsung memicu kebakaran. Tidak ada pihak yang menjelaskan proses kerja sama namun berharap emosi masyarakat mereda dengan penerimaan bantuan meskipun disebutkan sebelumnya pernah menolak tawaran tersebut. Alasan penolakan pada awalnya tidak disebutkan, sehingga tidak diketahui jenis kerja sama dan prosedur yang akan di jalankan. Mengingat pemerintah pusat pun tidak segera menyebutkan sebagai bencana nasional dan presiden sebagai orang paling berwenang seharusnya dapat mengatur kebijakan yang paling bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat Indonesia terutama kalangan bawah. b. Semiotika pada Berita Kedua Tabel 10. Semiotika Visual dan Audio Berita Kedua Sign
Visual
Audio
RH: “BNPB akan menguji coba bahan kimia untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan.” TF: “Bahan kimia tersebut dapat menurunkan suhu
secara
drastis
dan
memadamkam
kebakaran tanpa menimbulkan asap.” Atmosfer lokasi peristiwa. Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Seorang laki-laki mengenakan jas, kemeja, dan dasi
110
bernama Tommy Fadjar didampingi oleh seorang perempuan bernama Rahma HD yang mengenakan blazer dan dress. Keduanya duduk di belakang meja yang berlatar master control room menyampaikan narasi berita mengenai pengujian bahan kimia oleh BNPB. Gambar diambil secara medium shot. Interpretan
Presenter mengawal pemirsa ke pemberitaan topik kedua. Sebagai pihak di depan layar dan membawakan berita yang sifatnya peting, faktual, dan aktual membuat keduanya menggunakan pakaian formal yaitu kemeja dan jas serta dress dan blazer. Medium shot digunakan untuk membangun kedekatan dengan pemirsa agar lebih mudah menerima informasi. Informasi terkait bahan kimia yang akan
diuji
coba
dapat
menurunkan
suhu
dan
memadamkan kebakaran tanpa menimbulkan asap akan disajikan
selengkapnya
dalam
berita
ditayangkan. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 1
Shot 2
Shot 3
yang
akan
111
Shot 4
Shot 5
Shot 6
Audio
Shot 7 “Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan menguji coba penggunaan bahan kimia untuk membantu pemadaman kebakaran lahan dan hutan. Bahan kimia tersebut dinilai mampu menurunkan
suhu
secara
drastis
dan
memadamkan api tanpa menimbulkan asap.” Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 1 Pesawat mendarat di lapangan udara. Gambar long shot menampilkan badan pesawat secara penuh dan area sekitarnya. Shot 2 Beberapa orang sedang beraktivitas di dekat helikopter dan sebagian lainnya mengangkut barang. Gambar
112
medium long shot. Shot 3 Beberapa orang mengangkut barang di sekitar helikopter dan ada yang membawa mobil. Gambar long shot. Shot 4 Terdapat dua orang saling berhadap di lokasi landasan udara. Satu menggunakan baju dinas pemerintah Jambi dan lainnya menggunakan seragam petugas kebakaran. Gambar medium close up. Shot 5 Orang-orang membawa barang di dekat helikopter. Gambar medium long shot. Shot 6 Helikopter terbang di udara membawa water bombic. Gambar long shot dari low angle. Shot 7 Helikopter terbang di udara. Gambar medium shot dari low angle. Character generator tertulis “BNPB akan Coba Gunakan Bahan Kimia” menunjukan fokus bahasan, “Jakarta” menunjukan sumber berita, “Darurat Kabut Asap” menunjukan kategori berita. Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
BNPB berupaya menggunakan bahan kimia untuk menanggulangi kebakaran, bahan kimia disebarkan ke wilayah yang terkena
kebakaran
menggunakan
helikopter dengan waterbombic. BNPB merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap penanganan bencana. Penggunakan bahan kimia dipilih karena dinilai dapat mengurangi suhu dan tidak menimbulkan asap mengingat pemadaman sangat dipengaruhi oleh jarak pandang. Hal tersebut tentu menjadi nilai tersendiri karena apabila asap
113
terlalu tebal akan menyusahkan pemadaman baik dari udara atau darat apalagi jika cakupan wilayah luas dan medam sulit yang dijangkau. Sign
Visual
Shot 8 Audio
“Karena sifat karakteristik dari gambut yang terbakar di bagian bawah dan mengeluarkan asap maka dengan menggunakan bahan kimia tadi maka asap bisa terkurangi. Kemudian, api yang masih membara bisa mati.” Atmosfer lokasi peristiwa.
Objek
Sutopo Purwonugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas
BNPB sedang diwawancarai
dengan
mengenakan pakaian dinas berlatar peta Indonesia. Gambar diambil medium close up dan memperlihatkan sedikit microphone di depan narasumber. Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Sutopo Purwonugroho pihak dari BNPB yang bekerja sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas diwawancara sebagai penguat fakta informasi terkait bahan kimia yang akan digunakan. Sebagai kepala pusat data, informasi dan humas, Sutopo menjadi orang yang paling mengetahui informasi karena semua laporan akan masuk kepadanya. Sutopo juga merupakan pihak yang ditugaskan untuk berhubungan dengan masyarakat. Wawancara dilakukan di kantornya dengan adanya peta negara Indonesia dan pakaian dinas yang dikenakan. Pegawai pemerintah pada umumnya ditemui saat bertugas dan wartawan sengaja mendatangainya.
114
Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 9
Shot 10
Shot 11
Shot 12
Shot 13
Shot 14
Audio
Shot 15 “Bahan kimia yang akan digunakan berupa bubuk yang dicampur dengan air. Bahan kimia tersebut nantinya akan dimasukan ke dalam
115
mobil pemadam kebakaran atau digunakan dalam
waterbombic.
Bahan
kimia
itu
merupakan produk temuan ilmuan Surabaya Randel
Hartel
dipastikan aman
Laksono.
Bahan
kimia
karena sudah diuji coba
diberbagai laboratorium di luar negeri.” Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 9 Helikopter terbang diudara. Gambar medium shot dari low angle. Shot 10 Water bombic. Gambar medium shot dari low angle. Shot 11 Helikopter terbang di atas lahan membawa water bombic. Gambar long shot secara panleft dari low angle. Shot 12 Waterbombic mengalirkan bahan kimia di atas lahan. Gambar medium shot secara follow dari high angle. Shot 13 Helikopter terbang di atas lahan. Gambar long shot secara panright memperlihatkan penyisiran helikopter dari low angle. Shot 14 Waterbombic. Gambar medium long shot secara zoom out dari low angle. Shot 15 Waterbombic. Gambar medium shot secara follow dari low angel. Character generator tertulis “Bahan Kimia Dipastikan Aman”
menunjukan
fokus
bahasan,
“Jakarta”, kategori “Darurat Kabut Asap”.
sumber
dari
116
Interpretan
Bahan kimia yang digunakan untuk pemadam kebakaran dicampur dengan air dan didistribusikan ke lokasi kebakaran dengan menggunakan helikopter. Helikopter menyisir area bencana melalui udara dan seringkali terhalang kabut asap. Bahan kimia tersebut dapat sangat membantu karena mengurangi kabut asap. Bahan kimia tersebut memicu kebanggaan tersendiri karena merupakan hasil dari temuan ilmuan asal Surabaya,
Indonesia.
Hal
tersebut
memicu
rasa
nasionalisme karena peneliti-peneliti di Indonesia hampir tidak mendapat dukungan yang cukup dari pemerintah. Keamanan menjadi nilai penting yang tetap diperhatikan selain keunggulan dari bahan kimia. Namun, meski peneliti berasal dari Indonesia, seakan penelitian akan lebih teruji jika sudah dilakukan pula di luar negeri. Sign
Visual
Shot 16 Audio
“Aman. Saya menjamin aman. Sebenarnya kan
banyak
yang
kita
gunakan
untuk
pemadaman kebakaran di pemukiman, di kawasan industri. Itu pun juga menggunakan bahan kimia, baik itu padat, cairan, maupun semacam foam. Itu juga banyak digunakan dan itu sifatnya aman.” Atmosfer lokasi. Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Sutopo Purwonugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB sedang diwawancarai saat tengah bertugas di kantor dan mengenakan pakaian dinas.
117
Sutopo meyakinkan bahwa bahan kimia aman dan telah banyak pula digunakan dengan berbagai macam jenis. Gambar diambil secara medium shot secara straight on angle dan menunjukan kedekatan dengan pemirsa dengan tetap memperlihatkan area sekitarnya. Interpretan
Pihak BNPB memastikan sekaligus menjadi pihak yang menjamin
keamanan bahan kimia. Informasi jaminan
keamanan dikuatkan dengan menggunakan soundbite yang
dinyatakan
oleh
pihak
BNPB,
Sutopo
Purwonugroho. Sutopo menyatakan fakta di lapangan bahwa bahan kimia juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bentuk. Pernyataan tersebut sebagai bukti penguatan bahan kimia tidak memberikan efek samping buruk mengingat sudah sering digunakan terutama
di
lingkungan
industri.
Lokasi
industri
merupakan tempat dimana pengusaha tidak ingin mengalami kerugian besar sehingga pemilihan bahan kimia
dalam
penanggulangan
kebakaran
untuk
mengurangi resiko kerugian baik dari materi maupun keamanan. Pernyataan mengenai keamanan tersebut akan lebih kuat jika berasal dari peneliti yang telah membuat bahan kimia tersebut karena langsung dari sumbernya meskipun pihak BNPB mengetahui hal tersebut. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 17
Shot 18
118
Audio
Shot 19 “Penggunaan bahan kimia dalam pemadaman kebakaran lahan dan hutan di Indonesia bukan hal baru. Tahun 1997, Indonesia pernah menggunakannya.”
Objek
Lahan dipenuhi asap tebal dan bahan kimia sempat digunakan pada tahun 1997. Gambar diambil long shot secara high angle dari berbagai posisi.
Interpretan
Bahan kimia pernah digunakan sebelumnya pada tahun 1997 sehingga hal tersebut bukan menjadi langkah baru yang diambil pemerintah. Meski demikian, jenis bahan kimia yang digunakan tidak dijelaskan sama atau tidak karena nama bahan kimia tersebut sengaja tidak disebutkan oleh pihak BNPB. Bahan kimia tersebut diharapkan
dapat
mengurangi
asap
menuntaskan yang
tebal.
kebakaran Dengan
dan
demikian,
penggunaan bahan kimia dapat mengurangi gangguan jarak
pandang
baik
penanganan
menggunakan helikopter maupun darat. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 20
Shot 21
melalui
udara
119
Audio
“Sementara
Shot 22 ahli gambut
di
Universitas
Palangka Raya pun punya analisa lain untuk mengatasi
sekaligus
untuk
mencegah
kebakaran lahan dan hutan. Caranya dengan membentuk tim serbu api yang melibatkan masyarakat setempat.” Objek
Shot 20 Banyak orang yang datang pada sebuah acara yang menghadirkan pembicara berbaju batik. Gambar long shot. Shot 21 Sebagian peserta terlihat mendengarkan pembicara yang menggunakan batik, di belakangnya terdapat beberapa orang yang duduk. Gambar medium long shot. Shot 22 Pembicara mengenakan baju batik. Gambar medium shot sehingga area sektarnya masih terlihat. Character generator tertulis “Ahli Lahan Gambut: Libatkan Warga” menunjukan fokus berita, “Palangka Raya” lokasi sumber berita, dan kategori berita “Darurat Kabut Asap”.
Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Seminar mengatasi kebakaran lahan dan hutan diadakan di Universitas Palangka Raya yang cukup tersohor di Sumatera. Kegiatan tersebut sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan sebagai bentuk kontribusi pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah satu dari tiga pilar perguruan tinggi yaitu pendidikan,
120
penelitian,
dan
pengabdian
masyarakat.
Upaya
pencegahan kebakaran dinyatakan oleh ahli dapat dilakukan dengan membentuk tim serbu api yang melibatkan masyarakat. Keterlibatan masyarakat perlu dikerahkan untuk menumbuhkan kesadaran mengatasi bencana.. Semakin banyak personil yang dikerahkan akan mempercepat proses pemadaman. Sign
Visual
Audio
Shot 23 “Kita tidak membuntut gerakan api tetapi memblokade gerakan api. Api yang menyebar maju ke sana itu, kita blok dari depan. Tidak ada air? Kita bor. Memang tidak ada air, catatan dari saya selama itu hamparan gambut pasti diperoleh air.” Atmosfer lokasi.
Objek
Seorang laki-laki berbaju batik berbicara ditengah-tengah kerumunan alat rekam. Gambar berukuran medium close up.
Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Respon media terhadap seminar pencegahan kebakaran cukup antusias. Terlihat pada gambar berukuran medium close up yang juga mendekatkan narasumber terhadap pemirsa. Beberapa media mewawancarai pembicara yang merupakan ahli gambut Suwido H. Limin. Ada saran yang diberikan dengan membentuk tim serbu api dilengkapi dengan teknis yang dapat diaplikasikan di lapangan. Langkah yang dilakukan dengan memblokade api dari depan sehingga tidak menyebar dan melakukan pengeboran jika tidak ada air. Informasi ini apabila
121
sampai ke pemerintah dan masyarakat tentu saja akan sangat membantu penanganan kebakaran lahan dan hutan. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 24
Shot 25
Shot 26
Shot 27
Shot 28
Audio
“Pemadaman
Shot 29 api dengan
melibatkan
masyarakat ini dinilai lebih efisien dari segi anggaran. Biaya pemadaman diperkirakan antara 100 hingga 200 juta rupiah. Sangat jauh
122
jika
dibandingkan
dengan
menggunakan
helikopter yang berkisar antara 4 hingga 9 milyar rupiah.” Objek
Shot 24 Beberapa orang berdiri di jalan mengenakan seragam kebakaran berjalan menuju area kebakaran. Gambar long shot secara panright. Shot 25 Beberapa orang berjalan diantara semak-semak memakai seragam TNI dan petugas kebakaran membawa selang. Gambar long shot. Shot 26 Petugas dan TNI menyusuri semak membawa selang. Gambar medium long shot. Shot 27 Lahan yang diselimuti kabut asap. Gambar medium long shot. Shot 28 Seorang berseragam tentara menyiram api dengan selang di lahan yang terbakar. Gambar medium shot. Shot 29 Air dari selang menyiram api di lahan kering. Gambar medium close up.
Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Banyaknya kalangan yang terlibat dalam penanganan kebakaran dapat menekan pengeluaran yang cukup signifikan apabila dibandingkan dengan penggunaan helikopter. Mereka menggunakan baju lapangan dalam memadamkan api. Medan yang tempuh dikelilingi semak. Para pemadam mengatasi lokasi yang sulit dijangkau dengan menggunakan selang. Pengeluaran
123
biaya jika lebih sedikit maka dana dapat diakumulasikan pada hal-hal yang lebih serius dalam upaya penyelesaian bencana sehingga pemerintah bisa menekan pengeluaran dan kemaslahatan dapat dirasakan pula oleh masyarakat kecil. Sign
Visual
Shot 30 “Pertanyaannya
Audio
informasi-informasi
yang
dikemukakan oleh penduduk-penduduk lokal digunakan apa tidak. Yang mengerti masalah asap, yang mengerti masalah daerahnya, bencana
apa
yang
terjadi,
itu
adalah
masyarakatnya.” Atmosfer lokasi. Objek
Motif
Saptono,
Wakil
Walikota
Palangka
Raya
mengenakan baju dinas di kantor menyampaikan pernyataan. Gambar berukuran medium close up. Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Pihak pemerintah daerah Motif Saptono, Wakil Walikota Palangka
Raya
merupakan
orang
penting
dalam
pemerintahan. Ukuran gambar menggunakan medium close
up
menunjukan
keseriusan
Motif
Sutopo
menyampaikan pendapatnya, Motif bahkan terlihat marah dari intonasi suara dan gerakan tangannya yang menunjuk-nunjuk untuk menekankan sesuatu. Motif menyampaikan bahwa masyarakat sebenarnya yang lebih mengerti
kondisi
wilayah.
Hanya
saja
pihaknya
mempertanyakan apakah informasi yang diberikan dimanfaatkan untuk pencegahan atau tidak. Pernyataan
124
ini tidak begitu jelas karena tidak menyampaikan secara jelas siapa yang tidak menggunakan informasi dengan baik. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 31
Shot 32
Shot 33
Shot 34
Shot 35
Audio
Shot 36 “Dana yang sangat besar justru dialokasikan untuk pencegahan kebakaran lahan dan hutan. Dalam
sebulan
tim
serbu
api
dapat
menghabiskan dana sebesar 14 milyar rupiah.
125
Dana
tersebut
digunakan
sebagai
upah
masyarakat, asuransi, peralatan, dan biaya tidak terduga. Tim liputan melaporkan untuk Net.” Objek
Shot 31 Dua orang petugas mengenakan pakaian tugas dengan membawa selang. Gambar medium long shot. Shot 32 Beberapa orang melewati semak membawa selang. Ukuran gambar medium long shot. Shot 33 Api berada di semak-semak. Gambar medium close up. Shot 34 Seseorang
membawa
air
dengan
selang
untuk
memadamkan api. Gambar medium shot. Shot 35 Beberapa orang melewati semak. Gambar medium shot. Shot 36 Seseoran gmenyiram air ke api di sekitar semak. Gambar medium close up secara tilt down dari low angle. Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Pernyataan dalam narasi berita dengan kata “justru” yang digunakan
seolah
dana
besar
untuk
pencegahan
kebakaran tidak efisien dilakukan oleh tim serbu api. Kata tersebut seolah tidak mendukung saran dari ahli gambut, untuk membentuk tim serbu api yang disebutkan lebih efisien. Para masker,
baju
memperlihatkan
petugas pemadam menggunaan
lapangan, kesiapan
dan terhadap
sarung medan
tangan yang
ditempuh. Para pemadam hanya menggunakan selang panjang untuk memadamkan api yang sulit dijangkau.
126
Pembahasan: BNPB merupakan badan yang diberi tanggung jawab oleh pemerintah dalam penanganan kebakaran dengan menggunakan bahan kimia. Ada langkah yang ditawarkan oleh pemerintah untuk menangani kabut asap dengan menggunakan bahan bakar. Langkah ini setidaknya dapat
mereda
kemarahan
masyarakat
karena
pemerintah
terus
menawarkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan. Jaminan keamanan disebutkan pula sebagai soundbite, namun akan lebih kuat jika penelitinya yang dijadikan narasumber, bukan bagian BNPB meskipun pihak tersebut yang mengurus bahan kimia yang digunakan. Masyarakat, dalam hal ini diwakili oleh Universitas Palangka Raya yang menghadirkan ahli gambut menyampaikan saran pula agar kebakaran lahan dan hutan segera teratasi. Hanya saja terdapat kata “justru” dalam narasi berita seolah tidak menyetujui adanya tim serbu api padahal saran yang diberikan menyangkut pembentukan tim dengan banyak orang. c. Semiotika pada Berita Ketiga Tabel 11. Semiotika Visual dan Audio Berita Ketiga Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Audio
RH: “Tidak hanya manusia, kebakaran lahan dan
hutan
di
Kalimantan
Timur
juga
mengancam ratusan orang utan di pusat rehabilitasi Samboja Lestari.” TF:
“Karenanya
satgas
penanggulangan
kebakaran hutan menyisir dan memadamkan sisa kebakaran di sekitar area pusat rehabilitasi orang utan.” Atmosfer lokasi peristiwa.
127
Objek
Rahma HD dan Tommy Fadjar menyampaikan lead dengan penampilan dan latar sama halnya topik berita yang lain. Berita topik ke tiga mengenai orang utan yang terkena dampak kebakaran lahan dan hutan dan upaya melakukan penyisiran agar kebakaran teratasi. Gambar diambil secara medium shot.
Interpretan
Presenter
mengantarkan
pemirsa
untuk
menerima
informasi mengenai orang utan di Samboja Lestari yang terkena dampak kebakaran lahan dan hutan, upaya penyelamatan dilakukan agar habitat orang utan tidak terganggu. Keduanya masih tampil dengan pakaian formal dan berlatar belakang
master
control
room
yang
memperlihatkan kerja para crew di balik layar dalam proses penyajian program “Net 16”. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 1
Shot 2
Shot 3
Audio
Shot 4 “Petugas pusat rehabilitasi dan tim satgas
128
penanggulangan
kebakaran menyisir kawasan
hutan di sekitar lokasi rehabilitasi orang utan Samboja
Lestari
di
Kutai,
Kertanegara,
Kalimantan Timur.” Objek
Shot 1 Seorang yang mengenakan pakain petugas kebakaran membawa selang. Gambar long shot dari high angle. Shot 2 Seorang petugas membawa selang sambil menyemprotkan air ke api. Gambar long shot dari high angle. Shot 3 Air dari selang memadamkan api. Gambar medium close up secara panright dari high angel. Shot 4 Sebuah mobil dan tong berisi air ada banyak selang dan tiga orang petugas di sekitar lahan yang kering. Gambar medium long shot. Character generator tertulis “Kebakaran Mendekati Lokasi Rehabilitasai” menunjukan fokus pembahasan, “Darurat Kabut Asap” menunjukan kategori berita, dan “Samboja Lestari, Kaltim” menunjukan sumber berita.
Iterpretan
Samboja Lestari merupakan tempat rehabilitasi atau pemulihan orang utan yang berada di Kalimantan. Orang utan adalah hewan yang dilindungi, petugas pun dalam menjalankan tanggung jawab begitu tanggap sehingga segera melakukan penyisiran untuk memadamkan api.
Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 5
129
Shot 6
Shot 7
Shot 8
Shot 9
Audio
Shot 10 “Mereka menyisir dan memadamkan sisa kebakaran yang belum padam. Hal ini sebagai langkah
antisipasi
agar
kebakaran
tidak
kembali terjadi, mengingat lokasinya yang berdekatan dengan pusat rehabilitasi orang utan. Medan hutan dan sumber air yang terbatas menjadi kendala upaya pemadaman sisa kebakaran lahan dan hutan.” Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 5 Dua orang membawa selang dari tangki berisi air di sekitar lahan. Gambar medium long shot.
130
Shot 6 Seorang petugas berseragam memadamkan api dengan selang dan area lahan terlihat luas. Gambar long shot. Shot 7 Seorang
petugas
berseragam
memadamkan
api
denganselang. Gambar long medium shot secara panright. Shot 8 Seorang petugas menyemprotkan air melalui selang. Gambar medium shot. Shot 9 Seorang petugas tengah berbicara di area lahan. Gambar medium shot. Shot 10 Logo orang utan pada baju petugas. Gambar close up. Character generator tertulis pada visual yaitu “Kebakaran Mendekati
Lokasi
Rehabilitasi”
menunjukan
fokus
pembahasan, sumber berita dari “Samboja Lestari, Kaltim”, dan kategori berita “Darurat Kabut Asap” Interpretan
Kebakaran lahan dan hutan memberi dampak negatif terhadap lokasi rehabilitasi. Pihak pusat rehabilitasi Samboja Lestari dan petugas pemadam tidak tinggal diam sehingga mulai melakukan pemadam meski dengan menggunakan alat seadanya ditambah lokasi kebakaran yang sulit dijangkau dan kurangnya persediaan air. Kendala tersebut tidak mengurangi upaya para petugas untuk menyelamatkan orang utan.
Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 11
131
Audio
“Untuk peralatan pun kami juga hati-hati untuk penggunaan peralatan karena terlalu jauh selang contohnya kan. Kan jadi terganggu.” Atmosfer lokasi peristiwa.
Objek
Agus Sri Widodo dengan mengenakan pakaian dinas petugas dan topi menyampaikan proses pemadaman. Gambar medium close up.
Interpretan
Petugas kebakaran adalah orang yang terlibat langsung di lapangan. Agus Sri Widodo diwawancarai saat berada di lokasi kebakaran. Ukuran gambar medium close up membantu pemirsa seolah tengah berada dekat dengan narasumber. Pernyataannya mengenai upaya dan kesulitan dalam proses pemadaman sesuai fakta yang dialaminya di lapangan. Lokasi kebakaran yang jauh dan sulit menjadi kendala dan hanya dapat dijangkau dengan alat berupa selang.
Hal
ini
memperlihatkan
bahwa
petugas
menjalankan tugasnya dengan berusaha memadamkan api dan tetap menjaga peralatan sehingga tidak ada biaya untuk perbaikan alat. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 12
Shot 13
Shot 14
132
Shot 15
Shot 16
Audio
Shot 16 “Guna mencapai lokasi yang sulit dijangkau mesin pompa, petugas terpaksa menggunakan alat pemadam personal. Walau kurang efektif, tapi
ini
satu-satunya
upaya
untuk
menghindarkan kebakaran mencapai pusat rehabilitasi
orang
utan.
Petugas
juga
menyiapkan rencana evakuasi orang utan bila kebakaran tak lagi dapat dicegah.” Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 12 Tempat mobil dan tangki air serta beberapa orang yang berjalan ke lokasi di sekitar mobil. Gambar very long shot secara panleft. Shot 13 Seorang
petugas
pemadam
kebakaran
sedang
memadamkan api. Gambar long shot memperlihatkan area lahan sekitar petugas. Shot 14 Asap keluar dari bekas kebakaran. Gambar close up. Shot 15
133
Seorang petugas membawa alat pemadam personal dan mengenakan seragam. Gambar long shot memperlihatkan area sekitar. Shot 16 Seekor orang utan sedang bergelantungan di akar pohon. Gambar long shot memperlihatkan aktivitas dari jauh. Shot 17 Orang utan sedang bergelantunngan. Gambar medium shot. Interpretan
Pusat penampungan air berada jauh dari lokasi kebakaran dan jumlahnya terbatas. Kendala tersebut yang dialami para petugas pemadam. Petugas memilih untuk menggunakan alat pemadam personal agar wilayah kebakaran semuanya dapat terjangkau. Alat pemadam personal
merupakan
langkah
paling
efektif
untuk
menjangkau lokasi kebakaran yang jauh dari lokasi air. Meski jangkauan pemadaman lebih sempit tapi petugas tetap berusaha memadamkan api secara perlahan. Beberapa shot sengaja menampilkan orang utan di pusat rehabilitasi yang aktif bergerak dengan ukuran gambar long shot berteknik panleft dan medium shot. Kedua gambar menunjukan kondisi orang utan baik-baik saja, tapi tidak menutup kemungkinan hal buruk terjadi sehingga dibuat rencana evakuasi untuk menghindari halhal yang tidak diinginkan terjadi. Penjagaan terhadap hewan yang sedang dilestarikan cukup baik dengan tindakan-tindakan yang telah dilakukan para petugas rehabilitasi. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 18
134
Shot 19
Shot 20
Shot 21
Audio
Shot 22 “Setidaknya terdapat 209 Orang Utan yang direhabilitasi di kawasan Samboja Lestari ini. Di areal ini juga terdapat 46 ekor beruang madu titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kaltim yang ikut direhabilitasi. Tim liputan melaporkan untuk NET.”
Objek
Orang utan yang beraktivitas di daerah yang tumbuhannya hijau. Gambar very long shot dari low angle, long shot dengan panright, long medium shot dengan panleft, long medium shot, dan medium shot.
Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Orang hutan masih beraktivitas, bergerak bebas, dan terlihat sehat di lokasi rehabilitasi. Kondisi ini yang terus diharapkan pihak rehabilitasi Samboja Lestari mengingat petugas langsung berusaha menyisir dan memadamkan api yang mulai mendekati lokasi meskipun medan dan alat
135
sangat terbatas. Di Samboja Lestari juga ternyata terdapat beruang madu yang dititipkan sehingga perlindungan bukan hanya untuk orang utan melainkan terhadap satwa lain yang ada. Jumlah satwa yang ada sangat diperhatikan agar tidak kehilangan satwa yang dilindungi dan habitatnya sudah sedikit.
Pembahasan: Petugas rehabilitasi merupakan orang-orang yang peduli terhadap satwa langka yang dijaga. Para petugas bekerja dengan tanggap untuk melakukan pemadam. Petugas langsung menyisir dan memadamkan api sebelum sampai pada lokasi rehabilitasi. Kepedulian terhadap orang utan dan satwa cukup tinggi sehingga rencana evakuasi pun akan dilakukan. Kendala yang dihadapi para petugas tidak menyurutkan niat petugas dalam mempertahankan kelangsungan hidup para hewan. Upaya pencegahan memang lebih baik dibandingkan apabila kebakaran sudah sampai di lokasi rehabilitasi. d. Semiotika pada Berita Keempat Tabel 12. Semiotika Visual dan Audio Berita Keempat Sign
Visual
Audio
TF:
“Seorang
bayi
berusia
28
hari
di
Palembang meninggal dunia akibat infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA.” RH: “Sementara sejumlah elemen masyarakat menuntut ganti rugi puluhan trilyun rupiah pada perusahaan pelaku pembakaran hutan dan lahan.” Atmosfer lokasi peristiwa. Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Dua orang presenter menyampaikan mengenai adanya
136
kematian akibat gangguan pernapasan dan masyarakat yang menuntut ganti rugi. Interpretan
Presenter mengawal pemirsa ke berita yang lebih lengkap mengenai kegeraman warga karena kebakaran lahan dan hutan. Ukuran medium shot digunakan untuk membangun kedekatan dengan pemirsa ketika keduanya menyampaikan informasi mengenai berita yang akan ditayangkan. Berita yang akan ditayangkan membahas kematian balita dan tuntutan masyarakat terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan.
Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 1
Shot 2
Shot 3
Shot 4
Audio
Shot 5 “Suasana duka menyelimuti pasangan Suhendra
137
dan Musida warga Palembang, Sumatera Selatan. Anak ketiga mereka yang baru berumur 28 hari meninggal akibat terkena infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA.” Objek
Shot 1 Dua orang perempuan duduk berdekatan, salah satunya menggendong bayi. Gambar long shot. Shot 2 Bayi digendong oleh seorang perempuan. gambar medium shot secara tilt up memperlihatkan pergerakan bayi. Shot 3 Surat keterangan kematian ditunjukan oleh sebuah tangan. Gambar close up. Shot 4 Seorang perempuan
menunjukan
surat
keterangan
kematian. Gambar medium shot. Shot 5 Surat keterangan kematian. Gambar close up. Character generator tertulis “Bayi Meninggal karen ISPA” menunjukan fokus berita membahas hal tersebut, “Palembang, Sumatera Selatan” menunjukan lokasi, “Darurat Kabut Asap” menunjukan kategori berita. Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Korban meninggal akibat kabut asap bertambah kembali sehingga reporter langsung ke lokasi kejadian untuk mengetahui informasi lebih akurat dan lengkap. Keluarga korban meninggal yaitu balita bernama Husein Saputra masih kelihatan berduka. Kematian balita tersebut sudah dapat dipastikan terkena ISPA dari surat keterangan kematian dari pihak berwenang.
138
Sign
Visual
Shot 6
Shot 7
Shot 8
Audio
Shot 9 “Husein Saputra, sang balita menjadi korban paparan kabut asap pekat yang melanda kawasan Palembang. Sempat dirawat akibat demam tinggi dan sesak nafas. Namun, akhirnya Husein tak tertolong.”
Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 6 Seorang laki-laki sedang menabur bunga di makam di pemakaman umum. Gambar long shot dari low angle. Shot 7 Makan dengan taburan bunga dengan nisa bertuliskan M. Husein Saputra. Gambar medium shot dari high angle. Shot 8 Seorang laki-laki memakai masker menabur bunga di makam. Gambar medium shot dari low angle. Shot 9
139
Seorang laki-laki merawat makam di pemakaman umum. Gambar medium long shot secara low angle. Character generator tertulis “Bayi Meninggal karen ISPA” menunjukan fokus berita membahas hal tersebut, “Palembang, Sumatera Selatan” menunjukan lokasi, “Darurat Kabut Asap” menunjukan kategori berita. Interpretan
Korban akibat
ISPA telah dimakamkan di lokasi
pemakaman. Palembang adalah salah satu tempat yang mendapat paparan kabut asap, melihat orang dewasa menggunakan masker tentu akan menjadi masalah bagi kesehatan pernafasan seorang balita. Meski saat gejala ISPA menimpa Husein Saputra, nama korban meninggal, sempat dilarikan ke rumah sakit tapi bayi sangat rentan terhadap bahaya kesehatan sehingga nyawanya tidak tertolong. Sign
Visual
Audio
Shot 10 “Waktu itu semakin sesak. Di rumah itu memang agak sesak. Tapi tidak terlalu sesak. Masih ke bidan. Sampai ke bidan itu sesak nafasnya. Kata si Bidan langsung bawa ke rumah sakit, langsung ke UGD. Katanya tu, takutnya kena ISPA.” Atmosfer lokasi peristiwa.
Objek
Seorang perempuan berada di dekat almari. Gambar medium close up. Teks tertulis “Musida” menunjukan nama orang dan “Orang Tua Korban” menunjukan keterangan.
Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Musida diambil secara medium close up untuk menunjukan
140
kedekatan
dalam
menyampaikan
pernyataan
sesuai
kejadian yang menimpa anaknya kepada pemirsa. Ada kesedihan dalam penyampaian pernyataanya yang sedikit tersendat-sendat. Sign
Visual
Shot 11
Shot 12
Audio
Shot 13 “Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan membenarkan bahwa balita malang tersebut meninggal
akibat
ISPA
sebagai
dampak
paparan kabut asap pekat” Objek
Shot 11-13 Beberapa orang berada di sebuah ruangan. Ada yang menggendong bayi, ada orang dewasa yang menggunakan masker dan poster-poster medis. Gambar diambil secara long shot, medium long shot, dan medium shot.
Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Kebakaran hutan mengancam nyawa seseorang akibat kesehatan masyarakat terganggu. Kematian balita bernama Husein telah dipastikan mengidap ISPA. Pusat kesehatan pun dipenuhi warga yang sebagian membawa anak-anak. Anak-anak sangat rentan terhadap penyakit, sehingga perlu perlindungan bahkan orang dewasa pun mengenakan
141
masker. Seorang dewasa saja dapat terkena gangguan pernafasan, apalagi seorang balita yang lebih rentan terhadap pernyakit. Korban meninggal akibat kabut asap pada anak-anak kembali bertambah. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 14
Shot 15
Shot 16
Shot 17
Shot 18
Shot 19
142
Shot 20 Audio
“Tak kunjung usainya kebakaran lahan dan hutan di Jambi mendorong sejumlah pihak untuk melakukan aksi hukum. Walhi Jambi bersama LSM penggiat lingkungan menggugat sejumlah perusahaan yang diduga melakukan pembakaran hutan dan lahan. Mereka menuntut ganti rugi 7 trilyun rupiah sebagai kompensasi kepada msayarakat yang terkena dampak kabut asap serta 44 trilyun rupiah untuk pemulihan lahan yang rusak akibat kebakaran hutan dan lahan.”
Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 14 Kabut asap tebal menutupi lahan. Gambar long shot secara high angle. Shot 15 Kabut asap memenuhi lahan. Gambar long shot secara high angle. Shot 16 Alat berat beraktivitas di lahan berkabut asap tebal. Gambar medium long shot. Shot 17 Papan perusahaan di area lahan berselimut kabut asap. Gambar medium long shot. Shot 18 Beberapa orang sedang berkumpul. Gambar medium shot. Shot 19
143
Dua orang duduk berdampingan. Gambar medium shot. Shot 20 Seorang laki-laki mengenakan masker yang dilepas. Gambar medium close up. Shot 21 Tiga orang laki-laki duduk berjejer. Gambar medium close up. Character generator tertulis “Elemen Warga Tempuh Langkah Hukum” menunjukan bahasan mengenai hal tersebut. “Jambi” menunjukan sumber berita. “Darurat Kabut Asap” menunjukan kategori berita. Interpretasi
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Kabut asap terus meluas dan ada pihak yang harus bertanggung jawab terhadap kebakaran tersebut apalagi ada dugaan kebakaran diakibatkan pembakaran lahan dan hutan untuk lahan perkebunan oleh beberapa perusahaan. Pihak WALHI dan LSM penggiat lingkungan yang peduli
terhadap
lingkungan
kelangsungan
hidup
membicarakan gugatan.
manusia
dan
Gugatan akan
ditujukan kepada perusahaan yang diduga bertanggung jawab terhadap kebakaran lahan dan hutan. Nama dari perusahaan tidak disebutkan karena belum masuk ranah hukum secara langsung. Langkah hukum akan segera diambil agar lingkungan kembali normal dan hal buruk tidak terulang kembali. Adanya dugaan perusahaan yang terlibat kebakaran tentu melalui riset yang dilakukan. Gugataan yang diberikan pun melihat kondisi dan situasi yang terjadi. Gugatan tersebut yaitu berupa permintaan ganti rugi untuk kompensasi masyarakat yang terkena dampak kabut asap sebesar 7 triliyundan pemulihan lahan yang terbakar sebesar 44 triliyun.
144
Sign
Visual
Audio
Shot 22 “Ada sekitar 33. 000 hektar yang rusak dan biaya untuk menutup 44 trilyun sebagai ganti rugi. Kerugiannya itu ada biaya
kerugian
langsung ada 7 trilyun dan biaya pemulihan 44 trilyun.” Atmosfer lokasi peristiwa. Objek
Seorang laki-laki bernama Musri Nauli, Direktur WALHI Jambi sedang menerangkan ganti rugi yang diminta. Ia mengenakan kaos dan masker yang tidak dikenakan di muka. Gambar medium close up.
Interpretan
Musri Nauli merupakan Direktur WALHI Jambi yang menjadi tokoh penting dalam pertemuan membahas gugatan. Ia tidak mengenakan masker agar lebih mudah berbicara sekaligus etika berbicara di dalam ruangan. Bahasan yang dibicarakan mengenai jumlah ganti rugi yang harus diberikan pihak tergugat. Kekuatan informasi terletak pada data luas wilayah kebakaran yang perlu dipulihkan.
Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 23
Shot 24
145
Shot 25
Shot 26
Audio
Shot 27 “Langkah hukum juga diambil warga Riau. Tak hanya menuntut perusahaan pelaku pembakaran hutan dan lahan
mereka juga menolak
kunjungan kerja presiden ke Sumatera bila tidak disertai dengan solusi ampuh mengatasi kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan.” Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 23 Beberapa orang saling bertemu di sebuah tempat dengan banner bertuliskan Forum Dosen Muda Universitas Riau. Gambar long shot. Shot 24 Beberapa orang duduk di belakang meja. Gambar medium shot. Shot 25 Dua orang duduk berdampingan. Gambar medium shot. Shot 26 Beberapa
orang
membawa
kertas,
salah
satunya
bertuliskan Jokowi Stop Killing Us. Gambar medium shot. Shot 27
146
Beberapa
orang
membawa
kertas,
salah
satunya
bertuliskan Jokowi Stop Killing Us. Gambar medium long shot. Character generator tertulis “Warga Tuntut Keseriusan Pemerintah”
menunjukan
fokus
bahasan,
“Riau”
menunjukan lokasi sumber berita, “Darurat Kabut Asap” menunjukan kategori berita Interpretan
Forum Dosen Muda Universitas Riau merupakan sekumpulan orang-prang berpendidikan di universitas tersebut. Salah satu pilar perguruan tinggi memang mengabdi kepada masyarakat. Tingkat pendidikan yang cukup tinggi menempatkan pendapatnya dapat dinalar secara logika. Langkah sederhananya yaitu melakukan gugatan terhadap pihak yang terlibat dalam kebakaran lahan dan hutan. Pertemuan Forum Dosen Muda di Universitas Riau membahas mengenai tuntutan yang akan ditujukan kepada perusahaan dan presiden. Forum tersebut dianggap mewakili suara masyarakat Riau yang menginginkan kebakaran cepat teratasi sehingga tidak ada dampak buruk lagi
yang
menimpa
masyarakat
dan
lingkungan.
Pemerintah pun semakin ditekan untuk segera mengatasi kebakaran mengingat telah banyak kerugian akibat kebakaran lahan dan hutan. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Audio
Shot 28 “Datang dengan membawa kebijakan yang itu real. Contoh, dia harus memberikan perhatian,
147
memberikan tabung oksigen kepada semua keluarga yang di Pekanbaru terutama Riau umumnya. Kemudian memberikan bantuan uang tunai kepada masyarakat yang sekarang sudah berobat ke rumah sakit-rumah sakit.” Atmosfer lokasi peristiwa. Objek
Seorang laki-laki bernama Hendri dari Universitas Riau memakai kemeja berbicara dengan menunjuk-nunjuk di halaman. Gambar medium close up.
Interpretan
Hendri merupakan dosen Fakultas Hukum Universitas Riau yang terlibat dalam Forum Dosen Muda yang tengah membahas gugatan yang ditujukan kepada perusahaan. Adanya aksi kritik dan tolak kedatangan presiden membuat Hendri
memberikan
saran
kepada
pemerintah.
Penyampaian saran terlihat menyimpan kemarahan dengan adanya gerakan tunjuk tangan apalagi gambar berukuran medium close up. Pemerintah diminta melakukan tindak nyata terhadap masyarakat yang terkena imbas dari kabut asap terutama di Pekanbaru, Riau. Orang-orang yang terdampak sangat memerlukan bantuan baik berupa tabung oksigen untuk pernapasmaupun biaya perobatan. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 29
Shot 30
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
148
Shot 31
Shot 32
Shot 33
Shot 34
Shot 35
Shot 36
Shot 37
Audio
Shot 38 “Kegeraman warga ini merupakan akibat dari
149
lambannya penanganan kabut asap di sejumlah daerah di Indonesia. Pemerintah dinilai kurang serius dan lambat menanggulangi kabut asap yang setiap harinya merugikan warga. Tak hanya disektor ekonomi
dan pendidikan,
kesehatan warga juga terdampak akibat paparan kabut asap yang tak kunjung usai. Tim liputan melaporkan untuk NET.” Objek
Shot 28-29 Lalu
lintas
padat
dengan
jalan
diselimuti
kabut
asap.Gambar long shot dan medium shot. Shot 30 Lahan terbakar dengan kabut asap yang tebal. Gambar long shot. Shot 31-32 Lalu lintas padat dan jalanan dipenuhi kabut asap. Gambar long shot secara high angle. Shot 33-36 Lalu lintas terlihat jarang dengan jalan dipenuhi kabut asap. Gambar long shot. Shot 37 Alat pengukur udara. Gambar medium close up secara tiltup. Shot 38 Aktivitas warga di jalan beraspal. Gambar long shot. Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Lingkungan tercemar kebakaran lahan dan hutan tidak mengurangi aktivitas masyarakat meskipun kabut asap dapat mengganggu jarak pandang. Kendaraan tetap beroperasi
meskipun
harus
ekstra
berhati-hati.
Ketersediaan alat pengukur udara pun telah menunjukan
150
bahwa udara sudah tercemar. Aktivitas yang tetap dilakukan masyarakat dapat menganggu kesehatan, apalagi telah banyak kerugian diberbagai bidang. Bidang ekonomi terganggu karena aktivitas bisnis menjadi terganggu, pendidikan pun terkendala sehingga siswa harus diliburkan beberapa hari, dan tentu saja kesehatan sangat terganggu seperti kesulitan bernapas, gangguan pernapasan, bahkan kematian. Pembahasan: Bencana kabut asap kembali merenggut nyawa. Korban kali ini adalah balita. Balita memiliki daya tahan tubuh yang sangat rentan. Kabut asap yang menimbulkan pencemaran udara menyebabkan gangguan penyakit yang mematikan. Adanya korban meninggal yang terus bertambah membuat kebakaran lahan dan hutan harus segera diatasi. Orang-orang yang memiliki kepedulian dan mampu bergerak melalui lembaga berusaha mengajak masyarakat agar menyuarakan kesulitan yang diperoleh dari adanya kabut asap. Hal tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan bukti bahwa semua pihak yang diduga menyebabkan kabut asap harus segera menjalani langkah hukum. Apalagi kebakaran lahan dan hutan membuat kerugian baik dari segi lingkungan serta aspek lainnya yang mencapi nominal triliyun. Pemerintah Indonesia sendiri adalah pihak yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan bencana kabut asap. Banyaknya kerugian dan juga kebakaran yang tidak selesai membuat
opini negatif terbangun dalam masyarakat. Bahkan orang
pendidikan di Universitas Riau sampai menolak kedatangan kunjungan Presiden Joko Widodo apabila tidak disertai dengan solusi dan langkah nyata untuk membantu korban. Masyarakat melalui berita tersebut menekan agar pemerintah meningkatkan kualitas kinerja dalam upaya
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
151
penanggulangan bencana karena masyarakat menginginkan pemerintah peduli terhadap rakyat kecil. e. Semiotika pada Berita Kelima Tabel 13. Semiotika Visual dan Audio Berita Kelima Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Audio
TF: “Sebelumnya warga Riau berencana untuk melakukan tiga gugatan jalur hukum melalui pengadilan negeri Pekanbaru kepada pemerintah, Rahma. Dan hal ini berkaitan dengan masih dirugikannya warga Indonesia akibat paparan kabut asap yang ada di enam provinsi karena pelaku pembakaran hutan dan lahan. Dan tiga jalur hukum ini meliputi class action, citizen law suit, dan legal standing. RH: “Upaya perlawanan hukum ini dimediasi oleh
sejumlah
aktivis
lingkungan
dan
lembaga swadaya masyarakat dimana mereka membuat posko pengaduan dan mengajak para korban kabut asap untuk memberikan aduan dan sejumlah hal yang bisa jadi bukti dalam pengadilan. RH: “Masih seputar teriakan warga tentang keprihatinan kabut asap sejumlah warga berinisiatif membuat kampanye bagi korban bencana kabut asap. Aksi diluncurkan di media sosial hingga jalanan.”
152
Atmosfer lokasi peristiwa. Objek
Dua
orang
presenter
terdiri
dari
laki-laki
yang
mengenakan jas hitam, kemeja putih, dan dasi kuning serta seorang perempuan mengenakan dress kuning dan blezer hitam. Keduanya berada di studio berlatar belakang master control room sedang bercakap. Tidak terlepas dati identitas program acara, kategori acara, waktu tayang, stasiun televisi, dan kategori pemirsa. Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Presenter merupakan jangkar berita yang dapat menyampaikan memberi
informasi
penjelasan ini,
secara
terkait
kesempatan
kali
melengkapi
pemberitaan
langsung
berita
Tommy,
apapun.
presenter
sebelumnya
untuk Pada
laki-laki
bahwa
jenis
gugatan yang diajukan masyarakat Riau dengan melalui pengadilan negeri Pekanbaru. Gugatan ditujukan kepada pemerintah yang dianggap harus bertanggung jawab terhadap korban bencana kabut asap. Jenis gugatan hukum yang akan dilakukan adalah class action, citizen law suit dan legal standing. Class action merupakan gugatan terkait permintaan ganti rugi yang dilakukan sebagian orang sebagai perwakilan yang mewakili kepentingan korban. Citizen lawsuit merupakan bentuk gugatan masyarakat untuk menuntut tanggung jawab negara terhadap kelalaian memenuhi hak warga negara. Legal standing merupakan langkah hukum yang dapat dilakukan oleh perwakilan dari kepentingan publik untuk memberikan hak hukum kepada objek alam termasuk lahan dan hutan. Bentuk gugatan tersebut dapat dilakukan oleh organisasi lingkungan sebagai perwakilan terhadap adanya kebakaran lahan dan hutan.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
153
Komunikasi dibuat dua arah antar presenter seolah
keduanya
tengah
bercakap
sehingga
memunculkan hubungan relasi antar keduanya ketika Tommy menyebut nama Rahma. Rahma menanggapi dengan menjelaskan pihak yang terlibat dan cara memenuhi bukti gugatan. Pihak yang terlibat ditujukan sebagai perwakilan yaitu organisasi lingkungan dan lembaga swadaya masyarakat. Tentu keduanya pun paham dalam mengumpulkan bukti untuk meningkatkan status gugat di dalam hukum dengan membuat posko pengaduan untuk korban sehingga setiap orang bisa kapan saja menyampaikan keluhan. Rahma
juga
melanjutkan
informasi
yang
memberitahukan bahwa adanya teriakan masyarakat. Teriakan yang dimaksud adalah suara masyarakat baik saran maupun kritik terhadap pemerintah, namun juga sikap yang diambil dalam membantu korban bencana kebakaran lahan dan hutan. Sikap tersebut berupa tindakan aksi kepedulian yang dilakukan di jalanan bahkan melalui media sosial. Penggunaan medium shot juga menguatkan hubungan keduanya dengan pemirsa apalagi seluruh identitas program tetap tertera dalam gambar sehingga pemirsa mengenalinya. Latar belakang di studio berasal dari ruang master control room program bersangkutan dengan tetap membiarkan natural sound menunjukan sibuknya para crew dalam bertugas menyajikan berita. Penampilan presenter juga masih tetap seperti awal program berlangsung karena kedua adalah orang-orang yang berada di depan kamera. Seluruh identitas program akan disajikan setiap tayangan berita berlangsung agar
154
pemirsa mengenali tayangan ditonton. Sign
Visual
Shot 1
Shot 2
Audio
Shot 3 “Inisiatif warga untuk membuat gerakan bagi korban bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan bermunculan. Banyak kalangan mencoba menggalang bantuan melalui situs hingga media sosial. Salah satunya melalui situs kita bisa dot com. Dana yang terkumpul sebagian besar digunakan untuk membeli masker N95 dan tabung oksigen bagi warga yang terdampak kabut asap.”
Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 1 Screenshot dari situs sosial media yang menggalang dana dengan #MelawanAsap: Masker dan Oksigen untuk Riau mencapai 61 juta rupiah dengan target 50 juta rupiah. Terlihat anak-anak yang menutup hidung dan terdapat asap di lahan kering. Gambar dengan teknik Zoom In. Shot 2
155
Screenshot
berisi ajakan untuk membantu korban
kebakaran lahan dan hutan. Gambar dengan teknik Zoom Out. Shot 3 Sejumlah nama tersusun dengan jumlah uang tertentu. Gambar dengan teknik panright. Character generator tertulis di layar yaitu “Warga Galang Dana di Situs Internet”. Interpretan
Inisiatif warga melakukan penggalangan dana menunjukan
adanya
kesadaran
masyarakat
untuk
membantu korban bencana kabut asap. Aksi dilakukan melalui sosial media yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Dana yang terkumpul melebihi target menunjukan bahwa banyak kalangan di Indonesia yang ikut serta membantu korban paparan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan yang menjadi pusat kebakaran lahan dan hutan melalui berbagai situs jejaring dan media sosial. Media sosial dapat menjaring banyak dermawan dari berbagai daerah melalui sumbangan berupa uang. Situs yang digunakan sebagai contoh adalah kitabisa.com yang memanfaatkan dana terkumpul untuk pembelian tabung oksigen dan masker agar kesehatan masyarakat lebih terjaga dibandingkan harus menghirup udara yang tercemar secara langsung. Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 4
156
Shot 5
Shot 6
Shot 7
Shot 8
Audio
“Tak
hanya
kelompok
Shot 9 di dunia maya,
masyarakat
setempat
beberapa terjun
langsung untuk menggalang bantuan. Seperti di Medan, Sumatera Utara warga melakoni tokoh pewayangan demi bisa mengumpulkan masker bagi korban bencana kabut asap.” Objek
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Shot 4 Dua orang laki-laki mengenakan pakaian wayang di
157
jalanan. Di belakangnya ada sekumpulan orang yang membawa
banner
#GerakanSejutaMasker
Untuk
Indonesia. Gambar long shot. Shot 5 Dua orang yang mengenakan baju wayang diperlihatkan lebih dekat sampai pinggang. Gambar medium shot. Shot 6 Laki-laki
yang
mengenakan
pakaian
wayang
mengenakan masker. Shot 7-9 Seorang laki-laki mengenakan pakaian wayang dan masker membawa kardus dan berjalan dari mobil ke mobil yang ada di jalanan. Gambar medium shot secara high angle. Layar menampilkan character generator “Seniman Gelar Aksi Sejuta Masker”, “Medan, Sumatera Utara”, dan “Darurat Kabut Asap” Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Masyarakat
mengambil
langkah
langsung
selain
menggunakan media sosial, yaitu dengan turun ke jalan. Siapapun dapat terlibat juga seniman. Seniman memiliki kepedulian
tersendiri
selain
melalui
karya
dapat
melakukan aksi nyata. Lokasi di dunia maya dengan turun ke jalan. Walaupun tidak melibatkan banyak wilayah
melainkan
hanya
wilayah
tempat
aksi
berlangsung. Medan, Sumatera Utara adalah salah satu wilayah melakukan aksi penggalangan dana yang bertujuan untuk membeli masker sesuai dengan banner yang dibawa.
158
Sign
Visual
Audio
Shot 10 “Kita orang-orang jadul yang notabeni masih peduli dengan segala kekayaan budaya yang ada di Indonesia ini kami sangat prihatin.” Atmosfer lokasi.
Objek
Seorang berpakaian wayang berbicara, di sebelahnya terdapat
orang
berpakaian
wayang
lainnya
dan
menggunakan masker serta membawa kardus. Gambar medium close up yang memperlihatkan pula area sekitar pembicara yaitu Ki Barong Mulyono sebagai Seniman yang tertulis pada layar. Interpretan
Tidak ada batasan untuk membantu orang yang mengalami kesulitan, baik itu seniman ataupun orang lama. Jika ada kemauan untuk menolong, hal kecil sekadar terlibat melakukan penggalangan sudah menjadi langkah awal membantu para korban.
Sign
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Visual
Shot 11
Shot 12
159
Shot 13
Audio
Shot 14 “Dua tokoh pewayangan ini turun ke jalan dalam rangka gerakan sejuta masker. Aksi berlangsung di Bundaran Mayestik Jalan Gatotsubroto Medan.”
Objek
Shot 11 Seorang berpakaian wayang membawa tulisan “Super Hero
pun
Nggak
Kuat
Melawan
Asap”
dan
menggunakan masker. Gambar medium long shot . Shot 12 Seorang berpakaian wayang menggunakan masker dan membawa kotak berjalan di antara kendaraan. Gambar medium shot secara follow. Shot 13 Dua orang membawa spanduk bertuliskan “Gerakan #Sejuta Masker Untuk Indonesia. Bundaran Mayestik Jalan Gatotsubroto Medan. Gambar mediumlong shot. Shot 14 Spanduk bertuliskan “Gerakan #Sejuta Masker Untuk Indonesia”. Gambar close up. Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Sehebat apapun orang apabila fisik terganggu dalam hal ini berkaitan dengan asap maka berbanding lurus dengan
160
aktivitas.
Dorongan
yang kuat
selanjutnya
dapat
membuat aktivitas tetap berjalan meskipun harus terkendala kabut asap. Langkah kecil untuk melindungi diri hanya dengan menggunakan masker karena udara telah lama tercemar. Para seniman yang terlibat dalam penggalangan dana berusaha untuk mengajak masyarakat di lokasi ramai untuk terlibat dalam membantu korban bencana kabut asap. Sign
Visual
Audio
Shot 16 “Ini karena ada sahabat kita dari Pekanbaru dan Riau itu memberitahu bahwa mereka kekurangan masker bukan karena tidak ada uangnya tetapi karena tidak ada masker yang tersedia. Jadi kita tergerak untuk melakukan pengumpulan dana untuk membeli masker.” Atmosfer lokasi.
Objek
Seorang laki-laki tertulis Ahmadi dan Penggagas Gerakan Sejuta Masker berbicara. Di depannya ada ponsel yang disodorkan menunjukan adanya yang merekam pembicaraan. Di sekitarnya terlihat beberapa orang. Gambar medium close up.
Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Latar belakang kepedulian biasanya muncul dari kedekatan antar sesama sehingga memicu langkah yang baik. Aksi dilakukan karena rekan yang berasal dari Pekanbaru kekurangan masker. Penggalangan dana dilakukan untuk membeli masker agar kebutuhan para korban terpenuhi dan kesehatan masyarakat pun lebih
161
terjaga dibandingkan harus menghidup udara tercemar secara langsung. Sign
Visual
Shot 17
Shot 18
Shot 19
Shot 20 “Sejumlah pengemudi kendaraan bermotor
Audio
turut berpartisipasi. Para penggagas gerakan ini berharap pemerintah segera menangani bencana
kabut
asap,
Tim
liputan
melaporkan untuk NET.” Objek
Shot 17-20 Orang berpakaian wayang membawa kotak berjalan di antara kendaraan. Gambar diambil secara medium long shot dan medium shot.
Interpretan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Gerakan untuk menolong korban kabut asap disambut oleh
masyarakat
sehingga
pengendara
juga
ikut
162
menyumbang. Para penggendara ternyata memberi respon positif dan memberikan bantuan berupa uang. Aksi penggalangan dana dilakukan di sekitar jalan yang cukup ramai sebagai langkah agar penggalangan dana bisa mencapai target dan membantu korban.
Pembahasan: Tingkat kepedulian masyarakat di Indonesia masih cukup tinggi. Orang-orang yang masih peduli melakukan aksi nyata untuk membantu para korban bencana sehingga dapat meringankan penderitaan. Aksi nyata tidak hanya melakukan penggalangan dana melainkan juga upaya di jalur hukum agar orang-orang yang terlibat dalam kebakaran lahan dan hutan segera ditindak pidana dan tidak kembali merusak lingkungan. Kepedulian orang-orang terbangun dengan adanya kedekatan antara satu orang dengan yang lainnya atau munculnya rasa empati terhadap orang yang merasa kesulitan. Rasa empati dan perasaan peduli tidak terbatas usia maupun golongan. Berita menghadirkan aksi masyarakat yang membantu korban bencana menunjukan bahwa para korban tidak sendirian, masih banyak orang-orang yang peduli meskipun kebakaran masih belum bisa teratasi. Berita juga dapat meningkatkan kepedulian masyarakat lain sehingga dapat terlibat untuk menyelamatkan korban dalam bentuk apapun. 2. Makna Lima Topik Berita Kabut Asap pada Program “Net 16” Edisi 8 Oktober 2015 Stasiun televisi NET TV menayangkan lima topik berita dalam sehari melalui program “Net 16” yang hanya berdurasi 30 menit. Melalui pemberitaan dan sesuai dengan semiotika berita kabut asap berdasarkan Teori Segitiga Makna Charles Sanders Pierce menunjukan bahwa pemberitaan yang menyangkut pemerintah ada kehati-hatian mengambil
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
163
sudut pandang berita sehingga isi hanya menyakup informasi yang sengaja ingin disampaikan pemerintah seperti pada berita pertama dan kedua. Berita pertama menayangkan soundbite Armantha Natsir mengenai mekanisme dan mengenai kerja sama yang bersifat simbiosis namun penjelasan lebih lengkap mengenai hal tersebut tidak ditampilkan. Berita pun tidak menambahkan wawancara personal terhadap Armantha terkait alasan Indonesia menerima bantuan luar negeri sedangkan sebelumnya melakukan penolakan. Berita pertama hanya mengutamakan untuk memaparkan konferensi pers dan tindakan yang dilakukan pemerintah. Pada berita kedua BNPB yang bertugas dalam penanggulangan bencana juga disampaikan menggunakan bahan kimia dari peneliti Indonesia. Pernyataan keamanan disampaikan oleh pihak BNPB dan akan semakin kuat jika pemilihan narasumber untuk menyatakan hal tersebut berasal dari pihak peneliti. Pekerjaan reporter memang menjadi semakin banyak meskipun pihak BNPB juga mengetahui jaminan keamanan karena disampaikan pula bahan kimia tersebut sudah di uji coba. Berita ketiga sampai kelima lebih menunjukan informasi serta edukasi. Berita ketiga menyampaikan mengenai informasi petugas satgas dan pusat rehabilitasi yang cepat tanggap terhadap bencana. Berita keempat menunjukan informasi dan edukasi bagi masyarakat agar dapat menuntut keadilan ke ranah hukum karena kerugian yang telah didapatkan. Berita kelima lebih pada informasi mengenai bantuan untuk para korban bencana kabut asap. Lima topik berita bencana kabut asap tersebut dihubungkan sebagai kategori berita “Darurat Kabut Asap”. Hal tersebut menunjukan adanya upaya untuk memberi kritik terhadap pemerintah secara terbuka agar segera mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang tidak segera teratasi padahal dampak negatif sudah menyangkut banyak faktor kehidupan dan masyarakat telah berupaya membantu baik dari saran, langkah hukum, dan bantuan dana. Pemerintah memang telah mengambil langkah untuk mengatasi kebakaran namun kondisi tidak kunjung terselesaikan dan telah
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
164
sampai pada keadaan darurat. Kondisi yang sudah gawat memang akan lebih sulit untuk diatasi. Makna yang ada pada berita kabut asap menunjukan sesuatu yang sifatnya simbolis sehingga melatarbelakangi Program “Net 16” pada NET TV dalam menanyangkan lima topik berita tentang kabut asap. NET TV berusaha objektif dalam menyampaikan informasi. Objektivitas dalam tayangan dilihat melalui faktualitas dan imparsialitas. Faktualitas dilihat dari tayangan berita kabut asap yang disajikan secara aktual dengan menampilkan suatu peristiwa secara tepat waktu dan lengkap yang menyajikan 5W dan 1H. Sifat berita yang straight news membuat infromasi yang disajikan tidak begitu mendalam. Hal tersebut membuat soundbite pada dua berita yang merupakan salah satu kelengkapan yang perlu disajikan sedikit kurang, meskipun pemberitaan masih tetap relevan. Imparsialitas NET TV dilihat dari bahasan kelima topik berita. Tayangan tersebut memperlihatkan langkah penanggulangan yang dilakukan pemerintah dan juga adanya keterlibatan masyarakat dalam membantu korban bencana kabut asap melalui saran penanggulangan, langkah hukum, dan aksi penggalangan dana. Pemerintah dan masyarakat merupakan dua pihak yang berkaitan dengan kebakaran lahan dan hutan. Pemberitaan mengenai keduanya disajikan dalam sehari sehingga menunjukan adanya keseimbangan terhadap objek yang diberitakan. NET berupaya memberi informasi, edukasi, dan terlibat langsung sebagai penyaji berita yang sifatnya bencana. Informasi yang disajikan menyebutkan beberapa saran penanggulangan sehingga dapat menjadi edukasi bagi pemirsa setidaknya agar pihak-pihak tertentu dapat melakukan penanggulangan sesuai saran yang disampaikan melalui berita. Saran tersebut seperti membentuk tim serbu api yang disarankan seorang ahli gambut Suwido H. Limin meskipun di akhir pemberitaan menyebutkan kata “justru” yang seakan tidak begitu mendukung langkah tersebut karena dana yang dikeluarkan cukup banyak; serta mencari
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
165
informasi dan bekerja sama dengan masyarakat seperti yang disampaikan Motif Saptono Walikota Palangka Raya. Hal ini dilakukan mengingat korban meninggal terus bertambah, salah satunya yaitu pada topik keempat yang menyampaikan seorang balita meninggal akibat terkena ISPA. Pihak NET TV yaitu jurnalis bernama Yuniar Fatma dilansir dari surat kabar Republika mencetuskan gerakan yang disebut sebagai Gerakan Jurnalis Peduli Asap untuk mengumpulkan dana. Dana tersebut digunakan untuk membeli tabung oksigen bagi korban bencana kabut asap. Selain memberitakan, NET TV juga ikut serta sebagai relawan dalam upaya membantu korban dengan langkah penggalangan dana. NET TV berupaya menumbuhkan citra positif melalui pemberitaan terhadap bencana kabut asap kepada masyarakat Indonesia. Di lain sisi, NET TV juga ingin menumbuhkan kepercayaan dari pemerintah sehingga ada kehati-hatian dalam pemberitaan mengenai pemerintah. Ada baiknya NET TV lebih berani dalam mengupas informasi yang perlu diketahui publik sehingga pemerintah tetap terpantau melalui informasi yang disampaikan seperti peran media sebagai anjing penjaga. Stasiun televisi tersebut melalui program “Net 16” mencoba mengarahkan dan mempersuasi pemirsa untuk melakukan tindakan penanggulangan bencana kebakaran lahan dan hutan. Masyarakat telah bertindak cukup banyak sehingga pemerintah harus tetap serius dan tepat dalam mengambil langkah penanggulangan. Oleh karena itu, agar kebakaran tidak terulang kembali harus ada tindakan pencegahan dengan perawatan lingkungan, seperti membuat sekat kanal di lahan gambut dan hukum yang harus benar-benar dijalankan. Hukum tersebut harus tajam ke semua lapisan
dan tidak tumpul terhadap pihak-pihak tertentu.
Kebijakan pemerintah yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan di Kalimantan dan Sumatera harus benar-benar diterapkan sehingga alam tidak mengalami kerusakan yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan manusia.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta