STRATEGI HUMAS PDAM TIRTA MANGUTAMA DALAM MENSOSIALISASIKAN AIR BERSIH SIAP MINUM (STUDI KASUS ZONA AIR MINUM PRIMA DI KABUPATEN BADUNG-BALI) Periode Oktober-Desember 2012
Yanti Mustika Dewi
PDAM Tirta Mangutama, Jl. Bedahulu No. 3 Denpasar-Bali, Indonesia 80111, Telp (0361) 421845,
[email protected] Lidya Wati Evelina, Dra., MM
ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN ini adalah untuk mengetahui strategi Humas PDAM Tirta Mangutama dalam mensosialisasikan Zona Air Minum Prima kepada masyarakat Kabupaten Badung-Bali dan untuk mengetahui cara kerja Humas PDAM Tirta Mangutama guna mencapai tujuan dan harapan yang diinginkan perusahaan dalam sosialisasi Zona Air Minum Prima. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dimana proses penelitian dilakukan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. HASIL YANG DICAPAI menunjukkan bahwa strategi Humas dalam mensosialisasikan air bersih siap minum Zona Air Minum Prima menggunakan metode PENCILS yaitu publications, news, community involvement dan inform or image. Selain itu Humas dinyatakan telah mencapai tujuan dan keinginan perusahaan dalam sosialiasasi Zona Air Minum Prima. SIMPULAN dari penelitian ini adalah Zona Air Minum Prima merupakan suatu bentuk pelayanan perusahaan terhadap masyarakat Kabupaten Badung yang terfokus pada pelayanan air bersih dalam rangka mensejahterahkan kehidupan masyarakat baik dalam segi ekonomi maupun sosial. Pada umumnya kegiatan sosialisasi ini didasari atas inginnya perusahaan agar masyarakat mengetahui Zona Air Minum Prima.
Kata Kunci Strategi Humas, Sosialiasi, Publisitas
ABSTRACT
RESEARCH PURPOSE is to know the Public Relations strategy of PDAM Tirta Mangutama in disseminating Zona Air Minum Prima to the Kabupaten Badung- Bali and to learn how Public Relations of PDAM Tirta Mangutama to achieve the desired goals and expectations of the company in the socialization Prima Water Zone. METHODS used is a qualitative research method, which conducted the research process produces descriptive data in the form of words or spoken of the people and behaviors that can be observed. THE RESULTS ACHIEVED show that the Public Relations strategy in disseminating clear drinking water Zona Air Minum Prima using PENCILS strategies like the publications, news, community involvement and inform or image. Besides Public Relations otherwise been achieved in the company's goals and desires socialization Prima Water Zone. CONCLUSION of this research is Zona Air Minum Prima is a form of service to the community Badung company focused on water services in order to prosper both in terms of people's lives economically and socially. In general socialization is based on the company wanted people to know that Zona Air Minum Prima. Keyword Public Relations strategies, Socialization, Publicity
PENDAHULUAN Semakin ketatnya persaingan diantara dunia bisnis di Bali, membuat persaingan usaha berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik. Hal ini mendorong setiap perusahaan harus bisa berkreasi secara efektif dan efisien untuk memenangkan persaingan maupun sekedar mempertahankan diri atau bertahan dalam posisi yang telah diraihnya serta untuk berusaha semaksimal mungkin dalam mencari konsumen baru dan mempertahankan konsumen lamanya dengan berbagai macam strategi yang dapat mereka lakukan. Di dalam bisnis penyedia air bersih, tidak hanya perusahaan penyedia air bersih sajalah yang saling bersaing tetapi air tanah pun juga menjadi pesaing bagi perusahaan penyedia air bersih. Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau masyarakat, yakni mempunyai peranan dalam menurunkan angka penderita penyakit khususnya yang berhubungan dengan air. Sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat di Bali masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang cukup kompleks dan belum dapat diatasi sepenuhnya. Salah satu masalah yang masih dihadapi saat ini adalah masih rendahnya tingkat pelayanan air bersih bagi masyarakat. Dengan buruknya kualitas air baku minum yang ada, mengakibatkan biaya produksi air minum menjadi bertambah besar sehingga harga jual air juga menjadi mahal. Dilihat dari company profile, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mangutama merupakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Badung (Denpasar-Bali) hadir sebagai perusahaan penyedia air bersih bagi masyarakat Bali
khususnya di Kabupaten Badung. Perusahaan ini telah melakukan beberapa kali evaluasi guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Selain itu, menuju pelayanan air minum sesuai target MDG’s (Millenium Development Goals) tahun 2015 serta sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mangutama harus dapat menyediakan air yang memenuhi syarat kesehatan dan langsung dapat diminum. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka PDAM Tirta Mangutama merealisasikan air bersih siap minum yang dikenal dengan nama Zona Air Minum Prima di kawasan Kabupaten Badung, Bali. Dalam mensosialisasikan program air bersih siap minum ini, tidaklah lepas dari peranan Hubungan Masyarakat (Public Relations) atau lebih dikenal dengan sebutan Humas. Humas pada PDAM Tirta Mangutama dikenal dengan divisi Seksie Pelanggan dan Hubungan Masyarakat (Humas) yang berperan dalam menciptakan hubungan baik dengan para stakeholdernya. Humas memiliki banyak aktivitas di dalam suatu perusahaan, salah satu aktivitasnya adalah publicity atau publisitas. Dengan adanya air bersih siap minum yang lebih dikenal dengan Zona Air Minum Prima ini, maka seorang Humas perlu untuk mensosialisasikannya ke masyarakat sekitar agar program tersebut mendampat pengertian dan langsung dapat tersampaikan ke masyarakat di wilayah sekitar perusahaan sehingga masyarakat dapat menilai pelayanan yang telah dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mangutama. Program Zona Air Minum Prima ini merupakan program dimana air PDAM Tirta Mangutama yang berasal dari keran dapat dikonsumsi oleh masyarakat untuk diminum. Program ini sudah mulai berjalan sejak tahun 2008 dimulai dari uji kelayakan hingga layak untuk diminum. Tidak mudah untuk mengubah keinginan masyarakat untuk meminum air langsung dari keran rumah mereka. Masyarakat akan lebih memilih untuk meminum air dalam kemasan atau air yang berasal dari mata air pengunungan daripada air yang berasal dari keran rumah mereka, meskipun air tersebut sudah diuji kelayakannya untuk diminum. Oleh karena itu, demi terjalannya Zona Air Minum Prima dengan sukses maka Humas melakukan aktivitasnya dengan mensosialisasikan Zona Air Minum Prima kepada masyarakat Kabupaten Badung, Bali. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana strategi Humas PDAM Tirta Mangutama dalam mensosialisasikan air bersih siap minum Zona Air Minum Prima di Kabupaten Badung? 2. Bagaimana Humas PDAM Tirta Mangutama mampu mencapai tujuan dan harapan yang diinginkan dalam melakukan kegiatan sosialisasi terhadap Zona Air Minum Prima?
TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui dan menganalisis strategi Humas PDAM Tirta Mangutama dalam mensosialisasikan program air bersih siap minum yakni Zona Air Minum Prima kepada masyarakat Kabupaten Badung-Bali. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis cara kerja Humas PDAM Tirta Mangutama guna mencapai tujuan dan harapan yang diinginkan perusahaan dalam mensosialisasikan Zona Air Minum Prima. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam buku Moleong (2004:3) mengemukakan metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode penelitian kualitatif yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu metode penelitian yang menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah. Peneliti terjun langsung ke lapangan dan bertindak sebagai pengamat dengan membuat kategori perilaku, mengamati gejala dan mencatatnya. Peneliti bebas mengamati objeknya, menjelajah dan menemukan wawasanwawasan baru sepanjang penelitian.(Ardianto. 2010: 60) Metode Pemilihan Informan Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan Nonprobability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2011:66). Teknik Nonprobability Sampling yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling. Teknik Purposive Sampling yaitu adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yakni sumber data dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, sehingga mempermudah peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang sedang diteliti (Sugiyono, 2008:218). Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif ini, ada beberapa teknik atau metode pengumpulan data, yaitu: wawancara mendalam (intensive/depth interview), observasi atau pengamatan lapangan (field observation), penelusuran dokumen (Document). (Ardianto, 2010: 162). Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek riset, hasil wawacara dan observasi. (Kriyantono. 2006: 41)
Wawancara semi-terstruktur (semistructured interview). Menurut Haris Herdiansyah (2010:123) ciri wawancara semi-terstruktur adalah sebagai berikut: Pertama, merupakan wawancara dengan pertanyaan terbuka, namun ada batasan tema dan alur pembicaraan. Kedua, kecepatan wawancara dapat diprediksi. Ketiga, fleksibel tetapi terkontrol. Keempat, ada pedoman wawancara yang dijadikan patokan dalam alur, urutan dan penggunaan kata. Kelima, tujuan wawancara adalah untuk memahami suatu fenomena. Metode Observasi (Observation) Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk observasi non partisipan yaitu observasi dimana peneliti hanya mengamati tingkah laku subjek tanpa ikut aktif dalam kegiatan subjek, karena peneliti hanya sebagai pengamat (Moleong, 2005:159). Data Sekunder Data Sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Termasuk dalam kategori data tersebut adalah data bentuk teks, data bentuk suara dan kombinasi teks (Sarwono, 2006:209-210). Dokumen (Document) Robert C. Bogdan yang dikutip oleh Sugiyono (2005:82) menyatakan bahwa “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar dan karya-karya monumental dari seseorang”. Dokumen yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah berupa company profile, website perusahaan, memo perusahaan, brosur PDAM Tirta Mangutama serta pemberitaan Zona Air Minum Prima di media yang nantinya akan dilampirkan pada halaman lampiran. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari pengumpulan data-data yang telah dilakukan oleh penulis, tahap selanjutnya yang dilakukan oleh penulis adalah pembahasan terhadap hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian ini menjabarkan dan menganalisis mengenai strategi Humas PDAM Tirta Mangutama dalam melaksanakan sosialisasi melalui publisitas di Kabupaten Badung-Bali. Tema Strategi Hubungan Masyarakat (Humas) Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui wawancara dengan informan, penulis menganalisa hasil pembahasan tersebut yang dihubungkan dengan teori dari Kriyantono (2008:23-25) mengenai strategi Public Relations yang lebih dikenal dalam bauran Public Relations yang disingkat menjadi PENCILS, antara lain: publications, news, community involvement dan inform or image. Dari hasil wawancara mengenai Strategi Humas terdapat tahapan-tahapan, antara lain:
a. Publications Setiap fungsi dan kegiatan dari Humas PDAM Tirta Mangutama adalah untuk menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktifitas atau kegiatan Zona Air Minum Prima yang pantas untuk diketahui oleh masyarakat Kabupaten Badung-Bali. b. News Dalam strategi Public Relations, news yang dimaksudkan adalah menciptakan berita dan menyampaikan informasi kepada publik melalui press release, news letter, berita, bulletin dan lainlain (Kriyantono, 2008:24). Penulis menganalisis bahwa tahapan dari strategi publications adalah untuk menciptakan suatu news. Penyebaran berita yang dilakukan oleh Humas adalah dianggap penting dan menarik sehingga timbul unsur ketertarikan peliput berita atau dikenal dengan sebutan pers untuk memuat berita akan Zona Air Minum Prima baik melalui media cetak maupun elektronik. Sarana media penyebaran informasi mengenai Zona Air Minum Prima yang digunakan oleh Humas adalah melalui Bisnis Bali, Bali Post, Bali TV, Denpasar Post, bulletin internal perusahaan dan brosur Zona Air Minum Prima yang dibagikan saat sosialisasi berlangsung. Dari hasil pengamatan penulis, media-media tersebut telah memberitakan pemberitaan yang positif akan Zona Air Minum Prima. Terbukti dengan hasil dari wawancara penulis yang menanyakan apakah perusahaan sudah menampilkan penampilan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Badung-Bali dan selanjutnya Bapak Made Prama yang merupakan masyarakat Kabupaten Badung tersebut mengatakan “Sudah, dengan membuat pelayanan air bersih ini saya membuat saya menaruh penuh rasa kepercayaan saya kepada perusahaan dan mengharapkan PDAM Tirta Mangutama dapat terus meningkatkan pelayanannya bagi masyarakat Kabupaten Badung”. Dari pernyataan akan Bapak Made Prama, maka tidaklah heran apabila tercipta news yang positif akan Zona Air Minum Prima di media massa. c. Community Involvement Dari hasil wawancara terhadap Direktur Bidang Umum, Bapak I Made Subargayasa yang mengatakan bahwa “PDAM Tirta Mangutama harus bertanggung jawab atas masyarakat di daerah operasional perusahaan. Sasaran luas memang tertuju kepada masyarakat Bali tetapi pelayanan prima yang dilakukan perusahaan harus ditujukan dari ruang lingkup yang lebih kecil agar tercapai hingga ke ruang lingkup yang lebih besar. Oleh karena itu, Zona Air Minum Prima direalisasikan dimulai dari masyarakat Kabupaten Badung-Bali”. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa strategi Humas dalam hal ini adalah untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat di wilayah operasional. Hal ini adalah wajar karena PDAM Tirta Mangutama itu sendiri berlokasi di daerah pemukiman penduduk yang seharusnya memberikan pelayanan terbaik tidak hanya kepada masyarakat luas tetapi secara khusus ditujukan kepada masyarakat operasionalnya yaitu masyarakat Kabupaten Badung-Bali. Dan
tentunya hal ini tidaklah lepas dari kebijakan perusahaan yang mengharuskan untuk melayani air bersih siap minum untuk masyarakat Kabupaten Badung-Bali. d. Inform or Image Dari kegiatan sosialisasi melalui publisitas yang dilakukan oleh Humas PDAM Tirta Mangutama didapatkan melalui hasil wawancara bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh Humas PDAM Tirta Mangutama telah memberikan pemahaman akan Zona Air Minum Prima dimana masyarakat yang tidak kurang jelas dapat menjadi jelas dan yang belum mengerti dapat mengerti. Selanjutnya dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis, terlihat bahwa masyarakat Kabupaten Badung-Bali memberikan opini positif akan sosialisasi Zona Air Minum Prima dan berdampak pada citra positif PDAM Tirta Mangutama Tema Sosialisasi Menurut kamus umum Bahasa Indonesia sosialisasi adalah proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya (Surayin, 2003;569).Soekanto (2009:59) mendefinisikan sosialisasi adalah suatu proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana ia menjadi anggota. Penulis menyimpulkan bahwa sosialisasi Zona Air Minum Prima merupakan suatu kegiatan penyebaran informasi kepada masyarakat Kabupaten Badung-Bali. Sosialisasi dalam penelitian ini lebih menekankan kepada keterkaitan seorang Humas (Public Relations) dalam mengkomunikasikan suatu berita atau informasi tentang Zona Air Minum Prima kepada masyarakat Kabupaten Badung-Bali sebagai target sasaran yang dituju. Melalui hasil wawancara terhadap informan internal perusahaan yakni Humas PDAM Tirta Mangutama menyebutkan langkah-langkah Humas PDAM Tirta Mangutama dalam mensosialisasikan Zona Air Minum Prima. Bahwa terdapat empat langkah-langkah untuk mensosialisasikan Zona Air Minum Prima dengan baik. Pertama, defining the problem (latar belakang masalah). Menurut Humas PDAM Tirta Mangutama, dalam suatu kegiatan yang ingin dilaksanakan selalu ada suatu hal mendasar yang melatar belakanginya. Latar belakang ini harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. PDAM Tirta Mangutama ingin meringankan beban masysrakat dalam membeli air minum dalam kemasan yang cukup mahal harganya dengan membuat suatu terobosan baru yaitu air dengan kualitas baik yang langsung dapat diminum. Kedua, Planning and programming atau perencanaan. Perencanaan merupakan suatu pemikiran untuk mengembangkan latar belakang masalah. Dari sinilah PDAM Tirta Mangutama merencanakan Zona Air Minum Prima bagi masyarakat. Masyarakat akan senang dengan adanya air bersih siap minum yang dapat langsung dinikmati tanpa harus membeli air minum dalam kemasan. Ketiga, Action and Communication. Aksi dan komunikasi yang dilakukan adalah dengan mempublikasikannya kepada masyarakat baik melalui sosialiasasi ke masyarakat setempat, memuat informasi di media cetak, memperiklankan berita tersebut serta
membuat brosur-brosur yang dapat disebarkan kepada masyarakat. Keempat, evaluation (evaluasi) yaitu melakukan evaluasi atau penilaian terhadap publikasi yang dilakukan. Baik tentang bagaimana dampaknya ke masyarakat dan bagaimana pula dampaknya ke perusahaan. Tema Publications Menurut Lesly dalam Iriantara dan Surachman (2008:190) publisitas (publicity) adalah penyebaran pesan yang direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan lewat media tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa pembayaran tertentu pada media. Cutlip dan Center dalam Iriantara dan Surachman (2008:190), menyatakan publisitas adalah penyebaran informasi secara sistematis tentang lembaga atau perorangan. Kriyantono (2008:23) menyatakan “Setiap fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktifitas atau kegiatan-kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik”. Dari hasil wawancara terhadap Humas PDAM Tirta Mangutama yakni Ibu Ida Ayu Ary Setiawati menjelaskan bahwa “Sosialisasi yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan publisitas dengan mengundang publik internal yang termasuk didalamnya adalah karyawan PDAM Tirta Mangutama, selanjutnya mengundang publik eksternal yakni masyarakat kabupaten Badung dan media massa untuk hadir dalam sosialisasi Zona Air Minum Prima di perusahaan yang dihadiri oleh Bupati setempat”. Selanjutnya Beliau mengatakan bahwa “Dengan adanya publikasi yang dilakukan, diharapkan pesan atau informasi dari perusahaan yang ingin disampaikan kepada masyarakat dapat diterima dengan baik. Karena dengan publikasi melalui media massa informasi lebih dapat dimengerti oleh masyarakat dibandingkan hanya melalui brosur” Berdasarkan data wawancara diatas, penulis menganalisis mengaitkan dengan teori PENCILS dari Kriyantono (2008:23-25) bahwa fungsi dan tugas dari Public Relations adalah melakukan publikasi untuk menyebarkan berita atau informasi penting sebanyak-banyaknya kepada masyarakat luas. Maka dari itulah Humas PDAM Tirta Mangutama menggunakan strategi publikasi dalam mensosialisasikan Zona Air Minum Prima. Melalui publikasi, khalayak dari yang tidak tahu akan menjadi tahu dan dari yang bingung akan menjadi jelas. Selain itu, Humas melakukan komunikasi yang cukup intens kepada media maupun masyarakat sehingga memahami akan kebutuhan media untuk mendapatkan pemberitaan dan media sebagai sarana dalam penyebaran informasi tersebut. Publikasi yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mangutama adalah free ride publicity sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Humas PDAM Tirta Mangutama dimana perusahaan tidak membayar media dalam peliputan berita
melainkan media tersebut yang tertarik untuk meliput berita akan Zona Air Minum Prima tersebut. Selanjutnya Beckwith (2003:6) menyebutkan bahwa dampak dari publisitas antara lain: a. Publisitas dapat membuat anda menjadi seorang ahli. b. Publisitas dapat menjual produk dan jasa. c. Publisitas dapat mengedukasi. d. Publisitas dapat membentuk opini. e. Publisitas dapat mencipatakan kredibilitas yang membuka kesempatan. Dengan dilakukannya publisitas terkait dengan program Zona Air Minum Prima di Kabupaten Badung-Bali diharapkan masyarakat mengenal tentang Zona Air Minum Prima sehingga dapat membentuk opini yang positif bagi masyarakat setempat terhadap Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Mangutama. Perspektif Internal Dari hasil wawancara terhadap pihak internal yaitu Direktur Bidang Umum, Kepala Bagian Pelanggan dan Humas PDAM Tirta Mangutama maka didapatkan bahwa tujuan dari adanya sosialisasi melalui publisitas terhadap masyarakat Kabupaten Badung-Bali adalah untuk memperkenalkan Zona Air Minum Prima agar masyarakat yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak mengerti menjadi mengerti serta yang bingung dapat menjadi jelas. Dari hasil penelusuran dokumen terlihat jelas bahwa PDAM Tirta Mangutama ingin menyebarkan informasi terkait dengan Zona Air Minum Prima agar dapat langsung tersampaikan kepada masyarakat Kabupaten Badung-Bali. Perspektif Eksternal Dari hasil wawancara terhadap pihak eksternal yaitu masyarakat Kabupaten Badung yang mengatakan “Dengan sosialisasi yang dilakukan tersebut saya menjadi lebih tahu dan mengerti apa maksud dan tujuan adanya Zona Air Minum Prima. Saya sangat bangga kepada PDAM Tirta Mangutama yang telah membuat air yang dapat langsung diminum dari keran rumah saya. Hal tersebut sangat bagus untuk membantu meringankan beban orang yang kurang mampu dalam membeli air minum dalam kemasan”. Dapat ditarik kesimpulan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh Humas PDAM Tirta Mangutama telah memberikan pemahaman akan Zona Air Minum Prima dimana masyarakat yang tidak kurang jelas dapat menjadi jelas dan yang belum mengerti dapat mengerti. Selain dari segi informasi, menurut hasil pengamatan penulis bahwa dapat dikatakan sosialisasi Zona Air Minum Prima berjalan dengan sangat baik hingga saat ini. Selanjutnya dari hasil penelusuran dokumen dibuktikan dengan adanya pengakuan positif dari beberapa pihak sehingga berdampak kepada image PDAM Tirta Mangutama antara lain penghargaan “Piala Citra Pelayanan Prima” yang diberikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Direktur Umum PDAM Tirta
Mangutama di Istana Negara pada tanggal 31 Oktober 2008, pemberitaan positif di media massa baik cetak maupun elektronik serta opini publik yang positif akan Zona Air Minum Prima sehingga pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap image PDAM Tirta Mangutama. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian ini adalah: 1. Zona Air Minum Prima terfokus pada pelayanan air bersih siap minum dalam rangka mensejahterahkan kehidupan masyarakat Kabupaten Badung dalam segi ekonomi maupun sosial. 2. Strategi Humas menggunakan bauran Public Relations antara lain yaitu publications, news, community involvement dan inform or image. 3. Melalui penghargaan “Piala Citra Pelayanan Prima” yang dianugerahkan Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudhoyono kepada Direktur Utama Bapak I Nyoman Sukanada, ST. M.M membuktikan bahwa Humas PDAM Tirta Mangutama yakni Ibu Ida Ayu Ary Setiawati telah berhasil mencapai tujuan dan harapan perusahaan melalui strategi-strategi Humas dalam mensosialisasikan Zona Air Minum Prima. Saran dalam penelitian ini adalah: 1. Penulis melihat saat melakukan penelitian di PDAM Tirta Mangutama bahwa dilihat oleh kesuksesan seorang Humas melaksanakan strateginya dalam mencapai tujuan dan harapan perusahaan, penulis menyarankan perusahaan lebih memperhatikan divisi Pelanggan dan Humas dalam strukur organisasi. Penulis menyarankan agar didalam strukur organisasi, posisi Humas memiliki divisi khusus diluar pimpinan Kepala Bagian Pelanggan melainkan dibina secara langsung oleh Direktur Utama atau Direktur Bidang Umum. 2. Penulis menyarankan agar strategi Humas PDAM Tirta Mangutama dalam PENCILS tidak hanya dijalankan melalui publications, news, community involvement, dan inform or image saja melainkan juga melakukan kegiatan dalam bentuk event dan social responsibility bagi masyarakat wilayah operasional perusahaan. REFERENSI Ardianto, Elvinaro. (2010). Metode Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Basrowi dan Sukidin. (2002). Metode Penelitian Kualitatif, Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendekia. Becwith, Sandra. (2003). Complete Publicity Plans : How To Create Publicity That Will Spark Media Exposure And Excitement. Avon, MA: Streetwise Publication. Butterick, Keith (2012). Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Cangara, Hafied. (2003). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Cutlip, Scott. (2006). Effective Public Relations. Jakarta: Kencana. Danandjaja (2011). Peranan Humas Dalam Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Doty, Dorothy I. (2003). Publicity and Public Relations. Italy: Barron’s Business Library. Effendy, Onong Uchajana. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra. Aditya Bakti. Haris, Herdiansyah. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika. Iriantara, Yosal. (2005). Media Relations: Konsep, Pendekatan dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Jefkins, F. (2003). Public Relations (Vol. V). Jakarta : Erlangga. Jonathan, Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. (2008). Principles of Marketing. New Jeresey: Pearson Prentice Hall. Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Prenada Media Group. Moleong, Prof. Dr. Lexy J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja. Nurjaman, Kadar dan Khaerul Umam. (2012). Komunikasi & Public Relation. Bandung: Pustaka Setia. Nurudin. (2009). Kiat Merensi Buku di Media Cetak. Jakarta: Murai Kencana. Nova, Firsan. (2009). Crisis Public Relations (Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan). Jakarta : Grasindo Rangkuti. F. (2006.) Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Rumanti, Sr. Maria Assumpta. (2002). Dasar-Dasar Public Relations : Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Grasindo. Ruslan, Rosady. (2003). Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Ruslan, Rosady. (2005). Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Ruslan, Rosady. (2008). Etika Kehumasan, Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Soekanto, Soerjono. (2009). Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukidin, Basrowi. (2002). Metode Penelitian Kualiatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendekia. Surachman, A. Yani dan Yosal Iriantara. (2008). Public Relation Writing : Pendekatan Teoritis dan Praktek. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Surayin. (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Syaiful Rohim, Hajo (2009). Teori Komunikasi : Perspektif, Ragam dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Umar, Husein. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Wiryanto (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo RIWAYAT PENULIS Yanti Mustika Dewi lahir di kota Denpasar pada 19 Januari 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang Marketing Communication pada tahun 2013.