PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009
Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and Consolidated Statement of Financial Position as of January 1, 2010/ December 31, 2009
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
Notes to Consolidated Financial Statements
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Jutaan Rupiah) ASET
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Piutang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga (Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 701 pada 31 Des 2011 dan Rp 843 masing-masing pada 31 Des 2010 dan 1 Jan 2010/ 31 Des 2009) Piutang Lain-lain Persediaan (Setelah dikurangi penurunan nilai Rp 250 masing-masing pada 31 Des 2011 dan 2010, serta 1 Jan 2010/ 31 Des 2009) Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Uang Muka Pembelian Jumlah Aset Lancar
Catatan/ Note
31 Des/ Dec 31/ 2011
31 Des/ Dec 31/ 2010 *)
Rp
Rp
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 *) Rp
ASSETS
CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Short Term Investment Accounts Receivable Related Party Third Parties (Net of allowance for impairment Value of Rp 701 as of Dec 31, 2011 and Rp 843 as of Dec 31, 2010 and Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009, respectively) Other Receivables Inventories (Net of impairment value amounted to Rp 250 as of Dec 31,2011 and 2010, and Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009, respectively) Prepaid Taxes Prepaid Expenses Purchase Advances Total Current Assets
634,673 170,000
15,427 --
21,523 --
--
1,158
1,158
473,758 791
159,843 2,024
141,709 3,140
331,899 3,072 4,762 107,626 1,726,581
424,332 1,085 1,545 60,596 666,010
235,350 -1,896 43,185 447,961
43,364 31 666 4,272
43,257 29 -6,582
29,000 28 -269
933,668
620,043
548,527
373,616 153,479 54,106 9,216 285,031 6,279
324,015 143,696 45,172 9,216 77,103 1,827
378,078 113,560 41,366 9,216 -825
NON-CURRENT ASSETS Due from Related Parties Investment in Shares of Stock Plasma Receivable Deferred Tax Assets Property, Plant and Equipments (Net of accumulated depreciation amounted to Rp 369,330, Rp 310,243 and Rp 218,649 as of Dec 31, 2011 and 2010, and Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009, respectively) Plantations (Net of accumulated depreciation amounted to Rp 12,058, Rp 7,180 and Rp 9,022 as of Dec 31, 2011 and 2010, and Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009, respectively) Deferred Land Rights Cost - Net Long-term Advances Unutilized Assets Intangible Assets - Net Other Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
1,863,728
1,270,940
1,120,869
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
3,590,309
1,936,950
1,568,830
ASET TIDAK LANCAR Piutang Pihak Berelasi Penyertaan Saham Piutang Plasma Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 369.330, Rp 310.243 dan Rp 218.649 masing-masing pada 31 Des 2011 dan 2010, serta 1 Jan 2010/ 31 Des 2009) Tanaman Perkebunan (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 12.058, Rp.7.180 dan Rp 9.022 masing-masing pada 31 Des 2011 dan 2010, serta 1 Jan 2010/ 31 Des 2009) Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Bersih Uang Muka Jangka Panjang Aset Tetap yang Tidak Digunakan Aset Tidak Berwujud - Bersih Aset Lain-lain
3.d, 3.t, 3.u, 4, 35, 36 3.u, 5, 36 3.t, 3.u, 6, 35, 36 3.v, 7
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Million Rupiah)
3.u, 36 3.e, 8, 36
3.r, 9.a 3.f 10, 36
3.u, 3.v, 7, 36 3.u 3.i, 3.u, 34, 36 3.r, 9.b 3.g, 3.h, 12
3.j, 13
3.k, 14 15, 36 3.g, 12 3.o, 11 3.u
*) Disajikan kembali (Catatan 2.a)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/ April 16, 2012
TOTAL ASSETS *) As restated (Note 2.a)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
1
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Dalam Jutaan Rupiah)
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang Bank dan Lembaga Keuangan Hutang Usaha Pihak Berelasi Pihak Ketiga Hutang Pajak Uang Muka Penjualan Beban Masih Harus Dibayar Bagian Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: Hutang Sewa Pembiayaan Hutang Bank Jangka Panjang Hutang Lain-lain
Catatan/ Note
3.u, 16, 36 3.t, 3.u, 17, 35, 36 3.v, 7 3.r, 9.c 3.u 18, 36 3.u, 36 3.h, 19, 35 20 3.u, 36
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: Hutang Sewa Pembiayaan Hutang Bank Jangka Panjang Liabilitas Jangka Panjang Lainnya Hutang Pihak Berelasi Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Hutang Obligasi Konversi
31 Des/ Dec 31, 2011
31 Des/ Dec 31, 2010 *)
Rp
Rp
1 Jan 2010/ 31 Des 2009/ Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009 *) Rp
LIABILITIES
3.h, 19, 35 20 3.u, 21, 36 3.u, 3.v, 7, 36 3.r, 9.b 3.l, 22 3.m, 3.u
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
CURRENT LIABILITIES Loans from Bank and Financial Institution Accounts Payable Related party Third Parties Taxes Payable Sales Advance Accrued Expenses Current Maturities of Long-term Liabilities: Obligation under Finance Leases Long-term Bank Loans Other Payables
553,355
305,622
218,832
5,823 24,293 47,460 5,217 27,575
2,778 41,828 23,613 171 22,081
2,778 20,382 21,528 37,141 6,868
2,799 218,085 27,229
17,202 101,105 3,895
16,654 45,782 2,310
911,836
518,295
372,275
Total Current Liabilities
24,544 576,900 60,000 151,921 3,571 11,650 --
41,139 492,857 -6,750 1,405 7,931 3,500
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term Liabilities - Net of Current Maturities: Obligation under Finance Leases Long-term Bank Loans Other Long-Term Liability Due to Related Parties Deferred Tax Liabilities Provision Liability on Employee Benefits Convertible Bonds
845,656
828,586
553,582
Total Non-Current Liabilities
1,757,492
1,346,881
925,857
TOTAL LIABILITIES
3.u, 36
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk: Modal Saham Nilai Nominal Saham Seri A: Rp 500 Saham Seri B: Rp 200 Modal Dasar Saham Seri A: 135.000.000 saham Saham Seri B: 4.652.500.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A: 135.000.000 lembar Saham Seri B: 2.791.000.000 lembar pada 31 Des 2011 dan 1.537.000.000 lembar masing-masing pada 31 Des 2010 dan 1 Jan 2010/ 31 Des 2009 Tambahan Modal Disetor - Bersih Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak dan Pihak Nonpengendali Proforma Modal yang Timbul dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Saldo Laba (Defisit)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 (In Million Rupiah)
2,267 825,006 -1,680 284 16,419 --
EQUITY Equity Atributable to Owners of the Parent Entity Capital Stock Par Value Serie A Shares: Rp 500 Serie B Shares: Rp 200 Authorized Capital Serie A Shares: 135,000,000 shares Serie B Shares: 4,652,500,000 shares Issued and Fully Paid Capital Serie A Shares: 135,000,000 shares Serie B Shares: 2,791,000,000 shares as of Dec 31, 2011 and 1,537,000,000 shares as of Dec 31, 2010 and January 1, 2010/ December 31, 2009, respectively) Additional Paid-in Capital - Net Difference in Value from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control Changes in Equity Transaction of a Subsidiary and Non-controlling Interest Pro Forma Capital Arising from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control Retained Earning (Deficit)
23
625,700
374,900
374,900
3.n, 24 3.p, 25
657,256
217,816
217,816
1,216
1,216
(70,810)
381,493
(60)
--
KEPENTINGAN NONPENGENDALI
-108,797 1,774,462 58,355
-(18,109) 575,763 14,306
205,254 (93,966) 633,194 9,779
JUMLAH EKUITAS
1,832,817
590,069
642,973
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3,590,309
1,936,950
1,568,830
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
26
*) Disajikan kembali (Catatan 2.a)
*) As restated (Note 2.a)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/ April 16, 2012
NON-CONTROLLING INTEREST
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah) Catatan/ Notes
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah)
2011 Rp
2010 *) Rp
PENJUALAN - BERSIH
3.q, 27
1,752,802
705,220
SALES - NET
BEBAN POKOK PENJUALAN
3.q, 28
(1,330,461)
(521,405)
COST OF GOODS SOLD
422,341
183,815
GROSS PROFIT
(73,832) (40,657) (117,901) (2,855) 2,559 3,812 -(8,288)
(29,369) (28,736) (87,207) (2,194) 339 1,338 44,302 11,898
Sales and Marketing Expenses General and Administratives Expenses Interest and Financial Charges Bank Administrations Interest Income Gain on Foreign Exchange Gain on Subsidiaries Disposal Others - Net
185,179
94,186
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSES
(36,689)
(12,529)
Current Tax
1,461
(2,214)
Deferred Tax
(35,228)
(14,743)
Income Tax Expense
149,951
79,443
--
623
149,951
80,066
--
--
LABA KOTOR Beban Pemasaran dan Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Bunga dan Keuangan Administrasi Bank Pendapatan Bunga Laba Selisih Kurs Laba Pelepasan Entitas Anak Lain-lain - Bersih
3.q, 29 3.q, 30 16, 19, 20
3.t 31
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
3.r, 9.d
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES)
Pajak Kini Pajak Tangguhan Beban Pajak Penghasilan LABA TAHUN BERJALAN SEBELUM
INCOME FOR THE YEAR BEFORE
PENYESUAIAN PROFORMA EFEK PENYESUAIAN PROFORMA LABA TAHUN BERJALAN SETELAH
PRO FORMA ADJUSTMENT EFFECT OF PRO FORMA ADJUSTMENT INCOME FOR THE YEAR AFTER
PENYESUAIAN PROFORMA PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
PRO FORMA ADJUSTMENT OTHER COMPREHENSIVE INCOME TOTAL OF COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALAN
149,951
80,066
LABA TAHUN BERJALAN YANG
FOR THE YEAR TOTAL OF COMPREHENSIVE INCOME
DIATRIBUSI KEPADA:
ATTTRIBUTABLE TO:
Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah
126,906
75,857
Owners of the Parent
23,045
4,209
Non-Controlling Interest
149,951
80,066
Total
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DIATRIBUSI KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
126,906 23,045
75,857 4,209
TOTAL OF COMPREHENSIVE INCOME ATTTRIBUTABLE TO: Owners of the Parent Non-Controlling Interest
Jumlah
149,951
80,066
Total
74.22
45.37
BASIC EARNINGS PER SHARE Income for The Year (in Full Rupiah)
LABA PER SAHAM DASAR Laba Tahun Berjalan (dalam Rupiah Penuh)
3.s, 33
*) Disajikan kembali (Catatan 2.a)
*) As restated (Note 2.a)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/ April 16, 2012
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
3
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah) Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Atributable to Owners of the Parent
SALDO PER 31 DESEMBER 2009 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak Proforma Modal yang Timbul dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Laba Komprehensif Tahun Berjalan Efek Penyesuaian Proforma Penambahan Kepentingan Non Pengendali Karena Akuisisi Entitas Anak SALDO PER 31 DESEMBER 2010 Penambahan Modal Modal Disetor dari Penawaran Umum Terbatas III - Bersih Laba Komprehensif Tahun Berjalan Penerimaan Uang Muka Setoran Modal dari Pihak Ketiga Oleh Entitas Anak Penambahan Kepentingan Non Pengendali karena Peningkatan Modal Pada entitas anak SALDO PER 31 DESEMBER 2011
Modal Saham/ Capital Stock
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paidin Capital
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value from Restructuring Transactions Between Entities Under Common Control
Rp
Rp
Rp
Pro Forma Modal Selisih Transaksi yang Timbul dari Perubahan Ekuitas Transaksi Restrukturisasi Entitas Anak dan Entitas Sepengendali/ Transaksi dengan Pro Forma Equity Pihak Nonpengendali/ Arising from Changes in Equity Restructuring Transaction of Transactions of a Subsidiary and Transaction Entities Under with Non-controlling Common Control Interest Rp Rp
Jumlah Ekuitas yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Total Equity Atributable to Owners of the Parent Rp
Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
Rp
Rp
374,900
217,816
(70,810)
205,254
--
(93,966)
633,194
9,779
642,973
--
--
--
--
(60)
--
(60)
--
(60)
--
--
--
(72,026)
--
--
(72,026)
--
(72,026)
----
----
72,026 ---
--(133,228)
----
-75,857 --
72,026 75,857 (133,228)
-4,209 --
72,026 80,066 (133,228)
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
--
--
--
--
--
--
--
318
318
Changes in Equity Transaction of a Subsidiary Pro Forma Capital Arising from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control Difference in Value of Restructuring Transactions Between Companies Under Common Control Comprehensive Income for the Year Effect of Pro Forma Adjustments Additional of Non-Controlling Interest Because of Acquisition of Subsidiaries
374,900
217,816
1,216
--
(60)
(18,109)
575,763
14,306
590,069
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010
250,800
-439,440
---
---
---
--126,906
-690,240 126,906
--23,045
-690,240 149,951
--
--
--
--
381,553
--
381,553
--
381,553
--
--
--
--
--
--
--
21,004
21,004
Additional Stock Paid-in Capital Through Limited Public Offering III - Net Comprehensive Income for the Year Additional Susbcription Stock foom Third Party at Subsidiary Additional of Non-Controlling Interest Because of Additional Share in Subsidiary
625,700
657,256
1,216
--
381,493
108,797
1,774,462
58,355
1,832,817
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2011
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1 / April 16, 2012
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit)
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interest
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
4
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah)
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah)
2011 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Kas yang Dihasilkan dari Operasi Penerimaan Penghasilan Bunga Pembayaran Pajak Penerimaan Restitusi Pajak Pembayaran Bunga dan Beban Keuangan Pembayaran Karyawan Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2010 Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers Payment to Supplier and Third Parties Cash Proceeds from Operations Cash Generated from Operations Payment of Taxes Receipt from Tax Restitution Payment for Interest and Financial Charges Payment to Employees Net Cash Flow Provided by (Used for) Operating Activities
1,495,227 (1,271,353) 223,874 701 (12,232) 311 (97,770) (85,222)
632,332 (553,055) 79,277 371 (3,751) -(44,679) (54,343)
29,662
(23,125)
(170,000)
--
-(11,023) (35,106)
76,091 (2,973) (8,329)
(22,584) (355,371) (209,489) --
(8,703) (12,786) -(167,375)
(803,573)
(124,075)
766,609 479,700 1,606 (151,953) -(39,637) (55,388) (95,998) (540,001) (60,000) 690,240 21,026
260,637 129,560 35,208 -(3,500) (18,259) (44,865) (44,146) (177,867) ----
381,553
--
1,397,757
136,768
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceed from Bank Loan - Short Term Proceed from Bank Loan - Long Term Cash Received from Related Parties Payment to Related Parties Payment for Convertible Bond Payment of Obligation Under Finance Leases Payment for Interest Bank Loan - Investment Credit Repayment of Bank Loan - Long Term Repayment of Bank Loan - Short Term Repayment of Other Long Term Liabilities Net Proceed from Limited Public Offering III Cash Received from Additional of Capital Stock Proceed from Advance for Subscription of Stock from Third Party to Subsidiary Net Cash Flows Provided by Financing Activities
623,846
(10,432)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS
(4,600)
(130)
EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
15,427
21,523
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
--
4,466
CASH AND CASH EQUIVALENTS OF ACQUIRED SUBSIDIARY
634,673
15,427
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
780 433,858 200,035
1,200 14,154 73
Cash and Cash Equivalents at the End of the Year consist of: Cash on Hand Cash in Banks Time Deposits
634,673
15,427
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan Investasi Jangka Pendek Penjualan Lahan dan Tanaman Perkebunan Pengeluaran untuk Hak Atas Tanah Uang Muka Jangka Panjang Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Perolehan Aset Tetap Perolehan Merk Dagang Akuisisi Entitas Anak Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari Hutang Bank - Jangka Pendek Penerimaan dari Hutang Bank - Jangka Panjang Penerimaan dari Pihak-Pihak Berelasi Pembayaran kepada Pihak-Pihak Berelasi Pembayaran Obligasi Konversi Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan Pembayaran Bunga Pinjaman Bank - Kredit Investasi Pembayaran Hutang Bank - Jangka Panjang Pembayaran Hutang Bank - Jangka Pendek Pembayaran Hutang Jangka Panjang Lainnya Penerimaan Bersih dari Penawaran Umum Terbatas III Penerimaan Penambahan Setoran Modal Penerimaan Uang Muka Pemesanan Saham dari Pihak Ketiga oleh Entitas Anak Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
SALDO KAS DAN SETARA KAS ENTITAS ANAK YANG DIAKUISISI SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun terdiri dari: Kas Bank Deposito Berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Penambahan Aset Tetap Menggunakan Fasilitas Sewa Pembiayaan
2,142
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1 / April 16, 2012
2,537
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Placement of Short-Term Investments Disposal of Land and Palm Oil Plantation Payment for Land Rights Long-term Advances Maintenance of Immature Plantation Purchase of Property, Plant and Equipment Purchase of Trademarks Acquisition of Subsidiaries Net Cash Flows Used for Investing Activities
Total Cash and Cash Equivalents Activities not Affecting Cash Flows: Addition of Property, Plant and Equipment using Finance Leases Facilities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
5
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum
1. General
1.a. Pendirian Perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan Akta Pendirian No. 143 yang dibuat dihadapan Winanto Wiryomartani, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Asia Intiselera. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1827.HT.01.01.Th.91 tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65, Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991.
1.a. The Company’s Establishment PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (“the Company”) was established on January 26, 1990 based on Deed of Establishment No. 143, made in presence of Winanto Wiryomartani, S.H., a notary in Jakarta, under the name of PT Asia Intiselera. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. C2-1827.HT.01.01.Th.91 dated May 31, 1991 and was published in State Gazette No. 65, Supplement No. 2504 dated August 13, 1991.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40/2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-85499.AH.01.02.Tahun.2008 tanggal 13 Nopember 2008, serta diumumkan dalam BNRI No. 6, Tambahan No. 1588 tanggal 20 Januari 2009.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recent of which by Deed of Meeting Resolution No. 41 dated August 8, 2008 made in presence of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., a notary in Jakarta. The amandment concerns among others, the amendment of the Company’s Articles of Association to conform to Limited Liability Company LawNo. 40/2007. The amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights in his decree No. AHU-85499.AH.01.02.Tahun.2008 dated November 13, 2008 and was published in state Gazette No. 6, Supplement No. 1558 dated January 20, 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang perdagangan, perindustrian, peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa. Sedangkan kegiatan usaha entitas anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan dan bihun, snack, industri biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan distribusi beras. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of activities are trading, manufacturing, farming, plantation, agriculture, fisheries and services. While the subsidiaries business activities are noodles manufacturing and noodles trading, especially dry noodle, instant noodle and vermicelli, snacks, biscuits and candy industry, palm oil plantations, electric power plant, rice mill and distribution. The Company started its commercial operations in 1990.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. Lokasi pabrik mie kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Usaha perkebunan kelapa sawit terletak di beberapa lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras terletak di Cikarang, Jawa Barat dan Sragen, Jawa Tengah.
The Company’s head office is located at Alun Graha Building, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. The location of noodle, biscuit and candy factories are located in Sragen, Central Java. The palm oil plantations are located in several locations in Sumatera and Kalimantan. Rice mill and distributions are located in Cikarang, West Java and Sragen, Central Java.
1.b. Penawaran Efek Perusahaan Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-919/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum 45 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 (dalam Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 11 Juni 1997, saham
1.b. The Company’s Public Offering On May 14, 1997, the Company received an effective notification from the Chairman of the Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) in his letter No. S-919/PM/1997 concerning public offering of 45 million shares with par value of Rp 500 (in full Rupiah). On June 11, 1997, the Company’s shares
d1/ April 16, 2012
6
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
were effectively listed in the Indonesian Stock Exchange (IDX).
Pada tanggal 5 September 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengeluarkan 230 juta saham Seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dan obligasi konversi sebesar Rp 60.000 yang dapat dikonversi dengan saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.4, lampiran Kep-44/PM/1998. Pada tanggal 6 Nopember 2002 dan 29 Nopember 2002, BEI menyetujui pencatatan saham seri B dan pencatatan pre-list saham hasil obligasi konversi.
On September 5, 2002, the Company obtained the approval from Annual General Meeting of Stockholders’ to issue 230 million of B series shares with par value of Rp 200 (in full Rupiah) and convertible bonds amounting to Rp 60,000 which may be converted into the Company’s shares with an exercise price of Rp 200 (in full Rupiah) per share without Pre-Emptive Right according to Bapepam Regulation No. IX.D.4, attachment Kep-44/PM/1998. On November 6, 2002 and November 29, 2002, IDX approved the listing of the Company’s B Series shares and pre-list share from convertible bonds issued.
Pada tanggal 24 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengeluarkan 547,5 juta saham seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) I Perusahaan. Pada tanggal 7 Nopember 2003, saham tersebut telah dicatatkan di BEI.
On October 24, 2003, the Company obtained the approval from Stockholder’s General Meeting to issue 547.5 million of B Series shares with par value of Rp 200 through the Company’s Limited Public Offering I. On November 7, 2003, the shares were listed at the IDX.
Pada tanggal 27 Oktober 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas sebagai salah satu pemilik obligasi konversi melaksanakan konversi 53 lembar obligasi konversi senilai Rp 26.500 menjadi 132,5 juta saham Seri B Perusahaan dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada tanggal 19 Nopember 2003.
On October 27, 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas, as one of the holder of convertible bonds, converted 53 convertible bonds amounting to Rp 26,500 into 132.5 million of B Series shares with par value of Rp 200 (in full Rupiah). The shares were effectively listed at the IDX on November 19, 2003.
Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan PUT II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 627 juta saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) persaham dan harga penawaran Rp 522 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S2478/BL/2008 tanggal 28 April 2008, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 29 April 2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 1.672 juta saham pada 31 Desember 2008.
In 2008, the Company held a Limited Public Offering II to its stockholders with Pre-Emptive Rights amounting to 627 million of B Series common shares with par value of Rp 200 (in full Rupiah) and offering price of Rp 522 (in full Rupiah) per share. This offering had obtained effective notification based on the Chairman of the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BapepamLK) Letter No. S-2478/BL/2008 dated April 28, 2008, and had obtained approval from the Company’s Extraordinary General Meeting of Stockholders on April 29, 2008. On May 14, 2008, Company’s new share were listed in IDX resulting to 1,672 million of outstanding shares as of December 31, 2008.
Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 1.254 juta Saham Biasa Seri B atau setara dengan 42,86% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per
In 2011, the Company held the Limited Public Offering III to its stockholders with Pre-Emptive Rights amounted to 1,254 millions of B Series common shares with par value of Rp 200 and offering price of Rp 560 (in full Rupiah) per share. This offering had
d1/ April 16, 2012
7
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
saham dan harga penawaran Rp 560 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat surat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-12623/BL/2011 tanggal 24 Nopember 2011, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 24 Nopember 2011.
obtained effective notification based on the Chairman of the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) Letter No. S-12623/BL/2011 dated November 24, 2011, and had obtained approval from the Company’s Extraordinary General Meeting of Stockholders on November 24, 2011.
Pada tanggal 20 Desember 2011, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 2.926 juta saham pada 31 Desember 2011.
On December 20, 2011, Company’s new shares were listed in IDX resulting to 2,926 million of outstanding shares as of December 31, 2011.
1.c. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas manajemen entitas-entitas anak sebagai berikut:
1.c. The Structure of Subsidiaries The Company owns, either directly or indirectly, more than 50% shares in subsidiaries and/or has a control over management of subsidiaries as follows:
Entitas Anak/ Subsidiary
Domisili/ Domicile
Jenis Usaha/ Activities
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2011 2010 % %
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2011 2010 Rp Rp
Pemilikan Langsung/ Direct Ownership PT Tiga Pilar Sejahtera
Solo
Industri dan Perdagangan Mie/ Snack Noodle/ Snack Industry and Trading
1990
99.90
99.90
1,095,854
857,130
PT Poly Meditra Indonesia
Solo
Industri Makanan Ringan/ Snack Industry
2000
99.90
99.90
375,522
278,869
PT Bumiraya Investindo dan/ and Entitas Anak/ Subsdiaries
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
1993
99.90
99.90
986,481
528,281
PT Dunia Pangan dan/and Entitas Anak/ Subsdiaries
Sragen
Industri dan Perdagangan Beras/ Rice Mill and Trading
2008
70.00
70.00
733,839
353,148
PT Patra Power Nusantara*
Solo
Industri Pembangkit Tenaga Listrik/ Electric Power Plant Industry
--
99.90
99.90
97,353
95,999
PT Balaraja Bisco Paloma*
Balaraja
Distribusi, Perdagangan dan Keagenan/ Distribution, Trading and Agency
--
99.90
0.00
321,971
--
PT Charindo Palma Oetama
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
2006
99.99
99.99
110,747
83,440
PT Muarobungo Plantation
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
2007
99.99
99.99
41,846
30,794
PT Airlangga Sawit Jaya
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
2006
99.99
99.99
74,115
60,200
PT Mitra Jaya Agro Palm
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
2000
99.99
99.99
204,357
187,472
PT Tugu Palma Sumatera
Jakarta
Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ Palm Oil Plantations
2008
99.96
99.96
11,174
10,703
Karawang
Industri dan Perdagangan Beras/ Rice Mill and Trading
2003
99.99
99.99
259,456
251,523
Jakarta
Industri dan Perdagangan Beras/ Rice Mill and Trading
2008
70.00
70.00
314,701
1,703
Balaraja
Industri Makanan Ringan Snack Industry
2011
99.96
--
289,319
--
Pemilikan Tidak Langsung/ Indirect Ownership Melalui/ Through PT Bumiraya Investindo:
Pemilikan Tidak Langsung/ Indirect Ownership Melalui/ Through PT Dunia Pangan: PT Jatisari Srirejeki PT Indo Beras Unggul
Pemilikan Tidak Langsung/ Indirect Ownership Melalui/ Through PT Balaraja Bisco Paloma*: PT Putra Taro Paloma*
*)
Dalam tahap pengembangan / In development stage
Pada tahun 2010, Perusahaan dan entitas anak melakukan restrukturisasi grup usahanya dengan mengakuisisi 6 (enam) perusahaan yang masih tergabung dalam pengendalian yang sama. Perusahaan mengakuisi saham PT Dunia Pangan (DP) dan PT Bumiraya Investindo, entitas anak, d1/ April 16, 2012
In 2010, the Company carried out restructuring of its business group by acquiring 6 (six) companies that are still under common control. The Company acquired the shares of PT Dunia Pangan (DP) and PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo 8
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
mengakuisisi saham PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP) dan PT Tugu Palma Sumatera (TPSU).
Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP) and PT Tugu Palma Sumatera (TPSU).
Kemudian Perusahaan melalui DP, entitas anak, melakukan akuisisi saham sebesar 99,99% kepemilikan di PT Jatisari Srirejeki dari pihak ketiga pada bulan Desember 2010 dan sebesar 70% kepemilikan PT Indo Beras Unggul (IBU).
Furthermore, The Companies through its subsidiary, DP, acquired 99.99% ownership in PT Jatisari Srirejeki from third parties and 70% ownership in PT Indo Beras Unggul (IBU) in December 2010.
Ikhtisar dari kegiatan akuisisi saham tersebut adalah sebagai berikut:
The summary of shares acquisition activities is as follows:
Perusahaan yang Diakuisisi/ Acquired Company PT Dunia Pangan (DP) PT Indo Beras Un ggul (IBU) PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP) PT Airlang ga Sawit Jaya (ASJ) PT Charindo Palma Oetama (CPO)) PT Muarobu ngo Pla ntatio n (MBP) PT Tugu Palma Sumatera (TPSU) PT Jatisari Srire jeki (JS)
Tanggal Transaksi/ Transaction Date
Jumlah Lembar Saham/ Tota l Shares
15 Desember 2010 /December 15, 2010 20 Agu stus 2010/ Au gust 2 0, 2010 15 Desember 2010 /December 15, 2010 15 Desember 2010 /December 15, 2010 15 Desember 2010 /December 15, 2010 15 Desember 2010 /December 15, 2010 15 Desember 2010 /December 15, 2010 31 Desember 2010 /December 31, 2010
21 ,000 875 39 ,999 109,999 149,999 19 ,999 2, 499 50 ,199
Persentase Ke pemilikan/ Percentage of Ownership 70.00% 70.00% 99.99 % 99.99 % 99.99 % 99.99 % 99.96% 99.99 %
Pada tanggal 15 Desember 2010, Perusahaan mengakuisisi 70% kepemilikan di PT Dunia Pangan (DP) berdasarkan akta pengalihan saham No. 23 dan 24 yang dibuat dihadapan Notaris Benediktus Andy Widyanto, SH, akuisisi saham terdiri dari: 18.000 lembar saham milik Stefanus Joko Mogoginta, Direktur Perusahaan; 3.000 lembar saham milik Budhi Istanto Suwito, Komisaris Perusahaan.
On December 15, 2010, the Company acquired 70% ownership of PT Dunia Pangan (DP) based on the deed of shares acquisitions No. 23 and 24, made before Benediktus Andy Widyanto, SH, the aquired shares consists of: 18,000 shares owned by Stefanus Joko Mogoginta the Company’s Director; and 3,000 shares owned by Budhi Istanto Suwito, the Company’s Commissioner.
Berdasarkan Akta No. 20 dan 21 tanggal 15 Desember 2010 dari Notaris Benediktus Andy Widyanto, SH, disetujui penjualan saham MJAP kepada BRI yang terdiri dari: 39.996 lembar saham milik PT Permata Handrawina Sakti, pemegang saham; 3 lembar saham milik Stefanus Joko Mogoginta, Direktur Perusahaan.
Based on the deed No. 20 and 21 dated December 15, 2010, of Benediktus Andy Widyanto, SH, BRI acquired the shares of MJAP consisting of:
39,996 shares owned by PT Permata Handrawina Sakti, a stockholder; 3 shares owned by Stefanus Joko Mogoginta, the Company’s Director.
Berdasarkan Akta No. 13 tanggal 15 Desember 2010 dari Notaris Benediktus Andy Widyanto, SH, disetujui penjualan saham ASJ milik PT Tugu Palma Sejahtera, pihak berelasi, kepada BRI sejumlah 109.999 lembar saham.
Based on the deed No. 13 dated December 15, 2010, of Benediktus Andy Widyanto, SH, BRI acquired 109,999 ASJ previously shares owned by PT Tugu Palma Sejahtera.
Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 15 Desember 2010 dari Notaris Benediktus Andy Widyanto, SH, disetujui penjualan saham CPO milik PT Tugu Palma Sejahtera kepada BRI sejumlah 149.999 lembar saham.
Based on the deed No. 11 dated December 15, 2010, of Benediktus Andy Widyanto, SH, BRI acquired 149,999 CPO shares previously owned by PT Tugu Palma Sejahtera.
Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 15 Desember 2010 dari Notaris Benediktus Andy Widyanto, SH, disetujui
Based on the deed No. 15 dated December 15, 2010, of Benediktus Andy Widyanto, SH, BRI aquired 19,999
d1/ April 16, 2012
9
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
penjualan saham MBP milik PT Tugu Palma Sejahtera kepada BRI sejumlah 19.999 lembar saham.
MBP shares previously owned by PT Tugu Palma Sejahtera..
Berdasarkan Akta No. 17 dan 18 tanggal 15 Desember 2010 dari Notaris Benediktus Andy Widyanto, SH, disetujui penjualan saham TPSU kepada BRI yang terdiri dari: 2.250 lembar saham milik PT Midland Pilar Agrostar; 249 lembar saham milik PT Agro Palmindo Utama.
Based on the deed No. 17 and 18 dated December 15, 2010, of Benediktus Andy Widyanto, SH. BRI acquired TPSU shares to consisting consists of:
2,250 shares owned by PT Midland Pilar Agrostar;
249 shares owned by PT Agro Palmindo Utama.
Pada tanggal 25 Agustus 2010, DP mengakuisisi 70% kepemilikan di IBU berdasarkan akta pengalihan saham No. 19 dan 20 yang dibuat dihadapan Notaris Mohammad Dalwin Ginting, SH, akuisisi saham terdiri dari: 750 lembar saham milik PT Midland Pilar Agrostar Utama; 125 lembar saham milik PT Agro Palmindo Utama.
Transaksi-transaksi akuisisi tersebut dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali". Oleh karena itu, selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi sebesar Rp 72.026 pada tahun 2010, disajikan sebagai "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The acquisition transactions were accounted in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 38 (2004 Revision) regarding “Accounting for Restructuring Entities Under Common Control”. Consequently, net difference between shares acquisition price with the net book value of assets of acquired subsidiaries amounting to Rp 72,026 in 2010 was recorded as “Difference in Value of Restructuring Transactions Between Entities Under Common Control” in the Equity section in the consolidated statements of financial position.
Berdasarkan Akta Penyataan Keputusan Rapat No. 29 dan No. 31 tanggal 20 Desember 2010, yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Jakarta, pemegang saham setuju untuk menjual seluruh kepemilikan di PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) dan PT Asianiaga Prakarsatama (ANP).
Based on Deed of Meeting Resolution No. 29 and No. 31 dated December 20, 2010, made in the presence of Benediktus Andy Widyanto, SH, a notary in Jakarta, the stockholders agree to sell all ownership in PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) and PT Asianiaga Prakarsatama (ANP).
Berdasarkan akta jual beli saham No. 30 tanggal 20 Desember 2010, yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan menjual kepemilikan saham NMSP sebesar 21.488.500 lembar saham kepada PT Tunas Pupuk Sejati (TPSE), pihak dalam pengendalian yang sama, dengan harga pelepasan sebesar Rp 1. Kemudian, berdasarkan akta jual beli saham No. 32 tanggal 20 Desember 2010, yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Jakarta. Perusahaan menjual kepemilikan saham ANP sebesar 12.995 lembar saham kepada TPSE dengan harga pelepasan sebesar Rp 1. Berdasarkan transaksi penjualan tersebut Perusahaan mengakui keuntungan pelepasan entitas anak sebesar Rp 44.300 dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Based on the deed No. 30 dated December 20, 2010, made in presence of Benediktus Andy Widyanto, SH, a notary in Jakarta, the Company sold 21,488,500 NMSP shares to PT Tunas Pupuk Sejati (TPSE), entity under common control, for Rp 1. Furthermore, based on the deed No. 32 dated December 20, 2010, made in presence of Benediktus Andy Widyanto, SH, a notary in Jakarta, the Company sold the ANP 12,955 ownership in ANP amounted to 12,955 shares to TPSE these for Rp 1. As a result the Company recognized gain on disposal of subsidiary amounting to Rp 44,300 in the consolidated statements of comprehensive income.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat tanggal 31 Desember 2010 yang kemudian
Based on Conditional Share Purchase Agreement dated December 31, 2010 which was subsequently
d1/ April 16, 2012
On August 25, 2010, DP acquired 70% ownership of IBU based on the deed of shares acquisitions No. 19 and 20, made before Mohammad Dalwin Ginting, SH. The acquired shares consists of:
10
750 shares owned by PT Midland Pilar Agrostar Utama; 125 shares owned by PT Agro Palmindo Utama.
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
didokumentasikan dalam akta No. 213 dan 214 tanggal 13 April 2011 dari notaris Arry Supratno, SH, PT Wahana Nusantara (WN) dan PT Hap Chuan Trading (HCT) melakukan penjualan sahamnya di PT Jatisari Srirejeki (JS) kepada PT Dunia Pangan (DP) yang terdiri dari:
documented on the deed No. 213 and 214 dated April 13, 2011, of Arry Supratno, SH, PT Wahana Nusantara (WN) and PT Hap Chuan Trading (HCT) sold their shares in PT Jatisari Srirejeki (JS) to PT Dunia Pangan (DP) which consists of:
45.180 lembar saham milik WN; 5.020 lembar saham milik HCT.
45,180 shares owned by WN; 5,020 shares owned by HCT.
Harga transaksi akuisisi saham adalah sebesar Rp 35.000.
The acquisition cost of the shares amounted to Rp 35,000.
Sumber dana DP untuk mengakuisisi JS diperoleh melalui fasilitas pinjaman dari Primanex, Pte Ltd sebesar Rp 35.000 (lihat Catatan 6).
DP used the loan facility from Primanex, Pte Ltd is amounting to Rp 35,000 to fund the shares acquisition (see Note 6).
Transaksi akuisisi JS dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2007) tentang "Akuntansi Penggabungan Usaha". Oleh karena itu, selisih bersih antara harga perolehan dengan bagian proporsional saham atas nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi sebesar Rp 73.111 disajikan sebagai Goodwill sebagai bagian dari aset tidak berwujud pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 10).
The acquisition JS was accounted in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 22 (2007 Revision) regarding “Business Combination”. Consequently, net difference between shares acquisition price with the net book value of assets of acquired subsidiaries amounting to Rp 73,111 was recorded as Goodwill in the assets section of the consolidated statements of financial position (see Note 10).
PT Balaraja Bisco Paloma didirikan berdasarkan Akta No. 143 tanggal 18 Mei 2001 yang dibuat dihadapan Arry Supratno, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-27301.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011.
PT Balaraja Bisco Paloma was established in May 13, 2001 based on Noctarial Deed No. 143 of Arry Supratno, S.H., in Jakarta. The deed of establishment was approved by Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU27301.AH.01.01.Tahun 2011 dated May 30, 2011.
Pada bulan September 2011, PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 2.499 saham PT Putra Taro Paloma Rp 1.249,5 yang mewakili 99,96% kepemilikan saham.
In September 2011, PT Balaraja Bisco Paloma, a subsidiary, acquired 2,499 shares of PT Putra Taro Paloma for Rp 1,249.5 which represents 99.96% ownership.
1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi , Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 76 tanggal 28 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta dan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 63 tanggal 25 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
1.d. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit Committee and Employees Based on Deed of Annual General Meeting of Stockholders’ No 76 dated June 28, 2011 made in the presence of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., a notary in Jakarta, Deed of Annual General Meeting of Stockholders’ No. 63 dated June 25, 2009 made in the presence of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., a notary in Jakarta the composition of the Company’s Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:
d1/ April 16, 2012
11
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2011
2010
Priyo Hadi Sutanto
Priyo Hadi Sutanto
Wakil Komisaris Utama Komisaris
Kang Hongkie Widjaja Hengky Koestanto
Komisaris Independen
Bondan Haryo Winarno Haryadi
Kang Hongkie Widjaja Herry Beng Koestanto Budhi Istanto Suwito Bondan Haryo Winarno Haryadi
2011
2010
Stefanus Joko Mogoginta Budhi Istanto Suwito Edi Susanto
Stefanus Joko Mogoginta Hengky Koestanto Edi Susanto
Dewan Komisaris Komisaris Utama
--
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur
Board of Commissioners Commissioners Vice President Commissioner Commissioners Independent Commissioners
Board of Directors President Director Director Director
Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 and 2010 masing-masing dijabat oleh Yulianni Liyuwardi.
The Company’s corporate secretary as of December 31, 2011 and 2010 is Yulianni Liyuwardi.
Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 and 2010 masing-masing dijabat sebagai berikut:
The Audit Committee of the Company as of December 31, 2011 and 2010 is as follow:
Ketua Anggota Anggota
Prof. Dr. Ir. Haryadi Trisnawan Widodo Sri Wahyuni
Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada dewan komisaris dan direksi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Chairman Member Member
Remuneration paid to Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for the years ended December 31, 2011 and 2010, are as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan Pascakerja
5,230 3,466
5,196 3,109
Short -Term Employee Benefits Post -Employment Benefits
Jumlah
8,696
8,305
Total
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak adalah 2.059 dan 1.816 orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2011 and 2010, the Company and subsidiaries have 2,059 and 1,816 permanent employees, respectively (unaudited).
2. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang Direvisi (PSAK Revisi dan ISAK)
2. Adoption of Revised Statement of Financial Accounting Standards and Interpretation to Statement of Financial Accounting Standards (Revised SFAS and IFAS)
2.a. Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan oleh Perusahaan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011.
2.a. Standards Effective in the Current Year The following new standards, amendments to standards and interpretations are mandatory for the Company for the first time for the financial year beginning January 1, 2011:
• PSAK No. 1 (Revisi 2009): “Penyajian Laporan Keuangan” • PSAK No. 2 (Revisi 2009): ”Laporan Arus Kas”
• SFAS No. 1 (Revised 2009): “Presentation of Financial Statements” • SFAS No. 2 (Revised 2009): ”Statement of Cash Flows”
d1/ April 16, 2012
12
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
• PSAK No. 23 (Revisi 2010): ”Pendapatan” • PSAK No. 25 (Revisi 2009): ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” • PSAK No. 48 (Revisi 2009): ”Penurunan Nilai Aset” • PSAK No. 57 (Revisi 2009): ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” • PSAK No. 58 (Revisi 2009): “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” • ISAK No. 7 (Revised 2009): “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” • ISAK No. 9: “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa” • ISAK No. 10: “Program Loyalitas Pelanggan” • ISAK No. 11: “Distribusi Aset Non-Kas kepada Pemilik” • ISAK No. 12: “Pengendalian Bersama Entitas– Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” • ISAK No. 14: “Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web” • ISAK No. 17: “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
• SFAS No. 3 (Revised 2010): “Interim Financial Reporting” • SFAS No. 4 (Revised 2009): “Consolidated and Separate Financial Statements” • SFAS No. 5 (Revised 2010): “Operating Segments” • SFAS No. 7 (Revised 2010): “Related Party Disclosures” • SFAS No. 8 (Revised 2010): “Events after the Reporting Period” • SFAS No. 12 (Revised 2009): “Interests in Joint Venture” • SFAS No. 15 (Revised 2009): “Investment in Associates” • SFAS No. 19 (Revised 2010): “Intangible Assets” • SFAS No. 22 (Revised 2010): “Business Combinations” • SFAS No. 23 (Revised 2010): “Revenue” • SFAS No. 25 (Revised 2009): ”Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” • SFAS No. 48 (Revised 2009): ”Impairment of Assets” • SFAS No. 57 (Revised 2009): ”Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” • SFAS No. 58 (Revised 2009): “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” • IFAS No. 7 (Revised 2009): “Consolidation of Special Purpose Entities” • IFAS No. 9: “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” • IFAS No. 10: “Customer Loyalty Program” • IFAS No. 11: “Distributions of Non-Cash Assets to Owners” • IFAS No. 12: “Jointly Controlled Entities–Nonmonetary Contributions by Venturers” • IFAS No. 14: “Intangible Assets - Website Costs” • IFAS No. 17: “Interim Financial Reporting and Impairment”
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan: • PSAK No. 1 (Revisi 2009): ”Penyajian Laporan Keuangan” PSAK 1 (Revisi 2009) tersebut berlaku restrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali. Dampak signifikan perubahan dari standar akuntansi tersebut terhadap Perusahaan adalah: - Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan penambahan laporan posisi keuangan yang menunjukkan saldo awal (dalam hal dimana terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali). Sedangkan sebelumnya, laporan keuangan
The impacts of the above new standards that are relevant and significant to the Company’s consolidated financial statements as follows: • SFAS No. 1 (Revised 2009): ”Presentation of Financial Statements” The revised SFAS 1 (Revised 2009) is applied retrospectively and therefore certain comparative information have been restated. The significant impact of the changes in this accounting standard to the Company are as follows: - The financial statements are now comprised of statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity, statement of cash flows, notes to financial statements and additional statement of financial position showing beginning balances (in case of reclassification or restatement). Previously, the financial statements comprise of
• PSAK No. 3 (Revisi 2010): “Laporan Keuangan Interim” • PSAK No. 4 (Revisi 2009): “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” • PSAK No. 5 (Revisi 2010): “Segmen Operasi” • PSAK No. 7 (Revisi 2010): ”Pengungkapan PihakPihak Berelasi” • PSAK No. 8 (Revisi 2010): “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” • PSAK No. 12 (Revisi 2009): “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” • PSAK No. 15 (Revisi 2009): ”Investasi Pada Entitas Asosiasi” • PSAK No. 19 (Revisi 2010): “Aset Tak Berwujud” • PSAK No. 22 (Revisi 2010): “Kombinasi Bisnis”
d1/ April 16, 2012
13
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
-
-
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Perubahan istilah “Hak Minoritas” menjadi “Kepentingan Non-Pengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Sebelumnya, hak minoritas disajikan terpisah di antara liabilitas dan ekuitas. Pengungkapan tambahan, antara lain: sumber ketidakpastian estimasi dan manajemen permodalan.
-
-
Informasi komparatif telah disajikan kembali agar sesuai dengan standar tersebut. Karena perubahan pada kebijakan akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham.
balance sheet, statement of income, statement of changes in equity, statement of cash flows and notes to the financial statements. Change of the term “Minority Interest” to “Non Controlling Interest”. It is now presented as part of equity. Previously, it was presented separately between liability and equity. Additional disclosures are now required for the source of estimation uncertainty and capital management.
Comparative information has been presented to conform with the revised standard. The changes in accounting policy only impacts presentation aspects and has no impact on earnings per share.
•
PSAK No. 4 (Revisi 2009): “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Ruang lingkup Standar ini termasuk mengatur mengenai laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan pada laporan keuangan konsolidasian. Perusahaan tidak menyajikan laporan keuangan tersendiri pada laporan keuangan konsolidasian ini.
•
SFAS No. 4 (Revised 2009): “Consolidated and Separate Financial Statements” The scope of the standard is applicable when a parent entity prepares separate financial statements as supplementary information of the consolidated financial statements. The Company did not present a separate financial report to the consolidated financial statements.
•
PSAK No. 5 (Revisi 2009): “Segmen Operasi” Standar mengharuskan Perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Perusahaan mengoperasikan dan menjalankan bisnisnya melalui 3 (tiga) segmen yang terdiri dari segmen manufaktur makanan, produk beras dan agribisnis.
•
SFAS No. 5 (Revised 2009): “Operating Segments” The standard requires the Company to disclose information that enable users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities. The standard also enhances the definition of operating segment and the procedures used to identify and report operating segment. It requires a “management approach” under which segment information is presented on the same basis as that used for internal reporting purposes. The Company operates and manages its business through three (3) segments which consist of food manufacturing, ricemill and agribusiness segments.
•
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi.
Operating segment is reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker has been identified as the board of directors that makes strategic decisions.
PSAK No. 7 (Revisi 2010): “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi” Standar menyempurnakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah pihak berelasi,
• SFAS No. 7 (Revised 2010): “Related Party Disclosures” The standard enhances the guidance in the disclosure of related party relationships, transactions, outstanding balances, and commitments. It also clears out that a member of the key management personnel is a related party.
d1/ April 16, 2012
14
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori. Perusahaan telah melakukan evaluasi terhadap hubungan pihakpihak berelasi dan memastikan Laporan keuangan konsolidasian telah disusun menggunakan persyaratan pengungkapan yang telah direvisi (lihat Catatan 3.v). •
This standard now also requires the disclosure of each category of remuneration and compensation of the key management personnel. The Company evaluated its related party relationships and ensured that the consolidated financial statements have been prepared under the revised disclosure requirements (see Note 3.v). •
PSAK 22 (Revisi 2010): “Kombinasi Bisnis” Sejak 1 Januari 2011, goodwill tidak lagi diamortisasi dan akumulasi amortisasi dihapuskan bersama biaya perolehan. Selanjutnya goodwill diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi kerugian atas penurunan nilai, jika ada. Hal ini mengacu pada pengujian penurunan nilai tahunan sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Beginning January 1, 2011, the carrying amount of negative goodwill that resulted from the business combinations prior to January 1, 2011 was derecognized by adjusting the retained earnings.
Pada periode awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011, jumlah tercatat goodwill negatif yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. •
•
SAK No. 48 (Revisi 2009): “Penurunan Nilai Aset” Standar ini menyediakan panduan baru atau klasifikasi khususnya berkaitan dengan frekuensi atas uji penurunan nilai, identifikasi aset yang merupakan unit penghasil kas, alokasi goodwill ke unit-unit penghasil kas, saat pengujian penurunan nilai untuk goodwill. Secara khusus, standar ini membutuhkan pengujian penurunan nilai berikut ini minimal: i. nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tidak berwujud dengan umur ekonomis diukur setiap tahun, terlepas dari apakah ada indikasi aset tersebut mengalami penurunan nilai; ii. nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan diukur setiap tahun, terlepas dari apakah ada indikasi aset tersebut mengalami penurunan nilai; iii. goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis akan diuji penurunan nilai setiap tahun.
SFAS No. 48 (Revised 2009): “Impairment of Assets” This standard provides new guidance or clarifications with respect to the frequency of impairment testing, identifying the cash-generating units to which the assets belong, allocating goodwill to cash generating units, timing of impairment testing for goodwill. In particular, this standard requires at least an annual impairment testing of the following: i. the recoverable amount of an intangible asset with an indefinite useful life to be measured annually, irrespective of whether there is any indication of impairment; ii. the recoverable amount of an intangible asset not yet available for use to be measured annually, irrespective of whether there is any indication of impairment; iii. goodwill acquired in a business combination.
Standar ini juga tidak memperbolehkan pembalikkan atas penurunan nilai goodwill sebelumnya.
d1/ April 16, 2012
SFAS 22 (Revisied 2010): “Business Combination” Starting January 1, 2011, goodwill is no longer amortized. The accumulated amortization is writtenoff to its acquisition costs. Subsequently, goodwill is measured at cost less accumulated impairment losses, if any. This refers to the annual impairment testing in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), Impairment of Assets.
The standard also prohibits reversal of previous impairment of goodwill.
15
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.b. Pernyataan yang Telah Dikeluarkan tapi Belum Berlaku Efektif Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan terhadap Perusahaan tetapi belum efektif di tahun 2011, namun penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, adalah sebagai berikut: • PSAK No. 10 (Revisi 2010): ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” • PSAK No. 13 (Revisi 2011): “Properti Investasi”
2.b. Standards Issued which Are Not Yet Effective The Accounting Standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board (IASB) of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to the Company and mandatory and effective for the financial year beginning January 1, 2012 are as follows: • •
• PSAK No. 16 (Revisi 2011): “Aset Tetap” • PSAK No. 18 (Revisi 2010): “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” • PSAK No. 24 (Revisi 2010): ”Imbalan Kerja” • PSAK No. 26 (Revisi 2011): “Biaya Pinjaman” • PSAK No. 28 (Revisi 2010): “Akuntansi untuk Asuransi Kerugian” • PSAK No. 30 (Revisi 2011): “Akuntansi Guna Usaha” • PSAK No. 33 (Revisi 2011): “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan” • PSAK No. 34 (Revisi 2010): “Kontrak Konstruksi”
• • • • • • •
SFAS No. 33 (Revised 2011): “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”
•
SFAS No. 34 (Revised 2010): “Construction Contracts” • SFAS No. 36 (Revised 2010): “Accounting for Life Insurance” • SFAS No. 45 (Revised 2011): “Financial Reporting for Non-Profit Organizations” • SFAS No. 46 (Revised 2010): “Accounting for Income Taxes” • SFAS No. 50 (Revised 2010): “Financial Instruments: Presentation” • SFAS No. 53 (Revised 2010): “Share-based Payment” • SFAS No. 55 (Revised 2011) SFAS No. 55 (Revised 2011): “Financial Instruments: Recognition and Measurement” • SFAS No. 56 (Revised 2010): “Earnings per Share” • SFAS No. 60: “Financial Instruments: Disclosures”
• PSAK No. 36 (Revisi 2010): “Akuntansi untuk Asuransi Jiwa” • PSAK No. 45 (Revisi 2011): “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba” • PSAK No. 46 (Revisi 2010): “Akuntansi Pajak Penghasilan” • PSAK No. 50 (Revisi 2010): ”Instrumen Keuangan: Penyajian” • PSAK No. 53 (Revisi 2010): “Pembayaran Berbasis Saham” • PSAK No. 55 (Revisi 2011): “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” • PSAK No. 56 (Revisi 2010): “Laba per Saham” • SAK No. 60: ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan” • PSAK No. 61: “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” • PSAK No. 62: “Kontrak Asuransi” • PSAK No. 63: “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” • PSAK No. 64: “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” • ISAK No. 13: “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” • ISAK No. 15: “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” • ISAK No. 16: “Perjanjian Konsesi Jasa” d1/ April 16, 2012
SFAS No. 10 (Revised 2010): “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” SFAS No. 13 (Revised 2011): “Investment Property” SFAS No. 16 (Revised 2011): “Fixed Assets” SFAS No. 18 (Revised 2010): “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” SFAS No. 24 (Revised 2010): “Employee Benefits” SFAS No. 26 (Revised 2011): “Borrowing Costs” SFAS No. 28 (Revised 2010): “Accounting for Loss Insurance contracts” SFAS No. 30 (Revised 2011): “Leases”
• SFAS No. 61: “Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance” • SFAS No. 62: “Insurance Contracts” • SFAS No. 63: “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” • SFAS No. 64: “Exploration and Evaluation of Mineral Resources” • IFAS No. 13: “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation” • IFAS No. 15, “SFAS No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” • IFAS No. 16: “Service Concession Arrangements” 16
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated) • IFAS No. 18: “Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities” • IFAS No. 19: “Applying the Restatement Approach under SFAS 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” • IFAS No. 20: “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” • IFAS No. 22: “Service Concession Arrangements: Disclosure” • IFAS No. 23: “Operating Leases-Incentives” • IFAS No. 24: “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”
• ISAK No. 18: “Bantuan Pemerintah-Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” • ISAK No. 19: “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” • ISAK No. 20: “Pajak Penghasilan-Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Sahamnya” • ISAK No. 22: “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” • ISAK No. 23: “Sewa Operasi-Insentif” • ISAK No. 24: “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa” • ISAK No. 25: “Hak Atas Tanah” • ISAK No. 26: “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
• IFAS No. 25: “Rights Arising from Land” • IFAS No. 26: “Reassessment of Embedded Derivatives” The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations to its financial statements.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
2.c. Pencabutan Standar Akuntansi
2.c. Withdrawal of Accounting Standards
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: Pencabutan atas standar akuntansi dan interpretasinya berikut ini yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan: • PSAK No. 6: “Akuntansi dan Pelaporan untuk Entitas Tahap Pengembangan” • PSAK No. 21 “Akuntansi Ekuitas” • PSAK No. 40: “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi (pencabutan melalui PSAK No. 15 Revisi 2009)” • ISAK No. 1: ” Penentuan Harga Pasar Dividen”
Effective on or after January 1, 2011: The withdrawal of the accounting standards and interpretations for the year beginning 1 January 2011 that are neither relevant nor do not have material impact to the Company and their mandatory effective dates are as follows: • SFAS No. 6: “Accounting and Reporting for Development-Stage Entities” • SFAS No. 21: “Accounting for Equity” • SFAS No. 40: “Accounting for Changes in Equity of the Subsidiary or Associate (withdrawn through SFAS No. 15 Revised 2009) • ISAK No. 1: ”Determination of Market Value of Share Dividends” • IFAS No. 2: “Presentation of Capital and Receivables from Share Subscribers” • IFAS No. 3: “Accounting for Donation or Endowment”
• ISAK No. 2: “Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemesan Saham” • ISAK No. 3: “Akuntansi atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan” Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: • PSAK No. 11: “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)” • PSAK No. 27: “Akuntansi Koperasi” • PSAK No. 29: “Akuntansi Minyak dan Gas Bumi” • PSAK No. 44: “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” • PSAK No. 52: “Mata Uang Pelaporan (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010) • ISAK No. 4: “Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010) d1/ April 16, 2012
Effective on or after January 1, 2012: • • • • • •
17
SFAS No. 11: “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies (withdrawn through SFAS No. 10 Revised 2010)” SFAS No. 27: “Accounting for Cooperatives” SFAS No. 29: “Accounting for Oil and Gas” SFAS No. 44: “Accounting for Real Estate Development Activities” SFAS No. 52: “Reporting Currencies (withdrawn through SFAS No.10 Revised 2010)” IFAS No. 4: “Allowable Alternative Treatment of Foreign Exchange Differences (withdrawn through SFAS No. 10 Revised 2010)” paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013: • PSAK No. 44: “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” paragraf 1-46, 4955 dan 62-64” • PSAK No. 51: “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” •
Effective on or after January 1, 2013: • • •
ISAK No. 21: “Perjanjian Konstruksi Real Estat”
Perusahaan tidak melakukan penerapan dini PSAK, ISAK dan pencabutan PSAK tersebut serta belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.
SFAS No. 44: “Accounting for Real Estate Development Activity paragraph 1-46, 49-55 and 62-64” SFAS No. 51: ”Accounting for QuasiReorganization” IFAS No. 21: “Real Estate Construction Contracts”
The Company did not early adopt the abovementioned SFAS, IFAS and withdrawal of SFAS and has not determined the impact to its consolidated financial statements.
3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting
3.
3.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Keputusaan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
3.a. Compliance with Financial Accounting Standards (FAS) The Company’s financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board Indonesian Institute of Accountants (IIA) and Regulations of Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 (Revision 2000) regarding the “Preparation of Financial Statements” and Decree No. KEP-554/BL/2010 regarding the Amendment to Regulation No. VIII.G.7 and other accounting policies which are prevalent in the Capital Market.
3.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar accrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
3.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared based on a going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows which used the cash basis. The basis of measurement in the preparation of these consolidated financial statements is the historical cost concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows have been prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing, and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah dan seluruh angka dalam laporan keuangan dibulatkan menjadi jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
The reporting currency used in the preparation of these consolidated financial statements is Rupiah and figures in the financial statements were rounded off to millions of Rupiah, unless otherwise stated.
d1/ April 16, 2012
18
Summary Policies
of
Significant
Accounting
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada catatan 1.c.
3.c. Consolidation Principles The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1.c.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is: a. b.
c.
d.
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or power to cast the majority of votes in the meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
The existence and effect of potential voting rights that can be implemented or converted on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern financial and operating policies of another entity.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan sebagai satu kesatuan.
The effects of all significant transactions and balances between companies within the Company have been eliminated in the consolidated financial statements to reflect the financial position and results of operations of the Company as one business entity.
Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.
The non-controiling interest in the net income (loss) and equity of a subsidiary is stated as a proportion of the minority shareholders in the net income (loss) and equity of subsidiary.
Perubahan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai penambahan modal dalam akun ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Transaction difference in equity changes of subsidiaries is stated as an addition to equity in the account “Difference in Transactions Concerning Equity Change of Subsidiaries” in the consolidated statements of financial position.
d1/ April 16, 2012
19
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3.d. Setara Kas Setara kas meliputi deposito yang jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan, tidak dijadikan jaminan, tidak dibatasi penggunaannya serta dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan.
3.d.
Cash Equivalents Cash equivalents consist of time deposits with maturities of not more than or equal to 3 (three) months since placement date, are not pledged as collateral, not restricted and can be immediately converted into cash without any significant changes in value.
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai Investasi Jangka Pendek. Deposito disajikan sebesar nilai nominal.
Time deposits with maturities of less than 3 months at the placement date but was pledged or has been reserve for various needs, and time deposits with maturities of more than three months at the placement date are presented as short-term investments. Time deposits are presented at nominal value.
3.e. Persediaan Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga perolehan dihitung dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama.
3.e. Inventories Inventories are carried at the lower of cost and net realizable value. Acquisition cost includes all costs to acquire the inventories and bringing them to their intended location and condition. Net realizable value is the estimated fair selling price of inventory less the estimated cost to complete and cost to sell. Cost is determined using the First-In First-Out method.
Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
An allowance for obsolete inventories is provided based on the periodic review of the condition of the inventories.
3.f. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
3.f. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized according to the periods benefited by using straight line method.
3.g. Aset Tetap Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan tidak didepresiasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
3.g. Property, Plant and Equipment Property, plant and equipment are recorded based on cost model which stated at cost less their accumulated depreciation and accumulated impairment value, if any, except for land which are carried at cost and are not depreciated. Depreciation is computed using the straight line method based on the estimated useful lives of the asset as follows:
Tahun/Year Bangunan dan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Kendaraan Perabot dan Peralatan Kantor
10 – 20 4 – 10 8 4–8 4–8
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian d1/ April 16, 2012
Building and Infrastructures Machineries Factory Equipments Vehicles Office Furniture and Fixtures The cost of repairs and maintenance is charged to the consolidated statement of comprehensive income as
20
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
pada saat terjadinya sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah umur masa manfaat aset tetap atau taksiran manfaat di masa mendatang dikapitalisasi. Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
incurred while renewals and improvements which increase the useful life of property, plant and equipment or estimated future benefits are capitalized. When property, plant and equipment are retired or otherwise disposed off, their acquisition cost and related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of comprehensive income.
Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction in progress is presented as part of property, plant and equipment. All incurred expenditures, including borrowing cost of loan used for construction of such assets during the construction period, are capitalized. Construction in progress is transferred to the appropriate plant and equipment account when the construction is completed and ready for its intended use.
1
Aset tetap yang tidak digunakan lagi dikeluarkan dari aset tetap berdasarkan jumlah nilai tercatatnya.
Unutilized assets are removed from property, plant and equipment account based on its carrying value.
3.h. Sewa Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Semua bentuk sewa lainnya diklasifikasikan sebagai sewa menyewa biasa.
3.h. Lease A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and benefits associated with the ownership of assets. All other leases are classified as operating leases.
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian nilai wajar aset ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.
At the commencement of the lease term, lessee records the obligation under finance lease in the statement of financial position as an asset and a liability at the lower of the fair value of the asset and the present value of the minimum lease payments, if present value of the minimum lease payment were lower than fair value. Fair value of asset is determined at the inception of the lease. Discount rate used to calculate the present value of minimum lease payment is the implicit interest rate of the lease, if it could be determined practicably, otherwise at the lessee’s incremental borrowing rate. Any initial direct costs of the lessee are added to the amount recognized as asset. The depreciation policy for assets held under finance lease should be consistent with directly owned assets.
3.i. Perkebunan plasma Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
3.i. Plasma plantations Development of plasma plantations is financed by plasma plantation investment credits from bank or by self-financing. Costs incurred during the development phase up to the handover of the plasma plantation to plasma farmers are capitalized. The accumulated development costs are presented net of loans received, as assets or obligations in the consolidated statements of financial position.
d1/ April 16, 2012
21
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah yang disepakati antara bank dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke petani plasma.
The difference between the accumulated development costs and the conversion value (the amount agreed between the bank and the plasma farmers) is charged to the consolidated statements of comprehensive income when the land is handed over to plasma farmers.
3.j. Tanaman Perkebunan Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional berdasarkan luas hektar tanam.
3.j. Plantations Immature plantations is recognized at cost which consist of cost of preparation, planting, manuring and upkeeping, including borrowing cost used to finance the development of immature plantations and other indirect cost which are measured in proportion to the area wide of the fields.
Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Tanaman menghasilkan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama 20 tahun.
Once the plantations have matured, accumulations of cost are reclassified to mature plantations. Mature plantations are depreciated using the straight line method according to its estimated useful life of 20 years.
3.k. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan pembebanannya dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah yang bersangkutan.
3.k. Deferred Land Rights Cost All expenditures related to acquisition of extension of land rights is deferred and amortized over the corresponding land rights period.
3.l. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dan entitas anak dalam suatu periode akuntansi.
3.l. Estimated Liability on Employee Benefits Short-term employee benefit is recognized at undiscounted amount when an employee has rendered service to the Company and subsidiaries during an accounting period.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dan entitas anak dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Perusahaan dan entitas anak. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
Post-employment benefit is recognized at discounted amount when the employee has rendered his/her services to the Company and subsidiaries during an accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which include constructive obligation that arises from the Company and subsidiary common practices. In calculating the liabilities, the benefit is discounted using the projected unit credit method.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak berkomitmen untuk: a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
Termination benefit is recognized when, and only when, the Company and subsidiaries is committed to either: a. Terminate the employment of an employee or group of employees before the normal retirement date; or b. Provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy.
3.m. Obligasi Diperoleh Kembali Perolehan kembali instrumen hutang yang tidak dimaksudkan sebagai pelunasan, diperlakukan seolah-olah telah terjadi pelunasan dalam laporan
3.m. Treasury Bonds Reacquisition of debt instruments which is not intended as settlement of loan is treated as if a settlement has occurred in the consolidated financial statements.
b.
d1/ April 16, 2012
22
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
keuangan konsolidasian. Selisih antara nilai nominal instrumen hutang dengan nilai wajar dikreditkan atau dibebankan pada tahun yang bersangkutan.
The difference between the face value and its fair value is charged or credited to current operations.
3.n. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor”.
3.n. Stock Issuance Cost Stock issuance cost represents expenses related with the issuance of Company’s stock. It consists of fees and commissions paid to underwriter, supporting institutions and professions to capital market, printing expenses of registration documents, listing expenses in stock exchange and promotional expenses. Stock issuance cost is recorded as a reduction to issued capital and presented as part of Stockholders’ Equity under “Additional Paid-in Capital”.
3.o. Aset Tidak Berwujud Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.
3.o. Intangible Assets Costs incurred for the purchase of computer software and the related cost to renew the program are deferred and amortized using the straight line method over their useful lives.
Goodwill merupakan Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diperoleh pada tanggal akuisisi.
Goodwill is the excess of the fair value acquisition cost of net assets of the Company on the date of acquisition.
Goodwill diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi akumulasi. Penurunan kerugian pada goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian atas divestasi entitas termasuk nilai tercatat goodwill terkait dengan entitas yang dijual dijual.
Goodwill is tested annually for impairment and carried at cost less accumulated impairment losses. Impairment losses on goodwill are not reversed. Gains and losses on the disposal of an entity include the carrying amount of goodwill relating to the entity sold.
Goodwill dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan mengujian penurunan nilai. Alokasi dilakukan terhadap masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh keuntungan dari kombinasi bisnis di mana goodwill timbul.
Goodwill is allocated to cash-generating units for the purpose of impairment testing. The allocation is made to those cash-generating units or groups of cashgenerating units that are expected to benefit from the business combination which resulted the goodwill.
Merek-merek dagang tertentu yang tidak mempunyai wujud fisik dan mempunyai manfaat ekonomis di masa depan, diamortisasi selama periode 20 tahun menggunakan metode garis lurus.
Certain brand names which are intangible and have future benefits are amortized over a period of 20 years using the straight-line method.
3.p. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
3.p. Difference in Value from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control The restructuring transactions between entities under common control, such as transfers of assets, liabilities, shares or other ownership instruments by re-organizing entities within the same group, does not represent changes of ownership in terms of economic substance, thus does not result in gain or loss for the group companies as a whole or for the individual entity in the group.
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut.
d1/ April 16, 2012
23
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, liabilitas atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya (dalam bentuk hukumnya) dialihkan, dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan goodwill.
Because restructuring transactions between companies under common control do not result in changes in economic substance of ownership in transferred assets, shares, liabilities or other ownership instruments, the transferred assets or liabilities (in legal form) are recorded at book value in a manner similar to business combination transactions using the pooling of interest method. The difference between transfer price and book value does not represent goodwill.
Jika substansi sepengendalian antara entitas yang melakukan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut telah hilang atau terjadi pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepada pihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo akun selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akan diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If the control, in substance, of entities involved in the restructuring transaction no longer exists or there is a removal of assets, liabilities, stocks, or others ownership instruments that becomes the basis of difference in value of restructuring transactions between companies under common control, then the account balance of difference in value of restructuring transactions between companies under common control are recorded as gain or loss realized in the consolidated statements of comprehensive income.
3.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan yang dibayar di muka diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
3.q. Revenue and Expense Recognition Revenues are recognized when goods are transferred to the customers. Sales paid in advance are recognized as revenue when the goods are transferred to the customers.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized as incurred.
3.r. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan balance sheet liability method. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
3.r. Income Tax All temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred tax using the balance sheet liability method. Currently enacted tax rates are used to determine deferred tax.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi.
Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the statement of financial position date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realized or the deferred income tax liability is settled.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Deferred tax assets relating to the carryforward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Adjustments to tax obligations are recognized when an assessment letter is received or, if an objection submitted, when the result of the decision for the objection determined, or if appealed, when the result of the decision on appeal from tax court is determined.
d1/ April 16, 2012
24
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Current income tax is recognized based on taxable income for the year which is determined in accordance with the current income tax regulations.
3.s. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun/perode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula instrumen keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutif bagi seluruh saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.
3.s. Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing income attributable to owners with the weightedaverage number of outstanding common shares in the respective year/period. Diluted earning per share is calculated by considering other issued financial instruments with potential dilution effect to all common shares outstanding during the reporting period.
3.t. Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing
3.t. Balances and Transactions Denominated in Foreign Currencies Transactions involving foreign currencies are recorded at the foreign exchange rate prevailing at the time the transactions are made. On the statement of financial statement date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies were adjusted based on Bank of Indonesia’s middle rate prevailing at that time.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs tengah dari Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Kurs yang digunakan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
USD 1 SGD 1 EUR 1
Exchange rates used on the consolidated statement of financial position date are as follows:
2011 Rp
2010 Rp
9,068,00 6,974.33 11,738.99
8,991.00 6,980.51 11,955.79
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.
USD 1 SGD 1 EUR 1
The resulting gains or losses on foreign currencies are credited or charged to the current year consolidated statement of comprehensive income.
3.u. Instrumen Keuangan Aset Keuangan
3.u. Financial Instruments Financial Assets
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Company classifies its financial asset in the following categories (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) heldto-maturity investments; an (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the Company’s purpose of financial assets’ acquisition. Management recognizes financial assets’ classification at initial acquisition.
• Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk
• Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets which recognized at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. Financial assets are classified in this category when they are held principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term
d1/ April 16, 2012
25
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are classified as trading assets, except as designated and effective as hedging instruments.
Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Company and subsidiaries have no financial assets at fair value through profit or loss.
• Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
• Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain pihak berelasi dan pihak ketiga, dan uang jaminan yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar lainnya.
The financial assets which are classified as loans and receivables are cash and cash equivalents, accounts receivable, other receivables from related and third parties and security deposits which are recorded as part of other non-current assets.
• Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
• Held-to-Maturity Investments (HTM)
• Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
• Available-for-Sale (AFS) Financial Assets AFS Financial assets are non-derivative financial assets that held during a certain period with intention to sell in order to fulfill liquidity needs, changes in interest rates or foreign exchange, or are not classified as loans and receivables, investments that classified into held-to-maturity or financial assets at fair value through profit or loss.
d1/ April 16, 2012
Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
a) Investments which from initial recognition were designated as financial assets measured at fair value through profit or loss; b) Investments were designated as available for sale; and c) Investments that meet the definition of loans and receivables.
26
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian laporan perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
At initial recognition, AFS financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at fair value with any gain or loss recognized at the consolidated statements of changes in equity, except for impairment loss and foreign exchange until derecognition. If AFS financial assets are impaired, the accumulated profit or loss previously recognized in the consolidated statements of changes in equity is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income is calculated using the effective interest rate method and gains or losses from changes in exchange rates of monetary assets that are classified as AFS financial assets are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial Liabilities and Equity Instruments Classification as debt or equity Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument. Equity Instruments An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham.
Reacquisition of the Company’s previously issued stock is accounted for using the cost method. Treasury stock is recorded at acquisition cost and presented as a deduction from the capital stock account.
Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki instrumen ekuitas.
The Company and subsidiaries have no equity instruments.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at FVTPL and (ii) financial liabilities at amortized cost.
•
• Financial Liabilities at FVTPL The fair value of financial liabilities at FVTPL are the financial liabilities that are designated for trading. Financial liabilities are classified for trading if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli
d1/ April 16, 2012
27
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
•
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
are classified as trading liabilities except when designated and effective as hedging instruments.
Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
At initial recognition, financial liabilities measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortized cost using effective interest rate method.
Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Company and subsidiaries have no financial liabilities at FVTPL. •
Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are categorized and measured using amortized cost.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang, hutang usaha - pihak ketiga, hutang lain-lain - pihak ketiga dan biaya yang masih harus dibayar.
Financial liabilities at amortized cost consists of short and long term bank loans, accounts payable - third parties, other payables - third parties and accrued expenses.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau • pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau • terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Some objective evidence of impairment in value includes: • significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or • default or delinquency in interest or principal payments; or
d1/ April 16, 2012
•
28
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi konsolidasian periode berjalan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in other comprehensive income are reclassified to current period consolidated profit and loss.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through the consolidated statement of comprehensive income to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi periode berjalan tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in the current period of profit and loss are not reversed through the consolidated statement of comprehensive income. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in equity.
d1/ April 16, 2012
29
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset at the date of reclassification.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Company and subsidiaries derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when they transfer the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and subsidiaries neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and subsidiaries recognize their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Company and subsidiaries retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and subsidiaries continue to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received
Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and subsidiaries derecognize financial liabilities when, and only when, the Company’s and subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or they expire.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrument keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
d1/ April 16, 2012
30
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca.
Fair Value Determination The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on prevailing market value at financial position date.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity securities with unavailable fair value are recorded at cost.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan dan entitas anak menggunakan metode discounted cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
The fair value of other financial instruments not traded in the market is determined using certain valuation techniques. The Company and subsidiaries use discounted cashflows with assumptions based on market conditions existing at financial position date to determine the fair value of other financial instruments.
3.v. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”): • Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: a) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor, b) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau c) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor. • Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: a) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain). b) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya). c) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. e) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang
3.v. Related Parties Transactions A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (referred to as the “reporting entity”). • A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:
d1/ April 16, 2012
(a) has control or joint control over the reporting entity; (b) has significant influence over the reporting entity; or (c) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. • An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (a) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiaries and fellow subsidiary are related to the others). (b) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(c)
Both entities are joint ventures of the same third party. (d) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. (e) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. 31
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
f)
g)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor. Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a). Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
3.w. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitasnya yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian selama periode pelaporan. Hasil sesungguhnya mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.
4.
(f)
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
(g)
A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
3.w. Use of Estimates The preparation of the consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted requires the Company’s management to make estimates and assumptions that affect the reported amount of assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements. Actual results could differ from those estimates.
Kas dan Setara Kas
4. Cash and Cash Equivalents 2011 Rp
2010 Rp
Kas Bank - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
780
1,200
17,240 14,015 12,765
1,501 4,745 2,265
PT Bank Muamalat Indonesia
5,205
210
Cash on Hand Cash in Banks - Third Parties Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
2,801
--
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank UOB Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000)
1,740 1,085 624
--527
PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank UOB Indonesia Tbk Others (each below Rp 1,000)
Dolar AS
US Dollar
PT Bank DBS Indonesia (2011: 41,638,041; 2010: 8,602) PT Bank Muamalat Indonesia (2011: 54,967; 2010: 294,194) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011: 19,785; 2010: 222,547) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500) (2011: 14,565; 2010: 15,088) Sub Jumlah Bank
d1/ April 16, 2012
PT Bank DBS Indonesia 377,574
77
498
2,681
179
2,001
132 433,858
147 14,154
32
(2011: 41,638,041; 2010: 8,602) PT Bank Muamalat Indonesia (2011: 54,967; 2010: 294,194) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2011: 19,785; 2010: 222,547) Others (each below Rp 500) (2011: 14,565; 2010: 15,088) Sub Total Cash in Banks
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2011 Rp
Deposito Berjangka - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank UOB Indonesia Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank of China Sub Jumlah Deposito Berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas
2010 Rp
50,000 50,000 50,000 30,035 10,000 10,000
---73 ---
200,035
73
634,673
15,427
Suku bunga dan periode yang berlaku untuk deposito berjangka pada tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Suku Bunga Jatuh Tempo
5.
2011
2010
6.5% - 8.75% 1 - 3 bulan/
5,75% 1 - 3 bulan/
months
months
Investasi Jangka Pendek
Total Cash and Cash Equivalents
Interest Rates Maturity
5. Short-Term Investment Short-term investment represents time deposit in Rupiah at PT Bank UOB Indonesia amounted to Rp 160,000 with annual interest of 5% and PT Bank Muamalat Indonesia amounted to Rp 10,000 with annual interest rate of 8.75%. This Time Deposit is pledged as collateral to PT Bank UOB Indonesia and PT Bank Muamalat Indonesia (see Note 16).
Piutang Usaha
6. Accounts Receivable 2011 Rp
Pihak Berelasi (lihat Catatan 7)
Sub Total Time Deposits
Interest rate and period of maturity applied for time deposit in 2011 and 2010 are as follows:
Investasi jangka pendek merupakan penempatan deposito berjangka dalam Rupiah pada PT Bank UOB Indonesia sebesar Rp 160.000 dan memperoleh bunga 5% per tahun dan PT Bank Muamalat Indonesia sebesar Rp 10.000 dan memperoleh bunga 8,75% per tahun. Deposito ini digunakan sebagai Jaminan kepada PT Bank UOB Indonesia dan PT Bank Muamalat Indonesia (lihat Catatan 16).
6.
Time Deposits - Third Parties Rupiah PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank UOB Indonesia Tbk PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Bank of China
2010 Rp --
1,158
Related Party (see Note 7)
Pihak Ketiga PT Semar Kencana Sejati PT Tata Makmur Sejahtera PT Kereta Kencana Mulia United Nations for World Food Programme PT Kereta Kencana Mandiri PT Kereta Kencana Murni PT Prima Indo Meal Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5.000) Sub Jumlah Piutang Pihak Ketiga Dikurangi : Penurunan Nilai Jumlah Piutang Pihak Ketiga - Bersih
143,329 86,865 51,201 47,416 41,707 25,391 10,791 67,759 474,459 (701) 473,758
36,285 34,354 13,225 32,428 7,810 12,103 -24,481 160,686 (843) 159,843
Third Parties PT Semar Kencana Sejati PT Tata Makmur Sejahtera PT Kereta Kencana Mulia United Nations for World Food Programme PT Kereta Kencana Mandiri PT Kereta Kencana Murni PT Prima Indo Meal Others (each below Rp 5,000) Sub Total Third Parties Less: Impairment Value Accounts Receivable Third Parties - Net
Jumlah Piutang Usaha - Bersih
473,758
161,001
Accounts Receivable - Net
d1/ April 16, 2012
33
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
The details of aging of accounts receivable based on invoice date are as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Pihak Berelasi > 12 bulan Sub Jumlah Pihak Berelasi
---
1,158 1,158
Related Party > 12 months Subtotal Related Party
Pihak Ketiga Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan > 12 bulan Sub Jumlah Dikurangi: Penurunan Nilai Sub Jumlah Pihak Ketiga - Bersih
190,571 239,820 35,104 8,772 192 474,459 (701) 473,758
79,320 71,024 3,485 3,871 2,986 160,686 (843) 159,843
Third Parties Up to 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 12 months > 12 months Sub Total Less: Impairment Value Subtotal Third Parties - Net
Jumlah Piutang Usaha - Bersih
473,758
161,001
Accounts Receivable - Net
Mutasi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
The movement of impairment allowance for losses on accounts receivable is as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Pihak Ketiga Saldo Awal pemulihan
843 (142)
843 --
Third Parties Beginning Balance Reversal
Saldo Akhir
701
843
Ending Balance
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of accounts receivable based on currency used is as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Rupiah Dolar Amerika Serikat
436,018 37,740
159,310 1,691
Rupiah US Dollar
Jumlah Piutang Usaha - Bersih
473,758
161,001
Accounts Receivable - Net
Piutang usaha PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 16).
Accounts receivable of PT Tiga Pilar Sejahtera and PT Poly Meditra Indonesia, all subsidiaries, are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 16).
Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 20).
All accounts receivable of PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 20).
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan tersebut cukup untuk menutupi risiko penurunan nilai piutang.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover the possible impairment risk of receivables.
d1/ April 16, 2012
34
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Saldo dan Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
7. Balance and Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan bisnis normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
On the normal course of business, the Company and subsidiaries conduct transactions with related parties as follows:
Jumlah/ Amount 2011 Rp Piutang Usaha PT Sarana Indoboga Pratama Piutang Pihak Berelasi PT Naga Mas Sakti Perkasa PT Tugu Palma Sejahtera Jumlah Piutang Pihak-Pihak Berelasi
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas yang Bersangkutan/ Percentage to RespectiveTotal Assets/Liabilities 2010 Rp
2011 (%)
2010 (%)
--
1,158
--
0.06
Accounts Receivable PT Sarana Indoboga Pratama
43,257 107
43,257 --
1.20 0.00
2.23 --
Due From Related Parties PT Naga Mas Sakti Perkasa PT Tugu Palma Sejahtera
43,364
43,257
1.21
2.23
Total Due from Related Parties
--
2,778
--
0.21
Hutang Usaha PT Dinamika Energitama Nusantara
Accounts Payable PT Dinamika Energitama Nusantara
PT Tiga Pilar Corpora
5,823
--
0.33
--
Jumlah Hutang Usaha
5,823
2,778
0.33
0.21
Total Accounts Payable
1,606 --
-150,000
0.09 --
-11.14
Others Payable PT Tiga Pilar Corpora Primanex Pte Ltd
Hutang Lain-lain PT Tiga Pilar Corpora Primanex Pte Ltd PT Sarana Indoboga Pratama Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000) Jumlah Hutang Lain-lain Beban Manajemen dan Royalti PT Tiga Pilar Corpora
PT Tiga Pilar Corpora
--
1,035
--
0.08
PT Sarana Indoboga Pratama
74
886
0.00
0.07
Others (each below Rp 1,000)
1,680
151,921
0.10
11.29
Total Others Payable
5,609
7,392
21.73
(18.18)
Royalty and Management Fee Expenses PT Tiga Pilar Corpora
Transaksi-transaksi tersebut diperlakukan sama dengan transaksi pihak ketiga, kecuali diungkapkan lain.
The transactions were conducted in an arm’s length basis, unless stated otherwise.
Piutang kepada NMSP merupakan beban antar perusahaan pada saat NMSP masih menjadi entitas anak. Piutang ini dijamin dengan tanah atas nama NMSP.
Receivable from NMSP represents intercompany charges when NMSP was still a subsidiary. This receivable is secured with a land under the name of NMSP.
Hutang kepada Primanex Pte Ltd (Primanex), pemegang saham, sebesar Rp 150.0000 terdiri dari hutang PT Dunia Pangan, entitas anak, kepada Primanex sebesar Rp 35.000 yang digunakan untuk mengakuisisi PT Jatisari Srirejeki (JS) (lihat Catatan 1.c) dan hutang JS kepada Primanex sebesar Rp 115.000 berdasarkan Perjanjian Jual Beli Piutang tanggal 31 Desember 2010. Hutang ini telah dilunasi pada Desember 2011.
Due to Primanex Pte Ltd (Primanex), a shareholder, amounting to Rp 150,000 consist of payable of PT Dunia Pangan, a subsidiary, to Primanex amounting to Rp 35,000 which was used to acquire the shares of PT Jatisari Srirejeki (JS) (see Note 1.c) and payable of JS to Primanex amounted to Rp 115,000 based on Cessie Agreement dated December 31, 2010. This loan was fully paid during December , 2011.
Sebagai bagian dalam upaya akuisisi entitas anak, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, menerbitkan obligasi wajib konversi kepada Perusahaan (lihat catatan 1.c).
As part of its effort to acquire a subsidiary, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, issued mandatory convertible bonds to the Company (see Note 1.c).
BRI menerbitkan obligasi wajib konversi pada tanggal 15 Desember 2010 kepada Perusahaan sebesar Rp 145.000 dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun, tanpa bunga dan tidak ada jaminan. Obligasi ini akan dikonversi dengan saham BRI pada saat jatuh tempo tanggal 15 Desember 2013.
BRI issued Mandatory Convertible Bond on December 15, 2010 to the Company amounting to Rp 145,000, for 3 (three) years period, non-interest bearing and not secured. These bonds will be converted to BRI shares upon maturity on December 15, 2013.
Saldo investasi pada obligasi wajib konversi di pembukuan Perusahaan dan liabilitas obligasi wajib konversi di pembukuan BRI untuk tujuan penyusunan laporan keuangan
The balance of investment on mandatory convertible bond recorded in the Company’s books and mandatory convertible bond liability recorded in BRI’s books for the purpose of the
d1/ April 16, 2012
35
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
konsolidasian ini telah dieliminasi sesuai dengan prinsipprinsip konsolidasian.
consolidated financial statements has been eliminated in accordance with the principles of consolidation.
Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi:
A detail of the account and transaction with related parties is as follows:
Nama Perusahaan/ Name of Company
Sifat Pihak-pihak Berelasi/ Nature of Related Parties
Sifat Transaksi/ Nature of Transactions
PT Sarana Indoboga Pratama
Di bawah Pengendalian yang Sama/ Under Common Control
Piutang usaha/ Accounts receivable
PT Dinamika Energitama Nusantara
Di bawah Pengendalian yang Sama/ Under Common Control
Hutang Usaha/ Accounts Payable
PT Tiga Pilar Corpora PT Naga Mas Sakti Perkasa
Primanex Pte Ltd PT Tugu Palma Sejahtera
8.
Pemegang Saham/ a shareholder
Beban Royalti dan Management Fee/ Royalty and Management Fee Expenses.
Di bawah Pengendalian yang Sama/ Under Common Control
Beban antar perusahaan yang tidak dikenakan bunga/ Non-interest bearing of intercompany charges
Pemegang Saham/ a shareholder
Pinjaman tanpa bunga/ Non-interest bearing loan
Di bawah Pengendalian yang Sama/ Under Common Control
Pinjaman tanpa bunga/ Non-interest bearing loan
Persediaan
8. Inventories 2011 Rp
2010 Rp
Bahan Baku Bahan Pembantu Barang Jadi Suku Cadang dan Bahan Bakar Lain-lain Sub Jumlah Dikurangi: Penurunan Nilai
236,987 51,845 17,380 13,609 12,328 332,149 (250)
252,903 56,601 96,552 9,957 8,569 424,582 (250)
Raw Materials Supporting Materials Finished Goods Spareparts and Fuel Others Subtotal Less: Allowance for Inventory Obsolence
Jumlah Persediaan - Bersih
331,899
424,332
Inventories - Net
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 16).
As of December 31, 2011 and 2010, inventories of PT Tiga Pilar Sejahtera and PT Poly Meditra Indonesia, all subsidiaries, are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 16).
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 20).
As of December 31, 2011 and 2010, inventories of PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 20).
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lihat Catatan 16).
As of December 31, 2011 and 2010, inventories of PT Dunia Pangan, a subsidiary, are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (see Note 16).
d1/ April 16, 2012
36
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lihat Catatan 20).
As of December 31, 2011 and 2010, inventories of PT Jatisari Srirejeki, a subsidiary, are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (see Note 20).
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia dan PT Asuransi Takaful Umum dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 344.356 dan Rp 241.100.
As of December 31, 2011 and 2010, inventories have been insured against fire, earthquake and other risks to PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia and PT Asuransi Takaful Umum with the sum insured amounted to Rp 344,356 and Rp 241,100, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan cukup untuk menutup kemungkinan yang timbul akibat penurunan nilai persediaan.
Management considers that allowance for inventory obsolence is adequate to cover possible losses from impairment in the value of inventories.
9.
Perpajakan
a.
Pajak Dibayar di Muka
9. Taxation a. Prepaid Taxes 2011
2010
Rp
Rp
Perusahaan Pajak Penghasilan - Pasal 28.a Subjumlah
630 630
571 571
The Company Income Taxes - Article 28.a Subtotal
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 28.a Pajak Pertambahan Nilai
-2,442
514 --
Subsidiaries Income Taxes Article 28.a Value Added Tax
Jumlah Pajak Dibayar di Muka
3,072
1,085
Total Prepaid Taxes
b.
Pajak Tangguhan
b. Deferred Tax
Mutasi aset pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Perusahaan Aset Pajak Tangguhan Penurunan Nilai Piutang
Entitas Anak Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan
d1/ April 16, 2012
The movements in the Company’s deferred tax asset (liabilities) as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:
2010
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian/ Charged (Credited) to Consolidated Statements of Income
Penyesuaian/ Correction
2011
Rp
Rp
Rp
Rp
The Company Deferred Tax Assets Impairment Value of Receivable
78 78
---
---
78 78
6,504 6,582
(2,310) (2,310)
---
4,194 4,272
Subsidiaries Deferred Tax Assets Total Deferred Tax Assets
(3,571)
3,771
(484)
(284)
Deferred Tax Liabilities
37
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Perusahaan Aset Pajak Tangguhan Penurunan Nilai Piutang Entitas Anak Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Pajak Tangguhan
c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2009
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian/ Charged (Credited) to Consolidated Statements of Income
Rp
Rp
Aset (Kewajiban) Tangguhan Entitas Anak Yang Diakuisisi/ Deferred Tax Asset/Liabilities arising from Acquired Subsidiaries Rp ---
78 78
191 269
(49) (49)
6,362 6,362
6,504 6,582
Subsidiaries Deferred Tax Assets Total Deferred Tax Assets
(1,405)
(2,166)
--
(3,571)
Deferred Tax Liabilities
c. Taxes Payable
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 25 Pasal 23 Pasal 21 Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 29 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 21 Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah Jumlah Hutang Pajak
2010 Rp
134 99 57 9 299
134 135 429 428 1,126
43,185 2,518 1,303 155 ---
15,647 1,997 432 82 2 4,327
47,161
22,487
47,460
23,613
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
The Company Income Taxes Article 25 Article 23 Article 21 Value Added Tax Subtotal Subsidiaries Income Taxes Article 29 Article 23 Article 25 Article 21 Article 4 (2) Value Added Tax Subtotal Total Taxes Payable
d. Income Tax Benefit (Expense) 2011 Rp
2010 Rp
Perusahaan Kini Tangguhan Subjumlah Entitas Anak Kini Tangguhan
----
----
(36,689) 1,461
(12,529) (2,214)
Subjumlah
(35,228)
(14,743)
(35,228)
(14,743)
d1/ April 16, 2012
The Company Deferred Tax Assets Impairment Value of Receivable
---
Hutang Pajak
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
Rp
78 78
2011 Rp
d.
2010
38
The Company Current Deferred Subtotal Subsidiaries Current Deferred Subtotal Total Income Tax Expense
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perhitungan taksiran pajak penghasilan kini dan hutang pajak adalah sebagai berikut:
Calculation of estimated current income tax and tax payable is as follows:
2011 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas Anak - Bersih Laba Perusahaan Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Beda Tetap Beban Pajak Representasi dan Sumbangan Penghasilan Jasa Giro Keuntungan Pelepasan Entitas Anak Lain-lain Jumlah Taksiran Rugi Kena Pajak Perusahaan
2010 Rp Income before Income Tax as Presented in the 94,186 Consolidated Statements of Comprehensive Income (61,132) Less: Equity Portion of Subsidiaries Net Income - Net The Company's Profit Before Estimated 33,054 Income Tax Permanent Differences 1,163 Tax Expenses 252 Representation and Donations (28) Interest on Current Accounts (44,302) Gain on Disposal of Subsidiaries -Others (42,915) Total (9,861) The Company's Estimated Taxable Income (Loss)
185,179 (211,274) (26,095) 1,747 209 (1,205) -472 1,223 (24,872)
Kompensasi Rugi Fiskal Tahun 2010
(9,861)
--
Fiscal Loss Compensation Year 2010
(34,733) 34,733
(9,861) 9,861
Total Fiscal Loss Compensation Allowance for Fiscal Loss Compensation
Saldo Kompensasi Rugi Fiskal
--
--
Balance of Fiscal Loss Compensation
Taksiran Beban Pajak Kini Dikurangi: Pajak Penghasilan Dibayar di Muka - Pasal 23
--
--
(630)
(571)
Estimated Current Income Tax Expense Less: Prepaid Income Taxes - Article 23
Taksiran Pajak Penghasilan Lebih Bayar
(630)
(571)
Estimated Over Payment of Income Tax
Total Kompensasi Rugi Fiskal Pencadangan Kompensasi Rugi Fiskal
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense calculated with applicable income tax rate and income tax expense as presented in the consolidated statements of comprehensive income for the the year ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:
2011 Rp Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Laporan Laba Rugi Konsolidasian Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas Anak - Bersih Laba Perusahaan Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
2010 Rp
185,179 (211,274)
94,186 (61,132)
(26,095)
33,054
Income before Income Tax as Presented in Consolidated Statements of Income Less: Equity Portion of Subsidiaries Net Income - Net The Company's Profit Before Estimated Income Tax
6,524 (6,218) (437) (52) 301 -(118) --
(8,264) (2,464) (291) (63) 7 11,075 ---
Income Tax at Applicable Rate Uncompensated Tax Loss Tax Expenses Representation and Donations Interest on Current Accounts Gain on Disposal of Subsidiaries Others Total Tax Expense of the Company
Jumlah Beban Pajak Entitas Anak
(35,228)
(14,743)
Income Tax Expense of Subsidiaries
Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian
(35,228)
(14,743)
Consolidated Income Tax Expenses
Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku Rugi Fiskal yang Tidak Dapat Dikompensasi Beban Pajak Representasi dan Sumbangan Penghasilan Jasa Giro Keuntungan Pelepasan Entitas Anak Lain-lain Jumlah Beban Pajak Perusahaan
Pada 13 Juli 2011, PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk tahun fiskal 2009 sebesar Rp 311 pajak penghasilan pasal 22 setelah dipotong kompensasi kurang pajak sebesar Rp 41. d1/ April 16, 2012
On July 13, 2011, JS, a subsidiary, received Overpayment Tax Assesment Notice (SKPLB) of tax article 22 for the tax period 2009 amounting to Rp 311 after withholding tax on compensation of Rp 41.
39
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. Uang Muka Pembelian
10. Purchase Advances
Akun ini merupakan uang muka pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari Srirejeki dan PT Bumiraya Investindo, seluruhnya entitas anak, kepada pemasok atas pembelian tepung terigu, beras, bibit tanaman dan bahan pembantu lainnya.
11.
This account represents advances to supplier for purchase of wheat flour, rice, plant seeds and other supporting inventories of PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari Srirejeki and PT Bumiraya Investindo, all subsidiaries.
Aset Tidak Berwujud
11. Intangible Assets 2011 Penambahan/ Addition
Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Harga Perolehan Goodwill Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Harga Perolehan
Rp
73,111 3,992 --
--209,489
73,111 3,992 209,489
77,103
209,489
286,592
Akumulasi Amortisasi Piranti Lunak Merk Dagang Jumlah Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat
Jumlah Harga Perolehan Nilai Tercatat
Acquisition Cost Goodwill Software Trademark Total Acquisition Cost
---
998 563
998 563
--
1,561
1,561
Accumulated Amortization Software Trademark Total Accumulated Amortization
285,031
Carrying Value
77,103 2010 Penambahan/ Addition
Saldo Awal/ Beginning Balanc e Rp Harga Perole han Goo dwill Piranti Lunak
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
Rp --
73,111
73,111
3,992
--
3,992
3,992
73,111
77,103
3,992
77,103
Acquisition Cost Goodwill Software Total Acquisition Cost Carry ing Value
Merek dagang terdiri dari merek-merek dagang atas produk yang diproduksi oleh PT Indo Beras Unggul dan PT Putera Taro Paloma, yang timbul sehubungan dengan akuisisi aset tetap dan merek dagang dari PT Alam Makmur Sembada dan PT Unilever Indonesia. Merek-merek dagang tersebut diantaranya adalah Taro dan Ayam Jago.
Trademark consists of the brand names of the products produced by PT Indo Beras Unggul and PT Putera Taro Paloma, which resulted from the acquisition of fixed assets and trademarks of PT Alam Makmur Sembada and PT Unilever Indonesia. The brand names are Taro and Ayam Jago.
Goodwill merupakan selisih antara biaya akuisisi PT Jatisari Srirejeki dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh.
Goodwill represents the difference between the acquisition cost of PT Jatisari Srirejeki and fair value of net assets acquired.
Tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang menimbulkan goodwill tersebut.
There is no indication of impairment value of the cash generating unit or group of cash generating unit from the entity where the goodwill belongs.
d1/ April 16, 2012
40
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 12.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset Tetap
12. Property, Plant and Equipments 2011 Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Addition Deduction Koreksi Ending Balance Reclassification/ Balance Correction Rp Rp Rp Rp Rp
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Aset Dalam Penyelesaian Bangunan Mesin Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Tercatat
139,223 133,505 10,237 494,187 9,327 9,937 20,026 816,442
125,407 45,536 210 147,273 23 372 352 319,173
---------
-336 (2) 22,507 265 454 (1,573) 21,987
264,630 179,377 10,445 663,967 9,615 10,763 18,805 1,157,602
43,902 3,486
1,559 583
---
(43,271) (3,486)
2,190 583
31,633 34,823 930,286
27,925 23,472 372,712
----
39,357 (14,587) --
98,915 43,708 1,302,998
45,466 3,578 239,355 2,960 4,245 11,900 307,504
7,333 668 44,302 511 679 773 54,266
--------
--3,391
52,799 4,246 287,048 3,471 4,924 12,600 365,088
1,567 1,172 310,243 620,043
3,408 1,413 59,087
----
-(3,318) --
-(73) 3,318
4,975 (733) 369,330 933,668
Acquisition Cost Direct Ownership Land Buildings Infrastructures Machineries Factory Equipments Furniture and Fixtures Vehicles Total Under Capital Lease Machineries Vehicles Construction in Progress Buildings Machineries Total Acquisition Cost Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Infrastructures Machineries Factory Equipments Furniture and Fixtures Vehicles Total Under Capital Lease Machineries Vehicles Total Accumulated Depreciation Carrying Value
2010 Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Addition Deduction Reclassification Ending Balance Balance Rp Rp Rp Rp Rp Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Aset Dalam Penyelesaian Bangunan Mesin Jumlah Harga Perolehan
d1/ April 16, 2012
122,384 110,470 8,920 366,679 1,698 4,496 10,885 625,532
16,839 23,225 1,811 81,217 7,629 5,306 1,749 137,776
---------
-(190) (494) 46,291 -135 7,392 53,134
139,223 133,505 10,237 494,187 9,327 9,937 20,026 816,442
68,860 9,761
1,538 999
---
(26,496) (7,274)
43,902 3,486
9,298 53,725 767,176
22,356 450 163,119
----
(21) (19,352) (9)
31,633 34,823 930,286
41
Acquisition Cost Direct Ownership Land Buildings Infrastructures Machineries Factory Equipments Furniture and Fixtures Vehicles Total Under Capital Lease Machineries Vehicles Construction in Progress Buildings Machineries Total Acquisition Cost
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2010 Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Addition Deduction Reclassification Ending Balance Balance Rp Rp Rp Rp Rp
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Infrastruktur Mesin Peralatan Pabrik Perabot dan Peralatan Kendaraan Jumlah Sewa Pembiayaan Mesin Kendaraan Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Tercatat
33,535 1,715 168,406 1,000 2,692 8,597 215,945
12,203 1,838 70,608 1,960 1,503 3,447 91,559
--------
(272) 25 341 -50 (144) --
45,466 3,578 239,355 2,960 4,245 11,900 307,504
1,567 1,137 218,649
-35 91,594
----
----
1,567 1,172 310,243
548,527
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Infrastructures Machineries Factory Equipments Furniture and Fixtures Vehicles Total Under Capital Lease Machineries Vehicles Total Accumulated Depreciation
620,043
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Carrying Value
Depreciation charges are allocated as follows: 2011
2010
Rp
Rp
Beban Pokok Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Penjualan
50,837 6,198 2,052
50,457 2,169 469
Cost of Goods Sold Gen eral and Administrative Expenses Selling Expenses
Jumlah Beban Depresiasi
59,087
53,095
Total Depreciation Charge
Pada tahun 2010, penambahan aset tetap termasuk penambahan aset dari transaksi akuisisi PT Jatisari Srirejeki dengan harga perolehan sebesar Rp 147.796 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 38.499.
In year 2010, the additions to fixed assets include additional assets from the acquisition of PT Jatisari Srirejeki with the acquisition cost of Rp 147,796 and accumulated depreciation of Rp 38,499.
Pada tahun 2011, penambahan aset tetap termasuk pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin dari PT Alam Makmur Sembada dan PT Unilever Indonesia.
In 2011, the additions to fixed assets include purchases of land, buildings and machinery and from PT Alam Makmur Sembada and PT Unilever Indonesia.
Sebagian tanah sedang dalam proses balik nama menjadi nama Perusahaan dan entitas anak.
Several lands are in progress of ownership title transfer to become the Company’s and subsidary’s name.
Jenis kepemilikan hak atas tanah Perusahaan dan entitas anak seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (”HGB”). Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai tahun 2037.
The Company’s and the subsidiaries’ title of ownership on its landrights for building use or Hak Guna Bangunan (HGB). The HGB which are valid from 2013 to 2037 .
Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui seluruh sertifikat tanah pada saat habis masa berlakunya.
Management considers that there will be no difficulties in obtaining renewals of land certificates upon expiry date.
Saldo aset dalam penyelesaian terutama berasal dari proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik PT Patra Power Niaga (PPN), entitas anak dalam tahap pengembangan, yang terletak di Sragen - Jawa Tengah.
Balance of construction in progress consist primarily of construction of electric power plant of PT Patra Power Niaga (PPN), a subsidiary, which is under development stage, located in Sragen - Central Java.
Pada tanggal 31 Desember 2011, kemajuan proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik telah mencapai 68%.
As of December 31, 2011, the progress of electric power plant construction has reached 68%.
d1/ April 16, 2012
42
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset tetap Perusahaan dan entitas anak, kecuali tanah dan kendaraan, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia dan PT Asuransi Takaful Umum dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 585.000 dan Rp 539.200 masing-masing pada 31 Desember 2011 dan 2010. Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
The Company and subsidiaries’ property, plant and equipment, except for land and vehicles, have been insured against fire, earthquake and other risks to PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia and PT Asuransi Takaful Umum with the sum insured amounted to Rp 585,000 and Rp 539,200 as of December 31, 2011 and 2010, respectively. Management of the Company and subsidiaries is in the opinion that the insured amounts are adequate to cover possible losses from such risks.
Mesin dan kendaraan yang diperoleh PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI) dan PPN, seluruhnya entitas anak, melalui sewa pembiayaan telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dan kerusakan dengan nilai pertanggungan sebesar fasilitas pembiayaan dan dijadikan jaminan atas masing-masing fasilitas tersebut.
Machinery and equipment and vehicles acquired by PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI) and PPN, all subsidiaries, through leasing facilities have been insured against lost and damage risk with sum insured equal to the leasing facilities and are pledged as collateral for each respective leasing facility.
Pada tahun 2011 dan 2010, seluruh tanah, bangunan dan mesin produksi TPS, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman dan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Muamalat Indonesia (lihat Catatan 16 dan 20).
During 2011 and 2010, all land, building and machinery and equipment of TPS, a subsidiary, is pledged as collateral for loans and credit facilities obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Muamalat Indonesia (see Notes 16 and 20).
Seluruh tanah, bangunan dan mesin produksi PMI, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 16 dan 20).
All land, building and machinery and equipment of PMI, a subsidiary, are pledged as collateral for a loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Notes 16 and 20).
Tanah, bangunan dan mesin produksi PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lihat Catatan 20).
Land, building, and machinery and equipment of PT Jatisari Srirejeki, a subsidiary, are pledged as collateral for credit facilities obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (see Note 20).
Mesin dan bangunan yang tidak digunakan dalam produksi dengan nilai tercatat sebesar Rp 9.216 disajikan dalam akun “Aset Tetap yang Tidak Digunakan” pada aset tidak lancar.
Machinery and building which are not used in the production process with a carrying value of Rp 9,216 are presented under “Unutilized Assets“as part of non current assets.
Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahanperubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap pada 31 Desember 2011.
Management considers that there were no indication of changes in circumstances that resulted in the impairment of property, plant and equipment as of December 31, 2011.
13. Tanaman Perkebunan
13. Plantations
Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Biaya Perolehan Kelapa Sawit Aku mu lasi Penyusutan Kelapa Sawit Nilai Tercat at
d1/ April 16, 2012
Pen ambahan/ Additio n
2011 Pengurangan / Deduction
Reklasifikasi/ Reclassif ication
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
331,195
54,479
--
--
385,674
Acquisit ion Cost Palm Oil Trees
7,180
4,878
--
--
12,058
Accu mu lated Depreciation Palm Oil Trees
373,616
Carrying Value
324,015
43
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Biaya Perolehan Kelapa Sawit
Penambahan/ Addition
2010 Pengurangan/ Deduction
Reklasifikasi/ Reclassification
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
387,100
26,228
82,133
--
331,195
Acquisition Cost Palm Oil Trees
9,022
4,199
6,041
--
7,180
Accumulated Depreciation Palm Oil Trees
324,015
Carrying Value
Akumulasi Penyusutan Kelapa Sawit Nilai Tercatat
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
378,078
Berdasarkan perjanjian No. 001/SPK-KOPBUN/SS/PTBRI/I/2010 tanggal 7 Januari 2010 antara PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, dengan Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera (program petani plasma), telah disepakati bahwa kedua belah pihak mengadakan kerjasama proyek pembangunan kebun plasma seluas 3.000 hektar.
Based on agreement No. 001/SPK-KOPBUN/SS/PTBRI/I/2010 dated January 7, 2010 between PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, with Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera (plasma farmers program), it was agreed that both parties entered into a joint cooperation to developing plasma plantation for 3,000 hectares.
Sehubungan dengan perjanjian ini, BRI mengalihkan lahan lahan seluas 3.000 hektar kepada petani plasma (anggota Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera) dengan harga pengalihan sebesar Rp 76.092.
According to this agreement, BRI transferred 3,000 hectares land of plantations to plasma farmers (member of Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera) with the transferred value amounting to Rp 76,092.
Manajemen berpendapat bahwa tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang karena seluruh piutang dapat ditagih.
Management believes that no allowance for impairment value of receivable is needed since all receivables are collectible.
Beban penyusutan tanaman menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan.
Depreciation expenses from mature plantations are charged to cost of goods sold.
Beban bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp 9.451 dan Rp 4.134 masing-masing pada 31 Desember 2011 dan 2010.
Borrowing costs that were capitalized to immature plantations amounted Rp 9,451 and Rp 4,134 as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
Rincian mutasi tanaman perkebunan adalah sebagai berikut:
A movement of plantation plants is as follows:
Tanaman Perkebunan Menghasilkan Saldo Awal Pengalihan untuk Program Plasma Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Akumulasi Penyusutan Saldo Akhir Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Saldo Awal Kapitalisasi Biaya Pengalihan untuk Program Plasma Reklasifikasi ke Tanaman Perkebunan Menghasilkan Saldo Akhir Jumlah Tanaman Perkebunan
d1/ April 16, 2012
2011
2010
Rp
Rp Mature Plantation Beginning Balance Transferred for Plasma Program Reclassification from Immature Plantation
93,342 --
76,545 (53,841)
910 94,252 (12,058) 82,194
70,638 93,342 (7,180) 86,162
237,853 54,479 --
310,555 26,228 (28,292)
(910) 291,422
(70,638) 237,853
Immature Plantation Beginning Balance Capitalized Expenditures Transferred for Plasma Program Reclassification to Mature Plantation Ending Balance
373,616
324,015
Total Biological Assets
44
Accumulated Depreciation Ending Balance
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Rincian tanaman berdasarkan luas area adalah sebagai berikut:
Details of plantations based on the area wide are as follows:
2011 (Hektar/ Hectares )
2010 (Hektar/ Hectares )
Tanaman Perkebunan Menghasilkan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan
3,218 5,581
3,192 5,607
Mature Plantation Trees Immature Plantation Trees
Jumlah Luas Area
8,799
8,799
Total Land Area
Tanaman perkebunan milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 20).
Plantation land of PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, are pledged as collateral for a loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 20).
Tanah perkebunan milik PT Mitra Jaya Agro Palm dan PT Airlangga Sawit Jaya, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat Catatan 20).
Plantation land of PT Mitra Jaya Agro Palm and PT Airlangga Sawit Jaya, both of subsidiaries, are pledged as collateral for a loan obtained from Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (see Note 20).
Tanaman Perkebunan Menghasilkan PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak, telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan, kebakaran dan kerusakan pada PT Asuransi Central Asia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 110.000.
The mature plantation trees of Mitra Jaya Agro Palm, a subsidiary, have have been insured against loss, fire, other risks to PT Asuransi Central Asia with the sum insured amounted to Rp 110,000.
14.
Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan – Bersih
14. Deferred Land Rights Cost – Net
2011
2010
Rp
Rp
Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan Dikurangi: Akumulasi Amortisasi
156,208 (2,729)
144,472 (776)
Deferred Land Rights Cost Less: Accumulated Amortization
Jumlah Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Bersih
153,479
143,696
Deferred Land Rights Cost - Net
PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70, seluruhnya terdaftar atas nama BRI, seluas kurang lebih 2.803 hektar dan berlokasi di KotabaruKalimantan Selatan. Masing-masing SHGU akan berlaku sampai tahun 2035-2044.
PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, obtained Land Cultivion Rights (SHGU) No. 30 and No. 68-70, all registered under BRI name, with an area approximately of 2,803 hectares located in Kotabaru-South Kalimantan. Each SHGU are valid until 2035-2044.
PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), entitas anak, telah memperoleh SHGU No. 11-16, seluruhnya terdaftar atas nama ASJ, seluas kurang lebih 4.037 hektar dan berlokasi di Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Masing-masing SHGU akan berlaku sampai tahun 17 Nopember 2045.
PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), a subsidiary, obtained SHGU No. 11-16, all registered under ASJ, with an area approximately of 4,037 hectares located in Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Each SHGU are valid until November 17, 2045.
PT Charindo Palma Oetama (CPO), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 17-22 atas nama CPO seluas 3.622 hektar dan berlokasi di Kecamatan Air Besar yang terbagi di Desa Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Masing-masing SHGU tersebut akan berakhir pada tanggal 17 November 2045.
PT Charindo Palma Oetama (CPO) a subsidiary, has obtained SHGU No. 17-22, all registered under CPO, with an area approximately of 3,622 hectares located in District of Air Besar, that spread in Sub-district of Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Each SHGU are valid until November 17, 2045.
d1/ April 16, 2012
45
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Sertifikat tanah Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70 milik BRI, entitas anak, dijadikan jaminan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 15) dan sertifikat tanah SHGU No. 30 dan No. 17-22 milik CPO dan SHGU No. 11 -16 milik ASJ, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka panjang Perusahaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
Land Cultivation Rights (SHGU) No. 30 and No. 68-70 of BRI, a subsidiary, are pledged as collateral for a loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 15) and SHGU No. 17-22 of CPO and SHGU No. 11-16 of ASJ, both are subsidiaries, are pledged as the Company’s collateral for a long-term loan obtained from Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui sertifikat pada saat habis masa berlakunya.
Management considers that there will be no difficulties in obtaining renewals of certificates upon expiry date.
PT Muarobungo Plantation, PT Mitra Jaya Agro Palm dan PT Tugu Palma Sumatera, semuanya entitas anak, sedang dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit.
PT Muarobungo Plantation, PT Mitra Jaya Agro Palm and PT Tugu Palma Sumatera, all are subsidiaries, are in the process of obtaining Land Cultivation Rights.
15. Uang Muka Jangka Panjang
15. Long-term Advances 2011 Rp
2010 Rp
Pembangunan Pabrik Pengembangan Proyek Perkebunan Lainnya
54,106 ---
21,582 21,359 2,231
Mill Construction Development of Plantation Project Others
Jumlah Uang Muka Jangka Panjang
54,106
45,172
Total Long-term Advances
Uang muka pembangunan pabrik merupakan uang muka dalam rangka pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak dan pabrik penggilingan beras milik PT Dunia Pangan, entitas anak (lihat Catatan 32).
Advances for mill construction represents advanced in regards of construction of palm oil mill factory owned by PT Bumiraya Investindo, a subsidiary and rice mill factory owned by PT Dunia Pangan, a subsidiary (see Note 32).
Uang muka pengembangan proyek perkebunan terutama merupakan biaya pengembangan dan pematangan tanah perkebunan.
Advances for development of plantation project mainly represents of cost of development and improvement of the plantation land.
16. Hutang Bank dan Lembaga Keuangan
16. Bank Loans and Financial Institution
2011
2010
Rp
Rp
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
310,431 160,000 50,000 22,924 10,000 --
264,238 -25,000 12,365 -4,019
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek
553,355
305,622
Total Short-term Bank Loans
a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KPCRO/CBC-JPM/111/PK-KMK/2009 No. 15 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Fixed Loan Nomor KP-CRO/CBC-JPM/112/PKKMK/2009 No. 16 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash Loan Dengan d1/ April 16, 2012
a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Based on Deed of Working Capital Agreement No. KPCRO/CBC-JPM/111/PK-KMK/2009 No. 15 dated November 6, 2009, Deed of Fixed Loan Working Capital Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM/112/PKKMK/2009 No. 16 dated November 6, 2009, Deed of Non Cash Loan with Trust Receipt Facility Agreement No. KP46
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Trust Receipt No. KP-CRO/CBC-JPM/003/PNCL/2009 No. 17 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Bank Garansi Nomor KP-CRO/CBCJPM/002/PGB/2009 No. 18 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi Treasury Nomor KP-CRO/CBC-JPM/003/PFL/2009 No. 19 tanggal 6 Nopember 2009, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas perbankan dari Bank Mandiri sebagai berikut: Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan Fasilitas Pinjaman Non Kas, yang terdiri dari: – Letter of Credit / SKBDN dan Trust Receipt – Bank Garansi Fasilitas Treasury Line Fasilitas Bills Purchasing Line
CRO/CBC-JPM/003/PNCL/2009 No. 17 dated November 6, 2009, Deed of Bank Guarantee Facility Agreement Nomor KP-CRO/CBC JPM/002/PGB/2009 No. 18 dated November 6, 2009, Deed of Treasury Transaction Service Agreement Nomor KP-CRO/CBCJPM/003/PFL/2009 No. 19 dated November 6, 2009, all made before of Sri Ismiyati, S.H., a notary in Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), a subsidiary, obtained banking facilities from Bank Mandiri which consisting of the following: Revolving Working Capital facility Fixed Loan Working Capital facility Non Cash Loan, consisting of the following: – Letter of Credit / SKBDN and Trust Receipt – Bank Guarantee Treasury Line facility Bills Purchasing Line facility
Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan digunakan oleh TPS untuk menambah modal kerja dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS dari bank lain.
Revolving Working Capital and Fixed Loan Working Capital are used by TPS to increase the working capital and to take over all credit facilities granted for TPS from other banks.
Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan masing-masing memiliki pagu kredit sebesar Rp 120.000 dan Rp 80.000, dengan periode fasilitas 1 (satu) tahun dan dikenakan tingkat bunga 11,5% per tahun (2010: 12% per tahun).
Revolving Working Capital and Fixed Loan Working Capital have credit limits amounting to Rp 120,000 and Rp 80,000, respectively, with a facility period of 1 (one) year and bears an annual interest rate of 11.5% (2010: 12% per annum).
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas Modal Kerja Revolving Loan masing-masing sebesar Rp 120.000.
As of December 31, 2011 and 2010, outstanding balance of Revolving Working Capital amounted to Rp 120,000, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas Modal Kerja Fixed Loan sebesar Rp 80.000.
As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Fixed Loan Working Capital amounted to Rp 80,000, respectively.
Fasilitas Pinjaman Non Kas – Letter of Credit (L/C)/ SKBDN dan Trust Receipt digunakan TPS untuk penerbitan L/C/ SKBDN atas pembelian bahan baku, bahan penolong dan suku cadang yang dibutuhkan dalam proses produksi TPS, memiliki pagu kredit sebesar Rp 163.000 dengan periode pembayaran 180 hari dan tidak dikenakan bunga.
Non-Cash Loan – Letter of Credit (L/C)/ SKBDN and Trust Receipt facility is used by TPS to issue L/C/ SKBDN for purchasing raw material, supporting inventory and spareparts needed in TPS production process, has credit limit amounting to Rp 163,000 with payment period of 180 days and is non-interest bearing.
Fasilitas Pinjaman Non Kas – Bank Garansi dan jaminan pelaksanaan digunakan TPS untuk mengikuti tender dengan pagu kredit sebesar Rp 7.000 dengan periode pembayaran sesuai kontrak.
Non-Cash Loan – Bank Guarantee and performance bonds is used by TPS to participate in tender with maximum limit amounting to Rp 7,000 and term period according to the contract.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saldo terhutang atas fasilitas Pinjaman Non Kas-Letter of Credit/ SKBDN, Trust Receipt dan Bank Garansi masing-masing sebesar Rp 79.306 dan Rp 44.200.
As of December 31, 2011 and 2010, all outstanding balance of Non-Cash Loan-Letter of Credit/ SKBDN. Trust Receipt and Bank Guarantee facility amounted to Rp 79,306 and Rp 44,200, respectively.
d1/ April 16, 2012
47
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Fasilitas Treasury Line digunakan oleh TPS untuk melakukan pembelian di masa mendatang (forward buy) dengan periode maksimal pembelian 6 (enam) bulan, memiliki pagu kredit USD 800,000, berperiode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terhutang dari fasilitas pinjaman ini pada 31 Desember 2011 dan 2010.
Treasury Line facility is used by TPS to make forward buy in a maximum of (six) 6 months period, has credit limit amounting to USD 800,000 with facility period of 1 (one) year and is non-interest bearing. There was no outstanding balance from this facility as of December 31, 2011 and 2010.
Fasilitas Bill Purchasing Line digunakan oleh TPS untuk mendapatkan pembayaran lebih awal atas penjualan ekspor, memiliki pagu kredit USD 300,000, berperiode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terhutang dari fasilitas pinjaman ini pada 31 Desember 2011 dan 2010.
Bill Purchasing Line facility is used by TPS to obtain early payment on export sales, has a credit limit amounting to USD 300,000, with a facility period of (one) 1 year and is non-interest bearing. There is no outstanding balance from this facility as of December 31, 2011 and 2010.
Seluruh fasilitas pinjaman jangka pendek diatas telah diperpanjang sampai dengan 5 Nopember 2012 melalui perjanjian addendum II tanggal 4 Nopember 2011.
All above short-term facilities have been extended to November 5, 2012 under amendment Agreement II dated November 4, 2011.
Sebagai tambahan dari fasilitas perbankan di atas, TPS juga memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 20).
In addition to the abovementioned facilities, TPS also obtained Investment Credit facility from Bank Mandiri and presented as Long-term Bank Loans in the consolidated statements of financial statement (see Note 20).
Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1-4, No. 6-13, No. 19, No. 22, No. 27-28, No. 30-32, No. 36-38, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, dan tanah dalam proses sertifikasi, seluruhnya berlokasi di Sragen – Jawa Tengah (lihat Catatan 12), Seluruh bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat pada tanah tersebut (lihat Catatan 12), Seluruh mesin dan peralatan pendukungnya (lihat Catatan 12), Tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 415 dan 450, seluruhnya terdaftar atas nama Priyo Hadi Sutanto, Komisaris Utama, Tanah dengan SHGB No. 7, terdaftar atas nama PT Naga Mas Sakti Perkasa, pihak berelasi, Persediaan dan piutang usaha TPS senilai minimum 120% dari saldo terhutang fasilitas Modal Kerja Revolving (lihat Catatan 8 dan 6),
The collaterals for abovementioned banking facilities are as follows: Land with Building Right Title (SHGB) No. 1-4, 6-13, 19, 22, 27-28, 30-32, 36-38, all registered under the name of TPS, and land under certification process, all located in Sragen – Central Java (see Note 12), All factory buildings and infrastructures attached on the abovementioned land (see Note 12), All machinery and equipments (see Note 12),
Corporate Guarantee dari Perusahaan, dan Jaminan Pribadi dari Stefanus Joko Mogoginta, Direktur Utama.
Land with Property Right (SHM) Nos. 415 and 450, all registered under the name of Priyo Hadi Sutanto, President Commissioner, Land with SHGB No. 7, registered under the name of PT Naga Mas Sakti Perkasa, a related party, Inventories and accounts receivable of TPS with minimum value of 120% from the outstanding balance of Revolving Working Capital facility (see Notes 8 and 6), Corporate Guarantee from the Company, and Personal Guarantee from Stefanus Joko Mogoginta, President Director.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor KP-CR0/CBC-JPM/113/PK-KMK/2009 No. 25 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri yang digunakan untuk menambah modal kerja PMI.
Based on Deed of Working Capital Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM/113/PK-KMK/2009 No. 25 dated November 6, 2009, all made in the presence of Sri Ismiyati, a notary in Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), a subsidiary, obtained Working Capital facility from Bank Mandiri which is used to increase the PMI working capital.
d1/ April 16, 2012
48
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Fasilitas Kredit Modal Kerja memiliki pagu kredit sebesar Rp 20.000 dan telah diperpanjang melalui Addendum Perjanjian II No. KP-CRO/CBC/JPM/113/PK-KMK/2009 sampai dengan 5 Nopember 2012.
Working Capital facility has a credit limit amounting to Rp 20,000 and had been extended under Amendment Agreement II No. KP-CRO/CBC/JPM/113/PK-KMK/2009 to November 5, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja masingmasing sebesar Rp 20.000 dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 11% dan 11,5% per tahun.
As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Working Capital facility amounted to Rp 20,000, and bears annual interest rate of 11% and 11.5%, respectively.
Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, PMI juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 20).
In addition to the abovementioned Working Capital Facility, PMI also obtained Investment Credit facility from Bank Mandiri and presented as Long-term Bank Loans in the consolidated statement of financial position (see Note 20).
Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah dengan SHGB No. 2001 dan No. 2002, seluruhnya terdaftar atas nama PMI, berlokasi di Karanganyar-Jawa Tengah (lihat Catatan 12), Bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat di atas tanah tersebut (lihat Catatan 12), Persediaan dan piutang usaha sebesar minimal 120% dari saldo terhutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja (lihat Catatan 8 dan 6).
The collaterals for abovementioned loan facilities are as follows: Land with SHGB No. 2001 and 2002, all registered under the name of PMI, located in KaranganyarCentral Java (see Note 12), Factory buildings and infrastructures attached on the abovementioned land (see Note 12), Inventory and accounts receivable with a minimum value of 120% from outstanding balance of Working Capital facility (see Notes 8 and 6).
b. PT Bank UOB Indonesia (UOB) Berdasarkan Perjanjian Kredit No 11/PMK/RK/0339 tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari UOB dengan pagu Rp 160 miliar. Jangka waktu pinjaman adalah 3 bulan sampai dengan 21 Maret 2012 dan dikenakan bunga 5%+1% per tahun. Jaminan pinjaman berupa gadai deposito berjangka yang ditempatkan di UOB sebesar Rp 160 miliar (lihat Catatan 5)
b. PT Bank UOB Indonesia (UOB) Based on Credit Agreement No. 11/PMK/RK/0339 dated December 21, 2011, the company was obtained Working Capital credit facility from UOB with maximum credit of Rp 160 billion. The loan period is 3 months until March 21, 2012 and bears an interest rate of 5% +1% per annum. The collaterals for this loan are time deposits in UOB of Rp 160 billion (see Note 5)
c. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Berdasarkan amandemen atas perjanjian Kredit No. BS.0079/SYR/08/2010, yang telah dilegalisasi oleh akta No. 9 tanggal 3 September 2010 oleh Yualita Widyadhari, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah sebesar Rp 50.000 untuk mendukung kontrak penjualan ekspor, jangka waktu 12 bulan sejak 27 Agustus 2010 dengan tingkat bunga 11,5% per tahun. Fasilitas ini telah diperbaharui melalui perjanjian No. 094/AADPK/08/2011 tanggal 26 Agustus 2011, dengan memperpanjang periode jatuh tempo sampai dengan 3 September 2012 dan perubahan tingkat bunga menjadi 10% per tahun.
c. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Based on Deed No. 9 dated September 3, 2010 made in the presence of Yualita Widyadhari, SH, a notary in Jakarta, the Company obtained a financing facility amounting to Rp 50,000 in support the contract of export sales for a period of 12 months starting from August 27, 2010. The loan was amended by agreement No. 094/AADPK/08/2011 dated August 26, 2011, was extended until September 3, 2012 and changes the interest rate to 10% per annum.
Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah piutang usaha entitas anak sebesar Rp 100.000 (lihat Catatan 6).
The loan facilities is secured by accounts receivable owned by a subsidiary amounting to Rp 100,000 (see Note 6).
d1/ April 16, 2012
49
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, Perusahaan juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari LPEI dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 20).
In addition to the abovementioned Working Capital Facility, the Company also obtained Investment Credit facility from LPEI and presented as Long-term Bank Loans in the consolidated statement of financial position (see Note 20).
d. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. S.2010.033/DIRCORP BANKING tanggal 22 Oktober 2010, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja yang digunakan untuk pembelian beras dari pemasok.
d. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Based on the Working Capital Loan Agreement Deed No. S.2010.033/DIRCORP BANKING on October 22, 2010, PT Dunia Pangan (DP), a subsidiary, obtained a working capital loan facility which was used to purchase rice from the suppliers.
Periode fasilitas pinjaman ini selama 1 (satu) tahun dan dikenakan tingkat bunga 12% per tahun (mengambang). Selanjutnya, berdasarkan perjanjian kredit No. 430/PrbPK/COD-Thamrin/2011 tanggal 10 Oktober 2011, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 25 Oktober 2012.
The periods of this facility is (one) 1 year and bears annual interest at 12% (floating). Furthermore, based on Amendment of Loan Agreement No. 430/PrbPK/CODThamrin/2011 dated October 10, 2011, the loan facility period was extended up to October 25, 2012.
Jaminan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: Piutang usaha dan persediaan (lihat Catatan 6 dan 8), Corporate guarantee dari Perusahaan.
The collateral’s for this facility are as follows: Accounts receivable and inventories (see Notes 6 and 8), Corporate guarantee from the Company.
Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, DP tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Melakukan penggabungan usaha dengan perusahaan lain; Mengganti susunan pemegang saham dan manajemen; Membayar pinjaman kepada pemegang saham; Memberikan pinjaman ke pihak lain dan pihak-pihak berelasi, kecuali untuk transaksi perdagangan biasa; Melakukan investasi ke perusahaan lain; Menjual atau setuju untuk menjual sebagian besar aset atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan pelunasan hutang; Menerima fasilitas kredit dari pihak lain; Mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk diyatakan pailit.
During the loan facility period, DP is restricted to:
Change the management and stockholder’s composition; Repay the principal of loan to stockholders; Grant new loan to third parties and related parties, except for transactions conducted in normal business; Invest in another companies; Sell, transfer or dispose a portion or all assets which may affect the ability to settle the outstanding facility;
e. PT Bank Muamalat Indonesia Berdasarkan perjanjian kredit No. 03/BMI/MSY/XII/2011 tanggal 21 Desember 2011, PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa pembiayaan Al Musyarakah.
e. PT Bank Muamalat Indonesia Based on the Amendment of Loan Agreement No. 03/BMI/MSY/XII/2011 on December 21, 2011, PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), a subsidiary, obtained Al Musyarakah financing facility.
Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 21 Januari 2012. Jaminan atas fasilitas pinjaman ini deposito berjangka TPS, entitas anak sebesar Rp 10.000.
This Facility will be due in January 21, 2012. The collaterals for the loan facility is time deposit of TPS, a subsidiary, amounting to Rp 10,000.
f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. R.II.367-KCK/PBI/ADK/12/2005 No. 16 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat di hadapan Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M, M.H, Notaris di Jakarta,
f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Based on the Deed of Working Capital Loan Agreement No. R.II.367-KCK/PBI/ADK/12/2005 No. 16 dated December 15, 2005, made before Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, SH, MM, MH, a Notary in Jakarta,
d1/ April 16, 2012
Perform merger with other companies;
Obtain other credit facilities from other parties; Apply for bankruptcy to the court.
50
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Modal Kerja.
PT Jatisari Srirejeki (JS), a subsidiary, obtained a Working Capital Loan facility.
Fasilitas Kredit Modal Kerja memiliki pagu kredit sebesar Rp 12.000 dan berdasarkan surat putusan restrukturisasi kredit No. R.II-487-ADK/DKR/11/2007 akan jatuh tempo pada 15 Desember 2011 dengan bunga 7,5% per tahun.
The working Capital Loan Facility has a maximum amount of Rp 12,000 and, based on the decision letter of credit restructuring No. R.II-487-ADK/DKR/11/2007 will mature on December 15, 2011 with an annual interest rate of 7.5%.
Jaminan dan persyaratan atas fasilitas ini diatur bersama-sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh JS dari BRI (lihat Catatan 20).
Guarantees and requirements for this facility are jointly arranged with the long-term loan facility obtained by JS from BRI (see Note 20).
Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya oleh JS pada bulan Desember 2011.
This loan was fully paid in December 2011.
17. Hutang Usaha
17. Accounts Payable 2011
2010
Rp
Rp
Pihak Berelasi (lihat Catatan 7) Pihak Ketiga: PT Ridda Manna Sejati PT Solindo Garpika PT Jumbo Glory Manildra Flour Mills Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2.500)
5,823
2,778
4,238 2,841 --17,214
--15,000 2,640 24,188
Related Party (see Note 7) Third Parties: PT Ridda Manna Sejati PT Solindo Garpika PT Jumbo Glory Manildra Flour Mills Others (each below Rp 2,500)
Subjumlah
24,293
41,828
Subtotal
Jumlah Hutang Usaha
30,116
44,606
Total Accounts Payable
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The detail of accounts payable based on currency used is as follows:
2011 Rp
Rupiah Dolar AS Euro Jumlah Hutang Usaha
2010 Rp
27,704 2,412 -30,116
40,674 3,930 2 44,606
18. Beban Masih Harus Dibayar
18. Accrued Expenses 2011 Rp
Bunga Pinjaman Bank Direstrukturisasi Bunga Pinjaman Bank Sub Jumlah Bunga Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000) Jumlah Beban Masih Harus Dibayar
2010 Rp
10,851 4,254 15,105
11,001 5,339 16,340
Interest from Restructured Bank Loan Bank Loan Sub Total Interest
8,427 4,043
2,582 3,159
Salaries and Allowances Others (each below Rp 1,000)
27,575
22,081
Total Accrued Expenses
Bunga atas pinjaman bank direstrukturisasi merupakan bunga pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang diperoleh PT Jatisari Srirejeki, entitas anak (lihat Catatan 20).
d1/ April 16, 2012
Rupiah US Dollar Euro Total Accounts Payable
Interest from restructured bank loan represents loan interest from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk obtained by PT Jatisari Srirejeki, a subsidiary (see Note 20).
51
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19. Hutang Sewa Pembiayaan
19. Obligations under Finance Leases
PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Patra Power Niaga (PPN), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO) dan PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), seluruhnya entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan mesin pabrik, alat berat dan kendaraan operasional dari beberapa perusahaan pembiayaan sebagai berikut:
PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Patra Power Niaga (PPN), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO) dan PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), all subsidiaries, obtained several leasing facilities for the acquisition of machinery, heavy equipment and vehicles from certain financing companies as follows:
2011 Rp
2010 Rp
a. PT BCA Finance b. PT Austindo Nusantara Jaya Finance c. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.5 00)
1,743 -3,323
4,405 36,367 974
a. PT BCA Finance b. PT Austindo Nusantara Jaya Finance c. Others (each below Rp 1,500)
Jumlah Hutang Se wa Pembiayaan
5,066
41,746
Total Obliga tions under Finance Leases
Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan masing-masing perjanjian sewa pembiayaan pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The future minimum lease payments based on each respective lease agreements as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 Rp
2010 Rp
2011 2012 2013 Jumlah Dikurangi: Bagian Bunga
-2,502 1,375 3,877 --
17,650 20,824 3,928 42,402 (656)
2011 2012 2013 Total Less: Interest Portion
Hutang Sewa Pembiayaan - Bersih
5,066
41,746
Obligations under Finance Leases - Net
Hutang Sewa Pembiayaan - Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
2,799
17,202
Obligations under Finance Leases Current Maturities
Hutang Sewa Pembiayaan - Setelah Dikurangi Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
2,267
24,544
Obligations under Finance Leases Net of Current Maturities
a.
PT BCA Finance (BCA) TPS, entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan dari BCA sejak tahun 2007 sampai 2009 untuk pembelian kendaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional TPS.
a.
Fasilitas sewa pembiayaan memiliki masa pembayaran berkisar antara tahun 2012-2013 dan dikenakan bunga efektif sebesar 10,46%-17,20% per tahun. b.
The lease facilities payment periods ranging from 2012-2013 and effective annual interest rates ranging from 10.46%-17.20%.
PT Austindo Nusantara Jaya Finance (ANJ) Berdasarkan Master Lease Agreement tanggal 24 Desember 2007 yang telah dilegalisasi oleh Teddy Anwar, S.H., Notaris di Jakarta dan Offer to Lease and Acceptance tanggal 8 Januari 2008, TPS, entitas anak, mendapatkan fasilitas sewa pembiayaan untuk pembelian mesin pabrik pengolahan mie kering senilai Rp 26.549 dengan periode 66 bulan sampai dengan tanggal 15 Juli 2013. Pembiayaan ini dikenakan bunga sebesar Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) + 3% per tahun.
d1/ April 16, 2012
PT BCA Finance (BCA) TPS, a subsidiary, obtained several leasing facilities granted by BCA from 2007 to 2009 for purchase of vehicles to be used in TPS operations.
b.
52
PT Austindo Nusantara Jaya Finance (ANJ) Based on Master Lease Agreement dated December 24, 2007 and legalized by Teddy Anwar, S.H., a notary in Jakarta and Offer to Lease and Acceptance dated January 8, 2008, TPS, a subsidiary, obtained leasing facility for the acquisition of machinery for dry noodle processing amounting to Rp 26,549 with a payment period of 66 months until July 15, 2013. The facility bears an interest rate of Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) + 3% per annum.
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan pada 23 Desember 2011.
This loan has been fully paid by Company on December 23, 2011.
Berdasarkan Master Lease Agreement tanggal 28 September 2007 dan Offer to Lease and Acceptance tanggal 28 September 2007, PPN, entitas anak dalam tahap pengembangan, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan senilai USD 4,264,640 dengan periode pembayaran 66 bulan. Pembiayaan ini dikenakan bunga sebesar JIBOR + 3% per tahun.
Based on Master Lease Agreement dated September 28, 2007 and Offer to Lease and Acceptance dated September 28, 2007, PPN, a subsidiary under development stage, obtained leasing facility amounting to USD 4,264,640 with payment period of 66 months. The facility bears an interest rate of JIBOR + 3% per annum.
Pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan pada 23 Desember 2011.
This loan was fully paid by Company on December 23, 2011.
20. Hutang Bank Jangka Panjang
20. Long-term Bank Loans 2011 Rp
Rupiah a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk b. PT Bank UOB I ndonesia c. PT Bank Rabobank International Indonesia d. PT Bank Muamalat Indonesia e. Lemba ga Pembiayaan Ekspor Indonesia f. PT Bank Rakyat I ndonesia (Persero ) Tbk Jumlah Hutang Ba nk Jangka Panjang Dikurangi: Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Rupiah a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk b. PT Bank UOB I ndonesia c. PT Bank Rabobank International Indonesia d. PT Bank Muamalat Indonesia e. Lemba ga Pembiayaan Ekspor Indonesia f. PT Bank Rakyat I ndonesia (Persero ) Tbk Jum lah Jatuh Tempo dalam Sa tu Tahu n Hutang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikura ngi Jatuh Tempo da lam Satu Tahun
a.
2010 Rp
3 84,889 2 00,000 1 85,000 1 34,496 93,000 45,706
41 5,444 --15 6,731 5 3,853 5 1,977
Ru piah a. PT Ba nk Mandiri (Persero) Tbk b. PT Bank UOB Indonesia c. PT Bank Rabobank International Indonesia d. PT Bank Muam alat Indonesia e. Lembaga Pe mbia yaan Ekspor Indonesia f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
1,0 43,091
67 8,005
Total Long-term Ba nk L oans
54,000 31,579 38,947 58,105 20,454 15,000
3 7,000 --4 6,120 6,985 1 1,000
Less: Current Maturities Ru piah a. PT Ba nk Mandiri (Persero) Tbk b. PT Bank UOB Indonesia c. PT Bank Rabobank International Indonesia d. PT Bank Muam alat Indonesia e. Lembaga Pe mbia yaan Ekspor Indonesia f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
2 18,085
10 1,105
Total Current Maturities
57 6,900
Long-term Bank Loans Net of Current Maturities
8 25,006
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/014/PK-KI/2009 No. 14 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi yang digunakan oleh TPS untuk pembiayaan kembali kompleks pabrik TPS yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS dari bank lain.
a.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Based on Deed of Investment Credit Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM/014/PK-KI/2009 No. 14 dated November 6, 2009 made in the presence of Sri Ismiyati, a notary in Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), a subsidiary, obtained an Investment Credit facility which is used by TPS for refinancing of existing TPS’ factory complex located in Sepat Village, Masaran District, Sragen – Central Java and to take over all credit facilities granted for TPS from other banks.
Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 280.000 dengan periode pinjaman 6 (enam) tahun 3 (tiga) bulan.
Investment Credity facility has credit limit amounted to Rp 280,000 with a loan period of six (6) years and three (3) months.
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 238.000 dan
As of December 31, 2011 and 2010, outstanding balance of this loan facility amounted to Rp 238,000
d1/ April 16, 2012
53
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Rp 262.000 dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun pada 31 Desember 2011 dan 2010.
and Rp 262,000, respectively, and bears annual interest rate represent of 11.5% for December 31, 2011 and 2010.
Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, TPS juga memperoleh fasilitas perbankan lain dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 16).
In addition to the Investment Credit facility, TPS also obtained other banking facilities and presented as Short-term Bank Loans in the consolidated statements of financial position (see Note 16).
Jaminan atas fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh TPS dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas perbankan lain yang diberikan Bank Mandiri kepada TPS (lihat Catatan 16).
The collaterals for the Investment Credit facility obtained by TPS from Bank Mandiri is the same with the collaterals for other banking facilities granted by Bank Mandiri to TPS (see Note 16).
Selama periode fasilitas perbankan berlaku, TPS tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan fasilitas kredit dari Bank Mandiri; Membuat perjanjian hutang, hak tanggungan, kewajiban lain atau menjaminkan, dalam bentuk apapun, atas aset TPS, termasuk hak atas tagihan kepada pihak lain, baik yang sudah ada ataupun yang akan ada di kemudian hari; Mengadakan merger, akuisisi, atau menjual aset yang dijadikan jaminan, mengadakan atau mengubah struktur permodalan TPS, susunan direksi serta komposisi kepemilikan saham; Memindah-tangankan barang jaminan atau mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan aset TPS kepada pihak lain; Membagikan dividen lebih dari 50% dari laba tahun berjalan tanpa memperoleh persetujuan dari Bank Mandiri; dan Membuat surat perikatan, perjanjian atau dokumen lain yang akan bertentangan dengan Perjanjian Kredit.
During the banking facilities period, TPS is restricted to: Obtain credit facility or loan from other banks with similar purpose with Bank Mandiri credit facility; Enter into debt agreement, pledging, other liabilities or pledge, in any form, over TPS assets, including right of receivables from third party, existing or in the future; Merger, acquisition, or sell assets being pledged as collateral, changes or amend TPS capital structure, board of directors and stockholders’ share composition; Hand-over assets pledged as collateral or enter into guarantor agreement or pledge TPS assets to other party; Distribute dividend of more than 50% from current year income without obtaining prior approval from Bank Mandiri; and Enter into agreement, contract, or other form of documents which will contradict the Credit Agreement.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/015/PK-KI/2009 No. 24 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri yang digunakan oleh PMI untuk pembiayaan kembali aset tersedia dan aset dalam penyelesaian.
Based on the Deed of Investment Credit Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM/015/PK-KI/2009 No. 24 dated November 6, 2009 made in the presence of Sri Ismiyati, a notary in Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), a subsidiary, obtained an Investment Credit facility from Bank Mandiri which is used by PMI for refinancing of PMI’s existing asset and construction in progress.
Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 100.000, periode pembayaran selama 6 (enam) tahun 3 (tiga) bulan.
Investment Credit facility has a credit limit amounting to Rp 100,000, payment period of (six) 6 years and (three) 3 months.
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas Kredit Investasi milik PMI sebesar Rp 76.500 dan Rp 88.500, dikenakan bunga masingmasing sebesar 11% dan 11,5%.
As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of PMI’s Investment Credit facility amounted to Rp 76,500 and Rp 88,500, bears an annual interest rate of 11% and 11.5%, respectively.
Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, PMI juga memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari
In addition to Investment Credit facility, PMI also obtained a Working Capital facility from Bank Mandiri
d1/ April 16, 2012
54
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 16).
and presented as Short-term Bank Loans in the consolidated statements of financial position (see Note 16).
Jaminan atas fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh PMI dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas Kredit Modal Kerja yang diberikan Bank Mandiri kepada PMI (lihat Catatan 16).
Collaterals for Investment Credit facility obtained by PMI from Bank Mandiri is the same with collaterals for Working Capital facility granted by Bank Mandiri to PMI (see Note 16).
Selama periode fasilitas perbankan berlaku, PMI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan fasilitas kredit dari Bank Mandiri; Membuat perjanjian hutang, hak tanggungan, kewajiban lain atau menjaminkan, dalam bentuk apapun, atas aset PMI, termasuk hak atas tagihan kepada pihak lain, baik yang sudah ada ataupun yang akan ada di kemudian hari; Mengadakan merger, akuisisi, atau menjual aset yang dijadikan jaminan, mengadakan atau mengubah struktur permodalan PMI, susunan direksi serta komposisi kepemilikan saham; Memindah-tangankan barang jaminan atau mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan aset PMI kepada pihak lain; Membagikan dividen lebih dari 50% dari laba tahun berjalan tanpa memperoleh persetujuan dari Bank Mandiri; dan Membuat surat perikatan, perjanjian atau dokumen lain yang akan bertentangan dengan Perjanjian Kredit.
During the banking facilities period, PMI is restricted to:
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBCJPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari: Kredit Investasi – Kebun I Kredit Investasi – Kebun II
Based on the Deed of Investment Credit Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 and Deed of Investment Credit Agreement Nomor KP CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 dated September 9, 2008, all made in the presence of Sri Ismiyati, S.H., a notary in Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, obtained Investment Credit facility consisting of the following: Investment Credit – Kebun I Investment Credit – Kebun II
Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam 1.000 hektar beserta sarananya.
All Investment Credit facilities are used to refinance palm oil plantation, take over all credit facilities granted to BRI from previous creditors and development of plantation area of 1,000 hectares along with its infrastructures.
Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp 38.684 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan.
Investment Credit – Kebun I facility has credit limit amounting to Rp 38,684 with payment period of (eight) 8 years and (six) 6 months including grace period of 30 months.
d1/ April 16, 2012
Obtain credit facility or loan from other banks with similar purpose with Bank Mandiri credit facility; Enter into debt agreement, pledging, other liabilities or pledge, in any form, over PMI assets, including right of receivables from third party, existing or in the future; Merger, acquisition, or sells assets being pledged as collateral, change or amend PMI capital structure, board of directors and stockholders’ share composition; Hand-over assets pledged as collateral or enter into guarantor agreement or pledge PMI assets to other parties; Distribute dividend of more than 50% from current year income without obtaining prior approval from Bank Mandiri; and Enter into agreement, contract, or other form of documents which will contradicts the Credit Agreement.
55
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp 24.373 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan.
Investment Credit – Kebun II facility has a credit limit amounting to Rp 24,373 with a payment period of (eight) 8 years and (six) 6 months including the grace period of 42 months.
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saldo terhutang atas fasilitas Kredit Investasi masing-masing sebesar Rp 56.031 dan Rp 49.032 dikenakan bunga sebesar 12% per tahun pada 31 Desember 2011 dan 2010.
As of December 31, 2011 and 2010, all the outstanding balance of Investment Credit facilities amounted to Rp 56,031 and Rp 49,032, bearing annual interest rate of 12.5% as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KPCRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, BRI memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit.
Based on the Deed of Investment Credit Agreement (Construction of Palm Oil Mill) Nomor KP-CRO/CBCJPM/010/PK-KI/2009 No. 28 dated October 8, 2009 made in the presence of Sri Ismiyati, S.H., a notary in Jakarta, BRI obtained a credit facility of Investment Credit-Palm Oil Mill which will be used for the construction of palm oil mill.
Fasilitas Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit memiliki pagu kredit sebesar Rp 54.800 dengan periode pembayaran 7 (tujuh) tahun termasuk masa tenggang 2 (dua) tahun.
Investment Credit Facility-Palm Oil Mill facility has credit limit amounting to Rp 54,800 with a payment period of 7 (seven) years including the grace period of (two) 2 years.
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas Kredit Investasi - Pabrik Kelapa Sawit adalah sebesar Rp 14.358 dan Rp 15.912 dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun pada 31 Desember 2011 dan 2010.
As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Investment Credit - Palm Oil Mill amounted to Rp 14,358 and Rp 15,912, bearing an annual interest rate represent of 12.5% as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit yang baru akan dibangun (lihat Catatan 12), Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI (lihat Catatan 12), Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 12), yang terdiri dari: – Lahan seluas kurang lebih 1.041 hektar dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas nama BI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru dan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan, – Lahan seluas kurang lebih 823 Hektar dengan SHGU No. 68 yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan, – Lahan seluas kurang lebih 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70 yang berlokasi di Desa Teluk Sirih, Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru – Kalimantan Selatan,
The collaterals for abovementioned loan facilities are as follows: Machinery and equipment, heavy equipment and other infrastructures of Palm Oil Mill which will be constructed (see Notes 12), Existing and future vehicles of BRI (see Note 12),
d1/ April 16, 2012
The whole palm oil plantation with area of 3,300 hectares (see Note 12), consisting of the following: – Land with an area approximately of 1,041 hectares with Land Cultivation Right (SHGU) No. 30, registered under BRI name and located in Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur, Lontar Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru and Tanjung Pelayar Villages, Pulau Laut Barat District, Kotabaru – South Kalimantan, – Land with an area approximately of 823 hectares with SHGU No. 68 located in Sebanti and Sumbersari Vilage, Pulau Laut Barat District, Kotabaru – South Kalimantan, – Land with an area approximately of 939 hectares with SHGU No. 69 and No. 70 located in Teluk Sirih Village, Sei Bulan Village, Sei Bahrim Village and Tanjung Serudung Village, Pulau Laut Selatan District, Kotabaru-South Kalimantan,
56
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) – Lahan seluas kurang lebih 200 hektar yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini masih dalam pengurusan sertifikat, – Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU, Corporate Guarantee dari PT Permata Handrawina Sakti, pemegang saham, Corporate Guarantee dari Perusahaan, Gadai Saham pemegang saham atas nama Aunur Rofiq, Seluruh persediaan BRI (lihat Catatan 8), dan Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga (lihat Catatan 6).
– Land of approximately 200 hectares which up to completion date of these consolidated financial statements still under certification process, – Evidence of land ownerships which status are still location permits of which will be processed to SHGU, Corporate Guarantee from PT Permata Handrawina Sakti, a stockholder, Corporate Guarantee from the Company, Fiduciary on shares under name of Aunur Rofiq,
Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain, Mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan aset kepada pihak lain, Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan, Melunasi hutang kepada Perusahaan, Menjual, memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan pelunasan hutang, Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham, Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain, Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran hutang, Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau pihak-pihak berelasi, Memberikan hak preferen kepada Perusahaan dalam hal penyelesaian hutang, dan Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi.
During the loan facilities period, BRI is restricted to perform the following matters: Obtain other credit or loan facility, except for transactions conducted in the normal of course business, Grant new loan to third parties and related parties, except for transactions conducted in the normal business course, Perform new investment or finance other companies, Act as guarantor or pledge assets to other parties, Hand-over assets being pledged as collateral except traded inventory, Repay liabilities to the Company, Sell, transfer or disposes portion or all assets which may affect the ability to settle the outstanding facility, Change the management and stockholders composition, Perform merger, acquisition, consolidation or acquire or obtain other company’s shares,
b.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
All inventories of BRI (see Note 8), and All accounts receivable of BRI to third parties (see Note 6).
Apply for and/or order other parties to apply bankruptcy to the Court or postpone of debt repayments, Repay interest of loan or repays the principal of loan to stockholders or related parties, Grant preferred right to the Company with regard to loan settlement, and Take out of profit or capital for private interest and beyond the normal course of business.
PT Bank UOB Indonesia Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pemberian Jaminan tanggal 22 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja,S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia berupa Fasilitas Kredit Term Loan (TL) sejumlah Rp 200.000 yang diberikan bersama-sama
d1/ April 16, 2012
b.
57
PT Bank UOB Indonesia Based on the Credit and Security Agreement dated July 22, 2011 which was made before Veronica Nataadmadja,SH, a notary in Jakarta, the Company obtained loan facilities from PT Bank UOB Indonesia consisting of Term Loan (TL) Credit Facility amounting to Rp 200,000 provided simultaneously with Bank paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dengan Fasilitas Bank Garansi (BG) dan SBLC dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 250.000.
Guarantee (BG) Facility and SBLC with total principal not exceeding Rp 250,000.
Tujuan penggunaan fasilitas kredit adalah untuk membiayai pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan di Medan yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk.
The purpose of this credit facility is to provide financing for the assets acquisition which include land, buildings and machinery located in Bogor, West Java and in Medan owned by PT Unilever Indonesia Tbk.
Fasilitas pinjaman TL dikenakan bunga sebesar Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per tahun dan dijamin dengan aset yang akan diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk (lihat Catatan 12).
The TL loan facility bears an interest rate of Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per annum and are be secured with the assets acquired from PT Unilever Indonesia Tbk (see Note 12).
PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank) • Berdasarkan Perjanjian Fasilitas No. LA/CA/1829/2011 tanggal 22 Agustus 2011, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas Term Loan dari Rabobank sebesar Rp 185 miliar dengan jangka waktu selama 60 bulan dengan masa grace period selama 6 bulan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar Cost of Fund (CoF) ditambah 3% per tahun. Jaminan atas fasilitas ini adalah tanah dan bangunan fasilitas pabrik beras yang berlokasi di Cikarang, mesin dan peralatan, persediaan, piutang di masa datang yang akan dimiliki IBU, serta Jaminan Korporasi oleh Perusahaan dan PT Dunia Pangan. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk akuisisi aset pabrik beras.
c.
Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 185.000. d.
As of December 31, 2011, the outstanding balance on this facility amounted to Rp 185,000.
PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) Berdasarkan Akta Wa’d Pembiayaan Murabahah No. 42 tanggal 25 Mei 2009 yang dibuat di hadapan Yualita Widyadhari, S.H, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja TPS, memiliki pagu kredit Rp 100.000 dengan periode pembayaran 60 bulan.
d.
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 – 35, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah, Tanah seluas 15.750 hektar, bangunan kantor dan tanaman kelapa sawit seluas 4.533 hektar yang berlokasi di Desa Bambulung & Ketab, Kecamatan Pematang, Barito Timur – Kalimantan Tengah milik PT Mitra Jaya Agro Palma, entitas anak, Saham PT Mitra Jaya Agro Palma, entitas anak, sebanyak 24.222 lembar, dan d1/ April 16, 2012
PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank) • Based on Facility Agreement No. LA/CA/1829/2011 dated August 22, 2011, PT Indo Beras Unggul (IBU), a subsidiary, has Term Loan facility from Rabobank amounting to Rp 185 billion with a period in 60 months and with the grace period of 6 months. The loan facility bears interest rates at Cost of Fund (CoF) plus 3% per year. The collateral of this facility is land and building rice manufacturing facilities located in Cikarang, machinery and equipment, inventory, receivable in the future that will be owned by IBU, with the Corporate Guearantee by the Company and PT Dunia Pangan. These facilities are used for the acquisition of assets on the rice mill.
PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) Based on Deed of Wa’d Murabahah Financing No. 42 dated May 25, 2009 made in the presence of Yualita Widyadhari, S.H., a notary in Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), a subsidiary, obtained a loan facility from BMI that was used to increase the TPS working capital with credit limit amounting to Rp 100,000 with payment period of 60 months. The collaterals for abovementioned loan facility are as follows: Land with Building Right Title (SHGB) No. 14 – 18, Nos. 20 – 26, No. 29 and No. 33 – 35, all registered under the name of TPS, located in Sepat Village, Masaran District, Sragen – Central Java, Land with an area of 15,750 hectar, office building, palm oil plantation with a area of 4,533 hectares located in Bambulung and Ketab Village, Pematang District, East Barito-Central Kalimantan, owned by PT Mitra Jaya Agro Jaya, a subsidiary, 24.222 shares of PT Mitra Jaya Agro Jaya shares, a subsidiary, and
58
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Corporate Guarantee dari Perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 54.861 dan Rp 85.223.
As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of this loan facility amounting to Rp 54,861 and Rp 85,223, respectively.
Berdasarkan atas perjanjian Kredit No. 217/OL/BMI/301/VIII/2010 tanggal 27 Agustus 2010 yang telah dilegalisasi oleh akta No 21 tanggal 8 September 2010 oleh Yualita Widyadhari, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Wa’d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja Perusahaan, memiliki pagu kredit Rp 75.000 dengan periode pembayaran 60 bulan.
Based on credit agreement No.217/OL/BMI/301/VIII/2010 dated August 27, 2010 which has been validated by deed No. 21 dated September 8, 2010 by Yualita Widyadhari, SH, a notary in Jakarta, the Company obtained a loan facility Wa'd Murahabah from BMI which used to supplement the working capital, has a maximum credit of Rp 75,000 with a repayment period of 60 months.
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah seluas 10.200 hektar, tanaman kelapa sawit seluas 4.533 Ha, Bangunan terletak di Desa Balumbung & Ketab, Kecamatan Pematang Karau, kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah atas nama PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak (lihat Catatan 12 dan 13); Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 – 35, seluruhnya terdaftar atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah (lihat Catatan 12); Satu hamparan tanah dengan bukti kepemilikan SHGB No 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29, 33, 34 dan 35 yang terletak di Palur, Desa Sepat, Kabupaten Sukoharjo atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak (lihat Catatan 12); Saham PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak, atas nama PT Permata Handrawina Sakti sebanyak 24.222 lembar @ Rp 1.000.000, pemegang saham; Tanah seluas 13.370 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 53 atas nama Perusahaan di Jl. Sinar Matahari Desa Curug Kecamatan Cimanggis Kabupaten Bogor dengan bangunan diatasnya (lihat Catatan 12); Tanah seluas 1.852 m2 beserta bangunan diatasnya di Jl Raya Solo-Sragen Desa Ngringo Kecamatan Jaten kab. Karanganyar Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga Pratama, pihakpihak berelasi, dan; Setoran jaminan atas L/C yang diterbitkan minimal 10% dari nilai L/C.
The collaterals for the loan facility are as follows:
The land area of 13,370 sqm with proof of ownership of SHGB No. 53 registered under the name of the Company in Sinar Matahari street, Curug Village, Cimanggis, Bogor District with buildings thereon (see Note 12); The land area of 1,852 sqm including buildings thereon on Jl Raya Solo-Sragen Ngringo village, Karanganyar district, Jaten sub-district, Central Java, registered under the name of PT Sarana Indoboga Pratama, a related party, and; Security deposits of the L / C issued at least 10% of the value of L/C.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 79.635 dan Rp 71.508.
As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of this loan facility amounted to Rp 79,635 and Rp 71,508, respectively.
Berdasarkan Akta Pembiayaan No. 34 tanggal 22 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Yualita Widyadhari, S.H, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas
Based on the Deed Financing No. 34 dated June 22, 2011, made in the presence of Yualita Widyadhari, S.H, a notary in Jakarta, TPS, a subsidiary, obtain loan
d1/ April 16, 2012
Corporate Guarantee from the Company.
The land area of 10,200 hectares, 4,533 hectares of palm oil plants, buildings located in the Balumbung Village & Ketab, Pematang Karau subdistrict, East Barito regency, Central Kalimantan on registered under the name of PT Mitra Jaya Agro Palm, a subsidiary (see Notes 12 and 13); Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 14-18, No. 20-26, No. 29, and No. 33-35, all registered under the name of PT Tiga Pilar Sejahtera, a subsidiary, located in the village of Sepat, District Masaran, Sragen - Central Java (see Note 12); A parcel of land with SHGB No. 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29, 33, 34 and 35 located in Palur, Sepat village, Sukoharjo registered registered under the name of PT Tiga Pilar Sejahtera, a subsidiary (see Note 12); 24,222 shares @ Rp 1,000,000, of PT Permata Sakti Handrawina, a shareholder, in PT Mitra Jaya Agro Palm Shares;
59
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
pembiayaan Wa’d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja TPS, entitas anak.
facility Wa'd Al Murabaha from BMI that is being used to increase TPS working capital.
Fasilitas ini memiliki pagu kredit sebesar Rp 23.500 periode pembayaran 60 bulan termasuk grace period 6 bulan.
The facility has a credit limit amounting to Rp 23,500 with a payment period of 60 months including the grace period of 6 months.
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:
The collaterals for the loan facility are as follows:
Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 12/Cibadak, seluas 2.250 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 13/Cibadak seluas 1.970 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 14/Cibadak seluas 1.290 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 15/Cibadak seluas 1.755 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 16/Cibadak seluas 1.350 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 17/Cibadak seluas 1.560 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 18/Cibadak seluas 1.800 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 19/Cibadak seluas 3.700 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 21/Cibadak seluas 1.380 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;
Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 12/Cibadak with area of 2,250 sqm, that registered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten; Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 13/Cibadak with area of 1,970 sqm, that registered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten; Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 14/Cibadak with area of 1,290 sqm, that registered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten; Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 15/Cibadak with area of 1,755 sqm, that registered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten; Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 16/Cibadak with area of 1,350 sqm, that registered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten; Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 17/Cibadak with area of 1,560 sqm, that registered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten; Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 18/Cibadak with area of 1,800 sqm, that registered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten; Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 19/Cibadak with area of 3,700 sqm, that registered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten; Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 21/Cibadak with area of 1,380 sqm, that registered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten;
d1/ April 16, 2012
60
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 22/Cibadak seluas 660 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; dan
Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 22/Cibadak with area of 660 sqm, that registered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten; and Machinery and equipment amounted to Rp 16,844.
Mesin dan Peralatan sebesar Rp 16.844. e.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 83 tanggal 26 Mei 2010 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan kembali (refinancing) qardh wal murabahah sebesar Rp 100.000 untuk jangka waktu 5 tahun 6 bulan.
e.
Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah perkebunan seluas 3.621 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Charindo Palma Oetama, entitas anak (lihat Catatan 13); Tanah perkebunan seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak (lihat Catatan 13); Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.135 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Iie Dewi Koestanto, pihak-pihak berelasi; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.200 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Stefanus Joko Mogoginta, pihak-pihak berelasi; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.710 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Hengky Koestanto, pihak-pihak berelasi; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.132 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Budi Istanto Suwito, pihak-pihak berelasi; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 2.519 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga Pratama, pihak-pihak berelasi; Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 955 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Alor 13, Surakarta, Jawa
The collaterals for the loan facility are as follows:
d1/ April 16, 2012
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Based on investment financing agreement on the basis of Murabahah Principle No. 83 dated May 26, 2010 which has been legally validated by Yualita Widyadhari, SH, a notary in Jakarta, the Company obtained a refinancing facility qardh wal murabahah Rp 100,000 for a period of 5 years and 6 months.
Plantation land of 3,621 hectares including infrastructures thereon in Air Besar and Kualabehe sub-districts, West Kalimantan, registered under the name of PT Charindo Palma Oetama, a subsidiary (see Note 13); Plantation land of 4,037 hectares including infrastructures thereon in Air Besar and Kualabehe subdistricts, West Kalimantan, registered under the name of of PT Airlangga Sawit Jaya, a subsidiary (see Note 13); First Class Mortgage over the land area of 3,135 sqm including infrastructures thereon, at Palur highway, Karanganyar regency, Central Java, registered under the name of Iie Dewi Koestanto, a related party; First Class Mortgage over the land area of 3,200 sqm including infrastructures thereon located at Palur highway, Karanganyar regency, Central Java, registered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, a related party; First Class Mortgage over the land area of 3,710 sqm including infrastructures thereon located at Palur Highway, Karanganyar regency, Central Java, registered under the name of Hengky Koestanto, a related party; First Class Mortgage over the land area of 3,132 sqm including infrastructures thereon located at Palur Highway, Karanganyar regency, Central Java, registered under the name of Budi Istanto Suwito, a related party; First Class Mortgage over the land area of 2,519 sqm including infrastructures thereon located at Palur Highway, Sukoharjo regency, Central Java, registered under the name of PT Sarana Indoboga Pratama, a related party; Rating First Mortgage over the land area of 955 sqm the following facilities and infrastructure located in Alor Street 13, Surakarta, Central Java, registered under the 61
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tengah, atas nama Stefanus Joko Mogoginta, pihak-pihak berelasi yang sudah mendapat persetujuan dari Bank Penjamin untuk dinovasi pinjaman ke CPO dan ASJ. f.
name of Stefanus Joko Mogoginta, related party which approved by Bank Guarantor to novation loan of CPO and ASJ.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Berdasarkan Akta Perjanjian Persetujuan Membuka Kredit Investasi No. 15 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat di hadapan Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M, M.H, Notaris di Jakarta, PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit investasi dengan pagu kredit sebesar Rp 68.000 dan dikenakan bunga sebesar 7,5% per tahun
f.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Based on Deed of the Investment Credit Agreement No. 15 dated December 15, 2005, of Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, SH, MM, MH, a notary in Jakarta, PT Jatisari Srirejeki (JS), a subsidiary, obtained an investment credit facility with a maximum amount of Rp 68,000 and bears an interest rate of 7.5% per annum.
Kemudian, berdasarkan Surat dari BRI No. R.II.487.ADK/DKR/11/2007 tanggal 12 Nopember 2007 tentang Keputusan Restrukturisasi Kredit JS, diubah jadwal pengembalian pinjaman, yang semula jangka waktu kredit berlaku sampai dengan 15 Juni 2011, diperpanjang menjadi sampai dengan dengan 15 Juni 2014.
Later, based on the letter from BRI No. R.II.487.ADK/DKR/11/2007 dated November 12, 2007 about the Decision of JS Credit Restructuring, the repayment schedule was extended, from June 15, 2011 to June 15, 2014.
Restrukturisasi pinjaman ini juga mengatur bahwa tunggakan bunga dan denda yang belum dilunasi JS dapat diangsur sampai dengan tahun 2014. Jumlah tunggakan bunga dan denda pada 31 Desember 2010 sebesar Rp 11.000 yang dicatat pada akun biaya yang masih harus dibayar (lihat Catatan 18).
This Loan Restructuring also regulates that the accrued interest and penalties outstanding JS shall be paid in installment until 2014. Total interest arrears and penalties at December 31, 2010 amounting to Rp 11,000, were is recorded in the accrued expenses account (see Note 18).
Jaminan atas fasilitas pinjaman ini adalah sebagai berikut: Tanah seluas 76.539 m2 (lihat Catatan 12); Bangunan pabrik dan prasarana (lihat Catatan 12);
The collaterals for this loan facility are as follows:
The land area of 76,539 sqm (see Note 12); Factory buildings and infrastructures (see Note 12); Factory machinery (see Note 12); Inventories of merchandise (see Note 8).
Mesin-mesin pabrik (lihat Catatan 12);
Persediaan barang dagangan (lihat Catatan 8). Selama periode fasilitas perbankan berlaku, JS tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Melakukan tindakan merger, akuisisi, dan penjualan aset perusahaan; Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan aset kepada pihak lain; Melakukan perubahan anggaran dasar, mengubah manajemen, perubahan pemilikan saham diluar saham publik; Memperoleh pinjaman/kredit baru dari bank; Melakukan penyertaan ke perusahaan lain; Melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham kecuali yang telah dinyatakan dalam prospektus; Melakukan pembayaran hutang pemegang saham sebelum hutang ke bank dilunasi atau kondisi keuangan dinilai sehat oleh bank; Memberikan piutang kepada pemegang saham, dengan alasan apapun; dan Mengadakan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada d1/ April 16, 2012
During the period of loan facilities, JS is restricted to: Perform merger, acquisitions, and sales of the Company’s asset; Act as guarantor or pledge assets to other parties; Amend the Articles of Association, change the management, and in stock ownership outside the public stock; Obtain new loan/credit from banks; Invest in other companies; Distribute dividends to stockholders except those already stated in the prospectus; Perform payments on stockholder’s loan before the bank loan is settled or the financial condition of the Company is considered stable by the bank; Grant receivables to stockholders, for any reason; and Enter into transactions with a person or a party, including but not limited to its affiliates, in ways are 62
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
perusahaan afiliasi, dengan cara-cara yang berada diluar praktik-praktik dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembelian yang lebih mahal dan melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar.
outside ordinary course of business and make a purchase that are more expensive and sell it below the market price.
21. Hutang Jangka Panjang Lainnya
21. Other Long Term Liability
Hutang jangka panjang lainnya sebesar Rp 60.000, terjadi sehubungan dengan Perjanjian Jual Beli Piutang antara PT Dunia Pangan, entitas anak, dengan PT Hap Chuan Trading (HCT) dan PT Wahana Nusantara (WN) pada tanggal 21 Desember 2010.
Other long term liability amounting to Rp 60,000, occurred based on Cessie Agreement between PT Dunia Pangan, a subsidiary, with PT Hap Chuan Trading (HCT) and PT Wahana Nusantara (WN) dated December 21, 2010.
Pada tanggal 12 April 2011, liabilitas kepada WN sebesar Rp 10.000 telah diaktakan dalam Akta No. 216 yang dibuat Arry Supratno, SH., Notaris di Jakarta.
Dated on April 12, 2011, liability to WN amounted to Rp 10,000 has been legally documented by notarial deed No. 216 made in the presence of Arry Supratno, SH., a notary in Jakarta.
Pengakuan hutang ini tidak dikenakan bunga, tidak dijamin dan akan jatuh tempo pada tanggal 13 April 2012.
These Debenture Notes are non interest bearing, unsecured and will mature on April 13, 2012.
Hutang ini telah dibayar lunas pada bulan Desember 2011.
This loan has been fully paid by Company on December 2011.
22. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
22. Provision Liability on Employee Benefits
Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas manfaat karyawan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak pada 30 Desember 2011 dan 2010 dihitung oleh Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan masing-masing 9 April 2012 dan 14 Maret 2011.
The Company and subsidiaries recognized liability on employee benefits based on the existing Labor Law. The balance of the Company’s and subsidiaries’ estimated liability on employee benefits as of December 31, 2011 and 2010 were calculated by PT Dian Artha Tama, independent actuary, in its reports dated April 9, 2012 and March 14, 2011, respectively.
Rincian beban imbalan kerja pada untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The details of employee benefit for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 Rp
Beban Jasa Kini Beban Bunga Amortisasi Biaya Jasa Masa Lalu (Non Vested) Imbalan Kerja dari Entitas Anak yang Dibeli Kerugian (Keuntungan) Aktuaria Curtailment (Actuarial G/L) Curtailment on PVBO Jumlah Beban Imbalan Kerja
d1/ April 16, 2012
2010 Rp
3,924 984
2,517 849
728 -304 316 (1,204)
120 541 14 ---
Current Service Cost Interest Expenses Amortization of Non-vested Past Service Cost Employee Benefit from Acquired Subsidiaries Actuarial Loss (Gain) Curtailment (Actuarial G/L) Curtailment on PVBO
5,052
4,041
Total Employee Benefit Expense
63
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
The details of the estimated liability on employee benefits are as follows:
2011 Rp
2010 Rp
Saldo Awal Tahun Beban Imbalan Kerja yang Diakui pada Tahun Berjalan Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan
11,650
7,931
5,052 (283)
4,041 (322)
Beginning Balance Employee Benefits Expense Recognized in the Current Year Realization of Payment in Current Year
Saldo Akhir Tahun
16,419
11,650
Ending Balance
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Usia Pensiun Normal Estimasi Kenaikan Gaji Tingkat Diskonto Tingka Mortalita Tingkat Pengunduran Diri Metode
The actuarial assumptions used in calculation of estimated liabilities on employee benefits as of December 31, 2011 and 2010, are as follows:
55 Tahun/Years 8% 6% (2010: 8%) Commissioners Standard Ordinary (CSO)- 1980 Usia/Age 18-44 : 5% per tahun/annually Usia/Age 45-54 : 0% per tahun/annually Projected Unit Credit
23. Modal Saham
Saham Seri A Masyarakat (masing- masing dibawah 5%) Saham Seri B PT Tiga Pilar Corpora Primanex Pte. Ltd. PT Permata Handrawira Sakti Pandawa Treasures Pte. Ltd. PT Tiga Pilar Sekuritas Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Sub Jumlah Jumlah Modal Saham
Nama Pemegang Saham
Method
23. Capital Stock
Berdasarkan data PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek Perusahaan, pemegang saham Perusahaan pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Nama Pemegang Saham
Normal Pension Age Estimated Salary Increase Discount Rate Mortality Rate Resignation Rate
Jumlah Saham/ Number of Shares
According to data of PT Sinartama Gunita, the Company’s Share Registrar, the Company’s stockholders as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Rp
135,000,000
4.61
67,500
815,100,000 307,168,050 296,189,000 167,412,011 152,107,000 1,053,023,939 2,791,000,000 2,926,000,000
27.86 10.50 10.12 5.72 5.20 35.99 95.39 100.00
163,020 61,434 59,238 33,482 30,421 210,605 558,200 625,700
Jumlah Saham/ Number of Shares
2010 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Rp
Name of Stockholders
Series A Share Public (each below 5%) Series B Share PT Tiga Pilar Corpora Primanex Pte. Ltd. PT Permata Handrawira Sakti Pandawa Treasures Pte. Ltd. PT Tiga Pilar Sekuritas Public (each below 5%) Subtotal Total Capital Stock
Name of Stockholders
Saham Seri A Masyarakat (masing- masing dibawah 5%)
135,000,000
8.07
67,500
Series A Share Public (each below 5%)
Saham Seri B PT Permata Handrawira Sakti Primanex Pte. Ltd. HSBC-Fund Services Basinale Investment Ltd Pandawa Treasures Pte. Ltd. Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Sub Jumlah Jumlah Modal Saham
296,189,000 203,028,050 189,509,000 143,720,347 106,358,000 598,195,603 1,537,000,000 1,672,000,000
17.71 12.14 11.33 8.60 6.36 35.79 91.93 100.00
59,238 40,606 37,902 28,744 21,272 119,639 307,400 374,900
Series B Share PT Permata Handrawira Sakti Primanex Pte. Ltd. HSBC-Fund Services Basinale Investment Ltd Pandawa Treasures Pte. Ltd. Public (each below 5%) Subtotal Total Capital Stock
d1/ April 16, 2012
64
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berikut rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir tahun:
The following is the reconciliation of the number of outstanding shares at the beginning and end of the period:
2011 (lembar/ Shares ) Jumlah Saham Beredar pada 1 Januari Penawaran Umum Terbatas III dengan HMETD
1,672,000,000 1,254,000,000
Jumlah Saham Beredar pada 31 Desember
2,926,000,000
2010 (lembar/ Shares ) 1,672,000,000 --1,672,000,000
Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 1.254.000.000 saham baru (lihat Catatan 1.b). Saham-saham baru tersebut seluruhnya telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Desember 2011.
Total Outstanding Shares on December 31
In 2011, the Company issued 1,254,000,000 new shares with preemptive rights (see Note 1.b) through Limited Public Offering III. On December 20, 2011, these shares were listed in the Indonesian Stock Exchange.
24. Tambahan Modal Disetor - Bersih
24. Additional Paid-in Capital - Net 2011 Rp
Penawaran Umum Perdana Agio Saham
Total Outstanding Shares on January 1 Limited Public Offering III with Preemptive Rights
2010 Rp
20,250
20,250
Initial Public Offering Premium on Stock
Penawaran Umum Terbatas II Agio Saham Biaya Emisi Saham Sub Jumlah
201,894 (4,328) 197,566
201,894 (4,328) 197,566
Limited Public Offering II Premium on Stock Stock Issuance Cost Subtotal
Penawaran Umum Terbatas III Agio Saham Biaya Emisi Saham Sub Jumlah
451,440 (12,000) 439,440
----
Limited Public Offering III Premium on Stock Stock Issuance Cost Subtotal
Jumlah Tambahan Modal Disetor - Bersih
657,256
217,816
Total Additional Paid-in Capital - Net
Agio saham merupakan selisih antara nilai nominal saham dengan jumlah penerimaan harga penawaran saham pada saat Perusahaan melakukan Penawaran Saham kepada masyarakat dan Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
d1/ April 16, 2012
Premium on stock represents the difference between par value of share and its offered price when the Company performed Public Offering to the public and Limited Public Offering III with Preemptive Right.
65
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Entitas Anak/ Subsidiaries
PT Tiga Pilar Sejahtera PT Bumiraya Investindo PT Poly Meditra Indonesia PT Patra Power Nusantara PT Dunia Pangan PT Mitra Jaya Agro Palm PT Airlangga Sawit Jaya PT Charindo Palma Oetama PT Muarobungo Plantation PT Tugu Palma Sumatera
25. Difference in Value from Restructuring Transactions between Entities under Common Control Jumlah Saham/ Number of Shares
Harga Pengalihan/ Transfer Price Rp
109,890,000 90,909 111,888,000 37,962 21,000 39,999 109,999 149,999 19,999 2,499
Jumlah/ Total
Bagian Perusahaan atas Aset Bersih/ The Company's Portion of Net Assets Rp
Selisih Nilai/ Difference in Value Rp
109,500 139,000 145,000 36,000 10,000 40,000 21,000 47,000 11,000 2,500
110,632 92,377 117,719 37,962 21,529 39,480 50,134 73,385 18,296 702
(1,132) 46,623 27,281 (1,962) (11,529) 520 (29,134) (26,385) (7,296) 1,798
561,000
562,216
(1,216)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 17 tanggal 24 Oktober 2003 yang dibuat di hadapan Saal Bumela, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 17 dated October 24, 2003 made in the presence of Saal Bumela, S.H., a notary in Jakarta, the Company acquired 99.90% ownership in PT Tiga Pilar Sejahtera, a subsidiary, from related parties.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 7 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Jual Beli Saham No. 8 tanggal 12 Juni 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan saham di PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 7 dated June 12, 2008 and Deed of Sale and Purchase of Shares No. 8 dated June 12, 2008, all made in the presence of Syarifah Chozie, S.H., M.H., a notary in Jakarta, the Company acquired 99.90% ownership in PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, from related parties.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 9 tanggal 12 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,96% persen kepemilikan di PT Poly Meditra Indonesia, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 9 dated June 12, 2008 made in the presence of Syarifah Chozie, S.H., M.H., a notary in Jakarta, the Company acquired 99.96% ownership in PT Poly Meditra Indonesia, a subsidiary, from related parties.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 10 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Jual Beli Saham No. 11 tanggal 12 Juni 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Patra Power Niaga, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 10 dated June 12, 2008 and Deed of Sale and Purchase of Shares No. 11, dated June 12, 2008, all made in the presence of Syarifah Chozie, S.H., M.H., a notary in Jakarta, the Company acquired 99.90% ownership in PT Patra Power Nusantara, a subsidiary, from related parties.
Seluruh nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul pada 31 Desember 2010 berasal dari transaksi akuisisi sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1.c.
Balances of value in restructuring transactions of entities under common control as of December 31, 2010 arising from acquisition transaction according are disclosed in Note 1.c.
d1/ April 16, 2012
66
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak dan Pihak Nonpengendali
26. Changes in Equity Transaction of a Subsidiary and Non-controlling Interest
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak pada tahun 2011 berasal dari setoran uang muka pemesanan saham dari pihak ketiga pada BRI, entitas anak.
Changes in equity transaction of subsidiary during 2011 arise from advances for the subscription of stock from third party to BRI, a subsidiary.
Jumlah ini telah dibayar pada tanggal 21 Oktober 2011 dan 4 Nopember 2011 serta dicatat sebagai modal saham pada tahun 2012 (lihat Catatan 40).
The amount was paid on October 21, 2011 and November 4, 2011 and will be recorded as paid-in capital in 2012 (see Note 40).
27. Penjualan – Bersih
Penjualan Bruto Dikurangi: Diskon Penjualan Jumlah Penjualan - Bersih
27. Sales – Net 2011 Rp 1,788,225 (35,423) 1,752,802
Rincian penjualan berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut:
Gross Sales Less: Sales Discount Net - Sales
The details of sales based on main product classification are as follows:
2011 Rp Manufaktur Makanan Makanan Pokok Mie Kering Bihun
2010 Rp 713,657 (8,437) 705,220
2010 Rp Food Manufacturing Basic Food Dry Noodle Vermicelli
284,756 119,487
190,822 92,130
Sub Jumlah Makanan Pokok
404,243
282,952
Subtotal Basic Foods
Makanan Konsumsi Biskuit Mie Instan Wafer Stick dan Snack Ekstrusi Permen Lainnya
191,718 205,745 62,692 39,492 77,767
166,073 122,002 7,525 13,941 40,386
Consumer Food Biscuit Instant Noodle Waffer Stick and Snack Extrusion Candy Others
Sub Jumlah Makanan Konsumsi
577,414
349,927
Subtotal Consumer Food
Sub Jumlah Manufaktur Makanan
981,657
632,879
Subtotal of Food Manufacturing
Produk Beras Beras
725,891
34,609
Rice Product Rice
Agribisnis Tandan Buah Segar Sub Jumlah Penjualan Dikurangi: Diskon Penjualan
80,677 1,788,225 (35,423)
46,169 713,657 (8,437)
Agribusiness Fresh Fruit Bunch Subtotal Sales Less: Sales Discount
Total Penjualan - Bersih
1,752,802
705,220
Net - Sales
Penjualan dengan nilai jual bersih melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah kepada United Nations for World Food Programme dengan nilai penjualan sebesar Rp 141.301 (8,06%) dan Rp 47.818 (15,79%) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010.
d1/ April 16, 2012
Sales with net sales amount exceeding 10% of total net sales pertain to transaction with United Nations for World Food Programme amounting to Rp 101,118 (8,06%) and Rp 47,818 (15.79%) for the years ended December 31, 2011 and 2010.
67
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28. Beban Pokok Penjualan
28. Cost of Goods Sold 2011 Rp
Produk Konsumen Bahan Baku Digunakan Saldo Awal Pembelian Saldo Akhir Jumlah Bahan Baku Digunakan
2010 Rp
224,597 419,926 (156,868)
135,605 423,964 (224,597)
Consumers Product Usage of Raw Materials Beginning Balance Purchases Ending Balance
487,655
334,972
Tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung
26,972 117,591
23,730 94,066
Direct Labor Factory Overhead Expenses
Biaya Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Awal tahun Akhir Tahun
632,218
452,768
28,716 (10,512)
33,262 (28,716)
Cost of Good Manufactured Finished Good Beginning Balance Ending Balance
650,421
457,314
Cost of Goods Sold for Consumers Product
Jumlah Beban Pokok Penjualan Produk Konsumen Produk Beras Bahan Baku Digunakan Saldo Awal Pembelian Berasal dari Entitas Anak yang Diakuisisi Saldo Akhir Jumlah Bahan Baku Digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi Tidak Langsung Biaya Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Awal tahun Pembelian Berasal dari Entitas Anak yang Diakuisisi Akhir Tahun Jumlah Beban Pokok Penjualan Produk Beras Produk Perkebunan Beban Produksi Langsung Upah Langsung Pemeliharaan dan Perbaikan Penyusutan Tanaman Perkebunan Menghasilkan Pengangkutan dan Panen Insentif Petani Plasma Sub Jumlah Beban Produksi Langsung Beban Produksi Tidak Langsung Jumlah Beban Pokok Penjualan Produk Perkebunan Jumlah Beban Pokok Penjualan
Rice Product Usage of Raw Materials Beginning Balance Purchases From Subsidiary Acquisition Ending Balance
28,306 491,780 -(80,119)
--28,306 (28,306)
439,967
--
12,202 2,902
---
Direct Labor Factory Overhead Expenses
455,071
--
Cost of Good Manufactured
67,836 108,833 -(6,868)
-63,631 37,731 (67,836)
624,873
33,526
16,781 4,763
5,687 5,222
4,878 19,479 3,206
4,199 8,961 1,268
49,107 6,060
25,337 5,228
55,167
30,565
1,330,461
521,405
Pembelian dengan nilai pembelian bersih melebihi 10% dari jumlah seluruh pembelian bersih adalah kepada PT Sriboga Ratu Raya dengan nilai pembelian sebesar Rp 110.816 (10,86%) dan Rp 107.242 (22,00%) untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010. d1/ April 16, 2012
Total Usage of Raw Materials
Total Usage of Raw Materials
Finished Good Beginning Balance Purchases From Subsidiary Acquisition Ending Balance Cost of Goods Sold for Rice Product Plantations Product Direct Costs Wages Maintenance and Recovery Depreciation of Matured Plantations Transportation and Harvesting Incentive to Plasma Farmer Subtotal Direct Costs Indirect Production Costs Cost of Goods Sold for Plantations Product Total Cost of Goods Sold
Purchases with net purchase amount exceeding 10% of total net purchases pertain to transaction with PT Sriboga Ratu Raya amounting to Rp 110,816 (10.86%) and Rp 107,242 (22.00%) for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively. 68
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. Beban Pemasaran dan Penjualan
29. Marketing and Selling Expenses 2011 Rp
2010 Rp
Pengangkutan Promosi Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Penyusutan Aset Tetap Utilitas Sewa Transportasi dan Akomodasi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 400)
28,047 27,536 12,267 2,052 909 711 532 1,778
10,662 6,431 8,656 469 904 408 925 914
Transportation Promotion Employee Salaries and Allowances Depreciation of Fixed Asset Utilities Rental Transportation and Accomodation Others (each below Rp 400)
Jumlah
73,832
29,369
Total
30. Beban Umum dan Administrasi
30. General and Administrative Expenses 2011 Rp
2010 Rp
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan Penyusutan Aset Tetap Profesional dan Konsultan Transportasi dan Akomodasi Beban dan Denda Pajak Sewa Listrik dan Air Pemeliharaan Bangunan dan Kebersihan Perlengkapan Kantor Representasi dan Jamuan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 400)
17,991 6,198 2,843 3,933 3,170 1,620 1,393 759 656 501 1,593
13,080 2,169 2,278 3,112 1,464 1,042 1,290 474 1,311 544 1,972
Employee Salaries and Allowances Depreciation of Fixed Asset Professional and Consultant Transportation and Accomodation Tax Penalties and Expenses Rental Electricity and Water Building Maintenance and Cleaning Office Supplies Representation and Entertainment Others (each below Rp 400)
Jumlah
40,657
28,736
Total
31. Laba Pelepasan Entitas Anak
31. Gain on Disposal of Subsidiaries
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 30 dan 32 tanggal 20 Desember 2010, seluruhnya dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Tangerang Selatan, Perusahaan menjual kepemilikan saham pada PT Nagamas Sakti Perkasa dan PT Asianiaga Prakarsatama masing-masing sebesar 21.488.500 dan 12.995 lembar saham kepada PT Tunas Pupuk Sejati, dengan harga perolehan masing-masing sebesar Rp 1.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 30 and 32 dated December 20, 2010, all made in the presence of Benediktus Andy Widyanto, S.H., a notary in Jakarta, the Company acquired 99.90% ownership in South Tangerang, the Company sold its 21,488,500 shares in PT Nagamas Sakti and 12,995 of shares in PT Asianiaga Prakarsatama to PT Tunas Pupuk Sejati for price to Rp 1.
Berdasarkan transaksi tersebut, Perusahaan mengkredit ke laporan laba rugi komprehensif atas tanggungan bagian rugi PT Nagamas Sakti Perkasa dan PT Asianiaga Prakarsatama, sebesar Rp 44.302 yang sebelumnya disajikan sebagai kewajiban Perusahaan.
In connection with the transaction, the Company credited to comprehensive income of PT Nagamas Sakti Perkasa and PT Asianiaga Prakarsatama that previously recorded as the Company liability amounting to Rp 44,302.
d1/ April 16, 2012
69
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32. Laba atas Pengalihan Piutang
32. Gain on Cessie of Receivable
Terkait dengan akuisisi PT Jatisari Srirejeki (JS) oleh PT Dunia Pangan (DP), semuanya entitas anak, pada Desember 2010, DP membeli liabilitas JS kepada PT Wahana Nusantara dan PT Hap Chuan Trading sebesar Rp 73.920 dengan nilai pengalihan sebesar Rp 60.000. Selisih antara hak tagih dengan harga pengalihan sebesar Rp 13.920 dicatat sebagai laba Pengalihan Piutang dan disajikan dalam bagian akun Lain-lain - Bersih.
Associated with the acquisition of PT Jatisari Srirejeki (JS) by PT Dunia Pangan (DP), all subsidiaries, in December 2010, DP acquired the JS liability to PT Wahana Nusantara and PT Hap Chuan Trading for Rp 73,920 with a cessie price of Rp 60,000. The difference between the receivable and cessie price amounting to Rp 13,920 is recorded as gain on cessie of receivable and recorded as part of Others – Net.
33. Laba per Saham
33. Earnings per Share
Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:
Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham yang Beredar
Earnings per share calculation is as follows: 2011
2010
Rp
Rp
126,906
75,857
Income for the Year Attributable to Owner of the Parent Company
1,709,895,604
1,672,000,000
Weighted Average of Outstanding Shares
74.22
45.37
Basic Earnings per Shares (in Full Rupiah)
Laba per Saham Dasar (dalam Rupiah Penuh)
34. Segmen Operasi
34. Operating Segment 2011 Manufaktur Makanan/ Food Manufacture
Produk Beras/ Rice Product
Agribisnis/
Lainnya/
Eliminasi/
Konsolidasian/
Agribusiness
Others
Ellimination
Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Penjualan - Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Alokasi Beban Usaha
946,234 650,497 295,737 83,305
725,891 624,696 101,195 13,738
80,677 55,268 25,409 7,298
8,413 -8,413 1,735
(8,413) -(8,413) 8,413
1,752,802 1,330,461 422,341 114,489
Sales - Net Cost of Goods Sold Gross Profit Allocated Operating Expenses
Laba Usaha Beban Keuangan - Bersih Beban Lainnya
212,432 80,840 16,364
87,457 6,420 1,756
18,111 5,263 (4,682)
6,678 25,378 (8,666)
(16,826) ---
307,852 117,901 4,772
Operating Income Finance Charges - Net Operating Expense
97,204
8,176
581
16,712
(16,826)
122,673
Total
185,179
Income before Income Tax Expense
(35,228)
Income Tax Expense - Net
Jumlah Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan
115,228
79,281
17,530
(10,034)
Beban Pajak Penghasilan - Bersih
(20,238)
(10,771)
(4,219)
--
---
Jumlah Pendapatan bersih Jumlah Pendapatan yang Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
149,951
Total Net Income
126,906 23,045
Total of Comprehensive Income Atributable to: Owners of The Parent Non-Controlling Interest
149,951
Total
Aset Segmen
1,543,746
733,839
985,784
1,830,109
(1,503,169)
3,590,309
Segment Assets
Liabilitas Segmen
1,131,869
599,341
290,301
590,839
(854,858)
1,757,492
Jumlah
Informasi Segmen Lainnya: Belanja Modal Penyusutan Aset Tetap
d1/ April 16, 2012
116,938
228,892
23,451
1,289
--
370,570
47,706
9,718
1,603
60
--
59,087
70
Segment Liabilities Other Segment Information: Capital Expenditures Depreciation of Property Plant and Equipment
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2010
Penjualan - Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Alokasi Beban Usaha
Manufaktur Makanan/ Food Manufacture Rp 610,442 457,314 153,128 53,754
Produk Beras/ Rice Product Rp 48,609 33,526 15,083 281
Agribusiness Rp 46,169 30,565 15,604 5,585
Consolidated Rp 705,220 521,405 183,815 59,620
99,374
14,802
10,019
124,195
Net - Operating Income
82,656 (44,302) -(2,233) 36,121
(5) -(13,920) 5 (13,920)
4,190 --3,618 7,808
86,841 (44,302) (13,920) 1,390 30,009
Finance Charges (Income) - Net Gain on Subsidiaries Disposal Gain on Cessie of Receivable Other Operating Expenses (Income) Total
63,253
28,722
2,211
94,186
Income before Income Tax Expense
(14,040)
--
(703)
(14,743)
Income Tax Expense - Net
79,443
Comprehensive Income After Effect Pro-Forma Adjustment
75,857 4,209
Total of Comprehensive Income Atributable to: Owners of the Parent Non - Controlling Interest
Laba Usaha - Bersih Beban (Pendapatan) Keuangan - Bersih Laba Pelepsan Entitas Anak Laba atas Pengalihan Piutang Beban (Pendapatan) Usaha Lainnya Jumlah Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan - Bersih
Agribisnis/
Konsolidasian/
Pendapatan Komprehensif Setelah Efek Penyesuaian Pro Forma Jumlah Pendapatan Komprehensif yang Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali Jumlah Aset Segmen
80,066
Total
1,056,218
353,148
527,584
1,936,950
Segment Assets
962,264
307,647
76,970
1,346,881
10,108
147,796
2,678
160,582
51,416
--
1,679
53,095
Segment Liabilities Other Segment Information: Capital Expenditures Depreciationof Property, Plant and Equipment
Liabilitas Segmen Informasi Segmen Lainnya: Belanja Modal Penyusutan Aset Tetap
35. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing
35. Monetary Asset and Liabilities Denominated in Foreign Currencies
2011 Mata Uang Asing/Foreign Currencies USD
Sales - Net Cost of Goods Sold Gross Profit Allocated Operating Expenses
SGD
2010 Ekuivalen/ Equivalent Rp
EUR
Aset Ka s da n Setara Kas Piutang Usaha - Pihak Ketiga Su b Ju mlah Aset
89,214.82 4,161,887.96 89,214.82
--
--
--
Liabilitas Hutang Usaha - Pihak Ketiga Hutang Sewa Pembiayaan Su b Ju mlah Liabilitas
265,990.30 -265,990.30
Liabilitas dalam Mata Uang Asing - Bersih
355,205.12
Mata Uang Asing/ Foreign Currency USD
SGD
Ekuivalen/ Equivalent Rp
EUR
--
809 37, 740 809
545,737.61 188,116.50 733,854.11
----
----
4,907 1,691 6,598
Assets Cash and Cash Equivalents Accounts Receivable - Third Pa rties Sub Tota l Assets
----
----
2, 412 -2, 412
(437,146.01 ) (2,665,400.02 ) (7,820,983.37 )
(5.27)
(149.01)
(10,4 80.40)
(2,160.00)
(3,932) (23,965) (27,897)
Liabilities Accounts Payables - Third Pa rties Oblig ations und er Finance Lease Sub Total Liabilities
--
--
3, 221
(7,087,129.26 )
(10,4 80.40)
(2,160.00)
(21,299)
Liabilities Denominated in Foreign Currency - Net
36. Instrumen Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan
36. Financial Instrument and Financial Risks Management
a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut:
a. Factors and Policies of Financial Risk Management In its operating, investing and financing activities, the Company is exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk and market risk and it defines those risks as follows:
• Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan.
• Credit risk: possibility that a customer will not pay the whole or part of a receivable or will not pay in a timely manner and hence, the Company will incur loss.
d1/ April 16, 2012
71
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
• Risiko likuiditas: Perusahaan menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga perusahaan dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan. • Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain risiko suku bunga dan risiko nilai tukar karena Perusahaan tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam aktivitas normal.
• Liquidity risk: the Company defines liquidity risk from the collectibility of the accounts receivable as mentioned above, therefore, the Company will encounter difficulty to meet obligations related to with financial liabilities. • Market risk: currently there are no market risk other than interest rate risk and currency risk as the Company does not invest in any financial instruments in its normal activities.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan.
In order to effectively manage those risks, the Board of Directors approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Company is exposed to.
Kebijakan manajemen Perusahaan untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut: • Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih; • Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban keuangan • Membuat perencanaan keuangan yang berimbang, sehingga dapat memenuhi liabilitas keuangan. • Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dikelola di pusat
The Company policy to manage the abovementioned risks are as follows: • Receive collateral from customers to minimize the uncollectible debt risk; • Minimize interest rate and finance charges;
Perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi.
The Company does not have derivative instruments to anticipate possible risks.
Risiko Kredit Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan aset tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
Credit Risks The Company controls credit risk by setting a guaranteed payment policy such as bank guarantee and fixed assets, whereby each new customer must obtain approval from the director. As part of the process in approval or rejection, the customer’s reputation and track record is taken into consideration. There are no significant concentrations of credit risk.
Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
The following table analyse financial assets based on maturity:
0 - 30 hari/days
• Perform steady financial plan to meet the financial libility requirement; and • All financial risk management’s activities are carried out and monitored at the head office.
2011 31 - 90 hari/days > 90 hari/days
Jumlah/Total
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain - lain Piutang Pihak Berelasi
634,673 190,571 791 107
-239,820 ---
-43,367 -43,257
634,673 473,758 791 43,364
Cash and Cash Equivalents Accounts Receivable Other Receivables Due from Related Parties
Jumlah
826,142
239,820
86,624
1,152,586
Total
d1/ April 16, 2012
Loans and Receivables
72
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 0 - 30 hari/days Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain - lain Piutang Pihak Berelasi Jumlah
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2010 31 - 90 hari/days > 90 hari/days
Jumlah/Total Loans and Receivables
15,427 79,321 2,024 43,257
-71,024 ---
-10,656 ---
15,427 161,001 2,024 43,257
Cash and Cash Equivalents Accounts Receivable Other Receivables Due from Related Parties
140,029
71,024
10,656
221,709
Total
Risiko Likuiditas Pada saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup.
Liquidity Risks Currently the Company expects to pay all liabilities at the maturity. In order to meet the cash commitments, the Company expects its operating activities to generate sufficient cash inflows.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan.
The Company manages its liquidity risk by monitoring actual cashflow projections continuously and supervises the maturity of its financial liabilities.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
The following table analyzes the breakdown of financial liabilities based on maturity:
2011 Akan Jatuh Tempo/ Will Due on Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 Tahun/ 1 Tahun/ 1 - 5 year More Than 5 Less than 1 year Years Pinjaman Bank Jangka Pendek Pinjaman Bank Jangka Panjang Hutang Pihak Berelasi Hutang Usaha - Pihak Ketiga Hutang Lain-lain Beban Masih harus Dibayar Hutang Sewa Pembiayaan Jumlah
553,355 218,085 -24,293 27,229 27,575 2,799 853,336
-825,006 ----2,267 827,273
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan/ Maturity not Determined ---------
--1,680 ----1,680
Jumlah/ Total
553,355 1,043,091 1,680 24,293 27,229 27,575 5,066 1,682,289
Short Term Bank Loans Long Term Bank Loans Due to Related Parties Accounts Payable - Third Parties Other Payables Accrued Expense Obligations under Finance Lease Total
2010 Akan Jatuh Tempo/ Will Due on Kurang dari 1 Tahun/ Less than 1 year Pinjaman Bank Jangka Pendek Pinjaman Bank Jangka Panjang Hutang Pihak Berelasi Hutang Usaha - Pihak Ketiga Hutang Lain-lain Beban Masih harus Dibayar Kewajiban Jangka Panjang Lainnya Hutang Sewa Pembiayaan Jumlah
305,622 101,105 -44,606 3,895 22,080 -17,202 494,510
1 - 5 tahun/ 1 - 5 year
Lebih 5 Tahun/ More Than 5 Years
-564,248 ----60,000 24,544 648,792
-12,652 ------12,652
Risiko Suku Bunga Perusahaan terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Perusahaan memiliki pinjaman yang bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Perusahaan menerapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan:
d1/ April 16, 2012
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan/ Maturity not Determined --151,921 -----151,921
Jumlah/ Total
305,622 678,005 151,921 44,606 3,895 22,080 60,000 41,746 1,307,875
Short Term Bank Loans Long Term Bank Loans Due to Related Parties Accounts Payable - Third Parties Other Payables Accrued Expense Other Long Term Liability Obligations under Finance Lease Total
Interest Rate Risks The Company exposure to interest rate risk is primarily related to financial liabilities. The Company has long-term loans to banks that use interest rate market. At this time, the Company adopted certain policies or arrangements to manage interest rate risk as follows:
73
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated) Being selective in offering loan rates, in order to obtain loans with favorable interest rates without increasing exposure to loans with high risks
Selektif dengan penawaran suku bunga pinjaman, sehingga memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang menguntungkan tanpa menambah eksposur suku bunga pinjaman yang berisiko Mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi hutang dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga tetap dan mengambang.
Control interest expense by making a combination of debt and long-term loans with fixed and floating interest rates.
Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sifat bunga:
The following table analyzes the breakdown of financial liabilities by type of interest:
2011 Akan Jatuh Tempo/ Will Due on Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 Tahun/ 1 Tahun/ 1 - 5 year More Than 5 Less than 1 year Years
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan/ Maturity not Determined
Jumlah/ Total
Tanpa Bunga Bunga Tetap Bunga Mengambang
79,097 299,765 474,474
-756,747 70,526
----
1,680 ---
80,777 1,056,512 545,000
Non-interest Bearing Fixed Rate Floating Rate
Jumlah
853,336
827,273
--
1,680
1,682,289
Total
2010 Akan Jatuh Tempo/ Will Due on Kurang dari 1 Tahun/ Less than 1 year
1 - 5 tahun/ 1 - 5 year
Lebih 5 Tahun/ More Than 5 Years
Jatuh Tempo Tidak Ditentukan/ Maturity not Determined
Jumlah/ Total
Tanpa Bunga Bunga Tetap Bunga Mengambang
70,581 414,247 6,904
-559,329 29,463
-12,652
211,921 ---
282,502 986,228 36,367
Non-interest Bearing Fixed Rate Floating Rate
Jumlah
491,732
588,792
12,652
211,921
1,305,097
Total
Risiko Nilai Tukar Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan atas risiko nilai tukar mata uang asing khususnya Dolar AS, karena sebagian liabilitas dalam mata uang asing telah banyak berkurang. Untuk meminimalkan risiko ini perusahaan akan selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi mata uang asing dan menyediakan kas yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan nilai tukar.
Foreign Currency Risks The Company has no significant foreign currency risk especially in US Dollar, since most of the liabilities denominated in foreign currency have been reduced significantly. In order to minimize this risk, the Company will always be selective in performing the foreign currency transactions and provide sufficient fund to anticipate foreign currency fluctuations.
b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar.
b. Fair Value of Financial Instruments Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their shortterm maturities or they are carried at market rates of interest.
Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama.
The fair value for the above financial instruments was determined by discounting estimated cashflows using discount rates for financial instruments with similar term and maturity.
d1/ April 16, 2012
74
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
37. Perikatan dan Kontijensi yang Penting
37. Significant Commitment and Contingencies
Berdasarkan Perjanjian Kontrak No. 001/MINDOTECH/VI/2009 tanggal 10 Juni 2009, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, menunjuk PT Mindo Tech sebagai kontraktor untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan nilai kontrak sebesar USD 5,448,335 dan Rp 20.699.
Based on Contract Agreement No. 001/MINDOTECH/VI/2009 dated June 10, 2009, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, appointed PT Mindo Tech as the contractor for construction of palm oil mill with a contract value amounting to USD 5,448,335 and Rp 20,699.
Berdasarkan “Purchase Contract” No.IDN/2011/4500037748 dan HQ/2011/4500036781 tanggal 7 Juni 2011, PT Tiga Pilar Sejahatera (TPS), entitas anak, menandatangani kontrak penjualan dengan World Food Programme Indonesia (WFP). Perjanjian ini mengikat TPS untuk memproduksi Fortified Biscuits (Biskuit yang diperkaya vitamin dan mineral) sebesar 6.464 MTN (Metric Tons Net).
Based on ”Purchase Contract” No.IDN/2011/4500037748 and HQ/2011/4500036781 dated June 7, 2011, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), a subsidiary, signed a sales contract with World Food Programme (WFP). This agreement required TPS to produce Fortified Biscuits (Biscuit which riched by vitamin and mineral) of 6,464 (Metric Tons Net) MTN.
Berdasarkan Perjanjian Kontrak No. 001/MINDOTECH/ VI/2009 tanggal 10 Juni 2009, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, menunjuk PT Mindo Tech sebagai kontraktor untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan nilai kontrak sebesar USD 5,448,335 dan Rp 20.699.
Based on Contract Agreement No. 001/MINDOTECH/VI/2009 dated June 10, 2009, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, appointed PT Mindo Tech as the contractor for the construction of palm oil mill with a contract value amounting to USD 5,448,335 and Rp 20,699.
Sampai dengan 31 Desember 2011, realisasi kontrak telah mencapai Rp 26.969
Until December 31, 2011, realization of contract has been completed Rp 26,969.
38. Pengelolaan Permodalan
38. Capital Management 2011 Rp
2010 Rp
Liabilitas Bersih: Jumlah Liabilitas Dikurangi : Kas dan Setara Kas
1,757,492 (634,673)
1,346,881 (15,427)
Net Liabilities: Total Liabilities Less: Cash and Cash Equivalents
Jumlah Liabilitas Bersih
1,122,819
1,331,454
Total Net Liability
Jumlah Ekuitas Disesuaikan
1,391,753
574,607
Total Adjusted Equity
0.8
2.3
Net Liabilities Ratio to adjusted Equity
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Disesuaikan
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo hutang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.
The Company's main objective in managing capital is to optimize the balance of debt and equity in order to maintain future business growth of the Company and maximizing the shareholder’s value. The Company manages its capital structure and makes some necessary modification by considering changes in economic conditions and the Company's strategic objectives.
Untuk menjaga dan mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin mengelola jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.
In order to maintain and manage the capital structure, the Company may manage the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares, obtaining new loans or loan repayment.
d1/ April 16, 2012
75
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
39. Asumsi dan Sumber Estimasi Ketidakpastian
39. Assumption and Source of Uncertainty Estimate
Penyajian laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset, liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi pada akhir periode pelaporan. Ketidak pastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the financial statements requires the management to make judgements, estimates and assumptions that effect the reported amounts of revenues, expenses, assets, liabilities and disclosures of contingent liabilities at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability effected in future periods.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidak pastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat asset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan dibawah ini:
The key assumption concerning the future and other key souces of estimation uncentainty at the reporting date that have the significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below:
Estimasi umur manfaat aset tetap dan tanaman perkebunan Perusahaan melakukan penelaahan secara berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan tanaman perkebunan berdasarkan kondisi teknis aset terkait dan perubahan teknologi yang berpengaruh pada masa manfaat aset tersebut.
Estimated useful lives of property, plant and equipment and plantation The Company reviews periodically the estimated useful lives of property, plant and equipment and plantation based on factors such as technical specification of related assets and changing of technology in the future related to future benefit of the assets.
Imbalan pasca kerja Nilai kini liabilitas imbal pasca kerja dan biaya dana pensiun yang masih harus dibayar tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja dan dana pensiun.
Post-employment benefit The present value of the post-employment benefits obligations and accrued pension fund depends on a number of factors that are determined on the actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in this assumptions will impact the carrying amount of postemployment benefit obligations and pension fund.
Perusahaan menentukan perubahan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir masa pelaporan, yaitu tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam mempertimbangkan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan suku bunga pinjaman bank dikombinasikan dengan suku bunga SBI.
The Company determines the appropriate discount rate at the end each reporting period, which is the interest rate that should be used to determined present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the combination of interest rate of the Company’s lending and Interest rate of SBI.
Estimasi Aset Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga
Deferred Tax Assets Estimation Management considerations are needed to determine the amount of deferred tax recognized in the profit or loss and the amount recorded as deferred tax assets. Recognition is performed only if it is probable that the asset will be recovered in the form of economic benefits to be received in future periods, in which the temporary differences and tax losses can still be used. Management also considers the future estimated taxable
d1/ April 16, 2012
76
paraf:
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)
mempertimbangkan estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat.
income and strategic tax planning in order to evaluate its deferred tax assets in accordance with the applicable tax laws and its updates. As a result, related to its inherent nature, it is likely that the calculation of deferred taxes is related to a complex pattern where assessment requires a judgment and is not expected to provide an accurate calculation.
40. Kejadian setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan
40. Subsequent Events after Statements of Financial Position
Berdasarkan akta Notaris No. 82 tanggal 20 Januari 2012 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., LL,M. Notaris di Jakarta, BRI, entitas anak, menambah modal dasar menjadi 157.662 lembar saham atau Rp 459.361 yang terdiri dari saham seri A sejumlah 91.000 lembar dengan nilai nominal Rp 1 dan saham seri B sejumlah 66.662 lembar saham dengan nilai nominal Rp 5,6. Dari nilai nominal tersebut telah disetorkan penuh atau sejumlah 157.662 lembar saham, yang masing-masing dimiliki oleh Perusahaan sebesar 90.909 saham seri A, Aunur Rofiq sebesar 91 saham seri A dan Bungee Agribusiness Pte Ltd sebesar 66.662 saham seri B.
Based on Notarial Deed No. 82 dated January 20, 2012, which was made by Mala Mukti, SH, LL, M., a notary in Jakarta, stocks of the Company was increased to 157,662 shares or Rp 459,361, consisting of 91,000 shares of series A with a par value Rp 1 and 66,662 shares of series B, with a par value Rp 5.6. All of the nominal value has been paid in full or a number of 157,662 shares, each of which is owned by the Company of 90,909 series A shares of, Aunur Rofiq of 91 series A shares of and Bungee Agribusiness Pte Ltd of 66,662 series B shares of.
Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-05122.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 31 Januari 2012.
The Deed has been approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia based on the letter No. AHU-05122.AH.01.02.Tahun 2012 dated January 31, 2012.
41. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab penyusunan laporan keuangan konsolidasian diselesaikan pada tanggal 12 April 2012.
d1/ April 16, 2012
41. Management Responsibility On the Consolidated Financial Statements atas yang
The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements which were completed on April 12, 2012.
77
paraf: