STUDI FENOMENOLOGI PRAKTIK KEBERSIHAN VULVA SAAT MENSTRUASI PADA ANAK JALANAN DI KOTA SEMARANG
Manuscript
Disusun oleh : AYU SETYORINI NIM : G2A008023
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SEMARANG 2012
1
Studi Fenomenologi Praktik Kebersihan Vulva Saat Menstruasi pada Anak Jalanan di Kota Semarang Ayu Setyorini 1 Hj. Machmudah 2 Sufiati Bintanah 3 Abstrak Menstruasi merupakan salah satu peristiwa yang sangat penting pada anak jalanan perempuan, karena tidak bisa lepas dari status dan kodratnya sebagai perempuan untuk mengalaminya. Kebersihan selama masa menstruasi ini sangat penting, karena bila penanganan selama haid tidak benar atau tidak steril maka dapat mengakibatkan infeksi alat reproduksi yang berdampak buruk pada masa depan seperti kemandulan yang konsekuensinya adalah menurunnya kualitas hidup individu yang bersangkutan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan ketrampilan kebersihan vulva saat menstruasi pada anak jalanan di Kota Semarang. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan induktif. Populasi penelitian adalah anak jalanan kota semarang yang tercatat sebagai anggota dalam Yayasan Setara dengan teknik sampel purposive (perempuan, umur 11 – 18 tahun, anak jalanan yang biasa terlihat di Swalayan Matahari Semarang) sebanyak 3 partisipan. Pengetahuan tentang menjaga kebersihan vulva saat menstruasi terdiri dari cara penggunaan pembalut, cara pemilihan pembalut, cara mengganti pembalut, sikap tentang menjaga kebersihan vulva saat menstruasi terdiri dari sikap tentang keluarnya darah haid, pemilihan pembalut adalah yang baik dan memilih celana dalam dan keterampilan menjaga kebersihan vulva saat menstruasi terdiri dari keterampilan membersihkan vulva, membersihkan pembalut, penggunaan sabun pembersih, keterampilan cara membasuh alat kelamin saat menstruasi, dan keterampilan memilih celana dalam. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa partisipan memiliki praktik yang baik tentang menjaga kebersihan vulva saat menstruasi yang ditunjukkan dengan pengetahuan, sikap dan praktik yang sesuai dengan ilmu kesehatan. Masyarakat dilingkungan anak jalanan baik masyarakat sekolah, rumah dan pergaulan hendaknya memberikan perhatian khusus tentang kesehatan anak jalanan khususnya tentang menjaga kebersihan vulva saat menstruasi. Kata Kunci
: Anak jalanan, kebersihan vulva, menstruasi
Phenomenology Study Practice Cleanliness Vulva When Menstruation on street children in the city of Semarang abstract Menstruation is one of the most important events in women's street children, because they can not be separated from the state and nature as women to experience it. Hygiene during menstruation is very important, because if not properly handling during menstruation or not sterile, it can lead to infection of reproductive adverse impact on the future consequences such as infertility is decreased quality of life of the individual concerned. The research objective was to determine the knowledge, attitude and skills of vulvar hygiene during menstruation on street children in the city of Semarang. This type of research is a qualitative inductive approach. The study population was Semarang street children registered as members of the Foundation Equivalent purposive sampling technique (female, aged 11-18 years, street children are commonly seen on Sun Sports Semarang) as much as 3 participants. Knowledge about menstrual hygiene vulva consists of how to use the pads, the pads for the election, how to replace the pads, attitudes about menstrual hygiene vulva consists of the attitudes of menstrual bleeding, bandage the selection is good and choosing underwear and hygiene skills vulva menstrual vulva consists of cleaning skills, cleaning pads, use soap, how to wash genitals skills during menstruation, and skills to choose underwear. The results generally showed that the participants had a good practice on vulvar hygiene during menstruation demonstrated with the knowledge, attitudes and practices in accordance with health sciences. Communities within the community of street children better schools, homes and relationships should give special attention to the health of street children in particular about vulvar hygiene during menstruation. Keywords: Street children, vulvar hygiene, menstruation.
2
PENDAHULUAN Anak jalanan adalah seseorang yang berumur dibawah 18 tahun yang menghabiskan sebagian atau seluruh waktunya di jalanan dengan melakukan kegiatan-kegiatan guna mendapatkan uang atau guna mempertahankan hidupnya (Shalahuddin, 2000). Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk membersihkan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan. Namun Perilaku hygiene pada saat menstruasi tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang dipelajari karena individu mengerti dampak positif atau negatif suatu perilaku yang terkait dengan keadaan menstruasi (Syaifuddin, 2002). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Melyana pada tahun 2003 tentang perilaku hygiene perorangan di kalangan anak jalanan didapatkan hasil bahwa 47% dari mereka memiliki perilaku yang tidak baik, 43% memiliki perilaku yang cukup baik, dan hanya 10% saja yang memiliki perilaku higiene yang baik (Sari, 2007). Masa krisis moneter pada tahun 1998 jumlah anak jalanan di Semarang mencapai 600 orang, 200 orang di antaranya adalah perempuan (Suyanto, 2000). Jumlah populasi anak jalanan di Semarang mencapai 421 orang dengan jumlah populasi laki-laki 244 orang dan populasi anak jalanan perempuan 177 orang (Yayasan Setara, 2011). Beberapa pekerja sosial dan anggota komunitas jalanan memberikan perkiraan kasar bahwa ada sekitar 300 orang anak jalanan di Semarang dan diperkirakan lebih dari 50-an orang yang masih berada dalam batas umur anak (dibawah 18 tahun). Sedangkan kelompok umur terbesar antara 18-20 tahun (Shalahuddin, 2000). Hal itu juga didukung dengan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Badan Pusat Statistik Republik Indonesia tahun 1998 yang memperlihatkan bahwa anak jalanan secara nasional berjumlah sekitar 2,8 juta anak. Dua tahun kemudian, tahun 2000, angka tersebut mengalami kenaikan sekitar 5,4%, sehingga jumlahnya menjadi 3,1 juta anak. Pada tahun yang sama, anak yang tergolong rawan menjadi anak jalanan berjumlah 10,3 juta anak atau 17, 6% dari populasi anak di Indonesia, yaitu 58,7 juta anak (Soewignyo, 2002). Peningkatan jumlah yang di karenakan krisis moneter ini, tentunya berimbas langsung dengan pendidikan dan perilaku mereka dalam menjalani setiap aktivitas. Anak jalanan adalah seseorang yang berumur dibawah 18 tahun yang menghabiskan sebagian atau seluruh waktunya di jalanan dengan melakukan kegiatan-kegiatan guna mendapatkan uang atau guna mempertahankan hidupnya (Shalahuddin, 2000). Kebersiha vulva saat menstruasi merupakan bagian dari kebersihan personal pada saat menstruasi. Kebersihan selama masa menstruasi ini sangat penting, karena bila penanganan selama haid tidak benar atau tidak steril maka dapat mengakibatkan infeksi alat reproduksi yaitu infeksi iatrogenik. Sedangkan infeksi alat reproduksi ini mempunyai dampak yang buruk ke masa depan, atau dengan kata lain mempunyai dampak seumur hidup, seperti kemandulan yang konsekuensinya adalah menurunnya kualitas hidup individu yang bersangkutan (Depkes, 1996 dalam Aryani, 2009).
3
Berdasarkan studi pendahuluan yang di lakukan peneliti, peneliti mengambil beberapa sampel anak jalanan yang tercatat dalam Yayasan Setara, dimana Yayasan Setara merupakan suatu Non Goverment Organization (NGO) yang bekerja untuk anak-anak jalanan, dengan tujuan memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus. Di dapatkan data dari Yayasan Setara Kota Semarang anak jalanan remaja perempuan di Simpang Lima yang berumur dari 11-18thn berjumlah 28 anak. Studi pendahuluan yang diawali dengan observasi dilakukan peneliti dan didampingi salah satu anggota lapangan dari yayasan setara pada tanggal 14 Februari 2012 disekitar parkir matahari, terlihat banyak anak jalanan, namun hanya satu sampel yang sesuai dengan kriteria peneliti. Sampel mengatakan bahwa sampel mengetahui tentang menstruasi dari teman-teman sampel yang sudah mengalami menstruasi terlebih dahulu, walaupun teman sampel tersebut juga tidak mengetahui penyebab menstruasi. Untuk menambah data studi pendahuluan, dua hari kemudian peneliti mendatangi lokasi yang sama, di dapatkan dua sampel anak jalanan, dalam wawancara peneliti mencoba menggali lebih dalam bagaimana perilaku hygiene sampel. Sampel tersebut menyatakan bahwa pada saat menstruasi mereka bisa mengganti pembalut dalam sehari tiga sampai empat kali dengan memanfaatkan toilet yang ada di sekitar Matahari Simpang Lima. Sampel membersihkan organ reproduksi luar (vulva) hanya di bagian luar, tidak sampai dalam sela-sela labia minora. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan kebersihan vulva saat menstruasi pada anak jalanan di Kota Semarang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan induktif. Populasi penelitian adalah anak jalanan Kota Semarang yang tercatat sebagai anggota dalam Yayasan Setara. Berdasarkan data berawal dari tahun 2004-2011 jumlah populasi laki-laki = 244 anak, perempuan =177 anak. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive dengan kriteria anak jalanan perempuan, umur 11 – 18 tahun, biasa terlihat di sekitar Swalayan Matahari Semarang sebanyak 3 orang partisipan. HASIL PENELITIAN Secara umum pengetahuan subyek dalam menjaga kebersihan vulva terdiri dari cara penggunaan pembalut saat menstruasi yakni dengan cara dilepas penutup lem pada pembalut kemudian ditempelkan pada celana dalam lalu dipakai. Pengetahuan subyek tentang cara pemilihan pembalut saat menstruasi yakni memilih pembalut yang baik, tidak menimbulkan iritasi, jangan yang asal berharga murah dan menggunakan bahan avael untuk dapat menyerap cairan, nyaman dipakai, tidak bersayap dan sesuai dengan ukuran. Pengetahuan subyek tentang cara mengganti pembalut saat menstruasi yakni setelah dipakai pembalut dilepas, dicuci dan diganti yang baru, pembalut lama dicuci sampai bersih, diperas kemudian dibungkus dengan kertas atau plastik dan dibuang di tempat sampah. Secara umum sikap subyek tentang keluarnya darah haid subyek merasa terkejut, merasa risih serta ribet, dan bersikap biasa saja karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan setiap bulannya. Sikap subyek penelitian dalam pemilihan pembalut adalah yang baik, tidak menimbulkan iritasi, jangan yang asal berharga murah dan
4
menggunakan bahan avael untuk dapat menyerap cairan, nyaman dipakai, tidak bersayap dan sesuai dengan ukuran. Sikap subyek dalam memilih celana dalam pada saat menstruasi adalah tidak yang berwarna putih atau biru karena hal ini akan menimbulkan kesan tebal pada pembalut yang dipakai, sedangkan subyek lain tidak memilih celana dalam khusus saat menstruasi sehingga celana dalam yang dipakai sama pada saat sedang tidak menstruasi. Sikap subyek dalam membersihkan vulva saat menstruasi menyatakan bahwa vulva dibersihkan tidak hanya dibagian luar tapi sampai dengan sela-sela. Secara umum ketrampilan subyek dalam menjaga kebersihan vulva tentang membersihkan alat kelamin saat menstruasi dengan menggunakan air bersih, dibasuh dari atas ke bawah sampai dengan sela-sela lipatan vulva, dibersihkan bersamaan dengan aktivitas mandi dengan menggunakan sabun. Keterampilan membersihkan pembalut saat menstruasi dengan cara disiram air bersih, dicuci dan diperas, pembalut yang sudah bersih dibungkus dengan kertas atau plastik kemudian dibuang di tempat sampah. Penggunaan sabun pembersih dilakukan hanya oleh subyek 1 saja. Keterampilan cara membasuh alat kelamin saat menstruasi dengan menggunakan air bersih, dibasuh dari atas ke bawah sampai dengan sela-sela lipatan vulva, dilakukan bersamaan dengan aktivitas mandi dengan menggunakan sabun. Ketrampilan memilih celana dalam saat menstruasi menunjukkan bahwa subyek memakai celana dalam yang berwarna putih atau biru, sedangkan subyek 1 dan 2 tidak memakai celana dalam khusus saat menstruasi sehingga celana dalam yang dipakai sama pada saat sedang tidak menstruasi. Tabel 1 Hasil Wawancara tentang Pengetahuan Anak Jalanan dalam menjaga kebersihan vulva saat menstruasi Kategori Kata kunci (1) (2) Pengetahuan anak jalanan dalam menjaga kebersihan saat menstruasi - Penggunaan pembalut - Ambil perekatnya terus di tempelkan, dibuka cabut, tempelkan di celana dalam. - Cara memilih - Mengandung serbuk untuk menyerap, sesuai pembalut ukuran tidak terlalu kecil atau besar, tidak - Cara mengganti membuat gatal. pembalut - Pakai di lepas, trus diganti yang baru, dicuci, masukkan tas plastik dibuang.
Tabel 2
5
Hasil Wawancara tentang Sikap Anak Jalanan dalam menjaga kebersihan vulva saat menstruasi Kategori Kata kunci (1) (2) Sikap remaja tentang menjaga kebersihan vulva saat menstruasi - Biasa, tidak terkejut, risih. - Keluarnya darah saat - Bermutu bagus, tidak membuat sakit, nyaman. menstruasi - Biasa, tidak memakai celana dalam berwarna - Pemilihan pembalut putih dan biru. yang baik - Pakai (cairan pembersih), dibersihkan sampe sela- Pemilihan celana sela dalam saat menstruasi - Cara membersihkan vulva saat menstruasi Tabel 3 Hasil Wawancara tentang Keterampilan Anak Jalanan dalam menjaga kebersihan vulva saat menstruasi Kategori Kata kunci (1) (2) Keterampilan anak jalanan dalam menjaga kebersihan vulva saat menstruasi - Pakai cairan pembersih, dibersihkan sampe sela- Membersihkan alat sela. kelamin - Dilepas, dicuci dengan air bersih, di peras, - Cara membersihkan masukan dalam kantong plastik, dibuang. pembalut - Jangan memakai celana dalam yang berwarna - Cara menggunakan putih atau biru. produk pembersih vagina - Membasuh alat kelamin - Cara memilih celana dalam PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan subyek tentang cara penggunaan pembalut saat menstruasi yakni subyek 1, 2 dan 3 menyebutkan cara penggunaan pembalut ketika menstruasi dengan dilepas penutup lem pada pembalut kemudian pembalut ditempelkan pada celana dalam lalu dipakai. Pada cara penggunaan pembalut terlihat subyek 1, 2 dan 3 memiliki pengetahuan yang baik karena hal tersebut merupakan aktivitas rutin yang dilakukan setiap bulan saat menstruasi datang, sehingga subyek sudah terbiasa melakukannya. Cara penggunaan pembalut yang baik dan benar adalah dengan merekatkan lem dasar
6
celana dalam. Setelah digunakan, cuci bersih pembalut dan celana dalam. Pembalut yang sudah bersih dari noda darah, dibungkus rapi dengan kertas atau pembungkus lain dan buanglah ketempat sampah. Celana yang sudah dicuci bersih keringkan, kemudian disetrika (Depkes, 2001 dalam Aryani 2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan subyek tentang cara pemilihan pembalut saat menstruasi yakni subyek 1 menyatakan bahwa memilih pembalut yang baik, tidak menimbulkan iritasi, jangan yang berharga murah dan menggunakan serbuk untuk dapat menyerap cairan sedangkan subyek 3 menyatakan bahwa memilih pembalut yang nyaman, tidak yang bersayap dan sesuai dengan ukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan subyek tentang cara mengganti pembalut saat menstruasi yakni subyek 1, 2 dan 3 menyatakan bahwa setelah dipakai dilepas dicuci dan diganti yang baru. Pembalut lama dicuci sampai bersih, diperas kemudian dibungkus dengan kertas atau plastik dan dibuang di tempat sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap subyek 1 merasa biasa terhadap keluarnya darah haid, sedangkan subyek 2 merasa terkejut dan subyek 3 merasa risih serta ribet. Hal ini menunjukkan bahwa subyek 1 memiliki sikap yang lebih baik daripada subyek 2 dan 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap subyek 1 menyatakan sikapnya dalam memilih pembalut adalah yang baik, bagus dan tidak menyebabkan kanker serviks dan subyek 3 menyatakan bahwa cara memilih pembalut yang benar adalah yang terasa nyaman jika dipakai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap subyek 2 menyatakan sikapnya dalam memilih celana dalam pada saat menstruasi adalah tidak yang berwarna putih atau biru karena hal ini akan menimbulkan kesan tebal pada pembalut yang dipakai, sedangkan subyek 1 dan 2 tidak memilih celana dalam khusus saat menstruasi sehingga celana dalam yang dipakai sama pada saat sedang tidak menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan sikap subyek 2 dan 3 dalam membersihkan vulva saat menstruasi menyatakan bahwa vulva dibersihkan tidak hanya dibagian luar tapi sampai dengan sela-sela. Sedangkan subyek 1 tidak memiliki sikap yang jelas tentang cara memberihkan vulva saat menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan subyek 1 dalam membesihkan alat kelamin saat menstruasi dengan menggunakan air bersih, dibasuh dari atas ke bawah sampai dengan sela-sela lipatan vulva. Subyek 2 dan 3 menyatakan bahwa cara membersihkan vulva saat menstruasi bersamaan dengan aktivitas mandi, dibersihka dengan sabun sampai sela-sela vulva. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan subyek 1, 2 dan 3 dalam membersihkan pembalut saat menstruasi dengan cara disiram air bersih, dicuci dan diperas. Pembalut yang sudah bersih dibungkus dengan kertas atau plastik
7
kemudian dibuang di tempat sampah. Hal ini menunjukkan bahwa subyek memiliki keterampilan yang baik tentang cara membersihkan pembalut yang telah dipakai saat menstruasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara menggunakan produk pembersih vagina saat menstruasi pada subyek 1 menggunakan sabun sirih sedangkan subyek 2 dan 3 tidak menggunakan produk pembersih kewanitaan. Hal ini menunjukkan bahwa subyek 1 memiliki perilaku yang lebih baik dalam peggunaan produk pembersih vagina daripada subyek 2 dan 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara membasuh alat kelamin saat menstruasi subyek 1 dalam membesihkan alat kelamin saat menstruasi dengan menggunakan air bersih, dibasuh dari atas ke bawah sampai dengan sela-sela lipatan vulva. Subyek 2 dan 3 menyatakan bahwa cara membersihkan vulva saat menstruasi bersamaan dengan aktivitas mandi, dibersihka dengan sabun sampai sela-sela vulva. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan memilih celana dalam saat menstruasi pada subyek 2 menyatakan sikapnya dalam memilih celana dalam pada saat menstruasi adalah tidak yang berwarna putih atau biru karena hal ini akan menimbulkan kesan tebal pada pembalut yang dipakai, sedangkan subyek 1 dan 2 tidak memilih celana dalam khusus saat menstruasi sehingga celana dalam yang dipakai sama pada saat sedang tidak menstruasi. PENUTUP Secara umum pengetahuan subyek dalam menjaga kebersihan vulva terdiri dari cara penggunaan pembalut saat menstruasi, cara pemilihan pembalut saat menstruasi, dan cara mengganti pembalut saat menstruasi. Secara umum sikap subyek tentang menjaga kebersihan saat haid terdiri dari sikap saat keluarnya darah haid, sikap dalam pemilihan pembalut, sikap dalam memilih celana dalam pada saat menstruasi dan sikap subyek dalam membersihkan vulva saat menstruasi. Secara umum keterampilan subyek dalam menjaga kebersihan vulva terdiri dari membersihkan alat kelamin saat menstruasi, membersihkan pembalut saat menstruasi, penggunaan sabun pembersih, cara membasuh alat kelamin saat menstruasi dan keterampilan memilih celana dalam saat menstruasi. Masyarakat dilingkungan anak jalanan baik masyarakat sekolah, rumah dan pergaulan hendaknya memberikan perhatian khusus tentang kesehatan anak jalanan khususnya tentang menjaga kebersihan vulva saat menstruasi.
1
Ayu Setyorini : Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikkes Universitas Muhammadiyah Semarang
8
2
Ns. Hj. Machmudah. M.Kep. Sp. Mat : Dosen Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang 3. Sufiati Bintanah, SKM, M.Si : Dosen Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang
KEPUSTAKAAN Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Kelima, Jakarta : Rineka Cipta Aryani, I. (2009). Skripsi: Aspek Biopsikososial Hygiene Menstruasi Pada Remaja Di Pesantren Putrid As-Syafi’iyah Bekasi. Diakses dari: www.digilib.ui.ac.id/opac /themes/libri2/detail.jsp?id=126462. Tanggal 28 Februari 2012 Astuti. AW. (2003). Perbandingan Tingkat Kebugaran Siswi Sekolah Bola Voli Putri Tugu Muda Semarang Usia 11-14 tahun Saat Menstruasi dan Saat Tidak Menstruasi. Semarang : KTI Kedokteran Undip Azwar, S. (2005). Sikap Manusia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Bagong. (2000). Krisis Ekonomi Dan Dampaknya Terhadap Anak-Anak. Hakiki Vol.ll Bobak. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC Budi. (2009). Perilaku kebersihan alat kelamin saat menstruasi pada remaja putri di Dusun Serbajadi Kecamatan Natar Lampung Selatan. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Danim, S. (2003). Riset Keperawatan: Sejarah dan Metodologi. Jakarta: EGC Depkes RI. (2000). Pengawasan Kualitas Kesehatan Lingkungan dan Pemukiman. Jakarta : Dirjen P2M & PLP. _________. (2007). Pengawasan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Jakarta :Dirjen P2M & PLP. Hidayat, A.A. (2003). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Hendrik. (2006). Problema Haid. Jakarta: Tiga Serangkai Indriastuti, Dian Putri. (2009). Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Higienis Remaja Putri Pada Saat Menstruasi. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Irwanto. (2003). Potret kehidupan anak jalanan di Jakarta. E-mail: www.1p3y.org/ pmpaids/infoIndriastuti. (2009). Hubungan antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan. Perilaku Hygienis Remaja Putri pada saat Menstruasi. Surakarta : Thesis Kesehatan Llewellyn, dkk. (2001). Obstetric & Ginecologi. Edisi 6. Jakarta: Hipokrates Marlina. (2002). Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Kebersihan saat Menstruasi. Skripsi Keperawatan. UMM Meredith, Susan. 2007. Apa yang terjadi pada diriku? (khusus cewek). Jakarta: Erlangga for kids Moleong, L. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosda Karya Muis, I. (2010). Anak jalanan. Diakses dari: http://ichwanmuis.com/?p=1258. Tanggal: 6 April 2012
9
Nadesul, hendrawan. 2008. Cara Sehat Menjadi Perempuan. Salatiga: Buku Kompas Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Octaviany, T. (2010). Wajib Dilakukan Wanita Saat Siklus Menstruasi. Diakses di: lifestyle.okezone.com/read/2010/07/18/27/353999/wajib-dilakukanwanita-saat-siklus-menstruasi. Tanggal 6 Februari 2012. Prawirohardjo. (2007). Ilmu Kandungan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Sari, S. (2007). Skripsi: Hubungan Faktor Predisposisi dengan Perilaku Personal Hygiene Anak Jalanan Bimbingan Rumah Singgah YMS Bandung. Diakses dari: www.pdfsearchenginepro.com/pdf/anak-jalanan.html. tanggal 7 Desember 2011 Saebani, B.A. (2008). Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia Saifudin, AB. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Shalahuddin, O. (2000). Anak Jalanan Perempuan. Semarang: Yayasan SetaraTerre-des-Hommes-Germany ____________. (2004). Dibawah Bayang-Bayang Ancaman. Semarang: Yayasan Setara-Terre-Des-Hommes-Germany Soewignyo. (2002). Masalah anak jalanan. http://harjasaputra.wordpress.com/ 2007/04/09masalah-anak-jalanan-1/. Suyanto, B. (2000). Krisis Ekonomi dan Pengembangan Anak Rawan. Dalam Buku: Seandainya Aku Bukan Anakmu. Jakarta: Penerbit Buku Kompas Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Utamadi, G. (2001). Merawat Organ Reproduksi Cewek. Google: http://www. kompas.com/kompas-cetak/0109/21/dikbud/mera37.htm, diakses tanggal 25 April 2012 Utami. (2003). Hubungan gizi dengan keluhan menstruasi pada remaja. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Wahyu. (1999). Seksualitas Anak Jalanan. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Walgito, B. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogjakarta: Andi offset Winkjosastro, H. (2007). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo _____________. (1999). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Yayasan Setara. (2011). Summary of Children Data and Activities of Semarang Street Kids Project. Semarang : Yayasan Setara
10
PERNYATAAN PERSETUJUAN MANUSCRIPT DENGAN JUDUL
STUDI FENOMENOLOGI PRAKTIK KEBERSIHAN VULVA SAAT MENSTRUASI PADA ANAK JALANAN DI KOTA SEMARANG
Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan
Semarang, September 2012
Pembimbing I
Ns. Hj. Machmudah. M.Kep. Sp. Mat.
Pembimbing II
Sufiati Bintanah, SKM, M.Si