Sistem Operasi Struktur sistem operasi, Perancangan dan implementasi SO Sysgen
[email protected] Ptputraastawa.wordpress.com
Struktur SO - Sederhana • Struktur Sistem Operasi – Metode untuk mengorganisasi dan membangun sistem operasi •
Stuktur Sederhana – Contoh: MS-DOS – Saat dirancang kemampuan PC sangat minimal • Prosesor: 8086 (10 MHz), Max. memory: 640 Kb
– MS-DOS – dibuat dengan menyediakan “fungsional” dari OS sebanyak mungkin pada resources yang sangat terbatas (memori) – Tidak dalam bentuk modul => monolithic (satu kesatuan): • MS-DOS menjadi satu kesatuan besar tanpa batasan jelas – fungsional dan interface • Terdapat struktur yang sangat sederhana dan “proteksi” yang longgar (single user system)
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
2 Slide 3 - 2/14
Struktur Layer MS-DOS
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
3 Slide 3 - 3/14
Struktur SO – MicroKernel • Struktur terbatas pada dua layer – Systems programs: bagian OS yang dibangun di atas kernel – extended machine – Kernel • Operasi vital yang penting dan melindungi resources hardware • Semua service untuk user proses melalui mekanisme system call • Tugas utama kernel menyediakan fasilitas untuk: multiprogramming/multitasking – dimana proses-proses dapat berjalan serentak (concurrent) dan terpisah • UNIX (1978)
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
4 Slide 3 - 4/14
Struktur SO – MicroKernel (cont,.) • Keuntungan dari kernel ini adalah – Kemudahan dalam memperluas sistem operasi. – mudah untuk diubah ke bentuk arsitektur baru. – Kode yang kecil dan lebih aman • Kelemahannya adalah kinerja akan berkurang selagi bertambahnya fungsi-fungsi yang digunakan.
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
Slide 3 - 5/14
Struktur Sistem UNIX
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
6 Slide 3 - 6/14
Struktur SO - Modular • • • •
Menggunakan pendekatan berorientasi-objek Setiap komponen inti terpisah dan terhubung secara dinamis Pemanggilan modul secara dinamis (Loadable Kernel Modules) Contoh: Solaris, Linux dan MacOSX
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
Slide 3 - 7/14
Modular - Solaris loadable modules
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
Slide 3 - 8/14
Struktur SO- Pendekatan Berlapis (layer approach) • Susunan berlapis: – OS dibagi atas sejumlah (lebih dari 2) layer – Setiap layer melingkupi layer di bawahnya (kendali, akses) – Layer paling bawah (0) => hardware – Layer paling atas (N) => user interface • Rancangan modular: – Layer disusun sehingga setiap fungsi/operasi layer atas akan menggunakan “services” pada layer bawah.
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
9 Slide 3 - 9/14
Pendekatan Berlapis (layer approach)
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
Slide 3 - 10/14
Menurut Tanenbaum dan Woodhull, sistem terlapis terdiri dari enam lapisan 1.
Lapisan 0. Mengatur alokasi prosesor, pertukaran antar proses ketika interupsi terjadi atau waktu habis.
2.
Lapisan 1. Mengalokasikan ruang untuk proses di memori utama
3.
Lapisan 2. Menangani komunikasi antara masing-masing proses dan operator console.
4.
Lapisan 3. Mengatur peranti I/O dan menampung informasi yang mengalir dari/ke proses tersebut.
5.
Lapisan 4. Tempat program pengguna. Pengguna tidak perlu memikirkan tentang proses, memori, atau manajemen I/O.
6.
Lapisan 5. Merupakan operator sistem.
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
Slide 3 - 11/14
Perancangan Sistem Tujuan Perancangan Sistem • Tujuan User – sistem operasi mudah digunakan, mudah dipelajari, handal, aman dan cepat • Tujuan Sistem – sistem operasi mudah didisain, diimplementasikan dan dikelola, memiliki fleksibilitas, handal, bebas kesalahan dan efisien
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
12Slide 3 - 12/14
Implementasi Sistem • Secara tradisional ditulis dalam bahasa assemby, saat ini sistem operasi dapat ditulis dalam bahasa tingkat tinggi. • Kode yang ditulis dalam bahasa tingkat tinggi : • Code written in a high-level language: – Dapat ditulis secara cepat. – Lebih compact. – Lebih mudah dipahami dan debug. • Sistem operasi jauh lebih mudah untuk di port (dipindahkan ke hardware lain) jika ditulis dalam bahasa tingkat tinggi)
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
13Slide 3 - 13/14
System Generation (SYSGEN) • Sistem operasi didisain untuk dijalankan pada berbagai kelas mesin. Sistem harus dikonfirgurasi untuk setiap komputer secara spesifik • Program SYSGEN memiliki informasi dalam mengkonfigurasi sistem hardware secara spesifik • Booting –awal komputer diaktifkan dengan melakukan loading kernel. • Bootstrap program – kode yang disimpan di ROM yang dapat ditempatkan pada kernel, di load ke memori dan memulai eksekusi.
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
14Slide 3 - 14/14
Sistem Operasi – Putu Putra Astawa
Slide 3 - 15/14