TUGAS I SISTEM TERDISTRIBUSI
Oleh : Rachmat Ade Okiarlis NPM. G1A012018
Dosen Pengampu : Ferzha Putra Utama, S.T., M.Eng
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BENGKULU 2015
SISTEM TERDISTRIBUSI
A. Sistem Client-Server Client-Server merupakan suatu paradigma hubungan antara komputer yang menjadi penyedia dan komputer yang menjadi penerima. Hubungan suatu Client-Server adalah komputer meminta sesuatu ke komputer lain dan komputer lain memenuhi permintaan. Hubungan ini menggunakan jaringan agar tetap terhubung satu sama lain menggunakan metode LAN, MAN, atau WAN. Metode LAN menghubungkan suatu Client ke Server yang lain dengan jarak yang sangat dekat, Metode MAN menghubungkan jarak yang sedang antara Client dan Server dan Metode WAN menghubungkan Cient dengan Server yang lain dengan jarak yang jauh,WAN bisa juga disebut dengan internet. Server digunakan untuk mengirimkan dan menyediakan keperluan dari client. Dalam penyediaannya server dapat membatasi file dan data yang di minta oleh client. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah suatu kejadian yang tidak terduga seperti server yang diserang dengan cara mengirim program tidak bertanggung jawab atau virus. Sehingga server memiliki hak yang lebih tinggi dibandingkan dengan client. Server atau komputer server adalah suatu sistem komputer yang menyediakan layanan disebuah jaringan komputer yang dilengkapi dengan prosesor cepat dan RAM yang besar, dilengkapi dengan sistem operasi khusus untuk server. Server mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya seperti file atau printer, dan memberikan akses kepada Clients. Clients adalah suatu sistem yang mengakses suatu sistem komputer yang menyediakan layanan atau server melalui jaringan seperti LAN, MAN, dan WAN. Clients meminta data ke server dan server memenuhi permintaan tersebut yang dikirimkan melalui jaringan. Client-Server terdiri dari 3 komponen pembentuk yaitu Client, Middleware, dan Server. Fungsi dari sistem Client-Server adalah untuk memudahkan pekerjaan dalam suatu system jaringan, yang diminta oleh client dapat dipenuhi oleh server dalam waktu singkat ataupun sebaliknya. Sehingga pekerjaan menjadi efisien. Berikut adalah tugas dari server dan client :
Server o
Menerima dan memproses basis data yang diminta dari client
o
Memeriksa autorisasi
o
Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint
o
Melakukan query/pemrosesan update dan memindahkan response ke client
o
Memelihara data dictionary
Client o
Mengatur user interface
o
Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai
o
Memproses aplikasi
o
Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server
o
Memberikan response balik kepada pemakai
o
Menyediakan akses basis data secara bersamaan
o
Menyediakan kontrol recovery
Contoh Sistem Client-Server : Sebuah contoh dari aplikasi client-server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak client akan dijalankan oleh web browser pada komputer client. Client-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu menginstal database, dengan metode client-server database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.
B. Sistem Point to Point Sistem point to point merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU. Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN).
Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router.
Contoh Sistem Point to Point Contoh dari teknologi ini misalnya link serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu membuat Designated Router dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan sebagai neighbour. Dalam proses pencarian neighbour ini, router OSPF juga akan melakukan pengiriman Hello packet dan pesanpesan lainnya menggunakan alamat multicast bernama AllSPFRouters 224.0.0.5.
C. Sistem Terkluster Merupakan gabungan dari beberapa sistem individual (komputer) yang dikumpulkan pada suatu lokasi, saling berbagi tempat penyimpanan data (storage), dan saling terhubung dalam jaringan lokal (Local Area Network). Secara umum, sistem terkluster memiliki persamaan dengan sistem paralel dalam hal menggabungkan beberapa CPU untuk meningkatkan kinerja komputasi. Jika salah satu mesin mengalami masalah dalam menjalankan tugas maka mesin lain dapat mengambil alih pelaksanaan tugas itu. Dengan demikian sistem akan lebih handal dan fault toleran dalam melakukan komputasi. Dalam hal jaringan, sitem terkluster mirip dengan sistem terdistribusi. Bedanya, jika jaringan pada sistem terdistribusi melingkupi komputer-komputer yang lokasinya tersebar maka jaringan pada sistem terkluster menghubungkan banyak komputer yang dikumpulkan dalam satu tempat. Dalam ruang lingkup jaringan lokal, sistem terkluster memiliki beberapa model dalam pelaksanaannya, yaitu : 1.
Model Asimetris Pengawasan dalam model asimetris menempatkan suatu mesin yang tidak melakukan kegiatan apapun selain bersiap siaga mengawasi mesin yang bekerja.Jika mesin itu mengalami masalah maka pengawas akan segera mengambil alih tugasnya
2.
Model Simetris Pengawasan pada model simetris tidak menerapkan mesin yang khusus bertindak sebagai pengawas.Sebagai gantinya, mesin-mesin yang melakukan
komputasi saling mengawasi keadaan mereka.Mesin lain akan mengambil alih tugas mesin yang sedang mengalami masalah.
Keuntungan Sistem Terkluster : a.
Absolute scalability Mungkin untuk menciptakan sistem terkluster yang jauh lebih powerful daripada satu komputer standalone yang terbesar sekalipun. Satu kluster bisa terdiri atas puluhan, bahkan ratusan komputer, dan masing-masing adalah multiprosesor.
b.
Incremental scalability Kluster diatur sedemikian rupa sehingga bisa dupgrade sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan, tanpa harus mengupgrade keseluruhan sistem sekaligus secara besar-besaran.
c.
High availability Karena setiap komputer yang tergabung adalah standalone (mandiri), maka kegagalan salah satu komputer tidak menyebabkan kegagalan sistem.
d.
Superior price/performance . Dengan konfigurasi yang tepat, dimungkinkan untuk membangun sistem yang jauh lebih powerful atau sama dengan komputer standalone, dengan biaya yang lebih rendah.
Contoh Sistem Terkluster Oracle Parallel Server yang merupakan perangkat lunak khusus didesain untuk sistem kluster paralel