Lampiran 2
TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/ Wakil Kepala Sekolah/ Guru/Karyawan/ Siswa-siswi Humas/ Hubin (WKS4), Komite Sekolah : Matias M, SPd Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga
NO 1
2
PERTANYAAN Bagaimanakah Kepala Sekolah Merencanakan penyiapan program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan 9001:2008? a.Bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008?
3
a.
Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil (Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu?
4
Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan ( System Approach ) ?
SIMPUL AN JAWAB AN
URAIAN JAWABAN Hal-hal yang perlu mendapatkan perbaikan di sekolah dan dalam perencanaan tidak merugikan sekolah komite mendukung. Sampai saat ini saya pandang tidak ada masalah, dan mekanisme telah berjalan, kembali kepada kepribadian personal pelaksana sistem masing-masing, dalam memaknai sistem berkisar 25 % yang belum baik? Pelibatan sudah memenuhi instruksi kerja yang di-jalankan bersama baik Top Down maupun Bottom Up akan tetapi masih pada sebatas menyelesaikan tanggungjawab secara individual semata, belum secara tersistem Pendekatan pengelolaan mengacu kepada sistem yang ada polanya dikembalikan kepada individu yang melaksanakan sistem, apakah konsisten menerapkan manajemen yang berlaku? Biar sepakat untuk melaksanakan sistem manajemen yang disetujui bersama?
157
5
Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?
6
Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)?
7
Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasan pelanggan(costumer satisfaction)?
8
Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitrakerja/pemasok (Mutually beneficial supplier relationships) berjalan?
9
Faktor - faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK
Pihak manajemen dalam melaksanakan program yang dilakukan baik bersifat harian, mingguan, bulanan, semesteran, maupun yang tahunan, supaya mengingatkan individu pemakai agar tetap konsis-ten melakukan berdasarkan sistem yang ada,karena semua pihak terlibat dan tidak ada yang dirugikan.Komite membantu menyelesaikan program yang direncanakan oleh Sekolah Sekitar enam bulan yang lalu orang tua memberikan masukan mengenai Parkir sepeda motor peserta didik yang dirasa belum meme-nuhi kualifikasi sebagai tempat parkir yang layak? Karena semua sepeda motor masih terkena panas sinar matahari dan kehujanan? Mengusulkan kepada komite sekolah agar tempat parkir dibuat lebih layak dengan memberikan peneduh. Memperhatikan kualitas lulusannya, yang lulus 100%, nampaknya pelanggan puas menyekolahkan peserta didik di SMK N 2 Salatiga, dan juga lulusannya terserap ke dunia kerja sam-pai 60%, dibeberapa peru-sahaan ternama Nasional, sisanya menjadi wirausahawan, melanjutkan ke pendidikan tinggi Dengan menerapkan kuri-kulum berbasis industri, lulusan smkn 2 salatiga menjadi lebih banyak yang terserap ke industri, mitra kerjasama dengan institusi pasangan juga berjalan semakin baik. Faktor-faktor pendukungnya antara lain Sekolah, warga sekolah, Komite Sekolah, Orang
158
Negeri 2 Salatiga?
10
Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008?
11
Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga?
12
Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, ter-hadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Manfaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pema-kai lulusan?
Tua Siswa, infrastruktur, menjadi lebih baik dalam mendukung sistem manajemen sekali-pun belum seratus prosen, karena masih terdapat pe-rencanaan Gedung Serbaguna. Faktor penghambatnya keterbatasan kemampuan individu pelaksana sistem manajemen, Administrasi Guru yang tidak lengkap, ketepatan kuwajiban orang tua siswa dalam melunasi SPP, keterlambatan kehadiran siswa, Inkonsisten dalam pengkomunikasian perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program, dan terus menerus harus diingatkan. Dari perencanaan program yang dilaksanakan Top Down, kembalinya keterlaksanaan program tidak selalu mencapai harapan seperti apa yang telah direncanakan, jadi belum menjangkau semua lini. Manfaat bagi lembaga semua yang direncanakan sekolah menjadi lebih tertata, langkahlangkahnya jelas, manfaat bagi guru karyawan, menjadi lebih tertib dalam administrasi, job diskripsi karyawan menjadi lebih jelas dan tertata, manfaat bagi siswa tujuan masuk ke lembaga pendidikan ini menjadi lebih terjamin kualitasnya alumninya dan bakal lapangan pekerjaan yang dapat lebih terjangkau, manfaat bagi Lulusan karena manajemen yang baik, maka kepercayaan terhadap lulusan lebih meningkat.
159
Lampiran 2
TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi Sarpras (WKS3), Asdiqo’, SPd Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga
NO
PERTANYAAN
1
Bagaimanakah Kepala Sekolah merencanakan penyiapan program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan 9001:2008?
2
a.Bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO
URAIAN JAWABAN
SIMPUL AN JAWABA N
Penyiapan untuk mendapatkan sertifikat Iso 9001:2000 dan 9001:2008 tidak mudah diawali dengan mensosialisasikan Sistem Manajamen ISO kepada Guru dan Staf karyawan SMK negeri 2 Salatiga, melebar lagi ke ketua unit-unit kerja (8 unit kerja), 1 Unit administrasi Tata Usaha, 1 unit Perpustakaan, Unit BP dan BK, unit-unit kerja BELMOT, dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan penyusunan sistem manajemen, terdiri dari penyusunan Sasaran Mutu, Pedoman Operasional Standar, Instruksi kerja dan pembuatan form-form pendukung pada setiap unit kerja yang dikoordinir oleh tim kerja manajemen Mutu, Selanjutnya penyusunan skedul untuk melaksanakan audit internal masing-masing unit kerja, sampai dengan eksternal audit yang telah berlangsung 3 kali. Kepemimpinan yang dilakukan memerlukan kepedulian Top manajemen terhadap program sistem manajemen mutu, sekalipun dibeberapa hal masih
160
9001:2008? 3
a.Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil ( Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu?
4
Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan (System Approach) ?
5
Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?
6
Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)?
terdapat kekurangan disanasini Oleh Wakil manajemen mutu dilaksanakan adanya beberapa program yang dikhususkan untuk peningkatan pengetahuan tentang sistem Manajamen mutu, melalui beberapa pelatihan, workshop, dengan mendatangkan nara sumber dari pihak luar, maupun dari dalam sendiri. Pendekatan sistem pengelolaan di WKS3, di bidang sarana prasarana, telah memiliki pedoman mutu yang mana diatur bahwa sistem pengadaan, prosedurnya Top Down sedangkan pelaksanaannya Bottom Up semuanya diusulkan dari bawah, kemudian diverifikasi oleh tim, dibentuk tim dari pusat yang melibatkan kalangan bawah, walaupun dalam perjalannya karena waktu, sebagai WKS3, juga mengajar, akhirnya beberapa pekerjaan dilaksanakan tidak melalui tim yang di atas, tetapi tetap mengetahui pada akhirnya. Program continous improvement belum dapat dilaksanakan, kedepannya diharapkan ada yang mengkaji, meneliti, bagaimana suatu pekerjaan itu sudah dilaksanakan, evaluasinya bagaimana dan tindak lanjutnya bagaimana?. Karena terbatasnya capabilitas SDM menjadikan sistem belum berjalan seperti yang diharapkan? Pembuatan keputusan di lembaga ini (SMK Negeri 2 Salatiga) sudah berdasarkan fakta, tetapi terkadang karena terlalu “open” nya manajemen dalam pengambilan suatu keputusan akhirnya
161
7
Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasan pelanggan (costumer satisfaction)?
8
Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja/pemasok ( Mutually beneficial supplier relationships ) berjalan?
bertele-tele, sehingga banyak mengalami kerugian, kadangkadang program yang seharusnya menjadi pilot program dari sekolah ini tidak terlaksana, karena semua program dibuat secara bersamaan, dan bottom up, sehingga ketika “share” kan pilot program tidak terlaksana, karena kalah prioritas dengan program lainnya. Berkaitan dengan kepuasan pelanggan, adanya siswa, orang tua, industri pasangan, pemakai lulusan, diharapkan semua program dapat memuaskan pelanggan, akan tetapi karena kendala pelaksanannya, contohnya: di bidang sarpras belum dapat memberikan pelayanan yang baik seperti akses jalan (koridor) antar ruang seperti selesainya upacara bendera siswa masuk ruangan dan menjadikan kelas kotor kembali karena akses jalan koridor dari lapangan upacara ke kelas belum ada? Seharusnya ada pengerasan / paving jalan, karena kembali pada pengambilan keputusan yang lebih banyak di “share” kan ke forum rapat, akhirnya program menjadi terhambat. Berkaitan dengan pemasok atau mitra kerja, hubungan dengan lembaga sudah membaik, akan tetapi baru beberapa perusahaan atau mitra kerja yang hubungannya sampai pada taraf tindak lanjut.Contohnya seperti PT Astra Daihatsu, yang pada awalnya hanya merekrut tenaga kerja, dari SMK Negeri 2 Salatiga dan sekitarnya, pada akhirnya sudah sampai pada kerja sama pelaksanaan PSG di
162
9
Faktor-faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga?
10
Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008?
11
Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di
Astra Daihatsu peserta didik dari SMK Negeri 2 Salatiga sudah diterima PSG di Industri ini.Hal ini menjadikan perlunya di prepare pada industri yang lain yang merupakan kerja besar lembaga.Biar bisa menarik mitra kerja kita untuk bekerjasama lebih intens dengan Institusi pasangan Lembaga diwaktu mendatang. Faktor-faktor pendukung diantaranya tersedianya SDM yang bagus dan memahami tentang Sistem manajemen ISO, dan tahun ini adanya sistem kepegawaian berbasis SISMINDU dan SIKADU juga sistem pengeloaan keuangan dengan sistem komputerisasi, sehingga lebih mudah mengakses dalam bulan berjalan dalam satu tahun ajaran lebih mudah diketahui dan dapat dijadikan kontrol untuk pengendalian pemasukannya dapat langsung terjawab dengan adanya sistem komputerisasi tersebut. Belum adanya koordinasi yang handal untuk mengkomunikasikan kemampuan (capabilitas), SDM yang baik untuk diperoleh kinerja yang optimal dalam penyelesaian tugas-tugasnya. Dikarenakan sistem kontrol yang belum begitu melekat dan belum begitu kuat serta belum bekerja secara efektif, sehingga walaupun telah diperoleh sertifikat SMM ISO masih didapati beberapa keteledoran administrasi.Perlu adanya tim khusus yang menangani administrasi Sistem manajemen ISO. Sistem manajemen ISO relatif telah menjangkau semua lini, akan tetapi masih pada sebatas
163
semua lini SMK Negeri 2 Salatiga?
12
Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Mafaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan?
kulit-kulitnya? Hanya beberapa lini yang sama sekali belum tahun ISO itu sebetulnya seperti apa? Khususnya SDM bagian kebersihan, lambat laun diperkenalkan pada sistem manajemen ISO. Besar sekali manfaatnya, bagi lembaga tetapi walaupun sudah memperoleh “sertifikat” ISO beberapa tahun banyak dana yang mengalir ke sekolah ini, yang terakhir ADB Invest banyak memberikan peran dalam pebiayaan sarana prasarana infrastruktur SMK N 2 Salatiga. Dengan mempunyai sertifikat ISO pemerintah memberikan kesempatan pembiayaan, karena salah satu syarat memperoleh bantuan pemerintah harus bersertifikat ISO, kemudian manfaat bagi guru dan karyawan, karena banyaknya dana yang mengalir, termasuk bantuan luar negeri akhirnya efeknya kita dapat membiayai banyak program yang berkaitan dengan guru maupun karyawan .Adanya workshop-workshop yang dapat meningkatkan kinerja maupun kemampuan guru dan karyawan. Bagi siswa, dengan adanya bantuan yang banyak dari pemerintah maupun pihak luar maka siswapun juga banyak program yang dapat dibuat dan dilaksanakan.Dan bisa menambah improvisasi siswa tersebut untuk meningkatkan kreatifitasnya. Manfaat bagi lulusan, dalam penelusuran lulusan, awalnya kita harus ke pati, ke semarang, pada akhirnya kita sudah dapat
164
menjadi regional center untuk memenuhi permintaan beberapa perusahaan terkemuka, itu karena adanya Sistem manajemen ISO yang dilaksanakan di SMK Negeri 2 Salatiga.Yang membuat perusahaan tersebut mempercayaai sekolah ini menjadi regional center dalam rekruitmen karyawan perusahaan.
165
Lampiran 2
TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/ Siswa-siswi Humas/ Hubin (WKS4), Eko Sudaryanto Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga
NO
PERTANYAAN
1
Bagaimanakah Kepala Sekolah merencanakan penyiapan program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan 9001:2008?
2
a.Bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008? a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil ( Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu? Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan ( System Approach ) ? Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?
3
4 5
URAIAN JAWABAN
SIMPUL AN JAWABA N
Diawali dengan memanggil konsultan SMM ISO PT TUV Reinhand cabang Yogyakarta untuk mendampingi penyiapan konsep-konsep SMM ISO,kemudian sosialisasi kepada warga sekolah, dan pemantapan sasaran mutu, Pedoman Opersional Standar dan Instruksi kerja sampai persiapan internal dan eksternal audit. Peran sebagai pimpinan adalah sebagai penanggungjawab manajemen itu sendiri memberikan arahan dalam pelaksanaan manajemen Adanya konsultan memberikan pelatihan/diklat yang berkaitan dengan sistem manajemen dengan difasilitasi oleh WMM Melaksanakan program sesuai dengan tupoksi pada pokja masing-masing Biasanya pada setiap rapat sharing antar waka, mencoba mensharingkan mana yang bisa berjalan programnya dan mana
166
6
Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)?
7
Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasan pelanggan (costumer statisfaction)?
8
Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja/pemasok ( Mutually beneficial supplier relationships ) berjalan?
9
Faktor-faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga? Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008?
10
11
Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga?
12
Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/
yang tidak, berdasarkan prinsip manajemen. Beban - beban keputusannya berdasarkan problem-problem itu sendiri, yang ada di SMK, dipecahkan bersama-sama, untuk mencapai hal yang diinginkan. Belum semua program bermuara pada kepuasan pelanggan, tetapi sudah mengarah ke sana? Contoh dengan industri dalam mengiplementasikan kurikulum pada kelas industri. Selama ini hubungan dengan stake holder yang ada sudah pada pendekatan kebutuhan stake holder berusaha dipenuhi, jika sampai hubungan saling menguntungkan adalah sebuah proses untuk menperoleh kepuasan yang diharapkan itu. Adanya keinginan dari warga yang berkeinginan lembaga menjadi baik, Sistem manajemen itu sendiri yang terlalu “njlimet” untuk dilaksanakan sehingga karena belum terbiasa, apa yang dicatat dikerjakan dan apa yang dikerjakan dicatat.Untuk menuju pada warga yang sadar memerlukan proses secara bertahap berkesinambungan. Jika dikatakan menjangkau semua lini belum, masih ada beberapa yang belum tersentuh juga? Sudah mencoba memulai tetapi masih jauh dari yang diinginkan? Manfaat bagi lembaga menjadi semakin lebih baik, manfaat bagi guru bisa bekerja dengan protap dan tupoksi yang semestinya. Bagi siswa bahwa SMK ini akan
167
karyawan? c. Manfaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan?
banyak berhubungan dengan industri dan industri semakin merasa terpuaskan menggunakan produk SMK yang semakin baik dan memenuhi harapan Industri.
168
Lampiran 2
TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/ Wakil Kepala Sekolah/ Guru/Karyawan/ Siswa-siswi Humas/Hubin (WKS4), Ka.Program : Sartono, SPd Tempat : SMK Negeri 2 Salatiga
NO
PERTANYAAN
1
Bagaimanakah Kepala Sekolah Merencanakan penyiapan program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan 9001:2008?
2
a.Bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem ma-najemen mutu ISO 9001:2008?
3
a.
4
Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan (System Approach) ?
Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil (Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu?
SIMPUL AN JAWAB AN
URAIAN JAWABAN Saya menjadi kaprodi baru satu tahun berjalan, ketika perencanaan program, maupun prosedur, sampai SMKN 2 Salatiga memper-oleh ISO, saya belum mengetahui secara pasti, karena sebelumnya hanya menjadi guru biasa. Sebagian telah dapat memenuhi kualifikasi ke-pemimpinan? Dari segi manajemen belum diketahui secara menyeluruh, tentang capabilitas administrasinya sebagai Leader menurut SMM ISO? Pada dasarnya belum semua warga sekolah sadar sistem? Dan memerlukan peningkatan pemahaman serta pemetaan personal sejauh mana paham akan SMM ISO? Dan sadar sistem dan sebagian belum sadar sistem? Sebaiknya semua lini, unit kerja dan personal, dilibatkan dalam pelaksana-an sistem manajemen, se-suai tugas, pokok, fungsinya masing-masing, agar tidak didapati warga sekolah yang apatis saja terhadap keberlangsungan pelaksanaan SMM ISO, yang
169
5
Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?
6
Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)?
7
Apakah pelaksanaan program bermuara pada keuasan pelanggan (costumer satisfaction)?
8
Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitra kerja/pemasok (Mutually beneficial supplier relationships) berjalan?
terstandar.Sebaiknya program di-sosialisasikan secara rutin dan periodik terencana bahwa ini adalah program yang baik yang bermanfaat bagi lembaga, individu dan personal.Baik dilakukan secara topdown maupun bottom up, kritik dan saran bukan merupa-kan hal yang tabu, tetapi juga bukan merupakan hal yang susah untuk dilakukan, karena tercatat dan teradministrasi Akan lebih baik jika sistem manajemen benar-benar diterapkan, diselaraskan dengan akreditasi, dan menjadikan SMM ISO sebagai budaya sadar mutu, sehingga ketika surveyland tidak menjadi masalah. Sebaiknya keputusan didasarkan pada fakta, kecuali kebijakan bolehlah tidak berdasarkan fakta, karena harus dapat mengakomodir semua kepentingan Sebaiknya bermuara kepada kepuasan pelanggan tanpa memberatkan pelaku sistem manajemen, sebagian kecil masih belum memuaskan pelanggan, semisal BP/BK hanya unit yang menangani siswa bermasalah, padahal se-harusnya siswa berprestasi juga semestinya mendapatkan porsi seharusnya, sehingga prinsip keseimbangan manajemen terjaga. Hubungan dengan mitra kerja masih berjalan baik, dengan industri seperti perekrutan tenaga kerja, kebutuhan yang diminta industri belum dapat dipenuhi karena jumlah tenaga kerja rekrutan masih lebih banyak daripada jumlah lulusan yang memenuhi syarat, praktis
170
9
10
11
12
Faktor - faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga? Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008? Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga? Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, ter-hadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Manfaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan?
tidak ada siswa yang menganggur. Infrastruktur, sarana prasarana, administratif relatif sudah terpenuhi. Kesadaran warga sekolah mengingat jumlah sumber daya manusia yang relatif banyak, terhadap sistem Manajemen yang masih minim. Dari segi administratif sudah menjangkau sampai di tingkat bawah, tetapi duplikasinya yang masih perlu ditinjau ulang dan dievaluasi? Manfaatnya cukup positif, karena dengan penerapan sistem manajemen ISO semua akan serba tertata, rapi, tertib, teradministrasi dengan baik, sistem manajemen ISO itu bukan sesuatu yang dipaksakan, tetapi jika telah teraplikasi dengan baik, nantinya menjadi budaya yang baik, karena semua yang dikerjakan dicatat, dan yang dicatat dilakukan, semua terdokumentasi dengan baik, jadi akan memberikan manfaat bagi semuanya, termasuk pemakai lulusan akan mendapatkan output lulusan yang telah terstandar dengan baik dari SMK N 2 salatiga.
171
Lampiran 2
TRASKRIP WAWANCARA (JENJANG TK, SD, SMP, SMA, SMK*) Dimensi : Penelitian Hari/Tanggal : 20 April 2013 Informan : Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan/Siswa-siswi Dian B.S-Ismawati/ Humas/Hubin (WKS4) Tempat :_SMK Negeri 2 Salatiga
NO 1
2
PERTANYAAN Bagaimanakah Kepala Sekolah merencanakan penyiapan program prosedur SMK Negeri 2 Salatiga sampai mendapatkan sertifikat SMM ISO 9001:2000 dan 9001:2008? a.Bagaimanakah peran Kepemimpinan (Leadership) dalam pelaksanaan peningkatan program Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008?
URAIAN JAWABAN
SIMPULAN JAWABAN
Siswa/i : Sistem manajemen Mutu ISO 9001:2000 ataupun 9001:2008 saya tidak mengetahuinya, dan tidak memahaminya karena tidak ada sosialisasi kepada siwa/i. Siswa : terdapat penurunan leadership Top Management dibandingkan leadership sebelumnya, dipandang dari kedisiplinan yang lebih ketat, yang didukung oleh Kepala Sekolahnya, sedangkan Leadership yang sekarang ini Kepala Sekolah tidak begitu dekat dengan siswanya, tingkatan Middle Manajement (WKS1 dan WKS2) dirasa kurang tegas, khususnya pada kesiswaan tegasnya dalam tatanan menggertak saja dan hasilnya tidak ada? Sedangkan WKS2 sebelumnya sekalipun tidak banyak bicara (bicara sedikit) tetapi melaksanakannya, Pada Leadership Middle Manajemen di Program Keahlian sebagian sudah menerapkan 5 S, tetapi dalam pelaksanannya masih terdapat kekurangan pada komitmen kebersihan dan pe-
172
3
a. Bagaimana Mekanisme Kerja dan pelibatan personil ( Involving People) demi terwujudnya warga sekolah yang sadar mutu?
masangan kembali simbolsimbol gambar peringatan dan keselamatan kerja di bengkelbengkel, Siswi: leadership Top management maupun Middle management mengalami penurunan dibandingkan sekarang, pada tataran Kepala Program Keahlian sudah cukup baik, tinggal meningkatkan inovasiinovasi baru saja. Siswi: pelibatan personil dalam organisasi sangat perlu, adanya penanggungjawab kegiatan siswa/i berharap agar mekanisme lebih berorientasi pada kemandirian personil organisasi. Siswa : pelibatan personil cukup melibatkan, tetapi perlu perubahan, semisal pada program kesiswaan dengan dua kegiatan, tetapi hanya satu pembimbing, sehingga berjalannya kegiatan tidak dapat terfokus pada salah satu kegiatan bila masing-masing kegiatan ada pembimbingnya, seperti kejadian yang pernah kami alami, ada sebuah kegiatan sekolah, dimana ter-jadi kesalah pahaman dengan warga lingkungan masyarakat yang menilai melakukan kegiatan yang dianggap mengganggu lingkungan warga karena dilakukan dini hari dimana banyak warga sedang beristirahat.Pada waktu itu tidak ada seorangpun pembimbing yang ada disitu, sehingga siswa senior sendiri yang berusaha menyelesaikan kesalahpahaman dengan warga lingkungan terdekat pelaksanaan kegiatan siswa dan tidak dapat mengadu kepada siapapun karena ketia-
173
4
Bagaimana Pendekatan Sistem Pengelolaan ( System Approach ) ?
5
Bagaimana Peningkatan berkesinambungan (Continous Improvement) dilaksanakan?
daan pembimbing pada situasi waktu itu?.maka pelibatan personil pembina pada setiap kegiatan siswa sangat diperlukan. Siswa: Siswa dituntut pro-aktif dalam mendapatkan informasi yang berkaitan dengan kegiatan intra maupun extra sekolah, siswa memerlukan pandangan guru pembimbing mengenai kegiatan yang dilakukannya? Siswi: pelibatan personilnya masih dirasa kurang memadai semisal di BKK, ketika siswa membutuhkan informasi lowongan pekerjaan, kurang mendapatkan pelayanan informasi yang cukup yang diperlukan siswa/i, sehingga berakibat tidak langsung akibat informasi yang tidak jelas, sehingga siswa kurang memahami lowongan pekerjaan yang diminati mereka? Kurang adanya keterbukaan sehingga berpengaruh terhadap pengelolaan? Siswi: peningkatan berkesinambungan yang dilakukan pada kegiatan siswa tidak terlalu tampak? Siswa: perlunya diperbaiki peningkatan berkesinambungan dalam kegiatan dari tingkat X, XI sampai dengan XII, semisal kegiatan A, “off” sampai dengan tingkat XI, seharusnya siswa peserta kegiatan perlu mendapatkan informasi yang cukup, tentang keberlangsungan kegiatan tersebut dan tidak langsung dihentikan jalannya kegiatan.Sehingga berdampak grafik prestasi kegiatan tersebut cenderung menurun karena kurangnya penyiapan regenerasi dari siswa senior pelaku
174
6
Bagaimana pembuatan Keputusan dilakukan? apakah berdasarkan fakta (Factual decision making)?
kegiatan kepada siswa yunior penerus kegiatan? Dokumen dan rekaman hasil kegiatan diperlukan dalam pelaporan kegiatan yang sudah dijalankan. Siswi : siswa kebanyakan memperoleh informasi tidak secara langsung, biasanya melalui pengumuman saat upacara bendera, apel pagi dan setiap kesempatan dari Guru wali kelas, dan guru mata pelajaran lainnya? Pengambilan keputusan menurut siswa sebaiknya bermuara pada kepentingan belajar siswa, sehingga kepuasan siswa sebagai pelanggan lembaga pendidikan ini, terpenuhi. Siswa: Pengambilan keputusan berdasarkan fakta perlu ada koreksi lagi, point-point pada tata tertib, perlu mendapatkan tinjauan kembali untuk memastikan apakah sudah sudah memenuhi klasifikasi semestinya atau belum? Pengambilan keputusan tindakan pemberian point hanya dilakukan kebanyakan oleh beberapa unsur staf kesiswaan, dan lebih banyak memiliki kecenderungan kurang adil bagi peserta didik yang dianggap melanggar tatib, dan perlu mendapatkan revisi pada poit tertentu agar lebih bijaksana dan berdampak lebih positif yang memberikan efek jera? Pelanggar tatibnya.Peserta didik berharap pengaturan dan penjadwalan operasi tatib dilakukan secara terjadwal dan jelas waktunya agar lebih memberikan kesadaran siswa untuk tidak melanggarnya? Daripada mengadakan operasi
175
7
Apakah pelaksanaan program bermuara pada kepuasan pelanggan (costumer satisfaction)?
8
Sejauhmana hubungan saling menguntungkan dengan mitrakerja/pemasok( Mutually beneficial supplier relationships ) berjalan?
semisal potongan rambut dengan kurang semestinya dan berdampak psikologis bagi peserta didik (kurang menyenangkan) yang melanggar tatib jangka panjang, dan kurang memberikan efek jera (siswa pelanggar tatib, merasa tertekan), dan semestinya yang mengubah perilaku menjadi tidak melanggar tatib lagi. Siswa: Pada awalnya ketertarikan peserta didik mendaftar di sekolah ini karena kedisiplinan yang diterapkan dalam berbagai lini kegiatan maupun pembelajaran yang berlangsung secara baik dan ketat, (berdasarkan cerita alumni), setelah mengalaminya sendiri, ternyata “jauh api dari panggangnya” menurut siswa mengalami penurunan, dan mengusulkan meningkatkan kembali kualitas kedisiplinan semua lini, agar menjadi dasar bagi kegiatan maupun PBM, sebagai pelanggan kami belum puas? Tradisi yang baik ketika awal pendirian sekolah tetap dilestarikan, Siswi: Tidak semua hasil lembaga, memberikan kepuasan pada pelanggan?, menghilangkan diskriminasi gender dan memberikan ruang diperlukan perempuan untuk memberikan aspirasi dalam berbagai kegiatan maupun pembelajaran. Siswi : hubungan lembaga dengan orang tua masih kurang mesra? Masih terbatas pada seputaran masalah siswa saja baru terjadi interaksi antara lembaga dengan orang tua, sedangkan dalam rekruitmen calon tenaga kerja yang disulihi BKK, semestinya mendapatkan
176
9
Faktor-faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO di SMK Negeri 2 Salatiga?
10
Faktor-faktor
penghambat
porsi yang semestinya dan orang tua berhak mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Siswa: Hubungan lembaga dengan lembaga luar, kita sangat dipandang? Kerjasama dengan Astra Daihatsu menjadi yang pertama bagi lembaga ini dan kita harus tetap mempertahankannya, karena yang telah dicapai sampai saat ini merupakan perjuangan alumni untuk tetap mengukuhkan angkatan berikutnya bila memasuki dunia kerja di Astra Daihatsu. Kerjasama dengan orang tua perlu mendapatkan perhatian lebih kedepannya? Siswa: Faktor pendukung SMM ISO salah satunya adalah Guru, guru yang baik memotivasi siswanya untuk lebih memperhatikan kebutuhan belajarnya, tidak pemarah dan terus membimbing peserta didik untuk mendekatkan diri pada citacitanya? Dari pihak BK telah memberikan bimbingan yang diperlukan peserta didik, dari segi fasilitas makin meningkat dari tahun ke-tahun, seperti infrastruktur gedung, aula, tidak terlepas dari peran, guru, komite sekolah, orang tua dan pemerintah. Siswi: dari segi SDM guru, karyawan sudah mendukung, fasilitas walaupun belum semuanya tetapi telah memberikan peningkatan mendukung kemajuan lembaga ini, beberapa fasilitas seperti wifi yang memenuhi kebutuhan siswa, staf dan guru perlu ditingkatkan agar lebih memacu semua keperluan IT SDM. Siswa: saya tidak setuju dengan
177
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008?
menyediakan ruang bagi perokok, ditiadakan saja, karena akan berdampak buruk bagi kesehatan yang bukan merokok. Diskriminasi aturan bagi siswa/i tidak boleh merokok dan berambut pendek sementara gurunya belum pendek rambutnya, dan masih sebagian perokok, menjadi hambatan bagi kemajuan belajar-mengajar.Tertib dan maju bersama? Jangan hanya membacakan komitmen dan aturan belaka, tetapi diharapkan lebih dapat memberikan teladan dan contoh yang lebih baik bagi peserta didik. Siswi: Tergantung dari orangnya sendiri, bagaimana ia dapat menempatkan diri pada hal yang lebih baik, dari pada melakukan yang kurang baik bagi diri sendiri dan orang lain.seperti merokok, tempat semacam itu dipertimbangkan untuk dapat diadakan ke depan? Siswa: Kurang keterbukaan Guru terhadap siswanya, kurangnya sosialisasi informasi, menjadi faktor penghambat, kita tahu, “tak kenal maka tak sayang” setidaknya adat 3S yang sekarang mulai memudar? Dapat kita jalankan kembali? Faktor penghambatnya dari pihak lembaga ada karena ketidak konsistenan dan menghilangkan adat-adat 5 S yang pernah ada, dan kurang ada komitmen untuk mempertahankannya? Dengan adanya tetap menjalankannya kembali diharapkan siswa lebih “enjoy” tidak tertekan dan lebih merasa memiliki lembaganya.Faktor peng-
178
hambat dari siswanya sendiri dalam berorganisasi tidak mendukung temannya yang melakukan kegiatan malahan mengejek dan memperolok kegiatan yang dilakukan temannya? Masalahnya terletak kurangnya pemberian wawasan kepada siswa lebih jauh mengenai kegiatanyang dapat diikuti siswa, sehingga memberikan pemahaman positif terhadap kegiatan yang ada di lembaga ini? Dan tidak menimbulkan salah paham terhadap kegiatan yang dilakukan siswa yang berbeda dengan siswa lainnya.Diusulkan satu siswa satu kegiatan saja? Agar tidak berdampak lebih efektif dan tidak pada peremehan antara kegiatan satu terhadap lainnya antar siswa pelaku kegiatan? Siswi: Menjalankan tatib dengan konsisten antara semua pihak baik lembaga, pembina lapangan, siswa, maupun tatibnya sendiri, dirasa lebih berarti, dari pada mempermasalahkan guru yang tidak mengajar kelas tertentu, kemungkinan kurang mengerti masalah yang ada pada kelas yang tidak diajarnya? Pada dasarnya siswa sependapat bahwa setiap kegiatan dituangkan dalam buku panduan kegiatan, untuk memperkecil permasalahan yang akan muncul? Dengan adanya deskripsi setiap kegiatan yang dituangkan dalam buku panduan kegiatan tersebut? Faktor penghambat lain adanya gosip/ issue yang ditiupkan pihak di luar lembaga SMK N 2 salatiga mengenai mahalnya
179
11
Sejauh manakah Sistem manajemen ISO sudah menjangkau seluruh aspek di semua lini SMK Negeri 2 Salatiga?
dana pendidikan di lembaga ini sedikit banyaknya telah berpengaruh pada kurangnya animo pendaftar ke lembaga ini. Contoh-contoh yang kurang berhasil diwaktu terdahulu menjadi faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu. Siswi: hampir mendekati seluruh lini, perlunya penanggungjawab pada penggunaan ruangan, mendapatkan ijin untuk mencari tempat PSG sedikit susah, pemahaman peserta didik hanya sebatas peraturan tatib yang dipahami siswa, pelaksanaan manajemen yang lainnya kurang dipahami. Siswa: Kurangnya fasilitas penerangan pada ruang-ruang R.M, yang mengganggu pada musim penghujan, karena ruangan menjadi gelap.Keterbu kaan beberapa Unit kerja dan BK sudah lebih baik dan diperlukan siswa untuk menjadikan siswa lebih mempunyai rasa memiliki “sense of belnging” ,mempunyai ketahanan melaksanakan tugasnya dan lebih terbuka terhadap permasalahan yang dialami siswa dan lebih peduli selama pembelajaran di sekolah? Semisal contoh peserta didik ingin memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan tetapi peserta didik dikecewakan oleh pelayanan petugas yang melayani siswa, sebaliknya peserta didik yang datang ke ruangan BKK tidak memperoleh payanan yang semestinya, malahan terkesan terlalu angkuh dalam memberikan informasi. Bukannya mendapatkan bentuk peng-
180
12
Sejauhmana manfaat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, terhadap Lembaga SMK Negeri 2 Salatiga? a. Manfaat bagi lembaga? b. Manfaat bagi Guru/ karyawan? c. Manfaat bagi siswa? d. Manfaat bagi pemakai lulusan?
komunikasian dan informasi yang diperlukan? Dalam Pelaksanaan Sistem manajemen perlu lebih dipertajam lagi di semua lini.Papan petunjuk arah lokasi bengkel dan lainnya, perlu diadakan agar memudahkan stake holder menjangkau dan menemukannya? Agar peserta didik dan stake holder memperoleh layanan yang lebih baik? Siswi: Manfaat SMM ISO terhadap lembaga sangat bermanfaat, bagi guru menjadikan guru lebih tertib dalam melaksanakan tugasnya, manfaat bagi lulusan tetap harus mengedepankan mutu, karena lembaga telah memiliki sistem kerja yang bagus.Kualitas lulusan yang baik berdampak bagi calon lulusan berikutnya untuk memperoleh kesempatan kerja pada perusahaan yang baik yang telah bekerjasama dengan lembaga ini. Siswa: Manfaat bagi lembaga SMM ISO telah dilaksanakan, manfaat bagi guru dan karyawan telah melaksanakan tugasnya lebih baik, dan guru sebaiknya terlebih dahulu memahami sistem manajemen ISO, sehingga bila peserta didik memerlukan penjelasan, memperolehnya, manfaat bagi siswa seharusnya ada sosialisasi terlebih dahulu dari pihak sekolah, semakin membuat siswa mengerti, bahwa SMM ISO telah dilaksanakan di lembaga ini. Manfaat bagi pemakai lulusan dari waktu ke waktu seharusnya kualitasnya semakin meningkat dan tidak mengalami penurunan.
181
182