STADIUM KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI USIA DAN PARITAS IBU DI UNIT RAWAT JALAN RSUD Dr. SOEGIRI KABUPATEN LAMONGAN Sulistiyowati …………......……….…… …… . .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . .…. Payudara merupakan salah satu organ penting wanita yang erat kaitannya dengan fungsi reproduksi dan kewanitaan. Karena itu gangguan payudara tidak sekedar memberikan gangguan kesakitan sebagaimana penyakit pada umumnya, seorang wanita terkena kanker keduanya, mungkin harus ditindaki bedah dimana kedua payudaranya diangkat. Dari survei awal didapatkan (16,7%) kasus kanker payudara, maka masalah penelitian adalah masih tingginya kanker payudara di RSUD Dr. Soegiri-Lamongan. Desain penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional, populasinya adalah seluruh penderita kanker payudara di Unit Rawat Jalan RSUD Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2012, sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Besar sampel 50. Variabel independen usia dan paritas sedangkan variabel dependen stadium kanker payudara. Data Penelitian melihat data rekam medis. Data ditabulasi dan analisis dengan uji Rank Spearman dan uji coefficient contingency dengan tingkat signifikan 0.05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lebih dari sebagian ibu penderita kanker payudara berusia 41-55 tahun yaitu sebanyak 29 orang (58,0%), dari sebagian responden termasuk resiko tinggi (nullipara dan grandemultipara) yaitu 34 orang (68,0%) dan lebih dari sebagian ibu menderita kanker payudara pada stadium II yaitu sebanyak 26 orang (52%), terdapat hubungan antara usia dan paritas dengan stadium kanker payudara dengan nilai p= 0,000. Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya upaya diagnosis dini dengan SADARI agar dapat meminimalkan frekuensi stadium kanker yang dialami penderita kanker payudara dengan diadakan perkumpulan ibu-ibu untuk memberikan penyuluhan tentang deteksi dini kanker payudara sehingga menurunkan kejadian kanker payudara.
Kata Kunci : Usia, paritas , Kanker payudara PENDAHULUAN. …… . … …. Payudara dimiliki oleh setiap orang, laki-laki maupun wanita. Pada laki-laki payudara mengalami rudimenter dan tidak penting, sedangkan pada wanita menjadi besar dan penting. Payudara merupakan salah satu organ penting wanita yang erat kaitannya dengan fungsi reproduksi dan kewanitaanya. Karena itu gangguan payudara tidak sekedar memberikan gangguan kesakitan sebagaimana penyakit pada umumnya, tetapi juga akan mempunyai efek estetika dan psikologi khusus bila seorang wanita terkena kanker kedua payudaranya, mungkin harus ditindaki dengan bedah SURYA
dimana kedua payudaranya diangkat (Bustan, 2007). Payudara terdiri dari kumpulan kelenjar dan jaringan lemak yang terletak diantara kulit dan tulang dada (Bustan, 2007). Payudara lazimnya mulai pada kosta ke-2 atau ke-3 sampai tulang rawam iga ke-7, dan dari garis aksilla depan sampai ke pinggir sternum (Hanifa, 2005). Kanker payudara merupakan hasil dari perubahan sel yang mengalami pertumbuhan tidak normal dan tidak terkontrol. Peningkatan jumlah sel tidak normal ini membentuk benjolan yang disebut kanker (Bobak, 2004). Kanker payudara hingga saat ini masih menjadi masalah besar di dunia 9
Vol. 3 , No.XIII, Des 2012
Stadium Kanker Payudara Ditinjau Dari Usia Dan Paritas Ibu Di Unit Rawat Jalan RSUD dr. Soegiri Kabupaten Lamongan maupun di Indonesia. Angka kesakitan dan kematian cenderung meningkat. Hal ini disebabkan sebagian besar penderita ditemukan dalam keadaan stadium lanjut, sehingga upaya penanggulangan sulit dilakukan (Koesnadi, 2008). Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insiden relatif tinggi yaitu 20% dari seluruh keganasan. Dari 600.000 kasus kanker payudara baru yang didiagnosa setiap tahunnya, sebanyak 350.000 diantaranya ditemukan di negara maju, sedangkan 250.000 di negara yang berkembang. kanker payudara menempati urutan kedua dari seluruh kanker pada perempuan dengan insiden rate 38 per 100.000 perempuan (Sirait, 2009). Berdasarkan survei awal di URJ RSUD Dr. Soegiri, pada tahun 2010 penderita kanker payudara sebanyak 62 kasus baru atau 17,4% dari jumlah kunjungan 356 sedangkan tahun 2011 sebanyak 57 kasus baru atau 16,7% dari jumlah kunjungan 340 . Pada bulan Januari sampai Maret tahun 2012 penderita kanker payudara sebanyak 9 kasus baru atau 5,7% dari jumlah kunjungan 157. Berdasarkan data diatas maka masalah penelitian masih tingginya kejadian kanker payudara di RSUD Dr. Soegiri-Lamongan. Beberapa faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara antara lain faktor umur, faktor hormon, faktor penyakit fibrokistik, faktor radiasi, faktor paritas, konsumsi lemak. Umur tua lebih beresiko dari umur muda. Semakin tua seseorang akan berpotensi untuk terserang kanker payudara. Seorang wanita yang berumur 50 tahun 8x lipat lebih berpeluang untuk terserang kanker payudara dibanding dengan wanita yang berusia 30 tahun. Kanker payudara sangat jarang ditemukan pada wanita dengan usia dibawah 35 tahun (Syafir, 2011). Paritas, jika nuliparitas (tidak ada anak) maka mempunyai risiko kanker payudara. Paritas 1 atau 2 dianggap rendah risiko dan kemudian paritas banyak meningkatkan risiko lagi. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam paritas ini adalah kelahiran anak full-trem sehingga SURYA
tidak termasuk yang abortus dalam perhitungan jumlah paritas (Bustan, 2007). Hormon, terdapat peningkata kanker payudara yang bermakna pada para pengguna terapi estrogen replacement. Pengaruh hoormonal seperti menstruasi terlalu dini (dibawah 12 tahun), terlambat menaupose, tidak pernah mengalami kehamilan, terlambat hamil (setelah usia 30 tahun) dan penggunaan pil KB juga merupakan faktor terjadinya kanker (Syafir, 2011). Penyakit fibrokistik, pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma,resiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik,risiko meningkat hingga 5 kali (Syafir, 2011). Obesitas, terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menaupose. Konsumsi lemak, diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara (Syafir, 2011). Riwayat keluarga, merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan ini pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara (Soleman, 2009). Zat karsinogenetik, zat karsinogenetik yang masuk lewat makanan antara lain adalah asam lemak dari makanan tinggi lemak jenuh, cairan empedu, serta zat karsinogenik yang terkandung dalam makanan seperti daging asap maupun makanan yang mengandung bahan pengawet (Siswono, 2001). Pencegahan kanker payudara dilakukan upaya diagnosis dini dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Tujuan dari SADARI secara rutin adalah untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat segera diketahui. Selain itu menyusui juga merupakan salah satu faktor penting yang memberikan proteksi terhadap ibu, 10
Vol. 3 , No.XIII, Des 2012
Stadium Kanker Payudara Ditinjau Dari Usia Dan Paritas Ibu Di Unit Rawat Jalan RSUD dr. Soegiri Kabupaten Lamongan upaya laktasi akan memberikan dampak ganda, menimggkatkan kesehatan bayi dan juga dapat menghindari ibu dari kanker payudara (Bustan, 2007)
Dari tabel 1 diatas diperoleh hasil bahwa hampir sebagian responden bekerja sebagai wiraswasta yaitu 46,0% dan sebagian kecil responden bekerja sebagai PNS yaitu 2,0%. 2. Data Khusus 1). Usia Responden Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan usia di Unit Rawat Jalan RSUD Dr. Soegiri Lamongan tahun 2012
METODE PENELITIAN.…
… .… Jenis penelitian ini adalah Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. seluruh penderita kanker payudara di Unit Rawat Jalan RSUD Dr. Soegiri sebesar 57 orang. Sampel penelitian ini adalah sebagian penderita kanker payudara di Unit Rawat Jalan RSUD Dr. Soegiri sebesar 50 orang. Variabel Independent: usia dan paritas Variabel Dependen: Stadium Kanker payudara. Pengumpulan data dengan lembar observasi rekam medik dan pengolahan data menggunakan editing, coding, scoring, tabulating kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan uji korelasi spearmen Rank (Rho)
No
Prosentase (%) 1 10-18 0 0 2 19-40 14 28,0 3 41-55 29 58,0 4 56-60 5 10,0 5 >60 2 4,0 Jumlah 50 100 Dari tabel 2 diatas diperoleh hasil bahwa lebih dari sebagian responden berusia 41-55 tahun yaitu 29 orang (58,0%) dan tidak satupun responden yang berusia 10-18 tahun yaitu 0 orang (0%) 2). Paritas Responden Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan paritas di Unit Rawat Jalan RSUD Dr. Soegiri Lamongan tahun 2012
HASIL .PENELITIAN … 1. Data Umum 1) Gambaran Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah RSUD Dr. Soegiri Lamongan. RSUD Dr. Soegiri Lamongan merupakan salah satu rumah sakit di Kabupaten Lamongan dan merupakan rumah sakit tipe B Non pendidikan sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 105/ Menkes/ II/ 1988. Penelitian ini dilakukan di Unit Rawat Jalan Bedah 2) Karakteristik Responden (1) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan di Unit Rawat Jalan RSUD Dr. Soegiri Lamongan tahun 2012 No Pekerjaan Jumlah Prosentase (%) 1 Tidak Bekerja 7 14,0 2 Buruh 10 20,0 3 Petani 9 18,0 4 Wiraswasta 23 46,0 5 PNS 1 2,0 Jumlah 50 SURYA
No 1 2
Usia
Jumlah
Paritas Resiko rendah (Primipara,Multipara) Resiko tinggi (Nullipara, Grandemultipara Jumlah
f 16
(%) 32,0
34
68,0
50
100
Dari tabel 3 diatas diperoleh hasil bahwa lebih dari sebagian responden termasuk resiko tinggi (nullipara dan grandemultipara) yaitu 34 orang (68,0%) 3). Stadium kanker payudara Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan stadium kanker payudara di Unit Rawat Jalan RSUD Dr. Soegiri Lamongan tahun 2012 No Kanker Jumlah Prosentase Payudara (%) 1 Stadium I 12 24,0 2 Stadium II 26 52,0 3 Stadium III 12 24,0 4 Stadium IV 0 0 Jumlah 50 100 11
Vol. 3 , No.XIII, Des 2012
Stadium Kanker Payudara Ditinjau Dari Usia Dan Paritas Ibu Di Unit Rawat Jalan RSUD dr. Soegiri Kabupaten Lamongan Dari tabel 4 diatas diperoleh hasil bahwa lebih dari sebagian responden mengalami kanker payudara pada stadium II yaitu 26 orang (52,0%) dan tidak satupun kejadian kanker payudara pada stadium IV yaitu 0%. 4). Hubungan Usia dengan Stadium Kanker payudara Tabel 5. hubungan usia dengan stadium kanker payudara di Unit Rawat Jalan RSUD Dr. Soegiri Lamongan tahun 2012 No
Usia
1. 10-19
Stadium kanker payudara
3 (21,4%)
23 5 (79,3%) (17,3%)
56-60
1 (73,4 %) 0 (0%)
> 60
0 (0%)
19-40 3. 41-55 4. 5. Jumlah
5). Hubungan Paritas dengan Stadium Kanker payudara Tabel 6. Hubungan paritas dengan stadium kanker payudara di Unit Rawat Jalan RSUD Dr. Soegiri Lamongan tahun 2012 No
0 (0%)
0 (0%)
14 (100%)
0 (0%)
29 (100%)
0 (0%)
5 (100%)
0 (0%)
5 (100%)
0 (0%)
2 (100%)
0 (0%)
2 (100%)
26 12 12 (24,0%) (52,0%) (24,0%)
0 (0%)
50 (100%)
rs=0.820 dan p=0.000
Berdasarkan tabel 5 diatas dari 14 responden yang berusia 19-40 tahun hampir seluruhnya mengalami kanker payudara stadium I yaitu 11 orang (78,6%), dari 29 responden yang berusia 41-55 tahun hampir seluruhnya mengalami kanker payudara stadium II yaitu 23 orang (79,3%), dari 5 responden yang berusia 56-60 tahun seluruhya mengalami kanker payudara stadium III yaitu 5 orang (100%) dan dari 2 responden yang berusia >60 tahun seluruhnya mengalami kanker payudara stadium III yaitu 2 orang (100%). Hasil uji Rank Spearman dengan SPPS versi 16,0 didapatkan (rs) = 0,820 p= 0,000 dimana p < 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak terdapat hubungan Usia dengan Stadium Kanker Payudara di Unit Rawat Jalan RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Semakin tua usia ibu maka semakin berat stadium kanker payudara yang dideritanya. Sebaliknya semakin
SURYA
Paritas
Jumlah
Stadium Stadium Stadium Stadium I II III IV 0 0 0 0 0 (0 %) (0%) (0%) (0%) (0%) 11 (78,6% )
2.
muda usia ibu maka semakin ringan stadium kanker payudara yang dideritanya.
1.
Resiko rendah
2. Resiko tinggi Jumlah
Stadium kanker payudara
Jumlah
Stadium Stadium Stadium Stadium I II III IV 13 3 0 0 16 (81,3% (18,7%) (0%) (0%) (100%) ) 4 (11,8% )
12
15 3 34 (44,1%) (8,8%) (100%)
(35,3%)
18 12 3 50 17 (34,0%) (36,0%) (24,0%) (6,0%) (100%) C= 0.794 dan p=0.000
Berdasarkan tabel 6 diatas dari 16 responden yang mempunyai resiko rendah hamper seluruhnya mengalami kanker payudara stadium I yaitu 13 orang (81,3%), dari 34 responden yang mempunyai resiko tinggi mengalami kanker payudara hampir sebagian mengalami kanker payudara stadium III yaitu 15 orang (44,1%). Hasil uji Coefisient Contingensi dengan SPPS versi 16,0 didapatkan (C) = 0,820 p= 0,000 dimana p < 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak terdapat hubungan Paritas dengan Stadium Kanker Payudara di Unit Rawat Jalan RSUD Dr. Soegiri Lamongan. PEMBAHASAN 1) Usia Ibu penderita kanker payudara Berdasarkan tabel 2, menunjukkan bahwa lebih dari sebagian ibu penderita kanker payudara adalah berusia 41-55. Oleh karena itu akan lebih baik jika wanita usia muda menjaga kesehatan dengan cara melakukan pemeriksaan sedini mungkin yaitu dengan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Umur tua lebih beresiko dari umur muda, semakin tua seseorang akan berpotensi
12
Vol. 3 , No.XIII, Des 2012
Stadium Kanker Payudara Ditinjau Dari Usia Dan Paritas Ibu Di Unit Rawat Jalan RSUD dr. Soegiri Kabupaten Lamongan untuk terserang kanker payudara. Seorang wanita yang berumur 50 tahun 8x lebih berpeluang untuk terserang kanker payudara dibanding dengan wanita yang berusia 30 tahun. Kanker payudara sangat jarang ditemukan pada wanita dengan usia dibawah 35 tahun (Syafir, 2011). Dimana usia tersebut merupakan usia lanjut yang biasanya sering terjadi penurunan daya tahan tubuh sehingga orang tersebut akan mudah terkena suatu penyakit, salah satunya yaitu kanker payudara karena semakin semakin bertambahnya usia seseorang maka akan semakin banyak penyakit yang menyerang tubuh wanita, terutama pada wanita dewasa dengan rentan usia 40-60 tahun. 2) Paritas ibu penderita kanker payudara Berdasarkan tabel 3 diatas diperoleh hasil bahwa lebih dari sebagian ibu penderita kanker payudara termasuk resiko
bekerja sebagai wiraswasta maka waktu untuk periksa kesehatan semakin sedikit karena waktunya lebih banyak digunakan untuk bekerja diluar. Dengan begitu akan mempengaruhi peningkatan stadium kanker payudara. Berbeda dengan ibu yang sering berada dirumah mereka mempunyai waktu lebih banyak untuk memeriksakan kesahatan sehingga stadium kanker payudara akan berkurang. Menurut molland (2010) seseorang yang bekerja memiliki kecenderungan sulit dalam membagi waktunya. Kebanyakan seorang wiraswasta lebih menutup diri terhadap informasi tentang kesehatan sehingga memunculkan tindakan yang negatif. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Thomas (1996) dalam Nursalam dan Pariani (2001) pekerjaan adalah kebutuhan yang harus dilakukan untuk menunjang kehidupan keluarga. Bekerja umumnya hal yang menyita waktu sehingga dapat mempengaruhi hal yang lain termasuk juga dalam hal mengetahui sesuatu diluar pekerjaan 4) Hubungan Usia dengan Stadium Kanker Payudara Berdasarkan hasil uji spss menggunakan uji rank spearman corelation dengan nilai p = 0,000 dimana p < 0,05 H0 ditolak maka artinya terdapat hubungan antara usia dengan stadium kanker payudara di URJ RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Semakin tua umur seseorang akan mengalami proses kemunduran. Sebenarnya proses kemunduran itu tidak terjadi pada satu alat saja tetapi pada seluruh organ tubuh. Semua bagian tubuh mengalami kemunduran, sehingga pada usia lanjut lebih banyak kemungkinan jatuh sakit, atau mudah mengalami infeksi (Benson, Ralph C, 2008). Umur seseorang akan mengalami proses kemunduran. Sebenarnya proses kemunduran itu tidak terjadi pada satu alat saja tetapi pada seluruh organ tubuh. Semua bagian tubuh mengalami kemunduran, sehingga pada usia lanjut lebih banyak kemungkinan jatuh sakit (Benson, Ralph C, 2008). Seorang wanita secara fisik dan
tinggi (nullipara dan grandemultipara), kemungkinan dipengaruhi usia ibu Dari tabel 2 diatas diperoleh hasil bahwa lebih dari sebagian ibu berusia 41-55 tahun yaitu 29 orang (58,0%) Risiko terjadinya kanker payudara bertambah sebanding dengan pertambahan usia karena pengaruh paparan hormonal(estrogen) yang lama serta paparan faktor risiko lain yang memerlukan waktu lama untuk dapat menginduksi terjadinya kanker payudara. Usia dikaitkan dengan paritas atau jumlah anak, semakin tua usia ibu kemungkinan ibu sudah mempunyai anak banyak sehingga berisiko terjadinya kanker payudara karena terlalu lama terpapar dengan hormone esterogen yang merupakan pemicu terjadinya kanker payudara 3) Stadium Kanker Payudara Tabel 4 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian ibu menderita kanker payudara pada stadium II, kemungkinan disebabkan oleh pekerjaan. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa ibu yang menderita kanker payudara hampir sebagian bekerja sebagai wiraswasta. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keteraturan ibu untuk memeriksakan kesehatannya. Dengan ibu SURYA
13
Vol. 3 , No.XIII, Des 2012
Stadium Kanker Payudara Ditinjau Dari Usia Dan Paritas Ibu Di Unit Rawat Jalan RSUD dr. Soegiri Kabupaten Lamongan psikologi berbeda dengan laki-laki. Fisik seorang wanita lebih rentan terhadap penyakit. Dimana seorang wanita mengalami banyak perubahan masa pada setiap rentan usia sehingga tubuh harus menyesuaikan terhadap perubahan yang terjadi. Semakin bertambah usia seorang wanita maka akan mengalami penurunan pada semua fungsi organ termasuk payudara. Usia memang memberikan pengaruh tersendiri terhadap terjadinya kasus kanker payudara, terutama bagi perempuan yang berusia > 40tahun. Akan tetapi tidak semua perempuan yang tergolong usia tua atau muda pun dapat beresiko terhadap kejadian kanker payudara, karena selain faktor usia masih banyak lagi faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian kanker payudara. Upaya untuk mencegah kanker payudara dilakukan upaya diagnosis dini dengan SADARI ( Pemeriksaan Payudara Sendiri). Tujuan dari SADARI secara rutin adalah untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat segera diketahui. 5) Hubungan Paritas dengan Stadium Kanker Payudara Berdasarkan tabel 6 diatas dari 16 responden yang mempunyai resiko rendah hamper seluruhnya mengalami kanker payudara stadium I yaitu 13 orang (81,3%), dari 34 responden yang mempunyai resiko tinggi mengalami kanker payudara hampir sebagian mengalami kanker payudara stadium III yaitu 15 orang (44,1%). Berdasarkan hasil uji spss menggunakan uji Coefisient Contingency dengan nilai p = 0,000 dimana p < 0,05 H0 ditolak maka artinya terdapat hubungan antara usia dengan stadium kanker payudara di URJ RSUD Dr. Soegiri Lamongan Paritas, jika nuliparitas (tidak ada anak) maka mempunyai risiko kanker payudara. Paritas 1 atau 2 dianggap rendah risiko dan kemudian paritas banyak meningkatkan risiko lagi. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam paritas ini adalah kelahiran anak full-trem sehingga tidak termasuk yang abortus dalam perhitungan jumlah paritas (Bustan, 2007). SURYA
Risiko terjadinya kanker payudara bertambah sebanding dengan pertambahan usia karena pengaruh paparan hormonal(estrogen) yang lama serta paparan faktor risiko lain yang memerlukan waktu lama untuk dapat menginduksi terjadinya kanker payudara. Dr. Anne McTiernan dan Fred Hutchinson dari pusat penelitian di Seattle, Washington mengatakan Menyusui merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko terjadinya kanker payudara.
KESIMPULAN DAN SARAN DAN SARA 1. Kesimpulan Setelah peneliti menganalisa data dan melihat hasil analisa data maka peneliti mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut: 1) Lebih dari sebagian ibu penderita kanker payudara yaitu usia 41-55 tahun 2) Lebih dari sebagian ibu mengalami kanker payudara pada stadium II 3) Terdapat hubungan usia dengan stadium kanker payudara di Unit Rawat Jalan RSUD Dr. Soegiri Lamongan 2. Saran
Semoga dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam melakukan penelitian selanjutnya khususnya yang berkaitan dengan kanker payudara dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Perlu meningkatkan motivasi dan penyuluhan yang diberikan pada ibu untuk ikut berperan aktif dalam melakukan deteksi dini kanker payudara. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek I, Jakarta : PT. Rineka Cipta
Benson, Ralph C. 2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC 14
Vol. 3 , No.XIII, Des 2012
Stadium Kanker Payudara Ditinjau Dari Usia Dan Paritas Ibu Di Unit Rawat Jalan RSUD dr. Soegiri Kabupaten Lamongan Bustan, MN, 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta : PT. Rineka Cipta
Richard S, Snell. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta : EGC
Cunningham, F. Gary. 2006. Obstetri Williams. Jakarta : EGC
Sirait.
Eko, Budiarto. 2001. Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Siswono. 2001. Cegah Kanker Payudara Kolorektal Dengan Deteksi Dini dan Serat. Jakarta : www. gizi net. diakses Pada tanggal 01 Agustus 2009
Evelyn, Pearcie. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama Hanifa, Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP-SP
Soekidjo, Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : PT Rineka Cipta
Hidayat, Aziz Alimul A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Tekhnik Analisa Data, Jakarta : EGC Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Potter dan Perry. 2005. Ajar Pandumental Keperawatan. Jakarta : EGC Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP
Soleman.
2009. Aspek Klinis Dan Epidemiologis Penyakit. Jakarta : http:// Stetoskop Merah blog spot. Diakses pada tanggal 11 Juni 2009
Sugiyono.
2006. Statistika Bandung : Alfabeta
Suharsimi,
Arikunto. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Penelitian.
Syafir. 2011. Penyebab Terjadinya Payudara. http//www.syafir.com. pada tanggal 19
Rachmawati. 2009. Angka Kejadian Kanker Payudara. Jakarta : http:// chantiqueenz.blogspot.com. Diakses 27 Oktober 2011
SURYA
2009. Angka Kejadian Kanker Payudara. Jakarta : http:// chantiqueenz.blogspot.com. Diakses 27 Oktober 2011
15
Kanker Jakarta: diakses Januar
Vol. 3 , No.XIII, Des 2012