Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol III, No. 6, Oktober 2012
ISSN 1411-3570
KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLE BOLA BASKET MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU (The Contribution Of Speed And Agility Toward Dribble Skill On Basketball Of Students’ Physical Education At Riau University) Yafri Yahya*) *)
Guru SMKN 5 Pekanbaru ABSTRACT In the basketball, the skill of dribble is one of important thing and should be mastered by every player. The problems of this research is the weak of students physics in speed and agility to aplicate a good program of dribble a basketball. The player often do the mistakes in doing dribble such as, free ball, the ball is taken easily by other layer and dribble the ball slowly that caused the player cannot be optimal in dribble. This is Quantitatif research which is used correlational approach with the purose to show (1) The contribution of the speed to the skill of dribble a basketball, (2) The contribution of agility to the skill of dribble a basketball, (3) The contribution of speed and agility to the skill of dribble a basketball altogether. This research was done to male students whom taking achievement basketball guidance in Soul Education Department University of Riau with 32 students. The technique in taking sample was done by using total sampling because of the amount of population less than 100 students, to do the the data analyze in each variable. The instrument used in this research was (1) run straight test 40 yard in second, (2) zig zag run test to get capability of data in second, (3) The data analysis techniques arezig zag dribble test to get capability of data in second. The data analysis techniques are correlation and regression in one and double. The research of data analysis showed that (1) The speed give the significant contribution of 26% to the capability dribble a basketball. (2) The agility give the significant contribution of 16.8% to the capability dribble a basketball. (3) The speed and agility altogether give the significant contribution of 31.4% to the capability in playing basketball. Kata Kunci: Kecepatan, Kelincahan dan Keterampilan Dribble
PENDAHULUAN Permainan Bolabasket saat ini telah berkembang sedemikian pesatnya, hal ini dimungkinkan karena setiap pemain mempunyai kebebasan ber gerak dengan kecepatan dan arah yang berubah-ubah sehingga seluruh pemain
baik yang ofense maupun defense harus selalu bergerak dengan cepat dan juga banyak terjadi perubahan-perubahan baik di dalam maupun di luar lapangan. Perubahan-perubahan yang terjadi di luar lapangan (seperti berubahnya peraturan permainan) berdampak lang sung pada apa yang terjadi di dalam 160 153
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol III, No. 6, Oktober 2012
lapangan. Di sini dapat diambil contoh tentang perubahan peraturan 30 detik menjadi 24 detik mengakibatkan permainan berubah menjadi sangat cepat dan semakin dinamis. Jarang sekali sebuah tim bermain berlamalama dengan bola pada saat menyerang (kecuali untuk keperluan taktik atau strategi). Untuk itu, salah satu filosofi dasar tentang permainan yang cepat dan dinamis. Olahraga bola basket kaya dengan gerak yang bervariasi. Walaupun demikian dalam olahraga bola basket tetap ada teknik yang mendasari dari setiap variasi gerak tesebut. Hal ini dikenal dengan istilah teknik dasar bola basket. Wissel (2000:2) menyatakan teknik dasar bola basket mencakup footwork (gerakan kaki), shooting (menembak), passing (mengoper) dan cathing (menangkap), dribbling, rebound bergerak dengan bola, bergerak tanpa bola dan bertahan. Teknik dasar dalam bola basket ini dapat dikembangkan pada gerak yang lebih khusus. Sedangkan menurut Fardi (1999:24) teknik dasar bola basket mencakup: melempar dan menangkap, menggiring (dribbling), menembak (shooting), berlari (start) dan berhenti (stop), penguasaan tubuh (body control), memoros (pivoting), dan menjaga lawan (guarding). Pendapat Fardi dan Wissel merupakan teknik dasar yang ada dalam olahraga bola basket. Dengan adanya dua pendapat ini maka keduanya dapat dijadikan sebagai paduan untuk mengetahui teknik dasar pada cabang olahraga bola basket. Selanjutnya pada penelitian ini, peneliti ingin melihat lebih dalam pada keterampilan dribble. Hal ini menjadi perhatian karena dribble sangat penting dalam permainan bola basket sehingga
ISSN 1411-3570
dalam keterampilan dribble yang baik dari seorang pemain akan membantu untuk membangun serangan, baik perorangan maupun tim. Faktor emosi dan mental yang baik ditambah dengan dribble yang sempurna menjadikan seorang pemain bola basket memiliki keterampilan dribble yang handal. Untuk mencapai semua itu seorang pemain harus melakukan latihan yang teratur dan terpogram. Latihan merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian prestasi maksimal, karena prestasi akan tercipta dari hasil latihan dan kerja keras, namun diperlukan pula pengembangan melalui latihan yang teratur dan sistematis agar berkembang secara optimal. Harsono (1988:2-3) menyatakan empat yang diperlukan dan dilatih secara seksama untuk tercapainya prestasi maksimal yaitu : latihan kondisi fisik, latihan tehnik, latihan taktik dan mental. Kondisi fisik adalah salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi. Dalam permainan bola basket, kondisi fisik yang prima sangat dibutuhkan baik untuk pe nguasaan tehnik maupun menjalankan taktik permainan. Kondisi fisik adalah salah satu kesatuan utuh dari komponen-kom ponen yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatannya maupun pemeli haraannya. Artinya bahwa setiap usaha peningkatan kondisi fisik, harus mengembangkan semua komponen kondisi fisik. Adapun komponenkomponen kondisi fisik tersebut meliputi: (1) kekuatan (strength); (2) daya tahan (endurance); (3) daya ledak otot (muscular power); (4) kecepatan (speed); (5) kelentukan (flexibility);161 (6) keseimbangan (balance); (7) koordinasi (coordination); (8) kelincahan (agility); 153 160
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol III, No. 6, Oktober 2012
(9) ketepatan (acuracy); dan (10) reaksi (reaction) (Sajoto, 1988:57-59). Semua komponen tersebut akan saling menunjang dalam suatu gerakan, namun dalam penulisan ini peneliti hanya melihat beberapa komponen fisik saja, yaitu tentang kelincahan dan kecepatan. Kelincahan (agility) dan kecepatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam bermain. Seorang atlet yang mempunyai kelincahan yang baik, akan mudah untuk melakukan manipulasimanipulasi gerakan dalam lapangan baik dengan bola maupun tanpa bola dan gerakannya akan sulit diprediksi oleh lawan. Begitu pula halnya dengan kecepatan, seorang pemain yang memiliki kecepatan, dia akan tampil dengan baik apabila antara kecepatan dan kelincahan telah menjadi satu gerakan untuk melakukan dribble. Kelincahan merupakan salah satu kemampuan biomotor yang mempengaruhi penampilan prestasi atlet. Kondisi ini sangat tergantung pada komponen kesegaran jasmani dan motorik. Kelincahan tidak hanya menuntut kecepatan dan koordinasi saja, tetapi juga kelentukan dan keseimbangan yang baik dari sendisendi anggota tubuh. Artinya bahwa kelincahan merupakan suatu kemampuan untuk dapat melakukan perubahan arah gerakan dan posisi tubuh dengan cepat dalam sudut ruang dan waktu, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Di sisi lain kelincahan dapat ditingkatkan melalui latihan pola gerakan yang benar dan dikerjakan secara berulang dengan kecepatan yang tinggi. Pendekatan ini menekankan perkembangan koordinasi yang merupakan komponen utama
ISSN 1411-3570
kelincahan. Di samping itu pada saat yang sama, latihan dilakukan dapat memperbaiki komponen lainnya. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi peningkatan kondisi fisik, khususnya kecepatan dan kelincahan serta upaya pengembangan metoda dan konsep latihan fisik secara spesifik. Mahasiswa jurusan pendidikan jasmani dan olahraga Universitas Riau merupakan salah satu perguruan tinggi di Provinsi Riau yang melakukan pembinaan beberapa cabang olahraga prestasi salah satu diantaranya adalah cabang permainan bola basket. Ini dibuktikan dengan rutinitas latihan dan selalu mengikuti pertandingan tingkat mahasiswa. Namun dari pengamatan yang peneliti lakukan di jurusan pendidikan jasmani dan olahraga pada mahasiswa yang mengikuti pembinaan prestasi bola basket, ada beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius dalam peningkatan peningkatan keterampilan dribble bola basket untuk masa yang akan datang. Masih ditemukan mahasiswa yang belum maksimal melakukan dribbling karena lemahnya kemampuan komponen fisik seperti kecepatan dan kelincahan saat melakukan latihan maupun saat bermain. Agar bisa melakukan latihan secara maksimal, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai juga program latihan yang teratur untuk membantu mahasiswa melakukan latihan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mendapatkan hasil latihan yang maksimal, diperlukan juga tenaga pengajar atau dosen yang berkualifikasi agar dapat memberikan 162 program dan metode latihan yang baik untuk meningkatkan keterampil an. Kondisi Tenaga pengajar di 154 161
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol III, No. 6, Oktober 2012
jurusan pendidikan jasmani dan olahraga Universitas Riau saat ini adalah dosen tamatan S2 jurusan olahraga yang dianggap layak untuk mengajar cabang olahraga bola basket, tapi belum memiliki lisensi pelatih. Untuk prestasi mahasiswa dalam cabang olahraga bola basket di Provinsi Riau belum mengembirakan. Namun prestasi juga didukung oleh motivasi untuk berprestasi karena motivasi adalah kemauan yang sungguh-sungguh terhadap sesuatu dalam usaha mencapai tujuan. Berdasarkan pengamatan Penulis terhadap kegiatan pembinaan prestasi cabang olahraga bola basket pada mahasiswa jurusan pendidikan jasmani dan olahraga Universitas Riau, jelas terlihat adanya perbedaan tingkat penguasaan bola dalam keterampilan dribbling/menguasai bola dalam keadaan berlari cepat, ada yang sudah baik, ada yang sedang dan ada yang belum menguasai keterampilan seperti terlihat ketika mahasiswa melakukan dribbling sambil berlari cepat melewati lawanlawannya. Ada bola yang lepas dari tangan dan ada juga digagalkan oleh lawan. Hal ini karena tingkat kemampuan tehnik dan komponen fisik setiap mahasiswa tidak sama. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dribbling mahasiswa peserta pembinaan prestasi untuk masa yang akan datang.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini penelitian kuantitatif menggunakan teknik
tergolong dengan analisis
ISSN 1411-3570
korelasional. Penelitian korelasi dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh korelasi antara dua variabel bebas. Adapun variabel yang dihubungkan adalah kecepatan (X1) dan kelincahan (X2), sedangkan keterampilan mendribling (Y) sebagai variabel terikat. Sesuai dengan permasalahan dan objek yang hendak diteliti, maka dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah mahasiswa Universitas Riau Jurusan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang terdaftar aktif mengikuti latihan pembinaan prestasi olahraga cabang bola basket pada semester genap tahun akademik 2010 dengan jumlah peserta 32 orang yang semuanya putera. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan, mahasiswa tersebut dikategorikan telah memiliki kemampuan dasar teknik permainan Bolabasket dengan koordinasi gerak dasar sederhana. Berdasarkan populasi di atas, yaitu sebanyak 32 orang penentuan sampel menggunakan teknik total sampling, karena jumlah populasinya tergolong sampel kecil (<100), maka seluruh populasinya dijadikan sampel (Sugiyono, 2008:124). Alasan maha siswa putera dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah : a. Menurut pengamatan peneliti, mahasiswa putera memiliki kemampuan bermain yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa puteri. b. Perbedaan jenis kelamin antara mahasiswa putera dengan puteri menyebabkan adanya perbedaan kondisi fisik yang mendasar. Pengumpulan data dilakukan 162 163 dengan mengadakan tes untuk masing-masing variabel.
162
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol III, No. 6, Oktober 2012
Tes kecepatan lari 40 yard untuk mengukur kecepatan berlari (Sajoto, 1988:75) 2. Tes kelincahan adalah untuk mengukur kelincahan seseorang 155 dalam merubah arah dalam kecepatan tinggi atau sedang bergerak cepat (Sajoto, 1988:77) 3. Tes keterampilan dribble adalah tes untuk mengukur kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan dribble dalam keadaan bergerak cepat untuk melakukan serangan baik menghindari penjagaan lawan maupun melewati pemain lawan (Sajoto, 1988:78) Setelah data hasil tes terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik. Tehnik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi sederhana dan ganda. Hipotesis 1 dan 2 dianalisis dengan korelasi dan regresi sederhana, sedangkan hipotesis 3 dianalisis dengan menggunakan korelasi dan regresi ganda. Sebelum melakukan analisis terhadap data yang telah dikum pulkan, dilakukan uji persyaratan, yaitu uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal yang dilakukan dengan uji Lilliefors. Kemudian dilanjutkan dengan uji linearitas. Regresi menggunakan teknik regresi sederhana. Setelah dilakukan uji linearitas, maka dilanjutkan dengan uji indenpenden variabel bebas yang bertujuan untuk memeriksa apakah variabel kecepatan dan variabel kelincahan benar-benar bebas atau satu sama lainnya tidak berkorelasi secara signifikan, sehingga prediksi 1.
ISSN 1411-3570
yang diperoleh benar-benar murni nilai prediksinya. Sebagai langkah terakhir dalam pengujian hipotesis digunakan analisis korelasi dan rekresi ganda yang bertujuan untuk mengetahui kontribusi variabel kecepatan dan variabel kelincahan secara bersamasama terhadap keterampilan dribbling bola basket. Keberartian korelasi dan persamaan regresinya dilakukan dengan menggunakan uji F. HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
DAN
Deskripsi data penelitian ini terdiri dari dua macam, yaitu dua variabel bebas yang terdiri dari : (X1) kecepatan, (X2) kelincahan dan satu variabel terikat (Y) keterampilan dribble Bolabasket. Deskripsi data dari masing-masing variabel ini dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. Kecepatan (X1) Data yang diperoleh dari variabel kecepatan diukur dengan satuan detik menggunakan teori tes kecepatan lari 40 yard (Sajoto, 1988:78) yang diikuti oleh sampel sebanyak 32 orang. Setelah diten tukan Skornya, maka dapat disimpul kan skor tertinggi adalah 79 dan skor terendah 30. Distribusi skor meng hasilkan rata-rata (mean) 51, dengan simpangan baku 10, skor tengah (median) adalah 50, skor yang banyak muncul (mode) adalah 44, varians (variance) adalah 100 dan jarak pengukuran (range) 48. 2. Kelincahan (X2) Data yang diperoleh dari variabel kelincahan diukur dengan 164 menggunakan Zig Zag Run Test yang diikuti oleh sampel sebanyak 32 orang. Data yang diperoleh dari 163
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol III, No. 6, Oktober 2012
penelitian ini menunjukan data skor tertinggi adalah 68 dan skor terendah 27. Distribusi skor menghasilkan rata-rata (mean) 50, dengan simpangan baku 10.0, skor tengah (median) adalah 49, skor yang banyak muncul (mode) adalah 49, varians (variance) adalah 100 dan jarak pengukuran (range) 40. 3. Keterampilan Dribble Bolabasket (Y) Data yang diperoleh dari variabel Keterampilan dribble bola basket diukur dengan menggunakan tes Dribble Zig Zag, diikuti oleh sampel sebanyak 32 orang. Setelah ditentukan skornya, maka dapat disimpulkan skor tertinggi maha siswa adalah 68 dan skor terendah 33. Distribusi skor menghasilkan rata-rata (mean) 49.9, dengan simpangan baku 9.99, skor tengah (median) adalah 48, skor yang banyak muncul (mode) adalah 64, varians (variance) adalah 99.83 dan jarak pengukuran (range) 34. Hipotesis pertama adalah kecepatan memberikan kontribusi
ISSN 1411-3570
terhadap keterampilan dribble bola basket. Hubungan antara kecepatan dengan keterampilan dribble bola basket dianalisis dengan meng gunakan regresi dan korelasi seder hana. Berdasarkan hasil analisis korelasi kecepatan dengan keteram pilan dribble bola basket diperoleh koefisien korelasi r = 0,51. Untuk pengujian signifikan koefisien kore lasi mengunakan distribusi t dengan α = 0,05 dan dk = n-2, diperoleh thitung 3,24 dan tTabel 1,69. Hal ini menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima, berarti hipotesis yang diajukan diterima kebenarannya. Selanjutnya untuk mengetahui besarnya distribusi kecepatan terhadap keterampilan dribble bola basket dicari melalui koefisien determinasi (r²) = 0,51² = 0,26. Besarnya kontribusi dilakukan dengan mengalikan koefisien determinasi dengan 100% yakni 0,26 X 100% = 26%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat berikut.
Tabel 7. Uji Signifikansi Korelasi X1 dengan y Korelasi Antara X1 dan y
Koefisien Korelasi 0,51
Koefisien Determinasi 0,26
Hipotesis kedua adalah kelincahan memberikan kontribusi terhadap keterampilan dribble bola basket. Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan analisis korelasi dan regresi sederhana. Berdasarkan hasil analisis korelasi kelincahan dengan keterampilan dribble bola basket diperoleh koefisien korelasi r = 0,41. Untuk pengujian signifikansi koefisien korelasi mengunakan distribusi t dengan α = 0,05 dan dk
F hitung
F Tabel
Kesimpulan
3,24
1,6905
Signifikan
= n–2, diperoleh thitung 2,47 dan t-tabel 1,69. Hal ini menunjukan ditolaknya Ho dan diterimanya Ha berarti hipotesis yang diajukan diterima kebenarannya. Selanjutnya untuk mengetahui besarnya distribusi kelincahan terhadap keterampilan dribble bola basket dicari melalui koefisien determinasi (r²)=0,41² = 0,168. Besarnya kontribusi dilakukan dengan mengalikan koefisien determinasi dengan 100% yaitu 165 164
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol III, No. 6, Oktober 2012
0,168 x 100% = 16,8 %. Untuk lebih
ISSN 1411-3570
jelasnya dapat dilihat Tabel 9.
Tabel 9. Uji Signifikansi Korelasi X2 dengan y Korelasi Antara
Koefisien Koorelasi
Koefisien Determinasi
t hitung
t Tabel
Kesimpulan
X2 dan y
0,41
0,17
2,47
1,69
Signifikan
Hipotesis ketiga adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan dan kelincahan secara bersama-sama dengan keterampilan dribble Bolabasket. Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan analisis korelasi dan regresi ganda. Berdasarkan hasil analisis korelasi, kecepatan dan kelincahan secara bersama-sama dengan keterampilan dribble bola basket diperoleh koefisien korelasi r = 0,56. Untuk pengujian signifikansi koefisien korelasi menggunakan distribusi F dengan menggunakan k = 2 sebagai dk pembilang dan (n-k1) sebagai dk penyebut, diperoleh Fhitung 4,62 dan FTabel 3,33. Hal ini menunjukkan ditolaknya Ho dan diterimanya Ha, berarti hipotesis
yang diajukan diterima kebenarannya. Selanjutnya untuk mengetahui besarnya distribusi kecepatan dan kelincahan secara bersama-sama terhadap keterampilan dribble bola basket dicari melalui koefisien determinasi (r2) = 0,56² = 0,3136. Besarnya kontribusi dilakukan dengan mengalikan koefisien determinasi dengan 100%, yaitu 0,3136 x 100% = 31,4%. Berdasarkan hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa variabel kecepatan dan kelincahan secara bersama-sama berkontribusi terhadap keterampilan dribble Bolabasket dengan besar sumbangan 31,4 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Uji signifikansi Korelasi X1 dan X2 dengan y
Korelasi Antara X1, X2 dan y
Koefisien Korelasi 0,56
Koefisien Determinasi 0,3136
F hitung
F Tabel
Kesimpulan
4,62
3,33
Signifikan
166 165
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol III, No. 6, Oktober 2012
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kecepatan dan kelincahan secara bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap keterampilan dribble Bolabasket. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa semua hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini menunjukan bahwa kecepatan dan kelincahan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap keterampilan dribble bola basket, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. 1) Kontribusi Kecepatan dengan keterampilan Dribble(X1 dan Y) Pada uji hipotesis pertama, berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi didapatkan r = 0,26 yang menyatakan besar hubungan antara variabel kelincahan dengan keterampilan dribble bola basket. Sedangkan kontribusi variabel kelincahan terhadap keterampilan dribble bola basket sebesar 26%. Hal ini berarti bahwa apabila tingkat kecepatan maka keterampilan dribble 158 bola basket cenderung tinggi. Begitu sebaliknya apabila tingkat kecepatan mahasiswa rendah maka keterampilan dribble bola basket mahasiswa cenderung rendah. Selanjutnya untuk mengetahui hubungan fungsional antar variabel yang mana skor pada suatu variabel dapat digunakan untuk memprediksi skor pada variabel lainnya dilakukan analisis regresi linier sederhana. Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi Ŷ = 23,95 + 0,51X1. Model persamaan regresi ini mengandung arti bahwa apabila kecepatan ditingkatkan satu skor, maka kecenderungan keteram pilan dribble Bolabasket meningkat
ISSN 1411-3570
sebesar 0,51 skor pada konstanta 23,95. 2) Kontribusi Kelincahan dengan keterampilan Dribble (X2 dan Y) Pada uji hipotesis kedua, berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi didapatkan r = 0,41 yang menyatakan besar hubungan antara variabel kelincahan dengan keterampilan dribble bola basket. Sedangkan kontribusi variabel kelin cahan terhadap keterampilan dribble bola basket sebesar 16,8%. Hal ini berarti bahwa, apabila tingkat kelincahan mahasiswa tinggi maka keterampilan dribble bola basket mahasiswa cenderung tinggi pula. Begitu sebaliknya apabila tingkat kelincahan mahasiswa rendah maka keterampilan dribble bola basket mahasiswa cenderung rendah. Selanjutnya untuk mengetahui hubungan fungsional antar variabel yang mana skor pada suatu variabel dapat digunakan untuk memprediksi skor pada variabel lainnya dilakukan analisis regresi linier sederhana. Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi Ŷ = 29,43+ 0,498X2. Model persamaan regresi ini mengandung arti bahwa apabila kelincahan ditingkatkan satu skor, maka kecenderungan keterampilan dribble bola basket meningkat sebesar 0,498 skor pada konstanta 29,43. 3) Kontribusi Kecepatan dan Kelincahan secara bersama-sama dengan keterampilan Dribble (X1 dan X2 dengan Y) Pada uji hipotesis ketiga, berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi ganda didapatkan ry12 = 0,56 yang menyatakan besar hubungan 161 167 166 6
Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol III, No. 6, Oktober 2012
antara variabel kecepatan dan kelincahan secara bersama-sama dengan keterampilan dribble Bolabasket. Hal ini menunjukan tingkat hubungan dengan kategori kuat. Sedangkan konstribusi variabel kecepatan dan kelincahan secara bersama-sama terhadap keterampilan dribble bola basket sebesar 31,4%. Akan tetapi dalam pengujian independensi antara variabel bebas dalam hubungannya dengan variabel terikat yang dilakukan terdapat kontaminasi. Hal ini diduga tingkat kelincahan juga dipengaruhi oleh kecepatan. Selanjutnya untuk mengetahui hubungan fungsional antar variabel yang mana skor pada dua atau lebih variabel bebas dapat digunakan untuk memprediksi skor pada variabel terikat dilakukan analisis regresi ganda. Dari hasil analisis diperoleh persamaan regresi Ŷ = 109,2 + 0,73X1 + 2,92 X2. Model persamaan regresi ini mengandung arti bahwa apabila kecepatan dan kelincahan ditingkatkan satu skor, maka kecen drungan keterampilan dribble bola basket meningkat sebesar Ŷ = 109,2 + 0,73X1 + 2,92 X2 skor pada konstanta 0,44.
KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini,
ISSN 1411-3570
maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Terdapat kontribusi kecepatan dengan keterampilan dribble Bolabasket sebesar 26%. 2. Terdapat kontribusi kelincahan dengan keterampilan dribble Bolabasket sebesar 16,8%. 3. Terdapat kontribusi kecepatan dan kelincahan secara bersamasama dengan keterampilan dribble Bolabasket sebesar 31,4%. DAFTAR PUSTAKA Fardi, Adnan. 1999. Permainan Bola Basket. Padang: KEPEL FIK UNP. Harsono. 1988. Coaching dan Aspekaspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jendral Dikti P2LPTK Sajoto. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti P2LPTK. Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta. Wissel. 2000. Bolabasket : Langkah Untuk Sukses. Jakarta: 166 PT Raja Grafindo Persada
162 168
6