PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN KETERAMPILAN MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DALAM BIDANG SENI MAHASISWA PGSD FIP UNJ Sri Kawuryan Maratun Nafiah Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan dalam bidang seni mahasiswa Program S1 PGSD FIP UNJ ketika menempuh mata kuliah Pendidikan Keterampilan. Penelitian pengembangan ini menghasilkan satu bahan ajar cetak yang disusun untuk mata kuliah rumpun Pendidikan Keterampilan. Dalam pengembangan ini dilakukan uji coba produk yang melibatkan ahli materi, dan uji coba pada para mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Pendidikan Keterampilan pada tahun akademik 2010/2011.Hasil uji coba pada mata kuliah Pendidikan Keterampilan melalui penilaian produk berdasarkan kreativitas dalam bidang seni keterampilan diperoleh persentase banyaknya mahasiswa yang memperoleh skor ≥ 70 sebanyak 80%. Kata Kunci : Bahan Ajar, Pendidikan keterampilan. PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Pendidikan Dasar sebagai salah satu
lembaga
pendidikan
formal
merupakan
memerlukan pendekatan pembelajaran yang berbeda pula ditingkat pendidikan selanjutnya.
lembaga pendidikan yang strategis dalam
Siswa
pengembangan
perkembangan yang bersifat holistik (utuh dan
sumber
Pendidikan
dasar
mempersiapkan pengembangan
manusia.
berfungsi
bekal sikap,
daya
untuk
dasar
bagi
pengetahuan,
dan
SD
sedang
Pendidikan
Seni
warga Negara. Melalui pendidikan dasar di SD
kebermanfaatan
anak
perkembangan
membaca,
menulis,
Budaya
Keterampilan (SBK) diberikan karena
belajar
dalam
tahap
menyeluruh).
keterampilan yang diperlukan oleh setiap
mulai
berada
keunikan,
di sekolah
kebermaknaan, terhadap
peserta
dan
dan
kebutuhan
didik,yang
terletak
berhitung secara formal. Pendidikan yang
pada pemberian pengalaman estetik dalam
diberikan diharapkan dapat membina anak
bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan
agar dapat memiliki kreativitas, keinovasian,
berapresiasi
agar mampu hidup secara efisien dan produktif
dengan seni,” “belajar melalui seni” dan
di masyarakat.
“belajar tentang seni.”Peran ini tidak dapat
Keberhasilan pelaksanaan pendidikan di
diberikan
melalui pendekatan: “belajar
oleh
mata
pelajaran
lain
SD dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain:
(Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang
dalam
Standar Isi).
proses
pembelajaran.
Proses
pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan
Pendidikan
Seni
Budaya
dan
tahap perkembangan anak. Anak yang sedang
Keterampilan (SBK) memiliki sifat multilingual,
di masa pertumbuhan dan perkembangan
multidimensional,
mempunyai
Multilingual
kekhasan
(keunikan)
yang
berbeda dengan orang dewasa, sehingga 70
kemampuan
dan
bermakna
multikultural. pengembangan
mengekspresikan
diri
secara
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
kreatif dengan berbagai cara dan media
menghasilkan karya seni berupa lukisan,
seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan
patung,
berbagai
sebagainya
perpaduannya.
bermakna
Multidimensional
pengembangan
beragam
kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi
dengan
cara
memadukan
secara
harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna
pendidikan
kembangkan
kesadaran
apresiasi
terhadap
Nusantara
dan
merupakan
seni
menumbuh
dan
kemampuan
beragam
Mancanegara.
wujud
budaya Hal
pembentukan
ini
sikap
demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
dan
Keterampilan
(SBK)
bertujuan
agar
peserta didik di Sekolah Dasar menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi,memiliki
kemampuan
sebagai
berikut: Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan. Menampilkan
melalui
seni
peran
dalam
seni
lokal, regional, maupun global.
(SBK)
segala
aspek
keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional dan keterampilan akademik.
Pada
tingkat
SD/MI,
mata
pelajaran Keterampilan ditekankan pada keterampilan vokasional, khusus kerajinan tangan. Di dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK), proses pembelajaran yang sesuai atau praktek pembelajaran yang disesuaikan
dengan
tahap
perkembangan
siswa, yaitu: pembelajaran
sebagai
sesuatu
yang bersifat interaktif. Guru menyiapkan lingkungan belajar untuk anak melalui kegiatan
eksplorasi
dan
berinteraksi
dengan orang dewasa, teman sebaya, serta benda-benda yang ada di sekitarnya. Aktivitas pembelajaran dan bahan ajar harus konkret, nyata, dan relevan dengan kehidupan. Guru menyediakan berbagai kegiatan yang dengan
memperhatikan
kesulitan, keruntutan, serta menantang
yang
disesuaikan dengan tahap perkembangan dan kemampuannya. Kegiatan bermain dan penggunaan alat
Adapun ruang lingkup Seni Budaya Keterampilan
mencakup
dan
untuk melakukan kegiatan yang tentunya
serta
budaya dan keterampilan dalam tingkat
dan
cetak-mencetak,
kecakapan hidup (life skills) yang meliputi
bervariasi
kreativitas
budaya dan keterampilan. Menampilkan
Keterampilan,
Proses
Di lain pihak,mata pelajaran Seni Budaya
ukiran,
peraga merupakan bentuk konkret.
khusus
berhubungan dengan perkuliahan di PGSD rumpun Kerajinan dan Keterampilan adalah:
Pada perkuliahan Seni Kerajinan dan Keterampilan, selama ini dosen belum optimal memanfaatkan bahan limbah sebagai bahan
Seni
rupa,
keterampilan, 59
mencakup dan
pengetahuan, nilai
dalam
dasar karya seni. Betapa mengesankan jika melihat sehelai kertas Koran sebagai bahan Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
limbah yang sudah tidak terpakai berbentuk persegi
dapat
berubah
menjadi
1. Dosen
burung,
dengan hanya melipatnya saja. Kain perca
belum
mengoptimalkan
bahan
limbah sebagai bahan dasar karya seni. 2. Belum adanya bahan ajar yang dapat
diambil dari sisa jahitan, jikadisambung atau
dijadikan
acuan
mahasiswa
digabung akan menjadi taplak meja tamu,
pembuatan
sterofoam dari bekas pelindung buah apel atau
keterampilan dari bahan limbah.
karya
seni
dalam
kerajinan
dan
pir, digabungkan dan dibentuk menjadi bunga,
3. Jiwa kewirausahaan belum ditanamkan
kulit telur ayam, telur bebek, telur puyuh bisa
pada diri mahasiswa Program S1 PGSD
dibuat menjadi boneka, bunga, ikan dan lain-
FIP UNJ.
lain. Karya-karya seperti ini dapat dijadikan sebagai awal dari jiwa kewirausahaan bagi
C.
Pembatasan Fokus Penelitian Berdasarkan temuan masalah yang
mahasiswa, baik untuk menambah uang saku maupun sebagai karya kreatif yang dapat
masalah. Penelitian ini dibatasi hanya pada
menopang ekonomi kreatif bagi mahasiswa. Oleh karena itu, model bahan ajar dalam bidang seni perlu disediakan bagi mahasiswa calon guru/guru Sekolah Dasar yang
sedang
menempuh
perkuliahan
teridentifikasi maka perlu adanya pembatasan
di
masalah “upaya meningkatkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan dalam bidang seni pada mahasiswa semester genap Tahun Akademik 2010/2011 di PGSD FIP UNJ. Kreativitas dalam bidang seni adalah
PGSD, agar mereka kelak dapat mengajarkan mata pelajaran SBK di sekolah dengan memanfaatkan limbah. Bahan ajar ini juga mengajak
kepada
masyarakat
untuk
mengembangkan jiwa kewirausahaan, karena barang-barang yang dibuat dari bahan limbah dapat menjadi karya seni yang menarik dan layak dijual, serta memiliki seni kreasi yang tinggi. Semua contoh-contoh keterampilan yang termuat dalam model bahan ajar ini murah, mudah didapat, singkat, dan jelas. Begitu pula gambar hasil karya yang disajikan
mencipta
yang
baru,
sebagai
kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat
hubungan-hubungan
baru
antara
unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas atau daya cipta memungkinkan munculnya penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam semua bidang usaha manusia lainnya, termasuk Seni Budaya, dan Keterampilan. Pengembangan
akan membuat semakin menarik, bersemangat untuk ikut mencoba mempraktekkannya.
sesuatu
dimaksud
adalah
bahan
tentang
ajar
yang
bahan
ajar
pendidikan keterampilan dengan pemanfaatan B.
Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Berdasarkan uraian di atas, area
limbah.
Sementara
dimaksud
dalam
itu,
mahasiswa
penelitian
ini
yang adalah
penelitian yang muncul pada perkuliahan Seni
mahasiswa yang sedang menempuh mata
Kerajinan dan Keterampilan dapat diidentifikasi
kuliah
permasalahan, antara lain:
semester genap, tahun akademik 2010/2011 di
Pembelajaran
Keterampilan
pada
PGSD FIP UNJ. 59
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
D.
dapat memberikan suatu alternatif strategi
Perumusan Masalah Penelitian Permasalahan
yang
akan
dikembangkan dirumuskan sebagai berikut:
perkuliahan di Kampus; c.
Bagi
Lembaga
PGSD,
Bagaimana meningkatkan kreativitas dan jiwa
mengeksplorasi
kewirausahaan dalam bidang seni melalui
kemampuan
pengembangan
kurikulum rumpun Keterampilan Program
bahan
ajar
pendidikan
keterampilan dengan pemanfaatan limbah? Apakah kreativitas dan jiwa kewirausahaan dalam
bidang
penyediaan
seni
mahasiswa
bahan
keterampilan
dengan
ajar
jawaban
dalam
memperkaya mengembangkan
S1 PGSD FIP UNJ. d.
Bagi
peneliti,
hasil
penelitian
ini
melalui
diharapkan dapat menambah wawasan
pendidikan
tentang bagaimana cara memanfaatkan
pemanfaatan
limbah
limbah menjadi barang yang mempunyai
akan meningkat? Rumusan
dan
untuk
nilai seni tinggi pada perkuliahan rumpun pertama
atas
untuk
proses
mencari penelitian
Keterampilan; e.
Masyarakat,
hasil dapat
penelitian
pengembangan, dan rumusan kedua untuk
diharapkan
mencari jawaban apakah kreativitas dan jiwa
bahan
kewirausahaan meningkat dari siklus ke siklus
baranrng seni yang berasal dari limbah.
referensi
dijadikan
ini
dalam
sebagai
menciptakan
setelah diadakan penelitian pengembangan. TINJAUAN PUSTAKA E.
Kegunaan Hasil penelitian
1.
Secara Teoretis
A.
Pengertian Kreativitas dalam Bidang Seni
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Sudah
tidak
lagi
kreativitas
rumpun mata kuliah Keterampilan sebagai
namun dalam dunia pendidikan maupun sosial
bahan acuan dalam pengembangan kurikulum
kemasyarakatan selalu mempersoalkannya.
dalam
perkuliahan
Seni
Kerajinan
kehidupan
masalah
memberikan manfaat bagi kalangan dosen
mata kuliah rumpun Keterampilan, khususnya
dalam
asing
sehari-hari,
Kreativitas menurut Goodwin (2004:1)
dan
adalah peduli terhadap bagaimana diri berpikir,
Keterampilan untuk meningkatkan kreativitas
belajar, mempunyai kognisi dan pemahaman
dan jiwa kewirausahaan mahasiswa dalam
dunia di sekitar, mencakup ide-ide, penemuan,
bidang seni.
bermain, kepanjangan daya akal, inovasi, eksperimentasi, imajinasi dan pengambilan
2.
Secara Praktis
a.
Bagi mahasiswa, bahan ajar pendidikan
resiko.Adapun karakteristik dari organisasi
keterampilan dengan pemanfaatan limbah yang
dikembangkan
dan
diterapkan
dalam penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kreativitas
dan
jiwa
kewirausahaan dalam bidang seni; b.
Bagi
dosen
mata
kuliah
rumpun
kreatif dan inovatif menurut Thorne (2007:14) meliputi:
mengembangkan
kerjasama
tim
secara efektif, mendorong komunikasi dan koordinasi jaringan,
antar
sekolah,
mendukung
inovasi,
membangun mengenali
perubahan kecil, memungkinkan waktu untuk refleksi
dan
berdebat,
mendorong
Keterampilan, peneitian ini diharapkan 59
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
keikutsertaan dan keterlibatan aktif, serta
(8) menjadi warga negara yang demokratis
menciptakan
serta
satu
iklim
kooperatif
dan
kepercayaan.
bertanggung
jawab
(disadur
dalam
himpunan peraturan perundangan.pdf). Kelima
Munandar (2009:31) mengajukan dua
tujuan, yakni manusia yang beriman dan
pertanyaan, yakni: Mengapa kreativitas begitu
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
bermakna dalam hidup? Mengapa kreativitas
berakhlak mulia, sehat, kreatif, dan menjadi
perlu dipupuk sejak dini dalam diri anak didik?
warga
Lebih lanjut Munandar (2009: 31) memetakan
bertanggung
terdapat
pengembangan
empat
alasan
untuk
menjawab
negara
yang
jawab
demokratis
lebih
dekat
karakter,
serta kepada
dibandingkan
kemengapaan tersebut, yaitu:Pertama, karena
dengan tujuan agar menjadi berilmu, cakap,
dengan
dan mandiri.
berkreasi
seseorang
dapat
mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya, dan perwujudan/aktualisasi
diri
merupakan
Ciri-ciri kognitif (pengetahuan) dan ciriciri afektif (sikap dan nilai) perlu dikembangkan
kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam
secara
hidup
merupakan
pembelajaran. Peserta didik dihadapkan pada
berfungsi
masalah-masalah yang menuntut pemikiran
sepenuhnya. Kedua, kreativitas atau berpikir
dan pemecahan masalah secara kreatif. Oleh
kreatif sebagai kemampuan untuk melihat
karena itu, pendidik/dosen seharusnya:
bermacam-macam kemungkinan penyelesaian
manusia.
manifestasi
dari
Kreativitas individu
yang
terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang
komprehensif
Menciptakan
dalam
lingkungan
kelas
dan
mendapat perhatian dalam pendidikan. Ketiga,
pertanyaan.
Pertanyaan
bersibuk
merangsang
bermanfaat
secara bagi
diri
kreatif
tidak
pribadi
hanya
dan
yang
merangsang peserta didik kreatif. Mengajukan
diri
proses
bagi
pemikiran
pertanyaan-pertanyaan
mengundang yang
kreatif
adalah
divergen
atau
lingkungan tetapi juga memberikan kepuasan
terbuka. Pertanyaan semacam ini dapat
kepada individu. Keempat, kreativitaslah yang
membuka diskusi karena memiliki banyak
memungkinkan
kemungkinan jawaban.
manusia
meningkatkan
kualitas hidupnya. Pelaksanaan pendidikan komprehensif berbasis
kebudayaan
akan
melahirkan
Memadukan (berpikir)
perkembangan
dan
afektif
kognitif
(sikap
dan
perasaan), dilatih melalui keterampilan
karakter, akhlak, budi pekerti, kreativitas dan
berpikir
inovasi.
luwes (fleksibel), keterampilan berpikir
Hal
ini
sebagai
upaya
menuju
lancar,
keterampilan
berpikir
tercapainya tujuan pendidikan sesuai dengan
orisinal,
Pasal 3 UU No 20 Tahun 2003 tentang
keterampilan menilai (mengevaluasi). Hal
Sisdiknas,
potensi
ini dipadukan dengan rasa ingin tahu
peserta didik agar menjadi (1) manusia yang
yang tinggi, bersifat imajinatif, merasa
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
tertantang oleh kemajemukan, sifat berani
Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) sehat, (4)
mengambil resiko, sifat menghargai.
yakni:
berkembangnya
keterampilan
mengelaborasi,
berilmu, (5) cakap, (6) kreatif, (7) mandiri, dan 59
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
Menggabungkan pemikiran divergen dan pemikiran
konvergen.
konvergen jawaban
menuntut tunggal
Pemikiran
siswa
yang
tepat
Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan
berlawanan dengan pemikiran divergen,
guru/pendidik.
menghendaki
banyak
jawaban
benar. Kebanyakan soal atau masalah yang
diberikan
di
sekolah
menuntut
kreatif,
dengan
tinggi dan menyadari potensinya.
Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam
memberikan satu jawaban yang benar.
sehari-hari.
peluang
agar
peserta
didik
mempunyai
kemampuan dan
sosial
di
kehidupan
mengenali lingkungan
sekitar.
persoalan. Pemikiran demikian harus banyak dirangsang dalam pendidikan komprehensif.
Menunjukkan gejalaalam
pemikiran divergen yang menuntut mereka mencari sebanyak mungkin jawaban terhadap
bimbingan
Menunjukkan rasa keingintahuan yang
peserta didik untuk dipecahkan dengan
Pendidikan komprehensif memberikan
tentang
kreatif.
berdasarkan informasi yang diberikan,
yang
informasi
lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan
mencari
paling
Menggunakan
Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan
Alasannya, hanya peserta didik yang mampu
terhadap bangsa, negara, dan tanah air
berpikir kreatif akan mendapatkan peluang
Indonesia.
bidang-bidang
baru
dan
menghasilkan
penemuan-penemuan baru yang inovatif.
program
kemampuan
untuk
melakukan kegiatan seni dan budaya
B. Jiwa Kewirausahaan dalam Bidang Seni Keberhasilan
Menunjukkan
pendidikan
lokal.
dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SD yang diterbitkan oleh BNSP (Badan Nasional
kebiasaan
hidup
bersih,
sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan
dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik sebagaimana tercantum
Menunjukkan
waktul uang.
Berkomunikasi secara jelas dan santun.
Bekerjasama dalam kelompok, tolong-
Standar Pendidikan), yang antara lain meliputi:
menolong, dan menjaga diri sendiri dalam
lingkungan keluarga dan teman sebaya.
Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Mematuhi
aturan-aturan
sosial
yang
berlaku dalaml ingkungannya.
Menghargai
keberagaman
agama,
budaya, suku, ras, dangolongan social ekonomi di lingkungan sekitarnya.
59
Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
Menunjukkan
keterampilan
berbicara,
membaca,
berhitung
(dimuat
menyimak,
menulis,
dalam
dan
Lampiran
Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tanggal 23
Mei
2006
tentang
SKL
SD/MI/SDLB/Paket A).
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
Sejalan
dengan
hal
tersebut,
teori,
mengungkapkan
data,
menganalisis
pendidikan komprehensif harus membekali
sebab-sebab, menyimpulkan dan membuat
peserta didik agar survive dalam mengarungi
keputusan untuk melakukan tindakan-tindakan
kehidupan selanjutnya,
lebih
dengan membekali
lanjut.
Jika
demikian,
mereka untuk siap terjun ke dalam kehidupan
mengakibatkan
bermasyarakat. Peserta didik juga dibekali
mengembangkan pemikiran kritisnya untuk
dengan berbagai pandangan tentang lapangan
melakukan berpikir kreatif, yang berdampak
pekerjaan yang harus diciptakan sendiri oleh
pada inovasi-inovasi pada pengembangan
peserta
ekonomi
didik,
antara
lain
melalui
pemberdayaan kewirausahaan. Jiwa
peserta
akan
kreatif,
didik
antara
dapat
lain
melalui
pengembangan 14 sub sektor industri: yaitu
kewirausahaan
atau
periklanan (advertising), arsitektur, pasar seni
enterpreneurshipsebagai segala kegiatan yang
dan barang antik, kerajinan, desain, fashion,
menjadikan kreativitas (kekayaan intelektual),
video/film/animasi/ fotografi, game, musik, seni
budaya,
maupun
pertunjukan (showbiz), penerbitan/ percetakan,
masa
software, televisi/radio (broadcasting), dan
dan
lingkungan
warisan sebagai
depan.Paradigma
budaya tumpuan
entrepreneurship
tidak
riset
&
pengembangan
(R
&
D
=
hanya melulu mengenai ekonomi, tetapi juga
Research&Development) dalam situs internet
semangat
(http://am62.blogspot.com/2010/12/pendidikan
pendidikan
entrepreunership
berdasarkan kepada pengembangan pola pikir
-ekonomi-kreatif.html).
kreativitas dan pembentukan inovasi-inovasi
Berdasarkan batasan di atas, ekonomi
baru.Ekonomi kreatif menurut John Howkins
baru telah muncul seputar industri kreatif yang
didefinisikan sebagai segala kegiatan ekonomi
dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual,
yang
seperti Paten, Hak Cipta, Merek, Royalti, dan
menjadikan
kreativitas
(kekayaan
intelektual), budaya, dan warisan budaya
Desain.
maupun lingkungan sebagai tumpuan masa
kewirausahaan muncul, rakyat jadi mandiri,
depan; sedangkan definisi lain menyatakan
meminimalkan
bahwa
mental buruh, menciptakan lapangan kerja
ekonomi
kreatif
merupakan
era
Dengan
ekonomi
kreatif,
ketergantungan,
mengurangi
jiwa
mengikis
ekonomi baru yang mengintensifkan informasi
baru,
pengangguran,
dan kreativitas dengan mengandalkan pada
menyemarakkan
ide dan stock of knowledge dari sumber daya
mendatangkan devisa, yang pada akhirnya
manusia sebagai faktor produksi utama dalam
rakyat menjadi makmur.
dunia
pariwisata,
kegiatan ekonominya. Oleh
karena
itu,
pendidikan
C. Pendidikan Keterampilan Salah satu mata pelajaran yang dapa
komprehensif harus diimplementasikan guna memberikan mengembangkan
peluang
untuk
ekonomi
kreatif.
lebih Proses
belajar dalam pendidikan komprehensif dimulai dari
melakukan
atau
pengalaman
yang
dirasakan oleh peserta didik, bukan dari teori59
tmemberikan sumbangan kepada peserta didik agar berani dan siap menghadapi tantangan masa
depan
adalah
mata
pelajaran
keterampilan. Hal ini dikarenakan kompetensi dalam mata pelajaran ini merupakan bagian Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
dari pembekalan life skill kepada peserta
pengalaman apresiasi maupun pengalaman
didik.Selain
berkreasi guna menghasilkan suatu produk
itu
keseluruhan
kegiatan
pembelajaran keterampilan yang merupakan
berupa
aplikasi
dalam
langsung bagi kehidupan pesertadidik.Dalam
dibuat
mata pelajaran Keterampilan, peserta didik
langsung oleh peserta didik dapat membuat
melakukan interaksi terhadap benda-benda
mereka
produk kerajinan dan teknologi yang ada di
dari
mata
pelajaran
lain
menghasilkan suatu benda yang
semakin
memperoleh
merasakan
pengalaman
manfaat
matapelajaran
keterampilan.
benda
lingkungannya, menciptakan
Kata
keterampilan
sama
artinya
nyata
dan
yang
kemudian
berkreasi
produk
kerajinan
berbagai
maupun produk teknologi, sehingga diperoleh
dengan kata cekatan. Terampil atau cekatan
pengalaman
adalah
apresiatif dan pengalaman kreatif.
kepandaian
melakukan
sesuatu
dengan cepat dan benar. Falsafah Pendidikan Keterampilan
adalah
melatih
kemampuan
bermanfaat
konseptual,
pengalaman
Orientasi mata pelajaran Keterampilan adalah
memfasilitasi
pengalaman
emosi,
perseptual, apresiatif dan kreatif produktif
intelektual, fisik, konsepsi, sosial, estetik,
dalam menghasilkan produk kerajinan dan
artistic dan kreativitas kepada pesertadidik
atau
memberikan
dengan melakukan aktivitas apreasiasi dan
kerajinan-
kreasiter hadap berbagai produk benda di
kerajinan fungsional dari karya kerajinan,
sekitar pesertadidik yang bermanfaat bagi
karyateknologi
bertumpu
kehidupan manusia, mencakup antara lain;
pada keterampilan tangan.Istilah keterampilan
jenis, bentuk, fungsi, manfaat, tema, struktur,
termuat
sifat, komposisi, bahanbaku, bahanpembantu,
produk
penekanan
teknologi pada
yang
penciptaan
sederhana,
dalam
yang
situs
internet
(http://www.puskur.net/
peralatan,
download/prod2007/55Kajian%20Kebijakan%2
keterbatasannya. Selain itu peserta didik juga
0Kurikulum%20Keterampilan.pdf).
melakukan aktivitas memproduksi berbagai
Akan tetapi dalam pengertian sempit
produk
teknik
benda
kelebihan
kerajinan
dan
maupun
produk
biasanya keterampilan lebih ditujukan kepada
teknologi melalui yang sistematis dengan
kegiatan-kegiatan yang berupa perbuatan.
berbagai
Keterampilan menurut Reber dalam Muhibbin
mengembangkan dari benda yang sudah ada
Syah
atau membuat benda yang baru.
(2000:34)
adalah
kemampuan
melakukan pola-pola tingkah laku yang komplit
cara
misalnya
Sumbangan
meniru,
mata
pelajaran
dan tersusun rapi dan sesuai dengan keadaan
Keterampilan adalah: (1) banyak memberikan
untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan
kesempatan
bukan
memperhatikan dan menganalisis berbagai
hanya
melainkan
juga
mengikuti
gerakan
motorik
mengejewantahkan
fungsi
yang bersifat kognitif.
bentuk
kepada
objek
peserta
benda
didik
yang
untuk
berada
disekelilingnya, (2) membiasakan peserta didik
Keterampilanmerupakanmatapelajaran
untuk
memanfaatkan
dan
merencanakan
yang memberikan kesempatan kepada peserta
produk tertentu yang mengacu kepada alam
didik
dan lingkungannya, maka peserta didik dilatih
59
untuk
terlibat
dalam
berbagai
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
berpikir dan kreatif, (3) seringnya peserta didik dilatih
menyelesaikan
tugas
b. Mengidentifikasi standar isi mata pelajaran
keterampilan
Seni,
Budaya,
dan
Keterampilan
di
diharapkan akan terbina sikap cermat, tekun,
Sekolah Dasar sebagai pijakan dalam
rapidan bekerja sama dengan teman, (4)
mengembangkan bahan ajar Pendidikan
latihan juga memupuk minat dan bakat peserta
Keterampilan.
didik
dalam
keterlibatan
bidang dalam
keterampilan, bidang
(5)
c. Mengembangkan
keterampilan
pembelajaran
model berupa
perangkat bahan
merupakan modal dasar yang dapat dipakai
Pendidikan
sebagai modal dalam kehidupan peserta didik
Pemanfaatan Limbah dalam mata kuliah
ditengah masyarakat.
Pendidikan Keterampilan.
Berdasarkan
uraian
disimpulkan
diatas,
dapat
bahwa
pelajaranKeterampilanadalah
kajian
kuliah Pendidikan Keterampilan. e. Tersedianya bahan ajar cetak mata kuliah
yang harus diberikan untuk menumbuhkan
Pendidikan
kepekaan rasa keindahan, artestik, dapat
Pemanfaatan Limbah.
saling
menghargai,
mewujudkan
beradap
pengalaman
Melalui
d. Meningkatkan kualitas pembelajaran mata
mata suatu
Keterampilan
ajar
Keterampilan
Melalui
untuk
berkreasi
dan
B. Subjek dan Lokasi Penelitian Subjek penelitian ini adalah mahasiswa
berapresiasi seni yang berbasis budaya.
Program S1 PGSD Jurusan Pendidikan Guru METODOLOGI PENELITIAN
Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ
A. Tujuan Penelitian
yang
1. Secara Umum
Pendidikan
Penelitian
Keterampilan
mata
kuliah
pada
tahun
akademik 2010/2011, serta dosen pengampu
jiwa
mata kuliah Pendidikan Keterampilan. Lokasi
kewirausahaan dalam bidang seni mahasiswa
penelitian dilaksanakan di Kampus E PGSD
Program S1 PGSD FIP UNJ ketika menempuh
FIP
mata
mahasiswa Program S1 PGSD FIP UNJ.
kuliah
bertujuan
menempuh
untuk
meningkatkan
ini
sedang
kreativitas
Pendidikan
dan
Keterampilan.
UNJ
sebagai
tempat
perkuliahan
Selanjutnya dengan adanya pengembangan bahan
ajar,
tujuan
pengiringnya
adalah
meningkatkan akreditasi Jurusan PGSD FIP UNJ. 2. Secara Khusus Penelitian ini mempunyai tujuan khusus
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
pengembangan
(developmental
research).
Pengembangan
dirancang
untuk
menghasilkan perangkat pembelajaran berupa bahan ajar cetak mata kuliah Pendidikan
untuk: a. Mengidentifikasi konten kurikulum rumpun Pendidikan
C. Metode Penelitian
Keterampilan
hasil
Keterampilan. Rancangan pengembangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:
pengembangan kurikulum Program S1 PGSD FIP UNJ bulan Mei 2010.
59
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
Program S1 Jurusan PGSD FIP UNJ tahun akademik 2010/2011 yang sedang menempuh
Start
mata kuliah Pendidikan Keterampilan. Setelah Analisis Kebutuhan Bahan Ajar: Pendidikan Keterampilan
Pengembangan dan Implementasi
Desain
itu, dilakukan evaluasi dan revisi mengenai dampak
bahan
ajar
bagi
peningkatan
kreativitas dan kewirausahaan dalam bidang seni.
Eksperimen
model
perangkat
Evaluasi dan Revisi
pembelajaran dilakukan dengan rancangan Penelitian ini mengacu pada beberapa kajian
teoretik
pengembangan
tentang
prosedur
model
perangkat
eksperimen posttest control group design. Pada
akhir
karya
analisis
mahasiswa.
pengembangan
dan
desain, implementasi.
serta Fase
analisis kebutuhan berdasarkan hasil analisis konten mata kuliah Pendidikan Keterampilan, tujuan pembelajaran, substansi pembelajaran, serta standar isi dan standar kelulusan siswa
identifikasi
dan
a.
tujuan
pembelajaran sesuai dengan silabus mata kuliah
Pendidikan
Keterampilan
dibuat
oleh
Pada fase pertama, dihasilkan model
Melalui Pemanfaatan Limbah. Selain itu, juga
dihasilkan
Pendidikan
bahan
ajar
Keterampilan
cetak Melalui
Pemanfaatan Limbah. b.
Pada fase kedua, berupa hasil penerapan dan implementasi model pembelajaran
hasil
Pendidikan
pengembangan kurikulum yang dilaksanakan
Keterampilan
Melalui
Pemanfaatan Limbah.
Jurusan PGSD FIP UNJ pada bulan Mei 2010. Menetapkan materi dari bahan ajar tersebut,
berhasil
pembelajaran Pendidikan Keterampilan
melakukan
menetapkan
yang
penelitian ini adalah:
mahasiswa Program S1 PGSD FIP UNJ. dengan
seni
Hasil atau produk yang diharapkan dari
kuliah rumpun Pendidikan Keterampilan pada
desain,
pengampu
D. Hasil/Produk yang Diharapkan
SD yang berhubungan erat dengan mata
Fase
dosen
melaksanakan penilaian kreativitas produk
pembelajaran yang sudah baku, meliputi: kebutuhan,
semester,
E.
Uji Produk Pengembangan
mengacu pada pemanfaatan limbah. Fase
Bahan ajar yang telah disusun oleh
Implementasi dan Pengembangan, berupa
peneliti, terlebih dahulu dinilai secara silang
bahan ajar Pendidikan Keterampilan melalui
oleh tim dosen pengampu mata kuliah rumpun
Pemanfaatan Limbah. Bahan ajar yang telah
Pendidikan
disusun oleh peneliti, kemudian dinilai secara
konten
silang oleh dosen pengampu mata kuliah
pembelajaran, dari sisi bahasa, serta tampilan
rumpun Pendidikan Keterampilan yang lain,
secara grafis. Kemudian diujicobakan pada
dilihat dari sisi konten materi, dari kelengkapan
kelompok kecil dan selanjutnya uji lapangan.
sajian pembelajaran, dari sisi bahasa, serta
Dalam penelitian ini implementasi dilakukan
tampilan secara grafis. Dalam penelitian ini
kepada mahasiswa Program S1 Jurusan
implementasi dilakukan kepada mahasiswa 59
PGSD FIP UNJ tahun akademik 2010/2011
Keterampilan,
materi,
dari
dilihat
dari
kelengkapan
sisi
sajian
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
sedang menempuh mata kuliah Pendidikan
Keterampilan (SBK), khususnya dalam sub
Keterampilan. Setelah itu, dilakukan evaluasi
materi keterampilan di SD.
dan revisi mengenai dampak bahan ajar bagi
2)
peningkatan kreativitas dan kewirausahaan dalam
bidang
seni.
Eksperimen
Prosedur Pemanfaatan Produk
berupa
bahan
ajar
dapat
model
dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa calon
perangkat pembelajaran dilakukan dengan
guru dan guru SD sesuai kebutuhan pengguna
rancangan eksperimen posttest control group
(stakeholders) di lapangan, tentunya dengan
design. Pada akhir semester dosen pengampu
prosedur yang telah disepakati sebelumnya.
melaksanakan penilaian kreativitas melalui B.
karya seni yang dihasilkan.
Hasil Analisis Uji Coba Berdasarkan hasil analisis uji coba
HASIL PENGEMBANGAN DAN
bahan
PEMBAHASAN
berikut: 1) Uji coba pertama melibatkan para
A.
Hasil Pengembangan
para ahli di bidang pendidikan keterampilan
1.
Nama Produk Pengembangan
dan anggota peneliti. Kepada ahli materi dan
Produk
yang
diperoleh
data-data
sebagai
pada
anggota peneliti diberikan naskah bahan ajar
pengembangan ini berupa satu bahan ajar
yang sudah selesai disusun. Ahli materi
untuk mata kuliah Pendidikan Keterampilan (2
memberikan masukan baik dari sisi materi
SKS). Bahan ajar tersebut tersimpan dalam
maupun
bentuk
tersebut kemudian digunakan untuk merevisi
CD
dihasilkan
ajar,
Pembelajaran
(karya
pembelajaran.
Hasil
masukan
peneliti/dosen) dan bahan cetak.
bahan ajar, baik dari sisi materi maupun segi
2.
bahasa. Dengan demikian dapat disimpulkan
Karakteristik Produk Sebagai
respon
tuntutan
bahwa bahan ajar Pendidikan Keterampilan
kelengkapan perangkat kurikulum di perguruan
layak untuk dimanfaatkan sebagai suplemen
tinggi,
pembelajaran mata kuliah rumpun pendidikan
maka
ketersediaan diwujudkan
perlu
terhadap
ditindaklanjuti
bahan dalam
ajar. bentuk
dengan
Produk bahan
ini
keterampilan ditinjau dari segi keakuratan
ajar,
materi. 2) Pada uji coba tahap kedua, bahan
dilengkapi dengan latihan dan bahan diskusi.
ajar
1)
mahasiswa,
Kelebihan Produk Produk
kelebihan
yang
dihasilkan
diantaranya
adalah,
memberikan
pemahaman
memiliki (a)
secara
dapat rasional
yang
telah
direvisi
sebagai
digunakan subjek
oleh
sasaran
pengembangan bahan ajar. Uji coba dilakukan dengan menggunakan bahan ajar perkuliahan.
Perkuliahan
dimulai,
dalam para
kepada calon guru dan guru di SD tentang
responden diberikan pembelajaran mata kuliah
konten mata kuliah Pendidikan Keterampilan,
Pendidikan Keterampilan.
(b) memberikan kemudahan dalam memahami
satu semester bahan ajar digunakan oleh
hakikat
mahasiswa, maka dilakukan uji produk yang
membantu
pendidikan mahasiswa
keterampilan, dalam
(c)
menyusun
perangkat pembelajaran Seni Budaya dan
dihasilkan
mahasiswa
Setelah selesai
berupa
kreativitas
dalam bidang seni, khususnya produk dari tugas-tugas yang harus dibuat mahasiswa
59
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
berhubungan dengan pembuatan keterampilan
mendapatkan skor kreativitas dalam bidang
dengan skor kreativitas dalam bidang seni
seni keterampilan < 70 pada mata kuliah
seperti pada tabel di bawah ini.
Pendidikan
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapangan Bahan Ajar untuk Meningkatkan Kreativitas dalam Bidang Seni Keterampilan No.
sedangkan
Keterampilan 80%
dari
sebesar
jumlah
20%,
mahasiswa
memperoleh skor kreativitas dalam bidang seni keterampilan ≥ 80%.
Responden matakuliah Pendidikan Keterampilan
Penilaian Produk berupa Kreativitas dalam bidang seni Keterampilan
A
60.00
pemerolehan skor kreativitas dalam bidang
B
70.00
seni
C
77.50
kejelasan bahwa mata kuliah Pendidikan
D
65.00
Keterampilan apabila digunakan strategi atau
E
70.00
F
82.50
G
70.00
H
77.50
I
60.00
keterampilan. Pertama, pendekatan pribadi,
J
81.25
bahwa
K
97.50
individual bukan secara berkelompok. Kedua,
L
90.00
pendekatan melalui dorongan, mahasiswa
M
77.50
perlu selalu dimotivasi agar berhasil membuat
N
60.00
kreasi seni dari bahan limbah. Ketiga, proses
O
75.00
P
77.50
Q
85.00
R
75.00
S
65.00
kampus. Keempat, produk jadi dipamerkan
T
77.50
pada acara pameran kelas. Berdasarkan hasil
U
75.00
atau
V
72.50
mahasiswa menyusun kalkulasi harga produk
W
77.50
buatan sendiri apabila produk tersebut akan
X
75.00
diproduksi dan dijual. Hal ini dapat melatih jiwa
Y
72.50
Z
82.50
AA
75.00
AB
81.25
AC
65.00
pendidikan keterampilan melalui strategi 4 P
70.00
(Pribadi, Pendorong, Proses, Produk)
Makna yang terkandung di dalam
1 2 3 4 5 6 7 8
keterampilan
di
atas
pendekatan
pendekatan
Pendorong,
Proses,
4
dan
memberikan
P
(Pribadi,
Produk)
dapat
meningkatkan kreativitas dalam bidang seni
9 10 11
tugas-tugas
diselesaikan
secara
12 13 14 15
pengerjaan boleh di rumah, tetapi pada
16
kegiatan
17 18
awal
proses
dan
akhir
proses
pembuatan karya seni harus dikerjakan di
19 20 21
produk
tersebut,
kemudian
para
22 23 24 25
kewirausahaan dalam bidang seni. Hasil dari
26
kegiatan penelitian ini dapat mengembangkan
27 28
suatu
29 30 AD Persentase banyaknya mahasiswa yang mempunyai skor< 70 Persentase banyaknya mahasiswa yang mempunyai skor ≥70
=(6/30)x100% =20%
model
pendekatan
pembelajaran
yang
efektif untuk meningkatkan kreativitas dalam bidang seni kerajinan dan keterampilan.
=(24/30)x100% =80%
Berdasarkan dari tabel di atas, terlihat bahwa 59
banyaknya
mahasiswa
yang Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
dan prasarana yang beragam, memudahkan
A. Kesimpulan
mahasiswa bersibuk diri secara kreatif. Produk
Penelitian
pengembangan
ini
yang telah dihasilkan seseorang dihargai
menghasilkan satu bahan ajar cetak yang
dengan cara memajang karya-karya tersebut
disusun untuk mata kuliah rumpun Pendidikan
di pameran kelas. Hal ini akan semakin
Keterampilan.
memotivasi
Dalam
pengembangan
ini
seseorang
untuk
melakukan
dilakukan uji coba produk yang melibatkan ahli
kegiatan kreatif. Bahan yang digunakan juga
materi, dan uji coba pada para mahasiswa
dicari dari bahan limbah, sehingga dapat
yang
sedang
Pendidikan
menempuh
Keterampilan
mata
kuliah
memecahkan masalah-masalah dari sisi biaya
pada
tahun
dan pemanfaatan bahan berasal dari bahan
akademik 2010/2011.Hasil uji coba pada mata kuliah
Pendidikan
melalui
Pendekatan 4P memandang belajar
kreativitas
sambil berbuat (learning bydoing) sebagai
dalam bidang seni keterampilan diperoleh
perkembangan pribadi untuk membuat kreasi.
persentase
Rasa ingin tahu adalah sikap alamiah peserta
penilaian
produk
Keterampilan
yang sudah tidak digunakan.
berdasarkan
banyaknya
mahasiswa
yang
memperoleh skor ≥ 70 sebanyak 80%.
didik. Pertama, karena dengan berkreasi
Hasil tersebut menandakan bahwa jika perkuliahan
Pendidikan
Keterampilan
seseorang
dapat
mewujudkan
(mengaktualisasikan)
dirinya,
dilaksanakan melalui pendekatan 4P (Pribadi,
perwujudan/aktualisasi
Pendorong,
Proses,
maka
kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam
kreativitas
dalam
dapat
hidup
dan
Produk),
bidang
seni
berkembang.
manusia.
manifestasi
dari
diri
dan
merupakan
Kreativitas individu
yang
merupakan berfungsi
sepenuhnya. Kedua, kreativitas atau berpikir B. Implikasi
kreatif sebagai kemampuan untuk melihat
Berdasarkan
hasil
kesimpulan
penelitian pengembangan di atas, jika pada mahasiswa disediakan bahan ajar sebagai materi
suplemen
dan
pendekatan
pembelajaran 4P (Pribadi, Pendorong, Proses, dan
Produk),
maka
khususnya kreativitas
hasil
pembelajaran,
dalam
bidang
seni
keterampilan dan kerajinan dapat meningkat. Hal
ini
disebabkan
karena
pembelajaran
dilaksanakan melalui pendekatan 4P. Melalui pendekatan 4P, perhatian dosen terhadap perilaku mahasiswaakan menampilkan ciri-ciri pribadi
kreatif,
hal
ini
akan
membantu
tumbuhnya motivasi intrinsik (dorongan dalam diri). Dengan menyediakan berbagai sarana 59
bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan. Ketiga, bersibuk diri secara kreatif dalam membuat produk tidak hanya bermanfaat bagi diri pribadi dan bagi lingkungan tetapi juga memberikan kepuasan
kepada
individu.
Keempat,
kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Berdasarkan
uraian
di
atas,
jika
pelaksanaan perkuliahan rumpun Pendidikan Keterampilan menggunakan pendekatan 4P, melalui tahap-tahap: Pertama, secara individu, karena dengan berkreasi seseorang dapat Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya, dan
menyadari bahwa perlu dilakukan revisi
perwujudan/aktualisasi
dan pengembangan lebih lanjut dari
diri
merupakan
kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup
manusia.
manifestasi
dari
Kreativitas individu
merupakan
yang
bahan ajar yang sudah disusun. 2.
Bagi Dosen Pengampu Mata Kuliah
berfungsi
Rumpun Pendidikan Keterampilan, agar
sepenuhnya. Kedua, kreativitas atau berpikir
semua dosen rumpun matematika dapat
kreatif sebagai kemampuan untuk melihat
menerapkan pendekatan
bermacam-macam kemungkinan penyelesaian
Pendorong,
terhadap suatu masalah, merupakan bentuk
kreativitas mahasiswa dalam bidang seni
pemikiran yang sampai saat ini masih kurang
keterampilan dan kerajinan meningkat.
mendapat perhatian dalam pendidikan. Oleh
3.
Proses,
4P (Pribadi,
Produk)
agar
Untuk Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
karena itu, pendidik perlu mendorong peserta
Dasar,
didik untuk mencoba berkreasi tanpa adanya
Universitas Negeri Jakarta, diharapkan
rasa takut salah. Ketiga, bersibuk diri melalui
menjadi
proses secara kreatif tidak hanya bermanfaat
pengembangan bahan ajar yang lebih
bagi diri pribadi dan bagi lingkungan tetapi
berkualitas dan menunjang ketercapaian
juga memberikan kepuasan kepada individu.
kompetensi
Keempat,
Pendidikan Keterampilan.
melalui
hasil
atau
produk
Fakultas
Ilmu
Pendidikan,
pendorong
mata
kuliah
dalam
rumpun
menimbulkan keinginan untuk terus berkreasi, karena
kreativitaslah
yang
memungkinkan
manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dampak dari pelaksanaan tahapan tersebut, menjadikan kreativitas dalam bidang seni,
khususnya
seni
kerajinan
dan
keterampilan mahasiswa meningkat. Hal ini disebabkan karena bahan ajar dapat menjadi penuntun dan petunjuk dalam membantu memahami
arah
dan
tujuan
pendidikan
keterampilan.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1.
Bagi Peneliti Sebagai salah seorang dosen rumpun pendidikan
59
keterampilan,
peneliti
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
DAFTAR PUSTAKA Anon. UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional. _____. LampiranPermendiknas No. 23 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 tentang SKL SD/MI/SDLB*/Paket A. _____. Himpunan Peraturan Perundangan.pdf. ____. Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentangStandar Isi. Jakarta: BSNP, 2006. Goodwin, Prue. Literacy Through Creativity. Madison Avenue, New York: David Fulton Publishers, 2004. http://am62.blogspot.com/2010/12/pendidikan-ekonomi-kreatif.html. http://www.puskur.net/download/prod2007/55_Kajian%20Kebijakan%20Kurikulum%20Keterampilan.p df Munandar, SC Utama. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta, 2009. Semiawan,Conny R. Catatan Kecil tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan.Jakarta: Kencana, 2008. Soemaji, dkk.Berkreativitas Melalui Kerajinan Tangan dan Kesenian. Jakarta: Departemen Pendidikan nasional, 1992. Thorne, Kaye. Essential Creativity in the Classroom: Inspiring Kids. London: Routledge, 2007.
Daftar Riwayat Hidup Penulis : Dra. Sri Kawuryan, M.Pd dan Dra. Maratun Nafiah, M.Pd, adalah dosen PGSD FIP UNJ.
70
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012