TUJUAN PEMBELAJARAN BAHASA ASING (ARAB) DI INDONESIA Ahmad Muradi Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fak. Tarbiyah dan Keguruan IAIN Antasari Jl. A. Yani Km. 4,5 Banjarmasin ABSTRAK
�� ����� �و���ھ� �و،٬����������� ��� �ا�������� �أ�ن �ا���� �ا������� ���ھ� ��� �ا �و���� ����� �ا�����م �ا������� �و���� �ا�������ة ��� �ا���� �ا������� ���ط �� ���و�ط �و����� �ا����ل �أ�ن �د��� �ا����م �و�ا���� �ا������� ����� �ا�����د.������������ �ا�����م �ا � ���ھ���ك �� ������ �أ�ن �ا���� �ا������� ��� �أ������ �و���ھ،٬�� �و����� �ذ.�ا��� �������أ �� ������ �و���� ����� �إ�� �ا����� �ا.������������ ���ط� ����� �ا�����م �ا ����� ��� ������������� �أ���ھ��ا�ف ������ �ا���� �ا������� �� �ا����ا�ر�س �����و .�ا���ا�ر���ن ��� �ا����ر�ة �و�ا������ر�ة �� �ا���� �ا������� �ا���ء�� ������ھ��ا�ف �ا������ة ������� �ا���� �ا،٬������� �ا���� �ا،٬������� �أ���ھ��ا�ف �ا:����������ا������ت �ا A. Pendahuluan
bermacam-macam yang disediakan oleh
Berbicara pembelajaran kurikulum
tentang
tidak
tujuan
terlepas
pembelajaran.
dari
Kurikulum
sekolah bagi para siswa di sekolah maupun
di
luar
merealisasikan
sekolah
untuk
pertumbuhan
yang
merupakan adalah seperangkat rencana
sempurna bagi pembelajar baik aspek
dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
fisik, akal, psikis, sosial, maupun agama
dan bahan pelajaran serta cara yang
sesuai
digunakan
tertentu, terencana, dan ilmiah.2
sebagai
pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai
tujuan
dengan Kurikulum
tujuan sebagai
pendidikan rencana
pendidikan
tertulis tentang kemampuan yang harus
tertentu.1 Kurikulum atau curruculum
dimiliki berdasarkan standar nasional,
adalah sekumpulan pengalaman yang 2
1
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
AL-‐MAQOYIS Vol.I No.1, Januari -‐ Juni 2013
Wajihah Tsabit al-‘Ani, al-Fikr alTarbawy al-Muqaran (Umman: Dar Ammar, 2003), hlm. 282.
Page 140
materi
yang
perlu
dipelajari,
dan
pendidikan dari tingkat dasar/ibtidaiyah
pengalaman belajar yang harus dijalani
(kelas IV) sampai Perguruan Tinggi
untuk mencapai kemampuan tersebut,
baik PTAI maupun PTU.
serta evaluasi yang perlu dilakukan
Jika dikatakan bahwa bahasa
untuk menentukan tingkat pencapaian
Arab adalah bahasa agama Islam, maka
kemampuan peserta didik. Pemerintah
konsekuensinya
sebagai elemen penting dalam mengatur
memahami ilmu-ilmu agama Islam
kebijakan
telah
dipersyaratkan menguasai bahasa Arab.
menegaskan delapan standar yang harus
Sebab sumber ilmu-ilmu agama Islam
tertuang di dalam kurikulum, yaitu PP
ditulis dengan bahasa Arab. Sehingga
nomor 19 tahun 2003 tentang Standar
agama Islam dan bahasa Arab bagaikan
Nasional Pendidikan. Delapan standar
dua sisi mata uang yang tidak bisa
yang dimaksud adalah 1) standar isi, 2)
dipisahkan.
standar proses, 3) standar kompetensi
dikatakan bahwa bahasa Arab adalah
lulusan, 4) standar pendidik dan tenaga
bahasa asing, maka konsekuensinya
kependidikan, 5) standar sarana dan
adalah bahasa Arab diposisikan sebagai
prasarana, 6) standar pengelolaan, 7)
bahasa komunikasi yang bukan sebagai
standar pembiayaan, dan 8) standar
prasyarat untuk memahami ilmu-ilmu
dalam
pendidikan
3
penilaian pendidikan.
adalah
Sementara
untuk
itu,
jika
agama Islam.
Dari penjelasan di atas, dapat
Pada kesempatan ini, penulis
dikatakan bahwa penetapan kurikulum
akan
termasuk
penetapan
tujuan
pembelajaran bahasa Arab di Indonesia
pembelajaran
dalam
mata
menurut kebijakan pemerintah dalam
kebijakan
hal ini kurikulum yang ditetapkan
pelajaran
suatu
merupakan
pemerintah dan kebijakan politik bahasa
membahas
tentang
tujuan
pemerintah sejak tahun 1994 - 2008.
nasional. Bahasa Arab sebagai salah satu
B. Tujuan
mata pelajaran sudah tidak asing lagi
Pembelajaran
Bahasa
Arab
bagi umat Islam terutama di Indonesia.
Al-Fauzan bahwa
telah
hendaknya dicapai dalam mempelajari
pada
lembaga
kompetensi
yang
bahasa Arab. Tiga kompetensi yang
3
Muhaimin, dkk., Pengembangan Model KTSP Pada Sekolah dan Madrasah (Jakarta: Rajawali Press, 2008), hlm. 15 Ahmad Muradi
tiga
menegaskan
Bahasa Arab sebagai mata pelajaran diajarkan
ada
dkk.
dimaksud adalah:
Page 141
Pertama: kebahasaan,
kompetensi maksudnya
berupa
adalah
pemikiran,
nilai-nilai,
adat,
etika, maupun seni.
pembelajar menguasai sistem bunyi
Pernyataan al-Fauzan dkk. di
bahasa Arab baik, cara membedakannya
atas
dan pengucapannya, mengenal struktur
Thu’aimah dan al-Naqah mengenai
bahasa, gramatika dasar aspek teori dan
tujuan pembelajaran bahasa Arab bagi
fungsi;
non-Arab, yaitu:
mengetahui
kosakata
dan
diperkuat
dengan
pendapat
Memahami bahasa Arab secara
penggunaannya. Kedua: kompetensi komunikasi,
benar;
yakni
maksudnya adalah pembelajar mampu
sadar
terhadap
menggunakan
kehidupan secara umum.
bahasa
Arab
secara
menyimak
kondisi-kondisi
Berbicara dengan bahasa Arab
otomatis, mengungkapkan ide-ide dan pengalaman dengan lancar, dan mampu
sebagai
menyerap yang telah dikuasai dari
langsung dan ekspresi jiwa.
kompetensi
media
Membaca
bahasa secara mudah. Ketiga:
secara
budaya,
bahasa
komunikasi Arab
secara
mudah, menemukan makna-makna
maksudnya adalah memahami apa yang
dan berinteraksi dengannya.
terkandung dalam bahasa Arab dari
Menulis
dengan
bahasa
Arab
aspek budaya, mampu mengungkapkan
sebagai ekspresi mengenai kondisi
tentang pemikiran penuturnya,
fungsional, dan ekspresi diri.5
nilai-
nilai, adat-istiadat, etika, dan seni.4 Dari
tiga
kompetensi
Pendapat Thu’aimah dan alyang
Naqah di atas dapat dikatakan bahwa
disebutkan di atas, terlihat bahwa tujuan
tujuan
pembelajaran
pembelajaran bahasa Arab diarahkan
mengarah
kepada
kepada: 1) penguasaan unsur bahasa
penggunaan
bahasa
yang dimiliki bahasa Arab, yaitu aspek
berbicara, membaca, dan menulis secara
bunyi, kosa kata dan ungkapan, serta
fungsional.
struktur. 2) penggunaan bahasa Arab
bahasa
dalam komunikasi yang efektif. 3)
membawa
Artinya
Arab para
bahasa
Arab
penguasaan Arab
dalam
pembelajaran
diharapkan pembelajar
dapat dapat
pemahaman terhadap budaya Arab, baik 4
Abdurrahman al-Fauzan dkk. Durus al-Daurat al-Tadribiyah li Mua’allimi al-Lugah al-Arabiyah li Ghairi al-Natihiqin Biha (alJanib al-Nazhari) (…: Mu’assasah al-Waqf alIslami, 1425 H), hlm. 27 AL-‐MAQOYIS Vol.I No.1, Januari -‐ Juni 2013
5
Thu’aimah dan al-Naqah, Ta’lim alLugah Ittishaliyan Baina al-Manahij wa alIstiratijiyat (Rabath: Isesco, 1427H/2006M), hlm 123-124.
Page 142
berkomunikasi
baik
secara
reseptif
kebijakan tentang pembelajaran bahasa
maupun produktif.
Arab di SMA dan MA yang dituangkan dalam bentuk kurikulum.6
C. Arah Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia Berdasarkan Kurikulum
1. Arah Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah dan Sekolah sebelum Kurikulum 1994
Menyoroti pembelajaran bahasa
Pembelajaran bahasa Arab di
Arab di Indonesia, ada dua hal yang
madrasah dan sekolah umum sampai
harus diperhatikan. Mengingat bahwa
dengan kebijakan pemerintah yang
pembelajaran bahasa Arab tidak hanya
dituangkan dalam kurikulum SMA/MA
diajarkan di madrasah, namun juga di
tahun 1994 ada perbedaan. Perbedaan
sekolah umum.
tersebut terlihat pada: a) dari segi
Sebagaimana dikatakan Emzir
tujuan,
pada
madrasah
cenderung
bahwa sebelum tahun 1994 kebijakan
sebagai alat untuk mempelajari ilmu
pembelajaran bahasa Arab di Indonesia
agama
memiliki perbedaan antara Departemen
sementara pada sekolah umum (hanya
Agama dan Departemen Pendidikan
di SMU) sebagai sarana komunikasi
Nasional.
Agama
(untuk menguasai kemahiran bahasa),
menetapkan pembelajaran bahasa Arab
b) tingkatan pengajaran, di madrasah
sebagai mata pelajaran wajib mulai
bahasa Arab diajarkan mulai tingkat
tingkat madrasah ibtidaiyah sampai
ibtidaiyah, tingkat tsanawiyah, dan
perguruan tinggi pada semua lembaga
tingkat Aliyah, c) status, di madrasah
pendidikan yang berada di bawah
pembelajaran bahasa Arab sebagai mata
naungannya.
pada
pelajaran wajib, sementara di sekolah
Nasional,
umum sebagai mata pelajaran bahasa
Departemen
Sementara
Departemen
Pendidikan
bahasa Arab hanya diajarkan di SMA
(fiqih,
tafsir,
dan
hadits),
asing pilihan.
sebagai mata pelajaran bahasa asing pilihan dan sebagai salah satu jurusan atau
program
studi
di
2. Arah Pembelajaran Bahasa Arab
beberapa
SMU 1994/MA 1996
perguruan tinggi. Namun sejak tahun 1994
telah
ada
kerjasama
antara
6
Emzir, “Kebijakan Pemerintah Tentang Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah dan Sekolah Umum”, Makalah, disampaikan dalam Pertemuan Ilmiah Nasional Bahasa Arab (PINBA) V di Bandung pada tanggal 23-25 Agustus 2007, hlm. 2
Departemen Agama dan Departemen Pendidikan
Ahmad Muradi
Nasional
mengenai
Page 143
Dibanding dengan kurikulum
karakteristik kurikulum ini di antaranya
sebelum tahun 1994, kurikulum SMU
adalah:
1994
ada
a) Kurikulum ini dipersiapkan untuk
kesamaan dalam orientasi pembelajaran
mencapai keterampilan dasar awal
bahasa Arab yaitu diarahkan kepada
bahasa
kompetensi komunikatif.
didukung unsur-unsur kebahasaan.
dan
MA
Yang
1996
menjadi
sudah
karakteristik
Arab
b) Mata
siswa,
pelajaran
dengan
bahasa
Arab
kurikulum ini (SMA 1994 dan MA
merupakan mata pelajaran pilihan
1996)
di SMU yang berfungsi sebagai alat
adalah
dirumuskan
tujuan dan
keterampilan
pembelajaran
bertumpu
berbahasa
pada
pengembangan diri siswa dalam
(membaca,
bidang
komunikasi,
ilmu
menyimak, berbicara, dan menulis),
pengetahuan, teknologi, dan seni
bukan
budaya.
pada
unsur-unsur
bahasa
(kosakata dan struktur). Sehingga dalam
c) Program pembelajaran bahasa Arab
pembelajarannya kosakata ditempatkan
memiliki
dan disajikan secara fleksibel. Adapun
berkembang dalam hal:
struktur
(1) Kemampuan
tidak
dicantumkan
secara
tersurat agar tidak dijadikan fokus
berbicara,
7
dalam pembelajaran.
(2) Berbicara
Kurikulum
2004
ini
pembelajaran
bahasa
membaca,
dan
antara
dalam bentuk kegiatan yang beragam,
orientasi
2004 model
interaktif,
dan
menyenangkan. (3) Menafsirkan isi berbagai bentuk
ini
teks tulis pendek sederhana dan
kurikulum
merespon
berbasis kompetensi (KBK). Adapun
kegiatan
dalam yang
bentuk beragam,
interkatif, dan menyenangkan.
7
Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Malang: Misykat, 2009), cet-4, hlm. 78 AL-‐MAQOYIS Vol.I No.1, Januari -‐ Juni 2013
sederhana
serta menjalin hubungan sosial
struktural dengan orientasi komunikatif. Kurikulum
secara
informasi, pikiran dan perasaan,
orientasi kurikulum sebelumnya. Yakni
menggunakan
mendengarkan,
konteks untuk menyampaikan
Arab kepada pengakomodasian dua pemaduan
siswa
tetapi efektif dalam berbagai
Kurikulum SMU/MA 2004
adanya
agar
menulis secara baik.
3. Arah Pembelajaran Bahasa Arab
mengarahkan
tujuan
(4) Menulis
kreatif
Page 144
meskipun
pendek
sederhana
bentuk
berbagai
teks
keterampilan berbahasa lisan dan
untuk
menyampaikan
tulisan
informasi,
mengungkapkan
pikiran
dan
b) Materi
dan
menghargai
kebahasaan
dijabarkan
maka ungkapan komunikatif, pola
karya sastra.
kalimat, dan kosakata disajikan
(6) Kemampuan untuk berdiskusi
mengacu pada tema.
dan menganalisis teks secara
c) Pembelajaran
kritis.
mencakup Pembelajaran Kurikulum
aspek
aspek,
yaitu
berbicara,
keterampilan
tersebut
disajikan secara terpadu. Setiap aspek
dikenal dengan Kurikulum Tingkat
keterampilan
saling
Satuan Pendidikan didasarkan pada
kebahasaan
mendukung
untuk
pencapaian kompetensi dasar.
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
5. Arah Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 2 tahun 2008
Nasional Pendidikan, bahwa setiap mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar
emapt
Arab
membaca, dan menulis. Keempat
SMU/MA
Kurikulum SMA/MA 2006 yang
sekolah/madrasah
bahasa
mendengarkan,
Bahasa
2006
berdasarkan
mapun
sesuai dengan kebutuhan tema,
(5) Menghayati
Arab
reseptif
produktif.
perasaan.
4. Arah
baik
Kompetensi
Mata pelajaran Bahasa Arab
Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan
merupakan suatu mata pelajaran yang
berpedoman
diarahkan
untuk
ditetapkan Badan Standar Nasional
membimbing,
mengembangkan,
Pendidikan (BSNP).
membina
kemampuan
kepada
Yang kurikulum
panduan
yang
mendorong, dan serta
menjadi
karakteristik
menumbuhkan sikap positif terhadap
dalam
pembelajaran
bahasa Arab baik reseptif maupun
ini
bahasa Arab adalah: a) Pembelajaran
produktif. Kemampuan bahasa
Arab
kemampuan
untuk
reseptif yaitu memahami
menekankan aspek keterampilan
pembicaraan orang lain dan memahami
berbahasa
bacaan. Kemampuan produktif yaitu
Ahmad Muradi
yang
meliputi
Page 145
kemampuan
menggunakan
sebagai alat komunikasi
bahasa
baik lisan maupun tulis, yang
baik secara
mencakup
empat
kecakapan
Kemampuan
berbahasa,
yakni
menyimak
berbahasa Arab serta sikap positif
(istima’),
berbicara
terhadap bahasa Arab tersebut sangat
membaca (qira’ah), dan menulis
penting dalam membantu memahami
(kitabah).
lisan
maupun
tulis.
(kalam),
sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan
b. Menumbuhkan kesadaran tentang
hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab
pentingnya bahasa Arab sebagai
yang berkenaan dengan Islam bagi
salah satu bahasa asing untuk
peserta didik. Untuk itu, bahasa Arab di
menjadi
madrasah
khususnya dalam mengkaji sumber-
dipersiapkan
untuk
pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang
belajar,
c. Mengembangkan pemahaman tentang
secara
saling keterkaitan antara bahasa dan
integral, yaitu menyimak, berbicara,
budaya serta memperluas cakrawala
membaca,
Meskipun
budaya. Dengan demikian, peserta
begitu, pada tingkat pendidikan dasar
didik diharapkan memiliki wawasan
(elementary)
lintas budaya dan melibatkan diri
dan
diajarkan
utama
sumber ajaran Islam.
yang mencakup empat keterampilan berbahasa
alat
menulis.
dititikberatkan
pada
kecakapan menyimak dan berbicara sebagai
landasan
tingkat
berbahasa.
pendidikan
(intermediate),
dalam keragaman budaya.
Pada
D. Bahasa Arab Sebagai Bahasa
menengah
keempat
Asing Di Indonesia
kecakapan
Bahasa
berbahasa diajarkan secara seimbang.
kecakapan sehingga
dikonsentrasikan membaca peserta
dan
didik
Sebagian
pada
Indonesia
yang berasal dari bahasa Arab, seperti abad, abadi; berkah, derajat; kasidah, sejarah; amanat, kalimat; dan lain-lain.
Mata pelajaran Bahasa Arab
Meskipun
memiliki tujuan sebagai berikut:
sebagian
besar
kosakata bahasa Indonesia berasal dari
kemampuan
bahasa
berkomunikasi dalam bahasa Arab,
AL-‐MAQOYIS Vol.I No.1, Januari -‐ Juni 2013
bahasa
bermacam bentuk bahasa Indoensia
diharapkan
berbahasa Arab.
Mengembangkan
besar
dipengaruhi oleh bahasa Arab. Terdapat
menulis,
mampu mengakses berbagai referensi
a.
memiliki
hubungan erat dengan bahasa Arab.
Adapun pada tingkat pendidikan lanjut (advanced)
Indonesia
Arab,
namun
berkembang
Page 146
adalah salah satu sifat bahasa, maka
kedudukan bahasa Arab di Indonesia
baik kosakata maupun ungkapan akan
adalah sebagai bahasa asing9 sesuai
selalu mengikuti perkembangan ilmu
dengan
pengetahuan dan teknologi. Sehingga
nasional.
kebijakan
politik
bahasa
kosakata dan ungkapan akan mengalami
Kebijakan nasional mengenai
penyesuaian baik pelafalan maupun
bahasa asing, termasuk bahasa Arab di
formulasi huruf dari bahasa asalnya;
Indonesia, memberikan arahan bahwa
mengalami
tujuan pengajaran bahasa asing adalah
perluasan
makna
dan
penyempitan makna; dan lain-lain.
menumbuhkan
Hubungan erat bangsa Indonesia
berbahasa
keterampilan
asing,
sehingga
siswa dengan
dengan bahasa Arab tidak hanya sampai
kemampuan itu ia dapat:
pada pengaruh peminjaman bahasa,
1. Berkomunikasi dengan bahasa asing
namun
juga
hubungan
keduanya
memiliki
religius-ideologis.
mayoritas
penduduk
tersebut;
Sebab
2. Mengenal dan memahami bangsa
Indonesia
dan kebudayan asing tersebut; dan
beragama Islam sehingga bahasa Arab
3. Mempelajari ilmu dan kebudayaan
dipelajari secara turun-temurun. Juga,
asing melalui buku yang ditulis
bahasa Arab sangat lekat dengan bahasa
dalam bahasa asing itu dalam rangka
ritual keagamaan seperti shalat, khutbah
studinya.
jumat, doa, dan lainnya. Oleh sebab
Kebijakan pemerintah di atas
itulah bahasa Arab menjadi bahasa
tentunya memiliki pemikiran dan tujuan
agama Islam yang tidak terpisahkan
yang ingin dicapai. Dalam arti bukan
dengan masyarat Islam di Indonesia.8
ingin memisahkan bahasa Arab dengan
Melihat sifat bahasa di atas,
agama Islam atau memisahkan bahasa Arab dengan umat Islam.10
bahwa bahasa Arab memiliki andil dalam perkembangan kosakata bahasa
9
Di Indonesia bahasa Arab dan bahasa Inggris mempunyai status yang sama . yakni keduanya merupakan bahasa asing. Muljanto Sumardi dkk, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab pada Perguruan Tinggi/IAIN (Jakarta: Proyek Pengembangan Sistem Pendidikan Agama, 1974), hlm. 67 10 Orientasi pembelajaran bahasa Arab di Indonesia paling tidak ada empat, yaitu: orientasi religius, akademik, profesional, dan ideologis ekonomis. Lihat Fathul Mujib, Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab (Bandung: Pedagogia, 2010), hlm. 84-85
Indonesia, juga masyarat Indonesia memiliki hubungan erat dengan bahasa Arab. Namun pemerintah menetapkan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa asing
bagi
Indonesia.
Sehingga
8
Dengan demikian muncullah bahwa tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah untuk bertujuan pendalaman ajaran agama Islam. Ahmad Muradi
Page 147
Kebijakan
politik
bahasa
Islam. Fungsi dan kedudukan bahasa
nasional di atas mengacu pada fakta
Arab sebagai bahasa asing dalam
bahwa bahasa Arab merupakan bahasa
rangka politik nasional ini hendaknya
internasional yang telah menjadi bahasa
menjadi landasan dalam pengembangan
resmi PBB sejak tahun 1973, di
dan
samping bahasa Inggris, bahasa Prancis,
bahasa Arab di Indonesia, baik di
bahasa Spanyol, bahasa Rusia, dan
madrasah maupun di sekolah umum.
peningkatan
bahasa Cina. Bahasa Arab juga sebagai
mutu
pengajaran
Untuk merealisasikan arah dan
bahasa nasional dan bahasa resmi oleh
tujuan
21 negara di Asia bagian Barat dan
tersebut hendaknya bersinergi dengan
Afrika bagian Utara, dari Irak di Timur
kemampuan
sampai
motivasi yang tinggi bagi peserta didik,
Maroko
di
bagian
Barat.
pembelajaran pendidik, sumber
bahasa
Arab
minat atau
dan
Ditambah lagi bahwa bahasa Arab telah
pemilihan
materi
menjadi bahasa resmi dalam organisasi
pembelajaran yang selektif, pemilihan
lainnya seperti Liga Arab, Konfrensi
metode yang tepat, pemilihan media
Islam, dan Persatuan Afrika.
yang tepat, serta evaluasi yang sesuai.
Dengan demikian berdasarkan kurikulum terbaru (tahun 2008), maka pembelajaran bahasa Arab diarahkan kepada
kemampuan
komunikasi
di
samping bertujuan memahami ajaran agama Islam. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran,
proses
pembelajaran,
evaluasi, dan peran guru hendaknya sesuai dengan kurikulum tersebut. E. Simpulan Bahasa Arab yang berkedudukan sebagai bahasa asing dan kebijakan nasional mengenai bahasa Arab harus sesuai dengan fungsi dan kedudukannya sebagai bahasa asing dan sekaligus
DAFTAR PUSTAKA
sebagai bahasa agama dan budaya
AL-‐MAQOYIS Vol.I No.1, Januari -‐ Juni 2013
Page 148
Al-‘An, Wajihah Tsabit. 2003. al-Fikr al-Tarbawy al-Muqaran, Dar Ammar, Umman Effendi, Ahmad Fuad. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Misykat, Malang Emzir. 2007. “Kebijakan Pemerintah Tentang Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah dan Sekolah Umum”, Makalah, disampaikan dalam Pertemuan Ilmiah Nasional Bahasa Arab (PINBA) V di Bandung pada tanggal 2325 Agustus 2007. Al-Fauzan, Abdurrahman dkk. 1425 H. Durus al-Daurat al-Tadribiyah li Mua’allimi al-Lugah alArabiyah li Ghairi al-Natihiqin Biha (al-Janib al-Nazhari), Mu’assasah al-Waqf al-Islami. Muhaimin, dkk. 2008. Pengembangan Model KTSP Pada Sekolah dan Madrasah Rajawali Press, Jakarta. Mujib,
Fathul. 2010. Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab, Pedagogia, Bandung
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 2 tahun 2008 Sumardi, Muljanto dkk. 1974. Pedoman Pengajaran Bahasa Arab pada Perguruan Tinggi/IAIN, Jakarta, Proyek Pengembangan Sistem Pendidikan Agama Thu’aimah dan al-Naqah. 2006. Ta’lim al-Lugah Ittishaliyan Baina alManahij wa al-Istiratijiyat, Isesco, Rabath Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ahmad Muradi
Page 149