IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP CITRA DAN KEPERCAYAAN PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah Cabang Semarang)
SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Ekonomi Islam
Disusun Oleh : ETI SUSILAWATI (082411093)
FAKULTAS SYARI'AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012
ii
iii
MOTTO
The Art of My Life is Giving Memberi Adalah Gaya Hidupku
(Oleh : Prof. Dr. H. Mujiono Abdillah, M.A)
iv
PERSEMBAHAN Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan dan kuhadiahkan karya ini kepada orang-orang yang telah memberi arti dalam perjalanan hidupku Untuk bapak dan ibu tercinta, terimakasih atas nasihat – nasihatmu, sehingga aku bisa memaknai hidup menjadi positif, untuk semangat dan kasih sayangmu hingga aku mengerti arti kemandirian. Engkau tidak henti- hentinya membimbing, mendidik, memotivasi serta selalu bersujud memanjatkan doa agar anakmu menjadi orang yang yang berguna dan menjadi sukses. Adik- adikku tercinta, Deni Indro Priono, Yanda Ramadhan, yang telah memberikan semangat luar biasa dan kenangan begitu indah yang tak akan pernah kulupa. Sahabat - sahabatku yang selalu menemani dalam suka maupun duka, semoga persahabatan kita tak pernah berakhir. Semua orang yang telah kutemui, yang telah menjadi sumber inspirasiku serta telah memberikan ilmu yang begitu bermanfaat, semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan kepada orang- orang baik dan hebat yang telah kutemui,,,,,,,,,
v
DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah atau pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Dengan demikian skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang menjadi bahan rujukan.
Semarang, Mei 2012 Deklarator,
ETI SUSILAWATI NIM. 082411093
vi
ABSTRAK Bank syariah dalam satu dasawarsa ini mengalami perkembangan yang signifikan. Apabila perbankan syariah menghendaki kehidupan usaha berlangsung dalam jangka panjang (survive) dan ingin menumbuhkan citra dan kepercayaan, maka harus mampu memberi jawaban pada kebutuhan (ekspektasi) masyarakat serta harus mampu memberikan pengembalian yang tak ternilai bukan hanya prioritas terhadap tanggung jawab menciptakan keuntungan yang sebesar besarnya, melainkan mampu mengaplikasikan tanggung jawab dalam arti luas yaitu konsep Corporate Social Responsibility (CSR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CSR terhadap citra bank syariah, pengaruh CSR terhadap kepercayaan pada bank syariah, dan pengaruh citra bank syariah terhadap kepercayaan pada bank syariah. Objek penelitian ini di BNI syariah cabang Semarang. Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan kuesioner. Sedangkan metode analisis data menggunakan SEM (Structural Equation Modelling) atau Model Persamaan Struktural dengan program AMOS 4. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah BNI Syariah cabang Semarang. Sedangkan penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel non probability sampling yaitu teknik penarikan sampel convenience (accidental sampling). Besarnya sampel yang digunakan 100, hal ini tentunya sesuai dengan besarnya ukuran sampel dalam alat analisis data menggunakan SEM dengan model estimasi menggunakan Maksimum Likelihood (ML) minimum yaitu diperlukan 100 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa measurement model yang dibangun secara statistik dapat didukung dan sesuai dengan model fit yang ditetapkan karena semua variabel yang digunakan untuk membuat sebuah model penelitian, telah memenuhi kriteria goodness of fit yang telah direkomendasikan. Uji hipotesis ditunjukkan dengan melihat nilai regression weight, nilai yang tertera dalam kolom CR harus dibandingkan dengan nilai kritis yaitu 1,96 pada tingkat signifikansi 5% . Hasil regression weight dapat disimpulkan bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap citra bank syariah karena p < 0.05 dengan nilai CR 6.563, CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan pada bank syariah karena p > 0.05 dengan nilai CR 0.005, dan citra bank syariah berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan pada bank syariah karena p < 0.05 dengan nilai CR 3.067.
Keyword: Corporate Social Responsibility (CSR), Citra dan Kepercayaan
vii
KATA PENGANTAR Bismillah, Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelasaikan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah berhasil membawa ummatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah dengan ahlaq yang mulia. Dengan rasa syukur yang dalam, penulis akhirnya bisa menyelesaikan skripsi
yang
berjudul
IMPLEMENTASI
CORPORATE
SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP CITRA DAN KEPERCAYAAN PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah Cabang Semarang) sebagai suatu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Ekonomi Islam di Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang. Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moral maupun materil, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang paling dalam kepada: 1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang. 2. Dr. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang.
viii
3. Pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang. 4. Dr. Ali Murtadho, selaku Kajur Ekonomi Islam. 5. Bapak Rahman El Junusi, S E, M M, selaku pembimbing I dan Bapak Nur Fatoni, M.Ag selaku pembimbing II, terima kasih atas arahan, bimbingan, dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis hingga selesainya skripsi ini. 6. Dosen fakultas Syariah, terutama Bapak Fauzi, MM, Bapak Ratno Agriyanto, M.Si, Ari Kristin, M.Si, yang telah meluangkan waktu memberikan pengarahan dan masukan yang sangat bermanfaat sehingga penyusunan skripsi berjalan dengan lancar. 7. Bapak Suwanto, MM, selaku wali studi yang telah banyak memberikan pengarahan kepada penulis. 8. Bapak Purwadi, Bapak Nugroho, Bapak Afif, Bapak Bintang, serta seluruh karyawan BNI Syariah Cabang Semarang yang telah kooperatif dan bersedia memberikan informasi sehingga penelitian berjalan begitu menyenangkan dan mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. 9. Bapak Djoko Adhi Saputro serta seluruh karyawan PKPU Cabang Semarang yang telah memberikan informasi yang berharga untuk melengkapi hasil penelitian penulis. 10. Bapak Arif, Bu Elly dari RA Darul Ulum, Ngaliyan, Semarang, yang telah bersedia memberikan informasi untuk melengkapi hasil penelitian.
ix
11. Keluarga besar penulis, Bapak, Ibu, adik- adikku (Deni dan Yanda), Mbah, paman, bibi, Uwa, yang telah memberikan doa yang begitu tulus, nasihat serta motivasi yang luar biasa agar penulis dapat menjadi orang yang berguna. 12. Bapak Jumala Multazam, MM, seorang motivator luar biasa, terimakasih atas kepercayaannya dalam setiap even, sehingga peneliti dapat belajar, memperoleh pengalaman hebat serta mengenal orang- orang hebat yang sangat menginspirasi. 13. Ibu Tuti Sri Hastuti, Bapak Edi, Mbak Yuka dan Mas Rendra yang dengan tulus dapat menjadi keluarga baru di Semarang serta memberikan pengalaman ilmunya bagaimana menjalani hidup. 14. KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal) Walisongo, Muhimah, Edy, Roza, Ulfah, Lilik, Irfan, Dedy, zuliana, Lala, Irham, yang selalu setia dan loyal terhadap organisasi serta sebagai teman konsultasi yang baik. 15. Keluarga Mahasiswa Wonosobo (KMW), Ayub, Yanti, Anisa, Mas Maruf, mas Ato, Mas Jamil, Tanwir, Abidin, mas Iqbal, Isma, Muarifah, Rohimah, Taat, Tarti, Wiga yang bisa menjadikan keluarga terhangat ketika kita jauh dari keluarga di Wonosobo. 16. Kelas EIC 2008, Roza, Ulfah, Ufah, Nila, Nia, Dila, Retno, Anifah, Dhani, Huda, Faza, Heny, Fikri, Fiqoh, Iin, Imam, Janah, Lis, Mega, Ulin, Putri, Anies, Ika, Feni, Rokhis, Doni, dll. Mereka semua adalah teman- teman hebat yang telah menjadikan kelas EIC 08 menjadi hidup dan berarti.
x
17. Mas Soenardi Hadi Utomo, yang tak hentinya memberikan motivasi dan pengorbanan yang luar biasa. Semoga keinginan dan cita- cita kita dapat terwujud dengan lancar dengan dukungan orang- orang yang menyayangi kita sehingga akan terasa indah pada waktunya. 18. Kru kos BPI A 34, Mba Ainur, Lely, Maslahah, Diah, Olip B, Olip K, Yuli, Fika, Fela, Quni dan Muhimah yang telah banyak memberikan warna dalam keceriaan dan saling berbagi dalam suka dan duka. 19. Dik Abel, dik Deva, dik Eci, dik Efrat, dik Sari, dik Pinkan, dik rizki, dik Sania, dik Satria, dik Nabila. Mereka adalah adik- adikku yang telah memberi kesempatan penulis untuk tetap dan terus melangkah dalam kepolosan dan keceriaan mereka. Semoga kebaikan dan keihlasan yang telah mereka curahkan bisa menjadi amal saleh dan mendapat imbalan yang ahsan dari Allah SWT. Amin. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh mencapai kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca umumnya. Amin Semarang, Mei 2012 Penulis,
ETI SUSILAWATI NIM. 082411093
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................ii HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii HALAMAN MOTTO.......................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................v HALAMAN DEKLARASI...................................................................................vi HALAMAN ABSTRAK......................................................................................vii HALAMAN KATA PENGANTAR..................................................................viii HALAMAN DAFTAR ISI..................................................................................xii HALAMAN DAFTAR TABEL.........................................................................xiv HALAMAN DAFTAR GAMBAR.....................................................................xvi HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN................................................................xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah...................................................................1
1.2
Rumusan Masalah..........................................................................17
1.3
Tujuan Penelitian...........................................................................17
1.4
Manfaat Penelitian.........................................................................18
1.5
Batasan Penelitian..........................................................................18
1.6
Penegasan Istilah............................................................................19
1.7
Sistematika Penulisan.....................................................................20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Deskripsi Teori...............................................................................22
2.2
Penelitian Terdahulu......................................................................61
2.3
Kerangka Pemikiran Teoritis.........................................................64
2.4
Hipotesis Penelitian........................................................................65
xii
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis dan Sumber Data...................................................................66
3.2
Populasi dan Sampel......................................................................68
3.3
Metode Pengumpulan Data............................................................71
3.4
Definisi Operasional.......................................................................74
3.5
Metode Analisis Data.....................................................................76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian...............................................94
4.2
Implementasi CSR di BNI Syariah..............................................117
4.3
Deskripsi Data Penelitian dan Responden...................................132
4.4
Uji Validitas dan Reliabilitas.......................................................141
4.5
Deskripsi Variabel Penelitian.......................................................143
4.6
Hasil Analisis Data.......................................................................158
4.7
Pembahasan..................................................................................176
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan..................................................................................188
5.3
Saran.............................................................................................189
5.4
Penutup.........................................................................................190
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN- LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.0
Piramida CSR................................................................................34
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis.........................................................64
Gambar 3.0
Analisis Jalur Hubungan antar Variabel........................................81
Gambar 3.1
Analisis Model Persamaan Struktural............................................84
Gambar 4.0
Logo BNI Syariah..........................................................................97
Gambar 4.1
Struktur Organisasi BNI Syariah.................................................114
Gambar 4.2
Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Semarang...................116
Gambar 4.3
Logo PKPU..................................................................................120
Gambar 4.4
Confirmatory Factor Analysis Variabel CSR..............................163
Gambar 4.5
Confirmatory Factor Analysis Variabel Citra..............................166
Gambar 4.6
Confirmatory Factor Analysis Variabel Kepercayaan.................167
Gambar 4.7
Confirmatory Factor Analysis antar Variabel Endogen...............169
Gambar 4.8
Confirmatory Factor Analysis Full SEM Analysis......................172
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.0
Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah di Indonesia.......2
Tabel 1.1
Perkembangan Asset, DPK, Penyaluran Dana Perbankan Syariah..4
Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia............................................6
Tabel 1.3
Jumlah Penduduk Menganggur di Indonesia...................................7
Tabel 2.0
Prinsip Perbankan Syariah.............................................................23
Tabel 2.1
Perbedaan Marketing dan CSR......................................................45
Tabel 3.0
Variabel dan Indikator Penelitian...................................................75
Tabel 3.1
Keterangan Simbol Analisis Jalur..................................................82
Tabel 3.2
Persamaan Struktural Hubungan antar Variabel............................83
Tabel 3.3
Simbol Keterangan Analisis SEM.................................................84
Tabel 3.4
Matematika Model Struktural Variabel Eksogen...........................85
Tabel 3.5
Matematika Model Struktural Variabel Endogen..........................86
Tabel 3.6
Goodness-Of-Fit Indices................................................................93
Tabel 4.0
Penghargaan yang Diraih BNI Syariah..........................................98
Tabel 4.1
Program CSR BNI Syariah 2010 – 2011.....................................130
Tabel 4.2
Program CSR BNI Syariah Cabang Semarang 2011...................132
Tabel 4.3
Pendistribusian Kuesioner di BNI Syariah Cabang Semarang....134
Tabel 4.4
Jenis Kelamin Responden............................................................136
Tabel 4.5
Umur Responden..........................................................................137
Tabel 4.6
Pendidikan Responden.................................................................138
Tabel 4.7
Pekerjaan Responden...................................................................139
Tabel 4.8
Penghasilan Responden................................................................140
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas........................................................................141
xv
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas....................................................................143
Tabel 4.11
Tanggapan Responden dengan Indikator Economic Resp...........144
Tabel 4.12
Tanggapan Responden dengan Indikator Legal Resp..................145
Tabel 4.13
Tanggapan Responden dengan Indikator Ethical Resp................147
Tabel 4.14
Tanggapan Responden dengan Indikator Philanhropic Resp......148
Tabel 4.15
Tanggapan Responden dengan Indikator Nilai............................150
Tabel 4.16
Tanggapan Responden dengan Indikator Experence...................151
Tabel 4.17
Tanggapan Responden dengan Indikator Kual Tek & Fungs......153
Tabel 4.18
Tanggapan Responden dengan Indikator Kepercayaan Objek....154
Tabel 4.19
Tanggapan Responden dengan Indikator Kepercayaan Atribut...156
Tabel 4.20
Tanggapan Responden dengan Indikator Kepercayaan Manfaat.157
Tabel 4.21
Evaluasi Normalitas Data Full Model..........................................159
Tabel 4.22
Hasil Uji Multivariate Outlier......................................................161
Tabel 4.23
Goodness-Of-Fit Indices Variabel Eksogen.................................164
Tabel 4.24
Goodness-Of-Fit Indices Variabel Endogen................................170
Tabel 4.25
Goodness-Of-Fit Indices Variabel SEM Model...........................173
Tabel 4.26
Regression Weights......................................................................175
xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Perkembangan
lembaga
keuangan
syariah,
salah
satunya
perbankan syariah dalam satu dasawarsa belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini dipicu oleh beberapa faktor antara lain market yang masih luas, operasional bank syariah berdasarkan sistem bagi hasil (bebas bunga) yang merupakan landasan utama baik dalam produk pendanaan, pembiayaan maupun produk lainnya.1 Karena produk bank syariah menghindari riba, gharar dan maysir menjadikan masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim lebih merasa nyaman untuk menggunakan jasa perbankan syariah. Secara normatif, perbankan syariah selalu berkomitmen untuk berpedoman pada nilai - nilai al - Quran dan sunnah. Dengan selalu merujuk pada al - Quran dan sunnah, maka diharapkan mampu terwujud sistem perbankan syariah yang sehat, kuat dan istiqamah terhadap prinsip syariah dalam kerangka keadilan, kemaslahatan serta keseimbangan material dan spiritual (falah). Sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di Indonesia, Bank Indonesia sebagai regulator telah merumuskan sebuah Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi 1
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008,
Hlm. v
1
komprehensif pengembangan pasar meliputi aspek - aspek strategis, yaitu: pembentukan citra baru perbankan syariah nasional yang bersifat inklusif dan universal, pemetaan pasar secara lebih akurat, pengembangan produk yang lebih beragam, peningkatan layanan, serta strategi komunikasi baru yang memposisikan perbankan syariah lebih dari sekedar bank.2 Dengan strategi - strategi komprehensif tersebut, telah mampu menjadikan perbankan syariah sebagai bank yang mempunyai keunggulan dalam pandangan masyarakat dan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Keberhasilan perkembangan bank syariah juga dilatarbelakangi oleh faktor teknologi, lingkungan bisnis, geografis, sejarah, serta heterogenitas budaya masyarakat Indonesia. Data dari Direktorat Perbankan Syariah menunjukkan perkembangan bank syariah berdasarkan jumlah jaringan kantor sebagai berikut:3 Tabel 1.0 Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah di Indonesia Kelompok Bank 2009 6 25 1001
2010 11 23 1477
Oktober 2011 11 23 1688
BUS UUS Jumlah Kantor BUS dan UUS Jumlah layanan 1929 1227 1227 Syariah Sumber : Direktorat Perbankan Syariah BI, 2011
2
Growth Nominal % 0 0 0 0 211 14,28% 0
0
Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah, Jakarta, 2011, Hlm.25 3 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah Indonesia 2012, Jakarta, 2011, Hlm.5
2
Dari tabel di atas dapat melihat perkembangan kelembagaan perbankan syariah dari segi kuantitas jaringan kantor. Jumlah BUS bank syariah bertambah dari tahun 2009 sampai tahun 2010, sedangkan jumlah UUS bank syariah semakin berkurang dari tahun 2009 sampai tahun 2010 karena telah mengalami spin 0ff dari bank konvensional. Jumlah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) sampai dengan Oktober 2011
tidak mengalami perubahan, namun demikian jumlah
jaringan kantor meningkat. Dengan fakta tersebut menunjukan, meskipun jumlah BUS maupun UUS cenderung tetap, namun pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat akan perbankan syariah semakin meluas yang tercermin dari bertambahnya Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan Kantor Kas (KK). KCP bertambah 219 kantor (30,50%) dari 718 menjadi 937, sedangkan KK bertambah 23 kantor (9,50%) yaitu dari 242 menjadi 265. Secara keseluruhan jumlah kantor perbankan syariah meningkat dari 1001 pada tahun 2009 menjadi 1.688 kantor pada Oktober 2011. Indonesia juga menganut sistem perbankan ganda (dual banking system) yaitu
bank syariah dan bank konvensional beroperasi secara
berdampingan, sehingga bank syariah tumbuh pesat dalam bentuk Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah serta office channelling (gerai syariah di kantor bank konvensional) yang sampai bulan Oktober 2011 mencapai 1277 office channelling. Selain dilihat dari jumlah jaringan kantor, perkembangan perbankan syariah juga dapat dilihat dari pencapaian perbankan syariah
3
terhadap pertumbuhan asset, DPK (Dana Pihak Ketiga) dan penyaluran dana BUS dan UUS yang terlihat dalam tabel berikut: 4 Tabel 1.1 Perkembangan Asset, DPK, Penyaluran Dana Perbankan Syariah (Rp Triliun) Growth
Oktober
Oktober
2010
2011
Nominal
(%)
Asset
85,85
127,19
41,34
48,10
DPK
66,48
101,57
35,09
52,79
Penyaluran
83,81
122,73
38,92
46,43
Komponen
Dana Sumber : Direktorat Perbankan Syariah BI, 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa volume usaha perbankan syariah dalam kurun waktu satu tahun terakhir, khususnya Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Total asset per Oktober 2011 (yoy) telah mencapai Rp127,19 triliun atau meningkat tajam sebesar 48,10% dari tahun 2010 yang merupakan pertumbuhan tertinggi sepanjang 3 tahun terakhir. Tingginya pertumbuhan asset tersebut tidak terlepas dari tingginya pertumbuhan Dana Pihak Ketiga pada sisi pasiva dan pertumbuhan penyaluran dana pada sisi aktiva. Dari tahun 2010 sampai tahun 2011 penghimpunan dana pihak ketiga meningkat 52,79% dan penyaluran dana masyarakat meningkat sebesar 46,43%.
4
Ibid, Hlm.1
4
Peningkatan pembiayaan atau penyaluran dana dengan tetap memperhatikan prinsip kehati - hatian sehingga kisaran Non Performing Financing (NPF) dapat dijaga dalam kisaran yang stabil. Secara rerata NPF gross menurun dari 3,95% pada September 2010 menjadi 3,11% pada Oktober 2011. Hal tersebut telah mendorong perolehan laba yang cukup baik dan efisiensi biaya, sehingga rentabilitas dapat terjaga yang dapat memperkuat permodalan. Tingkat rentabilitas perbankan syariah terhadap penggunaan assetnya cukup baik yang tercermin dari rasio ROA dan ROE yang masing-masing sebesar 1,75% dan 17,43%. Jumlah pembiayaan yang meningkat diiringi dengan membaiknya kinerja telah mampu menurunkan rasio BOPO menjadi 78,03% pada Oktober 2011 yang pada tahun sebelumnya masih sebesar 79,10%.5 Perkembangan bank syariah di Indonesia ternyata tidak seimbang dengan perbaikan taraf kesejahteraan masyakat dan lingkungan hidup. Perkembangan bank syariah belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Terbukti, Badan Pusat Statisitik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia sebagai berikut: 6
5 6
Ibid, Hlm.5 www.bps.go.id, didownload pada tanggal 7 April 2012
5
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Tahun
Jumlah penduduk miskin (juta)
2009
32,53
2010
31,02
2011
30,02
Sumber: www.bps.go.id, 2011 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 2009 sampai tahun 2011 jumlah angka kemiskinan masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan seluruh jumlah penduduk Indonesia. Angka kemiskinan dari tahun 2009 – 2010 hanya mampu menurun 4,64 %, dan dari tahun 2010 – 2011 hanya menurun 3,22 %. Sedangkan pendapatan penduduk miskin hanya Rp. 233.740,00 per kapita. Berdasarkan gambaran nasional ini berarti satu penduduk miskin per harinya hanya menghasilkan kurang lebih sekitar Rp. 8.000,00. Pengangguran juga masih menunjukkan angka yang fantastis, Badan Pusat Statistik mencatat sebagai berikut: 7
7
ibid, didownload pada tanggal 7 April 2012
6
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Menganggur di Indonesia Tahun
Jumlah penduduk menganggur
2008
9.394.515
2009
8.962.617
2010
8.319.779
2011
7.700.086
Sumber: www.bps.go.id, 2011 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa angka pengangguran masih cukup tinggi,
dari tahun 2008 – 2009 penurunan angka
pengangguran hanya 4,59 %, dari tahun 2009 – 2010 penurunan angka pengangguran 7,17 dan tahun 2010 – 2011 penurunan angka pengangguran 7,44%. Begitu pula penurunan ketertinggalan masyarakat dalam bidang pendidikan data dari BPS menunjukkan dari tahun 2008 sampai tahun 2011 hanya 2-5%. Perkembangan bank syariah juga tidak diimbangi dan belum mampu memberikan kontribusi dalam perbaikan lingkungan hidup. Polusi dan kerusakan lingkungan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dapat dilihat dari penelitian kementrian kehutanan 2011 menyatakan bahwa luas hutan Indonesia yang secara de yure mencapai 133.300.543,98 ha masih terus mengalami deforestasi (kerusakan hutan) yang lebih cepat dibandingkan dengan laju pemulihannya. Laju kerusakan hutan mencapai 1,17 juta hektar per tahun di Indonesia, sedangkan kemampuan pemulihan
7
lahan yang telah rusak hanya sekitar 0,5 juta hektar per tahun.8 Indonesia dengan hutannya seluas 133.300.543,98 ha (data lain menyebutkan 180 ha), hanya sekitar 23 % saja yang terbebas dari deforestasi. Kondisi ini berakibat pada terjadinya kerusakan lingkungan yang mengakibatkan bencana alam di berbagai wilayah seperti banjir dan tanah lonsor, kekeringan, hilangnya keanekaragaman hayati, hingga sumbangan pada terjadinya perubahan iklim. Pada tahun berikutnya diperkirakan masih akan terjadi peningkatan kerusakan lingkungan hidup antara 50 persen sampai 70 persen, karena aturan pembuangan limbah yang longgar. Selain itu, pemerintah belum mengeluarkan aturan tentang kajian lingkungan hidup secara strategis. Sangat disayangkan, ketika terjadi perkembangan usaha perbankan syariah, tidak diimbangi dengan kesejahteraan mayarakat, melainkan semakin maraknya kemiskinan, pengangguran, pendidikan tertinggal dan kerusakan lingkungan yang sangat mengkhawatirkan. Pada saat banyak usaha perbankan
berkembang pesat,
belum mampu memberikan
kontribusi terhadap perbaikan kesejahteraan masyarakat.9 Di lapangan, usaha
perbankan
sekarang
masih
fokus
memberikan
portofolio
pembiayaan hanya kepada kalangan masyarakat dengan status ekonomi baik (yang mampu memberikan agunan), sehingga akan semakin terlihat kesenjangan kesejahteraan masyarakat. Jika fenomena seperti itu terus
8
www.walhi.or.id ,di download pada tanggal 04 Februari 2012
9
Erni R. Ernawan, Business Ethics, Bandung: Alfabeta, 2007, Hlm. 109
8
terjadi, maka banyak masyarakat dan stakeholders merasa kecewa dan mempunyai kesan yang tidak baik terhadap perbankan, akibatnya citra menjadi buruk, dan kepercayaan nasabah pada perbankan menjadi berkurang. Persaingan bisnis perbankan syariah yang pesat menuntut para pelaku usaha untuk menciptakan produk yang lebih profesional dan inovatif sesuai dengan ekspektasi nasabah. Mengingat sektor usaha perbankan syariah mempunyai perkembangan yang baik dan menjanjikan, jika mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat umum pasti kesenjangan dalam masyarakat bisa diminimalisir, dan secara tidak langsung, masyarakat juga dapat menjaga dan mengakui perkembangan bank syariah. Apabila para pelaku usaha perbankan syariah menghendaki kehidupan usaha berlangsung dalam jangka
panjang dan ingin
menumbuhkan kepercayaan masyarakat, maka harus mampu memberi jawaban pada kebutuhan masyarakat serta harus mampu memberikan pengembalian yang tak ternilai bukan hanya prioritas terhadap tanggung jawab menciptakan keuntungan yang sebesar - besarnya, melainkan mampu mengaplikasikan tanggung jawab dalam arti luas. Kegiatan usaha perbankan syariah diharapkan berpegang pada kesadaran sosial yang memberikan kontribusi dan bentuk kepedulian yang nyata untuk kemakmuran masyarakat serta turut menjaga kelangsungan
9
alam (tidak berbuat kerusakan).10 Kontribusi bentuk kepedulian serta tanggung jawab dalam arti luas yang dimaksud adalah menggunakan konsep Corporate Social Responsibility (CSR). Yang selanjutnya dalam penulisan ini disingkat CSR. Indonesia telah menjadikan CSR sebagai suatu regulasi / hukum tentang Perseroan Terbatas (PT) yaitu dalam UU No 40 / 2007 pasal 74 ayat 1 yang menyatakan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam pasal 74 ayat 3 menjelaskan perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang - undangan. Dalam Undang Undang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007 pasal 15 (b) menyatakan bahwa setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab social perusahaan. Sedangkan, apabila badan usaha melanggar peraturan tersebut, dalam pasal 34 yaitu diberi sanksi administratif dan sanksi lainnya diantaranya, peringatan tertulis, pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha, pencabutan kegiatan usaha.11 Diundangkannya Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang- Undang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007 ini, secara eksplisit tidak mengatur berapa jumlah nominal 10
Hlm. 60
O.P. Simorangkir, Etika : Bisnis, Jabatan, dan Perbankan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003,
11
Rahmatullah & Trianita Kurniati, Panduan Praktis Pengelolaan CSR (Corporate Social Responsibility), Yogyakarta: Samudra Biru, 2011, Hlm. 19
10
dan atau berapa besaran persen laba bersih dari suatu perusahaan yang harus disumbangkan. Dalam PBI Nomor 11/33/PBI/2009 Pelaksanaan GCG bagi BUS dan UUS menerangkan bahwa Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah wajib menerapkan tata kelola bank yang baik dengan berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional dan kewajaran dalam menjalanan kegiatan usahanya. Sedangkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 pasal 1 angka 6 menjelaskan bahwa suatu tata kelola bank yang menerapkan prinsip- prinsip keterbukaan (transparacy),
akuntabiltas
(accountability),
pertanggungjawaban
(responsibility), dan kewajaran (fairness) adalah merupakan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) sebagai upaya untuk memperkuat industri perbankan nasional sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia, maka dibutuhkan peningkatan kualitas pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dalam menjalankan kegiatan usahanya.12 Dari beberapa peraturan Bank Indonesia di atas, menjelaskan bahwa perbankan syariah wajib menerapkan prinsip Good Corporate Governance yang salah satunya adalah prinsip pertanggungjawaban. Prinsip pertanggungjawaban dalam GCG mengandung makna yang luas, yang salah satunya dapat diimplementasikan dalam Corporate Social Responsibility (CSR).
12
www.bi.go.id, didownload pada tanggal 24 Februari 2012
11
Konsep dan implementasi CSR semakin berkembang dari waktu ke waktu. CSR merupakan kepedulian terhadap kepentingan pihak- pihak lain secara lebih luas dari pada hanya kepentingan profit saja. CSR tidak semata menjadi kewajiban sosial perusahaan, namun juga dikaitkan sebagai
konsep
pengembangan
yang
berkelanjutan
(sustainable
development).13 Konsep pengembangan keberlanjutan dapat dilihat dari berbagai dimensi antara lain manusia, sosial, lingkungan dan ekonomi. Implementasi keberlanjutan dimensi manusia erat kaitannya dengan pemeliharaan kualitas sumber daya manusia. Keberlanjutan dimensi sosial adalah suatu bentuk pemeliharaan manusia secara kolektif, kerja sama yang baik, toleransi, etika untuk menuju kebersamaan dan kesetaraan. Keberlanjutan dimensi lingkungan adalah pemeliharaan sumber daya alam yang sangat terbatas untuk menjamin tersedianya sumber daya bagi generasi berikutnya. Sedangkan keberlanjutan dimensi ekonomi adalah penggunaan sumber daya secara efisien, menjamin produktivitas usaha dan pertumbuhan yang wajar untuk kesejahteraan masyarakat luas. Penerapan CSR tidak lagi dipandang sebagai cost, melainkan investasi jangka panjang, karena pelaksanaan program CSR akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi operasional perbankan, akan tetapi kelangsungan eksistensi dimasa datang. Keuntungan yang dapat diraih dari program CSR antara lain dapat membentuk citra yang positif,
13
Faisal Badroen, et al, Etika Bisnis dalam Islam, Jakara: Kencana, 2006, Hlm. 188
12
mengurangi biaya, mengurangi resiko, membangun modal sosial, dan dapat meningkatkan akses market share lebih luas.14 Corporate Social Responsibility merupakan proses penting dalam pengelolaan biaya dan keuntungan kegiatan usaha dengan stakeholders baik secara internal maupun eksternal, dimana tidak hanya terbatas pada konsep pemberian sesuatu yang sifatnya charity saja, melainkan konsepnya sangat luas dan tidak bersifat statis dan pasif, merupakan hak dan kewajiban yang dimiliki bersama antar stakeholders. Jadi, dengan implementasi Corporate Social Responsibility (CSR), bank syariah tidak hanya mendapatkan keuntungan ekonomi berupa profit dan pertumbuhan dalam fundamental, melainkan menambah kepercayaan dan semakin mendekatkan bank syariah dengan masyarakat untuk perubahan sosial yang lebih baik. Konsep CSR yang diimplementasikan ternyata di dukung dan selaras dengan nilai - nilai Islam. Islam mengajarkan untuk selalu memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam semua tindakannya dalam upaya memenuhi tuntutan keadilan dan kesatuan. Konsep tanggung jawab dalam Islam mempunyai sifat ganda yang terfokus pada tingkat mikro (individu) dan tingkat makro (sosial). Secara normatif, CSR telah diregulasi dalam berbagai peraturan sebagai sebuah kewajiban bagi korporat untuk peduli terhadap perbaikan sosial dan lingkungan. Disisi lain, CSR dalam perspektif Islam merupakan
14
Ibid, Hlm. 191
13
salah satu konsep kedermawanan yang sangat dianjurkan, yaitu sesuai firman Allah SWT dalam al-Qur’an Surat al- Baqarah ayat 261:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.15
yang benih Allah Allah
Korporat yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dapat diaplikasikan untuk berbagai program CSR yang lebih luas antara lain kepentingan peningkatan kualitas sosial dalam berbagai bidang misalnya ekonomi,
pendidikan,
kesehatan
serta
pembangunan
(community
development) dan pelestarian lingkungan. Nilai - nilai Islam juga selalu menghimbau untuk selalu berbuat kebaikan (ihsan) yang dapat memberikan manfaat kepada yang lain. Aktivitas usaha dalam Islam, diarahkan kepada kebaikan pelaku usaha, lingkungan alam dan kesejahteraan sosial secara umum, yang selalu berprinsip pada etika dan spiritual. Seperti firman Allah SWT dalam alQuran Surat al-Qashash ayat 77:
15
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah, al- Baqarah : 261
14
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Alloh kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang berbuat kerusakan”.16 Jadi, aksioma landasan normatif CSR yang mencakup adanya keharusan (kewajiban) dalam peraturan perundang – undangan dan sekaligus konsep kedermawanan dalam perspektif Islam bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan untuk pelaku usaha syariah khususnya perbankan syariah. CSR harus dapat diimplementasikan sesuai regulasi yang berlaku sekaligus didasari iktikad baik bank syariah sesuai konsep Islam. BNI Syariah merupakan salah satu bank syariah yang telah berkomitmen untuk menerapkan kebijakan CSR. BNI Syariah telah meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan grand
tema
“Manajemen
Syukur
“
yang
berkonsentrasi
pada
pengembangan diberbagai bidang, dengan porsi terbesar dalam bidang pendidikan yaitu education for life “Dari BNI Syariah untuk Indonesia Yang Lebih Cerdas”. Memilih dalam bidang pendidikan karena pendidikan adalah upaya untuk mewujudkan sumber daya manusia di Indonesia yang
16
Ibid, QS al-Qashash:77
15
berkualitas.17 BNI Syariah telah memisahkan diri (spin off) dari induknya BNI pada 19 Juni 2010, dan kini telah berubah menjadi Bank Umum Syariah (BUS) dengan nama BNI Syariah. BNI Syariah merupakan bank yang tergolong masih baru berdiri menjadi BUS dari BNI yang sampai saat ini telah mempunyai market share yang baik. Dengan semakin bertambahnya perbankan syariah yang muncul, tentunya persaingan usaha terjadi begitu ketat. Tetapi dengan selalu berkomitmen untuk melaksanakan program CSR, maka akan mampu menciptakan hubungan yang baik dengan masyarakat, masyarakat akan lebih menjaga perkembangan, lebih mengakui dan menerima bank yang bersangkutan. Secara tidak langsung, CSR akan membentuk citra positif bagi nasabah yang akan membawa keuntungan di masa yang akan datang karena telah mendapatkan kepercayaan di hati nasabahnya. Dengan komitmen untuk selalu menerapkan program CSR, maka dengan penelitian ini ingin mengetahui implementasi CSR dan seberapa besar hubungan CSR untuk membentuk citra dan kepercayaan pada bank syariah khususnya di BNI syariah cabang Semarang. Maka berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini berjudul “IMPLEMENTASI CORPORATE
SOCIAL
RESPONSIBILITY
(CSR)
SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP CITRA DAN KEPERCAYAAN PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah Cabang Semarang)”.
17
www.bnisyariah.co.id, didownload pada tanggal 25 Juli 2011
16
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi Corporate Social Responibility (CSR) di BNI syariah cabang Semarang ? 2. Bagaimana Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap citra pada bank syariah ? 3. Bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kepercayaan pada bank syariah ? 4. Bagaimana pengaruh citra bank syariah terhadap kepercayaan pada bank syariah ?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di BNI syariah cabang Semarang 2. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap citra pada bank syariah. 3. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kepercayaan pada bank syariah. 4. Untuk mengetahui pengaruh citra bank syariah terhadap kepercayaan pada bank syariah.
17
1.4
Manfaat Penelitian 1. Manfaat akademis Dapat menambah khazanah pengetahuan dan literatur guna pengembangan ilmu Ekonomi Islam, yang salah satunya tentang implementasi Corporate Social Responsibility. 2. Manfaat bagi bank syariah Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap citra, dan kepercayaan nasabah yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan dalam manajemen perbankan syariah dalam upaya meningkatkan produktifitas. 3. Manfaat bagi masyarakat Memberikan masukan dan informasi tentang Corporate Social Responsibility serta dapat menjadi referensi atau literatur penelitian lebih lanjut dengan judul atau tema yang sejenis.
1.5
Batasan Penelitian Agar dalam pembahasan penelitian ini tidak terlalu menyimpang dan terfokus kepada masalah – masalah pokok, maka penulis membatasi secara jelas sebagai berikut: 1. Objek penelitian adalah nasabah pada BNI Syariah cabang Semarang (Jalan Ahmad Yani Nomor 152, Semarang). 2. Penelitian ini akan membahas tentang Implementasi Corporate Social Responsibility
(CSR)
serta 18
pengaruhnya
terhadap
citra
dan
kepercayaan pada bank syariah (studi kasus di BNI Syariah cabang Semarang). 1.6
Penegasan Istilah 1. Implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan.18 2. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.19 3. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen usaha untuk terus bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas.20 4. Citra adalah total persepsi terhadap suatu objek, yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu.21 5. Kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh customer dan semua kesimpulan yang dibuat customer tentang objek, atribut dan manfaatnya.22 6.
Bank Syariah adalah lembaga yang berfungsi sebagai intermediasi yaitu mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
18
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Edisi ke- 3, 2005, Hlm. 427 19 ibid, hlm. 849 20 Reza Rahman, Corporate Social Responsibility antara Teori dan Kenyataan, Yogyakarta: Media Pressindo, 2009, Hlm.10 21 Nuroho J. Setiadi, Periaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Jakarta: Prenada Media, 2003, Hlm. 179 22 John C. Mowen dan Michael Minor, Perilaku konsumen, Jakarta: Erlangga, 2002, Hlm. 312
19
dana - dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.23 1.7
Sistematika Penulisan 1.
Bagian Awal Bagian awal terdiri dari halaman judul skripsi, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman deklarasi, halaman abstrak, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman daftar gambar dan halaman daftar lampiran.
2. Bagian Utama Bagian utama terdiri dari beberapa bab antara lain: BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan akan dikemukakan hal - hal mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, penegasan istilah dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab
ini
akan
dikemukakan
deskripsi
teori,
penelitian terdahulu, kerangka pemikiran teoritis, dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 23
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, cet ke-3 , 2007, Hlm. 1
20
Bab ini berisi jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, definisi operasional , dan metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mengemukakan tentang gambaran umum objek penelitian, implementasi CSR, deskripsi data penelitian dan responden, uji validitas dan reliabilitas, deskripsi variabel penelitian, hasil analisis data dan pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan, saran – saran, dan kata penutup. 3. Bagian Akhir Bagian akhir berisi daftar kepustakaan, lampiran- lampiran, dan daftar riwayat hidup.
21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Deskripsi Teori 2.1.1
Bank Syariah
2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah Bank berasal dari kata bangue (bahasa Perancis) dan dari kata banco (bahasa Italia) yang berarti peti / lemari atau bangku. Peti/ lemari dan bangku menjelaskan fungsi dasar dari bank komersial, yaitu : pertama, menyediakan tempat untuk menitipkan uang dengan aman (safe keeping function), kedua, menyediakan alat pembayaran untuk membeli barang dan jasa (transaction function).1 Bank Syariah atau dapat juga disebut sebagai bank Islam adalah lembaga yang berfungsi sebagai intermediasi yaitu mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana - dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk pembiayaan tanpa berdasarkan prinsip bunga , melainkan berdasarkan prinsip syariah.2 Transaksi yang berdasarkan syariah tidak menerapkan bunga yang bersifat memastikan keuntungan. Transaksi kegiatan 1
M. Syafi’i Antonio, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alfabeta, cet ke-4, 2006, Hlm. 2 2 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, cet ke-3 , 2007, Hlm. 1
22
ekonomi yang dijalankan oleh bank syariah adalah sesuai dengan teori keuangan, return goes along with risk (return selalu beriringan dengan resiko). Jadi, kegiatan operasional dalam perbankan syariah berdasakan prinsip bagi hasil yang selalu memperhatikan aspek keadilan dan perlindungan yang seimbang terhadap kepentingan berbagai pihak yang bersangkutan dengan bersama - sama membagi keuntungan dan kerugian (profit and loss sharing). 2.1.1.2 Prinsip Bank Syariah Prinsip dasar perbankan syariah berdasarkan pada al-Quran dan sunah. Secara lebih detail, perbankan syariah telah merumuskan prinsip- prinsip yang menjadi landasan pengaturan kelembagaan dan kegiatan operasional sebagai berikut: 3 Tabel 2.0 Prinsip Perbankan Syariah Prinsip
Pengaturan
prinsip
dalam
kegiatan
usaha
perbankan syariah Keadilan
Pengaturan bagi hasil atas kegiatan usaha dan penentuan
marjin
keuntungan
yang
telah
disepakati bersama antara bank dan nasabah Kebersamaan
Pengaturan hak dan kewajiban dalam melakukan
3
Jundiani, Pengaturan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Malang: UIN Malang Press, 2009, Hlm. 64
23
transaksi antara bank dan nasabah Kehalalan
Produk dan layanan yang ditawarkan oleh bank syariah telah didasarkan atas rekomendasi DPS dan Bank Indonesia
Dalam mewujudkan arah kebijakan suatu perbankan yang sehat, kuat dan efisien, sejauh ini telah didukung oleh enam pilar dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yaitu, struktur perbankan yang sehat, sistem pengaturan yang efektif, sistem pengawasan yang independen dan efekif, industri perbankan yang kuat, infrastruktur pendukung yang mencukupi, dan perlindungan konsumen. Daya tahan perbankan syariah dari waktu ke waktu tidak pernah mengalami negativ spread seperti bank konvensional pada masa krisis moneter dan konsistensi dalam menjalankan fungsi intermediasi karena keunggulan penerapan prinsip dasar kegiatan operasional yang melarang bunga (riba), tidak transparan (gharar), dan (maisir) spekulatif. 2.1.1.3 Dasar Hukum Bank Syariah Bank syariah secara yuridis normatif dan yuridis empiris diakui keberadaannya di Negara Indonesia. Pengakuan secara yuridis normatif tercatat dalam peraturan perundang- undangan di
24
Indonesia, Sedangkan secara yuridis empiris, bank syariah diberi kesempatan dan peluang yang baik untuk berkembang di seluruh wilayah Indonesia. Upaya intensif pendirian bank syariah di Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1988, yaitu pada saat pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober (Pakto) yang mengatur deregulasi industri perbankan di Indonesia, dan para ulama waktu itu telah berusaha mendirikan bank bebas bunga.4 Hubungan yang bersifat akomodatif antara masyarakat muslim dengan pemerintah telah memunculkan lembaga keuangan (bank syariah) yang dapat melayani transaksi kegiatan dengan bebas bunga. Kehadiran bank syariah pada perkembangannya telah mendapat pengaturan dalam sistem perbankan nasional. Pada tahun 1990, terdapat rekomendasi dari MUI untuk mendirikan bank syariah, tahun 1992 dikeluarkannya Undang- Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan yang mengatur bunga dan bagi hasil. Dikeluarkan Undang - Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang mengatur bank beroperasi secara ganda (dual system bank), dikeluarkan UU No. 23 Tahun 1999 yang mengatur kebijakan moneter yang didasarkan prinsip syariah, kemudian dikeluarkan Peraturan Bank Indonesia tahun 2001 yang mengatur kelembagaan dan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah, dan pada 4
Muhammad Syafi’i Antonio, loc.cit., Hlm. 6
25
tahun 2008 dikeluarkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah.5 Pengaturan (regulasi) perbankan syariah bertujuan untuk menjamin kepastian hukum bagi stakeholder dan memberikan keyakinan kepada masyarakat luas dalam menggunakan produk dan jasa bank syariah. 2.1.1.4 Tujuan Bank Syariah Bank - bank Islam yang dikembangkan berdarkan prinsip syariah tidak pernah membolehkan pemisahan antara hal yang temporal (keduniawian) dan keagamaan.6 Jadi antara keberhasilan dunia dan akhirat harus seimbang. Prinsip ini juga mengharuskan kepatuhan sebagai dasar dari semua aspek kehidupan, yang artinya kepatuhan tidak hanya alam ibadah ritual tetapi juga dalam transaksi bisnis juga harus sesuai prinsip syariah. Dalam Handbook of Islamic Banking, dijelaskan bahwa tujuan dasar dari perbankan Islam adalah menyediakan fasilitas keuangan dengan cara mengupayakan instrument - instrumen keuangan (financial instruments) yang sesuai dengan ketentuanketentuan dan norma - norma syariah. Perbankan Islam bukan hanya ditujukan terutama untuk memaksimumkan keuntungan 5
Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah, Jakarta, 2011, Hlm.5 6 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Islam dari Teori ke Praktik, Jakarta; Gema Insani, cet ke-8, 2004, Hlm.167
26
semata, melainkan untuk memberikan keuntungan- keuntungan sosio ekonomis bagi orang - orang muslim dan masyarakat luas.7 Bank syariah yang telah berkembang saat ini mempunyai tugas dan tujuan mulia selain sebagai salah satu lembaga yang komersil tetapi juga sebagai suatu lembaga yang memperhatikan berbagai aspek kesejahteraan sosial. 2.1.1.5 Produk Bank Syariah Kegiatan usaha dan produk Bank Umum Syariah sebagai berikut : a. Kegiatan menghimpun dana dengan akad wadiah berupa giro, tabungan, atau bentuk lain yang sama. b. Kegiatan
menghimpun
dana
dalam
bentuk
investasi
berdasarkan akad mudharabah. c. Penyaluran pembiayaan bagi hasil dengan akad mudharabah, musyarakah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. d. Penyaluran pembiayaan berdasarkan akad murabahah, salam , istisna atau akad lain yang sesuai prinsip syariah. e. Penyaluran pembiayaan melalui akad qardh. f. Kegiatan menyalurkan pembiayaan penyewaan barang dalam bentuk ijarah atau ijarah muntahia bittamlik. 7
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, cet ke-3 , 2007, Hlm. 21
27
g. Kegiatan jasa berdasarkan akad hawalah, kartu pembiayaan, wakalah, kafalah, kartu hasanah. h. Kegiatan dalam bidang sosial seperti zakat, infak, shadaqah. i. Produk- produk lain yang tetap sesuai dengan prinsip syariah 2. 1. 2 Corporate Social Responsibility (CSR) 2.1.2.1 Pengertian CSR Revolusi industri pada dekade 19-an, telah mengakibatkan adanya ledakan industri. Di era itu, korporat memandang dirinya sebagai organisasi yang mengeruk keuntungan semata. Kontribusi terhadap komunitas hanya sebatas penyediaan lapangan kerja dan pajak. Padahal komunitas menghendaki lebih dari itu, akibatnya kegiatan ekonomi yang dilakukan korporat telah membawa kerusakan lingkungan yang pemulihan dibebankan pemerintah. Seiring perkembangan teori manajemen, periode 1970-an korporat mulai menyadari pentingnya keberadaan lingkungan eksternal dan internal. Komunitas tidak dianggap sebagai konsumen semata melainkan mitra (partnership). 8 Sekarang banyak usaha bisnis yang telah mengeluarkan energi, waktu dan finansial untuk menggambarkan diri mereka sebagai pelaku bisnis yang baik dan bertindak dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial yang kemudian disebut sebagai
8
Reza Rahman, Corporate Social Responsibility antara Teori dan Kenyataan, Yogyakarta: Media Pressindo, 2009, Hlm. 19
28
Corporate Social Responsibility (CSR). Jadi, kini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek sosial dan aspek lingkungan (triple bottom line). Sinergi dari tiga elemen ini merupakan kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Perkembangan CSR saat ini, tidak bisa terlepas dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainability development). Definisi pembangunan berkelanjutan menurut The Word Commissin on Environment and Development yang lebih dikenal dengan The Brundtland
Comission,
adalah
pembangunan
yang
dapat
memenuhi kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka. Trinidads & Tobacco Bureau of Standards mengartikan bahwa
Corporate
Social
Responsibility
(CSR)
merupakan
komitmen usaha untuk terus bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus
juga peningkatan kualitas komunitas
lokal dan
masyarakat secara luas. Sedangkan The World Business Council for Susainable Development (WBCSD) mendefinisikan bahwa CSR
adalah
komitmen
29
bisnis
untuk
berkontribusi
dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, mayarakat secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.9 CSR dapat dikatakan sebagai tanggung jawab perusahaan yang bersifat sukarela dan salah satu konsep yang mendorong organisasi untuk memiliki tanggung jawab sosial secara seimbang kepada stakeholders dan
lingkungan alam. CSR tidak hanya
terbatas pada konsep pemberian bantuan saja, tetapi konsep tanggung jawab yang lebih luas dan tidak statis. 2.1.2.2 Pentingnya CSR Ada beberapa hal yang mendorong perlunya keterlibatan perusahaan dalam program CSR antara lain:10 a. Kebutuhan dan harapan masyarakat yang semakin berubah. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat agar tetap bisa survive, maka perbankan syariah tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, melainkan harus peka terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat yang selalu berubah. b. Terbatasnya sumber daya alam.
9
Ibid, Hlm.10 Sonny Keraf, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius, 1998, Hlm. 129-132 10
30
Dengan adanya sumber daya alam yang sangat terbatas, maka usaha perbankan syariah juga harus menggunakannya SDA seefisien mungkin. c. Menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik. CSR yang diimplementasikan bank syariah akan memberikan kesejaheraan masyarakat yang lebih merata dan memberikan lingkungan sosial yang seimbang. d. Mengimbangi antara tanggung jawab dan kekuasaan. Bisnis sangat mempengaruhi lingkungan, konsumen, kondisi masyarakat, kehidupan moral dan budaya masyarakat. Maka, kekuasaan yang sangat besar ini harus diimbangi dengan program tanggung jawab sosial agar kekusaan yang tak terbatas bisa dikendalikan. e. Keuntungan jangka panjang Keterlibatan sosial merupakan nilai yang sangat positif bagi perkembangan dan kelangsungan jangka panjang. Karena bank syariah yang bersangkutan akan mendapatkan citra positif dimata masyarakat. Tidak bisa disangkal lagi, bahwa bisnis akan tetap bertahan jika kepentingan semua pihak dapat diperhatikan dan terpenuhi.
31
2.1.2.3 Bentuk- Bentuk CSR CSR dikonsepkan sebagai piramid yang terdiri dari empat macam unsur tanggung jawab yang harus dipertimbangkan secara berkesinambungan yaitu:11 a. Tanggung jawab ekonomi (Economic responsibilities) Tanggung jawab ekonomi merujuk pada fungsi utama bisnis yang bersifat profit oriented. Aktifitas ekonomi dalam profit oriented akan bersinergi dengan CSR jika didasari oleh iktikad untuk memberikan price yang memihak pada nasabah, artinya price merupakan representasi dari kualitas dan nilai sebenarnya dari produk (barang ataupun jasa), dll. b. Tanggung jawab hukum (Legal responsibilities) Saat perbankan syariah memutuskan untuk menjalankan operasinya di wilayah tertentu maka ia telah sepakat untuk melakukan kontrak sosial dengan segala aspek norma dan hukum yang telah ada maupun yang akan muncul kemudian. Tanggung jawab hukum mengupayakan bahwa bank syariah selalu mematuhi terhadap ketentuan perundang- undangan yang berlaku dan tidak akan melakukan hal yang melawan hukum. c. Tanggung jawab etis (Ethical responsibilities)
11
Sinuor Yosephus, Etika Bisnis Pendekatan Filsafat Moral terhadap Perilaku Pebisnis Kontemporer, Jakarta; Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010, Hlm. 298
32
Tanggung jwab etis berimplikasi pada kewajiban menyesuaikan segala aktivitas sesuai dengan norma sosial dan etika yang berlaku meskipun tidak tertera dalam bentuk tertulis formal. Tanggung jawab etis ini bertujuan untuk memenuhi standar, norma dan pengharapan dari stakeholder terhadap bank syariah. Tanggung jawab etis juga sebuah bentuk korporat yang senantiasa menjunjung kearifan dan adat lokal. d. Tanggungjawab Filantropis (Philanthropic responsibilities) Tanggung jawab filantropi adalah tangung jawab terhadap sesama mencakup peran aktif bank syariah dalam memajukan kesejahteraan manusia. Jadi tanggung jawab filantropi
didasari
oleh
iktikad
bank
syariah
untuk
berkontribusi pada perbaikan komunitas secara mikro maupun makro sosial. Terkait dengan implementasi keempat unsur tanggung jawab di atas, dapat digambarkan dalam sebuah hierarki sebagai berikut :
33
Gambar 2.0 Piramida CSR
Philantropic Responsibility
Ethical Responsibility Legal Responsibility Economic Responsibility
Sumber : Archie B Carrol Piramida
tersebut
secara
jelas
menunjukan
bahwa
implementasi CSR masih didominasi oleh tanggung jawab ekonomi (profit oriented) sebagai prasyarat agar dapat melakukan CSR yang lain. Setingkat di atas tanggung jawab ekonomi adalah tanggung jawab legal yang menuntut perusahaan menaati hukum yang berlaku. Level selanjutnya yaitu tanggung jawab etis yaitu tanggung jawab
terhadap
sejumlah
peraturan
tidak
tertulis
dengan
memperhatikan adat, nilai, kepercayaan, dan sistem yang berlaku. Bank syariah harus dapat mengedepankan unsur kebenaran, keadilan dan keseimbangan. Level paling tinggi yaitu tanggung 34
jawab filantropi. Aktifitas filantropi adalah bentuk iktikad baik bank syariah untuk memberikan manfaat bagi komunitas, peningkatan kualitas kehidupan dan taraf kesejahteraan sosial. Pada dasarnya bentuk tanggung jawab usaha bisnis dapat beraneka ragam dari yang bersifat charity sampai pada kegiatan yang bersifat pengembangan komunitas (community development). Community Development adalah kegiatan pembangunan komunitas yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses komunitas guna mencapai kondisi sosial, ekonomi, lingkungan dan kualitas kehidupan yang lebih baik.12 Maka ada 3 bentuk CSR dari sudut pandang pelaku usaha yaitu:13 a. Public relations Yaitu usaha untuk menanamkan persepsi positif kepada komunitas tentang kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Sehingga akan tertanam image komunitas bahwa perusahaan tersebut hanya melakukan kegiatan sosial, biasanya berbentuk kampanye yang tidak terkait sama sekali dengan produk. b. Strategi defensif
12
Bambang Rudito & Melia Famiola, Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Bandung: Rekayasa Sains, 2007, Hlm. 234 13 Ibid, Hlm. 210-212
35
Usaha yang dilakukan guna untuk menangkis anggapan negatif komunitas luas yang sudah tertanam pada perusahaan tersebut. Jadi usaha CSR yang dilakukan adalah untuk merubah anggapan negatif
dengan mengubah hal yang baru yang
bersifat positif. c. Keinginan tulus untuk melakukan kegiatan baik yang merupakan visi perusahaan. 2.1.2.4 CSR dalam Perspektif Islam Perbuatan tanggung jawab begitu mendasar dalam ajaranajaran Islam. Manusia memang memiliki kebebasan dalam berbuat tetapi, juga memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan alam, sosial dan kepada Allah SWT. Jadi, manusia adalah mahluk yang harus memiliki sifat tanggung jawab karena ia memiliki kemampuan untuk memilih secara sadar dalam meraih yang dikehendaki. Dalam perspektif Islam, CSR merupakan realisasi dari konsep ajaran ihsan sebagai puncak dari ajaran etika yang sangat mulia. Ihsan merupakan melaksanakan perbuatan baik yang dapat memberikan kemanfaatan kepada orang lain demi mendapatkan ridho Allah SWT. Disamping itu, CSR merupakan implikasi dari ajaran kepemilikan dalam Islam, Allah adalah pemilik mutlaq (haqiqiyah) sedangkan manusia hanya sebatas pemilik sementara
36
(temporer) yang berfungsi sebagai penerima amanah.14 Maka dengan mengemban amanah, individu maupun kelompok harus dapat menjadi khalifah yang dapat berbuat keadilan , bertanggung jawab dan melakukan perbuatan yang bermanfaat. CSR ternyata selaras dengan pandangan Islam tentang manusia dalam hubungan dengan dirinya sendiri dan lingkungan sosialnya, dapat dipresentasikan dengan empat aksioma yaitu kesatuan (tauhid), keseimbangan (equilibrum), kehendak bebas (free will) dan tanggung jawab (responsibility).15 Menurut Muhammad Djakfar, Implementasi CSR dalam Islam secara rinci harus memenuhi beberapa menjadikannya
unsur
yang
ruh sehingga dapat membedakan CSR dalam
perspektif Islam dengan CSR secara universal yaitu: a. Al- adl
Islam telah mengharamkan setiap hubungan bisnis atau usaha
yang
mengandung
kezaliman
dan
mewajibkan
terpenuhinya keadilan yang teraplikasikan dalam hubungan usaha dan kontrak- kontrak serta perjanjian bisnis.
14
Muhammad Djakfar, Etika Bisnia dalam Perspektif Islam, Malang: UIN Malang Press, 2007, Hlm. 160 15 Syed Nawab Haidar Naqvi, Menggagas Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003, Hlm. 37
37
Sifat keseimbangan atau keadilan dalam bisnis adalah ketika korporat mampu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
Dalam
beraktifitas
di
dunia
bisnis,
Islam
mengharuskan berbuat adil yang diarahkan kepada hak orang lain, hak lingkungan sosial, hak alam semesta. Jadi, keseimbangan alam dan keseimbangan sosial harus tetap terjaga bersamaan dengan operasional usaha bisnis, dalam alQuran Surat Huud ayat 85 telah menegaskan sebagai berikut:
“Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.”16 Islam juga melarang segala bentuk penipuan, gharar (spekulasi), najsi (iklan palsu), ihtikar (menimbun barang) yang akan merugian pihak lain. b. Al-ihsan Islam
hanya
memerintahkan
dan
menganjurkan
perbuatan yang baik bagi kemanusiaan, agar amal yang dilakukan
manusia
dapat
16
memberi
nilai
tambah
dan
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah, Huud : 85
38
mengangkat derajat manusia baik individu maupun kelompok. Implementasi CSR dengan semangat ihsan akan dimiliki ketika individu
atau
kelompok
melakukan
kontribusi
dengan
semangat ibadah dan berbuat karena atas ridho Allah SWT. Firman Allah SWT dalam al-Quran Surat al-Baqarah ayat 195 menerangkan:
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.17 Ihsan adalah melakukan perbuatan baik, tanpa adanya kewajiban tertentu untuk melakukan hal tersebut. Ihsan adalah beauty dan perfection dalam sistem sosial. Bisnis yang dilandasi unsur ihsan dimaksudkan sebagai proses niat, sikap dan perilaku yang baik, transaksi yang baik, serta berupaya memberikan keuntungan lebih kepada stakeholders. c. Manfaat Konsep ihsan yang telah di jelaskan di atas seharusnya memenuhi unsur manfaat bagi kesejahteran masyarakat (internal maupun eksternal perusahaan).
17
Ibid, Al-Baqarah: 195
39
Pada
dasarnya
perbankan
syariah
juga
telah
memberikan manfaat terkait operasional yang bergerak dalam bidang jasa yaitu jasa penyimpanan, pembiayaan dan produk atau fasilitas lain yang sangat dibutuhkan masyarakat. Konsep manfaat dalam CSR, lebih dari aktivitas ekonomi. Bank syariah sudah seharusnya memberikan manfaat yang lebih luas dan tidak statis misalnya terkait bentuk philanthropi dalam berbagai aspek sosial seperti pendidikan, kesehatan, pemberdayaan kaum marginal, pelestarian lingkungan, dll d. Amanah Dalam usaha bisnis, konsep amanah merupakan niat dan iktikad yang perlu diperhatikan terkait pengelolaan sumber daya (alam dan manusia) secara makro, maupun dalam mengemudikan suatu perusahaan.18 Bank syariah yang menerapkan CSR harus memahami dan menjaga amanah dari masyarakat yang secara otomatis terbebani di pundaknya misalnya menciptakan produk yang berkualitas, serta menghindari perbuatan yang tidak terpuji dalam setiap aktivitas bisnis. Amanah dalam perbankan dapat dilakukan dengan pelaporan dan transparan yang jujur kepada yang berhak, serta amanah dalam pembayaran pajak,
18
Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Quran tentang Etika dan Bisnis, Jakarta: Salemba Diniyah, 2002, Hlm. 99
40
pembayaran karyawan, dll. Amanah dalam skala makro dapat direalisasikan
dengan melaksanakan perbaikan sosial
dan
menjaga keseimbangan lingkungan. Al – Quran Surat An-Nisa ayat 58 telah menjelaskan sebagai berikut:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat”.19 Dalam perspektif Islam, kebijakan perusahaan dalam mengemban tanggung jawab sosial (CSR) terdapat tiga bentuk implementasi yang dominan yaitu:20 1. Tangung Jawab Sosial (CSR) terhadap para pelaku dalam perusahaan dan stakeholder. Stakeholder terdiri dari investor atau pemilik, kreditor, pemasok, pelanggan, karyawan, pemerintah dan masyarakat. Islam mendorong terwujudnya hubungan kemitraan antara pelaku bisnis dengan stakeholders internal maupun eksternal perusahaan dalam hal kebaikan dan
19
Op.cit., an – Nisa: 58 Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, Hlm. 63
20
41
saling menguntungkan. Seperti firman Allah SWT dalam al-Quran Surat al-Maidah ayat 2:
“.....dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.21 2. Tanggung Jawab Sosial (CSR) terhadap lingkungan alam Bagian utama yang juga harus diperhatikan dalam kaitannya
dengan
CSR
adalah
lingkungan
alam.
Lingkungan alam dapat berupa lingkungan alam biotik ataupun abiotik, baik yang dapat diperbarui maupun tidak dapat diperbarui. Fenomena
hujan
asam,
pemanasan
global,
teracuninya rantai makanan, kepunahan, perubahan musim adalah
sebagai
akibat
dari
perbuatan
yang
tidak
bertanggung jawab. Sehingga, korporat salah satunya bank syariah harus andil terhadap perbaikan lingkungan, ramah lingkungan, serta selalu mendukung dan proaktif dalam pelestarian lingkungan. Seperti firman Allah SWT dalam al-Quran Surat Huud ayat 61:
21
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah, Al –Maidah : 2
42
“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. dia Telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya[726], Karena itu mohonlah ampunan-Nya, Kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).”22 3. Tanggung Jawab Sosial (CSR) terhadap kesejahteraan sosial secara umum. Selain bertanggungjawab terhadap pihak yang berkepentingan terhadap usahanya dan lingkungan alam, perbankan syariah juga sudah seharusnya memberikan perhatian terhadap kesejahteraan umum masyarakat. Islam selalu menyeru untuk berbuat kedermawanan terhadap kaum lemah, miskin dan marginal. Al-quran Surat An-Nisa ayat 75 telah menerangkan sebagai berikut:
.........
22
Ibid, Huud:61
43
“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanitawanita maupun anak-anak.....”23
Islam sangat mendukung terhadap CSR karena tidak dapat dipungkiri bahwa bisnis menciptakan banyak permasalahan sosial, dan perusahaan bertanggung jawab menyelesaikannya. Bisnis membutuhkan berbagai sumber daya alam untuk kelangsungan usaha,
sehinga
perusahaan
bertanggung
jawab
untuk
memeliharanya. Islam secara tidak langsung menganggap bisnis sebagai entitas yang kewajibannya terpisah dari pemiliknya, adanya CSR akan mengembangkan kemauan baik perusahaan tersebut.24 Sejatinya, bank syariah harus dapat menyeimbangkan antara dua kepentingan secara proporsional yaitu kepentingan diri (corporate) dan orang lain (stakeholder). Antara kepentingan ekonomi dan sosial, sekaligus tuntutan moral yang mengandung nilai kebijakan (wisdom) baik dihadapan manusia maupun Allah SWT. 2.1.2.5 Perbedaan CSR dengan Promosi Perusahaan dikategorikan
dalam
kegiatan
operasionalnya,
dapat
berdasarkan
sejumlah
tangung
yang
jawab
dilakukannya, yaitu green (CSR as lifeblood and essential strategi, CSR is not only as obligation but also as need), blue (CSR is an 23 24
Ibid, An- Nisa : 75 Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, Hlm. 92
44
investment, not costs), red (CSR is a cost that minimizes profits), black (business oriented only).25 Ketika CSR diimplementasikan, terdapat beberapa kritik yang biasa ditujukan pada program maupun pelaksanaan CSR yaitu, bahwa CSR dianggap hanyalah strategi marketing yang tujuan mendongkrak profit, program CSR hanyalah sekumpulan kegiatan PR yang biasanya lip service dan mengarah pada kebohongan, korporat berlindung dibalik program CSR untuk mendapatkan promosi. Padahal antara marketing dan CSR terdapat berbagai perbedaan antara lain: Tabel 2.1 Perbedaan Marketing dan CSR
Aspek Pelaksana
Tujuan
Marketing
CSR
Marketing Departmen,
PR Officer, CSR
Marketing PR
officer
Meningkatkan profit
Membangun reputasi
korporat melalu
dan positif image
tingginya angka
dengan membangun
penjualan
mutual relations dengan stakeholders
Sifat
Berdasarkan trend
Kontinyu dan jangka panjang
25
Reza Rahman, Corporate Social Responsibility antara Teori dan Kenyataan, Yogyakarta: Media Pressindo, 2009, Hlm. 41
45
Pola
Satu arah dengan tujuan
Dua arah melalui
Komunikasi
mengkomunikasikan
dialog dan community
produk kepada
need assessment
khalayak
Apapun kritik yang disampaikan masyarakat, perbankan syariah mempunyai konsep baru yang tentunya selalu berpedoman pada al - Quran dan sunah sehingga akan bisa membatasi diri terhadap praktik- praktik yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. CSR bukan hanya entitas divisi yang sifatnya parsial, atau hanya berfungsi dalam pendongkrakan citra bagi stakeholder, pada hakikatnya CSR adalah nilai yang melandasi aktivitas perbankan syariah secara umum, karena CSR dapat menjadi pijakan komprehensif dalam aspek ekonomi, sosial, kesejahteraan, dan lingkungan. 2.1.3
Citra
2.1.3.1 Pengertian Citra Citra adalah total persepsi terhadap suatu objek, yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu.
26
Sedangkan persepsi adalah proses yang dilalui orang
dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai
26
Nuroho J. Setiadi, Periaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Jakarta: Prenada Media, 2003, Hlm. 179
46
dunia. Citra dalam bahasa Inggris “image” adalah sejumlah kepercayaan, ide, atau nilai dari seseorang terhadap suatu objek, merupakan konstruksi mental seseorang yang diperolehnya dari hasil pergaulan
atau pengalaman seseorang, atau merupakan
interpretasi, reaksi, persepsi atau perasaan dari seseorang terhadap apa saja yang berhubungan dengannya. Untuk lebih jelas tentang citra, beberapa ahli telah mengemukakan definisi dari citra. Webster (1993) mendefinisikan citra sebagai gambaran mental atau konsep tentang sesuatu. Kotler (1995) mendefinisikan citra sebagai jumlah dari keyakinankeyakinan, gambaran- gambaran, dan kesan- kesan yang dipunyai seseorang pada suatu obyek.
27
Obyek yang dimaksud bisa berupa
orang, organisasi, kelompok orang, atau yang lainnya. Menurut Kotler (1997), perusahaan yang mempunyai kredibilitas tinggi yang mampu membentuk citra yang positif. Menurut Bill Canton citra adalah, “Image is the impression, the feeling, the conception which the public has of company, a concioussly created impression of an object, person or organization. Sedangkan Menurut Katz” Citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite atau suatu aktivitas”. Sementara Menurut Jalaluddin
27
Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001, Hlm. 331
47
Rahmat : “citra adalah gambaran subjektif mengenai realitas, yang dapat membantu seseorang dalam menyesuaikan diri dengan realitas kongkret dalam pengalaman seseorang”. Dari penjelasan di atas, nampak bahwa citra itu ada, tapi tidak nyata atau tidak dapat digambarkan secara fisik, karena citra hanya ada dalam pikiran. Walaupun demikian, citra bisa diukur, ataupun dirubah.28 Citra dapat di ukur dengan beberapa indikator antara lain nilai, kesan (pengalaman) dan keyakinan akan kualitas teknik dan fungsional. Islam selalu mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat kebaikan baik dalam individu maupun kelompok, karena setiap yang dikerjakan manusia akan dimintai pertanggungjawabannya di hari akhir kelak. Jika manusia atau korporat senantiasa melakukan kebaikan sesuai dengan perintah Allah maka akan mendapatkan citra yang baik dimata masyarakat. Dalam firman Allah SWT alQur’an Surat al-Qashash ayat 84:
“Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, Maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, Maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang Telah 28
Ibid, Hlm. 332
48
mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.”29 Jadi, jika bank syariah beraktivitas dan beroperasi dengan baik maka nasabah dan stakeholders akan merasa nyaman dan mendapatkan kesan yang baik pula, akhirnya citra bank syariah menjadi positif. Namun, jika bank syariah beraktivitas dan beroperasi secara zalim, batil, maysir, gharar, melakukan mal bisnis lainnya, maka nasabah akan mendapatkan kesan buruk, dan akhirnya citra bank syariah tersebut akan negatif. 2.1.3.2 Pentingnya Citra Dalam suatu masyarakat, sering mendengar citra yang baik maupun citra yang buruk. Citra yang baik dalam suatu bank syariah merupakan asset yang sangat berharga, karena citra mempunyai suatu dampak pada persepsi nasabah dari komunikasi dan operasi bank syariah dalam berbagai hal. Gronsoon (1990) mengidentifikasikan bahwa terdapat empat peran citra bagi suatu organisasi.30 Pertama, citra mempunyai dampak terhadap pengharapan perusahaan. Citra yang positif lebih memudahkan bagi organisasi untuk berkomunikasi secara efektif dan membuat orang - orang lebih mudah mengerti
29
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah, al- Qashash : 84 30 Op.cit.,Sutisna, Hlm. 333
49
dengan komunikasi dari mulut ke mulut. Sedangkan citra yang negatif mempunyai dampak dengan arah sebaliknya. Kedua, Citra sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan perusahaan. Kualitas teknik dan kualitas fungsional dilihat melalui saringan ini. Jika citra baik, maka citra menjadi pelindung. Tetapi perlindungan akan efektif jika hanya terjadi kesalahan – kesalahan kecil pada kualitas teknis dan fungsional, artinya image masih dapat menjadi pelindung dari kesalahan tersebut. Jika kesalahan sering terjadi, maka citra akan berubah menjadi citra yang negatif. Ketiga, citra adalah fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen / nasabah. Ketika konsumen / nasabah membangun harapan dan realitas pengalaman dalam bentuk kualitas pelayanan teknis dan fungsional, kualitas pelayanan yang dirasakan menghasilkan perubahan citra. Jika kualitas pelayanan yang dirasakan memenuhi atau melebihi citra, citra akan mendapat penguatan dan meningkat. Jika kinerja dibawah citra, maka pengaruhnya berlawanan. Keempat,
citra
mempunyai
pengaruh
pada
internal
perusahaan (manajemen). Jika citra jelas dan positif, secara internal menceritakan nilai - nilai yang jelas dan akan menguatkan sikap positif terhadap organisasi. Sedangkan citra yang negatif juga akan
50
berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan yang berhubungan dengan konsumen / nasabah dan kualitas. 2.1.3.3 Macam - macam Citra Ada beberapa macam citra yang dikenal dalam aktivitas antara perusahaan dengan masyarakat menurut Frank Jefkins diantaranya:31 a. Mirror Image (Citra Bayangan). Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi( biasanya adalah pemimpinnya) mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam mengenai pandangan luar, terhadap organisasinya. Citra ini seringkali tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan ataupun pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak-pihak luar. Dalam situasi yang biasa, sering muncul fantasi semua orang menyukai. b. Current Image (Citra yang Berlaku). Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak- pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak-sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya. 31
Rosady Ruslan, Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, Hlm. 78
51
c. Multiple Image (Citra Majemuk). Yaitu adanya image yang bermacam-macam dari publiknya terhadap organisasi tertentu yang ditimbulkan oleh mereka yang mewakili organisasi kita dengan tingkah laku yang berbeda-beda atau tidak seirama dengan tujuan atau asas organisasi. d. Corporate Image (Citra Perusahaan). Yang dimaksud dengan citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. e. Wish Image (Citra Yang Diharapkan). Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen atau suatu organisasi. Citra yang diharapkan biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai mengenainya. 2.1.3.4 Pengembangan Citra Konsep citra dalam dunia bisnis telah berkembang dan menjadi perhatian yang serius. Citra yang baik akan sangat menguntungkan bagi perusahaan sedangkan citra yang buruk akan sangat merugikan perkembangan perusahaan.
52
Ketika nasabah mempunyai pengalaman yang baik terhadap bank syariah, maka nasabah akan mempunyai citra yang positif terhadap bank syariah tersebut. Dan sebaliknya, nasabah akan mempunyai citra yang buruk (negatif) apabila nasabah tersebut mempunyai pengalaman yang buruk terhadap bank syariah. Dari penjelasan citra tadi, terlihat adanya masalah citra. Masalah citra ini pada dasarnya dikarenakan alasan sebagai berikut: pertama, Organisasi dikenal, tetapi citranya buruk. Kedua, Organisasi tidak dikenal dengan baik, tetapi mempunyai citra yang tidak jelas atau citra didasarkan pada pengalaman yang telah lama berlalu. Seperti yang telah dikemukakan Bernstein (1985) dan Gronsoon (1990) bahwa image (citra) adalah realitas, maka program - program pengembangan dan perbaikan citra akan memberikan citra yang positif harus didasarkan pada realitas. Bank syariah dalam mengemukakan produk atau program harus menggambarkan realitas yang sebenarnya. Citra hanya dapat dirasakan oleh nasabah dengan kenyataan yang dialami. Agar citra yang dipersepsikan oleh masyarakat baik dan benar, citra perlu dibangun dengan jujur. Cara yang sudah digunakan secara luas dan mempunyai kredibilitas yang tinggi, yaitu dengan hubungan masyarakat. Gaulke dalam Marken (1995) mengatakan bahwa tujuan hubungan masyarakat adalah merancang dan melindungi 53
citra organisasi. Kotler (1997) juga menjelaskan bahwa daya tarik penggunaan hubungan masyarakat sebagai cara untuk membangun citra.32 2. 1. 4 Kepercayaan 2.1.4.1 Pengertian Kepercayaan Beberapa literatur telah mendefinisikan kepercayaan (trust) sebagai berikut, (Morgan dan Hunt, 1994) mendefinisikan bahwa trust akan terjadi apabila seseorang memiliki kepercayaan diri dalam sebuah pertukaran dengan mitra yang memiliki integritas dan dapat dipercaya. Sedangkan ada yang mengungkapan juga, bahwa kepercayaan customer adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh customer dan semua kesimpulan yang dibuat customer tentang objek, atribut dan manfaatnya.33 Objek (objects) dapat berupa produk, orang, perusahaan, dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap. Atribut (attributes) adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh suatu objek. Atribut dibedakan menjadi, atribut intrinsik yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat aktual produk, dan atribut ekstrinsik yaitu segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk. 32 33
Sutisna, Op.cit., Hlm.335 John C. Mowen dan Michael Minor, Perilaku konsumen, Jakarta: Erlangga, 2002,
Hlm. 312
54
Sedangkan manfaat (benefits) adalah hasil positif yang diberikan atribut
kepada
konsumen
(nasabah).
Jadi,
indikator
dari
kepercayaan adalah kepercayaan objek. Kepercayaan atribut dan kepercayaan manfaat. Kepercayaan dalam Islam disebut sebagai amanah. Prinsip amanah dalam usaha bisnis telah dicontohkan oleh Muhammad SAW. Sikap amanah selalu beliau jaga sehingga para customer menaruh simpati dan akhirnya bersedia melakukan transaksi dengan sukarela pula. Amanah pelaku usaha, akan selalu memberikan yang terbaik bagi stakeholders. Perintah untuk selalu bersifat amanah, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
“Tunaikanlah amanah kepada orang yang menaruh kepercayaan kepadamu, dan janganlah berlaku khianat kepada orang yang telah menghianatimu.”(HR Turmidzi) Bank syariah adalah usaha bisnis kepercayaan, sehingga kepercayaan dari nasabah dan stakeholders sangat dibutuhkan agar bank syariah tetap survive. Jika bank syariah dapat menunaikan amanah dalam menjalankan usahanya, maka kepercayaan nasabah dan stakeholders lainnyapun akan mudah terwujud, begitu pula sebaliknya.
55
2.1.4.2 Bentuk- Bentuk Kepercayaan Kepercayaan mewakili asosiasi nasabah dalam bentuk objek, atribut dan manfaat, didasarkan pada proses pembelajaran kognitif. Seseorang dapat membentuk tiga jenis kepercayaan antara lain: 34 Pertama, kepercayaan atribut - objek yaitu pengetahuan tentang sebuah objek memiliki atribut khusus. Kepercayaan ini menghubungkan sebuah atribut dengan objek seperti seseorang, barang maupun jasa. Nasabah dapat menyatakan apa yang mereka ketahui tentang sesuatu dalam hal variasi atributnya. Kedua, kepercayaan atribut - manfaat, yaitu persepsi nasabah
tentang
menghasilkan
atau
seberapa
jauh
memberikan
sebuah manfaat
atribut
tertentu
tertentu.
Ketiga,
kepercayaan objek - manfaat, merupakan persepsi nasabah tentang seberapa jauh produk, orang dan jasa tertentu yang akan memberikan manfaat tertentu. 2.1.4.3 Pentingnya Kepercayaan Manfaat kepercayaan yang dibentuk (bank syariah) antara lain:
34
Ibid, Hlm. 313
56
a. Meraih sukses berkesinambungan. Membangun kepercayaan nasabah harus berlandaskan satu petunjuk yang pasti, yaitu suatu petunjuk yang memiliki visi dan misi yang jauh melihat kedepan. Dengan berpegang kepada rencana strategik dan rencana operasional yang baku, visioner
maka
tidak
ada
kekhawatiran
bagi
yang
tentu
akan
menjalankannya. b. Mengembangkan inovasi produk Memegang
kepercayaan
nasabah,
mendapatkan imbal balik yang paling berharga dari nasabah, yaitu dia selalu mendapatkan informasi langsung dari nasabah, apa yang baik dan apa yang buruk atas produk atau jasa yang ditawarkan. Hal sebaliknya, bila kepercayaan itu hilang, yang didapatkannya adalah kegagalan. Karena, usaha perbankan syariah adalah usaha yang sangat mengedepankan dan mengandalkan kepercayaan. c. Memperkokoh loyalitas Kepercayaan nasabah yang diperoleh akan berakibat kepada munculnya loyalitas nasabah kepada perusahaan. 2.1.4.4 Membentuk Kepercayaan
57
Dalam membentuk kepercayaan terdapat dua cara yaitu, pertama, pembentukan kepercayaan secara langsung. Formasi kepercayaan secara langsung terjadi ketika nasabah melakukan aktivitas pemrosesan informasi. Informasi tentang atribut dan manfaat produk diterima , dikodekan ke dalam memori, dan kemudian dibuka kembali dari memori untuk dipergunakan.35 Kedua, kepercayaan dibentuk secara tidak langsung,hal ini terjadi karena adanya hirarki pengaruh. Hirarki pengaruh diciptakan untuk melukiskan urutan terjadinya kepercayaan, sikap dan perilaku. 2. 1. 5 Hubungan CSR terhadap Citra dan Kepercayaan Citra dan kepercayaan adalah realitas, masalah citra dan kepercayaan adalah masalah yang nyata. Citra dan kepercayaan itu ada tetapi tidak bisa digambarkan secara fisik, karena citra dan kepercayaan hanya ada dalam pikiran. Walaupun demikian, citra dan kepercayaan dapat diketahui, diukur dan diubah. Agar nasabah
mendapatkan kesan citra yang positif
terhadap bank syariah, maka bank syariah harus mengupayakan tindakan nyata pula. Tindakan nyata yang dapat perusahaan lakukan untuk memperoleh citra yang baik atau memperbaiki citra adalah salah satunya dengan mengimplementasikan CSR. Dengan program CSR yang berkualitas dan komprehensif, nasabah akan 35
Ibid, Hlm. 324
58
mendapatkan pengalaman yang baik terhadap suatu perusahaan (bank syariah), dan pengalaman yang baik akan membetuk citra yang baik (positif) pula. Keraf (1998) menyebutkan bahwa keuntungan jangka panjang dari tanggung jawab dan keterlibatan social akan tercipta suatu citra positif di mata masyarakat, karena tercipta iklim sosial politik yang kondusif bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut.36 Beekum (2004) juga mengungkapkan bahwa CSR dapat membentuk citra yang positif terhadap perusahaan. Citra akan membentuk kepercayaan yang sangat menguntungkan bagi perusahaan. CSR sangat penting bagi perusahaan karena akan keberhasilan jangka panjang karena CSR dapat meraih citra umum yang positif (Mowen, 2002).37 Begitu pula keuntungan yang diperoleh perusahaan dari CSR adalah meningkatkan reputasi perusahaan,
memperkuat
masa
depan
perusahaan
melalui
pencitraan yang baik di mata publik serta memberi dampak penyelesaian masalah sosial dalam komunitas (Rahmatullah, 2011). Bank syariah adalah bentuk usaha yang bergerak dalam bidang jasa karena senantiasa melakukan aktivitas kegiatan menghimpun dana masyarakat (funding) serta menyalurkan 36
Sonny Keraf, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius, 1998,
Hlm. 132
37
John C. Mowen dan Michael Minor, Perilaku konsumen, Jakarta: Erlangga, 2002,
Hlm. 406
59
kembali dana tersebut kepada masyarakat (landing). Karena bank syariah bergerak dalam bidang jasa, maka sangat sensitif dengan masalah kepercayaan. Nasabah yang mempunyai kepercayaan yang tinggi yang mau bekerjasama dan bertransaksi dengan bank syariah, begitu juga sebaliknya. Menjaga nilai kepercayaan merupakan amanah dari nasabah serta goodwill yang harus dimiliki oleh perbankan syariah. Membentuk kepercayaan nasabah harus direalisasikan dengan tindakan nyata bank syariah sebagai wujud pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat (ekspektasi) yang semakin berkembang yaitu dengan implementasi CSR. Kepercayaan nasabah
akan
terbentuk
jika
bank
syariah
mampu
mengimplementasikan CSR secara benar, sungguh - sungguh, berkualitas, kontinyu (jangka panjang), komprehensif dalam berbagai aspek, serta adanya hubungan yang baik antara dua arah community need assessments dengan takseholders. Ketika nasabah menggunakan produk atau transaksi di perbankan
syariah,
maka
salah
satu
faktor
yang
akan
dipertimbangkan adalah masalah reputasi atau citra dimana citra merupakan
faktor
penting
dalam
membentuk
kepercayaan
seseorang terhadap perusahaan. Jika perbankan mempunyai citra yang buruk, sering bermasalah terhadap nasabah , maka nasabah akan malas dan merasa tidak nyaman menggunakan produk bank 60
tersebut. Begitu pula jika perbankan syariah mempunyai citra yang baik,
maka
nasabah
akan
sangat
percaya
dan
nyaman
menggunakan produk bank tersebut. Dari penjelasan tersebut jelas sekali adanya hubungan antara citra bank syariah dengan kepercayan nasabah. Walczuch (2001) menyebutkan bahwa kepercayaan salah satunya dipengaruhi oleh reputasi, pengalaman dan pengetahuan dalam
perusahaan
yang baik, Mukherjee dan Nath (2003) menyatakan bahwa reputasi (citra) merupakan faktor penting dalam membetuk kepercayaan.38 Begitu pula, kualitas teknis dan fungsional salah satu dari indicator citra sangat menumbuhkan sikap kepercayaan bagi konsumen (Ruslan, 2006). 2.2
Penelitian Terdahulu Rosita Candra Kirana (2009) dalam penelitiannya berupa tesis , mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang berjudul “ Studi Perbandingan Pengaturan tentang Corporate Social Responsibility di Beberapa Negara Dalam Upaya Perwujudan Prinsip Good Corporate Governance ” yang isinya berkaitan tentang perbandingan pengaturan CSR yang ada di Indonesia dengan Negara Australia dan Cina serta membahas hambatanhambatan pelaksanaan pengaturan CSR yang ada di Indonesia dikaitkan 38
Muhammad Fauzi, et.al.,Analisis Kinerja Anjungan Tunai Mandiri (ATM), serta Pengaruhnya terhadap Kepercayaan, Partisipasi, Relationship dan Loyalitas Nasabah Bank Syariah di Jawa Tengah, (Studi Perilaku Pengguna ATM Bank Syariah Pasca Maraknya Kasus Pembobolan ATM), Semarang: IAIN Walisongo Semarang, 2010, Hlm. 11, td.
61
dengan teori- teori yang ada. Dalam penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pengaturan CSR di Indonesia dengan Australia dan Cina dan terdapat beberapa hambatan pelaksanaan pengaturan dan Implementasi CSR di Indonesia. Eli Dwi Susilawati (2010) mahasiswa Univesitas Muhamadiah Surakarta dalam penelitianya yang berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel”. Hasil penelitianya menunjukkan bahwa aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan terbukti memiliki dampak produktif yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perilaku etis perusahaan berupa tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya memberikan dampak positif, yang dalam jangka panjang akan tercermin pada keuntungan perusahaan dan peningkatan kinerja keuangan. Syahriyah Sari, et.al.,
(2010) dalam jurnal penelitiannya yang
berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kepuasan Nasabah dan Loyalitas Nasabah pada PT Bank Danamon Indonesia,
Makassar”. Hasil penelitiannya menunjukkan kesimpulan
bahwa komitmen CSR berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah di Bank Danamon tersebut. Beberapa penelitian yang telah diuraikan di atas berfungsi sebagai literatur atau referensi terhadap penelitian penulis. Sedangkan penelitian yang akan di teliti disini adalah mengkombinasikan dan mengembangkan
62
penelitian yang sudah ada dengan merujuk kepada penelitian Syahriah Sari (2010). Perbedan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terdapat pada variabel yang diteliti. Jika penelitian sebelumnya menggunakan variabel endogen kepuasan dan loyalitas nasabah di bank Danamon
Indonesia,
Makassar
sedangkan
dalam
penelitian
ini
menggunakan variabel endogen citra dan kepercayaan nasabah BNI Syariah cabang Semarang. pengaruh
Corporate
Social
Penelitian ini mengukur hubungan atau Responsibility
terhadap
Citra,
dan
Kepercayaan pada Bank Syariah dengan objek penelitian di BNI Syariah cabang Semarang. 2. 3
Kerangka Pemikiran Teoritis Berdasarkan pada latar belakang masalah, perumusan masalah, landasan teori, maka dirumuskan kerangka pemikiran teoritis sebagai berikut:
63
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Nil ai
Experi ence
Kual itas T eknik & fungsi onal
1
Citra
Economic Responsibil ities
Legal Responsibil ities
CSR Ethical Responsibil ities
1
Philanhropic Responsibil ities
1 Kepercayaan
Objek
Atribut
Manfaat
Sumber: Data primer diolah, 2012 Dari gambar kerangka pemikiran teoritis di atas dapat dijelaskan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) dengan indikator economic responsibilities, legal responsibilities, ethical responsibilities, dan philanthropic responsibilities dapat membentuk citra, CSR secara tidak langsung dapat membentuk kepercayaan pada bank syariah. Sedangkan citra dengan indikator nilai, experience (pengalaman), kualitas teknik dan fungsional akan membentuk kepercayaan dengan indikator kepercayaan objek, kepercayaan atribut dan kepercayaan manfaat.
64
2.4
Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu konklusi yang sifatnya masih sementara atau pernyataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih lemah dan harus dibuktikan kebenarannya.39 Dengan demikian, hipotesa merupakan dugaan sementara yang nantinya akan di uji dan dibuktikan kebenarannya melalui analisa data. Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, landasan teori, kerangka pemikiran teoritis, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 : Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap citra bank Syariah H2 : Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan pada bank syariah H3 : Citra bank syariah berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan pada bank Syariah.
39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Hlm. 68
65
66
67
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1.
Jenis dan Sumber Data 3. 1. 1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dan menggunakan pendekatan yang bersifat lapangan. Jenis penelitian kuantitatif karena memandang bahwa realitas / fenomena dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian ini dilakukan pada populasi dan sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif karena untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep / teori sehingga dapat merumuskan hipotesis.
Hipotesis
tersebut
selanjutnya
diuji
melalui
pengumpulan data dilapangan .1 Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh bukti empiris, menguji dan menjelaskan pengaruh CSR terhadap citra dan
kepercayaan pada bank Syariah (studi kasus di BNI Syariah cabang Semarang). Penelitian ini juga disebut sebagai penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan dan pengaruh (sebab-
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung : Alfabeta, cet ke-10, 2010, Hlm. 14
66
akibat) dari dua atau lebih fenomena. Data diperoleh dari hasil
pengamatan langsung di BNI Syariah cabang Semarang. Instrumen yang sesuai dengan indikator didesain dengan menggunakan skala likert. Data yang telah terkumpul di olah dalam bentuk angka dan dianalisis secara kuantitatif dengan uji hipotesis dengan model analisis yang digunakan yaitu Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan Amos 4. 3. 1. 2 Sumber Data 3.1.2.1 Data primer Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber asli.2 Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap nasabah BNI Syariah cabang Semarang. 3.1.2.2 Data Sekunder 1. Data sekunder internal Data sekunder internal adalah data yang berasal dari laporan historis yang telah berbentuk arsip atau dokumen baik yang dipublikasikan atau 2
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta : PT Raja Grafind Persada, 2008, Hlm. 103
67
tidak
dipublikasikan.3
Data
sekunder
internal
penelitian ini berasal dari data historis BNI Syariah cabang Semarang. 2. Data sekunder eksternal Data sekunder eksternal adalah data yang diperoleh dari luar BNI Syariah yaitu berupa publikasi dari pemerintah, internet dan data komersial. Data sekunder eksternal penelitian ini berasal dari internet yang mencakup informasi dari BPS, walhi, BI. 3. 2.
Populasi dan Sampel 3. 2. 1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.4 Jadi populasi sebenarnya bukan hanya orang tetapi juga objek atau subjek beserta karakteristik atau sifat- sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah BNI Syariah cabang Semarang. Nasabah BNI Syariah per Desember 2011 adalah 25.434.
3 4
Ibid, Hlm. 108 Sugiyono, loc. cit., Hlm. 117
68
3. 2. 2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah atau karakteristik tertentu yang diambil dari suatu populasi yang akan diteliti secara rinci.5 Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sesuai dengan metode yang berlaku sehingga betul- betul representatif. Sampel dari penelitian ini adalah bagian dari jumlah populasi nasabah BNI Syariah cabang Semarang yang berjumlah 25.434. Sedangkan
besarnya
sampel
diperoleh
dengan
menggunakan rumus slovin.6 n
=
n
=
n
=
n
=
n
= 99,61 = 100
Keterangan : n
= Besaran sampel
N
= Besaran populasi
5
Muhamad, loc.cit., Hlm. 162. Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitaif Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 137 6
69
e
= Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel) Jadi, dari rumus slovin di atas, dengan nilai kritis sebesar
10% dibutuhkan besaran sampel sejumlah 99,61. Karena jumlah responden merupakan variabel diskret, maka 99,61 dibulatkan menjadi 100 responden. Hal ini tentunya sesuai dengan besarnya ukuran sampel dalam SEM dengan model estimasi menggunakan Maksimum Likelihood (ML) minimum yaitu diperlukan 100 sampel.7 3. 2. 3 Metode Pengambilan Sampel Metode
pengambilan
sampel
adalah
pembicaraan
bagaimana menata berbagai teknik dalam penarikan atau pengambilan sampel penelitian, serta merancang tata cara pengambilan sampel agar menjadi sampel yang representatif (mewakili).8 Penelitian ini akan menggunakan teknik pengambilan sampel non probability yaitu teknik penarikan sampel convenience (accidental sampling). Metode ini merupakan prosedur sampling
7
Imam Ghazali, Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 19,0, Semarang: Undip, 2011, Hlm. 64 8 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media, 2005, Hlm. 105
70
yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses sebagai responden.9 Menggunakan teknik covenience karena didasarkan pada keterbatasan ketiadaan kerangka sampel, selain itu peneliti tidak mengetahui daftar nama seluruh nasabah pada BNI Syariah cabang Semarang. Maka peneliti akan memberikan kuesioner terhadap nasabah yang mudah ditemui dan bersedia menjadi responden.
3. 3
Metode Pengumpulan Data 3. 3.1 Metode Angket (Kuesioner) Angket atau Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden.10 Penelitian ini menggunakan bentuk Angket langsung tertutup yang dirancang sedemikian rupa untuk memperoleh data tentang keadaan yang dialami responden, kemudian semua alternatif jawaban telah tertera dalam angket sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang sesuai.
9
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008, Hlm. 175 10 Sugiyono, Metodologi Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta, 2006, Hlm. 162
71
Instrumen yang diberikan kepada responden dengan menggunakan teknik skala likert 5 poin untuk mengukur variabel penelitian. Responden nantinya memilih jawaban dari pernyataan positif
dengan 5 alternatif jawaban yang ada, yaitu sebagai
berikut: a. Sangat Setuju (SS) b. Setuju (S) c. Ragu- ragu (RR) d. Tidak Setuju (TS) e. Sangat Tidak Setuju (STS) Setiap alternatif jawaban tersebut mempunyai nilai skor sebagai berikut: a. SS dengan skor 5 b. S dengan skor 4 c. RR dengan skor 3 d. TS dengan skor 2 e. STS dengan skor 1 Prosedur pengumpulan angket (kuesioner) adalah sebagai berikut: a. Menanyai responden, apakah benar sebagai nasabah BNI Syariah cabang Semarang. b. Membagikan kuesioner kepada responden yang memenuhi kualifikasi atau peneliti membantu memberikan instrumen 72
pertanyaan kepada responden bagi responden yang tidak bersedia mengisi sendiri. c. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi responden. d. Memasukkan, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan dari hasil analisis terhadap data yang terkumpul melalui kuesioner. 3. 3. 2 Metode Observasi Metode observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap
kondisi
lingkungan
objek
penelitian
yang
akan
mendukung kegiatan penelitian sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut.11 Dari
proses
pelaksanaan
observasi,
penelitian
ini
menggunakan metode observasi nonpartisipan karena peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mengamati objek penelitian di BNI Syariah cabang Semarang serta PKPU cabang Semarang karena dalam implementasi program CSR, BNI Syariah mempercayakan kerjasama dengan LSM PKPU Semarang. 3. 3. 3 Metode Wawancara Wawancara adalah metode untuk mengumpulkan data dengan cara tanya jawab secara lisan dan bertatap muka langsung 11
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, Jakarta: Rajawali Press, 2010, Hlm. 134
73
antara seorang atau beberapa orang yang diwawancarai dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara.12 Metode wawancara ini diharapkan mampu mengumpulkan data yang akurat untuk memecahkan masalah tertentu misalnya terkait dengan implementasi, proses yang hanya diketahui oleh pihak internal BNI Syariah cabang Semarang dan PKPU cabang Semarang sebagai patner pelaksanaan program CSR. Oleh Karena itu, peneliti akan mewawancarai pimpinan atau karyawan di BNI Syariah cabang Semarang, PKPU cabang Semarang serta penerima dana CSR untuk memperolah informasi yang diinginkan . 3. 4
Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam- macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang nilainya dapat berubah- ubah.13 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu, variabel independen (variabel eksogen) yaitu Corporate Social Responsibility (CSR), dan variabel dependen (variabel endogen) yaitu citra dan kepercayaan nasabah. Variabel CSR terdiri dari beberapa indikator yaitu, econimic responsibilities (X1), legal responsibioities (X2), ethical
12
Sugiyono, op.cit., Hlm. 151 Sugiyono, op.cit., Hlm. 110
13
74
responsibilities (X3), dan philanthropic responsibilities (X4). Variabel citra terdiri dari beberapa indikator yaitu, nilai (X5), experience (X6) dan kualitas teknis dan fungsional (X7). Sedangkan variabel kepercayaan terdiri dari indikator, kepercayaan objek (X8), kepercayaan atribut (X9) dan kepercayaan manfaat (X10). Dalam penelitian ini, indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun item- item instrumen yang berupa pertanyaan dan pernyataan untuk mengumpulkan data dari responden. Selanjutnya instrumen tersebut akan diukur menggunakan skala untuk menghasilkan data yang akurat. Skala pengukuran disini menggunakan skala likert. Tabel 3.0 Variabel dan Indikator Penelitian No 1
variabel CSR
definisi komitmen usaha untuk
indikator 1. Economic
terus bertindak etis,
Responsibilities
beroperasi secara legal dan
(X1)
berkontribusi untuk
2. Legal
peningkatan ekonomi,
Responsibilities
bersamaan dengan
(X2)
peningkatan kualitas hidup
3. Ethical
dari karyawan dan
Responsibilities
keluarganya sekaligus juga
(X3)
peningkatan kualitas komunitas lokal,
75
4. Philantropis
Responsibilities
Skala skala likert
masyarakat , dan
(X4)
lingkungan secara luas 2
3
Citra
total persepsi terhadap
1. Nilai (X5)
skala
suatu objek, yang dibentuk
2. Experience (X6)
likert
dengan memproses
3. Kualitas teknis
informasi dari berbagai
dan
sumber setiap waktu
(X7)
Kepercay
semua pengetahuan yang
aan
dimiliki oleh konsumen da semua kesimpulan yang
1. Kepercayaan objek (X8)
skala likert
2. Kepercayaan
dibuat konsumen tentang objek, aktribut dan
fungsional
Atribut (X9) 3. Kepercayaan
manfaatnya
manfaat (X10)
Sumber: Data Teoritis, 2012 3. 5
Metode Analisis Data Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dengan melihat kerangka pemikiran teoritis, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif dengan
menggunakan model SEM (Structural Equation Modeling) atau Model Persamaan Struktural dengan program AMOS 4. SEM adalah sekumpulan
teknik- teknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan. Hubungan yang rumit
76
tersebut dapat diartikan sebagai rangkaian hubungan yang dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen (endogen) dengan satu atau beberapa variabel independen (eksogen), dan variabel- variabel tersebut berbentuk factor atau konstruk yang dibangun dari beberapa indikator yang diobservasi atau diukur langsung.14 SEM
dapat
dideskripsikan
sebagai
suatu
analisis
yang
menggabungkan pendekatan analisis factor (factor analysis), model structural (structural model), dan analisis jalur (path analysis).15 Menurut Imam Ghazali (2011), SEM merupakan gabungan dari metode statistik yang terpisah yaitu analisis factor (factor analysis) serta model persamaan simultan (simultaneous equation modeling). Secara komprehensif, metode analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut: 3.5.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif akan memberian gambaran atau deskripsi suatu data yang diperoleh dari nilai rata- rata, standard deviasi, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness.16
14
Minto Waluyo, Panduan dan Aplikasi Struktural Equation Modelling untuk Aplikasi Model dalam Penelitian Teknik Industri, Psikologi, Sosial dan Manajemen, Jakarta: PT Indeks, 2011, Hlm. 1 15 Sugiyono, Statistika untuk penelitian, Bandung : Alfabeta , cet ke-12, 2007, Hlm. 323 16 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivarite dengan Program IBM SPSS 19, Semarang: Undip, 2011, Hlm. 19
77
Dalam penelitian ini akan dilakukan statistik deskriptif terhadap data penelitian dan responden. Deskripsi data penelitian meliputi deskripsi variabel – variabel, indikator serta instrumen penelitian beserta karakteristik - karakteristiknya. Sedangkan deskripsi data responden meliputi jenis kelamin responden, umur responden, pendidikan responden, pekerjaan dan penghasilan responden dalam penelitian. 3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Pada penelitian ini, variable penelitian disebut variabel laten atau un-observed yaitu variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dibentuk mealui dimensi- dimensi yang diamati atau indicator – indikator yang diamati dengan skala likert dalam bentuk kuesioner.
Selanjutnya kuesioner tersebut diuji
validitas dan reliabilitasnya. Pendekatan
yang
digunakan
untuk
analisis
model
pengukuran adalah analisis faktor konfirmatori. 3.5.2.1 Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuosioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesiner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
78
tersebut.17Jika loading factor > 0.50 maka dapat dikatakan valid. 3.5.2.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat konsistensi instrumen penelitian.18 Dalam penelitian ini diuji melalui Analisis Faktor Konfirmatori, dan jika nilai Cronbach’s alpha lebih besar atau sama dengan 0.60 berarti instrument tersebut reliabel. 3.5.3 Uji Hipotesis Uji hipotesis diolah dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modeling) dengan program AMOS 4. Teknik analisis SEM terdapat 7 langkah yang dapat dideskripsikan sebagai berikut:19 3.5.3.1 Mengembangkan Model Berdasarkan Teori Tahap ini berhubungan dengan pengembangan hipotesis
(berdasarkan
teori)
sebagai
dasar
dalam
menghubungkan variabel laten dengan variabel laten lainnya, dan juga dengan indikator-indikator. Pada dasarnya SEM adalah sebuah teknik konfirmatori yang dipergunakan untuk menguji hubungan kausalitas di mana perubahan satu 17
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Semarang: Undip, Cetakan V, 2011, Hlm.52 18 Ibid, Hlm 47 19 Imam Ghazali, Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 19,0, Semarang: Undip, 2011, Hlm. 61
79
variabel
diasumsikan
menghasilkan
perubahan
pada
variabel lain didasarkan pada teori yang ada. Kajian teoritis dipergunakan untuk mengembangkan model yang dijadikan dasar untuk langkah-langkah selanjutnya. Konstruk dan dimensi-dimensi yang akan diteliti dari model teoritis telah dikembangkan pada telaah teoritis dan pengembangan hipotesis. Penelitian ini menggunakan teknik multivariat Structural
Equation
Model
(SEM),
berdasarkan
pertimbangan bahwa SEM memiliki kemampuan untuk menggabungkan measurement model dan structural model secara
simultan
bila
dibandingkan
dengan
teknik
multivariat lainnya. Mempunyai kemampuan menguji pengaruh langsung dan tidak langsung (direct dan indirect). Adapun Software yang digunakan untuk mengolah data ini adalah AMOS 4 dan program SPSS sebagai alat ukur statistik deskriptif. Membentuk
model
penelitian
dengan
dasar
justifikasi teori yang membentuk hubungan kausalitas dari konstruk (variabel) model penelitian, dalam penelitian ini terdapat konstruk variabel yang terdiri dari satu konstruk eksogen, yaitu CSR dan dua konstruk variabel Endogen yaitu Citra dan Kepercayaan. 80
3.5.3.2 Menyusun Diagram Jalur Model kerangka pemikiran teoritis yang sudah dibangun, selanjutnya ditransformasikan ke dalam bentuk diagram jalur (path digram) untuk menggambarkan hubungan kausalitas antara variabel eksogen dengan variabel endogen. Gambar 3.0 Analisis Jalur Hubungan antar Variabel δ1
γ 11 β 21
γ 21
δ2
Sumber: Data primer diolah, 2012 Keterangan simbol dalam gambar analisis jalur di atas adalah:
81
Tabel 3.1 Keterangan Simbol Analisis Jalur Simbol
Keterangan
ξ (Ksi)
Simbol variabel eksogen (CSR)
ε (Eta)
Simbol variabel endogen (citra perusahaan, kepercayaan nasabah)
δ(zeta)
Simbol
untuk
kesalahan
pengukuran variabel endogen (variabel laten) λ(lambda)
Simbol
muatan
factor
(factor
loading) β (Beta)
Koefisien
pengaruh
variabel
endogen terhadap variabel endogen γ(Gamma)
Koefisien
pengaruh
variabel
eksogen terhadap variabel endogen ε(Epsilon)
Kesalahan
pengukuran
variabel manifest Sumber: Sugiyono, 2011
82
pada
Tabel 3.2 Persamaan Struktur Hubungan antar Variabel Eksogen
Endogen
ξ1
ε1
ε1
γ 11 ξ1
+
ε2
γ21 ξ 1
+
Kesalahan
ε2 + β21ε1
δ1 δ2
Sumber: Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas diperoleh persamaan sebagai berikut: ε 1= γ 11 ξ1 + δ 1 ε 2 = γ21 ξ 1 + β21ε1 + δ 2
83
3.5.3.3 Menyusun Persamaan Struktural Gambar 3.1 Analisis Model Persamaan Struktural ε5
ε1
ε6
λ51
ε7
λ61
λ71
λ 11 ε2
λ 21
γ 11
β 21
ε3 λ 31 ε4
ε 8 λ82
ε9
λ92
ε 10
γ 21
λ 41 λ102
Sumber: Data primer diolah, 2012 Keterangan
simbol
gambar
Analisis
Model
Persamaan Struktural di atas adalah Tabel 3.3 Simbol Keterangan Analisis SEM Simbol
Keterangan
ξ1
Variabel eksogen CSR
X1 – X4
Variabel
manifest
economic
responsibilities,legalresponsibilities,
84
ethicalresponsibilities,philanthropic responsibilities ε1
Variabel endogen Citra
X5 – X7
Variabel manifes nilai, experience, kualitas teknis dan fungsional
ε2
Variabel endogen Kepercayaan
X8 – X10
Variabel
manifes
Kepercayaan
objek,
Kepercayaan Atribut, Kepercayaan manfaat Sumber: Data primer diolah, 2012 Persamaan model struktural dalam gambar di atas ditampilkan dalam tabel berikut: Tabel 3.4 Matematika model struktural Variabel Eksogen Variabel
Eksogen
Eksogen
ξ1
(+)
Kesalahan
X1
λ11ξ1
+
ε1
X2
λ21ξ1
+
ε2
X3
λ31ξ1
+
ε3
X4
λ41ξ1
+
ε4
Sumber: Data primer diolah, 2012
85
Tabel 3.5 Matematika model struktural Variabel Endogen Variabel
Endogen
Endogen
ε1
ε2
X5
λ51ε1
+
ε5
X6
λ61ε1
+
ε6
X7
λ71ε1
+
ε7
Kesalahan
X8
λ82ε2
+
ε8
X9
λ92ε2
+
ε9
X10
λ102ε2
+
ε 10
Sumber: Data primer diolah, 2012 3.5.3.4 Memilih Matrik Input dan Estimasi Model Dalam SEM menggunakan data input berupa matrik varian / kovarian atau matrik korelasi. Pada tahap ini estimasi parameter untuk suatu model diperoleh dari data karena program AMOS berusaha untuk menghasilkan matrik kovarians berdasarkan model yang sesuai dengan kovarian sesungguhnya. Uji signifikansi dilakukan dengan menentukan apakah parameter yang dihasilkan secara signifikan berbeda dari nol. Variance mengukur penyimpangan data dari nilai mean suatu sampel, sehingga merupakan ukuran variabelvariabel metrik. Suatu variabel pasti memiliki varians, dan
86
varians tersebut selalu positif karena jika variansnya nol disebut
dengan
konstanta.
Covariance
menunjukkan
hubungan linier yang terjadi antara dua variabel, yaitu X dan Y. Jika suatu variabel memiliki hubungan linier yang positif, maka kovariansnya adalah positif. Jika tidak berhubungan antar variabel, kovariansnya nol. 3.5.3.5 Menilai Identifikasi Model Struktural Di dalam analisis model structural, sering dujumpai adanya permasalahan
yaitu pada proses pendugaan
parameter. Beberapa gejala yang sering muncul akibat adanya ketidaktepatan identifikasi antara lain: 1. Terdapat kesalahan standar yang terlalu besar 2. Matrik informasi yang disajikan tidak sesuai harapan 3. Matrik yang diperoleh tidak definitif positif 4. Terdapat kesalahan varian yang negatif 5. Terdapat korelasi yang tinggi antar kefisien hasil dugaan (> 0,9) 3.5.3.6 Menilai Kriteria Goodness-Of-Fit Uji kesesuaian antara model teoritis dan data empiris
dapat
dilihat
pada
tingkat
(Goodness-of-fit
statistic). Suatu model dikatakan fit apabila kovarians matriks suatu model adalah sama dengan kovarians matriks
87
data (observed). Model fit dapat dinilai berdasarkan dengan menguji berbagai index fit. Model fit dapat dinilai berdasarkan dengan menguji berbagai index fit yang diperoleh dari AMOS berdasar atas evaluasi terpenuhinya asumsi SEM (asumsi normalitas, asumsi outlier, asumsi multicollinearity dan singularity) , measurement model dan analisis full structural equation model serta kriteria goodness of fit. 1. Asumsi SEM a. Asumsi Normalitas Asumsi Normalitas Data adalah pengujian untuk mengetahui apakah data yang digunakan mempunyai
distribusi
normal.20
Dengan
menggunakan kriteria nilai kritis (critical ratio) skewness value sebesar 2,58 pada tingat signifikansi 0,10. b. Asumsi Outlier Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi- observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik dalam
20
Imam Ghazali, Model Persamaan Struktural Konsep & Aplikasi dengan program AMOS 19,0,Semarang: Undip, 2011, Hlm. 226
88
variabel tunggal maupun variabel kombinasi.21Deteksi terhadap
multivariate
outlier
dilakuan
dengan
memperhatikan nilai mahalanobis distance. c. Asumsi Multikolinearitas Indikasi
adanya
multikolinieritas
atau
singularitas dapat diketahui melalui nilai determinan matriks kovarians yang sangat kecil, atau mendekati nol.22 2. Measurement Model Measurement Model atau model pengukuran adalah menguji indikator yang digunakan dalam sebuah model untuk dikonfirmasikan apakah memang betul dapat mendefinisikan suatu konstruk (variabel).23 Measurement model dilakukan dengan cara Analisis factor konfirmatori. 3. Goodness Of Fit Evaluasi atas kriteria Goodness of Fit merupakan evaluasi atas uji kelayakan suatu model dengan beberapa kriteria kesesuaian indeks dan cut off valuenya, guna menyatakan apakah sebuah model dapat diterima atau
21
Ibid, Hlm.227 Ibid, Hlm 230 23 Ibid, Hlm.14 22
89
ditolak. Ada tiga jenis ukuran dalam goodness-of-fit yaitu:24 a. Absolut Fit Measures Absolut Fit Measures mengukur model fit secara keseluruhan (baik model secara structural maupun secara bersama). Mengukur Absolut Fit Measures dengan menggunakan kriteria: 1. Chi – Square Chi
–
Square
digunakan
untuk
menguji
perbedaan antara matrik kovarians sampel. 2. Signifikansi Probability Probability untuk menguji tingkat signifikansi model. 3. CMIN/DF Rasio ini untuk mengukur fit yang diperoleh dari nilai Chi-Suare dibagi dengan degree of freedom. Byrne mengemukakan nilai rasio ini < 2 meupakan fit. 4. GFI (Goodness of fit index) GFI adalah ukuran non statistic yang nilainya berkisar dari 0 (poor fit) sampai 1,0 (perfect fit). Nilai GFI di atas 90% sebagai ukuran good fit. 24
Ibid, Hlm. 66-69
90
5. RMSEA
(Root
Mean
Square
error
of
Approximation) RMSEA adalah ukaran yang digunakan untuk memperbaiki kecenderungan nilai Chi-square untuk menolak model dengan sampel besar. Nilai yang diterima dalam pengukuran ini berkisar antara 0,05 sampai 0,08. b. Incremental fit measures Incremental fit measures membandingkan proposed model dengan baseline model yang sering disebut dengan null model. Mengukur Incremental fit measures menggunakan criteria sebagai berikut: 1. AGFI (Adjusted Goodness-of-fit) AGFI merupakan pengembangan dari GFI yang disesuaikan dengan degree of freedom untuk proporsi model dengan degree of reedom untuk null model. Tingkat derajat penerimaan adalah sama dengan atau lebih besar dari 0,90. 2. TLI (Tucker Lewis Index) Ukuran ini menggabungkan ukuran parsimony ke dalam index komparasi antara proposed model dan null model . Nilai TLI yang direkomendasikan adalah ≥ 0,90.
91
3. NFI (Normed Fit Index) NFI merupakan ukuran perbandingan antara porposed
model
dan
null
model.Nilai
NFI
direkomendasikan ≥ 0,90. c. Parsimonious fit measures Ukuran ini menghubungkan goodness-of-fit model dengan sejumlah koeisien estimasi yang diperlukan utuk mencapai level fit. Prosedur ini mirip dengan adjustment
nilai
dalam
Mengukur
Parsimonious
fit
multiple
regression.
measures
dengan
menggunakan kriteria : 1. PNFI (Parsimonious Normal Fit Index) PNFI adalah membnadingkan model dengan degree of freedom. Nilai PNFI 0,60 sampai 0,90 menunjukkan model yang signifikan. 2. PGFI (Parsimonious Goodness of Fit Index) PGFI memodifikasi GFI atas dasar parsimony estimated model. Nilai PGFI berkisar antara 0 – 1,0 dengan nilai semakin tinggi maka menunjukkan model parsimony.
92
Tabel 3.6
Goodness - of - Fit Indices Goodness-of-Fit Index Degree of Fredom (DF) (Chi - Square)
Cut off Value Positif (+) Diharapkan kecil
Signifikansi Probability
≥ 0,05
CMIN/DF
≤ 2,00
GFI
≥ 0,90
RMSEA
0,05 – 0.08
AGFI
≥ 0,90
TLI
≥ 0,90
NFI
≥ 0,90
PNFI
0,60 – 0,90
PGFI
≥ 0,90
Sumber: Imam Ghazali, 2011 3.5.3.7 Interpretasi dan Modifikasi Model Langkah terakhir dari SEM adalah melakukan interpretasi bila model yang dihasilkan sudah diterima. Sedangkan modifikasi model diperlukan karena tidak fitnya hasil yang diperoleh pada tahap keenam. Namun segala modifikasi harus memperhatikan atau berdasarkan teori yang mendukung.
93
94
95
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1
Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1
Sejarah Singkat Berdirinya BNI Syariah
Tempaan
krisis
moneter
tahun
1997
membuktikan
ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Di awali dengan pembentukan Tim Bank Syariah tahun 1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin prinsip dan usaha untuk beroperasinya unit usaha syariah BNI. Setelah itu BNI Syariah menerapkan strategi pengembangan jaringan cabang, syariah sebagai berikut : 1
Dengan berlandaskan pada Undang - Undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Tahun 2001 BNI Syariah kembali membuka 5 kantor cabang syariah, yang difokuskan di kota-kota besar di Indonesia , yakni : Jakarta (dua cabang), Bandung , Makassar dan Padang. Seiring dengan
1
www.bnisyariah.co.id, didownload pada tanggal 8 Maret 2012
94
perkembangan bisnis dan banyaknya permintaan masyarakat untuk layanan perbankan syariah, Tahun 2002 BNI Syariah membuka dua kantor cabang syariah baru di Medan dan Palembang .
Di awal tahun 2003, dengan pertimbangan load bisnis yang semakin meningkat sehingga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, BNI Syariah melakukan relokasi kantor cabang syariah di Jepara ke Semarang . Sedangkan untuk melayani masyarakat kota Jepara, BNI Syariah membuka Kantor Cabang Pembantu Syariah Jepara. Pada bulan Agustus dan September 2004, BNI Syariah membuka layanan BNI Syariah Prima di Jakarta dan Surabaya . Layanan ini diperuntukkan untuk individu yang membutuhkan layanan perbankan yang lebih personal dalam suasana yang nyaman.
Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu. Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan kurang lebih 787 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan
operasional
perbankan,
BNI
Syariah
tetap
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.
Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan dilakukan spin off tahun
95
2009. Salah satu tujuan spin off adalah agar BNI Syariah bisa berkembang lebih cepat sejalan dengan program akselerasi perbankan syariah dari Bank Indonesia. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.
4.1.2
Visi Misi BNI Syariah Perumusan visi sangat penting agar setiap anggota perusahaan memiliki kejelasan mengenai cita - cita dan mimpi kolektif yang berusaha diwujudkan dimasa depan. Sedangkan misi merupakan rangkaian kegiatan utama yang harus dilakukan perusahaan untuk mencapai misinya. Visi relatif abstrak dan luas diterjemahkan ke dalam misi yang relatif konkrit.2 Perumusan visi dan misi sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi lingkungan
2
Hendrawan Supratikno, et al., Advanced Strategic Management, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003, Hlm.13
96
internal dan eksternal perusahaan, ragam kepentingan stakeholders, evolusi, dinamika bisnis dan aspirasi pendiri perusahaan. BNI Syariah mempunyai visi yaitu “Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja”. Sedangkan misi BNI Syariah antara lan : 1. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan. 2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah. 3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor. 4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah. 5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
4.1.3
Logo BNI Syariah Logo BNI Syariah adalah seperti gambar di bawah ini: Gambar 4.0 Logo BNI Syariah
97
4.1.4
Penghargaan yang Diraih BNI Syariah Selama BNI Syariah berdiri menjadi UUS pada tahun 2000 dan telah berhasil melakukan spin off dari induknya BNI pada tanggal 19 Juni 2010, BNI Syariah telah berhasil meraih beberapa penghargaan antara lain: Tabel 4.0 Penghargaan yang Diraih BNI Syariah Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
1. Banking Service
1. Rekor Bisnis -
1. Indonesia
Excellence Awards
Kartu Kredit pertama Brand Champion yang menginspirasi
2011-Brand Equity
ber-wirausaha (BNI
Champion of
Syariah Hasanah
Islamic Banking
2. IBLA : Indonesian Banking Loyalty Card) Award 2. ICSA 2010 : The best achieving total customer satisfaction
Sumber : Data sekunder BNI Syariah diolah, 2011
98
4.1.5
Produk dan Jasa BNI Syariah Produk dan Jasa BNI Syariah dikelompokan menjadi empat yaitu:3 4.1.51 Consumer Banking 1. Investasi a.Tabungan iB Prima Hasanah
Tabungan iB Prima Hasanah adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. b. TabunganKu iB
TabunganKu iB adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati. Setoran awalnya sangat ringan dan tidak dikenakan biaya administrasi bulanan. c. Tabungan iB Hasanah Tabungan iB Hasanah adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah 3
Opcit, didownload pada tanggal 5 Februari 2012
99
dengan akad mudharabah muthlaqah. d. Tabungan iB Haji Hasanah Tabungan iB Haji Hasanah dari BNI Syariah merupakan produk tabungan yang dikhususkan untuk memenuhi Biaya Perjalanan Ibadah Haji yang dikelola secara aman dan bersih sesuai syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. Tabungan iB Haji Hasanah telah tergabung dalam layanan online SISKOHAT (Sistem Koordinasi Haji Terpadu) yang memungkinkan jamaah haji memperoleh kepastian porsi dari Kementrian Agama pada saat jumlah tabungan telah memenuhi persyaratan. e. Deposito iB Hasanah Deposito iB Hasanah adalah simpanan berjangka menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah. Deposito iB Hasanah mengelola dana nasabah dengan cara disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif maupun pembiayaan konsumtif yang halal dan bermanfaat untuk kemaslahatan umat. f. iB Tapenas Hasanah iB Tapenas Hasanah adalah tabungan perencanaan yang dikelola secara syariah dengan akad mudharabah
100
muthlaqah. iB Tapenas Hasanah membantu nasabah untuk menyiapkan rencana masa depan nasabah melalui iB Tapenas Hasanah, seperti rencana liburan, pernikahan, umroh ataupun pendidikan untuk buah hati nasabah. 2. Pembiayaan a.
Multiguna iB Hasanah
Multiguna iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang kebutuhan konsumtif dengan agunan berupa barang yang dibiayai (apabila bernilai material) dan atau fixed asset yang ditujukan untuk kalangan profesional dan pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran kembali dari penghasilan tetap dan tidak bertentangan dengan undang-undang/hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam. Akad Multiguna iB Hasanah adalah murabahah. b. Griya iB Hasanah Griya iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, rukan, apartemen dan sejenisnya), dan
101
membeli tanah kavling serta rumah indent, yang besarnya disesuaikan
dengan
kebutuhan
pembiayaan
dan
kemampuan membayar kembali masing-masing calon nasabah.
Akad
Griya
iB
Hasanah
menggunakan
murabahah. c. Pembiayaan THI iB Hasanah Pembiayaan THI iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan. d. CCF iB Hasanah CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin dengan cash, yaitu dijamin dengan Simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, dan Tabungan yang diterbitkan BNI Syariah.
Akadnya
adalah
Murabahah
dan
Ijarah Multijasa. e. Oto iB Hasanah Oto iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif murabahah yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk pembelian kendaraan bermotor dengan agunan
kendaraan
pembiayaan ini.
102
bermotor
yang
dibiayai
dengan
f. Multijasa iB Hasanah Multijasa iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada
masyarakat untuk
kebutuhan jasa dengan agunan berupa fixed asset atau kendaraan bermotor. Akad Multijasa iB Hasanah adalah dengan ijarah multijasa. g. Gadai Emas iB Hasanah Gadai Emas iB Hasanah atau disebut juga pembiayaan rahn merupakan penyerahan hak penguasaan secara fisik atas barang berharga berupa emas (lantakan dan atau perhiasan beserta aksesorisnya) dari nasabah kepada bank sebagai agunan atas pembiayaan yang diterima. h. iB Hasanah Card iB Hasanah Card didefinisikan sebagai kartu yang berfungsi sebagai Kartu Kredit yang hubungan hukum antara para pihak berdasarkan prinsip syariah sebagaimana diatur dalam Fatwa DSN No. 54/DSN-MUI/X/2006. 3. Layanan Jenis layanan dalam consumer banking adalah bank notes.
103
4.1.5.2 Small Bussines 1. Investasi a. Deposito iB Hasanah Deposito iB Hasanah adalah simpanan berjangka dengan bagi hasil yang kompetitif, diperuntukkan bagi nasabah yang ingin memiliki investasi berjangka yang menguntungkan dan menenangkan. b. Giro iB Hasanah Giro iB Hasanah adalah giro wadiah yang disediakan untuk menunjang bisnis nasabah. Dapat diandalkan karena mempunyai banyak fasilitas dan keunggulan. c. Tabungan iB Bisnis Hasanah Tabungan iB Bisnis Hasanah adalah produk turunan dari Tabungan iB Hasanah yang ditujukan untuk nasabah yang aktif bertransaksi untuk bisnis atau wirausaha dan menginginkan mutasi rekening yang lebih detail dalam buku tabungan nasabah. Dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. 2. Pembiayaan
104
a. Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah Pembiayaan
Kerjasama
Linkage
Program
iB
Hasanah adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) (BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan ke end user (pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah). b. Usaha Kecil iB Hasanah Usaha Kecil iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha kecil berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah. c. Tunas Usaha iB Hasanah Tunas Usaha iB Hasanah (TUS) adalah pembiayaan modal kerja dan atau investasi yang diberikan untuk usaha produktif yang feasible namun belum bankable dengan prinsip syariah dalam rangka mendukung pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2007. d. Pembiayaan Kerjasama Dealer iB Hasanah Pola kerjasama pemasaran dealer dilatarbelakangi oleh adanya potensi pembiayaan kendaraan bermotor secara
105
kolektif yang melibatkan end user dalam jumlah yang cukup banyak. e.
Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan mudharabah produktif dimana BNI
Syariah
sebagai
pemilik
dana
menyalurkan
pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk disalurkan secara prinsip syariah ke end user/pegawai. f. Pembiayaan Valas iB Hasanah Pembiayaan Valas iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri, dalam bentuk mata uang valuta asing. g. Wirausaha iB Hasanah Wirausaha iB Hasanah (WUS) adalah fasilitas pembiayaan produktif yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha-usaha produktif (modal kerja dan investasi) yang tidak bertentangan dengan syariah dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
106
3. Layanan a. Bank garansi Bank
garansi
adalah
pelaksanaan
pemberian
jaminan dari bank atas permohonan nasabah untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain dengan persyaratan dan jangka waktu tertentu. b.
Kiriman Uang Kiriman uang adalah layanan perbankan yang disediakan untuk pengiriman uang ke anak, keluarga atau mitra bisnis nasabah.
c.
Surat Keterangan Bank Surat Keterangan Bank merupakan pernyataan tertulis yang diberikan kepada nasabah atau perusahaan untuk memenuhi suatu keperluan dan bersifat tidak mengikat, menjanjikan atau menjamin.
4.1.5.3 Corporate Banking 1. Investasi a.
Giro iB Hasanah Waktu menjadi hal yang sangat berharga dalam berbisnis. Setiap kesempatan harus direspon secara cepat
107
agar keuntungan bisa diperoleh. Untuk itu BNI Syariah menyediakan Giro iB Hasanah bagi perusahaan nasabah, sarana transaksi keuangan yang bisa diandalkan karena mempunyai banyak fasilitas dan keunggulan. b.
Deposito iB Hasanah Deposito iB Hasanah adalah simpanan berjangka dengan bagi hasil yang kompetitif, diperuntukkan bagi perusahaan
nasabah
yang
ingin
memiliki
investasi
berjangka yang menguntungkan dan menenangkan. 2. Pembiayaan a.
Pembiayaan Sindikasi iB Hasanah Pembiayaan
Sindikasi
iB
Hasanah
adalah
pembiayaan yang diberikan oleh dua atau lebih Lembaga b.
Pembiayaan Onshore iB Hasanah Pembiayaan
Onshore
iB
Hasanah
adalah
pembiayaan yang diberikan oleh unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri, dalam bentuk mata uang valuta asing untuk membiayai usaha yang dikategorikan kegiatan ekspor (penghasil devisa). c.
Pembiayaan Ekspor iB Hasanah
108
Pembiayaan Ekspor iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada eksportir (perusahaan ekspor). e.
Pembiayaan Valas iB Hasanah Pembiayaan Valas iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri, dalam bentuk mata uang valuta asing.
f.
Usaha Besar iB Hasanah Usaha Besar iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi ) kepada pengusaha pada segmentasi besar berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.
g.
Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan mudharabah produktif dimana BNI
Syariah
sebagai
pemilik
dana
menyalurkan
pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk disalurkan secara prinsip syariah ke end user/pegawai. h.
Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah
109
Pembiayaan
Kerjasama
Linkage
Program
iB
Hasanah adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) (BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan ke end user (pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah). i.
Pembiayaan Kerjasama Multifinance iB Hasanah Pembiayaan kepada Multifinance adalah penyaluran pembiayaan langsung dengan pola executing, kepada Multifinance
untuk
usahanya
dibidang
perusahaan
pembiayaan sesuai dengan prinsip Syariah. 3. Layanan a.
Internet Banking Corporate Internet Banking Corporate merupakan layanan perbankan 24 jam dengan menggunakan komputer dan jaringan
internet
yang
memberikan
kemudahan,
kenyamanan dan keamanan bagi Perusahaan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan. b.
Cash Management Cash Management adalah layanan perbankan dari BNI Syariah untuk perusahaan yang menginginkan pengelolaan aktivitas keuangan secara efisien dan efektif
110
serta mengurangi eksposur terhadap risiko keuangan. Cash Management lebih dari sekedar internet banking. c.
Transaksi Ekspor Transaksi Ekspor adalah kegiatan perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari Wilayah Pabean suatu negara dan memasukkan ke daerah Pabean negara lain dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku dibidang eksportir.
d.
Transaksi Impor Transaksi impor adalah Kegiatan mendatangkan barang
dari
luar
Daerah
Pabean
Indonesia
untuk
dimasukkan ke dalam wilayah Pabean Indonesia. e.
Bank Garansi Bank
garansi
adalah
pelaksanaan
pemberian
jaminan dari bank atas permohonan nasabah untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain dengan persyaratan dan jangka waktu tertentu. f.
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau Letter of Credit (L/C) Dalam Negeri Adalah setiap Janji Tertulis dari Bank (Bank pembuka) yang diterbitkan berdasarkan permintaan tertulis dari Pemohon (applicant) yang mengikat Bank Pembuka.
111
g.
Transaksi Kiriman Uang Luar Negeri Kiriman Uang atau remittance atau funds transfer adalah pemindahan uang antar bank baik dalam valuta asing (valas) atau rupiah (idr) yang dilaksanakan oleh bank untuk kepentingan sendiri atau atas perintah nasabah untuk kepentingan pihak lain, baik bank atau non bank.
h.
Traveller Cheque Suatu surat berharga yang diterbitkan oleh lembaga keuangan atau suatu Bank yang berjanji bahwa penerbit akan membayar sebesar nominal yang tercantum dalam cheque tersebut.
i.
Collections Yang dimaksud dengan Collection (inkaso) yaitu penanganan oleh Bank atas dokumen-dokumen sesuai dengan instruksi yang diterima dari nasabah/ koresponden.
4.1.5.4 Layanan 24 Jam 1.
Internet Banking Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan menggunakan komputer dan terkoneksi dengan jaringan internet, nasabah sudah dapat melakukan berbagai transaksi perbankan dengan mudah, nyaman dan aman.
112
2. ATM ATM merupakan layanan perbankan 24 jam yang memungkinkan
nasabah
untuk
melakukan
berbagai
transaksi perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang. 3. Phone Banking Phone Banking adalah layanan perbankan 24 jam lainnya dimana nasabah tidak harus beranjak dari tempat duduknya. Customer Representative BNI Syariah akan membantu memberikan berbagai informasi serta melakukan transaksi untuk nasabah. 4. SMS Banking SMS Banking adalah layanan perbankan 24 jam yang disediakan bagi nasabah yang mobilitasnya tinggi. Nasabah bisa melakukan transaksi perbankan melalui handphone, semudah melakukan SMS ke rekan atau mitra bisnis. 4.1.6
Struktur Organisasi BNI Syariah Struktur organisasi di BNI Syariah adalah sebagai berikut:
113
114
4.1.7
Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Semarang Struktur organisasi di BNI Syariah Cabang Semarang adalah sebagai berikut:
115
116
4.2
Implementasi CSR di BNI Syariah 4.2.1 Latar Belakang CSR di BNI Syariah BNI Syariah merupakan salah satu bank syariah yang telah berkomitmen untuk menerapkan kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR). Komitmen CSR oleh BNI Syariah dibuktikan dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan grand tema “Manajemen Syukur “ yang berkonsentrasi pada pengembangan diberbagai bidang, dengan porsi terbesar dalam bidang pendidikan untuk Indonesia yang lebih cerdas “education for life”. Komitmen CSR di BNI Syariah antara lain dilatarbelakangi oleh kebijakan dari BNI Syariah pusat untuk selalu melaksanakan CSR. CSR di BNI Syariah juga terdapat dorongan yang tulus dari dalam internal driven. BNI Syariah menyadari bahwa tanggung jawab sebagai lembaga keuangan bukan hanya sekedar kegiatan ekonomi dalam menciptakan profit semata, melainkan tanggung jawab yang lebih luas terhadap sosial dan lingkungan.4 4.2.2 Kerjasama CSR BNI Syariah Cabang Semarang dengan PKPU Dalam implementasi CSR dan pendistribusian bantuan, BNI Syariah bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ)
4
Hasil wawancara dengan bapak Nugraha (salah satu karyawan BNI Syariah Cabang Semarag), pada tanggal 12 Februari 2012
117
yaitu PKPU (Pos Keadilan Peduli Umat) Cabang Semarang sejak bulan Juni 2011. 4.2.2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PKPU PKPU adalah lembaga nirlaba serta menjadi lembaga sosial masyarakat yang terus berupaya dalam pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan. Krisis yang terjadi pada 1997 mempengaruhi kondisi perekonomian bangsa dan rakyat Indonesia. Menyikapi krisis yang berkembang, tanggal 17 September 1998, sejumlah anak - anak muda yang enerjik melakukan aksi sosial disebagian besar wilayah Indonesia. Menindak lanjuti aksinya, mereka kemudian menggagas entitas kepedulian publik yang bisa bergerak secara sistematis. Maka pada 10 Desember 1999 lahirlah lembaga sosial yang bernama Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU).5
Dalam perkembangannya, PKPU menyadari bahwa potensi dana ummat yang berasal dari Zakat, Infaq dan Shadaqah sangat besar. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia bisa mengoptimalkan dana ZIS-nya untuk memberdayakan masyarakat miskin. Pada 8 Oktober 2001, PKPU mendapat pengukuhan sebagai
5
www.pkpu.or.id, didownload pada tanggal 3 April 2012
118
Lembaga Amil Zakat Nasional sesuai dengan SK. Menteri Agama RI No 441. Hal itu membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat kepada PKPU semakin besar.
Pada tanggal 22 Juli 2008, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU telah memperoleh register di PBB sebagai lembaga dengan status “Special Consultative Status” dari Economic and Social Council (Ecosoc). Selain itu PKPU juga menjalin kerjasama dan saling berbagi informasi dengan NGO ( lembaga sosial dunia) yang berkonsentrasi dalam masalah sosial kemanusiaan, PKPU merupakan satu−satunya lembaga kemanusiaan di Indonesia yang telah teregistrasi di Badan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB).
Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) sampai saat ini bekembang menjadi 15 cabang di seluruh Indonesia, salah satunya di Jawa Tengah yang baralamat di Jalan Setiabudi No 70 Semarang, Sedangkan pusat dari lembaga sosial ini di Jalan Raya Condet No. 27G, Jakarta Timur. Cabang pembantu di Jawa Tengah sendiri terdapat dibeberapa kota antara lain di Tegal, Boyolali, Karanganyar, Purwokerto dan Kudus.
119
4.2.2.2 Visi Misi PKPU Visi dan Misi dari PKPU adalah: Visi PKPU adalah : “Menjadi lembaga terpercaya dalam membangun kemandirian”. Misi PKPU sebagai berikut: a. Mendayagunakan program rescue, rehabilitasi dan pemberdayaan untuk mengembangkan kemandirian. b. Mengembangkan kemitraan dengan masyarakat, perusahaan, pemerintah, dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam dan luar negeri. c. Memberikan pelayanan informasi, edukasi dan advokasi kepada masyarakat penerima manfaat (beneficaries). 4.2.2.3 Logo PKPU Logo PKPU adalah sebagai berikut: Gambar 4.3 Logo PKPU
4.2.2.4 Struktur Organisasi PKPU
Untuk dapat memenuhi tuntutan dan harapan masyarakat luas, maka Lembaga Kemanusiaan Nasional
120
PKPU pusat dikelola secara amanah dan profesional oleh tim manajemen yang handal, mereka itu adalah :
a. b. c. d. e.
Direktur Utama : Agung Notowiguni Direktur Keuangan dan IT : Edi Nursantio Direktur Penghimpunan : Wildhan Dewayana Direktur Pendayagunaan : Tomy Hendrajati Deputi SDM & Layanan Pendukung : Rulli Barlian Thamrin f. Deputi Jaringan Aliansi Strategis : Sri Adi Bramasetia. Sedangkan PKPU Cabang Semarang dikelola secara amanah dengan struktur manajemen sebagai berikut:
a. Kepala Cabang : Haryono, S.E b. Kabid Penghimpunan : Djoko Adhi Saputra, S.Pd c. Kabid Penghimpunan terbagi menjadi retail, tabung peduli serta kemitraan CSR dan Manajemen. d. Kabid Pendayagunaan : Miftahus Surur, S.Pd e. Kabid Administrasi dan Keuangan : Azizah Rini, S.E 4.2.2.5 Aktivitas PKPU
Aktivitas yang direalisasikan oleh PKPU aantara lain: a. Pengumpulan Dana dan Bantuan Masyarakat 1. ZIS dan Wakaf serta dana CSR Perusahaan 2. Dana Khusus bencana kemanusiaan 3. Pakaian, bahan makanan (sembako) dan obatobatan. 4. Dana Hewan Kurban
121
b. Misi Penyelamatan Kemanusiaan 1. Daerah - daerah Bencana Alam dan Kemanusiaan 2. Daerah kritis dan minus
c. Rehabilitasi Kemanusiaan 1. Rehabilitasi fasilitas kesehatan dan air bersih 2. Rehabilitasi fasilitas pendidikan 3. Rehabilitasi fasilitas ibadah 4. Rehabilitasi fasilitas ekonomi
d. Pembangunan Masyarakat 1. Pemberdayaan ekonomi umat 2. Pendidikan alternative 3. Pembangunan pelayanan kesehatan mandiri 4. Distribusi hewan kurban
4.2.3 Keuntungan Kerjasama dengan LAZ/ LSM Keuntungan implementasi CSR bekerjasama dengan LAZ/ LSM atau disebut pula Non Goverment Organization (NGO) antara lain:6
6
Hasil wawancara dengan bapak Nugraha (salah satu karyawan BNI Syariah Cabang Semarag), pada tanggal 12 Februari 2012
122
a. Mempermudah BNI Syariah dalam pendistribusian dana CSR, karena BNI Syariah belum memiliki SDM yang menguasai terkait implementasi CSR. b. Adanya kerjasama dengan PKPU, program CSR yang dijalankan akan dapat tepat sasaran karena PKPU telah mempunyai akses dan manajemen yang baik dalam assessment lembaga atau masyarakat yang layak menerima. c. Dengan bermitra dengan PKPU, akan dapat memperluas jenis varian program CSR yang dibidik. Peran PKPU sangat besar dalam tercapainya kesuksesan implementasi CSR BNI Syariah. Peran yang lakukan oleh PKPU antara lain menentukan lembaga atau kelompok masyarakat yang diassessment layak mendapatkan dana CSR dengan bekerjasama dengan pemerintah setempat, menentukan konsep dan pendekatan dalam pemberian dana CSR, serta menyalurkan dana CSR BNI Syariah secara langsung kepada penerima manfaat dengan dibantu oleh pihak BNI Syariah secara simbolis.
123
4.2.4 Langkah- langkah Implementasi CSR BNI Syariah Langkah- langkah dalam implementasi program CSR pada BNI Syariah yang bekerjasama dengan PKPU Semarang adalah sebagai berikut:7 4.2.4.1 Assessment a. Segmentasi Segmentasi merupakan mekanisme penggolongan berdasarkan sejumlah faktor tertentu dalam membedakan karakter audiens atau komunitas masyarakat. Faktorfaktor segmentasi meliputi, demografis, psikologis, dan geografis. b. Skala Prioritas Skala prioritas mengkategorikan audiens atau komunitas
masyarakat
dalam
kelompok
primer,
sekunder dan tersier. Kelompok primer merupakan kelompok yang menjadi sasaran utama dalam aktivitas CSR. Misalnya, PKPU memilih sekolah Raudhatul Athfal Darul Ulum Ngaliyan Semarang pada program Juni 2011 karena merupakan sekolah korban banjir 7
Hasil wawancara dengan bapak Djoko Adhi Saputra (sub bidang kemitraan CSR dan Manajemen PKPU Cabang Semarang), pada tanggal 15 Maret 2012
124
akhir
tahun
2010
yang
belum
tersentuh
oleh
pemerintah. PKPU juga memberikan dana CSR kepada SDN Sukorejo 1 Gunungpati, Semarang karena siswa sangat membutuhkan fasilitas sekolah dan kondisi sekolah yang memprihatinkan. d. Penelitian tentang need, desires, wants, interest komunitas Tahapan
ini
sangat
penting
dilakukan
guna
mendapatkan data tentang komunitas yang nantinya digunakan sebagai dasar pertimbangan penyusunan program CSR. Dengan pertimbangan need, desires, wants,
interest
komunitas,
PKPU
merealisasikan
bantuan infrastruktur sekolah yaitu bedah sekolah serta penambahan bantuan fasilitas, perlengkapan sekolah yang memang sangat diinginkan dan sesuai kebutuhan sekolah atau siswa. e. Dialog dengan opinion leader dalam komunitas Dialog ini merupakan salah satu metode yang dapat ditempuh
untuk
mendapatkan
data
asli
tentang
komunitas. Dialog ini juga representatif untuk mewakili aspirasi, pendapat atau ide komunitas. PKPU dalam mengimplementasikan CSR selalu bekerjasama dengan lurah setempat serta kepala sekolah yang sekolahnya
125
menjadi sasaran mendapat bantuan CSR. Jadi antara BNI Syariah, PKPU, dan penerima CSR (RA Darul Ulum Ngaliyan, SDN Sukorejo 1 Gunungpati) ada hubungan
yang
baik
dan
dapat
menentukan
implementasi sesuai yang sesuai harapan penerima CSR pula. f. Penyelarasan Sejumlah data yang dihasilkan oleh penelitian tentang komunitas dapat menjadi pijakan dalam penentuan program CSR yang sesuai atau sinkronisasi dengan target sereta metode komunikasi yang baik guna meningkatkan
efektifitas
program
CSR
yang
diselenggarakan. 4.2.4.2 Plant of Treatment Plant of Treatment adalah merencanakan tindakan sesuai hasil assessment yang sesuai dengan pemenuhan kebutuhan dan penanganan masalah di masyarakat. Karena
BNI
Syariah
membidik
dalam
program
pendidikan, maka benar - benar memprioritaskan untuk sekolah
yang
perlengkapannya.
sangat
membutuhkan
Perencanaan harus sesuai
segala dengan
kebutuhan sekolah misalnya RA Darul Ulum Ngaliyan
126
sebagai
korban
banjir
maka
membutuhkan
sekali
pembangunan kembali sekolah yang rusak. SDN Sukorejo Gunungpati membutuhkan adanya renovasi sekolah serta fasilitas sekolah. 4.2.4.3 Treatment of Action Treatment of Action yaitu tahap pelaksanaan program CSR yang tentunya harus sesuai dengan yang telah direncanakan. Dalam pelaksanaan CSR, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan, agar masyarakat merasa memiliki program dan turut
secara sukarela. Seperti
implementasi CSR di Raudhatul Athfal Darul Ulum Ngaliyan Semarang juga melibatkan masyarakat setempat dalam membangun gedung dalam program bedah sekolah tersebut. 4.2.4.4 Monitoring dan Evaluation Monitoring merupakan pemantauan yang dilakukan secara terus menerus terkait proses pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PKPU bersama dengan BNI Syariah sampai program selesai sesuai yang direncanakan. Sedangkan evaluasi adalah mengukur berhasil atau tidaknya program yang telah dilaksanakan. 4.2.4.5 Termination 127
Termination yaitu tahap pemutusan program secara formal kepada masyarakat penerima, agar masyarakat mempunyai sifat mandiri dalam progam CSR. Setelah program CSR selesai, maka secara simbolis pihak BNI Syariah dan PKPU Semarang memutus program CSR. 4.2.4.6 After Care Walaupun program formal telah berakhir, secara informal staf CSR dari PKPU ataupun BNI syariah masih mengunjungi dan tetap bersilaturahim secara berkala agar tetap tercipta hubungan yang baik. 4.2.5 Alur Dana CSR BNI Syariah CSR dengan tema “Manajemen Syukur”
merupakan
bentuk sinergi antara profit dan donasi pegawai BNI Syariah sebagai perwujudan komitmen BNI Syariah secara tulus dan amanah dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan turut membangun pendidikan Indonesia menjadi yang terbaik. Secara eksplisit, Undang – Undang tentang CSR tidak mengatur berapa jumlah nominal dan atau berapa besaran persen laba bersih dari suatu perusahaan yang harus disumbangkan. Maka BNI Syariah pusat menetapkan kebijakan bahwa besarnya CSR diperoleh dari 5% profit perusahaan serta 20 % dari bonus donasi pegawai yang langsung / otomatis telah dipotong di BNI Syariah 128
pusat. Alokasi dana CSR 5% yaitu berdasarkan dari konsep zakat yang diwajibkan menyalurkan dana 2,5 % dari laba bersih untuk yang berhak menerima sesuai dengan landasan syariah, sedangkan sisanya 2,5% adalah bentuk kedermawanan sekaligus bentuk tanggung
jawab
bank
syariah
terhadap
permasalahan
–
permasalahan yang tidak tercakup dalam kategori penerima zakat misalnya lingkungan. Dana CSR
dikelola dengan baik oleh serikat pekerja
bekerjasama dengan UPZ (Unit Pengelolaan Zakat) internal BNI Syariah untuk selanjutnya dana CSR tersebut didistribusikan kepada cabang – cabang BNI Syariah di seluruh Indonesia. Dalam setiap program CSR, BNI Pusat memberikan dana sebesar 50 - 60 juta kepada BNI Cabang.8 Setiap Cabang BNI Syariah diberi kewenangan menentukan sendiri cara pelaksanaan pendistribusian ke masyarakat atau lembaga yang layak mendapatkan dana CSR. Baik dikelola oleh manajemen BNI Syariah cabang sendiri ataupun bekerjasama dengan pihak lain atau LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Sedangkan BNI Syariah Cabang Semarang mempercayakan PKPU Semarang sebagai mitra/ patner kerjasama. Kemudian dana CSR
diserahkan
sepenuhnya
oleh
pihak
PKPU
untuk
didistribusikan kepada penerima. Atas kerjasama tersebut, terdapat 8
PKPU Cabang Semarang, Laporan Program CSR Pelaksanaan Bedah Sekolah yang Disampaian kepada BNI Syariah, 2011, Hlm. 6
129
fee management yang didapatkan oleh pihak PKPU yang besarnya 12% dari dana bantuan CSR.9 Setelah program CSR terlaksana, PKPU melaporkan pertanggungjawaban alokasi dana CSR kepada BNI Syariah Semarang secara transparan. Begitu pula setiap periode, BNI Syariah pusat melaksanakan audit atas dana CSR kepada seluruh cabang BNI Syariah secara kontinyu. 4.2.6 Bentuk CSR BNI Syariah Telah dijelaskan di atas, bahwa bentuk program CSR di BNI Syariah difokuskan untuk kemajuan pendidikan. Hal ini dikarenakan BNI Syariah beharap pendidikan Indonesia dapat berkualitas yang nantinya dengan pendidikan yang berkualitas akan dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera serta dapat meneruskan pembangunan nasional. Program CSR BNI Syariah secara umum sebagai berikut: Tabel 4.1 Contoh Program CSR BNI Syariah ( 2010- 2011) Tahun 2010
Tahun 2011
Bazar sembako
Pemberian bantuan hewan ternak di Jogjakarta
murah
9
Pemberian bantuan laboratorium di
Hasil wawancara dengan bapak Djoko Adhi Saputra (sub bidang kemitraan CSR dan Manajemen PKPU Cabang Semarang), pada tanggal 15 Maret 2012
130
bekerjasama
sekolah
dengan
Merapi di Jogjakarta
Unit
Pengelolaan Zakat (UPZ) di
bencana
korban
erupsi
Beasiswa untuk siswa berprestasi di korban erupsi Merapi
seluruh
kantor cabang
Beasiswa untuk putra dan putri takmir masjid di Umbulharjo
BNI Syariah
Pemberian
bantuan
peralatan
pendidikan dan perpustakaan ke sekolah Juara binaan Rumah Zakat
Pemberian
Surabaya
santunan
Pemberian
bantuan
peralatan
kepada kaum
pendidikan, alat peraga edukasi dan
dhuafa
perpustakaan di SD Islam As- Said
di
Jakarta
Kalipare, Malang
Pemberian bantuan sarana prasarana pendidikan
dan
pelatihan
bekerjasama
SDSN Benhil 09
Jakarta Pusat
Pemberian
bantuan
bea
guru
honorer yang kurang mampu dan berprestasi di pontianak
Sumber: www.bnisyariah.co.id 131
Sedangkan Implementasi CSR di BNI Syarah Cabang Semarang juga berorientasi dalam pembangunan pendidikan seperti kegiatan bedah sekolah, renovasi gedung, bantuan sarana 10
prasarana pendidikan.
Program CSR BNI Syariah cabang
Semarang tahun 2011 sebagai berikut :
Tabel 4.2 Program CSR BNI Syariah Semarang 2011 Bentuk Program CSR
Lokasi
Bedah Sekolah
Renovasi Gedung (sarana dan
prasarana)
memberikan
serta bantuan
RA
Darul
Ulum,
Ngaliyan, Semarang
SDN
Sukorejo
01
Gunungpati, Semarang
alat- alat tulis
Sumber: Laporan program pelaksanaan CSR oleh PKPU, 2011
4. 3
Deskripsi Data Penelitian dan Responden
4.3.1 Deskriptif Data Penelitian Data penelitian diperoleh dengan cara membagikan kuosioner secara langsung kepada responden yang berhasil ditemui. Kuesioner diperoleh dengan cara peneliti menemui 10
PKPU Cabang Semarang, Laporan Program CSR Pelaksanaan Bedah Sekolah yang Disampaian kepada BNI Syariah, 2011, Hlm. 1
132
langsung kepada responden yang benar- benar menjadi nasabah BNI Syariah cabang Semang. Dengan cara pengumpulan data secara langsung dengan menemui responden, hal ini diharapkan supaya lebih efektif untuk meningkatkan respon rate responden dalam penelitian ini. Survey dengan kuesionar dilaksanakan di sekitar BNI Syariah cabang Semarang pada hari Selasa, 14 Februari 2012 berhasil membagikan kuesioner sejumlah 10 eksemplar kepada responden, pada hari Kamis, 16 Februari 2012 berhasil membagikan kuesioner sebanyak 16 eksemplar kepada responden, pada tanggal Jumat, 17 Februari 2012 berhasil membagikan kuesioner sebanyak 18 eksemplar, kemudian pada hari Sabtu, 18 Februari 2012 berhasil membagikan kuesioner sejumlah 10 eksemplar. Penelitian dilanjutkan pada minggu berikutnya yaitu pada hari Senin, 20 Februari 2012 berhasil membagikan kuesioner sebanyak 23 eksemplar, pada hari Selasa, 21 Februari 2012 behasil membagikan kuesioner sebanyak 11 eksemplar, pada hari Rabu, 22 Februari berhasil membagikan kuesioner sebanyak 11 eksemplar, dan terakhir pada hari Kamis, 23 Februari 2012 berhasil membagikan kuesioner sebanyak 12 eksemplar. Secara lengkap rincian pendistribusian sebagai berikut:
133
kuesioner
Tabel 4.3 Pendistribusian kuesioner di BNI Syariah cabang Semarang Hari/ Tanggal
Jumlah Kuesioner yang didisbrusikan 10 eks
Selasa, 14 Februari 2012 Kamis, 16 16 eks Februari 2012 Jumat, 17 18 eks Februari 2012 Sabtu, 18 10 eks Februari 2012 Senin, 20 23 eks Februari 2012 Selasa, 21 11 eks Februari 2012 Rabu, 22 Februari 11 eks 2012 Kamis, 23 12 eks Februari 2012 Jumlah 111 eks Sumber: Data primer diolah, 2012
Tempat
Keterangan
Dari 111 eks yang didistribusikan terdapat 10 eks yang tidak dapat Sekitar BNI digunakan Syariah karena tidak cabang lengkap dan 1 Semarang eks yang tidak dikembalikan
100 eks
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik pengambilan sampel non probability yaitu teknik penarikan sampel convenience (accidental sampling). Metode ini merupakan prosedur sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses sebagai responden. Maka sesuai rumus slovin, jumlah sampel adalah 100. Dengan demikian syarat pengelolaan data dengan 134
analisis SEM sampel dapat terpenuhi, karena dalam SEM minimal memenuhi Maximum Likelohood (ML) 100 responden.11 4.3.2 Deskriptif Responden Penyajian deskriptif data penelitian bertujuan agar dapat melihat profil dari data penelitan tersebut yang berhubungan antar variabel dalam penelitian. Data deskriptif responden yang menggambarkan keadaan atau kondisi responden merupakan informasi tambahan untuk memahami hasil - hasil penelitian. Responden dalam penelitian ini memiliki beberapa karakteristik yang akan dideskripsikan. Karakteristik tersebut antara lain meliputi: 4.3.2.1 Jenis Kelamin Data
mengenai
jenis
kelamin
responden
dikelompokan menjadi dua yaitu jenis kelamin perempuan dan laki – laki. Data yang berhasil dikumpulkan dari peneliti mengenai jenis kelamin nasabah BNI Syariah Semarang yang berkenan menjadi responden adalah sebagai berikut:
11
Imam Ghazali, Model Persamaan Struktural Konsep & Aplikasi dengan program AMOS 19,0,Semarang: Undip, 2011, Hlm.64
135
Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
Laki -laki
50
50.0
50.0
50.0
Perempuan
50
50.0
50.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas, dapat mengetahui jenis kelamin responden BNI Syariah cabang Semarang yang bersedia menjadi responden. Data di atas menunjukan bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan dan laki – laki sama yaitu masing – masing 50%. 4.3.2.2 Umur Responden Data mengenai umur responden disini, peneliti mengelompokkan menjadi dua kategori yaitu responden yang berumur < 25 tahun dan responden yang berumur ≥ 25 tahun. Adapun data yang berhasil dikumpulkan dari peneliti mengenai umur nasabah BNI Syariah Semarang yang berkenan menjadi responden adalah sebagai berikut:
136
Tabel 4.5 Umur Responden Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
< 25 Tahun
44
44.0
44.0
44.0
≥ 25 Tahun
56
56.0
56.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas, dapat mengetahui umur responden BNI Syariah cabang Semarang. Data tersebut menunjukkan bahwa responden dengan umur < 25 tahun sebesar 44%, sedangkan responden dengan umur ≥ 25 tahun sebanyak 56%. 4.3.2.3 Pendidikan Responden Data mengenai pendidikan responden disini, peneliti mengelompokkan menjadi empat kategori yaitu responden yang telah menempu pendidikan SD, SMP, SMA dan sarjana. Adapun data yang berhasil dikumpulkan dari peneliti mengenai pendidikan nasabah BNI Syariah Semarang yang berkenan menjadi responden adalah sebagai berikut:
137
Tabel 4.6 Pendidikan Responden Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
SD
3
3.0
3.0
3.0
SMP
1
1.0
1.0
4.0
SMA
48
48.0
48.0
52.0
Sarjana
48
48.0
48.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber : Data primer diolah, 2012 Berdasarkan keterangan pada tabel di atas, dapat mengetahui tentang pendidikan nasabah BNI Syariah yang diambil
menjadi
responden.
Pendidikan
responden
didominasi sarjana dan SMA yaitu sebesar 48%, sedangkan lulusan SD sebesar 3%, dan lulusan SMP sebesar 1%. Dari data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah BNI Syariah cabang Semarang yang diambil sebagai responden adalah sarjana dan SMA. 4.3.2.4 Pekerjaan Responden Data mengenai pekerjaan responden disini, peneliti mengelompokkan menjadi empat kategori yaitu responden yang berprofesi sebagai PNS, Swasta, Wirausaha dan lainnya. Adapun data yang berhasil dikumpulkan dari peneliti
mengenai
138
pekerjaan
nasabah
BNI
Syariah
Semarang yang berkenan menjadi responden adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Pekerjaan Responden Frequency
Valid
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
PNS
10
10.0
10.0
10.0
Swasta
53
53.0
53.0
63.0
5
5.0
5.0
68.0
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Wirausaha Lainnya Total
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas, dapat mengetahui profesi nasabah BNI Syariah cabang Semarang yang diambil sebagai resonden. Sebagian responden berprofesi sebagai swasta yaitu 53%, Lainnya sebesar 32%, PNS sebanyak 10%, dan wirausaha 5%. 4.3.2.5 Penghasilan Responden Data mengenai penghasilan responden disini, peneliti mengelompokkan
menjadi tiga kategori yaitu
responden dengan penghasilan < 5 juta, ≥ 5 – < 100 juta, dan ≥ 100 juta. Adapun data yang berhasil dikumpulkan dari peneliti mengenai penghasilan nasabah BNI Syariah
139
Semarang yang berkenan menjadi responden adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Penghasilan Responden Frequency
Valid < 5 juta
Percent
Valid
Cumulative
Percent
Percent
92
92.0
92.0
92.0
≥ 5 juta- <100juta
8
8.0
8.0
100.0
≥ 100 juta
0
0.0
0.0
100.0
100.0
100.0
Total 100
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas, dapat mengetahui penghasilan nasabah BNI Syariah cabang Semarang yang diambil sebagai resonden. Data tersebut menunjukkan bahwa, responden dengan penghasilan < 5 juta sebanyak 92%, responden dengan penghasilan ≥ 5 juta - < 100 juta sebanyak 8 %. Dan responden dengan penghasilan ≥ 100 juta sebesar 0 %.
140
4. 4
Uji Validitas dan Reliabilitas 4.4.1 Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesiner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.12 Berikut ini adalah hasil dari uji validitas: Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel
KMO MSA 0.723
Factor Loading CSR 1.0883.941 Citra 0.790 1.0033.647 Kepercayaan 0.666 1.0142.943 Sumber: Data primer diolah, 2012
% Keterangan Cumulative 59.323% Valid 54.481% Valid 67.512% Valid
Asumsi yang mendasari dapat tidaknya digunakan analisis factor adalah data matrik harus memiliki korelasi yang cukup (sufficient correlatin). Alat uji yang digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel dan dapat dilakukan analisis factor adalah dengan Kaiser-Meyer-Olkin Measure Sampling Adequacy (KMO MSA). Nilai KMO yang dikehendaki adalah 12
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Semarang: Undip, Cetakan V, 2011, Hlm.52
141
harus > 0.50 untuk dapat dilakukan analisis faktor.13 Hasil pengujian reliabilitas yang disajikan dalam tabel di atas dapat dijelaskan, bahwa nilai KMO dari CSR = 0.723, KMO dari citra = 0.790, dan KMO Kepercayaan = 0.666, sehingga dapat dilakukan analisis faktor. Analisis factor untuk CSR 1.088 – 3.941 dengan % cumulative 59.323%, citra 1.003-3.647 dengan % cumulative 54.481%, dan kepercayaan 1.014-2.943 dengan % cumulative 67.512%. Hasil pengujian analisis faktor menunjukkan nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure Sampling Adequacy (KMO MSA) > 0.50 artinya validitas pada masing-masing variabel baik. 4.4.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat konsistensi instrumen penelitian. Reliabilitas sebenarny adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
14
Hasil dari uji reliabilitas adalah sebagai
berikut:
13 14
Ibid, Hlm. 58 Ibid, Hlm.47
142
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Reliability
Alpha
Coeficients
Cronbach’s
Keterangan
CSR
17 item
0.789
Reliabel
Citra
13 item
0.782
Reliabel
Kepercayaan
12 item
0.677
Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2012 Hasil pengujian reliabilitas yang disajikan dalam tabel di atas menunjukkan tingkat kekonsistenan dan keakurasian yang baik. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Pada uji reliabilitas konsistensi internal koefisien Cronbach’s Alpha menunjukkan masing – masing variabel CSR adalah 0.789, variabel citra 0.782, dan variabel kepercayaan 0.677. Hasil
dari Cronbach’s Alpha
tidak ada koefisien yang kurang dari nilai batas minimal 0.60 sehingga variabel CSR, citra dan kepercayaan adalah reliabel. 4. 5
Deskripsi Variabel Penelitian 4.5.1 Deskriptif Variabel CSR 4.5.1.1 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator economic responsibilities Variabel CSR dengan indikator economic responsibilities diwakili oleh empat item pertanyaan diantaranya, BNI syariah telah berupaya memberikan fasilitas ekonomi dengan strategi aktivitas
143
usaha yang bertujuan mendapatkan profit (keuntungan) yang terus meningkat agar BNI Syariah tetap survive, BNI Syariah selalu dinamis
menciptakan
produk
dalam
upaya
peningkatan
perekonomian masyarakat, Produk- produk yang ditawarkan BNI Syariah sudah memenuhi kualitas yang diharapkan nasabah, Produk yang ditawarkan BNI Syariah telah sesuai dengan nilai syariah. Untuk tanggapan responden terhadap indicator economic responsibilities dapat dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 4.11 Tanggapan Responden dengan Indikator Economic Responsibilities No
1
Item Pertanyaan
BNI Syariah telah berupaya memberikan fasilitas
SS
S
RR
TS
STS
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
44
46
9
1
0
23
71
6
0
0
26
65
9
0
0
31
52
15
2
0
ekonomi dengan strategi aktivitas usaha yang bertujuan mendapatkan profit (keuntungan) yang terus meningkat agar BNI Syariah tetap survive 2
BNI Syariah selalu dinamis menciptakan produk dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat
3
Produk- produk yang ditawarkan BNI Syariah sudah memenuhi kualitas yang diharapkan nasabah
4
Produk yang ditawarkan BNI Syariah telah sesuai dengan nilai syariah
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan responden terhadap keempat instrumen dalam indicator economic responsibilities. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar yaitu 44% 144
terhadap instrument BNI Syariah telah berupaya mendapatkan profit (keuntungan) yang terus meningkat agar survive. Tanggapan S (Setuju) responden terbesar yaitu 71% terhadap instrumen BNI Syariah selalu dinamis menciptakan produk. Responden RR (Ragu – Ragu ) terbesar 15% terhadap instrument pertanyaan Produk yang ditawarkan BNI Syariah telah sesuai dengan nilai syariah. 4.5.1.2 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator legal responsibilities Variabel CSR dengan indikator legal
responsibilities
diwakili oleh empat item pertanyaan diantaranya, BNI Syariah telah beraktifitas sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku, BNI Syariah termasuk bank syariah yang patuh terhadap hukum dan norma yang berlaku, BNI Syariah bersikap adil (tidak pernah berbuat zalim terhadap nasabah), BNI Syariah bersikap transparan terhadap nasabah. Untuk tanggapan responden dengan indikator legal responsibilities dapat dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 4.12 Tanggapan Responden dengan Indikator legal responsibilities No
1
Item Pertanyaan
BNI Syariah telah beraktifitas sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku
145
SS
S
RR
TS
STS
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
26
62
11
1
0
2
BNI Syariah termasuk bank syariah yang patuh
32
59
9
0
0
31
59
9
1
0
32
57
11
0
0
terhadap hukum dan norma yang berlaku 3
BNI Syariah bersikap adil (tidak pernah berbuat zalim terhadap nasabah)
4
BNI Syariah bersikap transparan terhadap nasabah
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan responden terhadap keempat instrumen dalam indicator legal responsibilities. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar yaitu 32% terhadap instrument BNI Syariah patuh terhadap hukum dan BNI Syariah bersikap transparan. Tanggapan S (Setuju) responden terbesar yaitu 62% terhadap instrument BNI Syariah beraktifitas sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku. 4.4.1.3 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Ethical responsibilities Variabel CSR dengan indikator ethical
responsibilities
diwakili oleh empat item pertanyaan yaitu, operasional BNI Syariah telah sesuai dengan etika bisnis harapan nasabah, BNI Syariah selalu berupaya mengutamakan unsur kebenaran dalam beraktifitas,
BNI
Syariah
selalu
berupaya
mengutamakan
keseimbangan (tawazun) dalam menentukan kebijakan, BNI Syariah bersikap jujur dan santun terhadap nasabah. Jawaban responden secara lengkap terhadap indicator ethical responsibilities sebagai berikut:
146
Tabel 4.13 Tanggapan Responden dengan Indikator Ethical responsibilities No
1
Item Pertanyaan
Operasional BNI Syariah telah sesuai dengan etika
SS
S
RR
TS
STS
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
31
58
11
0
0
32
58
10
0
0
31
54
14
1
0
27
68
5
0
0
bisnis harapan nasabah 2
BNI Syariah selalu berupaya mengutamakan unsur kebenaran dalam beraktifitas
3
BNI Syariah selalu berupaya mengutamakan keseimbangan (tawazun) dalam menentukan kebijakan
4
BNI Syariah bersikap jujur dan santun terhadap nasabah
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan responden terhadap keempat instrumen dalam indicator ethical responsibilities. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar yaitu 32% terhadap instrument BNI Syariah berupaya mengutamakan unsur kebenaran. Tanggapan S (Setuju) responden terbesar yaitu 68% terhadap instrument BNI Syariah bersikap jujur dan santun. 4.4.1.4 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Philanthropic responsibilities Variabel
CSR
dengan
indikator
Philanthropic
responsibilities diwakili oleh empat item pertanyaan yaitu, BNI Syariah telah berkomitmen menerapkan kebijakan CSR sebagai
147
wujud kepedulian dan tanggung jawab perusahaan dengan tema “Manajemen Syukur “,CSR BNI Syariah merupakan bentuk iktikad baik yang akan memberikan manfaat yang lebih luas terhadap peningkatan
kualitas
kehidupan
dan
taraf
kesejahteraan
masyarakat, BNI Syariah telah merealisasikan CSR dalam berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan, BNI Syariah selalu bersikap amanah terhadap nasabah, BNI Syariah menggunakan konsep ihsan yaitu beroperasional dengan tujuan mendapatkan ridho Allah SWT. Sedangkan tanggapan responden dengan indikator
Philanthropic responsibilities dapat dijelaskan dalam
tabel berikut: Tabel 4.14 Tanggapan Responden dengan Indikator philanthropic responsibilities No
1
Item Pertanyaan
BNI Syariah telah berkomitmen menerapkan kebijakan
SS
S
RR
TS
STS
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
38
51
10
1
0
36
55
9
0
0
28
65
5
2
0
CSR sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab perusahaan dengan tema “Manajemen Syukur “ 2
CSR BNI Syariah merupakan bentuk iktikad baik yang akan memberikan manfaat yang lebih luas terhadap peningkatan kualitas kehidupan dan taraf kesejahteraan masyarakat.
3
BNI Syariah telah merealisasikan CSR dalam berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan
4
BNI Syariah selalu bersikap amanah terhadap nasabah
29
65
5
1
0
5
BNI Syariah menggunakan konsep ihsan yaitu
35
48
16
1
0
148
beroperasional dengan tujuan mendapatkan ridho Allah SWT
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan responden
terhadap
kelima
instrumen
dalam
indicator
philanthropic responsibilities. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar 38% yaitu terhadap instrument BNI Syariah telah berkomitmen terhadap CSR. Tanggapan S (Setuju) responden terbesar yaitu 65% terhadap instrument BNI Syariah selalu bersikap amanah . 4.5.2 Deskriptif Variabel Citra 4.5.2.1 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Nilai Variabel citra dengan indikator nilai diwakili oleh empat item pertanyaan antara lain, Bank Syariah yang menerapkan program CSR mempunyai banyak nilai lebih dari pada usaha yang hanya berorientasi pada profit (keuntungan), Kebijakan CSR dapat menentukan citra / image yang baik bagi BNI Syariah, Bank syariah yang secara tulus menerapkan kebijakan CSR maka akan mempunyai prestise dan martabat yang tinggi, Adanya program CSR, mengindikasikan bahwa BNI Syariah termasuk good corporate. Sedangkan tanggapan responden dengan indicator Philanthropic responsibilities dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
149
Tabel 4.15 Tanggapan Responden dengan Indikator Nilai No
1
Item Pertanyaan
Bank Syariah yang menerapkan program CSR
SS
S
RR
TS
STS
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
22
67
9
2
0
33
59
8
0
0
35
54
10
1
0
28
58
14
0
0
mempunyai banyak nilai lebih dari pada usaha yang hanya berorientasi pada profit (keuntungan). 2
Kebijakan CSR dapat menentukan citra / image yang baik bagi BNI Syariah
3
Bank syariah yang secara tulus menerapkan kebijakan CSR maka akan mempunyai prestise dan martabat yang tinggi
4
Adanya program CSR, mengindikasikan bahwa BNI Syariah termasuk good corporate
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan responden terhadap keempat instrumen dalam indicator nilai. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar 35% yaitu terhadap instrument Bank syariah yang secara tulus menerapkan kebijakan CSR maka akan mempunyai prestise dan martabat yang tinggi. Tanggapan S (Setuju) responden terbesar 67 % yaitu
Bank
Syariah yang menerapkan program CSR mempunyai banyak nilai lebih . 4.5.2.2 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Experience Variabel citra dengan indikator experience diwakili oleh empat item pertanyaan antara lain, Selama menjadi nasabah BNI
150
Syariah, saya selalu mendapat pengalaman yang baik, Adanya program CSR di BNI Syariah, akan memberikan kesan yang baik bagi nasabah, Adanya komitmen CSR, menunjukan bank BNI Syariah mempunyai kualitas fundamental yang kuat, Jikalaupun saya mendapat masalah kecil dengan BNI Syariah, saya akan menyelesaian dengan kekeluargaan dan senantiasa memaklumi. Sedangkan
tanggapan
responden
dengan
indicator
experience dapat dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 4.16 Tanggapan Responden dengan Indikator Experience No
1
Item Pertanyaan
Selama menjadi nasabah BNI Syariah, saya selalu
SS
S
RR
TS
STS
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
31
60
7
2
0
35
55
10
0
0
35
52
11
2
0
26
57
16
1
0
mendapat pengalaman yang baik 2
Adanya program CSR di BNI Syariah, akan memberikan kesan yang baik bagi nasabah
3
Adanya komitmen CSR, menunjukan bank BNI Syariah mempunyai kualitas fundamental yang kuat
4
Jikalaupun saya mendapat masalah kecil dengan BNI Syariah, saya akan menyelesaian dengan kekeluargaan dan senantiasa memaklumi
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan responden terhadap keempat instrumen dalam indicator experience. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar 35% yaitu terhadap
151
instrument CSR di BNI Syariah, akan memberikan kesan yang baik serta menunjukan bank BNI Syariah mempunyai kualitas fundamental yang kuat . Tanggapan S (Setuju) responden terbesar 60% yaitu
nasabah BNI Syariah, saya selalu mendapat
pengalaman yang baik. 4.5.2.3 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Kualitas Teknik & Fungsional Variabel citra dengan indikator nilai diwakili oleh lima item pertanyaan diantaranya, BNI Syariah adalah bank yang berkualitas dalam teknis dan fungsional, BNI Syariah telah memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah, BNI Syariah selalu bersikap profesional terhadap nasabah, BNI Syariah mengupayakan reliability (akurat, cepat dan tepat) dalam menghadapi kebutuhan nasabah, BNI Syariah selalu responsif (emphaty) terhadap keluhan nasabah. Sedangkan
tanggapan
responden
dengan
indicator
Philanthropic responsibilities dapat dijelaskan dalam tabel berikut:
152
Tabel 4.17 Tanggapan Responden dengan Indikator Kualitas Teknik & Fungsional No
1
Item Pertanyaan
BNI Syariah adalah bank yang berkualitas dalam teknis
SS
S
RR
TS
STS
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
37
53
8
2
0
36
69
5
0
0
30
65
4
1
0
21
70
9
0
0
33
57
10
0
0
dan fungsional 2
BNI Syariah telah memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah
3
BNI Syariah selalu bersikap profesional terhadap nasabah
4
BNI Syariah mengupayakan reliability (akurat, cepat dan tepat) dalam menghadapi kebutuhan nasabah
5
BNI Syariah selalu responsif (emphaty) terhadap keluhan nasabah
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan responden terhadap kelima instrumen dalam indicator Kualitas Teknik & Fungsional Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar 37% yaitu terhadap instrument BNI Syariah adalah bank yang berkualitas dalam teknis dan fungsional. Tanggapan S (Setuju) responden terbesar 70% yaitu BNI Syariah mengupayakan reliability (akurat, cepat dan tepat) dalam menghadapi kebutuhan nasabah.
153
4.5.3 Deskriptif Variabel Kepercayaan 4.5.3.1 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Kepercayaan Objek Variabel kepercayaan dengan indikator kepercayaan objek diwakili oleh tiga item pertanyaan antara lain, BNI Syariah telah menggunakan akad pendanaan, pembiayaan, jasa dan sosial yang sesuai prinsip syariah, Produk BNI Syariah berupa wadiah, mudhorobah, murabahah, rahn, wakalah, kafalah , hiwalah dan qordul hasan, Produk yang dikeluarkan BNI Syariah telah melalui kajian Bank Indonesia dengan mempertimbangkan fatwa Dewan Syariah Nasional. Sedangkan
tanggapan
responden
dengan
indicator
kepercayaan objek secara lengka dapat dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 4.18 Tanggapan Responden dengan Indikator Kepercayaan Objek No
1
Item Pertanyaan
BNI Syariah telah menggunakan akad pendanaan,
SS
S
RR
TS
STS
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
27
67
6
0
0
43
51
6
0
0
pembiayaan, jasa dan sosial yang sesuai prinsip syariah 2
Produk BNI Syariah berupa wadiah, mudhorobah, murabahah, rahn, wakalah, kafalah , hiwalah dan
154
qordul hasan 3
Produk yang dikeluarkan BNI Syariah telah melalui
38
62
0
0
0
kajian Bank Indonesia dengan mempertimbangkan fatwa Dewan Syariah Nasional
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan responden terhadap ketiga instrumen dalam indicator Kepercayaan Objek. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar 43% yaitu terhadap instrument Produk BNI Syariah berupa wadiah, mudhorobah, murabahah, rahn, wakalah, kafalah , hiwalah dan qordul hasan. Tanggapan S (Setuju) responden terbesar 67% yaitu BNI Syariah telah menggunakan akad pendanaan, pembiayaan, jasa dan sosial yang sesuai prinsip syariah. 4.5.3.2 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Kepercayaan Atribut Variabel kepercayaan dengan indikator kepercayaan atribut diwakili oleh empat item pertanyaan antara lain, BNI Syariah telah menggunakan sistem bagi hasil (bebas bunga), BNI Syariah telah menghindari konsep maysir (judi/ sekulasi) , gharar (penipuan), BNI Syariah telah menghindari najsi (iklan palsu) yang merugikan nasabah, Hubungan kerjasama antara BNI Syariah dengan nasabah bersifat kemitraan yang baik.
155
Sedangkan
tanggapan
responden
dengan
indikator
kepercayaan atribut dapat dijelaskan secara lengkap dalam tabel berikut: Tabel 4.19 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Kepercayaan Atribut No
1
Item Pertanyaan
BNI Syariah telah menggunakan sistem bagi hasil
SS
S
RR
TS
STS
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
37
58
5
0
0
39
56
5
0
0
34
58
7
1
0
33
57
10
0
0
(bebas bunga) 2
BNI Syariah telah menghindari konsep maysir (judi/ sekulasi) , gharar (penipuan)
3
BNI Syariah telah menghindari najsi (iklan palsu) yang merugikan nasabah
4
Hubungan kerjasama antara BNI Syariah dengan nasabah bersifat kemitraan yang baik
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan responden
terhadap
keempat
instrumen
dalam
indikator
Kepercayaan Atribut. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar 39% yaitu terhadap instrument BNI Syariah telah menghindari konsep maysir (judi/ sekulasi) , gharar (penipuan). Tanggapan S (Setuju) responden terbesar 58% yaitu BNI Syariah telah menggunakan sistem bagi hasil dan menghindari najsi (iklan palsu).
156
4.5.3.3 Tanggapan Responden berkaitan dengan Indikator Manfaat Variabel kepercayaan dengan indikator nilai diwakili oleh lima item pertanyaan antara lain, Saya merasa bangga menjadi nasabah BNI Syariah, Saya merasa nyaman menjadi nasabah BNI Syariah, Saya merasa tenang dan tentram menjadi nasabah BNI Syariah, Saya akan tetap percaya kepada BNI Syariah, Saya akan selalu menggunakan produk BNI Syariah karena secara tidak langsung telah ikut memberikan kontribusi terhadap program CSR. Sedangkan
tanggapan
responden
dengan
indikator
kepercayaan manfaat secara lengkap dapat dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 4.20 Tanggapan Responden dengan Indikator Kepercayaan Manfaat No
Item Pertanyaan
SS
S
RR
TS
STS
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
1
Saya merasa bangga menjadi nasabah BNI Syariah
24
70
6
0
0
2
Saya merasa nyaman menjadi nasabah BNI Syariah
38
57
5
0
0
3
Saya merasa tenang dan tentram menjadi nasabah BNI
38
57
4
1
0
Syariah 4
Saya akan tetap percaya kepada BNI Syariah
41
50
6
2
1
5
Saya akan selalu menggunakan produk BNI Syariah
33
53
10
4
0
karena secara tidak langsung telah ikut memberikan kontribusi terhadap program CSR
Sumber : Data primer diolah, 2012
157
Dari tabel di atas dapat menunjukkan prosentase tanggapan responden terhadap kelima instrumen dalam indikator Kepercayaan Manfaat. Tanggapan SS (Sangat Setuju) terbesar 41% yaitu terhadap instrument tetap percaya kepada BNI Syariah. Tanggapan S (Setuju) responden terbesar 70% yaitu bangga menjadi nasabah BNI Syariah. 4. 6
Hasil Analisis Data 4.6.1 Asumsi SEM 4.6.1.1 Asumsi Normalitas Data Asumsi
Normalitas
Data
adalah
pengujian
untuk
mengetahui apakah data yang digunakan mempunyai distribusi normal. Dengan menggunakan kriteria nilai kritis (critical ratio) skewness value sebesar 2.58 pada tingat signifikansi 0.10, jika critical ratio yang dihasilkan dalam tabel masing-masing dimensi variabel lebih kecil atau sama dengan 2.58 pada tingkat signifikansi 0.10 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 15 Hasil dari uji normalitas data diperoleh sebagai berikut:
15
Imam Ghazali, Model Persamaan Struktural Konsep & Aplikasi dengan program AMOS 19,0,Semarang: Undip, 2011, Hlm. 226
158
Tabel 4.21 Evaluasi Normalitas Data Full Model Assessment of Normality Variable
min
max
skew
X1
13.000
13.000
-0.700 -2.859 -0.097
-0.198
X2
12.000
12.000
-0.779 -3.181 1.064
2.171
X3
13.000
13.000
-0.586 -2.394 0.110
0.225
X4
12.000
12.000
-1.445 -5.899 3.642
7.435
X10
12.000
12.000
-1.324 -5.405 2.935
5.990
X9
13.000
13.000
-0.615 -2.512 -0.010
-0.020
X8
11.000
11.000
0.080
-0.803
X7
13.000
13.000
-1.659 -6.774 3.924
8.010
X6
9.000
9.000
-1.026 -4.188 2.928
5.976
X5
10.000
10.000
-1.097 -4.476 3.365
6.869
Multivariate
c.r.
0.327
kurtosis
-0.393
24.025
c.r.
7.754
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari data tabel di atas dapat dilihat, nilai critical ratio skewness value menunjukkan distribusi normal pada X1(Economic Responsibilities), X3 (Ethical Responsibilities), X8 (Kepercayaan Objek), X9 (Kepercayaan Atribut) karena nilai c.r
< 2.58,
kecuali pada X2 (Legal Responsibilities), X4 (Philanhropic Responsibilities), X5 (Nilai), X6 (Experience), X7 (Kualitas teknis dan Fungsional), X10 (Kepercayaan Manfaat). Sedangkan uji
159
normalitas multivariate dengan melihat beberapa nilai yang di atas 2.58 seperti yang terlihat dalam tabel, secara multivariate berdistribusi tidak normal. 4.6.1.2 Asumsi Outlier Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi - observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik dalam variabel tunggal maupun variabel kombinasi.16 Deteksi
terhadap
multivariate
outlier
dilakuan
dengan
memperhatikan nilai mahalanobis distance. Pengujian asumsi outlier bertujuan untuk menilai kewajaran (ekstrim) data. Deteksi terhadap multivariate outlier dengan menggunakan kriteria berdasarkan nilai Chi-Squares pada derajat kebebasan (degree of freedom) 10 yaitu jumlah variabel indikator pada tingkat signifikansi p < 0,005. Jadi nilai mahalanobis distance
(10,
0.005) = 25.1882 (berdasarkan tabel distribusi ). Hal ini berarti jika terdapat
kasus yang mempunyai mahalanobis distance
>25.1882 adalah multivariate outlier. Berikut ini adalah hasil uji multivariate outlier :
16
Ibid, Hlm.227
160
Tabel 4.22 Hasil Uji Multivariate Outlier Observation
Mahalanobis
Number
d-square
P1
P2
83
39.847
0.000
0.002
18
28.627
0.001
0.009
22
24.712
0.006
0.022
40
23.607
0.009
0.012
79
22.608
0.012
0.008
21
22.285
0.014
0.003
91
21.682
0.017
0.002
87
20.668
0.024
0.003
76
19.813
0.031
0.004
19
18.587
0.046
0.017
20
16.854
0.078
0.153
71
16.577
0.084
0.136
Sumber : Data primer diolah, 2012 (diambil 12 data teratas, hasil lengkap dapat melihat lampiran) Dengan melihat output mahalanobis distance dari program AMOS 4 dapat diketahui bahwa nilai output mahalanobis distance hanya ada 2 nomor responden 83 dan 18 yang lebih dari 25.1882 ,sedangkan 98 responden lainnya tidak ada yang >25.1882. Maka dapat disimpulkan observasi outlier tersebut masih di bawah 5
161
persen dari jumlah observasi secara keseluruhan sehingga secara multivariate dapat dikatakan tidak ada outlier data. 4.6.1.3 Asumsi Multikolinieritas Pengujian data selanjutnya adalah untuk melihat apakah terdapat moltikolinieritas atau singularitas. Indikasi adanya multikolinieritas atau singularitas dapat diketahui melalui nilai determinan matriks kovarians yang sangat kecil, atau mendekati nol.17 Sehingga jika data mengalami multikolinieritas atau singularitas tidak dapat digunakan untuk penelitian. Dari hasil pengolahan data, nilai determinan of sample covariance matrix adalah 188.313 (lihat lampiran). Nilai determinan of sample covariance matrix ini jauh dari angka nol sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas atau singularitas pada data yang dianalisis. 4.6.2
Measurement Model dengan Confirmatory Factor Analysis Dalam Measurement Model atau model pengukuran, variabel-variabel indikator yang digunakan dalam sebuah model perlu dikonfirmasikan apakah memang betul dapat mendefinisikan suatu konstruk. Analisis konfirmatori dilakukan untuk variabel eksogen (CSR) dan variabel endogen (citra dan kepercayaan).
17
Ibid, Hlm. 230
162
4.6.2.1 Confirmatory Factor Analysis Variabel Eksogen Analisis konfirmatori terhadap variabel
eksogen dalam
penelitian ini adalah CSR (Corporate Social Responsibility) dengan
indikator
responsibilities philanthropic
economic
(X2),
responsibilities
ethical
(X1)
responsibilities
responsibilities(X4).
Hasil
(X3)
pengolahan
konfirmatori untuk variabel eksogen CSR adalah: Gambar 4.4 Confirmatory Factor Analysis Variabel CSR
e1
e2
e3
.42
X1
.43
.44
X2
.65
e4
X3
.66
.66
CSR
Chi-Square =3.407 DF =2 Probability =.182 CMIN/DF =1.704 GFI =.984 AGFI =.918 TLI =.961 RMSEA =.084
Sumber : Data primer diolah, 2012
163
.67
X4
.82
,legal dan uji
Untuk mengetahui apakah model yang dibangun secara statistik dapat didukung dan sesuai dengan model fit yang ditetapkan, berikut ini merupakan ringkasan perbandingan model yang dibangun dengan persyaratan Goodness-of-fit Indices. Hasil pengolahan data terkait Goodness-of-fit terhadap variabel eksogen sebagai berikut: Tabel 4.23 Goodness-of-fit Indices Variabel Eksogen Goodness-of-
Cut off Value
Hasil Model
Fit-Index
Evaluasi Model
Chi-Square
Diharapkan kecil
3.407
perfect
DF
Positif (+)
2
perfect
Probability
≥ 0,05
0.182
perfect
CMIN/DF
≤ 2,00
1.704
perfect
GFI
≥ 0,90
0,984
perfect
RMSEA
≤ 0,08
0.084
perfect
AGFI
≥ 0,90
0.918
perfect
TLI
≥ 0,90
0.961
perfect
NFI
≥ 0,90
0.970
perfect
CFI
≥ 0,90
0.987
perfect
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Goodness-of-FitIndex (Chi-Square, DF, Probability signifikansi, CMIN/DF, GFI, 164
RMSEA, AGFI, TLI, NFI, CFI ) konstruk eksogen menunjukkan hasil yang sempurna karena telah sesuai cut of value yang direkomendasikan. Dengan demikian, variabel eksogen pada model penelitian dapat diterima sebagai pembentuk model yang fit. Semua indikator juga memberikan nilai loading > 0.50 sehingga memenuhi convergen validity, yang mengindikasikan bahwa secara statistik model yang dibangun dari keempat variabel secara sempurna menjelaskan dan mendefinisikan konstruk eksogen. Hasil nilai loading economic responsibilities (X1) = 0.65, legal responsibilities (X2) 0,66, ethical responsibilities (X3) 0.66 dan philanthropic responsibilities (X4) 0.82. Dari data tersebut menunjukkan
bahwa
CSR
dalam
bentuk
philanthropic
responsibilities dengan nilai loading 0.82 yang paling berpengaruh terhadap pembentuk model variabel CSR. 4.6.2.2 Confirmatory Factor Analysis Variabel Endogen Analisis konfirmatori terhadap variabel
eksogen dalam
penelitian ini adalah Citra dan Kepercayaan. Indikator citra adalah nilai, experience serta kualitas teknis dan fungsional. Sedangkan indiator Kepercayaan adalah kepercayaan objek, kepercayaan atribut dan kepercayaan manfaat. Hasil pengolahan uji konfirmatori untuk variabel eksogen Citra adalah:
165
Gambar 4.5 Confirmatory Factor Analysis Variabel Citra
e5
e6
.55
X5
e7
.49
.62
X6
.74
.70
X7
.79
Citra
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari hasil gambar analisis konfirmatori di atas dapat diketahui bahwa semua indikator memberikan nilai loading > 0.50 sehingga memenuhi convergen validity, yang mengindikasikan bahwa secara statistik model yang dibangun dari ketiga variabel indicator secara sempurna menjelaskan dan mendefinisikan konstruk endogen citra. Hasil nilai loading indicator nilai (X5) =0.74,
indikator experience (X6)= 0.70 dan indicator kualitas
teknis dan fungsional (X7) =0.79. Dari data tersebut menunjukkan
166
bahwa menurut responden, kualitas teknis dan fungsional dengan nilai loading 0.79 yang paling tinggi dalam membentuk model variabel citra. Hasil pengolahan uji konfirmatori untuk variabel eksogen Kepercayaan adalah Gambar 4.6 Confirmatory Factor Analysis Variabel Kepercayaan
e8
e9
.48
X8
e10
.16
.31
X9
.69
.40
X10
.56
Kepercayaan
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari hasil gambar analisis konfirmatori di atas, dapat diketahui bahwa dua indikator memberikan nilai loading > 050
167
sedangkan X9 memberikan nilai loading < 0.50. Hasil nilai loading indicator Kepercayaan objek (X8) =0.69, indikator Kepercayaan atribut (X9)= 0.40 dan indikator Kepercayaan manfaat (X7) =0.56. Dari data tersebut menunjukkan bahwa menurut responden, kepercayaan objek yang paling tinggi dalam membentuk model variabel kepercayaan. Sedangkan kepercayaan atribut kurang dalam membentuk model variabel kepercayaan. Hasil pengolahan uji konfirmatori antar variabel endogen (Citra dan Kepercayaan ) adalah sebagai berikut:
168
Gambar 4.7 Confirmatory Factor Analysis Variabel Endogen
e5
e6
e7
.54
X5
.42
x6 .74
.68
x7
.65
.83
Citra
Chi-Square= 11.139 DF = 8 Probability = .194 CMIN/DF = 1.392 GFI = .967 AGFI = .913 TLI = .967 RMSEA = .063
.98
.21
X8
.46
e8 .13
.37
Keperca yaan
X9
e9 .62
.79
X10
e10
Sumber : Data primer diolah, 2012 Untuk mengetahui apakah model yang dibangun secara statistik dapat didukung dan sesuai dengan model fit yang ditetapkan, berikut ini merupakan ringkasan perbandingan model yang dibangun dengan persyaratan Goodness-of-fit Indices. Hasil
169
pengolahan data terkait Goodness-of-fit terhadap variabel endogen sebagai berikut: Tabel 4.24 Goodness-of-fit Indices Variabel Endogen Goodness-of-
Cut off Value
Hasil Model
Fit-Index
Evaluasi Model
Chi-Square
Diharapkan kecil
11.139
perfect
DF
Positif (+)
8
perfect
Probability
≥ 0,05
0.194
perfect
CMIN/DF
≤ 2,00
1.392
perfect
GFI
≥ 0,90
0.967
perfect
RMSEA
≤ 0,08
0.063
perfect
AGFI
≥ 0,90
0.913
perfect
TLI
≥ 0,90
0.967
perfect
NFI
≥ 0,90
0.942
perfect
CFI
≥ 0,90
0.982
perfect
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Goodness-of-FitIndex (Chi-Square, DF, Probability signifikansi, CMIN/DF, GFI, RMSEA, AGFI, TLI, NFI, CFI ) variabel endogen menunjukkan hasil yang sempurna karena telah sesuai cut off value yang direkomendasikan. Dengan demikian, variabel endogen (Citra dan
170
Kepercayaan) pada model penelitian dapat diterima sebagai pembentuk model yang fit. 4.6.3
Full SEM Analysis Analisis selanjutnya adalah analisis Structural Equation Model (SEM) secara full model. Setelah measurement model diuji dengan confirmatory factor analysis dan asumsi-asumsi dalam permodelan SEM dipenuhi, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan analisis terhadap full structural equation model untuk melihat kesesuaian model dan hubungan kausalitas yang dibangun dalam model yang diuji. Hasil pengolahan data untuk analisis full model struktural ditampilkan pada gambar berikut:
171
Gambar 4.8 Full Structural Equation Model Analysis
e5
.57 X5
e7
e6
.66
.40 X7
X6
.76.63
.81 .68 Z1
Citra
.83
.99
.37 e1
X1
e2
X2
e3 e4
.40 .61 .63 .41 .64 X3 .87 .76
CSR
.00
X4
.22 .98.47 X8 .14 .38 Keperca X9 yaan .60 .77 X10
e8 e9 e10
Z2
Chi-Square = 39.601 DF = 32 Probability = .167 CMIND/DF = 1.238 GFI = .927 AGFI = .875 TLI = .970 RMSEA = .049
Sumber : Data primer diolah, 2012 Untuk mengetahui apakah model yang dibangun secara statistik dapat didukung dan sesuai dengan model fit yang ditetapkan, berikut ini merupakan ringkasan perbandingan model yang dibangun dengan persyaratan Goodness-of-fit Indices. Hasil
172
pengolahan data terkait Goodness-of-fit terhadap full model structural sebagai berikut: Tabel 4.25 Goodness-of-fit Indices Variabel Full Structural Equation Model Goodness-of-
Cut off Value
Hasil Model
Fit-Index
Evaluasi Model
Chi-Square
Diharapkan kecil
39.601
perfect
DF
Positif (+)
32
perfect
Probability
≥ 0,05
0.167
perfect
CMIN/DF
≤ 2,00
1.238
perfect
GFI
≥ 0,90
0,927
perfect
RMSEA
≤ 0,08
0.049
perfect
AGFI
≥ 0,90
0.875
perfect
TLI
≥ 0,90
0.970
perfect
NFI
≥ 0,90
0.900
perfect
CFI
≥ 0,90
0.978
perfect
Sumber : Data primer diolah, 2012 Dari tabel di atas terlihat bahwa semua variabel yang digunakan untuk membuat sebuah model penelitian, pada proses full model SEM telah memenuhi kriteria goodness of fit yang telah ditetapkan.
173
Dapat dijelaskan bahwa Goodness-of-Fit-Index (ChiSquare, DF, Probability signifikansi, CMIN/DF, GFI, RMSEA, AGFI, TLI, NFI, CFI ) menunjukkan hasil yang sempurna karena telah sesuai cut of value yang direkomendasikan.Walaupun nilai AGFI 0.875 masih dapat dikategorikan perfect fit karena nilai AGFI adalah bervariasi dari 0 sampai1.0 dan jika mendekati 1.0 berarti perfect fit. Dengan demikian secara full model structural, variabel - variabel pada model penelitian seperti CSR, Citra dan Kepercayaan dapat diterima sebagai pembentuk model yang fit. 4.6.4
Uji Hipotesis Uji hipotesis hubungan kausalitas antar variabel penelitian yang diajukan dapat diolah menggunakan AMOS 4. Uji hipotesis dapat dilihat dari hasil koefisien standardized regression tepatnya dalam nilai regression weight yang tertera pada kolom CR dan P (Signifikansi Probability). Nilai yang tertera dalam kolom CR harus dibandingkan dengan nilai kritis yaitu 1.96 pada tingkat signifikansi 5%. Jika nilai CR lebih besar dari nilai kritis 1.96 pada tingkat signifikansi p < 0.05 maka hipotesis yang diajukan dapat diterima, dan jika nilai CR lebih kecil dari nilai kritis 1.96 pada tingkat signifikansi P > 0.05 maka hipotesis yang diajukan ditolak. Hasil output regression weight dalam uji hipotesis dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
174
Tabel 4.26 Regression Weights Variabel
Estimate
S.E.
C.R
P
Label
CitraCSR
0.549
0.084 6.563
0.000 par-6
KepercayaanCSR
0.000
0.069 0.005
0.996 par-5
KepercayaanCitra
0.404
0.132 3.067
0.002 par-7
X5Citra
1.000
X6Citra
0.952
0.156 6.101
0.000 par-1
X7Citra
1.318
0.171 7.723
0.000 par-2
X8Kepercayaan
1.000
X9Kepercayaan
1.133
0.384 2.955
0.003 par-3
X10Kepercayaan
3.630
0.820 4.425
0.000 par-4
X4CSR
1.000
X3CSR
0.536
0.083 6.431
0.000 par-8
X2CSR
0.552
0.085 6.521
0.000 par-9
X1CSR
0.532
0.089 5.980
0.000 par-10
Sumber: Data primer diolah, 2012 Dari hasil perhitungan dengan menggunalan AMOS 4 dapat menghasilkan regression weights untuk mengetahui signifikansi hipotesis antara variabel eksogen dan endogen. Variabel CSR terhadap Citra dalam tabel diperoleh nilai C.R 6.563 dengan P < 0.05. Karena signifikansi probability dalam tabel kurang dari 0.05 (0.000 < 0.05) maka dengan demikian Ho
175
ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara CSR dan Citra. Variabel CSR terhadap Kepercayaan dalam tabel diperoleh nilai C.R 0.005 dengan P > 0.05. Karena signifikansi probability dalam tabel lebih dari 0.05 (0.996 > 0.05) maka dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat dikatakan
tidak ada
pengaruh yang signifikan antara CSR dan kepercayaan Variabel Citra terhadap Kepercayaan dalam tabel diperoleh nilai C.R 3.067 dengan P < 0.05. Karena signifikansi probability dalam tabel kurang dari 0.05 (0.002 < 0.05) maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara Citra dan Kepercayaan. 4.7
Pembahasan 4.7.1 Analisis Implementasi CSR di BNI Syariah Cabang Semarang Dalam konteks pembangunan saat ini, keberhasilan dalam usaha perbankan syariah tidak hanya diukur oleh keberhasilan dari keuntungan atau profit semata, melainkan juga dilihat dari kepedulian bank syariah terhadap aspek sosial dan lingkungan yang dapat direalisasikan dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Pada dasarnya, CSR bukanlah entitas departemen yang bersifat parsial yang hanya berfungsi dalam pencapaian citra yang
176
positif dimata stakeholders, melainkan CSR adalah value yang melandasi seluruh aktivitas bank syariah secara komprehensif. Tidak etis, ketika nilai CSR diimplementasikan dalam konsep community development, disisi lain kesejahteraan karyawan, pajak, korupsi di abaikan. Maka CSR harus diwujudkan kesemua titik stakeholders baik internal maupun eksternal bank syariah. Selain aspek di atas, kesungguhan implementasi oleh bank syariah dapat diukur dengan indikator piramida CSR yang meliputi economic
responsibilities,
legal
resonsibilities,
ethical
responsibilities, philanthropic responsibiities. Tujuannya adalah untuk mengetahui tipe bank syariah dalam menerapkan CSR, apakah hanya fokus tanggung jawab ekonomi atau sampai pada tipe tertingi yaitu tanggung jawab philanthropic. Implementasi CSR di BNI Syariah tidak lagi diangap sebagai beban (cost), melainkan suatu bentuk syukur BNI Syariah sehingga temanya adalah “manajemen syukur”. Karena setiap individu maupun kelompok yang selalu bersyukur akan ditambah nikmatnya oleh Allah. Begitu pula semua yang telah didapatkan adalah semata- mata atas kekuasaan dan karunia Allah, hendaknya nikmat dan karunia tersebut disyukuri dengan sepenuh hati dan dapat direalisasian secara nyata dalam bentuk kepedulian. Seperti Firman Allah SWT dalam al-Quran Surat Ar-Rum ayat 46 sebagai berikut:
177
“dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur”.18 CSR di BNI Syariah telah dilaksanakan secara ideal, karena menerapkan
konsep
community
development
yang
diimplementasikan secara terencana, amanah dan kontinyu dengan langkah – langkah yang tepat dan efektif
yaitu meliputi
assessment, plan of treatment, treatment of action, monitoring and evaluation, termination, dan after care. CSR BNI Syariah juga sangat mengutamakan komunikasi dua arah sehingga dapat mengetahui need komunitas. Terkait dengan implementasi, masih terdapat masalah yang dihadapi dan perlu dibenahi oleh BNI Syariah Cabang Semarang diantaranya masih minimnya sumber daya manusia yang memahami tentang CSR sehingga implementasi CSR BNI Syariah cabang Semarang dilaksanakan dan bekerja sama dengan LSM yaitu PKPU cabang Semarang.
18
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah, Ar-Rum: 46
178
Implementasi CSR BNI Syariah saat ini juga masih fokus dalam program yang berkaitan dengan pendidikan. Masyarakat luas
sangat
mengharapkan
diimplementasikan
dalam
CSR
aspek
BNI
yang
Syariah
lebih
luas
dapat terkait
permasalahan sosial meliputi pengangguran, kemiskinan, anak terlantar
(pengemis),
serta
berbagai
macam
permasalahan
lingkungan alam seperti yang tertera dalam salah satu visi di BNI syariah. 4.7.2 Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Citra Bank Syariah Pengujian H1 (Hipotesis 1) menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap citra bank Syariah. Hasil uji regression weights atau uji hipótesis menunjukkan nilai CR pengaruh CSR terhadap Citra sebesar 6.563 pada tingkat signifikansi 0.05 (P < 0.05). Jadi, karena signifikansi probability variabel CSR terhadap Citra < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap Citra bank syariah. Sehingga, H1 (Hipotesis 1) yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap citra bank Syariah dapat diterima. Penelitian ini yang memperoleh kesimpulan H1, CSR berpengaruh signifikan terhadap citra ternyata selaras dengan teori yang dikemukakan Beekum (2004) yang mengungkapkan bahwa
179
CSR dapat membentuk citra yang positif terhadap perusahaan, Begitu pula konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rahmatullah, 2011), menjelaskan bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan dari CSR adalah meningkatkan reputasi perusahaan,
memperkuat
masa
depan
perusahaan
melalui
pencitraan yang baik di mata publik serta memberi dampak penyelesaian masalah sosial dalam komunitas. Bank syariah yang mengimplementasikan program CSR secara komprehensif,
akan
membentuk
kesan
yang baik,
mempunyai nilai lebih, mempunyai prestise yang tinggi daripada usaha yang hanya berorientasi pada keuntungan (profit ) semata dimata nasabah (stakeholders) bank syariah. Penilaian nasabah dengan merasakan pengalaman (experience) , kesan yang baik serta nilai - nilai yang sesuai dengan harapan itulah sebagai indikator bahwa citra bank syariah positif. Islam
selalu
mengemukakan
bahwa
reward
yang
didapatkan pasti sesuai dan seimbang dengan apa yang telah diperbuat. Al- Quran Surat An-Nisa ayat 85 menjelaskan sebagai berikut:
180
“Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik ,niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. dan Barangsiapa memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”19 Jadi, jika bank syariah memiliki komitmen yang tinggi dalam implementasi CSR secara berkualitas, komprehensif maka akan mendapat reward berupa citra yang positif, tetapi jika implementasi CSR hanya sekedarnya, utopis
dan kegiatan lip
service semata, maka pencitraan yang dikehendaki juga akan kurang maksimal.
Komitmen CSR akan berjalan searah
pertumbuhan skala pencitraan bank syariah. 4.7.3 Pengaruh
Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap
Kepercayaan nasabah pada Bank Syariah Pengujian H2 (Hipotesis 2) menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap kepercayaan bank Syariah. Hasil uji regression weights menunjukkan nilai CR pengaruh CSR terhadap Kepercayaan sebesar 0.069 pada tingkat signifikansi 0.05 (P > 0.05). Jadi, karena signifiansi probability variabel CSR terhadap Kepercayaan > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan nasabah. Sehingga, H2 (Hipotesis 2) yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap Kepercayaan nasabah bank syariah ditolak. 19
Ibid, An-Nisa: 85
181
Tidak terbuktinya hipotesis yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap Kepercayaan pada penelitian ini karena disebabkan beberapa hal. Reza Rahman (2009) mengungkapkan bahwa ketika CSR diimplementasikan, terdapat kritik - kritik yang diberikan stakeholders terkait dengan implementasi CSR tersebut antara lain; pertama, CSR hanyalah strategi marketing yang tujuannya untuk mendongkrak profit, kedua, korporat berlindung dibalik program CSR
untuk menutupi kekurangan atau kesalahannya, ketiga,
korporat hanya sebatas memenuhi CSR karena tuntutan regulasi semata, keempat, CSR hanyalah sekumpulan kegiatan yang lip service yang mengarah kepada kebohongan publik. Asumsi dan kritik tersebut
yang menjadikan CSR di bank syariah secara
langsung tidak mampu membentuk kepercayaan karena banyak asumsi - asumsi negatif
yang diperkirakan oleh nasabah.
Sehingga, walaupun bank syariah telah mengimplementasikan CSR, nasabah mempunyai pemikiran lain yang bersifat negatif yang tidak mempengaruhi kepercayaan terhadap bank syariah. Kepercayaan
nasabah
akan
terbentuk
jika
bank
syariah
mengimplementasikan CSR secara benar, sungguh - sungguh, berkualitas, kontinyu (jangka panjang), serta adanya hubungan dua arah community need assessments dengan komunitas.
182
Kepercayaan terhadap bank syariah juga dapat terwujud apabila nasabah mampu membedakan antara CSR yang hanya sekedar marketing atau implementasi CSR yang sungguh sungguh, sebagai bentuk iktikad baik, tepat dan terbukti akuntabilitasnya. Dalam marketing, sebagai pelaksana adalah marketing departemen, tujuan CSR untuk meningkatkan profit , bersifat hanya sekedar trend, dilaksanakan komunikasi dengan komunitas satu arah untuk mengkomunikasikan produk semata. Sedangkan CSR, pelaksananya adalah CSR officer, bertujuan untuk membangun reputasi atau positif image dengan hubungan mutualisme yang baik dengan stakeholders, bersifat kontinyu atau jangka panjang, dan membangun pola komunikasi dua arah dengan komunitas. Jadi dapat dibuktikan bahwa marketing dan CSR sangat berbeda dari berbagai aspek. Tidak terbuktinya hipotesis 2 (H2) juga disebabkan realitas yang terjadi di lapangan. Jika dilihat dilapangan, nasabah dan stakeholders bank syariah banyak yang belum mengetahui tentang informasi CSR mengenai implementasi CSR. Ketidaktahuan stakeholders tentang CSR karena masih lemahnya dalam mengkomunikasikan bank syariah terhadap stakeholders. Padahal aktivitas komunikasi adalah hal penting yang harus dilakukan oleh bank syariah setelah CSR diimplementasikan. Tujuan aktivitas
183
komunikasi ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban bank syariah kepada seluruh stakeholders terkait pelaksanaan CSR. Melalui aktivitas komunikasi akan membuka interaksi yang memberi kesempatan stakeholders untuk memberi saran, ide, harapan, keinginan, partisipasi serta respon yang lain demi peningkatan efektivitas dan kreativitas implementasi program CSR. Dengan kata lain, hal ini bukan sekedar aktivitas komunikasi yang berdampak pada bank syariah saja, melainkan memberi kesempatan kepada stakeholders untuk berpartisipasi aktif didalamnya. Aktivitas seperti inilah yang dimaksud dengan komunikasi hubungan dua arah yang saling menguntungkan (mutualisme). Dengan adanya komunikasi yang intens dua arah antara bank syariah dengan stakeholders akan membentuk perasaan saling memiliki, saling menjaga, terbentuk kesepahaman, kenyamanan dan ketentraman dalam bekerjasama, serta akan tetap terjalin kepercayaan stakeholders (nasabah ) terhadap bank syariah. Jika diamati dari hasil tanggapan responden terhadap indikator variabel penelitian, tidak terbuktinya hipotesis 2 (H2) antara lain, masih banyak responden yang menganggap bahwa implementasi
CSR
adalah
bentuk
pertanggungjawaban
philanthropic semata yang dibuktikan dengan tanggapan responden terbesar dalam indikator philanthropic responsibilities. Nasabah juga menganggap bahwa CSR hanya bersifat charity semata.
184
Padahal implementasi CSR bukan kegiatan yang bersifat philanthropy atau charity semata, melainkan harus komprehensif yang meliputi berbagai unsur development
diantaranya
yang bersifat community
economic
responsibilities,
legal
responsibilities, ethical responsibiities dan tentunya philanthropic responsibilities. Pada hakikatnya CSR adalah nilai atau jiwa yang melandasi visi misi aktivitas bank syariah secara umum. CSR adalah bentuk tanggung jawab yang bersifat dinamis menjadi pijakan
komprehensif
dari
sifat
amanah,
keadilan
dan
keseimbangan hak stakeholders . Dalam al- Quran Surat Huud ayat 85 menjelaskan sebagai berikut:
“Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman”.20 Ayat di atas mendukung adanya sustainability development. Community development dapat dikatakan sukses jika mampu mempertahankan sustainability development yaitu sinergi kemajuan yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kerusakan sumber daya
20
Ibid, Huud: 85
185
yang
ada
di
alam.
Pembangunan
yang
ada
harus
tetap
mempertahankan sustainable sumber daya alam di masa yang akan datang. Jadi, jika CSR dalam bank syariah direalisasikan dengan konsep ajaran ihsan sebagai puncak dari ajaran etika yang sangat mulia, amanah, keadilan, manfaat, tidak berbuat kerusakan alam, serta selalu berpedoman pada al - Quran dan sunah sehingga akan bisa membatasi diri terhadap praktik- praktik CSR yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. 4.7.4 Pengaruh Citra Bank Syariah terhadap Kepercayaan nasabah pada Bank Syariah H3 (Hipotesis ) menyatakan bahwa Citra bank syariah berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan nasabah bank Syariah. Hasil uji regression weights menunjukkan nilai CR pengaruh Citra terhadap kepercayaan sebesar 3.067 pada tingkat signifikansi 0.05 (P < 0.05). Jadi, karena signifiansi probability variabel Citra terhadap kepercayaan < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa Citra berpengaruh signifikan terhadap Kepercayaan bank syariah. Sehingga, H3 (Hipotesis 3) yang menyatakan bahwa Citra bank syariah berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan nasabah bank Syariah dapat diterima. Penelitian
ini
memperoleh
kesimpulan
H3
yang
menyatakan bahwa Citra bank syariah berpengaruh signifikan 186
terhadap kepercayaan, sesuai dan konsisten dengan yang diungkapkan (Ruslan, 2006) bahwa citra sangat menumbuhkan sikap kepercayaan. Nasabah bank syariah yang mempunyai nilai (value) yang positif, pengalaman dan kesan yang baik, serta merasakan secara nyata adanya kualitas dalam teknis dan fungsional terhadap bank syariah yang dapat disimpulkan merasakan pencitraan yang positif tentunya akan merasa bangga, nyaman, tenang, tentram, serta akan tetap percaya menjaga kemitraan terhadap perbankan syariah yang memiliki citra positif tersebut. Wujud kepercayaan nasabah terhadap bank syariah mencakup tiga aspek yaitu kepercayaan objek, kepercayaan atribut dan kepercayaan manfaat.
187
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab IV mengenai “IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
SERTA
PENGARUHNYA
TERHADAP
CITRA
DAN
KEPERCAYAAN PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah Cabang Semarang)”, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. CSR di BNI Syariah Cabang Semarang telah diimplementasikan secara ideal karena CSR telah menjadi visi misi di BNI Syariah tesebut, yang direalisasikan dengan konsep community development dengan berbagai langkah efektif serta menggunakan komunikasi dua arah yang saling menguntungkan. 2. Hasil
regression
weights
untuk
variabel
Corporate
Social
Responsibility (CSR) terhadap citra diperoleh nilai C.R 6.563 dengan P < 0.05. Sehingga, dapat dikatakan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap citra bank Syariah. 3. Hasil
regression
weights
untuk
variabel
Corporate
Social
Responsibility (CSR) terhadap kepercayaan diperoleh nilai C.R 0.005 dengan P > 0.05. Sehingga, dapat dikatakan Corporate Social Responsibility
(CSR)
tidak
berpengaruh
kepercayaan nasabah bank syariah.
188
signifikan
terhadap
4. Hasil regression weights untuk citra terhadap kepercayaan diperoleh nilai C.R 3.067 dengan P < 0.05. Sehingga, dapat dikatakan citra bank syariah berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan nasabah bank syariah. 5.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian
yang
telah disajikan, maka
selanjutnya peneliti menyampaikan saran- saran yang dapat memberikan manfaat kepada pihak- pihak yang terkait atas hasil penelitian ini. Adapun saran- saran yang dapat disampaikan penulis adalah : 1. Hendaknya CSR menjadi nilai yang melandasi visi misi aktivitas seluruh bank syariah, sehingga dapat bersinergi mewujudkan community development atau pembangunan komunitas yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses komunitas guna mencapai kondisi sosial, ekonomi, lingkungan dan kualitas kehidupan yang lebih baik. Implementasi CSR sudah seharusnya sebagai wujud iktikad baik bank syariah yang dilakukan dengan sungguh - sungguh, berkualitas, kontinyu (jangka panjang), serta adanya hubungan dua arah community need assessments dengan komunitas 2. Implementasi CSR BNI Syariah hendaknya tidak hanya berfokus dalam program pendidikan saja, melainkan diimplementasikan dalam program yang lebih luas sesuai visi BNI syariah terkait
189
berbagai
permasalahan sosial misalnya kemiskinan, anak terlantar, pengemis, pengangguran, serta berperan aktif dalam perbaikan kelestarian lingkungan. 5.4
Penutup Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini dengan baik dan lancar. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan meskipun penulis telah mengusahakan semaksimal mungkin. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penlis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya, dan pembaca pada umumnya.
190
DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Islam dari Teori ke Praktik, Jakarta; Gema Insani, cet ke-8, 2004 , Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alfabeta, cet ke-4, 2006 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Rineka Cipta, 2006 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008 Badroen, Faisal et al., Etika Bisnis dalam Islam, Jakara: Kencana, 2006 Beekum, Rafik Issa, Etika Bisnis Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004 Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media, 2005 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah, 1971 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Edisi ke- 3, 2005 Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Outlook Perbankan Syariah Indonesia 2012, Jakarta, 2011 , Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah, Jakarta, 2011 Djakfar, Muhammad, Etika Bisnia dalam Perspektif Islam, Malang: UIN Malang Press, 2007 Ernawan, Erni R, Business Ethics, Bandung: Alfabeta, 2007 Fauzi, Muhammad et.al., Analisis Kinerja Anjungan (ATM) Serta Pengaruhny Terhadap Kepercayaan, Partisipasi Relationship dan Loyalitas Nasabah Bank Syariah di Jawa Tengah (Studi Perilaku Nasabah Pengguna ATM Bank Syariah Pasca Maraknya Kasus Pembobolan ATM), Semarang : IAIN Walisongo Semarang, 2010 Ghazali, Imam, Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 19,0, Semarang: Undip, 2011 , Aplikasi Analisis Multivarite dengan Program IBM SPSS 19, Semarang: Undip, 2011 Jundiani, Pengaturan Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Malang: UIN Malang Press, 2009 Keraf, Sonny, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius, 1998 Kirana, Rosita Candra, Studi Perbandingan Pengaturan tentang Corporate Social Responsibility di Beberapa Negara Dalam Upaya Perwujudan Prinsip Good Corporate Governance, Surakarta : USM, Jurnal Tesis, 2009 Kurniati, Rahmatullah & Trianita Panduan Praktis Pengelolaan CSR (Corporate Social Responsibility), Yogyakarta: Samudra Biru, 2011 Mowen , John C. dan Michael Minor, Perilaku konsumen, Jakarta: Erlangga, 2002 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008
Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Quran tentang Etika dan Bisnis, Jakarta: Salemba Diniyah, 2002 Naqvi, Syed Nawab Haidar, Menggagas Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003 Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitaif Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007 Rahman, Reza, Corporate Social Responsibility antara Teori dan Kenyataan, Yogyakarta: Media Pressindo, 2009 Rudito, Bambang & Melia Famiola, Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Bandung: Rekayasa Sains, 2007 Ruslan, Rosady, Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006 Sari, Syahriah, et.al., Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kepuasan nasabah dan Loyalitas Nasabah pada Bank Danamon, tbk, Makassar :Jurnal, 2010 Setiadi, Nuroho J., Periaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran, Jakarta: Prenada Media, 2003 Simorangkir, O.P, Etika : Bisnis, Jabatan, dan Perbankan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003 Siregar, Syofian, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, Jakarta: Rajawali Press, 2010 Sjahdeini, Sutan Remy, Perbankan Islam, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, cet ke-3 , 2007 Sugiyono, Metodologi Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta, 2006 , Statistika untuk penelitian, Bandung : Alfabeta , cet ke-12, 2007 , Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung : Alfabeta, cet ke-10, 2010 Supratikno, Hendrawan et al.,,Advanced Strategic Management, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003 Susilawati, Eli Dwi, Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel , Surakarta: Univesitas Muhamadiyah Surakarta, Jurnal Penelitian, 2010 Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001 Waluyo, Minto, Panduan dan Aplikasi Struktural Equation Modelling untuk Aplikasi Model dalam Penelitian Teknik Industri, Psikologi, Sosial dan Manajemen, Jakarta: PT Indeks, 2011 Yosephus, Sinuor Etika Bisnis Pendekatan Filsafat Moral terhadap Perilaku Pebisnis Kontemporer, Jakarta; Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010 www.bi.go.id www.bnisyariah.co.id www.bps.go.id www.pkpu.or.id www.walhi.or.id
LAMPIRAN 1 Hal
: Permohonan Pengisian Angket
Lampiran
: Satu Berkas
Kepada Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara/ i Nasabah BNI Syariah Cabang Semarang Di Semarang Assalamu’alaikum Wr. Wb Sehubungan dengan proses penyelesaian karya ilmiah (skripsi) saya, pada jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Syariah, IAIN Walisongo Semarang dengan judul “Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) serta Pengaruhnya terhadap Citra dan Kepercayaan pada Bank Syariah (Studi Kasus di BNI Syariah Cabang Semarang )”. Dengan ini saya : Nama
: Eti Susilawati
NIM
: 082411093
Jurusan
: Ekonomi Islam
Memohon dengan hormat kesediaan bapak/ ibu/ saudara/ i untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Peran bapak/ ibu/ saudara/ i sangat bermanfaat bagi keberhasian penelitian ini. Atas bantuan dan kerjasamanya dalam menjawab pertanyaan/ pernyataan pada kuesioner ini, saya sampaikan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Semarang, Februari 2012 Hormat saya,
ETI SUSILAWATI (082411093)
KOMITMEN CSR DI BNI SYARIAH BNI Syariah termasuk Bank Umum Syariah (BUS) yang tergolong masih baru karena memisahkan diri (spin off) dari induknya BNI pada 19 Juni 2010. BNI Syariah merupakan salah satu bank syariah yang telah berkomitmen untuk menerapkan kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR). Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen usaha untuk terus bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas. BNI Syariah telah meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan grand tema “Manajemen Syukur “ yang berkonsentrasi pada pengembangan diberbagai bidang, dengan porsi terbesar dalam bidang pendidikan untuk Indonesia yang lebih cerdas “education for life”. Manajemen Syukur merupakan bentuk sinergi antara profit dan donasi pegawai BNI Syariah sebagai perwujudan komitmen BNI Syariah secara tulus dan amanah dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan turut membangun pendidikan Indonesia menjadi yang terbaik. Tabel Contoh Program CSR BNI Syariah ( 2010- 2011)
Tahun 2010 Bazar sembako murah bekerjasama dengan Unit Pengelolaan Zakat (UPZ) di seluruh kantor cabang BNI Syariah Pemberian santunan kepada kaum dhuafa di Jakarta
Sumber : www.bnisyariah.co.id
Tahun 2011 Pemberian bantuan hewan ternak di Jogjakarta Pemberian bantuan laboratorium di sekolah bencana korban erupsi Merapi di Jogjakarta Beasiswa untuk siswa berprestasi di korban erupsi Merapi Beasiswa untuk putra dan putri takmir masjid di Umbulharjo Pemberian bantuan peralatan pendidikan dan perpustakaan ke sekolah Juara binaan Rumah Zakat Surabaya Pemberian bantuan peralatan pendidikan, alat peraga edukasi dan perpustakaan di SD Islam As- Said Kalipare, Malang Pemberian bantuan sarana prasarana pendidikan dan pelatihan bekerjasama SDSN Benhil 09 Jakarta Pusat Pemberian bantuan bea guru honorer yang kurang mampu dan berprestasi di pontianak
Tanggal..................................... KUESIONER IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR ) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP CITRA DAN KEPERCAYAAN PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah Cabang Semarang) I.
IDENTITAS RESPONDEN Nama :.................................................... Umur : <25 tahun ≥25 tahun Jenis kelamin : laki- laki Perempuan Pendidikan : SD SMP SMA SARJANA Pekerjaan : PNS SWASTA WIRAUSAHA Lainnya… Penghasilan : <5 Juta ≥ 5 – 100 Juta ≥ 100 Juta Nasabah
: BNI Syariah Cabang Semarang
TTD TTD II.
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Lembar kuesioner ini semata- mata bertujuan untuk memperoleh data tentang IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP CITRA DAN KEPERCAYAAN PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah Cabang Semarang) 2. Jawaban yang diberikan dari responden dijamin kerahasiaannya 3. Pengisian dengan memberi tanda contreng (√) pada jawaban yang dianggap sesuai 4. Kuesioner diukur dengan skala likert dengan ketentuan sebagai berikut: a. Sangat Setuju (SS) skor 5 b. Setuju (S) skor 4 c. Ragu- ragu (RR) skor 3 d. Tidak Setuju(TS) skor 2 e. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1
III. Indikator
PERTANYAAN Instrumen
Variabel CSR (Corporate Social Responsibility) 1. BNI Syariah telah berupaya memberikan fasilitas Econo ekonomi dengan strategi aktivitas usaha yang mic bertujuan mendapatkan profit (keuntungan) yang respon terus meningkat agar BNI Syariah tetap survive sibilities 2. BNI Syariah selalu dinamis menciptakan produk dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat 3. Produk- produk yang ditawarkan BNI Syariah sudah memenuhi kualitas yang diharapkan nasabah 4. Produk yang ditawarkan BNI Syariah telah sesuai dengan nilai syariah 1. BNI Syariah telah beraktifitas sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku Legal Responsi 2. BNI Syariah termasuk bank syariah yang patuh bilities terhadap hukum dan norma yang berlaku 3. BNI Syariah bersikap adil (tidak pernah berbuat zalim terhadap nasabah) 4. BNI Syariah bersikap transparan terhadap nasabah 1. Operasional BNI Syariah telah sesuai dengan Ethical etika bisnis harapan nasabah respon sibilities 2. BNI Syariah selalu berupaya mengutamakan unsur kebenaran dalam beraktifitas 3. BNI Syariah selalu berupaya mengutamakan keseimbangan (tawazun) dalam menentukan kebijakan 4. BNI Syariah bersikap jujur dan santun terhadap nasabah 1. BNI Syariah telah berkomitmen menerapkan Philan kebijakan CSR sebagai wujud kepedulian dan thropic tanggung jawab perusahaan dengan tema respon “Manajemen Syukur “ sibilities 2. CSR BNI Syariah merupakan bentuk iktikad baik yang akan memberikan manfaat yang lebih luas terhadap peningkatan kualitas kehidupan dan taraf kesejahteraan masyarakat. 3. BNI Syariah telah merealisasikan CSR dalam berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan
SS 5
S 4
RR 3
TS 2
STS 1
4. BNI Syariah selalu bersikap amanah nasabah
terhadap
5. BNI Syariah menggunakan konsep ihsan yaitu beroperasional dengan tujuan mendapatkan ridho Allah SWT Variabel Citra 1. Bank Syariah yang menerapkan program CSR Nilai mempunyai banyak nilai lebih dari pada usaha yang hanya berorientasi pada profit (keuntungan). 2. Kebijakan CSR dapat menentukan citra / image yang baik bagi BNI Syariah 3. Bank syariah yang secara tulus menerapkan kebijakan CSR maka akan mempunyai prestise dan martabat yang tinggi 4. Adanya program CSR, mengindikasikan bahwa BNI Syariah termasuk good corporate 1. Selama menjadi nasabah BNI Syariah, saya selalu Experi mendapat pengalaman yang baik ence 2. Adanya program CSR di BNI Syariah, akan memberikan kesan yang baik bagi nasabah 3. Adanya komitmen CSR, menunjukan bank BNI Syariah mempunyai kualitas fundamental yang kuat 4. Jikalaupun saya mendapat masalah kecil dengan BNI Syariah, saya akan menyelesaian dengan kekeluargaan dan senantiasa memaklumi 1. BNI Syariah adalah bank yang berkualitas dalam Kuali teknis dan fungsional Tas Tek & 2. BNI Syariah telah memberikan pelayanan yang Fungsi baik kepada nasabah onal 3. BNI Syariah selalu bersikap profesional terhadap nasabah 4. BNI Syariah mengupayakan reliability (akurat, cepat dan tepat) dalam menghadapi kebutuhan nasabah 5. BNI Syariah selalu responsif (emphaty) terhadap keluhan nasabah Variabel Kepercayaan 1. BNI Syariah telah menggunakan akad pendanaan, Keper pembiayaan, jasa dan sosial yang sesuai prinsip cayaan syariah Objek 2. Produk BNI Syariah berupa wadiah, mudhorobah, murabahah, rahn, wakalah, kafalah , hiwalah dan qordul hasan
Keper cayaan atribut
Keper cayaan manfaat
3. Produk yang dikeluarkan BNI Syariah telah melalui kajian Bank Indonesia dengan mempertimbangkan fatwa Dewan Syariah Nasional 1. BNI Syariah telah menggunakan sistem bagi hasil (bebas bunga) 2. BNI Syariah telah menghindari konsep maysir (judi/ sekulasi) , gharar (penipuan) 3. BNI Syariah telah menghindari najsi (iklan palsu) yang merugikan nasabah 4. Hubungan kerjasama antara BNI Syariah dengan nasabah bersifat kemitraan yang baik 1. Saya merasa bangga menjadi nasabah BNI Syariah 2. Saya merasa nyaman menjadi nasabah BNI Syariah 3. Saya merasa tenang dan tentram menjadi nasabah BNI Syariah 4. Saya akan tetap percaya kepada BNI Syariah 5. Saya akan selalu menggunakan produk BNI Syariah karena secara tidak langsung telah ikut memberikan kontribusi terhadap program CSR
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA
LAMPIRAN 2 WAWANCARA DENGAN PIHAK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG 1. BNI Syariah adalah bank syariah yang sedang berkembang, dan dari 19 Juni 2010 telah mengalami spin off dari UUS menjadi BUS. Selama berdirinya BNI Syariah di Semarang, berapa jumlah nasabah di BNI Syariah sekarang? Jumlah nasabah BNI Syariah cabang Semarang per Desember 2011 di Jalan Ahmad Yani No152 berjumlah 15.640 dan jumlah nasabah di capem Unissula 9.794, Jadi total nasabah BNI Syariah cabang Semarang 25.434.(Bapak Purwadi)
2. Apakah target yang ingin dicapai oleh BNI Syariah terkait dengan pertumbuhan Asset dan jumlah nasabah? Target pertumbuhan tahun 2012 mencapai 25%, sehingga dibutuhkan kinerja yang baik dan dukungan dari berbagai pihak.(Bapak Afif)
3. Disini saya akan menanyakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Sekarang CSR mengalami perkembangan tidak hanya di Indonesia melainkan diseluruh belahan dunia. Menurut bapak/ ibu, apakah yang telah melatarbelakangi terkonsepnya kebijakan CSR di BNI Syariah? Adanya kebijakan dari BNI pusat, CSR adalah konsep hablumminannas, BNI Syariah menyadari bahwa tanggung jawab sebagai lembaga keuangan bukan hanya sekedar kegiatan ekonomi dalam menciptakan profit semata, melainkan tanggung jawab yang lebih luas terhadap sosial dan lingkungan. (Bapak Nugroho)
4. Indonesia adalah salah satu negara yang telah meregulasi/ mengatur CSR dalam undang- undang baik dalam Perseroan Terbatas maupun dalam
Peraturan Bank Indonesia. Bagaimana pendapat bapak / ibu tentang regulasi tersebut ? Sangat mendukung terhadap regulasi tersebut agar semua perusahaan mau peduli dan bersinergi terhadap perbaikan sosial dan lingkungan. (Bapak Nugroho)
5. Bagaimana konsep implementasi CSR di BNI Syariah? Implementasi CSR BNI Syariah cabang Semarang bekerjasama dengan PKPU cabang Semarang yang berorientasi dalam bidang pendidikan. Dana CSR BNI Pusat bermitra dengan PKPU
cabang BNI Syariah
PKPU mengassessment dan menyalurkan
dana CSR kepada penerima sampai tahap evaluasi BNI Syariah Semarang
Cabang BNI Syariah
LPJ PKPU ke
BNI Syariah pusat mengaudit dana CSR di
BNI Syariah cabang. (Bapak Nugroho)
6. CSR di BNI Syariah diimplementasikan dalam dalam bidang apa saja? Dan mengapa dalam bidang tersebut ? Jika pendidikan, pendidikan apa? Memang CSR BNI Syariah untuk saat ini masih berorientasi pada pendidikan, karena pendidikan adalah investasi dan dasar untuk menjadi manusia berkualitas, CSR BNI Syariah ditujukan untuk semua jenis pendidikan baik formal maupun informal, baik umum maupun yang berbasis Islam. (Bapak Nugroho)
7. Apakah CSR di BNI Syariah telah berupaya menyentuh kepada komunitas seperti pengemis, pengangguran, anak terlantar dll? Sejauh ini belum, karena masih fokus dalam peningkatan pendidikan misalnya bedah sekolah, renovasi, pemenuhan sarana prasarana sekolah. (Bapak Nugroho)
8. Darimanakah alokasi dana CSR di BNI Syariah? Dana CSR diatur oleh BNI pusat yang berasal dari bonus donasi pegawai dan 5% keuntungan BNI Syariah. (Bapak Afif)
9. Bagaimanakah pengaruh CSR terhadap perkembangan profit? Beberapa tahun terakhir, profit BNI Syariah memang mengalami peningkatan yang signifikan. Apakah itu pengaruh CSR, belum bisa dipastikan. (Bapak Nugroho)
10. Menurut bapak/ ibu, apakah CSR sama dengan zakat? Di BNI Syariah sendiri, apakah setelah mengeluarkan dana untuk CSR tetap memenuhi kewajiban zakat? CSR berbeda dengan zakat. Besarnnya CSR belum ada peraturan yang menetapkan, tetapi kalau zakat sudah ada dalam dalil – dalil Islam tentang ketentuannya. Sebenarnya zakat adalah kewajiban masing – masing individu. Di BNI Syariah zakat ada pengelola sendiri yaitu UPZ dengan memotong secara otomatis pendapatan pegawai. Konsep CSR lebih luas tidak semata berbentuk charity. (Bapak Afif)
11. Siapakah pelaksana program CSR? Apakah dari pihak BNI Syariah sendiri atau bekerjasama dengan LSM? Pelaksanaan CSR BNI Syariah bekerja sama dengan PKPU cabang Semarang. (Bapak Nugroho)
12. Apakah keuntungan mengelola CSR bekerjasama dengan LSM? Keuntungan bekerja sama dengan LSM antara lain, mempermudah BNI Syariah dalam pendistribusian karena LSM (PKPU) telah mempunyai SDM terkait CSR, CSR akan lebih tepat sasaran karena LSM mempunyai akses dan manajemen tersendiri. (Bapak Nugroho)
13. Apakah CSR BNI Syariah bekerjasama dengan UPZ (Unit Pengelolaan Zakat) ? UPZ khusus mengelola zakat, sedangkan CSR diatur oleh serikat pekerja BNI Syariah pusat, sedangkan jika dana telah didistribusikan ke cabang, pengelolaan diserahkan sepenuhnya di cabang.(Bapak Afif)
14. Bagaimanakah upaya BNI Syariah terhadap distribusi CSR? Sudah terealisasi dimana saja dan dalam bidang apa saja? Di RA Darul Ulum Ngaliyan dalam bentuk bedah atau pembangunan sekolah sebagai korban banjir 2010, SDN Sukorejo 1 Gunungpati dalam bentuk renovasi sekolah dan pemenuhan perlengkapan sekolah. (Bapak Nugroho)
15. Apakah CSR di BNI Syariah bekerjasama dengan pemerintah dalam hal distribusi agar lebih merata dan maksimal? Untuk mencari sasaran dan mengidentifikasi need yang tepat pastinya bekerjasama dengan pemerintah setempat tingkat desa atau kecamatan. (Bapak Nugroho)
16. CSR adalah suatu hal atau konsep yang universal. Menurut bapak/ ibu, apakah yang membedakan CSR di BNI Syariah dengan perusahaan lain? CSR BNI Syariah adalah bentuk manajemen syukur perusahaan dan rasa kepedulian yang tinggi terhadap dunia pendidikan. (Bapak Nugroho)
17. Apa keuntungan Implementasi CSR secara tidak langsung yang dirasakan oleh BNI Syariah? Secara langsung memang tidak dapat dirasakan, tetapi dengan CSR diharapkan adanya komunikasi dan hubungan yang baik dengan masyarakat. (Bapak Nugroho)
18. Bagaimanakah pengaruh implementasi CSR terhadap citra BNI Syariah? Sejauh ini, nasabah selalu baik terhadap BNI Syariah, bermitra dan bekerjasama secara baik dan seimbang, tentang citra mungkin bisa ditanyakan kepada nasabah langsung. (Bapak Nugroho)
19. Bagaimanakah pengaruh CSR terhadap kepercayaan dan respon nasabah pada BNI Syariah?
Sebetulnya tidak semua nasabah mengetahui program CSR BNI Syariah, tetapi respon penerima CSR sangat antusias, manajemen berharap dapat berdampak positif karena BNI Syariah berniat dan beriktikad baik, semoga nasabah akan tetap percaya bekerjasama dengan BNI Syariah. (Bapak Nugroho)
TERIMA KASIH
Semarang, 12 Februari 2012 Pewawancara
(Eti Susilawati)
WAWANCARA DENGAN BAPAK DJOKO ADHI SAPUTRO (UNIT KEMITRAAN CSR MANAGEMENT) PKPU CABANG SEMARANG 1. Sejak kapan BNI Syariah dan PKPU bekerjasama mengelola dan mengimplementasikan CSR? Sejak bulan Juni tahun 2011
2. Bagaimana peran PKPU dalam mengelola dan mengimplementasikan dana CSR BNI Syariah ? Peran PKPU antara lain menetukan lembaga yang diassessment dan layak mendapatkan bantuan, kemudian menyalurkan dana CSR BNI Syariah secara langsung.
3. Bagaimana implementasi CSR BNI Syariah yang bekejasama dengan PKPU? Jika dilihat dari dana alurnya adalah dana dari BNI Syariah diserahkan kepada PKPU, dana CSR diserahkan kepada sasaran penerima, ada fee management maksimal 12 % untuk PKPU, LPJ PKPU ke BNI Syariah Implementasi CSR secara ringkasnya adalah PKPU mengassessment Perencaanaan pelaksanaan need penerima
Pelaksanaan sesuai rencana dan
Monitoring dan evaluasi
4. Sudah terealisasi dimana saja CSR BNI Syariah yang bekerjasama dengan PKPU? Bedah sekolah di RA Darul Ulum Ngaliyan, Semarang. Serta renovasi gedung (sarana prasarana) dan perlengkapan sekolah di SDN Sukorejo 1 Gunungpati, Semarang.
5. Sudah terealisasi dalam bidang atau bentuk apa saja CSR BNI Syariah yang bekerjasama dengan PKPU?
CSR BNI Syariah difokuskan di bidang pendidikan, maka realisasi yang dilakukan antara lain pembangunan gedung sekolah, renovasi sekolah, bantuan pendidikan yang terkait sarana prasarana.
6. Bagaimana respon penerima CSR BNI Syariah? Respon masyarakat, pendidik, peserta didik, pemerintah setempat sangat antusias,
senang
dan
berharap
CSR
BNI
Syariah
dapat
mengimplementasikan lebih luas dan merata.
7. Bagaimana pengelolaan dana CSR dan Zakat di PKPU Cabang Semarang? CSR dan zakat dipisahkan oleh unit manajemen yang berbeda. CSR biasanya diserahan untuk tujuan community development, maupun charity sedangkan zakat diserahkan untuk 8 asnaf yang tentunya harus sesuai dengan syariat Islam.
TERIMA KASIH
Semarang, 15 Maret 2012 Pewawancara
(Eti Susilawati)
WAWANCARA DENGAN BAPAK ARIF , RA DARUL ULUM, NGALIYAN , SEMARANG 1. Apakah benar sekolah RA Darul Ulum Ngaliyan mendapat dana CSR dari BNI Syariah? Benar, menerima 2. Tanggal berapa sekolah RA Darul Ulum medapat dana CSR dari BNI Syariah cabang Semarang? Pada tanggal 20 Juni 2011 3. Bagaimana kondisi sekolah sebelum mendapatkan dana CSR BNI Syariah cabang Semarang? Sekolah rusak parah dan tidak bisa difungsikan akibat bencana banjir akhir tahun 2010 4. Bagaimana proses implementasi CSR di sekolah RA Darul Ulum Ngaliyan? Dana didapatkan dari CSR BNI Syariah yang bekerjasama dengan PKPU Cabang Semarang, kemudian sebagai pelaksana pembangunan sekolah adalah swadaya masyarakat 5. Program apa saja yang direalisasikan terhadap dana CSR BNI Syariah di RA Darul Ulum ini? Pembangunan gedung sekolah 6. Bagaimana kondisi sekolah darul Ulum setelah mendapatkan CSR BNI Syariah cabang Semarang? Dari fisik, sekolah telah menjadi baik, bersih dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar. Dari segi kuantitas, murid RA Darul Ulum betambah dari yang sebelum dibangun hanya 30 – 40 siswa, setelah dibangun murid meningkat menjadi 60 – 70 siswa dengan 11 tenaga pengajar. 7. Berapa nominal dana yang diperolah pihak RA Darul Ulum, Ngaliyan? 50 Juta 8. Bagaimana respon pihak sekolah RA Darul Ulum, Serta masyarakat sekitar terhadap dana CSR BNI Syariah? Respon masyarakat sangat antusias dan senang, buktinya masyarakat banyak mendaftarkan putra putrinya ke RA Darul Ulum.
9. Apa harapan dan keinginan bapak / ibu terhadap CSR BNI Syariah selanjutnya? Diharapkan CSR BNI Syariah akan tetap ada, dan didistribusikan kepada pihak – pihak atau lembaga pendidikan yang benar – benar membutuhkan.
TERIMA KASIH Semarang, April 2012 Pewawancara
(Eti Susilawati)
LAMPIRAN 3 DAFAR SELURUH JAWABAN RESPONDEN ATAS KUESIONER TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI VARIABEL CSR CSR Resp
umur
sex
pend
Pek
Peng
economic rep (X1) P1
P2
P3
P4
legal resp (X2) Tot
P5
P6
P7
P8
ethical resp (X3) Tot
P9
P10
P11
P12
Philanthropic resp (X4) Tot
P13
P14
P15
P16
P17
Tot
1
1
2
3
2
1
5
4
4
4
17
4
3
4
5
16
4
4
4
4
16
3
4
4
4
4
19
2
1
2
3
2
1
4
4
4
5
17
4
4
4
5
17
4
4
5
4
17
4
4
5
4
4
21
3
2
1
3
2
1
4
4
4
5
17
4
5
4
5
18
4
4
5
5
18
4
4
4
4
5
21
4
2
1
3
2
1
4
4
4
3
15
3
5
4
5
17
4
4
5
5
18
4
3
4
4
4
19
5
2
1
3
4
1
3
4
4
4
15
4
5
4
4
17
4
4
4
4
16
5
4
5
4
4
22
6
2
2
4
2
1
4
5
4
5
18
4
5
4
4
17
3
4
5
4
16
4
4
5
4
5
22
7
1
2
3
4
1
4
4
5
4
17
4
4
5
3
16
4
4
4
5
17
4
4
4
3
4
19
8
2
1
1
1
1
4
4
3
3
14
3
4
4
4
15
4
4
3
4
15
4
4
4
4
4
20
9
2
1
4
2
2
5
4
5
4
18
4
5
4
5
18
5
4
5
5
19
5
4
4
5
5
23
10
2
2
4
2
1
3
4
4
4
15
3
4
4
4
15
5
4
3
3
15
4
4
4
3
4
19
11
1
2
3
4
1
4
4
5
5
18
5
4
4
4
17
5
4
4
5
18
4
4
4
5
4
21
12
2
2
3
2
2
4
5
4
3
16
4
4
5
4
17
4
5
3
5
17
4
4
4
5
5
22
13
1
1
4
2
1
5
5
5
4
19
4
4
5
4
17
4
5
5
5
19
4
5
4
4
3
20
14
1
1
3
2
1
4
4
4
4
16
4
4
3
5
16
4
3
4
4
15
4
4
4
4
3
19
15
2
1
3
3
1
5
4
5
4
18
4
4
3
4
15
3
4
5
4
16
3
4
4
5
4
20
16
2
2
4
1
2
5
4
5
5
19
4
5
4
5
18
4
5
5
4
18
5
5
4
5
4
23
17
1
2
4
4
1
4
5
4
4
17
4
4
5
5
18
4
3
4
4
15
5
4
5
4
3
21
18
1
2
4
4
1
3
4
4
2
13
3
4
4
5
16
4
5
5
5
19
5
4
4
5
5
23
19
2
1
4
2
1
5
5
4
5
19
3
4
5
4
16
4
5
4
4
17
4
5
5
4
4
22
20
1
2
3
4
1
5
4
3
4
16
4
5
4
4
17
5
4
3
4
16
5
5
4
3
5
22
21
1
2
4
4
1
4
4
4
4
16
3
3
3
3
12
4
3
3
4
14
3
3
3
4
4
17
22
1
1
4
4
1
3
4
3
4
14
4
3
3
4
14
3
3
3
4
13
4
3
2
4
4
17
23
1
2
4
3
1
5
4
4
4
17
4
4
4
4
16
4
4
5
5
18
5
5
4
4
4
22
24
2
1
3
2
1
3
4
5
4
16
4
5
4
4
17
5
4
5
4
18
4
5
4
4
5
22
25
2
1
4
2
2
4
5
4
5
18
4
4
5
5
18
4
4
5
4
17
4
5
4
5
4
22
26
1
2
4
3
1
5
4
3
4
16
4
4
5
4
17
4
5
4
4
17
5
4
4
4
3
20
27
2
1
4
1
1
5
4
4
4
17
5
4
5
4
18
4
3
3
4
14
5
5
5
4
4
23
28
2
1
3
2
1
4
4
5
5
18
4
4
3
4
15
4
5
4
4
17
5
4
5
5
5
24
29
2
1
3
2
1
4
4
4
5
17
4
4
4
4
16
5
5
5
4
19
4
4
5
4
5
22
30
1
1
4
4
1
5
4
5
4
18
4
4
5
4
17
5
4
4
5
18
4
4
4
4
4
20
31
1
1
3
4
1
5
4
4
4
17
4
5
4
4
17
5
5
4
4
18
5
5
4
4
4
22
32
2
1
3
1
1
5
4
4
5
18
5
4
4
4
17
5
5
4
4
18
4
5
5
5
4
23
33
2
2
4
2
1
4
5
4
4
17
5
5
4
4
18
5
5
4
4
18
3
4
5
4
5
21
34
2
1
1
2
1
5
5
4
4
18
5
4
5
4
18
4
5
4
4
17
5
4
4
5
4
22
35
1
1
3
2
1
5
4
3
3
15
2
4
3
4
13
4
4
3
3
14
4
3
4
4
4
19
36
1
2
4
4
1
5
5
4
4
18
5
4
4
5
18
5
5
5
5
20
4
5
5
4
4
22
37
1
2
4
4
1
5
4
5
5
19
5
4
5
5
19
5
4
4
4
17
5
5
4
5
5
24
38
1
1
3
4
1
4
5
4
3
16
5
4
4
3
16
4
5
5
4
18
5
5
5
4
3
22
39
1
1
3
4
1
4
4
3
3
14
4
4
4
4
16
3
3
4
3
13
3
4
3
4
3
17
40
1
1
3
2
1
3
3
4
3
13
4
3
2
3
12
3
4
2
4
13
2
3
3
2
2
12
41
2
1
4
2
1
4
5
4
5
18
4
4
5
4
17
4
4
3
4
15
5
4
4
4
5
22
42
2
1
3
2
1
5
5
4
4
18
5
5
5
5
20
4
4
5
5
18
4
5
4
5
5
23
43
2
2
4
2
1
4
4
5
4
17
4
4
5
4
17
4
5
3
4
16
5
4
4
5
3
21
44
2
2
4
1
1
5
4
4
3
16
4
5
4
4
17
5
4
4
4
17
5
4
5
5
4
23
45
2
1
3
2
1
5
4
4
5
18
4
3
4
4
15
5
4
5
4
18
5
4
4
4
4
21
46
2
1
3
1
1
5
5
5
5
20
4
4
4
5
17
5
5
4
5
19
5
4
4
5
5
23
47
2
1
3
2
2
5
4
4
5
18
5
5
4
4
18
4
4
5
5
18
5
4
4
5
5
23
48
2
1
3
2
1
5
4
5
5
19
4
4
4
5
17
5
4
4
5
18
5
4
4
4
5
22
49
1
1
4
2
1
5
4
4
4
17
5
4
4
4
17
4
4
5
4
17
4
4
5
5
4
22
50
2
1
4
2
1
4
5
4
4
17
5
4
4
3
16
4
4
5
4
17
4
3
4
4
3
18
51
2
2
3
4
1
5
4
4
5
18
4
5
4
4
17
5
5
4
4
18
5
4
4
4
4
21
52
1
2
3
2
1
5
4
4
4
17
5
4
4
5
18
4
5
4
4
17
3
5
5
4
3
20
53
2
1
3
2
1
4
4
5
5
18
4
5
4
5
18
4
5
4
5
18
5
5
5
4
4
23
54
2
1
1
3
1
5
4
4
5
18
5
4
5
4
18
4
4
5
4
17
4
5
4
4
5
22
55
1
2
4
4
1
4
3
4
4
15
4
5
4
5
18
3
5
4
4
16
4
4
4
4
3
19
56
1
2
3
4
1
4
4
5
4
17
4
5
4
5
18
5
4
4
5
18
4
5
4
4
5
22
57
1
2
4
4
1
3
3
4
4
14
5
4
5
4
18
3
4
4
4
15
3
4
4
4
3
18
58
1
2
4
4
1
5
4
4
5
18
4
3
4
4
15
5
5
4
5
19
4
4
5
4
4
21
59
1
1
3
2
1
4
5
4
5
18
4
4
3
4
15
4
4
5
5
18
5
4
4
5
4
22
60
2
1
4
2
1
4
3
4
3
14
4
4
5
5
18
4
4
4
5
17
5
4
4
3
5
21
61
2
1
4
2
1
5
4
5
4
18
4
5
4
5
18
4
4
3
4
15
4
5
4
4
5
22
62
2
2
3
2
1
4
5
4
4
17
5
4
4
4
17
5
4
5
4
18
5
4
4
5
4
22
63
2
1
4
2
1
5
4
4
5
18
4
5
4
5
18
5
5
4
4
18
5
5
4
4
4
22
64
2
2
4
2
1
4
5
4
4
17
5
4
5
5
19
4
4
5
4
17
4
5
4
4
5
22
65
1
2
4
2
1
4
4
4
4
16
3
5
4
4
16
5
4
5
4
18
4
5
4
4
5
22
66
2
1
4
1
1
4
4
4
3
15
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
4
4
4
4
3
19
67
2
2
4
1
1
5
4
4
5
18
4
4
5
4
17
5
4
4
4
17
4
4
4
4
4
20
68
2
2
4
2
1
5
5
5
4
19
5
5
4
4
18
4
4
4
4
16
4
5
4
4
4
21
69
2
1
4
2
1
4
4
5
4
17
4
4
5
4
17
3
4
5
4
16
4
4
5
4
4
21
70
1
2
3
4
1
5
4
3
4
16
4
4
4
3
15
4
4
4
5
17
5
4
4
4
4
21
71
2
1
4
2
1
5
4
4
5
18
4
4
5
4
17
5
4
3
4
16
5
5
4
4
5
23
72
2
1
3
2
1
4
4
5
4
17
3
4
5
4
16
5
4
4
5
18
5
4
4
4
4
21
73
2
1
4
2
1
5
4
3
4
16
5
4
5
4
18
4
5
4
4
17
5
4
4
5
4
22
74
1
2
4
4
1
4
5
4
5
18
4
4
5
5
18
5
4
3
4
16
4
5
4
4
3
20
75
2
1
2
2
1
4
4
5
4
17
4
5
4
5
18
4
4
5
4
17
5
5
5
5
5
25
76
2
2
4
2
2
5
4
4
5
18
5
5
4
5
19
4
4
4
4
16
4
5
5
5
5
24
77
2
2
4
2
1
4
3
4
3
14
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
4
4
3
4
3
18
78
2
2
3
2
1
5
4
4
5
18
5
5
4
4
18
5
5
4
4
18
5
5
5
4
5
24
79
2
1
3
1
1
4
5
4
2
15
3
4
4
4
15
4
5
3
4
16
5
5
5
4
4
23
80
1
1
3
2
1
5
4
5
4
18
4
4
5
4
17
4
5
4
4
17
4
5
4
4
4
21
81
2
1
3
2
1
5
4
4
4
17
3
4
5
5
17
4
4
5
4
17
4
4
5
4
5
22
82
2
1
4
2
1
5
4
5
4
18
4
3
4
5
16
4
3
4
5
16
4
4
5
5
4
22
83
1
2
4
4
1
4
4
4
5
17
4
4
3
3
14
4
4
4
3
15
3
3
2
4
3
15
84
1
2
3
4
1
4
4
3
3
14
3
3
4
4
14
4
3
4
3
14
4
3
4
3
4
18
85
1
2
3
4
1
4
4
4
3
15
4
4
4
3
15
4
4
4
4
16
4
4
4
4
4
20
86
1
2
3
4
1
2
4
4
3
13
4
4
5
4
17
4
3
4
4
15
5
5
4
4
4
22
87
1
2
3
4
1
3
4
4
3
14
4
3
3
3
13
4
4
4
5
17
4
4
3
4
3
18
88
1
2
3
4
1
4
4
5
4
17
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
4
4
5
5
5
23
89
1
2
3
4
1
4
4
4
4
16
5
5
4
5
19
3
3
4
4
14
3
4
4
4
5
20
90
1
2
3
4
1
5
4
4
5
18
5
5
5
5
20
5
5
4
4
18
4
4
4
4
5
21
91
1
2
3
4
1
5
5
4
4
18
4
5
4
4
17
5
4
5
4
18
5
5
4
4
5
23
92
2
2
4
2
1
5
5
4
4
18
4
5
5
5
19
4
5
4
4
17
5
3
4
4
5
21
93
2
1
4
1
1
3
4
4
5
16
5
4
4
4
17
3
5
4
4
16
3
4
5
5
4
21
94
2
2
4
2
1
4
4
5
4
17
4
5
4
3
16
3
4
4
5
16
4
4
4
5
4
21
95
2
2
4
2
1
4
4
4
5
17
4
4
4
4
16
5
4
4
5
18
4
4
5
4
4
21
96
2
1
4
2
2
4
4
5
4
17
4
4
5
4
17
4
5
4
4
17
4
5
4
5
4
22
97
2
1
4
2
2
4
5
4
4
17
5
4
4
5
18
4
4
5
4
17
4
5
4
4
5
22
98
1
2
3
4
1
4
3
4
4
15
4
5
4
4
17
5
4
4
4
17
4
5
4
4
5
22
99
1
2
3
3
1
4
4
5
4
17
4
5
4
3
16
4
5
4
4
17
4
5
5
5
4
23
100
1
2 3 TOTAL
4
1
5
4
4
4
17
5
5
5
4
19
4
5
5
5
19
5
4
4
5
5
23
433
417
417
412
1679
413
423
420
421
1677
420
422
415
422
1679
426
427
419
422
417
2111
TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI VARIABEL CITRA
Citra Resp
umur
sex
pend
Pek
Peng
Nilai (X5)
Experc (X6)
P18
P19
P20
P21
Tot
Kual tek & fungsional (X7)
P22
P23
P24
P25
Tot
P26
P27
P28
P29
P30
Tot
1
1
2
3
2
1
3
4
5
3
15
4
3
4
4
15
3
4
3
4
3
17
2
1
2
3
2
1
5
4
4
5
18
4
4
5
4
17
4
4
4
4
5
21
3
2
1
3
2
1
4
4
4
4
16
4
5
4
4
17
4
4
4
4
4
20
4
2
1
3
2
1
3
3
3
4
13
2
4
4
4
14
4
4
4
3
3
18
5
2
1
3
4
1
4
4
5
4
17
4
5
4
4
17
5
4
5
4
5
23
6
2
2
4
2
1
5
4
5
4
18
5
5
5
4
19
4
5
4
4
5
22
7
1
2
3
4
1
4
4
4
5
17
4
4
3
4
15
5
4
4
4
3
20
8
2
1
1
1
1
3
4
4
4
15
4
4
4
4
16
3
4
4
4
4
19
9
2
1
4
2
2
4
5
4
4
17
5
4
4
5
18
4
4
5
4
5
22
10
2
2
4
2
1
4
4
5
4
17
3
4
4
3
14
4
4
3
4
4
19
11
1
2
3
4
1
4
4
4
5
17
4
4
4
5
17
4
4
4
4
5
21
12
2
2
3
2
2
4
5
4
4
17
4
5
4
3
16
4
5
5
4
4
22
13
1
1
4
2
1
4
4
5
5
18
5
5
4
4
18
5
4
5
4
4
22
14
1
1
3
2
1
5
4
3
3
15
3
3
4
4
14
4
3
4
4
4
19
15
2
1
3
3
1
4
5
5
4
18
4
4
5
4
17
5
5
4
4
5
23
16
2
2
4
1
2
4
4
4
5
17
5
4
5
5
19
5
4
4
5
4
22
17
1
2
4
4
1
4
4
5
4
17
5
4
4
4
17
5
5
4
4
4
22
18
1
2
4
4
1
4
5
5
4
18
3
4
5
4
16
4
5
5
4
4
22
19
2
1
4
2
1
4
3
3
4
14
5
4
5
4
18
5
4
4
5
5
23
20
1
2
3
4
1
4
5
3
4
16
5
5
5
5
20
5
4
5
4
4
22
21
1
2
4
4
1
4
4
4
4
16
4
4
3
4
15
3
4
4
4
4
19
22
1
1
4
4
1
4
4
3
5
16
4
5
4
3
16
2
3
4
3
3
15
23
1
2
4
3
1
4
5
5
5
19
4
5
5
4
18
4
4
4
4
5
21
24
2
1
3
2
1
4
4
5
4
17
4
4
5
4
17
4
5
4
4
5
22
25
2
1
4
2
2
5
4
5
4
18
4
4
4
5
17
5
4
4
4
5
22
26
1
2
4
3
1
4
4
4
3
15
4
3
4
3
14
4
4
5
5
4
22
27
2
1
4
1
1
4
5
4
3
16
4
4
5
4
17
5
4
4
5
4
22
28
2
1
3
2
1
4
5
4
4
17
4
5
4
5
18
5
4
4
4
5
22
29
2
1
3
2
1
4
3
4
5
16
4
4
4
4
16
5
4
4
4
5
22
30
1
1
4
4
1
3
5
4
4
16
3
3
3
3
12
4
5
4
4
5
22
31
1
1
3
4
1
5
5
4
4
18
5
4
4
4
17
5
4
4
5
4
22
32
2
1
3
1
1
5
4
5
5
19
5
5
5
4
19
4
5
5
5
4
23
33
2
2
4
2
1
4
5
4
5
18
5
4
4
4
17
3
5
4
4
5
21
34
2
1
1
2
1
4
4
4
5
17
4
5
5
5
19
5
4
4
4
5
22
35
1
1
3
2
1
3
4
4
3
14
4
4
5
3
16
4
3
5
4
4
20
36
1
2
4
4
1
5
4
4
5
18
5
5
4
4
18
5
5
5
4
4
23
37
1
2
4
4
1
5
4
4
4
17
4
4
3
4
15
5
5
5
4
4
23
38
1
1
3
4
1
4
4
4
5
17
4
5
4
5
18
4
4
4
4
5
21
39
1
1
3
4
1
3
4
4
4
15
4
5
4
4
17
3
4
4
4
4
19
40
1
1
3
2
1
3
3
3
3
12
4
3
3
4
14
3
4
3
3
3
16
41
2
1
4
2
1
5
5
5
5
20
4
4
4
5
17
5
4
4
5
5
23
42
2
1
3
2
1
3
4
4
4
15
4
5
4
3
16
4
4
4
4
4
20
43
2
2
4
2
1
4
4
5
4
17
4
5
4
4
17
5
4
4
5
3
21
44
2
2
4
1
1
4
4
5
4
17
4
5
5
5
19
4
4
4
5
4
21
45
2
1
3
2
1
5
4
5
4
18
4
5
3
4
16
5
4
4
4
4
21
46
2
1
3
1
1
4
4
5
5
18
4
3
4
5
16
4
4
5
4
4
21
47
2
1
3
2
2
4
4
5
5
18
4
5
4
3
16
5
4
5
4
5
23
48
2
1
3
2
1
5
5
5
4
19
4
4
5
5
18
4
4
4
5
5
22
49
1
1
4
2
1
4
5
4
4
17
5
4
4
4
17
5
5
4
4
4
22
50
2
1
4
2
1
4
5
4
3
16
5
4
5
4
18
4
5
4
4
5
22
51
2
2
3
4
1
5
5
5
4
19
5
4
3
4
16
5
4
5
4
4
22
52
1
2
3
2
1
4
4
5
4
17
5
5
5
5
20
4
5
5
4
5
23
53
2
1
3
2
1
5
5
4
3
17
4
3
3
4
14
5
5
4
5
4
23
54
2
1
1
3
1
4
4
5
4
17
5
5
4
5
19
5
4
5
5
5
24
55
1
2
4
4
1
4
5
3
3
15
4
5
4
3
16
5
4
4
3
4
20
56
1
2
3
4
1
4
5
4
5
18
4
4
5
4
17
4
5
4
4
5
22
57
1
2
4
4
1
5
4
4
3
16
4
3
4
4
15
4
5
4
3
4
20
58
1
2
4
4
1
4
5
4
4
17
3
4
5
4
16
4
4
5
4
4
21
59
1
1
3
2
1
4
5
4
3
16
5
4
4
4
17
4
5
5
4
4
22
60
2
1
4
2
1
4
5
4
4
17
5
5
4
5
19
4
5
5
5
4
23
61
2
1
4
2
1
4
4
5
4
17
4
5
4
4
17
5
5
4
4
5
23
62
2
2
3
2
1
5
3
4
4
16
4
4
3
3
14
4
4
5
4
4
21
63
2
1
4
2
1
5
4
4
5
18
4
5
4
4
17
3
4
5
4
4
20
64
2
2
4
2
1
4
5
4
4
17
5
5
5
5
20
5
5
4
4
5
23
65
1
2
4
2
1
4
4
4
5
17
3
4
5
4
16
5
4
5
4
5
23
66
2
1
4
1
1
4
4
4
4
16
5
5
4
4
18
4
4
4
4
4
20
67
2
2
4
1
1
3
4
4
4
15
4
4
4
5
17
4
4
4
5
4
21
68
2
2
4
2
1
4
5
5
4
18
5
4
4
5
18
4
4
4
5
4
21
69
2
1
4
2
1
4
5
3
5
17
4
5
4
4
17
5
5
4
4
4
22
70
1
2
3
4
1
4
4
5
4
17
5
4
4
4
17
5
5
4
4
5
23
71
2
1
4
2
1
4
4
5
4
17
5
5
5
4
19
5
4
4
5
4
22
72
2
1
3
2
1
5
4
4
4
17
5
4
4
3
16
4
5
4
4
5
22
73
2
1
4
2
1
4
5
4
4
17
5
4
5
4
18
4
5
4
4
4
21
74
1
2
4
4
1
4
3
4
4
15
4
4
5
3
16
5
4
4
4
4
21
75
2
1
2
2
1
4
4
5
4
17
5
4
5
5
19
5
4
4
4
4
21
76
2
2
4
2
2
4
4
4
4
16
5
4
4
5
18
4
4
4
3
4
19
77
2
2
4
2
1
4
4
4
4
16
4
3
4
3
14
4
4
4
4
4
20
78
2
2
3
2
1
4
5
5
5
19
5
4
5
4
18
4
5
5
5
4
23
79
2
1
3
1
1
4
4
4
3
15
4
4
3
3
14
4
4
5
5
4
22
80
1
1
3
2
1
5
4
4
4
17
4
5
4
4
17
4
5
4
4
4
21
81
2
1
3
2
1
4
5
5
4
18
4
4
5
4
17
4
4
5
4
4
21
82
2
1
4
2
1
5
4
5
5
19
4
5
5
4
18
5
4
5
4
4
22
83
1
2
4
4
1
2
3
2
3
10
2
3
2
2
9
2
3
2
3
3
13
84
1
2
3
4
1
4
4
3
4
15
4
4
4
4
16
4
4
4
3
3
18
85
1
2
3
4
1
4
4
4
4
16
4
4
4
3
15
4
4
4
4
4
20
86
1
2
3
4
1
2
5
5
4
16
4
4
5
4
17
4
5
4
4
4
21
87
1
2
3
4
1
4
4
4
4
16
5
5
2
5
17
4
4
4
5
5
22
88
1
2
3
4
1
4
4
4
5
17
4
4
4
5
17
4
5
4
5
4
22
89
1
2
3
4
1
4
4
3
4
15
4
4
5
4
17
4
5
4
3
4
20
90
1
2
3
4
1
4
4
5
4
17
5
5
4
5
19
5
5
5
4
5
24
91
1
2
3
4
1
5
4
4
4
17
4
4
4
3
15
3
3
3
4
3
16
92
2
2
4
2
1
4
4
5
5
18
4
5
4
5
18
4
4
4
5
4
21
93
2
1
4
1
1
4
5
4
4
17
3
4
5
4
16
4
5
4
4
4
21
94
2
2
4
2
1
4
3
4
5
16
4
4
4
5
17
5
5
5
4
5
24
95
2
2
4
2
1
5
4
4
4
17
5
5
5
4
19
4
5
4
4
5
22
96
2
1
4
2
2
4
5
4
5
18
4
4
5
4
17
5
5
4
4
5
23
97
2
1
4
2
2
5
5
5
5
20
4
4
4
5
17
4
4
5
4
4
21
98
1
2
3
4
1
4
4
4
3
15
4
4
3
4
15
4
4
4
4
3
19
99
1
2
3
3
1
4
4
5
4
17
4
4
5
4
17
4
4
5
4
4
21
100
1
2
3
4
1
4
5
4
5
18
4
4
5
4
17
4
5
4
4
4
21
409
425
423
414
1671
420
425
420
408
1673
425
431
424
412
423
2115
TOTAL
TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI VARIABEL KEPERCAYAAN Kepercayaan Resp
umur
sex
pend
Pek
Peng
Kep Objek (X8) P31
P32
P33
Kep atribut (X9) Tot
P34
P35
P36
P37
Kep manfaat (X10) Tot
P38
P39
P40
P41
P42
Tot
1
1
2
3
2
1
4
3
4
11
4
4
4
3
15
4
4
4
1
2
15
2
1
2
3
2
1
4
5
4
13
4
5
4
4
17
4
5
4
5
4
22
3
2
1
3
2
1
4
4
4
12
4
4
4
4
16
4
4
4
4
4
20
4
2
1
3
2
1
3
4
4
11
4
4
4
4
16
4
4
4
4
4
20
5
2
1
3
4
1
5
4
5
14
4
4
4
5
17
5
5
5
4
5
24
6
2
2
4
2
1
4
5
5
14
4
4
5
5
18
4
4
5
5
4
22
7
1
2
3
4
1
4
4
4
12
4
5
5
5
19
4
4
4
4
5
21
8
2
1
1
1
1
4
4
4
12
4
4
4
5
17
4
4
4
4
4
20
9
2
1
4
2
2
4
4
5
13
4
4
5
4
17
4
5
5
5
4
23
10
2
2
4
2
1
3
4
4
11
4
5
5
5
19
5
4
3
4
4
20
11
1
2
3
4
1
4
5
4
13
5
5
5
4
19
4
4
4
5
5
22
12
2
2
3
2
2
4
4
4
12
3
5
4
5
17
5
4
4
4
4
21
13
1
1
4
2
1
5
5
5
15
4
5
5
4
18
4
4
5
5
4
22
14
1
1
3
2
1
4
4
4
12
4
5
2
4
15
4
4
4
4
4
20
15
2
1
3
3
1
4
4
5
13
5
5
4
5
19
5
5
4
5
4
23
16
2
2
4
1
2
4
5
4
13
5
4
5
4
18
4
5
4
4
4
21
17
1
2
4
4
1
5
5
4
14
4
5
4
5
18
4
5
4
5
4
22
18
1
2
4
4
1
5
4
5
14
4
5
5
5
19
4
4
4
5
4
21
19
2
1
4
2
1
5
4
4
13
5
5
4
4
18
5
5
4
5
4
23
20
1
2
3
4
1
5
3
4
12
5
4
5
5
19
5
5
5
5
5
25
21
1
2
4
4
1
4
5
5
14
5
5
5
5
20
4
4
4
4
4
20
22
1
1
4
4
1
3
4
4
11
3
3
4
3
13
4
3
4
2
2
15
23
1
2
4
3
1
3
5
4
12
4
4
4
4
16
4
4
4
3
3
18
24
2
1
3
2
1
4
5
4
13
4
3
4
4
15
4
3
4
4
3
18
25
2
1
4
2
2
4
5
4
13
5
4
4
5
18
4
4
4
5
5
22
26
1
2
4
3
1
4
3
4
11
5
4
4
4
17
4
4
5
4
4
21
27
2
1
4
1
1
4
4
4
12
5
4
5
4
18
4
4
4
3
4
19
28
2
1
3
2
1
4
5
5
14
4
4
5
4
17
4
4
4
5
4
21
29
2
1
3
2
1
5
3
4
12
5
5
4
4
18
4
4
5
5
4
22
30
1
1
4
4
1
4
4
5
13
4
5
4
5
18
4
4
4
4
5
21
31
1
1
3
4
1
5
5
5
15
5
5
4
4
18
4
5
5
5
5
24
32
2
1
3
1
1
4
5
5
14
5
4
4
4
17
5
5
4
5
5
24
33
2
2
4
2
1
4
4
5
13
5
4
4
5
18
5
5
4
4
5
23
34
2
1
1
2
1
4
5
5
14
5
4
5
5
19
4
4
5
5
4
22
35
1
1
3
2
1
4
5
4
13
4
4
3
3
14
4
4
5
4
3
20
36
1
2
4
4
1
5
5
4
14
5
4
5
4
18
5
5
5
5
5
25
37
1
2
4
4
1
4
4
4
12
5
5
4
5
19
5
5
4
4
4
22
38
1
1
3
4
1
4
4
5
13
4
4
5
4
17
4
4
5
5
5
23
39
1
1
3
4
1
3
4
5
12
3
4
4
4
15
4
5
5
4
2
20
40
1
1
3
2
1
4
4
4
12
4
4
4
4
16
3
3
3
3
3
15
41
2
1
4
2
1
5
5
5
15
4
4
5
5
18
4
5
4
4
5
22
42
2
1
3
2
1
4
5
5
14
5
5
4
4
18
4
4
4
4
4
20
43
2
2
4
2
1
4
5
4
13
5
5
4
4
18
5
5
5
4
5
24
44
2
2
4
1
1
4
5
5
14
5
4
4
5
18
4
4
5
4
5
22
45
2
1
3
2
1
4
5
5
14
4
5
5
5
19
5
5
4
5
4
23
46
2
1
3
1
1
5
4
4
13
5
4
5
5
19
4
4
4
5
5
22
47
2
1
3
2
2
4
4
5
13
4
5
5
5
19
4
4
4
5
4
21
48
2
1
3
2
1
5
5
5
15
4
5
4
4
17
5
5
5
4
4
23
49
1
1
4
2
1
4
4
4
12
4
5
5
5
19
5
5
4
5
4
23
50
2
1
4
2
1
4
4
5
13
4
4
5
4
17
5
5
4
5
4
23
51
2
2
3
4
1
4
5
5
14
5
5
4
3
17
4
5
4
5
5
23
52
1
2
3
2
1
4
5
5
14
4
4
5
5
18
4
4
5
5
4
22
53
2
1
3
2
1
4
5
5
14
4
3
4
4
15
5
5
4
4
5
23
54
2
1
1
3
1
4
4
5
13
4
4
5
5
18
4
4
4
5
3
20
55
1
2
4
4
1
4
4
4
12
5
5
4
4
18
4
4
3
4
3
18
56
1
2
3
4
1
4
5
5
14
5
4
5
5
19
4
5
5
4
5
23
57
1
2
4
4
1
4
4
4
12
4
5
3
3
15
4
4
3
3
4
18
58
1
2
4
4
1
4
5
4
13
3
3
4
4
14
5
5
5
5
4
24
59
1
1
3
2
1
5
4
4
13
5
4
4
5
18
4
4
5
4
4
21
60
2
1
4
2
1
5
4
4
13
5
4
4
4
17
5
5
5
5
5
25
61
2
1
4
2
1
4
5
4
13
4
5
4
4
17
4
4
5
4
5
22
62
2
2
3
2
1
4
5
5
14
4
5
4
5
18
4
4
4
4
5
21
63
2
1
4
2
1
4
5
4
13
4
4
5
4
17
4
4
5
4
3
20
64
2
2
4
2
1
5
4
5
14
4
5
5
4
18
4
4
5
5
4
22
65
1
2
4
2
1
5
5
4
14
4
5
4
4
17
4
5
5
4
5
23
66
2
1
4
1
1
4
5
4
13
4
4
4
5
17
4
4
4
4
4
20
67
2
2
4
1
1
4
4
4
12
4
4
5
4
17
3
4
4
4
4
19
68
2
2
4
2
1
4
5
4
13
4
4
3
3
14
4
5
5
4
4
22
69
2
1
4
2
1
4
5
4
13
4
5
4
5
18
4
4
4
4
4
20
70
1
2
3
4
1
4
4
4
12
5
4
4
3
16
4
4
4
5
5
22
71
2
1
4
2
1
5
4
4
13
5
5
5
4
19
3
3
4
4
3
17
72
2
1
3
2
1
4
4
4
12
5
4
4
5
18
4
4
5
4
4
21
73
2
1
4
2
1
4
4
5
13
4
4
5
4
17
4
5
5
4
5
23
74
1
2
4
4
1
4
4
5
13
4
4
4
5
17
4
4
4
5
3
20
75
2
1
2
2
1
5
4
5
14
4
5
4
4
17
5
5
4
4
4
22
76
2
2
4
2
2
4
4
4
12
3
4
4
4
15
5
5
5
4
4
23
77
2
2
4
2
1
4
4
4
12
4
4
4
4
16
4
4
4
4
4
20
78
2
2
3
2
1
4
4
4
12
5
5
5
4
19
4
5
4
5
4
22
79
2
1
3
1
1
5
5
5
15
4
4
5
4
17
4
4
5
4
4
21
80
1
1
3
2
1
5
5
5
15
4
4
5
4
17
4
5
5
5
5
24
81
2
1
3
2
1
5
5
5
15
4
4
4
3
15
4
4
5
5
5
23
82
2
1
4
2
1
5
4
4
13
5
4
4
4
17
5
5
4
4
4
22
83
1
2
4
4
1
4
5
4
13
4
5
4
4
17
3
3
2
2
2
12
84
1
2
3
4
1
4
5
4
13
5
4
4
3
16
4
4
4
3
4
19
85
1
2
3
4
1
4
4
4
12
4
4
4
4
16
4
4
4
4
3
19
86
1
2
3
4
1
4
3
5
12
4
4
3
4
15
5
5
5
4
5
24
87
1
2
3
4
1
3
4
4
11
4
3
3
4
14
4
4
5
3
4
20
88
1
2
3
4
1
4
5
4
13
4
5
5
4
18
4
4
4
4
4
20
89
1
2
3
4
1
4
4
5
13
5
5
4
4
18
3
4
4
4
4
19
90
1
2
3
4
1
4
5
4
13
5
4
4
3
16
3
4
5
4
5
21
91
1
2
3
4
1
4
5
5
14
4
4
4
4
16
4
4
4
4
4
20
92
2
2
4
2
1
5
4
4
13
4
4
5
4
17
4
5
4
4
5
22
93
2
1
4
1
1
5
4
4
13
5
4
4
5
18
4
5
4
4
4
21
94
2
2
4
2
1
5
4
4
13
4
5
3
4
16
4
5
5
5
4
23
95
2
2
4
2
1
4
4
4
12
5
4
4
4
17
4
4
5
5
4
22
96
2
1
4
2
2
4
4
4
12
5
4
4
5
18
4
4
4
5
5
22
97
2
1
4
2
2
4
5
4
13
4
5
4
4
17
4
5
4
5
5
23
98
1
2
3
4
1
4
3
4
11
4
4
3
4
15
4
4
5
5
4
22
99
1
2
3
3
1
5
4
4
13
5
4
4
4
17
5
4
4
5
5
23
100
1
2
3
4
1
5
4
4
13
4
5
4
4
17
5
4
4
5
5
23
421
437
438
1296
432
434
425
423
1714
418
433
432
428
415
2126
TOTAL
LAMPIRAN 4 TANGGAPAN RESPONBDEN MENGENAI INSTRUMEN VARIABEL CSR
P1 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
1.0
1.0
1.0
RR
9
9.0
9.0
10.0
S
46
46.0
46.0
56.0
SS
44
44.0
44.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P2 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
6.0
6.0
6.0
S
71
71.0
71.0
77.0
SS
23
23.0
23.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P3 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
9
9.0
9.0
9.0
S
65
65.0
65.0
74.0
SS
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P4 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
2
2.0
2.0
2.0
RR
15
15.0
15.0
17.0
S
52
52.0
52.0
69.0
SS
31
31.0
31.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P5 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
1.0
1.0
1.0
RR
11
11.0
11.0
12.0
S
62
62.0
62.0
74.0
SS
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P6 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
9
9.0
9.0
9.0
S
59
59.0
59.0
68.0
SS
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P7 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
1.0
1.0
1.0
RR
9
9.0
9.0
10.0
S
59
59.0
59.0
69.0
SS
31
31.0
31.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P8 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
RR
11
11.0
11.0
11.0
S
57
57.0
57.0
68.0
SS
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P9 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
RR
11
11.0
11.0
11.0
S
58
58.0
58.0
69.0
SS
31
31.0
31.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P10 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
RR
10
10.0
10.0
10.0
S
58
58.0
58.0
68.0
SS
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P11 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
1.0
1.0
1.0
RR
14
14.0
14.0
15.0
S
54
54.0
54.0
69.0
SS
31
31.0
31.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P12 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
5.0
5.0
5.0
S
68
68.0
68.0
73.0
SS
27
27.0
27.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P13 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
1.0
1.0
1.0
RR
10
10.0
10.0
11.0
S
51
51.0
51.0
62.0
SS
38
38.0
38.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P14 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
9
9.0
9.0
9.0
S
55
55.0
55.0
64.0
SS
36
36.0
36.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P15 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
2
2.0
2.0
2.0
RR
5
5.0
5.0
7.0
S
65
65.0
65.0
72.0
SS
28
28.0
28.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P16 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
1.0
1.0
1.0
RR
5
5.0
5.0
6.0
S
65
65.0
65.0
71.0
SS
29
29.0
29.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P17 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
1.0
1.0
1.0
RR
16
16.0
16.0
17.0
S
48
48.0
48.0
65.0
SS
35
35.0
35.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
TANGGAPAN RESPONBDEN MENGENAI INSTRUMEN VARIABEL CITRA P18 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
2
2.0
2.0
2.0
RR
9
9.0
9.0
11.0
S
67
67.0
67.0
78.0
SS
22
22.0
22.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P19 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
8.0
8.0
8.0
S
59
59.0
59.0
67.0
SS
33
33.0
33.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P20 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
1.0
1.0
1.0
RR
10
10.0
10.0
11.0
S
54
54.0
54.0
65.0
SS
35
35.0
35.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P21 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
RR
14
14.0
14.0
14.0
S
58
58.0
58.0
72.0
SS
28
28.0
28.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P22 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
2
2.0
2.0
2.0
RR
7
7.0
7.0
9.0
S
60
60.0
60.0
69.0
SS
31
31.0
31.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P23 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
RR
10
10.0
10.0
10.0
S
55
55.0
55.0
65.0
SS
35
35.0
35.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P24 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
2
2.0
2.0
2.0
RR
11
11.0
11.0
13.0
S
52
52.0
52.0
65.0
SS
35
35.0
35.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P25 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
1.0
1.0
1.0
RR
16
16.0
16.0
17.0
S
57
57.0
57.0
74.0
SS
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P26 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
2
2.0
2.0
2.0
RR
8
8.0
8.0
10.0
S
53
53.0
53.0
63.0
SS
37
37.0
37.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P27 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
5.0
5.0
5.0
S
59
59.0
59.0
64.0
SS
36
36.0
36.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P28 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
1.0
1.0
1.0
RR
4
4.0
4.0
5.0
S
65
65.0
65.0
70.0
SS
30
30.0
30.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P29 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
9
9.0
9.0
9.0
S
70
70.0
70.0
79.0
SS
21
21.0
21.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P30 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
RR
10
10.0
10.0
10.0
S
57
57.0
57.0
67.0
SS
33
33.0
33.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
TANGGAPAN RESPONBDEN MENGENAI INSTRUMEN VARIABEL KEPERCAYAAN P31 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
6.0
6.0
6.0
S
67
67.0
67.0
73.0
SS
27
27.0
27.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P32 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
6.0
6.0
6.0
S
51
51.0
51.0
57.0
SS
43
43.0
43.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P33 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
S
62
62.0
62.0
62.0
SS
38
38.0
38.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P34 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
5.0
5.0
5.0
S
58
58.0
58.0
63.0
SS
37
37.0
37.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P35 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
5.0
5.0
5.0
S
56
56.0
56.0
61.0
SS
39
39.0
39.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P36 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
1.0
1.0
1.0
RR
7
7.0
7.0
8.0
S
58
58.0
58.0
66.0
SS
34
34.0
34.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P37 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
RR
10
10.0
10.0
10.0
S
57
57.0
57.0
67.0
SS
33
33.0
33.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P38 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
6
6.0
6.0
6.0
S
70
70.0
70.0
76.0
SS
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P39 Frequency Valid
RR
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
5.0
5.0
5.0
S
57
57.0
57.0
62.0
SS
38
38.0
38.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P40 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
1
1.0
1.0
1.0
RR
4
4.0
4.0
5.0
S
57
57.0
57.0
62.0
SS
38
38.0
38.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P41 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TST
1
1.0
1.0
1.0
TS
2
2.0
2.0
3.0
RR
6
6.0
6.0
9.0
S
50
50.0
50.0
59.0
SS
41
41.0
41.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
P42 Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
TS
4
4.0
4.0
4.0
RR
10
10.0
10.0
14.0
S
53
53.0
53.0
67.0
SS
33
33.0
33.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
LAMPIRAN 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL CSR Factor Analysis
Total Variance Explained Compo nent 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Total 3.941 1.465 1.287 1.173 1.131 1.088 .955 .835 .807 .728 .653
Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared Loadings
Rotation Sums of Squared Loadings
% of Variance Cumulative %
Total
Total
23.181 8.620 7.568 6.900 6.655 6.399 5.617 4.912 4.750 4.281 3.839
23.181 31.801 39.369 46.269 52.925 59.323 64.941 69.852 74.602 78.883 82.722
3.941 1.465 1.287 1.173 1.131 1.088
% of Variance Cumulative % 23.181 8.620 7.568 6.900 6.655 6.399
23.181 31.801 39.369 46.269 52.925 59.323
1.973 1.745 1.742 1.716 1.511 1.397
% of Variance Cumulative % 11.608 10.268 10.249 10.092 8.890 8.216
11.608 21.876 32.125 42.217 51.107 59.323
12 .627 3.686 13 .579 3.408 14 .551 3.239 15 .482 2.837 16 .394 2.319 17 .304 1.790 Extraction Method: Principal Component Analysis.
86.408 89.816 93.055 95.892 98.210 100.000
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Approx. Chi-Square Sphericity df Sig.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .790
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .789
17
.723 302.689 136 .000
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL CITRA Factor Analysis
Total Variance Explained Compo nent
Total
Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared Loadings
Rotation Sums of Squared Loadings
% of Variance Cumulative %
Total
Total
1 3.647 28.054 2 1.273 9.793 3 1.159 8.919 4 1.003 7.715 5 .888 6.829 6 .862 6.629 7 .759 5.841 8 .676 5.200 9 .660 5.076 10 .616 4.742 11 .550 4.230 12 .524 4.033 13 .382 2.939 Extraction Method: Principal Component Analysis.
28.054 37.847 46.766 54.481 61.310 67.939 73.780 78.980 84.056 88.798 93.028 97.061 100.000
3.647 1.273 1.159 1.003
% of Variance Cumulative % 28.054 9.793 8.919 7.715
28.054 37.847 46.766 54.481
1.885 1.783 1.737 1.677
% of Variance Cumulative % 14.504 13.715 13.365 12.898
14.504 28.218 41.583 54.481
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Approx. Chi-Square Sphericity df Sig.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .782
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .782
13
.790 220.856 78 .000
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KEPERCAYAAN Factor Analysis
Total Variance Explained Compon ent
Initial Eigenvalues Total % of Variance Cumulative %
1 2.943 24.525 2 1.553 12.942 3 1.391 11.594 4 1.200 10.004 5 1.014 8.447 6 .846 7.052 7 .676 5.631 8 .632 5.268 9 .535 4.456 10 .461 3.839 11 .426 3.549 12 .323 2.692 Extraction Method: Principal Component Analysis.
24.525 37.468 49.061 59.065 67.512 74.564 80.195 85.464 89.919 93.759 97.308 100.000
Extraction Sums of Squared Loadings
Rotation Sums of Squared Loadings
Total
Total
2.943 1.553 1.391 1.200 1.014
% of Variance Cumulative % 24.525 12.942 11.594 10.004 8.447
24.525 37.468 49.061 59.065 67.512
1.987 1.912 1.608 1.322 1.273
% of Variance Cumulative % 16.556 15.936 13.400 11.013 10.608
16.556 32.492 45.891 56.904 67.512
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Approx. Chi-Square Sphericity df Sig.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .688
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .677
12
.666 221.844 66 .000
LAMPIRAN 6 STATISTIK DESKRIPTIF UNTUK 100 RESPONDEN BNI SYARIAH CABANG SEMARANG
STATISTIK DESKRIPTIF UMUR RESPONDEN
Umur Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1
44
44.0
44.0
44.0
2
56
56.0
56.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
STATISTIK DESKRIPTIF JENIS KELAMIN RESPONDEN
sex Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1
50
50.0
50.0
50.0
2
50
50.0
50.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
STATISTIK DESKRIPTIF PENDIDIKAN RESPONDEN
pendidikan Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1
3
3.0
3.0
3.0
2
1
1.0
1.0
4.0
3
48
48.0
48.0
52.0
4
48
48.0
48.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
STATISTIK DESKRIPTIF PEKERJAAN RESPONDEN
pekerjaan Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1
10
10.0
10.0
10.0
2
53
53.0
53.0
63.0
3
5
5.0
5.0
68.0
4
32
32.0
32.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
STATISTIK DESKRIPTIF PENGHASILAN RESPONDEN
penghasilan Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1
92
92.0
92.0
92.0
2
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
LAMPIRAN 7 OUTPUT STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) ASUMSI SEM ASUMSI NORMALITAS DATA Assessment of normality
X1 X2 X3 X4 X10 X9 X8 X7 X6 X5 Multivariate
min
max
skew
c.r.
kurtosis
c.r.
13.000 12.000 13.000 12.000 12.000 13.000 11.000 13.000 9.000 10.000
20.000 20.000 20.000 25.000 25.000 20.000 15.000 24.000 20.000 20.000
-0.700 -0.779 -0.586 -1.445 -1.324 -0.615 0.080 -1.659 -1.026 -1.097
-2.859 -3.181 -2.394 -5.899 -5.405 -2.512 0.327 -6.774 -4.188 -4.476
-2.859 -3.181 -2.394 -5.899 -5.405 -2.512 0.327 -6.774 -4.188 -4.476 24.025
-0.198 2.171 0.225 7.435 5.990 -0.020 -0.803 8.010 5.976 6.869 7.754
ASUMSI OUTLIER Observations farthest from the centroid (mahalanobis distance) Observation number 83 18 22 40 79 21 91 87 76 19 20 71 58 53 41 10 23
Mahalanobis d-squared 39.847 28.627 24.712 23.607 22.608 22.285 21.682 20.668 19.813 18.587 16.854 16.577 16.199 16.146 16.084 15.956 15.655
P1
P2
0.000 0.001 0.006 0.009 0.012 0.014 0.017 0.024 0.031 0.046 0.078 0.084 0.094 0.096 0.097 0.101 0.110
0.002 0.009 0.022 0.012 0.008 0.003 0.002 0.003 0.004 0.017 0.153 0.136 0.145 0.094 0.060 0.043 0.045
86 4 35 90 30 68 57 24 27 37 42 1 98 60 13 89 28 39 26 75 50 52 15 97 81 94 46 55 54 7 36 64 61 78 77 45 80 84 5 44 48 29 59 62 51 82 95 70
15.476 15.322 15.320 15.108 15.081 14.486 14.161 14.122 14.047 13.687 13.380 13.004 12.357 12.093 11.931 11.845 11.398 11.093 10.232 10.032 9.829 9.781 9.746 9.668 9.524 9.232 8.989 8.718 8.179 8.000 7.990 7.855 7.811 7.792 7.766 7.719 7.702 7.554 7.217 7.150 7.141 7.098 7.016 6.579 6.489 6.487 6.418 6.417
0.116 0.121 0.121 0.128 0.129 0.152 0.166 0.167 0.171 0.188 0.203 0.223 0.262 0.279 0.290 0.296 0.327 0.350 0.420 0.438 0.456 0.460 0.463 0.470 0.483 0.510 0.533 0.559 0.611 0.629 0.630 0.643 0.647 0.649 0.652 0.656 0.658 0.672 0.705 0.711 0.712 0.716 0.724 0.764 0.773 0.773 0.779 0.779
0.038 0.030 0.016 0.015 0.008 0.025 0.036 0.023 0.016 0.028 0.041 0.073 0.223 0.277 0.285 0.257 0.431 0.540 0.908 0.929 0.948 0.934 0.914 0.904 0.914 0.956 0.975 0.989 0.999 1.000 0.999 0.999 0.999 0.998 0.998 0.997 0.994 0.996 0.999 0.999 0.998 0.998 0.997 1.000 1.000 1.000 0.999 0.999
14 67 100 8 17 65 31 88 74 16 47 92 43 49 66 3 63 34 38 33 6 56 96 99 72 32 9 11 85 73 12 69 93 25 2
6.186 6.071 6.046 6.021 5.975 5.740 5.712 5.701 5.677 5.457 5.401 5.387 5.307 5.078 4.890 4.860 4.833 4.807 4.543 4.474 4.168 4.120 4.035 4.033 4.023 3.855 3.829 3.819 3.751 3.150 3.119 2.284 2.077 2.014 1.610
0.799 0.809 0.811 0.814 0.817 0.837 0.839 0.840 0.842 0.859 0.863 0.864 0.870 0.886 0.898 0.900 0.902 0.904 0.920 0.923 0.939 0.942 0.946 0.946 0.946 0.954 0.955 0.955 0.958 0.978 0.978 0.994 0.996 0.996 0.999
1.000 1.000 0.999 0.999 0.999 1.000 0.999 0.998 0.997 0.999 0.998 0.996 0.996 0.998 0.999 0.998 0.996 0.993 0.997 0.996 0.999 0.998 0.997 0.992 0.981 0.982 0.962 0.919 0.870 0.975 0.935 0.996 0.991 0.945 0.865
ASUMSI MULTIKOLINIERITAS Sample covariance Matrix Determinant Condition number Eigenvalues
188.313 21.343 14.002 2.908 2.191 1.912 1.393 1.229 1.140 0.945 0.912 0.656
Sample covariance Matrix Condition number Eigenvalues
15.840 4.620 1.065 0.937 0.764 0.697 0.523 0.410 0.361 0.331 0.292
CONFIRMATOTY FACTOR ANALYSIS (CFA)
CONFIRMATOTY FACTOR ANALYSIS (CFA) VARIABEL EKSOGEN CSR
e1
e2
.42
X1
e3
.43
.44
X2
.65
e4
X3
.66
.66
CSR
Chi-Square =3.407 DF =2 Probability =.182 CMIN/DF =1.704 GFI =.984 AGFI =.918 TLI =.961 RMSEA =.084
.67
X4
.82
FIT MEASURE VARIABEL EKSOGEN (CSR) Fit measure
Saturated Independen ce 0.000 114.851 0 6 0.000 10 4 19.142
Macro
Discrepancy Degrees of freedom P Number of parametersDiscrepancy / df
Default model 3.407 2 0.182 8 1.704
RMR GFI Adjusted GFI Parsimony-adjusted GFI
0.073 0.984 0.918 0.197
0.000 1.000
1.020 0.584 0.307 0.350
RMR GFI AGFI PGFI
Normed fit index Relative fit index Incremental fit index Tucker-Lewis index Comparative fit index
0.970 0.911 0.988 0.961 0.987
1.000
1.000
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
NFI RFI IFI TLI CFI
Parsimony ratio Parsimony-adjusted NFIParsimony-adjusted CFI
0.333 0.323 0.329
0.000 0.000 0.000
1.000 0.000 0.000
PRATIO PNFI PCFI
Noncentrality parameter est NCP lower bound NCP upper bound FMIN F0 F0 lower bound F0 upper bound RMSEA RMSEA lower bound RMSEA upper bound P for test of close fit
1.407 0.000 10.784 0.034 0.014 0.000 0.109 0.084 0.000 0.233 0.257
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
108.851 77.700 147.438 1.160 1.100 0.785 1.489 0.428 0.362 0.498 0.000
NCP NCPLO NCPHI FMIN F0 F0LO F0HI RMSEA RMSEALO RMSEAHI PCLOSE
Akaike information criterion Browne-Cudeck criterion Bayes information criterion Consistent AIC Expected cross validation index ECVI lower bound ECVI upper bound MECVI Hoelter .05 index Hoelter .01 index
19.407 20.258 51.339 48.248 0.196
20.000 21.064 59.915 56.052 0.202
122.851 123.277 138.817 137.272 1.241
AIC BCC BIC CAIC ECVI
0.182 0.291 0.205 175 268
0.202 0.202 0.213
0.926 1.631 1.245 11 15
ECVILO ECVIHI MECVI HFIVE HONE
1.000
CMIN DF P NPAR CMINDF
CONFIRMATOTY FACTOR ANALYSIS (CFA) VARIABEL ENDOGEN CITRA
e5
e6
.55
X5
e7
.49
.62
X6
.74
.70
Citra
X7
.79
CONFIRMATOTY FACTOR ANALYSIS (CFA) VARIABEL ENDOGEN KEPERCAYAAN
e8
e9
.48
X8
e10
.16
.31
X9
.69
.40
Kepercayaan
X10
.56
CONFIRMATOTY FACTOR ANALYSIS (CFA) ANTAR VARIABEL ENDOGEN
e5
e6
e7
.54
X5
.42
x6 .74
.68
x7
.65
.83
Citra
Chi-Square= 11.139 DF = 8 Probability = .194 CMIN/DF = 1.392 GFI = .967 AGFI = .913 TLI = .967 RMSEA = .063
.98
.21
X8
.46
e8 .13
Keperca yaan
.37
X9
e9 .62
.79
X10
e10
FIT MEASURE VARIABEL ENDOGEN Fit measure
Saturated
Independence Macro
Discrepancy Degrees of freedom P Number of parameters Discrepancy / df
Default model 11.139 8 0.194 13 1.392
0.000 0
190.925 15 0.000 6 12.728
CMIN DF P NPAR CMINDF
RMR GFI Adjusted GFI Parsimony-adjusted GFI
0.097 0.967 0.913 0.368
0.000 1.000
1.101 0.527 0.338 0.377
RMR GFI AGFI PGFI
Normed fit index Relative fit index Incremental fit index Tucker-Lewis index Comparative fit index
0.942 0.891 0.983 0.967 0.982
1.000
1.000
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
NFI RFI IFI TLI CFI
Parsimony ratio Parsimony-adjusted NFIParsimony-adjusted CFI
0.533 0.502 0.524
0.000 0.000 0.000
1.000 0.000 0.000
PRATIO PNFI PCFI
Noncentrality parameter est NCP lower bound NCP upper bound FMIN F0 F0 lower bound F0 upper bound RMSEA RMSEA lower bound RMSEA upper bound P for test of close fit
3.139 0.000 16.132 0.113 0.032 0.000 0.163 0.063 0.000 0.143 0.349
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
175.925 135.036 224.265 1.929 1.777 1.364 2.265 0.344 0.302 0.389 0.000
NCP NCPLO NCPHI FMIN F0 F0LO F0HI RMSEA RMSEALO RMSEAHI PCLOSE
Akaike information criterion Browne-Cudeck criterion Bayes information criterion Consistent AIC Expected cross validation index ECVI lower bound ECVI upper bound MECVI Hoelter .05 index Hoelter .01 index
37.139 39.117 94.299 84.006 0.375
42.000 45.196 134.336 117.709 0.424
202.925 203.838 229.307 224.556 2.050
AIC BCC BIC CAIC ECVI
0.343 0.506 0.395 138 179
0.424 0.424 0.457
1.637 2.538 2.059 13 16
ECVILO ECVIHI MECVI HFIVE HONE
21
1.000
CONFIRMATOTY FACTOR ANALYSIS (CFA) FULL SEM
e5
.57 X5
e7
e6
.66
.40 X7
X6
.76.63
.81 .68 Z1
Citra
.83
.99
.37 e1 e2 e3 e4
X1
.40 .61 .63 X2 .41 .64 X3 .87 .76 X4
.22 CSR
.00
.98.47 X8 .14 .38 Keperca X9 yaan .60 .77 X10
Z2
Chi-Square = 39.601 DF = 32 Probability = .167 CMIND/DF = 1.238 GFI = .927 AGFI = .875 TLI = .970 RMSEA = .049
e8 e9 e10
FIT MEASURE FULL MODEL (SEM) Fit measure
Saturated
Independence Macro
Discrepancy Degrees of freedom P Number of parameters Discrepancy / df
Default model 39.601 32 0.167 23 1.238
0.000 0
395.794 45 0.000 10 8.795
CMIN DF P NPAR CMINDF
RMR GFI Adjusted GFI Parsimony-adjusted GFI
0.126 0.927 0.875 0.539
0.000 1.000
1.104 0.397 0.263 0.325
RMR GFI AGFI PGFI
Normed fit index Relative fit index Incremental fit index Tucker-Lewis index Comparative fit index
0.900 0.859 0.979 0.970 0.978
1.000
1.000
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
NFI RFI IFI TLI CFI
Parsimony ratio Parsimony-adjusted NFIParsimony-adjusted CFI
0.711 0.640 0.696
0.000 0.000 0.000
1.000 0.000 0.000
PRATIO PNFI PCFI
Noncentrality parameter est NCP lower bound NCP upper bound FMIN F0 F0 lower bound F0 upper bound RMSEA RMSEA lower bound RMSEA upper bound P for test of close fit
7.601 0.000 27.765 0.400 0.077 0.000 0.280 0.049 0.000 0.094 0.481
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
350.794 290.923 418.134 3.998 3.543 2.939 4.224 0.281 0.256 0.306 0.000
NCP NCPLO NCPHI FMIN F0 F0LO F0HI RMSEA RMSEALO RMSEAHI PCLOSE
Akaike information criterion Browne-Cudeck criterion Bayes information criterion Consistent AIC Expected cross validation index ECVI lower bound ECVI upper bound MECVI Hoelter .05 index Hoelter .01 index
85.601 91.351 198.480 168.520 0.865
110.000 123.750 379.927 308.284 1.111
415.794 418.294 464.872 451.846 4.200
AIC BCC BIC CAIC ECVI
0.788 1.068 0.923 116 134
1.111 1.111 1.250
3.595 4.880 4.225 16 18
ECVILO ECVIHI MECVI HFIVE HONE
55
1.000
HASIL UJI HIPOTESIS REGRESSION WEIGHT Variabel
Estimate
S.E.
C.R
P
Label
CitraCSR
0.549
0.084
6.563
0.000 par-6
KepercayaanCSR
0.000
0.069
0.005
0.996 par-5
KepercayaanCitra
0.404
0.132
3.067
0.002 par-7
X5Citra
1.000
X6Citra
0.952
0.156
6.101
0.000 par-1
X7Citra
1.318
0.171
7.723
0.000 par-2
X8Kepercayaan
1.000
X9Kepercayaan
1.133
0.384
2.955
0.003 par-3
X10Kepercayaan
3.630
0.820
4.425
0.000 par-4
X4CSR
1.000
X3CSR
0.536
0.083
6.431
0.000 par-8
X2CSR
0.552
0.085
6.521
0.000 par-9
X1CSR
0.532
0.089
5.980
0.000 par-10
Variances
CSR Z1 Z2 e5 e6 e7 e8 e9 e10 e4 e3 e2 e1
Estimate
S.E.
C.R
P
Label
3.005 0.419 0.004 0.980 1.797 1.166 0.797 1.696 1.958 0.973 1.222 1.383 1.434
0.599 0.149 0.033 0.176 0.287 0.241 0.122 0.248 0.493 0.279 0.199 0.220 0.229
5.013 2.806 0.121 5.566 6.257 4.837 6.539 6.848 3.973 3.486 6.145 6.285 6.259
0.000 0.005 0.903 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
par-11 par-12 par-13 par-14 par-15 par-16 par-17 par-18 par-19 par-20 par-21 par-22 par-23
BIODATA MAHASISWI Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap
: ETI SUSILAWATI
Tempat Tanggal Lahir
: Wonosobo, 21 Agustus 1987
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Desa Kaligowong, RT 07, RW 05, Kecamatan: Wadaslintang, Kabupaten: Wonosobo Jawa Tengah
Nama Orang Tua Ayah
: Triyanto
Ibu
: Mahmudah
Alamat
: Desa Kaligowong, RT 07, RW 05, Kecamatan: Wadaslintang, Kabupaten: Wonosobo Jawa Tengah
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Semarang, Mei 2012 Penulis,
ETI SUSILAWATI NIM. 082411093
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Lengkap
: ETI SUSILAWATI
Tempat Tanggal Lahir
: Wonosobo, 21 Agustus 1987
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Desa Kaligowong, RT 07, RW 05, Kecamatan: Wadaslintang, Kabupaten: Wonosobo, Jawa Tengah
Jenjang Pendidikan: 1. TK PGRI 1 Kaligowong
(Tahun 1992 - 1993)
2. SD N 02 Kaligowong
(Tahun 1993 - 1999)
3. MTs Maarif Kaligowong
(Tahun 1999 - 2002)
4. SMA N 1 Wadaslintang
(Tahun 2003 - 2006)
5. Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang
(Tahun 2008 - 2012)
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagai mana mestinya.
Semarang, Mei 2012 Penulis,
ETI SUSILAWATI NIM.082411093