PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALISATION AND INTELLECTUALLY (SAVI) DENGAN PEMBIASAAN BEKERJA ILMIAH TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
oleh Ai Nur’aisyah 4201411089
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 i
ii
iii
iv
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka. (QS. 13 : 11)
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari suatu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangaan semangat. (Wiston Chuchil)
Raihlan ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. (Khalifah Umar bin Khatab)
PERSEMBAHAN Untuk mamah dan bapa yang memberikan saya semangat, kasih dan doa tiada henti Untuk semua kakakku Teh Iyeng, A Asep, A Ade, Teh Evi dan adikku, De Ima. Keponakan tersayang, Hanif, Nabil dan Arfan yang senantiasa memberi semangat dan kekuatan untukku. Untuk sepupuku Dea Annisa Utami, teman-teman seperjuangan di Fisika dan teman-teman D’nn Kost yang selalu memberikan support.
v
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa teercurah tiada henti sehingga tersusunlah skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visualisation, and Intellectually (SAVI) dengan Pembiasaan Bekerja Ilmiah terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa” Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa saran, bimbingan, maupun batuan dalam bentuk lain, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang. 2. Dr. Khumaedi, M.Si., Ketua Jurusan Fisika Universitas Negeri Semarang. 3. Dr. Achmad Sopyan, M.Pd., selaku pembimbing utama yang senantiasa memberikan masukan dan arahanselama penyusunan skripsi. 4. Drs. Mosik, M.S. selaku dosen pembimbing kedua yang selalu memberikan masukan, arahan serta saran selama penyusunan skripsi. 5. Prof. Dr. Susilo, M.S., selaku Dosen Wali yang banyak membantu selama perkuliahan kepada penulis. 6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu yang berharga kepada penulis dalam penulisan skripsi. 7. Achmad Suroso, S.Pd Kepala SMP Negeri 5 Batang yang telah berkenan memberikan ijin penelitian
vi
8. Ahmad Mutohar, S.Pd.Fis Guru Fisika Kelas VIII SMP Negeri 5 Batang yang telah membantu keteerlaksanaan penelitian skripsi. 9. Guru-guru, karyawan, dan siswa siswi kelas VIII SMP Negeri 5 Batang yang telah membantu dalam penelitian ini. 10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebut satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga penulis berharap adanya masukan baik kritik maupun saran untuk skripsi ini. Penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaan bagi peneliti, lembaga dan masyarakat serta pembaca.
Semarang, 14 September 2015
Penulis
Ai Nur’aisyah
vii
ABSTRAK Nur’aisyah, Ai. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visualisation and Intellectually (SAVI) dengan Pembiasaan Bekerja Ilmiah terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Skripsi. Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dr. Achmad Sopyan, M.Pd. dan Pembimbing Pendamping Drs. Mosik, M.S. Kata Kunci : SAVI, Pembiasaan Bekerja Ilmiah, Motivasi, Hasil Belajar. Pembelajaran fisika bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Metode ceramah yang berpusat pada guru membuat siswa kurang termotivasi untuk aktif di kelas. Hasil belajar fisika siswa SMP tergolong rendah sehingga perlu adanya perbaikan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model Somatic, Auditory, Visualisation and Intellectually (SAVI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan control group pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Batang tahun ajaran 2015. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh kelas VIII B sebagai kelas kontrol dan VIII E sebagai kelas eksperimen. Hasil belajar siswa berdasarkan pretest dan posttest untuk kedua kelas mengalami peningkatan sebesar 0.648 dan 0.535 dengan kategori N-Gain sedang. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dengan nilai sebesar 0.321 dan 0.395 dengan kategori N-Gain sedang. Analisis uji t menunjukkan thitung motivasi sesudah perlakuan sebesar 2.303 dan ttabel sebesar 1.671 serta hasil belajar berdasarkan nilai posttest menunjukkan thitung sebesar 3.209 dan ttabel sebesar 1.671. Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak yang berarti rata-rata motivasi dan hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Hasil belajar psikomotorik dan afektif diperoleh melalui teknik observasi. Setelah diakumulasikan dan dihitung rata-ratanya, nilai psikomotor dan afektif menunjukkan nilai dengan kriteria tinggi untuk kedua kelas. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualisation and Intellectually (SAVI) dengan pembiasaan bekerja ilmiah dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................................... vi ABSTRAK .................................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2
Identifikasi Masalah ............................................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................ 5 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5 1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 5 1.6 Penegasan Istilah .................................................................................................. 6 1.7 Sistematika Skripsi ............................................................................................... 8
ix
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran............................................................................................. 9 2.2 SAVI .................................................................................................................. 10 2.2.1 Pengertian SAVI ....................................................................................... 10 2.2.2 Karakteristik SAVI.................................................................................... 11 2.3 Kerja Ilmiah ....................................................................................................... 15 2.3.1 Pengertian Bekerja Ilmiah ......................................................................... 15 2.3.2 Langkah-langkah Kerja Ilmiah ................................................................. 16 2.4 Motivasi ............................................................................................................. 17 2.4.1 Pengertian Motivasi .................................................................................. 17 2.4.2 Jenis-jenis Motivasi................................................................................... 19 2.4.3 Motivasi Belajar Fisika ............................................................................. 20 2.5 Hasil Belajar....................................................................................................... 22 2.6 Cahaya dan Pemantulan Cahaya ........................................................................ 22 2.6.1 Pengertian Cahaya..................................................................................... 22 2.6.2 Pemantulan Cahaya ................................................................................... 23 2.7 Kerangka Berpikir .............................................................................................. 32 2.8 Hipotesis............................................................................................................. 34 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian................................................................................................ 35 3.2 Subjek dan Lokasi Penelitian ............................................................................. 36 3.2.1 Populasi ..................................................................................................... 36 x
3.2.2 Sampel....................................................................................................... 36 3.2.3 Lokasi Penelitian ....................................................................................... 37 3.3 Variabel Penelitian ............................................................................................. 37 3.3.1 Variabel bebas ........................................................................................... 37 3.3.2 Variabel Terikat ........................................................................................ 38 3.4 Prosedur Penelitian............................................................................................. 38 3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 39 3.6 Analisis Instrumen Angket ................................................................................ 40 3.7 Analisis Instrumen Tes ....................................................................................... 42 3.8 Analisis Data ...................................................................................................... 47 3.8.1 Analisis Tahap Awal ................................................................................. 47 3.8.2 Analisis Tahap Akhir ................................................................................ 49 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................. 53 4.1.1 Data Motivasi Belajar ............................................................................ 53 4.1.2 Data Hasil Belajar .................................................................................. 55 4.1.2.1 Hasil Belajar Kognitif (Pretest dan Posttest ) ............................. 55 4.1.2.2 Penilaian Psikomotorik .............................................................. 57 4.1.2.3 Penilaian Afektif ........................................................................ 58 4.2 Pembahasan ........................................................................................................ 59 4.2.1 Proses Pembelajaran............................................................................... 60 4.2.1.1 Kelas Kontrol ............................................................................. 60 xi
4.2.1.2. Kelas Eksperimen ....................................................................... 62 4.2.2 Motivasi Belajar Siswa .......................................................................... 64 4.2.3 Hasil Belajar Siswa ................................................................................ 67 4.2.3.1 Hasil Belajar Kognitif (Pretest – Posttest) ................................. 67 4.3.2.2 Hasil Belajar Psikomotorik ........................................................ 69 4.3.2.3 Hasil Belajar Afektif .................................................................. 71 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan ............................................................................................................ 74 5.2 Saran................................................................................................................... 74 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 76 LAMPIRAN ................................................................................................................... 79
xii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Angket Uji Coba ............................................................. 41 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba ........... ...................................................... 43 Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal Uji Coba...................................................... 44 Tabel 3.4 Hasil Pengelompokan Soal Uji Coba ............................................................. 44 Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal ..................................................... 45 Tabel 3.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba .......................................... 46 Tabel 4.1 Hasil Angket Sebelum Perlakuan .................................................................. 53 Tabel 4.2 Hasil Angket Sesudah Perlakuan ................................................................... 53 Tabel 4.3 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Angket Motivasi Belajar ...................... 54 Tabel 4.4 Uji Peningkatan Motivasi Belajar .................................................................. 54 Tabel 4.5 Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................... 55 Tabel 4.6 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................... 56 Tabel 4.7 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Hasil Belajar......................................... 56 Tabel 4.8 Uji Peningkatan Hasil Belajar ........................................................................ 57 Tabel 4.9 Perolehan Nilai Psikomotorik Siswa ............................................................. 58 Tabel 4.10 Perolehan Nilai Afektif Siswa ...................................................................... 59
xiii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Pemantulan teratur dan pemantulan baur .................................................. 24 Gambar 2.2 Hukum pemantulan .................................................................................... 25 Gambar 2.3 Pembentukan bayangan pada cermin datar ................................................ 25 Gambar 2.4 Bagian-bagian cermin cekung .................................................................... 26 Gambar 2.5 Pemantulan sinar datang sejajar dengan sumbu utama .............................. 27 Gambar 2.6 Pemantulan sinar datang melalui titik fokus .............................................. 27 Gambar 2.7 Pemantulan sinar datang melalui pusat kelengkungan ............................... 27 Gambar 2.8 Pembentukan bayangan oleh cermin cekung menggunakan berkas sinarsinar istimewa............................................................................................ 28 Gambar 2.9 Pemantulan sinar datang sejajar sumbu utama........................................... 30 Gambar 2.10 Pemantulan sinar datang menuju titik fokus ............................................ 30 Gambar 2.11 Pemantulan sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin ................. 30 Gambar 2.12 Pembentukan bayangan pada cermin cembung menggunakan berkas sinar-sinar istimewa .................................................................................. 31 Gambar 2.13 Kerangka Berpikir .................................................................................... 33 Gambar 3.1 Rancangan Desain Penelitian ..................................................................... 37 Gambar 4.1 Kriteria nilai psikomotorik kelas eksperimen dan kelas kontrol ................ 70 Gambar 4.2 Kriteria nilai afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol ........................... 72
xiv
LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester Siswa ........................................... 80 Lampiran 2 Uji Normalitas Data Awal .......................................................................... 81 Lampiran 3 Uji Homogenitas Populasi .......................................................................... 83 Lampiran 4 Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................................... 84 Lampiran 5 Soal Uji Coba .............................................................................................. 85 Lampiran 6 Analisis Soal Uji Coba ............................................................................... 91 Lampiran 7 Validitas Soal Uji Coba .............................................................................. 94 Lampiran 8 Reliabilitas Soal Uji Coba .......................................................................... 96 Lampiran 9 Daya Pembeda Soal Uji Coba .................................................................... 97 Lampiran 10 Tingkat Kesukaran Soal............................................................................ 98 Lampiran 11 Soal Tes .................................................................................................... 99 Lampiran 12 Kisi-kisi Angket Uji Coba ...................................................................... 104 Lampiran 13 Angket Uji Coba ..................................................................................... 107 Lampiran 14 Analisis Angket Uji Coba ....................................................................... 113 Lampiran 15 Validitas Angket Uji Coba ..................................................................... 116 Lampiran 16 Reliabititas Angket Uji Coba.................................................................. 117 Lampiran 17 Angket Motivasi Belajar Siswa .............................................................. 118 Lampiran 18 Silabus .................................................................................................... 122 Lampiran 19 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ......................... 123
xv
Lampiran 20 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen ................................................. 133 Lampiran 21 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............................... 151 Lampiran 22 Lembar Kerja Siswa Kelas Kontrol ........................................................ 160 Lampiran 23 Lembar Observasi Psikomotorik dan Afektif ......................................... 174 Lampiran 24 Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................ 193 Lampiran 25 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen .................................... 194 Lampiran 26 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ........................................... 195 Lampiran 27 Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Pretest ............................................... 196 Lampiran 28 Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................. 197 Lampiran 29 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ................................... 198 Lampiran 30 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol.......................................... 199 Lampiran 31 Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Posttest ............................................. 200 Lampiran 32 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Nilai Posttest ........................................... 201 Lampiran 33 Uji Gain Hasil Belajar ............................................................................ 202 Lampiran 34 Skor Angket Sebelum Perlakuan ............................................................ 203 Lampiran 35 Uji Normalitas Angket Sebelum Perlakuan Kelas Eksperimen ............. 204 Lampiran 36 Uji Normalitas Angket Sebelum Perlakuan Kelas Kontrol .................... 205 Lampiran 37 Uji Kesamaan Dua Varians Angket Sebelum Perlakuan........................ 206 Lampiran 38 Skor Angket Sesudah Perlakuan............................................................. 207 Lampiran 39 Uji Normalitas Angket Ssudah Perlakuan Kelas Eksperimen ................ 208 Lampiran 40 Uji Normalitas Angket Sesudah Perlakuan Kelas Kontrol..................... 209 Lampiran 41 Uji Kesamaan Dua Varians Angket Sesudah Perlakuan ........................ 210 xvi
Lampiran 42 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Angket Sesudah Perlakuan ...................... 211 Lampiran 43 Uji Gain Motivasi Belajar Siswa ............................................................ 212 Lampiran 44 Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen ............................................. 213 Lampiran 45 Penilaian Psikomotorik Kelas Kontrol ................................................... 214 Lampiran 46 Penilaian Afektif Kelas Eksperimen ....................................................... 215 Lampiran 47 Penilaian Afektif Kelas Kontrol ............................................................. 216 Lampiran 48 Dokumentasi ........................................................................................... 217
xvii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Sains merupakan kegiatan atau proses aktif dan kreatif menggunakan pikiran
dalam mempelajari gejala-gejala alam yang belum dapat diterangkan. Pada dasarnya sains terdiri dari empat komponen yaitu sikap ilmiah, proses ilmiah, produk ilmiah dan aplikasi (Yulianti & Wiyanto, 2009: 4). Peraturan Pemerintah No 32 tentang Standar Pendidikan Nasional Tahun 2013 menerangkan bahwa bahan kajian ilmu pengetahuan alam, antara lain fisika, biologi, dan kimia dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis siswa terhadap lingkungan alam dan sekitarnya. Fisika merupakan bagian dari ilmu sains yang memiliki sumbangan besar dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya pembelajaran fisika dimaksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 5 Batang, pembelajaran dengan metode ceramah masih digunakan di sekolah. Guru mengungkapkan bahwa pembelajaran lebih sering dilakukan di kelas, tidak banyak siswa yang aktif dan bertanya saat pembelajaran berlangsung. Guru berperan penting dalam proses pembelajaran untuk membangun dan menumbuhkan semangat siswa dalam belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
1
2
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2). Selain perubahan tingkah laku juga perlu adanya perubahan dalam proses pembelajaran untuk membangun motivasi siswa dalam belajar sehingga siswa memiliki antusiasme yang tinggi dalam belajar fisika. Motivasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan gaya belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2004: 75). Berdasarkan penelitian Pratiwi et al (2014: 7) pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung 30% siswa masih cenderung menghapal. Siswa mengungkapkan bahwa mereka kesulitan mempelajari fisika dikarenakan banyak rumus yang harus mereka pahami. Perlu adanya upaya untuk merubah suasana pembelajaran dengan diberi rangsangan agar siswa memiliki motivasi dalam belajar. Motivasi dapat tumbuh dari dalam diri siswa dan dapat dirangsang oleh faktor dari luar dengan merubah proses pembelajaran di kelas (Sardiman, 2004: 75). DePorter (2002: 85) mengungkapkan bahwa bahwa terdapat gaya belajar modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality). Ketiga gaya belajar tersebut adalah gaya belajar visual yang mengakses citra virtual yang diciptakan maupun diingat melalui belajar dengan cara melihat dan mengingat, auditorial mengakses segala jenis suara dan kata yang diciptakan maupun diingat yaitu melalui belajar dengan cara mendengar, dan kinesthetic mengakses
3
segala jenis gerak dan emosi yang diciptakan dan diingat melalui belajar dengan cara bergerak, menyentuh dan bekerja. Adanya perbedaan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa ini membutuhkan pembelajaran yang dapat memperhatikan gaya belajar siswa dengan merubah proses pembelajaran yang selama ini dilakukan. Salah satunya dengan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualisation and Intelectually). Menurut Meier (2002: 92),
pembelajaran
dengan
pendekatan
SAVI
adalah
pembelajaran
yang
menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran. Salah satu pembelajaran yang menggabungkan berbagai indera yang dimiliki siswa adalah kegiatan kerja ilmiah. Guru dan laboran di SMP Negeri 5 Batang Tahun ajaran 2015 mengungkapkan bahwa kegiatan praktikum sangat jarang dilakukan. Hal serupa diungkapkan oleh siswa bahwa pembelajaran sering berlangsung di kelas dan jarang diadakan kegiatan praktikum atau kerja ilmiah. Melalui kegiatan kerja ilmiah
diharapkan siwa mendapatkan pembelajaran
yang bermakna, dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa serta membentuk sikap ilmiah pada siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Rustaman & Rustaman (2003: 8) selain untuk menunjang penguasaan konsep, kegiatan praktikum dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar bereskperimen sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar sains. Model pembelajaran SAVI yang telah diterapkan dalam beberapa penelitian menunjukan adanya peningkatan motivasi dan
4
hasil belajar siswa. Penelitian Pratiwi et al (2014 : 8) menunujukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui pengembangan bahan ajar biologi berbasis pendekatan SAVI. Penelitian Mariya et al (2013 : 46) menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model SAVI berbantuan alat peraga dapat mencapai ketuntasan belajar dan lebih baik dibanding pembelajaran dengan model ekspositori. Penelitian Sopiah et al (2009 : 14) menunjukkan bahwa kebiasaan bekerja ilmiah belum tumbuh pada siswa namun 46% siswa dapat merespon pelaksanaan percobaan sangat menyenangkan dan 51% menyenangkan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh model pembelajaran SAVI terhadap motivasi dan hasil belajar dengan pembiasaan kerja ilmiah. Penelitian ini berjudul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
SOMATIC,
AUDITORY,
VISUALISATION
AND
INTELLECTUALLY (SAVI) DENGAN PEMBIASAAN BEKERJA ILMIAH TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA"
1.2
Identifikasi Masalah
1.
Kegiatan siswa dalam mata pelajaran fisika hanya berpusat pada guru.
2.
Siswa tidak memiliki keberanian untuk bertanya atau mengemukakan pendapat saat pembelajaran berlangsung.
3.
Metode yang digunakan oleh guru lebih banyak ceramah sehingga siswa hanya mendengarkan dan merasa bosan.
5
1.3
Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang di atas, ada dua rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut: 1. Apakah penerapan model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa? 2. Apakah penerapan model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
1.4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1.
Mengetahui penerapan model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah dapat meningkatan motivasi belajar siswa.
2.
Mengetahui penerapan model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah dapat meningkatan hasil belajar siswa.
1.5
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian bagi guru, siswa, sekolah dan juga bagi peneliti, yaitu : 1.5.1 Bagi Guru 1.
Sebagai alternatif pembelajaran untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa serta meningkatkan proses pembelajaran di kelas.
2.
Meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar materi fisika.
6
1.5.2 Bagi Siswa 1.
Memberikan motivasi belajar siswa karena suasana pembelajaran berbeda sehingga tidak membosankan.
2.
Mendorong siswa untuk meningkatkan aktivitas belajar agar mampu memcahkan permasalahan fisika.
1.5.3 Bagi Sekolah Sebagai salah satu kontribusi untuk memperbaiki proses pembelajaran di sekolah sehinga dapat meningkatkan potensi siswa dalam belajar 1.5.4 Bagi Peneliti Memberikan pengalaman untuk menjadi seorang pendidik dalam memilih metode atau model pembelajaran.
1.6
Penegasan Istilah
1.6.1 Model Pembelajaran Menurut Yulianti & Wiyanto (2009: 25), model pembelajaran adalah sebuah rencana atau pola yang mengorganisasikan pembelajaran dalam kelas dan menunjukkan cara penggunaan materi pembelajaran (buku, video, komputer, bahanbahan praktikum). 1.6.2 SAVI SAVI singkatan dari Somatic, Auditory, Visualisation and Intelectually yang merupakan model pembelajaran yang menggabungkan aktivitas fisik dengan intelektual.
7
1.6.3 Pembiasaan Bekerja Ilmiah Pembiasaan merupakan suatu usaha untuk menjadikan individu terbiasa melakukan sesuatu. Sedangkan kerja ilmiah memiliki arti serangkaian kegiatan proses ilmiah yang meliputi merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melakukan penelitian, menganalisis dan membuat simpulan. Menurut Rustaman & Rustaman (2003: 6) “bekerja ilmiah” sebagai lingkup proses berkaitan erat dengan konsep. Dengan demikian bekerja ilmiah mengitegrasikan isi sains ke dalam kegiatankegiatan pembelajaran yang membekali siswa pengalaman belajar secara langsung. 1.6.4 Motivasi Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu sehingga dapat mencapai tujuan tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi diartikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau dapat juga diartikan sebagai usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. 1.6.5 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemampuan siswa dari berbagai aspek setelah diberikan pengalaman belajar. Hasil belajar juga bisa dijadikan sebagai tolak ukur yang bisa dijadikan acuan sejauh mana keberhasilan siswa yang di dapatkan dari proses pembelajaran.
8
1.7
Sistematika Skripsi Susunan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian
isi dan bagian akhir skripsi. 1.7.1 Bagian Pendahuluan Meliputi halaman judul, pernyataan, pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. 1.7.2 Bagian Isi Bagian isi dari skripsi ini mencakup 5 bab, sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Bab II : Tinjauan Pustaka Bab III : Metode Penelitian Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab V : Simpulan dan saran 1.7.3 Bagian Akhir Skripsi Berisi daftar pustaka dan lampiran
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Model Pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, model diartikan sebagai pola
(contoh, acuan, ragam, dan lain sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa. Pembelajaran merupakan perpaduan dari aktivitas belajar dan mengajar. Teori dari R. Gagne dalam Slameto (2010: 13) memberikan dua definisi mengenai belajar, yaitu: 1. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan kebiasaan dan tingkah laku; 2. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Menurut Joyce sebagaimana dikutip oleh Triyanto (2011: 5) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
9
10
tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk bukubuku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain. Yulianti & Wiyanto (2009: 25) mengungkapkan bahwa model pembelajaran adalah sebuah rencana atau pola yang mengorganisasikan pembelajaran dalam kelas dan menunjukkan cara penggunaan materi pembelajaran (buku, video, komputer, bahan-bahan praktikum). Yulianti & Wiyanto (2009: 26) juga menyatakan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai ciri-ciri khusus yaitu: a) rasional teoritik yang logis; b) ada landasan pemikiran tentang bagaimana siswa belajar; c) tingkah laku mengajar agar model dapat dilaksanakan; d) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2.2
SAVI
2.2.1 Pengertian SAVI Belajar berdasarkan aktivitas berarti bergerak aktif secara fisik ketika belajar, dengan memanfaatkan indera sebanyak mungkin dan membuat seluruh tubuh/pikiran terlibat dalam proses pembelajaran (Meier, 2002: 90). Belajar dengan aktivitas secara fisik jauh lebih efektif karena pembelajaran ini dapat melibatkan sepenuhnya anggota tubuh dan indera yang dimiliki oleh siswa dibandingkan dengan belajar dengan metode ceramah dan berpusat pada guru. Gagne dalam Slameto (2010: 14) mengungkapkan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dibagi menjadi lima kategori, yang disebut “The Domains of
Learning” yaitu: 1) keterampilan
11
motoris (motor skill); 2) informasi verbal; 3) kemampuan intelektual; 4) strategi kognitif; dan 5) sikap. Pembelajaran model SAVI memiliki kepanjangan Somatic, Auditory, Visualisation and Intelectually. Unsur-unsur SAVI terdiri dari Somatic/somatis yang berarti belajar dengan bergerak dan berbuat, Auditory/auditori yaitu belajar dengan berbicara dan mendengar, Visualisation/visualisasi yaitu belajar dengan mengamati dan menggambarkan dan Intellectually/intelektual yang artinya belajar dengan memecahkan masalah dan merenung (Meier, 2002: 92). 2.2.2 Karakteristik SAVI 2.2.2.1 Somatic Somatic atau “Somatis” berasal dari bahasa Yunani yang berarti tubuh-soma (seperti dalam psikomatis). Jadi belajar somatis berarti belajar dengan indera peraba, kinestetis, praktis melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu belajar (Meier, 2002: 92). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, somatis artinya sesuatu yang berkaitan dengan tubuh. Jadi, somatis merupakan kegiatan belajar dengan cara melibatkan anggota tubuh seperti bergerak, berjalan dan menyentuh. Silberman (2014: 24) menjelaskan bahwa siswa kinestetik belajar terutama dengan terlibat langsung dengan kegiatan. Mereka cenderung impulsive, semaunya, dan kurang sabaran serta akan merasa terkekang apabila harus diam dan tidak melakukan sesuatu. Berdasarkan penelitian neurologis bahwa tubuh dan pikiran itu
12
adalah satu. Jadi dengan menghalangi pembelajar somatis menggunakan tubuh mereka sepenuhnya dalam belajar berarti menghalangi juga fungsi pikiran mereka sepenuhnya (Meier, 2002: 93). 2.2.2.2 Auditory Auditory atau auditori berasal dari kata audio yang artinya adalah sesuatu yang dapat didengar. Kegiatan belajar yang lebih banyak dilakukan di sekolah adalah cara belajar dengan auditori namun masih terbatas pada siswa yang hanya mendengarkan penjelasan dari guru sedangkan kegiatan siswa dalam berbicara dan mengungkapkan masih rendah. Kebutuhan mendengar dan berbicara sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Mendengar dapat memberi kita informasi mengenai apa yang disampaikan oleh orang lain dan berbicara merupakan upaya kita untuk mengungkapkan apa yang ingin disampaikan. Belajar auditori merupakan belajar dengan berbicara dan mendengar. Pikiran manusia lebih kuat daripada yang disadari, telinga terus menerus menangkap dan menyimpan informasi bahkan tanpa disadari. Menurut Meier (2002, 95), belajar auditori merupakan cara belajar standar bagi semua masyarakat sejak awal sejarah. Belajar dengan auditori dapat menggunakan pengulangan dengan meminta siswa menyebutkan kembali konsep, Guru menggunakan variasi vokal berupa perubahan nada, kecepatan dan volume (DePorter et al., 2005: 85). Dalam merancang pembelajaran yang menarik bagi siswa diperlukan kegiatan yang merangsang siswa untuk tertarik mendengarkan dan berani
13
mengungkapkan sesuatu. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta siswa untuk membicarakan apa yang sedang dipelajari dalam kelas dan mengungkapkan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran. 2.2.2.3 Visualisation Ketajaman visual, meskipun lebih menonjol pada sebagian orang, sangat kuat dalam diri setiap orang. Alasannya bahwa di dalam otak terdapat lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual daripada semua indera yang lain. Belajar dengan cara visualisasi dapat membantu pembelajar melihat inti masalah dari materi yang sedang dipelajari. Setiap orang (terutama pembelajar visual) lebih mudah belajar jika dapat “melihat” apa yang sedang dibicarakan seorang penceramah atau sebuah buku atau program komputer. Pembelajaran visual belajar paling baik jika mereka dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta gagasan, ikon, gambar, dan gambaran dari segala macam hal ketika mereka sedang belajar (Meier, 2002: 98). Menurut Silberman (2014: 28) siswa visual berbeda dengan siswa auditori, yang biasanya tidak sungkan-sungkan untuk memperhatikan apa yang dikerjakan oleh guru, dan membuat catatan. Kegiatan kerja ilmiah sangat memungkinkan bagi siswa untuk belajar secara visual dengan mengamati dan menggambarkan kasus atau fenomena yang sedang dipelajari. 2.2.2.4 Intelectually Menurut Meier (2002: 99), kata “intelektual” menunjukkan apa yang harus dilakukan pembelajar dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka
14
menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana dan nilai dari pengalaman tersebut. “Intelektual” adalah bagian diri dari merenung, mencipta, memecahkan masalah, dan membangun makna. Meier juga mengungkapkan bahwa intelektual adalah pencipta makna dalam pikiran; sarana yang digunakan manusia untuk “berpikir”, menyatukan pengalaman, mencipta jaringan saraf baru, dan belajar. Karakteristik SAVI yang telah diuraikan kemudian dapat digabungkan sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung optimal dan memenuhi kebutuhan belajar siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Keempat unsur SAVI dapat digabungkan melalui beberapa kegiatan siswa, misalnya orang dapat belajar sedikit dengan menyaksikan presentasi (V), tetapi mereka dapat belajar jauh lebih baik dan dapat melakukan sesuatu ketika presentasi sedang berlangsung (S), membicarakan apa yang sedang mereka pelajari (A), dan memikirkan cara menerapkan informasi dalam presentasi tersebut pada pekerjaan mereka (I) (Meier, 2002: 100). Unsur-unsur yang terdapat dalam SAVI dapat membantu siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda sehingga dapat diterapkan di kelas.
2.3 Kerja Ilmiah 2.3.1 Pengertian Bekerja Ilmiah Kerja ilmiah merupakan cara kerja yang dipakai ilmuwan untuk memecahkan masalah, yaitu dengan menerapkan metode ilmiah. Sedangkan menurut Rustaman & Rustaman (2003: 6) “bekerja ilmiah” sebagai lingkup proses berkaitan erat dengan
15
konsep. Dengan demikian bekerja ilmiah mengitegrasikan isi sains ke dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran yang membekali siswa pengalaman belajar secara langsung. Rustaman & Rustaman (2003: 8) mengungkapkan bahwa bekerja ilmiah sesungguhnya adalah perluasan dari metode ilmiah yang berkaitan dengan keterampilan proses yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut: … metode ilmiah dijabarkan ke dalam jenis-jenis keterampilan proses sebagai keterampilan dasar yang harus dikembangkan atau dilatihkan sebelum seseorang mampu menggunakan metode ilmiah. Dalam metode ilmiah dikenal adanya langkah-langkah tertentu secara berurutan yang harus dilakukan, mulai dari merumuskan masalah hingga menyimpulkan bahkan membuat generalisasi. Dengan demikian jelaslah bahwa terdapat keterkaitan erat antara bekerja ilmiah dengan pendekatan keterampilan proses. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, kegiatan praktikum dapat menunjang penguasaan konsep. Selain itu, dengan melakukan kegiatan praktikum siswa menjadi termotivasi belajar sains. Dalam kegiatan praktikum dikembangkan keterampilan-keterampilan dasar bereksperimen sehingga kegiatan
praktikum
merupakan wahana pengembangan penyelidikan ilmiah. Menurut Yulianti & Wiyanto (2009: 2), fisika merupakan bagian dari sains yang mempelajari tentang zat dan energi dalam segala bentuk manifestasinya. Dalam pembelajaran fisika dibutuhkan kerja ilmiah yang merupakan serangkaian kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengetahui hasil penelitian berdasarkaan pertanyaan atau rumusan dari permasalahan terhadap suatu kasus atau fenomena.
16
2.3.2 Langkah-Langkah Kerja Ilmiah Langkah-langkah kerja ilmiah merupakan proses dari kegiatan ilmiah yang sering disebut sebagai metode ilmiah. Sebagaimana dikutip oleh Yulianti & Wiyanto (2009: 7), metode ilmiah yang telah dikenalkan oleh Galileo Galilei dan Fracis Bacon meliputi: 1. Mengidentifikasi masalah; 2. Menyusun hipotesis; 3. Memprediksi konsekuensi dari hipotesis; 4. Melakukan eksperimen untuk mengujikan prediksi; 5. Merumuskan hukum umum sederhana yang diorganisasikan dari hipotesis, prediksi dan eksperimen. Yulianti & Wiyanto (2009: 15) menambahkan bahwa metode eksperimen dikenal dengan nama metode percobaan yang merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji teori atau hukum yang sudah ditemukan para ahli. Melalui metode eksperimen, siswa dapat dilatih untuk menggunakan metode ilmiah dan sikap ilmiah secara benar. Siswa diberikan kesempatan untuk menemukan, menganalisa dan membuktikan serta menarik kesimpulan. Melalui metode ini, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode ilmiah, diantaranya: 1. Hasil belajar tahan lama diingat; 2. Memperkaya pengalaman siswa;
17
3. Mengembangkan sikap berpikir ilmiah; 4. Siswa terhindar dari verbalisme; 5. Mengembangkan sikap suka bereksplorasi tentang sains. Kekurangan metode ilmiah: 1. Memerlukan sarana dan prasarana yang memadai; 2. Tidak semua materi dapat dieksperimenkan; 3. Setiap eksperimen tak membuahkan hasil yang diharapkan.
2.4
Motivasi
2.4.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata motif yang memiliki arti sebab atau alasan. Dalam Slameto (2010: 58), James Drever memberikan pengertian tentang motif sebagai berikut : “Motive is an effective-conative faktor which operates in determining the direction of an individual’s behavior towards an end or goal, consioustly apprehended or unconsioustly”. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa motif erat kaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisikondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh dari dalam diri seseorang. (Sardiman, 2004: 75).
18
Menurut Slameto
(2003:
58), dalam
proses
pembelajaran haruslah
diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar. Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau dari dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal: (1) mengetahui apa yang akan dipelajari; dan (2) memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dengan berpijak pada kedua unsur motivasi inilah sebagai dasar permulaan yang baik untuk belajar (Sardiman, 2004: 40). Motivasi sebagai salah satu faktor psikologis, seperti yang dikemukakan oleh Arden N. Frandsen dalam Sardiman (2004: 46) bahwa ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk belajar, yakni: 1. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas; 2. Adanya sifat yang kreatif pada orang yang belajar dan adanya keinginan untuk
selalu maju; 3. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-
temannya. 4. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang
baru, baik dengan kooperassi dengan kompetisi;
19
5. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran; 6. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.
2.4.2 Jenis-jenis Motivasi Ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Menurut Schun sebagai mana dikutip oleh Eggen et al (2012: 67) bahwa motivasi ekstrinsik
merujuk pada motivasi untuk terlibat di dalam suatu kegiatan sebagai
sarana mencapai tujuan, sementara motivasi intrinsik adalah motivasi untuk terlibat di dalam kegiatan untuk kegiatah itu sendiri. Menurut Sardiman (2004: 89) yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dari dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sedangkan pengertian motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergantung dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Indikator motivasi belajar yang dijelaskan oleh Uno (2009: 23) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil;
20
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4. Adanya penghargaan dalam belajar; 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik. Selain dari indikator di atas juga ada bentuk-bentuk motivasi yang bisa diterapkan sekolah sebagaimana disebutkan oleh Sardiman (2004: 92), yaitu memberi angka, hadiah, saingan/kompetisi, Ego-Involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan yang diakui. 2.4.3 Motivasi Belajar Fisika Fisika bukan lagi menjadi pelajaran yang menyulitkan bagi siswa apabila pembelajaran memiliki kegiatan yang menarik siswa untuk mempelajarinya. Motivasi belajar pada materi fisika yang rendah menyebabkan siswa tidak dapat belajar secara optimal di kelas. Dari ilmu sains, kebanyakan siswa mengungkapkan lebih menyukai materi biologi yang menurut mereka cukup mudah untuk dipahami dibandingkan dengan materi fisika yang banyak menggunakan persamaan matematis. Guru memiliki peran sebagai motivator yang memiliki kewajiban untuk menumbuhkan motivasi siswa melalui pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Bagaimana guru melakukan usaha-usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi agar anak didiknya melakukan aktivitas belajar dengan baik (Sardiman,
21
2004: 77). Motivasi belajar siswa pada pelajaran fisika dapat tumbuh dan berkembang
sehingga
siswa
mampu
mengamati
berbagai
fenomena
di
lingkungannya, mengkaitkannya dengan materi fisika, mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari serta melakukan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses ilmiah sehingga menumbuhkan sikap ilmiah dalam diri siswa.
2.5
Hasil Belajar Perlu ditegaskan bahwa setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses
belajar mengajar, baik sengaja atau tidak sengaja, disadari atau tidak disadari. Dari proses belajar-mengajar ini akan diperoleh suatu hasil pengajaran, atau dengan istilah tujuan pembelajaran atau hasil belajar (Sardiman, 2004: 19). Sudjana (1989: 38) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang bisa dijadikan acuan sejauh mana keberhasilan siswa yang di dapatkan dari proses pembelajaran. Dari hasil belajar, seorang Guru dapat mengetahui apakah proses pembelajaran berhasil sesuai dengan tujuan pembelajaran atau tidak. Sudjana menambahkan bahwa hasil belajar dibagi dalam tiga ranah yaitu: 1. Ranah Kognitif: Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri atas enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2. Ranah Afektif: Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
22
3. Ranah Psikomotorik: Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yaitu gerakan refleks,
keterampilan
gerakan
dasar,
kemampuan
perseptual,
keharmonisan/ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpreatif. Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar fisika berkenaan dengan kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini dikarenakan pembelajaran fisika merupakan pembelajaran yang tidak hanya memberi penilaian terhadap pengetahuan saja tetapi juga keterampilan dan sikap siswa selama pembelajaran. Dalam pembelajaran fisika yang dipadukan dengan model pembelajaran SAVI dan pembiasaan kerja ilmiah diharapkan meningkatkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan keterampilan siswa.
2.6 Cahaya dan Pemantulan Cahaya 2.6.1 Pengertian cahaya Cahaya adalah salah satu bentuk gelombang. Cahaya dapat merambat dari ruang hampa udara karena termasuk jenis gelombang elektromagnetik. Jika cahaya mengenai suatu benda, seperti halnya gelombang mekanik, cahaya tersebut dapat dipantulkan dan dibiaskan. Huygens menyatakan bahwa cahaya merupakan gelombang karena sifat-sifat cahaya mirip dengan sifat-sifat gelombang bunyi. Sedangkan Maxwell menyatakan bahwa sesungguhnya cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena
23
kecepatan gelombang elektromagnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu sebesar 3 × 108 m/s. Gelombang elektromagnetik tercipta dari perpaduan antara kuat medan listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat tanpa memerlukan medium. Maxwell menyatakan bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik sehingga cahaya juga dapat merambat tanpa memerlukan medium. Oleh karena itu cahaya matahari dapat sampai ke bumi dan memberi kehidupan di dalamnya. Sebagai gelombang cahaya mempunyai sifat-sifat gelombang diantaranya cahaya dapat merambat. Perambatan cahaya dapat terlihat ketika cahaya matahari melalui lubang angin di rumah. Jika udara sedikit berdebu dapat terlihat bahwa cahaya merambat membentuk sebuah garis lurus. Hal serupa terjadi jika melihat seberkas cahaya dari lubang kecil masuk ke dalam sebuah kamar yang gelap. Terlihat bahwa cahaya merambat dalam arah yang lurus. 2.6.2 Pemantulan Cahaya Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melihat benda-benda di sekitarnya tanpa adanya cahaya. Hal tersebut terjadi karena tidak ada cahaya yang dipantulkan oleh benda di sekitarnya. Jadi, benda dapat dilihat apabila ada cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut ke mata. 1.6.2.1 Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur Pemantulan cahaya pada benda yang tidak tembus cahaya, ada yang teratur dan ada pula yang tidak teratur. Pemantulan cahaya oleh permukaan rata disebut
24
pemantulan teratur, sedangkan pemantulan cahaya oleh permukaan yang tidak rata disebut pemantulan baur.
(a )
(b)
Gambar 2.1 (a) Pemantulan teratur dan (b) Pemantulan baur Pemantulan baur terjadi pada permukaan pantul yang tidak rata, misalnya dinding dan kayu. Keuntungan dari pemantulan baur diantaranya, tempat yang tidak terkena cahaya secara langsung masih terlihat terang dan berkas cahaya pantulnya tidak menyilaukan. Sedangkan pemantulan teratur terjadi pada permukaan pantul yang mendatar atau rata. Pemantulan teratur bersifat menyilaukan, namun ukuran bayangan yang terbentuk sesuai dengan ukuran benda. Pemantulan teratur biasa terjadi pada cermin. 1.6.2.2 Hukum Pemantulan Cermin datar menghasilkan pemantulan teratur. Oleh karena itu, bayangan yang
dihasilkan
dapat
digambarkan.
Seorang
ilmuwan
bernama
Snellius
mengemukakan hukum pemantulan, bahwa: 1. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
25
Gambar 2.2 Hukum pemantulan 1.6.2.3 Pemantulan pada Cermin Datar Saat bercermin, bayangan benda dan bayangan di sekitarnya dapat terlihat. Cermin bersifat memantulkan cahaya secara teratur karena permukaannya bersifat rata dan bening.
Gambar 2.3 Pembentukan bayangan pada cermin datar Sinar datang yang mengenai cermin datar akan dipantulkan. Jika sinar datang tegak lurus terhadap cermin akan dipantulkan tegak lurus cermin. Pada gambar terlihat bahwa bayangan pada cermin datar merupakan perpanjangan sinar-sinar pantulnya. Bayangan yang seperti ini dinamakan bayangan maya. Selain itu, ternyata arah bayangan yang dibentuk oleh cermin berkebalikan dengan sebenarnya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sama besar, tegak, berkebalikan, jarak benda ke cermin dan jarak bayangan ke cermin sama, dan maya.
26
Jika terdapat dua buah cermin datar yang membentuk sudut α, maka banyaknya bayangan yang dibentuk diru muska n oleh persamaan sebagai berikut. =
360°
− 1 … … … . (1)
Keterangan: n = banyaknya bayangan yang dibentuk α = sudut antar dua cermin 1.6.2.4 Pemantulan pada Cermin Cekung Selain pada cermin datar, peristiwa dapat terjadi pada cermin cekung. Cermin cekung adalah cermin yang permukaan pantulnya melengkung ke dalam. Keterangan : SU = Sumbu utama M = Pusat kelengkungan cermin F = Titik focus cermin Gambar 2.4 Bagian-bagian cermin cekung Cermin cekung memiliki sifat akan memantulkan sinar-sinar sejajar menuju titik fokusnya dan bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen). Pada cermin cekung terdapat sinar-sinar istimewa, yaitu sebagai berikut: 1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
Gambar 2.5 Pemantulan sinar datang sejajar dengan sumbu utama
27
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.
Gambar 2.6 Pemantulan sinar datang melalui titik fokus 3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan ke titik itu juga.
Gambar 2.7 Pemantulan sinar datang melalui pusat kelengkungan Beberapa sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung berdasarkan letak bendanya adalah sebagai berikut: 1. Jika benda diletakkan di luar pusat kelengkungan cermin (M), bayangan yang dibentuk akan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil dan terletak di antara pusat kelengkungan cermin (M) dan titik fokus (F). 2. Jika benda diletakkan di antara titik pusat kelengkungan cermin (M) dan titik fokus (F), bayangan yang dibentuk bersifat nyata, terbalik, diperbesar dan terletak di depan titik pusat kelengkungan cermin. 3. Jika benda diletakkan tepat pada titik fokus (F), maka akan terbentuk bayangan maya di tak terhingga.
28
4. Jika benda berada di antara titik fokus (F) dan cermin, maka bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak dan diperbesar. Letak bayangan berada di belakang cermin. Untuk mendapatkan bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung bisa menggunakan dua berkas sinar istimewa.
Gambar 2.8 Pembentukan bayangan oleh cermin cekung menggunakan berkas sinarsinar istimewa Pada Gambar 2. dapat dilihat bahwa jika benda terletak di antara pusat kelengkungan cermin M dan titik fokus F maka bayangan yang dihasilkan adalah nyata, terbalik dan diperbesar. yaitu sebagai berikut: Hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) akan menghasilkan jarak fokus f. Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis:
Sedangkan perbesasran cermin cekung dapat ditentukan dengan rumus berikut:
29
Dengan: 2f = r = jari-jari cermin (cm) f = jarak fokus (cm) s = jarak benda (cm) s’ = jarak bayangan (cm) M = perbesaran bayangan (cm) h = tinggi benda (cm) h’ = tinggi bayangan (cm) Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung juga dapat ditentukan dengan cara berikut: 1. Jika s’ bernilai (+) maka bayangan bersifat nyata dan terbalik, namun jika s’ bernilai (-) maka bayangan bersifat maya dan tegak. 2. Jika M > 1 maka bayangan diperbesar. Jika M = 1 maka bayangan sama besar dengan benda. Jika M < 1 maka bayangan diperkecil. 1.6.2.5 Pemantulan pada Cermin Cembung Cermin cembung adalah cermin yang permukaan pantulnya melengkung ke luar. Cermin cembung memiliki sifat berkas sinar yang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus dan bersifat menyebarkan cahaya (divergen). Seperti halnya cermin cekung, sebelum menggambarkan pembentukan bayangan, perlu diketahui sinar-sinar istimewa yang dimiliki oleh cermin cembung, yaitu:
30
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.
Gambar 2.9 Pemantulan sinar datang sejajar sumbu utama 2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
Gambar 2.10 Pemantulan sinar datang menuju titik fokus 3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga
Gambar 2.11 Pemantulan sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin Benda yang diletakkan di depan cermin cembung akan selalu menghasilkan bayangan di belakang cermin dengan sifat maya, tegak dan diperkecil. Cukup menggunakan dua berkas sinar istimewa untuk mendapatkan bayangan pada cermin cembung:
31
Gambar 2.12 Pembentukan bayangan pada cermin cembung menggunakan berkas sinar-sinar istimewa Benda yang diletakkan di depan cermin cembung akan selalu menghasilkan bayangan di belakang cermin dengan sifat maya, sama tegak, dan diperkecil. Hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’), dan titik fokus (f) memiliki persamaan yang sama dengan cermin cekung. Perbedaannya, pada cermin cembung nilai jarak fokus selalu bernilai negatif.
Sedangkan perbesaran cermin cembung dapat ditentukan dengan rumus:
Dengan: f = jarak fokus bernilai negatif (cm) s = jarak benda (cm) s’ = jarak bayangan (cm) M = perbesaran bayangan (cm) h = tinggi benda (cm) h’ = tinggi bayangan (cm)
32
2.7 Kerangka Berpikir Fisika merupakan salah satu ilmu sains yang memiliki sumbangan besar dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan pembelajaran fisika di sekolah masih banyak menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah dan tidak melibatkan siswa secara keseluruhan. Guru sebagai bagian dari tenaga kependidikan berupaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu faktor keberhasilan guru dalam meningkatkan proses dan hasil belajar adalah bergantung pada model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Hal tersebut akan berpengaruh pada motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran SAVI yang menggabungkan seluruh aktivitas anggota tubuh dengan pemikiran siswa. Dalam pembelajaran fisika siswa diharapkan dapat mengalami proses pembelajaran yang melibatkan dirinya untuk mengamati, mencari dan mencoba mengenai materi yang disampaikan melalui kegiatan ilmiah. Penelitian dilakukan dengan mengambil satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberi pembelajaran model SAVI dengan pembiasaan kerja ilmiah. Sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan model pembelajaran SAVI saja. Dengan menerapkan model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan kerja ilmiah diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
33
Pembelajaran Fisika
Guru masih menggunakan metode ceramah, proses pembelajaran teoritik, berpusat pada guru.
Motivasi dan hasil belajar rendah
Kelas Kontrol
Pembelajaran dengan SAVI
Kelas Eksperimen
Pembelajaran Model SAVI dan Pembiasaan Bekerja Ilmiah
Siswa dapat melibatkan seluruh indera dan kemampuan intelektualnya, bergerak dan bekerjasama sehingga siswa mendapat pengalaman belajar yang baru dan bermakna
Pembelajaran dengan penerapan model Somatic, Auditory, Visualisation an Intelectually (SAVI) dengan pembiasaan bekerja ilmiah dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Gambar 2.13 Kerangka Berpikir
34
2.8 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian atau dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2008: 96). Adapun hipotesis yang akan diujikan dalam penelitian ini adalah: 1. Motivasi belajar siswa melalui pembelajaran SAVI dan Pembiasaan bekerja ilmiah lebih tinggi dibandingkan dengan motivasi belajar siswa melalui pembelajaran SAVI saja. 2. Hasil belajar siswa melalui pembelajaran SAVI dan Pembiasaan bekerja ilmiah lebih tinggi dibandingkan dengan motivasi belajar siswa melalui pembelajaran SAVI saja.
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1
Desain Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksperimen dengan pendekatan
kuantitatif. Bentuk eksperimen ini menggunakan Quasi Experimental Design yang mempunyai kelas kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini difokuskan untuk menerapkan model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design yang hampir sama dengan pretest posttest control group design, hanya pada desain ini kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2008: 116). Siswa di kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberi pretest di awal pembelajaran. Kemudian siswa diberi perlakuan SAVI dengan pembiasaan kerja ilmiah untuk kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan hanya dengan model pembelajaran SAVI. Selanjutnya kedua kelas diberi posttest. Hasil dari perlakuan siswa dapat diketahui dengan membandingkan hasil akhir dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Rancangan desain dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
35
36
O1 O3
X Y
O2 O4
Gambar 3.1 Rancangan Desain Penelitian Keterangan: O1 : nilai pretest pada kelas eksperimen (sebelum diberi perlakuan) O2 : nilai posttest pada kelas eksperimen (setelah diberi perlakuan) O3 : nilai pretest pada kelas kontrol (sebelum diberi perlakuan) O4 : nilai posttest pada kelas kontrol (setelah diberi perlakuan) X : Perlakuan dengan model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah Y : perlakuan dengan model SAVI (Sugiyono, 2008: 116)
3.2
Subjek dan Lokasi Penelitian
3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 5 Batang. 3.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jumlah populasi yang besar mengakibatkan ketidakmampuan oleh peneliti untuk dipelajarinya , misalnya karena adanya keterbatassan data, tenaga dan waktu.
37
Oleh karena itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul repesentatif (mewakili) (Sugiyono, 2008: 117). Pengambilan sampel data populasi ini menggunakan teknik purposive sampling. Pemilihan sampel dengan cara teknik purposive sampling, sampel penelitian ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008: 124). Sampel dari penelitian ini yaitu kelas VIII B dan VIII E. 3.2.3 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 5 Batang yang Beralamat di Jalan R.E. Martadinata No 138 Batang.
3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 61). Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: 3.3.1 Variabel Bebas Variabel bebas atau
variabel independen merupakan variabel
yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah dan pembelajaran dengan model SAVI tanpa kerja ilmiah.
38
3.3.2 Variabel Terikat Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Batang.
3.4
Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dimana desain ini
mempunyai kelas eksperimen dan kelas kontrol, tetapi tidak sepenuhnya mengontrol varibel-variabel yang berpengaruh pada pelaksanaan eksperimen. desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Control Group Pre-Test Post-Test. Kedua kelas yang diambil pada penelitian ini memiliki karakteristik yang sama atau homogen. Untuk mengetahui bahwa kedua kelas tersebut homogen dan normal adalah dengan meguji normalitas dan homogenitas kedua kelas tersebut. Kelas eksperimen maupun kelas kontrol keduanya diberi pre-test untuk mengetahui pemahaman dan motivasi belajar siswa sebelum diberikannya perlakuan. Kelas A sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran dengan pembiasaan bekerja ilmiah. Sedangkan kelas B sebagai kelas kontrol diberi perlakuan dengan model pembelajaran SAVI saja. Setelah kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda selanjutnya kedua kelas diberi post-test untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar siswa setelah perlakuan yang telah diberikan.
39
3.5
Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Observasi Teknik pengumpulan data observasi digunakan bila penelitian dilakukan berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2008: 203). Pengumpulan data observasi dibantu oleh observer dengan cara mengisi lembar observasi. 3.5.2 Angket (Kuisioner) Angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008: 199). Angket dalam penelitian ini merupakan angket respon siswa mengenai motivasi belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran SAVI dan pembiasaan bekerja ilmiah. 3.5.3 Tes Tes adalah alat bantu prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 70). Metode ini untuk mengetahui pengusaan siswa terhadap hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pretest dan posttest yang dilakukan pada tiap-tiap kelas. Pretest merupakan uji awal sebelum dilakukan eksperimen pada sampel penelitian sedangkan posttet merupakan uji akhir eksperimen atau tes yang dilakukan setelah diberi perlakuan.
40
3.5.4 Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legeer, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010: 70). Metode dokumentasi diperlukan untuk memperoleh data siswa serta foto kegiatan pembelajaran.
3.6
Analisis Instrumen Angket
3.6.1 Validitas Menurut Arikunto (2007: 72), untuk menguji validitas konstruksi soal angket yang digunakan dalam penelitian digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan persamaan:
=
∑ { ∑
− (∑ )(∑ )
− (∑ ) }{ ∑
− (∑ ) }
Keterangan :
rXY = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N
= banyaknya peserta tes
X
= skor butir
Y
= skor total Validitas angket dapat diketahui dengan membandingkan harga r hitung
dengan r tabel. Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2).
41
Kaidah keputusan jika thitung > ttabel berarti valid. Hasil uji validitas angket dari 30 butir soal dapat dilihat pada Lampiran 15 dan terangkum pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Angket Uji Coba No
Kriteria Soal
No Soal
Jumlah
1
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 27, 28, 30
22
2
Tidak Valid
6, 9, 12, 14, 16, 23, 24, 29
8
3.6.2 Reliabilitas Untuk mencari reliabilitas instrumen angket digunakan rumus Alpha (Arikunto, 2010: 239). Adap un rumus Alpha Cronb ach s ebagai berikut : =
−1
1−
∑
Keterangan : = koefisien reliabilitas ∑
= jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total
k
= banyaknya butir soal Setelah koefisisen reliabilitas diperoleh atau nilai r11 = 0.885, kemudian
dibandingkan dengan r tabel. Pada α = 5% dengan n = 21 diperoleh r tabel 0.433. karena r11 > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliable. Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 16.
42
3.7
Analisis Instrumen Tes Setelah perangkat tes disusun, maka dilakukan uji coba untuk mengetahui
validitas, daya beda, tingkat kesukaran soal dan reliabilitas. Setelah perangkat tes diuji cobakan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dengan tujuan instrumen yang dipakai untuk memperoleh data benar-benar dapat digunakan dan dapat dipercaya. Analisis perangkat uji coba meliputi: 3.7.1 Validitas Validitas berhubungan dengan ketepatan atau kesahihan instrumen yaitu kesesuaian tujuan dengan alat ukur yang digunakan. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes dengan kriteria. Teknik untuk mengetahui kesejajaran tersebut salah satunya dengan menggunakan rumus poi n biseri al den gan persa maan sebagai berikut:
=
−
(Arikunto, 2007: 79) Keterangan: γpbi = koefisien korelasi biserial. M
= rata-rata skor dari subjek yang menjawab betul untuk butir soal yang dicari validitasnya
Mt = rata-rata skor total St = standar deviasi dari skor total
43
p
= proporsi siswa yang benjawab benar atau banyaknya siswa yang menjawab benar dibagi dengan jumlah seluruh siswa.
q = proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1-p) Pemilihan untuk menggunakan rumus korelasi poin biserial dikarenakan untuk mengetahui korelasi antara dua variabel yaitu variabel kontinu dan variabel diskrit. Hasil analisis validitas soal uji coba disajikan pada Lampiran 7 dan dirangkum pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba No
Kriteria Soal
No Soal
Jumlah
1
Valid
1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23 25, 26, 27, 28
22
2
Tidak Valid
5, 6, 8, 14, 16, 24, 29, 30
8
3.7.2 Daya Pembeda Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2007: 211). Daya p embeda dap at dihitung deng an persamaan: =
−
=
− (Arikunto, 2007: 213)
Keterangan: DP = daya pembeda sutir soal
44
BA = banyak peserta kelompok atas yang menjawab butir soal dengan benar BB = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab butir soal dengan benar JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyak peserta kelompok bawah Nilai DP yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan daya pembeda butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal Uji Coba Nilai DP
Kriteria
Negatif
Soal Dibuang
0,00 – 0,20
Jelek
0,21 – 0,40
Cukup
0,41 – 0,70
Baik
0,71 – 1,00
Baik Sekali
Hasil analaisis daya pembeda soal uji coba didapatkan 5 soal dengan kriteria jelek, 7 soal dengan kriteria cukup, 16 soal dengan kriteria baik baik dan 2 soal dengan kriteria baik sekali. Analisis daya pembeda soal uji coba disajikan pada Lampiran 9 dan dirangkum pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Hasil Pengelompokan Soal Uji Coba Keterangan Soal yang dipakai Soal yang tidak dipakai
No Soal 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 12, 13, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28. 5, 6, 8, 11, 14, 16, 19, 24, 29, 30.
Jumlah 20 10
45
3.7.3 Tingkat Kesukaran Untuk mengetahui apakah soal yang diujikan sukar atau mudah digunakan perhitungan untuk tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal (Arikunto, 2007: 207). Tingkat kesukaran tiap butir soal dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: = (Arikunto, 2007: 208) Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Nilai P yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dengan menggunakan kriteria pada tabel. Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Nilai P
Kriteria
0.00 – 0.30
Sukar
0.31 – 0.70
Sedang
0.71 – 1.00
Mudah
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba, didapatkan 2 soal dengan kriteria mudah, 22 soal dengan kriteria sedang dan 6 soal dengan kriteria soal sukar. Hasil analisis tingkat kesukaran disajikan pada Lampiran 10 dan disajikan pada Tabel 3.6.
46
Tabel 3.6 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
1
Kriteria Soal Mudah
2
Sedang
No
3
Sukar
No Soal
Jumlah
2, 18 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 1 3, 14, 15, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28. 6, 16, 17, 23, 29, 30.
2 22 6
3.7.4 Reliabilitas Reliabilitas merupakan ukuran sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang konsisten. Suatu tes dapat dinyatakan mempunyai kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat menghasilkan. Seandainya hasil tesnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti (Arikunto, 2007: 86). Dalam penelitian ini, untuk mengetahui reliabilitas tes adalah dengan menggunakan rumus KR-20 denga n persamaan: =
−∑ −1 (Sugiyono, 2010: 359)
Keterangan : r11 = Reliabilitas tes secaran keseluruhan k = jumlah item dalam instrrumen p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p) St2= varians total
47
Berdasarkan hasil analisis reliabilitas didapatkan r11
= 0.885 dan
dibandingkan dengan r tabel. Pada α = 5% dengan n = 21 diperoleh r tabel = 0.433. karena r11 > rtabel maka soal tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.
3.8
Analisis Data
3.8.1 Analisis Tahap Awal Analisis tahap awal digunakan untuk membuktikan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen berawal dari titik tolak yang sama. 3.8.1.1 Uji Normalitas Sebelum data yang diperoleh dari lapangan dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data pretest dan posstest kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan untu k me ngh ung it norm alitas a dalah chi kuadrat: = Keterangan:
−
²
= Chi kuadrat = frekuensi hasil pengamatan = frekuensi harapan
(Sudjana, 2005: 273)
48
Jika χ2hitung < χ2tabel, maka data terdistrribusi normal, sedangkan jika χ2 hitung < χ2tabel maka data tidak terdistribusi normal. Dengan dk = k-1 dan taraf signifikas 5% maka kriteria pengujian adalah teerima Ho jika Jika χ2hitung < χ2 tabel. 3.8.1.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keseimbangan varians nilai pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen. jika kelas-kelas tersebut memiliki varians yang sama maka kelas tersebut dikatakan homogen. Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan uji Barlet yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung s2 dari masing-masing kelas b. Menghitung varians gabungan dari semu a kela sdengan rumus =
∑( − 1 ) ∑( − 1 )
c. Menghitung harga satuan B d engan rumus = (log
)∑(
− 1)
d. Menghitung nilai stati stik chi kuadrat denga n rumus = (ln 10) { − ∑(
− 1) log
Keterangan: si2 = varians masing-masing kelompok s2 = varians gabungan B = koefisien Barlett ni = jumlah siswa dalam kelas
}
49
Dengan taraf nyata α, kriteria
≥
(
),
)(
dimana
(
)(
)
didapat
dari daftar distribusi kuadrat dengan peluang (1-α) dan dk = (k-1) maka Ho ditolak. (Sudjana, 2005: 263) 3.8.2 Analisis Tahap Akhir 3.8.2.1. Uji Normalitas Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui kenormalan data sebelum kita melakukan pengujian terhadap kedua hipotesis. Uji ini menggunakan rumus ChiKuadrat.
= Keterangan:
−
²
= Chi kuadrat = frekuensi hasil pengamatan = frekuensi harapan (Sudjana, 2005: 273)
Jika χ2hitung < χ2tabel, maka data terdistrribusi normal, sedangkan jika χ2hitung < χ2tabel maka data tidak terdistribusi normal. 3.8.2.2.Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas) Uji ini digunakan untuk menganalisis apakah skor-skor pada penelitian yang dilakukan mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji ini juga untuk mengetahui kesamaan dua varians data hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
50
=
Dengan taraf signi fikasi 0,05 dan derajat kebebasan pembilang 1 apabila
<
−
berarti varians kedua kelompok sama. (Sudjana, 2005: 250)
3.8.2.3.Uji Hipotesis a. Uji t Apabila data yang telah dianalisis awal berdistribusi normal dan homogen. maka untuk menguji hipotesis dapat menggunakan uji statistik parametrik, yaitu uji t. Uji t merupakan pengujian hipotesis untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata pretest dan posttets kelas eks perimen atau k elas kontrol. R umus uji t yang digunakan: −
= + Keterangan ;
−2
√
√
= Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol = Simpangan baku kelompok eksperimen = Simpangan baku kelompok kontrol = Varian kelompok eksperimen = Varian kelompok kontrol
51
= Korelasi antara dua sampel = Banyaknya subjek pada kelompok eksperimen = Banyakn ya subyek pada kelompok control Dengan,
=
Ʃ Ʃ
dibandingakan dengan harga
Harga
<
taraf kesalahan 5%. Jika
maka
dengan
=
+
− 2,
dan ℎ ditolak (Sugiyono, 2007:
308). b. Uji Gain Uji gain digunakan untuk mengetahui besar peningkatan nilai pretest dan posttest. Untuk menghitung N-Gain digunakan rumus yang dikembangkan oleh Hake (1999: 1). <
< Keterangan :
>=
>=
<
%< > %< >
>– < > 100 – < >
= Rata-rata gain yang dinormalisasi = rata-rata gain aktual
max = Gain maksimum yang mungkin terjadi <Spre> = Rata-rata skor tes awal <Spost> = Rata-rata skor tes akhir
52
Kriteria: 0,00 < N < 0,29 peningkatan nilai rendah 0,30 < N < 0,69 peningkatan nilai sedang 0,70 < N < 1,00 peningkatan nilai tinggi 3.8.3.4 Analisis data afektif dan psikomotorik Analisis data hasil belajar afektif digunakan dengan pengisian lembar observasi oleh observasi berdasarkan aktivitas siswa di kelas. Sedangkan penilaian psikomotorik digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa di kelas pada saat praktikum. Rumus yang digunakan untuk penilaian data hasil belajar afektif dan psikomotor adalah ℎ
=
× 100%
Untuk kategorisasi rata-rata nilai afektif dan psikomotorik adalah sebagai berikut: 85< Nilai< 100
= sangat baik
70 < Nilai < 85
= baik
55 < Nilai <70
= cukup
40 < Nilai < 55
= kurang
25 < Nilai < 40
= Sangat kurang
BAB 5 PENUTUP 5.1
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembelajaran model SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata motivasi belajar yang lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelas eksperimen Peningkatan motivasi belajar siswa untuk kedua kelas memiliki nilai Gain dengan kriteria sedang. 2. Pembelajaran model SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata posttestt lebih baik dari pada nilai rata-rata kelas eksperimen. Peningkatan hasil belajar dari data posttest memiliki nilai Gain dengan kriteria sedang untuk kedua kelas. Hasil belajar afektif dan psikomotorik pada kelas eksperimen juga lebih baik dari pada kelas kontrol.
5.2
Saran 1. Bagi peneliti yang akan melakukan pembelajaran model SAVI dengan kerja ilmiah diharapkan dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin baik dari materi, sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Siswa yang dibagi ke
74
75
dalam kelompok sebaiknya dibagi secara heterogen berdasarkan nilai dana jenis kelamin. 2. Pembelajaran model SAVI dan kerja ilmiah dapat dijadikan alternatif bagi pembelajaran di sekolah sehingga kemampuan berpikir dan fungsi indera siswa bekerja optimal dan setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. 3. Guru sebaiknya dapat mengatur waktu secara efisien saat pembelajaran SAVI dan kerja ilmiah agar setiap kegiatan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bilgin, I. 2009. The effects of guided inquiry instruction incorporating a cooperative learning approach on university students’ achievement of acid and bases concepts and attitude toward guided inquiry instruction. Scientific Research and Essay, 4 (10) :1038-1046. De Porter, B., M. Reardon, & S. S. Nourie. 2002. Quantum Teaching (Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas). Bandung: Kaifa. Eggen, P. & D. Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Edisi Keenam. Jakarta: Indeks. Fitriyaningsih, J. Raharjo & D. Teguh. 2014. Penerapan Pendekatan Somatic, Auditory, Visual, Intellrctualy (SAVI) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas Xi Di Sma Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Fisika, 2 (2) : 30-36. Ginting, S. M, & H. Amir. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Somatis Auditori Visual Dan Intelektual (SAVI) Berbantuan Media Komputer Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Fisika II. Jurnal Exacta, X(1) : 98-105. Hake, R. R. (1999). “Analyzing Change/Gain Scores”. Dept. of Physics, Indiana University. Hayat, M. S., S. S. Anggraeni, & S. Redjeki. 2011. Pembelajaran Berbasis Praktikum pada Konsep Invertebrata untuk Pengembangan Sikap Ilmiah Siswa. Bioma, 2(3): 141-152. Karim, S., I. Kaniawati, F. Y. Nurul, & S. Wahyu. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Krisno, A., M. T. Tjandra, M. Suhada, & Imam. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
76
77
Mariya, D., Z. Mastur, & Pujiastuti. 2013. Keefektifan Pembelajaran SAVI Berbantuan Alat Peraga terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Unnes Journal of Mathematics Education, 2 (2): 40 – 47. Meier, D. 2002. The Accelerated Learning Handbook: Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan, Pelatihan. Bandung: Kaifa. Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press. Pemerintah Republik Indonesia. (2013). Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. Pratiwi, D., Suratno, & Pujiastuti. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berbasis Pendekatan SAVI (Somatic,Auditory, Visual, Intellectual) Pada Pokok Bahasan Sistem Pernapasan Kelas XI SMA Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Edukasi Universitas Jember, I (2): 5-9. Pratiwi, S. N., A. Siti & S. Tjiptaning. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model Temuan Terbimbing Disertai Pendekatan SAVI (Somatis, Auditory, Visual, Intelectual) di SMA Negeri I Kencong. Jurnal Edukasi Universitas Jember, I (2): 5-9. Rusmiati, A. & Yulianto A. 2009. Peningkatan Keterampilan Proses Sains dengan Menerapkan Model Problem Based Instruction. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5 (4) : 75-78. Rustaman, N. Y. & Rustaman A. 2003. Kemampuan Dasar Bekerja Ilmiah dalam IPA. Makalah disajikan dalam Seminar Pendidikan Biologi dan diikuti oleh Guru-guru Biologi dan mahasiswa Biologi FKIP Universitas Pasundan, Bandung 13 Maret. Rustaman, N. Y. 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Pendidikan Sains. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional II Himpunan Ikatan Sarjana dan Pemerhati Pendidikan IPA Indonesia, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, 22-23 Juli. Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Silberman, M. L. 2014. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif Edisi Revisi. Bandung: Nuansa Cendekia. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
78
Sopiah, S., Wiyanto, & Sugianto. 2009. Pembiasaan Bekerja Ilmiah pada Pembelajaran Sains Fisika untuk Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5 (2): 14-19. Sudjana, N. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sudjana, N. 2005. Metoda Statistik.Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Tika, I. K. & N. K. Thrantis. 2008. Penerapan Model Based Learning Berorientasi Penilaian Kinerja dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kompetensi Kerja Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, 3 (6) : 684-700. Uno, H. B. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Wasis, Irianto, & Sugeng Yuli. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Yulianti, D., & Wiyanto. 2009. Perancangan Pembelajaran Inovatif Prodi Pendidikan Fisika. Semarang: PPG LP3 Universitas Negeri Semarang. Zohoorian, Z. 2014. Motivation Level: A Study on the Effect of an Authentic Context In completing authentic tasks, learners take roles similar. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 192 (2015) : 15-25.
79
LAMPIRAN
80
Lampiran 1 DAFTAR NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 KELAS VIIIB DAN VIIIE SMP NEGERI 5 BATANG No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
VIII B 80 59 84 77 80 70 77 72 82 77 77 80 77 76 84 82 74 73 74 74 74 77 74 90 76 77 68 76 81 76 81 82 72 82 73 73
VIII E 83 83 67 77 70 73 65 78 69 82 80 78 87 76 80 90 81 74 77 69 78 69 78 81 83 85 59 86 74 73 78 74 65 76 64 75 80 74 77 81
Ʃ
2761
3049
Rerata
76.694
76.225
s²
29.247
46.127
81
82
83
Lampiran 3 UJI HOMOGENITAS POPULASI Uji Homoge nitas Populas i Hipotesis H₀ : Anggota populasi berdasarkan nilai UTS bersifat homogen a H : Anggot a populasi berdasar kan nila i UTS bersifat tidak homogen Pe ngujian Hipote s is = ln 10
− 1 log
−Ʃ
deng an harga satuan Barle tt sebesar = lo g
Ʃ
−1
dan harga va rians populasi sebesar Ʃ −1 = Ʃ −1 Krite ria yang digunakan H diterima bila χ² hit ung < χ² t abel H ditolak bila χ² hit ung ≥ χ² t abel Pe ngujian Hipote s is Sampel VIII B VIII E Ʃ
n ( ni - 1) 36 35 40 39 76 74
s i² 29.247 46.128 75.374
(ni-1) si² 1023.639 1798.975 2822.614
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah Ʃ(ni-1) si² s² = = Ʃ(ni-1) log s² = 1.581 Harga Satuan B B
χ²
= = = = = =
log si² (ni-1) log si² 1.466 51.313 1.664 64.894 3.130 116.207
2822.614 74
=
38.143
(log s² ) x Ʃ(ni-1) 1.581 x 74 117.025 (Ln 10) {B-Ʃ(ni-1) log si²} 2.303 117.025 116.207 1.883
untuk α=5% dengan dk = k - 1 = 2 - 1 = 1 diperoleh χ²t abel = 3.841 Daerah p enerimaan H
Daerah p enolakan H ₀
1.883
Karena χ²
hit ung
< χ²
t abel
₀
3.841
maka data antar kelompok mempunyai varians yang sama atau hom
84
Lampiran 4 KISI-KISI SOAL UJI COBA
Kompetensi Dasar
Satuan Pendidikan
: SMP
Mata Pelajaran
: IPA (Fisika)
Materi Pokok
: Cahaya
Alokasi Waktu
: 80 menit
: 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa No Urut Soal
No
1
2
3
4
5
Indikator
Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukan sifat-sifat perambatan cahaya Menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui percobaan Mendeskripsikan
proses
pembentukan
dan
sifat-sifat
pembentukan
dan
sifat-sifat
dan
sifat-sifat
bayangan pada cermin datar Mendeskripsikan
proses
bayangan pada cermin cekung Mendeskripsikan
proses
pembentukan
bayangan pada cermin cembung.
C1
C2
C3
C4
(pengetahuan)
(pemahaman)
(penerapan)
(analisis)
1, 10
11, 12
7, 8, 27
9
2
4, 5
3, 6
14, 25
13, 26
15, 21
19, 23, 24
20
28, 30
16, 17, 18
22, 29
85
Lampiran 5 SOAL UJI COBA Satuan Pendidikan
: SMP
Mata Pelajaran
: IPA (Fisika)
Pokok Bahasan
: Cahaya
Alokasi Waktu
: 60 Menit
Berilah tanda silang pada jawaban yang paling tepat! 1. Berikut yang bukan merupakan sifat cahaya adalah… a. Memerlukan medium untuk merambat b. Dapat dipantulkan c. Dapat dibiaskan d. termasuk gelombang elektromagnetik 2. Cermin datar menghasilkan bayangan yang bersifat… a. Maya, tegak, dan diperkecil
c. Maya, tegak, dan sama besar
b. Nyata, tegak, dan diperkecil
d. Nyata, tegak dan sama besar
3. Jika seorang anak yang berada 8 m di depan cermin datar, kemudian dia berjalan 2 m kea rah cermin tersebut, maka jarak anak tersebut sekarang adalah… a. 2 m
b. 8 m
c. 6 m
d. 12 m
4. Seorang anak yang tingginya h berada di depan cermin, maka tinggi bayangannya adalah… a. h
b. 2h
c. h
d. h
5. Perhatikan gambar berikut Tinggi dan jarak bayangan yang terjadi dihitung dari jarak benda adalah.. a. 2 m dan 5 m
c. 1 m dan 5 m
b. 5 m dan 2 m
d. 5 m dan 1 m
6. Dua buah cermin datar mengapit sudut 60°. Banyaknya bayangan yang terbentuk antara dua cermin adalah… a. 6 buah
b. 5 buah
c. 4 buah
d. 2 buah
86
7. Perhatikan gambar berikut Yang merupakan sinar pantul adalah… a. NO b.
PO
c. OQ d. POQ 8. Yang dimaksud dengan sudut datang adalah sudut yang dibentuk oleh… a. Sinar datang dan garis normal
c. Garis normal dan garis pantul
b. Garis normal dan bidang datar
d. sinar datang dan sinar pantul
9. Pada gambar soal no 7, apabila sudut datang 45°,maka sudut pantulnya adalah… a. 135°
b. 60°
c. 90°
d. 45°
10. Sebuah meja berada di depan rumah. Meja tersebut dapat dilihat karena… a. Mata memancarkan cahaya mengenai meja b. Mata memantulkan cahaya mengenai meja c. Meja menyerap semua cahaya dari mata d. Meja memantulkan cahaya ke mata 11. Urutan jalannya cahaya pada saat kita membaca adalah… a. Lampu-mata-pemantulan-tulisan b. Lampu-tulisan-pemantulan-mata c. Lampu-pemantulan-mata-tulisan d. Lampu-tulisan-mata-pemantulan 12. Jika seberkas cahaya pada cermin cekung, maka sinar-sinarnya akan dipantulkan… a. Divergen (menyebar)
c. sejajar
b. Konvergen (mengumpul)
d. membaur
13. Sebuah benda berada pada jarak 2 cm di depan cermin cekung dengan fokus 10 cm. Jarak bayangan dari cermin adalah… a. -10 cm
b. -8 cm
c. -5 cm
14. Sifat bayangan yang tidak dimiliki oleh cermin cekung adalah… a. Nyata, diperbesar
c. Maya, diperbesar
b. Nyata, diperkecil
d. Maya, diperkecil
d. -2,5 cm
87
15. Suatu benda berjarak 10 cm di depan sebuah cermin cekung yang memiliki fokus 15 cm. perbesaran bayangan yang dihasilkan adalah… a. 3 kali
b. 2 kali
c. 1,5 kali
0,5 kali
16. Sebuah benda setinggi 1 m di depan cermin cembung dengan fokus 0,5 m. jika jarak benda 2 m maka tinggi bayangan adalah… a. 1 m
b. 1,5 m
c. 2,5 m
d. 3 m
17. Perhatikan gambar berikut Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin di atas adalah… a. Maya, tegak, diperkecil b. Nyata, terbalik, diperkecil c. Maya, terbalik, diperkecil d. Nyata, tegak, diperbesar 18. Manfaat cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari adalah… a. Untuk reflektor
c. untuk lampu senter
b. Untuk mengumpulkan cahaya matahari
d. untuk kaca spion
19. Suatu benda berada di depan cer min cekung dengan jari-jari 20 cm. jika bayangan yang terbentuk maya, tegak, diperkecil kali semula maka jarak benda ke cermin adalah… a. 10 cm
b. 20 cm
c. 30 cm
d. 50 cm
20. Berikut yang bukan termasuk sinar istimewa pada cermin cembung adalah… a. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus b. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama c. Sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga d. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus 21. Berikut ini merupakan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan suatu percobaan pembentukan bayangan pada cermin: 1) Papan optik
5) cermin cembung
2) Layar sebagai penangkap bayangan
6) lilin
3) Cermin datar
7) mistar
4) Cermin cekung
88
Berdasarkan alat dan bahan di atas, yang digunakan untuk menyelidiki sifat-sifat bayangan pada cermin cekung adalah… a. 1, 2, 3, 4, 6
c. 1, 2, 4, 6, 7
b. 1, 2, 4, 5, 6
d. 1, 2, 4, 5, 7
22. Perhatikan gaambar sinar istimewa untuk cermin cembung di bawah ini (1) (2)
(3)
(4)
Dari keempat gambar di atas, yang merupakan sinar-sinar istimewa pada cermin cembung adalah… a. 1, 2, 3 c. 1, 3, 4 b. 1, 2, 4
d. 2, 3, 4
23. Pembentukan bayangan yang benar pada cermin cekung di bawah ini adalah… a.
b.
89
c.
d.
24. Cermin cekung akan menghasilkan bayangan maya jika benda diletakkan… a. Pada titik fokus cermin b. Pada titik pusat kelengkungan cermin c. Antara titik pusat kelengkungan dan titik fokus d. Di luar pusat kelengkungan cermin 25. sinar istimewa yang sesuai untuk gambar di bawah ini adalah…
a. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus. b. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus c. Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama d. Sinar datang menuju titik kelengkukan cermin dipantulkan menuju titik itu juga 26. Bayangan yang terbentuk pada gambar di bawah ini adalah… a.
Maya, terbalik,diperbesar.
b. Maya, terbalik, diperkecil. c. Nyata, terbalik, diperbesar. d. Nyata, terbalik, diperkecil
90
27. Seberkas sinar mengenai cermin cekung dengan lukisan seperti berikut: Dari gambar di samping, besar sudut pantul ditunjukkan oleh huruf … a. A
c. C
b. B
d. D
28. Jika sebuah benda diletakkan jauh dari cermin cembung, maka sifat bayangan yang terbentuk adalah… a. Maya, tegak dan diperkecil
c. Nyata, tegak, diperkecil
b. Maya, terbalik, diperkecil
d. Nyata, terbalik dan diperkecil
29. Sebuah benda setinggi 3 cm berada pada jarak 5 cm di depan cermin cembung dengan fokus 5 cm. perbesaran bayangannya adalah…. a. 1 kali
b. 0,5 kali
c. 2 kali
30. Berdasarkan jawaban no 29, maka sifat bayangan adalah.. a. Nyata dan diperkecil
c. Maya dan diperkecil
b. Nyata dan diperbesar
d. Maya dan diperbesar
d. 1,5 kali
91
Lampiran 6 ANALISIS SOAL UJI COBA No
Nama
Skor Butir Soal (X) 5 6
1
2
3
4
7
8
9
10
11
12
1 UC-1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
2 UC-2
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
3 UC-3
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
4 UC-4
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
5 UC-5
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
6 UC-6
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
7 UC-7
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
8 UC-8
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
11 UC-11
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
12 UC-12
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
13 UC-13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14 UC-14
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
15 UC-15
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
16 UC-16
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
17 UC-17
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
18 UC-18
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
19 UC-19
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
20 UC-20
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
21 UC-21
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
Validitas Butir Soal
9 UC-9 10 UC-10
∑X
8
15
12
11
14
2
9
11
10
9
9
9
∑X²
64
225
144
121
196
4
81
121
100
81
81
81
∑XY
144
233
196
189
211
34
159
180
193
172
176
161
Mp
18 15.533
16.333
17.182 15.071
Mt
13.619 13.619
13.619
13.619 13.619
19.3 19.111 19.556 17.889
p
0.381
0.714
0.571
0.524
0.667
0.095
0.429
0.524
0.476
0.429
0.429
0.429
q
0.619
0.286
0.429
0.476
0.333
0.905
0.571
0.476
0.524
0.571
0.571
0.571
0.784
ket
Daya Pembeda
16.364
13.619 13.619 13.619 13.619 13.619
6.779
rta bel P ket BA BB JA JB
0.507
1.581 0.447
1.155 0.462
45.95
1.049 0.551
1.414 0.303
0.324 0.162
0.866 0.517
1.049 0.425
0.953 0.799
0.866 0.702
0.866 0.758
0.866 0.546
0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 Ti da k Ti d a k Ti d a k Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d 0.381 0.714 0.571 0.524 0.667 0.095 0.429 0.524 0.476 0.429 0.429 0.429 Seda ng Muda h Seda ng Seda ng Seda ng Suka r Seda ng Seda ng Seda ng Seda ng Seda ng Seda ng 6 8 7 7 7 1 6 7 8 7 7 6 2 7 5 4 7 1 3 4 2 2 2 3 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
D Ket
Reliabilitas
13.619
st
rpbi
TK
s t²
17 17.667 13.619
0.5 0.3056 Ba i k
Cukup
pq
0.2358 0.2041
∑pq
6.6304
r11 Ket
0.8852 rta bel
0.3611 Cukup 0.2449 ∑Y² 0.433
0.4444 0.1944 Ba i k
Jel ek
0.2494 0.2222 4860
0.0278 Jel ek 0.0862 (∑Y)²
0.4167 Ba i k 0.2449
0.4444 0.7222 0.6111 0.6111 0.4167 Ba i k
Ba i k Sek Ba i k
Ba i k
Ba i k
0.2494 0.2494 0.2449 0.2449 0.2449
81796
r11 > rta bel
Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di b u a n g Di b u a n g Di p a ka i Di b u a n g Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i
92
13
14
15
16
19
20
21
22
23
24
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
9
12
10
11
4
4
15
10
9
12
12
6
11
81
144
100
121
16
16
225
100
81
144
144
36
121
166
186
70
101
242
189
170
208
198
129
154
16.6 16.909
17.5
25.25 16.133
18.9
18.889 17.333
16.5
21.5
14
13.619 13.619 13.619 13.619
13.619
161
207
17.889
17.25
13.619 13.619 13.619 13.619 0.429 0.571 0.866
0.571 0.429 1.155
0.546
0.619
0.433
0.433
Va l i d Va l i d 0.429 0.571 Seda ng Seda ng 6 7 3 5 9 9 12 12
0.476 0.524 0.953 0.419
0.524 0.476 1.049 0.509
Cukup
13.619 13.619 13.619 13.619 0.190 0.810 0.485 0.278
0.190 0.810 0.485 0.832
0.714 0.286 1.581 0.586
0.476 0.524 0.953 0.743
0.429 0.571 0.866 0.673
0.571 0.429 1.155 0.633
0.571 0.429 1.155 0.491
0.286 0.714 0.632 0.735
0.524 0.476 1.049 0.059
0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 Ti da k Ti da k Ti da k Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d 0.476 0.524 0.190 0.190 0.714 0.476 0.429 0.571 0.571 0.286 0.524 Seda ng Seda ng Suka r Suka r Muda h Seda ng Seda ng Seda ng Seda ng Suka r Seda ng 6 7 2 4 8 8 7 8 7 6 5 4 4 2 0 7 2 2 4 5 0 6 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
0.4167 0.3611 0.3333 0.4444 Ba i k
Skor Butir Soal (X) 17 18
12
Cukup
Ba i k
0.2449 0.2449 0.2494 0.2494
0.0556 0.4444 0.3056 0.7222 Jel ek
Ba i k
Cukup
0.6111 0.5556 0.3611 0.6667
Ba i k Sek Ba i k
0.1542 0.1542 0.2041 0.2494
Ba i k
Cukup
Ba i k
0.2449 0.2449 0.2449 0.2041
0.0556 Jel ek 0.2494
Di p a ka i Di p a ka i Di b u a n g Di p a ka i Di b u a n g Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di b u a n g
93
Skor Butir Soal (X) 26 27 28
24
25
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1 1
Y²
30
1
0
0
10
100
1
1
0
0
20
400
0
0
0
0
7
49
1
0
1
0
0
12
144
1
1
1
0
1
20
400
1
1
0
1
0
1
16
256
0
0
0
1
0
0
12
144
0
0
0
1
0
0
0
7
49
0
1
0
0
1
1
0
11
121
0
1
0
1
0
0
0
9
81
1
0
0
0
1
0
0
8
64
1
0
0
0
0
0
0
4
16
1
0
1
1
0
1
1
24
576
0
1
0
1
1
0
0
18
324
0
0
0
1
0
0
0
10
100
1
1
0
0
1
0
0
16
256
0
0
0
1
0
0
0
5
25
0
1
1
1
1
0
0
23
529
0
0
0
0
0
0
1
5
25
0
1
1
1
1
0
0
25
625
0
1
1
1
1
0
0
24
576
11
12
9
11
13
2
4
286
4860
121
144
81
121
169
4
16
154
206
179
186
220
40
70
14 17.167 19.889 16.909 16.923
20
17.5
13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 13.619 0.524
0.571
0.429
0.524
0.619
0.095
0.190
0.476
0.429
0.571
0.476
0.381
0.905
0.810
1.049 0.059
1.155 0.604
0.866 0.801
1.049 0.509
1.275 0.621
0.324 0.305
0.485 0.278
0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 0.433 Ti da k Ti da k Ti da k Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d Va l i d 0.524 0.571 0.429 0.524 0.619 0.095 0.190 Seda ng Seda ng Seda ng Seda ng Seda ng Suka r Suka r 5 8 7 7 8 1 3 6 4 2 4 5 1 1 9 9 9 9 9 9 9 12 12 12 12 12 12 12 0.0556 0.5556 0.6111 0.4444 0.4722 0.0278 Jel ek
Y
29
Ba i k
Ba i k
Ba i k
Ba i k
Jel ek
0.25 Cukup
0.2494 0.2449 0.2449 0.2494 0.2358 0.0862 0.1542
Di b u a n g Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di p a ka i Di b u a n g Di b u a n g
94
Lampiran 7 Validitas Soal Uji Coba Rumus: =
−
Butir soal Valid jika rpbi > rt abel Perhitungan: Berikut ini contoh perhitungan validitas untuk butir soal no 1. Butir soal yang lainnya dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh hasil yang sama seperti pada tabel analisis butir soal Soal no 1 Skor (X) Total (Y) 1 0 10 2 1 20 3 0 7 4 0 12 5 0 20 6 0 16 7 1 12 8 0 7 9 0 11 10 0 9 11 0 8 12 0 4 13 1 24 14 1 18 15 0 10 16 1 16 17 1 5 18 0 23 19 0 5 20 1 25 21 1 24 Jumlah 8 286 No
X²
Y²
XY
0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 8
100 400 49 144 400 256 144 49 121 81 64 16 576 324 100 256 25 529 25 625 576 4860
0 20 0 0 0 0 12 0 0 0 0 0 24 18 0 16 5 0 0 25 24 144
Berdasarkan tabel di atas diperoleh 1 1
= =
144 8
= 18
95
= =
286 21
= 13.619 1
= 8 21
=
= 0.380952 = 1 − = 1 − 0.38095 = 0.619047 =
4860 − 21
286 21 = 6.778651
= 0.6778651 =
18 − 13.619 0.380952 6.778651 0.619047
= 0.50699
Pada α = 5% dengan n = 21 diperoleh rtabel = 0.433 karena rpbi > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa soal no 1 adalah valid
96
Lampiran 8 Reliabilitas Soal Uji Coba Rumus: =
− −1
Keterangan k : Banyaknya butir soal Ʃpq : Jumlah total pq st ² : Varians total Kriteria Apabila r11 > rt abel, maka instrumen tersebut reliabel. Berdasarkan tabel pada analisis uji coba ciperoleh Ʃpq = pq + pq + pq + … ₁ ₂ ₃ = 0.236 + 0.204 + 0.245 + … = 6.63
=
=
4860 − 21
+ pq + 0.1₃5₀4
286 21 = 45. 950
30 30 − 1
45.950 − 6.63 = 0.885 45.950
Pada α = 5% dengan n = 21 diperoleh r tabel = 0.433 karena r11 > rt abel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
97
Lampiran 9 Daya Pembeda Soal Uji Coba Rumus: =
−
−
=
Keterangan DP : Daya Pembeda Soal BA : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab butir soal dengan benar BB : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab butir soal dengan benar JA : Banyak peserta kelompok atas JB : Banyak peserta kelompok bawah Krite ria Nilai DP Negatif 0.00 - 0.20 0.21 - 0.40 0.41 - 0.70 0.71 - 1.00
Kriteria Soal dibuang Jelek Cukup Baik Baik Sekali
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihiting dengan cara yang sama dan diperoleh seperti tabel analisi butir soal Kelompok atas Kelompok Bawah No
Kode UC-2 UC-5 UC-6 UC-13 UC-14 UC-16 UC-18 UC-20 UC-21
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah =
Skor
No 1 0 0 1 1 1 0 1 1
6
Kode 1 UC-1 2 UC-3 3 UC-4 4 UC-7 5 UC-8 6 UC-9 7 UC-10 8 UC-11 9 UC-12 10 UC-15 11 UC-17 12 UC-19 Jumlah
Skor 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2
6 2 − = 0.667 − 0.167 = 0.5 9 12
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda baik
98
Lampiran 10 Tingkat Kesukaran Soal Rumus =
Keterangan P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Krite ria Nilai P 0.00 - 0.30 0.31 - 0.70 0.71 - 1.00
Kriteria Sukar Sedang Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kode UC-1 UC-2 UC-3 UC-4 UC-5 UC-6 UC-7 UC-8 UC-9 UC-10 UC-11 Jumlah
P=
Skor 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2
No 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kode UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 Jumlah
Skor 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 6
8 = 0.381 21
Berdasarkan kriteria, maka indeks kesukaran soal no 1 adalah sedang
99
Lampiran 11 SOAL TES Satuan Pendidikan
: SMP
Mata Pelajaran
: IPA (Fisika)
Pokok Bahasan
: Cahaya
Alokasi Waktu
: 60 Menit
Berilah tanda silang pada jawaban yang paling tepat! 1. Berikut yang bukan merupakan sifat cahaya adalah… a. Memerlukan medium untuk merambat b. Dapat dipantulkan c. Dapat dibiaskan d. termasuk gelombang elektromagnetik 2. Cermin datar menghasilkan bayangan yang bersifat… a. Maya, tegak, dan diperkecil
c. Maya, tegak, dan sama besar
b. Nyata, tegak, dan diperkecil
d. Nyata, tegak dan sama besar
3. Jika seorang anak yang berada 8 m di depan cermin datar, kemudian dia berjalan 2 m ke arah cermin tersebut, maka jarak anak tersebut sekarang adalah… a. 2 m
b. 8 m
c. 6 m
d. 12 m
4. Seorang anak yang tingginya h berada di depan cermin, maka tinggi bayangannya adalah… a. h
c. h
b. 2h
d. h
5. Perhatikan gambar berikut Yang merupakan sinar pantul adalah… a. NO b.
PO
c. OQ d. POQ 6. Pada gambar soal no 5, apabila sudut datang 45°,maka sudut pantulnya adalah… a. 135°
b. 60°
c. 90°
d. 45°
100
7. Sebuah meja berada di depan rumah. Meja tersebut dapat dilihat karena… a. Mata memancarkan cahaya mengenai meja b. Mata memantulkan cahaya mengenai meja c. Meja menyerap semua cahaya dari mata d. Meja memantulkan cahaya ke mata 8. Jika seberkas cahaya pada cermin cekung, maka sinar-sinarnya akan dipantulkan… a. Divergen (menyebar)
c. sejajar
b. Konvergen (mengumpul)
d. membaur
9. Sebuah benda berada pada jarak 2 cm di depan cermin cekung dengan fokus 10 cm. Jarak bayangan dari cermin adalah… a. -10 cm
b. -8 cm
c. -5 cm
d. -2,5 cm
10. Suatu benda berjarak 10 cm di depan sebuah cermin cekung yang memiliki fokus 15 cm. perbesaran bayangan yang dihasilkan adalah… a. 3 kali
b. 2 kali
c. 1,5 kali
0,5 kali
11. Perhatikan gambar berikut Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin di atas adalah… a. Maya, tegak, diperkecil b. Nyata, terbalik, diperkecil c. Maya, terbalik, diperkecil d. Nyata, tegak, diperbesar
12. Manfaat cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari adalah… a. Untuk reflektor
c. untuk lampu senter
b. Untuk mengumpulkan cahaya matahari
d. untuk kaca spion
13. Berikut yang bukan termasuk sinar istimewa pada cermin cembung adalah… a. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus b. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama c. Sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga d. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus
101
14. Berikut ini merupakan alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan suatu percobaan pembentukan bayangan pada cermin: 1) Papan optik
5) cermin cembung
2) Layar sebagai penangkap bayangan
6) lilin
3) Cermin datar
7) mistar
4) Cermin cekung Berdasarkan alat dan bahan di atas, yang digunakan untuk menyelidiki sifat-sifat bayangan pada cermin cekung adalah… a. 1, 2, 3, 4, 6
c. 1, 2, 4, 6, 7
b. 1, 2, 4, 5, 6
d. 1, 2, 4, 5, 7
15. Perhatikan gaambar sinar istimewa untuk cermin cembung di bawah ini (1)
(3)
(2)
(4)
Dari keempat gambar di atas, yang merupakan sinar-sinar istimewa pada cermin cembung adalah… a. 1, 2, 3
c. 1, 3, 4
b. 1, 2, 4
d. 2, 3, 4
102
16. Pembentukan bayangan yang benar pada cermin cekung di bawah ini adalah… a..
b.
c..
d.
17. sinar istimewa yang sesuai untuk gambar di bawah ini adalah…
a. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus. b. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus c. Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama d. Sinar datang menuju titik kelengkukan cermin dipantulkan menuju titik itu juga
103
18. Bayangan yang terbentuk pada gambar di samping adalah… a.
Maya, terbalik,diperbesar.
b. Maya, terbalik, diperkecil. c. Nyata, terbalik, diperbesar. d. Nyata, terbalik, diperkecil
19. Seberkas sinar mengenai cermin cekung dengan lukisan seperti berikut: Dari gambar di samping, besar sudut pantul ditunjukkan oleh huruf … a. A b. B c.
C
d. D
20. Jika sebuah benda diletakkan jauh dari cermin cembung, maka sifat bayangan yang terbentuk adalah… a. Maya, tegak dan diperkecil
c. Nyata, tegak, diperkecil
b. Maya, terbalik, diperkecil
d. Nyata, terbalik dan diperkecil
104
Lampiran 12 KISI-KISI ANGKET UJI COBA Variabel
Sub Variabel
Motivasi A. Intrinsik Belajar
Aspek yang Diamati 1. Adanya hasrat dan keinginan untuk belajar
Indikator 1. Saya selalu berdoa supaya diberi kemudahan dalam mengikuti
Jumlah Soal 8
pembelajaran. 2. Sebelum pelajaran, saya mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan. 4. Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru 5. Materi pembelajaran ini lebih sulit dipahami daripada yang saya harapkan 9. Saya akan merasa bosan jika mendengar penjelasan dari guru 11. Jika ada tugas fisika, saya malas untuk mengerjakan 16. Saya akan malas belajar jika materi pembelajarannya sulit 19. Saya selalu belajar fisika karena guru fisika selalu memberi kesempatan mengerjakan soal di depan
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
6. Saya meminta bantuan teman apabila kesulitan dalam mengerjakan ujian 8. Jika ada pelajaran fisika yang belum jelas, saya akan bertanya langsung pada guru. 10. Saya hanya belajar apabila ada ujian fisika saja
7
105
12. Jika ada tugas fisika, saya mencontek pekerjaan teman 20. Saya selalu berusaha mencoba hal yang berkaitan dengan pembelajaran 26. Saya dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari 30 Saya mulai menyukai pelajaran fisika setelah penerapan metode ini 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
17. Saya akan rajin belajar karena saya memiliki cita-cita yang
2
tinggi 18. Saya akan besungguh-sungguh belajar untuk membanggakan orang tua saya
B. Ekstrinsik
1. Adanya penghargaan dalam belajar
13. Guru selalu memberikan pujian saat saya mengerjkan tugas
3
dengan baik 14. Saya merasa senang apabila guru menghargai pekerjaan saya 15. Guru selalu marah apabila saya tidak bisa mengerjakan soal
2. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
3. Ada yang menarik perhatian saya di setiap awal pembelajaran fisika 21. Saya merasa canggung saat pertama kali melakukan praktikum 22. Saya sudah terbiasa melakukan praktikum 24. Saya merasa senang apabila dapat memecahkan permasalahan
7
106
dalam materi fisika 25. Saya merasa tidak kesulitan apabila materi pembelajaran ditampilkan secara nyata dengan alat atau gambar 28. Saya merasa tertarik dengan metode pembelajaran guru saya 29. Metode pembelajaran ini mendorong saya untukmelibatkan gerak tubuh saya 3. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
7. Saya merasa nyaman apabila belajar berkelompok 23. Saya merasa nyaman apabila guru dan siswa terlibat bersama selama pembelajaran
seorang siswa dapat
27. Saya merasa nyaman ketika belajar apabila kondisi kelas
belajar dengan baik
bersih
Jumlah
3
30
107
Lampiran 13 ANGKET UJI COBA Petunjuk Pengisian 1. Pada kuisioner ini terdapat 30 indikator/ pernyataan. 2. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai anda pelajari. 3. Catat respon anda pada pilihan jawaban dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda. 4. Angket ini tidak berpengaruh terhadap hasil belajar anda. Keterangan Pilihan Jawaban: SS = sangat setuju S = setuju STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju No 1
2
3
Indikator Saya selalu berdoa supaya diberi kemudahan dalam mengikuti pembelajaran Sebelum pelajaran, saya mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan Ada yang menarik perhatian saya di setiap awal pembelajaran fisika
Pilihan Jawaban SS jika saya selalu berdoa sebelum memulai pelajaran sebanyak 3 kali dalam 3 pertemuan Jika selalu belajar terlebih dahulu tanpa perintah dari siapapun Jika ada 3 hal yang menarik selama 3 perteemuan
S Jika selalu berdoa sebanyak 2 kali dalam 3 pertemuan Jika selalu belajar terlebih dahulu dengan perintah dari siapapun Jika ada 2 hal yang menarik selama 3 pertemuan
TS Jika selalu beroda sebanyak 1 kali dalam 3 kali pertemuan Jika pernah belajar terlebih dahulu walaupun hanya sekali Jika ada 1 hal yang menarik selama 3 pertemuan
STS Jika tidak pernah berdoa sama sekali selama 3 kali pertemuan Jika tidak pernah belaajar sama sekali terlebih dahulu Jika tidak ada hal menarik sama sekali dalam 3 pertemuan
108
4
Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru
5
Materi pembelajaran ini lebih sulit dipahami daripada yang saya harapkan
6
Saya meminta bantuan teman apabila kesulitan dalam
Jika 100% tugas dikerjakan dengan usaha sendiri Jika materi sangat sulit untuk dipahami sehingga malas untuk dipelajari Jika 5 dari 10 soal dibantu oleh teman
Jika 70 % tugas dikerjakan dengan usaha sendiri Jika materi sulit untuk dipahami namun masih bisa saya pelajari Jika 3 dari 10 soal dibantu oleh teman
Jika 40 % tugas dikerjakan dengan usaha sendiri Jika materi tidak terlalu sulit sehingga bisa dipahami
Jika tida k berusaha sama sekali dalam mengerjakan tugas Jika materi sangat mudah dipahami
Jika 1 dari 10 soal dibantu oleh teman
Jika tidak meminta bantuan sama sekali
Merasa nyaman apabila semua anggota kelompok dapat bekerja sama Apapun selalu saya Selalu bertanya hal tanyakan di setiap yang tidak bisa dicari pertemuan di buku
Kurang nyaman apabila ada anggota kelompok yang tidak bekerjasama Cukup mencari jawaban sendiri dan tidak bertanya
Jika guru menjelaskan dengan membaca buku
Jika guru menjelaskan dengan gambaran nyata
Sangat tidak nyaman karena tidak ada kerjasama dalam kelompok Tidak pernah bertanya karena tidak peduli dengan apa yang belum saya pahami Jika guru menjelaskan berkaitan dengan gambar dan kehidupan sehari-hari
mengerjakan ujian 7
Saya merasa nyaman apabila Merasa nyaman bagaimanapun belajar berkelompok keadaannya
8
Jika ada pelajaran fisika yang belum jelas, saya akan bertanya langsung pada guru
9
Saya akan merasa bosan jika mendengar penjelasan dari guru
10
Jika guru menjelaskan hanya dengan berbicara
dan menulis Saya hanya belajar apabila Jika hanya sekali belajar Jika hanya belajar ada ujian fisika saja saat ada ujian fisika saja sekali dalam setiap minggunya baik ada ujian maupun tidak
Jika belajar saat ada tugas dua kali dalam seminggu baik ada ujian maupun tidak
Jika selalu belajar sebanyak tiga kali dalam seminggu walaupun tidak ada
109
11
Jika ada tugas fisika, saya malas untuk mengerjakan
Malas mencoba mengerjakan apapun bentuk tugasnya
12
Jika ada tugas fisika, saya mencontek pekerjaan teman
13
Guru selalu memberikan pujian saat saya mengerjkan tugas dengan baik
14
Saya merasa senang apabila guru menghargai pekerjaan saya
15
Guru selalu marah apabila saya tidak bisa mengerjakan soal
16
Saya akan malas belajar jika materi pembelajarannya sulit
Tetap mengerjakan walaupun hanya sebagian
Jika seluruh pekerjaan mencontek dari teman
Sudah mencoba mengerjakan namum menjadi malas karena sulit Jika 70% pekerjaan mencontek dari teman
Jika guru memberikan pujian sebanyak 3 kali selama 3 pertemuan
Jika guru memberikan pujian sebanyak 2 kali selama 3 pertemuan
Jika guru memberikan pujian sebanyak 1 kali selama 3 pertemuan
Jika guru memberikan penghargaan dalam bentuk selamat, pujian, semangat, dan hadiah
Jika guru memberikan penghargaan dalam bentuk selamat, pujian dan semangat
Jika guru memberikan penghargaan dalam bentuk selamat saja
Jika guru selalu marah dan membentak apabila saya tidak bisa mengerjakan soal walaupun sudah berusaha Tidak belajar sama sekali walaupun ada yang bersedia membantu
Jika guru hanya menegur sekali karena saya tidak bersungguh-sungguh saat mengerjakan soal
Jika guru hanya menegur dan menjelaskan kembali cara mengerjakan soal
Tidak belajar jika tidak ada yang membantu karena merasa kesulitan apabila sendiri
Tetap belajar sendiri walapun hanya paham sebagian
Jika 30 % pekerjaan mencontek dari teman
tugas dan ujian Tetap mengerjakan sampai selesai apapun bentuk tugasnya Jika tidak pernah mencontek pekerjaan dari teman Jika guru tidak pernah memberikan pujian sama sekali Jika guru tidak pernah memberikan penghargaan untuk saya dalam bentuk apapun Jika guru tidak pernah marah sama sekali dan memberikan penjelasan kembali untuk mengerjakan soal Tetap belajar sendiri sampai memahami semuanya
110
17
18
19
20
Saya akan rajin belajar karena Jika menurut saya saya memiliki cita-cita belajar akan memberikan banyak pengetahuan dan bisa membantu mewujudkan cita-cita Saya akan besungguhKarena orang tua akan sungguh belajar untuk bangga jika saya sudah membanggakan orang tua bersungguh-sungguh saya belajar dan mendapatkan nilai yang bagus Saya selalu belajar fisika Jika guru selalu karena guru fisika selalu
memberi kesempatan
memberi kesempatan
untuk mengerjakan soal
mengerjakan soal di depan
kepada siapapun
Saya selalu berusaha
Jika selalu mencoba hal
mencoba hal yang berkaitan
yang berkaitan dengan
dengan pembelajaran
pembelajaran apapun
Jika menurut saya belajar merupakan kewajiban dan kebutuhan untuk masa depan
Jika menurut saya memahami materi saja sudah cukup
Jika menurut saya tidak perlu belajar karena cita-cita saya tidak berhubungan dengan fisika
Karena orang tua akan bangga jika saya sudah berusaha bagaimanapun hasil yang didapat
Karena orang tua tidak peduli dengan nilai saya
Karena orang tua tidak memberikan apresiasi atas hasil usaha saya
Jika guru hanya sesekali memberi kesempatan untuk mengerjakan soal kepada siapapun
Jika guru hanya memberikan kesempatan kepada siswa tertentu saja
Jika guru tidak pernah memberikan kesempatan untuk mengerjakan soal pada siapapun
Jika mencoba hal yang membuat saya penasaran
Jika mencobahanya sekali atas perintah dari guru atau orang lain
Jika tidak pernah mencoba sama sekali walaupun atas perintah guru atau orang lain
Jika merasa canggung namun tetap mau mencoba dengan atau tanpa bantuan kelompok
Tidak merasa canggung karena dilakukan dengan kelompok
Tidak merasa canggung sama sekali walaupun dilakukan sendiri
itu 21
Saya merasa canggung saat
Jika sangat merasa
pertama kali melakukan
canggung saat pertama
praktikum
kali melakukan
111
praktikum sehingga malas untuk mencobanya 22
Saya sudah terbiasa
Jika sudah terbiasa
melakukan praktikum
melakukan praktikum walaupun tanpa bantuan
Jika masih perlu latihan dan bimbingan dari guru dan bantuan dari teman kelompok
Jika belum terbiasa tetapi masih bisa berjalan dengan baik
Jika tidak terbiasa dan masih kesulitan walaupun sudah dibantu guru dan teman kelompok
Jika guru dan sebagian besar siswa terlibat walaupun ada tiga sampai lima orang yang tidak ikut serta Jika permasalahan fisika dipecahkan secara kelompok
Jika guru dan setengah dari jumlah siswa saja yang telibat dalam pembelajaran
Jika tidak ada aktivitas bersama antara guru dan siswa
Jika permasalahan fisika dipecahkan oleh guru dan saya tinggal mengikuti
Jika malas memecahkan permasalahan fisika
Jika sebanyak 2 kali dalam 3 pertemuan pembelajaran disajikan dengan alat dan gambar
Jika sebanyak 1 kaali dalam 3 pertemuan pembelajaran disajikan deengan alat dan gambar
Jika pembelajaran tidak disajikan alat dan gambar
Jika sebagian materi dapat saya terapkan
Jika hanya satu hal yang dapat saya
Jika tidak ada hubungan materi
dari guru dan teman kelompok 23
24
25
26
Saya merasa nyaman apabila
Jika guru dan semua
guru dan siswa terlibat
siswa terlibat dalam
bersama selama pembelajaran
pembelajaran
Saya merasa senang apabila
Jika permasalahan
dapat memecahkan
fisika dapat dipecahkan
permasalahan dalam materi
dengan kerja keras
fisika
sendiri
Saya merasa tidak kesulitan
Jika sebanyak 3 kali
apabila materi pembelajaran
dalam 3 pertemunan
ditampilkan secara nyata
pembelajaran disajikan
dengan alat atau gambar
dengan alat dan gambar
Saya dapat menghubungkan
Jika semua materi dapat
112
materi pembelajaran dengan
saya terapkan dalam
kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-hari
27
Saya merasa nyaman ketika belajar apabila kondisi kelas bersih
28
Saya merasa tertarik dengan metode pembelajaran guru saya
29
Metode pembelajaran ini
Jika kelas selalu bersih dan rapi di semua mata pelajaran sehingga saya nyaman dan betah saat pembelajaran Jika metode pembelajaran membuat saya senang dan paham belajar fisika Jika terdorong melakukan sesuatu atas keinginan sendiri
mendorong saya untuk melibatkan gerak tubuh saya 30
Saya mulai menyukai pelajaran fisika setelah penerapan metode ini
Jika mulai menyukai dan merasa senang dengan materi fisika bagaimanapun pembelajarannya
dalam kehidupan sehari-hari
terapkan dengan kehidupan sehari-hari
dengan kehidupan sehari-hari
Jika kelas bersih saja Jika kelas kotor tetapi sehingga tetap nyaman saya tetap nyaman selama pembelajaran
Jika tidak merasa nyaman walaupun kelas sudah bersih
Jika metode pembelajaran membuat saya paham belajar fisika Jika terdorong melakukan sesuatu karena melihat teman yang lain Jika mulai menyukai fisika dengan metode pembelajaran tertentu
Jika metode membuat Jika metode tidak canggung mempelajari membantu sama sekali fisika dalam memahami fisika Jika terdorong Jika tidak teerdorong untuk melakukan melakukan sesuatu sesuatu apabila diminta guru Ada keinginan untuk menyukai namun masih kesulitan memahami fisika
Jika tidak menyukai sama sekali
113
Lampiran 14 ANALISIS ANGKET UJI COBA No
Kode
VALIDITAS
1 UC-1 2 UC-2 3 UC-3 4 UC-4 5 UC-5 6 UC-6 7 UC-7 8 UC-8 9 UC-9 10 UC-10 11 UC-11 12 UC-12 13 UC-13 14 UC-14 15 UC-15 16 UC-16 17 UC-17 18 UC-18 19 UC-19 20 UC-20 21 UC-21 ∑X (∑X)² ∑(XY) rxy rtabel
RELIABILITAS
ket
∑Y² (∑Y)² σt ² ∑X² σi ² ∑σi² r11 ket
1 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 68 4624 5750 0.466 0.433 Va l i d
2 4 3 2 3 1 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 63 3969 5361 0.481 0.433 Va l i d
149919 3087049 138.88889 226 201 0.277 0.571 24.054 0.855 rtabel Di pa ka i
3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 1 2 3 3 1 2 3 2 4 2 3 2 2 1 3 4 4 3 3 3 58 60 3364 3600 4947 5167 0.470 0.713 0.433 0.433 Va l i d
Va l i d
174 186 0.658 0.694 0.433
Skor Butir Soal (X) 5 6 7 3 4 4 2 1 4 2 2 3 2 1 4 3 2 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 2 1 1 1 2 3 1 3 4 3 3 1 3 4 2 3 2 1 2 3 4 3 3 3 51 54 58 2601 2916 3364 4369 4581 4968 0.566 0.267 0.457 0.433 0.433 0.433 Va l i d
Ti da k Va l i d
Va l i d
135 158 182 0.531 0.912 1.039
8 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 58 3364 4915 0.479 0.433 Va l i d
166 0.277
9 4 2 2 1 1 1 1 1 4 3 1 1 2 2 2 3 4 2 2 3 2 44 1936 3730 0.193 0.433 Ti da k Va l i d
114 1.039
10 3 2 1 2 2 4 4 1 4 4 1 2 2 1 3 2 2 4 3 3 3 53 2809 4558 0.475 0.433 Va l i d
157 1.107
11 3 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 2 3 2 1 1 3 3 3 3 3 52 2704 4465 0.632 0.433 Va l i d
140 0.535
r11>rtabel
Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di bua ng Di pa ka i Di pa ka i Di bua ng Di pa ka i Di pa ka i
114
12 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 2 54 2916 4550 0.196 0.433 Ti da k Va l i d
148 0.435
13 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 58 3364 4915 0.479 0.433 Va l i d
166 0.277
14 3 3 3 2 3 3 3 1 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 2 62 3844 5151 -0.187 0.433 Ti da k Va l i d
196 0.617
15 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 1 2 2 1 1 4 3 3 62 3844 5376 0.729 0.433 Va l i d
206 1.093
Di bua ng Di pa ka i Di bua ng Di pa ka i
Skor Butir Soal (X) 16 17 18 3 4 4 3 3 3 2 3 4 1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 2 4 4 4 4 4 1 3 2 3 4 3 3 2 3 3 4 2 2 1 3 1 2 3 1 2 1 2 1 1 1 3 3 3 4 1 4 3 1 4 3 50 56 65 2500 3136 4225 4212 4882 5616 0.116 0.765 0.739 0.433 0.433 0.433 Ti da k Va l i d
140 0.998
Va l i d
172 1.079
Va l i d
221 0.943
19 4 3 3 2 3 3 4 1 4 1 3 3 3 2 1 1 2 1 1 4 4 53 2809 4617 0.648 0.433 Va l i d
161 1.297
20 3 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 1 3 4 4 4 4 64 4096 5458 0.495 0.433 Va l i d
210 0.712
21 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 2 2 3 4 56 3136 4801 0.602 0.433 Va l i d
162 0.603
22 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 2 1 3 1 4 4 4 64 4096 5503 0.631 0.433 Va l i d
214 0.902
23 1 4 4 4 3 3 1 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 5184 5944 -0.308 0.433 Ti da k Va l i d
270 1.102
Di bua ng Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di bua ng
115
24 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 1 3 1 4 4 4 3 4 4 4 4 72 5184 6035 0.049 0.433 Ti da k Va l i d
264 0.816
25 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 1 2 3 3 3 3 2 4 4 3 4 67 4489 5713 0.509 0.433 Va l i d
229 0.726
Skor Butir Soal (X) 26 27 28 4 4 3 3 4 3 4 3 1 4 4 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 4 2 4 4 3 2 3 3 1 4 3 1 2 1 3 3 3 3 1 1 1 2 3 1 2 4 2 1 3 2 1 2 1 4 3 4 3 4 4 3 3 4 62 60 54 3844 3600 2916 5376 5135 4657 0.729 0.523 0.477 0.433 0.433 0.433 Va l i d
206 1.093
Va l i d
188 0.789
Va l i d
168 1.388
29 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 2 1 1 2 3 1 4 4 2 3 58 3364 4956 0.430 0.433 Ti da k Va l i d
180 0.943
30 3 2 2 3 2 2 3 1 3 1 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 4 49 2401 4211 0.579 0.433 Va l i d
127 0.603
Di bua ng Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di pa ka i Di bua ng Di pa ka i
Total Skor (Y) 102 86 86 87 80 86 101 79 104 76 81 72 84 56 70 72 73 78 93 96 95 1757
Y² 10404 7396 7396 7569 6400 7396 10201 6241 10816 5776 6561 5184 7056 3136 4900 5184 5329 6084 8649 9216 9025 149919
116
Lampiran 15
117
Lampiran 16 Reliabilita s A ngket Uji Coba Rumus =
1−
−1
Ʃ
Keterangan: r11 : Koefisien reliabilitas Ʃσi² : Jumlah varians skor tiap item σ t ² : Varians total k : Banyaknya butir soal Kriteria: Apabila r11 >rt abel maka angket tersebut reliabel Perhitungan 1. Varians Total =
Ʃ
−
=
149919 − 21
1757 21
= 138.889
=138.889
2. Varians Butir =
Ʃ
−
Ʃ
Ʃ
=
Ʃ
= 0.277 + 0.571 + 0.658 + ⋯ + 0.603
+
+
+...+
3. Koefisien Reliabilitas 24.054 30 = 1− = 0.885 30 − 1 138.889 Pada α = 5% dengan n = 21 diperoleh rt abel = 0.433 Karena r11 >rt abel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel
118
Lampiran 17 ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA Petunjuk Pengisian 1. Pada kuisioner ini terdapat 20 indikator/pernyataan. 2. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai anda pelajari. 3. Catat respon anda pada lembar jawaban dengan cara memberikan tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda. 4. Angket ini tidak berpengaruh terhadap hasil belajar anda. Keterangan Pilihan Jawaban: SS = Sangat Setuju S = Setuju
No
Indikator
1
Sebelum pelajaran, saya mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan
2
Ada yang menarik perhatian saya di setiap awal pembelajaran fisika
3
Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru
4
Materi pembelajaran ini lebih sulit dipahami daripada yang saya harapkan
TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju Pilihan Jawaban
SS Jika selalu belajar terlebih dahulu tanpa perintah dari siapapun Jika ada 3 hal yang menarik selama 3 perteemuan
S Jika selalu belajar terlebih dahulu dengan perintah dari siapapun Jika ada 2 hal yang menarik selama 3 pertemuan Jika 100% tugas Jika 70 % tugas dikerjakan dengan usaha dikerjakan dengan sendiri usaha sendiri Jika materi sangat sulit Jika materi sulit untuk dipahami sehingga untuk dipahami malas untuk dipelajari namun masih bisa saya pelajari
TS Jika pernah belajar terlebih dahulu walaupun hanya sekali Jika ada 1 hal yang menarik selama 3 pertemuan Jika 40 % tugas dikerjakan dengan usaha sendiri Jika materi tidak terlalu sulit sehingga bisa dipahami
STS Jika tidak pernah belaajar sama sekali terlebih dahulu Jika tidak ada hal menarik sama sekali dalam 3 pertemuan Jika tidak berusaha sama sekali dalam mengerjakan tugas Jika materi sangat mudah dipahami
119
5
Saya merasa nyaman apabila Merasa nyaman bagaimanapun belajar berkelompok keadaannya
6
Jika ada pelajaran fisika yang belum jelas, saya akan bertanya langsung pada guru
7
Saya hanya belajar apabila Jika hanya sekali belajar ada ujian fisika saja saat ada ujian fisika saja
8
Jika ada tugas fisika, saya malas untuk mengerjakan
9
10
11
Merasa nyaman apabila semua anggota kelompok dapat bekerja sama Apapun selalu saya Selalu bertanya hal tanyakan di setiap yang tidak bisa dicari pertemuan di buku
Malas mencoba mengerjakan apapun bentuk tugasnya
Jika hanya belajar sekali dalam setiap minggunya baik ada ujian maupun tidak
Sudah mencoba mengerjakan namum menjadi malas karena sulit Guru selalu memberikan Jika guru memberikan Jika guru pujian saat saya mengerjkan pujian sebanyak 3 kali memberikan pujian tugas dengan baik selama 3 oertemuan sebanyaak 2 kali selama 3 pertemuan Guru selalu marah apabila Jika guru selalu marah Jika guru hanya saya tidak bisa mengerjakan dan membentak apabila menegur sekali karena soal saya tidak bisa saya tidak mengerjakan soal bersungguh-sungguh walaupun sudah berusaha saat mengerjakan soal Saya akan rajin belajar karena Jika menurut saya belajar Jika menurut saya saya memiliki cita-cita yang akan memberikan banyak belajar merupakan tinggi pengetahuan dan bisa kewajiban dan
Kurang nyaman apabila ada anggota kelompok yang tidak bekerjasama Cukup mencari jawaban sendiri dan tidak bertanya Jika belajar saat ada tugas dua kali dalam seminggu baik ada ujian maupun tidak Tetap mengerjakan walaupun hanya sebagian Jika guru memberikan pujian sebanyak 1 kali selama 3 pertemuan Jika guru hanya menegur dan menjelaskan kembali cara mengerjakan soal Jika menurut saya memahami materi saja sudah cukup
Sangat tidak nyaman karena tidak ada kerjasama dalam kelompok Tidak pernah bertanya karena tidak peduli dengan apa yang belum saya pahami Jika selalu belajar sebanyak tiga kali dalam seminggu walaupun tidak ada tugas dan ujian Tetap mengerjakan sampai selesai apapun bentuk tugasnya Jika guru tidak pernah memberikan pujian sama sekali Jika guru tidak pernah marah sama sekali dan memberikan penjelasan kembali untuk mengerjakan soal Jika menurut saya tidak perlu belajar karena cita-cita saya tidak
120
12
13
14
15
membantu mewujudkan cita-cita Saya akan besungguhKarena orang tua akan sungguh belajar untuk bangga jika saya sudah membanggakan orang tua bersungguh-sungguh saya belajar dan mendapatkan nilai yang bagus Saya merasa nyaman ketika Jika kelas selalu bersih belajar apabila kondisi kelas dan rapi di semua mata bersih pelajaran sehingga saya nyaman dan betah saat pembelajaran Saya selalu berusaha mencoba Jika selalu mencoba hal hal yang berkaitan dengan yang berkaitan dengan pembelajaran pembelajaran apapun itu Saya merasa canggung saat pertama kali melakukan praktikum
Jika sangat merasa canggung saat pertama kali melakukan praktikum sehingga
kebutuhan untuk masa depan Karena orang tua akan bangga jika saya sudah berusaha bagaimanapun hasil yang didapat Jika kelas bersih saja sehingga tetap nyaman selama pembelajaran
Karena orang tua tidak peduli dengan nilai saya
Jika kelas kotor tetapi saya tetap nyaman
Jika mencoba hal yang membuat saya penasaran
berhubungan dengan fisika Karena orang tua tidak memberikan apresiasi atas hasil usaha saya
Jika tidak merasa nyaman walaupun kelas sudah bersih
Jika mencobahanya sekali atas perintah dari guru atau orang lain Jika merasa canggung Tidak merasa canggung karena namun tetap mau mencoba dengan atau dilakukan dengan kelompok tanpa bantuan kelompok
Jika tidak pernah mencoba sama sekali walaupun atas perintah guru atau orang lain Tidak merasa canggung sama sekali walaupun dilakukan sendiri
Jika masih perlu latihan dan bimbingan dari guru dan bantuan dari teman kelompok
Jika tidak terbiasa dan masih kesulitan walaupun sudah dibantu guru dan teman kelompok
malas untuk mencobanya 16
Saya sudah terbiasa melakukan praktikum
Jika sudah terbiasa melakukan praktikum walaupun tanpa bantuan dari guru dan teman kelompok
Jika belum terbiasa tetapi masih bisa berjalan dengan baik
121
17
Saya merasa tidak kesulitan apabila materi pembelajaran ditampilkan secara nyata dengan alat atau gambar
Jika sebanyak 3 kali dalam 3 pertemunan pembelajaran disajikan dengan alat dan gambar
18
Saya dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
Jika semua materi dapat saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari
19
Saya merasa tertarik dengan metode pembelajaran guru saya
20
Saya mulai menyukai pelajaran fisika setelah penerapan metode ini
Jika metode pembelajaran membuat saya senang dan paham belajar fisika Jika mulai menyukai fisika bagaimanapun pembelajarannya
Jika sebanyak 2 kali dalam 3 pertemuan pembelajaran disajikan dengan alat dan gambar Jika sebagian materi dapat saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari Jika metode pembelajaran membuat saya paham belajar fisika Jika mulai menyukai fisika dengan metode pembelajaran tertentu
Jika sebanyak 1 kaali dalam 3 pertemuan pembelajaran disajikan dengan alat dan gambar Jika hanya satu hal yang dapat saya terapkan dengan kehidupan sehari-hari Jika metode membuat canggung mempelajari fisika Ada keinginan untuk menyukai namun masih kesulitan memahami fisika
Jika pembelajaran tidak disajikan alat dan gambar
Jika tidak ada hubungan materi dengan kehidupan sehari-hari Jika metode tidak membantu sama sekali dalam memahami fisika Jika tidak menyukai sama sekali
122
Lampiran 18 SILABUS Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester
: SMP Negeri 5 Batang : VIII : IPA : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari Kompetensi Dasar 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Cahaya dan Melakukan Pemantulan pengamatan cahaya tentang jalannya sinar untuk menentukan sifat perambatan cahaya Melakukan percobaan tentang pemantulan cahaya Menggali informasi mengenai sifat bayangan pada cermin
Indikator Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukan sifat-sifat perambatan cahaya Menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui percobaan Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin cekung Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin cembung.
Teknik Tes observasi
Tes tertulis Tes tertulis
Praktikum dan tes tertulis Praktikum dan tes tertulis
Penilaian Bentuk Contoh Instrumen Instrume n Lembar Pegamatan mengenai observasi pemantulan cahaya pada cermin datar Soal
Soal
LKS dan soal
LKS dan soal
Apabila sudut datang pada pemantulan cermin datar sebesar 45˚ maka sudut pantulnya adalah.. Bagaimana sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar.. Sinar istimewa untuk gambar di bawah ini adalah
Jika sebuah benda diletakkan jauh di depan cermin cembung, maka sifat bayangannya adalah…
Alokasi waktu
Sumber dan Media
6 x 40 Buku menit siswa, LKS, alat praktikum
123
Lampiran 19 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: VIII/2
Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke-
: 1 (satu)
A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika teknologi seharihari. B. Kompetensi Dasar 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai cermin dan lensa. C. Indikator 1. Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukan sifat-sifat perambatan cahaya 2. Menjelaskan hukum pemantulan cahaya yang diperoleh melalui percobaan 3. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa diharapkan mampu merangcang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat-sifat cahaya. 2. Siswa diharapkan mampu menjelaskan hukum pemantulan berdasarkan percobaan 3. Siswa diharapkan mampu mendeskripsikan proses pembentukan bayangan pada cermin datar berdasarkan percobaan E. Materi Pembelajaran 1. Cahaya a. Pengertian cahaya b. Sifat-sifat cahaya 2. Pemantulan Cahaya a. Hukum pemantulan
124
b. Pemantulan pada cermin datar F. Metode Pembelajaran Metode
: Praktikum, diskusi
Model
: SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah
G. Langkah-langkah pembelajaran 1. Pendahuluan a. Guru memberikan motivasi kepada siswa “Bagaimana kalian bisa melihat benda-benda di sekitar kalian? “Jika kalian bercermin di ruangan yang gelap, apakah bayangan kalian di cermin akan terlihat?” b. Guru memberikan pernyataan yang bermanfaat kepada siswa bahwa dengan cahaya kita dapat melihat alam semesta ciptaan Tuhan, tanpa cahaya kita tidak dapat melihat benda-benda sekitar. c. Guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan memberikan contoh fenomena cahaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pembentukan bayangan yang terjadi saat terkena sinar matahari. 2. Kegiatan inti a. Guru mengajak siswa terlibat penuh dalam pembelajaran dengan membagi siswa dalam kelompok (somatic). b. Guru membagikan LKS1 kepada masing-masing kelompok. c. Guru meminta siswa untuk mengamati arah rambat cahaya yang mengenai cermin (visualisation). d. Siswa merumuskan masalah yang berkaitan dengan fenomena pemantulan cahaya (intelectuaally). e. Siswa diminta untuk membuat jawaban sementara (hipotesis) berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat (intellectually) f.
Setiap siswa dalam kelompok melakukan percobaan untuk mengetahui hukum pemantulan cahaya (somatic).
g. Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan (somatic).
125
h. Siswa menuliskan kesimpulan berdasarkan hasil percobaan (somatic). i.
Guru membagikan LKS2 kepada setiap kelompok mengenai pembentukan bayangan pada cermin datar.
j. Siswa melakukan pengamatan selanjutnya dengan bercermin pada cermin datar (visualisation). k. Siswa menuliskan hasil pengamatannya saat bercermin (somatic). l.
Siswa menyusun hipotesis mengenai jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua buah cermin dengan sudut tertentu (intellectually).
m. Secara berkelompok, siswa melakukan percobaan untuk mengetahui jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua buah cermin datar dengan berbagai sudut yang berbeda (somatic). n. Secara berkelompok siswa mengamati jumlah bayangan yang dibentuk pada dua buah cermin datar dengan sudut yang telah ditentukan (visualisation). o. Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan (somatic). p. Secara berkelompok, siswa menghitung jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua buah cermin dengan sudut tertentu menggunakan rumus secara teoritis (intellectually). q. Secara berkelompok siswa menyimpulkan hasil percobaan yang telah dilakukan (intellectually) r. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil percobaannya (auditory). s.
Kelompok lain memperhatikan presentasi dan diberikan kesempatan untuk menanggapi presentasi (auditory).
3. Penutup a. Guru memberikan umpan balik dan evaluasi kerja kepada masing-masing kelompok. b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik c. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membawa sendok, mistar dan lilin untuk pertemuan selanjutnya. d. Guru memberikan sugesti positif untuk pembelajaran selanjutnya mengenai pemantulan pada cerming cekung.
126
H. Penilaian 1. Afektif
: Lembar observasi dan angket motivasi
2. Kognitif
: Tes
3. Psikomotor
: Lembar Observasi
I. Sumber Belajar 1. Buku Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Krisno, Agus, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2. Media : LKS 3. Alat percobaan : Laser, cermin datar, busur derajat, mistar.
127
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: VIII/2
Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke-
: 2 (dua)
A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika teknologi seharihari. B. Kompetensi Dasar 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai cermin dan lensa. C. Indikator 1. Merancang dan melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cekung. 2. Mendeskripsikan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung berdasarkan percobaan 3. Mengukur jarak benda dan jarak bayangan serta menghitung jarak fokus pada cermin cekung berdasarkan percobaan. D. Tujuan pembalajaran 1. Siswa diharapkan mampu merancang dan melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cekung. 2. Siswa diharapkan mampu melukiskan proses pembentukan bayangan pada cermin cekung. 3. Siswa diharapkan mampu mengukur jarak benda, jarak bayangan serta menghitung jarak fokus pada cermin cekung melalui percobaan. E. Materi Pembelajaran 1. Pemantulan pada cermin cekung 2. Proses pembentukan bayangan pada cermin cekung 3. Sifat bayangan yang dihasilkan cermin cekung
128
F. Metode Pembelajaran Metode
: Praktikum, kerja ilmiah.
Model
: SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan a. Guru memberikan apersepsi dengan mengungkapkan kembali mengenai pemantulan cahaya pada cermin datar. b. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan pertanyaan: “Bagaimana bentuk bayangan yang terjadi apabila kita bercermin pada sebuah sendok?” “mengapa wajahmu tampak berbeda saat bercermin pada sendok?” c. Guru sugesti positif bahwa mempelajari pemantulan cermin cekung akan menarik karena akan berbeda dengan cermin datar. 2. Kegiatan Inti a. Guru mengajak siswa untuk terlibat penuh dalam pembelajaran (somatic) b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok (somatic) c. Guru memberikan LKS kepada siswa untuk melakukan percobaan pemantulan pada cermin cekung (somatic) d. Guru mengajak siswa untuk bercermin pada bagian depan sendok (visualisation, somatic). e. Siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah mengenai hasil pengamatan saat bercermin pada sendok (intellectually). f. Siswa membuat jawaban sementara atau hipotesis terhadap pemantulan cermin cekung (intellectually). g. Secara berkelompok, siswa melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cekung (somatic). h. Siswa mengamati pembentukan bayangan yang dihasilkan dengan posisi benda yang diletakkan berbeda-beda dari cermin (visualisation, somatic). i. Siswa mengamati pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung (visualisation).
129
j. Siswa diminta untuk menuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan (somatic). k. Secara berkelompok, siswa mendiskusikan hasil percobaannya dengan menjawab pertanyaan pada LKS (auditory). l. Guru membimbing siswa secara berkelompok untuk menggambarkan proses pembentukan bayangan yang terjadi pada cermin cekung (visualisation). m. Secara berkelompok siswa menyimpulkan hasil dari percobaan yang telah dilakukan (intellectually). n. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi (auditory). 3. Penutup a. Guru memberikan umpan balik dan evaluasi kerja kepada siswa b. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. c. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik. d. Guru
membangkitkan
motivasi
siswa
dengan
menjelaskan
manfaat
pembelajaran kali ini. e. Guru memberikan tugas sebagai latihan. H. Penilaian 1. Afektif
: Lembar observasi dan angket motivasi
2. Kognitif
: Tes
3. Psikomotor
: Lembar Observasi
I. Sumber Belajar 1. Buku Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Krisno, Agus, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2. Media : LKS 3. Alat percobaan : Lilin, sendok, layar putih, cermin cekung, bangku optik, mistar.
130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: VIII/2
Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke-
: 3 (tiga)
A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika teknologi seharihari. B. Kompetensi Dasar 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai cermin dan lensa. C. Indikator 1. Merancang dan melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cembung. 2. Mendeskripsikan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung berdasarkan percobaan 3. Mengukur jarak benda dan jarak bayangan serta menghitung jarak fokus pada cermin cembung berdasarkan percobaan D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa diharapkan mampu merancang dan melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cembung 2. Siswa diharapkan mampu mendeskripsikan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung berdasarkan percobaan 3. Siswa diharapkan mampu mengukur jarak benda, jarak bayangan serta menghitung jarak fokus pada cermin cembung berdasarkan percobaan E. Materi Pembelajaran 1. Pemantulan pada cermin cembung 2. Proses pembentukan bayangan pada cermin cembung 3. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
131
F. Metode Pembelajaran Metode
: Praktikum, diskusi.
Model
: SAVI dengan pembiasaan bekerja ilmiah
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan a.
Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kembali mengenai proses pembentukan bayangan pada cermin cekung.
b. Guru memberikan motivasi dengan memberikan pertanyaan “Pada kendaraan bermotor terdapat kaca spion, cermin apakah yang digunakan untuk kaca spion?” c.
Guru memberikan sugesti positif bahwa pemantulan cermin cembung akan menarik dan memiliki beberapa perbedaan dengan cermin datar dan cermin cekung.
d. Guru memberikan pernyataan bahwa cermin cembung bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pada kaca spion. 2. Kegiatan Inti a. Guru mengajak siswa untuk terlibat penuh dalam pembelajaran (somatic) b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok (somatic) c. Guru memberikan LKS kepada siswa untuk melakukan percobaan pemantulan pada cermin cembung (somatic) d. Guru mengajak siswa untuk bercermin pada bagian belakang sendok (visualisation, somatic). e. Siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah mengenai hasil pengamatan saat bercermin pada sendok (intellectually). f.
Siswa membuat jawaban sementara atau hipotesis terhadap pemantulan cermin cembung (intellectually).
g. Secara berkelompok, siswa melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cembung (somatic). h. Secara berkelompok siswa mengamati pembentukan bayangan yang dihasilkan dengan posisi benda yang diletakkan berbeda-beda dari cermin (visualisation, somatic).
132
i. Siswa mengamati pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung (visualisation). j. Siswa diminta untuk menuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan (somatic). k. Guru membimbing siswa seccara berkelompok untuk menggambarkan proses pembentukan bayangan pada cermin cembung (visualisation, somatic). l. Secara berkelompok siswa menyimpulkan hasil dari perrcobaan yang telah dilakukan (intellectually). m. Siswa mengamati pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung (visualisation). n. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi (auditory). o. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapi presentasi (auditory). 3. Penutup a. Guru memberikan umpan balik dan evaluasi kerja kepada siswa b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik dan membangkitkan motivasi mengenai manfaat pembelajaran. c. Guru memberikan tugas sebagai latihan dan mengingatkan siswa untuk berlajar persiapan posttest. H. Penilaian 1. Afektif
: Lembar Observasi dan angket motivasi
2. Kognitif
: Tes
3. Psikomotor
: Lembar Observasi
I. Sumber Belajar 1. Buku Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Krisno, Agus, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2. Media : LKS 3. Alat percobaan : Lilin, sendok, layar putih, cermin cembung, bangku optik, mistar.
133
Lampiran 20
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
Lampiran 21 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: VIII/2
Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke-
: 1 (satu)
A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika teknologi seharihari. B. Kompetensi Dasar 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai cermin dan lensa. C. Indikator 1. Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat-sifat perambatan cahaya 2. Menjelaskan hukum pemantulan cahaya yang diperoleh melalui percobaan 3. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa diharapkan mampu mampu merangcang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat-sifat cahaya. 2. Siswa diharapkan mampu menjelaskan hukum pemantulan berdasarkan percobaan 3. Siswa diharapkan mampu mendeskripsikan proses pembentukan bayangan pada cermin datar berdasarkan percobaan E. Materi Pembelajaran 1. Cahaya a. Pengertian cahaya b. Sifat-sifat cahaya
152
2. Pemantulan Cahaya a. Hukum pemantulan b. Pemantulan pada cermin datar F. Metode Pembelajaran Metode
: Praktikum, diskusi
Model
: SAVI
G. Langkah-langkah pembelajaran 1. Pendahuluan a. Guru memberikan motivasi kepada siswa “Bagaimana kalian bisa melihat benda-benda di sekitar kalian? “Jika kalian bercermin di ruangan yang gelap, apakah bayangan kalian di cermin akan terlihat?” b. Guru memberikan contoh-contoh fenomena cahaya yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti terjadinya pembentukan bayangan yang terjadi saat terkena sinar matahari. c. Kegiatan inti a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok dan membagikan LKS1 pada seriap kelompok (somatic). b. Secara berkelompok siswa melakukan praktikum sesuai dengan LKS1 yang dibagikan, yaitu percobaan mengenai pemantulan pada cermin datar (somatic). c. Guru membimbing siswa dalam melakukan praktikum d. Secara berkelompok siswa mengamati proses pemantulan cahaya pada cermin datar dan menuliskan pengamatannya pada tabel pengamatan (visualisation). e. Secara berkelompok siswa mendiskusikan hasil percobaannya (intellectually, auditory). f.
Guru membagikan LKS2 untuk melakukan percobaan mengenai pembentukan bayangan oleh dua buah cermin datar.
153
g. Siswa melakukan praktikum sesuai dengan langkah-langkah percobaan pada LKS (somatic). Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan. h. Secara berkelompok, siswa mengamati pembentukan bayangan oleh dua buah cermin dan menuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan (visualisation). i.
Secara berkelompok siswa menghitung jumlah bayangan secara teoritis yang dibentuk oleh dua buah cermin dengan sudut berbeda-beda (intellectually).
j. Secara berkelompok siswa mendiskusikan hasil percobaannya (intellectually). k. Guru memberikan kepada kelompok untuk mempresentasikan hasil praktikum dan diskusi yang telah dilakukan (auditory). l. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapi presentasi (auditory) d. Penutup a. Siswa dan guru berdiskusi untuk menarik kesimpulan. b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik. c. Guru memberikan umpan balik kepada siswa. d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membawa lilin dan mistar untuk pertemuan berikutnya. e. Guru memberikan sugesti positif untuk pembelajaran selanjutnya. H. Penilaian 1. Afektif
: Lembar observasi dan angket motivasi
2. Kognitif
: Tes
3. Psikomotor
: Lembar observasi
I. Sumber Belajar 1. Buku Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Krisno, Agus, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2. Media : LKS 3. Alat percobaan : Laser, cermin datar, busur derajat, mistar.
154
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: VIII/2
Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke-
: 2 (dua)
A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika teknologi seharihari. B. Kompetensi Dasar 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai cermin dan lensa. C. Indikator 1. Merancang dan melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cekung. 2. Mendeskripsikan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung berdasarkan percobaan 3. Mengukur jarak benda dan jarak bayangan serta menghitung jarak fokus pada cermin cekung berdasarkan percobaan D. Tujuan pembalajaran 1. Siswa diharapkan mampu merancang dan melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cekung 2. Siswa diharapkan mampu melukiskan proses pembentukan bayangan pada cermin cekung 3. Siswa diharapkan mampu mengukur jarak benda, jarak bayangan serta menghitung jarak fokus pada cermin cekung melalui percobaan E. Materi Pembelajaran 1. Pemantulan pada cermin cekung 2. Proses pembentukan bayangan pada cermin cekung 3. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
155
F. Metode Pembelajaran Metode
: praktikum, diskusi.
Model
: SAVI
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan a.
Guru memberikan apersepsi dengan mengungkapkan kembali mengenai pemantulan cahaya pada cermin datar.
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan pertanyaan: “Bagaimana bentuk bayangan yang terjadi apabila kita bercermin pada sebuah sendok?” “mengapa wajahmu tampak berbeda saat bercermin pada sendok?” c. Guru sugesti positif bahwa mempelajari pemantulan cermin cekung akan menarik karena akan berbeda dengan cermin datar. 2. Kegiatan Inti a. Guru mengajak siswa untuk terlibat penuh dalam pembelajaran (somatic) b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok dan membagikan LKS (somatic). c. Siswa yang sudah dibagi ke dalam kelompok melakukan praktikum mengenai pemantulan pada cermin cekung (somatic). d. Siswa melakukan praktikum pemantulan pada cermin cekung sesuai dengan langkah-langkah percobaan pada LKS (somatic). e. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan pada cermin cekung. f. Secara berkelompok siswa mengamati proses pembentukan bayangan pada cermin cekung (visualisation). g. Secara berkelompok siswa mengamati sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung (visualisation). h. Secara berkelompok siswa menuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan (somatic). i. Secara berkelompok siswa menjawab pertanyaan yang ada di LKS sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan (intellectually).
156
j. Guru membimbing siswa untuk menggambarkan proses pembentukan bayangan pada cermin cekung (visualisation). k. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil percobaan dan diskusinya (auditory). l. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapi presentasi (auditory). 3. Penutup a. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran kali ini. b. Guru memberikan umpan balik kepada siswa dan memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik. c. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik d. Guru
membangkitkan
motivasi
siswa
dengan
menjelaskan
manfaat
pembelajaran kali ini. e. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa sebagai latihan.. H. Penilaian 1. Afektif
: Lembar observasi dan angket motivasi
2. Kognitif
: Tes
3. Psikomotor
: Lembar Observasi
I. Sumber Belajar 1. Buku Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Krisno, Agus, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2. Media : LKS 3. Alat percobaan : Lilin, sendok, layar putih, cermin cekung, bangku optik, mistar.
157
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: VIII/2
Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan ke-
: 3 (tiga)
A. Standar Kompetensi 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika teknologi seharihari. B. Kompetensi Dasar 6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai cermin dan lensa. C. Indikator 1. Merancang dan melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cembung. 2. Mendeskripsikan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung berdasarkan percobaan 3. Mengukur jarak benda dan jarak bayangan serta menghitung jarak fokus pada cermin cembung berdasarkan percobaan D. Tujuan pembalajaran 1. Siswa diharapkan mampu merancang dan melakukan percobaan mengenai pemantulan pada cermin cembung 2. Siswa diharapkan mampu mendeskripsikan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung berdasarkan percobaan 3. Siswa siharapkan mampu mengukur jarak benda, jarak bayangan serta menghitung jarak fokus pada cermin cembung berdasarkan percobaan E. Materi Pembelajaraan 1. Pemantulan pada cermin cembung 2. Proses pembentukan bayangan pada cermin cembung 3. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung.
158
F. Metode Pembelajaran Metode
: praktikum, diskusi.
Model
: SAVI
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan a.
Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kembali mengenai proses pembentukan bayangan pada cermin cekung.
b. Guru memberikan motivasi dengan memberikan pertanyaan “Pada kendaraan bermotor terdapat kaca spion, cermin apakah yang digunakan untuk kaca spion?” c.
Guru memberikan sugesti positif bahwa pemantulan cermin cembung akan menarik dan memiliki beberapa perbedaan dengan cermin datar dan cermin cekung.
d. Guru memberikan pernyataan bahwa cermin cembung bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pada kaca spion. 2. Kegiatan Inti a. Guru mengajak siswa untuk terlibat penuh dalam pembelajaran (somatic) b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok (somatic). c. Guru memberikan LKS kepada siswa untuk melakukan percobaan pemantulan pada cermin cembung (somatic) d. Secara berkelompok, siswa melakukan praktikum pemantulan pada cermin cembung sesuai dengan langkah-langkah percobaan pada LKS (somatic). e. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan pada cermin cembung. f. Secara berkelompok siswa mengamati proses pembentukan bayangan pada cermin cembung (visualisation). g. Secara berkelompok siswa mengamati sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung (visualisation, intellectually) h. Secara berkelompok siswa menuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan (somatic).
159
i. Secara berkelompok siswa menjawab pertanyaan yang ada di LKS sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan (intellectually). j. Guru membimbing siswa seccara berkelompok untuk menggambarkan proses pembentukan bayangan pada cermin cembung(visualisation, somatic). k. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil percobaan dan diskusinya (auditory). l. Kelompok lain diberikan kesempatan untuk menanggapi presentasi (auditory) 3. Penutup a. Guru
membangkitkan
motivasi
siswa
dengan
menjelaskan
manfaat
pembelajaran kali ini. b. Guru memberikan tugas sebagai latihan dan mengingatkan siswa untuk berlajar persiapan posttest. H. Penilaian 1. Afektif
: Lembar Observasi dan angket motivasi
2. Kognitif
: Tes
3. Psikomotor
: Lembar Observasi
I. Sumber Belajar 1. Buku Karim, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Krisno, Agus, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2. Media : LKS 3. Alat percobaan : Lilin, sendok, layar putih, cermin cembung, bangku optik, mistar.
160
Lampiran 22
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
Lampiran 23 Kelas Observer 1
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA : VIII E (Eksperimen) : Dedy Bara Fismansyah
Nama
Afifa Indah P Ahmad Bilal Alim Mustakim Ayu Anggita Ayu Nur Kh Beti Indah L Daniel Prabowo Deni Ageng P Dewi Ratih Dimas Nur Dion Wibowo Endriyanto Fajar Seviana A Febri Aulia Y. Febriyanti Ega Pr Fina Fitriana Gina Sekar Palupi Gita Adilah Hadi Prasetiono Ian Fahri Hidayat
Aspek Penilaian Psikomotor Ketepatan Prosedur Mengukur Praktikum Pertemuan ke- Pertemuan ke-
Persiapan Alat Praktikum
Merangkai Alat
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1
4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3
4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3
3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1
3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1
3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
praktikum
Menganalisis Data
Kerjasama Kelompok
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
3
1
2
3
1
2
3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1
3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3
4 3 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 3 1
4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2
4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
61 51 52 56 61 64 52 53 61 59 51 49 63 64 51 62 62 60 56 41
84.72 70.83 72.22 77.78 84.72 88.89 72.22 73.61 84.72 81.94 70.83 68.06 87.50 88.89 70.83 86.11 86.11 83.33 77.78 56.94
Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik
Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Sangat Baik Sangat Baik
Baik Sangat Baik Sangat Baik
Baik Baik Baik
175
No
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Nama
Iga Mawarni Iko Pramudito Imam Sodik Khusfatul Arifah Muhammad Faiz S Muhammad Singgih Nur Anisa Azzaro Nur Limah Patricia Putri O Pocut Sofiana Ridho Meidianto Rifki Andre P Rizal Mahendra Rizky Nursiyamto Siti Musaroh Tiara Handoyo Wahyu Aji P Yudha Pamungkas Yulianah Yusuf Septiawan
Aspek Penilaian Psikomotor Ketepatan Prosedur Mengukur Praktikum Pertemuan ke- Pertemuan ke-
Persiapan Alat Praktikum
Merangkai Alat
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1
3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3
3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1
3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3
praktikum
Menganalisis Data
Kerjasama Kelompok
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
3
1
2
3
1
2
3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1
3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2
4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3
4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 2 3 2 1
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 2
4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
60 58 52 57 59 52 57 64 63 62 53 56 51 55 60 61 48 51 49 41
83.33 80.56 72.22 79.17 81.94 72.22 79.17 88.89 87.50 86.11 73.61 77.78 70.83 76.39 83.33 84.72 66.67 70.83 68.06 56.94
Baik Baik Baik, Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup
176
Kelas Observer 2
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA : VIII E (Eksperimen) : Gayuh Bayu Alsaputra
Nama
Afifa Indah P Ahmad Bilal Alim Mustakim Ayu Anggita Ayu Nur Kh Beti Indah L Daniel Prabowo Deni Ageng P Dewi Ratih Dimas Nur Dion Wibowo Endriyanto Fajar Seviana A Febri Aulia Y. Febriyanti Ega Pr Fina Fitriana Gina Sekar Palupi Gita Adilah Hadi Prasetiono Ian Fahri Hidayat
Aspek Penilaian Psikomotor Ketepatan Prosedur Mengukur Praktikum Pertemuan ke- Pertemuan ke-
Persiapan Alat Praktikum
Merangkai Alat
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3
3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1
3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1
3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
praktikum
Menganalisis Data
Kerjasama Kelompok
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
1
2
3
1
2
3
3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1
3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3
4 4 2 2 4 4 2 2 4 3 2 2 4 4 2 4 4 4 3 1
4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 2
4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
60 57 51 54 60 60 52 52 60 57 51 49 62 61 52 60 61 59 55 41
83.33 79.17 70.83 75.00 83.33 83.33 72.22 72.22 83.33 79.17 70.83 68.06 86.11 84.72 72.22 83.33 84.72 81.94 76.39 56.94
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Sangat Baik
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup
177
No
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Nama
Iga Mawarni Iko Pramudito Imam Sodik Khusfatul Arifah Muhammad Faiz S Muhammad Singgih Nur Anisa Azzaro Nur Limah Patricia Putri O Pocut Sofiana Ridho Meidianto Rifki Andre P Rizal Mahendra Rizky Nursiyamto Siti Musaroh Tiara Handoyo Wahyu Aji P Yudha Pamungkas Yulianah Yusuf Septiawan
Aspek Penilaian Psikomotor Ketepatan Prosedur Mengukur Praktikum Pertemuan ke- Pertemuan ke-
Persiapan Alat Praktikum
Merangkai Alat
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1
4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3
3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1
3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2
praktikum
Menganalisis Data
Kerjasama Kelompok
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
3
1
2
3
1
2
3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
4 4 2 4 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 1 3 1 1
4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 2
4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
60 57 53 59 58 53 56 60 60 60 54 54 52 55 56 58 47 52 47 40
83.33 79.17 73.61 81.94 80.56 73.61 77.78 83.33 83.33 83.33 75.00 75.00 72.22 76.39 77.78 80.56 65.28 72.22 65.28 55.56
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup
178
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA Kelas Observer 1
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
: VIII B (Kontrol) : Dedy Bara Firmansyah
Nama
Angga Fitma Angga Pratama Arif Budiman Dias Ayu Natasya Eka Candra Wijaya Eko Purnomo Erika Manisa S. Erin Novia A Faris Setiawan Fika Arifiani Gandi Santoso Idham Kholid F. Indah Yuni P. Intania Hafazha F. Jaya Aji Jihan Kumala Deffi Khoirul Muttaqin Kiki Lestari Maya Sukma Muhammad Frans
Aspek Penilaian Psikomotor Ketepatan Prosedur Mengukur Praktikum Pertemuan ke- Pertemuan ke-
Persiapan Alat Praktikum
Merangkai Alat
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 1 3 2 3 3 2 3 2 2 3
2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2
2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 2
3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2
3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2
3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2
3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2
praktikum
Menganalisis Data
Kerjasama Kelompok
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
1
2
3
1
2
3
3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2
2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 2 3 3 2
3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2
3 1 2 3 3 2 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3 4 3 2
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
51 40 43 52 48 45 51 54 52 53 34 56 55 63 54 52 49 57 54 43
70.83 55.56 59.72 72.22 66.67 62.50 70.83 75.00 72.22 73.61 47.22 77.78 76.39 87.50 75.00 72.22 68.06 79.17 75.00 59.72
Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik
Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup
179
No
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama
Muhammad Irfan Mutmainah Mutoharoh Nadyatul Dwi V R Nur Putri Alviani Respati Eko N Riza Nur Fitriana Saifatul Nikmah Sheila Anggita Sodikul Rifki P Syaiful Khusnul Tika Ayu Indah Sari Umi Kulsum Vika Risqi D. S. Enggar Dwi Gusthi M. Rifki Perdana P
Aspek Penilaian Psikomotor Ketepatan Prosedur Mengukur Praktikum Pertemuan ke- Pertemuan ke-
Persiapan Alat Praktikum
Merangkai Alat
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3
2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3
2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2
3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3
2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2
3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2
3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3
4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2
praktikum
Menganalisis Data
Kerjasama Kelompok
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
55 60 60 51 62 56 55 55 61 51 53 61 54 59 52 52
76.39 83.33 83.33 70.83 86.11 77.78 76.39 76.39 84.72 70.83 73.61 84.72 75.00 81.94 72.22 72.22
Baik Baik Baik Baik Sangat Baik
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
180
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA Kelas Observer 2
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
: VIII B (Kontrol) : Gayuh Bayu Alsaputra
Nama
Angga Fitma Angga Pratama Arif Budiman Dias Ayu Natasya Eka Candra Wijaya Eko Purnomo Erika Manisa S. Erin Novia A Faris Setiawan Fika Arifiani Gandi Santoso Idham Kholid F. Indah Yuni P. Intania Hafazha F. Jaya Aji Jihan Kumala Deffi Khoirul Muttaqin Kiki Lestari Maya Sukma Muhammad Frans
Aspek Penilaian Psikomotor Ketepatan Prosedur Mengukur Praktikum Pertemuan ke- Pertemuan ke-
Persiapan Alat Praktikum
Merangkai Alat
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3
3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2
2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3
3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2
3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2
praktikum
Menganalisis Data
Kerjasama Kelompok
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
3
1
2
3
1
2
3
3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2
3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 2 3 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2
2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 2 4 3 2
3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 2
3 2 2 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 2
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
53 43 48 55 49 49 55 56 51 56 33 58 56 62 53 54 48 56 52 46
73.61 59.72 66.67 76.39 68.06 68.06 76.39 77.78 70.83 77.78 45.83 80.56 77.78 86.11 73.61 75.00 66.67 77.78 72.22 63.89
Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik
Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup
181
No
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama
Muhammad Irfan Mutmainah Mutoharoh Nadyatul Dwi V R Nur Putri Alviani Respati Eko N Riza Nur Fitriana Saifatul Nikmah Sheila Anggita Sodikul Rifki P Syaiful Khusnul Tika Ayu Indah Sari Umi Kulsum Vika Risqi D. S. Enggar Dwi Gusthi M. Rifki Perdana P
Aspek Penilaian Psikomotor Ketepatan Prosedur Mengukur Praktikum Pertemuan ke- Pertemuan ke-
Persiapan Alat Praktikum
Merangkai Alat
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3
2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
praktikum
Menganalisis Data
Kerjasama Kelompok
Pertemuan ke-
Pertemuan ke-
3
1
2
3
1
2
3
3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3
3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 2
2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2
3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2
3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3
4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
56 58 57 56 60 58 54 57 62 50 54 57 55 60 50 49
77.78 80.56 79.17 77.78 83.33 80.56 75.00 79.17 86.11 69.44 75.00 79.17 76.39 83.33 69.44 68.06
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik
Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup
182
ASPEK PSIKOMOTORIK YANG DINILAI
A. Persiapan Alat Percobaan Skor 4 : mampu mempersiapkan semua alat percobaan dengan lengkap Skor 3 : mampu mempersiapkan alat percobaan kurang 1 macam Skor 2 : mampu mempersiapkan alat percobaan tidak lengkap Skor 1 : tidak mempersiapkan alat sama sekali B. Merangkai Alat Percobaan Skor 4 : mampu merangkai alat dengan sangat tepat, cepat dan teliti Skor 3 : mampu merangkai alat dengan sangat tepat dan teliti Skor 2 : mampu merangkai alat dengan tepat dan kurang teliti Skor 1 : mernagkai alat engan tidak sangat tepat dan teliti C. Ketepatan Prosedur Praktikum Skor 4 : mampu melakukan praktikum sesuai prosedur dengan sangat tepat, cepat dan teliti Skor 3 : mampu melakukan praktikum sesuai prosedur dengan sangat tepat dan teliti Skor 2 : mampu melakukan praktikum sesuai prosedur dengan tepat dan kurang teliti Skor 1 : melakukan praktikum sesuai prosedur dengan tidak sangat tepat dan tidak teliti D. Mengukur Skor 4 : mampu mengukur hasil praktikum dengan sangat tepat, cepat, dan teliti. Skor 3 : mampu mengukur hasil praktikum dengan sangat tepat dan teliti Skor 2 : mampu mengukur hasil praktikum dengan sangat tepat dan kurang teliti. Skor 1 : mengukur hasil praktikum dengan sangat tidak tepat dan tidak teliti E. Menganalisis Data Skor 4 : mampu menganalisis data hasil praktikum dengan sangat cepat, tepat dan teliti Skor 3 : mampu menganalisis data hasil praktikum dengan sangat tepat dan teliti Skor 2 : mampu menganalisis data hasil praktikum dengan sangat tepat dan kurang teliti Skor 1 : menganalisis data hasil praktikum dengan tidak sangat tepat dan tidak teliti
183
F. Kerjasama Kelompok Skor 4 : mampu memberikan bantuan baik kepada kelompoknya maupun kepada anggota kelompok lain meskipun ia sibuk atau tidak Skor 3 : mampu memberikan bantuan kepada anggota kelompoknya meskipun ia sibuk atau tidak Skor 2 : mau memberikan bantuan kepada ang gota kelompoknya jika ia sedang tidak sibuk Skor 1 : tidak mau memberikan ba ntuan kepada siapapun = Kriteria Nilai Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
: 85 < Nilai < 100 : 70 < Nilai < 85 : 55 < Nilai < 70 : 40 < Nilai < 55 : 25 < Nilai < 40
∑
ℎ
× 100%
184
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA Kelas Observer 1
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
: VIII E (Eksperimen) : Dedy Bara Firmansyah
Nama
Afifa Indah P Ahmad Bilal Alim Mustakim Ayu Anggita Ayu Nur Kh Beti Indah L Daniel Prabowo Deni Ageng P Dewi Ratih Dimas Nur Dion Wibowo Endriyanto Fajar Seviana A Febri Aulia Y. Febriyanti Ega Pr Fina Fitriana Gina Sekar Palupi Gita Adilah Hadi Prasetiono Ian Fahri Hidayat
Kedisiplinan Waktu Pertemuan ke1 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3
Aspek Penilaian Afektif Memperhatikan & Santun Mendengarkan Aktif Pertemuan kePertemuan ke1 2 3 1 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 1 3 3
Bertanya dan Mengungkapkan Pendapat
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
Pertemuan ke1 2 3 4 3 4 1 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 1 3 3
43 33 35 40 40 43 39 37 41 42 32 38 40 42 37 40 41 42 35 27
89.58 68.75 72.92 83.33 83.33 89.58 81.25 77.08 85.42 87.50 66.67 79.17 83.33 87.50 77.08 83.33 85.42 87.50 72.92 56.25
Sangat Baik Cukup Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukuo Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Cukup
185
No
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Nama
Iga Mawarni Iko Pramudito Imam Sodik Khusfatul Arifah Muhammad Faiz S Muhammad Singgih Nur Anisa Azzaro Nur Limah Patricia Putri O Pocut Sofiana Ridho Meidianto Rifki Andre P Rizal Mahendra Rizky Nursiyamto Siti Musaroh Tiara Handoyo Wahyu Aji P Yudha Pamungkas Yulianah Yusuf Septiawan
Kedisiplinan Waktu Pertemuan ke1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4
Aspek Penilaian Afektif Memperhatikan & Santun Mendengarkan Aktif Pertemuan kePertemuan ke1 2 3 1 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 3
Bertanya dan Mengungkapkan Pendapat
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
Pertemuan ke1 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 1 3 3
42 40 39 40 38 35 39 42 44 42 37 29 37 41 39 40 34 37 35 30
87.50 83.33 81.25 83.33 79.17 72.92 81.25 87.50 91.67 87.50 77.08 60.42 77.08 85.42 81.25 83.33 70.83 77.08 72.92 62.50
Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup
186
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA Kelas Observer 2
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
: VIII E (Eksperimen) : Gayuh Bayu Alsaputra
Nama
Afifa Indah P Ahmad Bilal Alim Mustakim Ayu Anggita Ayu Nur Kh Beti Indah L Daniel Prabowo Deni Ageng P Dewi Ratih Dimas Nur Dion Wibowo Endriyanto Fajar Seviana A Febri Aulia Y. Febriyanti Ega Pr Fina Fitriana Gina Sekar Palupi Gita Adilah Hadi Prasetiono Ian Fahri Hidayat
Kedisiplinan Waktu Pertemuan ke1 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3
Aspek Penilaian Afektif Memperhatikan & Santun Mendengarkan Aktif Pertemuan kePertemuan ke1 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3
Bertanya dan Mengungkapkan Pendapat
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
Pertemuan ke1 2 3 4 3 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 1 3 3
41 31 34 37 39 41 37 36 40 39 29 38 40 41 37 40 41 41 33 28
85.42 64.58 70.83 77.08 81.25 85.42 77.08 75.00 83.33 81.25 60.42 79.17 83.33 85.42 77.08 83.33 85.42 85.42 68.75 58.33
Sangat Baik Cukup Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Cukup Cukup
187
No
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Nama
Iga Mawarni Iko Pramudito Imam Sodik Khusfatul Arifah Muhammad Faiz S Muhammad Singgih Nur Anisa Azzaro Nur Limah Patricia Putri O Pocut Sofiana Ridho Meidianto Rifki Andre P Rizal Mahendra Rizky Nursiyamto Siti Musaroh Tiara Handoyo Wahyu Aji P Yudha Pamungkas Yulianah Yusuf Septiawan
Kedisiplinan Waktu Pertemuan ke1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4
Aspek Penilaian Afektif Memperhatikan & Santun Mendengarkan Aktif Pertemuan kePertemuan ke1 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3
Bertanya dan Mengungkapkan Pendapat
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
Pertemuan ke1 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3
40 39 36 39 38 36 39 40 40 40 36 32 38 40 39 39 35 37 36 30
83.33 81.25 75.00 81.25 79.17 75.00 81.25 83.33 83.33 83.33 75.00 66.67 79.17 83.33 81.25 81.25 72.92 77.08 75.00 62.50
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
188
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA Kelas Observer 1
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
: VIII B (Kontrol) : Dedy Bara Firmansyah
Nama
Angga Fitma Angga Pratama Arif Budiman Dias Ayu Natasya Eka Candra Wijaya Eko Purnomo Erika Manisa S. Erin Novia A Faris Setiawan Fika Arifiani Gandi Santoso Idham Kholid F. Indah Yuni P. Intania Hafazha F. Jaya Aji Jihan Kumala Deffi Khoirul Muttaqin Kiki Lestari Maya Sukma Muhammad Frans
Kedisiplinan Waktu Pertemuan ke1 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
Aspek Penilaian Afektif Memperhatikan & Santun Mendengarkan Aktif Pertemuan kePertemuan ke1 2 3 1 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3
Bertanya dan Mengungkapkan Pendapat
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
Pertemuan ke1 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2
35 27 30 39 34 36 40 39 38 39 20 39 39 41 36 39 37 39 37 33
72.92 56.25 62.50 81.25 70.83 75.00 83.33 81.25 79.17 81.25 41.67 81.25 81.25 85.42 75.00 81.25 77.08 81.25 77.08 68.75
Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup
189
No
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama
Muhammad Irfan Mutmainah Mutoharoh Nadyatul Dwi V R Nur Putri Alviani Respati Eko N Riza Nur Fitriana Saifatul Nikmah Sheila Anggita Sodikul Rifki P Syaiful Khusnul Tika Ayu Indah Sari Umi Kulsum Vika Risqi D. S. Enggar Dwi Gusthi M. Rifki Perdana P
Kedisiplinan Waktu Pertemuan ke1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
Aspek Penilaian Afektif Memperhatikan & Santun Mendengarkan Aktif Pertemuan kePertemuan ke1 2 3 1 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2
Bertanya dan Mengungkapkan Pendapat
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
Pertemuan ke1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
37 39 41 41 42 39 38 39 41 38 38 39 37 39 37 31
77.08 81.25 85.42 85.42 87.50 81.25 79.17 81.25 85.42 79.17 79.17 81.25 77.08 81.25 77.08 64.58
Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup
190
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA Kelas Observer 1
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
: VIII B (Kontrol) : Gayuh Bayu Alsaputra
Nama
Angga Fitma Angga Pratama Arif Budiman Dias Ayu Natasya Eka Candra Wijaya Eko Purnomo Erika Manisa S. Erin Novia A Faris Setiawan Fika Arifiani Gandi Santoso Idham Kholid F. Indah Yuni P. Intania Hafazha F. Jaya Aji Jihan Kumala Deffi Khoirul Muttaqin Kiki Lestari Maya Sukma Muhammad Frans
Kedisiplinan Waktu Pertemuan ke1 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Aspek Penilaian Afektif Memperhatikan & Santun Mendengarkan Aktif Pertemuan kePertemuan ke1 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3
Bertanya dan Mengungkapkan Pendapat
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
Pertemuan ke1 2 3 3 2 4 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3
35 28 30 37 33 35 40 39 37 39 22 39 37 43 36 38 33 39 38 34
72.92 58.33 62.50 77.08 68.75 72.92 83.33 81.25 77.08 81.25 45.83 81.25 77.08 89.58 75.00 79.17 68.75 81.25 79.17 70.83
Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik
191
No
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama
Muhammad Irfan Mutmainah Mutoharoh Nadyatul Dwi V R Nur Putri Alviani Respati Eko N Riza Nur Fitriana Saifatul Nikmah Sheila Anggita Sodikul Rifki P Syaiful Khusnul Tika Ayu Indah Sari Umi Kulsum Vika Risqi D. S. Enggar Dwi Gusthi M. Rifki Perdana P
Kedisiplinan Waktu Pertemuan ke1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
Aspek Penilaian Afektif Memperhatikan & Santun Mendengarkan Aktif Pertemuan kePertemuan ke1 2 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3
Bertanya dan Mengungkapkan Pendapat
Jumlah Skor
Nilai
Keterangan
Pertemuan ke1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
38 39 39 38 40 39 37 38 41 38 36 40 37 39 37 33
79.17 81.25 81.25 79.17 83.33 81.25 77.08 79.17 85.42 79.17 75.00 83.33 77.08 81.25 77.08 68.75
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup
192
ASPEK AFEKTIF YANG DINILAI A. Kedisiplinan Waktu Skor 4 : masuk kelas tepat waktu Skor 3 : masuk kelas naamun terlambat Skor 2 : tidak masuk karena ijin atau sakit Skor 1 : tidak masuk tanpa keterangan B. Memperhatikan dan Mendengarkan Penjelasan Guru Skor 4 : selalu memperhatikan guru dengan seksama dan sesekali mencatat hal yang penting Skor 3 : seringkali memperhatikan guru dengan seksama walaupun tidak mencatat hal yang penting Skor 2 : memperhatikan guru namun masih bercanda dengan temannya Skor 1 : tidak pernah memperhatikan guru sama sekali C. Santun Skor 4 : berbicara dan berperilaku dengan sopan, halus sesuai tatakrama baik kepada guru maupun kepada temannya. Skor 3 : berbicara dan berperilaku dengan sopan, halus sesuai tatakrama hanya kepada guru saja Skor 2 : berperilaku sopan namun perkataan tidak sopan saat berbicara dengan guru maupun temannya Skor 1 : tidak berperilaku dan berkata sopan di kelas D. Bertanya dan Mengungkapkan Pendapat Skor 4 : bertanya dan/atau mengungkapkan pendapat saat berdiskusi kelompok dan diskusi kelas Skor 3 : bertanya dan/atau mengungkapkan pendapat saat diskusi kelompok atau diskusi kelas saja Skor 2 : bertanya dan/atau mengungkapkan pendapat hanya saat ditunjuk oleh guru Skor 1 : tidak pernah bertanya ataupun mengu ngkpkan pendapa t sama ekali s Skor maksimum : ∑aspek yang diperoleh × skor tertinggi = Kriteria Nilai Sangat Baik Baik Cukup
: 85 < Nilai < 100 : 70 < Nilai < 85 : 55 < Nilai < 70
∑
ℎ
× 100%
Kurang : 40 < Nilai < 55 Sangat Kurang: 25 < Nilai < 40
193
Lampiran 24 DATA HASIL PRE TEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL NO KODE NILAI KODE NILAI 1 E-01 30 K-01 50 2 E-02 35 K-02 35 3 E-03 50 K-03 40 4 E-04 30 K-04 35 5 E-05 65 K-05 40 6 E-06 35 K-06 35 7 E-07 30 K-07 40 8 E-08 20 K-08 40 9 E-09 60 K-09 45 10 E-10 45 K-10 40 11 E-11 45 K-11 35 12 E-12 35 K-12 35 13 E-13 50 K-13 40 14 E-14 25 K-14 50 15 E-15 30 K-15 35 16 E-16 30 K-16 45 17 E-17 40 K-17 40 18 E-18 25 K-18 45 19 E-19 45 K-19 45 20 E-20 25 K-20 35 21 E-21 35 K-21 45 22 E-22 45 K-22 35 23 E-23 35 K-23 35 24 E-24 45 K-24 40 25 E-25 35 K-25 50 26 E-26 50 K-26 55 27 E-27 30 K-27 30 28 E-28 35 K-28 25 29 E-29 35 K-29 50 30 E-30 30 K-30 25 31 E-31 35 K-31 40 32 E-32 30 K-32 40 33 E-33 30 K-33 25 34 E-34 45 K-34 60 35 E-35 40 K-35 35 36 E-36 25 K-36 45 37 E-37 25 38 E-38 45 39 E-39 30 40 E-40 50
Kelas
Eksperimen 1480 37 Rata-rata χ 102.3077 Varians s ² 40 Jumlah Sis wa n 65 Nilai Tertinggi 20 Nilai Terendah 45 Rentang 1.6021 log n Banyak Kelas Khit ung 6.2868 7 Banyak Kelas K hit ung Panjang Kelas Interval 7.15786 7 Panjang Kelas Interval 10.1147 Simpangan Baku s Skor total ∑X
Kontrol 1440 40 62.8571 36 60 25 35 1.5563 6.1358 7 5.7042 6 7.9282
194 Lampiran 25
195
Lampiran 26
196
Lampiran Lampiran2729
UJI KESAMAAN DUA VARIANS HASIL PRE TEST ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipote s is H : σ ² = σ ² ₀ σ₁² ≠ σ₂² ₁ ₂ Uji Hipote s is Untuk menguji hipotesis digunakan rumus Varians terbesar F = Varians terkecil H diterima apabila F ≤ F 1/2α(nb-1, Dari data diperoleh: Sumbe r Varias i
nk-1)
Ke lompok Kontrol
Ke lompok Eks pe rime n
1440 36 40 62.857 7.928
1480 40 37 102.308 10.115
Jumlah Skor Total n Rata-rata Varians (s²) Standar Deviassi (s)
berdasarkan rumus di atas diperoleh 102.308 = 1.628 F = 62.857 pada α = 5% dengan dk pembilang = dk penyebut = F 1/2α(nb-1,
nk-1)
=
nb - 1 nk - 1
= =
40 36 -
1 1
= =
39 35
1.9374
daerah penerimaan H ₀
1.628
1.937
Karena Fhit ung berada pada daerah penerimaan H , maka dapat disimpulkan bahwa kedua ₀ kelompok memiliki varians yang sama
197 Lampiran 28
DATA HASIL POST TEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
KODE E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40
NILAI 85 75 80 80 85 70 70 65 85 80 85 65 85 90 65 85 85 60 80 85 80 80 75 75 80 95 55 85 80 85 80 80 70 75 80 80 65 85 80 70
KODE K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36
NILAI 60 65 80 55 65 65 65 70 90 70 65 65 75 75 70 75 80 75 85 70 75 80 90 70 85 75 70 70 85 60 65 60 70 70 75 75
Kelas
Eksperimen Kontrol 3115 2595 Rata-rata χ 77.875 72.083 Varians s ² 72.933 71.964 Jumlah Sis wa n 40 36 Nilai Tertinggi 95 90 Nilai Terendah 55 55 Rentang 40 35 log n 1.602 1.556 Banyak Kelas Khit ung 6.287 6.136 Banyak Kelas K 7 7 Panjang Kelas Interval hit ung 6.363 5.704 Panjang Kelas Interval 7 6 Simpangan Baku s 8.540 8.483 Skor total ∑X
198
Lampiran 29
199 Lampiran 30
200
Lampiran 31 UJI KESAMAAN DUA VARIANS HASIL POST TEST ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipote s is H : σ ² = σ² ₀ σ₁² ≠ σ₂² ₁ ₂ Uji Hipote s is Untuk menguji hipotesis digunakan rumus Varians terbesar F = Varians terkecil H diterima apabila F ≤ F 1/2α(nb-1, nk-1) Dari data diperoleh: Sumbe r Varias i
Ke lompok Kontrol
Ke lompok Eks pe rime n
2595 36 72.083 71.964 8.483
3115 40 77.875 72.933 8.540
Jumlah Skor Total n Rata-rata Varians (s²) Standar Deviassi (s)
berdasarkan rumus di atas diperoleh 72.933 F = = 1.013 71.964 pada α = 5% dengan dk pembilang = dk penyebut = F 1/2α(nb-1, nk-1)
=
nb - 1 nk - 1
= =
40 36 -
1 1
= =
39 35
1.937
daerah penolakan H₀
daerah penerimaan H ₀
1.013
1.937
Karena Fhit ung berada pada daerah penerimaan H , maka dapat disimpulkan bahwa kedua ₀ kelompok memiliki varians yang sama
201
Lampiran 32 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA (UJI PIHAK KANAN) NILAI POSTTEST KELAS ESKPERIMEN DAN KELAS KONTROL
202 Lampiran 35 33 Lampiran
UJI GAIN PENINGKATAN RATA-RATA HASIL BELAJAR SISWA ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Rumus Uji Ternormalisasi ⟨ ⟩=
− 100 −
Dari data diperoleh: Rata-rata
Kelas Eksperimen
Pre Test
37
Gain
Kelas Kontrol
Gain
40 0.6488
Post Test
77.875
0.5347 72.083
Katergori: Tinggi : 〈 〉 ≥ 0.7 atau dinyatakan dalam persen
≥ 70%
Sedang : 0.3 ≤ 〈 〉 ≥ 0.7 atau dinyatakan dalam p ersen 30% ≤ 〈 〉 ≥ 70% Rendah : 〈 〉 < 0.3 atau dinyatakan dalam persen 〈 〉 < 30%
Kel ompok Eksperimen 〈 〉=
〈 〉=
〈
〉−〈 100 − 〈
Kelo mpok Kontrol 〉
〈 〉=
〉
〈77.875〉 − 〈37〉 100 − 〈37〉
〈 〉 = 0.6488 (
〈 〉= )
〈
〉−〈 100 − 〈
〉 〉
〈78.083〉 − 〈40〉 100 − 〈40〉
〈 〉 = 0.5347 (
)
203 Lampiran 34
Lampiran 36 DATA SKOR ANGKET MOTIVASI SEB ELUM PERLAKUAN UNTUK KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL NO KODE 1 E-01 2 E-02 3 E-03 4 E-04 5 E-05 6 E-06 7 E-07 8 E-08 9 E-09 10 E-10 11 E-11 12 E-12 13 E-13 14 E-14 15 E-15 16 E-16 17 E-17 18 E-18 19 E-19 20 E-20 21 E-21 22 E-22 23 E-23 24 E-24 25 E-25 26 E-26 27 E-27 28 E-28 29 E-29 30 E-30 31 E-31 32 E-32 33 E-33 34 E-34 35 E-35 36 E-36 37 E-37 38 E-38 39 E-39 40 E-40
NILAI 77.50 56.25 68.75 72.50 65.00 75.00 67.50 67.50 71.25 60.00 71.25 56.25 70.00 72.50 61.25 73.75 73.75 80.00 56.25 56.25 61.25 61.25 68.75 65.00 73.75 60.00 65.00 75.00 60.00 75.00 68.75 55.00 63.75 63.75 65.00 73.75 70.00 70.00 63.75 72.50
KODE K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36
NILAI 55.00 50.00 55.00 68.75 55.00 58.75 72.50 62.50 58.75 60.00 50.00 75.00 65.00 63.75 52.50 66.25 58.75 67.50 63.75 62.50 72.50 67.50 63.75 63.75 67.50 63.75 63.75 65.00 68.75 56.25 70.00 71.25 72.50 75.00 58.75 50.00
Kelas Skor total ∑X Rata-rata χ Varians s ² Jumlah Sis wa n Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rentang log n Banyak Kelas Khit ung Banyak Kelas K Panjang Kelas Interval hit ung Panjang Kelas Interval Simpangan Baku s
Eksperimen 2683.75 67.094 44.021 40 80 55 25 1.602 6.287 7 3.977 4 6.635
Kontrol 2271.25 63.090 50.311 36 75 50 25 1.556 6.136 7 4.074 5 7.093
204 Lampiran 35
205 Lampiran 36
206 Lampiran Lampiran3739
UJI KESAMAAN DUA VARIANS NILAI ANGKET MOTIVASI SEBELUM PERLAKUAN ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipote s is σ ² = σ ² σ₁² ≠ σ₂² ₁ ₂ Uji Hipote s is Untuk menguji hipotesis digunakan rumus Varians terbesar F = Varians terkecil H
:
₀
H diterima apabila F ≤ F 1/2α(nb-1,
nk-1)
Dari data diperoleh: Sumbe r Varias i
Ke las Kontrol
Ke las Eks pe rime n
2271.25 36 63.090 50.311 7.093
2683.75 40 67.094 44.021 6.635
Jumlah Skor Total n Rata-rata Varians (s²) Standar Deviassi (s)
berdasarkan rumus di atas diperoleh 50.311 F = = 1.143 44.021 pada α = 5% dengan dk pembilang = dk penyebut = F 1/2α(nb-1,
nk-1)
=
nb - 1 nk - 1
= =
36 40 -
1 1
= =
35 39
1.915
daerah penerimaan H ₀
1.143
1.915
Kesimpulan: Karena Fhit ung berada pada daerah penerimaan H , maka dapat disimpulkan bahwa ₀ kedua kelompok memiliki varians yang sama
207 Lampiran Lampiran38 40
DATA SKOR ANGKET MOTIVASI SESUDAH PERLAKUAN UNTUK KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
KODE E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40
NILAI 85.00 67.50 75.00 78.75 75.00 82.50 78.75 75.00 76.25 67.50 78.75 78.75 80.00 76.25 71.25 82.50 85.00 87.50 68.75 75.00 78.75 71.25 80.00 78.75 82.50 78.75 78.75 87.50 82.50 82.50 75.00 65.00 70.00 76.25 71.25 82.50 87.50 80.00 70.00 82.50
KODE K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36
NILAI 75.00 65.00 68.75 78.75 65.00 68.75 77.50 77.50 62.50 72.50 62.50 80.00 76.25 85.00 72.50 75.00 65.00 75.00 75.00 68.75 78.75 82.50 78.75 78.75 82.50 82.50 75.00 76.25 85.00 65.00 72.50 72.50 81.25 82.50 72.50 70.00
Kelas
Eksperimen 3106.25 Rata-rata χ 77.656 Varians s ² 33.749 Jumlah Sis wa n 40 Nilai Tertinggi 87.5 Nilai Terendah 65 Rentang 22.5 log n 1.602 Banyak Kelas Khit ung 6.287 Banyak Kelas K 7 Panjang Kelas Interval hit un 3.579 Panjang Kelas Interval 4 Simpangan Baku s 5.809 Skor total ∑X
Kontrol 2682.5 74.514 41.096 36 85 62.5 22.5 1.556 6.136 7 3.667 4 6.411
208
Lampiran 39
209 Lampiran 40
210 Lampiran Lampiran4143
UJI KESAMAAN DUA VARIANS NILAI ANGKET MOTIVASI SESUDAH PERLAKUAN ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipote s is σ ² = σ ² σ₁² ≠ σ₂² ₁ ₂ Uji Hipote s is Untuk menguji hipotesis digunakan rumus Varians terbesar F = Varians terkecil H
:
₀
H diterima apabila F ≤ F 1/2α(nb-1,
nk-1)
Dari data diperoleh: Sumbe r Varias i
Ke las Kontrol
Ke las Eks pe rime n
2682.5 36 74.514 41.096 6.411
3106.25 40 77.656 33.749 5.809
Jumlah Skor Total n Rata-rata Varians (s²) Standar Deviassi (s)
berdasarkan rumus di atas diperoleh 41.096 = 1.218 F = 33.749 pada α = 5% dengan dk pembilang = dk penyebut = F 1/2α(nb-1,
nk-1)
=
nb - 1 nk - 1
= =
36 40 -
1 1
= =
35 39
1.915
daerah penerimaan H ₀
1.218
1.915
Kesimpulan: Karena Fhit ung berada pada daerah penerimaan H , maka dapat disimpulkan bahwa ₀ kedua kelompok memiliki varians yang sama
211
Lampiran 42 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA (UJI PIHAK KANAN) ANGKET MOTIVASI SESUDAH PERLAKUAN KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
212 Lampiran 45 Lampiran 43 UJI GAIN PENINGKATAN RATA-RATA ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Rumus Uji Ternormalisasi ⟨ ⟩=
− 100 −
Dari data diperoleh: Rata-rata
Kelas Eksperimen
Sebelum/pre test
67.0938
Sesudah/post test
77.65625
Gain
Kelas Kontrol
Gain
63.0903 0.3210
0.3095 74.514
Katergori: Tinggi : 〈 〉 ≥ 0.7 atau dinyatakan dalam persen
≥ 70%
Sedang : 0. 3 ≤ 〈 〉 ≥ 0.7 atau dinyatakan dalam p ersen 30% ≤ 〈 〉 ≥ 70% Rendah : 〈 〉 < 0.3 atau dinyatakan dalam persen 〈 〉 < 30%
Kelompok Eksperimen 〈 〉=
〈 〉=
〈
〉−〈 100 − 〈
Kelomp ok Kontrol 〉
〈 〉=
〉
〈77.65625〉 − 〈67.0938〉 100 − 〈67.0938〉
〈 〉 = 0.3210 (
)
〈 〉=
〈
〉−〈 100 − 〈
〉 〉
〈74.514〉 − 〈63.0903〉 100 − 〈〈63.0903〉〉
〈 〉 = 0.3095 (
)
213 Lampiran 4644 Lampiran PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN Nilai No Kode Rata-rata Kriteria Observer 1 Observer 2 1 E-01 84.72 83.33 84.03 baik 2 E-02 70.83 79.17 75.00 baik 3 E-03 72.22 70.83 71.53 baik 4 E-04 77.78 75.00 76.39 baik 5 E-05 84.72 83.33 84.03 baik 6 E-06 88.89 83.33 86.11 sangat baik 7 E-07 72.22 72.22 72.22 baik 8 E-08 73.61 72.22 72.92 baik 9 E-09 84.72 83.33 84.03 baik 10 E-10 81.94 79.17 80.56 baik 11 E-11 70.83 70.83 70.83 baik 12 E-12 68.06 68.06 68.06 cukup 13 E-13 87.50 86.11 86.81 sangat baik 14 E-14 88.89 84.72 86.81 sangat baik 15 E-15 70.83 72.22 71.53 baik 16 E-16 86.11 83.33 84.72 baik 17 E-17 86.11 84.72 85.42 sangat baik 18 E-18 83.33 81.94 82.64 baik 19 E-19 77.78 76.39 77.08 baik 20 E-20 56.94 56.94 56.94 cukup 21 E-21 83.33 83.33 83.33 baik 22 E-22 80.56 79.17 79.86 baik 23 E-23 72.22 73.61 72.92 baik 24 E-24 79.17 81.94 80.56 baik 25 E-25 81.94 80.56 81.25 baik 26 E-26 72.22 73.61 72.92 baik 27 E-27 79.17 77.78 78.47 baik 28 E-28 88.89 83.33 86.11 sangat baik 29 E-29 87.50 83.33 85.42 sangat baik 30 E-30 86.11 83.33 84.72 baik 31 E-31 73.61 75.00 74.31 baik 32 E-32 77.78 75.00 76.39 baik 33 E-33 70.83 72.22 71.53 baik 34 E-34 76.39 76.39 76.39 baik 35 E-35 83.33 77.78 80.56 baik 36 E-36 84.72 80.56 82.64 baik 37 E-37 66.67 65.28 65.97 cukup Jumlah Nilai Kriteria 38 E-38 70.83 72.22 71.53 baik siswa 39 E-39 68.06 65.28 66.67 cukup 85 < Nilai < 100 Sangat Baik 6 40 E-40 56.94 55.56 56.25 cukup 70 < Nilai < 85 Baik 29 Jumlah Nilai 3108.33 3062.50 3085.42 55 < Nilai < 70 Cukup 5 Baik Jumlah Sisw a 40 40 40 40 < Nilai < 55 Kurang Rata-rata 77.71 76.56 77.14 25 < Nilai < 40 Sangat Kurang -
214 Lampiran45 47 Lampiran
PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL
Nilai Rata-rata Kriteria Observer 1 Observer 2 1 K-01 70.83 73.61 72.22 baik 2 K-02 55.56 59.72 57.64 cukup 3 K-03 59.72 66.67 63.19 cukup 4 K-04 72.22 76.39 74.31 baik 5 K-05 66.67 68.06 67.36 cukup 6 K-06 62.50 68.06 65.28 cukup 7 K-07 70.83 76.39 73.61 baik 8 K-08 75.00 77.78 76.39 baik 9 K-09 72.22 70.83 71.53 baik 10 K-10 73.61 77.78 75.69 baik 11 K-11 47.22 45.83 46.53 kurang 12 K-12 77.78 80.56 79.17 baik 13 K-13 76.39 77.78 77.08 baik 14 K-14 87.50 86.11 86.81 sangat baik 15 K-15 75.00 73.61 74.31 baik 16 K-16 72.22 75.00 73.61 baik 17 K-17 68.06 66.67 67.36 cukup 18 K-18 79.17 77.78 78.47 baik 19 K-19 75.00 72.22 73.61 baik 20 K-20 59.72 63.89 61.81 cukup 21 K-21 76.39 77.78 77.08 baik 22 K-22 83.33 80.56 81.94 baik 23 K-23 83.33 79.17 81.25 baik 24 K-24 70.83 77.78 74.31 baik 25 K-25 86.11 83.33 84.72 baik 26 K-26 77.78 80.56 79.17 baik 27 K-27 76.39 75.00 75.69 baik 28 K-28 76.39 79.17 77.78 baik 29 K-29 84.72 86.11 85.42 sangat baik 30 K-30 70.83 69.44 70.14 baik 31 K-31 73.61 75.00 74.31 baik 32 K-32 84.72 79.17 81.94 baik 33 K-33 75.00 76.39 75.69 baik 34 K-34 81.94 83.33 82.64 baik 35 K-35 72.22 69.44 70.83 baik 36 K-36 72.22 68.06 70.14 baik Jumlah Nilai 2643.06 2675.00 2659.03 baik Jumlah Sisw a 36 36 36 Rata-rata 73.42 74.31 73.86 No Kode
Jumlah siswa 85 < Nilai < 100 Sangat Baik 2 70 < Nilai < 85 Baik 27 55 < Nilai < 70 Cukup 6 40 < Nilai < 55 Kurang 1 25 < Nilai < 40 Sangat Kurang Nilai
Kriteria
215 Lampiran4846 Lampiran PENILAIAN AFEKTIF SISWA KELAS EKSPERIMEN Nilai No Kode Rata-rata Kriteria Observer 1 Observer 2 1 E-01 89.58 85.42 87.50 sangat baik 2 E-02 68.75 64.58 66.67 cukup 3 E-03 72.92 70.83 71.88 baik 4 E-04 83.33 77.08 80.21 baik 5 E-05 83.33 81.25 82.29 baik 6 E-06 89.58 85.42 87.50 sangat baik 7 E-07 81.25 77.08 79.17 baik 8 E-08 77.08 75.00 76.04 baik 9 E-09 85.42 83.33 84.38 baik 10 E-10 87.50 81.25 84.38 baik 11 E-11 66.67 60.42 63.54 cukup 12 E-12 79.17 79.17 79.17 baik 13 E-13 83.33 83.33 83.33 baik 14 E-14 87.50 85.42 86.46 sangat baik 15 E-15 77.08 77.08 77.08 baik 16 E-16 83.33 83.33 83.33 baik 17 E-17 85.42 85.42 85.42 sangat baik 18 E-18 87.50 85.42 86.46 sangat baik 19 E-19 72.92 68.75 70.83 baik 20 E-20 56.25 58.33 57.29 cukup 21 E-21 87.50 83.33 85.42 baik 22 E-22 83.33 81.25 82.29 baik 23 E-23 81.25 75.00 78.13 baik 24 E-24 83.33 81.25 82.29 baik 25 E-25 79.17 79.17 79.17 baik 26 E-26 72.92 75.00 73.96 baik 27 E-27 81.25 81.25 81.25 baik 28 E-28 87.50 83.33 85.42 sangat baik 29 E-29 91.67 83.33 87.50 sangat baik 30 E-30 87.50 83.33 85.42 sangat baik 31 E-31 77.08 75.00 76.04 baik 32 E-32 60.42 66.67 63.54 cukup 33 E-33 77.08 79.17 78.13 baik 34 E-34 85.42 83.33 84.38 baik 35 E-35 81.25 81.25 81.25 baik 36 E-36 83.33 81.25 82.29 baik Jumlah 37 E-37 70.83 72.92 71.88 baik Nilai Kriteria siswa 38 E-38 77.08 77.08 77.08 baik 85 < Nilai < 100 Sangat Baik 8 39 E-39 72.92 75.00 73.96 baik 70 < Nilai < 85 Baik 26 40 E-40 62.50 62.50 62.50 cukup 55 < Nilai < 70 Cukup 6 Jumlah Nilai 3181.25 3108.33 3144.79 baik 40 < Nilai < 55 Kurang Jumlah Siswa 40 40 40 25 < Nilai < 40 angat Kuran Rata-rata 79.53 77.71 78.62
216 Lampiran 47
PENILAIAN AFEKTIF SISWA KELAS KONTROL Nilai No Kode Rata-rata Kriteria Observer 1 Observer 2 1 K-01 72.92 72.92 72.92 baik 2 K-02 56.25 58.33 57.29 cukup 3 K-03 62.50 62.50 62.50 cukup 4 K-04 81.25 77.08 79.17 baik 5 K-05 70.83 68.75 69.79 cukup 6 K-06 75.00 72.92 73.96 baik 7 K-07 83.33 83.33 83.33 baik 8 K-08 81.25 81.25 81.25 baik 9 K-09 79.17 77.08 78.13 baik 10 K-10 81.25 81.25 81.25 baik 11 K-11 41.67 45.83 43.75 kurang 12 K-12 81.25 81.25 81.25 baik 13 K-13 81.25 77.08 79.17 baik 14 K-14 85.42 89.58 87.50 sangat baik 15 K-15 75.00 75.00 75.00 baik 16 K-16 81.25 79.17 80.21 baik 17 K-17 77.08 68.75 72.92 baik 18 K-18 81.25 81.25 81.25 baik 19 K-19 77.08 79.17 78.13 baik 20 K-20 68.75 70.83 69.79 cukup 21 K-21 77.08 79.17 78.13 baik 22 K-22 81.25 81.25 81.25 baik 23 K-23 85.42 81.25 83.33 baik 24 K-24 85.42 79.17 82.29 baik 25 K-25 87.50 83.33 85.42 sangat baik 26 K-26 81.25 81.25 81.25 baik 27 K-27 79.17 77.08 78.13 baik 28 K-28 81.25 79.17 80.21 baik 29 K-29 85.42 85.42 85.42 sangat baik Jumlah Nilai Kriteria 30 K-30 79.17 79.17 79.17 baik siswa 31 K-31 79.17 75.00 77.08 baik 85 < Nilai < 100 Sangat Baik 3 32 K-32 81.25 83.33 82.29 baik 70 < Nilai < 85 Baik 27 33 K-33 77.08 77.08 77.08 baik 55 < Nilai < 70 Cukup 5 34 K-34 81.25 81.25 81.25 baik 40 < Nilai < 55 Kurang 1 35 K-35 77.08 77.08 77.08 baik 25 < Nilai < 40 a nga t Kura n 36 K-36 64.58 68.75 66.67 cukup Jumlah Nilai 2777.08 2752.08 2764.58 baik Jumlah Siswa 36 36 36 Rata-rata 77.14 76.45 76.79
217
Lampiran 48 DOKUMENTASI Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Siswa melakukan percobaan
Siswa mengkomunikasikan hasil percobaan
Siswa mengisi post tes dan angket motivasi
218
219