SKRIPSI
FORECASTING LALU LINTAS PENUMPANG DAN PERENCANAAN TERMINAL BUILDING BANDAR UDARA TJILIK RIWUT KOTA PALANGKA RAYA 20 TAHUN YANG AKAN DATANG
Oleh: DARA NUR RAHMAH NPM. 10.51.11938
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA PALANGKA RAYA 2015 i
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “FORECASTING LALU LINTAS PENUMPANG BANDAR UDARA TJILIK RIWUT DAN PERENCANAAN TERMINAL BUILDING (PENUMPANG) KOTA PALANGKA RAYA PADA 20 TAHUN YANG AKAN DATANG” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga
kendala-kendala
yang
dihadapi
tersebut
dapat
diatasi. Untuk
itu
penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Ir. Hudan Rahmani ,MT. Selaku pembimbing I dan Ibu Nirwana Puspasari, ST, MT. Selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi. Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada: 1.
Bapak Ir. Anwar Muda, MT. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
2.
Ibu Rida Respati, ST, MT. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.
3.
Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palangka Raya yang telah banyak membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dan diajukan dalam ujian Tugas Akhir.
4.
Kepada Orang Tua dan seluruh Keluarga Besar saya yang telah membantu dan selalu mendoakan keberhasilan dan keselamatan selama menempuh pendidikan.
5.
Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Teknik sipil angkatan 2010 yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis baik selama dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.
6.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi Allah
SWT sebagai amal ibadah, Aamiin. ii
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritikyang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Palangka Raya,
2014
Penulis,
Dara Nur Rahmah NIM. 10.51.11938
iii
ABSTRAK Dara Nur Rahmah,
Teknik Sipil, Forecasting Lalu Lintas Penumpang Dan Perencanaan
Terminal Building Bandar Udara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya 20 Tahun yang Akan Datang
Dengan adanya konsep “low cost carrier” dan deregulasi penerbangan niaga dari pemerintah, industry jasa penerbangan di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sehingga memperparah kondisi bandara yang kian padat sekarang ini dan kedepannya. Terminal penumpang yang ada saat ini memperbesar kemungkinan bandara tidak mampu lagi menampungnya. Dengan melakukan pelamalan jumlah penumpang pesawat 20 tahun kedepan menggunakan metode indek’s perbandingan, aritmatik, geometric dan last square dan menghitung jam puncak dapat ditentukan perencanaan terminal penumpang sesuai dengan tujuan penelitian. Pada akhirnya akan didapatkan bahwa perlu untuk menambah luas terminal penumpang ataupun merencanakan pembangunan ulang pada saat 20 tahun kedepan.
Kata kunci: forecasting, low cost carrier, indek’s perbandingan, aritmatik, geometrik, last square, terminal building.
iv
ABSTRACT Dara Nur Rahmah, TeknikSipil, ForecastingLaluLintasPenumpang Dan Perencanaan Terminal Building Bandar UdaraTjilik Riwut Kota Palangka Raya 20 Tahun yang Akan Datang
With the concept “low cost carrier” and deregulation by the government’s commercial aviation, aviation services industry in Indonesia has been growing very rapidly and thus aggravate the conditions of an increasingly crowded airport today and the future. With the amount of the existing passenger terminal (terminal building passenger) increasingly the possibility of the airport that can no longer accommodate it. By forecasting the number of passengers the next 20 year using methodindex’s comparison, aritmatic, geometric , last square and calculate the peak hour the planning passenger terminal can be determined in accordance with the purpose of research. It will eventually be found that it take increase the area of the passenger terminal or the planned redevelopment during the next 20 years.
Keywords: forecasting, low cost carrier, index’s comparison, aritmatic, geometric, last square, terminal building.
v
LEMBAR PERSEMBAHAN Yang Utama Dari Segalanya...
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengancinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW. Keluarga ku “My Home”….
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat ulun kasihi, sayangi dan cintai Mama & Abah, dua adik ku terlucu dan termanis rafi dan muhiddin, nenek turi tergaul yang pernah ada, dan keluarga besar lainnya. Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada terhingga ulun persembahkan karya kecil ini buat mama, abah dan adik-adik ku, dan keluarga yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, materi, dan cinta kasih dan saying yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat ulun balas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Ulun sadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih untuk mama dan abah, terima kasih untuk doa yang tak henti-henti di berikan untuk anak perempuan satu-satunya ini, dan maaf belum bisa memberikan yang terbaik. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk membuat mama dan abah bangga lawan ulun. Untuk abah dan mama yang selalu membuat ulun termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakan ulun, selalu menasehati ulun menjadi lebih baik, Terima Kasih Abah, Terima Kasih mama, Terima Kasih untuk semuanya. Best friend’s “chingudeul my Doushi”
Buat sahabatku “sariah (sayonk) yang selalu mengingatkan, membantu dan meyemangati saat mulai terasa bosan dan jengah untuk semua keadaan, Agung Sedayu Rafsanjani (oppa ndut) yang selalu traktir2 xixixi (^_^), Widya Selviana (jomblo) yang selalu punya ide buat ngajak liburan dan have fun bareng, M.Khanafi (bang bon) yang selalu menasehati sesuatu yg gak penting jadi penting hahahah :D , Dodi Riyanto (oppa vi
dody) yang selalu bikin aku tertawa, tersenyum, terimakasih oppa selalu ngelucu dimanapun kamu berada, M. Safii Panggabean (kakak lay) yang duluan ST makasih udah ngelahkahin aku duluan hahah , Harun Al Rasyid (om Al) thank u buat semuanya antar jemput kkn, begadang bikin tugas, dan lainnya (^_^) , Rizky Usman Nurafiqun (bang iky) cepat selesaikan kuliahnya jangan lupa ikut Mosnyaa ,Wahyudi (bang kodok) terima kasih buat semuanya, maksih buat pengalaman naik motor metiknya #kapok , Alfian m. Afandi (mas bro) mas yang selalu otewe taunya masih turu, sukses terus mas (^_^), Arya Ifananda Henang (henang) makasih buat kopinya hahhaha v(^_^) peace, Danni abdi (danni) org yg selalu curhat hahaha #mendokusai :p dan semua teman2 angkatan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu2 karena terlalu banyak dan kalau di sebut kan sebenarnya bisa, tapi udah kaya mau absen aza, terima kasih kawan atas bantuan, doa, nasehat, hiburan, traktiran, ejekkan, pelukkan dan semangat yang kalian berikan selama aku kuliah, aku tak akan melupakan semua yang telah kalian berikan selama ini. Almost forget, buat teman pertamaku di teknik rista yunita (pittenk) makasih buat semuanya, buat baim, difa, agus, parsi, solikin, dayat, dan ahmad fahrurrazi teman seperjuangan untuk sidang skripsi juga buat adek tingat aku semangat terus sukses buat kita semuaa…. #angkat_teh_gelas “Daisensei”& Pembimbing Tugas Akhirku...
Bapak Ir. Hudan Rahmani, MT. IbuNirwana Puspasari, ST, Mt. selaku dosen pembimbing tugas akhir dara, terimakasih banyak pak, ibu.., dara sudah dibantu selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, dan terima kasih untuk sidang yang berkesan (^_^) dan dara sudah gak mau pingsan lagii.. J Dara tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari bapak dan ibu. Terima kasih banyak bapak ,ibu.., ibu adalah dosen favorit saya J.. Terima kasih banyak untuk dekan ku Ir. Anwar Muda, MT dan kaprodi bu Rida Respati, ST,MT. Seluruh Dosen Pengajar S1.Teknik Sipil UMP Terimakasih banyak untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti dan berkesan yang telah kalian berikan kepada dara selama 5 tahun ini. Akan saya kenang jasa-jasa bapak ibu semua sekali lagi terima kasih …
vii
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii LEMBAR PERNYATAAN.................................................................................. iv ABSTRAK ......................................................................................................... v ABSTRACT ....................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xvi DAFTAR PERSAMAAN ................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3
Tujuan Penelitian ........................................................................3
1.4
Batasan Masalah ........................................................................ 3
1.5
Manfaat Penelitian ......................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Konsep “Low Cost Carrier” ..........................................................5
2.2
Bandar Udara ………………… ...................................................6
2.3
2.2.1
Gambaran Umum Mengenai Bandar Udara ....................6
2.2.2
Layout Bandara ..............................................................8
Terminal Building ........................................................................9 2.3.1
2.4
Sistem Terminal Penumpang Bandar Udara ............................... 11 2.4.1
2.5
Fungsi ............................................................................10
Sistem Pengoperasian ................................................... 13
Konsep Desain Terminal Penumpang Bandar Udara .................. 14 2.5.1
Konsep Distribusi Horisontal .......................................... 14
2.5.2
Konsep Distribusi Vertikal ............................................. 18
2.5.3
Aktifitas Pada Terminal Penumpang Bandar Udara ....... 19
xi
2.6
2.5.4
Sistem Sirkulasi............................................................... 19
2.5.5
Fasilitas .........................................................................34
2.5.6
Pembagian Sifat Kelompok Ruang Terminal ...................34
2.5.7
Persyaratan, Ketentuan Dan Peraturan Terminal ............37
Peramalan ..................................................................................40 2.6.1
Defenisi Peramalan .........................................................40
2.6.2
Aturan Peramalan .........................................................40
2.6.3
Klasifikasi Peramalan ......................................................41
2.6.4
Analisa Metode ...............................................................37
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Subyek Dan Obyek Penelitian ....................................................47
3.2
Data Penelitian ........................................................................... 47
3.3
Cara Pengumpulan Data ............................................................47
3.4
Metode Analisis...........................................................................47
3.5
Tahapan Penelitian .....................................................................47
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1
Data Lalu Lintas Penumpang .....................................................49
4.2
Metode Indeks Perbandingan .....................................................51 4.2.1
Mencari Angka Pertumbuhan Penduduk Nasional ..........52
4.2.2
Mencari Angka Pertumbuhan Penumpang Datang..........52
4.2.3
Mencari Angka Pertumbuhan Penumpang Berangkat .....53
4.2.4
Mencari Angka Pertumbuhan Penumpang Transit ..........53
4.3
Metode Aritmatik .........................................................................54
4.4
Metode Geometrik....................................................................... 64
4.5
Metode Last Square ....................................................................73
4.6
Kesimpulan .................................................................................82
4.7
Forecasting Pergerakan Penumpang Pada Jam Sibuk ...............120
4.8
4.9
4.7.1
Komposisi Penumpang ...................................................120
4.7.2
Perhitungan Pergerakan Penumpang Pada Jam Sibuk ...121
Perencanaan Terminal Penumpang ...........................................122 4.8.1
Latar Belakang ................................................................122
4.8.2
Eksisting Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya .......124
Konsep Kebutuhan Dan Besaran Ruang ....................................130 4.9.1
Kerb ..............................................................................131
xii
4.9.2
Hall Kedatangan Dan Keberangkatan .............................131
4.9.3
Check-In Area ................................................................132
4.9.4
Pemeriksaan Security (Terpusat) ...................................132
4.9.5
Pemeriksaan Security (Gate Hold Room) ........................133
4.9.6
Gate Hold Room ............................................................133
4.9.7
Ruang Tunggu Keberangkatan ......................................133
4.9.8
Baggage Claim ...............................................................134
4.9.9
Fasilitas Konsesi Terminal Domestik ...............................134
4.9.10 Luas Kotor Gedung Terminal ..........................................135 4.9.11 HVAC .............................................................................135 4.9.12 Struktur Gedung .............................................................136 4.9.13 Luas Total Desain Terminal ............................................136 4.9.14 Luas Aktual Terminal ......................................................136 4.9.15 Denah Perencanaan Terminal Domestik .........................136 BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan .................................................................................140
5.2
Saran ..........................................................................................142
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 2.1 Standart Luas Terminal Domestik ......................................................38 Tabel 2.2 Perhitungan Kebutuhan Ruang Terminal Bandar Udara.....................39 Tabel 2.3Perhitungan MetodeIndeks Perbandingan...........................................43 Tabel 2.4Hasil Perhitungan Metode Indeks Perbandingan ...............................43 Tabel 2.5 Perhitungan Metode Aritmatik ............................................................44 Tabel 2.6 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik ...................................................44 Tabel 2.7 Perhitungan Metode Geometrik..........................................................45 Tabel 2.8 Hasil Perhitungan Metode Geometrik .................................................45 Tabel 2.9 Faktor-Faktor Forecasting Untuk Penumpang Datang Dan Berangkat.46 Tabel 2.10 Hasil Perhitungan Metode Last Square ............................................46 Tabel 4.1 Data Statistikjumlah Penduduk Dan Jumlah Penumpang ...................49 Tabel 4.2 Data Jumlah Penumpang Datang. .....................................................49 Tabel 4.3 Data Jumlah Penumpang Berangkat. .................................................50 Tabel 4.4 Data Jumlah Penumpang Transit. ......................................................50 Tabel 4.5 Indeks Perbandingan Untuk Jumlah Penumpang...............................51 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Dengan Indeks Perbandingan Untuk Perkiraan Jumlah Penumpang Dan Jumlah Penduduk...................................................................54 Tabel 4.7 Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Jumah Penduduk......................55 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik Untuj Jumlah Penduduk. ............56 Tabel 4.9 Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Penumpang Datang..................57 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Penumpang Datang. ......58 Tabel 4.11 Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Penumpang Berangkat ...........59 Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Penumpang Berangkat ..60 Tabel 4.13 Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Penumpang Transit ................61 Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik Untuk Penumpang Transit .......62 Tabel 4.15. Hasil Perhitungan Dengan Metode Aritmatik Untuk Perkiraan Jumlah Penumpang Dan Jumlah Penduduk...................................................................63 Tabel 4.16 Perhitungan Metode Geometrik Untuk Jumah Penduduk. ................64 Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Metode Geometrik Untuk Jumah Penduduk. .......65 Tabel 4.18 Perhitungan Metode Geometrik Untuk Penumpang Datang. ............66 Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Metode Geometrik Untuk Penumpang Datang ...67 Tabel 4.20 Perhitungan Metode Geometrik Untuk Penumpang Berangkat. .......68
xiv
Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Metode Geometrik Untuk Penumpang Berangkat. 69 Tabel 4.22 Perhitungan Metode Geometrikk Untuk Penumpang Transit ............70 Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Metode Geometrikk Untuk Penumpang Transit ...71 Tabel4.24. Hasil Perhitungan Dengan Metode Geometrik Untuk Perkiraan Jumlah Penumpang Dan Jumlah Penduduk...................................................................72 Tabel 4.25 Faktor-Faktor Forecasting Untuk Pertumbuhan Penduduk Nasional 73 Tabel 4.26 Hasil Perhitungan Metode Last Square Untuk Jumlah Penduduk ....74 Tabel 4.27 Faktor-Faktor Untuk Penumpang Datang ........................................75 Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Metode Last Square Untuk Penumpang Datang..76 Tabel 4.29 Faktor-Faktor Untuk Penumpang Berangkat ....................................77 Tabel 4.30 Hasil Perhitungan Metode Last Square Penumpang Berangkat .......78 Tabel 4.31 Faktor-Faktor Untuk Penumpang Transit .........................................79 Tabel 4.32 Hasil Perhitungan Metode Last Square Untuk Penumpang Transit ..80 Tabel 4.33Hasil Perhitungan Dengan Metode Geometrik Untuk Perkiraan Jumlah Penumpang Dan Jumlah Penduduk...................................................................81 Tabel 4.34 Hasil Perhitungan Forecasting Dari Metode Indeks Perbandingan Untuk ProyeksiJumlah Penumpang .............................................................................82 Tabel 4.35 Hasil Perhitungan Forecasting Dari Metode Aritmatik Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang ...........................................................................................87 Tabel 4.36 Hasil Forecasting Dari Metode Geometric Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang ..........................................................................................92 Tabel 4.37 Hasil Forecasting Dari Metode Last Square Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang ..........................................................................................97 Tabel 4.38 Hasil Forecasting Yang Akan Di Gunakan Sebagai Perencanaan Terminal Penumpang Adalah Metode Geometrik ..............................................102 Tabel 4.39 Hasil Forecasting Dari Berbagai MetodePerhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang ..........................................................................................104 Tabel 4.40 Hasil Forecasting Dari Berbagai MetodePerhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penduduk Nasional ..............................................................................105 Tabel 4.41 Hasil Forecasting Yang Akan Di Gunakan Sebagai Perencanaan Terminal Penumpang Adalah Metode Geometrik ..............................................118 Tabel 4.42 Hasil Perhitungan Metode Geometrik Untuk Jumlah Penduduk Nasional, Jumlah Penumpang Datang, Berangkat Dan Transit .........................................120 Tabel 4.43 Lalu Lintas Penumpang Angkutan Udara ........................................123 Tabel 4.44 Luas Aktual Terminal Domestik ........................................................136
xv
Daftar Gambar Halaman
Gambar 2.1 Skema Bagian-Bagian Dari System Terminal Building ..................12 Gambar 2.2 Konsep Sentralisasi.......................................................................13 Gambar 2.3 Konsep Konsolidasi.......................................................................13 Gambar 2.4 Konsep Desentralisasi...................................................................14 Gambar 2.5 Konsep Terminal Linear ................................................................14 Gambar 2.6 Konsep Terminal Dengan Dermaga Jari........................................15 Gambar 2.7 Konsep Terminal Dengan Dermaga Jarak Jauh ............................15 Gambar 2.8Konsep Terminal Satelit . ................................................................16 Gambar 2.9Konsep Terminal Transpoter ...........................................................16 Gambar 2.10Konsep Terminal Transpoter Dengan Mobile Langue....................17 Gambar 2.11Konsep Unit Terminal ....................................................................17 Gambar 2.12Konsep Satu Level ........................................................................18 Gambar 2.13Konsep Satu Setengah Level ........................................................18 Gambar 2.14Konsep Dua Level .........................................................................18 Gambar 2.15 Konsep Multi Level .......................................................................19 Gambar 2.16Sistem Pemindahan Penumpang Dengan Berjalan Kaki ...............20 Gambar 2.17Sistem Pemindahan Penumpang Dengan Kendaraan Darat ........ 20 Gambar 2.18Sistem Pemindahan Penumpang Dengan Garbarata .................... 20 Gambar 2.19Sistem Keamanan Langsung ........................................................ 21 Gambar 2.20Sistem Keamanan Bersilang ......................................................... 21 Gambar 2.21Sistem Check-In Linier .................................................................. 22 Gambar 2.22Sistem Check-In Langsung ........................................................... 22 Gambar 2.23Sistem Check-In Tanah Lapang .................................................... 23 Gambar 2.24Sistem Cart ................................................................................... 23 Gambar 2.25Sistem Diverter.............................................................................. 23 Gambar 2.26Sistem Carouser ........................................................................... 24 Gambar 2.27Sistem Race Track ........................................................................ 24 Gambar 2.28 Sistem Pod................................................................................... 24 Gambar 2.29Sistem Amoeba ............................................................................. 25 Gambar 2.30 Sistem Autometed ........................................................................ 25 Gambar 2.31 Skema Sirkulasi Terminal Penumpang Udara .............................. 26 Gambar 2.32 Skema Sirkulasi Keberangkatan Penumpang Domestik ............... 27
xvi
Gambar 2.33Skema Sirkulasi Kedatangan Penumpang Domestik..................... 28 Gambar 2.34Skema Sirkulasi Kedatangan Bagasi............................................. 29 Gambar 2.35Skema Sirkulasi Penumpang Dan Bagasi Pada Terminal Penumpang Udara.............................................................................................. 30 Gambar2.36Skema
Sirkulasi
Keberangkatan
Penumpang
Dengan
Fasilitas-Fasilitas Terminal ................................................................................ 31 Gambar 2.37 Skema Sirkulasi Kedatangan Penumpang Dengan FasilitasFasilitas Terminal............................................................................................... 31 Gambar 2.38 Sirkulasi Transit............................................................................32 Gambar 2.39Skema Sirkulasi Pengelola Terminal Penumpang .........................32 Gambar 2.40Skema Sirkulasi Karyawan Maskapai Penerbangan......................32 Gambar 2.41Skema Jalur Sirkulasi Karyawan Instansi Pemerintah ...................33 Gambar 2.42Skema Jalur Sirkulasi Karyawan Pelayanan Jasa .........................33 Gambar 2.43 Skema Jalur Sirkulasi Karyawan Pengunjung Atau Pengantar ........................................................................................................... 33 Gambar 2.44 Bagan Hubungan Kelompok Ruang,Berdasarkan Jenis Kegiatan Dengan Sifat Kelompok Ruang Dan Hubungannya Dengan Pihak Luar ............. 35 Gambar 2.45Zona Tata Ruang Internasional ...................................................... 36 Gambar 2.46Persyaratan Ketinggian Bangunan Disekitar Bandar Udara ........... 37 Gambar 3.1Diagranm Alir Metodologi Penelitian................................................. 48 Gambar 4.1 Restaurant Terminal Kedatangan Tjilik Riwut .................................125 Gambar 4.2 Wrapping Bagage Terminal Kedatangan Tjilik Riwut .....................125 Gambar 4.3 Pintu Pemeriksaan Terminal Keberangkatan Tjilik Riwut ................125 Gambar 4.4 Ruang Tunggu Penumpang Terminal Keberangkatan Tjilik Riwut .................................................................................................................127 Gambar 4.5 Check In Counter Terminal Keberangkatan Tjilik Riwut ..................127 Gambar 4.6 Kondisi Ruang Terminal Kedatangan Tjilik Riwut ...........................129 Gambar 4.7Kondisi Ruang Terminal Keberangkatan .........................................129 Gambar 4.8 Konsep Pembagian Rauang Terminal Penumpang ........................137 Gambar 4.9 Konsep Organisasi Ruang Antar Kebutuhan Penerbangan ............137 Gambar 4.10 Konsep Organisasi Ruang Vertikal Antar Kebutuhan Penerbangan .....................................................................................................138 Gambar 4.11 Konsep Kantor Pengelola Sebagai Penghubung Kedua Gedung Terminal ...............................................................................................139
xvii
DAFTAR GRAFIK Halaman
Grafik
4.1
Hasil
Forecasting
Dari
Metode Indeks Perbandingan
Perhitungan Untuk Proyeksi Penduduk Nasional ...............................................83 Grafik
4.2
Hasil
Forecasting
Dari
Metode Indeks Perbandingan
Perhitungan Untuk Proyeksi Penumpang Datang ..............................................84 Grafik
4.3
Hasil
Forecasting
Dari
Metode Indeks Perbandingan
Perhitungan Untuk Proyeksi Penumpang Berangkat..........................................85 Grafik
4.4
Hasil
Forecasting
Dari
Metode Indeks Perbandingan
Perhitungan Untuk Proyeksi Penumpang Transit ...............................................86 Grafik 4.5 Hasil Perhitungan Forecasting Metode Aritmatik
Untuk
Proyeksi Jumlah Penduduk Nasional .................................................................88 Grafik 4.6 Hasil Perhitungan Forecasting Metode Aritmatik
Untuk
Proyeksi Jumlah Penumpang Datang ................................................................89 Grafik 4.7 Hasil Perhitungan Forecasting Metode Aritmatik
Untuk
Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat ...........................................................90 Grafik 4.8 Hasil Perhitungan Forecasting Metode Aritmatik
Untuk
Proyeksi Jumlah Penumpang Transit .................................................................91 Grafik 4.9 Hasil Forecasting Metode
Geometrik
Perhitungan Untuk
Proyeksi Jumlah Penduduk................................................................................93 Grafik 4.10 Hasil Forecasting Metode Geometric Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Datang ...............................................................94 Grafik 4.11 Hasil Forecasting Metode Geometrik Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat ...........................................................95 Grafik 4.12 Hasil Forecasting Metode Geometric Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Transit ...........................................................................................96 Grafik 4.13 Hasil Forecasting Metode Last Square Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penduduk................................................................................98 Grafik 4.14 Hasil Forecasting Metode Last Square Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Datang ...............................................................99 Grafik 4.15 Hasil Forecasting Metode Last Square Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat ...........................................................100
xviii
Grafik 4.16 Hasil Forecasting Metode Last Square Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Transit .................................................................101 Grafik 4.17 Hasil Hubungan Forecasting Metode Geometrik Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang ..................................................................103 Grafik 4.18 Hasil Hubungan Forecasting Metode Indeks Perbandinagn Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Datang Dan Jumlah Penduduk ..........................................................................................................106 Grafik 4.19 Hasil Hubungan Forecasting Metode Indeks Perbandinagn Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat Dan Jumlah Penduduk ..........................................................................................................107 Grafik 4.20 Hasil Hubungan Forecasting Metode Indeks Perbandinagn Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Transit Dan Jumlah Penduduk ..........................................................................................................108 Grafik 4.21 Hasil Hubungan Forecasting Metode Aritmatik Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Datang Dan Jumlah Penduduk .................111 Grafik 4.22 Hasil Hubungan Forecasting Metode Aritmatik Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat Dan Jumlah Penduduk.............112 Grafik 4.23 Hasil Hubungan Forecasting Metode Aritmatik Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Transit Dan Jumlah Penduduk ..................113 Grafik 4.24 Hasil Hubungan Forecasting Metode Geometrik Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Transit Dan Jumlah Penduduk ..................114 Grafik 4.25 Hasil Hubungan Forecasting Metode Geometrik Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat Dan Jumlah Penduduk.............115 Grafik
4.28
Hasil
Hubungan
Forecasting
Metode
Last
Square
Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Berangkat Dan Jumlah Penduduk ..........................................................................................................116 Grafik
4.29
Hasil
Hubungan
Forecasting
Metode
Last
Square
Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah Penumpang Transit Dan Jumlah Penduduk ..........................................................................................................117 Grafik 4.30 Hasil Hubungan Forecasting Metode Geometrik Perhitungan Untuk Proyeksi Jumlah PenumpangDan Jumlah Penduduk...............................119
xix
5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisai
perkembangan zaman
dalam berbagai bidang
mengalami kemajuan yang signifikan. Salah satunya adalah pada bidang transportasi, seperti pada transportasi udara.Sebelum tahun 1992, penggunaan fasilitas jasa transportasi udara hanya dilakukan oleh masyarakat kelas atas. Namun seiring berjalannya waktu, ditambah lagi dengan adanya UndangUndang Nomor 15 Tahun 1992 tentang penerbangan dan lahirnya konsep baru di dunia penerbangan
yaitu “low cost carrier”, industri jasa penerbangan di
indonesia telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Pertumbuhan penumpang angkutan udara dalam negeri sudah mengalami peningkatan, dimana terjadi lonjakan konsumen yang memilih transportasi udara karena adanya tiket pesawat murah. Selain itu ada pula pengaruh dari arus globalisasi terhadap meningkatnya demand pengguna pesawat terbang sebagai sarana untuk menunjang aktivitas masyarakat dalam berbagai bidang seperti bisnis, pariwisata, keperluan pemerintah maupun keperluan pribadi. Hal ini dialami oleh kota Palangka Raya dengan peningkatan jumlah penduduk maka permintaan
sarana
moda
transportasi
akan
mengalami
peningkatan.
Peningkatan jumlah penduduk ini bukan hanya disebabkan oleh kelahiran saja, tapi juga di sebabkan oleh faktor migrasi penduduk, terutama yang mencari kerja. Karena tingginya arus globalisasi dan gaya hidup cosmopolitan yang ada menyababkan tingginya kebutuhan bandar udara yang dapat memenuhi permintaan tersebut. Yang di maksud bandar udara disini adalah, semua hal yang berkaitan denganya termasuk fasilitas,terminal, landasan pacu dan bahkan lahan parkir untuk pesawat.
Terminal bandar udara merupakan sebuah bangunan di bandar udara dimana penumpang berpindah antara transportasi darat dan fasilitas yang membolehkan mereka menaiki dan meninggalakan pesawat (wikipedia). Karena kota Palangka Raya memiliki bandara kecil yaitu bandara Tjilik Riwut yang hanya mempunyai sebuah terminal. Di bandara kecil bangunan terminal tunggal melayani semua fungsi sebuah terminal dan concourse.Berkaitan dengan hal tersebut, pengembangan land side pada bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya 1
6
tentu mendapatkan pengaruh yaitu harus mampu menampung permintaan penumpang pesawat udara. Agar pelayanan berjalan lancar, kegiatan pelayanan memerlukan sebanyak mungkin hubungan terbuka dari land side ke air side sebagai bagian dari bandar udara. Dengan demikian tentu terjadi pengembangan dalam lingkungan bandar udara, melingkupi areal bandar udara baik di dalam maupun di luar, di sekitar operasi penerbangan dan tata guna lahan sekitarnya.Untuk itu, diperlukan rencana induk bandar udara.
Rencana induk bandar udara di kembangkan berdasarkan kepada ramalan dan permintaan (forecast and demand), yang di bagi dalam 3 bagian yaitu: 1. Ramalan jangka pendek (± 5 tahun) 2. Ramalan jangka menengah (± 10 tahun) 3. Ramalan jangka panjang (±20 tahun) Teknik ramalan yang paling sederhana adalah meramal kecenderungan volume lalu lintas di masa depan.
Bertitik dari potensi yang dimiliki oleh angkutan transportasi udara, sebagai mana yang sudah diuraikan di atas, maka dipandang perlu untuk dilakukan analisa yang berjudul“ FORECASTING LALU LINTAS PENUMPANG DAN PERENCANAAN TERMINAL BUILDING BANDAR UDARA TJILIK RIWUT KOTA PALANGKA RAYA PADA 20 TAHUN YANG AKAN DATANG” 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diutarakan di atas dapat ditarik beberapa permasalahan : 1.
Bagaimana lalu lintas penumpang di bandara Tjilik Riwut Palangka Raya 20 tahun yang akan datang?
2.
Bagaimana model peramalan jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang domestik di bandara Tjilik Riwut di Palangka Raya dengan menggunakan metode indek perbandingan, metode aritmatik, metode geometrik, dan metode last square?
7
3.
Apakah perlu dilakukan Perancangan terminal building yang baru untuk menampung penumpang di bandar udara Tjilik riwut Palangka Raya pada saat 20 tahun yang akan datang?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan dan penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui lalu lintas penumpang di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya 20 tahun yang akan datang.
2.
Mengetahui model peramalan jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang domestik di Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangka Raya dengan menggunakan metode indek perbandingan, metode aritmatik, metode geometrik, dan metode last square.
3.
Mengetahui Apakah perlu dilakukan Perencanaan terminal building yang baru untuk menampung penumpang di Bandar Udara Tjilik riwut Palangka Raya pada saat 20 tahun yang akan datang.
1.4 Batasan Masalah Agar tidak menyimpang jauh dari tema yang diangkat, maka perlu di lakukan pembatasan masalah, yaitu : 1.
Forecast dalam penelitian ini adalah ramalan jangka panjang (± 20 tahun), yang mana hanya akan berusaha untuk mengidentifikasi lalu lintas penumpang pada saat 20 tahun yang akan datang.
2.
Moda transportasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pesawat yang datang maupun yang berangkat dan juga transit dari kota Palangka Raya.
3.
Pengguna jasa yang menjadi objek penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan jasa pesawat baik yang datang maupun yang berangkat ataupun transit dari kota Palangka Raya.
4.
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode indeks perbandingan, metode aritmatik, metode geometrik, dan metode last square.
5.
Perencanaan terminal building baru hanya perlu di lakukan jika jumlah penumpang meningkat drastis di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya.
8
1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharap dapat memberikan manfaat antara lain : 1.
Dapat membantu bandar udara Tjilik Riwut Palangka Raya dalam meramalkan jumlah
kedatangan ataupun keberangkatan penumpang
domestik untuk periode ke depan, dan dapat membantu pengambilan kebijakkan untuk mengatasi peningkatan penumpang. 2.
Menambah wawasan dan juga berguna bagi kalangan akademis untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep “Low Cost Carrier” Industri jasa penerbangan di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat setelah lahirnya konsep baru di dunia penerbangan yaitu“low cost carrier”. Konsep “low cost carrier” adalah konsep dimana maskapai penerbangan yang memiliki tarif lebih rendah namun kenyamanan kurang. Untuk menutupi pemasukkan yang rendah akibat harga tiket menurun, maskapai ini mungkin mengenakan biaya untuk extra seperti makanan, asrama prioritas, alokasi kursi, bagasi, dan lain-lain. Istilah ini berasal dari dalam industri penerbangan merujuk pada maskapai penerbangan dengan struktur biaya operasional yang lebih rendah dari pesaing mereka. Konsep ini dilakukan dengan mengurangi biayabiaya seperti terbang ke bandara sekunder yang lebih murah namun kurang padat dan atau terbang pagi-pagi atau larut malam untuk menghindari penundaan lalu lintas udara dan mengambil keuntungan dari biaya parker dan pendaratan yang lebih rendah. Dengan ke dua hal tersebut, jumlah perusahan jasa penerbangan meningkat tajam. Banyaknya pemain dalam industri jasa penerbangan ini antara lain di sebabkan kerena relatif tingginya potensi keuntungan yang dapat diraih. Sebagai mana diketahui dalam jangka pendek, meskipun pada kondisi merugi keuntungan dari penjualan tiket pesawat masih mampu untuk membayar variable cost. Apalagi dalam kondisi perusahaan dalam keadaan untung, kondisi harga tiket masih lebih tinggi dari average cost, keuntungan yang diperoleh perusahan jasa penerbangan akan berada di atas keuntungan normal. Kondisi ini merupakan daya tarik bagi insvestor atau pelaku usaha dalam bisnis jasa penerbangan.
Pertumbuhan penumpang anguktan udara dalam negri sudah terjadi beberapa kali lipat, di mana terjadi lonjakan konsumen yang memilih transportasi udara ini karena adanya tiket murah. Selain itu ada pula pengaruh dari arus globasi terhadap meningkatnya demand pengguna jasa penerbangan.
5
10
2.2 Bandar Udara 2.2.1
Gambaran Umum Mengenai Bandar Udara Pada masa awal penerbangan, bandara hanyalah sebuah tanah lapang
berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin.Namun dimasa Perang Dunia I, bandara mulai dibangun permanen seiring meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat seperti sekarang. Setelah perang, bandara mulai ditambahkan fasilitas komersial untuk melayani penumpang. Dimasa modern, bandara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat. Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara baru. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 15 tahun 1992 tanggal 25 mei 1992, tentang penerbangan, dan peraturan pemerintah Nomor 71 Tahun 1996, tanggal 4 Desember 1996, tentang kebandarudaraan, diperbaharui dengan peraturan pemerintah nomor 2001, tentang kebandarudaraan, yang dimaksud dengan Bandar udara adalah lapangan terbang yang digunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik atau turun penumpang, dan bongkar muat kargo atau pos serta dilengkapi dengan keselamatan penerbangan dan sebagai tempat perpindahan antar moda trasportasi. Pelabuhan atau Bandar udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun penggunanya.
Bandara atau bandar udara yang juga populer disebut dengan istilah airport merupakan sebuah fasilitas di mana pesawat terbang seperti pesawat udara dan helikopter dapat lepas landas dan mendarat. Suatu bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landasan pacu atau helipad (untuk pendaratan helikopter), sedangkan untuk bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya seperti bangunan terminal dan hanggar. Definisi bandar udara menurut PT (Persero) Angkasa Pura I adalah lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan
11
kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat. Menurut Annex 14 dari ICAO(International Civil Aviation Organization): Bandar udara adalah area tertentu didaratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat. Dan dalam Document 4444 Air Traffic Management, ICAO (International Civil Aviation Organization), Bandar udara di definisikan sebagai suatu tempat atau daerah, di darat atau di perairan dengan batas-batas tertentu, termasuk bangunan dan instalasi, yang dibangun untuk keperluan pergerakkan pesawat terbang lepas landas (take-off), pendaratan (landing), atau pergerakan di permukkan (taxiing).
Sedangkan menurut Annex 9, Facilitation Bab I, Defenisi dan Penerapan, Bandar Udara Internasional adalah: “Any Airport designated by the contracting state in whose territory it is situated as an airport of entry and departure for internasional air traffic, where are formalities incident to customs, immigration, public health, animal, and plant quarantine and similar procedur and carried out” Suatu bandara mencakup suatu kumpulan kegiatan yang luas yang mempunyai
kebutuhan-kebutuhan
yang
berbeda
dan
terkadang
saling
bertentangan antar satu kegiatan dan kegiatan lainnya, misalnya kegiatan keamanan membatasi sedikit mungkin hubungan (pintu-pintu) antara sisi darat (land side) dan sisi udara (air side), sedangkan kegiatan pelayanan memerlukan sebanyak mungkin pintu terbuka dari land side ke air side agar pelayanan berjalan lancar. Kegiatan- kegiatan itu saling tergantung sama lainnya sehingga suatu kegiatan tunggal dapat membatasi kapasitas dari keseluruhan kegiatan, agar usaha-usaha perencanaan bandara untuk masa depan berhasil dengan baik, usaha-usaha itu harus di dasarkan kepada pedoman-pedoman yang dibuat berdasarkan pada rencana induk dan sistem bandara yang menyeluruh, baik berdasarkan peraturan FAA, ICAO ataupun Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan dan Kepmen Perhubungan No KM 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.
12
Beberapa istilah kebandarudaraan yang perlu di ketahui adalah sebagai berikut (Basuki, 1996; sartono, 1996 dan PP No. 70 thn 2001): 1.
Airport
2.
Kebandarudaraan
3.
Airfield
4.
Aerodrome
5.
Aerodrome reference point
6.
Landing area
7.
Landing strip
8.
Runway (r/w)
9.
Taxiway (t/w)
10. Apron 11. Holding apron 12. Holding bay 13. Terminal building 14. Turning area 15. Over run (o/r) 16. Fillet 17. Shoulders
1
Menurut keputusan menteri perhubungan nomor: KM 11 tahun 2010 tentang tatanan kebandarudaraan nasional, bandar udara adalah kawasan di daratan atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bonkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penujang lainnya, yang terdiri atas bandar udara umum dan bandar udara khusus.
2.2.2
Layout Bandar Udara Transportasi udara umumnya dibagi menjadi tiga golongan, yakni
angkutan udara, penerbangan umum, dan militer. Kategori penerbangan swasta dan umum selain penerbangan terjadwal yang dilaksanakan penerbangan (airlines) meliputi juga penerbangan pribadi dan yang digunakan oleh industri swasta dan komersial untuk mengirimkan barang ataupun alat–alat dan hasil pruduksi. Dalam kategori penerbangan juga termasuk kegiatan penerbangan non–transport, misalnya untuk keperluan inspeksi penerbangan, pemadam kebakaran, dan lain–lain. Adapun istilah yang berkaitan dengan operasi penerbangan adalah: a.
Penerbangan terjadwal Penerbangan secara teratur dan tetap pada jalur-jalur tertentu untuk mengangkut penumpang, barang, dan pos.
b.
Penerbangan tidak terjadwal Penerbangan sewaktu-waktu pada jalur-jalur yang diperlukan untuk pengangkutan penumpang, barang, dan pos termasuk penerbangan carteran.
Secara umum tata letak suatu bandara terbagi dalam 3 bagian yaitu: a.
Airside (sisi udara) Sisi udara biasanya berada di luar stasiun keamanan penyaringan dan perimeter membatasi (pagar, dinding atau batas lainnya) dan termasuk landasan pacu (runway, taxiway, apron, parkir pesawat dan area pementasan dan fasilitas lainnya yang berhubungan dengan pelayanan dan pemeliharaan pesawat. Sisi udara adalah wilayah aman atau non public.
2
b.
Landside (sisi darat) Sisi darat bandara adalah wilayah bandara dan bangunan yang baik penumpang yang bepergian dan orang-orang yang tidak bepergian harus memiliki akses terbatas. Biasanya, fasilitas dari sisi darat meliputi patron dan tempat parkir umum, jalan raya akses, taksi dan area akses public, fasilitas sewa mobil, taksi dan area transportasi darat, dan fasilitas hotel di bandara.
c.
Terminal Terminal bandara adalah bangunan yang dirancang untuk mengakomodasi kegiatan operator pesawat penumpang. Lokasi terminal umumnya terletak di perbatasan dari sisi land side dan air side, karena utilitas dan persyaratan khusus yang berlaku untuk terminal bandara. Setiap bidang utama dari bandara memiliki persyaratan khusus sendiri.
Persyaratan sisi udara atau sisi darat dan parameter operasional harus dipertimbangkan dengan cermat ketika merencanakan dan merancang sebuah bandar udara baru atau fasilitas.
2.3 TERMINAL BUILDING Terminal building adalah bagian dari aeroderom di fungsikan untuk memenuhi berbagai keperluan penumpang dan barang, mulai dari tempat pelaporan tiket, imigrasi, penjualan tiket, ruang tunggu, cafeteria, penjualan aouvenir, informasi, komunikasi dan sebagainya. Bandar yang lebih besar biasanya sering memiliki lebih dari satu terminal. Dalam hal ini, istilah “terminal” biasanya merujuk pada bangunan utama atau kelompok bangunan tempat dijadwalkan pesawat komersial terjadi atau dari mana orang-orang yang telah melewati proses penyaringan keamanan yang akan melanjut kan ke fasilitas yang berada di tempat lain pada sisi udara tersebut. Terminal biasanya area bandara yang paling tinggi tingkat keamanan, keselamatan, dan persyaratan operasionalnya.Ini disebabkan karena terminal biasanya melintasi batas antara sisis udara dan sisi darat, bagian-bagian tertentu harus memenuhi persyaratan dari kedua daerah.
Ketika merancang sebuah fasilitas baru, terminal harus terletak di pusat kota di situs bnadara bila memungkinkan. Hal ini tidak hanya berguna untuk menyediakan akses efisien untuk kebanyakkan landasan pacu pesawat dan dan
3
fasilitasnya, tetapi dapat memperoleh manfaat keamanan terminal juga. Terminal terpusat menanggapi terminal dari ancaman luar bandara dan resiko keamanan karena jarak. Konsep dasar dalam perencanaan keamanan, yaitu jarak, menyediakan fleksibilitas bagi operator Bandar untuk di masukkan ke dalam system untuk mendeteksi, delay, dan merespon (DDR) untuk penetrasi yang tidak sah. Terminal terpusat juga dapat meminimalakan gangguan komunikasi yang mungkin disebabkan oleh fasilitas non-bandara yang berdekatan. Secara umum fasilitas suatu bandara terbagi dalam 3 bagian yaitu: a.
Landing Movement (LM) Landing Movement merupakan suatu areal utama dari bandara yang terdiri dari: runway, taxiway dan apron.
b.
Terminal area (TA) Terminal area merupakan suatu area utama yang mempunyai interface antara lapangan udara dan bagian-bagian dari bandara yang lain. Yang terdiri dari fasilitas-fasilitas pelayanan penumpang (passenger handling system), penanganan barang kiriman (cargo handling), perawatan dan administrasi bandara.
c.
Terminal traffic control (TTC) TTC merupakan fasilitas pengatur lalu lintas udara dengan berbagai peralatan seperti sistem radar dan navigasi.
2.3.1
Fungsi Bandara
perlengkapan
berfungsi beserta
sebagai
gedungnya,
suatu
tempat
dipakai
untuk
dengan
segala
pemberangkatan,
pendaratan dan pelayanan bagi pesawat terbang dengan segala muatannya, berupa penumpang dan barang. Artinya, bandara merupakan tempat perpindahan dari sub sistem angkutan udara ke udara, udara ke darat atau udara ke air. fungsi bandar udara telah banyak bergeser dibeberapa belahan dunia. Pergeseran dimaksud adalah pengelolaan bandar udara yang semula berfungsi sebagai tempat tujuan (destination airport)
berubah atau
bertambah menjadi tempat transit (transit airport) yang sekaligus merupakan kawasan bisnis (aerometropolitan).
Pentingnya pengembangan sektor transportasi udara :
4
1. Merupakan urat nadi pembangunan nasional untuk melancarakan arus manusia barang maupu informasi sebagai penunjang tercapainya pengalokasian sumber-sumber perekonomian secara optimal untuk itu jasa transportasi harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau daya beli masyarakat. 2. Mempercepat arus lalu lintas penumpang, kargo servis. 3. Peran transportasi udara dalam integrasi nasional: penunjang dan pendorong stabilitas wilayah perbatasan Indonesia.
Terminal
penumpang merupakan salah satu fasilitas pelayanan
dalam suatu bandar udara, yang mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Fungsi Operasional yaitu kegiatan pelayanan penumpang dan barang dari dan ke transportasi udara. Yang termasuk dalam fungsi operasional antara lain : 1.
Pertukaran Moda yaitu perjalanan udara merupakan perjalanan kelanjutan dari berbagai moda, mencakup akses perjalanan darat dan perjalanan udara. Sehingga dalam rangka pertukaran moda tersebut penumpang melakukan pergerakan di kawasan terminal penumpang.
2.
Pelayanan penumpang yaitu proses pelayanan penumpang pesawat udara antara lain: layanan tiket, pendaftaran penumpang dan bagasi, memisahkan
bagasi
dari
penumpang
dan
kemudian
mempertemukannya kembali. Fungsi ini terjadi dalam kawasan terminal penumpang. 3.
Pertukaran tipe pergerakan yaitu proses perpindahan penumpang dan atau barang/ bagasi dari dan ke pesawat.
b. Fungsi Komersil
yaitu bagian ruang tertentu yang terdapat di dalam
terminal penumpang dapat disewakan antara lain untuk : restoran, toko, ruang pamer, iklan, pos giro, telepon, bank dan asuransi, biro wisata dan lain-lain. 2.4 SISTEM TERMINAL PENUMPANG Sistem terminal penumpang merupakan penghubung utama antara jalan masuk darat dan pesawat. Tujuan sistem ini adalah untuk memberikan daerah pertemuan antar penumpang dan cara jalan masuk bandara, guna memproses
5
penumpang yang memulai ataupun mengakhiri suatu perjalanan udara untuk mengangkut bagasi dan penumpang ke pesawat ataupun sebaliknya. Menurut Robert Horrenjeff dan Francis X Mckelvey dalam bukunya Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara jilid ke dua, ada tiga bagian utama dari sistem terminal penumpang, yaitu: 1. Jalan masuk (access interface) Daerah pertemuan dengan jalan masuk dimana penumpang berpindah dari cara berjalan pada jalan masuk ke bagian pemprosesan penumpang, sirkulasi, parker, dan naik turunnya penumpang di pelataran. 2. Sistem pengoperasian Merupakan bagian di mana penumpang dip roses dalam persiapan untuk memulai dan mengakhiri suatu perjalanan udara, kegiatankegiatan utama dalam bagian ini adalah penjualan tiket, lapor masuk bagasi, pengambilan bagasi, pemesanan tetmapat duduk, pelayanan pengawasan federal keamanan. 3. Pertemuan dengan pesawat (filght interface) Merupakan bagian dimana penumpang diproses dalam persiapan untuk memulai atau mengakhiri suatu perjalanan udara, kegiatan-kegian yang terjadi di sini meliputi pemindahan pesawat, pemindahan muatan ke atau dari pesawat, serta naik dan turunnya penumpang dan barang ke atau dari pesawat.
Gambar 2.1 skema bagian-bagian dari sistem terminal penumpang Sumber: Perencanaan dan Perancanagn Bandar Udara jilid 2 Robert Horronjeff dan Franciss X Mckelvey
2.4.1
Sistem Pengoperasian Sistem pengoperasian terminal lalu lintas internasional dipisahkan
dari arus lalu lintas dalam negeri, karena perlu penanganan khusus.
6
Berdasarkan pengoperasian maskapai penerbangan ada tiga macam, konsep terminal penumpang, yaitu: 1. Konsep terpusat (centralized consept) Pada sistem ini, semua aktifitas pelayanan dari pengelolaan penumpang , serta barang diproses dalam suatu banguna, hanya penanganannya
dilakukan
oleh
masih-masing
maskapai
penerbangan yang ada
Gambar 2.2 konsep sentralisasi atau terpusat Sumber: Time Saver Strandard For Building Type, Joseph de Chiara
2. Konsep konsolidasi (consolidated consept) Pada sistem ini pemprosesan penumpang, dan barang berada dalam suatu bangunan yang ditangani oleh suatu badan pengelola
Gambar 2.3 konsep konsolidasi Sumber: Time Saver Strandard For Building Type, Joseph de Chiara
3. Konsep desentralisasi (desentralized concept) pada sistem ini, pemprosesan penumpang dan barang ditangani oleh masing-masing maskapai penerbangan yang menempati bagian
bangunan (unit) yang terpisah serta memiliki fasilitas
tersendiri dalam mengurus penumpang, barang, bagasi, air cargo, seta pengunjung.
Gambar 2.4 konsep desentralisasi Sumber: Time Saver Strandard For Building Type, Joseph de Chiara
7
2.5 KONSEP DESAIN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA 2.5.1
Konsep Distribusi Horisontal 1. Konsep terminal linear Pada konsep ini terminal terdiri dari sebuah ruang tunggu bersama dan daerah tiket dengan pintu keluar menuju apron parkir pesawat. Konsep ini menawarkan kemudahan jalan masuk dan jarak berjalan kaki yang relatife pendek apabila penumpang diankut kesuatu tempat dekat pintu (gate) keberangkatan oleh sistem sirkulasi kendaraan
Gambar 2.5 konsep terminal linear Sumber: Time Saver Strandard For Building Type, Joseph de Chiara
4. Konsep terminal satelit (remote satellite) Konsep satelit
terdiri dari sebuah gedung yang dikelilingi oleh pesawat
terpisah dari terminal
dan biasanya dicapai melalui penghubung yang
terletak pada permukaan tanah, di bawah tanah atau di atas tanah yang terpisah dari terminal dan biasanya diparkir dalam posisi melingkar atau sejajar mengelilingi satelit.
Gambar 2.8 konsep terminal satelit
8
Sumber: Time Saver Standard For Building Type, Joseph de Chiara
5. Konsep terminal transpoter (mobil/kendaraan) Pada konsep ini pesawat dan fungsi-fungsi pelayanan pesawat letaknya terpisah dari terminal. Untuk mengangkut penumpang yang akan naik ke pesawat atau yang baru turun dari pesawat dari dan ke terminal, disediakan kendaraan.
Sedangkan
pemprosesan
tiket penumpang, dan
barang
dipusatkan di terminal utama.
Gambar 2.9 konsep terminal transpoter Sumber: Time Saver Standard For Building Type, Joseph de Chiara 2.6 PERAMALAN (FORECASTING) 2.4.1
Defenisi Peramalan Peramalan merupakan
bagian awal dari suatu proses pengambilan
keputusan. Sebelum melakukan peramalaan harus diketahui terlebih dahulu apa sebenarnya persoalan di dalam pengambilan keputusan tersebut.
Peramalan (gitosudarmo, 1998) adalah suatu usaha yang dilakukan perusahaan untuk dapat meramalkan, memprediksi keadaan masa datangnya dengan menggunakan data historis (data masa lalu) yang telah dimiliki untuk diproyeksikan kedalam sebuah model dan menggunakan model ini untuk memperkirakan keadaan di masa mendatang. Hal ini serupa dengan pernyataan dari www.insvestopedia.com mengenai defenisi dari peramaran menyatakan bahwa “ The process of analyzing current and historical data to determine future trends” Adapula
pendapat menurut
www.businessdictionary.com mengenai
defenisi dari peramalan yaitu “planning tool which help management in its attempts to cope with the uncertainty of the future. It starts with certain
9
assumtions based on the management’s experience, knowledge, and judgment” peramalan ini berbeda dengan rencana, dikarnakan rencana merupakan penentuan apa yang akan dilakukan pada waktu yang akan dating. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu rencana diantaranya didasarkan pada suatu proyeksi atau peramalan.
2.4.2
Aturan Peramalan Semua penentuan di dalam melakukan peramaran yang baik dari
menajer yang dapat menafsirkan pendugaan serta membuat keputusan yang tepat.(Makridakis dan wheelwright, 1995). Peramalan yang baik tersebut mempunyai beberapa kriteria yang penting antara lain akurasi, biaya, dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagi berikut (Hakim Nasution, 1999): a.
Akurasi Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan di katakan biasa apabila peramalan tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah di bandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan
2.4.3
Analisis Metode
1. Metode indek perbandingan Metode ini membandingkan kondisi lalu lintas setempat terhadap kondisi lalu lintas udara nasional. Mencari angka pertumbuhan penduduk nasional. 1
Pn = Po (1 + i)
n
i=n
Pn n −1 = − 1 Po Po Pn
Dimana: Pn = Jumlah penduduk nasional pada tahun ke - n Po = Jumlah penduduk nasional pada tahun ke - n - 1 i
= Pertumbuhan penduduk nasional
n
= Tahun
2. Metode aritmatik Perhitungan dari Metode Aritmatik adalah sebagai berikut:
Pn = Po + n.r
r=
(Po − Pn ) n
r =
Sr' n
10
Dimana: Pn = Jumlah penumpang yang diproyeksikan pada tahun ke – n Po = Jumlah penumpang pada (awal tahun) tahun ke - 0 r
= Pertumbuhan penumpang dalam 1 tahun
n
= Jumlah tahun/banyak tahun penelitian
3. Metode geometrik Perhitungan dari Metode geometrik adalah sebagai berikut:
Pn r = −1 Po 1/n
Pn = Po (1 + r )
n
r =
Sr' n
Dimana: Pn = Jumlah penumpang yang diproyeksikan pada tahun ke – n Po = Jumlah penumpang pada (awal tahun) tahun ke - 0 r
= Pertumbuhan penumpang dalam 1 tahun
n
= Jumlah tahun/banyak tahun penelitian
4. Metode last square. Perhitungan dari Metode Least Square adalah sebagai berikut:
y'= a + bx
a=
Sy n
dan b =
Sxy Sx
2
Sehingga persamaan di atas menjadi: y=a+bx Dimana: y’
= Jumlah penumpang yang diproyeksikan pada tahun ke – n
x
= Parameter
n
= Tahun pengamatan
a+b
= Konstanta
11
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Subyek Dan ObyekPenelitian Subyekpenelitianiniadalahanalisisdanperencanaan penumpangBandar
terminal UdaraTjilikRiwutPalangka
Raya.Obyekpenelitianadalahjumlahpenumpang yang berangkat, datangataupun transit di Bandar UdaraTjilikRiwutPalangka Raya.
Gambar 3.1 lokasipenelitianBandar UdaraTjilikRiwutPalangka Raya.
12
3.2 Data Penelitian Data penelitian yang digunakanadalah: 1.
Data jumlahpenduduknasionaldaritahun 2005 sampaidengantahun2013
2.
Data jumlahpenumpang yang datang, berangkat, dan transit di Bandar UdaraTjilikRiwutPalangka
Raya
daritahun
2005sampaidengantahun2013 3.3 Cara Pengumpulan Data Cara
pengumpulan
data
yaitumemperolehdokumenlangsungdariPemerintahProvinsi Kalimantan Tengah DinasPerhubungan,
KomunikasidanInformatika
(KementrianPerhubunganDiktoratJendralPerhubunganUdara
Kantor
Bandar
UdaraTjilikRiwutPalangka Raya). Dan Katalog BPS: 3101015.
3.4 MetodeAnalisis Metode
yang
digunakandalampenelitianiniadalah:MetodeIndekPerbandingan, MetodeAritmatik, MetodeGeometrik, danMetodeLast Square. 3.5 TahapanPenelitian 1.
Pengumpulan data Mencari data-data yang di perlukanpenulisuntukpenelitianini.
2.
Perhitunganataupengolahanperamalanuntuk 20tahunkedepanberdasarkan
data
yang
dapatdenganperhitunganmengunakanmetode
sudah
di yang
sudahditentukandanmenggunakabantuankomputerisasidanMicrosoft exel. 3.
Merencanakan terminal penumpang di Bandar UdaraTjilikRiwutPalangka Raya.
13
3.6 BaganAlir
MULAI
PENGUMPULAN DATA
ANALISISdanPENGOLAHAN DATA ANALISIS DATA MENGGUNAKAN METODE: 1. 2. 3. 4.
METODE INDEK PERBANDINGAN METODE ARITMATIK METODE GEOMETRIK METODE LAST SQUARE
DENGAN BANTUAN KOMPUTERISASI DAN MICROSOFT OFFICE EXCEL
MERENCANAKAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA DENGAN MENGGUNAKAN HASIL ANALISA DARI SATU METODE YANG DIPILIH
SELESAI
Gambar3.2diagram alirmetodologipenelitian
14
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 DATA DAN FORECASTING LALU LINTAS PENUMPANG Forecasting merupakan suatu cara untuk memperkirakan kondisi fisik bandar udara pada waktu yang akan datang. Berikut ini adalah data jumlah penduduk nasional dan jumah penumpang baik yang datang, berangkat dan transit dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013:
Tabel 4.1 Data Statistik Jumlah Penduduk Nasional dan Jumlah Penumpang datang,berangkat dan transit Jumlah Penduduk
Penumpang
Penumpang
Penumpang
Nasional
(Datang)
(Berangkat)
(Transit)
2005
219.852.000
85.923
86.966
0
2006
222.747.000
109.191
107.820
0
2007
225.642.000
128.358
126.309
288
2008
228523000
137.994
138.467
173
2009
231370000
162.656
164.456
50
2010
238518800
272.675
292.146
2.067
2011
241452952
301.740
303.703
6.042
2012
244775796
353.740
326.934
45.449
2013
251160124
368.257
326.683
52.717
Tahun
Sumber: Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah Kota Palangka Raya Mencari jumlah penumpang datang per 1.000 penduduk dapat dihitung dengan: Jumlah penumpang datang per 1.000 penduduk = (jumlah penumpang datang pada tahun n / jumlah penduduk nasional pada tahun n) X 1.000 Mencari jumlah penumpang datang per 1.000 penduduk pada tahun 2005 = (85.923 / 219.852.000) x 1.000 = 0,3908. jumlah enumpang datang per 1.000 penduduk pada tahun 2005 adalah sebesar 0,390.
48
15
Tabel 4.2 adalah hasil perhitungan jumlah penumpang datang per 1.000 penduduk dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013. Tabel 4.2 Data Jumlah Penumpang Datang Jumlah Penumpang Tahun
(Datang)
Jumlah Penduduk Jumlah
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
219.852.000
85.923
222.747.000
109.191
225.642.000
128.358
228.523.000
137.994
231.370.000
162.656
238.518.800
272.675
241.452.952
301.740
244.775.796
353.740
251.160.124
368.257
Per 1000 Penduduk 0,3908 0,4902 0,5689 0,6039 0,7030 1,1432 1,2497 1,4452 1,4662
Sumber: Analisa Penulis
Mencari jumlah penumpang berangkat per 1.000 penduduk dapat dihitung dengan: Jumlah penumpang berangkat per 1.000 penduduk = (jumlah penumpang berangkat pada tahun n / jumlah penduduk nasional pada tahun n) X 1.000.
Mencari jumlah penumpang berangkat per 1.000 penduduk pada tahun 2005 = (86.966 / 219.852.000) x 1.000 = 0,3956. Jumlah penumpang berangkat per 1.000 penduduk pada tahun 2005 adalah sebesar 0,3956.
16
Tabel 4.3 adalah hasil perhitungan jumlah penumpang berangkat per 1.000 penduduk dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013. Tabel 4.3 Data Jumlah Penumpang Berangkat DATA STATISTIK jumlah Penumpang (Berangkat) TAHUN Jumlah Penduduk Jumlah
Per 1000 Penduduk
2005
219.852.000
86.966
0,3956
2006
222.747.000
10.,820
0,4840
2007
225.642.000
126.309
0,5598
2008
228.523.000
138.467
0,6059
2009
231.370.000
164.456
0,7108
2010
238.518.800
292.146
1,2248
2011
241.452.952
303.703
1,2578
2012
244.775.796
326.934
1,3356
2013
251.160.124
326.683
1,3007
Sumber: Analisa Penulis Mencari jumlah penumpang transit per 1.000 penduduk dapat dihitung dengan: Jumlah penumpang transit per 1.000 penduduk = (jumlah penumpang transit pada tahun n / jumlah penduduk nasional pada tahun n) X 1.000. Mencari jumlah penumpang transit per 1.000 penduduk pada tahun 2007 = (288 / 225.642.000) x 1.000 = 0,0013. Jumlah penumpang transit per 1.000 penduduk pada tahun 2005 adalah sebesar 0,0013.
17
Tabel4.4 adalah hasil perhitungan jumlah penumpang transit per 1.000 penduduk dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013. Tabel 4.4 Data Jumlah Penumpang Transit DATA STATISTIK TAHUN
jumlah Penumpang (Berangkat) Jumlah Penduduk
Jumlah
Per 1000 Penduduk
2005
219.852.000
0
0,0000
2006
222.747.000
0
0,0000
2007
225.642.000
288
0,0013
2008
228.523.000
173
0,0008
2009
231.370.000
50
0,0002
2010
238.518.800
2.067
0,0087
2011
241.452.952
6.042
0,0250
2012
244.775.796
45.449
0,1857
2013
251.160.124
52.717
0,2099
Sumber: Analisa penulis
4.1
Metode Indeks Perbandingan Mencari jumlah indeks kumulatif (%) jumlah penumpang per 1.000
penduduk dapat dihitung dengan: indeks = jumlah penumpang datang per 1.000 penduduk pada tahun n+ jumlah penumpang berangkat per 1.000 penduduk pada tahun n + jumlah penumpang transit per 1.000 penduduk pada tahun n) X 100
Mencari jumlah indeks penumpang per 1.000 penduduk pada tahun 2005 = (0,3908 + 0,3956 + 0,0000) x 100 = 78,6388 %. Jumlah jumlah indeks penumpang per 1.000 penduduk pada tahun 2005 adalah sebesar 78,6388 %.
18
Tabel4.5 adalah hasil perhitungan jumlah indeks kumulatif (%) jumlah penumpang per 1.000 penduduk dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013. Tabel 4.5 Tabel Indeks Perbandingan untuk jumlah penumpang datang, penupangberangkat, dan penumpang transit Penumpang Datang, Berangkat dan Transit Tahun
Per 1000 Jumlah Penduduk
Indeks (%)
DATANG
BERANGKAT
TRANSIT
2005
0,3908
0,3956
0,0000
78,6388
2006
0,4902
0,4840
0,0000
97,4249
2007
0,5689
0,5598
0,0013
112,9909
2008
0,6039
0,6059
0,0008
121,0530
2009
0,7030
0,7108
0,0002
141,4021
2010
1,1432
1,2248
0,0087
237,6702
2011
1,2497
1,2578
0,0250
253,2522
2012
1,4452
1,3356
0,1857
296,6482
2013
1,4662
1,3007
0,2099
297,6814
Indek Pembanding Indek Pembanding Rata-Rata
:
1.636,7618
:
181,8624
Sumber: Analisa Penulis Rumus : 1
Pn = Po (1 + i )
n
i=
n
Pn n −1= −1 Po Po Pn
Dimana: Pn
= Jumlah penduduk nasional pada tahun ke - n
Po
= Jumlah penduduk nasional pada tahun ke - n - 1
i
= Pertumbuhan penduduk nasional
n
= Tahun
19
4.1.1 Mencari Angka Pertumbuhan Penduduk Nasional i1 = i2 =
222,747,000 219,852,000
1/1
225,642,000
1/1
-
1 =
0.0132
-
1 =
0.013
-
1 =
0.0128
1/1
-
1 =
0.0125
1/1
-
1 =
0.0309
1/1
-
1 =
0.0123
1/1
-
1 =
0.0138
1/1
-
1 =
0.0261
222,747,000 228,523,000
i3 =
1/1
225,642,000
i4 =
231,370,000 228,523,000
i5 =
238,518,800 231,370,000
i6 =
241,452,952 238,518,800
i7 =
244,775,796 241,452,952
i8 =
251,160,124 244,775,796 Jadi
i
Si 8 = 0.0168 =
=
0.1346 8
4.1.2 MencariAngka Pertumbuhan Penumpang Datang i1 =
1/1
109,191
-
1
=
0.2708
-
1
=
0.1755
-
1
=
0.0751
85,923 128,358 109,191
1/1
i2 =
137,994 128,358
1/1
i3 =
i4 =
162,656 137,994
1/1
-
1
=
0.1787
i5 =
272,675 162,656
1/1
-
1
=
0.6764
301,740 272,675
1/1
-
1
=
0.1066
-
1
=
0.1723
-
1
=
0.041
i6 =
i7 =
i8 =
Jadi
'1/1
353,740 301,740
1/1
368,257 353,740 i
= =
Si 8 0.2121
=
1.6964 8
20
4.1.3 Mencari Angka Pertumbuhan Penumpang Berangkat i1 =
107,820
1 /1
-
1
=
0.2398
-
1
=
0.1715
-
1
=
0.0963
-
1
=
0.1877
-
1
=
0.7764
-
1
=
0.0396
-
1
=
0.0765
-
1
=
-0.0008
=
1.5870 8
86,966 126,309 107,820
1 /1
i2 =
138,467 126,309
1 /1
i3 =
164,456 138,467
1 /1
i4 =
292,146 164,456
1 /1
i5 =
303,703
1 /1
i6 =
292,146 i7 =
i8 =
326,934
1 /1
303,703 326,683
1 /1
326,934
Jadi
i
Si 8 0.1984
= =
4.1.4 Mencari Angka Pertumbuhan Penumpang Transit 0 288
1/1
i2 =
173 288
1/1
i3 =
i4 =
50 173
i5 =
i6 =
-
1
=
-1
-
1
=
-0.3993
1/1
-
1
=
-0.711
2,067 50
1/1
-
1
=
40.34
6,042
1/1
-
1
=
1.9231
2,067 i7 =
45,449 6,042
1/1
-
1
=
6.5222
i8 =
52,717 45,449
1/1
-
1
=
0.1599
Jadi
i
= =
Si 7 0.0585
=
0.4683 7
Sehingga: n Untuk perkiraan jumlah penduduk nasional: Pn = Po(1 + 0,0168 ) n Untuk perkiraan jumlah penumpang datang: Pn = Po(1 + 0,2121 ) n Untuk perkiraan jumlah penumpangberangkat: Pn = Po(1 + 0,1984 ) n Untuk perkiraan jumlah penumpang transit: Pn = Po(1 + 0,0585 )
21
Perhitungan dengan metode Indeks Perbandingan untuk perkiraan jumlah penduduk nasional dan penumpang yang datang, berangkat, dan transit. 1. Untuk perkiraan jumlah penduduk nasional: n
Pn = Po(1 + 0,0168 )
Pn = 251.160.124 x (1+0,0168)¹ Pn = 265.852.991 orang/tahun
2. Untuk perkiraan jumlah penumpang datang: n
Pn = Po(1 + 0,2121 )
Pn = 368.257 x (1+0,2121)¹ Pn = 446.346 orang/tahun
3. Untuk perkiraan jumlah penumpangberangkat: n
Pn = Po(1 + 0,1984 )
Pn = 326.683 x (1+0,1984)¹ Pn = 391.489 orang/tahun
4. Untuk perkiraan jumlah penumpang transit: n
Pn = Po(1 + 0,0585 )
Pn = 52.717 x (1+0,0585)¹ Pn = 55.801 orang/tahun
22
Tabel 4.6 adalah
tabel
hasil
Perhitungan dengan metode indeks
perbandingan untuk perkiraan jumlah penduduk nasional dan penumpang yang datang, berangkat, dan transit dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033. Tabel 4.6 Hasil Perhitungan dengan Indeks Perbandingan untuk Perkiraan jumlah Penduduk Nasional dan Penumpang yang Datang NO TAHUN
INDEKS
JUMLAH PENDUDUK
DATANG
BERANGKAT TRANSIT
1
2014
181,8624
265.852.991
446.346
391.489
55.801
2
2015
181,8624
281.405.391
540.994
469.150
59.065
3
2016
181,8624
297.867.607
655.711
562.218
62.521
4
2017
181,8624
315.292.862
794.755
673.748
66.178
5
2018
181,8624
333.737.494
963.283
807.403
70.049
6
2019
181,8624
353.261.137
1.167.547
967.571
74.147
7
2020
181,8624
373.926.914
1.415.125
1.159.513
78.485
8
2021
181,8624
395.801.638
1.715.202
1.389.532
83.076
9
2022
181,8624
418.956.034
2.078.911
1.665.180
87.936
10
2023
181,8624
443.464.962
2.519.744
1.995.510
93.081
11
2024
181,8624
469.407.663
3.054.055
2.391.369
98.526
12
2025
181,8624
496.868.011
3.701.668
2.865.757
104.290
13
2026
181,8624
525.934.789
4.486.606
3.434.252
110.391
14
2027
181,8624
556.701.975
5.437.991
4.115.522
116.848
15
2028
181,8624
589.269.040
6.591.117
4.931.938
123.684
16
2029
181,8624
623.741.279
7.988.764
5.910.312
130.920
17
2030
181,8624
660.230.144
9.682.781
7.082.770
138.578
18
2031
181,8624
698.853.607 11.736.015
8.487.814
146.685
19
2032
181,8624
739.736.543 14.224.637
10.171.584
155.266
20
2033
181,8624
783.011.131 17.240.971
12.189.372
164.349
Sumber: Analisa Penulis
23
4.2 Metode Aritmatik Perhitungan dari Metode Aritmatik adalah sebagai berikut:
Pn = Po + n.r
r =
(Po
− Pn
)
n
Dimana: P
=
Jumlah penumpang/penduduk yang diproyeksikan tahun ke-n
Po=
Jumlah penumpang/penduduk pada (awal tahun) tahun ke - 0
r =
Pertumbuhan penumpang/penduduk dalam 1 tahun
n =
Jumlah tahun/banyak tahun penelitian
Mencari nilair¹ jumlahpenduduk nasional dapat dihitung dengan: r¹ = jumlah penumpang penduduk tahun n - jumlah penduduk tahun n-1 Mencari r¹ penduduk nasional untuk metode aritmatik adalah r¹ = jumlah penduduk pada tahun 2006 - jumlah penduduk pada tahun 2005 r¹ = 222.747.000 – 219.852.000 r¹ = 2.895.000
Tabel 4.7 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk jumlah r¹ nasionaldari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013. Tabel 4.7 Perhitungan Metode Aritmatik untuk Jumlah Penduduk Nasional Jumlah Penduduk Tahun
r' nasional
2005
219.852.000 2.895.000
2006
222.747.000 2.895.000
2007
225.642.000 2.881.000
2008
228.523.000 2.847.000
2009
231.370.000 7.148.800
2010
238.518.800 Lanjutan tabel pada halaman berikutnya
24
Lanjutan tabel 4.7 2.934.152 2011
241.452.952 3.322.844
2012
244.775.796 6.384.328
2013
251.160.124 Jumlah
31.308.124
Sumber: Analisa Penulis
r=
Sr' 8
=
31,308,124 = 8
3,913,515.500
Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah Penduduk Nasional adalah Pn = Po + n.r
Pn = 251.160.124 + (1 x 31.308.124) Pn = 255.073.640 Tabel 4.8 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk jumlah penduduk nasional dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033. Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah Penduduk Nasional No
Tahun
r
Pn
1
2014
3,913,515.500
255,073,640
2
2015
3,913,515.500
258,987,155
3
2016
3,913,515.500
262,900,671
4
2017
3,913,515.500
266,814,186
5
2018
3,913,515.500
270,727,702
6
2019
3,913,515.500
274,641,217
7
2020
3,913,515.500
278,554,733
8
2021
3,913,515.500
282,468,248
9
2022
3,913,515.500
286,381,764
Lanjutan tabel pada halaman berikutnya
25
Lanjutan tabel 4.8 10
2023
3,913,515.500
290,295,279
11
2024
3,913,515.500
294,208,795
12
2025
3,913,515.500
298,122,310
13
2026
3,913,515.500
302,035,826
14
2027
3,913,515.500
305,949,341
15
2028
3,913,515.500
309,862,857
16
2029
3,913,515.500
313,776,372
17
2030
3,913,515.500
317,689,888
18
2031
3,913,515.500
321,603,403
19
2032
3,913,515.500
325,516,919
20
2033
3,913,515.500
329,430,434
Sumber: Analisa Penulis Mencari jumlah r¹ jumlahpenumpang datang dapat dihitung dengan: r¹ = jumlah penumpang datang tahun n - jumlah penumpang datang tahun n-1.
Mencari r¹ penumpang datang untuk metode aritmatik adalah: r¹ = jumlah penumpang datang pada tahun 2006 - jumlah penumpang datangpada tahun 2005 r¹ = 109.191 – 85.923 r¹ = 23.268 Tabel 4.9 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk jumlah r¹ penumpang datang dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013.
Tabel 4.9 Perhitungan Metode Aritmatik untuk penumpang datang Jumlah Penumpang Tahun
r' Datang
2005
85.923 23.268
2006
109.191 19.167
2007
128.358 9.636 Lanjutan tabel pada halaman berikutnya
26
Lanjutan tabel 4.9 2008
137.994 24.662
2009
162.656 110.019
2010
272.675 29.065
2011
301.740 52.000
2012
353.740 14.517
2013
368.257 Jumlah
282.334
Sumber: Analisa Penulis
r
=
Sr' 8
282,334 8
=
= 35,291.750
Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah penumpang datang adalah Pn
= Po
+ n.r
Pn = 368.257 + (1 x 35.292) Pn = 403.549 Tabel 4.10 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk jumlah penumpang datangdari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033. Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah Penumpang datang No
Tahun
r
Pn
1
2014
35.292
403.549
2
2015
35.292
438.841
3
2016
35.292
474.132
4
2017
35.292
509.424
5
2018
35.292
544.716
Lanjutan tabel pada halaman berikutnya
27
Lanjutan tabel 4.10 6
2019
35.292
580.008
7
2020
35.292
615.299
8
2021
35.292
650.591
9
2022
35.292
685.883
10
2023
35.292
721.175
11
2024
35.292
756.466
12
2025
35.292
791.758
13
2026
35.292
827.050
14
2027
35.292
862.342
15
2028
35.292
897.633
16
2029
35.292
932.925
17
2030
35.292
968.217
18
2031
35.292
1.003.509
19
2032
35.292
1.038.800
20
2033
35.292
1.074.092
Sumber: Analisa Penulis
Mencari jumlah r¹ jumlahpenumpang berangkat dapat dihitung dengan: r¹ = jumlah penumpang berangkat pada tahun n - jumlah penumpang berangkat pada tahun n-1.
Mencari r¹ penumpang berangkat untuk metode aritmatik adalah: r¹ = jumlah penumpang berangkat pada tahun 2006 - jumlah penumpang berangkat pada tahun 2005 r¹ = 107.820 – 86.966 r¹ = 20.854
28
Tabel 4.11 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk jumlah r¹ penumpang berangkatdari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013. Tabel 4.11 Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah penumpang berangkat Jumlah Penumpang Tahun
r' Berangkat
2005
86.966 20.854
2006
107.820 18.489
2007
126.309 12.158
2008
138.467 25.989
2009
164.456 127.690
2010
292.146 11.557
2011
303.703 23.231
2012
326.934 -251
2013
326.683 Jumlah
239.717
Sumber: Analisa Penulis r
=
Sr' 8
=
239,717 8
=
29,964.625
Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah penumpang datang adalah Pn
= Po
+ n.r
Pn = 326.683 + (1 x 29.965) Pn = 356.648
29
Tabel 4.12 adalah 29able hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk jumlah penumpang berangkatdari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033. Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik untuk penumpang berangkat
No
Tahun
r
Pn
1
2014
29.965
356.648
2
2015
29.965
386.612
3
2016
29.965
416.577
4
2017
29.965
446.542
5
2018
29.965
476.506
6
2019
29.965
506.471
7
2020
29.965
536.435
8
2021
29.965
566.400
9
2022
29.965
596.365
10
2023
29.965
626.329
11
2024
29.965
656.294
12
2025
29.965
686.259
13
2026
29.965
716.223
14
2027
29.965
746.188
15
2028
29.965
776.152
16
2029
29965
806.117
17
2030
29.965
836.082
18
2031
29.965
866.046
19
2032
29.965
896.011
20
2033
29.965
925.976
Sumber: Analisa Penulis
Mencari jumlah r¹ jumlahpenumpang transit dapat dihitung dengan: r¹ = jumlah penumpang transit tahun n - jumlah penumpang transit tahun n-1.
30
Mencari r¹ penumpang transit untuk metode aritmatik adalah: r¹ = jumlah penumpang transit pada tahun 2007 - jumlah penumpang transit pada tahun 2006 r¹ = 288 – 0 r¹ = 288
Tabel 4.13 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk jumlah r¹ penumpang transitdari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013.
Tabel 4.13 Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah penumpang transit Jumlah Penumpang Tahun
r' Transit
2005
0 0
2006
0 288
2007
288 -115
2008
173 -123
2009
50 2.017
2010
2.067 3.975
2011
6.042 39.407
2012
45.449 7.268
2013
52.717 Jumlah
Sumber: Analisa Penulis
52.717
31
r
Sr'
=
52,717
=
8
8
= 6.589,625
Perhitungan Metode Aritmatik untuk jumlah penumpang datang adalah Pn
= Po
+ n.r
Pn = 326.683 + (1 x 29.965) Pn = 356.648 Tabel 4.14 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk jumlah penumpang transitdari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033.
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Metode Aritmatik untuk penumpang transit No
Tahun
r
Pn
1
2014
6,590
59,307
2
2015
6,590
65,896
3
2016
6,590
72,486
4
2017
6,590
79,076
5
2018
6,590
85,665
6
2019
6,590
92,255
7
2020
6,590
98,844
8
2021
6,590
105,434
9
2022
6,590
112,024
10
2023
6,590
118,613
11
2024
6,590
125,203
12
2025
6,590
131,793
13
2026
6,590
138,382
14
2027
6,590
144,972
Lanjutan tabel pada halaman berikutnya
32 Lanjutan tabel 4.14 15
2028
6,590
151,561
16
2029
6,590
158,151
17
2030
6,590
164,741
18
2031
6,590
171,330
19
2032
6,590
177,920
20
2033
6,590
184,510
Sumber: Analisa Penulis Tabel 4.15 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk perkiraan jumlah penduduk nasional dan penumpang yang datang, berangkat, dan transit dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033.
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan dengan metode aritmatik untuk Perkiraan jumlah Penduduk Nasional dan Penumpang yang Datang danBerangkat jumlah No
jumlah
jumlah
jumlah
penumpang
penumpang
penduduk
datang
berangkat
transit
nasional
Tahun penumpang
1
2014
333,375
388,263
59,307
255,073,640
2
2015
340,067
408,269
65,896
258,987,155
3
2016
346,759
428,274
72,486
262,900,671
4
2017
353,452
448,280
79,076
266,814,186
5
2018
360,144
468,286
85,665
270,727,702
6
2019
366,836
488,292
92,255
274,641,217
7
2020
373,528
508,297
98,844
278,554,733
8
2021
373,528
508,297
105,434
282,468,248
9
2022
373,528
508,297
112,024
286,381,764
10
2023
373,528
508,297
118,613
290,295,279
Lanjutan tabel pada halaman berikutnya
33 Lanjutan tabel 4.15 11
2024
373,528
508,297
125,203
294,208,795
12
2025
373,528
508,297
131,793
298,122,310
13
2026
373,528
508,297
138,382
302,035,826
14
2027
373,528
508,297
144,972
305,949,341
15
2028
373,528
508,297
151,561
309,862,857
16
2029
373,528
508,297
158,151
313,776,372
17
2030
373,528
508,297
164,741
317,689,888
18
2031
373,528
508,297
171,330
321,603,403
19
2032
373,528
508,297
177,920
325,516,919
20
2033
373,528
508,297
184,510
329,430,434
Sumber: Analisa Penulis 4.3 Metode Geometrik Perhitungan dari Metode geometrik adalah sebagai berikut.
Pn = Po (1 + r )n
Pn Po
r =
1/n
−1
Dimana: Pn
= Jumlah penumpang yang diproyeksikan pada tahun ke – n
Po
= Jumlah penumpang pada (awal tahun) tahun ke - 0
r
= Pertumbuhan penumpang dalam 1 tahun
n
= Jumlah tahun/banyak tahun penelitian
Mencari nilairdapat dihitung dengan: r
=
Pn Po
1/n
219852000 −1 222747000 1/1
r =
r = 0,0132
− 1
34
Tabel 4.16 adalah nilai r yang dihitung menggunakan metode geometric
Tabel 4.16 Perhitungan Metode Geometrik untuk Jumlah Penduduk Nasional Tahun
Jumlah Penduduk Nasional
2005
219.852.000
R
0,0132 2006
222.747.000 0,0130
2007
225.642.000 0,0042
2008
228.523.000 0,0031
2009
231.370.000 0,0061
2010
238.518.800 0,0024
2011
241.452.952 0,0027
2012
244.775.796 0,0052
2013
251.160.124 Jumlah
0,0500
Sumber: Analisa Penulis
r
=
Sr' 8
=
0.0500 8
Mencari nilai Pn adalah sebagai berikut:
Pn = Po
(1 + r )n
Pn
= 251.160.124 x (1+0,0059)¹
Pn
= 252.630.210
=
0.0062
35
Tabel 4.17 adalah hasil perhitungan Pn pada perhitungang yang menggunakan metode geometrik Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Metode Geometrik untuk Jumlah Penumpang Nasional No
Tahun
r
Pn
1
2014
0,0059
252.630.210
2
2015
0,0059
254.108.900
3
2016
0,0059
255.596.245
4
2017
0,0059
257.092.296
5
2018
0,0059
258.597.104
6
2019
0,0059
260.110.719
7
2020
0,0059
261.633.194
8
2021
0,0059
263.164.581
9
2022
0,0059
264.704.931
10
2023
0,0059
266.254.297
11
2024
0,0059
267.812.731
12
2025
0,0059
269.380.287
13
2026
0,0059
270.957.019
14
2027
0,0059
272.542.979
15
2028
0,0059
274.138.223
16
2029
0,0059
275.742.803
17
2030
0,0059
277.356.776
18
2031
0,0059
278.980.195
19
2032
0,0059
280.613.116
20
2033
0,0059
282.255.596
Sumber: Analisa penulis
36
Untuk mencari nilai rdapat dihitung dengan:
r =
Pn Po
85.923 109.191
r =
1/n
− 1
1/1
−1
r = 0.2708
Tabel 4.18 adalah hasil nilai r yang dihitung menggunakan metode geometrik
Tabel 4.18 Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang datang Tahun
Jumlah Penumpang
R
Datang 2005
85.923 0,2708
2006
109.191 0,0842
2007
128.358 0,0244
2008
137.994 0,0420
2009
162.656 0,1089
2010
272.675 0,0170
2011
301.740 0,0230
2012
353.740 0,0050
2013
368.257 Jumlah
Sumber: Analisa Penulis
0,5753
37
r
=
Sr' 8
=
0.6824 8
=
0.0853
Mencari nilai Pn adalah sebagai berikut:
Pn = Po
(1 + r )n
Pn
= 368.257 x (1+0,0719)¹
Pn
= 394.739
Tabel 4.19 adalah hasil perhitungan Pn pada metode geometrik Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang datang No
Tahun
r
Pn
1
2014
0,0719
394.739
2
2015
0,0719
423.126
3
2016
0,0719
453.554
4
2017
0,0719
486.171
5
2018
0,0719
521.132
6
2019
0,0719
558.609
7
2020
0,0719
598.780
8
2021
0,0719
641.839
9
2022
0,0719
687.996
10
2023
0,0719
737.471
11
2024
0,0719
790.505
12
2025
0,0719
847.352
13
2026
0,0719
908.288
14
2027
0,0719
973.605
15
2028
0,0719
1.043.620
16
2029
0,0719
1.118.669
17
2030
0,0719
1.199.116
18
2031
0,0719
1.285.348
19
2032
0,0719
1.377.781
20
2033
0,0719
1.476.860
Sumber: Analisa Penulis
38
Untuk mencari nilai rdapat dihitung dengan:
r =
Pn Po
86.966 107.820
r =
1/n
− 1
1/1
−1
r = 0.2398
Tabel 4.120 adalah hasil nilai r yang dihitung menggunakan metode geometrik
Tabel 4.20 Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang berangkat Tahun
Jumlah Penumpang Berangkat
2005
R
86.966 0,2398
2006
107.820 0,0000
2007
126.309 0,0311
2008
138.467 0,0439
2009
164.456 0,1218
2010
292.146 0,0078
2011
303.703 0,0149
2012
326.934 -0,0001
2013
326.683 Jumlah
Sumber: Analisa Penulis
0,4591
39
r =
Sr' 8
=
0.4591 8
= 0.0574
Mencari nilai Pn adalah sebagai berikut:
Pn = Po
(1 + r )n
Pn
= 326.683 x (1+0,0670)¹
Pn
= 394.739 Tabel 4.21 adalah hasil perhitungan Pn pada perhitungan menggunakan
metode geometrik Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang berangkat No
Tahun
r
Pn
1
2014
0,0670
348.569
2
2015
0,0670
371.921
3
2016
0,0670
396.838
4
2017
0,0670
423.424
5
2018
0,0670
451.791
6
2019
0,0670
482.058
7
2020
0,0670
514.353
8
2021
0,0670
548.812
9
2022
0,0670
585.579
10
2023
0,0670
624.810
11
2024
0,0670
666.669
12
2025
0,0670
711.332
13
2026
0,0670
758.987
14
2027
0,0670
809.835
15
2028
0,0670
864.089
16
2029
0,0670
921.978
17
2030
0,0670
983.746
18
2031
0,0670
1.049.651
19
2032
0,0670
1.119.972
20
2033
0,0670
1.195.004
Sumber: Analisa Penulis
40
Untuk mencari nilai rdapat dihitung dengan:
r =
Pn Po
288 173
1/n
− 1
1/3
r =
−1
r = -0,1562
Tabel 4.120 adalah hasil nilai r yang dihitung menggunakan metode geometrik
Tabel 4.22 Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang transit Tahun
Jumlah Penumpang transit
2005
R
0 0,0000
2006
0 -1,0000
2007
288 -0,1562
2008
173 -0,3388
2009
50 2,4577
2010
2.067 0,4298
2011
6.042 0,9594
2012
45.449 0,0507
2013
52.717 Jumlah
Sumber: Analisa Penulis
2,4025
41
Sr' 8
r =
=
2.4025 8
=
0.3003
Mencari nilai Pn adalah sebagai berikut:
Pn = Po
(1 + r )n
Pn
= 52.717 x (1+0,9666)¹
Pn
= 57.811
Tabel 4.23 adalah hasil perhitungan Pn pada metode geometrik
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang transit No
Tahun
r
Pn
1
2014
0,0966
57.811
2
2015
0,0966
115.623
3
2016
0,0966
173.434
4
2017
0,0966
231.246
5
2018
0,0966
289.057
6
2019
0,0966
346.869
7
2020
0,0966
404.680
8
2021
0,0966
462.492
9
2022
0,0966
520.303
10
2023
0,0966
578.115
11
2024
0,0966
635.926
12
2025
0,0966
693.738
13
2026
0,0966
751.549
14
2027
0,0966
809.361
15
2028
0,0966
867.172
16
2029
0,0966
924.984
17
2030
0,0966
982.795
18
2031
0,0966
1.040.607
19
2032
0,0966
1.098.418
20
2033
0,0966
1.156.230
Sumber: Analisa Penulis
42
Tabel 4.24 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metode geometric untuk perkiraan jumlah penduduk nasional dan penumpang yang datang, berangkat, dan transit dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033.
Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Metode Geometrik untuk jumlah penumpang datang, berangkat, transit dan jumlah penduduk nasional penduduk
penumpang
penumpang
penumpang
nasional
transit
datang
berangkat
2014
252.630.210
57.811
394.739
348.569
2
2015
254.108.900
115.623
423.126
371.921
3
2016
255.596.245
173.434
453.554
396.838
4
2017
257.092.296
231.246
486.171
423.424
5
2018
258.597.104
289.057
521.132
451.791
6
2019
260.110.719
346.869
558.609
482.058
7
2020
261.633.194
404.680
598.780
514.353
8
2021
263.164.581
462.492
641.839
548.812
9
2022
264.704.931
520.303
687.996
585.579
10
2023
266.254.297
578.115
737.471
624.810
11
2024
267.812.731
635926
790.505
666.669
12
2025
269.380.287
693.738
847.352
711.332
13
2026
270.957.019
751.549
908.288
758.987
14
2027
272.542.979
809.361
973.605
809.835
15
2028
274.138.223
867.172
1.043.620
864.089
16
2029
275.742.803
924.984
1.118.669
921.978
17
2030
277.356.776
982.795
1.199.116
983.746
18
2031
278.980.195
1.040.607
1.285,348
1.049.651
19
2032
280.613.116
1.098.418
1.377.781
1.119.972
20
2033
282.255.596
1.156.230
1.476.860
1.195.004
No
Tahun
1
Sumber: Analisa Penulis
43
4.4 Metode Least Square Perhitungan dari Metode Least Square adalah sebagai berikut. y' = a + bx
a =
Sy
dan b =
n
Sxy Sx
2
Dimana: y’
= Jumlah penumpang yang diproyeksikan pada tahun ke – n
x
= Parameter
n
= Tahun pengamatan
a+b
= Konstanta Tabel 4.25 Faktor-Faktor Forecasting untuk penduduk Nasional
TAHUN
Y
x
x2
xy
2005
219.852.000
-4
16
-879.408.000
2006
222.747.000
-3
9
-668.241.000
2007
225.642.000
-2
4
-451.284.000
2008
228.523.000
-1
1
-228.523.000
2009
231.370.000
0
0
0
2010
238.518.800
1
1
238.518.800
2011
241.452.952
2
4
482.905.904
2012
244.775.796
3
9
734.327.388
2013
251.160.124
4
16
1.004.640.496
TOTAL
2.104.041.672
0
60
232.936.588
Sumber: Analisa Penulis a
=
b
=
Sy n Sxy Sx
2
= =
2,104,041,672 9 232,936,588 60
=
233,782,408
=
3,882,276
44
Sehingga persamaan di atas menjadi:
y
=
233,782,408.0000
+ 3,882,276.4667
x
Maka proyeksi pada tahun 2014 Y = 233.782.408.0000 + 3.882.276.4667 x 4 Y = 249.311.531.8666 tabel 4.26 adalah hasil perhitungan penduduk nasional yang di hitung menggunakan metode last square. Tabel 4.26 Hasil Perhitungan Metode Least Square untuk penduduk Nasional Tahun
x
penduduk nasional
2014
4
249.311.513,8668
2015
5
253.193.790,3335
2016
6
257.076.066,8002
2017
7
260.958.343,2669
2018
8
264.840.619,7336
2019
9
268.722.896,2003
2020
10
272.605.172,6670
2021
11
276.487.449,1337
2022
12
280.369.725,6004
2023
13
284.252.002,0671
2024
14
288.134.278,5338
2025
15
292.016.555,0005
2026
16
295.898.831,4672
2027
17
299.781.107,9339
2028
18
303.663.384,4006
2029
19
307.545.660,8673
2030
20
311.427.937,3340
2031
21
315.310.213,8007
2032
22
319.192.490,2674
2033
23
323.074.766,7341
Sumber: Analisa Penulis
45
Tabel 4.27 Faktor-Faktor Forecasting untuk Penumpang Datang
y
x
x2
xy
85.923
-4
16
-343.692
2006
109.191
-3
9
-327.573
2007
128.358
-2
4
-256.716
2008
137.994
-1
1
-137.994
2009
162.656
0
0
0
272.675
1
1
272.675
2011
301.740
2
4
603.480
2012
353.740
3
9
1.061.220
2013
368.257
4
16
1.473.028
TOTAL
1.920.534
0
60
2.344.428
TAHUN
2005
2010
Sumber: Analisa Penulis a
=
b
=
Sy n Sxy Sx2
=
=
1,920,534 9 2,344,428 60
=
213,392.7086
=
39,073.8063
Sehingga persamaan di atas menjadi:
y
=
213,392.7086
+ 39,073.8063
Maka proyeksi pada tahun 2014 Y = 213.392.7086 + 39.073.8063 x 4 Y = 369.688
x
46
tabel 4.28 adalah hasil perhitungan penduduk nasional yang di hitung menggunakan metode last square. Tabel 4.28 Hasil Perhitungan Metode Least Square penumpang datang Tahun
x
Penumpang Datang
2014
4
369.688
2015
5
408.762
2016
6
447.836
2017
7
486.909
2018
8
525.983
2019
9
565.057
2020
10
604.131
2021
11
643.205
2022
12
682.278
2023
13
721.352
2024
14
760.426
2025
15
799.500
2026
16
838.574
2027
17
877.647
2028
18
916.721
2029
19
955.795
2030
20
994.869
2031
21
1.033.943
2032
22
1.073.016
2033
23
1.112.090
Sumber: Analisa Penulis
47
Tabel 4.29 Faktor-Faktor Forecasting untuk Penumpang berangkat
Y
x
x2
xy
86.966
-4
16
-347.864
2006
107.820
-3
9
-323.460
2007
126.309
-2
4
-252.618
2008
138.467
-1
1
-138.467
2009
164.456
0
0
0
2010
292.146
1
1
292.146
2011
303.703
2
4
607.406
2012
326.934
3
9
980.802
2013
326.683
4
16
1.306.732
TOTAL
1.873.484
0
60
2.124.677
TAHUN
2005
Sumber: Analisa Penulis
a
=
b
=
Sy n Sxy 2
Sx
=
=
1,873,484 9 2,124,677 60
=
208,164.8669
=
35,411.2800
Sehingga persamaan di atas menjadi: y
=
208,164.8669
+
35,411.2800
Maka proyeksi pada tahun 2014 Y = 208.164.8669 + 35.411.2800 x 4 Y = 349.810
x
48
tabel 4.30 adalah hasil perhitungan penduduk nasional yang di hitung menggunakan metode last square. Tabel 4.30 Hasil Perhitungan Metode Least Square penumpang berangkat Penumpang
Tahun
x
2014
4
349.810
2015
5
385.221
2016
6
420.633
2017
7
456.044
2018
8
491,455
2019
9
526.866
2020
10
562.278
2021
11
597.689
2022
12
633.100
2023
13
668.512
2024
14
703.923
2025
15
739.334
2026
16
774.745
2027
17
810.157
2028
18
845.568
2029
19
880.979
2030
20
916.390
2031
21
951.802
2032
22
987.213
2033
23
1.022.624
Sumber: Analisa Penulis
Berangkat
49
Tabel 4.31 Faktor-Faktor Forecasting untuk Penumpang transit
TAHUN
y
x
x2
xy
2007
288
-3
9
-864
2008
173
-2
4
-346
2009
50
-1
1
-50
2010
2.067
0
0
0
2011
6.042
1
1
6.042
2012
45.449
2
4
90.898
2013
52.717
3
9
158.151
TOTAL
106.786
0
28
253.831
Sumber: Analisa penulis
a
=
b
=
Sy n Sxy 2
Sx
106,786 7
=
253,831
=
28
=
15,255.1429
=
9,065.3929
Sehingga persamaan di atas menjadi: y
=
15,255.1429
+
Maka proyeksi pada tahun 2014 Y = 15.255.1429 + 9.065.3929 x 4 Y = 88.979
9,065.3929
x
50
tabel 4.32 adalah hasil perhitungan penduduk nasional yang di hitung menggunakan metode last square. Tabel 4.32 Hasil Perhitungan Metode Least Square penumpang transit Penumpang
Tahun
x
2014
4
88.979
2015
5
98.044
2016
6
107.109
2017
7
116.175
2018
8
125.240
2019
9
134.306
2020
10
143.371
2021
11
152.436
2022
12
161.502
2023
13
170.567
2024
14
179.633
2025
15
188.698
2026
16
197.763
2027
17
206.829
2028
18
215.894
2029
19
224.959
2030
20
234.025
2031
21
243.090
2032
22
252.156
2033
23
261.221
Sumber: Analisa Penulis
transit
51
Tabel 4.33 adalah tabel hasil Perhitungan dengan metodeuntuk perkiraan jumlah penduduk nasional dan penumpang yang datang, berangkat, dan transit dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2033. Tabel 4.33 Hasil Perhitungan Metode Least Square untuk jumlah pendududk nasional, jumlah penumpang datang, berangkat dan transit Tahun
x
Penduduk
penumpang
Penumpang
Penumpang
nasional
transit
Datang
Berangkat
2014
4
249.311.513,8668
88.978,5716
369.687,9338
349.809,9869
2015
5
253.193.790,3335
98.043,9645
408.761,7401
385.221,2669
2016
6
257.076.066,8002 107.109,3574
447.835,5464
420.632,5469
2017
7
260.958.343,2669 116.174,7503
486.909,3527
456.043,8269
2018
8
264.840.619,7336 125.240,1432
525.983,1590
491.455,1069
2019
9
268.722.896,2003 134.305,5361
565.056,9653
526.866,3869
2020
10
272.605.172,6670 143.370,9290
604.130,7716
562.277,6669
2021
11
276.487.449,1337 152.436,3219
643.204,5779
597.688,9469
2022
12
280.369.725,6004 161.501,7148
682.278,3842
633.100,2269
2023
13
284.252.002,0671 170.567,1077
721.352,1905
668.511,5069
2024
14
288.134.278,5338 179.632,5006
760.425,9968
703.922,7869
2025
15
292.016.555,0005 188.697,8935
799.499,8031
739.334,0669
2026
16
295.898.831,4672 197.763,2864
838.573,6094
774.745,3469
2027
17
299.781.107,9339 206.828,6793
877.647,4157
810.156,6269
2028
18
303.663.384,4006 215.894,0722
916.721,2220
845.567,9069
2029
19
307.545.660,8673 224.959,4651
955.795,0283
880.979,1869
2030
20
311.427.937,3340 234.024,8580
994.868,8346
916.390,4669
2031
21
315.310.213,8007 243.090,2509 1.033.942,6409
951.801,7469
2032
22
319.192.490,2674 252.155,6438 1.073.016,4472
987.213,0269
2033
23
323.074.766,7341 261.221,0367 1.112.090,2535 1.022.624,3069
Sumber: Analisa Penulis
52
Tabel 4.34 Hasil Perhitungan Forecasting Dari Metode IndeksPerbandinganUntuk Proyeksi JumlahPenumpang MetodeIndeksPerbandingan Tahun
JumlahPenduduk JumlahPenumpangBerangkat JumlahPenumpangDatang
JumlahPenumpang Transit
2005
219,852,000
86,966
85,923
0
2006 2007
222,747,000 225,642,000
107,820 126,309
109,191 128,358
0 288
2008
228,523,000
138,467
137,994
173
2009
231,370,000
164,456
162,656
50
2010
238,518,800
292,146
272,675
2,067
2011
241,452,952
303,703
301,740
6,042
2012
244,775,796
326,934
353,740
45,449
2013
251,160,124
326,683
368,257
52,717
2014
265,852,991
391,489
446,346
55,801
2015
281,405,391
469,150
540,994
59,065
2016
297,867,607
562,218
655,711
62,521
2017
315,292,862
673,748
794,755
66,178
2018
333,737,494
807,403
963,283
70,049
2019
353,261,137
967,571
1,167,547
74,147
2020
373,926,914
1,159,513
1,415,125
78,485
2021
395,801,638
1,389,532
1,715,202
83,076
2022
418,956,034
1,665,180
2,078,911
87,936
2023
443,464,962
1,995,510
2,519,744
93,081
2024
469,407,663
2,391,369
3,054,055
98,526
2025
496,868,011
2,865,757
3,701,668
104,290
2026
525,934,789
3,434,252
4,486,606
110,391
2027
556,701,975
4,115,522
5,437,991
116,848
2028
589,269,040
4,931,938
6,591,117
123,684
2029
623,741,279
5,910,312
7,988,764
130,920
2030
660,230,144
7,082,770
9,682,781
138,578
2031
698,853,607
8,487,814
11,736,015
146,685
2032
739,736,543
10,171,584
14,224,637
155,266
2033
783,011,131
12,189,372
17,240,971
164,349
53
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENDUDUK NASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS PERBANDINGAN 360,000,000
340,000,000
y = 814,840.30x2 - 3,269,899,481.36x + 3,280,694,965,193.32 R² = 0.99 333,737,494
320,000,000 315,292,862
jumlah penduduk
300,000,000
297,867,607
281,405,391
280,000,000
265,852,991 260,000,000 251,160,124 240,000,000
220,000,000
244,775,796 241,452,952 238,518,800 231,370,000 228,523,000 225,642,000 222,747,000 219,852,000
200,000,000
tahun
Grafik4.1 Hasil Forecasting Dari MetodeIndeksPerbandinganPerhitunganUntukProyeksiPendudukNasional
54
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG DATANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS PERBANDINGAN 20,000,000
18,000,000
y = 1.2001E-159e0.188176649x R² = 0.998467355 17,240,971
16,000,000
14,224,637
jumlah penumpang datang
14,000,000
12,000,000
11,736,015
10,000,000
9,682,781
8,000,000
7,988,764 6,591,117
6,000,000 5,437,991 4,486,606 4,000,000
2,000,000
0
3,701,668 3,054,055 2,519,744 2,078,911 1,715,202 1,415,125 1,167,547 963,283 794,755 655,711 540,994 446,346 368,257 162,656 353,740 301,740 272,675 137,994 128,358 109,191 85,923 tahun
Grafik4.2 Hasil Forecasting Dari MetodeIndeksPerbandinganPerhitunganUntukProyeksiPenumpangDatang
55
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS PERBANDINGAN 14,000,000
12,000,000
y = 1.8949E-147e0.17418118x R² = 0.996707709
12,189,372
10,171,584
jumlah penumpang berangkat
10,000,000
8,487,814 8,000,000 7,082,770 6,000,000
5,910,312 4,931,938 4,115,522
4,000,000
3,434,252 2,865,757 2,000,000
0
2,391,369 1,995,510 1,665,180 1,389,532 1,159,513 967,571 807,403 673,748 562,218 469,150 391,489 326,934 326,683 303,703 292,146 164,456 138,467 126,309 107,820 86,966
tahun
Grafik4.3 Hasil Forecasting Dari MetodeIndeksPerbandinganPerhitunganUntukProyeksiPenumpangBerangkat
56
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS PERBANDINGAN 180,000
164,349
160,000
155,266 146,685 140,000
138,578 y = 5970.673988x - 11981457.57 R² = 0.972885384
123,684
jumlah penduduk transit
120,000
100,000
80,000
60,000
130,920 116,848
110,391 104,290 98,526 93,081 87,936 83,076 78,485 74,147 70,049 66,178 62,521 59,065 55,801 52,717 45,449
40,000
20,000
0
-20,000
6,042 2,067 288 173 50 00
tahun
Grafik4.4 Hasil Forecasting Dari MetodeIndeksPerbandinganPerhitunganUntukProyeksiPenumpang Transit
57
Tabel 4.35 Hasil Perhitungan Forecasting Dari MetodeAritmatikUntuk ProyeksiJumlahPenumpang MetodeAritmatik Tahun
JumlahPenduduk JumlahPenumpangBerangkat JumlahPenumpangDatang
JumlahPenumpang Transit
2005
219,852,000
86,966
85,923
0
2006
222,747,000
107,820
109,191
0
2007
225,642,000
126,309
128,358
288
2008
228,523,000
138,467
137,994
173
2009
231,370,000
164,456
162,656
50
2010
238,518,800
292,146
272,675
2,067
2011
241,452,952
303,703
301,740
6,042
2012
244,775,796
326,934
353,740
45,449
2013
251,160,124
326,683
368,257
52,717
2014
255,073,640
356,648
403,549
59,307
2015
258,987,155
386,612
438,841
65,896
2016
262,900,671
416,577
474,132
72,486
2017
266,814,186
446,542
509,424
79,076
2018
270,727,702
476,506
544,716
85,665
2019
274,641,217
506,471
580,008
92,255
2020
278,554,733
536,435
615,299
98,844
2021
282,468,248
566,400
650,591
105,434
2022
286,381,764
596,365
685,883
112,024
2023
290,295,279
626,329
721,175
118,613
2024
294,208,795
656,294
756,466
125,203
2025
298,122,310
686,259
791,758
131,793
2026
302,035,826
716,223
827,050
138,382
2027
305,949,341
746,188
862,342
144,972
2028
309,862,857
776,152
897,633
151,561
2029
313,776,372
806,117
932,925
158,151
2030
317,689,888
836,082
968,217
164,741
2031
321,603,403
866,046
1,003,509
171,330
2032
325,516,919
896,011
1,038,800
177,920
2033
329,430,434
925,976
1,074,092
184,510
58
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENDUDUK NASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARITMATIK 340,000,000
320,000,000
jumlah penduduk
300,000,000
280,000,000
260,000,000
240,000,000
220,000,000
y = 3,989,010.34x - 7,779,705,579.40 329,430,434 R² = 1.00 325,516,919 321,603,403 317,689,888 313,776,372 309,862,857 305,949,341 302,035,826 298,122,310 294,208,795 290,295,279 286,381,764 282,468,248 278,554,733 274,641,217 270,727,702 266,814,186 262,900,671 258,987,155 255,073,640 251,160,124 244,775,796 241,452,952 238,518,800 231,370,000 228,523,000 225,642,000 222,747,000 219,852,000
200,000,000
tahun
Grafik4.5 HasilPerhitungan Forecasting MetodeAritmatikUntukProyeksiJumlahPendudukNasional
59
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG DATANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARITMATIK 1,200,000
1,000,000
jumlah penumpang datang
800,000
600,000
400,000
y = 36,010.80x - 72,130,056.64 1,074,092 R² = 1.00 1,038,800 1,003,509 968,217 932,925 897,633 862,342 827,050 791,758 756,466 721,175 685,883 650,591 615,299 580,008 544,716 509,424 474,132 438,841 403,549 368,257 353,740 301,740 272,675
200,000 162,656 137,994 128,358 109,191 85,923 0
tahun
Grafik4.6 HasilPerhitungan Forecasting MetodeAritmatikUntukProyeksiJumlahPenumpangDatang
60
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARITMATIK 1,000,000 y = 30066.18474x - 60196740.27 R² = 0.995069559 900,000
800,000
jumlah penumpang berangkat
700,000
600,000
500,000
400,000
300,000
925,976 896,011 866,046 836,082 806,117 776,152 746,188 716,223 686,259 656,294 626,329 596,365 566,400 536,435 506,471 476,506 446,542 416,577 386,612 356,648 326,934 326,683 303,703 292,146
200,000
100,000
164,456 138,467 126,309 107,820 86,966
0
tahun
Grafik 4.7 HasilPerhitungan Forecasting MetodeAritmatikUntukProyeksiJumlahPenumpangBerangkat
61
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARITMATIK 200,000
180,000
160,000
jumlah penduduk transit
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
y = 7,215.07x - 14,479,460.73 R² = 0.98 184,510 177,920 171,330 164,741 158,151 151,561 144,972 138,382 131,793 125,203 118,613 112,024 105,434 98,844 92,255 85,665 79,076 72,486 65,896 59,307 52,717 45,449
40,000
20,000
0
6,042 173 502,067 0 0 288
tahun
Grafik 4.8 HasilPerhitungan Forecasting MetodeAritmatikUntukProyeksiJumlahPenumpang Transit
62
Tabel 4.36 Hasil Forecasting Dari MetodeGeometric Perhitungan Untuk ProyeksiJumlahPenumpang Metode Geometric Tahun
JumlahPenduduk JumlahPenumpangBerangkat JumlahPenumpangDatang
JumlahPenumpang Transit
2005
219,852,000
86,966
85,923
0
2006
222,747,000
107,820
109,191
0
2007
225,642,000
126,309
128,358
288
2008 2009
228,523,000 231,370,000
138,467 164,456
137,994 162,656
173 50
2010
238,518,800
292,146
272,675
2,067
2011
241,452,952
303,703
301,740
6,042
2012
244,775,796
326,934
353,740
45,449
2013
251,160,124
326,683
368,257
52,717
2014
252,630,210
348,569
394,739
57,811
2015
254,108,900
371,921
423,126
115,623
2016
255,596,245
396,838
453,554
173,434
2017
257,092,296
423,424
486,171
231,246
2018
258,597,104
451,791
521,132
289,057
2019
260,110,719
482,058
558,609
346,869
2020
261,633,194
514,353
598,780
404,680
2021
263,164,581
548,812
641,839
462,492
2022
264,704,931
585,579
687,996
520,303
2023
266,254,297
624,810
737,471
578,115
2024
267,812,731
666,669
790,505
635,926
2025
269,380,287
711,332
847,352
693,738
2026
270,957,019
758,987
908,288
751,549
2027
272,542,979
809,835
973,605
809,361
2028
274,138,223
864,089
1,043,620
867,172
2029
275,742,803
921,978
1,118,669
924,984
2030
277,356,776
983,746
1,199,116
982,795
2031
278,980,195
1,049,651
1,285,348
1,040,607
2032
280,613,116
1,119,972
1,377,781
1,098,418
2033
282,255,596
1,195,004
1,476,860
1,156,230
63
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENDUDUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK 300,000,000
280,000,000
jumlah penduduk
260,000,000
y = 2106282.377x - 3995766399 R² = 0.951911098 282,255,596 280,613,116 278,980,195 277,356,776 275,742,803 274,138,223 272,542,979 270,957,019 269,380,287 267,812,731 266,254,297 264,704,931 263,164,581 261,633,194 260,110,719 258,597,104 257,092,296 255,596,245 254,108,900 252,630,210 251,160,124 244,775,796
240,000,000
220,000,000
241,452,952 238,518,800
231,370,000 228,523,000 225,642,000 222,747,000 219,852,000
200,000,000
tahun
Grafik4.9 Hasil Forecasting MetodeGeometrikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenduduk
64
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG DATANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK 1,600,000
1,476,860 1,400,000
1,377,781 1,285,348
1,200,000
y = 46541.62064x - 93331494.25 R² = 0.966498282
1,199,116 1,118,669 1,043,620
jumlah penumpang datang
1,000,000
973,605 908,288 847,352
800,000
600,000
400,000
790,505 737,471 687,996 641,839 598,780 558,609 521,132 486,171 453,554 423,126 394,739 368,257 353,740 301,740 272,675
200,000 162,656 137,994 128,358 109,191 85,923 0
-200,000
tahun
Grafik4.10 Hasil Forecasting Metode Geometric PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDatang
65
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK 1,400,000
1,200,000
1,195,004 1,119,972 y = 36765.67469x - 73688417.88 1,049,651 R² = 0.968642354
1,000,000
983,746
jumlah penumpang berangkat
921,978 864,089 809,835
800,000
758,987 711,332
600,000
400,000
666,669 624,810 585,579 548,812 514,353 482,058 451,791 423,424 396,838 371,921 348,569 326,934 326,683 303,703 292,146
200,000 164,456 138,467 126,309 107,820 86,966 0
tahun
Grafik4.11 Hasil Forecasting MetodeGeometrikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangBerangkat
66
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK 1,400,000
1,200,000
y = 1,262.04x2 - 5,050,613.87x + 5,052,994,303.27 R² = 0.99 1,156,230 1,098,418 1,040,607
1,000,000
982,795 924,984 867,172 809,361
jumlah penduduk transit
800,000
751,549 693,738 635,926 600,000
578,115 520,303 462,492 404,680
400,000
346,869 289,057 200,000
231,246 173,434 115,623
0
-200,000
57,811 52,717 45,449 6,042 0 0 288 173 502,067
tahun
Grafik4.12 Hasil Forecasting Metode Geometric UntukProyeksiJumlahPenumpang Transit
67
Tabel 4.37 Hasil Forecasting Dari MetodeLast SquarePerhitungan Untuk ProyeksiJumlahPenumpang Metode Last Square Tahun 2005 2006
219,852,000 222,747,000
86,966 107,820
85,923 109,191
JumlahPenumpang Transit 0 0
2007
225,642,000
126,309
128,358
288
2008
228,523,000
138,467
137,994
173
2009
231,370,000
164,456
162,656
50
2010
238,518,800
292,146
272,675
2,067
2011
241,452,952
303,703
301,740
6,042
2012
244,775,796
326,934
353,740
45,449
2013
251,160,124
326,683
368,257
52,717
2014
249,311,514
349,810
369,688
88,979
2015
253,193,790
385,221
408,762
98,044
2016
257,076,067
420,633
447,836
107,109
2017
260,958,343
456,044
486,909
116,175
2018
264,840,620
491,455
525,983
125,240
2019
268,722,896
526,866
565,057
134,306
2020
272,605,173
562,278
604,131
143,371
2021
276,487,449
597,689
643,205
152,436
2022
280,369,726
633,100
682,278
161,502
2023
284,252,002
668,512
721,352
170,567
2024
288,134,279
703,923
760,426
179,633
2025
292,016,555
739,334
799,500
188,698
2026 2027
295,898,831 299,781,108
774,745 810,157
838,574 877,647
197,763 206,829
2028
303,663,384
845,568
916,721
215,894
2029
307,545,661
880,979
955,795
224,959
2030
311,427,937
916,390
994,869
234,025
2031
315,310,214
951,802
1,033,943
243,090
2032
319,192,490
987,213
1,073,016
252,156
2033
323,074,767
1,022,624
1,112,090
261,221
JumlahPenduduk JumlahPenumpangBerangkat JumlahPenumpangDatang
68
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENDUDUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE LAST SQUARE 340,000,000
320,000,000
jumlah penduduk
300,000,000
280,000,000
260,000,000
240,000,000
220,000,000
y = 3710155.835x - 7220876891 R² = 0.998257345
323,074,767 319,192,490 315,310,214 311,427,937 307,545,661 303,663,384 299,781,108 295,898,831 292,016,555 288,134,279 284,252,002 280,369,726 276,487,449 272,605,173 268,722,896 264,840,620 260,958,343 257,076,067 253,193,790 251,160,124 249,311,514
244,775,796 241,452,952 238,518,800 231,370,000 228,523,000 225,642,000 222,747,000 219,852,000
200,000,000
tahun
Grafik4.13 Hasil Forecasting Metode Last Square PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenduduk
69
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG DATANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE LAST SQUARE 1,200,000 1,112,090 1,073,016 1,033,943 1,000,000
994,869 955,795
y = 37341.47006x - 74815244.73 R² = 0.996698812
916,721 877,647 838,574
jumlah penumpang datang
800,000
799,500 760,426 721,352 682,278 643,205 604,131 565,057
600,000
525,983 486,909 447,836 400,000
408,762 369,688 368,257 353,740 301,740 272,675
200,000 162,656 137,994 128,358 109,191 85,923 0
tahun
Grafik4.14 Hasil Forecasting Metode Last Square PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDatang
70
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE LAST SQUARE 1,200,000
1,000,000
jumlah penumpang berangkat
800,000
600,000
400,000
1,022,624 987,213 y = 33841.32177x - 67787772.57 951,802 R² = 0.9956735 916,390 880,979 845,568 810,157 774,745 739,334 703,923 668,512 633,100 597,689 562,278 526,866 491,455 456,044 420,633 385,221 349,810 326,934 326,683 303,703 292,146
200,000 164,456 138,467 126,309 107,820 86,966 0
tahun
Grafik4.15 Hasil Forecasting Metode Last Square PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangBerangkat
71
HASIL PERHITUNGAN FORECASETING UNTUK JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE LAST SQUARE 300,000
y = 10384.34761x - 20841557.07 R² = 0.978757363
261,221 252,156 243,090 234,025 224,959 215,894 206,829 197,763 188,698 179,633 170,567 161,502 152,436 143,371 134,306 125,240 116,175 107,109 98,044 88,979
250,000
jumlah penduduk transit
200,000
150,000
100,000
50,000
0
-50,000
52,717 45,449
6,042 173 502,067 0 0 288
tahun
Grafik4.16 Hasil Forecasting Metode Last Square PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpang Transit
72
Tabel4.38 Hasil Forecasting Yang Akan Di GunakanSebagaiPerencanaan Terminal Building Atau Terminal PenumpangAdalah Dari MetodeGeometrik MetodeGeometrik Tahun
JumlahPenduduk JumlahPenumpangBerangkat JumlahPenumpangDatang
JumlahPenumpang Transit
2005
219,852,000
86,966
85,923
0
2006
222,747,000
107,820
109,191
0
2007
225,642,000
126,309
128,358
288
2008
228,523,000
138,467
137,994
173
2009
231,370,000
164,456
162,656
50
2010
238,518,800
292,146
272,675
2,067
2011
241,452,952
303,703
301,740
6,042
2012
244,775,796
326,934
353,740
45,449
2013
251,160,124
326,683
368,257
52,717
2014
252,630,210
348,569
394,739
57,811
2015
254,108,900
371,921
423,126
115,623
2016
255,596,245
396,838
453,554
173,434
2017
257,092,296
423,424
486,171
231,246
2018
258,597,104
451,791
521,132
289,057
2019
260,110,719
482,058
558,609
346,869
2020
261,633,194
514,353
598,780
404,680
2021
263,164,581
548,812
641,839
462,492
2022
264,704,931
585,579
687,996
520,303
2023
266,254,297
624,810
737,471
578,115
2024
267,812,731
666,669
790,505
635,926
2025
269,380,287
711,332
847,352
693,738
2026
270,957,019
758,987
908,288
751,549
2027
272,542,979
809,835
973,605
809,361
2028 2029 2030
274,138,223 275,742,803 277,356,776
864,089 921,978 983,746
1,043,620 1,118,669 1,199,116
867,172 924,984 982,795
2031
278,980,195
1,049,651
1,285,348
1,040,607
2032
280,613,116
1,119,972
1,377,781
1,098,418
2033
282,255,596
1,195,004
1,476,860
1,156,230
73
HASIL FORECASTING JUMLAH PENUMPANG MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK YANG AKAN DI GUNAKAN SEBAGAI TIMBANGAN UNTUK PERENCANAAN TERMINAL PENUMPANG 1,600,000
1,400,000 y = 46541.62064x - 93331494.25 R² = 0.966498282 1,200,000
1,000,000
jumlah penumpang
y = 36765.67469x - 73688417.88 R² = 0.968642354 800,000
600,000
y = 2.24357E-10x2 - 0.103747867x + 11980853.98 R² = 0.9334 jumlah penumpang berangkat
400,000 jumlah penumpang datang 200,000
jumlah penumpang transit Linear (jumlah penumpang berangkat) Linear (jumlah penumpang datang)
0
-200,000
Linear (jumlah penumpang transit) -400,000
TAHUN
74
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG DATANG DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE INDEKS PERBANDINGAN
y = 34744.93747e8.76444E-09x R² = 0.925979289 20,080,000
jumlah penduduk datang
17,240,971 15,080,000 14,224,637
11,736,015 10,080,000
9,682,781 7,988,764 6,591,117
5,080,000
80,000
5,437,991 4,486,606 3,701,668 3,054,055 2,519,744 2,078,911 1,715,202 1,415,125 1,167,547 963,283 794,755 655,711 540,994 446,346 368,257 353,740 301,740 272,675 162,656 137,994 128,358 109,191 85,923
jumlah penduduk nasionala
Grafik4.18 HasilHubungan Forecasting MetodeIndeksPerbandinagnPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDatan g Dan JumlahPenduduk
75
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE INDEKS PERBANDINGAN 25,000,000
y = 37911.44514e8.1306E-09x R² = 0.928454067
jumlah penduduk berangkat
20,000,000
15,000,000
12,189,372 10,171,584
10,000,000
8,487,814 7,082,770 5,910,312 5,000,000
0
4,931,938 4,115,522 3,434,252 2,865,757 2,391,369 1,995,510 1,665,180 1,389,532 1,159,513 967,571 807,403 673,748 562,218 469,150 391,489 326,934 326,683 303,703 292,146 164,456 126,309 138,467 107,820 86,966
jumlah penduduk
Grafik4.19 HasilHubungan Forecasting MetodeIndeksPerbandinagnPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangBeran gkat Dan JumlahPenduduk
76
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE INDEKS PERBANDINGAN 900,000,000
y = 0.020589932x2 + 265.3221075x + 221394519 R² = 0.986787835 800,000,000 783,011,131 739,736,543 700,000,000
698,853,607
jumlah penduduk nasional
660,230,144 623,741,279 600,000,000
589,269,040 556,701,975 525,934,789
500,000,000
496,868,011 469,407,663
400,000,000
300,000,000
443,464,962 418,956,034 395,801,638 373,926,914 353,261,137 333,737,494 315,292,862 297,867,607 281,405,391 265,852,991 251,160,124 244,775,796 241,452,952 238,518,800 225,642,000
200,000,000
jumlah penumpang transit
Grafik4.20 HasilHubungan Forecasting MetodeIndeksPerbandinagnPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpang Transit Dan JumlahPenduduk
77
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG DATANG DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE ARITMATIK 1,200,000
y = 0.009029222x - 1899209.87 R² = 0.99843007 1,000,000
jumlah penumpang datang
800,000
600,000
400,000
1,074,092 1,038,800 1,003,509 968,217 932,925 897,633 862,342 827,050 791,758 756,466 721,175 685,883 650,591 615,299 580,008 544,716 509,424 474,132 438,841 403,549 368,257 353,740
301,740 272,675 200,000 162,656 137,994 128,358 109,191 85,923 0
jumlah penduduk
Grafik4.21HasilHubungan Forecasting MetodeAritmatikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDatang Dan JumlahPenduduk
78
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE ARITMATIK 1,000,000
900,000
800,000
jumlah penumpang berangkat
700,000
600,000
500,000
400,000
300,000
y = 0.007536423x - 1558894.153 R² = 0.995536825
925,976 896,011 866,046 836,082 806,117 776,152 746,188 716,223 686,259 656,294 626,329 596,365 566,400 536,435 506,471 476,506 446,542 416,577 386,612 356,648 326,934 326,683 303,703 292,146
200,000
100,000
164,456 138,467 126,309 107,820 86,966
0
jumlah penduduk
Grafik4.22HasilHubungan Forecasting MetodeAritmatikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangBerangkat Dan JumlahPenduduk
jumlah penumpang transit
79
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE ARITMATIK 200,000 y = 0.001811472x - 408779.0518 184,510 R² = 0.98525066 177,920 171,330 164,741 158,151 151,561 150,000 144,972 138,382 131,793 125,203 118,613 112,024 105,434 100,000 98,844 92,255 85,665 79,076 72,486 65,896 59,307 52,717 50,000 45,449
0
-50,000
6,042 173 502,067 00288
jumlah penduduk Grafik4.23HasilHubungan Forecasting
MetodeAritmatikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpang Transit Dan JumlahPenduduk
80
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK 1,400,000
1,200,000 y = 5.15835E-10x2 - 0.237262515x + 27257683.08 R² = 0.991675145
1,156,230 1,098,418 1,040,607
1,000,000
982,795 924,984
jumlah penumpang transit
867,172 809,361
800,000
751,549 693,738 635,926
600,000
578,115 520,303 462,492 404,680
400,000
346,869 289,057 200,000
231,246 173,434 115,623
0
57,811 52,717 45,449 6,042 288 173 502,067
200,000,000220,000,000240,000,000260,000,000280,000,000300,000,000
-200,000
jumlah penduduk
Grafik4.24HasilHubungan Forecasting MetodeGeometrikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpang Transit Dan JumlahPenduduk
81
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK 1,400,000
1,200,000
y = 19.23936868e3.90671E-08x R² = 0.983490266
1,195,004 1,119,972 1,049,651
jumlah penumpang berangkat
1,000,000
983,746 921,978
800,000
600,000
400,000
864,089 809,835 758,987 711,332 666,669 624,810 585,579 548,812 514,353 482,058 451,791 423,424 396,838 371,921 348,569 326,934 326,683 303,703 292,146
200,000 164,456 138,467 126,309 107,820 86,966 0
jumlah penduduk
Grafik4.25HasilHubungan Forecasting MetodeGeometrikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangBerangkat Dan JumlahPenduduk
82
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG DATANG DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK 1,600,000 y = 7.478557283e4.32146E-08x R² = 0.992194849 1,400,000
1,476,860 1,377,781 1,285,348
1,200,000
1,199,116
jumlah penumpang datang
1,118,669 1,000,000
800,000
600,000
400,000
1,043,620 973,605 908,288 847,352 790,505 737,471 687,996 641,839 598,780 558,609 521,132 486,171 453,554 423,126 394,739 368,257 353,740 301,740 272,675
200,000
162,656 137,994 128,358 109,191 85,923
0
jumlah penduduk
Grafik4.26HasilHubungan Forecasting MetodeGeometrikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDatang Dan JumlahPenduduk
83
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG DATANG DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE LAST SQUARE 1,200,000 y = 0.010067268x - 2140251.602 R² = 0.998955567 1,000,000
jumlah penumpang datang
800,000
600,000
400,000
1,112,090 1,073,016 1,033,943 994,869 955,795 916,721 877,647 838,574 799,500 760,426 721,352 682,278 643,205 604,131 565,057 525,983 486,909 447,836 408,762 369,688 368,257 353,740
301,740 272,675 200,000 162,656 137,994 128,358 109,191 85,923 0
penduduk nasional
Grafik4.27HasilHubungan Forecasting Metode Last Square PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDatang Dan JumlahPenduduk
84
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG BERANGKAT DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE LAST SQUARE 1,200,000 y = 0.009122736x - 1924623.402 R² = 0.997732936
jumlah penumpang berangkat
1,000,000
800,000
600,000
400,000
1,022,624 987,213 951,802 916,390 880,979 845,568 810,157 774,745 739,334 703,923 668,512 633,100 597,689 562,278 526,866 491,455 456,044 420,633 385,221 349,810 326,934 326,683 303,703 292,146
200,000 164,456 138,467 126,309 107,820 86,966 0
jumlah penduduk
Grafik4.28HasilHubungan Forecasting Metode Last Square PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangBerangkat Dan JumlahPenduduk
85
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG TRANSIT DAN JUMLAH PENUMPANG TRANSIT NASIONAL MENGGUNAKAN METODE LAST SQUARE 300,000 y = 0.002785567x - 627461.1411 R² = 0.971148679 250,000
jumlah penumpang transit
200,000
150,000
100,000
50,000
0
-50,000
261,221 252,156 243,090 234,025 224,959 215,894 206,829 197,763 188,698 179,633 170,567 161,502 152,436 143,371 134,306 125,240 116,175 107,109 98,044 88,979
52,717 45,449
6,042 00288 173 50 2,067
jumlah penduduk
Grafik4.29HasilHubungan Forecasting Metode Last Square PerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpang Transit Dan JumlahPenduduk
86
Tabel4.41 Hasil Forecasting Yang Akan Di GunakanSebagaiPerencanaan Terminal Building Atau Terminal PenumpangAdalah Dari MetodeGeometrik MetodeGeometrik Tahun
JumlahPenduduk JumlahPenumpangBerangkat JumlahPenumpangDatang
JumlahPenumpang Transit
2005
219,852,000
86,966
85,923
0
2006
222,747,000
107,820
109,191
0
2007 2008 2009
225,642,000 228,523,000 231,370,000
126,309 138,467 164,456
128,358 137,994 162,656
288 173 50
2010
238,518,800
292,146
272,675
2,067
2011
241,452,952
303,703
301,740
6,042
2012
244,775,796
326,934
353,740
45,449
2013
251,160,124
326,683
368,257
52,717
2014
252,630,210
348,569
394,739
57,811
2015
254,108,900
371,921
423,126
115,623
2016 2017
255,596,245 257,092,296
396,838 423,424
453,554 486,171
173,434 231,246
2018
258,597,104
451,791
521,132
289,057
2019
260,110,719
482,058
558,609
346,869
2020 2021 2022
261,633,194 263,164,581 264,704,931
514,353 548,812 585,579
598,780 641,839 687,996
404,680 462,492 520,303
2023
266,254,297
624,810
737,471
578,115
2024 2025
267,812,731 269,380,287
666,669 711,332
790,505 847,352
635,926 693,738
2026
270,957,019
758,987
908,288
751,549
2027
272,542,979
809,835
973,605
809,361
2028 2029 2030
274,138,223 275,742,803 277,356,776
864,089 921,978 983,746
1,043,620 1,118,669 1,199,116
867,172 924,984 982,795
2031
278,980,195
1,049,651
1,285,348
1,040,607
2032 2033
280,613,116 282,255,596
1,119,972 1,195,004
1,377,781 1,476,860
1,098,418 1,156,230
87
HASIL HUBUNGAN FORECASTING JUMLAH PENUMPANG DAN JUMLAH PENDUDUK NASIONAL MENGGUNAKAN METODE GEOMETRIK YANG AKAN DI GUNAKAN SEBAGAI TIMBANGAN UNTUK PERENCANAAN TERMINAL PENUMPANG 1,600,000
1,400,000 y = 7.478557283e4.32146E-08x R² = 0.992194849 1,200,000
jumlah penumpang
1,000,000
jumlah penumpang berangkat
800,000
jumlah penumpang datang
600,000
jumlah penumpang transit
400,000
200,000
0
-200,000
y = 5.18895E-10x2 0.241613816x + 28079815.87 R² = 0.988455899 y = 19.23936868e3.90671E-08x R² = 0.983490266 jumlah penduduk nasional
Grafik4.30HasilHubungan Forecasting MetodeGeometrikPerhitunganUntukProyeksiJumlahPenumpangDanJumlahPend uduk
88
4.5 Forecasting Pergerakan Penumpang Pada Jam Sibuk/Puncak 4.5.1 Komposisi Penumpang Lalu lintas pada jam-jam sibuk ditentukan oleh forecasting pergerakan penumpang pada jam-jam sibuk pula. data forecasting lalu lintas penumpang yang akan di gunakan dapat dilihat pada tabel 4.24 halaman 75.
4.5.2 Perhitungan Pergerakan Penumpang Pada Jam Sibuk Jadi untuk pergerakan penumpang pada bulan sibuk adalah: a. Pergerakan penumpang untuk keberangkatan pada jam sibuk: 1. Pergerakan penumpang pada bulan sibuk jumlah penumpang berangkat 1,195,004 orang = 12 bulan 12 bulan
pergerakan penumpang pada bulan sibuk = 99,584 Orang 2. Pergerakan penumpang pada minggu sibuk jumlah penumpang pada bulan sibuk 99,584 orang = 4 minggu 4 minggu
pergerakan penumpang pada minggu sibuk = 24,896Orang 3. Pergerakan penumpang pada hari sibuk jumlah penumpang pada minggu sibuk 24,896 orang = 7 hari 7 hari
pergerakan penumpang pada hari sibuk = 3,557 Orang 4. Pergerakan penumpang pada jam sibuk jumlah penumpang pada hari sibuk 3,557 orang = 15 jam 15 jam
pergerakan penumpang pada minggu sibuk = 238 Orang b. Pergerakan penumpang untuk kedatangan pada jam sibuk: 1. Pergerakan penumpang pada bulan sibuk jumlah penumpang datang 1,156,230 orang = 12 bulan 12 bulan
pergerakan penumpang pada bulan sibuk = 123,072 Orang 2. Pergerakan penumpang pada minggu sibuk jumlah penumpang pada bulan sibuk 123,072 orang = 4 minggu 4 minggu
pergerakan penumpang pada minggu sibuk = 30,768 Orang 3. Pergerakan penumpang pada hari sibuk jumlah penumpang pada minggu sibuk 30,768 orang = 7 hari 7 hari
89
pergerakan penumpang pada hari sibuk = 4,396 Orang 4. Pergerakan penumpang pada jam sibuk jumlah penumpang pada hari sibuk 4,396 orang = 15 jam 15 jam
pergerakan penumpang pada minggu sibuk = 293 Orang c. Pergerakan penumpang untuk transit pada jam sibuk: 1. Pergerakan penumpang pada bulan sibuk jumlah penumpang transit 1,476,860 orang = 12 bulan 12 bulan
pergerakan penumpang pada bulan sibuk = 96,353Orang 2. Pergerakan penumpang pada minggu sibuk jumlah penumpang pada bulan sibuk 96,353 orang = 4 minggu 4 minggu
pergerakan penumpang pada minggu sibuk = 24,089Orang 3. Pergerakan penumpang pada hari sibuk jumlah penumpang pada minggu sibuk 24,089 orang = 7 hari 7 hari
pergerakan penumpang pada hari sibuk = 3,442Orang 4. Pergerakan penumpang pada jam sibuk jumlah penumpang pada hari sibuk 3,442 orang = 15 jam 15 jam
pergerakan penumpang pada minggu sibuk = 230Orang
4.6 Perencanaan Terminal Penumpang Di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya 4.6.1
Latar Belakang Kemudahaan terjadinya mobilisasi dengan menggunakan pesawat terbang
saat ini sedang diupayakan Pemerintah Kota Palangka Raya dalam menghadapi arus kemajuan dunia yang bergerak sangat cepat. Hal ini juga menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan dalam penggunaan sarana transportasi udara. Kemudahan dalam menggunakan sarana transportasi udara ini sangat kemungkinan dalam meningkatkan kunjungan dari berbagai kota dan negara mengingat banyak sektor yang ingin dikembangkan salah satunya adalah sektor parawisata. Selain itu di kota Palangka Raya tidak terdapat laut, maka penumpang yang menggunakan kapal laut harus berangkat terlebih dulu ke Sampit atau melalui kota Banjarmasin Kalimantan Selatan dan jarak yang ditempuh lumayan
90
cukup lama, karena hal ini hanya akan sangat membuang waktu bagi masyarakat yang hanya memiliki waktu singkat. Kendati demikian cara ini juga masih ditempuh mengingat minimnya armada pesawat terbang yang beroperasi di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya. Namun, selama tahun 2010 kegiatan angkutan di Bandara Tjilik Riwut mengalami peningkatan kumulatif sebesar 29.09% peningkatan ini bertujuan untuk memenuhi tuntutan lonjakan permintaan penumpang dan kebutuhan alat transpotasi udara. Meskipun begitu terminal penumpang tidak mengalami peningkatan baik dari segi fasilitas maupun kapasitas. Peningkatan jumlah penumpang ini mengakibatkan terminal menjadi sangat padat pada jam-jam tertentu, misalnya saat terjadi dua penerbangan yang akan take off pada jam yang berdekatan, hal ini mengakibatkan ketidak nyamanan penumpang saat berada di dalam gedung terminal baik terminal kedatangan maupun terminal keberangkatan, ini semua di karenakan jumlah penumpang meningkat dan ruang terminal menjadi padat dan sesak. Karena ketidak nyamanan ini membuat sejumlah penumpang memilih untuk menunggu di luar gedung atau area yang ada di luar ruang tunggu. Semestinya ruang gerak penumpang di gedung terminal perlu ditingkatkan mengingat meningkatnya jumlah lalu lintas penumpang di Banadar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya. 4.6.2
Eksisting Bandar Udara Tjilik Riwut Palangaka Raya Bandar udara Kota Palangka Raya ini memiliki luas ± 3.882,950 Ha
dengan total luas lantai gedung terminal 5.734 m². Bandara ini beroperasi dari pukul 06.00 hingga pukul 21.00 waktu lokal dan pada saat–saat tertentu dapat beroperasi apabila dibutuhkan. Bandara yang beralamat di Jalan Adonia Samad Palangka Raya ini memiliki fasilitas pelayanan penunjang usaha bandara anta lain: restaurant, kios kerajinan rakyat, kios majalan dan koran, mushola, parkir kendaraan, taxi service, pelayanan porter, dan pelayanan ground handling.
a. Kondisi Gedung Terminal Pada terminal keberangkatan, baik penumpang ataupun pengantar berhenti tepat di depan terminal dan kemudian menurunkan barang dari kendaraan baru menuju ke lobby utama bandara. Beberapa diantaranya langsung menuju ke pintu pemeriksaan dan beberapa lainnya menuju ke pusat informasi untuk menanyakan arah tujuannya ketika ingin melakukan proses check in.
91
Penumpang yang akan melakukan perjalanan harus memasuki pintu pemeriksaan terlebih dahulu baru dapat melakukan proses check in, selanjutnya penumpang akan menuju meja counter check ini sesuai dengan jenis pesawat yang akan digunakan. Kemudian beberapa diantaranya adanya yang ke toilet, ada pula yang menuju ke restaurant, toko souvenir, dan ada yang langsung menuju ke ruang tunggu. Sementara yang menghantarkan penumpang tidak diperbolehkan masuk sehingga ada yang langsung pulang dan ada pula yang menunggu di depan hingga penumpang yang dihantarkan dipastikan sudah berangkat.
Sementara di terminal kedatangan ketika pesawat mendarat, penumpang berpindah dari pesawat menuju gedung terminal melalui apron tunggu kemudian berjalan memasuki bagian pemrosesan penumpang yakni terminal kedatangan. Di dalam gedung terminal ini, penumpang akan melakukan beberapa kegiatan, yang pertama beberapa penumpang akan menuju ke arah pengambilan barang , beberapa diantaranya mencari tempat pemesanan taksi dan penginapan, ada yang duduk dan sisanya mencari kamar kecil/toilet. Beberapa kegiatan tersebut sering terjadi di bagian ini dan kendala yang dialami adalah para pelaku kesulitan melakukan pergerakan yang nyaman di area ini karena ruang yang terlalu sempit sehingga harus berdesakan. Perilaku antar kepentingan harus berusaha menuju ke tempatnya masing–masing dengan harus berdempetan dengan penumpang yang lain. Proses–proses ini sering menemukan kendala terutama bagi pengguna yang baru pertama kali berada di Bandara Tjilik Riwut. Tidak adanya petunjuk yang mengarahkan penumpang menjadi salah satu kendala bagi penumpang untuk melakukan proses–proses keberangkatan. Misalnya pada gedung terminal keberangkatan, penumpang kebingungan menentukan arah menuju ruang tunggu karena selain jaraknya yang jauh, petunjuk arahan bagi penumpangpun kurang memadai.
92
Gambar 4.5 Ruang Tunggu Penumpang Terminal Keberangkatan Tjilik Riwut
Beberapa
kendala
yang
terjadi
pada
terminal
kedatangan
dan
keberangkatan merupakan permasalahan mengenai luasan ruang yang kurang memadai bagi pengguna serta petunjuk arahan yang menyusahkan penumpang ketika harus melakukan proses-proses baik keberangkatan ataupun kedatangan. Kondisi ini diakibatkan selain karena space yang tersedia tidak cukup besar untuk menampung penumpang. b. Fasilitas Apabila dilihat dari segi fasilitas, bandara ini tergolong cukup lengkap karena mampu memenuhi kebutuhan penumpang yang berada di dalam gedung terminal tersebut. Hanya saja letak dari beberapa fasilitas yang ada di terminal ini kurang tepat sehingga kerap kali menghambat aktivitas pengguna yang tidak menggunakan fasilitas. Misalnya kios souvenir yang diletakkan di dalam ruang check in dan menghalangi counter check-in. Sehingga penumpang yang mengantri harus berbelok haluan.
c. Utilitas Dari segi utilitas, hal yang paling menonjol yang dapat terlihat adalah minimnya proteksi kebakaran misalnya seperti springkler yang tidak ditemukan di dalam gedung terminal. Pada gedung ini hanya dilengkapi dengan bound pad yang dimanfatkan sebagai pengganti springkler. Dan selanjutnya akan ditangani oleh petugas pemadam kebakaran unit bandara yang akan menangani apabila terjadikebakaran pada gedung terminal.
Dalam
berarsitektur
idealnya
diperlukan
pemahaman
terhadap
penggunanya, mengingat perancangannya ditujukan untuk manusia atau pengguna, maka diperlukan pemahaman terhadap perilaku pengguna itu sendiri. Perancangan ini pun terkait dengan kebutuhan meruang pengguna untuk
93
memperoleh rasa nyaman dan ruang–ruang yang dirancangpun akan digunakan sesuai dengan fungsinya. Beberapa permasalahan meruang pada gedung terminal udara Tjilik Riwut yang antara lain seperti terbatasnya ruang gerak di beberapa area yakni ruang kedatangan dan ruang tunggu keberangkatan, pada saat landing, penumpang memasuki gedung terminal kedatangan, aktivitas yang berlansung pada ruangan ini beragam, yakni beberapa diantara penumpang yang ada menuju ke tempat pemesanan taksi, ada pula yang, menuju ke toilet, duduk di kursi, dan sisanya adalah menunggu barang–barangnya masuk ke gedung kedatangan.
Beberapa aktivitas ini berlangsung dalam satu area, seperti tempat pemesanan hotel, taksi dan tempat menunggu barang, sehingga setiap penumpang yang memiliki kepentingan masing–masing akan berdesakan serta terjadi penggunaan area yang bersamaan dengan kepentingan yang berbeda. Hal ini menjadikan ruang terminal kedatangan ini menjadi terlihat sangat penuh dan
setiap
penumpang
harus
berdesakan
untuk
dapat
melakukan
kepentingannya masing – masing.Ditambah lagi pemesanan taksi ini berada di satu area dengan ruang lost and found, sehingga terlihat sangat padat di area ini.
Gambar 4.7 Kondisi Ruang Terminal Kedatangan Tjilik Riwut Sementara
pada
terminal
keberangkatan,
terdapat
beberapa
permasalahan yang ditemui, yakni pada ruang check in tiket, space yang ada berdekatan dengan souvenir boutique, sehingga pada saat calon penumpang memasuki area ini dan mengantri untuk check in tiket, maka penumpang harus berbelok arah atri karena bertabrakan dengan souvenir boutique tersebut. Ruang tunggu di terminal keberangkatan ini juga kurang memadai untuk menampung
94
calon penumpang yang akan boarding, sehingga sebagian dari penumpang lebih memilih menunggu di luar ruang tunggu utama. Selain itu, setiap penumpang yang baru pertama kali masuk ke terminal udara ini mengalami kebingungan saat mengakses ke beberapa bagian ruang yang berada di dalam ruang terminal .Untuk mengawali prosedur penebangan ini, penumpang harus berjalan mencari pusat informasi terlebih dahulu, dan setiap kali menuju terminal kedatangan karena pintu masuk terminal kedatangan yang berjejeran dengan pintuk keberangkatan. Walaupun jarak kedua pintu ini terpisah cukup jauh namun tetap membuat beberapa penumpang terminal khususnya yang baru pertamakali berada di bandara ini menjadi kebingungan. 4.7 Konsep Kebutuhan dan Besaran Ruang Kebutuhan ruang suatu terminal didasarkan pada jumlah penumpang tahunan yang akan dilayani oleh bandara tersebut pada tahun perencanaan. Pada tahun 2033, jumlah penumpang tahunan yang akan dilayani oleh bandara ini adalah sebesar 3.828.094 orang penumpang domestik. Dari jumlah penumpang tersebut, serta menggunakan beberapa asumsi pendukung, dapat di tentukan kebutuhan ruang untuk setiap fasilitas yang harus tersedia pada bandara tersebut. Asumsi yang akan digunakan dalam melakukan perhitungan kebutuhan ruang terminal penumpang ini menggunakan beberapa asumsi pendukung yang didasarkan atas nilai yang biasa digunakan oleh industri penerbangan dalam perencanaan suatu bandara. Adapun asumsi-asumsi yang akan digunakan adalah sebagai berikut: a. Jumlah forecasting penumpang tahunan domestik pada tahun 2033 (x) = 3.828.094 penumpang b. Jumlah penumpang domestik berangkat pada waktu sibuk (a) = 238 penumpang c. Jumlah penumpang domestik datang pada waktu sibuk (c) = 293 penumpang d. Jumlah penumpang domestik transit pada waktu sibuk (b) = 230 penumpang e. Jumlah pengunjung perpenumpang per penumpang (f) = 4 orang (asumsi berdasarkan kondisi sosial budaya indonesia) f. Waktu pemprosesan check-in per penumpang (t) = 2 menit (horonjeff, 1994) g. Proporsi penumpang yang menggunakan mobil/taksi (p) = 0.94 (masterplan) h. Rata-rata waktu tunggu terlama (u) = 120 menit i. Rata-rata waktu tunggu tercepat (v) = 60 menit j. Proporsi penumpang menunggu lama (i) = 0.4
95
k. Proporsi penumpang menunggu tercepat (k) = 0.6 l. Maksimum jumlah kursi pesawat terbesar yang di layani = 400 kursi m. Waktu kedatangan penumpang pertama sebelum boarding di gate hold (g) = 120 menit n. Waktu kedatangan penumpang terakhir sebelum boarding di gate hold (g) = 60 menit o. Kebutuhan ruang per penumpang (s) = 1 m2 (IATA, 1995) p. Proporsi penumpang datang dengan menggunakan wide body aircraft (q) = 0.4 (masterplan) q. Proporsi penumpang datang dengan menggunakan narrow body aircraft (r) = 0.6 (masterplan) r. Jumlah gate terminal domestik = 10 gate 4.7.1
Kerb celukan yang digunakan sebagai ruang untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dari kendaraan. untuk menentukan pajang dari kerb digunakan rumus berikut: d. kerb kedatangan = (0.095 x c x p) + 10% e. kerb keberangkatan = (0.095 xa x p) + 10% berdasarkan rumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan diatas, didapatkan panjang kerb sebagai berikut: a. kerb kedatangan domestik = (0.095 x c x p) + 10% = (0.095 x293 x 0.94) + 10% = 28.78139 m = 29 m b. kerb keberangkatan domestik = (0.095 xa x p) + 10% = (0.095 x238 x 0.94) + 10% = 23.37874 m = 24 m 4.7.2
Hall kedatangan dan Keberangkatan Ruang tunggu umum dapat dipergunakan baik oleh penumpang, pengantar, maupun pengunjung bandara pada umumnya. Pada area ini biasanya terdapat toko dan restoran yang di gunakan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna bandara. Luas hall keberangkatan dan kedatanagn ini ditentukan dengan menggunakan rumus: a. Hall kedatangan = [0.375 x ( b + c ( 2 x c x f ))] + 10% b. Hall keberangkatan = 0.75 x (a x ( 1+ f ) + b) berdasarkan rumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan diatas, didapatkan luas hall kedatangan dan keberangkatan sebagai beikut: a. Hall kedatangan = [0.375 x ( b + c + ( 2 x c x f ))] + 10% = [0.375 x ( 230 + 293 + ( 2 x 293 x 4 ))] + 10% = 1182.64m2 = 1200 m2 b. Hall keberangkatan = 0.75 x ( a x ( 1+ f ) + b) = 0.75 x ( 238 x ( 1+ 4 ) + 230) = 1064m2 =1100 m2
96
4.7.3
Check-in area Tempat bagi penumpang untuk menyelesaikan administrasi penerbangan, menukarkan tiket dengan boarding pass, serta melakukan pemeriksaan bagasi. Jumlah counter check-in yang dibutuhkan di tentukan dengan rumus: (a + b ) xt + 10% 60
Sedangkan luas area yang dibutuhkan untuk mengakomodasi jumlah counter check-in tersebut ditentukan dengan menggunakan rumus: (0.25 x (a+b))+10% Berdasarkan rumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan diatas, didapatkan jumlah counter check-in sebagai berikut: a. Counter check-in domestic
(a + b) xt = + 10% 60 (238+ 230) x2 = + 10% 60 = 17,16 buah = 18 buah b. Area check-in domestic = (0.25 x (a+b))+10% = (0.25 x (238+230))+10% =128.7m2= 130 m2 4.7.4 Pemeriksaan Securty (terpusat) Meliputi pemeriksaan x-ray terhadap penumpang dan barang bawaan mereka jumlah x-ray yang dibutuhkan untuk pemeriksaan Securty (terpusat) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:
(a + b) 300 Berdasarkan rumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan di atas, didapatkan jumlah x-ray yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Pemeriksaan security (terpusat) domestic,
(a + b) 300
=
(238 + 230) 300
=
=1.56unit = 2 unit
97
4.7.5
Pemeriksaan security (gate hold room) Meliputi pemeriksaan x-ray terhadap penumpang dan barang bawaan mereka jumlah x-ray yang dibutuhkan untuk pemeriksaan Securty (gate hold room) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut: 0.2 x m
g-h
Berdasarkan rumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan di atas, didapatkan jumlah x-ray yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Pemeriksaan security (gate hold room) domestic = 0.2 x m
g-h
400 120 - 60 = 1.3 unit = 2 unit
= 0.2 x
4.7.6
Gate hold room Luas gate hold room dapat ditentukan dengan rumus: mxs Berdasarkanrumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan diatas, didapatkan luas gate hold room yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Terminal domestic =mxs = 400 x 1 = 400 m2 Sedangkan luas total dari gate hold room adalah 400 m2 x jumlah gate yang diasumsikan, sehingga luas total gate hold room adalah: a. Terminal domestic = 400 m2 x 10 = 4000 m2 4.7.7
Ruang tunggu keberangkatan Ruang tunggu khusus bagi penumpang stelah melewati proses check in dan pemeriksaan security. Pada area ini, terdapat beberapa fasilitas berupa toko maupun restoran untuk meningkatkan kenyamanan penumpang selama menunggu pesawat meraka. Luas ruang tunggu keberangkatan dapat di tentukan dengan rumus: b x((uxi) + (vxk)) + 10% 30
Berdasarkanrumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan diatas, didapatkan ruang tunggu keberangkatan yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Ruang tunggu keberangkatan domestic b x((uxi) + (vxk)) + 10% 30
=
293 x((120x0.4) + (60x0.6)) + 10% 30
=
4.7.8
= 902.378 M2 = 1000 m2 Baggage claim
98
Luas area dan jumlah baggage claim devices yang dibutuhkan untuk melayani kedatangan domestic dan internasional. Rumus untuk menentukan luas area dan jumlah baggage claim devaces adalah sebagai berikut: a. Luas area = [ 0.9 x c] + 10% cxq cxr b. Jumlah baggage claim devices = + 425 300 Berdasarkan rumus tersebut dan asumsi yang telah disebutkan diatas, didapatkanluas area dan jumlah baggage claim devices yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Luas area baggage claim domestic =[ 0.9 x c ] + 10% =[ 0.9 x 293 ] + 10% = 290m2 b. Jumlah baggage claim devices domestic cxq cxr + = 425 300 293 x 0 293x1 = + 425 300 = 0.9766 buah = 1 buah 4.7.9
Fasilitas konsesi terminal domestic Fasilitas tambahan dalam suatu bandara. Umumnya dibangun untuk menambah kenyamanan penumpang selama melakukan pergerakan di dalam terminal. Fasilits konsesi ini dapat meliputi, executife lounge, café, restorant, toko buku, toko cendramata, dan lain-lain.
Adapaun fasilitas konsesi yang disediakan dalam perencanaan terminal penumpang ini , berdasarkan standart ICAO, adalah: a. Toko buku Luas area =
65 xX 65 x 3.828.094 = = 248.826 M2 = 249 M2 1,000,000 1,000,000
b. Ghift shop Luas area =
65 xX 65 x 3.828.094 = = 248.826 M2 = 249 M2 1,000,000 1,000,000
c. Salon dan pangkas rambut Luas area =
10 xX 10 x 3.828.094 = = 38.28094 M2 = 39 M2 1,000,000 1,000,000
d. Penyewaan mobil dan reservasi hotel Luas area =
35 xX = 35 x 3.828.094 = 133.983 M2 = 134 M2 1,000,000 1,000,000
e. Display Luas area = f.
8 xX 8 x 3,828,94 = = 30.624 M2 = 31 M2 1,000,000 1,000,000
Kios asuransi
99
Luas area =
14 xX 14 x 3,828,094 = = 53.5933 M2 = 54 M2 1,000,000 1,000,000
g. Lost and found Luas area =
6 .5 xX = 6 .5 x 3,828,094 = 24.88M2 = 25 M2 1,000,000 1,000,000
h. Telepon umum Luas area = i.
9 xX 9x 3,828,094 = = 34.452M2 = 35 M2 1,000,000 1,000,000
Toilet umum Luas area =
120 xX = 120 x 3,828,094 = 459.37128= 460 M2 1,000,000 1,000,000
j.
Restorant dan cafe Luas area = 1,200 M2 (asumsi dari bandara lain) k. Executive lounge Luas area = 1,000 M2 (asumsi dari bandara lain) l. Business centre Luas area = 500 M2 (asumsi dari bandara lain) m. Showroom hasil industri kalteng Luas area = 500 M2 (asumsi dari bandara lain) n. Kantor airlines Luas area = 500 M2 (asumsi dari bandara lain) o. Nursery room Luas area = 100 M2 (asumsi dari bandara lain) p. Port health authority Luas area = 200M2 (asumsi dari bandara lain) q. security Luas area = 300 M2 (asumsi dari bandara lain) r. pengelola bandara Luas area = 500 M2 (asumsi dari bandara lain) s. lift dan eskalator Luas area = 200 M2 (asumsi dari bandara lain) Adapun luas total dari fasilitas konsesi terminal domestic adalah 6,276 M2 4.7.10 Luas kotor gedung terminal Dari beberapa luas area yang telah didapatkan, dapat menentukan luas kotor dari gedung terminal a. Terminal domestic 53 M2+1,200 M2 + 1,100 M2 +130 M2 + 4,000 M2 +1,000 M2 +290 M2 +6,276 M2= 14,049 M2 4.7.11 HVAC (heating, ventilation, air conditioning) Ruangan tempat meletakkan mesin-mesin yang diperlukan untuk mengoperasikan generator, ac, dan peralatan listrik lainnya. Rumus untuk menentukan luas area yang di butuhkan untuk HVAC adalah sebagai berikut: 15% x luas kotor gedung Berdasarkan rumus tersebut dan perhitungan yang telah didapatkan di atas, di dapatkan luas area HVAC yang di butuhkan sebagai berikut:
100
a. Terminal bandara domestic = 15% x luas kotor gedung = 15 % x 14,049 M2 = 2107,35 M2 = 2,110 M2 4.7.12 Struktur gedung Untuk penempatan dinding serta kolom, diasumsikan sebesar 5% dari luas kotor total gedung. Berdasarkan rumus tersebut, maka luas yang di peruntukkan bagi struktur gedung adalah sebesar: a. terminal domestic = 5% x (14,049M2+ 2,110 M2) = 807,95M2 = 810 M2 4.7.13 Luas total desain terminal Berdasarkan perhitungan atas luas berbagai fasilitas terminal yang di butuhkan, dapat ditentukan luas total dari terminal sebagai berikut: a. Terminal domestic = 14,049 M2 + 2,110 M2 + 810 M2 = 16,969 M2 4.7.14 Luas aktual terminal Dalam melakukan penempatan fasilitas-fasilitas terminal yang telah direncanakan diatas kedalam layout gedung terminal. Adapun luas actual masing-masing fasilitas terminal yang telah di direncanakan dapat dilihat pada tabel 4.26 Tabel 4.26 Luas aktual terminal domestic Fasilitas Luas aktual kerb 53 M2 Hall keberangkatan 1.100 M2 Hall kedatangan 1.200 M2 Check-in area 130 M2 Ruang sirkulasi dan tunggu 1.000 M2 290 M2 Baggage claim area 4.000 M2 Gate hold room Fasilitas konsesi 6,276 M2 Total 14.49 2 Sumber: Analisa Penulis 4.7.15 Denah perencanaan terminal domestic Konsep Organisasi Ruang Antar Kebutuhan Penerbangan di Gedung Terminal Melalui proses analisis tapak tentang jalur sirkulasi masuk halaman terminal, maka posisi masuk menuju gedung terminal akan menyesuaikan arah masuk menuju halaman terminal dan juga mengikuti pola tatanan pembagian ruang terminal penumpang yang lama, yakni terminal keberangkatan yang terlebih dahulu di akses melalui gerbang masuk, dan baru kemudian diikuti oleh terminal kedatangan.
101
Pengorganisasian ruang secara horizontal ini terbagi atas 3 zona ruang utama yakni zona terminal keberangkatan, kantor pengelola, dan zona terminal kedatanagn penumpang dan barang. Untuk kantor pengelola berada di tengah agar dapat lebih memudahkan dalam mengakses kesegala bagian gedung terminal Rumah betang memanjang sudah dapat terlihat dari konsep organisasi ruang secara vertical di atas dimana ke tiga inti dari ruang atau zona utama ini digabungkan, maka akan Nampak seperti rumah betang besar. Hal ini mengisyaratkan bahwa rumah betang sebagai rumah suku dayak di kota Palangka Raya.
Dilihat dari pengorganisasian ruang secara vertikal, gedung ini dibagi atas tiga lantai, yakni lantai 1 merupakan area check in atau sebagai area access interface dan proessing pada terminal keberangkatan, dan pada terminal kedatangan, lantai 1 merupakan area pengambilan bagasi yang seterusnya langsung menuju keluar bangunan. Sedangkan untuk lantai dua pada terminal keberangkatan difungsikan sebagai area flight interface yang mana segala macam kegiatan akhir menuju pesawat terdapat di sini, sementara untuk terminal kedatangan, lantai 2 difungsikan sebagai ruang penerimaan penumpang atau arrival hall. Untuk lantai 3 berfungsi sebagai ruang pengelola atau kantor. Posisi kantor ini tidak menyeluruh menutupi lantai 2 namun hanya sebagian saja karena letaknya akan berada di tengah–tengah bangunan di bagian paling atas.
102
BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian perhitungan analisis forecasting yang telah dilakukan maka dapat di ambil beberapa kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, antara lain: 4.
Lalu lintas penumpang yang akan dilayani di Bandar UdaraTjilik Riwut Palangka Raya pada tahun 2033 adalah sebesar 3.328.004 orang penumpang. Peningkatan jumlah penumpang ini mengakibatkan terminal menjadi padat pada jam-jam tertentu dan ini mengakibatkan ketidak nyamanan penumpang saat berada di dalam gedung terminal.
5.
Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan berbagai macam metode maka model peramalan yang akan digunakan adalah hasil perhitungan peramalan dengan menggunakan metode geometrik kerena memiliki nilai yang lebih stabil dibandingkan dengan metode lainya. Dengan jumlah penumpang
kedatangan
1,476,860
orang/tahun
dan
penumpang
keberangkatan 1,195,004 orang/tahun dan penumpang transit 1,156,230 orang/tahun penumpang domestik di Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangka Raya dengan jumlah penduduk nasional sebanyak 323,074,766.7341 jiwa. 6.
Untuk 20 tahun yang akan datang kerena perkembangan penumpang pada point 2 jumlah kedatangan penumpang kedatangan 1,476,860 orang/tahun, penumpang keberangkatan 1,195,004 orang/tahun, dan penumpang transit 1,156,230 orang/tahun. Maka luas terminal building yang baru hasil analisa penulis dapat di lihat pada tabel 5.1 dibawah ini dan gambar denah dapat di lihat pada lampiran 1. Tabel 5.1 Luas Aktual Terminal Domestik Fasilitas kerb Hall keberangkatan Hall kedatangan Check-in area Ruangsirkulasidantunggu Baggage claim area Gate hold room Fasilitaskonsesi Total (Sumber: Analisa Penulis, 2015)
102
Luas aktual 53 M2 1,100 M2 1,200 M2 130 M2 1,000 M2 290 M2 4,000 M2 6,276 M2 14,049 M2
103
5.2 SARAN Setelah mengambil kesimpulan dari analisis sebelumnya, selanjutnya diuraikan saran sebagai berikut: 1. Pada masa yang akan datang kegiatan angkutan di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya mengalami peningkatan kumulatif sebesar 3.328.004 orang penumpang peningkatan ini bertujuan untuk memenuhi tuntutan lonjakan permintaan penumpang dan kebutuhan alat transportasi udara karena alasan tersebut maka perlu sebuah terminal penumpang yang mempunyai peningkatan baik dari segi fasilitas maupun kapasitas. 2. Semoga skripsi ini dapat membantu pengambilan kebijakkan dalam mengatasi peningkatan penumpang di masa yang akan datang. 3. Menambah wawasan dan juga berguna bagi kalangan akademis untuk melakukan penelitian lebih lanjut.