PENINGKATAN KOMPETENSI TEKNIK LISTRIK SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY
TUGAS AKHIR SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Eko Swi Damarwan NIM 10501241021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 i
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir Skripsi dengan Judul PENINGKATAN KOMPETENSI TEKNIK LISTRIK SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY
Disusun oleh : Eko Swi Damarwan NIM 10501241021 Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dilaksanakan Ujian Akhir Tugas Akhir Skripsi bagi yang bersangkutan.
Yogyakarta, 15 September 2014 Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Elektro,
Disetujui Dosen Pembimbing,
Moh. Khairudin, Ph.D.
Drs. Nur Kholis, M. Pd
NIP. 19790412 200212 1 002
NIP. 19681026 199403 1 003
ii
HALAMAN PENGESAHAN Tugas Akhir Skripsi
PENINGKATAN KOMPETENSI TEKNIK LISTRIK SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY Disusun oleh : Eko Swi Damarwan NIM 10501241021 Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 3 Oktober 2014. TIM PENGUJI Nama/Jabatan
Tanda Tangan
Tanggal
Drs. Nur Kholis, M. Pd. Ketua Penguji/Pembimbing
..................
...........
Deny Budi Hertanto, M.Kom.sno, Sekretaris
..................
...........
Hartoyo, M.Pd.,M.T.Soeharto, d.D Penguji
..................
...........
Yogyakarta, 3 Oktober 2014 Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,
Dr. Moch. Bruri Triyono NIP. 19560216 198603 1 003 iii
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Eko Swi Damarwan
NIM
: 10501241021
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro Judul TAS
: Peningkatan Kompetensi Teknik Listrik Siswa Kelas X Paket Keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan Melalui Model Pembelajaran
Guided Discovery menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Yogyakarta, 15 September 2014 Yang menyatakan,
Eko Swi Damarwan NIM 10501241021
iv
MOTTO
“ Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada jalan keluar (kemudahan) maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakan dengan sungguh - sungguh (urusan) yang lain “ (QS. Al-Insyirah: 6)
“Sesungguhnya Allah tidak akan Mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri” (QS Ar-Ra'd: 11)
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al- Baqarah: 286)
“Barangsiapa yang bersungguh - sungguh maka dia akan berhasil”
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya tugas akhir skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis persembahkan tugas akhir skripsi ini kepada:
Ibu Saliyem (Ibunda tercinta) dan Bapak Ngatija (Ayahanda tercinta) terima kasih atas nasehat, doa, dan restu selama ini dari awal masuk kuliah hingga selesainya skripsi ini. Adikku Dwi Yogi Damarwanti tercinta yang telah memberi semangat. Keluarga besar Kakek Arjo Sentono dan Nenek Kardi Utomo yang selalu menyayangiku dan mengayomiku. Pramudita Budiastuti yang selalu memberikan dukungan moral dan membantu selama ini. Sahabat – sahabatku, Angga, Rizdam, Agus, dan seluruh rekan-rekan seperjuangan kelas A Pendidikan Teknik Elektro 2010 untuk kebersamaan kita serta kenangan-kenangan yang akan selalu aku rindukan.
vi
PENINGKATAN KOMPETENSI TEKNIK LISTRIK SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY Oleh : Eko Swi Damarwan NIM 1050141021 ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kompetensi Teknik Listrik siswa melalui model pembelajaran Guided Discovery. Kompetensi yang dimaksud meliputi tiga aspek yaitu kemampuan aspek afektif, aspek psikomotorik, dan aspek kognitif. Penelitian dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Prambanan dengan subjek penelitian ini adalah siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang bersiklus. Jumlah pertemuan setiap siklus sebanyak tiga kali. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi aktivitas siswa untuk mengetahui peningkatan aspek afektif siswa, lembar kerja siswa untuk mengetahui peningkatan aspek psikomotorik siswa, dan instrumen pre-test,post-test serta dokumen nilai siswa tahun sebelumnya untuk mengetahui peningkatan aspek kognitif siswa. Analisis data yang digunakan adalah dengan deskriptif kuantitatif. Kriteria keberhasilan yang ditetapkan untuk masing-masing indikator pengamatan aktivitas siswa adalah 75% siswa dinyatakan lulus dan nilai rata-rata kelas memperoleh minimal 75. Hasil penelitian diketahui bahwa: (1) penerapan model pembelajaran Guided Discovery dapat meningkatkan kemampuan siswa aspek afektif. Siklus I persentase siswa lulus sebesar 40% dengan nilai rata-rata 57,00 meningkat pada Siklus II menjadi 100% dengan nilai rata-rata 79,75, (2) penerapan model pembelajaran Guided Discovery dapat meningkatkan kemampuan siswa aspek psikomotorik. Persentase siswa lulus Siklus I sebesar 60% dengan nilai rata-rata sebesar 75,00 meningkat pada Siklus II menjadi 100% dengan nilai rata-rata 79,50, (3) penerapan model pembelajaran Guided Discovery dapat meningkatkan kemampuan siswa aspek kognitif. Persentase siswa lulus tahun sebelumnya sebesar 72,44% dengan nilai rata-rata 75,64 menurun pada post-test Siklus I menjadi 40% dengan nilai rata-rata 67,25. Setelah dilanjutkan Siklus II, aspek kognitif mengalami peningkatan. Pada post-test Siklus II persentase siswa lulus menjadi 80,00% dengan nilai rata-rata 78,50.
Kata kunci: kompetensi, teknik listrik, guided discovery, penelitian tindakan kelas
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan dengan judul “Peningkatan Kompetensi Teknik Listrik Siswa Kelas X Paket Keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery ” dapat disusun sesuai dengan harapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas oleh bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Drs. Nur Kholis, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar telah memberikan bimbingan, arahan, dan semangat saat penulisan Tugas Akhir Skripsi ini. 2. Bapak Dr. Sunaryo Soenarto selaku Dosen Pembimbing Akademik. 3. Bapak Moh. Khairudin MT., Ph.D selaku Ketua Program Studi Pendidikan Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 4. Bapak K. Ima Ismara, M.Pd., M.Kes. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 5. Bapak DR. Moch. Bruri Triyono., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 6. Bapak Drs. Anton Subiyantoro, MM. selaku Kepala SMK Muhammadiyah Prambanan yang telah memberi ijin dan bantuan pelaksanaan penelitian Tugas Akhir Skripsi ini. 7. Bapak Endra Dwi Priyono, S.Pd.T selaku Guru mata pelajaran Teknik Listrik SMK Muhammadiyah Prambanan. 8. Para guru dan staf SMK Muhammadiyah Prambanan yang telah memberi bantuan pengambilan data selama penelitian. 9. Teman-teman kelas A Pendidikan Teknik Elektro 2010 tercinta. 10. Angga dan Rizdam sahabat yang selalu ada menemani. 11. Pramudita Budiastuti yang senantiasa membantu baik dalam suka maupun duka.
viii
12. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat disebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini. Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan menjadi amalan yang bermanfaat dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Semoga Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembaca atau pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 15 September 2014 Penulis,
Eko Swi Damarwan NIM. 10501241021
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iv MOTTO ............................................................................................... v PERSEMBAHAN .................................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................ vii KATA PENGANTAR ............................................................................... viii DAFTAR ISI ......................................................................................... x DAFTAR TABEL .................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN ................................................................... A. Latar Belakang Masalah ................................................................... B. Identifikasi Masalah ........................................................................ C. Batasan Masalah ............................................................................ D. Rumusan Masalah .......................................................................... E. Tujuan Penelitian ........................................................................... F. Manfaat Penelitian ..........................................................................
1 1 4 5 6 6 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................. A. Kajian Teori ................................................................................... 1. Kompetensi .................................................................................... 2. Pembelajaran Teknik Listrik ............................................................. 3. Kurikulum ...................................................................................... 4. Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) .................................. B. Penelitian yang Relevan .................................................................. C. Kerangka Berfikir ............................................................................ D. Pertanyaan Penelitian .....................................................................
9 9 9 14 15 18 22 23 24
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian ............................................... B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ D. Jenis Tindakan ................................................................................ E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. F. Instrumen Penelitian ...................................................................... G. Teknik Analisis Data ....................................................................... H. Kriteria Keberhasilan Tindakan ........................................................
26 26 27 27 28 30 31 36 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... A. Prosedur Penelitian ..........................................................................
38 38
x
1. 2. B. 1. a. b. 2. C.
Kegiatan Pra Penelitian .................................................................... Hasil Pengamatan Pra Penelitian ...................................................... Hasil Penelitian ............................................................................... Hasil Pelaksanaan Tindakan dan Observasi ....................................... Siklus I .......................................................................................... Siklus II ......................................................................................... Ketercapaian Kompetensi Teknik Listrik Siswa ................................... Pembahasan ..................................................................................
38 39 40 40 40 62 81 84
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...................................................... A. Simpulan ....................................................................................... B. Implikasi ........................................................................................ C. Keterbatasan Penelitian .................................................................. D. Saran ............................................................................................
87 87 88 88 89
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... LAMPIRAN .....................................................................................
90 92
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
Halaman 1. Kualifikasi Kompetensi Lulusan SMA/SMK/MA ............................ 17 2. Kisi-kisi Penilaian Aspek Afektif ................................................. 32 3. Kisi-kisi Penilaian Aspek Psikomotorik ....................................... 33 4. Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test Siklus I ............................... 35 5. Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test Siklus II .............................. 36 6. Klasifikasi Kriteria Aspek Afektif Siswa ........................................ 37 7. Distribusi Nilai Mata Pelajaran Teknik Listrik Siswa Tahun Pelajaran 2012/2013 Semester Ganjil ....................................... 39 8. Distribusi Nilai Mata Pelajaran Teknik Listrik Siswa Tahun Pelajaran 2013/2014 Semester Ganjil ....................................... 40 9. Pembagian Kelompok Siswa Siklus I ......................................... 44 10. Penilaian Aspek Afektif Siklus I Pertemuan Pertama .................. 51 11. Penilaian Aspek Afektif Siklus I Pertemuan Kedua .................... 52 12. Penilaian Aspek Afektif Siklus I Pertemuan Ketiga .................... 53 13. Peningkatan Kategori Siswa Aspek Afektif Siklus I .................... 53 14. Peningkatan Aspek Afektif Siklus I ........................................... 55 15. Distribusi Nilai Lembar Kerja (LKS I) Semua Kelompok .............. 55 16. Distribusi Nilai Lembar Kerja (LKS II) Semua Kelompok ............. 56 17. Peningkatan Aspek Psikomotorik Siklus I .................................. 57 18. Distribusi Nilai Tes Awal (Pre-test) Siswa Siklus I ..................... 57 19. Distribusi Nilai Tes Akhir (Post-test) Siswa Siklus I .................... 58 20. Peningkatan Kompetensi Aspek Kognitif Siswa Siklus I ............. 59 21. Pembagian Kelompok Siklus II ............................................... 65 22. Penilaian Aspek Afektif Siklus II Pertemuan Pertama ................ 73 23. Penilaian Aspek Afektif Siklus II Pertemuan Kedua ................... 73 24. Penilaian Aspek Afektif Siklus II Pertemuan Ketiga ................... 74 25. Peningkatan Kategori Siswa Aspek Afektif Siklus II ................... 75 26. Peningkatan Aspek Afektif Siklus II .......................................... 76 27. Distribusi Nilai Lembar Kerja (LKS III) Semua Kelompok ........... 76 28. Distribusi Nilai Lembar Kerja (LKS IV) Semua Kelompok ........... 77 29. Peningkatan Aspek Psikomotorik Siklus II ................................. 78 30. Distribusi Nilai Tes Awal (Pre-test) Siswa Siklus II .................... 78 31. Distribusi Nilai Tes Akhir (Post-test) Siswa Siklus II .................. 79 32. Peningkatan Kompetensi Siswa Aspek Kognitif Siklus II ............ 80 33. Peningkatan Kompetensi Siswa Aspek Afektif............................ 81 34. Peningkatan Kompetensi Siswa Aspek Psikomotorik .................. 82 35. Peningkatan Kompetensi Siswa Aspek Kognitif .......................... 83
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar
Halaman 1. Bagan Kerangka Berfikir ....................................................... 24 2. Rencana Pelaksanaan PTK .................................................... 27 3. Pelaksanaan Pre-test Siklus I ................................................ 43 4. Pelaksanaan Diskusi Kelompok Siklus I Pertemuan Kedua ........ 46 5. Presentasi Hasil Kerja Kelompok di Depan Kelas ..................... 47 6. Pelaksanaan Post-test Siklus I .............................................. 49 7. Diagram Peningkatan Kompetensi Aspek Afektif Siklus I .......... 54 8. Diagram Peningkatan Kompetensi Aspek Psikomotorik Siklus I 56 9. Diagram Peningkatan Rata-rata Aspek Kognitif Siklus I ........... 59 10. Pelaksanaan Pre-test Siklus II ............................................. 65 11. Pelaksanaan Diskusi Kelompok Siklus II Pertemuan II ............ 68 12. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan III ............... 70 13. Pelaksanaan Post-test Siklus II ........................................... 71 14. Diagram Peningkatan Kompetensi Aspek Afektif Siklus II ...... 75 15. Diagram Peningkatan Kompetensi Psikomotorik Siklus II ........ 77 16. Diagram peningkatan Rata-rata Aspek Kognitif Siklus II ........ 80 17. Diagram Peningkatan Rata-rata Aspek Afektif........................ 81 18. Diagram Peningkatan Rata-rata Psikomotorik ........................ 82 19. Diagram peningkatan Rata-rata Aspek Kognitif ...................... 84
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran
Halaman 1. Dokumentasi Nilai Mata Pelajaran Teknik Listrik .................... 93 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................... 96 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ................................................... 121 4. Lembar Observasi Aspek Afektif Siswa.................................. 147 5. SoalPre-test dan Post-test Siklus I danSiklus II...................... 150 6. Hasil Penilaian Kompetensi Aspek Afektif .............................. 167 7. Hasil Penilaian Kompetensi Aspek Psikomotorik ..................... 174 8. Hasil Penilaian Kompetensi Aspek Kognitif ............................ 177 9. Indikator Ketercapaian Penelitian ......................................... 182 10. Rencana Penelitian ........................................................... 184 11. Presensi Penelitian ............................................................ 186 12. Silabus Mata Pelajaran Teknik Listrik .................................. 188 13. Kalender Pendidikan SMK Muhammadiyah Prambanan ......... 190 14. Foto Kegiatan Penelitian .................................................... 192 15. Surat-surat Penelitian ........................................................ 196
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Masa depan dan kemajuan bangsa terletak pada kemampuan peserta didik mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal tingkat menengah atas di Indonesia. SMK mempersiapkan lulusan agar mengetahui perkembangan ilmu dan teknologi serta mampu bersaing di dunia industri. SMK sebagai lembaga formal memiliki, bidang, program, dan paket keahlian yang berbeda-beda menyesuaikan lapangan kerja yang ada di dunia industri. Siswa SMK dilatih keterampilan dan dididik agar profesional di bidang keahlian masing-masing. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Mustagfirin, di Jakarta, Jumat (1/3/2013) menyampaikan bahwa kebutuhan industri terhadap teknisi kelas menengah sangat tinggi sehingga menjadi peluang besar bagi lulusan SMK untuk mendapatkan pekerjaan di sektor industri (Kompas, 2013). SMK diharapkan menghasilkan lulusan berkarakter, mampu mengembangkan keunggulan lokal, dan dapat bersaing di dunia industri. Keberhasilan SMK untuk menghasilkan lulusan yang terampil juga dipengaruhi oleh guru. Guru harus mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan baik. Namun pada kenyataannya, kualitas guru di Indonesia masih rendah. Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Retno Listyarti seperti yang diberitakan Tempo (2013) menyatakan, tahun 2011 World Bank mengeluarkan
1
riset bahwa guru Indonesia kualitasnya terendah di Asia. Beliau juga menambahkan jika guru tidak berkualitas, siswanya juga tidak akan berkualitas. Hal ini sangat memprihatinkan khususnya bagi guru SMK. Seharusnya guru mampu menyampaikan materi secara menarik terhadap siswa, sehingga lulusan SMK dapat terampil dan mampu bersaing di dunia industri menurut paket keahlian masing-masing. Salah satu SMK di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki visi menciptakan lulusan berakhlak mulia dan mampu bersaing di dunia industri adalah SMK Muhammadiyah Prambanan. SMK ini tepatnya terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. SMK ini membuka empat paket keahlian. Salah satu paket keahlian yang ditawarkan adalah paket keahlian Elektronika Industri. Paket keahlian Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan membekali siswa dengan mata pelajaran yang berkaitan dengan peralatan industri kelistrikan, salah satunya melalui mata pelajaran dasar program keahlian Teknik Listrik (Azamweb, 2014). Hasil
pengamatan
yang
telah
dilakukan di
SMK
Muhammadiyah
Prambanan pada mata pelajaran dasar program keahlian Teknik Listrik, proses pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode ceramah. Metode ini kurang menarik perhatian siswa. Kebanyakan siswa sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Metode atau model pembelajaran yang dilakukan ternyata belum mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa. Dampaknya siswa kurang paham terhadap pelajaran yang sudah diberikan oleh guru. Mata pelajaran dasar program keahlian Teknik Listrik merupakan mata pelajaran yang diberikan pada siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri
2
di SMK Muhammadiyah Prambanan. Mata pelajaran ini terdiri dari teori sekaligus praktik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran dasar program keahlian Teknik Listrik 8 Februari 2014, ternyata ditemukan beberapa
masalah
pembelajaran
Teknik
Listrik
di
SMK
Muhammadiyah
Prambanan. Permasalahan-permasalahan yang ada antara lain: (a) penggunaan metode dan media pembelajaran yang kurang maksimal, (b) siswa yang cenderung pasif dan mudah jenuh saat menerima pelajaran, (c) ada beberapa siswa yang malas mengumpulkan tugas. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran dasar program keahlian Teknik Listrik masih belum berjalan maksimal karena pembelajaran yang terjadi masih satu arah yaitu dari guru ke siswa. Siswa yang aktif saat mengikuti proses pembelajaran sekitar 5 sampai 6 anak dalam arti sudah terjadi interaksi dan komunikasi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa, hanya saja masih didominasi oleh siswa-siswa tertentu. Hal ini berakibat terhadap belum maksimalnya ketercapaian tujuan pembelajaran karena masih banyak siswa yang kurang aktif . Hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar program keahlian Teknik Listrik dapat dikatakan belum maksimal. Kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan sebesar 75, diperoleh nilai rata-rata siswa kelas X Elektronika Industri (EI) SMK Muhammadiyah Prambanan Tahun Ajaran 2013/2014 semester I sebesar 75,36. Hasil rata-rata belajar siswa memang sudah memenuhi KKM, tetapi masih ada beberapa siswa yang dinyatakan belum tuntas sehingga masih perlu ditingkatkan lagi.
3
Berdasarkan fakta dan informasi hasil pengamatan, guru perlu berinovasi dalam mengelola pembelajaran di kelas agar tidak terkesan monoton. Model pembelajaran Guided Discovery (penemuan terbimbing) merupakan model yang dirasa
tepat
diterapkan
dalam
pembelajaran
Teknik
Listrik
di
SMK
Muhammadiyah Prambanan. Pembelajaran penemuan menitikberatkan pada siswa agar lebih aktif dan lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui selama pembelajaran berlangsung (Roestiyah, 2001:21). Siswa dididik untuk dapat lebih aktif dan mampu berpikir kreatif guna memecahkan persoalan-persoalan yang diberikan saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Gudied Discovery merupakan salah satu model pembelajaran yang patut dicoba guna mengoptimalkan proses pembelajaran yang berlangsung dengan harapan potensi siswa lebih dapat digali secara optimal sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sepenuhnya secara maksimal. Berdasarkan pemaparan di atas peneliti merasa tertarik melakukan penelitian mengenai upaya peningkatan kompetensi teknik listrik menggunakan model pembelajaran Guided Discovery pada siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
dijelaskan,
identifikasi
permasalahan yang ada saat proses pembelajaran Teknik Listrik di SMK Muhammadiyah Prambanan adalah sebagai berikut.
4
1. Lulusan SMK belum siap bersaing di dunia kerja. Keterampilan dan kompetensi siswa perlu ditingkatkan agar menghasilkan lulusan yang lebih baik dan memiliki kompetensi sesuai paket keahliannya. 2. Proses pembelajaran Teknik Listrik menggunakan metode ceramah sehingga siswa
pasif
saat
menerima
pelajaran.
Belum
dilakukannya
strategi
pembelajaran alternatif guna meningkatkan keaktifan siswa selama proses belajar mengajar. 3. Ada beberapa siswa malas mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru. 4. Pemanfaatan media pembelajaran yang belum maksimal. Guru memiliki kecenderungan memakai papan tulis sebagai media utama. 5. Nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran Teknik Listrik sudah mencapai KKM, tetapi masih ada beberapa siswa yang dinyatakan belum tuntas sehingga perlu ditingkatkan lagi.
C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijelaskan, penelitian ini dibatasi
pada
penerapan
model
pembelajaran
Guided
Discovery
guna
meningkatkan kompetensi Teknik Listrik siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan. Adapun kompetensi yang akan diamati khususnya pada kompetensi dasar: (a) memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan, dan (b) menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. Peningkatan kompetensi tersebut ditinjau dari tiga aspek yaitu : kemampuan aspek afektif,
kemampuan aspek psikomotorik, dan kemampuan
aspek kognitif.
5
D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah dijelaskan, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Apakah
penggunaan
model
pembelajaran
Guided
Discovery
dapat
meningkatkan kemampuan afektif siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan pada mata pelajaran Teknik Listrik? 2. Apakah
penggunaan
model
pembelajaran
Guided
Discovery
dapat
meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan pada mata pelajaran Teknik Listrik? 3. Apakah
penggunaan
model
pembelajaran
Guided
Discovery
dapat
meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan pada mata pelajaran Teknik Listrik?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka tujuan yang ingin dicapai penelitian ini sebagai berikut. 1. Mengetahui apakah penggunakan model pembelajaran Guided Discovery dapat meningkatkan kemampuan afektif siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan pada mata pelajaran Teknik Listrik. 2. Mengetahui apakah penggunakan model pembelajaran Guided Discovery dapat meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa kelas X paket keahlian
6
Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan pada mata pelajaran Teknik Listrik. 3. Mengetahui apakah penggunakan model pembelajaran Guided Discovery dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan pada mata pelajaran Teknik Listrik.
F. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka manfaat yang diperoleh penelitian ini sebagai berikut. 1. Untuk Peneliti a. Menambah pengalaman dan pengetahuan kepada peneliti mengenai dunia kependidikan. b. Menambah pengetahuan kepada peneliti tentang penerapan kurikulum 2013 di SMK. c. Menambah wawasan kepada peneliti tentang manfaat penggunaan model pembelajaran Guided Discovery dalam upaya peningkatan kompetensi siswa. 2. Untuk Guru a. Memperoleh pengetahuan baru mengenai pemanfaatan model Guided
Discovery guna meningkatkan kompetensi siswa. b. Meningkatkan
kreativitas
guru
agar
pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
7
mampu
melaksanakan
proses
3. Untuk Siswa a. Meningkatkan motivasi siswa mengikuti proses belajar mengajar sehingga tidak merasa jenuh saat kegiatan belajar mengajar. b. Meningkatkan keaktifan siswa saat kegiatan belajar mengajar di kelas.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Kompetensi Kompetensi merupakan istilah dari bahasa Inggris competence yang berarti kemampuan, kecakapan, dan wewenang. Kompetensi merupakan hasil proses pembelajaran berupa kemampuan yang dimiliki siswa (Bermawy Munthe, 2014: 28). Burke (E. Mulyasa, 2013: 66) mengatakan bahwa kompetensi
“is a knowledge, skills, and abilities or capacities that a person achieves, which become part of his or her being to the extent he or she can satisfactorily perform
particular
cognitive,
affective
and
psychomotor behaviours.”
Apabila diterjemahkan ke bahasa Indonesia kalimat tersebut berarti, kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, yang diperoleh seseorang untuk dapat melakukan sesuatu dengan baik, termasuk perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sejalan dengan hal itu, Martinis Yamin (2007: 1) menjelaskan bahwa kempetensi merupakan kemampuan siswa mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Stephen P. Becker dan Jack Gordon mengemukakan beberapa unsur yang terkandung dalam konsep kompetensi yaitu: (1) pengetahuan (knowledge), (2) pengertian (understanding), (3) keterampilan (skill), (4) nilai (value), (5) sikap
(attitude), (6) minat (interest) (Bermawy Munthe, 2014: 29). Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Seseorang dinyatakan kompeten jika
9
seseorang menguasai kecakapan keahlian yang selaras dengan tuntutan bidang pekerjaan yang bersangkutan dan mampu mengerjakan tugas-tugas sesuai standar yang dibutuhkan. Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki siswa pada aspek sikap (afektif), keterampilan (psikomotor), dan pengetahuan (kognitif), yang diperoleh dari proses pembelajaran. a. Kemampuan Afektif Penjelasan kemampuan afektif banyak dikemukakan oleh para ahli. Martinis Yamin (2007: 9) menjelaskan bahwa kemampuan afektif adalah kemampuan
yang
berkaitan
dengan
perasaan,
emosi,
sikap,
derajat,
penerimaan, atau penolakan terhadap suatu objek. Hal ini sejalan dengan fungsi kemampuan afektif yang dapat mengembangkan sikap-sikap dan nilai-nilai yang diharapkan, salah satu fungsinya adalah dapat mempengaruhi tindakan siswa (Jacobsen, Egen, dan Kauchak, 2009: 92). Selain itu kemampuan afektif memiliki domain yang terdiri dari sikap, nilai, dan apresiasi (Sholeh Hidayat, 2013: 58). Penjelasan kemampuan afektif yang dikemukakan oleh para ahli lainnya adalah hasil belajar afektif tidak dapat dilihat, melainkan dapat diketahui melalui ucapan, ekspresi wajah, dan gerak-gerik tubuh pada peserta didik (S. Nasution, 2010: 69). Hal ini selaras dengan penjelasan domain afektif seperti yang telah dikemukakan oleh Krathwohl dan kawan-kawan pada buku Borich (2007: 99) yang dibagi atas lima tingkatan sebagai berikut. 1) Penerimaan (receiving) adalah kepekaan siswa terhadap gejala, kondisi, dan keadaan. 2) Merespons (responding) adalah kemauan siswa untuk menanggapi dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
10
3) Menilai (valuing) adalah kemauan untuk memberi penilaian atau kepercayaan terhadap gejala atau objek tertentu. 4) Mengorganisasi (organization) adalah kemampuan mengelola, mengatur, dan mengembangkan nilai ke dalam sistem organisasi. 5) Karakterisasi nilai (caracterization of by values or value set) adalah kemampuan
mengembangkan
pandangan
pribadi
sebagai
pedoman
berperilaku. Berdasarkan pendapat para ahli maka dapat disimpulkan, pengertian kemampuan afektif adalah kemampuan seseorang berkaitan dengan sikap, nilai, dan apresiasi. Kemampuan ini memiliki beberapa tingkatan mulai dari penerimaan, merespons, menghargai, organisasi, dan menjadi karakter. b. Kemampuan Psikomotor Kemampuan psikomotorik yaitu kemampuan melakukan pekerjaan yang melibatkan anggota badan dan gerakan fisik (Martinis Yamin, 2007: 15). Domain psikomotor berupa keterampilan anggota badan yang didukung oleh mental dan perasaan serta memerlukan kordinasi otot dan saraf (Bermawy Munthe, 2014: 37). Selaras dengan hal itu, Sholeh Hidayat (2013: 60) menjelaskan domain psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan skill atau kemampuan dan keterampilan seseorang. Kemampuan psikomotorik juga terbagi kedalam beberapa tingkatantingkatan. Sholeh Hidayat (2013: 60) membagi domain psikomotorik dalam 6 tingkatan, yakni: (1) persepsi (perception), (2) kesiapan (set), (3) meniru
(imitation), (4) membiasakan (habitual), (5) menyesuaikan (adaptation), dan (6) Menciptakan (organization).
11
Harrow seperti yang dikutip Borich (2007: 101) membagi domain psikomotorik dalam lima tingkatan, sebagai berikut. 1) Keterampilan meniru (imitation) adalah kemampuan seseorang untuk mempraktikkan gerakan sesuai contoh. 2) Merekayasa
(manipulation)
adalah
kemampuan
menggunakan
serta
merekayasa tindakan, gagasan, sikap, sistem berpikir, dan perilaku. 3) Ketepatan (precision) adalah kemapuan untuk melakukan sesuatu dengan tepat sesuai arahan dan peraturan yang ada. 4) Merangkaikan (articulation) adalah koordinasi serangkaian tindakan dengan membentuk urutan yang tepat dan akurat. 5) Keterampilan naturalisasi (naturalization) adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan malalui kemahiran dan keterampilan atau kinerja yang dimiliki. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan, kemampuan psikomotorik adalah kemampuan yang melibatkan keterampilan anggota badan, yang berhubungan dengan skill seseorang. Kemampuan ini memiliki beberapa tingkatan mulai dari meniru, merekayasa atau menggunakan, ketepatan, merangkai, dan naturalisasi. c. Kemampuan Kognitif Kemampuan pengetahuan,
dan
kognitif
adalah
kemampuan
yang
kemampuan berkaiatan
berfikir,
memperoleh
dengan
pengenalan,
pemahaman, konseptualisme, penentuan dan penalaran (Martinis Yamin, 2007: 2). Benyamis S. Bloom telah mengembangkan taksonomi untuk domain kognitif menjadi enam kategori yaitu: (1) pengetahuan (knowledge), (2) pemahaman
(comprehension), (3) penerapan (aplication), (4) analisis (analysis), (5) sintesis
12
(syintesis), dan (6) evaluasi (evaluation) (Sholeh Hidayat, 2013: 54-56). Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
taksonomi Bloom mengalami
perubahan. Tingkatan domain kognitif hasil revisi Anderson dan kawan-kawan seperti yang dikutip Sholeh Hidayat (2013: 57-58). adalah sebagai berikut. 1) Mengingat (remember) adalah proses menarik kembali informasi memori jangka panjang meliputi mengutip, menjelaskan, menggambar, menyebutkan, membilang, mengidentifikasi, memasangkan, menandai, dan menamai. 2) Memahami (understand) adalah menyelaraskan pengetahuan baru ke dalam pemikiran siswa meliputi menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, dan membandingkan. 3) Menerapkan (apply) adalah penggunaan prosedur untuk menyelesaikan masalah meliputi menjalankan dan mengimplementasikan. 4) Menganalisis (analyze) adalah menguraikan permasalahan dan mementukan hubungan keterkaitan antara unsur yang ada meliputi menguraikan, mengorganisasi, dan menemukan. 5) Mengevaluasi (evaluate) adalah membuat pertimbangan berdasarkan standar dan kriteria yang ada meliputi memeriksa dan mengkritik. 6) Mencipta (create) adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi kesatuan meliputi membuat merencanakan, dan memproduksi. Kemampuan kognitif merupakan pengetahuan yang dimiliki seseorang. Kemampuan ini dimulai dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Berdasarkan pemaparan di atas maka kompetensi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa mengikuti pembelajaran yang
13
mencakup tiga aspek. Tiga aspek itu berupa kemampuan aspek afektif, psikomotorik, dan kognitif.
2. Pembelajaran Teknik Listrik Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya (Oemar Hamalik 2010: 27-29). Salah satu usaha dari guru untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar adalah melalui pembelajaran. Materi Teknik Listrik pada dasarnya merupakan ilmu pengetahuan yang mencari tahu mengenai konsep-konsep serta prinsip-prinsip dasar elektronika dan kelistrikan. Mata pelajaran dasar program keahlian Teknik Listrik merupakan mata pelajaran yang diberikan pada siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan. Mata pelajaran ini diajarkan selama dua semester yang terdiri dari teori sekaligus praktik. Kompetensi yang diberikan pada mata pelajaran ini meliputi materi pengukuran elektronika, hukum-hukum dan konsep kelistrikan. Kompetensi ini sangat penting diajarkan karena sebagai dasar mengajarkan siswa agar dapat memahami
prinsip-prinsip dan dasar
kelistrikan. Selain itu, dalam dunia industri terdapat bagian kelistrikan dan elektronika sebagai salah satu faktor penting penunjang proses produksi. Kompetensi teknik listrik siswa ini perlu ditingkatkan salah satunya dengan penggunaan model pembelajaran yang tepat. Kegiatan belajar mengajar
14
menggunakan model pembelajaran Guided Discovery adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi siswa.
3. Kurikulum Istilah kurikulum (curriculum) berasal dari kata curere (tempat berpacu) dan curir (pelari). Pertama kali istilah ini digunakan dunia olahraga, yang diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh pelari dari start sampai finish untuk memperoleh medali/penghargaan. Kurikulum dalam dunia pendidikan diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah (Agus Wasisto, 2013: 1). Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat pengaturan dan rencana mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sholeh Hidayat, 2013: 19-22). George A. Beauchamp dalam Sholeh Hidayat (2013: 21) mengemukakan bahwa: “A curriculum is a written document which may contain many
ingredients, but basically it is a plan for the education of pupils during their enrollment in given school”. Kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung banyak materi, tetapi pada dasarnya itu adalah rencana untuk pendidikan siswa selama pembelajaran mereka di sekolah. Kurikulum merupakan seperangkat aturan mengenai pedoman pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
15
Kurikulum pada dasarnya berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Berikut fungsi kurikulum menurut Sholeh Hidayat (2013: 25-31). a. Bagi sekolah kurukulum berfungsi sebagai acuan dan pedoman untuk mencapai tujuan pendidikan. b. Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman melaksanakan kegiatan pembelajaran. c. Bagi kepala sekolah kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan pengawasan. d. Bagi orang tua kurikulum berfungsi sebagai acuan dalam membimbing anaknya belajar di rumah. e. Bagi masyarakat kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Keberadaan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi. Perubahan sistem kurikulum telah terjadi beberapa kali di Indonesia sejak Indonesia merdeka hingga saat ini. Sholeh Hidayat (2013: 1) menjelaskan perubahan kurikulum terjadi pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004 kurikulum berbasis kompetensi, 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), dan 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurukulum yang berbasis kompetensi. E. Mulyasa
(2013:
68)
menyatakan
kurikulum
2013
berbasis
kompetensi
menekankan pengembangan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik sehingga mampu menguasai kemampuan (kompetensi) tertentu. Sejalan dengan hal itu, Sholeh Hidayat (2013: 113) menjelaskan kurikulum 2013 memfokuskan peningkatan kompetensi sikap
16
(attitude), keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge) secara seimbang. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan peningkatan sikap (attitude), keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge) secara seimbang. Kualifikasi Kompetensi Lulusan SMA/SMK/MA berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Kualifikasi Kompetensi Lulusan SMA/SMK/MA Dimensi Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
Kualifikasi Kemampuan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
(Sumber : litbang.kemendikbud, 2013) Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada kurikulum 2013, dimana dalam penerapan kurikilum 2013 dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai serta memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. 17
4. Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) Model Discovery Learning adalah proses pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan menemukan atau mengalami proses mental melalui diskusi, membaca, mencoba, dan mengorganisasi sendiri (Roestiyah, 2001: 20). Pelaksanaan model Discovery Learning, guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif. Usaha penemuan merupakan kunci proses pembelajaran. a. Keunggulan Model Discovery Learning Penggunaan model Discovery Learning sangat bermanfaat bagi siswa. Keunggulan penggunaan model Discovery Learning menurut Roestiyah (2001: 20-21) adalah sebagai berikut. 1) Pengetahuan yang diperoleh siswa bersifat sangat pribadi dan mendalam karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer situasi proses belajar yang baru. 2) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki sehingga siswa berkembang dengan cepat sesuai kemampuannya sendiri. 3) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri. 4) Membantu
siswa
memperkuat
konsep
dirinya,
karena
memperoleh
kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya. 5) Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
18
6) Membantu siswa menghilangkan keragu-raguan karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti. 7) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu. Banyak keunggulan yang diperoleh dari penggunaan model pembelajaran
Discoveri Learning. Siswa memiliki motivasi dan tingkat keaktifan yang lebih dalam mengikuti proses pembelajaran. b. Kelemahan Model Discovery Learning Model Discovery Learning memang memiliki banyak kelebihan. Namun dalam pelaksanaan juga memiliki kelemahan. Kelemahan model Discovery
Learning menurut Roestiyah (2001: 21) adalah sebagai berikut. 1) Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan berfikir untuk mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan. 2) Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya. 3) Siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama cukup sulit untuk menerapkan model ini. 4) Tidak menyediakan kesempatan siswa untuk berfikir lebih karena materi telah dipilih terlebih dahulu oleh guru. Berdasarkan pendapat di atas, model Discovery Learning tidak efisien untuk mengajar siswa yang berjumlah banyak dan memiliki kepandaian yang kurang. Model ini juga sulit diterapkan pada guru dan siswa yang terbiasa menggunakan cara belajar lama.
19
c. Proses Pelaksanaan Model Discovery Learning Pelaksanan model Discovery Learning mengikuti pendekatan scientific secara umum. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan model Discovery
Learning menurut Moore (2012: 330). 1) Identifikasi
permasalah
meliputi
menyadari
dan
menulis
pernyataan
permasalahan. 2) Proses menentukan hipotesis. 3) Proses mengumpulkan data meliputi mengumpulkan bukti dan melakukan percobaan. 4) Menganalisis dan mengolah data meliputi mengembangkan pernyataan yang mendukung data, uji hipotesis, membangun hubungan atau pola, dan membuat generalisasi. 5) Memperoleh data baru dan menyusun kesimpulan. d. Penemuan Terbimbing (Guided Discovery)
Guided Discovery melibatkan guru untuk membimbing siswa dalam kegiatan yang berkaitan dengan konsep dan pembentukan pemahaman siswa (Sunal & Haas, 2011: 210). Guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student
oriented. Sunal & Haas (2011: 210) menjelaskan bahwa Guided Discovery memiliki empat karakter. 1) Siswa diberikan waktu dan kesempatan untuk belajar hubungan dan membentuk ide baru.
20
2) Siswa menggunakan beberapa kegiatan berfokus pada satu konsep, generalisasi, nilai, atau keterampilan. 3) Siswa memiliki peran utama menyelidiki dan menemukan jawaban pertanyaan yang diajukan, membahas, dan menampilkan data. 4) Guru memberikan petunjuk dan mengajukan pertanyaan untuk membantu siswa
memulai
kegiatan
pembelajaran
dengan
sumber
belajar
yang
ditentukan. Pelaksanan
model
Guided
Discovery
Learning
mengikuti
model
pengajaran langsung. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan model Guided
Discovery menurut Jacobsen, Egen, & Kauchak (2009: 210). 1) Pengenalan dan review: guru memulai dengan media pembelajaran guna melakukan
pengenalan
materi
baru
dan
menghidupkan
pengetahuan
sebelumnya. 2) Tahap terbuka: guru memberikan contoh kepada siswa. Siswa diminta melakukan pengamatan dan perbandingan. 3) Tahap konvergen: guru memandu siswa menemukan konsep dalam contoh dan studi kasus yang diberikan. 4) Penutup: mendeskripsikan hubungan-hubungan yang ditemukan dalam contoh dan studi kasus yang ada. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, proses pelaksanaan model Guided Discovery dilakukan melalui empat tahap. Tahapan yang dilakukan adalah pengenalan dan review, tahap terbuka, tahap konvergen, penutup.
21
B. Penelitian yang Relevan Berbagai cara penelitian tindakan kelas telah banyak dilakukan oleh para peneliti untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian yang relevan untuk dijadikan referensi penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penelitian Prita Oviana Widawati (2012) menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery) mampu meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV SD N 2 Godean. Aspek motivasi belajar siswa meningkat sebesar 0.47 dari pra tindakan ke Siklus I setelah diberi tindakan. Selanjutnya motivasi siswa meningkat sebesar 0,75% setelah diberi perbaikan tindakan berupa reward bagi kelompok yang paling cepat menyelesaikan pekerjaan dan paling aktif dalam berdiskusi. 2. Penelitian Abdul Kholik (2013) menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran
penemuan
terbimbing
(Guided
Discovery)
mampu
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII A di SMP Negeri 3 Kalasan. Peningkatan motivasi dan hasil belajar dapat dilihat dari: (a) hasil pengukuran motivasi belajar siswa dengan angket, yaitu ratarata persentase motivasi belajar siswa pra tindakan sebesar 67,29% dengan kategori sedang, dan pada akhir tindakan sebesar 74,40% dengan kategori tinggi, (b) rata-rata hasil tes belajar siswa mengalami peningkatan dari 78,57 kategori Siklus I, menjadi 85,15 pada Siklus II dengan kategori tinggi. 3. Penelitian Lutfiana Marisa (2013) menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran
penemuan
terbimbing
(Guided
Discovery)
mampu
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 1 Karangduren Kabupaten Klaten. Rata-rata keaktifan siswa Siklus I Pertemuan
22
I sebesar 58% menjadi 78% pada Pertemuan II. Rata-rata keaktifan siswa Siklus II Pertemuan I sebesar 82% menjadi 93% pada Pertemuan II. Ratarata nilai siswa kondisi awal sebesar 55,5 dengan presentase ketuntasan sebesar 20% akhirnya mengalami peningkatan. Rata-rata nilai evaluasi Siklus I Pertemuan I sebesar 60,25 dengan persentase ketuntasan 40% menjadi 64,75 dengan persentase 55% pada Pertemuan II. Rata-rata nilai evaluasi siswa kembali meningkat, Siklus II Pertemuan I sebesar 77 dengan persentase ketuntasan 100% menjadi 82,5 dengan persentase 100% pada Pertemuan II.
C. Kerangka Berpikir Kompetensi Teknik Listrik siswa kelas X paket keahlian Teknik Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan dirasa masih kurang. Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat kurangnya respon siswa saat guru memberikan pertanyaan atau instruksi. Siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran. Nilai ratarata siswa memang sudah memenuhi KKM, tetapi masih ada beberapa siswa yang belum tuntas sehingga perlu ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, diperlukan usaha perbaikan pembelajaran agar dapat meningkatkan kompetensi siswa paket keahlian Elektronika Industri khususnya mata pelajaran Teknik Listrik. Kompetensi siswa sangat penting ditingkatkan karena menjadi penentu keberhasilan proses pembelajaran. Melalui penerapan model pembelajaran
Guided Discovery diharapkan mempermudah proses pembelajaran sehingga terjadi peningkatan antusiasme siswa dikelas, peningkatan keterampilan siswa,
23
dan peningkatan prestasi belajar, yang ditinjau dari aspek afektif, psikomotorik, dan kognitif. Kerangka berpikir dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.
Kompetensi Teknik Listrik Siswa Kurang
Kompetensi Dasar Memahami Fungsi Rangkaian Resistor Rangkaian Kelistrikan Model Pembelajaran Guided
Discovery
Kompetensi Dasar Menjelaskan Rangkaian Resistor Rangkaian Kelistrikan
Siswa
Kompetensi Siswa Meningkat
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
D. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan dalam penelitian ini berdasarkan masalah yang telah dikemukakan adalah sebagai berikut. 1. Apakah
penggunakan
model
pembelajaran
Guided
Discovery
dapat
meningkatkan kemampuan afektif siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan pada mata pelajaran Teknik Listrik?
24
2. Apakah
penggunakan
model
pembelajaran
Guided
Discovery
dapat
meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan pada mata pelajaran Teknik Listrik? 3. Apakah
penggunakan
model
pembelajaran
Guided
Discovery
dapat
meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan pada mata pelajaran Teknik Listrik?
25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian tindakan kelas atau PTK. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan guna meningkatan kompetensi Teknik Listrik siswa melalui penggunaan model pembelajaran Guided Discovery. Suharsimi Arikunto (2013: 135) mengemukakan bahwa PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan harapan menyempurnakan atau peningkatan praktik dan proses pembelajaran. Penelitian dilakukan karena adanya kepedulian bersama terhadap kompetensi siswa mata pelajaran Teknik Listrik kelas X paket keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan yang perlu ditingkatkan. Sebagaimana diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2013: 145) bahwa fokus PTK adalah proses pembelajaran, penelitian tindakan kelas ini menyangkut upaya guru melakukan proses pembelajaran melalui pemanfaatan model pembelajaran Guided Discovery agar dapat meningkatkan kompetensi siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas sesuai model yang dikemukakan Kemmis dan Mc. Taggart
yang memiliki empat
tahapan utama, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting) (Suharsimi Arikunto, 2013: 137).
26
Perencanaan Siklus I Refleksi Tindakan / Observasi / Evaluasi
Revisi Perencanaan
Refleksi
Siklus II
Tindakan / Observasi / Evaluasi
Revisi Perencanaan
Gambar 2. Rencana Pelaksanaan PTK Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersiklus. Pada penelitian ini, masing-masing siklus dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Penelitian dinyatakan selesai apabila kriteria keberhasilan sudah terpenuhi.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas X Paket Keahlian Elektronika Industri (EI) SMK Muhammadiyah Prambanan pada semester gasal tahun ajaran 2014/2015 (Agustus 2014 – September 2014).
C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri (EI) SMK Muhammadiyah Prambanan tahun ajaran 2014/2015. Objek
27
penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran Teknik Listrik menggunakan model pembelajaran Guided Discovery.
D. Jenis Tindakan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap dalam setiap siklusnya. Masing-masing siklus dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Berikut adalah penjelasan tahapan setiap siklus. 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam Siklus I adalah sebagai berikut. a. Perencanaan (Planning) Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan adalah sebagai berikut. 1) Mempersiapkan bahan pembelajaran dan menentukan pokok bahasan materi yang akan disampaiakan. 2) Mempersiapkan lembar kerja siswa. Lembar kerja siswa yang telah disusun dapat dilihat pada Lampiran 3. 3) Mempersiapkan alat penilaian. 4) Mempersiapkan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
(RPP).
Rencana
pembelajaran yang telah disusun dapat dilihat pada Lampiran 2. 5) Membuat lembar observasi aktivitas siswa. b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran di kelas X paket keahlian Elektronika
Industri
mata
pelajaran
28
Teknik
Listrik
menggunakan model
pembelajaran
Guided
Discovery.
Kegiatan
yang
dilakukan
pada
tahap
pelaksanaan tindakan juga disesuaikan dengan rencana yang dibuat sebelumnya. Kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut. 1) Presensi dan apersepsi. 2) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai meliputi pengenalan dan
review materi. 3) Guru memberikan motivasi kepada siswa sehingga timbul semangat untuk mengikuti pembelajaran di kelas. 4) Pemberian tes awal (pre–test) kepada siswa. 5) Membentuk kelompok dimana setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. 6) Masing-masing kelompok diberi lembar kerja siswa yang harus diselesaikan secara berkelompok. Guru memberikan contoh dan siswa diminta melakukan pengamatan dan perbandingan. 7) Guru memandu siswa menemukan konsep melalui contoh dan studi kasus. 8) Kelompok siswa secara bergantian mendiskripsikan dan mempresentasikan hasil hubungan yang ditemukan dari studi kasus di depan kelas, kelompok yang lain memberi tanggapan terhadap hasil pekerjaan yang dipresentasikan di depan kelas. 9) Guru memberikan evaluasi berupa tes. 10) Guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang dilakukan. Rencana pembelajaran yang telah disusun dapat dilihat pada Lampiran 2. c. Observasi (Observing) Tahap observasi dilakukan dengan cara mengamati, mencatat, dan mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama tindakan berlangsung. Hal ini
29
dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan model pembelajaran Guided Discovery dalam pembelajaran Teknik Listrik, sehingga diperoleh data yang diperlukan. Pengamatan dilakukan dengan mengisi lembar observasi aspek afektif siswa dimana pada lembar observasi terdapat rubrik penilaian sesuai kriteria yang diamati. Proses pengamatan lebih difokuskan kepada aktivitias siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dibantu oleh kolaborator dimana masing-masing mendapat tanggung jawab untuk mengamati dua sampai tiga kelompok. d. Refleksi (Reflecting) Refleksi dilakukan secara keseluruhan terhadap hasil-hasil yang diperoleh selama observasi atau pengamatan. Refleksi dilakukan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilaksanakan. Data hasil observasi selanjutnya dianalisis dan disimpulkan seberapa besar peningkatan kompetensi siswa yang terjadi. Apabila kompetensi siswa belum memenuhi kriteria yang diharapkan, maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya, dan apabila kompetensi sudah sesuai dengan rencana maka penelitian dianggap selesai dan perlu dipertahankan.
E. Teknik Pengumpulan Data Sesuai rumusan masalah yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa pada aspek afektif maka teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, yaitu dengan mengisi lembar observasi dimana dalam lembar observasi terdapat rubrik penilaian untuk setiap kriteria yang diamati.
30
2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa pada aspek psikomotorik maka teknik pengumpulan data dilakukan dengan Lembar Kerja Siswa (LKS), yaitu dengan mengisi lembar penilaian yang terdapat pada setiap lembar kerja siswa sesuai dengan rubrik penilaian yang ada. 3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa pada aspek kognitif maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 butir soal dengan lima pilihan jawaban
F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi, lembar kerja siswa (LKS), dan pre-test post-test. 1. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan aspek afektif siswa saat mengikuti pembelajaran Teknik listrik menggunakan model Guided
Discovery di kelas. Landasan yang digunakan dalam menyusun instrumen aspek afektif siswa adalah domain afektif menurut Karthwohl dan kawan-kawan seperti dikutip Borich (2007: 99) yang membagi menjadi lima kelompok, yaitu penerimaan
(receiving),
merespons
(responding),
menilai
(valuing),
mengorganisasi (organization), dan karakterisasi nilai. Observasi ranah afektif ini dinilai dalam lima butir kriteria atau kategori, yaitu: (a) ranah penerimaan (receiving) dengan indikator memperhatikan diukur dengan kategori perhatian siswa terhadap materi yang disampaiakan guru, (b) ranah merespons (responding) dengan indikator mendiskusikan diukur dengan kategori hubungan siswa dengan guru, (c) ranah menilai (valuing) dengan
31
indikator mengemukakan argumen diukur dengan kategori mengemukakan pendapat, (d) ranah mengorganisasi (organization) diukur dengan kategori interaksi siswa dalam kelompok, (e) ranah karakterisasi nilai dengan indikator menunjukan sikap diukur dengan kategori bertanya pada teman. Tabel 2. Kisi-kisi Penilaian Aspek Afektif No
1
2
3
4
Aspek
Afektif
Afektif
Afektif
Afektif
Kategori
Penerimaan
Pemberian respon
Penghargaan
Pengorganisasian
Indikator
Memperhati -kan
Mendiskusikan
Mengemuka -kan pendapat
Interaksi siswa dalam kelompok
32
Kriteria Penilaian
Perhatian siswa terhadap materi yang disampaiakan guru
Interaksi siswa dengan guru
Mengemukakan pendapat
Interaksi siswa dalam kelompok
Deskripsi Pencapaian Siswa tidak pernah memperhatikan penjelasan guru Siswa jarang memperhatikan penjelasan guru Siswa antusias memperhatikan penjelasan guru Siswa sangat memperhatikan penjelasan guru Siswa tidak pernah bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru Siswa kurang bisa menjawab pertanyaan guru Siswa bisa menjawab pertanyaan atau bertanya pada guru Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru Siswa diam dan tidak mengemukakan pendapatnya Siswa jarang mengemukakan pendapat Siswa antusias mengemukakan pendapat Siswa sangat aktif mengemukakan pendapat Siswa diam dan tidak memperhatikan Siswa jarang
Skor 1 2 3 4
1
2 3 4 1 2 3 4 1 2
No
5
Aspek
Afektif
Kategori
Karakterisasi nilai
Indikator
Menunjukkan sikap
Kriteria Penilaian
Bertanya pada teman
Deskripsi Pencapaian memberikan ide kepada kelompoknya Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya Siswa sangat aktif berdiskusi, bekerjasama, dan saling membantu dalam kelompoknya Siswa diam dan tidak bertanya Siswa jarang bertanya kepada teman Siswa aktif bertanya teman Siswa sangat aktif bertanya teman
Skor
3
4
1 2 3 4
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) Peningkatan aspek psikomotorik atau keterampilan Teknik Listrik siswa dinilai melalui lembar kerja siswa. Penelitian ini direncanakan dengan empat LKS, LKS pertama dan kedua untuk mengukur peningkatan aspek psikomotorik siswa pada Siklus I, sedangkan LKS ketiga dan keempat untuk mengukur peningkatan aspek psikomotorik siswa pada Siklus II. Pedoman dalam penilaian lembar kerja siswa adalah tingkatan psikomotorik seperti yang dikemukakan Harrow dalam Borich (2007: 101) membagi domain psikomotorik dalam lima tingkatan. Tabel 3. Kisi-kisi Penilaian Aspek Psikomotorik No
1
Aspek
Psikomotorik
Kategori
Meniru
Deskripsi Pencapaian Siswa tidak mampu meniru langkah dan proses kerja pada LKS Teknik Listrik Siswa kurang mampu meniru langkah dan proses kerja yang terdapat pada LKS Teknik Listrik Siswa cukup mampu meniru langkah dan proses kerja yang terdapat pada LKS Teknik Listrik Siswa sangat mampu meniru langkah dan proses kerja sesuai LKS Teknik
33
Skor Maks. 5 10 15 20
No
2
3
4
5
Aspek
Psikomotorik
Psikomotorik
Psikomotorik
Psikomotorik
Kategori
Merekayasa dan Menggunakan
Ketepatan
Merangkaikan
Naturalisasi
Deskripsi Pencapaian Listrik dengan benar Siswa belum menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja saat melakukan praktikum dan belum trampil dalam menggunakan peralatan praktik Siswa menerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja saat melakukan praktikum tetapi belum trampil dalam menggunakan peralatan praktik Siswa trampil dalam menggunakan peralatan praktik tetapi kurang dalam penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja saat melakukan praktikum Siswa sudah menerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja saat melakukan praktikum dan trampil dalam menggunakan peralatan praktik Siswa tidak mampu menyelesaikan LKS sesuai dengan waktu yang disediakan dan baru menempuh ½ proses langkah kerja Siswa tidak mampu menyelesaikan LKS sesuai dengan waktu yang disediakan dan baru menempuh ¾ proses langkah kerja Siswa menyelesaikan LKS sesuai dengan waktu yang disediakan Siswa menyelesaikan LKS lebih cepat dari waktu yang disediakan Siswa belum mampu menempatkan posisi dan merangkai bahan atau peralatan praktik Siswa mampu menempatkan posisi tetapi belum bisa merangkai bahan atau peralatan praktik Siswa mampu menempatkan posisi dan merangkai bahan atau peralatan praktik tetapi masih ada 1 kesalahan Siswa mampu menempatkan posisi dan merangkai bahan atau peralatan praktik dengan benar sesuai ketentuan dalam LKS. Siswa membuat laporan praktikum tetapi 3 aspek tidak terpenuhi. Siswa mampu membuat laporan praktikum tetapi 2 aspek tidak terpenuhi. Siswa mampu membuat laporan praktikum tetapi 1 aspek tidak terpenuhi.
34
Skor Maks.
5
10
15
20
5
10 15 20 5 10 15
20 5 10 15
No
Aspek
Deskripsi Pencapaian
Skor Maks.
Siswa mampu membuat laporan praktikum dengan benar sesuai yang ditentukan LKS.
20
Kategori
3. Instrumen Pre-test , Post-test, dan Dokumen Nilai Siswa Peningkatan aspek kognitif atau pengetahuan siswa dinilai melalui instrumen pre-test, post-test, dan dokumen nilai siswa tahun sebelumnya. Dokumen nilai siswa tahun sebelumnya sebagai dasar untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum diberi tindakan menggunakan model pembelajaran
Guided Discovery, dengan asumsi kemampuan siswa tahun lalu dan sekarang sama. Pre-test dilakukan sebelum pembelajaran berfungsi untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman awal siswa tentang materi Teknik Listrik, sedangkan post-test dilakukan setelah selesai melaksanakan pembelajaran dalam satu siklus, fungsinya untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa setelah mengikuti pembelajaran Teknik listrik. Pedoman penyusunan instrumen tes menggunakan domain kognitif hasil revisi Anderson dan kawan-kawan seperti yang dikutip Sholeh Hidayat (2013: 57-58), yaitu: (a) mengingat, (b) memahami, (c) menerapkan, (d) menganalisis, (e) mengevaluasi, dan (f) mencipta. Tabel 4. Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test Siklus I No. Kategori No. Item Jumlah Soal 1 Mengingat 1,2,3,19,20 5 2 Memahami 8,9,10,14,16 5 3 Menerapkan 7,15,18 3 4 Menganalisis 4,6,17 3 5 Mengevaluasi 11,12,13 3 6 Mencipta 5 1 Jumlah 20
35
Table 5. Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-test Siklus II No. Kategori No. Item Jumlah Soal 1 Mengingat 1,4,5,6 4 2 Memahami 7,18 2 3 Menerapkan 8,9,19,20 4 4 Menganalisis 10,11,12,13,14 5 5 Mengevaluasi 2,3 2 6 Mencipta 15,16,17 3 Jumlah 20
G. Teknik Analisis Data Menurut Wina Sanjaya (2010: 106) analisis data penelitian tindakan kelas, diarahkan untuk mencari dan menemukan upaya yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Pada penelitian tindakan kelas ini, analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sugiyono (2012: 208) menjelaskan bahwa statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul melalui penyajian data yang dapat berupa grafik, diagram, tabel, perhitungan rata-rata, standar deviasi, dan perhitungan persentase.
H. Kriteria Keberhasilan Tindakan Keberhasilan
penelitian
tindakan
kelas
ini
dalam
meningkatkan
kompetensi Teknik Listrik siswa dapat terwujud apabila mampu mencapai kriteria yang telah ditetapkan, sebagai berikut. 1. Aspek Afektif Sekurang-kurangnya 75% siswa dinyatakan lulus dan nilai rata-rata kelas minimal 75 maka aspek afektif siswa dinyatakan tercapai. Pemberian skor yang digunakan untuk aspek afektif kelompok siswa pada penelitian ini memiliki
36
rentang antara 5 sampai dengan 20 untuk masing-masing siswa. Untuk menentukan kriteria hasil pengukuran aspek afektif siswa digunakan klasifikasi berdasarkan rerata skor (x) dan simpangan baku skor (SBx). Dimana nilai rerata (x) =
1 2
(skor maks + skor min) dan simpangan baku (SBx) =
1 6
(skor maks – skor
min). Siswa dinyatakan lulus apabila mendapatkan kategori minimal baik. Nilai rata-rata kelas diperoleh dari skor total kelas dibagi 4. Tabel 6. Klasifikasi Kriteria Aspek Afektif Siswa Interval Skor x+1,50SBx < x ≤ x+3SBx x < x ≤ x+1,50SBx x–1,50SBx < x ≤ x x–3SBx < x ≤ x–1,50SBx
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik
2. Aspek Psikomotorik Keberhasilan tindakan aspek psikomotorik siswa ditunjukkan dengan skor hasil nilai LKS. Sekurang-kurangnya 75% siswa dinyatakan lulus dan nilai ratarata kelas minimal 75.
3. Aspek Kognitif Keberhasilan tindakan aspek kognitif dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa. Sekurang-kurangnya 75% siswa dinyatakan lulus dan nilai ratarata kelas minimal 75.
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Penelitian 1. Kegiatan Pra Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Prambanan pada tanggal 9 Agustus 2014 sampai dengan 13 September 2014. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan pengamatan, serta wawancara dengan guru mata pelajaran Teknik Listrik guna mengetahui kondisi sekolah dan kondisi pembelajaran di kelas. Selain itu peneliti meminta data nilai mata pelajaran Teknik Listrik siswa pada tahun pelajaran sebelumnya yang dijadikan sebagai dokumentasi nilai dalam menentukan kriteria keberhasilan tindakan. Pengamatan awal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi umum sekolah serta permasalahan dalam pembelajaran pada kelas sasaran atau subjek
penelitian.
Penelitian
yang
dilakukan
bermaksud
meningkatkan
kompetensi Teknik Listrik siswa kelas X melalui model pembelajaran Guided
Discovery. Kegiatan pengamatan awal dimulai dengan mengamati pembelajaran yang berlangsung di kelas. Dalam pembelajaran guru menerapkan metode pembelajaran ceramah serta penugasan. Guru menjelaskan materi mengenai komponen-komponen elektronika, kemudian menjelaskan kegunaan setiap komponen. Selanjutnya siswa diberi tugas untuk mengukur besarnya nilai resistansi pada rangkaian listrik sederhana. Sebagian besar siswa merasa
38
kesulitan
selama
proses
pembelajaran
berlangsung,
dikarenakan kurang
memperhatikan ketika guru memberikan penjelasan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan mengenai tahapan-tahapan guru dalam pembelajaran, antara lain: a) guru mengucapkan salam, b) presensi siswa, c) menanyakan tugas, d) menyampaikan materi, e) penugasan, f) pembahasan, dan g) penutup.
2. Hasil Pengamatan Pra Penelitian Pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Teknik Listrik masih menggunakan metode ceramah. Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah ternyata masih belum mampu memaksimalkan hasil belajar siswa. Data nilai siswa hasil dokumentasi tahun pelajaran 2012/2013 semester ganjil menunjukan bahwa prestasi belajar siswa hanya mengejar target kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai minimal 75 yang telah ditentukan sekolah. Jumlah siswa sebanyak 16. Siswa yang dinyatakan tidak lulus pada mata pelajaran Teknik Listrik ada 3. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Distribusi Nilai Mata Pelajaran Teknik Listrik Siswa Tahun Pelajaran 2012/2013 Semester Ganjil Nilai (x) Jumlah Siswa (f) fx Keterangan 70 3 210 TL 75 8 600 L 80 4 320 L 85 1 85 L Total 16 1215 Rata-rata 75,94
39
Data nilai siswa hasil dokumentasi tahun pelajaran 2013/2014 semester ganjil menunjukan bahwa prestasi belajar siswa masih jauh dari yang diharapkan dan hanya mengejar target kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan sekolah. Jumlah siswa sebanyak 22, hanya 14 siswa atau sebesar 63,64% siswa yang dinyatakan lulus pada mata pelajaran Teknik Listrik dengan KKM sebesar 75. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini. Tabel 8. Distribusi Nilai Mata Pelajaran Teknik Listrik Siswa Tahun Pelajaran 2013/2014 Semester Ganjil Nilai (x) Jumlah Siswa (f) fx Keterangan 68 1 68 TL 70 7 490 TL 75 7 525 L 80 4 320 L 85 3 255 L Total 22 1658 Rata-rata 75,36 Berdasarkan data Tabel 7 dan 8, dapat diperoleh persentase siswa lulus dan nilai rata-rata mata pelajaran Teknik Listrik pada dua tahun sebelumnya. Persentase siswa lulus pada dua tahun sebelumnya sebesar 72,44% dengan nilai rata-rata 75,6.
B. Hasil Penelitian 1. Hasil Pelaksanaan Tindakan dan Observasi a. Siklus I 1) Rencana Tindakan Siklus I Tahap perencanaan tindakan untuk Siklus I peneliti mempersiapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan menggunakan model pembelajaran
40
Guided Discovery. Beberapa kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan tindakan antara lain sebagai berikut. a) Menyusun RPP mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan. RPP disusun berdasarkan kompetensi inti mata pelajaran Teknik Listrik dengan mengambil kompetensi dasar memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan.
Terdapat
beberapa
indikator
yang
akan
dipelajari
yaitu:
pengenalan Teknik Listrik; memahami nilai resistor berdasarkan kode warna ,dan angka huruf; memahami hubungan antara arus, hambatan, dan beda potensial pada rangkaian listrik beban resistor sederhana; memahami sifat hubungan seri, paralel, dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik. Langkah pembelajaran disusun sesuai dengan ketentuan pembelajaran dengan model pembelajaran Guided Discovery, yaitu: 1) presensi dan apersepsi, 2) guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai meliputi pengenalan dan review, 3) guru memberikan motivasi, 4) membentuk kelompok dengan anggota 4 siswa yang berbeda dalam hal kemampuan dan gender, 5) guru menyajikan materi, 6) guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok berupa lembar kerja siswa yang harus diselesaikan secara kelompok, 7) guru memberikan contoh dan siswa diminta melakukan pengamatan dan perbandingan. 8) guru memandu siswa menemukan konsep melalui contoh dan studi kasus. 9) kelompok siswa dipilih secara acak untuk mempresentasikan hasil pekerjaan didepan kelas dan kelompok yang lain member tanggapan atas hasil yang dipresentasikan, 10) guru memberikan evaluasi, 11) guru menarik kesimpulan dari pembelajaran yang dilakukan.
41
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun secara terperinci terlampir pada Lampiran 2. b) Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar kerja yang dibuat disesuaikan dengan kompetensi dasar memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. LKS terlampir pada Lampiran 3. c) Menyusun lembar observasi aktivitas siswa. Lembar ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung dengan memberikan skor sesuai yang telah ditentukan. Sebelum digunakan lembar observasi divalidasi terlebih dahulu. Lembar observasi terlampir pada Lampiran 4. d) Menyusun soal pre-test dan post-test. Dalam menyusun soal pre-test dan
post-test peneliti mengacu pada domain kognitif hasil revisi Anderson dan kawan-kawan yang disesuaikan dengan kompetensi memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. Soal pre-test dan post-test Siklus I terlampir pada Lampiran 5. 2) Pelaksanaan Tindakan a) Pertemuan Pertama Pembelajaran pada Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dimana durasi setiap pertemuan selama 4 x 45 menit (180 Menit). Pelaksanaan tindakan Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 9 Agustus 2014. Materi yang disampaikan pada Siklus I pertemuan pertama yaitu menjelaskan konsep dasar teknik listrik dan mengidentifikasi komponen elektronika. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan pada Siklus I
42
pertemuan pertama sesuai dengan model pembelajaran Guided Discovery, antara lain sebagai berikut. (1) Apersepsi. Guru bercerita mengenai pengenalan Teknik Listrik dan penerapan pada kehidupan sehari-hari dan dunia industri. (2) Mengadakan tes awal (pre-test). Guru memberikan tes awal (pre-test) guna mengetahui tingkat pemahaman awal siswa mengenai mata pelajaran Teknik Listrik sebelum dilaksanakan pembelajaran
dengan
model pembelajaran
Guided Discovery. Durasi
menyelesaikan tes adalah 30 menit.
Gambar 3. Pelaksanaan Pre-test Siklus I (3) Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai. Guru memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang akan dicapai bahwa setelah pembelajaran yang dilaksanakan siswa diharapkan mengetahui komponen-komponen
elektronika
beserta
komponen. (4) Pemberian motivasi.
43
cara
kerja
masing-masing
Guru memberikan semangat kepada siswa bahwa dengan mempelajari mata pelajaran Teknik Listrik siswa mampu membuat peralatan elektronika yang sering diterapkan di industri. (5) Membentuk kelompok. Guru mengelompokkan siswa secara acak dengan jumlah anggota tiap kelompok 4 orang. Kelompok yang terbentuk sebanyak 5 kelompok. Dalam menyusun kelompok dipilih secara acak agar dalam satu kelompok memiliki anggota kelompok yang beragam dalam hal kemampuan, jenis kelamin, etnis, dan sebagainya. Guru mengarahkan siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompoknya. Data pengelompokkan siswa dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini. Tabel 9. Pembagian Kelompok Siswa Siklus I Kelompok I II III IV V
1 2 4 6 5
Nomor Presensi 3 9 10 12 17 20 8 11 13 7 14 15 16 18 21
(6) Menyajikan materi pelajaran. Guru memberikan penjelasan mengenai komponen Elektronika. (7) Memberikan tugas kelompok. Pemberian tugas dilakukan dengan membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Guru menjelaskan langkah penyelesaian lembar kerja siswa yang terdiri atas 3 tahap, yaitu (1) kerja kelompok membaca dan memahami tugas yang diberikan, (2) menyelesaikan tugas yang terdapat dalam lembar kerja siswa sehingga menemukan konsep dan pengetahuan Teknik Listrik, (3) presentasi hasil pekerjaan kelompok di depan kelas. 44
(8) Memberikan kesimpulan materi yang disampaikan. Guru memberikan penguatan kembali dengan menyampaikan materi yang dianggap penting yang harus dikuasai dengan harapan siswa semakin memahami komponen elektronika beserta cara kerja masing-masing. b) Pertemuan Kedua Pelaksanaan tindakan Siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 16 Agustus 2014. Materi yang disampaikan pada pertemuan kedua Siklus I yaitu membaca resistor kode warna dan angka huruf. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan pada Siklus I pertemuan kedua sesuai dengan model pembelajaran Guided Discovery. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut. (1) Apersepsi. Guru mengabsen siswa dilanjutkan dengan mengulas materi pada pertemuan sebelumnya. Tugas yang diberikan guru pada pembelajaran pertemuan sebelumnya belum terselesaikan sehingga dilakukan review materi. (2) Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai. Guru memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang akan dicapai bahwa setelah pembelajaran yang dilaksanakan siswa diharapkan mampu membaca nilai resistor kode warna dan angka huruf. (3) Pemberian motivasi. Guru memberikan semangat kepada siswa untuk mempelajari mata pelajaran Teknik Listrik. (4) Membentuk kelompok.
45
Guru mengarahkan siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah terbentuk pada pertemuan sebelumnya. (5) Menyajikan materi pelajaran. Guru memberikan penjelasan mengenai cara membaca resistor kode warna dan angka huruf. (6) Memberikan tugas kelompok. Pemberian tugas pada pertemuan kedua yaitu melanjutkan tugas yang belum terselesaikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah tugas LKS I selesai, dilanjutkan dengan pemberian tugas dilakukan dengan membagikan lembar kerja siswa kedua kepada masing-masing kelompok. Tahap penyelesaian tugas sama seperti pada penyelesaian tugas sebelumnya, yaitu: (1) kerja kelompok membaca dan memahami tugas yang diberikan, (2) menyelesaikan tugas yang terdapat dalam lembar kerja siswa sehingga menemukan konsep dan pengetahuan teknik listrik, (3) presentasi hasil pekerjaan kelompok di depan kelas. Saat diskusi kelompok guru membimbing siswa. Siswa diharapkan lebih aktif sehingga mampu menemukan dan memahami materi yang dipelajari.
Gambar 4. Pelaksanaan Diskusi Kelompok Siklus I Pertemuan Kedua
46
(7) Presentasi kelompok. Kelompok dipilih secara acak untuk mempresentasikan hasil kerja tugas LKS I di depan kelas. Kelompok yang sedang tidak presentasi menyimak dan menanggapi hasil kerja kelompok yang sedang dipresentasikan. Guru juga mengajukan beberapa pertanyaan terhadap hasil kerja yang dipresentasikan di depan kelas. Kelompok yang mendapat kesempatan mempresentasikan hasil kerja LKS I adalah kelompok I. Selama proses presentasi terlihat anggota kelompok mulai berminat menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh kelompok lain yang tidak presentasi. Kelompok I mempresentasikan hasil kerja yang telah dikerjakan secara kelompok.
Gambar 5. Presentasi Hasil Kerja Kelompok di Depan Kelas (8) Memberikan kesimpulan materi yang telah disampaikan. Guru memberikan penguatan kembali dengan menyampaikan materi yang dianggap penting yang harus dikuasai dengan harapan siswa mampu membaca nilai resistor kode warna dan angka huruf. c) Pertemuan Ketiga Pelaksanaan tindakan Siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014. Pelajaran dimulai pada pukul 07.00 WIB di
47
ruang kelas EI 1. Materi yang disampaikan pada Siklus I pertemuan ketiga yaitu memahami sifat hubungan seri, paralel, dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan pada Siklus I pertemuan ketiga sesuai dengan model pembelajaran Guided Discovery, antara lain sebagai berikut. (1) Apersepsi. Guru
mengabsen
siswa,
dilanjutkan
dengan
mengulas
materi
pada
pertemuan sebelumnya. (2) Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai. Guru memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang akan dicapai bahwa setelah pembelajaran yang dilaksanakan siswa dapat memahami sifat hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik. (3) Pemberian motivasi. Guru memberikan semangat kepada siswa bahwa dengan mempelajari mata pelajaran Teknik Listrik sangat bermanfaat di industri. (4) Membentuk kelompok Guru mengarahkan siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah terbentuk pada pertemuan sebelumnya. (5) Menyajikan materi. Guru memberikan penjelasan mengenai sifat hubungan seri, paralel, dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik. (6) Memberikan tugas kelompok. Pemberian tugas pada pertemuan ketiga yaitu melanjutkan tugas yang belum terselesaikan pada pertemuan sebelumnya. Tahap penyelesaian tugas sama
48
seperti pada penyelesaian tugas sebelumnya, yaitu: (1) kerja kelompok membaca dan memahami tugas yang diberikan, (2) menyelesaikan tugas yang terdapat dalam lembar kerja siswa sehingga menemukan konsep dan pengetahuan Teknik Listrik, (3) presentasi hasil pekerjaan kelompok di depan kelas. (7) Presentasi kelompok. Kelompok dipilih secara acak untuk mempresentasikan hasil kerja tugas LKS II di depan kelas. Kelompok yang sedang tidak presentasi menyimak dan menanggapi hasil kerja kelompok yang sedang dipresentasikan. Guru juga mengajukan beberapa pertanyaan terhadap hasil kerja yang dipresentasikan di depan kelas. Kelompok yang mendapat kesempatan mempresentasikan hasil kerja LKS II adalah kelompok VI. Selama proses presentasi terlihat anggota kelompok mulai berminat menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh kelompok lain yang tidak presentasi. (8) Mengadakan tes akhir (post-test). Guru memberikan tes akhir (post-test) guna mengetahui peningkatan pemahaman
siswa
mengenai
mata
pelajaran
Teknik
Listrik
dilaksanakan tindakan. Durasi menyelesaikan tes adalah 30 menit.
Gambar 6. Pelaksanaan Post-test Siklus I 49
setelah
(9) Memberikan kesimpulan materi yang telah disampaikan. Guru memberikan penguatan kembali berupa penyampaian materi yang dianggap penting yang harus dikuasai oleh siswa. Siswa diharapkan memahami sifat hubungan seri, paralel, dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik. 3) Observasi a) Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Siklus I dilaksanakan pada tanggal 9 sampai dengan 23 Agustus 2014. Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama pada tanggal 9 Agustus 2014, terlihat siswa belum dapat menyesuaikan model pembelajaran Guided Discovery. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap siswa yang kurang senang untuk berdiskusi dengan pengelompokan yang dipilih secara acak. Hal lain yang menunjukan ketidaksenangan siswa yaitu pada saat setiap kelompok diberi LKS, dalam satu kelompok hanya satu atau dua siswa saja yang terlihat antusias terhadap pembelajaran, anggota kelompok yang lain masih terkesan pasif. Kegiatan pembelajaran pada Siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2014 dimulai pukul 07.00 WIB. Proses pembelajaran pada pertemuan kedua sudah terlihat perkembangan kearah yang lebih baik. Terlihat siswa sudah mulai terbiasa mengikuti model pembelajaran Guided Discovery, meskipun masih ada beberapa siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran. Hal itu terlihat saat siswa diberi LKS kedua, siswa sebelumnya hanya pasif sebagai anggota kelompok mulai berani menyampaikan ide-ide membantu anggota kelompok lain menyelesaikan tugas kelompok.
50
Proses pembelajaran Siklus I pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus dimulai pukul 07.00 WIB. Pembelajaran Siklus I pertemuan ketiga terlihat siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan lebih baik, tetapi masih ada beberapa siswa yang masih menjadi anggota pasif dalam kelompok. Dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya dipertemuan ketiga siswa terlihat lebih antusias mengikuti pembelajaran. Peneliti memberikan soal
post-test Siklus I, selama mengerjakan soal post-test masih ada siswa yang mencuri kesempatan untuk bekerjasama dengan siswa lain. b) Aspek Afektif Data penilaian aspek afektif siswa Siklus I secara rinci terdapat dalam Lampiran 6. Pensekoran untuk aspek afektif siswa pada penelitian ini memiliki rentang antara 5 sampai dengan 20 untuk masing-masing siswa. Penentuan kriteria
hasil
pengukuran
aspek
afektif
siswa
menggunakan
klasifikasi
berdasarkan rerata skor ( x ) dan standar deviasi (SD) atau simpangan baku skor (SBx). Dimana nilai rerata ( x ) = simpangan baku (SBx) =
1 6
1 2
(20+5) = 12,5 dan standar deviasi (SD) atau
(20-5) = 2,5. Penilaian kompetensi siswa aspek
afektif siswa Siklus I pertemuan pertama dapat dilihat dalam Tabel 10 dibawah ini. Tabel 10. Penilaian Aspek Afektif Siklus I Pertemuan Pertama Jumlah Interval Skor Kriteria Persentase siswa 17 – 20 Sangat Baik 0 0% 13 – 16 Baik 1 5% 9 – 12 Cukup Baik 7 35% 5–8 Kurang Baik 12 60% Jumlah 20 100%
51
Data pada Tabel 10 ditunjukkan kategorisasi siswa setelah dilakukan perhitungan berdasarkan standar deviasi dan nilai rata-rata. Siswa pada pertemuan pertama dikategorikan sangat baik apabila mendapat nilai antara 17–20, dikategorikan baik apabila mendapat nilai 13–16, dikategorikan cukup baik apabila mendapat nilai 9–12, dan dikategorikan kurang baik apabila mendapat nilai 5–8. Berdasarkan Tabel 10 ditunjukkan bahwa siswa yang baik pada Siklus I pertemuan pertama sebanyak 1 siswa atau sebesar 5%, cukup baik sebanyak 7 siswa atau sebesar 35%, sedangkan siswa yang kurang baik sebanyak 12 siswa atau sebesar 60%. Penilaian aspek afektif Siklus I pertemuan kedua memiliki cara penskoran sama seperti pada pertemuan pertama, yaitu dengan nilai rerata ( x ) 12,5 dan nilai standar deviasi (SD) atau simpangan baku (SBx) sebesar 2,5. Penilaian aspek afektif Siklus I pertemuan kedua dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini. Tabel 11. Penilaian Aspek Afektif Siklus I Pertemuan Kedua Jumlah Interval Skor Kriteria Persentase siswa 17 – 20 Sangat Baik 0 0% 13 – 16 Baik 5 25% 9 – 12 Cukup Baik 9 45% 5–8 Kurang Baik 6 30% Jumlah 20 100% Berdasarkan Tabel 11 dapat dijelaskan bahwa pada pertemuan kedua Siklus I siswa yang memiliki aspek afektif kategori baik sebanyak 5 siswa atau 25%, siswa yang cukup baik sebanyak 9 siswa atau 45%, dan siswa yang kurang baik sebanyak 6 siswa atau 30%.
52
Penilaian aspek afektif Siklus I pertemuan ketiga memiliki cara penskoran sama seperti pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Hasil penilaian aspek afektif Siklus I pertemuan ketiga dapat dilihat pada Tabel 12 di bawah ini. Tabel 12. Penilaian Aspek Afektif Siklus I Pertemuan Ketiga Jumlah Interval Skor Kriteria Persentase siswa 17 – 20 Sangat Baik 0 0% 13 – 16 Baik 8 40% 9 – 12 Cukup Baik 6 30% 5–8 Kurang Baik 6 30% Jumlah 20 100% Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat sikap siswa yang dikategorikan baik sebanyak 8 siswa atau 40%, siswa cukup baik sebanyak 6 siswa atau 30%, dan siswa kurang baik sebanyak 6 siswa atau 30%. Namun untuk kategori siswa sangat baik belum ada. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama tiga pertemuan pada Siklus I, kategori siswa aspek afektif terlihat mengalami peningkatan. Secara ringkas peningkatan kategori siswa aspek afektif pada Siklus I dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini. Tabel 13. Peningkatan Kategori Siswa Aspek Afektif Siklus I Pertemuan No. Kategori Pertama Kedua Ketiga 1 Sangat Baik 0 0% 0 0% 0 0% 2 Baik 1 5% 5 25% 8 40% 3 Cukup Baik 7 35% 9 45% 6 30% 4 Kurang Baik 12 60% 6 30% 6 30% Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% Peningkatan kategori siswa aspek afektif Siklus I secara rinci ditampilkan dalam diagram pada Gambar 7 di bawah ini.
53
14
12
Jumlah Siswa
12 10
9
8
8
7
5
6
6
6 6
4 2 0
0 0 0 Sangat Baik
Pertemuan I
1 Baik
Cukup Baik Kurang Baik
Pertemuan II
Pertemuan III
Gambar 7. Diagram Peningkatan Kompetensi Aspek Afektif Siklus I (Sumber: Tabel Peningkatan Kategorisasi Aspek Afektif Siklus I) Berdasarkan Gambar 7 di atas ditunjukkan bahwa ada peningkatan kompetensi siswa pada aspek afektif. Pertemuan pertama terlihat hanya 1 siswa yang masuk kategori baik, selanjutnya meningkat pada pertemuan ketiga menjadi 8 siswa. Kategori cukup baik terlihat mengalami penurunan. Pada pertemuan pertama sebesar 7 siswa yang dikatakan cukup baik menjadi 6 siswa pada pertemuan ketiga. Kategori kurang baik terlihat mengalami penurunan pada pertemuan pertama 12 siswa menjadi 6 siswa pada pertemuan ketiga. Penurunan ini sebenarnya menunjukan adanya peningkatan pada aspek afektif, artinya jumlah siswa yang kurang baik semakin berkurang sedangkan siswa yang baik bertambah. Hal ini dapat diartikan bahwa pada pertemuan ketiga Siklus I siswa yang dinyatakan lulus sebanyak 8 siswa atau sebesar 40%. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama tiga pertemuan pada Siklus I, kompetensi siswa aspek afektif terlihat mengalami peningkatan. Secara ringkas peningkatan kompetensi aspek afektif pada Siklus I dapat dilihat pada Tabel 14 di bawah ini. 54
Tabel 14. Peningkatan Kompetensi Siswa Aspek Afektif Siklus I Persentase Rata-rata No. Kategori siswa lulus kelas 1 Pertemuan I 5% 38,50 2 Pertemuan II 25% 52,00 3 Pertemuan III 40% 57,00 Data Tabel 14 dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan kompetensi siswa aspek afektif. Pada pertemuan pertama Siklus I, persentase siswa lulus 5% dengan nilai rata-rata 38,50 meningkat pada pertemuan ketiga Siklus I menjadi 40% dengan nilai rata-rata sebesar 57,00. c) Aspek Psikomotorik Data penilaian aspek psikomotorik siswa Siklus I secara rinci terdapat dalam Lampiran 7. Penilaian kompetensi siswa pada aspek psikomotorik dilakukan dengan melakukan penilaian LKS I dan LKS II. Hasil penilaian LKS I dapat dilihat pada Tabel 15 di bawah ini. Tabel 15. Distribusi Nilai LKS I Semua Kelompok Kelompok Nilai (x) x-y (x-y)2 1 70 -3.6 12.96 2 78 4.4 19.36 3 75 1.4 1.96 4 75 1.4 1.96 5 70 -3.6 12.96 Jumlah 368 0.00 49.20 Rata-rata (y) 73.6 0.00 9.84 Standar Deviasi (SD) 3.14 Berdasarkan Tabel 15 dapat dijelaskan bahwa Kelompok 1 mendapatkan nilai 70, Kelompok 2 sebesar 78, Kelompok 3 dan 4 sebesar 75, Kelompok 5 mendapatkan nilai sebesar 70, dan 60% siswa dinyatakan lulus. Selain LKS I, penilaian aspek psikomotorik Siklus I juga dilakukan dengan menilai LKS II. Hasil penilaian LKS II dapat dilihat dalam Tabel 16 di bawah ini.
55
Tabel 16. Distribusi Nilai LKS II Semua Kelompok Kelompok Nilai (x) x-y (x-y)2 1 73 -3.4 11.56 2 80 3.6 12.96 3 78 1.6 2.56 4 78 1.6 2.56 5 73 -3.4 11.56 Jumlah 382 -0 41.20 Rata-rata (y) 76.4 -0 8.24 Standar Deviasi (SD) 2.87
Berdasarkan Tabel 16 dapat dijelaskan bahwa Kelompok 1 mendapatkan nilai 73, Kelompok 2 sebesar 80, Kelompok 3 dan 4 sebesar 78, Kelompok 5 mendapatkan nilai sebesar 73, dan 60% siswa dinyatakan lulus. Peningkatan kompetensi siswa aspek Psikomotorik Siklus I secara rinci ditampilkan dalam
Nilai
diagram pada Gambar 8 di bawah ini. 82 80 78 76 74 72 70 68 66 64
80 78
78 75
78 75
73
73
70
70
LKS I LKS II
I
II
III
IV
V
Kelompok Gambar 8. Diagram Peningkatan Kompetensi Aspek Psikomotorik Siklus I (Sumber: Tabel Distribusi Nilai LKS I dan LKS II) Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran Siklus I, kompetensi siswa aspek psikomotorik mengalami peningkatan. Data peningkatan kompetensi siswa aspek psikomotorik tersaji dalam Tabel 17 berikut ini.
56
Tabel 17. Peningkatan Kompetensi Aspek Psikomotorik Siswa Siklus I Persentase Rata-rata No. Kegiatan siswa lulus kelas 1 LKS I 60% 73,60 2 LKS II 60% 76,40 Rata-rata 3 60% 75,00 Psikomotorik Siklus I
Secara
umum
terlihat
bahwa
rata-rata
kompetensi
siswa
aspek
psikomotorik pada LKS I 73,60 meningkat pada LKS II menjadi 76,40. Persentase siswa lulus aspek psikomotorik Sikus I sebesar 60% dengan nilai rata-rata 75,00. Pada tahap ini siswa terlihat mulai memahami mata pelajaran Teknik Listrik dan mampu membaca nilai resistor kode warna dan angka huruf. d) Aspek Kognitif Data penilaian aspek kognitif siswa Siklus I secara rinci terdapat dalam Lampiran 8. Hasil penilaian aspek kognitif pada Siklus I terbagi menjadi dua, penilaian tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Hasil tes awal (pre-test) dapat dilihat pada Tabel 18 berikut ini. Tabel 18. Distribusi Nilai Tes Awal (Pre-test) Siswa Siklus I Jumlah Nilai (x) fx x2 f(x2) Ket. Siswa (f) 35 2 70 1225 2450 TL 40 1 40 1600 1600 TL 45 3 135 2025 6075 TL 50 5 250 2500 12500 TL 60 3 180 3600 10800 TL 65 2 130 4225 8450 TL 70 1 70 4900 4900 TL 75 2 150 5625 11250 L 80 1 80 6400 6400 L Jumlah 20 1105 32100 64425 Rata-rata 55.25 1605.00 3221.25 Standar Deviasi (SD) 12.99
57
Tabel 18 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang dinyatakan lulus hanya sebanyak 3 orang atau 15%. Rata-rata nilai tes awal (pre-test) adalah 55,25. Sebanyak 17 siswa atau 85% siswa dinyatakan tidak lulus. Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran melalui model pembelajaran
Guided Discovery, selanjutnya dilakukan tes akhir (post-test). Hal ini, bertujuan mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah dilaksanakan pembelajaran sesuai perencanaan. Tes akhir (post-test) dilaksanakan di akhir pertemuan pada pertemuan ketiga. Jumlah soal sebanyak 20 butir dikerjakan selama 30 menit. Pelaksanaan tes akhir (post-test) dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 Agustus 2014 di akhir pelajaran. Hasil tes akhir (post-test) Siklus I dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Distribusi Nilai Tes Akhir (Post-test) Siswa Siklus I Jumlah Siswa Nilai (x) fx x2 f(x2) Ket. (f) 50 3 150 2500 7500 TL 55 1 55 3025 3025 TL 60 3 180 3600 10800 TL 65 3 195 4225 12675 TL 70 2 140 4900 9800 TL 75 4 300 5625 22500 L 80 3 240 6400 19200 L 85 1 85 7225 7225 L Jumlah 20 1345 37500 92725 Rata-Rata 67.25 1875.00 4636.25 Standar Deviasi (SD) 10.66 Tabel 19 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang dinyatakan lulus hanya sebanyak 8 orang atau 40%. Rata-rata nilai tes akhir (post test) adalah 67,25. Sebanyak 12 siswa atau 60% siswa dinyatakan tidak lulus karena memperoleh nilai dibawah 75.
58
Data peningkatan kompetensi siswa aspek kognitif Siklus I disajikan dalam Tabel 20 berikut ini. Tabel 20. Peningkatan Kompetensi Aspek Kognitif Siswa Siklus I Persentase Kegiatan Rata-rata kelas siswa lulus Pre-test 15% 55,25 Post-test 40% 67,25 Peningkatan 25% 12,00 Berdasarkan tabel 20 dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa Siklus I terjadi peningkatan. Persentase siswa lulus pada pre-test sebesar 15% dengan nilai rata-rata sebesar 55,25 meningkat pada post-test menjadi 40% dengan nilai rata-rata 67,29. Peningkatan rata-rata kompetensi siswa aspek kognitif Siklus I secara rinci ditampilkan dalam diagram pada Gambar 9 di bawah ini. 80 67.25
70 60
55.25
50 40 30 20 10 0 Pretest
Posttest
Peningkatan Hasil Belajar
Gambar 9. Diagram Peningkatan Rata-rata Aspek Kognitif Siklus I (Sumber: Tabel Peningkatan Kompetensi Aspek Kognitif Siswa Siklus I) Berdasarkan data peningkatan kompetensi ketiga aspek di atas, maka penelitian ini dirasa perlu dilanjutkan ke Siklus II, dengan tujuan: 1) meningkatkan antusiasme siswa saat pembelajaran menggunakan model 59
pembelajaran Guided Discovery, 2) meningkatkan kemampuan siswa memahami komponen elektronika 3) meningkatkan kemampuan siswa memahami rangkaian resistor seri, paralel, dan campuran. 4) Refleksi Kegiatan yang dilakukan setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Guided
Discovery
adalah
melakukan
refleksi
terhadap
pembelajaran tersebut. Peneliti, kolaborator, dan guru pengampu berdiskusi mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama tindakan. Berdasarkan hasil analisis data sebagaimana telah diuraikan sebelumnya maka penelitian ini akan dilanjutkan pada Siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan atas tindakan yang sudah dilakukan, diperoleh temuan-temuan sebagai berikut. (1) Saat pembelajaran, siswa dalam kelompok cenderung pasif karena merasa tidak nyaman dengan anggota kelompoknya. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran dalam satu kelompok hanya satu atau dua siswa saja yang benar-benar mengerjakan tugas yang diberikan dalam LKS. (2) Terdapat siswa yang sama sekali tidak bekerja dan bahkan terlihat bermainmain
dengan
alat
komunikasi
yang
dimiliki
karena
mereka
hanya
mengandalkan teman satu kelompok yang memang sudah mengerti. (3) Siswa masih cenderung pasif saat dilakukan diskusi. Terlihat saat beberapa siswa yang dipanggil untuk mewakili kelompok menyampaikan hasil diskusi di depan kelas hanya terdiam. (4) Melihat hasil observasi aktivitas siswa saat kegiatan belajar kelompok, aktivitas siswa masih perlu ditingkatkan.
60
Hasil refleksi Sikus I di atas dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan perbaikan dan perubahan pada Siklus II agar mencapai hasil yang diharapkan. Pelaksanaan pembelajaran Siklus II dipersiapkan dengan skenario pembelajaran untuk langkah-langkah model pembelajaran Guided Discovery, serta mengetahui kompetensi masing-masing siswa pada tiap-tiap aspek kompetensi. Pembelajaran pada Siklus II dirancang dengan memperhatikan hal-hal berikut: a) Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari langkah-langkah penelitian Siklus I yaitu
peningkatan
kompetensi
Teknik
Listrik
siswa
melalui
model
pembelajaran Guided Discovery. Fokus pada langkah ini adalah siswa dilatih untuk memahami dan menemukan konsep menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. b) Guru dan peneliti memberikan pengarahan dan motivasi agar siswa lebih terdorong untuk lebih aktif dalam pembelajaran kelompoknya. c) Guru, peneliti, serta kolaborator selama pembelajaran lebih aktif berkeliling dalam memantau siswa. Tujuannya tidak lain agar siswa tidak bermain-main dengan tanggung jawabnya mengerjakan tugas. d) Guru dan peneliti mewajibkan setiap anggota kelompok secara bergantian menyelesaikan tugas yang ada dalam LKS, dengan maksud agar siswa lebih merasa memiliki rasa tanggung jawab sebagai anggota kelompok. e) Penyusunan kelompok ulang diharapkan mampu membuat siswa merasa lebih nyaman dengan kelompok yang baru sehingga suasana pembelajaran dapat berjalan secara maksimal. f) Proses pembelajaran harus lebih fokus pada pendalaman aspek-aspek kemampuan menilai resistor dan menggunakan alat ukur kelistrikan.
61
g) Proses diskusi kelompok lebih diperdalam agar siswa semakin terbiasa menemukan konsep dan mengolah informasi dari sumber-sumber belajar yang dipakai sehingga semakin terlatih membangun pemikiran kritis melalui penyampaian pertanyaan atau pendapat terhadap masalah yang didiskusikan di dalam kelas.
b. Siklus II 1) Rencana Tindakan Siklus Kedua Tahap perencanaan tindakan untuk Siklus II peneliti mempersiapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan menggunakan model pembelajaran
Guided Discovery. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan tindakan antara lain sebagai berikut. a) Menyusun RPP mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan. RPP disusun berdasarkan silabus mata pelajaran Teknik Listrik dengan mengambil
kompetensi
dasar
menguji
rangkaian
resistor
rangkaian
kelistrikan.
Terdapat beberapa indikator yang akan dipelajari
yaitu:
melakukan pengukuran nilai resistor berdasarkan kode warna dan angka huruf, menerapkan pengukuran arus-tegangan dalam rangkaian listrik beban resistor berbeda, dan melakukan pengukuran hubungan seri, paralel, dan kombinasi resistor rangkaian listrik. Langkah pembelajaran disusun sesuai ketentuan model pembelajaran Guded Discovery, yaitu: 1) presensi dan apersepsi, 2) guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, 3) guru memberikan motivasi, 4) membentuk kelompok dengan anggota 4 siswa yang berbeda dalam hal kemampuan dan gender, 5) guru menyajikan materi,
62
6) guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok dengan memberikan lembar kerja siswa dimana tugas tersebut harus diselesaikan secara kelompok dengan tujuan semua anggota kelompok mengerti, 7) guru memberikan contoh dan siswa diminta melakukan pengamatan dan perbandingan. 8) guru memandu siswa menemukan konsep melalui contoh dan
studi
kasus.
9)
kelompok
siswa
dipilih
secara
acak
untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan di depan kelas dan kelompok yang lain member tanggapan atas hasil yang dipresentasikan, 10) guru memberikan evaluasi, 11) guru menarik kesimpulan dari pembelajaran yang dilakukan. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun secara terperinci terlampir pada Lampiran 2. b) Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar kerja yang dibuat disesuaikan dengan kompetensi dasar menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. LKS terlampir pada Lampiran 3. c) Menyusun lembar observasi aktivitas siswa. Lembar ini digunakan untuk mengamati
aktivitas
siswa
selama
pembelajaran
berlangsung
dengan
memberikan skor sesuai yang telah ditentukan. Sebelum digunakan lembar observasi divalidasi terlebih dahulu. Lembar observasi terlampir pada Lampiran 4. d) Menyusun soal pre-test dan post-test. Dalam menyusun soal pre-test dan
post-test peneliti mengacu pada taksonomi domain kognitif hasil revisi Anderson dan kawan-kawan yang disesuaikan dengan kompetensi menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. Soal pre-test dan post-test Siklus II terlampir pada Lampiran 5.
63
2) Pelaksanaan Tindakan a) Pertemuan Pertama Pembelajaran Siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dimana durasi setiap pertemuan selama 4 x 45 menit (180 Menit). Pelaksanaan tindakan Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus 2014. Materi yang disampaikan pada Siklus II pertemuan petama yaitu pengenalan alat ukur dan pengukuran resistor. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan pada Siklus II pertemuan pertama sesuai dengan model pembelajaran Guided Discovery . a. Apersepsi. Guru bercerita mengenai penerapan Teknik Listrik pada kehidupan sehari-hari dan
industri
dilanjutkan
dengan
mengulas
materi
pada
pertemuan
sebelumnya. b. Mengadakan tes awal (pre-test). Guru memberikan tes awal (pre-test) guna mengetahui tingkat pemahaman awal siswa mengenai mata pelajaran Teknik Listrik sebelum dilaksanakan pembelajaran
dengan
model pembelajaran
Guided Discovery. Durasi
menyelesaikan tes adalah 30 menit dengan jumlah soal sebanyak 20 butir.
Gambar 10. Pelaksanaan Pre-test Siklus II 64
c. Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai. Guru menjelaskan mengenai kompetensi yang akan dicapai bahwa setelah pembelajaran yang dilaksanakan siswa dapat menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. d. Pemberian motivasi. Guru memberikan semangat kepada siswa bahwa dengan mempelajari mata pelajaran Teknik Listrik siswa dapat membuat peralatan elektronika yang dapat bermanfaat di kehidupan sehari-hari dan dunia industri. e. Membentuk kelompok Guru mengelompokkan siswa secara acak dengan jumlah anggota tiap kelompok 4 orang. Dalam menyusun kelompok dipilih secara acak agar dalam satu kelompok memiliki anggota kelompok yang beragam dalam hal kemampuan, jenis kelamin, etnis, dan sebagainya. Data pengelompokkan siswa dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Pembagian Kelompok Siklus II Kelompok I II III IV V f.
1 2 4 6 5
Nomor Presensi 21 9 10 15 17 20 8 7 13 11 14 12 16 18 3
Menyajikan materi Guru menjelaskan cara mengukur besarnya nilai resistansi mengunakan multimeter.
g. Memberikan tugas kelompok
65
Pemberian tugas dilakukan dengan membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Guru menjelaskan langkah penyelesaian lembar kerja siswa yang terdiri atas 3 tahap, yaitu (1) kerja kelompok menyelesaikan tugas yang terdapat dalam lembar kerja siswa, (2) presentasi hasil pekerjaan kelompok di depan kelas, (3) kelompok yang tidak melakukan presentasi menanggapi hasil pekerjaan yang dipresentasikan di depan kelas. h. Memberikan kesimpulan materi yang telah disampaikan Guru memberikan penguatan kembali dengan menyampaikan materi yang dianggap penting yang harus dikuasai. b) Pertemuan Kedua Pelaksanaan tindakan Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 6 September 2014. Materi yang disampaikan pada pertemuan kedua Siklus II yaitu melakukan pengukuran arus dan tegangan pada rangkaian listrik beban resistor berbeda. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan pada Siklus II pertemuan kedua sesuai dengan model pembelajaran Guided
Discovery antara lain sebagai berikut. (1) Apersepsi. Guru
mengabsen
siswa,
dilanjutkan
dengan
mengulas
materi
pada
pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan sebelumnya tugas yang diberikan guru pada lembar kerja siswa ketiga (LKS III) belum terselesaikan sehingga dilakukan review materi pertemuan sebelumnya. (2) Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai.
66
Guru memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang akan dicapai bahwa setelah pembelajaran yang dilaksanakan siswa diharapkan mampu mengukur arus dan tegangan beban resistor yang berbeda. (3) Pemberian motivasi. Guru memberikan semangat kepada siswa bahwa dengan mempelajari mata pelajaran Teknik Listrik akan bermanfaat di kehidupan sehari-hari dan dunia industri (4) Membentuk kelompok. Guru mengarahkan siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah terbentuk pada pertemuan sebelumnya. (5) Menyajikan materi. Guru menjelaskan mengenai cara mengukur arus dan tegangan pada rangkaian listrik beban restor yang berbeda. (6) Memberikan tugas kelompok. Tugas yang diberikan pada Siklus II pertemuan kedua yaitu melanjutkan tugas yang belum terselesaikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah tugas LKS III selesai dilanjutkan dengan membagi LKS IV kepada masing-masing kelompok. Tahap penyelesaian tugas sama seperti penyelesaian tugas pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, yaitu (1) kerja kelompok menyelesaikan tugas dan menemukan konsep yang terdapat dalam lembar kerja siswa, (2) presentasi hasil pekerjaan kelompok di depan kelas, (3) kelompok yang tidak melakukan presentasi menanggapi hasil pekerjaan yang dipresentasikan di depan kelas. Dan guru bertugas membimbing siswa saat diskusi.
67
Gambar 11.Pelaksanaan Diskusi Kelompok Siklus II Pertemuan II (7) Presentasi kelompok. Kelompok dipilih secara acak untuk mempresentasikan hasil kerja tugas LKS III di depan kelas. Presentasi dilakukan dengan menjawab tugas kerja kelompok di depan kelas. Kelompok yang tidak mendapat tugas presentasi menyimak
dan
menanggapi
hasil
kerja
kelompok
yang
sedang
dipresentasikan. Selama proses presentasi berjalan terlihat sudah banyak siswa yang mulai berani untuk bertanya dan mengemukakan pendapat atas hasil kerja yang dipresentasikan. Kelompok yang mendapat tugas presentasi hasil kerja adalah kelompok V. (8) Memberikan kesimpulan materi yang telah disampaikan. Guru memberikan penguatan kembali dengan menyampaikan materi yang dianggap penting yang harus dikuasai oleh siswa dengan harapan siswa semakin memahami pangukuran arus dan tegangan pada rangkaian listrik beban resistor yang berbeda. c) Pertemuan Ketiga Pelaksanaan tindakan Siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 13 September 2014. Materi yang disampaikan pada pertemuan 68
ketiga Siklus II yaitu pengukuran hubungan seri paralel dan kombinasi resistor rangkaian listrik. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan model pembelajaran Guided Discovery, antara lain sebagai berikut. (1) Apresepsi. Guru mengabsen siswa dilanjutkan dengan mengulas materi pada pertemuan sebelumnya. (2) Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai. Guru memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang akan dicapai bahwa setelah
pembelajaran
yang
dilaksanakan
diharapkan
siswa
mampu
melakukan pengukuran hubungan seri, paralel, dan kombinasi resistor rangkaian listrik. (3) Pemberian motivasi. Guru memberikan semangat kepada siswa bahwa dengan mempelajari mata pelajaran Teknik Listrik akan bermanfaat di kehidupan sehari-hari dan dunia industri. (4) Membentuk kelompok. Guru mengarahkan siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah terbentuk pada pertemuan sebelumnya. (5) Menyajikan materi. Guru memberikan penjelasan sebelum siswa mulai melakukan pengukuran hubungan seri paralel dan kombinasi resistor rangkaian listrik. Beberapa hal penting yang disampaikan antara lain menyesuaikan penggunaan multimeter sesuai dengan komponen yang akan diukur, pemasangan sambungan
69
multimeter yang tidak boleh terbalik pada saat mengukur arus dan tegangan DC. (6) Memberikan tugas kelompok. Tugas yang diberikan pada pertemuan ketiga Siklus II setiap siswa dalam setiap
kelompok
harus
dapat
menemukan
konsep
dan
melakukan
pengukuran hubungan seri paralel dan kombinasi resistor rangkaian listrik.
Gambar 12.Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan III (7) Presentasi kelompok. Presentasi dilaksanakan berbeda dengan presentasi-presentasi sebelumnya, yaitu dengan menanyakan kepada kelompok lain apakah jawaban tugas kelompok sudah sesuai atau belum. (8) Mengadakan tes akhir (Post-test). Guru mengadakan tes akhir (post-test) guna mengetahui peningkatan pemahaman
siswa
mengenai
mata
pelajaran
Teknik
Listrik
setelah
dilaksanakan tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Guided Discovery.
70
Gambar 13. Pelaksanaan Post-test Siklus II (9) Memberikan kesimpulan materi yang telah disampaikan. Guru memberikan penguatan kembali dengan menyampaikan materi yang dianggap penting yang harus dikuasai oleh siswa dengan harapan siswa semakin memahami cara mengukur rangkaian listrik beban resistor seri dan paralel.
3) Observasi a) Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Siklus II dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus sampai dengan 13 September 2015. Pelaksanaan pembelajaran Siklus I pertemuan pertama pada tanggal 30 Agustus 2014, terlihat siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran Guided Discovery yang diterapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap siswa yang mulai berani menemukan konsep dan memberikan ide-ide kepada kelompok selama proses penyelesaian tugas kelompok berlangsung. Kegiatan pembelajaran Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 6 September 2014 dimulai pukul 07.00 WIB. Proses pembelajaran
71
pertemuan kedua sudah terlihat perkembangan ke arah yang lebih baik. Terlihat siswa sudah mulai menikmati pembelajaran Guided Discovery. Meskipun masih ada beberapa siswa dalam kelompok yang kurang antusias mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran Siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 13 September 2013. Pembelajaran Siklus II pertemuan ketiga terlihat siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan lebih baik. Dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya di pertemuan ketiga siswa terlihat lebih aktif mengikuti pembelajaran. Peneliti memberikan soal post-test Siklus II, selama mengerjakan soal post-test siswa sudah dapat mengerjakan soal secara mandiri meskipun masih ada siswa yang mencuri kesempatan untuk bekerjasama dengan siswa lain. b) Aspek Afektif Data penilaian aspek afektif siswa Siklus II secara rinci terdapat dalam Lampiran 6. Pensekoran untuk aspek afektif kelompok siswa pada penelitian ini memiliki rentang antara 5 sampai dengan 20 untuk masing-masing siswa. Untuk menentukan kriteria hasil pengukuran aspek afektif siswa digunakan klasifikasi berdasarkan rerata skor ( x ) dan standar deviasi (SD) atau simpangan baku skor (SBx). Dimana nilai rerata ( x ) = simpangan baku (SBx) =
1 6
1 2
(20+5) = 12,5 dan standar deviasi (SD) atau
(20-5) = 2,5. Penilaian kompetensi siswa aspek
afektif siswa Siklus II pertemuan pertama dapat dilihat dalam Tabel 22 di bawah ini.
72
Tabel 22. Penilaian Aspek Afektif Siklus II Pertemuan Pertama. Jumlah Interval Skor Kriteria Persentase siswa 17 – 20 Sangat Baik 3 15% 13 – 16 Baik 13 65% 9 – 12 Cukup Baik 2 10% 5–8 Kurang Baik 2 10% Jumlah 20 100% Data pada Tabel 22 ditunjukkan kategorisasi aspek afektif siswa setelah dilakukan perhitungan berdasarkan standar deviasi dan nilai rata-rata. Siswa pada pertemuan pertama dikategorikan sangat baik apabila mendapat nilai antara
17–20, dikategorikan baik apabila mendapat nilai 13–16, dikategorikan
cukup baik apabila mendapat nilai 9–12, dan dikategorikan kurang baik apabila mendapat nilai 5–8. Berdasarkan Tabel 22 ditunjukkan bahwa siswa yang sangat baik pada Siklus II pertemuan pertama sebanyak 3 siswa atau 15%, siswa yang baik sebanyak 13 siswa atau sebesar 65%, siswa yang cukup baik sebanyak 2 siswa atau 10% dan siswa yang kurang baik sebanyak 2 siswa atau sebesar 10%. Penilaian aspek afektif Siklus II pertemuan kedua memiliki cara penskoran sama seperti pada pertemuan pertama, yaitu dengan nilai rerata ( x ) 12,5 dan nilai standar deviasi (SD) atau simpangan baku (SBx) sebesar 2,5. Penilaian aspek afektif Siklus II pertemuan kedua dapat dilihat pada Tabel 23 di bawah ini. Tabel 23. Penilaian Aspek Afektif Siklus II Pertemuan Kedua. Jumlah Interval Skor Kriteria Persentase siswa 17 – 20 Sangat Baik 4 20% 13 – 16 Baik 15 75% 9 – 12 Cukup Baik 1 5% 5–8 Kurang Baik 0 0% Jumlah 20 100%
73
Berdasarkan Tabel 23 dapat dijelaskan bahwa siswa yang dikategorikan sangat baik pada Siklus II pertemuan kedua sebanyak 4 siswa atau 20%, siswa yang baik sebanyak 15 siswa atau 75%, siswa yang cukup baik sebanyak 1 siswa atau 5%, dan terlihat tidak ada siswa yang kurang baik pada pertemuan kedua ini. Penilaian aspek afektif Siklus II pertemuan ketiga memiliki cara penskoran sama seperti pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua, yaitu nilai rerata (x) adalah 12,5 dan nilai standar deviasi (SD) atau simpangan baku (SBx) sebesar 2,5. Penilaian aspek afektif pertemuan ketiga Siklus II dapat dilihat pada Tabel 24 di bawah ini. Tabel 24. Penilaian Aspek Afektif Siklus II Pertemuan Ketiga. Jumlah Interval Skor Kriteria Persentase siswa 17 – 20 Sangat Baik 9 45% 13 – 16 Baik 11 55% 9 – 12 Cukup Baik 0 0% 5–8 Kurang Baik 0 0% Jumlah 20 100% Berdasarkan Tabel 24 ditunjukkan bahwa siswa yang dikategorikan sangat baik sebanyak 9 siswa atau 45%, siswa yang baik sebanyak 11 siswa atau 55%, siswa yang cukup baik dan kurang baik tidak terlihat pada pertemuan ketiga. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama tiga pertemuan pada Siklus II, kategori siswa aspek afektif terlihat mengalami peningkatan. Secara ringkas peningkatan kategori aspek afektif Siklus II dapat dilihat pada Tabel 25 di bawah ini.
74
Tabel 25. Peningkatan Kategori Siswa Aspek Afektif Siklus II Pertemuan No. Kategori Pertama Kedua Ketiga 1 Sangat Baik 3 15% 4 20% 9 45% 2 Baik 13 65% 15 75% 11 55% 3 Cukup Baik 2 10% 1 5% 0 0% 4 Kurang Baik 2 10% 0 0% 0 0% Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% Peningkatan kategori siswa aspek afektif Siklus II secara rinci ditampilkan
Jumlah Siswa
dalam diagram pada Gambar 14 di bawah ini. 16 14 12 10 8 6 4 2 0
15 13 11 9
3
4
Sangat Baik Pertemuan I
2
Baik
1
2 0
0 0
Cukup Baik Kurang Baik
Pertemuan II
Pertemuan III
Gambar 14. Diagram Peningkatan Kategori Aspek Afektif Siklus II (Sumber: Tabel Peningkatan Kategori Aspek Afektif Siklus II) Berdasarkan Gambar 14 ditunjukkan adanya peningkatan kompetensi siswa pada aspek afektif. Terlihat pada pertemuan pertama semua siswa masuk kedalam semua kategori penilaian. Pertemuan kedua terlihat terjadi peningkatan pada kategori baik dan sangat baik. Pada pertemuan pertama kategori sangat baik hanya sebesar 3 siswa meningkat menjadi 9 pada pertemuan ketiga, kategori baik pertemuan pertama sebesar 13 meningkat menjadi 15 pada pertemuan kedua, kategori cukup baik dan kurang baik menurun dari 2 siswa pertemuan pertama menjadi 0 pada pertemuan ketiga. 75
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama tiga pertemuan pada Siklus II, kompetensi siswa aspek afektif terlihat mengalami peningkatan. Secara ringkas peningkatan kompetensi aspek afektif pada Siklus II dapat dilihat pada Tabel 26 di bawah ini. Tabel 26. Peningkatan Kompetensi Siswa Aspek Afektif Siklus II Persentase Rata-rata No. Kategori siswa lulus kelas 1 Pertemuan I 80% 69,75 2 Pertemuan II 95% 76,50 3 Pertemuan III 100% 79,75 Data Tabel 26 dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan kompetensi siswa aspek afektif. Pada pertemuan pertama Siklus II, persentase siswa lulus 80% dengan nilai rata-rata 69,75 meningkat pada pertemuan ketiga Siklus II menjadi 100% dengan nilai rata-rata sebesar 79,75. c) Aspek Psikomotorik Data penilaian aspek psikomotorik siswa Siklus II secara rinci terdapat dalam Lampiran 7. Penilaian kompetensi siswa aspek psikomotorik dilakukan dengan melakukan penilaian LKS III dan LKS IV. Hasil penilaian LKS III dapat dilihat pada Tabel 27 di bawah ini. Tabel 27. Distribusi Nilai LKS III Semua Kelompok Kelompok 1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rata (y) Standar Deviasi (SD)
Nilai (x) 75 83 78 80 75 391 78.2
76
x-y -3.2 4.8 -0.2 1.8 -3.2 0.00 0.00
(x-y)2 10.24 23.04 0.04 3.24 10.24 46.80 9.36 3.06
Berdasarkan Tabel 27 dapat dijelaskan bahwa Kelompok 1 mendapatkan nilai 75, Kelompok 2 sebesar 83, Kelompok 3 sebesar 78, Kelompok 4 sebesar 80, Kelompok 5 mendapatkan nilai sebesar 75, dan 100% siswa dinyatakan lulus. Selain LKS III, penilaian aspek psikomotorik Siklus II juga dilakukan dengan menilai LKS IV. Hasil penilaian LKS IV dapat dilihat dalam Tabel 28 di bawah ini. Tabel 28. Distribusi Nilai LKS IV Semua Kelompok Kelompok Nilai (x) x-y (x-y)2 1 78 -2.8 7.84 2 85 4.2 17.64 3 80 -0.8 0.64 4 83 2.2 4.84 5 78 -2.8 7.84 Jumlah 243 0.00 38.80 Rata-rata (y) 80.8 0.00 7.76 Standar Deviasi (SD) 2.79
Berdasarkan Tabel 28 dapat dijelaskan bahwa Kelompok 1 dan 5 mendapatkan nilai 78, Kelompok 2 sebesar 85, Kelompok 3 sebesar 80, Kelompok 4 sebesar 83, dan 100% siswa dinyatakan lulus. Peningkatan kompetensi siswa aspek Psikomotorik Siklus II secara rinci ditampilkan dalam
Nilai
diagram pada Gambar 15 di bawah ini. 86 84 82 80 78 76 74 72 70
85 83
83 80 78
78
80 78
75
75
LKS III LKS IV
I
II
III
IV
V
Kelompok Gambar 15. Diagram Peningkatan Kompetensi Aspek Psikomotorik Siklus II (Sumber: Tabel Distribusi Nilai LKS III dan LKS IV) 77
Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran Siklus II, kompetensi siswa aspek psikomotorik mengalami peningkatan. Data peningkatan kompetensi siswa aspek psikomotorik tersaji dalam Tabel 29 berikut ini. Tabel 29. Peningkatan Kompetensi Aspek Psikomotorik Siswa Siklus II Persentase Rata-rata No. Kegiatan siswa lulus kelas 1 LKS III 100% 78,20 2 LKS IV 100% 80,80 Rata-rata 3 100% 79,50 Psikomotorik Siklus II
Secara umum terlihat bahwa terjadi peningkatan rata-rata kompetensi siswa aspek psikomotorik pada LKS III dan LKS IV sebesar 2,60. Persentase siswa lulus aspek psikomotorik Sikus II sebesar 100% dengan nilai rata-rata 79,50. Pada tahap ini siswa terlihat sudah memahami mata pelajaran Teknik Listrik dan mampu menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. d) Aspek Kognitif Data penilaian aspek kognitif siswa Siklus II secara rinci terdapat dalam Lampiran 8. Hasil penilaian aspek kognitif pada Siklus II terbagi menjadi dua, penilaian tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Hasil tes awal (pre-test) dapat dilihat pada Tabel 30 di bawah ini. Tabel 30. Distribusi Nilai Tes Awal (Pre-test) Siswa Siklus II Nilai Jumlah fx x2 f(x2) Ket. (x) Siswa (f) 60 4 240 3600 14400 TL 65 3 195 4225 12675 TL 70 1 70 4900 4900 TL 75 7 525 5625 39375 L 80 4 320 6400 25600 L 90 1 90 8100 8100 L Jumlah 20 1440 32850 105050 Rata-rata 72 1642.5 5252.50 Standar Deviasi (SD) 8.28 78
Tabel 30 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang dinyatakan lulus sebanyak 12 siswa atau 60% dengan nilai minimal 75. Rata-rata nilai tes awal
(pre-test) Siklus II adalah 72. Sebanyak 8 siswa atau 40% siswa dinyatakan tidak lulus karena memperoleh nilai dibawah 75. Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran dengan model pembelajaran
Guided Discovery, selanjutnya dilakukan tes akhir (post-test). Tes akhir (posttest) dilaksanakan di akhir pertemuan pada pertemuan ketiga. Pelaksanaan tes akhir (post-test) dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 13 September 2014 di akhir pelajaran. Hasil tes akhir (post-test) Siklus II dapat dilihat pada Tabel 31 di bawah ini. Tabel 31. Distribusi Nilai Tes Akhir (Post-test) Siswa Siklus II Nilai Jumlah Fx x2 f(x2) Ket. (x) Siswa (f) 65 2 130 4225 8450 TL 70 2 140 4900 9800 TL 75 5 375 5625 28125 L 80 5 400 6400 32000 L 85 4 340 7225 28900 L 90 1 90 8100 8100 L 95 1 95 9025 9025 L Jumlah 20 1570 45500 124400 Rata-Rata 78.50 2275.00 6220 Standar Deviasi (SD) 7.5993 Tabel 31 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang dinyatakan lulus hanya sebanyak 16 siswa atau 80,00% dengan KKM sebesar 75. Rata-rata nilai tes akhir(post-test) adalah 78,50. Sebanyak 4 siswa atau 20% siswa dinyatakan tidak lulus karena memperoleh nilai dibawah 75. Data peningkatan kompetensi siswa aspek kognitif Siklus II disajikan dalam Tabel 32 berikut ini.
79
Tabel 32. Peningkatan Kompetensi Aspek Kognitif Siswa Siklus II Persentase siswa Kegiatan Rata-rata kelas lulus Pre-test 60% 72,00 Post-test 80% 78,50 Peningkatan 20% 6,50 Berdasarkan tabel 32 dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa Siklus II terjadi peningkatan. Persentase siswa lulus pada pre-test sebesar 60% dengan nilai rata-rata sebesar 72,00 meningkat pada post-test menjadi 80% dengan nilai rata-rata 78,50. Peningkatan kompetensi siswa aspek kognitif Siklus II secara rinci ditampilkan dalam diagram pada Gambar 16 di bawah ini. 80
78.5
78 76 74
72
72 70 68 Pretest
Posttest
Peningkatan Hasil Belajar
Gambar 16. Diagram Peningkatan Rata-rata Aspek Kognitif Siklus II (Sumber: Tabel Peningkatan Kompetensi Aspek Kognitif Siswa Siklus II) 4) Refleksi Berdasarkan hasil analisis sebagaimana telah diuraikan di atas, penelitian dianggap sudah selesai, karena penggunaan model pembelajaran Guided
Discovery sudah memenuhi indikator keberhasilan dan mampu meningkatkan kompetensi siswa pada aspek afektif, aspek psikomotorik, dan aspek kognitif dengan baik. 80
2. Ketercapaian Kompetensi Teknik Listrik Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Guided Discovery a. Afektif Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama enam pertemuan pada Siklus I dan Siklus II, kompetensi siswa aspek afektif terlihat mengalami peningkatan. Secara ringkas peningkatan kompetensi aspek afektif dapat dilihat pada Tabel 33 di bawah ini. Tabel 33. Peningkatan Kompetensi Siswa Aspek Afektif Persentase Rata-rata No. Kategori siswa lulus kelas 1 Pertemuan III Siklus I 40% 57,00 2 Pertemuan III Siklus II 100% 79,75 Data Tabel 33 dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan kompetensi siswa aspek afektif yang dilihat dari pertemuan akhir setiap siklus. Pada pertemuan ketiga Siklus I persentase siswa lulus sebesar 40% dengan nilai ratarata 57,00 meningkat pada pertemuan ketiga Siklus II menjadi 100% dengan nilai rata-rata 79,75. Persentase siswa lulus meningkat sebesar 40% dan nilai rata-rata sebesar 4,5. Peningkatan rata-rata afektif siswa secara rinci dapat di lihat pada Gambar 17. 100 80 60
79.75 57
40 20 0
Siklus I
Siklus II
Peningkatan Rata-rata Afektif Gambar 17. Diagram Peningkatan Rata-rata Afektif (Sumber: Tabel Peningkatan Kompetensi Aspek Afektif) 81
b. Psikomotorik Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran Siklus I dan Siklus II, kompetensi siswa aspek psikomotorik juga mengalami peningkatan. Data peningkatan kompetensi siswa aspek psikomotorik tersaji dalam Tabel 34 berikut ini. Tabel 34. Peningkatan Kompetensi Aspek Psikomotorik Siswa Persentase Rata-rata No. Kegiatan siswa lulus kelas 1 Psikomotorik Siklus I 60% 75,00 2 Psikomotorik Siklus II 100% 79,50 Secara umum terlihat bahwa terjadi peningkatan rata-rata kompetensi siswa aspek psikomotorik Siklus I dan Siklus II. Persentase siswa lulus aspek psikomotorik Sikus I sebesar 60% dengan nilai rata-rata 75,00 meningkat pada Siklus II menjadi 100% dengan nilai rata-rata 79,50. Hasil aspek psikomotorik siswa terjadi peningkatan. Persentase siswa lulus meningkat sebesar 40% dan nilai rata-rata sebesar 4,5. Peningkatan rata-rata psikomotorik siswa secara rinci dapat di lihat pada Gambar 18.
79.5
80 78 76
75
74 72 Siklus I
Siklus II
Peningkatan Rata-rata Psikomotorik Gambar 18. Diagram Peningkatan Rata-rata Aspek Psikomotorik (Sumber: Tabel Peningkatan Kompetensi Aspek Psikomotorik)
82
c. Kognitif Peningkatan aspek kognitif siswa secara keseluruhan dapat dilihat dari perbandingan persentase siswa lulus dan nilai rata-rata mata pelajaran Teknik Listrik selama kurun waktu dua tahun sebelumnya dengan hasil post-test Siklus II. Data peningkatan kompetensi siswa aspek kognitif disajikan dalam Tabel 35 berikut ini. Tabel 35. Peningkatan Kompetensi Aspek Kognitif Siswa Kegiatan
Persentase siswa lulus
Rata-rata kelas
72,44%
75,64
40,00% 80,00%
67,25 78,50
Nilai tahun sebelumnya Post-test Siklus I Post-test Siklus II
Berdasarkan Tabel 35 dapat dijelaskan perubahan aspek kognitif siswa. Persentase siswa lulus pada tahun sebelumnya sebesar 72,44% dengan nilai rata-rata 75,64 menurun pada post-test Siklus I menjadi 40,00% dengan ratarata kelas 67,25. Setelah dilanjutkan Siklus II, aspek kognitif mengalami peningkatan. Pada post-test Siklus II persentase siswa lulus menjadi 80,00% dengan nilai rata-rata 78,50. Peningkatan rata-rata kognitif siswa secara rinci dapat di lihat pada Gambar 19.
83
80 75
78.5 75.64
70
67.25
65 60 Tahun sebelumnya
Siklus I
Siklus II
Peningkatan Rata-rata Kognitif Gambar 19. Diagram Peningkatan Rata-rata Kognitif (Sumber: Tabel Peningkatan Kompetensi Aspek Kognitif) Berdasarkan hasil penelitian maka, penggunaan model pembelajaran
Guided Discovery dapat meningkatkan kompetensi Teknik Listrik siswa yang meliputi aspek afektif, psikomotorik, dan kognitif. Serta indikator keberhasilan penelitian dengan ketentuan sekurang-kurangnya 75% siswa lulus dan nilai ratarata kelas minimal 75 sudah tercapai.
C. Pembahasan Hasil penelitian menunjukan peningkatan kompetensi Teknik Listrik siswa pada aspek afektif, psikomotor, dan kognitif. Peningkatan kompetensi siswa pada aspek afektif diperoleh dari hasil pengamatan selama pembelajaran dengan mengisi lembar observasi aspek afektif sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Aspek afektif Siklus I diperoleh persentase siswa lulus sebesar 40% dengan nilai rata-rata 57,00 meningkat pada Siklus II menjadi 100% dengan nilai rata-rata 79,75.
84
Peningkatan kompetensi siswa aspek psikomotorik diperoleh dari hasil penilaian lembar kerja siswa. Penilaian yang dilakukan sesuai ketentuan penilaian yang telah disusun, dengan jumlah skor maksimal adalah 100. Peningkatan kemampuan siswa aspek psikomotorik ditunjukan oleh adanya peningkatan nilai rata-rata setiap LKS. Siklus I diperoleh persentase siswa lulus sebesar 60% dengan nilai rata-rata sebesar 75 meningkat menjadi 100% dengan nilai ratarata 79,5 pada Siklus II. Aspek kognitif juga mengalami peningkatan. Peningkatan pada aspek kognitif siswa secara keseluruhan dapat dilihat dari perbandingan persentase siswa lulus dan nilai rata-rata mata pelajaran Teknik Listrik selama kurun waktu dua tahun sebelumnya dengan hasil post-test setiap siklus. Persentase siswa lulus pada tahun sebelumnya sebesar 72,44% dengan nilai rata-rata 75,64 menurun pada post-test Siklus I menjadi 40,00% dengan nilai rata-rata 67,25. Setelah dilanjutkan Siklus II, aspek kognitif mengalami peningkatan. Pada post-
test Siklus II persentase siswa lulus menjadi 80,00% dengan nilai rata-rata 78,50. Melihat hasil penelitian ini maka, penelitian yang dilakukan dapat memberikan dampak positif bagi beberapa pihak. Pembelajaran model Guided
Discovery memberikan pengalaman kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. Guru yang masih cenderung menggunakan metode ceramah bisa menerapkan model pembelajaran ini untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Selain itu, penggunaan model pembelajaran Guided
Discovery dimungkinkan dapat diterapkan oleh sekolah guna meningkatkan
85
kompetensi siswa pada mata pelajaran lain, sehingga dapat meningkatkan kompetensi siswa yang dirasa masih kurang. Berdasarkan pembahasan di atas dapat dijelaskan bahwa penggunaan model pembelajaran Guided Discovery dapat meningkatkan kompetensi Teknik Listrik siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan. Kompetensi siswa meliputi tiga aspek yaitu: aspek afektif, psikomotorik, dan kognitif siswa. Hal ini selaras dengan pendapat Sunal & Haas (2011: 210) yang menjelaskan bahwa Guided Discovery merupakan model pembelajaran yang dapat membentuk dan meningkatakan pemahaman siswa dengan melibatkan guru sebagai pembimbing. Sejalan dengan hal itu, Abdul Kholik (2013) menjelaskan bahwa penggunaan model pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery) mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII A di SMP Negeri 3 Kalasan. Oleh karena itu, berdasarkan hasil yang diperoleh selama penelitian, maka siswa disarankan untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Di sisi lain, guru juga disarankan menerapkan model pembelajaran Guided Discovery pada proses pembelajaran Teknik Listrik. Hal ini dilakukan agar kompetensi siswa yang sudah tercapai bisa dipertahankan. Kepala sekolah sebagai penentu kebijakan di sekolah disarankan agar mendorong dan membimbing guru untuk menerapkan model Guided Discovery pada proses pembelajaran. Selanjutnya, pengawas disarankan untuk melakukan supervisi pada proses pembelajaran di kelas dan membimbing guru untuk menerapkan model Guided Discovery pada proses pembelajaran. Dengan adanya supervisi dan bimbingan diharapakan guru bisa lebih baik dalam melaksanakan proses pembelajaran.
86
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Guided Discovery sebagai mana telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Penerapan model pembelajaran Guided Discovery dapat meningkatkan kompetensi Teknik Listrik siswa pada aspek afektif. Peningkatan aspek afektif terlihat dari aktifitas siswa. Siklus I persentase siswa lulus sebesar 40% dengan nilai rata-rata 57,00 meningkat pada Siklus II menjadi 100% dengan nilai rata-rata 79,75. 2. Penerapan model pembelajaran Guided Discovery dapat meningkatkan kompetensi Teknik Listrik siswa pada aspek psikomotorik. Peningkatan ditunjukan oleh adanya peningkatan persentase siswa lulus dan nilai rata-rata setiap LKS. Siklus I diperoleh persentase siswa lulus sebesar 60% dengan nilai rata-rata sebesar 75,00 meningkat menjadi 100% dengan nilai rata-rata 79,5 pada Siklus II. 3. Penerapan model pembelajaran Guided Discovery dapat meningkatkan kompetensi Teknik Listrik siswa pada aspek kognitif. Peningkatan aspek kognitif siswa secara keseluruhan dapat dilihat dari perbandingan persentase siswa lulus dan nilai rata-rata mata pelajaran Teknik Listrik selama kurun waktu dua tahun sebelumnya dengan hasil post-test setiap Siklus. Persentase siswa lulus tahun sebelumnya sebesar 72,44% dengan nilai rata-rata 75,64
87
menurun pada post-test Siklus I menjadi 40% dengan nilai rata-rata 67,25. Setelah dilanjutkan Siklus II, aspek kognitif mengalami peningkatan. Pada
post-test Siklus II persentase siswa lulus menjadi 80,00% dengan nilai ratarata 78,50.
B. Implikasi Penelitian yang dilakukan dapat memberikan dampak positif bagi beberapa pihak antara lain sebagai berikut. 1. Pembelajaran model Guided Discovery memberikan pengalaman kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. 2. Penggunaan model pembelajaran Guided Discovery dapat diterapkan oleh sekolah guna meningkatkan kompetensi siswa pada mata pelajaran lain.
C. Keterbatasan Penelitian Penelitian yang dilakukan masih memiliki keterbatasan, diantaranya sebagai berikut. 1. Faktor eksternal meliputi lingkungan sekolah, gedung, letak geografis, fasilitas belajar, tempat belajar, dan faktor eksternal lainnya tidak diungkapkan,
walaupun faktor tersebut memiliki kemungkinan
dapat
mempengaruhi proses pembelajaran. 2. Penelitian yang dilakukan tidak melibatkan faktor internal siswa yang meliputi minat, bakat, dan tingkat kecerdasan siswa yang memiliki kemungkinan dapat mempengaruhi kompetensi siswa dalam belajar.
88
D. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan diberikan beberapa saran sebagai berikut. 1. Siswa Lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. 2. Guru Menerapkan
model
pembelajaran
Guided
Discovery
pada
proses
pembelajaran Teknik Listrik. 3. Kepala Sekolah a. Mendorong guru untuk menerapkan model Guided Discovery pada proses pembelajaran. b. Membimbing guru dalam menerapkan model Guided Discovery pada proses pembelajaran. 4. Pengawas a. Melakukan supervisi pada proses pembelajaran di kelas. b. Membimbing guru dalam menerapkan model Guided Discovery pada proses pembelajaran.
89
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kholik. (2013). Penerapan Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing
(Guided Discovery) untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika Topik Lingkaran di Kelas VII SMP Negeri 3 Kalasan. Skripsi. FMIPA UNY.
Agus Wasisto. (2013). Proses Pembelajaran dan Penilaian di Satuan Pendidikan. Klaten: CV Sahabat. Azamweb. (2014). Profil SMK Muhammadiyah Prambanan. Diakses dari http://azamweb.info/profil.php?id=profil&kode=11. Pada 29 Maret 2014, jam 15.15 WIB. Bermawy Munthe. (2014). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insani Madani. Borich, Gary D. (2007). Effective Teaching Methods. 6th. ed. New Jersey: Pearson Education. E. Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Jacobsen, David, Egen Paul., & Kauchak, Donald. (2009). Methods for teaching. Penerjemah: Achmad Fawaid & Khoirul Anam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kompas.(2013). SMK Pilihan Hidup Generasi Muda. Diakses dari http://edukasi.kompas.com/read/2013/10/14/1547221/SMK.Pilihan.Hidup Generasi.Muda. Pada tanggal 23 Maret 2014, jam 19.55 WIB. Litbang Kemendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013. Jakarta. Lutfiana Marisa. (2013). Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar IPA pada Materi
Sifat-Sifat Cahaya Melalui Pendekatan Guided Discovery pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangduren Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. FIP UNY.
Martinis Yamin. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Moore, Kenneth D. (2012). Effective Instructional Strategies from Theory to Practice. 3rd. ed. United State of America: SAGE Publication. Oemar Hamalik. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. 90
Prita Oviana Widawati. (2012). Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui
Metode Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 2 Godean. Skripsi. FIP UNY.
Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sholeh Hidayat. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. S. Nasution. (2010). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sunal, Cynthia Szymansky & Haas, Marry Elizabeth. (2011). Social Studies for the Elementary and Middle Grades. 4th. ed. United State of America: Pearson Education. Tempo. (2013). Kurikulum 2013, Metode Mengajar Guru Diawasi. Diakses dari http://www.tempo.co/read/news/2013/02/18/079462038/Kurikulum2013-Metode-Mengajar-Guru-Diawasi. Pada tanggal 23 Maret 2014, jam 20.15 WIB. Wina Sanjaya. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Group.
91
LAMPIRAN
92
LAMPIRAN 1 Halaman Nilai Mata Pelajaran Teknik Listrik Tahun Ajaran 2012/2013 ........................ 94 Nilai Mata Pelajaran Teknik Listrik Tahun Ajaran 2013/2014 ........................ 95
93
Nilai Mata Pelajaran Teknik Listrik Siswa Kelas X EI SMK Muhammadiyah Prambanan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013
Nilai
Ket
ahmad ilham uddin
75
ahmad zailani
80
aji fajar mukti
80
alma nizam amri
75
aprilia vita sari
75
asyarotun zakia
75
dimas ariyanto
80
dwi surya hidayat
70
hanafi
70
ikhwan sadikin
75
muhammad lukman
70
rayana jaka surya
80
revi suprayogi
85
setiawan nugroho
75
solikin
75
sri handayani
75
L L L L L L L TL TL L TL L L L L L 13
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama
1215 75.94
Jumlah Rata-rata Persentase lulus
81.25%
94
Nilai Mata Pelajaran Teknik Listrik Siswa Kelas X EI SMK Muhammadiyah Prambanan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014
No.
Nama Siswa
Nilai (x)
Ket.
1
AHMAD NUR FAUZI
80.0
L
2
ARIF ARDIYANTO
75.0
L
3
DEVIVAL ENGGA R
75.0
L
4
FAHMI FAUZI
70.0
TL
5
FAJAR BANGUN SAPUTRA
75.0
L
6
FAJAR TRI SUNARNO
75.0
L
7
HANDOKO SETYO PUTRO
85.0
L
8
IWAN SETIAWAN
70.0
TL
9
LUTFI SYAHRONI
70.0
TL
10
MISBAHUDIN AMIN A
75.0
L
11
MUH RANDI SUBKHI
70.0
TL
12
MUHAMMAD MUFID M
70.0
TL
13
NURYADI BUDI S
85.0
L
14
RAHADIAN BAYU ALDI
75.0
L
15
REINALDY DWI PUTRA
80.0
L
16
RIZKY DYAH UTAMI P
80.0
L
17
SANTI RAHAYU
80.0
L
18
SYAI FULOH ADHA
70.0
TL
19
TAUFIK RIYANTO
70.0
TL
20
YUNI PUTWANDARI
85.0
L
21
ZAINUDIN AHMAD WP
75.0
L
22
HANNI VIENTARI
68.0
TL
1658.0
14
Jumlah Rata-rata (y)
75.36
Persentase (%)
63.64%
95
LAMPIRAN 2
RPP RPP RPP RPP RPP RPP
Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus
Halaman I Pertemuan Pertama ..............................................................97 I Pertemuan Kedua ............................................................... 101 I Pertemuan Ketiga ............................................................... 105 II Pertemuan Pertama ........................................................... 109 II Pertemuan Kedua .............................................................. 113 II Pertemuan Ketiga ............................................................... 117
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMK Muhammadiyah Prambanan
Paket Keahlian
: Elektronika Industri
Mata Pelajaran
: Teknik Listrik
Kelas / Semester
: X EI / Gasal
Pertemuan ke / Siklus
: 1 / Pertama
Alokasi Waktu
: 4 x 45 Menit (180 Menit)
Kompetensi Inti
(KI)
:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar
: 3.3 Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan.
Indikator
: 3.3.1 Mengenal simbol-simbol satuan listrik menurut standar internasional.
97
3.3.2
Menjelaskan perubahan nilai hambatan listrik terhadap konstanta bahan, panjang dan luas penampang kawat.
3.3.4
Mengenal resistor dan fungsinya.
I. Tujuan Pembelajaran Setelah melalui proses pembelajaran ini, siswa diharapkan: 1. Mampu mengenal simbol-simbol satuan listrik standar internasional 2. Mampu menjelaskan hubungan antara hambatan listrik terhadap pengaruh konstanta bahan. 3. Mampu menjelaskan hubungan antara hambatan listrik terhadap pengaruh panjang dan luas penempang kawat. 4. Mampu menjelaskan macam dan fungsi resistor. II. Materi Ajar Teknik Listrik dan komponen-komponen elektronika III. Metode Pembelajaran Model pembelajaran Guided Discovery IV. Alat/Bahan/Sumber belajar: A. Alat 1. Alat Ukur Listrik (ohm, volt, amper, dan multimeter). 2. LCD Proyektor 3. Papan tulis 4. Penghapus 5. Spidol B. Bahan 1. Komponen Elektronika C. Sumber Belajar 1. Lembar Kinerja Siswa 2. Buku Teknik Listrik Industri Jilid 1, karangan Siswoyo 2008.
98
V. Kegiatan Belajar Mengajar No
Kegiatan
1
Pembukaan a. Mengucapkan salam
2
b. Siswa berdoa dengan tujuan penanaman pembiasaan pada diri siswa bahwa pengembangan diri hendaknya selaras antara iman, taqwa, ilmu pengetahuan dan teknologi c. Peneliti melakukan pengecekan presensi siswa dan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran d. Memberikan gambaran mengenai metode yang akan digunakan saat kegiatan belajar mengajar dan pengenalan mata pelajaran teknik listrik. Kegiatan Inti a. Memberikan soal Pretest Siklus I kepada siswa b. Menarik soal
pretest
c. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok setiap kelompok tiga sampai empat siswa d. Penyajian materi Teknik Listrik
Aktivitas Peneliti Mengucapkan salam Berdoa bersama-sama dengan siswa
Aktivitas Siswa
Waktu (Menit)
Media
Menjawab salam Berdoa
5’
Bertanya
Menjawab 5’
Menjelaskan
Papan tulis, alat ukur listrik dan Komponen elektronika (resistor)
Memperhatikan 20 ’
Membagikan soal Menerima hasil pretest Membacakan susunan kelompok
Menjelaskan
99
Menerima dan mengerjakan soal Menyerahkan soal Berkelompok mencari pasangan
40’
Mendengarkan dan
30’
5’ 5’
Papan tulis, alat ukur listrik dan Komponen elektronika (resistor)
No
Kegiatan e. Penugasan
3
f. Pembahasan tugas Penutup a. Meninjau kembali materi yang telah di pelajari siswa
b. Menyimpulkan hasil pembelajaran.
c. Menutup pelajaran dengan berdoa. Total waktu
Aktivitas Peneliti Membagikan LKS 1 dan membimbing Mengamati Me-review materi yang telah disampaikan Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran Berdoa bersama siswa
Aktivitas Siswa mencatat Mengerjakan dan menemukan Presentasi
Waktu (Menit)
Mendengarkan
4’
Menyimpulkan hasil pembelajaran
5’
Berdoa
1’
60’
180’ Prambanan, Peneliti,
Guru Mata Pelajaran
Endra Dwi Priyono, S.Pd.T
Eko Swi Damarwan NIM. 10501241021
100
Media
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMK Muhammadiyah Prambanan
Program Keahlian
: Elektronika Industri
Mata Pelajaran
: Teknik Listrik
Kelas / Semester
: X EI / Gasal
Pertemuan ke / Siklus
: 2 / Pertama
Alokasi Waktu
: 4 x 45 Menit (180 Menit)
Kompetensi Inti
(KI)
:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar
:
1.
Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan.
Indikator
:
1. Memahami nilai resistor berdasarkan kode
warna menurut standar deret E6, E12, E24,
101
dan deret E96. 2. Menilai resistor berdasarkan kode angka dan
huruf. 3. Memahami beda potensial dalam aliran arus
listrik beban resistor berbeda. I. Tujuan Pembelajaran Setelah melalui proses pembelajaran ini, siswa diharapkan : 1. Mampu menilai resistor berdasarkan kode warna menurut standar deret E6, E12, E24, dan deret E96. 2. Mampu menilai resistor berdasarkan kode angka dan huruf. 3. Mampu menjelaskan beda potensial dalam aliran arus listrik beban resistor berbeda. II. Materi Ajar Teknik listrik dan komponen elektronika III.
Metode Pembelajaran Model pembelajaran Guided Discovery
IV. Alat/Bahan/Sumber belajar: A. Alat 1. LCD Proyektor 2. Alat Ukur Listrik (ohm, volt, amper, dan multimeter). 3. Papan tulis 4. Penghapus 5. Spidol B. Bahan 1. Komponen elektronika C. Sumber Belajar 1.
Lembar Kinerja Siswa
2.
Buku Teknik Listrik Industri Jilid 1, karangan Siswoyo 2008.
102
V. Kegiatan Belajar Mengajar No
Kegiatan
1
Pembukaan a. Mengucapkan salam b. Siswa berdoa dengan tujuan penanaman pembiasaan pada diri siswa bahwa pengembangan diri hendaknya selaras antara iman, taqwa, ilmu pengetahuan dan teknologi c. Peneliti melakukan pengecekan presensi siswa dan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran d. Peneliti bersama siswa menyiapkan alat praktik dan komponen elektronika
2
Kegiatan Inti a. Mengelompokkan siswa b. Melanjutkan lembar kerja pertemuan sebelumnya yang belum terselesaikan (LKS I) c. Pembahasan tugas LKS I d. Penugasan LKS II
3
e. Pembahasan tugas LKS II Penutup
Aktivitas Peneliti Mengucapkan salam Berdoa bersama-sama dengan siswa
Aktivitas Siswa
Waktu (Menit)
Media
Menjawab salam Berdoa
3’
Bertanya
Menjawab
2’
Mengarahkan siswa mengambil alat praktik dan komponen resistor.
Memperhatikan, mengamati alat paraktik dan komponen elektronika (resistor)
15’
Membacakan susunan kelompok Menjelaskan dan membimbing
Berkelompok mencari pasangan. Memperhatikan, mengerjakan , dan menemukan Presentasi
5’
Memanggil nama siswa secara acak Membagikan LKS II dan membimbing Mengamati
103
Mengerjakan dan menemukan Presentasi
Papan tulis, alat ukur listrik dan Komponen elektronika (resistor)
45’
15’ 70’
10’
Papan tulis, alat ukur listrik dan Komponen elektronika (resistor)
a. Mengulas kembali praktikum LKS II b. Menyimpulkan hasil pembelajaran LKS II
c. Menutup pembelajaran dengan berdoa Total waktu
Me-review materi yang telah disampaikan Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran Berdoa bersama siswa
Mendengarkan
5’
Menyimpulkan hasil belajar
3’
Berdoa
2’ 180’
Prambanan, Peneliti
Guru Mata Pelajaran
Endra Dwi Priyono, S.Pd.T
Eko Swi Damarwan NIM. 10501241021
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMK Muhammadiyah Prambanan
Program Keahlian
: Elektronika Industri
Mata Pelajaran
: Sistem Pneumatik
Kelas / Semester
: X EI / Gasal
Pertemuan ke / Siklus
: 3 / Pertama
Alokasi Waktu
: 4 x 45 Menit (180 Menit)
Kompetensi Inti
(KI)
:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar
: 3.3 Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan
Indikator
:
1. Memahami hubungan antara arus,
hambatan dan beda potensial pada
105
rangkaian listrik beban resistor sederhana. 2. Memahami sifat hubungan seri, paralel dan
kombinasi resistor dalam rangkaian listrik. I. Tujuan Pembelajaran Setelah melalui proses pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu: 1. Mampu menjelaskan hubungan antara arus, hambatan dan beda potensial pada rangkaian listrik beban resistor sederhana. 2. Mampu menjelaskan sifat hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik. II. Materi Ajar 1. Teknik listrik 2. Alat ukur listrik III.
Metode Pembelajaran
Model pembelajaran Guided Discovery IV. Alat/Bahan/Sumber belajar: A. Alat 1. LCD Proyektor 2. Alat Ukur Listrik (ohm, volt, amper, dan multimeter). 3. Papan tulis 4. Penghapus 5. Spidol B. Bahan 1.
Komponen elektronika
C. Sumber Belajar 1. Lembar Kinerja Siswa 2. Buku Teknik Listrik Industri Jilid 1, karangan Siswoyo 2008.
106
V. Kegiatan Belajar Mengajar No
Kegiatan
1
Pembukaan a. Mengucapkan salam
2
b. Siswa berdoa dengan tujuan penanaman pembiasaan pada diri siswa bahwa pengembangan diri hendaknya selaras antara iman, taqwa, ilmu pengetahuan dan teknologi c. Peneliti melakukan pengecekan presensi siswa dan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran d. Peneliti bersama siswa menyiapkan komponen elektronika (resistor) Kegiatan Inti a. Mengelompokkan siswa. b. Melanjutkan lembar kerja yang belum terselesaikan (LKS II) c. Pembahasan tugas LKS II d. Memberikan soal posttest siklus pertama e. Menarik soal
Aktivitas Peneliti Mengucapkan salam Berdoa bersama siswa
Aktivitas Siswa
Waktu (Menit)
Media
Menjawab salam Berdoa
8’
Bertanya
Papan tulis, alat ukur listrik dan Komponen elektronika (resistor)
Menjawab 7’
Mengarahkan siswa
Memperhatikan
Membaca susunan kelompok Menjelaskan dan membimbing
Berkelompok mencari pasangan Memperhatikan, mengerjakan ,menemukan Presentasi
Memanggil nama siswa secara acak Membagikan soal
Menerima hasil 107
10’
5’
70’
15’ Menerima dan mengerjakan soal Menyerah-
40’ 3’
Papan tulis, alat ukur listrik, dan Komponen elektronika
No
Kegiatan
posttest siklus 3
pertama Penutup a. Meninjau kembali materi yang telah di pelajari siswa
b. Menyimpulkan hasil pembelajaran.
c. Menutup pelajaran dengan berdoa. Total waktu
Aktivitas Peneliti pretest
Aktivitas Siswa kan soal
Me-review materi yang telah disampaikan Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran Berdoa bersama siswa
Mendengarkan
Waktu (Menit)
(resistor)
10’
Menyimpulkan hasil belajar
10’
Berdoa
2’ 180’
Prambanan, Peneliti
Guru Mata Pelajaran
Endra Dwi Priyono, S.Pd.T
Eko Swi Damarwan NIM. 10501241021
108
Media
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMK Muhammadiyah Prambanan
Program Keahlian
: Elektronika Industri
Mata Pelajaran
: Teknik Listrik
Kelas / Semester
: X EI / Gasal
Pertemuan ke / Siklus
: 1 / Kedua
Alokasi Waktu
: 4 x 45 Menit (180 Menit)
Kompetensi Inti
(KI)
:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar
:
Indikator
:
Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan
1. Pengenalan alat ukur listrik meliputi ohmmeter, ampere meter, volt meter, dan multimeter.
2. Melakukan 109
pengukuran
nilai
resistor
berdasarkan kode warna standar deret E6, E12, E24 dan deret E96
3. Melakukan
pengukuran
nilai
resistor
berdasarkan kode huruf dan angka.
4. Membandingkan hasil pengukuran nilai resistor dengan hasil perhitungan. I. Tujuan Pembelajaran Setelah melalui proses pembelajaran ini, siswa diharapkan : 1. Mampu menggunakan alat ukur listrik meliputi ohmmeter, ampere meter, volt meter, dan multimeter dengan benar. 2. Mampu melakukan pengukuran nilai resistor berdasarkan kode warna standar deret E6, E12, E24 dan deret E96 3. Melakukan pengukuran nilai resistor berdasarkan jenisnya. 4. Mampu membandingkan hasil pengukuran nilai resistor dengan hasil perhitungan. II. Materi Ajar Teknik listrik dan pengukuran III. Metode Pembelajaran Model pembelajaran Guided discovery IV. Alat/Bahan/Sumber belajar: A. Alat 1. LCD Proyektor 2. Alat Ukur Listrik (ohm, volt, amper, dan multimeter). 3. Papan tulis 4. Penghapus 5. Spidol B. Bahan 1.
Komponen elektronika 110
C. Sumber Belajar 1. Lembar Kinerja Siswa 2. Buku Teknik Listrik Industri Jilid 1, karangan Siswoyo 2008. V.
Kegiatan Belajar Mengajar No
Kegiatan
1
Pembukaan a. Mengucapkan salam b. Siswa berdoa dengan tujuan penanaman pembiasaan pada diri siswa bahwa pengembangan diri hendaknya selaras antara iman, taqwa, dan pengetahuan c. Peneliti melakukan pengecekan presensi siswa dan kesiapan siswa mengikuti pelajaran Kegiatan Inti a. Memberikan soal pretest Siklus II kepada siswa b. Menarik soal pretest
2
Aktivitas Peneliti Mengucapkan salam Berdoa bersama-sama dengan siswa
d. Penugasan
3
Waktu (Menit)
Bertanya
Media
Menjawab salam Berdoa
8’
Papan tulis, alat ukur listrik dan Komponen elektronika (resistor)
Menjawab 7’
Membagikan soal Menerima hasil
pretest c. Mengelompokkan siswa
Aktivitas Siswa
Membacakan susunan kelompok Membagikan LKS III dan membimbing Mengamati
e. Pembahasan tugas Penutup Me-review a. Meninjau kembali materi yang telah di materi yang 111
Menerima dan mengerjakan soal Menyerahkan soal Berkelompok mencari pasangan. Mengerjakan, menemukan
40’ 10’ 5’
70’
Presentasi
20’
Menyimpulkan hasil
10‘
Papan tulis, alat ukur listrik dan Komponen elektronika (resistor)
No
Kegiatan pelajari siswa
b. Siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran.
c. Siswa menutup
pelajaran dengan berdoa. Total waktu
Aktivitas Peneliti telah disampaikan Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran Berdoa bersama siswa
Aktivitas Siswa pembelajaran.
Waktu (Menit)
Mendengarkan
8‘
Berdoa 2‘ 180’ Prambanan, Peneliti,
Guru Mata Pelajaran
Endra Dwi Priyono, S.Pd.T
Eko Swi Damarwan NIM. 10501241021
112
Media
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMK Muhammadiyah Prambanan
Program Keahlian
: Elektronika Industri
Mata Pelajaran
: Teknik Listrik
Kelas / Semester
: X EI / Gasal
Pertemuan ke / Siklus
: 2 / Kedua
Alokasi Waktu
: 4 x 45 Menit (180 Menit)
Kompetensi Inti
(KI)
:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar
: Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan
Indikator
:
1. Menerapkan pengukuran arus-tegangan dalam rangkaian listrik beban resistor berbeda. 2. Membandingkan nilai pengukuran dan
113
perhitungan arus dan tegangan dalam rangkaian listrik beban resistor berbeda. 3. Menggambarkan kurva hubungan arustegangan untuk beban resistor berbeda. I. Tujuan Pembelajaran Setelah melalui proses pembelajaran ini, siswa diharapkan : 1. Mampu melakukan pengukuran arus-tegangan dalam rangkaian listrik beban resistor berbeda. 2. Mampu membandingkan nilai pengukuran dan perhitungan arus dan tegangan dalam rangkaian listrik beban resistor berbeda. 3. Mampu menggambarkan kurva hubungan arus-tegangan untuk beban resistor berbeda. II. Materi Ajar Teknik Listrik dan Pengukuran. III. Metode Pembelajaran Model pembelajaran Guided Discovery
IV. Alat/Bahan/Sumber belajar: A. Alat 1. LCD Proyektor 2. Alat Ukur Listrik (ohm, volt, amper, dan multimeter). 3. Papan tulis 4. Penghapus 5. Spidol B. Bahan 1.
Komponen elektronika
C. Sumber Belajar 1.
Lembar Kinerja Siswa
2.
Buku Teknik Listrik Industri Jilid 1, karangan Siswoyo 2008 114
V. Kegiatan Belajar Mengajar No
Kegiatan
1
Pembukaan a. Mengucapkan salam b. Siswa berdoa dengan tujuan penanaman pembiasaan pada diri siswa bahwa pengembangan diri hendaknya selaras antara iman, taqwa, ilmu pengetahuan dan teknologi c. Peneliti melakukan pengecekan presensi siswa dan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran Kegiatan Inti a. Menyiapkan bahan untuk praktikum.
2
b. Mengelompokkan siswa c. Melanjutkan lembar kerja pertemuan sebelumnya yang belum terselesaikan (LKS III) d. Pembahasan tugas LKS III e. Penugasan 3
Aktivitas Peneliti Mengucapkan salam Berdoa bersama-sama dengan siswa
Aktivitas Siswa
Waktu (Menit)
Menjawab salam Berdoa
3’
Bertanya
Media
Papan tulis, alat ukur listrik dan Komponen elektronika (resistor)
Menjawab 2’
Mengarahkan siswa mengambil bahan praktikum (komponen elektronika) Membacakan susunan kelompok Menjelaskan dan membimbing
Memperhatikan, mengambil bahan praktikum (komponen elektronika) Berkelompok mencari pasangan. Memperhatikan, mengerjakan, dan menemukan
Mengamati
Presentasi
Membagikan LKS IV dan membimbing
Mengerjakan, menemukan
Penutup
15’
5’
60’
Papan tulis, alat ukur listrik dan Komponen elektronika (resistor)
25’ 60’ Papan tulis,
115
No
Kegiatan a. Mengulas kembali praktikum LKS IV b. Menyimpulkan hasil pembelajaran LKS IV c. Menutup pembelajaran dengan berdoa Total waktu
Aktivitas Peneliti Me-review materi yang telah disampaikan Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran Berdoa bersama siswa
Aktivitas Siswa
Waktu (Menit)
Mendengarkan
5’
Menyimpulkan hasil pembelajaran
3’
Berdoa
2’ 180’
Prambanan,
Guru Mata Pelajaran
Endra Dwi Priyono, S.Pd.T
Peneliti
Eko Swi Damarwan NIM. 10501241021
116
Media dan Komponen elektronika (resistor)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah
: SMK Muhammadiyah Prambanan
Program Keahlian
: Elektronika Industri
Mata Pelajaran
: Teknik Listrik
Kelas / Semester
: X EI / Gasal
Pertemuan ke / Siklus
: 3 / Kedua
Alokasi Waktu
: 4 x 45 Menit (180 Menit)
Kompetensi Inti
(KI)
:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar
: Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan
Indikator
:
1. Melakukan pengukuran hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor rangkaian listrik. 2. Membandingkan
117
hasil
pengukuran
dan
perhitungan
hubungan
seri,
paralel,
kombinasi resistor pada rangkaian listrik. I. Tujuan Pembelajaran Setelah melalui proses pembelajaran ini, siswa diharapkan : 1. Mampu melakukan pengukuran hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor rangkaian listrik. 2. Mampu membandingkan hasil pengukuran dan perhitungan hubungan seri, paralel, dan kombinasi resistor pada rangkaian listrik. 3. Materi Ajar 1. Teknik Listrik 2. Pengukuran komponen elektronika 4. Metode Pembelajaran Model pembelajaran Guided Discovery 5. Alat/Bahan/Sumber belajar: A. Alat 1. LCD Proyektor 2. Alat Ukur Listrik (ohm, volt, amper, dan multimeter). 3. Papan tulis 4. Penghapus 5. Spidol B. Bahan 1.
Komponen Elektronika
C. Sumber Belajar 1. Lembar Kinerja Siswa 2. Buku Teknik Listrik Industri Jilid 1, karangan Siswoyo 2008.
118
dan
6. Kegiatan Belajar Mengajar No 1
2
Kegiatan Pembukaan a. Mengucapkan salam b. Siswa berdoa dengan tujuan penanaman pembiasaan pada diri siswa bahwa pengembangan diri hendaknya selaras antara iman, taqwa, ilmu pengetahuan dan teknologi c. Peneliti melakukan pengecekan presensi siswa dan kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran Kegiatan Inti a. Mengelompokkan siswa. b. Melanjutkan lembar kerja yang belum terselesaikan (LKS IV)
c. Pembahasan tugas LKS IV d. Memberikan soal posttest siklus kedua
3
e. Menarik soal posttest siklus kedua Penutup a. Meninjau kembali materi yang telah di pelajari siswa
Aktivitas Peneliti Mengucapkan salam Berdoa bersama-sama dengan siswa
Aktivitas Siswa
Waktu (Menit)
Menjawab salam Berdoa
8’
Bertanya
Media
Papan tulis, alat ukur listrik dan Komponen elektronika (resistor)
Menjawab 7’
Membaca susunan kelompok Menjelaskan dan membimbing
Mengamati Membagikan soal
Menerima hasil pretest Me-review materi yang telah 119
Berkelompok mencari pasangan Memperhatikan, mengerjakan, dan menemukan Presentasi Menerima dan mengerjakan soal Menyerahkan soal Mendengarkan
15’
60’
15’
40’
15’
10’
Papan tulis, alat ukur listrik dan Komponen elektronika (resistor)
No
Kegiatan
b. Menyimpulkan hasil pembelajaran.
c. Menutup pelajaran dengan berdoa. Total waktu
Aktivitas Peneliti disampaikan Membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran Berdoa bersama siswa
Aktivitas Siswa
Waktu (Menit)
Menyimpulkan hasil pembelajaran
8’
Berdoa
2’ 180’
Prambanan, Peneliti
Guru Mata Pelajaran
Endra Dwi Priyono, S.Pd.T
Eko Swi Damarwan NIM. 10501241021
120
Media
LAMPIRAN 3 Halaman Kisi-Kisi Penilaian Aspek Psikomotorik ..................................................... 122 Lembar Kerja Siswa I ............................................................................ 124 Lembar Penilaian LKS I ......................................................................... 129 Lembar Kerja Siswa II ........................................................................... 130 Lembar Penilaian LKS II ........................................................................ 135 Lembar Kerja Siswa III .......................................................................... 136 Lembar Penilaian LKS III ....................................................................... 140 Lembar Kerja Siswa IV .......................................................................... 141 Lembar Penilaian LKS IV ....................................................................... 146
121
Kisi-Kisi Penilaian Aspek Psikomotorik No
1
2
3
4
5
Kategori
Kemampuan meniru
Menggunakan
Ketepatan
Kemampuan merangkai
Naturalisasi membuat laporan
Deskripsi Pencapaian Siswa belum mampu meniru langkah dan proses kerja pada LKS Teknik Listrik Siswa kurang mampu meniru langkah dan proses kerja yang terdapat pada LKS Teknik Listrik Siswa cukup mampu meniru langkah dan proses kerja yang terdapat pada LKS Teknik Listrik Siswa sangat mampu meniru langkah dan proses kerja sesuai LKS Teknik Listrik dengan benar Siswa belum menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja saat melakukan praktikum dan belum trampil dalam menggunakan peralatan praktik Siswa menerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja saat melakukan praktikum tetapi belum trampil dalam menggunakan peralatan praktik Siswa trampil dalam menggunakan peralatan praktik tetapi kurang dalam penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja saat melakukan praktikum Siswa sudah menerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja saat melakukan praktikum dan trampil dalam menggunakan peralatan praktik Siswa tidak mampu menyelesaikan LKS sesuai dengan waktu yang disediakan dan baru menempuh setengah proses langkah kerja Siswa tidak mampu menyelesaikan LKS sesuai dengan waktu yang disediakan dan baru menempuh ¾ proses langkah kerja Siswa menyelesaikan LKS sesuai dengan waktu yang disediakan Siswa menyelesaikan LKS lebih cepat dari waktu yang disediakan Siswa belum mampu menempatkan posisi dan merangkai bahan atau peralatan praktik Siswa mampu menempatkan posisi tetapi belum bisa merangkai bahan atau peralatan praktik Siswa mampu menempatkan posisi dan merangkai bahan atau peralatan praktik tetapi masih ada 1 kesalahan Siswa mampu menempatkan posisi dan merangkai bahan atau peralatan praktik dengan benar sesuai ketentuan dalam LKS. Siswa membuat laporan praktikum tetapi 3 aspek tidak terpenuhi. Siswa mampu membuat laporan praktikum
122
Skor Maks. 5 10 15 20
5
10
15
20
5 10 15 20 5 10 15 20 5 10
No
Kategori
Deskripsi Pencapaian tetapi 2 aspek tidak terpenuhi. Siswa mampu membuat laporan praktikum tetapi 1 aspek tidak terpenuhi. Siswa mampu membuat laporan praktikum dengan benar sesuai yang ditentukan LKS.
Total skor maksimal: 100
123
Skor Maks. 15 20
Nama Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5.
SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Paket Keahlian Elektronika Industri Memahami Fungsi Rangkaian Resistor Rangkaian Kelistrikan. Lembar Kerja Siswa I Kelas X EI / Gasal Mapel : Teknik Listrik 4 x 45 menit
A. TUJUAN Setelah menyelesaikan LKS ini diharapkan siswa dapat: 1. Mengenal simbol-simbol satuan listrik standar internasional 2. Menjelaskan hubungan antara hambatan listrik terhadap pengaruh konstanta bahan, panjang dan luas penampang kawat. 3. Mengenal resistor dan fungsinya. B. DASAR TEORI 1. Simbol-simbol Satuan Listrik Kuantitas dan Simbol Arus listrik , I Gaya gerak listrik, E Potensial, V Tahanan, R Daya listrik, P Muatan listrik , Q Kapasitansi, C Kuat medan listrik, E Kerapatan fluks listrik, D Permittivitas, ε Kuat medan magnet, H Fluks magnet, Ф Kerapatan fluks magnet, B Induktansi, L, M Permeabilitas, μ
Nama dan Simbol Ampere (A) volt (V) volt (V) ohm (Ω) watt (W) coulomb (C) Farad (F) -----, (V/m) -----, (C/m2) -----, (F/m) -----, (A/m) weber (Wb) tesla (T) henry (H) ------, (H/m)
2. Tahanan konduktor Dipengaruhi oleh empat faktor: a. Berbanding lurus panjang penghantar b. Berbanding terbalik penampang penghantar c. Jenis bahan penghantar d. Temperatur penghantar 124
Satuan SI Persamaan I =V/R E=P/I V =P/I R =V/I P=IV Q = it C =Q/V E = V/𝑙 D = Q/A ε = D/E ∫ H d𝑙 = n 𝑙 E = dФ / dt B = Q / 𝑙2 M = Q/I μ = B/H
Besarnya tahanan konduktor sesuai hukum ohm R= Ƥ𝐴𝑙 R Ƥ 𝑙 A
Tahanan konduktor (Ω) Tahanan jenis konduktor (Ω. 𝑚𝑚2 /𝑚) Panjang konduktor (m) Penampang konduktor (𝑚𝑚2 )
3. Resistor Dalam kehidupan sehari-hari Resistor memilki banyak kegunaan, terutama dalam bidang elektro. Adapun kegunaan Resistor sebagai berikut: a. Pembangkit potensi listrik Maksudnya bahwa Resistor bisa menimbulkan potensial listrik dengan nilai tertentu. b. Memperkecil tegangan (potensial) listrik Maksudnya dengan pemasangan ini kita barhasil menurunkan tegangan listrik dari suatu sumber listrik. c. Memperkecil arus listrik Maksudnya yaitu jika dipasangkan suatu tahanan dakam suatu rangkaian kawat maka akibatnya arus listrik yang mengalir menjadi lebih kecil. d. Pembagi tegangan listrik Maksudnya bahwa dengan pemakaian tahanan ini kita akan berhasil membagi tegangan listrik dari suatu sumbar listrik, tetapi bila hasil pembagian itu dijumlahkan hasilnya akan sama dengan tegangan sumbernya. 4. Macam-macam Resistor a. Resistor tetap (Fixed Resistor) Resistor tetap adalah komponen yang memiliki nilai tahanan yang tetap tidak dapat diubah-ubah, besarannya sudah ditetapkan oleh oabrik pembuatnya. Pada umumnya bentuk fisik dari resistor jenis ini bentuknya kecil, ada yang berbentuk bulat panjang, segi empat dan lain-lain.
Gambar 1. Resistor kode warna (kiri) dan kode angka huruf (kanan) b. Resistor tidak tetap manual (Adjustable Manual Resistor) Resistor jenis ini adalah resistor yang nilainya dapat diubah. Resistor ini juga dikenal dengan: 1) Potensiometer, yang dapat diubah dengan memutar gagangnya.
125
2) VR (Variable Resistor) atau disebut juga trimpot (trimeter potensio).
Gambar 2. Potensio (kiri) dan Trimpot (kanan) c. Resistor tidak tetap otomatis (Variable Resistor devices) Resistor jenis ini bisa berubah nilainya secara otomatis bila terkena cahaya atau panas. Selama ini yang banyak kita jumpai adalah: NTC (Negative Temperature Cooficient), PTC (Positive Temperature Cooficient) dan LDR (Light Dependence Resistor). Sesuai dengan namanya maka resistor NTC bila terkena panas maka nilai hambatannya dapat berubah mengecil sementara PTC adalah kebalikan dari NTC. Resistor jenis LDR akan mengecil nilai hambatannya bila terkena cahaya.
Gambar 3. PTC, NTC, LDR
C. ALAT DAN BAHAN 1. Resistor kode warna 2. Resistor kode angka huruf 3. Kabel 4. Multimeter 5. Ohm meter 6. Volt meter 7. Ampere meter
secukupnya secukupnya secukupnya 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
D. KESELAMATAN KERJA 1. Patuhi setiap peraturan yang ada di laboraturium. 2. Gunakan pakaian praktik (wearpack). 3. Baca langkah kerja dengan teliti. 4. Tanyakan pada guru pengampu bila menemui kesulitan. 5. Berhati-hati saat menggunakan peralatan bertegangan listrik. 6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
126
E. LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan praktikum. 2. Selalu perhatikan keselamatan kerja. 3. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. 4. Perikasalah kondisi alat dan bahan sebelum digunakan, pastikan dalam kondisi baik dan siap digunakan. 5. Catatlah hasil praktikum pada lembar yang tersedia. 6. Setelah selesai kembalikan peralatan ke tempat semula. F. TUGAS KELOMPOK Kerjakan soal-soal di bawah ini. Tabel1. Tahanan Jenis Bahan
Sebagai pedoman mengerjakan soal No. 1 dan 2. 1. Suatu penghantar (konduktor) berbahan aluminium (Al) dengan panjang 75 m. Luas penampang sebesar 1,5 𝑚𝑚2 . Berapa besarnya tahanan pada konduktor tersebut? 2. Diketahui suatu penghantar (konduktor) berbahan tembaga (Cu) dengan panjang 200 m. Tahanan yang terdapat pada konduktor sebesar 5 Ω. Berapa luas penampang konduktor tersebut? 3. Lakukan pengamatan dan identifikasi pada komponen elektronika (resistor)! Dengan format: No.
Gambar
Jenisnya tetap tidak tetap
1 2 3 4 5
127
Keterangan
4. Buatlah laporan praktikum dengan ketentuan sebagai berikut! a. Satu kelompok membuat satu laporan. b. Laporan dikumpul paling lambat satu minggu setelah praktikum. c. Laporan ditulis tangan dengan format: Judul Tujuan Alat dan bahan Keselamatan kerja Langkah kerja Tugas Kesimpulan
128
G. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM Objek Penelitian A B C D E Total
1
2
Kelompok 4 5
3
Kriteria penilaian praktik meliputi: A. Kemampuan meniru proses kerja B. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja C. Ketepatan waktu mengerjakan D. Kemampuan merangkai dan mengoperasikan alat E. Kemampuan mengerjakan laporan
6
7
(skor (skor (skor (skor (skor
8
maksimal maksimal maksimal maksimal maksimal
RataRata
20) 20) 20) 20) 20)
Total Skor = 100
Prambanan, Penilai,
______________________________
129
Nama Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5.
SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Paket Keahlian Elektronika Industri Memahami Fungsi Rangkaian Resistor Rangkaian Kelistrikan. Lembar Kerja Siswa II Kelas X EI / Gasal Mapel : Teknik Listrik 4 x 45 menit
A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum siswa diharapkan: 1. Menilai resistor berdasarkan kode warna menurut standar deret E6, E12, E24, dan deret E96. 2. Menilai resistor berdasarkan kode huruf dan angka. 3. Menjelaskan beda potensial dalam aliran arus listrik beban resistor berbeda. 4. Menjelaskan hubungan antara arus, hambatan, dan beda potensial pada rangkaian listrik beban resistor sederhana. 5. Menjelaskan sifat hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik. B. DASAR TEORI 1.Nilai resistor Nilai resistor itu ada yang tertulis langsung dibadannya dan ada pula yang hanya memakai kode warna dengan nilai tahanan yang tertentu besarnya. a. Kode Warna Tabel1. Kode warna resistor
Sumber: http://physics.ucsd.edu/neurophysics/courses/physics_120/resistorcharts. pdf 130
b. Kode Huruf dan Angka
Gambar 1. Kode Angka Huruf Resistor Arti kode angka dan huruf pada resistor dengan kode 5W 22 RJ adalah sebagai berikut : 5 W berarti kemampuan daya resistor besarnya 5 watt 22 R berarti besarnya resistansi 22 Ω J berarti besarnya toleransi 5% 1) Nilai resistansi resistor R artinya x 1(kali satu) Ω K artinya x 103 (kali 1000) Ω M artinya x 106 (kali 1000000) Ω 2) Toleransi J artinya toleransi ± 5 % K artinya toleransi ± 10 % M artinya toleransi ± 20 % 2. Rangkaian Seri Resistor
3. Rangkaian Paralel Resistor
131
4. Rangkaian Seri Paralel Resistor
C. ALAT DAN BAHAN 1. Resistor kode warna 2. Resistor kode angka huruf 3. Kabel 4. Multimeter 5. Ohm meter 6. Volt meter 7. Ampere meter
secukupnya secukupnya secukupnya 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
D. KESELAMATAN KERJA 1. Patuhi setiap peraturan yang ada di laboraturium. 2. Gunakan pakaian praktik (wearpack). 3. Baca langkah kerja dengan teliti. 4. Tanyakan pada guru pengampu bila menemui kesulitan. 5. Berhati-hati saat menggunakan peralatan bertegangan listrik. 6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya. E. LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan praktikum. 2. Selalu perhatikan keselamatan kerja. 3. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. 4. Perikasalah kondisi alat dan bahan sebelum digunakan, pastikan dalam kondisi baik dan siap digunakan. 5. Catatlah hasil praktikum pada lembar yang tersedia. 6. Setelah selesai kembalikan peralatan ke tempat semula.
132
F. TUGAS KELOMPOK 1. Lakukan pengamatan, identifikasi dan hitunglah besarnya nilai tahanan pada resistor! Dengan format: No. 1 2 3 5 6 7 8 9 10
Gambar
Kode (warna atau huruf angka)
Nilai
2. Diketahui besarnya R1=6,75Ω R2=5,5Ω R3=9,5Ω.
Gambar 2. Rangkaian seri resistor Berapakah besarnya tahanan total dan arus yang mengalir pada rangkaian tersebut ? 3. Diketahui besarnya R1=3Ω, R2=7Ω, R3=9Ω.
Gambar 3. Rangkaian paralel resistor Berapa besarnya tahanan total dan arus yang mengalir pada rangkaian tersebut?
133
4. Buatlah laporan praktikum dengan ketentuan sebagai berikut! a. Satu kelompok membuat satu laporan. b. Laporan dikumpul paling lambat satu minggu setelah praktikum. c. Laporan ditulis tangan dengan format: Judul Tujuan Alat dan bahan Keselamatan kerja Langkah kerja Tugas Kesimpulan
134
G. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM Objek Penelitian A B C D E Total
1
2
Kelompok 4 5
3
Kriteria penilaian praktik meliputi: A. Kemampuan meniru proses kerja B. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja C. Ketepatan waktu mengerjakan D. Kemampuan merangkai dan mengoperasikan alat E. Kemampuan mengerjakan laporan
6
7
(skor (skor (skor (skor (skor
8
maksimal maksimal maksimal maksimal maksimal
RataRata
20) 20) 20) 20) 20)
Total Skor = 100
Prambanan, Penilai,
______________________________
135
Nama Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5.
SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Paket Keahlian Elektronika Industri Menguji Rangkaian Resistor Rangkaian Kelistrikan Lembar Kerja Siswa III Kelas X EI / Gasal Mapel : Teknik Listrik 4 x 45 menit
A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum siswa diharapkan mampu: 1. Melakukan pengukuran nilai resistor berdasarkan kode warna menurut standar deret E6, E12, E24 dan deret E96 2. Melakukan pengukuran nilai resistor berdasarkan kode angka dan huruf. 3. Membandingkan hasil pengukuran nilai resistor dengan hasil perhitungan. B. DASAR TEORI 1. Pengukuran Resistor Melakukan pengukuran besarnya nilai resistansi bisa menggunakan ohm meter atau multimeter. Ohm meter adalah alat yang khusus untuk mengukur besarnya resistansi sedangkan multimeter sering disebut AVOmeter atau multitester, dapat digunakan untuk mengukur harga resistansi (tahanan), tegangan AC (Alternating Current), tegangan DC (Direct Current), dan arus DC. C. ALAT DAN BAHAN 1. Resistor kode warna 2. Resistor kode angka huruf 3. Kabel 4. Multimeter 5. Ohm meter 6. Volt meter 7. Ampere meter
secukupnya secukupnya secukupnya 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
D. KESELAMATAN KERJA 1. Patuhi setiap peraturan yang ada di laboraturium. 2. Gunakan pakaian praktik (wearpack). 3. Baca langkah kerja dengan teliti. 4. Tanyakan pada guru pengampu bila menemui kesulitan. 5. Berhati-hati saat menggunakan peralatan bertegangan listrik. 6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya. 7. Letakkanlah peralatan pada posisi yang aman pada meja praktikum.
136
8. Pastikanlah meter dalam kondisi belum terhubung dengan untai yang lain. 9. Aturlah posisi batas ukur sesuai dengan nilai yang akan diukur. 10. Untuk lebih amannya letakkan pada posisi batas ukur yang paling besar. 11. Biasakanlah membedakan probe meter antara terminal positif (+) dan negatif (-) dengan kabel penghubung yang berlainan warna. 12. Lihatlah dan bacalah terlebih dahulu resistor yang hendak dipakai. Apakah sudah sesuai dengan percobaan yang hendak berlangsung. 13. Janganlah sekali-kali menghubungkan meter DC dengan tegangan sumber AC. E. LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan praktikum. 2. Selalu perhatikan keselamatan kerja. 3. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. 4. Perikasalah kondisi alat dan bahan sebelum digunakan, pastikan dalam kondisi baik dan siap digunakan. 5. Rangkailah komponen seperti pada gambar rangkaian. 6. Setelah selesai merangkai, periksakan hasil rangkaian kepada guru. 7. Apabila sudah dianggap benar oleh guru barulah didemokan. 8. Catatlah hasil praktikum pada lembar yang tersedia. 9. Setelah selesai, lepas rangkaian dan kembalikan peralatan ke tempat Multimeter digunakan untuk mengukur resistansi a. Untuk mengukur resistansi suatu resistor, posisi saklar pemilih multimeter diatur pada kedudukan Ω dengan batas ukur x 1. Test lead merah dan test lead hitam saling dihubungkan dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan mengatur tombol pengatur kedudukan jarum pada posisi nol pada skala Ω. Jika jarum penunjuk meter tidak dapat diatur pada posisi nol, berarti baterainya sudah lemah dan harus diganti dengan baterai yang baru. b. Langkah selanjutnya kedua ujung test lead dihubungkan pada ujungujung resistor yang akan diukur resistansinya. c. Cara membaca penunjukan jarum meter sedemikian rupa sehingga mata kita tegak lurus dengan jarum meter dan tidak terlihat garis bayangan jarum meter. Supaya ketelitian tinggi kedudukan jarum penunjuk meter berada pada bagian tengah daerah tahanan. d. Jika jarum penunjuk meter berada pada bagian kiri (mendekati maksimum), maka batas ukurnya di ubah dengan memutar saklar pemilih pada posisi x 10.
137
e. Selanjutnya dilakukan lagi pengaturan jarum penunjuk meter pada kedudukan nol, kemudian dilakukan lagi pengukuran terhadap resistor tersebut dan hasil pengukurannya adalah penunjukan jarum meter dikalikan 10 Ω. f. Apabila dengan batas ukur x 10 jarum penunjuk meter masih berada di bagian kiri daerah tahanan, maka batas ukurnya diubah lagi menjadi kΩdan dilakukan proses yang sama seperti waktu mengganti batas ukur x 10. Pembacaan hasilnya pada skala kΩ, yaitu angka penunjukan jarum meter dikalikan dengan 1 kΩ.
Gambar 1. Pengukuran resistor menggunakan multimeter analog
F.
TUGAS KELOMPOK 1. Lakukan pengukuran besarnya nilai tahanan pada resistor! Bandingkan hasil pengukuran dengan hasil perhitungan! Dengan format: No
Kode (warna atau huruf angka)
Hasil pengukuran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
138
Hasil perhitungan
Perandingan teori dengan praktik
2. Buatlah laporan praktikum dengan ketentuan sebagai berikut! a. Satu kelompok membuat satu laporan. b. Laporan dikumpul paling lambat satu minggu setelah praktikum. c. Laporan ditulis tangan dengan format: Judul Tujuan Alat dan bahan Keselamatan kerja Langkah kerja Tugas Kesimpulan
139
G. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM Objek Penelitian A B C D E Total
1
2
Kelompok 4 5
3
Kriteria penilaian praktik meliputi: A. Kemampuan meniru proses kerja B. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja C. Ketepatan waktu mengerjakan D. Kemampuan merangkai dan mengoperasikan alat E. Kemampuan mengerjakan laporan
6
7
(skor (skor (skor (skor (skor
8
maksimal maksimal maksimal maksimal maksimal
RataRata
20) 20) 20) 20) 20)
Total Skor = 100
Prambanan, Penilai,
______________________________
140
Nama Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5.
SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Paket Keahlian Elektronika Industri Menguji Rangkaian Resistor Rangkaian Kelistrikan Lembar Kerja Siswa IV Kelas X EI / Gasal Mapel : Teknik Listrik 4 x 45 menit
A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum siswa diharapkan mampu: 1. Menerapkan pengukuran arus-tegangan dalam rangkaian listrik beban resistor berbeda. 2. Membandingkan nilai pengukuran dan perhitungan arus dan tegangan dalam rangkaian listrik beban resistor berbeda. 3. Melakukan pengukuran hubungan seri, paralel, dan kombinasi resistor rangkaian listrik. 4. Membandingkan hasil pengukuran dan perhitungan hubungan seri, paralel, dan kombinasi resistor pada rangkaian listrik. B. DASAR TEORI 1) Pengukuran Arus dan Tegangan Pada pengukuran nilai arus dan tegangan pada rangkaian listrik beban resistor kali ini lebih difokuskan pada arus dan tegangan DC. Alat yang digunakan berupa ampere meter DC untuk mengukur arus DC dan voltmeter DC untuk mengukur tegangan DC. Selain itu juga bisa menggunakan multimeter. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur harga resistansi (tahanan), tegangan AC (Alternating Current), tegangan DC (Direct Current), dan arus DC. Perlu diperhatiakan saat melakukan pengukuran arus, posisi alat ukur di pasang secara seri pada rangkaian listrik sedangkan untuk pengukuran tegangan dipasang secara paralel.
141
Gambar 1. Ampere meter DC, Volt mter DC, dan Multimeter Analog C. ALAT DAN BAHAN 1. Resistor kode warna 2. Resistor kode angka huruf 3. Kabel 4. Multimeter 5. Ohm meter 6. Volt meter 7. Ampere meter
secukupnya secukupnya secukupnya 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
D. KESELAMATAN KERJA 1. Patuhi setiap peraturan yang ada di laboraturium. 2. Gunakan pakaian praktik (wearpack). 3. Baca langkah kerja dengan teliti. 4. Tanyakan pada guru pengampu bila menemui kesulitan. 5. Berhati-hati saat menggunakan peralatan bertegangan listrik. 6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya. 7. Letakkanlah peralatan pada posisi yang aman pada meja praktikum. 8. Pastikanlah meter dalam kondisi belum terhubung dengan untai yang lain. 9. Aturlah posisi batas ukur sesuai dengan nilai yang akan diukur. Untuk lebih amannya letakkan pada posisi batas ukur yang paling besar. 10. Biasakanlah membedakan probe meter antara terminal positif (+) dan negatif ( - ) dengan kabel penghubung yang berlainan warna. 11. Lihatlah dan bacalah terlebih dahulu resistor yang hendak dipakai. Apakah sudah sesuai dengan percobaan yang hendak berlangsung. 12. Janganlah sekali-kali menghubungkan meter DC dengan tegangan sumber AC. 142
E. LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan praktikum. 2. Selalu perhatikan keselamatan kerja. 3. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. 4. Perikasalah kondisi alat sebelum digunakan, pastikan dalam kondisi baik dan siap digunakan. 5. Rangkailah komponen seperti pada gambar rangkaian. 6. Setelah selesai merangkai, periksakan hasil rangkaian kepada guru. 7. Apabila sudah dianggap benar oleh guru barulah didemokan. 8. Catatlah hasil praktikum pada lembar yang tersedia. 9. Setelah selesai, lepas rangkaian dan kembalikan peralatan ke tempat a.
Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan DC 1. Untuk mengukur tegangan DC (misal dari baterai atau power supply DC), saklar pemilih multimeter diatur pada kedudukan DCV dengan batas ukur yang lebih besar dari tegangan yang akan diukur. 2. Test lead merah pada kutub (+) multimeter dihubungkan ke kutub positip sumber tegangan DC yang akan diukur, dan test lead hitam pada kutub (-) multimeter dihubungkan ke kutub negatip (-) dari sumber tegangan yang akan diukur. Hubungan semacam ini disebut hubungan paralel. 3. Untuk mendapatkan ketelitian yang paling tinggi, usahakan jarum penunjuk meter berada pada kedudukan paling maksimum, caranya dengan memperkecil batas ukurnya secara bertahap dari 1000 V ke 500 V; 250 V dan seterusnya. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan kedudukan maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan multimeter.
b. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan AC 1. Untuk mengukur tegangan AC dari suatu sumber listrik AC, saklar pemilih multimeter diputar pada kedudukan ACV dengan batas ukur yang paling besar misal 1000 V. 2. Kedua test lead multimeter dihubungkan ke kedua kutub sumber listrik AC tanpa memandang kutub positif atau negatif. Selanjutnya caranya sama dengan cara mengukur tegangan DC di atas. c.
Multimeter digunakan untuk mengukur arus DC 1. Untuk mengukur arus DC dari suatu sumber arus DC, saklar pemilih pada multimeter diputar ke posisi DCmA dengan batas ukur 500 mA. 2. Kedua test lead multimeter dihubungkan secara seri pada rangkaian sumber DC. Ketelitian paling tinggi akan didapatkan bila jarum penunjuk multimeter pada kedudukan maksimum. 143
3. Untuk mendapatkan kedudukan maksimum, saklar pilih diputar setahap demi setahap untuk mengubah batas ukurnya dari 500 mA; 250 mA; dan 0, 25 mA. 4. Yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan kedudukan maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan multimeter. F. TUGAS KELOMPOK 1. Buatlah rangkaian listrik seperti gambar di bawah ini! Hubungkan dengan sumber tegangan sebesar 12 Vdc dan gunakan resistor 1,0kΩ; 1,2kΩ; 2,4kΩ secara bergantian. Ukurlah besarnya tegangan dan arus yang mengalir pada rangakaian tersebut dan bandingkan antara hasil perhitungan dan hasil pengukuran! Catat pada tabel.
Gambar2. Rangkaian listrik dengan satu resistor Tabel1. Hasil praktikum rangkaina listrik satu resistor No
Hasil perhitungan I V R
Hasil pengukuran I V R
Perbandingan I V R
1 2 3
2. Buatlah rangkaian listrik seperti gambar di bawah ini! Hubungkan dengan sumber tegangan sebesar 12 Vdc dan gunakan resistor R1=1,0kΩ; R2=1,2kΩ; R3=2,4kΩ. Ukurlah besarnya tegangan dan arus yang mengalir pada rangakaian tersebut dan bandingkan antara hasil perhitungan dan hasil pengukuran!
Gambar3. Rangkaian resistor seri Tabel2. Hasil praktikum rangkaian resistor seri No
Hasil perhitungan I V R
Hasil pengukuran I V R
1
144
I
Perbandingan V R
3. Buatlah rangkaian listrik seperti gambar di bawah ini! Hubungkan dengan sumber tegangan sebesar 12 Vdc dan gunakan resistor R1=600Ω; R2=1,2kΩ; R3=2,4kΩ. Ukurlah besarnya tegangan dan arus yang mengalir pada rangakaian tersebut dan bandingkan antara hasil perhitungan dan hasil pengukuran!
Gambar4. Rangkaian resistor paralel Tabel3. Hasil perhitungan rangkaian resistor paralel No Arus Tegangan Hambatan I1 I2 I3 Itot V1 V2 V3 Vtot R1 R2 R3 1 Tabel4. Hasil pengukuran rangkaian resistor paralel No Arus Tegangan Hambatan I1 I2 I3 Itot V1 V2 V3 Vtot R1 R2 R3 1 Tabel5. Hasil perbandingan perhitungan dan pengukuran No Arus Tegangan Hambatan I1 I2 I3 Itot V1 V2 V3 Vtot R1 R2 R3 1 4. a. b. c.
Buatlah laporan praktikum dengan ketentuan sebagai berikut! Satu kelompok membuat satu laporan. Laporan dikumpul paling lambat satu minggu setelah praktikum. Laporan ditulis tangan dengan format: Judul Tujuan Alat dan bahan Keselamatan kerja Langkah kerja Tugas Kesimpulan 145
Rtot
Rtot
Rtot
G. LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM Objek Penelitian A B C D E Total
1
2
Kelompok 4 5
3
Kriteria penilaian praktik meliputi: A. Kemampuan meniru proses kerja B. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja C. Ketepatan waktu mengerjakan D. Kemampuan merangkai dan mengoperasikan alat E. Kemampuan mengerjakan laporan
6
7
(skor (skor (skor (skor (skor
8
maksimal maksimal maksimal maksimal maksimal
RataRata
20) 20) 20) 20) 20)
Total Skor = 100
Prambanan, Penilai,
______________________________
146
LAMPIRAN 4 Halaman Kisi-Kisi Penilaian Aspek Afektif Siswa ..................................................... 148 Lembar Observasi Aspek Afektif Siswa .................................................... 149
147
Kisi-Kisi Penilaian Aspek Afektif No
1.
2
3
4
5
Kriteria Penilaian
Deskripsi Pencapaian
Siswa tidak pernah memperhatikan penjelasan guru Perhatian siswa Siswa jarang memperhatikan penjelasan guru terhadap materi yang disampaikan Siswa memperhatikan penjelasan guru guru Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru guru Siswa tidak pernah bertanya/menjawab pertanyaan dari guru Siswa kurang bisa menjawab pertanyaan guru Interaksi siswa dengan guru Siswa bisa menjawab pertanyaan guru Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru Siswa diam dan tidak mengemukakan pendapatnya Mengemukakan Siswa jarang mengemukakan pendapat pendapat Siswa antusias mengemukakan pendapat Siswa sangat aktif mengemukakan pendapat Siswa diam dan tidak memperhatikan Siswa jarang memberikan ide kepada kelompoknya Interaksi siswa dalam kelompok Siswa aktif berdiskusi dengan kelompoknya Siswa sangat aktif berdiskusi, bekerjasama, dan saling membantu dalam kelompoknya Siswa diam dan tidak bertanya Siswa jarang bertanya kepada teman Bertanya pada teman Siswa aktif bertanya teman Siswa sangat aktif bertanya teman
148
Skor 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
LEMBAR ASPEK AFEKTIF SISWA Beri skor 1, 2, 3 atau 4 sesuai dengan deskripsi pencapaian yang telah dicapai siswa selama pembelajaran berlangsung. Kompetensi : Teknik Listrik. Nama Observer : Siklus / Pertemuan : Hari / Tanggal :
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kel.
No. Induk
Nama
Perhatian siswa terhadap materi
Kriteria Yang Diamati Interaksi siswa Mengemukakan Interaksi siswa dengan guru Pendapat dalam kelompok
Bertanya Pada Teman
Jumlah Skor
1
2
3
Prambanan, Observer,
________________________ 149
Ratarata Skor
LAMPIRAN 5 Halaman Kisi-Kisi Soal Pre-Test Dan Post-Test Siklus I ........................................... 151 Soal Pre-Test Dan Post-Test Siklus I ....................................................... 152 Kisi-Kisi Soal Pre-Test Dan Post-Test Siklus II .......................................... 158 Soal Pre-Test Dan Post-Test Siklus II ...................................................... 159 Kunci Jawaban Pre-Test Dan Post-Test Siklus I Dan II ............................. 165 Lembar Jawab Pre-Test Dan Post-Test Siklus I Dan II ............................... 166
150
Kisi-Kisi Soal Pre-test dan Post-tes SIKLUS I No
Kompetensi Dasar
Indikator Penelitian Pengenalan komponen elektronika (resistor) Pembacaan nilai resistor berdasarkan kode warna dan angka huruf
No. Item
Jumlah Soal
1,2,3
3
4,5,6,7
4
8,9,10
3
17,19,20
3
11,12,13
3
14,15, 16,18
4
Mengenal simbol satuan listrik menurut standar internasional
1
Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan.
Menjelaskan hubungan antara hambatan listrik terhadap pengaruh konstanta bahan, panjang dan luas penempang kawat. Hubungan arus, hambatan, dan beda potensial pada rangkaian listrik beban resistor sederhana Pemahaman sifat hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik.
Kisi – kisi Soal Pre-test dan Post-test Siklus I Berdasarkan Domain Kognitif Hasil Revisi Anderson dan Kawan-kawan No 1 2 3 4 5 6
Kategori Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta
No. Item
Jumlah Soal
1,2,3,19,20 8,9,10,14,16 7,15,18 4,6,17 11,12,13 5
5 5 3 3 3 1
151
PETUNJUK PENGISIAN TES
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal. 2. Tuliskan nama dan nomor absen pada lembar jawaban yang sudah disediakan. 3. Tersedia waktu 30 menit untuk mengerjakan paket tes tersebut. 4. Jumlah soal sebanyak 20 butir dan pada setiap butir soal terdapat 5 (lima) pilihan jawaban. 5. Bacalah dengan teliti dan seksama setiap butir soal dan pilihan jawaban. 6. Jawablah setiap pertanyaan dengan cara memberikan tanda silang (X) pada satu pilihan jawaban yang dianggap paling tepat pada lembar jawaban yang disediakan. 7. Apabila ingin mengganti jawaban cukup dengan memberi dua garis sejajar pada jawaban sebelumnya, kemudian memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang baru. Contoh : Jawaban semula
:
10.
A
B
C
D
E
Dibetulkan menjadi
:
10.
A
B
C
D
E
8. Lembar soal dikembalikan lagi kepada pengawas dan tidak boleh dicoretcoret. 9. Periksalah pekerjaan anda kembali sebelum dikumpulkan.
**SELAMAT MENGERJAKAN**
152
SOAL-SOAL PILIHAN GANDA PRETES-POSTES SIKLUS I Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda ( X ) untuk satu jawaban paling tepat pada lembar jawaban yang disediakan.
1. Fungsi a. b. c. d. e.
dari resistor tetap adalah … Penghambat arus listrik Penyearah tegangan listrik Pembangkit gelombang AC Pembangkit gelombang DC Sebagai saklar
2. Yang termasuk komponen pasif elektronika adalah … a. IC b. Transistor c. SCR d. Resistor e. Thyristor 3. Resistor yang nilai hambatannya menurun apabila terkena cahaya adalah a. NTC b. LDR c. Potensiometer d. Variable Resistor e. Fixed resistor 4. Sebuah resistor memiliki kode warna besarnya nilai hambatannya adalah … a. 2 kΩ toleransi 5% b. 20 kΩ toleransi 5% c. 200 kΩ toleransi 5% d. 2 kΩ toleransi 10% e. 20 kΩ toleransi 10%
Merah-Hitam-Hitam-Coklat-Emas,
5. Untuk membuat amplifier dibutuhkan resistor sebesar 2 ohm toleransi 10%. Maka resistor yang digunakan mempunyai kode 4 warna … a. Biru, Hitam, Coklat, Emas b. Merah, Coklat, Hitam, Perak c. Coklat, Kuning, Merah, Emas d. Merah, Hitam, Emas, Perak e. Biru, Coklat, Emas, Perak 153
6. Resistor dengan kode 5W22RJ mempunyai arti: a. Resistansinya 22 Ohm, toleransinya 2% dan dayanya 5 W b. Resistansinya 22 Ohm, toleransinya 5% dan dayanya 5 W c. Resistansinya 22 Ohm, toleransinya 10% dan dayanya 5 W d. Resistansinya 22 Ohm, toleransinya 15% dan dayanya 5 W e. Resistansinya 22 Ohm, toleransinya 1% dan dayanya 5 W 7. Gambar 1.
Besarnya a. b. c. d. e.
nilai tahanan resistor di atas adalah...... 25 Ω toleransi 1% 25 Ω toleransi 2% 25 Ω toleransi 5% 25 kΩ toleransi 1% 25 kΩ toleransi 2%
8. Sumber tegangan besarnya 0,7 Volt, hal ini setara dengan … a. 7000 µV b. 7000 mV c. 700 MV d. 700 µV e. 700 mV 9. Arus listrik sebesar 500 mA, setara dengan… a. 0,5 A b. 5 A c. 50 A d. 500 A e. 5000 µA 10. Tahanan listrik sebesar 8 Ω, setara dengan… a. 0,08 kΩ b. 0,008 kΩ c. 0,0008 MΩ d. 80 mΩ e. 800 mΩ
11. Suatu rangkaian listrik memiliki sumber tegangan 25 V dan arus yang mengalir sebesar 2,5 A, maka nilai R pada rangkaian tersebut adalah a. 10 mΩ b. 100 mΩ c. 1 Ω 154
d. 10 Ω e. 0,1 kΩ 12. Suatu rangkaian listrik memiliki tahanan sebesar 20 Ω dan arus yang mengalir sebesar 2,5 A, maka tegangan pada rangkaian tersebut adalah a. 0,8 kV b. 8 V c. 0,5 kV d. 5 V e. 50 V 13. Suatu rangkaian listrik memiliki sumber tegangan 220 V dan tahanan sebesar 110 Ω, maka besarnya arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah a. 2 mA b. 200 mA c. 2000 mA d. 500 mA e. 50 mA
Gambar 2. Untuk soal Nomor 14
Diketahui besarnya R1=6Ω R2=5Ω R3=9Ω, 14. Besarnya arus yang mengalir pada rangkaian listrik tersebut adalah... a. 5 A b. 0,5 A c. 50 mA d. 5 mA e. 0,5 mA
155
Gambar 3. Untuk soal Nomor 15 dan 16
Diketahui besarnya R1=R2=R3=5Ω 15. Besarnya tahanan total pada rangkaian tersebut adalah a. 1,67 Ω b. 16,7 Ω c. 167 Ω d. 15 Ω e. 1,5 Ω 16. Besarnya arus yang mengalir pada rangkaian listrik di atas adalah a. 50 mA b. 0,5 mA c. 0,59 A d. 59,8 A e. 5,98 A Tabel1. Tahanan Jenis Bahan
Sebagai pedoman mengerjakan soal Nomor 17. 17. Suatu penghantar (konduktor) berbahan aluminium (Al) dengan panjang 150m. Luas penampang sebesar 1,5 𝑚𝑚2 . Berapa besarnya tahanan pada konduktor tersebut? a. 27,8 Ω b. 2,78 Ω c. 0,278 Ω d. 0,278 kΩ e. 278 mΩ
156
Gambar 4. Untuk soal Nomor 18.
Diketahui besarnya R1=5Ω R2=10Ω R3=15Ω, V=40V 18. Besarnya tahanan total pada rangkaian tersebut adalah... a. 11 Ω b. 13,33 Ω c. 13,75 Ω d. 18,75 Ω e. 18,33 Ω 19. Besarnya tahanan pada penghantar (konduktor) dipengaruhi oleh faktorfaktor di bawah ini, kecuali.... a. Panjang penghantar b. Luas penampang penghantar c. Jenis bahan penghantar d. Temperatur penghantar e. Berat penghantar 20. Di bawah ini adalah urutan tahanan jenis konduktor mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar adalah...... a. alumunium, tembaga, perak, emas b. perak, tembaga, emas, alumunium c. perak, emas, alumunium, tembaga d. tembaga, alumunium, perak, emas e. alumunium, tembaga, emas, perak
157
Kisi-Kisi Soal Pre-test dan Post-test SIKLUS II Kompetensi Dasar
No
Indikator Penelitian Pengenalan alat ukur listrik
Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan
1
Prosedur penggunaan alat ukur listrik pada komponen elektronika (resistor) dan rangkaian kelistrikan Pengukuran tahanan, arus, dan tegangan pada rangkaian listrik beban resistor
No. Item
Jumlah Soal
1,2,3,4,5,6,
6
7,8,9,15,18, 19,20,
7
10,11,12, 13,14,16,17
7
Kisi-kisi Soal Pre-test dan Post-tes Siklus II Berdasarkan Domain Kognitif Hasil Revisi Anderson dan Kawan-kawan No 1 2 3 4 5 6
Kategori Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta
No. Item
Jumlah Soal
1,4,5,6 7,18 8,9,19,20 10,11,12,13,14 2,3 15,16,17
4 2 4 5 2 3
158
PETUNJUK PENGISIAN TES
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal. 2. Tuliskan nama dan nomor absen pada lembar jawaban yang sudah disediakan. 3. Tersedia waktu 30 menit untuk mengerjakan paket tes tersebut. 4. Jumlah soal sebanyak 20 butir dan pada setiap butir soal terdapat 5 (lima) pilihan jawaban. 5. Bacalah dengan teliti dan seksama setiap butir soal dan pilihan jawaban. 6. Jawablah setiap pertanyaan dengan cara memberikan tanda silang (X) pada satu pilihan jawaban yang dianggap paling tepat pada lembar jawaban yang disediakan. 7. Apabila ingin mengganti jawaban cukup dengan memberi dua garis sejajar pada jawaban sebelumnya, kemudian memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang baru. Contoh :
Jawaban semula
Dibetulkan menjadi
10.
A
B
C
D
E
10.
A
B
C
D
E
:
:
8. Lembar soal dikembalikan lagi kepada pengawas dan tidak boleh dicoretcoret. 9. Periksalah pekerjaan anda kembali sebelum dikumpulkan.
**SELAMAT MENGERJAKAN**
159
SOAL-SOAL PILIHAN GANDA PRETES-POSTES SIKLUS II Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda ( X ) untuk satu jawaban yang paling tepat pada lembar jawaban yang disediakan. 1. Alat yang digunakan untuk mengukur suatu besaran atau nilai disebut… a. Meteran b. Instrumen pengukuran c. Penggaris d. Timbangan e. Pengukuran 2. Simbol alat ukur yang digunakan untuk mengukur Arus AC adalah a. "V" dan "~" b. "V" dan "▬" c. "A" dan " Ω " d. "A" dan "~" e. "A" dan "▬"
3. Simbol alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan DC adalah a. "A" dan " Ω " b. "A" dan "~" c. "A" dan "▬" d. "V " dan "~" e. "V " dan "▬" 4. Alat yang digunakan untuk mengukur nilai resistansi disebut… a. Ampere meter b. Volt meter c. Watt meter d. Ohm meter e. Osciloscope 5. Alat yang digunakan untuk mengukur nilai daya listrik disebut… a. Ampere meter b. Volt meter c. Watt meter d. Ohm meter e. Osciloscope
160
6. Alat yang bisa digunakan untuk mengukur nilai tegangan, arus dan tahanan listrik disebut… a. Multi meter b. Potensio meter c. Osciloscope d. Ohm meter e. Watt meter 7. Sebelum melakukan pengukuran resistansi, maka harus menepatkan jarum pada posisi 0 (nol). Hal ini disebut dengan… a. Pengukuran tahanan b. Uji coba probe c. Kalibrasi d. Pengukuran tegangan e. Pengukuran awal 8. Untuk mengukur arus listrik DC, maka selektor switch pada Multimeter (AVO meter) harus pada posisi… a. Ω b. ACV c. DCV d. DCA e. 0 9. Untuk mengukur hambatan listrik, maka selektor switch pada multimeter (AVO meter) harus pada posisi… a. Ω b. ACV c. DCV d. DCA e. 0 Gambar untuk soal nomor 10-14
161
10. Jika jarum menunjuk dan berhenti di tengah-tengah angka 10 dan 5 pada ohm meter, maka berapakah nilai tahanannya… a. 8,0 Ω b. 7,0 Ω c. 6,0 Ω d. 7,5 Ω e. 6,5 Ω 11. Jika jarum menunjuk dan berhenti di angka 2 lebih satu garis pada VDC skala 10, maka berapakah nilai tegangannya… a. 2,2 VDC b. 2,4 VDC c. 2,6 VDC d. 2,2 VAC e. 2,4 VAC 12. Jika jarum menunjuk dan berhenti di angka 200 lebih 4 garis pada VAC skala 250, maka berapakah nilai tegangannya… a. 210 VAC b. 220 VAC c. 240 VAC d. 220 VDC e. 240 VDC 13. Jika jarum menunjuk dan berhenti di angka 150 pada ampere meter skala 2.5 mA, maka berapakah nilai arusnya… a. 15 mA b. 1,5 mA c. 0,15 mA d. 15 A e. 1,5 A 14. Jika jarum menunjuk dan berhenti di tengah-tengah angka 100 dan 150 pada ampere meter skala 0.25A, maka berapakah nilai arusnya… a. 125 A b. 12,5 A c. 1,25 A d. 0,125 A e. 0,0125 A
162
15. Jika hendak mengukur tegangan AC 500 V, maka selektor multimeter harus diarahkan pada: a. Ohm pada X1 dengan dikalibrasi dulu b. Volt DC pada 50 V c. DC amper pada range tertinggi d. Volt AC batas ukur 1000 V e. Volt AC batas ukur 250 V
Gambar 1, untuk soal Nomor 16 dan 17
16. Pada gambar di atas menujukkan suatu hasil pengukuran tegangan DC. Berapakah besarnya nilai tegangan sebenarnya, jika Batas Ukurnya adalah 100? a. 44 VDC b. 22 VDC c. 4,4 VDC d. 2,2 VDC e. 0,44 VDC 17. Jika gambar di atas ini menujukkan suatu hasil pengukuran tegangan AC. Berapakah besarnya tegangan sebenarnya, jika Batas Ukur adalah 250? a. 110 V b. 11 V c. 125 V d. 44 V e. 24 V 163
18. Di bawah ini merupakan cara-cara untuk memperkecil efek kesalahan dalam pengukuran, kecuali…… a. Dengan melakukan beberapa kali pengamatan b. Menggunakan instrument berbeda-beda untuk pengukuran yang sama c. Menguasai teknik pengukuran yang baik d. Melakukan kalibrasi instrument sebelum melakukan pengukuran e. Pengukuran dilakukan diruang hampa udara 19. Bagaimana cara pemasangan alat ukur ampere meter terhadap beban… a. Seri terhadap sumber tegangan b. Paralel terhadap sumber tegangan c. Seri terhadap beban d. Paralel terhadap beban e. Seri terhadap sumber dan beban tegangan 20. Bagaimana cara pemasangan alat ukur volt meter terhadap beban… a. Seri terhadap beban b. Paralel terhadap beban c. Seri terhadap sumber tegangan d. Paralel terhadap sumber tegangan e. Paralel terhadap sumber dan beban tegangan
164
Kunci Jawaban Soal Pretest-Posttest Siklus I
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
A D B A D B D E A B
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
D E C B A E B E E B
Kunci Jawaban Soal Pretest-Posttest Siklus II 1. B 2. D 3. E 4. D 5. C 6. A 7. C 8. D 9. A 10. D
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
165
A B B D E A A E C B
LEMBAR JAWAB PRETES-POSTES SIKLUS I Mata Pelajaran Nama Kelas No. Absen Hari / Tanggal
: : : : :
LEMBAR JAWAB PRETES-POSTES SIKLUS II
Teknik Listrik …………………………………… …………………………………… …………………………………… ……………………………………
Mata Pelajaran: Teknik Listrik Nama : …………………………………… Kelas : …………………………………… No. Absen : …………………………………… Hari / Tanggal: ……………………………………
1.
A
B
C
D
E
11.
A
B
C
D
E
1.
A
B
C
D
E
11.
A
B
C
D
E
2.
A
B
C
D
E
12.
A
B
C
D
E
2.
A
B
C
D
E
12.
A
B
C
D
E
3.
A
B
C
D
E
13.
A
B
C
D
E
3.
A
B
C
D
E
13.
A
B
C
D
E
4.
A
B
C
D
E
14.
A
B
C
D
E
4.
A
B
C
D
E
14.
A
B
C
D
E
5.
A
B
C
D
E
15.
A
B
C
D
E
5.
A
B
C
D
E
15.
A
B
C
D
E
6.
A
B
C
D
E
16.
A
B
C
D
E
6.
A
B
C
D
E
16.
A
B
C
D
E
7.
A
B
C
D
E
17.
A
B
C
D
E
7.
A
B
C
D
E
17.
A
B
C
D
E
8.
A
B
C
D
E
18.
A
B
C
D
E
8.
A
B
C
D
E
18.
A
B
C
D
E
9.
A
B
C
D
E
19.
A
B
C
D
E
9.
A
B
C
D
E
19.
A
B
C
D
E
10.
A
B
C
D
E
20.
A
B
C
D
E
10.
A
B
C
D
E
20.
A
B
C
D
E
166
LAMPIRAN 6
Hasil Hasil Hasil Hasil Hasil Hasil
Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek
Afektif Afektif Afektif Afektif Afektif Afektif
Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus
Halaman I Pertemuan I ............................... 168 I Pertemuan II ............................. 169 I Pertemuan III ............................ 170 II Pertemuan I ............................. 171 II Pertemuan II ............................ 172 II Pertemuan III ........................... 173
167
Hasil Observasi Aspek Afektif Kelompok Siswa Kompetensi Dasar Siklus/pertemuan Hari/tanggal
: Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan : I / Pertama : Sabtu, 9 Agustus 2014
No. Nama Siswa Induk 11677 AHMAD ARIF NK 1 11678 AHMAD RIJAN 2 11679 AHMAD SIDDIQ AR 3 11680 AJI SATRIO KW 4 11681 ANDHIKA EDO Y 5 11682 ANGGA ARFIAN 6 11683 DANANG AGUS P 7 11684 DANDI ASRI 8 11685 DICKY AGUNG Y 9 11686 DIKI EDO P 10 11687 DIPTA DAYAKA D 11 11688 DONI PRASETYO 12 11689 EKO FEBRI S 13 11690 HANDOKO 14 11691 IMAM SUPRIYANTO 15 11692 IRFAN WIBOWO 16 11693 LUKI WIDIANTO 17 11694 MUHAMMAD WAFI 18 11695 RUDI ANTO 19 11696 TAUFIK MA'RUF 20 11697 EKA LISTIYANI 21 Jumlah Skor maksimal Rata-rata Skor (y) Rata-rata kelas NO
A 4 1 3 1 3 4 1 3 4 1 1 3 1 3 1 1 2 1 4 2 44 80 2.20
Kriteria Penilaian B C D 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 26 80 1.30
1 2 22 80 1.10
2 1 24 80 1.20
E 3 1 2 1 4 3 1 1 3 1 1 3 1 3 1 1 2 2 3 1 38 80 1.90
168
Jml Skor (x) 11 5 9 5 10 10 5 8 11 5 5 10 5 10 5 5 8 7
Skor Maks 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ratarata 2.2 1 1.8 1 2 2 1 1.6 2.2 1 1 2 1 2 1 1 1.6 1.4
13 7 154 400 7.70 38.50
20 20 400 400 20.00
2.6 1.4 30.8 80 1.540
Kategori Cukup Baik Kurang Baik Cukup Baik Kurang Baik Cukup Baik Cukup Baik Kurang Baik Kurang Baik Cukup Baik Kurang Baik Kurang Baik Cukup Baik Kurang Baik Cukup Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Baik Kurang Baik
Hasil Observasi Aspek Afektif Kelompok Siswa Kompetensi Dasar Siklus/pertemuan Hari/tanggal
: Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan : I / Pertama : Sabtu, 16 Agustus 2014
No. Nama Siswa Induk 11677 AHMAD ARIF NK 1 11678 AHMAD RIJAN 2 11679 AHMAD SIDDIQ AR 3 11680 AJI SATRIO KW 4 11681 ANDHIKA EDO Y 5 11682 ANGGA ARFIAN 6 11683 DANANG AGUS P 7 11684 DANDI ASRI 8 11685 DICKY AGUNG Y 9 11686 DIKI EDO P 10 11687 DIPTA DAYAKA D 11 11688 DONI PRASETYO 12 11689 EKO FEBRI S 13 11690 HANDOKO 14 11691 IMAM SUPRIYANTO 15 11692 IRFAN WIBOWO 16 11693 LUKI WIDIANTO 17 11694 MUHAMMAD WAFI 18 11695 RUDI ANTO 19 11696 TAUFIK MA'RUF 20 11697 EKA LISTIYANI 21 Jumlah Skor maksimal Rata-rata Skor (y) Rata-rata kelas NO
A 2 2 2 1 3 1 1 3 2 2 3 3 3 4 3 1 3 2 3 3 47 80 2.35
Kriteria Penilaian B C D 2 2 2 3 1 1 1 2 2 1 1 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 3 3 3 1 2 2 3 1 1 3 2 1 3 2 2 2 1 2 3 1 3 2 2 1 2 1 1 3 3 3 2 1 2 4 2 45 80 2.25
3 3 36 80 1.80
3 1 35 80 1.75
E 3 2 1 3 3 1 1 3 2 1 3 2 1 3 2 2 3 4 3 2 45 80 2.25
169
Jml Skor (x) 11 9 8 7 14 5 5 15 9 8 12 12 9 14 10 7 15 11
Skor Maks 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ratarata 2.2 1.8 1.6 1.4 2.8 1 1 3 1.8 1.6 2.4 2.4 1.8 2.8 2 1.4 3 2.2
16 11 208 400 10.40 52.00
20 20 400 400 20.00
3.2 2.2 41.6 80 2.080
Kategori Cukup Baik Cukup Baik Kurang Baik Kurang Baik Baik Kurang Baik Kurang Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik
Hasil Observasi Aspek Afektif Kelompok Siswa Kompetensi Dasar Siklus/pertemuan Hari/tanggal NO
No. Induk 11677 11678 11679 11680 11681 11682 11683 11684 11685 11686 11687 11688 11689 11690 11691 11692 11693 11694 11695 11696 11697
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Jumlah Skor maksimal Rata-rata Skor Rata-rata kelas
: Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan : I / Ketiga : Sabtu, 23 Agustus 2014
Nama Siswa AHMAD ARIF NK AHMAD RIJAN AHMAD SIDDIQ AR AJI SATRIO KW ANDHIKA EDO Y ANGGA ARFIAN DANANG AGUS P DANDI ASRI DICKY AGUNG Y DIKI EDO P DIPTA DAYAKA D DONI PRASETYO EKO FEBRI S HANDOKO IMAM SUPRIYANTO IRFAN WIBOWO LUKI WIDIANTO MUHAMMAD WAFI RUDI ANTO TAUFIK MA'RUF EKA LISTIYANI
A 1 3 1 1 3 3 2 4 3 4 3 2 1 3 3 1 4 3 4 1 50 80 2.50
Kriteria Penilaian B C D 2 2 1 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 1 3 2 3 3 2 1 4 2 3 3 2 3 3 2 2 1 1 1 4 3 2 2 1 1 1 1 1 3 2 3 1 2 1 3 1 50 80 2.50
4 1 39 80 1.95
3 1 38 80 1.90
E 2 3 2 3 2 4 2 4 3 3 3 2 2 3 1 2 4 2 2 2 51 80 2.55
170
Ʃ Skor 8 13 8 12 14 12 10 16 12 16 14 11 6 15 8 6 16 9 16 6 228 400 11.40 57.00
Skor Maks 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ratarata 1.6 2.6 1.6 2.4 2.8 2.4 2 3.2 2.4 3.2 2.8 2.2 1.2 3 1.6 1.2 3.2 1.8
20 20 400 400 20
3.2 1.2 45.6 80 2.280
Kategori Kurang Baik Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Baik Kurang Baik Kurang Baik Baik Cukup Baik Baik Kurang Baik
Hasil Observasi Aspek Afektif Kelompok Siswa Kompetensi Dasar Siklus/pertemuan Hari/tanggal NO
No. Induk 11677 11678 11679 11680 11681 11682 11683 11684 11685 11686 11687 11688 11689 11690 11691 11692 11693 11694 11695 11696 11697
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Jumlah Skor maksimal Rata-rata Skor Rata-rata kelas
: Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan : II / Pertama : Sabtu, 30 Agustus 2014
Nama Siswa AHMAD ARIF NK AHMAD RIJAN AHMAD SIDDIQ AR AJI SATRIO KW ANDHIKA EDO Y ANGGA ARFIAN DANANG AGUS P DANDI ASRI DICKY AGUNG Y DIKI EDO P DIPTA DAYAKA D DONI PRASETYO EKO FEBRI S HANDOKO IMAM SUPRIYANTO IRFAN WIBOWO LUKI WIDIANTO MUHAMMAD WAFI RUDI ANTO TAUFIK MA'RUF EKA LISTIYANI
A 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 4 4 55 80 2.75
Kriteria Penilaian B C D 2 3 2 3 4 2 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 1 2 4 2 4 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 2 3 57 80 2.85
4 2 54 80 2.70
3 4 57 80 2.85
E 4 3 2 3 4 2 3 3 2 2 1 1 3 4 3 1 3 4 4 3 55 80 2.75
171
Ʃ Skor 13 14 15 11 18 15 15 16 15 14 8 13 11 18 14 8 14 13 17 16 279 400 13.90 69.75
Skor Maks 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ratarata 2.6 2.8 3 2.2 3.6 3 3 3.2 3 2.8 1.6 2.6 2.2 3.6 2.8 1.6 2.8 2.6
20 20 400 400 20.00
3.4 3.2 55.6 80 2.780
Kategori Baik Baik Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik Kurang Baik Baik Baik Sangat Baik Baik
Hasil Observasi Aspek Afektif Kelompok Siswa Kompetensi Dasar Siklus/pertemuan Hari/tanggal NO
No. Induk 11677 11678 11679 11680 11681 11682 11683 11684 11685 11686 11687 11688 11689 11690 11691 11692 11693 11694 11695 11696 11697
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Jumlah Skor maksimal Rata-rata Skor Rata-rata kelas
: Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan : II / Kedua : Sabtu, 6 Septamber 2014 Nama Siswa
AHMAD ARIF NK AHMAD RIJAN AHMAD SIDDIQ AR AJI SATRIO KW ANDHIKA EDO Y ANGGA ARFIAN DANANG AGUS P DANDI ASRI DICKY AGUNG Y DIKI EDO P DIPTA DAYAKA D DONI PRASETYO EKO FEBRI S HANDOKO IMAM SUPRIYANTO IRFAN WIBOWO LUKI WIDIANTO MUHAMMAD WAFI RUDI ANTO TAUFIK MA'RUF EKA LISTIYANI
A 3 4 3 2 4 2 2 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 64 80 3.20
Kriteria Penilaian B C D 4 3 4 2 2 2 4 2 3 3 2 2 4 3 4 3 4 2 2 4 3 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 3 61 80 3.05
4 2 58 80 2.90
3 4 62 80 3.10
E 2 4 4 3 2 4 4 3 2 2 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 61 80 3.05
172
Ʃ Skor
Skor Maks
16 14 16 12 17 15 15 17 14 16 13 15 16 17 16 13 15 15
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ratarata 3.2 2.8 3.2 2.4 3.4 3 3 3.4 2.8 3.2 2.6 3 3.2 3.4 3.2 2.6 3 3
18 16 306 400 15.30 76.50
20 20 400 400 20
3.6 3.2 61.2 80 3.060
Kategori Baik Baik Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik
Hasil Observasi Aspek Afektif Kelompok Siswa Kompetensi Dasar Siklus/pertemuan Hari/tanggal NO
No. Induk 11677 11678 11679 11680 11681 11682 11683 11684 11685 11686 11687 11688 11689 11690 11691 11692 11693 11694 11695 11696 11697
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Jumlah Skor maksimal Rata-rata Skor Rata-rata kelas
: Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan : II / Ketiga : Sabtu, 13 September 2014 Nama Siswa
AHMAD ARIF NK AHMAD RIJAN AHMAD SIDDIQ AR AJI SATRIO KW ANDHIKA EDO Y ANGGA ARFIAN DANANG AGUS P DANDI ASRI DICKY AGUNG Y DIKI EDO P DIPTA DAYAKA D DONI PRASETYO EKO FEBRI S HANDOKO IMAM SUPRIYANTO IRFAN WIBOWO LUKI WIDIANTO MUHAMMAD WAFI RUDI ANTO TAUFIK MA'RUF EKA LISTIYANI
A 2 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 65 80 3.25
Kriteria Penilaian B C D 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 2 2 4 3 3 3 4 4 3 3 64 80 3.20
4 3 59 80 2.95
3 4 65 80 3.25
E 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 66 80 3.30
173
Ʃ Skor 16 17 15 13 15 17 15 17 17 15 13 18 17 17 15 13 16 19
Skor Maks 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ratarata 3.2 3.4 3 2.6 3 3.4 3 3.4 3.4 3 2.6 3.6 3.4 3.4 3 2.6 3.2 3.8
18 16 319 400 15.95 79.75
20 20 400 400 20
3.6 3.2 63.8 80 3.190
Kategori Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Sangat Baik Baik Sangat Sangat Sangat Baik Baik Baik Sangat
Baik
Baik Baik Baik
Baik Baik Baik
Baik
Sangat Baik Baik
LAMPIRAN 7 Halaman Hasil Penilaian Aspek Psikomotorik Siklus I ............................................. 175 Hasil Penilaian Aspek Psikomotorik Siklus II ............................................ 176
174
Hasil Penilaian Aspek Psikomotorik Kelompok Siswa Siklus I Mata Pelajaran Kompetensi Dasar
: Teknik Listrik : Memahami fungsi resistor rangkaian kelistrikan LKS I
Kelompok
Penilaian A B C D E 15 10 15 15 15 15 15 15 15 18 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 10 15 15 15 75 65 75 75 78 15.00 13.00 15.00 15.00 15.60
1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rata (y) SD Persentase siwa lulus Rata-rata kelas
Jumlah (x)
(x-y)
(x-y)2
70 78 75 75 70 368 73.6
-3.60 4.40 1.40 1.40 -3.60 0.00 0.00
12.96 19.36 1.96 1.96 12.96 49.20 9.84 3.14 60% 73.6
LKS II Kelompok
Penilaian
A B C D E 1 15 10 15 15 18 2 15 15 15 15 20 3 15 15 15 18 15 4 15 15 15 15 18 5 15 15 15 13 15 Jumlah 75 70 75 76 86 Rata-rata (y) 15.00 14.00 15.00 15.20 17.20 SD Persentase siwa lulus Rata-rata kelas
Jumlah (x)
(x-y)
(x-y)2
73 80 78 78 73 382 76.40
-3.40 3.60 1.60 1.60 -3.40 0.00 0.00
11.56 12.96 2.56 2.56 11.56 41.20 8.24 2.87 60% 76.40
Keterangan: A= Kemampuan meniru langkah kerja B= Kemampuan menerapkan K3 C= Ketepatan waktu mengerjakan D= Kemampuan merangkai dan mengoperasikan E= Kemampuan membuat laporan 175
Hasil Penilaian Aspek Psikomotorik Kelompok Siswa Siklus II Mata Pelajaran Kompetensi Dasar
: Teknik Listrik : Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan LKS III
Penilaian Kelompok
A 15 15 15 15 15 75 15.00
1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rata (y) SD Persentase siwa lulus Rata-rata kelas
B 15 15 15 15 15 75 15.00
C 15 20 15 20 15 85 17.00
D 15 15 15 15 15 75 15.00
E 15 18 18 15 15 81 16.20
Jumlah (x)
(x-y)
(x-y)2
75 83 78 80 75 391 78.20
-3.20 4.80 -0.20 1.80 -3.20 0.00 0.00
10.24 23.04 0.04 3.24 10.24 46.80 9.36 3.06 100% 78.20
LKS IV
Kelompok
Penilaian
A B C D E 1 15 15 15 15 18 2 15 15 15 20 20 3 15 15 15 15 20 4 15 15 20 15 18 5 15 15 15 15 18 Jumlah 75 75 80 80 94 Rata-rata (y) 15.00 15.00 16.00 16.00 18.80 SD Persentase siwa lulus Rata-rata kelas Keterangan: A= Kemampuan meniru langkah kerja B= Kemampuan menerapkan K3 C= Ketepatan waktu mengerjakan D= Kemampuan merangkai dan mengoperasikan E = Kemampuan membuat laporan 176
Jumlah (x)
(x-y)
(x-y)2
78 85 80 83 78 404 80.80
-2.80 4.20 -0.80 2.20 -2.80 0.00 0.00
7.84 17.64 0.64 4.84 7.84 38.80 7.76 2.79 100% 80.80
LAMPIRAN 8
Hasil Hasil Hasil Hasil
Halaman
Pre-Test Siswa Siklus I .................................................................. 178 Post-Test Siswa Siklus I ................................................................. 179 Pre-Test Siswa Siklus II ................................................................. 180 Post-Test Siswa Siklus II ............................................................... 181
177
Hasil Pre-test Siklus I Kompetensi Kompetensi Dasar
: Teknik Listrik : Memahami fungsi resistor rangkaian kelistrikan
No. Nama Siswa Induk 11677 AHMAD ARIF NK 1 11678 AHMAD RIJAN 2 11679 AHMAD SIDDIQ AR 3 11680 AJI SATRIO KW 4 11681 ANDHIKA EDO Y 5 11682 ANGGA ARFIAN 6 11683 DANANG AGUS P 7 11684 DANDI ASRI 8 11685 DICKY AGUNG Y 9 11686 DIKI EDO P 10 11687 DIPTA DAYAKA D 11 11688 DONI PRASETYO 12 11689 EKO FEBRI S 13 11690 HANDOKO 14 11691 IMAM SUPRIYANTO 15 11692 IRFAN WIBOWO 16 11693 LUKI WIDIANTO 17 11694 MUHAMMAD WAFI 18 11695 RUDI ANTO 19 11696 TAUFIK MA'RUF 20 11697 EKA LISTIYANI 21 Jumlah Rata-rata (y) Standar Deviasi (SD) Persentase (%) No.
Nilai (x) 50 40 60 35 75 45 65 60 65 50 35 70 45 80 50 50 45 50
(x-y)
(x-y)^2
Ket.*)
-5.25 -15.25 4.75 -20.25 19.75 -10.25 9.75 4.75 9.75 -5.25 -20.25 14.75 -10.25 24.75 -5.25 -5.25 -10.25 -5.25
27.56 232.56 22.56 410.06 390.06 105.06 95.06 22.56 95.06 27.56 410.06 217.56 105.06 612.56 27.56 27.56 105.06 27.56
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
75 60 1105 55.25
19.75 4.75 0.00 0.00
390.06 22.56 3373.75 168.69 12.99
1 0 3
15.00%
Ket. *) = 0 = Tidak Lulus 1 = Lulus
178
Hasil Post-test Siklus I Kompetensi Kompetensi Dasar
No.
No. Induk
: Teknik Listrik : Memahami fungsi resistor rangkaian kelistrikan
Nama Siswa
11677 AHMAD ARIF NK 1 11678 AHMAD RIJAN 2 11679 AHMAD SIDDIQ AR 3 11680 AJI SATRIO KW 4 11681 ANDHIKA EDO Y 5 11682 ANGGA ARFIAN 6 11683 DANANG AGUS P 7 11684 DANDI ASRI 8 11685 DICKY AGUNG Y 9 11686 DIKI EDO P 10 11687 DIPTA DAYAKA D 11 11688 DONI PRASETYO 12 11689 EKO FEBRI S 13 11690 HANDOKO 14 11691 IMAM SUPRIYANTO 15 11692 IRFAN WIBOWO 16 11693 LUKI WIDIANTO 17 11694 MUHAMMAD WAFI 18 11695 RUDI ANTO 19 11696 TAUFIK MA'RUF 20 11697 EKA LISTIYANI 21 Jumlah Rata-rata (y) Standar Deviasi (SD) Persentase (%)
Nilai (x)
Simpangan (x-y)
65 65 75 50 80 50 75 75 75 65 60 80 70 80 70 50 60 55
-2.25 -2.25 7.75 -17.25 12.75 -17.25 7.75 7.75 7.75 -2.25 -7.25 12.75 2.75 12.75 2.75 -17.25 -7.25 -12.25
85 60 1345 67.25
17.75 -7.25 0.00 0.00
Simpangan Kuadrat (x-y)^2 5.06 5.06 60.06 297.56 162.56 297.56 60.06 60.06 60.06 5.06 52.56 162.56 7.56 162.56 7.56 297.56 52.56 150.06 315.06 52.56 2273.75 113.69 10.66
Ket. 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 8
40.00%
Ket. *) = 0 = Tidak Lulus 1 = Lulus
179
Hasil Pre-test Siklus II Kompetensi Kompetensi Dasar
No.
No. Induk
: Teknik Listrik : Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan
Nama Siswa
11677 AHMAD ARIF NK 1 11678 AHMAD RIJAN 2 11679 AHMAD SIDDIQ AR 3 11680 AJI SATRIO KW 4 11681 ANDHIKA EDO Y 5 11682 ANGGA ARFIAN 6 11683 DANANG AGUS P 7 11684 DANDI ASRI 8 11685 DICKY AGUNG Y 9 11686 DIKI EDO P 10 11687 DIPTA DAYAKA D 11 11688 DONI PRASETYO 12 11689 EKO FEBRI S 13 11690 HANDOKO 14 11691 IMAM SUPRIYANTO 15 11692 IRFAN WIBOWO 16 11693 LUKI WIDIANTO 17 11694 MUHAMMAD WAFI 18 11695 RUDI ANTO 19 11696 TAUFIK MA'RUF 20 11697 EKA LISTIYANI 21 Jumlah Rata-rata (y) Standar Deviasi (SD) Persentase (%)
Nilai (x)
Simpangan (x-y)
60 75 65 70 90 60 75 75 80 60 65 80 75 80 60 65 75 75 80 75 1440 72.00
-12.00 3.00 -7.00 -2.00 18.00 -12.00 3.00 3.00 8.00 -12.00 -7.00 8.00 3.00 8.00 -12.00 -7.00 3.00 3.00 8.00 3.00 0.00 0.00
Simpangan Kuadrat (x-y)^2 144.00 9.00 49.00 4.00 324.00 144.00 9.00 9.00 64.00 144.00 49.00 64.00 9.00 64.00 144.00 49.00 9.00 9.00 64.00 9.00 1370.00 68.50 8.28
Ket. 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 12
60.00%
Ket. *) = 0 = Tidak Lulus 1 = Lulus
180
Hasil Post-test Siklus II Kompetensi Kompetensi Dasar
No.
No. Induk
: Teknik Listrik : Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan
Nama Siswa
11677 AHMAD ARIF NK 1 11678 AHMAD RIJAN 2 11679 AHMAD SIDDIQ AR 3 11680 AJI SATRIO KW 4 11681 ANDHIKA EDO Y 5 11682 ANGGA ARFIAN 6 11683 DANANG AGUS P 7 11684 DANDI ASRI 8 11685 DICKY AGUNG Y 9 11686 DIKI EDO P 10 11687 DIPTA DAYAKA D 11 11688 DONI PRASETYO 12 11689 EKO FEBRI S 13 11690 HANDOKO 14 11691 IMAM SUPRIYANTO 15 11692 IRFAN WIBOWO 16 11693 LUKI WIDIANTO 17 11694 MUHAMMAD WAFI 18 11695 RUDI ANTO 19 11696 TAUFIK MA'RUF 20 11697 EKA LISTIYANI 21 Jumlah Rata-rata (y) Standar Deviasi (SD) Persentasi (%)
Nilai (x)
Simpangan (x-y)
70 75 85 70 95 65 80 85 80 75 75 85 80 85 80 65 75 75
-8.50 -3.50 6.50 -8.50 16.50 -13.50 1.50 6.50 1.50 -3.50 -3.50 6.50 1.50 6.50 1.50 -13.50 -3.50 -3.50
90 80 1570 78.50
11.50 1.50 0.00 0.00
Simpangan Kuadrat (x-y)^2 72.25 12.25 42.25 72.25 272.25 182.25 2.25 42.25 2.25 12.25 12.25 42.25 2.25 42.25 2.25 182.25 12.25 12.25 132.25 2.25 1155.00 57.75 7.60
Ket. 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16
80.00%
Ket. *) = 0 = Tidak Lulus 1 = Lulus
181
LAMPIRAN 9 Halaman Indikator Ketercapaian Penelitian ........................................................... 183
182
INDIKATOR KETERCAPAIAN PENELITIAN Kompetensi
Kriteria Ketercapaian
Aspek Afektif
1. Perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru 2. Interaksi siswa dengan guru 3. Mengemukakan pendapat 4. Interaksi siswa dalam kelompok 5. Bertanya pada teman 1. Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. 2. Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan
Aspek Psikomotorik
Aspek Kognitif
1. Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. 2. Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan
183
Indikator Ketercapaian Penelitian Sekurang-kurangnya 75% siswa kelas X EI SMK Muhammadiyah Prambanan dinyatakan lulus dan nilai rata-rata kelas minimal 75. Sekurang-kurangnya 75% dari seluruh siswa kelas X EI SMK Muhammadiyah dinyatakan lulus dan nilai rata-rata kelas minimal 75. Sekurang-kurangnya 75% dari seluruh siswa kelas X EI SMK Muhammadiyah Prambanan dinyatakan lulus dan nilai rata-rata kelas minimal 75.
LAMPIRAN 10 Halaman Rencana Penelitian ............................................................................... 185
184
RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS Nama Sekolah Paket Keahlian Kelas / Semester Mata Pelajaran
: : : :
SMK Muhammadiyah Prambanan Elektronika Industri X / Gasal Teknik Listrik
Siklus
Bulan
I
Tanggal
Agustus
Agustus II
September
Jumlah Jam Pelajaran
KD1
Pertemuan Ke-
1A
9
1
4
16
2
23
3
30
4
6
5
13
6
1B
KD2 1C
2A
2B
Jumlah Jam 2C
4 4
4 4
4 4
4 4
4
Pelajaran
4
4
4
4
4 4
4
4
24
Keterangan : KD 1 (Kompetensi Dasar 1) Indikator 1A Indikator 1B Indikator 1C
: : : :
Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. Menjelaskan konsep dasar teknik listrik dan mengidentifikasi komponen elektronika Membaca resistor kode warna dan angka huruf Menjelaskan sifat hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik
KD 2 (Kompetensi Dasar 2) Indikator 2A Indikator 2B Indikator 2C
: : : :
Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan. Mengukur nilai resistor kode warna dan angka huruf. Mengukur nilai hambatan, arus, dan tegangan pada rangkaian listrik sederhana. Melakukan pengukuran hubungan seri, paralel, dan kombinasi resistor rangkaian listrik.
185
LAMPIRAN 11 Halaman Presensi Penelitian ................................................................................ 187
186
PRESENSI PENELITIAN Nama Sekolah Paket Keahlian Mata Pelajaran No.
NIS.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
11677 11678 11679 11680 11681 11682 11683 11684 11685 11686 11687 11688 11689 11690 11691 11692 11693 11694 11695 11696 11697
: SMK Muhammadiyah Prambanan : Elektronika Industri : Teknik Listrik Nama
1 A -
AHMAD ARIF NK AHMAD RIJAN AHMAD SIDDIQ AR AJI SATRIO KW ANDHIKA EDO Y ANGGA ARFIAN DANANG AGUS P DANDI ASRI DICKY AGUNG Y DIKI EDO P DIPTA DAYAKA D DONI PRASETYO EKO FEBRI S HANDOKO IMAM SUPRIYANTO IRFAN WIBOWO LUKI WIDIANTO MUHAMMAD WAFI RUDI ANTO TAUFIK MA'RUF EKA LISTIYANI
187
Pertemuan Ke2 3 4 5 6 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - A A A A A - - - - - - - - -
7
LAMPIRAN 12 Halaman Silabus Spektrum Mata Pelajaran Teknik Listrik ....................................... 189
188
SILABUS Satuan Pendidikan Paket keahlian Mata Pelajaran Kelas
: : : :
SMK Muhammadiyah Prambanan Elektronika Industri Teknik Listrik X
Kompetensi Inti* : KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3: Memahami, menerapkan dan menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untuk memecahkan masalah KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung Kompetensi Dasar 3.3.Memahami fungsi rangkaian resistor rangkaian kelistrikan.
Indikator
Materi Pokok
3.3.1. Mengenal simbolsimbol satuan listrik menurut standar internasional. 3.3.2. Menjelaskan perubahan nilai hambatan listrik terhadap konstanta bahan, panjang dan luas penampang kawat.
• Simbol-simbol satuan listrik menurut standar internasional. • Perubahan nilai hambatan listrik terhadap konstanta bahan, panjang dan luas penampang
Pembelajaran
Inkuiri dengan pendekatan siklus belajar 5E Model Pembelajara n Berbasis Proyek
Penilaian A. Aspek penilaian siswa meliputi: Kognitif (pengetahu an) Psikomorik (keterampil
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
12 JP
Delmar’s Standard Textbook of Electricity, 5th EditionSteph en L. Herman, 2011
Kompetensi Dasar
4.3. Menguji rangkaian resistor rangkaian kelistrikan
Indikator
Materi Pokok
3.3.3. Memahami nilai resistor berdasarkan kode warna menurut standar deret E6, E12, E24, dan deret E96. 3.3.4. Memahami beda potensial dalam aliran arus listrik beban resistor berbeda. 3.3.5. Memahami hubungan antara arus, hambatan dan beda potensial pada rangkaian listrik beban resistor sederhana. 3.3.6. Memahami sifat hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik.
kawat. • Nilai resistor berdasarkan kode warna menurut standar deret E6, E12, E24, dan deret E96. • Beda potensial dalam aliran arus listrik beban resistor berbeda. • Hubungan antara arus, hambatan dan beda potensial pada rangkaian listrik beban resistor sederhana. • Sifat hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor dalam rangkaian listrik.
4.3.1. Mengimplementasikan simbol-simbol satuan listrik standar internasional 4.3.2. Melakukan ekperimen untuk menyatakan hubungan antara hambatan listrik terhadap pengaruh konstanta bahan, panjang dan luas penempang bahan. 4.3.3. Melakukan pengukuran nilai resistor
Pembelajaran
(Project Based LearningPjBL) Model Pembelajara n Berbasis Masalah (Problem Based LearningPrBL) Model Pembelajara n Berbasis Tugas (Task Based LearningTBL) Model Pembelajara n Berbasis Computer (Computer Based Learning (CBL)
Penilaian
Alokasi Waktu
an) Afektif (Sikap)
Sumber Belajar
B. Jenis Penilaian Tulis Lisan (Wawancar a) Praktek
12 JP
Electrical and Eectronic Principles and Technology, John Bird, Fourth Edition, 2010 Fundamental s of Electric Circuits, C. K. Alexander dan M. N. O. Sadiku Electrical and Electronic Principlesand Technology, Third edition, John Bird BSc(Hons), CEng, CSci, CMath, FIET, MIEE,FIIE, FIMA, FcollT,2007 Fundamental Electrical and Electronic Principles Third Edition Christopher R Robertson, 2008 Build Your Own Fuel
Silabus Teknik Listrik 188 *
Untuk kolom “Pembelajaran” diisi dengan pendekatan pembelajaran [bisa lebih dari satu]. Misalnya pendekatan kontekstual, portofolio, kolaboratif, belajar aktif, penyelesaian masalah. Setiap pendekatan dilengkapi dengan mengamati, menanya, eksperimen/explore, asosiasi, komunikasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing pendekatan.
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
Pembelajaran
berdasarkan kode warna standar deret E6, E12, E24 dan deret E96. 4.3.4. Menerapkan pengukuran arustegangan dalam rangkaian listrik beban resistor berbeda. 4.3.5. Menggambarkan kurva hubungan arustegangan untuk beban resistor berbeda. 4.3.6. Melakukan pengukuran hubungan seri, paralel dan kombinasi resistor rangkaian listrik.
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Cells, Phillip Hurley, 2005 Experiments Fuel cell, htech, www.htech.com Fuel Cell Projects for the Evil Genius, Gaviv D.J. Garper, 2008 Build a Solar Cell Hydrogen Fuel Cell System, Phillip Hurley, 2004
Silabus Teknik Listrik 189 *
Untuk kolom “Pembelajaran” diisi dengan pendekatan pembelajaran [bisa lebih dari satu]. Misalnya pendekatan kontekstual, portofolio, kolaboratif, belajar aktif, penyelesaian masalah. Setiap pendekatan dilengkapi dengan mengamati, menanya, eksperimen/explore, asosiasi, komunikasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing pendekatan.
LAMPIRAN 13 Halaman Kalender Pendidikan SMK Muhammadiyah Prambanan 2014/2015 ............ 191
190
191
LAMPIRAN 14 Halaman Pelaksanaan Pre-test Siklus I ................................................................. 193 Kegiatan Diskusi Kelompok Pertemuan II Siklus I .................................... 193 Kegiatan Presentasi Siswa ..................................................................... 193 Pelaksanaan Post-test Siklus I ................................................................ 194 Pelaksanaan Pre-test Siklus II ................................................................ 194 Kegiatan Diskusi Kelompok Pertemuan II Siklus II ................................... 194 Kegiatan Pembelajaran Pertemuan III Siklus II ........................................ 195 Pelaksanaan Post-test Siklus II .............................................................. 195
192
FOTO KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Pelaksanaan Pre-test Siklus I
Kegiatan Diskusi Kelompok Pertemuan II Siklus I
Kegiatan Presentasi Siswa 193
Pelaksanaan Post-test Siklus I
Pelaksanaan Pre-test Siklus II
Kegiatan Diskusi Kelompok Pertemuan II Siklus II 194
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan III Siklus II
Pelaksanaan Post-test Siklus II
195
LAMPIRAN 15
Surat Surat Surat Surat Surat Surat Surat
Halaman Pengangkatan Dosen Pembimbing .................................................. 197 Ijin Penelitian FT UNY.................................................................... 198 Ijin Penelitian Gubernur DIY .......................................................... 199 Ijin Penelitian BAPEDA Kabupaten Sleman....................................... 200 Keterangan Validasi Instrumen Validator 1 ..................................... 201 Keterangan Validasi Instrumen Validator 2 ..................................... 204 Keterangan Penelitian Kepala Sekolah............................................. 207
196
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 101/EKO/TA-S1A/III/2014 TENTANG PENGANGKATAN PEMBIMBING TUGAS AKHIR SKRIPSI 51 BAGI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menimbang
1. Bahwa sehubungan dengan telah dipenuhinya persyaratan untuk penulisan Tugas Akhir Skripsi bagi mahasiswa F.T. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, perlu diangkat pembimbing.
2. Mengingat
Bahwa untuk keperluan dimaksud perlu ditetapkan dengan Keputusan Dekan.
1. Undang-Undang RI : Nomor 20 Tahun 2003
2. Peraturan Pemerintah RI : Nomor 60 Tahun 1999 3. Keputusan Presiden RI :a. Nomor 93 Tahun 1999 ;b. Nomor 305 M Tahun1999 4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 27410.11999 5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI : Nomor 0031012001 6. Keputusan Rektor UNY : Nomor 1160/UN34/KP/2011 Mengingat pula
Keputusan Dekan F.T. UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAK{IITA Nomor :483/J.l5lYtP/2003.
MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama
Mengangkat Pembimbing Tugas Akhir Skripsi bagi mahasiswa F.T. UNIVERSITAS YOGYAKARTA yang susunan personalianya sebagai berikut : Pembimbing Bagi mahasiswa (lrlama, NIM) Jurusan/Prodi Judul Tugas Akhir Skripsi
NEGERI
Nur Kholis, M.Pd Eko Swi Damilrwan (10501241021) Pendidikan Teknik Elektro
-
Sl
Peningkatan Kompetensi Teknik Listrik Siswa Kelas X Paket Keuhlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan Melalui Mo del Pemb eluj ar an G uide d D isc ov ery
Kedua
Dosen pembimbing diserahi tugas membimbing penulisan Tugas Akhir Skripsi sesuai dengan pedoman Tugas Akhir Skripsi.
Ketiga
Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan
Ketiga
Segala sesuatu akan diubah dan dibetulkan sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalarn Keputusan ini.
: di Yogyakarta Padatanggal
:
6Agustus2014
Moch. Bruri Triyono 195602t6 198603 1 003 Tembusan Yth : 1. Pembantu Dekan II FT UNY 2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro 3. Kasub. Bag. Pendidikan FT IINY 4. Yang bersangkutan.
a
t)l)ernlorl(d)yirlrL,,,
,Iat ],,. , '1[o
, ,
',
f,;lt:i I ,''r i1i;\,- r.'
i,'
.,i'::
1;il';, t'.: ',:' ffU-tr,"/ 't:) j ,1,-.J,4,r'
L
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SEKRETARIAT DAERAH Kompleks Kepatihan, Danurejan, Telepon (.027 4) 56281 1 - 5628'1 (Hunting) 4 YOGYAKARTA 55213 SURAT KETERANGAN o/o/REG/v/1 79t6tzO
i,.l:r'irl,i Srrr:ri WAKIL DEKAN I FAKULTASTEKNIK ir 'r,:r 5JUNI 2014
Norrror
[')r.riltlr]
/
IJIN
tq
1754tH34tPLt2014 IJIN PENELITIAN/RISET
lrt'1" 1'a'1'
3.
4
K(]rrentrian Dalant Negeri dan penterirrlalt Daerah, Peraturan
Gubernur Daerah lstrrtrewi'r Yogy;rkarta Nonror 37 Tahun 200g. tentang Rinc irf Tu!.las clan Fungs Satuan organisas di Lingkungarl seketariat Daerah cian seketariat Dewan perwakllan Rakyat Daerah. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta,Nomor 1B Tahun 200g tentang pecioman pelayanan per zinan, Rekomendasi Pelaksanaatt Survei' Perreiitian, Perrdataan, Pengenrbangan, pengkaliarr, dan studi Lapangan di Daerah yogyakarta. Ig.imewa
DIIJINKAN untuk melakukan kegiatan s-irvei/penelitian/pendataan)$unguruungan/pengkalian/studi
Nama
lapangan kepada.
,EKO SWI DAMARWAN NIP/NrM :10501241021 Aranrat :FAKULTAS TEKNIK, PENDIDIKAru rexrriix ELEKTRo, uNtvERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Jui'rur TPENINGKATAN KOMPETENST TEKNIK LtsrRtK stswA KELAS x pAKET KEAHLTAN ELEKTRONIKA INDUSTRI Dl SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANATI iurlnlur MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY Lr:l+rs :DtNAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Dty '/vaktu . 9 JUNI 2014 Ed g SEPTEMBER 2014 lndonesia Dengan Ketentuan '1 Menyerahkan s!rat keterangan/ijin slrver/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/stucli Iaparglrn ^)cla. pemer'tah D:',erah DIY kepada Bupati/Walikota rnelalui instltusi yang benvenang mengeluarkan ijin dinrak+:d, 2' Menverahkan soft copy hadl penelitiannya baik kepada Gubernur Daerah lstrnlewa yogyakarta nrelirrui Biro Adrri.rstrasi penrba.gLrnan setda DIY dalam compact disk (cD) maupun mengunggah (upload) nrelalui website adbang.jogjal)rov.go. d clan menu.jr.rl<]ran cetaka, asJi yang sudah djsahkan dan dibubuhi cap institus; i]' liirr irri lrarlya clipergurtakan untukkeperluart ilrniatr, ciarr pemegang ijin waiib n)entaati ketentuan yirng berlaku di lokas keqiatan; 4' l;rn penelitian clapat diperpanjan! maksmal 2 (ciua) kali clengan menunju[<.]<,an surat ini kembali sebulum berakhirwaktunya setelah nr e n q a1 Lr kr rr perpanj an gan m el a I ui websi te ad ba n g.jogjal_rrov.go.r d 5' llirl yarlg drl:crikan dapatciibatalkan sowaktu-waktu apabila porn"gn,,g rlin ini trciakmcrlcnr.rhi kcrc,trril. ya.g bcrlaku. ;
uilrkrn (.ii yogyakarta Pada tangsat 9 JUNI 2014 A.n Seketaris Dreralr Ali sllr r []i;Iclt)notTt itn cJa n P[:tl !itit1unit Di kr:l
t
Utl l(L:1,;r,1
I:lt rO
Atl nt i r I 1;ttit:r lJgllr f
r1 'l
;i 1-1
-'v
fi
',
,,,
t '\'
iJlrll rr,irr,rllvv..l :llJ lr,rnlru:lttt
1 GUE}ETINUR DAERAH TSTIMEWA YO9IIIITTA (SEI]AGAI LAPORAN) 2, BUPATI SLEMAN C.Q KA. BAKESBANGLINMAS'SI-CTVINru 3. DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Di' 4. WAKIL DEKAN I FAKULT,AS TEKNIK, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 5. YANG BFRSANGKIITAN
Ir t, I t,,rj0t;,0 l!)iil)0:J 2
l:l[):r
11 11
;1;
I
I
.
I
PEit'iER
r,-l-
''.:3-=ATEN SLEMAN
BADAN PERENCA|\,JAI.i PEMBANGUNAN DAERAH Jalan Parasa-..: '": - _ 7--=- -- :z: S :-an ycgyakarta 555.1 i::::- ---. :-::-: r:.. - = lZ71l 568800 Webslie s:^':-.._ :- - =_--. :=::::a@sler,rankab.go.id 1
Nornor
S'JR{T IZI\ Bappeda :1-9
: 0r0
2014
TEITAIG PENELITIAN KEPALA BADAN PERENCT\NAAN PEN'IBAI{ GUNAN DAERAH Dasar
:
Nlenun-iuk
: Surat dariKepala
Peraturan Bupati Sleman Nornor : 45 TahLrn 2013 fentang Izin Penelitian, Izin Kuliah Kerja Nyata, Dan Izin Praktik Kerja Lapanuan.
\omor : 0-0
Hal
Kantor Ke-satrian Bangsa, Kab. Sleman
Kesbang
:1:0
:U
.:
Tanggal : 09 Juni 2014
: Rekomendasi Penelitian
MENGIZINKAN
:
Kepada Nama
EKO SU,'I DA]VLARWAN
No.MhsNIM/NIP,t{IK
10501211021
Prograrn/Tingkat I
S1
nstansi/Perguruan Tinggr
Univers itas Negeri Yogyakarta
AIarnat instansi/Perguruan Tinggi
Kampus Karangmalang Yogyakarta
.\lantat Rumah \.. I-elp i HP ' i.lr,r
DLrkuh Madurejo Prambanan, SIeman 085729 1 52780 Mengaclakan Peuelitian / Pra survey / Uji validitas / pKL dengan judul PENINCKATAN KOMPETENSI TEKNIK I,ISTRIK SISWA KELAS X PAKET KEAIILIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN VfELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY
Lrkesi \\-a]ilu
SIIK
N{uharnmadiy ah Prambanan Sleman
Selama 3 bulan
mulaitanggal:
09 Juni20l4 s/d 09 September 2014 D.ogrrn ketentuan sebagai berikut - ' - ' ..-::tr ,iiri kepctda Peiabat Pemerintah setempat (Carnat/ Kepala Desa) atatt Kepala Instansi untuk .
,.:,,
:-::wt_juk seperltrnya.
:r '..-1'l-l ltita tertib dan mentaati ketentuan-ketentuan ,setempat yang berlaktt. - - ' ,' ,;. '-;.'-:;iltutakQn untuk kepentingcut-kepenlingcrn di luar yang direkontendasikan.
.':.'.,;,,.:..irtcirt lctporan hasil penelitian berupo
-' : r:
I
(satu) CD format
pDF
kepada Bupati diserohkan Daerah ,-,,:--;. ,;-r';iitlkan sewaktu-waktu apabila tidak dipenuhi ketentttan-ketentucm cli atas. :'.1-r..-.r B _;tlttn P erencanaan Pembangunan
.*' l. ':: :.lin ini dikeluarkan untuk digunakan sebagaimana mestinya, rliharapkan pejabat pemerintah/non - : ' --_ :;::::f,t ntemberikan bantuan seperlunya. ): : :r- selesai pelaksanaan penelitian Saudara wajib menyarnpaikan laporan kepada kami 1 (satu) bulan
i:-: - -;-::.-.::.".. ngnelitian.
Dikeluarkan di Sleman Pada
Jsr1l'-"' 1.
2. 3.
9 Juni 2014
a.n. I(epala Baclan Perencanaan Penibangunarr Daerair
Bupati Sleman (sebagai laporan) KepalaDinas Dikpora Kab. Sleman Kabid. Sosial Budaya Bappeda Kab. Sleman
4. Cal::,,':"::'t:nan
5. Ka- SMK Muhammadiyah 6. Dekan Fak Teknik-UNY 7. Yang Bersangkutan
Tanggal :
Prambanan Sleman
Sekretaris ..';., A'h:,t
gendalian dan Er,aluasi
lPaPaaal
,"''={!-f
,r:' u@ t'\o'\
TLI,\T. S.P. ,/e
\t D a-^ 'll
\{T
UNIVERSITAS
N EGERI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO Alamat: Kampus Teknik UNY Karangmalang, Yogyakarta
Hal
: Pennohonan Validasi Instrumen TAS
Lampiran
: 1 Bendel
Kepada Yth,
Bapak Drs. Nyoman Astra Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro di Fakultas Teknik UNY
Sehubungan dengan rencrna pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi (TAS), dengan ini saya: Nama
: Eko Swi Damarwan
NIM
: 10501241021
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro
JudulTAS
:-'Peningkatan Kompetensi Teknik Listrik Siswa Kelas X Paket Keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah
Prambanan Melalui Model Pembelajaran Guidd Discove('. dengan hormat mohon Bapak berkenan memberikan validasi terhadap instrumen penelitian TAS yang telah saya susun. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan : (1) prorcalTAS, (2) kisi-kisi in$umen penelitian TAS, dan (3)
draf instrumen penelitian TAS.
Demikian permohonan s6y?, atas bantuan
dan perhatian
Bapak
diucapkan terima kasih.
Yogyakarta,r9 Mei2014
NIM. 1050124L02L Mengetahui, Kaprodi Diknik Elektro,
Moh. Khairudin. Ph.D. NIP. 197904t 22AA2t21 002
NrP. 1e681026 199403 1 003
NIVERSITAS
N EGERI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO Alamat: Kampus Teknik UNY Karangmalang, Yogyakafta U
SURAT PERNYATAAN VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAT{ TUGAS AKHIR SKRIPSI Saya yang beftanda tangan dibawah ini:
: Drs. Nyoman Astra
Nama
NIP : 19581231 198702 1 002 Jurusan : Pendidikan Teknik Elektro menyatakan bahwa instrumen penelitian TAS atas nama mahasiswa:
Nama NIM
: Eko Swi Damarwan :10501241021
Program Studi : Pendidikan Teknik ElekFo
JudulTAS
: "Peningkatan KompetensiTeknik Ustrik Siswa Kelas X
Paket Keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery'',
Setelah dilakukan kajian
ahs
instrumen penelitian TAS tersebut dapat
dinyatpkan:
Mlayak
n t]
digunakan untuk penelitian
Layak digunakan dengan perbaikan
Tidak layak digunakan untuk penelitian yang bersangkutan dengan saran/ perbaikan sebagaimana terlampir. Demikian agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta,Zt
l'tei
zaL4
NrP. 19581231 198702
Catatan
tl
:
Beri tanda
r/
t
002
UNIVERSTTAS N EGERI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO Alamat: Kampus Teknik UNY Karangmalang, Yogyakarta
Hal
: Permohonan Validasilnstrumen TAS
Lampiran : l
Bendel
Kepada Yth,
Bapak Dr. Edy Supriyadi Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro di Fakultas Teknik UNY
Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Tugas Rkhir
Skips
(TAS),
dengan ini saya: Nama
: Eko Swi Damarwan
NIM
: 10501241021
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro
JudulTAS :'*Peningkatan Kompetensi
Teknik Ustrik Siswa Kelas X
Paket Keahlian Elektronilca Industri di SMK Muhammadiyah
Prambanan Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery''.
dengan hormat mohon Bapak hrkenan memberikan validasi tertradap instrumen penelitian TAS yang telah saya susun. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan : (1) propmalTAS, (2) kisFkisi instrumen penelitian TAS, dan (3)
draf instrumen penelitian TAS.
Demikian permohonan
syo, atas bantuan dan perhatian Bapak
diuepkan terima kasih. Yogyakarta, 1g Mei 2014
NIM. 1050124L02t Mengetahui, Kaprodi Diknik Elektro,
Moh. Khairudin. Ph.D. NIP. 197904t 22002L2 L 002
NrP. 19681026 199403 1 003
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNIK ,URUSAN PENDIDIKAI{ TEKNIK ELEKTRO Alamat: Kampus Teknik UNY Karangmalang, Yogyakafta SURAT PERI{YATAAN VALIDASX I]{STRUIIEN PEI{ELITIAN TUGAS AIfiIR STRIPISI Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama NIP
: 19611003 198703
Jurusan
: Pendidikan Teknik Elektro
: Dr. Edy Supriyadi 1 002
menyatakan bahwa instrumen penelitian TAS aEs nama mahasiswa:
Nama NIM
: Eko Swi Damarwan :10501241021
Program Studi : Pendidikan Teknik ElekUo
ludul
TAS
: "Peningkatan KompetensiTeknik Listrik Siswa Kelas X
Paket Keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan Melalui
Mdel Pembelajaran Guided Dircoverl'.
Setelah dilakukan kajian atas insffiumen penelitian TAS tersebut dapat dinyatakan:
t] tq t_]
Layak digunakan untuk penelitian Layak digunakan dengan perbaikan
Tidak layak digunakan untuk penelitian yang bersangkutan dengan saran/ perbaikan sebagaimana terlampir. Demikian agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 2-i, M(
i
2014
Dr. Edy Supriyadi NrP. 19511003 198703 1 002
Catatan
t]
:
Beri tanda
y'
7
c(o c
c\t
O O
(o -cr
E
FI
g
cr,
o
A !
(E
I
\ € \.T\ aa\ / \
5
= v E
a
E c
{
?
K.
r (
f
$ $
Elrl
{
L
E= -&
\)
ts Eg L
=5
I
c
I :
*
U A
u,
tE .0,
S
J\
.:
E.s z id tc ,6F
5
T,
cg
{ L i.
\f
U
.E, TE
"t
,d
s .
A.
F-
J^
c ** .=
>
,}
:\t r.)
+i X \J
a
p
8-E
FE
h Fe-
';fg
V.'o
E '=
I
E€
HGO
A
ti= E'=
lJ-l
cL o
E
EE ..E
{
")fl *\., J
\) (,) (E
F
he
lFt
's {
G)
pHE: = 8=s E N - o -vG E H E8
C,=
J
uS
._
(I,
q,
rd J
tsx =8 !2 ,lr
LI
(
5 E
f <
:f
\S
+) C
P *qr DC
\
H
c,lz
=e
,,.*l
g
hir '-o
-
h
".c.
l-l
{r,
}[olr-l -Ol l'IlI .l o-
T s\
.:
)
(t5
bie
dlu
-J-,i{
L *) vl
.E'
9s
-rF N
''\ .Y
E E (E
El '{
{tfs
--> -\J
€IE !
N o ._, ol
r'tr *t
= E L.
(o 0)
E
o
\Z
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN KELOL,IPOK TEKNOT,OGI DAN INDUSTRI
R+ep.ndns
'
,..:":
r'
"
gt"fiH
mf$
rir,;.1:;
STATUS : "TERAKREDmASI A-,
M:3ffi:ffir.#tr
Alamat : GatahBokoharjo,Prambanan,Sleman,55ST2I (0274) 496170Fax(A274\ 49799A Web : www. smkmuhprambanan. sch. id email : pos@smkmuhprambanan. sch.id
SURAT IZIN PENELITIAN No : 6759.0/REK/Itr.4.AU1FIVIII
12014
lr{ernperhatikan strat permohonan izin penelitian dari Wakil Dekan I Fakr"rltas Teknik Universitas Negeri Yog-vakarla Nomor. 1754fi13,4PL2A11 terta:rggal 05 Juni 2014 untuk mahasiswa: hiama
: Eko Swi Hennawan
NI\4
: i0501241A21
Prograrn Studi
: Pendrdikan Teknik Elektro
ir'Iaka dengan
- SI
ini Kepala SfulK Muirammadiyah
Prambanan mengabulkan pennohonan izin penelitian tersebut dan meniber*;an kesernpatar rmtuk dilakukarurya kegiatan penelitian pada Agustus - September 2014 guna penulisan karya ihniahnya dengan judul:
*PENII{GIGTAN KOMPETENSI TEKNIK LISTRIK SISWA KELAS X PAKET KEAHLTAN ELEKTRON IKA INDU S'TRI DI SI,IK EIUHANIMADIYA H PR.I.il{BANA}{ NI
EL;\LLTI ]\,IODE,L
P
Dernikian surat
EMBEI,AJ ARAN GUID
izir ini dibuat
E
D DISCOV ERY,'
agar dapat dipergunakan sebagaimana rneslinya.
N{,M