TEKNOLOGI MOBILE TERKAIT SISTEM OPERASI DAN APLIKASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERPUSTAKAAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik Yang dibina oleh Bapak Pitoyo Widhi Atmoko, S.Si, M.Si
Oleh :
Erick Muzakir
125030700111040
Fitri Rahayu
125030700111008
Nisaul Jannah
125030700111023
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA April 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1.
Latar Belakang ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 4 2.1.
Konsep M-LIBRARIES ........................................................................................... 4
2.2.
Transportation Management System (TMS) ....................................................... 7
2.3.
Bahasa Pemrograman Java.................................................................................. 8
2.4.
Google Android ................................................................................................... 9
2.5.
Fitur Android yang Mengarah ke Perpustakaan................................................ 10 a)
Comics ........................................................................................................... 10
b)
Comicrack Free .............................................................................................. 11
c)
Senayan Library ManagementSystem (SLiMS) versi Android........................ 12
d)
Goodreads ..................................................................................................... 12
e)
myBookDroid................................................................................................. 13
f)
Audiobook ..................................................................................................... 13
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 15 3.1.
Kesimpulan ........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. iii
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Teknologi Informasi pada saat ini telah masuk ke masyarakat dan menjadi
suatu media yang sangat diterima di kalangan masyarakat luas. Teknologi Informasi juga mulai meramba setiap wilayah lembaga/instansi yang bergerak di berbagai bidang baik jasa maupun non jasa, termasuk bidang perpustakaan. Setiap aktifitas seseorang tidak memiliki batasan di dalam era teknologi informasi, aktifitas seperti berkomunikasi, berinteraksi, berkirim dan menerima pesan dapat dilakukan secara cepat menggunakan media teknologi informasi, sangat banyak manfaat yang didapatkan tanpa melihat sisi negatif dari penggunaan teknologi informasi secara terus menerus. Di dalam era teknologi seperti sekarang ini juga dibarengi dengan berbagai perkembangan perangkat yang digunakan sebagai media baru untuk akses informasi maupun berkomunikasi. Media yang sering disebut dengan "Gadget" ini memiliki beberapa varian yang menyediakan berbagai keunggulan dari setiap prodak yang di keluarkan untuk masyarakat. Gadget tersebut seperti telepon selular, komputer desktop, tablet dan perangkat lainnya. Dalam menjalankan berbagai fungsi yang terdapat pada sebuah Gadget juga tidak lupa disertakan sebuah sistem operasi yang membantu jalankan kerja platform gadget terutama dalam memberikan fasilitas unggul pada konsumennya. Berbagai sistem operasi telah menjadi bagian penting dalam sebuah gadget seperti halnya ada android, symbian, iOS Apple, blacberry dengan RIM nya, Windows mobile dan sebagainya, semuanya dibuat dengan berbagai keunggulan yang memanjakan konsumen baik digunakan untuk hiburan maupun sebagai sarana bisnis maupun akses informasi yang lain. Sangat luar biasa perkembangan yang terjadi pada area gadget di era teknologi seperti sekarang ini, dan pertumbuhan itu dibarengi dengan antusiasme yang sangat luar biasa dari masyarakat di berbagai belahan dunia maupun berbagai kalangan mulai dari anak, remaja, dewasa serta berbagai profesi seperti pembisnis, pejabat, kepala negara sampai pada ibu rumah tangga yang peduli
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 1 dari 15
dengan perkembangan teknologi. Melihat peluang yang ada di depan mata, serta antusias masyarakat yang begitu besar terharap teknologi informasi, maka perpustakaan sebagai lembaga penyedia informasi harus mampu melihat dengan jelas perkembangan tersebut. Perpustakaan sekarang ini sudah tidak lagi menggunakan sistem konvensional yang hanya berpedoman pada prinsip pengerjaan secara manual, akan tetapi mulai berkembang dengan peduli akan penggunaan teknologi informasi. Sangat jelas dalam berbagai literatur maupun sosialiasi perpustakaan, disana selalu dijelaskan dan mengajak agar perpustakaan mulai berbenah dan berkembang ke basis teknologi informasi. Pada saat ini juga gencar digalakan adanya perpustakaan berbasis digital, dimana semua aktifitas di dalam perpustakaan mulai dilakukan secara komputerisasi dan informasi yang ada dapat diakses secara digital melalui media internet. Supriyanto, wahyu (2008) mengartikan perpustakaan digital sebagai sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akan akses pada obyek informasi melalui sebuah perangkat digital. Pada perkembangannya sudah banyak perpustakaan yang mulai mengarah ke arah digitalisasi, terutama pada perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan umum maupun nasional, sedangkan untuk perpustakaan mulai perlahan mengarah ke arah penggunaan komputerisasi sebagai bagian dari sarana pengembangan perpustakaan. Perpustakaan pada saat ini sudah mulai menggunakan media web sebagai sarana mempublikasikan informasi maupun kegiatan yang ada di perpustakaan, dan langkah tersebut sudah diterima oleh masyarakat penggunanya. Akan tetapi masih belum cukup bagi perpustakaan hanya mengandalkan media web sebagai sarana untuk memanjakan masyarakat penggunanya, karena pada saat ini tidak hanya website saja yang diakses oleh masyarakat. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa perkembangan teknologi informasi tidak hanya berupa media internet atau media desktop, namun tidak lupa juga perkembangan teknologi komunikasi yang mulai digunakan oleh masyarakat sehingga mulai membuat pengguna TI secara perlahan bergeser dari menggunakan perangkat desktop ke perangkat bergerak seperti handphone
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 2 dari 15
maupun Tab. Apalagi sekarang media komunikasi mulai menggunakan berbagai sistem operasi pintar, salah satunya yang lagi trend saat ini adalah sistem operasi android (Handphone Android) yang menyediakan fitur-fitur yang menarik untuk penggunanya. Berbagai aplikasi tersedia baik gratis maupun membayar pada android, dengan setiap fasilitas menarik yang disediakan didalamnya. Sudah banyak penyedia informasi yang mulai memanfaatkan android sebagai sarana penyebaran informasi selain melalui website, penyedia informasi seperti kompas, vivanews, detiknews, kaskus maupun kantor berita lainnya mulai menggunakan perangkat android dan mendapatkan respon yang baik dari pengguna. Salah satu contoh saja adalah kompas, kantor berita ini membuat aplikasi berbasis android yang didalamnya berisikan informasi berita yang telah diolah oleh kompas dan aplikasi ini mendapatkan sekitar 700 respon dari pengguna yang sudah menginstall aplikasi ini, sedangkan kantor berita luar negeri seperti BBC news juga memiliki aplikasi berbasis android yang sudah di install oleh 10.000 penggunanya. Melihat peluang tersebut sudah saatnya juga perpustakaan mulai masuk ke wilayah android dengan membuat aplikasi perpustakaan berbasis android, dimana didalamnya berisikan informasi terkait informasi yang ada di perpustakaan dan memberikan beberapa fasilitas bagi penggunanya seperti fasilitas pencarian koleksi, peminjaman secara mobile dan sebagainya, sehingga di harapkan kepuasan pengguna akan fasiilitas yang diberikan perpustakaan semakin meningkat dan inovasi seperti ini juga akan dapat mendekatkan perpustakaan dengan penggunanya terutama bagi mereka yang tidak memiliki waktu ke perpustakaan. Inovasi seperti ini juga harus dibarengi dengan adanya pelayanan yang memuaskan dari pengelolah perpustakaan, serta harus ada kebijakan baru dari perpustakaan terkait dengan adanya inovasi berbasis android seperti memberikan layanan service delivery untuk penggunanya.
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 3 dari 15
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Konsep M-LIBRARIES Istilah Mobile Library atau Mobile Libraries awalnya lebih identik dengan
penyediaan akses perpustakaan untuk daerah-daerah yang tidak terjangkau dengan menggunakan mobil atau kendaraan keliling, atau biasa orang mengidentikkan dengan perpustakaan keliling. Namun seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan juga penggunaan perangkat mobile yang semakin banyak, maka istilah itu digunakan juga untuk merujuk kepada penggunaan teknologi mobile untuk keperluan perpustakaan. Inilah yang dinamakan dengan istilah m-library atau m-libraries yang berasal dari huruf M yang berarti mobile devices, dan kata library/libraries yang berarti perpustakaan. Dalam situs m-librares.info konsep mlibrary(-ies)digambarkan pada gambar 1 di bawah ini.
Konsep di atas sejalan dengan pendapat Needham (2008) dalam Mills (2009) yang menggambarkan M-Libraries sebagai sebuah cara yang dilakukan oleh perpustakaan untuk menyediakan layanan perpustakaan agar terjangkau oleh para pengguna ‘mobile phones’ atau ‘smartphones’ kapanpun dan dimanapun mereka berada. Needham (2008) menggambarkan bahwa konsep M-Libraries ini bisa saja hanya sebuah pesan sederhana melalui pengiriman teks sederhana (melalui SMS atau e-mail) terkait pemesanan buku, keterlambatan peminjaman,
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 4 dari 15
atau bahkan sampai yang sangat kompleks dimana pengguna dapat mengakses secara lengkap e-books atau e-database yang dilanggan oleh perpustakaan melalui perangkat mobile mereka. Dalam m-libraries.info (2011) ruang lingkup
m-libraries digambarkan
sangat luas yakni setiap inisiatif yang memungkinkan penggunaan perangkat mobile di perpustakaan dapat dimasukkan. Beberapa cakupan yang termasuk dalam konsep m-libraries ini adalah:
Mengakses isi atau koleksi perpustakaan melalui perangkat mobile misal akses ke e-books, e-journals, e-database,dan koleksi khusus lainnya yang memungkinkan diakses secara mobile.
Penggunaan pesan teks melalui SMS untuk memenuhi pertanyaan atau menyediakan informasi untuk pengguna perpustakaan.
Membangun sebuah “mobile interface” untuk situs web perpustakaan atau katalog perpustakaan.
Menggunakan “QR codes” untuk menghubungkan koleksi elektronik yang dapat diakses melalui perangkat mobile.
Staff perpustakaan atau pustakawan menggunakan perangkat
mobile
dalam perpustakaan untuk mendukung pertanyaan disekelilingnya.
Membangun sebuah aplikasi berbasis
mobile (dedicated mobile app)
untuk menyediakan akses ke koleksi atau isi perpustakaan kepada pengguna.
Pemanfaatan
“augmented
reality”
dalam
perpustakaan
dengan
menggunakan kamera pada perangkat mobile.
Menggunakan perangkat mobile untuk berinteraksi dengan kegiatan di perpustakaan seperti perpanjangan pinjaman koleksi, pengecekan lokasi layanan, pemesanan koleksi, melakukan tugas-tugas melalui perangkat mobile. Cakupan implementasi konsep m-libraries ini tidak terbatas pada beberapa
hal di atas, tapi bisa jadi berbagai inovasi penggunaaan perangkat mobile yang dikembangkan oleh masing-masing perpustakaan. Cakupan tersebut yang kemudian setidaknya menjadikan implementasi m-libraries menurut Vollmer
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 5 dari 15
(2010) ‘terbagi’ ke dalam 7 kategori atau jenis mobile library services seperti terlihat dalam tabel 2 berikut ini.
Namun demikian kategori yang disampaikan oleh Vollmer tersebut belum tentu mewadahi semua cakupan dan implementasi m-libraries, karena berbagai istilah seringkali ditampilkan secara berbeda oleh masing-masing perpustakaan. Hal ini akan terlihat dalam contoh implementasi yang sudah dilakukan di beberapa perpustakaan perguruan tinggi yang menjadi pembahasan selanjutnya. Adapun aspek kebermanfaatan seperti apa yang akan didapatkan? Lee Cheng Ean (2012) menyampaikan setidaknya ada beberapa hal kenapa inisitif mlibraries perlu dilakukan yaitu: menjangkau pengguna dari kalangan
Net
Generation yang semakin banyak, memberikan akses koleksi yang lebih luas, meningkatkan hubungan dengan pengguna, bagian dari pemasaran layanan dan sumber-sumber yang dimiliki perpustakaan, peningkatan akses dan ketersediaan sumber daya bagi pengguna (kapanpun dan dimanapun), serta bagian dari strategi organisasi.
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 6 dari 15
2.2.
Transportation Management System (TMS) TMS merupakan sebuah sistem yang mengelola setiap operasi yang
terdapat pada bagian transportasi. Operasi – operasi yang dijalankan adalah:
Perencanaan dan membuat keputusan TMS akan melakukan perencanaan untuk proses pengiriman dari setiap order yang diterima. Kemudian akan memberikan keputusan mengenai rute pengiriman, jenis angkutan dan waktu pengiriman (Wikipedia, 2011).
Transport follow up TMS akan memberikan layanan pembuatan dokumentasi order (faktur), dokumentasi pengiriman (Delivery Order, berkas pengiriman). TMS juga akan menerima alert ketika sebuah pengiriman mengalami gangguan seperti jalur yang padat, terjadi kecelakaan (Wikipedia, 2011). TMS dapat merupakan sebuah sistem yang berdiri sendiri atau dapat juga
sebagai sub sistem dari Supply Chain Management (SCM) dimana TMS akan mendukung operasi pada SCM untuk mengelola operasi pada bagian transportasi pada operasi didalam perusahaan (inbound operation) dan pengiriman barang sampai pada client (outbound operation) (Wikipedia, 2011). Menurut Randolph W.H. (2003) dalam bukunya yang berjudul “Hanbook of Transportation Science Second edition”. Sebuah supply chain tidak akan pernah ada tanpa adanya perpindahan barang dari sisi supplier, manufaktur sampai dengan customer. Untuk melengkapi supply chain, barang mentah dari supplier harus dikirimkan ke manufaktur untuk di produksi kemudian barang dikirimkan sampai kepada customer. Sedangkan TMS adalah sebuah sistem manajemen yang akan mengelola setiap operasi pada bagian distribusi pada aliran barang dan aliran informasi dari sisi supplier, manufaktur sampai dengan pengiriman barang kepada customer. Menurut Didiek S. Wiyono (2009). Dalam Supply Chain Management (SCM), TMS merupakan sebuah software yang masuk dalam kategori Supply Chain Execution (SCE) dimana software yang masuk dalam SCE adalah software yang dirancang untuk menyelenggarakan business automation, yang diharapkan
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 7 dari 15
mampu mengurangi intervensi manusia untuk menjalankan proses bisnis antara business-to-business (B2B), business-to-customer (B2C) dan juga bisnis secara internal dalam perusahaan untuk mengurangi human errors dan meningkatkan efisiensi bisnis. TMS akan mengelola perpindahan barang dan akan berbagi informasi dengan Enterprise Resource Planning (ERP) dan Warehouse Management System (WMS) yang juga masuk dalam sub-group SCE untuk melengkapi SCM. 2.3.
Bahasa Pemrograman Java Bahasa pemrograman java dibuat pada tahun 1991 oleh James Gosling,
seorang ahli pemrograman yang bekerja di Sun Microsystem. Awalnya bahasa pemrograman ini diberi nama Oak. Yang mendapat inspirasi dari sebuah pohon yang berada di seberang kantornya. Akan tetapi nama Oak sendiri merupakan nama bahasa pemrograman yang telah ada sebelumnya, maka kemudian Sun mengganti namanya menjadi java. Nama java sendiri diinspirasi saat Gosling dan rekannya sedang menikmati secangkir kopi di sebuah kedai kopi yang kemudian dengan tidak sengaja salah satu dari mereka menyebutkan kata java yang mengandung arti kopi. Akhirnya mereka sepakat untuk memberikan nama bahasa pemrograman tersebut dengan java. Pada awalnya java ditujukan untuk pemrograman peralatan sederhana atau kecil, java memiliki karakteristik berukuran kecil, efisien, dan portabel untuk berbagai piranti keras. Salah satu dari proyek pertama yang dikembangkan menggunakan java sebuah remote kontrol yang diberi nama Star 7. Pada saat yang sama, World Wide Web dan Internet berkembang sangat cepat. Gosling menyadari bahwa java dapat digunakan untuk pemrograman internet. Selanjutnya java diarahkan untuk perkembangan Internet. Setelah melalui beberapa perubahan dan proses, Sun meluncurkan browser dari java yang disebut Hot Java yang mampu menjalankan applet. Teknologi ini kemudian diadopsi oleh Netscape. Beberapa waktu kemudian Internet Explorer juga mengadopsi teknologi tersebut, sehingga selain dapat dijalankan pada browser Netscape, program Java juga dapat dijalankan pada browser Internet Explorer. Pada awal tahun 1996, Sun secara resmi meliris versi awal Java yang kemudian
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 8 dari 15
terus berkembang hingga muncul JDK 1.1 (Java Development Kit versi 1.1). Perkembangan terus dilakukan, sehingga muncul versi terbaru yang disebut dengan Java 2. Perubahan utama antara versi 2 dengan versi sebelumnya adalah adanya swing yang merupakan teknologi Graphical User Interface (GUI) yang mampu menghasilkan aplikasi desktop yang benar-benar portabel. Pada tahun 1998-1999 diluncurkan teknologi Java yang berbasis Enterprise yang disebut J2EE (Java 2 Enterprise Edition). Kelebihan Java dalam lingkungan jaringan dan terdistribusi serta memiliki kemampuan multithreading, menjadikan Java cepat populer di lingkungan server. Selain, teknologi berbasis server, applet, dan desktop, java juga mengembangkan teknologi berbasis mobile yaitu J2ME (Java 2 Micro Edition). Dengan J2ME ini, programmer dapat membuat aplikasi untuk perangkat bergerak / mobile.(Wikipedia, 2011). 2.4.
Google Android Salah satu perangkat mobile device yang menjadi perhatian banyak orang
saat ini adalah smartphone. Penggunaan smartphone sudah semakin lazim dan menjangkau berbagai kalangan, salah satunya kalangan bisnis. Berbagai model smartphone dengan pilihan operating system (OS) serta fitur yang sangat beragam telah tersedia di pasaran. Terdapat satu nama yang menarik perhatian di dunia OS smartphone yaitu Google Android. Google Android saat ini menjadi trend dalam dunia mobile smartphone. Google Android memiliki kelebihan dibandingkan dengan OS untuk perangkat mobile lainnya karena Android sebagai sebuah platform memiliki karakteristik sebuah framework desktop dengan fitur yang lengkap (Hashimi, 2009:2). Google menyediakan framework tersebut melalui sebuah Software Development Kit (SDK) yang bernama Android SDK. Android SDK mendukung sebagian besar platform Java Standart Edition (Java SE) kecuali Abstract Window Toolkit (AWT) dan Swing. Sebagai pengganti AWT dan Swing, Google menggunakan framework UI-nya sendiri yang modern. Platfom Java yang berjalan di Dalvik Virtual Machine (Dalvik VM) ini memiliki kompabilitas yang baik dengan platform Java SE, hal ini tidak ditemui pada platform Java Micro
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 9 dari 15
Edition (Java ME) sehingga komputasi Java di Android lebih kompleks daripada Java ME. Android juga telah didesain untuk mengoptimalkan lingkungan komputasi perangkat mobile yang terbatas melalui penggunaan Dalvik VM (Hashimi, 2009:5-9). Vendor-vendor telepon selular di dunia banyak yang menjatuhkan pilihan ke Android untuk digunakan sebagai sistem operasi pada produk smartphone mereka. Android memberikan lingkungan sistem operasi yang menarik bagi pengguna dengan berbagai fitur yang lengkap serta kemudahan bagi developer untuk ikut mengembangkan aplikasi di lingkungan Android yang bersifat opensource. Oleh karena itu, dalam waktu yang singkat Android telah menarik minat jutaan pengguna di seluruh dunia dan mulai diperhitungkan keberadaannya sebagai alternatif sistem operasi smartphone lainnya yang telah terlebih dahulu muncul. Google Android adalah sistem operasi yang ditujukan untuk penggunaan pada mobile phone. Sistem operasi yang dibesut oleh Google ini juga merupakan sebuah platform aplikasi yang menawarkan pengalaman baru, fitur yang lengkap, dan tampilan yang menarik bagi penggunanya serta dukungan, dokumentasi yang lengkap, serta kemudahan bagi developer aplikasi mobile phone. Pada bulan November 2007, Google mengumumkan dibentuknya Open Handset Alliance dan merilis platform Android disertai dengan versi pertama Software Development Kit (SDK) Android. Handset pertama dengan Operating System (OS) Android diluncurkan oleh T-Mobile di Amerika Serikat melalui produk G1 Android mobile phone. Diperkirakan beberapa ratus ribu ponsel G1 Android telah terjual pada akhir tahun 2008.(Rogers, 2009:3) 2.5. Fitur Android yang Mengarah ke Perpustakaan Ada beberapa aplikasi android yang mengarah ke perpustakaan antara lain: a) Comics Comics adalah toko virtual satu - satunya untuk Android yang termasuk keseluruhan katalog dari Komik Marvel dan DC Comics, yang mengarah pada perpustakaan virtual dengan lebih dari dua puluh ribu salinan yang bisa
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 10 dari 15
Anda unduh saat Anda ingin (tentunya jika Anda membayarnya). Comics adalah aplikasi yang bagus untuk penggemar buku komik, yang mana hampir kesemua serial buku komik di seluruh dunia tersedia secara praktis : Batman, Superman, the Avengers, Spiderman. Semua pembelian yang dilakukan lewat aplikasinya bisa juga di baca secara mudah dari websitenya, mengijinkan Anda untuk melanjutkan membaca yang telah Anda mulai di kereta bawah tanah atau dari ponsel Anda, atau pada layar yang lebih besar di komputer rumah Anda. Aplikasinya hadir dengan antarmuka yang sangat sederhana yang mana Anda tidak hanya bisa melakukan pencarian cepat untuk serial apapun yang Anda inginkan, tapi juga bisa menemukan beberapa yang baru lewat iklan dan promosi yang Anda lihat pada layar utama. b) Comicrack Free ComicRack Free
adalah
pembaca
komik
untuk
Android
yang
memungkinkan Anda untuk menikmati semua komik favorit Anda dari layar kecil ponsel Anda, kapan pun, dimana pun. ComicRack Free adalah pembaca komik luar biasa yang bisa digunakan kapan saja. Anda juga bisa menyelaraskan dengan dengan aplikasi versi destopnya. Ini adalah salah satu aplikasi pembaca komik yang terbaik. Aplikasi ini hadir dengan begitu banyak pilihan yang akan membuat penggunanya senang, mulai dari tampilan halaman ganda (namun tidak disarankan untuk peranti berlayar kecil), sampai dengan fitur memperbesar area tertentu yang sangat berguna untuk melihat hal sedetail mungkin. Aplikasi ini tentu saja memberikan kemampuan untuk mengelola pustaka komik dengan mudah, memungkinkan Anda untuk menatanya berdasarkan format, tanggal, nama, sudah dibaca, belum dibaca, dll.. Selain itu, Anda bisa menetapkan pemarkah yang akan menunjukkan dengan tepat di mana kali terakhir Anda membaca komik.
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 11 dari 15
c) Senayan Library ManagementSystem (SLiMS) versi Android Kebutuhan masyarakat untuk mengakses katalog perpustakaan kini bisa terpenuhi lewat teknologi selular. Bertepatan dengan Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2014, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meluncurkan aplikasi Senayan Library Management
System (SLiMS)
versi
Android
dan
portal http://perpustakaan.kemdikbud.go.id, di Jakarta. Peluncuran ini merupakan kado ulang tahun ke-10 bagi Perpustakaan Kemendikbud. Untuk mendapatkan
aplikasi
ini
pengunjung
laman http://perpustakaan.kemdikbud.go.id.
dapat
mengunduh
atau Google
melalui
PlayStore. Dan
jika pengunjung ingin langsung datang ke Perpustakaan Kemendikbud, aplikasi ini juga menyediakan fitur peta yang berbasis google maps. Aplikasi SLiMS versi Android ini dikembangkan untuk memudahkan pengunjung melihat koleksi Perpustakaan Kemendikbud. Tak perlu khawatir, ke depan aplikasi ini tidak hanya dapat digunakan oleh pengunjung Perpustakaan Kemendikbud saja, tapi dapat digunakan oleh perpustakaan manapun, terutama yang sudah menggunakan SLiMS. Fitur yang terdapat dalam aplikasi Slims versi Android ini memudahkan pengunjung untuk mengakses katalog buku yang terdapat di Perpustakaan Kemendikbud. Ke depan, aplikasi ini akan dikembangkan tidak hanya sekadar akses katalog, tapi juga bisa untuk memperpanjang waktu peminjaman buku. d) Goodreads Good Read adalah aplikasi yang dibangun Goodreads untuk platform Android. Anda dapat mengunduhnya di google play dengan sekali klik. Kelebihan yang ditawarkan oleh aplikasi ini cukup lengkap dan fitur yang disediakan hampir mendekati versi webnya. Dengan Goodreads for Android Anda dapat mencari buku lalu memberikan rate dan review, mengatur ‘rak buku’ Anda sendiri, menggunakan scanner untuk memasukkan buku Anda langsung ke ‘rak buku’, dan menyisipkan status di halaman Anda terakhir baca.
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 12 dari 15
e) myBookDroid myBookDroid adalah aplikasi Android yang ketiga. MyBookDroid : THIS ISN’T A BOOK READER ini menyediakan banyak fitur yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Aplikasi ini memudahkan Anda untuk mencari buku, mencari reviews, bahkan hingga perbandingan harga buku dari beberapa website penjualan online seperti BookDepository, Alibris, AbeBooks, BetterWorldBooks, dan Powells. Anda juga dapat menggunakan aplikasi ini sebagai scanner buku untuk kemudian secara otomatis akan masuk ke ‘rak buku’ Anda. Menariknya, dengan aplikasi ini Anda dapat menghubungkan akun Goodreads Anda dengan akun twitter (autotweet). f) Audiobook Audio books atau biasa dikenal dengan buku audio mungkin bisa menjadi alternatif lain Anda dalam membaca buku. Keberadaan audio book ini sudah sedikit mulai banyak peminatnya karena kemudahan dan tingkat efisiensi dalam proses membaca. Dengan audio book ini Anda akan di bacakan isi dari buku tersebut lewat audio / suara, sehingga Anda tidak perlu repot untuk membolak-balik halaman buku. Aplikasi pembaca eBook audio book ini terhubung dengan sebuah situs besar penyedia audio book yaitu amblingbooks.com. Melalui situs penyedia dan sekaligus publisher aplikasi pembaca eBook ini, Anda bisa men-download gratis ribuan judul buku dalam bentuk file mp3 audio book ataupun versi audio book berbayar. Kelebihan lain yang dimiliki oleh aplikasi pembaca eBook audio book ini adalah sebuah fitur yang menjadikan perpindahan setiap halaman terasa tersembunyi. Anda tidak akan merasa sudah berganti halaman atau sudah berpindah ke halaman lain dengan transisi file audio tersebut. Hal ini terjadi karena aplikasi ini di desai untuk meng transisi halaman dengan mulus dan tidak terasakan. Selain itu aplikasi pembaca eBook audio book ini adalah adanya support dengan sistem bluetooth stereo pada mobil dan headphone bluetooth di ponsel yang Anda miliki. Dengan keberadaan support ini, Anda tidak perlu lagi untuk mencari media pendukung untuk memperdengarkan audio book yang sedang di putar.
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 13 dari 15
Jika Anda menginginkan suasana baru di dalam kegiatan hobi baca membaca buku , tidak ada salahnya juga Anda merasakan suasana baru membaca "mendengarkan †buku audio/suara dalam ponsel yang dimiliki.
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 14 dari 15
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan Telah banyak usaha-usaha yang dipersiapkan oleh dunia pustakawan
dalam rangka menyambut net generation yaitu adanya konsep m-libraries seta ada bahasa pemrograman java yang sangat membantu untuk pendukung pembuatanpembuatan aplikasi baru. Ada banyak aplikasi android yang mengarah ke perpustakaan antara lain : a. Comics b. ComiCrack free c. Mybook Droid d. Good read e. Audiobook f. Slims versi android Makalah ini jauh dari kesempurnaan, kami selaku penyusun makalah mohon maaf apabila ada kurang dalam hal redaksi dan sebagainya mohon untuk perbaikan berikutnya. Tak ada gading yang tak retak, karena kesempurnaan milik Allah SWT.
Tugas Mata Kuliah Penerbitan Grafis dan Elektronik
Hal. 15 dari 15
DAFTAR PUSTAKA
Hashimi, S. Y., and Satya Komatineni. 2009. Pro Android. Berkeley: Apress. Lee, Cheng Ean. 2012. E-Services and Adoption of Mobile Technologies by Academics Libraries in Singapore. Powerpoint Presentasi pada 8th Annual Meeting AUNILO, 1-2 June 2012 at National University of Singapore (NUS). Diakses melalui http://aunilo.org/2012/06/07/presentation8thaunilo-meeting/ pada tanggal 9 Juni 2012. Mills, Keren. 2009. M-Libraries: Information Use on the Move.Acardia Programme April 2009. Cambridge: University of Cambridge and Open University. Diakses melalui http://arcadiaproject.lib.cam.ac.uk/docs/MLibraries_report.pdf padatanggal 1 September 2012. Rogers, R. Et al. 2009. Android Application Development. Sebastopol: O’Reilly Media, Inc. Supriyanto,wahyu .Teknologi Informasi Perpustakaan : Strategi Perancangan Perpustakaan Digital. Kanisius, 2008. Tempo.2001. Satu Sistem Operasi untuk Berbagai Perangkat Digital. Diakses melalui http://www.tempo.co/read/news/2011/10/22/172362738/SatuSistem-Operasi-untuk-Berbagai-Perangkat-Digital. Diakses pada 29 Maret 2015 Vollmer, Timothy. 2010. There’s an App for that! Libraries and Mobile Technology: an introduction to public policy considertions. Policy Brief No. 3, June 2010. ALA Office for Information Technology. https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ertanto.kompas.official&featur e=search_result#?t=W251bGwsMSwxLDEsImNvbS5lcnRhbnRvLmtvbXB hcy5vZmZpY2lhbCJd. Diakses pada 29 Maret 2015 https://play.google.com/store/apps/details?id=bbc.mobile.news.ww&feature=sear ch_result#?t=W251bGwsMSwxLDEsImJiYy5tb2JpbGUubmV3cy53dyJd. Diakses pada 29 Maret 2015 http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/siaranpers/3531 /
iii