Teknik Digital
Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto
Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Oktober 2015
Pendahuluan Perancangan H/W (1) • Mengapa perancangan H/W perlu diperhatikan? – Kompleksitas rancangan meningkat pesat – Pentingnya produk memasuki pasar sedini mungkin (Time-to-market) – Life-time produk makin singkat – Portabilitas: • Battery operated • Small-sized
– Keandalan tinggi – Biaya desain makin mahal Sistem dan Logika Digital/2015 #1
Pendahuluan Perancangan H/W (2)
• Computer-Aided Design Tools – Desain manual ditinggalkan – Otomatisasi desain (synthesis tools) – Penekanan pada representasi desain abstrak – Desain hardware menjadi seperti desain software
• High-density & High-speed Programmable Logic vs Rangkaian diskrit – Memungkinkan rapid prototyping – Unjuk kerja tinggi – Kehandalan tinggi Sistem dan Logika Digital/2015 #2
Pendahuluan Perancangan H/W (3)
• Pentingnya Metodologi Desain – Top-Down approach – Memudahkan desain rangkaian – Memudahkan lokalisasi error
• Representasi Rancangan – Behaviour – Structural – Abstraction
Sistem dan Logika Digital/2015 #3
Pendahuluan Perancangan H/W (4)
Sistem dan Logika Digital/2015 #4
Pendahuluan Perancangan H/W (5)
Sistem dan Logika Digital/2015 #5
Pendahuluan Perancangan H/W (6)
Sistem dan Logika Digital/2015 #6
Tahapan Realisasi VLSI VLSI = Very Large Scale Integration
Customer’s need Determine requirements Write specifications
Design synthesis and Verification Test development Fabrication Manufacturing test Chips to customer Sistem dan Logika Digital/2015 #7
Present and Future*
1997 -2001
2003 - 2006
Feature size (micron)
0.25 - 0.15
0.13 - 0.10
Transistors/sq. cm Pin count Clock rate (MHz) Power (Watts)
4 - 10M 100 - 900 200 - 730 1.2 - 61
18 - 39M 160 - 1475 530 – 1100 2 - 96
* SIA Roadmap, IEEE Spectrum, July 1999 Sistem dan Logika Digital/2015 #8
Karakteristik Gerbang Logika
• Logika Positif dan Logika Negatif • Kecepatan Switching • Disipasi Daya – Statik – Dinamik
• Power-Delay Product • Batas Derau • Fan-in dan Fan-out Sistem dan Logika Digital/2015 #9
Logika Positif & Logika Negatif
HV = High Voltage LV = Low Voltage NMH = Normal Margin High NML = Normal Margin Low Sistem dan Logika Digital/2015 #10
Input Aktif Low & Aktif High
Skema D1-R1 = Aktif Low - LED D1 nyala ketika input = Low atau 0 volt Skema D2-R2 = Aktif High - LED D1 nyala ketika input = High atau 5 volt Sistem dan Logika Digital/2015 #11
Output Aktif Low & Aktif High
Skema kiri = Aktif High - Output = High atau 5 volt ketika saklar SW1 ditekan Skema kanan = Aktif Low - Output = Low atau 0 volt ketika saklar SW2 ditekan Sistem dan Logika Digital/2015 #12
Kecepatan Switching
Sinyal Input
Sinyal Output
Sistem dan Logika Digital/2015 #13
Batas Derau (Noise)
Noise tidak melebihi margin
Noise melebihi margin Sistem dan Logika Digital/2015 #14
Berbagai Macam Bentuk Transistor
Sistem dan Logika Digital/2015 #15
Perbandingan Karakteristik Transistor Logika
TTL = Transistor-Transistor Logic ECL = Emitter Coupled Logic NMOS = Negatif MOS CMOS = Complementary MOS
FET = Field Effect Transistor MOS = Metal Oxide Semiconductor PMOS = Positif MOS Sistem dan Logika Digital/2015 #16
Layout Transistor NMOS
3 kondisi NMOS: - Non conducting - Conducting - Depletion
Sistem dan Logika Digital/2015 #17
Simbol Transistor NMOS dan PMOS
Gerbang NMOS
Gerbang PMOS
Sistem dan Logika Digital/2015 #18
Layout Transistor CMOS 2 transistor dalam satu paket:
Diagram rangkaian
Input High Output Low
Input Low Output High
Sistem dan Logika Digital/2015 #19
Gerbang Inverter (Not) (1) Inverter tersusun dari CMOS
Sistem dan Logika Digital/2015 #20
Gerbang Inverter (Not) (2) Q2 (p-channel) biasanya ditulis dengan simbol lain (ada bulatan pada gate) Output High: bulatan
Sistem dan Logika Digital/2015 #21
Gerbang Inverter (Not) (3) Output Low: bulatan
Sistem dan Logika Digital/2015 #22
Gerbang Inverter (Not) (4) Inverter dengan TTL
Aktif Low:
HV
LV
Sistem dan Logika Digital/2015 #23
Gerbang Inverter (Not) (5) Simbol gerbang Inverter:
Input Aktif High: Tanda bulatan
Input Aktif Low:
Tanda bulatan
Tanda bulatan sebagai indikator Active Low
Sistem dan Logika Digital/2015 #24
Gerbang Inverter (Not) (6) Contoh packaging gerbang NOT:
TTL: 7404
CMOS: 4069 Sistem dan Logika Digital/2015 #25
Gerbang AND (1) Gerbang AND dengan CMOS:
HV
LV
LV
HV LV
LV
Sistem dan Logika Digital/2015 #26
Gerbang AND (2) Simbol Gerbang AND:
Sistem dan Logika Digital/2015 #27
Gerbang AND (3) Contoh packaging gerbang AND dengan TTL:
TTL: 7408
TTL: 7411 Sistem dan Logika Digital/2015 #28
Gerbang OR (1) Gerbang OR dengan CMOS:
HV
HV
LV
HV
HV
HV
Sistem dan Logika Digital/2015 #29
Gerbang OR (2) Simbol Gerbang OR:
Sistem dan Logika Digital/2015 #30
Gerbang OR (3) Contoh packaging gerbang OR dengan TTL:
TTL: 7432 Sistem dan Logika Digital/2015 #31
Gerbang NAND (Not AND)
Gerbang NAND dengan NMOS
(1)
Gerbang NAND dengan TTL
Gerbang NAND dengan DTL
DTL = Dioda Transistor Logic; TTL = ... Sistem dan Logika Digital/2015 #32
Gerbang NAND (Not AND)
(2)
Gerbang NAND dengan CMOS:
Sistem dan Logika Digital/2015 #33
Gerbang
NAND (Not AND) (3)
Sistem dan Logika Digital/2015 #34
Gerbang
NAND (Not AND) (4)
Simbol Gerbang NAND:
Tanda bulatan sebagai indikator ACTIVE LOW
seperti operasi AND biasa
Catatan: Z = (X.Y)’(H) = (X.Y)(L) Sistem dan Logika Digital/2015 #35
Gerbang
NAND (Not AND) (5)
Gerbang NAND dengan 3 input
Sistem dan Logika Digital/2015 #36
Gerbang
NAND (Not AND) (6)
Gerbang NAND banyak input: (untuk n input diperlukan 2n transistor)
Sistem dan Logika Digital/2015 #37
Gerbang
NAND (Not AND) (7)
Contoh packaging gerbang NAND dengan CMOS:
CMOS: 4011
CMOS: 4023 Sistem dan Logika Digital/2015 #38
Gerbang
NAND (Not AND) (8)
Contoh packaging gerbang NAND dengan TTL:
TTL: 7400
TTL: 7430 – 8 input Sistem dan Logika Digital/2015 #39
Gerbang NOR (Not OR) NOR dengan NMOS:
(1)
NOR dengan TTL:
NOR dengan DTL:
Sistem dan Logika Digital/2015 #40
Gerbang NOR (Not OR)
(2)
Gerbang NOR dengan CMOS:
LV
LV HV
Sistem dan Logika Digital/2015 #41
Gerbang NOR (Not OR) (3) Simbol Gerbang NOR:
Tanda bulatan sebagai indikator ACTIVE LOW
seperti operasi OR biasa
Catatan: Z = (X+Y)’(H) = (X+Y)(L) Sistem dan Logika Digital/2015 #42
Gerbang NOR (Not OR) (4) Gerbang NOR banyak input: (untuk n input diperlukan 2n transistor)
Sistem dan Logika Digital/2015 #43
Gerbang NOR (Not OR) (5) Contoh packaging gerbang NOR dengan CMOS:
CMOS: 4000
CMOS: 4002
CMOS: 4025 Sistem dan Logika Digital/2015 #44
Gerbang NOR (Not OR) (6) Contoh packaging gerbang NOR dengan TTL:
TTL: 7402
TTL: 7427 Sistem dan Logika Digital/2015 #45
Gerbang XOR (1) XOR dengan MOS:
XOR dengan CMOS:
Sistem dan Logika Digital/2015 #46
Gerbang XOR (2) Simbol gerbang XOR:
Sistem dan Logika Digital/2015 #47
Gerbang XOR (3) Contoh packaging gerbang XOR dengan TTL:
TTL: 7486 Sistem dan Logika Digital/2015 #48
Gerbang EQV EQV dengan MOS:
Simbol gerbang EQV:
Sistem dan Logika Digital/2015 #49
Gerbang AND Alternatif (1) Gerbang AND dapat tersusun dari gabungan dari gerbang NAND dan NOT
Sistem dan Logika Digital/2015 #50
Gerbang AND Alternatif (2) Gerbang AND dapat tersusun dari gerbang OR yang semua input dan outputnya aktif low
seperti operasi OR biasa
Catatan: Z = X.Y = (X.Y)’’ = (X’+Y’)’
Catatan: Z = (X’+Y’)’ = X.Y
Sistem dan Logika Digital/2015 #51
Gerbang OR Alternatif (1) Gerbang OR dapat tersusun dari gabungan dari gerbang NOR dan NOT
Sistem dan Logika Digital/2015 #52
Gerbang OR Alternatif (2) Gerbang OR dapat tersusun dari gerbang AND yang semua input dan outputnya aktif low
seperti operasi AND biasa
Catatan: Z = X+Y = (X+Y)’’ = (X’.Y’)’
Catatan: Z = (X’.Y’)’ = X+Y
Sistem dan Logika Digital/2015 #53
Gerbang NAND Alternatif Gerbang NAND dapat tersusun dari gerbang OR yang semua input-nya aktif low Z(H)=(X+Y)(H)
seperti operasi OR biasa
Catatan: Z = (X.Y)’ = X’+Y’
Catatan: Z = X’+Y’ = (X.Y)’
Sistem dan Logika Digital/2015 #54
Gerbang NOR Alternatif Gerbang NOR dapat tersusun dari gerbang AND yang semua input-nya aktif low X(L)
Z(H)=(X.Y)(H)
Y(L) seperti operasi OR biasa
Catatan: Z = (X+Y)’ = X’.Y’
Catatan: Z = X’.Y’ = (X+Y)’
Sistem dan Logika Digital/2015 #55
Gerbang Inverter (NOT) Alternatif (1) Gerbang NOT menggunakan gerbang NAND:
Salah satu input selalu dihubungkan ke HV atau 1(H)
Semua input digabung menjadi satu
Salah satu input selalu dihubungkan ke HV atau 0(L) Sistem dan Logika Digital/2015 #56
Gerbang Inverter (NOT) Alternatif (2) Gerbang NOT menggunakan gerbang NOR:
Salah satu input selalu dihubungkan ke HV atau 1(H)
Semua input digabung menjadi satu
Salah satu input selalu dihubungkan ke HV atau 0(L) Sistem dan Logika Digital/2015 #57
Substitusi Gerbang Logika
Sistem dan Logika Digital/2015 #58
Incompability Incompability terjadi ketika aktif High bertemu dengan aktif Low
Sistem dan Logika Digital/2015 #59
Konversi dari Rangkaian Logika ke Fungsi Logika (1) Contoh 1: Tuliskan fungsi logikanya! Tips: mulai dari ujung awal (input)
F(X,Y,Z) = XY+X’Y’Z
Contoh 2: Tuliskan fungsi logikanya! (B’+C)(H)
A(L)
((B’+C)’ + (AD’))(L) (A.D’)(L)
F(L) = ((B’+C)’ + (AD’))(L) Sistem dan Logika Digital/2015 #60
Konversi dari Rangkaian Logika ke Fungsi Logika (2) Contoh 3: Tuliskan fungsi logikanya! (A’+B)’
(A+C’)’
(B+C)’
F(A,B,C) = ((A’+B)’+(A+C’)’+(B+C)’)’
Sistem dan Logika Digital/2015 #61
Konversi dari Rangkaian Logika ke Fungsi Logika (3) Latihan: Tuliskan fungsi logikanya!
Sistem dan Logika Digital/2015 #62
Konversi dari Rangkaian Logika ke Fungsi Logika (4) Latihan: Tuliskan fungsi logikanya!
Sistem dan Logika Digital/2015 #63
Konversi dari Fungsi Logika ke Rangkaian Logika (1) Tips: mulai dari ujung belakang (output) Contoh 1: Implementasikan fungsi F(L) = (x+y’)(z+y) dengan gerbang NAND dan NOT sesedikit mungkin dimana x dan y aktif high dan z aktif low Jawab: Gerbang NAND: atau
x(L) y’(L) y(L)
(x+y’)(H) (x+y’)(z+y)(L) (z+y)(H)
z(L)
Sistem dan Logika Digital/2015 #64
Konversi dari Fungsi Logika ke Rangkaian Logika (2) Contoh 2: Implementasikan G(H) = (A’ + B’)(A + C) dengan gerbang AND, NOT, dan NAND sesedikit mungkin dimana A, B, dan C aktif Low Jawab: (alternatif I) Gerbang AND =
atau
Gerbang NAND =
atau
(A’)(L) (A’+B’)(H) (B’)(L)
G(H)=(A’+B’)(A+C)(H)
(A+C)(H)
Sistem dan Logika Digital/2015 #65
Konversi dari Fungsi Logika ke Rangkaian Logika (3) Jawab: (alternatif II) G(H) = (A’+B’)(A+C)(H) = ((A’+B’)(A+C))’(L) = ((A’+B’)’+(A+C)’)(L) = (A.B+A’C’)(L)
Sistem dan Logika Digital/2015 #66
Konversi dari Fungsi Logika ke Rangkaian Logika (4) Contoh 3: Implementasikan F(A,B,C) = (A’ + B)(A + C’)(B+C) dengan gerbang NOR seperti berikut: Jawab: F(A,B,C) = (A’ + B)(A + C’)(B+C) = ((A’ + B)(A + C’)(B+C))’ ’
= ((A’+B)’+(A+C’)’+(B+C)’)’
Sistem dan Logika Digital/2015 #67
Konversi dari Fungsi Logika ke Rangkaian Logika (5) Contoh 4: Implementasikan F(A,B,C) = AB’ + BC’ + A’C dengan gerbang NAND seperti berikut: Jawab: F(A,B,C) = AB’ + BC’ + A’C = (AB’ + BC’ + A’C)’ ’
= ((AB’)’(BC’)’(A’C)’)’
Sistem dan Logika Digital/2015 #68
Konversi dari Fungsi Logika ke Rangkaian Logika (6) Contoh 5: Implementasikan G(H) = (A’ + B’)(A + C) dengan gerbang NOR dan NOT sesedikit mungkin dimana A, B, dan C aktif Low Jawab: (alternatif I) Gerbang NOR =
atau
(A’)(H)
(B’)(H)
(A’+B’)(L) G(H)=(A’+B’)(A+C)(H)
(A)(H)
(A+C)(L)
(C)(H)
Sistem dan Logika Digital/2015 #69
Konversi dari Fungsi Logika ke Rangkaian Logika (7) Jawab: (alternatif II) G(H) = (A’+B’)(A+C)(H) = ((A’+B’)(A+C))’(L) = ((A’+B’)’+(A+C)’)(L) = (A.B+A’C’)(L)
Sistem dan Logika Digital/2015 #70
Contoh Implementasi Logika Digital (1) Persamaan: Z = S’ × A + S × B Tabel kebenarannya:
Implementasi dengan transistor
Sistem dan Logika Digital/2015 #71
Contoh Implementasi Logika Digital (2) Persamaan: Z = S’ × A + S × B Implementasi dengan gerbang logika:
Contoh packaging dalam IC TTL 74157:
Multiplexer 4 bit Sistem dan Logika Digital/2015 #72
Konversi ke Gerbang NOR Ubah rangkaian dengan gerbang OR dan AND berikut dengan gerbang NOR:
Solusi:
Sistem dan Logika Digital/2015 #73
Konversi ke Gerbang NAND Ubah rangkaian dengan gerbang OR dan AND berikut dengan gerbang NAND:
Solusi: incompatibility
Sistem dan Logika Digital/2015 #74
ABEL dan VHDL • Various hardware description languages – ABEL
– VHDL
• We’ll start with gates and work our way up
Sistem dan Logika Digital/2015 #75
Implementasi Dengan Komponen Non-Diskrit
• Keandalan lebih tinggi • Unjuk kerja rangkaian lebih tinggi • Waktu desain lebih singkat • Tak perlu minimisasi fungsi • Cocok untuk fungsi berbentuk Kanonik SOP dan POS • Siap untuk fungsi Multi Output
Sistem dan Logika Digital/2015 #76
Pustaka [TIN91] Tinder, Richard F. 1991. “Digital Engineering Design : A Modern Approach”. - edition. Prentice Hall.
Sistem dan Logika Digital/2015 #77