TEKNOBUGA Volume 2 No.2 – November 2015
TEKNIK MENYUSUN DOKUMEN PATEN UNTUK INVENSI DI BIDANG INDUSTRI BOGA, BUSANA DAN KOSMETIKA Bambang Sugeng Suryatna dan Dyah Nurani PKK, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
Abstract: The field of the food industry , fashion and is an area that cosmetics potential to produce temuan-temuan new can be patented .To register patent over his innovation , an expert must be able to draw up a document patent .Required knowledge and specific expertise to draw up a document patent .Bagian-bagian documents patent have to be developed consists of: title invention , engineering invention , background invention , overview invention , detailed breakdown invention , claims and abstract .In preparing the claims suggested to consult with legal experts , that of language meaning from claims in accordance with the terminology that is it was commonly used in law enforcement .This is the claims yand will become the basis of prosecution in court when invention being patented imitated or produced by a person or agency not permitted by the inventor. Keywords: documents , patent , invention , claims Bidang Industri boga, busana dan kosmetika merupakan bidang yang potensial untuk menghasilkan temuan-temuan baru yang dapat dipatenkan. Untuk dapat mendaftarkan paten atas temuannya, seorang ahli harus dapat menyusun dokumen paten. Diperlukan pengetahuan dan keahlian spesifik untuk menyusun dokumen paten. Bagian-bagian dokumen paten yang harus disusun terdiri atas : Judul Invensi, Bidang Teknik Invensi, Latar Belakang Invensi, Uraian Singkat Invensi, Uraian Lengkap Invensi, Klaim dan Abstrak. Dalam penyusunan Klaim disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli hukum, supaya makna bahasa dari klaim sesuai dengan terminologi yang lazim digunakan dalam penegakan hukum. Klaim inilah nantinya yand akan menjadi dasar penuntutan di Pengadilan ketika invensi yang dipatenkan ditiru atau diproduksi oleh orang atau Badan yang tidak diizinkan oleh si inventor (penemu). Kata Kunci : dokumen, paten, invensi, klaim
Pendahuluan Di
atau tidaknya suatu invensi diberikan
bidang
teknik
seringkali
dihasilkan temuan baru atau invensi. Invensi-invensi untuk
di
tersebut
daftarkan
Hak
berpotensi Kekayaan
Intelektualnya, salah satunya adalah Hak Paten.
Hak Paten dibedakan
menjadi 2 yaitu “paten sederhana” dan
pendaftaran
Paten
sangat
terpenting Hak
Paten
penyusunan dokumen paten.
dalam adalah Dapat
ditentukan
oleh
dokumen paten yang disusun, karena dokumen inilah yang pertama kali akan diperiksa
dan
dijadikan
basis
oleh
Lembaga yang berwenang memberikan perlindungan hak paten, dalam hal ini di Indonesia yaitu Direktorat Jentral Hak Kekayaan
“paten”. Aspek
Hak
Intelektual
(HKI),
Kementerian Hukum dan HAM RI. Dokumen
paten
juga
sangat
penting karena dokumen inilah nantinya
80
TEKNOBUGA Volume 2 No.2 – November 2015
yang akan menjadi dasar perlindungan
ditemukan relatif dibanding temuan
hukum bagi institusi penegak hukum
sebelumnya.
apa bila nantinya paten yang kita ajukan sudah
terdaftar.
Oleh
itu
Pada “latar belakang” ini dituliskan
penulisan artikel ini ditujukan untuk
secara jelas : (1) definisi invensi
menjelaskan
teknis
yang ditemukan, dan (2) tujuan
cara menulis atau menyusun dokumen
invensi yang secara umum pada
paten khususnya paten di bidang teknik.
dasarnya
bagaima
sebab
3) Latar Belakang Invensi
secara
menyatakan
fungsi
invensi dalam teknologi yang sudah Bab-bab yang Harus Ditulis dalam
ada
Dokumen Paten
sekarang
misalnya
melengkapi, memperbaharui, atau
Bab-bab yang harus ditulis dalam
disain
baru
sama
sekali
yang
nantinya berguna untuk memberi
dokumen paten terdiri atas :
kemudahan
1) Judul Invensi
kepada
konsumen,
Dalam menyususun judul invensi
menghemat biaya, meningkatkan
perlu diperhatikan sebagai berikut.
kebaikan,
Secara umum invensi di bidang
keramahlingkungan
teknik
sebagainya.
yang
dapat
dipatenkan,
dapat diklasifikasikan menjadi 3
estetika, dan
4) Uraian Singkat Invensi
yaitu : (1) invensi metode atau
“Uraian Singkat Invensi” ini memuat
proses suatu teknologi, (2) invensi
tentang resume invensi.
Formula, dan (3) ivensi produk atau
5) Uraian Lengkap Invensi “Uraian
Lengkap
hendakna secara eksplisit, terang
memuat
uraian
benderang menunjukkan orijinalitas
lengkap dengan gambar-gambar
salah satu atau kombinasi dari
secara ditail dan singkat.
prototipe.
Judul yang disusun
Invensi” ditail
ini
invensi,
6) Klaim
ketiga jenis invensi tersebut.
Klaim inilah yang menjadi landasan
2) Bidang Teknik Invensi Dalam “Bidang teknik invensi” yang
hukum bagi perlindungan hukum
perlu ditampilkan adalah uraian
terhadap paten.
singkat
dalam
bidang
temuan
kita,
Oleh sebab itu
penyusunannya
selain
misalnya di bidang otomotif, obat
berdasar pada keilmuan di bidang
batuk,
teknik
teknologi
proses
sebaiknya dikonsultasikan
pembuididayaan udang dan lain
dengan para ahli di bidang Ilmu
sebagianya.
ini
Hukum. 7) Abstrak
Pada
bab
ditonjolkan
kebaharuan
dan
kekhususan
invensi
yang
81
TEKNOBUGA Volume 2 No.2 – November 2015
Perapat (seal) sudah banyak
Hampir sama dengan penulisan abstrak penelitian, hanya saja lebih
digunakan baik pada mesin-mesin statis
singkat dan ditonjolkan kebaharuan
dan mesin-mesin dinamis serta pada
penelitiannya.
perapat-perapat pipa.
Perapat-perapat
terdahulu pada umumnya terbuat dari Contoh Riil Penyusunan Dokumen Paten di Bidang Teknik yang sudah “Granted (diberikan patennya)” dari Penulis
bahan karet, paduan karet, plastik, paduan plastik, bubur kertas (pulp) dan bahan-bahan lainnya. Proses pembuatannya biasanya
Penulis telah mendapatkan paten mengenai
“Seal
untuk
otomotif
dengan cara dicetak panas, diekstrusi.
berbahan baku lak” . Oleh sebab itu di
Kelemahannya
bawah ini disajikan contoh Dokumen
pembuatannya relatif sulit, waktu proses
Paten yang sudah berhasil diterbitkan
yang panjang. Memerlukan operator
Sertifikat
Direktorat
yang ahli dalam melakukan proses
Jendral HKI, Kemenkumham RI sebagai
pembuatannya. Sehingga membutuhkan
gambaran riil teknik menyusun dokumen
biaya yang besar dan tidak ekonomis.
paten.
Paten-nya
Dokumen
oleh
paten
proses
Di samping itu bahan-bahan
tersebut
disajikan dibawah ini.
adalah
yang
digunakan
untuk
pada
teknologi
perapat
pembuatan terdahulu
tersebut sangat lambat terurai di alam Deskripsi PROSES PEMBUATAN PERAPAT (SEAL) BERBASIS LAK DAN
yang
mengakibatkan
pencemaran
lingkungan
terjadinya bila
limbah
perapat tersebut dibuang sembarangan. Pada saat pemasangan perapat
PERAPAT YANG DIHASILKANNYA
dari
teknologi
diperlukan pemasangan Bidang Teknik Invensi
sebelumnya
lem
untuk
agar
biasanya membantu
perapat
tidak
bergeser pada saat mengencangkan komponen yang diberi perapat.
Invensi ini berhubungan dengan
Berdasarkan
pada
masalah
proses pembuatan perapat berbasis lak.
masalah tersebut diatas, maka di sini
Lebih khusus lagi berhubungan dengan
disediakan suatu proses pembuatan
proses pembuatan perapat berbasis lak
perapat berbasiskan lak.
yang dapat digunakan untuk pembuatan perapat
untuk
komponen-komponen
kendaraan dan pemipaan. Latar Belakang Invensi
82
TEKNOBUGA Volume 2 No.2 – November 2015
Uraian Singkat Invensi
Melapisi kertas tersebut dengan larutan lak bersih tersebut hingga
Tujuan utama dari invensi ini
rata;
adalah untuk mengatasi kelemahankelemahan pada proses perapat
dan
pembuatan
produk-produk
perapat
Mengeringkan kertas yang telah dilapisi lak bersih tersebut pada suhu ruangan selama 1 sampai 3
yang telah ada sebelumnya. Tujuan selanjutnya adalah untuk menyajikan suatu proses pembuatan perapat berbasis lak dan perapat yang dihasilkannya.
jam; Mencetak kertas yang telah dilapisi lak bersih tersebut sesuai dengan bentuk serta ukuran perapat yang
Tujuan lebih lanjut dari invensi ini adalah untuk menyajikan suatu proses
diinginkan.
pembuatan perapat berbasis lak, proses tersebut terdiri atas tahapan-tahapan: Mempersiapkan
bahan,
Cara
lain
untuk
menghasilkan perapat berbasis lak
yaitu:
adalah dengan tahapan:
membersihkan lak dari kotorankotoran ikutannya seperti sisa-sisa ranting kayu, menghaluskan lak
mencampurkan lak ke dalam bubur kertas (pulp);
yang telah dibersihkan tersebut
mencetak bubur kertas yang sudah
menjadi
dan
dicampuri
lak
mempersiapkan kertas yang akan
lembaran
kertas
dilapisi lak, atau mempersiapkan
lembaran kertas tersebut
sesuai
bubur kertas (pulp) yang akan
dengan
ukuran
dicampuri lak ;
perapat yang diinginkan;
Melarutkan tepung lak kedalam
Dapat juga dengan mencetak bubur
pelarut alkohol dengan cara diaduk
kertas yang sudah dicampuri lak
hingga larutan menjadi homogen;
tersebut
Menyaring homogen
tepung,
larutan
tepung
tersebut
lak
dengan
menggunakan sarana penyaring,
serta
tersebut dan
bentuk
sesuai ukuran
menjadi mencetak
serta
dengan
bentuk
perapat
yang
diinginkan. Dengan
menggunakan
proses
sehingga kerangka kutu menjadi
tersebut di atas maka dihasilkan suatu
tersaring
perapat
dan
pada
akhirnya
didapatkan larutan lak bersih;
berbasis
lak
yang
dapat
digunakan pada kendaraan-kendaraan, mesin-mesin
statis,
sambungan-
sambungan pipa dan lain-lain.
83
TEKNOBUGA Volume 2 No.2 – November 2015
Perlu
diketahui
bahwa
baik
limbah pembuatan perapat dari invensi ini maupun perapat yang sudah aus dan sudah
tidak
terpakai
lagi
karena
Diesel,
Minyak
Pelumas
dan
sebagainya, 2) larut dalam senyawa-senyawa yang tergolong dalam Alkohol misalnya
penggunaan sangat mudah terurai di
metanol
(CH3OH),
etanol
alam, sehingga pencemaran lingkungan
(C2H5OH), propanol (C3H7OH) dan
dapat dihindari.
sebagainya, 3) adesif yaitu dapat berfungsi seperti
Uraian Lengkap Invensi
lem, melekatkan 2 sisi permukaan,
Lak adalah sejenis resin alami
4) isolatif
yaitu
dapat
berfungsi
yang dihasilkan oleh kutu lak (Laccifer
sebagai isolator yaitu menghambat
lacca),
perpindahan panas dan arus listrik.
menyerupai
getah
yang
menempel pada tanaman. Lak bukan
Kertas pada umumnya bersifat antara
merupakan
lain sebagai berikut:
getah
dari
tanaman.
Produksi lak dapat diperoleh melalui 2
1) menyerap air, minyak bumi dan
cara yaitu budidaya dan pemeliharaan
produk-produk
secara alami.
bumi,
Secara biologis lak merupakan
2) jika
dicelupkan
atau
minyak
direndam
hasil sekresi kelenjar hipodermis yang
dalam
berfungsi
menjadi rapuh, mudah sobek dan
sebagai
perisai
untuk
zat-zat
turunan
tersebut
melindungi diri kutu lak. Kutu lak hidup
teksturnya
berparasit pada
perubahan penampilan fisik.
utama
tanaman. Tanaman
yang sering
dijadikan inang
lembek,
dan
akan
terjadi
3) mudah terbakar. Dari hasil pengujian bila kertas
budidaya lak ialah kosambi (Schleicera Tanaman lain yang secara
dipadukan dengan lak, misalnya kertas
alami juga menjadi inang kutu lak antara
dilapisi lak atau kertas dibuat dari bubur
lain:
kertas
oleosa).
lamtoro
kabesak
putih
(Laucaena (Acacia
glauca),
leucophloa),
kabesak hitam (Acacia Arabica) dan sebagainya. Dari hasil pengujian pada tahun 2009 membuktikan bahwa lak bersifat
(pulp)
yang
dicampuri
lak,
menjadi bersifat sebagai berikut: 1) tidak menyerap air, minyak bumi dan produk-produk turunan minyak bumi, 2) jika
dicelupkan
atau
direndam
antara lain sebagai berikut:
dalam air, minyak bumi dan produk-
1) tidak larut dalam air, minyak bumi
produk
turunan
minyak
bumi
dan produk-produk turunan minyak
mempunyai sifat tetap stabil, kuat,
bumi misalnya Premium, Minyak
tidak rapuh, tidak mudah sobek, dan teksturnya tidak berubah,
84
TEKNOBUGA Volume 2 No.2 – November 2015
0
3) adesif pada suhu di atas 50 C,
perapat yang disebabkan karena
4) isolatif,
lak yang terkandung dalam perapat
5) lebih sulit terbakar dari pada kertas
akan memuai, meleleh dan menjadi
biasa.
bersifat adesif akibat kenaikan suhu
Atas pertimbangan sifat-sifat tersebut
pada mesin, alat atau pipa yang
maka produk perpaduan lak dengan
diberi perapat.
kertas dapat digunakan untuk membuat
2)
Di dalam penerapannya perapat
perapat pada permesinan kendaraan,
berbasis lak tidak memerlukan lagi
peralatan dan pemipaan.
lem,
Pada mesin, alat dan pipa terjadi
sedangkan
seal
lainnya
memerlukan lem.
kontak dengan air, minyak bumi atau
Hasil
pengujian
penerapan
produk turunan minyak bumi. Lak tidak
produk perapat berbasis lak dan kertas
larut dalam air, minyak bumi dan produk
ini
turunan minyak bumi. Sifat khusus lak
menunjukkan bahwa produk perapat
ini yang menyebabkan perapat berbasis
tersebut berfungsi baik, yakni tidak
lak
terjadi
kebocoran
dibanding perapat yang lain berupa:
mesin
yang
1)
dapat
berbasis lak tersebut, pada kondisi
menutupi kebocoran pada interface
mesin dingin atau tidak dihidupkan,
melalui 2 mekanisme kerja perapat
mesin normal atau hidup dengan suhu
yaitu mekanisme elastisitas perapat
mesin 60 C–100 C, dan mesin terlalu
dan deformasi lak. Interface yaitu
panas atau overheating yakni mesin
celah, rongga atau pori-pori di
hidup bersuhu sekitar 115 C. Pengujian
antara dua permukaan.
dilakukan dalam
mempunyai
perapat
perapat
keunggulan
berbasis
lainnya
tertentu
lak
Pada menutupi
pada
beberapa
0
jenis
pada
diberi
mesin
sambungan
produk
perapat
0
0
kurun
waktu 6-12
bulan.
kebocoran interface hanya melalui
Proses
pembuatan
perapat
mekanisme elastisitas. Mekanisme
berbasis lak sesuai dengan invensi ini,
elastisitas
yaitu
terdiri dari 2 (dua) metode yaitu : (1)
kebocoran
sambungan
penutupan oleh
metode pembuatan perapat berbasis lak
perapat yang disebabkan karena
dengan
cara
melapiskan
sifat elastis yang dimiliki perapat
kertas, dan (2) metode pembuatan
tersebut. Jadi ketika perapat sudah
perapat
membatu, keras atau tidak elastis
memcampurkan lak ke dalam bubur
maka akan terjadi kebocoran.
kertas (pulp).
berbasis
lak
lak
dengan
pada
cara
Mekanisme kerja perapat karena deformasi kebocoran
lak
yaitu
penutupan
sambungan
oleh
Adapun perapat
proses
berbasis
lak
pembuatan menggunakan
metode pembuatan perapat berbasis lak
85
TEKNOBUGA Volume 2 No.2 – November 2015
dengan cara melapiskan lak pada kertas
Kemudian melarutkan tepung lak
sesuai dengan invensi ini adalah terdiri
ke dalam pelarut alkohol yang
atas tahapan :
dapat
berupa
metanol,
etanol,
Mempersiapan
bahan,
yaitu
propanol dan sebagainya dengan
mempersiapkan
bahan
yang
cara diaduk hingga larutan menjadi
digunakan untuk membuat perapat,
homogen.
terdiri dari mempersiapkan lak dan
larutan lak yang homogen, larutan
mempersiapkan
lak tersebut selanjutnya disaring
kertas.
Setelah
Mempersiapkan lak yaitu dengan
dengan
cara membersihkan lak tersebut
dilakukan
penyaringan
dari
larutan
lak
kotoran-kotoran
ikutannya
seperti sisa-sisa pohon atau kayu.
alat
didapatkan
penyaring.
Tujuan terhadap
adalah
untuk
memisahkan antara kerangka kutu dengan larutan lak murni. Karena
Karena lak tersebut terdapat dan menempel pada ranting-ranting dari pohon, lak yang menempel pada ranting tersebut harus dilepaskan dan
kemudian
dibersihkan
dari
sisa-sisa ranting atau kulit kayu sehingga didapatkan lak yang telah bersih berupa gumpalan-gumpalan. Kemudian gumpalan-gumpalan lak yang
telah
bersih
tersebut
kerangka
kutu
tersebut
dapat
mengakibatkan daya sebar dari larutan berkurang dan permukaan yang diberi larutan juga menjadi tidak rata. Setelah memisahkan antara kerangka kutu dengan lak bersih, maka yang digunakan untuk pembuatan
perapat
adalah
lak
bersih yang sudah terbebas dari kerangka kutu.
dihaluskan menjadi tepung dengan menggunakan alat apa saja yang
Selanjutnya
lak
bersih
tersebut
sesuai untuk itu.
dilapiskan pada permukaan kertas secara merata. Pelapisan tersebut
Selanjutnya mempersiapkan kertas yang akan dilapisi dengan lak. Kertas yang digunakan di sini dapat berupa kertas apa saja dengan ketebalan
disesuaikan
dengan
kebutuhan perapat yang diinginkan. Disukai
kertas
tersebut
adalah
kertas yang terbuat dari bubur
dapat dilakukan dengan cara kertas dicelupkan bersih
kedalam
tersebut,
dilakukan
larutan dapat
dengan
lak juga cara
menyemprotkan larutan lak bersih tersebut pada permukaan kertas, dan
dapat
juga
dengan
cara
dikuaskan dengan kuas.
kertas dari kayu (pulp). Kertas yang telah dilapisi dengan larutan
lak
bersih
tersebut
86
TEKNOBUGA Volume 2 No.2 – November 2015
selanjutnya
dikeringkan.
dengan cara membersihkan lak
Pengeringan ini dilakukan pada
tersebut
suhu kamar atau dengan cara
ikutannya seperti sisa sisa pohon
diangin-anginkan.
atau kayu.
Untuk
dari
kotoran-kotoran
mempercepat pengeringan dapat juga
dilakukan
pengering.
dengan
Bila
alat
pengeringan
dilakukan dengan alat pengering, pengeringan dilakukan pada suhu dibawah pelarut
40ºC. yang
alkohol,
Karena
bahan
digunakan
adalah
sebetulnya
tanpa
alat
pengeringpun alkohol tersebut akan menguap dengan sendirinya dan kertas yang telah dilapisi larutan lak murni
akan
kering
dengan
Karena lak tersebut terdapat dan menempel pada ranting-ranting dari pohon, lak yang menempel pada ranting tersebut harus dilepaskan dan
kemudian
dibersihkan
dari
sisa-sisa ranting atau kulit kayu sehingga didapatkan lak yang telah bersih berupa gumpalan-gumpalan. Kemudian gumpalan-gumpalan lak yang
telah
bersih
tersebut
dihaluskan menjadi tepung dengan menggunakan alat apa saja yang
sendirinya.
sesuai untuk itu. Kertas-kertas yang telah dilapisi dengan
larutan
lak
dan
telah
menjadi kering tersebut selanjutnya dicetak sesuai dengan bentuk dan dimensi
dari
perapat
yang
diinginkan.
perapat
menggunakan perapat
sudah dihaluskan menjadi tepung tersebut ke dalam bubur kertas (pulp). Selanjutnya mencetak bubur kertas
Adapun bentuk lain dari proses pembuatan
Kemudian mencampurkan lak yang
berbasis
metode
berbasis
lak
lak
pembuatan dengan
cara
memcampurkan lak ke dalam bubur
yang sudah dicampuri lak tersebut menjadi
lembaran
kertas
dan
mencetak lembaran kertas tersebut sesuai dengan bentuk serta ukuran perapat yang diinginkan.
kertas (pulp) sesuai dengan invensi ini
Dapat juga dengan mencetak bubur
adalah terdiri atas tahapan :
kertas yang sudah dicampuri lak
Mempersiapan
bahan,
yaitu
tersebut langsung sesuai dengan
mempersiapkan
bahan
yang
bentuk serta ukuran perapat yang
digunakan untuk membuat perapat,
diinginkan.
terdiri dari mempersiapkan lak dan mempersiapkan (pulp).
bubur
kertas
Mempersiapkan lak yaitu
Penjelasan
invensi
ini
tidak
dimaksudkan untuk membatasi lingkup
87
TEKNOBUGA Volume 2 No.2 – November 2015
invensi, akan tetapi untuk memudahkan
2. Suatu proses pembuatan perapat
dalam pemahaman akan inti invensi ini.
berbasis
Karena
tahapan:
orang
bidangnya
yang
dapat
ahli
saja
dalam
melakukan
lak
yang
terdiri
mempersiapkan
atas
bahan,
perubahan-perubahan tanpa keluar dari
membersihkan lak dari kotoran-
maksud dan tujuan invensi semula.
kotoran ikutannya, menghaluskan
Klaim
lak yang telah dibersihkan tersebut menjadi tepung, mempersiapkan
1. Suatu proses pembuatan perapat berbasis
lak
yang
terdiri
bubur kertas (pulp) yang akan
atas
dicampuri lak ;
tahapan: bahan,
mencampurkan lak yang sudah
membersihkan lak dari kotoran-
dihaluskan menjadi tepung tersebut
kotoran ikutannya, menghaluskan
ke dalam bubur kertas (pulp);
mempersiapkan
lak yang telah dibersihkan tersebut menjadi tepung,
mencetak bubur kertas yang sudah
mempersiapkan
dicampuri
kertas yang akan dilapisi lak;
lak
tersebut
menjadi
lembaran kertas;
melarutkan tepung lak kedalam
mengeringkan
pelarut alkohol dengan cara diaduk
lembaran
kertas
tersebut; dan
hingga larutan menjadi homogen; mencetak lembaran kertas yang menyaring homogen
larutan
tepung
tersebut
lak
sudah dikeringkan tersebut sesuai
dengan
dengan
menggunakan sarana penyaring,
serta
ukuran
perapat yang diinginkan;
sehingga didapatkan larutan lak bersih;
bentuk
3.
Proses
pembuatan
perapat
berbasis lak sesuai dengan klaim 2, melapisi kertas dengan larutan lak
dimana campuran bubur kertas dan
bersih tersebut hingga rata; dan
lak
bersih pada
tersebut cetakan
dicetak
mengeringkan kertas yang telah
langsung
sesuai
dilapisi lak bersih tersebut;
dengan bentuk dan dimensi yang diinginkan.
mencetak lembaran kertas kering tersebut
sesuai
dengan
perapat yang diinginkan.
bentuk
4.
Proses
pembuatan
perapat
berbasis lak sesuai dengan klaim 13, dimana pengeringan tersebut dilakukan pada suhu kamar.
88
TEKNOBUGA Volume 2 No.2 – November 2015
5.
Proses
pembuatan
perapat
berbasis lak sesuai dengan klaim 1-
mempersiapkan
kertas
yang
akan
dilapisi lak;
3, dimana pengeringan tersebut dilakukan
dengan
menggunakan
melarutkan tepung lak kedalam pelarut alkohol dengan cara diaduk hingga
alat pengering.
larutan menjadi homogen; 6.
Suatu perapat yang dibuat dengan proses sebagaimana yang diklaim
menyaring larutan tepung lak homogen tersebut dengan menggunakan sarana
dalam klaim 1-5.
penyaring, sehingga didapatkan larutan lak murni; Abstrak melapisi kertas dengan larutan lak murni PROSES PEMBUATAN PERAPAT (SEAL) BERBASIS LAK DAN PERAPAT YANG DIHASILKANNYA
tersebut hingga rata; mengeringkan kertas yang telah dilapisi lak murni tersebut; mencetak
Invensi dengan
ini,
proses
berhubungan
pembuatan
perapat
lembaran
kertas
kering
tersebut sesuai dengan bentuk perapat yang diinginkan.
(seal) berbasis lak dan perapat yang dihasilkan oleh proses tersebut. Proses
Perapat-perapat yang dihasilkan
pembuatan perapat berbasis lak sesuai
melalui proses ini dapat digunakan
dengan invensi ini, terdiri dari 2 (dua)
sebagai
metode yaitu : (1) metode pembuatan
sambungan-sambungan
perapat
mesin-mesin statis lainnya.
berbasis
lak
dengan
cara
perapat
pada
kendaraan, pipa,
dan
melapiskan lak pada kertas, dan (2) metode pembuatan perapat berbasis lak
Kesimpulan dan Saran
dengan cara memcampurkan lak ke Dalam
dalam bubur kertas (pulp). Paten Metode
pembuatan
perapat
penulisan
seyogyanya
kebaharuan
invensi.
dokumen ditonjolkan
Kebaharuan
berbasis lak dengan cara melapiskan lak
tersebut dapat berbentuk kebaharuan
pada kertas, terdiri atas tahapan:
metode,
mempersiapkan bahan, membersihkan
produk/prototipe.
lak
juga secara jelas dicantumkan manfaat
dari
kotoran-kotoran
menghaluskan
lak
ikutannya,
yang
telah
dibersihkan tersebut menjadi tepung,
dari
formula,
adanya
dan
atau
Di samping itu perlu
kebaharuan
tersebut,
khususnya manfaat bagi konsumen/ pengguna metode atau produk tersebut.
89
TEKNOBUGA Volume 2 No.2 – November 2015
Dalam
penyusuanan
Klaim
disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli hukum, supaya makna bahasa dari klaim sesuai dengan terminologi yang lazim
digunakan
dalam
penegakan
hukum. Klaim inilah nantinya yand akan menjadi dasar penuntutan di Pengadilan ketika invensi yang dipatenkan ditiru atau diproduksi oleh orang atau Badan yang tidak diizinkan oleh si inventor (penemu).
Daftar Pustaka Bambang Sugeng Suryatna, Wara Dyah Pitarengga & Karsono. 2009. Lak (Resin alami hasil kultur Kutu Lak (Laccifer lacca Kerr.)) untuk Pembuatan Seal Otomotif, Kemasan atau Pemipaan yang Kontak dengan Minyak Bumi/turunannya. Laporan Penelitian, Unnes, Semarang. Bambang Sugeng Suryatna. 2009. LAK. Penerbit Unnes-press, Semarang. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 1991 Tentang Pelaksanaan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1990 Tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002, Tentang Hak Cipta www.dgip.go.id www.wipo.co.id
90