Penelitian Tindakan Kelas
KOLABORASI CARD SORT DAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HUKUM BACAAN NUN MATI/TANWIN DAN MIM MATI PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 1 PURWOREJO
Tatik Pudjiani, S.Ag., M.S.I. Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 1 Purworejo, Peserta Program Peningkatan Kompetensi dan Wawasan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Pendidikan Agama Islam, yang diselenggarakan FITK UNSIQ kerjasama dengan Kementrian Agama RI Abstrak Peserta didik setingkat SMP harus sudah menguasai konsep tajwid seperti hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati sebagai bekal untuk membaca al Qur’an dengan benar. Namun fakta di lapangan mengungkapkan pada membelajarkan pokok bahasan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati, menemukan berbagai permasalahan, antara lain; motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih rendah, ini dilihat dari sedikitnya peserta didik yang bertanya atau menjawab pertanyaan guru; Peserta didik kurang percaya diri untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati serta mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan, hal ini nampak ketika guru meminta untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati peserta didik tidak segera menindak lanjuti permintaan guru; dan hasil tes formatif hanya 60% peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar, jadi masih ada 40% yang belum tuntas untuk pokok bahasan tersebut. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut peneliti menggunakan kolaborasi model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM. Model pembelajaran card sort yaitu suatu model pembelajaran yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. Adapun pendekatan PAIKEM dititik beratkan pada keaktivan peserta didik terlibat dalam pembelajaran, kreatif mencari contoh-contoh Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati dalam Juzz Amma, efektif dalam penggunaan waktu pembelajaran dan membuat suasana menyenangkan. Penggunaan model pembelajaran card sort dipadukan dengan pendekatan PAIKEM diharapkan dapat lebih mempercepat penguaaan konsep Hukum Nun Mati/Tanwin dan
mim Mati.
Kata-kunci : Card Sort, PAIKEM, Penguasaan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan
Mim Mati
PENDAHULUAN A.
Latar belakang Al-Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang pembacaanya merupakan ibadah. (Manna Khalil al-Qatan, 2004:17). Oleh karena itu membaca dan memahami isinya sesuai dengan kemampuan masing-masing sudah menjadi kewajiban setiap muslim dan muslimah termasuk anak-anak. (Abdullah Yusuf Ali, 1996:IX). Abdullah Ibn Mas’ud, salah seorang sahabat Rasulullah mengibaratkan al-Qur’an sebagai ma’dubatullah atau
24 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012
hidangan Allah. (Ahmad Syarifuddin, 2004: 40). Agar dapat menikmati hidangan Allah tersebut, kaum muslimin harus dapat membaca, mengkaji memahami al-Qur’an sehingga mampu menikmatinya. Berkaitan dengan pentingnya membaca, mengkaji
dan
dan memahami al-Qur’an
tersebut, maka peserta didik setingkat SMP harus sudah menguasai konsep tajwid seperti hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati sebagai bekal untuk membaca al-Qur’an dengan baik dan benar. Namun pengalaman nyata guru dalam proses kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam, pada kelas VII di SMP Negeri 1 Purworejo ketika membelajarkan Hukum Bacaan Nun
Mati/Tanwin dan Mim Mati, menemukan berbagai permasalahan. Permasalahanpermasalahan tersebut yaitu; 1.
2.
3.
Aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih rendah, ini dilihat dari sedikitnya peserta didik yang bertanya atau menjawab pertanyaan guru pada saat tahap umpan balik. Peserta didik kurang percaya diri untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati serta mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan, hal ini nampak ketika guru meminta untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati dan mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan peserta didik tidak segera menindak lanjuti permintaan guru. Hasil tes formatif yang diperoleh peserta didik, hanya 60% yang mencapai ketuntasan belajar, jadi masih ada 40% yang belum tuntas untuk pokok bahasan tersebut.
Jika permasalahan-permasalahan ini tidak segera diatasi, maka kriteria ketuntasan minimal untuk pokok bahasan tersebut tidak tercapai dan akan berpengaruh terhadap ketidak tuntasan Kompetensi Dasar al-Qur’an. Karena itulah, Guru mesti mencoba melakukan pendekatan lebih intensif, pada peserta didik untuk menggali informasi, salah satunya melalui kegiatan interview terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Dari hasil interview ditemukan beberapa penyebab rendahnya aktivitas dan daya serap peserta didik, terhadap penguasaan konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati. Pertama, peserta didik menganggap sulit konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati. Kedua, peserta didik kurang dilibatkan secara aktif karena guru masih menguasai kegiatan belajar mengajar di dalam kelas (teacher centered), jadi peserta didik kurang menguasai konsep sehingga tidak percaya diri. Ketiga peserta didik lebih banyak mendengar, mencatat dan menghafal materi yang disampaikan guru walaupun tidak menguasai konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati sehingga sulit untuk mengerjakan soal-soal tes formatif. B.
Rumusan masalah Berdasar pada latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 25
Penelitian Tindakan Kelas
C.
1.
Bagaimanakah kolaborasi card sort dan PAIKEM dapat meningkatkan penguasaan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati?
2.
Seberapa besar peningkatan hasil belajar peserta didik setelah digunakan kolaborasi card sort dan PAIKEM?
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan meningkatkan penguasaan konsep pokok bahasan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati pada peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Purworejo, melalui kolaborasi penggunaan model pembelajaran card sort dan pendekatan PAIKEM.
2.
Manfaat Adapun manfaat yang akan didapat dari Penelitian Tindakan Kelas ini, diantaranya adalah sebagai berikut: a.
Bagi peserta didik; melalui pembelajaran dengan model pembelajaran card sort, akan terbiasa untuk aktif dalam pembelajaran, dapat mengklasifikasikan ayat-ayat al-Qur’an dalam hukum bacaan dan meningkatkan motivasi belajar.
b.
Bagi guru; penelitian ini dapat memberikan masukkan, tentang perlunya penggunaan variasi model pembelajaran terutama untuk penguasaan konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati.
c.
Bagi sekolah; penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi sekolah melalui peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik dan meningkatkan kinerja sekolah dengan mengoptimalkan kinerja guru.
KAJIAN TEORI A.
Model Pembelajaran card sort
Card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan. (Ahmad Syarifuddin, 2004: 40). Menurut Ismail SM, (2008:88-89), Card sort dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1.
Guru mempersiapkan kartu berisi materi pokok sesuai SK
2.
Seluruh kartu diacak/dicampur
3.
Bagikan kartu kepada murid
4.
Mintalah peserta didik untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori tersebut.
5.
Peserta didik dengan kategori sama diminta menempelkan hasilnya di papan secara urut
6.
Lakukan koreksi bersama
26 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012
B.
7.
Penanggung jawab kelompok menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok lain.
8.
Berikan apresiasi
9.
Lakukan klarifikasi.
PAIKEM PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Istilah Aktif, maksudnya pembelajaran adalah sebuah proses aktif membangun makna dan pemahaman dari informasi, ilmu pengetahuan maupun pengalaman oleh peserta didik sendiri. Inovatif, maksudnya pembelajaran memberi inspirasi pada peserta didik untuk dapat melakukan inovasi-inovasi. Kreatif, memiliki makna bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses mengembangkan kreativitas peserta didik, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang tidak pernah berhenti. Efektif, berarti bahwa model pembelajaran apapun harus menjamin bahwa tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal. Menyenangkan, maksudnya bahwa proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan sehingga akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif. (Ismail SM, 2008: 46-47). Penggunaan model PAIKEM dalam penelitian ini meliputi:
C.
1.
Aktif yaitu peserta didik aktif mencoba, media belajar.
dan mau memanfaatkan
2.
Inovatif yaitu peserta didik berani melakukan kegiatan yang inovatif dan menantang
3.
Kreatif yaitu peserta didik memiliki banyak cara untuk melakukan sesuatu, tidak cepat putus asa, selalu ingin berbuat terus dan menumbuhkan motivasi, percaya diri, serta kritis
4.
Efektif yaitu dapat memanfaatkan mengoptimalkan panca indera.
5.
Menyenangkan yaitu kelas tidak membosankan, belajar sambil bermain dan bernyanyi
waktu
yang
ada,
dan
Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati Salah satu ilmu tajwid yang harus dikuasai peserta didik adalah hukum bacaan
nun mati/tanwin dan mim mati 1.
Hukum bacaan nun mati (ْ ) نatau tanwin (
ًٍْْْْْْْْْ ْْ)
Nun mati/tanwin apabila bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah hukum bacaannya ada empat macam, yaitu: Idhhar (jelas), idgham (memasukkan atau melebur), iqlab (membalik atau mengganti), dan ikhfa (menyamarkan/menyembunyikan). 2.
Hukum bacaan Mim Mati (
ْ) م
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 27
Penelitian Tindakan Kelas Mim mati atau mim sukun ( )مapabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah maka memiliki tiga hukum bacaan, yaitu ikhfa syafawi (adalah menyembunyikan atau menyamarkan huruf mim), idghom mimi (menyuarakan mim rangkap ) dan idhar syafawi (bunyi mim disuarakan dengan terang dan jelas). (Multahim dkk, 2007:130-137).
METODE PENELITIAN A.
Seting penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 4 Februari sampai dengan 25 Maret 2012, dengan lokasi penelitian di SMPN 1 Purworejo, Kabupaten Purworejo, pada tahun pelajaran 2011/2012. Adapun subyek penelitian ini adalah Peserta didik kelas VII E sebanyak 28 orang.
B.
Indikator keberhasilan Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini, dapat dijelaskan sebagai berikut:
C.
1.
Minimal 80% peserta didik aktif menyortir kartu hukum bacaan.
2.
Minimal 75% peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi hasil penyortiran kartu.
3.
Minimal 80% peserta didik mendapat nilai di atas batas ketuntasan.
Gambaran umum penelitian (siklus tindakan) Penelitian dilaksanakan secara bersiklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.Siklus pelaksanaan tindakan ini dapat dilukiskan sebagai berikut (Mulyasa, 2010:112). Gambar Alur PTK
Planning
Ackting
Reflecting Observing Langkah tindakan yang akan dilakukan adalah: 1.
Siklus Pertama; Langkah-langkah pada siklus I sebagai berikut:
Planning, Ackting, Observing, Reflecting 2.
Siklus Kedua, Langkah-langkah pada siklus I sebagai berikut; Planning,
Ackting, Observing, Reflecting 3.
Siklus Ketiga, Langkah-langkah pada siklus I sebagai berikut; Planning,
Ackting, Observing, Reflecting
28 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Deskripsi Kondisi Awal: Secara umum kondisi awal peserta didik kelas VII E SMPN 1 Purworejo, Kabupaten Purworejo pada tahun pelajaran 2011/2012, dapat digambarkan sebagai berikut: 1.
2.
3.
B.
Aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih rendah, ini dilihat dari sedikitnya peserta didik yang bertanya atau menjawab pertanyaan guru pada saat tahap umpan balik. Peserta didik kurang percaya diri untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati serta mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan, hal ini nampak ketika guru meminta untuk membedakan macam-macam Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati dan mengklasifikasikan potongan ayat pada hukum-hukum bacaan peserta didik tidak segera menindak lanjuti permintaan guru. Hasil tes formatif yang diperoleh peserta didik, hanya 60% yang mencapai ketuntasan belajar, jadi masih ada 40% yang belum tuntas untuk pokok bahasan tersebut.
Deskripsi Tiap Siklus 1.
Siklus I
Perencanaan a. b.
c. d. e. f. g. h.
Guru menyiapkan syair lagu tentang Hukum Nun Mati/Tanwin dan Nun Mati Guru menyiapkan beberapa kartu induk dan potongan ayat-ayat alQur’an yang sesuai dengan pokok bahasan Semua peserta didik diberikan satu kartu Anak diminta untuk menyortir kartu. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan saat menyortir kartu. Anak diminta untuk menempelkan kartu yang telah disortir di depan Anak presentasi hasil sortir kartunya Anak mencari contoh Hukum Bacaan Nun
Tindakan a.
b. c. d.
e.
f. g.
Anak menyanyikan lagu tentang Hukum Nun Mati/Tanwin dengan irama lagu Gundul-Gundul Pacul. Guru membagikan 28 kartu induk dan potongan ayat-ayat al-Qur’an. Guru membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar. Guru memberikan motivasi agar peserta didik menyortir kartu yang dipegangnya. Peserta didik yang telah berhasil menyortir kartu diminta untuk menempelkan di depan/papan tulis. Anak presentasi hasil sortir kartunya Anak mencari contoh Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 29
Penelitian Tindakan Kelas
i.
Mati/Tanwin dan Mim Mati Peneliti melaksanakan refleksi bersama guru kolabor atas penerapan model pembelajaran yang telah dilaksanakan.
h.
Hukum Bacaan nun Mati/Tanwin dan Mim Mati. Melaksanakan evaluasi
Pengamatan a.
b. c. d. e. f.
g.
h.
Refleksi
Peserta didik Nampak bergembira saat menyanyikan lagu dan berekspresi Peserta didik aktif menyortir kartu Beberapa peserta didik nampak bingung dengan model Waktu yang digunakan melonjak dari alokasi waktu yang ditetapkan Masih banyak beberapa peserta didik yang keliru menyortir kartu Karena pengaturan tempat duduk yang berjajar, membuat gerak anak saat menyortir kartu menjadi terhambat Saat presentasi belum semua anak mendengarkan atau menanggapi presentasi temannya Beberapa anak tidak mau mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati dalam Juz Amma
a. b. c.
d.
e.
f.
g.
Guru menjelaskan langkah-langkah card sort dengan rinci Guru lebih mengatur waktu agar waktu yang digunakan dapat efektif Guru lebih intensif membimbing peserta didik yang belum benar menyortir kartu Diusahakan meletakkan tempat duduk di pinggir atau pindah di ruang lain yang tidak memakai tempat duduk Guru mengkondisikan suasana kelas agar semua dapat mendengarkan dan aktif menanggapi presentasi Guru lebih memotivasi anak agar mau mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati Masih ada 14 anak yang belum tuntas belajar
Hasil observasi dapat dilihat data yang masuk sebagai berikut: Tabel 01 Tindakan Peserta didik siklus I No 1
Butir pengamatan Peserta didik aktif menyortir kartu.
30 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012
Jml 20
(%) 71,43
2
Peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi.
22
78,57
Adapun hasil tes peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 02 Rekapitulasi Hasil Tes Peserta didik Siklus I No
Uraian
Hasil Siklus I
1
Rerata Nilai peserta didik
66,428
2
Nilai tertinggi
90
3
Nilai terendah
50
4
Jumlah peserta didik yang tuntas belajar
14
5
Jumlah peserta didik yang belum tuntas belajar
14
6
Persentase peserta didik yang tuntas belajar
50%
7
Persentase peserta didik yang belum tuntas belajar
50%
Keterangan : KKM Materi pelajaran al-Qur’an: Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati kelas VII SMP Negeri 1 Purworejo tahun Pelajaran 2011/2012 adalah 75. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa setelah menggunakan model cardsort dengan pendekatan PAIKEM diperoleh rerata nilai peserta didik 66,428. Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 50. Peserta didik yang mendapat nilai prestasi belajar sama dengan atau lebih tinggi dari KKM berjumlah 14 anak atau 50% Sedangkan peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM juga sebanyak 14 anak atau 50%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I sudah ada peningkatan sebesar 2,50%, namun belum maksimal karena nilai komulatif yang diperoleh peserta didik baru 66,428%. Hanya saja
ada beberapa kelemahan antara lain belum semua terlibat
dalam kegiatan presentasi, alokasi waktu pembelajaran yang digunakan masih belum digunakan secara efektif sehingga perlu pengaturan lebih ketat. Untuk itu tindakan dilanjutkan pada siklus II
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 31
Penelitian Tindakan Kelas 2.
Siklus II
Perencanaan a. b. c. d. e.
f.
Tindakan
Pembelajaran pindah ke serambi mushala Guru menjelaskan langkah-langkah model card sort dengan rinci Guru lebih mengatur waktu agar dapat efektif dan efisien Guru lebih intensif membimbing peserta didik yang belum benar menyortir kartu Guru mengkondisikan suasana kelas agar pada saat presentasi, semua dapat mendengarkan dan aktif menanggapi presentasi Guru lebih memotivasi anak agar mau mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati dalam Juz Amma
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Pembelajaran dilaksanakan di serambi musholla Anak menyanyikan lagu Hukum Mim Mati dengan irama lagu Cucak Rawa Guru membagikan 28 kartu induk dan potongan ayat-ayat al-Qur’an. Guru membantu anak dalam melakukan kegiatan belajar dengan card sort. Guru memberikan motivasi agar peserta didik menyortir kartu yang dipegangnya. Anak yang telah berhasil menyortir kartu menempelkan di depan/papan tulis. Presentasi hasil sortir kartu Peserta didik diminta mencari contoh Hukum Bacaan nun Mati/Tanwin dan Mim Mati dalam juz amma Melaksanakan evaluasi
Pengamatan a. b. c. d. e. f.
Refleksi
Jumlah peserta didik yang aktif menyortir kartu bertambah Peserta didik sudah tidak bingung dengan model card sort Waktu masih melonjak dari alokasi waktu yang ditetapkan Masih ada peserta didik yang keliru menyortir kartu Saat presentasi masih ada anak yang belum mendengarkan/menanggapi Hanya sedikit anak yang tidak mencari contoh hukum bacaan
a. b. c. d. e.
Guru harus kembali mengatur waktu agar waktu yang digunakan dapat efektif dan efisien Guru harus lebih intensif membimbing peserta didik yang belum benar menyortir kartu Guru memotivasi peserta didik agar mau mendengarkan dan aktif menanggapi presentasi Guru lebih memotivasi anak agar mau mencari contoh hukum bacaan Ada 7 anak yang belum tuntas belajar
Secara rinci, hasil observasi dapat dilihat data yang masuk sebagai berikut: Tabel 03 Tindakan Peserta didik siklus II No
Butir pengamatan
Jml
(%)
1
Peserta didik aktif menyortir kartu.
28
100
2
Peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi.
24
85,71
32 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012
Adapun analisis melalui tes maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 04 Rekapitulasi Hasil Tes Peserta didik Pada Siklus II No
Uraian
Hasil Siklus II
1
Rerata Nilai Peserta didik
81,428
2
Nilai Tertinggi
100
3
Nilai Terendah
70
4
Jumlah Peserta didik yang Tuntas Belajar
21
5
Jumlah Peserta didik yang Belum Tuntas Belajar
7
6
Persentase Peserta didik yang Tuntas Belajar
75
7
Persentase Peserta didik yang Belum Tuntas Belajar
25
Tabel tersebut menggambarkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM diperoleh rerata nilai peserta didik 81,428% meningkat dari siklus I sebanyak 14,64%. Nilai tertinggi mencapai angka 100 dan nilai terendah 70. Peserta didik yang tuntas belajar berjumlah 21 anak atau 75 %, meningkat 25% Sedangkan peserta didik yang belum tuntas belajar sebanyak 7. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus kedua hasil belajar peserta didik meningkat, namun dirasa belum maksimal karena ada yang memperoleh nilai di bawah KKM. Pada siklus ini tindakan sudah lancar, terdapat peningkatan tindakan peserta didik, namun masih ada peserta didik yang belum tuntas belajar yang mengindikasikan belum semua menguasai konsep Hukum Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati. Oleh karena itu akan dimantapkan dalam siklus III dengan perbaikan-perbaikan tindakan. 3.
Siklus III Perencanaan
Tindakan
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 33
Penelitian Tindakan Kelas
a. b. c.
d.
Guru lebih mengatur waktu agar dapat efektif dan efisien Guru intensif membimbing peserta didik yang salah menyortir kartu Guru mengkondisikan suasana kelas agar pada saat presentasi, aktif menanggapi presentasi Guru lebih memotivasi anak agar mau mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati dalam Juz Amma
a.
b. c. d.
e. f.
Peserta didik menyanyikan lagu Hukum Nun Mati/Tanwin dan Nun Mati yang syairnya telah diganti. Guru membantu anak melakukan kegiatan belajar dengan card sort. Guru memberikan motivasi agar anak menyortir kartu yang dipegangnya. Anak yang telah berhasil menyortir kartu menempelkan di papan tulis. Anak mempresentasikan hasil sortir kartu Melaksanakan evaluasi
Pengamatan a. b. c. d. e.
Refleksi
Peserta didik aktif menyortir kartu Waktu yang digunakan sesuai dengan alokasi yang ditetapkan Hanya ada satu peserta didik yang keliru menyortir kartu Presentasi sudah berjalan dengan baik dan lancer. Seluruh anak semangat mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati
a. b. c. d. e. f.
Pembelajaran sudah aktif. Pelaksanaan sortir kartu berjalan lancar Presentasi berjalan lancar, peserta didik merasa senang Guru memotivasi peserta didik agar aktif menanggapi presentasi Peserta didik mencari contoh hukum bacaan Nun Mati/tanwin dan Mim Mati. Seluruh anak tuntas belajar
Secara rinci, hasil observasi dapat dilihat data yang masuk sebagai berikut: Tabel 05 Tindakan Peserta didik siklus III No
Butir pengamatan
Jml
(%)
1
Peserta didik aktif menyortir kartu.
28
100
2
Peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi.
27
96,42
34 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012
Analisis melalui hasil tes maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 06 Rekapitulasi Hasil Tes Peserta didik Pada Siklus III No
Uraian
Hasil Siklus III
1
Rerata Nilai peserta didik
2
Nilai tertinggi
100
3
Nilai terendah
80
4
Jumlah peserta didik yang tuntas belajar
28
5
Jumlah peserta didik yang belum tuntas belajar
0
6
Persentase peserta didik yang tuntas belajar
7
Persentase peserta didik yang belum tuntas belajar C.
86,071
100 % 0%
Pembahasan Antar Siklus 1.
Peningkatan Tindakan Peserta Didik Tabel 07 Peningkatan Tindakan Peserta Didik Siklus I-III
No
Butir pengamatan
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
Peserta didik aktif menyortir kartu.
20
28
28
2
Peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi.
22
24
27
Penelitian ini berakhir pada siklus III dan disimpulkan bahwa tindakan telah berhasil sebab dengan berpedoman pada indikator keberhasilan, maka setelah diadakan tindakan dengan menggunakan card sort dengan pendekatan PAIKEM telah mencapai prosentase minimal. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut:
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 35
Penelitian Tindakan Kelas Tabel 08 Perbandingan Indikator Kinerja Kualitatif dan pencapaian Tindakan No
Indikator Keberhasilan
Pencapaian Tindakan
a.
Minimal 80% peserta didik aktif menyortir kartu
100% peserta didik aktif menyortir kartu.
b.
Minimal 75% peserta didik aktif dalam kegiatan
96,42% peserta didik aktif dalam kegiatan presentasi
presentasi 2.
Peningkatan Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Peserta didik Hasil belajar dan tingkat ketuntasan belajar dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 09
Tingkat Hasil Belajar Rata-rata dan Ketuntasan Belajar Peserta didik No.
Indikator
Siklus I
Siklus II
Siklus III
73,925
81,425
86,071
1.
Nilai Hasil Belajar Rata-Rata
2.
Nilai Tertinggi
90
100
100
3.
Nilai Terendah
60
70
80
4.
Jumlah Peserta didik yang Tuntas Belajar
14
21
28
5.
Jumlah Peserta didik yang Belum tuntas Belajar
14
7
0
6.
Persentase Peserta didik yang Tuntas Belajar
50%
75
100 %
7.
Persentase Peserta didik yang Belum Tuntas Belajar
50%
25
0%
Dilihat dari tabel di atas bahwa: 1.
2. 3.
4.
Nilai hasil belajar rata-rata peserta didik selalu meningkat, diawali siklus I meningkat 7,497% selanjutnya siklus II meningkat 7.5% dan pada siklus III mencapai 86,071 Nilai tertinggi pada siklus I dapat memperoleh angka 90 adapun siklus II dan III, angka tertinggi mencapai 100. Nilai terendah pada siklus I meningkat menjadi 60, selanjutnya pada siklus II sudah berada pada angka 70 dan pada siklus III nilai terendah ada pada posisi 80. Dalam hal ketuntasan belajar, jumlah peserta didik yang tuntas belajar pada siklus I, 14 (50%) meningkat 7,15%, pada siklus II
36 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012
mencapai 21 anak (75%) meningkat 25% dan pada siklus III seluruh peserta didik (100%) dapat tuntas belajar. Tingkat ketuntasan belajar peserta didik dapat dilihat dalam grafik berikut: Gambar 04 : Ketuntasan Belajar Peserta didik Siklus 1-3
NILAI TES SIKLUS 1-3 angka
150 100 50 0
1
2
3
nilai rata-rata 69.28571429 81.42857143 86.07142857 nilai tertinggi
85
100
100
nilai terendah
50
70
80
Hasil Angket ( Tanggapan tentang card sort dengan pendekatan PAIKEM) No
Indikator
Respon Peserta didik
Siklus
Siklus II
Siklus
(%)
III (%)
I (%) 1.
2.
3.
Adanya kegiatan menyortir kartu?
Sangat Menarik
17,85
21,43
32,14
Menarik
42,85
60,71
67,86
Kurang Menarik
39,3
17,86
0
Tidak Menarik
0
0
0
Sangat senang
25
28,57
32,14
Senang
53,57
60,71
64,28
Kurang senang
21,42
10,72
3,57
Tidak senang
0
0
0
Model pembelajaran card sort dengan
Sangat Setuju
42,85
57,14
100
pendekatan PAIKEM memudahkan untuk menguasai konsep Hukum Bacaaan Nun
Setuju
46,42
35,72
0
Mati/Tanwin dan Mim Mati?
Kurang Setuju
10,71
7,14
0
Tidak Setuju
0
0
0
Adanya kegiatan presentasi
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 37
Penelitian Tindakan Kelas 4.
Model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM menumbuhkan motivasi belajar dan membuat selalu aktif terlibat dalam pembelajaran
Sangat Setuju
67,86
71,43
100
Setuju
25
21,42
0
Kurang Setuju
7,14
7,14
0
Tidak Setuju
0
0
0
Kesimpulan dan Saran A.
Simpulan Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran
card sort dipadukan dengan pendekatan PAIKEM dapat disimpulkan bahwa:
B.
1.
Model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM yaitu dengan menyanyikan lagu bertema Hukum Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati serta kegiatan menyortir kartu dengan mengklasifikasikan kartu potongan ayat al-Qur’an ke dalam hukum bacaannya dapat meningkatkan penguasaan konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati yaitu keaktivan peserta didik mencapai 100% dan hasil belajar peserta didik meningkat sehingga tuntas 100%.
2.
Model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik yaitu siklus I, 14 (50%) meningkat 7,15%, pada siklus II mencapai 21 anak (75%) meningkat 25% dan pada siklus III seluruh peserta didik (100%) dapat tuntas belajar.
Saran-saran 1.
Untuk meningkatkan kemampuan penguasaan konsep Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati guru hendaknya mempertimbangkan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar. Pembelajaran lebih bermakna apa bila peserta didik terlibat secara aktif, mandiri, dan dapat membina kebersamaan dalam rangka menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks kehidupan sehari-hari.
2.
Penggunaan strategi yang tepat dan menarik, pengalokasian waktu dan pengorganisasian peserta didik perlu diperhatikan dalam rangka efisiensi dan efektifitas pencapaian hasil belajar peserta didik. Salah satu yang dapat digunakan adalah menerapkan model pembelajaran card sort dengan pendekatan PAIKEM
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Abdullah Yusuf. 1996, al-Qur’an: Terjemahan dan Tafsirnya, ter. Ali Audah, Jakarta: Pustaka Firdaus. al-Qatan, Manna Khalil. 2004, Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an,ter. Mudzakir, Cet.8, Jakarta:Litera Antar Nusa.
38 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. VI. TH.2012
Aminah. 2009, “Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta didik Kelas VII-A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak Di MTs Negeri Batu”, Malang: Skripsi. Kartono, Kartini. 1990, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju. Moleong, Lexy. J. 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rosdakarya.
Bandung: Remaja
Mulyasa. 2010, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, S.Tt, Metode Research Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2006, Metode penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif da R
& D, Bandung: Alfabeta. Syarifuddin, Ahmad. 2004, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Qur’an, Jakarta: Gema Insani.
Al-
Zaini, Hisyam. 2008, Strategi Pembelajaran Aktif, Jogjakarta: Pustaka Insan Madani.
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 39