TUGAS METODE PENELITIAN “ Proposal Penelitian Tindakan Kelas” “( PTK )” “ Meningkatkan Motivasi Interaksi Pembelajaran Siswa Dalam Pembelajaran Elektronika Industri Di Smkn 5 Bekasi”
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Dosen Pembimbing : Dr. Bambang D.P.,MPd Disusun oleh: Nama : Chintya Bunga Yudhitiara No.Reg : 5215.10.7336 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Program Studi Pend. Teknik Elektronika
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah memberikanrahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Penelitian Tindakan Kelasini.Proposal ini penulis susun untuk menjelaskan tentang bagaimaan cara untuk meningkatkan interaksi pembelajaran siswa dalam pembelajaran elektronika di SMKN 5 Bekasi.Dan judul yang penulis ambil adalah “Motivasi Peningkatan Interaksi Pembelajaran SiswaDalam Pembelajaran Elektronika Industri Di Smkn 5 Bekasi”. Dalam penyusunan proposal ini penulis banyak menghadapi kesulitan baik dalampenyusunan maupun dalam pengumpulan data. Tetapi semua itu dapat penulis atasi. Oleh karenaitu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, terutamabagi : 1. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan moril maupun materil. 2. Teman-teman yang telah membantu dalam pengumpulan data 3. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kelengkapan makalah ini. Akhir kata semoga makalah inidapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
.Jakarta, Januari 2013
Penulis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan proses pembelajaran yang mau tidak mau harus menyesuaikan perkembangan jaman, khususnya proses pembelajaran di SMK sebagai jenjang pendidikan yang dituntut untuk menyiapkan siswasiswanya menjadi siswa yang unggul dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk itu dalam proses pembelajarannya di sekolah harus dapatmemberikan bekal kepada semua siswa agar kelak dapat menjadi manusia yang sesuai dengantujuan pendidikan nasional. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini menuntut dengan Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memperlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masadepannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk. Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar. Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimanamesti harus diawali.Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 75/2009 tentang UN SMP/Mts,SMPLB, SMA/MA, SMALB dan SMK menetapkan standar kelulusan UN nilai rata-rata 5,50 untuk semua mata pelajaran yang diujikan. Standar itu memiliki kewajiban lulus dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaranyang lain. Nilai itu berlaku untuk peserta UN tingkat SMP/Mts, SMPLB, SMA/MA, SMALBdan SMK. Sementara khusus untuk SMK nilai mata pelajaran praktik kejuruan minimal 7,50 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN. Melihat kondisi yang seperti ini maka perlu adanya tindakan yang konkret agar masalah ini dapat diatasi dengan segera. Dari sekian banyak alternatife yang ada, maka penulis ingin meneliti bagaimana tingkat interaksi siwa dapat meningkatkan hasil belajarnya dalam matapelajaran elektronika di SMKN 5 Bekasi. B. Sasaran Penelitian Kelas X Jurusan Teknik Elektronika dipilih sebagai subyek penelitian. C. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat ditentukan identifikasi masalah yaitu : Apakah dengan peran yang guru yang lebih aktif dapat meningkatkan interaksi pembelajaran di kelas. Memberikan metode pembelajaran yang menyenangkan. Menggunakan teknik pembelajaran yang interaktif. Membuat alat bantu pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran. D. Batasan Masalah Dalam penelitian ini mempunyai batasan masalah yaitu : Mengetahui motivasi tingkat interaksi siswa dalam pembelajaran dan cara meningkatkannya. Penelitian ini hanya pada sekolah SMKN 5 Bekasi dan mata pelajaran Elektronika Industri. E. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas maka dapat ditentukanperumusan masalah : Manakah yang lebih berhasil antara memberikan metode pembelajaran yang menyenangkan atau dengan
menggunakan teknik pembelajaran interaktif dalam meningkatakn interaksi pembelajaran Elektronika Industri di SMKN 5 Bekasi. F. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini mempunyai kegunaan yaitu : Memotivasikan Untuk meningkatkanInteraksi pembelajaran siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran Elektronika Industri diSMKN 5 Bekasi. Adapun tujuan lain dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan mediapembelajaran Mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika melaluiModel Pembelajaran Ekspositori pada mata diklat Teknik Elektronika Industri. BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Landasan Teori 1. Hakikat, Motivasi, Hasil, dan Prestasi Belajara. a. Hakikat Belajar Menurut Bagne seperti yang dikutip oleh M. Purwanto ( 1990 : 84 ) menyatakan bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswasedemikian rupa hingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi “, sementara itu Edward Thorndike (1973) berpendapat,bahwa belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap.Belajar mencakup semua aspek tingkah laku dan dapat dilihat dengan nyata, proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi dalam diri seseorang yang sedang mengalamibelajar. Jadi belajar bukan merupakan tingkah laku yang nampak tetapi merupakan proses yangterjadi secara internal dalam diri individu dalam usahanya memperoleh hubungan yang baru.Hubungan baru dapat berupa antara reaksireaksi, perangsangan-perangansangan dan reaksi.Sedangkan menurut Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Padasaat orang belajar maka responya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak belajar responnyamenjadi menurun sedangkan menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses kognitif yangmengubah sifat stimulasi limgkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru (Dimyati, 2002-10). Sedangkan menurut kamus umum bahasa Indonesia belajar diartikanberusaha ( berlatih dsb) supaya mendapat suatu kepandaian ( Purwadarminta : 109 ). Dari uraian tentang belajar di atas, dapat kita ambil kesimpulan betapa pentingnya prosesbelajar dan kehidupan manusia. Untuk itu perlu kiranya kita menyusun sendiri prinsip-prinsipbelajar. Dalam hal ini Slameto (19991:27-28) mengemukakan prinsip-prinsip belajar, sebagaiberikut: 1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif meningkatkan minatdan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. 2) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu memiliki struktur, penyajian yangsederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. 3) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswauntuk mencapai tujuan instruksional. 4) Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut discovery. 5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery. 6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuanintruksional yang harus dicapai.
7) Belajar memerlukan saran yang cukup,sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. 8) Belajar perlu lingkungan yang menantang, dimana anak dapat mengembangkankemampuannya ber-eksplorasi dan belajar dengan efektif. 9) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. b. Motivasi belajar Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkantingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumberdari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Motivasi tersebut perlu dimiliki oleh para siswa dan guru untuk memperlancarpembelajaran. Kaitannya dengan pembelajaran. motivasi merupakan faktor yang sangat besarpengaruhnya pada proses belajar siswa tanpa adanya motivasi, maka proses belajar siswa akansukar berjalan secara lancar. Dalam konsep pembelajaran, motivasi berarti seni mendorongpeserta didik untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.Motivasi adalah syarat mutlak dalam belajar, hal ini berarti dalam proses pembelajaran.Adakalanya guru membangkitkan dorongan, desire. incentive, atau memotivasi muriduntuk aktif ambil bagian dalam kegiatan belajar (Rasyad, 2003:92). Upaya menggerakkan,mengarahkan, dan mendorong kegiatan murid untuk belajar dengan penuh semangat dan vitalitasyang tinggi dinamakan memberi motivasi. Banyak bakat anak tidak berkembang hal ini menurutPurwanto (2002:61) dikarenakan tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorangmendapat motivasi yang tepat. maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga. Dalam proses pembelajaran para guru perlu mendesain motivasiyang tepat terhadap anak didik agar para anak didik itu belajar atau mengeluarkan potensibelajarnya dengan baik memperoleh hasil yang maksimal. c. Hasil Belajar Belajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar.Karena prestasi itu sendirimerupakan hasil belajar itu biasanya dinyatakan dengan nilai. Menurut Winarno Surahmad (1997 : 88 ) “Hasil belajar adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman interaksi edukatif yang diperhatikan adalah menempatkan tingkah laku”. Dapat diartikan bahwahasil belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau Perubahan diri seseorang yang dinyatakandengan cara bertingkah laku baru berkat pengalaman baru. Hasil belajar merupakan hasil dariproses kompleks.Hal ini disebabkan banyak Faktor yang terkandung di dalamnya baik yangberasal dari faktor internal maupun faktor eksternal.Adapun faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: Faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera. Faktor Psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi, kemampuan kognitif.Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah : Lingkungan :alam,masyarakat/keluarga . Faktor Instrumental : kurikulum/bahan pengajaran sarana dan fasilitas.d. d. Prestasi Belajar Prestasi belajar berasal dari kata “ prestasi “ dan “belajar’ prestasi berarti hasil yang telah dicapai (Depdikbud, 1995 : 787 ). Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau lmu (Depdikbud, 1995 : 14 ). Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Lazimnya ditunjukan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penilitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran matematika dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan padanya.
2. Interaksi Belajar Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif. Belajar mengajar adalahsuatu proses yang dilakukan secara sadar dan bertujuan. Dalam interaksi pembelajaran unsurguru dan siswa harus aktif, karena tidak mungkin terjadi proses interaksi bila hanya satu unsuryang aktif. Aktif dalam sikap, mental, dan perbuatan. Dalam sistem pengajaran dengan pendekatan keterampilan proses, siswa harus lebih aktif daripada guru. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing. Inilah yang disebut dengan interaksi edukatif sebagimanayang dikemukakan Abu Achmadi dan Shuyadi, 1985:47), interaksi edukatif adalah suatugambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatantujuan pendidikan.Ada tiga pola komunikasi antara guru dan anak didik dalam proses interaksi edukatif,yakni komunikasi sebagai aksi, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi. Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah menempatkan guru sebagaipemberi aksi dan anak didik sebagai penerima aksi. Guru aktif, dan anak didik pasif.Mengajar dipandang sebagai kegiatan menyampaikan bahan pelajaran. Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, guru berperan sebagaipemberi aksi atau penerima aksi. Demikian pula halnya anak didik, bisa sebagaipenerima aksi, bisa pula sebagai pemberi aksi. Antara guru dan anak didik akanterjadi dialog.Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah, komunikasi tidak hanya terjadiantara guru dan anak didik. Anak didik dituntut lebih aktif daripada guru, seperti halnya guru,dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi anak didik lain. Penggunaan variasi pola interaksimutlak dilakukan oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan,kejenuhan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan anak didik dalammencapai tujuan. B. Kerangka Berfikir Target yang diharapkan bisa dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah adanyapeningkatan hasil belajar siswa secara menyeluruh pada berbagai aspek kemampuan siswa. Hasilyang dicapai, diukur dengan pemberian tanya jawab, tes formatif, serta tugas dan lain-lain. C. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah : “Melalui MemotivasikanPeningkatan Interaksi Pembelajaran, dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMKN 5 Bekasidalam mata pelajaran Elektronika Industri.” BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakan kelas (ClassroomAction Research), bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung dikelas atau tempat kerja (Isaac, 1994:27). Sedangkan menurut Prof. Suhardjono (2006:56)mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan yangdapat dipandang sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriftif maupun eksperimen. Pada penelitian tindakan kelas bukan lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah mempunyaikeyakinan akan ampuhnya sesuatu perlakuan. A. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan waktupenelitian selama 3 bulan, yaitu pada bulan Agustus s.d Oktober. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester I Tahun pelajaran 2011/2012. 2. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di kelas X Jurusan Teknik Elektronika Industri SMKN 5 Bekasi. Mata pelajaran Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika. B. Sasaran Penelitian Kelas X Jurusan Teknik Elektronika dipilih sebagai subyek penelitian. C. Rencana Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus : 1. Siklus pertama berlangsung tiga kali tatap muka 2. Siklus kedua berlangsung tiga kali tatap muka Adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : a) Siklus I Perencanaa Tindakan 1) Menelaah kurikulum tingkat satuan pelajaran yang berbasis kompetensi kelas Xsemester ganjil mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Audio Video. 2) Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah mengenai rencana teknis penelitian. 3) Membentuk kelompok belajar. 4) Membuat lembar observasi untuk mengamati kondisi pembelajaran ketika pelaksanaan tindakan sedang berlangsung. 5) Memberi soal tanya jawab untuk melihat kemampuan siswa. Pelaksanaan TindakanSecara umum inmplementasi yang dilakukan pada siklus I dijabarkan sebagai berikut : 1) Guru membentuk kelompok-kelompok kecil. 2) Guru menyampaikan topik yang akan diajarkan dan menjelaskan rencana kegiatan. 3) Setiap kelompok diberikan peralatan untuk praktikum. 4) Guru menjelaskan materi dan dari praktikum. 5) Siswa melaksanakan praktikum, dan guru mengawasi. 6) Selesai praktikum, siswa membuat laporan. 7) Pertemuan selanjutnya, guru memberikan pertanyaan secara acak kepada beberapasiswa, tentang materi praktikum hari ini. Untuk mengetahui sejauh mana siswamemahaminya. 8) Guru memberikan tes siklus I.Siklus I pelaksanaannya direncanakan delapan pertemuan, dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan mengacu pada perencanaan yang telah dibuat yaitu: * Tahap awal pembelajaran 1) Sebelum pembelajaran interaktif berbasis blog dilaksanakan guru terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan serta memberikan motivasi kepada siswa. 2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar mandiri dan fleksibel. Siswa dapat mengakses blog guru kapan saja dan dibolehkan siswa chat dengan guru ketika guru online. 3) Menambah pengetahuan siswa dengan menyajikan tautan-tautan di blog yangberhubungan dengan materi pelajaran. 4) Penyampaian materi Dasar Macromedia Flash 8 dan dasar menggambar kuncianimasi. 2. Tahap Inti Pembelajaran 1) Guru mengkondisikan siswa untuk membuka blog peneliti di alamateltarizanova.blogspot.com. 2) Guru mengkondisikan siswa supaya terkondisi dalam penyampaian materi. 3) Guru membolehkan siswa bertanya melalui kolom chat.
4) Siswa menyimak dengan baik video tutorial flash. 5) Siswa latihan menggambar animasi secara individual. 6) Guru membolehkan siswa memodifikasi gambar animasi sesuai yang disajikan diblog. 7) Siswa yang pandai menggambar animasi di bolehkan mengajarkan siswa yangkurang pandai menggambar. 8) Guru memberikan nilai tambahan untuk siswa yang mengajarkan temannya. 9) Guru berkeliling memantau kerja masing-masing siswa sera membantu siswa yangmengalami kesulitan menggambar. 10) Guru menganalisis dan mengevaluasi gambar animasi tiap siswa. 3. Tahap akhir pembelajaran a. Guru mengumumkan hasil gambar animasi terbaik. b. Guru memberi tahu siswa materi pertemuan selanjutnya. c. Guru melakukan refleksi. 4. Pengamatan a. Guru pamong sebagai observer mengamati jalannya kinerja peneliti sebagai gurudalam pengelolaan pembelajaran menggambar animasi menggunakan MacromediaFlash 8 berbasis blog. b. Observer secara umum memiliki lima tugas, yaitu: 1) mengamati kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran, 2) mengamati aktivitas belajar siswa, 3) mengamati kinerja siswa dalam pembelajaran berbasis blog, 4) mendampingi peneliti dalam memberikan penilaian 5. Refleksi Hasil pada tahap pengamatan oleh guru pamong dikumpulkan untuk dianalisisdan dievaluasi oleh peneliti, kemudian peneliti dapat merefleksi diri tentang berhasiltidaknya yang dilakukan. Hasil dari siklus pertama digunakan untuk menentukantindakan pada siklus kedua. b) SIKLUS II 1. Perencanaan a. Guru mengindentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan pada refleksiI. b. Menentukan indikator yaitu memberi efek pada animasi. c. Membuat dan memasang soal-soal online ke blog (cara membuat danmemasang soal online terlampir) d. Membuat dan memasang kolom chat ke blog. e. Membuat dan memasang database online ke blog. f. Mendampingi siswa jika ketika siswa membuka situs selain blog guru. g. Membimbing siswa merangkum pembelajaran 2. Pelaksanaan Siklus kedua ini juga direncanakan dalam tujuh pertemuan, dengan uraianpelaksanaannya sebagai berikut. 1) Guru melakukan apersepsi 2) Siswa diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang ingin dicapaidalam pembelajaran langkah-langkahnya hampir sama dengan yang tertera pada siklus I.
3) Guru bersama guru pamong memberikan bimbingan dan motivasi pada pembelajaran. 4) Siswa dibolehkan meng-eksplore dan memodifikasi gambar animasi. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data diperoleh dengan tes tulis dan non tulis : a. Data primer tentang hasil belajar Alat Ukur Pengukuran diambil di tes akhir siklus satu danhasil tes akhir siklus dua. b. Data sekunder mengenai perubahan sikap, kehadiran dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran diambil dengan cara pengamatan dan observasi. E. Analisa Data dan Evaluasi Pengelolaan data pada penelitian ini dilakukan setelah terkumpulanya data. Data yang diperoleh di lapangan dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan perubahan sikap dan hasil belajar Alat Ukur Pengukuran. Selain itu pula akan ditentukan nilai maksimum dan minimum yang diperoleh siswa padam setiap siklus. Siswa dianggap kompeten jika mampu menguasaiminimal 75% materi pelajaran dengan skor 7,5 keatas, jika kurang dari itu siswa dianggap belum kompeten. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif persentase.Perhitungan dilakukan berpedoman pada apa yang ditetapkan di sekolah.
Daftar Pustaka Djamarah, Bahri, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Jakarta : PT Rineka Cipta. Sagala, H.Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV AlfabetaSuwanda, Dodo. 2007. Diktat Belajar Komputer jilid 3 dan 4.________. Belajar PenelitianTindakan.Alamat web : ardhana12.wordpress.com/2008/ 01/25/belajar-penelitian-tindakan-kelas-yuuuk/. Diakses pada tanggal 25 Nopember 2008.________. Metoda Pembelajaran.Alamat Web : www.salman-alfarisi.com Diakses pada tanggal 25 Nopember 2008 Sukmadinata, Syaodih, Nana. 2005. Metode Penelitia.,Bandung : PT Remaja Rosdakarya.Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta : PT Bumi Aksara