Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Penggunaan kelompok dalam praktek kesehatan jiwa memberikan dampak posotif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi pemulihann kesehatan seseorang. Keuntungan yang dapat diperoleh klien melalui terapi aktivitas kelompok meliputi dukungan, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, meningkatkan hubungan interpersonal dan juga menggunakan uji realitas pada klien dengan gangguan orientasi realitas (Keliat & Akemat, 2005). 1. Manfaat TAK
Terapi
aktivitas
kelompok
mempunyai
manfaat:
1)
Umum:
Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (reality testing) melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain, membentuk sosialisasi, meningkatkan fungsi psikologis, yaitu meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara reaksi emosional diri sendiri dengan perilaku defensive (bertahan terhadap stress) dan adaptasi, membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti kognitif dan afektif. 2) Khusus: Meningkatkan identitas diri, menyalurkan emosi secara konstruktif, meningkatkan keterampilan hubungan
sosial
untuk
diterapkan
sehari-hari,
bersifat
rehabilitatif:
meningkatkan kemampuan ekspresi diri, keterampilan sosial, kepercayaan diri, kemampuan empati, dan meningkatkan kemampuan tentang masalah-masalah kehidupan dan pemecahannya. 2. Komponen Kelompok
Komponen kelompok terdiri dari 8 aspek (Stuart & Laraia, 2001 dalam Keliat & Akemat 2005), terdiri dari: a) Sturktur Kelompok Struktur kelompok menjelaskan batasan, komunikasi, proses pengambilan keputusan dan hubungan otoritas dalam kelompok. Struktur kelompok menjaga stabilitas dan membantu pengaturan pola perilaku dan interaksi. Struktur dalam kelompok diatur dengan adanya pemimpin dan anggota kelompok, arah komunikasi dipandu oleh pemimpin sedangkan keputusan diambil secara bersamaan.
b) Besar Kelompok Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok kecil yang anggotanya 5-12 orang. Jika anggota kelompok terlalu besar akibatnya tidak semua anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan perasaan, pendapat dan pengalaman. Jika terlalu kecil, tidak cukup variasi informasi dan interaksi. c) Lamanya Sesi Waktu optimal untuk satu sesi adalah 20-40 menit bagi fungsi kelompok yang rendah dan 60-120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi. Biasanya dimulai dengan pemanasan berupa orientasi, kemudian tahap kerja dan terminasi. Benyak sesi bergantung pada tujuan kelompok, dapat satu kali atau dua kali per minggu; atau dapat direncanakan sesuai dengan kebutuhan. d) Komuikasi Salah satu tugas pemimpin kelompok yang terpenting adalah mengobservasi dan menganalisis pola komuikasi dalam kelompok. Pemimpin menggunakan umpan balik untuk memberi kesadaran pada anggota kelompok terhadap dinamika tang terjadi. Pemimpin kelompok dapat mengkaji hambatan dalam kelompok, konflik interpersonal, tingkat kompetisi dan seberapa jauh anggota kelompok mengerti serta melaksanakan kegiatan yang dilaksanakan. e) Peran Kelompok Pemimpin perlu mengobservasii peran yang terjadi dalam kelompok. Ada tiga peran dan fungsi kelompok yang ditampilkan anggota kelompok dalam kerja kelompok yaitu maintenance roles (peran serta aktif dalam proses kelompok dan fungsi kelompok), task roles (fokus pada penyelesaian tugas), dan individual roles (self-centered dan distraksi pada kelompok). f) Kekuatan Kelompok Kekuatan adalah kemampuan anggota kelompok dalam mememngaruhi berjalannya kegiatan kelompok. Untuk menetapkan kekuatan anggota kelompok yang bervariasi diperlukan kajian siapa yang paling banyak mendengar dan siapa yang membuat keputusan dalam kelompok.
g) Norma Kelompok Norma adalah standar perilaku yang ada dalam kelompok. Pengharapan terhadap perilaku kelompok pada masa yang akan datang berdasarkan pengalaman masa lalu dan saat ini. Pemahaman tentang norma kelompok berguna untuk mengetahui pengaruhnya terhadap komunikasi dan interaksi dalam kelompok. Kesesuaian perilaku anggota kelompok dengan norma kelompok, penting dalam menentukan anggota kelompok dengan norma kelompok. Anggota kelompok yang tidak mengikuti norma dianggap pemberontak dan ditolak anggota kelompok lain. h) Kekohensifan Kekohensifan dalah kekuatan anggota kelompok bekerja sama dalam mencapai tujuan. Hal ini mempengaruhi anggota kelompok untuk tetap betah dalam kelompok. Apa yang membuat anggota kelompok tertarik dan puas terhadap kelompok, perlu diidentifikasi agar kehidupan kelompok dapat dipertahankan. 3. Tahapan-Tahan dalam TAK Menurut Yalom yang dikutip Stuart & Sundeen (1995), kelompok berkembang
melalui empat fase, yaitu: Fase prakelompok, fase awal kelompok, fase kerja kelompok dan fase terminasi kelompok (Purwaningsih, 2009): a) Fase Prakelompok Dimulai dengan membuat tujuan, menentukan leader, jumlah anggota, kriteria anggota,mtempat dan waktu kegiatan, media yang digunakan beserta dana yang dibutuhkan. b) Fase Awal Kelompok Fase ini dibagi menjadi tiga fase, yaitu orientasi, konflik, dan kebersamaan. 1) Tahap Orientasi: Anggota mulai mencoba mengembangkan sistem sosial masing-masing, leader menunjukkan rencana terapi dan menyepakati kontrak dengan anggota. 2) Tahap Konflik: Merupakan masa sulit dalam proses kelompok.
Anggota mulai memikirkan siapa yang berkuasa dalam
kelompok, bagaimana peran anggota, tugasnya dan saling ketergantungan yang akan terjadi. 3) Tahap Kebersamaan: Anggota kelompok merasa bebas membuka diri tentang informasi dan lebih intim satu sama lain (Keliat, 2004).
c) Fase Kerja Kelompok Pada fase ini, kelompok sudah menjadi tim. Fase ini merupakan fase yang menyenangkan bagi pemimpin dan anggota, perasaan negatif dan positif dapat dikoreksi dengan hubungan yang saling percaya yang telah terbina, semua naggota bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati, tanggungjawab merata, kecemasana menurun, kelompok lebih stabil dan realistis, kelompok mulai mengeksplorasi lebih jauh sesuai dengan tujuan dan tugas kelompok dalam menyelesaikan tugasnya dan fase ini merupakan fase penyelesaian masalah. d) Fase Terminasi Ada 2 jenis terminasi yaitu terminasi akhir dan terminasi sementara. Anggota kelompok mungkin mengalami terminasi premature, tidak sukses atau sukses. Terminasi dapat menyebabkan kecemasan, regresi dan kecewa. Untuk menghindari hal ini, terapis perlu mengevaluasi kegiatan dan menunjukkan sikap betapa bermaknanya kegiatan tersebut, menganjurkan anggota kelompok untuk memberi umpan balik pada tiap anggota. Terminasi tidak boleh disangkal, tetapi haruus tuntas didiskusikan. Akhir terapi aktivitas kelompok harus dievaluasi, bisa melalui per dan post test. 4. Macam Terapi Aktivitas Kelompok Ada beberapa terapi aktivitas kelompok yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan klien: TAK kognitif/persepsi, TAK stimulasi sensori, TAK orientasi realitas, TAK sosialisasi dan TAK penyaluran energi (Purwaningsih, 2009). 1. Terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok (Keliat, 2004). Fokus terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah membantu klien yang mengalami kemunduran orientasi dengan karakteristik: klien dengan
gangguan persepsi; halusinasi, menarik diri dengan realitas, kurang inisiatif atau ide, kooperatif, sehat fisik, dan dapat berkomunikasi verbal. Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya. Sementara, tujuan khususnya: klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat dan menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami (Darsana, 2007). Aktivitas mempersepsikan stimulus tidak nyata dan respon yang dialami dalam kehidupan, khususnya untuk klien halusinasi. Aktivitas dibagi dalam empat sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu: Sesi pertama: mengenal halusinasi, sesi kedua: mengontrol halusinasi dan menghardik halusinasi, sesi ketiga: menyusun jadwal kegiatan, sesi keempat: cara minum obat yang benar. 2. Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori TAK stimulasi sensori adalah TAK yang diadakan dengan memberikan stimulus tertentu kepada klien sehingga terjadi perubahan perilaku. Bentuk stimulus: Stimulus suara (musik), stimulus visual (gambar), stimulus gabungan visual dan suara (melihat televisi, video) Tujuan dari TAK stimulasi sensori bertujuan agar klien mengalami : Peningkatan kepekaan terhadap stimulus, peningkatan kemampuan merasakan keindahan, peningkatan apresiasi terhadap lingkungan. Jenis TAK yaitu: TAK stimulasi suara, TAK stimulasi gambar, TAK stimulasi suara dan gambar 3. Terapi aktivitas orientasi realita Terapi Aktivitas Kelompok Orentasi Realita (TAK): orientasi realita adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/ tempat, dan waktu. Klien dengan gangguan jiwa psikotik, mengalami penurunan daya nilai realitas (reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat,waktu, dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini,
maka perlu ada aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas disekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat. Tujuan umum yaitu klien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu sesuai dengan kenyataan, sedangkan tujuan khususnya adalah: klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada, klien mengenal waktu dengan tepat, klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan tepat. Aktivitas yang dilakukan tiga sesi berupa aktivitas pengenalan orang, tempat, dan waktu. Klien yang mempunyai indikasi disorientasi realitas adalah klien halusinasi, dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah mngenal orang lain, tempat, dan waktu. Tahapan kegiatan: sesi pertama: orientasi orang, sesi kedua: orientasi tempat: sesi ketiga: orientasi waktu. 4. Penyaluran energi Merupakan teknik untuk menyalurkan energi secara kontruktif dimana memungkinkan penembanghan pola-pola penyaluran energi seperti katarsis, peluapan marah dan rasa batin secara konstruktif dengan tanpa menimbulkan kerugian pada diri sendiri maupun lingkungan. Tujuan: menyalurkan energi, destruktif ke konstrukstif, mengekspresikan perasaan, meningkatkan hubungan interpersonal. 5. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi Kegiatan sosialisasi adalah terapi untuk meningkatkan kemampuan klien dalam melakukan interaksi sosial maupun berperan dalam lingkungan social. Sosialisasi dimaksudkan memfasilitasi psikoterapis untuk: memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal, memberi tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan ide dan tukar persepsi, menerima stimulus eksternal yang berasal dari lingkungan. Tujuan umum: mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan, memberi tanggapan terhadap orang lain, mengekpresikan ide serta menerima stimulus eksternal. Tujuan khusus: penderita mampu menyebutkan identitasnya,
menyebutkan identitas penderita lain, berespon terhadap penderita lain, mengikuti aturan main, mengemukakan pendapat dan perasaannya. Karakteristik: penderita kurang berminat atau tidak ada inisiatif untuk mengikuti kegiatan ruangan, penderita sering berada ditempat tidur, penderita menarik diri, kontak sosial kurang, penderita dengan harga diri rendah, penderita gelisah, curiga, takut dan cemas, tidak ada inisiatif memulai pembicaraan, menjawab seperlunya, jawaban sesuai pertanyaan, sudah dapat menerima trust, mau berinteraksi dan sehat fisik.
Lampiran 1
Lampiran 2
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) Sesi 1 : Kemampuan Memperkenalkan Diri f.
Tujuan: Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama pangilan, asal dan hobi.
g.
Setting: 1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran 2. Ruangan nyaman dan tenang.
h.
Alat 1. Tape recorder 2. Kaset “marilah kemari“ (Titik puspa) 3. Bola tenis 4. Buku catatan dan pulpen 5. Jadwal kegiatan klien.
i.
Metode 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan tanya jawab 3. Bermain peran atau stimulasi.
j.
Langkah-langkah 1. Persiapan a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu isolasi sosial menarik diri b. Membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi Pada tahap ini terapis melakukan: 1. Memberikan salam terapeutik: salam dari terapis 2. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini 3. Kontrak
a. menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri b. Menjelaskan aturan main berikut: Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap Kerja 1) Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan serta bola akan diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu ke arah kiri) dan pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan diri 2) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenes berlawanan dengun arah jarum jam 3) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk menyebutkan salam, nama lengkap, nama pangilan, hobi dan asal dimulai terapis sebagai contoh 4) Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan tempel/pakai 5) Ulangi 2,3 dan 4 sampai semua anggota kelompok dapat giliran 6) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan. 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok) b. Rencana tindak lanjut 1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada orang lain dikehidupan sehari-hari 2) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan dating 1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok 2) menyepakati waktu dan tempat. k. Evaluasi dan Dokumentasi 1) Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang di nilai adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS Sesi I, Evaluasi kemempuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal. A. Kemampuan verbal Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Menyebutkan nama lengkap
2
Menyebutkan nama panggilan
3
Menyebutkan asal
4
Menyebutkan hobi Jumlah
B. Kemampuan nonverbal Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Kontak mata
2
Duduk tegak Menggunakan bahasa tubuh yang
3
sesuai Mengikuti kegiatan dari awal sampai
4
akhir Jumlah
Petunjuk: Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda cheklis jika ditemukan pada klien atau tanda (×) jika tidak ditemukan Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu dan jika nilai 0-2 klien belum mampu. 2) Dokumentasi Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti Sesi 1 TAKS, klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal, dianjurkan klien memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat. Sesi 2: Kemampuan Berkenalan a. Tujuan: Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama pangilan, asal dan hobi. b. Setting: 1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran 2. Ruangan nyaman dan tenang. c.
Alat 1. Tape recorder 2. Kaset “marilah kemari“ (Titik puspa) 3. Bola tenis 4. Buku catatan dan pulpen 5. Jadwal kegiatan klien.
d. Metode 1. Dinamika kelompok 2. Diskusi dan tanya jawab 3. Bermain peran atau stimulasi. e. Langkah-langkah 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok seperti yang telah disepakati pada terminasi sesi TAKS 1 b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan: a. Memberikan salam terapeutik 1) Salam dari terapis 2) Peserta serta terapis memakai papan nama b. Evaluasi/validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini 2) Menanyakan apakah klien telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain c. Kontrak 1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok 2) Menjelaskan aturan main berikut Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap Kerja 1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenes berlawanan dengan arah jarum jam 2) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada di scbelah kanan dengan cara: memberi salam, menyebutkan nama lengkap, nama pangilan, asal dan hobi, menanyakan nama lengkap, nama pangilan, asal dan hobi lawan bicara, dimulai oleh terapis sebagai contoh 3) Ulangi 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran 4) Hidupkan bembali kaset pada tape recorder dan edarkan bola. Pada saat tape (dimatikan, minta pada anggota kelompok yang memegang bola untuk memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kanannya kepada kelompok, yaitu nama lengkap, nama pangilan, asal dan hobi dimulai dan tempis sebagai contoh 5) Ulangi 4 sampai semua anggota mendapat giliran
6) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok b. Rencana tindak lanjut 1) Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan perkenalan diri 2) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian klien c. Kontrak yang akan dating 1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu dengan bercakap-cakap tentang kehidupan pribadi 2) Menyepakati waktu dan tempat). f. Evaluasi dan Dokumentasi 1) Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dinilai adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAKS. Untuk TAKS Sesi 2, evaluasi kemampuan klien dalam berkenalan secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut A. Kemampuan verbal No
Aspek yang dinilai
1
Menyebutkan nama lengkap
2
Menyebutkan nama panggilan
3
Menyebutkan asal
4
Menyebutkan hobi
5
Menanyakan nama lengkap
6
Menanyakan nama panggilan
7
Menanyakan asal
8
Menanyakan hobi
Jumlah
Nama Klien
B. Kemampuan non verbal Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Kontak mata
2
Duduk tegak
3
Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4
Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir Jumlah
Petunjuk: Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda cheklis jika ditemukan pada klien atau tanda (×) jika tidak ditemukan Jumlahkan kemampuan yang ditemukan 1. Kemampuan verbal disebut mampu jika mendapat nilai ≥6, disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤5 2. Kemampuan nonverbal disebut mampu jika mendapat nilai 3 atau 4, disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤2. 2) Dokumentasi kemampuan klien yang dimiliki klien ketika mengikuti TAKS pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika klien 7 untuk verbal dan 3 untuk nonverbal, catatan keperawatan adalah: klien mengikuti Sesi 2 TAKS, klien mampu berkenalan secara verbal dan non verbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, buat jadwal. Sesi 3 : Kemampuan Bercakap-Cakap f. Tujuan: Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok (menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang anggota kelompok, menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi. g. Setting 1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran 2) Ruangan nyarnan dan tenang.
h. Alat 1) Tape recorder 2) Kaset “marilah kernari” (Titik puspa ) 3) Bola tenis 4) Buku catatan dan pulpen 5) Jadwal kegiatan klien. i. Metode 1) Dinamika kelompok 2) Diskusi dan tanya jawab 3) Bermain peran/simulasi. j. Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. mengingatkan kontrak pada anggota kelompok pada Sesi 2 TAKS b. mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi a. Salam terapeutik Pada tahap ini terapis memberikan 1) Salam terapeutik: salam dari terapis 2) Peserta serta terapis memakai papan nama b. Evaluasi/validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini 2) Menanyakan apakah klien telah mencoba berkenalan dengan orang lain c. Kontrak 1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan bertanya dan menjawab tentang kehidupan pribadi 2) Menjelaskan aturan main berikut Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai.
3. Tahap kerja 1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenes berlawanan dengan arah jarum jam 2) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada di sebelah kanan dengan cara: memberi salam, menyebutkan nama panggilan, menanyakan kehidupan pribadi: keluarga, sekolah atau pekerjaan, dimulai oleh terapis sebagai contoh 3) Ulangi 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran 4) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberikan tepuk tangan. 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS 2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok b. Rencana tindak lanjut 1) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang kehidupan pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari 2) Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian klien c. Kontrak yang akan dating 1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan membicarakan topik pembicaraan tertentu 2) Menyepakati waktu dan tempat k. Evaluasi dan Dokumentasi 1) Evaluasi Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAKS. Untuk TAKS Scsi 3, dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya dan menjawab pada saat bercakap-cakap serta kemampuan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi.
A. Kemampuan verbal Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Mengajukan pertanyaan yang jelas
2
Mengajukan pertanyaan yang ringkas
3
Mengajukan pertanyaan yang relevan
4
Mengajukan pertanyaan secara spontan Jumlah
B. Kemampuan nonverbal Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Menjawab dengan jelas
2
Menjawab dengan ringkas
3
Menjawab dengan relevan
4
Menjawab dengan spontan Jumlah
Petunjuk: 1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS 2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda cheklis jika ditemukan pada klien atau tanda (×) jika tidak ditemukan 3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien mampu, jika nilai ≤2 klien dianggap belum mampu. 2) Dokumentasi Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAKS pada catatan proses keperawatan klien misalnya, nilai kemampuan verbal bertanya 2, kemampuan verbal menjawab 2, dan kemampuan non verbal 2, maka catatan keperawatan adalah: Klien mengikuti TAKS Sesi 3, klien belum mampu bercakap-cakap secara verbal dan nonverbal dianjurkan latihan di ulang di ruangan (buat jadwal).
Sesi 4 : Kemampuan Bercakap-Cakap Topik Tertentu f.
Tujuan: Kilen mampu menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan anggota kelompok (menyampaikan topik yang ingin di bicarakan, memilih topik yang ingin dibicarakan, memberi pendapat tentang topik yang dipilih).
g.
Setting 1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran 2) Ruangan nyaman dan tenang
h.
Alat 1) Tape recorder 2) Kaset “marilah kemari“ (Titik puspa) 3) Bola tenis 4) Buku catatan dan pulpen 5) Jadwal kegiatan klien 6) Flipehart/whiteboard dan spidol
i.
Metode 1) Dinamika kelompok 2) Diskusi dan tanya jawab 3) Bermain peran/simulasi
j.
Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak pada anggota kelompok pada sesi 3 TAKS b. Mempersiapkan alat dani tempat pertemuan. 2. Orientasi a. Salam terapeutik Pada tahap ini terapis melakukan 1) Memberi salam terapeutik 2) Peserta dan terapis memakai papan nama b. Evaluasi/validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini 2) Menanyakan apakah telah mencoba latihan bercakap-cakap dengan orang lain.
c. Kontrak 1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan, memilih dan memberi pendapat tentang topik percakapan 2) Menjelaskan aturan main berikut Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap Kerja 1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenes berlawanan dengan arah jarum jam 2) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang ingin di bicarakan. Dimulai oleh terapis sebagai contoh misalnya : “cara bicara yang baik“ atau cara mencari teman 3) Tuliskan pada flipchart/whiteboard topik yang di sampaikan secara berurutan 4) Ulangi 1, 2 dan 3 sampai semua anggota kelompok menyampaikan topik yang ingin di bicarakan 5) Hidupkan lagi kaset dan edarkan bola tenes. Pada saat dimatikan anggota yang memegang bola memilih topik yang disukai untuk dibicarakan dan dafiar yang ada 6) Ulangi 5 sampai semua anggota kelompok memilih topic 7) Terapis membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih 8) Hidupkan lagi kaset dan edarkan lagi bola tenes. Pada saat dimatikan anggota yang memegang bola menyampaikan pendapat tentang topik yang dipilih 9) Ulangi 8 sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat 10) Buat rangkuman pendapat dari anggota kelompok 11) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan.
4. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1) Menanyakan perasaan kilen setelah mengikuti TAKS 2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok b. Rencana tindak lanjut 1) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang topik tertentu dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari 2) Memasukan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien c. Kontrak yang akan dating 1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi 2) Menyepakati waktu dan tempat. k. Evaluasi dan Dokumentasi 1) Evaluasi Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAKS. Untuk TAKS Sesi 4, dievaluasi kemampuan verbal menyampaikan, memilih dan memberi pendapat tentang topik percakapan serta kemampuan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi A. Kemampuan verbal: menyampaikan topik Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Menyampaikan topik dengan jelas
2
Menyampaikan topik secara ringkas
3
Menyampaikan topik yang relevan
4
Menyampaikan topik secara spontan Jumlah
B. Kemampuan verbal: memilih topik Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Memilih topik dengan jelas
2
Memilih topik secara ringkas
3
Memilih topik yang relevan
4
Memilih topik secara spontan Jumlah
C. Kemampuan verbal: memberi pendapat Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Memberi pendapat dengan jelas
2
Memberi pendapat secara ringkas
3
Memberi pendapat yang relevan
4
Memberi pendapat secara spontan Jumlah
D. Kemampuan nonverbal Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Kontak mata
2
Duduk tegak Menggunakan bahasa tubuh yang
3
sesuai Mengikuti kegiatan dari awal sampai
4
akhir Jumlah
Petunjuk 1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS 2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda cheklis jika ditemukan pada klien atau tanda (×) jika tidak ditemukan 3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien mampu, jika nilai ≤2 klien dianggap belum mampu. 2) Dokumentasi Dokumentasi yang klien miliki ketika TAK pada catatan proses keperawatan klien misalnya, kemampuan verbal menyampaikan dan memilih topik percakapan 3, kemampuan memberi pendapat 2, dan kemampuan nonverbal 2. Oleh karena itu, catatan keperawatan adalah: Klien mengikuti TAKS Sesi 4, klien mampu menyampaikan dan memilih topik percakapan, tetapi belum mampu memberi pendapat. Secara non verbal juga belum mampu. Dianjurkan melatih klien bercakap-cakap dengan topik tertentu di ruangan. Sesi 5 : Kemampuan Bercakap-Cakap Masalah Pribadi f.
Tujuan: Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain: Menyampaikan masalah pribadi, memilih satu masalah untuk dibicarakan, memberi pendapat tentang masalah pribadi yang dipilih.
g.
Setting 1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran 2) Ruangan nyaman dan tenang.
h.
Alat 1) Tape recorder 2) Kaset ”marilah kemari“ (titik puspa) 3) Bola tenis 4) Buku catatan dan pulpen 5) Jadwal kegiatan klien 6) Flipchart/whiteboard dan spidol.
i.
Metode 1) Dinamika kelompok 2) diskusi dan tanya jawab
3) bermain peran/simulasi. j.
Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak pada anggota kelompok pada sesi 4 TAKS b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi a. Salam terapeutik Pada tahap ini terapis melakukan 1) Salam dari terapis 2) Peserta dan terapis memakai papan nama b. Evaluasi/validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini 2) Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap tentang topik / hal tertentu dengan orang lain. c. Kontrak 1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok 2) Menjelaskan aturan main berikut: Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap Kerja 1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenes berlawanan dengan arah jarum jam 2) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang ingin dibicarakan. Dimulai oleh terapis sebagai contoh misalnya : “sulit bercerita“ atau tidak diperhatikan ayah/ibu/kakak/teman 3) Tuliskan pada flipehart/whiteboard masalah yang di sampaikan
4) Ulangi 1, 2 dan 3 sampai semua anggota kelompok menyampaikan masalah yang ingin dibicarakan 5) Hidupkan lagi kaset dan edarkan bola tenes. Pada saat dimatikan anggota yang memegang bola memilih masalah yang ingin dibicarakan 6) Ulangi 5 sampai semua anggota kelompok memilih mamilih masalah yang ingin dibicarakan 7) Terapis membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih 8) Hidupkan lagi kaset dan edarkan lagi bola tenes. Pada saat dimatikan anggota yang memegang bola menyampaikan pendapat tentang masalah yang dipilih 9) Ulangi 8 sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat 10) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan. 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok b. Rencana tindak lanjut 1) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang masalah pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari 2) Memasukan kegiatan bercakap-cakap tentang masalah pribadi pada jadwal kegiatan jadwak klien c. Kontrak yang akan dating 1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu bekerja sama dalam kelompok 2) Menyepakati waktu dari tempat. k. Evaluasi dan Dokumentasi 1) Evaluasi Eevaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAKS.
Untuk
TAKS
sesi
5,
dievaluasi
kemampuan
verbal
klien
menyampaikan, memilih dan memberi mendapat tentang topik percakapan mengenai masalah pribadi, serta kemampuan nonverbalnya A. Kemampuan verbal: menyampaikan topik Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Menyampaikan topik dengan jelas
2
Menyampaikan topik secara ringkas
3
Menyampaikan topik yang relevan
4
Menyampaikan topik secara spontan Jumlah
B. Kemampuan verbal: memilih topik Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Memilih topik dengan jelas
2
Memilih topik secara ringkas
3
Memilih topik yang relevan
4
Memilih topik secara spontan Jumlah
C. Kemampuan verbal: memberi pendapat tt masalah Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Memberi pendapat dengan jelas
2
Memberi pendapat secara ringkas
3
Memberi pendapat yang relevan
4
Memberi pendapat secara spontan Jumlah
D. Kemampuan nonverbal Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Kontak mata
2
Duduk tegak Menggunakan bahasa tubuh yang
3
sesuai Mengikuti kegiatan dari awal sampai
4
akhir Jumlah
Petunjuk 1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS 2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda cheklis jika ditemukan pada klien atau tanda (×) jika tidak ditemukan 3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien mampu, jika nilai ≤2 klien dianggap belum mampu. 2) Dokumentasi Dokumentasi kemampuan yang klien miliki ketika TAK pada catatan proses keperawatan klien misalnya, kemampuan verbal menyampaikan topik masalah pribadi yang akan di percakapkan 3 memilih dan memberi pendapat memberi pendapat 2, dan kemampuan non verbal 4. Oleh karena itu, catatan keperawatan adalah: Klien mengikuti TAKS Sesi 5, klien mampu menyampaikan masalah pribadi yang ingin dibicarakan, belum mampu mernilih dan memberi pendapat, tetapi non verbalnya baik. Dianjurkan melatih klien bercakap-cakap dengan tentang masalah pribadi dengan perawat dan klien di ruangan. Sesi 6: Kemampuan Bekerjasama f.
Tujuan: Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok: bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhannya pada orang lain, menjawab dan memberi pada orang lain sesuai dengan permintaan
g.
Setting 1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2) Ruangan nyaman dan tenang. h.
Alat 1) Tape recorder 2) Kaset ”marilah kemari“ (titik puspa) 3) Bola tenis 4) Buku catatan dan pulpen 5) Jadwal kegiatan klien 6) Kartu kwartet.
i.
Metode 1) Dinamika kelompok 2) Diskusi dan tanya jawab 3) Bermain peran/simulasi.
j.
Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak pada anggota kelompok pada Sesi 5 TAKS b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi a. Salam terapeutik Pada tahap ini terapis melakukan: 1) Memberi salam terapeutik: salam dari terapis 2) Peserta dan terapis memakai papan nama). b. Evaluasi/validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini 2) Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap tentang masalah pribadi dengan orang lain. c. Kontrak 1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan bertanya dan meminta kartu yang diperlukan serta menjawab dan memberi kartu pada anggota kelompok 2) Menjelaskan aturan main berikut
Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dan awal sampai selesai 3. Tahap Kerja 1) Terapis membagi empat buah kartu kwartet untuk setiap anggota kelompok Sisanya diletakkan di atas meja 2) Terapis meminta tiap anggota kelompok mcnyusun kartu sesuai dengan seri (satu seri mempunyai empat kartu) 3) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenes berlawanan dengan arah jarum jam 4) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mcmulai permainan berikut: meminta kartu yang dibutuhkan (seri yang belum lengkap) kepada anggota kelompok disebelah kanannya, jika kartu yang dipegang serinya lengkap, diumumkan kepada anggota kelompok dengan membaca judul dari sub judul, jika kartu yang dipegang isinya tidak lengkap diperkenankan mengambil satu kartu dari tumpukan kartu di atas meja, jika anggota kelompok memberikan kartu yang dipegang pada yang meminta, ia herhak mengambil satu kartu dari tumpukan kartu di atas meja, setiap menerima kartu, diminta mengucapkan terima kasih 5) Ulangi 3 dan jika 4 (2) atau 4 (3) terjadi 6) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan. 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok b. Rencana tindak lanjut 1) Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan bertanya, meminta, menjawab dan memberi pada kehidupan sehari-hari 2) Memasukkan kegiatan bekerja sama pada jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan dating 1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu bekerja sama dalam kelompok 2) Menyepakati waktu dan tempat. k. Evaluasi dan Dokumentasi 1) Evaluasi Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien scsuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 6, dievaluasi kemampuan verbal klien dalam bertanya, meminta, menjawab dan memberi serta kemampuan nonverbal A. Kemampuan verbal: bertanya dan meminta Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Bertanya dan meminta dengan jelas
2
Bertanya dan meminta dengan ringkas
3
Bertanya dan meminta secara relevan
4
Bertanya dan meminta secara spontan Jumlah
A. Kemampuan verbal: menjawab dan memberi Nama Klien No 1
Aspek yang dinilai Menjawab dan memberi dengan jelas Menjawab dan memberi dengan
2
ringkas
3
Menjawab dan memberi secararelevan
4
Menjawab dan memberi secara spontan Jumlah
B. Kemampuan nonverbal Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Kontak mata
2
Duduk tegak Menggunakan bahasa tubuh yang
3
sesuai Mengikuti kegiatan dari awal sampai
4
akhir Jumlah
Petunjuk 1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS 2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda cheklis jika ditemukan pada klien atau tanda (×) jika tidak ditemukan 3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien mampu, jika nilai ≤2 klien dianggap belum mampu. 2) Dokumentasi: dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK berlangsung, pada catatan proses keperawatan hari klien misalnya, kemampuan verbal kemampuan verbal bertanya, meminta, menjawab dan memberi 4, serta kemampuan non verbal 4. maka catatan keperawatan adalah: Klien mengikuti TAKS Sesi 6, klien mampu secara verbal dan non verbal daalam bertanya, meminta, menjawab dan memberi. Anjurkan klien melakukan di ruang rawat. Sesi 7 : Evaluasi kemampuan sosialisasi f.
Tujuan: Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang telah dilakukan.
g.
Setting 1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran 2) Ruangan nyaman dan tenang.
h.
Alat 1) Tape recorder 2) Kaset ”marilah kemari“ (Titik puspa)
3) Bola tenis, buku catatan dan pulpen 4) Jadwal kegiatan klien. i.
Metode 1) Dinamika kelompok, 2) Diskusi dan tanya jawab
j.
Langkah Kerja 1. Persiapan a. Mengingatkan kontrak pada anggota kelompok pada Sesi 6 TAKS b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi a. Salam terapeutik 1) Salam dari terapis, peserta 2) Terapis memakai papan nama. b. Evaluasi/validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini 2) Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap tentang masalah pribadi dengan orang lain. c. Kontrak 1) Melaksanakan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan manfaat enam kali pertemuan TAKS 2) Menjelaskan aturan main berikut Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis Lama kegiatan 45 menit Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap Kerja 1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenes berlawanan dengan arah jarun jam 2) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat kesernpatan untuk menyampaikan pendapat tentang manfaat dari enam kali pertemuan yang telah berlalu
3) Ulangi 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat 4) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan. 4. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok 3) Menyimpulkan 6 kemampuan pada 6 kali pertemuan yang lalu b. Rencana tindak lanjut 1) Menganjurkan tiap anggota kelompok tetap melatih diri untuk enam kemampuan yang telah dimiliki, baik di RS maupun di rumah 2) Melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk memberi dukungan pada klien dalam menjalankan kegiatan hidup sehari-hari c. Kontrak yang akan datang Menyepakati rencana evaluasi secara periodik. k. Evaluasi dan Dokumentasi 1) Evaluasi Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAKS. Untuk TAKS Sesi 7, dievaluasi kemampuan-kemampuan klien menyampaikan manfaat TAKS yang telah berlangsung 6 sesi secaia verbal dan disertai kemampuan nonverbal
A. Kemampuan verbal: menyebutkan manfaat enam kali TAKS Nama Klien No 1
Aspek yang dinilai Menjawab dan memberi dengan jelas Menjawab dan memberi dengan
2
ringkas
3
Menjawab dan memberi secararelevan
4
Menjawab dan memberi secara spontan Jumlah
B. Kemampuan nonverbal Nama Klien No
Aspek yang dinilai
1
Kontak mata
2
Duduk tegak Menggunakan bahasa tubuh yang
3
sesuai Mengikuti kegiatan dari awal sampai
4
akhir Jumlah
Petunjuk 1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS 2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda cheklis jika ditemukan pada klien atau tanda (×) jika tidak ditemukan 3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, klien mampu, jika nilai ≤2 klien dianggap belum mampu. 2) Dokumentasi Ddokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika akhir TAKS, pada catatan proses keperawatan tiap klien. Disimpulkan kemampuan yang telah dapat diterapkan oleh klien sehari-hari. (melalui jadwal kegiatan harian), Jika klien belum mampu, klien dapat disertakan pada kelompok TAKS yang baru.
Lampiran 3
Jadwal Tentatif Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kegiatan Pengajuan judul laporan Menyusun Bab I Menyusun Bab 2 Menyusun Bab 3 Menyusun Bab 4 Menyusun Bab 5 Kompilasi Finalisasi Laporan Persetujuan dan Penilaian dari Pembimbing Persetujuan Dekan I Penjilidan dan Pembuatan softcopy Pengumpulan Laporan
Juni 1
2
Juli 3
4
1
2
Agustus 3
4
1
2
3
4
Lampiran 4 DOKUMENTASI TAKS
Lampiran 5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Teorida Laia
Tempat tanggal lahir : Lahusa, 10 Oktober 1992 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Katolik
Alamat
: Jl. Berdikari no 17 pasar 1 Padang Bulan Medan
Riwayat pendidikan 1. 2. 3. 4. 5.
Tahun 1998-2006 SD Impres Helezalulu Tahun 2004-2007 SMAS Bintang Laut Teluk Dalam Tahun 2007-2010 SMAS Xaverius Gunungsitoli Tahun 2010-2014 Fakultas Keperawatan USU Tahun 2014-2015 Profesi Ners Fakultas Keperawatan USU