NOTAKEUANGAN DAIT
BAIUCAIUGAN AIUGGARAN PENDAPATAN DAN BET.ANJA NEGABA TAHUNtg83/tg84 I
BEPUBTIK INOOTUESIA
DAFTAR
ISI
Halaman DAFTAR TABEL . , . . . DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN BAB I.
UMUM
BABII.
PENDAPATANNASIONAL
BAB III.
I lf
2.1. Pendahuluan 2.2. Perkembangan pendapatannasionalmenurut lapanganusaha 2.3. Perkembanganpendapatan nasional menurut jenis penggunaan .
22
HARGA, GAJI DAN UPAH ..
27
3.1. Pendahuluan 3.2. Perkembangan hargt. . .
27 37
3.2.1. IndekshargakonsumenIndonesia. 3.2.2, Haryabeberapabarangkonsumsiutama . . 3.2.3. Indekshargaemasdan valutaasing. 3.2.4. Hargabarangdarang ekspor...... 3.2.5. Indekshargaperdagangan besardi Indonesia . . . . . 3.2.6. Indekshargaperdagangan besarbahanbangunan/ konstrul(si
BAB IV.
xiii xvii
15 15
3r 36 38 44 53 56
3.3. Gaji dan upah di berbagaisektorekonomi
56
HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL
60
4.1. Pendahuluan 4.2. Kebijaksanaan di bidangperdagangan luar negeri.. .. . . ....
60
4.2.1. Kebija-ksanaan di bidangelapor. . . . . 4.2.2. Kebijalsanaandi bidangimpor . . . . 4.3, Perkembangiulneracapembayarandalam tahun 798211983 4.3.1. Ekspor 4.1.2. lmpor jasajasa(netto) . . . . . 4.3.3. Pengeluaran 4.3,4. LaIu lintasmodal dan transfer .
63 63 67 69 69 7l 86 95
lldruun
BAB V.
4.4. Perkiraanneracapembayatandalamtahun 1983/1984 ""' 4.4.1. Perkiraannilai eksporbukan minyak 4.4.2. Perkiraannilai impor bukan minyak ' 4.4,3. Perkiraanpencrimaanminyak bersihtermasukLNG 4.4.4. PerkiraanPoslainnYa
95
MONETERDANPERKREDITAN
IO1
5.1. Pendahuluan 5.2, Jumlahuangbcredardan sebab*cbabperubahannya' ' ' ' ' ' ' 5,3, Danadan kredit Perbankan 5.3.1. DanaPerbrnkan. . . . . . . . 5.!.1,1. DePositoberjangka danTaska 5.3.1.2.Tabanes 5.3.1.3. Sertifiklt dePosito 5.3.2. Pembcriankedit Perbankan kredit menurut sektorperbankan. 5 . 3 . 2 . rPemberian . kredit menurut scktor Pemerin5 . 3 . 2 . 2Pembcrian . tah dan sektor swaste . . . " kredit pcrbankanmenunrt sektor 5 . 3 . 2 . 3Pembcrian . ekonomi 5.3.2.4.Pernberiankcedit petbankanmenurut Dati I ' ' ' fugdi1inv6strd 5 . 3 . 2 . sPemberian . InvestasiKecil (KIK), Kredit Modal 5 . 1 . 2 . 6Kredit . Kerja Permanen(KltKP), Kredit Kecil (KK)' Kredit Candak Kulak (KCK) dan Kredit PemilikanRumah(KPR) '' keuangan 5.4. Lembaga{embage 5.4.1. trmbaga keuanganperbankan 5.4.2. trmbaga keuanganbukanbank . '. . . 5.4.3. Perasuransian 5 . 4 . 4 . P a s amr o d e l . ' . . . . 5.5. Perkiraanjumlah uang beredardan kredit ruplah perbankan tahun 1983/1984 BAB VI.
ANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA NEGARA . . ' " '
95 99 99 99
101
t02 108 108 t12 116 I l8 118 119 120 724 728 131
131 1'+o 140
r42 143 r47 148 150 150
6.1. Pendahuluan
ll
llalanran 6.2. Pelaksanaan APBN 1982/1983
6 . 2 . t . Ringkasan 6.2.2. Penerimaan dalamnegeri 6.2.3.Penerimaanpembangunan 6.2.4.Pengeluaran rutin 6 . 2 . s .TabunganPemerintah 6.2.6.Pengeluaran pembangunan 6.3. Rencana APBN 1983/1984 6.3.1. Penerimaan dalamnegeri
6 . 3 . 1 . 1Pajak . langsungdi luar minyak 6 . J . 1 . 2Pajak . tidak langsung 6 . 3 . 7 . 3Penerimaan . dari sektor minyak 6 . 3 . r . 4Penerimaan . bukanpajak 6.3.2. Penerimaan pembangunan 6 . 3 . 3 .Pengeluaranrutin 6.3.3.1. Belanjapegawai 6.3.3.2. Belanjabarang 6.3.3.3. Subsididaerahotonom 6.3.3.4. Bungadan cicilanhutang 6.3.3.5. Laintain pengeluaran rutin
6.3.+.TabunganPemerintah 6 . 3 . 5 Pengeluarur . pembangunan 6 . 3 . 6 . Pengawasan keuurgannegara . BAB VII.
PERKEMBANGANPRODUKSIDALAM NEGERI 7.1. Pendahuluan 7.2. Saranaproduksi .7 11
Penanaman modal
7.2.2.Pembinaandunia usaha 7. 2 . 3 .Tenagakerja dan transmigrasi 7.3. Produlsi
7 . 3 . 1 .Penanian 7 . 3 . 2 .Industri 7. 3 . 3 .Penambangan dan energ 7.3.4. Perhubungan dan pariwisata 7 . 3 . 5 .Pekerjaanumum lu
156 156
rs9 76+ r68 172 772 176 r85 r86 794 199 200 200 203 207 207 209 270 270 277 217 226
23r 237 237 237 247 246 254 254 295 311 332 360
Hahmen HUKUMDANHANKAMNAS BAB VITI. XESEJAHTERAAN, 8.1. Pcndahuluen 8.2. Agama dankcbudryeo 8.3. Pendidikan E.4. Kcschatandankeluargabcrcncen. . , . E.5. Kescjrhtcrunsosial. . 8,6. Hukumdanpcrundangtndangan. 8.7. Pcrahanenkcamsngn de.tdt 8.8. Bentuenpembsngunen 8.9. Penerugur
tv
37' 37! 375 ,81 ,89 403
+6 410 411 +L5
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel II.1
hoduk domestikbruto, 1969 _ 1981 ( atasdasarhargayang berlaku).
Tabel II.2
Produk domestikbruto, 1969 - f9g1 ( atasdasarharqakons_ tan tahun t97t') . .
Tabel II.3
ProdukdomestikUruto,fCZo- lp;;
Tabel lI.4
Perananmasing-masing lapanganusahadalamproduk domes_ tik bruto, 1969 7981
Tabel II.5
t6
lo
Penggunaan ptoduk domestikbruto, 1969 - 19gl ( atasda _ sarhargayangberlaku ) ... ..
zt ?l
Tabel II.6
Penggunaan produk domestikbruto , 7969 - I 9g 1 ( arasda sarhargakonstantahun lg73 ) .
Tabel II.7
Perananmasing-masing jenis penggunaanproduk domestik bruto, 1969 1981 .
l)
Persentasekenaikan indeks biaya hidup di Jakarta dan indekshargakonsumenIndonesia , 1969/lgZO- tg|Z/tglj .
28
Tabel IIl.l Tabel III.2
IndekshargakonsumenIndonesia, 1979/LggO- lggl/lgSj
Tabel III.3
Indela umum harga konsumen di 12 kota di Indonesia, 1979/t980- 7982/1983
t't
Harga rata*ata bcras mu menengah,gula pasir, tepung terigu da$ tekstil di beberapa kota besar di Indonesia, 1973/1974- 1982^983
37
Tobel III.5
Hargavalutaasingdi Jakarta,1969/1970- tg\Z/tglj
5v
Tabel nI.6
Harga dan indek emassefta kurs dan indeks rata-ratadevisa laedit dan devisaumum di Jakarta, 196911970- tg82/t983.
4l
Harga dan indeks beberapa barang ekryor di Jakarta, 1969/1970- 1982/7983
+)
Tobel IIL4
Tabel IIL7 Tabel IILS
.....
Harga beberapabarang elspor qtema di pasar intemasional,
1969/1970- 7952t7983
48
Helemrn Tsbcl III.9
Hergr bcbcroPa bueng di pasa,r London, r973/1974 - 7982/1983
52
Trbcl III.10
besar lndoncsia, Angka indek harge pcndagangan 1976 7982
54
Tabcl III.I l
Angka indeks harge perdagangenbesar bahan bangunan/ konstuksi di Indonesiamenurutjenis, 1976 1982 ' ' ' ' ' ' ' Upah minimum dan maksimum di berbagai sektor' 1981- 1982
Tsb€l 1tr.12 Tabel ltr.13 Tgb€l IV.l Tabcl IV.2
Upah minimum dan maksirnumdalam nilai riil di berDagai
))
58
sektor,1981' lgaz
59
- l982lL98l 196917970 pembayarat, Neraca 1983 Nilaiekspor,1969I 197O- 19821
72 75
Tabcl IV.3
barangekspordi pasar'iunia, Hargebctr€rapa .. .. r969tr970- 798211983
83
Tabel lV.4
Nilai impor tanpa minYak meriunr! golongan barang, r969tr970- 198217983
87
TabeI lV.5
Komitrnenbanruanluar negei, 116911970 198211983"'
96
Tabel IV.6
Realisasi banoan program dan proyek, 19691r970- 1982/1981
97
Tabel lV'7
Tabel V.2
Perkiraanneracapembayaran,198311984 Jumlahuangberedar,1969/1970 1982/1983 perubahanjumlah uang beredar, Sebeb-sebab
Tabel V.3
Jumlahuangberedardandepositodalamnilai riil'
- 1982/1983 7969tr970
105
Tsbel v.4
Danaperbankan,l972tl97l - 19821198t
109
Tsb€l v.5
Deposito berjangka, Tabanas dan Taska, 1969/1970- 1982/7983. . .
113
Tabel V.l
r969tr970- r98alr983 . . . .
vr
100 103 r04
tlalsman
v.6 Tabel v.7
Sertifikat depositobank-bank,197I - 1982 Kredit perbankan menutut sektor Pemerintah dan sektor swtsta,1969/t97O- tgBZ/1983
Tabel V.8
Kredit perbankanmenurut sektor ekonomi, r969tr970 _ 7982tr983
Tabel
Tabel V.9
Tabcl V.t0 Tabel V.ll Tabel V.t2 Tabel V.rJ Tabel V.14 Tabel VI,l Tabel VL2
Perbandingantabunganpemerintah dan bantuanluar negeri terhadapanggaranpembangunan,lglgttgTl _ lgl:'/lgg'4. . IkhtisarApBN,7g6g/tg7o_ r9l2/tgg3 Penerimaan dalamnegeri,semesterI lggl/1gg2 dan 1982/7983
Tabel VI.4
Penerimaal dalam negeri menurut sektor, semesterI 798t/rg92dn tg82/1-963 .. Pengeluaran rutin, semester I lggl/tgg| danl98Z/lgg3. . . .
Tabel VI.6
r32 B6 139 144 u9 1j5 160 165
rc7 t6g
Lt )
Tabel VI.8 Tabel VI.9
130
17+
Tabel VI.7
Penerimaandalamnegeri, 1969/1970_ lgl3/1g84 vii
H
..
Tabel VL3
Tabel VI.5
121 725
Kredit rupiah perbankanmenurut Dati I dan sektorekonorni tidak ter,masuk kredit lz Bank Indonesia,De semberrg81 - Juli 1gg2 . . ,*tu"* . Kredit investasi menurut sektor ekonomi. 1969/1970_ 1982/1983. . . . Kredit InvestasiKecil dan Kredit Modal Ke{a permanen yangdisetujui,1973/1974_ tgl2/tgs3 . . .-.':.i, KreditKecil, 197+n975_ tg82/ tg83 DanaInvestasidari sektor asuransi,1969_ lggl Jumlah uang beredardan kredit perbankan, 1969/7970_ 1983/7984
r77
179 787
Ildemrn Trbcl VI.10 Trbcl VLll Trbcl VI.l2 Trbcl VI.13
Pcncrimsanpajaklangsung,196911970- 19831198+ ,,.... - l98tll984 . pajaktidak langsung,196911970 Pcncrimaan Pcncrimaan ncgaradari sektorminyd<, r969n970-lgE ngw bukanpej*,196911970- 198311984 Penerimran
191 L95 20r 202
Bantuanluarnegeri,1969ll970- f983/f984 Pcngeluaran rutin, 1969l l97 O- l98l l 1984
204
208
Tabcl VI.17
- 198311984 . 196911970 Belanjepegewai, 1969lt97o - l98rl 1984 TehrnganPcmerinrah,
Trbcl VI.r8
- 19831198+. ' . . . . 196911970 panbangunan, Pengclueran
217
Tabcl VI.r9
Hasilpcmcrikaur khususproyek-proyekPELITA' 1969n970- t9811r982
228
R€ncana4nggoranp€ndapatendur belanjanegara, 1983/1984
230
Proyekaroyck penirnirmanmodal ddam negeriyang telah menurutbidangusaha, disetujuiPemcrintah 1968-r982tr983.....
233
Proyek-proyckpenanam4nmodal ddem negeriyang men1968sampai dapatfasilitasmasabcbaspajakdanPerangseng, denganAgusnrs1982 . . ,
2t+
Proyek-proyekpcnenamenmodal delam ncgeri yang teldt menurutlokasiusaha, disctujuiPemerintah 1968-198217983.....
2t5
modal asingyurg telah disetujui Proyek-proyekpenanaman . .. . . Pcmerinuhmenurutbidenguseha,1967- 198211983
237
Proyck-proyckpenanamanmodal asingyeng telah disentjui Pemerintalrmenurutlokasiu stha, 1967- 198211983" . . . .
218
Tabcl VL14 Tabcl Vt.15 Trbel Vt.15
Tebcl VL2O Tebel VII.I
TsbcMI.2
Tebel VII.3
Tebcl Vil.4 TobeML5 Tabcl VIl,5 TrbcMI.T
Proyekaroyckpcnanamanmodal asingyaflg teleh disetujui '...... asd,1967- 198211983 Pemerintalr menurutncgara Jumlahdansimpenankoperasi,L969- 1982 vlll
205
2r2
239 24'
Halaman
Tabel VILS
Jumlab BUUD dan KUD seluruhIndonesiamenurut propinsi, 1974-1982....
Tabel VII.9
fndonesiadan kepadatannyapada tahun 1971 :^:l1y* serta proyeksinya sampai dengan tahunr9s2 ... .....-...
Tabel VII.r0
248
Hasilpenempatanransmigran, 1969/1910_
253
Tabel VII.1l Tabel VII.12 Tabel VILI3 Tabel VII.r4
245
lgBZ/tgB3 . . . Produksibeberapahasilpertanian rerpentrng,1969_ lggT . . Areal panendan produksi beras,1969 _ lggl LuaspanenBimasdan Inmaspadi, Lg6g_ lggl Penyaluran kredit Bimas dan Inmas padi, 1971/1972_ 1981/L982
Tabcl VIL15
Luaspanendan produksipal awija, 1969_ 798f
Tabel VILI6
kredit Bimaspalawija, flyduran r973/7974- 1982/1983
Tabel VII.t7 Tebel VII.18 Tabel VII.19 Tabel VII.20
Luaspanen.dan produksihortikuttura, 1969_ 1981 ....... Penggunaan pupuk untuk taniunanpangan,1969 _ 19g1 . . . Penggunaan pestisidauntuk tanirmenpangan, lg6g _ 19gl . . Produksibeberapahasilperkebunan nkyzt, t969_ 19gt . . .
Tabel VII.2l
b-eberapa hasil perkebunanbesaxswasra, 1:**l 7969- r98r
Tabel VIL22
Produki beberapahasil perkebunan negan, 1969_ 19g1 . . . Volume eksporhasilutamaperkebunan, 1969 _ 19g1 . . . . .
Tabel VII.23 Tabel VII.24 Tabel VII,25 Tabel VII,26
Nilai eksporhasilutamaperkebunan, 1969 _ 19gl Pengusahaan hutan,sampai dengan Desem ber 19g1 ........ Produksidan eksporkayu, 1969 _ 1981 .
Tabel Yil.27
,,:^Ti:1t:^*ry-dalam persenuse daripadavolumeekspor Raw,1970_ 198r .
Tabel VfI.28
Areal penghijauandan reboisasi, lg g/tgl|
_ lgBUlgBZ.
255 257 )<7
267 267 262 262 263 263 266 266 268 268 269 272
275 275
Heleman Trbel VIl.29
Populasiternak, L969 - l98l
278
Trbel Vll.30
Produlsi daging,tclur dan susu,1969 - r98r
27E
Tgbel VIl.31
Volurneeksportemxk den hasil-htsilny41969 - 198r . . . . .
zEO
Trbel VII.32
Nilai ekpor temak dan hasil-hasilnya,1969 - l98l
280
Tabcl VlI.33
Produksiikut, 1969 - 1981 .
28'
Tabcl VIl.34
Jurnlahpcrahupenangkapikan, 1970 - 1981 .
283
Tabcl VIl.35
Volume dan nilai eksporhasil-hasilpcrikanan,1969 - l98l. .
285
Tabcl MI.36
Hargedasarpadi dan gabah,797417975- 19831198+. . , . . .
288
Tabcl VtI.37
Pengadaan berasdalamnegeridan impor,
r970tr97r- r98'/1982
288
Hargaboas kualitas menengahdi beberapakota beser, r974tr975 -t98y7982.
292
Tabd VlI.39
Bcberapahasil industri, 796911970- l98l/ 7982
296
Tabel VII.40
Bebcrapahasil industrilogamdast, 19691197o- l98l/ l9B2 .
299
Tabel VII.41
Beberapehasil industi kimia dasar,1969ll970 - l98ll1982 .
303
Tabel VII,42
Bebcrapahesil anekeindusui, 196911970- l98lll982
,07
Tabel VII.43
Produksidan eksporminyak mentah, 1969^97 0 - rg8v 1982.
Tabcl VII.38
Tabel VII.44 Tabel VII.45 Trbel VII.46 Tabel VII.47 Tab€l V[.,16 Tgbt{ M1.49
.....
31t
Volumc pcngilanganminya.kmentah,
r969tr970- 198r/7982.
314
Produksidan p€manfraangasbumi, 19741197 5 - 198111982 - l98ll1982 . . . . . . . Produksidanelsportinuh, 196911970
314 ,17
Produksidaneksporbijih nikel, 1969|1970- 1981tr982.
320
Produksiderreksporkonsenrattcmbaga, l972lr97l - 198U1982
t20
Produlaidan elapor pasirbesi, l970lt97t - 1981/1982
t23
Hslsmrn Tabel VJI.IO Tabel VlI.St Tabel vIJ,52
Produksibatu bara, 1969/1970_ tglt/lglz Produksidan penjualandalam ncgerilogamemas, 1969/1970- 7987t7982
dalamnegeri danekspor logamperak, fi,{1fit.n*;"Aan _ 1969/1970 1981/7982 .:. . .
Tabel VII.5 3 Tabel VII.54 Tabel VII.55 Tabel VII.56 Tabel VII,57
Produksidan eksporbauksit,1969/1970_ tgSl/IgB2 . . . . . Produksidan eksporbatu granit, 197 _ 3 i.9al Produksibahangalian, 7g7Z_ lggl Hasil pelaksanaan proyek_proyektenagalistrik, - 7981/7982.... 7974/7975 Produksi,penjualan,dayatersa
j:l
tenaga ristrik, 1ezzitsi tj#?il: Tabel VII.58 Tabel VII.59 Tabel VII.60 Tabel VII.61
327
33r 334 336
Armadadan muatanpelayaranlokal,
Tabel VII.64
Hasilpengerukanpelabuhan,1969119:l}_
Tabel VII.65
fisik pembangunan fasilitaspelabuhan, }::l^i:il 1969/7970- 1982t7983
Tabel VIL66
Relrab.ilitasi/pembangunan fasilitas keselamatanpeleyaran, 1972t7973- 7981/7982 . .
Tabel VII.67
Penerbangan sipil dalamnegeri,1969 _ l98l Penerbangan sipil ke luar negeri,1969 _ lggl
xl
3?7
t34
Tabel VII.63
Tabel VII.70
H
1"."':::'-:
Armadaangkutanjalanrayt, 1969_ 1gg7 Pemakaianjasakeretaapi, 1969_ I98l Rehabilitasidi bidangperkeretaapian, 7969/r970- 1987/1982
339 lggT
1969 _ 19g1
Jumlahunit telepon,1969_ I9g2 Pernakaian jasatelekomunikasi,1969_
325
330
Tabel VII.62
Tabel VII.69
325
328
Armadapelayaranniaganusantara 1969_ Iggl , Armadadan muatanpelayaransamudera, 1969_
Tabel VII.68
323
tgBl/IgB2
339
t+3 343 346 347 350 350 353
lgg2
354
Halaman Tabel VII,71
Arus lalu lintas posdan giro, 1969 - 1987
,57
Tabel VII.7 2
Perkembangan di bidangpatiwisata,7969 ' 798L
357
Tabel VII.7 3
di bidangpengairan, Pembangunan 7982/1983. 1969/7970
362
Pembangunan perumahanrakyat oleh perumnas, r978tr979 - 7982t7983
367
di bidangbina marga" Pembangunan 196911970 1987/7982
370
Tabel VIII.I
Jumlahjemaahhtji,7969/1970 7982/198!
379
Tabel VIII.2
di bidangpendidikansekolahdasar, Pembangunan t973/7974 1982/7983
38+
Penyediaansaranapendidikan, 1969tr970- 1982/1983.
387
Balaipengobatandan BKIA, JumlahPuskesmas, 1973t797+ 1982/1.983.
39r
Hasil-hasilkegiatanusahakesehatansekolah, 1969/1970- 798r/1982.
393
Tabel VIIL6
Jumlahbeberapajenis tenagakesehatan, 7973/797+- 798r/1982
39s
Tabel VIII.7
Jumlahakseptorbaruyang dicapaimenurut metode kontrasepsi,1969/1970 - I98l 11982
401
Tabel VIII.8
Jumlahklinik, personaliadan petugaslapangankeluargaberencanr, 1969/ 197O - l98I /1982
402
Jumtahjam siarantelevisimenurut jenissiaran, . .. . . r969t1970- 798217983
4t7
Jumlahstudio, stasionpemancar,Pesawattelevisi,luasdaerah dan iumlah pendudukdalamdaerahpancaranTVRI, 1 9 6 9 / 1 9 7-0 1 9 8 2 1 1 9 8 3 ......
418
Tabel VIl.74 Tabel VII.7 5
Tabel VIII.3 Tabel VIIL4 Tabel VIII.5
Tabel VIll.9 Tabel VIII.10
xll
DAFTAR GRAFIK Halaman
Grafik I.l
Beberapaindikator ekonomi Indonesia, Juni 1969 _ Septernber19BZ . .
Grafik II.l
Produkdomestikbruto, 1969_ 1981 . Indeksumum biaya hidup di Jakarta, 1 9 6 9 / 7 9 7-07 9 7 8 / 7 9 7 9 . . . . . . .
Grafik III.I Grslik UL2
Indeksumum hargakonsumenIndonesia. 1979t1980- 1982/7983
Grafik III.3
IndekshargakonsumenIndonesiamenurut kelompok, 1978/1979- 1982/1983
Grafik III.4 Grafik III.5 Grafik IV.l
1+ 18
29 30 33
Hargaemasdan valutaasing,tg7+/lg7S _ lgS}tlgg3 Hargabarang-barang ekspor, 7969/1970_ lg82/lgg3 . .... Nilai eksporkeseluruhan, tg6g/tg7} _ 1gl2/t983 . . . .
Grafik IV.2
barang-barang utamadanlainnya, l]t1 :UrO*_ 1969/1970 1982/1983
Grafik IV.3
minyak,baranguramadanbaranglainnya, ):l1: :_*:ry._ 1987/7982
IJ
50 78 79
7982/7983
Grafik IV.4
Nilai eksporkayu, karet dan baranglainnya, _ 1982/1983 1969/7970
Grafik IV.5
minyakkelapasawit,kopi dantembakau, Iltl:U:O* 7969/1970 1982/1983
Grafik IV.6
tanpaminyakmenurutgolongan barang, )],il l-n* 1969/1970 7952t7983
Grafik IV.7
tanpaminyakmenurutgolongan barang, llr:i i*r. 1981/1982 7982/1983
Grafik IV,8
Nilai impor beberapabarangkonsumsi, 1969/1970- 7982/1983
Grafik IV.9
irnp- beberapa bahanbaku/penolong, I]ti - 1982/7983 1969/1970
80 81 82 90 97 92
fi
xlll
Halaman
Grcfik IV.10
Nilai impor beberapabarangmodal, 1969/1970- 7982/1983
9+
Grafik IV.l1
Realisasibantuanprogramdan ptoyek, - 1982/7983 196911970
98
Grafik V.t
Kredit rupiah Perbankan,jr:mlahuangberedardan dana perbankan,1969lI97O- 198211983
Grafik V.2
- 7982/7983 Danaperbankan,197211973 Depositoberjangka,7969/7970- 198211983
Grafik V.3
106 111 115
Grafik V.4
Kredit rupiah perbankanmenurutsektor Pemerintahdan - 1982/1983 sektorswasta,196917970
123
Grafik V.5
menurutsektorekonomi, Kreditrupiahperbankan - 198211983 796911970
127
Grafik V.6
Kredit investasiyangdisetujuiperbankan, 7969/7970- 7982/1983
13+
Grafik V.7
Kredit InvestasiKecil dan Kredit Modal KerjaPermanenyang disetujui,197311974- 198217983 - 1982/1983 APBN,1969/1970 Realisasi
Grafik VI.l
r)t L) I
Grafik Vl.3
negara,1981/1982- 7982/7983 Penerimaan dalamnegeri,198l/1982 - 198211983 . ' " " Penerimaan
766
Grafik VI.4
negara,1981/1982- 1982/1983 Pengeluaran
770
Grafik VI.5
penerimaannegaradalamAPBN dan Perbandingan REPELTTA,7969| 1970 - 7983/ 798+
182
Grafik VI.6
negaradalamAPBN dan pengeluaran Perbandingan REPELITA,1969/r970 1983/7984
183
Grafik VI.7
penerimaandalamnegeridalamAPBN Perbandingan - 1983/L984 danREPELITA,7969/197O
188
Grafik VI.8
di dalamnegerimenurutPersentase penerimaan Perbandingan PELITA I, II dan III dalampelaksanaan
189
Grafik Vl.2
xrv
166
Halarnan Grafik VI.9
Penerimaandalamnegeri,1969/lgTO_ lg83/1g}+
r90
Grafik VI.IO
Pengeluaran rutin,1969/1970- lgS?./1g84
206
Grafik VI.l1
Perbandingan tabunganpemerintahdalamApBN dan REPELITA,1969/1970_ 1983/1984
?tl
Grafik VI.l2
Danapembangunar,, 1969/tgl O - tggi,l tgg4
274
Grafik VI.l3
Pengeluaran pembangunan,1969| lg7 O_ lgl3/ lg}4 . . . . . Penanaman modaldalamnegeriyangtelahdisetuiuipe_ merintah,1968- l98Z/1983
240
Penanarnan modal asingyang telahdisetujuipemerintah, 1 9 6 7- 1 9 8 2 / 7 9 5 3. . . . . . . .
240
Grafik VII.3
Arealpanendanproduksiberas,1969_ 19g1
258
Grafik VII.4
Nilai eksporhasilutamaperkebun a,n,1969- IISI Produksi,volumedannilai eksporkayu, 7969_ lggl
Grafik VII.I Grafik VII.2
Grafik VII.5 Grafik VlI.6 Grafik VII.7 Grafik VII.8 Grafik VII.9 Grafik VII.I0 Grafik VII.I1 Grafik VII.I2 Grafik VIL13 Grafik VIL14 Grafik VII.I5
2,70 .....
273
Produksidaging,telur dar susu, 1969_ Iggl Produksiikan, 1969- 1981
284
Pengadaan berasdalamnegeridanimpor, 1970/7977- l98t/198?
289
Produksiperakitanmobil dan plat seng, r975/7976- 1987/7982
300
Produksipipabajadan besibeton, tgl5/tg|6 _ tgll/1982 Produksipupukureadan semen,t975/7976_ lggUlgl|-
'r.7 0
300 ..
304
Produksikertasdan ban kendaraanbermotor, - 7987/1982. . .. 1975/1976
304
hoduksi tekstil dan benangrenur, - t981/1982.. . . 7975/7976
308
Produksisabuncuci dan tapalgigi, 197s/7976_ 7987/1982
308
Produksidan eksporminyak mentah,
- 798tn982 7975/7976
xv
-
2t8
375
Halaman
Produksidan pemanfaatangasbumi, 1975/1976- 198117982
315
Grafik VII.17
Produksidan eksportimah,7975/I976- 1981/1982'
319
Grafik VII,18
Produksidaneksporbijih nikel, 1975ll97 6 - t98l lt98z
319
Grafik VII.19
Produksidaneksporkonsentrattembaga, t975tr976- 1981/1982
Grafrk VII.16
5Zl
Grafik VII.20
Armada pelayaran niaga nusantara, 1969 - 1981
340
Crafik VII.21
pelabuhan,1969/1970- 1981/1982 Hasilpengerukan
34+
Grafik YIl.22
jembatan, pembangunan Hasil-hasil
1969/r970- r98r/7982
xvl
DAFTAR LAMPIRAN llnlaman Lampirrn
PerkiraanPenerimaanNegaraTahun Anggaran 198311984
Iamphan
AnggaranBelanjaRutin 1983/1984 diperinci menuut sektor/subsektor . .
+27
Anggann Belanja Pembangunan7983/t984 diperinci menurut sektor / sub sektor (ranpa bantuanproyek dan kredit ekspor). . . . . . . . .
430
N.ilai rupiah bantuan proyek / reknis dan kedit ekspor 1983/198+ diperincimenurur sektor/ sub sektor . .
433
Rancangan Undang-undang RepublikIndonesia Nomor Tahun 1983 tenrang Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegaraTahun Anggaran 7983/7984
436
lampiran
3b
Iampiran
xvu
BAB I UMUM Gambaran mengenaiwujud masa depan bangsa yang diinginkan, tersusun dan tertuang dalampora umum pembangunanNasionar yarig merupat
rataandisegarabidango,*i#.il',1"1";.1Ti,L1',XrtiT T,Tff:iiH; meningkatnya dayabeli dan produktivita, ,"br!i"n
besar masyarakat serta meluasnya pasaranproduksiyangpadagilirannyazkznmenjelma ke dalampertumbuhanekonomiyang serasidan seimbang Di sisi rain pemerataan berarti memberikanrangsanganpositif bagr keterlibatanaktif masyarakatdalam melaksanakan dan menerimakembali hasil pembangunan.Kenyataan ini telah memperkaya pengalamanse;arahpembangunanbangsadi negara-negara berkembang.t..:":111 itu kestabilanyang mendapattempat utamapada masa program stabilisasidan rehabilitasi dan pelita awal I, tetap menjaii prasyaratdan tumpuankebijaksanaan bagiberhasilnyaoembangunan. Pertumbuhanekonor
strate giyan gsarin gmengisi Ji llilrT "i.j ;:.ffi :'"H,if.T:1ri*rfi,fl ;T'""j;
I
sebenarnya dan dengan demikian akan tetap melandasi kebijaksanaanpembangunan. Stabilitas politik dan stabilitasekonomi adalahsalingmcnunjang dan merupakan kesatuan yang tak terpisahkan sebagaiunsur-unsur penentu stabilitas nasional, pembangunan kehidupan politik dilaksanakanselarasdengan kemajuan di bidang ekonomi, sosial dan budaya. Pemilihan Umum sebagaiperangkatdemokrasidan menjadi tugasdan tanggungjawab nasionalorde Baru, unruk ketiga kalinya telah dapat disclcnggarakan tlalam bulan Mei 19g2. Pemilihan umum yang telah terselenggaradengan baik itu, mencerminkan adanya peningkatan kesadarandan kedewasaanmasyarakatdi dalam mcnegakkanmckanismedemokrasi berdasarkanPancasila. Merenungulang sejarahkehidupan politik masalalu menunjukkan, bahwa asasselain Pancasilasenantiasacenderungmengundangkerawanan-kerawanan yang menjurus kepacia perpecahanbangsa.Pancasilasebagaifalsafahhidup dan dasarncgaratelah tlisepakatiharus tetap menjadi moral perjuangan bangsa Indonesia,Dalanr hubungan ini penyederhanaar. wadah dan pembaharuanisi atau semangat dari sistem multi partai menjadi sistem kepartaian dengan satu asas Pancasilaadalah sejalandengan maksud tersebut, yang dituju adalahsistem kepartaianyang tidak lagi mengutamakankepentingangolonganatau ideolog; tertentu, melainkan berorientasi kepada program pembangunanyang nengutamakan kepentingan dan kesejahteraanrakyrt banyak dan menempatkan persatuan clan kesatuan nasionaldi atassegalanya. Atas dasarPemilihanUmum 1982 itu terbentuklah MajelispermusyawaratanRakyat yang bersidang pada bulan Maret 1983, Sidang tersebut merupakan peristiwa penting karena yang dicapai adalah kcsepakatannasional yaitu Garisgaris Besar Haluan Negara serta ketetapan'ketetapanlainnya, kesepakatanyang mempunyai arti strategis bagi kelangsunganPembangunanNasional,sertamenantlaiberakhirnyaRepelita III dan dimulainva Repelita lV. Bahwa pembangunan harus memperhatikan modal dasar kekayaan bangsa dan Tanah Air serta menyadari faktor-faktor dominan yang membatasinya,meletakkanrencana pembangunansejak awal pada sifatnya yang bertolak pada kenyataandan kemampuan yang ada. Usaha mencegahmenurunnya taraf hitlup rakyat serta menghindari terjadinya titik balik perekonomianyang tidak dikchcndaki tiada lain berarti perlunya rlempertahankan tingkat pertumbuhan pembangunanyang memadai. Penyediaansejauhmungkin danadana pembangunandari dalam negeri, peningkatanpenerimaannegara,penghematanpengeluaran negara, pengembangandunia usaha, terselenggaranyamekanisme pasar yang terkendali dan bcrtumpu pada Trilogi Pembangunanmerupakan kcbijaksanaanyang telah terus. menerus dilaksanakanoleh Pemerintah agar tercapai pertumbuhan ekonomi yang optimal dan alokasisumber-sumberekonomi secaraefisien.
t
Pembangunanialah pertumbuhan dan perubahan.Ini berarti pembangunan tidak hanya mengatasimasalah yang ada, memberikan hasil-hasilyang diinginkan tetapi juga melahirkan persoalan-persoalan baru sebagaiakibat wajar dan tak terhindarkana"ri ,u"a., proses sejarahyang sangat luas jangkauannyadan banyak dimensinya.Tunrutan penang_ gulangan masalah baru muncul dalam tingkatan derajat yang rebih tinggi manfaatnya bagi perbaikan nasib bangsa.Dalam cakupan ini akan terdapat keserarasan pandanganbila pembangunan tidak dilihat sebagaiprosessesaat,akan tetapi sebagai,.rrlr,u y"ng berkemtang dalam kerangka sasaranyang telah dan hendak dicapai. Pembangunanmanusia Indonesia seutuhnya menempatkan manusia serain sebagai tu';uan pembangunanyakni meningkatnya kesejahteraandan kehidupan rakyat juga se, kaligus sebagaipelaku pembangunan.Manusia Indonesia yang sehat, cerdas dan berbudr luhur merupakan modal pembangunanyang paling menentukan. Unsur terpenting di dalam pengembangansumberdaya manusia adalah pendidikan. pendidikan yang tidak hanya mengambil bentuk formal, tetapi meliputi semua kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan bangsa secaraluas. pendidikan dan pernbangunan terlihat hubungannya tidak hanya dari pengaruhnya yang positif berupa meningkatnya produktivitas kerja, akan tetapi akan sangat membantu berhasilnya program keiuarga berencanadan menekanarusurbanisasi. Berpangkal pada pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila, usaha_usaha pendidikan diarahkan untuk rncningkatkan muru pendidikan, pemerataan kesempatan belajar dan sejauh mungkin disesuaikandengan kebutuhan pembangunan.Dalam Repelita III ini sektor pendidikan mendapat perhatian yang besar.Meningkatnya pembiayaan pembangunan untuk sektor pendidikan rebih besar dari sektor rainnya, menunjukkan ikiikad nyata Pemerintah untuk membenahi dan membang'n sumberdayamanusia ini. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan gxru yang meningkat, maka dalam tahun 19g2l19g3 telah di angkat 85 550 orang guru kelas dan 23.700 orang guru agama.Kemudian dalam rangka perluasan dan pemerataan kesempatanbelajar, maka seramatahun 1gg2/rgg3 terah dar, sedang dibangun 22.6oo buah gedung SD baru, sehinggarebih banyak lagi tempat berajar yang tersedia bagi anak usia sekolah dalam tahun ajxzn L9g3/19g4. pembinaan Sekolah Menengah Pertama dan Atas dilaksanakanantara lain melalui pernbangunan1,000 gedung sMP baru dan 150 gedung SMA baru. unruk pembinaan pendidikan Tinggi di sr-pi'g pembangunan kampus baru dari 11 buah universitas, diperruas dengan pembangu.r"n ,u"n! kuliah, ruang laboratorium, perpustakaanserta pembangunanrumah dosen. Sementarairu rehabilitasi gedunggedung sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi terus dilakukan. Pembinaan pendidikan kejuruan dilaksanakan antara lain dengan pembangunan/rehabilitasi/ perluasan gedung sekolah disertai dengan pengadaan peralatan praktek serta penyediaan buku pelajaran.
H
+ Sumberdaya manusia dikembangkan bersama-samadengan usaha pengerahan dana-dana pembangunan sebagai faktor-faktor strategis pembangunan. Sumber-sumber pembiayaanuntuk pelaksanaanpembangunandapat berasaldari dalam negeri dan dari luar negeri. Dana dari dalam negeri meliputi tabungan Penrerintahdan tabungan masyarakat. Tabungan masyarakat jumlahnya bergerak meningkat sejalan dengan laju pembangunan. Sumber-sumberdana pembangunandalam Repelita III senantiasadiusahakan untuk ditingkatkan, sesuaidengan prinsip mengutamakansumber pembiayaanpembangunandarr dalam negeri. Sasaranpentingnya rneningkatkan taraf hidup rakyat, keterbatasandana dalam negeri dan memperhatikan tingkat produktivitas faktor sumberdaya pembangunan,meleukkan dana dan bantuan luar negeri scbagaipenutup kesenjangan hasil akhir peiryesuaian dari faktor-faktor tersebut.Danadana dari luar negeriatau devisadikerahkandan disalurkan melalui kebijaksanaanneracapembayaranuntuk membiayai pelbagaikegiatan pernbangunan. Arti bantuanluar negerisebagaipelengkapmenampakkandiri pada peranannyayarg makin menurun Calam pembiayaanpembangunan,Pada awal Pelita I bantuan luar negeri merupakan 77,0 persen dari jumlah selurub dana pembangunanApBN, sedangkanpada akhir Pelita II telah menurun menjadi 40,5 persen.Perkembanganbantuan luar negeridalam Repelita-Repelitayang lampau, kini dan akan datang betapapun dibutuhkan untuk meningkatl
5 pertumbuhan dan perluasan ekonomi, sebagai hdsil pembangunan. Akan tetapi resesi ekonomi dunia yang berlangsung dewasa ini, terah mempengaruhi penerimaan dalam negeri tahun 1982/1983, terutama penerimaan dari pajak perseroanminyak dan pajak ekspor. Kemungkinan pengaruhnya masih akan beriangsung sampai dengan tahun anggaran 7983/1984- Denganlatar belakangpermasalahanpenerimaannegaratersebut di atas,maka dalam tahun anggaran oa3/1984 Anggaran pendapatan dan Belanja Negara direncanakan berimbangpadajumlah sebesarRp 16.565,4 milyar. Sebagaimanadiketahui penerimaan pajak perseroan minyak dan pajak ekspor merupakan penerimaan negara yang berasaldari kegiatan ekspor dan sangatditentukan oleh perkembangan nilai dan volume ekspornya. Resesi ekonomi yang melanda negara-negara industri maju serta negara-negara berkembang menyebabkan menurunnya permintaan dan hargabarangekspor,minyak maupun komoditi lainnya. Dalam tahun 80'an situasi minyak internasional berada pada kondisi yang tidak menggembirakan yang terjadi karena adanya kelebihan penawaran di pasaraninternasional, sehingga berpengaruh pada harga minyak di pasaran bebas. unruk mengatasi keadaan demikian maka negara-negarapenghasil rninyak (opEC) memutuskan melakukan pembatas. an produksi dan pembekuan harga minyak. perkembangankeadaantersebut telah mem. pengaruhi penerimaan dari sektor pajak perseroan minyak sebagai sumber penerimaan n€gara yang terbesar.Apabila dalam tahun 1980/19g1, pajak perseroan minyak masih menunjukkan peningLatan yang berarti, maka dalam tahun 19g1/19g2 menunjukkan kenaikan 22,9 perse'dan dalam tahun 1982/1983 dianggarkanhanya meningkatdengan5,7 persen. Lesunya perekonomian dunia telah pula menekan permintaan ekspor dan harga komoditi ekspor di luar minyak. Ekspor di luar minyak dalam tahun 7ggzll9g3 menunjukkan suatu penurunan dan sejalan dengan itu maka penerima.andari pajak ekspor mengalami pula penurunanyang cukup besar. Namun demikian Pemerintah akan terus mengusahakan agar penerimaan negara, khususnya penerimaan di luar minyak, dapat ditingkatkan dalam batas-batas yang me_ mungkinkan. Kebijaksanaan di bidang penerimaan negaradalam setiap pelita walau berbeda dalam sasarandan menghasilkan perubahan pada komposisi penerimaan, akan tetapi tetap merupakan jalinan kebijaksanaan vang utuh berlandaskan kepada Trilogi pembangunanDalam Repelita III kebijaksanaan di bidang penerimaan maupun pengeluaran negara di samping tetap mempertahankan fungsi APBN sebagaialat stabilisasidan pembangunan, telah lebih ditekankan peranannya kepada usaha pemeraaan pembangunan dan hasilnya. Ke_ bijaksanaan dasar di bidang pe'erimaan ialah meningkatkan penerimaan dari berbagai sektor yang telah ada serta perluasan sumber*umber baru penerimaan yang timbul dan ber_ kembang sejalan dengan prosespembangunan. Kebijaksanaanintensifikasi dan ekstensifikasi
-
6
perpajakan bersama*ama dengan peningkatan administrasi pemungutan pajak, dilaksanakan di dalam kerangka pemeliharaan dua kepentingan yaitu tujuan pajak sebagai sumber pe. nerimaan negaradan sebagaiperangsangsektor kegiatan dunia usaha. Meningkaurya penerimaan dalam negeri hanya akan memberi arti bagi tersedianya dana pembangunan,yairu tabunganPemerintahyang makin besar,apabiladilakukan penghematan di dalam pengeluuan rutin, Penghematan dan pengendalian di dalam pengeluaran rutin telah menjadi semakin penting lagi mengingat latar belakang perkembanganpenerimaan negara yang kurang menggembirakan,sementarapenyediaan dana pembangunandiusahakan dapat dipertahankan pada tingkat yang optimal. Akan tetapi penghematan dalam pengeluaran rutin tersebut telah dan harus terus dibarengi dengan pengarahan,agar tercapai pemanfaatan yang efisien dan efektif dari dayaguna dana yang terbatas. pengendalian pengeluaran rutin, penghematan dan pengarahannya, dilakukan dalam batas-batas yang wajar, tanpa mengabaikan fungsinya rnenunjang pelaksanaan rugas rutin pemerintah, melayani masyarakat dan memelihara proyek-proyek hasil pembangunan. pengendalian dalam pengeluaran pembangunan dilakukan melalui pengarahan yang lebih tepat agar kesinambungan pembangunan dapat terpelihara. Kenaikan harga pupuk dan pestisida pada 15 Nopember 1982 di samping dimaksudkan agar mendorong petani supaya melakukan intensifikasi khusus adalahjuga sejalandenganusahamenekan beban pengeluaran negara. Dalam hubungan ini, adalah wajar apabila subsidi yang diberikan unruk berbagai keperluan ditelaah secara mendalam dan dikaji manfaatnya dalam acuan penbangunan. Makin besar subsidiyang harus diberikan berarri nrakin berkurangtersedianyadana untuk meningkarkankegiatanpembangunan.Dalam menentukan pilihan di mana terkait berbagai kepentingan,peningkatankesejahteraanrakyat melalui pembangunanseyogyanyamenjadi pertimbanganyang selaludiutamakan. Di sisi lain perkembanganvolume APBN dari tahun ke tahun dan dalam berbagai tahap perkembanganpembangunanmenunjukkan betapa hubungan timbal balik antara APBN sebagaipenggerakpembangunandan pcrtumbuhan ekonomi sebagaisumber meningkatnya APBN, tetap menenrpatkansektor keuangannegarapada kedudukannyayang amat penting dalam gerak perekonomianIndonesia,Sesuaidenganmakna yang terkandung dalam Pasal 3 3 UUD 1945, ciri-ciri positif demokrasi ekonomi Indonesia adalah mengembangkanbersama-sama tiga sektor penting; negara,koperasidan swastasecaraselaras menuju penguasaandan pemanfaatansumbcr-sumberekonomi, kekayaanalam, tanah dan air untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Untuk itu sektor koperasidan swastajuga telus ditingkatkan peranannya. Dalam hubungan ini koperasi sebagai bargun usaha yang sesuaidengan asaskekeluargaandan gotong-royong masyarakat desasebagaimanatermaktub dalam UUD 1945, sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan pertanian dan
masyarakatdesa, terus dibina dan .ikembangkan. peranannya telah menjadi sernakinpentlng karena pembangunanpertanian dan masyarakat desasecaraterpadu, berangsur_angsur namun pasti berarti mengangkat taraf hidup dari sebagianbesar rakyat lnao-"n.riu-h. ningkatkan kehidupan sebagianbesarrakyat Indonesia ,isungguhnya menunjukkan bahwa usaha pemerataan teJah dimulai pada titiknya yang paling menentukan sekaligussebagar langkahpertamatransformasike arah industrialisasi, Koperasi Unit Desasebagaipos terdepanpenggerar swadayamasyarakatdesa terus dibina dan ditumbuhkan. pengelolaanyang n pemasaian dan sebagainyaditingkatkan mr koperasi, Scmentara itu kopcrasr-xoperasr p trar peranannya agar tampil menjadi kekua bahwa pemecahanmasalah akan sangatmempengaruhilaju perker_rbangan per_ !::*qr. koperasian, maka starus LJKK telah dikembaigkan ."n1uai r.rur"t nn,., un'u',' il;g:. banganKeuanganKoperasi (Peruni PKK) clengan maksud memberikal konsultasidi biJarrg manajemen,perlasarandan khus'snya membantu mengatasikesulitan keuanganr.np"r"ri. Berkembangmajunva koperasirnembukajalan bagi .,rui, p.-".r,""n langkah berikutnya, -k"um yaitu kesempatananggota koperasi - krrur.rrny" tani - untuk beriartisipasi dallm kegiatanekonomi sekrormodcrn d.ng"n car" membeli saham_saham perusahaan. Perwujudandemokrasiekonomi tercermin pula pada kebebasanwarganegarauntuk mengembangkanpotensi, inisiatif dan dayakreasi untuk -.ng"-bil bagiandarari kegiatan nsrha daiarn batas-batasyang tidak merugikan kepentinganumum. Di daram GBHN disebutkan bahwa pemerintah berkewajiban rremberikan pe,iga.alrrr.r dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehatbagi perkembangandunia us'ha; sebaliknya dunia usaha perru memberikan ,"ngg"p"-n terhadap pengarat,r,ia"n li.urng"r, serta pencrptaanikrim tersebut dengan kegiatan-kegiatan yang nyata, sumbanganterbcsar dalam rangka penciptaanikrim usaha yang sehat ialah , kestabiran.Kegiatan dunia usaha ';uga didorong pcrkembangannyacrenganrangsangan-rangsangan yang diberikan melalukeblakanaan fiskal' perkreditan ma,pun perdagangan.Dalam pada itu kewiraswastaan, keakhlian dan kemampuan usaha clari p.ngrr*h, iasional periu ditingkatk; ,.;i;;;" pengalihanpengeloraan usaha-usaha swastaasingke tanganswastanasionardapat dipcrcepat, Sementaraitu, guna memecahkan ketidakselarasan di dalam masyarakat, karena adanya bagianterbesardari masyarakatbcraria dalam keadaanekonomi yang lemah, maka tcms dilaksanakan langkahJangkah untuk membantu, membimbing pcrtumbuhan dan meningkatkan kemampuanyang lebih besar dari goronganekonomi lemah. Bantuan kredit yang tidak memberatkan,bantuan keahlian, d"n f,.r,yui.,hur,.iberikan agarsupayagolong_ lemah dapat berperandengan rebih memadai dalam tata ekonomi Indonesia. 1l ."I:no*i Melalui program perkreditan telah diselenggarakan berbagar macam kredit dalam rangka
8
(KlK), membantu golongan ekonomi lemah yang meliputi antara lain Kredit Investasi Kecil 1982 Kredit Modal Kerja Permanen(KMKP), dan Kredit Kccil yang pada bulan September atau para telah mencapai jumlah sebesarRp 2.725 milyar. Kredit untuk pedagangkecil (KCK), dengan bulan sampai bakul yang disalurkan melalui program Kreilit candak Kulak dari l0 y"ng ,"-" telah berjumlah Rp r 06 milyar dengan jumlah peminjan.rtidak kurang golongannrasyarakatberpcnghasilanrcndah dalam iur, o."ng. Kemudian untuk membantu rnemenuhi kebutuhan akan perumahan prograur kredit diperluasdenganKredit Pemilikan Rumah (KPR) yang junrlahnyaterus mcnunjukkan peningkatan' KesungguhantekatlPemcrintahdalamtrrendorongduniausahasertapartisipaslyang jclas mrkin besar dari golongan ekonomi lcmah di dalanr peinbangunantcrtuanF setara dalam Keputusan PresidenNo. 14 A tahun 1980 yang disernpurnakandenganKeputusar' presiden No, 18 tahun 1981. Dalam kctentuan tersebut a tala lain ditentuken bahwa pengadaan barang yang tliperlukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Badan UsahaMilik Negara diutamakan untuk dilakukan oleh rekanan golonganekonomi lemah devlsa' Sementaraitu untuk mendorong kegiatan ekonouri dalam negeri dan menghemat barang sejauh mungkin mengutamakan hasil produksi dalam negeri pengadaaD Meningkatkan produksi nasional seraya mempertahanl(an kestabilan mcrupakan kerja besar dan memcrlukan Penangananyang cermat Karena aPa yang dibangun sckarang tersebut baru akan memberikan hasil dan manfaatnya di kemudian hari. I)i lntrra waktu akibat keteganganmoneter dan heteganganstntktural dapat terjadi setiap saat sebagai j a s l p errtinp d l n m e n i n g k a r n y ap e r m i n t a a nm o n e l e rd a l a mm a s y a r a k a rk' t l a n g k l l n h a r a n g faktor psikologis ketegaran hargn dan hhususnya bagi Indonesia ialah akibat ,.r,"n*, selalu dari berbagai k.gon.anga.t konjungtlrral di tingkat internasional' Dengan demikian terbuka kenungkinan adauyabenturan antarapcrtumbuhan dan stabilisasiKebijaksanaanmoneter dan produksi scjak Pelita l, bahkan sejak dilancarkannya positif prugro- ,,"Lilir"si dan rehabilitasi pada tahun 1966 telah rnemberiktn hasil-hasil karena meyakini inflasi telah dapat clikcndalikan berkat usahn yang sungguh-sungg-rh kesrabilan merupakan jaminan utama bagi kelangsungandan berhasilnya pembangunan' pengalamandimasl hmpl,u di mana inflasi telalr merusrk sendi-sendiekouomi Indonesil y"ng ,.h"t jelas akan menjadi penghalangobyektif bagi penggunaanintlrrsiuntuk penbiayaan PemDangunan. Dalam pada itu, uang beredar scbagai sumber keteganganlroneter dikendalikan yang aman dalam jumlah yang dapat mentlorong pertumbuhan ekonomi dan dalam batas menunjukkan bagi terpeliharanya kestabilan Pertumbuhannya sejak Pelita I senantiasa nyata tingkatan yang lebih besar clari kcnaikan harga Kenyataan ini merupakan petunjuk eko' bagi meningkatnya kepercayaanrnasyarahatterhadap mata uang rupiah' tumbuhnya EnggaP nomi, pengelolaanyang memadai akan bahan-bahankebutuhan pokok dan cepat
) terhadapberbagaikrisis khususnyakrisisekonomi di luar negeri. Pertambahanuang beredar meralui peningkatanvolume laedit, sejak pelita I telah mendorong makin berkembangnya swadaya masyarakat dalam kegiatan produksi dan perdagangan.Volume kredit perbankan pada bulan Maret 1969 baru berjumlah Rp 136,g milyar. Pada akhir Pelita II telah r'eningkat menjadi Rp 5.640,1 milyar dan sampaidengan septernber 1982 jumlahnya telah merupakan 90 kali lebih dari posisinyapada Maret 19-69. Dibarengi dengan kebijaksanaankredit selektif, kredit perbankan terah mendorong pembangunan, di samping menunjang pula usaha pemerataandan pemeliharaan kestabilan. sebagian dari kenaikan kredit perbankan tersebut berasar dari meningkatnyr. danadana masyarakat, ini berarti di samping ekspansi kredit tersebut tidak menimbulkan tekanan moneter' terjadi pula realokasidanadana masyarakatyang tidak produktif ke arah penggunaan yang produktif rnelalui kebijaksanaankredit selektif, Semenrara itu volume deposito berjangka yang merupakan jenis tabungan masya_ rakai terbesar,pada bulan September1982 telzhmencapaijumlah sebesar g72,9 Rp mrlyarPada bulan oktober 1968 i'3i11 saat dimurainya program tersebutjumrahnya baru sebesar Rp 1,8 milyar' sedangkan Tabanas sampai dengan september 1982 terah berjumlah Rp 410,1 milyar, suarujumlah yang cukup berarti mengingatpenabungnya. terutama terdiri dari golongan masyarakat berpenghasilanmenengahdan keci1, Sumber dana pembangunanyang dalarn jangka panjang dapat merupakan sunrber pembiayaanpembangunanyang memadai ialah pasarmodar. sebagaimana diketahui, fungsi utama pasarmodal di Indoncsiaadalahmembantu terlaksananyausaha Iremerataanmeraiui penyebarluasan pemilikan saham perusahaan. I)engxn usaha_usahapengembangan yang terus dilakukan, kegiatanpasarmodal dari tahun ke tahun makin meningkat, t..c"r-io d"J semakin banyak'ya perusahaan-perusahaan yang memasarkan sahamnya melalui pasar modal sanpai akhrr Nopember 1982 jumlah perusahaanyang telahmernasarkan salamnya mencapar 14 perusahaanmelipr.rtilebih dari 39.540 ribu lembar saham bernilai Rp 94,7 milyar' Kegiatan pasar modar akan ditingkatkan melalui penerbitan obligasi oleh ',uga perusahaan-perusahaan, srratu kebijaksanaanyang kini tengah dengan seksamadisiapkan oleh Pemerintah. Seperti yang telah diketengahkanorch pemerintatr,kestabilan,khususnya kestabilan moneter merupakan reflcksi adanya keseimbanganmoneter, suatu keseimbangan di mana pada sisinya yang lain ditopang oleh peningkatan volume procluksi dan perdagangan.Sta, bilitas mendorong pertumbuhan darr pertumbuhan memperkuat stabilitas. et* t.t"pi pemeliharaan kestabilan dan menjaga kerangsunganpembangunan dewasa ini terah semakin sulit. Resesi ekonomi dunia yang terus berlangsung telah membawa pengaruh yang tidak menguntungkan terhadap penerimaan ekspor Indonesia yang kemudian secara berantai
10
berpengaruh pula terhadap sektor anggaran negara dan kegiatan ekonomi di dalam negeri pada umurmya. Meskipun demikian tingkat inflasi dalarn tahun 1982 telah dapat ditekan dibawah 10 persen yaitu 9,69 persen, sedangkan untuk sembilan bulan pertama tahun anggaran198211983tingkat inflasi baru mencepai4,27 persen. Semenraraitu pertumbuhan ekonomi yang rendah di negara-negaraindustri sebagai akibat resesi telah menekan permintaan hasil ekspor Indonesia. Penerimaan ekspor minyak (termasuk LNG) dalam tahun 1982/1983 telah menurun sebesarUS $ 3.300 juta dibandingkan dengan keadaanpada tahun sebelummya.Penurunannilai ekspor minyak ini terjadi karena adanya kesepakatanuntuk menurunkan produksi minyak mentah oleh organisasi penghasilminyak (OPEC) sebagaiusaha untuk mengatasibanjir minyak di negara-negara pasaran internasional. Gambaran yang kurang rnenggembirakan ini diikuti pula dengan perkembangan ekspor bukan minyak yang kurang cerah. Penurunan nilai ekspor bukan minyak telah terjadi pada hampir semua barang. Nilai ekspor dalam tahun 1982/1983 diperkirakan hanya berjumlah US $ 3.904 juta suatu jumlah yang lcbih kccil biia dibandingdengan nilai yang dicapai pada tahun 1981/1982 yakni sebesarUS $ 4,170 juta. Di sampingkarena lesunya permintaan akan barang-barang ekspor Indcnesia,lebih rendahnyaharga beberapa komoditi ekspormerupakanpenyebabmenurunnyaeksporbukan rninyak. Dalam pada itu perkenrbanganekonomi dunia mempunyai dampak yang berbeda terhadapimpor lndonesia.Dalam tahun 1982/1983 nilai impor bukan minyak diperkirakan naik sebesar4,9 persen,Sedangkanimpor minyak meningkat dengan 6,0 p€rsen.Kenaikan irnpor bukan minyak di sampingdisebabkankarcna meningkatnyakebutuhan akan bahan baku/penolong dan barang moda.l yang diperlukan oleh industri dalam negeri adalah juga karena masih berlangsungnya inflasi yang cukup tinggi di negara-negaraindustri. Adapun kenaikan impor minyak adalah berkenaandengan impor peralatanuntuk keperluan eksplorasidan impor minyak untuk kepcrluankonsumsidalam negeri. Menghadapisituasi melesunyaperdaganganintcrnasionalsertauntuk mengimbangi penurunan devisadari minyak, maka telah dianrbil serangkaian langkah-langkah kebijaksanaan untuk mendorong ckspor bukan minyak, Kebijaksanxanekspor tersebut yang tertuang dalam PeraturanPemerintah No.l tahun 1982 mencakup kebijaksanaanyang sifatnya menyelumh menyangkut bidang pengaturanjual beli devisa,tatacaraekspor, penl,cderhanaan prosedur pemberian fasilitas kredit ekspor, jaminan kedit ckspor dan asuransiekspor, pungutaneksporsertakebijaksanaanyang terbatasberupa pengkaitanpembelianPemerintah dari impor denganekspor bukan minyak. Berbagai langkah kebijaksanaan untuk mendorong ekspor serta mengurangi berbagai hambatan yang terjadi di dalam ncgeri akan sulit mcncapai sasaranyang dikehendaki tanpa dibarengi dengan usaha pendekatan dan kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara rekan dagang Indonesia serta tercapainya suatu iklim perdaganganinternasional yang lebih sehat dan stabil, Untuk itulah Pemerintah telah mengadakan pendekatan ke pelbagai
ll negaraagarsupayasemuarlntanganyang menyebabkanterjadinya ketidakseimbangan dalam perdaganganIndonesia dengan negara rekan dagang Indonesia dapat dikurangi bahkan dihapuskan. Ini merupakan negosiasiglobal yang mencakup pula perlunya peninjauan kembali ketenruan tentang kuota ekspor, penentuantarif yang wajar dan tindakan lainnya yang dapat merugikan penerimaanhasil ekspor Indonesia.Melalui kebijaksanaan-kebijaksanaandan langkahJangkahyang telah diambil rersebutdi atasdiharapkanekspor Indonesia dapat nreningkat kembali, atau setidak-tidaknyatidak mengalamipenurunan yang drastis. Kebijaksanaanmendorong ekspor merupakan bagian integ.al dan tak terpisahkan usaha dari industrialisasijangka panjang di dalarn negeri. Antara keduanya terkait proses vang bersambung.Ekspor yang berangsur-angsur ditujukan ke arah barangjadi dan impor yang mengarah ke barangmodal pada asasnyaadalahmerupakan hasil kebijaksanaanpembangunandalam rangkaian Pelita yang memadukan kebijaksanaanrnemajukanekspor dan kebijaksanaanmengembangkanindustri, r)engan demikian pada saatnya dapat dicapar struktur ekonomi yang lebih seirnbang,yaitu industri yang berkembangdan sektor pcrtanian yang tangguh, serta kenajuan di bidang penanaman modal akan dapat mengurangi ketergantunganekononi Indonesiapada barang-barang impor. Suatu perekonomianyang tidak lagi peka terhadap kegoncanga' perekonomian internasional,di mana setiap kegoncangan berakrbatmempertajamkelemahanstruktural ekonomi yang ad,a. Ke arah struktur ekonomi yang lebih seimbangtlan stabil, sektor industri yang kuat murlak diperlukan. Sektor industri dari tahun ke tahun menunjukkan perkembanganyang semakin mantap sebagaiyang tercermin dari pertumbuhan sektor industri rata-ratasebesar 14,4 persen setahun dalam periode 1970-1981. Kenaikan rersebut rerjadi pada produksi berbagaicabangindustri yang meliputi sektor aneka industri, kimia dasar dan losam dasar scmentaraitu penyebaranpembangunanindustri ke luar Jawa dan pembinaaninc,ustrikecil yang telah dilakukan selamaini terus dilanjutkan dalam rangka mcwujudkan pemerataan d r n m e m p e r l u a ks e s e m ptaa n k e r j a . Tegak tahannya sektor industri harus ditopang oleh pemasaranakan hasit-hasnya, dan yang tcrakhir ini ditentukan oleh dayabeli masyarakatluas yang bersumberterutama dari peningkatanproduksi sektor pertanian.produksi pertanian menunjukkanperkembangan yang nyata. Volume prodlrksinya terus meningkat, sementarapersentasedukungannya terhadap produksi nasionalberangsurberkurangyakni dari 46,9 persen dalam tahr:n 1969 menjadi 29,5 persen pada tahun r981. Dalam hubungan ini, maka berassebagaihasil per. tanian terpenting terus ditingkatkan produksinya dalam rangka-meningkatkanpenghasilan petani dan swasembadaberasserta mengingatperanannyayang penting terhadapkestabilan harga. oleh karena itu Pemetintah dari tahun ke tahun seralu menetapkan tingkat harga dasar gabah yang lebih tinggi dari rahun sebelumnya. Sehubungan dengan itu mulai 1 Pebruari 1983 harga dasar gabah kering giling yang dijual petani ke Koperasi Unit Desa
72 (KUD), dinaikkanRp 10,- per kg, vakni dari Rp 135,_per kg menjadi Rp i45,_ per kg. selanjutnyaha-rgadasargabahkering giling dan hargadasarberasyang dijual orehKUD ke Bulog,masing-masing dinaikkandari Rp 146,-per kg menjadiRp 156,_per kg dan Rp 214,per kg menjadi Rp 238,- per I'g. Darampada itu produksiberaspada tahun 198i telah mencapai2'2,3juta ton atausuatukenaikansekitar10,5persendi atasproduksitahun 19g0 sebesar 20,2juta ton. Sejalandengankemajuandi sektorpertanian,sektorlainnyaterdorongberkembang. sektor bangunanmenunjukkanperkembangan yang palingmengesankan. sektor ini telah naik rata-ratasebesar15,5 persendalamsebelastahun terakhir ini. Sementara iru sektor pertambangan dan energi khususnyamasih tetap memainkanperananpenting sebagai sumberpenerimaan negaradan devisa. setelah melalui beberapakari perita berangsur-angsur diharapkan dapat dicapai suatuperekonomian yangbercirikanstrukturekonomimodernyaitu dimanasektorjasa-jasa perdagangan, lembagakeuangandan sebagainyaakzn memberikansumbansanterbesar terhadapproduksinasional,menyusulsektorindustri.Sementara sektorpertaniansekalioun akan terxs ditingkatkan produksinya hznya akan merupakan bagan kec dari prodtrksi nasional. Secarakeseluruhan produksinasionalriil daramtahun 19g1telahmeningkatdengan 7,6 persen. Kenaikan produksi nasionalriil sebesar7,6 persen tersebut, terutama adarah karenaadanyakenaikanyang menonjorpadasektorlistrik, gasdan air minum. sektor ini telahmeningkatdengan15,4 persen,Iebihtinggi dari sektor-sektor rainnya.perkembangan pcmerintah ini kiranya sejalandengan usaha dalam rangka program listrik masuk desa_ denganmemberikanpelayanan yang lebih luaspadamasyarakat terutamadi daerahpedesa_ an. Apabila dilihat pertumbuhanekonomi sejaktahun 19?0 sampaidengantahun 19g1. rnaka secarzratl-rata.menunj'kkan peningkatansebesar7,9 persensetahun.Dibandingkan dengantingkat perrumbuhantata-ratapendudukdalam periodeyang samasebesar2,j persenper tahun,kiranyacukup memberipenrnjukbahwausahauntuk menyelenggarakan kemakmuranrakyat secarabertahapmulai dapat diwujudkan. Pembangunandan pemerataanhasilnya menampilkanmasalahkependudukan. Pendudukdapat merupakanbeban yang berat, nanrundapat pula menjadimodal pem. bangunanyang berhargaapabila masalah-rnasalah yang terkait dengannyadapat teratasi. Masalahkependudukandi Indonesiadi sampingjumlahnyayang besarjuga mengambil bentuk dalampenyebaranyang kurang merata, komposisiumur yang tidak seimban! serta ketrampilanyangbelum memadai. Di sampingpembangunansektor pendidikan, prograrn pelayanankesehata.ndan program keluarga berencana serta transmigrasimerupakln usaha simultan yang terus
13 dijalankan Pemerintah untuk mengatasimasalahkependudukan. Untuk meningkatkan pelaksanaanprogram pelayanan kesehatan dan keluarga berencanadilakukan peningkatandan pemerataanpelayanankesehatanmelalui peningkatan fungsi Puskesmas, usahakesehatansekolah(UKS) sertapelayananmedis keluuga berencana, Program baru Panca Karya merupakan usaha pelembagaanNorma Keluarga Kecil yang Bahagiadan Sejahtera(NKKBS), Dalam Repelita III hasil pencapaiankeluargaberencana terus meningkat, Dalam tahun 1981/1982 jumlah peserta keluarga berencanabaru telah mencapai sekitar 147,0 persen dari target. Dari jumlah pesertakeluarga berencanayang ditargetkansebanyak2.018.109oiang telah dicapaisebanyak2.966.891 orzng. Selanjutnya kerjasamaantara instansi baik di pusat maupun di daerah semakin ditingkatkan agar pelaksanaantransmigrasidapat mencapaitujuan yang diharapkan,yaitu mutu kehidupan yang lebih baik bagi transmigran dan rakyat setempar. Sarana pendidikan dan kesehatandi desatransmigrasitetap menjadi perhatianPemerintah. Kemajuan material dalam suasanakehidupan bermasyarakatyang aman, tertib dan teratur memberikan makna kehidupur yang lebih baik. Oleh sebab itu usrha-usahake arah terciptanya keadilan, kepastiandan tegaknya hukum sebagaisendi yang penting dari terselenggaranya kehidupan masyarakatyang tertib terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Ikhdar untuk mewujudkan usaha tersebut dilakukan melalui pernbaharuan,pengembangandan pemantapantata hukum yang mampu mengayomimasyarakatdan mengamankankelancaran pembangunan nasional. Untuk menunjang kegiatan tersebut, antara lain tclah dilaksanakan program pembangunanhukum, yang terdiri atas program pembinaanhukum nasional, pembinaanperadilans€rtaprogrampendidikanhukum. Berbagai upaya pembanguna"ntelxh menghasilkan kemajuan, bukan saja kemajuan yang bersifat material melainkanjuga spiritual. Kenyataan ini dicapai, antara lain karena pembinaanterhadap kehidupanberagama,kerukunanberagama,dan terjaminnyakebebasan beragana telah diwujudkan dengan penuh kesungguhan.Karena demikian itulah wujud dari pembangunannasionalyang berdasarkanPancasiladan UUD 1945.
14
X rF t :" o\ Ee
E S a. I o\ \o o\
a
F
=x JII 9.?
vv
z Fll
JI
.< trl tZ ..2
z
F tt
z
I{
tl
BAB II PENDAPATAN NASIONAL
2.1. Pendahuluan untuk
melanjutkan pelaksanaan pembangunan, maka daram pelita III telaldiusahakan zuatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang dimaksudkan untuk memantapkan landasan bagi keberhasilan pelaksanaan Repelita berikumya. perturnbuhan ekonomi Indonesia yang diukur atas dasar harga konstan tahun 1973, sejak tahun 1970 sampai dengan tahun r98l rata-rata telah mengalami peningkatan sebesar7,9 persen per tahun. Di samping itu dari tahun ke tahun tclah terjadi perubahan srruktural yang penting yaitu di satu pihak pera:ran sektor pertanian semakin kecil, di lain pihak peranan claripadasektor lain di luar sektor pertaniar yaitu sektor industri, sektor perdagangan,lernbaga keuangan dan jasa lainnya, sektor bangunan serta sektor listrik, gas dan air minum selalu meningkat. Hai itu rnerupakan petunjuk terjadinya keseimbanganyang lebih baik dalam struktur ekonomi yaitu ke af,ah suatu perekonomian negara industri yang didukung oleh sektor agraris ya,'g kuat. 2.2. Perkembanganpendapatan nasional menurut lapangan usaha Dalam dasawarsaterakhir ini nilai produk domestik bruto baik atas dasar harga yang berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun 1973 selalu mengalami peningkatan. Dalam tahun 1981 nilai produk domestik bruro atas dasar harga yang berlaku adalah sebesar Rp 53 676'6 milyar, yang berarti zuatu peningkatan sebesar 1g,1 persen dibandingkan dengan tahun 1980 yang besarnya Rp 45.445,7 milyar. Bila dibandingkan dengan nilai produk dometik bruto dalam tahun 1970 yang besamya Rp 3.23g,0 milyar maka telah terjadi peningkatzn tzta.ata sebesar 29,1 persen per tahun selama period€ tersebut (Tabel II.l). Dalam tahun 1981 laju pertumbuhan ekonomi riil adalahsebesar 7,6 perscn Pertumbuhansektor'sektorekonomi dapat diikuti padaTabel ll.2 dan Tabel II.3. Pertumbuhan seFresar7,6 perscn tersebut terutama disebabkanpertumbuhan yang cukup tinggi pada sektor listrik, gasdan air minum, sektor industri sertasektor perdagangan, lembagakeuangan dan jasa lainnya dengan laju pertumbuhan masing.masingsebesar15,4 persen, 12,0 persen dan 10,1 persen.Dalam pada itu sektor ekonomi lainnya yaitu sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor pertanian, kehutanan dan per_ ikaran. serra sektor pertambanganmasing-masingmengalamikenaikan sebesar9,6 persen. 7,1 persen,3,5 perscndan 3,3 persen.
t)
76
E6
s
1
E ;!
5E
-
E E;' 'f: r ' ; ' ; 6 - o ":o b ' od -c 6
,E oe
EB8;-8FFF,$
gE EF
6
'-_6'oboo
4.P
g*
:; --6, Ns ioq e 6 PP95
-:
g
3-:"J:
!
;
i
NNf9-€]_
N
t
i
-l;
..
dE
e
NX
-r E.E 'tii
:b"o'o'o'o'o'o-o
e
i
i;H,"8gG!l
t
t
ilN9r!s-oFJ_6 b-o-o'o-obb'o-o
!r:-...ir"f
3
$
';i"'6'-i'4oi.-+
i
-
E
4
e
E
E
Es
t
E
E iE
q
E
q
iE
H
d
i
{^i
'i-b-a"!4i{a'io
35EF:.F-tF-8
i-'@-@66{
t3i : - B t t 'a) r ' ex : N!. ii-6;-@
frPiFF o+i'i-@
d s s s - 5-o . d . E F - 8 ir i;-FeFtp?
b Brrslc$8sE 66 A6i!"F'-'@h
a-NeF:":F 3
o
f o *
€
$$
iii:r-:"f
;
Bx
a3
s 3 e,.., s -:xs-:-;":":':€
bL'6F
l,
e4
'@ o b: jbi i; 6F b - o - o o !"J.i^..f
5
$
iii"6aa.'o'obii
S
c
77
$gEgEaP$ g q
3:199. 1"r: g::Eg*aB
I
sFs33Es3 4EIS8'33
3
-6. .q
c
...
9.
or
or
o!
;:5-q!-6G
I
$g$9saae$
tr
a
a
9!.:.
o-.1
lt€-
iEEqEs$$
*
i63aii35
It
rF
g; cn= '-r -' ri!i
NtslP ==e -re
S
66
3::.ot
Fl=
a= !-{
sI
F
-jjjl;
t9Q9!€.ii.!i
6l
FgiEtsr$s
$.
;fi"8s'F;R*A H::-Fnc.i
A
c^l
gf 5;F*fr$ g
d
9o-so-q6!o_o^
ts;Eidssrt i j:'
igE;'Ai:'3 i
i
:.+
d .E iE
6
,d
i :
s"
-d
5
9..o.€-q.qqc
ESSSB$$$ f,l--a
f +
-;
F$e$4833 i
q
*
t
EE fE
!
€g
i
Lt
$ I t
P} i
G{d+ddr
r.:
a
E <
o\
6,E Ets
rcc r <<
v9
ri FA go
*E N :
-l H
ii
r9
i.dN_dd6i
i:
v:6"-^r"e-1
d^nd"e-E^o\
_l o" €1o"
N"
co I t!
\o^\n-+".!
\4...l\11
6, d] ..1 o" o- .l
E-6-11--o^
I .E?
'ESS" EF F
8.E€
a6
iiE
-
zo Peningkatanyang tinggi di sektor listrik, gas dan air minum sebesarr5,4 persen tersebutadalahsebagaihasil usahapembangunan khususnyaprogramlistrik .r*k d"r" yang memberikanpelayananyang lebih luas kepadamasyarakatrerutamadi daerahpedesaan.Nilai tambahdaripadasektortersebutyangdalamtahun lggo barumencapai selesar Rp 77,9 milyar telahmeningkatmenjadisebesar Rp s9,9 milyar dalarntahun 1981.Teriadinya kenaikanini juga merupakanfaktor penunjangyang sangatpentingbagisekto.in_ dustri, sehingga dalamperiodeyangsamamendudukiurutan keduadalamperkembangannya yangmencapaisebesar 12,0persenyaitu dari sebesar Rp 1.704,6milyardalamtahunrg80 menjadiRp 1.90s,4milyar daramtahun 19g1. Kenaikanyang tinggi tersebutterutama terjadi di sektor aneka industri, kimia dasardan logam dasar.Menempadurutan ketiga adalah sektor perdagangan, lembagakeuangandan jasa lainnya dengan perkembangin sebesar10,1 persendari sebesarRp 3.67g,5milyar dalam tahun 19g0 menjadisebesar Rp 4.050,4milyar padatahun 1981.padaurutan berikutnyaadarahsektorbangunandengan pertumbuhansebesar9,6 persen,sektor pengangkutandan komunikasisebesar7,1 persen, sektorpertanian,kehutanandan perikanansebesar3,5 peisensertasektorpertamlangan sebesarJ,J persen'Kenaikannilai tambahdaripadasektorbanguuandan sektorp.rrrni"r, merupakanakibat langsungdaripatlameningkatnyajumlah seluruhproduksi, ytitu sebagai prosesmatarantaidaripadapembangunanyang sedangberlangsung, sedangkanpeningkJn yang terjadi di sektor pengangkutandan komunikasiantara lain disebabkanpenambahan jumlah industri jasa dan angkutan non motorl bertambahnyapemakaianjasa telepon, telegram, telex dan radio-telepon,meningkatnyapemakaianbiaya wesel, meningkainya penjualanbenda-benda pos sertameningkatnyapendapatandari provisiTv. semeniaraitu minyak dan gas bumi masih merupakanunsur yang dominan dalam pembentukannilai tambah daripada sekror pettambangan,sehinggaberkurangnyakenaikan nilai tambah daripadaminyak dan gasbumi telah mengakibatkankenaika'sektor pertarnbangan dalam tahun1981denganhanyasebesar 3,3 persen. Gambarannyata daripada pertumbuhanekonomi lndonesia dapat dilihat pada produk domestik bruto atas dasar harga konstan tahun 1973 sejak r9io. Nilai p.oa,rt domestik bruto tahun 1981 atas dasar harga konstan tahun 1923 adalah sebesar Rp 12.O77,4milyar, sedangkandalam tahun lg70 baru sebesarRp 5.182,0 miiyar. Hal ini berarti bahwaselama11 tahun terakhir telah terjadi peningkatLn rat'rata. sebesar 7,9 persenper tahun. Sektoryang mempunyaipertumbuhanparingbesaradalahsektor bangunan dengan rata-(atapertumbuhan sebesar15,5 persenper tahun, sektor industri deigan rata-rata'14,4 persen per tahun, sektor ristrik, gas dan air minum dengan ratt-rata rl,4 persenper uhun sertasektor pengangkutandan komunikasidenganrata_rata sebesar13,3 Persenper tahun. Selanjutnyasektor perdagangan, lembagakeuangandanjasarainnyatelah meningkatrztaiata sebesar9,2 persenper talrun,sektor fertembanganratarata sebesar6,2 persenper tahun sertasektorpertanianrata.ratasebesar3,g persenper tahun.
2l r\ ^! r: v.t s. .1 ._ FN:oh{R
3 3 *:-:-*:
3-h:-3Bis
i: .1 o".:F o6hoqds
33F3;$g li5-33+
I o\ \o o\
i' 3::-3 3:;
3
ls*3*Si E
8
FR33*33 t
ec\19@-qq eoHo+n,i
$9s33+g;
co" ." v?. n^ ! =ioo+trcj
5
$;F33:.Hl z
6, o" t v.).o- !.- n: s€€o6+E
z EI
z ; z
1':4.\o"\d-dl
ilssl+H.
+$R5*:-Aq
a5 -.r
; sx 33 3^q
$j*3:sg a5
;-*33*:.S
FBR3E33
$i;-55*h
s $* 3r.s.5
$x-s5$FS
5
.q
F
z z
E
6"o"6)I"tn_ce ^idohrl;
: a* 3;.:.H
F
+ o
U t a
!
*
!
5 d
I
€& 9t t0
rt
-i.idi+d{ttG:
-
:qc
.EE
i.ldi+6$F
22 Sementara itu dari Tabel II. 4 dapat dilihat bahwa peranan daripada masing-masing sektor ekonomi dalam pembentukan produk domestik bruto semakin mcningkat dengan komposisi ke arah yang lebih seimbang.Dalam tahun 1981 peranansektor industri, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor perdagangan,lembaga keuangan dan jasa lainnya serta sektor listrik, gx dan air minum masing-masingtelah mencapai sebesar 15,9 persen,5,8 persen,5,4 persen,3 3,7 persendan 0,8 persen_Sedangkanpada tahun 1970 peranan daripada masing-masingsektor ekonomi tersebut adalah sebesar8,4 persen,2,7 persen, 3,2 persen,29,7 persendan 0,4 persen.Di lain pihak pcranal sektor pertaniandalam periode yang samatelah menurun, yaitu dari sebesar45,5 persenpada tahun 1970 menjadi 2 9 , 5 p e r s e np a d at a h u n 1 9 8 1 . 2.3. Perkernbanganpendapatan nasional menurut jenis p€nggunaan Keseluruhan pengeluaran masyarakat yang terdiri atas pengeluaranuntuk konsumsi rumah tangga, pengeluaran un k konsumsi pemerintah, pembentukan modal domestik bruto serta ekspor netto adalah merupakan nilai produk domestik bruto dilihat dari segi penggunaannya.Dari Tabel II.5 dan Tabel II.6 dapat dilihat perkembangandaripadapenggunaan produk domestik bruto atas dasar harga konstan tahun 7973 d,an atas dasar harga yang berlaku. Meningkatnya produk domestik bruto atas dxar harga konstan tahun 1973 dari tahun 1970 sampaidengantahun 1981 denganrata-ratasebesar7,9 persenper tahun terutama disebabkan oleh meningkatnya pembentukan modal domcstik bruto sebesar rata-rata 14,3 perscn per tahun dalam periode tersebut.Dalam tahun 19g1 pembentukan modal domestik bruto adalah sebesarRp 3.103,2 milyar yang meningkat dari sebesar Rp 715,3 milyar dalam tahun 1970. Sementaraitu dalam periode yang samapengeluaran untuk konsumsi nLmah tangga dan pengeluaran unruk konsumsi pemerintah telah meningkat dari masing-masing sebesar Rp 3.904,6 milyar dan Rp 483,9 milyar menjadi Rp 10.435,8 milyar dan Rp f .617,3 milyar, atau masing-masingmengalami kenaikan rata-r:r.ta sebesar9,3 persendan sebesar11,6 persenper tahunBesarnya persentase penggunaannilai tambah bruto dari seluruh sektor ekonomi dapat diikuti melalui Tabel II.7 yang menunjukkan perubal.randalam komposisi penggunaannya. Atas dasar harga yang berlaku, pengeluaranuntuk konzumsi rumah tangga semakin turun yaitu dari sebesar79,6 persen dalam tahun 1970 menjadi 66,1 persen pada tahun 1981, sedangkanatas dasar harga konstan tahun 1973 pengeluaranuntuk konsumsi rumah tanggatersebut meningkat dari sebesar75,3 persendalam tahun 1970 menjadi sebesarg6,g persenpada tahun 1981. Adapun besarnyakonsumsipemerintahdalam periodeyang sama, baik atas dasar harga yang berlaku maupun atas dasar harga konstah tahun 1973, peranannya nampak semakin meningkat yaitu masing-masingdari sebesar9,0 persen menjadi sebesar 10,8 persen dan dari sebesar9,3 persen menjadi sebesar13,5 persen.Hal yang samajuga
23
;*ddlF t.:q+{:cc€84fr
3
FAIF r"i-'S
Elil3;F lSqqe$
;:-*3 q+Br
:***it
$:^r.
B *
l+6+di.i6i6
qfliE$s6 r ^ i - o - . : o i s 'iq\orqo"\qor6.l._
8q s -qNq 6
o. :.l1T.ao. F:Fg1o $e g f ;€f a" d. *i $ R h .; d o?
3^^_c\
t*33ii
t^
lN=
lI-l$3xl R{SqqE
-=
N^icj
@. I o-'.16. .a-F+6@
q
i*esrq
d
or
E'*}sB +- sc
:iIigx ;-'-rI-3
O\E
_ :
FE
I***"igrIiqt
o'
-
E
L6&
$ - 'E : e=rr?l sc + +
++6i
-.
1
+EgE
9l 3 E'o XS
sqs=s';'fi {;{E;in
\a
3 18ilR3$g"td c?+djiF;:G*8lS
@d;
6 F$3 BE;s o-
+.
o_
sfi$E $F;3 .{Eaj
I
$ 3
S o"
TS
*^
g ?
\o"qq,--:o-d-o9o-_
.E
+;
oe
:?38*S
$ $EilES Nditd;
3 ; ?*"S : ;H
-r
E
\o,o-o-\o-rlaooo 6+6j6@6idoi6i
E&e*$R*33-r Nd;,#^i *t
C',.-
z rd
o.
=_
qi+<j+difi,o-.f
4 9;Sli ddi,d^i
-3r-
;
it
E ?
t!E
.c
JJ€
f F'E
..i6i;*trjsibicioid;
2+ iP:6F
:pt'!Ft,
l.
r-
E'
E
lFff@
{@A.{
H F P O 6
[email protected]{F5 tq i"qei-l-
F
.HFF.d
S-$"S.F-8F I
berc+i-c.@hob
o+ F{+6-6
i,_oio'd.!'N\"@ij'o I T ga '. Fr b @ i - b o i . " ;Tb: N !9PeFo. b' lsini!'@
'N'6
i|b'oi.
t_
:rtrsDr-:-i-f -ob-ob:ts_+'c.i-b'o"*
I 99r:Jo{h@n$lAa-oJej-_o-6joPFN {{Go-bbb'-
io:.lh+o'i,
P:. @!N(!6iohb'cob
l:-
'io
-o
-€
-o
:.
:e
L
io
i,
ia
o{
i.t!"@bi-iobr\el-
\ol
{.
I
s6+habi,.:obbie
q!{eoNN+(c -o -o -c.
-o
'*
-o
ir
"o
i"
",}'
'o
is
t,
I ioo+bsi^b,bl,;sb a.Fro{6 -o ;ie i,
;!
'o
_{.
i.
lE*-* !eq4iro=i"bbi.'b .oj,JrJr-@:a_@ {{ioi!_,obbbi,a L-+b*ii.ibbio =te+C{
io{bie{biEb,Lb;F
t3
353r
=888=$
'@
25
€-
1€_€""t<,-
vr
d:
oI
dl
ul
6"
srxtsg
+9 q.
1c.
or10:1e.
RIF?E o.|F_qqo-
+-crq.qo-
F:x+g
.e I
6"\qo.q.
ot6-*-1q
dctd.id
o" 6ariN'oo
Fssig
F
@"
@-
q.
,9
V
-
q"1
\
\o- o-
-+-
q
+.
c..
q
.o
E .-1
u
b"
o)
@_
.!
@^
F-
6"
e. o q.
\qE"q.
FgH
8
\6_@"dlc-
F*9]E 1:nl: ir;-5
z "r
--
./.
z z
E z = z 2
+"
o-
iE'iig ps;-fg
"aoi,idid
FxIie
oioin:d
F-:-8
:F-69
*-=:;
qq€.dlo-
F.U 5E
q
EE
t ,9
€s !99
26 terjaili pada pembentukan modal yaitu bila dihitung atas daiar harga yang berlaku peranannya telah rneningkai dari sebesar14,0 persen menjadi sebesar20,6 persen' Sedangkanatas dasar harga konstan tahun 1973, nzka' peranannyanaik dari sebesar13,8 persenmenjadi sebesar25,8 ,persen.Selanjutnyapbrubahanterjadi juga pada ekspor netto selamaPeriode yang sarnayaitu bila dihitung atas dasar hzrga yang berlaku telah berubah dari negatif 2,6 persen menjadi positif 2,5 persen, sedangkan bila berdasarkan harga konstan tahun 1973 dari positif 1,6 persenmenjadinegatif 26,1 persen.
BAB
III
HARGA, GAJI DAN UPAH
3 . 1 .P e n d a h u l u a n Dalam rangka terciptanya stabilitasnasionaryang makin mantap, maka pemerintah teta.p mempcrtahankankebrjaksanaanpengendalianinflasi antara lain melalui mekanisme pengaturan suplai dan pengendalianjumlah uang yang beredar, Dalam pelita II yairu yang berawal tahun anggaran1979/79g1, tingkat inflasi telah mengalamip.r,.r*nan dr.i tahun ke tahun yaitu dari 19,1 persenpada rahun pertama(1g7g/7g8o) menjadi 15,9 persen dalam tahun kedua (1980/1981) yang kemudian menurun kembari menjadi 9,g persen dalam rahun ketiga (1981/1982). Daramperkembangannya yang terakhir daripacratahu' k. cmpat Pelita III' arau tepatnya selama semb an buran pertama dalam tahun anggararr l982l1983,laju inflasi mencapai tingkat 4,27 pcrsen atau r'ta_rata sebesar0,47 p..* p.. bulan. Sedangka' dalam periodc yang sama tahun sebelumnya tingkat inflasi adalahsebesar 4,38 persenatau rata-rata0,49 persenper bulan. Sementaraitu harga emas di Jakarta telah menunjukkan perkembangan yang tak menenru sebagaiakibat penyesuaianterhadap harga yang terjadi di bursa_bursa interna_ sional Selamatahun anggaranrgg2/7gg3 (sarnpaidengan bulan Nopember)hargaernas24 karat telah meningkat sebesar25,9 persen atau rata_rata 3,2 persen sebu.lan,Kenaikan terscbut terjadi walaupun nilai dc ar Arnerika makin mantap vang mungkin tcrjadi karcna minat beli para spekuranyang cukup tinggi terhadapmatauang tersebut.Keadaansebaliknv.a telah terjadi pada permintaan valuta asingeks Eropa nurat y*g nilainya makin menurun. Kegiatan perdaganganbarang-barangek-sporyang terus menurun terccrmin daripada merosotnya harga barang-barang ekspor di nasarandalam negeri, penurunan kegiatan tersebut adalahlebih disebabkanoleh melemahnyapermintaandari negara-negar" k,rn*n,.n yang pada umumnya sedangmengalarnircsesi.Daram tahun anggaran19g2l19g3 (sampai dengan bulan Nopember), harga barang-barang ekspor utama scperti minyak sawit, kopra, kopi dan lada putih tclah mengalamipenumnan, sccrang barangeksportimah crankaret telah nrengalamiperbaikandalam siruasipasarnyr, Usaha Pemerintahuncuk mcrnperbaiki tingkat upah tetap dilanjutkan dan ditingkatkan karcna upah mempakan salah satu faktor dalam usahapemcrataan has -has pembangunan Di sarnpingitu juga karenamasihperlu diperbaikinyakeseimbangan tingkat upah antarsektor, antarwilayah dan antara upah tertinggi dan terendarr daram berbajai sektor dan antara upah di pedesaandan di kota, Namun daram 6 buran pertamatahun 1-9g2yaitu dari bulan Januari-Juni1982 perkembanganupah menunjukkan bahwapersentasekenaikan
27
Tabel
III. 1
KENAIKAN INDEKSBIAYA HIDUPDI JAKARTA PERSENTASE DAN INDEKSHARGA KONSUMENINDONESIA D - 1982/1983 19691197
Persentasekenaikau
tanun
REPELITA I I) +
70,65Vo 7,78Yo
+
0,81%o
+
20,79 Vo
+
4 7 , 3 5Y o
+
1.96911970 L970/r97r 79771197Z 797211973 19731797 4 I) REPELITA II
+ 2 0 , 1 0% + 19,77% + + 10,08% '| 1 10 0/^ +
r974/797 5 1975/7976 7976/r977 t977/197I t978tr979 REPELITA III
2)
797911980 1980/7981 1 98 1l l 9 8 Z lgS?11983
(sampaidenganbulanDesember)
l) Rep€lita I &n Il berlaku tndeks Biaya Hidup di J akarta 2) Rep€litaIU mriai digunakanIndeksHargaKonsumenIndoneEia
+
1 9, 7 3% o
+
7 5 , 8 5Y o
+ +
9 , 8 0% 4,27 0/"
29
c o\ q\
0\ o\
i
(o Fo
E :
< x \o )4 (P
*
c.4
r.
f
!
=t
E E v
14
z
>9
I
E e b
r'r z.
-o
Zd)
.-
zo\
: ES U
,l
z(a
J ?
z
n c'
3r rata-raraupab minimum adarahrebih tinggi, yaitu sebesar14,g persen,dibandingkandengan kenaikan rata-rata upah maksimum serama periode tersebut, yaitu sebesar9,7 persen. 3.2. Perkembangan harga 3.2.1. Indeks hargakonsumenIndonesia Laiu inflasi yang diukur berdasarkanperkembangan indekshargakonsumendari 150 macam barangdan jasa di 17 kota di Indonesia, daram tahun anggaran 7gg2/1gg3(sampai dengan bulan Desember) mencapai tingkat sebesar 4,27 persenatau rata-ratao,47 persen sebulan Peningkatantersebut terutamadisebabkan karenaterjadinyakenaikanindeks harga kelompok makanan sebesar5,0 persen,kelompok perumahansebesar4,7 persen,kelompok sandangsebesar2,3 persendan kelompok aneka barangdan;asasebesar2,9 persen. Dilihat dari taktor yang menyebabkanpeningkatan dapat diketahui bahwa kenaikan yang terjadi pada indeks kelompok makanan adalahdisebabkannaiknya hargapadi-padiarr, ubrubian dan hasifhasilnya sebesar13,0 pcrsen, harga sayur_sayuran sebesar12,2 perser, di samping kenaikan harga buah-buahansebcsar to,ip..r.n. Di lain pihak daram ieriode yang sama telah terjadi penurunan yang cukup besarpada harga bumbu-burnbuansebesar 7,5 persenserta lemak dan minyak sebesar 6,2 p..r.n, Bil, dilihat perkcmbangannyaper bulan, maka henaikanyung.lkll besarpadahargapadi_padran, ubi_ubiandan hasil_hasilnya yang relzttl besartelah terjadi daram bulan-bulan september dan oktober yaitu sebesar5,7 persen dan 3,4 persen,yang antara lain disebabkan k"..n" -..,rprrnya cadangandi daerah penghasilakibat baru dimulainya musim tanam dan musim kemarau yang reiatif punlrrrg. Peningkatanharga berasyang cukup tinggi dalam bulan Septembcrtelah terjadi di kota-kota Mataram, Yogyakarta, pontianak dan scmarang, sed"nglrn dalam Lrulanoktober 19g2 peningkaranterjadi di kota-kota Mataram, Manado dan i.np"r".. peningkatanhargasayursayurantclah terjadi pada bulan-buran Juli, Septemberdan oktober yaitu di kota e"andung, Yogyakarta, Banjannasin dan Scmarang r{arga br-rmbu-bumbuanyang menurun scbesar 7,5 persen selama periode April-Desember 19g2 terutama karena terjadi dalam bulan agustus 1982 yaitu sebesar11,7 persenyang antaralain sebagaiakibat ,,.,.u.rny,hargacabe merah dan bawang merah di Ujungpandang, Jayapura, Surabaya,DKI Jaya dan n"andung akibat produksi yang cukup tinggi dalam buran tersebut,Demikian pula harnyad".,grn h"rgi buah-buahandalam buian Mei dan Juli telah mengalamipeningkatanai tot" 1uyup".,.n, Oil Jaya dan Yogyakarta. Indeks kelompok perumahanyang selamaperiode AprifDesember 19g2 mengalami peningkatansebesar4,7 persenantara lain disebabkan karena kenaikan indcks daramburan oktober 1982 sebesar1,5 persen.Kenaikan tersebut antara rain diakibatkan orch meningkatnya biaya tempat tinggal sebesar2,3 persen, dengan naiknya harga semen di l(ota-kota
-
5Z
Tabel
IlI.2
INDEKSHARGA KONSUMENINDONESIA,1979/7950_ 198?/1983 ( 1977/r978 = r00 )
Tahun anggaran/ rat4-rat4 buhn
Perum alran
sandang
Aneka barang dan jasa
13+,65
119,14
72t,77
umum
197811979 Nlatet
120,45
120,8?
1979/1980 J trni September Desember Maret
130,69
1 33 , 4 0
t+4,61
t27,89
I32,2j
138,92
137,42 140,86 746,70
759,11 168,19 773,82
L35,31 1 3 7, 73 r 39,58
139,78 t43,O7 t47,t4
1980/1981 Juni
1 51 , 32 165,67 172,60
161,1t 16+,23 168,74 1 7| , 4 3
778,85 185,48 190,80 192,82
15I,2'1 t56,r7 r59,O9 161,88
156,6r 160,78 167,55 172,1+
t73,5A 171,72 1 7 4 , 35 1 77, O O 178,+Z r77,38 180,33 174,48 179,34 184,48 183,72 183,38
175,05 175,52 176,86 178,29 178,33 178,32 179,74 180,26 182,26 194,86 198,42 zoo,12
193,+2 193,70 194,43 796,90
162,96 t63,2? 163,47 165,18
1 73 , 74 774,00 t74,73 176,81
197,21. 197,28 198,25 198,38 198,19 199,95 200,24 200,27
766,41 166,70 168,30 16A,69 168,76 181,92 183,69 I 8-?,90
777,74 177,40 179,48 178,91 179,82 188,28 189,29 189,63
Agustus Seprember Oktober Nopember
r82,45 182,75 18J,42 186,47 183,76 186,29 149,24 190,41
200,71 201,27 2O2,Ot 202,97 203,22 20+,96 207,99 208,90
2OO,4+ 200,88 20?,03 204,1+ 203,81 204,48 20+,73 205,08
1ra+,59 184,83 184,9J 186,43 187,49 189,01 189,3
189,52 189,86 19A.49 192,60 191,72 r 93 , 4 1 1 95 , 8 0 196,66
Desember
192,72
209,76
205,02
189,12
197,85
September Desember Marer 1981/1982April Mei Ju n i J ul i Agustus September Okrober Nopernber Desember Januari Pebruari Maret 19821 / 983 Aprit Mei Juni .,ull
141 14
14+,82
r 5 5r,3
19,7 11
33
U
>
I
\i
-ztl
z z E p z
{ z H ae
H€ 4 F t:3
**t:r ttt;l
ttll
H
u* T: E,l
E I
34
ct
+d)!rr
(o@€q{
I: l
^ cqoas.rD . 9 o +
'4@(o
r.o++i-N|nFrn€€F
o":.:6.6. dt€-*.r-.o"q'1 N
c.{\.i.1fi
ttF|oint+F(D6 rl or q ,6. o{ o- d?, c! o._ c)('r€o6r!+ts@6 FOOFr--F;
FiH:-Fc..|'.lc't
'- :. J +dcl .d l c Y \ F c{.o€oco !+
o\
o) otc.ldlc{ ocoo6 €(Dib
$ - N + < o o . rf ) r o t -(E6,6+ \q6:N-qaN rodd ddddrirl
ro
@ NcrF)c{ n t l . c , < o o r + 6 c r F ) c y (( !o, -$ 9 dlq @-c.,\qqo.o_.-lqoI ooF - - 0 1 o9 ton\ -1o. 9l €" ! I + $NrnN jdaqi{t +d'F'i ..iriddiEi N cott,+6 \ o ( o t s c o ( b c . c o 6 6 ' r i r s r o 1o r - o c j
o\
6O!c,+c'rOrrrfr +OOcrt-Or6.ed oooFFqri,
Focrtroo(or.,(oo -o o!d;iF6 6i ri j_i!i"id_jo.i+ €!oo6d6___ C\NN6IC{NNN
I o.
5'
o. o'
; E)
2
-
z^ =8
i
(rr
o -o
:.€ x9 s. I
r
xF zv
.:9+c)
c . . €r
:-. e.iia
J
e
F
or
N+(o!r-{)d] o o cr + ( Di - l oo . r6o . 1d6lNo rd?) ar o\ 6 . - - F : d r o . ' 1 { . 6 ! ' : 4 { o . 6r c. 6 o
R 6s59
"::9os
-
o
?
1911
.o ts 6 N I n co !o r + F o ts N rt) o c\r € \o + -€ i qr € . o! . 'i6-i6. 1 o l c o - q* . " 1 1 , b . l l 9 o - 6 - o { q 6 14 E F : a
o
oo -
c S S R 3 3 6 s 3 E g g E 3 5 ; 5 3 8 S 9i - 3o I c: .E 1 JN6|NN (o
qo
R ss$5 €siF SFFeEEE$EEEi SEAgAFHHi$
qqa.ar.EqB"q Sqli q{cq3"aqs.R.R.s.a I EHE"q @
?
09qr.9 +
-6d )6( o c 6rO
6 \rc)cn.0f')to.+66+$ ( or c@ {o ro
ts ra
!j sj (dr:.:rjor ts F F F F i_i_
6) o r d6
ul
|{jl..-
E
i
ql i
R
q. i [ 3"q s".4$ a. *.q q.q Ea { F.3.s.5"a s^e.3.s.q F.3^E:. gEgse;335 * R35S SSRR
-8 .c
i
d
qi
"i
i : f q, 1 p - \q\ o 6I 6 ii o !11, lri oi d d d c.i *' or oo or o o, ctro5 or o6 o' o e) d _6t616r
qd.df oi€.c.i6...E (o 6 ra F ts o, - N 6 o - o o 6_ _ N6|frFF-c..rNN
E
z Y
E D E
SRSSrEgRSS$;
q
.::a9q
--.-1'Ioi
O(o-
i N
Fo+3r N!r+tt
sor+ rolf!@
N .1 € - d t
c)Qr:=!e+f)Na
-trrcErAtsFooto
+€6-..i,o{.+d}
d l ! . 1' o q t i i r i c a ! a r ,
q . a - c o r- 1 o . q o - o - o : , o - o l 4 , o : o f q o t o - - { a - . : _ii;;;;r
D
v z
ErFEs e*reE$jgiE;s rFgs e-=u3$i3j
oto or or (oorooro
@(p
36
Bandung, Surabaya dan Yogyakarta masing-masingsebesar18,9 persen, 16,5 persen dan 9,4 persen. Peningkatan yang cukup besar daripada harga semen tersebut adalah sebagaiakibat permintaal yang meningkat di satu pihak dan di lain pihak karena persediaanyang menipis sehubungur dengan kelambatan dalam suplai. Indeks kelompok sandangselamaperiode April-Desember1g82 secaraumum tidak menunjukkan kenaikan yang berarti, kecuali kenaikan sebesar1,0 persen dalam bulan Juli 1982 akibat perminta-anyang meningkat menjelang ldul Fitri. Demikian pula halnya dengan indeks kelompok aneka barangdan jasa, selamaperiode April-Desember1982 telah mengalami peningkatan dalam bulan tersebut sebesar 0,8 persen akibat meningkatnya harga rokok putih dan rokok kretek. Perkembangan indeks harga konsumen Indonesia secara kelompok dapat dilihat dalam Tabel III.2 dan Grafik IIL3. Melihat perkembangan laju inflasi di 17 kota di Indonesia yang digunakan sebagai dasar perhirungan dngkat inflasi secara nasional maka tingkat inflasi yang agak menonjol selamaperiodeApril-Desember1982 adalahyang terjadidi kota Jayapura,Semarang, Ambon, Bandungdan Mataramyaitu masing-masing sebesar8,1 persen,7,6 persen,6,0 persen,5,9 persen dan 5,7 persen. Sedangkan di 12 kota lainnya laju inflasi bergerak antara 2,0 persen sampai 5,3 persen dan secarakeseluruhan tingkat inflasi Indonesia adalah sebesar4,27 persen.Perkembanganinflasi di Indonesiadan inflasi di 17 kota di Indonesiadapat diikuti da.lamTabel IILl dan Tabel III.3 sertaGrafik III.1 dan Crafik III.2. 3.2.2. Hargabeberapabarangkonsumsiutama Dalam rangka menuju kearah stabilisasi harga pangan, Pemerintah senantiasamengusahakan agar barang-barangkonsumsi pokok tetap berada dalam jangkauan dayabeli masyarakat. Usaha tersebut telah ditunjang dengan stok penyangga,peningkatan procluksi maupun melalui operasipasar. Selamatahun anggaran198211983(sampaidenganbulan Oktober) hargaberasmutu menengahberkisar antara Rp 152,- sampaidenganRp 292,- per liter yang merupakanharga terendah dan tertinggi di beberapakora besardi Indonesia.Dibandingkandenganperiode yang sama pada tahun sebelumnyadenganharga berkisar antara Rp 153,- dan Rp 3 39,- per liter, maka harga beras dalam tahun anggaran 1982/1983 adalah lebih rendah. Dari perkembangan harga beras di beberapa kota di Indonesia sebagaimanatercantum dalam Tabel IIL4 dapat dilihat bahwa harga beras yang cukup rendah telah terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berkisar antara Rp 152,- - Rp 218,- per liter denganharga terendah terjadi dalam bulan April 1982, sedangkan harga tertinggi terjadi dalam bulan Oktober 1982. Di lain pihak dapat dilihat bahwa harga yang relatif tinggi terjadi di kota Denpasaryang bergerakantara Rp 256,- dan Rp 292,- per liter. Secaraumum dapat dikemukakan bahwa harga yang relatif rendah telah terjadi pada bulan-bulan yang termasuk
-
37
e
l9:rF 5 F! n Y , !e E EE " E'R
}FF> :g!45
s E a
g
€ n
;.F
e
s: € F F!
ee
!
q
s
d
F9)'F F9IF F F: ! F F9 ! eT.s ' -E6 Ed E'
EiE'Aif*
3€-EE
E€EE EEdE
l9)FF P ,B
i9iF E'F
f!'lF
Eqi5; "
E
g i
VP HP E>
.rgft$rg* r$+a iFFii$it it:X+ i; .l;9fi .ir$Fr qE+€$I$i+geiqg e.:.Ff $.F,,E.9 i.g+f; 3
t-
3
f;f$ $s*+$ffigi$E$Ffi:i€s$$ $s$*ifisfr
d E
$$$$ i-?$;i€$$q$$fi $f;f,$ €€$: i$i"?€g;
J.F lz Srt
E
38 masamusimpanenyaitu buranApr', Mei dan Juli 1gg2,sedangkan.situasi sebaliknya telah terjadipadabulanSeptember dan Oktober1982. Harga tepung terigu dalam periode yang sama telah menunjukkan perkembangan yang relatif stabil yang disebabkanpersediaanyang cukup t.rj".ir, ,.a".,g ai t"in p,hak permintaan tidak nrengalamipeningkatany".rg besar.Selama,"t,in 7982/1983 sampaidenganbulan Oktober, hrrga ",ikup ".,gg".o., tef,rng teriguberkisarantaraRp Z+ii a^ Ry zz5' per kilogram. Flargaterendahrerja,Jidi koia s-urabaya padabulan Apr'sedangkan sebaliknyahargatertinggiterjadi di kota Medanyang mencapaiRp zT5,-per kilogram. Suasana lesupadaperdagangan gulapasirdi pasarJakartatelahterjadipadasaat_saat serclahIdul Fitri Har ini disebabkanoleh masihcukupnya persediaan di pasaranserama bulan puasasedangkan permintaantidak menunjukka.r i.ningkrt"n yang cukup berarti. Selans rahun anggaranlggL/lgi3 (sampaidenganbulan Oktober)harga" gula p"ri, yrng cukup rendahterjadidi beberapakora besardi Indonesia yatu padabulanApr' 7gg2yzng berkisarantaraRp 500,.dan Rp_575,_per kilogram, SeaangOikota Medan,Banjarmasin dan Ujungpandang hargagula relatif stabilyaitu masing_masini sekitarhargaRp SOb,_, np SOS,_ dan Rp 575,-per kilogram.Di lain pihakhargaya.,g bervariasi terjadiselamaieriode "ukup April-Okrober1982 di kota Semarang,yogyakaita dan Surabayayaitu masing-mzuing antaraRp 506,- sampaidenganRp 5j 1,_,Rp 523,_sampai denganRp 542,_danip SZO_ sanrpaidenganRp 546,-per kilogram, Produksitekstil yang terus rneningkattlari tahun ke tahun menyebabkan . cukup banyaknyapersediaan di pasaran. Selamarahunanggaranrggz/1gg3(sampaidenganbulan oktober) hargatekstil di beberapa kota cukup ,tobil yaitu dr kota-kotayogyakari, rr,tedan dan Banjarmasin masingrnasing. paLJa ringkat Rp 500,_,Rp 425,-dar,Rp !oo,_ p., _.a... Demikianp'ia hal'ya di kota Ujungpandang danDenpasar selama p.riod. te.s.butterdapat pula kestabilan hargapadatingkatRp 600,_dan Rp 350,_per meter. 3.2-3.lndekshargaemasdan valutaasing Perkembangan harga emas di rlalam negerilebih banyak
€86666 ee"sisg tSFSsss
EEfE Fdf; FEt? - , s 3 _ FqgE +i. EErE EYeE - 3 o d . -FfgE -*3 ,r_i i 1 a ?A E{ *EE IE
r{
*E
i?
ii:r i:i+ -tPFt *i:t ;*$; s";,9"8 -S-S.s"$ eE'38'3-3'3"3 €'s'd"E ee:"3 EgE€ €g€"E Eg'A"A -N
ie ;e ;o
itfiEfrL
llll
llll
llll
illl F
*>
s6
geeE EEEE €€EE aEgE eegs :€€g €€gg E S S r s s s B 3 3 - 3 - 8F " d " d F 3333 S3"Sc8383 33Cs
I
)3tLl
l'6rrl
,
E6
:d2
) 9r
5.sFFFNs.E.I-Ifis dadE;;5.8"sFr"E 'd€'sE"sEee ge'3s F55F 338!3333s 33ts 3338
BE I
\o
EE €EEE E€€"E €€gE €E"E€ 33BX UUSB 5,
B C g ' BB B E s B
rllllllll
ttlllllllllllllll
gEgggg€gEEgg EE E€Eg
tttllllll
\o
+o ,1
z
i
F
oooo . { c . ic j . i
oooo ci-:-'i (0(06
oooc.I irri!ic.i 6
ro ridd{i
ooo6 enr6+
(1oo6 +$+o
()o$(o
r6]d
:3gE
SS 3jF T o n 9 : i ;S S 3 :;d d jfcl 636!
ii;;d,n6
i
!6.o
d
; c i :6 : +cNv o no o . n * j ; i 6
tsxxx :x== ' 4 ) o e . o r r( os s o i @€€(o
=RPs o i +. Di c( Oi -o
R33F ci{dd
ooo laoC 6idcj+ NFr
+ii.i5il
6-6
d d6c; j& €d g j
^.oorooof) SS;-oooos : } , - . ; . : ; . -; , ; _ " :i:X:-
i ai -- ; ;-:l:;::
.; ^: .'
x&xiF;i
FAB$
il393
--
RRR***x
'
-
'
'
SgS6E6;;
E tsp:sFe{ii'; l . ; i ' . ; X Ll ;
cn dcd66
i.iBiii&FFFH
33Xl i! drid{
; c . rd . i 56l . & i & & 3i;;
6 N6-;i ^ir;il :i.i -^ i^
S?9P ; ; ;
t s "Ri R ; ;
Pro6ooocr) ,; ; ,; * ; -: 6 ; 6 6 ; "Ai ; ;
I
,ri++d
d6id;oi
3. q 3. 3. 9-3. 3"3. 3. 3. 3. q A K.q B 3 F ; 5] R R 3 : 3 F o o '" o 4 o
5sFd a:=€ FFiE I!ig ilii $:i: ri::ii=i
F
nd-N.c,y
.{rin9
\<6-o"-"
6"c}(o^ut -"o:--oN N c_.i c{ c,r co 6
i.tj-t ai si ci ci
F:a^€\oLo@ :,i :,i oi c.i ci oi ri
q 5 . E - 5 . 5 " - " 5 " E5" -5 ^5 ^ ; - 5 -q t s - t s;,- 6 - - - E -= 3 3 : 3 f i t R 3 g 3 ; )
&
++++
i!t.'rr+
++.o,o
j c.r c.r cncne
@,{j6 id
-.; Fj di ;;i+i;
bUSB
d : : ^ "i : d
di.i..-..i.i
3€333833
E;iiEFEs rigstFjsrFEs,iis e::=iisF ;558tr*F
o,o
PFr*T;F
-=:
+l 6668;6.6 e+ o,$F(p
FFtr? FtsE .ggdeg- tFtr? llg- fFtrE .ii- FFgE ag6' FFsE rgE= FFtrE i;i' 'd3-
t?
'r2
a{
q+
ul
aa
E[
i[
ii
r[
4{
16 EE
9+
.E
i!i,iDr .tsh." ?ttr! gBBS ggSE ASSB pFFF -;-b-a.6 : : 3 3 3" r "Eo s- r F" u3' r _ 1 F ' r p F_ r F F F F ' r ; F" " -F r F o " o I i | | I i I | i
brobr 'ui'r
Loocl-
L:-ob
co{{>J.ra+tl
-:-:t {;:oL
NF:-ii'r;4. io
:-:- i--:' brF++
k
NNN
NNtoo'
++:{'
aeFq
i E E = s 6 g E s H s H s s s ; i E 3 3 s U E B - 3F - ; , 3 3 h ' B ' s ' s ' d ; ' d - sE ' s l : ' u " a s s Bs e B c 3 3 C ' s 3 3 B s :.,
3 3 3 i3' r: 3' rF- r, r-3r ":r3i - l a = E - ';; r' -; =" * i 'Ji Ji a! ' u 'E r ' eN' ,3' :f f i3 , ', ii t'i';'a B q++6
N
.obbi.r irirbb \o:Jo€ { t s E ; ":ad- c!- t- -=r '=+ i;se' +s' r ' "iNFGe- c F E X E B s ! F F u 's - -s e . i i -F { r"-"-\-N iii"-'6;'+!{ 5ll-5
.d')--
:n-tob
-b!io
a
otb:: ;;6-, di56d
i-" Le'jrie
('$'$
@
CE*g JBgS B:so
{+rG
E
+++a
seee
eete
a(,r'5
seeP
It
oo
..o o'+(o K 6Ao:,:Dn:-:
irr-bb $.56 6&:,dr
rrsr
c r 1q , ! ^ : N(oN.P t'n,.o !., i 1"9o9
sH;d sces::€$
xBEt €'skk b:;\
irri
{o'\o
r
t s t s T F
N F F
ligE
6+A
a
i
iirs
tsit
5its
1'r
ii
'oi ' r
6;dodo ;66$
do&dod. 6∨;6
5-DA ++'F'5 ododo+ bocD@do c. &.jo io d @4.@ c.!oei
f !!!
f !k!
!xtsx
FiNlB f Hf : rr33
+a+a
+:ti
';'; ; '; ; ' i ' ;
G;;;
'r
i'i
*aa ";'i'i',
i'r
'r 'r
:3f
c o -. rG' cr .
G ; ';ia '; rG G ;
'r 'r i -r i
AAts+
++'+A
";
i
rr'r
99> 6PZ
.z
n;
=F g;
i'r
++(F(! +'f trF :>:F-:Ff
lss 3 g aic6cde
i
:iisj
s t l s s- j -s: E sH -r"i-l
'G; u' ;u' q; ' ;
'r
q 19 N r c -+f !Fp
(p(Fcda jFF*i F F cJ ''
3833 $sTt
o7
- r ' r ' : - r -cL. c"a- .3o' €r1 e
,AA+
4 , 9 ' * s ,! e * F S 6 a o " e , o t uA&, o,q}' , . o q O, o O, q,6
';';--'5!a,F
ta; 5
A'c"
A+'+qr
HHHS
@(,)@(J9
S€€S
-cD ' 4 . - o o - c P- c ' - o a - c oP 6 ' n i ! " c . b' t"sc + . ' ct .s 4 , 5 +"cc .@ (o(oio(o a++
u'6roos
3gE3
iti e € bH o < ) o
42
JT
t
33
*e
$$s$ss$$$sBs s 9 $ s s s $ s $ $ 8 3 f;$$r f;$$fu.$fif; fr.$*B $ufifr *$$+$$$+ $$x$ xsnnus**$$$$ *gl* cgsE dtddd
d.d'dd
*t** ts*t tsR* E$$$ $$$$$$$$$$$$$$$$ dodctod
6.4.o@ !'f + tf
! ? A
d d.J..r
,4
I
E+
ci ci 0606 crtctuidi, 6@@6 ++{i+
trFi!tsF
, '
| | , r
, , ?,
ooo
+s*'i df$g $q$d ssrs Fid*+i+t* dddd::3; ssq* *irF :::: $i:B IIE; H;Ft EE'tsE=FF R " q 8 - qq F _ q E { c i s
{ { q E . q q s . { r . 8 . 8 . 3 q. 3 i & s ^r b s j
$sEiiqIErqH*:F$E :$f$$$g$F$$$ HHE$
;.i
hs
rE
'E
FE
,FS
EE
5{
ur :E .ed FE
-
I
++$+ $++$ *rngssgu s*s*$$$$ s$s*g$$$
B '
(Il
ltl
rqcigr$s ng$f frg** HE:r aFEsF*$a $E$H FFFc eAg: ErEfiHH5fr $H$A $$FH FE$Fr$$F g$5F ieE$ $**$cEfs$il9$ $sg5 FFf:s*$*
=i!,rFgr tFgs srHiiF;sagig$ =eEs,Ff
5E*FE$H
FSFF5++ ETgEEEE
.1t
tl
z d; h'-
I.1
,-r 6 ;6^
6 ot='
,a
::
z
s
.+ ?^ !
r' -z( se *at
.: <E
e
=-
{
F
? =Q Lr< Fc\|
El
*5
;
4<(J
N
x- . x. 1x' .x' i:-<1 Y
44 harga emas US $ 409,75 per troy ounce atau Rp 8,234,53 per gram. Kenaikanhargaemastli pasaraninternasionalberhubungancrat dengan turunnya tingkat bunga bank di Anerika Serikat yang kemudian disusul dengan pcnurunan tingkat bunga bank di beberapanegara Eropa. Turunnya tingkat bungabank ini telah menyebabkaninvestormenanarnkansebagian modalnya dalam bentuk emas dan saham.Perkembanganharga cmasdi pasarJakarta dapat diikuti dalam Tabel III.6 dan Grafik IIL4. Perkcmbangankurs valuta asing dalam periode April-Nopember 1992 untuk sejumlah matauang asing menunjukkan penurlnan nilai terhadap matauarg rupiah. Selama periode tersebur harga valuta yairu Swissfranc, poundsterlingInggris,Deutschemark dan Netherland gulden mengalamipenurunanmasing-masing scbesar10,0 persen,4,8 persen,2,5 pcrsen dan 1,8 perscn. Dernikian pula halnya untuk kurs matauangbeberapanegaraAsia yaitu Yen dan dollar Ilongkong pada periode tersebutmenurun pula masing-masing sebesar 12,1 perscn dan 6,5 persen. Keadaanyang sebaliknya terjadi pada perkembanganharg:, dollar Amerika, akibat permintaan yang scmakin mantap dan minat pembeli yang cukup besar. Dalam lieriode April-Noper.r.rber 1982 nilai dollar terhadap rupiah telah meningkar sebesar 5,2 persen yang lcbih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama tahur, sebelumnya yaitu sebesar 1,3 persen. Sementara itu harga dollar Singapura telah pula mengalamipeningkatanyaitu scbesar0,6 persen.Perkcmbanganhargavaluta asingdi Jakarra dapat dilihat dalam Tabel IIL5 dan Grafik III.4. 3,2.4. \laryz barang-barang ekspor Kebijaksanaanpcmbangunan di bidang pcrdaganganadalah bertujuan untuk meningkatkan efisiensidan cfektivitaspenyaluranhasil-hasilproduksi dari pusat-pusatproduksi ke daerah konsumen, Demikian pula halnya terhadapperdaganganbarang-barang ekspor,di samping usahayang diarahhanpada pernenuhankcbutuhan masyarakatdi dalam negerijuga ditujuhan untuk meningkatkanekspor dalam rangka meningkarkanpencrimaandevisa-I-lal tersebut dilaksanakan antara lain melalui penyempurnaan tatacara ekspor maupun peningkatan harga denganberbagaiusahaperbaikan mutu barang-barang eksporyang diharapkan dapat meningkatkannilai ekspor. Selama tahun anggaran19811198?harga beberapabarang ekspor utama di pasar Jakarta yaitu karet, kopi dan kopra telah mengalamipenurunanmasjng-masing sebesar26,3 persen, 19,1 persen dan 7,5 persen. sedangkan harga Iada putih selana periodc tersebut meningkat sebesar7,0 persen.Dalam perkembangannyayang terakhir yaitu selamadclapan bulan dalam tahun anggaranrg9Zlrg9i yaitu selamaApril-Nopembcr 1982, harga barangbarang ekspor utama tersebut secarakeseluruhantelah mengalamipenurunanyaitu kopra, lada putih dan kopi masing-masing sebesar17,1 persen,18,1 persen,13,9 persen.Sedangkan
-
+5
Fiitr+Bt FigtFiAt rflf,s rseE r3i; .iE
qI
dF
a$
I
cE
P
ts z
FFFFaFsEH;:S $EEE ".EFF"=.:s;.8 u ; ; E H $ ; : "H"H.HF HJEs tsds c"Ee.'sb;
B;H's
p"N:;F , $FF.tr.E.$'$ .F.q, $$sEs:ss $$ss $ : : s " ; r - s B i B i i ' s Ei r g ss :;;
E :'8"58[ *";'$
FFFj F.x"=.iF.Hgg;:rs sREBe$ar Ber: be s B s $ B€ "$H; s': : ss bk's'e's"xl".' ;'i.i'' :- i- :-
:- i- r,,, li
ro :! i
i-
$tl E.
tF
€ts
R
f_
.HFF"s F.:FF.EEFF HdBegFBd EFE.: : ; r ! u E : " d ! B b E e S " s eF,€HE ;lk*-: E'gi E ;;':'[
'P !E 'iP rF
r
.92
=
c-
'
-!n
=
!l=
\t
;F .i=
;q>x
$€3: $E$EgS&g EHH^! UHE:9NuEEEE; d Esi B::'s ; a Sg E-s's"H b"['E".t';U6:'T'?E€
tr'> AF
E> -
; o\o
b;*o
ir;;.is
'-irLl-
;-
gJ$g FF;"= HFSq +o:F.s;,:EF:FF.g "$'g " € ' d S$$$ "?'ts'r'E'[ ; e t ; p it EI s
E i s e'g S
is :'B
I
E
\o
i*a; rsgH ifii; qr;E s$sg €fi;E €EFi
B99
A
i- :_ i_
;€;reist;€eq;;ig $g;fr $s$tE$$s
+6
qHr$ t*fr:EIgF ffrrH $*x*qsiqE$E$riEE
e g
ts
€
J
,sfnlE$fi tslgil$$$ sil*a3i',*'rFFsr$FF
sEfifr E:*:5E$5 $F$$ $$fi$iE$sqiqig$q $*ugeFF$ **$$$sSIs**$ as$ri $$$EsB**
s$$* $r$$ $fi$$ F$$$ $3$a i$$$ iF$F$$$$
'6
eo
$BF$ };sfis$$F $fr$$ $$$$ $$$$ 3$F$$$;*
F
5B*r $3si riaF _FsF$HF;-q;i"q*$ig $$FE==-,.: 1::l i!ii $:::;f :fi *:i:I:::*Hi:H
g$$$$$$e $Fm$ $;FF$F;F$$$sp$$*$H$$ t;
d.o
es )t .it €
t*
+E
€:
E:
;C
E U
:;jg e;EsgFEE cFEs cgjgFsEeiFjg sFEs i[FIEgE Ei
sTFEEEE
47 daPat untuk periode yang sirna harga karet meningkat sebesar19,8 persen'Secaraumum dari dikatakan bahwa dari penurunanharga tersebut terutama disebabkanoleh permintaan ekspor di ncgara-negaraindustri yang sangat menurun. Perkembanganharga barang-barang pasarJakarta dapat dilihat dalam Tabel III 7. Namun demikian di pasaraninternasionalperkembanganharga beberapakomoditi eksporsclamaperiodeApril-Nopemberlg82mernperlihatkanperkembanganyang|ebih tahun yang baik bila dibandingkan dengan perkembanganhargadalam periode yang sarna ekspor yang termasuk komoditi pangan(ko' lalu. Hal ini terlihat pada harga barang-barang (karet). Dalam Tabel III.8 dan Grafik IIL5 terlihat bahwa pi, Iada hitam) dan serat-seraran persen dan 2'0 h".g" k"..r di pasar London dan Singapuratclah meningkat sebesar4,6 3'6 persen persen,sedangkanharga di pasar New York mengalamiPenurunanyaitu sebesar York telah Dalam periode yang samaharga kopi eks Lampung di pasar Singapuradan New Penurunan menunjukkan penurunan masing-masingsebesar 12,5 persen dan 1,1 persen' hargakopiyangterjadidipasarSingapuratersebutadalahlebihrendahbiladibandingkan sebesar16'7 dengan penurunanyang terjadi pada periode yang sama tahun yang lalu yaitu persen. York Perkembanganhargalada putih dan lada hitam di pasarLondon dan pasarNew dengan bulanselama periode terakhir telah banyak mengalami kemajuan. Dibandingkan komoditi ini dalam bulan sebelumnya maka pada perkembangannya yang terakhir kedua persen Penurunbulan Nopernber 1982 telah meningkat scbesar3,3 persendan sebesar1,7 1982 telah an yang cukup besar pada harga lada putih selamaperiode April-Nopember telah teriadi terjadi pada bulan Juni 1982, sedangpada lrarga lada hitam keadaanyang sama yang telah menyebabpri" Uulun Juli 1982. Gejala kelebihan Penawaranmentpakanfaktor selama L"r.r p.'ru*n"r., harga yang cukup besar selama periodc tersebut' Sccarakeseluruhan sebesar10'8 periode A.pril-Nopembcr 1982 harga lada putih di pasar London lrenurun persen Keadaan p.rr.n ,.dung harga lada hitam di pasarNew York menurun scbesar13'3 sawit dan kopra' y"ng rr-" t.t"t, put" terjadi pacla harga minyak nabati yaitu minyak dan di pasar London S.la-u periode April-Nopember 1982 haryl- kopra di pasar Manila persen' sedang telah mengalami penurunan masing-mnsingsebesar12,0 perscn dan 15,7 menurun pula harga minfak sawit eks Malaysia di pasar London selama periode tersebut selamaperiode Aprilsrb.s^, Zi,S persen. Pcrkembanganharga timah di pasar London periode tersebut Nopember 19S2 masih mengalami Pemasaranyang cukup baik Selama ytng salah satu faktor p.rr.r-.rn yang cukup besar telah terjadi pada bulan Oktobet 1982 (negaraprodusen penyebabnya aclalahadanya pemogokan pada pertambangan timah Bolivia di Pasaran' iimah terbesar) yang telah mendorong memperlemah harga barang tersebut sebesar3'9 Dalam periode April-Nopember 1982 harga timah telah mengalarnipeningkatan Dersen,
+8 ' El . . s : s li h! tl,r!E at6ii
s | *' -B l{E El : 5
i E'
q s . E t E 4 R 3 " 4t - a - ? . t8" - 3 - A D r -"3 - : . q s -5 3 e h : : 5 ! $ a s s e ts s l l : H n i l F E _ F {
Er^i r l< 6 ! lEi
\t42 f l-?
t I
..:
z
-+:
z
niz
i?:
gioi6i"i.dddoi
z 'aE a
=
tt)
--5 F a i!, <-9
FE F
fJ
3E z
<5
q16^6-
qo-
o-@_o.d]
rlIcL
4
F-
1F_1o-
6-
6-1.:.1
69 ri
EE
3 E )z
Ei $E
49 G;cqaqF
n=F!ill
BN
-aZ:ooPE
6a:;tr
6?
-l
=1 E ?
r gd;
h8.$d
^ rE' i ?lB i:-- i
?;\i l it; i EFIts aY
.
i
13
? . q l e' -
gF -i
gg=li
50
sz
>
6
z o z
d
R F
!:
;-
!€
E
o\ a|
*
I t--
s
j
t:
a
.4,a r-v
..:..
.i
gE
gz
,.2
;d a,
c.r 3
el
3
z t5
6
g
6 d'
R a'
a'>
s
z^
R
t
;q
*
p F.
e_ F 6
d
RZ
b !g
R R z b
:E
E
-
a
gt
9o
#z
t '.-,_,-
z
6dg
Ng
*
b6
!g
-
-,:)
Z
c *
F F
o^
i! :r<
p
?' tsv
P+ hr-
b-
a
52 Tabel
IIl.9
IIARGA tsEBERAPABARANG DI PASAR LONDON, Ig73/Ig74 _ r982N9A3 ( Poundsterlingper metric ton kecuali untuk emasUS dollar per troy ounce )
thhun
anssaran /
akhir bulan
r 9 73 l r 9 74 Maret 197+1r97 5 Maret 19751r976 J L r n j
r 9 7 6 l t 9 1?
Kopi
Timat
Tembafla
Seng
Emas
427.00
566.00
3,353,00
r , 1 36 . 0 0
706.00
llt,75
276.50
412.00
3,065.00
565,86
334.00
t17.b0
September Desember Mar€t
282.50 345.00 366.00 465-00
447.00 735.00 765.00 857,50
3,060.00 3,12r.00 5,072.00 3,700.00
528.50 592.00 56 5 . 0 0 715,00
330.50 341.00 341.00 396.00
164.38 l 3 7 . 50 158.00 129,55
.luni Sept€mb€r Desember Maret
570.00 490.00 500.00 537.00
1,494.00 1,601.00 2,820.00 4,000.00
4,504.00 4,658.00 4,935.00 5,770,00
900.00 833.00 77 8 . 0 0 898.b0
410.00 410,50 385.50 +I!1,50
124.8i I19,50 134,50 149.t 3
September Desembcr
466.20 556,20 516_00 489.50
2,660.00 2,?57.50 1,780_00 |,467.50
5,608.00 6,460.00 7,010.00 b,775.00
78 1 . 5 0 691.50 662.00 649.00
327.00 295,50 289,25 267,00
143.t5 1i1.05 164.95 r 79.i6
Juni September Descmber Maret
583.70 612,50 572.00 611.50
1,641.00 1,584,00 1,595.00 1,487.00
6,765.00 6,900.00 7,010.00 i,165.00
70 6 . 5 0 736.00 76 6 . 0 0
r,00r.00
3 07 . 0 0 333,25 543,50 39i,00
183,05 21;,10 2Sr 8,65 2 39 . 75
628.20 599,06 655.00 790.00
2,020.50 1,796.50 1,818,00 1,498.00
7,995.00 6,835.00 7,?70.00 7,7?0.00
892.00 926.00 1,009.00 964.00
347.00 3?1.00 363.50 320.00
2i t'.50 371.30 4t 3,t0 547.2a
615.50 643.50 588.00 573.00
1,512.50 1,051.50 1,004.00 1,001.00
7,360.00 7,340.00 6,:l?5.00 6,185,00
849,00 868.00 78 0 . 5 0 817,00
293.00 335.25 335.50 339,50
63i.50 698.75 575.00 5i6.ii
623.00 549,50 495.00 550.00
770.50 1,005,50 1,1!8.00 t,474.O0
6,380.00 8,380.00 8,330.00 7,180.00
957.00 994.50 874.50 832.00
425.00 4t-7,50 465,50 452.00
442.00 4!1.50 397,50 3 16 . 2 5
580,00 527.50 485.00 495.00 500.00 482.50 482.50
r,192.00 1,196.00 I,242,00 1,368.00 r,?46.00 1,535.00 1,4s2.00
7,170.00 6,850.00 6,850.00 6,400.00 7,460.00 1,22D.00 7,365.0C
873.00 802.50 782.50 829.00 847.00 806.50 885.00
+25,00 413,00 415.00 401.00 422-50 431.00 439.50
354.50 325.25 309.00 342.50 418.00 409.75 418.25
r 9 7 7 1 1 9 7 .8l u n i
l 9 7 8/ 1 97 9
Karet
l 9 7 9/ 1 9 8 0 J u n j September Desember Maret
1 9 8 0 / r 9 8 1J u n i Sept€mbcr Desember Marct
r 9 8 l/ 1 9 8 2 Juni Seplernber Desember trIaret
r 9 8 2 / 1 9 8 3April Mei Junj Ju.li Agustus Scp(ember ()ktob€r
53 3.2.5. Indeks harga perdaganganbesar di lndonesia Indeks harga perdaganganbesar di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada perkembangannyayang terakhir yaitu dalam tahun 1981 indeks unum harga pcrdaganganbesartela-hmeningkat sebesar1i,9 persenyaitu dari indeks 253 daliul tahun 1980 mcnjadi indeks 283 dalam tahun 1981. Dari perkernbangantiap sektofnya dapat dilihat bahwa kenaikan sebesar11,9 persen tersebut adalahkarena peningkatanpeningkatanyang rerjadi pada indeks harga di sektor pertanian sebesar15,3 persen,sektor pcrtambangandan penggaliansebesar22,0 perscn,sektor industri sebesar11,9 persenserta unruk sektor impor dan ekspor masing-masingsebcsar9,8 persen dan 10,4 persen' Perkembanganselanjutnyadapat dilihat bahwa dalan tahun 1982 sampaidenganbulan Agustus, indeks umum harga pcrdaganganbesirrtelah meningkat sebesar6,0 persen' secaraterperinci dapat dilihat bahwa kcnaikan tersebut discbabkanoleh peningkat. an indeks-indeksharga di sektor pertanian yaitu sebesar11,9 persen,sektor pertanlbangan dan penggalianscbcsar15,8 persen,sektor industri sebesar8,1 persensertasektor impor dan sebcsar4,7 persendan 3,1 persen.Dalam scktor pertanian,peningkatekspor masing-masing an sebesar11,9 persenadalahakibat dari peningkatanyang terjadi pada indekshargabahan makanansebesar),8,8 persen,perikanan sebesar9,7 pcrscn,perkayuandan hasil-hasilhutan sebesar8,5 perscn, peternakan sebesar6,9 persen,serta tanaman perdagangansebesar1,7 persen,Pada sektor pertambangandan penggalian,kenaikanterjadi pada indekshargagaram sebesar24,8 persen dan 16,2 persenyang merupal
54 +
+
\o F
< z z
E
+
.E
= zt Z\
;"( ,s th :'r F
+
A-
&
z
I
PP
z
+ I
N E
p
.iz i:
..i
-
c.i
!.;
+
,ri
55 )e$$!'lo:'
-
tE FE E t Fa $ sE E E E i E
z t
:333F3e
b
z
:gts$$ts
It!r+
=.1 9= -.!El'i
a8islj6
3u+ c+
E
=> iz t>
+
-z
f5
3P
0'
N;
,::;is35
=
z
z c x :!;ii3|j3
.rr
O
>
oJ
)o barang kimia dasar sebesar18,0 persen dan bijih logam bukan besi sebesar7,0 persen. Perkembanganindeks harga perdaganganbesarIndonesiabesertaperinciannyadapat dilihat d a l a mT a b e lI I I . l 0 . 3.2.6. Indeks hargaperdaganganbesarbahan bangunan/konstruki Dalam rahun 1981 indekshargaperdaganganbesarbahanbangunan/konstruksitelah mengalamikenaikanyang cukup meratamenurut jenis bangunan,Secaraumum dalam tahun 1981 indeks tersebut telah meningkat sebesar9,6 persenyaitu dari indeks 177 dalam tahun 1980 menjadi indeks 194 dalam tahun 1981 sebagaihasil daripada kenaikan indcks harga bang'nan tempat tinggal sebesar9,1 persen, bangunanbukan tempat tinggal sebesar9,0 persen, pekerjaan umum untuk pertanian sebesar10,9 persen, pekerjaan umum untuk lalan-jalandan jembatan sebesar12,0 persen,bangunanlistrik dan transmisinyasebcsar6,3 persen,bangunandan konstruksi lainnya sebesar9,9 persendan perbaikanbangunansebesar 9 , 5p e r s e n . Dalam tahun 1982 sampaidcngan bulan Agusrus,indeks umum harga perdagangan besartrahanhangunan/konstruksinaik sebesar8,5 persen.Kenaikan tersebutadalahsebagai hasil dari perkembanganyang terus meningkat pada indcks harga bahan bangunantempat tinggal sebesar8,4 persen, bangunanbukan tempat tinggai sebesarg,5 perscn, pekerjaan umum untuk pertaniansebesar11,5 perscn,pekerjaanumum untuk jalan-jalandan jembatan sebesar9,8 perscn, bangunanlistrik dan transmisinya sebesar6,5 persen cian perbaikan bangunan 9,2 persen. Perkembanganindeks harga perdaganganbcsar bahan bangunan/ konstruksi menurut jenis bangunandapat dilihat dalam Tabel IIl.1l, Dari perkembangan angka indeks harga perdaganganbesar bahan bangunan/honstruksimenurut kelompok barang dapat dilihat bahwa selamatahun 1982 sampaidenganbulan Agustus,hargabambu, harga barang-baranghonstruksi logam dan harga barang-baranglogam lainnya telah mengalami perkembangan yang relatif tinggi yaitu masing-masingsebesar20,2 persen, 31,1 persen dan 44,3 persen.Sedangkanuntuk harga bahan bangunanyaitu mesin-mesinlistrik dan kaca selamaperiode tersebut telah mengalamipenurunan masing-rnasing sebesar24,0 p e r s e nd a n 2 0 , 2 p e r s e n . 3.3, Gaji dan upah di berbagaiscktor ekonomi Upah mempunyai kedudukan yang strategisdalam pembangunan,sehinggahubungan perbun:han senantiasaberkaitan erat dengan masalah tingkat upah dan kesejahteraan buruh. sehubungandengan hal itu Pemerintahterus berusahamenyempurnakanpengaturan pengupahanyang bertujuan untuk memeliharakeselarasanantara upah tertinggi dan upah terendah dan meningkatkanpenghasilanburuh yang masih beradadibawah tingkat kelayakan. Di sampingitu telah pula diusahakanagar upah dalam jenis pckerjaanyang sama tidak
57
jauh mengalami pcrbedaan dan terdapat keseimbanganantarsektor, antDrwilayah serta antar.aupah pekerja di pedesaandan di perkotaan. untuk mendorongusahatersebutdalam tahun anggaran1981/1982 telah diadakan survai upah discluruh Indonesiayang meliputi sektor-sektorindustri,jasa/hotel,a,ngkutandan pertambangan,Suwai ini dilaksanakanselain untuk memperolehdata upah naksimum dan ninimum daripadasuatu Pekerjaantertentu, juga unruk memperoleh komposisi tenaga kerja clalamsuatu pcrusahaan.Sebagaitindak lanjutnya telah dikeluarkan sejumlah keputusan mengcnai upah minimurn yaitu 7 buah bersifatrcgional,55 buah bcrsifat sektoraldan 287 brsahbersifatsub sektoral Dalam Tabel III.l2 dapat cliikuti perkembanganrata-rataupah nrinimum dan mak' simum dalam rupiah untuk setiap brrlan di berbagaisektor. Perkembanganrata-rataupah minimum di berbagaiscktor selarnasemestelI dalam tahun 1982 sccarakeSeluruhantelah meningkat sebesar14,8 persen dibandingkan dengan pcriode yang sama tahun yang lalu. Sedangkanrata-rataupirh maksimum pada nrasayang sama dalam tahun 1p82 nerrgrlami kenaikanyang lebih kecil yaitu sebesar9,7 pcrsen.Perkembanganini sesuaidenganpenerapJ n a s a sI r e m e r d t a apne n d a p l t a n ,y a i t u d i u s a h a l < aang a r l i n g k a t u p e l r n r i n i m u mm e n i n g k a t lcbih tinggi daripadakenaikanyang terjadi prda tingkat uplh maksinum Bila dilihat perkenbangan upah secarasektoral selamaperiode Januari-Juni1982, maka rata-rataupah minimum dihampir semua sektor mengalamikenaikantclutama sektor jasa-jas3;'211yscbesar 36,7 persen, sektor perdagaugan,bank da1 asulan5isebesar21,8 persen,sektor bangunansebesar16,1 persen dan sektor tenagalistrik sebesar15,0 persen Sedangkankenaikan secarasektoral dalam upah maksimurr antata lain telah tcrjadi pada bank dan asuransi,sektol bangunandan sektor tcnaga sektor industri, sektgr perdagangan, l i s t r i k m a s i n g - n a s i nsgc b c s a2r 0 , 5 p e r s e n2, 0 , 0 p e r s e n ,1 5 , 1p e r s e nd a n 11 , 7 p e r s e n Apabila faktor inflasi dalarnkenaikanuPah hendak dihilangkanmaka akan diketahur tercnntum dalam Tabcl III.l3 Perkembanganyang tingkat upah dalam nilai riil sebagaimana terjadi selarnaJanuari-Juni 1982 terhadap Januari-Juni1981 nenunjukkan bahwa tingkat upah minimum riil disebagianbesarsektor tetap mengalamikenaikan. Tujuh dari sembilan bank sektor mengalamikcnaikan yaitu terutama untuk sektor jasajasa,sektor perdagangan, d a n r s u r a n s id, a n s e k t 0 rb a n g u n u lyt a i t u m a s i n g - m a s i nsge b c s a2r 4 ' 5 p e r s e n ,t 0 , 9 p e r s e nd a n 5,3 persen.Dengandemikian l
)6
3*i;i55$3 o\
+++++++++
I3 5; tR ir 3 r+++++++
Or
I co o\ j F
}(
N
-
'.i
Hn;**n$re s3ilr;;n$d
r.
i^
t-
t-
i
|
|
|
|
*$F$RI6ng
H.!a;co-..iNN*
sn€finil;:9
.QE
c .':: I.l:
-
^H
!
>*
px**s[rFF **$as*i$e 5€S3\nR$s R F $ $ I$ $il:
; E5 E z E 3 E z E
,o
[315$s;pe F.n\OO\c.OOui^i ^.r\o+N..rh6Fi.;
€-Qr^,-r-RR€r
FE$:$gs:?
R$fr$H$$gH
l-
'e -5
a
v) g a.).
I
sHutJetror(!! srJrJl.Jts+fJL!)H
g833SS3eS
@ +
fJ
tJ
fJ
P
\ l - \ -u r i o i n L b A
\O r.r 01 O o\ol!iic)l.JU\oa
f)
Lrl
9J
s
O\
o'1 co
-l
_t'JN(,NJUJ* co+lcots nJorruH\l'\'
cF. c|.,r!
*-FJN9t.J9JI'JH
o\ b \o tJ
\(!
- - . r- . r b . + (,
@
u+-OCOC€{(nu
]:
116
o+
H
+++++++
+++++l ooF+.\oe{:\oca
"\o ;- -ur "r,-r b\ \ oo{ao'-\\o\oN)
9r
"o. "a
-loEutl++
F$Be3"seE
5^
's
06
NERACA PEMBAYARAN DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAT
BAB
IV
HUBUNGAN DKONO]\{I INTERNASIONAL
4.1. Pendahtrluan Rata-rataperrumbuhanekonomi negara-negara industri semenjaktahun 1976 terus mengalamipenurunan,bahkan dalam tahun 19g2 inipun masih belum mcnunjukkan adanva tanda perbaikur. Resesickonomi yang semuladiperkirakanakan berkurang r.rny",, -.-perlihatkan perkembanganvang ser.nakinmemprihatinkan, pertumbuhan produksi riil di negara-negara industri sepertiKanada, Amerika serikat dan Jepangmengalamikemerosotan yang tajam yaitu dari masing-masingsebesar3,1 persen, 1,9 persendan 2,9 pcrsen dalam tahun 1981 menjadi masing-m.singsebesarnegatif 3,6 persen,negatif 1,5 persendan 2,2 persen dalam tahu' 1982, Secarakeselu*rhanpertumbuhan produksi riil rata-rata di nes:, ra-negaraindustri diperkirakan mengalarnipenurunan dari sebesar1,2 persendalam tahun 1980 maupun 1981 rnenjadi sebesarnol persen daram tahun 19g2, sungguhpun demikian beberapanegaraindustri yaitu perancis,Jerman Barat, Itaria dan Inggrisdiperkirakan tetap mengalami pertumbuhan ekonomi yang meningkat daram tahun 19g2 yaitu dari masingmasing sebesar0,2 persen,negatif 0,3 persen, negatif 0,2 persen dan negatif 2,2 persen dalam tahr.rn1981 menjadi masing-masing sebcsar1,0 persen,0,3 persen,2,6 persendan 0,9 persen dalam tzhrn r9S2 sernentaraitu untuk kelompok negara industri rainnya angka -0.2 pertumbuhan riil dalam tahun 19g2 adalah sama dengan tal.run 1981 yairu ..besar Persen. Kesulitan ckonomi yang dialami oleh negara_negara industri tercermin pula pada tingginya angka pengangguran di negara-ncgaratersebut yaitu dari rata-rata ,.u.ru. o,s persen dalam tahun 1981 menjadi rata-rata sckitar 7,9 persendalam talrun 19g2. NesaranegarasepertiKanada dan Inggris dipcrkirakan mengalamitingkat penganggur"ny"ng l-.bih parah dalam tahun 1982 yaitu masing-masing sebcsar10,3 persendan 12,0 persen,Kemudi_ an disusul oleh Amerika Serikat, Italia, pcrancis dan Jerman Barat yang masing-masing diperkirakan mengalamitingkat pcngangguransebesar 9,5 pcrsen, 9,0 persen,S,9 persen dan 6,5 persen. Scdangkandi Jepang meskipun angka pengangguran agak rendah, tetapr t€tap meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnyayaitu dari 2,2 persendalarr. tahun 1981 menjadi sekitar 2,3 pcrsendalam tahun 1982. Sclanjutnya pertumbuhan ekonorni yang rendah di negara_negara industri itu mempengaruhipura perkernbanganekonomi di negara-negara berkembang,baik di negaranegaraberkembangpengeksporminyak maupun di negara_negara berkembangbukan p"eng"n"g"rr-n.g*'" ekspor minyak Dalam tahun 19g0 pertumbuhan produksi riil rata-rata di
-
61 berkembangpengekspor minyak sudah mengalami pcnurunan sebesarnegatif 2,7 persen. Dalam tahun 1981 menurun sebesarnegatif 4,6 persendan dalam tahun 1982 diperkirakan pertumbuhannya akan menurun lagi sebesarneg$if 2,5 persen. Demikian pula halnya dengannegaraberkembangbukan pengeksporrninyak, kalau dalam tahun 1980 pertumbuhan produksi riil rata-rata mencapai 4,8 persen, maka dalam tahun 1981 turun menjadi sebesar2,8 persen dan dalam tahun 1982 diperkirakan akan turun lag.imenjadi hanya sebesar2,6 persen. Keadaanyang sama juga dialami oleh bcberapanegaraberkembangdi Asia Timur dan Tcnggara. Negara-negaraseperti Korea Selatan, Taiwan, Hongkong dan Singapuradiperkirakan mengalamipenurunandalam tingkat kenaikanpendapatannasionalnya dari masing-mrsingsebesar8,O persen, 5,5 persen, 11,0 persen dan 9,9 persendalam tahun 1981 mcnjadi masing-masingsebesar5,1 persen, 4,2 persen, 6,3 persen dan 5,8 persen dalam tahun 1982. Demikian pula negara-negara seperti Thailand, Malaysia dan Philipina vang merupakan negara-negara penghasilbahanmentah dan bahanbaku diperkirakan mengalamipenuruna.ndari masing-masing sebesar7,6 persen,6,5 persendan 4,6 persen dalam tahun 1981 menjadi masing-masingsebesar5,7 persen, 4,5 persen d:rn 3,2 persen d a l a mt a h u n 1 9 8 2 . Usaha pengekangan laju inflasi di beberapa negara industri yang antara lain dilakukan melalui kebijaksanaantingkat bunga yang tinggi selain menyebabkan menurunnya pertumbuhan ekonomi menyebabkanpnla nenurunnya angka inflasi. Kalau dalam tahun 1981 perturnbuhan laju inflasi rata-rata.di negara-negara industri mencapai sebesar8,6 persen maka dalam tahun 1982 mengalamipenurunan sehinggadiperkirakanmenjadi 7,6 persen.Penurunanyang cukup besardiperkirakan dialami oleh Amerika Serikat dan Inggris yaitu dari masing-masing sebesar9,4 persendan 12,5 persendalam tahun 1981 diperkirakan masing-masing menjadi sebesar6,4 pcrsen dan 8,8 persenda1amtahun 1982, Keadaanyang sama juga dialami oleh negara-negara berkembangpengeksporminyak yaitu dari sebesar 13,1 persendalam tahun 1981 diperkirakanmenjadi sebesar11,5 persendalam tahun 1982. Penurunanyang agak tajam dialami oleh negara.negara seperti Korea Selatan,Taiwan dan Thailand yaitu dari masing-masing sebesar23,3 persen,16,3 persendan 12,7 persen dalam tahun 1981 diperkirakan masing-masingmenjadi sebesar. 8,8 persen, 4,3 persen dan 6,3 persen dalam tahun 1982, Scdangkan beberapa negara lain di kawasan itu scperti Malaysia, Hongkong dan Singapurajuga mengalamipenurunan yang cukup besaryaitu dari masing, masing sebesar9,7 persen, 15,0 persen dan 8,2 persen dalam tahun 1981 diperkirakan masing-masingmenjadi sebesar5,5 persen,11,0 persendan 4,9 persendalarl tahun 19g2. Dampak daripada pertumbuhan ekonomi yang rendah dan kebijaksanaanringkrt bunga yang tinggi di beberapa negara industri telah menyebabkan pula merosotnya perdagangandunia dalam tahun 1982. Keadaanini jelas terlihat dari perkembanganvolume ekspor dar impor baik di negara-negaraindustri maupun di negara-negaraberkembang,
industridannegaraKalau dalamtahun 1981pertumbuhanvolnmeekspordi negara-negara mencapaisebesar2,9 persen negaraberkembangbukan pcngeksporminyak masing-masing dzLn4,7 persen maka dalam tahun 1982 pertumbuhannyamengalamipenurunan sehingga masing-masingdiperkirakan menjadi sebesar1,0 persen dan 3,0 pcrsen.Sedangkanvolume ekspor negara-negaraberkcmbang pengekspor minyak dalam tahun 1982 diperkirakan mengalami penurunan yang tajam sebesar14,0 persen dibandingka.r.rdengan volume ekspor volume impor di negara-ncgara Demikian pula pertumbr.rhan berkcmbang tahun sebeh.rmnya, pengeksporminy,akdan bukan pengeksporminyak dalam tahun 1982 mengalamipenurunan diui masing-masingsebesar19,4 persen dan 2,9 persen dalarn tahun 1981, diperkirakan masing-masingmenjadi sebesar5,0 persen dan ncgatif 0,5 persen dalam tahun 1982. Sedangkan perrumbuhan volume impor di negara-negara industri dalam tahun 1982 hanya mencapai sebesar0,5 persen dibandingkan denganvolume impor tahun sebelumnya. Kenunduran perdaganganini ditandai pula oleh merosotnyaperbandinganpertukaran (rerms of trade) antaranegara-negara berkembangdengannegara-negara industri. Apabila ncgara-negaraberkembang baik pengekspor minyalt maupun bukan pengekspor minyak dalam tahun 1982 masing-masing diperkirakanmengalamipenurunanterms o{ trade sebesar negarif 2,5 pcrsen dan negatif 1,0 persen rnaka negara-negara industri justru diperkirakan mengalami kenaikan rata-rata sebcsar0,5 pcrsen dibandingkandengantahun sebelurnnya. Penurunan terms of tradc di negara-negara bcrkembang ini antara lain disebabkankarena jaruhnya harga komoditi primer dan minyak bumi di pasar dunia yang masing-masing diperkirakansebesar7,0 persendan 3,5 pcrsendalamtahun 1982, Selanjutnya kepincangan pcrdagangandunia antara negara-negaramaju dengan berkcmbang ini dapat pula dilihat dari perkembanganneracapembayarandi ncgara-negara berbagainegaradalam tahun 1982. Apabila transaksiberjalannegara-negara industri secara keseluruhandalam tahun 1982 diperkirakan masih mengalami surplus scbesarUS $ 6,0 milyar, maka negai:a-negara berkembang bukan pengckspor minvak diperkirakan akan mengalami dcfisit sebcsarUS $ 91,0 milyar, Sedangkannegara-negara berkembangpengekspor minvak meskipun dalam waktu yang sama diperkirakan mengalamisurplus sebesar US $ 15,0 milvar, namnn jauh merosot apabila dibandingkan dengan zurplus tahun 1981 sebesarUS $ 68,6 milyar. Penunrnan surplus transaksiberjalan ini antara lain disebabkan karena turunnva harga dan jumlah minyak yang diproduksi oleh negara-negara OpEC. Sementaraitu beberapancgaraindustri sepertiPerancisdan Italia diperkirakanakan mcngaIamr defisir transaksiberjalanyang lebih parah dalam tahun 7982 yairu dari masing-masing sebesarUS $ 3,5 milyar dan US $ 7,5 milyar dalam tahun 1981 menjadi masing-masing sebesarUS $ 8,0 milyar dan US $ 8,5 milyar. Sinrasi perdagangan dunia yang tidak begitu mengr.rntungkannegara-negaraberkembang itu telah menyebabkan semakin menumpuknya beban hutang negara-negara
63 berkembangyang dalam tahun 19g2 ini diperkirakan berjumlahantara US $ 500 milyar sampaiuS $ 900 miryar. Sebagianbesardari hutang-hutang "cukup itu hanrsdibayarkepadabank_ bank komersial internasional_ dengan_bunga yang trnggi. -i"nt Sehubungandengan iru dalam sidangtahunzn DanaMoneter I'te'i"rio.,"i qoMri a"n or"i" ai i"."i.'p"a, bulan Septernber79g2 yanglalu kelompok nrg r^-:n.g"r^berkembangdalam kedua badan tersebuttelah mendesakagar maju meningkarkankem-ampu"nOMf a.ngrn .lega11,legara menait
'.11#;:-i:^f,,ffi
-
t"'b"t"' berupa pengkaitan pemerinrah pemberian dariimpordengan
64 Dalam Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 19g2 pemerintah tclah memberikan berbagaikemudahan di bidang ekspor yang mencakup antara lain tentang pengaturanjuar beli devisa, tatacara ekspor, pcnyederhanaanprosedur pemberian fasiritaskredit ekspot, jaminan kredit ekspor dan asuransiekspor serta pungutan ekspor. Di bidang lalu lintas devisa,eksportir diberikan kebebasanuntuk memanfaatkandevisanyasemaksimalmungkin oleh karena eksportir tidak diwajibkan lagi menjual dcvisayang diperolehnyadari ekspor barang da. jasa kepada Bank Indonesia.Namun demikian apabila eksportir ingin menjuar sebagianatau seluruh devisa tersebut kepada Bank Indonesiamaka Bank Indonesiawajib membelinya dengan kurs yang terjadi dalam bursa valuta asing (BVA). untuk ini telah dikeluarkan beberapaketentuan tentangtatacarajual beli devisaekspor. semenrara itu di bidang tatacara ekspor telah dilakukan penyempurnaan cara pembayaran ekspor, perubahan dokumen ekspor serta penyempurnaantatalaksanapabcan di bidang ekspor. Apabila dalam ketentuan sebelumnyahanya dikenar cara pembayaran denganletter of credit (L/c) dan konsinyasimaka dalam ketentuanyang baru, sclain kedua cara tersebut juga dimungkinkan pembayarandengan cara pembayarandi muka (advance paymcnt), wesel inkaso (collection draft) baik dengankondisi document against payment (D/P) ma'pun dengankondisi document againstacceptance(D/A), perhitungankemudian (open account) dan cara pembayaranlain yang lazim dalam perdagangan luar negeriyang sesuaidengankesepakatanantara penjual dan pembcri.selanjutnyauntuk kepcrruanpencatatan ekspor telah dilakukan pe'ggantian dokumen utama formurir E3 dengan dokumerr baru yartu pemberitahuanekspor ba*ng (pEB) yang mernungkinkanpencatatan cara-cara pembavaranekspor' sedangkandi bidangtatalaksanapabeanterahdilakukan penyempurnaan dalan bentuk percep.tan pelayanan penyelesaiandokumcn-dokumen ekspor serta kewajibanpenberian izin pemuatanbarangeksporke kaparyang belum merapat ke derrnaga dan penyelesaiandokumen-dokumen ekspor selambat-lambatnyasehari setelah barans s e l e s adi i m u at . Di bidang perkreditan, cksportir dapat memperoleh kredit untuk ekspor dengan persyaratanyang lebih ringan. Kredit ekspor tersebuttidak hanya diberikan kepada eksportir, tctapijuga dibcrikan kepadaprodusenyang mcngeksporproduksinya. suku Lungakredit ekspor yang semulascbesarr2 persensetahun,terah diturunkan menjadi 6 persensetahun untuk kegiatanpra pengapalanrnaupunpascapengapalantanpa membcdakanjenis barang_ nya, kecuali untuk barangirarangekspor yang dikategorikankuat sebesar 9 persensctahun. Dalam barang-barangekspor yang dikategorikan kuat ini termazukkopi biji (dikecualikan adalahkopi biji untuk ekspor ke negaranon kuota dan pembelianunruk stok nasional),biji kelapa sawit, minyak kelapa sawit mentah, rninyak biji kelapasawit, kayu bulat, teh, udang dan hasifhasil tambang (yaitu timah, bauksit, niker, batubara). Selanjutnyaunruk menun-jang usaha-usaha di atas telah diadakandua macam asuransidi bidangeksporyaitu jaminan
H
o)
PT Askrindo' kredit ekspor dan asuransiekspor yang pelaksanaannyadilakukan oleh jenis Dalam pada itu pungutan ekspor telah diturunkan bahkan untuk beberapa mengembalikan barang menjadi sebesarnol persen. Dalam hubung+n dengan usaha untuk barang biaya yang ditanggungeksportir dalam bentuk bea mazukmaka bagi ekspor 661jenis tersebut telah hasil industri telah diberikan Sertifikat Ekspor. Di sanping usaha-usaha biaya disempurnakan pula ketentuan yang menyangkut penggunaanfasilitas pergudangan' pelabuhan sertajasajasa angkutan laut. yang Sebagaimana disinggung di atas bahwa di samping usaha penyempurnaan yang dinamenyeluruh di bidang ekspor, Pemerintah juga telah mengambil kebijaksanaan dari bersumber makan imbal beli yaitu pengkaitanimpor Pemerintahyang pembiayaannya Dalam ApBN atau fasilitas kredit ekspor dengan ekspor barang-barang bukan minyak, bagi ketenruan ini ditetapkan bahwa atas pembelian barang dari luat negeri diwajibkan Untuk kontraktor luur negeii untuk mengimpor barang Indopesiasebesarnilai kontraknya. beberapa terdapat ini Pemerintah pelaksanaanpengkaitan ekspor denganpengadaanimpor pengecualianyairu (1) apabila sumber biaya dari kredit lunak dan kredit Bank Dunia, Bank yang P.*bung.rrr"t Asia dan Bank PembangunanIslarn; (2) bagi komponen dalam negeri jasa (3) bagi jasa dan pajak/bea; termasuk dalam kontrak supplier asing sePerti komPonen Pemerintahsepertiaktrntanasing,ahli hukum keahlianyang digunakanoleh instansi-instansi (lawyer), surveyors,jasa konsultan, paten dan sebagainya.Dalam pengkaitan ini importir (kontraktor) luar negeri dapat memilih satu atau bebetapa di antara 33 komoditi ekspor tersebut beberapadi antaranya yang ditetapkan oleh Pemerintah.Di antara barang-barang a
66 negara-negara ASEAN lainnyaterusmeningkatdari 6.581jenis barangmenjadi9.048jenis. Dari jumlah tersebutIndonesiadapat mengeksporsebanyak6.813jenis barangdan dapat mengimpor2.235jenis barangdari negara-negara ASEANlainnya.Sebagai anggota ASEAN, juga Indonesia terlibat dalam kerjasamadi bidangperdagangan antaraASEAN dengan organisasi-organisasi internasionalsepertiantaralain ASEAN-EECdialogyang telah merealisasikan ASEAN Trade PromotionCentredi Rotterdamtanggat29 September1981. Selanjutnyadalam perundinganyang ke-V antara Jepangdengan negara-negara ASEAN bulanJanuari1982, pemcrinrahJepangtelah menurunkantarif unruk 1,953jenis barang mulai 1 April 1982.Dalampadaitu denganAustraliapadabulanApril 1981 telahdicapai persetxjuanmengenaipemberianpreferensitarif atas tekstil, pakaiandan sepatuuntuk negara-negara ASEAN dan dalamsidangbulanMaret 1982 telahdiputuskanuntuk menyeIenggarakan TradeFair ke-III tanggal13 - 16 April 1983di perth. Sebagaikelanjutandari kebijaksanaan Pemerintahuntuk membarasieksporkayu gelondongan dalamrangkamendorongpertumbuhan industrikayu dalamnegerimakadiatur lebih lanjut alokasieksporkayu bulat dan taraniaga eksporkayu lapis.Eksporkayu lapis hanya boleh dilaksanakanoleh eksportirkayu lapis terdaftaryang diakui Deparremen Perdagangan dan Koperasi,yairu perusahaanindustri kayu lapisatau eksportir yang mengadakan kontrak pemasaran denganperusahaan industrikayu lapis.Untuk menunjangpertumbuhankayu lapisdi dalamnegeridanunruk menjaminpenyediaan bahanbakunyamaka sejak8 Maret 1982 telah dilarangeksporveneerbasahdari seluruhwilayahIndonesia. Sementaraitu pemasaran kopi ke negara-negara Internationalcoffee organization (ICo) dihadapkankepadamasalahpenurunankuora. Denganadanyakelebihanproduksi kopi dunia, ICo telahmenurunkankuota eksporkopi negara-negara anggoranya termasuk bagi Indonesiayaitu dari 138,000ton menjadi130.893ton. Jumlahkuota rerseburmasih jauh di bawahkemampuan eksporkopi Indonesia berhubung dengansemakinmeningkatnya produksikopi. Untuk mengatasi kelebihanproduksiini, makadiusahakan pemasaran kopi ke negara-negara non kuota denganmemberikan perangsang berupajatah tambahanekspor ke negara-negara ICo bagicksportiryangdapatmengekspor kopi ke negara-negara tersebut. Negara-negara yangberhasildimasukipasarannyaanta'alain negara-negara di Timur Tengah, Eropa Timur, Afrika dan Asia, meskipunharganyamasih lebih rendahdari hargakopi untuk negaraanggotaICo. Dalamhal pemasaran pemerintahmenegaskan tembakau, kembali ketentuan-ketentuan mengenai pelaksanaan eksportembakauyangmeliputiberbagai jenis tembakau,yaitu tembakaujenis terrentu(Deli,vorstenlanden, BezukiNo, Kediri No dan LampungNO), tcmbakaujenislainnyadantembakauVirginia. Dalam pada itu mengenaieksportekstil ke negara-negara MEE, dalam tzhtn lggl Indonesia memperoleh kuota sebesar juta 8,3 potong,terdiridari kategori6 (cela"na) sebesar
-
67 4 juta potong, kategori 7 (blus wanita) sebesar2 33 ribu potong dan kategori 8 (kemejapria) sebesar4 juta potong. Untuk lebih memperkuat daya saing barang ckspor Indonesia, telah diusahakan peningkatan mutu barang yang diekspor antara lain dengan menetaPkan standar mutu bagi barang-barangekspor tertentu dan dengan menunjuk laboratorium-laboratoriumyang berwenangmengeluarkan certificate of quality. di bidang impor 4.2.2. Kebijaksanaan Kebijaksanaan impor selain ditujukan untuk memperlancar pengadaan barang' barang kebutuhan pokok untuk menunjang program stabilisasiharga,juga untuk mcndu' kung industri dalam negeri berupa barang rnodal dan bahan baku. Untuk melanjutkan dan menyempurnakankebijaksanaanyang telah diambil, dalam bulan Januari 1982 telah dikeluarkan kebijaksanaan baru yairu antara lain telah dilakukan penyempurnaaan tata cai:a pelaksanaanimpor. Sebagaimanadalam ketentuan sebelumnya,setiaP Perusahaanyang melakukan kegiatan impor harus memiliki angka pengenal,baik dalam bentuk angkapengenal importir (API), angka pengenalimportir sementara(APIS) atau terbatas(APIT). Selanjutnya dalam hal pembayaran impor, dapat dilakukan atas dasar pembukaan L/C atau dengan cara pembayaranlain yang lazin digunakan dalam perdaganganluar negeri baik secarapembayaran tunai mallpun secara kredit sesuai dengan kesepaLatan antara penjual dan pembeli, Untuk kepeduan tcrsebut importir dapat mcnggunakandevisayang dibeli dari Bank Indonesiamelalui bank devisadengankurs yang terjadi pada bursa valuta asingatau menggunakansumber lainnya. Dalam pada itu juga telah ditetapkan dokumen utama yang dipergunakandalam impor yaitu dokumen pemberitahuanpcmasukanbaranguntuli dipakai (PPUD). Mengenai jenis barang yang diimpor dihanrskan dalam keadaan baru, walaupun modal tertenru masih diberi kelonggaranuntuk rnengimpornya untuk impor barang-barang dalamkeadaanbekas, Scmentara itu dalam rangka untuk meningkatkan kelancaranarus dokumen dan barang-barangimpor, Pemerintah telah menyempurnakantatalaksanapabeandengandisederhanakannyaprosespenyelesaiandokumen impor sertamempcrcepatprosespemerihsaan dan pengeluaranbarang-barangdari pelabuhan.Berkaitan denganusahaur)tuk mendorong industri dalam ncBeri,impor beberapajenis barangtertentu sepertiproduksi industri percetakan, pesawat penerima siaran televisi dan radio dalam keadaan terpasang,kendaraan bermotor untuk mengangkui penumpang dan barang, sedan dan station wagon serta sepeda motor dalam keadaan terpasang tetap dilarang, walaupun dalam hal-hal tertentu impor barang-barangtersebut masih diperbolehkan.Dalam pada itu untuk menjamin tersedianya bahan baku/penolong yang diperlukan oleh industri dalarn negeri, barang-barang yang
68 memperoleh fasilitas keringanan bea masuk dan pajak penjualan impor telah diperluas. sementarairu untuk memperlancarpengadaanbarangdi dalam 'egeri, maka tcrhadap semua jenis barang yang diimpor dengan "sight L/c" tlibcrikan pembebasandari kewajiban menyetor jaminan impor minimum. Dalam hal ini bank dcvisa pembukn L/C dapat menetapkansendiri besarnyar.rangjaminan impor denganrnengingatpada bo'afiditas importir vang bersangkutandan besarnyarisiko yang nrungkin timbul. Di sampingitu dalam hal impor beberapajenisbahanbaku clanpenolong,suku cadangdan barangmodal, importir dapacmemperolehkredit dari bank devisauntuk membiayaisetoranjaminan impor dan sisa L/C yang belum dibavar. untuk maksud tersebut bank devisa dapat memperoleh kredit likuiditas dari Bank Indonesia. Dalam pada itu sebagaitindak lanjut dan penyempurnaandari kebijaksanaan Januarr 7982 di bidang perdaganganluar negeri telah dikeluarkan beberapaketentuan tentang tataniaga impor barang hasil industri. Ketentuan ini bertujuan untuk membcri kepastian berusahabagi industri dalam negeri dan sekaligusmenjamin kelancaranpengadaanbarang yang diperlukan masyarakat dengan harga wajar. Dalam mcnggalakkanpemakaian hasit produksi dalam negeri yang sejak lama dianjurkan pemerintah, maka jumlah importir barang-barang terseburakan dibatasi.sedangkanunruk barang-barang yang dihasilhandalan jumlah dan mutu vang telah memenuhi kcbutuhan akan dibatasi dengan sistem kuota. Barang-barangyang diatur oleh tata niaga impor baru tersebut mencakup z kelompok barang hasil industri yaitu industri barang listrik dan elektronika, industri kimia. industrj suku cadang kendaraanbermotor, industri logam, industri mesin_mesinperlengkapan dan suku cadangnva'industri tekstil sertaindustri alat bcsardan suku cadangnya.Impor barangbarang tersebut harus dilakukan oleh importir terdaftar, sedangkanuntuk barang-baran-g hasil industri yang memberikansaingancukup berat bagi produksi daramnegeridi sanpin! harus memenuhi ketentuan mengenai importir juga ditetapkan jumlah impornya (huota). Selanjutnyadalam rangka unruk lebih mengarahkanpcnggunaandevisadan danayang ada, impor barang-barang yang tidak esensiar dan sudahdiprocruksidi dalam negeriscperti iahan makanan, minuman, buah-buahansegarmaupun yang diawetkan akan dibatasi dan impor beberapabarang hasil pertanian akan dikendalikan. Seclangkanatas impor bahan-bahan untuk pcngolahanhasil-has baja rembarandan plat terahrlilakukanpengaturan lebih lanjut. Sementara itu untuk meningkatkan perdagangandengan negara_negara ASEAN Iainnya, jenis barang impor yang diberikan preferensiberupa keringananbea masuk telah diperluas dari 1.316 jenis menjadi 2.?35 jenis barangyang menurut Statistik Impor r97g mempunyai nilai antara us $ 500 ribu sampai uS 1 juta. perruasanjenis $ barang-barang tersebut didasarkan atas kesepakatan antara Indonesia dengan anggota negara_negara ASEAN lainnya. Pemberianpreferensiini berupapembebasan bea _asrk r.b.rr. ZOp"ir.., dan 25 perscndari tarip akhir.
-
69 4.3. Perkcmbanganneraca pembayatan dalam tahun 1982/1983 4.3.1. EksPor Resesi ekonomi dunia mempunyai pengaruh yang kurang menguntungkan bagi ekspor tndcnesiabaik ataseksporminyak maupun atasekspor bukan minyak' Hal ini terjadi industri yang berakibatpula pada Pcnumnan karena menurunnya permintaan negara-negafa permintaan akan rninyak dan penurunan harga barang-barangekspor di pasaran internasional. Realisasinilai ckspor baik minyak maupun bukan minyak dalarn tahun 1982/1983 diperkirakan mencapaijumlah sebesarUS $ 20.040 jr.rta, yang berarti menurun sebesar us$ 3.566 jura atau 15,1 pcrsen dibandingkan dengan realisasitahun 1981i1982. DaIjumlah terscbut nilai ekspor minvak tahun 198211983 bcrjumlah sebesarUS $ 16 136 juta atau menurun selresarUS $ 3,300 juta dibandingkan nilai eksportiya dalam tahun rggll:r9a?. Menurunnya nilai ekspor minyak ini tcrjadi karena cliturunkannya jumlah produksi minyak mentah lndoncsia dari sekitar 1,6 juta barrel per hari dalaur tahun 1 g 8 l l 1 9 8 2 m e n j a d is e k i t a r1 , 3j u t a b a r r e lp e r h a r i d a l a mt a h u n 1 9 8 2 / 1 9 8 3 . sernentaraitu realisasinilai ekspor bukan minyak dalam tahun 1982/1983 diperkirakan juga menunjukkan penurunan yaitu dari sebesarUS $ 4 1?0 juta dalam tahun 1981/1982 dipcrkirakan n.renjadisebesarUS $ 3,904jute dalam tahun berikutnya.Penurunan ini terjadi pada hampir semuabirrangkccuali teh dan beberapabarang dalam kelompok barang ekspor lainnya. Dalam periode April-Agustus 1982 nilai ekspor bukan minyak rrengalami penurunan sebcsaruS $ 247,1 juta J,au 14,2 persenbila dibandingkandcngarr nilai ekspornya dalam perioclcyang sama tahun 1981. Menurunnya nilai ekspor ini antara lain terjatli karena lesunya permintaan akan baran5barangekspor di samping terjadinya penurunan hlrg:r di pasaraudunia. Dilihat menurut jenis barangnya,maka dalam periode April-Agustus 1982 nilai ekspor kayu tctap menelDPatiurutan teratzs walaupun dalanl periode April-Agustus 1982 nilai ekspor knyu yang berjumlah sebcsarUS $ 344,7juta ntasih lebih rendah daripadaekspor kayu clalarnperiode yang sana tahun 1981 sebesarUS $ 434,7 juta, Turunnya nilai ckspor kayu ini erat hubungaunyadcngan resesiyang melandanegaratersetut, harga dan permintaanka;,u 6uti negara-ncgara negaraindustri yalg mempengan"thi di sampingadanyakebijaksanaanpcmbatasanekspor kayu bulat. Sementaraitu karet yang menempati urutan kedua, nilai ekspornyadalam periode April-Agustus 1982 adalah sebesarUS $ 250,0 juta atau mengalamipenurunanselresar33,5 persen dibandingkandengannilai eksporkaret dalam periodeyang samatahun 1981 scbesar US $ 375,9 juta. Penurunar ini terjadi baik pada 'rolume ekspor maupun harga karet di nasaraninternasional.
70 Dalam pada itu realisasi nilai ekspor timah dalam periode April-Agustus 1982 berjumlah sebesarUS $ 142,7 juta. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 1981 sebesarUS $ 160,1 juta, ini berarti penurunan scbesarUS $ 17,4 juta atau sebesar10,9 persen. Menurunnya nilai ekspor timah ini terutama disebabkan menurunnya volume ekspor timah dengan adanya pembatasan ekspor yang dikenakan terhadap negara. negarapenghasiltimah dalam rangka untuk mengatasikelebihanproduksi, meskipun dalam periodeyang samatelal terjadi kenaikanhargadi pasarandunia. Scmentaraitu kuota ekspor kopi Indonesiayang semuladitetapkan sebesarl3g.00O ton untuk periode Oktober 1981 sampaidengan September!982, telah dikurangi menjadi sebesar130.893ton dengansemakinmerosotnyahargakopi yang disebabkanoleh kelebihan produksi dunia. Dari jumlah tersebut baru dapat direalisirsebesar124.866 ton, yang bersamaandengan harga kopi yang lebih rendah, menyebabkannilai ekspor kopi telah menu. run, yaitu dari sebesarUS $ 180,0 juta dalam bulan April-Agustus 1981 menjadi sebesar US $ 179,6 juta dalam periode yang samatahun 1982. Dt lain pihak dalam periode AprilAgustus 1982 nilai ekspor teh telah meningkatmenjadi sebcsarUS $ 59,0juta dibandingkan denganrealisasidalam periode yang sama tahun sebelumnyay'ng mencapaijumlah sebesar US $ 38,5 juta. Kenaikan nilai ekspor teh ini disebabkanbaik oleh kenaikanhargamaupun karena kcnaikan volume ekspornya. Sementaraitu dengan menurunnya produksi minyak kelapa di dalam negeri, maka kebutuhan akan minyak kelapa digantikan dengan minyak kelapa sawit. oleh karena itu maka untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemerintah telah mcngambil kebijaksanaanuntuk membatasi ekspor minyak kelapa sawit sampai produksi minvak kelapa dapat memenuhi kebutuhan di dalam negeri.Kcbijaksanaantersebut bersamaanpula dengan rurunnya harga minyak sawit di pasar internasional,telah menyebabkan nilai ekspornya menurun. Bila dalam periode April-Agustus 19g1 ekspor minyak sawit bcrnilai sebesarus $ 24,6 juta, maka dalam periode yang sarnatahu' 19g2 mencapai jumlah US $ 21,1 juta, yang berarti menurun sebesarUS $ 3,5 juta arau ),4,2 persen. Walaupun ekspor barang-baranglainnya secarakeseluruhanmengalami penurunan nilai yaitu dari sebesarUS $ 507,1 juta dalam periode April-Agustus 1981 menjadi sebesar US $ 479,5 juta dalam periodc yang samarahun 1982, namun beberapabarangtebh mengalami peningkatan.Realisasinilai eksporhewan dan hasilnya(termasukudang)dalam periode April-Agustus 1982 telah meningkat me'jadi sebesarus $ 107,6 juta dibandingkandengan nilai ekspornya dalam periode yang sama tahun 1981 sebesaruS $ g0,3 juta. Demikian pula ekspor bungkil kopra mengalamipeningkatandalam volume sehingganilainya meningkat dari sebesarUS $ 11,8 juta dalam periodeApril-Agustus19g1 menjadi sebesarus $ 12,8 juta dalam periode yang sama tahun 1982. sementaraitu ekspor kerajinantangantermasuk pakaian jadi dan tekstil menunjukkan adanya kenaikan, di sampingkarena meningkatnya
-
7l juga karena adanya minat imporrir di luar negeri terhadap hasil-hasilproduksi Indonesia melalui serrifikat ekspor. perangsang Perkembangannilai ekspor dari masing-tnasingkomoditi dapat diikuti dalam Tabel IV.1 dan Tabel IV.2, sedangkatdalam Tabel IV.3 clapat dilihat pcrkembanganharga beberapabarang ekspor di pasaraninternasional. 4 . 3- 2 . I m p o r Jika perkembanganekonomi dunia yang tidak mencnnr sertasituasipasaranminyak yang kurang menguntungkan telah mengakibatkan menunrnnya ekspor minyak maupun bukan minyak, sebaliknyaperkembanganimpor dalam tahun 1982/1983 diperkirakantidak menunjukkal arah yang menurun. Apabila dalam tahun 1981/1982 realisasiimpor bukan minyak berjumlah sebesarUS $ 14.336 juta, maka dalam tahun 198211983impor bukan minyak dipcrkirakan berjumlah sebesarUS $ 15.034juta yang bcrarti mengrlami peningkatan sebesarUS $ 698 juta, Peningkatanini terutamasekalldisebabkanmakin besarnyaimpor dalam bentuk bantuan provek di sampingmeningkatnyakebutuhan akan bairanbakulpenolong dan barangmodal yarg diperlukanoleh industri dalam negeri.Dari jumlah impor dalam tahun 1982/1983, nilai impor minyak diperkirakanscbcsarus $ 5.825 juta atau lebih bcsar daripaclarealisasiimpor minyak dalam tahr.u]1981/1982sebesarUS $ 5,497 juta. Kenaikan ini disebabkanoleh mcningkatnva impor yang dilakukln oleh Pertarninadan kontraktor minyak lainnya yang rerurama rcrdiri dari impor pcralatanunruk keperluaneksplorasidan pemeliharaansumur-sumurminyak bumi maupnn impor minyak untuk ltcperltrankonsumsi di dalam negeri. Dalam pada iru realisasinilai impor bukan minyak clalamneriode April-Agustus 1982 berjumlah sebesarUS $ 3.197,1 juta sednngkandalam periode yang samatahun 1981 realisasiimpor bukan minvak berjumlah sebesarUS $ 3.735,7 juta. Lebih rendahnyanilai konsumsi,bahan baku/pcnoimpor ini tcrjadi karenamcnumnnya impor baik barang-barang long maupun barang modal. Apabila dilihat mcnunrt penggolonganbatangnya,nilai impor barang-barangkonsumsi dalam periode April-Agustus 1982 tclah mengalami Penurunan sebesarUS $ 286,5 juta atau sebesar38,7 persen bila ditrandingkandengan pcriode yang sama tahun 1981, yaitu dari sebesarUS $ 741,0 juta dalam periodc April-Agustus 1981 menjadi sebesarUS $ 454,5 juta dalam periode yaug sama tahun 1982. Penurunannilai impor barang-barangkonsumsi ini ter,;adidi samping harena menurunnya impor bcras dengan cukupnya kebutuhan beras dari prodr.rksidalam negeri, juga karcna mellurunnva impor rekstil dan kelompok barangkonzumsilainnya.Penurunin dalamnilai impor ini telah berakibat pula pada penurunan persentasekelompok barang konzumsi terhadap realisasi impor bukan minyak secarakeseluruhanyaitu dari sebesar19,8 persen dalam periode ,{pril-Agustus 1981 menjadi sebesar14,2 persen dalam periode yang srma tahun 1982
al :?
gs'SgqP$4fi'FF$
&t
+
s€
+
+
+
+
+
+
+
+
BE
g€ t&
8€ ca
s: tt
I F^
E4
o trE r' - ( , 3
>s
E
Et
z
-
+
ttl
l+
l+
I
+
++
$i'$
+ + +
+
+ + +
+ + +
+
+ ++
++
+
++
+
lll
t+
|
++
|
s$
FHs,Es
lll
+
+
gH*ESEEHR hfiH +
72
ERH $;
rfr$3Pfi$HAs;'g
|
+
|
++l
3$:-S+3 RiF $f i s s f F, $ F + + + + + + + + +
+ ++
+
+
+ +
+
+
$FFEflfi3sE $Hss €H:
ER
+ + +
+
|
|
|
|
|
|
l+
I
+
+
++
|
++l
s$q 333 gs.* $?;. 3 3 3$, $; + + + + +
|
+ ++
l+
* $F $*g gis ++
rd
ttt
+
++
FEq
SEEfi€$;E$ ++
+
F$$ SF
+
|
|
|
|
|
o
++
+
I
|
I
|
|
t+
+
+
l+
|
+
+
++
+
|
HsH s S H3, s 6
N
|
|
f;Efi R $ $3, i 5
oi;H: i,*, * j! +tt
|
|
|
l+
I
+
+
++
+
|
+l
/t
=i5s=
F
FF
q +
|
g -
+
. flE S
$ e €
'
lE 9=S
3e
+
+t+1
+++
r
l+l
|
; rH ?3;
;^; J SeE lll
6l'o-ai.!i,Ebb;-:
++l++
+t
|
i
-
i
-
3
+++
+
+
t3-
3
S:.'r3
ln
_E_o@ 6o-@
I
lll
S C5E
t5i
+t+ t-
o':P
ioi!
i"---rc
:o b'o
NE
t+++Ltrttl
++
;
;'-
3
+
|
i3
-. o
ii
|
;;.
|
r
HE -
!89
|
|
ai,:-'qL'6;gto +
I
+
S 3U
"o :.iD I
+
++
E3
l++++ _r:+999!r1o56€5
|
|
+
I
+ I
!
++
+
!$
lo
_o
[email protected] +
|
l+
|
t"if-
f-l-9 r.rq ;-ilEbiji.+i,;i!
+
l+
++
;e
.{
'o
'-
_{
}'6L
L'a
i.'.
E"i
ll l:F
+
-; _6
5
1€
io:l.
"o
'r
-@-o
E-A EF
.i{
EE
c \ ro o r + - c o c o N c a h -orr d"i
3 E? ;&e
I
|
9!93 !..o
o
edd
+++
ll+
016+ 6Nco
@co -(o11
++
+
|
l+
+
+
dF.d
|
|
|
I
++
(or F c - . | c . . ro ,clc-!Po,e+q | ; d;
.o+ao
adti;6i+i
-" .o".t
l+
|
+
o"
c.r
+
+
..t io
o +
.j
++
6 -
H i
c.i
+
|
;
di
+
+
I
6 6
|
lo F -
+
3E ir+
a,
ri.i.i
.in
65
N
{dr:
ijci
I
ro
++
|
+++
E H R se n; S 9an g
+++
++
+
S ;E 9n*
*
ll o)\o.
:?-{}
x$'gsE ++
|
qi 3 EE 3 1oq9 -nol S:':6i +
++
|
." q -:
;fr3
-:1 l+
d -- - '
e
ro.
*
++
|
e c!
c{
|
I
o' .d
|
o- r: _!o- n- 1 o-
-r
6
+
|
o- q6:
'{i
q
l+
|
|
+
i
+
|
: 1 1 :f j 6 6) (o di
c'i
c.i
c.i
|
+
+
++
|
|
ur, .o-.s"
9.
\
6- {i
q
.f
+
++
|
+
++
€ 3 € oq
I3l :: I R I
q E& qEB s E e $ oqnn _6 $e(? c +c.]N
H ii
++
+
l:5F
|
+
S'S |
i
(o-(o"o- N^ -_ o).
+++
oN c1
+
R il8i 6:t\
lll
s;R
+++
d
l++
R9*
ES
-o<
o
d
+
e; +
FA'i
+++
++
+
FgF A l9 39 q; q t ]d qA
sq q?a 3
E +s 3- 3 c . . !, fc ir N I x; . ;; fi
l].
I
++ i
E{F
Es? EaE B:3 Ct91q.1 a094
+++
q9':
coo
F
lqq
l*
',
o--
,
rrr i
*
| I
I
(rttj,
:+ro
r+
931
ci
+
6i
+ ++
I
i
6i
r
|
+
|
S E -1 $5 C
S $ R s +j 6 i-
+
+
+ ++
|
+
| E
d:i
l
S j +
SER::a
+++
H ,_
>iii=
>;
I
I
liFF
E' E
OQOSIFN a(Eqr<J.
+
'ts
o
+@(r(r
c
a
o r -
o)-@<J.
a
o5
'|.
F
|Jl
0
.
z
--
ForH(!c60H
--**3*S
O1 <Jr A(,Orts
5 o
Nr6,a-U;E
ur(raNts;5
+++l++++++l++l++++++ c a o o o'oo -or b
'o,
-a
is
q{FreHot (o cp srFa c lts orc.^o
+
'(,'
'o
6il
AN9 o-('t.l ..r o -o 'o "-
ercN co1\] H
( r o co a
l++
+
+
rs (r rI o o (o haot3srsr(boor(oo@@(o
sr
+
+
l+
+
(r
t!r9('acD;{ci Hoa(,rssr
++
l+
'(D
h
N ;s
6 i-
o
a
+
|
+
+
+
(r
o
|o
F
FF
El!
(.Hc)(!Aj
L
s\ o
qooa@@(o 'rF .t, 'cD i.
EB
o
a..tNa
€
E:
ao N
ro@roi\1t\'|\J{ oJor{{N(s!rcaN<}l(,ea q,5 r0 6ro@c)'aFr\,
an
aHr$(,nl
o
H
6
a
+++++ll+++l++l+l++
xa 1F
Fo^9(lOriatsorrc
ooo(,dr€HH(j
5F
rcDro{r(ro{ocD
or{roo?a\rsr ts H (, { { sr q . @ sor ( o t os o o . o H o r r o r o o . ( J 9 o r \ '
(c,
sr
(lo
a
..r
ca
ro
(F
t{ r.J
IJr
++++++l++++++l+++++ @ {. . r ( o orA'Jr($AF(n F(r!rro(r sr {}ts ot o.o6i(J.orrFooo6co
f,T ctr
tt A oo(,Aio@
F'tsI'3OrO H
EE {
FS
rD
6
-)ntl4
6Nro
N
doi!:didqt-.idi
Siddrs:$P
?-t
tt
+ + + ++
Ib
C\ltnboroo(l1|A
|
|
|
|
loor+$iooco€6.r c\|c)f)Ol
+++++t++
++
3gESr383R c,i
E.E ai
q.o. 9(o
or 9. oa €.q\ f,a\3;diNd 66+€
€- € ts cfl od c.i cn c,i
+
+
+
+
o
F
f
++
+
+
+
+
iSESSFBR'tR r ss
ogo€dcr(o Nd;F4;
(o" o: EE
(E- {f
+
|
tt+
|
+++
c e- s c5. rf ,r iBr
6
6
n:.
al
-1 o" o- --l €cto++olDN
(D-qn
FFHniro!+'Naao
++++++i"+
* * l*
+ + + +
a.
€-
!:
o-
o"
oo^ or
I
oI
RR
Ei
5l
o)riNErc,i!F+ n,
ro
lrr
+
(O
(o
fr(o
3l-""'.o:93
,
N6€
(o
c,i
€{
c€
SSlSn:=33 I
I
.
ill++
3
I c..t c-.t o
isEES:F;-
o
se :?
'?. -*
EI
+
g€
q
l. f r 1 6 - i 1 t s 98" 9"R
\c,:
,*l
tn
|
*
rog)lo(D+c\(ooooFl
EssHE6;si -c.iriF
* F
3
ri:
dl
+
+
++
"?
cl
o- €-
R"iR9 *
o;
o)co-qor 5 : eJ-T" 6 , R R F * tt+
$qRR**3I
Fr.i
+
+
I +
EsRsi
11 c.-1\
rFg* + + +
|
+l
* d +
F_ ol
E B :
xE;EEE
.
a>
4 rc d.
(,A@Cp
++++l++
+++
-5l'1.oo5*o
1fr
JlOOO
r8 'l
Fo -," ; t G :.i in 6 ars(, orDnFs(lro_5$
trl
t++
is:;iIr*i
i.:;.;
[ ::.$:
*
6*abo € a c -r { 9 J :
;e. 5
asN
Ii:"F-t!
o't${(oa
b.tl'ura;f@Ai{al!itr, 5.o
+tl @tsN.ArN*'? P P _G' :r +(cat9
J9.5N
l.
Jr
-@ -
9
j"
F
:"
J'
F* P
>--
i,"\LNH'FtFNlFc) i 5 c b F r o n e . r - o { ^ tqsq qi a e & E c. ': ';
tu
r;
i;
ll ;F
-'o
{
"*
r
F | o ''c.
+l+l
{
"-
aD
r.
(o (o F o 'a "o ".o 'o L
N
i
o 'o
+
i
It
iF
t+l
$ *E$ xuE"r €"5':":*":"H"ii
78
Grafi k W. I NILAr EKSPORKESELURUHAN, 1969tr970- t982tr981 ( dalamjutaan US$ ) 26.000
k/d ASustu6)
cr&fik
IV.2
NII.AI EKSPORBARANG-BARANG _ I98,/I9A, UTAMADAN LA]NNYA, 796911970 ( datan jutaan US $ ) 7.000
I I
t"'u',c,,*-o uaranstainnvn
5.250
3.500
r.750
69170701717r172721?37311474175751767617?771787617s79i80 SO/8t 8r/82 E2/83 G/d Asu!tu!)
80 Grafik
I V .l
NTLAI EKSIoR MINYAK, BARANG U'I'AMA DAN BARAN(; I,AINNYA, 1981/1982, 1982/1983 ( dalarnpersentascdari jumlah )
l 9 8 l/ r 9 8 2
r 98 2 /1 9 8 3
( redlisasi )
( sementara ) April Agustus
April
Agustus
r I barang lajrnya
crafik
81
tV.4
NILAI EKSPOR KAYU, KARET DAN BARANG LAINNYA, 196911970_ 198217983 ( dalamjutaan US $ )
I** I
t"r*e tut,,rvn
69170701717r172721737317474175?5176161717117878179?9/8080/818r /82 82i83
(s/dfuustus)
H
8Z
(E
I
a\ \o
ts
'
I{ ti^
zah
"J
*H v=
F FiE 9 BE
t{ I
z E
t,l 'J
z
3 u
3.-
ill
a
83 3J gE
..:
9T
6
or
r.r
c\|
+ oF -: ^l c.)+;i&
€
@
s6$ss
+++
.ogduio !:
ro
.E€ g€
ac{o
+++
ao o\
+++
od
6
:!
i z
E! i.E
o|oir
d
c.i
-a
+l+
c.f
I
+
I
+
a,; "] -oA €E !1 ta trl
p!
E ! gE
c,l
.o-
qo-ooo
rH9dodl ++l
Eb
z
c.r
co-
P|oo@
s
on
hl
r€d{Sbr
t,t
{
'd
I
6.i
I
I
o€@{chor's(,
a+ P
F,
OQ o6
I
+ _o
ll
I
sao{
io
E e p E c _ t s 3 3 . .-e, r (rOroloc)F!(t€lrcr
-rn
;s
o@ I -o
l+
tso! F'sOr^9
'.o
E1 ET
-o
+l+++
l+l
TT E8
.a fT
',,p F -_oE - - -' oci €D - o 3 p F s " B
EE
Ei
5n n9lts
E
'F@s.:€) ooo-
-o!
-u
on6,
-c)
'o
6X
Efr g=
gh
I
+
l++
I
TT Fh
('(o {ora
EE
5h
+tl oe
F9{h5 +r.o
+ -@
T! EE
Et
EE
(.,-
?.
:?
g€ &t
85 FI
l++il
ltll
€9P'ooi1do6{o +o+cor; {i'f
o:
EE
+l
i
c.l
.o-
l,rl
+
,.4
E*
o1
E HRs N!i
1 : " i o - i i o l n no:o
t€
K
ttttl
e
F
33?lfifr33d T1
+++t+ll+ll
3€F33dgsse t(o
<* E^ att rt .! 6
'.i
-
c.i
*i
+
{tdF
do
d
86 Dalam pada iru realisasiimpor bahan baku/penolongdalam periodeApril-Agustus 1,98?lugamengalami penurunan,yaitu dari sebe sarUS $ 1.6+4,6juta dalamperiodeApriljuta Agustus1981menjadisebesar US $ 1.479,7 dalamperiodevangsamatahun I9BZ,yang berarti zuatupenurunansebesar US $ 164,9juta arau 10,0 persen.penurunanini terjadi padahampirsemuabarangkecualiimpor pupuk, semendan bahanbaku/penolong lainnya, Meskipundemikianapabiladilihatdaripersentase terhadapnilai impor bukanminyaksecara keseluruhan maka impor bahanbaku/penolong vangsemulamencapaisebesar 44,0 persen dalam periodeApril-Agustus1981 telah meningkatmenjadisebesar46,3 persendalam periodeyangsamarahun1982. Selanjutnya realisasiimpor barangmodaldalamperiodeApril-Agusrus 19gZberjumlah sebesar uS $ 1.262,9juta. Apabiladibandingkan denganrealisasinya dalamperiodeyang samatahun 1981 sebesarus $ 1.350,1juta rnakaberarti telah terjadipenurunansebesar us $ 87,2juta yang teruramadisebabkan oleh lebih rendahnyanilai impor alat-alartranspor, mesin-mesin dan pesawatwalaupunimpor pipa besidan bajamengalami peningkatan. sementarairu persentase impor barangmodal terhadapnilai impor bukanminyak secara keseluruhantelah meningkatyaitu dari sebesar36,2 perscndalamperiodeApril-Agustus 1981 menjadisebesar39,5 persendalamperiodeyangsamatairun 19g2.Gambaranyang terperincimengenai impor bukanminyakdapatdiikuti drLlam TabelIV.4. jasa-jasa 4.3.3. Pengeluaran (netto) Jasa luar negeri yang dibedakandalam kegiatansektor rninyak maupun bukan minyak selainmenghasilkandevisasebagaipenerimaannegarajuga mcmerlukandevisa sebagai pembayaran jasa-jasa ataspemakaian luar negeri.Jasaluar negeriyangmenghasilkan devisaantaralain berasaldari sektorpariwisata, jasa-jasa penerbangan ke luar negeri,pelayananuntuk maskapai-maskapai pelayarandan penerbangan asingdan sebagainya. Sedang_ kan yang memerlukandevisaantara lain adalahpemeliharaanarmadaangkutan laut clan udara di luar negeri,pelayananatasparajemaahhaji di luar negeri,sertabiaya-biaya yang berhubungan denganaktifitasperdagangan luar negeriscpertipremi ,-.ansi, chr.t../s.*a kapal luar negeri dan lain-lain. Di sampingitu rnasihterdapatberbagaikegiatanlain yang memerlukan devisaseperti perjalanandinas ke luar negeri denganmaskapaipenerbangan asing,misi-misikesenian,kegiatanbelajar(studi) di luar negeridan sebagainya. Sampaisaat ini sektorjasamasihbelum memberikanhasil bersihyang positif bagipenerimaan devisa negaradaJamarti pembavaranun k jasa ke ruar negerimasihlebih besardaripadapenerimaandari sektorjasa. Dalam tahun 1982/1983 pengeluaranjasa-jasabukan minyak di luar ongkos ang_ kut, diperkirakanberjumlahsebesar uS $ 2.653 luta ataumerupakankenaikansebesar 3,g persen bila dibandingkandengan rearisasitahun 19g1/19g2 yang berjumlah sebesar
!r 6,
.a
s g3'i$q 3S3+$FF*fr*g $ ]f $sF o.
N
9-
E." E E.a
I
g $!$$$ ss$Fi$s:33$ mFi$fr$
o\ o\ o\
t
-s.- €
z
FgsrFd $ F**$$ *3ri$h+1338 . 8 . s. : F:
ni
*oc'@+N€$
s
c!(oiFcjArco
E
s d d o d , : i l d i o i { r dr d "i 6c)
i
6c40!r(o
;.d"i.i-
@
En
z
EEE
Ri
E z
$ SSeE3E -sRiS$SS553$ 3 3*3$3 *--c\r6{@;;dl; di-&*
i3 s-*3
E
f;
U !
$
z
E
{
,-rHn
88
EF
E'
F
E d
6PF E.
F
lt
r) '\'FA ct6an6F tDiD(.(Orlo
!-Fle ro (Jr or
cc'!(h €(Jto(rro(, lts Or 'ts O ao ut CD rD ir (ruraHlts{rso|$or(o
s! {
o }5 {
9.?
Es f l F*f .i
iorc ( ' a € i s r .'s, O)5aD io{o{F
619
Lrr + (F Arroa O a
FbCD (rito
'@
I o r{@orba{ (J|(r(osrlF-(o
{
gr
rc
c.{@F@
\
iD
--'co'cE
-r H
'$,
-(9 J'
F,
le
r9
Jr
".{ -a i.-
H €
+ l'ro(' ie
'o. -q
'',.
|
{rr@c){(Jr {(na(!'+{N
"o ".o io is L i'
ts 19
iD
io
"{
{( o A {
r\t
,* i'c I
L;F
CO 19
(t 9 r -o) -u
I
or aaa'lFN I€oj6Oit
io o r (o
o' ^e l$o,19, aHa (o@A
F N @19a@{oN5:r -.5.ajrj-F |'9].loFCococa
oe ,PF.N N
a'
F
H|9HN 'os r b r(r@r\:ot ta - o - o ' . r eN - . J r J s (J.a5oHaj a
_ol
H N b co{, r' r ( e { o - Q l : . 1 jF.ta Jelr.jF j. rF-o' ^9tshr aDor€srqr{A
h t ll
c. c.Jels Fl. *O!
or '.r
ie | P {
E
5 $t$ FJ.= rB
:! ._ !
E* B F r.i rH
!r e y !
99
E'+fl P-r.=
b O r r J 9| j'..o or
'+ ,.. ts cl x JD (s |T
?-2 2 E'.3
89
3.-? 5 H? 5.4 d)E
ro tt
r!no otlo H+i
+++i
ts or ts
o:6+fi:dt F:c{icoorc.r r@ 6cD@c{
ro + !l ,o
coocnNc.rc)+ oo 4 iD
|
N6
ro
{icJ6 $3o) 6+ -co
r 0 lt) n
€o6!,c{ i:6ro6
=<
^,t
a;
o : + F
o!-rrN oo0.'(o c{N + '{)
3a ; E*
+416tsfi
n1
E. o:,
or.1!o-d'.
F V q
O O o.r.O + e
+ 6r
!+ ar or@ o
c4
q.
6-
cn
o
(Dco" oI o: + r d t A r"t( o"tt t o"1co-
n
[email protected]:{:.
Or FcO -,o q
@
N-"r(o.
\q..-
€- o_
oNo'
o:co+$cn
6.a(o ,| i o on ' q
:f € e
+ . O" 1 Or)€ c\ror)tr ,r,NroN
3= E ql
n€ E co(otr roo 00+f)(D600€
:
N+f)drF
\ $
dl o:1c{ c\c\o€6
F
E.c
EEf o- Nr c\r tNo
I
6(oHqjtsNo
o! \ '
F:
1.o+
N
or
6fro66
cijc.i-ici;
q F]
6i
i5 .3
;*i
Graf ik
tV.6
NII.AI IMPOR TANPA MINYAK MENURUT GOLONGAN BARANG, r969n970 - 1982tr983 ( dalam jutaan US $ )
ffi ! !
tamnekonsumsi tatranbatu/oenotonc u".-e.noa"t
691701Ol1r 1t112 72113 131141411s 7sh6 16171 11nA n[7s ?9/80 80/81 atla2 a2la3 (s/d Agusius)
90
Graf ik
9r
IV.Z
NII.AI IMPOR TANPA MINYAK MENURUT GOLONGAN BARANG, 794U7982 - r9a2/'983 ( dalam persentasedari jumlah )
198r/1982
t9a2ll9a3
( reallsari ) Aprll - Agustus
( sementara)
bomngkonsumsi
!
!
-
u"rr- u"tu/o"notons
t"r-e roa"t
April - A8ustus
92 Grsf ik
IV.B
NII-A,I IMpoR BEBERAPA BARANC KONSUMS|, tglgnglo ( dalamjutaan US $ )
_ tg82nsa3
1 s 1 7 6 1 6 1 ' t 71 1 1 1 A7 A 1 1 9? 9 / 8 0 8 O / 8 r E r l 8 ) , 8 2 1 8 3 (s/d Agustus)
-
93
6
I & o\
a
ao
d
9\
5 F
o\
R
o\
F I
2 r:^
b
a\
trIQF
-\ J: < .zs 5 tv
lI]
$ ;'
M
_l
z
-
b\
Graf ik
I V .1 0
94
NII.AI IMPOR BEBERAPA BARANG MODAL, 196911970- Ig82IIgA3 ( ddsm jutran US $ )
591'101ol1r 11112 1211311114 1411s 151161611117Fa TalT
?9/8O80/81
95 jasaminyak dalamtahun 7982/1983diperkirakan US $ 2.556juta. Sedangkan pengeluaran sebesarUS $ 2.763 jtta. 4.3,4. Lzlu lintas modaldan transfer Dalamrangkauntuk lebih meningkatkankegiatanpembangunan, sebagaimana telah digariskandalamGBHN, maka bantuandari luar negeribaik yangberupapinjamanresmi maupundalambentukpenanaman modalasingmasihtetapdimanfaatkan sebagai pelengkap bagi sumber-sumberyang tersediadi dalam negeri. Sehubungandengan itu pemasukan modalPemerintah dalamtahun 1982/7983diperkirakanberjumlahsebesar US 6 3.227futa yang berartiterdapatkenaikansebesarUS $ 374 juta atau sebesar 13,1 persenjika dibandingkandenganrealisasi tahun 7981/t982yang berjumlahsebesar US $ 2.853juta, Jumlah ini berasaldari bantuanproyek sebesarUS $ 3.201 juta dan bantuanprogramsebesar US $ 26 juta, Selanjutnyamengenailalu lintas modal lainnya dalam tahun 7982/1983 diperkirakanberjumlahsebesar us $ 1.562juta yaitu berasaldari investasi langsung sebesar US $ 276 juta danlainlain sebesar US $ 1.286juta. Sementara jangka itu dalam waktu yang samadevisayangdigunakan untuk pembayaran kembalihutangpokok luar negeridiperkirakan berjumlahsebesarus $ 940 juta. Dari perkembangan tersebutmakalalu lintasmodal bersihtahun 1982/1983yangmerupakanpenjumlahan dari pemasukan modalpemerintah ditambahdenganlalu lintas modal lainnya dan dikurangi denganpembayaran kembali hutangpokokluar negeridiperkirakan berjumlahsebesar US $ 3,849juta. 4.4. Perkiraan neracapembayaran dalamtahun1983/1984 4.4.1. Perkiraan nilai eksporbukanminyak Nilaieksporbukanminyakdalamtahun r9g3/r98+ diperkirakan sebesar us $ 4.210 juta. Dibandingkandenganperkiraanrealisasitahun lgSz/lg13 sebesar us $ 3.904juta maka berartimeningkatsebesar uS $ 306 juta. Nilai eksporini didasarkan padaperkiraanperkiraansebagai berikutr (1) Adanya penurunantingkat bungasertapenyesuaian nilai tukar mata uangdi negaranegaraindustri diharapkanakan rnemperbaikisituasiperekonomian duniayang akhirakhirini mengalami kelesuan; (2) Adanya peningkatankegiatanekonomi di luar negeriyang diharapkandapat mempengaruhipermintaanterhadapbarang-barang ekspor Indonesiabaik barang-barang eksportradisional maupunhasilindustri; (3) Adanyaperkembangan pasaranbarang-barang eksporIndonesiaantaralain ke negara. negaraTlmur Tengah,EropaTimur danAfrika.
96
BF E6 37, :B !! Ji_@c!El
_s'u!;L
fi
j-u!.\n6
_u'ab
ts
-ry
. S F f r E Bi rSd -g6 i ! \
7
tQEqE vv'Ft'PP_b
3 z
o 3 rl
FF
1 c
i.u.E-e8
^z T
|.
_9
.6 -6 a^
€d
ir'-FF.8
s-$:":'$
€"r';i,"r-5 @E*3,i:
.:
.1
.ls
.@
'
I
J'
,^9=' b-@i_db';
to
J.
od-6L
.s"5.;_Ere; EA-ss
-6t!i'oii'-
^:' rrlrl €5
4.6
-o
97
I
+
g
€ va r
z!
A
ZE
F.(S
H: z I
,.
E
E
Graf ik lV.lt REALTSAS| BANTUANPROGRAMDAN pROyEK, r969t7g7o_ t9aut9a3 ( dalanjutaanUS.$)
691707017r7r17272175751747417b751767617777178781797stl} S0/81 sl/s2 82/8t
99
4.4.2. Pcrkiraannilai impor bukan minyak Pengeluarandevisauntuk impor bukan minyak dalam tahun 1983/1984 diperkirakan akan bcrjumlah sebesarUS $ 15-406 juta. Dibandingkan dengan perkiraan realisasi t a h u n 1 9 8 2 / 1 9 8 3 s e b e s a rU S $ 1 5 . 0 3 4 j u t a , m a k a n i l a i i m p o r b u k a n m i n y a k t a h u n 1.983/1,984 mengalami peningkatan sebesar US $ 372 1:uta.Nilai impor untuk tahun 798311984ini didasarkanatasperkiraan-perkiraan sebagaiberikut : (1) Masih tecnp diperlukannya impor barang-baranguntuk keperluan industri di dalam negerisepertibahan baku/penolongmaupun barangmodal; (2) Penggunaan devisayang lebih tcrarah; (3) lmpor yarrg dilakukan da.lamrangka bantuan proyek diperkirakan mengalamipeningkatan. 4.4.3. Perkiraanpenerimaanminyak bersih tcrmasuk LNG Usaha untuk n.remperbaikikeadaanpasaranminyak internasionaltelah dilakukan oleh negara-ncqara yang tergabungdalam OPEC antara lain berupa tindakan pembekuan sementaraharga minyak dan pengaturanjumlah produksi ninyak bagi negara-negara anggotan\.'a.Hri ini berpcngaruhpada pcncrimaanminyak bersih dalam tahun 198211.983yang berjumlah sebesarUS g 7.548 juta, I)alam tahun 198311984penerimaanminyak bersih diperkiralian akan berjumlah sebesarUS $ 7-679 juta. Hal ini didasarkanpada perkiraan bahrva ekspor mir.ryaft11.r*uruk LNG) dalam tahun 1983/1gg+ bclum menunlukkan peningkatany,angberarti. 4.4.4. Pcrkiraar.r pos lainnya Pengeluarandevisauntuk jasa-jasabukan minyak tidak dapat dipisahkandenganperkembangankeg.iatanehspor maupun impor- Sejalandenganmeningkatnyaekspor maupun impor bukan minysk y2ng diperkirakan akan terjadi pada tahun 1gS3/Ig8+, maka dalam jangka waktu yang samapengeluaranjasa-.;asa bukan minyak (di luar ongkosangkut) diperkirakan akan mcnjadi sebesarUS $ 2.686 juta. Selan;utnyapemasukanmodal Pemerintah dalam tahun 1983/1984 diperkirakan akan bcrjumlah sebesarUS $4.935 juta termasuk banruan proyek sebesaruS $ 3.910 juta. Sedangkanmcngenai lalu lintas modal lainnya dalam tahun lggj ll,gg+ diperkirakan ber;umlah sebesarUS $ 857 juta. sementaraitu dalam tahun anggaran19g3119g4pembayaran kembali hutang pokok luar negeri diperkirakan mencapai sebesarUS $ 1.050 juta. Perincian selengkapnyamengenai perkiraan neraca pembayarandalam tahun r9g3/19g4 dapat diikuti dalam Tabel IV.7,
100
Tabel
lV.7
PERKIKAAN NERACA PEMBAYARAN, 1983/1981 (dalamjutaan US $) ,
1983/198+ Perkiraan
d4n j4sa-jasa I. Barang-barang 1. EksPor,fob minyak tanParninYak 2, ImPor minyak tanpaminyak,c&f 3.Jasa- jasa minyaK tanpaminYak 4. Transaksiberjalan minyak tanpaminYak
+ 20.823 + 16.673 + 4.2!o -
zL.Jt)
- 5.907 - 15.406 -
).1l)
-
3.027 2.686
- 6.203 + 7.679 - 73.882
II. SDR IIl.
modalPemerintah Pemazukan 1, BanruanProgram 2. BantuanProYek 3. Lain - lain
lV. Lalu lintasmodal lainnYa hutang V. PembaYaran VI. Jumlah (IVdV) VIl.
+
+.935
+ +
25 3. 9 1 0 1.000
.t
857 1.050
1.46r
Sellsihyangbelumdapat diperhitungkan
VIIL LaIu lintas moneter
1.461
BAB V MONETER DAN PERKREDITAN
5.1. Pendahuluan Kebijaksanaanmoneter bersama-samadengan kebijaksanaandi bidang keuangan negara serta kebijaksanaanlainnya dalam Repelita III telah mcmainkan peranan yang semakin penting dalam pembangunanteruti na di dalan usaha untuk lebih mewujudkan pemerataan pernbangunandan hasilnya. Sementaraitu peranannya dalam pemeliharaan kestabilan dan mendorong kegiatan pembangunan yang dilakukan selama ini terus dilanjutkan. Langkah-langkahdi bidang moneter dan pcrkreditan yang ditempuh dalam usah:, pemerataan dilakukan antara lain nelalui peningkatan usaha golongan ekonorni lemah, mendorong perluasankesempatankerja serta merrunjangproduksi bahan-bahankebutuhan rakyat. Dalam pada itu mobilisasidana dan tabunganmasyarakatmelalui sektor pcrbankan, lembaga keuanganlainnya scrta pasaruang dan modal terus dijalankan bahkan diusahakan ditingkatkan agar danadana yang tersedia dapat diharapkan menunjang terpeliharanya kesinambunganpembangunan.Sejalan dengan tujuan tersebut terus dilakukan pula pembinaan, pengernbangandan peningkatanefisiensiscrta perananlembagalcmbagakeuangan menuju suatu sisternlembagakcuanganyang sehatdan lengkap. Menclorong kegiatan pembangunandan pemerataanhasilnya dengan tetap memelihara kestabilan monetcr, telah nrcnjadi semakin sulit cli dalarn suasanaekonomi dunia yang tidak menentu dan dilanda resesi.Ekonomi Indonesia sebagaibagian dari ekonomr dunia tidak luput dari resesitcrsebutmclalui pengaruhnyayang kurang mcnguntungkanbagi penerimaanekspor Indonesia dan perkembanganneracapembayaranyang pada gilirannya telah mempengamhi perkembanganmoncter dr dalam negeri. Nanun dcmikian oleh Pe. merintah senantiasadiusahakan agar pengaruh moneter yang ditinrbulkan dapat di. kendalikandemi terpeliharanyastabilitashargaL1idalam negerr, Menghadapi mclesunya perdaganganinternasional, di bidang moneter dan perkreditan telah diambil langkah-langhahpenting sebagnibagian dari kebijaksanaanmendorong ekspor secaramenyeluruh yang tertuang dalarn PeraturanPemcrintahNo.1 tahun 1982. Berdasarkankebijahsalaan tcrsebut, kegiatan ekspor vang dapat dibiayai dengan pinjaman perbankan telah diperluas, yakni tidak saja mcliputi kegiatan produksi dan pcngumpulanbarang sampaipengapalannya,tetapi juga mencahup kegiatanpembelian dan impor bahan yang akan diproduksi menjaclibaranguntuk diekspor.Iinjaman diberikan pula kepada kegiatan sclama masa tcnggangantara pengapalanbarangekspor denganakseptasi weselberjangkaatau pcmbayaranwcsel-weseltunai di luar negeri.Kemudian telah dilakukan
101
102
pula penyesuaiansuku bunga pinjaman untuk Produksi ekspor,pengumpulanbarangekspor sampaidengan pengapalannya.Pemberiankeringananpersyaratanpinjaman ekspor terscbut dilengkapi pula clenganjaminan kredit ekspor, asuransiekspor, penyederhanaanprosedur eksporsertapengaturanlalu Lintasdevisa. Kebijaksanaanmendorong produksi ekspor dan kegiatanproduksi pada umumnya dilaksanakan bersama-samadengan usaha pemerataan pembangunan dan hasilnya. Penyebaran kegiatan usaha secara merata kescluruh Indonesia merupakan perwujudan dari salah satu delapan jalur pemerataanyang menuntut kelengkapansarana pembiayaan di daerah. Untuk maksud tersebut dilaksanakankebijaksanaanyang rneliputi Penyempurnaan persyaratanpembukaankantor cabangpembantu,sertapenyempurnaansyarat-syaratuntuk mcnjadi kantor cabangbank devrsa. Pemerataanpemilikan alat produksi dan modal adalah langkah penting dan me' nentukan clari usaha pemer:Itaan.Dua kebijaksanaanpcnting di bidang moneter telah clilaksanakanPemcrintah,yaitu melelui sektor perbankandan pasarmodal. Melalui sektor pcrbankan, kepada bank-bank Pemerintah sejak 1981/1982 diberikan kesempatanuntuk pribumi yang mengalami kemelakukan penyertaan modal pada perusahaan'perusahaan kuranganmodal narnun mempunyai potcnsi baik dan usahanyadinilai layak Kepada bank pembangunandacrah dan bank swasta nasional kesempatanterscbut telah dilaksanakan scjak tahun 1980, Melalui pasar modal sebagaisaranapetansertamasyarakatdalam pembangunan dan pemcrataan hasilnya, maka tclah diperpanjang masa kelonggarandan keringananperpajakansampaidenganMaret 1984, yaitu bagi perusahaanyang bersediamenjual sahamnya dt bursa, peroranganyang membeli saham melalui pasar modal, dan bagi makelar/komisioneryang melakukan jual beli sahammelalui pasarmodal. Kebijaksanaanini untuk memasarkan sahamnya diharapkan akan lebih merangsangperusahaan-perusahaan melalui pasrr modal. Perkembanganmenunjukkan bahwa sampaidengan akhir Nopember 1982 jumlah perusahaanyang memasarkan sahamnyarnelaluipasarmodal telah meningkat menjadi 14 perusahaanyang meliputi 39.540 ribu lembar sahambernilai Rp 94,7 milyat perubahannya 5.2. Jumlah uang beredardan sebab-sebab Kebijaksanaanmoneter pada umumnya dan kcbijaksanaanuang beredarkhususnya adalah didasarkan pada pengendalianjumlah uang beredar yang selain diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi juga untuk menjagakestabilanperekonomian pada tingkat yang sehat dan dinamis. Sampai dengan akhir September 1982 jumlah uang beredartelah mencapaiRp 7.608,7 milyar, atau meningkat sebesarRp 831,9 mtlyar (.72,3 persen) dalam semesterPertama tahun 798217983 Dari keseluruhanjumlah uang beredar tersebut sebesarRp 2.839,7 milyar (37,3 persen) adalah merupakan uang kartal dan sebesarRp 4.769,0 milyar (62,7 persen) merupakan uang giral Dilihat dari
103
ir ji
;$s$ $FFsq fr3;3SF. Ei;$* $3;;.933*3i3 + + + + + + + + + + +++++
or,o"
o- o^ 6- 6- 11 o-
+++++
+++++
++++++
RBI Ess € Eu s s*'$'igggFRF q'SiF$$ Hs$$S 1o-
qi
<,!,
:N6']+
+ + + + + + + + + + +++++
+++++
+++++
++++++
Fssnsq$i:*H:** :c$ilFF$s EF:iFF a.l
a
I fr $ S I * g I6
6 33SB r $B[S
r ES6S I EBBtsBB
I i-^
: d'l >
dt
:
q3
lpEE
(e:
\
o - - . N . o . d l - . 1N -
Fq36 s1 . E1 ?E" 1 fi l l q E sq $ N o ) q . d : :. lt98 aqc H
i:iiq{
olq6.n:
6"\@.+_
d.r.,!F oN
d,6, c, +
+++dJ+
o
S R $ | ;Bi ; .-j sB d rsd .f.rt 4E e5 " i 's , 3 _*_ n;i6ij NNc{ai
;XE OA]E
rrt .E z =
n
tsip; tl
I3
S 3 t fl S $ $ $ 3$$$
r t$$$
r gqBS r SfriiffiSS
lss;asnsEE$!Ei E$:*$$$E HH$$f$
; si i i ssssscgjs3 Egirg ugEs3 e:,E?$
EE$E$[E5TE8 *F F--FiSFFSAF eee*:Eeegge
H
E
H <
i
E
E
F
104
fii
EA
fffrFffFFs r€lFFs flrl{E ifFfE aFfg? +'-- I Fi { ii z i:
3 fi e
e
.r,
l.
E
:,
c
+l
tt
it
I
z
l+li+ a :1,3
iF
=aP
.a> _'o t
d 3fi d;y-
# E;
\v< :
r.
+FN'J iE
'-; F _
t+llt
lll
I
I
llllll
E^:; !t6 - a n"
+
+l+
li1
tr
+
|
i
-
105
:IE
€ Ei E E i t-
hi sa .: ir.: S; T:
5i !3
s$;$$*A$frg;su3 [3gFfr$sg $Ft$cg
a
xfi*$fr*;rei;$H; ir$i1s$iiii1i$ ..i
-
F$frsed$${$ 5tnH 3FFF $;:: 5i5E{i
.t
fl
Fsalitf;$s sg5i$H;iggs:*I 3fr$5: $
,t
z
iaE
;il;Ha$$$;:$ Ht$s $$$$ FF3r EB:$FF
z
9.: Ei
-_; 1
9,3 €; rF9
p
$$$$FFFF$$ ef;$F;Hfril $g;$e$FF:$
-
ne
r
= =
6
isiiiiiiis,Sis =3!;,3is r,E??5 s5$s$Hs;538
E
HE E
E
H
E
BiiBg$iBFFB B d B
:9 'eE
lo
B rf
!P
iirafil(
10 r-i
V. 1
KRI]DIT RUPIAH PERBANKAN,JUMLAH UANG BEREDARDAN DANA PERBANKAN,1969/1970_ 198211983 ( dalam milyar rupiah )
@170lol1t 7117272179 75174
-
74175 751?6 76[77 77178 78119
79/80 80/81
82183 (s/dScpt.)
7U
komposisijumlah uang beredarsejakPelita I maka persentaseuanggiral dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatanyang berarti. Apabila pada awal pclita I perscntaseuang giral baru menunjukkan 40,1 persen dari jum.lah uang beredar,pada awal pe.litaII sebesar 47,6 persen dan pada awal Pelita III sebesar50,3 persendari jumlah uang beredar,maka pada bulan Septcmber 1982 persenraseuang giral telah mendekati 63 persendari jumlah uang beredar. Meningkamya p€rsentascuang giral dalam komposisi uang beredar ini menunjukkan meningkatnyapenggunaanjasa perbankanoleh masyarakat. Perkembanganmoneter Indonesiadalam semesterpertama tahun 19g2l19g3 sangat dipengaruhi oleh perkembanganneraca pembayaranyang kurang menggembirakansebagai akibat adanya kelesuanpasarandunia yang menyebabkanpenurunanhasil eksporIndonesia. Apabila dalam tahun-tahun yang lalu sektor luar negeri masih memberikan pengaruhmenambah (ekspansif) yang sangat besar terhadap jumlah uang beredar,maka sejak tahun 1987/1982 sektor ini tidak lagi memberikan pengaruh menambah. Dalam periode Aprilseptember 1982 sektor ini memberikan pengaruh mengurang(kontraktif) tcrhadap uang b e r e d a rs e b e s aRr p 7 9 1 , 2 m i l y a r , Dilain pihak sektor tagihan pada Pemerintalr pusat dalam semesterpcrtama tahur, 1982/1983 ini 'remberikan pe.garuh menambah terhadap uang beredar, sedangkanpada tahun-tahun sebelumnyasektor ini umumnya memberikanpengaruhmengurangyang cuku1., besar. Hal ini antara lain berkaitan erat dengan besa'rya penyertaan dan investasipemerintah untuk tetap mempertahankanlaju pertumbuhan ekonomi yang menradai.Sejalan dengan keadaan diatas, sektor tagihan pada perusahaandan perora'grn dalam semester pertama tahun 1982/1983 ini telah meningliat cukup pesat.Dalam periodeApril-Seprember 1982 sektor ini nemberikan pengaruh menambah terhadap jumlah uang beredarsebesar Rp 2-134,4 milyar, sedangkanuntuk selnruh rahun 19gl/1982 yang lalu sekror ini memberikar.rpengarul.rmenambah sebesarRp 2.718,5 milynr. Besarrya pertambalrandalam semester pertama tahur') 198211983 tersebut berkaitan erat dengan pemberian bantuan kepada pengusahagolonganeko'omi lernah,pembiayaanrerhadappenyediaan,penyaluran dan penyimpanan pangrn nasional,pembangunanperumallirnsederhanaserta nsahauntuk nendorong ekspor komoditi bukan minyak. Sebab-sebabperubaha' jumlah uang Lreredar dalanr semesterpertama tahun 198zl1gB3 ini juga dipengar-ul.ri oleh sektor deposito berjangka dan tabungan serta sektor lainnya yang masing-n.rasing memberikan pengaruh mengurang terhadapjumlah uang beredarsebesarRp 465,1 milyar dan Rp 10g,0 milyar. Secara keseluruhan dalam periode April-Septernber'1982 jumlah uang beredar telah bertanrbah sebesarRp 831,9 milyar (12,3 persen)yang terdiri dari pertambahan uang kartal sebesar Rp 296,3 milyar (11,6 perscn) dan uang giral scbesarRp 535,6 milyar (12,7 perscn).perkembangan jumlah uang beredar dan sebab-sebabperubahannyasejak tahun 1969/l.g7o secara lengkap dapat diikuti dalam Tabel V.l dan Tabel V.2, sedangkanperkembangan jumlah uang beredardan depositodalam nilai riil dapat diikuti pada Tabel V.3.
5.3. Dana dan kredit perbankan 5 . 3 . 1 .D a n aP e r b a n k a n Kebijaksanaanpengerahan dana masyarakat melalui lembaga-lembagakeuangan untuk menunjang pembiayaanpembangunanterus ditingkatkan antara lain dengan memperluas kelembagaanatau wadah penghimpun dana masyarakat.Sampai dengan September 1982 jurnlah bank penyelenggaraTabanasdan Taska telah mencapai43 buah yang terdiri dari 6 bank Pemerintah,13 bank pembangunandaerahdan 24 bank umum swastanasional. Untuk dapat melavani penabung yang semakin meningkat jumlahnya, maka sistem pcIayanan nrnggal dan mekanisasipenatausa.haan Tabanas telah diterapkan sejak 2 tahnn 1,anglalu. Dalam sistempelayanantunggal tersebuttiap-tiap penabungdilayani oleh seorang petugassampaiselesai.Sementaraitu kebijaksanaansuku bungaTabanasyang berlaku sejak 13 Januari 1977 dan suku bunga deposito berjangka INPRES yang berlaku sejak Januari 1978 tidak mengalamiperubahan. Sampai dengan akhir tahun ketiga pelaksanaanRepelita III yaitu bulan Maret 198llI98Z dana perbankantelah mencapaijumlah sebesarRp 7.610,0 milyar yang berarti meningkat scbesarRp 4.865,0 milyar bila dibandingkandenganposisinyapada akhir tahun pelaksanaanRepclita ll I978/7979 atau meningkat dengan rata-rata sebesarRp 1.621,7 milyar pcr tahun. Hal terscbut mcnuniukkan suatu peningkatanyang cukup besar yaitu iebih dari cmpat kali lipat bila dibandingkan dengan peningkatandana perbankan dalam masa Pelita II yang besarnyahanya Rp 7.962,7 milyar atau rata-rataRp 392,5 nilyar per tahun, Bila perkembanganterakhir dana perbanl
o.9q-
(!|+i-,1
oro-o,
rooQNo
f,co(DH
i
+
qIgFi $.$fBr$rig" gFgs {Fgii
e
a
,.1
d:.cYqFi
1N.
6i -.i
q\"1
qqr: $3=- Reef, i'$Hq $a$; $FF(O
c.i ..:
;$gd $iFEiiE'Hfr$i $FFq c.i ,..;
@coArrDo616c) qi.j o iqioi cr)ts+oro€(6
13
o".o.t.
o,
c6
c{
r S;e*
di.i
ol
gsB: ..i -.i
o\ o\
g$a*Ffrs $FE.r dsg;' iE.ae
t^ .f
A\
':
iiE
-
RF , *S e iE .F'X
z
P
$FFariEa:g;F $$a;gfgF $Hs3iPr* gr* $EF'*$$$r 61 1 !ir + N6
co- ,o- c! o ri 6,i d; .-l ts.o ro rir
eF
++ +=F
}
j -E ^.!
S
qF
fX F X" In i
g;sE rJ^-S
:.ii: airrAii
itJ
-
-:
a^
bE 4-!5 i5^;9
|
.5^
8H .!,)
-. r,
E
oF
E oEF :LX?
= -- !i€ .;,rXA
J
oE
€ oEF ak?1
q.F-o t,*X' ---F
I10
riF=r
ts
. -oF
=[3i
rEB
-- H * -S f
'3, ": 6; FS- 6 , + iX: -Go 3' o: *
,":sd
u:!E
i:3':
i;'3;
.u."I rHfl *5sE utsI5 "oEI -:!:? Ef H; ?iXi g*;*:3:i -
rc'e'5rr.
le lF
-N9
+pt
*NgE
FB3
-ii":; E*ff"?.:sss r3"r'r i*i -
<.,+iob
33f
'*'@
I
-@ 'rr.
aco+
1i9d
-A _€
+6bio
r'?reg
iF
i
-J
leF
-5,8s"
--
+
o
o
!-"eH
"bq
,,.333
SFSB
voo* or. " :N-
>,;:5.i
l-
is
F
i'
ts33t
+Ei6
E*-9fi:*f d r":,5s;.:st :i'3* oiirir
5 6 g -.B -*
';;
-l-io
: F c 1'"" a' t
:"
-3:t
a
;'*
c"{.e
i"
: R S--? 'q h
i
iPf @r'ae
ie
"s. 'co -.o "i,
FF-$F
-r,
*"i"d
e'-4
f :4; 3::B -f;E [;IE E:-E :$E[';;5e .rt'r.:
f ;6i
^t$E ' : i . 3 ' 3 "=slE :-l': .3 i i-i " *:-iiL 'E o ,lcx\ S i
b i..i s $ H i" c , - o s
rc$CarB'16r
"o
b+qp
q"ff.t33 g_;ii
-o- c: a .
!'
s6
gB
- : a - 6; ' - ' - -Hs:A
_ 6- i , . i . 6
!reB
-:94
"*g
:' -$SE:!$:
"ii:f; $t;-H :":":? si;; "i'iil
ropF + is:r s.
r-:-F bN,
rE.5g EIl,B. :t:-g-3-::f
S::d -5_uF:-
A6*3
i"rr'; :-i9
Ir.;s
iJ
r11 Graf ik
V.2
DANA PERBANKAN, 197211973 _ 198217983 ( dalam milyar rupiah )
82/83 (B/dsept )
-
772
sebesarRp 2.293,6 mtlyat terdiri dari dana deposito bank-bank pemerintah sebesar Rp 1.217'9 milyar (53,1 persen),dana depositobank-bankswastanasionalsebesarRp 527,6 milyar (23,0 persen), dan dana deposito cabangbank-bank asingsebesarRp 548,1 milyar (23,9 persen).Dana tabungansebesarRp 474,2 mtlyar terdiri atasdana tabunganbank-bank Pemerintah sebesarRp 414,4 milyar (82,4 persen), dana tabungan bank-bank swasta nasional sebesarRp 59,6 milyar (12,5 persen) sedangkansisanyasebesarRp 0,2 milyar (0,1 persen)adalahmerupakandana tabungancabangbank-bankasrng. Denganposisi sebesarRp 8.565,0 milyar pada akhir September19g2 berarti selama enam bulan pertama tahun 1982/7983 telah rerjadi suatu kenaikandana perbankansebesar Rp 955,0 milyar (12,5 persen)bila dibandingkandenganposisi dana perbankanpada bulan Maret 1982 sebesarRp 7.610,0 milyar. Kenaikan tersebut berasaldari kenaikan dana qiro sebesarRp 571,0 milyar, dana deposito sebesarRp 302,1 milyar dan dana tabunganseblsar Rp 81,9 milyar. Bila ditinjau menurut bank penyelenggaranyan.rakakenaikan dana giro sebesarRp 571,0 milyar adalah terdiri atas kenaikan dana giro bank-bank pemerintan sebesarRp 428,3 milyar, bank swastanasionalsebesarRp 137,2 milyar dan cabangbank_ bank asingsebesarRp 5,5 milyar. Kenaikan dana deposito sebesarRp 302,1 milyar berasal dari kenaikan dana deposito bank-bankpemerintah, bank-bank swastanasionaldan cabang bank-bank asing masing-masingsebcsarRp 107,4 milyar, Rp g6,2 milyar dan Rp 10g,5 milyar, Scdangkankenaikan dana tabungan sebesarRp g1,9 rnilyar terdiri atas kenaikan dana tabungan bank-bank Pemerintah sebesarRp 76,7 milyar dan sisanyasebesarRp 5,g milyar adalah merupakan kenaikan dana tabungan bank-bankswasta.perkembanqandana perbankantersebutdapat diikuti pada Tabel V.4. 5 . 3 . 1 . 1 .D e p o s i t ob c r j a n g k a Besarnya suku bunga deposito berjangka yang telah berlaku sejak Januari 197g dibedakan berdasarkanlamanya jangka waktu simpanan.Untuk deposito berjangkawaktu 24 bulan denganjumlah tabungan sampai dengan Rp 2,5 juta suku bunganya adalah 15 persensetahun,sedangkandiatasjumlah tcrsebut bersukubungasebesar12 persensetahun, untuk dcposito berjangkawaktu 12 bulan dan 6 bulan besarnyasuku bungamasing-masing adalah 9 persen dan 6 persen setahun.Bagi deposito berjangkawaktu 3 bulan atau kurarg, besarnyasuku bunga ditetapkan oleh bank-bank penyelenggara. Tidak berubahnyatingkat suku bunga deposito scjak lima tahun yang lalu tidaklah mengurangiminat masyarakar unruk menabungsekaligusikut berpartisipasidalam pembiayaanpembangunan.Hal tersebut dapat dilihat dari posisi deposito berjangka yang terus meningkat seperti terlihat pada T a b e lV . 5 . Perkembanganterakhir deposito berjangka menunjukkan posisi sampai dengan September 198217983sebesarRp 872,9 miry,', yang terdiri dari deposito berjangka waktu
r13
f
5
trt E
3
^.(
-o
v
ti!
b,
o
I
l.
"o)
3 I
3+ ;> 6iE 6b
E2 F>
.jo
=
-f g Gt-{6o"(oo"o\ o6
trP
:t r6>F=
For
J€:rFJo.6.6,g
3 e
orr\96ut
a o FI v=
\o
3
-o'(''{'L
-o'
3
H(o
-{o
-@
*
6
"l
r, e
114 Hcidd
1q.
e
ol
j
6,
n1
1
e dt{c.id
tr
dodnid
F
d$did
e t E JA
1r5 craf
ik
V.3
DEPOSTTOBE&IANGKA, 1969/1970 _ '9A?/79A1 ( dalam milyar rupialr )
!
s uu.,, a- kurangdari 3 bulan 6 bulan
12 bulan dan lE bulan
24 bulan
691707Ol7t 7r172721737317474175 751767617?711787817979/8080/Sl Sr/8282/83 G/dsept)
-
115 24 bulan sebesarRp 819,4 milyar, 12 bulan sebcsarRp 3g,5 milyar, 6 bulan sebesarRp 9,1 milyar dan 3 bulan atau kurang sebesarRp 5.9 milyar. Dengan posisi sebesarRp g72,9 milyar tersebut, berarti selama periode April-september 19g2 deposito berjangka telan meningkat sebesarRp 41,8 mi.lyar (5,0 persen). peningkatantleposito berjangki tersebut berasaldari deposito berjangkawaktu 24 bulan sebesarRp 42,1 m.ilyar dan deposito ber_ jangka waktu 3 bulan atau kurang sebesarRp 2,1 milyar, sedangkandeposito berjangka waktu 12 bulan dan 6 buran menunjukkan penurunanmasing-masing scbesarRp 1,5 milyar dan Rp 0,9 milyar, 5 . 3 . 1 . 2 .T a b a n a d s anTaska Tabanas atau tabungan pembangunan nasional yang diselenggarakan semenjak pertengahantahun 1971 adalah merupaka' usaha pernerintahuatuk dapat menarik dana dari masyarakatbagi pembiayaanpembangunan, Jenis tabungan ini masih mendapat sam_ butan yang crrkup besar dai masyarakat 1,ang diikuti oleh bcrbagai lapisan masyarakat, termasuk pemuda,pclajardan pramuka.orei.rkarcnaitu Tabanassangat t€pat sebagaisarana untuk mendidik masyarakaragar hidup hemat dengan cara menabung, tlan sekaligusdapat meningkatkan peranan Tabarlasscbagaipenghimpun dana. Waiaupun suku bunga-tabanas trdak mengalamiperubahanselamahampir euam tahun scjak Januari 1977, tetapi jumlah penabung'fabanasterus meningkat,Suku bungaTabanasyang hinggasaatini berrakuarlarar. sebesar15 persen setahun untuk rabungan yang berjumlah sampai dengan Rp 200.000 pertana, sedangkandiatasjumlah tersebutsuku bunganya adalah sebesar6 persensetahun. Bagi pesertatabunganasuransiberjangka(Taska) diberikan bunga sebesar9 persensetahun. PerkembanganTabanasdan .l.askadari tahun ke tahun cukup mantap. Bila pada akhir tahun pclaksanaanReperiraI (r973/i,974) jumrah 'i'abanas dan Taska baru mencapai Rp 36,9 milvar dengan 3.030 ribu penabung,maka pada arihir pelaksanaanReperita tI (r97811979) nilai rabanas dan Taska terah mencapai Rp 200,1 milyar dengan2.606 ribu penabung.Dengandenikian maka selamapelaksanaanReperita jumlah II Tabanasdan Taska telah nelonjak hampir enam kaii lipat arau sebcsarRp 163,2 milyar tlengan kenaikan rata-rarasebesarRp 32,6 milyar pcr tahun. Jumlah tersebutterusmeningkatsampaidengan tahun ketiga pelaksanaanRepelita III (1981/19g2) denganposisi sebesarRp 399,g m yar, yang berarti telah terjadi peningkaranTabanascranTaska sebesarRp 199,7 milyar atau rata-rat,.sebesarRp 66,5 milyar pcr tahun. Sampai dengan bulan Septemberdalam tahun anggaran798211983posisi 'fabanas adarahscbesarRp 410,r milyar, yang berarti selama enam bulan pertama terjadi peningkatansebesarRp 10,5 mi.lyar atau 2,dpersen dari po_ sisinyapada akhir tahun rglr/7ggz. Sedangkanposisi tabunganasuransiberjangka(T'aska) sampai dengan akhir september 1982 ada'rahsebesarRp 325 jtta, yaitt mengalarnikenaikan sebesarRp 99 juta ztzu 43,8 persen b'a dibandingkan dengan p
117
ts3F9ts-}tsF;tststststsFFo =iEi=1EE;EE;i;EEE r. 5
tr, =. =. :.
tl
t)
f,. =. :.
X
\o {
\o <
\o -r
\o i
ll
\o \o \c \o \o \o \o \o \o \o co co oo oo cb @ @ co -..1 -l t{
1. tr. t.
tJ
F
o
\o
cro
{
\o \l o\
\o -!
14
a
*
\o <
r.J
I
F
,^ Fl
tq ,q
s,
-ts ci L^ o\ -:o -o
F \o
Nr (Jr
-.F -o
o i!
"+
-l co -o
r!Nt$rrfQ (4 co k,o (! -,o o
-o
-o
$
'o
+ +,
io
qr o (J.r 6 -,o
i!
..n o\
.r -l
L
b.
EX r,) '+
l'.K@/n
H> ==
4
+>
vz u, !4 ao 9
\
c
! r!
P (!\o o{
b.
L
-o
6 F
-l +
N o o\
"oo .r' "€
\o +
N) !.J \o
t\J a ao co co,
b
;
i'r
-r
t) + w, o. o ' o 'o
;-
w N
w N
; \ |J
i..l bo "v,
I
\o NJ
3 O\*l{Co€ O \ 'c) O +. -,/. -C)
O
*'.^,
no \
O\
-r-
@..1 tJ @
i-
''o
(x hl
-co
+ -l
;-
(,l N
-N
A uJ
Co _.i
--i a
-co -cb -()
uJ p
-O. Co t\)
H
n
118 periode yang sama rahun lalu Taska hanya menunjukkan kenaikan sebesarRp 15 juta atau 11,3 persen.PerkembanganTabanasdan Taskadapat diikuti pada Tabel V.5. 5 . 3 .1 .3 . S e r t i f i k a td e p o s i t o Untuk dapat lebih 'rengefektifl
-
119
mengenai minyak untuk ekspor, Kebijaksanaantcrscbut meliputi suangk:Lianperaturan proscdur pers),aratankredit ekspor,jaminan kretiit ekspor, asuransiekspor;pcnycdcrhanaan dengar .krpo, ,"r," pengaturan Ialu lintas devisa. Kegiatan chspor yang dapat dibiayai kegiatan pinjaman telah diperluas,yakni tidak saja pengapalannyr,tetapi juga mencakup sertrpembelan dan impor barang ynng akan tliproduhsi menjadi barang untttk diekspor, wesel kegiatan selama masa tenggang antara pengapalanbaraug ekspor dengan akseptasi berjangka atau pembayaran wescl-rveselnrnai di luaL negeri Pinjamar ur.rtuk mernbiayai mekegiatan sebelum pengapalan (pre shipment) scperti nemprodr-rksibarang ekspor' perseu ngumpulkanbarangekspor sampaidelgan pengapalannya'clikenakanbunga sebesar6 dalam hal setahun kecuali untuk barang ekspor kuirt sebesar9 pcrscn sctahun scdangkan pinjaman unruk membiayai kegiatan setelah pengapalan(Post sbipnrent), suku bungany;' dikcmukakan adalah 6 persen setahun tanpa membetlakanjcnis barang eksporuya Perlu 12 persen adalah lama bahwa besarnyasrrku bungr pinjaman ekspor tnenttrut ketentuan setahun.Di sampingitu ditetapkan pula bahwa Persyarat'nnengenai bcsarn|il Pembiayaan sesendiri oleh nasabah telah diturunkan dati sekurang-kttrangnya30 persen menjadi kurang-kurangnya15 persendari seluruhkebutuhan pcmbiayaan 5.3.2.1. Pembetiankredit menunt sektor Perbankan dari K e n a i l < ajnu m l a hp c m b e r i a nk r e d i rr l r r i t r h u n k c [ ' t h u nm c r u p a k a np e n c e r m i n a n peningkatan peranan perbankan dalan rangka usaha Pemcrintah mtmpcrlnas pemberiatt fasilitas kredit kepada masyarakat sebagaisallrh satu sumber pcmbiayaan PCnrbangunaI:' peningkatan posisi pcmtreriankredit perbanka[ dari tahun ke tahun tclscbut clapatdiihuti jumlah krcdit medalam Tabel v.7, Selama periode lima trhul pelaksanaanRepclita ll n i n g k a t s e b e s a rR p + 7 6 7 , 2 m i l y a r a t a u 3 8 3 , 6 p e r s e n , y a i t u d a r i p o s i s i n y as c b e s a r r ada t p 5 2 5 3 ' 4 n . r i l y ap R p 1 . 0 8 6 , 2m i l y a r p a d a a k h i r t a h u n l g T J / 1 g i + r r r e n j a dsi e b c s aR aklir talrun Ig7811g79. Dengan rlemikian rata-Iata pertambahankrcdit sctiap tahunnya meningkat sebesarRp 833,4 milyar- Selanjutnyadalant empat tahun pcrtama pclaksanaan mengRepelita III, tepatnya sampaidcngan September 1982/1983 posisi pemberiankredit yang alami peningkatan dari Rp 5 .253,4 ntilv:l nenjadi sebesar Rp 12 293,8 milyar berarti terjadi pertambahansebesarRp 7.040,4 nrilyar atau 114'0 perserr'Jadi setiap tahunnya mengalami henaikan rata-rata sebesirrRp 2.01 1,5 milyar' Dari kedua angka kenaikan Pclita III rata-rata per tahun tcrscbut dapat dilihat bahlva perkembangankrcdit dalam meningkatmenjadihampir dua setcngahkali lipatPosisi pemberian krcdit ruPiah perbarrkansebesirrRp fZ 293,8 milyar pada akhir S e p t e m b e r1 9 8 2 t e r s e b u t t e r d i r i d a r t krc:dit yang telah disalurkan melalui bank umum (59,1 Pemerintah, termasuk kredit likuiditas Bank lndonesia, sebesarRp 7 .266,8 milyar persen),kredit langsungBank IndonesiasebesarRp 3.Q?2,4milyar (24,6 persen),kredit dari
120 bank swastanasional,termasuk kredit likuiditas Bank Indonesia,sebesarRp 1.3g6,0milyar (11,3 persen) dan kredit cabang bank asing sebesarRp 618,6 milyar (5,0 persen). Bila dibandingkandengan posisi pemberiankredit pada akhir tahun anggaranlggl/lg8z, maka selama periodc April-september 198?/7983 telah terjadi peningkatan daripada kredit langsung Bank Indonesia sebesarRp 342,O milyx (12,8 persen), kredit bank umum pemerintah sebesarRp 1.321,0 milyar (22,2 persen), kredit bank swasta nasionalsebesar Rp 239,3 milyar (20,9 persen)dan kredit cabang bank asingsebcsarRp 70,7 milyzr (.72,8 persen). Dilihat dari besarnyajumlah pemberian kredit, maka bank umum pemerintah tetap merupakanpenyalur kredit yang terbcsar. 5.3.2.2.Pemberiankredit menurut sektor Pemerintahdan sektor swasta Pemberian kredit untuk pengembangandunia usaha, yang dapat dikelompokkan dalam sektor usaha swastadan sektor usaha Pemerintah, merupakan bagianyang penting dalam mensukseskan pembangunan nasional. Kegiatan di sektor pemerintah antara lain adalahusaha pengembangandi bidang industri dasardan industri antarayang telah dimular menjelang akhir Pelita II, dan kemudian ditingkatkan dalam Pelita III meliputi antara lain industri besi baja, industri aluminium, semcn, pupuk, serta proyek-proyek di bidang pertambangan dan prasaranalistrik. sedangkankegiatan sektor swastameliputi hampir semuz, kegiatanperekonomianyang tersebarbaik di desa{esa maupun di kota-kota yang diselenggarakan oleh lembaga-lembagakeuangan bukan bank milik negara, perusahaanswasta, yayasan,badanswastasertakoperasidan kegiatanusahaperorangan. Penggunaankredit untuk pembiayaankegiatan sektor pemerintah sampai dengan akhir Scptember 1982 mencapaijum.lah sebesarRp 4,720,0 milyar atau 38,4 persendari seluruh kredit perbankan yang terdiri dari kredit yang disalurkanmelalui Bank Indonesia sebesarRp 2.800,5 milyar, bank umum PemerintahsebesarRp L894,9 milyar, bank swasta nasionalsebesarRp 12,9 milyar dan cabangbank asingsebesarRp 11,7 milyar, Sementaraitu perkembanganpemberiankredit di sektor Pemerintahselamaperiode April-September 1982 dari Bank Indonesia menunjukkan peningkatan sebesarRp 242,5 milyar. Demikian pula halnya kredit dari bank-bankumum Pemerintah,bank umum swasta nasional dan cabang bank asing, masing-masingmengalami kenaikan sebesarRp 390,4 milyar, Rp 0,3 milyar dan Rp 7,0 milyar. Jadi secarakeseluruhanpeningkatankredit di sektor Pemerintahmencapaijumlah sebesarRp 640,2 milyar ( 15,7 persen). Dalam pada itu pemberiankredit untuk membiayai kegiatansektor swastamencapai jumlah sebesarRp 7.573,8 milyar atau 61,6 persen dari kredit perbankan keseluruhan. Jumlah tersebut berasal dari kredit yang disalurkan melalui bank umum pemerintah sebesar Rp 5.371,9 milyar, yang terdiri dari kredit dengan dananya sendiri sebesarRp 2.986,4 milyar dan kredit dengan dana likuiditas Bank Indonesia sebesar Rp 2.385,5 milyar.
721
A -j
z
< li
B
7
{o1 o JFjjS -s. Js-,o:
f
a
.
!9 !!
'o
]ts;.r
E' E
!
'al
r
F
is '
is
'e
'u
Nrc ( s las r a{ "$ -(! is ' ;s -s
-a "o',!
-ol
H '
_'D
i$
z c
3 t:
*N(F5
!0r-
'T'co
z
H t<
c -i
t{
P
*
3 -6i ; r-tlE'o; ,
''o
z
'
G 'o'o - , S , 'orS H ' 'o'
-o,
\
E:3 < t<
* EFE * ts--a +sEsEE:EE " : 3 € 5 * | S " f" f ' 3 E t - - - , ' - ; ; - , , - * - o o
PJ
;+ Eg .>t r
s
s$ _fi S F." "8 -E, -E:,:. g"p.: "I"HS _B a
{i'
}''
{
{
o
€u
c.
aq
* (o
o1 a
ot @
t-
le
QOO crr(o
'A o!
'F N
|AH (,or
?J_o
i---o'{\
iJ"€'a
i!'6'co;o
Nn'r
o,
NO19
5 ro
F!'|. io
(I
N(Dr
olsio
-s6 19|:9
(!-b 9oo
;-Lie
\"6'0'
ro+o {!
o
H{Co
F O
ir t '6
b-i-
3lI
"€
P 3li
\o
'o'co'd
b
< t:{ H t< l lG
AA
!.ts's FF I
f. t- le '|@+ s o A .jF'-@ _r,. N,,o.j] -o) (F (,H
rcir. o
b'obb
{rocr
c)d('
or
'5
io iD r
€ -t
(r+ { t+.E 6
r
-to -(p -i.r
^ -)
i!
.+z
{{
A
3li :l tro
Fts
I \o \o
.
$Hsgi$$$ $$$$s$$$$Fi$$*r a $;q$+a$isg$p; $5:l$$$$ H$5 FHstil$f ;m* $$$$g+5 $$i1 $f1s rF$$$$$=sg$Fa $g$ff*g 5i$$ E
12?
$FFggF$ $$$$$$5594$$$s$ft* gH$ li$$;ag$E$ 5$$$ fiiE$s3$
gF$ $:fitssis;er$E$:fi$5fa
)
rFF*;$i* $ $$$* $$3$sag d$$
N
a F
*ls
gHf$ 55$$gF5 3F3s$q;;; 1136 55+$fs$gng$rir'I$$*$5gsA
t rF$$$s rsc
i 33S 33 3 $:F3-3
99 B
F
q.
s+t
r
slg $$3t s$$$$$Fg3$ii 33$ 6|l
5! 6- 11
.s
e ro- q. to-
.,i1
o: 09-:
+
rij
Graf ik
V.4
KREDIT RUPIAH PERBANKANMENURUT SEKTORPEMERINTAH DAN SEKTOR SWASTA, 7969tr970 _ L9a2/1983 ( dalam milyar mpiatr )
t969120r970?r197rJt2r972fi919751t4 t974ft6r97517619761t7 rg7?rStsTslts 1979/80 r9S0/81 lsl/82 19s2/83 (sia Sept )
124 Selanjutnyakredit unruk sektor swastayang disalurkanmelalui bank swasta nasionalsebesar Rp 1.373'1 milyar, cabangbank asing sebesarRp 6o6,9 mtlyar dan kredit Bank Indonesia sebesarRp 221,9 mily,' selama periode Apr -september 19g2, pehyaluran kredit untuk sekror swastameningkaisebesarRp r.332,2 mtryzr (21,3 persen), yang terdiri dari kenaikan kredit bank umum pemerintah sebesar Rp 930,6 milyar, bank swastanasional sebesar Rp 239,0 nrilyar, cabang bank asing sebesarRp 63,1 m yar tran Bank Indoncsia sebesar Rp 99,5 milyar. Dari peningkatankredit bank-bankumum pemerintah kepadasektor swasta sebesarRp 930,6 'ilyar tersebut di atas, adarah bcrasal dari pertirmbahan krcdit rlengan dana likuiditas Bank IndonesiasebesarRp 65g,9 m yar dan kredit dengandananvasendiri sebesarRp 27r,7 mllyar. Bila dibandingkandengan perkembangenp.mb.r;on r,rcdit pada periode ;rangsama tahun ralu, baik untuk sektor swastanaupun pemerintah ke sektor yang masing-masing meningkat sebesarRp 1,007,7 milyar dan Rp 3 19,4 milyar, maka pembcrian kredit untuk rahun ini menunjukkanperkernbanganyang rneningkat. 5.3,2.3.Pemberiankredit perbankanmenurut sektor ekonomi Pembiayaanmelalui kredir perbankan bagi berbagai kegiatan perckonomian dapat digolongkan menjadi tiga scktor yaitu sektor produksi, sektor perdagangan dan scktor lain-lain Pada akhir September19g2 posisipembcrian kredit unruk scktor pro.Juksitercatat scbesarRp 6.376,0 ntlyar atau 51,9 persen dari keseluruhankredit perbank,n yang bcr_ jumlah sebesarRp 12.2g3,8 milyar. Sedangkanpacla waktu yang sama krediL untuk pem_ bia,viankegiatansektor perdagangandan scktor lain_lainyang mencakup kegiatandi brdang d a l a h s e b e s a rR p 4 . r 2 9 , 9 n t r y a r ( 3 3 , 6 p e r s e n )d a n s e b e s a R l a s a - . 1 aa sa r p r,7g7,9 milyar (14,5 persen) Bila dibandrngkandenganposisi pemberian krcdit patla akhir tahun ,nggor"n 1981/1982, maka selama periode April-scptember rggz/rg83 telah terjadi p.ningkotun k r c d i t p a d a s e k t o r p r o d u k s is e b c s a R r p 6 2 3 , 2 m i l y a r ( 1 1 , g p e r s e n )y a n g d i g u n a k a nu n t u h pcmbiavaanbidang pcrtanian dan perindustrianmasing-nrasing sebesarRp 135,5 mrlyar dan R p 6 2 9 , 6 m i l y a r , d i s a m p i n gp e n u r u n a nk r c d i t u n t u k b i d a n gp e r r a m D a n g a n s e b e s al rt p 9 1 , 9 milvar' Pertan.rbahan ltredit yang cukup bcsardi bidang perinciLrstrian antaralain clisebabkan scmakrnditingkatkannya pembangunanindustri trasardan indr.rstri antarasepertipabrik hesi baja, pab.k aluminium' pabrik semen dan pabrik pupuk scrta usaha modernisasiseluruh sektor industri yang bcrtujuan untuk meningkatkanproduktivitas dan efisier.rsi. Di samping itu kredrt tersebur digunakan pula untul< me'rbiayai kegiatan pengorahan hasil bidang pertanian. Semcntara itu kredit di sektor perclagangandan sektor lainJain mengalami pe_ ningkatan masing-masingsebesarRp 905,0 milyar (2g,i persen) dan sebesarnp 394,2 milyar (28,3 perse'). Kcgiatan di sektor perdagangan n.reliputi usarra di bidang ekspor, lmpor maupun distribusi Sedangkanuntuk kegiatan perekonomianclalamsektor lain-iain,
-
1)<
]!T
F
tt 'l
z
A
lll$rt
,,,'rN'r3 _o
_ro
'o
'-
z
l
Iu
z -o'
r E-o
ie
-a
-6 -N -@ -6
'!o
\
rrr;
-tl
-o
"b
ie
tt
H
"6t
troF {N6
q 0
(6+F {(o@
(' @
Nr\5N
{
{AC.
!
j.
"d, i,l
\o \o @iJr!
(o
rce's sreor
ir
'5osa
!
ororo
6
j
tc
\o (D{(o ts19a € (orvroOo{tsco
u
\o q@or rn(!a
-
rr F o
p
(r @oF o1 (rr cr1 !
o,uo b ojr'a{ o o !oc. c.
+orl-
i-
oFs {66
or 4D
$ 3 Hq E e E : jS o l- <)
y-eJ*6-
C.
{;Fc);-
_e' "+ -o
iD
\
tr
G
126
g;;m:;$?flEiifi * igHFe$H :i ;33
3 33;
eYen \e.".-- q 3 :3i g$Eil:HH$
E $e+ 5 SEB N , di d :
E*g* 5 -
o. o.co..: _. +-na
I.;;: cy q qo:
L'6N
-
..:
o: co,..:n
o? \--u1
." *"_*_ ,o- €.o-+.
c!
F qsnEI:* E$3HaEE$9g+r H $ ;r; * r;': H f :Ri^g;l; I* ; , i 3fi=" +Uin 3HR* $9ln 1 o ?" i ; q - i ; I
?. l-e
a oo"c.lq
<j;
-l
1 d.to^ c.L q
i rRsfl 3EfiH$sFfiru. 3'$frl$
gq$s : fli;$su;e;3$ $frfi; f q*s$$qn I$sFsFE* Eggfe g$e$ fnrF*$H$ $ $sssgg$s
.F
ii
:.
:i?.
o" ilo_cr
s. €-9.D.
e9.a40^c1 $r 01 €^ +-
e 3
o-
$ €f;! {EHPf HrF $sE- ilE:i $
=;;; * .* *;l - i** &s*i ** Ru== a- EHss E i €31 Sqgs Si$:
Fi
+f!.j
=l
6l
sl
-l
ci
u: $
\u:dt +or(o
t
\
co-o)
6 c.i
r+F -j
.n
N'
...i
.1 or o
-.: o" o.+.o N aor+
a F
t'j-'1€-
c.i
-.;
c.j
,j
+(oo
.o od iod t' ddod o + 6c..r .O 6N+
+6i
-j
3
:A. :l(
E (!
-
:AH
Grafik
V.5
KREDIT RUPIAH PERBANKAN MENURUT SEKTOR EKONOMI, 1969IIg7O - Ig82/IgS3 ( dalam milyar rupiab )
r969non7oJtrr91tF2r972lt3r9?31t4r9?4lti 197516r976[t7 1977l78rs7sfts1979/so lg8o/sll98t/821982/t3 G/dsepr,)
-
127
128 perrberiankredit terutama digunakanuntuk kcgiatandi bidang lasa1asa. secara keseluruhanpenggunaankredit menurut sektor ekononi untuk pembiayaan sektor pr'duksi, sektor perdagangandan sektor lain-lai. dalam periode Aprir-septembcr 1 9 1 ' 2 1 1 9 8 3a d a l a h s e b e s a rR p 1 . 9 7 2 , 4 m i l y a r a t a u m e n i n g k a t s e b e s a r1 9 , 1 p e r s e nc i a r r posisinya pada akhir tahun anggaran i'9f3r/1ggz, ini mc'unjuklRa pr 8 . 8 2 4 . 7n r i l y a r ,t i d a k t e r n r l s u kk r e d i r J r n g s u n g R l n k I n . l o l e s i a . l u r n l a hr e r s e b u r digunal
729
Dati I Perscntascpcmbcrian kredit yang cukup menonjol peningkatannyaadalah T i m o r T i m u r , M a l u k u , K a l i m a n t a nB a r a t 'D K I J a y ad a n D I Y o g y a k a r t ay a i r u m r s i n g - m a s i n g dan 31'2 d e n g a n k e n a i k a ns e b e s a r1 0 0 , 0 p e r s e n ,4 4 , 0 p e r s e n , 3 4 , 0 p e r s c n ,3 1 , 9 p e r s e n yang cukup persen.Bila ditinjau dari bidang usahanva,maka pcrscntasepeningkntenkredit 'fimor Tiuur, SulnwesiTengah dan Jawa beser di sektor produksi telah terjacli di Dati I d e n g a n l < e n a i k a ns e b e s a r5 0 , 0 p e r s e n ,4 2 , 0 p e r s e nt l a n 3 5 ' 5 Timur vainr nasing-masing I persen.Kemudian di sektor pcrtlagangan,kenaikar.tkredit yang cukup tinggi aclalahdi Dau yaittr Kalimantan Barat, Kalimantan Sclatan,Timor Timur, Malul
130
Tabel
V.9
KREDIT RUPIAH PERRANKANMENURUT DATI I DAN SEKTOR EKONOMI TIDAK TERMASUKKI{EDIT LANGSUNGBANK INDONESIA I) DESEMtsER1981 _ JULr l9tt2 (
Dati
Produksi J
1 . DKI Jaya 2 . Jawa Timur 3 Jawa Barar Jawa Tengah
5 Sumatera Utara 6 . Sr.rlawesi Selatan 7 . Sumatera Selatan 8 . Kalimantan Barat 9 . Laln pu ng 1 0 . Kalimanran Selaran 1 1 . Kalimanran Timur 7 2 . Sumatera Barar 1 3 . Sulawesi Utara 1 + ,D . L A c c h Bali
I 6 . D.l. Yogyakarta 17.Riau 1 8 .M a l u k u 1 9 . Nusa TenggaraBarar 2 0 Sulawesil engah
z r .J a m b i
2 2 . Nusa 'I enggara Tirnur 11
Kallmantan Tengah
2+
ItLanJ aya SulawesiTenggara
2 6 . Bengkulu 2 7 Trmor Timur
J u m I a h
"li
| . 5 9 + , 9 2 . 0 8 7, I 464,2 628,9 350,8 420,o 336,9 357,1 277,7 342,8 79,2 9 7, 5 120,5 83,2 6 7, O 60,0 44,4 56 , 3 63,7 52,4 60,9 68,3 45,9 s5,9 36 , 5 3 9, 9 40,6 3 7, 8 28,6 28,8 33 , 5 44,5 +2,3 4 7, 9 19,+ 27,5 1 9, 6 21,7 1t,8 1,9,6 18,1 20,7 9,1 I1,3 7, 9 10,1 10,9 11,0 7,5 7,0 6,0 6,+ o,2 0,3
-
Juli 8 2 5, 2 1 . 1 4 9, 7 328,3 396,5 186,3 24r,1 1 9 7, 5 2 4 3 , 3 737,O 161,2 72,9 { 13 , 5 54,6 72,3 28,4 73 , 5 50,4 68,I 29,9 69,9 22,9 44,6 32,7 46,8 44,3 50,9 3 7, 3 + 7, 4 ,9 ,7 4 7, 6 ?4,5 32,2 19,6 26,6 1 5, 2 29,7 16,3 r9,9 1 7, 9 1 9, 2 12,0 l7,O 12,6 12,9 12,8 74,2 5,9 7, 7 7, 8 10,5 5, 4 5,6 ci,1 0,2
Lain - lain Juli
J umlah Ju l i
2)
3 6 8 , 5 4 4 0 , 4 2 . 7 8 8 , 63 . 6 7 7 , 2 9 9, 5 1 0 1 , 9 8 9 2 , O t . 7 2 7 , 3 )) q 4 2 3 2 , O 76 2 , 5 8 9 3 , 1 59,4 68,8 593,8 669,2 50 , 1 56,7 464,8 560,7 33 , 9 40,2 186,0 221,2 26,3 29,4 20t,4 184,9 16,0 15,8 111,4 1+9,3 14,5 14,0 109,3 138,4 9,7 11,1 103,3 133,4 1+,3 I +,8 98,1 127,7 21,1 2+,2 99,7 126,9 1 1, 7 12,8 92,5 103,6 21,7 i 8,0 99,6 103,2 18,6 20,2 86,9 96,6 14,8 i8,8 72,8 95,5 1+,0 r7,o 75,9 91,5 5 ,4 39,3 56,6 7,1 10,0 43,0 51,6 { Jr, 37,1 46,9 6,7 7,0 36,8 44,7 6,1 8,0 2 7, 8 32,2 4l 4,7 2+,8 28,+ 50 6,6 22,7 2 5, 3 41 5,4 19,4 22,9 3,8 3,8 15,2 15,8 0,1 0,3 0,6
3 , 8 0 0 , 14 . 6 3 8 , 02 . 2 3 7 , 52 . 9 g L , t L 0 6 7 , 4 r . 1 9 4 , 6 7 . l O 5 , O8 . 8 2 4 , 7
lJ Tcrrnasuk Bapindo dan Bank Pembansunan Daerah 2J Angka sementara
Pcrdagangan
131
5.3.2.5. Pemberiankredit investasi Perkembanganpemberian kedit investasiyang disetujui sampaidenganSeptember 1982 menunjukkan jumlah sebesarRp 1.484,0 nilyar. Jumlah tersebut dapat diperinci menjadi kredit investasiuntuk kegiatan di sektor pertanian sebesarRp 248,O milyar (76,7 persen),sektor perindustrian scbcsarRp 535,9 milyar (36,1 perscn),sektor pcrtambangan sebesarRp 46,0 milyar (3,1 persen),sektor jasajasasebesarRp 588,9 milyar (39,7 persen) dan sekror ekonomi lainnya sebesarRp 65,2 milyar (4,4 persen). Selamaperiode AprilSeptember 1982 pemberian krcdit investasi yang disetujui meningkat sebesarRp 157,2 milyar (11,8 persen) yang berasaldari peningkatanyang terjadi di bcrbagaisektor. Krcdit untuk sektor pertanian meningkat sebesarRp 21,8 milyar, sektor perindustrian sebesar Rp 59,6 milyar, sektor pertambangansebesar Rp 5,9 milyar, sektor jasajasa sebesar Rp 63,6 milyar dan sehtor lain-lainscbcsarItp 6,3 milyar. Dalam pada itu realisasipemberian kredit investasi pada akhir September 1982 tercaratsebesarRp 1.024,8milyar, yang merupakanpenjumlahandari kredit investasiuntuk sektor pertanian sebesar Rp 1,82,2 mtlyar (17,8 persen), sektor perindustrian sebesar Rp 334,1 milya,r(32,6 persen),sektor pertambangansebesarRp 32,7 milyd.r(3,2 persen), serta sektor jasa-jasadan sektor lainnya masing-masingsebesarRp 432,4 mily tr (42,2 persen)dan Rp 43,4 mrlyar (4,2 persen). Selarnaperiode April-September 1982 realisasi kredit investasiuntuk sektor pertanianmengalamipeningkatansebesarRp 27,5 milyar ( 17,8 persen),yaitu antara lain ditujukan untuk keperluan pembiayaanrehabilitasidan perluasan tanaman khususnyabagi produksi tanaman ekspor. Selanjutnyascktor pcrindustriandalam periode yang silma menyerap kredit investasi scbesarRp 39,3 milyar atau mcrupakan 'l'ermasuk peningkatan sebesar13,3 persen terhadap posisinya pacla bulan Maret 1982, kegiatandi sektor perindustrianadalahkegiatan pengolahanhasil-hasjldi bidang pertanian, Sementariritu pertambahanrealisasikredit investasidi sektor pertambanganadalahsebesar R p 3 , 2 n i i y a r ( 1 0 , 8 p e r s e n )s, e k t o r j a s a - j a ssae b e s aRr p 6 4 , 8 m i l y a r ( 1 7 , 6 p e r s e n d ) ansektor (16,4 ekonomi lainnya sebesarRp 6,1 niilyar persen).Dengandemikian secarakeseluruhar.r jumlah peningkatan realisasikrcdit invcstasidalarn periode April-Septembcr 1982 adalah s e b e s aRr p 1 4 0 , 9r n i l y a r( 1 5 , 9 p e r s e n ) . 5.3,2.6, Kredit InvestasiKecil (KIK), Kredit Modal Kerja Permanen(K'NIKP),Kredit Kecil (KK), Kredit CandakKulak (KCK) dan Kredit PemilikanRumah (KPR) Pembiniranpara pengusahagolongan ekonomi lemah di samping diberikan dalam bentuk penataran-penatarandan konsultasi juga diberikan dalam bentuk bantuan permodalan berupa pemberian kredit dengan syarat yang tidak nemberatkan seperti suku bunga yang lebih rendah, jaminan yang lebih ringan dan jumlah pembiayaansendiri yang
732 tst.::
+d)oic{Ncr rlt ts rj c4 c\r o !l0016:(€<+ts:$
cr')
o
F.
F(O
Hcr
6rdrqin)i(otscoo .r)co@NoN+oo ++!o.iro+or
tsN
o\ o\ I
hls
fiorto!oos'i$r o)$oroorirooot 6|:
.oo@F-t!+
o\ \o o\
blE
c.{d|c.I
O\:Cittrirl1F
E .rt:frd)i @+o6{o
ZE
:v+
<,H
r€i
6ro ororF
€q1
.+
(l
o+ra@FF +ir
z E
\| o)l
er-+N(ordqr+N6 0o6{€€+,o+o ii(D+F+C.I
F ro+oio0l
z F ol jddci..;dd
dl>
!o
ic
o+.il
roo,(o+
l))
'!4, 6E
g
-3
-..
P
-u'6-@{@
.-
;-
j-
F
3
).
* s :j
-+
-9
s:
J'
-*
E
-:
i
\oe..gt.H
S H s *--6
sRts:g:
'u'{
-;;'*'-"-'r,
t s 3'- E iEB s'o :a
i
s
-,F
"s
-o
E
+N
F s--S . 'u'3 Fc' ii
;
ii F
-$+EU
.3$9;3 o66-!09,-,cpjejrFi,
-
i'
"^L'oi:r"a\L-€booa
r ; s 6 d-,,,
'a
i;
i"
';
d
L
Fr-
t
-F t * isi =. F
j-
q6o6otio,oo+$+s it*iaut@o$@a -;G i 5 '+ L i" \
'c.
-d,c. ;\_o-6-€{oo.-og
i d
'.o
s s 'oF c'@H
'@
o l l J*Ps E --
Jn
.*
P
''.o
"o
-o
l
b.rqNb ''\.
'.D
'o
\
-tc
6
E
t)+
Craf ik
V.6
KREDTT TNVESTASTYANG DTSETUJUIpERBANKAN, 7969t197O- 1982t1983 ( dalam milyar rupiah ) 1.750
I
s.lto, r,ao-ui',
!
s.tro.r.r,*i*
!
s"t,o.1"""-;"o
!
s"rto.na*t'i
I
r.400
r.050
700
350
7t174 74175
??178
80/8r 8l/82 82i83 ( td s€pt)
135
Iebih kecil. Perrberiankreclit melalui programKredit InvcstasiKecil (KIK) dan Krcdit Nlodal Ker;a Permanen (KMKP) yang bertujuan untuk ncnclorong kegiatan para pengusahakecil, sejak diselenggarakannya pada al
-
736 Tabel
V. 11
KREDIT INVESTASI KECIL DAN KREDIT MODAL KERJA PER]VIANEN r973/r974 - 1982/1983 YANG DTSETUJUT, ( dalamjuta rupiah )
KIK
Periode
1973/r974 r974/7975 r975/r976 t976/r977 1977/r978
Maret Maret Maret Maret Maret
7978/r979 September Maret
1979/1980 Juni
1980/1981
5.667 r8.768 34.090
s5.269 79.249 97.707 Ltz,809
lz2.30z
September Desember Maret
139.705 163.10 190.r75
Junt Septernber Desember Maret
tt?
t98u1982
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Pebruari Maret 1982/1983 April Mei Juni Juli Agustus r/ September
1) Angka sementara
o1<
266.538 3r3.973 366.2s9 382.561 402.716 +21.396 +42.836 46r.227 476.847 492.781 509.888 527.997
5+0.4+5 554.49r 570.566 580.630 594.653 608.498 621.336 or)./fu 649.460
KMKP 4.488 t7.97+ 40.756 74 . 7 8 6 724.496 1.58,t69 188.289 274,09+ LOL.)ZZ
304.501 348.901 415.397 493.686 569.150 o)),o5r 705.97s 7 51.784 799.299 847.809 920.350 957.822 997.668 1 . 0 2 8 .368 r.062,042 r.094.590 1.138.30s r.177.5I8 t.217.601 r.267.+95 |.299.539 7.338.294 t.377.473 7.416.O52
L37 Graf ik
V.7
KREDIT INVESTASI KECIL DAN KREDIT MODAL KERJA PERMANEN YANG DTSETUJUI,r97yt974 - r98779a? ( dalem milyar rupiab ) 1.600
I J
x'.ait rnnestasi rceo Xr.ait fr4"aatKc{a pemanen
r.200
800
400
1974175r975176t976177 1977178
l98r/82
re8?/8s (s/ds€pt)
138
vang diberikan. Dalam tahun 1982 sampai dengan bulan September 1982 jumlah pagu kredit yang ditanggung oleh PT Askrindo adalah sebesarRp 542.977 lura yang mcliputi pagu kredit yang diberikan kepada sektor pertanian sebesarRp 69.990 juta (12,9 persen), sektor perindustrian sebesarRp 46.691 juta (8,6 persen)sertr sektor perdagangan,scktor jasalasa dan sektor lain-lain masing-masing sebesarRp 309.694 juta (57,0 pcrsen), , e m e n t a r iat u i u m l a h R p 8 8 . 2 8 9j u t a ( 1 6 , 3 p e r s e n )c l a ns e b e s aRr p 2 8 , 3 1 3j u t a ( 5 , 2 p e r s e n )S debitur ;,ang dlamin oleh PT Askrindo secara keseluruhanberjumlah 356,665 nasabah dengan perincian 147.197 naszbshbergernkdi sektor pertanian, 13,789 nasabahdi sektor scrta di sel
\39 Tabel
V' 12
KREDTTKEcrL, r974/r975 - 198211983
Jumlah peminjatn
Pcriode
Maret r9741r975 Maret 797s/7976 1 9 7 6 / 1 9 7 7 Maret 197711978 Maret 8t797 September 1.97 9 Maret
r979/1980 Juni
September Desember Maret
7980/198r Jur.ri
Septcmber Desember Maret
198r/1982
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopenrber Desember Januari Pebruari Maret
1 9 8 2 / 1 9 8 3 April Mei Juni Juli Agustus ll September
Nilai piniaman (dalamjuta rupiah) 2.137
6t.824 731.603 207.773 252.810
5.029 8.1.92 I 1.058
299.O97
13.+i2
342.2+6
I)-/l+
35 8 , 6 9 0 37+.111
\ 7 . 1 75
3 8 + .39+ 407_266 4t5.037 483.743 554.O70 618.229
r7.7+0 18.43+ 20.398 23.0+6 LO,L) /
32.846
+r.322
629.036 6 53 . 0 3 9 665.708 7 04.213 3 700.37 7IO.?90 728.461 7 40.54+ 7 50.822 726.909
43.498 45,427 4 7. 1 6 2 5 1. 0 1 2 49.581 50.879 52.02+
/ ) z.) oo
56.078 56.968
7+4.7 +O 75+.807 75 6 . 3 3 + 760.659 775.700 764.068 758.O40
)5,)/6
54.4r4 5+.r61 58.162 )6.) / )
60.256 oz.) I I
60.008 59.06s -
l)
Angka semenlara
sebesarRp 311,7 milyar. Jurnlah tcrsebut terciiri dari nilai kredit sebesarRp gz,2 nilyur (26,4 persen)yang digunakan untuk membangun 56.669 unit rumah perumnasdan sebesar Rp 229,5 milyar (73,6 persen)yang digunakanuntuk rnembangun5g.466 unit rumah non Perumnas. 5.4. Lembaga-lembagakeuangan 5.4.1. Lembagakeuanganperbankan Di dalam rangka menunjangpembangunanckonomi nasional,pengembanga'sektor perbankanperlu senantiasadilakukan baik melalui pengembangankelembagaannya maupun pengembangankegiatanusahanya.Pada tahun-tahunyang lampau telah dilakukan beberapa kebijaksanaanyang mendukung pengembangan sektor perbankantersebutantaralain berupa peningkatan daya guna bank-bank Pernerintah, pemberian kcsempatrn bagi bank-bank Pemerintahuntuk melakukan pcnyertaanpada perusahaan-perusahaan pi.ibumi, pemberian bantuan tehnis dan keuanganbagi bank-bank pembangunandaerah,perluasa. pelaksanaan kliring lokal, pengaruranpenggunaankomputer dalam atlniinistrasibanl<-bankdan pembcrian kesempatanbagi bank-bank swasta nasional untuk rnelakukan merger. Dalam tahun 1982/1983, usaha penyempurnaankebijaksanaandi bidang pemlrinaandair pengembangan sektor perbankan selain tetap melanjutkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya,juga khususnya cLtuj.kan untuk meningkatkan fungsi bank umum swastanasional agar dapat lcbih berperan tlidalam memberikan sumbanganterhadappembang''an ekonomi nasional.Usahapeningkatanperanan bank umum s w a s t an a s i o n a lt c r s e b u tn r e l i p u t i p c n y e m p u r n a a np e r s y a r a r a np c n b u k a a n k a n t o r c a l ] a n g dan kantor cabang pen.rbantuserta penyempurnaansyarat-syaratuntuk rnenjadi kantor cabangbank devisa,Sclain itu banh-bankurrum swasranasionalantara lain diarahkanoula u n t u k l e b i l i m c n d a y a g u n a k acnl a n a - d a nyaa n g r e l a hc l i h i r n p u n n y ad.i s a m p i n gn r e r n p c r t i n g g i mutu tatakerJasertamembentuk kader-kaderperbankandan kaderisasipimpinan. Dalam hal penyernpurnaanketentuan-kctentuanbagi pcndiria' kantor cabangdar, kantor cabangpembantu bank umum sl\"astanasional(BUSN), tclah ditetapkan persyaratanPersyaratanvang cukup merangsangsehinggamemungkinkan pengembanganusaha-usaha BUSN termaksudke seluruhwilayah Indonesiasecaralebil.rnerata, Di dalam rangkamendorongpengcmbangr.n usahabank-bankdevisa,telah dilakukan pula penyempurnaanterhadap ketentuan persyaratanpeningkatan cabang bank menjadi cabang bank devisa. Setiap bank devisa yang rnelahukan penggabunganusaha (merger) sebelum 1977 diperkcnankan meningkatkan cabangnya menjadi cabang bank devisa sebanyak satu kali dari merger yang dilakukan, sedang untuk setiap penggabunganusaha setelah bulan September 1977 diperkenankan meningkatkan cabangnya menjadi cabang
r41
bank devisasebanyakdua kali dari merg€r yang dilakukan. Selainitu bagi bank-bankdevisa yang morlalnya belum mencapai Rp 6 m\ar dimungkinkan untuk fireningkatkan cabang sebesardua kali yang pertamadenganmenambahmodal sendirimenjadi sekurang-kurangnya rkan penambahanmodal di' modal sendiri pada saat permohonan diajukan dan mer.rawa maksud :eluruhnya kepada Bank lndonesia. Sedangkanuntr.rk peningkatan selan;utnya diharuskan untuk menambah modal sendiri sebesarRp 500 juta diatas kebutuhan motlaL menurut perhitungan modal yang dibutuhkan dan menawarkan 50 persen dari kewajiban tambahanmodal dimaksudkcpada Bank Indonesia. Untuk meningkatkandayagunabank-bank umum Pemerintah,program peningkatan tahun yang lalu hinggasaat efisiensibank-banhtersebutyang telah dijalankanscjak bebel:aPa ini masih terus rJilanjutkan.Dalam hal ini bank-bank umum Pemerintahdiwajibkan Lrntuk menyusun buku pedoman kerja di bidang operasionalnyayang meliputi bidang pembukuan, sistempelaporan,perkreditan,kegiatanluar negeri,auditing dan personalia.Bank-bankyang telah selesaimenyusun pedoman tersebut tclah mulai menerapkannyadi kantor-kantor cabangyang bcrsangkutan. priburni yang mengalani kekurangDalam rangka membantu perusahaan-perusahaan an modal namun mempunyai potensiyang baik dan usahayang dinilai layak, sejak beberapa tahun yang lalu Bank Indonesiatelah rnemberikankesempatankepada bank pembangunan daerah d.an bank swasta nasional untuk nelakukln penyeftaan modal pada perusahaanperusahaantersebut, dan baru pada tahun 798111982kesempatantersebut diberikan pada bank-bank Pemerintah. Penyertaanyang dilakukan olell bank-bnnk Pemerintah bersifat modirl didasarkan sementarayaitu tidak lebih dari delapantahun, dan besarnya.penyertaan antara perimbangan atas pe,timbangan kebutuhan sebenarnya,yaitu untuk memperbaiki modal sendiri tlan modal pinjaman. Pcnyerraantersebut hanya dilakukan prda perusahaan pribumi yang berbentuk perseroanterbatas (PT) dan cliutamakanpada usaha yang padat barangeksPordan baban baku untuk produksi. Bila karya serra usana yang n.renghasilkan untuk keperluan penyerteantcrsebut bank yang bersangkutanmemerlukan bantuan, maka Bank Indonesiadapat mcrnpertimbangkanpemberiankreclit likuiditas Sampai s:rat ini kebijaksanaanuntuk membina banh pcmbangunan daerah terus ditingkatkan baik melalui program pemberian bantuan telrnis dan pendidikan maupun memperkuat permodalannya.Bantuan tehnis dan pendidikan diberikan dengan lnaksud untuk meningkatkan mutu operasionalnya sedangkan pemberian bantuan permodalan ditujukan untuk mcmpcrluas clan memperbesarvolume usaha bank pembangunandaerah Bantuan tehnis dan pendidikanyang diberikan tersebutmeliputi bidang yang bersangkuta.n, organisasi,manajemen,personalia,pcrkreditan, pengerahandana. riset, perencanaanakunSampaiakhir Septcmber1982 telah diberikan bantuan tansi dan sistemlaporanpengawasan. tehnis dan pendidikanterhadap 19 bank dari 27 bank yzng telah disurvai.
142 Sejalan dengan kebutuhan dan perkembanganpemakaianuang giral maka dalam bulan September1982 telah dikeluarkan ketentuan-ketentuanbaru mengenaipenyelenggaraan kliring khususnyayang diselenggarakan di suatu wilayah kliring. Ketentual baru penyelengg:raan kliring tersebut pada dasarnyaadalah merupaLanpenyempurnaanclari ketentuan-ketentuanyang berlaku sebelumnyayang antara lain men'angkut mengenaipembedaan antara kliring lokal yaitu kliring antar bank yang beradadi suatu wilayah kliring sepertiyang selama ini telah dilaksanakan,dengan kliring antar wilayah yang akan dilakukan secara bertahapdimasayang akan datang. Dalam pada itu kcsempatanbank-bank swasta nasional untuk mengadakanpeng_ gabunganusaha (merger) masih tetap diberikan, walaupun keringananpajak hanya dapat diberikan sepanjangpengajuan permohonannya dilakukan paiing lambat tanggal 30 Juni 1981 dan dilaksanakansebelum tanggal 31 Desember 19g1. Da.lamperiode Maret lggl sampai dengan September1982, bank umum swastanasionalyang melakukan merger berjumlah 10 buah. 5.4.2. Lembagakeuanganbukan bank untuk menunjang pengerahandana dari masyarakatdan nrenyalurkan darra-dana tersebut bagi kegiatan yang produktif, sclain sektor pcrbankan diperlukan juga sektor lembaga ker'ranganbukan bank. Pada dasarnyalernbagahcuanganbukan bank mempunyai peranan yang penting di dalam membantu permodalanpcrusahlan-perusahaan, meningkatkan perananpengusahagolonganekonomi lcmah dan mendorongperkembanganpasaruang dan pasarmodal Pengembangan lembagakeuanganbukan bank ini menyangkutbaik bidang kelembagaannyamaupun bidang kegiatan usahanya yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan junlah dan jenis lembaga keuangrn bukan bank itu sendiri, meningkatkan peranannya, serta mempcrluas bidang-bidangusaha yang boleh dilakul
t+J
Maret 1982, jumlah pengerahandana yang berhasil dikumpulkan oleh lembagakeuangan bukan bank adalah sebesarRp 591,2 milyar, atau mengalamipenitrgkatansebesarRp 144'7 milyzr (32,4 persen) dibandingkan dengan posisinya pada bulan Maret 1981, sedangkan penanamandana yang dilakukan oleh lembagakeuanganbukan bank sampaidenganMaret 1932 telah berjumtah sebesarRp 573,3 milyar atau meningkat sebesarRp 152,2 nllyat (36,1 persen)dibandingkantlenganposisi penanamanmodal pada bulan Maret 1981, Pening katan pengerahandan penanamanmodal ini mcnunjukkan scmakinberkembangnyakegiatar^ dan volunreusahalembagr keuanganbukan bank. Guna menunjang kegiatan koperasi agar mampu memainkan perananyang sesungguhnya dalam tata ekonomi Indonesirrmaka dalam bulan Descmber 1981 tclah dibentuk KeuanganKoperasi(Perum PKK), yaitu suatu lembagakeuanganyang Perum Pengembangan mempunyai usahapokok rntara lrin memberikanjaminan kepadakoperasiataskredit yang diberikan oleh bank dan atas kredit barangyang diberikan oleh badanlainnya, memberikan jaminan kepada koperasi dalarn rangka penyaluran barang, membcrikan bantrran lainnya bagi perkembangankoperasi di bidang keuangandan manajemen,serta melakukan stutlt kelavakan dan konsultasi bagi kepentingankoperasi,Dengandidirikannya Perum PKK ini makr Lembaga Jarninan Kredit Koperasi (LJKK) yang didiril
144
o;
e I o\ \o
-.i
Ai
z
a
F
ooo qi
--9
c.i
+
r(s o F
z z 6O
r45 Rp 1,5 milyar dan deposito wajib sebesar20 persendari modal setor sekurang-kurangnya modal sctor. Dalam pada itu mengingat semakin besarnya jumlah serta lagam risiko yang asuransi kerugian yang perlu diimbangi dengan pedihadapi oleh perusahaan-perusahaan ningkatan dayatan-rpung yang memadai, maka sejak tahun 1981 telah pula ditetapkan peningkatanjumlah modal sctor bagi sctiaPPerusahaanasuransikerugianmenjadi sedikitnya Rp 500 jura, Sejalan dengan peningkaran modal tersebut, deposito wajib perusahaanperusahiranasuransikerugian juga meningkat jumlahnya. Bagi perusahaanswastl nasional dan perusahaanpatungan denganrnayoritasmodal bcrada di pihak nasionaldepositowajibnya :rdalah 20 persen dari modal setor dan bagi perusahaanParungandengan mayoritas rr]odal berada dipihak asing, deposito wajibnya ditetapkan sefresaruS $ 200,000. sampai dengrn akhir tahun 1981 telah terdapat 61 buah pcrusahaanasuransikerugian,yaitu terdiri dari 1 buah perusahaanmilik negara,48 buah pemsahaanswastanzsional dan 12 bua.h perusahaanpatungan,sedangkanpada ta}un 1980 jumlah perusahaanasuransikerugianbaru mencapai56 buah. Di samping itu untuk lebih melancarkan usaha perusahaanasuransi kerugian, tclah pula tlitingkatkan pcmbinaan terhadap petusahaanbroker, agen,adjusterasuransikcrugian, konsultan clan perwakilan penrsahaanasuransiasing.FIal tersebut antara laitr dilaksanakan denganmeningka.tkanmodal setor dan deposito wajib, memberikanizin usahabaru atauPun dengan membatasi banyaknya perusahaanyang dirasakan telah mcncukupi jumlahnya Scnentara itn untuk memperbesarkemampuanpenrsahaanreasuransi,rnaka dalam bulan Agustus 1g82 telah pula ditetapkan kebijaksanaanuntuk meningkatkanmodal sctor dan deposito wajib pemsahaanreasuransidi Indonesia. Setiap perusahaanteasuransid. lndonesir diharuskanuntuk meningkatkanjumlah modal setor menjadi sekurang-kurangny:dapat dilakukan secarabertahap Padawaktu scbclumnya Rp 3 milyar, yang pelaksanaannya jumlah modal setor perusahaanrcasuransihanya sebesrr Rp 200 juta. Dalam pada itu dcposito wajib perusahaan reasurinsi ditingkatkan mcnjadi 20 persen dari jumls,h modabihnya setor sebesar Rp 1,5 milyar pertama dan 10 persen dari jumlah modal setor se.le Dalam hal pembinaarr terhadap sektor asuransijii,va, yaitu guna rnendorong laju pcrtumbuhan asuransijiwa baik sebagaisaranapenyajianjaminan hari tua maupun sebagai saranapemupukan modal, diper.lukanadanyawadah dan modal yang lebih besardisamping tehnologi pengelolaanyang memadai Sehubungandengan hal tersebut sejak pertengahau tahun 1gg2 Pemerintal.rtelzh mengeluarkansuatu kebijaksanaanuntuk memberikankesempatan kepadapengusahanasionalmendirikan perusahaanasuransijiwa bant dan meuberikan kesempatanbagipengusahaasinguntuk rnelakukanpatungandenganperusahaan-perusahaan asuransijiwa nasionalvang sudah ada. Di sampingitu ditetapkan pu'lajumlah permodalan. deposito wajib dan persyaratan minimal lainnya sebagai jaminan terwujudnya kegiatan
146 vang sehat dari perusahaanasuransijiwa. Bagi pcndirian perusahaanasuransijiwa barr-r Indonesia diharuskan mempunyai modal setor perusahaansedikitnya Rp 1,5 milyar dan menempatkan cleposito wajib pada salah satu bank rnilik negara scbcsar20 persen darr m o d a l p e r u s a h a a ns, c r l a n g k a nr n o d a l s e t o r L r a g p i e n r b e n r u k l na s u r a n sjii w a p a t u n g t n s e dikitnya berjumlah Rp 4,5 milyar. Selain itu bagi perusahaanasuransijiwa patungan dipersyaratkanagarjumlah sahamyang dapat dimiliki oleh pihak nsingpada saatperusahaan terbeuruk sebanyak-banyaknyaadalah 70 pcrsen dari modal setor perusahaanyang bersangkutan, sedangkandalam waktu 10 tahun dan 20 tahun setelah perusahaantersebur terbentuk,jumlah sahamyang dapat dinriliki scbanyak-banyaknya menjadi 40 persendan 30 persen dari modal setor. Sanpai saat ini jumlah perusahaanasuransijiwa yang ada di Indonesiatelah berjr-rrnlah 13 perusahaan. Asuransi sosial pada dasarnya rnerupakan asuransiyang tujuan utamanya tidak untuk mencari laba denganprcmi yang cukup rendah dan dapat memberikanuang santunar. yang cukup memadai bagi para pesertanya.Oleh karenanyajenis asuransiini sesuaiuntuk dikembangkansecaraluas di Indonesia.Perusahaanasuransisosialyang beroperasidi lndo. nesia saat ini adalah PT (Perscro)Taspen , PT (Persero)AK JasaRaharja , Perum Asabri, Perum Astek dan Badan PenyclenggaraDana PemeliharaanKcschatan Pusat. Petnbinaan terhadap sektor asuransiini sejak beberapatal.runyang lalu diarahkan untuk dapat menj a n g k a u d a n m e n r b e r i k a nm a n f a a t y a n g s e b e s a n r r u n g k i nb a g i p a r a p e s c r t aa s u r a n s iy, a n g antara lain dilakukan dengan sclalu meningkatkan uang santunan dan tunjangan bagi para pesertanyasesuaidengan perkembangansosial ekonomi masyarakat.Sejalandcngan kebijaksanaantcrsebut, pada bulan Oktober 1982 Pemerintah telah menetapkan untuk meningkatkanjumlah tabunganhari tua bagi para pesertaTaspen.ParapcscrtaTaspenyang pensiun pada bulan Januari 1982 atau sesudahnyaberhak memperoleh tabungan hari tua minimal sebesarRp 125.000, clemikianpula terhadap para peserta'Iaspen yang mcninggal dunia, ahli warisnya akan menerirnajumlah yang sama-Sedangkanbagi para pesertaTaspen yang bcrhenti bukan karena pensiun atau rreninggaldunia, hanya akan menerima minimal sebesarRp i2.500. Besarnyatabungan hari tua (Taspen)ini adelahmerupakanpcningkatan dari u'aktu sebelumnya,yang masing-masinghanya sebesarRp 115,000 dan Rp 10.000. Kebijaksanaandan pcmbinaanyang terarah kepada ketiga jenis asuransidiatastelah memberikan iklim yang sehat bagi industri asuransidi Indonesia,IIal ini antaralain terlihat dari pertumbuhan dana investasi yang berhasil dikumpulkan oleh perusahaanasuransi dari tahun ke tahun. Dalam tahun 1981 clanainvestasipemsahaanasuransitelah berjumlah sebesarRp 360,2 milyar, atau mengalamipeningkatansebesrrRp 46,1 milyar (14,7 persen) dibandingkan dengan kcadaannya pada tahun 1980 yang berjumlah sebesarRp 314,1 milyar, Jumlah tersebut terdiri dari dana investasiperusahaanasuransikerugian dan rcasuransisebesarRp 105,3 milyar, perusahaanasuransijiwa sebesarRp 67,3 milyar dan
r+7 perusahaanasuransisosialsebesarRp 187,6 milyar. Apabila dilihat dari jumlah peningkatannya dibandingkan dengan keadaannya pada tahun 1980 maka perusahaan-perusahaan asuransikerugian dan reasuransidalam tahun 1981 tersebut telah berhasil meningkatkan dana investasinyascbesarRp 2s,1 milyar (36,4 persen), pcrusahaanasuransijiwa sebesar Rp 8,0 milyar (13,5 persen) dan perusahaanasuransisosial sebesarRp 10,0 milyar (5'6 persen).Perkembangandana investasiselengkapnyasejak tahun 1969 sampaidengantahun 1 9 8 1 d a p a td i i k u t i p a d aT a b c lV . 1 3 . r odal 5 . 4 . 4 .P a s a m P c n g e m b a n g akne g i a t a np a s l r m o d a ld i I n d o n e s i ap r d a d r s a r n y l m e m p u n y a si a s a r a n yang luas. pengaktifan kembali pasar modal pada tah n 1977 yang lalu adalahdiarahkan untuk tercapainyabeberapasasaranpenting, antara lain untuk mempercepatPlosespengikutsertir.an masyarakat dalam pemilikm saham perusahaan-perusahaan,mendorong tercapainya pemerataan pendapatan melalui pemerataan pemilikan perusahaandan lebih menggunakan partisipasi masyarakat dalam pengcrahan dana bagi tujuan yang produktif Perkembanganpasar modal dalam beberapatahun terakhir ini telah menunjukkan yang telah mepeningkatan yang pesat, baik dilihat dari jumlah perusahaan-perusahaan masyarakatkan saham (go public), jenis serrifikat yang diperjualbelikan mrupun transaksi yang tcrjadi di bursaefek Indonesia.sampai denganakhir Nopember 1982 perusahaan yang sudah menjual sahamnyakepada masyarakattelah bcrjumlah 14 buah yang berarti selama periodc satu tahun terakhir telah terjadi peningkatansebanyak5 buah perusahaan Bertambahnya jumlah perusahaan tersebut telah mcngakibatkan jumlah saham yang diperjualbelikan dalam masyarakatmeningkat dengan cukup berarti. Apabila pada bulan Nopember 1981 jumlah saham yang ditawarkan pada masyarahat baru berjumlah 25.630.166 lembar dengannilai Rp 74,4 milyar maka sampaidenganbulan Nopember 1982 jumlah saham yang ditawarkan telah berjumlah 39.54o.196 lembar saham dengan nilai sebesarRp 94,7 n'ilyt"r, atau selaml periode tersebut telah terjadi peningkatan sebanyak (27'3 persen) 10.910.030 saham (38,1 persen) dnn nilai saham sebcsarRp 20,3 milyu Seperti halnya peningkatandalam jumlah sahamyang ditawarkankepadamasyarakat,maka jumlah dan jcnis sertifikat saham yang telah diedarkan juga semakin meningkat- Penerbitan sertifikat saham baik yang berupa sertifikat sahamback to back mar.tpunscrtifikat saham jenis mutual funrls yang beredar saat rni berjumlah 6 buah, yaitu seltifikat sahamPT Danareksa untuk saham PT semen cibinong, sertifikat saham PT Danareksauntuk saham PT BAT Indonesiadan sertifikat sahamPT Danareksauntuk sahamPT Unileverlndonesiaserta jumlah sertifikat dana PT Danareksaunit umum seri A, seri B dan seri c. Keseluruhan sertifikat saham yang diterbitkan tersebut sampai dengan bulan Nopember 1982 telah im berjumlah 5.g2o.3}o lembar dengan nilai efektif sebesarRp 57,7 mtlyar' Jumlah
148 meningkat cukup besardibandingkandengankeadaannyt ptdz tahun lalu yang baru berjumlah 2.860.300lembardengannilai efektif sebesarRp 26,7 milyar. Sejalandenganmeningkatnyajumlah perusahaan yanggo public makatransaksiyang tcrjadi di bursaefek juga meningkatdenganpesat.Apabila padz tahtn l9?7 /7928 saatmulai diaktifkannyakegiatanpasarmodal,jumlah transaksidi bursaefek Indonesiabaru mencapai Rp 184,3juta selamadelapanbulan a:ta.o ratarzta Rp 23,0 juta per bulannyamaka dalam periode Aprilseprember 79821798Jjumlah transaksi yang terjadi di bursa efek telah mencapaiRp 6.357,0juta atauRp 1.059,5juta setiapbulannya.Sedangkan apabiladilihat dari jumlah sahamyang terjual, makaapabiladalam tahun 1977/1978 baru terjual sejumlah 17.505 lembar sahammaka dalam semesterpertamatahun lgSz/798i sahamyang terjual telah berjumiahhampir 136 kali lipat atau sebanyak2.372.52OIembar. 5.5. Perkiraanjumlah uang beredardan kredit rupiah perbankantahun 19g3/1994 Perkiraanjumlah uang beredardidasarkanpada anggapan-anggapan bahwakenaikan hargadalamtahun1983/1984tidak banyakberbedadibandingkan dengantahun 1982/19g3. Padaakhir u'hun 7982/1983jumlah uangberedardan kredit rupiah perbankandiperkirakan sebesarRp 8.302,0milyar dan Rp 14.379,0milyar.Dalamtahun 1983/1984jumlah uang beredardiperkirakanakan bertambahdenganRp 1.600 milyar (19,3 persen) sedangkan kredit rupiahperbankanbertamhahdenganRp 4.752 milyar(33,0 persen).Dengandemikian posisi jumlah uang beredar dan kredit rupiah perbankan pada akhir tahun 7983/7984diperkirakanmencapaijumlah Rp 9.902,0 milyar dan Rp 19.131,0milyar.
7+9
o
3p.
9
6-*
\o
\o
\o
\o
\o \o \o \o \o \t) \o \o -l \r { -:t \r oo -J { c\o6.-rcq+qrNFo\o \o
\o
\o
\o
\o
\o
\o
\o
\o
\o \o --r {
\o {
\o O\
€ \o
\o
\o \o {{
CO @{ {{!\l\r"l'.1 Fo\otnrlo\(^+snJtsc)
F
55
T F iFtrE FFtrE F F F F F Ai F T i T c i dq61353 s s 3 g P 2 3 P A 1 NJ r..'
*' i + g
R -+ Fig
e 3
F z ttl
;
tll
,z p \o O
5
N -o
F
9 9y:,l:"if. .,,
N -o
o \ 5-w - & -o -trqN\O 't" "o. i-"o-NL
b O
\r
.ts\o it \o
u \O
N\oo.F i \O c.
i -..1
:- le I. -Qt lHa r \O -r
;
\O \o
r
@ g
i
+ t\J
io
N .'r
{ co
L, --J + O ".o -.o "+ -'! "+ L
q a O
L
w q\ O
L'N
t\, { O
N * Q
FF
-
5O trl-
6 -
\ a
2
z o\
\o { I \o @
A G ;.
i ;
'o
\<) 'o
e F
s
5--* i! { i-.; r., vi N *ANI-
o\
+ a a i"
q b +
{-ro\o\ iab+
\o\rNc) v r c o l \ )-+ O
i. "*
'-
u i!
v' iri
N N io u vr \o
+ -o. "+ '-
re
'.u
tr b O
F B + b -Fr
cb
& o
0o
-
F
* {
r, vr
\o o' + O f.r \o + '(, "'o i. -c' 'o 'o\ '.o
E 5
\o @
ANGGARAN PENDAPATAN DAtT BELANJA NEGARA
BAB VI ANGGARANPENDAPATANDAN BELANIA NEGARA
Pendahuluan D a l a r n r a n g k a m e w u j u d k a n s u a t u m a s y a r a k a ta d i l d : . r nm a k m u r y J n g m ( r a t a tertuang dalam Garis-garistsesar matcrial dan spiritual berdasarkanPancasilasebagaimana Haluan Negara (GBHN), telah ditentukan Pola Urnum PcmbangunanJangka Panjang. Pelaksanaannyatelah dimulai sejak tahun 1969 dengan pelaksanaanpcrnbangunanlima tahun (Pelita)yang pertarnadan kedua yang selanjutnyadisusuldenganPclita kctiga, Pelita keempat dan seterusnya,sehinggamerupakan rangkaian Pelita yang saling sambung-menyambung dalam suatu kesatuan yang serasi.Pembangunanjangka panjangdilahsanakan secarabertahap, yang sctiap tahapnya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraanseluruh rakyat serta meletakkan landasanyang kuat untuk pembangunan tahap berikutnya, Oleh karena itu pelaksanaanpembangunandi samping meningkatkan pendapatan nasional sekaiiguspula menjamin pembagianpendapatanyang merata bagi seluruh rakyat sesuaidengan rasa keadilan, dalam rangka diwujudkannya asaskeadilan sosial. Dalam Pelita ketiga, sebagaikelanjutan dan peninghatandari Pclita kcdua, telah dipcrluas kegiatan-kegiatanpcmbangunan di berbagai bidang dan telah diberikan pula perhatian yang lebih mendalam kepada peningkatan kesejahteraanrakyat, pembagian pendapatanyang makin merata dan perluasan kesempatankerja. Sementaraitu dalam pelaksanaanPelita ketiga dilanjutkan kebijaksanaanpembangrnanyang berlandaskanpada yaitu pemerataanpembangunandan hasil-hasilnya Trilogi Peurbangunan yang menuju pada terciptanya kead:ilansosialbagi seluruh rakyat, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabilitasnasionalyang sehatdan dinamis. Untuk memantapkanstabilitas di bidang ekonomi, maka kebijaksanaanekonomi yang selamaini berhasilbaik tcrus dilanjutkan.Kebijaksanaantersebutantaralair.rmeliputi tersedianyabarang-barangkebutuhan pokok sehari-hari,khususnya 9 bahanpokok yang cukup tersebarmcrata dengan harga yng stabil dan terjangkauoleh rakyat banyak, tersedianya cadangandevisa yang cukup memadai, keseimbanganmoneter, kebijaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara yang berimbang dan dinamis serta lainlain. Berbagaikebijaksanaanitr.rtelah disempurnakanserta dipadukandenganusaha-usaha yang mendorong laju pcmbangunanpada umumnya dan pemerataanhasil-hasilnya.Kebijaksanaan anggaranyang berimbang dan dinamis adalah kebtjaksanaananggarandimana jumlah pengeluarannegaraselaludisesuaikandenganjumlah penerimaannegaratetapi pada tingkatan yang selalumeningkat.Dengandcmikian maka tekananinflasi dapat dihindarkan
150
15i dan stabilitas ekonomi dapat senantiasaterpeliharascdangkanjumlah dana-danainvcstasi dapat semakintersediauntuk membiayai kegiatanpembangunanyang semakinmcningkat dan mengusahakan agarpernbangunanitu sendirimenjadi semakinmerata. Dalam awal tahun Pelita I, anggaranpendzpatan dan belanja negaraberimbang pada jumlah Rp 327,4 milyar, sedangkandalam tahun pertama pelita telah mencapai Rp 1.577,3 milyar. Selanjutnya bila pada permulaanpelira III, arggaranpendapatandan belanja negara berimbang pada jumlah sebesarRp 6.934,0 milyar, maka dalam rahun ketiga Pelita llI telah mencapai Rp 13.900,3 milyar. Dalam tahun l9g2l1983, anggaran pendapatandan belanjanegaradirencanakanberimbangpada jumlah Rp 15.607,3 milyar atau bila dibandingkandenganvolume APBN 19s1l1982 maka tcrdapat kenaikanscbesar Rp 1.707,0 milyar atau 12,3 persen. Jumlalt anggaranpendapatan dan belanja negara 1982/1983 sebesarRp 15.607,3 milyar tersebut hampir sama dcnganjumlah keseluruhan volume APBN selamaPelita tI (1974/1975 - 1978/1979)yaitu sebesarRp 16.906,2milyar. Setiap pelaksanaanPelita diperlukan pembiayaanyang seniakin meningkat, yang terutama harus bersumber dari kemampuandalam negeri,sedangkansumber-sumberluar negeri merupakan sumber pelengkap.Dalam hubungan ini kebijaksanaananggarar yang berimbangdan dinarnisyang selamaini dianut berarti selainmcnunjangstabilisasickonomi juga ditujukan untuk dapat menciptakantabunganpemerintah yang semakinbesardalam membiayai pembargunan nasional. Kebijaksanaananggaranyang dinamis berarti menciptakan anggaranvang berimbang dan selalu meningkat serta bersamaan dengan itu mampu pula menciptakan tabungan Pemerinta.l.r. Tabungan pemerintah yang merupakan selisih antara penerimaandalam negeridan pengeluaranrutin, telah mampu menyusunkekuatan sendiri untuk membiayai pembangunannasional.Melalui usaha peningkatanpenerimaan dalam negeri dan penghematandi bidang pengeluaranrutin yang rerus menerus, maka tabungan Pemerintah senantiasadapat ditingkatkan, sehinggamemperbesarkemampuan sendiri untuk pembiayaanpembangunannasional dari sumber dana pembangunanyang berasaldari dalam negeri. Bila dalam tahun 1969/1970 tabungan pemerintah baru bisa membiayai 23,0 persen dari selunrh pengeluaran pembangunan, maka pada akhir pelita I dalam tahun 1973/7974 bisa membiayai 55,5 persendari seluruh a-nggan pembangunan.Selanjutnya pada tahun ketiga Pelita II dalam taht:n lgi6/197Z dan awal pelita III masing-masing meningkat menjadi 62,0 persen dan 65,6 persen dari pengeluaranpembangunan.Untuk APBN tahun 1982/7983jumlah tabunganpemerintahdirencanakanakan mencapaijumlah sebesarRp 6.755,0 milyar, yang berarti rneningkat sebesarRp r.szo,o niryar atau 29,0 persen bila dibandingkan dengan realisasi tabungan pemerintah dalam tahun lggr/Lggz. Bila dalam tahun 1981/1982 tabunganpemerintahtersebut bisa membiayai 75,4 persen, maka dalam tahrn 1982/7983 dan 798i/1984 masing-masingdirencanakan bisa membiayai
IJL
78,5 persen dan 70,5 persen dari seluruh anggaranpembangunan.perkembanganrealisasi tabungan Pemerintah tersebut menunjukkan bahwa peranan tabungan pemerintah semakin penting untuk membiayai anggaranpembangunan. Peningkatan tabungan Pemerintah yang telah ciicapai selama ini tidak terlepas dari usaha-usahameningkatkan penerimaan dalam negeri dan penghematandi bidang pengeluarannrtin. Dalam hubungan ini sistem perpajakan terus disempurnakan agar kegiatan ekonomi semakin berkembang serta kemampuan negara dan masyarakat untuk membiayai pembangunandari sumber-sumberdalam negeri semakin meningkat. Di samping itu agar pernbagianbeban pembangunan antara golongan yang berpendapatan tinggi dan golonganyang berpcndapatanrendarrsemakinsesuaidenganrasakead an masyarakat. Penerimaandalam negcri yang terdiri dari berbagaijenis pajak, bea masuk dan cukai, penerimaan minyak serta penerimaan bukan pajak, sejak awal pelita I tahun 1969/7970 sampai dengan tahun kcempat pelita III dalam tahun lgizllgii senantiasa menunjukkan jumlah yang terus meningkat. Bila dalam awal pelita I rcalisasipenerimaan dalam negeri baru berjumlah Rp 243,7 milyar, maka dalam tahun pertama pclita II telah dapat ditingkatkan menjadi Rp | .753 ,7 milyar. Selanjutnyadalam tahun pertarnapelita lIl semakinmeningkat menjadi Rp 6,696,8 milyar sedangkandalam pelaksanaan tahun ketiga Pelita III telah mencapaijumlah sebesarRp 12.212,6milyar. Dalarntahun keempat Repelita III penerimaandalam negeridirencanakansebesarRp 13,7s6,s milyar. Jumlah tersebut cukup besarbila dibandingkandenganpenerimaandalam negeripada awal pelita I, yakni telah mcningkat menjadihampir 5Z kali lipat. Usaha untuk neningkatkan pencrimaa' dalam negcri tidak banyak pengaruhnya terhadap penyediaandana pembangunanapabila tidak disertai denganusahapengarahan dxn penghematandalam pengeluaranrutin, Menyadari hal terscbut maka kebijaksanaan pengcluaran rutin setiap tahunnya senantiasadiarahkan untuk mcningka tkzn daya gunz dana yang terbatastanpa mengabaikanjumlah dan mutu pelayananpcmerintah kepada masyarakat,pengamanankekayaannegaradan pemeliharaandari proyek_proyekyang telah selesaidibangun. oleh karena itu pcngeluaranrutin tclah meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan tahap-tahappembangunanyang semakin berkembang walaupun dengan tingkat perkembanganyang lebih rendah daripada tingkat perkembanganpencrimaan dalam negeri dalam rangka untuk dapat menciptakantabungan pcmerintah yang semakin bcsar. Realisasi pengeluaran rutin yang besarnya baru Rp 276,5 milyzr dalam tahun 1969/1970 telah 'eningkat menjadi Rp 1.016,1 milyar dalam awal pelita II, Sebagai konsekuensidari kcgiatan rutin pemcrintah dan pelarrsanaan pembangunanynng ,.*"kin meluas' maka jumlah pengeluaranrutin dalam tahun pertama pelita III dan dalam tahun ketiga Pelita III masing-masing telah mcncapai Rp 4.061,g milyar dan Rp 6.977,6 milyar_
r53 jumlah pcngeluar;n rutin direnSelanjutnyadalam tahun keemPatpelaksanaanPelita III' meningkat menjadi sebesar32 kali .rn"k"n ..n.rpai Rp 7 001,5 milyar, yang berarti telah dengantahun keempat dari tahun 1969/lg7o. Pengeluaranrutin dari awal Pelita I sampai jumlah penerimaandalam negert Pelita lll tersebut telah meningkat cukup besar, tetapi mengalamikenaikan telah dapat ditingkatkan jauh lebih besar1'aitujika pcngcluaranrutin hampir sebesar57 kali menjadi 32 kali, maka penerimaandalam negerimcningkat menjadi Pemerintah dalam bidang lipai. lari kenaiken tersebut tercermin bahwa kebijlrksanaan yang scmakin besar k.ru.,grn negara telah berhasil mcnghimpun tabungan Pemerintah dan mengendalikan melalui usahameningkatkanpeuerimlan dalarnnegerisebesarmungkin pengeluaranrutin kearahyang berprioritastinggi' penPcrbaikan tingkat hidup rakyat banyak ha'nya dapat dir+'ujudkan melalui hubungan ini jika bangunan ekouomi di scgalabidang yang berkesinambunganDalam lcbih rendah pelaksanaanpenbangunan mcnghasilkantingkat pertumbuhrn ekonomi yang hidup masyarakatsulit dari tingkat pcrtumbuhrn penduduk maka usahaperbailtantingkat rnenumbuhkan pula u,rtuk ,li*uj,tdkan. Sejalan dengan itu usaha pemb:rngunantelah jenisnya''Untuk kebutuhan masyarakatyang scmahinmeningkattraik t-lallmmutu naupun kemampuan ekomemertuhi kebutuhan invcstlsi yang semakin besar dan meningkatkan maka di sanrping nomi guna memcnr.rhikcbutuhln hidup rakyat yang semakinmeningkat' turut digunakan d".r, yung bcrsumber dari rabungan Pemerir.rtah,bantuan luar ncgcri pembangunandapat untuk membiayai peurbangtnan. Hal ini dimaksudhan agar lalu der.nitahun berpacu dengan tingkat perkembangankebutuhan masyarakat yzng tahuu birntuanluar negeriurtuk membiayai semakinmeningkatdan beranekaragam,Penggunaan oleh karena pembangunantidak berarti mcnumbuhkirn ketergantungankepadaluar negeri' proyek-proyek tantuun t"rrebrt digunakan secernratmungkin terutarnauntuk membiayai produktil yang diharapkanakan dapat nenbayar kembali pinjarriantersebut' Dalam l(ebijaksauaanbantuan luar negeri, Penrerintah sellalttiasaberusaha agar perenannFadalam n.rembiayaipembangutlantetaP sebagaipclcngkap dalam arti scbagian tabungan Lesar pembiayaanpcmbangunanharus dibiayni dlri tabungan Pemerinral dan tahun pertanta masyarakat,Jumlah bantuan luar negeri menunjukkan peningkatansejak pelitn I yaitu sebesarRp 91,0 milyar dalarn tahun 1969/797Orrenjadi Rp 232,0 nttlyar dalamawalPelitall,kemudianmencapaiRpl.3Sl,lrnilyardalarrrpcrmulaanPclitalll' jumlah sebesar Dalarn tahun kctiga Pclita III bantuan luar negeri tersebut mencapai Rp 1'709,0 milyar dan dalarn tahun keenpat Pelita I|I djrencatrakansebesarRp 1'850,8 tersebut menunjukkan jnmlah yang scrnakinmeningkat' niilyar. Walaupun at.tgka-angka apalagi bila n.-un p.ronunnya dalam pembiayaan pcmbangunan sentakin berkurang' jauh meningkat dlbandingkandenganjumlah dan peranantabunganPemerintallyang telah tahun demi dalam membiayaipcmbangunan.Dalam pelaksanaanPelita III terlihat bahwa
r5+ tahun peranan bantuan luar negeridalam pembiayaanpembangunansemakinmenurun biladibandingkandenganmasaPelita I dan pelita II meskipun jumlahnya semakinmeningkat. Bila dalam tahun perrama pelita I dan akhir perita r persentascbantuan ruar n*g.,i,.rhadap anggaranpembanguan masing-masing adalahsebcsar77,0 persendan 44,i persen maka dalam tahun ketiga pelita II hanya 3g,0 persen.Selanjutnyadalam awal perita IIr perananbantuan luar negeri terhadap anggaranpembangunantersebut semakin menunrn menjadi 34,4 persen.Dalam tahun 1982/198i dan 79gi/1984 berdasarkan ApBN masinemasing direncanakan peranannya menjadi 21,5 persen dan 29,5 persen. perbandingin tabungan Pemerintah dan bantuan luar negeri terhadap angga-ranpembangunar sejak pe-lita I sampai dengan pelaksanaantahun terakhir pelita III dapat dilihat daram Tabel VI.1. Tabungan Pemerintah yang dapat dihimpun bersama_sama dengan bantuan luar negerimembentuk dana pembangunanyang digunakanuntuk mernbiayai berbagaiproyek baik sektoral maupun rcgional_Dalam tahun anggaran1969/lg7O dana pcmbangunan yang telah dihimpun baru berjumlah sebesarRp 118,2 milyar scdangkansepuluh tahun kem,,l dian yairu dalam tahun 1979rr98o telahmeningkat menjadi Rp 4.016,1 milyar, Kemudian dalam tahun 7981/1982 mcncapai jumlah sebesarRp 6.944,0 milyar dan daram tahun 1982/1983 dana pembangunantersebut direncanakanRp g.605,g milyar, Bila dibandingkan dengandana pembangunandalam awal pelita I empat belastahun yang lalu, maka dana pembangunandalam tahun keempat pelira IIr telah meningkat menjadi hampir 73 kali Iipat Dana untuk keperluan pembangunandaram tahun anggaran r9g2l19gi tersebut begitu besarsehinggahampir sama dcnganjumlah dana yang dikeluarkan pelita selan.ra II ( r97 +/ 1975 - 7978/1,979). Tugas penyediaan dana pembanglnan itu sungguh sangtt penting karena akan berpengaruhlangsung terhadap program pembangunan,Dalam tahuntahin mendatang, khususnyadalam menghadapiRcpelita IV yang sudah diambangpintu, penyediaandarr"a pembangunanharus Iebih ditingltatkan, Usaha-usahauntuk meningkatkan kesejahtcraan masyarakat melalui pembangunan dalam rangka mewujudkan cita_cita bangsa menuj, masyarakatyang adil dan makmur narnpaksetiaptahun menunjukkanpeningkatan. tahap pembangr.rnan yang terus meningkat tersebut diperlukan sebagailandasanyang kuat bagi terwujudnyi masyarakatsejahteraseperti yang dicita-citakan.Sampai pelahsanaan tahun ketiga Pelita III kegiatan pembangunannasional telah berkembang dengan cepat dan diharapkanakan terus dilanjutkan lagi dalam Repelitaselanjutnya. Tekad nyata Pemerintahdan rakyat untuk terus melaksanakandan meningkatkan pembangunanterlihat dalam jumlah pengeluaranpembangunanyang dari tahun ke tahun terus meningkat Bila dalam tahun pertama perita I pengeluaranpembang'nan baru berjurnlah Rp 118,2 milyar maka dalam awal perita II telah dapat ditingkatkan menjadi
r55 Tabel
VI. 1
PERBANDINGANTABUNGAN PEMERINTAHDAN BANTUAN LUAR NEGERI TERHADAPANGGARAN PEMBANGUNAN,T969/L97O- 198311984
Tahun anggaran
Dibiayai oleh ) Anggaranpembangunanr Tabungan Bantuan ( milyar rupiah ) Pemerintah luar negeri (Vo)
PELITAI 1969tr970
718,2
23,O
77,O
19701r97|
1 76 , 8
37,9
68,r
r97| tr972
274,4
36,8
63,2
r972/797 3
310,3
+9,r
50,9
r973/7974
+58,3
44<
PELITA II 1974/1975
969,6
76,7
?10
r975/1976
1.400,9
6+,9
35,7
1976tr977
2.060,0
62,0
38,0
1977t7978
2.759,9
6+,2
35 , 8
r978t7979
t qq7 0
59,5
40,5
1979t1980
4.016,1
65,6
34,4
1980/1981
5.920,8
74,8
7< t
1981t1982 tg82ltgffi 2)
6.94+,o
75 , 4
24,6
8.605,8
78,5
)1 \
9.290,3
70,5
29,5
PELITA III
tg83 trg84 3)
l) Termasuksaldoanggaranlebih 2) APBN 3) RAPBN
756 Rp 961,8 milyar. Selanjutnyadalam tahun pertamapelita III meningkatterus menjadi Rp 4.014,2milyar dan dalamtahun ketigapelaksanaan pelita III telahdapatditingkatkan pula menjadiRp 6.940,1 milyar. Anggaranpernbangunan untuk tahun 7g82/7gg3di_ rencanakan mencapaiRp 8.605,smilyar,jumlahini hampirsamadenganseluruhanggaran pembangunan selamaPelita ll (197+/1975- 7978/lg7g) yang berjumlahRp 9.726,4 milyar.Ikhtisar dan realisasiApBN sejakpelira I sampaidenganpelaksanaan tahun ke empatPelitaIII dapardilihatdalamTabelVI.2 dan GrafikVI.l. 6.2. Pelaksanaan APBN 1982/19g3 6.2.1. Ringkasan Dimensipembangunan yang dilaksanakan tahun demi tahun semakinberaneka ragam,dalam tahun anggaran7gg2/r983 kegiatanpembangunan diperluaske berbagai bidang serayamemberikanperhatian yang lebih mendalamkepadamasalahpemerar;n hasilhasilpembangunan Disadarisepenuhnya bahwakeinginanuntuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraanbagi seluruh rakyat secaraadil dan merata hanyalah mungkin apabiladibarengidenganupaya pengadaandanzyangmemadai.Oalampadaitu dana fang digunakanunruk membiayaipembangunanharusdiutamakanyang bersumber dari dalam negeri' sehubungandengan itu maka kegiatanuntuk meningkatkanpenerimaan dalam negeridalamu.hun 7982/7983terus dilakukandan sciringdenganiru tetap pula diarahkan runtukmenunjangpeningkatanproduksidan investasi, memperluas kesempatan keriadan pemerataan pendapatan dalammasyarakat, Sementaraitu pelaksanaan ApBN tahun Tggzl7gg3tidak terlepasdari dampak resesiekonomi dunia yang masihterasadaramtahun 7gg2,yang antaralain tercermindari penerimaan negaradi sektorrninyakyangtidak meningkatdan menurunnva Denerimaan pajak ekspor.Untuk meningkatkan penerimaan dalam negeriyangbersumber dari pene_ r'naan di luar minyak,dalampelaksanaan ApBN l9g2li983 telahdilanjutkanusahauntuk meluaskandasar pengenaanpajak, meningkatkanadministraslpemungxtan pajak dan meningkatkankcsadaranmembayarpajak daripadamasyarakat.Namun demikianke_ mampuanrakyat dalam memikul pembiayaanpembangunandan usaha pemerataanbeban pembangunan juga senantiasa mendapatperhatian.oreh karenaitu sejalandenganusaha untuk lebih meningkatkanpenerimaannegaradan sekaligusmeratakan bebanpaiak maka perananpajakdi luar minyakterusditingkatkan. Realisasi penerimaan dalamnegeridaramsemester | 1gg2/rgg3mencapai jumlah sebesarRp 5 695,4 milyar yang berarti 41,4 persendarijumlah yang direncanakandalam tahun anggaran7982/1983.Jumlah penerimaandalam negeri tersebut terdiri dari pajak langsungsebesarRp 4.673,9 mtlyar, pajak tidak la_,,gsrrnj sebesarRp gg2,4 milyai jan penerimaan bukanpajak sebesar Rp 139,1milyar, Bila dibandingkan denganpenerimaan
-
Graf ik
157
VL 1
REALTSASTAPBN, 7969tr970 - 1982t79A3 ( dalam milyar rupiah )
691?O70171 7r172 72173 75174741?6
?9180 80/81 8l/82
82/89 (APBN)
158 dalam negeri dalam semesterr r98r/1982 yaitu sebesarp.p 5.901,6 milyar maka berarti mengalami penurunan yang terutama berasal dari penurunan pajak perseroan minyak, pajak ekspor dan penerimaanbukan pajak. penerimaandi ruar sektor minyak, yaitu penerimaan pajak, bca cukai dan penerimaanbukan pajak sebesarRp l.l60,z milyar yang berarti meningkat sebesarRp 121,7 m yar atau 7,4 persen bila dibandingkan dengan realisasinyadalam semesrer| 7981/1982. Kebijaksanaandi bidangpengeluaranrutir.rdipengaruhioreh peningkatanpelayanan pcmcrintahan, tingkat perkembanganpembangunan dan peningkatan tabungan peme_ rinrah Sejalan dengan perkembangandan kebr,laksanaan seperti tersebut maka realisasi pengeluaranmtin senantiasamenunjukkan jumlah yang meningkat.sementaraitu dalam pelaksanaanAPBN 1982/1983 kebijaksanaanunruk membanru peningkatan rabungan Pemerintah diusahakan melalui penghematan dengan jalan mengutamakan pengeluaran rurrn yang berprioritas tinggi serta menyempurnakan sistem pengadaandan pembelian barang Pemerintah yang disertai dengan usaha-usahapeningkatan efisiensi penggunaan barang.Realisasipengeluaranrutin dalam semestcrr rggz/rgg3 mencapaijumlah sebesar Rp 3.040,9 milyar, atau 43,4 persen dari ApBN I7SZ|1983, yang berarti menunjukkan penurunar sebesarRp 405,2 milyar atau 11 ,B persenbila dibandingkandenganrealisasinya dalam semesterI 1981/l9SZ. Atas dasarberbagaikebijaksanaanyang telah dilakukan baik di bidangpenerimaan d4lam negerimaupun di bidang pengeluaranrutin tersebut di atas,maka dalam semesterI 1982/1983 dapat direalisirpenerimaandalam negeriyang lebih besardaripadapengeluaran rutin, schinggadapat dihimpun tabungan pemerintah sebesarRp 2.654,5 milyar. Usaha untuk meningkatkan jumlah tabungan pemerintah ini lebih mendapat perhatian, agar peningkatanpembangunandapat dipertahankan.Realisasitabungan p€merintah tersebut berarti lebih tinggi sebesar8,1 persen,apabila dibandingkandengantabunganpemerintah dalam semester| 1.981/7982yang berjumlah sebesarRp 2.455,5 milyar.Dalam pelaksanaan APBN 198217983,yang merupakan pelaksanaantahun kcempat Repelita III, r€rus diusahakanagar pembangunan dibiayai dengan dana yang bersumberdari dalam negcri. walaupun demikian sepertiyang telah direncanakandalam APBN 19g2l19g3, selaindana pembangunanyang dtpat dihirlpun dari dalam negcri masih diperlukanadanyatambahan dana dari luar negeridaliun rangka mendorongtingkatkanlaju pcrtumbuhan ekonomi dan pemerataanhasifhasilnya. f)alam semesterI 1982/l99j realisasipenerimaanpembangunanyang bersumber dari Iuar negeri sebesarRp 968,8 milyar, yang berarti Rp 205,0 milyar lebih tinggi dari realisasinyadalam semesterr T?BL/lg8z. penerimaanpembangunantersebut terdiri dari bantuan program sebesarRp 4,5 miryar dan bantuan proyek sebesarRp 964,3 milyar.
1-59 Apabila jumlah penerimaanpembangunanini ditambahkan kepada tabunganPemerintah yang berjumlah sebesarRp 2.654,5 mrlyar maka akan . terhimpun dana pembangunan sebesarRp 3.623,3 milyar yang digunakan unftk membiayai pengeluaranpembangunan. Usahadan upaya pcmbangunantidak akan ada henti-hentinyakarenapcmbangunan yang dilakukan bersifat majcmuk dan berkesinambungan.Di samping untuk membangun berbagaiprasaranaserta diarahkanuntuk mendorong pertumbuhanekonomi yang cukup tinggi, pengeluaranpembangunanjuga diusahakanuntuk mewujudkan pemerataan pembangunandan hasil-hasilnvamelalui delapanjalur pemerataan.Sesuaidengantunrutan dan kebutuhan pembangunanserta dana pembangunanyang tersedia,rnaka pengcluaran pembangunandalam realisasinyatelah meningkattahun demi tahun. Dalam semester I 1981/1982 pcngeluaran pembangunan berjumlah sebesar R p 3 . 1 1 9 , 3 m i l y a r , s e d a n g k a nd a l a m s e m e s t e |r 1 . 9 8 2 / 1 9 8 3t e l a h m e n c a p a iR p 3 . 5 7 7 , 3 milyar, Jumlah tersebut terdiri dari realisasipembiayaan pembangunan sektoral yang dilaksanakan oleh departemen/lembaga sebesarRp I.37 5,7 mllyat, pembiayaan pembangunan regional berupa bantuan pembangunan daerah (program Inpres) dan lpeda sebeserRp 55 1,2 milyar sertarealisasipengeluaranpembangunanlainnya scbesarRp 686,6 milyar dan pengeluaranpembangunandalam bentuk bantuan proyek scbcsarRp 964,3 milyar. Dengan demikian dari seluruh dana pembangunanyang dapat dihimpun dalam semester| 7982/1,983sebesarRp 3-623,3 mtlyar tersebut, yang telah digunakan untuk membiayaipengeluaranpembangunanadalahsebesarRp 3.S7Z,Bmilyar, sehinggarerdapar saldo-anggaran-lebih sebesar Rp 45,5 milyar. PelaksanaanAPBN selama semcster I I98Z|L983 serta perbandingan penerimaan negara dalam semester I 1981/1982 dan I98Zll983 dapat dilihzt dalam Tabel VI.2 dan Grafik VL2.
6.2.2. Peneimaan dalam negeri Sejalandenganperkembangankeadaan,antara lain perkembanganckonomi dalam dan luar negeri yang mcngiringi pelaksanaanAPBN tahun lgBZ/1983, maka realisasi pencrimaandalam negeri selamasemester| 1982/1983 diperkirakan sebesarRp 5.695,4 milyar, Jumlah penerimaandalam negeri tersebut terdiri dari penerimaanpajak langsung sebesarRp 4.673,9 milyar, pajak tidak langsungsebesarRp 882,4 milyar dan penerimaan bukan pajak sebesarRp 139,1 milyar. Bila dibandingkandenganrcalisasinyadalam semesr.er| 198717982,maka penerimaanpajak langsungtersebutmengalarnipcnurunansebesar 4,2 persen, sedangkanpenerimaanpajak tidak langsungmeningkat sebesar4,0 persen. Penurunan penerimaan pajak langsungselamasemesterI r9g2llg93 disebabkankarena penerima"anpajak perseroan minyak yang lebih rendah, sebagai akibat berkurangnya permrntaan minyak dunia dan harga internasionalminyak bumi yang tidak mengalami
160 -I€.64
d8
9ld
e ^ e.E
gs, ;6E
F B*
F
P
a t
B gE
F3;;
-
a
h E E Y
s
161 kenaikan. Penerimaanpajak langsungdi luar sektor minyak yang terdiri dari pajak pendapatan, pajak perseroan,MPO, Ipeda dan lainlain mencapaijumlah sebesarRp 738,7 nrlyar yang berarti meningkatscbesarRp 1,21,9milyar atau 19,8 persenbila dibandingkandengan realisasinyadalam semesterI l98I/1982. Di dalam usaha untuk meningkatkanpenerimaannegaradan sekaligusmembantu pemerataanpendapatan,dalam tahun anggaran798211981telah dijalankankebijaksanaan di bidang pajak pendapatanberupa peningkatan batas pendapatanbebas pajak (BPBP), Kebijaksanaantersebut dirnaksudkanjuga untuk menciptakaniklim perpajakanyang lebih baik bagi kegiatanusahamelalui pemungutanpajak yang lebih adil dan merata. Sehubungan dengan itu secarabertahap Pemerintah telah menurunkan beban pajak pendapatan rnelalui peningkatan BPBP. Dalam tahun f982 BPBP tersebut telah ditingkatkan dari Rp 840.000,- menjadi Rp 1.050.000,- bagi wajib pajak denganisteri dan riga orang anak atau kenxikan sebesarRp 210.000,- (sebesar25 persen) yang mulai berlaku sejak bulan J a n u a r i1 P 8 2 . Walaupunterdapat peningkatandalam BPBP namun penerimaanpajak pendapatan dalam semesterI 1982/1983 ini mencapai Rp 114,6 milyar atau 44,7 persen dari yang dianggarkandalam APBN 1,982/7983.Apabila dibandingkan dengan penerimaanpajak pendapatandalam semester| 1981/1982, maka terdapat kenaikan sebesarRp 16,5 milyar a t a u 1 6 , 8p e r s e n . Sejalandengankebijaksanaandi bidang pajak pendapatanperoranganmaka dalarn menc.iptakan .iklim perpajakan yang semakin baik bagi keg rahan usaha dan sekaligus meningFatkanpenerimaannegara,dalam pclaksanaanAPBN 1982/1983 juga telah dilanjutkan kebijaksanaandi bidang pajak perseroan. Realisasipenerimaan pajak perseroan selamasemester| 1982/7983 sebesarRp 264,6 milyzr yang berarti 32,2 persen dari yang direncanakandalarnAPBN ztru 26,8 persenlcbih tinggi dari realisasinya tlalam semesterI tahun sebelumnya. Bcsarnyapenerimaanpajak perseroanminyak terutama dipengaruhi oleh jurnlah produksi, ekspor dan harga internasionalminyak bumi, Dalam tzhun lgBZ pengaruhresesi ekonomi dunia masih terasa,hal ini antara lain tercermin dari permintaan milyak dunia yang menjadi berkurang,harga internasionalminyak bumi tidak mengalamikenaikan serta adanya pembatasanjumlah produksi minyak mentah sesuaidengan keputusan OpEC beberapawaktu yang lalu, Sehubungandengan itu realisasipenerimaanpajak perseroan minyak dalam semester I 1982/1983 lebih rendah dari realisasinya dalam semester I 1981/1982. Realisasipenerimaanpajak perseroanminyak dalam semesterI19g2lr9g3 sebesar Rp 3.935,2 milyar yang berarti 7 ,7 persen lebih rendah dari penerimaannyadalam se-
762 f
mesterI tahun sebelumnya,sedangkanbila dibandingkandenganjumlah yangdianggarkan dalam APBN 1982/7983,maka realisasitersebuttelah mencapaisebesar43,1 persen. Sejalandenganmeningkatnyapenerimaanpajak pendapatandan pajak perseroar, penerimaanpajak melalui sistemMPO juga menunjukkan perkembanganyang terus meningkat.Dalampelaksanaan Pemerintah APBN 198211983, telahmengambil kebijaksanaan menaikkantarip MPO barang-barang impor yang mulai berlaku sejak bular Pebruari 1982, Dalam kebijaksanaanitu ditentukan bahwa bagi para importir yang memegang angka pengenalimportir (API), angka pengenalimportir sementara(APIS) atau angka pengenal importir terbatas(APIT) dikenakantarip sebesar Rp 50,-per US $ 1, yangterdiri dari MPOwabasebesar Rp 30,-per US $ I danMPOwapuRp 20,-per US $ 1. Sedangkan bagi para pengusaha/pedagang yang tidak memiliki API, APIS atau APIT dikenakantarip sebesar Rp 200,-per US $ 1, yangterdiri dari MPO wabasebesar Rp 120,-per US $ 1 dan MPOwapusebesar Rp 80,-per US $ 1. RealisasipenerimaanMPO dalam semester| 7982/7983sebesarRp 270,2 milyel" arzu 39,7 persendari yang direncanakandalamAPBN, Bila dibandingkandenganrealisasi penerimaanMPO dalam semester| 7981/7982, berarti mengalamikenaikan sebesar Rp 50,3 milyar atln 22,9 persen.Dalampadaitu penerimaan iuran pembangunan daerah (lpeda)dan lainlain pajaklangsungdalamsemester | 1982/7983masing-masing mencapai Rp 42,7 milyar dan Rp 46,6 milyar yang berarti 39,2 persendan 37,8persendari jumlahnya yang direncanakandalamAPBN 198211983,Bila dibandingkandenganrealisasinya dalam semesterI tahun 1981/1982makajumlah tersebutmasing-masing adalahRp 3,1 milyar lebih rendahdan kenaikansebesarRp 2,2 mrlyar. Sepertihalnya pajak langsungmaka penerimaanpajak tidak langsungjuga senantiasadiusahakanpeningkatannya.Denganberbagaiusahayangtelah dilakukanmaka dalam semesterI 798211983telalr dihimpun penerimaanpajak tidak langsungsebesarRp 882,4 milyar,yang berartimencapai39,2 persendari yangdianggarkan dalamAPBN 1982l198j dan mengalamikenaikan sebesarRp 34,2 milyzr, bila dibandingkandenganrealisasipenerimaannyadalam semesterI tahun anggaransebelumnya.Penerimaanpajak tidak langsungtersebutterdiri dari penerimaanpajak penjuatansebesar Rp 187,1 milyar, pajak penjualanimpor Rp 116,3 milyar, cukai Rp 267,9 mllyar, beamasuk Rp 255,6milyar, pajak ekspor Rp 36,9 milyar dan pajak tidak langsungla,nnyasebesarRp 18,6 milyar. Peningkatanpenerimaanpajak penjualanartara lain diusahakanmelalui intensifikasipemungutandengancaraverifikasiyang lebih ketat ataspenyerahanbarang-barang dan jasajasasertaperluasanjumlah wajib pajak. Di sampingitu perkembangan perekonomian dalam negeri mempengaruhipula kenaikan penerimaanpajak penjualantersebut.
10J
Penerimaanpajak penjualan dalam scmesterI l98Z/1983 sebesarRp 1g7,1 milyar atau nrerupakan42,3 persendari yang direncanakandalam APBN LgSzlrggJ, tsila dibandingkan denganrealisrsinyadalam periodeyang samatahun anggaransebelumnyamaka berarti telah tcrjadi kenaika.nsebesarRp 4 i,0 milyar atau 28, 1 persen, Kebijaksanaandi bidang pajak penjualanimpor dan bea nrasuk tidak semata-mata ditujukan bagi peningkatanpenerinraannegara,melainkan diarahkanpula bagi pe'ciptaan iklim vang dapar membina dan mendorong perkembanganindustri dalam negeri serta sektor-scktor produksi tcrtentu dalam perckonomian dan menunjang usaha stabilisasi hnrga barang-barang tertenu di dalam negeri. Dalam hubunganini maka atasirr.rporbahan baku/pcnolor.rgdan sejumlah barang-barangtertentu tclah diberikan keringanan tarip maupun pembebasansebagianbeamasuk dan pajak penjualani:npor. Realisasipenerimaan pajak oenjualan impor dan bea 'rasuk dalam semesterI 1982/1983 masing-masingsebesarRp 116,3 milyar dan Rp 255,6 milyar arau mencapai 3 8 , 9 p e r s e nd a n 3 7 , 7 p e r s e nd a r i y a n g d i r e n c a n a k adna l a m A p B N 1 9 g 2 l 1 9 g i . B i l a d i b a n clinekandenganrealisasinyadalam semester| 198L/lgg2 berarti terjadi kenaikanmasingmasrngsebesarRp 5,9 milyar dan Rp 6,2 milyar. Penerimaancnkai selain dipengaruhioleh perkembanganproduksi tembakau,gura, bir dan alkohol sulingandipengaruhipula oleh bcsarnyatarip dan perkembangandaya bcli masr,'arakatpada umumnya. Di samping itu intensifikasi pemungutan cukai yang terus diusahakanPcmerinrabjuga mempengaruhipe'erimaan cukai, hal ini dilaksanakanantara lain melalui verifikasi yang letrih cermat atas p erusahaan-perusahaan rokok, pencegahan dan penrbcra'tasanpita rokok palsu,penyesuaianhargadasarsertamenserasikan pita cukai dcnganperkembanganhargajualni'a. L)alamsemester r 1982/1983 realisasipenerimaancukai scbesar Rp 267 mtryar ,9 \ - a n g b e r a r r rm e n c a p a4i 3 . 3 p e r s e nd a r i y a n g d i r e n c a n a k a d n a l a mA p B N 1 9 9 2 / 1 9 8 3 B i l a dibandingkan dengan rcalisasinyatralam periode ya.g sama tahun anggaranL9g'r /19gz maka berarti terjadi kenaikan sebcsarRp 17,8 milyar atau 7,1 persen.penerimaancukai tersebut bcrasaldari penerimaancukai ternlrakau,cukai gula, cukai bir dan cukai alhohol sulingan. semenrara iru penerimaan pajak ekspor daram semester I 19g2l19g3 scbesar Rp 36,9 nilvar l,ang berarti mencapai 21,7 persen dari ya'g dianggarkandalam ApBN 1982/1983 Jumlah tersebut menunjukka' penurunan sebesarRp 39,0 milyar ztar 57,4 persen bila dibandingkan dengan realisasipenerimaan pajak ekspor dalam semesterI 1987/1982 Penurunantersebut terutama disebabkankarena menurunnya vortrme ekspor di luar minyak sebagaiakibat rcsesiekonomi dunia yang masih terasadalam tahun 19g2.
164 Di sarnpingitu kebijaksanaanpenurunantarip pajak ekspor dan pajak eksportambahan dalam upaya meningkatkanvolume ekspor di luar minyak, juga berpengaruhterhadap penerimaan pajakeksportersebut. Penerimaanpajak tidak langsunglainnya yang lerdiri dari bea rneterai,bea lerang dan lainlain dalamsernester r Tggz/rggJrealisasinya EbesarRp 1g,6milyar,Jumlahini merupakan42,0 persendari yang direncanakandalamApBN lggz/rgg3 dan bila diban_ dingkandenganrealisasinya dalarnsemesterI tahun anggaranrggr/ rggz berarti mengalami kenaikansebesar Rp 2,3 milyar atau14,1persen. Penerimaanbukan pajak terdiri dari penerimaannegarayang berasal dari depar_ temen/lembaganegaranon-departemen,bagianpemerintahatas laba perus"h"an-perur"haan negaraserta bank-bankpemerintahdan lain{ain, penerimaanbukan pajak ...rantiasa terus ditingkatkanmelalui berbagaiusahaantararain penyempurnaanadministrasi, penertiban setoran, intensifikasi pemungutan serta peningkatanpengawasannya. Selamase_ mesterI 1982/1993realisasipenerimaanbukan pajak sebesarRp 13g,1 milyar. Jumlah penerimaantersebut berarri mencapai35,4 persendari yang dianggarkan dalarn ApBN 7982/7983dan menunjukkanpenurunansebesarRp 34,4 m yar atau 19,g persenbila dibandingkandenganrearisasipenerimaanbukan pajak dalam semesterI tahun anggaran sebelumnya.Perbandingan penerimaandalam negeriselamasemester| 79gl/r9g2 d,zn 7982/7983,yangdiperincimenurutpajaklangsung, pajakridak rangsung dan penerimaan bukan pajak,dapatdilihat clalamTabelVL3 dan Grafik VI.3. Dilihat secarasektoral' rearisasipenerimaandaram negeri selamasemesterI 1982/7983tersebuttcrdiri dari penerimaansektor usaha,/perdagangan, sektor impor, sektor ekspor, sektor minyak dan penerimaan bukan pajak -asing_*".ir.rg -np,.b..r. Rp 1..212,3 milyar,Rp 371,9milyar,Rp 36,9 milyar,np i.llS,Z milyar dan 139,r milyar' Bila dibandingkandenganrealisasinya dalam,"-.r,", I Tggr/rggz,penerimaan sektor.saha/perdagangan adalahlebih tinggi sebesar 17,gpersen,sektorimpordaneksror masmg-masing mengalamikenaikansebesar 3,4 persendanpenurunan..u"o. st,+ p..r'.n, sedangkan penerimaan dari.sektorminyak dan penerimaa:r bukanpajakjuga rebihrendatr sebesar7,7 persendan 19,8 persen.perkembangan penerimaandalam neqerimenurut - -' sektorselamasemesrer r 79g7/7982danrgBZ/7983dapatdilihatpadaTaberut.n. 6.2.3. Penerimaan pembangunan Dari tahun ke tahun dana pembangunanyang bersumber dari dalamnegeritems ditingkatkan namun demikian sumberdana dari ruarriegeri masihtetap diperrukansebagai pelengkapuntuk membiayai kegiatanpembangunan y-angsemakinmeruas.Denganberkembangnyadana yang diperoleh dari sumberdalam neg"eridan peranannyadala'rnp.m_
lo)
Tabel
VI.3
PENERIMAANDALAM NEGERI,SEMESTERI L98I/1982DAN T982lI983 ( dalammilyar rupiah )
Jenispenerimaan
I. Pajaklangsung 1. Pajakpendapatan 2. Pajakpetxtoan 3. Pajakperseroanminyak 4.MPO
198t/1982
4.879,9
1982/198 3r)
98,I
4.673,9 r14,6
208,6
264,6
+.263,7 219,9
Kenaikan (%l
-
rt7
+ 16,8 + 26,8
l Slq t
270,2
+ ))o
5.I p ed a
45,8
4)
6. Lain-lain
44,4
+6,6
+
5,0
II. Pajaktidak langsung
8+8,2
882,4
+
4,o
1. Pajakpenjualar
146,1
187,'l
+ 28,1
2. Pajakpenjualan impor
110,4
t1.6,t
3 .C u k a i
250,1-
7,1
744 n
267,9 255,6
+
4. Beamasuk
L
J<
5. Pajakekspor
75 0
?6 0
-
514
6. Lain-lain
16,3
18,6
+ 14,1
t73,5
r39,1
- r9,8
5.907,6
5.695,4
IIL Penerimaan bukan pajak
Jumlah
l) Angl(a s€mentara
'l
6,8
Gratit
VL2
PENERMAAI{ NEGARA,l98r/198? _ r9E2/1983 ( drlan milyar rupiah )
A"BN
Real Sem.I 1981/1982
_--
Reat Sem.I 1982/1983
penerimaan pembangunan (bantuan luar r,egeri)
VI.9
166
PENERTMAAN DALAMNEcDRr,196r/1982_ r982/1983
APBN
o.n.ri.uur, dalamnegeri
!
Graf it
A?BN
Real Sem, I
l 9 E 1 i1 9 8 2
AIBN
Real Sem.I 1982/1983
I
p"i^t tu,,g,u''g
I
najattidaklanesunc penerimaar bukan pajak
LO/
Tabel
VI.4
PENERIIVIAANDALAM NEGERI MENURUT SEKTOR, SEMESTERI t98t/1982 DAN 19S2l1983 ( dalammilyarrupiah) Sektor / jenis penerimaan
I. Sektor usaha/perdagangan a, Pajakpendapatan b. Pajakperseroan c.MPO d.Cukai e. Pajakpenjualan f. Ipe da g. Lain-lain
r98r/1982
7982ngffi1],
Kenail
1.o29,3
1.21.2,3
+ 17,8
98,1 208,6 2L9,9 250,7 t+6,1 45,8 60,7
7r+,6
+ 16,8
264,6 270,2 267,9 787,1
+ 26,8
+2,7
+
7,I + 28,1 - 6,8 +
7,4 14
It. Sektor impor
359,8
371,9
+
a. Beamasuk
249,4 110,4
zf,J,o
.i
r16,3
t
b. Pajakpenjualanimpor III. Sektor ekspor Pajakekspor IV. Sektor minyak Pajakperseroanminyak V. Penerimaanbukan pajak
Jumlah l) Angka sem€htara
7< q
36,9
7a a
36,9
4.263,r
3.935,2
.l.4ot,-r
? ol< ?
1 73 , 5
5.907,6
r39,r s.695,4
- 51,+
_'7'7
- 19,8
168 biayaanpembangunanyang semakinmeningkat, maka berarti bahwa bantuan luar negeri peranannyadalam membiayaipembangunansemakin berkurang. Selamasemester| 1982/7983, realisasipenerimaanpembangunanyang berasaldari luar negeri sebesarRp 968,8 rnilyar yang terdiri dari bantuan program sebesarRp 4,5 milyar dan bantuan proyek sebesarRp 964,3 milyar. Jurnlah penerimaanpembangunan tersebut merupakan 52,3 persen dari yang ditetapkan dalam ApBN rggz/79g3 yaitu sebesarRp 1.850,8 milyar, Apabila dibandingkandenganpenerimaanpembangunandalam semesterr 1987/7982 bcrarti terjadi peningkatan sebesarRp 205,0 milyar atau 26,g Persen. 6.2.4. Pengeluaranrutin Kebrjaksanaanpengeluaranrutin dalam tahun 19g2l19g3 senantiasatliarahkan untuk memberi dukungan terhadap usaha mew'judkan pemerataan,pertumbuhan dan kestabilan.Di samping itu pengeluaranrutin tetap ditujukan untuk memenuhikebutuhan pembiayaanbagi peningkatanpelayananpemerintahkepadamasyarakatsertapengamanan hasil-hasilpembangunan yang ditampung melalui belanja pegawai, belanja barang dan subsidi daerah otonom. Namun demikian dalam rangka upaya peningkatan tabungan Pemerintah,pembiayaan tersebut dilaksanakandenganusaha-usaha penghematanmelalui pengarahanyang lebih selektif serta pengutanlaan jenis pengeluaranrutin yang berprioritas tinggi. Berdasarkanpada Iandasankebijaksanaan tersebutdi atasmaka realisasipengeluaran rutin dalam semesrer| 7982/1983 telah mcncapaijumlah sebesarRp 3,040,9milyar yang berarti 43,4 persen dari rencananya.Jumlah tersebutterdiri dari belanjapegawaisebesar Rp 1.199,9 milyar, belanjabarangscbesarRp 36g,g milyar, subsididaerahotonom sebesar Rp 551,7 milyar, bunga dan cicilan hutang sebesarRp 385,6 milyar serta lain-lain pengeluaran rutin sebesarRp 534,9 milyar. perkembanganrealisasipengeluaranrutin semesterI 1982/1983 dapat dilihat padaTabel VI.5 dan Grafik VI.4. Sejalandenganupayapeningkatanpelayananpemerintahkepadamasyarakat,maka dalam tahun 7982/1983 telah diusahakanmelalui peningkatankemampuan dan jumlah aparaturnegaradisertaidenganpenyesuaianperhitungantunjanganberastlan uang makan/ lauk-pauk. usaha tcrsebut tercermin pada besarnya peningkatan realisasi pengeluaran untuk belanjapegawaidalam semesterI rgg2l1993. SelamasemesterI 19g2l19gj realisasi belanjapegawaimencapaijumlah sebesarRp 1.199,9milyar atau 4g,Zpersen dari Lngg'ran yang direncanakantahun 1982/1983. Jumlah tersebut berarti meningkat sebesarRp 5g,3 milyar atau naik 5,1 persen bila dibandingkan dengan rearisasiberanjapegawai dalam periodeyang samatahun lg81llg92.
169 Tabel
VI.5
PENGELUARANRUTIN, SEMESTERI 1981/1982DAN 1982/1933 ( dalammilyar rupiah )
Jenis pengeluaran
9a1ll
l. Belurja pegawai. a- tunjanganberas, b. geji dan pensiun c.. biaya makan ( lauk pauk ) . d. lain-lain belanjapegawaidalam negeri. e. belanjapegawailuar negeri. 2. Belanjabarang.
2
1.141,6 99,A 8 55 , 9 t77,3 45,8 22,4
3. Subsidida€rahotonom a. 'fia Jaya b. daerahotonom lainnya . 4. Bungadan cicilan hutmg , a- dalam negeri.
J u m I a h.
1) Argka sementara
5,1 36,2
836,3 l5a 4
35 , 0
+9,O
7,O -
11,0
368,8
-
5,6
344,7
-
8,1
602,+
55t,1
-
8,4
20,2
78,7 -
fl5
t90,7 r ),o
533,0
382,0 8,4
b. Iuar negeri. 5. Lain - lain .
r,199,9
20,3
a- dalam negeri . b. luar negeri
Kenaikan
1982179$ t)
385,6
0,9
0,8
- 90,5
384,8
3,0
929,4
5r4,9
t.446,r
3.040,9
- 42,4
-
11,8
Grafik
770
Vl.4
PENGELUARAN NEGARA, 1981/1982 - I9A2I79A' ( dalam milyar rupiah ) PBNGELUARANPBMBANCUNAN ( D uar BEtusn Proyck )
PENGELUAR.AN RUTIN
SDJ
r98r/1962 I
rdn-bir
I
B@t! d.Dcicilanbuteng
I
sub'ididr€Ehot6on
f
ncb"1. u-""g
I
B.btrj! p.srwrl
g'm.I '1981/t982
6m,I 1982/r983
! f !
Sm.l r982/r98!
rcmuaraantaimra rc-uavu
tari a*rrrr
r..u"v"-
n+artcn n/t cmbosr
771 Realisasibelanjapegawaidalam semester| 1982/1983terseburantaralain dialokasikanuntuk pembayarangajilupahdan pensiunsebesarRp g36,3 milyar, tunjanganberas sebesarRp I 35 ,9 milyar, uang makan/lauk-pauk sebesarRp 158,4 milyar, pengeluaran lain{ain belanja pegawaidalam negeri sebesarRp 49,0 milyar dan belanjapegawailuar negerisebesar Rp 20,3milyar. Dalam pada iru pemerataankesempatan kerja dan berusahabagigolonganekonomi lemah ter's didorong dan diringkatkan,melalui pembelianbarang-barang hasil produksi dalam negeri serta pengutamaanpengusahagolongan ekonomi lemah dan pengusaha setempat.Hal tersebut dir'r,tjudkanmelalui penyempurnaanpedomanpelaksanaan ApBN berupaKeppresno.18 talun 1981.Meskipundemikianmengingat kepadatingkatkemampuan keuangannegaradan upayapeningkatantabunganpemerintah,maka dalampelak_ sanaanbelanja barangtersebuttetap diadakanpenghematanmelalui pengendaliansistem pengadaandan pembelian barang kebutuhan pemerintah.Dalam semesterI lgSzlTgg? realisasibelanja barang mencapaijumlah sebesarRp 368,g milyar, terdiri dari belanja barang dalam negeri sebesarRp 344,7 milyar dan helanja barangluar negeri sebesar Rp 24,1 milyar arau masing-masing 33,8 persendan 51,7 persendari anggaranyang disediakan dalamtahun 1982/7983. Untuk menunjangterwujudnya usahapernerataankesempatanmemperolehpen_ didikan dan pelayanankesehatan,melalui pelaksanaansubsidi daerahotonom telah diusahakanpenambahanjumlalr guru sD Inpres,tenagaperawatsertatenagamedispuskesmasdi daerah-daerah. Di sampingitu subsididaerahotonommenampung pulapenggantian biaya akibat dihapuskannyaSPPsekolahdasar,menampungpembiayaangaji lurah dan perangkatnyaserta tunjanganpamongdesadi daerah-daerah yang berpendapatan rendah. Realisasisubsididaerahotonom dalamsemesterI Tg\zllgg3 mencapaijumlah sebesar Rp 551,7 milyar yang berarti 41,9 persendari angg'rannya.Jumrahrealisasitersebut dialokasikan unruk Irian Jayasebesar Rp 18,7milyar,Timor Timur sebesar Rp 4,6 miryar, dan kepadadaerahotonom lainnyasebesarRp 52g,4 milyar. Bila dibandingkan dengan realisasi subsididaerahotonom semester r 7g8r/lggz, jumlah tersebutberartimenunjukkan penurunansebesar 8,4 persen. Realisasipembayaranbunga dan cicilan hutang dalam semesrerI rgSz/7ggj mencapaijumlah sebesarRp 385,6 milyar atau 39,5 persendari rencananya. Jumlah tersebut terdiri dari pembayaranbunga dan cic an hutang dalam negeri sebesarRp 0,g milyar serta bungadan cicilan hutang l'ar negerisebesarRp 384,gmilyar, Bila dibandingkan denganrealisasisemesterI TgSlllg9z pembayaranbungadan cicilanhutangterr.but menunjukkanpeningkatansebesarRp 3,6 milyar araunaik 0,9 persen. sedangkanrealisasilain-lainpengeluaran rutin dalamsemester I1982/19g3 telah
172 m€ncapaijumlah sebesarRp 534,9 milyar atau 46,5 persen dari rencananya. Jumlah ini meliputi pengeluaranuntuk biaya pemilu sebesarRp 14,5 milyar, subsidipangan sebcsar Rp 1,1 mifyar, subsidi bahan bakar minyak sebesarRp 513,4 milyar scrta biaya surat men''urat, giro pos dan lain-lain sebesarRp 5,9 milyar. Bila dibandingkan dengan realisasi semester I 1981/1982 jumlah tcrsebut Iebih rendah sebesarRp 394,5 milyar ata' 42,4 persen. Hal ini antara lain disebabkan berkurangnya realisasi subsidi pangan dan subsidi bahan bakar minyak dalam semesrer| 7982/799? . 6.2.5. Tabungan Pemerintah Sebagaimanadiketahui sumber dana pcmbangunan yang disediakan dalam Ang_ garan Pendaparandan BelanjaNegara terdiri dari tabunganpemerintah dan dana bantuan luar negeri. Tabungan Pemerintah merupakan selisih antara penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin, sedangkan dana bantuan luar negeri terdiri dari nilai lawan bantuan program dan nilai lawan bantuan proyck. perkembangan pembangunan memerlukan dana untuk pembiayaannya, sehingga Pemerintah berdaya-upaya untuk menggali sumber dana dalam negeri. Sehubungan dengan ini, tekad untuk melaksanakanpembangunan berdasarkan kemampuan sendiri terus didaya-upayakansejak pelaksanaanpelita I hingga saat ini. Adapun pendaya-upayaarini diaralrkan pada peningkatanpenerimaandaram negeri dan penghematandalam pengcluaranrutin. Daya-upayaini telah menunjukkan sasaranyang tepat, hal ini tercermin dengan semakin bcsarnya peranan tabungan pemerintah dalam pembiayaanpembangunansetiaptahunnya. Tabungan Pemcrintah dalarn APBN I9B2/1983 direncanakansebcsarRp 6.755,0 milyar dan diperkirakan akan dapat berpcran 78,5 perscn dalan.rmernbiayaiseluruh pe_ ngeluaranpembangunandalam tahun lggz/1983. Sedangkandalam pelaksanaannva selama senester | 198211983 tabungan Pemerintah baru mencapaiILp 2.654,5 milyar atau 39,3 persen dari rencananya.Namun dcmikian hal ini masih lebih bcsar Rp 199,0 milyar bila dibandingkal denganperiodeyang samadalam rahun 7g8l/1ggl. 6.2.6. Pengelu,aran pembangunan Kcbijaksanaanpengeluaranpernbangunandalam pelita III merupakan kelanjutan pelaksanaanPelita sebelumnyasehinggadapar dijadikan sebagailandasankegiatan pembangunan di masa mendatang. Pengeluaran pembangunan senantiasa diarahkan untuk menunjang sasaran pemerataan hasil-hasil pembangunan baik regional maupun scktoral. Kebijaksanaan pembangunan yang saling sambung menyambung tersebut merupakan
773 usahauntuk mencapai tingkat kesejahteraanyang lebih tinggi di samping mewujudkan pemerataanpendapatanmelalui perluasankesempatankerja dan berusaha. Sejalandengan kebijaksanaantcrsebut di atas,realisasipengeluaranpembangunan selamasemester| 7982/1983 mencapaijumlah sebesar Rp 3.577,8 milyar, yang terdiri dari pembiayaanrupiah dan pembiayaanbantuan proyek masing-masing mencapaijumlah sebesatRp 2.613,5 mtlyar dan Rp 964,3 milyar. Selanjutnya pengeluaranpembangunan rupiah sebesarRp 2.613,5 milyar tersebut digunakan untuk pembiayaan pengeluaran pembanglnan sektoral yang dikelola oleh Departemen/LembagaNegaranon Departcmen sebesarRp 7.375,7 mtlyar, bantuan pembangunandaerah sebesarRp 551,2 milyar dan pembiayaan pembangunanlainnya sebesarRp 686,6 milyar. Scdangkanrealisasipengeluaran pembangunandi luar bantuan proyek dalam semester| 1982/1983 dapat dilihat padaGrafik VI.4. Pelaksanaanpembiayaanpembangunanmelalui Departemen/Lembaganon Departemen selamaperiodc semester| 1982/1983tersebutdigunakanuntuk membiayaibcrbagai macam proyek yang tersebardan meratadi selumh wilayah tanah air, Selanjutnyarealisasi banruan pembangunan daerah dalam semesterI 1982/1983 tersebut telah mengalami peningkatansebesarRp 35,7 nrlyr. atau 6,9 persenbila dibandingkandenganperiodeyang sama dalam tahun 1981/i982.. Dalam pada itu realisasibantuan pembangunandaerah dalarnsemester| 1982/1983digunakanuntuk bantuan pembangunandesasebesarRp 40,4 milyar, bantuan pembangunankabupaten sebesarRp 7I,5 milyar, bantuan pembangunan Dati I sebesarRp 122,4 milyar, bantuan pembangunansekolah dasar sebesarRp 187,4 milyar dan pembangunansaranakesehatan/Puskesmas sebesarRp 24,5 nilyar. Di samping juga itu digunakanuntuk bantuanpenghijauandan reboisasisebesarRp 30,8 milyar, Inprcs prasaranajalan/jembatanscbcsarRp 30,0 milyar, bantuan pembangunankhusus di limor Timur sebesarRp 1,5 milyar dan pengeluaranpembangunanmelalui dana Ipeda sebesar Rp 42,7 mtlyar. Bantuan pembangunandesa tersebut dalam tahun 1982/1983 adalah atas dasar bantuan sebcsarRp 1,25 juta untuk tiap desa.Jumlah desayang mentiapatl:antuandalam tahl:n !98211983juga menjadi 65 .127 desa.Demikian pula denganbanruanpembangunan kabupaten telah rnengalamipeningkatandasarbantuan dari Rp 1.000,- tiap jiwa menjadi Rp 1.150,- tiap jiwa sedangjumlah minimum bantuan ditingkatkan dari Rp 150 juta per kabupatenmenjadi sebesarRp 160 juta per kabtrpaten. Dalam pada itu jumlah minimum bantuan pernbangunanDati I telah mengalami peningkatan dari Rp 7,5 milyar tahun 1981/1982 menjadi Rp 9 milyar dalam tahun 1982/1983. Dalzm rzngka memperluas kesempatan belajat bagl anak umur 7-72 tzhun
tI+
Tabel
VI.6 PENGELUARANPEMBANGUNAN,SEMESTER I IISI / Ig82 DAN 1982/1983r) ( dalam milyar rupiah ) Jenis Pengduaran
1. Pembiayaan Depsrt€men/Lmbags
7947n982
,
a. Deparremen/Lembaga. b. Hankam.
2, Pembiayean bagi daerah , a, Bantuanpembangunandesa b. Bantuanpembangunankabupaten c. Bantuan pernbangunanDati I d. Bantuansekolahdasar e. Saranakesehatan/puskesmas f. Bantuanpemba[gunandan Pemugaranpasar
c
Bantuanpenghiauandan reboisasi
r,372,4
1 . 3 75 , 7
L.722,4
1.762,1
25O,O
213,6
5r5,5
55r,2
6,9
r),u
40,4
15,4
69,8
t t,J
a. Subsidipupuk b, Penyertaan Modalpernerintr,h c. kin.lain
JUMLAH. r t Di luar bantuan proyeL 2) Angk4 reEcntara
t,)
-
14,6
2,+
122,4
l5 t
166,4
187,4
12,6
?1 ?
24,5
2,O 30 , 1
30,8 30,0
7 7, 6 - 55,9
45e
4)7
-
498,5
686,6
37,7
160,7
299,8
86,6
r 53 , 7
203,4
184,1
183,4
2.386,4
2,613,5
I
3, Pemblayaan lein-Iain
o,2
706.2
h Prasaranajalan PembangunanTimor Timur J Ipeda.
Keneikan (%)
1982t798t21
6,8
32,3
-
o,4
- 9,5
Tabel
175
VI.7
PELAKSANAAN APBN, SEMESTERI Ig82I7g8'II ( dalam milyar rupiah )
Jenis penerimaan
I. PENER. DAI.AM NEGERI A. Pajat langsung 1. Pajakpendaparan 2. Psjak perseroan 3. Pajakperseroanminyak 4. MP O 5. I p ed a 6. Lain{ain
B. Pajektidak langsung 1. Pajakpenjualan 2. Pajakpenjualanimpor 3. C u k ai 4. Beamasuk 5. Pajakekspor 6. Lain - lain C. Penerimaanbukan pajak
Realisqsi
5.695,4 4.673,9 r14,6 264,6 3.935,2 270,2 42,7 46,6
482,4 L87,l 116,3 2 6 7, 9 255,6 36,9 18,6 139,r
PENER.PEMBANGUNAN
968,8
l. Bantuanprogram
4<
2, Benruanproyek
J€nispengeluaran
I. PENGELUARAN RUTIN 1. 2. 3. 4. 5.
Bclanjapegawai Belanjabarang Subsididaerahotonom Bungadan cicilanhutang Lain{ain
II. PENGEL.PEMBANGUNAN A. PembiayaanDepartem€n/ Lcmbaga 1. D€partemen/Lembaga 2, DepartemenHankam B, Pembiayaan bagi daerah 1, Bantuanpemb.desa 2. Bantuanpemb.kabupaten 3. Bantuanpemb.Dati I 4. Timor Timur 5. Pembangunan SD 6, Pelayanankesehatan/ Puskesmas 7, Pernb,prasarana jalan 8. Bantuanpemb. pasar 9. Bantuan penghijauan 1 0 .l p e d a
1. Subsidipupuk 2. Penyertaanmodal pem. 3, Lainlain D, Bantusn Proyek
l) Angka sem€ntaE
H
3.040,9 t.Lgg,g 368,8 :-1l,7 385,6 534,9 3.577,8 t.!7 5,7
1.162,r 2r3,6 55r,2 40,4 71,5 L22,+ l,)
ta7 ,4 24,5 30,o 30,8 42,7
964,3
C. Pembiayean Iein.lain
Jumlah
Realisaei
6.664,2
Jumlah
686,6 299,8 203,4 1 83 , 4 964,1
6.674,7
Lto
yzng akln memasuki sekolah dasar, terutama di daerah pedesaan,daerah perkotaan yang penduduknya berpenghasilanrendah, daerah-daerahtransmigrasidan daerah-daerahpemukiman baru, maka pembiayaannyatelah tertampung dalam Inpres bantuan sekolah dasar. Sedangkanmelalui bantuan sarana kcsehatan/Puskesmastelajr dibangun antara lain Puskcsmasbaru, sarana air minum pedesaan,peningkatan puskesmasyang ada dan pe_ ngadaan Puskesmaskeliling. Rcalisasi bantuan pcnghijauan dimaksutlkan sebagaiusaha untuk menyelamatkan hutan, tanah dan air, Sedangkan pelaksanaan bantuan prasarana jalan/jembatan dimaksudkar untuk mcmperlancar pengangkutan dan distribusi barang serta sekaligusmengembangkankegiatan perekonomian di daerah dalam rangka menunjang proyek proyek pembangunandi daerah.selanjutnya bantuan pembangunanTimor Timur dimaksudkan agar propinsi termuda ini pembangunannya selarastlengan wilayah lainnya, Dalam rangka menghimpun dana dari daerah sendiri untuk pembiayaan pcmbangunan tclah disalurkanmelalui bantuanpembangunandana tpeda. Selanjutnya pengeluaran penrbangunan lainnya dara'r semesterI r9gzr1.9g3 jtga, telah menunjukkan peningkatan sebesarRp 18g,1 milyar atav,3z,T persen bila dibandingkan dengan periode yang sama dalam tahun 19g1/19g2. Dalam jumlah pengeluaran tersebut meliputi realisasi subsidi pupuk sebesar Rp zg9,g milyar, penyertaan modal Pemerintah sebesar Rp 2o3,4 mrlyar dan lzinlain pembiayaan pembangunan sebesar Rp 183,4 milyar. Dalam rangka mempcrcepetpembangunanmelalui pengembangan dunia usaha,penyertaan modal pemerintarrantara lain disalurkan kcpada pembangunan kilang minyak cilacap, Balikpapandan Dumai, pabrik pupuk Asean, pT. Inalum, perum perumnas dan badan-badanusahamilik negaralainnya. Dalam pada itu lain-rainpengeluaranpembangunanterscbut antara lain diarokasi kan untuk meningkatkan program keluarga berencana,pengernbanganstatistik, Kredit Kccil, Kredit CandakKulak dan program penyediaanair bersih.Selanjutnl,aperftembangan pengeluaranpembangunandalam semcstcr I lgg?/1gg3 yang dibandingkan dengan se_ mester I 7981/1982 dapat dilihat dalam Tabel vI.6. scclangkan'I'abel vI.7 menggambarkan pelaksanaanAPBN 198211983 semesterI, dimana realisasibantuan provek telalr mencapaijumlah sebesarRp 964,3 milyt. 6 , 3 . R e n c a n aA P B N 1 9 83/ 1 9 8 4 PelaksanaanPola lJrrum pcmbangunan Jangka panjang yang telah dimulai sejak tahun 1969 denganpclaksanaanRepelitaI, II dan Ir, kini telah sampaipada tahun terakhir pelaksanaanRcpelita III. Pembangunannasionalseramaini benar-benar telah dilaksanakan di dalam rangka pembangunanmanusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang telah dapat dirasakan oleh seluruh rakyat sebagaiperbaikan
177 tingkat hidup yang berkeadilansosial,Setelahmcmbangunlebih kurang 14 tahun lamanya, keadaan ncgara telah bertambah maju dan kesejahteraan rakyatpun kian meningkat terutama melalui delapanjalur pemerataanagar ruang lingkupnya bertambahluas dan murunya bertamba-hbaik. Kcberhasilanpembangunanyang demikian tidak terlepasdari penyelenggaraan pembangunannasional oleh Pemerintah Orde Baru der.rganberpegangteglh pada kebijaksanaanyang memadukan sccara serasi kesanggupanbangsa untuk mewujudkan pemeratadJr, pernrmbuhal dln kestabilan. Dalam pada itu pembangunannasional yang makin tahun makin meningkat, baik jumlah dalam anggaranmaupun jenis kegiatan yang dilakuhan, tercermin antara lajn clari terlampauinya jumlah A-PBN yang direncanakanscmula dalarn setiap Repelita. Jumlah anggaranyang direncanakanselamaRepelita I adalahsebesarRp 2,463,0 milyar, sedangkan realisasinyadalam periode lima tahun tcr.sebutmencapaijumlah sekitar Rp 3.?83,2 milyar, yang berarti telah melampaui rencananyasebesarRp 820,2 milyar. Dernikianjuga selama masa Repelita II realisasiAPBN adalah sekitar Rp 18.01g,4 milyar yang berarti Rp 5.551,g milyar lebih bcsardari jumlah keseluruhanyang direncanakandalam Repelita lI. Di dalam Repelita III, volume ApBN selama tiga. tahun pertama direncanakan sebesarRp 23.315,8 milyar. Di bidang penerimaan,jumlah rerseburterdiri dari penerirnaan dalam negeri sebesarRp 18,334,6 milyar dan penerimaanpembangunanscbesarRp 4,9g1,2 milyar. Di bidang pengeluaran,volume tersebut terdiri dari pengeluaranrutin sebesar Itp 11-585,5 milyar dan pengeluaranpembangnnansebesarRp lI,7jO,3 milyar. Dalam realisasinyaselama tiga tahun tersebut ternyara jumlah pencrimaan dapat mencapai Rp 33.720,3milyar yang tcrdiri dari penerimaandalam negeridan penerimaanpembangunan masing-masingsebesar Rp 29.r36,4 'rilyar clan Rp 4.583,9 milyar. Bila clibandingkan dengan rencananya dalam Repclita III maka berarti realisasipenerimaan dalam negcri tersebutmenunjukkanRp 10.801,8milyar lebih ringgi.Dilihat dari segipengeluaran,jumlah realisasipengeluaranrutin rdalah sebesarRp 16.839,4 milyar sedangkanrealisasipengeluarar pembangunanmcncapai jumlah sebesarRp 16.870,4 milyar yang berarti masingmasinglebih tinggi Rp 5.253,9 mtlyar dan Rp 5.140,1 milyar dari jumlah yang direncanakan dalam RepelitaIII. selanjumya menginjak rahun kccmpat dan kcrima Repelita rrr (79g2/ 19g3 dan 19831198+)' penerimaan dalam negeri diperkirakan masing-masingsebesarRp 73.7s6,5 milyar dan Rp 13.823,6 milyar. Hal ini berarti masing-masingRp 6.230,3 milyar dan Rp 5 411,3 milyar lebih tinggi, bila dibandingkandenganrencanapenerimaandalam negeri yang reltera dalam RepelitaIII unolk tahun-rahuntersebut. Di sampingitu pengeluaranrutin dalam APBN 1992/r983 dan RAPBN 7g8i/rgg4 direncanakanmasing-masingsebesarRp 7.001,5 milyar dan Rp 7.275,1 milyar, sedangkan
778 dalam Repelita III tertera sebcsarRp 4.767,5 ntilyar dan Rp 5.30g,2 milyar untuk masingmasrngtahun tersetrut.Pengeluaranrutin senrntiasadiarahkanuntuk meningkatkanmutu dan kecepatanpelayananPemcrintarrkepacamasyarakattran pemeliharaankekayaannegara dengantetap melaksanakan usaha-uslhaocnghematan. Dari penerimaan dalam negeri setelah dikurangi pengeruaranrutin diperoleh tabungan Pemerintahyang bersama-sama denganpenerimaanpembangunanmerupakan dana pembangunan Dalam Repelita III, u'tuk tiga tahun pertamanyadirencanakandapat diha. silkan tabungan PemerintahsebesarRp 6.749,1 nrlyar. Di dalam pelaksanaannya, tabungan Pemerintahyang dapat direalisasikandalam tiga tahun tcrsebut adalahsebesarRp 12-z9T,o milyar. Selanjnt.ya rabunganPemcrintahdalam ApBN rggz/rg13 dan RApBN 79g3/r9g4 masing-masing dipcrkirakansebcsarRp 6.755,0 rnilyar dan Rp 6.54g,5 milyar. Sesuai dengan prioritas serta arah pembangunandalam Rcpelita III, rnaka pengeluaran pembangunanvang dibiayai dari dana pembangunantelah diarahkan pada sektorsektor yang tidak hanya meningkatka' laju pcrtumbulran ckonomi tetapi juga telah meningkatkan usaha pemeraraandan hasil-hasilpembangunan.Di dalam Repelita III, jumlah pengeluaranpembanguan direncanakansebesarRp 3.48g,1 milyar, Rp 3,g91,9milyar dan R p 4 . 3 5 0 , 3 m i l y a r u n t u k m a s i n g - m a s i ntga h u n 1 9 7 9 1 1 9 8 0 ,r 9 8 0 / 1 9 8 1 d a n 1 9 8 7 / 1 9 8 2 . Sedangkanrealisasinyamasi'g-masingadalah sebesarRp 4.or+,2 milyar, Rp 5.916,1 milyar dan Rp 6.940,1 milyar, selanjutnva dalam npBN 1982/1983 dan nApBN rgSi/rg}+ pengeluaranpcmbangunantersebutdirenca'akan sebesarRp g.605,g milyar dan Rp 9.290,3 milyar, yang juga lebih besarapabiradibandingkandenganrencananyadalam Repelita III. PelaksanaanAPBN dala'r Pr:rita I, II rlen r (79691i,97o-lggil 1984) dapat dilihat pada Tabel VI.8, Grafik VI.5 dan Grafik VI.6. Usahapeningkatanpenerimaannegara remtama pcnerimmn dalam negeri telab memungkinkan peningkatan kemlmpuan keuangan negara dalam menvediakan dana baik untuk pengeluaranrutin maupun pembangunan. Jumlah pengeluarannegara selama ini terutama digunakan untuk pcrluasanproyek_proyek pem_ bangunanyang bersifatproduktif. Dalam tahr'rnterakhir Rcperita III, yaitu tahun anggaranrggi/1gg+, kebijaksanaan APBN tetap diarahkan untuk mencapaipcningkatan taraf hidup, kecerdasan dan kesejah_ teraan seluruh nkyat vang makin merata dan acril serta meletakkan randasanyang kuat untuk tahap pembangunan Repelita IV, Untuk mcncapai tujuan tersebut maka keb-ijaksanaan APBN dalam tahun f983/1984 tetap berpegangpada prinsip anggaranberimbangyang dinamis sekaligus rrrempertahankan tingkat pertumbuhan scrta pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnyamelalui penycdiaan dana yang cukup memadai. Di samping i.u diurahakan pula sejauh mungkin untuk meningkatkan efisiensi penggunaan dana, merarui alokasi dana yang lebih cermar dan lebih tcliti kepada proyek-proyek pembangunan yang sangat diperlukan, untuk memelihara usaha peningkatan dan pemerataal pendapatan maryarakat,
ri l.
6
'( z
E' d
b
z iJ
z
'o'ob
>
ri33dtd3
^3
e!-otieh.@;5
bbbb"o"o'o
-o
io
'|o
',..
"o
"q
-z
"6
a
6
I
t
G .!l 6
e
+9,bb'Fs@Fb:'
3
6
S
S
ee-o'o:."ob'o'ob
t
3
3
HF8
I c 3 t.
O+
6Ll
e9l95
E
r
l6s+@uJ
l-
-":
x - _ i r;
t-^^^-------
d H I
l;
lE !
m lr H
-
l-
ffi lr
l-
;
*
s;5;l
g g :;3
il
j -; S ;S - _ ;;":": H _il s l
l-
|
;':
il
r
"e.E ' ' H E t li I o
G
6
E
-.3"t
;n
-o
-u
-
-
r
r
3
*
a$rH
-
-
:-
_,
!
I
io
;F
l
5 $ el _..,r
;e
^?NN
3
J.r
S $
-@
s
eteb-ab!"o'+i.F
-
l^
-
ltlo,-NA,
l-
I
!.
- -s f; - -
f
:u
_
I
-3 fi fr 3l
C E !-
08I
B 9.
i_lonii--}iFg)
sg3:3_sbtb
9:*
-i;-3 :_
l.
Ij
BF33
I
.l if'":-i--5
ss9l3f^*hiF;n : 6 , i F . B . a _ 3 _ 3 \ 8{ ; \& ' o a Z >
-q Ir .r cc 9. g9 i.t-{ - . t " p F
. e . d F S e $ g F si!o . - - - 3 ; * (. fitaNll'!
G'!_oio
;--6
coa.:Jb1J
ss3s9x
's-ot-oi"-;
lel,919.
FAeeNNG pt4e(6.d"i$\S -h-ot_c,'o6;--6
',r,:b-i
f-i-iF Fl9ieb'b,io -s
rIEs;:r"FF$ iE3-:S'Se.;"39 _5.p'q--sF:8:!
I8I
io
i..
;
(Nedw) (Nf,dv) i8/s8 €8iz8 z8lrg r8/os o1l6L 6LlgL gLILL LLIsL sllsL sLlnL ,LIEL ELI\L zLlrL rLloL oLl6s
trat"u*nt n"nt*{
"*p
!
ursru rGnIu'nlusq er."p I
( rt€ldu
lldlrtrl
urelEp )
( n$fittsfr - oL6u6s6r) 'Igitgu v Nvo Nsdv lrnflvc vuv9sN NwluusNrd NvSNr(Nvguail 281
9'IA
{!JBID
(Ntrdvu) (Nf,dv) gtJLL6rLrJgL grJsL6rstJrl'r +tJEL6r t8/s86r 6dz86rzg/186lI8/0s6r0g/6161 6tJBL6r EtJzL|tz/rLir ulolit orJffit
ulrnu uerYnta8uad ! u€un3u€quDduEr€nlrSura ! uFnUuercntrtuod I uEunBuvquaduurenta€u"d f
(qEdu r8,{t!ruureFp)
t86rlt86r - oL6v696r'vrI'Isdau Nvc Ngdvr,yv'lvovuvDlIN Nvuvn.IaoNsd NvSNr(Nvsuad
f8r
9lA
tllJBrc
uerS?qasntr ?p?d urupq r?Ilrur S'ZIt'I dU J?saqesuzunSuBquad ueJenle8uadulel-urel uep lndnd rprsqns'qtluuarxrd lepour ueel:aluad n:adas eluurel mun5uequad ue:zn1 'r?dllu -e8rladrt8zq:aq Z'9+S I dd, Jrsaq)s q?D?p ueunSurqruad e13uu.l urelep s:.ldu1 "lras 'ftilruJ g't6g E dg rzsaqasuaurat:rdap-uouz;e5au e8equ;a1 {edoJd-{adord umdzrqurad /uaurlJ?dep qrlo u?I?u?s{"Ip 8uz.{ 1e:ot1es rlado:d-4alo:d ueun8urqruad rrlzrqu:aru {ntun u?{eu?rualrp J?{Jru t'O6Z'6 dE:esaqas qelunf:eq 8ue.( uzunSurquraduuanJa8uag 'n,l|us g'1tr7'7 d6 :esaqasuuun8uzquradusEulriauadurp rrllru S,gtg.9 dU l€saqJsq?lurr -auradue8unqel u?p rJqunsrrq 8ue.( rrdlrru t'062 6 dE r?saqJsu?Iru?ruarlp tg6Ilfg6I urun5uuqrued uz:enle8uad rr:drrqurar.u :1n:un NgdVU ur?lBp urunfueqruad rueq uzleun8rp Suzl uzun8ueqru:deuep {ntuJqruau rra8auJEnTrJ?p uzun8ueqruaduserur.rauad uzSuap eu:rs-eu:?sraqq€1uuaur6 utSunqzt r.rzp qalo:adrp Sued euep rs?srlrqow 'rc'lyw g'99 7'7 d6 :es:qas1:{o;d uznruequzp ;rdpur g, g dg resaqas ut:8o;d u?nlueq rrep r;rp;ar Surl n lyt:: g'1y77 dg :rsaqas u€I"u?:)uerrp tg6l/tg6l luEIEp u?un8u?qrued ueetur:auad rur ue8unqnq ur€pq u?{u?rl?uedrp dzrar Ngdvg snreqersnueruedep Jeqtunsurlrr;ueuad undnrur ruouo>1aueunfuequad rryur 'ureyrs8uzq -es8uequz8uap;e:elas dnprq Inlun Brsauopulersnu?u t?q"tJ"ur uetel8uruad uBIJrqelJuJ 8ue.{ eqzsn-zqusn e.{ulesapuau: uDI?u e es tedrpr urqnlnqa{ e.{uF{Surueu url?uras ur8uap urrlnuap unu?N s?nl ur4zuas 3ue.{ ueunSuequrod urler8a4 relerquaru urndurru -t{ u?Il?I8uluaru l?d?p q"let rur Eur?las u?>lBu?s{elrpSued uzunsueqtuad ?r{Esll '.rzl1u g'gjE d6 ;zsaqesq?turrauad uefunqzl uzrl 9 -"rr"JuJrrpng6l/tg6I ue;e33ur unq€l urrl?p ?I?ru 'urtnr uurnleSuad epedlrep trsJq qrqJI Suel rra8au u?pp ue?urrauad ueSuaq 'rcA1lru7'967'6 dg :rsaqas uzun€uequraduerznl -a8uaduep rcAyu: 1'917 2 dg :eseqasurtnr uerenlrSuaduup r.rrp:aturryw:ua.lrp r;rFau ur:enle8uaduz18uzpa5':r-(yus g'1p7'7 dg ;esaqasu"{"u?JuaJrp ueun-Bueqruad urrunrauad u?p J?llru g'tZ8'tI dg .rzsaqasr:aBau urupp uerur:auad rJ"p requnsJeq u"{?rr?JueJrp ?r?8au u?llrrJeua4 .rud[ru t'Sg|% dg rrsaqes qrlunl eprd Suequr.raq uE{?urf,uarrp tg6llEg6I
unr{?t u?l?p eru8au efue1aq uup utredrpuad ur;e88ur ur8u?ru?U
'4rzq ur8uap
'uzrpqz8uad ldzpzqlp l€dep tnqasral ue8urluzl z,l,lqzq ur1e.'(qzturrrued eleur qnuad uep serel qrqrl rfia>1aqneru Sued rra8au rntr;ede qalo r?trasrp {l?q qlqal 8uz,{ uzdap ?s€ruruap u?qro{raq nzur Sued l?AI?r p?{ar u?8uJp u?r>lruepunumN t?Jaq dnqnr Surd urflurturt nt?ns ur>lBdrueurur nluauJr! runlaq 3u",{ ?runp rurouo>lau??p€aqqE8ual-q?8uel \p ,g6lleg6l NgdV rnplau ru?p ue?rpeduadst8nt r^rq?q rrzpr{uau; q?turraurad '.refe.,r,r 3w{
€u?qr)pas dnprq elod r:ep uzpnfnra:ad uep uzunSuequ:d uzqaq Inlruaur trrlere,4seru uendrueua>1 urp ueete:aurad ue>llzq.raduraru uz8uap r.{uuzte4Suru
uzpp -ed ue{eq?snrp ur{€uas u?W y?dunu J"nl rp uzzu:r:euad rJep IEs?Jaq8ue.{ ua8au ureyep urrurrauad Jaquns nlr ?prd ru"l?C rurouo>la u€l[q€]se{ uep rslnpo:d uerlutqzl.radruau
n8r
u"{ru?Juerlp nS6I /t861uel?88u? unq?l u?J"P SuEdrydurur rollas Ir?p t'ra8auueltp uzeru 0'Z0S dU -r:auatltptfuaur uellodurolalrp l?dep ?3n[ tut t:a8au uftltp u€€unl3ua6 "rzXltru resaqasltfed u?{nq u""rfileuad uep re.{1rrut'88U'Z dU resaqasSuns8uel4tpr: lefed '-rellru g'gg6'11 dg;es:qas BunsButl1e[ed r.rzprrrp:r: Suud ';r-f,1tutg'g7g'21 dg :tsaqas 'srle tp tnqas:at t:r8au uzq.rr8Snerpng6l/tg6I unq?l ur?i?pr:a8auuzlep utzurt:auad EIEtu rx?lap u??urreuad uztueslefrqa4 u?p ueq?l?s?tulad8urltleq rztel ut8uaP uzlefas 'rlu-14g
ru"lep lp utqntr:da1 lelSurr uep ur:elzquad strlJlllaJr Inlllrtx u,{uue8uuqural:adruqrpp tedtp ut>1trur 1e[td qrlen ut.mpesal 1e13ut1 e,(uuzuelzlad uzp 'ue1lz18utltp ut4tutas ueqnln,{uadrnJrlaul rylcd qtfum uertpusa:1uett4Suruadflurdurzstp u?I? (dl\dN) 4tftd qr lerrt 1o>1odrourou ueursnduad tlras uerodel ura]srs uteu;ndrualuad uzp uzqrSruaduretsrsu€rueq€qued'tstrtstulrupeumurndur:{uad t86l/886r unqut ulsltp usl{nserulrr
EIr[r lnqasJa]uerutslelrqa1 Sunlnpuaru?unD ut{€q?snlp sruauarusruat u?l? lefed uelnq uezrurraurd?uas I?Inr uzp taq '1tftd ueeut.lau:d edn.raqt.la8auuzltp ueturtreuadutlul -Suruedelrdn rur {ntun r:a8au urtlep raquns-Jaquns utlzz;ueurad epedal uzun€uequrad ueelrrqruad uwuzs:1tftqr1 uelr?s?puaul dttet qeluu:rura a nS6Ilt86I ul:eB8ut unqel 'eduurnlaqas r3nI rrrcdcg q€lultarxe,1 ueeuzs:1t[tqa1 unqel-unqt1 tl?ltp rxslrp ?Irru 'Iurouola utllq?lsal utderuturad Buefunuarusn8t1t>1:s uep purrdo 'z[:a1 utsenl:ad Suo.lopuau utttdru:sa>1 uttzt;utu:ad ?JriJ)sru€l? Jaqruns-Joqtrlns lntun uep ueun-Sutquad t:zp uzpnfn,rzued dnprq elod ntt IC Eueqrapes Sutdtues elnd uelqz.rrrp u?qaqrr?p ueeltratuadupzd uelqt:rrp sn;Jl u?IB e?nt trg611Eg61unq?ltx€l?Pl:a8au utltrp uezrur:auadSueprq rp utuutslefiqry ueunSuequtad>ladord-loXordrSzq tutp uettpa,'{uad tzdep rlntun 1e.,(uttu-mnytp t.la8au t.ll?l?p u??luIJJUJdt:tp uzrt>18uru:d rlurpe urlsnreq3uauruetltruap 3u2,4runq lzdutru r:np ueeutrauad ureJlllad 111errladag u?I? I?PI] ureynurad utp 11 trqrdal eurzlastpef.lal Sutd rtradas u?IIEua{ tlrtltfueur z3.requndnzur aunlo,r BuaJe{?llrlllnJJl 8uetruluunlaqas ur4z;r4;adrp rurnq r1e,(utur.rodsla unrlzt-untl?] ttrupq rrradas uere4Sutuadut>11nlunuaurI?pIl ]nqJsJJl turnq ltdutu trep '186I/t86I unq?r u?l?p SurruedSutd raquns ue>1 rrzzruuauad?ueJueru?IIIuep unu?N -rdnraur delat u?IE qIsErx1t.{urur :br>ps tl?p T€s€laq8ut.'( ueerurauadeleru 't:a8au tutltrp treq ledutul J?nl tp laquns JJqurnsrl?p qaloradrp 8uetr tJzS:u urlzurtranadu?qnJnlasJ>l 'ereSau uetuttauad uertl8uruad Inlun ut)qeJlllp dtrar trg6175g61 uerr3 rJ?p ?ru?rnlat -8ue unqet urtlep uaSau tu?lep u??ulteuad trzp uz:rsts s{eul 'IuI uurrlas qndurattp Sued urunSurqurcd uzruesrlelrqa4urp sttt:otrd'uenfnr zped u?{szpu?llJq derar ue8uaq uelurqet:adruau
tra8auue;ep u"erxrlJuad l ['9 'jr''l]]u: g'922 g dg;eseqas ut4 -EUEJuarIp 8wtr lado:d uentutq Intueq urtl?P qEIBp?ueun8uequraduuenla8uad epedr:ep
98I
rp lnqrsru u€wdrpued >ltfedB{ntu rp ue]?,{"qtuadq?Jrun[.-i000.S2dg;tsaqss qzlzpe e,{u -urnlaqasSuel -'966 991 da ;rsaqas nlrel urSau J"nl IB{s$ ur8ur:ala1 tz.lns qalo:tdruau
ur"l?p Ip ueredepu:d>l?[EdEInLUrp ue:zleqruadrplrunl uederauadrtua8uarururq u:? -euesrylrqa>1 uE{nl"ll)qrp 7961;aqruadogSTlehs n]r epedurzpq ur4trlSunlp sn:aru? ,urlrdepuad -ltdepuad{?fudqr[E^\qrlunf qequzuau In]un Bqesn 1e[edBurprqrq '0I'IA
Ieq€I zptd reqlrp *dBp t86I/tB6I nafluq n26116961 :1efas1e,{u[u ;en1 rp Suns -3ut1 lzfed uzzrur:auadur8urqrua>1:a6.:ed1ur g,541 dg :zsaqasu?t?I8uruad uz44nlunu -rttr tnqesrrl tg6l/tg6l NgdVlI {?dulru ;rn1 rp Suns8uellefrd uezur:auad eue:ua: rryu 'rellrur dg .resaqas 1'166 1 tg6I/Zg6I NfldV ru?pp lu.{uru rrnl rp Funs8url >1e[zduerur -r:ould euerual ue8uepuzl8urpueqrp?llfl '.red1ur Buns8url>1e[rdurzluml 5,gg1 dg .rrsaqas uzzruuauadeu:rs.rr,{Jru f'0€I dU uep:e,{1rurS,I}4 dU:zsaqcs Surseru-Eurseur zpadl uep 'r€lJrru ,;etrpur OdW Z'S1g dU rrsaqasuzo;as:adqzled 9,IgZ dU trsaqasuelrdrpued rytrd ueeuriaurd uep rJrpralSuel 're,(1ru I'tgl Z dE :zscqasleduru ;rn1 rp Buns8uel l?fed u? -erur;auadu"I?u?luaJrp ngfi/Eg6I unq?t tutlrp ?IBru ,rur trql€let unq?l rdz:aqaq 12.{unu rznl rp Suns8uel>1e[eduzzruuauad urBueqrual.radrlJJs tnqasJ:l IEr{l"q ur{J?s?pJJtl 'I?rsoss€lrJeprTos qolorl.radueru1n:un Surtuadle8ues 'ruzqrapas Sued dnprq elod zlupnfnu.:al ur>lzrdrrulu n]u?quau lrdrp uep IEI?rE,{s?ur ur -[tp€JI ?sel ue8uaprensasurl?uas q"pur] ueredepuad:oq3ur,{ ueSuoloEuep r88urrurredrp -uad:aq8ur. ue8uo1o3 z:eluz urun8ueqruadurqaq urr8zqu.rcd:e8e ur>1n[n1rp e8nf 1z.4unu .rzn1rp Suns8ueyrpled uzeuzslefrqar1nrr furduzs rq .le:18urueutur>lzruesr:e8au urlep Jaquns-Jaqrxnsr:ep uzun8uzquad re.{erqureur:1ntun tzle;e,{setu ulres urr8eu urndruerual utp Suequreryaq uDl"rues ruouo{a urterSl1 :e8z uz>1eu;nduasrpurl?ulcs uele ryduru 'tg6lltg6l ;rn1 rp 3uns3ue1 uz.ru88ue unq?r u:€l?C l?[ed Sueprqrp uezues>1efrqr1 4e,{ururrenl rp 8uns8uell"[rd'I
I'€'9
'8'IA
'1 IlJrrO urulupl?rlrtrpwdep lll uep 1y errpd:g ureues4rl:d ur?Fp rp aseluas:aderzlas rra8au uJEIspu€"urJaued uauodruol-uauodruo4 ueur:ad ur8urpuzqraduzq8uepes'/ IA {lJ€rD rpzd reqrlrp red"p (t86ll t 86I-OL6l/6g6I) zlqaday u?p NgdV urtpp r.ra8au ur?l?pu?eurrr:uadue8urpueq;a6IIt u?p II 'I ElTedeUu" -tues>1e1ad zuelas Surluad:at Sucd.raquns ur4ednratu runq 1e.,{uru rJ?p l?s?JeqSued ueeur -r:auad ut8uep Jesaq qrqJl 8uz.{ qellnf ue+lnfunuau r:a8au rurpp uezrurJauad "s?rlucuas 'er11ade6 rsssrl"rr ?Izrx drrlas ruepp zi{ueuetua.r ue8uop uelSurpueqlp ?Il[ ntr €J?]uruas '6'IA uep 6'IA Ieq"J ?p?d r?qrtrp t?d?p nS6I/tg6l zBBury926116961 1z[as r:a3au {lJ?rD urclep u"?rrlrJJuadtre8uequaq:a4 'n II\tn 7'ZSZ dg resaqas4z.4ulu; :ot>1asuzp urrur:euad ueun;nuad led€pJet undnel?r'r;edlur Z'6I t dU J?sJqesI",{urur J?nl rp rJa8aurll?l€p uEErIl -trauad ue4ttuarl rj?p l?s€Jaqtnqas.rat rra8au tu?l?p u?BrrjrJeuadueTzual euerua6 rzlltu S'tS6 , dU resaqas:pdurur ;zn1rp ua8:u urEl?pu€Brxueuoduep:edlrur 1'699 g dg resaqas
98I
NSdVU (Z NS{V (r
s'0
I,L9
9'7r
6'2.1s'r 9'586'r+
I oL
o'19
9'tzg'tr L'Er s'9s
G186llt86r i t86r/2861
9'ZI7'Zr
z86r/1861
z ' o t s ' t+
o'LzT0l
I86I/086I
L'Ott'z
8'969'9
o86u6L6r III VU'IgiI
L'OZ
L,OTL
r'992'+
6L6v8L6r
L.T7
n'629
n'sEs't
8 L 6 I /L L 6 I
9'62
r't99
o'906'z
LL6I/9167
8'LZ
z'88b
b I9L L
9 L 6 l / SL 6 r
z'18
o'981
L ' tsL ' r
I L6r/nL6r
+
II V.LI'I3d
6't9
l,LLI
1,196
'L6I/€,161
0'8f
9'Z9r +
9'069
TL 6 I / ZL 6 I
t 9c
t'€8
+
0'8zt
zL6rlr L6r
at9
6'00I
+
I'hnf.
IL6I/OL6I
L,ENZ
oL6r/696r I VII'Igd
qsltunf
JSBIUJSTJd
qEllunf
u")lr?uJx
uBrBS;u?unq"I
( qurdnr.rur(gururePP) 'IUIIDIIN WV'IVq NWI^IIU!IN3d n86I/8861- OL6lt696r 6'IA L8I
IAqSI
(NfiVu)
(NEdv)
cLlzL 4Ll.L rLloL
is/s8 s8/48 a8lr8
( q8ldru r"lFw urq?p )
( r8dr/ss6r- oL6r| 696r, vJ,nsit u Nvc Nsitv r|Ivlv( tug9aN [v'Iv( NyvwrurrNfldNv9NIcNvfiuEiI 88I
z
.Ill rIlJsrS
6'u r5
I
6@
7!'
I I
t
I
ag .
e.
&
fi
€
t=
E llt
"E.
ts z 2
-.r s: 9!.
Et
z
dH
z
GI
Itl
Fl
< i
F=
@
/z >: z7 lll
P |.' F.l Y
F'
z
,LP
t
Etr
F1
P
3
68I
H
F
!il tE
(Nsdvu) (Nsdv) 'd6 6tr?8as/rgrs/08 cf,l6L6rlEL$LILLLrlsl gLlsl stJtl +LIELtLkL zLnr vhL oLI@
{Eteduslnq ue?uueu"A f ,;n/tulu roDlasuep r,'E***a
I
nmsa.t*11"pp 1"r"a ! er-"S*1ryt"a I
06I
1 rprdru rrlpur utEppi m6ri €85I OL6v696t'IUIICXNW\rIV(I NWWIUTNqiI 5 'IA {IJ!rD
NSdVU l5 NSdV 1e^ururrunt rd ( t
1,8
LI + O,I,
I,N9I'Z
z'st.+
9 ' 8 IS +
9'17 +
8'r97
r ' 1 6 6r s ' zL n ' r
c ot
O,I+E
L ' O t ZI
r86r/086r
9'92
I,Z8I
L'698
086r/616r
c t86l/t86r t 7t 8 6 l / z 9 6 r 786r/186r
III VII'Igd
9'189
6L6r/816r
9'Z9S
SL6IILL6I
> vc
o'szr n'str z'n8
L LC9
LL6I/9161
cvt
n'18
0'Ebt
9L 6 I /SL 6 I
n'6s
c >o
9'SSZ
sL6unL6l
L LL
L'lt.
II VII'IAd
t !!
TL\
+
t'09I
TL6IIT.L6I
8'O9
8''€
+
€'f0r
IL6I/ZL6I
! oc
O , CT
+
s'89
z!6urL6I
! cc
L6
+
6'ZS
I L6IiOL6I
Ltv
o L 6t 6 9 6 r I VJI']iId
qEltunI
JSEtUeSJtd
unqBI uEJUJBUB
uEIrEusy
( qeldn.r.ru,{gutu.ru;tP) - OL6l/696r '11DNOSDNV'I vvfvd t86r/€86I OI'IA
16r
IEqBI
NWWIUIINIIaI
Suldruesrq IuI Jlq{?rtl unqel edr:aqaq '2,{usnsnq>1 ;odrur uep :ods1t .rotlas uefiuzq -ur:rl:ed zt;as rdutunun rprd rruouol:r ue8urqrue4radurfluap uelzfasu€Inl?lrp lnqasJal 94141dr-rcreluresaq uerrnsa,{ua4tnqeslel leul8uad u>13urr>1r1ruaulepr: 8ur,{ Sur8epad 7uqzsn€uade.nd ue8u:rp(.T.ldV)s?wqrat ;rr:odtur leuc8uadr>1fluenurz (SIdV) ?l€rurures :n;odrur pua8uade13ue'114y1:rlrodrur lzua8uade13ue?ur8lruerufuzl;q:odurr ered r8eq rprqraq SuEl dr:rl nr>1n1e1;rqrp nlr uzeurslefrqal ruEIBq Zg6I uenrqrd urJnq lzfas n1e1 -Jeq rtlnu 8ur,(:odrur 3ue:zq-3ue.rrq g4y1 dl"rzrrrrIrEuJI ueeurslefrqal qllo rqnrrSuadrp 'ng6lltg6l ur?l ?J?tut unrlzl rl€lep g4p1 urerurreuadurtr:l8uruad ntl €J?trrJUrrS 'nlyrn
2'79 dg .ns:qrs uztelSururrl ur1>1nlunuaru lnqes;al u?oJJsradlefed ueeurrrau:d e>1eru:r,{1ru S'ZZg dU l€saqJs tg6I/Zg6t NHdV u?prp u?Iuu?f,ua.rrpSued qrlurnl ue8urp urlSurpueqrp r:1rg :ri1ru 7'g1g d11 rzsrqrs ueleurrurrrp ueo.rasJad ur:e88ue unq?l urllirc1 lefed nzurur:auadig6l/tg6l 6l /tg6l utre8Sue unqtt tu?lup rp ueo;as;:d >1r[edneeurr:auadu,,{urrs;rq ulnd rque8uaduaLu tre>1t'tludtpqoq xel €serrrsrq?q q?lal Surl g611414 u?p VWd r13uz: rurlep uerqesnrld qnlunf e{uquqruelreq n1r Surdues rq ururef;et qrqcl rrdep rdu4r.frd ur8un:rq.rad:zszp re8tqas1e[r:dqrfr,rtqalo urlq?IJsrp 3u2.,(rrerau uBrEUaqJI-re8rurryledld 1r'redeurBuap ue>lurqradterede e:elu€ eurrschal uz>ltr{flurtrp ur>p ':pfzd rselndrueu r8uzJnSSuuuaur qnrun ?lnd t?l8uruJru ur{Bruasue>1e ueoras:ad1e[rd ureu:rnurd qrlunI urldr.rcqrp rrdrp ?l?ul'{r?q urlzruas fur,{ ur-rusruad uep uauralrurur uetsrs 'J?saqurleuas Suei lrporu rlrlrruetu 8ue.,{ueeqrsn;ad qzlurnl elu:e13uruau utSueq uro.lesrad ryfrd uzr:ut.lauad ut>1lt>13utuaru lntun Surdunsrp'Er{?snurqz:rrga1 uep rs?lsJ^uru?wrBJI Suoropuau lnlun utn[n] relundruau 3ur-{ urrursryfrqa>1urre>18urras uelrelSurrrp uep uelrn[ue1rp uele n86I/t86I unqel lu?lec e8ni uttlzrl.lad l?depuetu ?slrltueursuso:as:adr1tftd uttu:t:auad urlelSurucd e,(edn 'urted?puad qrhd Surprq rp ureues>1eftqar1 uz8uap ueyefag 't86I17.861
5I94y ue8uapuelSurpueqrpzlq rzllur g'Eg dg.resaqast?{Suruarunere :el1ru 9'I8U dU r€saqasu?I?u?rur.rrpueledrputd '186lltg6l unqe] uEIBC :OOO'OIZ dg ur8uap rudrurs ueredtpuad 1r:[rd utttuuauad t?I3url rp?d urryualrp Surd uas:ad E rpr[uaru uas.r:dg1 ]?saqasrJrp rrt{unJnlrp qxTJluE -lzdepued1e[ed qepua.rardutr 086I unqel >p[ag lnqasrr] 696g ue8uzqua{rrd nnlr8uliu elnd ueleurndur)srp snr)l 14y94; lefed rur{ ssrs u?r€d?pued uesrdrl szte ut>l?uelrp 'ryur r8rr uep Surl dr.rrr ntr Z86I rftnu?f uelnq 1e[as nlelJrq r?lnu 3ue{ "r?tuaurs 'uusr 'rLUBns r.ruprrrprrt Suel e3.ren1r1ntss Intun -'000 0S0 T dg rpefulu -'000 0t8 d)l rJ?p u?{13{3unrp q?lat dgdg Z86I unq?r LUEIBC'(dfldg) :pfed srqaq ueledzpuad srreq uerrl8uruad rnplau q€puar uerudtpuad ueSuolo8strz {?f?d ueqaq ue>luz8urrauu?8uap q?lep€ rtcrrr.u utp Irp? qrqETSurd 1e[ed urlnSunruad tIBr? a>l Bqrsn n]?s q?lBS 'r?tuJr{rpledep esr,tapuezun€8uadrz8z u?{pns{?rup ?rueln:al rur ueeueslelrq -a;,1'rra8au ftnl a{ lelouaq/uzuzlefrad qerl dtrras tuul€p 8u"ro drrlas >1nrunn{?lrf,q sr]E
co I
u?tn5unuad ue8uap ue)treirp 8,szA ueetle4arJ>Jefeduprn€unurd ureursryfiqa>J rnplau ntt ?p?d tuBI?C Suzrnq.ral8ue.{ u:pr,rrp ue:edequrad {nrun UCgd urSuorod uep ueo:as;ad rp[rd ur8uorod {n]urq urel?p lcfed uz;e88uolel ueq?qu?t u?>luaqrp,url8uequra4rp n1-rad 8ur.{ qr:aep rp rs?>lolrrqmte r?saqBur,{:ods1a usra.apuellscq8uetu Bued uezfzsn.lad ledep eped:1 uep .rusaqSuzd qeyrunf tuelep zf;a1 uereduase:1 senprdruaur tedrp Burl 51qry4 undneu.ry1i4 e18urr tutJrp urrqesnrad upzdel 1961 rJun.tqJduelnq >lelasn]r e:etuaur -oS IEPOuI.tesedtnplctu lele:r,{seru qalo rseSqqouerlaquad selr ue{r[ed:ad urur8ur-ra1 Suetuoturnluaral u€{ren1a)p q?l)l Ig6I rffnu?f uelnq u?lep ?\?ru ,ueun€uzquad uzlzp lurle:e,(seur rsedrsrl.,"dutlle4SurrSuoropuaur eunS rlzqrd urel lc .u.pr^rp uzqalolad szlt ,rduuecuaduad 4z[zd ueue8u':1 ur{rr'qrp :esaq:aduraru Bur,{ersauopulleuorseurqusn8uad t;zd rprdal 096I unqBr 1e[os eleur ,ue?un1rd ?qesn ru?lrp leuorscu lepotu rszdrsu:rd urp ueur:ad uerllrlSuruaru rlrqJI :lntun B{s?I ?l.rJs seu?q?J .otrsod:rp ueuedrurs selr urri(e:1ar1 r1z[u d undneu.ryqg4 tn8unuaru lrplt I l,6I unqrl ryfrs urzl ?r?]us p1sr3 uz:r8 -8uo1aqruBuq.raq uz{rJJquJtu rl?Jetr{?tur;JulJd,Ju{npold Fue,i rsrtsa,rururp n4trc,{s"* ut8unqe: u?-rFu"s{lrlJurrluun 114z:edseu ueqe:rr8a4 Bur[unuar-url8ur.r u'rpg .:e:1t:edszru ts?tsanuruep ur8unqel ur8uzqrual:ad Buo:opuau rqzsn ur8uap ,urul_uruIuep IeuJsrp drlrt uuelz4a>1 )trFd'(UOgd) {rp{o.r uep uapr,,tp,t8unqsrrr 1r[ed uezurr.rau:dr:ep r:rp::l Fuz,{ '3uns3ur1qr[rd uw1-urz1 ueruruauedue1]rl8uruau e Aedn yg6r.1996l unqet rrrrl?q ':e,i1ru:p,1g dg :es::qasu?Ir?u)I ledtprot 'qB6I/ZB6I pg4y ur8uap uelSurpueqrpe1[Bue,{.:elpu 9.6g1 d1 qzpunl:rq uEIBU?]urrr[., epadl uzturrrauadtg6t/tS6t unqrt ttIepq ueunSuequep q€uul pnl rzpuTrmasrrlru ue8uzq -rua>1:ad ue8uapr?nsesu?Wu?sl?lrp rnqJsJJtdurl uzrensaluag €g6I nrrIA{Erunq?t uEI?p n{Elreq relnur8ue,{'durt uerenseduad u?I?perp qzlar ueztol:ad toqas Bpadl {ntun snsnq) '1efed qrfe,n l?senlrp n?l? rTl.urp SueX s?nl ru?pp rpaqraq rdela1 rues r.{ursrpuol 8ur,I tBJ?p r{BU?tuup qe.t\€s qeu?t ellllu€ cir:er ueep:qrued u?I?p€rp eflnf ,ureBer;s uzp sr1ry.rcl qroal Surl uelnSunu:d r.ttr urldetatrp urrlas ueeslporJJotlrs rpodl setv .?,iuuedrJEtuJd tuJlsrs uep rl?u?t rs?{rJrs?ll ueuueq:;paduad?q?sn_Eq€sn u€{n)Flrp qzlal eluurtn-Bunru -ad ut>lqtpnruau rtJJs Et?Jau mp rlrqal Suri ueurqaqurad ueresesrcdrruaru rlntun JrpE nr! Suldues rC (l?rr?p uzunfueqcuadurirr8a4 uu8uap us{lr?{rp dztat gg611Eg61 un,qet ure1?p(Bpadl) qe:aep urun8urquod uernr rrrtniunued uep ursenl:ad ueeueslefrqry 'JI-{pu g'197 dy rcsaqasu?{Eu?ruarrptg6llfg6I UBI?p urq8uepas nllu Ngdvd :rsaqas dg ueleueJuJtrp g4q1 uzturrauad tr,gg9 tg6I/eB6I NgdV urEIEq rylied q1[en q:1o :edzqrp sn.nq rlureuaqas 8uetr lefed qelu:nt Il?qapuanrtedrp OdW rnplau ryled u??urrJJuad rrSe ue4eqesnrpn1e1as r3Surqasueo;as:ad qe[ed uep u?]ed?pued rlefed uznlnqepu:d ue.re.{uquradgulepe r.{u;zsrp rped g6i,1 rnplaru {E["d u?€rrlJauad eua:e4 qelo u?oJasJadlefed uep uer€d?purd :1rfrd ueruueuad urelep u?{r?ual r-repsedal:at {?pu ESnf lul oilw 'nalsrs rnFleur rylzd uorr.ur:auadu?l3{Surued rul
f6r
rp {olod u??ueslrftqr{ nl?s r.l?lcsrr8?qes ue{lnfu?lrp d?le] qzmaur t?Jrslaq Suel rsrunsuo:1 rlod ueleueu: eqesn rpzdarl u?{qer?rp 8ur,{ urpnluad IEf?d duer ureuesryfrqay urlnfr.l 'r;tsnpur uznpadel uup ueunuauad lrstq ?tJasSuequer ulsnpur [rs?q Sur.rrq-3ue.mq ltuun n{?q u?q?q-u"rleq'ru?/$eq/rwqEU urqzq 3ur:eq sruaf re8eq.raq n:adas rprda:1 Irs?q'ueu?{"ut uBIBurIrp q?puer qrqel 3ur,{ dr.re,1 rur l?"s ?33urq n1"[i]q qrseru Suel 'uasrad 67 uep u a s : a d 6 y ' u r s J e dS ' Z ' u e s r e dS ' n a s ; a dg ' 7 ' u a s ; a d y ' u a s r o dg r p e f u a L u q e q n r pq ? l e l u J s l a d 'uas:rd 'uastad g 97 uep u::rs:;d61 0 tltlu" rs?rJr^JaqelnurasSurl ueyrnfuad>1efeddrrea -zludrret ueun:nuad z1:asaqrraBcu rx€l?p Irseq esef uep Suereq u?8uolo88ued srl? Ipqrua{ uznefuruad utlnl€lrp qapt 6L6I 1.rdy uepq rlzfas rur ue8unqnq ur€l?C q?rrrrl rruouo{e ue8uolo8 eq?sn8ueduendueureq ur4telSuruau euas zsef uzp Sue.rzqrnleu:d ue8uolo8 ueledepurd t€I8url r€p uendrurual urSuap rrnsas qrq:1 urpnfued :1r[rd uruzqaquad .re8euelqererp e8n['ere8au ueeuu:auad u:r1lr18urueru r1n1unSurdruesrp nrrr.{ uz>lrnfuBlrp snrat ualp rur
"urelcs
urrlnplrp
flurl
urlznfuad Wfrd 8u?prq rp uceuzs>1e[rqay .I
I'IA IrqEI ?p?d lcqr p rtdEp n86I/tB6I unqer e88urq OL6I/6961 unqel 4zfas 1z{urur :rn1 rp 3uns3ut1IBpn {?fud uetruuauadue8ueqrua4:a4ntryttt g'gg7'7 d11;zsaqasual?u?ruarrp Suns8uzl rleprr ryltd urrurr.lauad ng6lltg6l u?r?33u? unq€l tu"l?p uel8ucpas .rr,{1rur 7'ISZ Z dE lesJqJs uclrurJua:rp 3uns3ur1l?prr l?f"d uzeuuauad tg6IlZB6l u?Jt88ue unq?t urel?(l e.,(uunqelderlas 1t>18uruarusnral Eued ut8uuqruel:ad utrplnfunuaru '3uns8ue1 'uepnf 'lodur urpnfuad ryprr rlefed urel-ur?lu€p rodslr {?f?d'{nseuI rrq'relnJ ryf"d -uad 4z[ed r]Ep rrrprel Sued 11e,4urur :zn1 rp) Suns8uzlleprr lzfed r:zp rrz8au uezrurrauad 'OL6y/696I unq?t ellad I leimt qrfag e8rrq setrTrqer ut{deluerrau elras rn8eu ru?l€p rp rslnpo;drp dnlnr urp ledrp qrpns 3ue,{ ntuat.latfluerrq drpzrl.lal rs{atord u?lrraque r 'ua8au u:elep rslnpord ur8uequa4:ad 8uo:opu:ru 'qr,rrraur1e,11s13q 8trz.,(rsurnsuorlzlod ur1 'e[:a1 -auaur u?tzduasa{ srnpadruau tzd?p 8uB.{ruq4r ue4etdnuau Inlun tlnd utlqtrerp 'uzun8uequ:tl Surdruzsrp rfrq uz>1n1.radrp Surd ruzp undrurq8uaru4n1un uerlquetp dera* ,g6l/Eg6I
ucreSSueunqel ru€pp Suns8uell?prt {"f?d Sueprq rp ueruzs:12frqay Suns8uellupn 1ul, a' Z' t' t' g .'8611286I
NfliIV rtJeraq8u?l r?dltu S'StI du ue8uapue:18urpu?qlp zlq nlyLu g'71dg:rsaqas 1r>18uruaru ffsaqas u?>l?u?ru rrr.p tg6IltB6I unr{Bt ru?l?p Suns8ueJl?fud urul-ulel u?"txlreuad €86I ungrr uzede4al 4efrd ut8unrrq;ed >1nrunn>p1;aqrelnruSuzd'uas:adnteslp€luauru?{{I?ulp gzlar yru;ad EturTelnuas 3ut.{ ute,{r1a1 1t[ed dr:za l?Ier€ds?tu uBIIp?a{ ?szr u?3uep r?nsrs url?uas rSSurqas'reder;;t rrd?p q?puJr u?$depuJdJJq 3ue.{ ue8uolo8 u?p 6BuIl uer?dtpuadJaq Sutd ue3uoyo8 urtuc utunSuequred ueqoq wete:aurad utJ?s?s J?8t "8nf 'urede1a1 1e[ed ueeur:aued uelteq8utuotu lnlun ue{pilsletulp ul?les u"rdtpued IEfud
n6r
N S e V U (G N 8 { V (z lEArlE.rsnl ld ( t
9,1 +
I, LT, +
,'882'Z
8'92 +
+'9Lt +
e'vz'z
9'S
6'n6 +
6 , 5L L ' I
286v186r
+
8'00€ +
0'I89',I
t86v086r
o'82+
8'IOf +
z'ogt'l
086rl6L6r
8'tz
Qla6ut86r p E86r/7861
III VII'IAII
s'zz n'n +
6'L6l
l'gLO r
6L6r/8161
s ' 9 9 r+
9'088
8L6I/LL6I
r'nt o'+1
s'f8I +
o'szL
LL6TI9L6I
z'99 + o'66
5'0t9
9L6v SL6r
c'lLn
9L6r/rL6l
-l-
t'92
II VU'ISA
6'89
r t> I
T,SLE
nL6vf.L6r
7'9r
6'O€
z'zzz
9'9
6'rr
T,I6T
t L6rlzL6l 7.161/rL6l
t'9t +
8'Ln
N.6LT
I L6I/OL6I
9 . I€ I
oL6u696r
+
I VII'Igd esgluJsJed
q?Iun[ qqurnf
u€{r"urI
ueruSlluuunqel
( ry1dn.rrtdgru urqep) n86r/ t86t oL6I/ 696r'11CNOS9NV'IXV(IIJ,XVIVd NWhtIUiINitar II'IA
s6r
IEq?J
r-usnpurusfuequaljad Suoropuaru u?P ?ulquauJ l"dEp 8uE'{ uI[lI u?IEldIJUJtu {nlun ?rlrttnJer 'uu1rz13uttrputp uzlrnlut1p utle zdu.tzstp eped :odur ueltnlued lzftd utp Sutprq rp u?I?u?sl?ltP utp ue:ldtrarrp qelar Sutd uerutslcltqar1rzSzq:ag lns?ur "aq tg6I /Zg6I NgdV tutltp uepnfuad 1z[ud ueuut:auad eurcuar rpedurp r88urr qrqal .rtdlru p'Etr dg rr:t.raq 3u1.,{-rt,(1ru I'1,8t dE l€srqas u?l?utf,ulrlp 't86IlE86I uur:88ueunqt] ulll?G uelenluad>1tfcdutttut.rauad 1e[zd qrfzlr r:td ueqnteda4 urp uqdrsrp uulttq8utuaru rrdep urldz:eqrp 8ue,{ utrlefedrad Buzprq urc1?Pu?nlualal -u?nlurttl uzlrefttr:ur qrqal ueSuapT?q qlqal Suzd ueltled-rad rutl1r utletdtruau Inlun Sueltt:l u?>lpnsl?Lulptut uttutlsltltqay ue4:ttd:ad Sueprq rp Ist]lslurtuPe tslues-ts>1ues 'uepnfuad rq elnutas Surdurns r1e[eddrrrr uen?furuad uewu;ndruasrp uSnf ueeues>12lrqal uenfnt uz8uapt8el rcnsasI?Ptt uBIIlsqIP Sutd tprsqnsEI?tu tuntun utlnlSue utp ;rrlnpord 8ue.t uerrr8al-utter8al 4nrun u?Inq J?losJeI?q ueq?q I?{"lu)tx Suzd:oloru;oq uEEJEpuaI 'urnun uelnriSne rrrp -uB?J€puJ{ueeun€8uadtdu.resaqutleuas uu8uaq ;rtlnpo:d 8ue"{ uslJllstplp ?pedal urlzr8a:1-uettt8elIntun ?tulllrusl reledrp :e1os tmqtq ur8uequlued qrlulJJuled tnqasJal Iplsqns ueuaqurad u?p Jusaq dnrlnc Sued lplsqns uz>llJf,quleu qls?tu 'ucs:ad g6 uep uas:ad 'r3los J"I?q uegzq tfl:tq urdetauotl ruel?p?aq3q Inq?lJ{lp tuadog 'u:snd g1 tts:q:s uulenlued eduutpnlued leftd dutr eSSurqas 6g rpz[u:tu Sutsetu-Sutsttu >pfed urqzqruzr u"IBuelIP l?los lel?q urqtq ueltunSSuaur 8ue'( uo8ta'l uotttlsTutp:s uep (daat) tun8eq;as u??J?puJ{s?l? Elsul lnqesrel u?llu?s{tftq:1 e'{un>1t1t:qulnlaqJS uE 'IquroJ 'llrai -qr.rafuadz8:eq rrtp uas.lad0Z l€seqasutlznluad :1efrddl-reru?I?(IaIIp IJnr] ' u : s ' r a dg 1 f f s J q J su r ' u e nl r : r t 1 : p ' d n 4 r r t l r r : r d a s1 e S e t uu c e . r e p L tsat>u1a [4 n t u n u z > 1 3 u r i r a s uelnqeltp eduutqe:a"(uad3uz'4(dcof) 1znfuad ltfed dt:tl uulzur4tp Zt6I rrqor{O E7 1elas runSrq::s uEertpu)I uep uo8emuoll?ls/uep)sstuaf;r;os J?IEq uEqBque8u:p 'totolu:'rq uezt 'UBIYI?uIpI{EIarJ?losl?)ieq urq?q utlJestprag -?pua>lIntun E{Eru 'lnqas:al uztuzs>1tftqa1 uerPunSSu:u fut.{ (urzpurzl utp dn lrrd; 1 uBetuuzp d:a['uoBe'{ uollsls/uEPrsstual 'tol 'dn rlrrd 'd:af'uo8rru' -ouJoq u?tJepual szte utlenluad rlzled duzr ?IE{x uIBI-ulEIu?p Iqu]o) u??J uon"tslu"prs ue?JnpueIstual 4ntun utBI ?J?lu? ntte.{ :t1os a1 urntura;dIJ€PJo]ouJeq -€puJI l?I?q utqtq ueeunSSuadrnqeqn:ed edutpr tselt8ucur Inlun nlt ?leluf,tuas 'utqcurnrad Suzprqrp t,{usnsnql le'(1zl uttlalqe[as:1 ul1:elSutuoru >1ntur' uepnlued ue>lpnslturrp8uz,{etnf0'S d6 rptfuaurzrnl 9'7 dg rrzp ueI{I€uIP rIEIalOiII I urp selrlq q?putlel e(uqltflnq lefzd ueleualrp Sued qelnur qtu:n: utpnfuadTue8uo:oqur:d l o t l e s q n s E ^ u s n s n q lu t t u n t r a d ; o t 1 a s 9961 snrsn€yurlnq lufas zlnd uerlru:g ut8ued rp urunSuzqrued Buefunuau uzp tele:tdseur uul?qJs){ uelte{Suluaur lr11un u?IPnSIBUIP qJIo uEln}PTIP Surstru-Sutseruiur uueuts4tftqay l{BlulJeued epeda>1erctuz:ad Sut8eped UIEI BJ€lu? u?I 8ue,( seurrg uou lndnd ueqt:a,(uad s?13uep IBuolslp?ll uel?qo-l"qo stl? -rJoqrpq€lrr uzltnfuad leled ueseqaqruedu"tuzsltfiqal nrr tped rrel?C tfiaaul tsunsuol 'uelanfu:d ryfed Sutptq Surrzq sete r88urr qrqel Sutd qzfed dtrel uecua8uad ue8uap nlrel
96r
-I?ulrp 8u€d 'todur Suzprq rp ue)q?d u?€u?s{lll?trlJl u??ulnduaduad Bueluar uentuala>1 utrl:tnla8uaru qElatq?turJauadZg6T rJ"nu?[ g] Ir8tu€l eped r4eur Zg6I u?nu?[ gI r'jflBur,' I oN q?lnleruad ur;ntsJJd 8uefunuaul e>J8uertrapp n]r u?guap uelzfcg .:odrur undnztu .todsrla>1zq ueuJnlop sn.rt rdu;rrur1 urrueluau e1:as uraqrd ueldu-re.r1a1ue1er1 trredr -Suruad uz8uap urEI ?r€tue nlr?l urdnpunladuad ue8uzln58ueuacleqrsn drpzr.J::1 uertr,lrad u?IrJequ)ur drtat qzlur.r:urc4eleru ,durr uz.lue8uad ureursltfrqa>1 Furdruzsrg '2.{uumuzs4elad ru"l?p u?q?pnurq uep urlrdata>1urtuefuaurqrq:J e88urqasrrur.rad:el qrqal Buz,{ rodsl:l undneu rodul lreq Suz.ltq uzdr:zluad uJlsrs nlens ntred (Nllf) atnt?lJuauoN IrJunoJ uor:e:adoo3 srrrolsn] ruatsrs uzSuap (NJg) JJnlelJurtl{oN JJTTRJsfJssnJfl uE{JssupJaq Suzd uedtrztuod rualstst1uz88uau q?l)t q?tuprruad Ig6I rr?nu?[ 1zlas eleru ,:odu_rr'uep .rodsla Surprq rp ueSurqruarl:adedulrsad urleur:s ur8uap urflunqnqas ntr ?Jrtuf,ueS 'uas.rad 97:eseqos:odurruelenfuadIEfrd us{€ur{rp urp uasrad0Z Jmeqrs {ns?ru eoq dtret u?Ieuo)llp qElrr Iul u?€jEpual srual se]r zg6I raqruasac rlet:g ,que,rdJa,rrrapl r?lue lrqou sruaf rotouraq ueeJrpuel sele .rodur uepnluad 4e[ed uep Inwrrr peq ue -ueqaqruadtlequral ntfutuau qelal ?8nf q?rur.ratuad rur ue8unqnq u?l?q .rpzqrJd uee.repual epedal qe;zBuaru urqal r{rJat elelurcl l€rsreuol urlrr8a4 lnrun uzry:r1.radrp eJnu:asBurd tnqesJatu?€lzpual sruaIzpzduepuzeun€Buad E^\q?qqrlepe lnqasre: duzl ue4eual ur8ueq -tun:ed.lesrq uas:ad 61 uzp uas;td 0Z nsJqls durl ueleua4rp dorp;eq deof r8eq uel8urp -as s?^u€)t derc ue?uap deaf r8zq uas.r;d gJ rrs:qas fursru_Burseru ;odu:r uelenfuod lefed u?p Ins?ur eaq drrrt ue{€ue>lrpZg6I raqursrq ryfas qy3 dael:odrur depeq.ral .z{nqJol urlelelurp qrserl JeporxuelxeueuJdq6gq; scrr.ror.rd epls re4e? tnrnuaru SueXel€sr,r\ qrra?p-q?Je?prp uDIEp?rp utqz Bued Jrtor{_lrtoq rselrlrq?q:r m1?/uEp utsznl:ad 'n;zq ueun8uzqurad lnrun snsnq{ u?>Urrqrp r.,{uzg uzp rle{ nlrs n1e1:aq rlueq tnqosJats?trlrs?Jurr;aquad rderal uzle ,qeraeprdrraqaq ?lesllr{u?d r;rsnpur 3uz[unuaru Ip {uun u?Ipns{eurp rur ue?u?sl?ftq.X .fg6f 1r.rdy uelnq lefas uelnfrrp Furd leporu uz -ureueuadueuoqoru:ad r8eq nlrcl ,8ursv l?pol{ u?ru?U"ue,1uep l.re8r,1{.rpq 1"po11u"-ru -eua4Suepun-8uzpu1r13ur: ruepp rlrsrmrred Suaprqrp :odul uzpnfuad 1e[ed uep 4nsrru Baqs?lrTrsEJ u"Irrlqrp elnd qelar e.{urnfirlag rra8au urupp rp rsnq u"lr{?rad u€p rolorxroq uE?lrpual uauodurol u?tenqluadrlnrun rpef uauodulol qns uzp rpef qe8uatasuauodruo>1 qns'nl?q uerl"q u?Ins?ued szre rodurr uryenluad ryfrd urp InsEU Eaq ue#zqas uesrq -aquad rdn.raq ueue8ur.larlu"Irraqulaur rIBJel q?luuaurd ,qz,uaru 096I IIrdV urJnq >1efa5 8uo1o8.rarSurd Suerrq-Suerzq rodur uep ua8au urBlzp rp rslnpo:drp ted?p qepns Bu?d 3ue:eq-3ue.rrqdepeq.raruB{€ua{rp r33urr qrqal dlrzr ue48uepas ,qzpuc: qrqal Bued lnszru ?eq du?t urlzuaryp ppotu 8uz;rq uep 8uo1ouad7n1equ?r{Bq :odurr depeq.r:r Bl?trr rur u?Bunqnq tu?l?q u?rruouo4arad urepp ntualrel uzp l.re8au urelep Islnpord rol>1as-.rolqas
L6r
't861/286I
NgdY urEI"Pr?{nf, u?EuIlreuao q?lunf ?pedu"p lzsaq qlqrl ra(lrw 5'69 dg rue;aq Sued redpu 6'289 du r€s)qas u?r{ -?rr?Juarrprerlnr ueeurr:auad ng6rlt16l uetzflBuzunq?l u?pc eduunqtl derlas le{Sutuau 'noleqtrrer nplas ueButlnsloqo{1" lelnr uzp rlq I?lnJ'e1nf rrlne IJ€p l?s?l)q e.{uqlqalas ueP r?InJ u?ctfilreued r.rep lzse:aq :rsaq uet8eqas 8uetr relnr ueeurlrauad rs"sq"eU 'run1e88urr;nlepaq dztat 'II-SH u"P 'I-SH 'll-SHS 'I-SHS '1erutnr1 pturn>1:ad iOSS t€ dU uep l?lulnl Jld -'OOL'btdg suef 1n1un Surseru-Sutseur rod r0S8 t€ da 'prurn>1lad r0O0'St dU nrre,( 1861 llldv uclnq 1c[astln8 re>1nrrzszp z3rcq ntr Er"turulas :attt ;ad JgI € dU tpzluaru::i1 rad -'082 dg rrtp rtq IDInr lu8unuaur {nlun .rzsrpz8;eq lJ"qut{ u?Ircnst,{uau qelal qBlulJaulad e86I IIJdV 11efrguelryfas rul ue8unqnq tu?["C ue8ullnsIoqoII€ IBIn] uEPrlq I?{nJ'u1n5te>1nrlnSumuru ru"leP rzsepz8req uzttns -aduad uelnlelatu ?3nI qelulJauJd 'ftIequrJl te4n: dr:el trzeuzslz[rqa1 Sutdues rq 'utrd z8:eqrrzp uas.radg1 tpefuau uasradg1 r:ep nrrer{zlutzlnl r.rzpuut8rqaselnd u?{s"qeqlp qulat 'tlrt{ reped eqesn uelzdruaru t8n[ 8uz,{ ueluJul {?qurtl{ laruSts eqzsn ruuzqrueur qBut: ruelep ntt Sutdurss lq Suzreq Eln[ 0S Ilsp 8uern1 uep Suzrtq trnl gg rJ"p qrqel'Suereqern[6g1 sele IP ?luunqclas Is{npold u?8uepueeqesnraddepzq;at Sutszur -Surseu ue>1eue1lps?le Ip lnqasral l?{nf, drrzl-dtltl etruunleqag Buu:n>1ntlt Sutltq ernl t8req t:ep uasrad 51 00I unq"res edurs>1npo:dSued uteqesruad eped ueleuarlp IfllnJ ?lrd 'ttrlnr tlrd t8;rq uep uasrad0Z lelnr dt:et ueleuallp unqelasSuelzq rrln: duet ue4Sutpas 'ra>1nr31Id E8requup uas;ad 97 rzlnr duet ?ln[0S/ uzp ernf96l e:rlue eluts>1npo;d3uz,{ u?I"ue{rp unqetas Sueteq e:nl OSLlt?p qlq)l efurslnpo;d SueI (fyS) ue8uel 1:rar1 ta;e8rs t86I larew 16 1z33uer ueeqesnrad dtpeq.rar e,raqeque>lderaurul tIEIal rut uteuesltltqay ue8uap rzdtues rft1 Fuefued:adrp q?ltl Z86I pdy 1 1e33utt >1e[asneleqruar IIs?t{ Iz{n) uer8rqas uzstqaqurad uttues>1eftqa:1nlrz-{ n:iz1.raqIuI ?ur?lJs 8ue.{ rr'r:das duzl ureues>1ef -rqa1 uz4rnfutlaru n1:ad Suepuedrp qls?u nll ?uJ]?{ qelo ?dlel lspzd tz;tslaq Sutd eqtsn 'uel8uequr:{Ip lnlun nlrod Sutpuedrp ror>1asuzq3utqullradulau delal q?lulreu3d unureu qls?u n?{?qlllal te4nc e'4usnsnq>1I?{nJ Jotlas tp z;e8eu uezun;auad undr1sa141 ':f.f,pt:6'967 dg urp.led|u:0'8r9 dU rtsaqasSutsuur-8uls?ul u?I€u€3ualrp:odtut Uzpnfuad usruSSuzunqel ul?lup uelSuepas 1u[eduep InsrJr EJq tlep e:e8au uueutlauad t86llt86l u?{?uBJUeJtp.todurr uzpnfuad ;efgu o'96g dg uep.rer{1lur6'Zt9 du :tsaqes Sutseur-Sulsellr qzfrd up {nsBuI ?eq ueeurt.rauadt86ttZ86I NgdV tlrEIs(I Jodw JolI)s IJEp [?s?Jeq 8uu,{ ueeut:auad uzl?druaul 'todurt uepnfuad rlzfed uep Ins?u €5q ueztrllJaued 'uBIUlaIll ru?s ml? u?lnq nl"s nr{e^\ ?>l8u€fru?1epSurszttnlen' esrnq eptd sel? ueuropedraq ueSuap qnseur Baq u?Sunllqled J?s?PI?lIu rpef:a1Suel srn>1Ete:-EreJJBsEp uerrnsa.{uadllre.{ qnsuu eaq ut8unrrq:ad ftsep IsIIu Sueluot uenluala{ n:filreq qzlar Z86I u?>lpns rJ?nJqeduulnq lefag Sutreq urp uJuu>lop snre uertllr?lol uu{l€ISutuJtu Inlun
86r
nlel)s Sued ?rsauopul q?luJu.rW,{uru rodsla BBrEq?uere{ uz>lqeqrslPe8nI lnqasral ludutu uro.ras.rad>1e[zduezrut:auad uelel8uruad nlt Sutduzs lC q?ru)ul l?dutru :odsrla qt;unI utp rslnpo:d qelurnlue1rcua4u?8uapIrn) Ip u?IPnuJI Sutl trunp qtluaru 4zdulu.ruetlutru.lad zpzdrnp ue1z13uru:d-utttlSuruad utlqtqasrp Sutd ?Auunq?l dettas :tsaq dnlnr Sutd urtrqSuruad turep8uaur ?s?ltu?uJs 1z.{utru ueo:as:ad :1eled ueer-rlr:auadtstsqzaS 1e(urur roqas rr€p uuerull;ued't I't 9
':zlpru tr'gtrdg resaqasu?IeueJu::rp 3uns8ut1ltprt lefu d ult[-ul"l u?zttr]aued t86I/t86I ue:e88ut unqtl uzyzq r:a8au urepp rslnpo.rd lstq qr>i8ua: rflew efzl ue8uap zduut8unqnq ru?lzP (CnN) BSeptrun rse:ado1 ueturqurad c:18utr urelep ut>lpnsltuttp rur urtutsqelrqe; t.{urequal datl:SZ dg resaqasrunrlln Itratau eaq u"{euallp ut{ul?lau'pu.r:ad nlus JBsJqJsltpJr:l 'qa48ua: e8etu etet u€8uap €iuu?Sunqnq u"J?p uel reJalf,u ?aq ue{Eutllp qupn nrrrl -r.raqrp 8ur,t rrpa.rluztraqruadlrInq Epuersel? I?retttu eaq urqeqruad uBInWlp tryIel 086I lar"W u?lnq ueleq :e[tr* qrqal Sutl tz{8ult eI l?la]aur ?Jq ril.lel uettnsaduad {uutq ruelep urBI rlBlus uB{Euesl€pp Suns8utl lepn 1e[ed urtlurel Sutptq rp uztuzsle[rqa; ':r,(1ur
1'gg d6 .nsaqas u?l"uaf,uarrp:ods1arirfed uttruuauaCjg617g961 uere8Sutunq?t Lu€lE( t86T/t86I unq?l ru?l?p trcq?qru€r.rodsleltfed utp rods>1;1z[ed ueru:t.l:uad?uerua.Idepeq:arqnre8ucd;;q 3uns3ue1u?{B rnqasrer utcwsrp[rqa1 tz8eqrag uasrad 1ou :tsaqas rprfuaur edupszqlszq urp lr,{{?stdtla>1>12,{uru;odsp 1e[ed dt:zr elu;esaq uelurunuaul qEPl Z86I;aqruadolq g1 p88uer rpfas qtiur.latua; 't::3au rznl rp edulseqlstq u?P ll^les zde1a1 1t.{utru ue:estd uequrqzt:adurlur e::as :ods>p Suoropuau: t13uz: urlep eBnI utr>1Itu311u?{uBI{?]Jadrp dela1 qrs?LU rur ltzs z88urq3ue,(;ods1erltpotuol edt.taqaqset€u€q"qutl 'rodsla >pfzdutp tods>1a utpfe5 4efed dr.rr1ursndzqfluad uz{I{Eq u?p ueuunuad ualsu?s{?llp rIEIal nlr ue8uap ':ods4a uzterlSutuad eqesn rtqruuq8uatu lepll ue.>l"utllp Butd uqn8und u8Burqas zdn: u?r{rurapasqnduarrp I{EIal u?r{equrtl .rods>1a ryftd uep;ods1a lefed dr.reruetues>1eftqa>1 umurr:aucdeduunrnuau utlqtqaduaru qularz.{uuer4r8tpzd >1efzd rnq?taqrprr.radag:ods>1a lnqos.rat.lodsqalzllu utunJnuad 4edunu :en1 rp Suertq-Sutreq:ods1a reltu zluun;nuau 'rdol 'lJJ?{ tu:das utruel.lsd uellrqrle8uaru edutnfuelas 3ue,4z^rdo4 u?p ePBI llsBq ?ru ut{qeq snJel e,(uunrnuaur -EtnJ)t ?rsouopul rods>p rlrpotuol tnuras rrdureq epedlrzp cBreq -alueur qelar rur 1eg Sueqrual:aq z.m8au-e.rc3au IJEp q?lurllr ueq?q-ueq?q qcqur:d e:e8au uz4edn:aur 3uz,{ u:snput eltflau-trtSau IJ?p ?{usnsnq{ IEuoIsBuJaluluz.reszdtp ueelutur:ed ?IunP tsasar rzqlle re8eqas nsal Sued rlu8ue:n1laq uelteqtle8uaur r{"lal lul JII{:1E-JII{>1? erunp u?rglouole:ad rnqelalrp eueurreSeqe5 :ods>1aaun10n u?P 1gIISuzSuequaryad qe10 rqmr8uadrp te8ues utp :ledutru renl Ip trtpotuo{ rodsrle utterSarl lJ?P lgstleq Sutd ert8au uetruuauad ueledn.raut (Igd) u?qEqucr :ods1a qzled uep rodsla ipled uetrur.Irua4
66r
g'gtL'Z dg rtsrqas ladord uentuzq IJ?p IJIprel 3ue.4.re.{pur8'IbL'Z dE uentu?q uup JE1.;lrrLr ue:t88ue unqel ur?lep utunSutqurad u?BIuIJJu3d rrseqrs uel?u?ruarp tg6llt96l '23:zq rstsqrqrrs t13uz: urtyep uu8utd ueqtq rodurt rlusnsnqrl uzt{rrquad r8zq urqtqruet €u?p ioquns rz8eqasuuad:aq ruer8o:duentuzq uerl 'rse>ltuntu -Suepagrluurrl eur;rse.rdu"p ?u?:,uJJaqe3:tn1a1'utrlrprpuad 'utrtzSued '1t:1s11 -o4a1arSurprq ultl errrue tlndtlaur 'n:zq qado.rd->1ado:d utun8uequ:adundntu Is?llJIqtqaJ rrdrrqruaur >1n:unreledrp qelat >1a,{o:dulnlueq tduueeueslzlad ruepp I( t??Juturaq Sued lrrlnpo:d 1af o.rd-4a,{o.rd4ntun ueleun€rp uep urlSumu uatslloas rt8t u€I?q"snIP 'rue.r3o.tduentueq uzp >1ado:d asruu?uaslnqas;:t t:e8au Jtnl uentu?q uuep nzeunSSua6 't.ra8aurznl urnluzq nlrzd ue8uolo8tnp rpefuatuue>lzpaqlpl?d?p elulnruaq lnJnuaru Sutd urnlu?q €u?ll rJrp IrsEJeqSuer(uteutt:auad ueledn:aur uzun6urqruadueeulleu)d ueuniuzqurad u"?rxuauad 'z'e 9 'gI'lA
IeqEI EpBdrzqrlrprtdep t86I /t86I-O L6l /6961 ur\qat urelep lefed u?Inq ue?rulreuJdue8uequral:a6 uarueuedcp-uou e.re8aut8zquralTuaualredap qolo u?I?u?slrlrp flutd vduue;o:e.{uad uest,nt8uad utlerlSuruad urp Ist{IJIsualuI ?qzsn uBIn{BTJursnJat q€tuIJJulad '1e[ed uelnq uezrut:auad uelltq8utuaru t13ue: urzleq zduuz:1 -r;rryadruaru {nlun r?Ins 1e3z e4rru ueuunreuad srual zr{urydueq tpedal reqlaur undnzlertr unqrt dt[os ueterlFutuadtutle6uetu eluurntun zprd 1t[td u?{nq u€?tulJeuedtduue8ueq -ruaq:ad ureltp l1l t86I/Z86l Ngilv ru?l?p zdututluat ueSucp uelSurpuzqlp e1q r33urr qrqal re.{yrur9'60I dU rr.rzraqfluzl -rtdlui 6'795 d6;tsaqes uel?u?ruarlP4t[td uelnq uezu-r -r.rauadtrg617g961ut:e88ur unqrl Lx"l€C -z{ute8tq:s UteI u"P ?puaP-cpurp'(HdHI) u?lnq 'JaJ lalnsuor 'ue8au eqesnuEpuqEqBIs€l€ utuqrsnfuad I?q u?rnlr(HHI) uelnq JIs€qu?lnl 'ut4prpuod gseq Suen 'estf uzzrn-rauadt edas q?turrauradurr8zg '8ut:eq uepnluad lstq 'I"{nf, u?p uauratrzdap-uoue.re8aut8equralTuatuat.rrdapueeurtrauadrrep Hrp.lat Sutd {nsBul 'qefzd u€?lulJauJd uelnq zaq :tn1 lp t.rt8au uetutr:uad stual utrlednraur 1u[ed lefud uurlnqu€surrrrued'i' I' f .ZI'IA
'9
IJqsI rrl?l€p r?qITIpwdzp 1g611E U, unqel e88utg oL6I/6g61 unqzt 1ufas rlefurur rotlas trtp ere8au ueru aued ue8uequa$a4 .lzllru 7'ZSZ dE r?saqasu?urunuad tedepra: rr:eraq eleur ':2.{1rru /'IZI6 dU qulunf.req EuzA g95117961 NgdV tlr?leP e.{uzueruar uz8uap :e,4pur I'698 8 du r"seqas uel?ueru::rp 4ulurur :ot1:s uup e:e8au ueq8urpuzqrp t4f '1e,{utu ueo:xrad uerurrrau:d tg6l/Eg6I ut:rB8ue unqel ur"Fp rut ue8u:p ue8unqnqa5 qefrd eduaq erz8au utzultauad uep etsauopul q?lueru lzdurur urtlururad elnd urunutul 'tut rtqrleral unqer eda:aqaq l€qrq?Jeq 8uz,( urunuaur q?lal ?IunP :leduru ueelutru;ed 'r?q8uruaur tuzlzp ?Iunp uzturouolerad ?puelstx Suzl tsasar e,4uzpt ue8uap Id?lel u€IV
ooz
201 Tab,el Vl. 12 PENERIMAANNEGAR,{DARI SEKTORMINYAK, 1969/\970 - r983t1984 ( dalammilyar rupiah ) Pajak Penerirnaan Perseroan minyak minyak lainnya
"Kenaikan
Jumlah
PELITA I
).969/1970 1970n97r r971/1972 1972t197 3 1.973tr97+
48,3 68,8 11.2,5 198,9 344,6
1 7, 5 30,4 z8,2 31 , 6 37,6
07 ? 1
1CO
o),6
ss ?
.
+
+
41,,5 89,8
+ +
50,8 +1,8 6J,8
+
r57,7
+
65,8
575,0
+
150,4
?On
+
30,+
387,3 313,4 360,0
+
3l,0
+
lo t
+
1R <
+ 1.95Q,9 + 2 . 76 0 , O + 1,608,2 + +93,9 . 252,6
+
*4q
+ + +
64,8
r+o,7
+
??n ( 19) )
PEI.'ITA II r97+/7975 r975 n97 6 r976/t977 r977/1978 I978/r979
1 )4q 1
t.619,+ |.9+8,7 2.308,7
r 5, 9
957,2 + 1.248,0 ! r . o J) , 5
1.948,7 2.308,7
+ + +
C
PE.ITA uI 7979/1980 1980/1981 1981/7982 1982/lg83t, 1983n984 2'
I ) A PB N 2) RAPSN
L )
a-7
7.O79,6 L627,8 9 , I 2 r, 7 8.869,1
7.Otg,6 8.627,8 9 .121,7 8.869,1
))
Q
r'ri '
202
Tabel
Vl' 13
-' PENERIMAANBUKAN PAJAK,1969/1970 1983/19tt4 ( dalammilYarruPiah)
Kenaikan Tahun anggaran
Jumlah
Jumlah
Persentase
PELITA I 0 19691197 r9701r971
13,1
10,0
322.6
r97r 11972
2 7, 5
14,4
109,9
r97?11973
J+ , ( )
7,1
r9731197+
49.8
r( )
43.9
66,6
16,8
3 3, 7 o)..1
PELITA II
r 9 7 + 1 r5 97 6 19751197
110,4
4l R
t97 61t977
118,5
8,I
/.J
1977/1978
743,6
25,r
2 r, 2
1978/r979
197,4
47,8
J ',J
197911980
r87,3
41
1980/1981
315,7
r28,+
68,6
198117982 1 9 8 2 / 1 9 8t 3l
336,4
20,7
6,6
7A) 4
56 , 0
1.6,6
lg83l198+2)
50 2 , 0
PELITA III
l ) A?BN
2) RAPBN
109,6
't1
)7 q
203 program sebesarRp 5,0 milyar. Bila dibandingkandenganbantuan proyek dan bantuan programyang telah direncanakan dalamAPBN 1982/1993yang masing-masing sebesar Rp 1.825,8milyar dan Rp 25,0 milyar, maka berartiterjadi kenaikansebesarRp 911,0 milyar bagi banruanproyekdan penurunansebesar Rp 20,0milyarbagibantuanprogram. Perkembanganbanruan luar negeri selama tahun 1969/1970 hingga tahtn 1,9g3/19g4 dapatdilihatdalamTabelVI.14. 6.3.3. Pengeluaran rutin Dalam pelaksanaanPelita, kebijaksanaanpengeluaranrutin melalui pembiayaan belanjapegawai,belanjabara.g dan subsididaerahotonom selaludidasarkanatas usaha untuk meningkatkan pelayananPemerintahkepadamasyarakat, sertauntuk mendukung kelancaran operasional pelaksanaan pcmbangunan. Di sampingitu kebijaksanaan di bidang pengeluaranrutin erat hubungannyadenganpeningkatantabunganpernerintahmelalui berbagaiusahapenghematan jenis pengcluaran dan pengutamaan rutin yangberprioritas tinggi. seizin pengeluaranbelanja pegawai,bdanja barungdan subsididaerahoronom, pengeluaranrutin menarnpungpula pengeluaranuntuk pembayaranbunga dan cicilan hutang serta lain-lain pengeluaranrutin yang digunakanantara lain untuk subsidibahan bakar minyak. Dalam hal bunga dan cic an hutang, baik untuk hutang dalam negeri maupunhutangluar negeri,pembayarannya didasarkan kepadajadwalpelunasan menurut perjarrjianyang telah disetujui. sejak awal pelita Iu pengeluaranuntuk lain-lain pengeluaranrutin telahpulamengalami peningkatan. Pelaksanaankebijaksanaan-kebijaksanaan tersebut menunjukkan bahwa realisasi pengeluaranrutin mengalamiperkembangan yang meningkatyaitu dari sebesarRp 216,5 milyar pada awal PelitaI, telah mencapaijumlah sebesar Rp 2,743,7miryarpadatahun terakhirPelita lI. Kemudiandalamtahun lggT/lggz realisasi pengeluaran rutin tersebut mencapaijumlah sebesarRp 6.927,6 milyar, dan dalamApBN lgiz/7gg3 pengeluaran rutin dianggarkan sebesarRp 7.001,5milyar. perkembangan pengeluaran rutin tersebut dapatdilihatdalamTabelVI.15 danGrafikVI.10, Sejalandenganarah kebijaksanaan keuangannegaradalamp€lita III, makakebijaksanaanpengeJuaran rutin unruk tahun 19g3/1994didasarkanpada peme:.ataan pembangunandan hasil-hasiinya, pertumbuhanekonomi dan stabilitasnasionalyang sehatdan dinamis. Atas dasar kebijaksanaantersebut, pelaksanaanpengeluaranrutin diusahakan untuk menunjangpemerataanpendidikan dan kesehatan,pemeretaaDkesempatan kerja dan berusahadi sampingterus melanjutkanusaha-usaha untuk membantufeni.,gk"tan tabunganPemerintahdan pelayananpemerintahkepada masyarakatserta pengamanan hasil-hasilpembangunan.Usaha-usaha penunjanganpemerataandi bidangpendidikandan kesehatandilakukanmelalui subsididaeral otonom yaitu denganmembiayaipenambahan
20+ Tabel
VI.14
BANTUAN LUAR NEGERI,1969/1970_ 7983/1984 ( dalammilyar tupiah )
Tahun anggaran
Bantuan program
Bantuan proyek
Jumlah
Kenaikan Persentase Jumlah
PELITA I 7969/1970 1970/r97 | r971/197 2 1972/197 3 197317974
6 5, 7 78,9 90,5 95 , 5 89,8
41 5
91,O t20,4
+ 29,+
757,8 20t ,9
+ 15,1 + Z2,3 + 46,1
+5,0 A)7
114,1
+ 32,3 + 72,5 + 16,5 r
1O 1
PELITA II 1971/t975 1975/1976 r976 tt97 7 r977/1978 1978/r979
36,7 20,2 to,2 35 , 8 48,2
10( o
47r,+ 773,6 737,6 of,7 I
232,O 491,6 78 1 , 8
+ 13,8 + 111,9 + 59,4
+ 28,1 + 259,6 + 1A) )
-
1 . 0 35 , 5
10,4 + 262,1
1.381,1 1.+93,8 l.7O9,O 1.850,8 2.741,8
+ 345,6 + 172,7 +275,2 + 141,8 + 891,0
+
r19
PELITA III r979 t1980 t980/1987 1,981/1982. 1982/1983r) lg83 ng842)
I) APBN 2) RAPBN
64,8 64,1 4 5, r t< o
5,0
1.316,3 r.429,7 7.663,9 1.825,8 2.736,8
-
t
9.)
+
14 4
+
Le1
205 Tabel
VI. 15
_ I98]1198+ PENGELUARANRUTIN, 1969/197O ( dalammilyar rupiah )
Tahun anggaran
Kenaikan
Jumlah
Jumlah
Persentase
PELITA I 1969 | 1970
216,5
7970 | 1977
248,2
r97 | / 1 9 7 2
749 1
+
7972/ r973
438,1 7r3,3
+
1973/ 1974
+
7L , 7
+
60,9
+
89,0
33,r 2t,r ?5 5
't.t < .t
62,8
PELITA II r974 I I97 s
1.016,1
302,8
7975 / 1976
1.332,6
376,5
31 , 1 'r't 2
1976/ 7 9 7 7
7.629,8
+
297,2
1 9 7 7/ 7978
2.748,9
+
519,1
7978/ 7979
2.743,7
594,8
+ +
t1 0
+
27,7
+
48,0 42,8 zo,3 0,3
PELITA III 1979/ 1980 1980/ i 9 8 1
r98r /
1982
1982 / 1983r) 1983/ 19842l
r) Angka APBN 2) Anslq R-APBN
4.061,8 5.800,0 6.977,6 7.OOl,5 7. 2 75 , 7
+ 1.318,1 + 1.738,2 + 7.177,6 +
,t o
+
+
273,6
+
lo
Grafik
Vl. l0
PENCELUARAN RUTIN, 1969/I97O - 1983IIg84 (dalan milyar rupiah)
I
Lain-lain Bungadan cicilanhutanq
!
I I
Subsidi daen} atoaorn Belarja baranB Belanja pegawai
1969/70 197q[l$7r1z2rs7E73t9Bn+t9?4p5rs75lz6n7q47 W?JtsrsTSlisrslslmnfqsl 1981/82 rgsEE319S3E4 (APBN)(RAPBN)
guru-gum jumrah "l:]*T:*i:::"ti:,j:::T pemerataant Sedangk"nusaha
-"^,,-- h,rirno-baran
oensa' SelaindariPadattu :::;;;;;d;an
penghematan-penghematan
tersebut-ttl1ffi;.''t.U,r"*'on barang anbelanja pe dan -I sistempengadaan Pcrr64uE+' dalian lalian ststem
Pemerintah'
kt Denganberdasarkan.
r
;il'iir;:ffirl'"'"*
''"u''
6.3.3.1.BelanjaPegawai
Rp 2.277,1miiyar'
6 '3'3.2' Belanjabarang
t
!
-;lr'ar
208
83tL984
Iain-lain Belania ,el. peg.d.n. pegEw;i Ln.
o,7
197317y,
3,8
Jumran
/L1
103,8
t1,7
10,8
4,8
131,4
t2,L
r+,5
<',
163,4
14,6
11 a
5,6
200,4
76,8
20,2
7,4
268,9
2+,4
2+,7
9,8
420,7
PELITA II r 9 7 4 t L 9 75
59,5
30t,7
r97 5n976
11 1 , 9
400,0
7976t7977
1L4,9
424,8
45,7
r 9 7 7t I 9 7 A
126,2
672,9
4 7, 8
r97atr979
t32,8
760,1
5r,2
25,8
1't ',
591,9
36,9
14,3
636,6
14,8
agt,2
33 , 6
2t,7
t.001,6
PELITA III t979t1980
179,9
1.053,9
109,9
47,r
29,1
t.419,9
1980/1981
252,O
1.+82,9 193,2
61,2
34,0
2.023,3
1981/1982
2 53 , 3
Lffi, +
24D,5
79,s
47 tL
2 . 2 77 , L
1982t!g$r)
294,4
t.782,O
267,7
93,4
54,t
2.497,8
rg83trgE+2)
344,O
1.834,5 27L,1
93,4
s4,3
2.597,5
l) Angka A-PBN 2) Angka RAPBN
209 penghematandalam belanja barangtersebut tetap diuramakanberdasarkankepadaskala prioritas dan standardisasi peralatansehinggapenggunaannya dapat lebih efektif dan lebih efisien. Sementaraitu sejalandenganupaya pemerataankesempatankerja dan berusaha bagi golonganekonomi lemah,makadalampelaksanaan belanjabarangtersebutpembelian lebih diutamakanterhadapbarang-barang hasilproduksidalamnegeri,pengusaha golongan ekonomi lemah dan pengusahasetempat.Dalam hal ini pemcrintahselaluberusahamelakukan penyempurnaantenrang pedoman pelaksanaanApBN, yaitu antara lain dengan menyempurnakan Keppresno. 14 A tahun 1980 denganKeppresno. 1g tahun 19g1. Denganpenyempurna,rn Keppresini diharapkanagarpemerataarpelaksanaan pembangun_ an melalui pengutamaan golonganckonomi lemah sertapengusahasetempatbisa berjalan denganIarcar, Atas dasarkebijaksanaan-kebijaksanaan tersebut,dalamApBN r9B2/1983 belnja barangdianggarkan sebesar Rp 1.067,7milyar. Dalamtahun 1983/19g4belanjabarang direncanakan sebesar Rp 1.148,9milyar yang berartimeningkatsebesarRp g1,2 milyar bila dibandingkandengan APBN 1982/1983.Jumlah belanja barang dalam tahun 1983/7984sebesarRp 1.148,9milyar tersebutterdiri dari belanjabarangdalamnegeri sebesarRp 1,098,8milyar dan belanjabarangluar negdrisebesarRp 50,1 milyar. 6.3.3.3.Subsididaerahotonom Subsididacrahotonom ditujukan untuk membantu pemerintahdaerahdi dalam mencukupikebutuhanrutinnya, terutamauntuk memenuhipembayarangaji dan tunjang_ an beras bagi pegawaipegawaidaerah.Denganadanyakebijaksanaanpemerintahuntuk memperbaikikesejahteraan pegawainegerisipil/ABRI sertapensiunanbaik pcgawainegeri pusatmaupundaerah,maka subsididaerahotonom mengalami peningkatan pula sejalan dengan peningkatandi dalam belanja pegawai.Hal ini selain disebabkanoleh adanya penyesuaiangaji pegawai,penyesuaiantunjanganberasdan adanyapenambahanjumlah pegawaidaerahotonom, juga dikarenakansubsididaerahotonom tersebutmencakuppula pembiayaanuntuk penambahanguru-gurusekolahdasarInpresdan tenagamedispuskes_ mas.Di sampingitu subsididaerahotonom tersebutjuga meliputi biaya penggantianakibat dihapuskannya sumbangan pcmbinaanpendidikan(Spp) sekolahdasarkerassarusampai kelas enam yang telah dimulai sejak tahsn 7977/7978. Demikian juga sejak tahun 1980/1987 subsididaerahotonom menampungpembayarangaji lurah besertaperangkat, nya dan tunjanganpamong desa daerab minus. Dalam rangka menunjangtebih lanjut pemerataankesempatanmemperoleh pendidikan dan kesehatan,maka dalam tahun 1983/798+direncanakanpula untuk menambahjumlah guru sekolahdasarInpres serta tenagaperawatdan tenagamedispuskesmas di daerah-daerah.
270 Berdasarkan kebijaksanaan tersebut, maka pengeluaran subsidi daerah otonom untuk tahun anggaran1983/1984 direncanakansebesarRp 1.388,4 milyar. Anggaranyang disediakan untuk subsidi daerah otonom tersebut terdiri atas subsidi daerah Irian Jaya yang direncanakar sebesar Rp 43,2 nllyzr dan untuk zubsidi daerah otonom lainnya sebesar Rp 1.345,2 milyar terrnasuk subsidi daerah Timor Timur sebesarRp 12,0 milyar. Dalam jumlah rencana arggaran subsidi daerah otonom tersebut telah termazuk kebutuhan-kebutuhan biaya pendidikan calon dokter dan dokter spesialisdi rumahsakit-rumahsakit daerah serta biaya penggantian SPP sekolah dasar karena adanya penambahan jumlah murid sekolah dasaryang akan diterima dalam tahun 1983/L98+. 6.3.3.4. Bungadan cicilan hunng Pembayaran bunga dan cicilan hutang sebagianbesarmerupakan kewajiban pembayaran bunga dan cicilan yang berasal dari pinjaman luar negeri yang dipergunakan untuk membiayai berbagai proyek dan kegiatan-kegiatan produktif. Sedangkan pembayaran bunga dan cicilan hutang dalam negeri antara lain menampung pembayaran tagihan jasa umum ataspcnggunaanlistrik, telepon,gasdan air. Dalam tahun 1981/1982 pembayaran bunga dan cicilan hutang mencapai jumlah sebesar Rp 931,1 rnilyar dan dalam APBN 1982/1983 pembayaran bunga dan cicilan hutang dianggarkansebesarRp 976,2,milyar. Dalam tahun 1983/1984pembayaranbunga dan cicilan hutang direncanakansebesarRp 1.416,8 milyar, yang terdiri dari pembayaran bunga dan cicilanhutang luar negerisebesarRp 1.386,8milyar dan pembayaranbungadan cicilan hutang dalamnegerisebesarRp 30,0 milyar. rutin 6.J.1.5. Lain-lain pengeluarart Lainlain pengeluaranrutin yang pada mulanya menamPungpengeluaran-pengehraran non departemental seperti biaya sruat meny'urat, giro pos dan biaya pemilu, maka dalam perkembangan-perkembanganselanjutnya yaio dalam pelaksanaan Pelita II dan untuk subsidipangandan subsidi Pelita III telah menampungpula pengeluaran-pengeluaran bahan bakarminyak. Perkembangan lain-lain pengeluaran rutin dalarn pelaksanaanPelita III menunjukkan peningkatanyang semakin besar.Hal ini teruama disebabkanoleh kenaikan zubsidi pangan dan zubsidi BBM. Bila dalam tahnn 1978/1979 realisasipengeluaransubsidibahan bakar minyak berjumlah sebesarRp 197,0 milyar, maka dalam tahun 197911980 telah berkembang menjadi Rp 534,9 milyar dan selanjutnya menjadi Rp 1.021,7 milyar dalam tahun 1980/1981 dan Rp 1.316,4 milyar dalam tahun 798I/L982. Selanjutnyawalaupun diadakan penyezuaian harga bahan bakar minyak dalam negeri di bulan Jzntzri 7982,
211 subsidi bahan bakar minyak dalam ApBN L98z/ rgg3 masih mencapaijumlah sebesar Rp 924,0milyar. Dalam tahun anggaran1983/1984lain{ain pengeluaranrutin direncanakan sebesar Rp 723'5 milyar, yang berarri menurun sebesarRp 42i,9 milyar bila dibandingkan dengan lainJainpergeluaran rutin da.lamAPBN rahun1g8Z/IgB3.Jumlahsebesar R piZZ,S ^iiyu, tersebutrerdhi dari subsidibahan bakar minyak sebesarRp 69g,5 milyar, dan pe.,gerur_i"r, "Rp lainnya untuk biaya surat menyurat, giro pos, bebasporto dan lain_iain sebesar 25,0 milyar. Rencanasubsidibahanbakar minyak scbesarRp 69g,5 m yar tersebur, y"ng t.t it rendahdaripadaAPBN 1982/1983,adalahsebagai hasiliaripadakeL4aksanaan p.r,y""ru"i"n hargabahanbaku minyak dalgrnnegeri.Rencanapengerur."nrutin dan p..rg.iu"i"r, p.*bangunan dalamtahun lgl3/1994 dapatdilihatdalamiabel vI. 20. 6.3.4. TabunganPemerintah Peningkatantabunganpemerintah masih tetap menjadi perhatian utama dari ke_ bijaksanaananggararberimbangyangdinamisdalamupuyu-obitisosi danayangberrsatau., zumberdalam negeriuntuk membiayaipembi kan selisih antarapenerimaandalam neger perananuntuk pembiayaan pembangunan,let telah dicapai.Melalui usahapeningkatanpene dengan dan penghematandarampengeluaran rurln tanpaharusmengorbankan -pengendalian fungsi diaamil,nyada.lammemeliharahasil-hasiip"-,rbrng'.rr,r,, dan menunjanggerukpembr. ngunan,maka tabunganpemerintahsetiaptahun telah d;pat terus ditingkatkan_ n pemerinrahbarurnencapai Rp 27,2 milyar lmpun sejurnlah Rp 254,4 milyar.Tabungan p 5.235,0milyardalamtahun.t98tl1982Jan
pemerintah rabungan daram tahun, nrr^ill' l1,u.lit;'JffITil::,:i i;lilt Hf; Rp 6'548'5 milyar.Jumlalrtersebutadarah2 kali lebih
besardari r.n.*o onung"n r.,,'.rintah yang direncanakandaram tahun terakhir Repelita III. Seperti diketah"uijumlah tabunganPemerintahyang rercantumdalamRepelitaIII untuk tahun 198jl1984 adalah sebesar Rp 3'104,1milyardan telahdapatdilarnpaui padatahun 19g0/19g1denganrcarisasinYf se!e31 Rp 4'427,om yar. perkembangan realisasi rabunganpemerintahdapatd ihat pada Tabel VI.17. dan Grafik VI.ll., selangkan perkembangan tabunganp..;";i;; sebagaisumberdanapembangunan dapatdilihat-padadrafixVI.IZ. 6.3.5. Pengeluaran pembangunan Pembiayaanpembangunan yalrg dilaksanakan untuk rnsnlng.kgtkantaxaf hiduo. . _ kecerdasan dan kesejahteraan seluruhrakyat nampaksetiaptahrln menunjukkanpeningkatan. Dalam pelaksanaanmhun terakhir pelita ilt. kebijaksan aan pengeluaranpemba-
H
?72
Tabel
VI' 17
TABUNGAN PEMERINTAH,1969II97O_ 1983/7984 ( dalarn milyar rupiah ) Kenaikan Tahun anggaran
Jumlah
: PELITA I 1969/r970 r970/r97| 1971/t972 1972/197 3 L973 t7974 PELITA II
PELITA III : 1979/1980 1980/1981 t987/1982 1) 1982/1g83 7983t198421
l ) Angka AIBN ArEb RAPBN
Pers€ntase
.,1 ,,
56,+ 78,9 1C' <
L
70)
!
')',
+ +
IO7,+ lq q
<
73 , 6 101,9
+
o? I 66,8
..
r974tr975 1975/r976 1976/r977 r977/7978 r978/7979
2l
Jumlah
737,6 909,3 r.276,2
+ 483,Z + 1 77 , 7 + ,366,9
l. J60,) 1 qJ) ,L
+ +
2.635,O 4.+27,O 5.235,O 6.755,O 6.5+8,5
+ 1.712,6
110,3 735,9
+ 789,9 + + 40,3 + 8,6 + 9,8
68,0
+ 1.792,0 +
808,0 + 1.52010 - 206,5
+
18,3 + 29,0 11
Grafik
VL 11
213
PERBANDINGAN TABUNGAN PEMERINTAH DALAM APBN DAN REPELITA TAHUN 1969/1970_ 1983trgw ( dalan milyar rupiah ) 8.000
I
perkiraan Repelira
f
n.ai."si/rerkiraanApBN
lr
6.400
4.800
T
3.200
1.600
re6er/0r970/7r rs'rn2 rc?2Fs re7s1z4 r974ltbLeTblt'rs76?7rs'?lt8 rsT'ftsreTe/Bo re8'/Blt"tFrrlTi$
rtiT#rr
crefik
VI. 12
27+
DANA PEMBANGUNAN, 1969/1970 _ 19831198/.') (dalam milyar rupialr)
rmfi0 rwvr rs7llt2197qrg r97i1t4r97+1tb r97ilt6rsWT rs77F|l9?q[9t979p0 rg8qSltgSli8? 198?Es l98g/S4 (APBN) (RAPBN) +) Di luEr BantuanProyek
L t)
yang telah ngunar ditujukan untuk dapat m€mpertahankan kelangsungan pembangunan daya dicapai dengan sekaligus mengarahkannya kepada usaha mengembangkan sumber penyelenggamanusia dan penyelenggaraankesejahteraanrakyat banyak Dalam pada itu, luas raan kesejahteraan rakyat tersebut dilakukan dengan ruang lingkup yang bertambah jalur tetap pemerataan sehinggausahapemerataanhasil-hasilpembangunanmelalui delapan kesempatan memPerluas dilanjutkan. OIeh karena itu berbagai usahayang bertujuan untuk kerja, membantu golongan ekonomi lemah dan meningkatkan pendap:rtan rakyat banyak tahap terus dilanjutkan sesuai
276
pembiayaandapat dihindarkan dan biaya yang tersediadapat dimanfaatkansecaramaksiseperti yang telah digariskan dalam kebijaksanaan angrnal sezuai dengal sasaran-sasaran garan. Dengan berlandaskan kepada arah, sasarandan kebijaksanaan seperti yang telah digariskan di atas, pengeluaran pembangunan dalam tahun :rnggaran1983/198+ direncanakan sebesarRp 9.290,3 milyar yang berarti mengalami pcningkatan sebesarRp 684,5 milyar. Di dalam Repelita III, jumlah pengeluaranpembangunanyang direncanakan untuk tahun terakhir adalahsebesarRp 5.340,9 milyar. Dengandemikian rencarlaPengeluaran pembangunandalam Repelita III tersebuttelah terlampauibahkan telah terlampaui dalam tahun anggaran1980/7981. Jumlah tersebut adalahselarasdenganperkembangan yang diperkirakan terjadi dalam tahun anggaran 1983/L984 yang memadukan antzra. rerbatasnyadanayang dapat disediakandengankebutuhanuntuk melanjutkandan meningkatkan proyek-proyek pembangunar.Jumlah pengeluaranpembangunantahun 1983/1984 yang direncanakan tersebut meliputi pembiayaan pembangunan dalam rupiah sebesar Rp 6.553,5 milyar, yang terdiri dari pengeluaranpembangunanmelalui departemen/lembaga negara non departemcn scbesarRp 3.694,8 milyar, bantuan pembangunankepada daerah sebesar Rp 7.546,2 milyar, dan pembiayaan pcmbangunan lainnya sebesar Rp 1.312,5 milyar. Di sampingitu di dalam pengeluaranpembangunantersebuttermasuk juga bantuan proyek sebesarRp Z-736,8 milyar. Perkembangan pengeluaranpembangunan di [uar ban an proyek tersebutdapat dilihat pada Tabel VI. 18 dan Grafik VI. 13. Pengeluaraluntuk program-programpembangunansektoral yang pembiayaannya disalurkan melalui departemen/lernbaga negara non departemen,dalam tahun anggaran 198311984direncanakansebesarRp 3.694,8 milyar, Alokasi anggarantersebutdipergunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan dalam berbagaiscl(tor yang diprioritaskan dalam rangka usaha pengembangansumber daya manusia, perluasankesempatankerja, peningkatan pendapatansertapemerataanhasil-hasilpembangunan. Di samping pembangunansektoral yang dilaksanakanterutama melalui departemen/lembaga negara non departemen, maka dalarn tahun anggaran 1983/1984 tetap dialokasikan pembiayaanregional untuk meningkirtkan pcranan dan partisipasi daerah dalam pembangunannasional, menjaga keserasianlaju pertumbuhan antardaerah,serta Icbih menyebarluaskanpemerataan kegiatan dan hasil-hasilpembangunandi berbagai sektor ke seluruh daerah.Bantuan pembangunandaerahini diwujudkan melalui berbagai bentuk program Inpres, yang sejak dimulainya Pelita I telah mulai diberikan. Bantuan pembangunandaerahtersebutmeliputi bantuanpembangunandesa,bantuanpembangunan Dati II, bantuan pembangunanDati I, bantuan pembangunansekolalt dasar, bantuan pembangunan sarana kesehatan/Puskesmas, pembangunandan pemugaran pasar, penghijauan dan reboisasi,serta Inpres prasaranajalan/jembatan.Jenis kegiatanpembangunan dalam berbagaibentuk proyek Inpres tersebutmempunyai sasaranyarg berbeda,namun salingmengisidan melengkapi.
', 1,7
Tabel
VI. 18
PENGELUARAN PEMBANGUNAN, Ig 69I LgZO _ Ig 83I 1984II ( dalommilyar rupiah )
Tahun anggaran
Kenaikan Jumlah
Jumlah
Pementase
PELITA I 7969 / 1970 7970/ l97r 7971/L972 1972/ 7973 7973/1974 PELITA
92,9 128,1 150,9 235,9 336,8
35,2
+ +
'r', e
85,0 100,9
+ + + +
37,9 17,8 56,3 42,8
II
1974/ 1975 1975I1976 1976 / 1977 7 9 7 7/ L 9 7 8 1978/ 7979
765,9 926,3 7.280,9
r.479,2
429,1 160,4 + 35+,6
138,3
1.568,3
+ 149,1
2.697,9 4.+86,4 5.27 6,2 6.780,O 6.553,5
+ 1.L29,6 + 1.788,5 + 789,8 + 1.503,8 - 226,5
+
1)7 4
+ + + +
20,9 38,3 10,8 10,5
+
72,O 66,3 t7,6
+
28,s
PELITA III 1979 / 1980 / 1987 / 7982 / 1983 /
7980 1987 1982 19834 L9843)
l) Di luar bantuanproyek 2) AflgkaAPB N 3 ) A n g k aR A P B N
crrf ik vt.r3
ZtB
PENGELUARAN PEMBANGUNAN, 796911970_ Ig83II984 A\ (dalam milyar rupiah) 6.000
I
r"-liav"u' t"ionv"
f
t .ui"vaanbagidac,"h
I
r.-ti"v""n Departemen/Lcmbaga
l-
6.400
I
4.800
3.200
1.600
rw flo r970nrr97rfi2t9721t8r973 rs76p1 rs771t'rg?qtrg Jt4rs74Jt51s75rt6 1979/& 198q&l98l/821982/83 1933 /S4 *) Di luar Banruanhovek
(APBN) (RAPBN)
279 Program bantuan pembangunandaerah dngkat I yang telah dilaksanakanseiak Pelita I diberikan denganmakzuduntuk meningkatkankeserasianantara p.-bangurra' sektoral dan pembangunanregional sehinggaterdapat keseimbanganlaJu lertum[uhan antardaerahsertameratakanhasil-hasilpembangunan. Realisasiprogrambantr.ran ini selama Pelira I rata-raraper tahunnyamencapaijumlah sebesarRp 20,8 milyar. Darampelita II, penggunaanbantuan pembangunantersebut ditetapkanuntuk membiayaiproyek_proyek pemeliharaan,perbaikan dan penyempurnaanprasaranaperhubungandan produksi. ni sampingitu juga diarahkanuntuk membangunproyekaroyek yang dapat meningkatkan taraf hid-uprakyat baik ekonomi maupun sosialbudaya.perkembanganbantr:an-pembangunan ini dalam Pelira II telah memperrihatkanpeningkatandari Rp 47,4 milyar pada tahun 7974/7975menjadiRp 86,8 milyar dalamtahunrg7Blrg7g.Demikianpula selama pelaksanaanPelita III, besarnyajumrah bantuan terus berkembangdari Rp 100,g miryar padatahun 1979/7980menjadiRp 253,0m yar dalamtahun rgiz/1983. Di sampingitu, besarnya minimum bantuan telah pula ditingkatkan dari Rp 7 ,5 mtlyar p"a" t"t,rn 1981/1982menjadi Rp 9,0 milyar dalam ApBN 1gg}ltgl3. Untuk tahun znggarun 798311984jumlah danayang disediakanbagi bantuanpembangunan Datr I adalahsebesar Rp 253,0 milyar denganminimum bantuansebesarRp 9,0 m yar dan maksimum sebesar Rp 11,0milyar. Sementaraitu untuk menunjangusahapenciptaanlapangankerja sertameningkat_ kan partisipasidaerahdalammenzukseskan programpembangunannasional,maka ke-pada daerahtingkat II diberikan banruanpembangunanKabupatenyang rebih dikenal dengan Inpres bantuan pembangunanDati II. Besamyabantuan,rntuk seiiap daerah tingkai II dihitung berdasarkan jumlah penduduk, denganketentuanbahrvakepadadaerahtinlkat II yang penduduknyakurang dari suatujumlah tertentu diberikanbantnanminimum Besarnya bantuanpernbangunan Dati II maupunjumrahminimurn bantuanyangtelah diberikan, sejak tahun 7970/1971 terus memperlihatkanpeningkatandari rahun ke tahun. Apabila pada tahun terakhir Pelita I jumrah bantuanyang direarisiradalahsebesarRp 19,2milyar, maka dalam tahun 197817979telah mencapaijumlah sebesarRp 70,9 milyar dengan minimum bantuansebesar Rp 50,0 juta. Selanjumyadalamtahun keempatpelaksanaan Pelita III, bantuanpembangunaa Dati II dianggarkan sebesarRp 193,9 miiyar dengan minimum bantuansebesarRp 160,0juta. Dalam tahun anggaranr983/Lgg4, sebagaitahun terakrir pelaksanaan pelita III, banuranpembangunandaerahtingkat II direncanakansebesarRp 797,2 niryar. Bantuan tersebut diarahkanpenggunaannya untuk membiayaipembangunanproyek_proyekpra_ saranayang bersifatpadat karya, baik prasaranaperhubungandan p."saran" p.*"r-* yalg dapat memperlancardistribusi/transportasi,maupunprasaranaproduksi yang dapat mempertinggihasil produksi sertaproyek-proyeklain daramrangkapengembangan pot.nsi
220
daerah, memperbaiki lingkungan hidup serta meningkatkan partisipasi penduduk dalam pembangunan. Seirama dengan meningkatnya prasaranayang perlu diciptakan unuk mengimbangi lajunya pembangunan yang harus dilaksanakan,program bantuan pembangunandesatetaP mendapatkan perha.tian utama dalam rangka penyebarluasan serta pemerataan kegiatan pembangunan dan hasil-hasilnya. Bantuan tersebut diberikan dengan tujuan untuk mendorongtumbuhkan prakarsa serta mengembangkan usaha-usahaswzdzya gotong-royong masyarakat desa sebagaisalah satu upaya untuk mempercepat proses pengembangandesa bantuan ini diarahkan untuk dari swadaya ke swakarya menuju swasembada.Penggr-rnaan membantu desadalamusahamelengkapiprasaranayang sangatdibutuhkannya baik berupa prasaranaproduksi, perhubungan,pemasaranmaupun prasaranasosial desa.Di samping itu juga diusahakan guna mengembangkan potensi desa agar dapat diciptakan landasan yang kuat bagi tahap pembangunan berikutnya, sehinggakcserasian dan keseimbangan tingkat perkembangan ekonomi antara daerah pedesaan dan perkotaan dapat terlaksana. Jika pada tahun pertama Pelita I bantuan pemhangunandesa baru berjumlah Rp 2,6 milyar yang kemudian meningkat menjadi Rp 11,4 milyar pada tahun pertama Pelita II, maka dalam tahun terakhir Pclita II (197811979 ) jumlah banturn desa tersebut telah meningkat lagi menjadi sebesarRp 24,0 milyar. Dalam APBN 7982/7983 bantuanpembangunan desa terscbut dianggarkan sebesar Rp 88,4 milyar scdangkan dalam tahun f983/1984 direncanakanakan mencapaijumlah sebesarRp 91,6 milyar. Dalam pada itu untuk mendukung keberhasilan program pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan sekaligusmeningkatkan kualitas marrusiasebagaisumber daya bagi pembangunan, maka melalui bantuan penrbangunan sekolah dasar telah diusahakan k mempercepat perluasan kesempatan berlajar sebagaipersiapan kearah pelaksanaan kewajiban belajar bagi anak umur 7 - 12 tahun yang akan memasuki kelas satu sekolah dasar. Bantuan pembangunan sekolah dasar tersebut telah dipergunakan untuk pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah dasar,penambahan ruang kelas baru, pernbangunan rumah dinas kepala sekolah di daerah terpencil dan perumahan penjaga sekolah. Sehubungan dengan itu bantuan pembangunan sekolah dasar seriap tahunnya telah mengalami peningkatan yairu dimulai dari tahun 1973/7974 dengan realisasi sebesarRp 77,2 milyzr dan dalam tahun terakhir Pelita II telah mencapaijumlah sebesarRp 111.8nrilyar- Dalam un
APBN 198211983 barrtuan pembangunansekolah dasar direncanakansebesarRp 589,2 milyar yang digunakan untuk menyelesaikanpemhangunan gedung sekolah dasarsebanyak 22.600 buah, rehabilitasi gedung sekolah yang sudah ada sebanyak 25.000 buah serta penambahan ruang kelas baru pada gedung-gedungsekolah dasaryang sudah ada sebanyak 35.00O buah. Di samping itu juga direncanakan untuk penyediaan buku pelajaran pokok dan lemari buku untuk bacaan masing-masingsebanyak 30,0 juta buah dan 60.000 buah,
227
pemindahan guru sebanyak 35.000 orang serta penyediaan sejumlah rumah bagi kepala sekolah/guru di daerah terpencil, Mulai tahun 198217983 dalarn Inpres sekolah dasartelah dilengkapi pula dengan paket penyediaan peralaran olah-raga terhadap 5o.000 buah sekolalr dasaryang ada,di mana untuk setiappaket diperhitungkansebesarRp 90.000,_,Sampai tahun 1982/1983 dari sekitar 28,5 juta anak usia sekolah( 7 - 12 tahun ) telah tertampung sebanyak 94,2 per*n. seiring dengan meningkatnya jumlah anak usia sekolah yang harus ditampung di sekolah dasar terutama di daerah pedesaan,daerah perkotaan yang berpenghasilan rendah, daerah transmigrasi serta daerah pemukiman baru, maka daram tahun anggaran198311984direncanakanbantuan pembangunansekolahdasarsebesarRp 5g9,2 milyar. Jumlah anggarantersebutdirencanakanunruk pembangunangedungsekorahdasar scbanyak13.140 buai, rehabilitasigedung sekolahdasaryang sudahada sebanyak21.000 buah, dan penambahan ruang kelas baru pada gedunggedung sekolah dasaryang sudah ada sebanyak 15.700 buah. Di sampingitu juga direncanakanuntuk penyediaanbuku pelajaran pokok sebanyak32 juta buah, dan penyediaan50.000 rumah bagi keparasekorah/guru di daerah terpcncil serta penyediaan paket peralatan olah-raga sebanyak 96 ribu paket. Dengan adanya dana yang tersedia untuk pembangunan prasaranapendidikan yang dileng_ kapi dengan fasilitasnyaitu, diharapkanjangkauan pemerataankesempatanbelajar akan dapat diperluaspula. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatanserta mencapai derajat kesehatan yang lebih tinggi bagi masyarakat, terutama bagi penduduk desa dan kota yang berpenghasilanrcndah' maka bantuan pcmbang'nan saranakesehatan/puskesmas sebasaimanifcstasi pelaksanaanazaspemerataandi bidang pelayanankeserratan, terus ditingkitkan setiap tahunnya Dalam tahun ketiga pelaksanaanpelita III rcalisasibantuanpembangunan sarana kcsehatantelah mencapaijumlah sebesarRp 7g,g milyar yang berarti meningkathanrpir 14 kali jika dibandingkan dengan jumlah realisasisejak dimulainya tnpres ini pada iahun 197+/1975 yang baru mencapaiRp 5,3 milyar. Hasir pelaksanaanrnpressarana kesehatan tersebut berupa pembangunansaranakesehatanantara lain n.reliputi2.271 blLah gedtng Puskesmasbaru, 3.750 buah gcdung puskcsmaspembantu dan 1.500 buatr penirlkatai Puskesnras yang ada. Di sampingitu telah dapat pula dilaksanakanrehabilitasi 3.786 buah pada gedungPuskesmas yang ada,2,i93 buah rumah dokter puskesmassertatersedia3.9g0 peralatanmedis dan 1.550.000buah jamban keluarga. Dalam APBN 1.982/7983, Inpres banr.uanpembangunansarana kesehatan/puskesmas dianggarkan sebesarRp 98,4 milyar yang akan dipergunakan unruk menyelesaikan pemblngunan 200 buah Puskesmasbaru dan 2.000 buah Puskesmaspembantu serta peningkatan Puskesmasyang adz, melalui rehabilitasi 2.900 buah gedung Puskesmasdan 660 buah rumah dokter/tenaga paramedis. Di samping itu juga akan digunakan untuk pengadaan 850 buah sepedamotor untuk dokter Puskesmas, 500 buah Puskesmas keliling, 2.400
222 air buah sepedauntuk tenagapatamedis,200.000 buah jamban keluargasertapenyedia.an anggaran 1983/7984, untuk Inpres bantuan pembangunan pedesaan. Dalam tahun bersih direncanakanpenyediaandana sebesarRp 98,4 milyar, yang saranakesehatan/Puskesmas akan dialokasikanuntuk pembangunan200 buah Puskesnras baru, 1.250 buah Puskesmas pembantu dan peningkatanPuskesmasyang ada melalui perbaikan2.500 buah gedung pembangunan660 buah rumah dokter Puskesmas dan paramedis.Di samping Puskesmas, itu juga diperuntukkan bagi pengadaan500 Puskesmas keliling, 94.350 buah penyediaan air bersihpedesaan. Dalamrangkamenyelamatkansrmber daya alamberupatanah,air dan hutan sena menjagakelestarianlingkunganhidup agardapatmemberimanfaatterhadapkesejahteraan hidup manusia,telah dilaksanakanpula kegiatanpenghijauandan reboisasi.Usahatersebut terus ditingkatkanmelalui programInpres bantuanpenghijauandengansekaligusmengembmgkannyasebagaikegiatanunruk menciptakanlapangankerja dan meningkatkanpendapatan. Realisasibantuan daerah untuk penghijauandan reboisasisampai tahun ketiga PelitaIII telahmencapaijumlahsebesar Rp 236,3milyar.Padatahunanggaran 1982/1983 Inpres penghijauandianggarkansebesarRp 87,3 milyar, sedangkandalam tahun angglrxn 1983/79U direncanakan mencapaijumlah sebesarRp 87,3 milyar. Pelaksanaan Inpres penghijauandan reboisasitersebutdlsalurkanuntuk pengadaanbibit penghijauan,pengajumlahpetugaslapangan penambahan daanbibit reboisasi, sertapetugaskhusus. Sejalan dengan kebijaksanaanuntuk mengembangkankemampuan golongan ekonomi lemah melalui usahamemperluasjangkauanpemasaranguna mengimbangikenaikan produksi di berbagai sektor ekonomi, maka telah dilaksanakanpembangunan tempat-tempatberjualan bagi para pedagangkecil golonganekonomi lemah. Untuk itu sejak tahun 7976/1977 kepadakabupaten/kotamadyadaerahtingkat II telah diberikan bantuankredit pembangunan dan pemugaran pasar,Bantuanpembangunan melaluiInpres pasar tersebutdipergunakanuntuk pembayaranbungaataspinjamandari bank. Besarnya Inpres bantuar pembangunandan pemugaranpasar dalam tahun alggaran 7983/198+ direncanakan sebesar Rp 10,6milyar. Dalam usahamemperlancararus pengangkutandan distribusi barangagardapat menunjang proyek-proyek pembangunandengan sekaligusmengembangkankegiatan perekonomiandaerah,maka sejak permulaanPelita III telah dilaksanakankegiatanpenunjang jalan kabupaten melalui Inpres prasaranajalan. Sampaitahun ketiga Pelita III realisasibantuan ini telah mencapaijumlah sebesarRp 93,7 milyar, yang dalam pelaksanaarnyatelah digunakanuntuk pembangunandan perbaikanjalan kabupatensepanjang jembatan/jembatan 17.914kilometer,pembangunan dan perbaikan kayu sepanjang 23.323 meter dan latihur petugas dinas PU sebanyak 6.000 orang. Dalam tahun anggaran
22' 198217983Inpres prasararajalan anggarannyasebesarRp go,1 milyar, sedangkan untuk tahun teraklir Pelita III bagi Inpres prasaranajalan direncanakanakan dialo=kasikan sejumlah Rp 80,1 milyar yang menurut rencanaakan dipergunakan untuk pembangunan dan pemugaranjalan sertajembatan/jembatankayr masing-masing sepanjang7.50dk ometerdan 19.400meter. Dalam pada iru denganmazuknyaTimor-Timur ke dalamw ayah Repubrik Indonesia pada tthun 1977 pemerintah segeramempercepatpelaksanaanpembangunan di propinsi termuda ini agar tingkat pembangunannyadapat disejajarkandenganwilayah lainnya. untuk itu kepadapropinsiTimor Timur diberikanbantuanpembangunan sektoral dan regional. Besamyabantuan pembangunansektoral Timor Timur hingga tahun ke empat PelitaIII telahmeningkatdari Rp 3,5 milyar pada tahun 7977/rgTlmenjadi sebesar Rp 8,5 milyar da.lamrahun 7982/1983.DalamApBN lgli./7gg4 besarnva banruanoem_ bangunansektoral untuk Timor Timur direncanakanberjumlah seb.rrr Rp g,5 milyar. Pembiayaanpembangunanrupiah, di sampingdialokasikandatam bentuk penge_ luaran pembangunanmelalui departemen/lemb u;ganegara, non departemendan bantul pembangunandaerah, termazukjuga zubsidipupuk, penyertaanmodal pemerintah dan lainJain pengeluaranpembangunan.subsidi pupuk diperrukanuntuk mempertahankan harga pupuk pada tingkat yang wajar, agardengandemikianusahapeningkatan produksi pertarian menuju kearahswasembada pangansertapeningkatanpendapatanpetani dapat dicapai.Dalamtahun 1981/1982realisasi zubsidipupuk terahmencapainp lzt,+ rnity"., sedangkan dalamtahun anggaran 7g8z/rg83,besamyasubsidipupuk direncanak-seber". Rp 461,1milyar'DalamApBN 1983/1984jumrahzubsidipupukyangdirencanakan adalah sebesar Rp 457,5 mllyar. Pcnyertaan modal pemerintah dilaksanakandalam rangka mempercepat laju pembangunanmelalui pengembangandunia usaha dengan sekaligus meningkaikanke_ mirmpuanproduksi pcrusahaiun-perusahaan negaradiberbagaibidang.Dalamp.l"kr"n"".rnya jumlah pengeluaranunnrk penyertaan modal pemerintah sampai dengan tahun l98z/7983 telah mencapaipeningkatanyang cukup besarwalaupunsenantiasa d-isezuaikan dengankemampuankeumgannegara.Dalamtahun l9g3l19g4 anggaran penyertaaamodal Pemerintah direncalakan sebesarRp 49g,0 milyar yang antara rain akan dialokasikan kepada pembangunankilang minyak Cilacap,Balikpapandan Dumai, perum perumnas, pabrik-pabrikpupuk Asean,pT. BatubaraBukit Asam,perum Sang HyangSeri,perusaha_ an-perusahaan perkebunannegaradan badanusahanegaralainnya. Sedangkan anggaran pembiayaanuntuk lain-lainpengeluaranpembangunandalamtahun 7gg3/rgg4 airenc*akan akan mencapaijumlah sebesarRp 357,0 milyar yang akan dialokasikanuntuk bi_ dang-bidangyang mendapatprioritasutama dalamrangkameningkatkan partisipasimasyarakat dalarn kegiatanpembangunan,sepertiproyek listrik pedesaan, p..l"it"n k"rnp,rrrg,
224 p€remajaantanamanekspor,kredit mini dan kredit candakkulak. Di sampingitu juga akan statistik. dipergunakanantara lain untuk program keluargaberencanadan pengembangan Pengeluaranpembangunansektoral termazuk bantuan proyek untuk tahun anggzrzn 1983/1984 direncanakanakan mencapaijumlah sebesarRp 9.290,3 milyar, terdiri dari pembiayaanpembangunan rupiah sebesarRp 6.553,5 rnilyar dan bantuanproyek sebesarRp 2.736,8 milyar. Dari jumlah tersebutsektor pendidikan,generasirnuda, kebudaya"annasionaldan kepercayaalterhadapTuhan Yang Maha Esamendapatalokasidana sebesarRp L.329,3 mllyar. Selanjumyamenyuzul sektor pertaniandan pengairansebesar Rp 1.323,8milyar serta sektor perhubungandan pariwisatasebesarRp 1.307,3milyar. Perincian rencana pengeluaran pembangunansecara sektoral dalam tahun anggaran 1983/198+adalahsebagaiberikut , (dalamribuan rupiah) 1.
2.
3.
SEKTORPERTANIAN DAN PENGAIRAN SubSektorPertanian Sub SektorPengairan
828.930.000 +94-836-OOO
SEKTORINDUSTRI
448.111.000
SubSektorIndustri
448.I 11.000
SEKTORPERTAMBANGANDAN ENERGI Sub SektorPertambangan SubSektorEnergi
4.
SEKTORPERHUBUNGANDAN PARIWISATA
1.116.070.000 235.570.OOO 880.500.000 r.307.312.000
SubSektorPrasarana Jalan SubSektorPerhubungan Darat Sub SektorPerhubunganLaut Sub SektorPerhubunganUdara Sub SektorPersdan Telekomunikasi Sub SektorPariwisata
590.685.000 230.727.OOO 231.816.000 163.170.000 63.880.000 27.O4A-OOO
SEKTORPERDAGANGANDAN KOPERASI
106.627 .OOO
Sub SektorPerdagangan SubSektorKoperasi 6.
|.323.766.OOO
54.975.OOO 51.652.000
SEKTORTENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
621.997.OOO
Sub SektorTenagaKerja Sub SektorTransmigrasi
82.800.000 539.r97.OOO
't ,) <
,|
SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH, DESA DAN KOTA
783.000.000
Sub Sektor PembangunanDaerah,Desadan Kota
783.000.000
8.
SEKTOR AGAMA Sub Sektor Agarna
9.
SEKTOR PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN NASIONAL DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA
r.329.307.000
Sub Sektor PendidikanUmum dan Generasimuda Sub Sektor PendidikanKedinasan
|,227.3 7 7. O O 0
Sub Sektor KebudayaanNasionaldan Kepercayaan TerhadapTuhan yang Maha Esa
10.
SEKTOR KESEHATAN, KESEJAHTERAAN SOSIAL, PERANAN WANITA, KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA Sub Sektor Keseharaan Sub Sektor Kesejahteraan Sosialdan PerananWanita Sub Sektor Kependudukandan Keluarsa Berencana
11.
3l 066.000
344.045.0OO 2t4.247.OOO s4.514.000 7 5.28+.OOO 297.O83.OO0
Sub Sektor PerumahanRakyat dan pemukiman
297.O83.000
Sub Sektor Hukum
14.
76.so4.ooo
SEKTOR PERUMAHAAN RAKYAT DAN PEMUKIMAN
SEKTOR HUKUM
r3.
60.715.000 60.715.000
79.464.000 79.464.000
SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL
573.957.000
Sub Sektor Pertahanandan KeamananNasional
s73.957.OOO
SEKTOR PENERANGAN, PERS DAN KOMUNIKASI SOSIAL pers dan Sub Sektor Penerangan, Komunikasi Sosial
56.940.000 56.940.000
r5.
16.
tt -
18.
TEKNOLOGI SEKTORILMU PENGETAHUAN, DAN PENELITIAN
r58.259.000
IImu Sub SektorPengembangan dan Teknologi Pengetahuan SubSektorPenelitian
s0.963,000 707.296.O00
SEKTORAPARATURPEMERINTAH
187.414.000
SubSektorAparaturPemerintah
187,+14,000
DUNIA USAHA SEKTORPENGEMBANGAN
264.94+.000
DuniaUsaha SubSektorPengembangan
?64.944.000
SEKTORSUMBERALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
211.3 29 . 0 0 0
Sub SektorSumbcrAlam dan LingkunganHidup
23t.239.OoO
JUMLAH
9.290.250.D00
keuangannegara 6.3.6. Pengawasan Kegiatan pengawasanoleh Pemerintahtidak dapat dipisahkandari kegiatan pemdilaksanakandi dalam mcncapai sasaranpembangunanyang telah bangunanyang sedar.rg ditetapkan dalam GBHN, Pelita, dan APBN. Sebagaircalisasidari kegiatantersebut di atas pemerintah berusaha untuk meningkatkan kualitas pengawasanyang dilaksanakanoleh aparat pengrwasan seperti Direktolat Jenderal PengawasanKcuangan Negara, Inspektorat Departemendan para Irjcnbang Di samping Jenderal sebagaipengawasintcrn masing-masing itu kemampuanaparatpengawasandalam pclaksanaanpembangunan,baik di tingkat proyek maupun di tingkat departementeknisjugrrditingkatkanmengingatpembiayaanpembangunan yang semakinbesardan volume kegiatln yang semakinbanyak.Adapun maksuddaripada pengawasan dalam bidang anggaran, adalah untuk memperoleh informasi pelaksanaan anggaranyang diperlukanuntuk memperbaikihal-halyang tidak sesuaidenganrencanaatau menunjukkan kepada para pelaksanaproyek bagaimanaseharlsnya sesu:rtupembukuan atau dilakukan. pertanggungjawaban Sejalan dengan itu telah dikeluarkan Keppres No. 14 A tahun 1980 tcntang pedoman pelaksanaanAPBN yang telah disempurnakandenganKeppres No. 18 tahun 1981, yang {rlenyangkut masalah penga.wasanbaik mengenai anggaran lxtin maupun anggaran
227 pembangunair. Di samping itu untuk menunjang kegiatan pengawasantelah dikeluarkan oula Keppres No. 20 tahun 1981 yang mcnetapkan koordinasi pengendalian drn penga.rsan -p.pembangunan di daerah tingkat I dilakukan oreh team pengendalian p.ng"*"rrn b"ngunan daerah yang meliputi Bappeda, Inspekrur w ayah, kantor wilayah Direktorat Jenderal Anggaran, kantor wilayah Direktorat Jenderar pengawasanKeuangan Negara dan kantor cabangBank rndoncsia.Koordinasi ini dimaksudkanuntuk menciptakan mekanisme penyelesaianmasalah yang mengliambat pelaksanaanpembangunan di tingkat daeral. Pelaksanaan pengawasanoreh Direktorat JenderalpengawasanKeuanganNegara rir bidang anggarandiarahkan kepada pemeriks aan yang d akukan secara rutin din pem'eriksaan yang dilakukan secarascrentakpada akhir tahun anggaranterhadap proyek-proyekperita dan proyek-proyek pembangunandaerahtingkat I. Selain daripada itu-juga d arukan pula pemeriksaanopcrasional tcrhadaP bcberapa program pelita, seperti program rransmiirasi termasuk program pernurrimandaeralrtransmigrasi,programpeningkatan produksi ,unr-"n pangan, program pembangunanjaringan irigasi bam, program pengembangan daerah ran'a, program rehabilitasi serta pcmbangunanjalan dan jembatan dan scbagainya.Selanjutnya untuk pembangunandaerah, pemeriksaanoperasionalditujukan terhadap p.oy.t _i.oy.L Inpres Dati IL Bcrkenaandenganitu hasil pemeriksaanyang pada akhir tahun pelita I mencakur, 1.956 proyek, pada akhir pelita II telarrmcncakup 3.178 proyck dan selanjutnyapada tahun ketiga Pelita III ;'ang diperiksa bertambahlagi menjadi 4,821 proyek. Di sampingitu juga ta'rpak kcmajuan di dalam disiplin para peraksanaproyek yang tcrcermin dari perkembangan .lurnlahberita acarayang tidak benar dan realisasiphisik yang tidak sesuaidenganDIp Adapun berita acarayang tidak benar itu masing-masing 0,20 persen,0,14 persenJan 0,09 persen dari nilai yang diperiksar-rntukakhir perita I, pelita II dan pada tahun ketiga perita Ill Selanjutnyajumlah kejadian rearisasiphisik yang tiriak sesua.i denganDIp pada akhir Pelita I, akhir perita II dan pada tahun ketiga l,elita III, masing-masing adalahsebanvak0,19 kejadian per proyck, 0,04 kejadian per proyek dan 0,07 kejaclian per proyeli. Banyahnya provek yang diperiksaserta hasir'has pemerihsaannyasejak tahun pertama perita r sampai denganrahun ketiga pclita III dapat dilihat dalam Tabel VL 19. Di sampingitu Direktorat Jcnderalpengawasan KeuanganNegarasecarafungsionar mempunyal tugas pengaw2sanatas semua badanhurrum dan ditugaskan pura unruk menvusun Perhitungar Anggaran Negara (pAN) sebagaisuatu pernyataan mengenaipelaksanaan AnggaranPcndapata_n dan BelanjaNegara.Di dalam pelaksanaanny,p.rn.ikrr"n atasbadan usaha milik negaraini meriputi pemeriksaanatas persero,perum, perjan dan perusahaan-perusahaan negara yang didirikan dengan undang_undang tersendiri. pAN yang telah disusun oleh Direktorat JenderalpengawasanKeuangar Negara hinggasaatini meliputi perhirungan anggaransejaktahun 1969/197Osampaitahun anggaran lg7g/79Tg.
228
13.19 5
--
qi
a
t:
B>
; e i s
;1 at r3 ic
r
E.!.
" 9r:39$^
i ?F*frEF;' "litE
3i@
5
!.t
!6
o-'
v z e c
;^
t€;1,
Li.
r
? |
F
I
P 'o'r
i
:' :"
-
i:;ia ?
i'
-@'6
,;i
$$
9l'P
bi,L
i+o
:F
*^ F.Fr-
B dt 19 ioa
;F66 -6L
$;s
!'9t
ggi.'
o;a i. Ab
229 Selamaini telah dicapaipula kemajuandan ketertibanadministrasi badanusaha milik negara,yang tercermin dari semakin meningkatnyapernyataanwajar atas laporan kcuanganbadan-badan usahamilik negaradari tahun ke tahun oleh paraakuntan.padaakhir Pelita I, dari seluruh badan usahamilik negan yang diperiksa terdapat56,5 persenyang memperolehpernyataanwajar, sedangpada akhir PelitaII persentase tersebutsudahmeningkatmenjadi64,6 persendan padatahun keduaPelitaIII meningkatlagi menjadi77,2 persen. Selain pemeriksaankeuanganjuga dilakukan pemeriksaanoperasionalterhadap badan-badanusaha milik negara, Pemeriksaanoperasionalakan membantu manajemen untuk menemukanalternatif yang lebih baik ditinjau dari segi efisiensidan efektifitas pencapaian pro$am, Dengansemakinmeningkatnyavolume pemeriksaandan semakinluasnyasasaran pemeriksaan,secarabertahapterus diadakanpenambahanjumlah tenagapemeriksaserta peningkatanpengetahuan,keahlian dan ketrampilan dari tenaga-tenaga pemeriksayang sudah ada. sedangkan penatar?'a-penataran yang bersifat pen.ingkatanpengetahuahdah ketrampilan dari tenaga-tenaga pemeriksayang sudahada te..rs ditingkatkan pula. Di samping itu peningkatarpengetahuandan keahliantersebutdiperlukanjuga unruk menghadapi kemajuanteknologi komputer, karenadenganbertambahbanyaknyapenggunaan komputer sebagaipengolahdata keuangandan pemberi infotmasi bagi keperluanperencanaan,pengendaliandan pengambilankepurusanoleh manajemen.Hal ini telah mendorongaparat pengawasan untuk menyesuaikan teknik pemeriksaanagardapatmenilaikewajarandaripada output yang dihasilkanoleh mesin-mesinpengolahdata tersebut.Dalampada itu meningkatnya volume pemeriksaanjuga meny'6!s!kan beberapakantor pengawasandi daerah dalam tahun 1982/1983 ditingkatkan kedudukannyadari kantor biasa menjadi kantor wilayah.
230 Tabel
Vl.2O
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA, 1983/1984 ( dglam rnilyu rupiah )
Penerimaan
A. PEN. DALAM NEGERI l. Pajaklangsrng 1. Pajakpendapatan 2. Pajak perseroan 3. Pajakperseroanminyak 4. MPO 5. I p e d a 6. Lainlain ll. Pajaktidak tangsrng 1. Paja.kpenjualan 2. Pajak penjualanimpor 3. Cu k a i 4, Beamasrk 5. Pajakekspor 6. Lain-lain
IlI.
Penerimaan bukan pajak
JumIah
13,a23,6 rr.o13,2 281,6 8.869,1 7 41,5 130,3 135,5 2.288,4 + 8 7, 7 298,9 687,9 678,0 88,1 48,4
502,0
P€ngeluerar
Jumlah
A. PENG.RUTIN
7.275,L
I. Belanjs pega$'ai 1, Tunjanganberas 2. Gaji / pensiun 3. Biayamakan(lauk pauk) 4. Lrinlain belanja pegawaidalam negen 5, Belanjapegawailuar negeri I I . Belania barang 1. Dalam negeri 2. Luar Degerr
I. Bantuanprogram
2.74t,A 5,0
II. Banhranproyek
2.716,4
JUMLAH
16.565,4
144,0 1.834,5 277,3 91,4 54,3 1.148,9 1.098,8
50,r
III. Subsidi daerah otonom 1. Irian Jaya 2. Daeruhotonom lainnya
1.388,4
IV. Itunga dan cicilan hutang
1.416,8
1, Dalam negeri 2, Luar flegeri V. Lain - lain
B. PEN, PEMRANGUNAN
2.597,5
B. PENG.PEMBANGUNAN I. Pembiayaandalam rupiah IL Bantuan proyek
JUMLAH
41 1 1145'
30,o 1 . 38 6 , 8 723,5 9.290,3 o.)Jt,)
2.716,a
L6.565,4
BAB VII PERKEMBANGAN PRODUKSI DALAM NEGERI 7.1. Pendahuluan Peningkatan kemakmuran masyarakat dapat dicapai dengan memberikan kemungkinan yang semakin besar kepada masyarakatdi dalam menikmati kebutuhan barane darr jasa dari waktu ke wakru. oleh karena itu diperlukan upaya untuk memperbanyak jr.r=mrah barang dan jasa yang dibutr.rhkan masyarakat, melarui proses produksi sebagaihas perpaduan antara zumber daya alam, sumber daya manusia, modal dan teknologi yrng rd^. Oleh karenanya gambaran mengenai hasil produksi yang dicapai merlpakan s.r"to perrl"_ baran daripadapertumbuhan ekonomi yang disuzunmenurut sektor ekonomi, bait<primer, sekunder maupun tersier. Kenyataan menunjukkan bahwa tingkat prorluksi yang dihasilkan dalam tahun 1981/l9BZ masih tetap berkembang sebagaimanadiharapkan, yang padt gilirannya akan memberikan landasan yang lebih kokoh dan lebih luas bagi perkemlangan selanjutnya Kiranya perlu dikemukakan bahwa rercapainyahasil-hasiltersebut dimungkin. kan oleh adanya iklim berusahayang cukup baik di sampingpengerolaandan pemanfaatan yang lebih baik daripadasumber daya yang ada, baik sumber daya alam, modal, teknologi maupun sumber daya manusia. 7.2. Saranaproduksi Pendayagunaansarana produksi di dalam memadukan antara snmber dava alammanusia, modal dan teknologi merupakan keharusanmutlak untuk tercapainya rras -hasil yang maksimal. untuk itu berbagaihal tetap mendapat perhatian terutama yang berkaitan dengan upaya untuk menjaga kelestariandan kelangsunganhidup sumberdaya alam serta menjaga harkat manusia sebagaipelaksanadan sasarandaripadapembangunan itu sendiri. oleh karena itu dalam mcnerapkan jenis teknorogi produksi, rnaka p ihan tidak hanya didasarkan pada tingkat produktivitas, namun juga diutamakan pada sebagianbesarmaryarakat dalam peningkatanproduksi itu sendiri.penjabarantersebutantara Li' b.^pr,..rp"y" unruk menumbuhkan clan sekaligusmemperluas kegiatan produksi yang dapat ,',.rr"*pu.,g banyak tenagakerja tanpa mengabaikanpenciptaaniklim berusahayang sehat crandinamis. 7.2.1. Penanamanmodal Sesuai dengan strategi pokok pembangunan yang tertera di dalam GBHN, kegiatan penanaman modar diarahkan terutama untuk rneningkatkan dan memperluas kafasitas produksi nasional, serta mengusahakanperruasan kesempatan kerja. salah satu usahapemerintah dalam mengarahkanpenanaman modal untuk diselaraskan dengan saranapembangun_ an dilakukan melalui peny.uzunan daftar skala prioritas (DSp) cengan -.mperhitr.,g1"n
237
232
berbagaifaktor yang dapat mempengaruhilajunya pertumbuhanekonomi, stabilitasnasional dan pemerataal. Usaha Pemerintah di dalam rneningkatkan kegiatan Denanaman modal yang dapat menimbulkan manfaat ekonomi dan sosial yang besar dilakukan melalui fasilitas dan insentif kepada para penanammodal. Untuk terlaksananyapcnanamanmodal sezuaidengan ketentuan perundang-undanganyang berlaku, Pemerintah juga telah melakukan pembinaan darr pengawasanterhadap proyek-proyek penrnamanmodal baik PMDN maupun PMA yang telah disetujui,Adapun tujuan daripadapembinaandal pengawasantersebut adalahuntuk mencegah terjadinya pelanggaranscrta penyimpangan-penyimpangan terhadap ketentuan dan persyaratanyang berlaku yang menyangkut permodalan,tenaga kerja, perlindungan terhadaplingkunganhidup, produksi dan pemasaran.Sedangkanuntuk lebih mengintensifkan pengawasan proyek, maka para penanam modal diwajibkan menggunakan akur,tan publik unruk pemeriksaanpembukuandan pertanggungjawaban keuangannya. Penanamanrnodal dalam negeri Selamahampir 15 tahun kegiatan invcstasimelalui PMDN yang diatur dalam Undang-undangNomor 6 tahun 1968, telah diberikan pcrsetujuanLepadr berbagaijenis proyek yang tersebardi berbagai bidang usaha.Dari berbagaiproyck tcrsebut scbagiantelah memasuki tahap produksi, sedangkanyang lainnya nrasih dalam tahap persiapanatau dalam tahap produksi percobaan, Beberapaproyek yang telah cukup lama berproduksi secara komersial,di antaranyatelah rnelaksanakan perlnasanproyeknya guna menaikkankapasitas produksinya. Sampai dengan bulan Oktober 1982, jumlah proyek yang telah mendapat perserujuanPemerintahtcrr:atatscbanyak3.811 buah dengannilai rencanainvestasisebesar Rp 11.040,4 milyar. Dalam jumlah ini terrnasukproyck yang nrengadakan perluasan/penambahan modal, proyek yang mengundurkan Ciri atau dibatalkan serta proyek yang mengalihkan statusnlra dari PMA menjadi PMDN. Sedangkanrcalisasiinvcstasi sampai denganbulan Maret 1982 tercatat sebesarRp 4.069,1 milyar atau 36,9 persendari rencana investasi. Dari Tabel VII.1 terlihat bahwa sektor industri merupakan sektor yang paling banyak menarik para investor, baik mcngenai jumlah proyek maupun investasinyabila dibandingkr-ndengan sektor-sektor lainnya. Sampai dengan bulan Oktober 1982 dalam sektor industri tercatat sebanyak2.704 proyek atar 7O,9persendari jumlah proyek PMDN dengan nilai investasi sebesarRp 7.394,0 milyar atzu 67,0 persen dari seluruh jumlah investasi. Di samping sektor industri, sekror-sektorlain yang cukup menarik bagi para penanam modal dalarn negeri adalah sektor kehutanur dengan488 buah proyek dan rencana investasi sebesarRp I.265,4 nrlyat, sektor perhubungaa/pariwisatadengan 286 proyek
233 +of)0
6q4qE3EEr
.H
sxteg9*sgg
I
A;
FESSERRFsB
o)9nqqo!q\!9('
F
z
!gl i=6! €? (oo9 + o ; ; 6 ; i d oc.t-d?.+N+
EI
E Il1
I
s!
RtE;3Eg-*-
EA
o'i
I FT
ri
-o1
Ea-
-<s El
io
co
q" ?6 {o: (1Do(qoc€! dGi ' ! \ r
|
6i
='+.
-:
!-r
4E
-
E<
o .-
.j= ^Y rr<
>a
F@ = 4o9o+N@r oc ({ lr )Nr d F 6 r< a c,l -.: d] 1\ 9c\.C,o F\+.N.-i6..j 6+tsi.soorN+q-l-c!+-n
6l
I .:dr-Ndr!t+66_ c.;
= z 414
zE
,-
i2
zlI1 E
I
qEEAEI$FE 11
6idi,
'E
+ I -Nao.o 6G.).qN.o,b+-6il
;a
c.j
EZ
v
E]
* I
5clhc
EEg ddg, jc'id;+uidi
.:;
234 o\o0o..lorq+r!trF
r tH'ctrt
tlq!F
F
oE'5 Ct
te)
30
l''<
i+
Ul trl
>F FE EO vj
Ei
E
.:
c)F
roFs+Foq
\oP
g3 s -
?
1.,
-t
IJ\ON+N
o\
Na{ur-.JIJO. ,ONaQ'-rq{@rJ lino'oL6b;-\\ oo.q+r.JN\o\o
az N >F s "-! {q Fr
;> zz E 3 <El
ao
>z cP Fl>
gE
r-+tr +\rFu-J\O
q\
nJF
3 N;rtsN+
-.t
!q D !"19\:"JPFl-P $b,J@ts\OOit',Oa '.' @..1 Co tJlO\O\OFOa.q
{
()c
@ N
q)
I 3
??q
AqqqEe ${it$q€fiH5f;F*EH:EHPFEs $ig$EdHddgg!:*;ri;;;i; !HgEEiij:
$EEigif; Hfr;EgF:3SiH$HFERF$F:E g ;$:$-$*HFSEE s+EsqR*HE
Bqfi$*i F
z
I
F$H3$: sRsBsr:3EHss
t!
E
E] D 14
q!:ae: 1':cl"?--:
E $83;B q F 9{a9ro
$ s 3 R t Rc vS+ &3+ ;; .3. i sN 6s B
E q-g 6 FR*q
R'SSge5
S;SHddi'j+o'".j'ic;
rl( :r\ \J
zi
Cn
E : X t: *
-
z
I
EA€q$H Bi;FilTilHE $egE$3iH:iq!g$e iFEgEg:g3E:S esriie+sx=
flEiHs$ € F;R999
i--*
2 2
vrrl
a s 3 $ i s s3 r s B E E3 r * & F 5 6 - - = F
Eq$iE;qg ;E;fi;EHH:$qFi::FE3:Pi:
nfrF3;a:$i$g;Sssisd*r. 5giF"g :
E; F H s * 5 8 : s p ! 3 e 3 3 3 t s n R ' o 3 : t R * s . - : r
X
!5i oE: F.l
E i
-
c'i.d + tJ
dr
od oi ci..: c,i di + d,i
F: od oi ci _i o.i di + ti d
236 dengan175 pertanian/pet€rnakan dan rencanainvestasisebesarRp 451,0 milyar, dan sektor 1982 PerusahaanUmum proyek dan rencana investasi sebesarRp !60,0 milyar' Pada tahun Lir,rikw.g"r"selakupengelolatunggalperlistrikandilndonesiatelahmemanfaatkan pembangkit fasilitas PlttlN dengan investasi sebesar Rp 418,6 milyar guna pembangunan telah dikemukatenaga listrik dan distribusinya di seluruh wilayah Indonesia. Sebagaimana telah dalam rangka menarik dan mengarahkan kegiatan investasi' Pemetintah krn di "t"., menyediakanper'ngsangdalarnbentukfasilitasbebaspajakataupunkeringananpajakyang diberikan untuk tenggangwaktu tertentu (Tabel VII'2)' banyak Sampai saat ini pulau Jawa masih tetap merupakan riaerah yang paling PMDN' seproyek menyerap proyek-proyek PMDN untuk lokasi usahanya' Dari 3'811 dengan A^ny^U Z.ilZ proyek atau sebesar65'4 persendi antaranyaberlokasidi pulau Jawa proyeknilai investrsi sebesarRp 6.896,9 m\Iyar ztat 62,5 persen dari seluruh investasi proyek PMDN (Tabel VII.3). Namun apabila dilihat perkembangannya'proyek-proyek yartu iyON yong berlokasi di pulau Jawa akhir-akhir ini persentasenyaselalu menurun, adalah sampai dengan tahun 1980/1981, lgSl/1g82 dan 7982/1983 yang masing-masing usaha sebesar66,4 persen, 65,8 persen, dan 65,4 persen. Hal ini adalah sejalandengan nammulai Pemerintahdalam mengembangkandunia usaha di luar pulau Jawa yang sudah pak hasilnya, sehinggapemerataanpembangunandi seluruh wilayah Indonesiaakan dapat dicapai. Penanarnanmodal asing Keikutsertaanpihak swastr asing dalam kegiatan investasidiatur atasdasarUndangu n d a n g N o m o r I r a h u n 1 9 6 7 . P e r m o h o n a np e n a n a m a nm o d a l a s i n gy a n g t e l a h d i s e t u j u L pemerinrahsampaidenganbulan Juni 1982 adalah sebanyak783 buah proyek dengannilai investasisebesarUS $ 10.628,1 juta' Jumlah tersebut termasuk proyek yang mengadakan modal, proyek yang mengundurkandiri atau dibatalkansertaproyek perluasan/penambahan yang melakukan pengalihan status dari proyek PMA menjadi proyek PMDN. Realisasi penanamanmodal sampaidenganbulan Juni 1982 tercatat sebesarUS $ 4 648'7 juta atar: 43,7 persen dari total tencana investasi,Seperti halnya dengan kegiatan investasi yang diselenggarakandalam rangka PMDN, sektor industri merupakan bidang usaha yang paling menarik bagi kegiatan investasi swasta asing dalam rangka PMA yaitu tercatat sebanyak476 pro)rek yang tetah disetujui dengan nilai rencana investasisebesarUS $ 7.459'4 juta Dengan demikian 60,8 persendari seluruhproyek PMA yang disetujui atarr70,2 persendari rencani; investasinya berada pada sektor industri. Sektor lain yang cukup menarik minat swastaasing untuk menanamkanmodalnya di Indonesiaadalah sektor pertambangandengannilai rencana investasi sebesarus $ 7.+64,7 juta (16 proyek), sektor kehutenan dengan nilai rencana dengan investasisebesarUS $ 538,8 juta (63 proyek) dan sektor perhubungan/pariwisata
237 p
€E
S{a
NFNO-ro\!iHc\ I.|tr6H!{0O\OO\cO
n c.l
a
z
?f Eo qo
t\
.ui9qrnq\\
ci \o
oo\iFsro\\oa,l OrOr(66(X NHqi
F{
c\O\O\cOcO6cOHo\ \ol.-rl@c9Fro\NN
1 9\q9qqec (n..r6r^tt\o.n+o\
€ \o
qri..rn\96tidrN !rNr^iT.'l a\i
Ar
I F.
o\
,
€{ =>. IH
\o\oh+\or.{6rao\ $,\oNdm\o$
i\
Ul .n ,-l
C\ -E
co
E* Eo
D
co I t\ \o
€t
qrF,F-{,\oihrao\ c\lA\oNHh\o+
--O
6eF,cOetdtie| hhrDt@4rt--No
2a
9qq
09tt\OhqO\ic-o\ !...r!l+\9orr6N rrNVrd!_.n
EA
co Z'4
$nBsBtssR qt9q9.1
o\
tF-
ca
"Ot! q- vq1 o q 9 ".t| 9 q a
6OF,l+1'|+i.Od hNrri+.n
a o\
co I t\
x
?> 9X
OF-66({N66o\
F-urt-Ni.n\o+
e tr
vti Ar
*
.l
i 'a 3 a 'd 'j.'i;+,.i6Fcj
qi
238
e r P Nf-
F 5 F ii F F F F F F F ! F F F F F F F :" e ,' e
o B
E.
:? i+
?lt
I
ez ;z ;> 7=
FF
F
l=
a7
$ FF-F.HF "F-e*B-*s:stsHsaFFFHuFFe F SFHgHR d:$Ii3T&b$gH;HE$:E€$$FHH
-> tz
!: /i ;i
:<:X> iiz I"
e a=
sE*Hn\*, rB:iu:HF;FFd$s;S* f gP.;H$ EEHsEF dh$B;g$ $iEH$EEE$EEE$;HFE *3.8--*|
a'r
**--;5
--*FN*i
-*
N d\
^.r
R:
!r
;si-HeiP' €rs:HB;ssdFsF$p F EF.FFE
ggHEFPesi:eB*:HFH sgH:ag Ee$eHsg "E H;.
$r
t\)>
19t9o!!@{
c(, ) 3 .er
r0
\o
!a
,-sE."EE"'B$sFFEF.$FeFFF
T. Ei
C
#P. EEEH3fr i!iIHsisHS€ggEQHE EHHSHbE
z.t
v,
239 J
E E
Fr
z
Ee 26
I!l
4EEiI$Eig;ESEH ' 3 F + r EiTgHqE{SEH*F *-$fdSiR ' i r ' , i r* ; e EEt-*S-: N
Eta Zt/l ?
P
E
qT}
N
D
BqEEEEEEEgfFq$ HfiH$E6E$$$3FR r ;g seiFe*BBNi-B s'"i RiEpEEi q---
$sE*sda
-
I
I
-su EC
F lI]^
:r@rir++!cic\rN
6 l.b
ES
F3 ol Z*
Et* Ea ?
\o <\0 , >o.
i iINEE:EEEq€H€$ Efl&$E${E$E€qR g- R SRRR*3St'n:+R'l i$Ffl*3**g"rd F
+c{-
:
I A9
s9
aa
Et* 2 ap
N+qo(o+g|ofrN6,ac!rN
3:-
|
\n
rot+(o6rr +c{FF
t6
q$EERSS:EsesHF msg$$R*EEERHF s t s G B S . s S * e ' d r9 = : ; " J i n C * E F t S i + H N
i
!+l
X I
s9 EE
4A
-$&g:*!i'FiN
ts
F!9'*g
il
z
z '-i ci di + ujsi F ci o; ci -.1 c.l di + d siF
c.t oi o'-i
c.i cri + rjvi
.d 6i.i
c\c\c{dAid.i6
Grof ik
2+O
Vll. I
PENANAMAN MODAL DALAM NECERI YANG TELAH DTSETUJUI PEMERINTAH,
196a- rgazltgat ( Proy€k I dalam unit Proyek, Modsl I dalam milysr Rp ) PROYEK
MODAL
Grafi k VtL2 PENANAMANMODAL ASINC YANG TELAH DISETUJUIPEMERINTAH, 1967- t98ut9a3 ( Proyek, ddam unit proyek Modd ' datamjuta US $ ) MODAI
12.000
I 6 7 1s l d 7 7
I xltt,77 l7I
E sltt 7817s
HSI s/d 79/80
s/d80/81
dd Er/82
sltt82183 {scmcntaral
241
nilai rencanainvestasisebesarUS $ 327,0 juta (31 proyek). Seperti halnya denganrencana investasi,realisasipenuramanrnodal asingyang terbesarjuga terdapat pada sektor industri yaitu sebesarUS $ 2.796,2juta. (Tabel VII.4). di Sementaraitu bila dilihat dari segi lokasi t€rnyata masih adapemusataninvest:Lsi pulau Jawa. Dari Tabel VII.5 dapat dilihat bahwa pulau Jawa menyeraPsebanyak 537 proyek atau sebesar68,6 persen dari seluruh proyek PMA, dengannilai rcncanainvestasi sebesarUS $ 5.020,5 juta atau sebesar47,2 persendari total nilai investasi.Sebanyak281 proyek dengan rencana investasisebesarUS $ 1,901,8 juta berada di DKI Jakarta, 159 proyek denganrencanainvestasisebesarUS 5 2.365,6 juta beradadi Jawa Barat, 22 proyek denganrenca.nainvestasisebesarUS $ 234,8 juta beradadi Jawa Tengah, 3 proyek dengan rencana investasisebesarUS $ 8,3 juta berada di Dl Yogyakarta,dan sebanyak72 proyck dengan rencana investasisebesarUS $ 509,9 juta beradadi Jawa Timur, sedangkandi luar pulau Jawa terdapat246 proyck dcnganrencanainvestasisebesarUS $ 5.607,6juta. Dengan demikian dalam kurun wakru tahun 7967 - 1982/1983 kegiataninvestasidi luar pulau Jawa mcngalami penurunandalam rencanainvestasinyasebesarUS $ 34,6 juta yang diakibatkan oleh adanya bebcrapaproyek yang mengrndurkan diri, dicabut atau dibatalkan.Sedangkan di pulau Jawa dalam periodeyang samaterdapatkenaikandaripadarencanainvestasisebesar u5 b J)J.J tuta.
Menurur negara asal, bagian terbesar daripada investasibcrasaldari Jepang yaitu dengan jumlah proyek yang tclah disetujui Pemerintah sampai dengan bulan Juni 1982 mencapai207 proyek dengannilai rencanainvestasisebesarUS $ 3.865,0 juta, dau realisasinya sampai denganJuni 1982 adalahsebesarUS $ 1.908,4 jutr.. Dengandemikian dalanr hal jumlah proyck Jepangmewakili sebesar26,4 persen sedangkandalam hal nilai rencana investasidan realisasinyamasing-rnasingadalah sebesar36,4 persen dan 41,1 pcrscn. Di samping Jepang negaralain yang cukup besar menanamkanmodalnya adalah Hongkong, Amerika Serikat, Belanda,Jerman Barat dan Inggrisdenganrencanainvestasimasing-masing s e b e s aU r S $ 1 . 1 5 2 , 5j t : r a ( 1 2 4 p r o y e k ) , U S $ 5 3 3 , 8j u t a ( 7 7 p r o y e k ) ,U S $ 4 1 9 , 4 j r t t a ( 4 3 proyek), US $ 284,9 juta (.24 proyek) dan US $ 287,6 juta (43 proyek). Perkembangan pcnanamanmodal asingmenlrrut negaraasaldapat dilihat padaTabel VII.6. 7.2.2. Pembinaandunia usaha Pembinaandunia usaha rnerupakansalahsam usahapokok yang ikut menentukan pembangunannasional.Di dalam GBHN disebutkan antara lain kebcrhasilanusaha-usaha bahwa Pemerintah berkewajibanmenciptakaniklim usahayang dapat mendorongpertunbuhan dunia usahayang meliputi koperasi,badanusahamilik negara(BUMN), usahaswasta nasionaldan usahaswastaasing.
L+L
Koperasi adalah merupakan salah satu wadah utama unruk membina kemampuan usaha golongan ekonomi lemah. Untuk itu kemampuan dan peranan daripada koperasi unit desa (KUD) dan koperasi primer lainnya terus ditingkatkan agar dapat tumbuh menjadi kekuatan ekonomi desa. Hal itu dapat dicapai terutama dengan cara pembinaan yang baik terhadap pengembanganusaha dan kelembagaankoperasi antara lain dengan jalan meningkatkan ketrampilan para manajer dan karyawan koperasi serta dengan mengusahakanagar koperasi memperoleh kcsempatan seluasJuasnyadalam menjalankan kegiatan ekonomi. Di bidang pembinaan kelembagaan koperasi, antara lain telah dilakukan pendidikan kepada para pelaksana koperasi/KUD, penambahan kader koperasi termasuk KUD Model serta mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga dan gerakar koperasi dalam penyiapan bahan dan sistem pendidikan yang efektif. Di samping itu dilakukan pula pembinaan kader koperasi melalui diskusi kader inti, menyebarluaskan buku-buku dan brosurbrozur perkoperasian kepada anggotamasyarakat, meningkatkan pemberitaan melalui media massa,serta meningkatkan permodalan koperasi melalui pemberian kredit atas jaminan LembagaJaminan Kredit Koperasi(LJKK). Dalan tahun 1981/1982jumlah koperasi/KUD yang mendapatkankredit atasjaminan LJKK adalahsebanyak52.636 buah denganjaminan sebesar Rp 82,6 mrlyar, sedangkan volume kredit yang dijamin mencapai jumlalr sebesar Rp 659,7 milyar. Dalam rangka pembinaanKUD agar mencapaitingkat KUD Model, maka dalam tahun 1987/7982 sampai dengan akhir Maret 1982 telah dibina sebanyak 1.599 buah yang berarti telah melampauitargetnya sebanyak1.500 buah. Perkembanganjumlah dan simpanankoperasidapat diikuti padaTabel VII.7. Sebagaiusaha pembinaan golongan ekonomi lernah melalui koperasi mata telah dilakukan antara lain menampunggaram dari petani garam oleh koperasi dan kemudian menjualnya ke PN Garam, nembantu pedagangkecil rnelaluiprogram kredit candak kulak (KCK), serta meningkatkan kemampuan koperasijasa angkutan. Dalam tahun 1982 telah ditampung garam dari petani garam sebanyak416.439 ton oleh 67 koperasi/KUD. Sedangkan dalam usaha membantu pedagangkecil melalui program KCK, maka sampai dengan bulan Septcmbcr 1982 jumlah kopcrasi/KUD telah mencapaisebanyak3.621 buah, dengan jumlah nasabahsebanyak10.200.160orang dari krcdit scbcsarRp 105.755,7juta. Untuk kcpcntingan stok nasional dan pasaran umum, maka dalam tahun l98I/I982 scbanyak 1.879 buah KUD telah melakukan pengadaan pangan sebanyak 1.973,5ribu ton beras.Di sampingitu dalam musim tanam 7981/1,982sebanyak2.849 bnah KUD telah melayani penjualansebanyak3OO.783,87ton pupuk dan 1.924.233 kilogram/ fiter obat-obatan.l)alam tahun 1979, 7980 dzn l98l/7982 juga telah dilakukan pembelian kopra masing-masingsebanyak 210,6 ribu ton senilai Rp 27 .525,7 juta, sebanyak 151,4 ribu ton seni.laiRp 24.879,5 juta dan sebanyak 29,9 ribu ton senilai Rp 5.365,9 juta. Dalam periodc yang sama telah dilakukan penjualan sebanyak 199,6 ribu ton senilai
243
ts$f d sF$f $ EA$f; ti n \ .a 9q\\')\'. +
fi
+
333;3
snqiE E
.."
-i
.j
"]
l.
.'l
\
.j
F S I S S "da.l
\o
cd .'i
ui
+
d
9^
R*IFE .ir.i
:'
c.t q
+.
+-
.o"
iNs6 r $i . {d $
.{
s+€38
I o\
hF
ri
t) Cr
\o
r..r
o-i{{6
cr\
t--
vl
N
sh r $h $ fsr
€co
0r
.n
r--
co^ +_
F
ao
Fi"i,:dF:
cj
c;
-
iSfiq
\
cD- 1
+-
N
N
F
co
+
0..r.€.q
33Ri3
.j
Fi
co
co
Ft
F.
o\
$ Kg se R €
-.:
o\
..1
€
;ri:;
xqqqq frE{€E iNs+\oo.N!.co6i+*;
o:
R R$g NN€F
o
EaEE ir.lNao
ari
i.i cr
>V -z q)<
q..ru'+r|oo\+ool.|€+6 :f
tr
.bz d<
q i \\oc {ri
r.r
o\
6\o\o@oi
o
f.
r-r
d
S:=S
i . . t {; o+i F+
diri
r-oi.-i
;AINiFN'{
i
.E
!-Ar t)
z
'El
CO
r^
r.r
l'-
O
6l
ib
.l
E
h
h
(nF
q{{Et .a
N
c{
i
rr O\ oo**
\i
+
!.t\oaoco6Maoii
r\o\o\o\o
6
N
\oNQco6 cn.n.naii
cocor.lo\6 +O\F.hcO
n
rA
F
co
r\ot\nr(n+<-r-r\o \o \o \o r
r^
+$$$s
fi$$!
^i
e'i Fi
qt'cj
a{-irHe\la{
6
rA ra
crt o
'.1
.i EH
(Oir \ONF.
o\ t<
o\
o\
ct6+r\or.-@ t't tao\ o\ o\ ifliii
a\ o\
Fo\
F\ o\
F\ o\
o\OFr q\ or
o\
o\
jtta' dan Rp29.378,8 juta, 141,7 ribu ton senilai Rp 25977 R p 5 , 6 8 6 , 5j u t a .
27 '6 rtbu ton senilai
tahun 1981 dan Sementara itu di bidang tataniaga' cengkeh selama tahun 1980' sebanyak ll'581'3 tahun lgS2, KUD telah melakukan pembelian cengkehmasing-masing juta dan sebanyak ton senilai Rp 76.78O,9juta, sebanyak 13.067,3ton senilaiRp 97'852,5 6.25T,oztonsenilaiFtp44.gS2,sjuta.Kemudianselamaperiodetersebutjugatelahdilakukanpenjualancengkehmasing-masingsebanyaklT.2+2,otonsenilaiRp87.363,4juta' ,.b"nyrk-73.OO4,6tonsenilaiRp103.982,8jutadansebanyak5957'8tonsenilai pulau Jawa dibenp +i.l++,0 juta. Dalam pada iru sejak tahun 1981 KUD yang beradadi (TRI), denganmaksud rikan kesempatanunruk iku! aktif di bidangtebu rakyat intensifikasi paket unruk meningkatkanPelayanankepada para petani tebu, terutamadalam penyediaan kebutuhan kredit dan pemasarangula. Kredit yang disalurkandirujukan pada pemenuhan KUD petani tebu dalam penggarapantanah, pembibitan,penebangandan angkutan Jumlah yang bergerakdi bidang TRI adalahsebanyak595 buah yang tersebardi daerahJawa Barat' JawaTengah,DI Yogyakartadan Jawa TimurDi bidang perikanan rakyat, koperasi tclah melakukan penbinaan usaha di Jawa dan Timur. Maluku, DI Aceh, SumateraUtara, Kalimantan Bamt, DKI Jakarta, Jawa Barat jumlah koperasiperikanan telah Jawa Tengah. Sehubunganderrganitu dalam tahun 1981 meningkat menjadi 449 buah dengan jumlah anggota sebanyak 94,013 orung serta nilai usahasebesarRp 57.729,4futL Sedangkandalam tahun 1980 jumlahnya baru sebanyak370 buah dengan jumlah anggotasebanyak 63.487 ortng dan nilai usaha sebesarRp 3.980,2 jura. Demikian juga di bidang Petefnakanrakyat, KUD ikut melakukan kegiatan secara intensif meliputi penyaluran bibit unggul, penyaluran makanan ternak, penya)uranobatobatan dan alat-alat kesehatanternak serta pemasaranproduk ternak yang dihasilkan. Dalam hubungan ini koperasi telah memberikan manfaat, antara lain dalam peningkatan hasil produksi dan perbaikantataniagahasil-hasilpeternakan.Hal ini sekaligusberarti pula meningkatkanpendapatanpara anggotakoperasipeternakanterutamadi daeraltJawa Barat, TenggaraTimur, SumateraUtara' Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa SumateraBarat drn SulawesiSelaran.Dalam tahun 1980 jumlah KUD peternakanadalah sebanyak124 buah dengannilai usahasebesarRp 1.470,0 juta yang telah meningkat menjadi 215 buah dengannilai usahasebesarRp 28.800,0juta dalam tahun 1981. Perkembangan jumlah BUUD/KUD dapat diikuti padaTabel VIL8. sebagaimana telah dilakukan dalam tahun-tahun yang lalu, kebijaksanaan yang ditempuh dalam membina industri kecit dan kerajinan rakyat adalah denganmeningkatkan kerjasama, baik antarkoperasi maupun antara koperasi dengan badan usahl lainnya dengan
5 E 6E g F*! h_
H
;
r3
r
_
:!E r !_9, '
r
, F:
r
t$-
24s
3 i-R3:
!HRSHESREe t-E
r tS9
F il3fr g$fr ssssEsR;3i3Er€3sF: :d)$
[email protected]
EU,Ec!()tnts
F $3Rg ;fr $B g3:3F5 E S ,El^--
o\
ri
r
Fi
r-fr-
r r&
3:3SR3is r--*
o.l
sx : -
r--Xl
rin
I
F $3S gHfr $ 3;l;:sR:
Fi
z
r.*
E3,Hl
+- r
3:ssR$eE
rfr r rF=3-*P
r**R
F
IP
F 5GE ghfr 53HH:3s:3:s3e$e3+*
zFI
t=
E3,Elr--rRrrF
r r3 r
r
9i**R
r9r
coE au)
RE ; &n $ER 3:e3eP-;:
B $;:s
-z
lrx
fr 3' H- ri'-T
az FF
r +I*
r r 3*:R-t
; HEst; 3s5R 3Rr3e so sE E**
I s;:
D F1
t{
R3 la
z p
F]
E
D
."6N$r+
SR,*:'S*
tp
E H s; S F$ = BRxtsie:EPe$^
ta
Ri'$6
- lx 5lo
tp + lx
5lo
lp lrc
ec
rflI9I
$H::Rl
r'5
I 19NN+
6 - e;^ rR-.
^$-S
HE=9e:gBs-+S*$,{
r.
r
r r
FHS$hrt"I-Rfr,.R:-*r
,l ?
z
.j
o,i di
+
6
d
F:
dj
si
cj
j
c.l dj
+,d.d
F.i od d
o.
j
oi cd + s; Ndc!c{cv
d
246
prinsip saling menguntungkandalam rangka pengaclaanbahan baku, produksi serta Pemasaran hasil produksi. Langkah-langkahini ak:rn terus ditingkatkan dan disempurnakan, sebagai bcrtitik tolak dari suatu kcinginanyang sangattlendasat yaitu menjadikankoperasi dan sokoguruekonomi Indonesia.Sedangkandalaurkaitannya denganbidangindustri kecil di kegiatan kerajinanrakyat, hal ini ridaklah dapat di.lcpaskandari suatu kenyataanbahwa bidang ini merupakan kegiatan yang tersebar di daerah-daerahpedesaandan menyerap banyak tenaga kerja. Dengan denikian langkah ini adalah mcrupakan bagian yang tidak yang di terpisahkan daripada pelaksanaanpcmcratiran pembangunandan hesil-hesilnya, dalam PelitaIII mcndapatkanprlorltas pertama Dalam pada itu pcningkatanketrampilan merupakansisi lain daripadapengembangteknik an industri kecil dan kerajinan rakyat yang rne)iputi peningkatanl(etatalaksanaan, usaha dan produksi, pemaslrzn, pengetahuantentang barangdan sebagainyaSehubungan industri proyck bimbingandan pengembangan denganiru, antara lain telah diselenggarakan yang tersebardi tecit lnipit<) yang melakukanpembinaandi berbagaisektor industri kecil wilayah lndonesia, Jumlah sentr.aindustri kecil yang dihina lerus meningkat dari mhun ke tahun, dan dalam tahun 1981/1982 telah mencapai 595 sentra. IJasil pembinaar.rini ditampakkan clalamproduk-produknyayang mengalauriperbaikandalam mutu, desain,dan pemasaransehinggapemasaiannyatidak hanya terPusatdi da.lamnegeri akan retapi juga industri sur.lahmemasukipasaranIuar negeri. Dalam tahun 1980 nilai eksporbarang-barang kerajinan vang dipasarkankc luar ncgcri mcncapaijumlah scbcsarUS $ 146 3 juta, yang berarti mcngalami pcnirrgkatanscbanyak us $ 29.4 juta atau 25,2 perscn dibandingkan dengannilai ekspornyadalam tahun 1979, Salahsatu mrsalahyang saatini tengahdipecahkanadalahpemilihan teknologi yang industri kecil. Kcblaksanaan yang scdang tepat dan sesuai dengan sifat r.nasing-masing dikcmbangkanclcwasaini ialah mcngarahkepada teknologi yang dapat menampungbanyak tenaga kerja, namun di lain pihak rner.nungkinkrnpeningkatanproduktivitas. Teknologi semacamini dinamakan teknologi t€pat guna yang bcrcirikan menghemat modal, cukup efisien diukur dari segikemampuandalarnmenghasilkanprotluk unnrk setiapsatuanmodal, setellpat, nempergunlkau bahan energilokal atau cocok untuk mengolah sumber-sumbel' encrgi yang murah, mudah dikcrjakan dan dipclihara dcngan kctrampilan yang ada. Selanjutnya penerapanteknologi yang tepat glna akan diarahkanuntuk membangunperekonomian desasccarakcscluruhandengantetaP memPclhatikanmatarantaiproduksi di bcrbagai bidang. 7 .2.3. Tenagakerja dan transmigrasi Indonesia termasuk salah satu ncgara denganjumlah penduduk yang cukup besar dan tingkat pertambahanpcnduduk yang relatif tinggi. PendudukIndonesiameningkatdari
2.+7 97,o j',ta jiwa dalam tahun 1961 menjadi 119,2 juta jiwa dalam tahun r97r dankemudian menjadi 147,5 juta jiwa dalam tahun 1980, Hal ini berarti bahwa tingkat pertumbuhar penduduk selarnaperiode 196l - lg7L dan lg71 - 19go tersebut masing-masing adalah sebesar2,1 persen dan 2,3 persen per tahun- Perkembanganpenduduk Indonesiadapar dilihat pada Tabel VII.9. Pertumbuhanyang cukup tinggi tersebutdisebabkankarenadi satu pihak tingkat kelahiran yang masih tinggi yaitu lebih kurang 35 per i.000 pencludukdan di lain pihak menurunnya tingkat kematian yaitu lebih kurang I 3 per 1.000 penduduk antara lain sebagaiakibat daripadaperbaikandan peningkatanfasilitaskesehatan, Masalah ketenagakcrjaanyang timbul di Indonesia terutama disebabkan karena tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, penyebaranpenduduk yang tidak merata, serta kurangnya tenaga kerja terdidik dan trampil. pada saat ini hampir 62 persen penduduk Indonesiamasih terpusat di pulau Jawa yang luasnyahanya sckitar 7 persendari luas tanah seluruh Indonesiayang mengakibatkanpulau Jawa mcngalarnitekanan penduduk dcngan kepadatanhampir 700 orang per kilometer pcrsegi,sehinggamerupakan salahsatu pulau yang terpadar di dunia. Sebagaiakibatnya sebagianbesar angkarankerja yang berada di pulau Jawa adalahsebcsar64,2 persenatau sebanyak33,5 juta dari scluruhangkatankerja yang berjumlah 52,1 juta. Denganadanya peningkatanpenyediaanfas itas pcndidikan rerutamadi tingkat SD dan SLTP, maka angkatankerja dalam kelompok umur 10 - 14 tahun diharapkanakan terus berkurangsccaraproporsionalyaitu diperkirakanakan turun dari sebanyak1,97 jura dalam tahun 1980 akan menjadi sebanyak1,67 juta dalam tahun 1983 dan akan menjadi sebanyak 1'39 juta dalam tahun 1985. Namun angkatankerja muda dalam kelompok umur 15 - 24 tahun diperkirakan masih cukup besar yaitu dari sebanyak13,08 juta dalam tahun 19g0, akan menjadi 14,37 juta' dalam tahun 1983 dan akan menjadi scbanyak15,32 juta daLam tahun 1985. Dalam tahun 1980 sebanyak34,5 juta angkatankerja atau 66,1g pcrsen dari seluruh angkatankerja bclum tamat dari SD, sedangkanyang telah tamat perguruantinggi hanya sebanyak449.300 orang Tenaga kcrja setengahpengangguryang dapat dibedakan menjadi tenaga kerja setengahpengangguryang bekerja kurang dari 35 jam seminggudan tenagakerja setengah penganggurgawat yaitu tcnaga kerja yang bekerja kurang dari 14 jam seminggu.Selama periode 1976 - 1980 telah dapat dilakukan perbaikandi bidang pengangguran dan setengah pengangguranmelalui berbagai kebijaksanaandengan mengarahkanproyek_proyek dan kegiatan-kegiatan ke daerahpedesaanserta kepada penduduk berpenghasilan rendah antara lain melalui proyek padat karya, TKS BUTSI, proyek-proyek desa dan proyek_proyek Inpres Namun demikianjumlah setengahpengangguryang beradadi desaterutamadi sektor pertanianmasih tetap lebih besardibandingkandenganyang beradadi sektor-sektorlainnya,
248
6-
gt
B.
a g.
zl
z
F !
E
t
'-66iDb
2
B:dEd
8g EX x9 9> t<;.r
2i
:E GA G
't
EiT ixE tEt
lta
Dalam tahun 1980 terdapat 5L,2 juta orang yang tergolongbekerja,dengan19,2 juta orang di antaranyaatau sebcsar37,5 persenadalah tergolongsetengahpenganggur.Sedangkandi sektor pertanian terdapat 28,0 juta orangyang bekerja,dengan13,2 ji:ta orang di antaranya atau sebesar47,0 persenadalah tcrgolong setengahpenganggur.Masalahyang menyangkut kurangnl'a tenaga kerja terdidik dan trampil berkaitan erar dengan besarnyapenganggur lulusan dan putus sekolah,baik dari sekolah lanjutan maupun perguruan tinggi terurama jurusan non cksakta. Hal ini disebabkankarcna lembaga pendidikan pada dasarnyr tidak selalu dapat mengeluarkantenaga-tenaga pendidik yang siap kerja, sehinggamasih diperlukan pcrsiapan,penyesuaiandan latihan. Untuk memecahkan masalah di bidang kctcnagakerjaan,maka dalam pelita III ditempuh kebijaksanaandan langkahlangkahyang bersifat menyeluruh dan terpadu. Sasaranvang hcndak dicapai di bidang ketenagakerjaan antara lain adalahperluasan kesempatan kerja yang produktif dan sekaligls neningkatkan pemerataznpendapatandan pemerataankegiatanpembangunan.Untuk itu antaralain ditempuh berbagaikebijaksanaanuntuk mcmperluas kesempatankerja baik di bidang ekonomi maupun bidang sosial,baik yang bersifat scktoral, maupun regional. Di samping itu juga ditempuh beberapakebijaksanaan khusus unuk mcmccahkanmasalahiapangankerja tertcntr.lbaik secaralangsungmaupun tidak langsungdalam jangka pendek.Di bidangekonomi perluasankcsempatankerja tlilakukan mclalui kebijaksanaanfiskal, moneter dan investasi,sedangkandi bidang sosialdilakukan melalui program kependudukandan l<eluargaberencanadengantujuan untuk mcmperlarrbat pertumbuhanpenduduk yang sekaligusjuga untuk meningkatkanmutu tenagakcrja. Melalui kebijaksanaansehtoral, pembangunandi bcrbagaisektor cliarahkanuntul< menvcrap tenaga kerja sccaramaksimal antara lain melalui pcn.rbinaanekonomi lernah di bidang industri. usaha ini bertujuan untuk meningkatkankcmampuan berusahabagi para pengusahagolongan ekonomi Iemah, rnelaluikcu,'iraswastaan dan koperasi,sehinggadapat memperluaskescmpatankerja di berbagaisektor. Di sampingitu juga dilakukan kebijaksanaan regionaluntuk menyebarkantenagakerja dari daerahpadat penduduk ke daerahyang kekurangantenagakerja, sehinggadapat meningkatkankesempatankerja denganmemanfaatkan potensi alam yang tersediacli dacrah-daerah. Aclapunmelalui kebijaksanaankhususdi bidang kcscmpatankerja dilakukan denganmcningkatkaninformasipasarkerja, meningkatkan perluasankesempatankerja secaraterpadu, meningkatkanpenyalu*n, penyebarandan pemanfaatantenagakerja khususnyayang berusiamuda, serta meningkatkanproduktivitas tenaga kerja khususnyagcnerasimuda dan wanita pedesaanrnelalui program latihan dan ketrampilantenagakerja. Sementaraitu untuk mengatasimasalahkekurangankesempatankerja bagi tenaga_ tenagapenganggur,setengahpenganggurdan penganggurmusimanyang kurang trampil di daerah pcdesaan,maka antara lain dilakukan denganprogram pembangunandesa.Sasaran
250
yang akan dicapai adalahperluasankesempatankerja jangka pendek yaitu sclamabcrbagai proyek pedesaandilaksanakan dan perluasan kesempatan kerja jangka panjang bcmpa perluasankesempatankerja yang diperoleh setelalrproyek selesaidan berfungsi Program tersebut dilakukan melalui proyek PadatKarya Gaya Baru dan proyek PadatKarya Jaringan Tcrsier bcrupa pembangunandan rehabilitasijalan dan prasaranadesa lainnva, termasuk yang mengalamikcrusakankarcna bcncanaalam, scrtapembangunandan rehabiiitasisaluran air dan jaringan tcrsicr. Usaha-usahaterscbut terutama membcri kesempatankerja kepada penduduk di kecamatanyang miskin dan padat penduduknya. Untuk mcnycbarkan dan memanfaatkantenaga kerja tnuda terdidik ke pedesaan, baik sarjanamaupun sarjanamuda, tclah dilaksanakanprogram penvebarantenagakerja Para sarjanadan sarjanamuda tersebut juga diaktifl
257 sampaidenganJuli tahun 1982relahdapatdiseraptenagakerjasekitar4,5 juta hari kerja. Di bidangTKS BUTSI, dalam tahun l98l/1982 telah dikerahkantenagakerja sebanyak 5.581 orangke daerah-daerah pedesaan di seluruhIndonesiatermasukTKS khususyang ditugaskan di Timor Timur, Irian Jaya,lokasitrasmigrasi dan kecamatan unit DaerahKerja Pembang'nan(UDKP), sebelumditugaskanke daerahpedesaan, para TKS BUTSI diberi kesempatanuntuk mengenaldaerahpenugasanmeralui latihan dan penataran,agarrebih menghayati permasalahanmaryarakat pedesaan.Daram rangka peningkatankerjasama antarnegara khususnyanegara-negara berkembang, maka sejaktahun 19gr terahdiselenggarakan progranr pertukaxan TKS antarnegara.Me.lalui program ini terah dikirimkan TKS Bul'sl sebanyak5 orangke Srilangkadan 7 orangke philipina,dan sebariknya Indonesiatelahrnenerima sebanyak72 orzngTKS dari srilangka,2 orangTKS dari philipina, 2 orangTKS dari tsangladesh dan 1 orangTKS dari Nepal. sehubungan denganitu melaluiAKAD, AKAN dan AKAL daramtahun19g1/19g2 telah disalurkantenagakerja masing-masing scbanyak36.593 orang,13,593orang dan 87 743 orang, schinggajumlah keseluruhannyamencapai ril.gzg orang, at*u keuaikan sebesar16,6 persenbila dibandingkan denganpenyalurandalamtahun 19g0/1981yane berjumlah113.176orang.Sedangkan daramtahun rgg2/Lgg3sampaidenganbulanJuli 1982 telahberhasildisalurkansebanyak24.r5g orangtenagakerja yakni melalui AKAD sebanyak1o'799 orang,meraruiAKAN sebanyak3.4s6 orangdzn 9.923rainnya melalui AKAL. Tenagakerja yangdisalurkanmelaruiAKAD sebagian besardipckerjakan ke beberapa daerahluar Jawa yang kekurangantenagakcrja, sedangkanyang disalurkan mel.lui AKAN sebagian besaradalahunruk mcmenuhi permintaandari 'r'imurTengah.Di bidang AKAN kini sedangdigiatkanlatihan{atihankejuruandanpenyederhana"n prosed* de.,g"n tujuan untuk meningkatkan kualitastenagakerja Indonesiasertauntuk dapatlebih ceoat memasukipasarkcrjadi luar ncgeri. Dalam rangka lebih memanfaatkantenagakerja bagi pembangunan, maka dalam tahun 1981/1982programlatihanlebih ditingkatkan.sehubungan denganitu tclah ditingkatkan daya rampungdaripada11 Balai LatihanKejuruanIndustri (BLKI) dan 3 Balai LatihanKejuruanPertanian(BLKp) melaluipenambahan ruanganlatihansertapenambahan dan penggantian pera.latan latihan.selain itu d akukanjuga pembangunan 1i BLK baru secarabertthap,5 BLK di antaranyaterletakdi padang,Semarang, Surabaya, Denpasar dan Palu yang kini telah seresai pembangunannya. Untuk rebihmenyebarkan programlatihan, maka telah dilakukanpembangunan BLKI dan BLKp mini di kota-kotalab"upaten di io lokasi,sedangkan sampaidengantahw 79g2/7gg3jumlahnyatelahberrambah menjadi120 lokasi,60 lokasidi antaranyasedangdalampenyelesaian konstruksi. Adapunjumlah tenagakerjayangtelahdilatih di BLKI, BLK', Balai LatihanMana_ jemen (BLM) dan Mobile Training unit (MTU) daram tahun .9.7figlz masing-masing
z) L
adalah sebanyak 77.O38 orang,3.688 orang, 3.356 orang, dan 25 170 orang, sehingga jumlah seluruhnya adalah sebanyak 49.252 orang. Kemudian sampai dengan bulan Juli sebanyak1.238 orang, 140 orang, 779 ortng tahtn l98zl1983 telah dilatih masing-masing dan4.537 orang sehinggakeseluruhannyabcrjumlah 6.694 ora'ng' DibidangtransmigrasisasaranyangakandicapaidalamPelitallladalahpcrluasan desa dan areal pertanian baru di luar Jawa, Madura, Bali dan Lombok sertameningkatkan cransmigrasiswakarsasecaratertib, teratur dan telencanabaik dari usahapenyelenggaraan segi kuantitas dan kualitas maupun dalam mekanisme pelaksanaannya.Kebijaksanaan yang ditempuh di bidang transmigrasiadalah peningkatan pelalisanaanprogram secara terarah,menyeluruh dan terpadu yaitu sejak dari perencanaansampaikepadapelaksanaan' baik yang menyangkut kegiatan di daerah asal maupun di dacrah transmigrasi. Guna memmaka tcrus ditingkatkan koordinasi baik ditingkat pusat, daerah perlancarpelaksanaannya, maka juga ditingkatkandukungan maupun lapangandan untuk menunjangpelaksanaannya, dapat dilihat bahwa administrasi,penataran, latihan serta penelitian, Dari TabclvILl0 sebanyak selamaPclita I dan Pelita Il telah dapat dipindahkan ransmigran masing-masing 46.268 kepala keluarga(KK) dan 82.959 KK. Sedangkandalam Pelita III berhasilditcmpatkan transmigran sebanyak 194.920 KK dengan pcrincian yaitu dalam tahun 1979i 1980 sebanyek 50.000 KK, dalam tahun 798011981 sebanyak 73.122 KK, dalanr trhun 1981ll98Z sebanyak 70.872 KK serra sampai dengan bulan Agustus tahun 1982 adaLah sebanyak926 KK. Jumlah petani transmigranyang telah berhasilditempatkan selamatiga tahun pelaksanaanPelita lll adalahsebanyakl94.9zo KK, yang berarti lebih dari 86 persen daripada target yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 225'000 KK. pelaksanaantransmigrasidimaksudkan agar selain daripada daerah Iokasi transmigrasi, maka daerah sekitarnya dapat berkcmbang secarawajar dan dinamis schingga kesejahteraanpara transmigrandan penduduk sekitarnyamer.ringkat,baik dr bidang sosial, ekonomi dan budaya, maupun di bidang administrasidesa. Kenaikan yang telah tlicapai tersebut antara lain disebabkan karena mekanisme kerjiLtelah sesuaidengan yang tliharnp|.
2s3 Tabel
VII.l0
HASIL PENEMPATANTRANSMIGRAN,1969/1970- 1982/1983 ( kepala keluarga)
Tahun
Target
Realisasi
Persentase realisasi
1969/t970
4.+89
3.933
87,6
I970/1971
3.865
4.338
712,2
7971/7972
4.600
4 . r 7r
90,7
r972/1973
7t.200
rr.+14
101,9
7973/r97+
22.4t2
22.472
100,0
7974/197 s
11.000
I 1.000
100,0
r97s/r976
8.100
8.100
100,0
r976tr977
13.910
13.910
100,0
1977/797I
22.9+9
22.949
100,0
7g78/!g7 9r',
27.000
27.O00
100,0
1979/7980rl
50.000
50.000
100,0
r) 1980/1g81
75.000
73 . I 2 2
97q
t987/rg821J
100.000
70.872
70,9
tg82/798321
125.000
926
Jumlah U Angka dip€rbail.i 2) Angka sementara
479.525
32+.r+7
n'f
67,6
254 hasifhasil pertanian.Sedangkanjenis ketrampilan dan kejuruan lain di luar Pertanianyang diperlukan adalahmeliputi tenagaguru, manajer koperasidan tenagakesehatan.Sementara itu kepada masyarakatdi daerah asal telah diberikan informasi sebaik-baiknyamengenai hak, kewajiban dan peranannyasebagaitransmigranyang dimaksudkanuntuk memberikan gambaranyang sesungguhnya tcntang daerahpenerimasertatentang keadaansewaktudalam perjalanan.Hal tersebutsangatpenting dalam menambahkesiapanmental para transmigran bahandalam cara hidup di daerahbaru, khususnyir karenaharus menghadapiperubahan-peru jaminan hidup berakhir pada waktu permulaandan pada masa Dalam PelitaIII, di samping dilakukan penempatantransmigrasiumum dan swakarsa maka dilaksanakanjuga pemukiman kembali penduduk di daerahtransmigrasiseperti di propinsi Lampung dan propinsi SumateraUtata, serta di daerahasal seperti di propinsi Nusa TenggaraBarat yang dimaksudkan unnrk turut menata pemukiman penduduk di daerah-daerah setempat.Di sampingitu telah dilakukanjuga penampungantenagakerja asal AKAD yang tidak mau kembali ke pulau Jawa dan ingin mcnjadi uansmigran. Untuk mencapai sasaransecaraberhasilguna dan berdayaguna, maka telah ditingkatkan pengendalian dan monitoring daripadapembangunanproyek pemukiman transmigrasi. 7.3.Produksi Dalam tahun ketiga Pelita III, perkembanganproduksi di sektor pertanian masih tetap memperlihatkanpertumbuhan yang menggembirrrkan, yang juga dialami pada sektor industri dan pertambangan.Di samping ketiga sektor terset'ut, sektor perhubungandan pekerjaanumum memperlihatkan pula perkembanganyang cukup besar sehinggadapat dijadikan landasan fisik lebih lanjut bagi pembangunanekonomi pada khususnya dan pernbangunannasionalpada umumnya. Selanjutnyauraian di bawah ini merupakanpenjabaranatasperkembanganyang terjadi padamasing-masing sektor tersebutdi atas, 7.3.1. Pertsnian Drlam tahun keempat pelaksanaanPelita III, pcmbangpnandi bidang pertanian rnempakan kelanjutan dan peningkatandari usaha-usahayang telah dilaksanakandaiam tahun-tahun sebelumnya. Selama pelaksanaanpembangunan tersebut telah banyak kemajuanyang dapat dicapai,namun demikian masih terdapatpermasalahan yang memerlukan penanganandan pemecahanlebih lanjut, Hasil-hasilyang telah dicapai selama ini tidak sckedar ditandai denganmeningkatnya produksi pertanianyang cukup tinggi, tetapi telah disertai pula denganperubahan struktural sepertiyang direncanakan.Hal ini dapat dilihat dari tercapainyaswasembadapangan,meningkatnyataraf hidup petani melalui peningkatan penghasilanpetani dan perluasanlapangankerja, di sampingpeningkatandukunganterhadap pembangunanindustri untuk menghasilkanbarangjadi, pemanfaatanzumber alam, serta
2SS (o6(o€ r co+i oF-coN;
!9099.)+ Fql.6'cooc..D01 :i:I?(D,o6.r+u)c.r N
ooo(D-3..-aj+6;;--i;
-1r
-
ri
:q
(o o, N r :
cr,
o
dr
€
ii.o
f)
4 N 0 16 r 6 r fi
?::
c!
+
-
o o
*
€ 3 g;9;;
Kg
3 ? E
;i-':'-
:.+
I -6 + o + c o o rs :{ o o :9::rro+'.r*+i
(o !+ cJ c. c o ( o N < ' r+ o @ r-<);oc!:
r o o ' c . ]6 N ( o r o $ fr ]yqqql oq c€ o+ :c+! c+ !+N_N r i . ) ( o +
c! +
ri +.b
..t
@6d)+-3-.Nc.r+iobco
co+
E q
*3----N::E +(oG
j
@or.oo.4ch6+ |:+09€ q,:41${l-++-
3 - .-Nii ."j
o q
c\t + 4 f)
F
ooE
N.
dd; -
r(o5 c.t
l-o
g-E
-: N - o, .o oo lo f i! = 9 .+t € N o+-$$.o 16+ el':q6.')9++-
crr+6oNo,-3-coorNcoca;
-+ +o1
04
6 5
-9 Za
z= *F5 * z 'ri
6d,io"'
e itE !!-iE F,t0
-
N q
-
t o --- o l- ) < o o o o t rl e q t q
Fi
'va
_xi._o
co9taq(boo' :9{166sr.o*i
o
+ co o
o) 6 -
*
6o6 ni-i
^*o-cn dr6; N o@oo -i ^i -.i
++ i
o, o'
o
l,o
+
o
c.r rN-
99-i
$.oic1i
R*
el rr r.) @ aqye9rocrc.+
;
c - . rt 6 d
3-
o * 6;c;
< 'l oic
FFE;:
r:q9q!ro,(o+
g sc ! , st -s- i r d : P F
$E{$€s
epcaa, -:TY-:!rN.o+ oNoai
*6o,c! d
lnr
-
t6j-j
c.i c.i +
ti
c,
_3*.. .a 4od:
v.. =5
q'N ts q a t !9. !- o! or d 6 N N + dc.;o6i
..: ci co' +
d 6
Fj od ol o
-
" i NRo ,g so :
cr N ts + @-_.aor
d
* 6-
r: od oi o'...i
o
s N@i 66s
s
ci c.i + vi
z)o
peningkatanpertumbuhan pembangunanpedesaansecaraterpadu dan serasidalam menunjang pembangunandaerah. Dalam rangka mempercepattercapainyaprosesperubahanstruktural sesuaidengan arah dan stratcgi pembangunanekonomi jangka panjang, maka dalam Pelita III pembangunan di bidnng pertanian ditujukan, diarahkan dan dilaksanakanmelalui Sapta Karya PembangunanPertanian.Untuk itu terus dilakukan empat usahapokok, yaitu intensifikasi, ekstensifikasi,diversifikasi dan rehabilitasi,yang dilaksanakansecaraterpadu dengan kegiatan pembangunandaerah dan pedesaan.Berbagaikebijaksanaantelah ditempuh untuk lebih meningkatkantaraf hidup para pctani melalui peningkatanpcnghasilannyascrramempcrluas kescmpatankerja secaramerata.Pelaksanaan intensifikasi,ekstensifikasi,djversifika'l'rirnatra si dan rehabilitasi tersebut dilaksanakanberdasarkan PembangunanPertanian, yaitu keterpaduandalam usahatani, keterpaduandalam kornoditi dan keterpaduandalam pengembangan wilayah, karcna pada dasarnyaantara kegiatanpetani denganusahataninya, tidak dapat dipisahkansatu dari yang lainnya, Sementara itu pembinaan terhadap petani diarahkan sedemikian rupa sehingga apapun komoditi yang dikelolanya akan menghasilkanpeningkatandalam hesejahreraen petani, dan pembentukanmodal. Peningkatantcrscbut dimaksudkanagar sektor pertanian benar-benardapat berfungsisebagaisektor yang menghasilkanbahan pangan,bahan ekspor dan bahan baku bagi sektor industri. Sclanjutnya,pembinaanterhadapwilayah pertanian ditujukan agar tidak terjadi ketimpanganantara wilayah maju denganwilayah yang sedang tumbuh, di samping memungkinkan kepada petani yang mempunyai keanekaragaman cabang usaha untuk tlapat memanfaatkansumber-sumberekonomi secaraoptimal. Perkenbangandi bidangpertaniandapat diikuti paclaTabel VlI.11. Tanamanpangan Masalahpanganmerupakansalahsatu masalahnasionalyang sangatpenting daripada keseluruhan proses pembangunan dan ketaltanan nasional karena menyangkut masalah kesejahteraanrakl'a1 r..," kelangsunganhidup bangsa,Menyadari hai tersebut naka intensifikasi dan pcningkatan produksi beras selalnz ini tetap mcrupakan titik berat usaha di sarnprngpeningkatanmclalui usahaekstensifikasiyaitu denganperluasanareal persawahan yang pelaksrnaannyadikaitkan dengan usaha transmigrasidan pencetakan sawah baru. Dengan demikian masalah produksi pangan tidak hanya dikaitkan dengan peningkatan protluksi fisik, tetapi juga dengan peningkatanpcndapatan masyarakat,perluasankesempatan kerJasertapemerataanpendapatan. FIasil-hasilyang telah dicapai di bidang peningkatanproduksi beras dapat diikuti melalui Tabel vII.12. Dari tabel tersebutdapat dilihat bahwaproduksi berasrata-ratadalam
257
Tabel
VIL 12 AREAL PANENDAN PRODUKSIBERAS, 1969 _ 7981.
Tahun
Areal panen ( ribu ha )
Produksiberas ( ribu ton )
1969
8.014
12.2+9
L970
8 . 1 35
1t.140
197 |
8.32+
t3.72+
I,O)
1972
7.894
r 3 . 1 83
|,67
r973
8.403
t4.607
1 , 7+
797 4
8.509
15.276
l,80
1975
8.49s
15.r85
1'to
797 6 1977
8.t69
15.845
1,89
8.360
r5.876
1,90
L978
I.929
17,525
1,96
r979
8.803
19801)
9.0O5
17.872 20.163
2,O3 ) 7r'.
1g 8 72'
9.376
22.288
2,38
Rata.rata produksi beras ( ton/ha ) 1 Sl
l) Angka diperbaiki 2) Angka sementara
Tabel
VII.13
LUAS PANENBIMASDAN INMASPADI, 1969- 198II) (dalamribu hektar ) Bimas
Inmas
Tahun
7969 1970 197r 1972 r973 r974 797 5 1976 7977 L97I L979 19802) 19813) l) Tidak termaluk Insus 2) Angka diperbaiki 3) Angka sementala
926
383
722
803 827
s69
621
582
+7+ 425 l?1 'r1'l
236 197 L25 125
867 Lt66
1.170
|.o76
2.202
410
2.258
343
2.ro3 1,797 1.724
370 669 800
1 . 3+7
d)l
7.299
858
r.1+2
903
Jumtah 99 334 525 800 1.080 638 611 8r9 t.5t2 2.O88 2.601 3.244 3 . 75 5
2.130
2.r53 2.748 3.169 3.988 t.724 3.617 3.673 4.250 4.848 5 r)21
5.566 5.925
(o I
x d
=(n
(l:i
t.
z
z
EI
z
-:
a
t
259 tahun 1981 mcncapai 2,38 ton per hektar yang lcbih tinggijika dibandingkandengantahun sebelumnya dengan rata-.ta hanya 2,24 ton per hektar. Atas dasar peningkatan hasil tersebut, produksi beraspada tahun 1981 telah mencapai 22,3 jta, ton atau mengalami kenaikansekitar 10,5 persen di atas produksi tahun 19go sebesar20,2 juta ton. Kenaikan tersebut tidak sekedardisebabkankarena adanya peningkatanluas areal panen pada tahun 1981, namun disebabkanjuga karenatetap dilakukannyapenggunaanpupuk, insektisidadan bibit unggul secaraefektif, serta keberhasilandalam mengatasiseranganhama/penyakit.Di sampingitu kenaikantersebutditunjangjuga oleh keadaaniklim, curah hujan yang termasuk normal dan adanya perbaikan irigasi, baik terhadap saluran tersiernya maupun dalam penggunaannyamelalui organisasiperkumpulan pemakai air yang semakinefisien. Apabila dalam tahun 1980 luas areal panen yang dapat dicapai baru seluas9.005 ribu hektar, maka pada tahun 1981 telah bertambah menjadi seluas9.376 ribu hektar, atau suatu kenaikan s e b e s a4r , 1 p e r s e n . sementaraitu areal panen intensifikasijuga tclah semakinluas dibandingkandengan keadaanpada tahun-tahunsebclumnya,Meningkatnyaareal panen intensifikasipud" tah.rn 1981 terutama disebabkan karena bertambah luasnya paricnan areal Inmas baik Inmas biasa maupun Inmas baru, Dalam tahun 19g0 luas areal Inmas adalah sekitar 4.142 rrbu hektar, sedangkandalarn tahun 1981 telah meninghat menjadi 4.65g ribu hektar atau bertambahde'gan 12,5 persen.Di lain pihak keadaantersebut telah mengurangiruas areaL Bimas dari 7,424 ril., hektar pada tahun 19g0 mcnjzdi 1.262 ribu hektar dalam tahun 1981, Perkembanganluas panen Bimls dan Inmas padi dapat diikuti dalamTabel vIL13. Agar panca usahatani dapat memberikanhasil yang lebih positif, pemerintahmenerapkan kegiatan intensifikasibaru yang lebih dikcnal dengan intensifikasikhusus (rnsus). Insus terseburadalahsuatu bcntuk usahaintensifikasiyang dilaksanakanoleh petani secara berkelompok sehamparanguna memanfaatkanpotensi lahan yang paling baik kondisinya, baik dilihat dari segi tcknis maupun dari sudut ekonomis. Kegiatantersebut diarahkanbagi terw'judnya partisipasidaripadascmua petani untuk menerapkansepenuhnya prnca usuh". Selanjutnya untuk menunjang usaha tersebut, tems clitingkatkan penyediaan prasarana seperti balai pcny'luhan pertanian (Bpp), di samping juga ditingkatkan jumlah tenaga penyuluh lapangandan tempat-tempatpenjualan saranaproduksi untuk lebih Incn.rnl"ig pengembanganprogram Bimas dan Inmas padi. Sampai dengan pertengahan tahun 19g2 terdapar 455 tenaga penyuluh pertanian spesialis(ppS) serta 14.156 tenaga penyuruh pertanian madya (PPM) dan penyuluh pertanian lapangan(ppl-) yang tersebar di 15.233 wilayah kerja penyuluh pertanian(WKpp). Untuk mengatasi masalah pangan bagi daerah_daerah yang terisolir, maka sejak musim tanam l98o/1ggr Pemerintahtelah mengadakanpola kegiatan baru yang dikeaal denganoperasikhusus(opsus). operasi tersebutpertamakali d akianakan di Nusa-Tenggara
meningkatkan koordinasi Barat dengan areal seluas ?6.872 hektar, yang diharapkan dapat potensial cukup dalam peningkatan produksi pangan di daerah-daerahterisolir yang secara pada musim tanam tinggi dalam produksi pangan Sehubungandengan itu maka Opzus dengan musim rsS0lrssr, telah dipertuas pelaksanaannyake propinsi-propinsi lain. Sampai NusaTenggara tanam 198li 1982 d'aerahyang telah dijangkauoleh Opzusmeliputi propinsi Barat,NusaTenggaraTimur,sulawesiSelatan,SulawesiUtera',Suma'tcraSclatandan Barat, LamPung' Sumatera Utara. Di samping itu juga dilakukan di propinsi Kalimantan hektar' Dalam Bengkulu, J awa Barat dan Timor Timur denganluas areal seluruhnya 453 OZ3 hubungannyadengan pengembanganproduksi pangan, baik melalui program Bimas/lnmas petani peserta maupun melalui pengembanganprogram intensifikasi, maka kepnda para produksi' tetap disediakanbantuan kredit )'ang dibutuhkan dalam rangkapengadaansarana perkembanganpenyaluru.r kredit Bimas dapat diikuti dalam Tabel vII.14. Apabila pada 847 tahun 1980/1981 jumlah perani peserta Bimas/lnmasbaru mencapaisebanyak7.51'9 tahun orang denganrealisasipenyalurankredit sebesarRp 50,1 milyar, maka sampaidengan '9Sl/1982 realisasipenyaluran kredit telah mencapai Rp 62,5 milyar, yang berarti suatu kcnaikansebesarRp 12,4 mtlytr atau 24,7 Persen. Semcntara itu usaha peningkatan produksi palawija terus pula dilakukan. untuk itu parelah dilakukan pembinaan pertanian palawija dan daerall yang melaksanakanBimas padi lalvijt anura lain melalui penyebaran varietas unggul. Seperti halnya dengan produksi besar maka dalam tahun 1981 produksi palawrjatclah mengalamipeningkatanyang cukup jagung, yaitu drri 3 991 vang tcrutama disebabkan karena terjadinya peningkatan produksi ribu ton pada tahun 1980 menjadi 4,648 ribu ton dalam tahun 1981, atau suatu penrngkatan sebesar16,5 persen. Sedangkanproduksi kacangtanah dan kedelai telah meningkat sebesar470 ribu sebesar7,4 persendan 5,2 persen,yaitu dari masing-masing masing-masing tahun ton din 653 ribu ton pada tahun 1980 menjadi 505 ribu ton dan 687 ribu ton dalan luas dalanr 1g81. Namun di lain pihak ubi kayu rlanubi jalar tidak mcngalamikenaikanbaik pancn maupun produksinya. Selanjutnya untuh menunjang pelaksanaanBimas palawija' bagi sebagaimanahalnya dengan Bimas/Inmaspadi, Pemerintahjuga menycdiakankredit p.tuni ,ntrk pengadzurnsarana produksinya. Sampai dengrn tahun l98li 1982 realisasi penyoluranl
261 Tabel
VII.14
PENYALURAN KREDIT BIMAS DAN INMAS pADl, r97rtrg72 _ l9a2lrga3 ( dalamjuts rupiah dan ribu orang ) RealifrBi penyalwan
Tahun
Pengembalian kredit
kredit
r971 / 1972 1.972/ 1973 1973 | 1974 1 9 7 4/ 1 9 7 5 1975 / L976 1 9 7 6/ 1 9 7 7 1 9 7 7t 1 9 7 8 1974 I 1979 1979 / 1980 1980 | 1987 l98t / 1982 1982/ rg83 r)
9 . 8 15 , 1 1 5 . 33 0 , 8 36.+92,3 5 3, 0 96 , 5 72 .288,5 71.314,3 62.515,1 60.282,9 +9.503,9 50 . 11 5 , 2 62.+99,8 r+.646,O
Jumlah petani Peserta
9 . 4 56 , 5 1 4 . 56 t , 7 ll
1 . 53 8 , 4 2.011,+ 3.106,9 3.603,2 3.581,9 3.004,1 2 . 4 70 , 5 2 . 15 1 , 1 1.606,5 1.519,8 1 . 7+ O , 2
sqo 7
+8.227,1 6 3. 7 1 , 6 , o 58.976,7 49.O29,4 46.800,9 39.730,4 24.6+5,+
+26,+
7L7 \
l ) P o s i s i3 l O k t o b e r r 9 8 2 K r e d i t l n m a s p r d i m u l a i b e r l a n g s u n gp a d a M ] ' 1 9 7 ? / 1 9 ? 8
'label
VIL 15
LUAS PANENDAN PRODUKSIPALAWIJA,1969 _ 1931 ( dalam ribu hektar dan ribu ton )
Tahun
-["*- Jacuns pr.d"kd
?.667 2.445 2.095 2,567 3.025 2.594
l98l 2)
?.786
r 9 8 0r )
2.435 2.939 2-626 2.160
l ) Angka diperbaiki
2l
Angka s€mentEra
KacanE tsnah
panen
Panen
1969 l970 l97l ts72 1973 t974 1975 r976 t977 r978 r9?9
Ubi kayu Tuat--=--::-:
2.825 2.606 5.690 3.011 2.903 2.572 3.143 4.029 3.606 3.99r 4.648
r,467 r.598 1.406 1.468 r.4?9 1,509 1.410 1.353 1.364 1.383 1.439 r.412 1.396
prn€n
t0.917 r0.478 10.690 10.385 11.tE6 13.031 12.546 t 2 .t 9 l 12.48E 12.902 13.?51 13.726 13.673
369
33E 379 330 3 30r 326 301 287 276 287
2.260 2 . r 75 2.2r1 2.066 2,387 2.469 2.433 2.38l 2.460 2.083 ?,194 2,079 2.034
572 380 376 4r6 4ll +14 507 506 47X 506 510
Produksi
267 281 284 282 290 307 380 341 409 446 424 470 505
Kedel&i Luaa Produk.i panen
554 695 6E0 697 745 768 152 6+6 646 753 784 732 837
389 498 516 518 541 589 590 522 523 617 680 653 687
262
16
TabeMI.
_ PENYALURAN KREDIT BIMAS PALAWIJA, 79731I974 I9A2I19A3 ( dalamjuta ruPiah dan ribu orang )
Tahun 1973 / 1974 1 , 947 / 1 9 7 5 1975 | 1976 1976 I 7977 1977I 1978 1978 / 1979 t979 I tga0 1 9 8 0/ 1 9 8 1 1981 / l9A2 \ g 8 2 / 1 q a 3r l
Realisasipenyalu!an kedit
Pengembalian kredit
t . 2 7 7, 3 5 . r 93, 7 9 . O 73 , 8 8 . 9 1 7, 3 6.894,r 6.480,5 5.226,8 6.215,3 9.204,o 3.O42,2
1.18 ,3 4.349,7 '7 .182,8 6 . 76 8 , 0 5.132,O 4.580,9 3.883,8 3.446,4 1.6+4,9 50,0
Jufi ah petani pese!ta
143,8 360,7
++2,s 3+4,7 235,7 r95,o rsg,7 146,7 261,6
l ) P o s i s i3 1 O k t o b e r r 9 8 2 S e j a k M T 1 9 7 8 / 1 9 ? g r e r m a s u k B i m a s P a l a w i j at u m p r n e s a r i
Tabel VII' 17 LUAS PANENDAN PRODUKSIHORTIKULTURA,1969 1981 ( dalamribu hektar da:rribu ton ) Buah-buahan
Sayuran Tahun
1969 r9 7 0 r9 7 7 1972 r97 3 197+ 197 5 1976 1977 r978 1979 19801) 1g8r2) I) Angka diierbaiki 2) Angkasem€nta-ra
Luaspanen 600 641 7\5 69+
Produksi 1_79t 1.832 2.067 2.120 ? to< 7'ro7
5tl
+59 558 642 660 67r 686
1.889 1.641 1.833 7.927 1.861 2.127 2.22r
Luas penen 488
s33 55 4 666 696 614
Produksi 2.272 3.332 1.435 3.906 4.249 4.731 3.743
528
+36 529 541
1.624 2.709 t.512 4.206 3. 8 74
105
Tabel VIL IS PENGGUNAAN PUFUK UNTUK TANAMAN PANCAN, 1969_ :1gAI ( dalam ribu ton kader pupuk ) Tahun 7969 1970 1971 1972 1973 1974 7975 7976 1977 19?8 1979 1980 1981
1 55 , 2
r62,7 '110 '
262,3 312,O 290,8 311,3
P2o5
Kzo
36,2 3 1, 3
1,0 3,6 1,0
+1,5 65,3 95,7 110,2 99,3 104,7 126,9 ng,g t ) 210,9 29r,7
442,4 + 78 , 9 787,3 936,9
1,9 6,8 1,0 3,0 11,7 1 7, 8 t3,9 15,9
Angka diperbaihi
T a b c l V u .1 9 PENGGUNAAN PESTISIDAUNTUKTANAMA,NPANGAN 1969. IgsI , ( dalam ton )
Tahun 1969 7970 197r 1972 1971 1974 r975 1976 7971 1978 1979 1980 1 9 8 13 ) EkivalenZinkphospide Angka dip€.baiki Angka sementaxE
-
Insektisida 1.209,3 1 . O57, 6 r.)J),o 1,410,o 1.50+,2 1,638,0 2.+64,o 3.432,5 +.268,1 4.165,0 +.191,1 6.386,921 8.9+3,2
Rodentisidal)
52,4 53,0 5t , 0 116,0 +6.8 84,0 l58,0 113,0 1?1,0 79,O 78,1 1 07 , 5
264 produksi 2.127 ribu ton. Usahayang ditempuhuntuk meningkatkan sebesar sebelumnya buah-buahanclansay,rr'sa1'urantemtamadiarahkanpadaarealyangberadadi sekitardaerah Namundemikianusahapengembangan dalampemasarannya. perkotaanagarmemudahkan tetap dijalankan' produksi hortikultura yang trcradadi daerahpedesaan.juga Peningkatanproduksi tanaman pangan memPunyai kaitan yang erat dengan'penggunaan pupuk dan pestisida,yaitu meningkatnya produksi tanaman pangan berhubungan erat dengan penggunaanpupuk yang meningkat juga. Dalam hubungan ini penggunaan pupuk jenis N selamatahun 1981 telah mengalamikcnaikan scbcsar19,0 perscndibandingkan dengan tahun sebelumnya,yaitu dari 787,3 rlhlt ton kadar pupuk menjadi 936'9 ribu penggunaanpupuk jenis PrO, telah meningkatdari 210,9 ribu ton kadar pupuk. Sed:rngkan ton kadar pupuk merladi Z9\,7 rilt^t ton kadar pupuk, atau zuatu peningkatan s€besar 38,3 persen.Demikian pula denganPenggunaanpupuk jcnis KrO dalam periode yang sama telah meningkat sebesar14,4 persen,yaitu dari 13,9 ribu ton kadar pupuk menjadi 15,9 ribu ton kadar pupuk, Secarakeseluruhanponggunaanpupuk dalam tahun 1981 telah meningkat scbcsar22,9 pcrsen dibandingkan dengan tahun sebelumnya,yairu dari 1.012,1 ribu ton kadar pupuk menjadi 1.244,5 ribu ton kadar pupuk. Perkembanganpenggunaanpupuk dapat diikuti melalui Tabel VII.18. Dari Tabel VII.19, dapat dilihat mengenaipenggunaan insektisidamaupun rodentisida SccarakcscluruhanPenggunaan pestisida,baik men-rpaka:r pcstisidadalam tahun 1981 telah meningkatsebesar40,0 persendibandingkandengantahun sebelumnya.yakni dari sebesar6.465,0 ton menjaCi 9.050,7 ton. Kenaikan penggunaan pesrisida tersebut terutama disebabkanolch penggunaanPestisidajenis insektisida,yang telah meningkat sebesar40,0 persen dari tallun sebelumnya,yaitu dari 6.386,9 ton mcnjadi 8.9.13,2ton. Sedangkarpenggunaanpestisidajenisrodentisidajuga mengalamipeningkatan, ;-aitu dari 78,1 ton menjadi 107,5 ton atau meningkat dengan 37,6 persen dalam tahun i 981. Tanamanperkebunan Sejalandengan kebijaksanaandi bidang pertauian,pembangunandi bidang perkcbunan dalam I'>clitaIIl, baik yang bcrhubungandengan perkebunan rakyat, perkebunan besar swastamaupun pcrkebunan ncgara pada dasarnyamerupakan kelanjutan dari usaha yang telah dilaksanakandalam Pelita Il. Sisaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan Repelita lll adalahpenciptaanlapangankerja, peningkatanpendapatanpetani produsendan devisa negara, pemelihararn kelestarian sumber-sumber daya alam dan lingkungan hidup, di sampingjr.rgauntuk memenuhi kebutuhan konzumsi dalam negeri. Secarasingkat sasaran pembangunantersebr.rttclah dimnuskrn dalam Tri Dharml Perkebunan,yaitu meningkatkan produltsi dan produktivitas guna meningkatkan penghasilandevisa atau'menghemat devisa, men.tbantumerealisasidclapan jalur pemerataanbaik sebagaiakibat daripada pe-
265 ngembangan usaha sendiri maupun sebagai akibat penugasan perkebunan besar sebagai kebun inti di dalam membantu pengembangan perkebunanrakyat, sertamemanfaatkandan meningkatkan kelestarian sumber-sumber daya alam. untuk mencapai sasaran tersebut, usaha pokok ya''g telah dilakukan meliputi perluasan,peremajaan,intensifikasidan rehabilitasi perkebunan. Walaupun perkebunan rakyat sampai saat ini merupakan areal perkebunan yang paling luas di Indonesia,namun dari segihasil produksi dan kualitasnyamasihjauh di bawah perkebunan besar swasta. Hal tersebut adalah karcna dalam pengusahaanperkebunan para petani masih melaksanakannyasccara tradisional, sehinggasebagianbesartanaman utama di perkebunan rakyat tidak dapat bcrproduksi lagi sedangkan usaha pcremajaannya rnasih terbatas.Di sampingitu prasaranadan sistempemasaranhasil produksi juga belum memadai yang berpengaruhterhadapdaya saingdi pasaraninternasional. Menyadariakan kelemahan-kelemahan di bidang perkebunanrakyat sertamengingat bahwa hasil produksi perkebunanrakyat terscbut secarapotensial cukup baik, maka dalam tahun ketiga Pelita III pembangunanbidang perkcbunantetap dititikberatkan pada pembinaan perkebunan rakyat. Sehubungandengan itu telah dilaksanakanpcngembangandan pembinaanterhadapperkebunanrakyat melalui dua pola, yaitu pola unit pelaksanaproyek (uPP) dan pola pcrkebunan inti rakyat (prR) atau yang disebut juga dengannucleusestate smallholder (NES). Melalui UPP dilaksanakanpenyuluhan dan pemberantasanhama penyakit, di sampingpenyediaansaranaproduksi serta fasilitaskredit jangka panjangdengan persyaratanyang ringan, sedangkanmelalui PIR pcrkebunan besarmembantu perkebunan rakyat yang ada di sckitarnyadi sampingmengusahakan perkebunannyasendiri.petani yang diikutsertakan dalam pola tersebut terutama adalal para petani ladang, buruh tani dan buruh perkebuna'. Dengan demikian melalui pIR diharapkan dapat pula diatasi masalah kurangnyaketrampilanpetani dan lemahnyasistempemasaran. Hasil yang telah dicapai dari usaha perkebunanrakyat sampaidengantahun 19g1 dapat diikuti dalam Tabel vII.20. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa produksi perkebunan rakyat dalam tahun 1981 secarakeseluruhantelah meningkat yang antara lain ditandai dengan meningkatnya hasil gula tebu, kapas dan karet, dengan masing-masing kenaikan sebesar8,0 persen, 6,7 persendan 4,9 persendibandingkandengan tahun 19g0. walaupun demikian usaha-usahake arah peningkatan produksi terus digalakkan.Dalam hubungan ini pengembangansepertiperkebunankaret rakyat, selaindilakukan melalui upp dan PIR juga dilaksanakanmelalui smallholder rubber developmcntproject (sRDp). Baik sistem uPP, PIR maup'n sRDP telah dilaksanakandi Aceh, Sumatera utara, sumatera Selatan,Riau, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Selatandan Kalimantan tsarat. Bidang perkebunan besar swasta dalam peraksanaanperita III juga terah banyak
266
Tabel VII.20 RAKYAT' 1969- 1981 PRODUKSIBEBERAPAHASIL PERKEBTJNAN ( dalan tibu ton )
Tehun
Karct
19d9 1970
bbg 571 572 5b9 599
t97l t972 197S 19?4 197b 19?6 1977 19?B r979 l) 1980
rgEl2)
K"lrp4
Kopi
Gula
Temba-
tebu
kau
75 69 69
l4
220 196 22r 247 199 250
?r
13 14 1?
267 352 485
35
17
+98 749
Cengk€h
hda
TEh
koptc 220 1.198 1.147 1.308 |.233
5?r 536 610
1.335 1.3?0 r,527
584 61: 616 705
1.513 r.554 1.56I t.7t?
162 170 178 I96 140 I32 t44 I78 181 206 209 256
740
LTag
276
22 2l 2+ 7 t+
II
39
21
40
22 -- 8og
t4 l3 It l5 l7 37
Kepas
t? t7 1,8
l8 69 69
72 68 75 101
103
29 27
r,l 2,9
57 +l
0,9 0,9
+6 37
0,5 0,6 6,0
39
r0'0
1) Ancka dipe$aiki 2) Angka sementara
Tabel VII'21 BESARSWASTA,1969_ 1987 PRODUKSIBEBERAPAHASIL PERKEBT]NAN ( dalamribu ton )
Trhun
1969 1970 19?1 1972 1973 t974 l9 75 1976 t977 l978 1980'/ l98l -,
Kar€t
I l0 I l3 1t4 128 109 108 109 104 107 I l0 ll2 1lt lI4
t) Angkadiperbaiki 2) Angka sementara
K€lapai kop.d I 2 ? 3 4 6 5 5 5 ?l 2l 22 23
Kopi
5 6 7 6 + 7 6 6 6 7 8 6 6
C€nskeh
I,00 0,08 0,06 0,17 0,1r 0,17 0,14
r,60
Teh
I 9 l0 7 l0 ll l0 ll II
0,20
0,20 0,20 0,20
I6 I7 l8
cula
Minyak
Inti
Tebu
72 74 t22 130 rl8 r21 l?6 r52 t62 7l 73 Il4 n6
60 70 79 8l 82 104 126 145 147 165 168 202 206
l5 lb
r8 t1 IE 2l 24 21 29 22 23 36 3l
267 menunjukkanpeningkaran.Kecuali produksi kopi dan cengkeh,hasil produksi perkebunan besarswastadalamtahun 1981 telah menunjukkankenaikanyang cukup berarti dibandingkan dengantahun sebelumnya.Kenaikan tersebut disebabkankarena perkebunanbesar swastatetap mendapatpembinaandi dalam pengembangannya, baik yang berupa kultur teknis, permodalanmaupun yang menyangkutsegi administratifnya.Dari Tabel vII.z1. terlihat bahwaproduksiteh dalamtahun 1981menunjukkankenaikansebesar 5,9 persen dibandingkandenganrahun sebelumnya,yaitu dari r7 ribu ton padatahun 19g0meningkat menjadi 18 ribu ton dalamtahun 1g81.sementaraitu produksikelapadan karet mengaiami kenaikanmasing-masing sebesar4,5 persen dan 2,7 percendibandingkandenganlahun sebelumnya.Demikianjuga denganproduksi gura tebu, minyak sawit dan inti sawit telah mengalamikenaikanmasing-masing sebesar 1,7 persen,1,9 persentJan2,g persen.Sedang_ kan kopi dan cengkehdalam waktu yang samabelum menunjukkankcnaikanantaralain disebabkankarenaadanyaperemajaanranaman. Sernentaraitu dalam rangkapeningkatanproduksi dan pengembangan usahapet_ kebunannegara,antaralain telah diberikan bantua.nuntuk memperbesar usahaperemajaan tanaman,perluasal areal perkebunanserta penerapanteknologi baru. peningkatanyang telah dicapaidi bidangperkebunannegaradalamtahun 19g1 tidak jauh uerb.aadengui hasil perkebunan rakyat maupunperkebunanbesarswasta.Apabiladibandingka:r dengan tahun sebelumnya,produksi karet dari perkebunannegaramenunjukkanpeningkaian sebesar 3,2 persendalamtalrun1981,yaitu dari 1g6ribu ton padarahun19g0menj;i 1g2 ribu ton dalamrahun 1981_Sedangkan produksiminyak sawit dalampcriodeyangsama juga mengalami peningkatan, yaitu dari 499 ribu ron padatahun1980menjadi542 ribu ton atau meningkatsebesar 8,6 persendalamtahun 19g1.Darampadaitu produksiinti sawit telah mengalamikenaikansebesar8,9 persen,yaitu dari 90 ribu ton patratahun r9g0 menjadi98 ribu ton dalamtahun 19g1.perkembangan produksiperkcbunan negaradapat diikuti padaTabelVtt.2Z. Dilihat secarakeseluruhanmaka produksi perkcbunanbaik perkebunanrakyat, perkebunanbesarswastamaupunperkebunannegaradalamtahun ketigaperita ltt telah meningkatdibandingkan dengantahun scbelumnya. Meningkatnya hasilproduksitersebut padagilirannyamempengaruhi volumeeksporhasilperkebunan. Meskipundewasa ini terjadi resesidunia,namuneksporbeberapa komoditi sepertiteh dan ladadalamrahun1981t;lah meningkat. Volurne ekspor teh telah meningkat sebesar4,9 persendibandingkan dengan tahun sebelumnya,sedangkaneksporlada dalam tahun yang siunajuga mengalami pening_ katan yaitu dari 30,9 ribu ton padatahun 1980menjadi35,0 ribu ton dalamtahun 198r ataumeningkatsebesar 13,3persen(TabelVlL23). Namunkarenakelesuan ekonomidunia telah menyebabkanturunnya harga barang-barang ekspor tradisional, maka nilai ekspor daripadasepuluhkomoditi utama perkebunanIndonesiadalam tahun 19g1 mensalami
268 Tabel
Yll 22
PRODUKSI BEBERAPA HASIL PERKEBUNAN NEGARA, 1969 ( dalam ribu ton ) Minyak rawit
I l0 r18 118
1969 1970 ls71 t972 1973
r2l 137 l18 r!?
1974 r9?5
t42 l4?
1976 t977 1978 r979
r62 t70 186
1980 r98t'i l)
Inti sawit
Tch
28 33 39
3t 3+ 3?
46 52
4X 40 46 49
129 t47 l?0 r89 207 24+ 27r 286 338 I67 474 499 542
64 59 92 6S 69
85 90 9E
Kopi
' 1987
T€mbatau
Gula tebu 630
11
?
6
1r
10
8
l0 l0 l0 l0
It t2
1r
l4
13
15
8
l3
603 ?08 693 860 87E 902 924 960 1.030 9 6 8l ) 988
Angka djp€rbaiki
2) Angka sementara
Tabel
VII'23
_ VOLUME EKSPORHASIL UTAMA PERKEBUNAN' 1969 1981 ( dalam ribu ton )
Tahun
K.a.ret Minyat sawit
1969 l 97 0 1971 t972 1973 r9?4 1975
E 57 , 5 790,2 789,3 774,6 890,2
1976 191? I97E l9 79 1 9 8 0' ' 1 9 8 13 )
840,4 788,3 811,5 800,2 9l E,2 967,3 976,9 896,0
l) Angka diPflbaiki 2) Hanya bunskil kopn 3) Angka s€m€ntaia
179,1 159,? 209,0 236,5 262,1 28r,2 386,2 405,6 404,6 4r2,3 437,8 434,3 r63,8
Inti sawit
42,7 48,6 5t,4 28,5
2r,0 25,6 25,2
32,6 23,6
Teh
Kopi
36,1 4l,l 44,a 44,O
127,1 104,3
39,6 55,7 45,9 4?,5 5r,3
74,3 107,0 100,8 l l l,8 128,+ 136,4 160,4
61,6
222,8
65,9 75,8 79,5
210,7 239,4 224,2
Tembalau
11,0 18,3 26,! 33,6 19,6 20,5 27,1
27,5
Ludo
t6,7 2,6 2+,2 25,7 25,6 tb,? 15,2 28,8 30,9 38,0 25,7 50,9 35,0
KoD.a dan tunikit Lopla
349,l 393,I 322,5 28?,0 252,62) 529,r 396,7 935,9 e\ '' 324,4 -', 3Er,4 +02,2 332,0
IE
269
6
\oi-icoo6rir.\+a!i\ir*N t6\o+o\..r
\o ,i
q\
Grio\or--ddr\o\ ii \o c.r co
tl
ca
c,t
@
iN
i\oNi
t-
..i co t.-
o\
ci
rarol--6c4hNO cr^c\o.coio,Nicn C)hO\OO,-
F
cD-OdcOco\OOO\cO ln€+iNhor.
o\
o\6h\OO\\oNi !r €,
;
I o\
€
z z :, --
:a .J
r.no6tor-Noa-\o Qo...r.a\OrCh +tt
\o co
OO,dcOoOiOF
.d =
cOrid..|
o\
\ONahh(\|
q\
6NO+6\0 \.n=rh€co+6F.r\c) 09t\|O6\ON\i
F.
qa qo
o\o*o\hcoo.rt.-h cr +^r+6O Y1 6 rf, F-
F\O
t-\
N
\o
o)'o-+^o-o-\'l*^1+o.
oi+6r
th
o\
.f,^ o: N" .l a !.!9r^c\o6+coH+ !+N
o.
i {ai ; e . i F i . i + \i o. im; -\ o
\o o\
$l
t-
(h
..1
z
\
\
co_ +-
o\Fi@h6AO\M
v
fr,l
.-
c\\o600No+a-\O11
dd-idi$i{doi-i-i N
t.
i -E €t
g
gEg
Graf ik
VtI.4
NILAI EKSPORHASIL UTAMA PERKEBUNAN, T969 _ 1981 ( dalam US $ juta )
I
2.250
r
1,500
150
1969 1970 L91r t912 r97! 1974 l91s 1976 lg71 tg78 19?9 1980 1981r.) *) -4.ngka sementara
277
penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.perkembanganlebih lanjut daripada nilai eksporhasil utama perkebunandapat diikuti dalam Tabelyll.24. Kehutanan Indonesiamerupakansalahsatu ncgaratropis yang masih mempunyai sumber daya hutan yang cukup banyak yang dapat membcrikansahambesardalampenyediaan kayrr dan hasil hutan lainnya grna pen.rbangunan nasionar.Menyadariakan pentingnyap..r,.roniua*,, maka dalam Pelita III kebijaksanaandi bicang kchutanan agak berbeda dibandingkan denganPelita sebelumnyayaitu tidak lagi rncnitikberatkanpada peningkatan devisame'lalur ekspor kay.ugelondongan(bulat) namun ditekankan unruk mengembangkan industri peng_ olahan dan perluasankesempatankerja- Di samping itu pcnekanan juga dibcrikan atas usaha-usahapelestarian,perlindungan, pcngawetan dan pembinaan hutan serta penanggulangantanah-ranahkritis sebagaiupaya penyelamatanhutan, tanah dan air. Usaha pelestariansumber alam scperti yang telah digariskandilaksanakan dengan m e n i n g k a t k a -hna s i lg u n a p e m b i n a a nd a n p e n g a w r s a n e k s p l o i t a shi u r a n ,a n r a r r l a i n d e n i a n j a l a n m e m p c r k e r a tp e m b e r i a ni l i n h a k p e n g u s a h a ahnu t a n ( H p H ) . p e n g u s a h o a n hutrn,",i, luar Perum Pcrhutani, sampaidengantahun 19g1 dilakukan oleh 51g p"*s"haan yang telah mendapat IIPH dengan konsesi seruas52.r7z,z ribu hektar dan jumrah inuert"si seb--anvak US $ 1,789,4jura dan Rp 22.173,9 jlta". Bila pada tahun 1980 jumlah perusahaanp"_"grng HPLI adalah sebanyak 503 b.ah dengan areal konsesi seruas 4g.+o7,1 ribu hektar serti investasisebanyakUS $ i.526,0 juta dan Rp 10.g34,4juta, maka secara keseluruhantelah terjadi peningkatanpengusahaan hutan clalamtahun 19g1, Dari Tabel vII.25 terlihat bahwa dari 518 unit penrsahaanyang telah memperoleh HpH, 453 buah di antaranva adalah perusahaannasional dengan arear pengusahaanseluas 44.237,4 ribu hektar ,crt, dono investasi yang ditanamkan sebesarUS $ 1.4S8,6 juta dan Rp 20.039,6 juta, seclangkan sclebihnvasebanyak65 unit adalahpcrusahaanpanrngan,dengan arealhutan yang diusahakan seluas7-934,8 riLn hektar sertajumlah investasiyang ditanamkan sebesar ui $ 300,g juta dan Rp 2.134,3 juta. Kiran;,a perlu dikemukakan bahwa sesuaidcngan kebijaksanaan yang telah digariskanoleh pemerintah,maka sampaidenganakhir t"hrrn igAt p"ngrlr"hr"n hutan oleh pcrusahaanasing(pMA) telah tidak ada lagi. Sementaraitu, pada tahun l9g1 industri pcnggergajian dalam negeriadalahsebanyak 283 unit Dari jumlah tersebut sebanyak 239 unit sudah berproduksi dengan kop"rit", sebesar7,1 juta meter kubik per tahun, sedangkanselcbihnya scbanyak30 uniimasih daram tahap konstruksi dengan kapasitas1 juta metcr kubik per tahun dan 19 unit masih dalam tahap rekomendasidengankapasitasproduksi 2,1 juta meter kubik per tahun. Di samping industri penggergajiantersebut, maka industri veneer (plywood) dalam tahun 19g1 telah mencapaisebanyak170 unit, terdiri atas 32 unit yang sucrahberproduksi dcngankapasitas
).r1
T att e 1 VII' 25 PENGUSAIIAAN HUTAN SAMPAI DENGAN DESE]UBER1981I)
Jentu dan sifat uscha
l.
Jumlah ( urlit )
Luar arcal ( ribu ha )
{ US $juta )
(ju ta Rp )
+53
44.2U,4
1.488,6
20.039,6
Perusahdanyang meNpakan usaha nasioDal
Perusahaan patunSan
3.
lnrertad
7.934,4
300,8
2.r34,5
1.789,4
22.113,9
Perusahaandalam mnBka PMA
Jumlah penrrahaanyang t lah mcmPerol€hHPH
518
52.r72,2
l) Angka sementara
Tabel
Vll.26
PRODUKSIDAN EKSPORKAYU, T969 - 1981
Tahun
1969 1970 I 97 l 1972 r97 3 t974 1975 t976
r977 r978 1979 1980 l98l l )
I ) Angka sem€ntara
Produkri(ribum3 )
Kayd
520 568 770 591 676 620 595 480 573 47b 575 500 578
T"y" 7.587 I1.856 12.968 17.120 25,124 22.660 15.701 20.947 22,366 30.619 25,A52 21,240 I5.376
Jumtah 8.107 r2.424 r3.738 | 7,717 25.800 23.280 16,296 21.427 22.939 3I.094 26.427 21,?40 15.954
E k6p o r Volunre tribu ns )
3.596 7,4t2 10,760 13.891 r9.488 18.448 13.921 18.521 19.806 20,262 1 9 . 6r 0 14.927 7.87|
%daripada produt-d
59,6 7a,4 79,2 85,4 86,4 86,3 65,2 65,9 49,3
Nihi (Us $ juta)
26,0 100,6 168,6 23O,7 5E3,9 725,7 501,6 783,8 961,4 r.008,? r.7E6,6 1.805,7 8l r,4
273
I !
l? le Ir
z
:z
lx
=41 \l<
lq ,z
(a < El f
v
It
Hs lq
lr lo IF
F
t-
E
Icrr
a
ts Eg"!p
ne i
274 1,8 juta meter kubik per tahun dan 39 unit masih dalarntahap konstruksi dengankapasitas produhsi scbanyak 1,8 juta metcr kubik per tahun. Adapun sclebihnyayaitu sebanyak99 unit nasih dalam tahap rekomendasidcngankapasitasproduksi sebesar4,9 jura meter kubik per tahun. Sebagaiakibat daripada kebijaksanaanpemcrintah unruk mengurangiekspor kayu bulat clan meningkatkanckspor kayu konversi,nral
Ll)
Tabel
VII 27
EKSPORKAYU' PERSENTASEDARTPADA VOLUME IENIS-JENIS XAYU DALAM 1970- 1981
Jati
1 9 ?0 1971 t912 t913 t9'14 1975 1916 t9'77 19?8 t9't9 1980 1 9 8 1-
58,5 62:l 62,7 s8,0 64,3 68,0 64,5 63,4 56,0 58,9 5?,8
5,8 10,4 11,9 8,8 5,0 6,0 6,9 5,8
3,8
6,0 3,0 22
Pulai
0,6 0,3 0,4 0,8 0,2 0,3 0,3
1 , 8" 1,9 t,7 2,0
bin-lain
1,6 0,2 0,4 t,7 a1
1,1 0,9 l,t
13,1
s,9
1,0
10,0 t0,2 10,1 10,6 11,? 10,7 10,8
133 tt,7 13,0 14,4 13,6 21,6 23,2 x6,8
tq
4,0
tq
xaP*i k€ruing
o,2 0,2 0,1 0,?
1,8 'lI
2t,0 tg q
Jurnleh
100,0 100,0 100,0 t00,0 1o0p 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
1) Angka diperbuiki 2) Angka gcmentara
Tabel VtI 28 DAN REBOIsAsI',!96911970 198rll98z AREALPENGHIJAUAN ( dalamhektar) Penghijauln
1969 t 9 ' , 70 r911 1972 r973 1914 1975 1976 1971 1978r) l9?91) 19801) 19812) l) Angka dipcrbaiki 2) Aogha sementala
149.578 98.681 t02.259 1 0 7 , 855 104.500 149.802 70.623 302.697 632.689 66s,991 s78.403 420;t60 320,s56
35.315 22.r18 3 5 . 60s 53.40? 50,58? 89.558 l'lc),541 204,148 276.544 206.844 l?3.796 1 1 9 ,330
276
yaitu mencapai 57 persen dari seluruh volume ekspor kayu Indoncsia. Dalam pada itu diversifikasi pemasarankayu ke luar negeri terus ditingkatkan yaitu ke negara-negaraEropa (MEE), Amerika Serikat, Timur Tengah dan Australia, Dari Tabel VIl.27 terlihat bahwa kayu meranti merupakan bagian terbesar dalan.rkomposisi ekspor kayu Indonesia, kemudian disusul kayu keruing. Namun bila ditinjau dari peranannya terhadap volume ekspor kayu secarakeseluruhan,maka volume ekspor kayu meranti persentasenya menurun bila dibandingkan dengantahun sebelumnyayaitu dari sebesar57,8 persenpada tahun 1980 menjadi 54,1 persen dalam tahun 198i. Demikian pula dengan kayu ramin, peranannya telah menurun dari 3,8 persendalam tahun 1980 menjadi sebesar3,2 persendalam tahun 1981. Sebaliknyakayu agathis,jati, pulai dan kapr.rrlkeruing,dalam periodeyang samaperararnya telah meniagkat. Mcningkatnya pembangunandi bidang kehutanan sering kali rnembawa dampak negatif sebagai akibat sampingan yang dapat mengganggu dan merusak kelestarian lingkungan. Unruk mengatasi hal itu, antara lain terus dilakukan kegiatan reboisasi dan pengh5auan untuk menjaga lingkungan. Dewasaini telah dilakukan pembinaanreboisasidan penghSauan di 35 daerah aliran zungai (DAS), sedangkan pelaksanaanfisiknya ditangani melalui lnpres reboisasidan penghijauanyang tersebarpada 21 propinsi. Untuk menunjang usaha tcrsebut, antara lain telah dibangun pusat pembenihan kehuta.nanserta pembinaan persuteraanalam dan pembinaan hutar.rserbaguna.Gambaran dari usaha reboisasi dan penghijauanyang telah dilaksanakandapat diikuti pada Tabel VII.28. Petemakan Titik bcrat pembangunandi bidang perernakandalam Pclita III diletakkan pada peningka.tan kegiatan pengaman,anternak, penycdiaan dan penyebaran bibit ternak, peningkatan produksi, distribusi ransuman dan obat-obatan,serta pcningkatan penyuluhan bagi para peternak. Keseluruhanusaha tersebut lebih dikenal dengan panca usaha ternak potong (PUTP). Adapun tujuan yang ingin dicapai dari usaha-usaha tersebut adalah meningkatka-npopulasi ternak, peningkatanpcndapatanpara peternak serta perluasankesempatan kerja. Untuk lebih menunjang kegia,tanpeternakan, maka terus diusahakan peningkatan kelahiran dengan cara menekan kematian dan pengendalianpemotongankhususnya pemotonganternak betine. Sementara itu dalam rangka meningkatkan populasi ternak kini tengah dijalankan peningkatanketrampilan daripada para petugaspengelolapeternakan,baik yang beradadi pusat maupun di daerah,di sampingpara peternaksendiri.Di bidangpeny-uluhan,dewasaini terus ditingkatkan jumlah renaga petugas penyuluh lapangan (ppl-) yang sampai dengan tahun 1981 telah mencapaisebanyak1.248 onng, yang terdiri atas 936 tenagappl. bukan
277
laboratorium dan 312 orang tcnaga PPL laboratorium diagnostik. Sedangkanjumlah tenaga penyuluh peternakanspesialisdan tenagainseminatordalam tahun yang samamasing-masing telah mcncapai sebanyak368 orang dan 391 orang. Berbagaicara telah ditempuh untuk meningkatkan populasi ternak, antara lain deng:rn mempergiat pelaksanaan inseninasi buatan dan penyediaan pejantan dengan mutu genetik yang lebih tinggi Dalarn tahun 798l/7982 telah disalurkan sebanyak250.339 dosis mani beku untuk inseminasibuatan. Dalam hubungan ini, selain mani beku disalurkanjuga bibit ternak ke scluruhpelosoktanah air termasuk daerah transmigrasi.Dalam tahun 1981 telah disalurkan bibit ternak impor dengan sistem kredit, yaitu terdiri atas 39,045 ekor bibit sapi, 2.946 ekor bibit kerbau, 2.471 ekor bibit kambing/domba, 2.000 ekor bibit krrda dan 275 ekor bibit babi Untuk meningkatkanproduktivitas ternak dan mempcrbanyakpersediaaumakananternak, antara lain terus dikembangkanindustri makanan ternak dan pengadaanbibit hijauan makanan ternak denganmembangunkebun-kebunbibit, Bibit hijauan tersebutdisalurkankepadapara peternak untuk selanjutnya ditanam dan dikembangkan yang sekaligus dikaitkan juga lahan kritis dan tanah-tanah kosong.Pembangunandi bidang denganusahapenanggulangan peternakan tersebut telah menunjukkan hasil yang nyata, antara lain ditandai dengan meningkatnyajumlah populasi tcrnak dalam tahun 1981. Dari Tabel VlI.29 terlihat bahwa populasi ternak jcnis sapi perahan,babi, itik dan ayam dalam tahun 1981 telah n.renunjukkan kenaikan masing-masingsebesar9,7 persen, 6,6 persen, 6,4 perseu dan 6,2 persen dibandingkandengantahun 1980. Kemudian dalar.nperiodeyang samapopulasiternak sapi dan kuda juga meningkat masing-masingsebesar1,1 persen dan 3,4 persen, sedangkan perkembanganpopulasi ternak kerbau, kambing dan domba menunjukkan kenaikan yang samayaitu sebesar1,3 persen. Walaupun secarakeseluruhanjumlah populasi ternak telah menunjukkan kenaiknn, namun disadari bahwa hasil akhir daripada peranan bidang peternakau adalah untuk meningkatkan pendapatanparr p€ternak dan memperluaskesempatankerja. Untuk itu dewasa ini sedangdilakukan peningkatanproduksi ternak melalui intensifikasi,ekstensifikasidan divcrsifikasi.Kegiatan intensitlkasidilaksanakandalam bentuk panca usahaternak potong (PUTP), Bimas ayam, pengen-rbanganusaha sapi perah (I'U$P) dan dalam bcntuk proyek kedit pedesaan(PKP). Ekstcnsifikasidilaksanakandi dacrah-daerahyang masih jarang penduduknya, terutama yang berkaitan dengan pengembangandaerah transtnigrasidan daerah pemukiman kembali penduduk, Sedangkan usaha diversifikasi diwujudkan dalam bcntuk dorongan untuk mengusahakanpeternakan lain di samping dari usaha yang telal.r ditangani secarakhusus,sepertitelah diadakannyaBimas ayam broiier. Diharapkandeugan melalui berbagai kcgiatan dan usaha tersebut akan dapat ditingkatkan hasil produksi ternak. Sejalandenganusaha dan kegiatan dalam bidang peternakan tersebut, maka produksi daging, telur dan susu senantiasajuga terus meningkat setiap tahunnya (Tabel VII.30).
zt6
Tabel
VIt.29
POPULASI TERNAK,1969_ 1981 ( dalamribu ckor ) Tahun
Sapl
6.447 6 . r3 0
t969 t970 l97l 1972 1973 t974 1975 l976 1977
r978 1979 1 9 S OI ) l98l 2)
Sapi
6.245 6.286 6.637 6.380 6.242 6,297 6,217 6.330 6.362 6.440
66 68
7a E6 90 87 9t 93 94 103 ll3
Kerbou Kambing
Domba
B$i
Kuda
2.976 2.976 2.976 2.422 2.489 2-415 2.432 2,284 2,292 2.312 2.432 2.+57 2.488
2.998 5.362 3.146
2.E78 3.169 3.382 3.350
642 692
7,544 6.336 6.943 7,189 6.793 6.517 6.315 6.904 7.232 8.051 7.659 7.691 7,790
2.996 3.547 5.403 3,374 3.603 3.E04 5.611 4.0;l +.124 4.177
2.768 2.906 2.707 2.947 2.979 2.902 3.183 3.155 3.364
665 693 645 600 62? 631 659 615 596 616 63?
62.476 63.43E 75.640 82,627 84,380 93.100 98.4? 5 102.3E2 r07.493 l14.987 r2t.357 r 7 4 -t72 185.556
7.269 7.370 10.416 12.404
I r.t2+ 13.620 14.123 15.182 16.032 r7.541 rE,089 2r.o78 22.426
l) Angkadiperbaiki 2) Algka sementara
Tab€Mt.30 PRODUKSIDAGING, TELUR DAN SUSU,1969 - 1981 ( dalam ribu ton untuk dagingdrn telur, dalamjuta liter untuk susu ) Tahun
DigrnS
TeIur
t969 r970
309;4 3t3,7
57,7
l97l
232,2 366,1
68,4
1973 1974 1976 197? 1978 197S 1 9 8 0l ) lgsl 2) l) Angka diperbaiki 2) Angka sementara
58,6 35,8 3 7, 7 35,0
5?9,4 403,1 435,0 4+8,7
98,1 | 12,2 115,6
467,7
t3l,4
475,0 486,0 571,0 596,0
l5t,0 164,I 259,4 275,0
56,9 5l,0 58,0 60,7 62,0 72,O 78,4 85,8
Grafik VII.6 PRODUKSTDAGING, TELUR DAN SUSU, 1969 - 198r
(dalamribu ton)
s76
r 98 l r980 I979 l 97 8 t977 l 97 6 ts? 5 1974 1973 t972 l97l 1970 1969
Produksi t€lur (dalam ribu ton)
t98l r980 1979 l978 ts77 1976 1975 r974 1 9 7S t972 l 97 l ls70 r969
hoduksi sll3u (dalam juta liter)
l98l
r980 l9?9
r97E t977 l 97 6 t9?5 r974 1979 r972 lsTl r970 r969
279
280 Tabcl
VII.31
VOLUME EKSPORTERNAK DAN HASIL.HASILNYA,1969 - 1981 ( dalam ribu ekor untuk ternak,dalam ribu ton untuk kulit dan tulang ) Kulit Tabun
1959 l9 70 t97r t972 1973 t97+ 1915 1976 1977 r9?8 I979 19E0 19812)
Sapi
38,2
Kerbau
K€rbau
Sapi
0,6 0,7 0,5 0,6 0,5 0,4 0,1 0,1 0,2 0,1 0,1
18,7
2,8
29,1 50,6 5I,l 4!i,0
?8,0 I1,5 13,?
2,6 1,5 0,4 1,4 l,r
2,1 0,2 0 0
9,0 0 0 0
2,r
o,o ll 0 , 0. /
0,4 0,6
0 0
Tular'g Kambing
r,8 1,3 1,1 0,8
2,i 2,6 2,3 3,6
1,0 0,6 0,7 0,8 0,7 0,9 0,9 0,8 0,9 1,0 0,9 0,5 0,7
I0,6 8,1 8,1 9,5
7'
8,0
I ) .{ngka tidak sarrpai daiarn ribu ton 2) Angka sem€ntara
Tabcl
VlI,32
NTLAI EKSPORTERNAK DAN HASIL.HASILNYA, 1969( dalamUS $ tibu )
I9A).
: Kulit
Tahun Sapi
t969 1970 l9il t972 1973 I97+ 1975 1976 1971 1978 t 97 9 t980 1 9 E 1r )
Kerbau
251,0 596,0 1.391,0 698,3 r.262,5 485,E 2 . 3 1 5 , r 1.226,8 8r3,6 3.636,2 t-.471,5 1 . 6 58 , 3 7t2,9 6,A2+,9 299,I 3.949,j L542,9 ?6,0 70,3 0 0 0 0 0 0
l) Angka sementara
Sapi 1.134,4 1.560,6 1.691,? 3.195,0 3.541,7 r.790,3 425,9 1.922,2 1 . 6 72 , 9 2.516,8 5.368,4 1.800,0
K€rtlau
170,3 385,5 237,1 398,0 398,1 395,r r09,2 r47,O t57,4 r39,0 299,7 69,0 30,0
Kamt ing
Tulang Domba
r.98t,6 693,6 652,0 2.412,5 l,046,? 2.243,7 3.196,9 1.401,2 2.308,4 4,104,0 3 . 0 1 0 , 3 2.24a,5 3.087,4 5.433,9 1 1 . 4 2 1 , 3 4.423,0 6,083,8 9.926,7 1 1 . 8 r 0 , 2 7 . 6 7?, a 24.a45,3 10,843,9 r8.026,5 6,822,6 14.974,5 7,792t8
52,5 t72,5 255,6 169,0 105,8 195,9 r64,5 590,5 393,9 52+,r 626,6 615,5 535,2
Jumlah
4.883,4 7.272,4 7.222,6 11,900r0 15.307,8 16.769,5 15.75E,? 22.7b2,4 19.843,6 22.738,2 41.981,9 26.523,8 25,r32,b
287 Apabila pada rahun 1980 produksi dari ketiga jenis produk tcrsebut masing-masingbaru sebesar571,0 ribu ton, 259,4 rrbu ton dan 78,4 juta liter, maka dalam tahun 1981 telah menjadi 596,0 ribu ton,275,2rtb|u ton dan 85,8 juta liter Dengan meningkat masing-masing demikian produksi daging telah meningkat sebesar4,4 persen,produksi telur sebesar6,1 persen da.n produksi susu sebesar9,4 persen.walaupun di satu pihak terus dilaksanakan usaha-usahar.rntuk mcningkatkan jumlah populasi ternak dan produksi daging persatuan rcrnak, namun di lain pihak kebutuhan daging di dalam negerijuga telah semakin meningklt, Hal ini terutama disebabkankarenaadanyapeningkatantaraf hidup rakyat, sehingga konsumsi protein hewani firrut meningkat.Keadaantersebutrelahmenyebabkanvolume ekspor ternak besardalam tahun 1981 tidak berkembangsepertiyang diharapkanbahkan nilai ckspor ternak dan hasil-hasilnyadalam periode tersebut menurun sccarakeselurr.rhan scbcsar5,2 persen.Pcrkembanganvolume dan nilai ekspor ternak sertahasifhasilnyadapat diikuti dalam Tabel VII.31 dar.rTabel VII.32. Perikanan Kebijaksanaanpembangunan di bidang perikanan dalam Pelita III dititikberatkan perikananrakyat yang pada umumnya bersifat usaha pada pcmbinaan dan pcrngembangan tradisional yang masih lemah dalam permodalan, tcknis, manajemen, pengolahan dan penasaran l.rasil.Dalam hubungan ini, antara lain telah dilaksanakankegiatanpenyuluhan dan latihan serta pembinaan terhadap koperasinelayan, di samping dilakukan juga usaha pengenrbanganpemasaran,peningkntan daya saing serta peningkatan mutu hasil. Usaha petani pcngcmbanganbidangperikanantersebutditekankanpada peningkatankesejahteraan ikarr dan nelayan, perlur,san lapangan kerja serta pembinun kelcstarian sumbcr-sumber perikanan dan untuk itu terus ditingkatkan pengadaanprasaranaperikanandan penyediaan fasilitas perkreditan. sebtgai pcnunjang bagi peningkatanusaha perikanan rakyar, dalar. tal.run 1981 telah dibangun pelabuhan perihanan sebanyak 24 buah tcrdiri atas satu pelabuhan perikanan samudera,2 buah pelabuhanperikznan nusantaradan 21 buah pclabuhan perihanan pantai. Dalam rangka pengembanganbudidaya perikanan, khususnya budidaya rarnbak, naka sampai dcngan tahun 1981 telah dibangun dan atau direhabilitir saluran iambak tli Daerah Istimewl Aceh, SumatcraUtara, Jawa Barat' Jawa Tengah,Jawa Timur dan SulawesiSelatandenganpanjangseluruhnya'465,5 kilomcter. Scmentaraitu dalam pengembanganPemrsaranikrn antarpulau,tclah pula dikem' bangkan sistcm perusahaaninti yang merupakan kerja sama antara perusahaanperikanan rakyat clcnganperusahaanperikananrnilik negara.Melalui sistcmini perusahaanrnilik negara diwajibkan untuk mcmbina dan membantu pemasaranhasil perikanan rakyat di daerah sekitarnya. tcrutama mclaiui Pengembanganteknologi produksi serta Pemasaranhasil
282 perikananrakyat. Dengandemikian,diharapkankesulitanpemasaranikan segaryang dialamr parapengusahaperikananrakyar dapat diatasi. Guna mengatasikekuranganrnodal, Pemcrintahmelalui tlana perbankantelah pula menyediakan pinjaman modal bagi pengusahaperikanan rakyat dalam bentuk kredir investasikecil (KIK) dan kredit modal kerja permanen (KMKP). Di sampingitu telah disalurkan juga sejumlah kredit untuk usaha intensifikasi tambak di Jawa Barat dan sulawes, selatan, sedangkankredit yang disalurkan melalui BRI juga dipakai untuk pengembangan mororisasi perahu layar dan pembangunanpabrik es. Selain itu untuk mclindungi para nelayan tradisional dari sainganpengusahaperikananmodern, antara lain telah disediakan pengaftran bataswilayah penangkapanikan. perhatianpemerintahterhadappengembangan nelavan tradisonal tersebut telah lebih dipertegaslagi dengan dilaksanakannyaKeppres No.39 Tahun 1980 yang melarangsemur kegiatanpenangkapanikan denganmenggunakan kapal pukat harimau (jaring trawl) di perairanlaut yang mengelilingipulau Jawa dan Bali sc,lak 1 oktober 1980 dan bagi kapal pukat harimau yang berdomisili dan beroperasidi sekitar pulau sumatera sejak 1 Januari 1981, Di sampingitu bagi perairandi luar yang telah disebutkan di atas, jumlah kapal pukat harimau telah tlikurangi sehinggasampai dengan tanggal 1 Juli 1980 jumlah seluruhnyatinggal 1.000 kapal. Dengandemikian, baik melalui pernbagianwilayah penangkapanil
283
Tabet
VlI.33
PRODUKSI IKAN, 1969 . 1981 ( dalam ribu ton )
lLan darat
lkan laut
1969 l9 70 l97l t9'12 l9 ?3 1974 1975 1976
429
785 808 820 836 8E9 949 99? t.o82
1977 l9?8
1.158
1979 r 9 8 0l ) 2) t 9 8r
1.318 1,595 1.38 7
Jumlah
421 424 433 3E9
|.229
388 393
1.337 I.390 1.483 1.572
401 414 420 430
r.22?
+132
l 269 1.278
1.64? 1.748 1.850 r.869
4ngka dipertaiki Angka sementara
Tabel
vll.34
1970 _ 1981 JUMLAH PERAI{UPENANCKAPIKAN, ( dolam buah ) Perahu/Kapal moaor
l9 70 1 9 ?l 1972 1 9 ?3 t9?+ 19?5 t976 1911 1978 1 9? 9 I) r980 2) t98l
1) Angka diperbaiki 2l Angkasementara
lereht! tanpa motor
6.034
289.402
6 ?.1? 8,8I8 r?.?67 t3.205 14.931
277.662 286.463 230.6r 5
Jumlah 295,436 284.838 295,28r 242.882
2?0369
25.99?
257,16+ 242.22r 228.24+ 228.928 222.r2r
32.101 44.990 +8.G00
225.804 226,856 225,600
257.S05
t?.481 20.316
257.1i2
245.725 2485+4 248.1r3 !?1.846 27+,200
28+ craf ik
vlt,z
PRODUKSTfKAN, 1969 - t98l ( dalam ribu ton )
r977 1918 1979
I
IL- a*ut
') Angka rementara
I
Ikal laut
$q$5SSe3=*F$6
rR5
!:o: qq..: c?..1 dlqtcoo,)o c! @ a t crt c,i d q l . ) (noi o t @ q r l ( o d idd,lja { r o d ; ;
-
d
SEFECEfrSEssse ,.:n: +-TY t-.: -1 q ':e
iSBiSS€gIEBpS :3$E::3R:39P3
:FR;
;::3Si;::
3 .J
t
I o\
d i; <E l(E la
S - rX\ qi SeR' ?Rq* gc R ' rH * ix e - 9E:tE9-:E::__.
z
"qI*
9.ocrrN(o+N-66+
N6a6.id)6n66C;:3:
g
$ 3 3 3 3 3 F 3 f dr re( o9c rR * ')otroco+;
Erq
il
z
'F$ptfiH$EEEFS ,o.otjdoi
nsgEEqEEE*E:p 14 qr
c,i
-3 {E !> 2v
z
z to
-
-..:
on'
-:
d
c.i
_..: 6i
98qr!!@_4!@ € +a -F. .ti sd + or!i$06ts6r t.oco ..:-.:6isiFcioioi
it
rJ
3
!v\..
Exi ;qqqE43E;Hx r\
r
.f
6:
r)
N
+
N
i
co d
d..: cd r GnN
s{efi:dssqFHEHE 6CDFO,
2
++qiFi{icidcj,lc\.i; F.{tlc.N-+.D56<
5
N
6.4
co
oo
Eqqc3s153*ssH N
99n9.rf)+6(or
cn
+
!$
aa
EEETEEEEEEEEE
..1
Erat kaitannya denganusahapeningkatanpendapatanpara nelayandan produksi perikanan'laut, maka penggunaanperahu penangkapikan sebagaisaranapendukungjuga jumlah perahu penangkapikan dalam Pelita III terus telah ditingkatkan. Perkembangan menunjukkanpeningkatan.Sepertiterlihat pada Tabelvll.34, pada tahun 1980 jumlah perahu penangkapikan adalahsebanyak277.846 buah terdiri atas 44.990 buah perahu/kapal motor dm 226.a56 buah perahu tanpa motor. I)alam tahun 1981 jumlah perahu penangkapikan telah bertambahmenjadi274.200buahterdiri atas48.600 buahperahu/kapal motor dan 225.600buahperahutanpamotor. Peningkatantersebutterutamadisebabkan karenameningkatnyajumlah perahu/kapalmotor yaitu denganmeningkatnyapenggunaan hasil usaha perahumotor tempel oleh para nelayan.Keadaantersebutmemperlihatkan perikananmelaluimotorisasiperahunelayan. pengembangan volume dan nilai Sementarlitu dari Tabel VII.35, dapat diikuti perkembangan eksporhasifhasilperikanan.Dalam tahun 1980 volumeeksporhasil perikananmencapai uS $ 226.345ribu, sebagianbesarekspor jumlah sebesar78.7o5ton dengannilai scbesar yangmencapai berupaudangsegar/awetan hasil-hasilperikanandalamtahun tersebutadalal.r 40,6 persendari volume eksporatau 79,9 persendari nilai eksporhasil perikanan.urutan keduaditempatioleh ikan segar,yaitu mencapai39,8persendari volumeatau8,6 persen dari nilai eksporseluruhperikanan.Dalamtahun 1981,volumeeksporhasilperikanantelah meningkatmenjadi 85.110 ton dcngannilai sebesarUS $231081 ribu yang berarti ke2,1 persen naikanvolume eksporsebesar8,1 persendan kenaikannilai eksporsebesar karenaterjadinya Naiknyavolumeekspordalamtahun 1981 tersebutadalahdisebabkan katak meningEkspor ubnr-ubur. kenaikanvolume eksporkatak dan hasillainnyatermasuk kat dengan70,5 persen,yaitu dari 1.612ton dalamtahun 1980 menjadi2 748 ton dalam tahun 1981 dan eksporubur-uburmeningkatdengan39,9 persen,yaitu dari 1.474 ton penurunan dalamtahun 1980 menjadi2.063ton dalamtahun 1981.Walaupunmengalami dan ikan segardalam tahun 1981 masih dalam volume, namun eksporudangsegar/awetan mcrupakankomoditi eksporutama,yaitu sebesar64,3 persendari volumekeseluruhanatau dengantahun-tahunsebesebesar82,2 persendari nilai ekspor keseluruhan.Sebagaimana jugadidominasiolehkeduakomodititersebut perikananIndonesia lumnyaeksporhasil-hasil karenatingginyahargaudangmaupunikan segardi luar negeri. Pangandan gizi maka setiapkegiatanharus didukung oleh Unruk meningkatkanlaju pembangunan sumberdaya manusiayang sehatjasmanidan rohani dan untuk itu harus terus diusahakan terciptanyamasyarakatsehatyang dapat memenuhikebutuhankalori dan protein. Apabila tingkat kecukupannyaadalalr2.700 kalori dan 46 gram protein per kapita per hari, maka neracapangan lndonesiamenunjukkanbahwa sejak awal Pelita III pada tingkat nasional
287 telah terpenuhi kebutuhan kalori dan protein tersebut, yaitu dengan 2.442 krlori, 4T,o gram protein dan 46,8 gram lemak per kapita per hari. Keadaandalam tahun ketiga pelita III tersebutdapar dicapai tidak sajamelalui peningkatanproduksi pangandan peningkatangizr saja, namun telah disertai pula denganusahayang menyangkut masalahpengadaan,distnbusi dan pemasaranbahan pangan.Adapun tujuan yang hendak dicapai di bidang pangan dan'gizi dalam akhir Pelira Ill adalah untuk mempertinggi taraf hidup, kecerdasandan kesejahteraanrakyat secaraadil dan merata, serta penl'ediaan pa.nganyang terjangkau oleh daya beli masyarakat dengan gizi yang memadai. Dalam rangka pengendalian harga pangan agar tetap terjangkau oleh rakyat banyak di samping juga cukup menguntungkan bagi para petani, maka ditcmpuh kebijaksanaanharga berupa penenruan harga batas tertinggi terutama untuk berasdan hargadasaruntuk bahanpanganpenting lainnya anraralain palawija. Sedangkanpenentuanharga batastertinggi bagi berasdan harga dasarbagi panganlainnya tersebut, secaraberkala ditinjau dan disesuaikandengankebijaksanaanharga yang berlaku. Kebijaksanaanhargadasarberas ditujukan untuk menjamin agarpetani produsenpadi dapat menerir'naharga gabah yang wajar. Di sampi'g itu kcpada petani juga tetap diberikan srtbsididi dalam memperolehsaranaproduksi padi sepertipupuk dan scbagainya, Pelaksanaanpembelian gabah dan hasirparawijadari petani tcrutama dilaksanakan melalui koperasi unit desa (KUD) karena KUD dipandang rnerupakanwadah yang paling cocok untuk lebih cepat meningkatkan kesejahteraandan kemakmuran sebagian besar penduduk Indoncsiayang bcrada di daerahpedesaan.Apabila hargadi pasaranlebih rendah dari harga yang relafi ditenrukan rnaka KUD yang bcrada di wilayah perani yang bersangkutan akan membeli'setiapjumlah gabahyang dijual petani pada tingkat hargayang telah ditetapkan, dan scbaliknya apabila ada kenaikan pembelian di pasaranumum maka KUD akan mengurangijumlah pembeliannya.Sedangkanhasir daripadapembelianterscbut oreh KUD dijual kepada Pcrnerintahmelarui Bulog dengan harga yang telah ditetapkan unruk selanJutnvaolch Bulog digunakanuntuk mcnjagastabilitasharga pangan.Dcngan demikian terbuka kesempatanbagi KUD untuk mengenbangkanusahadan meningrratkan peranannya dalam pcrekonomianpedesaan Kiranya perlu dikemukakan bahwa penetapanharga dasaryang dilaksanakan sejalr tahun 1979/7980 telah disederhanakardenganhanya menetapkanhargadasargabah kering giling (cKG). Penyederhanaantersebut dilakukan karena sejak akhir pclita II semakin banyak petani yang menjual hasil panenannyadalarl bentuk GKG. Selanjutnya penetapan harga dasarGKG dalam tahun 1982 juga mengaramiperubahandibandingkan dengantahun sebelumnya,disebabkansemakin meratanya penggunaanvarietas padi jenis unggul serta jadwal panen yang mengalamipcrgeseran.permulaan panen yang pada tahun_tahunsebe_ lumnya terjadi di bulan pebruari telah bergeserpada bulan Januari. Dalam hubungan ini, dari Tabel vll 36 terlihat bahwa apabila pada tanggal 1 Januari 1982 pemerintah telah
288 Tabel
vll.36
HARGA DASAR PADI DAN GABAH,197+11975 - 194317984 ( dalam rupiah ger kilogram )
Tanun
19741197 5 1975lr976 r97611971 1977/19?E 19?8/1979 1 9 7 9r i9 8 0
Padi keing lumbunE di desa
Padi kcrin8 e.liog di desa
30,00 4?,00 50,00 5r,00 54,00
31,80 +4,50 52,50 54,00 57 , 0 0
Cabah kering lurnbung dr desa
58,50 54,b0 64,00 66,50 70,5O
Cabah kering
Gabah keling
dri"s di desa
siling di BUUD/KUD
40,60 57,50 67,50 70,00 74.00
42,80 58,50 6E,50 71,00 75,00 85,00 95,00 r05,00 120,00 1 3 5 , 0l0) 2) 145,OO
r 9 80 /1 9 8 1 L98r/1982 I982/1983 1 9 E 31/ 9 8 4 1983 1l Bellakumularl ianuari 1982- 3l Jal-tuari 2) Berl:ku mulai I Pebruari1983
Tabel
VII.37
PENGADAANBERASDALAM NEGERI DAN IMPOR,1970/1971 1987/]942 ( dalam ribu ton )
Tahun
dalam n€g€ri
r970/197r 197| t972 19?2/r973 r97311974 t 9 7 4 l r 9 75 1975/1976 19761197'1 t9771t978 1978/1979 1979/I960 ',/I r980/1981 r 9 8 l / 1 9 8 2- /
l) Anska diperbaiki 2) Angka sementara
Irnpor
Pemb€lian
+94 5n2 138 264 559 410 404 88r 491 1.635 1 . 9 5r
Bantusn
6t5 484 612 166 t72 6 423 498 !20 678
s82 94
JumIah Komersial
129 40 622 1.059 965 664
r.083 1.870 957 1.902 914 B+4
1.258 1.056 7.112 1.493 1.673 1.209 1.916 2 , 7t 2 2.t58 3.01I 2.831 2.389
Graf ik
VII.8
PENGADAANBERASDALAM NEGERIDAN IMPOR, 1970/1971_ I98IN9A2 ( dalanrribu ton )
1 O l 1 t 1 t 1 1 L 1 U 1 3 1 J ] 1 4 1 4 ! 1 5 1 5 1 1 61 6 t j 1 ? 7 / ? 8 ? 8 / ? 9 7 9 1 8 u 8 0 1 8 t 8 t / 8 2 + l Dalamnegori *) Angkasencntara
I,.no,
289
290 menaikkan harga dasarGKG yang dibeli dari petani dengan 12,5 persendi atashargadasar tahun sebelumnya,yaitu dari Rp 120,- pada tahun 19gL/1982 menjadi Rp 135,- dalam tahun 798211983,maka selanjutnyatcrhitung mulai tanggal1 pebruari 1983 akan dinaikkan Iagi menjadi Rp 145,- per kilogram atzr 7,4 persen di arashargadasartahun 1982. sedangkan harga dasardaripada bcberapajenis hasil palawrjasepertijagung, kcdelai,kacangtanah dan kacanghijau yang pada tahun 1980/1981 ditetapkan unruk tiap kilogram masing-masing sebcsarRp 95,-, Rp 240,-, Rp 390,- dan Rp 290,-, maka dalam tahun 1981/1982 telah dinaikkan menjadi Rp 105,-, Rp Z7O,-,Rp 425,-, dan Rp 310.-. Khusus untuk harga dasar palawija jenis kedclai terhitung mulai 1 pebruari 19g3 akan dinaikkan lasi vaitu darr Rp 270,- menjadi Rp 280,-per kilogram, Kebijaksanaanpenting lainnya yang crat hubungannyadengankegiatan pemerintah dalan bidang pangan adalah pengadaansaranapcnyanggapangan.Adapun kebijaksanaan yang ditempuh dalam tahun ketiga pelita III adalahmerupakankelaniutan daripadatahun sebelumnya, yaitu peningkatanjumlah sarana penyanggapangan khususnya beras guna menghadapikekuranganpersediaandi pasaranyang mungkin terjadi. Denganmeningkatnva produksi beras sclama dua tahun terakhir, yaitu dalam tahun 19g0/19g1 dan l9g7lr98z, maka jumlah saranapcnyanggapanganyang dapat ditampung semakin neningkat. Apabila pada tahun 1980/1981 saranapenyanggayang dikuasai pemerintah adalahsebesar1.140,0 ribu ton, maka dalam tahun 1981/1982 tclah meningkat sebesar40 persenarau menjadi 1 . 5 9 7 , 0r i b u t o n . sementaraitu walaupun produksi berassenantiasameningkatdan saranapenyangga cukup dipcroleh dari pengadaardalam ncgeri,namun kebutuhan berasyang terus meningkat setiap t?r-hunnyamasih mcmerlukan adanya impor. Namun demikian impor beras dalam tahun 1981/1982 telah dnpat ditekan jauh lcbih rendah daripadairnpor berasdalam tahun sebelumnya.ljalam tahun l98ol798r pengadaanberas adalah sebanyah2,g3l.4 rib, ton vang tcrdiri dari pembeliandi dalam negeri sebanyak1.635,3 ribu ton dan impor sebanyak 1.196,1 ribu ton, sedangkandalam tahun 1g8llrggz jumlah pengadaanberas adalah sebanyak 2.387,7 ribu ton yang terdiri darr pembelian di dala'r negeri sebanyak r.950,6 ribu ton dan impor sebanyak437,1 ribu ton. perkcmbanganpembelianberas/gabah dalam negeridan impor berasdapat diikuti pada Tabel VII.37. Meningkatnyapengadaansaranapenyanggayang clikuasaioleh pemerintahclimung. kinkan karena ditunjang oleh pembangunangudang-gudang penyimpananpangandi seluruh pelosok tanah air sertadiberika'nya kredit kepadaKUD untuk pembang'nangudanggabah. Apabila sampaidenganakhir tahun 1980/1981jumlah gudanggabah/berasmilik pemerintah yang telah dibangun baru sebanyak 357 buah dengan kapasitastampung sebesar1.179,0 ribu ton, rnaka dalam tahun 1981/1982 telah dapat ditingkatkan menjadi sebanyak 3i5 buah gudang dengan kapasitas tampung sebesar1.204,0 ribu ton. Dengan tersedianya
291
gudang penyimpanan tersebut serta ditambah dengan sarana pergudanganyang dimiliki KUD dan pengusahaswasta, maka diharapkan dapat ditunjang kebijaksanaanpengadaan pangandi seluruh tanah air yang sekaligusjuga mengendalikanhargaberasdi pasaranumum dalam batas-batasyang wajar. Pengendalianharga tersebut antara lain dilakukan melalui penyaluran bcras di seluruh pelosok tanah air baik melalui penyaluranke pasaranumum atau yang lebih dikenal dengan operasi pasar ataupun melalui pcnyediaan beras untuk golongan anggaran.Jumlah beras yang disalurkan ke pasaranurhum disesuaikandengan adanya kemuirgkinan meningkatnya harga pangan di daerah-daerahyang bersangkutan. Apabila pada tahun 1980/1981 jumlah beras yang telah disalurkan ke pasaranumum mcncapai sebany,ak1,628 ribu ton, maka dalam tahun 7981/7982 menurun menjadi sebanyzk L027 ribu ton. Di lain pihnk penyaluranbagigolongananggarandalarnperiodeyang sama telah terjadi peningkatsn yang disebabkan pengaturan baru mengenai tunjangan panganbagi pegawaincgcri/pencrimapensiun,pcnyediaanpanganbagi pegawaiperusahaan, serta untuk keperluan hhusus/operasipasar melalui Keppres No.9 tahun 1982. Dengan Keppres yang berlaku mulai bulan Januati 1982 tersebut, maka jumla.hpenyaluranberas telah meningkat dibandingkandengantahun sebelumnya,yaitu dari sebanyak606 ribu ton pada tahun 1980/1981 menjadi 798 ribu ton dalam tahun 1987/1982 atau mcningkat sebesar 32,0 persen. Perkembanganharga beras di beberapa kota besar selama tahun 1.981/1982dapat diikuti melalui Tabcl VII.38. Selain pengadaandan penyaluranbahan panganpokok, dilakukan juga penganckaragamankonsumsirakyat agartidak hanya tergantungpeda beras.Dalam hubunganini maka dalam tahun 1987/1982 telah diin.rporga"ndumsebanyak1.418 ribu ton rtau 10,8 persendi atas tahun 1980/1981 yang berjumlah 1.280 ribu ton, denganpcnyalurangandum sebanyak 1 . 3 3 1r i b u t o n d a l a mt a h u n 1 9 8 0 / 1 9 8 1y a n gj u g a m e n i n g k a m t e n j a d i1 . 3 5 8r i b u t o n d a l a m tahun1981/1982. Senrentaraitu untuk memperbaiki tingkat keschatanmasyarakatdan pertumbuhan anak sebagaigenerasipenerus,telalr dilahukan usahausahake arah pcningkatangizi rakyat, pcncegahankemungkinanmeningkatnyz kekurangirngizi serta penangg'.rlangan terjadinya kekurangankalori dan protein (KKP), anemia, dair gondok endemik, Sasaranutama daripada program tersebut adalahgolongananak yang berumur antara0 - 6 tahun, wanita yang sedanghamil, wanita yang scdangmcnyusui dan penduduk yang tinggal di daerahrawan pangan. Dalam hubungan ini maka dalam tahun 198711982telah ditingkatkan kegiatan penl'r,rluhansecarateratur, fortifikasi bahan makanan scrta perbaikangizi keluarga(UPGK) yang tclah dapat meningkatkanjangkauannya.Apabila dalam tahun 1980/1981 UPGK baru tersebardi 26 propinsi meliputi sebanyrk 9.917 desa,maka dalam tahun 1981/1982 telah ditingkatkan dan dipcrluas lagi sehinggamencakup 12,056 desadan dapat dinikmati oleh sekitar 2,75 juta orang anak balita. Di sampingitu jurnlah anak yang telah mendapat vita-
:;.noo4o+6 -io(orN+6N x .! N .?)
qA|-o)3.qdr\dl 66o6+cO$+
ddid+.dcid{t +N5tu ro=.)N
d+.ic,idc;uiod
d+did+i$d
+6HN
o -: r co.
q
q c! or c{^
ioco6co
292
333339S8
$o$i
N"1o.":\c!-t6Ff)()!n +6i6
!r,
11 .: \
o" .o" 6" q. or
N.ao+ ct^ --g.a
io^o: F
Or)i,-
o\ rc)Nr$c!r:6
dd"i*ici.idini
o\
rooo!r..1 d -i
dl:.d
--i
q
I o\
roo+ tro+N +coF6
o\
r6nro, rHNdco6oc\]
4co+oNN6@ orcoo
$!iorl
o.(r@-c."\\1N-
h-c
o" dl q ni n: 6l oI co-
dd
rCNN
NNOO
o.
norL?o"q{.@"o6cocoNoo€ot
o,(b+66+!(D@ 6- 61 -" 01" d} !o- n: d_
z
+r6(o 6t c6- 6r !o".o^ o1 n.o^ F.l
X
@- !.1 N_ n
6" df 1a-
..{oo+ dl r;
n d
co .': rj d
jl
-:- oi
c.i
o)clo"o"@-q\\ r'oo++otsl!
@, o. o" ,q \ 6rdo+
.oi+o.o(oc{@ o-'1 o. 1o_ "1
co_
ol (o_
+d-.'dtdioid.ll
q3,x?"3"q;ia3 3E33Ri
9F:3
^o 'd -i.i
d.i
.d d
ql
oto-N
;55X5333
+$(oN
Fi
*
zb z
o z E
-u
293 e,
I r
:
z
,
,l
n R
lo(oio'.o@@€@ so(ocD{oru+
(o€(o€ @ooc.{ Nr!o(o
(o{'5NHo{crl
;cD6rc
jr'
-€JrPJ.J",@r55 oc)oNr
-o J'
Je .jF -(o J" Jo {!oo NJ@qO
!oco{
;@6@
@{oo
qor{oaco{sl
ooo{,
N00'o+qc.'F!
'.o '.o '"o '."
-rJo -0.
io
o!@{ ;\60.4 L
-co -o
('190+ '<Ji -@ 'o --
H!,€Jo,
'(!
{tooN9@o
'oorha6Foa ",F -o ".o 'a. '"ts "*
O$F'5
-a "o
(o {01 rc s9N roo) {+ $ ad1 c. {co
6oOi!
ooc.
E
oc.o)N|jrcod,
-(r(D'5
6s,$oAOA6' our{ao
rtloa$
NrcOO, {^3@(Fsl\3{@ cootoooc.c.+
o!o{
Gi.:oou,ts@6o
uoaooqrr 6000000F
|ts{Ca! {'+r9$
@rercc. r9c.a(o
aN)(o0i+@(J!o ooo,*('rc4o
A@NH rJ3 (Jo (o ooto(o a(Foo|tsFsr{
SFCOA
o
"ot 'o "+ \
i
N |Iro(o -,+ 'c. ir ; 6OtA(r)HrcC.q
o a E'- ( o -o: 01 'o
FC'
-'o 'r
-o'
,ts
{ _6
oocoa {q{ioOraFO,
6(oN$66(}?+ N@sr$ooo:+ ooFc.
@qir9o)qoeo(o ot
'FhaOoo
AO,(nO Hco!o
\ooooro'E€q
.bo{@ueocoio
oo{{
C.
(D
rJ!
(r{oHoc'rc.+
@@^a(r('a{o roaoo
d+d)o'+oo!@ .1 n : q 6 " o "
1cr
s3g;;03$
-ec.r'l)(oo66 .\ c.I ,n" n: ,o- €" t
!1 cn+€NH-
or 1n:d1
rtsoo
o-ro
1ni
t
3e$s3s:R
rJ
.j
qA3-q4s-6^3- q
.-i
ni
r-' c.i d 6.Oo60
-6cio€oni6
oc.Jf)+66:tu
-. qo-\
di
-1 (o-\
35gS;3:3;
o:
co- -1
oq
339$5333
3-3-i 3-3-q.3.q
F
AHR:RTB3
or .o" nl q @cD6i
.o.o. cr \
5 . & 3 _ R " 3 - F " 3 ^ 36-. 6 1
"1
_N-o^co
r6|f);
6{ qo" 0€+64;
1ol
tn-
0!.o6]o@o,o(D
4o,io N" d_l ry N- \ -- or r'1 r/)d)4o
o-ol@.
1\
1q
01 (o
or6!i,6cr66 N- 6" 6_
1
c!-
-!"
co. q.!- N-
q
:=:::::t:::
$oooo:ror
s3R3R€3S N+@6
q
d. "1
6ro-
\ o oqY o+ c.r" d1 @- 01 _ c.r"-L -+'o
€38
oooroooc!{r <),qo-nio"(o-(D-ul
3g3S;33s o-
q q.3"3"5"3"8_3
s3R9*333
o- r- oc!or@
ooo(o qqo-olo-o-o-€-
8 i i; R 9 ; 1
o01
ro .a
3"qqq3-3-r-q
c)dd€i--idfi-i
iF.n!++666
sBSn*:"3:-
a.3.3.3.F"3.3-3 BsFRS*33 SSSRFaBR
4 s i _ s " R " 3 " 3 - 3oo"-6A{o-r col! 33gsss3R o6(o6i(O66 @- c.l (o" "o-
-
-;;;;;; 5:RRS33p
53R35S3S
R.qq!^3.qRa
29+
q3.qi3"3-q3 5:e&333R
o-1qo-N-o-o"oN01
q
In:N"ul -dt<.ocof).ocoroo-
C!r
N+
60
@300 0^ o- -o-o\@"n1 c6oo6(oo6ci c{+.oo
an<)HN
|'rrrN(Dcoco
!:'tsNN €o,oF
+6roNcochoi
je(oNscne-
oq1o)oor6)60t
z
z z
Z
z
z !
I
c
E
e
295
min A sampai dengan tahun 198l/1982 telah meningkat sebanyak 1.752 orang anak atau 74,2 persendi atastahun sebelumnyayang berjumlah 1.006 ribu orang anak.Demikian juga ibu-ibu yang sedanghamil dan mendapatkan distribusi tablet gizi besi telah meningkat dari sebanyak 450 ribu orang pada tahun 1980/1981 menjadi 602,8 ribu orang dalam tahun 198l/7982 atau meningkat sebesar33,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Melalui usaha-usahatersebut diharapkan dalam tahun-tahun yang akan datang keadaangizi rakyat banyak akan dapat semakinbaik, 7.3.2. Industri Sampai dengan tahun ketiga pclaksanaanRepelita III, sektor industri masih tetap menunjukkan perkembanganyang cukup menggembirakan.Hal tersebut dapat dilihat dengan terus meningkatnya produksi hasiliasil industri, mantapnyapengadaandan harga barang-baranghasil produksi dalam ncgeri, serta t€tap adanya perluasan dan pcmbangunan proyek-proyek baru. Keadaan ini telah dapat menempatkan sektor industri sebagaisalah satu tumpuan harapan dalam upaya mengembangkankegiatan ekspor di luar minyak dan gas bumi. Dalam kaitannya dengan usaha untuk lebih menggalakkan lagi kegiatan ckspor barang-barang hasil industri, berbagai langkah penyempurnaan telah dilakukan Pemerintah antara lain menyangkut masalahmutu barang,desain,pengemasan, harga,kesinambungan penyediaan(supply), waktu penyerahrn,scrta informasi pasar.Idcntifikasi produk-produk yang dapat diekspor serta produk-produk yang dipilih untuk dikembangkanpengeksporannya terus pula dilakukan. Secaraumum perkembanganbcberapahasil industri dapat dilihat padaTabel VII.39. Pemerintah menyadari sepemrhnyabahwa perkembangrn yang cukup pesat tersebut masih terpusat pada industri barang konsumsi dan industri substitusi impor yang dikategorikan sebagai industri hilir. Perkembanganindustri dasar yang merupakan industri hulu dan industri kunci masih terbatas pada industri pupuk, semen, kertas dan sebagian industri baja terpadu, sedangkanindustri dasar lainnya bclum berkembangsebagaimanayang diharapkan. Keadaan ini mengakibatkan kebutuhan terhadap bahan baku dan barang setengah jadi yang diperlukan oleh industri hilir masih banyak bergantung kepada impcr yang jumlahnya semakin meningkat sejajar dengan pcrkembangan yang terjadi pada industri hilir. Sehubungan dengan itu berbagai langkah dan kcbijaksanaan telah ditempuh pemerintah sebagaiupaya mempercepat terwujudnya kedalarnan pada pola industri yang telah ada, agar ketergantungan terhadap bahan baku impor dapat diatasi. Sehubungan dengan itu maka pembangunan industri dasar, industri kunci dan industri hulu yang telah dimulai menjelang akhir Pelita Il terus ditingkatkan pada masa Pelita IIL Sampai dengan tahun ketiga pelaksanaan Repelita III telah dipersiapkan sebanyak 52 proyek industri dasar, industri kunci dan industri hulu yang meliputi industri kimia dasar, industri loqam dasardan aneka industri. Di
3F*38 B]3S33:.
i6
ltltt coq :Or.r
o, 1q
Fco 6o\
H;3
I
o
d-
F
o\ al lo
I
o\ tO\
a
q. oq.q n:
co, s @. \o. q co-
6" 1e ha !q9-ccoq5
o" c1 .J +" @- o_ o_ ol o- u) +- ^t \ o v ) o , a . {o c o 6 0 6 < t cr F o H 6 r., - ts F b ia oo Q
'o. :
o-co.n r:Fqr
q{"e q.o:d"o_cJ o: vl \o- coqotsc.t o:f cr\o^;ej(.i
q-o9 N \a)
.ii
6e:
I
qrE
o" \ o r ca o l" Fi?o !1 @.j;d;.,i
'? o 6 6
..r" o- 6rFcl\ .onN S-\D
$- \ a. co_ ql o.nHco{h S,O h
-" !. a e90!1
6" -
? "1 €. 9ql!o
.o" vl 6" al q o:11 161 I o , o , 6 . o o , o \ o - :"f? oci\!j F6o\+.{6
o" o) dl
I
o-d^dl
qqq
33F
ilHg:93FsFSNS
q
q co. q
o"
iqR
A'--'i9SRo-h F1" 1co"
rl
6" \
-..r-rr.i6 N
cb" i.t
q.J.o-rl"o:\o-e.
1q
..i'.j; a, ol
*
E a o c . r:- i. - { o^ i
v1 \
el F- +- \D" \o-.1
.1 1;
; _ \ o ^- -+r@e -^o.or cqosooF :r . o - o ) o -
Rla
sn.'; --:
o1 cn
R
"1
8 * R l : € 3 3 es. 's r-3 .:
v? o-
.:
<.\o.r+-do
S6-
!
3 ;3R
3$S3:^S3ii333
e e o.
9
].*
€ . . 1 q q - @ ^- " \ . o ^ " 1
o" q a
9 " o
oq
\+-
. \ \ o "1 1 . 1
FF-
",
9
rnool co F.l
a : oo
o\ .l
ar
@
F$F
::5
H-^--oFN--d{6
9.:a E$3r g E$$ he,=:sssi:tss 1q\o
F
cl
1..1
oc) -:{ +
o- ?.? oFqr
s3-
F
i.;:
:. e$ $ ! s 9 3".r,o. . NH + rE . -n S S
9 c't ."1- * d !.!€F ?.1
\t
rl
,ro".\l \o. oq o:.! 1 , o.{co\oc{€F
|
33$
3 V)
--o
.'z
q
338
iqqa F
'vt
|
tq\,q)60ho\6+
.jj
qqd
1
q\
X':
++oi-i
o. ?" a
\ "1 rf,
q
+^ to
3
-\ad-N;+
3 k)O
.i
qa.r^o-
@cor.i-+od
o\or'iN<)dhro
--i
"i
di .i
oo' vt .tr ci d
€ro tco
st oi
r
'
L.jriidio(ioi
.g
.;.i,ri+
qi
\dF
diaigisl
gj::j=
.j
296
I'J
hJ
297
NNhJNIJts
}.J
\J !9 p r o el a J9:a
Ftr F r:,,F-
i:x
! ' . i) P ! o
}D ,5 ,E
d
3S .E
:E
'o$5oh\,
s
61,)
IJ
ttl
'I
o
ttl
loo\-6rr+b\opo
a
rPA '- o \ o 1
b
r6\{q\ o.tJhJ 'o"o
"o 'o
'FN ol+.'\ qq!'r9q
"o
_o 'o "o'o'
"o
'oo9 o" ooo " o
FdF6{s
"o
o.oa
-o'o'o\'o a "o "o "o'ar
i'.r "o
!
,] c,
u{uo E " o \" o ' o
"s';'.,
-o'c
"o
b'o'o'o
+ u{50 N@ o5o 'a@'oA O 'o 'o{ b'a{ \ o '; + 6 "o "o '.D -o 'o 'o 'o "o
";
b "-
b
E ";
"o "o "o b -.s.'o 'o "o
,- -o -o'o
i.
6 € "-'o
'oo
aGuo6oNo o .t\ o\ a A "o "(,'o'o'o\
.t
b'o
-$ON s ; - d i $ - r a o 'o 'o :F.:D. b i; b t!
b'u'o'o
b"o
'.o
"cr'o\
'=55
t
h
b
ii;
q\ooa i- t t
-r,
-
-;^.
b'b:r
F
60 "o1 "t- i,
-\o
"o
!D
6
- o P P s ! . '+ -o -u {
*
coi.o' 5Loo\@ 'o\ G i'J
L'{:F
\|
v
rbausqoo{^ c n a'o\ o F a H '6\ 'F '6 Ub 4
",.,
{
'3 u tbE' oi 3 iJ'u g
i' H-lAwo5\orJ
Ea€ao@4456 u56 "b .F ir ie '6 '- "b "q'@'o.
b
AOq O,o{do oo60o5 'o'o"o"q-s
B
(i.
-
Fs+
oooOqo<
;"s'"6.t"o\
E
{ o\ooa 'o'o "o -,D -e
t ' eJ qH)Ao o g 'oo o' o= a a" o ' a ' o '
tstsFa<^
D
ubao06 o 9 -o 9 a 'o ! h 'o 'o 'o
F5A o ' 'oo o "o i.
-raNN\OOosCE S q o q u r ! ) , o o 'aNo o ' ( / r N A 's '"6 I'b6oo'o'o"o i- ";
Ao!cr1
{oA 'o "o "o'6'c:
FON-) o\9\'9iO
poN.D.ts++L ud{qo'ooE-{uuoo
\oH
'o "o\
* 'o "D
5rEC;; r fr"=:€rg
gE \:i
AE Eg FS
298 dalam pengernbangannya telahpula diterapkankonsepsipusat-pusatpengembangan industri (indusrial growth centre) dan zona-zonaindustri sebagailandasan untuk menJukungdan memperkokohpenyebaranindustri hilir dan industri kecil. Sementaraitu terhadapindustri kecil terus d akukanpembinaanyaitu selain dalam bentuk perluasanjuga meliputi pengarahanterhadapsasaran{asa.ran yang hendakdicapa,. Penyuluhanyang telah d akukan selamaini terus ditingkatkanlagi denganp.nrbang.,r,an pusat-pusatpelayanan permanen di wilayah_wilayahterten , yang disebut lingkungan industri kecil (LIK), perkampunganindustri kecil (pIK), da', saranausaha indusiri kicil (SUIK) yangsebagiandaripadasarananya telah selesaidibangun. Daiam pada itu sejakawal perita III telah dilakukanrasionarisasi berupapenciutan jumlah tipe/merek barang,dan secaraberangsrr-angzur juga diadakanpembatasan jumlah unit usahadi dalamsektor-sektortertentu sertapenetapanstandarukuran barang. sektorsektor yang telah atau sedangdirasionalisasikan antaralain adalahsektorindustri li.nd"r""n bermotor' industri televisi,ban kendaraanbermotorsertasenggalbani.Sedangkan mengenai standardisasi, di sampingbermanfaat unruk dapatmerindungi konsumen juga.rng"t p.iting dalammembatasimazuknyaberbagaimacambarangdan komoditi y"r,giiJ"t ,n!r,grr.,*.,gkan bagi pembangunanekonomi dan sosiar.Hinggakini terah ditetapkan605 buah standJr industriIndonesia (SII),yangsebagian di antaranya sudahmulaiditerapkan. Industri logamdasar Pengembangan industri logam dasarpada dasarnyadiarahkanuntuk menciptakan landasanyangkuat untuk dapatmenumbuhkan cranmengembangkan ekonominrrion'l kekuatan sendiri. Sehubungandenganitu seramatiga tahun pertamapelaksanaan "t* Repelita III perkembangan industri logamdasartelah dapat menunjukkankeadaanyang semakin mantap sebagaimana terlihat daramhardiversifikasiproduk, jumlah dan mutunya s-ert"h"rga yang relatif dapat dijangkau oreh daya beli masyarakat.Har tersebut disebabkankareia zudahdapat diatasinyamasalahpokok secarabertahap,antaralain masalah penasaran, masalahkeseimbangan strxktur industri dan masalahmutu. perkembanganyang semakin mantap ini, pada gilirannyaakan menyediakanrandasanyanglebih kuat Lgi rrnt.,-kpertumbuhan se.lanjutnya,baik untuk sektor industri khuzusnya,maupun bagi pertumbuhan ekonomi nasionalpadaumumnya.perkembangan dari beberapa has industrilogamdasar sejak awal pelaksanaanpelita I sampai dengan tahun ketiga perita II dapat d ihat padaTabelVII.40. Produksiinduptrilogamdasarselamatahun 19g1/19g2padaumumnya mengarami peningkatanyurg cukup berarti dibandingkandengantahun sebelumnya, bahkandi antaranya terlihat kenaikanyang cukup tajam, misalnyaproduksi daripada pipa baja yang telah
299
F . B F F F F F S 5 F F F F F F e P r e s F e "1 3: '
6
sE.
ts[:
Irt rr^.O'tsAtscP$ isoc.q6(ro
ttlllllllllll
rrro
ttlllllllllll
E
o!
B-o^aoroaro
F
z
3-,rrooAorcDc')
lrlllllllllll
8-{o.otNe r' 6 t J O O (' o ' A' r res' o9 ! - o _ o - o "o ir
ttllllllllll,,,
x.o ?<
@ ForJ.O
OtH
'o "o'r'lr b'o
ttlllllllllllll
b
_o -o
{
| | | | | | | | r-!'S.:-H";.j;"Eei-g
tttl
. - - - g* g' i .. - . $ ; Hs 5 ; , €.: E';5-;E'; :-s f 3it 5 : 3
g* -:gg* s"3r €* ; E* .H": n.i ";"H -I€.:-5 €E-i':':"i;$'::'E':C.Eg.E "5"3; -5'5ee"3t €'B":'is.H€* e; €Sg.3 .BgCr -i"g-3-:$-;F'5esug':* egE.H.3[ 5
fr-co
F=
--!*---
3*863=
*E .3i €: i's S's-;j; 3e* t "5Ei r,.3 "3"L"H-3 5 5
*=
t : "n: .E* E : -:e":"3'E E* * eI fi'Ee-E * -C
>+ P.
L\o \o \o { I
\o co
G r a f i k V t I .9 PRODUKSTPERAKTTANMOBrL DAN PLAT SENG,197511976_ tgar 7g82 (Pemkiranmobil : dalarnribuan; plat seng, dalarnribu ton ) PERAKMAN MOBIL
PLAT 8ENG
r80
r20
Grafik
VII.10
prpA BAJA DAN BESIBETON,tg75trg76 _ PRoDUKST 79lrng82 ( dalam ribuan ton ) PIPA BAJA
280
BNS| BETON RNT'TT BESI
2r0
140
70
r
1975176
I 1976177
r
t977178
I
II
1978179
1979/80
1980/8r
101 meningkat sebesar58,0 persenyaitu dari sebanyak153,8 ribu ton dalam tahun 19g0/19g1 menjadi 243,0 ribu ton dalam tahun Tggl/lgl?. Kenaikan ini antara lain dicloroneoleh m e n i n g k a t n y ap e r m i n t a a nu n t u k r n c m c n u h ik e b u t u h a np e m b a n g u n a jne r i n g a na i r minum dan pemakaian tiang listrik. Dcmikian pura produksi pipa airlgas/minyak,menunjukkan peningkatansebesar61,7 persen yaitu dari sebanyak63,1 ribu ton menjadi r0z ribu ton, produksi pipa listrik rneningkat sebesarg2,1 persen yaitu dari sebanyak 60,2 ribu ron menjadi 109,6 ribu ton dan produksi pipa baja spiralmeningkat dari sebanyak30,5 ribu ton menjadi 31,4 ribu ton. Di samping itu produksi industri logam dasar yang berupa alat angkutanjuga rncnunjukkankenaikan yang berarti, waraupunproduksi pesawarherikopter tidak mengalami kenaikan. Hasil daripada perakitan (assembling)mobil telah ,,-'.ningkur dengan 21,9 perscn yaitu dari sebanyak r22,2 rrbu buah pada tahun 19g0/19g1 menjad^ 209,9 ribu buah pada tahun 1981/r982. sedangkanproduhsi kapal baja dan pesawatter. bang dalam periode yang samamasing-masing meningkat sebesar5,1 persendan 41,7 persen. Sementara itu produksi generatof set, transforrnator dan tabung gambar yang merupakan sebagiandari produk di bidang industri peralatan listrik dan elektronika profesionaljuga mengalamikcnaikan. Gcnerator set misalnya,produksinyadalanrtahun 19gt/ 1987 adalahhampir dua kali lipat dari jum.lahyang dapat dihasilkandalam tahun 1980/1981 sementara itu produksi transformator dan tabung ganrbaradalahseb.rnyak 3,9 ribu buah dan 73,2 rib:u buah, atau meningkat scbesar69,6 persen dan 22,4 persen apabila dibandingkandengantahun sebelumnya. Iluller merupakan.jcnisproduksi industri logan.rdasaryang perkcmbangannya masih belum seperti yang diharapkan.Untuk dua tahun tcrakhir ini produksi hu er mengarami penurunan secaraberturut-turut yaitu sebanyak 1,g ribu buah dan 1,1 ribu buah masins masing dalam tahun 1980/1981 dan tahr.rn lggr/rgBz, riib.rndingkandcnganjumrah prol duksi huller yang telah dapat dicapaidalanrrahun 1g7g/rg8o ynitu sebanyak2,5 ribu buah. Meskipun produksi traktor mini juga mengalamipenurunan yang cukup besar yaitu dari sebanyak 192 ribu buah yang dicapai dalam tahun 19g0l1981 menjadi sebanyak 65 ribu buah dalam tahun i98111982, namun produksi traktor tangan mengalamipeningkatan yang cukup besar yaitu sebesarzz.5 persen atau dari scbanyak g77 rib'. buah dalam tahun 1980/1987menjadi 1.074 ribu buah dalam tahun I1ST/Ig8Z. Dalam pada itu aluminium sheet clanekstrusiaruminiumyang merupakanjenis hasil industri logam dasar yang dikelompokkan dalam bidang industri non fe..o, produkrinya ternyata tcrus meningkat dari waktu ke waktu. Daram tahun rggr/rggz produksi arun.rinium sheet dan ekstrusi alurninium masing-masingmencapai 13,7 ribu ton dan 10,7 ribu ton rtau meningkat sebesar16,1 persendan 30,5 persendibanclingkan dengantahun sebelumnya.
302
jumlah produksr Seperti halnya dengan jcnis produk industri logam dasar lainnya juga mengalamikenaikan besi beton yang dalam tahun 1981/1982 mencapai671,8 ribu ton mempunvai sebcsar4,9 persen dibandingkan dcngan tahun sebelumnya Jcnis produk ini jauh di kapasitasterpasangsebesar1,8 juta ton yang berarti pemanfaatannyamasih berada bawahkapasitasyarrgada.Dengan
303
(o-6{oIqq\.!(!
€- c{:1
ssB s $ gddf:'i3 9-.oroqoc6'-
3lF
B-'
-. €- o- o. o * "rts S* ",1-?f sss H f R e
].**.,;:.
:^33:' ps : ?
;!
q-+6iq4l.j:---
I
=
33 3
:'Fl3;' 6*'3gF--
i';
l'",.*
di i $ Hff g 3 3 a Fr $ g s ; f f g 11 i
l-
+
o.
iii
c{ c.r
d
q
. 1
a "! I B -o" q;3 - ! 9 rF t9 ?
-
ooc!@.
o-
to" 'q
a _q 3 1^ | g E 3 r f i ES: Snrl
ca o\
(o- q
q.:
ut o- 1o-
..; ..;
o" o- o. d.).
x * "jBddt
gB gB d,
lo^
c,l o^ .:
6.
+ $
.6.
q 6{ "1 ' o d s E ; r I o 4.
..id6l
ixj rj -..; o-
i*
oo-
{
H: f ilg6fr iqrB:i;3**';g3
co
i
'.:
..;
*a ?;Fffr[]333]R.3]3F3 6)F dt({"-N S
R
g$ $iii*Ts$3sft3s$ ii- c3\
ts
,+
S 3; (:]
|
3 s : " s "":' $i 1 ' a* ;.i -:-
3
o
t
|
|
..:
:E
3;
.o14
dti
3 R6 31 or
6
z il
ol
+
3
|
: '
+,F+N
g
o^r''
:"i:,r:
di
N |
|
t
t"i
r
r3,
I
r:i33*r,rrr,,i,
**d c{.q"r
o@o1
6-
laicido;l
S ttSlEa du)+r
I,
t{
r(
{
.g ,-T Fb8
T:6 NE
.i
o , ' 'c . t + d , o F
odoi
d
.jc.id+ui(dF
E
crsfik
l0+
VI|.11
PRODUKSIPUPUK URtrA DAN SEMEN,197511976_ IIAIIIIS2 ( dalarnribu ton ) P{JPUKUREA
SEMEN
1.750
Graf ik
y|l. 12
PRODUKSTKERTAS DAN BAN KENDARAAN BER-DIOTOR, lg7 511976_ 7gAlirg82 ( Kcrtas, dalam ribu ton, Brn kendaraanbermotor , dalam ribuan ) KERTAS
1975176
r
1576177
I
r977178
I 19?El?9
I 1 9 7 98i 0
I
r980/81
le8l /82 (scmentara)
305 dari waktu ke waktu, Berkat pertumbuhan yang relatif mantap ini, maka produksi pupuk urea dalam tahun 1981/1982 telah dapat mencapailebih dari 2 juta ton, sedangkanproduksi pupuk ZA, pupuk TSP dan pestisidadalam tahun terseburmasing-masing adalah195,2 ribu ton, 599,1 ribu ton dan 33,6 ribu ton yang berarti mengalami kenaikan masing-masing sebesar8,0 persen, 28,8 persen dan 30,7 persendibandingkandengzrntahun sebelumnya. Sementara itu sejalan dengan makin luasnya pembangunan, maka produksi kertas, ban kendaraan bermotor dan ban sepeda motor juga tetap menunjukkan kenaikan yang berarti. Produksi kertas dalam tahun 1981/1982 mencapai junlah 246,6 ribu ton atau naik sekitar 6,3 persen dibandingkan dengan tahun yang lalu. Bahkan dalam tahun yang samp telah pula dapat dilakukan ekspor ke singapurasebesar2.004,g ton untuk jenis kertaskaft liner dan kertas corrugating medium. sedangkan jumlah produksi ban kendaraan bermotor adalah sebanyak 3.816,9 ribu buah dan produksi ban sepedamoror dan lainnya adalah sebanyak2.810,3 ribu buah yang berarti keduanya telah meningkat masing-masingsebesar 15,0 persendan 20,8 persen.Dalam hubunganini kiranya dapat dikemukakanbahwajumlah produl<siban dalam negeri telah mampu memenuhi kebutuhan segalajenis ban termasuk untuk kendaraanberat. Meningkamya sektor konstruksi sebagai akibat dari makin berkembangnya pem_ bangunannasional,telah mendorong kebutuhan terhadap semenyang semakinmembesar. oleh karena itu waiaupun produksi semen terus meningkat dari tahun ke tahun dan dalam tahun 1981/1982 mencapai sebanyak6.844,2 rrbu ton rrau 17,0 persendi atas produksi tahun sebelumnya, narnun perluasan dan pengembangan terus dilaksanakan untuk menghadapi kebutuhan yang semakin besar.perluasan dan pengembanganini sementaraditujukan unruk dapat mencapaisasarankapasitasnasionalsebesar19,1ju ta ton per tahun pada tahun 1985/7986 yang sampai dengan tahun 1981 baru mencapaig,5 juta ton. proyek_ proyek yang pada saat ini sedangmelakukan pengembanganadalahpr semen Andalas Indonesia, PT Indarung III A, PT Indarung III B, pT Indo Cement G::oup,pT.Scmen Tonasa III, pT Senen Madura, PT Semen Kupang dan PT Tridaya ManunggalperkasaSemenCirebon, di sampingjuga PT SemenCibinong dan PT SemenNusantara. Aneka industri Aneka industri meliputi beberapa bidang industri yaitu bidang aneka industri pengolahan pangan, aneka sandang, aneka kimia dan serat, aneha logam, angkutan dan jasa, serta aneka bahan bangunandan umum. secarakhuzusanekaindustri merupakanbidang industri di mana dunia usaha swasta dan usaha-usahakoperasi mengambil prakarsa drn me-.grrrg peranan yang aktif di samping badan usaha milik negara(BUMN). Demikian juga salah satu ciri zneka indusni adalah menghasilkan barang-baranguntuk memenuhi bermacarn ragam keperluan masyarakat luas. Dalam hal ini industri yang berkapasitasbesardengan teknologi
JU6
modern dimaksudkanselainuntuk memenuhikonsurnendalamnegerijugadiarahkanuntuk melayanipasaranluar negeri,sedangkanindustri denganteknologi rendah dan menengah tetapi dapat menyediakanbanya.kkesempatankerja diarahkanuntuk memenuhikebutuhan daripadabidang aneka dalam negeri. Sampaidengantahun 1981/1982perkembangan in
107 .o- oI ,.o- 11 c.- q o. o- 9" I a d F $ r.) o M c.r \ (ot , ! )f'. D cr + cD .! ro ro s! I oc.|+d)N-obrt6l c.i".id;i o. tl, . o: q n:. "r " o . + or e ti d Irr @ - - ! : n r o ol o d )6@ N6) q FN6r;fi
F( .. o ! ) -(r o
o{ + !)
q ro tr
." i ro
,D- ro- qe \ q ct @ *j @ ej ; @ o.r fi 6i
il 09eorl.,-+F.Ef,Frr1.)vt 0.,
6'- o{ 1!) oi
dt
ci
oi
d
d
ci
q F:
i1 F:
€d
co +
o, (i
d
..:
€j
q! .a
co- .o(*t oi
(D- o.-_ c.r
ol a;
. ' t ' . : " i !rt H +d: n o )S6 6 0 q i ! t q i i
d
d
de!'
d
d
o' 6't
q C!
o. -"o- t:
o" ql
o+
o" c.r
c.. +
61 o
q'4or or
* o dc.i
o
o
o
o
o
@
fr
o
i
cn
6)
-
N
N
o
o
o
e- v6 !l .o .6 o o)o+c\c.r
uc\r
L: ut s] c'i
u1 ;
e^ c(i
ec.i
c). o.i
oflr':n
"i {
::
r: ro
a d
q cn- d.l q +. o d d c { od o t setr o ' .do @ j, .! o c D$ q o +
oo
;
C+tti+ {o
6
o}
@
{
d
d
o +
cn co
() co
0.o r e
o o
o o o o o o € o o c{o<'c{+,crc!
lii ts o o o or o !+i + ro o.a r o ts€-,oN*ftc\toiro+FN
(o o
o r
o N
o F
o o
q,l'i
d
qi d
o\
+NFN.OOFOC{C\r6
o.
o
o
(o
+
d
d
@
qi
cj@ricn+..tN++,
$
N
rii
(o o
(o !tr
@
"i
q+od(l6r
o
d
o
o
d
d
d
d
d
d
;
di c,t +
o q\
\ c.r- (D. n n: q \@ ( DI € + o-1@ c"1 !oooooAtcaoorc\l
,-
@
6r
dr
qi
c..t
(o
.o 6
fr
di
o ro
o. q
o o ro o oH+;
o o
o
o. o- o. o- o" o^ o. o"
t
o d
.-i
cn
ii^ oo co f! c.i c.i Fi c'i ui d q i ( o @ c ! . o oni' : o o ( o + ' F : 6 \
vl
:. -
z
(t o d d "t +Hits-!.j
o d
o d
ooco c.i d
c.i
o d
o .;'
c!+@!trOoOoOO<)c,o.o q.{i+ + .co. r' .r oo o@c i{ (( lo) f( )! a ) t. sr i \ r ( o F 06c{+,c.l
j
e
rOoH corF.D@c!+o
td EI
ttl
3
oooo+o6!)oof)f)o orclF.aroatol +co@arc)H-(o-Ar.o@:()
trl
E a F
.9
;
o,i c.i +,!i
i
d
qi
o
..:
r.i
di
+
d
F
cd d
d
..i
6.i o.;
ErPlu.ues)
a8/r86r
I8/086I
r
I
08/616r
6Ll8L6r
r
r
BLILL6I
r
IgrC TVdvI
LLIqL|I
rI
lcnc Nnfys
(aqnt crn[ uBFp : !6.rE1tdsl.uor nqtr urs1tp : rana unqss)
za6vla6r - 9L6vir.6r,IDt9 .MtvI NVc t)nD Nnsvs rsxncoud 'I'IIA
{1JEJ5
09s
002
F NNNII
090'I
CNVN'S
?lJsxgJ
(Isq nqu uEl?p : unual tuEueg .reFru g|nf ursFp !
llrs{al) za6vta6r - 9l6r/sl6r ,NnNar DNVNTSNvo "lrJs)ral rsxnooud
80€
€I'||A utJs{5
gLIgLlI
'erlrFruso{u?p rs?ur"qd ,u?runultu rt$nput tu"l?p l?seddnlnJ Burl ue8uequaryad ue8uapte.rau€trt{req tnqasJJlloroq uep seyaS rs4npo.rdzdulzl8rrruayl .zlurunlaqasunqel rslnpo.rdueSuapurq8urpurqrpuasrad46 uefluept"{Buruaurrr:eraq3ue.,{uor nqr: g,trg rzd -zruaureduslnpoJd Zg6IlIg6l unqcr urtJeq :1eq dn>1nrBueduurrlSuruaduz-rrqure8 ue1 -rJequauz8n['rurSurprqurzlepdnrleualSurl urul lnpo.rdurlzdnraurFueX1o1oqurp sep8 rs>lnpordrrrr urcIeq eduunlaqasunqzl rs>1npo;d ue8uapueq8urpueqrp uas:edg,S uap g,Ot :eseqaste>1fiuruaru n€te €ru nqlr O'ILL L uep gu"rrrnt 6,699 1 Surseur-Surseu lnqesratflu?J3q stualznpal rs4npordZg6llIg6I unq?l urrl?C rfeB:a8n,{21urp srdeyndzl r.rtsnpurqelepe ur"l €JetrueJofuouatuSuudrtrpou:ol ,unrun u€p ueunSuequBq?q?IauB Burprq rq ':odulr t.rzpzruzs Euel,wp dzpeqralua8auruelepu?tenqflur?szlep uendureuralr{ur88urr uellnfunuaru r8n[ snSIJ?{Jslnqasral {r?q dnlnr Suzl ueSuzqrual:e6.uas;ad6,91 reseqasur{rtua{ nt?ns rr:zraq8ue,{Zq611196Iunq€l ru?Fp qenq nqu g,tr91 rpefuaru186I/036I unqel ruBIBp q?nq nqrr 7'yg1 qz{ueqasuep rel8uruaurntrcl uzqdr.reqpBue.{6:edasBuzqual:aq qelar z8nf ro.rduraduad tep rslnpo:d 'ueruelradrotlas rp ueun8ueqruaci zlulzsad ue8uap:efrlas rUrSurdrues I(I ?uJ".4Areq rsr.,ra1el eprdal qDndurElrqrsr^alarr:rp nrrc,4g?qruaqq"lJr rsr^alal rslnpo.rd e4eur lrle:zdsuu uetedrpuadu?p dnprq ;r:er uelz4Suruadteql{? lr8zqas rur ?p€dur?l?q 'Zg6I/lg6l unq?l ur?T?p q€nq nqu 9,1E95 rpelu:u: 136110g6IunqBl ruElEp qenq nqu 7'619'g 4t.lueqasnep rurr,{ uas;adg,g1 .resaqas urlr>18uruad nueleSuaru nt:r rslnpordelnd ul8ag zg6I/Ig6I unq?t ?p?d qBnq nqrr 5'569 rprfuaruIg6I1086I unqEr urel?pqenq nqll 0'0It r:zp nrrul u:s::d 9,77 ur8uap te4Suruaur{?lel ,?dulesrullolour tpadasrslnpo:g edurunlaqasunqur ur8uap uelSurpurqrprueraq dnlnc Sued urrrlSwuad truelt8uaurdelal qtseu zg6I/196I unq?ru?Fp rur Sueprqrp rs4npo:d'ur8urpuad tcle uzp 3une1 rr:alzq Inlun rT?nray loJdualurd lzp uep urSurpuedrretuel ,tuolala]/It:tsrl leq?{ 'ur8urpuad rep ':e[rd ndruzl'Bur.ra4 rrrareq,trqefurseu ,rsrlelet,orpeJ,nJJE,Joloru€pJdas u?{lr$qrp ur"l €r?tu€ rsef u?p uetnl8uz 1e1e,ure8o1?If,u? rJtsnpu(Sueprqrrrq 'r:aFau r?nl a{ ueJ€seurad rlntun undneurrra8aurueleprp u?IJ?sedlpSuzl rrtsnpurlnpord rlnlun u?{€un8rp>1equeszura8uad u€lnlJar.uau8uetr urzl rJtsnpuru?qnqrxnuad ur8uap qereas Suequra>y:aq q"Ier uotJ€{ lelol rJ$npur uelSuepag rJJFautu?l?p rs:1npo.rd qalo urpdel -.raduep lnsnpur 'r88uzr qeurruurnpodal {ntun l?f, u"qnrnqe{ elurqnuedrp rzdep qepns uz8uapler rrtrsnpur?p?d rpelrat e8n[rurrs 8ue,{pg rraSauunlep rslnpord qeyorqnuadrp ndruer:uqepnsue:n4n sruaflzSrq,raqul?Fp lnil edrd uzqntnqa>1 u€p {rBq dnlnr qelepe 'uol ,uor nqlJ €,02rrdzruaur JAd ?drdursnpurue8uequra{Jad nqlJ I'SS u?p uol nqrJZ,6t 'uol nqu ,uot nqlr nreq 186I/086I unq?l urel"punlSuepas 6,99 u"p uol nqrr 6,05 I.tZ 60€
Sunuad urqeruastpefuaur qeyat unu?u IJlsnput stu:f zmues 4nrun ueldcratlp redzp runlaq undnrp,tr SueI '12:tuor1-qrs {ruuaq ru?lep qBIEpzr?saq utp q?Sueuru trlsnpur ueBuap 1oa4 r.qsnpurzurrsz[:a1 epudr.repur?[ ImuJg'(x'I) IIJeI rrlsnput ueSunlSulTru?Fp ?tpsn EuBlBs 'urqeq ueepe8uad 1zq ruupp ueunSuzquradul€lep ?lles ts>lnpord ltseq uzrzseruedwuelelad 'ltJe{ IJlsnpul ueter8al uzp rs8urg reSeq:aq urtpP rcqBuE teqrTJalul?l €r?lu€'IuI uEuelrrre) >1edeqruarsrsueluepfuau Sutd elsens undneur (pqng) e:e8au {IIIU ?q?sn UEPBqruelzp 'Suzpas u?p l?s:q rl'snput ue8uap 'resJq ueeqesruad 8t tp? qqal erleu lrseur Sutd II?q urzpq IrJa{ rJlsnpur e.relueeu:esu[ra1 nutz IEsnpuI ueltelSuad rrtl"u?$l"leru e13ue: 'sruaf rrdecrpltdep uele utlderu qtp g86I/286I unqlr 6gg ledueqasIseslprepu?ts uefuap wduresnrl {ruun'llf,e{ Irlsnpul rsrlnpordsruafggg J?]I{Js Imun rzpuets uudelauad uelta8rzlrp 11tet1ya6euelas 8u?.,tIsEsIpJEpuzlsnrref, utel uc8unpqpad qnruaq eBnf wlzpzlp ntr ue8uap uzlzfag srual g1 ut8uap r3e1qEquIB]JeqIIJaI lrlsnpul Inlun snsnq{ w:l8uepeolp 'lnpord srual uelt Suel $61/Zg6I unqet 4zfas eltru 171 r1e,(utqx utq8ueperrp qelar 'ue8uzperuad uesz8z8zduue4delallP qEI?I IIra{ IllsnPuI deprqJat Zg6Il186I unqer elqtdy 'IIle{ rnsnput Sutprq rp uetutqruad rntrnsqtlad erlSuer uzflunputFad Intueq ru?s q?ItS uzpp ue>lqesld:atleprr Sutd utr8eq ueqtdn:au q?lEP?ue8unpurl:ed rul ?fflualuas 'zluunqel drDes te>lSuruaursnrar zduqrqeseu qulwnf undneru 'IPIul,/IuIt[ llpar{ 'ilxqy trep u?IJnl€srp qelar Suel llpar{ IEIIu qzlunf mua8uaru IIss XIx rlradas uelpa;1.tad ruelsls rt8eqraq uDll??Ju?ueu 1ruun uzleduresel u"Illaqlp ulnd qelar Ire{ r.Esnpureqesnguadeted rut t:eluatuag t,{erq uBP m{?1( leruaq8uaur ledep tnqasrat eqzsn8uad 1e33uttledurar ue8uap rurlap Suel uesrun8uad qndual {er?f uep qepnur 8uu'( tnqesJat rnposoJd euarzl lrJa{ utsnpul tqesnfluad nlu?queu l?flu3s [r€{? trcqdertqrp tut ue'eue*1eftqay lzduralas udpoyTuarednqz) u?IJ]snpulJaduaurauedaq :otuey zpeda>1ut1 -qedurqrp 8wI ur8ueua,ta{ InFIau uerzryzpuad ?pu€l l"rlls u?IIJaqIp uluzq 1ne1 rrtsnput 'eu?qJ)prs qrqal 8ut{ ueutztlad rnpasord epederl nrr {nlun lnueq u?ns ueldetauaur q?Iel qrturraued II)a{ I.DsnpuI eptda>1 wqepntua{ u?Illequrrtu zq8uer urzpq eduerpuos:ad undneur z8zqural 'ue1 z8nf Surdrurs rp Teq nrrz,{ u,{ueutquad lerede deptq.lat ueeurndure.r(uaduE{n-I?IP -w{SuIlIp sruJl leunl uzp s?Ja{ 1e13ueredueuueq zdruaq undnzu ueqepnrual uetraqruad 'u?Esepadqtraep Ip Ellr?lrua1 uettretrad lollss q"lelss edn:aq 4req 'zduuueutqurad {ruueg ftsaqret Eqesn uu8uedel ueqtdruaur IIIaI IJlsnpu euarel zlusnsnqq ef-rar1uu8rrtdel sunped -uarrr BtJas'e(ulseq-lseq lrBp uzun8uequrad trzzterauad uelpnlntraru ruepp r8Buu dnlnr Surd eduueuerad te8ut8uaul uuqzurndurasrp euas uzrlltrl5unrp uq8unur rzd?pJs UBP trBI -lnfuepp sruat uel? IuI ?u?les ue{rulBIIP q?1318u?d IIJe{ r.usnpul rolles w€utqruad
lJtal lrrsnpul
0If
-orseurflirua qeFs?rrjrs?tE8uaul u?I?p€8uau u?8uepuB{n{elrp urEI Inlun q?{3u?T-r{B)l3u?l 'zdurslnpo:d errtuBtnqasJel?.{rdn ualtrl8uruau ledep dzrar{nlun ueInWIp qale: etredn re8eq:aquer{rtuapunureN ?runprurouola rsasrr€urr?{ ue{q?qesrp urSuzquelrad "ru"tnrrt Jotlas ?p?dtprf:at Suedue8u?quDIJadururunued'r8reueerueln :aquns reSeq:su?p esr,raplszq8urd reSrqasnrrrd ErsJuopuluurLuouol::aciuftpp Surru:d drtat qrsuur"uj€tn r8.raua urp urSurqurer:JdJot>lesuru'u:aduelSuepesur8urqruzl:ad Jorlas tu€Fp Bueprqqunlas rrdueqrp elnd rre4uszrrptnqesrel qrur8uade4eu ,nst1Suedluuorsuuraturrplurur J?s€du? -Suequr:yadue8uapr8ua:zqrq'Suns8urpaqSueptsrur>1 Suederunprurouol) rsasa.l zpedr:rp qn:e8uadt"depuJtu Sued.rollas rues rIEI?sueledu::ru qrlepr ur8uzqun ed Jol{JS lSrauauzp ur8uuqrurr:a6.6.5.1 'Buercgg7 urSuapr8eyqzquel -rrq qeJarZ96I/Iq6I unqet urET"pu?rpnurelfueA fluzrc gg qelurnftaqlgdl/0g6I unqer rutyup'191 rprdr:rp uelrq8uruaduelzdn:au 8ue.tg14,i, ur48urpe5 .1ur;o 969 ue8uepr3e1 q'equc aq qelarZg6IlIg6I unq?tru"lgpuerpnua{uep 8ur;o 777 ue?uapWqu"rraq Ig6I '8u"ro /086I unqul urEl"p 69 ledurqas q?l?pc{lplplp qe1a1Suel 141 qrlunf 086I/616I unq?l u?lec u?{l?{Burrrpe8nfsruatr(51g;) sqzrsadsue8uedzlurqnlnlu:d e8€uetundmu ('IdJ_)rre8urdrlqn1n,(ued z8euarue4prpueg't.{uuendrurrua>1 undneurqulunf >peq[?uos]od rz48uzrade8nfubp?ISurrrp q?lat?tras'ueunSurqrurdJ"rel ur€[Bpqrseur3ue,(eluurel qenq qzTrlrull nrr eped ur"l?C .(ylald) pca>1 r:rsnpurue8urq 6 Surdurzs Ip XI.I q?nq 9 rsr.lado.laq '(Idd) ,(446) -urJguad rseruloJur rzsnd6 uzp uzuuXelad rsouo:d uzurlzlad:esnd61 lrsnd I '(Idn) flu{at ueuz,{z1ad qedueqas un3ueqrpqelar rur e13ue:unpq .elueqruostad rrun 69 undneruz8uqual 4zq uelSuequre>1rp sn.raiur8unqueursr{-reqEl"JJsueuedeladu?{rreqrueru 'llJel ueqt Suel ueeurqurad ?{?ru ulsnpul uulal8uruJdr8urqilr8uarulnlun "u?J?s 'nIBq u?q?qu?nrueq uzlzp rs>lnpord lcq 'urslur u?q?qrc8rqasundneur uep urteprad ueruuuq I?q uBJ?pu?r{oluoJradlrun ru8zqrs 'Er{EsnSuad rstsruz8rouzp rseradolrnl€lJurur?l BJ?luGu€IrJaqrprur uBnlu"g .u€les€d Ir"q rp Surzsraqndureurel.lasrrrpuesrJrpJequ"p qnqunt t€dep u?rlerXu;rqry ?p€d SuEl ,Bung pseq.raq uzp edzp;aqqrqale[:a1aqledzp refu eqesniuadz:ed Sues3ue]eru {nl.un eruelnr:l rur uentutq u"rJequadepedueppnsl€W rseruroJur zuas w:rsetued uep rsoruo.rd'uurlqauad uep 'uEqn?l 'uaruafeueur Iprus uep ue>lprpuad u?p srulal l?qesBuedruaqqppp€ :i?unl 1e15uerad uelSuepas'8uo1ouednl?q u"qeq uep uetelerodTursaupnfmr.raqrIBI"pr s"ra{ leq8uera6 'qzunl tz:13uzrad u?psEJe{l?I8u?rad Suns8uelu?ntu€qu?luaqueru uBn[qeluuaura6 "duaq 'lrra1 u?q?pnual usuequad rnFIetuurBlas r:rsnpurzqesnSuaduelleq8uruau;lntug 'B{ruoil{ela ueuodtuo>1 tr?prolouJeq u€€J?pue{uauodruo{utsnpur zpzd zureln:at Sueqrua>1.raq qerat rur l?nuo{-qns uelsrs 'nf?ur lrNnpur ?lel nt?ns urBIEp III
gEIJr'ua8eu ru?Fp Wgg uBqntnqrl rqnuaruru ?>[8uBrrurl?Cl '[arJ?q 01nf 6{€fI rle{u"qes rederuJur8ue.,{111?trlad ?npe{ unqrl uz8uap ue4Surpuzqrpuas.radZ'0I nelr 1ar:eq ztnf tr'gy lelueqas le4Suruatr src:aq 8ue[ puuq etn[ g'6E1 4elueqas rl"tepe JJI erqr4 e8rra4 unq?1 ur?l€p t:aBau utlep Wgg uer?s?ured tnqaslJl ueqnlnqf,I rqnuJuaur Intun Wgg utpnluad z.{u:rsaqruaur ur)ieur rrBp rrq11.rarSurr( ?lnd lrlSuruaru ur{Bru Wflg utry uaSau tu"l€p u"qnrnqal 'puorseu urun8uzquad u?i?I8uru)d epEdr:eprsuan>1asuo1 rr8eqa5 ']886I/A86I unq?l ur€l?PredtrrP Sued u€stturl rurl gg9'19 uzSuapuml8urpueqrpuasradg'94 l?saqrsu"Ir?uaI rlrr:aq Suel 'uesrluq ur:4IZI'Lg utlrzsalaXu:ur ledzp qelar Zg6I/Ig6I unqer ur"l"p {nusrf,s r?^rns ue18uzpa5 'rnruns elrq 1e,{urq qrqal O0Z qelunf.req nreq Suel t86I/Og6I unqtr ur8uap ur>lSurpueqrp Jnurns Zt ml? rnurns LrZ ia duxqls roqlp qelet nl€l {req dnlnl 8ue,t lrszq u?{lraquraru T86I/186I unqBt ?u?las lnqrsrf,t u?t"r8Jx rsuoldsla ueroqurcdu€p {rusrrs ueTprlalucd ueter8arlnndqaur ur"l rJ?tu? 'zBDa1unqzt ur8uao rcdues III Erlla EurEIJsruas II Etllad ?ruefesue>Jn{EJrp 8ue,{ lse;o1ds1a ucryt?>y rs{npDrd ueltel5uruaur usp u?IuBr{BtJ)durur u?p u"Inl?lrp elnd snrat rseroldslauztrrSal nrr eped urepq r:eq urrlrulSurtrp ltd?p {ntun dtr1as13;sq 69g 7gg 1ptfulu r8el re48uruaruy11err1od?31a{ unrF] ruelepucrpnrual Sued t:eq dzrraslarJ?q'I0 €tS .tr:saqas redtruau qtlJl lll BrrTrdBnpr{ unqul eped z4ztu 'r:eq dtq rs:lnpord lll €rllad erurtrad unqel IarJ?q Zgg'gtS ftsrqas qsJzpc rrlu"d s?def eTEr-Et^Er ur?lep e,,{uunqzt der]as tz:lSuruaur suar 8ue,{ rsqnpo:d ue8uap uolz:rqruaSSuaurSurd "Ir[ ltstq ue>11n[unuau;rduue8urqural:ad urepp Euei rtrurd szdal tp uttrr8cl qayo r8utqrutrp u?l?Iup rp ue{n{"lrp 3ue.,{uz>ledurur-radueler8e>1?p?d t?d?prar Bru?truel fuzd rslnpo:d (reunJnuJd Suns8urpoq snJat qrs?ul Suzl erunp lurouolo tsasar tdurptlrat e8nf Surdtues rp 'leuors?uJaturrpiunu uz:esedrlunsalau q?Fpe tnqJsJJr uzun'tnuad rque8uaduaru Suel >1oqodqrpseq (€p'IIA IaqEJ) ?g6l/lg6I unqer tptd 1a:rtq etnf 7'971 :eseqasrpzfuoru 'urunrnuad rurelzSuau r8n[ 196I/096I unqEl ru?pp lar?q ?tnf 4'Itt J?seqesurp n z,,( elu:odsrla qelrunl ue>18uepageluunlaqas unq€r mBIEp rrdrlp qepr Suzl qzlunf ueSuap uelSurpurqlp e1q?d?uasradg'I Jesaqas ueunrnuadrurzp8uerunre:aq 3ut{ 1a::zqernf S'0/S r"seqesqeppt 111z1r1ado6u?Eu?s{?lad !8rtel unq?t uepp qeluaur 4zXuttuIslnpord nunq se8 uEP{efurw 'IrJtsrT e8"ual u?I? ts{?J?.{s?ur u"qnlnqa{ urrzq8uruad Iqnuoueu {nrun (J3l\odoJp.{q runu) runu 4:tsr1 eBzual rlSu?qued u?IrJrpuau Inlun u?Ite?Juzulp red?p lersuatod 8ut.{ ;ru e8uua.g €rsauopuJq nlas rp {r;$rr rsnqrrtsrp uafluuet utp 4lJtsr[ €8eue] u4Suuqruad ue -sen1:edundnzru .rrr z8zual uel"?Ju"uad ur{t?{Suluerrr lnrun qe{8u?l-q€13ue1lqruzrp qelat qslulJsruJil q)lo ?{utu ?sep {nsBul lurq zqSuer lx?lBc rIE q?u€l unluad qunlts aI {I]lsIT rsnqrDsrp ur8ur:ef uestnFad uzp rsuatod u?lalSuluad ?uas '8u?ll{ uBlEISaI u?8u?qula8u -ad '$?Joldsle u?l?rge{ u?r€{Suruad ';r1uur:t1e JBJrueraqruns utfueqruo8ued nlFleLU lzu
ztt
_ ?$lueEas s!8uv Ie^urul lls"r{ {ns?uleJ
z'97,n L'lrt
s'oLs r't8s
E,LW
Z,LLg
s'60s
z'68S s'9I9 t'89S 6'L6n I'98b
c >L5
8'98i
s'nzn 6'90V t'6tt L,6SE
t'809
€'7rn s'wt,
L'LqZ I,LgZ
O'ilt
{wz
o'n\z
(t Jods{g
rs{npord
k 7.86111861 r 86r/086 r 086rl6L6l 6L6rl8L6r 8L6rlLL6l LL6II9L6I 9L6tlS161 9L6TIbL6T b L 6 t l tL 6 l t,L6rlzL6l 7,L6rltL61 I L6rlOL6l oL6rl6961 unqEl
( lareq ernl urqtp ; 'HVrNaw z86vt86t ol6v 696r xvANIt^l uoils)a Nv(I rsxn(ouil €'.IIA
EIE
IJq€J
(Z (I
Erqsrurss (z ")Fuv qleqrrd|p Eittuv (I
8'ir6 (II.€I8 I'S6L 9 ' 0s 9 L'99t L A?t
z'98 n'8/, ualsaJuErurd
(t
z'gtr'l z'zto'I
ftz86vr86r r 8 6 I / 0 8 6r o 8 6 v 6L 6 r 6L 6 II 8L 6 I AL6I/LL6I LL 6 II 9L 6 I 9 L 6 I t SL 6 l SL 6 I I b L 6 I
8'820'I z'EgA r't t9 t'nnE z'6ez z'902
unqe
I${nPord
I
( Irqnl rIEI rBdlnu )
z86r/186r- SL6r/+L6r 'ilffg svl) NVJVvdNvWAdNVOrSXnsOUd 9'
'IIA
IA q EI ?relueues qSuv
9'o
L'6Al
It
9'88I
(t
f'8r I.I
o'z t'oI
z'891 E.19I 9'9rl A,LTI g'slr
6L 6 I / 8 1 6 I I L 6 t /L L 6 r L L 6 I I 9L 6 I 9L6r/916r s L 6 t / nL 6 r
I,S?, 9'0I ta
uE{r€u3l asBtuesJad
7,861/1861
r86r/o86 r 086It6L6r
o'g6r
o'z
, L 6 I / EL 6 I
0'g0r
EL 6 T/ Z L 6 I
I to
7 . 1 6 r l/L 6 l
0'98
I L6I/OL6I
1l \L
oL6lt696r
( a{Er.ur ) qu1o1pSuef guruaur1u,{ulyg
unqaJ
( IerrBqBrnlru?I?P) .HVINTW 78611186I- OL6I/696I XVANIW NVSNV'IIDNSiIflWN'IOA It'U'{ rtt
(I
IrqBJ
I-
.'
-I
o e F
;oo
z ^
I
Fr$
I l,
)r z
^:t 3a
z
I
H
(Tt
o
iu"qu?J
Id
qelo ueln{?lrp d?rat qts?ru rur ?s?.{teprcdrues qeult orgu"qru?ued qBUIII
,eduunlaqesunq?l ruelrp rodsla ue8uap uelSurpurqrp epq ues.radg,gl unrnt ru?req BuE,{ nqu IaJr?q ;721.9 4zluzqas qelzp€ .l?uors?urelur unqer u-rpl€p .rodsrlg 7,86I/196I ueresrd rp ueetunurad 2.,{uun_rnuaru 941 teqr>1trz8zq:s ntltI 'larr€q nqlJ 9,0€g.9 {tluEqas III Etllad snpa{ unrlzl rslnpo:ci ua8uap ueq8urpueqrp?lrq [r]J€q nqll Zgt rylueqas unrnuaul rue:aq BueX IaJJEqnqrl 9,g6I.9 ledueqas qEI€pEIII ErllJd eSlra{ unq?t ur?lEp td.I ls{npord .ue>1e:rgua88u:urBue:n1 Bue,( ueruqrueSu?IIJequJu III €tllrd t8rtal unqel ur?T?p(r"l?g E^{? [) O]UV rot{?rluol tu?ld 'IDN s]lJs lnurJ uetu?urrT?X u?tu?Srp lrO uorun lot>lrJtuo>ltueld xa-I ,(uoqrrr:)) npunw u?p (?r?tn €rel?uns) n?tuug rp ru?ld Dd-I ,8uo;a.r re8ung uep nfz16 rp ltfuru: Bucl:1 Irep les€raqSuel 19g11se8urnrJo:1:dprnbq rslnpo.rd ue8uequralradntl errtuJurf,s '1a.ueqernf lelSuruaru rr:r.raq Burl 1:.r:eqrlnf tr'5 >1e.{ueqas >lzdurqes t?dr)uau zlu:odsrla III Erllril r8tra:1unqrl urJ?p ?{"ru ,1a.rreq tr'611 urn[ 9,911 )i?,{ueqas.lods1:rp nr?q III €trTe.l€npal unq?t ru?lzp n€py .urtel8uruad ue:1>1n[unuaui .1::mq rtnI g,g sn:er e8nf Z46I sn:sn8y uzlnq >pfasrrlnrurp8ue.{ 5g1 :ods1g 11 qeltun[.raq Sued1yyt1qa4 rnpol unq?l rslnpo:d uz8uap uel8urpueqlp zlrqede rtn[ 1a:.req 7,9 ryiueqes lelSuruarurt:e;aq SuedIaur:qzlr.l Z'rU >leXuzqrsq?Fp? III rlqa; r8r1a1unq?r ul?lsp gN.I ts>1npo:dqelurnf 8/6I Jeqotlo uelnq eprd rs4npo:d;:q r€lnur n.l?qun:y lueld DN.] Irep utq8uepas'rnrurl u?lueurrle) >lsp.egtueld DNT 1:ep ntre.{ LL6I ;11nfurlrrq zpzd rrlnurrp nJBq rrrrnq se8 urtee;ueulJd r.np lnpord sruel nrus qeps rr8rqes gN.] lslnpord 'rrunq se8uelm; -uzruadwp rs>1npo:d ue8ueqrual:adrrnrlrrptrdzp S1.IIA Iaq€I rnplayl ,:o8og uzp ?u?I?[ BloI {nlun (NCd) ?lEBaN s?) ueer{?surd rlrlo runq sr8 uatez;uzuraduep ylgg rrue8 -8uadr8rauare8rqas'za.rn ,rodsla nrporuol reSrqas(;rrr uep sz8) 5p1 lndnd urlznqurad runq sz8 uelrzJururad uztelSuruad zduepr ruarr:1 uu{qBqasrprur rurnq se8 ueter; Inlun -ururad uelelSutuad I86I/086I unq?t tu?l?p uelrrguzur:d ueSuapuelSurpueqrp zyrqr88url qtqal z8nf Suel 'rslnpord r.rcp uas;ad S,0g lesaqJs ncr? r1e1 :r,{iru g{rI6 &seqrs {rqnl gElEpEZg6I/Ig6J unq€l ?rxzlasu€Itequ?rurp Suel rurnq sr8 uzl8urpag .Ig6Ii086I unq?l rslnpord eprdr.np;rsaq qlqrl {lqnl r>p1:el1nu 0,t6 nr?raq Burd 1rqn1 r1z1 redpu g,9g1.1 r?seqes qEI?p? Zg6IlIg6I unq€r tu?ltp runq se8 rs{npord .edurs>1npo:d u?{tr{8uurp ,qzruaur rzdep dtrar Z96IlIg6l unq?t ruBIBpnunq se8 1e,{uru ue8uap zpaq:eg 'tt'II
IrqEI rprd teqnrp rzdep qetuaur >lzxurruursurlr8uad ue8uzqural:a4 .rrunq sr8 uztequeruad ?tJas 'er]ual Jn"uro.l? urp ra:1ce;ro;p.,{q>1ado-rd_4alo.rd ueun5urquad ,rueq .r:a8au I?lulur Lodep-todapurunSurqured ueleurs4egp qelrt ?Bnf ntr urr1a5 rrnl rp undnetu ua8au u:epp rp 4req Suep>1rnl?IJru runq rp,{uru
9rt
urquloSuad wrel8uruad
u?Itqesnrp
t.r4u3tlra3 s{3UV (I
8'?e
u tt
6'St
i786r/186r
€ . I€
7'tt
9'€.8
r86rl086r
LLL
n'82
z'oE
o86v6L6r
9'Sz
z?c
VLL
6L6r/816r
z 9L
YIL
z'92
8L6vLL6l
s'92
z'87
z tc
LL6I/9161
L'OZ
8'8I
lsz
9L6vSL6r
9'tz
o'9I
s'sz
sLSutL6l
0 ' Iz
8'tI
6'ZZ
tL6rl€L6r
L'O?
s'rz
€L6rlzL6l
I.6I
s'oz
zL6llrL6r
I,LT
I.6I
rL6vOL6r
,,91
6'Lr
oL6r/696r
qeruqqrlrg
quu4 uefol rodqg Is{nPold
( uor nqlr lueFP ) 'HVI^IIJ UO{SXII NVO Isvndouil a86r/ls6l - 01611696r 9'
Lre
'IIA
IAq?I
unq?I
,??Fruodrp u"Fueq Ie>l3INJ8uolr?uJrtulJil q3toBuasaqal) n?Indrp u?p el€g8u)J rsJ.4\?lns -rx?uadq?rr€pu?8uapSueqru?J?{auy Id qalo u"{nl?lrp I:IIu qlftq ur8urqrueua4 IJ{IN '(?ts?^\s)nqursnN .Ldu?p leats nrre4ety a4 ue8uop ruruszl:a1aqSuedre:eg ?,t\€[ ,uo8alr) rrsnpur u?s?^\?Irp a1e1dulr 4:qrd uelJrrs.radrp Suepese8n[ n]r ul?las .8un1qaguzp zq8ueg nzlnd lp rpe Bued urlo"{ urd"pu, u"1r""g -utuaur uu8uap'unqrt .raduo1 srtrszderyoq Fue, Buntrlagrp uep uepurd Bun[uz1 OOO.L? Ip urlor{ ueqeyo8uad 4;qed unSurquau Burpasqeurrl Burtlruzl Id rul t??sEp?d.q?url ?llxl{ u?p uzun5utqu?q€qruetnlr F.reurruln{8uz.tueu fiur,( uzpqauadu"1n4"1r* ..rr, qls€urrln tees rcdures qrurrl Surqruzl Jil ,Bq"snls?IrJrsl)^rpe>18ue: urelzp zdulnluzJag 'efuunleqasunq?l ur?T?p uryrnfuadsrlz tp uasrsdZ,6I l?saqasnel? uol g,g6p>1e.,(ueqas Itlrrral r:a3auul?Fp rp qEtunu€TBn[uad 7.g6I/Ig6l unq?l tU?J?(,rJeSeu tu€lBpIp ueqn:l -nqJ>lIqnuallletx ,:ods1a w{n[n]lp r8n[ qeulll urpnfuad Intun r(I lnrun Burcftuzs '9t IIA laqer epzdrzqrlp redrp qerul ue3o1.rods>1a urp rslnpord uesueqruaUacl reuafuop 'unqel:ad qeurr urr8o1uol 000'9Erpefuau :erl8uruaulqETJtur-rnqalad 4rrqedsetrsedel lnqasr)l u?s?n[]adur8uaq 0g6I unq"t zped ueTrsayesrp u?p r{eurrtuz.rnqalad>1uqed uesenT:ad ,ua8auuelep ,p q"*p'qi1q urzuzsleladrclnurrpq?lar6/6I unr.J?r l€fas ell?tu tsrlnpo:d edutrlSuruau ueurlSunrua4rdeprq8uaur Inrun u?l{lruep unturNl .qeurrl tujfls1 tpzfuau t.raSau u?Fp rp r{?runqJ[q rs>1npo.rd qn]nlesJnqaTrurndruerulolunyl rlgurn u?Jnq -alad1r:qzdl?bs ntre,{qrturl rue8o1 edn.raqqepnsqerurr:ods>10 qnr.|'esLL6I/LL6I unq'l n?t?uol nqrrS,I l?du?qosue>lr€uel lefeg uas:adg't r?seqas uellnfunuarur1e;aqe8nfBue,{ uot nqu g'Zf {?du?qesq?J?p? rl?urrlue8ol .rodslaqzlunf eruzsBuel apor.rad ur?J?pnrr ?JBl -uaues III Bllled?nprl unqetue8uapuzl8urpuzqrp r1q uot nqlr 8,1 l?lu?qrs u€p uol nqrr 5'g W,{urqasu€Il?ue{ rurele8uau: Surszru-Burszur lu?JaqBu?l uot nqrJ0,rf uep uot nqu grppr Sursrur-Burs?rx 6'Eg >1e,,(ueqas q?un ue3ol uep qrlrqrslnpo.rd,lII ?tlled e3,rr1unqrr uepq trslzpqi qtpnsJsErunprp ?np rouou qzrurluasnpotdr:eflaurpefuaru ,o*ou ":lt uzlnpnpel r.rep.rasa8:aq TIEIJT Erseuopullzrl8uruau Bucdrs>1npo:d geJunf ue8uap zs8urqas 'uz1e:lquraSSuaur Surl rslnpo:d ur8uzqurarl:ad lp?Far qelrr 1961 unqel ryf:g 'ua8auuepp lp u?{n)Flrp zluueun5uzqruad?uzl 1 dalfurg {nra)l I?dB) ntrrl zruzs selrs -?d?IJeq8ue,{>1n.rar1 pdr4 qenqestenqlpEuepas lur ?sr,napnll Buldrues rq .rs4npo;dr1n1un utleunSradlpqeleru?p Ig6I unq?t urBl?pr€salas Buedunqer:ad qrun uor 000.I u;Buep Edul?s0Sl z;erur szlrsedcl:aqBued1 Buntr1Jg 1n:ay ledry ntred r{eturtlnra>1pdeil un8u -?q[p q?Iar'qerult ts>lnpo.rd u?t?{8tlluadz13ue: urepq .Sueurl8ueguBp unurrJEx,dal8urg '3un1r1ag'zq8ueg nzlnd quFp" q?turl Buequrrl 14 ue8uequruad q"rr"g ."oruopuf q", -urrruad 1zr1due8uepe.4;e>1 rl8ue: urelepBurseueeqesn.red edu:aqaqBtJJsWu;I 1e-r1uo>1 Suuqruz;16 ue8uapry.uuo1 erl8uz.rtu?l?ppuors€u ?tse^rsu??r{"snJed_uezqesnrad ,qeur; 8I€
(erg|ucE.s) z8lI86I
I
I8/086I
08i616r
I
6Ll8L6r
SLILL6I
I
LLI9L6I
9L[9t6r
ffi
I
I
I
lsxncour ( uor nqr utrFp ) z86vrs6r - 9L6ItsL6t ..M!NIN HIfrO Uodsxfl |{y( r$Inqoud 8I
.tIA tl .rJe r 9
to.Isxa
I$XJ!dOX.l
( uor nqu urrFp ) z86vt86t 9L6vsl6t.IfgtuJ. uodsxs Nvc ts)Incoual
6rt
Lr'tI
{lJsr.J
?lelqauos ?)lguv (I
L'607 8 ' Z €I 6'98r 8 ' t9 I
6'961 L'8LI s'88I 6'18I I.68I
9'0zz
( e86r/186r r 8 6 I / 0 8r6 0861/616r 6L6l lSL6r 8L6IILL6I LL6II9L6I 9 L 6 r l sL 6 r 9L6tlnL6I TL6IIEL6I EL6rl7.L6t
8'9Ie
z'b6r z'Loz
E',toz 9'etz 6'97.r
Z,TII €'8
L'6
rods{r
F{npord
ulrq€r
( 6uuq uor nqE urBlsp) z86ltt86I - EL6r/zL6r,vDvsWlI MJNASNO)| UOiIS)II NV(I ISXOOOUd 'TIA 8} IE q" I
dElu0uas DISuv (I
s'Lozl L,qEZ'T Vz6r'l 9'188 0'0€8
9'tz6 9,LOL z'€98 t'0€8 SL , EL L,N9L t'8€s
0'zEz IodsrlA
fg69r
9 " t L Ll
(r z86rl186r r 8 6 r i0 8 6 r 086116 L6r
0'8rrl L'9r€'I t'LLt'l z'191 I'I8'
6L6tt8 L6I I L6tlLL6l L L 6 /t 9L 6 r 9 L 6 /t t L 6 r I L6rlt L6r
6'585 9'tL6 0'0s8 0'689 O.I€
NL6lIEL6I t L6rftL6r Z L 6III L 6 I rL6rl0L6l 0L6rl696l
€'6e€ r
Fltnpold
( uol nqu ur8Fp )
z86vt86t - ol6u696r,.r!DIINHrfts uoat$tlr Nv( tsyncoual tt'tIA
ozt
leq8,L
unqrl
l2r
coe
c u it o't q\
I ir
o\ o\
o\ .a:
(<, ^ S E = .!
-r-A
)(
z X D
6F c(F
ffir
322 Indonesia(PT INCO) dengandaerahpenambangan di soroako,SulawesiSeratan.Dalam tahun 1981/1982produksi bijih nikel yang dihasilkanoleh pr Aneka Tambansadalal scbanyak1.598,1ribu ton, sedangkan yang dreksporsebanyak1.207,5ribu ronl H"l ini berartisuatukenaikansebanyak 258,8ribu ton atausebesar 19,3persenuntuk produksidar, suaflrpenurunansebanyak31,2 ribu ton atau sebesar 2,5 pcrsenuntuk eksporbila dibandingkandenganproduksi dan eksporbijih nikel dalamtahun rgSo/1gg7(TabervII.47). PT Aneka]'ambangjuga mempunyaipabrikdi pomalaayangmengolahbijih niketmenjadi ferronikelberkadarNi 22 - zs persenunftk keperluanekspor.produksidan eksporferronikel dalamtahun 1981/1982masing-masing adalahsebanyak 4.765,5 tondan5.b94,8ton yang berartimengalamikenaikan259,7ton atau 5,7 persenuntuk produksidan kenaikan 661,1 ton xu 74,9 persenunruk ekspordibandingkan dengantahun l9g0/19g1. sehu. bungan dengan adanya kebijaksanaanpemerintahJepanguntuk mengurangiimpor bijih nikel,makakini telahselesai dilakukanstudikelayakan perluasan pabrikferronikelpomalaa. Penambangan bijih nikcl yangdilakukanoleh pr INCO adalahunruk diolahmenjadinikermatte (nikel kasar)berkadarsekitar 75 persenNi untuk keperruanekspor.Akan tetapi denganadanyakesulitanpemasaran sebagaiakibatresesiekonomiduniayangmasihterus berlangsung, makavolumeekspordalamtahun 19gr/19g2hanyaberjumrah16,9ribu ton, sedangkan produksinyaadalahsebanyak 19,2ribu ton, yangberartilebihringgi1,4 ribu ton daripadaproduksitahunsebelumnya. Tembaga Penambangan bijih tcmbagadilakukan oleh Freeport IndonesiaInc. di daerah Tembagapura, Irian Jaya.Keadaanpasarantembagaduniayangmasihlesubelummemung_ kinkan perusahaan ini untuk meningkatkan produksinyasecaramaksimal,Daramhal ini pengembangan cadanganbijih tembagadi Gunung Bijih Timur sedangdalam persiapan produksisambilmenunggumembaiknyaharga tembagadi pasarandunia. Dalam tahun 1-98111982 produksidaneksportembaga masing-masing adarahsebanyak196,9ribu ton dan 2O9,7ribu ton, yang berartimengalamikenaikansebanyak1g,2 ribu ton (10,2 persen) untuk produksidan kenaikan76,9 ribt ton (57,9 persen)untuk ekspordibanJingkan dengantahun 1980/1981(TabelvIL48 ).Adapun negaratujuan daripaia sebagian riesar eksporkonsentrattembagaadalahJepangdan sclebihnyake bahan JermanBaratscbaeai pengolahan lebihlanjut. Pasirbesi Penanrbangan pasirbesidilakukandi daerahpantaicilacapdanpelabuhan Ratuyang dilaksanakanoleh PT Aneka Tambang. produksi tersebut diarahkan untuk memenuhi kebutuhanbijih besipabrikaabrik semendi dalamnegeri.produksidan eksporpasirbesi
323
H ;.i
!-5s
-r
s!eet
:r
:j.1'r{
e{<e
oo\o\o ddo.ar{{{Jsrr{ $ro
;1
-x?t
\o
at 6_rS "6i!i
oN;i6+ t;-'u,
t"iJhL'6
I
a 66{
--9P
E:Eg{
6o@ S:6
a-.r{J{ c-aa{o.u
J o
l--r{^rq
{:5-<< o\o9a :,{'r{{ suoPo
e
X FJ
Ei IE FP 7
;' -X -t E
sirss
"o t'-"o
-.
* i i3r ;" id - 5
i
-o
i.F: E; no\= '\o
{ I \o @
qF
6ii
E-8 .+Ni ;. $ N "s
urqo90J "o'o L -\oin
=B J9.P9 i-oir!
q
32+ dalarn tahun l98l/L982 sebagaimanaterlihat pada Tabel VII.49, masing-masing adalah sebanyak108,6 ribu ton dan 25,5 ribu ton, yang berarti mengalamikenaikansebanyak 40,3 ribu ton (59,0 persen)untuk produksi dan penurunan scbanyak9,6 ribu ton (27,i persen) untuk ekspor dibandingkandengantahun 1,ggo/lg1r . Dalam hubungannyadengan peningkatan produksi pasir besi dapat dikemukakan bahwa pemanfaatanpasir besi,.t"g"r tut* baku yang diperlukan untuk pabrik bcsi baja Cilegonrerusdilakukan, Batu bara Penambanganbatu bara di Indoncsiasaatini d aksanakanoleh dua buah pen:sahaan yaitu PN TambangBatubaradan pr rambang BatubaraBukit Asam. pN Tambane Batubara melaksanakanpenambangandi daerah ombilin, sumatcra Barat, sedangkanef tambang BatubaraBukit Asam yang didirikan pada tahun 19gl sebagaitindak ranjut dari kebijaksanaan diversifikasi sumber daya energi, merakukan penambangandi daerah Bukit Asam, sumatera Selatan. Produksi batu bara dalam tahun kctiga perita III mengarami kenaikan yang cukup menggembirakanyaitu meningkat dzri i?9,3 ribu ton pada tahun 19g0/19g1 menjadi 367,2 ribu ton dalam tahun Tggl/rg8z atau meningkat dengan 11,5 persen (Tabel vII.50)' Peningkatanproduksi akan terus diusahakan dengan penambahansarana penambangandan peningkatanefisiensikerja. Dalam tahun Tggr/l9gz telah diselesaikan pembangunanunit pencucianbatu bara dengankapasitas150 ton perjam, sehinggakualitas batu barayang diproduksi sekarangsudahjauh lebih baik dari has produksi sebelumnya.o: samping itu deposit batu bara di daerah Kalimantan Selatandan Kalimantan Timur iusa akan dikembangkan. Peningkatan produksi batu bara terus diusarrakan baik daram rangka diversifikasi pemakaian sumber encrgi dan penghematanpenggunaanbahan bakar minyak, maupun untuk memenuhi permintaan batu bara yang semakinmeningkat baik di dalam negeridan juga dari luar negeri.Ekspor batu bara dalam tahun 19g1 adalahsebanyak 126340 lon yang berarti nreningkatdengan26 272 ton atau sebesar26,1 persen dibandingkantlenganjumlai eksportahun 1980. Emas dan perak Penambanganemas dan perak dilakukan oleh pr Aneka 'rambang dr daerahJawa Barat yaitu di cirotan, Hatcmi dan Lebak sembada. Serainitu cmas dihasilkanpula oleh sejumlah pertambangan rakyat yang amat sederhana cara bekcrjanya dan oleh Freeport IndonesiaInc. sebagaihas logam ikutan dari produksi tambang tembagasejaktahun t973. Menurunnya produksi emas dan perak yang diusahakanoleh pr eneka iambang dalam tahun 1981/1982 adalah disebabkanoleh adanya penurunan kandungan bijih emas dan
325 F>
\o \o \o tso\o
\o \o \o \o \o 6A 6{o1
\o \o \D \o \q
\o \o \€) r,J tsO
\D \o \o \o \o \O O. { 01 b
\o \o \o \o \o ,ts o l.J F O
-t
7
!6
z i,
{M\o r.Jl{
" o \i " a
N)qSt.')Or orlJ\oFo
l.a.Aoo\ {ur]l!i
i!Li.'q'o
i."ob
5
-f o_ E,
|. c.
Fs)F {$@ oo\c -r!u
(N, Jo Tr \JOA \No }oJ\ o\oooobJ @ooo6
A tJ }JcEl aco 0a
\o \o \o Fo\o
\o\o\o\o\o @,.t ol q s
\o\l)\o\D \o -l -l _J o\ "l
rsFo
\[email protected]
|
ftl
|
3
.5
Ft
\o \D \o \o \o +errrB
o
Itl XE 6iF
.{Y
FE
FNH
tJrrrJ)ao\
ca\o@\o
o
E
lF4 \o l!
E; sz ts.ts
{o\
5ZO
perak yang diusahakandengansemakindalamnyapenambangan,sedangkandi lain pihak kandungantimbal dan sengmakin tinggi, Hal ini telahmenyebabkansistempengolahannya harusdisezuaikan.Dengan dilakukannyaperubahancarapengolahan dapat pula dihasilkan produk sampingan yaitu konsentrattimbal dan konsentratseng.Jumlahproduksiemasdan perak yang dihasilkandalamtahun i98l/rgsz masing-masing adalahsebanyak172,6kg dan 1,9 ton. Perkembangan hasiltambangemasdanperakdapatdilihatdalamTabelvII.51 dan TabelVII.52. Bauksit Penambangan bauksitdilakukanoleh pr AnekaTambangdi lima daerahyaitu dr Kijang, Angkut, Tembiling, Telong dan Koyang. sebagaiakibat daripadaresesiekonom:. dunia yang masihterusberlangzung, produksidan eksporbauksitdalamtahun 19g1/19g2 terpaksaharusrnengalami penurunan.produksidan eksporbauksitdalamtahun tersebut adalahsebanyak1.015,1ribu ton dan 885,1ribu ton yangberartimasing-masing mengalami penurunansebesar 20,1 perscndan 26,1 persendibandingkan dengankeadaantahun 19g0/ 1981(TabelvII.5 3). sementara itu bauksityangterdapatdi pulauBintanyangdiperkirakan berjumlah60 juta ton dan di KalirnantanBaratyangdiperkirakanberjumlahg10 juta ton adalahmenrpakan bauksitberkadarrendahyangtidakmungkindiekspordalambennk bijih dan han-r s diolah terlebih dahulu rnenjadialumina.Unuk memanfaatkancadanganbauksit tersebut,direncanakan akan dibanguntambangdi wacopek,Bintandengankapasitas pro. duksi sebesar1.750ribu ton bijih per rahun dan pembangunan pabrik aluminadi pulau Bintan dengankapasitassebesar 600 ribu ton per tahunyaitu benrpasandymetallurgicai gradealumina.Diharapkanpenambangan akanmulai berproduksi awaltahun 19g5,sedargkanunruk pabrikaluminapadaawaltahun 1986. Granit Penambangan batu granitdilaksanakan orehpr KarimunGranit di pulauKarimun. Produksi,penjualandalamnegeridan ekspordalamtahun 19g1mengalamikenaikanyang cukup besardibandingkandengantahun sebelumnya. produksibatu granit dalamtahun 1981 adalahsebanyak1.810,9ribu ton yarg berartimengalamikenaikansebanyak884,9 ribu ton atau sebesar95,6 persendibandingkan dengantahun 19g0.Sedangkan besarnya penjualandalamnegeridanekspormasing-masing adalahsebanyak 605,5ribu ton dan941,9 ribu ton, yang berarti masing-masing mengalamikenaikansebesar22,6 persendan g1,5 perscn dibardingkandengankeadaandalam tahun 19g0. perkembangan produksidan eksporbatugranitdapatdilihatpadaTabelVII.54. Bahan-bahantambanglainnya Penambangan bahan-bahantambanglainnya yang meliputi mangaan,aspal,yodium,
327
vll'53
Trbel
PRODUKSIDAN EKSPORBAUKSIT,196911970 I98II798Z ( dalomribu ton )
Trhun
Ek!por
Produksi
19691rg'tO 191Olt91l rg'trlr912 !9121t913 4 tg't31197
907,0 1.207,7 1.288,1 t.Mo,2 r.204,7
853,6 l$2,2 1.211,1
tg't4lt91s r97s11916 r91611917 19?711988 19',t811979
|.284,2 93s,8 1.048,5 t,22t,8 954,9
|.267,3 9r9,8 1.105,7 1.151,9 981,6
19?9/1980 1980/1981 ,l\ t98tll982 "
1.160,7 |.269,9 l.0l5,l
1,168,3 !.197,91l 885,1
1.2661
1) Angka diPGtbaiki 2) Angks semcnttrs
Tabet
vll' 54
_ PRODUKSI DAN EKSPORBATU GRANIT, 7973 I98I ( dolsm ribu ton )
Trhun
1913 t 9 ' 14 t915 1975 t917 l9?8 l9'1 9 t980 19811)
Ekspor
Produkd
148,0 36,8
415,0 424,8 535,3 804,3 722,2 495,3 6?8,2 926,0 1.810,9
o,, 1
311,3 286,1 264,7 411,0 518,9 941,9
_=1)
,rrn8ka sementan
gA
.o.ti
l : { cf {. Nr \oco r6-. D
328
tr6€(1
Fso'cO+lEfl
(1locY
n
Yq
o?n6F:G-
9q!oNdt.oo i.i
s1 : s. y :,: q.qo?q
co i
or ft
F r iFo: N ( o F c )dr N N
\o !) or o .-.-i
F ts
+
-
!.) F
r + tr F
to or
ro 6
ts oll
!iid--€
..i
q!!loirioo-
c{otsN q-A 6
c - ' rI n:!) oc,)!)o
E tr*6i
6C{@tsN.r)$i c!6q)!
.!
u?qq r6io!-
I
to,+HgiNo N+cjton.r,6 6.!NNc.5,bcv cd @ cd c.i
6
ts
-9_
n
4c{C rj 6
p
-
{o
rij
iq_+N; . : o i . ( tc d
6i
.:.
d
,
+
j
dr r
F g:g=5;393;* lrtsc.l\co@6or|{i
N}
Ntr
rtl
ni.of)€
'a _--r
^
d
8 8 $ t r a e e r, :R1 t S S l
o) I o)o) 9 or1!)$ojoN t:{Fcjoiii ':
d'leN
co
or .q {' .+r.D@@
N
ci ry + dloi,oodF
or
61
6
cr,
I
rttl
+i6ts -f)6 .i
s 'e
v9 ot
tttl
9oeHc!.osrNor(o od oi +od;d : =&--
&E lrv
!i
RRfigt'HEg*gE
lltl
aii
-
gg--
di,i
R
(D-
rltl
9oNqo!Noo(ocol j
E
6;
lj
.i
e
doi c!@
c'i .r
7)q
belerang,fosfat, asbes,kaolin, pasir kuarsa, marmer, gamping, lempung, feldspar, kalsit, yarosit dan bentonit dilaksanakan oleh perusahaanmilik negara,perusahaanmilik Pemerintah daerah dan perusahaan swasta nasional. Bahan-bahan tambang ini pada umumnya digunakan untuk konsumsi dalam negeri, walaupun beberapadi antarLnyz ada yang diekspor dalam jumlah kecil dan belum dapat dilakukan secarakontinyu. Perkembanganproduksi bahan-bahantambang lainnya dapat dilihat pada Tabel VII.5 5 Tenagalistrik Kebijaksanaanpembangunandi bidang kelistrikan selanraPelita III ditujukan untuk meningkatkan kcsejahteraanseluruh masyarakat baik masyarakat pedesaanmaupun perkotaan serta unruk mendorong dan merangsangkegiatan ekonomi. Hal tersebut disebabkan karena pentingnya fungsi tenaga listrik, bzik sebagaisarana kehidupan sehari-hari maupun sebagai sarana produksi. Tersedianya tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai mempakan salah satu unsur pendorong utama terhadap laju pembangunanekonomi, sedangkan tersedianya tenaga listrik yang tersebar dan dipergunakan secaraluas untuk keperluan sehari-hariakan dapat meningkatkan kesejahteraanmasyarakat. Schubungandengan itu maka terus dilakukan upaya peningkatkan penyediaan tenaga listrik, baik secarakualitatif maupun kuantitatif. Peningkatan penyediaan tenaga listrik mencakup usaha rehabilitasi dan pembangunan pusat pembangkit tenagalistrik, jaringan transmisi,gardu induk sertajaringan distribusi yang meliputi jaringan distribusi teganganmenengah,teganganrendah dan gardu distribusi. Dari Tabel VII.56 dapat dilihat bahwa dalam tahun 198111982telah diselesaikanpembangunan pusat-pusatpembangkit tenagalistrik sebesar486,785 MW, penambahanjaringan distribusi sepanjang804,1 kms, pembangunan gardu induk sebanyak 13 buah dengan kapasitas 1.057 MVn, serta penambahanjaringan distribusi yang n.reliputi2.716,55 kms untuk jaringanteganganmenengah,1.766,88kms untuk jaringanteganganrendahdan 2,380 buah untuk gardu distribusi. Hasil-hasilyang dicapai daripadausahapembangunantersebut pada gilirannya telah memberikan kemungkinan yang lebih besar dalam mengusahakan tenaga listrik. Dalam tahun 1987/1982 produksi tenaga lisrik telah dapat mencapai 10.125,3 MWH yang berarti telah meningkat sebesar1.703,8 MWH atau 20,2 persen di atas tahun sebelumnyr. Bertambahnyajumlah produksi telah memungkinkan penjualan tenaga listrik yang juga meningkat. Penjua.lantenaga listrik dalam tahun 7981/7982 adzhh sebanyak 7.862,2 MWH ar.at 27,5 persen lebih tinggi dibandingkan denganpenjualan dalam tahun 1980/1981yang berjumlah 6.+73,1 MWH (Tabel VII.57). Dalam upaya penyediaan tenaga listrik dengan mutu yang baik dan dalam jumlah yang cukup, maka unsur biaya yang seminimal mungkin tetap mendapatkan perhatian sepenuhnya. Dalam kaitan ini pula rnaka untuk mempertinggi efisiensi produksi tenaga
330 r.r 6oi^ t--
\o coo
o F
+
--:
\f@rn
N
ct
00
a{ t'-
cp
\
o')
v.'- o\ a o
q
o\
o
o" \o
..1
f.r
c'l
\e
\o er ok)
f--
o,
v
^
c-\OO
t\
t-
..4
.:
a\
I
+
.^'
q9ur o
F U) ,l
o c--
\o<
=< > 4 Llt
c.i cEoo
cr
..i
l)
-i
+
a',1^
o' \o^ \o
t-
coo\o \o
c-
('.1
mO
z z (n tl
F]
P PE <
33r 5t
TE
za
EF
ee €= x E
ls O{
90
|n z F
z ; >
leP
-t l€a or+F o$
z
-oo'
F'
>,1
;s
zE >6
.< r,
;F
:,F
tr!
biE
E\r D
CD19
z .t Itl
z t. 19'| a19 rJlolo^c
Lbbb
rl CtH
-t,"
\o
..1
{
i.b
\o @
\o a
;tsh bh
;ts q9
i9 Ie
:'
:-
332 lisnik, dilaksurakan interkoneksi antarsistem baik antarsistem kclistrikan regional maupun antarzub-sistemkelistrikan di dalam wilayah tersebut. Manfaat yang diperole"hdari dilaksa_ nakannya usaha intcrkoneksi tersebut antara Iain adalah mempertinggi faktor pemanfaatan fasilitas pembangkitan yang untuk jangka panjang juga merupakan penghematan investasr, memungkinkan tercapainya skala ekonomi daripada sisteruserra mempercepatpenyebar_ luasal pemanfaatan tenaga listrik. selanjumya perru kiranya dikemukakan bah*a p.ogr"peningkatan sarana penyediaan tenaga listrik juga berkaitan erat dengan usaha pemerirtah dalam pengembangan wilayah, mengingat program pembangunan kelistrikan ridak berdiri sendiri akan tetapi terpadu dalam zuatu kegiatan multi sektoral. Dalam pada itu sejalan kebijaksanaanenergi nasional,pembangunankelis_ trikan tetap dikaitkan dengan _dengan konservasi energi. Langkah ini pada hakekatnyr--".uprkan pencerminan daripada usaha unn:k mengamankan fungsi minyak bumi sebagaizumber devisa, di samping sekarigusmengalihkan dari perekonom-ian mono energi ke perekonomian go.li e1era, serta mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi. Atas dasar itu maka kebijaksanaanpembangunan.keristrikan diarahkan juga untuk memperluas pemanfaatan potensl tenaga air, batu bara dan gas alam, tenagaparas bumi, tenaga nukli, ,"a,u tenaga non konvensional. Dengan demikian selain pembangunan kelisuikan d"p", a.-, b..larigsurrg, kelestarian encrgi juga akan lebih terjamin. usaha-usaha rarn di bidang kelistrikan untuk melakukan konservasi energi antara lain adalah dcngan mendorong agar sektor indusrri menggunakan listrik yang diusahakan oreh pLN. Har ini disebabk"n f,u...," penggxnaan pembangkit tenaga listrik sendiri (captive power) secara terpisah-pisah dan berski-a kecil akan rnerupakan pemborosan bahan bakar minyak. Dalam hubungan ini dilaksanakan bimbingan kepadamasyarakatuntuk mengurangipemakaian tenagaristrik yang berlebihan dal pemasanganalat kondensator pada lampu TL. selain itu kepada indu stri-iridustri dianjurkan unnrk menggunakanprosesteknologi yang hemat energi,di sampingmenglsahakan agar lembagaJembagailmiah dapat membantu dalam merencan"k"n p"-bu sumber-sumberenergiyang dapat digunakanuntuk daerah "tun-peralatan pedesaan.Kebijaksanaankonser_ vasr energi harus dilakukan secara menyeruruh dan sekaligus merupakan bagian daripada kebijaksanaanenerginasionalyang terpadu. 7.3.4.
Perhubungandan pariwisata
Hasil pembangunandi bidang perhubunganyang clilaksanakan seramaini relahdapat dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat,yang melfuti jasa perhubungandr.at, p..hu_ bungan laut, perhu bungan udara, pos dan telekJmunikasi, r..,ij"r" _.,iorotogi i".i*ir"t" dan geofisika. Sasaran kegiatannya diarahkan unruk menunjang kelancaran ,.u, b"r*!, mobilitas penumpang dar penyampaian berita, agar mampu menjadikan hubungan yarig lebih dekat a.ntara saru daerah dengan daerah rain-nya dalam waktu t.mpuh yanise-akii
tt)
dan keserasian singkat. Dengandemikian diharapkansegeradapat tercapai keseimbangan pertumbuhandi berbagaibidang dan aspek kehidupan. Sementaraitu pembangunandi bidang pariwisatayang mempunyai arti penting bagi kelestariankepribadianbangsadan negaratelah dikembangkandan ditingkatkanpada 10 daerahwisatautama,denganharapan sertalebih dapat meningkatkanpendapatandan kreasimasyarakatsecaraberkesinambungan menarik wisatawandari luar dan dalam negeri terutama generasimuda. Sedangkandata informasi meteorologi dan geofisika, sudah dapat dirasakanpula manfaatnya terutama dalammemberikaninformasimengenaicuaca,iklim dan keadaancurahhujan. Perhubungan darat Pembangunan di bidangjalan dan jembatanyang dilakukanselamaini telah mendorong pertambalranarmadaangkutanlzlan rzya yaitu mencakupmobil penumpang,truk, bis dan sepedamotor. Dalam tahun 1980 jumlah armadaangkutanjalan raya baru berjumlah 1.293.7+9buahterdiri atts729.577buahmobil penumpang, 478.066buahtruk dan 86.166 buah bis,sedangkan dalamtahun1981jumlahnyatelahmeningkatmenjadi1.345.743buah +96.61,5buahtruk dan 88.997buahbis. Hal terdiri atas760.131bualrmobil penumpang, telah mengalamipeningkatan sebesar ini berani masing-masing 3,2 persen,3,8 persendan jumlah jalan armada angkutan raya dapat diikuti pada 4,1 persen,Perkembangan TabelVII.58. Dalam rangkamengatasiangkutandalamkota yang arnan,tertib dan murah antara lain telah dilakukan denganpenambahanbis kota. Dalamtahun 1981/1,982jtmlah bis kota tersebardi Jakartasebanyak3.375 adalahsebanyak3.83Obuah,yang pengoperasiannya buah,Surabaya170 buah,Medan65 buah,Semarang 100 buah,TanjungKarang14 buah, Bandung96 buah, Dilli 5 buah dan BandaAceh sebanyak5 buah. Di sampingitu telah pula bis-bisbertingkatdi beberapa dioperasikan kota besar,antaralain di Surabaya sebanyak 25 buah,Medansebanyak15 buah dan Semarang sebanyak10 buah.Sementara itu untuk meningkatkankeselamatanlalu lintas maka kini telah didirikan pusat pengujiankendaraan berrnotor yang berlokasidi Bekasiyang bertujuanuntuk mencegahterjadinyakecelakaan lalu lintas dan gangguanlingkungansebagaiakibat daripadakerusakankendaraanitu sendiri, di sampingmemberikanjaminan kepadapemakaikendaraanmengenaimutu dan ciri kendaraansesuaidenganyang disebutkanoleh pabriknya.Kendaraanbermotortersebutantara lain meliputi truk, bis, pick up, jeep, oplet, sedan,bemo dan sepedamotor. Khususnya terhadap angkutan umum di kota-kota besar telah disusunpula sistemangkutansecara t€rpaduantaraangkutanbis dan angkutankeretaapi. Selanjutnyauntuk memenuhi kebutuhan angkutanperintis antara lain dilakukan denganpenambahan armadabis perintis.Jumlahbis perintisdalamtahun 197911980 dan tahun 1980/1981masing-masing adalahsebanyak91 buahdan 111 buah,Kemudiandalam
Tabcl
33+
VII.58
ARMADA ANGKUTAN JAI.AN RAYA, 1969 - 1987 ( dalam setuan) Tahun
Bis
Mobil brrang/tuk
Mobil penumpang
Jumlah
1969 1970 l97l t972 1973
20,497 23.451 22,562 26.488 30.368
95.660 99.814 112.878 1 3 1 . 157 r44.060
2t2.t2Z 235.816 256.988 277.2r0 30?.759
328.280 359.081 392.428 434.873 482,r67
r974 1915 r976 r977 l97E
31.439 35,900 39.989 46,644 57.836
166.356 189.480 220,692 268.098 328.022
337,701 377.990 4\9.240 471.099 53r.?06
535.496 603.370 679.321 785,841 9l?.063
1 9 7 9I ) l) r980 2 lgSl )
69.545 86.166 86.99i
383,648 478,066 496.615
677.345 729.5r7 760.r3r
1,030.538 1,29n,749 1.345.743
l) Angka diperbaiki 2) Angka s€mentaa
Tabel
VII.59
PEMAKAIAN JASA KERETA API, 1969 - 79AI Penumpang
Banng
f'ahun
Jumlah tuta oranc)
r969 ls70 197r t972 1973 r974 r975 1976 r977 1978 r979 1980 1 9 8 tl )
l) Angka sementar-d
52,4 50,9 40,1
25,4 23,8 20,1
2r,0 37,7 40,? 39,9
Rata-rata per km (oEns)
3.466 9.623 n352 2,727 3.466 3.534 3.37| 3.082 4.751 5.981 6.229 6.080
Jumlah 6uta ton)
Rata-reta per km (ton)
4,O
859
4,6 5,0
949 1.038 r.069
4,5
l.tl6 959 701 E]4 1.022 1.016
4,9
980 t,016
JJ)
tahun 1987/1982 jumla} tersebut telah meningkat menjadi 121 buah bis yang beroperasi di Ujungpandang sebanyak 9 buah, Pangkal Pinang 7 buah bis, Kupang 6 buah bis, Ambon 3 buah bis, Bengkulu 14 buah bis, Mataram 5 buah bis, Sumbawa6 buah bis, Jayapura 14 buah bis, Sorong 8 buah bis, Manokwari 5 buah bis, Merauke 5 buah bis, Biak 7 buah bis, Dilli 8 buah bis, Ende 2 buah bis, Ralikpapan 4 buah bis, PaIu 4 buah bis, Poso 4 buah bis, Padang5 buah bis dan Lubuklinggar.rsebanyak 5 buah. Sementara itu kebijaksanaanyang ditempuh di bidang perkeretaapian dalam Repelita lIl adalah melanjutkan perbaikan/rehabilitasi,serta peningkatan dan penambahan sarana,prasaranamaupun peralatan operasi. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan muru pelayanan masyarakat sehubungan dengan pesatnya pembangunan besertahasilnya di sektor lain sepcrti pertanian, perkebunan, industri, pertrmbangandan pcrdaganganumum temtama di pulau Jawa dan Sumatera.Dalam pada itu peningkatan pelayananjasa perkeretaapiankepada masyarakatdi kota dimaksudkanuntuk mendukung program angkutan kota seperti J abotabek (DKI Jakarta - Jawa Barat) dan Gerbang Kertasusila (Kertosono, Surabaya,Sidoarjo, Lamongan) Jawa Timur. Kegiatan tcrsebut berupa rehabilitasidan peningkatal kcmampuan,baik secarakuantitasmaupun secarakualitas serta penambahanfrekuensi perjalanan. Dari Tabel VII.59 terlihat bahwa dalam tahun 1981 jumlah angkutan penumpangmenurun sebesar2,0 persen atau 3,3 persen untuk ukuran penumpangper kilometer, terutama angkutan penumpangjarak jauh. Sedangkanangkutan barang telah meningkat scbesar13,0 persen Ltau 3,7 percendalam ukuran ton pcr kilometer. Peningkatan tersebut terutama terjadi pada angkutan jarak menengah dan jarak dekat. Selama tahun ketiga pelaksanaanRcpclita III telah dilakukan rehabilirasi jalur jalan kercta api sepanjang1.624,3 kilometer, perbaikanjembatan beton dan baja sebanyak674 buah, rehabilitasilok uap sebanyak38 buah, rehabilitasilok disel dan listrik sebanyak396 buzh, rehabilitasigerbongsebanyak5,685 buah. Hasil rehabilitasidi bidang perkeretaapiandapat diikrrti padaTabel VII.60. Pembangunanproyek kcrcta api Jabotabek dimaksudkan untuk mengembangkan sistem perkeretaapianyang dapat rnenunjangkegiatansosialekonomi masyarakatibukota Jakarta dan wilayah sekitarnya agar dapat bepergian secara lebih nyaman dan efektif. Dengandemikian diharapkanakan dapat dicapaipeningkatanproduktivitasdaripadaseluruh masyarakat ibukota dan daerah-daerahpinggirannya. Di samping itu kini sedang dilaksanakan Proyek PengembanganPengangkutan Batubara Bukit Asam dengan Kereta Api (P3 BAKA) yang dimaksudkan untuk penghematan energi bagi proyek PLTU Suralaya, Banren utara, Jawa Ba.ratyang saat ini sedangdibangun. untuk iru angkutan batu bara dilaksanakan oleh PJKA dari Tanjung Enim ke Tarahan/Panjang dan selanjutnya oleh pT pANN unruk angkutan laut dari Tarahan/Panjang ke Suralaya, Dalam hubungan ini p3 BAKA terus berusahauntuk dapat mengangkut batu-bara sebanyak 2,5 juta ton per tahun secaratertib
t to
$HE,*'9
rS$
cz
3:!
d;.:JHlPF€o@a 66-F;=Il:{
I =
\ N "
$83$i*!
rHS -N
"l3 3 t
* *: d&
, b r:
6i
Hilgg:si,$E
883
Efi;,ssE
I
rfiE
qqN"=
g$E
,E
35,E$
2 GE ri< a<
+
-? :';RSrCNs-'+
'-=
:v
PNqd
rq
-
-S-6
r
z
rsE 3
=66N6
rE3
'Rr
liit 1$"
FSe
3?+
.!9dn
6l16
'ri-.
* =:
ll
tdd=
{€
fl€
zt n ; j..i!i+!id
I
6
c ,EIB
;
=ae
t5t
kereta api di eksploitasi Selatan dan teratut, tanPa mengganggu fungsi operasi angkutan melakukan pembangunan sarana dan Unruk mendukung keglatan tersebut, P3 BAKA yang mencakup fasilitas' operast' prasarana kereta api di Sumatera Selatan dan Lampung itu pembangunanjalan b:ru kereta pemeliharaan bakai pelanting dan pendidikan' Sementara menunjangpendistribuMeneng-Kabat(Banyuwangi),antaralain ditujukan untuk "pi "nt"r" yang .ukup berat sebagaiangkutan massal yang relatif murah dapat membantu ,i"n prpuk bakar minyak bumi. nl.niuongi kepadatanlalu lintas jalan raya sertt penghematanbahan adalahditujuPembangunandi bidang angkutan sungai,danau dan penyeberangan arus penumPang don kan untuk meningkatkan fasilitas yang menunjang perkembangan pengadaankapal inspekbarangdengantitik berat pembangunanfisik dermagadan terminal' alur sertapengerukan si, kapal feri, bis air, pemasanganrambu-rambusungai,pemeliharaan danau dan penycberangan ,rng"i, d"n"r, dan terusan. f)engan terciptanya angkutan sungai' daerah'memsecia teratur, hal itu akan dapat memberikan dukungan bagi pengembangan antarpulau yang berjarak buka isolasi baru serta mempersingkatjarak antarpropinsidan dekat,Langkahlangkahyangditempuhuntukmendukungkebijaksanaantersebutadalah baru meliputi memptioritaskan pioyek-proyek lanjutan, mempersiapkan proyek-proyck proyek-proyck yang bidang studi, desain,pengadaantanah dan konstruksi sertamelengkapi dan penyeberangan sudaliselesai.Hasil yang telah dicapai di bidang angkutansungai,danau 6 buah dermaga dalam tahun kedua Pelita III antara lain telah diselesaikannyapembangunan sungaisekitar 291 sungai,pembersihanalur sungaisepanjang470 kilometer, pengerukanalur 2 buah dermaga ribu m3, pengadaanrambu sungaisebanyak130 buah, serta pembangunan juga telah dibang'..rn fasilitas angkutan bis air dan 2 buah dermaga feri. Di samping itu Meulabol]- Sina' penyebcrangansehinggatelah dapat dibuka lintas penyeberangan'antata Perak- Kamal' Lnng, erl..brng - Bangka, Merak Srengsem,Merak Bakauhuni' Tanjung Kolaka' Bita Panarukan- Kalianget, Ketapang- Gilimanuk, PadangBai Lembar' Bajoe' III' telah Pamatatadan Jetman - Sorong daratan.Dalam tahun ketiga pelaksanaanRepelita danau' dilakukan pula pcmbanpunan sebanvak 9 bua-hdermagasungli' 1 buah dcrmrga pembersihanalur sung:ti sepanjang90 kilometer dan pengerukcnalltr sungai sekitar 361 ribu meter kubik, Perhubunganlaut dapat Dalam tahun kctiga Pelita III secarakeseluruhanjasa perhubunganlaut tellh pelayx{an ditingkatkan ke arah suatu integrasi yang lebih baik antara pelayaran samudcra, rakyat dan nrlr"nr"r" dan pelayarankhusus.Demikian pula antarapelayaranlokal, pelayaran menyebar ke lebih pelayaranperintis tetah dapat dilakukan secaraterpadrtdenganrute yang pcrintis telah iaerah-daerah terpencil. Sedangkan untuk beberapa daerah rute Pel^y Lrzn teratur berhasil dilakukan kegiatan pasar terapung. sementara itu pola pelayaran tetap dan
338 (RLS) yang merupakan jaringan daripada pelaya:ra:nnusantara terus disesuaikan dengan penyebaran muatan dan kebutuhan angkutan laut. Dalam rangka tersebut, terus dilakukan peremajaan dan pengembanganarmada untuk meningkatkan kemampuan dan daya angkut armada nusantarz zgar d,ap$ memenuhi kcbutuhan dan mengikuti pertumbuhan daerah. Dalam tahun l98L/1982 telah diberikan kesempatan untuk pengembangandan pembinaan antara lain kepada perusaha-an pelayaran umum nasional,pelayaran khusus lcpas pantai, pelayaran khusus muatan cair dan pelayaran khusus industri, yang diwujudkan dalam pembelian kapal sejumlah 189 buah dengan kapasitas 248.856 DWT, 120.630BRT dan 2 3. 0 2 8 H P . Dalam tahun 1980 jumlah muatan yang diangkut oleh armada pelzyarln nusantara adalahsebesar5,815.000ton denganjumlah kapal yang beroperasisebanyak390 buai kapal dengan kapasitas 4O6.378DWT. Kemudian dalam tahun 1981 muatan yang diangkut, jumlah kapal yang beroperasidan kapasitasnyamasing-masing adalahseberat5.g5l.B4Z ton dan 2.2OOunit peti kemas, 361 bual kapal seta 425.428 DWT. Kenaikan rersebut antara lain disebabkan karena telah dilakukannya penggantian kapal yang sudah tua dengan kapaf kapal yang baru yang berukuran lebih besar, sehinggamuatan yang diangkut selama tahun ketiga Pelita III mengalamikenaikan sebesar9 persen dibandingkandengantahun sebelumnya. Perkembanganarmadaniaganusantaradapat dilihat pada Tabel VII.61. Sementara itu di bidang pelayaran samudera, baik pelayaran samudera umum maupun pelayaransamuderakhusus terus dilakukan peningkatankapasitasdan penyesuaian terhadap perkembanganteknologi, antara lain dengan pemesanan/pembelian kapal semi container dan full container sebanyak 5 buah serta 2 buah log carrier dengan kapasitas masing-masingseberat 8.000 DWT. Sehubungandengan usaha peningkatanangkutan peti kemas,maka pada akhir tahun 1981 PT Jakarta Lloyd telah mengoperasikan2 buah kapal semi container dengankapasitas34.c00 Dwr dan 1 buah kapal full container berkapasitas 130.325Dwr, Adapun rute yang dilayari oleh pelayaransamuderapada saarini antaralain adalah Indonesia- Jepang, Indonesia- Hongkong, Indonesia- Taiwan, Indonesia- Canada/ USA scrta Indonesia- Eropa dan sebaliknya,Di sampingitu untuk memenuhi permintaan jasa angkutanlaut, terus dilakukan penambahankapal penumpang,kapal semicontainerdan kapal angkut aspal beton dan angkutan batu bara. Dalam tahun 1980/19g1 muatan yang diangkut adalah seberat 7.353.0+9ton dengan mengoperasikankapal sebanyak 5g buah berkapasitas668.351 DWT. Sedangkandalam tahun 7987/7892 jumlah muatan, jumlah kapal yang dioperasikan dan kapasitasnya masing-masingtelah meningkat menjadi seberat 9.402.322ton, sebanyak61 buah kapal serta 801.625 DWT. Kenaikan muatan yang diangkut tersebut terutama disebabkan karena meningkatnya kegiatan ekspor dan impor. perkembangan jumlah armada dan muatan pelayaran samuderadapat dilihat pada Tabel vII.62.
339
TrbeMI.61 _ ARMADA PELAYARAN NIAGA NUSANTARA' T969 198I Kapal kapalyang beroperasi
Jurnlah kapal Tahun
Kapat
Kapal
ra2
7969 1970 1971 197 2 r97 '
242 242 267 300 305 340 3r 6
t97+ l9 7 5 t976 1977 r97A
?7 ''
1g79rJ 1) 1980 1g8r2)
390 tol
1 38 . 0 0 4 ?34.685 238.s35 32r.669 284.93r
1A+.350 2 6 7. 75 9 32r.669 3?.r.669 284.93L
130 232
272.4rr 3 1r . 95 0 330.4r9 3ro.570 312.O00
300 305 340 316 322
2 7 2 . 4 7r 317.950 330.479 310.7 50 312.000
386.954 +06-174 +25.+24
373 390 361
386.954 406.378 +25.428
zt5 282
r) Angka diperbaiki 2) Tabel
Vll.62
_ ARMADA DAN MUATAN PELAYARAN SAMUDERA, 1969 1981
Tahun
19 69 1970 1971 1972 197 3 79 7 + 1 . 9 75 1976 r9 7 7 1978 r979 r980 198 I r) 1) Angka s€mentara
Jumlah k+al
Kapasitas ( ribu DWT )
Muatanyang diangkut ( ribu ton )
39 48 59
318 386 489 467 387
1.343 1.913 2.650 6.923 9.917
339 +12 450 491
9.093
+1 +5 47 50 54 52 50 58
6r
o.1d J
9.986 6 . 3 98 ).oJo
51t 668 802
5 . 82 0 7.353 9.402
o
; I
< OF
c|z -i<
.z :. r
,- iz2
J Et
@s
E
3
ri
341 Guna memenuhi dan menperlancar angkutandaerahdenganpola trayek yang tetap dan teratur, maka pembinaanpelayaranlokal terus ditingkatkan. Dalam tahun l9g0 jumlah arnada pelayaranlokal adalah sebanyak1.081 buah kapal dengankapasitas154.g00DWT denganjumlah muaran sebcsar2.200.510ton, kemudian dalam tahun 1981 jumlah kapal, kapasitasdan jumlah muaran masing-masing telah men.ingkatmenjadi sebanyak1.090 buah kzpil, 161.426DWT dan 2.270.90Oton. Hal ini berarti dalam tahun 1981 jumlah muatan dar kapasitastelah mcningkat sebesar3 persen dan 4 persendibandingkandengantahun 1980. Sejak tahun 1980 kapal yang berukurankurang dari 100 m3 atau kurang dari 75 BRT dimasukkan ke dalam potensi pelayaran rakyat. Perkembanganarmada pelayaran lokal dapat diikuti melalui Tabel VIl.63. Dalam pada iru pelayaranrakyat yang mempakan pelayarantradisional,diarahkan untuk memenuhi kebunrhan transportasi di daerah yang belum terjangkau oleh armada pelayarannusantaradan armada pelayaranlokal, di sampingfungsinya sebagaipcnr.rnjang pemerataanperkembangansosial ekonomi daerah. Untuk membina dan mengembangkan pelayaran rakyat tersebut, maka sampai dengan tahun lg7g/1980 telah dimotorisasilcan kapal dan perahu sebanyak 588 unit, sedangkanpada tahun 1981 adalah scbanyak 2g3 kapal dan perahu. Muatan yang diangkut dalam tahun lgS1lIgSl adalah sebanyak I.460.887 ton dengan kapasitassebesar121.561 BRT, sedangkandalam tahun lg9lll9g2 baik muatan yang diangkut maupun kapasitasnyamasing-masing telah meningkat menjadi 1.959.480ton dan 179.o32 BRT. Hal ini berarti suatu peningkatansebesar34 persendan 47 persen. Sementaraitu kegiatan pelnyaranperintis terus ditingkatkan agar dapat mendorong tercapainyausahapcmerataanke tempat-tempatyang tersebardi seluruhpenjuru tanah air. Hai ini adalah sejalandcngan fungsi dan peranan pelayaranperintis yang dititikberatkan pada pembukaandaerah-daerah terpencil agar tidak terisolir dari daerah-daerah lain sebagai pendorong dan perangsangpengembanga'daerah-daerah yang lemah ekonominya, sebagai pendukung kegiatan ekonomi dan kebutuhan pembangunandi daerah-daerahterpencil, serta unruk membantu kelancaranadministrasipemcrintahan.Di samping itu pembinaan pelayaran perintis juga diarahkan pada sistem angkutan laut yang teratur, tepat, ccpat, murah dan aman. Dalam tahun 1974/1975 pelayaranperintis baru melayani trayek dan menvinggahi79 pelabuhan,sedangkanpada tahun rg9l/rg\z relah mencapai35 trayek dan menyinggahi212 pelabuhan.Demikian halnya denganjumlah armadaperintis,apabiladalam tahun 1980/1981jumlal kapal yang dioperasikansertajumlahpenumpangdan barangyang diangkut masing-masing baru sebanyak28 buah, !32.o29 orangdan 66.50j ton, kemudian
pada tahun 198111982masing-masing menjadi33 buah, 721.777orangdan 66.503 ton barang.Cuna mempercepatdan mendorongpembangunan di segalabidang,maka bagi
342
yang daerah terpencil terus ditingkatkan frekucnsi pelayaran dau luas jangkauan daerah dilayari, dengan penambahan kapal-kapal dan pembangunali fasilitas-fasilitaspelabuhan perintis. Drrlam pada inr pelayaran l
343
Tabel
VII.63
ARMADA DAN MUATAN PELAYARAN LOKAL. 1969 _ 1981
Tahun
Jumhh *apal
Kapasllas ( dbu DwT )
Muatan yang diargkut ( ribu ton )
1969 1970 l97l 1972 1973
803 7?? 625 679 980
60,7 9 0,0 E3,0 86,0 92,6
r.162 1.278 t,479 1.543 1.208
t974 t975 19?6 1977 1978
965 858 t . 2 77 t.348 1) 1,448
92,6 9 2,8
r 32 , 1
938 1.27I
r.382
147,9
1.8!2 1.899
l 9 ? 91 ) 1 9 8 0I ) I98l 1/
r.389 r.081 1.090
165,2 154,8 1 6t , 4
r.970 t,200 2.271
l) Angka diperbaiK 2) Angka sementara
Tabel
VIl.64
HASIL PENGERUKANPELABUHAN,1969II97O- r98ri 1982 ( dalamjuta m3 ) Tahun
P€rscntas€ terhadap taryet
Target
Rcalisasi
1969/r970 1970119? | t 9 7r l r 9 7 2 19721r973 r97311974
11,0 I0r0 15,6 16,0 16,0
16,0 r1,5 16,6 16,0 r6,0
t45 115
r97411975 1975/1976 r9761r97 7 r97711978 1978/1979
16,0 16,0 16,0 19,0 20,1
16,0 16,7 l7'5 9t 4
100 r04 109 103 83
1979/1980 1980/1981 1 9 8 U 1 9 822)
15,0
15,0 t7,2 t7,2
100 r00 100
17'2
r06 100 100
Keterangan: Jumlahlumpur yang dikeruk dinyatakandalamjuta m3 hopper ( lumpur bercampurah ) l) Angka diperbaiki 2) Angka sementara
Grafik
344
VIt.21
HASILPENGERUKAN PELABUHAN, ls69lrg70_ rsilllg8z ( dalamjuta m3 )
tsloJlLtgrrli2 r9izl13ts13l14tn+1ts terslto -s@ (sem€ntara)
f!
ru.e"t
ffi
n*oti""",
34s samping juga sedang dilakukan perluasanpelabuhan Semarang.Dalam tahun lgll/79g2 relah dilakukan pembangunanbaru besertapcningkatandan penambahanfasilitaspelabuhan tcrdiri atas dermaga,gudangdan lapanganpcnumpukan cli beberapapelabuhanyaitu pelabuhan Sibolga,Sabang,Lhok Seumawe,pekan Baru, Tanjung pinang, Teluk Bayur, palcm_ bang, P. Baai, Pontianak,Tegal, Benda, Ujungpanclang, Ambon, Bitung, Ternate dan Jaya_ pura. Di samping itu untuk menunjang kegiatan pelayaran perintis, maka clalam tahun L98l/1982 juga telah dibangundermagaperintis lebih kurang pada 40 lokasiyang tersebar di daerahAceh, Riau, Nusa TenggaraBarat, Nusa TenggaraTimur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah,Kalimantan,Maluku dan lrian Jaya, sementara itu dalam rangka pengembanganperabuhan-perabuhan di masa menda, tang, kini telah disusun feasibility study yang dilakukan oleh tim Integrated sea Transportation Svstem (ISTS) di mana pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesiadikelompokkan menjadi 4 kelompok dengan gate way port pelabuhan Tanjung priok, Belawan, Ujung_ pandangdan Surabaya.pada masing-ma-sing gatc way port tersebut terd"pat.olle.to. pori, antaralain Teluk Bayur, Panjang,Cirebon,dan pontianak yang rnasukke dalam wilayah gate way port Tanjung Priok. Lhok seumawc, Dumai dan Batam masuk ke dalam w ayah gate way port Belawan.Ambon, Bitung, Kendari dan Sorong masuk ke dalam wilayah gate way port U.;ungpandangsedangkansemarang,Lembar dan Balikpapan masuk ke dalam gate wav port surabaya-Kemudian dari masing-masingcollector port tersebut terdapat feeder port yang terdiri atas 43 pelabuhan,antara lain Gorontalo, Krueng Raya, Meneng, Banjar_ rnasin, Ternate dan Merauke, perkembangan fasilitas perabuh zn dapzt diikuri meralui T a b e lV I I . 6 5 . Keselamatanpelayaranmempunyai perananyang penting da.lan perhubunganlaut. unruk itu terus ditingkatkan pengawasanterhadap pcraksanaan mengenaiketentuan keraikan kapal laut, di sampingju;1akenampuan daripadapengawas.Keselamatan dan keamanan pengangkutanpcnumpang,barangdan hcwan melalui laut terus ditingkatkan, denganjalan peningkatan kemampuan dan modernisasi daripada fasilitas keselamatan peloy^rin, yaitu meliputi pengada,.nsarana bantu navigasi,stasiun radio dan telekomunikasiperayaran, pemetaan laut, kesyahbandaran,kesatuan penjagaanlaut dan pantai (KpLp) ,.r,, Si.o Klasifkasi Indonesia-Seranjutnyauntuk menunjangkeamanan dan keselamatanpelayaran bagi daerah-daerahterpencil, maka sa'pai dengan tahun 19g0/19s1 telah ditambah dan ditingkatkan fasilitassaranabantu navigasi,terekomunikasi pelayarandan peta laut. untuk meningkatkanmutu teknis kesclamatanpelayaran,maka terus diusahakanagarsemuakapal laut berbenderaIndonesiadimasukkanke daram kelompok persero Biro KlasifikasiIndonesia. Dalam pada itu untuk memenuhi ketentuan internasional, maka di Selat Malaka/ singapura telah seJesaidipasang sarana bantu navigasi yang memadai (traffic separation scherna),di samping juga sedangdilakukan peruba.l.ran_perubahan pada saranabantu navigasi
al5
!g
E!.
''F
Fg|5l,i.f.
i
E',
?'
3+6
'tr
E
F3; f Et Igi gdi IEF id{ gg+ +tl H.E.?e; 5q*Ei $9i i .5 9 4 q e . EE !.+ -+ t' Eq iBr ! . Br E = . 5 F E E C!86
65
T'
55
:3
!3
>> N
oi.
:J
I
i,
F9
ti6{
!'
6i!
N
;iN
5l I
-*: at
t_ >' 6
B
FE
i'F
3E
t3 4q
NI
GF
EE E5
i'I.
t
9*
t; l-
3
ls tF
,
br,
6G
NN
:: 9E 5
si ; oB
dl
ts5
rg
; 4q
I
3
6
ij r' 3t
I EB
EE ;= 3l
tE
EI
ll tl
EI
tl
Eb
EEr9
s
v5 ?.E
a
8S
5-
347
ltl-
0\ c
t1
I or
ti
:*r^+orl*l,ocr
i
og
i
I'o-
rl
lNdi
-*lg
t-
|
l+
|
|
ttl
|
ttll
z <^
€
i>= F
c{N
I
€
t*,--*-
-iE
-ElF
g; (,-E
o "
rrtR
$o,(ooror-or11E
!l rHfiiOrc{rc{Frr
ttr
z z
I
ts ll-l
99-l-llor-c{l
z E
t .E iJ
.i is
F j
.; J
til
i* 6
-d
q
348 InternationalAssociationof LighthouseAuthorisesuaidenganketentuan terakhir daripada pelayaran'dalam tahun 798117982telah tics. Untuk menreliharakesclamatandan keamanan lokasi serta 38 lokasi rambu suaryang tersebardi dilakukanpembangunanmenarasuar di 12 kapal operasional sertl Penambahanslrana daerah-daerahtcrpencil, pembangunan 1? keselamatanpelayaran dapat dilihat pada penunjang. Perkembanganretrabilitasifasilitas Tabel VIL66. Perhubunganudara PembangunanperhubunganudaradalamPelitallldititikberatkanpadapemenuhan pejas" angkuttn utlara yang diperkirakan rlapat mengalami kebutuhan masyarakat "kan penyeUntuk itu terus dilaksanakan ningkatan rata-rata sekitar 15 20 persen Per tlhun' beberapapelabuhan udara dan lapangan lesaian proyek lanjutan, termasuk dr dalamnya penerbangan sesuaidengan perkcmterbang, penyeles"i"r, p.oy.k pcningkatan keselanatan pelabuhanudara internasional brng",i t"knologi yang memadai,pJnytlcsniunpembangunan perintis sebagai salah satu penunJang C.r,"gk"r.ng, s.ita p..tge-bongan lapangan terbang kegiatan ransrnigrasi teknis terperincibagi 9 Dalam pada itu kini sedangdilakukan pembuatanrancangan Ujrrngpandang'Manado'Ambon' pelabuhanudara yritu Pekanbaru,Banjarmasin,Semarang' induk terperinci bagi 2 pelabuhan Sorong, Biak dan Surabaya,".,u ptn'bu"ton rancangan juga pembuatanrencana diselesaikan udaru"yaituPadangdan Dcnp:lsar'Di sampingitu telah Palembang'Pontianak' Balikpainduk untuk 15 pelabuhanudara yaitu Medan' Pekanbam' Sorong' Biak' Jayapura' Banpan, Semarang,Ujungpandang,Surabaya,Manado' Ambon' jarmasindan Batam prasaranaperhubunganudara' maka Sejalandenganpeningkatanartnadaudara dan ditingkatkanpulakeselatnatandankeatrrananoperasinya.Untukitutcrusdilakrrkanpemeterhadap awak pesawat udara riksaan secara rutin dan periodil( terhadap kemampuan pesawatudaranyasendiridengan dan personaldarat, serta pemeriksaankelaikan udara bagi ditingkatkan antaralain dalam ,,"nd", yrng tinggi. Fasilitaskesclamatanpenerbanganterus keamanan pelabuhan udar:" b.ntuk p.ril"trn navigasi, Peralatan telekomunikasi' Peralatan Sehubungandenganitu peralatanpengangkatpesawat dan peralatanpemadamkcbakaran terjadinya hubungan iasilitas telekomunikasi telah ditingkatkan sehinggarnemungkinkan pula mcnjangkau 4 negara antarpelabuhan ud,aro.daLam ncgeri, di samping telah mampu pada itu pelaksanaanpengtetanggaterutama di bidang pcnerbanganinternasional Dalam jcmaah haji melalui udarr terus ditingkatkan keamanan dan kenyamanannya' "ngkui"n dan penggunaanpesawat antara lain denganpenambahanpelabuhanudara pemberangkxtan udara berbadanIebar(jumbo jet)
349 Dalam rangka menunjang kelancaran operasi penerbangan perintis, kini sedang dibangundepot bahan bakar cadangan(seafeddepot avtur) pada lT lokasi pelabuhanuciara perintis yaitu Donggala, Kendari, Luwuk, Toli_toli, Gorontalo, Ternate, Namlea, Badar, waingapu, Maumere, Langgur, Merauke, Sorong,Manokwarr, F,ak-Fak,Kaimana dan Dilli, Kegiatan penerbanganperintis yang bertujuan untuk membuka hubungan aengan daerah terpencil tersebut, pada tahun 1981 terah mengangkut sebanyak425.952 penuirpang dan 2'308 ton barang,yang operasinyameriputi g2 lokasi yang tersebarpaaa zt propinsi. tiat rnr berarti suatu kenaikan sebesar33,9 persen untuk penumpang dan penurunan "ngirrrn sebcsar0,08 persenunruk angkutanbarang. Dewasa ini telah dilakukan peningkatanterhadap beberapapelabuhanudara yang digunakanscbagaipelabuhanpemberangkatandan pelabuhan tu.;uandaripadapara transmigran serta fasilitasnyaguna mcnampungpesawat transmigrasidenganperayananu"ng -a-rdai sehubungandenganitu sz*npai dengan9 september 19g2 telah berhasirdiangkit trans migran sebanyak66.852 kepa-rakcluarga. Di sarnping itu juga telah dilakukan surva.idan studi terhadap 5 buah lapangan terbang perintis trinsrniirrsi 'nruk pembuaran rcnca induk di 12 lokasi Untuk memperlancarpelaksanaan angkrita.,ftansmigrantelah dilakuk pembangunanlandasanudara di sintang (Karirnantan Barat),di sa-ping juga sedangdilakukan pembangunanlandasan udara di pasir pangarayan(Riau) dan Baturicin (Karimantarr Jelatan). Penerbangandalam negerimcncakup penerbangan tetap dan berjadwalyang dilaku. kan oleh bcberapa perusahaanpenerbangan, angkutan udara borongan dan taxi udara dcngan jadwal penerbanganyang tidak ,.rnp, ,.rru penerbanganumum bukan komersial yang diiakukan oleh pcnrsahaan-perusahaan dan instansiyang memiliki armadapenerbangan untuk kcpentingar perusahaanatau_instansi yang bersangkutan.Dalam tuhun iggt nngriutan udara untuk penerbangantetap di dalam negeri meng-alami kenaikanjumrah p.nu-i"ng dan harang masing-'rasingsebcsar19,g p"rr"n ,l"n 11,4'persendibandingkana*g"n t"nui sebelumnya.Dalam ada itu kerj.asama dan perjanjianhubrngun udara dengannegara_negara lain terus dilanjutka dan ditingkatkan. Jumlah penumpangdan barangyang diangkut oleh armadaudara internasionaldaram tahr'rnlggr masing-masing tcrah meningkat seb-esar 3 5,6 persendan 13,1 pcrsendibanding an dengan perkembanganpenerbang_ tahun sebelum-nya. an sipil di dalam ncgeri dan k luar negeri dapat diikuti merarui Tabcr vII.67 dan Tabel VII.68. Di bidang prasarana angkutan udara sampai dengan akhir tahun 19g1, jumlab pclabuhan udara yang marnpu menampungoperasi pesawatudara 8-742 sebanyak4 buah yaitu PelabuhanUdara (pelud) Halim perrlanakuru_rh di;rk"r.", pelud Ngural Rai di Bali, Pelud Juanda di surabaya dan pelud poronia di Medan. Di samprngitu 4 pelud rainnyaterah
-
350 Tabel vII.67 _ PENERBANGANSIPIL DALAM NEGERI, 1969 1981
Km p.rawat (dbu)
Iahun
fcnumpang (ribu)
12.r6? r6.480
499 770 995 1.235
l976
20.458 26.942 33.194 42.44E 46.972 55.3?7
t977 I97E
59.r42 65.59E
19?9 1960 l98l r)
69.324 7r.352
r969 I970 t971 r972 I973 ts14 I 9 75
l)
1.649
2.r26 2,322 2.7E2 3.373 3.980 4.192 +.4+9 5.58E
87.546
Jtm t€6an8 (nbu)
Barang (tor)
4.1?9 4.9+0 7.0r5 1r.094 13.790 t9.252 92.619 28.78r 32.908 35.822 38.53? 44.480 50.459
45 54
85 106 II6 137 r5l 179 180 212
Ton/km t€Eedia (ribu)
Torvkm Foduksi (dbu)
52.506 60.185 r02.494 r25.502 215.925 26+.461 302.570 37E.9?5 396.509 422.400 456-247 491.760 616.433
34.920 5l.015 68.501 82.209 115.062 t4+.401 l6+.955 r96.602 233.290 263.716 2 ?5 . 5 r 3 360.1E9 373.166
Anska sementara
Tabel
VIl.68
PENERBANGANSIPIL KE LUAR NEGERI, 1969 _ 1981 P€numpang (orang
Barang (ton)
Ja]n telbang
Ton/km tcrredir (dbu)
7.941 7. 8 72 9.444 10.451 10.340 I l 791
46.302 84,549 102.815 r22.427 127.3+a t80.340 2t6.824
Ton/km produksi (ribu)
3r . 4 5 1 40.831 4?.tbr 56.073 62.6'.1+ 80.620 81.9t+
1975
98.921 79,287 80.651 85.963 97.098
r974
109.840
1975
t34.675
3.326 4.019 7.354 2.304 3.r25 3.574 3.635
1 9 76
169.985
3.318
14.37 ?
291.3?1
97.412
396.607
146.353
1969 1970 l97l r912
10.429
t97 7
?45.2r?
3,953
17,016
l978
269.746
4.257
17.798
446.362
155.800
22.169
5E3.r88
208.269
25.133
658.470
t99.765
25.800
1.053.560
407.727
t 979
342.637
1980 l 9 s 1l )
487.236
l) Angka sementara
660.954
5 . 72 8 Il.l9l r2.664
151 mampumenampung pesawatudaraDC-l0 yaitu pelud Kemayorandi Jakarta,pelud Ha_ sanuddindi Ujungpandang, lelud Mokmer di Biak dan pelud Baucaudi Timor Timur. Sementaraitu untuk menempungoperasipesawatDC-9, maka pada tahun yang sama terdapat7 Peludyaitu pelud Tabingdr padang,perudTalangbetutu pelud di palembang, pelud SjamsudinNoor di Banjarmasin, Dr, Sam Ratulangidi Manado,perudpattimuradi Ambon, PeludAriisuciptodi yogyakartasertapelud BlangBintangdi BandaAceh.Sedang. kan Pelud yang ada lainnya hanya dapat didarati oreh pesawatyang lebih kec daripada pesawatDC-9 Bagi Pelud palembangdan pelud Manado ditingkatkan kapasitasnya agar mampumenampung pesawatudarajenisAirbus-300. Sementaraitu jumlah armada angkutanudara yang terdaftar dalam penerbangan tetap dalamtahun 1981 adalahsebanyak164 buahpesawatdi manaT5bruh p.r"."i,i, antaranyaber.mesin turbo jet, sedangselebihnya adalahpesawatbermesinturbo prop dan piston. untuk rute penerbangan pT dalamnegeri, GarudaIndonesianAirways telah mengoperasikan pesawatDC-10dan Airbus-rOO, sedangkan untuk penerbangan luar negeriterJh mengoperasikan pesawarturbo jet 8-747,DC-10danAirbus-300.Sementara itu pi,uerpati NusantaraAirlines telah rnendapatkantambahanbeberapapesawatudarajenis turbo prop untuk operasipenerbangandalam negeri di sampingrugasnyada.rammenjalank"n oo"."ri perintis,Di sampingitu bagi angkutantransmigrasi, pemerintahrelahmenambahjumlah armadaangkutanudara,sehingga padaakhirtahun 19g2direncanakan akanmenjadi9 buah pesawat. Telekomunikasi Kebijaksanaan yang ditempuh di bidangtclekomunikasidalam pelita III adalar mewujudkanwawasannusantara dalamsatusistemtelekomunikasi nasionalmelaluiSistem Komunikasisarelit Domesrik(sKSD) palapa,memperluasperayanantelekomonikasi ke daerah-daerah terpencilserta mengutamakan tersedianyaStasiunBumi Kecil (SBK) di ibukota-ibukota kabupaten.Seramaini hasil pembangunanfasilitas telekomonikasi terah banyak bermanfaatbagi tercapainyaprogrampemerataanpembangunan,dengan demikian pembangunannya perlu terus ditingkatkanragi agarmampu memenuhikebutuhanmasvarakat yangmakinbertambah, Padaawal pelira II jumlah sentrartereponotomar (STo) baru sebanyak 37 buah dengankapasitas125.000satuansambungan (ss),sedangkan dalamRepelitaIII terahmeningkatmenjadi157 buahsro dengankapasitas 550.300ss,di mana380.364ssdi antaranya tersambungunruk masyarakat.Di bidangpelayananjasatelekomunikasi kini,Jigunakan sistem yang disesuaikandengan perkembanganteknologi telekomunikasi. seh,lbungan denganitu teleponlokal manualsecaraberrahapterahdiganli dengan sistemotomat, sehirgga pada akhir tahun 1981 jurnlah STO telah mencapai256 buah.Demikianj,rga te.lepol',
352
interlokal dengansistem manual secaraberangsur-angsurdiganti dengan sistem otomat, yaitu dengan menggunakan jaringan sambungan langsung jarak jauh (SLJJ). Dari kcgiatan tersebut, pada akhir tahun 1981 tclah bethasildihubungkansebanyak89 kota dcnganfasilitas SLJJ, sedangkan14 kota lainnya unruk sementaratelah rnendapatkanhubungan SLJJ antarkota secara terbatas. Sistem telekomunikasi internasional juga tela.h diganti dcngan sistenr semi otomlt dan otomat penuh, sehinggasampai dengan awal tahun 7982 sambungan Iangsunginternasional(SLI) telah mampu mencapai49 negzrz. Dalam pada itu agar pelayanan jasa telekornunikasi dapat segeramenjangkau pedesaan yang berguna bagi sarana pendidikan, penerangan d:rn keperluan Pemerintah lainnya, maka pada awal tahun 1982 telah dioperasikan68 buah SBK dari 72 buah SBK yang dibangun. Pengiriman telegram yang semula menggunakan pesawat morsc, secara bertahap telah diganti dengan pesawat teleprinter yang kemudian dimasukkan ke dalam jaringan telex, Sehubungandengan itu, maka pada akhir tahun 1981, sebanyak 162 kota telah dihubungkan dengan jaringan telex dalam negeri, dan untuk hubungan luar negeri berangsur-angsur diganti pula dari sistemmanual menjadi otomat. Dewasaini terdapat 26,kota yang dihubungkan secaramanual dan 21 kota secaraotomat. Hasil lain yang dicapai adalah telah dioperasikannya fasilitas jaringan transmisi Gelombang Mikro antara Medan - Banda Aceh dan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) antara Jakarta - Singapura.Perkembangan jumlah unit telepon dilihat pada Tabel VII.69. Sejak bulan Desember 1980, pelayanan jasa telekomunikasi umum internasional seluruhnya dikelola oleh PT Indosat. Sehubungandengan itu, antara lain telah dilakukan pernbangunan SKKL antara Medan - Penang dengan kapasitas 24O a\ur percakapan, antara Medan-Singapura dengan kapasitas 7.2O0 al:ur percakapan. Hubungan tersebut merupakan tahap pertama daripada rencana pembangunanjaringan SKKL Asia Tenggara - Timur Tengah - Eropa Barat. Di sampingitu di Medan juga telah dibangunsentraltelepon intcrnasional dengan kapasitas 2000 sirkit. Sesuai dengan kebijaksanaan Pemcrintah dalam pengembangan industri nasional, maka pembangunan bidang telekomunikasi diarahkan juga untuk menggxnakan pcrangkat serta peralatan telekomunikasi hasil produksi dalam negeri. Perkembanganpemakaianjasa telekomunikasi dapat diikuti pada Tabel VII.70, Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dalam tahun 1981 pulsa percakapanrelepon otomat dalam negeritelah meningkat sebesar28,1 persen,menit percakapantelepon internasionalmeningkat sebesar40,7 pcrsen, pulsa percakapantelex dalam negeri meningkat sebesar44,9 persen dan menit percakapan telex luar negeri meningkat sebesar 24,8 persen masing-masing dibandingkan dengan tahun 198O. Dalam rangka penertiban penggunaan frekuensi radio serta persiapan keanggotaan lndonesia dalam sistem monitoring radio internasional, maka kini dilakukan pembangunan jaringan sistem monitoring radio nasional. Untuk itu telah direncanal
5)5
Tabel
VII.69
JUMLAH UNIT TELEPON,1969_ L982 ( dalamsatuan)
Otomat
Tahun Sennal
Manual
Unit telepon
Sentral
Unit telepon
7969
26
84.660
506
7 2 2 .t78
t970
28
90.660
504
702,767
1971
33
95.300
+96
96.1+2
110.860
506
ro7.782
1972
r973
J+
Lzl.460
504
70r.920
t974
37
125.500
507
to4.o92
7975
39
7+4.tOO
507
r976
+)
160.600
<^,7
70+.896
r977
5+
278.320
)UJ
to7.292
1978
69
361.200
493
708.25J
t979
101
460.100
+68
87.772
1980
ttI
sz4.860
457
73.762
198i
756
5+9.520
444
70.o5+
1982 t)
r59
s49.908
498
85.039
l) Angka sementara
99.s63
SrrP
5J+
7E tiB 62
I"
3
'-
P
3A
9P
sB
aL
5
.o'o.o.o'6
e
r-
|.rP
:
i'
ifJ
--
9:
d8
io l"
ba j" .E
i! i. ;. ).
3 P
b z
a
>-l
;i
! a P-o
6 ;; l"F
t
i
ta
ir5
il6
o 3<
35
I
xd
t
"a"F 3g
355 stasiun monitoring bcrgerak :r.ntara rain di Jakarta dan Surabaya masing-masing sebanyak 2 -Banjarmasin, buah, sedangkandi lokasi lainnya yaitu Medan, Semarang,palembang,padang, Manado, Dcnpasar, Kupang, Pontianak, Ambon, Jayapura, Tarakan dan nalikpapan ma_ s'ing-masing sebanyak1 buah. Di samping itu juga dilakukan pembangunanstasiun monitoring semi tetap yaitu di Medan dan Mcrauke masingmasing1 buah seita stasiunmonitoring tetap di Jakarta dan Samarinda. Padajasa pos dan giro, daram pelita II kebijaksanaannyadititikberatka n pada petluasar.rjaringan pelayanan untuk claerah transmigrasi dan meranjutkan pc-bang,rnan di tingkat kecarnatan,sedangkandalam ReperitaIII selaindiarahkanpada peningkatan-jaringan Pelayanan,ditujnkan juga pada peninghatankesempurnaankelembagaan.Upuy, p.ningkat_ an pclayanan dilakukan dengan memperluasjaringan pclayananpos dan giro yritu b.n pa pembangunankantor pos pembantu di kecamatan serta pembangunan dan penggantian kant.r pos besarkelas I di ibukota propinsi. Di sampingitu di beberapapropiniiluga telatr dibangun ka-ntorkepala daerarrpos dan kantor scntral giro, scrta menambahiumrah travek pos keliling untuk menjangkaudaerah-daerahpernukiman baru termasuk daerah transmi grasi Dari 283 daerah transmigrasiyang tersebardi w ayah Indonesia,sebanyak177 lokas; ztau 62,5 persendi antaranyasudahmendapatkanpelayananpos, baik be.rpa kantor pos, rumah pos rnar.r pun dinas pos keliling dcsa.Dari 3.432 kecamatanyang terdapat di Indone, sia, sebanvak3,100 kecamatanatau 90,3 persendi antaranyat.lah -endrputkan pelayanan jasa pos, sedangkansisanya belum mendap:rrkanpelayanan pos secaralangzung tetapi dilayani oleh kecamaranterdekar. Selamatiga tahun pelaksanaanperita III telah selesaidibangun sebanyak407 buah kantor pos pembantu dan kantor pos tambahan.Di samping juga iru telah dibangunkantor pos besar di Semarangdan Manado, sedangkandi Tanjung Karang, Kupang, Mataram, Ambon dan Jakarta 'fimur pembangunannyakini sedanj berlangzung. selanj,ltnya untuk mempcrlancarangkutanpos, maka disediakansebanyak ipl uurr, kendaraanroda dua, 31 buah kendaraanpos dan 726 buah bis surat. Selainitu kini terus dilakukan penyempurnaan tcrhadap dinas-dinaspos keliling kota dan pos keliling desa, pos k at dan pos kilat khuzus serta pengadaandinas-dinasbaru lainnya yang dianggap perlu dan bermanfaatbagi pelayan_ an masj/-arakat luas. Sejalandenganpeni.gkatar pelayananpos tersebutn.,"k" p.Jdrkriloru pos dan giro selalu meningkat dari tahun ke tahun. Daram tahun 19g1 jumieh ,ur", po, sebanyak272,75 l'ta buah,weselpossebesarRp 301,g7 milyar, peredarangiro dan cek pos sebesarRp 1.955,43 milyar sertajumlah tabunganpada BTN adalah sebesarRp 42.850,29 1uta. Sedangkandalam tahun 19g0 masing-masing berjumlah 276,27 juta buan, Rp Z+6,f2 milyar, Rp 1.158,7Omilyar dan Rp 20.703,g0 juta. perkembangar arus lalu lintas pos dan giro dapat diikuti melalui Tabel VII.7t.
J )O
Kemudian untuk mendukungtugas-tugas BadanMeteorologidan Geofisikaterutama di dalam memberikan informasi tentang sifat-sifat cuaca, iklim dan segala sesuatu yang terjadi di atmosfira secara murah, teryercaya' cepat, tepat dan mudah dimengerti serta mengadakan penelitian di dalam ilmu meteorologi dan geofisika, maka jumlah jaringan stasiun yang disesuaikandengan kebutuhan internasional, kebutuhan nasional dan kebutuhan khusus makin diperbanyak. Di samping itu juga dilakukan pengganrian peralatan agar sesuaidengan perkembangan teknologi, perluasan jaringan telekomunikasi dengan PERUMTEL, peningkatansistempenyampaianinformasi meteorologi dan geofisikakepada masyarakat pemakaijasa sertapenelitianmetode ramalanyang lebih baik. Sampai dengan Pelita III telah banyak perkembanganvang dapat dicapai, antara lain bertambahnya jaringjaring, stasiun, serta telah mempunyai scbagianstasiun untuk beroperasiselama 24 jam. Di samping itu juga telah rneningkatnyadata metcorologi dan geofisika yang dihasilkan serta permintaan jasa meteorologi dan geofisika dari tahun ke tahun, Dalam tahun 1969 jumlah stasiunmeteorologi,stasiungeofisika,stasiunklimatologi dan hujan serta stasiun penguapandan hujan, masing-masingbaru berjumlah 56 buah, 6 buah, 92 buah dan 2.320 buah. Kemudian dalam tahun 1982 masing-masing telah meningkat menjadi 107 buah, 23 buah, 276 buzh dan 3.576 buah. Dalam periodeyang samadata meteorologi dan geofisikayang diberikan telah meningkat lebih dari 2 kali lipat sedangkan pelayanan jasa meteorologi dan geofisika yang dihasilkan naik antara 2 sampai dengan 10 kali lipat, Sementara itu dalam tahun 7982/1983 telah selesaidibangun dan diopcrasikan Stasiun Geofisika Kotabumi di Lampung, StasiunMeteorologi Majene di SulawesiSelatan, seraa Kantor Balai Meteorologi dan Geofisika di Mcdan, Denpasar, Ujungpandang dan 7 set radar Jayapura.Di sampingitu dalam tahun yang sama sedangdilakukan pemasangan cuacayaitu di Medan, Jakarta, Scmarang,Denpasar,Ujungpandang,Kupang dan Biak. Hasil Iain yang telah dicapai di bidang meteorologi dan geofisikaanrara lain adalahdalam tahun 1981 telah dilakukan pemasangan60 set alat meteorologi yang pengamatannyasecara remote control pada 60 stasiun meteorologi dan geofisika,dioperasikannya8 sct transmissiometerdi Mcdan, Padang,Banjarmasin,Denpasar,Surabaya,Ujungpandang,Manado dan Biak. Di samping itu juga telah dioperasikan6 set ceilometeryaitu masingmasingdi Medan, Surabaya,Denpasar,Ujungpandang,Manado dan Biak serta dioperasikan405 set alat Rainfall Recorderyang ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia.Dalam tahun 1982 telah dipasang 1 set Automatic Weather Station Telemetering System di Citeko puncak. Pariwisata Bidang kepariwisataanmempunyai peranan yang peuting dalam pembangunandi Indonesia di dalam mempererat persatuan dan kesatuan bangsa melalui pengenalanbudaya bangsapada obyek-obyek wisata alam, memperkenalkan seni budaya bangsa,dan memupuk
5) /
Tabel
VIl.71
ARUS LALU LINTAS POSDAN GIRO, 1969_ 198r
Suat pos
Tahun
Uuta )
Weselpos ( milyar rupiah )
1969 l9 70
147,00 159,00
20,8r
l97r
181,90 r96,00 176,50 t87,23 199,84 200,56 236,70 252,29 265,86 276,20 272,75
32,53 45,65 63,30 8t,29 99,48 t 2 l , 7t 13E,81 l74,56 246,t2 301,87
1972 1975 1974 t975 1976 t977 1978 l9 79 t980or l98l "
14,90 26,48
Peredaran giro dan cekpos (milyar rupiah)
Tabungaa pada Bank Tabungan NeFnra 0ura rupiah)
97,63 106,65 124,30 t57,26 204,19 325,61 426,43 + 7| , 4 5 660,59 840,34 1 .u 3 , 1 6 r,158,?0 I.955,43
59,37 r46,05 xr?,65 459,52 1.414,98 ?.325,82 4.358,18 7.O42,t7 r0.908,80 1 5 . 5 2 6 , 0, .0 19.384,18'/ 32.338,06 42.850,29
r) AngIG dipefbaiki 2) Angka semcntara
Tabel
VtI.72
PERKEMBANGAN DI BIDANG PARIWTSATA"1969 _ 1981
Tahun
1969 1970 l 97 l t97 2 l9 ?3 1974 1975 l9 76 1977
r978 r979 1980
l98l 3)
l ) Data tidak tersedia Angka diperbaiki AnSkas€mentara
2l
I(amar hotel
(onng) 86.067 129.319 t81.046 22l.ts1 273.305 313.452 366.?93 401.237er 4B6.7te'' 468.614 501.430 5 6 1 . t7 8 600.161
(r,"".4
2.972 3.390 3.67r 4.850 5.510 11.000 12.766 42.356 42.575 1 6 . 75 6 18.602 19.061
B o P€rjalanan ( buah )
29? 359 242 414 437 453 464 467 295 330 406
Pcnerimaan devisa
0uraUSi) 10,8 16,2 22,6 21,6 408 54,4 62,3 70,6
8r , 3 250,7 280,6 309,1
T€naga ke{a (orans)
7.233 8.278 10.048 l)
_ r)
48.S00 53.960
_ r) _ r) _ r) _ r)
E2.102 92.802
358 rasacinta tanah air di sampingmefupakansumberdevisadan menciptakanlapangankerja. Arus wisatawanasingyang masukke Indonesiadari tahun ke tahun memberikan gambaranyang menggembirakan-Secarakeseluruhanjumlah kunjunganwisatawanaslng 6,9 persenbila dalamtahun 1981 naik sebanyak38.973wisatawanataumeningkatsebesar Kenaikan yangbaruberjumlah561,178wisatawan. dengantahun scbelumnya dibandingkan kunlungan yang cukup menonjol tersebut:lntaralain disebabkankarenabertambahnya Italia Ncderland' Perancis, Jepang, yarrgberasaldariAustralia,Inggris'Singapura, wisataw"r't melalui dan Korea. Dalamtahun 1981 kunjunganwisatawanasingyangmasukke Indonesia persendari scluruhwisatawan, Jakartaadalahsebanyak330.892 wisatawanatau 55,1 atau9,4 melalui Bali 162.695wisatawanatzu27,7persen,melaluiMedan56.547wisatawan ke Indonesia persendan selebihnyasebanyak50.017 wisatawanatau 8,4 perscnmasuk TanpendaratanlainnyasepertiTanjrrngPinang,Pekanbaru' melaluipelabuhan-pelabuhan KunjunganmelaluiJakattadan Bali dan Balikpapan. Palembang jung BalaiKarimun,Padang, kunjung5'3 persendan 12,4persensedangkan sebesar kenaikanmasing-masing mengalami an melaluipintu lain-lainmengalamikenaikancukup tinggi yairu sebesar34,2 persen. Hanyakunjunganmelalui SumateraUtara yang mengalamiPenurunanyaitu sebesar13'0 persen, dengannegaraASEAN lainnyaIndonesia walaupun demikianjika dibandingkan masihtermasuknegarayangpalingkecil dalammenycrapwisatawanasing'Untuk meningkatkan jumlah wisatawanasingyang akanberkunjungke Indonesia,di sampingtelah ditembersamaantaranegafrASEANtelahpuladitingkatkanusahapromosi puh usahapemasaran untuk Amerika,Frank' di Iuar negerimelaluiperwakilanyangadasepertidi SanFransisco untuk ASEAN,Tokyo untuk Jepangdan Pasifik EropaBarat,Singapura furt untuk kawasan sertaMelbourneuntuk kawasanAustralia.Di sampingitu di tiap-tiapKBRI jugaditempatvisaserta pemberian mcmperlancar juru penerang bagicalonwisatawan, kan petugassebagai dengan lainnyadenganbekerjasama internasional mengikutipamerandanperayaan-perayaan EksporNasional(BPEN) BadanPengembangan dalamtahun 1981telahditingkatkanpulakegiatandi bidangpemasarSelanjutnya koordinasi pariwisatadunia. Untuk lebih memantapkan an sesuaidenganperkembangan industritelahpuladisusunbeberapa antarapusatdengandaerah-daerah kegiatanpemasaran antaralain pedomanpartisipasidalamkepariwisataan pedomandalambidangpemasaran, dan pedoman widya wisatapengenalan pedomantentangpenyelenggaraan internasional, daerahdalampromosi promosi.Di sampingitu penampilan bahan-bahan rentangpengadaan di luar negeritidak hanyadititikberatkanpada suatudaerahmelainkanbeberapadaerah tujuan wisata sekaligussehinggalebih memudahkandaerahtujuan dan paket-paketwisata.
3s9 Dal:'n tahun 198r di Indonesia terah pula diselenggarakan wisatawan konvensi, baik nasional maupun inrernasional, di mana penyelengga.raan tersebut menunjukkan pcrkembanganyang menggembirakan. Sejalandenganitu terahdiadakanpula penelitianatas lamanya menetap dan besarnyapengcluarandaripada wisatawanserta penelitian terhadap penyelenggaraan konvensi.Hal tersebutdidasarkanbahwa pertumbuhanwisatawankonvensi yang relah mcningkat dan rndonesiatermasuk salahsatu convention DestinationArea yang cuk'p potensial. Dari penelitian dapat diketahui bahwa wisatawankonvensimenghasilkan devrsaantara duasctengahsampaiempat kali lebih besardibandingkandengandevisayang dihasilkandari wisatawanbiasa. Di sampingditeruskannyapembangunan10 daerahtujuan wisata(DTW) yang telah din.rulaisejak Pelita II, maka akan d anjutkan pula pembangunanobyek-obyek wisatayang terscbardi beberapapropinsi antara rain Riau, SumateraSelatan,Kalimatan selatan, Karimantan Timur, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Nusa TenggaraBarat, NusaTenggara Timur, Maluku dan Irian Jaya. Di bidang pembinaan industri dan saranawisata, sampai dengan akhir Pebruari 1982 telah dapat dilakukan klasifikasi hotcl di l0 DTw dan 15 daeraL lainny':1 p21,nr 10 DTw tersebut terdapat z4z hotel berbintang dengan 19.061 kamar, sedangkandi 15 daerahlainnya tersebut terdapar 3g hotel berbintangdengan |.222 kamar. Dcngan demikian di 25 daerahyang telah dilakukan klasifikasitersebut seluruhnvaterdaoat 280 hotel berbintangdengan20.333 kamar, SelanjutnyaPemerintahjuga telah mengeluarkanketentuan-ketentuan atas usaha biro perjalananyangjumlahnya san.rpai denganakhir bulan Desember19gl mencapaiiumlah sebanyak408 buah yang berarti suatu kenaikan sebesar23,4 persen dibandingkrn i.ngnn keadaanpada akhir bulan Desember 19g0 denganjumrah sekitar 330 buah. Kenaikan ini disebabkanantara lain karena meningkatnya minat masyarakat untuk berusahadi bidang biro perjalanan khususnva dari luar DTW, perkembangan bidang kepariwisataandapai diikuti padaTabel VIt.7Z. Kebijaksanaanyang ditempuh di bidang kepariwisataanantara lain meliputi peng_ galakankegiatanpemasaranumum pa'wlsata serta mengrrimpun dan mengkoordini. ,.n'.i" industri di bidang kepariwisataan.Hal terscbut dimaksudkan untuk meningkatkan dan mcngefektitkan promosi penjualan, serta mcmperluas pusat_pusat promosi pariwisata Indonesiadi kawasanEropr Barat, Amerika Utara, Australia, RSleN, Jepang,negara_neg"., serta kawasan lain melalui Timur Tengah. Selain itu juga diselenggarakanpeningkatan kerjasamaantarinstansidan partisipasimasyarakat,baik daiam pengembangan kepariwisataan maupun dalam mencegahakibat negatif yang mungkin timbul, pemantapanperaturan_ Peraturanvang telah ada di bidang perhotelan,biro perjalanan,pemandu,pemimpin perja_ lanan, pengurusandokumcn perjalanan,us"h" coterirrg, angkutan wrsatasertakegiatantour and travel. Di samping itu juga telah diberikan multiple entry visa dan double entry visa
360
untuk wisatawan, dilakukan pembinaan dan pengembangan obyek-obyek wisata budaya, wisata alam, wisata tirta dan atraksi bagi wisatawan tanpa mengganggulingkungan alam dan kelestariannilai-nilai budaya Indonesia. Dalam hal ini biro perjalanandiharapkan turut berperan dalam menggalakkan wisatawan dalam negeri terutama wisatawan remaja dengan memanfaatkan taman nasional, Taman Suaka Margasatwa dan Suaka Alam sebagaiobyek wisata. 7-5.3. Pekerjaan Umum Kebijaksanaanpembangunandi bidangpekerjaanumum diarahkanunruk memberikan peningkatan dan kemudahan bagi masyarakat dalam memperoleh berbagai kebunrhan, baik vang tergolong kebutuhan hidup sehari-hari,maupun kebutuhan untuk melakukan kegiatanusahanya,di sampingjuga pcningkatandaripadakualitaslingkunganhidup. Pengairan Selama Repelita III kegiatan pembangunandi bidang pengairanbertujuan untuk air yang dapat menjamin kelangsungan meningkatkandan mengembangkans.rmber-sumber daripada kesuburan tanah pertanian, khususnya dalam usaha meningkatkan produksi pangan. Di samping itu ditujukan juga untuk menunjangsektor-sektorlain seperti pembangunan industri melalui pembangunanwaduk sebagaipembangkit listrik tenaga air dan penyediaanair baku untuk industri, menjamin tersedianyaair bersihyang memenuhipersyaratan kesehatanbagi pcmukiman di daerah pedesaanmaupun perkotaan serta menunjang program transmigrasidan pembangunandaerah, Selanjutnyapembangunanpengairanjuga untuk mengamankandaerah pemukiman dan produksi pangan dari bencana din.raksudkan banjir tlan lahar. Untuk itu maka kegiatannyadititikberatkan pada pengaturandan pengetoIaan air besertasumber-sumbernyadenganmemperhatikanketerbatasankemampuanserta potensi sumber-zumberyang tersedia. Hal ini dilakukan melalui progtam perbaikan dan jaringan irigasi baru, reklamasi daerah peningkatan irigasi yang sudah ada, pen.rbangunan rawa serta pcngaturan dan pcngembangandaerah aliran zungai, yang ditunjang dengan sumber-sumber pengembangan penelitian,survai,penyelidikandan Perencanaan usaha-usai.ta air. Pembangunanpengairanyang dilaksanakanselama ini telah berhasil memperluas daerah pengairan yang potensial yaitu dari 4,45 |ura hektar dalam tahrn 1979 meningkat nrenjadi 4,56 juta hektar tahun 1980. I)alam tahun anggaranl98Il1982 telah dilakukan jaringanirigasibaru perbarkandan peningkatanirigasiseluas61.018 hektar, pengembangan seluas72.226 hektar dan pembukaan daerahpasangsurut dan rawa seluas93.710 hektar. Di sampingitu dalam penyelamatanhutan, tanah dan air juga telah berhasilmenyelesaikan pengaturan dan pengamanan daerah aliran sungai serta penanggulanganterhadap bencana
36' gunung bcrapi yang meliputi areal scluas 64.86O hektar. Pclaksanaanpembangunandi bidangpengairandapat diikuti pada Tabel VIl.73. Sementaraitu selamapelaksanaanPelita lll telah dilakukan perbaikandan peningkatan jaringanirigasiyang meliputi arealscluas286.774hektar. SejakPelita I sampaidengan tahun ketiga Pelita III telah dilakukan perbaikan dan peningkatan kernampuanjaringan irigasi yang meliputi areal seltzs r.77o.3?7 hektar. Kcgiatan tersebut dilaksanakanmelalui Proyek Prosida, Prosijat, Proyek Irigasi Way Seputih - Sekampung,Serayu,Delra Branras, 'l'abo-tabo, Simalungun, PengembanganLombok Selatan, Mbay Lembor, Kalimantong, Jencberang,Tukad Ajung Yeh FIo dan WarujayengTuri TunggoronosertairigasiAceh Utara dan Aceh barat. Rehabilitasidan peningkatanirigasi dilakukan pada proyek Crujung,Cisadane, Cirebon, Rcntang, Pemali Comal, Pekalen Sampeandan Sadang.Untuk menunjang jaringan i.igasi yarg telah sclesaidibangun agarscgeradapat berfungsidan dapat dimanfaatkan secaraefektif, maka dilnkukan penyempurnaanclan pembangunanjaringan tersier dan saluran pembuang:uruntuk areal seluas 341.000 hektar- Dalam pada iru selama tahun 1981/198? telah dilal
162 F-F
a
H33S tteS ;;;G *3PB
g SSS:S E QtEtt = - G;6GG :;ld;
A C\\O Cc CO o, ia:+N:
ab+io f ;SH
i
,
co-'<JO +No\qco'.r
c ob b " - ' o *;E*X
o.Oc.O{
+acouF cN N -r..rts a\4-EuN ;r.i:++
t
g E =
1.,
+ 3
{rN r,J
+ er r'.r \-
H*-F-
!
SSISS RYie€ G ; ; G Gj d i;j J
+ E -
NFFPIJ\O
C } ru r w - . r a k.FqFo
q o
* ilf €f c.+.F€o
S H
w-F+bJ+ eqo\+s -E@++P 0oao{q
\O F fJ +
+qqo\\r
CQ
9Yl)!*3I + ( b0-or o+ +ONu serqo\o
e af' @
>
z
o c z z
;P,
Z) P.-
q
=z ;:i
<
ai:NJ..t
Co ts
cDr-!:.9
O
p
+O\aoi!
l,:-yF9:
Pe.5qo irl.Ju.o cn \o N \oo\ @ +uatrco c']o,c\hu+{uN+N
q9 =ii
N
I +
3>
:l
\o o\ \o \o
F\o\o\r cobO\ts
{ \O
c6o\ots
Co
a _r ir G \,tsF\a
if !o!P
io s
@{'rNa a-lO\+:b
{ \o
+O.Ocb'F
tJ
i.r i.') i. i_ + ++\oc\u,
\o
i,r o
\o
pF: \o
!+tsNrJ Nq+q+
!;iobb
a\ooQq O\{utO\O
F lF
\
\o -t
e.i a x e.t B
363 Untuk mengamankandaerah produksi, daerah pemukiman yang padat, dan jalur . pengangkutan dari gangguan.lrencana alam sepcrti banjir dn., g._p" lrrrni, _"ku p.ogr"* penyelamatanhutan, tanah dan air terus ditingkatkan agar dapat menunjangpembrngin"r, pengairan.Di samping itu program tcrsebutjuga bertujuir untuk mengamankansungaiyang berfungsi sebagai sumber air bagi jaringan ir(asi yang telah mernbcrikan arti dan ieranan yang sangatpenting darampelaksanaanpelita III di dalam menunjangpcningkatanproduksi pertanian. Dalam rangrrameningkatkan produksi pertanian seperti beras, pemerintah terah melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi areal persawahanyang antara rain diwujudkan melalui perbaikan dan pembangunanirigasi buru Jan pc.rg._bang"n daerah rawa. Dalam pada iru guna memanfaatkanjaringan prasar.rna p.ng"i.r'y"ng ada secaramaksimalguna meningkatkan produksi pan*an, maka terus dikc-b-angkan srstem irigasi dengan jaringan tersler dan kuarter yang baik Scjalan dengan itu, pcmerintah juga berusaha m.naorJng dibentuknya perkumpulan petani pcmakai air (p3A), yang berfungsi memanfaatkan air sernaksimal mungkin di tingkat usaha tani dan mcngerola serta memelihara jaringan tersier dan kuarter tersebut. pada tahun rggl/1gg2 terah iirakukan pengaturandan pengamanan sungaipada areal seluas61.906 hcktar yang meriputi Bengawan solo, cimanuk, citanduy, sunga_iPernali Comal, Cisanggarung,sungai Arakundo, Wampu U1ar, kali Brantas dan p,e_ ngendalianbanjir Jakarta. Sementaraitu untuk menanggulangibencanaalam akibat gunung berapi sepertigunung Merapi,gunung Kelud, gun.,lrg s.m".u dan gunungAgung, antaralain di.lakukan pembuaran kantong pasir dan penguatan tebing guna mcncegah terjadinya tanah longsor. Untuk rnenunjangpelaksanaanprog'am tersebut di atas, daram talun 19gl/19g2 Pemerintah telah mcraksanakankegiatan penelitian yang meriputi kegiatan survai dan pcnyelidikan yang dipcrlukan untuk memfersirpk"n p.r."n.unran teknis b"ngun"., p.ngl airan, pengembanganwilayah sungai, serta melakukan pengelolaanlingkungan pengairan, danau.dan waduk. Di samping itu juga dilaksanakanp._r."ng^ instalasijaringan hidro_ metrologi dan ob-seivasihrdroJogi proyekproyek pengairan, scfta suruai tanai untuk menunjang program transmigrasi,pcrtarian tadah h,rjair, oentlayaguna.rndaerah rawa dan pasangsurut sertapcngelolaandaerahaliran srrngaicJanreklamasitanah kritis. Cipta karya Kebijaksanaanpembangunandi bidang cipta karya dewasaini terutama ditujukan pada kclanjutan daripada proyekproyek yrng nrasih belum setesaipada tahun_tahun sebe_ lumnya, Kegiatan yang dilakukan.antara laii nreliputi prograrl tatLkotl, tatadaerah, pe_ rumahan rakyat, penyediaan air bersih d"n p.ny.h"tun lingt
364 dapat mewujudkan kebutuhan pokok perumahan rakyat, penyediaan air bersih serta penyehatan lingkungan pemukiman secarameratar cepat dan pada tingkat harga yang terjangkau oleh masyarakatgolongan ekonomi lemah, maka dilakukan secarabertahap.Khususnya dalam pemilihan lokasi diusahakanuntuk dapat menunjangpengernbangansimpul-simpul jasa distribusi yang akan ditctapkan strukturnya dalam rencana pengenbangan wilayah agar seirama dengan struktur pengembangan kota yang zudah disuzun berdasarkan frrngsi kota. Dalam rangka lebih menyebarluaskan lokasi proyek pembangunan khususnya yang berkenaan dengan program tatakota dan tatadaerah, pada saat ini untuk daerah perkotaan dilakukan pembangunandi 200 kota sedangkanuntuk daerahpcdesaandilakukan di 6.000 lokasi desa. Dalam pemilihan lokasi kota dan desatersebut dipertimbangkan kedudukan dan peranan suatu kota dalam pola pengembangan wilayah dan daerah-daerahyang potensial, terutama di daerah kritis baik dalam sumber alam maupun sosial-ekonomi.Selain dipilih propinsi tersebut dipilih beberapakabupaten beberapapropinsi, maka pada masing-masing yang dinilai terbelakangatnu miskin, selanjutnyadari kabupatentersebut dipilih lagi beberapa kecamatal yang miskin, dan kemudian dari kecamatan-kccamatantersebut dipilih desa dan keluarga-keluarga yang memerlukan bantuar. Dengan demikian maka manfaat program benar-benar dapat menjangkau daerah ataupun golongan masyarakat yang paling memerlukar. Pada tahun 7987/1982 yang ikut serta dalamprogram dimaksudsebanyak10 propinsi denganjumlah 29 kabupaten, sedangkandalam tahun l98Z/1,983 telah berhasil dizuzunrencanadasartatadaerahuntuk 31 daerah,rencanaumurn kota untuk 93 kota dan indikasi programuntuk 10 daerah. Selanjumyauntuk meningkatkanpartisipasidaerahdalam pembangunan,maka sejak tahtn 197011971 dilaksanakanprogram bantuan pembangunandaerah tingkat II, yang besarnya dihitung berdasarkanjumlah penduduk, sedangkanbagi daerah tingkat II yang penduduknya kurang darijumlah tertentu diberikan bantuanminimum. Di sampingbantuan yang berdasarkanatas jumlah penduduk tersebut,maka diberikan pula tambahan bantuan atas dasar kemampuan dalam pengumpulan Ipeda. Bantuan tersebut bertujuan untuk menciptakan dan memperlux kesempatan kerja melalui pcmbangunan atau perbaikan prasaranaproduktif di lingkungan daerah tingkat lI yang bersangkutan.Untuk mencapai tujuan perluasan kesempatanherja, maka bantuan diarahkan penggunaann)'aantara lain pada proyek prasaranajalan, jembatan, gorong-gorong,prasararapengairanyang meliputi bendungan,saluranpembawa dan bangunanpcngairanlainnya, sertaproyek-proyeklainnya yang dibutuhkan oleh daerahdalam rangka pemecahanmasalahyang dihadapidan pengembangan potensi yang dimiliki. Untuk daerah perkotaan bantuan ini digunakan untuk proyek-proyek yang dapat memperbaiki lingkungan hidup perkotaan, t€rutama lingkungan hidup penduduk yang berpenghasilanrendah. Proyek-proyek yang akan dilaksanakan oleh masing-masing daerah direncanakan oleh daerah itu sendiri sesuai dengan pedoman yang
JOf
telah digariskan, antara lain bahwa proyek harus berukuran sedangsesuaidengan kemampuan petencanaandan pelaksanaannya,dapat dilaksanakan dengan teknologi yang tidak terlampau tinggi, sifatnya padat karya, scrta menggunakan bahan-bahan yang ada dan dihasilkan di daerah setempat. Sebagai penunjang daripada pelaksanaanprogram tersebut dan untuk pemeliharaan proyek yang telah selesai,maka di samping banruan dana tersebut disediakanpula bantuan berupa peralatan mesin gilasjalan, sehinggaselaindapat meningkatkan kegiatan perekonomianmasyarakatmaka sekaligusdapat pula memperluaskesempatan kerja. Program pengembanganwilayah antara lain ditujukan untuk meningkatkan secara langsungpendapatanmasyarakatberpenghasilan rendah di daerahpedesaan,meningkatkan kemampuanapararurPemerintahdaerah baik di tingkat propinsi maupun di ringkat kabupaten/kotamadya, serta untuk mengisi kekosongan dalam kegiatan pembangunanyang belum sempat ditangani. Dewasa ini terlihat adanya kecenderunganperkembangandan pertumbuhan kota yang belum serasidengan tata ruang kota itu sendiri dan tidak meratanya pertumbuhan daripadamasing-masingkota dan daerah.Hal ini telah berakibat pada tcrlalu tingginya tingkat inreraksi dan mobilitas daripadasuatu kota yang belum dapat diimbangi oleh pertumbuhan kota lainnya untuk menerima interaksi tersebut. Berkaitan dengan pembangunandan pengembangandaerah pedesaan,maka pelaksanaanprogram perbaikan kampung dalam tahun 1987/1982 telah dapat diselesaikanpada 76 kota denganluas areal sekitar 4.548 hektar, sedangkandalam tahun TgBz/1983 telah siap untuk dilaksanakan perbaikankampung pada 152 kota denganluas areal4.175 hektar, Hasil yang dicapaidalam program pemugaran perumahan pedesaanadalah 2.600 lokasi desa sampai dengan tahun ketiga PelitalII dan 1.103 lokasi desa lagi siap untuk dilaksanakandalam tahun keempar P e l i t aI I I . Di bidang perumahan rakyat, sasarannyaterutama ditujukan agar setiap keluarga menempatr$latu rumah yng lay,,k serta dapat menjamin ketentramanhidup. sehubungan dengan itu terus dilakukur peningkatan mutu perumahan dan lingkungannya, baik di daerah perkotaanmaupun di daerahpedesaanuntuk dapat mencapaisuaru taraf di mana sebagian besar masyarakat Indonesia menempati rumah sehat dalam lingkungan yang sehat pula. Dalarn pengadaan perumahan rakyat selalu diusahakan agar terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah tanpa mengurangi kualitas daripada rumah yang dibangun. Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaanpembangunan perumahan rakyat di kota besar terutama adalah langkanya tanah dengan harga yang rnemadai. untuk mengatasi hal itu di kota-kota besar artara lain telah dirintis melalui pembangunan rumah ffzun atau flar yang dikaitkan pelaksanaannyadengan program peremajaankota. Di samping.itu juga rlisediakanfasilitas kredit pembelian rumah tinggal untuk dihuni sendiri, khususnya, bagi mzsyartkat yang berpenghasilanrendah dan menengahmelalui kredit pemilikan rumah (KpR) yang berjangka
366
per tahun bagi golongan waktu antara 5 - 20 tahun dengantingkat suku bunga 5 persen rendahdan 9 persenper tahun bagi golonganmasyarakat masyarakatyang berpenghasilan digunakanuntuk berpenghasilanmenengah.Kredit pemilikan rumah tetsebut di samping membeli yang dibangun oleh Perum Perumnas,dapat juga digunakanuntuk p.-*i,rumah-rumahnonPerumnasyarrgdiusahakanolehusahaswastanasional.Dalamtahun IgTg/|gsotelahdirealisasikanKPRnonPerumnasbagisebanyak6.ll5unitrumah,tahun dalam tahun 1981/1982sebanyak 1980/1981sebanyak1l'526 unit rumah, sedangkan 22.525lnitrumah.DengandemikianselamatigatahunPelita|IIBTNtelahmerea]isirKPR untuk membelirumah-rumahnon Perumnassebatryak47'L66 unit' pemmahan rakyat yangtersebardi 27 propinsi dan yangtelah selesai Pembangunan dibangunpadatahunrgTS|LgTgadalahsebanyak4g,654unit'rumahterdiriatas29'288 27 '577 :unit unit rumah sederhanadan 20.366unit rumah inti, tal'run 1g7gll98Osebanyak rumahterdiriatasT'Tl2unitrumahsederhanadanlg.S05unitrumahinti,tahun dan9.696 23.610unit rumahterdiri atas13.914unit rumahsederhana 1980/1gs1sebanyak unitrumahinti'tahun|g81./1'g82sebanyak20.003unitrumahterdiriatas12.050untt dan 7.953 unit rumah inti serta pada tahun 1982/1983telah selesai rumah sederhana dan42'5lO dibangunsebanyak92.090unit rumahterdiriatas49.580unit rumahsederhana penbangunanperumahanrakyat dapat dilihat pada unit rumah inti. Perkembangan TabelVII.74. Penyediaanair bersiherat hubungannyadenganupayapemenuhankebutuhandasar air dan daripadamasyarakatuntuk dapat hidup sehat Namun karenabanyaknyasumber aliransungaiyangtelahtercemarsebagaiakibatdaripadaberbagaifungsizumberairserta jauhnya lokasisumberair denganlokasipemukimandan zulimyamedanuntuk pemanfa&tan air yangmemenuhi terhadapstmber-sumber sumberair tersebut,maka terjadikelangkaan persyatatandan standarmutu air bersih.Oleh sebabitu usahapemerataanpenyediaurair bersih di kota ditekankan peda Peningkatankapasitasproduksi dan pelayanankepada 2.149liter per detik air bersihadalahsebesar Dalamtahun 7g8ol1987kapasitas masyarakat. pada tahun 1981/798?telah berhasildiselesaikan yang tersebardi 56 kora sedangkan t"*b"h* peningkatankapasitasproduksiair bersihsebesar3 542,5 liter per detik yang tersebar di 208 kotz, sedangkandalam tahun 1982/7983 sampaidenganbulan oktober produksiair bersihsebesar7.634,5liter per detik yangtersebardi kapasitas penambahan per3tS kotr. Sampaikini jumlah kota yangtelahdibangunmaupunsedangdalamtahap kapasitas siapanpembangunanair bersih adalahsebanyak400 kota. Di bidangpenambahan produksiair bersih kapasitas p.oal]L.i air bersih,makadalamtahun1980/1981penambahan rumah 52 107 bualr, 1 904 buah hidran sebesar2,149 liter per detik dengansambungan umum serta dapat melayani gol.87o penduduk, dalam tahun 798711982penambahan kapasitasproduksi air bersih sebesar3.542,5 liter per detik dengan sambunganrumah
JOI
T E $ F : 8 8 ,j . 8 * X F F E S g F g , HTEi g :--
;
!!
5so.;r
$
t.8EBE8B
A
99!r.,ile
i
I
F:6
tl
l!
? I
EE . - "gj 9l t" $ 1 .81 3 e
sfl3:
sE,iFE,H ;
'8''
EIH;g r'
EF'i ;vt
938SB3FB,-
d
_:
F-HEA g g 9,,,,
,'€F$ i5 E{
3C
E &
c,, "H,,
$ F C g E$ F q F , ; f l F F , , s
I
B
i e gFFi$ qEi
z
,s,
,F,:
E !;l
.!
,;9.."'
€a3t3.8SF
.i
,i +.i
.Fess.
di
re | | rA | ,3FB
z
. e83333e33
3 $AB. €ffR$9e333:F .i:"'.dq€'{Ax^d
rB rt
r rr
& 5
!r z ,,,
z
'l 1':':'i,
*
| ,E | |
tA,l
-i
n+-:
rEtE
,,
j
r,i:x93
r
iqi'-:;
rr5r
RrrErl
&
i
EE
I FE: TF.q8 n3a5
-: .t
;
+
vi ri
F .a oi d
.i
ri
ni !
vi vi r
od 6 0
-.i
"i "i
+
vi d F
368 602.850penduduk, 30.445buah, 1.492buahhidranumum dan dapatmelayanisebanyak setlangkanpenambahankapasitasproduksi air bersih dalam tahun 1982/1983 sebesar rumahmencapai49'617 buah,273 buahhidran Z.6l+,5 liter per detik dengansambungan umum dan dapatmelayanisebanyakglojoo penduduk. Sarnpaidengantahun 1981/7982 telah dapat diselesaikaninstalasipaket standar air bersih unruk kora-kotakecil sebanyak 1f0 koia. Di samping kota-kora kecil dengan paket standar tersebut, dalam tthun 798Zllg83 telah ditanganipula program penyediaanair bersih untuk ibukota kecamatan (IKK) sebaayak727 lKK,dan sebanyak322 IKK masihdalamtahappersiapan Dibidangpenyehatanlingk:unganpemukiman,kegiatannyaberkaitaneratdengan masalahperbaikan kampung yaim meliputi pembanguna:rdi bidang pengadaansarana pembualgan sampah,pembuanganair kotor dan saluran air hujan Dalam RepelitaIII ditekankan pada program Penyehatanlingkunganpemukiman kota dan pelaksanaannya pro$am ini meliputi te-t"m" untuk menunjangprogramperbaikankampung.Pelaksanaan perbampahan,genanganair hujan, peningkatankeselamatarbangunan penanggulangan -y*g temtama diarahkan kepada pencapaianefisiensi dan efektivitas investasi ".r. di bangunan,sirta dalamusahayangterbatasdi beberapakota besarjuga meliputi perintisan bidang pembuanganair kotor. Dalam tahun 7987/1982 teftih dapat ditangani kegiatan dalamtahun 1982/1983programpersampahan di 9 kota, sedangkan perint]sanpersampahan dilakukan di 18 kota, yang kemudiandiperluaslagi denganmenangani4 kota baru yaitu Riau,Jambi, Dl Yogyakartadan Samarinda. Bina marga Kebijaksanaanyar)gditempuhdalamtahunketigaRepelitallldibidangjalandar. jembatan adalahditujukan untuk pemanrapansarala fisik jaringanjalan yang tersebardi seluruhIndonesiz agardapatberfungsidalammenampungpeningkatanaruslalu lintasyang merupakanurat nadi perekonomian.Peningkatanjalan danjembatur diutamakanpadaruas tinggi sedangkanpenunjanganjalan dimakzudkanuntuk jalan yang nilai sosial-ekonominya yang mempunyai potensi sosial'ekonomidi sampingun k memmembuka daerah-daerah terpencil.Terbukanyadaerahpotensialdan daerahterpencilyang buka daerah-daerah setempatuntlk sebelumnyasukar dicapai akan memberikankemudahanpirda ma,syatakat dapat meningkatkanhasilproduksi, sehinggausahapemerataanpembangunandan pengcmbanganwilayah dapat dicapai.Selainitu tersedianyajaringanjalan yangmeluaspadatingkat pelayananyang semakinmemadaitelah meningkatkankemudahanbagi masyarakatuntuk memenuhi kebutuhannya,baik kebumhan hidup sehari-harimaupun untuk m€lakukan kegiatanusaha,Keadaanini telah merangsang Perflrmbuhanproduki barangdan jasa yang semakinefektif menuju terwujudnyapertumbuhanekonomi yang cukup tinggi. sementara artardaerahsemakinberkemitu denganmakin meluasnyajaringanjalan makaperdagangan bang yang merupakan usaha positif untuk memperkokoh kesatuanekonomi nasional.
370
|rL. or
<Jt
+
(9 5
:-:-l
IF
H'
-ioio
9qR
z
1.+
rtsl3
z z
s,H
FE
ZtEa
z=< >=
;-\ { i'
\o '-
io
\ I
;e
\o co
is
00 N
llcob
o('+or
li,o+ @srF
@o
FI q!
:r9:-P ocl
'.
&r.r'oh
|\tro
@
€tsstq!
o
t+ oro {or ac.oro
na
olo otorgo€ r9
I
t
vl
Graiik VIL22 pEMBANCUNA]\T HASrr_-HAStL JEMtsATAN, 1969/797O_ lgSt/1982
P€ningkatai pembangunan jqnbatan ( dafan M )
3000
6000
r981/1982
9000
I
I|
1980/r981 r979/1980 1978/1979 19771r978
I I
r 9 76 l t S 1 7 1975lrs16 197 +lr9?5
I
r 9 7 3 1 r 947 1912119?3 r97| 11972
T
1970/1971 r 9 6 91i 9 7 0
Pcmbansunan jembatan banl ( datam M ) 550
r98l/1982 r 9 8 01i 9 8 1 1 9 79 i1 9 8 0 r978/r979 19771t978 t9't(r[1977 1 9 75 l t 9 76 19?41r97 5 1973l)974 t9121r913 r97| 11972 r9701191r r969/r970
I100
r 650
)lL
plmpinan sefia 792 orangtenagateknik. pelaksanaan jalan danjembatanyang pembangunan meliputi pemeliharaan,rehabilitasi,peningkatan,pembangunan baru dan penunjangandapa-t diikuti melaluiTabelVII.75. Untuk lebih meningkatkan has pembangunan jarandi masamendatang makatelah dilakukan penelitian dan pengembangan teknologi repat guna di bidangjaran ,.p.rti penggunaankonstruksiNACAS(Non Agregatecold Asbutonsheet)dan Hot Rolledsheer.Hal ini dimaksudkan untuk tercapainya sasaran yanglebihl.as dancepat,penerapan konstruksi yang baik dan murah,sertauntuk membukakesempatan kerjayanglebih luas.Usahaini dilakukansecaraterus.menenrs denganmaksudagardi satupihakpanjang jalanyangmem_ punyai kondisibaik terusbertambah,dan di lainpihak jalm yangberkondisikritis semakin berkurang.
BAB
VIII
KESEJAHTERAAN, HUKUM DAN HANKAMNAS
8.1. Pendahuluan Kebijaksanaan pembangunan nasional scbagaimanatelah dirumuskan dalam Garisgaris Besar Haluan Negara adalah bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkanpancasila.Hal ini berarti bahwa walaupun prioritas pembang'nan masih tetap ditekankan pada pembangunanekonomi, namun unsur manusia,unsur sosialbudaya dan unsur-unsurpenting lainnya tetap mendapat perhatian secaraseinbang, selarasdan serasi,sehinggadi dalam prosespembangunantersebut dapat dihasilkanmasyarakaryang maju dan memiliki kepribadianIndonesiayang kuat. Berpijak dari kebijaksanaanpcmbangunan yang bersifat menyeluruh tersebut, maka kehidupan keagamaanperlu dikembangkan,karena di Indonesiaagamatidak sekedar berfungsi sebagaidoktrin yang normatif, melainkan sudah terjalin dcmikian erat dengan seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia. Melalui pengcmbangankehidupan beragama, ingin diwujudkan agar ketaqwaan manusia hrdonesiakepadaTuhan yang Maha Esa dapat dinranifestasikandalam perbuatan nyata, Dalam pembangunan kehidupan beragama tersebut terkandung pula upaya pcnciptaansuasanahidup rukun di antara umat beragama yang lebih mantap, sehinggaumar beragama yang mcrupakan bagian terbesar rakyat Indonesia pada gilirannya dapat menempatkan dirinya sebagaipenggerakpembangunan, menulu masyarakatmaju yang dicita-citakan. Dalan kaitannya dengan usaha mewljudkan masyarakat yang maju tersebut, maka pendrdikan nasional menempati jalur yang utama. Jalur pendidikan tcrsebut menelusuri pada berbagaitingkat pendidikan yang ruang lingkupnya tidak terbataspada pendidikan formal, melainkan menjangkaupula pendidikan ruar sekolah,denganmengikutsertakan pihak swasta untuk berperan aktif di dalamnya. Sasaranyang ingin dituju adalah neningkatnya ketaqwaan terhadap Tuha' yang Maha Esa serta meningkatnyakecerdasan dan ketrarnpilan,budi pekerti yang tinggi, kepribadianyang kuat s..to t"bainy" semangar kcbangsaan,sehinggatumbuhlah manusia-manusia pembangunanyang <Japatmembangun dirinya scndiri sertabcrsama-sama bertanggungjawab ataspembangunanbangsa. Sejalan dengan pembangunansektor pendidikan, maka pcmbinaan dan pcngem_ bangankebudayaannasionaltermasuk pembinazrnkepercayaanterhadapTuhan yang Maha Esa adalah semata-matadiclasarkanatas pandangankebudayaanyang bersumberkepada Pancasiladan undang-undang Dasar 1945, Secara konsepsional tujuan akhir daripa,Ja pengembangankebudayaan adalah terciptanya suaru kondisi nasional budaya yang me_ mungkinkan manusia dapat mengembangkanseluruh potensi secara optimal, ,.hinggu
373
374
mampu menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggungjawabdalam kehidupan masyarakat. Bentuk investasi manusia seperti dikembangkan oleh sektor pendidikan dan kebudayaan rersebut perlu didukung oleh adanya derajat kesehatan yang tinggi dalam diri mendapat manusiaitu sendiri. oleh sebabiru pembangunandi bidarrgkesehatansenantiasa jasmani maupun pnoritas yang tinggi. Di samping unruk membentuk manusia yang sehat iohani, pembangunan kesehatan juga mengandung makna bahwa kondisi kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, akan sangat membantu melancarkan dan memantapkan usaha unfllk mencapai kesejahteraan rakyat Dalam kaitan ini pula maka kegiatan program kependudukan dan keluarga berencana yang sa'atini telah sanggupmenjangkau di seluruh propinsi tidak semata-mota bertujuan menekan tingkat kelahiran pada angka yang rendah, namun dierahkan sedemikian rupa sehinggadapat diterima norma keluarga kecil yang bahagiadan sejahterasecaramelembaga. Sementara itu kepada mereka yang menga-lamipermasalahansosial dalam berbagai bentuk, senandasa diberikan bantuan pclayanan mela.lui sistem pelayanan panti dan non panti. Dengan sistem tersebut diharapkan agat pada diri mereka timbul rasa percayal semangat dan motivasi yang semakin kuat untuk bersama-samaseluruh lapisan masyarakat ke ikut serta mengambil bagian dalam pembangunan bangsa yang kini makin merata programtercermin dari seluruh pelosok tanah air. Pemerataanpembangunansebagaimana adalah ditujukan intcnsitasnya, program pembangunan daerah yang makin meningkat untuk memperkr.rattcrbentuknya satu kesatuanpolitik, kesatuanekonomi dan kesatuan sosiaLbu
J/l
pertahanan dan keamanan ini menjadi semakin penting artinya dalam melindungi dan mengamankan lingkungan laut, sehubungandengan diterimanya wawasannusantara secara universal. 8.2. Agama Kebijaksanaan pemba.ngunandi bidang agama dalam tahun keernpat Repelita IIl, pada hakekatnya ditujukan untuk lebih meningkatkan dan melanjutkan hasil-hasilyang relah dicapai poda tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu terus dilaksanakan usaha pengintegrasian kepada pembangunan bidang lain, sehingga pembangunan bidang agama dapat diharapkan menjadi bagian yang terpadu bagi pencapaian tujuan pembangunan terus dilakukan melalui nasional.Untuk mencapaitujuan tersebut,maka pelaksanaannya berbagai program utama yang antara lain meliputi program peningkatan kehidupan beragama! program penerangan dan bimbingan hidup beragama, program peningkatan pelayanan ibadah haji serta program pembinaa:r pendidikan agama. Salah satu usahauntuk peningkatansaranakehidupanberagamadilakukanmclalui pengadaan kitab suci, yang jumlahnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terutama dimaksudkan agar setiap keluarga, selaku umat beragamadapat memiliki kitab suci sebagai peganganhidupnya sesuai dengan agamanya masing-masing.Sehubungan dengan itu bila dalam Pelita II baru diterbitkan kitab suci dari berbagai agama sebanyak 3.121,1 ribu buah, maka selaniaempat tahun pelaksanaanRepelita ll I telah dapat diterbitkan sebanyak6.026,6 ribu buah kitab suci atau merupakan 94,1 persendari target yang telah ditetapkan dalam Repelita III yaitu sebanyak6.400 ribu buah. Jumlah pengadaan tersebut antara lain meliputi kitab suci AI Quran sebanyak 5,089,4 ribu buah, Injil Protestan sebanyak3 38 ribu buah, Injil Katolik sebanyak362 ribu buah, kitab suci agamaHindu sebanyak179,5 ribu buah dan kitab suci agamaBudha scbznytk 57,7 ribu buah. Sementaraitu untuk meningkatkanpelayanankepadamasyarakat,tct'utamadalam menunjangsuksesnyapelaksanaanundang-undangpcrkawinan,yang secaratidak Iangsung dapat membantu pelaksanaanprogram nasional keluarga berencanadan kependudukan, maka terus dilakukan pembangunanbalai nikah dan balai sidangpengadilanagama.Jumlah balai nikah yang telah dibangun sclama Pelita I dan Pelita II baru sebanyak 330 buah, sedangkanselamaempat tahun pelahsanaanRepelita III telah dibangunsebanyak1.222 buah, sehinggajum.lahbalai nikah yang telah berhasildibangunseluruhnyaadalahsebanyak 1.552 buah. Untuk balai sidangpengadilanagama,dalam Pelita II telah dibangunsebanyak 167 buah terdiri atas 159 buah pengadilanagrma tingkat Pertamadan 8 buah pengadilan agamatingkat banding. Sedangkansampaidengantahun keempat Repelita III telah dapat dibangun lagi sebanyak 101 buah pengadilan agma tcrdiri atas 99 buah pengadilan agama tingkat pertama dan 2 buah pengadilan agama tingkat banding yang berarti bahwa target
5 to
dalam RepelitaIII yaitu scbanyak100 buah pengadilanagamasudahdapat dicapai. pemberian Kegiatan lain dalam usaha meningkatkan kchidupan beragama adalah Pelita I Dalam bantuan untuk pembangunan ataupun rehabilitasi tempat-tempat ibadah jumlah tempat ibadah yang telah mcndapat bantuan pembangunan/rehabilitasibaru II. sedangsebanyak84 buah dan kemudian meningkat menjadi 1,228 buah dalam Pelita kans.l"^,empattahunpelaksanaanRepelitallltelahdapatditingkatkanlagi,sehingga ditetapmencapaisebanyak9.859 buah atau merupakau98,6 persendari target yang telah kan
penyuluhanagamaHindu dan Budha kepada 107 kelompok suku terasingdan fiansmigran denganpenyediaan73 eksemplarbuku/brosur agamadan 2.g93 set paket dakwah sebagai saranapenunjangnya. Dalarn rangka meningkatkan kerukunan hidup beragama,sejak pelita II telah dilaksanakan pembinaan kerukunan hidup beragamayang ditujukan baik kepada umat seagama maupun antarumat beragama.Kegiatan musyawarah antara para pemuka agamalulamauntuk menanamkanrasa salingpengertiandalam memecahkanberbagaimasalahkeagamaan adalah merupakan salah saru usaha untuk meningkatkan kerukunan hidup antarumat seagama.Berkenaandcngan itu dalam tahun lggl/lggz telah dilaksanakanmusyawarah antarumat seagamasebanyak13 kali yaitu untuk umat lslam sebanyak9 kali, sedangkan untuk umat Protestan,Katolik, Hindu dan Budha rnasing-masing sebanyak1 kali, Sebagaiusaha untuk memecahkanberbagai masalahkeagamaanbaik antarumat seagamamaupun antarumatberagamatelah dilaksanakanstudi kasusdan observasimasalah keagamaan di berbagai daerah antara lain di Banjarmasin, padang, Tangerang, Jambi, Yogyakarta, Aceh, Sumatera Selatan dan Sulawesi Utara. Di samping itu telah diselenggarakanpu.la kegiatan pekan orientasi antarumat beragamapada tiga daerah yaitu di Banjarmasin,Palembangdan Jakarta. sedangka' kerjasamasosialkeagamaandan kema, syarakatan masing-masingtelah dilaksanakandi palembang, Blitar tian Aceh Tenggara. Unruk menunjang kegiatan-kegiatantersebut telah diterbitkan 150 ribu buah buku/ brosur pedonan pembinaankemkunan hidup beragama. Sementarainr untuk memasyarakatkanp4 di kalanganurnat beragama,sampai dengan tahun keempat Repelita III telah dilaksanakanberbagaiusaha dan pendekatan agarna,usaha-usalra tersctrutantaralain bempa penyusunanbuku-buku pedomanbimbingan pelaksanaan P4 yang dijiwai ajaran agama dan pcnataran sejumlah tenaga pembina, penerangmaupun penyuluh agama.Dalam tahun IggI/7ggZ telah ditatar tenagapembim_ bing di tingkat pusat sebanyak90 orang yang terdiri ataspara pemuka agamadari berbagai daerah. Di samping inr telah clitatarpula sebanyak2.010 orang tenagapembimbing bagi umat Islam, 65 orang bagi umat Protestan,25 orang bagi umat Katolik dan 25 orung tenaga pembimbing bagi umat Hindu dan Budha, sedanghanuntuk buku pedoman telah discdiakansebanyak202.500 eksemplar. Di bidang urusan haji kegiatannya tcrutama ditujukan untuk penyempurnaan fasilitas dan pelavanan dalam perjalananibadah haji. Usaha-usahatersebut antara lain meliputi pembangunan/pcrluasan asramahaji, penatarankepadapara petugasdan jemaah serta perbaikanproseduradministrasi.Kesemuanyaini dimaksudkanuntuk mempermudah tatacara pendaftarandan peningkatansaranaangkutan, penyediaanbuku pedoman perjalanan dan ibadah haji scrta penyediaan sarana lainnya seperti p€mbuaran film haji.
378
Dalam pada itu usaha peningkatan pembargunan/rehabilitasi asrama haji, sejak tahun pertama Pelita III pelaksanaannyadiutamakan kepada empat kota pelabuhan udara tempat pernberangkatan para jemaah haji yaitu Jakarta, Surabaya, Ujungpandang dan Medan. Hal ini dimaksudkan agar sampai dengan akhir Repelita III, fasilitas asrama haji pada empat kota tersebut di atas sudah daPat mcncukupi kebutuhan para jemaah. Kalau pada tahun 7987/1982 telah dilaksanakan pembangunan/rehabilitasi asrama haji seluas 7.053 meter persegi, maka dalam tahun 1982/1983 (sampai dengan bulan Agustus) telah dapat ditingkatkanmenjadi 7.632 rneterpersegi.Jumlah tersebuttersebarpada empat kota pelabuhanhaji yaitu di Surabayaseluas3.288 meter persegi,Medan 1.650 meter Persegi, Ujungpandang 1.050 rneter persegi dan di Banjarmasin seluas 1.644 meter persegi. Selanjutnya untuk mengetahui perkembangan jumlah jemaah haji dapat dilihat pada Tabel VIILI. Sebagaimanahalnya pada tahun sebelumnya, usaha pernbinaan pendidikan agama tingkat dasar dan menengah tetap ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan umum umum, yang dan pendidikan agamapada sekolah-sekolah pada perguruanagamalmadrasah pada gilirannya diharapkan dapat tercipta suatu sistem pendidikan agama yang lebih baik dan kehidupan keagamaanyang mantap di kalangan para pelajar. Sehubungandengan itu telah dilaksanakan berbagai usaha pembangunan yang antara lain meliputi pembangunan madrasah percontohan, penyempurnaankurikulum, pengadaanbuku-buku standar, pembangunan/rehabilitasi madrasah, penataran guru dan pengadaan sarana pendidikan lainnya. Untuk madrasah ibtidaiyah negeri (MlN), selama Pelita II telah dilaksanakan pembangunan/rchabilitasigedung sebanyak 30 unit dengan luas 7,779 meter persegi, pengadaanbuku sebanyak697.769 b'tah, pcngadaanalat peraga/pendidikansebanyak94 unit dan penataran guru scbanyak 2.980 orang. Dalam Pelita III sampai dengan bulan Agustus 1982, usaha peningkatanmutu MIN tersebut semakinbcrkembangyaitu dengan gedung sebanyak277 unit telah dilaksannkannyaberturut-turut pembangunan/rehabilitasi denganluas 81.810 meter persegi,pcngadaan8,5 juta buku, 601 unit alat peraga/pendidikan dan penataran guru scbanyak 8.000 orang, Sementaraitu di samping telah dilaksanakan penatrran kepada sejumlah guru agama MIN juga telah diberikan bantuan berupa pembangunan/rehabilitasi gedung sebanyak 240 buah dan pengadaanbuku pelajaran sebaryak 405 ribu buah. Seperti halnya pada madrasahibtidaiyah, usahapeningkatanmutu pendidikanjuga dilaksanakan pada madrasah tsanawiyah negeri (M'tsN). Dalam tahun 1981/7982 :.elah dilaksanakan pembangunan/rehabilitasi terhadap 60 unit MTsN yang terdiri atzs 225 lokal ruang belajar, ruang guru, dan ruang administrasi. Di samping itu juga telah disediakan 3 juta buku pelajaran, 20 unit alat peraga serta telah dilaksanakan penataran kepada
379
EEsE $$$iq E8fiE€+xen' -:NFi g g3K3F
6 cl
€o
'i:'=
;R;H$ -*'oR
I
$8458 ShFF flS=RR
+S€3
tr tco
F\
= p^
) -
CJ
lo"
-iF
l.-r
=
ir.)-O\ € =f
co
tr
\o oo F-,3 od ^i oi \d
E
F-
c) F
F
-:
r^
i,
v.l !o r.i:i ,'i oi F- ..i
I
rttl
t-r
1)
tq
F1
E
F
FFSFS oqqqo,
SFFRR A--A* o\ o. o, i}' i,\ cNo\oia
SFFSF a9qo.o\
FFSFp q . o b . , q \ i t \ RBas o\o.oiA
iE
380 pembangunan/re4.000 orangguru, Kemudiandalamtahun lg82/7983 telah dilaksanakan habilitasi gedungMTsN sebanyak119 unit denganluas 27.779 metet persegi.sedangkan usahalainnya adalahmeliputi pengadaanbuku pelajaransebanyak2 juta buah, 30 unit alat dengan dan penatarankepadaguru sebanyak5.760 otzng' Bersamaan peraga/pendidikan itu t .p"d" -"drrsah tsanawiyahswastajuga telahdiberika,rbantuanyaitu berupasejumlah bagi guru dan murid, sertapembangunan/rehabilitasi alat peraga,buku pelajaran/pedoman gedungsebanyak113 buah. fungsi pendidikannon formal dan pemSelanjutnyadalam rangkapengembangan binaan kepadakader-kaderpembangunandesa,usahapembinaankepadapondok-pondok pembangunSelamaPelitaIl antaralain telahdilaksanakan pesantrenterus disempurnakan. berupa bantuan anlrehabilitasiterhadap123 pondok pesantren,di sampingtelah diberikan 671 unit alat-alatketrampilandan penatarankepadatenagapembinapondok pesantren sebanyak2.426 orzng.Selanjutnyaselamaempat tahun pelaksanaanRepelita III, selain telah diberikanbantuanberupabuku-buku agama,buku pengetahuanketrampilan,bahan terhadap557 pondok pesantren,juga telah dilaksapraktikum, pembangunan/rehabilitasi nakanpenatarankepadatenagapembinapondok p€sanuensebanyak7.653 orzng' Dalam pada itu pelaksanaanpembinaanpendidikan agamatingkat lanjutan atas terutama ditujukan untuk meningkatkaflmutu pendidikanpada madrasahaliyah, pendidikan guru agama(PGA) dan pendidikanagamapadasekolahumum dngkat lanjutanatas. peningkatanmutu pendidikandaripadamadrasahaliyah SelamaPelitaII telahdilaksanakan kepada32 unit MAN dengan negeri(MAN), meliputi antaralain pembangunan/rehabilitasi guru dan murid sebanyak pelajaran bagi luas 11.g58 meter persegisertapengadaanbuku 144 ribu buah. Dalamwakru yang sama,selaintelah diberikanbantuanpembangunan/rehabilitasikepada92 madrasahaliyah swasta,juga telah diberikanbantuanbuku pelajaran dan saranapendidikan lainnya kepada 464 madrasahaliyah swasta.sedangkanuntuk termeningkatkanmutu PGA antara lain telah dilaksanakanpembangunan/rehabilitasi hadap48 unit gedungPGA denganluas45.983meterpersegt. kegiatantersebutdi atas tetap Dalam Pelitalll sampaidengantahun 198?-11983, dilanjutkan sehinggaunruk MAN antara lain telah dilaksanakanpembangunan/rehabilitasi gedungsebanyak116 unit denganluas 34.873meterpersegi,penataranguru sebanyak 2.629 orang serta pengadaanbuku-buku pelaiarandan alat peraga/pendidikanmasingmasingsebanyakl-547 Iibu buah dan 92 unit. sementaraitu untuk pembinaandan pegedung sebanyak 51 unit ningkatan PGA, telah dilakukan pembangunan/rehabilitasi denganluas 24.867 meter persegidi sampingdisediakanbuku pelajarandan alat peraga/ sebanyak1,4 juta buah dan 106 unit, sertapenatarankepada pendidikan masing-masing 1.623 ormgguru. Adapun untuk m€ningkatkanpelaksanaanpendidikan agama pada
381 sekolah umum, maka dalam ta.hun !g8z/rgg3 tclah dan sedangdilaksanakanberbagai usaha pembangunan,antaJalain meliputi penyed.iaan4,3 juta buah buku pelajarandan 4.945 unrt alat peragalpendidikan serta penataran bagi Z.Z4O guru zgama. Peningkaranmutu di bidangpembinaanpendidikan agamatingkat tinggi dalam pe_ laksanaannyatenrtama ditujukan untuk meningkatkanmutu p€rguruantinggi agamayaitu melalui berbagaiusaha seperti pcmbangunan prasaranadan saranapendidikan, pening_ kata' mutu staf pengajarmelalui studi purna sarjanadan programdoktor sertapcningkatan kcgiatanpenelitianmasalahkeagamaandan kemasyarakatan. Dalam tahun 19g2l19g3 pada 14 IAIN induk dan sejumlah IAIN cabang telal.rdilaksanakanpembangunan/rehabilitasi fasilitasperkuliahanyang terdiri dari ruang kuliah, kantor dan ruang perpustakaanmcliputi 8.660 meter persegi.Di samping itu juga telah tlisediakansebanyak 54.g50 buah buku ilmiah dan kegiatan penelitian terhadap 35 masalah keagamaandan kemasyarakatan. Sementaraitu program doktor dan studi purna sarjanatelah diikuti oleh 6g orang, sedangkan kegiatan KKN selamaini diikuti oleh 2.220 orarg. Dengan demikian selamaempat tahun pelaksanaanRepelita III, kegiatan peningkatan mutu pendidikan agama tingkat tinggi tclah mencakup usahapembangunan/rehabilitasi fasilitas perkuliahanseluas45.940 meter pcrsegi,penyediaansebanyak174.850 buah buku ilmiah, kegiatanKKN yang diikuti oleh 6.5'15 orang, penelitian sebanyak81 judul tentang masalahkeagamaandan kemasyarakatan serta pelaksanaanprogram doktor dan studi purna sarjanatelah diikuti oleh 20g oranq, 8.3. Pendidikan dan kebudayaan Kebijaksanaanpembangunandi bidang pendidikan dalam tahun keempat Repelita III, terutama ditekankan dan diarahkan kepada usaha-usaha untuk lebih meningkatkan pelaksa"naan berbagaiprogram pendidikan.Kegiatar.rtersebut anrara lain meliputi peningkatan mutu pendidikan,peningkatankesempatanbelajar yang dikaitkan denganaspekpemerataanpendidikan,peningkatanpenyesuaianpendidikandengankebutuhanpembangunan nasionalbaik secarakualitatif maupun kua-ntitatif,peningkatanpersiapangcnerasimuda sertapengelolaansecaralebih berdayaguna dan berhasilguna. Peningkatan mutu pendidikan antara lain diberikan mclalui Denatarankeoada guru-guru/pembina!yang terdiri dari bcrbagaitingkat pendidikan, bidangstudi drn p.ngelolam baik bagi guruguru yang berkedudukan di pusat maupu. yang beradadi daerahdaerah. Sehubungan dengan itu sclama empat tahun pelaksanaan pelita III telah dan sedangdiberikan penatarankepada 1.711.541orang untuk pendidikandasar,57.166 orang untuk pcndidikan menengahumum, 16.060 orang untuk pendidikan menengahkejuruan dan teknologi, serta 18,709 orang untuk pendidikan guru. selanjutnva untuk lebih menyempurnakan lagi terhadap kurikulum yang ada, telah dikembangkan dan dibina
342
PercobaanterhadapPloyekperintissekolahpembangunan(PPSP)sehinggaberhasilditer7 set penelitian dan titkan sebanyak 657 naskah terdiri atas 6 bidang studi, sebanyak 625 judul buku pengembanganprogram pendidikan ketrampilan terminal, serta sebanyak pembinaan dan pengemiirt"- p.ng"i"r"n modul. Di samping itu juga telah dilaksanakan iuar biasa (SLB) terbanga,l k.prd" taman kanak-kanak(TKK), sekolah dasar,sekolah (SMTP)' sekolah menengah masuk pendidikan terpadu, sekolah menengahtingkat pertama tingkatatas(SM.l.A)umumdankejuruansertapendidikangurudanpendidikantinggi. III samPal Mengenaipengadaanbuku pelajaran tlan buku bacran, dalam Repelita disediakanbuku dengantahun 1g821L983unruk tingkat penclidikandasartelah dan sedang dan kurikulum)' 65'4 p.l"l"r"n pokok sebanyak187,5juta eksemplar(termasukbuku PMP juta-eksemplaruntuk sekolahmenengahum''rm, 80 ribu eksemplaruntuk SMTP kejuntan kejuruan dan dan teknologi serta 5,8 juta eksemplaruntuk SPG Khusus untuk SMTA teknologi,selaintelahdilaksanakanpenulisansebanyak6lnaskahbukupelajaranjuga peralatanuntuk telah tiiiediakan 6,1 juta eksemplar buku pelajaranpokok dan sejumlah sekolahdasar praktek/pendidikan. Drlam hal buku perpustakaantelah diberikan kepada juta pendieksemplar' s.b"ny"t 71,5 juta ckscmplar,kepada SMP dan SMA sebanyak1,7 154'5 ribu dikan guru sebanyak1,1 luta eksemplardan untuk pendidikan tinggi sebanyak telah eksemplar. Sejalandenganusahapengadaanbuku perpustakaan,untuk tingkat SMP dilaksanakanpernbangunrng56ruangperpustakaandanl.0gSnranglaboratorium.scdan dangkan untuk SMA tclah dibangun 198 ruang perpustakaan,208 ruang laboratorium 2 5 ruang laboratorium bahasa halnya denganpengadaanbuku pelajaran,pengadaanperalatanbelajar Sebagaimana peraga dan peralatan ketrampilan juga diberikan pada berbagai tingkzt pendidikan.AIat uuit untuk selama empat tahun pelaksanaanRepelita III telah diberikan sebanyak4 658 SMP dan untuk tingkat TKK, 145 unit untuk sLB dan 395 ribu unit untuk sD. sedangkan sebanya.k2.587 unit dan sMA, telah diberikan alat pelajaranpraktek IPA masing-masing 417 unit. Di samping itu juga telah diberikan sebanyak42.72O unit alat ketrarnpilan, keseniandan olah raga untuk pendidikan dasar,4-433unit alat ketrampilanuntuk sekolah menengah ilmrsm,2.797unit alat keseniandan olah ragauntuk SMTP' serta l 0l7 unit alat kesenian dan olah raga untuk sMTA. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan mufu pendidikan tinggi, telah dilaksanakanpembangunanruang laboratorium lengkap dettgan peralatannyameliputi 109.986meter persegi,ruang perpustakaanbesertaperlengkapannya seluas 9.451 meter persegi dan pembangunan 1310 buah pemmahan untuk PengaJar' Untuk program peningkatan kesenrpatanbelajar yang dikaitkan detgan pemerrtaan kesempatan memperoleh pendidikan, antara lain tela-Irdilaksanakan pembangunan dan rehabilitasi gedungaedung sekolah, penambahan ruang belajar, pengangkatanguruguru baru serta usaha-usahapenunjang lainnya Sehubungan dengan itu melalui program bantu-
383
an lnprcs gcdung SD, sejak tahun pertama sampai dengan tahun keempat Pelita III telah dan sedangdilaksanakanpembangunangedung SD baru sebanyak61.600 unit, penambahan ruang lr.elasbam sebanyak 95 ribu buah dan rehabilitasi terhadap 85 ribu sekolah ternrasuk SD swasra dan madrasahibtidaiyah. Setlangkanuntuk menunjang keburuhan akan tenaga guru' antara lein telah dilaksanakanpengangkatanguru-gurx baru sebanl,ak 324.450 orang- Hal ini selain dimaksudkan untuk menambah tenaga pengajar/pendidik karena masih kurangnya guru yang ada, juga untuk mcnggantikanpara guru yang sldah pensiun. Semcntaraitu agar semua anak usia 7 sampaidengan i2 tahun dapat mengikuti pendidikan pada tingkat dasar,maka mulai tahun tlaran 1979/1980 sumbanganpembinaan pendidikan (Sl'P) telah dihapuskandan sebagaipenggantinyakepada SDN telah diberikan subsidi/bantuan pcmbiayaan penyelcnggaraan(SBPP), Dengan adanya kebijaksanaan tersebut, maka perliembanganpartisipasimasyarakatdalam pendidikan tingkat dasartelah meninghat scbesari0,9 persen,yain.rdari 83,3 pcrsenpada tahun 197911980menjadi 94,2 persen dalam tahLrn1982/1983. Dernikian pula halnya denganJulusanSD yarrg melanjr-rtkan pendidikannya ke tingkat menengahjuga telah meningkat yaitu dari 71,8 persenatau sebanyak 1.128 ribu orang pada tahun 197911980 menjadi 74,3 percen atau sebanyak 1,695 ribu orang dalam tahrn 198211983.Pcrkeilbanganpembangunandi bidang pendidikan sekolahdasardapat dilihat pada Tabel VlIL2. Sementarl itu bagi anak-anal
384
PFF:'i3i-
a
3 R 5
z c z z
g
z 7
H$E -' qsr83F Ea r8 tsBE-
E
g
E=
E
9
EE
I
!i"i E55
E ' . ig t bE e PF F tggEE 6
385 Sementaraitu untuk tingkar SMTA, sejak tahun pertama sampaidengantahun keempatRepelitaIII telah dan sedangdibangunsebanyak2g1 unit gedungSMA baru, 2.523 ruang kelas baru, dan rehab itasi terhadap 396 sekorah.Sedangkanuntuk sMA kejuruan antara lain telah dilaksanakanpembangunansebanyakg buah gedung STM Pembangunan, sertarehabilitasidan perluasanmeliputi sekolahmenengahteknik pertanian (SMTP),sekolahmenengah ekonomiatas(SMEA),sekolahmenengah teknologikerumah_ tanggaan(SMTK), sekolahmenengahkesejahteraan keluarga(SMKK), sekoia-h menengah pekerjaansosial(SMPS),sekolahmenengah (sMIK), industrikerajinan sekolah-.n.n!"h senirupa (SMSR)'sekolahmenengah karawitanIndonesia(sMKI), dansekolarmenensah musik (sMM) Demikianpula halnya unruk pendidikanguru, terahdilakukanberbagai usaha meliputi pembangunangedung baru, pembangunanruang kelas dan rehab itasi kepadasejumlahsPG,sco dan sGpLB. Selanjutnya sebagai perbandingan atashasil-hasil di bidang perluasandan pemerataankesempatanbelajar pada tingkat SMTA, dapat di_ kemukakanbahwa apabilapada tahun 7g7gllgho jumlah murid SMTA baru mencapai 1.574 ribu orang,maka dalamrahun TgBz/ rgg3 telah meningkatmenjadi2.251 ribu orangatau telahmengalamikenaikansebesar43 persen. Sebagai pelaksanaan usahapeningkatan kesemparan belajarpadatingkatpendidikan tinggi, dalam periode yang samaantaralain qelahdan sedangdibangunruangkuliah selt:'rs423'og7 meter persegidan rehabilitasi terhadap gedunggedungyang sudah ada meliputi 169.164meter persegi.Sejalandengankegiatantersebutdi atas,khususkepada siswa/mahasiswa yang menunjukkan prestasitinggi, telah diberikan bantuan runjangan (bea belajar siswa).Sehubungan denganitu selamaempattahunpelaksanaan RepelitaIII telah dan sedangdiberikanbannranbeasiswakepada42.g7g oranguntuktingkatpendidikan dasar,26.292orzngunntksMTp, 20.094oranguntuk SMTA,14,5g5mahasiswa, g0 oranguntuk putra NusaTenggara Timur, 90 oranguntuk putra lrian Jayadan 170 orang untuk putraTimor Timur. Dengan adanyausaha peningkatantersebut di atas, mahasiswayang mengikuti ku.liahpada tingkat pendidikantinggi dari tahun ke tahun jumlahnyasemakinmeningkat, baik untuk p€rguruantinggi negeri maupun pada perguruantinggi swasta.Diperkirakan mahasiswapada perguruantinggi negeri dalam tahun rggz/7g83 telah mencapaijumlah 367.247 orzng,sedangkan pada tahun rgTglrg8o baru berjurnlah217.404orang.Dengan demikianselamatiga tahun terakhir,jumlah mahasiswapadaperguruantinggi negeriterah naik sebesar66 persenzta.' tata-rata22 persenper tahun. sementaraitu mahasiswapada perguruantinggi swastarelah meningkatdengan73 persenyaitu dari sebanyakzo7.296 orangpada tzhrn 1979/798omenjadi352.653orangpada tahun 7982/19g3.Kenaikanini antara lain disebabkanoleh karena jumlah lulusan SMA yang akan melanjutkanpada perguruantinggi juga mengalamipeningkatanyaitu dari sebanyak14g.500 orang pada
386
tahun 1979/1980 menjadi 203.330 orang dalam tahun 1982/1983 atau suatu kenaikan sebesar36,9 persen. Selarr pendidikan formal, usaha peningkatan perluasan kesempatan belajar dilaksanakan pula melalui pendidikan non formal (pendidikan luar sekolah) Selama empat tahun pelaksanaanRepelita III telah dan sedangdibangun sebanyak 30 buah sanggarkegiatan belajar (SkB), rehabilitasidan perluasanterhadap 64 buah SKB yang telah ada,dan penyediaan buku paket A beserta pedomannya sebanyak 35,5 juta eksemplar,bulletin Cakrawalaedisi pusat dan daerah sebanyak1,5 juta eksemplar,bulletin Carakasebanyak 32,4 ribu eksemplar dan bulletin Suara Pendidikan Masyarakat sebanyak 147 ribu eksemplar untuk melengkapi fasilitas yang diperlukan. Melalui kegiatan SKB tersebut telah diselenggarakankelompok belajar pendidikan dasar yang diikuti oleh 2.8O4.637 orang, sedangkan untuk kelompok belajar ketrampilan masyarakat diikuti oleh 2.382 602 orung. Di bidang keolahragaan,dalam periode yang sama telah dan sedangdibangun gedung olab raga dan kolam renang meliputi 24.796 metet persegi, pengadaanperalatan dan buku olah raga masing-masingsebanyak 25.505 paket dan 48 ribu eksemplar.Sejalandengan pengadaansarana dan prasaranatersebut di atas, telah dilaksanakanpu.laberbagai kegiatan yang meliputi penatarankepadaguru, pelatih dan pembina yang diikuti oleh 4.939 orang, serta penyelenggaraan kejuaraan olah raga pelajar, mahasiswa dan masyarakat sebanvak pemassalarolah ragapelajar,mahasiswa, 13.721 onng. Di sampingitu juga diselenggarakan masyarakatdan para cacat sebanyak2.211.684 orurg dan pembinaankepada olahragawan penyediaansaranapendidikanpada berbagai berbal
387
&i
-'
3ES
:i E< >=
s
az
z
FK
{
z t I
z
.l
E>
EE
388
585 orang dan pertukaran pemuda a.ntarpropinsisebanyak 880 orang. Selanjutnya telah festival pemuda yang diikuti oleh 17.060 orang, pemdilaksanakanpula penyelenggaraan binaan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka)dan caraka muda tingkat propinsi sebanyak3.666 orang, perkemahankerja pen.rudauntuk sebanyak1.505 orang,pembinaan unit kerja produktif terhadap 844 orang, serta pembinaan satuan tugas sukarelapemuda kepada 6.815 orang. Unrlk menunjang kcgiatan tersebut telah dibangun sebanyak 16 buah gedunggelanggangdan pondok pemuda. I)emikian juga khususkepadaPramuka telah latihan kepada 4.722 orang, pemdiberikan bartuan, antara lain berupa penyelenggaraan bangunangedungcalon pendidik pramuka (Cadika)seluas9.318 meter persegi,pembangunan fisik pusat perkcmahan Cibubur meliputi 16.830 meter persegidan pengadaanbuku pramuka sebanyak260.185 eksemplar. kebudayaannasional,antara Sementaraitu di bitlang pembinaandan pengembangan lain telah dilakukan penyelamatan warisan budaya nasional melalui inventarisasi,pemeliharaan,pcmugaran,pengamanan,penghayatan,penerbitandan pendokumentasianwarisan budaya nasional maupun daerah, Sehubungandengan itu mulai tahun pertama sampai tahun keempat pelaksuraanRepelita III telah dilaksanakansuwai perencanaandan suruai koleksi di 26 propinsi, pengadaankoleksi sebanyak472 jcnis, pamerandalam rangka pemantapan fungsi eksistensimuscum dengan segenapaspeknya sebanyak 115 kali, pemberian bantu:Lnkepada 39 museum daerah, pengadaanperalatanmuseum sebanyak348 unit dan pengadaanperalatan kantor museum sebanyak425 unit. Di samping itu telah pula pcmugaranpeninggalansejarahdan purbakalasebanyak270 obyek, studi dilaksiLnakan kelayakandi 83 lokasi,pemeliharaandan penyelamatan1.348 situs,melanjutkanpemugarar Candi Borobudur, serta rehabilitasiMonumen Nasional.Untuk pengembangan seni budaya, dalam periode yang samajuga telah dan sedangdilaksanakanberbagaikegiatanantara lain melipur; pembinaim sosiodramn di 61.341 desa,penyuluhan teknis keseniankepada9.642 orang, pengembanganorganisasikesenian,peningkatanpenghayatanseni oleh masyarakat mcliputi 6 bidang seni setta studi kelayakan pada Daerah Tingkat II sebanyak 30 lokasi. Sementaraitu untuk pengembangankcbahasaan,kesusasteraan, perbukuandan perpustakaan juga telah dan sedangdilaksanakanpengembanganblhasa, sasteraIndonesiadan sastera daerah bcrupa penyusunur/penerbitanperkamusur sebanyak66 judul, terjemahannaskah 30 judul, sayernbara mengarang750 naskah,pengembangan media kebahasaan dan penerbitan majalah sebanyak12 nomor meliputi 108 ribu eksemplar,pengembangan melalui TVRI dan RRI 332 kali, pengembanga:r ketenagaansebanyak 640 orang sertapengadaanperalata n t e k n i s / k a n t osr c b a n y a k1 0 0 u n i t . Di bidang perpustakaan antarx lain telah dilakukan pengadaan buku perpustakaan sebanyak 941.599 eksemplar yaitu untuk perpustakaanwilayah, perpustakaanumum, perpustakaan keliling, perpustakaan desa dan perpustakaan perintis sekolah. Sedangkan
389 unruk bidang penulisan dan penerbitan majalah pengetahuan umum dan profesi telah diadakanpenelitian dan perencanaanpenerbitanmajalah sebanyak2,614 judul, pengolahan 1.163 naskah, produksi dan distribusi sebanyak410 judul, serta penerbitannaskahbuku bacaanpopuler sebanyak653 ribu eksernplar,sementaraitu untuk penerbitanbuku sastera Indonesia dan sasteradaerah tclah dilakukan pengadaanmajalah pengetahuanumum sebanyak 1,2 juta buah dan sayembaramengarangsebanyak32 kali, Sejak tahun 19g1119g2 telah dilaksanakan pula kegiatan rekatalogisasi buku-buku koleksi perpustakaan nasional sebanyak210 ribu kartu, pengadaanbahan pustaka Indonesiadan asingsebanyak11,6 ribu eksemplar, serta penyusunan/penerbitanbuku petunjuk dan penyuruhan perpustakaan sebanyak37 ribu eksemplar. Dalam pada itu di bidang media kebudayaan juga terah diraksanakan perkenaran aspek-aspekkebudayaansebanyak 12 kali, film kebuda.yaan19 judul, pembuatansumber informasi kebudayaansebanyak27 judul, album seni budaya sebanyak19 buah, film siaran TVRI sebanyak 24 kali, pcnerbitan majalahwarta budaya sebanyakl5 'omor dan wisara budaya sebanyak 23 judul. Sedangkanuntuk inventarisasidan dokumentasi kebudayaan nasional,antara lain telah dan sedangdilakukan penelitian/penulisannaskah biografi daripada 82 pahlawan, 76 calon pahlawan nasional, 10 calon tokoh pahlawan dan 20 tokoh nasional. Di samping itu juga telah d aksanakanpenelitian bahasadan sasteraIndonesia maupun daerahmeliputi 379 jenis, penelitian purbakala pada 102 lokasi serta dokumentasi dan penerbitannyasebanyak23 5 ribu eksemplar. Untuk memberikanpembinaankepadapara penghayatkepercayaanterhadapTuhan Yang Mrha Esa,maka kegiatannyaterutama diarahkankepadapembinaanbudi luhur bangsa Indonesia.Adapun hasifhasil yang terah dicapai selamaempat tahun pelaksanaan Repelita III, antara lain telah dilaksanakaninventarisasisebanyak21 naskahmengenai penghayatan kepercayaanterhadap Tuhan yang Maha Esa dan J5 naskahpengembangan kebr.;-aksanaan pembinaan. Di sampingitu juga telah diadakan sarasehanantarpenghayat kepercayaantcr_ hadap Tuhan Yang Maha Esa sebagaimcdia kornunikatif, di samping siararrmelalui radio dan TVRI. 8.4. Kesehatandan keluargaberencana Pelaksanaan penbangunan di bidang kesehatanterutama diturukanuntuk mcncapai derajat kesehatan yang sebaik-baiknya bagi setiap warganega.a.untul iru tcrus diusahian agar pelayanan kesehatan dapat terjangkau oleh masyarakat, terutarna yang berpenghasilan rendah baik di kota maupun di desa Guna menunjangkegiatantersebur maka claramtahun keempat RepelitaIII telah d aksanakanberbagai program pembangunan di bidang kesehatan antara lain meliputi program pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi, peningkatan penyediaan air bersih, p.ny.h"r"n lingkungan pemukiman, penyuluhan kesehatan,pengawasanobat dan makaran, pendidikan dan
390
muda dalam pembangunankesehatan pendayagunaantenagakesehatan'partisiPasigcnerasi kesehatan' *.*" p.ogr"* peningkatan peranan wanita dalam pcmbangunan antara lain telah dilakukan Pelaksanaan kcgiatan pelayanan kesehatan tersebut' usahakesehatansekolah(UKS) serta mela.luipeningkatanPuskesmx, Puskesmaspembantu'
ttu"ut*iu:" Di samping p.luy"r,"n*Idi, k.lurrg, berencana. ]* ]lcikabupatcn' :tl"h Tll"?:i.t] pt"Ot"jltlllt'^'lY rumahsakitsepertirumehsakit dur kemampuan iungkurron
ahli, peralatan, bantuan obatdan rumah sakit khusus lainnya melalui penyedtaan tenaga kesehatan gigi dan pembinaan obatan, peningkatan pelayalan laboratorium, pelaynan sistemrujukan, pemenuhan tenaga dokter Untuk mengefektifkan fungsi Puskcsmas'telah dilakukan bidan, perawat,di sampingtelah untuk memimpin Puskesmassertatcnagaparamedisseperti yang ada melalui p€nataran' dilakukan pula peningkatan hemampuan daripada tenae3-tenaga dalam tahun 7981/198?' telzh Untuk itu melalui program burltunn Inp"t SaranaKcsellatan' yang baru selesaidibangun'Puskesdilaksanakanpcnempatan600 dokter pada Puskesmns dokter vang telah habis masa dinasmas yrlng belum tda dokternya, dan untuk mengganti yang dapat maka jumlah Puskesmas ny". lengnn adanyausahapenambahiurdokter tersebut, pacla tahun 1981/1982 jumtah -eluyrni masyarakat juga semakin rneningkat Apabila tclah dapat ditingkatkan Puskesmasadalah scbanl,ak4.953 buah, dalam tahun Ig8zl7983 yang daerahnya jumlahnya menjadi sebanyak 5.153 buah seclangkanbagi masyarakat j"p"t dijangkau oleh Puskesmas,maka pelayanannya dilakukan rnelalui Puskesmas U.lug82 berjumlah masing-masing p.rnbun,, ,l"n PuJL.r-", keliling yang dalam tahun 1g81lf telah dapat ditingkat,.brnyak 10.342 buah dan 1.47i buah, dan dalarntahun 1982,11983 untuk mengisikekurangantenaga kan menja
397 a
co q\
+ci
e-itl t-
F 0,
< !d o\
h
l.:a
rz
6
t -l
$,€I di+.i
x
-r'1
6+
q
I 9r
E
r.1
.i.J'i+
4
?o)
Tidak berbeda dengan usaha pelayanan kesehatannrelalui PKMD, maka pelayanan gurukesehatan melalui UKS, di samping ditujukan untuk meningkatkan peranserta bagi oleh gurunya, juga dimaksudkan untuk mengurangi jumlah a,rak-anaksekolah yang sakit. mengenai khusus k"r..,a it* kepada guru-guru sekolah telah diberikan pendidikan/penataran permasalah kesehatan sehingga bilamana diperlukan, maka para guru dapat memberikan Puskesmas tolongan pertama kePada murid-muridnya Di samping iru secaraberkala petugas jrg" ik"n' -.ng,rnjungi sekolah-sekolahuntuk mengadakanpemeriksaankesehatan' immunimen,rri d"., p.nyutuhan. Apabila dalam tahun 7980/7987jangkauankegiatanUKS baru dapat cakup80.033 buah SD, 1.725 SM',IPdan 801 SMTA, dalam tahun 198711982telah menjadi 86.435 buah SD, 2.421 SMTP dan 1.009 buah sMTA. ditingkatkan masing-masing perkembanganusahakesehatansekolahdapat diikuti lebih lanjut pada Tabel vIII.5. Sejalan dengan makin meningkatnya jumlah perkembanganpenduduk, maka kebutuhan akan pelayanan kesehatan juga semakin meningkat yang di samping dilaksanakan Pelayanan melalui Puskesmasjuga melalui prasarana kesehatan lainnya yaitu rumah sakit' dengan kesehatan melalui rumah sakit, dilakukan melalui rumah sakit umum, runlah sahit pelayanan spesialisasiterbztas, rumah sakit dengan spesialisasipenuh, rumah sakit dengan yang keseluruhansuper spesialis,serta rumah sakit khusussepertijiwa, kusta dan Paru-Paru nyadikaitkandalamsuatusistemrujukan/undakan.Dengandernikianmasyarakatlebih radiologi mudah mendapatkan pelayanan termasuk pelayanan dari unsur banruan seperti adalah dan laboratorium, Hasil yang te.lah dicapai dalam tahun l9s?17983 antara lain peRSJ' penbangunan 6 buah rumah sakit jiwa (IiSJ) baru, pembangunanlanjutan 3 pelayananmedis mindahan 3 RSl, penenrpatan20 tenagakcsehatanjiwa ke RSJ dan RSU' jiwa ke Pussebanyak2.585 kali kepada pasien khusus,serta 120 kali integrasikesehatan kesmas. berbagai Usaha peningkatan. fungsi laboratorium kesehatan dilaksanakan melalui pemeriksaan kegiatan antara lain penambahansarana,pemirntapanrujukan bahan-bahan Untuk itu tenaga lab-oratorium(sPecimen),serta peningkatankemampuanpemeriksaandan 12 laboratorium dalam tahun 1,981/1982 telah dibangun 3 laboratorium propinsi dan propiltst' kesehatan, serta telah dikembangkan pula sistem rujukan di 27 l:zlzi kesehatan dilaksanakanpeDalam hal peningkatan kesehatangigi, dalam tahun 1981/1982 telah gaya baiu (KGB) ningkatankesehatangigi pada 1.818 rumah sakit, baik dalam bentuk klinik (oral surgery) dan dan'usaha teknik gigi (UTG), maupun melalui bedah mulut sederhana penyakit gigr di 862 puskesmas'Di sampingitu untuk menunjangkegiatan usahapencegahan 227 otang pada pelryarran k.r.h"t"n gigi, antara lain telah ditempatkan dokter gigi sebanyak pada Puskesmas-pusberbagai rumah sakit dan 60 dokter gigi lainnya telah ditempatkan diangkat kesmas. Sampai dengan bulan Mei 1982, melalui Inpres sarana kesehatan telah membina untuk sebanyak 132 dokter gigi yang ditempatkan di dinas kesehatan Dati Il
393
ss'
dd N
€ q
ao
ES d-'
F. I
o;
o. \j
J X JU) 3
T< ^Gl
'v
(,
!-rI]
c.i tt',
z F tiq
-ll
14 .1 tt) at'!
.t u)
'E !rz I
.n< j
c.l
di
+
.rt
39+ pelayanan kesehatan gigi cii Puskesmasyang diperlengkapi dengan 1.365 set peralatan gigt. Sementara itu peningkatan pelayanan kesehatan juga dilaksanakan melalui sistem rujukan/pindahan yaitu meliputi pengiriman/kunjungan dokter akhli ke rumah sakit yang belum mempunyai dokter akhli, pengiriman penderita dari Puskesmas ke rumah sakit, pengiriman penderita dari rumah sakit ke rumah sakit yang lebih tinggi tingkatannya, kunjungan dokter dan tenaga paramedis rumah sakit ke Puskesmasserta kunjungan dokter Puskesmaske Puskesmaslain yang belum mempunyai dokter. Di samping itu, juga telah dilakukan penataran bagi dokter dan tenaga paramedis dari rumah sakit kabupaten/kotamadya yang belum memiliki dokter akhli ke rumah sakit yang telah memiliki dokter alihli jenisjenis tenagakesehatandapat diikuti pada Tabel VIII.6. Perkernbangan Sebagai penunjang kesehatan rnasyarakat, maka pemberantasan penyakit menular terutama ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian bagi para penderita sakit,sesuai dengan prioritas pemberantasannya maka penyakit menular telah dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu pertama yang meliputi malaria, kholera dan TBC paru-paru yang pemberantasannya dilakukan melalui immunisasi, penanggulangan wabah dan penyediaan air bersih. Sedangkankategori kedua adalah penyakit seperti demam berdarah, kaki gajah, rabies, pes, demam keong dan penyakit kusta, yang penccgahannya dilakukan dengan mengadakan pengamatan kepada penyakit menular itu scndiri (serangga penular penyakit) scrta penyehatan lingkungan pemukiman Pemberantasanpenyakit malaria dititikberatkan kepada usaha untuk menurunkan jumlah penderita dan menanggulangiwabah yang terjadi di berbagai daerah' meliputi dacrah Jawa-Bali, daerah transmigrasi, daerah pemukiman baru serta daerah yang keadaan sosial ekonominya relatif rendah. Dalam tahun 1981,11982telah dilakukan penyemprotan terhadap sekitar 3,6 juta buah rumah, pengumpulandan pemeriksaanterhadap9'2 juta sediaan darah serta pemberianobat kepada9,3 juta penderitamaJaria.sementaraitu pemberantasan terhadap penyakit kholera/muntah berak dalam jangka pendek-ditujukan unruk mencegah kemungkinanterjadinya kematian pada para penderita.oleh karena itu, telah ditingkatkan cara pengobatan sedini mungkin bagi para penderita yaitu melalui peningkatan kewaspadaan Dalam tahun 1981/1982 akan timbulnya wabah (survey lance) serta penarggulangannya. telah dilaksanakanpengobatanterhadapsekitar28.300 penderita,708 orang atau 2,5 Persen di antaranya rneninggal dunia. HaI ini berarti penurunan kematian sebesar1,3 persen bila dibandingkandenganyang rerjadi pada tahun 798o/i98I yaitu mencapaisebcsar3,8 persen. Sedangkan untuk pencegahan terhadap penyakit TBC paru-paru, antara lain telah dilaksanakan pemberantasannya dengan mengadakan pemeriksaan dahak dari 254.600 orang penduduk dan pengobatantcrhadap 30.905 orangpenderita' Hasil yang telah dicapai dalam tahun 7982/1983, sampaidenganbulan Juni 1982,
39s
e a6 FI
€
0\
€ : l.\
(
o\ ii5
i
ct
fr
od
oi
F.
oi6| odoid
ll^
z
33s
{ t{
e3n9 GF..ii.
il
E I-E
5l E
:;"
u>-ir
I
i!.d'!F
QtFe -i
.-E
r.l
dt
it
396
ialah antara lain pemeriksaan bakteriologis keprda 709.158 orang tersangka TBC, pemeriksaan darah kepzda 547.832 orang penderita penyakit syphilis, 146.493 orang penderita kencing nanah, pengobatan secaxateratuf kepada 216.690 wanita tuna susila (WTS), serta pengobatan terhadap 286.901 orang penderita penyakit frambosia. untuk penyakit kusta telah diperiksa |.202.052 orang yang terkenz, 72.217.685 orang anak sekolah, ditemukan penderitabaru sebanyak14.151 orang dan pengobatansecarateratur kepada 367.274 otang. Dalam waktu yang sama telah diobati sebanyak7.720.787orang penderitakh olerz, S3.258 orang tersangka kholera dan 92.225 penderita diare. Kemudian juga telah dilakukan pengembangan program imunisasi (PPI) kepada 1.934 kecamatan, vaksinasi caca-rterhadap 2.785.863 orang,vaksinasiBCG pada 6.967.550 bayi dan 4.999.9I8 anak, suntikantetanus pada2.148.629 orang ibu hamil, vaksinasiDPT kepada2.778.710orang anak,vaksinasiDT pada 10g.605 orang, vaksinasipolio pada 101.445 anak serta vaksinasicampakpada 9.416 anak. Sebagaimanahalnya pada penyakit menular yang disebabkan oleh wabah, maka terhadap penyakit menular yang berasal dari hewan/serangga,juga telah dilakukan pencegahan tlan pemberantasan. Sehubungan dengan itu telah dilaksanakan pencegahan penyakit demam berdarah (arboirrosis), yaitu dengan memberantas jentik nyarnuk pada 980.400 rumah dengan menggunakan racun seranggaabate (aplikasi abate), serta menyemprot sebanyak 289.000 rumah di daerah wabah. Selanjutnyaunruk melaksanakanpemberantasan penyakit kaki gajah (filariasis), da.larnrahun 1981/1982 telah dilakukan survai dan pemeriksaan sebanyak 126 ribu sediaandarah serta dilakukan pengobatan terhadap 293 penyakit rabies,sampaidengan ribu orang penderita.sedangkanuntuk usahapemberantasan bulan Juni 1982 antara lain telah dikumpulkan 5.009 specirnen tersangka penderita rabies, pengobatan terhadap 38.1 3 I orang yang digigit oleh hcwan tersangkapenderita rabies serta rabiesterhadap48.366 ekor hewan. Pemberantasalrabies pada hewanjuga pernberantasan dilakukan dengan memberikan vaksin pada hewan di dua propinsi yairu Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara. I)alam periode yang sama untuk pemberantasan penyakit pes, telah dikumpulkan sebanyak4.574 btah specimendari penderitatersangkapes dan diobati 970 orang tersangkapenderitaPes. Di bidang usaha perbaikan gizi, dalam Repelita lll ,ntara lain telah dilaksanakan usaha peningkatan status gizi masyarakat serta usaha pencegahan dan penanggulangan masalah gizi, khususnya bagi para penderita kurang kalori protein (KKP), kurang vitamin A, keluaranemiz gui besi dan gondok endemik. Sementara itu melalui usaha perbaikan gizi ga (upGK) yang bekerjasamadengan berbagaiinstansi dan denganperansertamasyarakat ielah dilaksanakan usaha ur.rtuk menurunkan jumlah penderita KKP. Dalam tahun Sekitar 7g8lng82 kegiatan UPGK telah dilaksarrakandi 27 propinsi, meliputi 12 056 desa dergan UPGK terpadu 2,75 jtta anak di baw"h lima tahun (Balita) tercakup dalam program tambahan makanan UPGK intensif, di mana 77 692 anak di antaranya telah mendapat
397 Di samping itu juga telah diberikan tambahan makanan kepada 1.074 orang ibu hamil dan 1.744 ibu menyusui. Penanggulanganterhadap para pcnderira kekurangan vitamin A terutama ditujukan agar mereka jangan sampai mengalami kebutaan. Oleh karcna itu melalui kegiatan UPGK, antara lain telah didistribusikankapsul vitamin A dosis tinggi yaitu kepada 1.752 ribu anak berumur 1 sampai dengan 4 tahun, di sampingjuga telah didistribusikanvitamin A secara khusus untuk daerahdaerah rawan yaitu kepada 561.164 anak di Propinsi Daerah Istimewa Aceh, ?27.977 anak di Propinsi Nusa TenggaraBarut, 337.998 anak di Propinsi Sumatera Utta, 38.620 anak di Propinsi SumateraSelatan,6.359 anak di Propinsi SulawesiSelatan, 50.597 atak di PropinsiSumateraBarat, 30.550 anak di PropinsiBengkuludan 40.000 anak di PropinsiMaluku, Sementaraitu penangggulangan anemiagizi besi melalui kegiatan UPGK juga diinregrasikandalam paket pertolongangizi kepadasekitar 602.800 ibu hamil. Sedangkan untuk pencegahandan penanggulangan gondok endemik, maka dalam tahun 198l/1982 telah dilaksanakan pen)'untikan lifiodol terhadap 700.893 penderitz yang tersebarp^d,a,23 propinsi. Sernentara itu usaha peningkatan tersedianya air bersih terurama ditujukan pada daerah-daerahyang sulit memperoleh air bersih, yang pada umumuya mempunyai paling banyak penderita penyakit kholera dan penyakit perut lainnya. Di sampingitu usaha tersebut juga ditujukan pada masyarakatpedesaandan perkotaan yang betpenghasilanrendah, yang pada umumnya belum mempunyai air bersih yang rnemenuhisyarat kesehatan. Sehubungandenganitu selama4 tahun pelaksanaanRepelita III antara lain telah dibangun sebanyak 7.257 buah sumur pompa tangan dalam, 5.954 buah sumur pompa dangkal, 25 buah penampungan mata air, 47O buah penampungan air hujan, 2g buah sumur artesis 2 unit instalasipengolahanbahan kimia (Mn-Fe), serta pelaksanaansurvai air bersihdi 325 Iokasi. Sehubungan dengan usaha peningkatan taraf kesehatan masyarakat melalui pengawasan pencemaran Iingkungan yang mengganggu kesehatan, dalam tahun 1g8l/l9Bz telah dilakukan pemeriksaantempat-rempatumum termasuk kolam renangpada sekitar 17 ribu lokasi, pembangunanjamban jamak (multiple latrine) di 90 lokasi, pemeriksaanlaboratorium pada balai laboratorium kesehatan, serta jnventarisasi lingkungan dan instalasi pengolahan buangan pada unit pelayanan keseharan.Demikian juga diberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, sehinggamereka dapat memanfaatkan dan mengembangkan fasilitas serta pelayanan kesehatan yang tersedia di samping juga meningkatkan peranserta masyaraktt dalam usaha pemeliharaankesehatan. Dalam tahunl981/1982 penyuluhan kesehatantelah dilakukan melalui 1.576 Puskesmas yang meliputi 8.215 desa,dan sebanyak 27.500 kegiatantelah dilaksanakanmelalui TV, radio dan massmedia lainnya.
398
Di bidang pengawasar obat, makanan dan sejenisnya, antara lain telah dilakukan produksi sertaperedarandan penggunaanobat, makanan,minumpeningkatanpengawasan an, kosmetika dan alat kesehatan. Di samping itu juga dijalankan pengawasanyang lebih ketat terhadap penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya lainnya, sedangkan untuk obat-obatan, makanan, rninuman, kosmetika, alat kesehatandan obat tradisional yang tidak mernenuhi syarat bagi kesehatan, telah diadakan larangan untuk diproduksikan, dipakai sertadiedarkankepadamasyarakat. Sementara itu kemampuan unit produksi farmasi negara dalam Repelita III telah semakin meningkat. Apabila dalam tahun 1980/1981 pabrik-obat Manggaraidapat memproduksi sebanyak984 juta butir tablet, 52 juta butir kapsul dan 700 ribu tube salep,maka pada tahun 1987/7982 masing-masingtelah meningkat menjadi 1 milyar butir, 66 juta butir dan 1,5 juta tube. Sedangkanuntuk produksi obat injeksi dalam periode yang sama mengalamisedikit penurunanyaitu dari sebanyak12,7 yta ampul menjadi 11,5 juta ampul. Di sampingitu juga tclah dikembangkanmonitoring efek sampingobat (MESO)yaitu suatu sistem pencatatan dan analisa mengenai setiap akibat sampingan yang timbul daripada pemakaian obat bagi manusia. Hal ini dimaksudkan agar sedini mungkin dapat diperoleh informasi mengcnai akibat sampingan obat, tingkat kegawatan serta frckuensi kejadiannya, sehinggadapat segeradilakukan tindak lanjut yang diperlukan untuk melindungimasyarakat luas. Keluarga berencana Program nasionalkependudukandan keluargaberencana(KKB) dalam RepelitaIII terutama ditujukan untuk memperluaspenggarapandengln memberikan dorongankepada masyarakat a.garturut berpartisipasi dan mclaksanakan keluarga berencana secara lestari. Sehubungan dengan itu, dalam tahun 7987/7982 jangkauanprogram KKB telah diperluas ke 11 (sebelas)propinsi luar Jawa-BaliIl sehinggapada saatini telah dapat menjangkauseluruh wilayah tanah air, di samping juga telah dilakukannya pembinaan bagi daerah-daerahyang lebih awal melaksanakankeluargaberencana.Sehubungandengan hasil sensuspenduduk tahun 1980, maka pelaksanaan kegiatan KKB dititikbcratkan pada daerah-daerahyang strategis dan potensial, yaitu dacrah yang senglt berpengaruh terhadap keseluruhan hasil program KB sccaranasional, walaupun masih belum memberikan hasil yang menggembirakan. Daerrh tersebut antara lain adalah Jzwz Barzt, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, SulawesiSelatan, Nusa TenggaraBarat dan Nusa TenggaraTimur. Dalam pada itu kegiatan KKB juga diarahkan untuk membina dan mempertahankan daerah-daerahyang relatif telah maju seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara dan Bengkulu serta memberikan rangsangankepada propinsi-propinsi lainnya untuk lebih meningkatkan pelaksanaanprogram di wilayahnya.
399 Adapun pengayomankelestariankepada pesertakeluarga berencana,antaru lain dilakukan melalui programpeningkatanpendapatankeluarga.Untuk itu di setiapdesatelah dikembangkanpaguyuban/kelompokkeluargaberencanadengankegiatanyang menunjukkan perlunya kesadaranbahwa keluargaberencanamerupakansalahsatu kebutuhanhidup menuju ke.luarga bahagiadan sejahtera.Di sampingitu, dilaksurakanpula usahapeningkatan pendapatanmelalui program pengembangan daerah kecamatanmiskin, seperti kegiatan pembangunansaranapertaniansederhanasertapenyediaanbibit tanamandan ternak.pada tahun 1980/1981programtersebuttelah dikembangkandi 82 kecamatan,sedangkan dalam. tahun 1981/1982telah dikembangkan lagi di 65 kecamatan. Usaha-usaha lainnyaadalah kegiatan yang bertujuan merubah pola kebudayaan,artara lain denganpeningkatanusia kawin bagi wanitapedesaan melalui latihan ketrampilandi dalamsaluranPKK. Di bidang penerangandan motivasi, kegiatannyadilakukan untuk mempercepat kelembagaan norma keluargakecil yang bahagiasejahtera(NKKBS). Untuk itu telahmulai diperkenalkankonsepcatur warga' yangditujukan khususnyakepadapasanganmuda yang baru mempunyai anak kurang dzrl 2 anak.Dengankonsepini diharapkanpasanganmuda mulai menggunakan kontrasepsilebih awal denga-n pemakaianyanglebih mantapdan lestari. Di sampingitu juga telah dilaksanakankegiatanlain yang mengarahkepadausahapelembagaan,yaitu denganmengikutsertakanbadan komunikasi penghayatankesatuanbangsa (BAKOM-PKB) untuk mempercepatpembaurandan peningkatanpartisipasigolonganCina dalam program KKB. Bersamaandenganlebih ditingkatkannyaprogram KKB di daerah perkotaan,maka usahapenerangan dan motivasimulai dilakukanmelaluisaranaiklan secara intensif, baik di suratkabar,majalah,radio maupuntelevisi. Dalam pada itu dengan semakin besarnyatantanganyang harus dihadapi oleh programKKB, mska telah dirumuskanstrategibaruyaitu PancaKarya,sehinggadiharapkan pelembagaan NKKBS dapat lebih cepat terwujud. Adapun programPancaKarya tersebut terutama dimaksudkanuntuk mengusaiakanbagi pasanganusia muda yang isterinya berumur di bawah 20 tahun agarmempunyai anak maksimum 2 orang saja,sedangkanbagi pasanganyang isterinyasudahberumur 30 tahun atau lebih dan mempunyaiarlak 3 orang ataulebih untuk tidak memperolehtambahananaklagi. Dengan telah dilaksanakannyaberbagaiusaha peningkatanpela.ksanaan program KKB, makadalamtalun 1980/1981telahberhasildicapaisebanyak3.O57.2+4 pesertaKB baru dan dalamtahun 198117982telah dicapaipesertaKB baru sebanyak2.966.897orung. Apabila dilihat dari merode kontrasepsiyang dipakai, maka selamatiga tahun pertama pelaksanaanRepelitaIII, sebanyak5,6 juta atau 67,7 persendari pesertaKB baru menggunakan pil. Dalam hal peserta KB baru yang menggunakanmerode konuasepsiIUD,
400
meskipun jumlahnya hanya mencapai 1,5 juta atau 18,1 persen dari keseluruhan, namun perkembangan jumlah pesertanya selalu menunjukkan peningkatan, yaitu dari sebanyak 496,8 ribu peserta dalam tahun 1980/1981 menjadi sebanyak 596,8 ribu Desertadalam tahun 1981/1982. Hal tersebut adalah sesuaidenganprogram KKB yang selaludiarahkan pada penggunaan metode kontrasepsi IUD, sebab metode ini sangat efektif dan pembinaannya lebih mudah. Perkembanganhasil peserta keluarga berencana baru menurut metode kontrasepsidapat diikuti pada Tabel VIII.7. Sementaraitu apabiladiljhat dari ciri-ciri pesertaKB baru, maka selamatiga tahun pelaksanaan Repelita III terlihat bahwa para pesertanya sebagian besar berasal dari kesasi an peserta lompok umur di bawah 30 tahun. Hal ini menunjukkan bahwapenggarapan KB baru telah dapat diarahkan pada kelompok umur yang mempunyai potensi tinggi untuk melahirkan, sehingga meningkatnya kelestarian peserta KB baru tersebut akan rnembantu usaha penurunan tingkat kesuburan. Selanjutnya jika ditinjau dari pekerjaannya,maka sebagianbesar (63,9 persen)dari pesertaKB baru yang diperoleh selamatahun 198I/1982 adalahberasaldari keluargapetani. Urutan selanjutnyaditempati oleh pekerjalepas,pegawai swasta,pegawainegeri dan pedagang,yang masing-masing meliputi 14,9 persen,6,8persen, persen persen dari peserta. Dengan demikian 6,4 dan 4,8 seluruh terlihat bahwapenggarapan program KKB telah dapat menjangkau sebagianbesarpenduduk berpenghasilanrendah yang tinggal di daerah pedesaan. Dengansemakinmeningkatnyakesadaranmasyarakatuntuk melaksanakankeluarga berencana, maka penyediaan saranayang memadai dan mudah dijangkau juga terus ditingkatkan. Dalam hubungan ini saranautamanya adalah klinik keluarga berencanayang dalam pelaksanaanRepelita III jumlahnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Apabila dalam tahun 1981/1982 jumlah klinik keluargaberencanabaru mencapaisebanyak6.129 buah, maka dalam tahun 1982/1983 telah meningkat menjadi 6.22O buah. Selanjumyauntuk mendekatkanpelayanankepada masyarakatyang tinggaljauh di pelosokdesaCanpedalaman, klinik keluargaberencanajuga mengernbangkan terus dukunganpelayananmelalui team medis keliling (TMK). Untuk itu pada tahun 1981/1982 telah dilaksanakanpelayanan melalui TMK sebanyak 3L7 .31,5 gerzk pelayanan sel.ringgabila dibandingkan denganjumlah gerak pelayananpada tahun 1980/1981 sebanyak261.987 maka terdapatkenaikansebesar 21 persen. Di samping peningkatanjumlah klinik keluarga berencanaserta pelayananmelalui 'fMK,
telah dilakukan pula pemantapan pelayanan keluarga berencana di rumah sakit.
Sampai dengan tahun 1981/1982 telah terdapat 287 tnin rumah sakit yang melrkukan pelayanan keluarga berencana. Selanjutnya sehubungan dengan pelaksanaanprogram keluarga berencana di daerah perkotaan, maka dalam tahun 1981/1982 telah dilakukan penataan kembali peranan praktek dokter swasta dan praktek bidan swasta. Sedangkan
401
al @ 0\ @
c
I tc
s$R;5 5$f;$$ Hg$
+
4t q,
z v II,t
oq
r-- al
t
\o .r o ^,-isR
..!. .i
c.r- O r, ^i
..l ci
=h€93
v.r r\ wi ,.-i O\
01
q
o:
co- \o^
F-a]-
f iF
O\
(J
\o- cg co" q
=FtrBs {
z
Er
o\
i
r.r
\
F-
co. .1
r-.
FJd
-
q ",i
€EEf;t
I
F t!
v I FJ
a
F
402 \o \c! \o co od -l
\o \o -.r -r
\o \r
\0 .J
\o -r
\o -.r
\o -l
\o \o l, -.1 \.1 o|\
\o
\o
\o
\o
\o
\o
\o
\o
tsC\O@\!O.!r+qNHC)\O
\o
\o
\o
-.t 0O @ 0o { { t.)eo\o@-lo\vr+wNtso
\t
{
.-l
{
{
\o ..t
Fi
3 -
\o {
FI
z
n
i!
hd
Fit
th
9:.:.
Pl)i;r
iPPP1,J
P iJ{O\4O o|1 rJ tlOFqJ\ON+ts4acnoiN) \o\o@+tso'JJcbq{Fq{
z
NtsCO+\r
F > lv5
Ft
NNlJt.JP
Gb.r,b\q;io;c.sq+
\l r,
o oo
\o +
0o N
vr O
o\ \O
r O\
+++owNtsFP \O-t+v\+N\O+N.{\rC\@ rlc{cnsPHl!+{rJr'{q .-r o\ \o + co or a
(a O\
@ Cn
*
F
c6 u.
\o H
rJr O\
N F
o\
@
co
q
'v1
EX
*
F> +++'aaaaN O\qs{qiuoo\OFo\el q o\ F.r ts H ts r, \o sr NJ
g> .lr \o
\O cb
q .-l
q v)
lai + ur
O a
c. o
\r t
E
fE
lrw
8F 6Z
z ^E.F
+sa r$o\oqwN\oo\\oq\Nal +\orrro\oa\oo{.F-lhr ts6-r+NNvr\OOO'uF.r
Ffl-E
o\ -.I I
FS)
9 9 9 P ' .9F q o \
aOO \OO1 Nc'O\ocD,F\ao\{a
coo6€Nqco\o\o+o
e l" t\o-!\O
g ll
;D'
ao
!6 EB cp n.J
403 unruk daerahpedesaanjuga terus ditingkatkan peranan pembantu pembina kcruargabercncana desa (PPKBD) dan paguyuban keluarga berencana, terutarna dalam memberikan pelayananulang kontrasepsipil dan kondom. Sejalandengan makin meningkatnyajumlah klinik keluarga berencana,pelayanan melalui TMK serta peserta keluarga berencana,maka terah dilakukan pula penambahan tenaga yang terdiri atas dokter, bidan, pembantu bidan, dan tenaga administrasi. Untuk tahun 1981/1982 jumlah tenagadokter teleh meningkatmenjadi 3.975 orang, dibandingkan dengan tahun sebclumnya yzng t:a.o berjumlah 3.g08. Demikian juga jumlan t.r,ug" bldun meningkat menjadi 5-974 orang, tenagapembantu bidan menjadi 4.661 orangdonadr.,inistrasi klinik nenladr 4.242 orang. perkembanganjumlah klinik, personaliu d"n p.,ug", lapangankeluargaberencanadapat dilihat pada Tabel VIII.g. 8.5. Kesejahteraan sosial Pembangunandi bidang kesejahteraansosiar terutama ditujukan untuk membina kemauan dan kemampuan daripadawarga masyarakatyang mengalamiberbagai hambatan sosial agar dapat kembali melaksanakan fungsi sosialnya yang kemudian berperan secara aktif dan berswadaya dalam kegiatan pembangunan. Sehubungan dengan itu selarnaempat tahun pelaksanaanRepelita III, antara rain telah diberikan pelayanan sosialkepadaberbagai golongan masyarakatrneliputi anak terlantar, tunasosial,orang lanjut usia/jompo, perintis/ pe.luang kemerdekaan, suku terasing serta rna-syarakatyang menderita sebagaiakibat bencanaalam atau bcncanalainnya. Penyantunansosial kepada anak-anakterlantar yang tcrdiri atas anak yatim piatu, anak putus sekolah dan anak yang terhambat perkcmbangansosialnya(keluarga miskin), dilakukan baik melalui sistem panti maupun di luar panti. usaha tersebut dimakzudkan untuk dapat rnengembangkan bakat dan kemampuannya searah dengan pengembangan sumber daya manusiamuda. Dalam tahun lgg7r7gB2 telah dapat diasuh sebanyak25.ggg anak pada 519 panti asuhandan 3.22o anakpada 34 buah panti penyantunan anak (purti karya taruna), serta sebanyak 3 400 anak pada 7 buah sasanapetirahan anak. Untuk meningkatkan daya tampung dan kualitas perayanannyamaka dalam tahun 19g2l19g3 jumlah panti yang ada telah ditingkatkan menjadi 623 buah, terdiri dari 1j buah milik pemerintah Pusat, 149 buah milik pemerintahDaerah dan 461 buah milik swastayang tclah mendapat zubsididari Pcrnerintah. Sementara itu penyantunan kepada para tunasosial telah ditingkatkan pula yaitu meliputi pelayanan sosial kepada orang-orang cacat, gelandangan/pengemis, korban pe_ nyalahgunaan narkotika, anak nakal serta rehabilitasi bekas narapidana dan tunasusila. Pelayanan sosial kcpada para penderita cacat diberikan melalui berbagai usaha ketrampilan agar mereka dapat menyezuaikan diri dengan keadaan lingkungannya dan sekaligus me_
40+ untuk berdiri di dalam nimbulkan rasa percaya kepada bakat dan kemampuannyasendiri pembangunan masyarakat.Untuk menunjangkegiatantersebutantaralain telah dilanjutkan sebanyak 30 buah panti untuk orirng cacat scbanyak 27 buah dan telah dapat dibangun orang. gedungloka bina karya, sedangkandi luar panti telah dapat dilayani sebarryak23'000 rnaupun di luar itu rehabilitasisosial kepada para tunasusilabaik mclalui Panti i.*.r,,r." ke panti, dimaksudkanuntuk memberikanbimbingan dan untuk rnenyalurhannyakembali kepada arah kehidupan yang wajar. Dalam tahun lg82l1983 telah diberikan santunan sebanyak 14,292 oratg tunasusila,yaitu melalui Panti scbanyak 13 742 orang dan luar panti sebanyak550 orang. Selanjutnya dalam rangka memecahkan masalah sosial khususnya daripada para melalui panti rehabilitasitelah diberikan santunanberupa bimliingan gelandangan/p:ngemis, aga. *",.ka dapat memulihkan kembali rasa harga diri serta membangkitkanminat dan kecintaan kerja. Selamabcrada dalam Panti rchabiljtasijuga telah dibcrikan bckal pengctahuan dan ketrampilan mengenai berbagai macam cara antara lain pengolahan tanah pertanian, peternakandan pertukangian,agar untuk selanjutnyamamPu berusahanrencukupi kebutuhannya sendiri. Untuk meningkatkan daya tampung pelayanan melalui panti re9 buah panti yang habilitasitersebut,antara lain telah dilanjutkan pembangunan/perluasan tersebardi 9 propinsi yaitu DKI Jakarta,Jawa Bztat, Jawa Tengah,Daerah Istinewa Yogyakarta, Jawa Timur, SumateraBarat, Kalimantan Barat, SumateraSelatandan Nusa Tcngyang telah mendapatkansantunandari g:rra Bnrat, Selanjutnyapara gelandangan/pengemis pnnti, akan dipindahkan ke tempat pcmukiman yang baru yaitu melalui transmigrasisosial, penenpatan lokal dan swakarya serta swakarya khusus (pondok sosial) sebagaiteffrpat usahanya.Sehubunganclenganitu, dalam tahun 1981/7982 telah untuk nrengembaDgkan Ianjutan kepada 2.351 kepala keluarga ynng telah ditempatkan pada pcmukiman tahun sebelumnya. Kegiatan rehabilitasr5o5i2lkepada para korban narkotika dan anak nakal terutama ditujukan kepada para rernaja.Untuk itu telah dibangun panti rchabilitasi sosial korban narkotika di Jakarta, surabaya dan Medan, sedangkanuntuk rehabilitasisosialanak-anak nakal antara lain telah dibangun panti Denyantunandi Palernbangdan Jawa Tengah.Selanjutnya untuk memberikan bekal kenampuan uslha sekembalinyadari panti, naka selama ini terus dilakuhan pembinaan mental, pcmbinaan sikap dan tanggungjawab sosial,serta latrhan kctrampilankerja di dalam panti, Drlam tahun 198i/1982 telah dapat disantunipara korban narkotika dan anak nakal melalui panti sebanvak360 orang, sedangkanpclayanan dengansistemluar panti mencapaisebanyak505 orang. Sementaruitu bagi bekas narapidanayang menghadapimasalah sosial setelahdibebaskan dari lembaga pemasyarakatan, juga telah diberikan bantuan sosial agar dapat kembali hidup secarawajar dalam masvarakat.Di samping pembangunan4 buah gedung loka bina karya, bantuan tersebutjuga meliputi bimbingan konzultasi,latihan ketrampilan
405 praktis dan ban an materiarberupapaket peralatankerja. Denganpeningkatan saranadan prasaranatersebut di atas, jumlah narapidanayang telah dapat disantuni juga semakin meningkatyaitu dari sebanyak 425 orangdalamtalun 19g1/1982meningkatme-ryadi 1.005 orang dalam tahun 1982/1983.Di sampingitu dalamrangkapembinaanswadaya sosial masyaiakatmaka kepadakeluargamiskin baik yang tinggal di daerahpedesaan mauprrndr perkotaantelah diberikan bantuan sosialberupa berbagaikegiatan yang dikaitkan dengan usahaproduktif, agar merekadapat hidup secaralayak. Demikian pula bagi ke.luargaylng menempatirumah tidak tayak baik dilihat dari segi kesehatanmaupun ringkungan,terah diusahakanpemugarannyaagarmemenuhipersyaratankesehatandan lingkungan. untuk itu dalam tahun 1982/r9s3 terah dan sedangdisantuni keluargamiskin sebanyak zgo.4gg kepala keluarga.sedangkanuntuk pemugaranrumah-rumahantara lain terah diberikar, bantuan b€rupa bahan bangunankepada6.g42 kepala keluarga,bantuan perbaikanling_ kungansebanyak 211 unit sertaperalatan produksibahanlokal sebanyak 2O&unit. Tidak berbedadenganpara penyandangmasalahsosiallainnya,penyantunan sosial terhadap para lanjut usia/jompo juga dilaksanakanmelalui sistem panti d"n lu",. prnti. Bentuk penyantunandi dalampanti khuzusnyabagi para ranjut usia/jompo y"ng ,.rl"n,". dan secarafisik sudah tidak mampu lagi mencarinafkah sendiri lrin meliputi pem"ntur" berian jaminan makan, pakaian,perawatankesehatansertapengisian *"ktu terl.,angya.rg bersifatrekreatif-produktif ringan.untuk nrenunjang usahatersebut,daramtahun :I,eiisti telah dibangun sebanyak54 buah sasanatresna werdha yang diperkirakanakan dapat menampungoranglanjut usia/jomposebanyak540 orang.S.a"iglr* brgt;;;;;j";; yang keadaanfisiknya masih memungkinkanunruk bekerja, namun miskii dilerikan penyantunandi luar panti yangdaramtahun 1982lr9g3meliputi 57.6ooorzng.sanrunan tersebut antara Iain berupapemberianbimbingan/latihanketrampilan sert, p"ket bantua., berupaperalatankerja dan bahan kegiatanyang dapat digunakan sebagaimocal berwiraswasta. Penyantunanberupa stimulan usaha produktif, biaya pemeliharaan _ makam serta bantuan untuk penurisanotobiografi telah diberikan pu.ra kepadakeruargapara perintis/ rsJasalasa per1uangannya di jamenpenjajahan ksanaanRepelita III antaralain telah dilaksa_ ahlawan dan perintis/pejuangkemerdekaan
bukutentang kemerciekaan yang merekam i:lij.H:lr:f'T"d;XT:ltffil; ut-.tto:lTi
Di sampingiru juga telahdiberikanbantuanberupaperalatan kerja dan usaha produktif lainnya kepada 250 keluargapara pahrawan dan peri'tis/pejuangkemerdekaan. Selanjutnyadalam rangka membinajiwa keiahlawanan dan untuk menghargaijasa para pahlawan,makakepadamerekatelah diberikangelarpahlawan Nasional.
40a,
Sementara itu penyantunan masyarakat zuku terasing, terutama ditujukan kepada -kesatuan masyarakat yang hidup terasing di daerah-daerahpedalaman serta mekesatuan ngalami hambatan dalam komunikasi dcngan masyarakat luar yang lebih maju tingkat kehidupannya. Untuk dapat mencapai tingkat kehidupan dan penghidupan yang layak, kepada mereka telah diberikan penyuluhan, b.imbingan dan latihan ketrampilan. Dalam talun 1982/1983 telah dan sedang dilahsanakanpembinaan kepada masyarakat suku terasingsebanyak2.750 kepalakeluargayang tersebarpada 20 propinsi dan 34 lokasi daeral. tingkat II. Schubungandengan sering terjadinya bencana alam yang melanda penduduk di berbagaidaerah,maka terus ditingkatkan pemberianbantuan dan rehabilitasisosialkepadi" para korban benc:rnaalam. Usaha tersebut antara lain berupa pemindahanpenduduk dari daerah rawan bencrrnake wilayah lain yang bebas bencana,baik melalui program rransmigrasi maupun pernukiman setempat, serta pembinaan lokal bagi para korban bencana untuk menjadi tenaga yang produktif. Bagi yang dipindahkan melalui prograrn rransmigrasr akan diberikan bantuan antara lain berupa pcrumahan, tanah dan bibit tanaman sebagai bekal hidupnya. Apabila pada tahun 1981/1982 telah dapat disantuni sebanyak 5.251 kepala keluarga maka dalam ta,hun 7982/1983 penvan nan korban bencana alam telah mencakupsebanyak7.940 kepalakeluarga. 8.6. Hukum dan peruntlang-undangan Kebijaksanaanpembangunandi bidanghukum dalam PeliraIII, teruramadiarahkan agar mampu mcmenuhi kebutuhan masyarakat sesuaidengan tingkat kemajuan pembangunan sel.ringgadapat diciptakan ketertiban dan kepastian hukum, yang pada gilirannya akan dapat memperlancarpelaksanazLn pembangunan.Sehubungandengan itu, maka terus di lanjutkan usahauntuk memperbaharui,menegakkandan memantapkanhukum yang berlaku agar dapat menjamin sepenuhnyarasa keadilan dan ketenteraman,Untuk rncnunjang kegiatan tersebut, antara lain telah dilaksanakanberbagaiprogram pembangunanhukum yang terdiri atas program pembinaan hukum nasional, pembinaan peradilan dan penegakan hukum sertaprogram pendidikanhukum. Unmk melaksanakanprogram pembinaan hukum nasional antara lain telah dilakukan berbagai kegiatan meliputi usaha kodifikasi dan unifikasi hukum, pengesahan berbagai undang-undang,penetapan sejumlah peraturan Pemerintah, Keputusan presiden dan Instruksi Presiden, serta peningkatan berbagai kegiatan penunjang hukum dan perundangundangan. Berkenaan dengen usaha kodifikasi dan unifikasi hukum, maka dalam tahun L981/7982 telah dilaksanakan ant,ra.lain pembaharuan kodifikasi hukum di bidang hukurn perdata, pidana, perburuhan dan hukum acara pidana militer. Selanjutnya telah diselesaikan pula pengkajian naskah akademis dan kodifikasi peraturan perundang-undangansebanyak 11
+07 buah,yaitu meliputi pestisida,perfilman,hipotek perumahan,karantinahewandan rumbuh-rumbuhan,peradilanadministrasi,siaran,instruksi MahkamahAgung, Kitab Undangundang Hukum Pidana,Kitab undang-undangHukum Dagang,kelistrikan serta waiib uii produksibahankimia. Sehubungandengan penyusunanperundang-undangan, dalam tahun ketiga Pelitalll telahdapatdihasilkandandisahkan sebanyak1l buahundang-undang, yrng antaia Iain meliputi undang-undang tentangperhitunganAnggaranNegara,undang-undang t..rt"ng PengesahanKonvensi InternasionalMengenaiuang palsu dan protokor, Undang-undang tentang Wajib Llpor TenagaKerja dan perusahaan,Undang_undang tentangHukum Acara Pidana, Undang-undangtentang Ketentuan-ke pokok tentuan mengcnaipengelolaanLing_ kungan Hidup serta undang-undangtentang Anggaranpendaparandan nelanja trlegaia tahun 1982/1983,Bersamaan denganitu terahditetapkanpurasebanyak 59 buahperaturan Pemerintah(PP)di antaranyaadalahtentangmodarnegaraRepublikIndonesiauntuk pendirian perusahaan perscroan di bidangindustrikeretaapi. tentangpengarihan bentukperusahaannegara/perkebunan I rnenjadipersero,tentang peraksanaa.n penertibanperjudian, tentang perawatan,tunjangancacat dan uang duka pegawainegeri sipil, tentang asuransi sosialpegawainegerisipil, tentangpenataanfakultaspadauniversitas/institu, n.g.ri, ,"n,"ng pemberianbantuanpada sekolahswasta,serta tentangpendirianperusahaan u_u_ o.l ngembangan keuangan koperasi(perumpKK). Sedangkan produkhukumlainnyayaitu yang bcrupaKepurusanPresiden (Keppres)dan Instruksipresiden(Inpres),masing_masing telah berhasilditetapkansebanyak15 buah
408
persiapkan tersebut antara lain adalah mengenai keamanan industri, peraturan umum retribusi daerah, tenaga kerja dan kedudukan sosial anak, penyelesaian perselisihan perburuhan serta peranan wanita di Indonesia. Erat hubungannya dengan berbagai kegiatan tersebut adalah pengumpulan bahan perundang-undanganuntuk mendukung bagi terciptanya produk-produk hukum. Dalam rangka ini maka telah dilaksanakankerjasamadengan universitas dan tenagaakhli yang menyangkut berbagai masalah pokok di bidang hukum. di bidang pembinaan peradilan dan penegakanhukum, terutama diUsaha-usaha tujukan untuk mewujudkan peradilan yang c€pat, sederhanadan dengan biaya yang ringan namun dapat memenuhi rasa keadilan bagi seluruh masyarakat. Schubungan dengan itu dalam tahun 198711982,antara lain telah dilaksanakanpembangunan23 buah gedung baru pengadilan negeri dan 1 buah pengadilan tinggi serta rehabilitasi/perluasansebanyak 51 buah gedung pengadilannegeri dan 5 buah gedung pengadilantinggi. Di sampingitu juga telah dibentuk 8 buah pengadilan negeri yaitu di Kalianda, Buara Bulian, Sungai Liat, Kota baru, Tanjung Pati, Muara, Sumberdan di Bale Bandung. Erat hubungannya dengan usaha unruk memperoleh keadilan dan perlindungan hukum, maka mulai tahun ketiga pelaksanaanRepeiita III telah dirintis pula usaha pemberian bantuur hukum terhadap4.000 kasusperkarapidana bagi para pencari keadilanyang kurang mampu, yang tersebar di 16 pengadilan tinggi. Di samping itu juga telah dilaksanakan konsultasVbantual hukum melalui 24 fakultas hukum negeri di seluruh Indonesia,yang meliputi 12.240 kasuskonsultasihukum dan 600 kasusbantuan hukum baik pidana maupun perdata. Selanjutnya dalam rangka usaha pembinaan dan pengembanganperadilan, antara lain telah dilaksanakaninventarisasidan pengolahankeputusanperkara pada lingkungan badan-badanperadilan. Demikian pula telah dilakukan peningkatan peleyanan hukum melalui konsultasidengan bcrbagaikelompok masyarakatdengancara mengadakan ceramah/lvau,ancara mengena.ihukum baik di TVRI/ RRI, radio swastamaupun di tempatt e m p a tu m u m . Sementara itu kegiatan di bidang penegaka:i l.rukum yang diusahakan melalui pembinaan kcsadaran hukum terutarna ditujukan untuk meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum dalam masyarakat.Dengan demikian diharapkanmasvarakatdapat lebih memahami dan menghayati hak dan kewajibannya,di samping sebagaipembinaan sikap, kemampuan dan kewibawaan bagi aparatur penegak hukum demi tegaknya hukum, kcadilan dan tcrlaksananyaperlindungan hukum, Sehubungandengan hal tersebut dalam tahun 198I/1982 berbagai usaha unruk penegahanhukum, dan penye.lesaian sejumlah perkara pidana terus ditingkatkan. Bahkan penyelesaianperkara-perkaraseperti pelanggaranundangundang pemilu, penyelundupan,penyalahgunaannarkotika, kenakalanremaja, pengadaan uang palsu, pengawasanorang asing, korupsi, subversi dan pelanggaranperairan,teiah dilaksanakan dengan mendapat perhatian secara khusus. Kegiatan t€rsebut telah ditunjang
409 gedungkejaksaannegerisebanyak87 buah dan gedungkejaksaan Fula denganpembangunan tinggi sebanyak2 buah, di sampingusahaperluasan/rehabilitasi 37 buah getlungkejaksaan negeridan 3 buahkejaksaan tinggi. Erat hubungannyadenganusahapembinaanmasyarakatantaralain telah dilaksanakan peningkatanpembinaankepada narapidanadan alak didik secarasosialedukatif kluzusnya bagi rnerekayang dikenakanpidana bersyarat,sehinggasetelahhabis hukuman. nya metekadapat kembali h.idupdalammasvarakatsecarawajar. Sedangkan untuk pening. katan birnbingankemasyarakatan dan pengentasan anak telah dilaksanakanberbagaiusaha pendidikan/ketrampilanyaitu meliputi pendidikankeagamaan, pramuka,sertaketrampilan bertani, beternak dan kewiraswastaan pada 14 buah Iembagapemasyaral
+10 (BISPA) sebanyak nataren tenagateknis bimbingankernaryarakatardan pengentxan anak pula pendidikanteknisimigrasikepada3o orang 40 orang,Di sampingitu telah dilaksanakan a* pendiaiun staf pimpinan administrasi(SESPA)sebanyak30 orang.Pendidikanserupa jaksa telah diberikan pula kepada 375 otutg tenaga kejaksaan,terdiri atas pendidikan intel 80 sebanyak125 orang, pembantujaksa 5o orarg, asistenoperasi8o otang' asisten daerahsebanyak40 orang' orang,s€rtapendidikanasistenPengawas 8-7. Pertahananke nanan Hankam DalamrencanasasaranstrategiHankun (RenstraHankam),pembangunan di profesional, dan teNama ditujukan pada terwujudnyasuatu kekuatanABRI yang maju yang sampingmampu melaksanakantugasnya dengan daya unggap segeradan reaksi ..p", i"t"- menghadapisetiap kemungkinan.Namun demikian ABRI harus tetap berdan tentara pejuang Oleh karenaitu apabiladalam pandangansebagaitentara kebangsaan RenstraHankamII baru dilaksanakanpemantapanterhadap6O ,"hun p..,"*" pelaksanaan batalyonmakadalamtahun 198011981telah ditingkatkanmenjadi 1OObatalyon.Kemudian dalam rangka akselerasipembangunanmaka dalam tahun 1981/1982telah dilaksanakan peningkatankemampuankomando teritorial dan pembangunankekuatan laut dan udara un*t d"p", mencapaizuatu kekuatan terpadu yang memiliki dayz tzngkzl tinggi, serta mampumenjaminkeamanandan penegakanhukum di seluruhwilayah negara' Sementarairu dalam rangka mendukung strategi pertahanantelah dilakukan akselerasipernbangunankekuatanmeliputi satuanoperasional,komandoteritorial, aparat intelijen, s€rta unsur-unsurkekuatan laut dan udara' Sedangkanpembangunandi bidang kemampuanteknis profesional, k poiisiar,, artara lain dilakukan melalui pengembangan klruslsnya bagi penyidik utama.Hal tersebutdimaksudkanuntuk mendukungpelaksanaan Hukum Acara Pidana(HAP) dan sebagaipencegahsertapenindakawal terhadapgangguan ketertiban hukum dan ketenteramanmasyarakat Erat hubungannyadenganpembangunan kekuatar rgar dapat mencapaisuatu tingkat kemampuan,kesiapandan kesiagaanyang (perdiinginkan, maka dilaksanakanberbagaikegiatan attara lain meliputi latihan kecil ora'lan) dan latihan besar (antarangkatandan operasigabungan).Kegiatan tersebut dimekzudkanuntuk meningkatkankemampuannyabaik sebagaipemukulmaupunanti gerilya, bantuantempur(Banput)dan bantuanmiliter infanteri (Banmin) Dalam pada itu usahapemeliharaandan peningkatanstabilitasnasionaldilakukan melalui penggunaankekuatan yang rcrutama ditujukan pada wilayah yang rawan dan menghadapiancamannyAta arau potensial,bagianwilayah yangmemiliki sumberkekayaan alam, pengamananPemilu 1982, termasuk purna pemilu dan SidangUmum MPR 1983' Dalam pada itu untuk meningkatkanusaha kemanunggalanABRI denganrakyat, maka melalui kesiatanABRI masuk desa(AMD) telah ditingkatkan terus kegiatanBhakti ABRI'
+t7 Untuk memanfaatkan sebaik-baiknya sumbcr daya yang tersedia agar menghasilkan daya tangkal yang tangguh, maka dalam tahun keempat pelaksanaanRepelita III sasaran konsolidasi TNI-AD ditujukan pada 15 Ma Brigif, 82 yon Infanteri, 2 Group parako, Z Group Sandi Yudha, 9 Yon Kavaleri, 13 yon Arnred, 9 Detase'renZipur da' 17 Detasemen Intel. Di samping itu dalam rangka meningkatkandan mcmantapkankcamanandi seluruh wilayah perairan RI niaka sasaranprogram konsolidasi TNI-AL adalah 3 buah Kapal perusak Kawal Rudal, 3 huah Kapal selam, 4 buah Kapal cepat Roket/patrol Ship Killer, 5 buah Heli BO-105, 10 Heli Wasp, 6 Yon Infanteri, 5 yon Tempur, 5 yon Banmin, 8 buah Lanal serta 21 Sional. Sedangkansasaranprogram konsolidasiTNI-AU adalal.rmeliputi kekuatan strategis,kekuatan Hanudnas, kekr:atan taktis, kekuatan latih, pasgatdan pangkalan.Se_ lanjutnya sasaranprogram POLRT terurama adalah untuk pengembangankemampuan operasionalkhususnya reserse.Intelpampol; Binrnas, Sabhara, dan polisi lalulintas yang antara lain n.reliputi 10 Kotabes, 12 Kores/ta, 8 Kosekta, 301 Kosek dan 21 Ki Brimob. Di bidang invesrasialat utama ABRI, daram tahun r<eempatRcnstra Irank:'n II antara lain telah dan sedangdilaksanakanpengadaar tank kanon untuk pengisiansatuan kavaleristrategisdan kewilayahan,heli jenis puma untuk melengkapisatu skadronTNI-AU, heli jcnis Bo-105 untuk satuanudara polri, alat optik untuk mengisisarui.noperasional.alat zeni dalam rangka penggantianalat zeni bagi satuan zeni tempur serta pengadaanalat angkutan udara jenis F-27 untuk melengkapiskadron angkut sedang.Dalam pada itu selain dimaksudkan untuk mcmperbesardaya tembak maka telah dilanjutkan pula pengadaan se'jata artileri medan bcrupa meriam lapanganjenis How 105 sebagaipenggantialat utama Yon Armed da.r kapal penyapu ranjau untuk peremajaanalat yang ada. Selanjutnyauntuk mcningkatkan kcmampuan pertahananudara nasional,telah crilanjutkanpengadaansenjata Rudal, meriam dan radar untuk satuan Arhanudri yaitu sebagaipenggantialat utama Arhanudri yang lama. 8.8. Bantuan pcrnbangunandacrah Dalam Pelita III bantuan pemba.gunan daerah terutama dirujukan untuk meningkatkan pemerataanpembangunan di seluruh wirayah tanah air nrelalui keserasianiaju pertumbuhan di masing-masingdaerah serta peningkatanpartisipasirakyat yang berdaya guna dan berhasil bagi pembangunan di daerah.Melalui berbagai program Pokok antara lain program pembangunan desa, program pembangunan daerah tingkat II (Dari II), program pembangunan daerah tingkat I (Dati I), program pengembangan tataguna tanah, program tata agraria serta program transmigrasi, maka kegiatan pembangunan daerah dari t"h,rn ke tahun senantiasadapat ditingkatkan. Dalam pada itu pembangunan desa tetap diarahkan pada pembinaan dan pengem_ bangan usaha swadaya gotong royong masyarakat dalam membangun prasarana.yang di_
412
sosial' butuhkan, meliputi prasaranaproduksi, perhubungan, pemasaran dan prasarana desa, klasifikasi Hal ini secara bertahap akan dapat dicapai sezuai dengan perkembangan Perkemyaitu dari desa swadayake desaswakarya dan kemudian menjadi desaswasembada. rakyat b.angandesa tersebut pada akhirnya akan menyebabkan peningkatan kesejahteraur desa dan sekaligus menciptakan landasan yang kuat untuk melaksanakan pembangunan tahap berikutnya. Berkenaan dengan iru maka penggunaan bantuan pembangunan desa, yang senantiasameningkat jumlahnya terutama ditujukan untuk pengadaan salana-sarana pembangunanysrg tidak tersedia di desa yang bersangkutan,atau tidak dapat diperoleh i.ng"r, .".u gotong royong oleh masyarakat.Bantuan pembangunandesayang dalam tahun juta per 7987/7982 adalah sebesarRp 1 juta per desatelah ditingkatkan menjadi Rp 1,25 desadalam tzhw 1982/7983. Selamaempat tahun pelaksanaanRepelitaIIl, dari dana bantuan pembangunandesa yang disediakan, telah berhasil dibangun sebanyak 454 063 buah proyek Dari .iumlah tcrsebut sebanyak 131.404 proyek merupakan proyek prasaran' produksi seperti aliran irigasi, bendungan,dam, kelistrikan, pembibitan, kerajinan, serta industri kecil. selain itu jembatan desa, sebanyak 100,054 proyek berupa proyek prasaranaperhubungan' scPerti jalan desa, motor air dan pelabuhan/dcrnagadesa, serta sebanyak 9831 proych berupa proyek prasaranasosial,yang terdiri dari Pasarumum' los pasar,kios, gudang,pasarhewan dan tempat pengawetan/pengeringanikan Adapun yang berupa prasarana sosial desa meIiputi sebanyak 212.774 proyek, antara lain berupa balai desa,kantor desa,tempat ibadah, lvlCK umuur, sertapos hansiP. Sementara itu untuk lebih memantapkan pelaksauaanpembangunandesa, naka telah ditingkttkan koordinasi dan keterpaduan pembangunan,baik untuk pembangunan sektoral, regionalrnaupun bantuan pembangunandesa.Untuk menunjangkegiatantersebut, maka unit daeralikerja pembangunan(UDKP) sebagaisuatuwadah dan sistemPerencanaan, pelaksaaaandan pengentlalianserta cvaluasipcmbangunandi wilayah kecamatan,kegiatannyit rerus ditingkatkan. Sejak tahun pertama Pelita III penentuanlokasi kecamatanUDKP diutanakan pada wilayah-wilayah kecamatan yang tergolong miskin, rawan/kritis atau tcrbelakang, Dari kegiatan yang tclah dilakukan sejak tahun p€Itama Pelita III, antarrdi wilayah kecamatlain diketahui bahwa tingkat perkembanganr,ta:lata desaswasembada jika dibandingkan lebih tinggi yang an uDKp adllah sebesar7 persen setiap tahunnya, dengan kecepatanrata-rataperkemburgan desa swasembadanasionalsebesar2 petsenpet menyerap25 sampal tahun, Di sanrpingitu pula setiapwilayah UDKP rata'rata telah berhasi.l dengan 35 proyek deng.xr dana pembiayaan yang berasal dari APBN sebesar 31,2 persen, dana APBD Tingkat I dan APBD Tingkat II sebesar23,3 persen,dana Inpres sebesar27,4 persen serta dari swadayamasyarakatsebesar18,1 pcrsen. Sejalandengan program pem' bangunan terpadu dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja, maka proyek-proyek
4t3 tersebut telah berhasilmenyerap sekitar 21.300 keluargamiskin di daerahpedesaan,yang melipuri 710 kecamatan.Dalam hubunganini pula 803 kecamaranuDKp dengankategori miskin, rawan, terbelakangserta padat penduduknyatelah ditetapkan sebagailokasi yang diprioritaskan di dalampelaksanaanpembangunandesaterpadu.Untuk mendukungpelaksanadrnya,kini ditempatkan sebanyak796 TKS BUTSI/UDKP untuk membantu tugas camat sebagaikepala wilayah kecamatanuDKp di bidang perencanaanpembangunandi wilayahnya. Sejalan dengan usahauntuk meningkatkanperansertapemerintah Dati II dalam pembangunan,maka prograrn bantuan Dati II yang diberikan atas dasar perbandingan jumlah pendudukdesa,terusditingkatkan.Bantuanpembangunan tersebutterutamaditujukan untuk menciptakardan memperluaskesempatankerja di daerahpedesaanbaik melalui proyek-proyekpen.rbangunan prasaranajalan, jembatandan irigasimaupunmelaluipioyekproyek perbaikan/pemeliharaan prasarana.Sedangkanuntuk m€nunjangpelaksanaan pembangunanproyek-proyekprasaranaperhubungandarr unruk keperluan perbaikanjaingan jalan yang sudahada,maka kepadasemuaDati II diberikanbantuansebuahmesingilasjalan dan dua buah kompaktor. Hasil yang telah dicapaidari danabantuanpembangunan Dati II sebesarRp 162.6 milyt dalam tahun lg81/ 1982 meliputi peningkatanpembangunan, rehabilitasidan pemeliharaan jalan sepanjang 15.951kilometer,jembatansepanjang 20.412 meter, irigasi untuk mengairi sawah seluas9l.678 hektar serta proyek-proyek penting lainnya yangdibutuhkanmasyarakat,sepertipasar,dan stasiunbis. Guna meningkatkanarus pengangkutandan distribusisebagaibagiandari usahake arah pemerataarpembangunandan peningkatankegiatanperekonomiandaerai, maka di sampingprogrambantuanpembangunanDati II juga diberikan bantuanpenunjanganjalan. Apabila pada tahun 1980/1981dana yang disediakan untuk bantuanpenunjangan jalan tersebut adalah sekitar Rp 26 milyar, maka dalam tahun 19gl/19g2 telah ditingkatkan menjadi sebesarRp 55 milyar. Hasil yang telah dicapaidari danabanruantersebutmeliputi penunjangan jalan sepanjang14.201 kilometer,penunjangan jembatansepanjang7.6g5 meter,pembangunan jembatanbaru sepanjang 7.310meterdanpenggantian goronggorong sepanjang 29.904meter. Sebagaimana halnya bantuanpembangunandesadan bantuanpembangunan Dati Il maka bantuanpembangunanDati I selamatiga tahun pelaksanaanRepelitatlt juga terus mengalamipeningkatan.Apabila dalam rahun 1980/19g1jumlah banruanpembangunan Dati I barumencapai jumlah sebanyak Rp 166,6milyar,makadalamtahun1981/19g2telah dapat ditingkatkan menjadi Rp 215 milyar atau mengalamikenaikan sekitar 29 persen. Denganbantuan tersebur,maka dalam tahun 1981/19g2 tnt''' lain telah dibiayai penunjanganjalan dan jembatan propinsi masing-masing sepanjang10.4g5 kilometer dan 5,3o6 meter' pembuatangorong-gorongsepanjang2zs meterdan penggantian jembatansepanjang
414 perbaikan dan penyempurnaanirigxi 2.217 metet. Di sampingitu juga telah dibiayai 17 buah bendungan'2'765 kilometer rr.fipuri perbaikandan peningkatan4 buah waduk' saluran,539 buah bangunanpelengkap'32 kilometer -tersiet 322 buah bangunanpembagi -lnrp.X.i saluran, percontohanyang kesemuanyadapat mengairi serta 8 buah petak ;"f"n sawahsekitar43.0l5hektar'selanjutnyajugatelahdilaksanakankegiataneksploitasidan buah' saluranpembawa bendungansebanyakS'OIZtutft, U""g"nan air 87'838 p.-.fii,rt"* ta-nggul\zniir 3'827'9 kilometer' 37.303 kilometer, saluranpembuang4'956 kilometer' potp" lLir5 '264 buah' jaringan telepon 7'973t kilometer lat* inrpet<si269,5 kilomeier, yang kesemuanyadapat mengairisawah serta fasilitas eksploitasiseba"yak i'f So Uu"h' juga telah dimanfaatkanuntuk memseluas4.577.526hektar. Kemudianbantuantersebut sebanyak537 buah' pertanian.sebaLi"y"i proy.t -p.oyek di lingkunganpekerjaanumum 56 blah' pertambangan'perindustrinyak 47obuah, perhubungrod'-i p"ti*i"ta sebanyak 303 buah' di lingkungansekretariat an dan perekonomiansebanyak76 buah, sosialbudaya lainnya sebanyak162 bidang-bidang daerahsebanyak1'048 buah sertaproyek di lingkungan buah. tntara lain meliputi pemetaan Sementaraitu pembangsnandi bidangtatagunatanah tanah kabupaten'perhitungan penggunaandan kemampuantanah, perencanaantataguna kabuPatendan kotamadya' serta produktivitas tanah, pemetaan kota kecarnatan,kota monitoringpelaksanaanpenghijauandanreboisasi.Dalam.tahun|987!lgS2antaralaintelah dilaksanakanpemetaanp"nggun,,,'tanahmeliputiarealseluasl2T620kilometerpersegi 9 persenapabiladibandingkan yang tersebar'diz3 p.oiinsi yangberarti peningkatarsekitar yang baru mencapailuas areal 176'74o i.n!"n n^rit pemetaandalam ;hun 1980/1981 tanah' dalamwaktu yang sama kilo"meterpersegi.Di sampingkegiatanpemetaanpenggunaan kabr:paten' p.r.n"-",n tatagunatanah kabupatenyangmeliputi 21 juga telah diselcsaikan kota kabupatensebanyak35 p.".tti*.,g* produktivitas tanah di 40 kabupaten'pemetaan kota kecamatansebanyak157 kabupaten,pembuatanpeta dasar dan pemetaantanah seluas268.371hektzr. ieboisasidan penghijauan kecamatansertamonitoringpelaksar,aan program transmigrasi'maka dalam Selanjumyadalamrangkaikut menunjangpelaksanaan tanahdaerah danpemetaarPenggunaan ,ri,uo tp8tltSg2 telahdilakukanjuga pengukuran memperusaha propinsi, sedangkan transmigrasiseluas600 ribu hektai yang t.r..b". di 18 tentangtatagunatanahterus dilanjutkan' siapkanrancanganundang-undang ditujukan untuk Di bidang tata agratia,kegiatannyadalam RepelitaIII terutama penguasaandan pemilikan atastanah serta menjamin terselenggaranya -Iiengenaitertib penggunaan' tahun-tahunsebelumnya'maka tttt aias tanah' Sebagaimana kepastianhukum dalamtahunTgS:'||gS2kegiatantataagrzrilanttalainberupapengukurandanpemetaart pembukuanhak atastanah situasitanah seluas1o4 ribu hektar yangterceb"rdi 24 propinsi' sebanyak?5ribupersil,pembaharuanpetadasar/situasitanahsebanyak465lembar'di
+75 samping penertiban serta pemberian hak atas tarah. sedangkan untuk menunjang pelaksanaan prograrn transmigrasi antara lain telah diselesaikanpengukuran keliling batas daerah transmigrasi seluas 370.260 hektar yang meliputi 1g propinsi, pengukuran atau pengkaplingan s:uana umum, serta lahan pekarangan dan lahan usaha masing-masing,.lrras 5.545 hektar dan 36.040 hektar. Di samping itu telah diselesaikanpula hak pengelolaan daerah transmigrasi seluas 469.856 hektar, dan telah dikeluarkan sebanyak go ribu surat keputusan hak pakai/hak milik serta identifikasi tanah yang meliputi seluas270 ribu hektar sebagai areal unruk pemukiman transmigran tahtn r9g2/r9g3. Selanjutnya murai tahun 198l/1982 telah dilancarkan proyek nasional agraria (prona) yaitu kegiatan pemberian sertifikat secara massal, terutama bagi golongan masyarakat ekonomi lemah. Sertifikat tanah tersebut, selain dapat menciptakar tertib pemilikan serta kepastian hak atas tanah, juga dapat digunakan sebagaijaminan dalam rnemperoreh kredit untuk pencetakan sawah baru maupun usahalainnya. 8.9. Penerangan Terselenggaranyakomunikasi sosial timbar balik antara masyarakat dengan lembaga perwakilan rakyat dan antara masyarakat dengan pemerintah merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesamaan pandangan terhadap konsep pembangunan nasional. Sehubungan dengan itu maka telah dilaksanakan berbagai kebijaksanran pokok di bidang penerangan meliputi peningkatan penerangan kepada masyarakat di daerah pedesaan melalui berbagai media massa,pendekatan komunikasi budaya dalam kegiatan penerangan, serta mengaitkan secara langsung kegiatan penerangan dengan sektor pembangunan lainnya. Unruk meningkatkur kegiatan penerangankepada masyarakat di daerah pedesaan mengenai masalah pembangunan, relah dilaksanakan berbagai penyuluhan d.ng"n _eng_ ikutsertakan para pamong desa dan unsur organisasiwanita untuk dididik meniadi iuru penerang. Selama pelaksanaanRepelita III, sampai dengan bulan Agustus 19g2, juru penerang wanlta yang mengikuti pendidikan telal rnencapaj 365 orang. Sementara itu untuk menunjang peningkatan peranan wanita dalam pembangunan, sejak tahun 7979/1980 telah dilaksanai
416
pirmeran p€mbangunan tingkat kabupaten/kotamadya pada peringatan hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober sertr pameran keliling tahap I pada bulan Nopember sarnpai dengan Maret. Untuk menunjang kegiatan tersebut, sampai saat ini telah diberikan mobil panggung kepada 27 propinsi, masingmasing sebanyak 2 buah. Sementara itu denganmemanfaatkan lembaga ketahanan masyarakat desa (LK-NID) yzng zd,z,maka pelaksanaansarasehantelah meningkat menjadi forum diskusi untuk memecahkan permasalahanyarg timbul di daerah-daerah. Radio Usaha pembangunan di bidang radio, terutama diarahkan untuk meningkatkan luasnyajangkauan,mutu dan kualitas daripadasiaranRadio Republik Indonesia(RRI),di samping peningkatan daripada teknis pemancar dan saranateknis lainnya. Sehubungan dengan perluasan jangkauan siaran, maka dalam Pelita III antara lain telah dilakukan penambahan pemanca.r baru untuk siaran dalam negeri dengan kapasitas 3 x 100 KW, sedangkanuntuk siaran luar negeri dilakukan melalui pengadaanpemirncar dengan kapasiras 2 x 25 KW- Di sampingitu untuk menunjangprasaranayang ada, telah dilaksanakan pula pembangunan gedung studio/auditorium dan pengadaan peralatan studio di Banjarmasin, Manado, BandaAceh dan Palembang.Dengandemikianjumlah pemancarRRI yang telah dioperasikan sampai dengan bulan Agustus 1982 telah mencapai sebanyak 276 6:uah dengan kekuatan daya pancar sebesar2.860 KW. Sedangkanjumlah stasion penyiaran telah mencapai sebaryak 49 buah denganjumlah penyiaran acara rata-rata 729 jam per hari untuk siaran dalam negeri dan 11 jarn untuk siaran luar negeri. Sementaraitu di dalam menunjangpembangunandi bidangpertaniur sertapeningkatan kesejahteraanrakyat pcdesaan, maka terus dilakukan dan ditingkatkan siaran pe' desaan melalui RRI dan radio Pemerintahdaerah (RPD). Sampai akhir Desember1982 siaran pedesaantersebuttelah diselenggarakan oleh 48 stasionRRI dan 110 stasionRPD dengan lama siarun729 jam seminggu,yang diikuti oleh sekitar 33.452 kelompok pendengar. Sementara itu dalam rangka meningkatkan kerjasama a-ntaraIndonesia dengan Mzlaysia, maka melalui siaran RRI Pusat dan Radio Talevision Malaysia (RTM) telah ditingkatkan pelaksanaanSiaran Salam Muhibah dan BerbalasPantun. Di bidang pembinaan tenaga, terutama dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas siaran, antara lain telah dilaksanakan penataran kepada 1.184 orang dengan berbagaijenis latihan vaitu meliputi penataran siaran, siaran pendidikan, perencanaandan pemberitaan. Di samping itu sampai dengan Agustus 1982 terdapat sebanyak 455 orang tenaga kesenianyang mengikat kontrak denganRRI, yang diangkat menjadi pegawainegeri sipil.
+17
to N
\
co
or
I t-
i q)
v)
-:z )g u=
=z FE ar) kl F.l
F
z tt
E rr'!
E ii F
E
l1
e d,
7 rl
418
:'
?
ll
i
T?
i'
fffe
EC
;a
].
;iF
I
F'
'FE. F.f,
I
E:
EI
e+
+E
-E'
D 2
:E -
i
=F
hr ii
I
PX E.v
E t3 i
I t5
€F :i,
EF >E
t
5
5
:r
+t9 Televisi Untuk meningkatkan pelaksanaan siaran TVRI, aatara lain telah d akukan oerbaikan dan peny€mpurnaanmutu, isi dan alokasijam siaran.Di sampingitu dalam rangka menggali potensi budaya bangsayang tersebar di berbagai daerah, telah dilaksanakan inteisifikasi penggunaansrasion produksi keliling dalam bentuk mobil unit. Sampai dengan bulan Agustus 1982 telah dapat diselesaikanpembangunantahap pertama gedungpusat produksi TVRI Jakarta, pembangunan studio untuk televisi berwarna di ujungpandang, Midan dan Palembang,pengadaan10 unit stasion produksi keliling serta pembangunan 155 stasion Dalam pada itu sejak l Januari 1983 secarabcrtahapakan diselenggarakan siaran lelan:arr dalam bahasa Inggris selama 30 menit setiap hari yang dimaksudkan untuk"ireningkatkan pelayanan TVRI, terutama bagi warga asingyang tinggal di Indonesra. Apabila ditinjau dari jumlah jam dan jenis siarannya, maka untuk siaran hiburan dalam tahun 1982/1983 adalah sebanyak 5.62g jam siaran.Sedangkanjenis siaranberita/ penerangan/budaya telah mengalamipeningkatan darr 79.2gg jam dalam tahun 19g1/19g2 menjadi 19 438 jam dalam tahun 1982/1983. Sementaraitu khususuntuk siaranlainlain telah mengalamipenurunan menjadi 512 jam. Har ini antara rain disebabkankarena murai tahun 1981/1982 siaran iklan mclalui TVRI telah dihapuskandan sebagaipengganrinya -riensenai maka acara siaran TVRI dimanfaatkan untuk siaran komunikasi antar daerah hasil-hasilpembangunan.perkembargansaranadan jumlah jam siaran TVRI n'.nurutl"ni. siarandapat diikuti padaTabel VIII.9 dan Tabel VIII.10. Film dan pers Di bidang perfilman, untuk mengatasi masarah film penerangan antara lain telah dtlakukan peningkatanperanan pusat produksi Film Negara (pprN), baik mengenai produksinya maupun perluasanperedarannyamelalui bioskop dan mob unit p.nJ"ngrn k. pedesaan.Di sampingiru juga tcrus diusahakanperluasansaranadan prasaran.a ppFN-dalam rangka menunjang produksi tilm swasta nasional dan untuk itu telah dibansun scbuah laboratorium film berwarna dan penambahansaranaproduksi rainnya.Sejalan icngan iru, guna menrnjang pewarisan nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa, maka telah dipioduksi beberapa film sejarah antara lain serangan Fajar, Kereta Api Terakhir dan sejarah orde Baru. Selanjutnya daram perita III ppFN sudah nrulai mengintrodusirpeningkatan teknik perfilman yaitu dengan mengadakan produksi film cinerarna. Guna mendoronq dan membantu perkembangan produksi film nasional telah dilakukan berbagai kegiataniantara lain meliputi pemberian penataran kepada produser, karyawan dan ariis f i agar dapat meningkatkan ketrampilan, selama pelaksanaanRepelita III antara lain telah diberikan penataran kepada 485 orang tenaga perfilman terdiri atas para artis. karyawan, produs..j pro_ yeksionis, kritisi, badan pembina film daerah (Bapfida) dan Elemenrer sinematografi. oi samping itu juga telah diusahaka,nbantuan kredit produksi melalui Dewan Fil; Nlasional, penetapan sistem kuota impor firm asing untuk mengendalikan persaingan terhadap
420 Dalam pada film nasional, scrta penerapan wajib eclar dan wajib putar bagi film nasional. oleh iru guna mcningkatkan kuanritrs dan kualitas film nasional baik yang djusahakan festival PPFN maupun oleh perusahaanlilm swasta,maka secaraberkala telah diadakan film agar film Indonesia (FFI). Hal ini <Jimaksudkanunftk mcndorong para produser negeri memproduksi Jilm nasional yang kultural edukatif, baik untuk konsumsidi dalam maupun di pasaranluar negeri. Sejalan dengan kegiatan pembangunanyang terus meningkat dan makin luas jangkauannyir, maka ruang lingkup tugas dan fungsi pers juga bertambah luas Guna mejawab, maka pembinaandan wujudkan pers nasional yang schat, bebas darl bertanggung pengembangannyascnantiasirdidasarkanpada asas' semangatdan jiwa Pancasila Oleh ,.Uut it.t kcgiatan pers sebagaiuredia massa terus diarahklrn kepada usaha pembudayaan Pancasiladan Undang-undangDasar 1945 dalam semuasegikehidupanmasyarakat,dalam meningkarkankesadaranberbangsadan bernegara.Di sampingitu pembinaanpersnasional diarahkan pula kepada usaha untuk menyadari peranan dan kedudukan pers di dalam masyarakat, yakni sebrrgaialat perjuangali dan alat pembangunan' yung bertugas menggelorakansemirngatperjuangandan pengabdiankepada bangsadan negara,nremperkokch persatuandan kesatuannasional, mempcrtebal rasatanggungjawab dan disiplin nasional peranscrtamasyartkirtdalampembangunan.Sedangkansebagaisalana serta menggairahkan komunikasi sosial,pembinaan pers nasional diarahkanagar dapat menjalankanfungsinya sebagaipenyebar informasi yang wajar, melakukan hontrol sosial yang bersifat memmenyalurkanaspirasirakyat sertameluaskaukornunikasimasyarakat' bangr.rn, Selanjutnya, sesuai dcngan kcbijaksanaannasional untuk meningkatkatl arus informasi ke daerahpedesaan,maka program koran masuk desa(K,NID)yang sudahdimulai dalam tahun sejak tahun 1980 terus ditingkatkan kualitas dan pcnycbarannya,schingga 7gg2l7983 tclah mcnjangkau 26 propinsi. Di samping untuk meratakan arus infomasi, program KMD tersebut dirnaksudkanpula untuk memenuhi beberapaunsur dari 8 jalur pemerataansebagaimanaditetapkan dalam GBHN- Jalur pemcrataanterscbut antara lain ildalah penleratzln memperoleh pendidikan, khususnya pendidikan non formal melalui media pers sebagaisarana pendidikan umum yang murah dan tepat guna' Femerataan kesempatan kerja bagi pengisi materi dan penyaluran penerbitan, serta pemerataan kesempatan bcrusahabagi pcnerbit pcrs di dacrah denganjalan meningkatkan pelayanan kepadamasyarakatsetempat.
Lampiran 1 PERKIRAAN PENERJMAANNEGARA TAHUN ANGGARAN 1983I 1984 ( dalamjutaan rupiah ) JENISPENERIMAAN A.
JUMLAH
PENERIMAANDALAM NEGERI 13.823.600 I. Pajaklangsung 11.033.200 l. Pajakpendapatan 281.600 1.1. Buruh 206.700 1.2. Usahawan 75 , 5 0 0 2, Pajakperseroan 2.1, Perusahaan negara 2.2. Perusahaan swasta
875.200
+32.300 ++2.900
3. Pajakperseroanminyak
8.869.100
4,M P O
7 4t.500
5. Iuran pembangunan daerah
1 1 0 .030
6. Lain- lain
r 35.500
II. Pajaktidak langsung 1, Pajakpenjualan 2. Pajik penjualanimpor 3.Cukai 3.1. Cukaitembakau 3.2. Cukailainnya
2.288.400 +87.700 298.900 687.900 623.800 64.100
4. Beamasuk
678.000
5. Pajakekspor 6. Lain - lain
88.100 +8.4AO
III. Penerimaan bukanpajak B.
502.000
PENERIMAANPEMBANGI,]NAN
2,741,750
1, Bantuanprogram
5.000
2. Bantuanproyek
2.736.7 50
JUMLAH
1 6 . 5 6 55 . 30
427
DASAR PERHITUNGANUNTUK PERI(TRAANPENERIMAANNEGARA RAPBN1983/1984
PENERIMAANDALAM NEGERI I. PAJAKLANGSUNG 1. PajakPendaPatan Faktor-faktorumum yangdiperhitungkanI masyarakat, - terdaPat pendapatan peningkatan - timbul perusah""r,baru dan perluasanperusahaanytng adasehinggamemper' luaslaPangankerja. buruh 1.1. PajakPendaPatan ' Faktor-faktor yang diperhitungkan akan mempengaruhipenerimaan - Pen€rtibandan perluasanwajib pajak, - peningkatanverifikasi sehinggadapat ditagih pajak yang seharusnya dipungut, pajak' - penagihanyanglebih intensif atastunggakan-tunggakan - Peningkatanmutu aParatPajak, - peningkatankesadarandari parawajib pajak' berasal Berdasarkanhal-hal tersebut, maka diperkirakanpenerimaanyang dari pajak pendapatanburuh dapat mencapaiRp 206'1 milyar' usahawan 1.2. PajakPendaPatan : Faktor-faktor yang diperhit':ngkan akan mempengatuhiPenerlmaan - peningkatanpendapatandan kegiatanusahaperseroan' - penertibandan perluasanjumlah wajib pajak denganintensifikasipemungutanmelaluiverifikasiyangmendalam, pajak penda- peningkatankegiatanpenagihanatasflrnggakan-tunggakan patan' - pemeriksaan yanglebihintensifatasjumlahlabaperusahaan' pembukuan Berdasarkanhal-haltersebutdiatas,diperkirakanpenerimaanpajakpendapatanusahtwandapatmencapaijumlah Rp 7 5'5 milyar'
422
423 2. Pajakperseroan Faktor-faktorumum yangdiperhitungkan, - berkembangnya kegiatanusahaproduksidan perdagangan, - timbulnya perusahaan-perusahaan baru, - naiknyapendapatanperusahaan-perusahaan. 2.1. Pajakperseroanperusahaan negara Faktor-faktoryangdiperhitungkan, - penertibanadministrasidan organiiasiperusahaan negara, - peningkatankeuntungandaripadaperusahaanne4lra, - intensifikasi pemungutan pajak.
.
Berdasarkanfaktor-faktor tersebutdi atasdiperkirakanpajak perseroanper_ usahaan nega.ra sebesar Rp 432,3milyar.
2,2. Pajakperseroanperusahaan swasta Dalam penerimaanini termasulcpula pajak perseroanataslabayangdiperoleh badanasingyangadadi Indonesia. Faktor-faktoryangdiperhitungkanakanmempengaruhipenerimaan, - peningkatanpendapatandari badan-badan usahaswasta, - penerribandan perluasanjumlah wajib pajak, - pemeriksaanpembukuanyang lebih intensif atasjumlah laba perusahaan, - penagihanyang lebih intensifatastunggakan-tunggakan pajak, - kesadaranwajib pajak yang semakin baik yang mendorongperusahaan unruk l€bihterbukadalampembukuannya. Berdasarkanfaktor-faktor di atas, diperkirakanpajak perseroanperusahaan swastasejumlahRp 442,9milyar. 3. Pajakperseroanminyak Faktor-faktoryangdiperhitungkan: - produksiminyak diperkirakanntz-rata 1,4juta barrelsehari, - hargarata-rataekspor minyak mentah Indonesiadiperkirakantidak mengalami perubahan. Berdasarkanpertimbangandi atas,maka penerimaanpajak perseroanminyak diperkirakansebesar Rp 8.869,1milyar.
424 4.M P O penerimaanI Faktor-faktoryangmemPengaruhi - peningkatankegiatan perekonomiandan transaksiperdagangan dalam negeri, - nilai ekspordan impor di luar minyak, diperkirakansesuaidenganperkiraandalam neracapembaYaran, - peningkatanpenerimaanmelalui pengawasan yang lebih ketat terhadapwajib Pungut, Berdasarkanfaktor-faktor di atas, maka diperkirakan dapat dipungut MPO sebesarRp 741,5milYzr. daerah 5. Iuran pembangunan Faktor-faktoryangmempengaruhipenerimaan, - peningkatandaripadanilai obyek Ipeda sejalandengankegiatanpembangunan, - intensifikasipemungutanmeliputi pokok p€ngenaandalamtahun berjalandan penagihanatastunggakanhutangIpedatahun-tahunsebelumnya Berdasarkanhal-hal tersebut di atas, maka penerimaanIpeda diperkirakanakan jumlahsebesar Rp 130,3milyar. mencapai 6. Lain-lain Penerimaanini terdiri dari pajak kekayaan,pajak atasbunga,dividen dan royalty' Faktor-faktoryangmempengaruhipenerimaanI - naiknyanilaikekayaansejalandengannaiknyapendapatan, - berkembangnya kegiatanekonomi, - perluasanwajib pajak dan intensifikasipemungutanpajak, - verifikasi yang intensif t€rhadap perusahaan-perusahaan dalam hal pembagian dividen,pembayaranbungadan royalty' Atas dasarfaktor-faktor tersebutmaka penerimaanlainJain pajak langsungdiperRp 135,5milyar. penerimaan sebesar kirakanmenghasilkan II. PAJAK TIDAK LANGSUNG 1. Pajakpenjualan Faktor-faktoryangmempengaruhipenerimaanadalah: - perkembanganperekonomiankhususnyapada sektor pertanian' industri, per' danjasa, dagangan - perluasanjumlah wajib pajak dan intensifikasipemungutanmelalui verifikasi
+25 yanglebihketatataspenyerahan barang-barang danjasa. Berdasarkan hal-haltersebutmakapenerimaan pajakpenjualandiperkirakanmencapaiRp 487,7 milyar. 2. Pajakpenjualanimpor Penerimaan pajak penjualanimpor mempunyaihubunganyangerat dengan perkembangan impor. Untuk tahun anggaranrggS/rgg4diperkirakanpenerimaan pajakpenjualanimpor sebesar Rp 298,9 milyar atausekitar7,9 persendari perkiraanimpor yangtidak bebasbeamasuk. ,. L U K a I
3.1. Cukaitembakau Hal-hal yang dapat mempengaruhipenerimaancukai tembakauadalah : - peningkatan produksirokok danhasil-hasil tembakaulainnya, - peningkatandaya beli masyarakatdengannaiknyapendapatan nasional, - peningkatanusahapemungutancukai berupa: - penyerasian pita cukai denganperkembangan hargajualnya, - verifikasiyanglebih cermatatasperusahaan-perusahaan rokok, - pencegahan dan pemberantasan pita rokok palsudan rokok tidak berpita cukai, - penyelesaian tunggakan-tunggakan cukai. Berdasarkanhal-hal tersebut di aras,diharapkandapat diterima cukai tem_ bakausebesar Rp 623,8milyar, 3.2. Cukailainnya Cukai Iainnyaterdiri dari cukai gula, cukai bir dan cukai alkohol sulinean. Hal-halyang dapatmeningkatkanpenerimaanadalah, - peningkatan produksigula,bir dan alkoholsulingan, - intensifikasipemungutancukai dan penyesuaianhargadasarsesuai dengan perkembangan ekonomr. Berdasarkanhal-hal tersebut, maka cukai lainnya diperkirakanakan menghasilkanpenerimaan sebesar 64,1milyar. 4. Beamasuk Perkiraanpenerimaanbeamasukdidasarkanatashal-halsebagaiberikut : - imporyangdapatdikenakanbeamasukdiperkirakan sekitarUS $ 5,4milyar, - tariprata-ratabeamasukdiperkirakan sebesar 18,0 persen. Berdasarkan hal-haltersebut,makapenerimaanbeamasukdiperkirakandapatmencapaiRp 678,0milyar.
426 5. Pajakekspor Dasarperhitunganpajakeksporadalahsebagaiberikut ' - ekspordi luar minyak diperkirakansebesarUS $ 4,2 milyar, - tarip rata-ratapajak ekspordiperkirakansebesar4,3 persen. Dengandasarperhitungantersebut,maka penerimaanpajak ekspordiperkirakansebesarRp 88,1milyar, 6. Lain-lain Jenis penerimaanini meliputi bea meterai, bea lelang dan lain{ain penerimaan pajak tidak langsung.Perkiraanpenerimaannyadidasarkanatas hal-hal sebagai berikut ' - peningkatankegiatandan transaksiekonomi yang dapatdikenakanbeameterai, - pengawasan yanglebih ketat ataspemakaianbeameterai, - penyempurnaandan peningkatanefektivitas dalam penggunaankantor lelang. Denganmemperhitungkanhal-hal tersebut maka penerimaanlain{ain pajak tidak langsungdiperkirakanmencapaijumlah sebesarRp 48,4 milyar. PENERIMAAN BUKAN PAJAK penerimaanadalah, Faktor-faktoryangmempengaruhi - penertiban administrasiperusahaannegaradan bank milik negaradalam rangka meningkatkanpenerimaan, - verifikasi dan pengawasan yang lebih baik atas penyetorandaripadapenerimaan departemendepartemen. Dengan faktor-faktor tersebut diperkirakanakan diterima penerimaanbukan pajak sebesarRp 502,0milyar. PENERIMAAN PEMBANGUNAN Perkiraan penerimaan bantuan program dan bantuan proyek adalah sebagai berikut ' - bantuan program dalam tahun anggarant983/198+ diperkirakan sebesarRp 5,0 milyar, - realisasidalam tahun L98311984dari komitmen bantuan proyek tahun berjalan dan tahun-tahunsebelumnyadiperkirakansebesarRp 2.736,8mllyar.
+27 Iampiran 2 ANGGARANBELANIA RUTIN 1983/1984 DIPERINCIMENURUTSEKTOR/ SUBSEKTOR ( dalamribuan rupieh ) Nomor Kode
Sektor / Sub Sektor
Jumlah
I
SEKTORPERTANIAN DAN PENGAIRAN
37.502.590,0
1.1
3r.23 s,453,O
1.2
SubSektorPenanian SubSektorPengairan
z
SEKTOR INDUSTRI
5.872.192,0
2.1
Sub Sektor Industri
s.872,792,0
t
SEKTORPERTAMBANGANDAN ENERGI
L2.311.220,o
3.1
rt.869.280,0
t.z
Sub SektorPertambangan SubSektorEnergi
+
SEKTORPERHUBUNGANDAN PARJWISATA
68.016.926,0
+.7
4.806.879,o 9.395.O29,0 34,912.378,0 77.270.205,O
+.4)
Sub SektorPrasarana Jalan Sub SektorPerhubungan Darat Sub SektorPerhubunganLaut SubSektorPerhubunganUdara SubSektorPosdan Telekomunikasi SubSektorPariwisata
5
SEKTORPER.DAGANGANDAN KOPERASI
20.515.153,0
),r 5.2
SubSektorPerdagangan SubSektorKoperasi
ro.o70.339,o 10.++4.874,0
6
SEKTORTENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
27.383.942,O
6.7 6.2
Sub SektorTenagaKerja Sub SektorTransmigrasi
t7 .589.782,O 9.794.760,0
4.+ + .)
SEKTORREGIONAL DAN DAERAH / PEM. BANGUNAN DAERAH, DESA DAN KOTA
6.267.137 ,O
+4r.940,0
3s1,583,o 1.280.852,o
r.+22.900.394,O
428
Nomor Kode
7.r
Sektor / Sub Sektor
Sub SektorRegionaldan Daerah/Pembangunan Daerah,Desadan Kota
Jumlah
7.422.900.394,0
8
SEKTORAGAMA
29.483.403,O
8.1
Sub SektorAgama
29.483.403,O
9
SEKTORPENDIDIKAN, GENERASIMUDA KEBUDAYAAN NASIONAL DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA
9.1 a) 9.3 10
1 0 .1 10.2 10,3
Sub Sekior PendidikanUmum danGenerasiMuda Sub SektorPendidikanKedinasan Sub Sektor KebudayaanNasionaldan Kepercayaan TerhadapTuhan YangMahaEsa
490.087.488,0 473.6L1.640,O 11.829.s98,0 4.644.250,O
SEKTORKESEHATAN,KESEJAHTERAAN SOSIAL,PERANAN WANITA, KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
82.O48.847,O
Sub SektorKesehatan Sosialdan PerananWanita Sub SektorKesejahteraan Sub SektorKependudukandan KeluargaBerencana
56.577.703,0 14.089.734,0 1 13 . 81.410,0
SEKTORPERUMATIANRAKYAT DAN PEMUKIMAN
4.055.376,0
11,1
Sub SektorPerumahanRakyat dan Pemukirnan
+.o55,376,0
t2
SEKTORI{UKUM
92.233.982,O
72.1
Sub SektorHukum
92.233.982,0
13
SEKTORPERTAHANANDAN KEAMANAN NASIONAL
r.318.116.000,0
13.1
SubSektorPertahanandan KeamananNasional
1.318.116.000,0
L+
SEKTORPENERANGAN,PERSDAN KOMUNIKASI SOSIAL
11
t6 .702.200,o
Nomor Kode
Sektor / Sub Sektor
Jumlah
14.1
SubSektorPenerangan, Persdan KomunikasiSosial
36.702.200,0
15
SEKTORILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN
33.66+.829,0
r5.1
Sub SektorPenelitian
33.664.829,O
t6
SEKTORAPARATUR PEMERINTAH
16.1 16.2
Sub SektorAparatur Pemerintah SubSektorLembagaTeninggi/ Tinggi Negara
16.3
3.594.205.+58,O 425.r30.789,O
Sub SektorKeuanganNegara
8.209.700,0 J.760.865.569,o
JUMLAH
7.275.rOO.OOO ,O
Iampiran 3a ANGGARANBELANJAPEMBANGUNAN1983/T984 DIPERINCIMENURUTSEKTOR/SUBSEKTOR ( TANPA BANTUAN PROYEIVTEKNIS,KREDIT EKSPORDAN OBLIGASI ) ( dalamribuur rupiah ) Nomor Kode
Sektor / Sub Sektor
Jumlah
1
SEKTORPERTANIAN DAN PENGAIRAN
951.170.000
11
Sub SektorPertanian Sub SektorPengairan
660.370.000 290.800.000
SEKTORINDUSTRI
146.27r.OOO
SubSektorIndustri
746.27| .OOO
SEKTORPERTAMBANGANDAN ENERGI
35r,950.000
1.1
Sub SektorPertambangan
3.2
SubSektorEnergi
35.650.000 3 16.300.000
SEKTORPERHUBUNGANDAN PARMISATA
655.0r0.000 370.500.000 70.484.OO0 97.066.OOO 81.970.000
t.o
SubSektorPrasarana Jalan SubSektorPerhubungan Darat Sub SektorPerhubungan laut Sub SekrorPerhubungan Udara SubSektorPosdan Telekomunikasi SubSektorPariwisata
5
SEKTORPERDAGANGANDAN KOPERASI
85.977.OOO
5.1 5.2
Sub SektorPerdagangan SubSektorKoperasi
52.875.O0O 33.102.000
6
SEKTORTENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
6.1 6.2
Sub SektorTenagaKerja Sub SektorTransmigrasi
7
SEKTORPEMBANGUNANDAERAH.
r.2
4.1 4.2 4.3
+.4 4.5
9.490.000 25.500.000
558.549.000 74.260.ON +84.289.OOO
DESA DAN KOTA
743.380.000
+30
Nomor Kode
Sektor / Sub Sektor
Jumlah
7.1
Sub SektorPembangunan Daerah,Desadan Kota
8
SEKTORAGAMA
60.715.000
8.1
Sub SektorAgama
60.715.000
9
SEKTORPENDIDIKAN,GENERASIMUDA, KE BUDAYAAN NASIONAL DAN KEPERCAYAAN TERHADAPTUIIAN YANG MAHA ESA
| .223.r45.OOO
Sub SektorPendidikanUmum dan GenerasiMuda Sub SektorPendidikanKedinasan
1.127.580.000 68.454.000
9.1 9.2 9.3
Sub SektorKebudayaanNasionaldan Kepercayaan TerhadapTuhanYangMahaEsa
l0
743.380.000
27.7tl.OOO
SEKTORKESEIIATAN, KESEJAHTERAANSOSIAL PERANANWANITA, KEPENDUDUKANDAN KELUARGA BERENCANA
278.65r.0O0
r0.l to.2 10.3
SubSektorKesehatan SubSektorKesejahteraan Sosialdan PerananWanita SubSektorKependudukandan KeluargaBerencana
776.937.0OO 51.714.000 50.000.000
l1
SEKTORPERUMAHANRAKYAT DAN PEMUKIMAN 251.863.000
I 1.1
Sub SektorPerumahanRakyat dan Pemukiman
l2
SEKTORHUKUM
79.464.O0O
1) 1
Sub SektorHukum
79.+64.OOO
13
SEKTORPERTAHANANDAN KEAMANAN NASIONI
401.197.000
13.1
SubSektorPertahanandan KeamananNasional
401.197.000
t4
SEKTORPENERANGAN,PERSDAN KOMUNIKASI SOSIAL
53.270.000
L4.l
Sub SektorPenerangan, Persdan KomunikasiSosial
53.Z70.OOO
15
SEKTORIIJI{U PENGETAHUAN,TEKNOLOGI DAN PENELITIAN
251.863.000
r24.77 r.OOO
Nomor Kode
Sektor / Sub Sektor
Jumlah
15.2
dan Ilmu Pengetahuan Sub SektorPengembangan Teknologi Sub SektorPenelitian
L6
SEKTORAPARATUR PEMERINTAH
177.684.000
16.1
Sub SektorAparetur Pemerintah
177.68+.000
17
SEKTORPENGEMBANGANDI.JNIAUSAIIA
196.554.000
t7.l
Dunia Usaha Sub SektorPengembangan
196.554.000
18
SEKTORSUMBERALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP 213.879.000
18.1
Sub Sektor Sumber Alarn dan Lingkungan Hidup
15.1
JUMLAH
25.070.000 99.701.000
273.879.0N
6.553.500.000
I-ampiran3b NII,AI RUPIAHBANTUANPROYEK/TEKI\{IS, KREDIT EKSPORDAN OBLIGASI,Ig83/Ig8+ DIPERINCIMENURUTSEKTOR/SUB SEKTOR
Nomor
Sektor/SubSektor
Kode
Ribuan US$
Ribuan Rupiah
1
SEKTOR PERTANIAN DAN PENGAIRAN
532.280
372.596.000
1.1
Sub Sektor Pertanian
240.800
168.560.000
!.2
Sub Sektor Pcngairan
297.480
204,036.000
2
SEKTOR INDUSTRI
431.200
301.840.000
2.1
Sub Sektor Industri
437.200
301,840.000
3
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN ENERGI
3.I
Sub Sektor Pertambangan
1 . 0 9 1 , 6 0 0 764.120.OOO
3.2
Sub Sektor Energi
285.600 806.000
199.920.O00 564.200.000
4
SEKTOR PERHUBUNGAN DAN PARIWISATA 9 3 1 . 8 6 0
652.302.000
4.L
Sub Sektor Prasarana Jalan
+.2
Sub Sektor PerhubunganDarat
+,3
Sub Sektor Perhubungan Laut
4.4
Sub Sektor PcrhubunganUdara
4.5
Sub Sektor Pos dan Telekomunikasi
4.6
Sub Scktor Pariwisata
220,185.OO0 r 6 0 , 237 . 0 0 0 1 1 4 .5 70 . 0 0 0 81.200.000 54.3 90.000 1.540.000
5
SEKTOR PERDAGANGAN DAN KOPERASI
5.1
Sub Sektor Perdagangan
5.2
Sub Sektor Kopcrasi
6
SEKTOR TENAGA KERJA DAN
6.1
31 4 . 5 0 228.9IO 1 9 2s,0 0 1r6.000 7 7. 70 0 2.200 29.500 3,000
20 . 650 . 0 00 2.100.000
2 6. 5 O O
1 85 , 50,000
TRANSMIGRASI
90.640
63,4+8.000
S u b S e k t o rT e n a g aK e r j a
12.zo0
8.540.000
( bersambung)
+33
+3+ ( sambungan) Nomor Kode
Ribuan US$
Sektor/Sub Sektor
78.++O
54.908.000
56.660
39.620.000
56.600
39.620.00O
151.660
106.162.000
134.510
9+.157.000
11.500
8.050.000
).o)u
3.955.000
93.420
65.394.000
53 . 3 0 0
37.310.000
4.000
2.800.000
36.720
25.284.O0O
PEMUKIMAN
64.600
45.220.OO0
Sub Sektor PerumahanRakyat dan Pemukimar
64.600
45.220.OOO
246.800
172.760.OOO
6.2
Sub Sektor Transmigrasi
7
SEKTOR PEMBANGUNAN DAERAH, DESA DAN KOTA
7.1
Sub Sektor PembangunanDaerah, Desa dan Kota
9
SEKTOR PENDIDIKAN, GENERASI MUDA, KEBUDAYAAN NASIONAL DAN KEPERCAYAAN
TER}IADAP
TUHAN
YANG
MAHA ESA q1
Sub Sektor Pendidikan Umum dan Generasi Muda
9.2 9.3 10
Sub Sektor PendidikanKedinasan Sub Sektor KebudayaanNasionaldan KepercayaanTerhadap Tuhan Yang Maha Esa SEKTOR KESEHATAN, KESEJAHTERAAN SOSIAL, PERANAN WANITA, KEPENDUDUKAN DAN
KELUARGA BERENCANA
1 0 ,1
Sub Sektor Kesehatan
10.2
Sub Sektor Kesejalteraa-nSosial dan Peranan Wanita
10.3
Sub Sektor Kependudukan dan Keluarga Berencana
11
11 . 1
Ribuan Rupiah
SEKTOR PERUMATIAN RAKYAT
DAN
SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL
( bersambung)
43s ( sambungan) Nomor
Sektor/SubSektor
Kode
13.1
Ribuan US$
Ribuan Rupiah
Sub SektorPenahanandan Keamanan Nasional
246.800
|72.760.000
SEKTORPENERANGAN, PERSDAN KOMUNIKASISOSIAL
5.243
3.670.000
Sub SektorPenerangan, Persdan KomunikasiSosial
S.2+3
3.670.000
SEKTOR IIflU PENGETAHUAN, TEKNOLOGIDAN PENELITIAN
47,840
33.488.000
SubSektorPengembangan Ilmu Pengetahuur danTeknologi
j6.990
75.2
SubSektorPenelitian
10.850
25.893.000 7.595.000
16
SEKTORAPARATURPEMERINTAH
13.900
9.7!,A.OOO
16.7
SubSektorAparaturPemerinrah
13.900
9,73O.OOO
17
SEKTORPf,NGEMBANGANDUNIA USAHA
g7.7OO
68.390.000
17.7
SubSektorPengembangan Dunia Usaha
97.7OO
68.390.000
r8
SEKTORSUMBERALAMDAN 24,8OO
17.360.000
Z4.8OO
17.360.000
14 f4.1 15 15.1
LINGKUNGANHIDUP 18.1
SubSektorSumberAlam dan Lingkungan Hidup
JUMLAH
3.909.643 2.736.750.OOO
RANCANGAN UNDANG.UNDANGREPUBLIKINDONESIA TAHUN T983 NOMOR TENTANG ANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN L9831I984 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a
bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk Tahun Anggaran 7983/1984 perlu ditetapkan dengan Undang-undang ;
b
bahwa sebagai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun kelima dalam rangka pelaksanaan Rencana Pembengunan Lima Tahun III, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1983/7984 mengikuti prioritas nasional sebagaimanaditetapkan di dalam Pola Umum PELITA Ketiga Ketetapan Majelis Permrrsyawara.tanRakyat Nomor IV/MPR/1978 tentangGaris-garisBesarHaluan Negara; 'fahun Anggaran bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pelaksanaan Pemerintah, khususnya 7983/1984 adalah rencana kerja tahun kelima rencanatahunan PembangunanLiIna Tahun III ; bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 7983/198+ di samping memelihara dan meneruskan hasil-hasil yang telah dicapai dalam PELITA I dan PELITA II, iuga meletakkan landasan-landasanbaru bagi usaha-usahapembangunen selanjutnya ; bahwa untuk lebih menjaga kelangsunganjalannya pembangunan, maka saldo-anggaran-lebih dan sisa kredit anggaran proyek-proyek pada anggaran pembangunan Tahun Anggaran 198317984 perlu diatur dalam Undang-undang.
Mengingat
: 1. Pasal 5 ayat (1) jo.Pasal23 ayat (1) Undang-UndangDasar 1945 ; 2. Ketetapan Majelis PermusyawaratanRakyat Nomor MMPR/1978 tentang Garis-garisBesar Haluan Negara ; 3. Ketetapan Majelis Permusylwlratan Rakyat Nomor VIII/MPR/1978 .tto
437 tentang perimpahanTugas dan wewenangkepadapresiden/Mandataris Majelis permusyawaratan Rakyat dalam rangka pengsuksesu.rdan pernbangunan Pengamanan Nasional ; 4
rndische comptabiliteitswet (sraatsblad tahun 1925 Nomor 44g) sebagaimana telah beberapakali diubah dan ditambah, terakhir densan Undang-undangNomor 9 T.ahun 196g tentang perubahan pasal 7 Indische Comptabiliteitswet (Lembaran Negara Rcpublik Indonesra T a h u n 1 9 6 9N o m o r 5 3 ) r Dcnganpersetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan
: UNDANG.UNDANG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1983/1984. pasal I (1)
Pendapatan Negara Tahun Anggaran lgg3/lg}4
diperoleh dari :
a. Sumber-sumber AnggaranRutin; b. Sumber-sumber Anggaranpembangunan. (2)
Pendapatan Rutin sebagaimanadimaksud clalam ayat (1) huruf a P a s a l i n i m c n u r u r p e r k i r a a nb e r j u m l a h R p 1 3 , g 2 3 . 6 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0
(3)
PendapatanPembangunansebagaimanadimaksud dalam ayar (1)hu_ ruf b Pasalini menurut perkiraanberjumlahRp 2.7 4l.Z 50.0O0.000,00
(4) Jumlah scluruh pendapatan Ncgara Tahun Anggaran j,gi3/7gg4 n e n u r u t p e r k i r a a nb e r j u m l a hR p 1 6 . 5 6 5 . 3 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , 0 0 (5)
Perincian pend:Lpatanscbagaimanadimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) Pasal ini berturut-turut dimuat dalam Lampiran I dan II Undang-undangini. Pasal 2
(1) AnggaranBelanjaTahun Anggaran I9g3l|gg4 terdiri atas r a. AnggaranBelanjaRutin, b. AnggaranBelanjapembangunan.
438
dimaksuddalamayat (1) huruf (2) AnggaranBelanjaRutin sebagaima-na a Pasalini menurut perkiraanberjumlahRp 7.275.100.000.000,00 (3) AnggaranBelanjaPembangunan dimaksuddalamq'at(l) sebagaimana huruf b Pasalini menurut perkiraanberjumlahRp 9.290.250.000.000,00 (4) Jumlah seluruhAnggaranBelanjaNegaraTahun Anggaran1983/1984 50.000.000,00 mcnurutperkiraanberjumlahRp 16.565.3 (5) Perincian dimakzuddalamayat (2\ dan ayzt pengeluaran sebagaimana (3) Pasal ini berrurut-turutdimuat dalam Lampiran III dan IV ini. Undang-undang (6) PerinciandalamLampirur III sebagaimana dimaksuddalamayat (5) perincianlebih Pasalini memuat sektor dan sub sektor,sedangkan lanjut sampaipadakegiatanditentukandenganKeputusanPresiden. (7) Perinciandalam LampiranIV sebagaimana dimaksuddalamayat (5) perincianlebih Pasalini memuat sektor dan sub sektor,sedangkan lanjut sampai pada proyek-proyekditentukan denganKeputusan Presiden. Pasal 3 (1) PadapertengahanTahun Anggarandibuat laporanrealisasimengenri , a. AnggaranPendapatanRutin ; b. Anggarur PendapatanPembangunan ; c. AnggaranBclanjaRutin ; d. Anggaran Belanja Pembangunan; (2) PadapertengahanTahun Anggarandibuat laporanrealisasimengenai , a. b.
KebijaksanaanPerkreditan; PerkembanganLalulintas PembayaranLuar Negeri.
(3) Dalam laporan sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) dan ayar (2) Pasalini disusunprognosauntuk 6 (enam) bulan berikutnya. (4) Laporan sebagaimanadimakzud dalam ayat (1) dan ayat (2) Pasal ini dibahas bersama oleh Pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat. (5) Penyesuaian Anggaran dengan perkembangan/perubahan keadaar dibahas bersama oleh Pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
4J9 pasal 4 (1) Kredit anggzrln proyek-proyek pada Anggaran Belanja pembangunan 'I'ahun Anggaran 7983/1984 yang pada akhir Tahun Anggaran menunjukkan sisa, dengan PeraturanPemerintah dipindahkan kepada Tahun Anggaran 798+/1985 denganmenambahkannyakepadakredit anggaran Tahun Anggaran198411985. (2) Saldo-anggaran-le bih Tahun Anggaran Ig83/1984 ditambahkan kepada anggaranTahun Anggaran I9B4/l9g1 dan dipergunakanuntuk mem_ biayai Anggaran Belanja pernbangunanTahun Anggaran lgg4/I9g5. (3) PeraturanPemerintah sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) pasal ini mcnyatakan pula, bahwa sisa kredit anggaranyang ditambahkan itu dikurangkandari kredir anggaranTahun Anggaran 1983/lgg4. (4) Sisa kredit znggarln sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) pasal ini sebelunrdirambahkankepadaAnggaranpendapatandan BelanjaNcgara Tahun Anggaran 198+/1995 terlebih dahulu diperiksadan dinyatakan kebenarannyaoleh Menteri Keuangan. (5) Peraturan Pemerintah sebagaimanadinraksud dalam ayat (1) pasal ini disampaikankepada Dewan perwakilan Rakyat dan Badan pcmeriksa Keuangan selambat-lambatnya pada akhir triwulan I Tahun Anggaran L984/1985.
pasal 5 Se.lambat-lambatnya padaakhir TahunAnggaranlgg3/7984olehpemerintah diajukan RancanganUndang-undang tentangTambahandan perubahan
pasal 6 (1) Setelah Tahun Anggaran 1981/19g4 berakhir dibuat perhitungan anggaranmengenaipelaksanaan anggaranyang bersangkutan. (2) PerhitunganAnggaranNegarasebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini setelah diperiksa oleh Badan pemeriksa Keuangan disam_
4+O paikan oleh PemerintahkepadaDewan PerwakilanRakyat selambatlambatnya 3 (tiga) tahun setelahTahun Anggaranyang bersangkutan berakhir. Pasal 7 Ketentuan-ketennrandalam IndischeComptabiliteitswet(Undangtndang yang bertentangandenganbentuk, susunandan isi UnPerbendaharaan) ini dinyatakantidak berlaku. dang-undang Pasal8 ini mulai berlakupadatanggal1 April 1983' Undang-undang Agar zupayasetiaporangmengetahuinya,memerintahkanpengundangdalarn Lembaran Negara an Undang-undangini dengan PenemPatannya Republik Indonesia.
Disahkandi Jakarta padatanggal, PRESIDENREPUBLIKINDONESIA,
SOEHARTO Diundangkandi Jakarta padatanggal NEGARA MENTERI/SEKRETARIS REPUBLIKINDONESIA,
SUDHARMONO,SH.
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIATAHUN 1983NOMOR
PENJELASAN ATAS REPUBLIKINDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR TAHUN 1983 TENTANG ANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN1983/T984 UMUM AnggaranPendapatandan Belanja NegaraTahun Anggaran 1983/1984 adalah Anggaran Pendapatandan Belanja Negara Tahun Kelima dalam rangka pelaksanaan REPELITA III 1979l198G1983/ 1984. AnggaranPendxpatandar BelanjaNegaraTahun prioritas nasionalsebagaimana Anggaran 7983/1984 mengikuti ditetapkari di dalam Pola Umum Pelita Ketiga daripada Ketetapar Majelis Permusyawarata.n Rakyat Nomor IVIMPR/1978 tentang Garis-garisBesarHaluan Negara.Prioritas diletakkan pada pembangunan bidang ekonomi dengan titik berat pada pembangunansektor pertanian menuju swasembadapangan dengan meningkatkanscktor industri yang mengolahbahan mentah menjadi bahan baku dan barangjadi dalam rangka menseimbangkan struktur ekonomi lndonesia.Melalui pembangunansektorekonomisepertitersebutdi atas,usahapeningkatan dan perbaikantaraf hidup rakyat banyak diharapkanakan dapat diwujudkandalamrangka mencapaisasaran-sasaran sepertiyang ditetapkandi dalamGarisgarisBesarHaluanNegara. Sezuaidengan Garis-garisBesar I{aluan Negara, khuzusnyaPola Umum Pelita Ketiga, kebijaksanaandalam pelaksanaanpembangunandidasarkankepada Trilogi Pembangunan,yakni pemerataanpembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju terciptanya keadilansosialbagi seluruhrakyat, pertumbuhanekonomi yang cukup tinggi dan stabilitas nasional yang sehat dan dinarnis. Peleksanaan pemerataan,pertumbuhan dan stabilitas lebih dilakukan secaraserasidengan menonjolkansegipemerataanyang terutamadiwujudkan melaluiDelapanJ alurPemerataan. Dalam pada itu, kebijaksanaanarggaranberimbangyang dinamis terurama ditujukan untuk menyezuaikarpengeluarandenganpenerimaansehinggaTabunganPemerintah dapat terhimpu;rdalamrangkatercapainyausahauntuk dapatmembiayaipembangunan dengankemampuansendiri. Usahaunruk itu antara lain dilakukan melalui peningkatan penerimaandalamnegeri,tenrtarnapenerinraanbukanminyak. Di bidangpengeluaran, makr pengeluararterutamaditujukan untuk menyelesaikan proyek-proyekdari tahun-tahun sebelumnya,di sampingmemeliharahasil-hasil pembangunan.Selanjutnyadiperlukan pula pengeluaranunftk gas umum Pemerintahanyaitu untuk terus membina aparatur dur administrasinegar^zgar lebih mampu melaksanakan tugasyangkian meningkatsesuaidenganperkembangan pelaksanaan pernbangunan.
++l
4+X
AdapunbantuanpembangunankepadaDesa,DaerahTingkatlldanDaerahTingsaranakesehatan'peng' ket I serta banruanpembangunanlailrnya, seperti pengembangan hijauan dan penghutanankembali tanah kritis, dilanjutkan sehinggasecarakeseluruhen tekanan d"p"t t ^, menggerakl,andan meratakanpembangunandaerahsertamengurangi di bidangpendidikan' p.ng-ggur-. Di sampingitu, terus pula dilakanakan pembangunan pertumbuhanekonomi .erta uiaa"g-uiar"g lainnya agartercapaikeserasiandan keselarasan nasionaldan d".r"h y"ng diharapkandapat rrrenambahpenyediaandan perluasanlapangan kerja. Selanjumya,zgarbiayt yang tersediadapat dimanfaatkansecaramaksimalsezuai antar Proglamdan antar kegiatandalam irnggaran,maka penggeseran dengankebijaksanaan belanja rutin sertaa$tar Pro$am da"nantar proyek dalem anggaranbelanjapem" *ggo* antar sektor dan U*guttan dilakukan denganpersetujuanPresiden,sedangkanPenggeseran antar zub sektor, baik dalam anggaranbelanjarutin maupun dalam angglrajnbelanjapembengunandilakukandenganUndang-undang. kegiatanpembangunan,maka sisakredit anggaran Dalam rangkakesinambungan AnggaranPendapatan proyek.proyekpada anggaranpembangunandan saldo-anggaran-lebih iuL neianja Negaraini ditambahkankepada AnggaranPendapatandan Belanja Negara Tahun Anggaran198+17985. Denganmemperhatikanhal.hal tersebutdi atas,maka AnggaranPendapatandan umum Belanja Negara Tahun Anggaran 1g83t7g8/+dizusun berdasarkanasumsi-azumsi sebagaiberikut ' a.
bahwakeadaanekonomi Indonesiamasihdi pengaruhioleh resesiduniayangmempengaruhisektorperdaganganintemasionaldan sektorpenerimaannegara;
b.
hargake arahyangleperkembaagan bahwakestabilanmonetersertaterselenggaranya bih mantap dapat dipenahankandenganselaludiusahakandalamjangkauandayabeli masyarakat.
PASAL DEMI PASAL PasalI Cukupjelas. Pasal2 Cukupjelas. Pasd 3
443 Ayat (1) Cukupjelas. Ayet (2, Masalah kebijaksanaankredit dan lalu lintas pembayarur luar negeri sebagian besarberadadi sektor bukan pernerintah.oleh sebabitu penyusunankebijakanaankredit dan devisa dalam bentuk daa ani sepeni anggaranrutin dan enggaranpembangunansrkar unnk dilaksanakan, sehinggauntuk itu dibuat dalambentuk prognosa. Ayat (3) Cukupjelas. Ayat (4) Crrkupjelas. Ayat (5) Cukupjelas. Pasal4 Cukupjelas. Pasal5 Pasa]ini menentukanbahwajika diperlukan Anggaranpendapatandan Beranja NegaraTambahandan Perubahan,maka pengajuannyakepadaDewanperwak an nakyat dilakukanselambat-lambatnya padaakhlr TahunAnggarantgg3ltgg+. Pasal6 PerhinrngarrAnggaran Negara dimakzud dalam pasal ini disampaikankepada Dewan Perwa.kilanRakyat dalam bentur dan susunanyang ditetapkan oleh pernerintah denganpersetujuanBadanPemeriksaKeuangan. Pgsal7 Cukupjelas. P&eal8 Cukupjelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR