Ramadhana, dkk : Pemberian Pakan Komersil Dengan..... Fish Scientiae, Volume 2 No.Sri 4, Desember 2012
PEMBERIAN PAKAN KOMERSIL DENGAN PENAMBAHAN PROBIOTIK YANG MENGANDUNG Lactobacillus sp. TERHADAP KECERNAAN DAN PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) THE ADDITION OF PROBIOTICS CONTAINING Lactobacillus Sp. IN THE COMMERCIAL ON DIGESTIBILITY AND GROWTH OF NILE TILAPIA (OREOCHROMIS NILOTICUS) 1)
Sri Ramadhana, 2)Noor Arida Fauzana dan 2)Pahmi Ansyari 1)
Program Studi Magister Ilmu Perikanan, Program Pascasarjana Unlam 2) Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian probiotik yang mengandung Lactobacillus sp. dalam pakan komersial terhadap kualitas pakan, meningkatkan jumlah bakteri dalam mukosa usus dan kecernaan ikan melalui pemberian pakan probiotik yang ramah lingkungan, mengetahui dosis efektif probiotik dalam pakan yang dapat menunjang pertumbuhan ikan nila (Oreocromis niloticus). Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, mulai bulan September 2012 sampai Februari 2013. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 (Empat) perlakuan dan 3 (Tiga) ulangan, yaitu perlakuan A (Kontrol), B (Probiotik 3%), C (Probiotik 5%) dan D (Probiotik 7%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan penambahan probiotik yang mengandung Lactobacillus sp. menggunakan dosis sebesar 3%, 5% dan 7% mampu meningkatkan kandungan gizi, pakan, dengan nilai protein antara 32,48%-34,19% dan menurunkan serat kasar dengan nilai antara 5,04%-5,70% dibandingkan tanpa pemberian probiotik. Pemberian probiotik dalam pakan dengan persentase 3%, 5%, dan 7% dapat meningkatkan kecernaan ikan nila pakan efektif untuk meningkatkan pertumbuhan berat dan panjang ikan nila. Kata Kunci : Nila, Probiotik, Lactobacillus sp., Kecernaan, Pertumbuhan, Pakan
ABSTRACT The purpose of this research was to determine the effect of probiotics in commercial feed on feed quality, enhance increase bactery number in gut mucose and digestibility of nile tilapia (Oreocromis niloticus) through the provision of environmental friendly probiotic feed, determine the effective doses of probiotics in 178
Sri Ramadhana, dkk : Pemberian Pakan Komersil Dengan.....
feed that can support the growth fish. The research was conducted for 6 (six) months, from September 2012 until February 2013. The design used in this study was completely randomized design with 4 (four) treatments and 3 (three) replicates, were treatment A (control), B (Probiotics 3%), C (Probiotics 5%) and D (Probiotic 7%). The results showed that the addition of probiotic containing Lactobacillus sp. feeding with doses of 3%, 5% and 7% were able to improve the nutritional content, protein values between 32,48%-34,19% and lower crude fiber with values between 5,04-5,70% compared with no probiotics. The addition of probiotics in feed with a percentage of 3%, 5%, and 7% can increase digestibility of nile tilapia and effective to increase the nile weight and length growth of nile tilapia. Keywords: Nile tilapia, Probiotics, Lactobacillus sp., digestibility, growth, feed budidaya ikan akan berjalan mulus,
PENDAHULUAN
tanpa permasalahan. Banyak masalah Ikan niloticus) spesies
nila
(Oreochromis
merupakan ikan
salah
yang
satu
banyak
yang dihadapi oleh sektor budidaya ikan (Kordi & Ghufran, 2004), tanpa terkecuali dengan budidaya ikan nila.
memenuhi
Kegiatan budidaya ikan nila,
kebutuhan protein hewani. Konsumsi
memerlukan biaya yang relatif besar
ikan nila ini mengalami peningkatan
untuk
yang signifikan dari tahun ke tahun.
mencapai 35 - 60% dari total biaya
Data FAO (2009), melaporkan bahwa
produksi.
produksi
terus
tersebut disebabkan sebagian besar
peningkatan
sekitar
bahan bakunya seperti tepung ikan
769.936 ton tahun 2007
menjadi
diperoleh secara impor. Di samping
dibudidayakan
mengalami
untuk
ikan
nila
dunia
pengadaan
pakan,
Besarnya
berkisar 2,3 juta ton tahun 2008,
itu,
sedangkan
meningkat
tajam,
diperkirakan mencapai 2,5 juta ton
harga
ikan
(FAO, 2010). Dari data yang ada,
relatif kecil (Sukria, 2004).
pada
tahun
2010
harga
biaya
jual
pakan ikan
yakni
pakan
terus sedangkan
peningkatannya
terlihat ikan nila merupakan salah satu
Budidaya ikan sistem intensif
jenis ikan yang bernilai ekonomis
yang pemenuhan kebutuhan nutrisinya
tinggi. Namun, potensi yang besar dan
tergantung pada pakan buatan, maka
prospek pengembangan yang begitu
pencegahan
terbuka,
penggunaan bahan buatan tersebut
bukan
jaminan
bahwa
dampak
negatif
dari
adalah melalui pengembangan pakan 179
Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012
hal. 178-187
buatan yang ramah lingkungan. Hasil
maka
yang didapatkan berupa rasio konversi
perbaikan mutu pakan sehingga dapat
pakan yang rendah dengan cara
meningkatkan kecernaan yang pada
perbaikan daya rangsang dan daya
gilirannya
cerna
pertumbuhan.
pakan
probiotik
ikan
atau
menggunakan
melalui
proses
fermentasi terhadap bahan pakan. Probiotik
sendiri
dapat
melakukan
dapat
Beberapa
meningkatkan
penelitian
tentang
penggunaan probiotik dilakukan oleh
adalah
Jusadi, dkk (2004), Widanarni (2004),
(suplemen)
Tangko, et al. (2007), Tanbiyaskur
berupa sel-sel mikroorganisme hidup
(2011) dan Setiawati, dkk (2013)
yang
menyatakan bahwa probiotik terbukti
makanan
itu
akan
tambahan
memiliki
pengaruh
menguntungkan bagi hewan inang
berguna
yang
perikanan.
mengkonsumsinya
melalui
penyeimbangan flora mikroorganisme
untuk
kegiatan
Berpijak
budidaya
dari
informasi-
intestinal dalam saluran pencernaan
informasi tersebut dan beberapa hasil
(Irianto, 2007). Pemberian organisme
penelitian
probiotik
probiotik
dalam
akuakultur
dapat
tentang dalam
penggunaan
pakan,
dilakukan
diberikan melalui pakan, air maupun
penelitian
tentang
penggunaan
melalui
probiotik
yang
mengandung
perantaraan
pakan
hidup
Lactobacillus sp. pada pakan ikan
seperti rotifera atau artemia. Berbagai jenis probiotik yang
guna
perbaikan
kecernaan
ada saat ini banyak dipasarkan dan
pertumbuhan
terdaftar pada Departemen Kelautan
penelelitian adalah untuk mengetahui
dan Perikanan Republik Indonesia,
efek
diduga
sebagai
mengandung Lactobacillus sp. dalam
dapat
pakan komersial terhadap kualitas
pakan
pakan, meningkatkan jumlah bakteri
khususnya pada ikan. Jenis probiotik
dalam mukosa usus dan kecernaan
komersial yang dijual bebas dipasar,
ikan
umumnya
probiotik
dapat
suplemen,
sehingga
meningkatkan
bakteri
digunakan
kecernaan
dominan
Lactobacillus.
mengandung Bakteri
ini
ikan
pemberian
melalui yang
mengetahui
nila.
dan Tujuan
probiotik
pemberian ramah
dosis
yang
pakan
lingkungan,
efektif
probiotik
merupakan salah satu mikroorganisme
dalam pakan yang dapat menunjang
fermentasi,
pertumbuhan ikan nila (Oreocromis
yang
apabila
terdapat
dalam bahan makanan atau pakan,
niloticus). 180
Sri Ramadhana, dkk : Pemberian Pakan Komersil Dengan.....
tempat pemeliharaan yang meliputi
METODE PENELITIAN
suhu, pH, DO, dan NH3. Bahan dan Metode Penelitian
ini
dilaksanakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
selama 6 (enam) bulan, mulai bulan September
2012
sampai
Februari
Hasil pengujian selama masa
2013. Penelitian pengujian kecernaan
percobaan
dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi
probiotik
Fakultas
Perikanan
Universitas
Lactobacillus
Lambung
Mangkurat
sedangkan
menggunakan
dengan
pemberian
yang
mengandung
sp.
pada
pakan
persentase
yang
pemeliharaan ikan nila dalam hapa di
berbeda diperoleh data jumlah bakteri
kolam
masa
dalam usus, data kecernaan, data
pemeliharaan dilaksanakan di Desa
berat (g) populasi, berat rata-rata
Sungai
individu (g),
selama
10
Sipai
Kalimantan
minggu
Kabupaten Selatan.
Banjar
panjang baku rata-rata
Penelitian
individu, jumlah pakan yang diberikan,
dilaksanakan secara eksperimental,
jumlah ikan yang mati, dan parameter
menggunakan
kualitas air.
ikan
yang
ditebar
sebanyak 30 ekor per hapa, probiotik
Data tersebut di atas
merk RG buatan ITB, pakan komersil
diubah menjadi data peubah nilai
yang digunakan merk Cf. Rancangan
kecernaan, rerata laju pertumbuhan
Acak Lengkap dengan 4 (empat)
relatif
perlakuan dan 3 (tiga) ulangan, yaitu
pertumbuhan relatif panjang (%) rerata
perlakuan A (Kontrol), B (Probiotik
rasio
3%), C (Probiotik 5%) dan D (Probiotik
sintasan
7%). Parameter yang diamati yaitu
dianalisis
kecernaan (%), pertumbuhan berat
tersebut terlebih dahulu diuji dengan
relatif
menggunakan uji Normalitas Lilliefors
(%),
pertumbuhan
panjang
berat
(%)
konversi (%)
rerata
pakan ikan
sidik
dan uji,
laju
rerata
sebelum
ragamnya,
data
relatif (%), rasio konversi pakan (%),
yang
dan sintasan (%). Selain itu juga
menyebar
dilakukan pengujian kualitas pakan
dilanjutkan dengan uji homogenitas
dan pengamatan jumlah bakteri dalam
Ragam
mukosa
data
homogen. Hasil Perhitungan bakteri
pendukung juga diukur kualitas air
dalam mukosa usus dan hasil analisis
usus,
sebagai
hasilnya
menunjukkan
normal.
Bartlett,
data
Kemudian
didapat
data
181
Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012
hal. 178-187
protein pada pakan dapat dilihat pada
Sintasan
Tabel 1 dan Nilai Kecernaan (%),
Pemeliharaan untuk lebih jelasnya
Pertambahan
dapat dilihat pada Tabel 2.
Berat
Relatif
(%),
Pertambahan Panjang Relatif
(%),
Rasio
dan
Konversi
Pakan
(%),
(%)
selama
masa
Tabel 1. Hasil Perhitungan Bakteri dalam Mukosa Usus dan Hasil Analisis Protein pada Pakan sesuai Perlakuan. Perlakuan
Mukosa Usus (koloni/mL)
Protein Pakan (%)
A
744,6
31,97
B
3110
32,48
C
4974
33,22
D
1113
34,19
Sumber : Data primer yang diolah Tabel 2. Nilai Kecernaan (%), Pertambahan Berat Relatif (%), Pertambahan Panjang Relatif (%), Rasio Konversi Pakan (%), dan Sintasan (%) selama masa Pemeliharaan. Perlakuan
Nilai Pertumbuhan Kecernan Berat Relatif (%) (%) A 65,74 33,44 B 63,26 41,03 C 64,99 42,56 D 68,09 35,55 Sumber : Data primer yang diolah
Pertambahan Panjang Relatif (%) 11,34 11,68 14,34 10,41
Rasio Konversi Pakan (%) 0,410 0,413 0,414 0,415
Sintasan (%) 90 94,44 93,33 96,67
Keterangan : A = Kontrol B = Probiotik 3% C = Probiotik 5% D = Probiotik 7% Jumlah rata-rata bakteri dalam
perlakuan
C
(5%)
mukosa usus tertinggi pada perlakuan
memberikan
C sebesar 4974 x 108 kol/mL, diikuti
yang besar pada usus ikan nila,
dengan perlakuan B sebesar 3310 x
dimana
jumlahnya
lebih
bakteri
tinggi
kol/mL, D sebesar 1113 x 10
8
dibandingkan perlakuan A (kontrol), B
kol/mL dan A sebesar 744.6 x 10
8
(3%) dan D (7%). Bakteri probiotik
10
8
pertumbuhan
ternyata
kol/mL. Pemberian probiotik dengan
yang
masuk
ke
dalam
usus 182
Sri Ramadhana, dkk : Pemberian Pakan Komersil Dengan.....
membentuk
koloni
untuk
terhadap kecernaan protein ikan nila,
beberapa waktu tertentu. Mikroba ini
Lhitung < Ltabel didapatkan kesimpulan
ikut menempel di saluran pencernaan
data menyebar normal.
karena mengandung bakteri baik yang
Homogenitas Ragam Barlett, X2hitung <
akan membantu penyerapan nutrisi
X2tabel
(Safitri dan Soeharsono, 2010).
Hasil Analisis Keragaman (ANAVA)
Hasil pakan
kecil
analisis
protein
menunjukkan
tertinggi
sebesar
perlakuan
perlakuan 34,19%
sebesar
yang berarti data homogen.
Fhitung > Ftabel 1 % dan 5%, sehingga
D
dapat dikatakan nilai kecernaan pakan
diikuti
berbeda nyata. Setelah dilanjutkan
B
dengan uji wilayah berganda dari
sebesar
Duncan diketahui perlakuan D adalah
31,97%. Menurut Muchtadi (1998),
yang tertinggi dan berbeda sangat
kegunaan dari protein adalah sebagai
nyata terhadap perlakuan B, perlakuan
zat pembangun tubuh yang rusak
C berbeda nyata dengan B, perlakuan
serta
A berbeda nyata terhadap B. Nilai
sebesar
C
pada
Hasil Uji
32,48%,
dan
mempertahankan
serangan
33,22%, A
tubuh
mikroba
Selanjutnya
Buwono
dari
penyakit.
kecernaan
yang
mengandung
(2000),
probiotik 7% (D) menunjukkan nilai
menjelaskan bahwa cepat tidaknya
sebesar 68,09, tanpa probiotik (A)
pertumbuhan
sebesar
ikan
ditentukan
oleh
65,09,
probiotik
5%
(C)
protein yang biasa diserap oleh ikan
sebesar 64,99, dan probiotik 3% (B)
atau
sebesar
umumnya
protein.
Hal
sebagai ini
retensi
didukung
63,26.
Hasil
varian
oleh
menyatakan bahwa berbeda nyata
Mudjiman (2000), bahwa secara alami
artinya, bahwa penambahan probiotik
semua energi yang digunakan untuk
berpengaruh terhadap kecernaannya.
tumbuh oleh seekor ikan berasal dari
Tilman et al. (1998), menyatakan
protein. Jadi protein digunakan untuk
bahwa
pertumbuhan maupun pemeliharaan
berhubungan erat dengan komposisi
tubuh.
kimiawinya. Menurut Mokoginta (1997)
daya
cerna
pakan
Nilai kecernaan tertinggi pada
bahwa perbedaan komposisi bahan
perlakuan D sebesar 68,09%, diikuti
dan zat makanan dalam pakan dapat
dengan perlakuan A sebesar 65,74%,
mempengaruhi kecernaan protein dan
C sebesar 64,99% dan B sebesar
total pakan tersebut.
63,26%. Hasil Uji Normalitas Lilliefors 183
Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012
hal. 178-187
Pertumbuhan berat relatif (%)
Persentase
kecepatan
yang tertinggi terdapat pada perlakuan
pertumbuhan panjang relatif rata-rata
C sebesar 42.56%, diikuti
oleh B
individu
sebesar 41.03%, D sebesar 35.55%
dengan
dan yang terendah pada perlakuan A
pertumbuhan relatif berat rata-rata
33.44%.
individu. Hal ini berarti makanan yang
Berdasarkan
kenormalan
Lilliefors
hasil
uji
pertumbuhan
lebih
kecil
dibandingkan
persentase
dicerna
kecepatan
dimanfaatkan
bagi
berat relatif (%) rata-rata individu ikan
pertumbuhan lebih banyak difokuskan
uji menunjukkan bahwa nilai Lhitung <
untuk
Ltabel 5 % sehingga dapat dinyatakan
keperluan
bahwa data menyebar normal. Hasil
proses pertumbuhan panjang baku.
uji
Menurut
homogenitas
menunjukkan
bahwa
homogen dimana Analisis
Ragam X2hitung
Bartlett
ragam <
keragaman
X2tabel.
data
pertumbuhan lainnya
Effendie
pertumbuhan
Hasil
dengan
(ANAVA)
disebut
berat
dan
daripada
untuk
(1997),
panjang
pertambahan
apabila seimbang
berat
pertumbuhan
maka
isometrik,
menunjukkan bahwa Fhitung < Ftabel 1 %
sedangkan apabila sebaliknya disebut
dan 5 % yang berarti perlakuan tidak
pertumbuhan allometrik.
berbeda nyata.
Nilai rasio konversi pakan pada
Pertambahan panjang tertinggi
perlakuan
C
sebesar
0.415%,
pada perlakuan C (14.34%), kemudian
kemudian diikuti dengan perlakuan C
diikuti dengan perlakuan B (11.68%),
sebesar 0.414%, perlakuan B sebesar
perlakuan
yang
0.413%, dan yang terendah pada
terendah pada perlakuan D (10.41).
perlakuan A sebesar 0.410%. Hasil Uji
Hasil Uji Normalitas Lilliefors terhadap
Normalitas
pertumbuhan panjang Lhitung < Ltabel
rasio konversi pakan Lhitung < Ltabel
didapatkan kesimpulan data menyebar
didapatkan kesimpulan data menyebar
normal. Hasil Uji Homogenitas Ragam
normal. Hasil Uji Homogenitas Ragam
Barlett, X2hitung < X2tabel
Barlett, X2hitung < X2tabel
data
A
(11.34%), dan
homogen.
yang berarti
Hasil
Analisis
data
Lilliefors
homogen.
terhadap
nilai
yang berarti
Hasil
Analisis
Keragaman (ANAVA) Fhitung < Ftabel 1
Keragaman (ANAVA) Fhitung < Ftabel 1
% dan 5%, sehingga dapat dikatakan
% dan 5%, sehingga dapat dikatakan
pertumbuhan panjang tidak berbeda
nilai konversi pakan tidak berbeda
nyata.
nyata. Nilai konversi pakan pada setiap
perlakuan
memberikan 184
Sri Ramadhana, dkk : Pemberian Pakan Komersil Dengan.....
kenaikan berat daging ikan, dengan
adaptasi ikan nila terhadap suhu
nilai kisaran sebesar
0,406-0,413
sangat baik. Ikan yang mati pada saat
sesuai dengan pendapat Bastiawan
penelitian kebanyakan karena pada
et al (2007), dimana nilai
saat sampling ikan meloncat dan lepas
konversi
pakan ikan untuk ikan nila ≤ 1
dari
sedangkan
pengumpulan ikan uji.
mas
antara
2,2-2,8.
baskom
yang
dipakai
untuk
Mudjiman (2000), menyatakan bahwa
Data kisaran hasil pengujian
makin kecil konversi suatu makanan
kualitas air pada awal, tengah dan
maka makin baik mutu makanan
akhir penelitian yaitu : suhu 27,30C –
tersebut.
28,7°C, DO : 3,7-5,2 mg/L, pH : 4,67–
Nilai sintasan tertinggi pada perlakuan
D
sebesar
6,88, NH3 : 0,125- 0,25 mg/L dimana
96.67%,
berdasarkan data tersebut, kualitas air
kemudian diikuti dengan perlakuan B
selama masa pemeliharaan masih
sebesar
dalam
94.44%,
perlakuan
C
batas
yang
dapat
sebesar 93.33%, dan yang terendah
ditolerir
pada perlakuan A sebesar 90%. Hasil
sintasan ikan nila yang dipelihara.
Uji
Normalitas
sintasan
Lhitung
Lilliefors
terhadap
<
sehingga
Ltabel
untuk
kisaran
pertumbuhan
dan
KESIMPULAN DAN SARAN
didapatkan kesimpulan data menyebar normal. Hasil Uji Homogenitas Ragam Barlett,
X2hitung
X2tabel
data
homogen.
<
Kesimpulan
yang berarti Analisis
Hasil penelitian yang dilakukan
Keragaman (ANAVA) Fhitung < Ftabel 1
dapat diambil beberapa kesimpulan
% dan 5%, sehingga dapat dikatakan
yaitu
sintasan tidak berbeda nyata.
penambahan probiotik menggunakan
Hasil
Sintasan yang tinggi dari ikan
:
pemberian
pakan
dengan
dosis sebesar 3%, 5% dan 7% mampu
pemeliharaan
meningkatkan kandungan gizi, nilai
karena ikan nila merupakan ikan yang
protein antara 32,48%-34,19% dan
mempunyai
menurunkan serat kasar dengan nilai
nila
selama
masa
adaptasi
tinggi,
baik
terhadap perubahan suhu air yang
antara
tinggi maupun kualitas air lainnya. Ini
tanpa pemberian probiotik. Pemberian
sesuai dengan pendapat O’Connell
probiotik dengan persentase sebesar
(1971),
3%, 5%, dan 7% dapat meningkatkan
yang
menyatakan
bahwa
5,04%-5,70%
dibandingkan
jumlah bakteri dalam mukosa usus 185
Fish Scientiae, Volume 2 No. 4, Desember 2012
hal. 178-187
dan kecernaan ikan nila. Pemberian
meningkatkan pertumbuhan berat dan
probiotik sebesar 3%, 5% dan 7%
panjang ikan nila.
dalam
pakan
efektif
untuk
Saran Pemberian dosis penambahan probiotik dosis
disarankan yang
menggunakan
lebih
kecil
untuk
mengurangi biaya produksi. Jika ingin memacu pertumbuhannya disarankan untuk menggunakan dosis 5% karena merupakan
dosis
yang
efektif
menaikkan bobot dan panjang dari tubuh ikan. Tempat penelitian dan dosis agar lebih diperhitungkan untuk penelitian lanjutan.
DAFTAR PUSTAKA Bastiawan, D. Wahid, A. 2007. Teknik Pembenihan Nila Gift Secara Massal dan Pembesaran di Tambak. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Sukabumi. Bbatsukabumi.tripod.com. Buschmann AH, Lopez DA, Medina A, 1996. A review of the environmental effects and alternative production strategies of marine uquaculture in chile, aquaculture engineering, Vol 15 (6): 397-421. Buwono. 2000. Kebutuhan Asam Amino Esensial Dalam Ransum Ikan. Kanisius. Yogyakarta. 50 halaman Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan Study Natural History. Fakultas Perikanan. ITB. 105 halaman. FAO. 2009. Aquaculture Production Statistics 1986-1995. FAO Fisheries Circular 815, Review 9. FAO, Rome. FAO. 2010. Fish Feed Technology. United Nations Development Programme FAO of The United Nation, Rome.
186
Sri Ramadhana, dkk : Pemberian Pakan Komersil Dengan.....
Irianto, A. 2003. Probiotik Aquaculture. Cetakan I. Gadjah Mada Universitas Press. Bulaksumur. Yogjakarta. 125 Halaman. Kordi. K, Ghufran, H. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit. Jakarta Penerbit Bina Adiaksara. Mokoginta, I. 1997. Kebutuhan ikan Lele (Clarias batrachus L) akan asam-asam lemak linoleat dan linolenat. Tesis. IPB, Bogor. 66 pages. Mc, Donald. 1996. Introduction to fluid Mechanics. 6th edition. Mudjiman, A., 2000. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. 190 halaman O’Connell, R. F. 1971. The resh Water Aquarium. Arco Publishing. New York. 265 pages. Sukria, H. A., 2004. Pabrik Pakan Skala Mini Dan Pola Pengembangan Industri Pakan Pedesaan. Prosiding Temu Bisnis Pengembangan Nutrisi Dan Pakan Ikan Budidaya. Surabaya. 9 halaman. Safitri, R & Soeharsono, 2010. Interaksi Mikroba dalam Usus di dalam Soeharsono, 2010. Probiotik. Basis Ilmiah, Aplikasi & Aspek Praktik. Widya Padjajaran. Bandung. Tilman, A. D, dkk. 1988. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Yogyakarta. Gajah Mada University.
187