~
,C~~
But. Agron. 25(3) 15-19 (1997)
PENGARUH JUMLAH BUKU DAN TAKARAN PUPUK KANDANG AYAM TERIIADAP KEBERHASll..AN PlNDAH TANAM SETEK CABANG BAMBU AMPEL HIJAU (Bambusa vulgaris) OAR! KULTURAIR KE LAPANG The Effect of the Nodes Number and Chicken Manure on the Transplanting of Green (Bambusa vulgaris) Branch Cuttings from Water Culture to the Field Sandra Aritin Azizl) ABSTRACT An experiment of transplanting one and two nodes of green Bambusa vulgaris branch cut-
tingsfrom water culture to thefield wascarried out with the application of chickenmanure0.0, 0.2, 0.4, 0.6andO.8kg/plantlet, withbasedfertilizer Urea, TSPandKCIO.50,0.25andO.50kg/plantlet, respectively. Split plot de.\'ignwas used, with chicken manure a~'main plot and number of node~'a~' subplot. All the combinations were replicated thrice. Chicken manure 0.4 kg and Urea 0.50, TSP 0.25 and KCIO.50 kg/plantlet is relatively needed to transplant green Bambusa vulgaris branch cuttingsfrom water culture to thefield Plantlets with two nodes had better growth ability than one nodes on 12 and 14 weeks after transplanting, although no significant differences observed at the initial and the end of the experiment. RINGKASAN Percobaan pindah tanam setek cabang bambu ampel hijau (Bambusa \Julgaris) berbuku satu clandua yang berasaldari kultur air ke lapangandilakukan denganpemberianpupuk kandang ayam 0.0, 0.2,0.4,0.6 clan0.8 kg/tanaman dengan pupuk dasar Urea, TSP, KCl berturut-turut 0.50,0.25 clan 0.50 kg/tanaman. Rancanganyang digunakanadalahRancanganPetak Terbagi denganpupuk kandang ayamsebagaipetak utama clanjumlah buku sebagaianak petak. Semuakombinasi perlakuan diulang tiga kali. Pemberian pupuk kandang 0.4 kg clan Urea 0.50, TSP 0.25 clanKCI 0.50 kg untuk setiap tanamancenderung diperlukan untuk pindah tanam setek cabang basil kultur air ke lapangan. Bibit dengandua buku mempunyaikemampuantumbuh yang lebih baik dari satu buku pada 12 clan 14 minggu setelahpindah tanam, walaupun tidak berbeda di awal percobaan.
PENDAHULUAN
Keuntungan penggunaansetek cabang menurut White ( 1948) adalah : (1) pemanfaatan cabang
Bambudapatdiperbanyaksecaravegetatif denganmemakai"offset" (Austin clanVeda, 1970),
bambuyangdibuangketika penebangan, (2) mudah dalamtransportasi,(3) persediaanbahanseteklebih
yaitu menggunakan rimpang berbuluh sepanjang 1 m,
banyak clan(4) matif sedikit menggunakan tenaga kerja.
memakaisetekcabangyangditanamdi tanah(Hasan, 1980),cangkokclankultur jaringan(Dransfieldclan Wldjaja, 1995).
Penanamansetekcabangbambudi tanah kurangmemberikanbasilyang memuaskan.Hasan (1980)menyatakan bahwakeberhasilan tumbuhsetek cabangbambubellingadalahkurangdarisatupersen. SyahnanclanKosasih (1989) menggunakansetek cabangbambuampelkuning(E. vulgari.\)clanbambu
I)
StarPengajar Jurusan BOP.F,tparta IPB
15
But. Agron. 25(3) 15-19 (1997)
betung (Dendrvcalamu.\' a.\per) dengan persentasetumbuh berturut-turut 45.45 dan 0 persen. Aziz, et al. (1991) mencoba pacta bambu betung yang berdiameter dan berbonggol besar, mempunyai. persentase tumbuh38.1persen.Pacta
setekcabangbarnbuampelhijauhasilkulturairdalam polybag. la mendapatkan bahwa perlakuan NPK 0.6 gitanaman menun-jukkan pertumbuhan terbaik sampai tanaman berumur 10 minggu setelah pindah
percobaan Manurung (1991) dan lndrasmoro ( 1993) digunakan zat pengatur tumbuh untuk menginduksi pertumbuhan setek cabang bambu betung, tetapi dapat dikatakan tidak berhasil.
Pactapercobaan ini ingin diketahui takaran pemberianpupuk kandangayam optimal untuk pindah tanam setek cabang bambu ampel hijau hasil kultur air denganjumlah buku satu dan dua ke lapangan.
Setelah itu dilakukan percobaanpercobaan kultur air, yaitu dengan cara merendam
;"c:,
['
.
tanam.
BAHAN
DAN METODE
buku-buku dan setek-setek cabang di dalam air. Pacta percobaan Hutasoit (1994) dilakukan perbanyakan dengan menggunakan setek cabang bambu ampel kuning dan beberapa jenis bambu
Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan lnstitut Pertanian Bogor, Cikarawang, mulai bulan Desember 1994 sampai bulan Juni 1995
lainnya pacta kultur air. Persentase tumbuh tunas lertirfggi terdapat pactabambu ampel kuning, yaitu 23.2 %. Setek cabang yang digunakan berdiameter < I cm. Di tahun 1994 dan 1995, Aziz dan Adiwirman melakukan perbanyakan dengan menggunakan setek cabang pactakultur air. Jenis bambu
Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Petak Tertinggi dengan pupuk kandang ayam sebagai petak utama danjumlah buku setek ,sebagai anak petak. Takaran bahan organik pupuk kandang ayam yang digunakan adalah 00,02,0.4,0.6 dan 0.8 kgitanaman, sedangkan setek cabang bambu
yang digunakan adalah bambu betting (Dendrocalamus asper), andong (Gigantochloa pseudoarondinacea} , temen (G.alter),ampel hijau (Eamhusa vulgari~j, ampel kuning (E. vulgaris), ori (B. bamboos), tali (C/. apus) dan hit am (G. atroviolacea). Dari ke delapanjenis ini yang berhasil turnbuh adalahbambu ampel hijau, ampel kuning dan tali. Persentasetumbuh untuk ketiga bambu tersebut berturut-turut untuk ampel hijau pactapercobaan 1, 2 dan 3, ampel kuning dan tali adalah 40.00,56.25, 55.00, 30.00dan9.38 persen (Azizdan Adiwirman, 1997). Hasil percobaan berupa setek cabang bambu ampel hijau diharapkan dapat bersaingdengan bibit asa1rimpang ("offset") di lapangan. Setekcabang jauh lebih kecil daripada setek batang maupun "offset", sehingga permasalahan cara yang lebih cepat untuk memperbesartanaman yang berasal dari setek cabangini timbul Pemupukan merupakan salahsatutindakan pemeliharaan dengan tujuan untuk memperbaiki
Dari hasil pengamatan selamatujuh bulan, peubah yang memberikan respon yang berbeda adalah diameter buluh pacta 12 minggu setelah pindah tanam (MST), tinggi tanaman dan diameter buluh pacta 24 MST (Tabell). Diameter buluh yang berbeda pacta 12 MST untuk jumlah buku, kemungkinan disebabkan oleh karena saat itu merupakan saat pertumbuhan
pertumbuhan. lndraswari (1994) melakukan pemberian pupuk majemuk NPK 16-16-16 pacta
tunas yang pertama dari bibit yang ditanam Bibit yang berasal dari dua buku mempunyai kemampuan
SandraArilln Aziz
ampel hijau terdiri atas satu dan dua buku. Semua kombinasi perlakuan diulang tiga kali.
Setekcabangasalkultur air ditanam 1 m x 1 m. Pupuk kandang ayam diberikan sesuai perlakuan, sedangkan pupuk Urea, TSP dan KCI diberikan sebanyak0.50, 0.25 dan 0.50 kg/tanaman. Semua perlakuan diberikan pactasaat tanam Pengamatan dilakukan setiap dua minggu sekaliterhadap : (1) diameterbuluh terbesar,(2) tinggi tanaman. HASn.. DAN PEMBAHASAN
16
_.
'w.~
Bul. Agron. 25(3) 15-19 (1997)
Tabel
1.
Pengaruh
pemberian
diameter
buluh
pupuk
24
MST
kandang
pad
Jumlah
a bibit
Pupuk
Buku
i
0.0
ayamterhadap Ampel
kandanA
diameter
Hijau
asal
ayam
0.2 bu1uh
buluh
kultur
air
12 MS
berbuku
T, tinggi
satu
clan
tanaman
clan
dua
(kg/tanaman)
0.4
diameter
12
0.6 MST
0.8
Rata-rata
cm)
1
3.67
3.28
3.89
3.11
3.83
3.55a
2
4.39
3.44
4.78
3.94
4.94
4.30b
1
62.56
127.86
135.22
124,05
129.50
115.84
a
2
125.11
87.55
183.81
120.00
171.17
137.49
b
tinggi
Rata-rata
93.83
107.71
1
tanarnan
ab diameter
24
159.42 buluh 24
MST
a MST
fcm)
122.03
ab
(cm)
1
5.00
9.14
9.00
8.89
7.89
7.89
2
7.89
6.56
14.00
7.89
10.72
9.41
7.85ab
11.50a
8.39ab
Rata-rata
6.44
Keterangan:
a
Angka-angka nyata
pada
yang
diikuti
BNT
5 %
uji
oleh
huruf
yang
tumbuhyanglebihbaikdibandingkan denganbibit
satubuku. "
,;
~
berbeda
pada
ko1om
9.31ab atau
baris
yang
sarna,
berbeda
turut untuk bulan Juni clanJuli. Penurunan ;
intensitascurahhujanini, kemungkinan yang
Kalaudilihatdatacurahhujanyangada, padabulanJuni clanJuli 1994terjadi penurunan intensitascurahhujan. Di bulanMei diperoleh informasibahwaintensitascurahhujan489.6mm menurunmenjadi 197.7mmdan32.4mmberturut-
mempengaruhi perbedaanrespontanamanpada 24 MST, mempunyaidiameterbuluh clantinggi tanamanyanglebihbaik. Nilai tertinggidiameter buluh pada 24 MST diperoleh dari 0.4 kg pupuk kandangayamuntuk setiaptanamandan
Tabel2. Analisisharatanahlokasipercobaan, Cikarang I I
Komponen
pH ~H
H2O
5.50
KG
4.60
C Organik N
total
Total
(%)
1.47
(ppm)
0.90
(%)
P tersedia ~
Nilai
0.23
basa
dapat
ditukar
(me/1
00
g)
6.80
Ca
~
0.95
K
0.10 0.10
KTK;~, Jumlah basa (%) Al (me/100 g) H (me/100 g) Teksmr (%) Pasir "
I
Mg
Na
l
. I
5.65
f-
Debu
Liat
--
16.10 42.20 0.11 0.18
"/C ;": r;!.ii{.i){;!;~!"";:"
Pengaruh JUlnlahBuku..
! t'
"
~
'!"
7.50
31.22
."
.
61.28
17
~
Bul. Agron. 25(3) 15-19 (1997)
Tabel 3.
Diameter buluh dan tinggi tanaman pada 28 MST
Jumlah l3uku
0.0
1 2 Rata-rata
8.06 .12.67 10.36
I
108.11
Pupuk kandan,Rayam (k11Jtanaman) 0.2 0.4 0.6 diameter buluh (cm) 13.89 12.78 10.28 10.22 17.00 11.27 12.06 14.89 11.00 tin :gi tanaman (cm)
. 214.00
196.67
174.11
Rata-rata 0.8 9.56 11.11 10.33
10.91 12.55
165.22
171.62
2 183.67 150.06 276.89 197.33 199.83 201.56 Rata-rata 145.89 182.03 236.78 185.72 185.72 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom atau baris yang sarna, berbeda nyata pada uji BNT 5 % memenuhi persamaan garis Y
= 3 140 X + 7.442.
Demikian juga untuk tanaman yang berasal dari setek berbuku dua, mempunyai tinggi tanarnanyang lebih baik dibandingkan dengan yang berasal dari setek berbuku satu Sampai akhir pengamatan pemberian 0.4 kg pupuk kandang ayam untuk setiap tanarnan dan setek cabang dua buku, cenderung lebih baik dari perlakuan lainnya. Berdasarkan basil analisis tanah pada awal percobaan, diperoleh bahwa kesuburan tanah yang dipakai memang rendah (TabeI2). Tinggi tanaman dan diameter buluh terbesar dalam satu rumpun diakhir percobaan tidak berbeda nyata (TabeI3). Menurut \Qui dan Fu (1985) pemberian pupuk kandang merupakan cara pemeliharaan bambu yang biasadilakukan secaratradisional di China. Pupuk organik merupakan pupuk lengkap yang dapat meningkatkan : (1) humus di dalam tanah, (2) memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia, (3) meningkatkan kapasitas menahan panas dari tanah dan mempertahankan kelembaban dan kesuburan tanah. Dari basil percobaan didapatkan bahwa sebaiknyabaik pupuk organik, maupun pupuk buatan digunakan kedua-duanya. Shi et at. (1985) menyatakan bahwa, perkebunanbambu yang dikelola secaraekstensif yang diberikan pupuk organik disertai penggemburan tanah dapat menghasilkan buluh bambu 20-30 ton/ha/tahun. Di samping itu Dai Qihui (1996) menyatakan untuk
SandraArifin Aziz
barnbu simpodial, pemberianpupuk organik tersebut dapat dilakukan sebanyak 37.500 kgiha/tahun yang disertai dengan penggemburan tanah. Pernindahantanaman("transplanting") dari pembibitan ke lapanganmemerlukan perlakuan yang 'khusus. Pemberian pupuk dasar ("starter") pada saat pemindahan tanaman akan mengurangi "shock" dan menghasilkanpertumbuhansetelahpindah tanam yang lebih cepat (Rice and Rice, 1980). KESIMPULAN Pemberian pupuk kandang diperlukan untuk pindah tanam setek cabangbambu ampel hijau basil kultur air ke lapangan. Pupuk kandang ayam 0.4 kg dan Urea 0.50, TSP 025 dan KCI 0.50 kg untuk setiaptanamancenderungdiperlukan untuk pernindahansetekcabangbambu ampel hijau basilkultur air ke lapang Bibit dengan dua buku mempunyai kemampuan tumbuh yang lebih baik dari satu buku pada 12 dan 14 minggu setelah pindah tanam, walaupun tidak berbedadi awal dan akhir percobaan. UCAPAN TERlMA
KASIH
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi.. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, lndonesia yang telah membiayai penelitian ini lewat dana
18
,..
'~
Bul. Agron. 25(3) 15-19 (1997)
Hibah Bersaing III. Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada Adi Setiawan yang telah membantupada pelaksanaanpercobaanini. I
tumbuhan setek cabang bambu betung (Dendrocalamusasper (Schult f) Backerex Heyne).Skripsi.JurusanBudidayaPertanian, Faperta,IPB. Bogor.
DAFTAR PUSTAKA
I
Austin, P. and K. Ueda. 1983. Bamboo. John Weather-hill Inc. New York. 216. Aziz, S. A., M. Ghulamahdi clan Adiwirrnan. 1991. KernungkinanCara Pembibitandan rem-henan
RootoneF padaPerbanyakan BarnbuBetung (Dendrocal(U11usa'lper(Schult. F) Backerex Heyne). Seminar Nasional III Aplikasi gro a anKonse enSILmg-kungannya, Juli 1991 . A
kimi
.
d
ku
.
.
Aziz, S.A. clanAdiwirrnan.1997.PengaruhJumlah Buku terhadapPeI1umbuhanSetekCabang Bambu Betung, Andong, Ternen, Ampel Hijau
danAmpel Kuning, On, Tali danHitam pada KulturAir BuletinAgronomi25 (1): 1-7. D . Qih . 1996N d aft( t t. t h I al
UI . ursery an ores a Ion ec 0 ogy for syrnpodial bamboo. p 45-53 .In Fu Maoyi and Xiao Jinghua (eds.). Cultivation and Utili-
zation on Bamboos. The ResearchInstitute of Subtropical Forestry The ChineseAcademy of Forestry. China. '
Indraswari, I. W. 1994. Pengaruh pupuk majemuk NPK 16-16-16 terhadap peI1umbuhan bibit bambu ampel (Bamhusa vulgaris Schard) Skripsi. JurusanBudidaya Pertanian, Faperta, IPB. Bo gor. 36 p.
Manurung, H. D. J. 1991. Pengaruhzat pengatur tumbuh IAA IBA clan NAA terhadap PeI1umbuhan~etek caban (Dendrocalamus . . a\7JPr -r- ( Schult . f ) B acke~ex Heyne).SkripSI.JurusanBudldayaPertanlan, g
bam
b
b
u
t
e
(J
uno
Faperta,IPB. Bogor.
. Qui FugengandFu Mao~.
1985.FeI1ilizerapplicatioll
andgrowthof Phyllill./(X;hy~' puhescelL\.. p 114120.In,A. N. Rao, C. Dhanarajanand C. B. Sastry ( 00s), Rocent Research on Bamboos. Pro-
. . reedmgofThe lntm1a1lonalBamboo Workshop, October 6-14, 1985 Hangzhuo. P R. China. . Rice, L. W. and R P Rice Jr. 1980. Practical horticul-
ture- A guideto growing indoor andoutdoor plants.Prentice-Hall. USA p. 103-109.
Dransfield,S. danE.A. Widjaya(Editors), 1995.Plant ResourcesofSoutll-East Asia no.7. Bamboos. Backhuys Publishers,Leiden. 189 p.
. .. . Shi Quan-tal,~lan Yao-rong and YOng-Xl.1985.Study on the application af chemical fertilizer to the timber and paper-pulp standsof Phyl/v.\1achy.\
Hasan,S.M. 1980.Lessonsfrom thepaststudieson thepropagationofbamboos.p 131-138.InG. LessardandA. Chouinard(eds.)BambooResearch in Asia Proceeding of Workshop. Singapore.
pubescens. p 87-90. In A. N. Rao, C. DanarajanandC. B. Satry (eds).RecentResearchon Bamboos.Proceedingof The InternationalBamboo Workshop, October 6-14, 1985.Hangzhou.P R. China.
Hutasoit, D. P. 1994. lnduksi perakaran clan aklirnatisasisetekcabangempatjenis bambu. Karya Ilmiah. JurusanBudidaya Pertanian, Faperta,IPB. Bogor. 33 p.
SyahnanclanA. S. Kosasih. 1989.Penanamantiga jenis bambudi SimpanganBolong Sumatera Utara. Buletin PenelitianKehutanan5 (21) : 135-141.
Indrasmoro,Y. 1993.Pengaruhzatpengaturtumbuh Rooton F clanjurnlah buku terhadap per-
White,D. G. 1984.Bamboocultureandutilizationin PuertoRico Orcular no. 29. USDA. 33 P
Pengaruh lunllah SUktl...
19