STUDI PERENCANAAN SISTEM PERPIPAAN AIR LIMBAH DENGAN METODE SELF CLEANSING DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Muhammad Zahid Abdurrahman1, Widyo Pranoko2, Very Dermawan3 1
Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Konsultan Perencana PT. Hidro Energi Mandiri 3 Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Indoensia e-mail:
[email protected]
ABSTRAK: Universitas Brawijaya sebagai sebuah Lembaga Pendidikan dan Penelitian diharuskan untuk dapat mengolah limbah cair yang dihasilkan dalam setiap unit kegiatannya. Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) direncanakan secara terpusat dengan dua zona pelayanan 1 dan 2 yang dilengkapi dengan sistem perpipaan. Dalam studi ini direncanakan sistem perpipaan pada zona pelayanan satu. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa limbah yang dihasilkan sebesar 14,75 liter/detik dan didapatkan debit rencana pipa sebesar 17,70 liter/detik. Dari debit tersebut direncanakan sistem perpipaan dengan desain pipa agar air limbah dapat mengalir menuju IPAL secara self cleansing. Selain itu juga direncanakan manhole sebagai bak kontrol saluran dan sebagai titik pertemuan air limbah dari setiap sumber limbah. Dari perencanaan yang telah diperhitungkan maka didapatkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan sebesar Rp. 430.917.800,00. Kata Kunci: sisterm perpipaan, ari limbah, self cleansing, manhole ABSTRACT: Brawijaya University as an Education and Research Institution is required to be able to process the waste water that generated in each unit of its activities. The plan of Installation of Waste water Management is centralized with two service zones 1 and 2 that equipped with piping systems. This study focus on piping system of service zone wich is zone 1. From the results of calculation obtained that the waste water generated for 14.75 liters / sec and discharge of pipeline plan of 17.70 liters / sec. From the discharge of piping system, it is designed that the pipeline for waste water can flow to the Installation of Wastewater Management by self cleansing. It also planned the manhole as channel control and as a junction of waste water from each source of waste. From the planning that has been taken, obtained that the Budget Plan required of Rp. 430.917.800,00. Keywords: piping system, wastewater, self cleansing, manhole
PENDAHULUAN Universitas Brawijaya (UB) sebagai Lembaga Pendidikan dan Penelitian di Kota Malang menghasilkan berbagai macam
limbah cair pada setiap unit kegiatannya. Dengan jumlah Mahasiswa UB sebesar 64.037 orang serta Dosen dan Tenaga Pendidikan berjumlah 3.987 sehingga total
penghuni Universitas Brawijaya 68.024 orang, tentu menghasilkan limbah Manusia dalam jumlah yang besar. Selain itu juga dari kegiatan penelitian dan pendidikan yang dilakukan menghasilkan limbah cair yang lebih kompleks. Universitas Brawijaya sebagai pusat studi dan penelitian yang ada di Malang memiliki program Green Campus. Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut yakni dengan diberlakukannya penanganan limbah sesuai dengan ketentuan yang ada. Sehingga UB akan merencanakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengolah limbah cair tersebut. IPAL yang direncanakan yakni secara terpusat dibagi menjadi dua zona pelayanan. Air limbah yang tersebar pada gedung-gedung yang ada perlu untuk dialiri menuju IPAL yang direncanakan secara terpusat tersebut menggunakan sistem perpipaan air limbah yang direncanakan mengalir secara self cleansing. Dalam studi ini direncanakan sistem perpipaan air limbah pada zona pelayanan satu yakni gedung-gedung diantaranya 11 fakultas (Teknik (Industri, Mesin, Elektro), Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hukum, MIPA, Peternakan, Kedokteran Gigi, Ilmu Budaya, Pertanian, Perikanan dan Ilmu Kelautan, Kedokteran), Perpustakaan Pusat dan Rektorat. Dari zona tersebut maka dapat dihitung debit air limbah yang dihasilkan sehingga dengan memperhatikan ruang yang tersedia dan kontur tanah di lapangan direncanakan desain pipa yang dapat mengaliri air limbah secara self celansing. Selain desain pipa (diameter dan kemiringan) juga direncanakan manhole sebagai titik pengumpul air limbah dari gedung-gedung dan sebagai bak kontrol saluran. Dari perencanaan fisik yang sudah diketahui direncanakan pula Rencana Anggaran Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek ini. BAHAN DAN METODE Universitas Brawijaya yang menjadi lokasi studi terletak di Kota Malang Provinsi
Jawa Timur. Secara administratif berbatasan dengan Kelurahan Dinoyo pada sisi Utara, Kelurahan Sumbersari pada sisi Selatan, Kelurahan Penanggungan pada sisi Timur, dan Kelurahan Ketawanggede. Lebih tepatnya lokasi pipa air limbah yang direncanakan meliputi zona pelayanan satu terdiri dari 11 fakultas (Teknik (Industri, Mesin, Elektro), Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hukum, MIPA, Peternakan, Kedokteran Gigi, Ilmu Budaya, Pertanian, Perikanan dan Ilmu Kelautan, Kedokteran), Perpustakaan Pusat dan Rektorat yang akan dialiri menuju IPAL terpusat yang terletak di daerah yang saat ini merupakan Gazebo Raden Wijaya.
Zona 1 Zona 2
Gambar 1 Denah Lokasi Studi Sumber : Tim IPAL UB (2015) Dalam studi ini diperlukan data-data pendukung yakni diantaranya data peta topografi, data peta sebaran limbah cair, data jumlah civitas academica, dan data limbah laboratorium. Pada studi ini dalam analisisnya dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut: 1. Menghitung debit air limbah manusia dan laboratorium yang dihasilkan pada setiap gedung dan besaran air limbah yang masuk menuju manhole. 2. Merencanakan jaringan perpipaan yang mencakup zona pelayanan rencana dengan memperhatikan kondisi kontur tanah di lapangan sehingga dapat mengalir menuju IPAL secara gravitasi.
3. Menghitung desain pipa yang tepat yakni diantaranya menghitung diameter sesuai dengan kebutuhan debit air limbah dan kemiringan pipa. 4. Menghitung kebutuhan manhole yang dibutuhkan dan merencanakan dimensi desainnya dengan memperhatikan kondisi di . 5. Menghitung kebutuhan anggaran biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan perencanaan sistem perpipaan ini. Air limbah yang dihasilkan merupakan air limbah dari limbah manusia dan limbah laboratorium yang setelah diberikan pre treatment kemudian dialiri melalui pipa yang direncanakan dalam studi ini, berikut skema pengolahan air limbah:
Gambar 2 Skema Pengaliran Pengolahan Limbah Cair
dan
Berikut tahapan perhitungan air limbah yang dihasilkan: 1. Perhitungan debit air limbah manusia yang didapat dari penggunaan air bersih per kapita per hari manusia yang diasumsikan dalam studi ini sebesar 150 liter/hari. Debit air limbah manusia yang dihasilkan sebesar 10% dari debit per kapita per hari dengan jumlah manusia yang hadir di kampus per harinya sebesar 60% dari total jumlah civitas academica UB. 2. Dari debit air limbah yang sudah diperhitungkan dikalikan dengan fkator puncak dengan indikator jumlah manusia yang dilayani pada tiap manhole nya dengan mengacu pada grafik pada gambar berikut:
Gambar 3 Rasio Puncak Aliran Tiap Jam
Untuk Desain Aliran Rata-Rata Sumber: Illionis dkk (2014: 10-6) 3. Setelah didapat debit limbah manusia pada tiap manhole dijumlahkan dengan debit limbah laboratorium yang berdasarkan hasil survei. 4. Setelah didapatkan total debit limbah, agar pipa air limbah yang direncanakan berada pada kondisi yang dapat terus mengallir maka perlu ditambahkan debit penggelontor yang dalam studi ini direncanakan sebesar 20% dari total debit air limbah yang dihasilkan. Selanjutnya perencanaan sistem jaringan perpipaan berdasarkan peta kontur dan sejajar dengan saluran drainase. Dari sistem jaringan perpipaan yang telah direncanakan tersebut kemudian dapat ditentukan bahan, desain, kemiringan pipa dengan cara sebagai berikut: 1. Menetukan diameter minimum pipa mengacu kepada debit rencana yang dihasilkan dengan asumsi kemiringan pipa sejajar dengan kemiringan tanah dan bahan pipa yang dipilih adalah PVC menggunakan rumus berikut: (1) dengan: D = diameter pipa N = koefisien kekasaran bahan pipa menurut manning
Qf = debit air pada pipa dalam kondisi penuh (perbandingan debit puncak dengan perbandingan debit pada Gambar 4) S = kemiringan pipa
Gambar 4 Elemen Hidraulika Untuk Saluran Pembuangan Bulat Sumber: Ramaswamy (2016:17) 2. Dari diameter minimum pipa yang didapatkan ditentukan diameter pipa dengan pertimbangan untuk pengembangan di waktu yang akan datang dan ketersediaan ukuran pipa di pasaran. 3. Dengan diameter rencana yang sudah ada dihitung kemiringan pipa dengan cara trial and error dengan percobaan kemiringan awal sejajar permukaan tanah sehingga tercapai kemiringan yang dapat mengaliri butiran sampai IPAL. Berikut persamaan Chezy yang digunakan (Priyantoro: 1987): (2) C = 18.log V = C.(h.S)0,5
(3) (4) (5)
Dengan: kerapatan butiran (kg/m3) kerapatan air (kg/m3) g = percepatan gravitasi (m/dt2) D = diameter partikel (m) = tegangan geser (kg/m.dt2) h = tinggi air (m) S = kemiringan dasar saluran (m/m)
C = konstanta yang tergantung dari kondisi aliran, bentuk partikel dan posisi partikel terhadap partikel yang lain Ks = kekasaran butiran (m) 4. Dengan kemiringan yang didapatkan maka penanaman pipa pun bisa diperhitungkan kedalamannya, jumlah pipa yang dibutuhkan, dan volume galian dan timbunan tanah. Selanjutnya perencanaan desain dan jumlah manhole dapat ditentukan dengan interval 40-60 m pipa pada saluran lurus dan pada tiap belokan pipa (Polinema, 2012). Dari perencaan pipa yang sudah diperhitungkan juga perlu untuk dilakukan analisa profil hidraulis dengan beberapa persamaan berikut: Persamaan Bernoulli (Priyantoro, 1991:8): p v2 p v2 h1 1 1 h2 2 2 hL 2g 2g (6) dengan: p1 p 2 ,
w w
= tinggi tekan di titik 1 dan
2 (m) v12 v 22 , 2g 2g
= tinggi energi di titik 1 dan
2 (m) P1, P2 (kg/m2) γw V1, V2
= tekanan di titik 1 dan 2
= berat jenis air (kg/m2) = kecepatan aliran di titik 1 dan 2 (m/detik) g = perecepatan gravitasi (m/detik2) h1, h2 = tinggi elevasi di titik 1 dan 2 (m) hL = kehilangan tinggi tekan dalam pipa (m) Persamaan Hazen Williams (Priyantoro, 1991) (7) (8) dengan: Q
= debit aliran pada pipa (
)
R
= koefisien kekasaran pipa HazenWilliams (Tabel 1) = jari-jari hidraulis (m), dengan
A
persamaan = luas penampang aliran (m²), dengan
S
persamaan (9) = kemiringan garis hidraulis (m/m), dengan persamaan
= kehilangan tinggi tekan mayor (m) D = diameter pipa (mm) L = panjang pipa (m) Tabel 1 Koefisien Kekasaran Pipa HazenWilliams (
)
(10) dengan: = kehilangan energi minor (m) v = kecepatan aliran (m/detik) g = percepatan gravitasi (m/detik2) k = koefisien kehilangan tinggi minor Tabel 2 Koefisien Kehilangan Tinggi Minor Pipa Awalmasuk ke pipa
Koefisien Kehilangan Tinggi Minor
Bell
0,03-0,05
Melengkung
0,12-0,25
Membelok tajam
0,5
Projecting
0,8
Cast Iron
Belokan Haslu Radius belokan/D=4 Radius belokan/D=2 Radius belokan/D=1
New Unlined
130
Sumber : Bentley (2007: 18-1155)
10 years old
107-113
20 years old
89-100
30 years old
75-90
40 years old
64-83
Pipe Materials Asbestos Cement Brass Brick sewer
CHW 140 130-140 100
Concrete or concrete lined Steel forms
140
Wooden forms
120
Centrifugally spun
135
Copper
130-140
Galvanized iron
120
Glass
140
Lead
130-140
Plastic (PVC)
140-150
0,16-0,18 0,19-0,25 0,35-0,4
Setelah semua perencanaan fisik diketahui bisa dihitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan untuk pengerjaan dan pengadaan/ penyewaan alat dan bahan yang dibutuhkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut rekapitulasi jumlah orang pada tiap titik: Tabel 3 Rekapitulasi Jumlah Civitas Academica dan Limbah Laboratorium Pada Tiap Titik Titik
Jumlah Org
SS1-01
1126
Limbah Lab (liter/hari)
Steel Coal-tarenamel lined
145-150
SS1-02
New Unlined
140-150
SS1-03
10291
SS1-04
3331
110-140
SS1-05
3214
120
SS1-06
1127
SS1-07
80
Riveted
110
Tin
130
Vitrified clay Wood stave
Sumber: Priyantoro (1991:20)
3013,450
43,000
Titik
Jumlah Org
SS1-08
3527
SS1-09
6685
SS1-10
1335
Limbah Lab (liter/hari)
Berikut ini jaringan perpipaan yang direncanakan:
SS1-11 SS1-12
14844
175,515
SS1-13
Sumber: Data UB dan Kuisoner (2016) Berdasarkan data diatas didapatkan debit air limbah yang dihasilkan dan debit rencana pada tiap titik: Tabel 4 Perhitungan Debit Rencana Pipa Titik
QManhole (ltr/det)
Q gelontor
Qrencana (m3/det)
(1)
(2)
(3)
(4)
SS1-01
0,442
0,0034
SS1-02
0,442
0,0034
SS1-03
4,030
0,0070
SS1-04
5,211
0,0082
SS1-05
6,355
0,0093
SS1-06
6,819
0,0098 2,950
SS1-07
6,819
0,0098
SS1-08
6,855
0,0098
SS1-09
9,223
0,0122
SS1-10
9,740
0,0127
SS1-11
9,740
0,0127
SS1-12
14,752
0,0177
SS1-13
14,752
0,0177
Sumber: Hasil Perhitungan (2017) Keterangan: (2): (Fp x 60% x jml Manusia x 10% x 150 ltr/det) + Qlab (3): 20% x Total Qlimbah (4): (2) + (3)
Gambar 5 Jaringan Perpipaan Air Limbah Sumber: Hasil Perencanaan Selanjutnta perhitungan desain pipa dengan kemiringan tanah diketahui dan data lainnya: Berat jenis air = 1000 kg/m3 Berat jenis kotoran = 1100 kg/m3 Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/dt2 Diameter partikel (d) = 0,051 m (data lapangan dengan trial and error) Kekasaran butiran (ks) = 0,006 m (data lapangan dengan trial and error) n manning pipa PVC = 0,012 d/D= 0,8; Qp/Qf = 0,980 Perhitungan secara lengkap sebagai berikut: Tabel 5 Perhitungan Diameter Minimum Pipa Pipa
Qp (m3/det)
S Tanah
Qf (m3/det)
Diameter Minimum (m)
(1) P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
(2) 0,003 0,003 0,007 0,008 0,009 0,010 0,010 0,010 0,012
(3)
(4) 0,0035 0,0035 0,0071 0,0083 0,0095 0,0100 0,0100 0,0100 0,0124
(5) 0,083 0,082 0,140 0,156 0,164 0,119 0,139 0,145 0,126
0,010 0,011 0,003 0,002 0,002 0,013 0,005 0,004 0,015
Pipa
Qp (m3/det)
S Tanah
Qf (m3/det)
Diameter Minimum (m)
(1) P10 P11 P12
(2) 0,013 0,013 0,018
(3)
(4) 0,0129 0,0129 0,0181
(5) 0,128 0,128 0,145
0,015 0,015 0,015
Sumber: Hasil Perhitungan (2017) Keterangan: (4): (2)/0,980 (5): Persamaan (1) Setelah didapatkan kemiringan minimum kemudian dipilih diameter pipa sebesar 165 mm dengan alasan pengembangan. Selanjutnya dihitung dengan metode trial and error kemiringan pipa yang dapat mengalirkan butiran limbah menuju IPAL. Berikut hasil perhitungannya: Tabel 6 Perhitungan Kemiringan Pipa Pipa (1) P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12
Slope (2) 0,003 0,003 0,007 0,008 0,009 0,010 0,010 0,010 0,012 0,013 0,013 0,018
To (8) 4,71 5,08 5,13 5,28 5,42 8,97 5,35 5,35 11,34 11,74 11,74 14,32
Tcr (9) 4,60 4,60 5,06 5,15 5,27 5,06 5,33 5,33 5,15 5,19 5,19 5,40
Ket (10) Butiran bergerak Butiran bergerak Butiran bergerak Butiran bergerak Butiran bergerak Butiran bergerak Butiran bergerak Butiran bergerak Butiran bergerak Butiran bergerak Butiran bergerak Butiran bergerak
Sumber: Hasil Perhitungan (2017) Keterangan: (3): Persamaan (2) (4): Persamaan (5)
(5): To
Tcr butiran bergerak
Selanjutnya perhitungan penanaman pipa sebagai berikut:
Tabel 7 Perhitungan Penanaman Pipa Panja ng ( m.)
Jml (4m)'
(1)
(2)
P1
Pipa
Kedalaman
Kedalaman Pipa (m)
Volum e Tanah (m3)
Awal
Akhir
(3)
(4)
(5)
(6)
63,5
16
2,00
2,00
63,46
P2
83,3
21
2,00
2,01
83,79
P3
20,9
5
2,01
2,09
21,82
P4
67,7
17
2,09
2,41
81,71
P5
36,5
9
2,41
2,57
46,85
P6
63,8
16
2,57
2,57
82,00
P7
33,6
8
2,57
2,58
43,32
P8
63,6
16
2,58
2,68
85,05
P9
67,3
17
2,68
2,67
89,71
P10
73,4
18
2,67
2,67
97,98
P11
84,8
21
2,67
2,67
113,34
P12
90,6
23
2,67
2,67
121,12
Total
748,7
187
31,60
930,15
Sumber: Hasil Perhitungan (2017) Keterangan: (3): (2)/4m (5): Panjang pipa x Kemiringan pipa; dengan kedalaman pipa awall 4 m (6): (luas kedalaman awal x panjang) + (selisih luas kedalaman akhir dengan awal x panjang) Dengan panjang saluran dan jaringan perpipaan yang sudah diketahui dapat ditentukan jumlah manhole sebagai berikut: Jumlah= Panjang saluran/intervalmanhole = 748,69/60 = 12,48; dibulatkan 12 manhole Selanjutnya dihitung analisa hidraulis pipa yang sudah direncanakan sebagai berikut:
Tabel 8 Perhitungan Energi Aliran Pada Pipa Pipa (1) P1
V (m/det) (2) 1,10
P2
1,14
P3
1,12
P4
1,13
P5
1,13
P6
1,52
P7
1,11
P8
1,11
P9
1,71
P10
1,73
P11
1,73
P12 Total
Total Hl
Ek
H
(3) 0,01
(4) 0,06
(5) 10,25
0,02
0,07
9,58
0,03
0,06
8,67
0,08
0,07
8,54
Sumber: Hasil Perhitungan (2017)
0,06
0,06
8,09
0,11
0,12
7,90
0,06
0,06
7,06
0,09
0,06
6,87
0,13
0,15
6,57
0,16
0,15
5,46
0,18
0,15
4,38
0,35
0,18
3,17
0,18 1,37
1,68 88,22
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari hasil perhitungan debit air limbah pada zona pelayanan 1 perencanaan pipa air limbah di Universitas Brawijaya dapat diketahui besarnya total debit air limbah yang dihasilkan sebesar 14,752 liter/detik yang berasal dari debit limbah laboratorium yang tersebar dan limbah manusia pada setiap gedungnya. Sehingga didapatkan debit rencana dengan ditambahkan debit penggelontor sebesar 2,950 liter/detik menjadi 17,702 liter/detik. 2. Sistem pengumpulan air limbah yang digunakan adalah sistem terpusat melalui pipa induk yang berada sejajar dengan saluran drainase. Pipa induk akan mengaliri air limbah yang diterima pada setiap manhole terdekat dari zona 1 yakni terdiri dari 11 fakultas (Teknik (Industri, Mesin, Elektro), Ekonomi dan Bisnis, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hukum, MIPA, Peternakan, Kedokteran Gigi, Ilmu Budaya, Pertanian, Perikanan dan Ilmu Kelautan, Kedokteran), Perpustakaan Pusat dan Rektorat serta limbah dari seluruh laboratorium pada zona tersebut menuju IPAL 1 yang terletak pada Gazebo Raden Wijaya UB. 3. Dari hasil perhitungan menggunakan rumus manning, Chezy, dan grafik perbandingan d/D maka didapat desain pipa limbah rencana. 4. Dari hasil analisa dan perhitungan maka didapatkan kebutuhan manhole sepanjang
1,86
Sumber: Hasil Perhtiungan (2017) Keterangan: (2): Persamaan (7) (3): kehilangan tinggi mayor dan minor (4): energi kinetik: V2/2g (5): tinggi energi didapat dari total energi dikurang kehilangan energi (Hl) Setelah semua perencanaan fisik telah didapatkan desainnya selanjutnya perhitungan besaran Rencana Anggaran Biaya dengan hasil rekapitulasi sebagai berikut: Tabel 9 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya No. A. B. C.
Jumlah Harga Uraian Kegiatan (Rp) Pemasangan Pipa PVC 5.228.020,00 Pengadaan Pipa dan E. Aksesoris Pipa 57.840.909,25 F. Pengadaan Manhole 118.250.000,00 G. Pengadaan Pompa 17.117.000,00 Jumlah 391.743.422,85 PPN 10% 39.174.342,29 Jumlah+PPN 10% 430.917.765,14 Dibulatkan 430.917.800,00 Terbilang: Empat Ratus Tiga Puluh Juta Sembilan Ratus Tujuh Belas Ribu Delapan Ratus Rupiah No. D.
Uraian Kegiatan Pekerjaan Gali Tanah Biasa Pekerjaan Urug Tanah Pekerjaan Pemadatan Tanah
Jumlah Harga (Rp) 72.272.655,00 34.010.004,60 87.024.834,00
saluran sebanyak 12 buah dengan memperhatikan kondisi eksisting di lapangan dan di akhir terdapat terjunan menuju IPAL. 5. Total biaya yang dibutuhkan untuk perencanaan perpipaan air limbah pada zona pelayanan satu di Universitas Brawijaya ini sebesar Rp. 430.917.800,00. DAFTAR PUSTAKA 1. Bentley, M.(2007). User’s Guide WaterCAD v8 for Windows WATERBUY CT. USA: Bentley Press. 2. Illionis, dkk.(2014). Recommended Standards For Wastewater Facilities. Albany: Health Research, Inc. http://10statesstandards.com/wastewate rstandards.pdf. (diakses tanggal 16 Januari 2017). 3. Politeknik Negeri Malang.(2012). Materi Praktek Drainase: DasarDasar Kerja Drainase. Malang: Polinema. 4. Priyantoro, D.(1991). Hidraulika Saluran Tertutup. Malang: Universitas Brawijaya. 5. Priyantoro, D.(1987). Teknik Pengangkutan Sedimen. Malang: Universitas Brawijaya. 6. Ramaswamy, J. N.(2016). Design of Sanitary Sewers. Morrisville:PDH Enterprise,LLC.http://www.pdhsite.co m/courses/Design%20of%20Sanitary% 20Sewers%20Course.pdf. (diakses tanggal 1 Maret 2017).