EFEKTIVITAS MEDIA POWERPOINT DAN JOB SHEET PEMBUATAN POLA DRAPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 KOTA TEGAL
Skripsi diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Busana
Oleh Awalia Aisyah Rizqiani NIM. 5401410020
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
PERSETUJUAN PEMBIMBING Nama
: Awalia Aisyah Rizqiani
NIM
: 5401410020
Program Studi : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, S1 Konsentrasi Tata Busana Judul Skripsi : EFEKTIVITAS MEDIA POWERPOINT DAN JOB SHEET PEMBUATAN
POLA
DRAPING
TERHADAP
HASIL
BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 TEGAL.
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Busana FT. UNNES
Semarang, 23 Januari 2015 Pembimbing
Dra. Erna Setyowati, M. Si NIP.196104231986012001
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles)
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita berhasil melakukannya dengan baik (Andrew Jackson)
Persembahan: 1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan do’a. 2. Dosen-dosenku yang telah sabar dalam membimbingku hingga selesai pada penulisan skripsi 3.
Lutfi, lu’lu dan keluarga besarku
4.
Sahabat terbaiku frida wijayanti
5.
Teman-teman Tata Busana 2010
6.
Almamater yang kubanggakan
v
KATA PENGANTAR Upaya dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan memilih metode, sumber belajar dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dalam penelitian ini peneliti memilih media pembelajaran berupa powerpoint dan job sheet sebagai media dalam proses pembelajaran pembuatan pola dasar teknik draping. Penggunaan media powerpoint mempermudah proses pembelajaran, memberikan fokus perhatian siswa untuk belajar dan penggunaan job sheet dapat memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. Media powerpoint dan job sheet diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa kelas X Busana Butik SMK N 1 Tegal. Sehubungan dengan penyelesaian skripsi ini, dengan rasa rendah hati disampaikan terimakasih kepada yang terhormat: 1. Dekan Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
vi
3. Dra. Erna Setyowati, M.Si, selaku dosen pembimbing yang penuh kesabaran, ketulusan telah mengorbankan waktu, tenaga serta pikiran yang sangat berharga untuk memberikan perhatian, petunjuk dan dorongan yang berguna bagi peneliti dalam menyusun skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu dosen, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang yang memberikan bekal ilmu pengetahuan. 5. Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru SMK Negeri 1 Kota Tegal yang telah memberikan ijin penelitian dan membantu dalam proses penelitian. 6. Teman-teman Prodi PKK,S1 Konsentrasi Tata Busana angkatan 2010 serta semua pihak dan instansi terkait yang mendukung dan membantu proses terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Semoga bantuan yang telah diberikan dengan ikhlas tersebut mendapat imbalan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini berguna bagi peneliti pada khususnya dan semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.
Semarang, Januari 2015 Peneliti
vii
ABSTRAK Awalia Aisyah Rizqiani. 2015. “Efektivitas Media Powerpoint dan Job Sheet Pembuatan Pola Draping Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Tegal”. Dra. Erna Setyowati, M.Si. S1 Pendidikan Tata Busana, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Pembelajaran yang diterapkan pada materi pokok pembuatan pola dasar teknik draping masih didominasi oleh guru sehingga kurang dapat menarik perhatian siswa untuk belajar. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar. Tujuan penelitian: (1) mengetahui validitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Tegal; (2) mengetahui efektivitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Tegal Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan desain Pre-test-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Busana Butik. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, observasi dan dokumentasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dan uji gain.. Hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung> ttabel, ada efektivitas penggunaan media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa. Hasil perhitungan uji gain kelas eksperimen 0.53 dalam kategori sedang dan kelas kontrol 0.26 dalam kategori rendah. Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian; (2) Media powerpoint dan job sheet terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran pembuatan pola draping. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan rata-rata pre-test dan post-test kelas eksperimen. Perhitungan uji-gain peningkatan test kognitif pre-test dan post-test kelas eksperimen masuk dalam kategori sedang dan kelas kontrol masuk dalam kategori rendah. Saran yang terkait penelitian yaitu (1) penggunaan media powerpoint dan job sheet dalam proses pembelajaran terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru dapat menggunakan media powerpoint dan job sheet sebagai salah satu alternatif media dalam proses pembelajaran; (2) media pembelajaran apapun harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan jenis mata pelajaran (teori atau praktek) dan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penelitian lanjutan berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar siswa. Kata kunci : Efektivitas, Powerpoint, Job Sheet, Hasil Belajar
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL........................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii BAB. 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1
Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.3
Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
1.4
Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.5
Penegasan Istilah ..................................................................................... 5
1.6
Sistematika Skripsi .................................................................................. 8
BAB. 2 LANDASAN TEORI ....................................................................... 10 2.1
Proses Pembelajaran................................................................................ 11
2.2
Efektivitas ............................................................................................. 13
2.3
Media Pembelajaran ................................................................................ 15
2.4
Media Powerpoint ................................................................................... 20
2.5
Job Sheet
2.6
Validasi Media Powerpoint dan Job Sheet ............................................. 34
2.7
Strategi Pembelajaran.............................................................................. 36
2.8
Hasil Belajar ............................................................................................ 40
2.9
Materi Pokok Pembuatan Pola Dasar Teknik Draping ........................... 45
............................................................................................. 29
2.10 Penelitian yang Relevan .......................................................................... 54 ix
2.11 Kerangka Pikir ........................................................................................ 55 2.12 Hipotesis Penelitian................................................................................. 57 BAB. 3 METODE PENELITIAN ................................................................. 58 3.1
Metode Penentuan Objek Penelitian ....................................................... 58
3.2
Variabel Penelitian .................................................................................. 59
3.3
Rancangan Penelitian .............................................................................. 60
3.4
Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 62
3.6
Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 65
3.6
Metode Analisis Data .............................................................................. 71
BAB. 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 77 4.1
Hasil Penelitian ....................................................................................... 77
4.2
Uji Hipotesis............................................................................................ 85
4.3
Hasil Analisis Uji Gain ........................................................................... 85
4.4
Pembahasan ............................................................................................. 87
BAB. 5 PENUTUP .......................................................................................... 92 5.1
Simpulan ................................................................................................ 92
5.2
Saran ....................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 94 LAMPIRAN .................................................................................................... 96
x
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 2.1 Keterangan Icon ...............................................................................
28
Tabel 2.2 Strategi Pembelajaran ......................................................................
37
Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian .............................................................
58
Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian .................................................................
59
Tabel 3.3 Desain Penelitian Eksperimen .........................................................
61
Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal ................................................
68
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal .......................................................
69
Tabel 3.6 Kriteria Validasi Interval .................................................................
71
Tabel 3.7 Klasifikasi Nilai Gain.......................................................................
76
Tabel 4.1 Komentar dan Saran Ahli Media ....................................................
78
Tabel 4.2 Penilaian Ahli Media .......................................................................
78
Tabel 4.3 Komentar dan Saran Ahli Materi.....................................................
79
Tabel 4.4 Penilaian Ahli Materi .......................................................................
80
Tabel 4.5 Hasil Pre-test Siswa.........................................................................
81
Tabel 4.6 Hasil Post-test Siswa........................................................................
82
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Afektif .....................................................................
83
Tabel 4.8 Hasil Penilaian Kinerja Siswa ..........................................................
84
Tabel 4.9 Penilaian Hasil Praktik .....................................................................
84
Tabel 4.10Hasil Uji-t........................................................................................
85
Tabel 4.11Hasil Indeks Gain ............................................................................
86
xi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Tampilan Cover Powerpoint .......................................................
28
Gambar 2.2 Tampilan Isi Materi .....................................................................
28
Gambar 2.3 Tampilan Tugas...........................................................................
29
Gambar 2.4 Paspop .........................................................................................
47
Gambar 2.5 Pita Ukur .....................................................................................
48
Gambar 2.6 Penggaris .....................................................................................
48
Gambar 2.7 Jarum ...........................................................................................
49
Gambar 2.8 Macam-macam Gunting ..............................................................
49
Gambar 2.9 Pensil ...........................................................................................
50
Gambar 2.10 Bantalan Jarum ............................................................................
50
Gambar 2.11 Kain Blaco...................................................................................
51
Gambar 2.12 Pita Satin .....................................................................................
51
Gambar 2.13 Hasil Jadi Pemasangan Body Line...............................................
52
Gambar 2.14 Arah Serat Bahan ........................................................................
53
Gambar 2.15 Perhitungan Kebutuhan Kain Pola Badan Atas ..........................
53
Gambar 2.16 Perhitungan Kebutuhan Kain Pola Badan Bawah (Rok) ............
54
Gambar 4.1 Nilai Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .......................
86
xii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Daftar Siswa ................................................................................
96
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen .....................................................................
99
Lampiran 3 Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran .......
117
Lampiran 4 Instrumen.....................................................................................
125
Lampiran 5 Uji Prasyarat Analisis Data Awal ...............................................
145
Lampiran 6 Analisis Data Akhir .....................................................................
150
Lampiran 7 Uji Hipotesis................................................................................
155
Lampiran 8 Uji Gain .......................................................................................
158
Lampiran 9 Hasil Penilaian Sikap ..................................................................
161
Lampiran 10 Hasil Penilaian Unjuk Kerja........................................................
164
Lampiran 11 Silabus .........................................................................................
169
Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...........................................
179
Lampiran 13 Job Sheet .....................................................................................
193
Lampiran 14 Powerpoint ..................................................................................
211
Lampiran 15 Lembar Penilaian Media .............................................................
213
Lampiran 16 SK Pembimbing, SuratIjin Penelitian, Surat Selesai Penelitian .
221
Lampiran 17 Dokumentasi ...............................................................................
225
xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia. Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada kualitas pelaksanaan proses pembelajaran. Terdapat beberapa komponen dalam proses pembelajaran yang saling berkaitan, apabila salah satu dari komponen tersebut tidak ada, maka proses belajar mengajar tidak dapat bekerja dengan lancar. Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada jenjang menengah yang menyiapkan siswanya untuk memasuki dunia kerja dengan berbekal ilmu pengetahuan dan keahlian. Ditegaskan dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal (15) yang menyatakan bahwa SMK sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan saat ini lebih menitikberatkan pada keaktifan siswa, dimana siswa belajar sambil bekerja, dengan demikian siswa dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan serta perilaku lainnya termasuk sikap dan nilai. SMK Negeri 1 Kota Tegal terletak di jalan Dr. Soetomo No. 68 Tegal. Terdapat empat program keahlian yaitu Program Keahlian Perhotelan,
1
2
ProgramKeahlian Jasa Boga, Program Keahlian Busana Butik, dan Program Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut. Mata Pelajaran yang ada di SMK jurusan Busana Butik ini meliputi Mata Pelajaran wajib dan kejuruan. Mata Pelajaran kejuruan antara lain adalah Dasar Pola, dalam Mata Pelajaran Dasar Pola terdapat 2 teknik pembuatan pola yaitu teknik konstruksi dan teknik draping. Teknik konstruksi adalah cara pembuatan pola busana berdasarkan ukuran badan seseorang dengan sistem tertentu, misalnya sistem praktis, wilsma, soen, meyneke, dressmaking dll. Sedangkan teknik draping adalah cara pembuatan pola dengan menempelkan kain atau kertas ketela langsung diatas paspop/tubuh seseorang. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan pola dengan teknik draping. Materi pokok pembuatan pola draping berisi tentang pengetahuan pola dasar, pengetahuan alat dan bahan, meletakkan body line, mengambil ukuran untuk kebutuhan kain, dan analisis hasil pola. Hasil pengamatan dan wawancara dengan guru Mata Pelajaran Dasar Pola di SMK Negeri 1 Kota Tegal, diketahui bahwa pembelajaran Dasar Pola masih didominasi oleh suatu kondisi kelas yang berfokus pada guru (teacher centered) sebagai sumber utama pengetahuan. Metode ceramah dan demonstrasi masih menjadi pilihan guru dalam mengajar, siswa hanya mendengarkan dan mencatat materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga dalam proses pembelajaran beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dan berbicara sendiri. Kurangnya perhatian dan minat siswa dalam proses pembelajaran kemungkinan menjadi penyebab rendahnya hasil belajar. Selain dengan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi, guru biasanya mengajar dengan bantuan modul atau
3
buku-buku lain yang hanya dipegang oleh guru, sedangkan dalam pembelajaran praktik siswa dibagi menjadi 2 kelompok kemudian secara bergiliran dijelaskan mengenai langkah-langkah pembuatan pola draping. Hal ini mengakibatkan siswa yang belum mendapat giliran tidak terkontrol dengan baik, proses pembelajaran seperti ini dirasa kurang efektif. Salah satu alternatif untuk dapat mengatasi hal tersebut adalah dengan memanfaatkan penggunaan media pembelajaran. Melalui media pembelajaran guru dapat menyampaikan materi pelajaran sekali saja sedangkan siswa akan lebih fokus dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media powerpoint dan job sheet sebagai alat bantu untuk meningkatkan penguasaan materi serta praktik dalam pembuatan pola dasar dengan teknik draping. Penggunaan media powerpoint dan job sheet dalam proses pembelajaran diharapkan mampu menarik perhatian siswa dalam belajar, meningkatkan daya ingat materi, pembelajaran akan lebih menyenangkan, mudah dimengerti, dan jelas sehingga akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Latar belakang diatas, menjadikan peneliti tertarik untuk mengadakan suatu penelitian tentang penggunaan media powerpoint dan job sheet dalam meningkatkan hasil belajar pembuatan pola dasar teknik draping, kemudian disusun dalam bentuk skripsi yang berjudul “Efektivitas Media Powerpoint dan Job Sheet Pembuatan Pola Draping Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal”.
4
1.2
Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.2.1 Bagaimana validitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal? 1.2.2 Bagaimana efektivitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal?
1.3
Tujuan Penelitian Terkait dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk: 1.3.1 Mengetahui validitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal. 1.3.2 Mengetahui efektivitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal.
1.4
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.4.1
Siswa dapat lebih mudah untuk mencerna materi pembuatan pola draping yang diberikan, sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran dikelas,karena pembelajaran dengan menggunakan media memotivasi siswa untuk lebih aktif serta bertanggungjawab terhadap proses belajarnya.
1.4.2
Masukan kepada guru yang terlibat langsung untuk lebih inovatif dan kreatif dalam mendesain pembelajaran sehingga dapat meningkatkan profesionalisme kerja dalam mengajar khususnya Mata Pelajaran Dasar Pola materi pokok pembuatan pola dasar teknik draping serta menambah
5
alternatif media pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran secara teori maupun praktek sehingga akan berpengaruh langsung terhadap hasil belajar yang diperoleh. 1.4.3
Masukan terhadap sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
1.4.4
Penelitian ini mampu memberikan pengetahuan bagi peneliti sebagai bekal untuk menjadi guru yang profesional.
1.4.5
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya pada segmen yang berbeda.
1.5
Penegasan Istilah
1.5.1 Efektivitas Efektivitas sama dengan keefektifan yang berarti mencapai keberhasilan. Efektivitas merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah efektivitas. Efektivitas berasal dari bahasa inggris “ efectivity” (kata sifat) yang berarti ada efeknya, dapat membawa hasil, berhasil guna. (KBBI, 2005: 6 ). Efektivitas
penggunaan
media
pembelajaran
dikutip
(layzuhrya.blogspot.com/2013/04/efektivitas-media-pembelajaran.html)
dari adalah
suatu usaha, sejauh mana usaha dalam pembelajaran dengan menggunakan alat bantu (media) dalam pencapaian suatu tujuan yang telah direncanakan sebagai tolak ukur dalam pembelajaran ini adalah kefahaman siswa dalam menerima materi pelajaran. Mengacu dari pengertian tersebut, efektivitas media powerpoint dan job sheet sebagai media pembelajaran adalah tercapainya tujuan belajar sebagai akibat
6
dari keberhasilan penggunaan media tersebut dalam materi pokok pembuatan pola dasar teknik draping. 1.5.2 Media Powerpoint Sanaky dalam Chrisma (2013: 19) mendefinisikan “Microsoft Powerpoint adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office, program komputer dan tampilan ke layar dengan menggunakan bantuan LCD projector”. Media powerpoint dalam penelitian ini digunakan untuk menyajikan materi disertai gambar langkah-langkah pembuatan pola dasar teknik draping yang akan membantu siswa dalam memahami setiap langkah pembuatan pola dasar sistem draping. 1.5.3 Job Sheet M. Aris Abdillah (2013: 3) mendeskripsikan bahwa job sheet adalah lembaran-lembaran siswa berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Kegunaan job sheet dalam penelitian ini sebagai pedoman siswa dalam melakukan praktek. Siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasnya dapat melihat kembali langkah-langkahnya dengan bantuan job sheet. 1.5.4
Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami aktivitas belajar. Apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep (Achmad Rifai dan Catharina Tri Anni, 2009:85). Hasil belajar dalam penelitian yaitu (1) hasil belajar aspek kogitif (pengetahuan) dilihat dari perolehan hasil pre-test dan post-test; (2) aspek afektif dilihat dari perolehan hasil penilaian
7
sikap meliputi sikap spiritual dan sosial sesuai dengan KI 1 dan KI 2; (3) aspek psikomotorik dilihat dari hasil penilaian kinerja dan hasil praktik (pola dasar dengan teknik draping badan atas dan badan bawah (rok) bagian depan dan belakang). 1.5.5
Pembuatan Pola Draping Membuat pola dasar dengan teknik draping merupakan salah satu
kompetensi dasar pada Mata Pelajaran Dasar Pola. Dasar Pola merupakan dasar kompetensi kejuruan yang terdapat pada program kurikulum 2013 yang diberikan pada kelas X Busana Butik. Ernawati (2008) membuat pola dengan teknik draping adalah membuat pola sesuai dengan ukuran dan bentuk badan seorang model, untuk mempermudah prosedur pembuatan pola, model dapat diganti dengan dressform. Materi pokok pembuatan pola draping berisi tentang pengetahuan alat dan bahan membuat pola, pengetahuan tentang pola dasar draping, menentukan body line, mengambil ukuran untuk kebutuhan kain yang akan di gunakan. Pola draping yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola dasar yang dibuat dengan teknik draping yaitu pola dasar badan atas dan pola dasar badan bawah (rok) bagian depan dan belakang. 1.5.6
Siswa Siswa yang dimaksud yaitu siswa kelas X Busana Butik semester ganjil
tahun ajaran 2014/2015.
8
1.5.7
SMK Negeri 1 Kota Tegal SMK Negeri 1 Kota Tegal menunjukkan wilayah populasi dimana
penelitian akan dilaksanakan untuk menyusun skripsi
1.6
Sistematika Skripsi Sistematika skripsi merupakan gambaran secara umum mengenai garis
besar isi skripsi yang dirangkum dalam bagian-bagian perbab. 1.6.1
Bagian Pendahuluan Bagian pendahuluan terdiri dari halaman judul, abstrak, halaman
pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel serta daftar lampiran. 1.6.2
Bagian Isi Terdiri Lima Bab
BAB 1: Pendahuluan. Bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi BAB 2: Landasan Teori . Bab ini memaparkan landasan teori yang digunakan sebagai landasan berfikir dan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian. Landasan teori yang akan diuraiakan meliputi tinjauan tentang pembelajaran, efektivitas, media pembelajaran, powerpoint , job sheet, hasil belajar, strategi pembelajaran, evaluasi media pembelajaran, kerangka berfikir dan hipotesis. BAB 3: Metode Penelitian. Bab ini dipaparkan tentang metode penentuan objek penelitian, variabel penelitian, rancangan penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian. uji coba instrumen penelitian, metode analisis data.
9
BAB 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini dipaparkan tentang penyajian data penelitian, analisis data penelitian dan pembahasan hasil penelitian, sehingga data yang ada memiliki arti. BAB 5: Penutup, berisi tentang simpulan dan saran yang ditarik dari hasil analisis data, hipotesis dan pembahasan secara singkat serta berisi masukan-masukan dari peneliti untuk perbaikan berkaitan dengan penelitian. 1.6.3
Bagian Akhir Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.2.1 Proses Pembelajaran 2.1.1 Belajar dan Pembelajaran Belajar menurut Sudjana (2013: 28) adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. Slameto (2013: 2) berpendapat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku akibat dari proses belajar meliputi perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan tingkah laku. Definisi mengenai pengertian belajar dapat dijelaskan bahwa seseorang yang belajar akan mengalami perubahan tingkah laku karena suatu latihan dan pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan. Perubahan tersebut adalah pada aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik Pembelajaran sebagaimana dicantumkan dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003, adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Definisi ini sejalan dengan pendapat Oemar Hamalik
dalam
Supriadie
dan
Darmawan
10
(2012:
12)
bahwa
11
pengajaran/pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks, dimana didalamnya terjadi interaksi antara mengajar dan belajar. Proses belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan tersebut yakni siswa dapat berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses belajar. Simpulan dari uraian diatas bahwa belajar dan pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Komponen-komponen pembelajaran tersebut adalah tujuan pembelajaran, siswa, guru, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran
dan
evaluasi.
Proses
pembelajaran
dalam
penelitian
ini
menggunakan media powerpoint dan job sheet untuk membantu guru dalam menyampaikan materi dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan. 2.1.2 Prinsip- Prinsip Belajar Beberapa prinsip-prinsip belajar yang relatif berlaku umum yang dapat dijadikan dasar atau acuan dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. Prinsipprinsip belajar yang mendidik itu berkaitan dengan: 1) perhatian dan motivasi belajar peserta didik; 2) keaktifan belajar dan keterlibatan langsung/pengalaman dalam belajar; 3) pengulangan belajar; 4) tantangan semangat belajar; 5) pemberian balikan dan penguatan belajar; serta 6) adanya perbedaan individual dalam perilaku belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 42).
12
Prinsip - prinsip belajar belajar menurut Slameto (2013: 27 - 28) antara lain: a.
b.
c.
d.
Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar 1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif; meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional; 2) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional; 3) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuan dan belajar dengan efektif; 4) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. Sesuai hakikat belajar 1) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya; 2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery; 3) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. Sesuai materi/ bahan yang harus dipelajari 1) Belajar bersifat keseluruhan dan materi harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya; 2) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya. Syarat keberhasilan belajar 1) Belajar memerlukan sasaran yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang; 2) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/ ketrampilan/ sikap itu mendalam pada siswa. Guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila dapat
menerapkan cara pembelajaran yang sesuai dengan prinsip belajar, dengan kata lain supaya dapat mengontrol sendiri apakah tugas-tugas pembelajaran yang dilakukannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip belajar. Hal ini menuntut para guru untuk memusatkan perhatian, mengelola, menganalisis, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip belajar tersebut.
13
2.1.3 Ciri- Ciri Belajar Ciri-ciri perubahan belajar (Slameto, 2013: 3 - 4) meliputi: 1)
2)
3) 4)
5)
6)
Perubahan yang terjadi secara sadar, seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurag-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam diriya. Misalnya sadar bahwa Pengetahuannya bertambah, sikapnya berubah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah Perubahan dalam belajar bersifat continue dan fungsional. Perubahan dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya Perubahan belajar bersifat positif dan aktif. Belajar senantiasa bertambahn dan tertuju untuk memeproleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, bukan hasil belajar jika perubahan itu hanya sesaat karena perubahan yang terjadi karena proses belajar sifatnya menetap atau permanen tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan akan semakin berkembang jika dipergunakan atau dilatih secara continue Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Sebelum belajar, seseorang hendaknya sudah menyadari apa yang akan berubah pada dirinya melalui belajar Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku meliputi sikap, ketrampilan, pengeahuan, dan sebagainya.
2.2 Efektivitas Efektivitas sama dengan keefektifan yang berarti mencapai keberhasilan. Efektivitas merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah efektivitas. Efektivitas berasal dari bahasa inggris “ efectivity” (kata sifat) yang berarti ada efeknya, dapat membawa hasil, berhasil guna (KBBI, 2005: 6). Husein Umar dalam (Maisyarah, 2013), menjelaskan bahwa “Efektivitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai”. Artinya tingkat tercapainya keberhasilan belajar siswa sesuai dengan rencana
pelaksanaan
pembelajaran
yang
telah
ditentukan.
Efektivitas
14
pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung Simpulan dari uraian diatas bahwa efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai. Semakin banyak rencana yang dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga kata efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam proses pembelajaran setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, siswa merasa senang, puas dengan hasil pembelajaran. Efektivitas
penggunaan
media
pembelajaran
dikutip
dari
(layzuhrya.blogspot.com) adalah suatu usaha sejauh mana usaha dalam pembelajaran dengan menggunakan media dalam pencapaian suatu tujuan yang telah direncanakan sebagai tolak ukur dalam pembelajaran ini adalah kefahaman siswa dalam menerima materi pelajaran Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui keefektifan media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa. Suatu media pembelajaran dapat dikatakan efektif ketika memenuhi kriteria, diantaranya mampu memberikan pengaruh, perubahan atau dapat membawa hasil. Ketika kita merumuskan tujuan instruksional, maka efektivitas dapat dilihat dari seberapa jauh tujuan itu tercapai. Mengacu dari uraian diatas, efektivitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping sebagai media pembelajaran adalah tercapainya tujuan belajar sebagai akibat dari keberhasilan penggunaan media. Efektivitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari: (1) Hasil belajar siswa dapat mencapai KKM
15
(2.66) batas KKM sesuai dengan permendikbud 81 A lampiran 4 hal 24; (2) nilai sikap termasuk dalam kategori baik (B); (3) hasil belajar kelas eksperimen lebih unggul dibanding kelas kontrol.
2.2
Media Pembelajaran
2.3.1
Pengertian Media Pembelajaran Arsyad (2014: 2) berpendapat bahwa media adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Sementara itu, Gagne dan Briggs dalam Azhar Arsyad (2014: 4) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan computer, dengan kata lain media pembelajaran yang dimaksud adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi pembelajaran di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Materi pembelajaran didalam ingatan siswa yang dirangsang dengan menggunakan media yang tepat guna maka akan bertahan lebih lama karena media bersifat mempunyai daya stimulus yang kuat. Contohnya pemanfaatan media berupa gambar atau foto. Gambar atau foto tersebut akan lebih menarik perhatian siswa dibanding ceramah, dengan gambar dan foto tersebut makin memperjelas pemahaman siswa. Penelitian Seth Spaulding dalam Sudjana dan
16
Rivai (2011: 12) tentang bagaimana siswa belajar melalui gambar-gambar, kesimpulannya sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Ilustrasi gambar merupakan perangkat pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa secara efektif Ilistrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkan pengalaman di masa lalu, melalui penafsiran kata-kata Ilustrasi gambar membantu siswa membaca buku pelajaran terutama dalam menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks yang menyertai Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu halaman penuh gambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas Ilustrasi gambar isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat para siswa menjadi efektif Ilustrasi gambar hendaknya ditata sedemikian rupa. Definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan alat bantu dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan untuk memperlancar dan memperjelas materi yang disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Pada proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Hal ini karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kalimat atau kata-kata tertentu. 2.3.2 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Hamalik dalam Arsyad (2014: 19 - 16) mengemukakan bahwa “pemakaian media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada
17
saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton dalam (Arsyad, 2014: 23) menyatakan bahwa “media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu: (1) memotivasi minat dan tindakan; (2) menyajikan informasi; (3) memberikan instruksi”. Arsyad (2014: 29 - 30) menjelaskan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran sebagai berikut: (1) (2)
(3) (4)
Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kebutuhan dan minatnya Media pembelajaran dapat mengatasi indera, ruang, dan waktu Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya. Simpulan dari fungsi dan manfaat media pembelajaran pada intinya
pemakaian media pembelajaran membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa agar siswa dapat lebih mudah menyerap materi yang diajarkan oleh guru. 2.3.3 Pemilihan Media Pembelajaran Pembelajaran yang baik memerlukan adanya perencanaan yang sistematis. Memilih media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang baik agar pemanfaatannya dapat efektif. Kriteria
18
pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem pembelajaran secara keseluruhan. Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media (Sudjana dan Rivai, 2011: 4 - 5), yaitu sebagai berikut: 1)
Ketepatan dengan tujuan pembelajaran. Artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang ditetapkan yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sehingga lebih memungkinkan digunakannya sebuah media
2)
Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran. Artinya bahan pembelajaran yang bersifat fakta, prinsip, proses, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan media agar lebih mudah dipahami siswa
3)
Kemudahan memperoleh media. Artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh guru
4)
Terampil dalam menggunakannya. Artinya apapun jenis media yang diperlukan, syarat utama adalah terampil atau dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran
5)
Tersedia waktu untuk menggunakannya. Artinya media yang digunakan hendaknya bermanfaat bagi siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung
6)
Sesuai dengan taraf berfikir siswa. Artinya memilih media hendaknya sesuai dengan tingkat berfikir siswa, agar makna dan pesan-pesan pendidikan sampai pada siswa dan dipahami oleh siswa.
19
Seorang guru dalam menggunakan media haruslah mengenal situasi sebagai berikut: 1)
Perhatian siswa sudah mulai berkurang. Hal ini dapat terjadi akibat dari kebosanan mendengarkan uraian materi yang disampaikan oleh guru. Tampilan media pada situasi seperti ini akan mempuyai makna bagi siswa dan menumbuhkan kembali perhatian dari mereka
2)
Materi pembelajaran kurang dipahami siswa. Situasi ini sangatlah bijaksana apabila guru menampilkan media untuk memperjelas pemahaman siswa mengenai materi yang disampaikan
3)
Terbatasnya sumber pembelajaran. Tidak semua sekolah mempunyai buku sumber atau tidak semua materi pembelajaran ada dalam buku sumber. Situasi seperti ini menuntut guru untuk menyelidiki sumber pembelajaran tersebut dalam bentuk media
4)
Menurunnya semangat guru dalam menjelaskan materi pembelajaran. Situasi seperti ini guru dapat menampilkan media sebagai sumber belajar bagi siswa (Sudjana dan Rivai, 2011: 6)
2.3.4 Jenis Media Pembelajaran Seels dan Glasgow (1990: 83) dalam Azhar Arsyad (2014: 35) mengelompokan media apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi dibagi kedalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan teknologi mutakhir. Adapun bagian dari masing-masing kategori media pilihan yaitu sebagai berikut: 2.3.4.1 Pilihan Media Tradisional (1) Visual diam yang diproyeksikan yaitu: proyeksi apaque (tak-tembus pandang), proyeksi overhead, slides, dan filmstrips
20
(2) Visual yang tak diproyeksikan yaitu: gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info, papan-bulu (3) Audio yaitu: rekaman piringan, pita kaset, reel, dan cartridge (4) Penyajian multimedia yaitu: slide plus suara (tape), dan multi-image (5) Visual dinamis yang diproyeksikn yaitu: film, televisi, dan video (6) Cetak yaitu: buku teks, modul, teks terpogram, workbook. Majalah ilmiah, dan lembaran lepas (hand-out) (7) Permainan yaitu: teka-teki, simulasi, dan permainan papan (8) Realia yaitu: model, specimen (contoh), dan manipulatif (peta, boneka). 2.3.4.2 Pilihan Media Teknologi Mutakhir (1) Media berbasis telekomunikasi yaitu: telekonferen, dan kuliah jarak jauh (2) Media berbasis mikroprosesor yaitu: computer-assisted instruction, permainan computer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact (video) disc. Dilihat dari jenis-jenis pengelompokkan media dalam penelitian ini menggunakan pilihan media pembelajaran tradisional yaitu media visual dinamis yang diproyeksikan berupa slide powerpoint dengan langkah-langkah pembuatan pola dasar teknik draping didalamnya, dan media cetak berupa job sheet yang berisi tentang langkah-langkah yang harus diikuti ketika melaksanakan kegiatan praktek.
2.4
Media Powerpoint
2.4.1
Pengertian Powerpoint Sanaky dalam (Kusumaningsih, 2013: 19) mendefinisikan “Microsoft
Powerpoint adalah program aplikasi prsentasi yang merupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office, program komputer dan tampilan ke layar dengan menggunakan bantuan LCD projector”. Microsoft Powerpoint adalah suatu software yang akan membantu daam sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga murah dalam biaya pembuatannya. Program Microsoft (Ms) powerpoint adalah sebuah program aplikasi keluarga Microsoft Office yang
21
biasa digunakan sebagai media untuk presentasi. Program ini cukup sederhana untuk dipahami tetapi sangat menarik untuk mempresentasikan sesuatu, sehingga program ini sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran di dalam kelas Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa powerpoint merupakan salah satu software yang mampu menampilkan program multimedia sebagai sarana presentasi dengan bantuan LCD projector. 2.4.2
Kelebihan dan kelemahan Powerpoint
2.4.2.1 Kelebihan Powerpoint Powerpoint memiliki beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5)
Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks mupun animasi gambar atau foto Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji Pesan informasi secara visual mudah dipahami oleh siswa Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulangulang Dapat disimpan dalam bentuk optik atau magnetik (CD/Disket/Flashdisk) (pamongsakaba.wordpress.com). Yuni Munadi dalam Nisa (2012: 26) kelebihan dari multimedia presentasi
yaitu: 1)
2)
3)
4)
Mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik atau diistilahkan dengan imagery. Secara kognitif pembelajaran dengan menggunakan mental imagery akan meningkatkan kesan-kesan atau daya ingat siswa dalam mengingat materi-materi pelajaran Memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, gambar, grafik dan suara menjadi satu kesatuan penyajian yang terintegrasi Memiliki kemampuan dalam mengakomodasi siswa sesuai dengan modalitas belajarnya, terutama bagi mereka yang memiliki tipe visual, auditif, kinestetik atau yang lainnya Mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca dan mendengarkan secara mudah
22
5)
Terdapat fasilitas hyperlink yang memungkinkan suatu slide dikaitkan dengan slide lainnya, atau dapat mengkaitkan suatu slide dengan suatu file bahkan bias dikaitkan dengan alamat website.
2.4.2.2 Kelemahan Powerpoint Powerpoint selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kelemahan diantaranya sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5)
Jika terlalu banyak animasi, grafik, bunyi-bunyian dan sebagainya dapat mengalihkan peratian siswa terhadap materi Memembutuhkan waktu lama untuk membuat pengajaran menggunakan powerpoint Pemilihan warna yang terlalu terang sabgai latar belakang suatu slide dapat merusak indera penglihatan siswa Penggunaan powerpoint dalam proses pembelajaran dapat membuat pengajar hanya “show and tell” tanpa menerangkan isi pengajaran Jika terjadi pemadaman listrik, maka pembelajaran dengan menggunakan media powerpoint tidak dapat dilaksanakan (share.net/FirdhaHanifa/Firdausi-shella-hanifa-13110093).
2.4.3 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pembuatan Powerpoint Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan powerpoint antara lain: (1)
Membuat judul sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai
(2)
Pemilihan background harus tepat. Jangan menggunakan background yang dapat mengalihkan perhatian siswa, sehingga siswa tidak fokus dengan isi materi yang disampaikan
(3)
Pemilihan jenis dan ukuran font harus tepat. Gunakan font san-serif (misalnya, arial, tahoma, verdana) dan hindari menggunakan font Serif (misalnya, Time New Roman) yang cenderung akan kelihatan kabur di layar proyektor jika melihatnya dari jauh. Untuk teks (body), gunakan ukuran font
23
antara 18 pt sampai 24 pt jangan menggunakan ukuran yang lebih kecil dari 18 pt karena akan membuat slide sulit dibaca dari jauh (4)
Hindari jenis font yang terlalu banyak. Jangan menggunakan lebih dari dua jenis font dalam satu slide
(5)
Hindari penggunakan banyak teks. Powerpoint harusnya singkat, padat dan jelas. Gunakan beberapa gambar pendukung yang sesuai dengan materi karena siswa akan lebih mudah menerima dan mengingat informasi yang disajikan dalam bentuk gambar daripada dalam bentuk kata-kata
(6)
Gunakan spasi baris yang longgar. Jika panjang baris lebih dari delapan kata gunakan spasi yang lebih longgar (1,2 pt sampai 1,5 pt) akan memudahkan siswa untuk membaca teks materi yang disajikan
(7)
Sorot teks yang dianggap penting. Teks penting dapat di sorot dengan efek tebal (bold), efek bayangan (drop shadow) atau dapat menggunakan warna yang mencolok sehingga siswa dapat melihat point tersebut dengan cepat
(8)
Hindari penggunaan banyak warna teks
(9)
Gunakan kontras untuk menonjolkan teks. Dalam ruang gelap, latar belakang gelap dengan teks putih akan tampil lebih baik dan sebaliknya jika diruang terang, latar belakang putih dengan teks hitam akan tampil lebih baik (Christopher Lee, 2013: 49 - 53).
2.4.4
Alur Penyusunan Media Powerpoint
2.4.4.1 Perancangan Materi Perancangan materi untuk media powerpoint dan job sheet pembuatan pola dasar teknik draping melalui beberapa tahap yaitu sebagai berikut :
24
1) Identifikasi Tujuan Pembuatan media powerpoint bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pada materi pembuatan pola dasar teknik draping. Tujuan pembelajaran menggunakan media ini adalah agar siswa mampu menguasai materi pembuatan pola dasar teknik draping baik secara teori maupun praktik. 2) Tahap Analisis Tahap analisis pembuatan materi dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap analisis kebutuhan pengguna dan analisis instruksional. Tahap analisis kebutuhan untuk menelusuri permasalahan-permasalahan apa saja yang muncul dalam proses pembelajaran pembuatan pola dasar teknik draping. Hasil identifikasi tahap analisis kebutuhan pengguna antara lain: 1) Media pembelajaran harus memiliki tampilan yang menarik sehingga diharapkan dapat menarik perhatian siswa untuk mempelajari materi pembuatan pola dasar teknik draping 2) Media pembelajaran harus mudah digunakan oleh siapa saja yang ingin mempelajari materi pembuatan pola dasar teknik draping 3) Media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di atas nilai KKM (2.66). Tahap analisis instruksional yaitu dengan melakukan penyesuaian antara materi yang ada pada silabus yang disajikan dalam media pembelajaran. Pembelajaran sebelumnya belum menggunakan media powerpoint, dan hanya menggunakan modul yang hanya dipegang oleh guru sebagai sumber belajar
25
Penelitian ini menggunakan media powerpoint yang diharapkan siswa lebih mudah memahami materi pembuatan pola dasar teknik draping. 3) Identifikasi Karakter Pembelajaran Tahap ini ditekankan pada aspek manfaat dan kesesuaian materi dengan tujuan yang ingin dicapai. Apakah media pembelajaran benar-benar dapat menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada di SMK Negeri 1 Kota Tegal? Apakah pemanfaatan penggunaan media pembelajaran ini tepat guna? Keadaan di sekolah khususnya SMK Negeri 1 Kota Tegal, penyampaian materi secara konvensional dengan metode ceramah kurang menarik perhatian siswa untuk belajar, karena materi yang disampaikan kadang membuat bingung, sebab penjelasan yang diberikan kurang dapat dicerna atau masih bersifat abstrak. Penggunaan media diharapkan dapat menjadi solusi terhadap permasalahan tersebut yaitu dapat lebih menarik perhatian siswa untuk fokus terhadap materi pelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 4) Merumuskan Kompetensi Dasar Kriteria keberhasilan dikembangkan sesuai dengan kompetensi dasar yang ada sesuai dengan silabus. Dimana kriteria tersebut merupakan bagian dari subsub kompetensi dasar, sehingga materi yang ada pada sub-sub kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih dalam lagi. 5) Membuat Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Penyusunan
26
langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. 2.4.4.2 Perancangan Produk/Media Hasil analisis tahap perencanaan media pembelajaran ini dibagi dua tahapan, yaitu tahap analisis spesifikasi teknis dan tahap analisis kerja program. Tahap analisis spesifikasi teknis untuk mengetahui persyaratan minimal sebuah personal computer (PC) laptop/notebook untuk dapat menjalankan media powerpoint. Media powerpoint ini dapat bekerja dalam sistem operasi Windows XP, Windows Vista, Windows 7. Software yang digunakan dalam pembuatan powerpoint dalam penelitian ini adalah Microsoft Office Powerpoint 2007 yang tergabung dalam paket Microsoft Office. Untuk menjalankan media powerpoint ini adalah sebuah unit komputer, Laptop/notebook untuk keperluan membaca dan, LCD monitor untuk menampilkan program. Tahap analisis kerja program dilakukan untuk mengetahui kerja dari media powerpoint yang telah dibuat. Kerja media powerpoint didesain untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Tahap analisis kerja program powerpoint sebagai berikut: 1) Desain Program Setelah materi pembelajaran disusun maka proses selanjutnya dilakukan adalah mendesain program. Desain program adalah langkah pertama dalam pembuatan media dengan desain program sebagai berikut:
27
C over BATAL
Menu
KOMPETENSI
Materi
Penugasan
CLOSE
K I dan KD Pola
Alat & Bahan
UCAPAN TERIMAKASIH Ada pilihan KELUAR dan BATAL
Body Line
Pembuatan Pola Draping
KELUAR
END PROGRAM
Bagan 2.1 Bagan Desain Program Media Powerpoint
2) Desain Interface Tahap desain interface adalah penggambaran mengenai struktur program. Desain interface atau tampilan dibuat untu memudahkan dalam menterjemahkan ke dalam bentuk bahasa pemrograman. Berikut ini adalah desain interface powerpoint pada materi pembuatan pola dasar teknik draping.
28
Gambar 2.1 Tampilan Cover Powerpoint Pada halaman cover media powerpoint terdiri dari logo, judul yang disertai dengan gambar dan pada bagian cover bawah terdapat beberapa icon pilihan. Tabel. 2.1 Keterangan Icon Materi
Referensi
Kompetensi
Clo se
Video
Penugasan
Petunjuk
Penyusun
Gambar 2.2 Tampilan Isi Materi
29
Tampilan isi materi berisi sub judul, penjabaran materi, serta tampilan contoh gambar untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru mengenai pembuatan pola dasar teknik draping, dan untuk lebih menarik perhatian serta memotivasi siswa dalam pembelajaran.
Gambar 2.3 Tampilan Tugas Tampilan tugas praktek berisi petunjuk pengerjaan tugas yang harus dikerjakan dalam kegiatan praktek pembuatan pola dasar teknik draping. Sedangkan tugas rumah berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa setelah praktek selesai.
2.5
Job Sheet
2.5.1
Pengertian Job Sheet Job Sheet atau lembar penuntun merupakan daftar cek tentang langkah-
langkah yang harus diikuti ketika mengoprasikan atau mempraktikan sesuatu (Azhar Arsyad, 2014:37). Abdillah (2013:3) mendeskripsikan bahwa job sheet adalah lembaran-lembaran siswa berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembaran kerja (job sheet) dikutip dari SUBDIT PEMBELAJARAN DIT.
30
PSMK (https//docs.google.com) adalah lembar pekerjaan yang memiliki gambar kerja sebagai materi yang akan dipraktekkan dan dibarengi langkah-langkah kerja operasional serta dilengkapi lembar evaluasi hasil praktek peserta didik Job sheet digunakan praktikan pada saat mengerjakan kerja praktek ataupun praktikum agar praktikan lebih mudah mengerjakan apa yang dikerjakan sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukkan (I Gusti Bagus, 2012: 20) Pengertian di atas dijelaskan bahwa job sheet merupakan alat bantu pembelajaran berupa lembar kerja yang berisi petunjuk kerja yang disertai teknik gambar
tentang
langkah-langkah
yang
harus
dikerjakan
siswa
untuk
mengefekifkan proses pembelajaran. Manfaat yang diperoleh siswa bila menggunakan job sheet pada saat praktik yaitu lebih memahami, mengerti, dan dapat mengerjakan pekerjaannya dengan benar sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang ada didalamnya. Job sheet pada pembuatan pola dasar teknik draping yaitu job sheet yang berisi materi mengenai pembuatan pola dasar teknik draping. Pada penelitian ini materi pada job sheet difokuskan pada proses pembuatan pola dasar teknik draping badan atas dan bawah (rok) bagian depan dan belakang mulai dari awal hingga akhir yang disertai dengan gambar. Job sheet yang dibuat pada penelitian ini memuat beberapa point penting yaitu: 1) Tujuan pembelajaran: menggambarkan tujuan yang akan dicapai setelah siswa mengikuti pelajaran 2) Bahan: menjabarkan bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran
31
3) Alat: menjabarkan alat yang diperlukan dalam proses pembelajaran 4) Keselamatan kerja: ketentuan yang harus diterapkan agar tercipta keselamatan dalam bekerja 5) Langkah kerja: berisi tentang langkah-langkah yang harus dikerjaka selama proses pembelajaran. pada bagian inilah inti dari materi yang akan diberikan pada siswa. 2.5.2
Kelebihan dan Kekurangan Job Sheet
2.5.2.1 Kelebihan Job Sheet Job sheet termasuk dalam kategori media cetak. Artinya kelebihan dari media job sheet dapat dilihat juga dari kelebihan media cetak diantaranya: (1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing (2) Dapat mengulangi materi dalam media cetakan sehingga diharapkan dapat menguasai materi pelajaran itu (3) Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak merupakan hal lumrah, perpaduan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format sekaligus, yaitu verbal dan visual (4) Khusus pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi atau berinteraksi dengan aktif karena harus member respon terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun, siswa dapat segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah (5) Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi ilmu, namun materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah (6) Mengecek tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan (7) Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan (8) Siswa dapat mempersiapkan peralatan yang harus dipersiapkan sebelum praktek (9) Siswa dapat membaca langkah-langkah pelaksanaan kegiatan praktek (Kustandi dan Sutjipto, 2011: 33).
32
2.5.2.2 Kekurangan Job Sheet 1) 2) 3)
2.5.3
Sulit menampilakan gerak dalam halaman media Job Sheet Biaya pencetakan akan mahal jika ingin menampilkan ilustrasi gambar atau foto yang berwarna-warni Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari bahkan berbulan-bulan tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada Job Sheet (Kustandi dan Sutjipto, 2011: 33). Keuntungan Penggunaan Job Sheet Keuntungan penggunaan job sheet pada materi praktek adalah:
(1) Dapat mengurangi penjelasan yang tidak perlu (2) Memungkinkan mengajar satu kelompok yang mengerjakan tugas berbeda (3) Dapat membangkitkan kepercayaan diri pada siswa untuk membentuk kebiasaan bekerja (4) Merupakan persiapan yang sangat baik bagi siswa untuk bekerja di industri sebab sudah terbiasa membaca persiapan (5) Dapat meningkatkan hasil belajar. 2.5.4
Penyusunan Job Sheet
2.5.4.1 Hal- Hal yang Perlu Diperhatikan Job sheet salah satu dari jenis media cetak, teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang yaitu: (1) konsistensi, (2) format, (3) organisasi, (4) daya tarik, (5) ukuran huruf, (6) penggunaan spasi kosong. Kustandi dan Sutjipto (2013: 87), beberapa cara yang digunakan untuk menarik perhatian pada media berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak. 1) Warna digunakan sebagai alat penuntun dan penarik perhatian kepada informasi yang penting, misalnya kata kunci dapat diberi tekanan dengan cetakan warna merah
33
2) Huruf yang dicetak tebal atau dicetak miring memberikan penekanan pada kata-kata kunci atau judul 3) Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan kotak. Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sedapat mungkin dihidari karena kata itu sulit dibaca. 2.5.4.2 Alur penyusunan job sheet Job sheet pada dasarnya adalah sarana pembelajaran yang memuat tentang langkah-langkah dalam membuat sesuatu pekerjaan dalam pembelajaran. Penyusunan job sheet hendaknya mengikuti cara-cara penyusunan pada umumnya. Penyusunan job sheet sebelumnya harus lebih dahulu melakukan indentifikasi teradap kompetensi dasar yang akan dipelajari dan indikatorindikator pencapaian kompetensi yang terdapat dalam silabus yang telah disusun. Alur penyusunan job sheet digambarkan sebagaimana bagan yang disajikan sebagai berikut.
Alur Penyusunan Job Sheet Judul Job Sheet
Identifikasi Kompeensi Dasar, Materi Pelajaran, Kegiatan
Identifikasi Indikator
Sumber Belajar
Penyusunan Job Sheet
Validasi dan Finalisasi Bagan 2.2 Alur Penyusunan Job Sheet Sumber: Peneliti
Format Penulisan
34
2.6
Validasi Media Powerpoint dan Job Sheet Pengujian dilakukan dengan melakukan validasi media yang terdiri dari
ahli media pembelajaran dan ahli materi. Pada media powerpoint penilaian dilakukan oleh ahli media yang terdiri dari beberapa aspek yaitu: 1) Aspek Tampilan meliputi: urutan penyajian, transisi antar slide, tampilan background, pemilihan warna 2) Aspek Desain Teknis meliputi: ketepatan jenis dan ukuran huruf, ketepatan pemilihan warna huruf, kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar, tombol navigasi dapat digunakan dengan mudah 3) Aspek Komunikasi meliputi: kemudahan memulai program, bahasa yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik siswa 4) Aspek Kemanfaatan meliputi: penggunaan media powerpoint mempermudah proses pembelajaran, penggunaan media powerpoint dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, penggunaan media powerpoint relevan untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran, penggunaan media powerpoint mempermudah guru dalam penyampaian materi. Penilaian pada media job sheet dilakukan oleh ahli materi meliputi beberapa aspek yaitu: 1) Aspek Materi meliputi: kesesuaian materi yang ada pada media job sheet sesuai dengan kompetensi dasar, ketepatan penggunaan istilah, materi yang disajikan dalam media job sheet lengkap, urutan materi dalam media job sheet tersusun secara sistematis, isi materi mudah dipahami dan dimengerti,
35
kesesuaian gambar langkah kerja pembuatan pola dasar teknik draping yang ditampilkan dalam media job sheet 2) Aspek Desain Pembelajaran meliputi: dengan adanya gambar siswa dapat mengingat informasi
yang dipelajari, penggunaan media
job sheet
mempermudah proses pembelajaran, alur pembelajaran jelas, materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penggunaan media job sheet dapat memfasilitasi siswa untuk belajar ,mandiri, penggunaan media job sheet dapat meningkatkan hasil belajar. Penilaian pada media powerpoint dilakukan oleh ahli materi meliputi beberapa aspek yaitu: 1) Aspek Materi meliputi: kesesuaian materi yang ada pada media powerpoint sesuai dengan kompetensi dasar, ketepatan penggunaan istilah, materi yang disajikan dalam media powerpoint lengkap, urutan materi dalam media powerpoint tersusun secara sistematis, isi materi mudah dipahami dan dimengerti, kesesuaian gambar langkah kerja pembuatan pola dasar teknik draping yang ditampilkan dalam media powerpoint 2) Aspek Desain Pembelajaran meliputi: dengan adanya gambar siswa dapat mengingat informasi yang dipelajari, penggunaan media powerpoint mempermudah proses pembelajaran, alur pembelajaran jelas, materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penggunaan media powerpoint dapat memfasilitasi siswa untuk belajar ,mandiri, penggunaan media powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar.
36
2.7
Strategi Pembelajaran
2.7.1 Pengertian Strategi Pembelajaran Hamdani (2010: 19) mengatakan bahwa “strategi dapat diartikan sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai tujuan dengan menggunakan tenaga, waktu serta kemudahan secara optimal”. Dick dan Carey dalam Sanjaya (2006: 126) menjelaskan bahwa apabila dihubungkan dengan proses pembelajaran strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Dalam dunia pendidikan strategi menurut J.R Danid dalam Sanjaya (2006: 126) diartikan sebagai “a plan method or series of activities designed to achieves a particular educational goal’. Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Peranan perecanaan strategi pembelajaran sangat penting hal ini apabila guru mengajar siswa yang berbeda, baik segi kemampuan, pencapaian, kecenderungan dan minat dalam belajar strategi pembelajaran diperlukan untuk diterapkan. Desain strategi pembelajaran mutlak dikontekstualisasikan dengan desain kompetensi, desain materi,mata pelajaran dan evaluasi. 2.7.2
Media Powerpoint dan Job Sheet dalam Pembuatan Pola Draping Pembelajaran dengan mengggunakan powerpoint dilaksanakan pada
pertemuan pertama. Media powerpoint diberikan kepada siswa secara klasikal. Model pembelajaran klasikal adalah model pembelajaran dimana guru mengajar sejumlah siswa, biasanya antara 30 sampai dengan 40 orang siswa di dalam
37
sebuah ruangan. Siswa diasumsikan mempunyai minat dan kecepatan belajar yang relatif sama, sedangkan pembelajaran dengan menggunakan
job sheet
dilaksanakan pada pertemuan kedua dan ketiga pada saat siswa melakukan kegiatan pengamatan gambar langkah-langkah kerja sebelum dilaksanakannya praktek. Ada 3 kegiatan dalam proses pembelajaran yaitu pendahulan, inti dan penutup. Alokasi waktu 3 x pertemuan @ 4 jam. Tabel 2.2 Strategi Pembelajaran Kegiatan
Pertemuan Pendahuluan:
Waktu 35 menit
1) Siswa menjawab salam guru, berdo’a, mengkondisikan siap belajar 2) Siswa menyimak tujuan pembelajaran 3) Guru memotivasi siswa agar berperan aktif selama proses pembelajaran 4) Pre-test untuk mengukur kemampuan awal siswa Kegiatan Inti: Pertemuan Ke - 1
120
a. Mengamati menit 1) Siswa menyimak cakupan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru 2) Memperkenalkan materi pembelajaran melalui media powerpoint 3) Siswa mengamati media yang diberikan guru mengenai pembuatan pola dasar teknik draping badan atas dan badan bawah (rok). b. Menanya 1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pembuatan pola dasar teknik draping. 2) Menanyakan kepada siswa tentang pengetahuan dan ketrampilan apa yang mereka miliki mengenai pola. c. Eksperimen 1) Siswa membuat pola dasar teknik draping badan atas bagian depan
38
2) Siswa menganalisa hasil pola yang dibuat sendiri. d. Asosiasi 1) Diskusi dalam kelompok kecil tentang cara pembuatan pola dasar teknik draping badan atas bagian depan. Penutup: 1) Siswa merefleksi penguasaan yang telah dipelajari dengan membuat catatan kesimpulan materi 2) Guru memberikan quiz kepada siswa dan memberikan point bagi siswa yang berani menjawab. 3) Siswa saling memberikan umpan balik dari hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai 4) Siswa menyepakati tugas yang harus dilakukan berkaitan dengan materi pelajaran 5) Berkemas: piket kelompok 6) Berdo’a dan memberi salam pulang. Pertemuan Ke – 2
Pendahuluan:
25 menit
20 menit
1) Siswa menjawab salam guru, berdo’a, mengkondisikan siap belajar 2) Guru memotivasi siswa agar berperan aktif selama proses pembelajaran 3) Guru menerangkan kembali materi sebelumnya. 135 Kegiatan Inti: menit a. Mengamati 1) Siswa menyimak cakupan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru 2) Siswa mengamati gambar langkah-langkah pembuatan pola dasar teknik draping badan atas bagian belakang yang ada pada job sheet. b. Menanya 1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pembuatan pola dasar dengan teknik draping badan atas bagian belakang. c. Eksperimen 1) Siswa membuat pola dasar teknik draping
39
badan atas bagian belakang dengan mengikuti langkah-langkah kerja yang ada pada job sheet 2) Siswa menganalisa hasil pola yang dibuat sendiri. d. Asosiasi 1) Diskusi dalam kelompok kecil tentang cara pembuatan pola dasar teknik draping. Penutup:
25 menit
1) Guru memberikan tugas kepada siswa berupa laporan praktek pembuatan pola dasar teknik draping badan atas dan badan bawah (rok) 2) Siswa menyepakati tugas yang harus dilakukan berkaitan dengan materi pelajaran 3) Berkemas: piket kelompok 4) Berdo’a dan memberi salam pulang. Pertemuan Ke -3
Pendahuluan: 1) Siswa menjawab salam guru, berdo’a, mengkondisikan siap belajar 2) Guru memotivasi siswa agar berperan aktif selama proses pembelajaran. Kegiatan Inti: a. Mengamati 1) Siswa mengamati gambar langkah-langkah pembuatan pola dasar teknik draping badan bawah (rok) bagian depan dan belakang yang ada pada job sheet. b. Menanya 1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pembuatan pola dasar dengan teknik draping badan bawah (rok) bagian depan dan belakang. c. Eksperimen 1) Siswa membuat pola dasar teknik draping badan bawah bagian depan dan belakang dengan mengikuti langkah-langkah kerja yang ada pada job sheet 2) Siswa menganalisa hasil pola yang dibuat sendiri.
15 menit
135 menit
40
d. Asosiasi 1) Diskusi dalam kelompok kecil tentang cara pembuatan pola dasar teknik draping badan bawah (rok) bagian depan dan belakang. Penutup: 30 menit 1) Siswa mengerjakan post-test 2) Berkemas: piket kelompok 3) Berdo’a dan memberi salam pulang . 3 X Pertemuan @4 jam/ minggu @1 jam= 45 menit. (180 x 3 pertemuan = 540)
2.8
540 menit
Hasil Belajar
2.8.1 Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar dapat diartikan sebagai proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan/atau pengukuran hasil belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 200). Achmad Rifa’I dan Catharina Tri Anni, (2009: 85) menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perubahan tersebut diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan setiap proses belajar mempengaruhi perubahan perilaku pada aspek tertentu pada diri siswa, tergantung perubahan yang diinginkan terjadi sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk mengetahui berhasil dan tidaknya hasil belajar dapat diukur dengan alat bantu evaluasi yaitu tes, sedangkan hasil belajar diwujudkan dalam bentuk nilai dan angka. Benyamin S. Bloom dalam Achmad Rifa’I dan Catharina Tri Anni, (2009: 86) mengusulkan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah
41
kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Adapun pengertian jenis-jenis ranah belajar sebagai berikut: 2.8.1.1 Ranah Kognitif (Cognitive Domain) Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual (Achmad Rifa’I dan Catharina Tri Anni, 2009: 86). Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. 1)
Pengetahuan (Knowledge) Tipe hasil belajar pengetahuan (Knowledge), didefinisikan sebagai perilaku
mengingat atau mengenali informasi (materi pembelajaran) yang telah dipelajari sebelumnya ( Achmad Rifa’I dan Catharina Tri Anni, 2009: 86). Tipe hasil belajar pengetahuan pembuatan pola dasar dengan teknik draping
diharapkan siswa
dapat mengetahui, serta mengingat tentang pengetahuan pola, alat serta bahan yang digunakan dalam pembuatan pola, langkah-langkah pembuatan pola. 2)
Pemahaman (Comprehention) Tipe hasil belajar pemahaman (Comprehention) diidentifikasikan sebagai
kemampuan memperoleh makna dari materi pelajaran (Achmad Rifa’I dan Catharina Tri Anni, 2009: 86). Tipe hasil belajar pemahaman pembuatan pola dasar dengan teknik draping adalah siswa dapat memahami materi tentang pengertian pola draping, menentukan garis bentuk tubuh berdasarkan anatomi tubuh dalam pengukuran (membuat body line), alat dan bahan yang dibutuhkan, proses pembuatan pola dasar dengan teknik draping, tanda-tanda pola.
42
3)
Penerapan Tipe hasil belajar penerapan mencakup penerapan hal-hal seperti aturan,
metode, konsep, prinsip-prinsip dalil dan teori. Hasil belajar di bidang ini memerlukan tingkat pemahaman yang lebih tinggi daripada tingkat pemahaman sebelumnya ( Achmad Rifa’I dan Catharina Tri Anni, 2009: 86). Tipe hasil belajar pembuatan pola dasar teknik draping diharapkan, setelah memahami dan merespon materi yang diberikan, siswa dapat mempraktikannya salah satunya siswa dapat menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pembuatan pola dasar teknik draping. 4)
Analisis Tipe hasil belajar analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material
ke dalam bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya (Achmad Rifa’I dan Catharina Tri Anni, 2009: 86). Tipe hasil belajar analisis pembuatan pola dasar teknik draping adalah siswa dapat menganalisis atau membaca gambar langkah-langkah pembuatan pola dasar teknik draping dengan cermat kemudian dapat mempraktikannya. 5)
Sintesis Tipe hasil belajar sintesis mengacu pada kemampuan menggabungkan
bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru ( Achmad Rifa’I dan Catharina Tri Anni, 2009: 86). Tipe hasil belajar sintesis pembuatan pola dasar teknik draping adalah siswa mampu menyimpulkan apa saja yang merupakan dasar utama dalam membuat pola agar diperoleh hasil yang baik.
43
6) Penilaian/ Evaluasi Tipe hasil belajar evaluasi mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi pelajaran (Achmad Rifa’I dan Catharina Tri Anni, 2009: 86). Tipe hasil belajar evaluasi pembuatan pola dasar teknik draping adalah siswa mampu memperbaiki pola apabila terjadi kesalahan seperti tanda-tanda pola. 2.8.1.2 Ranah Afektif (Afective Domain) Tipe hasil belajar ranah afektif meliputi tujuan pendidikan yang berkenaan dengan minat, sikap, nilai serta pengembangan penghargaan dan penyesuaian diri. Menurut Krathwahl, Bloom dan Mansia dalam Nur’aini (2008: 9) hasil belajar bidang afektif meliputi tujuan pendidikan yang berkenaan dengan minat, sikap dan nilai serta pengembangan penghargaan dan penyesuaian diri. Bidang ini sangat sulit diniai karena perilakunya tidak selalu nyata, apa yang dilakukan mungkin tidak sama dengan apa yang ada dalam hati, sehingga sering kali guru kesulitan dalam mengidentifikasi. Bidang afektif ini terdiri dari lima aspek, yaitu: menerima, merespon/menjawab, menilai, organisasi, karakteristik nilai. Aspekaspek tersebut diuraikan sebagai berikut: 1)
Menerima (Receiving) Aspek ini berkenaan dengan membangkitkan dan mengarahkan perhatian
siswa terhadap materi pembuatan pola dasar teknik draping yang diberikan oleh guru sehingga materi yang diberikan dapat dipahami oleh siswa. 2)
Merespon (Responding) Aspek ini diharapkan siswa dapat merespon materi pembuatan pola dasar
teknik draping yang telah diberikan oleh guru salah satunya dengan mengajukan
44
pertanyaan jika merasa kurang paham dengan penjelasan guru, siswa dapat mengerjakan soal latihan dan sebagainya 3) Menilai (Valueing) Aspek
ini
diharapkan
siswa
dapat
menggambarkan,
membedakan,
mempelajari materi yang telah diberikan. 4) Organisasi (Organization) Aspek ini mengacu pada proses pembentukan nilai serta menyususn suatu sistem nilai yang menyatukan nilai-nilai yang berbeda. 5) Karakteristik (Characterization) Aspek ini mengacu pada proses perwujudan nilai-nilai, sehingga tingkah lakunya
menunjukkan
karakteristik
atau
identitas
dari
siswa
tersebut
(Nur’aini,2008: 10). 2.8.1.3 Ranah Psikomotorik Tipe hasil belajar ranah psikomotorik berhubungan dengan ketrampilan motorik yang melibatkan otot gerak yag membutuhkan koordinasi otot. Pada dasarnya ketrampilan psikomotorik merupakan keahlian menampilkan gerakan yang kompleks secara efisien. Ketrampilan ini bergantung pada kekomplekan gerakan dan keindahan. Hasil belajar ranah psikomotorik tampak dalam bentuk ketrampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar yang diterapkan pada materi pembuatan pola dasar teknik draping adalah siswa mampu dan terampil dalam pembuatan pola dasar teknik draping, sesuai dengan langkahlangkahnya. Sehingga siswa akan menerima pengalaman belajarnya dengan perubahan tingkah laku yang lebih baik.
45
2.8.2
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Slameto (2013: 54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar digolongkan menjadi 2 yaitu: a.
Faktor intern, diantaranya (1) Faktor Jasmaniah, diantaranya adalah : faktor kesehatan dan cacat tubuh (2) Faktor Psikologis, diantaranya adalah: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan (3) Faktor Kelelahan. b. Faktor ekstern, diantaranya (1) Faktor Keluarga , meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan (2) Faktor Sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan guru, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah (3) Faktor Masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
2.9
Materi Pokok Pembuatan Pola Dasar Teknik Draping
2.9.1
Pola Dasar Teknik Draping Pola adalah suatu potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh
untuk membuat pakaian, ketika bahan digunting (Porrie Muliawan,2012: 2). Pola berdasarkan teknik pembuatannya dibagi menjadi dua macam, yaitu: 1.
Teknik pembuatan pola dengan teknik draping atau memulir, adalah cara pembuatan pola berdasarkan bentuk badan bukan berdasarkan ukuran badan. Cara pembuatannya dengan menempelkan kain atau kertas ketela langsung diatas paspop/ tubuh seseorang
2.
Teknik pembuatan pola dengan konstruksi atau flat pattern,adalah cara pembuatan pola busana berdasarkan ukuran badan seseorang dengan sistem tertentu, misalnya sistem praktis, Wilsma, Soen, Meyneke, Dressmaking dll.
46
Ada beberapa keuntungan dari penggunaan teknik pembuatan pola dengan teknik draping antara lain: (1)
Dapat melihat proporsi garis-garis desain pada tubuh
(2)
Dapat melihat pas atau tidaknya pola tersebut pada tubuh
(3)
Dapat melihat keseimbangan garis-garis desain pada tubuh
(4)
Dapat melihat style busana Didalam membuat pola perlu diperhatikan kesehatan dan keselamatan dalam
bekerja antara lain: 1)
Gunakan pakaian kerja saat praktek
2)
Gunakan alas kaki (sepatu)
3)
Ikat rambut bila mengganggu
4)
Duduklah ketika mengerjakan pola draping, kecuali mengerjakan draping pada bagian-bagian yang tinggi seperti bahu, leher dan kerung lengan.
5)
Sematan jarum harus dimasukkan ke dalam dengan arah ke bawah
6)
Hindari kebiasaan menggigit jarum, sebaiknya gunakan bantalan jarum
7)
Lakukan setiap proses sesuai dengan langkah kerja yang ditentukan
8)
Mintalah petunjuk guru apabila ada hal-hal yang belum jelas
9)
Lakukan seluruh pekerjaan dengan tekun dan disiplin
10) Rapikan tempat setelah selesai melaksanakan praktek Untuk membuat pola dasar dengan teknik draping, ada beberapa tahapan yaitu: (1)
Membuat body line pada dressform/paspop
(2)
Menyiapkan kain/kertas tela untuk draping sesuai perkiraan kebutuhan
47
(3)
Membuat pola dasar badan atas dan bawah sesuai dengan langkah-langkah membuat pola dengan menyemat dengan jarum, ditandai dengan pensil/ kapur jahit
(4)
Setelah selesai dengan keseluruhan bagian pola dan menandai garis-garis penting, kain blaco/ kertas ketela diangkat dengan hati-hati
(5)
Memperbaiki, membentuk kembali garis-garis yang didapat pada hasil draping (Sri Wening, 2014: 8-9).
2.9.2
Alat dan Bahan Membuat Pola
2.9.2.1 Alat 1.
Dressform/Paspop Patung tiruan berbentuk badan manusia pria maupun wanita yang digunakan
oleh perancang/penjahit untuk mereka-reka bahan, melihat bagaimana jatuhnya bahan dan potongan baju secara 3 dimensi digunakan untuk pembuatan pola khusus (Hardisurya,dkk, 2010: 64)
Gambar 2.4. Gambar Paspop Sumber:http://www.gopixpic.com/ 2.
Pita Ukur Alat untuk mengukur badan model dan paspop. Alat ini juga digunakan
pada waktu penyesuaian pola dan menyiapkan bahan.
48
Gambar 2.5. Gambar Pita Ukur Sumber:http://pixgood.com/pita-ukur.html 3.
Penggaris Penggaris lurus, segitiga siku-siku, mistar lengkung berbentuk garis
panggul. Penggaris lengkung berbentuk kerung lengan dipergunakan pada waktu memperbaiki garis-garis pola.
Gambar 2.6. Gambar Penggaris. Sumber:http://idkf.bogor.net
4.
Jarum Jarum pentul yang baik terbuat dari baja dan berukuran panjang 3-4 cm.
Bentuk jarum pentul yang dipergunakan pada pembuatan pola ini adalah jarum pentul yang ujungnya runcing, panjang dan tidak terdapat pegangan mutiara pada ujungnya.
49
Gambar 2.7. Gambar Jarum Tanpa Kepala Sumber: Dok. Pribadi 5.
Gunting Kain Panjang gunting ± 12 cm, ujungnya tajam, dan tidak terlalu berat. Gunting
diperlukan untuk memotong kain blaco dan memberi bentuk yang baik pada bagian-bagian lengkung pada proses draping. Pembuatan pola draping biasanya menggunakan gunting pada no1 jika menggunakai kertas ketela dan no 2 jika menggunakan kain blaco.
1. Gunting kertas
6.
2.
3.
Gunting kain Gunting bordir Gambar 2.8. Gambar Macam-macam Gunting Sumber:http://www.azurammel.com http://www.mayacrafts.asia/shop/gunting-benang/
4. Gunting benang
Pensil Pensil hitam dipilih yang tidak terlalu keras. Pensil digunakan untuk
memindahkan garis-garis pola yang terdapat pada dressform/paspop.
50
Gambar 2.9. Gambar Pensil Sumber: Dok. Pribadi 7.
Bantalan jarum Bantalan jarum digunakan untuk meletakan jarum pentul baik jarum pentul
yang berkepala maupun yang tidak berkepala.
Gambar 2.10. Bantalan Jarum Sumber: http://brosmurah.com/tuspin/bantalan-jarum-tuspin
2.9.2.2 Bahan 1.
Blaco Bahan utama pada pembuatan pola sistem draping adalah kain blaco. Ada
bermacam-macam jenis bahan blaco yang dapat dipergunakan sesuai dengan desain: (1) Blaco kasar digunakan untuk pemula, karena sangat
mudah
mengetahui arah serat kainnya; (2) Blaco ringan atau tipis diigunakan untuk membuat draping dengan model yang ditekankan pada
kelembutan
bahan
atau soft draping; (3) Blaco tebal digunakan pada pembuatan pakaian pria atau jenis pakaian jas (tailored garment).
51
Gambar 2.11. Gambar Kain Blaco Sumber: http://fitinline.com/article/read/kain-blacu
2.
Tali Kord Pipih/ Pita Satin Bentuk tali kord yang dapat digunakan adalah yang pipih dengan lebar 3-5
mm, tali kord tersedia dalam beberapa warna. Pada umumnya tali merah untuk pembuatan garis-garis vertikal (berdiri). Sedangkan untuk garis horisontal (tidur) menggunakan pita biru. Untuk garis-garis pecah pola dapat menggunakan warna yang lain.
Gambar 2.12.Gambar Pita Satin Sumber: https://anekaaksesorisdarikainflanel.wordpress.com
2.9.3
Cara Meletakan Body Line (Garis Tubuh)
Urutan kerja meletakkan body line pada dressform/paspop adalah: (1) Garis tengah muka (TM) (2) Garis tengah belakang (TB) (3) Garis lingkar badan (4) Garis lingkar pinggang (5) Garis lingkar panggul
52
(6) Garis lingkar/ kerung leher (7) Garis lingkar/ kerung lengan (8) Garis bahu dan garis sisi (9) Garis princess muka dan belakang
Gambar 2.13. Gambar Hasil Jadi Pemasangan Body Line Sumber: Dok.Pribadi Sebelum meletakkan body line pada dummy atau paspop, tentukkan letak garis dan atau titik-titik (point) dengan benar. Untuk melihat ketepatan letak garis atau titik yang telah ditentukkan, lihatlah dari jarak jauh (± 2-2,5 m) (Bintang Elly Simanjuntak, hlm 24) 2.9.4
Membuat Pola Dasar Teknik Draping
2.9.4.1 Menyiapkan Bahan Pola 1.
Arah Serat Ada 3 macam arah serat kain yang digunakan dalam pembuatan pola dasar
teknik draping.
53
Arah serat memanjang
: arah serat memanjang selalu sejajar dengan tepi
kain Arah serat melebar
: arah serat melebar selalu tegak lurus dengan arah
serat memanjang Arah serat serong
: untuk membuat arah serat serong dengan mudah
lipat arah serat melebar dengan sudut 450.
Gambar 2.14. Gambar Arah Serat Bahan 2.9.4.2 Menghitung kebutuhan kain a. Pola badan atas
Gambar 2.15. Perhitungan Kebutuhan Kain Pola Badan Atas Sumber: PPPTK Bisnis dan Pariwisata Materi Diklat 2009
54
b. Pola badan bawah (rok)
Gambar 2.15. Perhitungan Kebutuhan Kain Pola Badan Bawah (rok) Sumber: PPPTK Bisnis dan Pariwisata Materi Diklat 2009
2.10 Penelitian yang Relevan Penelitian yang melandasi penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Penelitian yang dilakukan I Gusti Bagus Mahendra Destiyanto (2012) tentang Pengaruh Penggunaan Job Sheet Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Diklat Praktik Las Dasar Di SMK Negeri 2 Klaten. Kesimpulannya terdapat perbedaan prestasi belajar ranah psikomotor antara siswa yang menggunakan media job sheet dan yang tidak menggunakan media job sheet dengan rata-rata kelas eksperimen sebesar 71,72 sedangkan rata-rata 62,44 2) Penelitian yang dilakukan Siti Mulazimah tentang Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Komputer Bentuk Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Sistem Peredaran Darah Pada Manusia Kelas VIII Mts NU 09 Gemuh Kendal. Hasil belajar peserta didik yang diajar dengan media pembelajaran multimedia computer bentuk powerpoint lebih
55
baik dari pada peserta didik yang diajar dengan menggunakan metode konvensional dengan rata-rata kelas eksperimen 80,39 dan rata-rata kelas kontrol 74,72. 3) Penelitian yang dilakukan Muhammad Irfan tentang Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Powerpoint dan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Bagi pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Ketenaga kerjaan SMP Negeri 2 Pakuniran – Probolinggo. Hasil penelitian diketahui bahwa kelas eksperimen mendapatkan hasil belajar lebih baik dari kelas kontrol dalam proses pembelajaran, hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata post-test siswa kelas eksperimen 73,57 sedangkan kelas kontrol nilai rata-ratanya 64,11 dengan nilai rata-rata gain kelas eksperimen sebesar 37,50 dan untuk kelas kontrol sebesar 30,54.
2.11 Kerangka Berfikir Pada proses pembelajaran, keberhasilan siswa dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa pada aspek afektif, kognitif, psikomotorik. Keaktifan siswa di kelas akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, untuk hasil belajar yang maksimal, siswa harus meningkatkan aktifitas belajarnya dalam kelas. Untuk itu diperlukan langkah-langkah sistematis untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Hal yang harus dilakukan yaitu dengan memanfaatkan penggunaan media pembelajaran agar peserta didik dapat belajar dengan nyaman, menyenangkan, serta tidak monoton dan membosankan. Proses pembelajaran yang dilakukan guru selama ini menggunakan metode ceramah dan demonstrasi, dan siswa mendengarkan penjelasan guru dan
56
mencatat materi yang guru sampaikan. Hal ini memungkinkan siswa menjadi bosan dan kehilangan semangat belajarnya. Pembelajaran di kelas harusnya dibuat menarik sehingga siswa bersemangat dalam mengikuti dan melaksanakan proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran. Pada kurikulum KTSP peran siswa hanya sebagai objek saja akan tetapi pada kurikulum 2013 siswa diharuskan ikut aktif dalam proses pembelajaran karena pada kurikulum 2013 pembelajaran berpusat pada siswa, siswa berperan aktif untuk belajar mandiri dan mencari informasi mengenai sumber belajar dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh sekolah. Berdasarkan penjelasan tersebut, diharapkan dengan memanfaatkan penggunaan media powerpoint dan job sheet akan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok pembuatan pola dasar teknik draping X Busana Butik SMK Negeri 1 Tegal
Pembelajaran Pola Draping
Pre-test
Pembelajaran eksperimen dengan media powerpoint dan job sheet
Pre-test
Pembelajaran konvensional tanpa menggunakan media powerpoint dan job sheet
Post-test
Post-test
Hasil belajar
57
2.12
Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut: Ho
: Tidak ada efektivitas penggunaan media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Tegal
Ha
: Ada efektivitas penggunaan media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Tegal.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus ditempuh dalam kegiatan penelitian, sehingga penelitian yang dilakukan dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
3.1
Metode Penentuan Obyek Penelitian
3.1.1
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kota Tegal yang berada di
Jalan Dr. Sutomo No. 68, Kota Tegal. 3.1.2
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Busana Butik di SMK N 1 Tegal Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah 103 siswa yang terdiri dari 3 kelas yaitu kelas X Busana Butik 1, X Busana Butik 2, X Busana Butik 3. Gambar populasinya dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini: Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian No 1. 2. 3.
Kelas X Busana Butik 1 X Busana Butik 2 X Busana Butik 3 Jumlah Sumber: Data Penelitian Tahun 2014
Jumlah siswa 34 siswa 34 siswa 35 siswa 103 siswa
58
59
3.1.3
Sampel Sugiyono (2012:118) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian yang pengambilan sampelnya dilakukan dengan teknik simple random sampling, karena didalam pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Pengambilan sampel acak dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan secara acak dan sebagainya (Sugiyono, 2011: 64). Simple random sampling diundi dengan cara pengundian kelas. Sampel penelitian ini diperoleh dengan cara undian, hasilnya adalah kelas X Busana Butik1 sebagai kelas eksperimen dan X Busana Butik2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah keseluruhan 68 siswa (masing-masing kelas 34 siswa). Table 3.2 Daftar Sampel Penelitian No 1.
Kelas X Busana 1 (Kelas Eksperimen)
Jumlah siswa 34 siswa
2.
X Busana 2(Kelas Kontrol)
34 siswa
Jumlah Sumber: Data Penelitian Tahun 2014
3.2
68 siswa
Variabel Penelitian Sugiyono (2012: 61) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah
suatu atribut sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).
60
3.2.1
Variabel Bebas (X) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,2012: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media powerpoint dan job sheet. 3.2.2
Variabel Terikat (Y) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar pembuatan pola draping.
3.3
Rancangan Penelitian Pendekatan yang dilakukan penelitian ini adalah metode pendekatan
eksperimen. Penjelasan metode ini, peneliti akan mengungkap beberapa hal meliputi desain penelitian dan pelaksanaan penelitian. 3.3.1
Desain Penelitian Eksperimen Desain penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2012: 107). Metode penelitian ini termasuk metode penelitian eksperimen, untuk mengujicobakan penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran dasar pola materi pokok pembuatan pola dasar dengan teknik draping. Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini, yaitu Pre-testPost-test Control Group Design. Penelitian dengan melihat perbedaaan pre-test maupun post-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
61
Table 3.3 Desain Penelitian Eksperimen Kelompok
Pre-test
Perlakuan
Post-test
Eksperimen Kontrol
O1 O3
X
O2 O4
Keterangan: O1
: Pre-test kelompok eksperimen
O2
: Post-test
O3
: Pre-test kelompok kontrol
O4
: Post-test
X
: Perlakuan
3.3.2
Langkah- Langkah Penelitian
kelompok eksperimen
kelompok kontrol
Langkah- langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) 2. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol secara random 3. Menerapkan RPP dalam pembelajaran pada kedua kelas 4. Melaksanakan pembelajaran pada kedua kelas. Kedua kelas melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui 3 tahap kegiatan yaitu kegiatan pre-test, pembelajaran,
dan
post-test.
Pre-test
digunakan
untuk
mengetahui
kemampuan dasar siswa tentang pembuatan pola dasar sistem draping sebelum diadakan pembelajaran, sedangkan post-test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Perbedaan pembelajaran yang mendasari kedua kelas yaitu penggunaan media powerpoint dan job sheet dalam proses pembelajaran. Kelompok
62
eksperimen dalam proses pembelajarannya menggunakan media powerpoint dan job sheet sedangkan kelas kontrol dalam proses pembelajarannya tanpa menggunakan media powerpoint dan job sheet. Peran media dalam hal ini sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran guna mempermudah siswa dalam memahami, mengatasi kesulitan belajar untuk menghilangkan kejenuhan selama belajar.
3.4
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh
sejumlah data yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.4.1
Metode Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150). Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan materi yang telah diberikan kepada siswa, dalam batas tertentu tes juga digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar bidang afektif dan psikomotorik. Tes terbagi menjadi dua yaitu tes subjektif dan tes objektif. Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan dengan objektif (Arikunto, 2007: 165). Perangkat tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes bentuk objektif, yaitu tes dengan bentuk soal pilihan ganda yang masing-
63
masing butirnya terdiri dari empat jawaban dengan satu jawaban yang benar dengan cara menyilang salah satu huruf didepan pilihan jawaban. Bentuk instrumen tes pada penelitian ini berupa soal pengetahuan pembuatan pola dasar teknik draping. Tes tertulis ini akan dilakukan pada awal pembelajaran (pre-test) dan pada akhir pembelajaran (post-test) untuk mengungkap data tentang kemampuan aspek kognitif siswa. Tahap persiapan dalam penyusunan perangkat tes adalah sebagai berikut: 1. Menentukan materi 2. Menentukan alokasi waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal 3. Menentukan bentuk tes 4. Membuat kisi-kisi soal 5. Membuat perangkat tes, yaitu dengan membuat butir soal dan membuat kunci jawaban 6. Mengujicobakan instrumen 7. Menganalisa hasil uji coba dalam hal validitas dan reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Setelah instrumen tes selesai maka yang digunakan untuk mengukur variabel harus diujicobakan terlebih dahulu terhadap responden, hal ini bertujuan untuk mengetahui kesahihan butir soal dan keadaan instrumen. Uji coba dilakukan pada siswa kelas XI Busana Butik2 SMK N 1 Kota Tegal yang berjumlah 26 siswa, dengan jumlah soal tes sebanyak 40 soal objektif.
64
3.4.2
Metode Obsevasi Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara pemusatan
perhatian secara teliti terhadap obyek dengan menggunakan suatu alat indra pengamatan langsung (Arikunto, 2006: 156). Metode ini dilakukan pengamatan secara terbuka dengan mengamati sikap siswa dalam belajar membuat pola dasar dengan teknik draping. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan peneliti bekerjasama dengan guru. Instrumen berupa ceklist lembar pengamatan sikap dan lembar unjuk kerja. Aspek afektif diukur menggunakan lembar penilaian sikap yang meliputi sikap spiritual dan sikap sosial (jujur, disiplin, tanggung jawab, responsife dan proaktif) sesuai dengan KI 1 dan KI 2. Tahapan dalam menganalisis data hasil pengamatan sikap siswa adalah: 1. Mengamati secara langsung sikap siswa selama proses pembelajaran 2. Menghitung skor berdasarkan kriteria yang diperoleh tiap-tiap pembelajaran 3. Menentukan kesimpulan dari hasil perhitungan tersebut. Aspek psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Instrumen berupa penilaian unjuk kerja dengan menggunakan skala penilaian dimana kategori nilai lebih dari dua. Aspek yang dinilai adalah aspek psikomotorik dengan menggunakan kriteria penilain yaitu: (1) persiapan meliputi area tempat kerja sesuai K3, kelengkapan alat dan bahan, (2) proses meliputi menyiapkan kain sesuai dengan kebutuhan, membuat pola dasar teknik draping sesuai dengan langkah kerja, memperbaiki dan membentuk kembali garis-garis yang didapat pada hasil draping, (3) hasil kerja meliputi ketepatan ukuran,
65
kerapihan pola, ketelitian, (4) sikap kerja meliputi menerapkan K3, kerjasama, tanggung jawab, (5) waktu meliputi penyelesaian waktu praktik. 3.4.3
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2017: 158). Metode dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui data langsung yang meliputi daftar nama, jumlah siswa, serta data-data lain yang mendukung penelitian ini. Data yang diperoleh dianalisis untuk menentukan kelas eksperimen dan kontrol. Pada saat penelitian berlangsung dokumentasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi berupa foto. Pengambilan gambar akan dilakukan selama proses pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. 3.5
Uji Instrumen Penelitian Uji coba dilakukan pada siswa kelas XI Busana Butik 2 SMK N 1 Kota
Tegal yang berjumlah 26 siswa, dengan jumlah soal tes sebanyak 40 soal objektif, adapun hasil rincian soal try out adalah sebagai berikut: 3.5.1
Analisis Soal Uji Coba Analisis soal uji coba meliputi uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran
dan daya pembeda. 3.5.1.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Menurut Sugiyono (2012: 173) instrumen yang
66
valid berarti instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas instrumen diuji dengan menggunakan butir soal tes teori dengan jumlah 40 butir. Bentuk tes teori adalah pilihan ganda dengan empat pilihan dengan penilaian benar mendapat skor 1 dan salah mendapat skor 0. Analisis validitas ítem dapat dihitung menggunakan rumus korelasi point biserial :
rpbis
Mp Mt St
p q.
(Arikunto, 2007: 79)
Keterangan : Mp = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal Mt
= Rata-rata skor total
St
= Standart deviasi skor total
p
= Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal
q
= Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal
Kriteria : Apabila rpbis> rtabel, maka butir soal valid. Berdasarkan hasil uji coba perhitungan pada N = 26 diperoleh rpbis sebesar 0.709 lebih besar dari r
tabel
0.388 pada taraf signifikansi 5%, karena r
pbis
lebih
besar dari rtable maka dianggap valid, maka instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengambil data penelitian. Jumlah soal uji coba sebanyak 40 butir soal dan diperoleh 26 soal yang valid dan 14 soal tidak valid. Soal yang digunakan dalam penelitian sebanyak 25 soal, pada butir soal no 15 dinyatakan valid dengan kriteria soal jelek dan mudah,
67
sehingga soal tidak digunakan karena sudah ada soal yang mewakili pada indikator tersebut. Jumlah soal yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada lampiran 3 (hal. 118) 3.5.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Instrumen yang reliabel belum tentu valid. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu, walaupun instrumen yang valid umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu diadakan. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen dengan rumus K-R.21. Rumus:
æ k ö æ M(k - M) ö r11 ç ÷ ÷ ç1k Vt ø è k - 1ø è
(Arikunto, 2006: 189)
Keterangan: k
= Banyak butir soal
M = Rata-rata skor total Vt = Varians total Kriteria: Apabila r11> r tabel, maka instrumen tersebut reliabel Berdasarkan uji coba pada N = 26 diperoleh hasil r11 0.845 lebih besar dari rtabel = 0.388 pada taraf signifikan 5 %, karena r11 lebih besar dari rtabel maka dapat dinyatakan reliable, sehingga instrumen dapat digunakan untuk penelitian. Perhitungan reliabilitas instrumen dapat dilihat pada lampiran. 3 (hal. 121).
68
3.5.1.3 Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan soal tersebut, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Arikunto, 2007: 208)
Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab dengan benar pada butir soal JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Indeks Kesukaran P 0,00 sampai 0,30 P 0,30 sampai 0,70 P 0,70 sampai 1,00
Kriteria Soal sukar Soal sedang Soal mudah
(Arikunto, 2007: 210). Hasil uji coba menunjukkan bahwa harga P= 0.54 maka butir soal nomor 2 termasuk dalam kategori sedang karena terletak pada P 0.30 sampai 0.70. Hasil uji coba diperoleh kelompok soal-soal sebagai berikut: 1. Soal-soal dengan kategori mudah, 12 nomor 2. Soal-soal dengan kategori sedang, 26 nomor 3. Soal-soal dengan kategori sukar, 2 nomor.
69
Perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran 3 (hal. 122) 3.5.1.4 Daya Pembeda Daya pembeda suatu butir soal menyatakan bahwa seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut untuk membedakan antara siswa yang pandai/berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus daya pembeda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(Arikunto, 2007: 213) Keterangan: D = Daya pembeda BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar JA = Banyaknya siswa kelompok atas JB = Banyaknya siswa kelompok bawah Untuk mengetahui tingkat daya pembeda soal dilakukan dengan mengkonsultasikan skor D yang diperoleh dengan klasifikasi sebagai berikut: Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal Interval D = 0.00 - 0.20 D = 0.20 – 0.40 D = 0.40 – 0.70 D = 0.70 – 1.00 (Arikunto, 2007:218)
Kriteria Jelek Cukup Baik Baik sekali
70
Berdasarkan perhitungan daya pembeda soal pada nomor 2, diketahui D= 0.46 termasuk dalam kategori baik karena terletak pada 0.40 sampai 0.70. Daya pembeda setiap soal tidak sama, dari perhitungan daya pembeda soal dapat dikelompokkan menjadi yaitu: sangat jelek, jelek, cukup, dan baik. Hasil uji coba diperoleh sebagai berikut: 1.
Soal-soal dengan kategori sangat jelek, ada 4 nomor
2.
Soal-soal dengan kategori jelek , ada 8 nomo
3.
Soal-soal dengan kategori cukup , ada 13 nomor.
4.
Soal-soal dengan kategori baik, ada 15 nomor.
Perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 3 (hal. 118 dan 123) 3.5.2
Validitas Perangkat Pembelajaran Untuk menentukan kevalidan perangkat pembelajaran yang digunakan,
peneliti meminta pertimbangan dan penilaian ahli. Setiap indikator diberi skor maksimal 4 dan skor minimal 1, maka diperoleh nilai interval 0,75. Nilai Interval =
=
nilai maks - nilai min banyak kelas interval
Sudjana (2005:47)
4 -1 4
= 0,75 Sehingga dengan panjang interval 0,75 maka dapat dibuat kriteria validasi interval sebagai berikut;
71
Tabel 3.6 Kriteria Validasi Interval Interval 1,00 - 1,75 1,76 - 2,50 2,51 - 3,25 3,26 - 4,00
Kriteria Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik Sudjana (2005: 47)
3.6
Metode Analisis Data
3.6.1
Uji Prasyarat Analisis
3.6.1.1 Uji Prasyarat Analisis Data Awal (Pre-test) 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak sehingga memenuhi syarat untuk dianalisa. Uji normalitas yang digunakan adalah rumus Chi-Kuadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan rumusan hipotesis yang digunakan, yaitu: Ho: Data pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ha: Data pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal 2) Menentukan taraf signifikan, yakni
dan
.
3) Menentukan kriteria pengujian, yaitu sebagai berikut: a. Ho diterima dan Ha ditolak apabila
.
b. Ho ditolak dan Ha diterima apabila
.
72
diperoleh dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan dan
, peluang
.
4) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah. 5) Membuat banyak kelas interval dengan rumus: dengan: banyaknya data. 6) Menghitung rata-rata dan simpangan baku. 7) Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas. 8) Menentukan statistik hitung yang digunakan yaitu uji chi-kuadrat dengan rumus sebagai berikut:
2
k
Oi Ei 2
i 1
Ei
(Sugiyono, 2011: 107)
χ2 = Chi kuadrat
= Frekuensi hasil pengamatan = Frekuensi harapan k
= Banyaknya kelas interval Perhitungan analisis uji normalitas hasil pre-test kelas eksperimen
diperoleh nilai χ2hitung = 6.91 dengan taraf signifikansi= 5% dan dk= k-3= 6-3=3 diperoleh χ2
tabel=
7.81, dengan demikian χ2hitung
<
χ2
tabel
(6.91 < 7.81),
kesimpulannya adalah data nilai hasil belajar kelas eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan analisis uji normalitas hasil pre-test kelas kontrol diperoleh nilai χ2hitung = 4.90 dengan taraf signifikansi= 5% dan dk= k-3= 6-3=3 diperoleh χ2
73
tabel=
7.81, dengan demikian χ2hitung < χ2 tabel (4.90 < 7.81), kesimpulannya adalah
data nilai hasil belajar kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5 (hal. 148-149) 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut mempunyai varian yang sama. Jika sama maka dikatakan homogen. Statistika yang digunakan untuk uji homogenitas sampel adalah dengan uji F (Sugiyono, 2011: 140) dengan rumus: F=
Peluang untuk distribusi adalah ½ α (α adalah taraf signifikansi, dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5 %) dengan derajat kebebasan untuk pembilang n1 – 1 dan derajat kebebasan untuk n2 – 1, kriteria: a. Jika Fhitung> F1/2 α(n1 – 1)(n2 – 1),maka varians kedua kelas sampel tersebut berbeda b. Jika Fhitung< F1/2 α(n1 – 1)(n2 – 1),maka varians kedua kelas sampel tersebut sama. Hasil perhitungan pre-test untuk kelas eksperimen diperoleh varians = 60.58 dan kelas kontrol diperoleh varians= 86.09. Perbandingannya diperoleh Fhitung= 1.42. Tabel distribusi F dengan taraf signifikansi 5 % dan dk pembilang= 33 serta dk penyebut= 33 diperoleh Ftabel= 2.01, dengan demikian Fhitung
<
Ftabel,
kesimpulannya kedua kelas tidak berbeda secara signifikan atau homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5 (hal. 150)
74
3.6.1.2 Uji Prasyarat Analisis Data Akhir (Post-test) 1. Uji Normalitas Rumus untuk menghitung uji normalitas pada tahap akhir sama dengan rumus uji normalitas pada tahap awal. Perhitungan analisis uji normalitas hasil post-test kelas eksperimen diperoleh nilai χ2hitung= 7.42 dengan taraf signifikansi= 5% dan dk= k-3= 6-3= 3 diperoleh χ2
tabel=
7.81, dengan demikian χ2hitung
<
χ2
tabel
(7.42 < 7.81),
kesimpulannya adalah data nilai hasil belajar kelas eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan analisis uji normalitas hasil post-test kelas kontrol diperoleh nilai χ2hitung = 6.38 dengan taraf signifikansi= 5% dan dk= k-3= 6-3=3 diperoleh χ2 tabel=
7.81, dengan demikian χ2hitung < χ2 tabel (6.38 < 7.81), kesimpulannya adalah
data nilai hasil belajar kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 (hal. 154-155) 2. Uji Homogenitas Rumus untuk menghitung uji homogenitas pada tahap akhir sama dengan rumus uji homogentias pada tahap awal. Hasil perhitungan post-test untuk kelas eksperimen diperoleh varians= 34.68 dan kelas kontrol diperoleh varians= 63.26. Perbandingannya diperoleh Fhitung= 1.82. Tabel distribusi F dengan taraf signifikansi 5 % dan dk pembilang= 33 serta dk penyebut= 33 diperoleh Ftabel= 2.01, dengan demikian Fhitung
<
Ftabel,
kesimpulannya kedua kelas tidak berbeda secara signifikan atau homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 (hal. 156)
75
3.6.2
Uji Hipotesis
Berdasarkan varians yang sama, rumus t-test yang digunakan:
t
1 2
hitung s
2 2 , dengan S (n1 1) s1 (n2 1) s2
1 1 n1 n2
n1 n2 2
(Sudjana, 2005: 239)
Kriteria Uji: Jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima, Ha ditolak Jika thitung> ttabel, maka Ho ditolak, Ha diterima Sesuai dengan kriteria pengujian, jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima. Namun, jika thitung> ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada efektivitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa. 3.6.3
Uji Rata- rata Gain Ternormalisasi Efektivitas penggunaan media powerpoint dan job sheet terhadap hasil
belajar dapat dianalisis dengan cara mengadaptasi teori Hake mengenai gain ternormalisasi. Gain adalah selisih antara nilai post-test dan pre-test. Gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah proses pembelajaran. Menurut Hake (1999), nilai gain ternormalisasi dirumuskan sebagai berikut: (Hake, 1999)
Keterangan: = Rata-rata post-test = Rata-rata pre-test
76
Besar gain ternormalisasi ini diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria gain ternormalisasi menurut Richard R.Hake (1999): Tabel 3.7 Klasifikasi Nilai Gain Nilai g
Kriteria
0.7 < g < 1 0.3 ≤ g ≤ 0.7 0 < g < 0.3
Tinggi Sedang Rendah
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan Hasil penelitian menunjukkan efektivitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal diperoleh simpulan sebagai berikut: 5.1.1 Validitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian
5.1.2 Media powerpoint dan job sheet terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran pembuatan pola draping. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan rata-rata pre-test dan post-test kelas eksperimen. Perhitungan ujigain peningkatan test kognitif pre test dan post test kelas eksperimen 0.53 masuk dalam kategori sedang dan kelas kontrol 0.26 masuk dalam kategori rendah.
5.2 Saran Saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian ini adalah: 5.2.1 Penggunaan media powerpoint dan job sheet dalam proses pembelajaran terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru dapat menggunakan media powerpoint dan job sheet sebagai salah satu alternatif media dalam proses pembelajaran.
92
93
5.2.2 Media pembelajaran apapun harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan jenis mata pelajaran (teori atau praktik) dan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data penelitian lanjutan berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar siswa. 5.2.3 Untuk penelitian lebih lanjut, sebainya melakukan pengembangan sejenis tetapi dengan pokok bahasan yang berbeda dan mungkin dengan pengembangan animasi maupun penambahan video , supaya dapat dilihat bahwa penggunaan media pembelajaran ini sangat sesuai untuk diterapkan pada materi apapun yang menuntut ketrampilan praktek siswa.
94
Daftar Pustaka Abdillah, Aris M. Kelengkapan Job Sheet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Kelistrikan Otomotif Pada Siswa. E-Journal Ikip Veteran, 2013. Tersedia di e-journal.ikip-veteran.ac.id (diakses 20-8-204) Anni,Catharina. & RC. Rifa’i. Ahmad. 2009. Psikologi Pendidikan.Semarang: Unnes Press. Arikunto,Suharimi. 2006. Prosedur Peneliian Suatu Pendekatan Praktik EdisiVI. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto,Suharsimi. 2007. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Bumi Aksara. Cet 6
Jakarta:
Azhar, Arsyad. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Chrisma Prateila Kusumaningsih. Efektivitas Penggunaan Pendekatan Ketrampilan Proses Dengan Media Powerpoint Pada Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri 01 Bringin Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013.Skripsi. Salatiga: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran..Jakarta: PT Rineka Cipta. Ernawati, dkk. 2006. Tata Busana. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menenah Kejuruan. Hake, R. 1999. Analiyzing Change/Gain Score. American Educational Research Education, 1-4 Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara Hamdani. 2011. Strategi Belajar mengajar. Bandung : Pustaka Setia. I Gusti Bagus Mahendra Destiyanto. 2012.Pengaruh Penggunaan Job Sheet Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik pada Mata Diklat Praktik Las Dasar di SMK Negeri 2 Klaten. Skripsi. Yogyakarta: FT Universitas Negeri Yogyakarta. Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang. Media Pembelajaran.2013. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Lay’s, Education. 2014. Efektivitas Media Pembelajaran. Layzuhrya.blogspot.com/2013/04/efektivitas-media-pembelajaran.html. 20 Desemer 2014 Lee, Christopher. 2013. Membuat Presentasi Kelas Dunia dengan Powerpoint 2007. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
95
Maeisyarah. 2013. Efektivitas Metode Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi SMA. Artikel Penelitian. Pontianak: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Muliawan, Porrie: 1990. Konstruksi Pola Busana Wanita. Jakarta: Gunung Mulia. Nur’aini.2006.Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Cipta Media. Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Prenada. Media Group. Slameto.2013. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta. Sry.2009. Pemanfaatan Microsoft PowerPoint Untuk Media Pembelajaran. www.pamongsaka.wordpress.com/2009/09/29/pemanfaatan-microsoft-power-pointuntuk-media-pendidikan/.18 Agustus 2014 SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK. 2014. Penyusunan Modul & Job Sheet. https://docs.google.com/presentation/d/1tzLdougEXgIows60wE9rD2SbOfnC8tANq7 C-yO-8Y4s/edit?pli=1#slide=id.p88. 30 Desember 2014 Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad.2011.Media Pengajara. Bandung: Sinar Baru Algensido Sudjana.2005. Metode Statistika.Bandung: PT.TARSITO BANDUNG Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung; CV ALFABETA. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV ALFABETA. Supriadie, Didi & Darmawan, Deni. 2012. Komunikasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rieneka Cipta. Wening,
Sri.
2014.
Modul
Teknik
Draping.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Sri%20Wening,%20M.Pd.%20Dr/ Modul%20draping.pdf. 18 Agustus 2014
96
LAMPIRAN 1 DAFTAR SISWA
97
DAFTAR NAMA KELAS UJI COBA INSTRUMEN TES
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26
NAMA ALNI FAZILA APRILINA DIYAH. N ASMA UL HUSNA AULIATUN NISA CITRA PUTRI AGUSTINA DEWI RANI LESTARI DIAH TRI KARMILA ELVIRA APRILIA IDAH FITRIYAH IKA ERVINA JULIANTI INDAH RAHMA AULIA IRMA YULIANTI KHUSNITA RIZKI KUNI HANI SEPTIANI KURROTU A'YUN LIYA OKTAVIA NIA DEVI SEPTIANI NUR ALIZA KHAYATUN. N NURUL OKTAVIA RINDA KRISYANA SITI NURLAELA SITI ROPIKOH TIA AYUNING TYAS TRI SUSANTI TRIANDINI DITA MEKAR. S TUTI SHERI
98
DAFTAR NAMA SISWA PENELITIAN X BUSANA BUTIK
Kelas Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Siswa Ais Dayanti
Ajeng Susi Astuti Al Istiqomah Anita Evi Inayah Aulia Miftah Aulia Wulandari Ayu Wandira Cinensi Desy Setianti Diana Fitri Dwi Mayang Sari Eka Nur Hana Azizah Eka Walina Elvina Novalita Fina Widianti Gita Romadhona Herlinda Istiqomah Irma Mahesti Maratus Sholikhah Novi Rizkiana Novisari Nur Khusnul Fadilah Nur Laeli Nur Shokhifah Nurbaenah Agustina Oke Regita Tiarani K Rahayu Sari Dian Saputri Seli Marselina Siska Septiana Putri Siti Tasrokha Tri Wahyu Ningrum Ummu Hanifah Wiwi Jayanti
Kelas Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Siswa Afrida Widayanti Aliffa Maylinda Anisah Ayu Nurkaedah Dewi Kartika Diana Ayu Puspita Dini Ayu Endah Nindita Wiji A Erna Qoriah Evi Utari Evva Kristiana Feny Handayani Fifi Indriyani Fitri Nur Hidayati Fitriyah Aji Frety Lela Haryati Kurnia Tuti Ningsih Lutfi Fauziah Maharani Dinda PM Murwaningsih Nafalia Hanifah Nanda Lutfiani Novi Rismawati Nur'Aeni Fauziah Nurul Fadila Asmi Nurul Hidayah Nurul Istiqomah Reza Amalia Isfihani Ro'si Silkha Sri Ajeng Wulandari Toifah Diana Fitriyah Widya Berlian F Wulandari Savita Zulfatun Ni'mah
99
LAMPIRAN 2 KISI-KISI INSTRUMEN
100
Kisi – Kisi Instrumen Penelitian Efektivitas Media Powerpoint dan Job Sheet Pembuatan Pola Draping Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Tegal Variable
Efektivitas Media Powerpoint dan Job Sheet (X)
Hasil Belajar (Y)
Sub variable
Indikator
Uji kelayakan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Aspek afektif
1. 2.
1. 2.
3. 4.
5. 6. 7.
Aspek kognitif
Aspek psikomotorik
8. 1. 2. 3. 4.
Aspek tampilan Aspek desain teknis Aspek komunikasi Aspek kemanfaatan Aspek materi Aspek desain pembelajaran Sikap spiritual berdoa sebelum dan sesudah proses pembelajaran memberI salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/persentasi Sikap jujur tidak mencontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas membuat laporan dengan usaha sendiri tanpa menyalin pekerjaan teman sikap disiplin hadir tepat waktu dalam proses pembelajaran mengerjakan/ mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan sikap tanggungjawab menjalankan tugas dan kewajiban dengan rasa tanggung jawab menjaga lingkungan kerja saat praktik sikap responsive dan proaktif aktif dalam menjawab pertanyaan guru dan aktif dalam bertanya menghargai pendapat orang lain pengetahuan tentang pola pengetahuan alat dan bahan pembuatan pola draping pengetahuan tentang garis tubuh (body line) pengetahuan tentang pembuatan pola dasar teknik draping badan atas dan badan bawah (rok) bagian depan dan belakang 1. persiapan kerja 2. proses kerja 3. sikap kerja 4. hasil 5. waktu
101
KISI-KISI TEST TEORI PEMBUATAN POLA DASAR TEKNIK DRAPING EFEKTIVITAS MEDIA POWERPOINT DAN JOB SHEET PEMBUATAN POLA DRAPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK TEGAL No
Variabel
1.
Hasil belajar aspek kognitif
Sub Variabel
Indikator
1. Pengetahuan 1. pola dasar teknik draping
2.
Jumlah Item
No Item
dan
8
1,2,3,4,5,6,7, 8
2. Pengetahuan tentang keuntungan pembuatan pola dasar teknik draping Pengetahuan alat dan bahan 3. Pengetahuan jenis-jenis alat dan pembuatan pola draping bahan yang digunakan dalam pembuatan pola dasar teknik draping 4. Pengetahuan tentang menyiapkan alat dan bahan
2
9,10
7
11,12,13,14, 15,16,17
5
18,19,20,21, 22,
Pengetahuan tentang pola
Sub Indikator 1. Pengetahuan tentang macam-macamnya
pola
5.
Pengetahuan tentang kegunaan alat dan bahan
5
23,24,25,26, 27
3.
Pengetahuan tentang body line
6.
Pengetahuan tentang pemasangan body line pada dressform
5
28,29,30,31, 32
4.
Pengetahuan tentang pembuatan pola dasar teknik draping
7.
Pengetahuan tentang langkahlangkah pembuatan pola dasar teknik draping bagian atas dan bagian bawah (rok) Pengetahuan tentang penyelesaian hasil pola
5
33,34,35,36, 39
3
37,38,40
8.
101
102
INSTRUMEN PENELITIAN TES TEORI PEMBUATAN POLA DASAR TEKNIK DRAPING Satuan Pendidikan Program keahlian Jenis soal Kompetensi dasar Pembuatan pola dasar teknik draping
Ruang lingkup materi 1.
Pengetahuan tentang pola
: Sekolam Menengah Kejuruan : Busana Butik : Pilihan Ganda
Indikator soal
1.
Pengetahuan tentang pola dan macammacamnya
Uraian soal
1.
Apa yang dimaksud dengan pola?
Kunci jawaban
1
a.
2.
Kutipan bentuk badan manusia yang asli yang sudah dirubah b. Suatu potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian, ketika bahan digunting c. Suatu potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat pakaian, potongan kain atau kertas tersebut mengikuti bentuk/ukuran badan tertentu yang asli atau yang belum dirubah d. Pola yang dibuat berdasarkan ukuran dari bagian-bagian badan yang dipergunakan secara matematis Pola yang dibuat berdasarkan ukuran standar baku yang dibuat berdasarkan sekelompok orang yang besarnya hampir seperti ukuran S (Small) M (Medium), L (Large) dan XL (Extra Large) dan
No soal
B
2
A
102
103
3.
4.
5.
6.
dipergunakan orang untuk membuat pakaian yang dapat dipakai oleh banyak orang dinamakan pola...... a. Pola standart b. Pola dasar c. Pola rader d. Pola konstruksi Cara pembuatannya dengan melangsaikan kain atau kertas tela langsung pada paspop/badan seseorang hasilnya dikenal dengan pola a. Konstruksi b. Draping c. Kombinasi d. Standart Pola yang dibuat berdasarkan ukuran dari bagianbagian badan yang diperhitungkan secara matematis...... a. Pola standart b. Pola jadi c. Pola konstruksi d. Pola rader5. Berdasarkan bagiannya pola dasar terbagi menjadi 3 yaitu....... a. Pola badan, pola lengan, pola celana b. Pola badan, pola lengan, pola rok c. Pola badan, pola celana, pola rok d. Pola lengan, pola rok, pola celana Apa yang dimaksud dengan pola dasar……. a. Pola yang dibuat berdasarkan ukuran dari bagian-bagian badan yang diperhitungkan secara matematis
3 B
4 C
5 B
6
D
103
104
b.
7.
8.
Pola cara pembuatannya dengan melangsaikan kain atau kertas tela langsung pada paspop/badan c. Pembuatan pola dengan cara menggabungkan, menggambar atau pola konstruksi dengan teknik memulir (drafting dan draping) d. Suatu potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh untuk membuat suatu pakaian yang dibuat berdasarkan ukuran badan seseorang/paspop yang akan dipergunakan sebagai pedoman untuk membuat pakaian yang belum diubah bentuk polanya. Pola dasar berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 3 yaitu..... a. Pola dasar wanita, pola dasar pria dan pola dasar anak b. Pola dasar bayi, pola dasar jas dan pola dasar dewasa c. Pola dasar anak, pola dasar wnita dan pola dasar bayi d. Pola dasar wanita, pola dasar jas, pola dasar pria Pola dasar teknik draping dan pola dasar teknik konstruksi termasuk dalam pembuatan pola dasar berdasarkan…… a. Jenisnya b. Metodenya c. Teknik pembuatannya d. Sifatnya
7
A
8
C
104
105
2.
Pengetahuan alat dan bahan
3.
Pengetahuan tentang keuntungan pembuatan pola dasar dengan teknik draping
9.
Dapat melihat style busana secara langsung termasuk dalam...... a. Kekurangan pembuatan pola draping b. Keuntungan pembuatan pola draping c. Kelebihan pembuatan pola konstruksi d. Keuntungan pembuatan pola dasar 10. Dibawah ini yang termasuk keuntungan pembuatan pola dasar teknik draping, kecuali……. a. Dapat melihat proporsi garis-garis desain pada tubuh b. Dapat melihat pas dan tidaknya pola tersebut pada tubuh c. Dapat melihat keseimbangan garis-garis desain d. Dapat melihat ukurannya secara langsung 11. Perhatikan gambar dibawah ini!
Pengetahuan jenis-jenis alat dan bahan 1 yang A digunakan 2 p dalam pembuatan a 3 pola dasar dengan teknik y draping Manakah penggaris a yang digunakan untuk membentuk garis pinggang danngaris panggul…….. a. b. c. d.
1 2 3 1 dan 2
9 B
10
D
11
B
g
105
d i m a k s u d
106
12. Perahatikan gambar dibawah ini!
12
A
Untuk menggambar pola diperlukan beberapa penggaris dengan bentuk yang berbeda-beda. Gambar alat pola diatas adalah…….. a. Penggaris pola b. Penggaris dasar c. Penggaris siku d. Penggaris bentuk 13. Perhatikan gambar pada soal no.11! Penggaris yang ditunjukkan dengan no.1 dapat membentuk bagian-bagian pola seperti….. a. Kerung lengan, pada tepi pinggul, membentuk garis hias princess, garis leher, panjang sisi, pesak b. Garis sisi, kupnat, panjang muka, panjang punggung, lebar muka c. Lebar muka, panjang muka, panjang sisi, panjang punggung, lebar punggung, kupnat. d. Garis leher, panjang punggung, kupnat 14. Apa yang dimaksud dengan alat untuk membuat pola? a. Benda atau barang yang dapat dijadikan pola b. Semua bahan atau barang yang digunakan untuk
13
A
14
B
106
107
dapt menghasilkan gambar pola yang bagus, rapi, bersih dan benar c. Bahan yang nantinya akan menjadikan sebuah pola d. Benda atau bahan membuat pola 15. Dibawah ini yang tidak termasuk alat yang digunakan langsung untuk mendraping pada dressform adalah…. a. Kapur jahit b. Dressform c. Jarum d. Meteran 16. Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan pola dasar teknik draping adalah…… a. Kain kanvas b. Kain satin c. Kain blaco d. Kain katun 17. Tiruan bentuk badan manusia dari leher sampai ± 20 cm dibawah panggul atau paha dengan ukuran standar S,M,L disebut……. a. b. c. d.
15 A
16 C
17
D
Dressform Dummy Paspop a, b, c benar semua
107
108
4.
Pengetahuan menyiapkan alat dan bahan
18. Perhatikan gambar dibawah ini! a?b
18
Dari titik a ke b berapa cm….? a. b. c. d.
3 cm 4 cm 5 cm 7 cm
C
19. Mengapa kebersihan tempat kerja perlu di jaga dan disiapkan…. a. Area kerja rapi dan bersih tidak mengganggu aktifitas dalam membuat pola serta menerpkan K3 b. Menimbulkan rasa nyaman c. Memudahkan membuat pola d. Tidak mengganggu dalam membuat pola
19
20. Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum membuat pola…. a. Alat dan bahan membuat pola b. Area kerja sesuai K3, alat dan bahan membuat pola c. Buku costume dan alat tulis d. Penggaris pola dan buku costume
20
21. Ada 2 langkah dalam menghitung kebutuhan kain untuk membuat pola dasar draping badan atas yaitu
21
A
B
A 108
109
dengan cara mengukur panjang dan lebar kain. Untuk mengukur panjang kain dengan cara….. a. Diukur dari bahu tertinggi melewati puncak dada turun hingga ke garis pinggang + 10 cm b. Diukur dari TM melewati puncak dada hingga ke garis sisi + 10 cm c. Tandai garis sisi ukur dari puncak dada saampai ke sisi dan ditambah 0,5 cm untuk kelebihan d. Diukur dati TB melewati puncak dada hingga ke garis sisi 22. Ada 3 macam arah serat kain yang digunakan dalam pembuatan pola dasar teknik draping yaitu….. a. Arah serat lurus, arah serat memanjang,dan arah serat serong b. Arah serat serong, arah serat melebar,dan arah serat lurus c. Arah serat melebar, arah serat serong,dan arah serat datar d. Arah serat memanjang, arah serat melebar, dan arah serat serong
22
23. Bagaimana cara menentukan lebar kain/kertas untuk membuat pola dasar bagian depan dengan teknik draping…..
23
a.
D
A
+ 10 cm 109
110
lebar kain/kertas b. + 10 cm c. Panjang punggung + 10 cm d. Lingkar badan + 10 cm
5.
Pengetahuan 24. Alat yang digunakan untuk menjiplak pola yaitu…. tentang a. Rader kegunaan alat b. Karbon jahit dan bahan c. Kapur jahit d. Kertas pola 25. Perhatikan gambar dibawah ini !
1
3
2
4
24 B
25
D
110
111
Dari 4 gambar diatas alat manakah yang digunakan untuk membuat body line pada dressform/paspop……. a. b. c. d.
1 2 3 4 26
kain satin
kain kanvas
1
2
kain blaco
3
C 26. Dari ke 3 gambar diatas, manakah bahan yang tepat digunakan dalam pembuatan pola dasar teknik draping…. a. 1 b. 2 c. 3 d. 2 dan 3 27. Alat yang digunakan untuk memperbaiki garis-garis pola hasil draping adalah… a. Pensil dan karbon jahit b. Pensil dan penggaris c. Penggaris dan meteran d. Karbon jahit dan rader
27
B
111
112
3.
Pengetahuan tentang body line
9.
Pengetahuan tentang pemasangan body line pada dressform
28. Sebagai patokan garis-garis pola atau sebagai tandatanda pola yang diperlukan dalam pembuatan pola dasar teknik draping merupakan fungsi dari…… a. Body dummy b. Dressform c. Body line d. Paspop 29. Dibawah ini yang termasuk garis tegak (vertikal) pada pembuatan body line adalah…… a. Garis tengah muka (TM), garis tengah belakang (TB), garis sisi b. Garis pinggang, garis sisi, garis panggul c. Garis tengah belakang (TB), gari tengah muka (TM) d. Garis ada, garis bahu, garis muka 30. Pita satin yang dipasang dengan arah garis horizontal dipasang pada ……. a. Garis bahu, garis TM, garis dada b. Garis panggul, garis sisi, garis TB c. Garis dada, garis pinggang, garis sisi d. Garis panggul, garis bahu, garis dada, garis pinggang 31. Dalam pembuatan body line, garis-garis dasar pola dibagi menjadi 2 yaitu… a. Garis vertikal dan garis lurus b. Garis horizontal dan garis vertikal c. Garis mendatar dan garis tubuh d. Garis horizontal dan garis lurus 32. Daris pinggang ke atas, pas pada bagian puncak dada kemudian lingkarkan pita dan semat dengan
28 C
29
A
30 D
31 B
32
A 112
113
4.
Pengetahuan tentang pembuatan pola dasar dengan teknik draping
6.
Pengetahuan tentang langkahlangkah pembuatan pola dasar dengan teknik draping bagian atas dan bagian bawah (rok)
jarum pada bagian sisi adalah cara mengerjakan….. a. Garis dada/lingkar badan b. Garis bahu c. Garis pinggang/lingkar pinggang d. Garis tengah muka (TM) 33. Bagaimana cara menentukan letak kupnat pada pola badan atas bagian muka/depan…..
33
D
a. 1/10 lingkar pinggang- 1cm/ sesuai dengan garis princess b. ¼ lingkar pinggang + 1 cm c. 1/10 lingkar panggul – 1 cm d. 1/10 lingkar pinggang + 1 cm/ sesuai dengan garis princess 34. Bagaimana cara membentuk kupnat pinggang pada pola badan atas bagian belakang…..
34
B 113
114
a. Kupnat dibentuk sesuai dengan keinginan kita b. Kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara TB dan sisi lalu semat pada tengah-tengah garis pinggang c. Kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara TM dan sisi lalu semat pada tengah-tengah garis pinggang d. Kupnat dibentuk sesuai dengan kelebihan kain pada bagian garis pinggang 35. Pada pola badan atas bagian muka/depan, arah kupnat berpusat pada…… a. Titik dada/puncak dada b. Lingkar badan c. Bahu d. TM
7.
A
36
C
37
D 114
Pengetahuan tentang penyelesaian
36. Bagaimana cara membuat kupnat bahu pada pola badan atas bagian muka…… a. Kupnat dibentuk antara garis TB dengan bahu terendah, kemudian disemat dengan jarum b. Kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara bahu tertinggi dengan kerung lengan c. Kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara bahu tertinggi dan bahu terendah lalu semat pada tengah-tengah garis bahu d. Kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara garis leher dengan bahu tertinggi 37. Setelah selesai dengan keseluruhan bagian pola dan menandai garis-garis penting, kain diangkat dengan hati-hati, langkah selanjutnya yaitu….
35
115
hasil pola
a. Merapikan kampuh-kampuh b. Menyiapkan kebutuhan kain c. Menggrading pola yang sudah jadi sesuai dengan ukuran model d. Memperbaiki dan membentuk kembali garisgaris yang didapat pada hasil draping 38. Dalam memperbaiki garis-garis pola badan atas meliputi tanda…… a. TM,TB, kerung leher, garis bahu, garis sisi, kupnat, garis pinggang b. TM,TB, kerun lengan, kerung leher, garis sisi, kupnat c. Kerung lengan, kerung leher, garis sisi, garis pinggang. TB d. TM, kerung leher, garis sisi, garis pinggang, kupnat 39. Bagaimana cara membentuk kupnat pada rok bagian muka/depan….
38
A
39
B
115
116
a. Kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara TB dan sisi lalu semat pada tengah-tengah garis pinggang b. Kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara TM dan sisi lalu semat pada tengah-tengah garis pinggang c. Kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara garis tengah muka dan garis tengah belakang d. Kupnat dibentuk dari kelebihan antara garis sisi bagian muka dan belakang 40. Dalam memperbaiki garis-garis pola badan bawah (rok) meliputi tanda….. a. Garis tengah belakang, garis pinggang, garis sisi b. Garis tengah muka, kupnat, garis pinggang c. TM,TB, gari sisi, kupnat, garis pinggang d. TB,TM, garis pinggang, kupnat
40 C
116
117
LAMPIRAN 3 Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, dan Taraf Kesukaran
118
HASIL ANALISIS UJI COBA SOAL No
Kode
1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 9 14 19 26.56 29.21 26.37 24.38 24.38 24.38 0.35 0.54 0.70 0.65 0.46 0.30 0.2263 0.2485 0.2085 7.36 7.36 7.36 0.215 0.709 0.415
Daya Pembeda
Validitas
1 UC-7 2 UC-10 3 UC-8 4 UC-6 5 UC-18 6 UC-23 7 UC-27 8 UC-11 9 UC-14 10 UC-15 11 UC-17 12 UC-20 13 UC-21 14 UC-26 15 UC-2 16 UC-22 17 UC-25 18 UC-13 19 UC-9 20 UC-16 21 UC-12 22 UC-4 23 UC-19 24 UC-3 25 UC-5 26 UC-24 Jumlah Mp Mt p q pq St rpbis
Tingkat Kesukaran
KEUNTUNGAN DRAPING
PENGETAHUAN TENTANG POLA & MACAM-MACAMNYA
rtabel Kriteria JBA JBB JSA
4 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7 26.71 24.38 0.26 0.74 0.1920 7.36 0.187
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 18 27.06 24.38 0.67 0.33 0.2222 7.36 0.513
6 7 8 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 14 14 20.67 29.00 27.14 24.38 24.38 24.38 0.23 0.54 0.54 0.77 0.46 0.46 0.1775 0.2485 0.2485 7.36 7.36 7.36 -0.277 0.677 0.405
9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 19 26.89 24.38 0.70 0.30 0.2085 7.36 0.526
10 11 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 18 17 27.11 26.94 27.88 24.38 24.38 24.38 0.67 0.67 0.63 0.33 0.33 0.37 0.2222 0.2222 0.2332 7.36 7.36 7.36 0.524 0.492 0.620
13 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 10 26.50 24.38 0.37 0.63 0.2332 7.36 0.220
14 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21 24.24 24.38 0.78 0.22 0.1728 7.36 -0.037
15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 19 24.79 24.38 0.70 0.30 0.2085 7.36 0.085
PENGETAHUAN MENYIAPKAN ALAT DAN BAHAN
16 17 18 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 23 12 20 25.61 27.92 26.35 24.38 24.38 24.38 0.85 0.44 0.74 0.15 0.56 0.26 0.1262 0.2469 0.1920 7.36 7.36 7.36 0.399 0.429 0.451
19 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 16 26.13 24.38 0.59 0.41 0.2414 7.36 0.285
20 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 11 28.73 24.38 0.41 0.59 0.2414 7.36 0.489
4 13
6 13
3 13
JSB 13 DP 0.08 Kriteria Jelek JBA + JBB 9
13 0.46 Baik 14
13 0.54 Baik 19
13 0.08 Jelek 7
26
26
26
26
6 13
5 13
13 13 0.46 -0.31 Baik Sangat jelek 18 6 26
26
3 13
4 13
7 13
6 13
7 13
6 13
3 13
11 13
8 13
13 13 13 13 13 13 13 13 13 0.62 0.46 0.38 0.46 0.31 0.38 0.31 -0.08 0.23 Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Sangat jelek Cukup 14 14 19 18 18 17 10 21 19 26
26
26
26
26
26
26
26
26
11 13
4 13
8 13
13 13 13 0.08 0.31 0.31 Jelek Cukup Cukup 23 12 20 26
26
26
7 13
PENGETAHUAN TENTANG KEGUNAAN PENGETAHUAN TENTANG PEMASANGAN LANGKAH- LANGKAH PEMBUATAN POLA DASAR TENKIK DRAPING ALAT DAN BAHAN BODY LINE PADA DRESSFORM DAN PENGETAHUAN TENTANG PENYELESAIAN HASIL POLA
21 22 23 24 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 22 17 14 13 24.50 28.47 28.86 23.62 24.38 24.38 24.38 24.38 0.81 0.63 0.52 0.48 0.19 0.37 0.48 0.52 0.1509 0.2332 0.2497 0.2497 7.36 7.36 7.36 7.36 0.033 0.724 0.631 -0.101
0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak 5 10 13 4 12 1 11 10 12 12 11 11 7 10 11 12 8 12 9 8 12 4 13
2JSA
5
PENGETAHUAN JENIS-JENIS ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN POLA DRAPING
0.388 Valid 12
3 13
10 13
5 13
13 13 0.15 0.38 Jelek Cukup 16 11
13 0.15 Jelek 22
13 0.54 Baik 17
26
26
26
26
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 19 27.58 24.38 0.70 0.30 0.2085 7.36 0.669
26 27 28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 13 18 22 26.31 26.61 26.36 24.38 24.38 24.38 0.48 0.67 0.81 0.52 0.33 0.19 0.2497 0.2222 0.1509 7.36 7.36 7.36 0.252 0.428 0.564
0.388 0.388 0.388 0.388 Valid Tidak Valid Tidak 10 5 13 7 4 13
8 13
6 13
13 13 0.46 -0.23 Baik Sangat jelek 14 13
13 0.54 Baik 19
26
26
26
6 13
30 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21 24.33 24.38 0.78 0.22 0.1728 7.36 -0.013
31 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 12 28.33 24.38 0.44 0.56 0.2469 7.36 0.480
32 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 12 28.83 24.38 0.44 0.56 0.2469 7.36 0.541
33 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 20 26.65 24.38 0.74 0.26 0.1920 7.36 0.520
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 20 26.95 24.38 0.74 0.26 0.1920 7.36 0.589
35 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 12 28.08 24.38 0.44 0.56 0.2469 7.36 0.450
36 37 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 15 18 17 25.60 27.39 27.29 24.38 24.38 24.38 0.56 0.67 0.63 0.44 0.33 0.37 0.2469 0.2222 0.2332 7.36 7.36 7.36 0.185 0.577 0.515
0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388 Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak 11 13 6 10 9 9 12 13 8 9 7 13
9 13
13 13 13 0.08 0.31 0.31 Jelek Cukup Cukup 13 18 22 26
29 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 12 24.92 24.38 0.44 0.56 0.2469 7.36 0.065
26
26
6 13
11 13
3 13
13 13 0.00 -0.08 Jelek Sangat jelek 12 21
13 0.46 Baik 12
26
26
26
3 13
8 13
13 13 0.46 0.31 Baik Cukup 12 20 26
26
7 13
40 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 14 27.29 24.38 0.52 0.48 0.2497 7.36 0.409
6 13
5 13
8 13
4 13
13 13 13 0.46 0.31 0.23 Baik Cukup Cukup 20 12 15
13 0.46 Baik 18
13 0.54 Baik 17
13 0.15 Jelek 18
13 0.46 Baik 14
26
26
26
26
26
Y2
Y 35 35 33 31 31 30 30 30 30 27 27 27 26 26 25 25 25 21 21 19 18 17 16 10 10 9 634
1225 1225 1089 961 961 900 900 900 900 729 729 729 676 676 625 625 625 441 441 361 324 289 256 100 100 81 16868
0.388 0.388 0.388 0.388 Valid Valid Tidak Valid 12 12 10 10
6 13
26
4 13
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 18 25.56 24.38 0.67 0.33 0.2222 7.36 0.225
26 k
IK 0.35 0.54 0.73 0.27 0.69 0.23 0.54 0.54 0.73 0.69 0.69 0.65 0.38 0.81 0.73 0.88 0.46 0.77 0.62 0.42 0.85 0.65 0.54 0.50 0.73 0.50 0.69 0.85 0.46 0.81 0.46 0.46 0.77 0.77 0.46 0.58 0.69 0.65 0.69 0.54 M Kriteria Sedang Sedang Mudah Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Vt Kriteria soal Dibuang Dipakai DipakaiDibuang DipakaiDibuang DipakaiDipakai DipakaiDipakai Dipakai DipakaiDibuangDibuangDibuangDibuang Dipakai DipakaiDibuang DipakaiDibuang Dipakai DipakaiDibuang DipakaiDibuang Dipakai DipakaiDibuangDibuang DipakaiDipakai Dipakai Dipakai DipakaiDibuang Dipakai DipakaiDibuang Dipakai r11
Reliabilitas =
40
= 24.3846 = 54.1598 = 0.845
25
118
119
Perhitungan Validitas Butir Rumus
rpbis
Mp Mt
p q
St
Keterangan: Mp = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal Mt
= Rata-rata skor total
St = Standart deviasi skor total p = Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal Kriteria Apabila rpbis > rtabel, maka butir soal valid. Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 2, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Butir soal no Skor Total No Kode XY Y2 2 (X) (Y) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
UC-7 UC-10 UC-8 UC-6 UC-18 UC-23 UC-27 UC-11 UC-14 UC-15 UC-17 UC-20 UC-21 UC-26 UC-2 UC-22 UC-25 UC-13 UC-9 UC-16 UC-12 UC-4 UC-19 UC-3 UC-5 UC-24
Jumlah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
14
35 35 33 31 31 30 30 30 30 27 27 27 26 26 25 25 25 21 21 19 18 17 16 10 10 9
634
1225 1225 1089 961 961 900 900 900 900 729 729 729 676 676 625 625 625 441 441 361 324 289 256 100 100 81
16868
35 35 33 31 31 30 30 30 30 27 0 0 0 26 25 0 25 0 21 0 0 0 0 0 0 0
409
120
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh: Mp
=
Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 2 Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 2 409 14
=
= 29.21
Mt
Jumlah skor total Banyaknya siswa 634 26
= =
= 24.38
p
Jumlah skor yang menjawab benar pada no 2 Banyaknya siswa 14 26
= =
= 0.54 q
=
1
p =
1 634 26
16868 St
=
rpbis
=
0.54
26
29.21
24.38 7.36
= 0.46
2
= 7.36
0.54 0.46
= 0.709 Pada a = 5% dengan n = 2826diperoleh diperolehr tabel r tabel= =0.374 0.388 Karena rpbis > r tabel, maka makasoal soalno no12valid. valid
121
Perhitungan Reliabilitas Instrumen
Rumus:
æ k ö æ M(k - M) ö r11 ç ÷ ÷ ç1 k 1 k Vt è øè ø Keterangan: k : Banyaknya butir soal M : Rata-rata skor total Vt : Varians total Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh: 634 2 16868 26 Vt = = 54.160 26 M
=
r11
=
SY N
40 40
634 26
=
1
1
= 24.38
24.38 40 24.38 40 x 54.160
= 0.845 Pada a = 5% dengan n = 2826diperoleh = 0.374 diperolehr tabel r tabel= 0.388 Karena r11 > rtabel, dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
122
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Rumus
JB A JB B JS A JS B
IK
Keterangan: IK : Indeks kesukaran JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JBB
:
Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
JSA
:
Banyaknya siswa pada kelompok atas
JSB
:
Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria Interval IK 0.00 < IK 0.30 < IK 0.70 < IK IK
IK = < < < =
Kriteria Terlalu sukar Sukar Sedang Mudah Terlalu mudah
0.00 0.30 0.70 1.00 1.00
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 2, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas Kode Skor
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
UC-7 UC-10 UC-8 UC-6 UC-18 UC-23 UC-27 UC-11 UC-14 UC-15 UC-17 UC-20 UC-21
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
Jumlah IK
=
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
10 10
+ 26
No
Kelompok Bawah Kode Skor UC-26 UC-2 UC-22 UC-25 UC-13 UC-9 UC-16 UC-12 UC-4 UC-19 UC-3 UC-5 UC-24
Jumlah
0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
4
4
= 0.54 Berdasarkan kriteria, maka soal no 2 mempunyai tingkat kesukaran yang sedang
123
Perhitungan Daya Pembeda Soal Rumus
DP
JB
JB JS A
A
B
Keterangan: DP : Daya Pembeda JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JBB :
Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
JSA :
Banyaknya siswa pada kelompok atas
Kriteria
0.00 0.20 0.40 0.70
Interval DP DP < < DP < < DP < < DP < < DP <
Kriteria Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat Baik
0.00 0.20 0.40 0.70 1.00
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas Kode Skor
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
UC-7 UC-10 UC-8 UC-6 UC-18 UC-23 UC-27 UC-11 UC-14 UC-15 UC-17 UC-20 UC-21
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
Jumlah DP
=
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
10 10
No
Kelompok Bawah Kode Skor UC-26 UC-2 UC-22 UC-25 UC-13 UC-9 UC-16 UC-12 UC-4 UC-19 UC-3 UC-5 UC-24
Jumlah
0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
4
4 13
= 0.46
Berdasarkan kriteria, maka soal no 2 mempunyai daya pembeda baik
124
HASIL PENILAIAN MEDIA POWERPOINT DAN JOB SHEET PEMBUATAN POLA DASAR DRAPING HASIL VALIDASI AHLI MEDIA Skor
Nilai Observasi
Urutan penyajian
3
3
B
Transisi antar slide Tampilan background Pemilihan warna tampilan
4 3 3
4 3 3
SB B B
ketepatan pemilihan jenis dan ukuran huruf
3
3
B
ketepatan pemilihan warna huruf kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar
3 3
3 3
B B
tombol navigasi dapat digunakan dengan mudah
4
4
SB
kemudahan memulai program
4
4
SB
bahasa yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik siswa
4
4
SB
petunjuk sederhana
4
4
SB
penggunaan media powerpoint mempermudah proses pembelajaran
4
4
SB
penggunaan media powerpoint dapat membangkitkan motivasi belajar siswa
4
4
SB
4
SB
Aspek
Indikator
Tampilan
Desain Teknis
Komunikasi
Kemanfaatan
penggunaan media powerpoint relevan untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap materi 4pelajaran penggunaan media powerpoint mempermudah guru dalam penyampaian materi
3
Rata-rata
Kriteria
3
B
3.53
SB
Mean
Kriteria
3.25
SB
3.25
SB
4
SB
3.75
SB
3.56
SB
HASIL VALIDASI AHLI MATERI
1. Kesesuaian materi yang ada pada media sesuai dengan silabus 2. Kesesuaian materi yang ditampilkan dalam media sesuai dengan kompetensi yang diharapkan
Validator 1 2 3 4 3 3
3. Materi yang disajikan lengkap
4
3
3.5
SB
4. Penyampaan materi diuraikan secara runtut
3
3
3.0
B
5. Isi mudah dipahami dan dimengerti
3
3
3.0
B
6. Kesesuaian gambar yang ditampilkan dalam media
3
3
3.0
B
7. Dengan adanya gambar, siswa dapat mengingat informasi yang dipelajari
3
3
3.0
B
8. Penggunaan media mempermudah proses pembelajaran
3
3
3.0
B
3
3
3.0
B
3
4
3.5
SB
11. Media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar
4
3
3.5
SB
12. Penggunaan media pembelajaran membantu guru dalam menyampaikan materi.
4
4
4.0
SB
3.3
B
Aspek
Materi
Indikator
Desain 9. Alur pembelajaran jelas Pembelajaran 10. Penggunaan media pembelajaran ini memberikan fokus perhatian siswa untuk belajar
Rata-rata
Nilai Observasi 3.5 3.0
Kriteria
Mean
Kriteria
3.17
B
3.33
SB
3.25
B
SB B
125
LAMPIRAN 4 INSTRUMEN
126
SOAL PRETEST Mata Pelajaran Materi pokok Kelas/Semester Satuan Pendidikan Waktu
: Dasar Pola : Pembuatan Pola Dasar Teknik Draping : X/I : SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) : 45 Menit
PETUNJUK UMUM 1. Kerjakan soal pada lembar jawaban yang tersedia. Sebelum mengerjakan soal, tulislah nama, kelas dan nomor absen anda pada lembar jawaban yang disediakan. 2. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum mengerjakan. 3. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada pengawas. PETUNJUK KHUSUS 1. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C dan D pada lembar jawaban. 2. Jika terjadi kesalahan dan anda ingin melakukan pembetulan, berilah tanda sama dengan (=) pada tanda X (jawaban yang salah), kemudian anda silang pada jawaban yang benar. Contoh
: Pilihan semula Pembetulan
:A
B
C
D
:A
B
C
D
3. Kumpulkan lembar soal dan lembar jawaban setelah selesai mengerjakan kepada pengawas
SELAMAT MENGERJAKAN
127
1. Pola yang dibuat berdasarkan ukuran standar baku yang dibuat berdasarkan sekelompok orang yang besarnya hampir seperti ukuran S (Small), M (Medium), L (Large) dan XL (Exra Large) dan dipergunakan orang untuk membuat pakaian yang dapat dipakai oleh banyak orang dinamakan pola….. a. Pola standart b. Pola rader c. Pola dasar d. Pola konstruksi 2. Cara pembuatannya dengan melangsaikan kain atau kertas tela langsung pada paspop/badan seseorang hasilnya dikenal dengan pola….. a. Konstruksi b. Kombinasi c. Draping d. Standar 3. Berdasarkan bagiannya pola dasar terbagi menjadi 3 yaitu……. a. Pola badan, pola lengan, pola celana b. Pola badan, pola lengan, pola rok c. Pola rok, pola badan, pola celana d. Pola lengan, pola celana, pola rok 4. Pola dasar teknik draping dan pola dasar teknik konstruksi termasuk dalam pembuatan pola dasar berdasarkan….... a. Jenisnya b. Teknik pembuatannya c. Metodenya d. Sifatnya 5. Dapat melihat style busana secara langsung termasuk dalam…… a. Kekurangan pembuatan pola draping b. Kelebihan pembuatan pola konstruksi c. Keuntungan pembuatan pola dasar d. Keuntungan pembuatan pola draping 6. Dibawah ini yang termasuk keuntungan pembuatan pola dasar teknik draping, kecuali…. a. Dapat melihat proporsi garis-garis desain pada tubuh b. Dapat melihat ukurannya secara langsung
128
c. Dapat melihat pas atau tidaknya pola tersebut pada tubuh d. Dapat melihat keseimbangan garis-garis desain 7. Perhatikan gambar dibawah ini ! 1 A p 2 a y 3 a n Manakah penggaris yang digunakan untuk membuat membuat garis pinggang g dan garis panggul…. di a. 1 m b. 2 a c. 3 ks d. 1 dan 2 u d 8. Untuk menggambar pola busana diperlukan beberapa penggaris dengan bentuk d berbeda-beda. Gambar macam-macam penggaris pada soal no. 7 adalah penggaris e a. Penggaris pola n b. Penggaris dasar g c. Penggaris siku a d. Penggaris bentuk n al 9. Dibawah atini yang tidak termasuk alat yang langsung digunakan untuk mendraping u pada dressform adalah……. a. Jarum nt b. Kapur jahit u c. Dressform k d. Meteran m e 10. Tiruan bentuk badan manusia mulai dari leher sampai ± 20 cm dibawah panggul m atau pahabdengan ukuran standar S,M,L A disebut…… a.u Dressfrom b.at Dummy c.p Paspop d.ol a, b, c benar semua a ? i.
B e n d
129
11. Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum membuat pola…… a. Area kerja sesuai K3, alat dan bahan membuat pola b. Alat dan bahan membuat pola c. Buku costume dan alat tulis d. Penggaris pola dan buku costume 12. Ada 3 macam arah serat kain yang digunakan dalam pembuatan pola dasar teknik draping yaitu….. a. Arah serat lurus, arah serat memanjang, arah serat serong b. Arah serat serong, arah serat melebar, arah serat lurus, c. Arah serat melebar, arah serat serong, arah serat datar d. Arah serat memanjang, arah serat melebar, arah serat serong. 13. Bagaimana cara menentukan lebar kain/ kertas untuk pembuatan pola draping bagian depan….. Lebar kain/kertas…? a. + 10 cm b.
+ 10 cm
c. Panjang punggung + 10 cm d. Lingkar badan + 10 cm
14. gambar dibawah ini!
1
2
3
4
Dari 4 gambar diatas alat manakah yang digunakan untuk membuat body line pada dressform…… a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
130
15. Alat yang digunakan untuk memperbaiki garis-garis pola hasil draping adalah…. a. Pensil, karbon jahit, b. Pensil, penggaris, c. Penggaris, meteran d. Karbon jahit, rader 16. Sebagai patokan garis-garis pola atau sebagai tanda-tanda pola yang diperlukan dalam pembuatan pola dasar teknik draping merupakan fungsi dari… a. Body line b. Body dummy c. Dressform d. Paspop 17. Perhatikan gambar dibawah ini! a
b dari titik a ke b berapa cm…? a. 3 cm b. 4 cm c. 7 cm d. 5 cm
18. Garis-garis dasar pola dibagi menjadi 2 yaitu a. Garis vertikal dan garis lurus b. Garis horizontal dan garis vertikal c. Garis mendatar dan garis tubuh d. Garis horizontal dan garis lurus 19. Bagaimana cara menentukan letak kupnat pada pola badan atas bagian muka/depan…. a. 1/10 lingkar pinggang – 1 cm/ sesuai dengan garis princess b. ¼ lingkar pinggang + 1 cm c. 1/10 lingkar panggul – 1 cm d. 1/10 lingkar pinggang + 1cm / sesuai dengan garis princess
131
20. Bagaimana cara membentuk kupnat pinggang pada pola badan atas bagian muka a. Kupnat dibentuk sesuai dengan keinginan kita. b. Kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara TB dan sisi lalu semat pada tengah-tengah garis pinggang c. Kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara TM dan sisi lalu semat pada tengah-tengah garis pinggang d. Kupnat dibentuk sesuai dengan kelebihan kain pada bagian garis pinggang 21. Dari pinggang ke atas, pas pada bagian pucak dada kemudian lingkarkan pita dan semat dengan jarum pada bagian sisi adalah cara mengerjakan a. Garis dada/ lingkar badan b. Garis bahu c. Garis pinggang/ lingkar pinggang d. Garis tengah muka (TM) 22. Pada pola badan atas bagian muka, arah kupnat berpusat pada….. a. Titik dada/ puncak dada b. Bahu c. Lingkar badan d. TM 23. Setelah seselai dengan keseluruhan bagian pola dan menandai garis-garis penting, kain diangkat dengan hati-hati, langkah selanjutnya yaitu….. a. Merapikan kampuh-kampuh b. Menyiapkan kebutuhan kain c. Menggrading pola yang sudah jadi sesuai dengan ukuran model d. Memperbaiki dan membentuk kembali garis-garis yang didapat pada hasil draping 24. Dalam memperbaiki garis-garis pola badan atas meliputi tanda…. a. TM, TB, kerung leher, garis bahu, garis sisi, kupnat, garis pinggang b. TM,TB, kerung lengan, kerung leher garis sisi, kupnat c. Kerung lengan, kerung leher, garis sisi, garis pinggang, TB d. TM, kerung leher, garis sisi, garis pinggang, kupnat 25. Dalam memperbaiki garis-garis pola badan bawah (rok) meliputi tanda…. a. Garis tengah belakang, pinggang, sisi b. Garis tengah muka, kupnat, pinggang c. TM,TB, garis sisi, kupnat, garis pinggang d. TB, TM, garis pinggang, kupnat
132
SOAL POSTTEST Mata Pelajaran Materi pokok Kelas/Semester Satuan Pendidikan Waktu
: Dasar Pola : Pembuatan Pola Dasar Teknik Draping : X/I : SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) : 45 Menit
PETUNJUK UMUM 1. Kerjakan soal pada lembar jawaban yang tersedia. Sebelum mengerjakan soal, tulislah nama, kelas dan nomor absen anda pada lembar jawaban yang disediakan. 2. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum mengerjakan. 3. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada pengawas.
PETUNJUK KHUSUS
1.
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C dan D pada lembar jawaban.
2.
Jika terjadi kesalahan dan anda ingin melakukan pembetulan, berilah tanda sama dengan (=) pada tanda X (jawaban yang salah), kemudian anda silang pada jawaban yang benar. Contoh: Pilihan semula : A Pembetulan
3.
:A
B
C
D
B
C
D
Kumpulkan lembar soal dan lembar jawaban setelah selesai mengerjakan kepada pengawas
SELAMAT MENGERJAKAN
133
1. Cara pembuatannya dengan melangsaikan kain atau kertas tela langsung pada paspop/badan seseorang hasilnya dikenal dengan pola….. a. Konstruksi b. Kombinasi c. Draping d. Standar 2. Dalam memperbaiki garis-garis pola badan atas meliputi tanda…. a. TM, TB, kerung leher, garis bahu, garis sisi, kupnat, garis pinggang b. TM,TB, kerung lengan, kerung leher garis sisi, kupnat c. Kerung lengan, kerung leher, garis sisi, garis pinggang, TB d. TM, kerung leher, garis sisi, garis pinggang, kupnat 3. Pola dasar teknik draping dan pola dasar teknik konstruksi termasuk dalam pembuatan pola dasar berdasarkan….... a. Jenisnya b. Teknik pembuatannya c. Metodenya d. Sifatnya 4. Perhatikan gambar dibawah ini ! 1 A p 2 a y 3 a n Untukg menggambar pola busana diperlukan beberapa penggaris dengan di berbeda-beda. Gambar alat diatas adalah…. bentuk a. Penggaris m dasar b. Penggaris pola a c. Penggaris ks siku d. Penggaris bentuk u 5. Pada soaldno. 4 manakah penggaris yang digunakan untuk membuat membuat d kerung lengan…. e a. 3 n b. 2 c. 1 g d. 1 dana2 n al at u nt u k m e m
134
6. Perhatikan gambar pada soal no.4 ! ada beberapa jenis penggaris, penggaris dengan no.2 yaitu penggaris…… a. Siku b. Lurus c. Lengkung d. Panggul 7. gambar dibawah ini!
1
2
3
4
Dari 4 gambar diatas alat manakah yang digunakan untuk membuat body line pada dressform…… a. 4 b. 3 c. 2 d. 1 8. Dibawah ini yang tidak termasuk alat yang langsung digunakan untuk mendraping pada dressform adalah……. a. Jarum b. Kapur jahit c. Dressform d. Meteran 9. Pola yang dibuat berdasarkan ukuran standar baku yang dibuat berdasarkan sekelompok orang yang besarnya hampir seperti ukuran S (Small), M (Medium), L (Large) dan XL (Exra Large) dan dipergunakan orang untuk membuat pakaian yang dapat dipakai oleh banyak orang dinamakan pola….. a. Pola standart b. Pola rader c. Pola dasar d. Pola konstruksi 10. Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum membuat pola…… a. Area kerja sesuai K3, alat dan bahan membuat pola b. Alat dan bahan membuat pola c. Buku costume dan alat tulis d. Penggaris pola dan buku costume
135
11. Ada 3 macam arah serat kain yang digunakan dalam pembuatan pola dasar teknik draping yaitu….. a. Arah serat lurus, arah serat memanjang, arah serat serong b. Arah serat serong, arah serat melebar, arah serat lurus, c. Arah serat melebar, arah serat serong, arah serat datar d. Arah serat memanjang, arah serat melebar, arah serat serong. 12. Bagaimana cara menentukan lebar kain/ kertas untuk pembuatan pola draping bagian depan….. Lebar kain/kertas……? a.
+ 10 cm
b.
+ 10 cm
c. Panjang punggung + 10 cm d. Lingkar badan + 10 cm
13. Sebagai patokan garis-garis pola atau sebagai tanda-tanda pola yang diperlukan dalam pembuatan pola dasar teknik draping merupakan fungsi dari… a. Body dummy b. Body line c. Dressform d. Paspop 14. Bagaimana cara menentukan letak kupnat pada pola badan atas bagian muka/depan…. a. 1/10 lingkar pinggang – 1 cm/ sesuai dengan garis princess b. ¼ lingkar pinggang + 1 cm c. 1/10 lingkar panggul – 1 cm d. 1/10 lingkar pinggang + 1cm / sesuai dengan garis princess 15. Dalam memperbaiki garis-garis pola badan bawah (rok) meliputi tanda…. a. Garis tengah belakang, pinggang, sisi b. Garis tengah muka, kupnat, pinggang c. TM,TB, garis sisi, kupnat, garis pinggang d. TB, TM, garis pinggang, kupnat
136
16. Perhatikan gambar dibawah ini! a
b dari titik a ke b berapa cm …….? a. 3 cm b. 4 cm c. 7 cm d. 5 cm
17. Menyiapkan tempat kerja, alat dan bahan sebelum membuat pola berfungsi sebagai…. a. Rasa keindahan dalam membuat pola b. Sebagai pelengkap c. Tertib kerja, sehingga menambah keindahan daya guna saat membuat pola d. Menerapkan K3 dan membantu memudahkan membuat pola dengan benar 18. Dibawah ini yang termasuk keuntungan pembuatan pola dasar teknik draping, kecuali…. a. Dapat melihat proporsi garis-garis desain pada tubuh b. Dapat melihat pas atau tidaknya pola tersebut pada tubuh c. Dapat melihat keseimbangan garis-garis desain d. Dapat melihat ukurannya secara langsung 19. Garis-garis dasar pola dibagi menjadi 2 yaitu a. Garis vertikal dan garis lurus b. Garis horizontal dan garis vertikal c. Garis mendatar dan garis tubuh d. Garis horizontal dan garis lurus 20. Berdasarkan bagiannya pola dasar terbagi menjadi 3 yaitu……. a. Pola badan, pola lengan, pola celana b. Pola badan, pola lengan, pola rok c. Pola rok, pola badan, pola celana d. Pola lengan, pola celana, pola rok 21. Dapat melihat style busana secara langsung termasuk dalam…… a. Kekurangan pembuatan pola draping b. Kelebihan pembuatan pola konstruksi c. Keuntungan pembuatan pola dasar d. Keuntungan pembuatan pola draping
137
22. Bagaimana cara membentuk kupnat pinggang pada pola badan atas bagian muka a. Kupnat dibentuk sesuai dengan keinginan kita. b. Kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara TB dan sisi lalu semat pada tengah-tengah garis pinggang c. Kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara TM dan sisi lalu semat pada tengah-tengah garis pinggang d. Kupnat dibentuk sesuai dengan kelebihan kain pada bagian garis pinggang 23. Dari pinggang ke atas, pas pada bagian pucak dada kemudian lingkarkan pita dan semat dengan jarum pada bagian sisi adalah cara mengerjakan a. Garis dada/ lingkar badan b. Garis bahu c. Garis pinggang/ lingkar pinggang d. Garis tengah muka (TM) 24. Pada pola badan atas bagian muka, arah kupnat berpusat pada….. a. Titik dada/ puncak dada b. Bahu c. Lingkar badan d. TM 25. Setelah seselai dengan keseluruhan bagian pola dan menandai garis-garis penting, kain diangkat dengan hati-hati, langkah selanjutnya yaitu….. a. Merapikan kampuh-kampuh b. Menyiapkan kebutuhan kain c. Menggrading pola yang sudah jadi sesuai dengan ukuran model d. Memperbaiki dan membentuk kembali garis-garis yang didapat pada hasil draping.
138
LEMBAR PENILAIAN UNJUK KERJA (ASPEK PSIKOMOTORIK) Materi pelajaran Alokasi waktu
: Dasar Pola (Pembuatan Pola Dasar Teknik Draping) : 4 x 45 menit ( 3 pertemuan)
Nama : Nomor : Kelas : No
Komponen/ Aspek yang dinilai
Persiapan Kerja Area tempat kerja sesuai K3 Kelengkapan alat dan bahan Proses 3. Menyiapkan kain sesuai dengan kebutuhan 4. Membuat pola dasar draping sesuai dengan langkah kerja 5. Memperbaiki dan membentuk kembali garisgaris yang didapat pada hasil draping Sikap Kerja 6. Menerapkan K3 7. Kerjasama 8. Tanggung jawab Hasil Kerja 9. Ketepatan ukuran 10. Kerapihan pola 11. Ketelitian Waktu 12. Penyelesaian waktu praktik SKOR MAKSIMAL = 4 x 12 = 48 Perhitungan Nilai Praktik (NP) 1. 2.
Nilai = =
= 4 (SB)
4
Skor 3 2
1
139
KRITERIA PENILAIAN PRAKTEK (UNJUK KERJA) No
Komponen /Aspek yang dinilai
Kriteria
Skor
Tempat kerja terjaga sangat bersih dan rapi sesuai dengan prosedur K3 Tempat kerja terjaga cukup bersih dan rapi sesuai dengan prosedur K3 Tempat kerja kurang bersih dan rapi sesuai dengan prosedur K3 Tempat kerja tidak memenuhi prosedur K3 Semua alat lengkap seperti pita ukur, penggaris lurus, penggaris siku, penggaris panggul, pensil, spidol merah dan biru, gunting kertas, kertas tela dan jarum tanpa kepala. Salah satu dari alat dan bahan kurang lengkap Dua dari alat dan bahan kurang lengkap Tiga dari alat dan bahan kurang lengkap
4
Menyiapkan kain sesuai dengan Siswa mampu menghitung kebutuhan kebutuhan kain/kertas tela dengan kemampuan sendiri. Siswa mampu menghitung kebutuhan kain/kertas tela dengan bantuan guru Siswa mampu menghitung kebutuhan kain/ kertas tela dengan bantuan teman Siswa tidak mampu menghitung kebutuhan kain/kertas tela dan tidak mau berusaha untuk bertanya pada guru maupun teman. Membuat pola dasar dengan teknik Siswa mampu membuat pola sesuai draping sesuai dengan langkah dengan langkah kerja yang tertera kerja pada jobsheet Siswa membuat pola cukup sesuai dengan langkah kerja yang tertera pada job sheet Siswa membuat pola tetapi kurang
4
Persiapan Kerja 1.
2.
Area tempat kerja sesuai K3
Kelengkapan alat dan bahan
3 2 1 4
3 2 1
Proses 3.
4.
3
2
1
4
3
2
140
sesuai dengan langkah kerja yang tertera pada job sheet Siswa membuat pola tanpa mengikuti langkah kerja yang tertera pada job sheet Memperbaiki dan membentuk Siswa mampu memperbaiki dan 5. kembali garis-garis yang didapat membentuk kembali garis-garis pada hasil draping yang didapat pada hasil draping tanpa bantuan guru Siswa mampu memperbaiki dan membentuk kembali garis-garis yang didapat pada hasil draping dengan bantuan guru atau kelompok lain Siswa hanya mampu memperbaiki garis-garis yang didapat tanpa membentuk kembali garis-garis tersebut Siswa tidak memperbaiki dan membentuk garis-garis yang didapat pada hasil draping Sikap Kerja 6.
Menerapkan K3 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7.
8.
Siswa menerapkan K3 denga sangat baik Memakai pakaian kerja Siswa menerapkan K3 dengan Menggunakan alas kaki baik (sepatu) Siswa menerapkan K3 dengan Mengikat rabut supaya tidak cukup baik mengganggu saat praktik Bila siswa tidak mampu Sematan ujung jarum menerapkan K3 dimasukkan kedalam dengan arah ke bawah Tidak menggigit jarum,gunakan bantalan jarum Menjaga kebersihan tempat praktik
Kerjasama
Siswa mampu bekerjasama dengan kelompok dengan sangat baik Saling membantu satu sama lain Siswa mampu bekerjasama di dalam menyelesaikan tugas dalam kelompok dengan baik praktik. Siswa kurang mampu bekerja sama dengan kelompok Siswa tidak mampu bekerjasama dengan kelompok/ bekerja sendiri Tanggungjawab Siswa sangat bertanggung jawab dalam melaksanakan praktik
1
4
3
2
1
4 3 2 1
4 3 2 1 4
141
Siswa bertanggung jawab dalam melaksanakan praktik Siswa kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan praktik Siswa tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan praktik
3
Pola yang dibuat sudah sesuai dalam bentuk, kampuh, ukuran,dan 1. Ketepatan pemberian ukuran kejelasan garis-garis polanya. kampuh, Pola yang dibuat cukup sesuai 2. Ketepatan ukuran garis pola dalam bentuk, kampuh, ukuran,dan antara pola depan dengan pola kejelasan garis-garis polanya. belakang, Pola yang dibuat kurang sesuai dalam bentuk, kampuh, ukuran,dan kejelasan garis-garis polanya. Pola yang dibuat tidak sesuai dalam bentuk, kampuh, ukuran,dan kejelasan garis-garis polanya. Kerapihan pola Tidak ada noda dan garis pola tidak berantakan atau rapi
4
Sedikit noda dan garis-garis pola Kerapihan pola dilihat dari yang dibuat cukup rapi kesesuain garis pola dan noda yang terdapat pada hasil pola Cukup banyak noda dan garis pola yang dibuat cukup rapi
3
Banyak noda dan garis pola yang dibuat tidak rapi
1
Siswa teliti dalam menganalisis hasil pola dengan memperbaiki dan membentuk kembali garis-garis pola yang didapat pada hasil draping Siswa cukup teliti dalam menganalisis hasil pola dengan memperbaiki dan membentuk kembali garis-garis pola yang didapat pada hasil draping Siswa kurang teliti dalam menganalisis hasil pola dengan memperbaiki dan membentuk kembali garis-garis pola yang didapat pada hasil draping Siswa tidak teliti dalam menganalisis hasil pola dengan
4
2 1
Hasil 9.
10.
11.
Ketepatan ukuran
Ketelitian
3
2
1
4
2
3
2
1
142
memperbaiki dan membentuk kembali garis-garis pola yang didapat pada hasil draping Waktu 12.
Penyelesaian waktu praktek
Siswa menyelesaikan praktik sesuai prosedur dan selesai sebelum waktu yang ditetapkan
4
Siswa menyelesaikan praktik sesuai prosedur dan selesai tepat waktu yang ditetapkan
3
Siswa menyelesaikan praktik sesuai prosedur dan selesai 30 menit sesudah waktu yang ditetapkan
2
Siswa menyelesaikan praktik sesuai prosedur dan selesai lebih dari 30 menit dari waktu yang ditetapkan
1
143
LEMBAR OBSERVASI NILAI SIKAP SOSIAL RELIGIUS (KI 1 DAN KI 2) Kelas : X BB 1 Materi : Pembuatan Pola Dasar Dengan Teknik Draping
Komponen Nilai Sikap No
Nama Siswa
Spiritual
Jujur
Disiplin
Tanggung Jawab
Responsif Σ skor dan Proaktif
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Ais Dayanti 2 Ajeng Susi Astuti 3 Al Istiqomah 4 Anita Evi Inayah 5 Aulia Miftah 6 Aulia Wulandari 7 Ayu Wandira 8 Cinensi 9 Desy Setianti 10 Diana Fitri 11 Dwi Mayang Sari 12 Eka Nur Hana Azizah 13 Eka Walina 14 Elvina Novalita 15 Fina Widianti 16 Gita Romadhona 17 Herlinda Istiqomah 18 Irma Mahesti 19 Maratus Sholikhah 20 Novi Rizkiana 21 Novisari 22 Nur Khusnul Fadilah 23 Nur Laeli 24 Nur Shokhifah 25 Nurbaenah Agustina 26 Oke Regita Tiarani K 27 Rahayu 28 Sari Dian Saputri 29 Seli Marselina 30 Siska Septiana Putri 31 Siti Tasrokha 32 Tri Wahyu Ningrum 33 Ummu Hanifah 34 Wiwi Jayanti
144
Keterangan Nilai Sikap Komponen nilai sikap
Keterangan
SPIRITUAL
1. 2.
JUJUR
4. 5.
DISIPLIN
2. 3.
TANGGUNGJAWAB
1. 2.
RESPONSIF & PROAKTIF
Berdo’a sebelum dan sesudah proses pembelajaran Member salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi Tidak mencontek saat mengerjakan ulangan/tugas Membuat laporan dengan usaha sendiri tanpa menyalin pekerjaan teman Hadir tepat waktu dalam proses pembelajaran Mengerjakan/ mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab Menjaga lingkungan kerja saat praktik
1. Aktif dalam menjawab pertanyaan guru dan aktif dalam bertanya 2. Menghargai pendapat orang lain
Keterangan Skor Skor
Keterangan
4 3 2 1
Apabila siswa selalu menunjukkan sikap sesuai komponen sikap Apabila siswa sering menunjukkan sikap sesuai komponen sikap Apabila siswa kadang-kadang menunjukkan sikap sesuai komponen sikap Apabila siswa tidak pernah konsisten menunjukkan sikap sesuai dengan komponen sikap
Skor maksimum : 5 x 4 = 20 Presentase Skor =
KONVERSI NILAI
Skor 1-100
Kriteria Presentase skor: Interval Nilai Kriteria 3.34 2.34 1.34 1.00
- 4.00 - 3.33 - 2.33 - 1.33
SB B C K
Skor 1 - 4
Predikat
Sikap
95 - 100 4.00 A+ SB 90 - 94 3.66 A85 - 89 3.33 B+ B 80 - 84 3.00 B 75 - 79 2.66 B70 - 74 2.33 C+ C 65 - 69 2.00 C 60 - 64 1.66 C55 - 59 1.33 D+ K 0 - 54 1.00 D*Batas KKM sesuai permendikbud 81 A hal lampiran 4 hal 24
145
LAMPIRAN 5 UJI PRASYARAT ANALISIS DATA AWAL (Pre-test) (Normalitas, Homogenitas)
146
DATA HASIL BELAJAR (PRETEST ) ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL PRE TEST KONTROL Skor 20 13 19 17 19 16 20 15 19 13 16 16 14 19 17 16 20 19 14 19 13 13 17 16 15 15 15 14 17 16 14 12 17 16
R R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 ∑ n1 x1
s12 s1
Nilai 80 52 76 68 76 64 80 60 76 52 64 64 56 76 68 64 80 76 56 76 52 52 68 64 60 60 60 56 68 64 56 48 68 64 2204 34 64.82 86.09 9.28
PRE TEST EKSPERIMEN
Konversi Nilai Kriteria R Skor Nilai Konversi Nilai Kriteria 3.00 T R-01 15 60 1.66 TT 1.00 TT R-02 18 72 2.33 TT 2.66 T R-03 18 72 2.33 TT 2.00 TT R-04 13 52 1.00 TT 2.66 T R-05 18 72 2.33 TT 1.66 TT R-06 13 52 1.00 TT 3.00 T R-07 17 68 2.00 TT 1.66 TT R-08 17 68 2.00 TT 2.66 T R-09 17 68 2.00 TT 1.00 TT R-10 15 60 1.66 TT 1.66 TT R-11 18 72 2.33 TT 1.66 TT R-12 17 68 2.00 TT 1.33 TT R-13 18 72 2.33 TT 2.66 T R-14 16 64 1.66 TT 2.00 TT R-15 17 68 2.00 TT 1.66 TT R-16 16 64 1.66 TT 3.00 T R-17 18 72 2.33 TT 2.66 T R-18 20 80 3.00 T 1.33 TT R-19 18 72 2.33 TT 2.66 T R-20 15 60 1.66 TT 1.00 TT R-21 16 64 1.66 TT 1.00 TT R-22 13 52 1.00 TT 2.00 TT R-23 16 64 1.66 TT 1.66 TT R-24 14 56 1.33 TT 1.66 TT R-25 15 60 1.66 TT 1.66 TT R-26 16 64 1.66 TT 1.66 TT R-27 13 52 1.00 TT 1.33 TT R-28 15 60 1.66 TT 2.00 TT R-29 20 80 3.00 T 1.66 TT R-30 17 68 2.00 TT 1.33 TT R-31 13 52 1.00 TT 1.00 TT R-32 18 72 2.33 TT 1.66 TT R-33 15 60 1.66 TT 1.66 TT R-34 15 60 1.66 TT ∑ 63.2 2200 62.89 n1 34 34 34 C C x 1.86 64.71 1.85 1 2 0.40 60.58 0.27 s1 0.63 7.78 0.52 s1
Kelas Eksperimen Kriteria Jumlah % Tuntas 2 5.88% Tidak Tuntas 32 94.12% Jumlah 34 100.00%
Kelas Kontrol Kriteria Jumlah % Tuntas 9 26.47% Tidak Tuntas 25 73.53% Jumlah 34 100.00%
147
UJI NORMALITAS DATA NILAI HASIL BELAJAR (PRE-TEST ) KELAS KONTROL Hipotesis Ho Ha
: :
Data berdistribusi normal Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
2
k
Oi E i 2
i 1
Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika x 2 < x 2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = = =
Kelas Interval 48.00 54.00 60.00 66.00 72.00 78.00
-
53.00 59.00 65.00 71.00 77.00 83.00
80 48 32 6
Batas Kelas 47.50 53.50 59.50 65.50 71.50 77.50 83.50
Panjang Kelas Rata-rata ( X ) s n
Z untuk batas Peluang kls. untuk Z -1.87 0.47 -1.22 0.39 -0.57 0.22 0.07 0.03 0.72 0.26 1.37 0.41 2.01 0.48
= = = =
Luas Kls. Untuk Z 0.08 0.17 0.25 0.24 0.15 0.06
Ei
Oi
2.73 5.85 8.36 7.99 5.10 2.17
5 4 11 5 6 3
(Oi-Ei)² Ei 1.89 0.58 0.83 1.12 0.16 0.32
=
4.90
x² Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh x ² tabel =
7.81
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
4.90
5.33 64.82 9.28 34
7.81
Karena x ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
148
UJI NORMALITAS DATA NILAI HASIL BELAJAR ( PRE-TEST ) KELAS EKSPERIMEN Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
2
k
Oi Ei 2
i 1
Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika2 < 2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
= = = =
Kelas Interval 52.00 57.00 62.00 67.00 72.00 77.00
-
56.00 61.00 66.00 71.00 76.00 81.00
Batas Kelas 51.50 56.50 61.50 66.50 71.50 76.50 81.50
80 52 28 6
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n
= = = =
Z untuk batas Peluang Luas Kls. Untuk kls. untuk Z Z -1.70 0.46 0.10 -1.06 0.35 0.19 -0.41 0.16 0.25 0.23 0.09 0.22 0.87 0.31 0.13 1.52 0.44 0.05 2.16 0.48 ²
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = Daerah penolakan Ho
4.67 64.71 7.78 34
Ei
Oi
3.43 6.61 8.54 7.40 4.30 1.68
6 7 5 6 8 2
(Oi-Ei)² Ei 1.92 0.02 1.46 0.26 3.18 0.06
=
6.91
7.81 34
Daerah penerimaan Ho
6.91 7.81 Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
149
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA NILAI HASIL BELAJAR PRE-TEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis Ho :
s1 2
=
s22
Ha :
s1
=
s22
2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F
Varians Varians
terbesar terkecil
Ho diterima apabila F < F
1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho F
1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
PRE-TEST KONTROL
Jumlah n x
2204 34 64.82
PRE-TEST EKSPERIMEN 2200 34 64.71
Varians (s2) Standart deviasi (s)
86.09 9.28
60.58 7.78
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
86.09 60.58
=
Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 dk penyebut = nk -1 F (0.025)(33:33) = 2.01
1.42
= =
34 34 -
1 = 1 =
33 33
Daerah penerimaan Ho
1.42
2.01
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
150
LAMPIRAN 6 ANALISIS DATA AKHIR (Post-test)
151
DATA NILAI HASIL BELAJAR (POST-TEST ) ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL POST-TEST EKSPERIMEN n1 Skor R-01 19 R-02 22 R-03 23 R-04 22 R-05 21 R-06 19 R-07 20 R-08 21 R-09 20 R-10 19 R-11 22 R-12 22 R-13 21 R-14 21 R-15 23 R-16 21 R-17 22 R-18 23 R-19 21 R-20 22 R-21 19 R-22 20 R-23 19 R-24 21 R-25 19 R-26 19 R-27 19 R-28 22 R-29 22 R-30 19 R-31 22 R-32 23 R-33 23 R-34 19 S n1 x1 2
s1 s1
Kriteria Tuntas Tidak Tuntas Jumlah
Nilai 76 88 92 88 84 76 80 84 80 76 88 88 84 84 92 84 88 92 84 88 76 80 76 84 76 76 76 88 88 76 88 92 92 76 2840 34 83.53 34.68 5.89
POST-TEST KONTROL
Konversi Nilai Kriteria n2 Skor Nilai Konversi Nilai 2.66 T R-01 21 84 3.00 3.33 T R-02 16 64 1.66 3.66 T R-03 19 76 2.66 3.33 T R-04 20 80 3.00 3.00 T R-05 23 92 3.66 2.66 T R-06 16 64 2.00 3.00 T R-07 20 80 3.00 3.00 T R-08 18 72 2.33 3.00 T R-09 22 88 3.33 2.66 T R-10 20 80 3.00 3.33 T R-11 17 68 2.00 3.33 T R-12 18 72 2.33 3.00 T R-13 17 68 2.00 3.00 T R-14 22 88 3.33 3.66 T R-15 18 72 2.33 3.00 T R-16 18 72 2.33 3.33 T R-17 18 72 2.33 3.66 T R-18 19 76 2.66 3.00 T R-19 16 64 1.66 3.33 T R-20 20 80 3.00 2.66 T R-21 18 72 2.33 3.00 T R-22 20 80 3.00 2.66 T R-23 21 84 3.00 3.00 T R-24 16 64 1.66 2.66 T R-25 17 68 2.00 2.66 T R-26 16 64 1.66 2.66 T R-27 16 64 1.66 3.33 T R-28 18 72 2.33 3.33 T R-29 16 64 1.66 2.66 T R-30 21 84 3.00 3.33 T R-31 19 76 2.66 3.66 T R-32 19 76 2.66 3.66 T R-33 18 72 2.33 2.66 T R-34 17 68 2.00 104.87 83.56 S 2520 n2 34 34 34 B+ x2 3.08 74.12 2.46 0.12 63.26 0.32 s22 s2 0.35 7.95 0.56
Kelas Kontrol Jumlah 15 19 34
% 44.12% 55.88% 100.00%
Kriteria T TT T T T TT T TT T T TT TT TT T TT TT TT T TT T TT T T TT TT TT TT TT TT T T T TT TT
Kelas Eksperimen Kriteria Jumlah Tuntas 34 Tidak Tuntas 0 Jumlah 34
B-
% 100.00% 0.00% 100.00%
152
UJI NORMALITAS DATA NILAI HASIL BELAJAR (POST-TEST ) KELAS EKSPERIMEN Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
2
k
Oi E i 2
i 1
Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika2 < 2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
Kelas Interval 76.00 81.00 86.00 91.00 96.00 101.00
-
80.00 85.00 90.00 95.00 100.00 105.00
= = = =
92.00 76.00 16.00 6
Batas Kelas 75.50 80.50 85.50 90.50 95.50 100.50 105.50
Z untuk batas kls. -1.36 -0.51 0.33 1.18 2.03 2.88 3.73
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n Peluang untuk Z 0.41 0.20 0.13 0.38 0.48 0.50 0.50
= = = =
Luas Kls. Untuk Z 0.22 0.33 0.25 0.10 0.02 0.00
Ei
Oi
7.38 11.14 8.52 3.31 0.65 0.06
13 7 9 5 0 0
(Oi-Ei)² Ei 4.28 1.54 0.03 0.87 0.65 0.06
=
7.42
² Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel =
7.42
7.81
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
2.67 83.53 5.89 34
34
7.81
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
153
UJI NORMALITAS DATA NILAI HASIL BELAJAR (POST-TEST ) KELAS KONTROL Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
2
k
i1
Oi E i 2 Ei
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika < 2
2
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas
Kelas Interval 64.00 70.00 76.00 82.00 88.00 94.00
-
69.00 75.00 81.00 87.00 93.00 99.00
tabel
= = = =
92.00 64.00 28.00 6
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
63.50 69.50 75.50 81.50 87.50 93.50 99.50
-1.33 -0.58 0.17 0.93 1.68 2.44 3.19
Panjang Kelas Rata-rata ( x ) s n Peluang untuk Z 0.41 0.22 0.07 0.32 0.45 Ho0.49 0.50
= = = =
Luas Kls. Untuk Z
Ei
Oi
0.19 0.29 0.25 0.13 0.04 0.01
6.45 9.80 8.65 4.43 1.32 0.23
11 8 9 3 3 0
Ei 3.20 0.33 0.01 0.46 2.14 0.23
=
6.38
² Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = Daerah penerimaan Ho
6.38
4.63 74.12 7.95 34
Daerah penolakan Ho
(Oi-Ei)²
7.81 34
7.81
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
154
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA NILAI HASIL BELAJAR POST-TEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Hipotesis Ho :
s12
=
s22
Ha :
s12
=
s22
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F
Varians Varians
terbesar terkecil
Ho diterima apabila F < F
1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho F
1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Post-test Eksperimen
Post-test Kontrol
Jumlah n x Varians (s2) Standart deviasi (s)
2840 34 83.53 34.68 5.89
2520 34 74.12 63.26 7.95
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
63.26 34.68
= 1.82
Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 = dk penyebut = nk -1 = F (0.025)(33:33) = 2.01
34 34 -
1 = 1 =
33 33
Daerah penerimaan Ho
1.82
2.01
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
155
LAMPIRAN 7 UJI HIPOTESIS
156
UJI PERBEDAAN RATA-RATA PRETEST-POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
Hipotesis Ho : post-test post-test Ha :
< pre-test > pre-test
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x1 x
t
2
1 1 n1 n 2
s Dimana,
s
n 1 1s12 n 2 1s 22 n1 n 2 2
Ha diterima apabila -t(1-1/2 α )(n1+n2-2)≤ t ≤ t(1-1/2 α )(n1+n2-2) Daerah penerimaan Ho
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Pre-test Eksperimen
Post-test Eksperimen
Jumlah n x
2200 34 64.71
2840 34 83.53
Varians (s2) Standart deviasi (s)
60.58
34.68
7.78
5.89
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: s
=
t
=
34 -1
83.53 6.90
34.68 34 + 64.71 1 1 + 34 34
+
34 34
-1
60.58 2
= 6.90
= 11.25
Pada a = 5% dengan dk = 34 + 34 - 2 = 66 diperoleh t(0.975)(66)=
1.99
Daerah penerimaan Ho
-1.99 1.99 11.25 Karena t berada pada daerah penolakan Ho,maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pre-test dan post-test kelas eksperimen berbeda
157
UJI PERBEDAAN RATA-RATA PRE-TEST -POST-TEST KONTROL Hipotesis Ho : post-test post-test Ha :
<
pre-test pre-test
>
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x1 x
t
2
1 1 n1 n 2
s Dimana,
s
n 1 1s12 n 2 1s 22 n1 n 2 2
Ha diterima apabila -t(1-1/2 α )(n1+n2-2)≤ t ≤ t(1-1/2 α )(n1+n2-2) Daerah penerimaan
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Pre-test Kontrol
Post-test Kontrol
Jumlah n x Varians (s2) Standart deviasi (s)
2204 34 64.82 86.09 9.28
2520 34 74.12 63.26 7.95
Berdasarkan rumus di atas diperoleh: s
=
34 -1
86.09 34 +
+
34 -1 34
63.26 2
= 8.64
74.11765 = -4.43 1 1 8.64 + 34 34 Pada a = 5% dengan dk = 34 + 34 - 2 = 66 diperoleh t(0.95)(66) = 1.99 t
=
64.82
Daerah penerimaan Ho
-4.43 -1.99 1.99 Karena t berada pada daerah penolakan Ho,maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pre-test dan post-test kelas kontrol berbeda
158
LAMPIRAN 8 UJI- GAIN
159
ANALISIS UJI -GAIN HASIL BELAJAR ANTARA SISWA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Kode
R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 Jumlah Ratarata (%) Varians Standar deviasi Maksimal Minimal
Kelas Eksperimen Pre-test Post-test
60 72 72 52 72 52 68 68 68 60 72 68 72 64 68 64 72 80 72 60 64 52 64 56 60 64 52 60 80 68 52 72 60 60 2200 64.71 60.58 7.78 80 52
76 88 92 88 84 76 80 84 80 76 88 88 84 84 92 84 88 92 84 88 76 80 76 84 76 76 76 88 88 76 88 92 92 76 2840 83.53 34.68 5.89 92 76
Gain
Kriteria
No
0.40 0.57 0.71 0.75 0.43 0.50 0.38 0.50 0.38 0.40 0.57 0.63 0.43 0.56 0.75 0.56 0.57 0.60 0.43 0.70 0.33 0.58 0.33 0.64 0.40 0.33 0.50 0.70 0.40 0.25 0.75 0.71 0.80 0.40 17.93 0.53
Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Sedang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Sedang
Kode
R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 Jumlah Ratarata (%) Varians Standar deviasi Maksimal Minimal
Kelas Kontrol Pre-test Post-test Gain
80 52 76 68 76 64 80 60 76 52 64 64 56 76 68 64 80 76 56 76 52 52 68 64 60 60 60 56 68 64 56 48 68 64 2204 64.82 86.09 9.28 80 48
84 64 76 80 92 64 80 72 88 80 68 72 68 88 72 72 72 76 64 80 72 80 84 64 68 64 64 72 64 84 76 76 72 68 2520 74.12 63.26 7.95 92 64
0.20 0.25 0.00 0.38 0.67 0.00 0.00 0.30 0.50 0.58 0.11 0.22 0.27 0.50 0.13 0.22 -0.40 0.00 0.18 0.17 0.42 0.58 0.50 0.00 0.20 0.10 0.10 0.36 -0.13 0.56 0.45 0.54 0.13 0.11 8.20 0.26
Kriteria
Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah
160
PERHITUNGAN PENINGKATAN SKOR RATA-RATA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
A. Kelompok Eksperimen Peningkatan Relatif
=
post
pre
100 - ( pre)
83.53 100
= =
64.71 64.71
0.53
Sedang
Kriteria Pengujian g > 0.7 = Tinggi 0.3 < g < 0.7 = Sedang g < 0.3 = Rendah Karena nilai gain yang diperoleh kurang dari 0.7, maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam kategori sedang B. Kelompok Kontrol Peningkatan Relatif
=
post
100 - ( pre)
74.12 100
= =
pre
64.82 64.82
0.26
Kriteria Pengujian g > 0.7 = Tinggi 0.3 < g < 0.7 = Sedang g < 0.3 = Rendah Karena nilai gain yang diperoleh kurang dari 0.3, maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam kategori rendah
161
LAMPIRAN 9 HASIL PENILAIAN SIKAP (KI 1 dan KI 2)
162
HASIL ANALISIS PENILAIAN SIKAP KELAS EKSPERIMEN
Kode Siswa U-1 U-2
U-3 U-4
U-5 U-6
U-7 U-8
U-9 U-10
U-11 U-12
U-13 U-14
U-15 U-16
U-17 U-18
U-19 U-20
U-21 U-22
U-23 U-24
U-25 U-26
U-27 U-28
U-29 U-30
U-31 U-32
U-33 U-34
Total Mean Kriteria
Tabel Penilaian Sikap Kelas Eksperimen Komponen Nilai Sikap Tanggung Responsif dan Σ Skor Mean Kriteria
Spiritual
Jujur
Disiplin
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 136 4.00 SB
3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 2 4 107 3.15 B
3 3 4 3 2 3 4 2 2 4 3 3 2 2 3 2 3 2 4 3 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 3 95 2.79 B
Jawab
Proaktif
3 3 4 3 2 3 4 2 4 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 105 3.09 B
4 3 4 3 2 4 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 2 2 105 3.09 B
Kriteria
Jumlah
%
SB B C K Jumlah
13 21 0 0 34
38.24% 61.76% 0.00% 0.00% 100%
17 16 20 16 12 18 19 15 15 16 18 16 15 14 18 15 15 15 19 15 17 17 15 18 18 16 15 15 17 17 13 16 14 16
3.40 3.20 4.00 3.20 2.40 3.60 3.80 3.00 3.00 3.20 3.60 3.20 3.00 2.80 3.60 3.00 3.00 3.00 3.80 3.00 3.40 3.40 3.00 3.60 3.60 3.20 3.00 3.00 3.40 3.40 2.60 3.20 2.80 3.20
SB B SB B B SB SB B B B SB B B B SB B B B SB B SB SB B SB SB B B B SB SB B B B B
3.22
B
SD 0.55 0.45 0.00 0.45 0.89 0.55 0.45 1.00 1.00 0.84 0.55 0.84 1.00 0.84 0.55 0.71 0.71 0.71 0.45 0.71 0.89 0.55 1.00 0.55 0.55 0.84 0.71 0.71 0.55 0.55 0.89 0.84 1.10 0.84
163
HASIL ANALISIS PENILAIAN SIKAP KELAS KONTROL
N R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 Total Mean Kriteria
Tabel Penilaian Sikap Kelas Kontrol Komponen Nilai Sikap Tanggung Responsif dan Σ Skor Mean Kriteria
Spiritual
Jujur
Disiplin
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 136 4.00 SB
3 3 2 2 3 3 4 3 2 1 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 4 2 2 4 2 91 2.68 B
3 3 2 2 2 3 3 3 4 1 4 2 3 3 3 4 2 1 2 4 3 1 3 2 2 3 4 3 1 3 2
Jawab
Proaktif
3 2 3 1 3 4 3 2 2 1 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 1 2 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 86 2.53 B
3 2 2 3 3 1 1 3 4 2 1 2 1 3 2 4 1 1 3 1 4 2 4 2 3 1 3 1 3 2 4 2 3 4 81 2.38 B
3
4 2 90 2.65 B
Kriteria
Jumlah
%
SB B C K Jumlah
3 28 3 0 34
8.82% 82.35% 8.82% 0.00% 100%
16 14 13 12 15 15 15 15 16 9 15 12 14 15 14 16 10 12 14 14 16 11 17 14 14 16 17 13 12 16 15 14 18 15
3.20 2.80 2.60 2.40 3.00 3.00 3.00 3.00 3.20 1.80 3.00 2.40 2.80 3.00 2.80 3.20 2.00 2.40 2.80 2.80 3.20 2.20 3.40 2.80 2.80 3.20 3.40 2.60 2.40 3.20 3.00 2.80 3.60 3.00
B B B B B B B B B C B B B B B B C B B B B C SB B B B SB B B B B B SB B
2.85
B
SD 0.45 0.84 0.89 1.14 0.71 1.22 1.22 0.71 1.10 1.30 1.22 0.89 1.10 0.71 0.84 1.10 1.22 1.34 0.84 1.30 0.84 1.30 0.89 0.84 0.84 1.30 0.55 1.14 1.14 0.84 1.00 0.84 0.55 1.00
164
LAMPIRAN 10 HASIL PENILAIAN UNJUK KERJA (KI 4)
165
HASIL ANALISIS PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN Materi : Pembuatan Pola Dasar Teknik Draping Pertemuan 1 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Kode Siswa
U-1 U-2 U-3 U-4 U-5 U-6 U-7 U-8 U-9 U-10 U-11 U-12 U-13 U-14 U-15 U-16 U-17 U-18 U-19 U-20 U-21 U-22 U-23 U-24 U-25 U-26 U-27 U-28 U-29 U-30 U-31 U-32 U-33 U-34 Total Mean Kriteria Mean
2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4
1 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 244 3.59 SB
Proses 1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 264 2.59 B
Persiapan Kerja
Sikap Kerja 3 3 2 2 2 2 2 4 4 2 3 3 2 2 2 4 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2
1 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4
2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 339 3.32 B
3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4
2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 237 3.49 SB
Proses 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 303 2.97 B
3.30 B
Pertemuan 3 Sikap Kerja
3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
1 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3
2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 342 3.35 B
3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
Persiapan Kerja 1 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4
2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 248 3.65 SB
Proses 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 326 3.20 B
Sikap Kerja 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 359 3.52 SB
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3
Σ Skor
Mean
Kriteria
78 82 80 80 73 79 80 78 77 77 78 78 81 78 77 77 83 83 76 77 76 78 77 83 80 77 76 79 81 72 79 78 77 77
3.25 3.42 3.33 3.33 3.04 3.29 3.33 3.25 3.21 3.21 3.25 3.25 3.38 3.25 3.21 3.21 3.46 3.46 3.17 3.21 3.17 3.25 3.21 3.46 3.33 3.21 3.17 3.29 3.38 3.00 3.29 3.25 3.21 3.21
B SB SB SB B B SB B B B B B SB B B B SB SB B B B B B SB SB B B B SB B B B B B
165
Kriteria
Persiapan Kerja
Pertemuan 2
166
HASIL ANALISIS PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL Materi : Pembuatan Pola Dasar Teknik Draping Pertemuan 1 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Kode Siswa
U-1 U-2 U-3 U-4 U-5 U-6 U-7 U-8 U-9 U-10 U-11 U-12 U-13 U-14 U-15 U-16 U-17 U-18 U-19 U-20 U-21 U-22 U-23 U-24 U-25 U-26 U-27 U-28 U-29 U-30 U-31 U-32 U-33 U-34 Total Mean Kriteria Mean
1 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 233 3.43 SB
Proses 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4
1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 251 2.46 B
Persiapan Kerja
Sikap Kerja 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2
1 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4
2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 332 3.25 B
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 230 3.38 SB
Pertemuan 3
Proses 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4
1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 298 2.92 B
3.19 B
Persiapan Kerja
Sikap Kerja 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
1 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3
2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 335 3.28 B
3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
1 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 237 3.49 SB
Proses 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 315 3.09 B
Sikap Kerja 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
1 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 347 3.40 SB
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3
Σ Skor
Nilai Observas i (Nob)
Kriteria
72 75 79 78 72 79 78 76 75 74 76 76 79 76 71 73 82 76 76 72 76 75 76 81 76 76 73 76 78 72 72 78 77 77
3.00 3.13 3.29 3.25 3.00 3.29 3.25 3.17 3.13 3.08 3.17 3.17 3.29 3.17 2.96 3.04 3.42 3.17 3.17 3.00 3.17 3.13 3.17 3.38 3.17 3.17 3.04 3.17 3.25 3.00 3.00 3.25 3.21 3.21
B B B B B B B B B B B B B B B B SB B B B B B B SB B B B B B B B B B B
166
Kriteria
Persiapan Kerja
Pertemuan 2
167
PENILAIAN HASIL PRAKTIK (POLA DASAR DRAPING BADAN ATAS DAN BADAN BAWAH )
Kelas Eksperimen Materi : Pembuatan Pola Dasar Teknik Draping No
Kode Siswa
KRITERIA PENILAIAN HASIL PRAKTIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
U-1 U-2 U-3 U-4 U-5 U-6 U-7 U-8 U-9 U-10 U-11
Ketepatan ukuran 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3
12 13
U-12 U-13 U-14 U-15 U-16 U-17 U-18 U-19 U-20 U-21
3 3 2 3 3 3 2 3 3 2
4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 95 2.79 B
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 109 3.21 B
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
U-22 U-23 U-24 U-25 U-26 U-27 U-28 U-29 U-30 U-31 U-32 U-33 U-34 Total Mean Kriteria
Σ Skor
Mean
Kriteria
4 4 3 3 2 3 4 2 4 3 4
14 13 11 13 11 12 13 11 14 13 13
3.50 3.25 2.75 3.25 2.75 3.00 3.25 2.75 3.50 3.25 3.25
SB B B B B B B B SB B B
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 4 3 4 4 3 4 4 3
12 11 12 12 14 13 11 13 14 11
3.00 2.75 3.00 3.00 3.50 3.25 2.75 3.25 3.50 2.75
B B B B SB B B B SB B
3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 107 3.15 B
4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 117 3.44 SB
14 13 13 13 12 13 13 13 11 14 12 13 13
3.50 3.25 3.25 3.25 3.00 3.25 3.25 3.25 2.75 3.50 3.00 3.25 3.25
SB B B B B B B B B SB B B B
3.15
B
Kerapihan
Ketelitian
Waktu
3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3
Kriteria
Jumlah
%
SB B C K Jumlah
6 28 0 0 34
17.65% 82.35% 0.00% 0.00% 100%
168
PENILAIAN HASIL PRAKTIK (POLA DASAR DRAPING BADAN ATAS DAN BADAN BAWAH )
Kelas Kontrol Materi : Pembuatan Pola Dasar Teknik Draping No
Kode Siswa
KRITERIA PENILAIAN HASIL PRAKTIK Σ Skor
Mean
Kriteria
3 4 2
12 13 11
3.00 3.25 2.75
B B B
1 2 3
U-1 U-2 U-3
Ketepatan ukuran 3 3 3
4 5
U-4 U-5 U-6 U-7 U-8 U-9 U-10 U-11
2 3 3 3 2 3 3 3
3 2 3 3 3 3 4 3
2 3 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 4 2 4
10 12 12 12 11 13 12 13
2.50 3.00 3.00 3.00 2.75 3.25 3.00 3.25
B B B B B B B B
U-12 U-13 U-14 U-15 U-16 U-17 U-18 U-19 U-20 U-21 U-22 U-23 U-24 U-25 U-26 U-27 U-28 U-29 U-30 U-31 U-32 U-33 U-34
2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96 2.82 B
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 107 3.15 B
2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 95 2.79 B
3 3 4 2 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 4 2 4 2 4 3 2 102 3.00 B
10 12 13 11 12 12 11 10 10 11 13 12 14 11 12 10 14 11 13 10 13 13 11
2.50 3.00 3.25 2.75 3.00 3.00 2.75 2.50 2.50 2.75 3.25 3.00 3.50 2.75 3.00 2.50 3.50 2.75 3.25 2.50 3.25 3.25 2.75
B B B B B B B B B B B B SB B B B SB B B B B B B
2.94
B
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Jumlah Mean Kriteria
Kerapihan
Ketelitian
Waktu
3 3 3
3 3 3
Kriteria
Jumlah
%
SB B C K Jumlah
2 32 0 0 34
5.88% 94.12% 0.00% 0.00% 100%
169
LAMPIRAN 11 SILABUS
170
SILABUS MATA PELAJARAN DASAR POLA Satuan Pendidikan
:
SMK
Kelas/Semester
:
X/1
KI 1
:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
:
KI 3
:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli ( gotong royong, kerjasama, toleran, damai), responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab phenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
KI 4
:
Kompensi Inti
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
170
171
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
1.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, melalui menjaga penampilan diri dan keseimbangan bentuk tubuh serta melestarikan keutuhan jiwa, raga manusia serta lingkungan kerja sebagai tindakan pengamalan menurut agama yang dianutnya.
2.1
Menunjukkan perilaku amaliah (jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pekerjaan di
PEMBELAJARAN
Mengamati
PENILAIAN
Observasi
Membaca bahan ajar/buku sumber Ceklist lembar tentang bentuk dan perkembangan pengamatan tubuh/anatomi tubuh manusia kegiatan demonstrasi, Mengamati gambar perkembangan diskusi dan bentuk tubuh presentasi Mengamati macam-macam gambar bentuk tubuh Mengamati bentuk tubuh sendiri Mengamati bentuk tubuh teman/orang lain
Perkembangan Bentuk Tubuh
Menanya
ALOKASI WAKTU 8
SUMBER BELAJAR
1. Bahan ajar dari guru 2. Buku sumber yang relefan 3. Informasi yang relefan dari berbagai sumber 4. Contoh benda-benda dan alat-alat yang ada disekitar lingkungan belajar
Tugas
Memberi kesempatan kepada siswa Menyususun untuk bertanya tentang perkembangan laporan hasil bentuk tubuh dan macam-macam analisis bentuk tubuh perkembanga n dan bentuk Saling bertanya tentang bentuk tubuh tubuh masing-masing Membuat 171
172
KOMPETENSI DASAR
2.2
bidang busana Menghargai kerja individu dan kelompok dalampembelajaran seharihari sebagai wujud implementasimelaksanaka n pembelajaran dasar pola
3.1 Mendiskripsikan bentuk,bagian dan perkembangan bentuk tubuh
4.1. Mengidentifikasi perkembangan dan macam-macam bentuk tubuh,
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
Eksperimen/explore Menganalisis bentuk tubuh sendiri Menganalisis bentuk tubuh teman/orang lain
PENILAIAN
SUMBER BELAJAR
kliping gambarmaca m-macam bentuk tubuh
Asosiasi
Portofolio
Menyususun laporan hasil analisis perkembangan dan bentuk tubuh Memperagakan gambar macammacam bentuk tubuh
Laporan hasil analisis Kliping gambar macammacam bentuk tubuh
Komunikasi Mendiskusikan dalam kelompok tentang macam-macam bentuk tubuh masing-masing dan bentuk tubuh orang lain Mempresentasikan hasil analisis bentuk tubuh Mengkomunikasikan atau memperagakan gambar-gambar bentuk tubuh yang dikumpulkan
ALOKASI WAKTU
Tes Tes tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda
172
173
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, melalui menjaga penampilan diri dan keseimbangan bentuk tubuh serta melestarikan keutuhan jiwa, raga manusia serta lingkungan kerja sebagai tindakan pengamalan menurut agama yang dianutnya
MATERI POKOK Titik dan Garis Tubuh
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
Mengamati
Observasi
Mengamati video/ gambar letak titik dan garis tubuh Mengamati letak titik dan garis tubuh model atau boneka jahit/dummy Mengamati letak titik dan garis tubuh masing-masing secara bergantian
Ceklist lembar pengamatan kegiatan demonstrasi, diskusi dan presentasi
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
8
1. Bahan ajar dari guru 2. Buku sumber yang relefan 3. Informasi yang relefan dari berbagai sumber 4. Contoh benda-benda dan alat-alat yang ada disekitar lingkungan belajar
Menunjukkan perilaku amaliah (jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pekerjaan di bidang busana 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalampembelajaran seharihari sebagai wujud 2.1
Menanya
Tugas
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang letak titik dan garis tubuh Menanyakan kepada siswa tentang letak titik dan garis tubuh masingmasing Eksperimen/explore
Membuat tanda titik dan garis tubuh Memasang garis tubuh(body line) Membuat laporan praktik membuat tanda titik dan
Memberi tanda titik dan garis tubuh pada gambar Memberi tanda letak titik dan garis tubuh pada boneka/dummy
173
174
KOMPETENSI DASAR
implementasimelaksanaka n pembelajaran dasar pola
3.1Menjelaskan cara Menentukan tanda titik dan garis tubuh
4.1. Menentukan tanda titik
dan garis tubuh
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN Memberi tanda titik dan garis tubuh pada model/teman sendiri
PENILAIAN
SUMBER BELAJAR
garis tubuh serta memasang body line
Asosiasi
Portofolio
Membuat portopolio tentang letak titik dan garis tubuh pada gambar macam-macam bentuk tubuh Membuat laporan praktik membuat tanda titik dan garis tubuh serta
Laporan hasil praktik Dokumentasi atau gambar letak titik dan garis tubuh pada gambar macammacam bentuk tubuh
Komunikasi Mendemontrasikan caraMenentukan tanda titik dan garis tubuh Memperagakan letak titik dan garis tubuh pada gambar macam-macam bentuk tubuh dengan cara ditempel pada dinding Memperagakan letak titik dan garis tubuh yang dipasang pada dummy/boneka
ALOKASI WAKTU
Tes Tes tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda
174
175
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, melalui menjaga penampilan diri dan keseimbangan bentuk tubuh serta melestarikan keutuhan jiwa, raga manusia serta lingkungan kerja sebagai tindakan pengamalan menurut agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku amaliah (jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pekerjaan di bidang busana 2.2 Menghargai kerja 2.1
MATERI POKOK Teknik mengukur tubuh Mengukur boneka jahit dan tubuh model
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
Mengamati
Observasi
Membaca buku sumber tentang teknik mengukur tubuh Video/demonstrasi tentang teknik mengukur boneka dan model Peragaan atau demonstrasi tentang cara mengukur boneka dan model Saling mengamati cara mengukur tubuh masing-masing
Ceklist lembar pengamatan kegiatan demonstrasi, diskusi dan presentasi
Menanya
Tugas
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
16
1. Bahan ajar dari guru 2. Buku sumber yang relefan 3. Informasi yang relefan dari berbagai sumber 4. Contoh benda-benda dan alat-alat yang ada disekitar lingkungan belajar
Memberi kesempatan kepada siswa - . membuat untuk bertanya tentang teknik laporan mengukur tubuh Mengukur Menanyakan kepada siswa tentang tubuh pengalaman siswa dalam mengambil beberapa ukuran Menanyakan kepada siswa tentang boneka apa saja ukuran yang diperlukan dengan untuk pembuatan pola 175
176
KOMPETENSI DASAR
individu dan kelompok dalampembelajaran seharihari sebagai wujud implementasimelaksanaka n pembelajaran dasar pola
3.1Menjelaskan teknik mengukur tubuh
4.1Mengukur boneka jahit dan tubuh model
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
Eksperimen/explore
PENILAIAN
- . membuat laporan mengukur beberapa orang model dengan ukuran berbeda
Asosiasi
Portofolio
SUMBER BELAJAR
ukuran berbeda
Mengukur tubuh boneka dan model yang berbeda-beda Menganalisi perbedaan ukuran masing-masing model
ALOKASI WAKTU
Mendiskusikan tentang macammacam ukuran yang diperlukan untuk membuat pola Menyusun laporan mengukur tubuh boneka dan tubuh model Menyusun laporan hasil analisis perbedaan ukuran masing-masing model
- Laporan hasil analisis perbedaan ukuran boneka - Laporan hasil analisis perbedaan ukuran model(manusi a)
Komunikasi Membuat laporan hasil praktik
Tes Tes tertulis 176
177
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
28
1. Bahan ajar dari guru
mengukur dan hasil analisis perbedaan bentuk uraian ukuran masing-masing model dan/atau pilihan Mempresentasikan pengalaman hasil ganda praktik mengukur Menyampaikan hasil analisis perbedaan ukuran masing-masing model 1.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, melalui menjaga penampilan diri dan keseimbangan bentuk tubuh serta melestarikan keutuhan jiwa, raga manusia serta lingkungan kerja sebagai tindakan pengamalan menurut agama yang dianutnya.
2.1
Menunjukkan perilaku amaliah (jujur , disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
Mengamati
Observasi
Gambar macam-macam pola Contoh macam-macam pola Gambar pola yang ada pada media cetak maupun buku Membaca bahan ajar/buku sumber macam-macam pola Membaca bahan ajar/buku sumberPembuatan Pola Dasar Drapping
Ceklist lembar pengamatan kegiatan demonstrasi, diskusi dan presentasi
Menanya
Tugas
Mengumpulk an informasi
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang macam-
2. Buku sumber yang relefan 3. Informasi yang relefan dari berbagai sumber 4. Contoh benda-benda dan alat-alat yang ada disekitar lingkungan belajar
177
178
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
gotong royong) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pekerjaan di bidang busana 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalampembelajaran seharihari sebagai wujud implementasimelaksanaka n pembelajaran dasar pola 3.1Mendeskripsikan macammacam pola
PEMBELAJARAN
macam pola Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentangpembuatan pola dasar dengan teknik drapping Menanyakan kepada siswa tentang pengetahuan dan keterampilan apa yang mereka miliki tentang pola
Macammacam Pola
Eksperimen/explore
Membuat pola badan bagian atas dengan teknik draping Membuat pola badan bagian bawah(rok) dengan teknik draping Menganalisa hasil pola yang dibuat sendiri
PENILAIAN
tentang macammacam pola Membuat laporan hasil praktik membuat pola dasar draping badan atas dan bawah(rok) Portofolio Kumpulan gambar macammacam pola Kumpulan gambar cara membuat pola dasar draping
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
1. Bahan ajar dari guru 2. Buku sumber yang relefan 3. Informasi yang relefan dari berbagai sumber 4. Contoh benda-benda dan alat-alat yang ada disekitar lingkungan belajar
178
179
KOMPETENSI DASAR
4.1 Membuat pola dasar dengan teknik draping
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
Tes Praktik/unjuk Diskusi dalam kelompok kecil tentang kerja cara pembuatan pola dasar draping Tes tertulis Masing-masing kelompok bentuk uraian mendemonstrasikanpembuatan pola dan/atau dasar draping bagian atas pilihan ganda Masing-masing kelompok mendemonstrasikan pembuatan pola dasar draping bagian bawah Masing-masing kelompok mendemonstrasikan pemindahan lipit pantas pada pola dasar draping Menganalisis hasil praktik pembuatan pola draping Menyusun laporan hasil praktik dan analisis hasil pembuatan pola draping Komunikasi Presentasi hasil pembuatan pola dasar draping Menceritakan pengalaman dalam praktik pembuatan pola draping Menata hasil praktik pada dammy/boneka Jumlah
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
Asosiasi Pembuatan Pola Dasar Draping
72 jam
179
180
LAMPIRAN 12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
181
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Sekolah Mapel Kelas/Semester Pertemuan ke Alokasi waktu
UPTD SMK Negeri 1 Tegal Dasar Pola X Busana 1 9,10,11 3 x Pertemuan @ 4 jam/minggu
KOMPETENSI INTI
KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2
: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), responsive dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3
: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah
KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
182
KOMPETENSI DASAR 4.1. Membuat pola dasar dengan teknik draping INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI KI 1
Sikap Spiritual
1. Berdo’a sebelum dan sesudah proses pembelajaran 2. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/ presentasi
KI 2
Sikap Sosial
1. Tidak mencontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas 2. Membuat laporan dengan usaha sendiri tanpa menyalin pekerjaan teman 3. Hadir tepat waktu dalam proses pembelajaran 4. Mengerjakan/ mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan 5. Melaksanakan tugas dengan baik 6. Menjaga lingkungan kerja saat praktik 7. Aktif dalam menjawab pertanyaan guru dan aktif dalam bertanya 8. Menghargai pendapat orang lain
KI 3
Pengetahuan
1. Mendefinisikan pengertian pola 2. Menyebutkan teknik pembuatan pola 3. Mendefinisikan pengertian pola konstruksi dan pola draping 4. Menyebutkan alat pembuatan pola draping 5. Menyebutkan bahan pembuatan pola draping 6. Menentukan letak titik tubuh pada paspop dan membuat body line pada paspop 7. Membuat pola dasar teknik draping badan atas dan bawah (rok)
KI 4 1. Mampu dan terampil membuat pola dasar teknik draping badan atas bagian muka dan belakang sesuai dengan prosedur/langkah kerja
183
2. Mampu dan terampil membuat pola dasar teknik draping badan bawah (rok) bagian muka dan belakang sesuai dengan prosedur/langkah kerja 3. Mampu menganalisis hasil pola dengan cara membentuk kembali garis-garis pola yang diperoleh dari hasil draping. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat: 1. Mendefinisikan pengertian pola 2. Menyebutkan teknik pembuatan pola 3. Mendefinisikan pengertian pola konstruksi dan pola draping 4. Menyebutkan alat pembuatan pola dasar teknik draping 5. Menyebutkan bahan pembuatan pola dasar teknik draping 6. Menentukan letak titik tubuh dan membuat body line pada paspop 7. Menjelaskan urutan kerja meletakan body line (garis tubuh) pada paspop 8. Membuat pola dasar teknik draping badan atas dan bawah (rok) bagian muka dan bagian belakang sesuai dengan prosedur. MATERI PEMBELAJARAN: Pembuatan pola dasar teknik draping METODE PEMBELAJARAN Metode mengajar: pembelajaran langsung dengan bantuan media powerpoint dan job sheet, Diskusi, Tanya jawab dan pemberian tugas MEDIA PEMBELAJARAN Meliputi : LCD proyektor, laptop, dressform/paspop, alat dan bahan yang digunakan untuk membuat pola draping. Job sheet SUMBER PEMBELAJARAN 1.
Buku paket “Tata Busana 1 untuk SMTK/SMKK”, Direktorat, Dikmenjur, Debdikbud, 1984, hal. 35
2.
Buku modul “Konstruksi Pola Dasar”, Dra Er Novida, P4TK, Sawangan Depok, 2009
3.
Buku modul “Tata Busana Jilid 2”, Ernawati, dkk, Dirjenmendasmen, 2008, hal. 245-316
184
LANGLAH-LANGKAH KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) Kegiatan
Pertemuan
Waktu
Pendahuluan : 35 menit 5) Siswa menjawab salam guru, berdo’a, mengkondisikan siap belajar 6) Siswa menyimak tujuan pembelajaran 7) Guru memotivasi siswa agar berperan aktif selama proses pembelajaran 8) Pre-test untuk mengukur kemampuan awal siswa Kegiatan Inti :
Ke - 9
120
a. Mengamati Menit 4) Siswa menyimak cakupan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru 5) Memperkenalkan materi pembelajaran melalui media powerpoint 6) Siswa mengamati media yang diberikan guru mengenai pembuatan pola dasar draping b. Menanya 3) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pembuatan pola dasar dengan teknik draping. 4) Menanyakan kepada siswa tentang pengetahuan dan ketrampilan apa yang mereka miliki mengenai pola c. Eksperimen 3) Siswa membuat pola badan bagian atas dengan teknik draping dengan mengikuti langkah-langkah kerja yang ada pada job sheet 4) Siswa menganalisa hasil pola yang dibuat sendiri d. Asosiasi 2) Diskusi dalam kelompok kecil tentang cara pembuatan pola dasar teknik draping Penutup : 7) Siswa merefleksi penguasaan yang telah dipelajari dengan membuat catatan kesimpulan materi 8) Siswa saling memberikan umpan balik dari hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai 9) Siswa menyepakati tugas yang harus
25 menit
185
dilakukan berkaitan dengan materi pelajaran 10) Berkemas: piket kelompok 11) Berdo’a dan member salam pulang. Ke - 10
Pendahuluan : 4) Siswa menjawab salam guru, berdo’a, mengkondisikan siap belajar 5) Guru memotivasi siswa agar berperan aktif selama proses pembelajaran 6) Guru menerangkan kembali materi sebelumnya Kegiatan Inti : a. Mengamati 3) Siswa menyimak cakupan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru 4) Siswa mengamati gambar langkah-langkah pembuatan pola dasar teknik draping badan atas bagian belakang yang ada pada job sheet b. Menanya 2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pembuatan pola dasar dengan teknik draping badan atas bagian belakang 3) Menanyakan kepada siswa tentang pengetahuan dan ketrampilan apa yang mereka miliki mengenai pola c. Eksperimen 3) Siswa membuat pola badan bagian atas dengan teknik draping dengan mengikuti langkah-langkah kerja yang ada pada job sheet 4) Siswa menganalisa hasil pola yang dibuat sendiri d. Asosiasi 2) Diskusi dalam kelompok kecil tentang cara pembuatan pola dasar teknik draping Penutup : 5) Siswa saling memberikan umpan balik dari hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai 6) Siswa menyepakati tugas yang harus dilakukan berkaitan dengan materi pelajaran 7) Berkemas: piket kelompok 8) Berdo’a dan member salam pulang.
20 menit
135 menit
25 menit
186
Ke -11
Pendahuluan: 3) Siswa menjawab salam guru, berdo’a, mengkondisikan siap belajar 4) Guru memotivasi siswa agar berperan aktif selama proses pembelajaran 5) Guru menerangkan kembali materi sebelumnya Kegiatan Inti : a. Mengamati 1) Siswa menyimak cakupan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru 5) Siswa mengamati gambar langkah-langkah pembuatan pola dasar teknik draping badan bawah (rok) yang ada pada job sheet b. Menanya 2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pembuatan pola dasar dengan teknik draping badan bawah (rok) bagian depan dan belakang c. Eksperimen 3) Siswa membuat pola badan bagian bawah (rok) dengan teknik draping dengan mengikuti langkah-langkah kerja yang ada pada job sheet 4) Siswa menganalisa hasil pola yang dibuat sendiri d. Asosiasi 2) Diskusi dalam kelompok kecil tentang cara pembuatan pola dasar teknik draping badan bawah (rok) bagian depan dan belakang.
15 menit
140 menit
Penutup : 25 4) Siswa saling memberikan umpan balik dari Menit hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai 5) Siswa menyepakati tugas yang harus dilakukan berkaitan dengan materi pelajaran 6) Berkemas: piket kelompok 7) Berdo’a dan memberi salam pulang. 3 X Pertemuan @4 jam/ minggu @1 jam= 45 menit. (180 x 3 pertemuan = 540)
540 menit
187
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN Metode Tes tertulis Observasi
Bentuk Instrumen Pilihan ganda dengan 25 soal dan 4 pilihan jawaban Lembar penilaian sikap Lembar penilaian unjuk kerja
1. Tugas terstruktur: ulangan teori, KKM 7,5 2. Tugas non terstruktur: laporan hasil pembuatan pola dasar teknik draping
Contoh Instrumen Penilaian
1.
Lembar penilaian sikap LEMBAR OBSERVASI NILAI SIKAP SOSIAL RELIGIUS (KI 1 DAN KI 2)
Kelas : X BB 1 Materi : Pembuatan Pola Dasar Dengan Teknik Draping
Komponen Nilai Sikap No
Nama Siswa
Spiritual 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Ais Dayanti
Ajeng Susi Astuti Al Istiqomah Anita Evi Inayah Aulia Miftah Aulia Wulandari Ayu Wandira Cinensi Desy Setianti Diana Fitri Dwi Mayang Sari Eka Nur Hana Azizah Eka Walina Elvina Novalita Fina Widianti Gita Romadhona Herlinda Istiqomah Irma Mahesti Maratus Sholikhah Novi Rizkiana Novisari Nur Khusnul Fadilah Nur Laeli Nur Shokhifah Nurbaenah Agustina Oke Regita Tiarani K Rahayu Sari Dian Saputri Seli Marselina Siska Septiana Putri Siti Tasrokha Tri Wahyu Ningrum Ummu Hanifah Wiwi Jayanti
2
3
Jujur 4
1
2
3
4
1
2
3
Responsif dan Proaktif
Tanggung Jawab
Disiplin 4
1
2
3
4
1
2
3
Σ skor
4
188
Keterangan Nilai Sikap Komponen nilai sikap
Keterangan
SPIRITUAL
1. 2.
Berdo’a sebelum dan sesudah proses pembelajaran Member salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
JUJUR
1. 2.
DISIPLIN
1. 2.
TANGGUNGJAWAB
1. 2.
Tidak mencontek saat mengerjakan ulangan/tugas Membuat laporan dengan usaha sendiri tanpa menyalin pekerjaan teman Hadir tepat waktu dalam proses pembelajaran Mengerjakan/ mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab Menjaga lingkungan kerja saat praktik
RESPONSIF & PROAKTIF
1. Aktif dalam menjawab pertanyaan guru dan aktif dalam bertanya 2. Menghargai pendapat orang lain
Keterangan Skor Skor
Keterangan
4 3 2 1
Apabila siswa selalu menunjukkan sikap sesuai komponen sikap Apabila siswa sering menunjukkan sikap sesuai komponen sikap Apabila siswa kadang-kadang menunjukkan sikap sesuai komponen sikap Apabila siswa tidak pernah konsisten menunjukkan sikap sesuai dengan komponen sikap
Skor maksimum : 5 x 4 = 20 Presentase Skor = KONVERSI NILAI
Skor 1-100
Kriteria Presentase skor: Interval Nilai Kriteria 3.34 2.34 1.34 1.00
- 4.00 - 3.33 - 2.33 - 1.33
SB B C K
Skor 1 - 4
Predikat
Sikap
95 - 100 4.00 A+ SB 90 - 94 3.66 A85 - 89 3.33 B+ B 80 - 84 3.00 B 75 - 79 2.66 B70 - 74 2.33 C+ C 65 - 69 2.00 C 60 - 64 1.66 C55 - 59 1.33 D+ K 0 - 54 1.00 D*Batas KKM sesuai permendikbud 81 A hal lampiran 4 hal 24
189
2. Lembar penilaian unjuk kerja LEMBAR PENILAIAN UNJUK KERJA (ASPEK PSIKOMOTORIK) Materi pelajaran Alokasi waktu
: Dasar Pola (Pembuatan Pola Dasar Teknik Draping) : 4 x 45 menit ( 3 pertemuan)
Nama : Nomor : Kelas : No
Komponen/ Aspek yang dinilai
Persiapan Kerja Area tempat kerja sesuai K3 Kelengkapan alat dan bahan Proses 3. Menyiapkan kain sesuai dengan kebutuhan 4. Membuat pola dasar draping sesuai dengan langkah kerja 5. Memperbaiki dan membentuk kembali garisgaris yang didapat pada hasil draping Sikap Kerja 6. Menerapkan K3 7. Kerjasama 8. Tanggung jawab Hasil Kerja 9. Ketepatan ukuran 10. Kerapihan pola 11. Ketelitian Waktu 12. Penyelesaian waktu praktik SKOR MAKSIMAL = 4 x 12 = 48 Perhitungan Nilai Praktik (NP) 1. 2.
Nilai =
4
Skor 3 2
1
190
KRITERIA PENILAIAN PRAKTEK (UNJUK KERJA) No
Komponen /Aspek yang dinilai
Kriteria
Skor
Tempat kerja terjaga sangat bersih dan rapi sesuai dengan prosedur K3 Tempat kerja terjaga cukup bersih dan rapi sesuai dengan prosedur K3 Tempat kerja kurang bersih dan rapi sesuai dengan prosedur K3 Tempat kerja tidak memenuhi prosedur K3 Semua alat lengkap seperti pita ukur, penggaris lurus, penggaris siku, penggaris panggul, pensil, spidol merah dan biru, gunting kertas, kertas tela dan jarum tanpa kepala. Salah satu dari alat dan bahan kurang lengkap Dua dari alat dan bahan kurang lengkap Tiga dari alat dan bahan kurang lengkap
4
Menyiapkan kain sesuai dengan Siswa mampu menghitung kebutuhan kebutuhan kain/kertas tela dengan kemampuan sendiri. Siswa mampu menghitung kebutuhan kain/kertas tela dengan bantuan guru Siswa mampu menghitung kebutuhan kain/ kertas tela dengan bantuan teman Siswa tidak mampu menghitung kebutuhan kain/kertas tela dan tidak mau berusaha untuk bertanya pada guru maupun teman. Membuat pola dasar dengan teknik Siswa mampu membuat pola sesuai draping sesuai dengan langkah dengan langkah kerja yang tertera kerja pada jobsheet Siswa membuat pola cukup sesuai dengan langkah kerja yang tertera pada job sheet
4
Persiapan Kerja 1.
2.
Area tempat kerja sesuai K3
Kelengkapan alat dan bahan
3 2 1 4
3 2 1
Proses 3.
4.
3
2
1
4
3
191
Siswa membuat pola tetapi kurang sesuai dengan langkah kerja yang tertera pada job sheet Siswa membuat pola tanpa mengikuti langkah kerja yang tertera pada job sheet Memperbaiki dan membentuk Siswa mampu memperbaiki dan 5. kembali garis-garis yang didapat membentuk kembali garis-garis pada hasil draping yang didapat pada hasil draping tanpa bantuan guru Siswa mampu memperbaiki dan membentuk kembali garis-garis yang didapat pada hasil draping dengan bantuan guru atau kelompok lain Siswa hanya mampu memperbaiki garis-garis yang didapat tanpa membentuk kembali garis-garis tersebut Siswa tidak memperbaiki dan membentuk garis-garis yang didapat pada hasil draping Sikap Kerja 6.
Menerapkan K3 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7.
8.
Siswa menerapkan K3 denga sangat baik Memakai pakaian kerja Siswa menerapkan K3 dengan Menggunakan alas kaki baik (sepatu) Siswa menerapkan K3 dengan Mengikat rabut supaya tidak cukup baik mengganggu saat praktik Bila siswa tidak mampu Sematan ujung jarung menerapkan K3 dimasukkan kedalam dengan arah ke bawah Tidak menggigit jarum,gunakan bantalan jarum Menjaga kebersihan tempat praktik
Kerjasama
Siswa mampu bekerjasama dengan kelompok dengan sangat baik Saling membantu satu sama lain Siswa mampu bekerjasama di dalam menyelesaikan tugas dalam kelompok dengan baik praktik. Siswa kurang mampu bekerja sama dengan kelompok Siswa tidak mampu bekerjasama dengan kelompok/ bekerja sendiri Tanggungjawab Siswa sangat bertanggung jawab dalam melaksanakan praktik
2
1
4
3
2
1
4 3 2 1
4 3 2 1 4
192
Siswa bertanggung jawab dalam melaksanakan praktik Siswa kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan praktik Siswa tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan praktik
3
Pola yang dibuat sudah sesuai dalam bentuk, kampuh, ukuran,dan 1. Ketepatan pemberian ukuran kejelasan garis-garis polanya. kampuh, Pola yang dibuat cukup sesuai 2. Ketepatan ukuran garis pola dalam bentuk, kampuh, ukuran,dan antara pola depan dengan pola kejelasan garis-garis polanya. belakang, Pola yang dibuat kurang sesuai dalam bentuk, kampuh, ukuran,dan kejelasan garis-garis polanya. Pola yang dibuat tidak sesuai dalam bentuk, kampuh, ukuran,dan kejelasan garis-garis polanya. Kerapihan pola Tidak ada noda dan garis pola tidak berantakan atau rapi
4
Sedikit noda dan garis-garis pola Kerapihan pola dilihat dari yang dibuat cukup rapi kesesuain garis pola dan noda yang terdapat pada hasil pola Cukup banyak noda dan garis pola yang dibuat cukup rapi
3
Banyak noda dan garis pola yang dibuat tidak rapi
1
Siswa teliti dalam menganalisis hasil pola dengan memperbaiki dan membentuk kembali garis-garis pola yang didapat pada hasil draping Siswa cukup teliti dalam menganalisis hasil pola dengan memperbaiki dan membentuk kembali garis-garis pola yang didapat pada hasil draping Siswa kurang teliti dalam menganalisis hasil pola dengan memperbaiki dan membentuk kembali garis-garis pola yang didapat pada hasil draping Siswa tidak teliti dalam menganalisis hasil pola dengan
4
2 1
Hasil 8.
9.
10.
Ketepatan ukuran
Ketelitian
3
2
1
4
2
3
2
1
193
memperbaiki dan membentuk kembali garis-garis pola yang didapat pada hasil draping Waktu 11.
Penyelesaian waktu praktek
Siswa menyelesaikan praktik sesuai prosedur dan selesai sebelum waktu yang ditetapkan
4
Siswa menyelesaikan praktik sesuai prosedur dan selesai tepat waktu yang ditetapkan
3
Siswa menyelesaikan praktik sesuai prosedur dan selesai 30 menit sesudah waktu yang ditetapkan
2
Siswa menyelesaikan praktik sesuai prosedur dan selesai lebih dari 30 menit dari waktu yang ditetapkan
1
Tegal, September 2014
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Dasar Pola
Aminah, S.Pd. NIP. 197702082006042021
Peneliti
Awalia Aisyah Rizqiani NIM. 5401410020
194
LAMPIRAN 13 JOB SHEET
195
JOB SHEET MATA PELAJARAN DASAR POLA KELAS X BUSANA LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT POLA DASAR TEKNIK DRAPING
Disusun Oleh: Awalia Aisyah Rizqiani 5401410020
JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
196
JOB SHEET PEMBUATAN POLA DASAR DENGAN TEKNIK DRAPING Nama Sekolah Mata Pelajaran Program keahlian Kelas Semester Materi Kompetensi Dasar 1.
SMK Negeri 1 Kota Tegal Dasar Pola Tata Busana X Ganjil Pembuatan Pola Dasar Draping Membuat Pola Dasar Dengan Teknik Draping
Kompetensi Dasar Membuat Pola Dasar Dengan Teknik Draping
2.
Indikator a. Mampu menjelaskan pengertian draping b. Mampu mengidentifikasi alat dan bahan c. Mampu membuat pola dasar teknik draping bagian atas d. Mampu membuat pola dasar teknik draping bagian bawah (rok) e. Mampu Menganalisis/ memperbaiki garis-gari pola
3.
Petunjuk penggunaan Job Sheet a. Gunakan Job Sheet sebagai panduan pada saat praktek b. Bacalah dengan teliti cara / teknik kerja pembuatan pola dasar yang ada dalam Job Sheet c. Perhatikan dengan cermat, gambar kerja pada Job Sheet sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan praktek d. Kerjakan / lakukan sesuai urutan perintah yang ada pada Job Sheet e. Konsultasikan pada guru apabila mengalami kesulitan.
Catatan khusus : Setelah selesai membuat pola dasar sistem draping lakukan analisis hasil praktek yaitu dengan memperjelas garis-garis pola yang sudah dibuat
197
4.
Pengantar Pola adalah suatu potongan kain atau kertas yang dipakai sebagai contoh
untuk membuat pakaian, ketika bahan digunting (Porrie Muliawan,2012:2). Pola berdasarkan teknik pembuatannya dibagi menjadi dua macam, yaitu 1) Teknik pembuatan pola dengan teknik draping atau memulir, adalah cara pembuatan pola berdasarkan bentuk badan bukan berdasarkan ukuran badan. Cara pembuatannya dengan menempelkan kain atau kertas tela langsung diatas dummy/badan seseorang, hasilnya dikenal dengan pola draping 2) Teknik pembuatan pola dengan konstruksi atau flat pattern,adalah cara pembuatan pola busana berdasarkan ukuran badan seseorang dengan sistem tertentu, misalnya sistem praktis, Wilsma, Soen, Meyneke, Dressmaking dll. Pola yang dihasilkan disebut pola konstruksi. Ada beberapa keuntungan dari penggunaan teknik pembuatan pola dengan teknik draping antara lain: 1) Dapat melihat proporsi garis-garis desain pada tubuh 2) Dapat melihat pas atau tidaknya pola tersebut pada tubuh 3) Dapat melihat keseimbangan garis-garis desain pada tubuh 4) Dapat melihat style busana Untuk membuat pola dasar dengan teknik draping, ada beberapa tahapan yaitu: 1) Membuat body line pada dressform 2) Menyiapkan kain/kertas tela untuk draping sesuai perkiraan kebutuhan 3) Membuat pola dasar badan atas dan bawah sesuai dengan langkah-langkah membuat pola dengan menyemat dengan jarum, ditandai dengan pensil/kapur jahit 4) Setelah selesai dengan keseluruhan bagian pola dan menandai garis-garis penting, kan/kertas tela diangkat dengan hati-hati. 5) Memperbaiki, membentuk kembali garis-garis yang didapat pada hasil draping (Sri Wening, 2014: 8-9)
198
5.
Alat dan bahan yang digunakan
No 1.
Nama Alat Dressform
Kegunaan Patung
tiruan
berbentuk
badan
manusia pria maupun wanita yang digunakan oleh perancang/ penjahit untuk mereka-reka bahan, melihat bagaimana
jatuhnya
bahan dan
potongan baju secara 3 dimensi digunakan untuk pembuatan pola khusus (Hardisurya,dkk, 2010: 64) 2.
Pita Ukur/ metline
3.
Digunakan untuk mengukur dan juga digunakan pada waktu penyesuaian pola dan menyiapkan bahan
Digunakan pada waktu memperbaiki garis-garis pola
PenggarisPola 4.
Jarum tanpa kepala/jarum paku
Digunakan untuk menyemat busana yang sedang didraping pada dressform agar tidak mudah bergeser-geser dan berubah bentuknya
199
5.
Bantalan Jarum
Digunakan untuk menyimpan dan menahan jarum agar tetap pada tempatnya
6.
Gunting Bahan
Digunakan untuk mengguntik dan meratakan bagian-bagian kan yang tidak perlu.
7.
Pensil
Digunakan untuk memberi garis dan tanda pola
Kapur jahit
No 1.
Nama Bahan Kain blaco
Kegunaan Digunakan untuk membuat pola pada dressform
kertas ketela
200
6.
Keselamatan kerja a. Pakaian kerja b. Gunakan alas kaki (sepatu) c. Ikat rambut bila mengganggu d. Duduklah ketika mengerjakan draping, kecuali mengerjakan draping pada bagian-bagian yang tinggi sepeti bahu, leher dan kerung lengan e. Sematan ujung jarum harus dimasukkan ke dalam dengan arah ke bawah f. Hindari kebiasaan menggigit jarum, sebaiknya gunakan bantalan jarum g. Sediakan kotak khusus sebagai perlengkapan draping, sediakan keranjang sampah untuk membuang sisa-sisa bahan yang tidak terpakai h. Lakukan setiap proses sesuai dengan langkah kerja yang ditentukan i. Mintalah petujuk guru apabila ada hal-hal yang belum jelas j. Lakukan seluruh pekerjaan dengan tekun dan disiplin k. Rapikan tempat setelah selesai melaksanan praktek
7.
Langkah kerja membuat pola dasar sistem draping 1. Memberi tanda pada boneka jahit/dressform Garis- garis konstruksi pada draping dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu sebagai berikut. a. Garis tegak (vertikal) -
Garis tengah muka (panjang muka)
-
Garis tengah belakang (panjang punggung)
-
Garis sisi (panjang sisi)
b. Garis mendatar (horizontal) -
Garis leher
-
Garis bahu
-
Garis dada
-
Garis pinggang
201
2. Menyiapkan alat dan menghitung kebutuhan kain c.
Pola badan atas
d. Pola badan bawah (rok)
202
3. Membuat pola dasar teknik draping LANGKAH- LANGKAH MENDRAPING POLA BADAN ATAS POLA DASAR BADAN ATAS BAGIAN DEPAN Memberi sematan jarum, dengan urutan sebagai berikut:
1. Menyemat pada tengah muka (TM), yaitu tepat pada badan terbesar.
2. Menyemat pada TM, yaitu tepat pada garis leher
3. Menyemat pada tanda puncak dada
4. Menyemat pada sisi bagian atas sejajar dengan garis lingkar badan
5. Menyemat pada TM pada garis pinggang
yaitu tepat 6. Menyemat pada sisi bagian bawah, yaitu
sejajar dengan garis pinggang dan arah serat harus lurus dari sisi atas
203
7. Membentuk kupnat pinggang, kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara TM dan sisi, Letak kupnat 1/10 lingkar pinggang + 1, ujung kupnat berpusat pada titik dada. Kemudian semat pada tengah-tengah garis pinggang.
8. Menyemat
pada bahu tertinggi, tepat pada lingkar leher
9. Membentuk kampuh 1.5 cm pada leher dengan cara menggunting kelebihan kain
10. Menyemat pada bahu terendah, tepat pada ujung bahu dibagian puncak kerung lengan.
11. Membuat kupnat dibagian kerung
12. Merapikan sisa kampuh
lengan, letaknya yaitu ½ dari lingkar kerung lengan bagian muka.
Kampuh pinggang = 3 cm Kampuh sisi = 2 cm Kampuh bahu = 2 cm
204
HASIL JADI PADA PASPOP POLA DASAR BADAN ATAS BAGIAN DEPAN
POLA DASAR BADAN ATAS BAGIAN BELAKANG
1. Menyemat pada tengah belakang (TB), yaitu tepat pada garis lingkar badan
2. Menyemat pada TB ,yaitu tepat pada garis lebar punggung
205
3. Menyemat pada TB, yaitu tepat pada tekuk leher belakang
4. Menyemat pada TB, yaitu tepat pada garis pinggang
5. Menyemat pada sisi bagian atas pada garis lingkar badan
6. Menyemat pada sisi bagian bawah, yaitu dengan cara meluruskan arah serat dari sis bagian atas
7. Membentuk kupnat pinggang, kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara TB dan sisi, Letak kupnat 1/10 lingkar pinggang – 1 cm dari TB,arah kupnat tegak lurus dengan garis pinggang. Kemudian semat pada tengah-tengah garis pinggang.
8. Menyemat pada bahu tertinggi tepat pada lingkar leher
206
9. Menyemat pada bahu terendah
10. Merapikan sisa kampuh Kampuh pinggang = 3 cm Kampuh sisi = 2 cm Kampuh bahu = 2 cm
HASIL JADI PADA PASPOP POLA DASAR BADAN ATAS BAGIAN BELAKANG
207
LANGKAH-LANGKAH MENDRAPING POLA BADAN BAWAH (ROK) POLA DASAR ROK MUKA Memberi semata jarum, dengan urutan sebagai berikut.
1. Menyemat pada panggul, yaitu TM
2. Menyemat pada pingggang, yaitu pada TM
3. Menyemat pada sisi yaitu pada garis lingkar panggul
4. Menyemat pada sisi yaitu pada garis lingkar pinggang
208
5. Membentuk kupnat pinggang, yaitu kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara TM dan sisi, letak kupnat 1/10 lingkar pinggang+ 1 cm dari TM. Kemudian semat jarum pada tengahtengah garis pinggang, arah kupnat miring ke arah garis panggul.
7. Menyemat pada sisi dibawah garis lingkar panggul.
6. Menyemat pada bagian bawah panggul yaitu paga TM Tambahkan kampuh pada bagian sisi dan pinggang masing-masing 2 cm.
HASIL JADI PADA PASPOP POLA DASAR BADAN BAWAH (ROK) BAGIAN DEPAN
POLA DASAR ROK BELAKANG Memberi sematan jarum, dengan urutan sebagai berikut:
1. Menyemat pada panggul, yaitu TB
2. Menyemat pada pingggang, yaitu pada TB
209
3. Menyemat pada sisi yaitu pada garis lingkar panggul
5. Membentuk kupnat pinggang, yaitu kupnat dibentuk dari kelebihan kain antara TB dan sisi, letak kupnat 1/10 lingkar pinggang - 1 cm dari TB. Kemudian semat jarum pada tengahtengah garis pinggang, arah kupnat miring ke arah garis panggul.
4. Menyemat pada sisi yaitu pada garis lingkar pinggang
6. Menyemat pada bagian bawah panggul yaitu paga TB Tambahkan kampuh pada bagian sisi dan pinggang masing-masing 2 cm.
HASIL JADI PADA PASPOP POLA DASAR BADAN BAWAH (ROK) BAGIAN BELAKANG
210
HASIL JADI POLA DASAR BADAN ATAS BAGIAN MUKA DAN BELAKANG
POLA BAGIAN DEPAN
POLA BAGIAN BELAKANG
Sumber: Dok Pribadi HASIL JADI POLA DASAR BADAN BAWAH (ROK) BAGIAN DEPAN DAN BELAKANG
POLA BAGIAN DEPAN
POLA BAGIAN BELAKANG
211
SUMBER
:
1. Buku modul “Dasar-Dasar Pembuatan Pola”, Bintang EllySimanjuntak,MA,P3GK, Jakarta, t.th 2. Modul Teknik Draping Dr. Sri Wening, M.Pd
WAKTU
:
Kumpulkan tugas paling lambat 1 minggu setelah penugasan.
TUGAS
:
Buatlah laporan hasil praktik pembuatan pola dasardengan teknikdraping.
212
LAMPIRAN 14 POWERPOINT
213
214
LAMPIRAN 15 LEMBAR PENILAIAN AHLI
215
216
LEMBAR PENILAIAN MEDIA POWERPOINT DAN JOB SHEET
Materi
: Pembuatan Pola Dasar Draping
Sasaran Program
: Siswa Kelas X Busana Butik SMK N 1 Kota Tegal
Judul Penelitian
: Efektvitas Media Powerpoint dan Job Sheet Pola Draping Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Tegal.
Petunjuk: 1. Lembar evaluasi ini dimaksdukan untuk mengetahui pendapat Bapak sebagai Ahli Media tentang media powerpoint dan job sheet sebagai media pembelajaran pembuatan pola dasar teknik draping. 2. Penilaian terdiri dari aspek kriteria kelayakan media 3. Jawaban dapat diberikan pada kolom jawaban yang sudah disediakan dengan member tanda “√”. Contoh: No
Indikator
4
1.
Kemudahan memulai program
√
3
2
1
Keterangan skala: 4= Sangat Baik 3= Baik 2= Cukup Baik 1= Kurang Baik 4.
Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Bapak sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas media pembelajaran ini.
5.
Komentar atau saran mohon ditulis pada lembar yang telah disediakan. Apabila tempat yang disediakan tidak mencukupi, mohon ditulis pada kertas lembaran yang telah disediakan. Atas kesediaan Bapak untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terimakasih.
217
218
219
LEMBAR PENILAIAN MATERI PEMBUATAN POLA DASAR TEKNIK DRAPING (GURU) Materi
: Pembuatan Pola Dasar Draping
Sasaran Program
: Siswa Kelas X Busana Butik SMK N 1 Kota Tegal
Judul Penelitian
: Efektifitas Media Powerpoint dan Job Sheet Pola Draping Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Tegal
Petunjuk: 1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Ibu sebagai Ahli Materi tentang pembuatan pola dasar draping. 2. Pendapat, kritik, saran, penilaian, dan komentar Ibu sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas media pembelajaran ini. Sehubungan dengan hal tersebut, mohon Ibu memberikan pendapatnya pada setaip pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda “√” pada kolom yang telah disediakan. Contoh : No Kriteria penilaian Kesesuaian materi yang ada pada job 1. sheet sesuai dengan silabus 2. Ketepatan penggunaan istilah Keterangan skala:
4
3
2
1
√ √
4 = Sangat Sesuai 3 = Sesuai 2 = Cukup Sesuai 1
= Kurang Sesuai
3. Komentar atau saran Ibu mohon ditulis pada lembar yang telah disediakan. Apabila tempat yang disediakan tidak mencukupi, mohon ditulis pada kertas tambahan yang telah disediakan. Atas kesediaan Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terima kasih
220
221
222
LAMPIRAN 16 SURAT KETERANGAN PEMBIMBING SURAT IJIN PENELITIAN SURAT SELESAI PENELITIAN
223
224
225
226
LAMPIRAN 17 DOKUMENTASI
227