PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) CITRA ILMU KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH
SKRIPSI Diajukan untuk Penyelesaian Studi Strata Satu Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Asta Takdira 1201409008
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi yang berjudul “Peningkatan Kualitas Layanan Program Kursus di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Citra Ilmu Kabupaten Semarang Jawa Tengah” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 11 Juli 2013
Asta Takdira NIM. 1201409008
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi. Hari
: Senin
Tanggal
: 15 Juli 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Tri joko Raharjo, M.Pd NIP. 195903011985111001
Dr. Amin Yusuf, M.Si NIP. 196408081991031003
Mengetahui, Ketua Jurusan PLS
Dr. Sungkowo Edy Mulyono, S.Pd, M.Si. NIP. 196807042005011001
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Peningkatan Kualitas Layanan Program Kursus di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Citra Ilmu Kabupaten Semarang Jawa Tengah” ini telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada: Hari
: Rabu
Tanggal
: 31 Juli 2013
Panitia Ujian
Ketua
Sekretaris
Drs. Budiyono, M.S. NIP. 19631209 198703 1 002
Drs. Ilyas, M.Ag. NIP. 19660601 198803 1 003
Penguji Utama
Dr. Utsman, M.Pd. NIP. 19570804 198103 1 006 Penguji/Pembimbing I
Penguji/Pembimbing II
Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M.Pd. NIP. 19590301 198511 1 001
Dr. Amin Yusuf, M.Si. NIP. 19640808 199103 1 003
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO
Mesin penggerak dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal, bukan sekadar ketaatan pada sistem dan prosedur akan tetapi melalui pelayanan yang luar biasa dan kinerja yang unggul.
PERSEMBAHAN
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat-Nya, tanpa-Nya skripsi ini tidak bisa terselesaikan dengan baik. Skripsi ini saya persembahkan untuk:
(1) Kepada Kedua Orangtua yaitu Bapak Sayuto
Budi
Harsono
dan
Ibu
Sulastri yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materi. (2) Kepada Dosen dan Guru-guru yang telah mendidik saya. (5) Almamaterku
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan
kehadirat
Allah
swt
yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Layanan Program Kursus di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Citra Ilmu Kabupaten Semarang
Jawa Tengah.”
Penyusunan
skripsi
ini dimaksudkan
untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr.
Fathur
R o k h m a n , M.Hum,
Rektor
UNNES
yang
bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan di tingkat universitas 2. Drs. Hardjono, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan izin dan mengesahkan penelitian ini 3.
Dr. Sungkowo Edy Mulyono, S.Pd, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNNES
4. Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, dorongan, dan saran dalam penyusunan skripsi ini 5. Dr. Amin Yusuf, M.Si,
Dosen
Pembimbing
II yang
telah
banyak
memberikan bimbingan, dorongan, dan saran dalam penyusunan skripsi ini 6. Tim Penguji yang telah menguji skripsi dan memberi masukan untuk kesempurnaan skripsi ini 7. Bapak, Ibu dosen Pendidikan Luar Sekolah yang telah ikut membantu dengan memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi. 8. Pengelola PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang yang telah memberikan ijin penelitian disekolahnya. 9. Instruktur program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang yang telah banyak memberikan
waktunya dan ikut berpartisipasi
pelaksanaan penelitian.
vi
dalam
10. Warga belajar program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang yang telah banyak memberikan waktunya dan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian. 11. Teman-teman seperjuangan PLS FIP angkatan 2009. Berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu Penulis
berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Semarang, 31 Juli 2013
Penulis
vii
ABSTRAK Asta Takdira.2013. Peningkatan Kualitas Layanan Program Kursus di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Citra Ilmu Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Skripsi. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M.Pd, dan Pembimbing II: Dr. Amin Yusuf, M.Si. Kata kunci : Peningkatan kualitas layanan, program kursus di PKBM Citra Ilmu. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fenomena yang ada di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Citra Ilmu Kabupaten Semarang yang menunjukan penyelenggaraan program kursus yang terus berkembang. Program kursus bersifat profit mampu menopang kemandirian PKBM meliputi program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian mengenai upaya peningkatan kualitas layanan program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana profil penyelenggaraan program kursus, upaya peningkatan kualitas layanan program kursus dan untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian adalah pengelola, instruktur, dan warga belajar di PKBM Citra Ilmu. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian menggunakan tringulasi sumber. Sedangkan analisis datanya menggunakan analisis deskriptif naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya peningkatan kualitas layanan program kursus yang dilaksanakan di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang secara umum sudah dapat berjalan dengan baik. Adanya upaya peningkatan kualitas layanan masing-masing program kursus ditinjau dari 5 dimensi yaitu fisik/tangible, keandalan/reliability, jaminan/assurance, daya tanggap/responsiveness dan perhatian/emphaty. Program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer terus berkembang dengan melakukan cara meningkatkan ruang belajar teori & praktek, kelengkapan media pembelajaran, kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan, memiliki instruktur pengganti, kedispilinan instruktur program kursus, kemitraan yang sangat banyak dan perhatian terhadap warga belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Upaya tersebut mampu menjadikan PKBM Citra Ilmu sebagai PKBM unggulan di Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Simpulan penelitian adalah dalam melakukan upaya peningkatan kualitas layanan program kursus sudah baik yaitu dimensi fisik dan jaminan, dan harus terus ditingkatkan pada bidang dimensi daya tanggap dan perhatian. Saran yang diajukan penulis yaitu agar instruktur program kursus menjahit ditambah tidak hanya satu instruktur. Sosialisasi program kursus melalui media teknologi informasi agar bisa diselenggarakan di PKBM Citra Ilmu, proses pembelajaran instruktur mampu memberikan pelayanan yang terbaik,dan selalu berupaya memfasilitasi akses saran warga belajar.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................
i
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................
v
KATA PENGANTAR .............................................................................
vi
ABSTRAK ..............................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................
8
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................
8
1.4 Manfaat Penelitian ...........................................................................
9
1.5 Penegasan Istilah .............................................................................
10
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ..........................................................
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu .........................................................................
12
2.2 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ...................................
14
2.2.1 Filosofi PKBM...............................................................................
14
2.2.2 Tujuan dan Tugas PKBM ..............................................................
17
2.2.3 Definisi PKBM ..............................................................................
17
2.3 Definisi Kualitas ...............................................................................
20
2.3.1 Kualitas Layanan ...........................................................................
22
ix
2.4 Definisi Program...............................................................................
25
2.4.1 Unsur-unsur Komponen Program..................................................
26
2.4.2 Bentuk program Pendidikan Masyarakat Di PKBM......................
31
2.4.3 Prinsip pengembangan program PKBM .......................................
35
2.4.4 Pengertian Program Kursus ...........................................................
38
2.4.4.1 Ciri-Ciri Program Kursus di PKBM ...........................................
40
2.5 Model CIPP ......................................................................................
43
2.6 Kerangka Berfikir ............................................................................
45
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian .......................................................................
47
3.2 Lokasi Penelitian ..............................................................................
48
3.3 Informan Penelitian ..........................................................................
48
3.4 Fokus Penelitian................................................................................
49
3.5 Sumber Data Penelitian ...................................................................
50
3.6 Metode Pengumpulan Data ...............................................................
50
3.7 Teknik Keabsahan Data ....................................................................
52
3.8 Metode Analisis Data ......................................................................
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum .............................................................................
56
4.1.1 Latar Belakang PKBM Citra Ilmu ................................................
56
4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga PKBM Citra Ilmu ....................
59
4.1.3 Sarana dan Prasarana Di PKBM Citra Ilmu ................................
60
4.2 HASIL PENELITIAN ......................................................................
61
4.2.1 Profil Tiga Program Kursus Di PKBM Citra Ilmu .......................
61
4.2.1.1 Konteks/Context ........................................................................
62
4.2.1.2 Masukan/Input ...........................................................................
64
4.2.1.2.1 Kurikulum Program Kursus.....................................................
64
4.2.1.2.2 Perekrutan Instruktur dan Warga Belajar Program Kursus ....
67
4.2.1.2.3 Sarana dan Prasarana Program Kursus ...................................
73
4.2.1.2.4 Sumber Dana Program Kursus ...............................................
75
4.2.1.3 Proses Pembelajaran Program Kursus .......................................
77
x
4.2.1.4 Produk ........................................................................................
87
4.2.1.4.1 Hasil Karya Warga Belajar Program Kursus ..........................
87
4.2.1.4.2 Sertifikasi/Sertifikat Program Kursus .....................................
88
4.2.2 Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Tiga Program Kursus Di PKBM Citra Ilmu .....................................................................
90
4.2.2.1 Dimensi Fisik/Tangible .............................................................
90
4.2.2.2 Dimensi Keandalan/Reliability ..................................................
96
4.2.2.3 Dimensi Jaminan/Assurance ......................................................
99
4.2.2.4 Dimensi Daya Tanggap/Responsiveness ...................................
102
4.2.2.5 Dimensi Perhatian/Emphaty ......................................................
105
4.2.3 Faktor Pendukung dan Penghambat ..............................................
108
4.2.3.1 Kekuatan ...........................................................................................
108
4.2.3.2 Peluang ......................................................................................
109
4.2.3.3 Kelemahan .................................................................................
111
4.2.3.4 Tantangan ..................................................................................
111
4.3 PEMBAHASAN...............................................................................
113
4.4.1 Profil Tiga Program Kursus Di PKBM Citra Ilmu .......................
113
4.4.1.1 Konteks ......................................................................................
114
4.4.1.2 Masukan/Input ...........................................................................
116
4.4.1.2.1 Kurikulum Program Kursus.....................................................
116
4.4.1.2.2 Perekrutan Instruktur dan Warga Belajar Program Kursus ....
117
4.4.1.2.3 Sarana dan Prasarana Program Kursus ...................................
119
4.4.1.2.4 Sumber Dana Program Kursus ...............................................
121
4.4.1.3 Proses Pembelajaran Program Kursus .......................................
122
4.4.1.4 Produk ........................................................................................
126
4.4.1.4.1 Hasil Karya Warga Belajar Program Kursus ..........................
126
4.4.1.4.2 Sertifikasi/Sertifikat Program Kursus .....................................
127
4.4.2 Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Tiga Program Kursus Di PKBM Citra Ilmu .....................................................................
128
4.4.2.1 Dimensi Fisik/Tangible .............................................................
134
4.4.2.2 Dimensi Keandalan/Reliability ..................................................
136
xi
4.4.2.3 Dimensi Jaminan/Assurance ......................................................
137
4.4.2.4 Dimensi Daya Tanggap/Responsiveness ...................................
139
4.4.2.5 Dimensi Perhatian/Emphaty ......................................................
141
4.4.3 Faktor Pendukung dan Penghambat ..............................................
142
4.4.3.1 Kekuatan ...........................................................................................
142
4.4.3.2 Peluang ......................................................................................
143
4.4.3.3 Kelemahan .................................................................................
144
4.4.3.4 Tantangan ..................................................................................
145
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ......................................................................................
147
5.2 Saran ................................................................................................
148
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
150
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Konsep Program ..............................................................................
25
2.2 Kerangka Berfikir ............................................................................
46
4.1 Struktur Organisasi PKBM Citra Ilmu Kab. Semarang ...................
59
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
4.1 Status Kelembagaan PKBM Citra Ilmu Kab. Semarang .................
56
4.2 Sarana Prasarana Program Kursus Di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang .......................................................................
60
4.3 Sarana Prasarana Program Kursus Menjahit ...................................
74
4.4 Sarana Prasarana Program Kursus Komputer ..................................
75
4.5 Media Pembelajaran Program Kursus Menjahit ..............................
91
4.6 Media Pembelajaran Program Kursus Komputer ............................
95
4.7 Materi Program Kursus Komputer Microsof Office ........................
125
4.8 Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Program Kursus ..............
129
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Kisi-Kisi Instrumen Pengelola PKBM .........................................
153
2. Kisi-Kisi Instrumen Instruktur Program Kursus Menjahit, Mengemudi Mobil dan Komputer ...............................
155
3. Kisi-Kisi Instrumen Warga Belajar Program Kursus Menjahit, Mengemudi Mobil, dan Komputer .................
158
4. Pedoman wawancara program kursus menjahit, mengemudi mobil, dan komputer untuk pengelola PKBM .........
160
5. Pedoman Wawancara Instruktur Program Kursus Menjahit, Mengemudi Mobil, dan Komputer ..................
169
6. Pedoman Wawancara Warga Belajar Program Kursus Menjahit, Mengemudi Mobil, dan Komputer ..................
180
7. Hasil Wawancara Pengelola PKBM Mengenai Program Kursus Menjahit, Mengemudi Mobil, dan Komputer ..................
186
8. Hasil Wawancara Instruktur Program Kursus Menjahit, Mengemudi Mobil, dan Komputer ...............................................
200
9. Hasil Wawancara Warga Belajar Program Kursus Menjahit, Mengemudi Mobil, dan Komputer ...............................................
220
10. Pedoman Observasi ......................................................................
238
11. Dokumentasi ................................................................................
241
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Peningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia harus selalu ditingkatkan agar dapat berkontribusi secara optimal, maka diperlukan peran setiap elemen pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkannya. Kualitas pendidikan merupakan salah satu indikator kualitas sumber daya manusia (SDM) di sebuah negara. Dengan terselenggaranya program-program di bidang pendidikan yang berkualitas maka akan berdampak positif terhadap kualitas dan produktivitas SDM. Peranan SDM yang kualitas dan produktif akan mampu mengurangi angka pengangguran yang saat ini masih menjadi permasalahan klasik di Indonesia. Kepala BPS Suryamin (2012), menyatakan tingkat pengangguran terbuka yang terjadi di Indonesia pada februari 2012 mencapai 6,32% atau 7,61 juta orang. Sedangkan menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial (Disnakertransos) Romlah (2012), angka pengangguran di Kabupaten Semarang Jawa Tengah pada tahun 2012 ini mencapai 108.000 orang dari angkatan kerja sebanyak 622.000 orang (Amanda Putri Nugrahanti, diakses pada 28-02-2013 tersedia dalam http://www.bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/02/29/2320465 1/Angka.Penggangguran.Masih.Tinggi.html). Upaya-upaya dal am meningkatkan kualitas SDM dalam rangk a men guran gi angka pen ggan gguran bagi masyarakat yang memiliki tujuan untuk memenuhi tantangan globalisasi yang terus berkembang pesat. Dengan
1
2
permasalahan tersebut kini menjadikan peluang bagi setiap lembaga, termasuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yaitu lembaga pendidikan yang dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat serta diselenggarakan di luar sistem pendidikan formal baik di perkotaan maupun di pedesaan untuk memberikan kesempatan belajar agar mandiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya, (Kamil, 2009:86). Perkembangan PKBM terselenggara untuk melayani kebutuhan belajar masyarakat yang menghadapi persoalan-persoalan yang melingkupi bidang pendidikan dan ekonomi khususnya dalam bidang pendidikan nonformal. Persoalan tersebut dapat dilihat di lapangan yaitu dengan terjadinya peningkatan jumlah penduduk miskin, tingginya angka putus sekolah (drop out), kebutuhan pendidikan keterampilan bagi orang dewasa, dan berbagai kebutuhan layanan pendidikan yang tidak bisa dilayani oleh pendidikan formal. PKBM merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal yang memiliki berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat yang memiliki filosofi yaitu dari, oleh dan untuk masyarakat diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan dibidang sosial, ekonomi dan budaya. PKBM sebagai salah satu mitra kerja pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat (bangsa) melalui program-program pendidikan nonformal, oleh karena itu diharapkan melalui PKBM mampu menumbuhkan masyarakat belajar (learning society), sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kemandirian, keberdayadidikan, dan inovatif dalam mencari berbagai informasi baru dalam rangka meningkatkan kehidupannya. Sebagai sebuah pusat pembelajaran (learning centre), PKBM dibangun atas dasar kebutuhan masyarakat dengan
3
menitik beratkan swadaya, gotong-royong dan partisipasi masyarakat itu sendiri. Pusat pembelajaran (learning centre), memiliki fungsi yang dapat dijadikan acuan dalam membangun PKBM yang lebih optimal, fungsi-fungsi tersebut berhubungan satu dengan yang lain secara terpadu. Fungsi-fungsi tersebut merupakan karakteristik dasar yang harus menjadi acuan pengembangan kelembagaan PKBM sebagai wadah pembelajaraan masyarakat. Beberapa fungsinya yaitu: Sebagai tempat masyarakat belajar (learning society), sebagai tempat tukar belajar (learning exchange), sebagai pusat informasi atau bacaan masyarakat (TBM), sebagai sentra pertemuan berbagai lapisan masyarakat dan sebagai pusat penelitian masyarakat (community research center) terutama dalam pendidikan nonformal. Di sisi lain PKBM juga tampil sebagai salah satu tempat pendidikan dalam menyelenggarakan program-program pendidikan dan keterampilan yang terpadu dengan kehidupan dan kebutuhan masyarakat. Program-program pendidikan yang digulirkan pemerintah, khususnya pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh kebijakan pemerintah, baik daerah maupun pusat, dan/atau mengembangkan program pendidikan yang secara khusus lahir dan diprakarsai oleh masyarakat itu sendiri.
Berberapa
program-program
pendidikan
dan
keterampilan
yang
dikembangkan oleh lembaga PKBM diantaranya yaitu: program keaksaraan fungsional, pendidikan anak usia dini, program kesetaraan, kelompok belajar usaha, pengembangan program magang, program kursus. PKBM dalam jangka panjang diharapkan mampu membangun dan mengembangkan program pembelajaran secara ideal harus mampu memadukan
4
unsur keilmuwan dan wirausaha. Unsur keilmuwaan (akademik), diharapkan mampu membantu menambah wawasan dan pengetahuan warga belajar, sedangkan unsur wirausaha dapat membentuk jiwa makarya (entrepreneur). Melalui bekal tersebut diharapkan pada saat terjun ke masyarakat warga belajar tidak hanya memiliki kemampuan secara akademik tetapi juga kemampuan untuk melihat berbagai kemungkinan atau berbagai peluang yang ada dan terjadi di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan keahlian (kompetensinya). Untuk itulah PKBM sebagai sebuah lembaga (organisasi swadaya) yang mengedepankan belajar masyarakat dan sepanjang hayat serta mengembangkan budaya belajar sebaiknya belajar secara proffesional dan didirikan tidak hanya untuk menyerap program-program yang digulirkan pemerintah. Akan tetapi PKBM benar-benar merupakan wujud dari sebuah lembaga pembelajaran masyarakat yang utuh. Perkembangan PKBM terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan layanan pendidikan masyarakat. Hingga kini, jumlah PKBM di Indonesia yang memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM) sebanyak 6.433 Lembaga. Dari jumlah tersebut, PKBM yang sudah terakreditasi hanya 430 Lembaga, 3375 lembaga sedang mendaftar untuk akreditasi. Khusus di Jawa Tengah, PKBM yang sudah memiliki nilem sebanyak 464 lembaga. Di Kabupaten Semarang PKBM sebanyak 28 lembaga yang sudah bernilem sebanyak 14 lembaga dan dua PKBM yang sudah terakreditasi (Direktorat pembinaan pendidikan masyarakat diakses pada 8-3-2013 tersedia dalam http://paudni.kemdi kbud.go.id/bindikmas/nilem-pkbm/index.php/datalembaga/listlembaga.html)
5
Salah satu PKBM unggulan yang terselenggara di Kabupaten Semarang adalah PKBM Citra Ilmu. PKBM Citra Ilmu telah mendapatkan akreditasi lembaga dari Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal: Surat Keputusan No.015/SKEP/STS–AKR/BANPNF/XII/ 2011 untuk menyelenggarakan programprogram pendidikan nonformal. Program-progam yang sudah terakreditasi meliputi Program kesetaraan paket B dan C yang mendapatkan akreditasi Surat Keputusan No. 013/SKEP/STS–AKR/BAN PNF/VIII/2011, program PAUD berakreditasi
Surat
Keputusan
NO.001/SKEP/STS-AKR/BAN
PNF/I/2009,
program kelompok belajar usaha, program kursus dan taman bacaan masyarakat. Namun kenyataannya, saat ini manajemen pengelolaan PKBM dinilai masih lemah, kebanyakan PKBM di Indonesia dikelola secara konvensional. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (P2PAUDNI) Regional II Semarang yaitu masih banyak lembaga dalam menjalankan program-programnya tergantung oleh dana dari pemerintah dan keterbatasan sarana prasarana dalam menunjang pelaksanaan program. Idealnya keberlangsungan PKBM dalam menjalankan program-programnya tidak menggantungkan dana bantuan dari pemerintah,tetapi diusahakan ada program yang justru bisa menghasilkan uang sehingga bisa untuk menopang program PKBM. Program kursus salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan dana dari pemerintah, akan tetapi tidak banyak lembaga PKBM yang memiliki program kursus. Program kursus keterampilan dalam PKBM merupakan sebuah program yang bersifat profit guna membantu meningkatkan kemandirian lembaga.
6
Mahmud Yunus dalam penelitiannya yang tertuang dalam jurnal ilmu pendidikan volume 36 nomor 1 januari 2009, halaman 1 mengemukakan yakni: “Penyelenggaraan program kursus para profesi telah dilakukan dengan baik dan diarahkan untuk menjawab tantangan kebutuhan dunia kerja. Tingginya minat masyarakat menjadi kursister banyak disebabkan oleh faktor ekonomi yang lemah dan keinginan memperoleh keterampilan dalam waktu singkat sebagai modal mencari pekerjaan.” Berdasarkan penelitian tersebut menjelaskan bahwa program kursus memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan kualitas SDM melalui program-program kursus yang di arahkan untuk menjawab tantangan kebutuhan dunia kerja di era globalisasi sekarang ini. Kini masyarakat telah memahami bahwa keberadaan program kursus di sebuah lembaga pendidikan seperti PKBM, bukan lagi sekedar pelengkap dalam dunia pedidikan ataupun sebagai transisi dari dunia sekolah ke dunia kerja (transition from school to work). Program kursus telah berhasil menjadi mitra sejajar pendidikan formal yang mampu membuka wawasan, mindset, dan sikap mental masyarakat. Hal ini dapat mengoptimalkan potensi yang ada serta mengubah tantangan menjadi peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru yang membantu merangsang perkembangan kegiatan ekonomi masyarakat dengan SDM yang handal, intregitas positif dan professional. Program kursus di PKBM merupakan sebuah program bukan sebuah Lembaga Kursus. Program kursus telah menjadi primadona masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan, karena selain pengembangan SDM tetapi juga dapat mengembangkan potensi/kearifan lokal yang dimiliki suatu daerah sehingga dapat menumbuhkan ekonomi kreatif di kalangan masyarakat. Program kursus harus
7
selalu diupayakan peningkatan kualitas layanan karena hal tersebut guna meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Progam kursus harus memberikan kepercayaan masyarakat sekaligus memberikan pandangan kepada masyarakat luas bahwa pentingnya pendidikan keterampilan melalui program kursus yang akan maju diberbagai bidang kehidupan. Program kursus yang diselenggarakan PKBM Citra Ilmu meliputi menjahit, mengemudi mobil dan komputer. Sasaran program kursus keterampilan di PKBM Citra Ilmu adalah seluruh masyarakat. Warga belajar program kursus di PKBM Citra Ilmu yang meliputi menjahit, mengemudi mobil dan komputer sangat bervariasi dari warga masyarakat yang berjenjang pendidikan SMP sampai S2, hal ini sejalan dengan amanah undang-undang sebagai pengganti, penambah dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka belajar sepanjang hayat (lifelong education). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis berupaya untuk mengkaji lebih dalam terhadap permasalahan tersebut dan dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul “Peningkatan Kualitas Layanan Program Kursus di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Citra Ilmu Kabupaten Semarang Jawa Tengah.”
8
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana profil penyelenggaraan program kursus yang ada di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 2) Bagaimana upaya peningkatan kualitas layanan program kursus yang dikelola di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 3) Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam upaya meningkatkan kualitas layanan program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini memiliki tujuan yang hendak dicapai diantaranya: 1) Untuk mendeskripsikan profil penyelenggaraan program-program kursus yang ada di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. 2) Untuk mendeskripsikan upaya-upaya peningkatan kualitas layanan program kursus yang dikelola oleh PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. 3) Untuk mendeskripsikan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam upaya meningkatkan kualitas layanan program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang.
9
1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan pada uraian di tersebut, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis, yaitu: 1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan luar sekolah khususnya tentang upaya-upaya dalam meningkatkan kualitas layanan program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang, serta dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya yang sejenis. 1.4.2 Manfaat Praktis 1) Bagi peneliti penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan mampu menggambarkan tentang upaya-upaya meningkatkan kualitas layanan program kursus yang meliputi: program kursus menjahit, program kursus mengemudi mobil, dan program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. 2) Bagi lembaga pendidikan nonformal yaitu PKBM, penelitian ini dapat dipakai sebagai pijakan atau rujukan dalam pengembangan program kursus yang ada di PKBM saat ini, agar bisa lebih baik dan mampu terus berupaya memberikan kualitas terhadap warga belajar. 3) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah di lingkungan Kabupaten Semarang tentang keberadaan PKBM Citra Ilmu
dalam
menyelenggarakan
nonformal khususnya program kursus.
program-program
pendidikan
10
1.5 Penegasan Istilah Penegasan istilah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan kesalah pahaman atau salah tafsir agar pembaca bisa memiliki pemikiran yang sejalan dengan penulis. Adapun batasan-batasan mengenai istilahistilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Kualitas Layanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh lembaga PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang guna meningkatkan kualitas program kursusnya agar mampu memberikan kepuasan warga belajar dan menjawab tantangan globalisasi yang berkembang sangat cepat. Dimensi kualitas layanan meliputi aspek dimensi fisik/tangible, dimensi keandalan/reliability, dimensi, dimensi jaminan/assurance, daya tanggap/responsiveness, dan dimensi perhatian/emphaty. 2) Program Kursus Program kursus keterampilan dalam PKBM merupakan sebuah program yang memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan program kursus didalam lembaga pendidikan nonformal ini bersifat profit yang bisa memiliki dampak positif berguna dalam penyelenggaraannya untuk membantu meningkatkan masukan dana dan kemandirian lembaga. Program kursus di PKBM Citra Ilmu Semarang meliputi: program kursus
11
menjahit, program kursus mengemudi mobil dan program kursus komputer. 3) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah sebuah lembaga pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem pendidikan formal diarahkan untuk masyarakat pedesaan dan perkotaan dengan dikelola oleh masyarakat itu sendiri. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan berbagai model pembelajaran dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan keterampilan masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya. 4) PKBM Citra Ilmu PKBM Citra Ilmu merupakan lembaga pendidikan nonformal yang dijadikan tempat penelitian peneliti terletak di Jalan Brigjen Sudiarto 32 Ungaran
Kabupaten
Semarang,
Jawa Tengah.
mendapatkan akreditasi lembaga dari Pendidikan
Nonformal:
Surat
PKBM
ini
telah
Badan Akreditasi Nasional
Keputusan
No.015/SKEP/STS–
AKR/BANPNF/XII/ 2011PKBM. PKBM Citra Ilmu merupakan unggulan di Kabupaten Semarang yang memiliki program kursus menjahit, program mengemudi mobil dan program komputer.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu Untuk
memperkuat
proses penelitian, terlebih dahulu dikemukakan
hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun pokok bahasan yang akan diuraikan dalam penelitian terdahulu adalah sebagai berikut: Mahmud Yunus dalam penelitiannya yang tertuang dalam Jurnal Ilmu Pendidikan volume 36 nomor 1 januari 2009, halaman 1 mengemukakan yakni: “Penyelenggaraan program kursus para profesi telah dilakukan dengan baik dan diarahkan untuk menjawab tantangan kebutuhan dunia kerja.tingginya minat masyarakat menjadi kursister banyak disebabkan oleh faktor ekonomi yang lemah dan keinginan memperoleh keterampilan dalam waktu singkat sebagai modal mencari pekerjaan.” Sedangkan menurut Hiryanto dan Lutfi Wibawa dalam penelitiannya tentang Efektivitas Penyelenggaraan Program Kursus Para Profesi (KPP) Terhadap Pengurangan Angka Pengangguran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008, mengemukakan yakni: “Kriteria context pada program KPP dapat disimpulkan efektif dan sudah sesuai dengan kreteria. Kriteria input pada program KPP dapat diungkapkan bahwa berdasarkan deskripsi input, secara umum seluruh unsur yang terlibat dalam program, seperti anak didik, pendidik dan tenaga pengelola, penyelenggara program, sarana dan prasarana, program pembelajaran, pendanaan, bisa dikatakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Proses pembelajaran pada program KPP di 3 LPK termasuk kategori baik. Penilaian dari kriteria product dapat disimpulkan bahwa program KPP yang di selenggarakan oleh lembaga mitra pemerintah sudah efektif dan sesuai dengan kreteria yang disaratkan. Hal ini dapat 12
13
diungkapkan hampir semua peserta mampu menyelesaikan program pelatihan yaitu mencapai 90%, kehadiran sesuai kriteria lebih dari 90 %, lulusan yang dapat ditempatkan lebih dari 80%. Sehingga dapat di ungkapkan bahwa penyelenggaraan program KPP mampu mengurangi angka pengangguran di Daerah Istimewa Yogyakarta.” Penelitian yang dilakukan oleh Prabha Ramseook, Soolakshna D. Lukea, Perunjodi Naidoo dari Universitas Mauritus dengan judul Service Quality in The Public Service menyatakan bahwa: This research adds to the body of knowledge relating to public service quality management. It will also be of interest to strategic and operational public service managers and to academics investigating the reliability and value of service quality assessment tools. Sedangkan menurut Raquel Velada, Antonio Caetano, John W. Michel, Brian D.Lyons dan Michael J. Kavanagh dalam penelitiannya berjudul The effects of Training Design, Individual characteristic and work enviroent on transfer of training mengemukakan bahwa: This study aims to gain insight into some of the factors that determine the transfer of training to the work context. The present research examined the relationship between three types of predictors on transfer of training, including training design, individual characteristic and work environment. The result indicated that transfer design, performance self-efficacy, training retention and performance feedback were significantly telated to transfer of training. Berdasarkan hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa program kursus mampu menjawab tantangan di era globalisasi dan merupakan salah satu solusi di bidang pendidikan guna mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia. Program kursus di PKBM harus terus berupaya meningkatkan kualitasnya agar dapat menjawab tantangan dunia kerja diperkembangan
14
globalisasi yang sangat cepat sekarang ini. Peningkatan kualitas layanan sangat penting bagi program kursus yang merupakan salah satu pondasi dalam penyelenggaraan PKBM agar mandiri dan tidak tergantung pada dana bantuan pemerintah.
2.2 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) 2.2.1 Filosofi PKBM Pendirian suatu PKBM peran pemerintah ataupun pihak lain di luar komunitas tersebut hanyalah berupa proses sosialisasi, motivasi, stimulasi dan pelatihan untuk memperkenalkan PKBM secara utuh dan membuka perspektif serta wawasan dan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam membentuk PKBM serta dalam pengembangan selanjutnya. Proses sosialisasi ini hendaknya tidak mengambil alih inisiatif pendirian yang harus murni datang dari kesadaran, kemauan dan komitmen anggota masyarakat itu sendiri. Hal ini sangat penting demi menjaga kelahiran PKBM itu secara sehat yang di kemudian hari akan sangat menentukan kemandirian dan keberlanjutan PKBM tersebut. Forum Komunikasi PKBM Indonesia (DPP FK- PKBM Indonesia) dalam bulletin PKBM (2008, hal 31-33), mengungkapkan Filosofi PKBM secara ringkas adalah dari, oleh dan untuk masyarakat dapat pula dijabarkan berdasarkan pemaknaan nama dari akronim PKBM itu sendiri yaitu : 1. PKBM merupakan sebuah pusat, berarti bahwa penyelenggaraan PKBM haruslah terkelola dan terlembagakan dengan baik. Hal ini sangat penting untuk efektivitas pencapaian tujuan, mutu penyelenggaraan program-program, efisiensi pemanfaatan sumber-sumber, sinergitas antar berbagai program dan keberlanjutan
15
keberadaan PKBM itu sendiri. Hal ini juga berkaitan dengan kemudahan untuk dikenali dan diakses oleh seluruh anggota masyarakat untuk berkomunikasi, berkoordinasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak baik yang berada di wilayah keberadaan PKBM tersebut maupun dengan berbagai pihak di luar wilayah tersebut misalnya pemerintah, lembaga-lembaga nasional maupun internasional,
dan
sebagainya.
Adanya
pelembagaan
berbagai
kegiatan
pembelajaran ini juga merupakan salah satu kelebihan dari keberadaan PKBM dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Pada umumnya, dalam setiap kelompok masyarakat hampir selalu ada berbagai upaya pembelajaran yang bersifat nonformal. Namun seringkali berbagai kegiatan dan program tersebut tidak terkelola dan terlembagakan dengan baik dan tidak terpadu sehingga keberlanjutan dan mutu kegiatannya sulit dipertahankan dan ditingkatkan. 2. Kegiatan dalam PKBM, berarti bahwa di PKBM diselenggarakan berbagai kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat setempat. Ini juga berarti bahwa PKBM selalu dinamis, kreatif dan produktif melakukan berbagai kegiatan-kegiatan yang positif bagi masyarakat setempat. Kegiatan-kegiatan inilah yang merupakan inti dari keberadaan PKBM. Kegiatan-kegiatan ini tentunya juga sangat tergantung pada konteks kebutuhan dan situasi kondisi masyarakat setempat. 3. PKBM sebagai tempat belajar, berarti bahwa berbagai kegiatan yang diselenggarakan di
PKBM
haruslah merupakan kegiatan
yang mampu
memberikan terciptanya suatu proses transformasi dan peningkatan kapasitas serta perilaku anggota komunitas tersebut ke arah yang lebih positif. Belajar dapat
16
dilakukan oleh setiap orang sepanjang hayatnya di setiap kesempatan. Belajar tidak hanya monopoli kaum muda, tetapi juga mulai dari bayi sampai pada orangorang tua. Belajar juga dapat dilakukan dalam berbagai dimensi kehidupan. Belajar dapat dilakukan dalam kehidupan berkesenian, beragama, berolahraga, adat istiadat dan budaya, ekonomi, sosial, politik dan sebagainya. Dimensi belajar seluas dimensi kehidupan itu sendiri. Dengan demikian PKBM merupakan suatu institusi terdepan yang langsung berada di tengah-tengah masyarakat yang mengelola dan mengimplementasikan konsep belajar sepanjang hayat atau Life Long Learning dan Life Long Education
serta pendidikan untuk semua atau
Education For All. 4. PKBM untuk masyarakat berarti bahwa keberadaan PKBM haruslah sepenuhnya demi kemajuan kehidupan masyarakat dimana PKBM tersebut berada. Itu berarti juga bahwa pemilihan program-program yang diselenggarakan di PKBM harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Hal ini tentunya juga tidak berarti menutup kemungkinan anggota masyarakat di luar masyarakat tersebut untuk dapat turut serta mengikuti berbagai program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh PKBM. Kemungkinan tersebut dapat saja diwujudkan sepanjang tidak menghambat pemberian manfaat bagi masyarakat sekitarnya. Prioritas dan fokus pemberdayaan tentunya haruslah tetap tertuju kepada masyarakat sasaran PKBM itu sendiri. Masyarakat bertindak sekaligus sebagai subyek dan obyek dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh PKBM.
17
2.2.2 Tujuan dan Tugas PKBM Kamil (2009:87) menyatatakan ada tiga tujuan penting dalam rangka pendirian dan pengembangan PKBM: (a) memberdayakan masyarakat agar mampu mandiri (berdaya), (b) meningkatkan kualitas hidup masyarakat baik dari segi sosial maupun ekonomi, (c) meningkatkan kepekaan terhadap masalahmasalah yang terjadi dilingkungannya sehingga mampu memecahkan masalah tersebut. Sihombing (Kamil, 2009:87) menyebutkan, bahwa tujuan pelembagaan PKBM
adalah
untuk
menggali,
menumbuhkan,
mengembangkan
dan
memanfaatkan seluruh potensi yang ada di masyarakat, untuk sebesar-besarnya pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Tujuan pemberdayaan dalam arti memberdayakan seluruh potensi dan fasilitas pendidikan yang ada di desa sebagai upaya membelajarkan masyarakat yang diarahkan untuk mendukung pengentasan kemiskinan (miskin pendidikan dan miskin ekonomi), dengan prinsip pengembangan dalam rangka mewujudkan demokrasi bidang pendidikan. Pada sisi lain tujuan PKBM adalah untuk lebih mendekatkan
proses
pelayanan
pendidikan
terutama
proses
pelayanan
pembelajaran yang dipadukan dengan berbagai tuntutan, masalah-masalah yang terjadi di sekitar lingkungan masyarakat itu sendiri. Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan itulah maka partisipasi dan tanggungjawab masyarakat terhadap keberadaan dan keberlangsungan hidup PKBM merupakan hal yang paling utama.
2.2.3 Definisi PKBM Ada beberapa definisi yang teridentifikasi tentang pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). PKBM adalah tempat pembelajaran dan sumber-sumber
18
informasi bagi masyarakat yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat, berisi berbagai jenis keterampilan fungsional yang berorientasi pada pemberdayaan potensi-potensi setempat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. PKBM merupakan sebuah lembaga yang lahir dari pemikiran tentang kesadaran pentingnya kedudukan masyarakat dalam proses pembangunan pendidikan nonformal, oleh sebab itu berdirinya PKBM ditengah-tengah masyarakat
mampu
menjadi
tulang
punggung
bagi
terjadinya
proses
pembangunan melaui pemberdayaan potensi-potensi yang ada di masyarakat. Sihombing (Kamil, 2009:80) menjelaskan, bahwa PKBM merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih dan dijadikan ajang pemberdayaan masyarakat. Hal ini selaras dengan pemikiran bahwa dengan melembagakan PKBM, akan banyak potensi yang belum tegali melalui pendekatan budaya yang persuasif. UNESCO (Kamil, 2009:85) memberikan definisi: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat adalah sebuah lembaga pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem pendidikan formal diarahkan untuk masyarakat pedesaan dan perkotaan yang dikelola oleh masyarakat itu sendiri serta memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan berbagai model pembelajaran dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan keterampilan masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Sihombing (Kamil, 2009:85), menyebutkan PKBM adalah sebuah model pelembagaan yang diartikan, bahwa PKBM sebagai basis pendidikan masyarakat, dikelola secara proffesional oleh LSM atau Organisasi Kemasyarakatan lainya,
19
sehingga masyarakat dengan mudah dapat berhubungan dengan PKBM dan meminta
informasi
tentang
berbagai
program
pendidikan
masyarakat,
persyaratannya dan jadwal pelaksanaannya. Pelembagaan artinya menempatkan PKBM sebagai basis penyelenggaraan program pendidikan masyarakat di tingkat operasional (Desa/Kelurahan). Program pendidikan masyarakat yang selama ini terpisah-pisah dan dilaksanakan diberbagai tempat seperti di rumah penduduk, gedung sekolahan, balai desa, dan tempat lainnya agar diupayakan untuk dipusatkan di PKBM. PKBM bukanlah lembaga PAUD, bukan lembaga kursus, dan bukan sanggar kegiatan belajar. PKBM merupakan lembaga pendidikan nonformal yang mengintegrasikan berbagai program pendidikan nonformal dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh masyarakat. PKBM tidak sekedar lahir kemudian akan hidup dengan sendirinya, akan tetapi membutuhkan penopang agar menjadi kuat sehinggan mampu menjadi motor penggerak program-program pendidikan nonformal yang handal bagi kebutuhan masyarakat (Staf Subdit Informasi Dit.Binsus, 2009:15). Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa PKBM adalah sebuah lembaga pendidikan yang di selenggarakan di luar sistem pendidikan formal dan di kelola oleh masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan belajar kepada seluruh lapisan masyarakat agar mereka mampu membangun dirinya secara mandiri sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Sehingga dengan definisi tersebut, PKBM berperan sebagai tempat pembelajaran masyarakat terhadap berbagai pengetahuan
20
atau keterampilan dengan memanfaatkan sarana, prasarana, dan potensi yang ada di sekitar lingkungannya (Desa-Kota), agar masyarakat memiliki keterampilan yang dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup.
2.3 Kualitas Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggunakan karakteristik langsung dari suatu produk seperti: performansi (performance), keandalan (reliability), mudah dalam penggunaan (easy of use), dan estetika (esthetics). Goetsch dan Davis (Tjiptono, 2005:10) menjelaskan bahwa Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi dan melebihi harapan. Hence menyatakan: The quality of a product or service is the fitness of that product or service for meeting its intended used as required by the customer. Kualitas dari suatu produk atau jasa adalah kelayakan atau kecocokan dar i produk arau jasa tersebut untuk memenuhi kegunaannya sehingga sesuai den gan yang diin gink an oleh pelanggan. Dalam ISO 8402 (Quality Vocabulary), kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas seringkali diartikan sebagai kepuasan pelanggan (costumer satisfaction) atau konfirmasi terhadap kebutuhan atau persyaratan (conformance to the requirements). Pengertian produk seperti yang didefinisikan ISO 8402, bahwa produk adalah hasil dari aktivitas atau proses. Suatu produk dapat berbentuk (tangible), tak berbentuk (intangible), atau kombinasi keduanya. Dengan demikian tiga kategori produk dapat diidentifikasi, yaitu (1) barang, misalnya: ban, cat, mobil, telepon,
21
kabel, komputer, dan sejenisnya., (2) perangkat lunak (sofware), misalnya: progam komputer, laporan keuangan, prosedur atau instruksi dalam sistem kualitas ISO 9000, dan sejenisnya, (3) jasa (servise), misalnya: perbankan, asuransi, transportasi, perundangan, pendidikan dan pelatihan, dan sejenisnya. Kualitas juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan dan upaya perubahan ke arah perbaikan terus menerus sehingga dikenal istilah: Q-MATCH (Quality= Meets Agreed Terms And Changes). Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk. Dijabarkan juga oleh J.R Evans dan W.M Lindsay dalam buku “the management and control of quality”, bahwa kualitas dapat diartikan sebagai: kesempurnaan, konsistensi, menghilangkan kerugian, kecepatan pengiriman, proses mengikuti prosedur dan kebijakan, menghasilkan produk yang baik dan berguna, melakukan yang benar dari awal, menyenangkan pelayanan pelanggan dan kepuasan total bagi pelanggan. Cateora dan Graham (2007:39), mengemukakan bahwa kualitas (quality) dibedakan kedalam dua dimensi: kualitas dari perspektif pasar dan kualitas kinerja. Keduanya merupakan konsep penting namun pandangan konsumen atas kualitas produk lebih banyak berhubungan dengan kualitas dari perspektif pasar dibandingkan dengan kualitas hasil. Berdasarkan pengertian dasar tentang kualitas tersebut, tampak bahwa kualitas selalu berfokus pada pelanggan (customer focused quality). Dengan
22
demikian produk-produk didesain, diproduksi, serta pelayanan diberikan dengan keinginan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Karena kualitas mengacu pada segala sesuatu yang menentukan kepuasan pelanggan, suatu produk yang dihasilkan baru dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan, dapat dimanfaatkan dengan baik, dan dihasilkan dengan cara yang baik dan lancar. 2.3.1 Kualitas Layanan Mengenai pengukuran kualitas, Tjiptono (2005:223) telah mengembangkan suatu
alat
ukur
kualitas
layanan
yang
disebut
SERVQUAL (Service
Quality). SERVQUAL ini merupakan skala multi item yang terdiri dari pertanyaanpertanyaan yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi pelanggan atas kualitas layanan meliputi 5 dimensi, yaitu: 1. Kehandalan/Reliability , yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. 2. Daya tanggap/Responsiveness , yaitu kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. 3. Jaminan/Assurance, yaitu kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf, bebas dari bahaya, resiko dan keraguraguan. 4. Perhatian/Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan. 5. Fisik/Tangibles, yaitu fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
23
Hal ini sesuai dengan pendapat Assauri (2003:28) yang menyatakan bahwa: Dimensi mutu dari suatu jasa atau pelayanan tidak terlepas dari penilaian atas komponen jasa dari produk yang ditawarkan, dimana diantaranya yang terpenting adalah sistem penyampaian jasa tersebut (service delivery system).
Terdapat
lima dimensi yang penting dari mutu jasa atau pelayanan, yaitu pertama adalah tampilan berwujud atau tangibles yang berbentuk fasilitas fisik, peralatan, personalia dan bahan-bahan komunikasi. Kedua adalah sesuatu hal yang dapat dan dapat dipercaya. Ketiga adalah cepat tanggap atau responsiveness, yaitu keinginan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa yang cepat dan tepat. Keempat adalah jaminan atau assurance yang berupa pengetahuan dan keramahan karyawan serta kemampuan untuk memberitahukan secara meyakinkan dan dapat dipercaya. Kelima adalah rasa yang terdapat pada diri seseorang untuk tidak menggunakan emosinya, atau empathy, karena sangat kuat menekankan perhatiannya kepada orang lain yang dapat diberikan perusahaan kepada pelanggan. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dipahami bahwa kualitas layanan tidak hanya ditentukan oleh satu faktor seperti kemampuan karyawan ketika menghadapi pelanggan, akan tetapi lebih penting lagi bagaimana perusahaan dengan segala sumber daya yang dimilikinya dapat memberikan kepuasan
kepada
pelanggan. Selanjutnya
kepuasan pelanggan akan muncul
apabila sesuatu yang mereka harapkan dari layanan jasa tertentu terpenuhi. Dengan kata lain, antara harapan dengan layanan yang mereka rasakan tidak berbeda sama sekali.
24
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Keterampilan dan Bermata pencaharian ( Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 129a/U/2004:7): a. Sebanyak 25 persen anggota masyarakat putus sekolah, pengangguran, dan dari ke-luarga pra sejahtera
menjadi peserta
didik
dalam kursus-
kursus/pelatihan/kelompok be lajar usaha/magang. b. Sebanyak 100 persen lembaga kursus memiliki ijin ope-rasional dari pemerintah atau pemerintah daerah. c. 25 persen lembaga kursus dan lembaga pelatihan ter-akreditasi. d. Sebanyak 100 persen kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang dibina secara terus menerus. e. Sejumlah 90 persen lulusan kursus, pelatihan, magang, kelompok belajar usaha dapat memasuki dunia kerja. f. Sejumlah 100 persen tenaga pendidik, instruktur, atau penguji praktek kursuskursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang yang diperlu-kan terpenuhi. g. Sebanyak 90 persen tenaga pendidik, instruktur, atau penguji praktek kursus/ pelatihan/kelompok belajar usaha/magang memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang di-persyaratkan. h. Sejumlah 75 persen peserta ujian kursus-kursus memperoleh ijazah atau sertifikat. i. Sejumlah 90 persen kursus-kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan.
25
j. Adanya data dasar kursus-kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang yang diperbarui secara terus menerus.
2.4 Definisi Program Program sering diartikan secara berbeda-beda tergantung pada konteks permasalahan yang dibahas. Program merupakan pernyataan tertulis tentang sesuatu yaang harus dimengerti dan diusahakan. Pogram menggambarkan tentang apa yang perlu dilaksanakan. Sebagai suatu konsep yang selalu akan kita gunakan, Boyle (Slamet, 1986:111) program dapat di definisikan sebagai hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perencanaan program, yang melibatkan edukator profesional dan khalayak warga belajar. Apabila definisi tersebut dikaji kembali, kita masih memperlukan penjelasan tambahan tentang apa yang dimaksud dengan hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perencanaan itu. Dalam hubungan ini, Kelsey dan Hearne (Slamet, 1986:111) menunjukan bahwa hasil tersebut berupa suatu pernyataan tentang situasi, tujuan-tujuan yang hendak dicapai, masalah-masalah yang hendak dipecahkan, dan cara-cara pemecahan masalah itu. Kemudian Kelsey dan Hearne menegaskan pula bahwa pernyataan itu merupakan basis bagi aktivitas selanjutnya. Apabila definisi tersebut dipadukan, maka akan diperoleh definisi yang lebih komperhensif. Dalam hubungan ini program boleh saja kita jabarkan sebagai hasil yang berupa suatu pernyataan tentang situasi, tujuan-tujuan yang hendak dicapai, masalah-masalah yang hendak dipecahkan, dan cara-cara pemecahannya, yang diperoleh dari seluruh kegiatan perencanaan program yang
26
melibatkan pengelola program sebagai edukator profesional dan khalayak warga belajar yang akan diperbaiki perilakunya. Dari rencana umum
akan muncul kegiatan-kegiatan
yang perlu
dilaksanakan agar progam itu dapat diwujudkan. Kegiatan-kegiatan itu akan tertuang
kedalam
rencana
kerja
lengkap
dengan
ketentuan
bagaimana
melakukannya, siapa pelakunya, siapa khalayak sasaran, dimana akan dilakukan dan kapan akan dilaksanakan. Bila perlu dapat pula dicakup sarana-sarana yang diperlukan untuk pelaksanaannya, termasuk dana yang diperlukan. Kemudian rencana kerja dijabarkan secara kronologis menjadi jadwal kerja. PROGRAM RENCANA UMUM -Situasi
-Masalah
-Tujuan
-Cara Pemecahan Masalah RENCANA KERJA
-Bagaimana
-Siapa
-Dimana
-Bilamana
-Sarana
JADWAL KERJA -Urutan kegiatan secara kronologis
Gambar 2.1. Konsep Program (Slamet Margono, 1986:89)
2.4.1 Unsur-Unsur dan Komponen Program Program pendidikan luar sekolah dapat diartikan sebagai kegiatan yang disususn secara terencana dan memiliki tujuan, sasaran, isi, dan jenis kegiatan,
27
waktu, fasilitas, alat-alat, biaya, dan sumber-sumber lainnya. Unsur-unsur program pendidikan luar sekolah, Zaenudin Arif Sepuluh Patokan Masyarakat (Sudjana, 2006:87), terdiri atas kelompok belajar, tujuan belajar, warga belajar, sumber belajar, sarana belajar, pamong belajar, ragi belajar, panti belajar, dana belajar, dan hasil belajar. Secara lebih luas program pendidikan luar sekolah adalah kegiatan yang sistemik, yaitu kegiatan yang memiliki komponen, proses, dan tujuan program. Berdasarkan sub sistem pendidikan luar sekolah maka komponen-komponen program pendidikan luar sekolah terdiri atas masukan lingkungan (environmental input), masukan sarana (instrumental input), masukan mentah (raw input), dan masukan lain (other input). Proses (processes) yaitu interaksi edukasi antara masukan sarana, terutama pendidik, dengan masukan mentah yaitu peserta didik, untuk mencapai tujuan program. Tujuan program pendidikan luar sekolah mencakup tujuan antara (intermediate goal) yaitu keluaran output dan tujuan akhir (final goal) yaitu pengaruh atau dampak (outcome) program pendidikan. Syamsu Mappa (Sudjana, 2006:87) menggambarkan aspek-aspek yang dinilai ialah komponen program dan penyelenggaraan program. Komponen program meliputi masukan, proses, dan hasil program. Penyelenggaraan program mencakup kelembagaan, perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, efesiensi, efektivitas, dampak dan keseluruhan program. Secara rinci komponen, proses, dan tujuan progam pendidikan luar sekolah yang sistemik dibicarakan dalam uraian dibawah ini.
28
1) Masukan lingkungan (environmental input) meliputi lingkungan alam, sosial budaya, dan kelembagaan.
Lingkungan
alam
yang perlu
diperhatikan dalam program pendidikan luar sekolah dapat terdiri atas lingkungan alam hayati (biotic), lingkungan alam nonhayati (a biotic), dan lingkungan alam buatan. Lingkungan hayati adalah flora (tumbuhan) dan fauna (hewan). Lingkungan alam non-hayati mencakup tanah, air, mineral, cuaca, sungai, dan sebagainya. Lingkungan buatan/binaan meliputi pemukiman, sarana, alat transportasi, pasar, kampus dan sebagainya. Lingkungan sosial budaya meliputi kondisi kependudukan dengan berbagai
potensinya
seperti
kebiasaan/tradisi,
pendidikan,
agama,
komunikasi, kesenian, kesehatan, bahasa, mata pencaharian, lapangan kerja,
ideologi,
Lingkungan
ini
keamanan, termasuk
kebutuhan perubahan
dan sosial
aspirasi yaitu
masyarakat. perkembangan
masyarakat dari masyarakat pertanian, ke masyarakat industri, dan ke masyarakat informasi. Lingkungan sosial juga mencakup kondisi ekonomi masyarakat seperti mata pencaharian, pekerjaan, tingkat pendapatan, serta struktur masyarakat yang terdiri atas instansi pemerintah, perusahaan, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan yang terkait dengan program. 2) Masukan sarana (instrumental input) terdiri atas kurikulum atau program pembelajaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, serta biaya. Kurikulum atau program pembelajaran mencakup tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, metode dan media pembelajaran serta alat evaluasi
29
hasil belajar. Tujuan pembelajaran berkaitan dengan tujuan umum dan tujuaan khusus pembelajaran. Tujuan pembelajaran berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan/atau kebutuhan belajar. Materi pembelajaran terdiri atas bahan-bahan yang disusun secara sistemik dan disediakan untuk dipelajari peserta didik sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Metode dan media pembelajaran digunakan dalam strategi pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Alat evaluasi adalah instrumen berupa tes atau soal-soal ujian untuk mengukur sejauhmana perubahan perilaku peserta didik setelah mengalami pembelajaran dibandingkan dengan sebelumnya. Kurikulum, menurut Tyler (Djudju Sudjana, 2006:90), mencakup tujuan belajar, prosedur pembelajaran, dan alat evaluasi hasil belajar. Kurikulum harus dievaluasi, menurut Lewy (Djudju Sudjana, 2006:91), evaluasi kurikulum dilakukan terhadap materi pembelajaran, media pembelajaran, organisasi bahan belajar, strategi pembelajaran, pengelolaan kegiatan belajar, peranan pendidik serta tenaga kependidikan dan aktivitas peserta didik. Pendidik, sebagai unsur tenaga kependidikan memiliki kemampuan (kompetensi) dalam pembelajaran yang mencakup kemampuan dasar, akademik, personal, sosial dan profesional. Pendidik terdiri atas tutor, pamong belajar, pelatih/widyaiswara/instruktur, penyuluh, pengampu, dan sebagainya. Tenaga kependidikan lainya adalah pengelola satuan pendidikan luar sekolah. Sarana prasarana pembelajaran terdiri atas lokasi
30
pembelajaran, panti pembelajaran, perlengkapan pembelajaran. Sarana prasarana
perlu
dievaluasi
tentang
ketersediannya,
kuantitas
dan
kualitasnya, kecocokan dengan pembelajaran, serta pengembangan dan pemeliharaannya. 3) Masukan mentah (raw input) ialah peserta didik yang terdiri atas warga belajar, peserta pelatihan, peserta penyuluhan, pemagang, santri dan sebagainya. Peserta didik memiliki karakteristik internal dan eksternal. Karakteristik internal ialah atribut fisik, psikis, dan fungsional peserta didik. Karakteristik eksternal ialah seperti lingkungan keluarga, pekerjaan, kebiasaan, dan sarana belajar yang ada di masyarakat. 4) Proses pendidikan melalui pembelajaran (process) adalah interaksi edukatif antara masukan sarana, terutama pendidik (tutor, instruktur, pamong belajar, dan sebagainya) dengan masukan mentah, yaitu peserta didik, melalui kegiatan pembelajaran. 5) Keluaran (output) adalah lulusan program pendidikan luar sekolah. Keluaran yang dievaluasi adalah kuantitas dan kualitas lulusan program setelah mengalami proses pembelajaran. 6) Masukan lain (other input) adalah sumber-sumber atau daya dukung yang memungkinkan
lulusan
dapat
menerapkan
hasil
belajar
dalam
kehidupannya. Masukan lain dapat digolongkan ke dalam bidang bisnis (dunia usaha), pekerjaan, dan aktivitas kemasyarakatan. 7) Pengaruh (outcome) adalah dampak yang dialami oleh peserta didik atau lulusan setelah memperoleh dukungan dari masukan lain.
31
2.4.2 Bentuk Program Pendidikan Masyarakat di PKBM Pendidikan masyarakat ialah bentuk-bentuk pendidikan nonformal dalam
rangka pendidikan berkesinambungan (continuing education). Kegiatan ini dapat dilaksanakan dalam berbagai jenis, baik yang bersertifikat maupun tidak. Kursuskursus, penataran, lokakarya, latihan kerja, pelatihan, bimbingan kerja adalah contoh-contoh dari bentuk pendidikan pada masyarakat yang dimaksud. Kegiatan itu dapat dilakukan dalam semua bidang ilmu dengan khalayak sasaran yang relevan. Program pendidikan pada masyarakat dimaksudkan pendidikan yang menimbulkan kegiatan belajar secara terorganisir atau setengah terorganisir yang berlangsung diluar sistem persekolahan yang ditujukan untuk melayani sejumlah besar kebutuhan belajaar dari berbagai kelompok masyarakat berbagai lapisan. Pendidikan ini disebut pendidikan nonformal. Pendidikan sebagai pengganti pendidikan formal. Pelajaran yang diberikan dalam hal ini sama dengan pelajaran yang diberikan di sekolah-sekolah. Pelajaran tersebut diberikan dengan tujuan mengingatkan
kembali
pelajaran-pelajaran
yang telah
dimiliki,
dan/atau
menambaah pengetahuan yang sama sekali belum dimiliki. Program pendidikan yang diarahkan pada pelayanan kebutuhan belajar yang penting dan yang memberikan keuntungan kepada warga belajarnya yang ada paada umumnya tidak diselenggarakan secara khusus oleh pendidikan formal. Program-program yang diselenggarakan di PKBM dapat sangat beragam dan dapat juga tak terbatas, namun harus sesuai dengan kondisi, potensi dan kebutuhan masyarakat di mana PKBM itu berada atau dikatakan yang relevan,
32
serta program-program itu harus bermakna dan bermanfaat. DPP FK- PKBM Indonesia
diakses
pada
15-03-2013
tersedia
dalam
http://pkbm-
indonesia.com/pkbm, program-program tersebut umumnya antara lain : 1) Pendidikan Kesetaraan : Paket A, Paket B dan Paket C. Pendidikan Kesetaraan Paket A adalah program pendidikan kesetaraan setingkat SD (Sekolah Dasar). Program ini ditujukan bagi yang ingin mendapatkan pendidikan setingkat SD. Paket B adalah program pendidikan kesetaraan setingkat SMP/SLTP (Sekolah Menengah/Lanjutan Tingkat Pertama). Paket C adalah program pendidikan kesetaraan setingkat SMA/SLTA (Sekolah Menengah/Lanjutan Tingkat Atas). 2) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditujukan bagi anak-anak dalam rentang usia 0 - 6 tahun. Program ini dapat terdiri dari berbagai kegiatan seperti Taman Kanak-Kanak, Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak dan lain-lainnya. 3) Pendidikan Keaksaraan Fungsional/KF (bagi Buta Aksara). Keaksaraan Fungsional (KF) adalah pengembangan program pemberantasan buta aksara/huruf.
Program
ini
dilaksanakan
selain
bertujuan
untuk
pemberantasan buta huruf/aksara juga diberi pelatihan agar para peserta didik (umumnya telah berusia dewasa) dapat meningkatkan keterampilan yang
dimilikinya
sehingga
kesejahteraan
hidupnya
dapat
lebih
ditingkatkan pula. 4) Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan sarana bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan melalui membaca. TBM adalah
33
semacam perpusatakaan yang menyediakan buku-buku bacaan yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 5) Pendidikan Keterampilan, Kecakapan Hidup (life skill) dan Kursus-kursus. Pendidikan Keterampilan (vokasional), Kecakapan Hidup (life skill) dan Kursus-kursus merupakan program yang memberikan keterampilan praktis kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya seperti keterampilan pertukangan, permesinan, tata busana, komputer, jasa, dsb. 6) Pendidikan Kewarganegaraan, Kerumahtanggaan dan Keorangtuaan (parenting) 7) Pendidikan Mental dan Spiritual-Religius / Keagamaan. Pendidikan Mental dan Spiritual-Religius / Keagamaan sebenarnya program yang sudah sangat biasa atau umum diselenggarakan oleh masyarakat seperti pengajian, Majelis Takhlim, Iqro, Taman Pendidikan Al Qur'an, sekolah minggu, pemahaman Alkitab, dan lain sebagainya yang berkaitan peningkatan ke'imanan. 8) Pendidikan Kewirausahaan, Usaha Produktif Masyarakat, Kelompok Belajar Usaha (KBU dan KUBE). Pendidikan Kewirausahaan, Usaha Produktif Masyarakat dan Kelompok Belajar Usaha adalah program yang ditujukan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
melalui
usaha/bisnis masyarakat baik dilakukan secara berkelompok atau bersamasama. Selain itu juga sebagai sumber pembiayaan bagi keberlangsungan lembaga atau program-program lainnya. Keberhasilan program ini akan
34
makin meningkatkan semangat masyarakat untuk terus belajar dan berkembang atau dijadikan sebagai ragi belajar 9) Pendidikan Seni, Budaya dan Olah Raga 10) Pendidikan Lingkungan Hidup, Pelestarian Hutan, Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan Perikanan 11) Pendidikan
Kesehatan
Masyarakat.
Bentuk
program
pendidikan
masyarakat ini diperjelas lagi dengan menggunakan tipologi program seperti yang dikemukakan oleh Boyle (Margono Slamet, 1986:92). Dikemukan ada tiga tipe program yaitu: (1) program pengembangan (development), (2) program institusional, dan (3) program informasional. Berdasarkan pada tinjauan kinerjanya, maka program pendidikan di PKBM harus terlaksana untuk selalu mencapai kemajuan yang terus menerus melalui inovasi-inovasi seiring dengan berkembangnnya lingkungan dan kebutuhan masyarakat. Kinerja program pendidikan luar sekolah mencakup tahap-tahap sebagai berikut: 1) Pelaksanaan (implementing). Kinerja program dapat dilihat dengan mengacu pada pelaksanaan program yang efektif dan efisien sesuai aturan, pedoman atau arahan yang berlaku. Pada tahap ini, pengelola dituntut mampu melaksanakan sebuah pelaksanaan program yang tepat. 2) Peningkatan (improving). Kinerja program dilihat dari aspek kemajuan program yang dilaksanakan. Program ditinjau aspek kelemahan dan kelebihannya
secara mendalam
menghasilkan
rencana perbaikan.
Program akan dianalisis ditinjau dari aspek kualitas dan kuantitas. Aspek
35
kualitas
mencakup
manajemen
peningkatan
materi,
metode
(how),
sarana,
dll. Sedangkan aspek kuantitas lebih menitikberatkan pada
akses bagi seluruh sasaran program PLS. Perbaikan atau peningkatan program menghasilkan program yang lebih kompetitif, yaitu program yang semula tidak maju menjadi maju, dan memperkuat program yang telah maju. 3) Pembaruan (innovative) menekankan dihasilkanya inovasi-inovasi dalam rangka menghasilkan program pendidikan luar sekolah yang lebih berkualitas. Dalam hal ini yang ditekankan adalah model-model pendidikan
luar sekolah,
cara-cara
yang lebih sempurna
dalam
mengelola program. 2.4.3 Prinsip pengembangan program PKBM Beberapa prinsip dasar yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan dan menyusun program PKBM antara lain yaitu: a) program yang dikembangkan PKBM harus meluas sehingga warga belajar memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan pengalaman tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang berkaitan dengan etika, estetika, logika dan kinestetika pada saat pembelajaran, b) program harus memiliki prinsip keseimbangan (balanced) dimana setiap kompetensi yang dikembangkan dalam program PKBM harus dicapai melalui alokasi waktu yang cukup untuk sebuah proses pembelajaran yang efektif, c) program yang dikembangkan PKBM harus relevan karena setiap program terkait dengan penyiapan warga belajar untuk meningkatkan
mutu
kehidupan melalui kesempatan, pengalaman, dan latihan dalam berperan dan
36
bersikap secara bertanggung jawab dalam mewujudkan kedewasaan berfikirnya, d) program yang dikembangkan PKBM harus mampu mengedepankan konsep perbedaan (differentiated), prinsip ini merupakan upaya pelayanan individual dimana warga belajar harus memahami: apa yang perlu dipelajari; bagaimana berpikir, bagaimana belajar, dan berbuat untuk mengembangkan potensi dan kebutuhan dirinya masing-masing secara optimal (Kamil, 2009:90). Untuk mendukung terlaksananya prinsip-prinsip tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu menjadi patokan pengembang PKBM meliputi: a) kualitas sumberdaya manusia yang mengusung program, b) kemampuan bekerja sama dengan pihak-pihak tertentu (masyarakat, pemerintah, dan sumber-sumber lainnya), c) kemampuan (kualitas, kompetensi) sumber belajar (tutor, fasilitator) terutama kesesuaian dengan program, d) warga belajar yang berminat dan butuh dengan program yang dikembangkan, e) fasilitas pendukung program yang representatif sesuai dengan kebutuhan program, f) partisipasi masyarakat dalam pengembangan program, g) alat kontrol (supervisi monitoring, dan evaluasi) program, h) daya dukung lain seperti model yang akan dikembangkan, materi, modul, atau sumber lain yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan sasaran didik, i) anggaran untuk mendukung program, j) pemeliharaan program agar program tetap eksis, dan k) pengembangan program ke depan (Kamil, 2009:91).. Sedangkan Sihombing dan Gutama (1999:2), menjelaskan bahwa beberapa faktor penunjang keberhasilan pengembangan program PKBM meliputi: a) kemampuan mengidentifikasi dan mencatat kebutuhan masyarakat (warga belajar), b) melayani kebutuhan dan minat warga belajar dalam kegiatan yang
37
bervariasi atau sesuai kebutuhan dan minatnya, c) memobilisasi sumberdaya yang ada di masyarakat, d) membangun kemitraan dan kerjasama secara terbuka secara terbuka dengan berbagai lembaga atau oranisasi, sehingga PKBM mampu mengembangkan berbagai aktivitas pembangunan masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan lokal, e) memonitor perkembangan kegiatan serta keberhasilan sehingga dijadikan dasar pengembangan program ke depan, dan f) mencatat berbagai kelebihan dan kekurangan dari kegiatan yang dikelembagaan PKBM. Langkah-langkah dalam penyusunan program PKBM dapat diikuti sebagai berikut: a) merencanakan program kegiatan, b) menentukan dan menetapkan berbagai sumber yang dibutuhkan baik sumber daya manusia, material maupun finansial, c) melakukan sosialisasi program ke masyarakat dan pemerintah daerah, d) menerima warga belajar, e) mencari kebutuhan warga belajar berkaitan dengan materi yang dikembangkan dalam program, f) menetapkan kebutuhan materi pembelajaran (program), g) menetapkan target dan tujuan program, h) menyusun kurikulum dan materi pembelajaran, i) menjalankan program, j) melakukan monitoring dan evaluasi program, serta k) mengembangkan program berdasarkan pada hasil monitoring dan evaluasi (Kamil, 2009:92).. Selaras dengan tujuan PKBM yaitu terwujudnya peningkatan mutu hidup komunitas, dimana dimensi mutu kehidupan itu sangatlah luas, maka bidang kegiatan yang dicakup oleh suatu PKBM pun sangatlah luas mencakup semua dimensi kehidupan itu sendiri. Untuk memudahkan dalam analisis, perencanaan dan evaluasi, keragaman bidang kegiatan yang diselenggarakan di PKBM ini dapat saja dikelompokkan dalam beberapa kelompok kegiatan yang lebih sedikit
38
namun menggambarkan kemiripan ciri dari setiap kegiatan yang tergolong di dalamnya. Khusus untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia, berdasarkan pengalaman PKBM, seluruh kegiatan PKBM dapat dikelompokkan dalam tiga bidang kegiatan, yaitu bidang kegiatan pembelajaran (learning activities), bidang kegiatan usaha ekonomi produktif (business activities) dan bidang kegiatan pengembangan masyarakat (community development activities). 2.4.4 Pengertian Program Kursus Progam-program pendidikan luar sekolah dirancang berdasarkan jalur, satuan, jenis, dan lingkup pendidikan luar sekolah. Yang dimaksud pendidikan luar sekolah disini adalah pendidikan yang mencakup dan mengkaji pendidikan nonformal dan informal. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan terstruktur dan berjenjang. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Berdasarkan kedua jalur tersebut maka satuan-satuan pendidikan luar sekolah terdiri atas keluarga, kelompok belajar, lembaga kursus dan pelatihan, majelis ta’lim, PKBM, dan lembaga penyelenggara sejenis. Lingkup pendidikan luar sekolah meliputi pertama, pendidikan anak usia dini yang dilakukan melalui kelompok bermain dan taman penitipan anak. Kedua, pendidikan keaksaraan yang merupakan garapan utama keaksaraan fungsional. Ketiga, pendidikan kesetaraan yang dilakukan melaui program Paket A setara SD, paket B setara SLTP, dan paket C setara SMU. Keempat, pendidikan kecakapan
39
hidup yang menjadi garapan program kelompok belajar usaha (KBU), kursuskursus, pelatihan keterampilan, magang, sanggar, padepokan, dan sebagainya. Kelima, pendidikan kepemudaan. Keenam, Pendidikan/pemberdayaan perempuan. Ketujuh, pendidikan orang usia lanjut. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, ada beberapa ayat yang mengatur tentang kursus, khususnya pada pasal 26 ayat (4) dan ayat (5). Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memperlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Kursus dan pelatihan dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan nonformal, yaitu: Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), PKBM, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Penyelenggaraan Lembaga pemerintah desa,
dan
Lembaga lain yang sejenis. Bekal keterampilan yang ditawarkan oleh berbagai lembaga tersebut diharapkan dapat menambah dan memperkuat kompetensi masyarakat, sehingga dapat mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Kursus dan pelatihan dapat menjadi salah satu solusi yang realistis untuk membantu masyarakat mendapatkan pekerjaan. Kursus, masyarakat bisa mendapatkan kompetensi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dunia kerja atau bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendirimelalui wirausaha (Mulyana, 2011:15)
40
2.4.4.1 Ciri-ciri program kursus Ciri-ciri program kursus pada pusat kegiatan pembelajaran masyarakat (Tim Ikatan Penilik Indonesia, diakses pada 15-03-2013 dalam http://penilikkorwi l3.blogspot.com/2011/11/karakteristik-program-pendidikan-kursus.html): 1) Isi dan tujuan pendidikannya selalu berorientasi langsung pada hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, untuk mengembangkan minat dan bakat, pekerjaan, potensi, usaha mandiri, karier, mempersiapkan diri di masa depan, memperkuat kegiatan pendidikan dan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 2) Metode penyajian yang digunakan sesuai dengan kondisi warga belajar dan situasi setempat. 3) Program
dan
isi
pendidikannya
berkaitan
dengan
pengetahuan
keterampilan fungsional, keprofresian yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat untuk pembentukan dan pengembangan pribadi, dan untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja, serta untuk persiapan memasuki masa depan. 4) Usia warga belajar tidak dibatasi atau tidak perlu sama pada suatu jenis atau jenjang pendidikan. 5) Jenis kelamin warga belajar tidak dibedakan untuk suatu jenis dan jenjang pendidikan, kecuali bila kemampuan fisik, mental, dan tradisi atau sikapnya dan lingkaungan sosial tidak mengizinkan. 6) Dalam penerimaan warga belajar bersifat terbuka, fleksibel, dan langsung. 7) Jumlah warga belajar dalam satu kelas disesuaikan dengan kebutuhan proses belajar mengajar yang efektif.
41
8) Syarat dan ratio minimal fasilitas/tenaga pendidik dan struktur disesuaikan dengan jenis dan tingkat kursus.Dapat diberikan secara lisan atau secara tertulis. 9) Hasil pendidikannya langsung dapat dimanfaatkan di dalam kehidupan sehari-hari. 10) Dapat diikuti oleh setiap orang yang merasa perlu. Kursus merupakan suatu bentuk layanan pendidikan nonformal yang diselenggarakan dan dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat. Zaenudin Arif (1986:51), kursus adalah suatu format belajar yang tradisional dalam lembaga pendidikan yang berupa suatu kelompok peserta, yang pertemuannya dilakukan dalam waktu tertentu dengan lama waktu tertentu pula dalam rangka untuk mempelajari suatu bidang studi yang terbatas di bawah bimbingan seorang instruktur. Dengan demikian kursus dibangun dan diselenggarakan sejajar dengan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat baik untuk menambah keterampilan, usaha sosial ekonomi, pengisi waktu luang, dan upaya pengembangan diri. Kursus merupakan pendidikan yang efektif dalam membina pengetahuan serta meningkatkan kesiapan dalam memasuki lapangan pekerjaan yang dapat memberikan income generating maupun employment generating. Lebih lanjut mengemukakan bahwa kursus masih merupakan salah satu kegiatan belajar yang paling efisien dan paling dapat diterima serta merupakan alat yang dinamis dan fleksibel dalam membantu belajar. Kursus pada mulanya dikembangkan untuk mengembangkan keterampilan praktis bagi warga masyarakat yang membutuhkannya, dan hasilnya langsung digunakan untuk mencari nafkah. Namun, sejalan dengan perkembangan ilmu
42
pengetahuan dan teknologi, kursus yang semula berorientasi pada penyajian keterampilan peserta didik, kemudian berkembang bukan saja berorientasi pada keterampilan (vocational skills) melainkan juga pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Adanya perkembangan orientasi tersebut, pada akhirnya kursus sebagai salah satu satuan pendidikan nonformal yang diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memperlukan bekal untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah, dan/atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Di dalam lembaga PKBM kursus sifatnya progam bukan lembaga. Demikian pula progam kursus diselenggarakan secara berjenjang dan berkesinambungan. Penjenjangan itu ada yang menyebutkan sebagai tingkatan dasar, terampil dan mahir. Ada yang menyebutkan dengan istilah tingkatan muda, madya, dan pratama. Ada lagi yang menyebutkan dengan istilah tingkat elementary, intermediate, dan advance. Walaupun ada sebagian program kursus yang tidak berjenjang sama sekali. Berdasarkan subject matter (muatan materi/kompetensi) dan pemanfaatan hasil belajar, klasifikasi kursus dapat dibedakan menjadi tiga kelompok. Pertama, adalah kursus yang berfungsi meningkatkan kemampuan belajar melalui pelajaran tambahan untuk bidang-bidang tertentu. Kursus semacam ini disebut bimbingan belajar, seperti IPA, matematika, bahasa inggris. Kedua, adalah kursus yang berfungsi berfungsi memberikan atau meningkatkan keterampilan. Kursus semacam ini disebut pendidikan keterampilan vokasional, seperti menjahit, setir mobil, sablon, kecantikan, dan lainnya. Ketiga, kursus untuk pengembangan profesi, seperti kursus sekretaris, akuntan, dan sebagainya.
43
2.5. Model CIPP Model Evaluasi CIPP Stuflebeam (Fakhruddin, 2012:42-44) merupakan salah satu model evaluasi atau evaluasi yang menggunakan pandangan menyeluruh atau lengkap. Model ini menggambarkan model evaluasi program pendidikan secara utuh dimana diharapkan dapat diperoleh informasi yang menyangkut
berbagai
aspek
program
pendidikan.
Evaluasi
CIPP
yang
dikembangkan oleh stufflebeam merupakan salah satu contoh model evaluasi ini. Model CIPP merupakan model evaluasi yang sering digunakan evaluator. Model ini terdiri dari empat komponen evaluasi sesuai dengan nama model itu sendiri yang merupakan singkataan dari Context, Input, Process, dan Product. Evaluasi konteks (contect evaluation) merupakan dasar dari evaluasi yang bertujuan menyediakan alasan-alasan (rationale) dalam penentuan tujuan (Baline R. Worthern & James R sanders:1979). Karenanya upaya yang dilakukan evaluator dalam evaluaasi konteks ini adalah memberikan gambaran dan rincian terhadap linkungan, kebutuhan, serta tujuan (goal). Evaluasi konteks menurut Suharsimi (2008:46) dilakukan untuk menjawab pertanyaan: a) Kebutuhan apa yang belum dipenuhi oleh kebutuhaan program, b) tujuan pengembangan manakah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan, c) tujuan manakah yang paling mudah dicapai. Evaluasi input (input evaluation) merupakan evaluasi yang bertujuan menyediakan informasi untuk menentukan bagaimana menggunakan sumberdaya yang tersedia dalam mencapai tujuan program. Komponen evaluasi masukan
44
meliputi: a) sumber daya manusia, b) sarana dan peralatan pendukung , c) Dana/anggaran, dan d) berbagai prosedur dan aturan yang diperlukan. Evaluasi proses (process evaliation) diarahkan pada sejauh mana kegiatan yang direncanakan tersebut sudah dilaksanakan. Ketika sebuah program telah disetujui dan dimulai, maka dibutuhkanlah evaluasi proses dalam menyediakan umpan balik (feedback) bagi orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan program tersebut. Worthen & Sanders (1981:137) evaluasi proses menekankan pada tiga tujuan: “(1) do detect or predict in procedural design or its implementation during implementation stage, (2) to provide information for programmed decisions, and (3) to maintain a record of the prosedure as it occurs”. Dengan demikian, evaluasi proses digunakan untuk mendeteksi atau memprediksi rancangan prosedur atau rancangan implementasi selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah terjadi. Evaluasi proses meliputi koleksi data penelitian yang telah ditentukan dan diterapkan dalam praktik pelaksanaan program. Evaluasi produk
(product evaluation)
merupakan bagian terakhir dari
model CIPP. Evaluasi ini bertujuan mengukur dan menginterpretasikan capaiancapaian program. Evaluasi produk menunjukan perubahan-perubahan yang terjadi pada input. Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui bahwa evaluasi produk merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengukur keberasilan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, sehingga sangat menentukan apakah program diteruskan, dimodifikasi, atau dihentikan.
45
2.6
Kerangka Berpikir PKBM merupakan lembaga pendidikan nonformal yang sangat membantu
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui dunia pendidikan PKBM memiliki beberapa macam program salah satunya yaitu program kursus. Program kursus di PKBM masih sangat jarang diselenggarakan. Banyak program di PKBM yang berjalan ketika mendapatkan bantuan dana dari pemerintah, padahal
dana tersebut tidak setiap tahun ada. Dengan permasalahan tersebut,
keberadaan program
kursus merupakan salah satu
program
penyangga
terselenggaranya dan memandirikan PKBM karena sifat program kursus yaitu profit. Program kursus di PKBM agar tetap berjalan baik dan tidak tergantung kepada dana pemerintah harus selalu diupayakan peningkatan kualitas program. Program kursus yang ada di PKBM Citra Ilmu meliputi program kursus menjahit, program kursus mengemudi mobil, dan program kursus komputer. Kualitas program sangat penting karena akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia atau warga belajar program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. Upaya peningkatan kualitas layanan program kursus harus cepat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Pelayanan kualitas program kursus selalu diupayakan agar tidak kalah saing dengan lembaga-lembaga kursus lainnya.
46
PKBM
PROGRAM Content, Input, Process, Product
PROGRAM KURSUS
Menjahit
Mengemudi mobil
Komputer
Upaya peningkatan kualitas program
Kualitas Lulusan
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan pada pokok permasalahan yang dikaji, yaitu mengenai upaya peningkatan kualitas program kursus meliputi: program kursus menjahit, program kursus mengemudi mobil, dan program kursus komputer yang ada di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang, maka penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (orang, lembaga, dan masyarakat) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 2005:63). Menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong (2011: 8-13) bahwa penelitian kualitatif memiliki sepuluh ciri-ciri yaitu dilaksanakan dengan latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (entity), manusia sebagai instrumen, penelitian menggunakan metode kualitatif, analisis data secara induktif, teori dari dasar (Grounded Theory), Data bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, adanya batas yang ditentukan oleh fokus, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, desain yang bersifat sementara, hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama. Alasan menggunakan metode ini, peneliti berusaha mencari fakta data kemudian mendeskripsikan mengenai upaya peningkatan kualitas program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. Sifat deskriptif kualitatif ini mengarah 47
48
pada pendeskripsian, penguraian, dan penggambaran kedalam uraian dan pemahaman tentang profil program kursus, upaya peningkatan kualitas program kursus, dan factor pendukung dan penghambat di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang yang meliputi program kursus menjahit, program kursus mengemudi mobil dan program kursus komputer.
3.2 Lokasi Penelitian Penelitian dalam skripsi ini dilakukan di PKBM Citra Ilmu, Jl. Brigjen Sudiarto 32 Ungaran Kabupaten Semarang. Alasan dipilihnya lembaga pendidikan nonformal tersebut sebagai lokasi penelitian yaitu PKBM Citra Ilmu telah mendapatkan akreditasi
lembaga Badan Akreditasi Nasional Pendidikan
Nonformal: Surat Keputusan NO.015/SKEP/STS–AKR/BAN PNF/XII/2011 untuk menyelenggarakan program-program pendidikan nonformal dan lembaga PKBM unggulan di Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian adalah objek penelitian, kegiatan penelitian dilakukan. Lokasi penelitian dimaksudkan untuk mempermudah dan memperjelas objek yang menjadi sasaran penelitian, sehingga permasalahan tidak menjadi terlalu luas. Lokasi penelitian ini sangat bermanfaat untuk diteliti.
3.3 Informan Penelitian Informan dalam penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian, dengan harapan dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai upaya peningkatan kualitas program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang, maka sasaran atau informan dalam penelitian ini yaitu:
49
a) Pengelola PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. Hanya satu orang informan utama yaitu pengelola PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang yang diwawancarai dan menjadi sasaran penelitian mengenai upaya peningkatan kualitas program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. b) Instruktur program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. Satu orang instruktur informan pendukung di masing-masing program kursus yaitu progam kursus menjahit, program kursus mengemudi mobil dan program kursus komputer yang akan diwawancarai mengenai upaya peningkatan kualitas program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. Dengan alasan ketercukupan data yang diperoleh sudah cukup menggambarkan semua informasi yang dibutuhkan. c) Warga Belajar Dua orang warga belajar sebagai informan pendukung pada masingmasing program kursus yaitu progam kursus menjahit, program kursus mengemudi mobil dan program kursus komputer yang akan diwawancarai mengenai upaya peningkatan kualitas program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang.
3.4 Fokus Penelitian Rumusan masalah atau dalam penelitian kualitatif bersifat tentative artinya penyempurnaan fokus atau masalah tetap dilakukan sewaktu penelitian sudah berada di latar penelitian. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah
50
a) Bagaimana profil penyelenggaraan program kursus yang ada di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? b) Bagaimana upaya peningkatan kualitas layanan program kursus yang dikelola di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? c) Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam upaya meningkatkan kualitas layanan program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang?
3.5 Sumber Data Penelitian Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2011: 157), Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Maka yang menjadi sumber data penelitian ini yaitu: Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari informan, yaitu informan utama yaitu satu orang pengelola PKBM, dan informan pendukung yaitu tiga instruktur dan warga belajar program kursus. Sumber data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan mengambil bahan-bahan penelitian melalui literature yang ada kaitannya dengan penelitian tentang keunggulan komparatif program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang.
3.6 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) Metode Observasi
51
Metode Observasi adalah teknik yang digunakan dengan mengkaji suatu gejala dan/atau peristiwa melalui upaya mengamati dan mencatat data secara sistematis. Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung di lapangan untuk mendapatkan data penelitian dan tidak mengabaikan kemungkinan penggunaan sumber-sumber selain manusia seperti dokumen dan catatan-catatan dengan tujuan untuk melengkapi data yang diperoleh. Observasi dilihat dari jenisnya, observasi terdiri atas observasi partisipatif dan observasi non partisipatif. Dalam penelitian ini obyek yang diobservasi yaitu dilakukan dengan mengamati upaya peningkatan kualitas layanan program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. Alasan penulis menggunakan metode observasi, kerena penulis dengan menggunakan metode observasi akan mengetahui gambaran awal tentang obyek penelitian di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. 2) Metode Wawancara Metode wawancara digunakan untuk mengungkap data dari responden ketua, instruktur masing-masing program kursus, dan warga belajar. Wawancara ini dilaksanakan dengan cara menggunakan daftar pertanyaan sebagai pedoman.. Hal yang diungkap dalam penelitian ini dari informan pengelola yaitu kontek, input, produk, dimensi responsiveness, dimensi assurance, peluang dan tantangan. Untuk instruktur yaitu tentang input, proses pembelajaran, produk, dimensi tangible, dimensi reliability, dimensi emphaty, dimensi responsiveness, dimensi
52
assurance, peluang dan tantangan. Sedangkan warga belajar meliputi proses pembelajaran, dimensi tangible, dimensi reliability, dan dimensi emphaty. 3) Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu metode yang mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan buku, data di lembaga pemerintah yang berkaitan dengan tema penelitian, dan dokumentasi juga dimasukkan sebagai rekaman peristiwa. Ada beberapa alasan penggunaan dokumentasi antara lain: a) Dokumen dan Record digunakan karena sumber yang stabil, b) Berguna sebagai bukti untuk pengujian, c) Sesuai untuk penelitian yang bersifat kualitatif, dan d) Relatif mudah diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dokumentasi dengan alasan untuk memperkuat data-data primer dari wawancara pada responden sebagai bukti penelitian. Metode dokumentasi, penulis melakukan pemotretan kegiatan program kursus menjahit, program kursus mengemudi mobil dan program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. Selebihnya penulis mengambil dokumen dari administrasi kegiatan yang ada di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang.
3.7 Teknik Keabsahan Data Menurut Moleong (2011), triangulasi adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzim (Moleong, 2011:330) membedakan empat macam triangulasi yaitu:
53
3.7.1 Triangulasi sumber, berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: a)
Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara,
b) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, c)
Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, dan d) Membandingkan keadaan dengan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, berpendidikan menengah /tinggi, orang berada dan orang pemerintahan. 3.7.2 Triangulasi metode, menurut Patton (Moleong, 2011:331) terdapat dua strategi yaitu: a)
Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan
beberapa teknik pengumpulan data. b) Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. 3.7.3 Triangulasi peneliti adalah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat
lainnya
untuk
keperluan
pengecekan
kembali
derajat
kepercayaan data. 3.7.4 Triangulasi
teori
adalah
membandingkan
teori
yang
ditemukan
berdasarkan kajian lapangan dengan teori-teori yang telah ditemukan oleh
54
para pakar ilmu sosial sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab tinjauan pustaka yang ditemukan. Dalam penelitian ini untuk membuktikan keabsahan data penulis hanya menggunakan triangulasi sumber. Penulis menggunakan triangulasi sumber yaitu instruktur berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari Pengelola PKBM Citra Ilmu dengan menggunakan instrumen dan kisi-kisi yang telah disusun atau dipersiapkan untuk pengumpulan data.
3.8 Metode Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah deskriptif naratif. Penggambaran data berpedoman pada variabel dan data yang diperoleh dari pengelola, instruktur dan warga belajar program kursus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. Analisis data dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut: 1) Reduksi Data, yaitu kegiatan evaluator menelaah kembali seluruh catatan yang diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, dan sebagainya. Reduksi data adalah kegiatan mengabstraksi atau merangkum data dalam suatu laporan evaluasi yang sistematis dan difokuskan dalam hal-hal yang inti. Setelah direduksi, data akan memberikan gambaran yang lebih tajam mengenai hasil observasi, dan dapat mempermudah evaluator dalam mencari data yang masih diperlukan. 2) Display Data, yaitu merangkum hal-hal pokok dan kemudian disusun dalam bentuk deskripsi yang naratif dan sistematik sehingga memudahkan untuk mencari tema sentral sesuai dengan fokus atau rumusan masalah
55
unsur-unsur yang dievaluasi serta mempermudah untuk memberikan makna. Kegiatan ini untuk mempermudah evaluator dalam melihat gambaran unsur-unsur yang dievaluasi secara menyeluruh. 3) Verifikasi Data, melakukan pencarian makna dari data yang dikumpulkan secara lebih teliti. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencari pola, tema, bentuk,
hubungan, persamaan
dan perbedaan, faktor-faktor
yang
mempengaruhi dan sebagainya. Hasil kegiatan ini adalah kesimpulan hasil evaluasi secara utuh, menyeluruh dan akurat. Dengan demikian salah satu langkah awal dalam menganalisis data hasil penelitian ini adalah mereduksi data dengan tujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang terkumpul. Dalam proses reduksi data ini dilakukan dengan cara: 1) Mengumpulkan data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian dipilih dan dikelompokan berdasarkan kemiripan data. 2) Data yang telah dikategorikan tersebut kemudian diorganisasi sebagai bahan penyajian data. Langkah kedua adalah penyajian data yaitu data-data hasil reduksi disajikan secara deskriptif yang didasarkan pada fokus yang diteliti. Langkah selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan, kesimpulan didasarkan pada pemahaman data yang telah disajikan dan dibuat dalam pernyataan yang singkat dan mudah dipahami dengan mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Gambaran umum yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi latar belakang, visi, misi, tujuan, dan sarana prasarana yang terdapat di lembaga PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. 4.1.1 Latar Belakang PKBM Citra Ilmu Salah satu lembaga pendidikan nonformal unggulan yang terselenggara di Kabupaten Semarang yaitu PKBM Citra Ilmu. PKBM Citra Ilmu tepatnya beralamat di Jl. Brigjend. Sudiarto No. 32 Ungaran Kabupaten Semarang. PKBM Citra Ilmu yang berdiri sejak 10 Juni 2001, dengan mendapatkan izin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang kini berkembang begitu pesat. Dengan perkembangan kinerja yang baik, lembaga PKBM Citra Ilmu mendapkan Nomor Induk Lembaga (NILEM) dengan No. 33.1.1.23.4.1.0002. Nilem berguna untuk melindungi masyarakat dari praktek penipuan dan menilai lembaga itu layak untuk mengoperasionalkan program-program pendidikan nonformal. Berawal dari lembaga kursus menjahit dan mesin ketik, saat ini berkembang menjadi sebuah PKBM Citra Ilmu. Pengelola lembaga PKBM Citra Ilmu yaitu Bapak Isman, beliau berasal dari Jombang, Jawa Timur. Sekarang ini tidak hanya program menjahit dan mengetik yang telah diselenggarakan, akan tetapi ada perkembangan yaitu Program Kejar Paket B/C, PAUD (Kelompok Bermain Citra Harapan), Kursus: kursus menjahit, komputer, dan mengemudi
56
57
mobil, KBU (Alat Permainan Edukasi & Konveksi), dan TBM (Taman Bacaan Masyarakat). Tabel. 4.1 Status Kelembagaan PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. Nama PKBM Alamat Lengkap:
No. Telp:
CITRA ILMU Jl. Brigjend. Sudiarto No. 32 Ungaran Ds. Karanganyar RT. 2 / RW. II Kel. Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kab. Semarang. 50511 024-6922137 (fax) 081 56545339 024-76911144
082135805533
Nama Ketua:
Moch. Isman
Berdiri Sejak:
10 Juni 2001
Ijin Operasional:
Dinas Pendidikan Kab.Semarang No. 421.8/1774/2006 Tanggal 14 Agustus 2006
Badan Hukum:
Akta Notaris No. 45 Tanggal 26 Agustus 2006 Notaris Endang Murdiatiningsih, SH 33.1.23.4.1.0002
NILEM: Rek. Bank:
NPWP: AKREDITASI:
BRI Cab. Ungaran An. PKBM Citra Ilmu No. 0327 – 01 – 013444 – 50 – 6 An. PKBM CITRA ILMU No. 02.253.902.7.505.000 Lembaga SK No. 015/SKEP/STS-AKR/BAN PNF/XII/2011 Kelompok Bermain SK No. 001/SKEP/STS-AKR/BAN PNF/I/2009 Paket C SK No. 013/SKEP/STS-AKR/BAN PNF/VIII/2011 Kursus Menjahit SK No. 013/SKEP/STS-AKR/BAN PNF/VIII/2011 Sumber: Data primer dokumen pengelola.
Perkembangan PKBM Citra Ilmu yang memiliki program-program itu dapat terwujud dengan adanya komunikasi yang baik dari berbagai pihak, mulai
58
dari Pemerintah daerah, PP PAUDNI Regional II Semarang, Dinas Tenaga Kerja, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, PLN, hingga PT.Telkom. PKBM Citra Ilmu merupakan sebuah lembaga pendidikan nonformal yang memiliki struktur organisasi yang jelas. Struktur yang jelas mampu membantu proses penyelenggaraan yang efektif dan effisien di dalam sebuah lembaga PKBM. Struktur organisasi yang ada di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang ini meliputi: pengelola I&II, sekretaris I&II, bendahara, ketua bidang PAUD, kesetaraan, pelatihan dan kursus, kelompok belajar usaha dan instruktur. Pengelola memiliki tugas yaitu melakukan koordinasi baik dengan masyarakat maupun lembaga, dinas instansi terkait pada setiap tahapan kegiatan, koordinator penggalian
potensi
sumber
daya
dari
masyarakat/lembaga
serta
pendayagunaannya secara optimal bersama dengan sekretaris dan bendahara, menetapkan keputusan, mengendalikan program, membina tenaga pendidik, dan bertanggung jawab terhadap keseluruhan penyelenggaraan program. Sekretaris memiliki tugas yaitu koordinator penyusunan rencana kerja tahunan, mengelola administrasi PKBM (surat menyurat, administrasi penyelenggaraan, buku induk, panduan) dan menyusun laporan perkembangan dan tahunan penyelenggara PKBM. Bendahara memiliki tugas yaitu menerima dan mendistribusikan keuangan dan mengelola administrasi keuangan. Ketua program memiliki tugas yaitu koordinator penyusunan program pembelajaran, menyusun jadwal/kalender pendidikan bersama tutor, menyusun laporan perkembangan dan tahunan bidang pendidikan dan bertanggung jawab pada seluruh kegiatan pendidikan. Instruktur
59
memiliki tugas untuk mendidik dan melatih warga belajar dalam proses pembelajaran.
Pengelola I Pengelola I Sekretaris I Ketua Program KBU
Sekretaris II
Ketua Program PAUD
Bendahara
Ketua Pogram Kesetaraan
Ketua Pogram Pelatihan &
Gambar 4.1 Struktur organisasi PKBM Citra Ilmu Kab. Semarang. Sumber: data primer dokumen pengelola.
4.1.2
Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga PKBM Citra Ilmu PKBM Citra Ilmu memiliki visi, misi dan tujuan dalam melaksanakan
program-program pendidikan nonformal. Visi lembaga PKBM Citra Ilmu yaitu peningkatan sumber daya manusia (SDM) masyarakat yang kurang mampu melalui pendidikan nonformal menuju masa depan yang lebih baik. Misinya yaitu melalui kegiatan-kegiatan PKBM untuk meningkatkan pendidikan kesetaraan dan keterampilan dalam upaya berperan serta mengejar ketertinggalan mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Lembaga PKBM Citra Ilmu agar memiliki arah yang jelas dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal maka perlunya menyususn sebuah tujuan.
60
4.1.2.1 Tujuan lembaga PKBM Citra Ilmu yaitu: 1) Meningkatkan layanan program kegiatan pendidikan nonformal yang berkualitas, mudah, terjangkau kepada masyarakat terutama bagi
yang
kurang mampu dan kurang beruntung. 2) Meningkatkan
kinerja
pengelola
PKBM
yang
profesional
untuk
mendukung program pemerintah di bidang pendidikan khususnya jalur nonformal dan informal. 3) Mengembangkan struktur kelembagaan PKBM sebagai satuan pendidikan nonformal yang mantap sesuai dengan tugas dan fungsinya. 4) Mengembangkan program pendidikan nonformal dan informal sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup dan kehidupannya. 5) Meningkatkan citra PKBM terhadap masyarakat luas.
4.1.3 Sarana dan Prasarana Di PKBM Citra Ilmu PKBM Citra Ilmu dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang berguna untuk menunjang kegiatan-kegiatan program pendidikan nonformal yang diselenggarakaannya. Luas tanah dan bangunan di PKBM Citra Ilmu menempati lahan seluas 1200 m2. Bangunan yang telah memiliki status milik sendiri meliputi: ruang pengelola, ruang tamu dan TU, ruang teras, ruang komputer, outlet konveksi, outlet fotocopy, outlet koperasi, ruang teori dan praktek menjahit, ruang kursus komputer, ruang PAUD, mushola, kamar mandi dan dapur. Sedangkan untuk program paket B/C menggunakan gedung SMK Sudirman.
61
Tabel. 4.2 Sarana Prasarana Program Kursus di PKBM Citra Ilmu. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Sarana Prasarana Jumlah Status Kepemilikan Kursi kuliah 35 unit Milik Sendiri Kursi lipat 50 unit Kursi dan meja sekolah 150 unit Papan tulis 5 unit Lemari/rak buku 6 unit Komputer 14 unit Bahan bacaan 2000 eks LCD Projector 1 unit Mesin Jahit kecil 14 unit Mesin jahit hightspeed 26 unit Mesin obras 5 unit Mesin lubang kancing 2 unit Telp dan fax 2 unit Scaner 2 unit Printer 5 unit Meja kursi tamu 3 set Sepeda motor 1 unit Tabung pemadam 2 unit Kotak P3K 2 unit Dispenser 1 unit Mobil belajar 2 unit Sumber: Dokumen dan catatan lapangan bulan April 2013
4.2 HASIL PENELITIAN 4.2.1 Profil Tiga Program Kursus Di PKBM Citra Ilmu Terselenggaranya program kursus di PKBM Citra Ilmu bertujuan agar masyarakat mampu mempersiapkan diri guna memasuki dunia kerja maupun usaha mandiri. Bekal keterampilan melalui program kursus yang telah diselenggarakan oleh lembaga PKBM Citra Ilmu, diharapkan dapat menambah dan memperkuat kompetensi di masyarakat. Dengan keterampilan yang dimiliki setelah mengikuti program kursus diharapkan mampu mengurangi angka pengganguran yang terjadi di Kabupaten Semarang.
62
PKBM Citra Ilmu memiliki tiga program kursus yaitu program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer. Dari masing-masing program, peneliti akan meneliti mengenai profil ketiga program tersebut. Profil program kursus akan dilihat melalui aspek context, input, process dan produk. 4.2.1.1 Konteks/Context Konteks merupakan dasar bagaimana menjelaskan mengenai kondisikondisi lingkungan yang relevan, menggambarkan kondisi yang ada, yang diinginkan dalam lingkungan dan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi dan peluang yang belum dimanfaatkan. Context ini meliputi program kursus menjahit, program kursus mengemudi mobil dan program kursus komputer. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap pengelola yang dilakukan oleh peneliti mengenai context, yaitu program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer. Program kursus menjahit merupakan cikal bakal adanya PKBM Citra Ilmu, yaitu berawal dari lingkungan yang memiliki potensi dengan banyaknya industry-industry garment yang berkembang di kawasan Kabupaten Semarang. Bapak Isman menjelaskan bahwa program kursus menjahit yang ada di PKBM Citra Ilmu ingin memberikan keterampilan serta menjawab tantangan karyawan seperti apa yang dibutuhkan oleh industry garment. Dari alasan tersebut lalu pengelola mulai mencari tau dengan datang ke beberapa industry-industry yang ada di PKBM Citra Ilmu. Setelah mengetahui kebutuhan itulah, instruktur program kursus menjahit tidak hanya memberikan keterampilan mulai melatih warga belajar sesuai tantangan dunia pekerjaan. Setelah industry
63
garment kini telah merasakan manfaat mengambil karyawan melalui PKBM Citra Ilmu sehingga sekarang mulai yang mencari kami. Program kursus menjahit dapat mencetak jiwa wirausaha agar mampu mandiri dan membuat lapangan pekerjaan. Berikut penuturan Bapak Isman selaku pengelola PKBM Citra Ilmu berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh oleh peneliti. “Lingkungan di Kabupaten Semarang Mas, disini merupakan kawasan industry garment. Dengan banyak garment maka kebutuhan bertambah sehingga menjadikan program kursus menjahit sangat penting bagi warga belajar dan dunia industry itu sendiri. Program kursus menjahit memiliki tujuan agar keterampilan yang diberikan kepada warga belajar yang nantinya dapat memberikan bekal masuk ke dunia kerja maupun wirausaha.” Program kursus mengemudi mobil diselenggarakan oleh PKBM Citra Ilmu guna memfasilitasi kebutuhan masyarakat mengenai keterampilan mengemudi mobil yang mulai meningkat melalui pelayanan dibidang pendidikan nonformal. Dunia otomotif yang terus berkembang menjadikan alasan meningkatnya masyarakat sekitar PKBM Citra Ilmu yang ingin belajar memliki keterampilan mengemudi mobil. Berikut penuturan Bapak Isman selaku pengelola PKBM Citra Ilmu berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh oleh peneliti. “Lingkungan sini sangat mendukung Mas, apalagi di perkotaan seperti ini. Sekarang ini kursus mengemudi mobil banyak menjadi kebutuhan masyarakat Mas, jadi dengan diselenggarakannya program kursus mengemudi mobil dapat mendukung masyarakat, warga belajar ibu-ibu atau remaja yang ingin memiliki keterampilan mengemudi mobil melalui PKBM Citra Ilmu.” Sedangkan program kursus komputer berawal dari menggunakan mesin ketik dahulu sekarang dengan berkembangnya teknologi yang cepat dan semakin canggih menjadi komputer. Program kursus komputer diselenggarakan di PKBM Citra
Ilmu
untuk
memberikan
keterampilan
kepada
masyarakat
yang
64
membutuhkan. Lingkungan PKBM Citra Ilmu yang dekat dengan pemerintahan, pegawai-pegawai yang ingin bisa komputer
agar dapat menunjang pekerjaan
maka mulai mencari lembaga pendidikan nonformal yang memiliki program kursus komputer. Banyak warga belajar seperti ibu-ibu yang bekerja yang ikut program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu. Cepatnya perkembangan teknologi kini warga belajar program kursus komputer cenderung menurun. Berikut hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada pengelola yaitu Bapak Isman. “Lingkungan sini yang dekat dengan pusat pemerintahan untuk sekarang ini sasarannya yang ibu-ibu pegawai yang dulunya belum sempat belajar komputer kami layani. Dulu kebutuhan kursus komputer rame Mas, sekarang sudah menurun karena sekarang sudah pada punya laptop. Program kursus komputer agar memfasilitasi keterampilan masyarakat mengenai teknologi. ” 4.2.1.2 Masukan/Input Masukan program menyediakan data untuk menentukan bagaimana penggunaan sumber-sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan program. Input dalam penelitian ini mengenai program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer yang masing-masing program meliputi kurikulum, perekrutan instruktur dan warga belajar, sarana prasarana, dan sumber dana. 4.2.1.2.1 Kurikulum Program Kursus Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki fungsi penting dalam suatu pembelajaran, karena kurikulum merupakan sebagai pedoman yang mengarah pada tercapainya kualifikasi kompetensi program kursus
65
yang terselenggara di PKBM Citra Ilmu. Penyusunan kurikulum sangat dibutuhkan oleh instruktur sebagai pedoman dalam penyampaiaan materi pembelajaran kepada warga belajar yang memiliki tujuan untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Penyusunan kurikulum program kursus juga disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap lembaga penyelenggara pendidikan serta sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Kurikulum yang digunakan oleh lembaga PKBM Citra Ilmu di Kabupaten Semarang di setiap pelaksanaan program kursus berbeda-beda yaitu antara program kursus menjahit, mengemudi mobil, dan komputer. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola dan instruktur program kursus menjahit menunjukan bahwa kurikulum menjahit kurikulum program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu telah mengacu pada Direktorat Jenderal Kursus dan Pelatihan, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan selalu berusaha untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan-kebutuhann industry garment yang ada. Berikut penuturan Bapak Isman selaku pengelola berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti. “Kurikulum yang digunakan dalam penyelenggaraan program kursus menjahit disini mengacu pada Dinas Pendidikan, P2PAUDNI, Direktorat Jenderal Kursus dan Pelatihan. Program kursus menjahit juga mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), tetapi juga masih menggunakan kurikulum lokal yang mengacu pada kebutuhan industry garment.” Pertanyaan yang sama juga peneliti ajukan kepada instruktur program kursus menjahit yaitu Ibu Aminatuz Luhriyah tentang kurikulum yang digunakan dalam menyelenggarakan program kursus menjahit sebagai berikut.
66
“Kurikulum program menjahit sudah mengikuti acuan pusat mas, lalu kami mengembangkan sesuai dengan kebutuhan industry garment disekitar sini juga. Kurikulum berguna Mas untuk pedoman agar pembelajaran sesuai dengan kebutuhan lapangan.” Program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu, kurikulum yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran mengacu pada pihak instansi terkait yaitu pihak kepolisian, menggunakan acuan tambahan melalui internet dan dari refrensi-refrensi lainnya tentang mengemudi mobil. Kurikulum yang digunakan sesuai dengan acuan dari pihak kepolisian, maka dari itu dapat membatu warga belajar program kursus mengemudi yang nantinya dalam perizinan pembuatan SIM-A akan lebih mudah. Berikut penuturan Bapak Isman selaku pengelola berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti. “Gini Mas, untuk kurikulum mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu ini, kami mengacu pada acuan yang berasal dari pihak-pihak kepolisian, sehingga nanti ketika sudah lulus bisa diterima untuk pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM). Standar acuan kami kepolisian Mas, berarti sudah standar nasional.” Senada dengan penuturan Bapak Isman, selaku instruktur program kursus mengemudi mobil Bapak Farid mengatakan: “Kurikulum mengemudi mobil disini kami mengacu pada buku panduan dari pihak kepolisian guna pembuatan modul, lalu kami menggunakan acuan dari internet dan refrensi terkait mengemudi mobil, sekiranya begitu Mas. Selain mengacu pusat juga lokal Mas.” Sedangkan program kursus komputer, kurikulum yang digunakan dalam proses pembelajaran mengacu pada Direktorat Kursus dan Pelatihan dan refrensi seperti buku-buku dan internet. Kurikulum program kursus komputer selalu mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat yang sangat cepat. Penyusunan
67
dilakukan oleh pengelola beserta instruktur program kursus komputer. Bapak Isman selaku pengelola berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti. “Pada prinsipnya kurikulum disusun dengan standar kurikulum nasional yaitu Direktorat Kursus Dan Pelatihan, kemudian saya (pihak pengelola) susun sedemikian rupa bersama instruktur. Selain itu juga mengacu pada buku-buku dan refrensi lainnya.” Tidak jauh berbeda dengan penuturan Ibu Siti Rochayani selaku instruktur yaitu: “Kurikulum sesuai Dinas Pendidikan Mas, dan dengan refrensi-refrensi seperti buku dan internet. Kami mengacu P2PAUDNI bidang kursus Mas, ya standar nasional.” 4.2.1.2.2 Perekrutan Instruktur dan Warga Belajar Program Kursus Instruktur dan warga belajar merupakan komponen program yang sangat penting dalam kegiatan proses pembelajaran program kursus. Peneliti akan meneliti masing-masing program kursus yaitu program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer di PKBM Citra Ilmu. Berdasarkan hasil wawancara tentang perekrutan instruktur dan warga belajar yang dilakukan kepada pengelola dan instruktur, perekrutan instruktur program kursus menjahit belum pernah dilakukan pengelola merekrut lewat media cetak maupun elekronik. Perekrutan instruktur program kursus menjahit dilakukan dengan cara merekrut dari warga belajar yang pernah mengikuti kursus program menjahit dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi instruktur kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu. Instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu harus memenuhi kriteria sebagai berikut: kualifikasi minimal SLTA, memiliki kompetensi menjahit, memahami pendekatan andragogi (orang dewasa), jujur, berkomitmen,
68
telaten dan sabar. Instruktur program menjahit Ibu Aminatuz sudah lama menjadi instruktur kurang lebih 23 tahun. Berikut penuturan Bapak Isman selaku pengelola berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti. “Perekrutan instruktur program kursus menjahit disini belum pernah melakukan rekrutmen melalui media-media. Kami menggunakan sistem warga belajar yang pernah kursus disini yang memiliki kemauan dan bakat untuk dikembangkan menjadi instruktur program kursus menjahit. Kriteria instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu yaitu untuk kualifikasi minimal SLTA atau sederajat, memiliki kompetensi menjahit, berkomitmen, jujur dan mengetahui pendekatan pedidikan orang dewasa.” Ibu Aminatuz Luhriyah selaku intruktur menuturkan tentang perekrutan instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu: “Saya istri dari Pak Isman selaku pengelola mas, dulu saya mengikuti kursus menjahit lalu menjadi instruktur lembaga kursus menjahit yang kami selenggarakan sebelum berubah menjadi lembaga PKBM Citra Ilmu yang sekarang ini. Jadi saya sudah lumayan lama menjadi instruktur kursus menjahit selama 23 tahun Mas. Kriteria menjadi instruktur telaten, sabar dan menguasai teknik menjahit Mas.” Sedangkan perekrutran warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang dilakukan dengan menggunakan media cetak berupa brosur dan pamphlet. Brosur berguna untuk mensosialisasikan informasi program kursus menjahit kepada masyarakat luas
yang membutuhkan
keterampilan menjahit. Selain dengan media tersebut lembaga juga selalu menjalin komunikasi yang baik antara lembaga PKBM Citra Ilmu kepada dawis dan kepala desa. Kriteria untuk menjadi warga belajar program kursus menjahit yaitu pertama memiliki kemauan untuk belajar, lalu yang kedua bisa baca tulis, jadi tidak ada kriteria kualifikasi SD-SMA, meskipun dari pemerintah ada persyaratan program kursus menjahit minimal SMP (sederajat), ada warga belajar
69
yang S1, ibu-ibu rumah tangga. Berdasarkan hasil wawancara, selaku pengelola Bapak Isman menuturkan sebagai berikut. “Untuk perekrutan warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu ada dua cara: pertama, kita memiliki brosur, brosur itu digunakan sebagai informasi kepada masyarakat luas yang membutuhkan keterampilan menjahit. Kedua, khusus untuk program pemerintah seperti program kecakapan hidup (PKH) diinformasikan melalui dawis dan mensosialisasikan kepada kepala desa. Lalu ada pamphlet yang tersedia di PKBM Citra Ilmu, Mas. Kriteria untuk menjadi warga belajar program menjahit disini yang terpenting, yang pertama memiliki kemauan untuk belajar Mas, lalu yang kedua bisa baca tulis, jadi tidak ada kriteria kualifikasi SD-SMA, iya dari pemerintah ada persyaratan program kursus menjahit minimal SMP (sederajat). PKBM Citra Ilmu mencoba mengakomodir kebutuhan masyarakat, disini juga ada warga belajar yang S1, ibu-ibu rumah tangga untuk mengikuti kursus menjahit.” Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Aminatuz Luhriyah selaku instruktur program kursus menjahit tentang perekrutan warga belajar di PKBM Citra Ilmu sebagai berikut. “Untuk perekrutan warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu yaitu dari pahmfet dan dari kelurahan-kelurahan yang memiliki program beasiswa Mas. Untuk menjadi warga belajar program kursus menjahit disini harus memiliki kriteria yaitu: pendidikan minimal SMP (sederajat), atau yang mengalami drop out dari sekolah, sehat jasmani dan rohani.” Salah satu warga belajar yang bernama Widiyati Rohmah mengungkapkan bahwa: “Saya bisa tau program kursus menjahit di lembaga ini karena saudara saya mas, karena saudara saya rumahnya dekat sini.” Sama halnya dengan pernyataan warga belajar Indah Sriningsih mengatakan bahwa: “Saya tau lewat teman-teman mas, lalu kesini dikasih pamphlet.” Program kursus mengemudi mobil melakukan perekrutan instruktur pernah dilakukan pengelola dengan menggunakan media cetak seperti koran lokal
70
dan menggunakan mobil berjalan. Kami sekeluarga disini paling tidak bisa untuk mengajar agar ketika instruktur ada yang keluar program tetap terus dapat terlaksana. Selain itu juga pernah perekrutan instruktur program kursus mengemudi mobil dari refrensi-refrensi teman pengelola maupun instruktur di PKBM Citra Ilmu. Syarat-syarat menjadi instruktur program kursus mengemudi mobil yaitu sehat jasmani dan rohani, jujur, memiliki kompetensi dibidang mengemudi dan minimal memiliki SIM A. Berdasarkan hasil wawancara kepada pengelola yang dilakukan oleh peneliti, Bapak Isman mengatakan bahwa: “Perekrutan instruktur program kursus mengemudi mobil Mas, kami biasanya menggunakan media cetak dan menggunakan refrensi dari temanteman yang ada di dinas-dinas pemerintah. Dulu ada Mas, mantan dari sopir dinas, lalu membantu menjadi instruktur disini. Syarat untuk menjadi instruktur jelas memiliki SIM-A Mas, sehat jasmani dan rohani, jujur.” Sama halnya dengan Bapak Farid selaku instruktur program kursus mengemudi mobil, mengenai perekrutan instruktur beliau mengatakan bahwa: “Saya putra dari Bapak Isman Mas, menurut saya cara perekrutan disini dilakukan dengan cara iklan dan refrensi. PKBM tidak akan bisa mandiri ketika untuk memulainya harus mengandalkan orang lain dulu. Kami sekeluarga disini paling tidak bisa untuk mengajar agar ketika instruktur ada yang keluar program tetap terus dapat terlaksana. Saya juga yang mentraining instruktur program kursus mengemudi Mas, kemarin setelah memasang iklan di media cetak suara merdeka, ada dua calon instruktur mengemudi mobil yang akan saya training. Kriteria instruktur ya jujur mas terpenting, memiliki SIM-A, sabar, dan berpengalaman.” Sedangkan perekrutan warga belajar program kursus mengemudi mobil, perekrutan warga belajar menggunakan media cetak berupa pamphlet dan brosur. Selain menggunakan media cetak yaitu dengan mobil berjalan sebagai bentuk iklan terhadap masyarakat yang membutuhkan keterampilan mengemudi mobil. PKBM Citra Ilmu sudah lama dan unggul nama maka banya warga belajar yang
71
direkomdasikan oleh warga belajar yang sudah pernah mengikuti program kursus disini melalui mulut ke mulut. Untuk kriteria warga belajar yaitu usia warga belajar minimal 17 tahun untuk mencari SIM-A, tetapi orang berkebutuhan khusus juga pernah dilayani asalkan ada kemauan untuk belajar. Sebagaimana penuturan Bapak Isman selaku pengelola sebagai berikut. “Perekrutan warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu karena disini sudang menang nama, kami hanya menggunakan iklan yaitu berupa mobil berjalan yang dibuat latihan mengemudi mobil dilengkapi dengan nomor telepon lembaga. Berhubung sudah menang nama biasanya warga belajar program kursus mengemudi mobil disini tau dari mulut ke mulut. Kriteria warga belajar tidak ada Mas, yang mau belajar kami layani tetapi untuk mencari SIM ya 17 tahun keatas.” Hal senada juga diungkapkan Bapak Farid selaku instruktur program kursus mengemudi mobil, beliau mengatakan bahwa: “Merekrut warga belajar dengan menggunakan pahmflet, mobil berjalan, dan berhubung di PKBM Citra Ilmu sudah menang nama Mas, jadi biasanya lulusan disini entah tetangganya pasti direkomendasikan disuruh kesini. Dulu ada warga belajar kami yang memiliki keterbatasan fisik Mas, ada anak SMP juga alasannya buat belajar jadi kami layani, tapi untuk mencari SIM ya minimal 17 tahun.” Salah satu warga belajar Ratmiati SPd, mengatakan bahwa: “Saya ingin mengikuti program kursus mengemudi mobil, terus pada waktu itu saya diberikan rekomendasi dari tetangga saya yang pernah belajar disini Mas.” Pertanyaan yang sama juga dijawab warga belajar Andi Mulyo sebagai berikut. “Saya tau dari teman saya Mas. Lalu saya datang kesini.” Program kursus komputer, perekrutan instruktur program kursus komputer dilakukan pengelola dengan menggunakan cara dari refrensi-refrensi temanteman. Perekrutan instruktur program kursus komputer memiliki syarat-syarat yaitu tidak harus lulusan dari komputer, yang terpenting berkompeten dibidang
72
komputer, pernah mengikuti pelatihan-pelatihan dan memiliki pengalaman sebagai pendidik. Instruktur utama yaitu Mbak Widya Rahmanurlita, Ibu Rochayani sebagai instruktur pengganti. Berikut penuturan Bapak Isman selaku pengelola berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti. “Perekrutan instruktur program kursus komputer Mas, kami menggunakan refrensi dari teman-teman yang ada. Ada yang dari guru sekolah Mas terus bantu disini juga. Syarat menjadi instruktur program kursus memiliki kompetensi, entah lewat pelatihan maupun pendidikan terakhir di formal ilmu komputer.” Sama halnya dengan Ibu Siti Rochayani selaku instruktur program kursus komputer, mengenai perekrutan instruktur beliau mengatakan bahwa: “Saya istri dari Bapak Farid sebagai istruktur pengganti, cara perekrutan disini dilakukan dengan cara refrensi dari mulut ke mulut. Instruktur utama yaitu Mbak Widya Rahmanurlita. Kriteria apabila ada lulusan komputer lebih baik, kalau tidak harus lulusan komputer yang penting memiliki pengalaman mendidik komputer Mas.” Sedangkan
perekrutan
warga
belajar
program
kursus
komputer,
perekrutan warga belajar menggunakan media cetak berupa pamphlet dan brosur belum menggunakan media elektronik. Selain itu biasanya warga belajar disini banyak yang mendapatkan informasi lewat mulut ke mulut. Untuk kriteria warga belajar program kursus komputer tidak ada yang khusus di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang, bila memiliki kemampuan bisa mengikuti, biasanya minimal usia 12 tahun. Berdasarkan hasil wawancara terhadap pengelola, Bapak Isman selaku mengatakan sebagai berikut. “Perekrutan warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu menggunakan pahmflet dan brosur untuk media cetak mas, kami belum sampai pada media elektronik. Kriteria warga belajar tidak ada yang khusus Mas, ketika dia sudah mampu mengikuti ya silahkan daftar saja.”
73
Hal senada juga diungkapkan Ibu Siti Rochayani, beliau mengatakan bahwa: “Perekrutan warga belajar dengan menggunakan pahmflet ini, berhubung di PKBM Citra Ilmu sudah menang nam, jadi banyaknya dari mulut ke mulut. Syarat untuk menjadi warga belajar minimal usia 12 tahun dulu pernah ada yang kelas lima SD tapi ya kesulitan Mas.” Sebagai warga belajar yang baru setengah bulan belajar dilembaga ini Siti Patonah mengatakan bahwa: “Saya tahu lembaga ini dari teman saya Mas, dulu teman saya pernah belajar disini terus saya ikut mendaftar.” Senada dengan warga belajar Ratih Pujiastuti mengatakan bahwa: “Saya tau melalui brosur Mas waktu ingin mendaftar program kursus komputer.”
4.2.1.2.3 Sarana dan Prasarana Program Kursus Sarana dan prasarana merupakan komponen yang dapat menunjang dalam proses pembelajaran. PKBM Citra Ilmu memiliki tiga program kursus yaitu program kursus menjahit, mengemudi mobil, dan komputer. Masing-masing program memiliki sarana dan prasarana yang berbeda. Berdasarkan hasil observasi mengenai sarana prasarana yang ada pada program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu yaitu memiliki ruang teori seluas 24 m2 dan ruang praktek seluas 81 m2. Program kursus mengenjahit juga menggunakan modul pembelajaran. Selain itu juga memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran antara lain:
74
Tabel. 4.3 Sarana Prasarana Program Kursus Menjahit. No
Sarana dan Prasarana program kursus menjahit
Jumlah total
1. 2. 3. 4. 5. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
A.Program Kursus Menjahit Meja teori dan praktek menjahit Mesin obras Mesin manual+dynamo Mesin jahit juki(high speed) Mesin lubang kancing Mesin overdeck Papan tulis Penyimpanan hasil belajar warga belajar Setrika Kursi warga belajar Ceiling fan
6 5 14 26 2 1 2 2 1 35 1
11. Meja panjang 5 Data: Observasi melalui Checklist bulan April 2013
Program kursus mengemudi mobil, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh program mengemudi mobil yaitu sebuah alat-alat pendukung praktek, modul pembelajaran dan dua buah mobil yang berguna untuk kegiatan pembelajaran program kursus mengemudi mobil. Alat pendukung praktek meliputi pembatas, sedangkan modul merupakan langkah awal agar warga belajar tau tentang teknikteknik mengemudi mobil sebelum melaksanakan praktek pembelajaran. Mobil yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu mobil terbaru bermerek avansa dan mitsubisi kuda. Sedangkan program kursus komputer memiliki sarana dan prasarana yaitu ruang teori dan praktek. Ruang teori dan praktek program kursus komputer seluas 16 m2. Program kursus mengenjahit juga menggunakan modul dan LKS
75
pembelajaran. Program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu juga memiliki sarana prasarana pembelajaran sebagai berikut: Tabel.4.4 Sarana Prasarana Program Kursus Komputer. No
Sarana dan Prasarana Belajar
Jumlah Total
1
Komputer+CPU
12
2
Papan Tulis
1
3
AC Split
2
4
Kursi warga belajar
12
5
Printer
2
6
LCD proyektor
1
7
Wifii
1 Data: Observasi melalui Checklist bulan April 2013
4.2.1.2.4 Sumber Dana Program Kursus Sumber dana dalam pelaksanaan program kursus sangatlah penting, karena guna menopang keberlangsungan dan pengembangan sebuah program. Dengan adanya sumber dana maka diharapkan terselenggara program menjahit, mengemudi mobil dan komputer yang memiliki kualitas sesuai kebutuhan warga belajar. Terkait sumber dana peneliti mewawancara pengelola dan instruktur di masing-masing program. Sumber dana yang mendukung terselenggaranya program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu, program kursus menjahit selain mendapatkan sumber dana dari sumber dana regular dan dana pemerintah. Dana pemerintah yang pernah masuk yaitu bantuan program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH). Warga belajar yang menggunakan dana tersebut gratis selama kursus hingga melakukan uji kompetensi. Sedangkan pembiayaan untuk warga belajar yang regular program
76
kursus menjahit tingkat dasar wanita dan anak dalam satu paket Rp.625.000 sampai selesai. Sumber dana regular sangat penting karena tidak cukup hanya mengandalkan dana pemerintah. Berdasarkan hasil wawancara mengenai Bapak Isman selaku pengelola mengungkapkan tentang sumber dana. “Sumber dana program kursus menjahit yaitu yang pertama dengan dikenai biaya warga belajar yang dikenal dengan sebutan dana regular mas. Kedua yaitu sumber dana yang berasal dari program pemerintah seperti program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH), warga belajar yang berasal dari program pemerintah itu gratis. Mereka sampai melakukan uji kompetensi dan disalurkan kerja tidak membayar. Sumber dana regular juga sangat penting karena tidak bisa terlaksana dengan baik ketika program hanya mengandalkan dana dari pemerintah saja. Dana dari pemerintah ada tetapi tidak setiap tahun ada Mas.” Hal yang sama diungkapkan Ibu Aminatuz Luhriyah selaku instruktur program kursus menjahit tentang sumber dana program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu yaitu: “Disini warga belajar program kursus menjahit dikenai biaya untuk tingkat dasar wanita dan anak dalam satu paket 625.000. Ada yang beasiswa dari pemerintahan kelurahan juga Mas.” Program kursus mengemudi mobil dapat disimpulkan bahwa sumber dana menggunakan dana regular yang berasal dari warga belajar sebersar Rp. 570.000 dan dana pemerintah seperti PNPM Mandiri ketika itu ada. Ketika hanya mengandalkan dana dari pemerintah pelaksanaan program kursus mengemudi mobil tidak akan berjalan lama karena tidak pasti. Berdasarkan wawancara terhadap pengelola Bapak Isman tentang sumber dana program kursus mengemudi mobil, beliau mengatakan bahwa: “Sumber dana program kursus mengemudi mobil disini Mas, kami menggunakan sumber dana regular yang diemban setiap warga belajar
77
sebesar Rp. 570.000, selain itu dulu ada dana dari pemerintah, Mas tau sendiri dana pemerintahkan tidak pertahun turun.” Bapak Farid selaku instruktur program kursus mengemudi mobil tentang sumber dana, beliau mengatakan bahwa: “Sumber dana yang digunakan dalam pelaksanaan program mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu yaitu dari dana warga belajar kursus Mas. Adapun dari dana pemerintah dulu satu kali dari program pemerintah berupa PNPM mandiri, itupun hanya satu kali Mas dari dulu.” Sedangkan program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu, sumber dana program kursus komputer menggunakan dana regular yang berasal dari warga belajar sebersar Rp. 350.000 untuk program office dan dana pemerintah ada, namun tidak rutin. Sumber dana pemerintah digunakan untuk peningkatan kualitas sarana pembelajaran. Menurut pengelola Bapak Isman tentang sumber dana program kursus komputer, beliau mengatakan bahwa: “Sumber dana program kursus komputer Mas, kami menggunakan sumber dana regular setiap warga belajar sebesar Rp. 350.000 untuk program office, selain itu dulu ada dana dari pemerintah, dana pemerintah untuk peningkatan kualitas sarana Mas.” Hal senada juga diungkapkan Ibu Siti Rochayani selaku instruktur program kursus komputer tentang sumber dana, beliau mengatakan bahwa: “Sumber dana program kursus menggunakan dana warga belajar Mas, biaya untuk program kursus komputer office sebesar Rp.350.000. Ada dana pemerintah tapi tidak selalu turun.” 4.2.1.3 Proses Pembelajaran Program Kursus Proses pendidikan melalui pembelajaran (process) adalah interaksi edukatif antara masukan sarana, terutama pendidik (tutor, pamong belajar, pelatih,
78
instruktur, penyuluh) dengan warga belajar yang menggunakan pendekatan dalam pebelajaran. Proses pembelajaran program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer, peneliti menjadi tiga aspek didalam proses pembelajaran yaitu 1) perencanaan pembelajaran yang terdiri dari tujuan pembelajaran, instruktur, dan jumlah warga belajar, 2) Pelaksanaan pembelajaran meliputi jadwal, media pembelajaran, metode pembelajaran, 3) evaluasi pembelajaran. Program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu memiliki tujuan agar warga belajar mampu mandiri dengan bekal keterampilan menjahit, membantu mengantarkan pada dunia kerja industry garment maupun mampu membantu warga belajar berwirausaha dibidang menjahit. Instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu yaitu beliau Ibu Aminatuz Luhriyah yang berusia 53 tahun dengan jenjang pendidikan terakhir beliau SLTA. Dalam meningkatkan kompetensi pernah mengikuti pelatihanpelatihan yang diadakan P2PAUDNI dan Dinas lainnya. Tujuan pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu adalah mampu menjadikan warga belajar yang mandiri, membantu memberikan bekal keterampilan yang berguna dalam dunia kerja maupun wirausaha. Jumlah warga belajar pada tahun 2012 mencapai 45 warga belajar. Berdasarkan hasil wawancara kepada instruktur program kursus menjahit yaitu Ibu Aminatuz Luhriyah tentang rencana pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu sebagai berikut. “Tujuan pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu adalah mampu menjadikan warga belajar yang mandiri, membantu memberikan bekal keterampilan yang berguna dalam dunia kerja maupun wirausaha. Jumlah warga belajar disini untuk tahun 2012 kemarin kira-kira mencapai 45 warga belajar. Instrukturnya saya sendiri Mas, nama saya ibu Aminatuz Luhriyah dengan usia 53 tahun, pendidikan terakhir saya sampai SLTA namun saya dahulu ikut kursus menjahit Mas sebelum menjadi
79
instruktur seperti sekarang ini. Pelatihan-pelatihan juga saya ikuti dari P2PAUDNI pernah.” Pada waktu itu pula pernyataan serupa turut didukung oleh hasil wawancara yang dilakukan kepada warga belajar yaitu Widiyati Rohmah, dengan mengatakan: “Nama saya widiyati rohmah mas, saya berusia 17 tahun dan pendidikan terakhir SLTP. Saya mengikuti program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu untuk memiliki keterampilan dan pengalaman mas, biar sedikitnya mampu membuat baju sendiri minimal mas. Instrukturnya ya itu Ibu Isman.” Sama halnya warga belajar Indah Sriningsih mengungkapkan: “Saya ingin bisa menjahit dan nantinya bekerja atau buka pekerjaan Mas. Instruktur Bu Isman” Dalam pelaksanaan pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang tidak menggunakan sistem kelas akan tetapi bersifat privat karena menyesuaikan jadwal warga belajar. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama 2-3 bulan sesuai dengan masing-masing warga belajar, jadwal setiap hari senin-sabtu pukul 09.00-16.00 WIB dan sesuai warga belajar ingin mengambil jam berangkat sesuai dengan kebutuhannya. Media pembelajaran menggunakan modul yang dibuat oleh lembaga, peralatan jahit meliputi meja teori dan praktek, mesin obras, mesin manual dynamo, mesin jahit juki, mesin lubang kancing, mesin overdect, dan peralatan alat tulis. Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran program kursus menjahit yaitu dengan memadukan teori dan praktek yang memiliki perbandingan 25% teori dan 75% praktek. Materi pembelajaran yaitu cara mengambil ukuran, daftar ukuran badan, pola dasar, pola dasar gaun, lengan blus, rok bawahan, rok suai, rok setengah lingkaran, rok payung, rok lipit searah, rok 2-8 pias, pola dasar anak lengan blus, rok anak-anak,
80
rok anak memakai lipit, celana anak, pola dasar dengan garis punggung miring, lengan dua bagian, krah, kebaya, lengan dan kimono raglan. Materi disampaikan menggunakan dengan teknik demontrasi dan tanya jawab, menyampaikan materi dengan praktek. Untuk pelaksanan pembelajaran program kursus menjahit berdasarkan pada hasil wawancara dengan instruktur dan warga belajar. Dalam hal ini Ibu Aminatuz Luhriyah mengatakan bahwa: “Program kursus menjahit ini dilakukan selama 2-3 bulan sesuai dengan masing-masing warga belajar, hari pelaksanaan setiap hari senin sampai sabtu mulai pukul 09.00-16.00 WIB. Di dalam pelaksanaan program kursus menjahit disini tidak menggunakan sistem kelas karena lebih menyesuaikan jadwal warga belajar dalam pelaksanaan pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajarn program menjahit meliputi peralatan tulis, modul, spidol, papan tulis, penggaris, gunting, mesin jahit, mesin obras, kain, benang, jarum jahit,dll. Metode yang digunakan adalah 25% teori dan 75% praktek. Materi disampaikan menggunakan dengan teknik demontrasi dan tanya jawab, biasanya saya menyampaikan materi dengan praktek, Mas.” Sedangkan berdasarkan hasil wawancara terhadap warga belajar yaitu Widiyati Rohmah memberikan jawaban yang relevan terhadap hasil wawancara yang dilakukan kepada instruktur. Widiyati mengatakan bahwa: “Saya hari ini berangkat pukul 10.00 Mas, pulangnya ya nanti terserah saya mau pulang jam berapa tapi nanti saya pulang jam 14.00 an. Media pembelajaran yaitu peralatan jahit mas, sama alat tulis. Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran program kursus menjahit yaitu kita dikasih modul dan materi disampaikan instruktur habis itu dipraktekkan dan apabila saya kurang paham selalu bertanya kepada instruktur.” Sama halnya dengan pernyataan Indah Sriningsih selaku warga belajar program kursus menjahit, dia mengungkapkan bahwa: “Saya biasanya berangkat pukul 13.00 Mas. Media pembelajaran ya gunting, jarum, alat jahit dan tulis Mas. Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran saya diberi contoh lalu mempraktekan Mas.”
81
Dalam proses evaluasi pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu menggunakan evaluasi di setiap akhit pokok bahasan yaitu peserta dihadapkan pada sebuah mesin jahit dan setiap warga belajar diminta untuk mengoperasikan mesin jahit tersebut, warga belajar dituntut untuk bisa menjahit barang menjadi barang jadi misalnya kerah, dan lain-lain menggunakan mesin jahit. Evaluasi di akhir proses pembelajaran secara keseluruhan yang disebut ujian nasional berupa uji kompetensi. Kriteria dalam penilaian berdasarkan pada kecepatan, kerapian dan ketelitian warga belajar program kursus menjahit. Ibu Aminatuz Luhriyah tentang evaluasi pembelajaran program kursus menjahit yang dilakukan di PKBM Citra Ilmu: “Evaluasi pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang ini dilakukan setiap pokok bahasan dan akhir keseluruhan program pembelajaran mas, di akhir proses pembelajaran ada yang namanya ujian untuk uji kompetensi/ujian nasional. Kriteria dalam melakukan penilaian yaitu berdasarkan pada kecepatan, kerapian dan ketelitian.” Sedangkan menurut Widiyati Rohmah sebagai warga belajar program kursus menjahit mengatakan: “Penilaian dilakukan setiap satu pelajaran misalkan pola dasar sendiri, terus pola dasar gaun sendiri ,begitu mas. Ada kerapian, ketelitian Mas.” Senada dengan pernyataan warga belajar sebelumnya, Indah Sriningsih mengatakan sebagai berikut: “Penilaian dilakukan setiap satu pelajaran mas. kriteria kerapian, ketelitian, ketepatan mungkin Mas.” Program kursus mengemudi mobil memiliki tujuan yaitu agar warga belajar memiliki keterampilan teknik-teknik mengemudi mobil dengan benar dan
82
mampu mengurangi tingkat resiko kecelakaan di jalan saat mengemuudi. Jumlah warga belajar program kursus mengemudi mobil tahun 2012 memiliki 205 warga belajar. Instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu yaitu Bapak M. Ibbas dan Bapak Farid. Bapak M. Farid Fitriyanto, ST karena minimnya instruktur selaku pengelola merangkap sebagai instruktur. Instruktur program mengemudsi mobil minim mengikuti pelatihan-pelatihan dari instansi terkait. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Farid, sebagai berikut. “Tujuan pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu yaitu agar dapat meningkatkan keterampilan warga belajar dalam memahami teknik-teknik mengemudi mobil dengan baik dan benar. Lalu agar mengurangi tingkat resiko kecelakaan di jalan saat mengemudi mobil. Warga belajar pada tahun 2012 di PKBM Citra Ilmu mencapai 205 warga belajar. M.Ibbas yang instruktur utama, saya bernama M. Farid Fitriyanto, ST, saya selaku pengelola kedua akan tetapi karena minimnya sumber daya yang ada, maka saya juga ikut menjadi instruktur program kursus mengemudi mobil Mas. Belum pernah pelatihan-pelatihan, minim buat instruktur mobil.” Hal senada juga diungkapkan oleh warga belajar program kursus mengemudi mobil Ibu Ratmiati mengatakan bahwa: “Saya ikut program kursus mengemudi mobil karena ingin bisa mengemudi Mas. Selain itu juga untuk meningkatkan keterampilanketerampilan saya. Untuk tenaga pendidik/instruktur saya dilatih oleh Mas Farid.” Tidak jauh berbeda, pernyataan warga belajar program kursus mengemudi mobil Andi Mulyo, dia mengatakan: “Saya mengikuti program kursus mengemudi mobil biar dirumah bisa nyetir sendiri Mas. Mas Farid selaku instruktur mengemudi saya Mas.” Sedangkan pelaksanaan pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu bersifat privat. Jadwal pembelajaran setiap hari dari pukul
83
08.00-17.00 WIB, warga belajar bisa mengambil waktu sesuai dengan keinginan warga belajar. Media pembelajaran program kursus mengemudi
mobil
menggunakan modul dan mobil. Metode menggunakan metode ceramah dan praktek. Ceramah untuk menginformasikan teknik-teknik mengemudi mobil secara verbal. Praktek yaitu warga belajar langsung melaksanakan pembelajaran setelah mendapatkan pengetahuan melalui ceramah. Rata-rata perbandingan atara teori dan praktek yaitu 25% teori dan 75% praktek. Alokasi waktu program kursus selesai setelah menyelesaikan 600 menit pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara instruktur mengemudi mobil, Bapak Farid mengatakan sebagai berikut. “Jadwal pembelajaran setiap hari mas, dimulai pukul 08.00-17.00 WIB. Jadwal sesuai kebutuhan warga belajar. Media yang digunakan dalam proses pembelajaran mas, yaitu modul dan mobil. Sedangkan Metode yang digunakan yaitu ceramah dan praktek. Ceramah untuk menginformasikan teknik-teknik mengemudi mobil secara verbal. Praktek yaitu warga belajar langsung melaksanakan pembelajaran setelah mendapatkan pengetahuan melalui ceramah. Disini menggunakan rata-rata teori 25% dan praktek 75% mas. Pembelajaran program kursus mengemudi mobil bersifat privat, dengan alokasi 600 menit keseluruhan proses pembelajaran.” Sama halnya dengan hasil wawancara terhadap warga belajar, Ibu Ratmiati mengatakan sebagai berikut: “Saya ambil setiap hari pukul 15.00 mas, biar cepet bisa. Media pembelajaran program kursus mengemudi mobil disini ya modul sama mobil. Metode pembelajaran ada teori dan praktek Mas, untuk program kursus mengemudi mobil banyak prakteknya. Kalau tidak banyak prakteknya tida bisa-bisa to Mas.” Tidak jauh berbeda pernyataan warga belajar Andi Mulyo mengatakan bahwa: “Jam 08.00 saya ambil pagi mas setiap hari. buku modul dan mobil sebagai media pembelajarannya Mas. Metode praktek Mas.”
84
Evaluasi pembelajaran program kursus mengemudi mobil dilakukan setiap pokok bahasan/pertemuan yang sudah dipraktekkan oleh warga belajar, evaluasi dinilai dengan checklist setiap pertemuan yang telah disiapkan oleh instruktur di PKBM Citra Ilmu. Checklist membantu instruktur dalam melakukan penilaian sesudah pelatihan yaitu dengan menilai sudah lancar atau belum lancar. Bapak Farid selaku instruktur mengatakan bahwa: “Evaluasi dilakukan setiap akhir pokok pembelajaran. Kriteria mengacu panduan evaluasi selalu dibawa oleh instruktur yang berupa checklist. Checklist membantu instruktur dalam melakukan penilaian sesudah pelatihan yaitu dengan menilai sudah lancar atau belum lancar.” Hal senada juga diungkapkan Ibu Ratmiati tentang penilaian, beliau mengatakan: “Penilaiaan dilakukan setiap sesudah latihan Mas, Mas Farid membawa form penilaian. Kriterianya ya bisa mempraktekan dengan baik dan benar mungkin Mas.” Sama halnya dengan pernyataan warga belajar Andi Mulyo mengatakan bahwa: “untuk penilaian setiap habis pembelajaran dihari itu Mas. Kriterianya ya lacar kurang lancar dalam mempraktekan Mas.” Program kursus komputer memiliki tujuan pembelajaran yaitu untuk memberikan keterampilan dan kualitas SDM warga belajar. Jumlah warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu cenderung menurun pada tahun 2012 berjumlah 53 warga belajar. Instruktur program kursus komputer yaitu Ibu Siti Rochayani dan Ibu Widya Rahmanurlita. Ibu Siti Rochayani selaku instruktur bukan lulusan komputer akan tetapi kesukaannya terhadap komputer dan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan komputer. Berdasarkan hasil wawancara peneliti
85
terhadap instruktur program kursus komputer, Ibu Siti Rochayani mengatakan bahwa: “Tujuan program kursus komputer yaitu memberikan keterampilan dan meningkatkan kualitas SDM yang siap kerja melalui program kursus komputer Mas. Untuk jumlah warga belajar terus menurun Mas, tahun kemarin 53 warga belajar. Saya selaku instruktur pengganti, nama saya Siti Rochayani. Saya tidak lulusan komputer, tetapi saya dari dulu suka komputer dan sering mengikuti pelatihan-pelatihan.” Hal senada juga turut didukung oleh pernyataan warga belajar, Ibu Siti Patonah mengatakan bahwa: “Saya ikut program kursus komputer karena ingin bisa Mas, tuntutan pekerjaan. Saya dilatih oleh Mbak Yani.” Tidak jauh berbeda dengan penyataan warga belajar Ratih Pujiastuti yang mengatakan bahwa: “Saya ikut kursus komputer biar bisa mengetik Mas, biar enggak gaptek. Mbak Yani yang melatih komputer.” Sedangkan pelaksanaan pembelajaran program kursus komputer dilakukan setiap hari selasa-kamis pukul 15.00 WIB. Media pembelajaran yang digunakan modul, lembar kerja siswa, white board dan LCD Proyektor. Metode pembelajaran program kursus komputer menggunakan sistem kelas melalui ceramah dan praktek. Perbandingan teori dan praktek yaitu 25% dan 75%. Metode tanya jawab juga digunakan dalam proses pembelajaran program kursus komputer. Berikut hasil wawancara terhadap instruktur program kursus komputer Ibu Siti Rochayani, beliau mengatakan sebagai berikut. “Jadwal dilakukan setiap selasa-kamis pukul 15.00 Mas. Media pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu yaitu komputer, modul pembelajaran, LKS
86
pembelajaran dan white board kadang-kadang LCD. Metode pembelajaran pakai teori 25% dan 75% praktek Mas, banyak prakteknya.” Hal sama diungkapkan oleh warga belajar program kursus komputer, Ibu Siti Patonah mengatakan bahwa: “Selasa-kamis Mas, jadwalnya jam tiga sore. Untuk media pembelajaran yang pasti ada komputer aktif, modul sama LKS. Metode yang digunakan praktek dan memberi contoh mas, kalau kurang jelas ya saya tanya-tanya Mas.” Senada dengan pernyataan warga belajar Ratih Pujiastuti mengungkapkan bahwa: “Setiap hari selasa-kamis, jam tiga sore. Komputer, LKS, modul, alat tulis Mas medianya, dan menggunakan metode praktek Mas, teori dijelasin di awal sebentar.” Evaluasi program kursus komputer dilakukan setiap akhir pembelajaran microsoft word dan exel, lalu juga dilakukan ujian lokal agar mendapatkan sertifikat. Kriteria dalam penilaian yaitu kemampuan menangkap materi dan pengoperasian komputer. Ibu Siti Rochayani selaku instruktur
mengatakan
bahwa: “Evaluasi dilakukan di akhir setiap pokok pembelajaran mas, misalnya office terbagi word dan exel, setelah materi word selesai dilakukan ujian dan setelah materi exel selesai juga ujian. Lalu evaluasi yang terakhir yaitu agar mendapkan sertifikat melalui ujian lokal. Kriteria penilaian adalah kemampuan menangkap pelajaran dan pengoperasian komputer Mas.” Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan warga belajar Siti Patonah, Dia mengatakan: “Setiap habis materi word ujian Mas, exel ujian dan terakhir ujian lokal Mas. Itu yang saya tau Mas kemarin dibilangin Mb yani. Kriterianya sesuai ketentuan LKS Mas, harus sesuai.”
87
Tidak jauh berbeda Ratih Pujiastuti sebagai warga belajar mengatakan sebagai berikut: “Penilaian setiap pokok bahasan word, exel gitu Mas. Ada juga ujian keseluruhan di akhir kursus. Kriterianya bisa mengerjakan tugas-tugas dengan benar.” 4.2.1.4 Produk Produk dalam penelitian ini meliputi hasil karya warga belajar dan sertifikasi yang dilakukan oleh lembaga PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. 4.2.1.4.1 Hasil Karya Warga Belajar Program Kursus Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang dilakukan peneliti, hasil karya warga belajar program kursus menjahit, mengemudi mobil, dan komputer di PKBM Citra Ilmu yaitu program kursus menjahit disetiap pokok bahasan dalam pembelajaran dijadikan satu pada sebuah buku besar. Hasil karya warga belajar tersebut berupa hasil praktek menjahit di kertas tilo dan kertas dublah yang dijahit dan dilakukan setiap model/pokok pembahasan. Hasil karya warga belajar mengemudi mobil yaitu warga belajar mampu mempraktekkan disetiap pokok pembelajaran/pertemuan, sehingga nantinya mampu mengemudi mobil dengan baik dan benar. Jumlah pertemuan latihan yaitu 10 kali pertemuan. Sedangkan hasil karya warga belajar program kursus komputer berupa file-file yang berisikan materi yang telah dipraktekkan oleh warga belajar dan disimpan dikomputer. Hasil karya warga belajar inilah yang nantinya akan dilakukan penilaian oleh instruktur guna mengetahui daya tangkap terhadap materi yang telah diberikan.
88
4.2.1.4.2 Sertifikasi Program Kursus Sertifikasi adalah pencapaian hasil belajar warga belajar program kursus menjahit dinyatakan dalam dokumen sertifikat yang diberikan oleh lembaga PKBM Citra Ilmu. Sertifikat diberikan kepada warga belajar sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan penyelesaiaan suatu jenjang pendidikan program kursus menjahit, mengemudi mobil, dan komputer. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh pengelola dan instruktur program kursus menjahit tentang sertifikasi, sertifikat program kursus menjahit akan diberikan kepada warga belajar setelah warga belajar dinyatakan lulus uji kompetensi yang dilaksanakan di akhir proses pembelajaran kursus. Sertifikat diberikan kepada warga belajar sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan penyelesaian suatu jenjang pendidikan nonformal. Sertifikat bisa digunakan guna sebagai pengakuan untuk bekerja di industri garment. Adapun syarat untuk memperoleh sertifikat program kursus menjahit dari lembaga PKBM Citra Ilmu dengan cara menyelesaikan semua pokok bahasan pembelajaran program kursus menjahit dan telah mengikuti uji kompetensi, maka sertifikat akan diberikan kepada warga belajar. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Bapak Isman selaku pengelola tentang sertifikasi. “Sertifikasi dilakukan setelah mengikuti uji kompetensi, mas. Sebenarnya lembaga PKBM Citra Ilmu bisa menguji sendiri akan tetapi biar lebih mantep dilakukan dengan uji kompetensi tersebut. Kriteria pastinya menyelesaikan proses pembelajaran dan setelah ujian kompetensi.” Pernyataan senada dengan instruktur kursus menjahit Ibu Aminatuz Luhriyah mengatakan:
89
“Sertifikat akan diberikan di akhir proses pembelajaran kursus menjahit Mas, dengan kriteria mereka masuk terus untuk menyelesaikan pokok bahasan di pembelajaran program kursus menjahit sampai melakukan uji kompetensi.” Program kursus mengemudi mobil mengenai sertifikasi berupa sertifikat, dapat diberikan kepada warga belajar ketika sudah menyelesaikan keseluruhan materi pembelajaran dan dinyatakan lancar oleh instruktur. Sertifikat yang diberikan warga belajar membantu dalam proses perizinan pembuatan SIM A di instansi kepolisian. Bapak Isman mengatakan bahwa: “Sertifikat akan diberikan di akhir kepada warga belajar Mas, ketika warga belajar sudah menyelesaikan proses pembelajaran dan dinilai sudah lancar oleh instruktur.” Hal serupa juga dijelaskan oleh instruktur program kursus mengemudi mobil, Bapak Farid menuturkan: “Sertifikat akan diberikan di akhir proses pembelajaran program kursus Mas, sertifikat sangat membantu dalam perizinan pembuatan SIM A di kantor kepolisian Mas. Sertifikat akan diberikan ketika warga belajar telah sescara keseluruhan mengikuti materi mengemudi mobil dengan lancar.” Program kursus komputer, sertifikat program kursus komputer akan diberikan kepada warga belajar yang telah dinyatakan lulus mengikuti ujian lokal. Ujian lokal dilakukan setelah materi proses pembelajaran selesai. Adapun Syarat agar dapat mengikuti ujian lokal yaitu minimal kehadiran warga belajar dalam mengikuti proses pembelajaran yaitu 80%. Bapak Isman mengatakan bahwa: “Sertifikat akan diberikan diakhir setelah selesai seluruh materi pembelajaran program kursus komputer dan syaratnya lulus ujian lokal yang dilakukan oleh lembaga PKBM Citra Ilmu.”
90
Hal yang sama turut dikuatkan dari penjelasan Ibu Siti Rochayani mengatakan bahwa: “Sertifikat diakhir proses pembelajar. Sertifikat disini dibuat oleh lembaga PKBM Citra Ilmu, dimana akan diberikan kepada warga belajar dengan syarat mengikuti ujian akhir dan 80% kehadirannya mengikuti proses pembelajaran.”
4.2.2 Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Tiga Program Kursus Di PKBM Citra Ilmu Kualitas pelayanan merupakan hal penting terhadap keberhasilan suatu PKBM Citra Ilmu. Kualitas pelayanan yang maksimal secara langsung dapat memberikan harapan masyarakat atau warga belajar secara maksimal. Melalui kualitas pelayanan yang baik maka dengan sendirinya w a r g a b e l a j a r dapat memenuhi segala bentuk permintaan atas produk atau jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Kualitas pelayanan yang sesuai dengan harapan kebutuhan masyarakat dengan sendirinya akan mendukung usaha perusahaan atau lembaga dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Peneliti akan meneliti upaya peningkatan kualitas layanan program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer di PKBM Citra Ilmu meliputi beberapa aspek yaitu dimensi fisik/tangiable, keandalan/reliability, jaminan/assurance, daya tanggap/responsiveness, dan perhatian/emphaty. 4.2.2.1 Dimensi Fisik/Tangible Dimensi fisik yaitu dilihat melalui beberapa aspek yaitu ketersediaan ruang belajar teori dan praktek, kelengkapan media pembelajaran dan penampilan
91
instruktur. Peneliti melakukan observasi dan dokumentasi mengenai ketersediaan ruang belajar teori dan praktek, kelengkapan media pembelajaran. Untuk penampilan instruktur peneliti melakukan wawancara terhadap instruktur dan warga belajar. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi mengenai ketersediaan ruang belajar teori, ruang belajar praktek, dan kelengkapan media pembelajaran program kursus menjahit memilki ruang belajar teori, ruang belajar praktek dan media yang lengkap. Luas ruangan teori program kursus menjahit yaitu 24 m 2 dan luas ruang belajar praktik program kursus menjahit yaitu 81 m 2 dengan status milik sendiri. Upaya lembaga PKBM Citra Ilmu dalam meningkatkan kualitas layanan program kursus menjahit memiliki ruang teori dan praktek yang sangat memadai dan kondusif. Media pembelajaran yang tersedia juga sudah lengkap guna menunjang proses pembelajaran. Media pembelajaran selalu dilakukan pengecekkan perawatan agar tidak rusak seminggu sekali. Kelengkapan media pembelajaran program kursus menjahit meliputi:
Tabel.4.5 Media Pembelajaran Program Kursus Menjahit. No
Media pembelajaran
Jumlah
Jumlah
Pemberian
total
Perawatan Baik
1.
Meja teori dan
Cukup
Kurang
Ya
6
5
1
-
√
praktek menjahit 2.
Mesin obras
5
4
1
-
√
3.
Mesin obras Mesin
14
14
-
-
√
manual+dynamo
Tidak
92
4.
Mesin jahit juki(high
26
20
5
1
√
speed) 5.
Mesin lubang kancing
2
-
2
-
√
5.
Mesin overdeck
1
1
-
-
√
6.
Papan tulis
2
1
1
-
√
7.
Penyimpanan hasil
2
-
2
-
√
belajar warga belajar 8.
Setrika
1
-
1
-
√
9.
Kursi warga belajar
35
27
5
3
√
10. Ceiling fan
1
1
-
-
√
11. Meja panjang
5
-
5
-
√
Data: Observasi melalui Checklist bulan April 2013
Selain itu penampilan seorang instruktur juga sebagai langkah upaya dalam meningkatkan kualitas layanan program kursus menjahit terhadap warga belajar selalu mengupayakan kerapian dan kesopan dalam berbusana. Berdasarkan hasil wawancara mengenai penampilan instruktur, Ibu Aminatuz Luhriyah mengatakan: “Dalam berpenampilan saya selalu berusaha rapi Mas, agar warga belajar biar fresh untuk mengikuti pembelajaran.” Berdasarkan hasil wawancara mengenai penampilan instruktur, Widiyati Rohmah mengatakan: “Ibu Isman penampilannya sopan dan rapi Mas.” Tidak jauh berbeda dengan Indah Sriningsih sebagai warga belajar program kursus menjahit mengatakan: “Ibu Isman penampilannya rapi Mas.”
93
Program kursus mengemudi mobil, program kursus yang cukup besar memberikan andil bagi keberlangsungan PKBM Citra Ilmu yaitu kursus mengemudi mobil. Prospek kursus ini terus membaik karena seseorang yang hendak belajar mengemudi menemui hambatan-hambatan seperti: tidak ada orang dekat yang mampu memberikan pembelajaran, standar pembelajaran yang tepat, resiko yang tinggi apabila menggunakan kendaraannya sendiri. Sehingga dari tahun ke tahun kursus ini tetap eksis terbukti dengan makin berkembangnya aset yang dimiliki PKBM. Ruang teori yaitu didalam mobil dan ruang praktek terjangkau disekitar Kabupaten Semarang yang memiliki medan komplit dari tanjakan, gang, jalan utama, dan lapangan. Dari satu unit mobil suzuki carry menjadi 2 unit kijang kotak, lalu menjadi 1 unit suzuki katana & 1 unit daihatsu classy, dan sekarang menjadi 1 unit avanza serta 1 unit mitsubishi kuda. Modul pembelajaran program kursus mengemudi mobil terus dikembangkan yang dulu sangat besar sekarang lebih kecil dan praktis. Upaya peningkatan kualitas lainnya yaitu dengan memperhatikan penampilan instruktur yang rapi dan sopan, agar warga belajar merasa nyaman dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara mengenai penampilan instruktur, Bapak Farid mengatakan bahwa: “Yang pasti Mas, saya berpenampilan rapi dan sopan. Penampilan yang rapi dan sopan merupakan bagian untuk menghargai pelanggan/warga belajar program kursus mengemudi mobil.” Hal senada juga diungkapkan oleh warga belajar, Ibu Ratmiati mengatakan bahwa: “Penampilan Mas Farid rapi selama ini melatih saya.”
94
Tidak berbeda dengan pernyataan warga belajar program kursus mengemudi mobil Andi Mulyo, mengatakan bahwa: “Mas Farid dalam berpenampilan sopan.” Program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu berawal dari tiga mesin ketik. Kini dengan berjalannya perkembangan dunia teknologi mengupayakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. PKBM Citra Ilmu memiliki program kursus komputer dengan fasilitas yaitu 12 komputer yang sudah memakai layar LCD, Peningkatan Pentium, papan tulis, AC, printer dan wiifi. Kini internet di lingkungan PKBM sudah gratis karena terdapat wifii. Itu semua adalah langkahlangkah yang diupayakan lembaga dalam peningkatan kualitas layanan dibidang fisik. Program kursus komputer di PKBM Citra ilmu memiliki ruang belajar teori dan praktek seluas 16 m2. Program kursus komputer berawal dari tiga mesin ketik. Kini dengan berjalannya perkembangan dunia teknologi mengupayakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. PKBM Citra Ilmu memiliki program kursus komputer dengan fasilitas yaitu 12 komputer yang sudah memakai layar LCD, Peningkatan Pentium, papan tulis, AC, printer dan wiifi. Kini internet di lingkungan PKBM sudah gratis karena terdapat wifii. Itu semua adalah langkahlangkah yang diupayakan lembaga dalam peningkatan kualitas layanan dibidang fisik.
95
Tabel 4.6 Media Pembelajaran Program Kursus Komputer. No
Media
Jumlah
pembelajaran
total
Jumlah
Pemberian Perawatan
Baik
Cukup
Kurang
Ya
1.
Komputer
12
5
1
-
√
3.
Papan tulis
1
1
1
-
√
4.
AC Split
2
-
2
-
√
5.
Meja kursi
12
-
1
-
√
5.
Printer
2
27
5
3
√
6.
Wifii
1
1
-
-
√
Tidak
Data: Observasi melalui Checklist bulan April 2013
Penampilan instruktur
program kursus komputer yang rapi dan sopan,
dapat membuat rasa nyaman dan menyenangkan warga belajar dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara mengenai penampilan instruktur, Ibu Siti Rochayani sebagai berikut. “Saya selalu berupaya berpenampilan rapi dan sopan Mas, dalam setiap proses pembelajaran.” Hal senada juga diungkapkan oleh warga belajar, Ibu Siti Patonah mengatakan bahwa: “Penampilan Mbak Yani sampun sae Mas, rapi dan cantik.” Sama halnya dengan warga belajar Ratih Pujiastuti, mengungkapkan bahwa: “Mb Yani dalam berpenampilan sopan dan rapi.”
96
4.2.2.2 Dimensi Keandalan/Reliability Dimensi keandalan meliputi ketepatan waktu pembelajaran, materi yang diajarkan didukung dengan praktek, terdapat kurikulum sesuai dengan tantangan lapangan, tidak adanya diskriminasi proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada instruktur dan warga belajar maka ada upaya peningkatan kualitas layanan program kursus menjahit sudah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan jadwal yang ada di Lembaga PKBM Citra Ilmu dan kesepakatan warga belajar, materi pembelajaran program menjahit sangat didukung dengan praktek, terdapat kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industry garment dan tantangan dilapangan, dan tidak adanya diskriminasi
dalam
proses pembelajaran
juga merupakan
upaya
dalam
meningkatlan kualitas layanan terhadap warga belajar. Berikut penuturan Ibu Aminatuz Luhriyah berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti. “Ketetapan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh lembaga PKBM Citra Ilmu dan kesepakatan warga belajar. Materi pembelajaran ya didukung dengan praktek Mas, kalau tidak praktek ya tidak bisa. Kurikulum selalu berkembang dengan kebutuhan industri di Kabupaten Semarang. Selalu mengupayakan proses pembelajaraan tidak diskriminasi. Saya mengajak untuk ngobrol-ngobrolkan sesama perempuan dan memotivasi Mas.” Tidak jauh berbeda dengan pernyataan Widiyati Rohmah selaku warga belajar, tentang dimensi reliability yaitu: “Sistem pembelajaran koyo privat mas sesuai saya mau datang jam berapa tapi sesuai jadwal. Pembelajaran didukung dengan praktek, Mas. Pembelajaran dapat diterima di industri garment yang cari. Tidak diskriminasi kok Mas, menyenangkan.” Senada dengan warga belajar Indah Sriningsih, mengungkapkan bahwa:
97
“ketepatan waktu sudah sesuai jadwal sini dan menyesuaikan jam saya Mas. Selain dikasih teori juga praktek. Pembelajaran banyak mas dan setelah lulus dari sini bisa bekerja di industri. diskriminasi enggak ada kok Mas.” Program kursus mengemudi, berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada instruktur dan warga belajar maka ada upaya peningkatan kualitas layanan program kursus mengemudi mobil melalui jadwal pembelajaran setiap hari pukul 08.00-17.00 WIB dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh lembaga PKBM Citra Ilmu dan menyesuaikan warga belajar, materi banyak didukung oleh praktek Pemberian materi tersebut dilakukan oleh instruktur saat berada didalam mobil. Kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan dilapangan. Tidak adanya diskriminasi dalam proses pembelajaran juga merupakan upaya dalam meningkatlan kualitas layanan terhadap warga belajar. Berikut penuturan Bapak Farid berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti. “Waktu pembelajaran setiap hari pukul 08.00-17.00 WIB dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh lembaga PKBM Citra Ilmu dan menyesuaikan warga belajar. Materi pembelajaran sangat didukung dengan praktek Mas, namanya saja progam kursus. Kurikulum selalu berkembang sesuai perkembangan mobil dan dari pihak kepolisian. Pembelajarannya privat jadi tidak ada diskriminasi.” Tentang wawancara mengenai dimensi reliability warga belajar Ibu Ratmiati, mengatakan bahwa: “Pembelajaran seperti privat Mas, sesuai saya mau latihan jam berapa tapi sesuai jadwal yang ada disini. Pembelajaran didukung dengan praktek. Pembelajaran mengemudi disini komplit Mas materinya. Tidak ada diskriminasi Mas.”
98
Senada dengan hal tersebut, warga belajar Andi Mulyo juga mengungkapkan sebagai berikut: “Ya sudah sesuai jadwal Mas pembelajarannya, saya mulai pukul 08.00. Ya, didukung dengan praktek to Mas. enggak diskriminasi lah Mas, kan privat.” Sedangkan program kursus komputer, berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada instruktur dan warga belajar maka ada upaya peningkatan kualitas layanan program kursus mengemudi komputer jadwal pelaksanaan sudah sesuai yaitu setiap hari selasa-kamis pukul 15.00 WIB. Materi pembelajaran program kursus komputer didukung praktek, program office meliputi microsoft word dan exel. Pemberian materi teori tersebut dilakukan oleh instruktur saat mulainya pembelajaran berlangsung. Kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan dilapangan. Tidak adanya diskriminasi dalam proses pembelajaran juga merupakan upaya dalam meningkatlan kualitas layanan terhadap warga belajar. Berikut penuturan Ibu Siti Rochayani berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti. “Saya berupaya tepat waktu mas dilakukan setiap selasa-kamis Mas pukul 15.00 WIB. Materi pembelajaran ya didukung dengan praktek agar cepat bisa Mas. Untuk kurikulum selalu berkembang sesuai perkembangan lapangan dari progamnya juga Mas. Selama pelaksanaan kursus saya tidak mau diskriminatif, semua dilakukan sama.” Tentang wawancara mengenai dimensi reliability warga belajar Ibu Siti Patonah, mengatakan bahwa: “Saya berangkat setiap selasa-kamis sesuai jadwal kok mulainya, pagi kerja sore kursus. Materi pelajaran didukung praktek to Mas, Kurikulumnya juga menyesuaikan tantangan sekarang tapi belum office 2010. Saya diperlakukan sama Mas, semua warga belajar.”
99
Tidak jauh berbeda dengan warga belajar Ratih Pujiastuti, mengatakan bahwa: “Ya,
sudah
tepat
Mas.
Pembelajaran
didukung
praktek
Mas.
Pembelajarannnya masih menggunakan sistem 2007 kok. Enggak ada diskriminasi, semua sama Mas.” 4.2.2.3 Dimensi Jaminan/Assurance Dimensi jaminan yang dilakukan PKBM Citra Ilmu, peneliti melihat dari aspek-aspek meliputi ijin operasional, lingkungannya yang kondusif, dan kemitraan dalam mendukung program pembelajaran kursus menjahit, mengemudi mobil, dan komputer. Ijin operasional dan lingkungan yang kondusif dilakukan peneliti dengan metode observasi dan dokumentasi, sedangkan kemitraan dilakukan dengan wawancara terhadap pengelola dan instruktur masing-masing program kursus. Program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang telah memiliki akreditasi program dengan turunnya SK NO.013/SKEP/STS-AKR/BAN PNF/VIII/2011. Demi menambah kepercayaan para stakeholder maka PKBM Citra Ilmu senantiasa berinovasi, salah satunya adalah dengan berpartisipasi dalam pelaksanaan Uji Kompetensi bidang menjahit. Dengan penunjukan dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tata Busana sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) maka akan makin meyakinkan semua pihak tentang program kursus menjahit yang diselenggarakan. Setelah mengikuti pembelajaran yang mengikuti kurikulum standar, para siswa didorong untuk mengikuti uji kompetensi sehingga pengakuan akan keterampilannya lebih terjamin. Program kursus menjahit juga
100 100 100
melakukan kemitraan, meliputi Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, Lembaga Sertifikasi, Lembaga PP Paudni Regional II Semarang, PT. Golden Flower, PT. Royal Fashion, PT. Honey Lady Utama, PT.Ungaran Sari Garment, Morich Indo Fashion, Evergreen Indogarment, PT. Hls Star Wig, Bismar Daewoo Apparel, Golden Brilliant Garment, PT.Star Fashion, PT.San San. Berikut penuturan Bapak Isman selaku pengelola berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti. “Lembaga PKBM Citra Ilmu didalam pelaksanaan program kursus menjahit melakukan kemitraan atau kerja sama MoU terhadap Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, Lembaga Sertifikasi, Lembaga PP Paudni Regional II Semarang, PT. Golden Flower, PT. Royal Fashion, PT. Honey Lady Utama, PT.Ungaran Sari Garment, Morich Indo Fashion, Evergreen Indogarment, PT. Hls Star Wig, Bismar Daewoo Apparel, Golden Brilliant Garment, PT.Star Fashion, PT.San San. Kemitraan ini sebagai upaya agar warga belajar tidak perlu khawatir ketika setelah lulus ingin kemana.” Sama halnya dengan Ibu Aminatuz Luhriyah mengenai kemitraan yang selama ini dijalankan, mengatakan bahwa: “Kami melakukan kemitraan di industry garment mas yang ada di Kabupaten Semarang, seperti PT honey lady utama yaitu industry pakaian dalam yang bagus. Semua itu nantinya agar warga belajar tidak susah ketika ingin bekerja.” Program kursus mengemudi mobil di Lembaga PKBM Citra Ilmu telah memiliki izin dalam pelaksanaannya dari Kepolisian Resort Kabupaten Semarang. Upaya peningkatan kualitas layanan yang dilakukan PKBM Citra Ilmu dengan memiliki izin dari pihak kepolisian yang selaku mitra, ini berkaitan langsung dengan hasil pembelajaran yaitu berupa penerbitan SIM A sehingga materi-materi pembelajaran harus disesuaikan dengan materi-materi di kepolisian seperti pengetahuan tentang tata cara berlalu lintas, perundang-undangan lalu lintas, dan sebagainya. Selain melalui kemitraan yang terjalin dengan kepolisian dan program
101 101 101
PNPM Mandiri, terwujudnya situasi yang kondusif. Berikut penuturan Bapak Isman selaku pengelola berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti. “Mitra Utama yang dijalin dalam penyelenggaraan program ini adalah Kepolisian Resort Kabupaten Semarang. Selain itu untuk melangsungkan kegiatan ini PKBM Citra Ilmu juga menjalin kemitraan dengan PNPM Mandiri dalam melatih warganya dalam keterampilan mengemudi mobil,gitu Mas. Kemitraan juga untuk meningkatkan kepercayaan pada kami.” Hal senada diungkapkan oleh Bapak Farid, beliau mengatakan bahwa: “Kami bermitra dengan pihak kepolisian Mas, jadi program kursus mengemudi mobil sangat membantu pihak kepolisian dalam mengeluarkan SIM A.” Sedangkan Program kursus komputer telah mendapatkan ijin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. Program kursus komputer telah melakukan kemitraan dengan Pemda Kabupaten Semarang, Dinas Kesehatan, Kepolisian, LKP Vission College, PNPM Mandiri, dan UNISBANK. Lingkungan PKBM Cirta Ilmu sangat kondusif untuk menunjang pembelajaran program kursus komputer. Berikut penuturan Bapak Isman selaku pengelola berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti. “Kemitraan kami program kursus komputer dengan Dinas-Dinas mas, Program PNPM Mandiri, dan UNISBANK. Kemitraan kami jalin agar program kursus kompter kami dapat lebih baik lagi.” Hal senada diungkapkan oleh Ibu Siti Rochayani, beliau mengatakan bahwa:
102 102 102
“Program kursus setau saya, bermitra dengan pihak kepolisian, PNPM Mandiri, dan Pemda Kabupaten Semarang Program kursus setau saya, Kemitraan sangat penting untuk mensuport penyelenggaraan kursus.” 4.2.2.4 Dimensi Daya tanggap/Responsivness Dimensi daya tanggap sebagai upaya peningkatan kualitas layanan program kursus di PKBM Citra Ilmu. Masing-masing program kursus akan peneliti lihat melalui beberapa aspek mengenai dimensi daya tanggap yaitu penyederhanaan sistem dan prosedur pendaftaran, kedisiplianan instruktur, adanya instruktur pengganti, dan respon instruktur terhadap saran warga belajar. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi mengenai penyederhanaan sistem dan prosedur pendaftaran ketiga program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer sama yaitu: pendaftaran program kursus di PKBM Citra Ilmu dengan cara mengisi formulir pendaftaran, menyerahkan foto berukuran 3x4 sebanya 3 lembar dan membayar biaya pendaftaran Rp. 15.000. Program kursus menjahit untuk dimensi daya tanggap, berdasarkan hasil wawancara dan observasi mengenai kedisplinan instruktur sangat baik karena instruktur program kursus menjahit sudah siap ketika pukul 09.00, akan tetapi karena proses pembelajarannya sesuai dengan waktu luang warga belajar pelaksanaannya sesuai dengan warga belajar. Namun, proses pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu belum memiliki instruktur pengganti, dulu pernah ada akan tetapi sekarang sudah sibuk dengan urusan keluarganya. Respon instruktur program kursus sangatlah terbuka bagi warga belajar yang ingin memberikan saran terhadap peningkatan pelayanan program
103 103 103
kursus menjahit, hanya memiliki tempat/kotak saran satu buah satu lembaga. Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap pengelola dan instruktur program kursus menjahit, Bapak Isman selaku pengelola menjelaskan sebagai berikut. “Kedisplinan instruktur selalu kami tekankan karena sebagai pemenuhan kepuasan warga belajar, ketika ada warga belajar langsung bisa dimulai proses pembelajarannya. Hanya satu instruktur Mas. Untuk sekarang ini belum ada Mas, masih istri saya sendirian yang melatih warga belajar. Dulu sempat ada dari warga belajar mas, tau sendiri menjadi instruktur program kursus butuh pengorbanan. Dulu pernah melakukan seperti angket Mas untuk menampung aspirasi tapi belum kontinu. Instruktur pastinya senang ketika ada saran.” Pertanyaan serupa juga diajukan kepada instruktur program kursus menjahit, Ibu Aminatuz Luhriyah mengatakan bahwa: “Saya selalu siap pukul 09.00 WIB mas, tapi disini tidak menggunakan system kelas jadi warga belajar datang sesuai kebutuhannya. Kedispilan demi melayani Mas. Disini cuma saya, belum ada instruktur pengganti, dulu sempat ada tapi setelah dilatih ternyata sekarang sibuk mengurus keluarga. Untuk saran ada didepan Mas melalui kotak saran, tetapi dulu Pak Isman pernah lewat bentuk angket. Respon saya terhadap saran ya itu demi membangun.” Program kursus mengemudi mobil pada dimensi daya tanggap dapat disimpulkan berdasarkan hasil wawancara terhadap pengelola dan instruktur program kursus mengemudi mobil. Kedisiplinan instruktur program kursus mengemudi sangat diperhatikan guna pelayanan yang baik kepada warga belajar yaitu pukul 08.00 WIB sudah dalam keadaan siap untuk melaksanakan pembelajaran, adanya instruktur pengganti ketika nantinya instruktur ada yang berhalangan hadir, dan sangat terbuka terhadap saran warga belajar yang dapat disampaikan kepada pelayanan informasi yang ada di PKBM Citra Ilmu. Bapak Isman selaku pengelola mengatakan sebagai berikut.
104 104 104
“Kedisplinan instruktur mobil Mas bisa lihat sendiri, dimulai pukul 08.00 WIB ada warga belajar langsung berangkat. Jangan sampai Mas, warga belajar menunggu instrukturnya, itu juga upaya peningkatan kualitas layanan Mas. instruktur mengemudi mobil ada dua Mas, karena kebutuhan masyarakat yang meningkat, agar kami tidak kualahan. Anak saya sebagai instruktur pengganti Mas ketika instruktur utama berhalangan hadir. Kami sangat terbuka terhadap saran dari warga belajar, biasanya saran tersebut langsung disampaikan di pegawai saya bagian pelayanan informasi.” Tidak berbeda dengan pernyataan pengelola, Bapak Farid selaku instruktur program kursus mengemudi mobil mengatakan bahwa: “Saya selalu siap sesuai jadwal Mas pukul 08.00 WIB, tapi disini tidak menggunakan sistem kelas akan tetapi privat jadi warga belajar datang sebisanya Mas. Kedisiplinan agar warga belajar puas dengan pelayanan kami Mas. Ada dua instruktur, saya selaku instruktur pengganti, yang pertama itu Mas Ibbas. Jadi disini sedia ketika ada instruktur yang berhalangan hadir, agar warga belajar tidak kecewa Mas. Ada Mas yang pengennya ini itu, biasanya langsung ke bagian pelayanan informasi, lalu disaampaikan kepada instruktur. Saya selalu menerima saran dengan senang hati.” Program kursus komputer memiliki instruktur yang disiplin, sebelum jam dimulainya pembelajaran sudah siap yaitu pukul 15.00 WIB karena untuk pelayanan terhadap warga belajar. Program kursus komputer memiliki instruktur pengganti. Instruktur utama Ibu Widya Rahmanurlita dan penggati Ibu Siti Rochayani. Respon instruktur sangat terbuka terhadap saran warga belajar yang bisa dilakukan setelah pembelajaran. Bapak Isman selaku pengelola mengenai dimensi daya tanggap, beliau mengatakan sebagai berikut. “Program kursus komputer kedispilinan dalam instruktur juga saya tekankan, setiap hari selasa-kamis pukul 15.00 WIB agar warga belajar merasakan pelayanan yang baik. Instruktur program kursus komputer ada dua Mas. Ada instruktur pengganti Mas, istri anak saya. Dalam menampung saran didepan lembaga ini ada kotak saran mas,tapi jarang digunakan,biasanya bilang langsung. Instruktur harus menerima saran, demi kemajuan program.”
105 105 105
Senada dengan pengelola, Ibu Siti Rochayani selaku instruktur program kursus komputer mengatakan bahwa: “Saya upayakan selalu tepat waktu Mas, Mas tau sendiri, agar menjadi contoh warga belajar. Ada dua instruktur Mas, Ya saya sebagai instruktur pengganti, yang utama Mbak Widya. Mas juga barusan lihat ada orang tua yang kasih saran, setelah pembelajaran. Saya terbuka Mas kalau tentang saran-saran” 4.2.2.5 Dimensi Perhatian/Emphaty Dimensi perhatian meliputi aspek-aspek yaitu perhatian instruktur, kepedulian dan keramahan terhadap warga belajar. Pada dimensi ini peneliti akan mewawancarai instruktur dan warga belajar dimasing-masing program kursus yang ada di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. Program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu, perhatian instruktur dalam proses pembelajaran harus selalu diupayakan, yang dilakukan oleh instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu dengan bentuk perhatian sambil cerita-cerita agar tidak jenuh dan menanyakan warga belajarnya yang jarang berangkat dalam pembelajaran program kursus menjahit. Kepedulian dan keramahan dalam instruktur program kursus menjahit yaitu dengan selalu siap menunggu dan memberikan keterampilan kepada warga belajar sesuai waktu warga
belajar
karena
disini
tidak
menggunakan
sistem
kelas
dalam
pembelajarannya. Ibu Aminatuz Luhriyah dalam upaya perhatian, kepedulian dan keramahan terhadap warga belajar, menuturkan bahwa: “Saya biasaya mengajak cerita-cerita Mas, agar warga belajar tidak jenuh. Saya juga selalu menanyakan warga belajar yang jarang berangkat, yang terpenting kudu sabar Mas jadi instruktur program kursus menjahit. Kepedulian saya upayakan untuk melayani waktu warga belajar bisanya berangkat jam berapa saya layani, masalahnya warga belajar juga ada yang
106 106 106
kerja, menjemput anaknya dulu tapi saya tetap siap sesuai jadwal pukul 09.00 WIB. Keramahan penting Mas agar warga belajar itu nyaman sehingga cepat bisa.” Pernyataan warga belajar Widiyati Rohmah mendukung hasil wawancara yang dilakukan kepada instruktur dengan mengungkapkan: “Ibu Aminatuz dalam memberikan perhatian baik Mas, ketika saya tidak berangkat besoknya ditanyaiin alasan tidak masuk. Untuk kepedulian dan keramahan juga sangat baik dalam proses pembelajaran karena beliau sabar Mas.” Sama halnya dengan warga belajar Indah Sriningsih, mengatakan bahwa: “Ibu Isman, ya perhatian Mas ajak curhat-curhat. Beliau peduli Mas, saya tanya dan enggak bisa lalu di jelasin dan dibantu. Bu Isman ramah kok Mas. Program
kursus
mengemudi
mobil,
insruktur
sudah
mengetahui
pentingnya perhatian, keramahan dan kepedulian terhadap warga belajar. Bentuk perhatian, keramahan, dan kepedulian seperti selalu menyemangati warga belajar agar tidak putus asa dalam latihan, ramah dalam membantu kesulitan warga belajar dan peduli ketika warga belajar terlihat kecapekan. Berdasarkan hasil wawancara mengenai perhatian, keramahan dan kepedulian instruktur program kursus mengemudi mobil, Bapak Farid mengatakan sebagai berikut. “Biar tidak tegang mas biasanya saya ajak bercanda ketika warga belajar sedang suntuk latihan tapi tidak saat mengendara, ketika ada yang gag masuk besoknya saya tanya kenapa, begitu Mas, dan keramahan itu penting mas kalau tidak ramah ya gag ada yang mau kursus.”
Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Ratmiati, beliau mengukapkan bahwa: “Mas Farid sangat sabar Mas melatih saya, kadang-kadang ketika saya mau putus asa terus disemangati, dan dia ramah, seneng saya dilatih.”
107 107 107
Tidak jauh berbeda dengan warga belajar Andi Mulyo, dia mengatakan bahwa: “Perhatian dalam mengatasi kesulitan saya belajar Mas. Kepedulian tanya kabar Mas, lalu mana yang masih belum bisa. Mas Farid ramah orangnya dalam melatih.” Sedangkan Program
kursus
komputer, perhatian, kepedulian dan
keramahan instruktur selalu dilakukan melalui beberapa cara dengan berjalan mengelilingi warga belajar yang nantinya belum paham mengenai materi yang diberikan untuk dipraktekkan, mengabsen dan menanyakan alasan warga belajar yang tidak masuk. Keramahan instruktur program kursus yang selalu melayani keinginan warga belajar dalam bertanya juga sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap instruktur program kursus komputer, Ibu siti Rochayani mengatakan sebagai berikut. “Perhatian saya ketika sesudah menyampaikan materi berusaha berjalan keliling Mas, agar ketika ada yang tanya bisa saya jelaskan. Kepedulian ya mengabsen dan menanyakan warga belajar yang tidak masuk. Saya selalu mengupayakan keramahan Mas karena melatih kursus tidak mudah.”
Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Siti Patonah, beliau mengukapkan bahwa: “Mbak yani, sabar Mas dan perhatian dan sering menanyakan apa yang masih belum jelas. ketika saya bingung saya bertanya lalu dijawab dengan keramahan Mas” Tidak jauh berbeda dengan warga belajar Ratih Pujiastuti, dia mengatakan bahwa: “Perhatian dengan tanya yang belum bisa Mas. sangat peduli, ketika belum bisa di latih agar bisa. Setiap pembelajaran ramah kok Mas.”
108 108 108
4.2.3 Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung dan penghambat dalam upaya peningkatan kualitas layanan program kursus di PKBM Citra Ilmu meliputi kekuatan, peluang, kelemahan, dan tantangan. 4.2.3.1 Kekuatan Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang dilakukan ditemukan beberapa kekuatan dalam upaya peningkatan kualitas layanan program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer yaitu: Lokasi lembaga, kelengkapan sarana prasarana, sumber dana kemitraan dengan masyarakat dan instansi terkait. Lokasi lembaga PKBM Citra Ilmu menjadi kekuatan tersendiri karena aksesnya yang mudah dan terletak di Ibukota Kabupaten Semarang. Kelengkapan masingmasing program kursus di PKBM Citra Ilmu juga lengkap mengikuti perkembangan. Misalnya, program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu menjadi tempat uji kompetensi program kursus menjahit karena sarana dan prasarana yang sudah lengkap. Program kursus komputer juga sudah dilengkapi jaringan internet secara gratis bagi warga belajar. Program kursus mengemudi mobil juga menggunakan mobil yang terbaru. Semua hal tersebut merupakan kekuatan yang ada didalam lembaga PKBM Citra Ilmu guna meningkatkan kualitas pelayanan. Sumber dana masing-masing program juga menjadi kekuatan karena menggunakan dana regular tidak tergantung pada dana pemerintah. Dana pemerintah untuk menunjang prasarana yang tersedia. Kemitraan masing-masing program kursus PKBM Cirta Ilmu yang banyak dapat membatu program melalui
109 109 109
memberikan subsidi dana warga belajar maupun menerima lulusan program kursus menjahit, mengemudi mobil, dan komputer. 4.2.3.2 Peluang Peluang masing-masing program kursus di PKBM Citra Ilmu berbedabeda. Program kursus menjahit melalui pemenuhan kebutuhan warga belajar yang ingin mencari pekerjaan di industry garment yang banyak di kawasan Kabupaten Semarang. Industry garment sudah merasakan manfaat langsung bagaimana merekrut karyawan melalui PKBM Citra Ilmu karena mudah dalam pelatihan masuk sebagai tenaga kerja. Selain itu kedepannya diharapkan mampu memperbanyak wirausaha melalui bidang menjahit. Program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu juga sudah diberikan sebagai tempat uji kompetensi. Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada pengelola dan instruktur sebagai berikut. Bapak Isman selaku pengelola mengungkapkan tentang peluang program kursus menjahit: “Pertama, belum banyaknya PKBM yang memiliki program kursus Mas. Kedua, banyaknya industry garment menjadikan peluang bagi warga belajar yang ingin mendapatkan pekerjaan karena sekarang ini garment yang mencari karyawan melalui program kursus menjahit. Lulusan program kursus menjahit menjadi sasaran industry garmen karena pihak industry telah merasakan lebih mudah memberikan training kepada karyawan yang pernah kursus. Selain kerja di garmen dengan peluang kebutuhan masyarakat maka bisa membuka usaha di bidang menjahit.” Sama halnya dengan pernyataan Ibu Aminatuz Luhriyah
program kursus
menjahit, beliau menuturkan bahwa: “Peluang melalui upaya peningkatan kualitas layanan program kursus menjahit kedepan ya agar warga belajar kebutuhan belajar terpenuhi dan nyaman. Agar mampu saingan sekarang lembaga kursus juga banyak Mas, disini menjadi tempat uji kompetensi jadi nilai plus.”
110 110 110
Program kursus mengemudi mobil peluang yang harus dijawab yaitu banyaknya masyarakat sekarang ini yang memiliki mobil, belum puas akan bisa sepeda motor akan tetapi juga mobil. Selain itu peluang kedepan memiliki simulator SIM yang dapat mempermudah warga belajar dalam menguasai keterampilan mengemudi. Program kursus mengemudi mobil juga belum banyak diselenggarakan oleh PKBM. Hasil wawancara Bapak Isman selaku pengelola mengungkapkan tentang peluang program kursus mengemudi mobil: “Program mengemudi mobil dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dijadikan sebagai sebuah peluang karena banyak masyarakat sekarang yang sudah memiliki mobil, yang tidak puas hanya bisa sepeda motor mas. Program kursus mengemudi sekarang di daerah Ungaran semakin banyak akan tetapi yang menyelenggarakan LKP bukan PKBM, masih jarang PKBM yang memiliki program kursus mengemudi mobil.” Senada dengan Bapak Farid mengenai peluang program kursus mengemudi mobil, beliau menuturkan bahwa: “Peluang kedepan untuk pemenuhan kebutuhan warga belajar ingin memiliki simulasi SIM sendiri Mas, melalui media itu diharapkan lebih dapat mempermudah warga belajar dalam menguasai keterampilan mengemudi. Masih minimnya PKBM yang memiliki program kursus mengemudi mobil juga sebagai peluang Mas.” Program kursus komputer harus cepat dalam membaca peluang dikala kemajuan teknologi yang begitu cepat dengan menggunaka sistem yang terbaru. Sistem terbaru juga membutuhkan dana, dan dengan dana terbatas PKBM Citra Ilmu bisa ditopang melalui program lainnya seperti KBU (kelompok belajar usaha). Program kursus komputer banyak akan tetapi bagaimana PKBM Citra Ilmu bisa mengikuti perkembangan dan tetap dipercaya warga belajar. Salah satu menjawab tantangan saat ini PKBM Citra Ilmu sudah dilengkapi wifii untuk
111 111 111
internet gratis bagi warga belajar. Berdasarkan hasil wawancara Bapak Isman selaku pengelola mengungkapkan tentang peluang program kursus komputer: “Peluang kedepan harus bisa mengikuti teknologi yang cepat Mas, padahal sumber dana yang ada juga terbatas, di sokong program lainnya seperti KBU(Kelompok Belajar Usaha). Program kursus komputer harus mampu bersaing, sini juga sudah bisa internetan gratis Mas.” Ibu Siti Rochayani mengenai peluang program kursus komputer, beliau menuturkan bahwa: “Program kursus kedepan harus mengikuti kebutuhan yang cepat Mas dibidang teknologi, sini sudah pasang wifii akan tetapi kedepannya bisa menggunakan sistem yang terus terbaru. Program kursus di PKBM banyak Mas yang punya akan tetapi yang ada wifii tidak banyak.” 4.2.3.3 Kelemahan Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi yang dilakukan menemukan kelemahan dalam upaya peningkatan kualitas layanan program kursus menjahit, hal ini terlihat pada keterbatasan sumber daya manusia yang ada di PKBM Citra Ilmu merupakan kelemahan dalam menjalankan upaya peningkatan kualitas pelayanan program kursus menjahit karena hanya memiliki 1 instruktrur saja. Sosialisasi informasi menggunakan media informatika belum dilakukan PKBM Citra Ilmu di era globalisai seperti ini yang dapat membantu masyarakat untuk mengakses informasi melaui internet secara cepat. 4.3.4 Tantangan Tantangan program kursus menjahit kedepan yaitu mengenaai sosialisai program kursus melalui sistem IT , pengadaan alat pembelajaran, dan memiliki instruktur pengganti. Program kursus menjahit harus terus diintegrasikan dengan
112 112 112
dunia usaha, jangan hanya untuk memenuhi kebutuhan industry garment. Hasil wawancara dengan Ibu Aminatuz Luhriyah selaku instruktur program kursus menjahit, beliau mengatakan bahwa: “Tantangan kedepan itu untuk program kursus menjahit yaitu sosialisasi program kursus menjahit, pengadaan alat, dan ada instruktur yang selama ini saya sendiri Mas. Iya Mas, sosialisasi lewat internet kedepan sangat berguna.” Sama halnya dengan Bapak Isman selaku pengelola menuturkan tentang tantangan program kursus menjahit yaitu: “Tantangan program kursus menjahit harus lebih banyak diintegerasikan dengan dunia usaha Mas yang terus harus ditingkatkan. Program kursus menjahit jangan hanya untuk memenuhi kebutuhan industry garment saja. Sosialisasi program menjahit lewat IT juga sebagai tantangan.” Program kursus mengemudi mobil memiliki tantangan kedepan untuk mengupayakan pelayanan yang terbaik, mobil yang sesuai dengan tantangan jaman agar tidak kalah dalam persaingan sang cukup banyak. Program kursus mengemudi mobil diharapkan memiliki alat pembelajaran berupa simulator SIM dan sosialisasi melalui media IT juga sangat diperlukan kedepan yang sekarang ini masih mengelami kendala minimnya pendanaan dan sumber daya manusia. Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada Bapak Isman selaku pengelola menuturkan tentang tantangan program kursus menjahit yaitu: “Tantangan dengan banyaknya persaingan sekarang ini jadi mobil terus kami perbarui Mas. Ketika mobil kita terbaru akan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga belajar program kursus mengemudi mobil. Sosialisasi juga berkembang kearah IT.” Hal yang sama juga diungkapkan Bapak Farid selaku instruktur mengemudi mobil sebagai berikut.
113 113 113
“Tantangan kedepan memiliki pelayanan yang terbaik, mobil bisa diperbarui terus Mas. Inginnya Mas, saya disini ada alat simulator SIM nya dan sosialisai IT juga sangat dibutuhkan sekarang terbentur pendanaan dan sumber daya manusia.” Program kursus komputer memiliki beberapa tantangan kedepan yaitu agar sistem yang digunakan terus mengalami pembaruan/update program agar tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi. Program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu sudah dilengkapi LCD proyektor dan wifii/jaringan internet. Sosialisasi program kursus komputer melalui IT belum dilaksanakan dan itu menjadi sebuah tantangan kedepan. Berdasarkan hasil wawancara kepada Ibu Siti Rochayani selaku instrukrur program kursus komputer, beliau mengatakan bahwa: “Tantangan program kursus yaitu agar sistem komputer terus dapat dilakukan sesuai perkembangan jaman, kalau tidak akan ketinggalan. Belum memiliki sosialisasi program komputer melalui IT.” Sama halnya dengan Bapak Isman selaku pengelola menuturkan tentang tantangan program kursus komputer yaitu: “Tantangan kami sudah jawab Mas seperti komputer sudah LCD memiliki wifii akan tetapi kedepannya kami juga akan meningkatkan sistemnya agar lebih canggih lagi sesuai tantangan dimasyarakat. Sosialisasi lewat IT belum kami lakukan dan itu salah satu tantangan.”
4.4 PEMBAHASAN 4.4.1 Profil Tiga Program Kursus Di PKBM Citra Ilmu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kursus dan pelatihan dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan nonformal, yaitu: Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), PKBM, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Penyelenggaraan Lembaga pemerintah desa,
dan
114 114 114
Lembaga lain yang sejenis. Bekal keterampilan yang ditawarkan oleh berbagai lembaga tersebut diharapkan dapat menambah dan memperkuat kompetensi masyarakat, sehingga dapat mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Berdasarkan hasil penelitian di PKBM Citra Ilmu telah menyelenggarakan tiga program kursus yaitu program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer. PKBM Citra Ilmu memiliki tiga program kursus yaitu program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer. Dari masing-masing program, peneliti akan meneliti mengenai profil ketiga program tersebut. Profil program kursus akan dilihat melalui aspek context, input, process dan produk. 4.4.1.1 Konteks/Context Konteks merupakan dasar
bagaimana menjelaskan mengenai kondisi-
kondisi lingkungan yang relevan, menggambarkan kondisi yang ada, yang diinginkan dalam lingkungan dan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi dan peluang yang belum dimanfaatkan (Sudjana, 2006:44) Context ini meliputi program kursus menjahit, program kursus mengemudi mobil dan program kursus komputer. Program kursus menjahit merupakan cikal bakal adanya PKBM Citra Ilmu, yaitu berawal dari lingkungan yang memiliki potensi dengan banyaknya industry-industry garment yang berkembang di kawasan Kabupaten Semarang. Bapak Isman menjelaskan bahwa program kursus menjahit yang ada di PKBM Citra Ilmu ingin memberikan keterampilan serta menjawab tantangan karyawan seperti apa yang dibutuhkan oleh industri garment. Dari alasan tersebut lalu pengelola mulai mencari tau dengan datang ke beberapa industry-industri yang ada di PKBM Citra Ilmu. Setelah mengetahui kebutuhan
115 115 115
itulah, instruktur program kursus menjahit tidak hanya memberikan keterampilan mulai melatih warga belajar sesuai tantangan dunia pekerjaan. Setelah Industri garment kini telah merasakan manfaat mengambil karyawan melalui PKBM Citra Ilmu sehingga sekarang mulai yang mencari kami. Program kursus menjahit dapat mencetak jiwa wirausaha agar mampu mandiri dan membuat lapangan pekerjaan. Program kursus mengemudi mobil diselenggarakan oleh PKBM Citra Ilmu guna memfasilitasi kebutuhan masyarakat mengenai keterampilan mengemudi mobil yang mulai meningkat melalui pelayanan dibidang pendidikan nonformal. Dunia otomotif yang terus berkembang menjadikan alasan meningkatnya masyarakat sekitar PKBM Citra Ilmu yang ingin belajar memliki keterampilan mengemudi
mobil.
Sedangkan
Program
kursus komputer berawal
dari
menggunakan mesin ketik dahulu sekarang dengan berkembangnya teknologi yang cepat dan semakin canggih menjadi komputer. Program kursus komputer diselenggarakan di PKBM Citra Ilmu untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat yang membutuhkan. Lingkungan PKBM Citra ilmu yang dekat dengan pemerintahan, pegawai-pegawai yang ingin bisa computer
agar dapat
menunjang pekerjaan maka mulai mencari lembaga pendidikan nonformal yang memiliki program kursus komputer. Banyak warga belajar seperti ibu-ibu yang bekerja yang ikut program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu. Cepatnya perkembangan teknologi kini peserta program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang cenderung terus mengalami penurunan.
116 116 116
4.4.1.2 Masukan/Input Masukan program menyediakan data untuk menentukan bagaimana penggunaan sumber-sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan program. Input dalam penelitian ini mengenai program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer yang masing-masing program meliputi kurikulum, perekrutan instruktur dan warga belajar, sarana prasarana, dan sumber dana. 4.2.1.2.1 Kurikulum Program Kursus Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan warga belajar, sesuai lingkungan, kebutuhan pembangunan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian (Hamalik Oemar, 2000:46). Program kursus meliputi program kursus menjahit, mengemudi mobil, dan komputer. Sesuai dengan hal tersebut, kurikulum program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu telah mengacu pada Direktorat Jenderal Kursus dan Pelatihan, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan selalu berusaha untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan-kebutuhann industri garment yang ada. Progam kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu, kurikulum yang digunakan mengacu pada pihak instansi yaitu pihak kepolisian, menggunakan acuan tambahan refrensi-refrensi melalui internet dan buku-buku tentang mengemudi mobil. Kurikulum yang digunakan dapat membatu warga belajar
117 117 117
program kursus mengemudi yang nantinya dalam perizinan pembuatan SIM akan mudah. Sedangkan program kursus komputer, kurikulum yang digunakan dalam proses pembelajaran mengacu pada Direktorat Kursus dan Pelatihan dan refrensi seperti buku-buku dan internet. Kurikulum program kursus komputer selalu mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat yang sangat cepat. Penyusunan dilakukan oleh pengelola beserta instruktur program kursus komputer. 4.4.1.2.2 Perekrutan Pendidik Dan Warga Belajar Program Kursus Program kursus di PKBM Citra Ilmu yaitu program kursus menjahit, mengemudi mobil, dan komputer. Perekrutan instruktur program kursus menjahit belum pernah dilakukan pengelola merekrut lewat media cetak maupun elekronik. Perekrutan instruktur program kursus menjahit dilakukan dengan cara merekrut dari warga belajar yang pernah mengikuti kursus program menjahit dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi instruktur kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu. Instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu harus memenuhi kriteria sebagai berikut: kualifikasi minimal SLTA, memiliki kompetensi menjahit,
memahami
pendekatan
andragogi
(orang dewasa),
jujur
dan
berkomitmen. Program kursus mengemudi mobil melakukan perekrutan instruktur pernah dilakukan pengelola dengan menggunakan media cetak seperti koran lokal dan menggunakan mobil berjalan. Selain itu juga pernah perekrutan instruktur program kursus mengemudi mobil dari refrensi-refrensi teman pengelola maupun instruktur di PKBM Citra Ilmu. Syarat-syarat menjadi instruktur program kursus
118 118 118
mengemudi mobil yaitu sehat jasmani dan rohani, jujur, memiliki kompetensi dibidang mengemudi dan minimal memiliki SIM A. Sedangkan program kursus komputer, perekrutan instruktur program kursus komputer dilakukan pengelola dengan menggunakan cara dari refrensirefrensi teman-teman. Perekrutan instruktur program kursus komputer memiliki syarat-syarat yaitu berkompeten dibidang komputer, pernah mengikuti pelatihanpelatihan dan memiliki pengalaman sebagai pendidik. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Oemar Hamalik (2000:144): “Instruktur adalah tenaga kependidikan, yang bertugas dan berfungsi melaksanakan pendidikan dan pelatihan. Instruktur adalah orang yang ditugaskan memberikan pelatihan dan diangkat sebagai tenaga fungsional, yang disebut Widyaiswara. Peran dan tugasnya itu menuntut persyaratan kualifikasi sebagai instruktur atau sebagai tenaga kependidikan.” Dimyati
dan
Mudjiono
(2006:22)
dalam
bukunya
belajar
dan
pembelajaran, mendefenisikan peserta didik atau siswa adalah subyek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Sedangkan menurut Aminuddin Rasyad (2000:105), peserta didik (siswa) adalah seseorang atau sekelompok orang yang bertindak sebagai pelaku, pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkannya untuk mencapai tujuan. Relevan dengan hal tersebut, perekrutran warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang dilakukan dengan menggunakan media cetak berupa brosur dan pamphlet. Brosur berguna untuk mensosialisasikan informasi program kursus menjahit kepada masyarakat luas
yang membutuhkan
keterampilan menjahit. Selain dengan media tersebut lembaga juga selalu
119 119 119
menjalin komunikasi yang baik antara lembaga PKBM Citra Ilmu kepada dawis dan kepala desa. Kriteria untuk menjadi warga belajar program kursus yaitu bisa baca tulis, memiliki kemauan, untuk kualifikasi pendidikan formal tidak ada karena sesuai dengan tujuan lembaga PKBM Citra Ilmu yang mengakomodir seluruh kebutuhan masyarakat yang membutuhkan keterampilan menjahit. Perekrutan warga belajar program kursus mengemudi mobil, perekrutan warga belajar menggunakan media cetak berupa pamphlet dan brosur. Selain menggunakan media cetak yaitu dengan mobil berjalan sebagai bentuk iklan terhadap masyarakat yang membutuhkan keterampilan mengemudi mobil. Karena PKBM Citra Ilmu sudah lama dan unggul nama maka banyak warga belajar yang direkomdasikan oleh warga belajar yang sudah pernah mengikuti program kursus disini. Untuk kriteria warga belajar yaitu tidak ada, usia warga belajar minimal 17 tahun untuk pembuatan SIM-A. Sedangkan perekrutan warga belajar program kursus komputer,
perekrutan warga belajar menggunakan media cetak berupa
pamphlet dan brosur. Selain itu biasanya warga belajar disini banyak yang mendapatkan informasi lewat mulut ke mulut. Untuk kriteria warga belajar program kursus komputer tidak ada kriteria khusus akan tetapi kemampuan untuk mengukuti minimal usia 12 tahun. 4.4.1.2.3 Sarana dan Prasarana Program Kursus Sarana dan prasarana pembelajaran terdiri atas lokasi pembelajaran, panti pembelajaran, perlengkapan pembelajaran. Sarana prasarana perlu dievaluasi tentang
ketersediannya,
kuantitas
dan
kualitasnya,
kecocokan
dengan
pembelajaran, serta pengembangan dan pemeliharaan (Djudju Sudjana, 2006:87).
120 120 120
Sarana dan prasarana merupakan komponen yang dapat menunjang dalam proses pembelajaran. PKBM Citra Ilmu memiliki tiga program kursus yaitu program kursus menjahit, mengemudi mobil, dan komputer. Masing-masing program memiliki sarana dan prasarana yang berbeda. Program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu yaitu memiliki ruang teori dan praktek. Selain itu juga memiliki media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran antara lain: meja teori dan praktek menjahit, mesin obras, mesin manual&dynamo, mesin jahit juki (high speed), mesin lubang kancing, mesin overdeck, papan tulis, penyimpanan hasil belajar warga belajar, setrika, kursi warga belajar, ceiling fan, dan meja panjang. Program kursus mengemudi mobil, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh program mengemudi mobil yaitu sebuah alat-alat pendukung praktek, modul pembelajaran dan dua buah mobil yang berguna untuk kegiatan pembelajaran program kursus mengemudi mobil. Alat pendukung praktek meliputi pembatas, sedangkan modul merupakan langkah awal agar warga belajar tau tentang teknikteknik mengemudi mobil sebelum melaksanakan praktek pembelajaran. Mobil yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu mobil terbaru bermerek avansa dan mitsubisi kuda. Sedangkan program kursus komputer memiliki sarana dan prasarana yaitu ruang teori dan praktek. Program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu juga memiliki media pembelajaran sebagai berikut: modul pembelajaran, lembar kerja warga belajar (LKS), komputer&CPU, papan tulis, AC split, kursi warga belajar, printer, LCD proyektor dan wifii.
121 121 121
4.4.1.2.4 Sumber Dana Program Kursus Biaya pendidikan memegang peranan yang sangat penting di dalam keberlangsungan hidup dunia pendidikan (David Wijaya, 2009: 91). Pentingnya biaya dalam suatu penganggaran yaitu biaya memiliki pengaruh terhadap tingkat efisiensi dan efektifitas kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Mulyono mendefinisikan biaya sebagai jumlah uang yang disediakan atau dialokasikan dan digunakan atau dibelanjakan untuk terlaksananya berbagai fungsi atau kegiatan guna mencapai suatu tujuan dan sasaran-sasaran dalam rangka proses manajemen. Sumber dana yang mendukung terselenggaranya program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu, program kursus menjahit selain mendapatkan sumber dana dari pemerintah juga dari sumber dana regular. Dana pemerintah yang pernah masuk yaitu bantuan program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH). Sedangkan pembiayaan untuk warga belajar yang regular program kursus menjahit tingkat dasar wanita dan anak dalam satu paket Rp.625.000 sampai selesai. Program kursus mengemudi mobil dapat disimpulkan bahwa sumber dana menggunakan dana regular yang berasal dari warga belajar sebersar Rp. 570.000 dan dana pemerintah seperti PNPM Mandiri ketika itu ada. Ketika hanya mengandalkan dana dari pemerintah pelaksanaan program kursus mengemudi mobil tidak akan berjalan lama karena tidak pasti. Sedangkan program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu, sumber dana program kursus komputer menggunakan dana regular yang berasal dari warga belajar sebersar Rp. 350.000 untuk program office dan dana pemerintah ada, namun tidak rutin.
122 122 122
4.4.1.3 Proses Pembelajaran Program Kursus Proses belajar mengajar orang dewasa adalah suatu proses berlangsungnya kegiatan belajar yang dilakukan oleh warga belajar atau peserta didik dan kegiatan mengajar dilakukan oleh pendidik atau pembimbing (Suprijanto, 2008:39). Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaksi antara guru dan murid dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006:3). Proses pembelajaran juga diartikan sebagai suatu proses terjadinya intraksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu tertentu pula ( Hamalik, 2006:162 ). Program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu memiliki tujuan agar warga belajar mampu mandiri dengan bekal keterampilan menjahit, membantu mengantarkan pada dunia kerja industry garment maupun mampu membantu warga belajar berwirausaha dibidang menjahit. Instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu yaitu beliau Ibu Aminatuz Luhriyah yang berusia 53 tahun dengan jenjang pendidikan terakhir beliau SLTA. Dalam meningkatkan kompetensi pernah mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan P2PAUDNI dan Dinas lainnya. Tujuan pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu adalah mampu menjadikan warga belajar yang mandiri, membantu memberikan bekal keterampilan yang berguna dalam dunia kerja maupun wirausaha. Jumlah warga belajar pada tahun 2012 mencapai 45 warga belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang tidak menggunakan system kelas akan tetapi bersifat privat
123 123 123
karena menyesuaikan jadwal warga belajar. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama 2-3 bulan sesuai dengan masing-masing warga belajar, jadwal setiap hari senin-sabtu pukul 09.00-16.00 WIB dan sesuai warga belajar ingin mengambil jam berangkat sesuai dengan kebutuhannya. Media pembelajaran menggunakan modul yang dibuat oleh lembaga, peralatan jahit meliputi meja teori dan praktek, mesin obras, mesin manual dynamo, mesin jahit juki, mesin lubang kancing, mesin overdect, dan peralatan alat tulis. Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran program kursus menjahit yaitu dengan memadukan teori dan praktek yang memiliki perbandingan 25% teori dan 75% praktek. Materi pembelajaran yaitu cara mengambil ukuran, daftar ukuran badan, pola dasar, pola dasar gaun, lengan blus, rok bawahan, rok suai, rok setengah lingkaran, rok payung, rok lipit searah, rok 2-8 pias, pola dasar anak lengan blus, rok anak-anak, rok anak memakai lipit, celana anak, pola dasar dengan garis punggung miring, lengan dua bagian, krah, kebaya, lengan dan kimono raglan. Materi disampaikan menggunakan teknik demontrasi dan tanya jawab, menyampaikan materi dengan praktek. Dalam proses evaluasi pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu menggunakan evaluasi di setiap akhit pokok bahasan yaitu peserta dihadapkan pada sebuah mesin jahit dan setiap warga belajar diminta untuk mengoperasikan mesin jahit tersebut, warga belajar dituntut untuk bisa menjahit barang menjadi barang jadi misalnya kerah, dan lain-lain menggunakan mesin jahit. Evaluasi di akhir proses pembelajaran secara keseluruhan yang disebut ujian nasional berupa uji kompetensi. Kriteria dalam penilaian berdasarkan pada kecepatan, kerapian dan ketelitian warga belajar program kursus menjahit.
124 124 124
Program kursus mengemudi mobil memiliki tujuan yaitu agar warga belajar memiliki keterampilan teknik-teknik mengemudi mobil dengan benar dan mampu mengurangi tingkat resiko kecelakaan di jalan saat mengemuudi. Jumlah warga belajar program kursus mengemudi mobil tahun 2012 memiliki 205 warga belajar. Instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu yaitu Bapak M. Ibbas dan Bapak Farid. Bapak M. Farid Fitriyanto, ST karena minimnya instruktur selaku pengelola merangkap sebagai instruktur. Instruktur program mengemudi mobil minim mengikuti pelatihan-pelatihan dari instansi terkait. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu bersifat privat. Jadwal pembelajaran setiap hari dari pukul 08.00-17.00 WIB, warga belajar bisa mengambil waktu sesuai dengan keinginan warga belajar. Media pembelajaran program kursus mengemudi
mobil
menggunakan modul dan mobil. Metode menggunakan metode ceramah dan praktek. Ceramah untuk menginformasikan teknik-teknik mengemudi mobil secara verbal. Praktek yaitu warga belajar langsung melaksanakan pembelajaran setelah mendapatkan pengetahuan melalui ceramah. Rata-rata perbandingan atara teori dan praktek yaitu 25% teori dan 75% praktek. Alokasi waktu program kursus selesai setelah menyelesaikan 600 menit pembelajaran. Modul pembelajaran meliputi: Cara starter mobil, cara pindah persneling, cara angkatan/start/jalan, cara ambil halauan jalan, cara berhenti, cara menghadapi rintangan, cara ambil tikungan 90 & 180 derajat, cara mundur lurus dan berbelok, cara parker miring, lurus dan sejajar dan yang terakhir cara mengemudi di jalan raya. Evaluasi pembelajaran program kursus mengemudi mobil dilakukan setiap pokok
125 125 125
bahasan/pertemuan yang sudah dipraktekkan oleh warga belajar, evaluasi dinilai dengan checklist setiap pertemuan yang telah disiapkan oleh instruktur di PKBM Citra Ilmu. Checklist membantu instruktur dalam melakukan penilaian sesudah pelatihan yaitu dengan menilai sudah lancar atau belum lancar. Program kursus komputer memiliki tujuan pembelajaran yaitu untuk memberikan keterampilan dan meningkatkan kualitas SDM warga belajar. Jumlah warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu cenderung menurun pada tahun 2012 berjumlah 53 warga belajar. Instruktur program kursus komputer yaitu Ibu Siti Rochayani dan Ibu Widya Rahmanurlita. Ibu Siti Rochayani selaku instruktur bukan lulusan komputer akan tetapi kesukaannya terhadap komputer dan sering mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai kompetensi komputer. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran program kursus komputer dilakukan setiap hari selasa-kamis pukul 15.00 WIB. Media pembelajaran yang digunakan modul, lembar kerja siswa, white board dan LCD Proyektor. Metode pembelajaran program kursus komputer menggunakan sistem kelas melalui ceramah dan praktek. Perbandingan teori dan praktek yaitu 25% dan 75%. Tabel. 4.7 Materi program kursus komputer microsoft office. No
Program
1
Microsoft Word
Materi a. Bentuk pengetikan identasi b. Bentuk pengetikan table c. Bentuk pengetikan kolom d. Tabulasi e. Bullet & Numbering f. Autoshapes
126 126 126
g. Surat masal h. Feature 2
Microsoft Exel
a. Laporan b. Penggunaan rumus c. Grafik d. Feature
Evaluasi program kursus komputer dilakukan setiap akhir pembelajaran microsoft word dan exel, lalu juga dilakukan ujian lokal agar mendapatkan sertifikat. Kriteria dalam penilaian yaitu kemampuan menangkap materi dan pengoperasian komputer. 4.4.1.4 Produk Produk dalam penelitian ini meliputi hasil karya warga belajar dan sertifikasi yang dilakukan oleh lembaga PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang. 4.4.1.4.1 Hasil Karya Warga Belajar Program Kursus Hasil karya warga belajar tersebut berupa hasil praktek menjahit di kertas tilo dan kertas dublah yang dijahit dan dilakukan setiap model/pokok pembahasan. Hasil karya warga belajar mengemudi mobil yaitu warga belajar mampu mempraktekkan disetiap pokok pembelajaran/pertemuan, sehingga nantinya mampu mengemudi mobil dengan baik dan benar. Jumlah pertemuan latihan yaitu 10 kali pertemuan. Sedangkan hasil karya warga belajar program kursus komputer berupa file-file yang berisikan materi yang telah dipraktekkan oleh warga belajar dan disimpan di komputer. Hasil karya warga belajar inilah
127 127 127
yang nantinya akan dilakukan penilaian oleh instruktur guna mengetahui daya tangkap terhadap materi yang telah diberikan. 4.4.1.4.2 Sertifikasi Sertifikasi adalah proses kegiatan pemberian dokumen ijazah dan/atau sertifikat kompetensi atas pencapaian kompetensi akhir peserta didik melalui suatu ujian. Sertifikasi kompetensi adalah proses pelaksanaan, penetapan dan pengakuan terhadap pencapaian kompetensi seseorang pada suatu jenis dan tingkat pendidikan tertentu melalui uji kompetensi dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan dan berlaku secara nasional (Permen 70 Tahun 2008). Sesuai hal tersebut maka sertifikat program kursus menjahit akan diberikan kepada warga belajar setelah warga belajar dinyatakan lulus uji kompetensi yang dilaksanakan di akhir proses pembelajaran kursus. Sertifikat diberikan kepada warga belajar sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan penyelesaian suatu jenjang pendidikan nonformal. Sertifikat bisa digunakan guna sebagai pengakuan untuk bekerja di industri garment. Adapun syarat untuk memperoleh sertifikat program kursus menjahit dari lembaga PKBM Citra Ilmu dengan cara menyelesaikan semua pokok bahasan pembelajaran program kursus menjahit dan telah mengikuti uji kompetensi, maka sertifikat akan diberikan kepada warga belajar. Program kursus mengemudi mobil mengenai sertifikasi berupa sertifikat, dapat diberikan kepada warga belajar ketika sudah menyelesaikan keseluruhan materi pembelajaran dan dinyatakan lancar oleh instruktur. Sertifikat dapat membantu warga belajar dalam perizinan pembuatan SIM-A di instansi
128 128 128
kepolisian. Sedangkan program kursus komputer, sertifikat program kursus komputer akan diberikan kepada warga belajar yang telah dinyatakan lulus mengikuti ujian lokal. Ujian lokal dilakukan setelah materi proses pembelajaran selesai. Adapun Syarat agar dapat mengikuti ujian lokal yaitu minimal kehadiran warga belajar dalam mengikuti proses pembelajaran yaitu 80%.
4.4.2 Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Tiga Program Kursus Di PKBM Citra Ilmu Salah satu cara utama membedakan lembaga pendidikan yang memiliki program dibidang jasa adalah memberikan jasa dengan kalitas pelayanan yang lebih tinggi dari pesaing secara konsisten. Salah satu faktor yang menentukan keberasilan lembaga pendidikan yang memiliki program jasa adalah kemampuan untuk memberikan pelayanan kepada warga belajar. Keberasilan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada warga belaajar, pencapaian pangsa pasar yang tinggi serta peningkatan laba. Melalui kualitas pelayanan yang baik maka dengan sendirinya dapat memenuhi segala bentuk permintaan atas
produk
atau jasa
yang ditawarkan kepada warga belajar/masyarakat.
Kualitas pelayanan yang sesuai dengan harapan kebutuhan masyarakat dengan sendirinya akan mendukung usaha perusahaan atau lembaga dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
129 129 129
Tabel. 4.8 Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Program Kursus Kursus Dimensi 1. Fisik
Menjahit
Mengemudi Mobil
Komputer
Program kursus
Ruang teori yaitu
Program kursus
menjahit memilki
didalam mobil dan
komputer di
ruang belajar teori,
ruang praktek
PKBM Citra
ruang belajar praktek
terjangkau disekitar
ilmu memiliki
dan media yang
Kabupaten
ruang belajar
lengkap.
Semarang yang
teori dan praktek
Luas
ruangan
teori memiliki medan
seluas 16 m2.
yaitu 24 m2 dan luas komplit dari
Program kursus
ruang belajar praktik tanjakan, gang, jalan
komputer
yaitu 81 m2 dengan utama, dan lapangan. berawal dari tiga status milik sendiri. Kelengkapan
Media pembelajaran
media satu unit avanza
mesin ketik. PKBM Citra
pembelajaran meliputi: serta satu unit
Ilmu kini
Meja teori dan praktek mitsubishi kuda.
memiliki fasilitas
menjahit, Mesin obras Modul pembelajaran
yaitu 12
Mesin
program kursus
komputer yang
manual+dynamo,
mengemudi mobil
sudah memakai
Mesin jahit juki(high terus dikembangkan
layar LCD,
speed), dst.
Peningkatan
yang dulu sangat
Penampilan instruktur besar sekarang lebih
Pentium, papan
rapi dan sopan.
kecil dan praktis.
tulis, AC, printer
Instruktur
dan wiifi.
berpenampilan
Instruktur
sopan.
berpenampilan rapi.
2. Keandalan
Proses pembelajaran
Ketepatan waktu
Jadwal
sesuai dengan jadwal
sangat baik
pelaksanaan
130 130 130
yang ada di Lembaga
instruktur standby
sudah sesuai
PKBM Citra Ilmu,
mulai pukul 08.00-
yaitu setiap hari
materi pembelajaran
17.00 WIB, materi
selasa-kamis
program menjahit
banyak didukung
pukul 15.00
sangat didukung
oleh praktek.
WIB. Materi
dengan praktek,
Pemberian materi
pembelajaran
terdapat kurikulum
tersebut dilakukan
program kursus
yang sesuai dengan
oleh instruktur saat
komputer
kebutuhan industry
berada didalam
didukung
garment dan tantangan
mobil. Kurikulum
praktek, program
dilapangan, dan tidak
pembelajaran yang
office meliputi
adanya diskriminasi
sesuai dengan
Microsoft word
dalam proses
kebutuhan
dan exel.
pembelajaran.
masyarakat dan
Kurikulum
tantangan
pembelajaran
dilapangan. Tidak
yang sesuai
adanya diskriminasi
dengan
dalam proses
kebutuhan
pembelajaran.
masyarakat dan tantangan dilapangan. Tidak adanya diskriminasi dalam proses pembelajaran.
3. Jaminan
Program kursus
Program kursus
Sedangkan
menjahit di PKBM
mengemudi mobil di
Program kursus
Citra Ilmu Kabupaten
Lembaga PKBM
komputer telah
Semarang telah
Citra Ilmu telah
mendapatkan ijin
memiliki akreditasi
memiliki izin dalam
operasional dari
program dengan
pelaksanaannya dari
Dinas
131 131 131
turunnya SK
Kepolisian Resort
Pendidikan
NO.013/SKEP/STS-
Kabupaten
Kabupaten
AKR/BAN
Semarang. Upaya
Semarang.
PNF/VIII/2011.
peningkatan kualitas
Program kursus
Sebagai tempat Uji
layanan yang
komputer telah
Kompetensi bidang
dilakukan PKBM
melakukan
menjahit. Program
Citra Ilmu dengan
kemitraan
kursus menjahit juga
memiliki izin dari
dengan Pemda
melakukan kemitraan,
pihak kepolisian
Kabupaten
meliputi Dinas
yang selaku mitra,
Semarang, Dinas
Pendidikan, Dinas
ini berkaitan
Kesehatan,
Tenaga Kerja,
langsung dengan
Kepolisian, LKP
Lembaga Sertifikasi,
hasil pembelajaran
Vission College,
Lembaga PP Paudni
yaitu berupa
PNPM Mandiri,
Regional II Semarang,
penerbitan SIM
dan
PT. Golden Flower,
sehingga materi-
UNISBANK.
PT. Royal,dsb.
materi pembelajaran
Lingkungan
harus disesuaikan
PKBM Cirta
dengan materi-
Ilmu sangat
materi di kepolisian
kondusif untuk
seperti pengetahuan
menunjang
tentang tata cara
pembelajaran
berlalu lintas,
program kursus
perundang-undangan
komputer.
lalu lintas, dan sebagainya. Selain melalui kemitraan yang terjalin dengan kepolisian dan program PNPM Mandiri.
132 132 132
4. Daya Tanggap
Kedisplinan instruktur
Kedisiplinan
Program kursus
sangat baik karena
instruktur program
komputer
instruktur program
kursus mengemudi
memiliki
kursus menjahit sudah
sangat diperhatikan
instruktur yang
siap ketika pukul 09.00, guna pelayanan yang
disiplin, sebelum
akan tetapi karena
baik kepada warga
jam dimulainya
proses
belajar yaitu pukul
pembelajaran
pembelajarannya sesuai 08.00 WIB sudah
sudah siap yaitu
dengan waktu luang
dalam keadaan siap
pukul 15.00 WIB
warga belajar
untuk melaksanakan
karena untuk
pelaksanaannya sesuai
pembelajaran,
pelayanan
dengan warga belajar.
adanya instruktur
terhadap warga
Namun, belum
pengganti ketika
belajar. Program
memiliki instruktur
nantinya instruktur
kursus komputer
pengganti. Respon
ada yang
memiliki
instruktur terbuka bagi
berhalangan hadir,
instruktur
warga belajar yang
dan sangat terbuka
pengganti.
ingin memberikan
terhadap saran warga Instruktur utama
saran
belajar yang dapat
Ibu Widya
disampaikan kepada
Rahmanurlita
pelayanan informasi
dan penggati Ibu
yang ada di PKBM
Siti Rochayani.
Citra Ilmu.
Respon instruktur sangat terbuka terhadap saran warga belajar yang bisa dilakukan setelah pembelajaran.
5. Perhatian
Bentuk perhatian
Bentuk perhatian,
Instruktur selalu
sambil cerita-cerita
keramahan, dan
dilakukan
133 133 133
agar tidak jenuh dan
kepedulian seperti
melalui beberapa
menanyakan warga
selalu menyemangati
cara
belajarnya yang jarang
warga belajar agar
berjalan
berangkat dalam
tidak putus asa
mengelilingi
pembelajaran.
dalam latihan, ramah
warga
Kepedulian dan
dalam membantu
yang
keramahan instruktur
kesulitan warga
belum
yaitu selalu siap
belajar dan peduli
mengenai materi
menunggu dan
ketika warga belajar
yang
memberikan
terlihat kecapekan.
untuk
dengan
belajar nantinya paham
diberikan
keterampilan kepada
dipraktekkan,
warga belajar sesuai
mengabsensi dan
waktu warga belajar
menanyakan alasan
warga
belajar
yang
tidak
masuk.
Keramahan selalu
melayani
keinginan warga belajar
dalam
bertanya
juga
sangat baik.
Secara umum upaya peningkatan kualitas layanan program kursus di PKBM Citra Ilmu terletak pada dimensi fisik dan dimensi jaminan. Dimensi fisik masing-masing program kursus di PKBM Citra Ilmu sangatlah lengkap dalam menunjang proses pembelajaran. Dimensi jaminan yaitu masing-masing program kursus telah memiliki ijin operasional dari instansi-instansi terkait dan
134 134 134
kemitraan yang terjalin untuk masing-masing program kursus sangat memadai sehingga lulusan dari PKBM Citra Ilmu tidak usah khawatir susah mencari pekerjaan. Berdasarkan Tabel 4.8, berikut dapat diuraikan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan.
4.4.2.1 Dimensi Fisik/Tangible Dimensi fisik yaitu dilihat melalui beberapa aspek yaitu ketersediaan ruang belajar teori dan praktek, kelengkapan media pembelajaran dan penampilan instruktur. Program kursus menjahit memilki ruang belajar teori, ruang belajar praktek dan media yang lengkap. Luas ruangan teori program kursus menjahit yaitu 24 m2 dan luas ruang belajar praktik program kursus menjahit yaitu 81 m2 dengan status milik sendiri. Upaya lembaga PKBM Citra Ilmu dalam meningkatkan kualitas layanan program kursus menjahit memiliki ruang teori dan praktek yang sangat memadai dan kondusif. Media pembelajaran yang tersedia juga lengkap guna menunjang proses pembelajaran. Media pembelajaran selalu dilakukan pengecekkan perawatan agar tidak rusak seminggu sekali. Kelengkapan media pembelajaran program kursus menjahit meliputi: Meja teori dan praktek menjahit, Mesin obras Mesin manual+dynamo, Mesin jahit juki(high speed), Mesin lubang kancing, Mesin overdeck, Papan tulis, penyimpanan hasil belajar, setrika, kursi, kipas angina, dan meja panjang. Program kursus mengemudi mobil, kursus yang cukup besar memberikan andil bagi keberlangsungan PKBM Citra ilmu yaitu kursus mengemudi mobil.
135 135 135
Prospek kursus ini terus membaik karena seseorang yang hendak belajar mengemudi menemui hambatan-hambatan seperti:
tidak ada orang dekat yang
mampu memberikan pembelajaran, standar pembelajaran yang tepat, resiko yang tinggi apabila menggunakan kendaraannya sendiri. Sehingga dari tahun ke tahun kursus ini tetap eksis terbukti dengan makin berkembangnya aset yang dimiliki PKBM. Ruang teori yaitu didalam mobil dan ruang praktek terjangkau disekitar Kabupaten Semarang yang memiliki medan komplit dari tanjakan, gang, jalan utama, dan lapangan. Dari satu unit mobil suzuki carry menjadi dua unit kijang kotak, lalu menjadi satu unit suzuki katana & satu unit daihatsu classy, dan sekarang menjadi satu unit avanza serta satu unit mitsubishi kuda. Modul pembelajaran program kursus mengemudi mobil terus dikembangkan yang dulu sangat besar sekarang lebih kecil dan praktis Program kursus komputer di PKBM Citra ilmu memiliki ruang belajar teori dan praktek seluas 16 m2. Program kursus komputer berawal dari tiga mesin ketik. Kini dengan berjalannya perkembangan dunia teknologi mengupayakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. PKBM Citra Ilmu memiliki program kursus komputer dengan fasilitas yaitu 12 komputer yang sudah memakai layar LCD, Peningkatan Pentium, papan tulis, AC, printer dan wiifi. Kini internet di lingkungan PKBM sudah gratis karena terdapat wifii. Itu semua adalah langkahlangkah yang diupayakan lembaga dalam peningkatan kualitas layanan dibidang fisik. Pernyataan yang dipaparkan sesuai dengan upaya peningkatan kualitas layanan dimensi fisik (tangible), kemampuan suatu lembaga pendidikan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan
136 136 136
sarana dan prasarana fisik lembaga pendidikan yang diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh Lembaga pendidikan tersebut. hal ini meliputi fasilitas fisik, perlengkapan dan peralatan yang digunakan serta penampilan pegawai. (Lupiyoadi, 2013:216) 4.4.2.2 Dimensi Keandalan/Reliability Keandalan (Reliability) yaitu kemampuan lembaga pendidikan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan serta akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan warga belajar yang berarti ketepatan waktu pelayanan yang sama untuk semua warga belajar tanpa kesalahan, sikap simpatik, dan dengan akurasi tinggi. Tjiptono (2005:223). Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai upaya peningkatan kualitas layanan program kursus di PKBM Citra Ilmu. Dimensi reliability meliputi ketepatan waktu pembelajaran, materi yang diajarkan didukung dengan praktek, terdapat kurikulum sesuai dengan tantangan lapangan, tidak adanya diskriminasi proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan kepada instruktur dan warga belajar maka ada upaya peningkatan kualitas layanan program kursus menjahit sudah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan jadwal yang ada di Lembaga PKBM Citra Ilmu, materi pembelajaran program menjahit sangat didukung dengan praktek, terdapat kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industry garment dan tantangan dilapangan, dan tidak adanya diskriminasi
dalam
proses pembelajaran
juga merupakan
meningkatlan kualitas layanan terhadap warga belajar.
upaya
dalam
137 137 137
Program kursus mengemudi dalam ketepatan waktu sangat baik instruktur standby mulai pukul 08.00-17.00 WIB, materi banyak didukung oleh praktek meliputi cara starter mobil, cara pindah persneling, cara angkatan/start/jalan, cara ambil halauan jalan, cara berhenti, cara mengahadapi rintangan, cara ambil tikungan, cara mundur lurus dan berbelok, cara parker, dan cara mengemudi di jalan raya. Pemberian materi tersebut dilakukan oleh instruktur saat berada didalam mobil. Kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan dilapangan. Tidak adanya diskriminasi dalam proses pembelajaran juga merupakan upaya dalam meningkatlan kualitas layanan terhadap warga belajar. Sedangkan program kursus komputer, upaya peningkatan kualitas layanan program kursus mengemudi komputer jadwal pelaksanaan sudah sesuai yaitu setiap hari selasa-kamis pukul 15.00 WIB. Materi pembelajaran program kursus komputer didukung praktek, program office meliputi Microsoft word dan exel. Pemberian materi teori tersebut dilakukan oleh instruktur saat mulainya pembelajaran berlangsung. Kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan dilapangan. Tidak adanya diskriminasi dalam proses pembelajaran juga merupakan upaya dalam meningkatlan kualitas layanan terhadap warga belajar. 4.4.2.3 Dimensi Jaminan/Assurance Jaminan dan Kepastian (assurance) yaitu dimensi peningkatan kualitas layanan yang dilihat dari beberapa komponen yaitu pengetahuan, kesopanan, dan kemampuan para pegawai lembaga pendidikan untuk menumbuhkan rasa percaya
138 138 138
para warga belajar kepada lembaga pendidikan tersebut (Lupiyoadi, 2013:217). Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai dimensi assurance yaitu:, peneliti melihat dari aspek-aspek meliputi ijin operasional, lingkungannya yang kondusif, dan kemitraan dalam mendukung program pembelajaran kursus menjahit, mengemudi mobil, dan komputer. Ijin operasional dan lingkungan yang kondusif dilakukan peneliti dengan metode observasi dan dokumentasi, sedangkan kemitraan dilakukan dengan wawancara terhadap pengelola dan instruktur masing-masing program kursus. Program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang telah memiliki akreditasi program dengan turunnya SK NO.013/SKEP/STS-AKR/BAN PNF/VIII/2011. Demi menambah kepercayaan para stakeholder maka PKBM Citra Ilmu senantiasa berinovasi, salah satunya adalah dengan berpartisipasi dalam pelaksanaan Uji Kompetensi bidang menjahit. Dengan penunjukan dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tata Busana sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) maka akan makin meyakinkan semua pihak tentang program kursus menjahit yang diselenggarakan. Setelah mengikuti pembelajaran yang mengikuti kurikulum standar, para siswa didorong untuk mengikuti uji kompetensi sehingga pengakuan akan keterampilannya lebih terjamin. Program kursus menjahit juga melakukan kemitraan, meliputi Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, Lembaga Sertifikasi, Lembaga PP Paudni Regional II Semarang, PT. Golden Flower, PT. Royal Fashion, PT. Honey Lady Utama, PT.Ungaran Sari Garment, Morich Indo Fashion, Evergreen Indogarment, PT. Hls Star Wig, Bismar Daewoo Apparel, Golden Brilliant Garment, PT.Star Fashion, PT.San San.
139 139 139
Program kursus mengemudi mobil di Lembaga PKBM Citra Ilmu telah memiliki izin dalam pelaksanaannya dari Kepolisian Resort Kabupaten Semarang. Upaya peningkatan kualitas layanan yang dilakukan PKBM Citra Ilmu dengan memiliki izin dari pihak kepolisian yang selaku mitra, ini berkaitan langsung dengan hasil pembelajaran yaitu berupa penerbitan SIM sehingga materi-materi pembelajaran harus disesuaikan dengan materi-materi di kepolisian seperti pengetahuan tentang tata cara berlalu lintas, perundang-undangan lalu lintas, dan sebagainya. Selain melalui kemitraan yang terjalin dengan kepolisian dan program PNPM Mandiri, terwujudnya situasi yang kondusif. Sedangkan Program kursus komputer telah mendapatkan ijin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. Program kursus komputer telah melakukan kemitraan dengan Pemda Kabupaten Semarang, Dinas Kesehatan, Kepolisian, LKP Vission College, PNPM Mandiri, dan UNISBANK. Lingkungan PKBM Cirta Ilmu sangat kondusif untuk menunjang pembelajaran program kursus komputer. 4.4.2.4 Dimensi Daya tanggap/Responsiveness Dimensi daya tanggap, sebagai upaya peningkatan kualitas layanan program kursus di PKBM Citra Ilmu. Masing-masing program kursus akan peneliti lihat melalui beberapa aspek mengenai dimensi daya tanggap yaitu penyederhanaan sistem dan procedure pendaftaran, kedisiplianan instruktur, adanya instruktur pengganti, dan respon instruktur terhadap saran warga belajar. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi mengenai penyederhanaan sistem dan prosedur pendaftaran ketiga program kursus menjahit, mengemudi mobil dan
140 140 140
komputer sama yaitu: pendaftaran program kursus menjahit dengan cara mengisi formulir pendaftaran, menyerahkan foto berukuran 3x4 sebanya 3 lembar dan membayar biaya pendaftaran Rp. 15.000. Program kursus menjahit untuk dimensi daya tanggap, berdasarkan hasil wawancara dan obsevasi mengenai kedisplinan instruktur sangat baik karena instruktur program kursus menjahit sudah siap ketika pukul 09.00, akan tetapi karena proses pembelajarannya sesuai dengan waktu luang warga belajar pelaksanaannya sesuai dengan warga belajar. Namun, proses pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu belum memiliki instruktur pengganti. Respon instruktur program kursus sangatlah terbuka bagi warga belajar yang ingin memberikan saran terhadap peningkatan pelayanan program kursus menjahit, hanya memiliki tempat/kotak saran satu buah satu lembaga. Program kursus mengemudi mobil pada dimensi daya tanggap dapat disimpulkan berdasarkan hasil wawancara terhadap pengelola dan instruktur program kursus mengemudi mobil. Kedisiplinan instruktur program kursus mengemudi sangat diperhatikan guna pelayanan yang baik kepada warga belajar yaitu pukul 08.00 WIB sudah dalam keadaan siap untuk melaksanakan pembelajaran, adanya instruktur pengganti ketika nantinya instruktur ada yang berhalangan hadir, dan sangat terbuka terhadap saran warga belajar yang dapat disampaikan kepada pelayanan informasi yang ada di PKBM Citra Ilmu. Program kursus komputer memiliki instruktur yang disiplin, sebelum jam dimulainya pembelajaran sudah siap yaitu pukul 15.00 WIB karena untuk pelayanan terhadap warga belajar. Program kursus komputer memiliki instruktur
141 141 141
pengganti. Instruktur utama Ibu Widya Rahmanurlita dan penggati Ibu Siti Rochayani. Respon instruktur sangat terbuka terhadap saran warga belajar yang bisa dilakukan setelah pembelajaran. Hal tersebut setelah dilakukan penelitian ternyata sudah sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan, Daya tanggap (responsiveness) yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada warga belajar dengan penyampaian informasi yang jelas. Tjiptono (2005:223). 4.4.2.5 Dimensi Perhatian/Emphaty Dimensi perhatian yaitu dimensi peningkatan layanan dengan memberikan perhatian yang tulus terhadap warga belajar dengan berupaya memahami keinginan warga belajar. Lembaga pendidikan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang warga belajar secara spesifik sera memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi warga belajar (Lupiyoadi, 2013:217). Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dimensi emphaty meliputi aspek-aspek yaitu perhatian instruktur, kepedulian dan keramahan terhadap warga belajar. Program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu, perhatian instruktur dalam proses pembelajaran harus selalu diupayakan, yang dilakukan oleh instruktur dengan bentuk perhatian sambil cerita-cerita agar tidak jenuh dan menanyakan warga belajarnya yang jarang berangkat dalam pembelajaran program kursus menjahit. Kepedulian dan keramahan dalam instruktur program kursus menjahit yaitu selalu siap menunggu dan memberikan keterampilan kepada warga belajar sesuai waktu warga belajar karena tidak menggunakan sistem kelas dalam pembelajarannya.
142 142 142
Program
kursus
mengemudi
mobil,
insruktur
sudah
mengetahui
pentingnya perhatian, keramahan dan kepedulian terhadap warga belajar. Bentuk perhatian, keramahan, dan kepedulian seperti selalu menyemangati warga belajar agar tidak putus asa dalam latihan, ramah dalam membantu kesulitan warga belajar dan peduli ketika warga belajar terlihat kecapekan. Sedangkan
program
kursus
komputer,
perhatian,
kepedulian
dan
keramahan instruktur selalu dilakukan melalui beberapa cara dengan berjalan mengelilingi warga belajar yang nantinya belum paham mengenai materi yang diberikan untuk dipraktekkan, mengabsensi dan menanyakan alasan warga belajar yang tidak masuk. Keramahan instruktur program kursus yang selalu melayani keinginan warga belajar dalam bertanya juga sangat baik. 4.4.3 Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor pendukung dan penghambat dalam upaya peningkatan kualitas layanan program kursus di PKBM Citra Ilmu meliputi kekuatan, peluang, kelemahan, dan tantangan. 4.4.3.1 Kekuatan Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan pemasaran, dan basis pelaggan yang dimiliki. strenght (kekuatan) adalah keahlian dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing (Kotler 2008 : 88). Kekuatan dalam upaya peningkatan kualitas layanan program kursus menjahit, mengemudi mobil dan komputer yaitu: lokasi lembaga, kelengkapan sarana prasarana, sumber
143 143 143
dana kemitraan dengan masyarakat dan instansi terkait. Lokasi lembaga PKBM Citra Ilmu menjadi kekuatan tersendiri karena aksesnya yang mudah dan terletak di Ibukota Kabupaten Semarang. Kelengkapan masing-masing program kursus di PKBM Citra Ilmu juga lengkap mengikuti perkembangan. Misalnya, Program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu mendapatkan kepercayaan menjadi tempat uji kompetensi program kursus menjahit karena sarana dan prasarana yang sudah lengkap. Program kursus komputer juga sudah dilengkapi jaringan internet secara gratis bagi warga belajar. Program kursus mengemudi mobil juga menggunakan mobil yang terbaru. Semua hal tersebut merupakan kekuatan yang ada didalam lembaga PKBM Citra Ilmu guna meningkatkan kualitas pelayanan. Sumber dana masing-masing program juga menjadi kekuatan karena menggunakan dana regular tidak tergantung pada dana pemerintah. Dana pemerintah untuk menunjang prasarana yang tersedia. Kemitraan masing-masing program kursus PKBM Cirta ilmu yang banyak dapat membatu program melalui memberikan subsidi dana warga belajar maupun menerima lulusan program kursus menjahit, mengemudi mobil, dan komputer. 4.4.3.2 Peluang Peluang (opportunities) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. (David,Fred R.,2005:47). Sesuai dengan pernyataan tersebut Peluang program kursus menjahit melalui pemenuhan kebutuhan warga belajar yang ingin mencari pekerjaan di industry garment yang banyak di kawasan
144 144 144
Kabupaten Semarang. Industry garment sudah merasakan manfaat langsung bagaimana merekrut karyawan melalui PKBM Citra Ilmu karena mudah dalam pelatihan masuk sebagai tenaga kerja. Selain itu kedepannya diharapkan mampu memperbanyak wirausaha melalui bidang menjahit. Program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu juga sudah diberikan sebagai tempat uji kompetensi. Program kursus mengemudi mobil peluang yang harus dijawab yaitu banyaknya masyarakat sekarang ini yang memiliki mobil, belum puas akan bisa sepeda motor akan tetapi juga mobil. Selain itu peluang kedepan memiliki simulator SIM yang dapat mempermudah warga belajar dalam menguasai keterampilan mengemudi. Program kursus mengemudi mobil juga belum banyak diselenggarakan oleh PKBM. Sedangkan peluang program kursus komputer harus cepat dalam membaca peluang dikala kemajuan teknologi yang begitu cepat dengan menggunakan sistem yang terbaru.
Sistem terbaru juga membutuhkan
dana, dan dengan dana terbatas PKBM Citra Ilmu bisa ditopang melalui program lainnya seperti KBU (kelompok belajar usaha). Program kursus komputer banyak akan tetapi bagaimana PKBM citra ilmu bisa mengikuti perkembangan dan tetap dipercaya warga belajar. Salah satu menjawab tantangan saat ini PKBM Citra Ilmu sudah dilengkapi wifii untuk internet gratis bagi warga belajar. 4.4.3.3 Kelemahan Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya serta keahlian. Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan
145 145 145
dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai (Kotler 2008:88). Sesuai dengan hal tersebut, kelemahan dalam upaya peningkatan kualitas layanan program kursus menjahit, hal ini terlihat pada keterbatasan sumber daya manusia yang ada di PKBM Citra Ilmu merupakan kelemahan dalam menjalankan upaya peningkatan kualitas pelayanan program kursus menjahit karena hanya memiliki 1 instruktrur saja. Sosialisasi informasi menggunakan media informatika belum dilakukan PKBM Citra Ilmu di era globalisai seperti ini yang dapat membantu masyarakat untuk mengakses informasi melaui internet secara cepat. 4.4.3.4 Tantangan Tantangan adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Tantangan merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang
atau
yang
diinginkan
perusahaan.
Adanya
peraturan-peraturan
pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan tantangan bagi kesuksesan perusahaan (David,Fred R, 2005:47). Relevan dengan hal tersebut tantangan program kursus menjahit, mengemudi mobil kedepan yaitu agar memiliki sosialisasi program melalui IT/internet karena masyarakat kini
146 146 146
cenderung mengakses informasi melalui internet. Program kursus menjahit terus mengembangkan peralatan pembelajarannya dan menambah instruktur sebagai instruktur pengganti. Program kursus menjahit harus terus diintegrasikan dengan dunia usaha, jangan hanya untuk memenuhi kebutuhan industry garment. Program kursus mengemudi mobil memiliki tantangan kedepan untuk mengupayakan pelayanan yang terbaik, mobil yang sesuai dengan tantangan jaman agar tidak kalah dalam persaingan yang cukup banyak. Program kursus mengemudi mobil diharapkan memiliki alat pembelajaran berupa simulator SIM untuk kedepannya meskipun harganya cukup mahal. Sedangkan program kursus komputer memiliki beberapa tantangan kedepan yaitu agar sistem atau program yang digunakan dalam komputer terus mengalami pembaruan/update program agar tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi. Program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu sudah dilengkapi LCD proyektor dan wifii/jaringan internet.
147 147 147
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Peningkatan Kualitas Layanan Program Kursus di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Citra Ilmu Kabupaten Semarang Jawa Tengah dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1. Profil penyelenggaraan program kursus yang ada di PKBM Citra Ilmu, context pada program kursus dapat disimpulkan efektif dan sesuai dengan tantangan lapangan, Input pada program kursus secara umum unsur yang terlibat dalam program seperti warga belajar, instruktur, pengelola, sarana prasarana, sumber dana sudah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, prosess pembelajaran program kursus sudah sesuai dan berjalan dengan baik, sedangkan product dapat disimpulkan bahwa program kursus sudah efektif dan sesuai dengan kriteria yang disyaratkan. 5.1.2. Upaya peningkatan kualitas layanan program kursus yang dikelola di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang secara umum sudah baik, yang terlihat lebih menonjol yaitu terletak pada dimensi fisik dan dimensi jaminan. Dimensi fisik/tangible meliputi ketersediaan ruang belar teori dan praktek yang memadai di masing-masing program kursus, kelengkapan media pembelajaran kursus yang lengkap dan penampilan instruktur yang rapid an sopan. Dimensi jaminan/assurance yaitu ijin operasional dan kemitraan.
148 148 148
5.1.3. Faktor penghambat dan pendukung 5.1.3.1 Program kursus menjahit belum adanya instruktur pengganti, sosialisasi adanya program-program kursus yang sudah diakui melalui media informatika masih belum dilakukan secara maksimal dan belum dapat dakses secara maksimal. 5.1.3.2 Dimensi fisik dan sumber dana masing-masing program kursus juga menjadi faktor pendukung karena menggunakan dana regular tidak tergantung pada dana pemerintah. Dana pemerintah untuk menunjang prasarana yang tersedia. Kemitraan masing-masing program kursus PKBM Cirta ilmu yang banyak dapat membatu program melalui memberikan subsidi dana warga belajar maupun menerima lulusan program kursus menjahit, mengemudi mobil, dan komputer.
5.1 Saran 5.2.1. Context, penurunan warga belajar program kursus komputer yang terjadi setiap tahunnya, peneliti menyarankan dalam terus melakukan asesmen kebutuhan masyarakat mengenai program kursus karena letak PKBM Citra Ilmu di Ungaran Kabupaten Semarang sangat strategis. Input, perekrutan warga belajar baru hanya menggunakan pamphlet terasa kurang maksimal, maka peneliti menyarankan agar ditambah dengan mmt/spanduk serta IT agar masyarakat umum mengetahui dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan program kursus. Sarana prasarana program kursus ada beberapa yang belum mengikuti perkembangan seperti kursus komputer, peneliti menyarankan agar sistem windows selalu di update. Proses pembelajaran sudah menyesuaikan jadwal warga belajar/flexsible, peneliti
149 149 149
menyarankan agar tetap dipertahankan dan dikembangkan. Product, peneliti menyarankan
proses
sertifikasi/pemberian
sertifikat
benar-benar
selalu
diperhatikan syarat yang harus ditempuh warga belajar. 5.2.2. Upaya peningkatan kualitas layanan program kursus agar dikembangkan dimensi daya tanggap dan perhatian, karena kedua dimensi tersebut masih perlu terus perbaikan. Dimensi daya tanggap yaitu ditambahnya instruktur program kursus menjahit dan perbaikan kotak saran guna menampung aspirasi warga belajar. 5.2.3 Faktor penghambat dan pendukung 5.1.3.1 Program kursus menjahit belum adanya instruktur pengganti, sosialisasi adanya program-program kursus yang sudah diakui melalui media informatika masih belum dilakukan secara maksimal dan belum dapat dakses secara maksimal maka peneliti menyarankan agar program kursus menjahit ditambahkan instruktur dan sosialisasi program kursus melalui media informatika mulai dikembangkan. 5.1.3.2 PKBM Citra Ilmu diberikan kepercayaan sebagai tempat uji kompetensi (TUK) program kursus menjahit, peneliti menyarankan agar tetap dipertahankan dan dapat dikembangkan pula pada program kursus komputer dan program kursus mengemudi mobil.
150 150 150
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Nizar. 2007. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta David, Fred R. 2005. Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat Depertemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga . Jakarta: Balai Pustaka Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Emzir. 2011. Metodelogi Penelitian Kualitatif Analisi Data. Jakarta: PT. Grafindo Persada Fakhruddin. 2011. Evaluasi Progam Pendidikan Nonformal. Semarang: UNNES Press Hamalik, Oemar. 2000. Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara Hiryanto dan Lutfi Wibawa. 2008. Efektifitas penyelenggaraan program kursus para profesi (KPP) terhadap pengurangan angka pengangguran di Provinsi
Daerah
istimewa
Yogyakarta
(Penelitian).
Yogyakarta:
Pendidikan Luar Sekolah UNY Kamil, Mustofa. 2009. Pendidikan Nonformal Pengengembangan Melalui Pusat Kegiatan Belajar (PKBM) Di Indonesia (Sebuah Pembelajaran Dari Kominkan Di Jepang). Bandung: Alfabeta Marzuki, Saleh. 2010. Pendidikan Nonformal Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan dan Andragogi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Rambat Lupiyoadi. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat
151 151 151
Slamet Margono. Metodologi Pengabdian Pada Masyarakat.
Lampung:
Percetakan Universitas Lampung Sudjana, Djudju. 2006. Evaluasi Progam Pendidikan Luar Sekolah Untuk Pendidikan Nonformal Dan pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suharsimi Arikunto. 2008. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Suprijanto. 2008. Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara Supriyono. 2007. Standarisasi Kursus: Antara Kebutuhan dan Kesulitan Menetapkan Benchmark . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Tjiptono. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia. Umberto, Sihombing. 2000. Pendidikan Luar Sekolah Manajemen Strategi. Jakarta: PD Mahkota Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud Yunus Mahmud. 2009. Minat Masyarakat Terhadap Kursus Para Profesi. Jurnal Ilmu Pendidikan. Volume 36 nomor Satu Zaenudin Arif. 1986. Andragogi. Bandung: Angkasa Angka pengangguran masih tinggi. http://www.bisniskeuangan.kompas.com/read/ 2012/02/29/23204651/Angka.Penggangguran.Masih.Tinggi.html diakses pada 28-02-2013 pukul 08.45 WIB Nilem PKBM diakses pada 8-3-2013 dalam http://paudni.kemdikbud.go.id/bindik Mas/nilem-pkbm/index.php/datalembaga/listlembaga.html.
152 152 152
LAMPIRAN-LAMPIRAN
153 153 153
Lampiran 1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
PENGELOLA
UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU KABUPATEN SEMARANG DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS Fokus
Subfokus
Indikator
Teknik
No
pengumpulan
item
data I. Apa dan
1. Profil penyelenggaraan 1.1 Content
Bagaimana
program kursus
Program
menjahit
Kursus Di
2. Profil penyelenggaraan
a. Potensi wilayah dan
Wawancara
1-3
kondisi masyarakat 1.2 Input
PKBM Citra
program kursus
a. Kurikulum
Wawancara
4-5
Ilmu
komputer
b. Perekrutan Pendidik dan
Wawancara
6-9
Observasi
-
3. Profil penyelenggaraan program kursus
Warga belajar c. Sarana Prasarana
(Checklist)
mengemudi mobil
Wawancara
10-11
Hasil karya warga belajar
Dokumentasi
-
Sertifikasi
Wawancara
12-13
Observasi
-
Wawancara
14-15
d. Sumber dana
1.3 Produk
II. Upaya
Dimensi
peningkatan
Responsiveness/daya
kualitas
tanggap
a. Penyederhanaan sistem, prosedure pendaftaran b. Kedisiplinan Pendidik
layanan program kursus
dan Observasi c. Adanya instruktur pengganti
Wawancara dan Observasi
16-17
154 154 154
d. Respon instruktur terhadap saran warga
Wawancara
18-19
dan Observasi
belajar
III. Faktor
Dimensi
a. Ijin Operasional
Dokumentasi
-
Assurance/jaminan
b. Kemitraan
Wawancara
20-21
c. Lingkungan kondusif
Observasi
-
a. Lokasi lembaga
Observasi
-
b. Sumber dana
Observasi
-
c. Kelengkapan sarana
Observasi
-
d. Kemitraan
Observasi
-
a. Pemenuhan kebutuhan
Wawancara
22
Wawancara
23
Observasi
-
Observasi
-
Wawancara
24
Wawancara
25
Internal/ Kekuatan
Pendukung
prasarana
Eksternal/ Peluang
costumer b. Persaingan program kursus antar PKBM IV. Faktor
Internal/ Kelemahan
a.
Penghambat
Sosialisai program melalui IT
b. Eksternal/ Tantangan
Sumberdaya manusia
a. Program kursus mampu mengikuti masa kekinian dan kedepan b. Peningkatan sosialisasi melaui IT
155 155 155
Lampiran 2 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
INSTRUKTUR
UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU KABUPATEN SEMARANG DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS Fokus
Subfokus
Indikator
Teknik
No
pengumpulan
item
data I. Apa dan
1. Profil
1.2 Input
Bagaimana
penyelenggaraan
a. Kurikulum
Wawancara
1-2
Program
program kursus
b. Perekrutan Pendidik
Wawancara
3-6
Kursus di
menjahit
Observasi
-
PKBM Citra Ilmu
2. Profil
dan Warga belajar c. Sarana Prasarana
(Checklist)
penyelenggaraan program kursus komputer 3. Profil
d. Sumber dana
Wawancara
7-8
9
1.3 Proses 1) Rencana Pembelajaran
penyelenggaraan
a. Tujuan pembelajaran
Wawancara
program kursus
b. Jumlah WB
Wawancara dan 10 Dokumentasi
mengemudi c. Instruktur
mobil
Wawancara
11-12
2) Pelaksanaan Pembelajaran a.
Jadwal pembelajaran
Wawancara dan 13 Observasi
b.
Media pembelajaran
Wawancara dan 14 Observasi
c. Metode pembelajaran
Wawancara dan 15 Observasi
3) Evaluasi
Wawancara
16-17
156 156 156
1.4 Produk a. Hasil karya warga belajar b. Sertifikasi II. Upaya
Dimensi
peningkatan
Tangible/fisik
a. Ketersediaan Ruang
layanan
-
Dokumentasi Wawancara
18-19
Observasi
-
Observasi
-
Observasi(chec
-
belajar teori b. Ketersediaan Ruang
kualitas
Observasi dan
belajar praktek
program
c. Kelengkapan media
kursus
pembelajaran
Dimensi Reliability/keandalan
klist) 20
d. Penampilan Instruktur
Wawancara
a. Prosedur dan sistem
Wawancara dan 21
dilakukan taat asas b. Materi yang diajarkan didukung dengan praktek c. Terdapat kurikulum yang sesuai dengan tantangan
Observasi Wawancara dan 22 Observasi Wawancara dan 23 Observasi
lapangan d. Tidak adanya diskriminasi Wawancara dan 24 dalam proses
Observasi
pembelajaran Dimensi emphaty/perhatian
a. Perhatian instruktur
Wawancara
25
Wawancara
26-27
Observasi
-
terhadap warga belajar b. Kepedulian dan keramahan instruktur terhadap warga belajar
Dimensi Responsivness/daya tanggap
a. Penyederhanaan sistem, prosedure pendaftaran b. Kedisiplinan Pendidik
Wawancara dan 28-29 Observasi
157 157 157
c. Adanya instruktur pengganti
d. Respon instruktur terhadap saran warga
Wawancara dan 30-31 Observasi
Wawancara dan 32-33 Observasi
belajar Dimensi
d. Ijin Operasional
Assurance/jaminan
III. Faktor
Internal/ Kekuatan
Pendukung
Observasi Dan
-
Dokumentasi e. Kemitraan
Wawancara
34-35
f. Lingkungan kondusif
Observasi
-
a. Lokasi lembaga
Observasi
-
b. Sumber dana
Observasi
-
c. Kelengkapan sarana
Observasi
-
d. Kemitraan
Observasi
-
a. Pemenuhan kebutuhan
Wawancara
36
Wawancara
37
Observasi
-
b. Sumberdaya manusia
Observasi
-
a. Program kursus Mampu
Wawancara
38
Wawancara
39
prasarana
Eksternal/ Peluang
costumer b. Persaingan program kursus antar PKBM IV. Faktor
Internal/ Kelemahan
Penghambat
a. Sosialisai program melalui IT
Eksternal/ Tantangan
mengikuti masa kekinian dan kedepan b. Peningkatan sosialisasi melalui IT
158 158 158
Lampiran 3 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Warga Belajar
UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU KABUPATEN SEMARANG DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS Fokus
Subfokus
Indikator
Teknik
No
pengumpulan
item
data I. Apa dan
1. Profil
2.1 Proses
Bagaimana
penyelenggaraan
Program
program kursus
a. Tujuan pembelajaran
Wawancara
1-2
Kursus di
menjahit
b. Jumlah WB
Dokumentasi
-
c. Instruktur
Wawancara
3
Wawancara
4
PKBM Citra Ilmu
2. Profil
1) Rencana Pembelajaran
penyelenggaraan
2) Pelaksanaan
program kursus
Pembelajaran
komputer
a. Jadwal dan tempat
dan Observasi
3. Profil penyelenggaraan
b. Media pembelajaran
program kursus
Wawancara
5
dan Observasi
mengemudi mobil
c. Metode pembelajaran
Wawancara
6
dan Observasi 3) Evaluasi II. Upaya peningkatan kualitas layanan program kursus
Dimensi Tangible/fisik
a. Ketersediaan Ruang
Wawancara
7-8
Observasi
-
Observasi
-
Observasi(chec
-
belajar teori b. Ketersediaan Ruang belajar praktek c. Kelengkapan media pembelajaran
klist)
159 159 159
Dimensi Reliability/keandalan
d. Penampilan Instruktur
Wawancara
9
a. Prosedur dan sistem
Wawancara
10
dilakukan taat asas b. Materi yang diajarkan didukung dengan praktek
dan Observasi Wawancara
11
dan Observasi
c. Terdapat kurikulum yang sesuai dengan tantangan
Wawancara
lapangan
dan Observasi
12
d. Tidak adanya diskriminasi dalam proses pembelajaran Wawancara
13
dan Observasi Dimensi emphaty/perhatian
a. Perhatian instruktur
Wawancara
14
Wawancara
15-16
terhadap warga belajar b. Kepedulian dan keramahan instruktur terhadap warga belajar
160 160 160
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS MENJAHIT Pengelola
IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Jenis Kelamin : Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Hari/Tanggal : Alamat
:
IDENTIFIKASI PENGELOLA 1. Bagaimana kondisi lingkungan di Desa Karanganyar RT. 2 / RW. II Kel. Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kab. Semarang dalam mendukung penyelenggaraan program kursus menjahit? 2. Bagaimanakah kebutuhan masyarakat terhadap program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 3. Apakah tujuan program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu bagi masyarakat? 4. Bagaimana kurikulum yang digunakan untuk program kursus menjahit?
161 161 161
5. Bagaimana kurikulum yang yang digunakan di lembaga itu? Apakah sudah berstandar nasional atau masih kurikulum lokal? 6. Bagaimana cara lembaga merekrut instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 7. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 8. Bagaimana cara lembaga merekrut warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 9. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 10. Darimana sumber dana program kursus menjahit yang didapat PKBM Citra Ilmu? 11. Adakah sumber dana pemerintah yang mendukung penyelenggaraan program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 12. Kapan sertifikasi diberikan kepada warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 13. Apa sajakah yang menjadi kriteria/syarat warga belajar program kursus menjahit untuk memperoleh sertifikasi di lembaga PKBM Citra Ilmu? 14. Apakah lembaga PKBM Citra Ilmu mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus menjahit? 15. Apakah tujuan dari mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 16. Berapa jumlah instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 17. Apakah ada instruktur pengganti ketika instruktur utama berhalangan hadir? 18. Bagaimanakah cara menampung saran dari warga belajar program kursus menjahit? 19. Bagaimanakah respon instruktur progam kursus menjahit tentang saran dari warga belajar? 20. Dengan siapa sajakah kemitraan program kursus menjahit yang dilakukan PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang?
162 162 162
21. Apa tujuan dari program menjahit di lembaga PKBM Citra Ilmu melakukan kemitraan/kerjasama? 22. Bagaimana peluang pemenuhan kebutuhan warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 23. Bagaimana persaingan program kursus menjahit antar lembaga PKBM? 24. Bagaimana tantangan kedepan dari program menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 25. Bagaimana tantangan kedepan mengenai sosialisasi program kursus menjahit melalui IT?
163 163 163
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS MENGEMUDI MOBIL Pengelola
IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Jenis Kelamin : Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Hari/Tanggal : Alamat
:
IDENTIFIKASI PENGELOLA 1. Bagaimana kondisi lingkungan di Desa Karanganyar RT. 2 / RW. II Kel. Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kab. Semarang dalam mendukung penyelenggaraan program kursus mengemudi mobil? 2. Bagaimanakah
kebutuhan
masyarakat
terhadap
program
kursus
mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 3. Apakah tujuan program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu bagi masyarakat? 4. Bagaimana kurikulum yang digunakan untuk program kursus mengemudi mobil? 5. Bagaimana kurikulum yang yang digunakan di lembaga itu? Apakah sudah berstandar nasional atau masih kurikulum lokal?
164 164 164
6. Bagaimana cara lembaga merekrut instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 7. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 8. Bagaimana cara lembaga merekrut warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 9. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 10. Darimana sumber dana program kursus mengemudi mobil yang didapat PKBM Citra Ilmu? 11. Adakah sumber dana pemerintah yang mendukung penyelenggaraan program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 12. Kapan sertifikasi diberikan kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 13. Apa sajakah yang menjadi kriteria/syarat warga belajar program kursus mengemudi mobil untuk memperoleh sertifikasi di lembaga PKBM Citra Ilmu? 14. Apakah lembaga PKBM Citra Ilmu mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus mengemudi mobil? 15. Apakah tujuan dari mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 16. Berapa jumlah instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 17. Apakah ada instruktur pengganti ketika instruktur utama berhalangan hadir? 18. Bagaimanakah cara menampung saran dari warga belajar program kursus mengemudi mobil? 19. Bagaimanakah respon instruktur progam kursus mengemudi mobil tentang saran dari warga belajar? 20. Dengan siapa sajakah kemitraan program kursus mengemudi mobil yang dilakukan PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang?
165 165 165
21. Apa tujuan dari program mengemudi mobil di lembaga PKBM Citra Ilmu melakukan kemitraan/kerjasama? 22. Bagaimana peluang pemenuhan kebutuhan warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 23. Bagaimana persaingan program kursus mengemudi mobil antar lembaga PKBM? 24. Bagaimana tantangan kedepan dari program mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 25. Bagaimana tantangan kedepan mengenai sosialisasi program kursus mengemudi mobil melalui IT?
166 166 166
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS KOMPUTER Pengelola
IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Jenis Kelamin : Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Hari/Tanggal : Alamat
:
IDENTIFIKASI PENGELOLA 1. Bagaimana kondisi lingkungan di Desa Karanganyar RT. 2 / RW. II Kel. Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kab. Semarang dalam mendukung penyelenggaraan program kursus komputer? 2. Bagaimanakah kebutuhan masyarakat terhadap program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 3. Apakah tujuan program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu bagi masyarakat? 4. Bagaimana kurikulum yang digunakan untuk program kursus komputer? 5. Bagaimana kurikulum yang yang digunakan di lembaga itu? Apakah sudah berstandar nasional atau masih kurikulum lokal?
167 167 167
6. Bagaimana cara lembaga merekrut instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 7. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 8. Bagaimana cara lembaga merekrut warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 9. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 10. Darimana sumber dana program kursus komputer yang didapat PKBM Citra Ilmu? 11. Adakah sumber dana pemerintah yang mendukung penyelenggaraan program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 12. Kapan sertifikasi diberikan kepada warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 13. Apa sajakah yang menjadi kriteria/syarat warga belajar program kursus komputer untuk memperoleh sertifikasi di lembaga PKBM Citra Ilmu? 14. Apakah lembaga PKBM Citra Ilmu mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus komputer? 15. Apakah tujuan dari mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 16. Berapa jumlah instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 17. Apakah ada instruktur pengganti ketika instruktur utama berhalangan hadir? 18. Bagaimanakah cara menampung saran dari warga belajar program kursus komputer? 19. Bagaimanakah respon instruktur progam kursus komputer tentang saran dari warga belajar? 20. Dengan siapa sajakah kemitraan program kursus komputer yang dilakukan PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 21. Apa tujuan dari program komputer di lembaga PKBM Citra Ilmu melakukan kemitraan/kerjasama?
168 168 168
22. Bagaimana peluang pemenuhan kebutuhan warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 23. Bagaimana persaingan program kursus komputer antar lembaga PKBM? 24. Bagaimana tantangan kedepan dari program komputer di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 25. Bagaimana tantangan kedepan mengenai sosialisasi program kursus komputer melalui IT?
169 169 169
Lampiran 5 PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS MENJAHIT Instruktur Kursus Menjahit
IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Jenis Kelamin : Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Hari/Tanggal : Alamat
:
IDENTIFIKASI INSTRUKTUR 1. Bagaimana kurikulum yang digunakan untuk program kursus menjahit? 2. Bagaimana kurikulum yang yang digunakan di lembaga itu? Apakah sudah berstandar nasional atau masih kurikulum lokal? 3. Bagaimana cara lembaga merekrut instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 4. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 5. Bagaimana cara lembaga merekrut warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu?
170 170 170
6. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 7. Darimana sumber dana program kursus menjahit yang didapat PKBM Citra Ilmu? 8. Adakah sumber dana pemerintah yang mendukung penyelenggaraan program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 9. Apakah tujuan pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 10. Berapa jumlah warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 11. Siapakah instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 12. Apakah
terdapat
instruktur
yang
melakukan
peningkatan
mutu
(kompetensi) dengan mengikuti pelatihan? 13. Kapan jadwal pelaksanaan pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 14. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 15. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 16. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus menjahit itu dilakukan? 17. Apa yang menjadi kriteria evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus menjahit? 18. Kapan sertifikasi diberikan kepada warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 19. Apa sajakah yang menjadi kriteria/syarat warga belajar untuk memperoleh sertifikasi di lembaga PKBM Citra Ilmu? 20. Bagaimanakah upaya dalam meningkatkan penampilan instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 21. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu?
171 171 171
22. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus menjahit didukung dengan praktek? 23. Apakah kurikulum program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan? 24. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminasi antar warga belajar program kursus menjahit? 25. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus menjahit? 26. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus menjahit? 27. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus menjahit? 28. Apakah lembaga PKBM Citra Ilmu mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus menjahit? 29. Apakah tujuan dari mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 30. Berapa jumlah instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 31. Apakah ada instruktur pengganti ketika instruktur utama berhalangan hadir? 32. Bagaimanakah cara menampung saran dari warga belajar program kursus menjahit? 33. Bagaimanakah respon instruktur progam kursus menjahit tentang saran dari warga belajar? 34. Dengan siapa sajakah kemitraan program kursus menjahit yang dilakukan PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 35. Apa tujuan dari program menjahit di lembaga PKBM Citra Ilmu melakukan kemitraan/kerjasama? 36. Bagaimana peluang pemenuhan kebutuhan warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 37. Bagaimana persaingan program kursus menjahit antar lembaga PKBM?
172 172 172
38. Bagaimana tantangan kedepan dari program menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 39. Bagaimana tantangan kedepan mengenai sosialisasi program kursus menjahit melalui IT?
173 173 173
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS MENGEMUDI MOBIL Instruktur Kursus Mengemudi Mobil
IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Jenis Kelamin : Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Hari/Tanggal
:
Alamat
:
IDENTIFIKASI INSTRUKTUR 1. Bagaimana kurikulum yang digunakan untuk program kursus mengemudi mobil? 2. Bagaimana kurikulum yang yang digunakan di lembaga itu? Apakah sudah berstandar nasional atau masih kurikulum lokal? 3. Bagaimana cara lembaga merekrut instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 4. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 5. Bagaimana cara lembaga merekrut warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu?
174 174 174
6. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 7. Darimana sumber dana program kursus mengemudi mobil yang didapat PKBM Citra Ilmu? 8. Adakah sumber dana pemerintah yang mendukung penyelenggaraan program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 9. Apakah tujuan pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 10. Berapa jumlah warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 11. Siapakah instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 12. Apakah
terdapat
instruktur
yang
melakukan
peningkatan
mutu
(kompetensi) dengan mengikuti pelatihan? 13. Kapan jadwal pelaksanaan pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 14. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 15. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 16. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus mengemudi mobil itu dilakukan? 17. Apa yang menjadi kriteria evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus mengemudi mobil? 18. Kapan sertifikasi diberikan kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 19. Apa sajakah yang menjadi kriteria/syarat warga belajar untuk memperoleh sertifikasi di lembaga PKBM Citra Ilmu? 20. Bagaimanakah upaya dalam meningkatkan penampilan instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu?
175 175 175
21. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus mengemudi mobil sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? 22. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus mengemudi mobil didukung dengan praktek? 23. Apakah kurikulum program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmusudah sesuai dengan tantangan lapangan? 24. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminasi antar warga belajar program kursus mengemudi mobil? 25. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? 26. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? 27. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? 28. Apakah lembaga PKBM Citra Ilmu mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus mengemudi mobil? 29. Apakah tujuan dari mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 30. Berapa jumlah instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 31. Apakah ada instruktur pengganti ketika instruktur utama berhalangan hadir? 32. Bagaimanakah cara menampung saran dari warga belajar program kursus mengemudi mobil? 33. Bagaimanakah respon instruktur progam kursus mengemudi mobil tentang saran dari warga belajar? 34. Dengan siapa sajakah kemitraan program kursus mengemudi mobil yang dilakukan PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 35. Apa tujuan dari program mengemudi mobil di lembaga PKBM Citra Ilmu melakukan kemitraan/kerjasama?
176 176 176
36. Bagaimana peluang pemenuhan kebutuhan warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 37. Bagaimana persaingan program kursus mengemudi mobil antar lembaga PKBM? 38. Bagaimana tantangan kedepan dari program mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 39. Bagaimana tantangan kedepan mengenai sosialisasi program kursus mengemudi mobil melalui IT?
177 177 177
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS KOMPUTER Instruktur Kursus Komputer
IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Jenis Kelamin : Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Hari/Tanggal : Alamat
:
IDENTIFIKASI INSTRUKTUR 1. Bagaimana kurikulum yang digunakan untuk program kursus komputer? 2. Bagaimana kurikulum yang yang digunakan di lembaga itu? Apakah sudah berstandar nasional atau masih kurikulum lokal? 3. Bagaimana cara lembaga merekrut instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 4. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 5. Bagaimana cara lembaga merekrut warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 6. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 7. Darimana sumber dana program kursus komputer yang didapat PKBM Citra Ilmu?
178 178 178
8. Adakah sumber dana pemerintah yang mendukung penyelenggaraan program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 9. Apakah tujuan pembelajaran program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 10. Berapak jumlah warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 11. Siapakah instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 12. Apakah
terdapat
instruktur
yang
melakukan
peningkatan
mutu
(kompetensi) dengan mengikuti pelatihan? 13. Kapan jadwal pelaksanaan pembelajaran program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 14. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 15. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 16. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus komputer itu dilakukan? 17. Apa yang menjadi kriteria evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus komputer? 18. Kapan sertifikasi diberikan kepada warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 19. Apa sajakah yang menjadi kriteria/syarat warga belajar untuk memperoleh sertifikasi di lembaga PKBM Citra Ilmu? 20. Bagaimanakah upaya dalam meningkatkan penampilan instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 21. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus komputer sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? 22. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus komputer didukung dengan praktek? 23. Apakah kurikulum program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan?
179 179 179
24. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminasi antar warga belajar program kursus komputer? 25. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus komputer? 26. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus komputer? 27. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus komputer? 28. Apakah lembaga PKBM Citra Ilmu mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus komputer? 29. Apakah tujuan dari mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 30. Berapa jumlah instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 31. Apakah ada instruktur pengganti ketika instruktur utama berhalangan hadir? 32. Bagaimanakah cara menampung saran dari warga belajar program kursus komputer? 33. Bagaimanakah respon instruktur progam kursus komputer tentang saran dari warga belajar? 34. Dengan siapa sajakah kemitraan program kursus komputer yang dilakukan PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 35. Apa tujuan dari program komputer di lembaga PKBM Citra Ilmu melakukan kemitraan/kerjasama? 36. Bagaimana peluang pemenuhan kebutuhan warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 37. Bagaimana persaingan program kursus komputer antar lembaga PKBM? 38. Bagaimana tantangan kedepan dari program komputer di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? 39. Bagaimana tantangan kedepan mengenai sosialisasi program kursus komputer melalui IT?
180 180 180
Lampiran 6
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS MENJAHIT Warga Belajar Kursus Menjahit
IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Jenis Kelamin : Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Hari/Tanggal
:
Alamat
:
IDENTIFIKASI WARGA BELAJAR 1. Apa tujuan anda memilih program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 2. Darimana anda mendapatkan informasi tentang program kursus menjahit ini? 3. Siapakah instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 4. Kapan jadwal pelaksanaan program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 5. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran program kursus menjahit?
181 181 181
6. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? 7. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus menjahit itu dilakukan? 8. Apa sajakah yang menjadi kriteria penilaian pembelajaran program kursus menjahit? 9. Bagaimana menurut anda penampilan instruktur program kursus menjahit? 10. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? 11. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus menjahit didukung dengan praktek pogram kursus menjahit? 12. Apakah kurikulum program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan? 13. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminaasi antar warga belajar program kursus menjahit? 14. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus menjahit? 15. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus menjahit? 16. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus menjahit?
182 182 182
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS MENGEMUDI MOBIL Warga Belajar Kursus Mengemudi Mobil
IDENTITAS RESPONDEN Nama
:.
Jenis Kelamin : Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Hari/Tanggal : Alamat
:
IDENTIFIKASI WARGA BELAJAR 1. Apa tujuan anda memilih program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 2. Darimana
anda
mendapatkan
informasi
tentang
program
kursus
mengemudi mobil ini? 3. Siapakah instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 4. Kapan jadwal pelaksanaan program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 5. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran program kursus mengemudi mobil? 6. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program
183 183 183
kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? 7. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus mengemudi mobil itu dilakukan? 8. Apa sajakah yang menjadi kriteria penilaian pembelajaran program kursus mengemudi mobil? 9. Bagaimana menurut
anda
penampilan
instruktur program
kursus
mengemudi mobil? 10. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus mengemudi mobil sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? 11. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus mengemudi mobil didukung dengan praktek pogram kursus menjahit? 12. Apakah kurikulum program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan? 13. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminaasi antar warga belajar program kursus mengemudi mobil? 14. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? 15. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? 16. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil?
184 184 184
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS KOMPUTER Warga Belajar Kursus Komputer
IDENTITAS RESPONDEN Nama
:.
Jenis Kelamin : Umur
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Hari/Tanggal : Alamat
:
IDENTIFIKASI WARGA BELAJAR 1. Apa tujuan anda memilih program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 2. Darimana anda mendapatkan informasi tentang program kursus komputer ini? 3. Siapakah instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 4. Kapan jadwal pelaksanaan program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 5. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran program kursus komputer? 6. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? 7. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus komputer itu
185 185 185
dilakukan? 8. Apa sajakah yang menjadi kriteria penilaian pembelajaran program kursus komputer? 9. Bagaimana menurut anda penampilan instruktur program kursus komputer? 10. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus komputer sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? 11. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus komputer didukung dengan praktek pogram kursus komputer? 12. Apakah kurikulum program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan? 13. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminasi antar warga belajar program kursus komputer? 14. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus komputer? 15. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus komputer? 16. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus komputer?
186 186 186
Lampiran 7 PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS Pengelola
IDENTITAS INFORMAN Nama
: Moh Isman
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur
: 61 Tahun
Pendidikan
: PGA
Pekerjaan
: Pengelola PKBM Citra Ilmu
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Mei 2013 Alamat
: Jl. Brigjend.Soediarto No.32 Ungaran
IDENTIFIKASI PENGELOLA 1. Bagaimana kondisi lingkungan di Desa Karanganyar RT. 2 / RW. II Kel. Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kab. Semarang dalam mendukung penyelenggaraan Program kursus menjahit? Jawab: Lingkungan di Kabupaten Semarang Mas, disini merupakan kawasan industry garment. 2. Bagaimanakah kebutuhan masyarakat terhadap program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Dengan banyak garment maka kebutuhan bertambah sehingga menjadikan program kursus menjahit sangat penting bagi warga belajar dan dunia industry itu sendiri.
187 187 187
3. Apakah tujuan program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu bagi masyarakat? Jawab: Program kursus menjahit memiliki tujuan agar keterampilan yang diberikan kepada warga belajar yang nantinya dapat memberikan bekal masuk ke dunia kerja maupun wirausaha. 4. Bagaimana kurikulum yang digunakan untuk program kursus menjahit? Jawab: Kurikulum yang digunakan dalam penyelenggaraan program kursus menjahit disini mengacu pada Dinas Pendidikan, P2PAUDNI, Direktorat Jenderal Kursus dan Pelatihan. 5. Bagaimana kurikulum yang yang digunakan di lembaga itu? Apakah sudah berstandar nasional atau masih kurikulum lokal? Jawab: Program kursus menjahit juga mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), tetapi juga masih menggunakan kurikulum lokal yang mengacu pada kebutuhan industry garment. 6. Bagaimana cara lembaga merekrut instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Perekrutan instruktur program kursus menjahit disini belum pernah melakukan rekrutmen melalui media-media. Kami menggunakan sistem warga belajar yang pernah kursus disini yang memiliki kemauan dan bakat untuk dikembangkan menjadi instruktur program kursus menjahit. 7. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Kriteria instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu yaitu untuk kualifikasi minimal SLTA atau sederajat, memiliki kompetensi menjahit, berkomitmen, jujur dan mengetahui pendekatan pedidikan orang dewasa. 8. Bagaimana cara lembaga merekrut warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Untuk perekrutan warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu ada dua cara: pertama, kita memiliki brosur, brosur itu digunakan sebagai informasi kepada masyarakat luas yang membutuhkan
188 188 188
keterampilan menjahit. Kedua, khusus untuk program pemerintah seperti program kecakapan hidup (PKH) diinformasikan melalui dawis dan mensosialisasikan kepada kepala desa. Lalu ada pamphlet yang tersedia di PKBM Citra Ilmu, Mas. 9. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Kriteria untuk menjadi warga belajar program menjahit disini yang terpenting, yang pertama memiliki kemauan untuk belajar Mas, lalu yang kedua bisa baca tulis, jadi tidak ada kriteria kualifikasi SD-SMA, iya dari pemerintah ada persyaratan program kursus menjahit minimal SMP (sederajat). PKBM Citra ilmu mencoba mengakomodir kebutuhan masyarakat, disini juga ada warga belajar yang S1, ibu-ibu rumah tangga untuk mengikuti kursus menjahit. 10. Darimana sumber dana program kursus menjahit yang didapat PKBM Citra Ilmu? Jawab: Sumber dana program kursus menjahit yaitu yang pertama dengan dikenai biaya warga belajar yang dikenal dengan sebutan dana regular mas. Kedua yaitu sumber dana yang berasal dari program pemerintah seperti program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH), warga belajar yang berasal dari program pemerintah itu gratis. Mereka sampai melakukan uji kompetensi dan disalurkan kerja tidak membayar. Sumber dana regular juga sangat penting karena tidak bisa terlaksana dengan baik ketika program hanya mengandalkan dana dari pemerintah saja. 11. Adakah sumber dana pemerintah yang mendukung penyelenggaraan program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Dana dari pemerintah ada tetapi tidak setiap tahun ada Mas. 12. Kapan sertifikasi diberikan kepada warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Sertifikasi dilakukan setelah mengikuti uji kompetensi, Mas. Sebenarnya lembaga PKBM Citra Ilmu bisa menguji sendiri akan tetapi biar lebih mantep dilakukan dengan uji kompetensi tersebut.
189 189 189
13. Apa sajakah yang menjadi kriteria/syarat warga belajar program kursus menjahit untuk memperoleh sertifikasi di lembaga PKBM Citra Ilmu? Jawab: Kriteria pastinya menyelesaikan proses pembelajaran dan setelah ujian kompetensi. 14. Apakah lembaga PKBM Citra Ilmu mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus menjahit? Jawab: Kedisplinan instruktur selalu kami tekankan. 15. Apakah tujuan dari mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Karena sebagai pemenuhan kepuasan warga belajar, ketika ada warga belajar langsung bisa dimulai proses pembelajarannya. 16. Berapa jumlah instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Hanya satu instruktur Mas. 17. Apakah ada instruktur pengganti ketika instruktur utama berhalangan hadir? Jawab: Untuk sekarang ini belum ada Mas, masih istri saya sendirian yang melatih warga belajar. Dulu sempat ada dari warga belajar Mas, tau sendiri menjadi instruktur program kursus butuh pengorbanan. 18. Bagaimanakah cara menampung saran dari warga belajar program kursus menjahit? Jawab: Dulu pernah melakukan seperti angket Mas untuk menampung aspirasi tapi belum kontinu. 19. Bagaimanakah respon instruktur progam kursus menjahit tentang saran dari warga belajar? Jawab: Instruktur pastinya senang ketika ada saran. 20. Dengan siapa sajakah kemitraan program kursus menjahit yang dilakukan PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Lembaga PKBM Citra Ilmu didalam pelaksanaan program kursus menjahit melakukan kemitraan atau kerja sama MoU terhadap Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, Lembaga Sertifikasi, Lembaga PP Paudni Regional II Semarang, PT. Golden Flower, PT. Royal Fashion, PT.
190 190 190
Honey Lady Utama, PT.Ungaran Sari Garment, Morich Indo Fashion, Evergreen Indogarment, PT. Hls Star Wig, Bismar Daewoo Apparel, Golden Brilliant Garment, PT.Star Fashion, PT.San San. 21. Apa tujuan dari program menjahit di lembaga PKBM Citra Ilmu melakukan kemitraan/kerjasama? Jawab: Kemitraan ini sebagai upaya agar warga belajar tidak perlu. khawatir ketika setelah lulus ingin kemana. 22. Bagaimana peluang pemenuhan kebutuhan warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Kedua, banyaknya industry garment menjadikan peluang bagi warga belajar yang ingin mendapatkan pekerjaan karena sekarang ini garment yang mencari karyawan melalui program kursus menjahit. Lulusan program kursus menjahit menjadi sasaran industry garmen karena pihak industry telah merasakan lebih mudah memberikan training kepada karyawan yang pernah kursus. Selain kerja di garmen dengan peluang kebutuhan masyarakat maka bisa membuka usaha di bidang menjahit. 23. Bagaimana persaingan program kursus menjahit antar lembaga PKBM? Jawab: Pertama, belum banyaknya PKBM yang memiliki program kursus Mas. 24. Bagaimana tantangan kedepan dari program menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Tantangan program kursus menjahit harus lebih banyak diintegerasikan dengan dunia usaha Mas yang terus harus ditingkatkan. Program kursus menjahit jangan hanya untuk memenuhi kebutuhan industry garment saja. 25. Bagaimana tantangan kedepan mengenai sosialisasi program kursus menjahit melalui IT? Jawab: Sosialisasi program menjahit lewat IT juga sebagai tantangan.
191 191 191
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS MENGEMUDI MOBIL Pengelola
IDENTITAS INFORMAN Nama
: Moh Isman
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur
: 61 Tahun
Pendidikan
: PGA
Pekerjaan
: Pengelola PKBM Citra Ilmu
Hari/Tanggal : Senin, 13 Mei 2013 Alamat
: Jl. Brigjend.Soediarto No.32 Ungaran
IDENTIFIKASI PENGELOLA 1. Bagaimana kondisi lingkungan di Desa Karanganyar RT. 2 / RW. II Kel. Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kab. Semarang dalam mendukung penyelenggaraan Program kursus mengemudi mobil? Jawab: Lingkungan sini sangat mendukung Mas, apalagi diperkotaan seperti ini. 2. Bagaimanakah
kebutuhan
masyarakat
terhadap
program
kursus
mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Sekarang ini kursus mengemudi mobil banyak menjadi kebutuhan masyarakat Mas.
192 192 192
3. Apakah tujuan program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu bagi masyarakat? Jawab: Jadi dengan diselenggarakannya program kursus mengemudi mobil dapat mendukung masyarakat, warga belajar ibu-ibu atau remaja yang ingin memiliki keterampilan mengemudi mobil melalui PKBM Citra Ilmu. 4. Bagaimana kurikulum yang digunakan untuk program kursus mengemudi mobil? Jawab: Gini Mas, untuk kurikulum mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu ini, kami mengacu pada acuan yang berasal dari pihak-pihak kepolisian, sehingga nanti ketika sudah lulus bisa diterima untuk pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM). 5. Bagaimana kurikulum yang yang digunakan di lembaga itu? Apakah sudah berstandar nasional atau masih kurikulum lokal? Jawab: Standar acuan kami kepolisian Mas, berarti sudah standar nasional. 6. Bagaimana cara lembaga merekrut instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Perekrutan instruktur program kursus mengemudi mobil Mas, kami biasanya menggunakan media cetak dan menggunakan refrensi dari teman-teman yang ada di dinas-dinas pemerintah. Dulu ada Mas, mantan dari sopir dinas, lalu membantu menjadi instruktur disini. 7. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Syarat untuk menjadi instruktur jelas memiliki SIM-A Mas, sehat jasmani dan rohani, jujur. 8. Bagaimana cara lembaga merekrut warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Perekrutan warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu karena disini sudang menang nama, kami hanya menggunakan iklan yaitu berupa mobil berjalan yang dibuat latihan mengemudi mobil dilengkapi dengan nomor telepon lembaga. Berhubung
193 193 193
sudah menang nama biasanya warga belajar program kursus mengemudi mobil disini tau dari mulut ke mulut. 9. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Kriteria warga belajar tidak ada Mas, yang mau belajar kami layani tetapi untuk mencari SIM ya 17 tahun keatas. 10. Darimana sumber dana program kursus mengemudi mobil yang didapat PKBM Citra Ilmu? Jawab: Sumber dana program kursus mengemudi mobil disini Mas, kami menggunakan sumber dana regular yang diemban setiap warga belajar sebesar Rp. 570.000. 11. Adakah sumber dana pemerintah yang mendukung penyelenggaraan program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Selain itu dulu ada dana dari pemerintah, Mas tau sendiri dana pemerintahkan tidak pertahun turun. 12. Kapan sertifikasi diberikan kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Sertifikat akan diberikan di akhir kepada warga belajar Mas. 13. Apa sajakah yang menjadi kriteria/syarat warga belajar program kursus mengemudi mobil untuk memperoleh sertifikasi di lembaga PKBM Citra Ilmu? Jawab: Ketika warga belajar sudah menyelesaikan proses pembelajaran dan dinilai sudah lancar oleh instruktur. 14. Apakah lembaga PKBM Citra Ilmu mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus mengemudi mobil? Jawab: Kedisplinan instruktur mobil Mas bisa lihat sendiri, dimulai pukul 08.00 WIB ada warga belajar langsung berangkat. 15. Apakah tujuan dari mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Jangan sampai Mas, warga belajar menunggu instrukturnya, itu juga upaya peningkatan kualitas layanan Mas.
194 194 194
16. Berapa jumlah instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Instruktur mengemudi mobil ada dua Mas, karena kebutuhan masyarakat yang meningkat, agar kami tidak kualahan. 17. Apakah ada instruktur pengganti ketika instruktur utama berhalangan hadir? Jawab: Anak saya sebagai instruktur pengganti Mas ketika instruktur utama berhalangan hadir. 18. Bagaimanakah cara menampung saran dari warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Biasanya saran tersebut langsung disampaikan di pegawai saya bagian pelayanan informasi. 19. Bagaimanakah respon instruktur progam kursus mengemudi mobil tentang saran dari warga belajar? Jawab: Kami sangat terbuka terhadap saran dari warga belajar. 20. Dengan siapa sajakah kemitraan program kursus mengemudi mobil yang dilakukan PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Mitra Utama yang dijalin dalam penyelenggaraan program ini adalah Kepolisian Resort Kabupaten Semarang. Selain itu untuk melangsungkan kegiatan ini PKBM Citra Ilmu juga menjalin kemitraan dengan PNPM Mandiri dalam melatih warganya dalam keterampilan mengemudi mobil, gitu Mas. 21. Apa tujuan dari program mengemudi mobil di lembaga PKBM Citra Ilmu melakukan kemitraan/kerjasama? Jawab: Kemitraan juga untuk meningkatkan kepercayaan pada kami. 22. Bagaimana peluang pemenuhan kebutuhan warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Program mengemudi mobil dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dijadikan sebagai sebuah peluang karena banyak masyarakat sekarang yang sudah memiliki mobil, yang tidak puas hanya bisa sepeda motor Mas.
195 195 195
23. Bagaimana persaingan program kursus mengemudi mobil antar lembaga PKBM? Jawab: Program kursus mengemudi sekarang di daerah Ungaran semakin banyak akan tetapi yang menyelenggarakan LKP bukan PKBM, masih jarang PKBM yang memiliki program kursus mengemudi mobil. 24. Bagaimana tantangan kedepan dari program mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Tantangan dengan banyaknya persaingan sekarang ini jadi mobil terus kami perbarui Mas. Ketika mobil kita terbaru akan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga belajar program kursus mengemudi mobil. 25. Bagaimana tantangan kedepan mengenai sosialisasi program kursus mengemudi mobil melalui IT? Jawab: Sosialisasi juga berkembang kearah IT.
196 196 196
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS KOMPUTER Pengelola
IDENTITAS INFORMAN Nama
: Moh Isman
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur
: 61 Tahun
Pendidikan
: PGA
Pekerjaan
: Pengelola PKBM Citra Ilmu
Hari/Tanggal : Minggu, 12 Mei 2013 Alamat
: Jl. Brigjend.Soediarto No.32 Ungaran
IDENTIFIKASI PENGELOLA 1. Bagaimana kondisi lingkungan di Desa Karanganyar RT. 2 / RW. II Kel. Ungaran Kecamatan Ungaran Barat Kab. Semarang dalam mendukung penyelenggaraan Program kursus komputer? Jawab: Lingkungan sini yang dekat dengan pusat pemerintahan untuk sekarang ini sasarannya yang ibu-ibu pegawai yang dulunya belum sempat belajar komputer kami layani. 2. Bagaimanakah kebutuhan masyarakat terhadap program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Dulu kebutuhan kursus komputer rame Mas, sekarang sudah menurun karena sekarang sudah pada punya laptop.
197 197 197
3. Apakah tujuan program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu bagi masyarakat? Jawab: Program kursus komputer agar memfasilitasi keterampilan masyarakat mengenai teknologi. 4. Bagaimana kurikulum yang digunakan untuk program kursus komputer? Jawab: Kurikulum pusat kemudian saya (pihak pengelola) susun sedemikian rupa bersama instruktur. Selain itu juga mengacu pada bukubuku dan refrensi lainnya. 5. Bagaimana kurikulum yang yang digunakan di lembaga itu? Apakah sudah berstandar nasional atau masih kurikulum lokal? Jawab: Pada prinsipnya kurikulum disusun dengan standar kurikulum nasional yaitu Direktorat Kursus Dan Pelatihan. 6. Bagaimana cara lembaga merekrut instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Perekrutan instruktur program kursus komputer Mas, kami menggunakan refrensi dari teman-teman yang ada. Ada yang dari guru sekolah Mas terus bantu disini juga. 7. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Syarat menjadi instruktur program kursus memiliki kompetensi, entah lewat pelatihan maupun pendidikan terakhir di formal ilmu komputer 8. Bagaimana cara lembaga merekrut warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Perekrutan warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu menggunakan pahmflet dan brosur untuk media cetak mas, kami belum sampai pada media elektronik. 9. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Kriteria warga belajar tidak ada yang khusus Mas, ketika dia sudah mampu mengikuti ya silahkan daftar saja.
198 198 198
10. Darimana sumber dana program kursus komputer yang didapat PKBM Citra Ilmu? Jawab: Sumber dana program kursus komputer mas, kami menggunakan sumber dana regular setiap warga belajar sebesar Rp. 350.000 untuk program office. 11. Adakah sumber dana pemerintah yang mendukung penyelenggaraan program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Selain itu dulu ada dana dari pemerintah, dana pemerintah untuk peningkatan kualitas sarana Mas. 12. Kapan sertifikasi diberikan kepada warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Sertifikat akan diberikan diakhir setelah selesai seluruh materi pembelajaran program kursus komputer. 13. Apa sajakah yang menjadi kriteria/syarat warga belajar program kursus komputer untuk memperoleh sertifikasi di lembaga PKBM Citra Ilmu? Jawab: Syaratnya lulus ujian lokal yang dilakukan oleh lembaga PKBM Citra Ilmu. 14. Apakah lembaga PKBM Citra Ilmu mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus komputer? Jawab: Program kursus komputer kedispilinan dalam instruktur juga saya tekankan, setiap hari selasa-kamis pukul 15.00 WIB. 15. Apakah tujuan dari mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Agar warga belajar merasakan pelayanan yang baik. 16. Berapa jumlah instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Instruktur program kursus komputer ada dua Mas. 17. Apakah ada instruktur pengganti ketika instruktur utama berhalangan hadir? Jawab: Ada instruktur pengganti Mas, istri anak saya.
199 199 199
18. Bagaimanakah cara menampung saran dari warga belajar program kursus komputer? Jawab: Dalam menampung saran didepan lembaga ini ada kotak saran Mas tapi jarang digunakan,biasanya bilang langsung. 19. Bagaimanakah respon instruktur progam kursus komputer tentang saran dari warga belajar? Jawab: Instruktur harus menerima saran, demi kemajuan program. 20. Dengan siapa sajakah kemitraan program kursus komputer yang dilakukan PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Kemitraan kami program kursus komputer dengan Dinas-Dinas Mas, Program PNPM Mandiri, dan UNISBANK. 21. Apa tujuan dari program komputer di lembaga PKBM Citra Ilmu melakukan kemitraan/kerjasama? Jawab: Kemitraan kami jalin agar program kursus kompter kami dapat lebih baik lagi. 22. Bagaimana peluang pemenuhan kebutuhan warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Peluang kedepan harus bisa mengikuti teknologi yang cepat mas, padahal sumber dana yang ada juga terbatas, di sokong program lainnya seperti KBU(Kelompok Belajar Usaha). 23. Bagaimana persaingan program kursus komputer antar lembaga PKBM? Jawab: Program kursus komputer harus mampu bersaing, sini juga sudah bisa internetan gratis Mas. 24. Bagaimana tantangan kedepan dari program komputer di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Tantangan program kursus yaitu agar sistem komputer terus dapat dilakukan sesuai perkembangan jaman, kalau tidak akan ketinggalan. 25. Bagaimana tantangan kedepan mengenai sosialisasi program kursus komputer melalui IT? Jawab: Belum memiliki sosialisasi program komputer melalui IT.
200 200 200
Lampiran 8 PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS MENJAHIT Instruktur Kursus Menjahit
IDENTITAS INFORMAN Nama
: Aminatuz Zuhriyah
Jenis Kelamin : Perempuan Umur
: 54 Tahun
Pendidikan
: PGAN
Pekerjaan
: Instruktur Program Kursus Menjahit
Hari/Tanggal : 17 Mei 2013 Alamat
: Jl. Brigjend.Soediarto No.32 Ungaran
IDENTIFIKASI INSTRUKTUR 1. Bagaimana kurikulum yang digunakan untuk program kursus menjahit? Jawab: Kurikulum berguna Mas untuk pedoman agar pembelajaran sesuai dengan kebutuhan lapangan. 2. Bagaimana kurikulum yang yang digunakan di lembaga itu? Apakah sudah berstandar nasional atau masih kurikulum lokal? Jawab: Kurikulum program menjahit sudah mengikuti acuan pusat mas, lalu kami mengembangkan sesuai dengan kebutuhan industry garment disekitar sini juga.
201 201 201
3. Bagaimana cara lembaga merekrut instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya istri dari Pak Isman selaku pengelola Mas, dulu saya mengikuti kursus menjahit lalu menjadi instruktur lembaga kursus menjahit yang kami selenggarakan sebelum berubah menjadi lembaga PKBM Citra Ilmu yang sekarang ini. Jadi saya sudah lumayan lama menjadi instruktur kursus menjahit selama 23 tahun Mas. 4. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Kriteria menjadi instruktur telaten, sabar dan menguasai teknik menjahit Mas. 5. Bagaimana cara lembaga merekrut warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Untuk perekrutan warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu yaitu dari pahmfet dan dari kelurahan-kelurahan yang memiliki program beasiswa Mas. 6. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Untuk menjadi warga belajar program kursus menjahit disini harus memiliki kriteria yaitu: pendidikan minimal SMP (sederajat), atau yang mengalami drop out dari sekolah, sehat jasmani dan rohani. 7. Darimana sumber dana program kursus menjahit yang didapat PKBM Citra Ilmu? Jawab: Disini warga belajar program kursus menjahit dikenai biaya untuk tingkat dasar wanita dan anak dalam satu paket 625.000. 8. Adakah sumber dana pemerintah yang mendukung penyelenggaraan program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Ada yang beasiswa dari pemerintahan kelurahan juga Mas. 9. Apakah tujuan pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Tujuan pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra
202 202 202
Ilmu adalah mampu menjadikan warga belajar yang mandiri, membantu memberikan bekal keterampilan yang berguna dalam dunia kerja maupun wirausaha. 10. Berapa jumlah warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Jumlah warga belajar disini untuk tahun 2012 kemarin kira-kira mencapai 45 warga belajar. 11. Siapakah instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Instrukturnya saya sendiri mas, nama saya ibu Aminatuz Luhriyah dengan usia 53 tahun, pendidikan terakhir saya sampai SLTA namun saya dahulu ikut kursus menjahit Mas sebelum menjadi instruktur seperti sekarang ini. 12. Apakah
terdapat
instruktur
yang
melakukan
peningkatan
mutu
(kompetensi) dengan mengikuti pelatihan? Jawab: Pelatihan-pelatihan juga saya ikuti dari P2PAUDNI pernah. 13. Kapan jadwal pelaksanaan pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Program kursus menjahit ini dilakukan selama 2-3 bulan sesuai dengan masing-masing warga belajar, hari pelaksanaan setiap hari senin sampai sabtu mulai pukul 09.00-16.00 WIB. Di dalam pelaksanaan program kursus menjahit disini tidak menggunakan sistem kelas karena lebih
menyesuaikan
jadwal
warga
belajar
dalam
pelaksanaan
pembelajaran. 14. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajarn program menjahit meliputi peralatan tulis, modul, spidol, papan tulis, penggaris, gunting, mesin jahit, mesin obras, kain, benang, jarum jahit, dll. 15. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Metode yang digunakan adalah 25% teori dan 75% praktek. Materi
203 203 203
disampaikan menggunakan dengan teknik demontrasi dan tanya jawab, biasanya saya menyampaikan materi dengan praktek, Mas. 16. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus menjahit itu dilakukan? Jawab: Evaluasi pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang ini dilakukan setiap pokok bahasan dan akhir keseluruhan program pembelajaran mas, di akhir proses pembelajaran ada yang namanya ujian untuk uji kompetensi/ujian nasional. 17. Apa yang menjadi kriteria evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus menjahit? Jawab: Kriteria dalam melakukan penilaian yaitu berdasarkan pada kecepatan, kerapian dan ketelitian. 18. Kapan sertifikasi diberikan kepada warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Sertifikat akan diberikan di akhir proses pembelajaran kursus menjahit Mas. 19. Apa sajakah yang menjadi kriteria/syarat warga belajar untuk memperoleh sertifikasi di lembaga PKBM Citra Ilmu? Jawab: Dengan kriteria mereka masuk terus untuk menyelesaikan pokok bahasan di pembelajaran program kursus menjahit sampai melakukan uji kompetensi. 20. Bagaimanakah upaya dalam meningkatkan penampilan instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Dalam berpenampilan saya selalu berusaha rapi Mas, agar warga belajar biar fresh untuk mengikuti pembelajaran. 21. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? Jawab: Ketetapan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh lembaga PKBM Citra Ilmu dan kesepakatan warga belajar. 22. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus menjahit didukung dengan praktek?
204 204 204
Jawab: Materi pembelajaran ya didukung dengan praktek Mas, kalau tidak praktek ya tidak bisa. 23. Apakah kurikulum program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan? Jawab: Kurikulum selalu berkembang dengan kebutuhan industri di Kabupaten Semarang. 24. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminasi antar warga belajar program kursus menjahit? Jawab: Selalu mengupayakan proses pembelajaraan tidak diskriminasi. Saya mengajak untuk ngobrol-ngobrolkan sesama perempuan dan memotivasi Mas. 25. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus menjahit? Jawab: Saya biasanya mengajak cerita-cerita Mas, agar warga belajar tidak jenuh. Saya juga selalu menanyakan warga belajar yang jarang berangkat, yang terpenting kudu sabar Mas jadi instruktur program kursus menjahit. 26. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus menjahit? Jawab: Kepedulian saya upayakan untuk melayani waktu warga belajar bisanya berangkat jam berapa saya layani, masalahnya warga belajar juga ada yang kerja, menjemput anaknya dulu tapi saya tetap siap sesuai jadwal pukul 09.00 WIB. 27. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus menjahit? Jawab: Keramahan penting Mas agar warga belajar itu nyaman sehingga cepat bisa. 28. Apakah lembaga PKBM Citra Ilmu mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus menjahit? Jawab: Saya selalu siap pukul 09.00 WIB Mas, tapi disini tidak menggunakan system kelas jadi warga belajar datang sesuai kebutuhannya.
205 205 205
29. Apakah tujuan dari mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Kedispilan demi melayani Mas. 30. Berapa jumlah instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Disini cuma saya. 31. Apakah ada instruktur pengganti ketika instruktur utama berhalangan hadir? Jawab: Belum ada instruktur pengganti, dulu sempat ada tapi setelah dilatih ternyata sekarang sibuk mengurus keluarga. 32. Bagaimanakah cara menampung saran dari warga belajar program kursus menjahit? Jawab: Untuk saran ada didepan Mas melalui kotak saran, tetapi dulu Pak Isman pernah lewat bentuk angket. 33. Bagaimanakah respon instruktur progam kursus menjahit tentang saran dari warga belajar? Jawab: Respon saya terhadap saran ya itu demi membangun. 34. Dengan siapa sajakah kemitraan program kursus menjahit yang dilakukan PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Kami melakukan kemitraan di industry garment Mas yang ada di Kabupaten Semarang, seperti PT honey lady utama yaitu industry pakaian dalam yang bagus. 35. Apa tujuan dari program menjahit di lembaga PKBM Citra Ilmu melakukan kemitraan/kerjasama? Jawab: Semua itu nantinya agar warga belajar tidak susah ketika ingin bekerja. 36. Bagaimana peluang pemenuhan kebutuhan warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Peluang melalui upaya peningkatan kualitas layanan program kursus menjahit kedepan ya agar warga belajar kebutuhan belajar terpenuhi dan nyaman.
206 206 206
37. Bagaimana persaingan program kursus menjahit antar lembaga PKBM? Jawab: Agar mampu saingan sekarang lembaga kursus juga banyak Mas, disini menjadi tempat uji kompetensi jadi nilai plus. 38. Bagaimana tantangan kedepan dari program menjahit di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Tantangan kedepan itu untuk program kursus menjahit yaitu sosialisasi program kursus menjahit, pengadaan alat, dan ada instruktur yang selama ini saya sendiri Mas. 39. Bagaimana tantangan kedepan mengenai sosialisasi program kursus menjahit melalui IT? Jawab: Iya Mas, sosialisasi lewat internet kedepan sangat berguna.
207 207 207
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS MENGEMUDI MOBIL Instruktur Kursus Mengemudi Mobil
IDENTITAS INFORMAN Nama
: M. Farid Fitriyanto ST
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur
:34 Tahun
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Instruktur Pengganti Program Kursus Mobil
Hari/Tanggal : 16 Mei 2013 Alamat
: Jl. Brigjend.Soediarto No.32 Ungaran
IDENTIFIKASI INSTRUKTUR 1. Bagaimana kurikulum yang digunakan untuk program kursus mengemudi mobil? Jawab: Kurikulum mengemudi mobil disini kami mengacu pada buku panduan dari pihak kepolisian guna pembuatan modul, lalu kami menggunakan acuan dari internet dan refrensi terkait mengemudi mobil, sekiranya begitu Mas. 2. Bagaimana kurikulum yang yang digunakan di lembaga itu? Apakah sudah berstandar nasional atau masih kurikulum lokal? Jawab: Selain mengacu pusat juga lokal Mas. 3. Bagaimana cara lembaga merekrut instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu?
208 208 208
Jawab: Saya putra dari Bapak Isman Mas, menurut saya cara perekrutan disini dilakukan dengan cara iklan dan refrensi. PKBM tidak akan bisa mandiri ketika untuk memulainya harus mengandalkan orang lain dulu. Kami sekeluarga disini paling tidak bisa untuk mengajar agar ketika instruktur ada yang keluar program tetap terus dapat terlaksana. Saya juga yang mentraining instruktur program kursus mengemudi Mas, kemarin setelah memasang iklan di media cetak suara merdeka, ada dua calon instruktur mengemudi mobil yang akan saya training. 4. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Kriteria instruktur ya jujur mas terpenting, memiliki SIM-A, sabar, dan berpengalaman. 5. Bagaimana cara lembaga merekrut warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Merekrut warga belajar dengan menggunakan pahmflet, mobil berjalan, dan berhubung di PKBM Citra Ilmu sudah menang nama mas, jadi biasanya lulusan disini entah tetangganya pasti direkomendasikan disuruh kesini. 6. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi warga belajar Program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Dulu ada warga belajar kami yang memiliki keterbatasan fisik Mas, ada anak SMP juga alasannya buat belajar jadi kami layani, tapi untuk mencari SIM ya minimal 17 tahun. 7. Darimana sumber dana program kursus mengemudi mobil yang didapat PKBM Citra Ilmu? Jawab: Sumber dana program kursus mengemudi mobil disini mas, kami menggunakan sumber dana regular yang diemban setiap warga belajar sebesar Rp. 570.000. 8. Adakah sumber dana pemerintah yang mendukung penyelenggaraan program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu?
209 209 209
Jawab: Selain itu dulu ada dana dari pemerintah, Mas tau sendiri dana pemerintahkan tidak pertahun turun. 9. Apakah tujuan pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Tujuan pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu yaitu agar dapat meningkatkan keterampilan warga belajar dalam memahami teknik-teknik mengemudi mobil dengan baik dan benar. Lalu agar mengurangi tingkat resiko kecelakaan di jalan saat mengemudi mobil. 10. Berapa jumlah warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Warga belajar pada tahun 2012 di PKBM Citra Ilmu mencapai 205 warga belajar. 11. Siapakah instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: M.Ibbas yang instruktur utama, saya bernama M. Farid Fitriyanto, ST, saya selaku pengelola kedua akan tetapi karena minimnya sumber daya yang ada, maka saya juga ikut menjadi instruktur program kursus mengemudi mobil Mas. 12. Apakah
terdapat
instruktur
yang
melakukan
peningkatan
mutu
(kompetensi) dengan mengikuti pelatihan? Belum pernah pelatihan-pelatihan, minim buat instruktur mobil 13. Kapan jadwal pelaksanaan pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Jadwal pembelajaran setiap hari mas, dimulai pukul 08.00-17.00 WIB. Jadwal sesuai kebutuhan warga belajar. 14. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Media yang digunakan dalam proses pembelajaran mas, yaitu modul dan mobil.
210 210 210
15. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Metode yang digunakan yaitu ceramah dan praktek. Ceramah untuk menginformasikan teknik-teknik mengemudi mobil secara verbal. Praktek yaitu warga belajar langsung melaksanakan pembelajaran setelah mendapatkan pengetahuan melalui ceramah. Disini menggunakan rata-rata teori 25% dan praktek 75% mas. Pembelajaran program kursus mengemudi mobil bersifat privat, dengan alokasi 600 menit keseluruhan proses pembelajaran. 16. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus mengemudi mobil itu dilakukan? Jawab: Evaluasi dilakukan setiap pokok pembelajaran. 17. Apa yang menjadi kriteria evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus mengemudi mobil? Jawab: Kriteria mengacu panduan evaluasi selalu dibawa oleh instruktur yang berupa checklist. Checklist membantu instruktur dalam melakukan penilaian sesudah pelatihan yaitu dengan menilai sudah lancar atau belum lancar. 18. Kapan sertifikasi diberikan kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Sertifikat akan diberikan di akhir proses pembelajaran program kursus Mas, sertifikat sangat membantu dalam perizinan pembuatan SIM A di kantor kepolisian Mas. 19. Apa sajakah yang menjadi kriteria/syarat warga belajar untuk memperoleh sertifikasi di lembaga PKBM Citra Ilmu? Jawab: Sertifikat akan diberikan ketika warga belajar telah sescara keseluruhan mengikuti materi mengemudi mobil dengan lancar. 20. Bagaimanakah upaya dalam meningkatkan penampilan instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Yang pasti Mas, saya berpenampilan rapi dan sopan. Penampilan yang
rapi
dan
sopan
merupakan
bagian
untuk
menghargai
211 211 211
pelanggan/warga belajar program kursus mengemudi mobil. 21. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus mengemudi mobil sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? Jawab: Waktu pembelajaran setiap hari pukul 08.00-17.00 WIB dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh lembaga PKBM Citra Ilmu dan menyesuaikan warga belajar. 22. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus mengemudi mobil didukung dengan praktek? Jawab: Materi pembelajaran sangat didukung dengan praktek Mas, namanya saja progam kursus. 23. Apakah kurikulum program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan? Jawab: Kurikulum selalu berkembang sesuai perkembangan mobil dan dari pihak kepolisian. 24. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminasi antar warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Pembelajarannya privat jadi tidak ada diskriminasi. 25. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Biar tidak tegang Mas biasanya saya ajak bercanda ketika warga belajar sedang suntuk latihan tapi tidak saat mengendara. 26. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Ketika ada yang gag masuk besoknya saya tanya kenapa, begitu Mas. 27. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Keramahan itu penting Mas kalau tidak ramah ya gag ada yang mau kursus.
212 212 212
28. Apakah lembaga PKBM Citra Ilmu mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus mengemudi mobil? Jawab: Saya selalu siap sesuai jadwal Mas pukul 08.00 WIB, tapi disini tidak menggunakan sistem kelas akan tetapi privat jadi warga belajar datang sebisanya Mas. 29. Apakah tujuan dari mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Kedisiplinan agar warga belajar puas dengan pelayanan kami Mas. 30. Berapa jumlah instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Ada dua instruktur, saya selaku instruktur pengganti, yang pertama itu Mas Ibbas. 31. Apakah ada instruktur pengganti ketika instruktur utama berhalangan hadir? Jawab: Jadi disini sedia ketika ada instruktur yang berhalangan hadir, agar warga belajar tidak kecewa Mas. 32. Bagaimanakah cara menampung saran dari warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Ada Mas yang pengennya ini itu, biasanya langsung ke bagian pelayanan informasi, lalu disaampaikan kepada instruktur. 33. Bagaimanakah respon instruktur progam kursus mengemudi mobil tentang saran dari warga belajar? Jawab: Saya selalu menerima saran dengan senang hati. 34. Dengan siapa sajakah kemitraan program kursus mengemudi mobil yang dilakukan PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Kami bermitra dengan pihak kepolisian Mas. 35. Apa tujuan dari program mengemudi mobil di lembaga PKBM Citra Ilmu melakukan kemitraan/kerjasama? Jawab: Jadi program kursus mengemudi mobil sangat membantu pihak kepolisian dalam mengeluarkan SIM-A.
213 213 213
36. Bagaimana peluang pemenuhan kebutuhan warga belajar program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Peluang kedepan untuk pemenuhan kebutuhan warga belajar ingin memiliki simulasi SIM sendiri Mas, melalui media itu diharapkan lebih dapat mempermudah warga belajar dalam menguasai keterampilan mengemudi. 37. Bagaimana persaingan program kursus mengemudi mobilt antar lembaga PKBM? Jawab: Masih minimnya PKBM yang memiliki program kursus mengemudi mobil juga sebagai peluang Mas. 38. Bagaimana tantangan kedepan dari program mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Tantangan kedepan memiliki pelayanan yang terbaik, mobil bisa diperbarui terus Mas. Inginnya Mas, saya disini ada alat simulator SIM nya. 39. Bagaimana tantangan kedepan mengenai sosialisasi program kursus mengemudi mobil melalui IT? Jawab: Sosialisasi IT juga sangat dibutuhkan sekarang terbentur pendanaan dan sumber daya manusia.
214 214 214
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS KOMPUTER Instruktur Kursus Komputer
IDENTITAS INFORMAN Nama
: Siti Rochayani S.Kel
Jenis Kelamin : Perempuan Umur
: 34 Tahun
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Instruktur Pengganti Program Kursus Komputer
Hari/Tanggal : Senin, 13 Mei 2013 Alamat
: Jl. Brigjend.Soediarto No.32 Ungaran
IDENTIFIKASI INSTRUKTUR 1. Bagaimana kurikulum yang digunakan untuk program kursus komputer? Jawab: Kurikulum sesuai Dinas Pendidikan Mas, dan dengan refrensirefrensi seperti buku dan internet. Kami mengacu P2PAUDNI bidang kursus Mas. 2. Bagaimana kurikulum yang yang digunakan di lembaga itu? Apakah sudah berstandar nasional atau masih kurikulum lokal? Jawab: ya standar nasional. 3. Bagaimana cara lembaga merekrut instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya istri dari Bapak Farid sebagai istruktur pengganti, cara perekrutan disini dilakukan dengan cara refrensi dari mulut ke mulut. Instruktur utama yaitu Mbak Widya Rahmanurlita.
215 215 215
4. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Kriteria apabila ada lulusan komputer lebih baik, kalau tidak harus lulusan komputer yang penting memiliki pengalaman mendidik komputer Mas. 5. Bagaimana cara lembaga merekrut warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Perekrutan warga belajar dengan menggunakan pahmflet ini, berhubung di PKBM Citra Ilmu sudah menang nam, jadi banyaknya dari mulut ke mulut. 6. Kriteria-kriteria apa saja yang diperlukan untuk menjadi warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Syarat untuk menjadi warga belajar minimal usia 12 tahun dulu pernah ada yang kelas lima SD tapi ya kesulitan Mas. 7. Darimana sumber dana program kursus komputer yang didapat PKBM Citra Ilmu? Jawab: Sumber dana program kursus menggunakan dana warga belajar Mas, biaya untuk program kursus komputer office sebesar Rp.350.000. 8. Adakah sumber dana pemerintah yang mendukung penyelenggaraan program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Ada dana pemerintah tapi tidak selalu turun. 9. Apakah tujuan pembelajaran program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Tujuan program kursus komputer yaitu memberikan keterampilan dan meningkatkan kualitas SDM yang siap kerja melalui program kursus komputer Mas. 10. Berapa jumlah warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Untuk jumlah warga belajar terus menurun Mas, tahun kemarin 53 warga belajar.
216 216 216
11. Siapakah instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya selaku instruktur pengganti, nama saya Siti Rochayani. 12. Apakah
terdapat
instruktur
yang
melakukan
peningkatan
mutu
(kompetensi) dengan mengikuti pelatihan? Jawab: Saya tidak lulusan komputer, tetapi saya dari dulu suka komputer dan sering mengikuti pelatihan-pelatihan. 13. Kapan jadwal pelaksanaan pembelajaran program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Jadwal dilakukan setiap selasa-kamis pukul 15.00 Mas. 14. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Media pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan program kursus komputer di PKBM Citra ilmu
yaitu komputer, modul
pembelajaran, LKS pembelajaran dan white board kadang-kadang LCD. 15. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Metode pembelajaran pakai teori 25% dan 75% praktek Mas, banyak prakteknya. 16. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus komputer itu dilakukan? Jawab: Evaluasi dilakukan di akhir setiap pokok pembelajaran Mas, misalnya office terbagi word dan exel, setelah materi word selesai dilakukan ujian dan setelah materi exel selesai juga ujian. Lalu evaluasi yang terakhir yaitu agar mendapkan sertifikat melalui ujian lokal. 17. Apa yang menjadi kriteria evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus komputer? Jawab: Kriteria penilaian adalah kemampuan menangkap pelajaran dan pengoperasian komputer Mas. 18. Kapan sertifikasi diberikan kepada warga belajar program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu?
217 217 217
Jawab: Sertifikat diakhir proses pembelajar. Sertifikat disini dibuat oleh lembaga PKBM Citra Ilmu. 19. Apa sajakah yang menjadi kriteria/syarat warga belajar untuk memperoleh sertifikasi di lembaga PKBM Citra Ilmu? Jawab: Dimana akan diberikan kepada warga belajar dengan syarat mengikuti
ujian akhir dan 80% kehadirannya mengikuti
proses
pembelajaran. 20. Bagaimanakah upaya dalam meningkatkan penampilan instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya selalu berupaya berpenampilan rapi dan sopan Mas, dalam setiap proses pembelajaran. 21. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus komputer sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya berupaya tepat waktu Mas dilakukan setiap selasa-kamis pukul 15.00 WIB. 22. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus komputer didukung dengan praktek? Jawab: Materi pembelajaran ya didukung dengan praktek agar cepat bisa Mas. 23. Apakah kurikulum program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan? Jawab: Untuk kurikulum selalu berkembang sesuai perkembangan lapangan dari progamnya juga Mas. 24. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminasi antar warga belajar program kursus komputer? Jawab: Selama pelaksanaan kursus saya tidak mau diskriminatif, semua dilakukan sama. 25. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus komputer? Jawab: Perhatian saya ketika sesudah menyampaikan materi berusaha berjalan keliling Mas, agar ketika ada yang tanya bisa saya jelaskan.
218 218 218
26. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus komputer? Jawab: Kepedulian ya mengabsen dan menanyakan warga belajar yang tidak masuk. 27. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus komputer? Jawab: Saya selalu mengupayakan keramahan Mas karena melatih kursus tidak mudah. 28. Apakah lembaga PKBM Citra Ilmu mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus komputer? Jawab: Saya upayakan selalu tepat waktu Mas, Mas tau sendiri. 29. Apakah tujuan dari mengupayakan kedisiplinan instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Agar menjadi contoh warga belajar. 30. Berapa jumlah instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Ada dua instruktur Mas. 31. Apakah ada instruktur pengganti ketika instruktur utama berhalangan hadir? Jawab: Ya saya sebagai instruktur pengganti Mas, yang utama Mbak Widya. 32. Bagaimanakah cara menampung saran dari warga belajar program kursus komputer? Jawab: Mas juga barusan lihat ada orang tua yang kasih saran, setelah pembelajaran. 33. Bagaimanakah respon instruktur progam kursus komputer tentang saran dari warga belajar? Jawab: Saya terbuka Mas kalau tentang saran-saran. 34. Dengan siapa sajakah kemitraan program kursus komputer yang dilakukan PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang?
219 219 219
Jawab: Program kursus setau saya, bermitra dengan pihak kepolisian, PNPM Mandiri, dan Pemda Kabupaten Semarang Program kursus setau saya. 35. Apa tujuan dari program komputer di lembaga PKBM Citra Ilmu melakukan kemitraan/kerjasama? Jawab: Kemitraan sangat penting untuk mensuport penyelenggaraan kursus. 36. Bagaimana peluang pemenuhan kebutuhan warga belajar program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Program kursus kedepan harus mengikuti kebutuhan yang cepat Mas dibidang teknologi, sini sudah pasang wifii akan tetapi kedepannya bisa menggunakan sistem yang terus terbaru. 37. Bagaimana persaingan program kursus komputer antar lembaga PKBM? Jawab: Program kursus di PKBM banyak Mas yang punya akan tetapi yang ada wifii tidak banyak. 38. Bagaimana tantangan kedepan dari program komputer di PKBM Citra Ilmu Kabupaten Semarang? Jawab: Tantangan program kursus yaitu agar sistem komputer terus dapat dilakukan sesuai perkembangan jaman, kalau tidak akan ketinggalan. 39. Bagaimana tantangan kedepan mengenai sosialisasi program kursus komputer melalui IT? Jawab: Belum memiliki sosialisasi program komputer melalui IT.
220 220 220
Lampiran 9 PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS MENJAHIT Warga Belajar Kursus Menjahit
IDENTITAS INFORMAN Nama
: Widiyati Rohmah
Jenis Kelamin : Perempuan Umur
: 18 Tahun
Pendidikan
: SLTP
Pekerjaan
: Belum bekerja
Hari/Tanggal : Minggu, 12 Mei 2013 Alamat
: Desa Karanganyar Ungaran
IDENTIFIKASI WARGA BELAJAR 1. Apa tujuan anda memilih program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya mengikuti program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu untuk memiliki keterampilan dan pengalaman Mas, biar sedikitnya mampu membuat baju sendiri minimal Mas. 2. Darimana anda mendapatkan informasi tentang program kursus menjahit ini? Jawab: Saya bisa tau program kursus menjahit di lembaga ini karena saudara saya Mas, karena saudara saya rumahnya dekat sini
221 221 221
3. Siapakah instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Instrukturnya ya itu Ibu Isman. 4. Kapan jadwal pelaksanaan program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya hari ini berangkat pukul 10.00 Mas, pulangnya ya nanti terserah saya mau pulang jam berapa tapi nanti saya pulang jam 14.00 an. 5. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran program kursus menjahit? Jawab: Media pembelajaran yaitu peralatan jahit Mas, sama alat tulis. 6. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran program kursus menjahit yaitu kita dikasih modul dan materi disampaikan instruktur habis itu dipraktekkan dan apabila saya kurang paham selalu bertanya kepada instruktur. 7. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus menjahit itu dilakukan? Jawab: Penilaian dilakukan setiap satu pelajaran misalkan pola dasar sendiri, terus pola dasar gaun sendiri ,begitu Mas. 8. Apa sajakah yang menjadi kriteria penilaian pembelajaran program kursus menjahit? Jawab: Ada kerapian, ketelitian Mas. 9. Bagaimana menurut anda penampilan instruktur program kursus menjahit? Jawab: Ibu Isman penampilannya sopan dan rapi Mas. 10. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? Jawab: Sistem pembelajaran koyo privat Mas sesuai saya mau datang jam berapa tapi sesuai jadwal. 11. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus menjahit didukung dengan praktek pogram kursus menjahit? Jawab: Pembelajaran didukung dengan praktek, Mas
222 222 222
12. Apakah kurikulum program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan? Jawab: Pembelajaran dapat diterima di industri garment yang cari. 13. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminasi antar warga belajar program kursus menjahit? Jawab: Tidak diskriminasi kok Mas, menyenangkan. 14. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus menjahit? Jawab: Ibu Aminatuz dalam memberikan perhatian baik Mas, ketika saya tidak berangkat besoknya ditanyaiin alasan tidak masuk. 15. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus menjahit? Jawab: Untuk kepedulian dan keramahan juga sangat baik dalam proses pembelajaran karena beliau sabar Mas. 16. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus menjahit? Jawab: Untuk kepedulian dan keramahan juga sangat baik dalam proses pembelajaran karena beliau sabar Mas.
223 223 223
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS MENJAHIT Warga Belajar Kursus Menjahit
IDENTITAS INFORMAN Nama
: Indah Sriningsih
Jenis Kelamin : Perempuan Umur
: 25 Tahun
Pendidikan
: SLTP
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Hari/Tanggal : Senin, 27 Mei 2013 Alamat
: Jl. MT.Haryono No 32 Ungaran
IDENTIFIKASI WARGA BELAJAR 1. Apa tujuan anda memilih program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya ingin bisa menjahit dan nantinya bekerja atau buka pekerjaan Mas. 2. Darimana anda mendapatkan informasi tentang program kursus menjahit ini? Jawab: Saya tau lewat teman-teman mas, lalu kesini dikasih pamphlet. 3. Siapakah instruktur program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Instruktur Bu Isman. 4. Kapan jadwal pelaksanaan program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya biasanya berangkat pukul 13.00 Mas.
224 224 224
5. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran program kursus menjahit? Jawab: Media pembelajaran ya gunting, jarum, alat jahit dan tulis Mas. 6. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran saya diberi contoh lalu mempraktekan Mas. 7. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus menjahit itu dilakukan? Jawab: Penilaian dilakukan setiap satu pelajaran Mas. 8. Apa sajakah yang menjadi kriteria penilaian pembelajaran program kursus menjahit? Jawab: Kriteria kerapian, ketelitian, ketepatan mungkin Mas. 9. Bagaimana menurut anda penampilan instruktur program kursus menjahit? Jawab: Ibu Isman penampilannya rapi Mas. 10. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? Jawab: Ketepatan waktu sudah sesuai jadwal sini dan menyesuaikan jam saya Mas. 11. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus menjahit didukung dengan praktek pogram kursus menjahit? Jawab: Selain dikasih teori juga praktek. 12. Apakah kurikulum program kursus menjahit di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan? Jawab: Pembelajaran banyak mas dan setelah lulus dari sini bisa bekerja di industri. 13. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminasi antar warga belajar program kursus menjahit? Jawab: Diskriminasi enggak ada kok Mas. 14. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus menjahit?
225 225 225
Jawab: Ibu Isman, ya perhatian mas ajak curhat-curhat. 15. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus menjahit? Jawab: Beliau peduli Mas, saya tanya dan enggak bisa lalu di jelasin dan dibantu. 16. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus menjahit? Jawab: Bu Isman ramah kok Mas.
226 226 226
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS MENGEMUDI MOBIL Warga Belajar Kursus Mengemudi Mobil
IDENTITAS INFORMAN Nama
: Ratmiati, SPd.
Jenis Kelamin : Perempuan Umur
: 47
Pendidikan
: Sarjana
Pekerjaan
: Guru
Hari/Tanggal : Kamis, 30 Mei 2013 Alamat
: Jl. Sumbawa VI 88 Ungaran
IDENTIFIKASI WARGA BELAJAR 1. Apa tujuan anda memilih program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya ikut program kursus mengemudi mobil karena ingin bisa mengemudi Mas. Selain itu juga untuk meningkatkan keterampilanketerampilan saya. 2. Darimana
anda
mendapatkan
informasi
tentang
program
kursus
mengemudi mobil ini? Jawab: Saya ingin mengikuti program kursus mengemudi mobil, terus pada waktu itu saya diberikan rekomendasi dari tetangga saya yang pernah belajar disini Mas.
227 227 227
3. Siapakah instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Untuk tenaga pendidik/instruktur saya dilatih oleh Mas Farid. 4. Kapan jadwal pelaksanaan program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya ambil setiap hari pukul 15.00 Mas, biar cepet bisa. 5. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran program kursus mengemudi mobil? Jawab: Media pembelajaran program kursus mengemudi mobil disini ya modul sama mobil. 6. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Metode pembelajaran ada teori dan praktek Mas, untuk program kursus mengemudi mobil banyak prakteknya. Kalau tidak banyak prakteknya tida bisa-bisa to Mas. 7. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus mengemudi mobil itu dilakukan? Jawab: Penilaiaan dilakukan setiap sesudah latihan Mas, Mas farid membawa form penilaian. 8. Apa sajakah yang menjadi kriteria penilaian pembelajaran program kursus mengemudi mobil? Jawab: Kriterianya ya bisa mempraktekan dengan baik dan benar mungkin Mas. 9. Bagaimana menurut anda penampilan instruktur program kursus mengemudi mobil? Jawab: Penampilan Mas Farid rapi selama ini melatih saya. 10. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus mengemudi mobil sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? Jawab: Pembelajaran seperti privat Mas, sesuai saya mau latihan jam berapa tapi sesuai jadwal yang ada disini.
228 228 228
11. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus menjahit didukung dengan praktek pogram kursus mengemudi mobil? Jawab: Pembelajaran didukung dengan praktek. 12. Apakah kurikulum program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan? Jawab: Pembelajaran mengemudi disini komplit Mas materinya. 13. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminasi antar warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Tidak ada diskriminasi Mas. 14. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Mas Farid sangat sabar Mas melatih saya. 15. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Kadang-kadang ketika saya mau putus asa terus disemangati. 16. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Dia ramah, seneng saya dilatih.
229 229 229
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS MENGEMUDI MOBIL Warga Belajar Kursus Mengemudi Mobil
IDENTITAS RESPONDEN Nama
: Andi Mulyo
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur
: 20
Pendidikan
: SMA Pekerjaan
: Belum bekerja Hari/Tanggal : Sabtu, 11 Mei 2013 Alamat
: Desa Kalisidi Rt:04/02 Ungaran Barat
IDENTIFIKASI WARGA BELAJAR 1. Apa tujuan anda memilih program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya mengikuti program kursus mengemudi mobil biar dirumah bisa nyetir sendiri Mas. 2. Darimana
anda
mendapatkan
informasi
tentang
program
kursus
mengemudi mobil ini? Jawab: Saya tau dari teman saya Mas. Lalu saya datang kesini. 3. Siapakah instruktur program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Mas Farid selaku instruktur mengemudi saya Mas. 4. Kapan jadwal pelaksanaan program kursus mengemudi mobil di PKBM
230 230 230
Citra Ilmu? Jawab: jam 08.00 saya ambil pagi Mas setiap hari. 5. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran program kursus mengemudi mobil? Jawab: buku modul dan mobil sebagai media pembelajarannya Mas. 6. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Metode praktek Mas. 7. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus mengemudi mobil itu dilakukan? Jawab: Untuk penilaian setiap habis pembelajaran dihari itu Mas. 8. Apa sajakah yang menjadi kriteria penilaian pembelajaran program kursus mengemudi mobil? Jawab: Kriterianya ya lacar kurang lancar dalam mempraktekan Mas. 9. Bagaimana menurut anda penampilan instruktur program kursus mengemudi mobil? Jawab: Mas Farid dalam berpenampilan sopan. 10. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus mengemudi mobil sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? Jawab: Ya sudah sesuai jadwal Mas pembelajarannya, saya mulai pukul 08.00. 11. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus mengemudi mobil didukung dengan praktek? Jawab: Ya, didukung dengan praktek to Mas. 12. Apakah kurikulum program kursus mengemudi mobil di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan? Jawab: Ya, sudah sesuai dengan perkembangan yang dibutuhkan Mas pembelajarannya. 13. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminaasi antar warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Enggak diskriminasi lah Mas, kan privat.
231 231 231
14. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Perhatian dalam mengatasi kesulitan saya belajar Mas. 15. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Kepedulian tanya kabar Mas, lalu mana yang masih belum bisa. 16. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus mengemudi mobil? Jawab: Mas Farid ramah orangnya dalam melatih.
232 232 232
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS KOMPUTER Warga Belajar Kursus Komputer
IDENTITAS RESPONDEN Nama
: Siti Patonah, SPd.
Jenis Kelamin : Perempuan Umur
: 51 Tahun
Pendidikan
: Sarjana
Pekerjaan
: Guru
Hari/Tanggal : Selasa, 7 Mei 2013 Alamat
: Desa Lerep Ungaran
IDENTIFIKASI WARGA BELAJAR 1. Apa tujuan anda memilih program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya ikut program kursus komputer karena ingin bisa Mas, tuntutan pekerjaan. 2. Darimana anda mendapatkan informasi tentang program kursus komputer ini? Jawab: Saya tahu lembaga ini dari teman saya Mas, dulu teman saya pernah belajar disini terus saya ikut mendaftar. 3. Siapakah instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya dilatih oleh Mbak Yani. 4. Kapan jadwal pelaksanaan program kursus komputer di PKBM Citra ilmu?
233 233 233
Jawab: Selasa-kamis Mas, jadwalnya jam tiga sore. 5. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran program kursus komputer? Jawab: Untuk media pembelajaran yang pasti ada komputer aktif, modul sama LKS. 6. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Metode yang digunakan praktek dan memberi contoh Mas, kalau kurang jelas ya saya tanya-tanya Mas. 7. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus komputer itu dilakukan? Jawab: Setiap habis materi word ujian Mas, exel ujian dan terakhir ujian lokal Mas. Itu yang saya tau mas kemarin dibilangin Mb Yani. 8. Apa sajakah yang menjadi kriteria penilaian pembelajaran program kursus komputer? Jawab: Kriterianya sesuai ketentuan LKS Mas, harus sesuai. 9. Bagaimana menurut anda penampilan instruktur program kursus komputer? Jawab: Penampilan Mbak Yani sampun sae Mas, rapi dan cantik. 10. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus komputer sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya berangkat setiap selasa-kamis sesuai jadwal kok mulainya, pagi kerja sore kursus. 11. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus komputer didukung dengan praktek pogram kursus komputer? Jawab: Materi pelajaran didukung praktek to Mas 12. Apakah kurikulum program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan? Jawab: Kurikulumnya juga menyesuaikan tantangan sekarang tapi belum office 2010.
234 234 234
13. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminasi antar warga belajar program kursus komputer? Jawab: Saya diperlakukan sama Mas, semua warga belajar. 14. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus komputer? Jawab: Mbak Yani, sabar Mas dan perhatian. 15. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus komputer? Jawab: Sering menanyakan apa yang masih belum jelas. 16. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus komputer? Jawab: Ketika saya bingung saya bertanya lalu dijawab dengan keramahan Mas.
235 235 235
PEDOMAN WAWANCARA UPAYA LEMBAGA PKBM CITRA ILMU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN PROGRAM KURSUS KOMPUTER Warga Belajar Kursus Komputer
IDENTITAS RESPONDEN Nama
: Ratih Pujiastuti.
Jenis Kelamin : Perempuan Umur
: 21 Tahun
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Karyawan
Hari/Tanggal : Rabu, 8 Mei 2013 Tempat
: Jln. Dusun Sitoyo No 7 Ungaran
IDENTIFIKASI WARGA BELAJAR 1. Apa tujuan anda memilih program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Saya ikut kursus komputer biar bisa mengetik Mas, biar enggak gaptek. 2. Darimana anda mendapatkan informasi tentang program kursus komputer ini? Jawab: Saya tau melalui brosur Mas waktu ingin mendaftar program kursus komputer. 3. Siapakah instruktur program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Mbak Yani yang melatih komputer.
236 236 236
4. Kapan jadwal pelaksanaan program kursus komputer di PKBM Citra ilmu? Jawab: Setiap hari selasa-kamis, jam tiga sore. 5. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran program kursus komputer? Jawab: Komputer, LKS, modul, alat tulis Mas medianya. 6. Metode pembelajaran apa yang digunakan didalam pembelajaran program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu? Jawab: Menggunakan metode praktek Mas, teori dijelasin di awal sebentar. 7. Kapan evaluasi/penilaian pembelajaran program kursus komputer itu dilakukan? Jawab: Penilaian setiap pokok bahasan word, exel gitu Mas. Ada juga ujian keseluruhan di akhir kursus. 8. Apa sajakah yang menjadi kriteria penilaian pembelajaran program kursus komputer? Jawab: Kriterianya bisa mengerjakan tugas-tugas dengan benar. 9. Bagaimana menurut anda penampilan instruktur program kursus komputer? Jawab: Mb Yani dalam berpenampilan sopan dan rapi. 10. Apakah ketepatan waktu pembelajaran program kursus komputer sudah sesuai dengan jadwal dari PKBM Citra Ilmu? Jawab: Ya, sudah tepat Mas. 11. Apakah materi pembelajaran yang diajarkan pada warga belajar program kursus komputer didukung dengan praktek pogram kursus komputer? Jawab: Pembelajaran didukung praktek Mas. 12. Apakah kurikulum program kursus komputer di PKBM Citra Ilmu sudah sesuai dengan tantangan lapangan? Jawab: Pembelajarannnya masih menggunakan sistem 2007 kok. 13. Apakah dalam proses pembelajaran terjadi diskriminasi antar warga belajar program kursus komputer?
237 237 237
Jawab: Enggak ada diskriminasi, semua sama Mas. 14. Bagaimana upaya meningkatkan perhatian kepada warga belajar program kursus komputer? Jawab: Perhatian dengan tanya yang belum bisa Mas. 15. Bagaimana kepedulian instruktur kepada warga belajar program kursus komputer? Jawab: Sangat peduli, ketika belum bisa di latih agar bisa. 16. Bagaimana keramahan instruktur kepada warga belajar program kursus komputer? Jawab: Setiap pembelajaran ramah kok Mas.
238 238 238
Lampiran 10 PEDOMAN OBSERVASI
No 1.
Uraian Menyelenggarakan Program kursus
2.
Memiliki tujuan pembelajaran program kursus
3.
Prosedure pendaftaran yang mudah diakses
4.
Kedisplinan instruktur dalam penyelenggaraan program kursus
5.
Menyediakan instruktur pengganti apabila ada instruktur berhalangan hadir
6.
Respon instruktur yang sangat baik terhadap saran warga belajar
7.
Lingkungan pembelajaran yang kondusif
8.
Memiliki tujuan pembelajaran program kursus
9.
Memiliki jadwal dan tempat pembelajaran program kursus
10.
Ketersediaan ruang belajar teori
11.
Ketersediaan ruang belajar praktek
12.
Pembelajaran sesuai dengan prosedur dan tata tertib
13.
Materi yang ddiajarkan didukung dengan praktek
Ya
Tidak
239 239 239
14
Terdapat kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan
15.
Tidak adanya diskriminasi dalam pembelajaran
16.
Sarana prasarana mencukupi warga belajar
240 240 240
MEDIA PEMBELAJARAN
No
Media pembelajaran
Jumlah total
Jumlah Baik
1. 2. 3. 4. 5. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1.
A.Program Kursus Menjahit Mesin jahit Mesin obras Mesin lubang kancing Mesin neci Boneka pas / dummy Gunting Alat ukur tubuh Kertas pola Gunting Kapur Penggaris pola Jarum jahit mesin Benang Meja pola Kursi Jarum pentul Jarum tangan B. Program kursus Komputer Komputer CPU Monitor Printer Scanner Software desain Sofware Office Wifii C. Program Kursus Mengemudi Mobil Mobil
Cukup
Kurang
Pemberian Perawatan Ya Tidak
241
Lampiran 11 DOKUMENTASI
Gambar I. Bagian depan lembaga PKBM Citra Ilmu.
Gambar II. Papan nama Lembaga PKBM Citra Ilmu.
242
Gambar III. Wawancara instruktur program kursus menjahit.
Gambar IV. Wawancara warga belajar program kursus menjahit.
243
Gambar V. Ruang praktek program kursus menjahit.
Gambar VI. Proses pembelajaran program kursus menjahit.
244
Gambar VII. Modul program kursus menjahit.
Gambar VIII. Hasil belajar program kursus menjahit.
245
Gambar IX. Sertifikasi program kursus menjahit.
Gambar X. Wawancara instruktur program kursus mengemudi mobil.
246
Gambar XI. Proses pembelajaran program kursus mengemudi mobil.
Gambar XII. Modul pembelajaran program kursus mengemudi mobil.
247
Gambar XIII. Sertifikasi Program kursus mengemudi mobil.
Gambar XIV. Wawancara instruktur program kursus komputer.
248
Gambar XV. Wawancara warga belajar program kursus komputer.
Gambar XVI. Proses pembelajaran program kursus komputer.
249
Gambar XVII. Wiifi program kursus komputer.
250
Gambar XVIII. Modul pembelajaran program kursus menjahit.
Gambar XIX. Sertifikasi program kursus komputer
251
Gambar XX. Kemitraan dengan PNPM dan PT Honey Lady.
Gambar XXI. PKBM Citra Ilmu sebagai tempat uji kompetensi.