perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH BEDA TETAP DAN BEDA SEMENTARA TERHADAP LABA FISKAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Universitas Sebelas Maret Surakarta
OLEH UNGGUL ADI PURNAMA F0306113
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS commit to MARET user 2010
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sesungguhnya ALLAH SWT memiliki semua cara untuk memenuhi permintaan hamba-Nya. ( Penulis )
Semakin keras anda meperlakukan diri anda, semakin lunak hidup memperlakukan anda. ( Penulis )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Skripsi ini, kepada orang-orang yang sangat dekat dalam hidupku:
Keluargaku Adalah suatu kesukesesan besar dapat mempersembahkan karya ini sebagai salah satu bentuk rasa terimakasih atas segala cinta dan kasih sayang yang diberikan.
Keluarga Besar Ayahku Sekiranya apa yang telah aku lewati ini, memberi sedikit banyak pengharapan untuk menggapai seluruh cinta dan cinta
Keluarga Besar Ibuku Semua yang telah, sedang, dan akan terjadi akan aku ingat sebagai kenanganyang tak terlupakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur poenulis panjatkan kepada ALLAH SWT, sumber segala cinta kasih dan karunia, karena dengan segala keterbatasan yang ada, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana pada FE-UNS. Sepanjang proses penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima sumbang saran pemikiran dari berbagai pihak, dorongan semangat dari para sahabat, dan berbagai bantuan lain yang turut menunjang penyelesaian skripsi ini. Karenanya, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bp. Prof Bambang Sutopo, Mcom, selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNS yang telah memberikan surat ijin penelitian. 2. Bp. Drs. Eko Arief Sudaryono, Msi, Ak, selaku pembimbing skripsi, atas segala kesabaran dan pengertiannya dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. 3. Ibu. Dra. Muthmainah, Msi, Ak, Selaku pembimbing akademis yang telah memberikan bimbingannya dari awal hingga akhir. 4.
Bp. Timin, selaku petugas administrasi jurusan akuntansi atas bantuannya selama kuliah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Bp. Man, Selaku penjaga parkir FE-UNS, atas kesetiaanya menjaga motormotor mahasiswa FE-UNS. 6. Mas Muhammad Taufik Hidayat, SE, Selaku Pembimbing Asistensi Agama Islam semester satu, Atas bimbingannya di bidang Agama. 7. Mas Edi Yulianto, selaku guru mengaji, atas petunjuknya dibidang Agama. 8. KEI (Kajian Ekonomi Islam) FE UNS, sebagai sebuah organisasi yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk belajar berorganisasi selama tiga periode kepengurusan. 9. Sahabat-sahabatku di KEI FE-UNS kepengurusan 2007. 10. Sahabat-sahabatku di KEI FE-UNS kepengurusan 2008. 11. Sahabat-sahabatku di KEI FE-UNS kepengurusan 2009. 12. Anak-anak cowok akuntansi 2007, yang telah menerima penulis, yang merupakan angkatan 2006, dalam pergaulan baik di dalam maupun di luar kampus. 13. (Alm).
Aji Eko Prianto ( suatu kali dalam hidupku, engkau telah bayak
menorehkan kebersamaan yang kini tinggal menjadi kenangan........) Semoga ALLAH SWT membalas segala kebaikan yang kalian berikan dan mohon maaf atas segala kesalahan yang penulis lakukan. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Surakarta,Desember 2010
Unggul Adi Purnama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI........................................................................................... HALAMAN JUDUL................................................................................ HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI............................
ii
HALAMAN PENGESAHAN OLEH TIM PENGUJI SKRIPSI...................
iii
HALAMAN MOTTO..............................................................................
....
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................
....
v
KATA PENGANTAR..............................................................................
vi
DAFTAR ISI..........................................................................................
viii
DAFTAR TABEL...................................................................................
ix
DAFTER GAMBAR ............................................................................... BAB I
BAB II
x
Pendahuluan A.
Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B.
Perumusan Masalah ......................................................................
3
C.
Tujuan Penelitian ...........................................................................
4
D.
Kegunaan Penelitian ......................................................................
4
Kajian Teori A.
Landasan Teori ...............................................................................
5
1.
Beda Tetap ..........................................................................
5
2.
Beda Sementara ..................................................................
3.
Laba Fiskal ...........................................................................
17 18 B.
Penelitian Sebelumnya ................................................................... commit to user
31
C.
Kerangka Pemikiran .......................................................................
33
perpustakaan.uns.ac.id D.
BAB III
BAB IV
BAB V
digilib.uns.ac.id
Hipotesis ........................................................................................
34
Metode Penelitian ...................................................................................
36
A.
Populasi dan Sampel .....................................................................
36
B.
Variabel Penelitian ........................................................................
37
C.
Sumber Data ..................................................................................
38
D.
Instrumen Pengumpulan Data .......................................................
38
E.
Uji Analisis ......................................................................................
39
Hasil Analisis dan Penelitian .....................................................................
46
A.
Gambaran Umum Objek Penelitian ..............................................
46
B.
Hasil Analisis Data ..........................................................................
46
1.
Uji Asumsi Klasik .................................................................
46
2.
Uji Hopotesis .......................................................................
51
Kesimpulan dan Implikasi ........................................................................
60
A.
Kesimpulan ...................................................................................
60
B.
Saran ..................................................................................
C.
Keterbatsan Penelitian...........................................................
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
61 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 1
Descrptive Statistics
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
Tabel 3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4
Dasar Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Tabel 5
Rangkuman Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel 6
Pengaruh Variabel-variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Tabel 7
Pengaruh Yang Diberikan Secara Bersama-sama variabel Bebas terhadap variabel Terikat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1
Kerangka Pemikiran
GAMBAR 2
Kurva Uji T
GAMBAR 3
Kurva Uji F
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN TEORI
A.
Landasan Teori 1.
Beda Tetap a.
Pengertian Beda Tetap Setiap perusahaan berkewajiban melaporkan hasil yang diperolehnya kepada otoritas perpajakan yang berwenang sesuai peraturan
perundang-undangan
perpajakan
yang
berlaku.
Sebagian besar perusahaan melaporkan laba yang diperolehnya kepada otoritas perpajakan yang berwenang dengan cara melakukan rekonsiliasi fiskal terhadap laporan keungan akuntasi sehingga dapat diketahui laba yang dikenakan pajak atau yang dikenal dengan sebutan laba fiskal.
Koreksi fiskal yang
dilakukan tersebut mengakibatkan terjadinya perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal. tetap.
Salah satunnya adalah beda
Menurut Siti Resmi ( 2005: 333 ) beda tetap adalah
perbedaan yang disebabkan oleh adanya perbedaan pengakuan pendapatan dan beban antara standar akuntansi keuangan dan peraturan
perundang-undangan
perpajakan
yang
berlaku.
Perbedaan ini sangat menentukan perbedaan pada laba akuntansi dan laba fiskal.
commit to user
5
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b.
Penyebab Beda tetap Menurut Early Suandy ( 2008: 79 ) terdapat beberapa penyebab terjadinya beda tetap antara lain: 1) Adanya Pengeluaran /Beban yang tidak dapat dikurangkan dari Penghasilan Bruto ( Dilakukan Koreksi Fiskal Positif ) a)
Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apa pun seperti dividen yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi
b)
Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota.
c)
Pembentukan atau pemupukan dana cadangan kecuali cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank, yang dalam hal ini sampai tahun pLajak 197 maksimun 3 % ( tiga Persen) dari rata-rata saldo awal dan saldo piutang, dan sejak tahun pajak 1998 ; 1.
5 % ( lima persen ) dari kredit yang digolongakan dalam perhatian khusus
2.
15 % ( lima belas persen) dari kredit yang digolongkan kurang lancar
3.
50 % ( lima puluh persen ) dari kredit yang digolongkan diragukan commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.
100 % ( seratus persen ) dari kredit yang digolongkan macet, m,asing-masing setelah dikurangi dengan nilai agunan
5.
Sewa guna usaha dengan hak opsi maksimun 2.5 % ( dua setengah persen ) dari rata-rata saldo awal dan saldo akhir piutang
6.
Cadangan premi untuk perusahaan asuransi kerugian sebesar 40 % ( empat puluh persen ) dari jumlah premi tanggung sendiri, yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak yang bersangkutan
7.
Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan yang dihitung dengan menggunakan metode satuan produksi yang didasarkan pada jumlah taksiran biaya reklamasi
d)
Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna dan asuransi beasiswa yang dibayar oleh wajib pajak orang pribadi, kecuali jika dibayarkan oleh pihak pemberi
kerja
dan
premi
tersebut
dihitung
sebagai
penghasilan bagi Wajib Pajak yang bersangkutan. e)
Penggantian/imbalan sehubungan dengan pekerjaan/jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali :
commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.
Di daerah tertentu ( daerah terpenncil )
2.
Berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaa, berupa sarana dan fasilitas di lokasi bekerja untuk tempat tinggal, termasuk perumahan bagi karyawan dan keluarganya, makanan dan minuman bagi pegawai, pelayanan kesehatan, pendidikan dan pengangkutan, olahraga tidak termasuk golf, boating, dan pacuan kuda bagi pegawai dan keluarganya sepanjang fasilitas dan sarana tersebut tidak tersedia sehingga pemberi kerja harus menyediakan sendiri.
3.
Di
Kawasan
Pengembangan
Ekonomi
Terpadu
(KAPET) 4.
Merupakan
keharusan
dalam
rangka
pelaksanaanpekerjaan untuk keamanan setempat ; misalnya, penyediaan makanan dan minuman serta penginapan untuk awak kapal/pesawat, antar jemput pegawai
atau
yang
berkenaan
dengan
situasi
lingkungan kerja misalnya pakaian seragam pegawai hotel dan penyiar TV, makanan tambahan bagi operator komputer/pengetik, makan dan minum cuma-cuma bagi pegawai restoran. f)
Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham/pihak yang mempunyai hubungan istimewa commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sebagai
imbalan
sehubungan
dengan
pekerjaan
yang
dilakukan. g)
Harta yang dihibahkan, bantuan ( kecuali untuk GNOTA ) atau sumbangan, dan warisaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 (3) huruf a dan huruf b.
h)
Pajak penghasilan, kecuali PPh Pasal 26 ( tidak termasuk dividen ) sepanjang PPh dimaksud ditambahkan sebagai dasar penhitungan untuk pemotongan PPh Pasal 26.
i)
Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Wajib Pajak atau orang yang menjadi tanggungannya.
j)
Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan komanditer
k)
Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di bidang perpajakan
l)
Biaya
entertainment,
representasi,
jamuan
tamu,
dan
sejenisnya, kecuali Wajib Pajak dapat membuktikan bahwa biaya tersebut telah benar-benar dikeluarkan ( formal ) dan benar ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan untuk mendapatkan,
menagih,
dan
memelihara
penghasilan
perusahaan ( materiil ), dengan melampirkan pada SPT daftar nominatif yang berisi nama, tempat atau alamat, jenis, dan jumlah entertainment yang telah diberikan, nama, posisi, commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
nama perusahaan, jenis usaha relasi yang menerima entertainment. m)
Pajak masukan yang faktur pajaknya tidak memenuhi ketentuan dalam pasal 13 ayat (5) atau ayat (6) UU PPN Masukan
yang
berkenaan
dengan
barang
dan
jasa
sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, huruf f, huruf g, dan huruf i dalam UU PPh. n)
Penghapusan piutang tak tertagih ( piutang usaha ) kecuali Wajib Pajak telah : 1.
membebankan piutang tak tertagih segala kerugian perusahaan dalam Laporan Keuangan Komersial.
2.
Menyerahkan dan mendaftarkan guguatan perdata atas nama debitor serta jumlah piutangtak tertagih kepada Pengadilan
Negeri,
atau
menyerahkan
dan
mendaftarkan penyelesaian penagihan atas
nama
debitor serta jumlah taktertagih kepada Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara. 3.
Telah mengumumkan daftar nama debitor yang penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan Negeri atau BUPLN, dalam suatu penerbitan tertentu seperti penerbitan internal pada asosiasi tersebut atau penerbitan lainnya. commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.
Menyerahakan
dan
Pajak’Daftar
Piutang
Dihapuskan’yang
melaporkan Tak
kepada
Dirjen
Tertagih
yang
mencantumkan
nama,
alamat,
NPWP, dan jumlahnya. o)
Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan : 1.
Yang bukan merupakan Objek Pajak
2.
Yang pengenaan pajaknya bersifat final
3.
Yang telah dikenakan pemotongan atau pemungutan pajak yang bersifat final.
p) Bunga pinjaman ( seluruhnya ), dalam hal jumlah rata-rata pinjaman sama besarnya dengan atau lebih kecil dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya di dalam negeri, kecuali : 1. Dana pinjaman tersebut disimpan /ditempatkan dalam bentuk rekening giro yang atas jasanya dikenakan PPh yang bersifat final. 2. Adanya keharusan bagi Wajib Pajak untuk menempatkan dana dalam jumlah perundang-undangan yang berlaku, sepanjang jumlah deposito dan tabungan tersebut sematamata untuk memenuhi keharusan tersebut.
commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Dapat dibuktikan bahwa penempatan deposito atau tabungan tersebut dananya berasal dari tambahan modal dan sisa laba setelah pajak. q)
Bunga pinjaman (sebagian) yaitu jumlah selisih beban bunga sebenarnya dengan yang diperkenankan dalam hal jumlahjumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya. Beban bunga yang diperkenankan dihitung dari “Tingkat bunga
Pinjaman rata-rata dikurangi rata-rata deposito/tabungan”. 2)
Adanya Pendapatan yang Ditambahkan dengan Penghasilan Lainnya ( Dilakukan Koreksi Fiskal Negatif ) a)
Bantuan, sumbangan ; termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat
yang
dibentuk
atau
disahkan
oleh
pemerintah dan para penerima zakat yang berhak. b)
Harta
hibahan
yang
diterima
oleh
badan
keagamaan, badan pendidikan, badan sosial, atau pengusaha
kecil
termasuk
koperasi
yang
ditetapkan Menteri Keuangan ; sepanjang tidak ada hubungan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau
penguasaan
bersangkutan. commit to user
antara
pihak-pihak
yang
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c)
Warisan
d)
Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal.
e)
Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), atau Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ), dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan yang didirikan dan bertempat kedudukan Indonesia dengan syarat dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan ; dan bagi perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen paling rendah 25 % ( dua puluh lima persen ) dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut.
f)
Iuran yang diterima/diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan menteri Keuangan, baik yang dibayar oelh apemberi kerja maupun pegawai, dan penghasilan dana pensiun tersebut dari modal yang ditanamkan dalam bidangcommit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bidang tertentu yaitu deposito, sertifikat deposito, tabungan pada bank Indonesia, sertifikat BI, obligasi yang diperdagangkan di pasar modal di Indonesia ; saham pada PT yang tercatat di bursa efek Indonesia. g)
Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksa dana selama 5 ( lima ) tahun pertama
sejak
pendirian
perusahaan
atau
pemberian ijin usaha. h)
Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura ( perusahaan yang kegiatan
usahanya
membiayai
perusahaan
pasangan usaha dalam bentuk penyertaan modal untuk suatu jangka waktu tertentu ) berupa bagian laba dari pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia dan keuntungan dengan syarat badan pasangan usaha tersebut : 1.
Merupakan
perusahaan
kecil
atau
menengah, yaitu yang penjualan bersihnya setahun tidak melebihi Rp. 5.000.000.000, atau yang menjalankan kegiatan dalam commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sektor usaha yang dietetapkan oleh Menteri Keuangan. 2.
Sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek Indonesia.
i)
Bunga yang berasal dari deposito tabungan, baik yang ditempatkan di dalam negeri maupun di luar negeri melalui bank yang didirikan di Indonesia atau cabang, bank luar negeri di Indonesia, termasuk jasa giro serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia.
j)
Penghasilan yang berasal dari penjualan saham pendiri dan bukan pendiri di bursa efek.
k)
Penjualan
saham
milik
Perusahaan
Modal
Ventura. l)
Penghasilan yang diterima sehubungan dengan usaha
sebagai
penyalur/dealer/agen
produk
Pertamina dan premix berupa premium, solar, pelumas, gas LPG, minyak tanah dan premix yang telah dibayar/dipungut PPh bersifat final. m)
Penghasilan yang diterima sehubungan dengan usaha sebagai penyalur/grosir tepung terigu dan gula pasir dari bulog. commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
n)
Penghasilan yang diterima sehubungan dengan usaha sebagai penyalur/distributor rokok dari pabrik rokok.
o)
Penghasilan atas penjualan hasil produksi industri rokok putih dan kretek di dalam negeri.
p)
Penghasilan yang berasal dari pengalihan hak atas tanah dan/bangunan sepanjang merupakan barang dagangan atau yang melakukan pengalihan orang pribadi.
q)
Penghasilan yang diterima dari hasil persewaan tanah dan/bangunan berupa tanah, rumah susun, apartemen, kondominum, gedung perkantoran, rumah kantor, ruko, gudang, dan industri.
r)
Selisih penilaian kembali asset.
s)
Bunga atau diskonto obligasi yang dijual di bursa efek.
t)
Hadiah dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diberikan melalui cara undian.
u)
Penghasilan Wajib Pajak yang bergerak di bidang usaha pelayaran dalam negeri dari pengangkutan orang
dan/barang
yang
dimuat
dari
satu
pelabuhan ke palabuhan yang lain di Indonesia commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan/atau dari pelabuhan di
Indonesia ake
pelabuhan luar negeri dan/atau sebaliknya.
2.
Beda Sementara a.
Pengertian Beda sementara Bagi negara pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, sebaliknya bagi perusahaan,pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih. Keputusan bisnis sebagian besar dipengaruhi oleh pajak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Keputusan bisnis yang baik jika berhubungan dengan pajak bisa menjadi keputusan bisnis yang kurang baik, begitu juga sebaliknya.
Minimalisasi beban pajak dapat
dilakukan dengan cara menggunakan metode pengakuan penghasilan dan beban yang berbeda antara laporan keungan akuntansi dan laporan keuangan fiskal yang mengakibatkan beda sementara.
Beda sementara adalah perbedaan yang
disebabkan adanya perbedaan waktu dan metode pengakuan pendapatan dan beban tertentu berdasarkan standar akuntansi keungan dan peraturan perpajakan yang berlaku (Early suandy,2008:89 )
commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Penyebab Beda Sementara Menurut Harnanto (2008: 9) beda sementara terjadi karena beberapa hal antara lain : a)
Membayar
pajak
saat
ini
lebih
besar
sehingga
mengakibatkan pembayaran pajak pada masa mendatang lebih kecil. b)
Membayar pajak saat ini lebih kecil sehingga mengakibatkan pembayaran pajak pada masa mendatang lebih besar.
3.
Laba Fiskal a.
Pengertian Laba Fiskal Laba fiskal atau penghasilan kena pajak (taxable income) merupakan laba yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, yaitu Undang-Undang nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana yang diubah terakhir kali dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, beserta peraturan pelaksanaannya (Early Suandy, 2008). Penghasilan Kena Pajak berdasarkan prinsipo taxability deductability, dengan prinsip ini suatu biaya baru dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, apabila pihak yang menerima pengeluaran atas biaya yang bersangkutan, melaporkannya sebagai penghasilan dan penghasilan tersebut dikenakan pajak (taxable). Misalnya tunjangan yang diberikan oleh perusahaan kepada commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
karyawan dapat dianggap sebagai biaya dan mengurangi laba kotor jika karyawan yang menerima tunjangan tersebut mengakui tunjangan yang diberikan sebagai bagian dari pengahasilan bruto dan dikenakan pajak ( PPh Pasal 21 ).
b.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laba fiskal Untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak, minimal ada lima komponen yang perlu diperhatikan, yaitu : a.
Penghasilan yang menjadi objek
b.
Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak
c.
Penghasilan yang pajaknya dikenakan secara final
d.
Biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto
e.
Biaya yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto
a.
Penghasilan Yang Menjadi Objek Pajak Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan, objek pajak adalah penhasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk : commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji,upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasiuang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam undang-undang ini. 2) Hadiah
dari
undian,
pekerjaan
atau
kegiatan
dan
penghargaan. 3) Laba usaha 4) Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta, termasuk : a)
Keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal.
b)
keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan
lainnya
karena
pengalihan
harta
kepada
pemegang saham , sekutu atau anggota c)
Keuntungan karena likuidasi, penggabungan,peleburan, pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha.
d)
Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial, atau pengusaha kecil termasuk koperasi commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungannya dengan usaha, pekerjaan, pemilikan, atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan. 5) Penerimaan
kembali
pembayaran
pajak
yang
telah
dibebankan sebagai biaya. 6) Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang. 7) Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis dan pembagian sisa hasil usaha koperasi. 8) Royalti 9) Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta 10) Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala 11) Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah 12) Keuntungan karena selisih kurs mata unag asing 13) Selisih karena penilaian kembali aset 14) Premi asuransi
commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
15) Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri atas Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas. 16) Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak
b.
Penghasilan yang Dikecualikan sebagai Objek Pajak Pengecualian objek pajak diatur dalam Pasal 4 ayat (3) Undang-Undang Pajak Penghasilan yaitu : a. Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh b. badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau c. disahkan oleh pemerintah dan para penerima zakat yang d. berhak
2) Harta hibahan yang diterima oloeh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan social, pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungannya dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau penguasaan antara pihak-pihak yang bersangkutan. commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Warisan b. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal c. Penggantian
atau
imbalan
sehubungan
dengan
pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan / atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau pemerintah d. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada Orang Pribadi
sehubungan
dengan
asuransi
kesehatan,
asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa. e. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha milik Negara ( BUMN ), Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ), dari penyertaan modal pada badan usahayang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat : 1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan 2. Bagi perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut. f.
Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannyatelah disahkan oleh Menteri Keuangan, baik dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai.
g.
Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun sebagaimana dimaksudkan dalam huruf g, dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Keuangan.
h.
Bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan komanditer (commanditaire vennootschap – CV ) yang
modalnya
tidak
terbagi
atas
saham-
saham,persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi. i.
Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksadana selama lima tahun pertama sejak pendirian perusahaanatau pemberian izin usaha.
j.
Penghasilan
yang
diterima
atau
diperoleh
Perusahaan Modal Ventura berupa bagian laba dari badan
pasangan
usaha
yang
didirikan
dan
menjalankan dean menjalankan usaha atau kegiatan commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
di Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha tersebut :
1.
Merupakan perusahaan kecil, menengah, atau yang menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang
ditetapkan
dengan
keputusan
Menteri
Keuangan. 2.
Sahamnya tidak diperdagangkandi bursa efek di Indonesia
c.
Penghasilan yang Pajaknya Dikenakan secara Final Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Pajak Penghasilan memberikan wewenang kepada pemerintah untuk mengatur beberapa pajak tertentu secara khusus di luar yang diatur dalam pasal 4 ayat (1) yang dikenal dengan istilah PPh final. Penghasilan yang pajaknya dikenakan secara final terdiri atas : 1) Transaksi penjualan efek di bursa efek, penjualan saham pendiri ( 0,6% x nilai transaksi) dan penjualan saham biasa ( 0,1% x Nilai transaksi ) 2) Hadiah undian ( 20 % x jumlah bruto ) 3) Bunga deposito, tabungan, serta diskonto Sertifikat BI ( 20 % x nilai penghasilan bruto ) commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Penghasilan hak atas tanah dan bangunan oleh Wajib Pajak real est ( 2 % x nilai penjualan rumah sakit ) serta tanah dan bangunan lainnya ( 5 % x nilai penjualan ) 5) Penghasilan dan sewa atas tanah/bangunan Orang Pribadi ( 10 % x nilai sewa ) dan badan ( 6 % x nilai sewa ) 6) Penghasilan pelayaran dalam negeri ( 1,2% x peredaran bruto ) 7) Pelayaran/ penerbangan luar negeri ( 2,64 % x peredaran ) 8) Penghasilan jasa konstruksi untuk pelaksana ( 2 % x nilai jasa pelaksanan konstruksi ) serta untuk perencanaan dan pengawasan ( 4 % x nilai jasa perencanaan konstruksi dan jasa pengawasan konstruksi ) Penghasilan yang diikecualikan dari objek pajak dan penghasilan yang pajaknya dikenakan final tidak perlu lagi dilaporkan pada SPT PPh Badan.
d.
Biaya yang Boleh Dikurangkan dari Penghasilan Bruto Biaya-biaya yang boleh dikurangkan dalam rangka menghitung Penghasilan Kena Pajak diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang Pajak Penghasilan,terdiri atas : a.
Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, termasuk biaya pembelian bahan, biaya berkenaandengan pekerjaan atau jasa termasuk upah, gaji, commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa, royalti, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, piutangyang nyatanyata
tidak
dapat
ditagih,
premi
asuransi,
biaya
administrasi dan pajak kecuali Pajak Penghasilan. b.
Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud
dan
amortisasi
atas
pengeluaran
untuk
memperoleh hak dan atas biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. c.
Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.
d.
Kerugian karena penjualan atau penagihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.
e.
Kerugian dari selisih kurs mata uang asing
f.
Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia
g.
Biaya beasiswa, magang dan pelatihan
h.
Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat:
1.
Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial
commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Telah
diserahkan
perkara
penagihannya
kepada
Pengadilan Negeri atau Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara ( BUPLN ) atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan/pembebasan utangantara kreditor dengan debitur 3.
Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atauy khusus
4.
Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada Dirjen Pajak
e.
Biaya yang Tidak Boleh Dikurangkan dari Penghasilan Bruto Biaya-biaya yang tidak dapat dikurangkan dalam rangka menghitung Penghasilan Kena pajak adalah : 1)
Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen, termasuk dividen yang dibayarkan oleh perusahaan
asuransi
kepada
pemegang
polis,
dan
pembagian sisa hasil usaha koperasi 2)
Biaya
yang
dibebankan
atas
dikeluarkan
untuk
kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota 3)
Pembentukan atau pemupukan dana cadangan kecuali cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan sewa usaha dengan hak opsi, cadangan untuk usaha asuransi dan commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dana
cadangan
biaya
reklamasi
untuk
usaha
pertambangan, yang ketentuan damn syarat-syaratnya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan 4)
Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa yang dibayar oleh Wajib Pajak Orang Pribadi, kecuali jika dibayar oleh orang pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai poenghasilan bagi Wajib Pajak yang bersangkutan
5)
Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura, dan kenikmatandi daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan, yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan
6)
Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan dengan pekerjaan yang dilakuakan
7)
Harta yang dihibahkan, bantuan, atau sumbangan, kecuali zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi pemeluk agama Islam dan atau commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah 8)
Pajak Penghasilan ( PPh)
9)
Biaya
yang
dibebankan
atau
dikeluarkan
untuk
kepentingan pribadi Wajib Pajak atau orang yang menjadi tanggungannya 10)
Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan firma atau perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham
11)
Sanksi administrasi berupa bunga, denda, kenaikan, serta sanksi pidana berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di bidang perpajakan
12)
Pengeluaran
untuk
mendapatkan,
menagih
dan
memelihara penghasilan yang mempunyaio masa manfaat dari satu tahun tidak dibolehkan untuk dibebankan sekaligus, melainkan dibebankan melalui penyusutan atau amortisasi.
commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Penelitian Sebelumnya Hanlon (2005) menemukan adanya perbedaan antara jumlah laba yang dihitung dengan menggunakan standar akuntansi keuangan dan laba yang dihitung dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Selanjutnya Hanlon (2005) menyatakan bahwa perbedaan antara laba menurut standar akuntasi keuangan dan laba menurut peraturan perpajakan yang berlaku disebabkan karena perbedaan peraturan antara standar akuntansi keuangan dan peraturan perpajakan yang mengatur mengenai tata cara perhitungan laba. Menurut Wilson (2008) perbedaan peraturan cara perhitungan laba antara standar akuntansi keuangan dan peraturan perpajakan disebabkan oleh perbedaan tujuan diantara keduannya.
Sudrajat (2010) dalam
penelitiannya mengemukakan pendapat bahwa standar akuntansi keuangan digunakan untuk melaporkan kinerja keuangan kepada pihak eksternal, sedangkan peraturan perpajakan bertujuan untuk menghitung besarnya pajak. Hutagaol (2006) berpendapat bahwa dengan adanya perbedaan cara perhitungan laba antara standar akuntansi keuangan dan peraturan perpajakan tersebut mengakibatkan terjadinya beda tetap dan beda sementara yang menyebabkan terjadinya perbedaan besarnya jumlah laba menurut
standar
akuntansi
keuangan
dan
menurut
peraturan
perpajakan.Menurut penelitian yang dilakukan Surjaya (2001) laba fiskal atau penghasilan kena pajak dipengaruhi oleh laba komersial,beda tetap,dan beda semenetara.
Pendapat ini didukung oleh penelitian Mill dan commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Newsberry (2001) yang menyatakan bahwa perbedaan temporer disebabkan oleh perbedaan persyaratan waktu pengakuan pendapatan dan biaya. Tanya Tang
(2006)
juga
mengakui
bahwa
perbedaan
permanen
dapat
mempengaruhi laba fiskal atau penghasilan kena pajak. Plesko dan Manzon (2002) dalam penelitiannya tidak hanya menggunakan komponen perbedaan temporer melainkan juga memasukkan unsur perbedaan permanen sebagai variabel yang mempengaruhi laba fiskal atau penghasilan kena pajak. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Barragado dan Weiden (2004) yang menguji komponen pembentuk laba fiskal dengan memasukkan komponen perbedaan permanen selain perbedaan temporer.
Hasil pengujian pada Wijayanti (2008) juga
menghasilkan bukti empiris bahwa banyak perusahaan telah menggunakan beda tetap dan beda sementara untuk mengurangi jumlah laba fiskal agar jumlah pajak yang harus dibayar berkurang. Penelitian-penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya, dimana beda tetap dan beda sementara mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba fiskal (Djamaludin, 2008).
commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C.
Kerangka Pemikiran
John Hutagaol (2006)
Bagan kerangka pemikiran John Hutagaol (2006) diatas menunjukkan beberapa variabel yang saling berkaitan dalam penelitian yaitu Y
Pyx1
=
laba fiskal
= Parameter
struktural
yang
menunjukkan
besarnya
pengaruh varuabel Y1 terhadap variabel X
Y1
= Beda Tetap
Pyx 2
= Parameter
struktural
yang
menunjukkan
pengaruh variabel terhadap variabel X
X2
= Beda sementara commit to user
besarnya
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Secara ringkas kerangka pemikiran diatas dapat diterangkan sebagai berikut : Setiap perusahaan berkewajiban untu membuat laporan keuangan akuntansi atau komersial untuk melaporkan keuangan dari kegiatan bisnis yang dilakukan.Laba akuntansi tersebut disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan.
Namun untuk keperluan perpajakan,perusahaan
diwajibkan menghitung laporan keuangan fiskal untuk mengetahui laba fiskal yang akan dikenakan pajak. Salah satu cara yang dilakukan dalam menyusun laporan keuangan fiskal adalah dengan melakukan rekonsiliasi fiskal laporan keuangan akuntansi, sehingga dapat ditemukan beda tetap dan beda sementara yang kemudian dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan fiskal guna menentukan laba fiskal
D.
Hipotesis Untuk memberikan jawaban sementara terhadap permasalahan yang ada dalam penelitian ini maka perlu diajukan suatu hipotesis. Hipotesis adalah pernyataan mengenai sesuatu hal yang masih harus diuji kebenarannya (Djarwanto dan Pangestu S 2008:183 ) Dalam penelitian ini,penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. HA1: Beda tetap mempunyai pengaruh signifikan terhadap laba fiskal. 2. HA2: Beda sementara mempunyai pengaruh signifikan terhadap laba fiskal.
commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
1. Populasi dan Sampel a. Populasi Masri Singarimbun (2007:152) mengemukakan bahwa Populasi atau Universe adalah keseluruahan dari unit analisa yang ciri-cirinya kan diduga. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian populasi mencakup semua objek yang akan diteliti dengan ciri-ciri atau sifat tertentu yang diduga dalam wilayah penelitian. Dalam penelitian ini jumlah keseluruhan populasi adalah seluruh perusahaan manufaktur di BEI. b. Sampel Menurut Sugiyono (2006 : 56) bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah sampel yang akan diambil akan menggunakan rumus slovin.Rumus slovin ini dirmuskan sebagai berikut:
Dimana:
=
( ) +1
N
=
Jumlah Populasi
n
=
Jumlah Sampel
e
=
(1-tingkat ketepatan)
1
=
Angka konstanta
commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
Sesuai rumus slovin diatas,maka jumlah sampel yang akan diambil dengana tingkat ketepatan 90%, dalam penelitian ini adalah:
=
(
)
= 34 perusahaan
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknuk random sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menuliskan nama setiap perusahaan pada setiap kertas kecil kemudian keretas-kertas kecil tersebut dilipat-lipat kemudian lipatan-lipatan itu dikocok lalu setelah itu diambil 34 lipatan yang akan dijadikan sampel.
2.
Variabel Penelitian a. Variabel Bebas Yaitu variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lain.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah beda tetap dan beda sementara. b. Variabel Terkait Yaitu variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya. Variabel terkait dalam penelitian ini adalah laba fiskal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
3.
Sumber Data a. Data sekunder Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber-sumber lain,misalnya literatur,referensi,internet maupun data-data yang lain.
4.
Instrument Pengumpulan Data Dari hasil laporan keuangan akuntansi yang diperoleh peneliti selanjutnya akan menentukan beda tetap dan beda sementara. Beda tetap yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah a. Penggantian Obat b. Pph pasal 21 yang ditanggung perusahaan c. Biaya antar jemput karyawan d. Biaya perjalanan e. Biaya koran dan dan majalah f. Biaya telepon g. Biaya lain-lain h. Pengobatan dan uang makan i. Sewa rumah mess j. Sumbangan k. Pendapatan bunga deposito Beda sementara yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Depresiasi b. Penghapusan piutang tak tertagih c. Kerugian akibat penilaian kembali persediaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
d. Kerugian akibat selisih kurs
Hasil dari nilai beda tetap dan beda waktu tersebut selanjutnya di analisis dengan memperganakan SPSS untuk mengetahui sejauh mana beda tetap dan beda waktu tersebut memberikan pengaruh terhadap laba fiskal.
5.
Uji analisis a. Uji Asumsi Klasik Rumus regresi diturunkan dari asumsi-asumsi tertentu, maka data yang akan diregresi harus memenuhi asumsi-asumsi regresi untuk mendapatkan nilai estimasi yang akan bersifat BLUE (Best, Linear, Unbiased dan Estimator). Untuk itu perlu diadakan pengujian asumsi klasik yang meliputi 4 uji, yaitu : 1.
Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penganggu (e) memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas, dapat digunakan Kolmogorov – Smirnov Test. Setelah pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS, output dapat dilihat pada baris paling
bawah
yang
berisi
Asymp.
Sig.
(2-tailed).
Interpretasinya adalah jika pada = 5% p > 0,05 maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
sebaliknya jika p < 0,05 maka diinterpretasikan sebagai tidak normal. b.
Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan jika varian dari e tidak konstan. Masalah heteroskedastisitas umum terjadi dalam data cross section (Setiaji, 2006 : 45). Hal ini dapat dideteksi dengan menggunakan uji Glejser yang meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen yang digunakan dalam suatu model regresi. Jika variabel independen ternyata signifikan (sig < 0,05) mempengaruhi absolut residual, ini berarti bahwa dalam data terdapat heteroskedastisitas. Apabila ternyata tidak signifikan (sig > 0,05), berarti bahwa asumsi homoskedastisitas terpenuhi. Model yang baik adalah model
yang
mempunyai
asumsi
homoskedastisitasnya
terpenuhi. c.
Autokorelasi Autokorelasi merupakan korelasi antara sesama urutan pengamatan dari waktu ke waktu atau secara ruang. Untuk memeriksa ada tidaknya autokorelasi, dipergunakan Uji Durbin – Watson dengan formula :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
et . et 1 d = 2 1 2 e t Keterangan : Bila DW terletak di antara dU dan 4 – dU, maka tidak ada autokorelasi. Bila DW lebih rendah dari dL, berarti ada autokorelasi positif. Bila DW lebih besar daripada 4 – dL, maka ada autokorelasi negatif. Bila DW terletak di antara batas atas (dU) dan batas bawah (dL) atau 4-dU dan 4 - dL, maka tidak dapat disimpulkan. Dimana,
d.
DW
=
nilai Durbin –Watson d statistik.
du
=
nilai batas atas (dari tabel).
dL
=
nilai batas bawah (dari tabel).
Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan korelasi yang nyata di antara variabel independen dalam sebuah model. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) atau Tolerance. Jika nilai VIF > 10 atau Tolerance < 0,1 maka hal tersebut menunjukkan bahwa
multikolinearitas
terjadi
commit to user
antar
variabel
bebas.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
Sebaliknya, apabila VIF < 10 atau tolerance > 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas.
b. Uji Hipotesa Model yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah model umum persamaan regresi linier berganda (Multipple Regression Analysis) yang diikuti dengan uji-t dan uji F. Pengolahan data tersebut menggunakan Software Statistika SPPS for Windows 13. a.
Analisis Regresi Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian terbukti atau tidak. Analisis ini untuk menguji
kemampuan
variabel
laporan keuangan dalam
memprediksi laba fiskal. Model dalam penelitian ini adalah Yt
= α+x1β1+ x2β2 + e
Keterangan: Y
=
Laba Fiskal
α
=
Intercept persamaan regresi
β
=
Koefisien regresi variable independen
t
=
Periode Amatan
e
=
Koefisien error
x1
=
Beda Tetap
x2
=
Beda Sementara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
b.
Uji-t dan Uji F Pengujian
hipotesa
tentang
kemampuan
variabel
independen dalam memprediksi variabel dependen dapat menggunakan alat analisa statistik berupa uji F dan uji t. 1.
Uji t Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen secara individual. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. thitung
Y Pyx1 X 1 Pyx 2 X 2 3
=
(John Hutagaol,2006 ) Dimana : Y
= laba fiskal
Pyx1 = Parameter struktural yang menunjukkan besarnya
pengaruh varuabel Y1 terhadap variabel X
X1
= Beda Tetap
Pyx 2 = Parameter struktural yang menunjukkan besarnya
pengaruh variabel terhadap variabel X
X2
= Beda sementara
Langkah berikutnya setelah nilai p hitung diketahui akan dibandingkan dengan t tabel pada taraf signifikansi ( ) 5%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
untuk mengetahui apakah hipotesis yang dirumuskan ditolak atau diterima .Adapun kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah sebagai berikut ini.
Daerah tolak H null
Daerah terima H null
(- / 2, n-k)
Daerah tolak H null ( / 2,n-k)
Gambar 3. Kurva Uji t Hnull diterima jika – p hitung > - t tabel dan t hitung < p tabel Hnull ditolak jika – p hitung < - t tabel dan t hitung > p tabel
2.
Uji F Uji ini digunakan untuk menguji apakah keempat variabel independen secara simultan / bersama – sama mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Rumus uji F adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
Keterangan: R² = koefisien of determinansi n
= jumlah sampel
k
= treatment
Langkah berikutnya setelah nilai Fhitung diketahui akan dibandingkan dengan F tabel pada taraf signifikansi ( ) 5% untuk mengetahui apakah hipotesa yang dirumuskan ditolak atau diterima . Adapun kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah sebagai berikut :
Daerah terima H null
daerah tolak H null
F ; k – 1; k (n-1) Gambar 2.. Kurva Uji F Jika F hitung > F tabel pada maka Hnull ditolak, dan F hitung < F tabel maka Hnull diterima
commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV HASIL ANALISIS PENELITIAN
A.
Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diambil dalam penelitian adalah perusahaan manufakur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dengan kriteria mempunyai laporan keuangan secara berturut minimal dalam 3 tahun akhir. Pengambilan sampel dilakukan secara acak.
B.
Hasil Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Hasil analisis data menggunakan software bantuan SPSS for Windows . 13 terhadap data yang dipergunakan dalam penelitian ini. Tabel 1 Descriptive Statistics
Mean
ABSLabaFiskal
Std. Deviation
N
2211.0274
5869.02999
34
ABSBdTetap
231.4319
348.11801
34
ABSBdSementara
311.5528
1050.76863
34
commit to user 46
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Uji Asumsi Klasik. a.
Uji Normalitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data yang digunakan dalam penelitian terdistribusi secara normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov Smirnov. Rangkuman hasil uji normalitas adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 2 berikut ini : Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Correlations
ABSLabaFiskal
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
ABSLabaFiskal
ABSBdTetap
ABSBdSementara
1.000
.701
.509
ABSBdTetap
.701
1.000
.566
ABSBdSementara
.509
.566
1.000
.
.000
.001
ABSBdTetap
.000
.
.000
ABSBdSementara
.001
.000
.
ABSLabaFiskal
34
34
34
ABSBdTetap
34
34
34
34
34
34
ABSLabaFiskal
ABSBdSementara commit
to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan hasil perhitungan uji Kolmogorov Smirnov dapat diketahui bahwa beda sementara p-value berturut-turut dari Beda Tetap, Beda Sementara dan Laba Fiskal adalah sebesar 0,545; 0,263 dan 0,890. Nilai p-value ternyata lebih besar dari a (p > 0,05), maka dapat disimpulkan seluruh data memiliki sebaran data yang normal. b.
Uji Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas mempunyai varian kesalahan pengganggu yang sama dalam model regresi. Kriteria dari uji ini yaitu jika thitung > ttabel atau thitung < - ttabel atau sig. < 0,05 berarti terjadi heteroskedastisitas. Dan jika –ttabel < thitung atau thitung< ttabel atau sig. > 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 3 berikut ini :
Tabel 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas thitung
ttabel
Sig
a
Kesimpulan
Beda Tetap
5,167
1,400
0,060
0,05
tidak terjadi
Beda Sementara
1,411
1,400
0,764
0,05
tidak terjadi
Variabel
Sumber : Hasil Olah Datato user commit
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari hasil tersebut pada tingkat signifkasi 5 % semua koefisien regresi tersebut tidak signifikan (yaitu dengan tingkat signifikansi > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam persamaan.
c.
Uji Autokorelasi. Suatu asumsi penting dari model linear klasik adalah tidak adanya autokolerasi atau kondisi yang berurutan diantara gangguan atau distribusi yang masuk dalam fungsi regresi. Autokolerasi dapat diartikan sebagai kolerasi yang terjadi diantara anggota-anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series dalam bentuk waktu (jika time series) atau korelasi antara tempat yang berdekatan, jika datanya cross sectional. Uji autokorelasi yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin Watson. Jika nilai Durbin Watson (DW-test) terletak antar d U dan (4-d U ) maka tidak terjadi autokorelasi dalam model. Dasar untuk pengambilan keputusan uji autokorelasi adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 4 berikut ini : Tabel 4 Dasar Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Variabel
Kesimpulan commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DW < Dl
terdapat autokorelasi
dL < DW < dU
tidak dapat disimpulkan
dU > DW > 4-dU
tidak terdapat autokorelasi
4 - dU < DW < 4 – dL
tidak dapat disimpulkan
DW > 4 – dL
terdapat autokorelasi
Sumber : Gujarati, Damador (2004) Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,911 pada tabel statistik dengan menggunakan level of signifikan 5 %, K = 2 dan N = 34 diperoleh dL = 1,333 dan dU = 1,580. Karena nilai 1,911 berada di atas batas atas dU dan berada di bawah 4 - dU maka dapat disimpulkan bahwa regresi yang diteliti telah terbebas dari masalah autokorelasi.
d.
Uji Multikolinearitas. Multikolinearitas artinya ada suatu hubungan yang sempurna antara beberapa variabel bebas dalam model regresi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apabila dalam model terdapat korelasi sempurna diantara masing-masing variabel bebasnya. Variabel yang tidak menyebabkan multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF (Vairance Inflation Factor) yang lebih kecil dari 10. Selain itu juga commit to user
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dapat dilihat tidak terjadi multikolinieritas jika R2 < 0,9. Dari hasil analisis koefisien determinasi didapat bahwa nilai R2 < 0,9. Pada penelitian ini diperoleh Tolerance Value dan Variance Inflation Factor sebagaimana disajikan pada Tabel 5 berikut ini : Tabel 5 Rangkuman Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
Toleransi
VIF
Kesimpulan
Beda tetap
0,933
1,072
tidak terjadi
Beda Sementara
0,933
1,072
tidak terjadi
Sumber : Hasil Olah Data Berdasarkan Tabel 5 tersebut di atas, nampak bahwa model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas karena nilai VIF < 10 dan Tolerasi > 0,1; serta diperkuat dengan hasil uji koefisien determinasi yang menunjukkan bahwa nilai R2 adalah 0,411 sehingga tidak melebihi 0,9.
3. Uji Hipotesis. a. Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linier Regression analysis). Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda (multiple linier regression analysis) dengan software SPSS. Analisis regresi linier berganda dapat dilakukan, karena antara empat user variabel X dan satucommit variabelto Y terdapat hubungan kausalitet atau
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
fungsional. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beda tetap (X1), beda sementara (X2), terhadap Laba fiskal (Y). Adapun rumus analisis regresi linier berganda (multiple linear regression analysis) yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = a + b1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 ...... + e
Keterangan : Kin
:
Laba Fiskal.
a
:
Koefisiean intercept (konstanta).
X1
:
Beda Tetap
X2
:
Beda Sementara
b1
:
Koefisien variabel beda tetap
b2
:
Koefisien variabel sementara
b3
:
Koefisien variabel lokasi
e
:
Standar eror (epsilon), yaitu pengaruh variabel lain yang tidak masuk ke dalam model, tetapi ikut mempengaruhi laba fiskal.
Hasil analisis dengan menggunakan rumus analisis regresi linier berganda (multiple linear regression analysis) adalah sebagai berikut : Y =4,117 + 0,469 X1 + 0,128 X2 + e
commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari persamaan tersebut di atas, dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut : 1) Apabila X1 (beda tetap) terdapat pertambahan 1 butir, maka Y (laba fiskal) akan bertambah 0,469 butir. 2) Apabila X2 (beda sementara) terdapat pertambahan 1 butir maka Y (laba fiskal) akan bertambah 0,128 butir. 3) Apabila X1 (beda tetap), dan X2 (beda sementara), tidak ada pertambahan, maka Y(laba fiskal) akan mengalami perubahan sebesar 4,117 butir. Dengan kata lain jika pada populasi tersebut tidak terdapat peningkatan beda tetap, dan beda sementara, maka akan terjadi perubahan laba fiskal pegawai pada populasi tersebut.
b. Uji Ketepatan Parameter (Uji t /t test). Uji ketepatan parameter (uji t/t test) dipergunakan untuk menentukan seberapa signifikan variabel-variabel beda tetap, beda sementara, lokasi dan promosi berpengaruh terhadap laba fiskal. Jika
p-value < nilai t taka variabel tersebut signifikan. Sebaliknya
jika p-value > nilai t maka variabel tersebut tidak signifikan. Hasil uji ketepatan parameter (uji t/t test) adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 4 berikut ini : commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4 Pengaruh Variabel-variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Variabel
p-value
Nilai t
Keterangan
Beda tetap
0,00
0,1
Signifikan
Beda sementara
1,411
0,1
Signifikan
Sumber : Hasil Olah Data Dari tabel tersebut juga tampak bahwa variabel beda tetap ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap laba fiskal. Dari tabel tersebut juga tampak bahwa variabel beda sementara ternyata tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laba fiskal.
c. Uji Ketepatan Model (Uji F/Overall Test). Uji ketepatan model (uji F / overall test) digunakan untuk melakukan pengujian signifikasi semua variabel bebas secara serentak atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Jika hasil yang didapat dari pengujian tersebut nilai p-value < nilai f, maka variabel bebas berpengaruh terhadap commit tovariabel user terikat. Sebaliknya jika hasil
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang didapat p-value < niali f, maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Hasil uji ketepatan model (uji F / overall test) sebagaimana disajikan pada Tabel 12 berikut :
Tabel 5 Pengaruh Yang Diberikan Secara Bersama-sama Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat Variabel
laba fiskal
p-value
Nilai f
Kesimpulan
0.00
0,1
mempengaruhi
Sumber : Hasil Olah Data Dari hasil perhitungan dan yang tampak pada Tabel 12 di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel-varibel bebas (beda tetap, dan beda sementara), ternyata secara bersama-sama atau simultan, berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (laba fiskal), karena nilai p-value < nilai f.
d. Uji Koefisien Determinasi (R2). Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur besarnya kemampuan menerangkan dari variabel bebas terhadap commit to user
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
variabel terikat dalam suatu model regresi (goodnes of fit) dari persamaan regresi. Nilai R2 berkisar antara 0 < R2 < 1. Jika R2 semakin mendekati 1, maka berarti model semakin tepat. Apabila nilai R2 = 1 maka berarti model tersebut sangat sempurna, karena sumbangan variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat adalah 100%. Sebuah model tidak dapat digunakan untuk membuat ramalan jika R2 = 0. Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan analisis statistik terhadap 20 perusahaan didapat nilai R Square (R2 ) 0,529 dan nilai Adjusted R Square (Adjusted R2 ) 0,499. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa model yang dipergunakan variabel-variabel bebasnya memberikan sumbangan positif yaitu sebesar 52,90 % terhadap variabel terikat.
D. Interpretasi Hasil Penelitian. Berdasarkan hasil analisis data sebagaimana telah diuraikan di muka, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :
1. Hasil Uji Asumsi Klasik. a.
Uji Normalitas : Dari hasil uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov Test menunjukkan bahwa semua variabel penelitian nilai p-value berturut-turut dari beda tetap, beda sementara, dan laba fiskal adalah commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
lebih besar dari a (p > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa penyebaran data berdistribusi normal. b.
Uji Heteroskedastisitas : Dari hasil uji heteroskedastisitas, menunjukkan bahwa nilai signifikan masing-masing variabel beda tetap dan beda sementara, lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti nilai signifikan semua variabel > 0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
c.
Uji Autokorelasi. Dari hasil uji autokorelasi, menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson (DW-test) adalah sebesar 1,933. Hal ini berarti bahwa Durbin Watson berada di atas batas atas dU dan berada di bawah 4 dU maka dapat disimpulkan bahwa regresi yang diteliti telah terbebas dari masalah autokorelasi.
d.
Uji Multikolinearitas. Dari hasil uji multikolinearitas, menunjukkan bahwa nilai VIF < 10, serta diperkuat dengan hasil uji koefisien determinasi yang menunjukkan bahwa nilai R2 adalah 0,529, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terdapat multikolinearitas.
commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Hasil Uji Hipotesis. a. Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linier Regression Analysis). Dari hasil analisis regresi berganda menyatakan bahwa beda tetap, dan beda sementara, berpengaruh positif terhadap laba fiskal, yang dibuktikan dari keseluruhan koefisien variabel dalam persamaan bertanda positif : Y =4,177 + 0,469 X1 + 0,128X2
b. Uji Ketepatan Parameter (Uji t /t test). Dari hasil uji ketepatan parameter (uji t/t test) menunjukkan bahwa untuk beda tetap p-value < nilai t. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel beda tetap secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba fiskal. Dari hasil uji ketepatan parameter (uji t/t test) menunjukkan bahwa untuk beda sementara p-value > nilai t. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel beda sementara secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap laba fiskal.
c. Uji Ketepatan Model (Uji F/Overall Test). Dari
hasil
uji
ketepatan
model
(uji
F/overall
test),
menunjukkan bahwa nilai p-value < nilai f. Hal ini berarti bahwa semua variabel bebas yaitu beda tetap, beda sementara dan kepusasan commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kerja, secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat laba fiskal.
d. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) : Dari hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan bahwa nilai R Square (R2 ) 0,529 dan nilai Adjusted R Square (Adjusted R2 ) 0,499. Hal ini berarti bahwa determinasi variabel beda tetap, beda sementara, lokasi dan prmosi dalam mempengaruhi laba fiskal adalah sebesar 52,90 %.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A.
Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel beda tetap dan beda sementara terhadap laba fiskal. Hal ini dibuktikan dari keseluruhan koefisien variabel yang bertanda positif. 2. Berdasarkan hasil nilai t diketahui bahwa : a. Terdapat pengaruh signifikan beda tetap terhadap laba fiskal. b. Terdapat pengaruh tidak signifikan beda sementara terhadap laba fiskal. 3. Berdasarkan hasil nilai F diketahui bahwa terdapat pengaruh signifikan beda tetap dan beda sementara secara simultan terhadap laba fiskal. 4. Dari analisis koefisien determinasi diperoleh angka R2 sebesar 0,529. Ini berarti bahwa sumbangan variabel beda tetap, dan beda sementara terhadap variasi (naik turunnya) laba fiskal sebesar 52,9% dan sisanya 47,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.
commit to user 60
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Berdasarkan uji asumsi klasik yang dilakukan dapat diketahui bahwa data memenuhi asumsi regresi, sehingga estimasi yang diperoleh bersifat BLUE (Best, Linear, Unbiased, Estimator). B.
Implikasi Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka implikasi yang dapat dikemukakan adalah : 1.
Kepada para pelaku usaha. Penanganan beda tetap, dan beda sementara, dengan baik dapat meningkatkan laba fiskal. Sehingga pada saat melakukan pelaporan pajak tidak akan terdapat perubahan antara laba real dengan laba fiscal
2.
Kepada otoritas perpajakan yang berwenang Dapat mempermudah pemeriksaan penghitungan laba fiskal yang digunakan untuk besarnya jumlah pajak yang seharusnya dibayar
3.
Bagi peneliti yang lain Diharapkan dapat meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi laba fiskal selain faktor beda tetap dan beda sementara.
C.
Keterbatasan Hasil Penelitian. Hasil penelitian pengaruh beda tetap, dan beda sementara, terhadap laba fiskal, ini masih mengandung keterbatasan, antara lain sebagai berikut : 1.
Terdapat beberapa variabel yang berpengaruh terhadap laba fiskal, seperti : Rugi fiskal yang dapat dikompensasi, Kredit pajak, dll. commit to user
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam penelitian ini peneliti hanya mencari pengaruh beda tetap, beda sementara, terhadap laba fiskal. 2.
Penelitian ini dilaksanakan hanya untuk perusahaan manufaktur. Alangkah baiknya bila ruang lingkup penelitian berikutnya, dilakukan pada perusahaan lain selain manufaktur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I tidak ada
commit to user