EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI THREE-STAGE FISHBOWL DECISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSEP TEKANAN DAN AKTIVITAS SISWA SMP KELAS VIII Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
oleh Sri Lestari Handayani 4201407052
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 i
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar – benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,
Juli 2011
Sri Lestari Handayani 4201407052
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Active Learning Dengan Strategi Three-stage Fishbowl Decision Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Tekanan dan Aktivitas Siswa SMP Kelas VIII” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada:
Hari
: Senin
Tanggal
: 18 Juli 2011
Semarang,
Juli 2011
Pembimbing I,
Pembimbing II
Dr. Sarwi, M.Si
Dr. Putut Marwoto, M.S.
19620809 198703 1 001
19630821 198803 1 004
iii
PENGESAHAN Skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Active Learning Dengan Three-Stage Fishbowl Decision Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Tekanan dan Aktivitas Siswa Smp Kelas VIII” disusun oleh: Nama : Sri Lestari Handayani NIM
: 4201407052
Telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada tanggal 18 Juli 2011.
Panitia: Ketua
Sekretaris
Dr. Kasmadi Imam S, M.S.
Dr. Putut Marwoto, M.S.
19511115 197903 1 001
19630821 198803 1 004
Ketua Penguji
Dr. Ani Rusilowati, M.Pd 196012191985032002
Anggota Penguji/
Anggota Penguji/
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Sarwi, M.Si
Dr. Putut Marwoto, M.S.
19620809 198703 1 001
19630821 198803 1 004
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto : Yesterday is a memory, Today is a gift, and Tomorrow is a mysteri Jalani hidup apa adanya dan selalu bersyukur.
Persembahan : Untuk Ibu dan Ayah Tercinta (Ibu Sumami dan Bapak Abdul Rozak) yang selalu menyayangiku dan tak pernah lelah berjuang untukku. Untuk Budhe (Ibu Warsini), Pakdhe (Bpk Junaeidi), Selamet Puji Susilo, dan Zaenal Arifin yang selalu menyayangiku. Bpk Yasno (Alm), untuk kasih sayangmu yang tidak pernah aku rasakan. Untuk Arifin yang selalu mendukungku dan menyayangiku. Untuk sahabat – sahabatku (Dina, Mega dan Muti). Untuk teman – teman Pendidikan Fisika 2007. Untuk teman – teman Emeral Kos dan Risa Kos.
v
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Active Learning Dengan Strategi Three-stage Fishbowl Decision Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Tekanan dan Aktivitas Siswa SMP Kelas VIII”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, yang menjabat Rektor Universitas Negeri Semarang.
2.
Bapak Dr. Kasmadi Imam Supardi, M.S, yang menjabat Dekan Fakultas MIPA UNNES.
3.
Bapak Dr. Putut Marwoto, M.S, yang menjabat Ketua Jurusan Fisika FMIPA UNNES.
4.
Bapak Dr. Sarwi, M.Si, bertugas Pembimbing I yang telah banyak memberikan
bimbingan,
pengarahan,
saran
dan
kemudahan
dalam
penyelesaian penyusunan skripsi ini. 5.
Bapak Dr. Putut Marwoto, M.S, bertugas Pembimbing II yang telah banyak memberikan
bimbingan,
pengarahan,
saran
dan
kemudahan
dalam
penyelesaian penyusunan skripsi ini. 6.
Ibu Dra. Siti Khanafiyah, M.Si, sebagai dosen wali yang selalu memberikan bimbingan dan dukungan.
7.
Semua dosen yang mengajar di Jurusan Fisika dan keluarga besar Jurusan Fisika FMIPA UNNES.
8.
Bapak Drs. Daryanto, selaku Kepala SMP Negeri 1 Gajah.
9.
Ibu Sri Minarni, S.Pd, selaku guru fisika SMP Negeri 1 Gajah kelas VIII yang membimbing selama penelitian.
10. Para guru dan karyawan SMP Negeri 1 Gajah yang membantu selama penelitian.
vi
11. Siswa kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 1 Gajah kecamatan Gajah kabupaten Demak yang telah sungguh-sungguh melaksanakan semua tahap penelitian. 12. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini Penulis menyadari bahwa tidak ada kesempurnaan dalam setiap karya manusia, demikian pula dalam skripsi ini. Namun, penulis berharap skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca sekalian. Kritik dan saran dari pembaca yang membangun akan penulis terima untuk perbaikan penulisan di masa yang akan datang.
Semarang,
Penulis
vii
Juli 2011
ABSTRAK Handayani, S. L. 2011. Efektivitas Model Pembelajaran Active Learning Dengan Strategi Three-stage Fishbowl Decision Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Tekanan dan Aktivitas Siswa SMP Kelas VIII. Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Sarwi, M.Si dan Pembimbing II: Dr. Putut Marwoto, M.S. Kata Kunci: Efektivitas, Pembelajaran Aktif, Three-stage Fishbowl Decision, Hasil Belajar, Aktivitas Keterlibatan siswa baik intelektualnya dan emosionalnya dapat membawa pemahaman konsep siswa yang lebih baik. Siswa diharapkan dapat memahami konsep fisika dengan kemampuan memahami yang dimiliki siswa itu sendiri karena setiap siswa memiliki cara memahami materi pelajaran yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Active Learning dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP kelas VIII pada konsep Tekanan. (2) Menguji efektivitas model pembelajaran Active Learning dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision jika dibandingkan pembelajaran ceramah dan tanya jawab untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMP kelas VIII pada konsep Tekanan. Penentuan sampel penelitian ini dilakukan secara purposive acak. Data dikumpulkan melalui tes, observasi dan dokumentasi. Penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan pretest–posttest control group design. Berdasarkan uji gain
, peningkatan hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen sebesar 0,469 (sedang), sedangkan kelas kontrol sebesar 0,298 (rendah). Uji satu pihak yang digunakan untuk menganalisis diperoleh thitung sebesar 3,533 dan ttabel sebesar 1,665 dengan taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran aktif dengan Three-stage Fishbowl Decision efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa. Berdasarkan uji gain , aktivitas siswa untuk kelas eksperimen meningkat sebesar 0,301 (sedang), sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 0,088 (rendah). Tampak bahwa siswa di kelas eksperimen melakukan lebih banyak aktivitas selama pembelajaran dibandingkan siswa di kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran aktif dengan Three-stage Fishbowl Decision lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep tekanan dan aktivitas siswa SMP.
viii
ABSTRACT Handayani, S. L. 2011. The Effectiveness Of Active Learning Model With ThreeStage Fishbowl Decision Strategy To Increase The Student Understanding Of Pressure Concept and Activity Of Junior High School Student Class VIII. Final Project, Physics Department, Mathematic and Science Faculty, Semarang State University. First Advisor: Dr. Sarwi, M.Si and Second Advisor: Dr. Putut Marwoto, M.S. Keywords: Effectiveness, Active Learning, Three-stage Fishbowl Decision, Study Result, and Activity The student involvement (intellectual and emotional) can brings to the students concept understanding be better. Students expected to understand the physics concept with their view through Active Learning by using Three-stage Fishbowl Decision strategy, because every student has a specific strategy how to understand the subject. The goals of this research are (1) to describe student activities using Active Learning model with Three-stage Fishbowl Decision strategy to increase the student activity, (2) to examine the effectiveness of Active Learning model with Three-stage Fishbowl Decision strategy in compared with lecture and questioning model. The sample of this research was determined by using random method. The data were collected by test, observation, and documentation. This quasi experiment research use the pretest–posttest control group design. Based on the gain-test , the student understanding of pressure concept for experimental group is 0.469 (sufficient), whereas for control group is 0.298 (minimum). The one tail t-test was used to analyze that obtained tcalculating 3.533 and ttable 1.665 with significant level 5%. It means that Active Learning model with Three-stage Fishbowl Decision is effective to increase the student understanding of pressure concept. Based on the gain-test , the student activity for experimental group is 0.301 (sufficient), whereas for control group is 0.088 (minimum). We can see that students in experimental group did more activities in learning process than students in control group. It can be concluded that Active Learning with Three-stage Fishbowl Decision is more effective to increase the student understanding of pressure concept and activity for Junior High School.
ix
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi ABSTRAK .......................................................................................................... viii DAFTAR ISI ...........................................................................................................x DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xv BAB 1.
2.
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang ....................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah ...............................................................................3
1.3
Tujuan Penelitian ................................................................................4
1.4
Manfaat Penelitian ..............................................................................4
1.5
Penegasan Istilah ................................................................................5
1.6
Sistematika Penulisan Skripsi .............................................................6
TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Hasil Belajar Siswa ............................................................................8
2.2
Pembelajaran Aktif (Active Learning) ................................................9
2.3
Three-stage Fishbowl Decision .......................................................16
2.4
Aktivitas ............................................................................................19
2.5
Pokok Bahasan Tekanan ...................................................................21
2.5.1
Tekanan Pada Zat Padat ....................................................................21
2.5.2
Tekanan Pada Zat Cair ......................................................................22
2.5.2.1 Tekanan Hidrostatis ..........................................................................22 2.5.2.2 Hukum Pascal ...................................................................................23 2.5.2.3 Bejana Berhubungan .........................................................................24 2.5.2.4 Hukum Archimedes ..........................................................................24 2.5.3
Tekanan Udara ..................................................................................26
2.6
Kerangka Berfikir .............................................................................26
2.7
Hipotesis ...........................................................................................28 x
3.
2.7.1
Hipotesis Nol ....................................................................................28
2.7.2
Hipotesis Alternatif ...........................................................................28
METODE PENELITIAN 3.1
Populasi dan Sampel .........................................................................29
3.1.1
Populasi .............................................................................................29
3.1.2
Sampel ..............................................................................................29
3.2
Variabel Penelitian ............................................................................29
3.3
Desain Penelitian ..............................................................................30
3.4
Teknik Pengumpulan Data dan Pemberian Skor ..............................32
3.4.1
Dokumentasi .....................................................................................32
3.4.2
Tes .....................................................................................................32
3.4.3
Observasi ..........................................................................................32
3.5
Analisis Instrumen ............................................................................32
3.5.1
Instrumen Penelitian .........................................................................32
3.5.2
Analisis Instrumen Penelitian ...........................................................33
3.5.2.1 Uji Validitas ......................................................................................33 3.5.2.1.1 Uji Validitas Isi .................................................................................33 3.5.2.1.2 Uji Validitas Butir Soal.....................................................................33 3.5.2.2 Uji Reliabilitas Soal ..........................................................................35 3.5.2.3 Taraf Kesukaran Soal........................................................................35 3.5.2.4 Daya Pembeda ..................................................................................36 3.6
Teknik Analisis Data ........................................................................37
3.6.1
Tahap Awal .......................................................................................37
3.6.1.1 Uji Normalitas...................................................................................37 3.6.1.2 Uji Homogenitas ...............................................................................38 3.6.2
Tahap Akhir ......................................................................................38
3.6.2.1 Analisis Aktivitas Belajar Siswa.......................................................38 3.6.2.2 Analisis Hasil Belajar Siswa .............................................................39 3.6.2.2.1 Uji Normalitas...................................................................................39 3.6.2.2.2 Mengukur Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa ..............40 3.6.2.2.3 Uji Efektivitas ...................................................................................40
xi
3.6.2.3 Analisis Pengujian Hipotesis ............................................................41 4.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian ................................................................................43
4.1.1
Hasil Analisis Data Tahap Awal ......................................................43
4.1.2
Hasil Analisis Data Akhir .................................................................44
4.1.2.1 Hasil Belajar Siswa ...........................................................................44 4.1.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ..........................................47
5.
4.2
Pembahasan ......................................................................................50
4.2.1
Hasil Belajar Siswa ...........................................................................50
4.2.2
Aktivitas Belajar Siswa .....................................................................56
PENUTUP 5.1
Simpulan ..........................................................................................61
5.2
Saran ................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................63 LAMPIRAN ..................................................................................................65
xii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perbedaan Antara Pembelajaran Berpusat Pada Guru dan Siswa .........10 Tabel 2.2 Kegiatan Guru dan Siswa Pada Strategi Mengajar yang Berpusat Pada Siswa ............................................................................................10 Tabel 3.1 Hasil Analisis Validitas Butir Soal .......................................................34 Tabel 3.2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal ................................................36 Tabel 3.3 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal .......................................................37 Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kelas VIII D dan E ............................................43 Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas .........................................................................43 Tabel 4.3 Rekapitulasi Pretest dan Posttest Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................................44 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................................................................45 Tabel 4.5 Hasil Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................................................................45 Tabel 4.6 Hasil Uji Efektivitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................................................................46 Tabel 4.7 Hasil Uji Satu Pihak Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................................................................................47 Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Awal Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................................48 Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Observasi Akhir Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................................48 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ...........48 Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ..................48 Tabel 4.12 Hasil Uji Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen .....49 Tabel 4.13 Hasil Uji Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol ............49 Tabel 4.14 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata – rata: Uji Satu Pihak ..........................50
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Diagram Konis Pembelajaran Edgar Dale .........................................13 Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Penelitian ..............................................................27 Gambar 3.1 Alur Penelitian....................................................................................31 Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Posttest Kelas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .....................................................................................51 Gambar 4.2 Perbandingan Hasil Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...............................................................................................56
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Kode Siswa Kelas Eksperimen...............................................66 Lampiran 2. Daftar Kode Siswa Kelas Kontrol .....................................................67 Lampiran 3. Daftar Kode Siswa Kelas Uji Coba ...................................................68 Lampiran 4. Data Nilai UAS Kelas VIII D dan E .................................................69 Lampiran 5. Analisis Normalitas Data UAS Kelas VIII D ....................................70 Lampiran 6. Analisis Normalitas Data UAS Kelas VIII E ....................................71 Lampiran 7. Analisis Uji Homogenitas ..................................................................72 Lampiran 8. Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba Soal ........................................74 Lampiran 9. Contoh Analisis Validitas Soal Nomor 20 ........................................82 Lampiran 10. Contoh Analisis Reliabilitas Soal Nomor 1 .....................................85 Lampiran 11. Contoh Analisis Tingkat Kesukaran Soal Nomor 20 ......................86 Lampiran 12. Contoh Analisis Daya Pembeda Soal Nomor 20 .............................88 Lampiran 13. Rekapitulasi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....90 Lampiran 14. Analisis Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ......................92 Lampiran 15. Analisis Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol .............................93 Lampiran 16. Rekapitulasi Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..94 Lampiran 17. Analisis Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen .....................96 Lampiran 18. Analisis Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol ...........................97 Lampiran 19. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen.....98 Lampiran 20. Uji Signifikansi Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Eksperimen 100 Lampiran 21. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol .........102 Lampiran 22. Uji Signifikansi Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol ..................104 Lampiran 23. Uji Satu Pihak Hasil Belajar Kognitif Siswa .................................106 Lampiran 24. Data Awal Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen .................110 Lampiran 25. Data Akhir Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen ................111 Lampiran 26. Analisis Normalitas Data Awal Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen ..........................................................................112 Lampiran 27. Analisis Normalitas Data Akhir Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen ..........................................................................113 Lampiran 28. Data Awal Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol ........................114 xv
Lampiran 29. Data Akhir Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol .......................115 Lampiran 30. Analisis Normalitas Data Awal Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol .................................................................................116 Lampiran 31. Analisis Normalitas Data Akhir Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol .................................................................................117 Lampiran 32. Analisis Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 118 Lampiran 33. Analisis Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol .......120 Lampiran 34. Uji Satu Pihak Aktivitas Belajar Siswa .........................................122 Lampiran 35. Silabus ...........................................................................................126 Lampiran 36. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...................................130 Lampiran 37. Percobaan Tekanan Zat Padat........................................................144 Lampiran 38. Lembar Diskusi Siswa ...................................................................153 Lampiran 39. Kisi – kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa..................165 Lampiran 40. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...................................169 Lampiran 41. Kisi – kisi Soal Penilaian Hasil Belajar Siswa ..............................173 Lampiran 42. Soal ................................................................................................175 Lampiran 43. Kunci Jawaban Soal ......................................................................180 Lampiran 44. Dokumentasi ..................................................................................182 Lampiran 45. Surat Ijin Penelitian .......................................................................183 Lampiran 46. Surat Keterangan Penelitian ..........................................................184 Lampiran 47. Surat Penetapan Dosen Pembimbing .............................................185 Lampiran 48. Surat Penetapan Ujian Sarjana ......................................................186
xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan (Anni dkk, 2006: 2). Ada dua kegiatan yang sinergis dalam pembelajaran, yaitu guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar. Sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai pengalaman belajar hingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif, psikomotorik dan atau afektif. Guru harus merancang kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar secara aktif, baik fisik maupun mental. Siswa akan belajar aktif kalau rancangan pembelajaran yang disusun guru mengharuskan siswa, baik secara sukarela maupun terpaksa, menuntut siswa melakukan kegiatan belajar. Rancangan pembelajaran yang mencerminkan kegiatan belajar secara efektif perlu didukung oleh kemampuan guru memfasilitasi kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan belajar siswa yang efektif berarti menuntut kreativitas dan kemampuan guru untuk merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih memori siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda–beda sehingga tugas guru adalah menumbuhkan kesadaran
1
2
dan mengembangkan pembiasaan agar siswa merasa butuh, mau dan senang belajar. Ada tiga tipe belajar siswa, yaitu: (1) visual, siswa tipe ini lebih mudah belajar dengan cara melihat atau mengamati, (2) auditori, siswa tipe ini lebih mudah belajar dengan mendengarkan, (3) kinestetik, siswa tipe ini lebih mudah belajar dengan melakukan. (Marno, 2009) Kennedy (2007) menyatakan bahwa pembelajaran aktif sebagai metode instruksional yang mengajak ikut serta siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif lebih menekankan pada suatu pembelajaran yang membuat siswanya melakukan aktivitas belajar yang bermanfaat dan berfikir tentang apa yang siswa lakukan. Menurut Silberman (1998) dalam Yerigan (2008), mengatakan bahwa ketika siswa menjadi aktif maka siswa melakukan banyak kegiatan dan otak siswa belajar befikir, menyelesaikan masalah dan mengaplikasikan apa yang siswa pelajari. Ketika siswa beranjak dari kursinya, siswa dapat bekerjasama dengan siswa lain, berfikir dan berkegiatan. Guru menjadi fasilitator pembelajaran dan bukan sebagai pelaku pembelajaran. Siswa bukan lagi sebagai obyek melainkan subyek yang mencari informasi, mencari sumber belajar, membangun pengetahuan berdasarkan apa yang siswa lakukan, apa yang siswa lihat, dan apa yang siswa dengar. Dalam pembelajaran aktif, guru hanya sebagai fasilitator dan bukan sebagai satu–satunya sumber belajar siswa. Jika pembelajaran yang dirancang guru melibatkan siswa untuk berpartisipasi aktif selama pembelajaran maka siswa akan berusaha untuk melakukan aktivitas–aktivitas yang dapat membantu siswa menguasai dan
3
memahami konsep pelajaran. Seiring meningkatnya kemauan belajar siswa dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Pembelajaran aktif memberikan peluang bagi siswa untuk dapat menyerap lebih banyak materi pelajaran, mengingat dan memahami lebih lama, dan yang terpenting adalah menyukai aktivitas belajar itu sendiri. Melalui pembelajaran aktif diharapkan siswa bisa memahami konsep fisika dengan kemampuan memahami yang dimiliki siswa itu sendiri karena setiap siswa memiliki kemampuan dan cara memahami materi pelajaran yang berbeda. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti menjadikan pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision sebagai salah satu cara membuat pembelajaran fisika lebih menarik. Penelitian ini berjudul “EFEKTIVITAS
PENGGUNAAN
MODEL
PEMBELAJARAN
ACTIVE
LEARNING DENGAN STRATEGI THREE-STAGE FISHBOWL DECISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSEP TEKANAN DAN AKTIVITAS SISWA SMP KELAS VIII“
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut : 1.
Apakah penggunaan Three-stage Fishbowl Decision lebih efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP kelas VIII ?
2.
Apakah penggunaan strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar konsep Tekanan siswa SMP kelas VIII daripada pembelajaran ceramah dan tanya jawab?
4
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah : 1.
Mendeskripsikan aktivitas siswa dengan menggunakan strategi Three-stage Fishbowl Decision dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP kelas VIII pada konsep Tekanan.
2.
Menguji efektifitas penggunaan strategi Three-stage Fishbowl Decision dalam meningkatkan hasil belajar siswa SMP kelas VIII pada konsep Tekanan jika dibandingkan dengan pembelajaran ceramah dan tanya jawab.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Guru Diharapkan melalui penelitian ini, guru dapat lebih termotivasi untuk mencoba metode–metode pembelajaran baru untuk membantu siswa memahami dan bersemangat mempelajari konsep–konsep fisika. Selain itu, guru dapat menggunakan metode yang digunakan dalam penelitian ini sebagai salah satu alternatif pembelajaran sehingga pembelajaran fisika tidak monoton dengan hanya menggunakan metode yang sama. 1.4.2 Bagi Siswa Melalui penelitian ini diharapkan dapat menarik minat siswa untuk mempelajari dan membangun konsep–konsep fisika dengan lebih mudah dan siswa menikmati pembelajaran fisika.
5
1.5
Penegasan Istilah
1.5.1 Efektivitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), efektif adalah dapat membawa hasil. Keefektifan atau efektivitas adalah keberhasilan dari suatu tindakan. Efektifitas dalam penelitian ini menunjukkan keberhasilan Active Learning dengan strategi Three-Stage Fishbowl Decision dalam meningkatkan hasil belajar pokok bahasan tekanan dan aktivitas siswa SMP kelas VIII. 1.5.2 Active Learning (Pembelajaran Aktif) Menurut Oemar Hamalik (2007), pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur–unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Belajar aktif merupakan kesatuan sumber kumpulan strategi–strategi pembelajaran yang komprehensif. Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas–aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu yang singkat membuat siswa berfikir tentang materi pelajaran. Pembelajaran aktif adalah suatu proses belajar yang menekankan pada aktivitas, keaktifan dan partisipasi penuh siswa selama proses belajar berlangsung sehingga dengan keaktifan dan partisipasi penuh maka siswa dapat mempelajari materi pelajaran dengan lebih baik. 1.5.3 Three-stage Fishbowl Decision Three-stage Fishbowl Decision merupakan strategi pembelajaran aktif yang berupa bentuk diskusi yang dikombinasi dengan debat. Siswa dibagi menjadi tiga kelompok dan kursi-kursi kelas dibentuk menjadi lingkaran yang terdiri dari 3
6
lapisan. Anggota kelompok 1 duduk di kursi pada lingkaran paling dalam. Kelompok 2 dan kelompok 3 menempati kursi yang berada di lingkaran kedua dan ketiga. Kemudian, guru mengajukan 3 atau lebih pertanyaan yang digunakan siswa pada tiap–tiap kelompok untuk didiskusikan secara bersama–sama dengan teman kelompoknya. Kelompok lain (kelompok 2 dan 3) sebagai penonton atau pendengar yang dapat memberi tanggapan atau komentar hasil diskusi kelompok 1. Kemudian dirotasikan, bergantian kelompok 2 yang berdiskusi, begitu seterusnya. (Silberman, 1996) 1.5.4 Aktivitas Menurut KBBI, aktivitas adalah keaktifan, kegiatan atau kesibukan. Aktivitas dalam penelitian ini adalah segala bentuk kesibukan atau kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam melaksanakan proses belajar, diantaranya kegiatan berdiskusi, bertanya, mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan bekerjasama dengan siswa lain. 1.5.5 Hasil Belajar Menurut KBBI, hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha, perolehan atau akibat. Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Jadi hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari usaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Hasil belajar dalam penelitian ini yang diukur adalah hasil belajar pada aspek kognitif siswa melalui tes tertulis. 1.6
Sistematika Skripsi Susunan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pendahuluan,
bagian isi dan bagian akhir skripsi.
7
a.
Bagian Pendahuluan Bagian pendahuluan berisi halaman judul, persetujuan pembimbing,
pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. b.
Bagian Isi Bagian isi terdiri dari lima bab sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi Bab 2 Kajian Pustaka, berisi teori yang mendukung dan berkaitan dengan perumusan masalah yang meliputi: hasil belajar siswa, pembelajaran aktif, Three-Stage Fishbowl Decision, aktivitas, dan materi pokok bahasan tekanan. Bab 3 Metode Penelitian, berisi metode–metode yang digunakan dalam penelitian meliputi: populasi dan sampel, variabel penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan data dan pemberian skor, analisis instrumen, dan teknik analisis data. Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi paparan hasil penelitian dan pembahasan. Bab 5 Penutup, berisi simpulan dan saran.
c.
Bagian Akhir Skripsi Berisi daftar pustaka dan lampiran.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Hasil Belajar Siswa Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek–aspek perubahan perilaku tersebut bergantung pada apa yang dipelajari. Apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif siswa konsep tekanan. Menurut Bloom, terdapat 3 ranah belajar, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori berikut: 1) Pengetahuan (knowledge), didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi (materi pembelajaran) yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan mencerminkan tingkat hasil belajar paling rendah pada ranah
kognitif.
2)
Pemahaman
(comprehension),
didefinisikan
sebagai
kemampuan memperoleh makna dari materi pembelajaran. 3) Penerapan (application), mengacu pada kemampuan menggunakan materi pembelajaran yang telah dipelajari dalam situasi baru dan konkrit. Hasil belajar bidang ini memerlukan tingkat pemahaman yang lebih tinggi daripada tingkat pemahaman sebelumnya (comprehension). 4) Analisis (analysis), mengacu pada kemampuan
8
9
memecahkan material ke dalam bagian–bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. Hasil belajar ini mencerminkan tingkat intelektual lebih tinggi daripada pemahaman dan penerapan karena memerlukan pemahaman isi dan bentuk struktural materi pembelajaran yang telah dipelajari. 5) Sintesis (synthesis), mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian–bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru. Hasil belajar bidang ini menekankan perilaku kreatif, dengan penekanan dasar pada pembentukan struktur atau pola– pola baru. 6) Penilaian (evaluation), mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang nilai–nilai materi pembelajaran untuk tujuan tertentu. Hasil belajar bidang ini adalah paling tinggi dalam hirarki kognitif. (Anni dkk, 2006:78)
2.2
Pembelajaran Aktif Pembelajaran aktif umumnya didefinisikan sebagai metode instruksional
yang mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik daripada berpusat pada guru. Untuk mengaktifkan peserta didik, kata kunci yang dipegang guru adalah adanya kegiatan yang dirancang untuk dilakukan siswa baik kegiatan berfikir dan berbuat. Fungsi dan peran guru lebih banyak sebagai fasilitator.
10
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Pembelajaran Berpusat Pada Guru dan Siswa Pembelajaran yang berpusat pada guru Guru sebagai pengajar Penyampaian materi pembelajaran dominan melalui ceramah Guru menentukan apa yang mau diajarkan dan bagaimana siswa mendapatkan informasi yang mereka pelajari
Pembelajaran yang berpusat pada siswa Guru sebagai fasilitator dan bukan penceramah Fokus pembelajaran pada siswa bukan guru Siswa aktif belajar Siswa mengontrol proses belajar dan menghasilkan karya sendiri tidak mengutip dari guru Pembelajaran bersifat interaktif Perbedaan kegiatan siswa dan guru pada strategi mengajar berpusat pada
siswa: Tabel 2.2 Kegiatan Guru dan Siswa Pada Strategi Mengajar yang Berpusat pada Siswa Kegiatan guru pada strategi mengajar yang berpusat pada siswa Membacakan Menjelaskan Memberikan instruksi Memberikan informasi Berceramah Pengarahan tugas–tugas Membimbing dalam tanya–jawab
Kegiatan siswa pada strategi mengajar yang berpusat pada siswa Bermain peran Menulis dengan kata–kata sendiri Belajar kelompok Memecahkan masalah Diskusi/berdebat Mempraktikkan keterampilan Melakukan kegiatan penyelidikan (Indrawati, 2009)
Pembelajaran aktif menginginkan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang berarti dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan. Strategi pembelajaran aktif dapat dilakukan dimanapun dari 5 menit sampai beberapa jam. Dapat disesuaikan untuk banyaknya waktu, ukuran kelompok, umur siswa, lingkungan atau topik. Ketika menerapkan strategi pembelajaran aktif, terdapat beberapa faktor untuk pertimbangan. Pertama, aktivitas membutuhkan tempat, guru harus selalu berpindah mengelilingi ruang kelas, berhenti pada kelompok– kelompok yang telah dibuat. Jika guru ingin siswa mengetahui materi pelajaran,
11
guru harus memberi kesempatan pada siswa untuk mengajar materi pelajaran tersebut atau mengajak siswa belajar tanpa guru. Kedua, siswa harus selalu dikembalikan pada kelompok besar setelah aktivitas. Adanya kegunaan mengembalikan siswa pada kelompok besar setelah pembelajaran aktif dimaksudkan agar konsep–konsep yang tidak benar, yang masih belum dapat dipahami dapat diberikan penjelasan lebih baik oleh guru sehingga siswa mengetahui konsep–konsep pelajaran yang salah dan yang benar. Pembelajaran aktif membuat siswa menjadi pelaku utama pembelajaran yang dapat mengeksplorasi semua kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Berk (2003) dalam Yerigan (2008) menyatakan bahwa pembelajaran aktif mengajak siswa–siswa melakukan sesuatu disamping mendengarkan guru dan mencatat untuk membantu mereka belajar dan mengaplikasikan materi pelajaran. Meyer & Jones (1993) dalam Yerigan (2008), mengemukakan bahwa pembelajaran aktif terjadi aktivitas berbicara dan mendengar, menulis, membaca, dan refleksi yang menggiring ke arah pemaknaan mengenai isi pelajaran, ide–ide, dan berbagai hal yang berkaitan dengan satu topik yang sedang dipelajari. Menurut Silberman, ketika belajar adalah aktif, siswa melakukan banyak aktivitas, dan otak siswa belajar berfikir, menyelesaikan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Prince (2004) menyatakan bahwa aktivitas yang baik akan membangun pemahaman yang mendalam tentang ide–ide penting yang dipelajari dan untuk melakukannya, aktivitas dirancang sesuai dengan hasil pembelajaran dan mempromosikan
keikutsertaan
berfikir
siswa.
Penelitian
Zwiers
(2007)
12
menghasilkan kesimpulan dari refleksi dan diskusi yang dilakukan, yaitu seseorang belajar lebih efektif ketika mereka secara aktif menggunakan dan mendiskusikan topik melalui kegiatan praktis dan realistis, serta siswa dan guru dapat memahami topik dengan baik. Penerapan strategi–strategi pembelajaran aktif dapat mengkondisikan aktivitas belajar siswa yang berciri: (a) mandiri dan mengarahkan–diri, (b) partisipasi aktif dalam kegiatan kelompok, (c) bersikap kritis dan kreatif, (d) melakukan kolaborasi, (e) beraktifitas dan mengalami (Action Learning), dan (f) melakukan evaluasi–diri atau refleksi.
Pembelajaran aktif ternyata banyak
melibatkan siswa untuk belajar bersama teman sebaya, berinteraksi dan berkomunikasi, kerjasama dan sharing. Suatu kekuatan kelompok diciptakan untuk berbagai tujuan, seperti bersama–sama mencurahkan gagasan untuk memecahkan satu masalah, saling memberikan tanggapan, kritik atau feedback, mengatur dan mengendalikan diri dalam mekanisme diskusi, serta saling membangkitkan semangat dan motivasi belajar. Belajar dengan sesama teman akan menimbulkan suasana yang sejajar, menyenangkan dan tidak membosankan. (Abidin, 2005) Pembelajaran aktif dirancang untuk membuat siswa melakukan semua kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yaitu penguasaan dan pemahaman konsep pelajaran. Pentingnya pembelajaran yang tidak hanya menekankan siswa untuk mendengarkan, dapat diliihat pada diagram 2.1 yang dikemukakan oleh Dale (1969) dalam Wagiran (2005). Dari diagram konis terlihat bahwa penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran melalui pendengaran saja
13
(ceramah) hanya sebesar 20%, sedangkan bila siswa didorong untuk berbicara dan melakukan maka penguasaan materi dapat mencapai 90%.
Gambar 2.1 Diagram Konis Pembelajaran Edgar Dale Panca indera yang dimiliki siswa digunakan untuk membantu siswa berpartisipasi aktif selama pembelajaran. Pada penelitian ini, siswa menggunakan indera penglihatannya untuk memperhatikan demonstrasi yang diharapkan merangsang otak siswa mulai berfikir tentang demonstrasi yang dilakukan. Siswa menggunakan indera pendengaran untuk memperhatikan diskusi dan debat yang diterapkan dalam pembelajaran aktif. Siswa menggunakan indera perabanya untuk menulis semua informasi yang diperoleh dari hasil diskusi selama pembelajaran. Siswa dapat mengeksplorasi kemampuannya dalam berbicara di depan orang lain dalam jumlah banyak dan melatih cara berbicara ketika menyampaikan suatu pendapat, pertanyaan maupun sanggahan.
14
Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Berdasarkan penelitian Yerigan (2008) ditemukan bahwa selama pembelajaran dimana strategi pembelajaran aktif diterapkan,
kualitas
siswa meningkat rata–rata 12%. Lebih dari 75% dari seluruh siswa meningkat keberhasilannya minimal pada satu jenis mata pelajaran. Dilaporkan bahwa partisipasi siswa meningkat rata–rata 75%. Siswa yang sebelumnya menikmati berinteraksi dengan teman sebaya secara dramatis meningkatkan interaksi mereka dan siswa yang sebelumnya memiliki partisipasi yang baik tetap menjaga derajat partisipasi yang tinggi. Meskipun beberapa siswa (5%) mengalami kesulitan membiasakan diri dari pembelajaran tradisional (ceramah) ke kelas yang lebih interaktif dan mengalami penurunan interaksi. Pada
penelitian
tersebut,
dipaparkan
bahwa
pembelajaran
aktif
membutuhkan struktur aktivitas untuk menjauhkan perilaku yang mengganggu (berteriak, berlarian, meninggalkan kelas dan tidak mengerjakan tugas). Secara keseluruhan, 90% guru yang berpartisipasi melaporkan bahwa pelaksanaan pembelajaran aktif bermanfaat dan 65% guru melaporkan bahwa berkaitan dengan mensukseskan siswa, mereka akan melaksanakan strategi pembelajaran aktif berkelanjutan. Menurut Liam Kane (2004) pembelajaran aktif dideskripsikan sebagai sebuah teori, yang didalamnya tersusun prinsip–prinsip umum tentang sifat dasar pengajaran dan pembelajaran, tetapi juga terhubung dengan pelaksanaan metodologi pembelajaran praktis yang menyediakan banyak contoh jenis–jenis
15
aktivitas dan
teknik yang berkaitan dengan pendidikan. Pendidik dapat
memanfaatkan sewajarnya dengan situasi pembelajaran yang berbeda. Liam Kane juga menegaskan bahwa dalam berbagai situasi yang diciptakan, keberhasilan metodologi pembelajaran aktif tidak hanya bergantung pada metodologi yang digunakan saja, tetapi juga akhirnya pada rancangan yang dibuat. Berdasarkan penelitian Liam Kane, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dari suatu pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai hal. Metode yang digunakan akan berhasil jika didukung dengan rencana pembelajaran yang dirancang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dipakai, serta peran guru yang harus menjadi fasilitator yang baik sehingga kemampuan belajar siswa melalui metode yang diterapkan dapat muncul dan berkembang. Dalam penelitiannya, D’Silva (2010) menyimpulkan bahwa pembelajaran aktif adalah model pembelajaran yang terpusat pada tanggungjawab belajar siswa dengan mengijinkan siswa untuk ikut serta dalam pembelajaran yang mengaktualisasikan pemikiran tingkat tinggi. Pembelajaran aktif dapat terjadi di dalam kelas dengan baik seperti ketika terjadi di luar kelas yang dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Pembelajaran aktif menekankan pembelajaran yang mendalam, pembelajaran yang mengalami, pembelajaran seumur hidup dan membangun pembelajaran secara menyeluruh. Melalui pembelajaran aktif, siswa menjadi pembelajar yang mendalam, dan tingkat pembelajaran yang mendalam dapat dievaluasi melalui berbagai macam tes. Pembelajaran aktif menekankan pembangunan secara keseluruhan dengan mempengaruhi aspek akademik, aspek fisik dan aspek kognitif siswa. Cherney
16
(2008) menyimpulkan bahwa bahan pembelajaran aktif diingat lebih baik melalui pelajaran tingkat pengantar dan tingkat lebih tinggi yang diajarkan oleh guru yang sama. Demonstrasi dapat meningkatkan memori isi pelajaran. Menghubungkan materi pelajaran dengan diri siswa dan kehidupan nyata dapat mempertinggi pemahaman siswa. Pada penelitian Murdoch dan Paul W. Guy (2010) disimpulkan bahwa teknik pembelajaran aktif dengan berkelompok lebih efektif digunakan pada kelas kecil dibandingkan kelas besar. Nilai siswa kelas kecil secara signifikan lebih tinggi dibanding kelas besar. Meskipun disebutkan pula bahwa pada penelitian sebelum mereka menyatakan bahwa tidak ada perbedaan penerapan pembelajaran aktif antara kelas kecil ataupun kelas besar. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision yang dibantu dengan demonstrasi dan lembar diskusi untuk dapat membantu belajar siswa dan strategi tersebut dapat diterapkan dalam kelas besar dengan lebih mudah. Dengan adanya demonstrasi, diharapkan dapat menarik minat dan perhatian siswa untuk memulai pembelajaran sehingga siswa memberikan perhatian penuh selama pembelajaran. Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan harapan pembelajaran aktif dapat efektif meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam kelas besar.
2.3
Three-Stage Fishbowl Decision Three-stage
Fishbowl
Decision
merupakan
salah
satu
strategi
menumbuhkan suatu pembelajaran yang mengharapkan siswa menjadi aktif dan berpartisipasi penuh selama proses pembelajaran berlangsung. Three-stage
17
Fishbowl Decision merupakan salah satu bentuk diskusi dan debat yang diterapkan dalam pembelajaran. Strategi ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: siswa dibagi menjadi 3 kelompok atau lebih. Satu kelompok sebagai kelompok ahli yang mendiskusikan pertanyaan dan siswa yang tersisa menjadi penonton atau pendengar. Kursi–kursi dibentuk melingkar di tengah ruang kelas untuk membentuk fishbowl, dan kursi sisanya mengelilingi lingkaran tersebut. Setelah kelompok ahli selesai mendiskusikan pertanyaan dengan anggota kelompoknya yang duduk dalam fishbowl, kelompok penonton kemudian berganti masuk menjadi kelompok yang berada di dalam lingkaran (kelompok ahli). Masing–masing kelompok dapat beberapa kali berganti dalam fishbowl. (Kennedy, 2007) Variasi lain yang dapat digunakan untuk pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision sebagai berikut: 1) Jika tidak memungkinkan membentuk lingkaran–lingkaran kursi, aturlah sebuah diskusi panel yang melingkar sebagai gantinya. Sepertiga kelas menjadi panelis untuk tiap–tiap pertanyaan diskusi. Jika menggunakan sebuah susunan ruang kelas berbentuk U atau sebuah meja konferensi, maka harus menentukan salah satu dari meja sebagai kelompok panel. 2) Gunakan saja satu pertanyaan diskusi daripada tiga. Ajaklah masing–masing kelompok urutan berikutnya merespon diskusi kelompok sebelumnya. (Silberman, 1996) Strategi Three-stage Fishbowl Decison merupakan strategi pembelajaran yang berupa diskusi dan debat. Penelitian Kennedy (2007) menyimpulkan bahwa kelas debat memberikan kesempatan kepada siswa menjadi ikut serta, terutama
18
jika guru menggunakan model debat yang melibatkan lebih dari dua sampai empat siswa. Walaupun begitu, jika hanya empat siswa yang berpartisipasi debat secara lisan, hal–hal baru dalam materi pelajaran yang biasa dapat meningkatkan tingkat ketertarikan dan perhatian siswa. Disimpulkan dalam penelitiannya bahwa debat sebagai sebuah strategi pembelajaran aktif yang mempertinggi pembelajaran terutama pada daerah penguasaan konsep seperti halnya membangun kemampuan berfikir kritis, kemampuan berkomunikasi secara lisan, dan empati. Pada penelitian Walker (2003) juga menyimpulkan bahwa diskusi kelas dan debat dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa dengan berbagai macam teknik dapat digunakan. Kemampuan berfikir kritis penting untuk didukung dan diterapkan semua jenjang pendidikan. Menurut Zaini (2007), strategi diskusi dapat digunakan dalam semua kelas baik kelas besar maupun kelas kecil. Diskusi cocok digunakan ketika guru ingin melakukan hal–hal sebagai berikut: a) membantu siswa belajar berfikir dari sudut pandang subjek bahasan dengan memberi praktek berfikir, b) membantu siswa mengevaluasi logika serta bukti–bukti bagi posisi dirinya atau posisi yang lain, c) memberi kesempatan pada siswa untuk memformulasikan penerapan suatu prinsip,
d)
membantu
siswa
menyadari
akan
suatu
masalah
dan
memformulasikannya dengan menggunakan informasi yang diperoleh, e) menggunakan
bahan–bahan
dari
anggota
lain
dalam
kelompoknya,
f)
mengembangkan motivasi belajar, dan g) memperoleh feedback yang cepat tentang seberapa jauh suatu tujuan tercapai. Beberapa kendala yang dihadapi jika menggunakan model diskusi yaitu mendapatkan partisipasi siswa, membuat siswa
19
sadar akan kemajuan menuju tujuan pembelajaran, dan mengatasi reaksi–reaksi emosional dari siswa. Berdasarkan penelitian–penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran aktif dengan menggunakan strategi diskusi dan debat dapat memberi wadah bagi siswa untuk mengeluarkan kemampuan mereka. Siswa diajak untuk mengeluarkan pendapat, memberikan saran atau kritik yang membantu siswa untuk mendengarkan orang lain, menghargai orang lain, berfikir tentang penyebab dari kejadian–kejadian yang ada di sekitar siswa serta mengajarkan siswa untuk bersikap toleransi terhadap orang lain. Siswa juga diajak untuk mengembangkan kemampuan
berbicaranya di depan orang lain.
Keikutsertaan siswa selama pembelajaran aktif yang diterapkan di kelas memberikan manfaat yang banyak bagi siswa untuk mengeksplorasi semua kemampuan yang dimiliki.
2.4
Aktivitas Tidak akan ada proses belajar jika tidak ada aktivitas yang dilakukan
siswa. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan–pengetahuan, nilai–nilai sikap, dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Terdapat berbagai macam aktivitas belajar. Paul D. Dierich mengelompokkan aktivitas belajar siswa menjadi 8, yaitu: 1) Kegiatan visual meliputi kegiatan membaca, melihat gambar–gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2) Kegiatan lisan (oral) meliputi kegiatan mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu
20
kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. 3) Kegiatan mendengar meliputi mendengar, menyajikan bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio. 4) Kegiatan menulis meliputi kegiatan menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa, merangkum, mengerjakan tes, mengisi angket. 5) Kegiatan menggambar meliputi kegiatan membuat grafik, diagram, peta, pola. 6) Kegiatan metrik meliputi kegiatan melakukan percobaan, memilih alat–alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari, berkebun. 7) Kegiatan mental meliputi kegiatan merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan– hubungan, membuat keputusan. 8) Kegiatan emosional meliputi minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya. Pembelajaran aktif yang dirancang dalam penelitian ini memfokuskan pada aktivitas siswa yang dapat diamati meliputi 4 jenis aktivitas yaitu:
a)
aktivitas melihat, b) aktivitas mendengar, c) aktivitas menulis dan d) aktivitas lisan. Aktivitas melihat yang diamati meliputi memperhatikan demonstrasi dan memperhatikan diskusi yang berlangsung selama pembelajaran. Aktivitas mendengar yang diamati meliputi mendengarkan penjelasan guru, menjalankan instruksi guru, mendengarkan berbagai pendapat, ide atau sanggahan yang dikemukakan teman, dan menyimak jalannya diskusi. Aktivitas menulis yang diamati meliputi membuat catatan hasil diskusi kelompok, merangkum diskusi
21
kelompok lain dan merangkum penjelasan guru. Aktivitas lisan yang diamati meliputi aktivitas bertanya, mengemukakan pendapat, dan berdiskusi. Penggunaan asas aktivitas dalam proses pembelajaran memiliki manfaat, diantaranya siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri, berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa, memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan para siswa yang pada gilirannya dapat memperlancar kerja kelompok, siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri, sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individual, memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan kekeluargaan, musyawarah dan mufakat, membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara guru dan orang tua siswa, yang bermanfaat dalam pendidikan siswa, pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit, sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindari terjadinya verbalisme, pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika. (Hamalik, 2007: 90 - 91)
2.5
Pokok Bahasan Tekanan
2.5.1 Tekanan pada Zat Padat Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dimana gaya F dipahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan A. Besar tekanan yang dialami suatu benda dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
dengan: P = tekanan (
atau Pascal)
22
= gaya tekan (N) A = luas permukaan (
)
Semakin besar gaya tekan yang diberikan, semakin besar pula tekanan yang terjadi. Tetapi, semakin besar luas bidang tekan suatu benda maka semakin kecil tekanan yang terjadi. Dengan demikian, tekanan berbanding lurus dengan gaya tekan dan berbanding terbalik dengan luas bidang tekan. (Wasis, 2008: 184) 2.5.2 Tekanan Pada Zat Cair 2.5.2.1 Tekanan Hidrostatik Tekanan hidrostatis sebanding dengan kedalaman (h). P~h Jenis zat cair memengaruhi tekanan hidrostatis dan yang membedakan suatu jenis zat tertentu adalah massa jenis ( ). Semakin besar massa jenis suatu zat cair, semakin besar pula tekanan pada kedalaman tertentu. Tekanan suatu zat cair sebanding dengan besarnya massa jenis: P~ Tekanan hidrostatis disebabkan oleh berat zat cair, sehingga:
Karena
dan
, maka:
dengan: P : tekanan : massa jenis zat cair
(N/m) (
)
23
g : percepatan gravitasi
(
h : tinggi zat cair
(m)
)
Tekanan berbanding lurus dengan massa jenis zat cair dan kedalaman di dalam zat cair. Pada umumnya, tekanan pada kedalaman yang sama dalam zat cair yang serba sama adalah sama. 2.5.2.2 Hukum Pascal Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair di ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata.
Ketika pengisap kecil kamu dorong maka pengisap tersebut diberikan gaya sebesar
terhadap luas bidang
, akibatnya timbul tekanan sebesar
. Menurut
Pascal, tekanan ini akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata sehingga tekanan akan diteruskan ke pengisap besar dengan sama besar. Dengan demikian, pada pengisap yang besar pun terjadi tekanan yang besarnya sama dengan
.
Tekanan ini menimbulkan gaya pada luas bidang tekan pengisap kedua (
)
sebesar
sehingga kamu dapat menuliskan persamaan sebagai berikut:
Gaya yang ditimbulkan pada pengisap besar adalah:
24
Dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan efek gaya yang besar dari gaya yang kecil, maka luas penampangnya harus diperbesar. Inilah prinsip kerja sederhana dari alat teknik pengangkat mobil yang disebut pompa hidrolik. 2.5.2.3 Bejana Berhubungan Tuhan menciptakan permukaan air selalu rata. Bentuk permukaan air tidak dipengaruhi oleh bentuk permukaan dasarnya atau bentuk tabungnya, dengan syarat tempat air tersebut berhubungan. Gejala ini disebut sebagai prinsip bejana berhubungan. 2.5.2.4 Hukum Archimedes Ketika suatu benda dimasukkan ke dalam air, ternyata beratnya seolaholah berkurang. Peristiwa ini tentu bukan berarti ada massa benda yang hilang, namun disebabkan oleh suatu gaya yang mendorong benda yang arahnya berlawanan dengan arah berat benda. Gaya ini disebut gaya apung atau gaya ke atas ( ). Gaya apung sama dengan berat benda di udara dikurangi dengan berat benda di dalam air.
dengan: FA = gaya apung atau gaya ke atas (N) wu = berat benda di udara (N) wA = berat benda di air (N) Hukum Archimedes menyatakan bahwa apabila suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair, baik sebagian atau seluruhnya, benda akan mendapat gaya apung (gaya ke atas) yang besarnya sama dengan berat zat cair yang didesaknya (dipindahkan) oleh benda tersebut. Secara matematis ditulis sebagai berikut.
25
Karena
dan
dengan:
= gaya apung (N)
, maka:
= massa jenis zat cair (
, sehingga:
)
V = volume zat cair yang didesak atau volume benda yang tercelup (
)
g = konstanta gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s) Keadaan benda di dalam air dibagi menjadi: a.
Terapung Suatu benda dikatakan mengapung jika besar gaya ke atas atau gaya
Archimedesnya lebih besar dibanding gaya ke bawahnya (gaya beratnya).
Benda terapung jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair (
).
b.
Melayang Suatu benda dikatakan melayang atau terbang jika besar gaya ke atas (gaya
Archimedes) sama dengan gaya ke bawah (gaya berat) benda tersebut.
Benda melayang jika massa jenis benda sama besar dengan massa jenis zat cair (
).
c.
Tenggelam Suatu benda dikatakan tenggelam jika besar gaya ke atas (gaya Archimedes)
lebih kecil daripada gaya ke bawahnya (gaya beratnya).
26
Benda tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair (
). (Karim, 2008: 213-224)
2.5.3 Tekanan Udara Udara yang ada di atmosfer memiliki tekanan. Tekanan udara muncul sebagai akibat berat partikel udara yang tertarik gaya gravitasi bumi. Jika gaya tarik terhadap partikel ini hilang maka partikel udara akan terbang ke luar angkasa dan bumi tak memiliki atmosfer. Tekanan udara di suatu tempat tertentu sedikit bervariasi menurut cuaca. Pada permukaan laut, rata–rata tekanan atmosfer adalah . Nilai ini digunakan untuk mendefinisikan satuan tekanan lain yang sering digunakan yaitu atmosfer (disingkat atm): (Giancoli, 2001: 326-329)
2.6
Kerangka Berfikir Suatu pembelajaran dengan kurikulum KTSP, menuntut guru dan siswa
menciptakan suasana belajar yang berpusat pada partisipasi dan keaktifan siswa. Siswa bukan lagi sebagai obyek, melainkan subyek yang melakukan pembelajaran melalui pengalaman–pengalaman yang diperoleh agar dapat membangun pengetahuan dan konsep dari apa yang siswa pelajari. Guru bertugas merancang pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk dapat aktif menggali informasi sebanyak–banyaknya selama pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan model pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision yang dirancang agar siswa dapat belajar berdiskusi, bertukar informasi dengan temannya, dan saling bertukar pendapat yang diharapkan dapat
27
membangkitkan kemauan siswa untuk menggali potensi dan pengetahuan yang dimiliki, sehingga siswa benar–benar mengaktifkan pikirannya untuk memperoleh pengetahuan yang diinginkan. Keikutsertaan siswa dalam pembelajaran yang dirancang agar siswa dapat berpartisipasi aktif dalam membangun konsep fisika dengan pengalaman sendiri diharapkan meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar kognitif siswa lebih baik dibandingkan dengan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan pembelajaran yang biasa siswa lakukan. Pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered), siswa sebagai subjek pembelajaran dan siswa aktif membangun pengetahuannya sendiri.
Guru sebagai fasilitator merancang dan menerapkan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa membangun pengetahuannya sendiri dan berpartisipasi aktif selama pembelajaran berlangsung.
1. Siswa aktif belajar dan mendominasi pembelajaran 2. Siswa menemukan dan membangun pengetahuannya 3. Pembelajaran bersifat interaktif dan tidak monoton
Pembelajaran dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision dilengkapi dengan demonstrasi dan lembar diskusi
Aktivitas belajar dan hasil belajar siswa meningkat.
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Penelitian
Pembelajaran Aktif (Active Learning)
28
2.7
Hipotesis Mengacu pada latar belakang dan permasalahan, maka hipotesis pada
penelitian ini adalah: 2.7.1 Hipotesis Nol (Ho) 1.
Pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision kurang efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP kelas VIII.
2.
Penggunaan strategi Three-stage Fishbowl Decision dalam meningkatkan hasil belajar siswa lebih rendah atau sama dengan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab.
2.7.2 Hipotesis Alternatif (Ha) 1.
Strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP kelas VIII.
2.
Penggunaan strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 1 Gajah tahun ajaran 2010/2011. Kelas VIII SMP Negeri 1 Gajah sebanyak 7 kelas. 3.1.2 Sampel Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik purposive random sampling. Peneliti menentukan 2 kelas sebagai obyek penelitian yaitu kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan VIII E sebagai kelas kontrol.
3.2
Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. 1.
Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Active Learning dengan strategi Three-Stage Fishbowl Decision
2.
Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar dan hasil belajar siswa konsep tekanan siswa SMP kelas VIII
29
30
3.3
Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Group Design.
Sampel diambil sebanyak dua kelas, yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol.
R
O1
R
O3
X
O2 O4
(Sugiyono, 2008: 76)
Keterangan: R : sampel diambil secara acak (Random) baik kelas eksperimen maupun kontrol O1 : pretest kelompok eksperimen O2 : posttest kelompok eksperimen O3 : pretest kelompok kontrol O4 : posttest kelompok kontrol Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random. Pelaksanaannya, model Active Learning dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision diterapkan pada kelas eksperimen dan model pembelajaran ceramah diterapkan pada kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, pembelajaran aktif dengan menggunakan diskusi berbentuk Three-stage Fishbowl Decision dengan dirangsang
demonstrasi
pada
awal
pembelajaran.
Adanya
demonstrasi
dimaksudkan untuk membantu merangsang siswa berfikir sebelum diskusi. Pada kelas kontrol, guru menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya jawab yang biasa dilakukan pada pertemuan–pertemuan sebelumnya. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa, hasil pretest akan dibandingkan dengan hasil postest. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas
31
belajar siswa menggunakan lembar observasi aktivitas kelas pertemuan awal dan akhir pada pokok bahasan tekanan baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Berikut ini bagan alur penelitian: Pembelajaran Fisika Pokok Bahasan Tekanan
UJI COBA Langkah yang dilakukan: 1. Menyusun kisi-kisi soal 2. Menyusun soal dan kunci jawaban 3. Melakukan uji coba soal 4. Melakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda untuk hasil uji coba soal
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pretest
Pretest
Pembelajaran aktif (Active Learning) dengan strategi Threestage Fishbowl Decision
Pembelajaran ceramah dan tanya jawab
Observasi Aktivitas Belajar Siswa Post-test
Post-test
Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa
Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa
Terdapat perbedaan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
REVISI Model Active Learning dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa SMP kelas VIII pokok bahasan tekanan
Gambar 3.1 Alur Penelitian
32
3.4
Teknik Pengumpulan Data dan Pemberian Skor Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada tiga
yaitu: 3.4.1 Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh daftar nama siswa serta nilai pretest dan posttest siswa yang menjadi sampel. 3.4.2 Tes Tes digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dalam belajar siswa khususnya pada materi tekanan. Tes diberikan dua kali yaitu sebelum dan sesudah pembelajaran. Tes yang diberikan berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Banyaknya skor yang diperoleh siswa dihitung dari banyaknya jawaban yang cocok dengan kunci jawaban. 3.4.3 Observasi Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung menggunakan lembar pengamatan untuk mengukur aktivitas belajar siswa dalam kelas. Skor yang diberikan pada rentang 1 – 4 yang tersusun lengkap pada kisi kisi lembar observasi.
3.5
Analisis Instrumen
3.5.1 Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, dan soal untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa. Instrumen tersebut dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing meliputi isi, struktur kalimat, tata bahasa, dan tata tulisan
33
yang harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Isi silabus, RPP, soal, lembar observasi disesuaikan dengan model Active Learning dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision yang akan diterapkan dalam kelas eksperimen sehingga alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat mengukur apa yang ingin diukur peneliti, yaitu hasil belajar kognitif dan aktivitas belajar siswa. 3.5.2 Analisis Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, khususnya soal harus dilakukan uji coba terlebih dahulu sebelum digunakan untuk pretest-posttest. Uji coba soal dalam penelitian ini dilakukan di kelas IX A SMP Negeri 1 Gajah. Tahapan analisis soal setelah dilakukan uji coba soal sebagai berikut: 3.5.2.1 Uji Validitas Soal yang sudah dibuat dan diuji coba dilakukan dua pengujian, yaitu pengujian validitas isi dan pengujian validitas butir soal. 3.5.2.1.1 Uji Validitas Isi Untuk pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi soal dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Soal yang akan dilakukan uji validitas isi disertai dengan kisi – kisi soal. Pengujian validitas isi harus dilakukan oleh ahli, dalam hal ini ahli tersebut adalah dosen pembimbing. Soal yang dibuat sebanyak 40 soal, sedangkan yang digunakan sebanyak 30 soal. 3.5.2.1.2 Uji Validitas Butir Soal Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Sugiyono, 2008: 121)
34
Untuk menghitung validitas item (butir soal) menggunakan korelasi point biseral, sebagai berikut: rpbi
M p Mt St
p q
(Arikunto, 2006 : 283)
Keterangan :
rpbi : koefisien korelasi biserial M p : rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari
validitasnya
M t : rerata skor total S t : standar deviasi dari skor total p
:proporsi siswa yang menjawab benar
q
:proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p)
Harga r yang diperoleh harus diuji melalui tabel uji (t-test) sebagai berikut: t
r 2 (n 1) (1 r 2 )
(Arikunto, 2006: 294)
Dengan db = n – 2 kemudian dibandingkan dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel maka soal tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan hasil uji coba diperoleh harga t
tabel
= 1,69. Sedangkan hasil
analisis validitas masing-masing butir soal dari 40 soal pada tabel berikut: Tabel 3.1 Hasil Analisis Validitas Butir Soal No
Kriteria Soal
Nomor Soal
2, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 29, 33, 34, 36, 37, 40 1, 3, 4, 9, 10, 12, 15, 19, 21, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 2. Tidak Valid 31, 32, 35, 38, 39 Data selengkapnya terdapat pada lampiran 8. 1.
Valid
35
3.5.2.2 Uji Reliabilitas Soal Reliabilitas soal menunjukkan bahwa sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Salah satu syarat instrumen yang baik adalah konsistensi, keajegan atau tidak berubah – ubah. Untuk menguji reliabilitas menggunakan rumus Kuder-Richardson 20 sebagai berikut:
(
)
(Arikunto, 2007 : 101)
Keterangan : r
: koefisien reliabilitas secara keseluruhan
n
: banyak item
p
: proporsi subyek yang menjawab dengan benar
q
: proporsi subyek yang menjawab dengan salah (q = 1-p)
Σpq
: jumlah hasil perkalian antara p dan q
s
: standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians) Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan r tabel dengan taraf
signifikansi 5 %. Jika harga r
hitung
> r
tabel
maka soal yang diujikan memiliki
kriteria reliabel. Berdasarkan hasil uji coba soal, diperoleh r = 0,607 dan r tabel = 0,344. Maka soal uji coba tersebut dinyatakan reliabel. 3.5.2.3 Taraf Kesukaran Soal Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran soal adalah : (Arikunto, 2007 : 209)
36
Keterangan : P : indeks kesukaran B : banyak siswa yang menjawab soal itu benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi indeks kesukaran sebaga berikut: 0,00 ≤ P < 0,30 adalah soal tergolong sukar 0,30 ≤ P < 0,70 adalah soal tergolong sedang 0,70 ≤ P ≤ 1,00 adalah soal tergolong mudah Hasil analisis tingkat kesukaran soal pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal No
Kriteria
Nomor Soal
1.
Mudah
1, 2, 5, 7, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 19, 20, 21, 26, 29, 30, 33, 34, 36, 38, 39, 40
2.
Sedang
3, 9, 15, 18, 22, 24, 25, 27, 28, 37
3. Sukar 4, 6, 8, 14, 23, 31, 32, 35 Data selengkapnya dapat terlihat pada lampiran 8. 3.5.2.4 Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Besarnya daya pembeda (D) dirumuskan: (Arikunto, 2007: 213) Keterangan: DP : Daya pembeda JBA : jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JBB : jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
37
JSA : banyaknya siswa pada kelompok atas Klasifikasi daya pembeda: 0,00 ≤ D ≤ 0,20
: jelek
0,20 < D ≤ 0,40
: cukup
0,40 < D ≤ 0,70
: baik
0,71 < DP ≤ 1,00
: baik sekali
Berikut ini hasil analisis daya pembeda soal uji coba: Tabel 3.3 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal No
Kriteria
Nomor Soal
1.
Jelek
1, 2, 4,5,6,7, 9, 11, 13, 15, 16, 19, 21, 26, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 38, 40
2. Cukup 8, 14, 20, 23, 24, 25, 36, 37 3. Baik 17, 18, 22 4. Baik Sekali 5. Buang 3, 10, 12, 27, 31, 32, 39 Data selengkapnya dapat terlihat pada lampiran 8.
3.6
Teknik Analisis Data Analisis data pada penelitian ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap
awal dan tahap akhir. 3.6.1 Tahap Awal 3.6.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data sampel yang digunakan terdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas menggunakan Chi-Kuadrat yang dirumuskan sebagai berikut:
2 hitung
( f0 fh )2 i 1 fh k
(Sugiyono, 2007: 104)
38
Keterangan : : chi kuadrat : frekuensi yang diobservasi : frekuensi yang diharapkan Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal. 3.6.1.2 Uji Homogenitas Pada awal penelitian, peneliti harus mengetahui apakah sampel yang akan diteliti bersifat homogen atau tidak. Hipotesis statistiknya: : tidak terdapat perbedaan antara varians 1 dan varians 2 (data bersifat homogen) : terdapat perbedaan antara varians 1 dan varians 2 (data tidak homogen) Uji homogenitas dilakukan menggunakan rumus berikut: (Sudjana, 2005 : 250) Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima berarti data bersifat homogen, jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak yang berarti data tidak homogen. 3.6.2 Tahap Akhir Data hasil penelitian akan diolah melalui beberapa tahap sebagai berikut: 3.6.2.1 Analisis Aktivitas Belajar Siswa Penilaian aktivitas dari lembar observasi dianalisis dengan menggunakan rumus distribusi persentase sebagai berikut: (Ali, 1993: 184)
39
Keterangan: P : persentase pelaksanaan S : jumlah skor perolehan N : jumlah skor total Hasil tersebut ditafsirkan dengan rentang kualitatif sebagai berikut: 76% - 100%
: baik
56% - 75%
: cukup
40% - 55%
: kurang baik
< 40%
: tidak baik
3.6.2.2 Analisis Hasil Belajar Siswa 3.6.2.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian terdistribusi normal atau tidak. Data pretest dan posttest harus dilakukan uji normalitas datanya, baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Untuk melakukan uji normalitas menggunakan Chi-Kuadrat yang dirumuskan sebagai berikut:
2 hitung
( f0 fh )2 i 1 fh k
Keterangan : : chi kuadrat : frekuensi yang diobservasi : frekuensi yang diharapkan Jika
, maka data terdistribusi normal.
(Sugiyono, 2007: 104)
40
3.6.2.2.2 Mengukur Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Efektivitas hasil belajar dan aktivitas dilihat melalui peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa yang dihitung menggunakan rumus Gain rata-rata ternormalisasi, yaitu: 〈
〈 〉
〉 〈 〈
〉 〉
(Hake, 1998: 65)
Keterangan: 〈 〈
〉 = skor rata-rata hasil posttest 〉 = skor rata-rata hasil pretest
Besarnya faktor dikategorikan sebagai berikut: 〈 〉
: peningkatan tergolong tinggi 〈 〉
: peningkatan tergolong sedang
〈 〉
: peningkatan tergolong rendah
3.6.2.2.3 Uji Efektivitas Untuk mengetahui model pembelajaran aktif efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka perlu diuji signifikansi hasil peningkatan hasil belajar siswa menggunakan rumus sebagai berikut:
t
x 0 s/ n
Keterangan: x
: rata – rata posttest kelas
0
: nilai standar (KKM)
s
: simpangan baku
(Sudjana, 2005: 227)
41
n
: jumlah sampel
dk
:n–1
Hipotesis yang digunakan: Ho : Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen tidak signifikan Ha : Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen signifikan Kriteria pengujian: Ho diterima jika t11 2 t t11 2 dan Ho ditolak jika t11 2 t atau t t11 2 .
3.6.2.3 Analisis Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan hasil belajar dan aktivitas siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji satu pihak (uji t-test sampel berkorelasi )sebagai berikut: X1 X 2
t
Dengan r
XY ( X Y 2
2
s s12 s22 2r 1 n n1 n2 1
s2 n 2
(Sugiyono, 2007: 119)
)
Keterangan: X1
: rata – rata kelas eksperimen
X2
: rata – rata kelas kontrol
s1
: simpangan baku kelas eksperimen
s2
: simpangan baku kelas kontrol
s12
: varians kelompok eksperimen
s 22
: varians kelompok kontrol
42
r
: koefisien korelasi
n1
: jumlah siswa kelompok eksperimen
n2
: jumlah siswa kelompok kontrol
Hipotesis yang digunakan: Ho: Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelas kontrol Ha: Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan kelas kontrol Kriteria pengujian yaitu jika t < t(1-α), maka Ho diterima dan Ha ditolak, jika t > t(1-α), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gajah,
dilaporkan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk hasil analisis data tahap awal dan hasil analisis tahap akhir. 4.1.1 Hasil Analisis Data Tahap Awal Pada tahap awal penelitian, dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas menggunakan hasil Ujian Akhir Semester I (UAS) tahun ajaran 2010/2011. Dua kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen adalah VIII D dan kelas kontrol adalah VIII E. Pengambilan kedua sampel tersebut secara acak. Hasil Uji normalitas dan homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kelas VIII D dan E Sumber Variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
5,34
8,42
2 hitung
dk 5 5 2 tabel 11,07 11,07 Kriteria Data normal Data normal Perhitungan selengkapya dapat dilihat lampiran 5 dan 6. Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Kelas VIII D VIII E
Ftabel
dk pembilang
dk penyebut
Ftabel
Kriteria
1,287
31
34
1,77
Data homogen
Uji homogenitas menggunakan dua varians kelas menghasilkan Fhitung sebesar 1, 287 dengan dk pembilang = 31, dk penyebut = 34 dan taraf signifikansi
43
44
5% diperoleh Ftabel sebesar 1,77. Karena Fhitung < Ftabel maka kedua sampel tersebut homogen, yang berarti bahwa kemampuan kedua kelas tersebut sama. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7. 4.1.2 Hasil Analisis Data Akhir 4.1.2.1 Hasil Belajar Siswa Sebelum pembelajaran pokok bahasan tekanan dimulai, siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi tekanan. Selanjutnya kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran menggunakan metode Active Learning dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision, sedangkan kelompok kontrol memperoleh pembelajaran menggunakan metode ceramah yang biasa dilakukan oleh guru pada pertemuan–pertemuan sebelumnya. Pada akhir pembelajaran, siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa setelah memperoleh pembelajaran pokok bahasan tekanan. Rekapitulasi hasil pretest dan posttest hasil belajar kognitif siswa disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Rekapitulasi Pretest dan Posttest Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sumber Variasi
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pretest
Posttest
Pretest
Posttest
Rata - rata
40,78
68,56
45,58
61,82
Nilai tertinggi
60
87
70
77
Nilai terendah
20
50
23
47
Standar Deviasi (s)
9,41
9,63
10,91
7,76
Varians (s2)
91,09
95,66
119,06
60,28
45
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 dan 16. Data pretest maupun data posttest baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan pengujian diperoleh hasil uji normalitas data pretest dan posttest pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sumber Variasi 2 hitung
dk 2 tabel Kriteria
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretest Posttest Pretest Posttest 10,98 7,16 11 10,33 5 5 5 5 11,07 11,07 11,07 11,07 Data terdistribusi normal
Uji normalitas terhadap data pretest dan posttest baik kelas eksperimen dan kelas kontrol menghasilkan kesimpulan bahwa datanya terdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dapat dilihat pada lampiran 14,15,17 dan 18. Karena terdistribusi normal maka uji gain ternormalisasi dapat digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut ini tabel hasil uji peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tabel 4.5 Hasil Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretest Posttest Pretest Posttest Rata – rata (%) 0,408 0,686 0,456 0,618 Gain 0,469 0,298 Kategori Sedang Rendah Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19 dan 21.
Sumber Variasi
46
Berdasarkan data hasil uji peningkatan hasil belajar siswa (uji gain) dapat dilihat bahwa rata–rata nilai pretest dan posttest kelas eksperimen adalah 40,781 dan 68,563 dengan peningkatan hasil belajar kelas eksperimen sebesar 0,469 yang termasuk kategori sedang, sedangkan rata–rata nilai pretest dan posttest kelas kontrol adalah 0,456 dan 0,618 dengan peningkatan hasil belajar kelas kontrol sebesar 0,298 yang termasuk kategori rendah. Dari uji peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat bahwa pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision
yang diterapkan pada kelas eksperimen lebih efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan pembelajaran ceramah di kelas kontrol. Untuk menguji efektivitas penggunaan model pembelajaran terhadap hasil belajar kognitif siswa menggunakan t-test membandingkan rata–rata kelas hasil belajar kognitif siswa dengan kriteria kelulusan minimal (KKM) sebesar 65. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.6 Hasil Uji Efektivitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kontrol
Rata - rata 68,563 61,818
dk 31 32
thitung 2,094 -2,354
ttabel 2,03 2,03
Kriteria Signifikan Signifikan
Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 dapat dilihat bahwa peningkatan hasil belajar kognitif siswa baik kelas eksperimen dan kelas kontrol sama–sama meningkat dan signifikan. Tetapi kelas eksperimen yang diberi pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision menunjukkan peningkatan dengan kategori sedang (g = 0,469) dan signifikan, berarti bahwa model pembelajaran aktif lebih efektif diterapkan dalam proses belajar mengajar dibandingkan kelas
47
kontrol mengalami peningkatan rendah (g = 0,298) meskipun signifikan. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 dan 22. Data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan untuk melakukan uji hipotesis penelitian ini. Uji hipotesis hasil belajar kognitif siswa menggunakan uji satu pihak yaitu uji pihak kanan menggunakan t-test sampel berkorelasi. Tabel 4.7 Hasil Uji Satu Pihak Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Rata-rata 68,563
Varians 92,641
dk
t hitung
t tabel
Kriteria Kelas Eksperimen 63 3,533 1,665 lebih baik dibanding Kontrol 61,818 60,278 kelas kontrol Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23. Berdasarkan hasil uji satu pihak diperoleh hasil bahwa thitung sebesar 3,533,
dengan dk = 63 dan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel sebesar 1,665. Karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. 4.1.2.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Data hasil observasi aktivitas siswa, digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa selama pembelajaran materi tekanan menggunakan pembelajaran aktif melalui strategi Three-stage Fishbowl Decision di SMP Negeri 1 Gajah.
48
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Awal Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rata - rata 19,69 16,79 Skor tertinggi 31 23 Skor terendah 13 12 Kriteria Tidak Baik Tidak Baik Data selengkapnya terdapat pada lampiran 24 dan 28. Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Observasi Akhir Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rata - rata 43,88 24,15 Skor tertinggi 58 38 Skor terendah 17 15 Kriteria Cukup Baik Kurang Baik Data selengkapnya terdapat pada lampiran 25 dan 29. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa perubahan rata–rata aktivitas kelas eksperimen menjadi 43,88 berkategori cukup baik, sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan rata–rata aktivitas sebesar 24,15 berkategori kurang baik. Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Sumber Variasi
Kelas Eksperimen
Akhir 11,068 dk 5 2 tabel 11,07 Kriteria Data terdistribusi normal Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26 dan 27. 2 hitung
Awal 10,32 5 11,07
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Sumber Variasi
Kelas Kontrol
Akhir 10,83 dk 5 2 tabel 11,07 Kriteria Data terdistribusi normal Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 30 dan 31. 2 hitung
Awal 10,33 5 11,07
49
Untuk mengetahui efektivitas peningkatan aktivitas belajar siswa menggunakan uji gain ternormalisasi yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.12 dan 4.13 berikut. Tabel 4.12 Hasil Uji Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen Sumber Variasi
Kelas Eksperimen Awal 0,197
Rata – rata (%) Gain 0,301 Kategori Sedang Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32.
Akhir 0,439
Berdasarkan perhitungan dapat dilihat bahwa pembelajaran kelas eksperimen dengan menggunakan Active Learning melalui strategi Three-stage Fishbowl Decision dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas dengan peningkatan sebesar 0,301 yang termasuk kategori sedang, yang dapat dikatakan pembelajaran aktif efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Tabel 4.13 Hasil Uji Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol Sumber Variasi
Kelas Kontrol Awal 0,168
Rata – rata (%) Gain 0,088 Kategori Rendah Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33.
Akhir 0,242
Berdasarkan perhitungan dapat dilihat bahwa pembelajaran kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran ceramah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas dengan peningkatan sebesar 0,088 yang termasuk kategori rendah, dapat dikatakan pembelajaran ceramah kurang efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.
50
Selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata–rata aktivitas belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan data aktivitas belajar pada pertemuan akhir untuk mengetahui perbedaan aktivitas belajar antara kedua kelas tersebut. Tabel 4.14 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata–rata: Uji Satu Pihak Kelas Eksperimen
Rata-rata 43,875
Varians 102,565
dk
t hitung
t tabel
Kriteria Aktivitas belajar kelas eksperimen 63 9,887 1,665 lebih baik dari kelas Kontrol 24,152 26,570 kontrol Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 34. Berdasarkan uji kesamaan dua rata–rata (uji satu pihak), diperoleh thitung
sebesar 9,887 , dengan dk = 63 dan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel diperoleh 1,665. Karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti bahwa aktivitas belajar kelas eksperimen berbeda dan lebih baik dibandingkan aktivitas belajar kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa lebih efektif dibandingkan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab.
4.2
Pembahasan
4.2.1 Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, disajikan diagram batang perbandingan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut:
51
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
87 77 68.56 61.82 50
47
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Nilai TertinggiNilai Terendah
Rata - rata
Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Diagram batang yang disajikan pada gambar 4.1 menunjukkan perbandingan nilai tertinggi, nilai terendah dan rata–rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai tertinggi kelas eksperimen sebesar 87 sedangkan nilai tertinggi kelas kontrol sebesar 77. Nilai terendah kelas eksperimen sebesar 50 sedangkan kelas kontrol sebesar 47. Rata–rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 68,56 sedangkan kelas kontrol sebesar 61,82. Hasil belajar masing–masing kelas kemudian dilakukan pengujian peningkatan hasil belajar menggunakan uji gain ternormalisasi dan peningkatan hasil belajar kelas eksperimen sebesar 0,469 yang termasuk kategori sedang, sedangkan peningkatan hasil belajar kelas kontrol sebesar 0,298 yang termasuk kategori rendah. Untuk masing–masing kelas, peningkatan hasil belajar yang dihasilkan kemudian dilakukan uji efektivitas menggunakan uji t yang membandingkan rata–rata kelas eksperimen dengan nilai KKM yang ditetapkan sebesar 65. Hasil uji t yang dilakukan diperoleh hasil bahwa thitung kelas eksperimen sebesar 2,094 dan thitung kelas kontrol sebesar -2,354. Jika thitung masing–masing kelas dibandingkan
52
dengan ttabel maka peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol sama–sama signifikan yang berarti bahwa kedua model pembelajaran yang diterapkan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tetapi, besarnya peningkatan hasil belajar yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol sehingga dapat dikatakan bahwa model pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan model pembelajaran ceramah yang diterapkan pada kelas kontrol. Selanjutnya, hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji satu pihak (uji pihak kanan). Berdasarkan uji pihak kanan diperoleh hasil thitung sebesar 3,533 dan ttabel sebesar 1,665 dengan dk = 63 dan taraf signifikansi 5%. Karena thitung > ttabel (t1-α), maka Ho di tolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang diberi pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih baik dibandingkan model pembelajaran ceramah yang diterapkan pada kelas kontrol. Penelitian ini dapat dikatakan sudah berhasil karena berdasarkan hasil penelitian, hipotesis alternatif penelitian ini diterima dan menolak hipotesis nol, yaitu hasil belajar kognitif siswa pada kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kognitif siswa pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran ceramah. Pembelajaran aktif yang diterapkan pada kelas eksperimen dirancang dengan memberi kesempatan seluas–luasnya bagi siswa untuk membangun
53
pengetahuannya sendiri berdasarkan informasi–informasi yang diperolehnya. Pembelajaran aktif mengajak siswa untuk mulai memikirkan apa yang mereka lihat, mereka dengar dan yang mereka lakukan. Murdoch dan Paul W. Guy (2010) mengatakan bahwa teknik pembelajaran aktif dengan berkelompok lebih efektif digunakan pada kelas kecil dibandingkan kelas besar, sedangkan pada penelitian ini pembelajaran aktif diterapkan pada kelas besar. Pembelajaran aktif yang digunakan dirancang dengan mengkombinasi diskusi kelompok dengan dilengkapi lembar diskusi untuk setiap kelompok dan sebelum diskusi dimulai dilakukan demonstrasi agar pembelajaran aktif dapat digunakan pada kelas besar. Rata–rata nilai siswa kelas eksperimen sebesar 68,56 yang lebih tinggi dibandingkan rata–rata nilai kelas kontrol sebesar 61,82, menunjukkan bahwa pembelajaran aktif dapat digunakan pada kelas besar dengan membuat rancangan yang tepat. Adanya demonstrasi pada pembelajaran aktif digunakan untuk membantu siswa untuk mulai berfikir tentang apa yang mereka lihat. Diskusi kelompok dan lembar diskusi digunakan untuk membuat siswa mulai berfikir apa yang mereka dengar dan lakukan. Kombinasi demonstrasi, diskusi kelompok yang disertai lembar diskusi dan penjelasan guru di akhir pembelajaran membentuk pembelajaran yang berusaha untuk mengajak siswa untuk menjadi subyek di kelas bukan obyek yang hanya mendengar dan mendapat informasi dari guru saja. Hal ini sesuai dengan penelitian Liam Kane (2004) yang menyatakan bahwa metode yang digunakan akan berhasil jika didukung dengan rencana pembelajaran yang dirancang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dipakai, serta peran
54
guru yang harus menjadi fasilitator yang baik sehingga kemampuan belajar siswa melalui metode yang diterapkan dapat muncul dan berkembang. Kombinasi demonstrasi, diskusi kelompok disertai lembar diskusi, dan penjelasan guru sebagai penguatan membentuk rancangan pembelajaran aktif yang baik untuk memberikan kesempatan bagi siswa mengembangkan kemampuan yang dimiliki serta membangun pengetahuannya sendiri dengan cara belajarnya sendiri. Menurut Marno (2009), setiap siswa memiliki cara belajar sendiri – sendiri, ada siswa yang lebih mudah dengan cara melihat (tipe visual), ada siswa yang lebih mudah belajar dengan mendengarkan (tipe auditori), dan ada siswa yang lebih mudah belajar dengan melakukan (tipe kinestetik). Pembelajaran aktif pada penelitian ini dirancang dengan demonstrasi, diskusi kelompok dan penjelasan guru di akhir pembelajaran menjadi satu kesatuan saling terkait yang membantu semua siswa belajar dengan tipe belajar visual, auditori maupun kinestetik. Hasil belajar siswa kelas eksperimen yang meningkat sebesar 0,469, dan uji pihak kanan menunjukkan hasil belajar kelas eksperimen berbeda dan lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran aktif tepat dan lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan belajar kognitif siswa karena pembelajaran aktif mengajak siswa untuk mendominasi pembelajaran. Siswa dilibatkan dalam semua kegiatan selama pembelajaran berlangsung. Siswa diajak untuk memperhatikan dan melakukan demonstrasi, siswa melakukan diskusi kelompok, siswa mendengarkan diskusi kelompok lain, siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa bertanya, siswa
55
menjawab pertanyaan, siswa membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompok, siswa membuat catatan dari penjelasan guru, serta siswa diharuskan terlibat aktif secara penuh selama pembelajaran. Seluruh kegiatan pembelajaran kelas eksperimen dirancang untuk membuat siswa mendominasi pembelajaran dan sebagai pelaku. Zaini dkk (2007) menyatakan bahwa ketika siswa mendominasi pembelajaran maka hasil belajar dapat dioptimalkan. Penelitian Kennedy (2007) juga menyatakan bahwa pembelajaran aktif dengan diskusi dan debat, dapat mempertinggi penguasaan konsep siswa. Hal ini terbukti pada penelitian ini, yang menunjukkan hasil belajar siswa yang diberikan pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision memberikan peningkatan sedang, rata – rata 68,56 yang lebih tinggi dari KKM dan nilai tertinggi sebesar 87. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa 72% siswa (sebanyak 23 siswa) kelas eksperimen mendapatkan nilai di atas KKM, sedangkan hanya 36% siswa (sebanyak 12 siswa) kelas kontrol yang mendapat nilai di atas KKM. Strategi Three-stage Fishbowl Decision yang digunakan dalam pembelajaran merupakan bentuk diskusi, yang menurut Zaini dkk (2007) diskusi cocok jika guru ingin siswa mulai berfikir kritis, membantu siswa mencoba memformulasikan penerapan suatu prinsip, membantu siswa memahami suatu masalah dan memperoleh feedback yang cepat tentang seberapa jauh tujuan pembelajaran ingin dicapai. Khususnya untuk penelitian ini tujuan yang diinginkan dengan penerapan diskusi Three-stage Fishbowl Decision, siswa dapat memahami dan menguasai konsep tekanan yang dievaluasi melalui tes kognitif.
56
Jika dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan ceramah dan tanya jawab menjadikan siswa menjadi kurang berpartisipasi aktif, pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision yang diterapkan pada kelas eksperimen memberikan tanggung jawab penuh kepada siswa untuk belajar dan mengajak siswa melakukan sesuatu disamping mendengarkan guru serta mengaplikasikan materi pelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Silberman bahwa ketika belajar adalah aktif, siswa banyak melakukan aktivitas, otak siswa mulai berfikir, menyelesaikan masalah, dan menerapkan apa yang dipelajari. 4.2.2 Aktivitas Belajar Siswa Hasil penelitian menunjukkan perbandingan hasil aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada diagram berikut:
70 58
60 50
43.88 38
40 30 20
Kelas Eksperimen 24.15
Kelas Kontrol
17 15
10 0 Skor Terendah Skor Tertinggi
Rata - rata
Gambar 4.2 Perbandingan Hasil Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan hasil penelitian, rata–rata aktivitas awal belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,197 dan aktivitas akhir sebesar 0,439, sedangkan rata–rata aktivitas awal belajar siswa kelas kontrol sebesar 0,168 dan pada aktivitas akhir
57
sebesar 0,242. Uji peningkatan aktivitas belajar kelas eksperimen diperoleh sebesar 0,301 berkategori sedang, sedangkan peningkatan aktivitas belajar kelas kontrol sebesar 0,088 berkategori rendah. Berdasarkan peningkatan tersebut, dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa kelas eksperimen memiliki peningkatan yang lebih baik. Selanjutnya, dilakukan uji kesamaan dua rata–rata digunakan untuk membandingkan hasil aktivitas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji satu pihak (uji pihak kanan) yang dilakukan menghasilkan thitung sebesar 9,887, sedangkan dengan dk = 63 dan taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel sebesar 1,665. Karena thitung > ttabel (t1- α), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa aktivitas belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Dapat dikatakan bahwa model pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih efektif dan lebih baik dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab. Pada penelitian ini, ada empat jenis aktivitas yang diamati baik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu: aktivitas melihat meliputi memperhatikan demonstrasi dan memperhatikan diskusi yang berlangsung selama pembelajaran, aktivitas mendengar yang diamati meliputi mendengarkan penjelasan guru, menjalan instruksi guru, mendengarkan berbagai pendapat, ide atau sanggahan yang dikemukakan teman, dan menyimak jalannya diskusi, aktivitas menulis yang diamati meliputi membuat catatan hasil diskusi kelompok, merangkum diskusi kelompok lain dan merangkum penjelasan guru, aktivitas lisan yang diamati
58
meliputi aktivitas bertanya, mengemukakan pendapat, dan berdiskusi. Semua aktivitas yang terlihat selama pembelajaran diberikan penilaian. Pembelajaran aktif yang diterapkan pada kelas eksperimen selama pembelajaran memberikan peluang kepada siswa untuk melakukan setiap jenis aktivitas yang mendukung mereka mendapatkan informasi, pengetahuan yang berguna untuk membantu mempermudah belajar konsep tekanan. Adanya demonstrasi, siswa diajak untuk memperhatikan, mengamati dan berfikir tentang apa yang mereka lihat. Adanya bentuk diskusi Three-stage Fishbowl Decision yang memberi kesempatan siswa untuk bekerjasama dengan teman, bertanya, memikirkan topik diskusi, memikirkan masalah yang ditemukan, mengeluarkan pendapat, melatih sikap toleransi terhadap orang lain dan mendengarkan orang lain. Semua kegiatan dalam dalam pembelajaran aktif menuntut siswa untuk menjadi pelaku yang mendominasi pembelajaran dengan arahan dan bimbingan guru sebagai fasilitator. Aktivitas melihat, mendengar, menulis, dan lisan dapat dilakukan oleh semua siswa dengan pembelajaran aktif yang dirancang menggunakan kombinasi demonstrasi, diskusi Three-stage Fishbowl Decision, dan penjelasan guru di akhir pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Meyer & Jones (1993) dalam Yerigan (2008), yang mengemukakan bahwa pembelajaran aktif terjadi aktivitas berbicara dan mendengar, menulis, membaca, dan refleksi yang menggiring ke arah pemaknaan mengenai isi pelajaran, ide–ide, dan berbagai hal yang berkaitan dengan satu topik yang sedang dipelajari. Pada awalnya merubah kebiasaan siswa kelas eksperimen dari obyek menjadi subyek pembelajaran masih kesulitan. Partisipasi siswa untuk dapat
59
sepenuhnya menjadi subyek masih sulit, tetapi pada pengamatan aktivitas akhir terdapat 12 siswa (sebanyak 37,5%) yang aktivitasnya berkategori baik, sebanyak 16 siswa (sebanyak 50%) yang aktivitas belajarnya berkategori cukup baik. Hasil tersebut memperlihatkan siswa yang mulai terbiasa dengan model pembelajaran aktif yang diterapkan. Hasil uji peningkatan aktivitas belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,301 berkategori sedang, lebih baik dibandingkan kelas kontrol yang peningkatan aktivitas sebesar 0,088 berkategori rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian Yerigan (2008) dilaporkan bahwa siswa yang sebelumnya menikmati berinteraksi dengan teman sebaya secara dramatis meningkatkan interaksi mereka. Meskipun beberapa siswa mengalami kesulitan membiasakan diri dari pembelajaran tradisional (ceramah) ke kelas yang lebih interaktif dan mengalami penurunan interaksi. Penelitian D’Silva (2010) menyimpulkan bahwa pembelajaran aktif adalah model pembelajaran yang terpusat pada tanggungjawab belajar siswa dengan mengijinkan siswa untuk ikut serta dalam pembelajaran yang mengaktualisasikan pemikiran tingkat tinggi. Semua aktivitas yang dirancang kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki dan melatih tanggung jawab siswa sehingga siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri. Menurut Silberman (2006), ketika belajar adalah aktif, siswa melakukan banyak aktivitas, dan otak siswa belajar berfikir, menyelesaikan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Siswa kelas eksperimen yang diberi pembelajaran aktif menunjukkan aktivitas yang meningkat dan lebih baik
60
dibandingkan dengan kelas kontrol yang siswanya kurang aktif. Aktivitas yang membaik memberikan dampak yang baik pula untuk hasil belajar siswa yang sudah dibahas pada subbab sebelumnya. Berdasarkan uji pihak kanan, diperoleh hasil bahwa aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan peningkatan sebesar 0,301 (sedang) yang berbeda dan lebih baik dibandingkan aktivitas belajar siswa yang diberikan pembelajaran ceramah dan tanya jawab. Penelitian ini mengalami beberapa hambatan, diantaranya pengaturan waktu pelaksanaan pembelajaran yang harus dimanfaatkan lebih maksimal karena masih ada diskusi kelompok yang kelebihan waktu dan masih banyak siswa yang berusaha keras menyesuaikan diri dengan pembelajaran aktif yang diterapkan, perlunya memotivasi siswa secara terus–menerus agar percaya diri untuk berpendapat dan berdiskusi karena kondisi siswa yang belum terbiasa dengan metode yang diterapkan, perlunya pengawasan dan perhatian lebih bagi siswa yang kurang berpartisipasi aktif agar tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang mengganggu, perlunya penekanan pada aktivitas bertanya karena siswa masih belum seluruhnya terlibat penuh selama pembelajaran, serta perlunya simulasi atau mencobakan strategi yang diterapkan agar siswa lebih siap untuk melakukan pembelajaran.
BAB 5 PENUTUP
5.1
Simpulan Simpulan yang diperoleh penelitian ini sebagai berikut:
1.
Berdasarkan uji gain (=0,301) dan uji pihak kanan (thitung = 9,887 → thitung > t(1-α); α=5%) yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision yang diterapkan lebih efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dibandingkan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab.
2.
Berdasarkan uji gain (=0,469), uji efektivitas (thitung=2,094 → thitung > t(1-1/2α), dan uji pihak kanan (thitung =3,533 → thitung > t(1-α) ; α=5%) yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision yang diterapkan lebih baik (lebih tinggi) dan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab.
5.2
Saran Beberapa hal yang dapat peneliti sarankan, sebagai berikut:
1.
Perlunya rancangan pembelajaran selanjutnya yang dapat menekankan pada aktivitas lisan (bertanya) yang hasilnya masih kurang maksimal.
2.
Sebaiknya penelitian selanjutnya dapat merancang pembelajaran aktif yang dapat mencakup semua jenis aktivitas belajar.
61
62
3.
Fasilitator harus dapat memberi motivasi, membimbing, dan selalu memberi perhatian siswa yang kurang aktif agar tidak melakukan aktivitas yang mengganggu dan siswa dapat memiliki kepercayaan diri untuk melakukan aktivitas belajar secara mandiri
4.
Adakan simulasi atau mengujicobakan strategi yang diterapkan sebelum melakukan pengambilan data sehingga siswa lebih memahami apa yang harus dilakukan.
5.
Penelitian selanjutnya dapat merencanakan dan memanfaatkan waktu pembelajaran yang lebih maksimal dibandingkan penelitian ini.
63
DAFTAR PUSTAKA Abidin, Zaenal. 2005. Strategi Pembelajaran Di Perguruan Tinggi. SUHUF. 17(1): 75-85 Ali, Mohamad. 1993. Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: Sarana Panca Karya Anni, Catharina Tri. et al. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara ________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 6). Jakarta: PT Rineka Cipta Cherney, Isabelle D. 2008. The Effects of Active Learning On Students’ Memories For Course Content. Active Learning in Higher Education. 9(2): 152-171 D’Silva, Icy. 2010. Active Learning. Journal of Education Administration and Policy Studies. 2(6): 77-82 Giancoli, Douglas C. 1998. Fisika (Edisi kelima). Diterjemahkan oleh Yuhilza Hanum. 2001. Jakarta: Erlangga Hake, Richard R. 1998. Interactive-engagement versus traditional methods: A sixthousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. American Journal of Physics. 66(1): 64 - 74 Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Indrawati dan Wawan Sertiawan. 2009. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam Kane, Liam. 2004. Educators, Learners and Active Learning Methodologies. International Journal of Lifelong Educations. 25(5): 275-286 Karim, Saeful. et.al. 2008. Belajar IPA: Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk Kelas VIII/ SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Kennedy, Ruth. 2007. In-Class Debates: Fertile Ground for Active Learning and the Cultivation of Critical Thinking and Oral Communication Skills. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education. 19(2): 183-190
64
Krisno, Agus. et.al. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Marno dan M Idris. 2009. Strategi dan Metode Pengajaran Menciptakan keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Murdoch, Brock and Paul W. Guy. 2002. Active Learning in Small and Large classes. Accounting Education. 11(3): 271 – 282 Prince, Michael. 2004. Does Active Learning Work? A Review of the Research. Journal of Engineering Education. 93(3): 223-231 Silberman, Mel. 1996. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Diterjemahkan oleh Sarjuli dkk. 2007. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta ________. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Wagiran. 2006. Kesiapan Mahasiswa dalam Implementasi Pembelajaran Aktif. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. 6(2): 96-105 Walker, Stacy E. 2003. Active Learning Strategies to Promote Critical Thinking. Journal of Athletic Training. 38(3): 263 – 267 Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2 SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Wiyanto, dkk. 2011. Panduan Penulisan Skripsi dan Artikel Ilmiah. Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNNES Yerigan, Tanya. 2008. Getting Active In The Classroom. Journal of College Teaching & Learning. 5(6): 20-24 Zaini, Hisyam. dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTDS Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Zwiers, Jeff. 2007. Professional Development for Active Learning in Sub-Saharan Africa: Reflectively Practicing a Community-Centered Approach. Journal of Education for International Development. 3(1): 1-15
65
66
Lampiran 1 KODE SISWA KELAS EKSPERIMEN KELAS VIII D SMP N 1 GAJAH NO KODE SISWA 1 E-01 2 E-02 3 E-03 4 E-04 5 E-05 6 E-06 7 E-07 8 E-08 9 E-09 10 E-10 11 E-11 12 E-12 13 E-13 14 E-14 15 E-15 16 E-16 17 E-17 18 E-18 19 E-19 20 E-20 21 E-21 22 E-22 23 E-23 24 E-24 25 E-25 26 E-26 27 E-27 28 E-28 29 E-29 30 E-30 31 E-31 32 E-32
NAMA SISWA ARI PUTRA ARIF SETYAWAN PRASOJO CAHYO NUGROHO DEVI ANGGITA SARI DIMAS SHOFILLYASA EKA SETYA WAHYUNI ELFIRA DIAN MAYASARI ETNA WIDYA RANI FITRA FEBRIANA LUTFIANTI FUAD HANIF GITA AMALIA HERU SETIAWAN INDAH SARI LAELATUL QODRIYAH M. FERRY ISWAN PRADANA MARNGATUS SHOLEKHAH MUHAMMAD ARIS S MUHAMMAD KHOIRUL K MUHAMMAD TAUFIQ I NUR FAIDA NURUL WIDIAWATI PURBAYANA ADI S PURNOMO RISA CHOIROTUN NISA RIZKI LUKI SAPUTRO RYAN KURNIAWAN SRI MASRIAH TRI WIJANARKO TRIMO MUJIONO TUTY ALAWIYAH WISNU EKO PRASETYO YULI SUSANTI
67
Lampiran 2 KODE SISWA KELAS KONTROL KELAS VIII E SMP N 1 GAJAH NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
KODE SISWA K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33
NAMA SISWA AHMAD ZARKASI ALAM WARTA KUSUMA ANI HANDAYANI ANIS MUTHOHAROH ARIS TIYANTO BAYU CAHYO HENDRIANTO DEWI FATMAWATI ELINA SYAFIATIN ERIA DWI MEINDRIANI ERNA DWI ARYANI FERI WIDYATMOKO FIQI ALAN IRMANSYAH GALUH RAKASISWIH IRFAN BUDI AWAN ISTI YANATUN YATIMAH JAMILATUN HALIMAH KHOIRUL MUNZIRIN LELY RACHMAWATI LILIK PRASETYO MOH. BUDI PRASETYO MOH. RIDWAN MUHAMMAD BAYU SUSENO MUHAMMAD ISMAIL NOVI INDRIYATI RIZKI NUR AFRIYANI RIZKY AULIA SELAMET FAISAL ANAS SITI ZULAEKHAH SRI PURWANTI ULFA SHOFIANA VITA FATMAWATI WAHYU SRI RUKHAMAH YAHYA ISLAMI
68
Lampiran 3 KODE SISWA KELAS UJI COBA (UC) NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
KODE U-01 U-02 U-03 U-04 U-05 U-06 U-07 U-08 U-09 U-10 U-11 U-12 U-13 U-14 U-15 U-16 U-17 U-18 U-19 U-20 U-21 U-22 U-23 U-24 U-25 U-26 U-27 U-28 U-29 U-30 U-31 U-32 U-33
NAMA SISWA Ahmad Zaki Mubarok Ahmed Yoga Darmawan Ali Romadhon Aris Kurniawan Catur Adi Pamungkas Dian Nitami Dicky Prananda Dika Candra Nizami Erik Ibrahim Alamsyah Gita Pandega Putra Hendrik Wijayanto Inayatus Sholechah Irfan Adi Kusnanto Jayanti Ratnasari Kurniawan Maulidin Yulianti Muhammad Jazuli Murni Cahyati Nelly Wahyuni Neneng Sri Setyowati Novi Sulistyowati Nur Hidayah Nur Sukmawati Nurul Hikmah Qodar Okto Prasetyo Rofiyani Saiful Mustain Siti Nur Aeni Siti Wahyuni Sri Yuliati Trisno Nur Utomo Ulfa Dewiningsih Wahyu Setyo
69
Lampiran 4 DATA NILAI UAS KELAS VIII D DAN E No Kelas Kelas Responden VIII D VIII E 1 63 51 2 68 78 3 63 67 4 67 60 5 66 73 6 84 77 7 76 78 8 71 67 9 73 71 10 70 81 11 74 72 12 63 50 13 79 68 14 71 72 15 70 67 16 87 73 17 50 67 18 60 68 19 54 67 20 65 58 21 69 69 22 68 56 23 57 65 24 64 78 25 65 68 26 42 76 27 79 73 28 64 71 29 62 72 30 72 80 31 62 67 32 68 77 33 72 34 68 35 51 Nilai Tertinggi 87 81 Nilai Terendah 42 50 Rata - rata 67,0625 68,8 Jangkauan 45 31
70
Lampiran 5 ANALISIS NORMALITAS DATA UAS SAMPEL KELAS VIII D Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus χ2 berikut:
2 hitung
( f0 f h )2 i 1 fh k
Dengan kriteria sebagai berikut: Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal. Penentuan interval kelas:
panjang kelas
nilai tertinggi - nilai terendah 87 42 45 7,5 8 6 6 6
Berikut ini perhitungan normalitas data UAS kelas VIII D: Kelas Interval 42 - 49 50 - 57 58 - 63 64 - 71 72 - 79 80 - 87 Jumlah
fo
fh
fo - fh
(fo - fh)2
(fo - fh)2/fh
1 3 6 14 6 2 32
1 4 11 11 4 1 32
0 -1 -5 3 2 1 0
0 1 25 9 4 1 40
0 0,25 2,2727273 0,8181818 1 1 5,3409091
2 Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa: hitung 5,34
Dengan dk = 5 dan α = 5% dan pengecekan pada tabel distribusi chi-kuadrat, 2 maka diperoleh tabel 11,07.Sehingga maka data UAS kelas VIII D terdistribusi
normal.
71
Lampiran 6 ANALISIS NORMALITAS DATA UAS SAMPEL KELAS VIII E Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus χ2 berikut:
2 hitung
( f0 f h )2 i 1 fh k
Dengan kriteria sebagai berikut: Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal. Penentuan interval kelas:
panjang kelas
nilai tertinggi - nilai terendah 81 50 31 5,166 6 6 6 6
Berikut ini perhitungan normalitas data UAS kelas VIII E: Kelas Interval 50 - 55 56 - 61 62 - 67 68 - 73 74 - 79 80 - 85 Jumlah
fo
fh
fo - fh
(fo - fh)2
(fo - fh)2/fh
3 3 7 14 6 2 35
1 5 12 12 5 1 36
2 -2 -5 2 1 1 -1
4 4 25 4 1 1 39
4 0,8 2,0833333 0,3333333 0,2 1 8,4166667
2 Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa: hitung 8,42
Dengan dk = 5 dan α = 5% dan pengecekan pada tabel distribusi chi-kuadrat, 2 maka diperoleh tabel 11,07. Sehingga maka data UAS kelas VIII E terdistribusi
normal.
72
Lampiran 7 UJI HOMOGENITAS DATA UAS KELAS VIII D DAN VIII E No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 x s s2 F
Kelas VIII D 63 68 63 67 66 84 76 71 73 70 74 63 79 71 70 87 50 60 54 65 69 68 57 64 65 42 79 64 62 72 62 68
Kelas VIII E 51 78 67 60 73 77 78 67 71 81 72 50 68 72 67 73 67 68 67 58 69 56 65 78 68 76 73 71 72 80 67 77 72 68 51 67,0625 68,8 9,126132276 8,04326536 83,28629032 64,69411765 1,28738583
73
Uji Homogenitas kedua sampel menggunakan uji F sebagai berikut:
varians terbesar varians terkecil 83,2863 Berdasarkan perhitungan diperoleh: F 1,287 64,6941 F
Dengan dk pembilang = 32 -1 = 31, dk penyebut = 35 - 1 = 34 dan taraf signifikansi 5%, diperoleh Ftabel sebesar 1,77. Karena Fhitung < Ftabel maka data homogen. Hal ini menunjukkan bahwa kelas VIII D dan VIII E memiliki kemampuan awal yang sama.
74
Lampiran 8 REKAPITULASI HASIL UJI COBA SOAL No
Kode
1
Nomor Soal 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
UC-30
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
2
UC-19
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
3
UC-32
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
4
UC-06
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
5
UC-12
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
6
UC-23
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
7
UC-29
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
8
UC-09
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
9
UC-11
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
10
UC-22
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
11
UC-25
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
12
UC-15
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
13
UC-18
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
14
UC-26
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
15
UC-04
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
16
UC-05
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
17
UC-16
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
18
UC-17
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
19
UC-20
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
20
UC-21
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
21
UC-24
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
22
UC-03
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
23
UC-10
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
24
UC-01
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
25
UC-02
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
26
UC-14
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
27
UC-28
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
28
UC-27
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
29
UC-07
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
30
UC-31
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
31
UC-08
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
32
UC-33
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
33
UC-13
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
Jumlah
33
32
22
1
32
2
31
8
23
32
26
p
1
0,9697
0,6667
0,0303
0,9697
0,0606
0,9394
0,2424
0,697
0,9697
0,7879
q
0
0,0303
0,3333
0,9697
0,0303
0,9394
0,0606
0,7576
0,303
0,0303
0,2121
Mp
25,788
26,219
26,409
29
26,219
31
26,387
27,75
26,217
25,688
26,615
VALIDITAS
1
DAYA PEMBEDA
TARAF KESUKARAN
RELIABILITAS
75
Mt
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
St
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
p/q
0
32
2
0,0313
32
0,0645
15,5
0,32
2,3
32
3,7143
Akar p/q
0
5,6569
1,4142
0,1768
5,6569
0,254
3,937
0,5657
1,5166
5,6569
1,9272
rpbis
0
0,6577
0,2371
0,1532
0,6577
0,3572
0,6366
0,2995
0,1758
-0,153
0,4303
rpbis^2
0
0,4325
0,0562
0,0235
0,4325
0,1276
0,4052
0,0897
0,0309
0,0235
0,1852
1-rpbis^2 Akar(1rpbis^2) Akar (n-2)
1
0,5675
0,9438
0,9765
0,5675
0,8724
0,5948
0,9103
0,9691
0,9765
0,8148
1
0,7533
0,9715
0,9882
0,7533
0,934
0,7712
0,9541
0,9844
0,9882
0,9027
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
t hitung
0
4,861
1,3586
0,8633
4,861
2,1294
4,5955
1,7477
0,9941
-0,863
2,6543
t tabel
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
Kriteria
TIDAK
VALID
TIDAK
TIDAK
VALID
VALID
VALID
VALID
TIDAK
TIDAK
VALID
p
1
0,9697
0,6667
0,0303
0,9697
0,0606
0,9394
0,2424
0,697
0,9697
0,7879
q
0
0,0303
0,3333
0,9697
0,0303
0,9394
0,0606
0,7576
0,303
0,0303
0,2121
p*q
0
0,0294
0,2222
0,0294
0,0294
0,0569
0,0569
0,1837
0,2112
0,0294
0,1671
Vt
13,73484848
r11
0,607354893
r tabel
0,344
Kriteria
RELIABEL
B
33
32
22
1
32
2
31
8
23
32
26
JS
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
P
1
0,9697
0,6667
0,0303
0,9697
0,0606
0,9394
0,2424
0,697
0,9697
0,7879
Kriteria
MUDAH
MUDAH
SEDANG
SUKAR
MUDAH
SUKAR
MUDAH
SUKAR
SEDANG
MUDAH
MUDAH
BA
16
16
10
1
16
2
16
7
11
15
14
BB
16
15
11
0
15
0
14
1
11
16
11
JA
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
JB
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
D
0
0,0625
-0,063
0,0625
0,0625
0,125
0,125
0,375
0
-0,063
0,1875
Kriteria
JELEK
JELEK
BUANG
JELEK
JELEK
JELEK
JELEK
CUKUP
JELEK
BUANG
JELEK
76
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
24
32
8
18
31
25
23
25
29
33
17
8
12
0,7273
0,9697
0,2424
0,5455
0,9394
0,7576
0,697
0,7576
0,8788
1
0,5152
0,2424
0,3636
0,2727
0,0303
0,7576
0,4545
0,0606
0,2424
0,303
0,2424
0,1212
0
0,4848
0,7576
0,6364
25,75
26,219
27,875
26,222
26,355
26,96
26,565
25,96
26,241
25,788
27,176
28
26,5
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
2,6667
32
0,32
1,2
15,5
3,125
2,3
3,125
7,25
0
1,0625
0,32
0,5714
1,633
5,6569
0,5657
1,0954
3,937
1,7678
1,5166
1,7678
2,6926
0
1,0308
0,5657
0,7559
-0,017
0,6577
0,3186
0,1284
0,6023
0,5591
0,3181
0,0821
0,3295
0
0,3862
0,3377
0,1453
77
0,0003
0,4325
0,1015
0,0165
0,3628
0,3126
0,1012
0,0067
0,1086
0
0,1492
0,114
0,0211
0,9997
0,5675
0,8985
0,9835
0,6372
0,6874
0,8988
0,9933
0,8914
1
0,8508
0,886
0,9789
0,9999
0,7533
0,9479
0,9917
0,7983
0,8291
0,9481
0,9966
0,9442
1
0,9224
0,9413
0,9894
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
-0,093
4,861
1,8712
0,7208
4,2008
3,7545
1,8681
0,4587
1,943
0
2,3312
1,9973
0,8174
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
TIDAK
VALID
VALID
TIDAK
VALID
VALID
VALID
TIDAK
VALID
TIDAK
VALID
VALID
TIDAK
0,7273
0,9697
0,2424
0,5455
0,9394
0,7576
0,697
0,7576
0,8788
1
0,5152
0,2424
0,3636
0,2727
0,0303
0,7576
0,4545
0,0606
0,2424
0,303
0,2424
0,1212
0
0,4848
0,7576
0,6364
0,1983
0,0294
0,1837
0,2479
0,0569
0,1837
0,2112
0,1837
0,1065
0
0,2498
0,1837
0,2314
13,73484848 0,607354893 0,344 RELIABEL 24
32
8
18
31
25
23
25
29
33
17
8
12
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
0,7273
0,9697
0,2424
0,5455
0,9394
0,7576
0,697
0,7576
0,8788
1
0,5152
0,2424
0,3636
MUDAH
MUDAH
SUKAR
SEDANG
MUDAH
MUDAH
SEDANG
MUDAH
MUDAH
MUDAH
SEDANG
SUKAR
SEDANG
11
16
7
9
16
16
15
13
16
16
12
7
9
12
15
1
8
14
9
8
11
12
16
5
1
3
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
-0,063
0,0625
0,375
0,0625
0,125
0,4375
0,4375
0,125
0,25
0
0,4375
0,375
0,375
BUANG
JELEK
CUKUP
JELEK
JELEK
BAIK
BAIK
JELEK
CUKUP
JELEK
BAIK
CUKUP
CUKUP
78
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
14
29
13
15
30
26
5
3
30
24
6
29
21
0,4242
0,8788
0,3939
0,4545
0,9091
0,7879
0,1515
0,0909
0,9091
0,7273
0,1818
0,8788
0,6364
0,5758
0,1212
0,6061
0,5455
0,0909
0,2121
0,8485
0,9091
0,0909
0,2727
0,8182
0,1212
0,3636
27
25,897
26,077
26,267
26,467
25,808
22,6
25,333
26,267
26,5
27,333
26,517
27,095
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
25,788
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
3,7061
0,7368
7,25
0,65
0,8333
10
3,7143
0,1786
0,1
10
2,6667
0,2222
7,25
1,75
0,8584
2,6926
0,8062
0,9129
3,1623
1,9272
0,4226
0,3162
3,1623
1,633
0,4714
2,6926
1,3229
0,2808
0,079
0,0629
0,1179
0,5792
0,0103
-0,363
-0,039
0,4085
0,3138
0,1966
0,5299
0,4667
79
0,0788
0,0062
0,004
0,0139
0,3355
0,0001
0,1321
0,0015
0,1669
0,0985
0,0386
0,2808
0,2178
0,9212
0,9938
0,996
0,9861
0,6645
0,9999
0,8679
0,9985
0,8331
0,9015
0,9614
0,7192
0,7822
0,9598
0,9969
0,998
0,993
0,8152
0,9999
0,9316
0,9992
0,9127
0,9495
0,9805
0,8481
0,8844
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
5,5678
1,6287
0,441
0,3508
0,6612
3,9559
0,0574
-2,172
-0,216
2,4921
1,84
1,1163
3,479
2,9378
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
1,69
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
VALID
TIDAK
TIDAK
TIDAK
VALID
VALID
TIDAK
VALID
VALID
0,4242
0,8788
0,3939
0,4545
0,9091
0,7879
0,1515
0,0909
0,9091
0,7273
0,1818
0,8788
0,6364
0,5758
0,1212
0,6061
0,5455
0,0909
0,2121
0,8485
0,9091
0,0909
0,2727
0,8182
0,1212
0,3636
0,2443
0,1065
0,2388
0,2479
0,0826
0,1671
0,1286
0,0826
0,0826
0,1983
0,1488
0,1065
0,2314
13,73484848 0,607354893 0,344 RELIABEL 14
29
13
15
30
26
5
3
30
24
6
29
21
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
0,4242
0,8788
0,3939
0,4545
0,9091
0,7879
0,1515
0,0909
0,9091
0,7273
0,1818
0,8788
0,6364
SEDANG
MUDAH
SEDANG
SEDANG
MUDAH
MUDAH
SUKAR
SUKAR
MUDAH
MUDAH
SUKAR
MUDAH
SEDANG
9
15
4
8
16
13
2
1
15
12
3
16
13
5
13
8
7
13
13
3
2
14
11
2
12
7
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
0,25
0,125
-0,25
0,0625
0,1875
0
-0,063
-0,063
0,0625
0,0625
0,0625
0,25
0,375
CUKUP
JELEK
BUANG
JELEK
JELEK
JELEK
BUANG
BUANG
JELEK
JELEK
JELEK
CUKUP
CUKUP
80
38
39
40
Jumlah
1
1
1
33
1
0
1
30
1
1
1
30
1
1
1
29
1
1
1
29
1
1
0
29
1
1
1
29
1
1
1
28
1
1
1
28
1
0
1
28
1
1
1
28
1
1
1
27
1
0
1
27
1
1
1
27
1
0
0
26
1
0
0
26
1
1
1
26
1
0
0
26
1
1
1
26
1
1
0
26
1
0
1
26
0
1
1
25
1
1
1
25
1
1
0
24
1
1
0
24
1
1
1
24
1
0
1
24
1
1
1
23
1
1
0
22
0
1
1
22
1
1
1
21
1
1
1
21
1
0
0
12
31
24
24
851
0,9394
0,7273
0,7273
0,0606
0,2727
0,2727
25,935
26,083
26,5
25,788
25,788
25,788
3,7061
3,7061
3,7061
15,5
2,6667
2,6667
3,937
1,633
1,633
0,1568
0,1302
0,3138
81
0,0246
0,0169
0,0985
0,9754
0,9831
0,9015
0,9876
0,9915
0,9495
5,5678
5,5678
5,5678
0,884
0,7311
1,84
1,69
1,69
1,69
TIDAK
TIDAK
VALID
0,9394
0,7273
0,7273
0,0606
0,2727
0,2727
0,0569
0,1983
0,1983
13,73484848 0,607354893 0,344 RELIABEL 31
24
24
33
33
33
0,9394
0,7273
0,7273
MUDAH
MUDAH
MUDAH
16
11
13
14
12
10
16
16
16
16
16
16
0,125
-0,063
0,1875
JELEK
BUANG
JELEK
5,6015
82
Lampiran 9 CONTOH ANALISIS VALIDITAS NOMOR SOAL 20 Untuk melakukan uji validitas, maka digunakan rumus korelasi point biseral sebagai berikut: rpbi
Mp Mt St
p q
(Arikunto, 2006 : 283 - 284)
Dimana: rpbi = koefisien korelasi point biseral Mp = mean skor dari subyek – subyek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya dengan tes. Mt = mean skor total St = standar deviasi skor total p = poporsi subjek yang menjawab betul item tersebut q = 1 – p = proporsi subjek yang menjawab salah item tersebut. Hasil rpbi yang diperoleh akan dilakukan uji t menggunakan rumus: t
r 2 (n 1) (1 r 2 )
Dengan db = n – 2 kemudian dibandingkan dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel maka soal tersebut dinyatakan valid. Langkah – langkah yang dilakukan dalam pengujian validitas soal nomor 20 sebagai berikut: No 1 2 3 4 5
Kode Siswa UC-30 UC-19 UC-32 UC-06 UC-12
Skor 1 1 1 1 1
Jumlah 33 30 30 29 29
Skor x Jumlah 33 30 30 29 29
83
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
UC-23 UC-29 UC-09 UC-11 UC-22 UC-25 UC-15 UC-18 UC-26 UC-04 UC-05 UC-16 UC-17 UC-20 UC-21 UC-24 UC-03 UC-10 UC-01 UC-02 UC-14 UC-28 UC-27 UC-07 UC-31 UC-08 UC-33 UC-13 JUMLAH
761 26,2414 29 851 Mt 25,7878 33 St 3,706 Mp
29 0,8787 33 q 1 p 1 0,8787 0,1212 p
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 29
29 29 28 28 28 28 27 27 27 26 26 26 26 26 26 26 25 25 24 24 24 24 23 22 22 21 21 12 851
29 29 28 28 28 28 27 27 27 26 26 26 26 26 26 26 25 25 24 24 0 0 23 22 22 0 0 12 761
84
rpbi
Mp Mt St
rpbi
26,2414 25,7878 0,8787 3,706055651 0,1212
p q
0,4536 7,25 3,706055651 0,12239 2,69258
rpbi rpbi
rpbi 0,330
Setelah dilakukan t-test, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:
t
(0,330) 2 32 1 (0,330) 2
t
0,1089 32 1 0,1089
t
3,4848 0,8911
t 3,910672 t 1,977 Dengan db = 31 dan taraf signifikansi 5%, maka diperoleh ttabel sebesar 1,69. Karena thitung > ttabel , maka soal nomor 20 dinyatakan valid.
85
Lampiran 10 CONTOH ANALISIS RELIABILITAS SOAL NOMOR 1 Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas butir soal adalah K-R 20 sebagai berikut:
(
)
(Arikunto, 2007: 103)
Keterangan: r
: koefisien reliabilitas secara keseluruhan
n
: banyak item
p
: proporsi subyek yang menjawab dengan benar
q
: proporsi subyek yang menjawab dengan salah (q = 1-p)
Σpq
: jumlah hasil perkalian antara p dan q
s
: standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5 %. Jika harga r hitung > r tabel maka soal yang diujikan memiliki kriteria reliabel. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 8, diperoleh:
s 2 13,73485
pq 5,6015 n 40 40 5,6015 (1 ) 39 13,73485 r 1,025641 (1 0,407831) r 1,025641 0,592169 r 0,607353 r
Dengan n=33 dan taraf signifikansi 5% diperoleh rtabel sebesar 0,344. Karena rhitung > rtabel maka soal nomor 1 tersebut dinyatakan reliabel.
86
Lampiran 11 CONTOH ANALISIS TINGKAT KESUKARAN SOAL NOMOR 20 Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran soal adalah :
(Arikunto, 2007 : 209) Keterangan : P : indeks kesukaran B : banyak siswa yang menjawab soal itu benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi indeks kesukaran sebaga berikut: 0,00 ≤ P < 0,30 adalah soal tergolong sukar 0,30 ≤ P < 0,70 adalah soal tergolong sedang 0,70 ≤ P ≤ 1,00 adalah soal tergolong mudah Berikut perhitungan yang dilakukan: Berikut perhitungan tingkat kesukaran butir soal nomor 1: No 1
Kode
Skor
UC-30
1
2
UC-19
1
3
UC-32
1
4
UC-06
1
5
UC-12
1
6
UC-23
1
7
UC-29
1
8
UC-09
1
9
UC-11
1
10
UC-22
1
11
UC-25
1
12
UC-15
1
87
13
UC-18
1
14
UC-26
1
15
UC-04
1
16
UC-05
1
17
UC-16
1
18
UC-17
1
19
UC-20
1
20
UC-21
1
21
UC-24
1
22
UC-03
1
23
UC-10
1
24
UC-01
1
25
UC-02
1
26
UC-14
0
27
UC-28
0
28
UC-27
1
29
UC-07
1
30
UC-31
1
31
UC-08
0
32
UC-33
0
33 UC-13 Jumlah
1
29
Dari data tersebut dapat diperoleh: B = 29 JS = 33 Maka P
29 0,8788 33
Berdasarkan kriteria maka soal no 20 berada pada tingkat mudah.
88
Lampiran 12 CONTOH ANALISIS DAYA PEMBEDA SOAL NOMOR 20 Untuk mengetahui daya pembeda soal menggunakan rumus sebagai berikut:
(Arikunto, 2007: 213) Keterangan: DP : Daya pembeda JBA : jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JBB : jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JSA : banyaknya siswa pada kelompok atas Klasifikasi daya pembeda: 0,00 ≤ D ≤ 0,20
: jelek
0,20 < D ≤ 0,40
: cukup
0,40 < D ≤ 0,70
: baik
0,71 < DP ≤ 1,00
: baik sekali
Berikut perhitungan yang dilakukan: Dari data soal no 20 pada perhitungan taraf kesukaran di atas ditentukan terlebih dahulu melompok atas dan kelompok bawah sebagai berikut: Kelompok Atas
Kelompok Bawah
No
Kode
Skor
No
Kode
Skor
1
UC-30
1
1
UC-17
1
2
UC-19
1
2
UC-20
1
3
UC-32
1
3
UC-21
1
4
UC-06
1
4
UC-24
1
5
UC-12
1
5
UC-03
1
6
UC-23
1
6
UC-10
1
7
UC-29
1
7
UC-01
1
89
8
UC-09
1
8
UC-02
1
9
UC-11
1
9
UC-14
0
10
UC-22
1
10
UC-28
0
11
UC-25
1
11
UC-27
1
12
UC-15
1
12
UC-07
1
13
UC-18
1
13
UC-31
1
14
UC-26
1
14
UC-08
0
15
UC-04
1
15
UC-33
0
16
UC-05
1
16
UC-13
1
Jumlah
16
Jumlah
12
Diperoleh: JB A 16 JB B 12 JS A 16 16 12 16 4 D 16 D 0,25 D
Karena nilai D = 0,25, maka soal nomor 20 termasuk soal kategori cukup baik.
90
Lampiran 13
1
REKAPITULASI DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL POKOK BAHASAN TEKANAN Kelas Kode Kelas Kontrol Eksperimen Siswa Kode Siswa Skor Nilai Skor Nilai E-01 13 43 K-01 13 43
2
E-02
11
37
K-02
15
50
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32
9 11 6 14 13 13 15 14 15 11 14 15 16 14 8 8 13 7 12 18 11 11 10 13 14 9 11 16 15 11
30 37 20 47 43 43 50 47 50 37 47 50 53 47 27 27 43 23 40 60 37 37 33 43 47 30 37 53 50 37
K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33
16 14 13 16 15 15 16 13 17 9 10 8 16 14 13 7 12 17 8 15 11 16 18 14 15 19 13 21 10 13 10
53 47 43 53 50 50 53 43 57 30 33 27 53 47 43 23 40 57 27 50 37 53 60 47 50 63 43 70 33 43 33
No
91
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata - rata Varians Standar Deviasi
18
60
6
20 40,78125 91,09032 9,414246
Nilai 21 Tertinggi Nilai 7 Terendah Rata - rata Varians Standar Deviasi
70 23 45,575758 119,06439 10,911663
92
Lampiran 14 ANALISIS NORMALITAS DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus χ2 berikut:
2 hitung
( f0 fh )2 i 1 fh k
Dengan kriteria sebagai berikut: Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal. Penentuan interval kelas: data terbesar - data terkecil 60 20 40 interval kelas 6,66667 7 6 6 6 Berikut ini perhitungan normalitas data pretest kelompok eksperimen: Kelas Interval 20 - 27 28 - 35 36 - 43 44 - 51 52 - 59 60 - 67 Jumlah
fo 4 3 13 9 2 1 32
fh 1 4 11 11 4 1 32
fo - fh 3 -1 2 -2 -2 0 0
(fo - fh)2 9 1 4 4 4 0 22
(fo - fh)2/fh 9 0,25 0,36363636 0,36363636 1 0 10,9772727
2 10,98 Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa: hitung
Dengan dk = 5 dan taraf signifikansi 5% dan pengecekan tabel distribusi chi2 2 2 kuadrat, maka diperoleh tabel 11,07 . sehingga hitung tabel maka data pretest
kelas eksperimen terdistribusi normal.
93
Lampiran 15 ANALISIS NORMALITAS DATA PRETEST KELAS KONTROL Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus χ2 berikut:
2 hitung
( f0 fh )2 i 1 fh k
Dengan kriteria sebagai berikut: Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal. Penentuan interval kelas: interval kelas
data terbesar - data terkecil 70 23 47 7 ,8333 8 6 6 6
Berikut ini perhitungan normalitas data pretest kelompok kontrol: Kelas Interval fo fh fo - fh (fo - fh)2 (fo - fh)2/fh 23 - 31 4 1 3 9 9 32 - 40 5 4 1 1 0,25 41 - 49 9 12 -3 9 0,75 50 - 58 12 12 0 0 0 59 - 67 2 4 -2 4 1 68 - 76 1 1 0 0 0 Jumlah 33 34 -1 23 11 2 11 Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa: hitung
Dengan n = 32 dan dk = 5%, dan pengecekan pada tabel distribusi chi-kuadrat, maka diperoleh
2 2 2 tabel 11,07 . Sehingga hitung tabel
kelas kontrol terdistribusi normal.
maka data pretest
94
Lampiran 16 REKAPITULASI DATA POST-TEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL POKOK BAHASAN TEKANAN No
Kode Siswa
1
E-01
2
E-02
3 E-03 4 E-04 5 E-05 6 E-06 7 E-07 8 E-08 9 E-09 10 E-10 11 E-11 12 E-12 13 E-13 14 E-14 15 E-15 16 E-16 17 E-17 18 E-18 19 E-19 20 E-20 21 E-21 22 E-22 23 E-23 24 E-24 25 E-25 26 E-26 27 E-27 28 E-28 29 E-29 30 E-30 31 E-31 32 E-32 33 Nilai Tertinggi
Kelas Eksperimen Skor Nilai 16 53
Kode Siswa K-01
Kelas Kontrol Skor Nilai 16 53
18
60
K-02
18
60
24 15 19 23 22 15 20 21 20 21 22 26 20 25 20 26 22 23 20 21 16 17 22 21 23 19 20 22 18 21
80 50 63 77 73 50 67 70 67 70 73 87 67 83 67 87 73 77 67 70 53 57 73 70 77 63 67 73 60 70
K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33
26
87
19 14 17 21 20 19 22 15 17 22 16 20 18 20 18 20 17 19 20 14 19 21 18 21 19 23 18 21 19 16 15 23
63 47 57 70 67 63 73 50 57 73 53 67 60 67 60 67 57 63 67 47 63 70 60 70 63 77 60 70 63 53 50 77
95
Nilai Terendah Rata - rata Varian Standar Deviasi
15
50 68,5625 95,65806 9,625026
14
47 61,818182 60,278409 7,7639171
96
Lampiran 17 ANALISIS NORMALITAS DATA POST-TEST KELAS EKSPERIMEN Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus χ2 berikut:
2 hitung
( f0 fh )2 i 1 fh k
Dengan kriteria sebagai berikut: Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal. Penentuan interval kelas: nilai tertinggi - nilai terendah 87 50 37 Panjang kelas 6,1 6 6 6 6 Berikut ini perhitungan normalitas data post-test kelompok eksperimen: Kelas Interval fo fh fo - fh (fo - fh)2 (fo - fh)2/fh 50 -56 3 1 2 4 4 57 - 63 5 4 1 1 0,25 64 - 70 12 11 1 1 0,0909091 71 - 77 8 11 -3 9 0,8181818 78 - 84 2 4 -2 4 1 85 - 91 2 1 1 1 1 Jumlah 32 32 7,1590909 2 Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa: hitung 7,16 Dengan db = 5 dan taraf signifikansi 5% dan pengecekan pada tabel distribusi chi2 2 kuadrat, maka diperoleh tabel 11,07 . Sehingga hitung tabel , maka data post-
2
test kelas eksperimen terdistribusi normal.
97
Lampiran 18 ANALISIS NORMALITAS DATA POST-TEST KELAS KONTROL Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus χ2 sebagai berikut:
2 hitung
( f0 fh )2 i 1 fh k
Dengan kriteria sebagai berikut: Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal. Penentuan interval kelas: data terbesar - data terkecil 77 47 30 Panjang kelas 5 6 6 6 Berikut ini perhitungan normalitas data post-test kelompok kontrol: Kelas Interval 47 - 52 53 - 58 59 - 64 65 - 70 71 - 76 77 - 82 Jumlah
fo 4 5 11 9 3 1 33
fh 1 4 12 12 4 1 34
fo - fh 3 1 -1 -3 -1 0
(fo - fh)2 9 1 1 9 1 0
(fo - fh)2/fh 9 0,25 0,08333333 0,75 0,25 0 10,3333333
2 10,33 . Dengan db = 5 Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh: hitung
dan taraf signifikansi 5%, pengecekan pada tabel distribusi chi-kuadrat, maka 2 2 2 tabel diperoleh tabel , maka data post-test kelas 11,07 . Sehingga hitung
kontrol terdistribusi normal.
98
Lampiran 19 ANALISIS PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS EKSPERIMEN Nilai No Kode Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
E - 01 E - 02 E - 03 E - 04 E - 05 E - 06 E - 07 E - 08 E - 09 E - 10 E - 11 E - 12 E - 13 E - 14 E - 15 E - 16 E - 17 E - 18 E - 19 E - 20 E - 21 E - 22 E - 23 E - 24 E - 25 E - 26 E - 27 E - 28 E - 29 E - 30 E - 31 E - 32 S (rata - rata) S dalam % S post - S pre
Pretest Post-test 43 53 37 60 30 80 37 50 20 63 47 77 43 73 43 50 50 67 47 70 50 67 37 70 47 73 50 87 53 67 47 83 27 67 27 87 43 73 23 77 40 67 60 70 37 53 37 57 33 73 43 70 47 77 30 63 37 67 53 73 50 60 37 70 40,78125 68,5625 0,4078125 0,685625 0,2778125
99
100% - S pre Kriteria
59,22% 0,469129288 SEDANG
Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat terlihat bahwa pembelajaran dengan Active Learning dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 0,469 yang termasuk kategori sedang.
100
Lampiran 20 UJI SIGNIFIKANSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA No
KELAS EKSPERIMEN Kode Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
E - 01 E - 02 E - 03 E - 04 E - 05 E - 06 E - 07 E - 08 E - 09 E - 10 E - 11 E - 12 E - 13 E - 14 E - 15 E - 16 E - 17 E - 18 E - 19 E - 20 E - 21 E - 22 E - 23 E - 24 E - 25 E - 26 E - 27 E - 28 E - 29 E - 30 E - 31 E - 32 x
s n
Nilai Post-test 53 60 80 50 63 77 73 50 67 70 67 70 73 87 67 83 67 87 73 77 67 70 53 57 73 70 77 63 67 73 60 70 68,5625 9,625026183 32
101
μ0
65
x 0
3,5625 s/√n 1,701480321 t hitung 2,093765033 t tabel 2,03 Untuk menentukan signifikansi peningkatan hasil belajar siswa menggunakan rumus sebagai berikut:
t
x 0 s/
n
Hipotesis yang digunakan adalah: Ho : μ = μ0 : Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen tidak signifikan. Ha : μ ≠ μ0 : Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen signifikan. Kriteria pengujian : Ho diterima jika t11 2 t t11 2 dan Ho ditolak jika t11 2 t atau t t11 2 . Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel,
diperoleh t hitung sebesar 2,094. Dengan dk=n-1=32-1=31 dan taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel sebesar 2,03. Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Jadi, peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen signifikan.
102
Lampiran 21 ANALISIS PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS KONTROL Nilai No Kode Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
K - 01 K - 02 K - 03 K - 04 K - 05 K - 06 K - 07 K - 08 K - 09 K - 10 K - 11 K - 12 K - 13 K - 14 K - 15 K - 16 K - 17 K - 18 K - 19 K - 20 K - 21 K - 22 K - 23 K - 24 K - 25 K - 26 K - 27 K - 28 K - 29 K - 30 K - 31 K - 32 K - 33 S (rata - rata) S dalam %
Pretest 43 50 53 47 43 53 50 50 53 43 57 30 33 27 53 47 43 23 40 57 27 50 37 53 60 47 50 63 43 70 33 43 33 45,57575758 0,455757576
Post-test 53 60 63 47 57 70 67 63 73 50 57 73 53 67 60 67 60 67 57 63 67 47 63 70 60 70 63 77 60 70 63 53 50 61,81818182 0,618181818
103
S post - S pre 0,162424242 100% - S pre 54,42% 0,29844098 Kriteria RENDAH Berdasarkan perhitungan, diperoleh bahwa hasil belajar siswa kelas kontrol meningkat sebesar 0,298 dan termasuk kategori rendah.
104
Lampiran 22 UJI SIGNIFIKANSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS KONTROL No Kode Siswa Nilai Post-test 1 K - 01 53 2 K - 02 60 3 K - 03 63 4 K - 04 47 5 K - 05 57 6 K - 06 70 7 K - 07 67 8 K - 08 63 9 K - 09 73 10 K - 10 50 11 K - 11 57 12 K - 12 73 13 K - 13 53 14 K - 14 67 15 K - 15 60 16 K - 16 67 17 K - 17 60 18 K - 18 67 19 K - 19 57 20 K - 20 63 21 K - 21 67 22 K - 22 47 23 K - 23 63 24 K - 24 70 25 K - 25 60 26 K - 26 70 27 K - 27 63 28 K - 28 77 29 K - 29 60 30 K - 30 70 31 K - 31 63 32 K - 32 53 33 K-33 50 61,81818182 x s 7,763917123 n 33
105
μ0
65
x 0
-3,181818182 1,351524494 -2,354243816 2,03
s/√n t hitung t tabel
Untuk menentukan signifikansi peningkatan hasil belajar siswa menggunakan rumus sebagai berikut:
t
x 0 s/
n
Hipotesis yang digunakan adalah: Ho : μ = μ0 : Peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol tidak signifikan. Ha : μ ≠ μ0 : Peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol signifikan Kriteria pengujian : Ho diterima jika t11 2 t t11 2 dan Ho ditolak jika t11 2 t atau t t11 2 .
Berdasarkan
hasil
perhitungan
pada
tabel,
diperoleh t hitung sebesar -2,354. Dengan dk=n-1=33-1=32 dan taraf signifikansi 5% diperoleh t tabel sebesar 2,03. Karena t hitung < - t tabel, maka Ho ditolak. Jadi, peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol signifikan.
106
Lampiran 23 UJI SATU PIHAK HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA Kode Post-test Kode Post-test No Siswa Eksperimen Siswa Kontrol 1 E-01 K-01 53 53 2 E-02 K-02 60 60 3 E-03 K-03 80 63 4 E-04 K-04 50 47 5 E-05 K-05 63 57 6 E-06 K-06 77 70 7 E-07 K-07 73 67 8 E-08 K-08 50 63 9 E-09 K-09 67 73 10 E-10 K-10 70 50 11 E-11 K-11 67 57 12 E-12 K-12 70 73 13 E-13 K-13 73 53 14 E-14 K-14 87 67 15 E-15 K-15 67 60 16 E-16 K-16 83 67 17 E-17 K-17 67 60 18 E-18 K-18 87 67 19 E-19 K-19 73 57 20 E-20 K-20 77 63 21 E-21 K-21 67 67 22 E-22 K-22 70 47 23 E-23 K-23 53 63 24 E-24 K-24 57 70 25 E-25 K-25 73 60 26 E-26 K-26 70 70 27 E-27 K-27 77 63 28 E-28 K-28 63 77 29 E-29 K-29 67 60 30 E-30 K-30 73 70 31 E-31 K-31 60 63 32 E-32 K-32 70 53 33 K-33 50 68,5625 61,8182 X s 9,62503 7,76392 s2 92,6411 60,2784
107
Untuk membandingkan hasil belajar kognitif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji kesamaan dua rata-rata (uji satu pihak) menggunakan rumus t-test sebagai berikut:
Dengan: r
XY ( X Y 2
2
t
X1 X 2 s s s12 s22 2r 1 2 n n n1 n2 1 2
)
Hipotesis yang digunakan: Ho : Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan kelas kontrol Ha : Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol Kriteria pengujian: Jika t < t(1-α), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika t > t(1-α), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berikut ini analisis yang dilakukan untuk menentukan koefisien korelasi: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Xi
Yi
53 60 80 50 63 77 73 50 67 70 67 70 73 87 67 83 67 87 73 77 67
53 60 63 47 57 70 67 63 73 50 57 73 53 67 60 67 60 67 57 63 67
X -15,5625 -8,5625 11,4375 -18,5625 -5,5625 8,4375 4,4375 -18,5625 -1,5625 1,4375 -1,5625 1,4375 4,4375 18,4375 -1,5625 14,4375 -1,5625 18,4375 4,4375 8,4375 -1,5625
Y -8,818182 -1,818182 1,1818182 -14,81818 -4,818182 8,1818182 5,1818182 1,1818182 11,181818 -11,81818 -4,818182 11,181818 -8,818182 5,1818182 -1,818182 5,1818182 -1,818182 5,1818182 -4,818182 1,1818182 5,1818182
X2 242,1914 73,31641 130,8164 344,5664 30,94141 71,19141 19,69141 344,5664 2,441406 2,066406 2,441406 2,066406 19,69141 339,9414 2,441406 208,4414 2,441406 339,9414 19,69141 71,19141 2,441406
Y2 77,76033 3,305785 1,396694 219,5785 23,21488 66,94215 26,85124 1,396694 125,0331 139,6694 23,21488 125,0331 77,76033 26,85124 3,305785 26,85124 3,305785 26,85124 23,21488 1,396694 26,85124
XY 137,232955 15,5681818 13,5170455 275,0625 26,8011364 69,0340909 22,9943182 -21,9375 -17,471591 -16,988636 7,52840909 16,0738636 -39,130682 95,5397727 2,84090909 74,8125 2,84090909 95,5397727 -21,380682 9,97159091 -8,0965909
108
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Jumlah Rata-rata
70 53 57 73 70 77 63 67 73 60 70 2194 68,563
47 63 70 60 70 63 77 60 70 63 53 50 2040 61,818
1,4375 -15,5625 -11,5625 4,4375 1,4375 8,4375 -5,5625 -1,5625 4,4375 -8,5625 1,4375
r
xy x y
r
551,625 2871,875 1928,909
r
551,625 5539585,8
2
-14,81818 1,1818182 8,1818182 -1,818182 8,1818182 1,1818182 15,181818 -1,818182 8,1818182 1,1818182 -8,818182 -11,81818
2,066406 242,1914 133,6914 19,69141 2,066406 71,19141 30,94141 2,441406 19,69141 73,31641 2,066406
219,5785 1,396694 66,94215 3,305785 66,94215 1,396694 230,4876 3,305785 66,94215 1,396694 77,76033 139,6694 2871,875 1928,909
-21,301136 -18,392045 -94,602273 -8,0681818 11,7613636 9,97159091 -84,448864 2,84090909 36,3068182 -10,119318 -12,676136 0 551,625
2
551,625 2353,6325 r 0,23437 r
Dengan harga r yang sudah diperoleh, maka didapatkan analisis t - test sebagai berikut:
109
t
t
X1 X 2 s s s12 s22 2r 1 2 n n n1 n2 1 2 68,5625 61,818182 92,641192 60,278409 9,6250262 7,7639171 2 0,23437 32 33 32 33
t
6,7443182 2,8950353 1,8266185 0,4687435 1,7014803 1,3515245
t
6,7443182 4,7216537 1,077919
t
6,7443182 3,6437347
6,7443182 1,9088569 t 3,5331712 t
Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 3,533. Dengan dk = n1+n22=32+33-2=63 dan taraf signifikansi 5%, maka diperoleh t tabel sebesar 1,665. Karena t hitung > t tabel (t > t(1-α) ), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran ceramah dan tanya jawab.
110
Lampiran 24 Kode Siswa E-01 E-02
DATA AWAL AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN Skor aktivitas Jumlah Prosentase Kriteria Berdiskusi Bertanya Mendengar Menulis 5 0 5 3 13 0,216667 TIDAK BAIK 5 0 6 5 16 0,266667 TIDAK BAIK
E-03
6
0
8
6
20
0,333333
TIDAK BAIK
E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32
5 5 9 6 9 5 6 6 6 9 9 9 9 5 6 6 6 5 6 5 5 6 6 6 5 5 6 5 6
0 3 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Max Min Rata - rata
6 5 9 7 9 7 8 8 7 9 9 9 9 8 9 7 9 7 7 5 5 9 7 9 5 8 9 6 9
4 3 7 6 7 7 6 5 6 6 4 7 7 6 7 6 7 4 6 3 3 7 6 7 6 6 7 5 7
15 16 25 19 25 19 20 19 19 31 22 25 25 19 22 19 22 16 19 13 13 22 19 22 16 19 22 16 22 31 13 19,69
0,25 0,266667 0,416667 0,316667 0,416667 0,316667 0,333333 0,316667 0,316667 0,516667 0,366667 0,416667 0,416667 0,316667 0,366667 0,316667 0,366667 0,266667 0,316667 0,216667 0,216667 0,366667 0,316667 0,366667 0,266667 0,316667 0,366667 0,266667 0,366667 0,516667 0,216667 0,328125
TIDAK BAIK TIDAK BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK KURANG BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK
111
Lampiran 25 DATA AKHIR AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN Skor aktivitas Kode Jumlah Prosentase Kriteria Siswa Berdiskusi Bertanya Mendengar Menulis E-01 7 0 6 4 17 0,283333 TIDAK BAIK E-02 13 0 12 7 32 0,533333 KURANG BAIK E-03 18 11 15 11 55 0,916667 BAIK E-04 17 0 13 11 41 0,683333 CUKUP BAIK E-05 10 0 7 7 24 0,4 TIDAK BAIK E-06 19 11 14 11 55 0,916667 BAIK E-07 18 0 12 10 40 0,666667 CUKUP BAIK E-08 20 0 12 9 41 0,683333 CUKUP BAIK E-09 16 0 14 9 39 0,65 CUKUP BAIK E-10 16 11 12 9 48 0,8 BAIK E-11 19 11 13 11 54 0,9 BAIK E-12 14 0 15 11 40 0,666667 CUKUP BAIK E-13 20 11 15 12 58 0,966667 BAIK E-14 20 11 15 12 58 0,966667 BAIK E-15 19 11 14 11 55 0,916667 BAIK E-16 17 11 14 11 53 0,883333 BAIK E-17 17 0 13 11 41 0,683333 CUKUP BAIK E-18 19 11 13 12 55 0,916667 BAIK E-19 18 0 14 12 44 0,733333 CUKUP BAIK E-20 19 8 14 12 53 0,883333 BAIK E-21 18 0 14 11 43 0,716667 CUKUP BAIK E-22 17 11 13 11 52 0,866667 BAIK E-23 12 0 9 9 30 0,5 KURANG BAIK E-24 17 0 12 11 40 0,666667 CUKUP BAIK E-25 19 0 14 11 44 0,733333 CUKUP BAIK E-26 17 0 14 12 43 0,716667 CUKUP BAIK E-27 20 11 15 12 58 0,966667 BAIK E-28 14 0 11 11 36 0,6 CUKUP BAIK E-29 16 0 14 11 41 0,683333 CUKUP BAIK E-30 15 0 11 9 35 0,583333 CUKUP BAIK E-31 17 0 11 11 39 0,65 CUKUP BAIK E-32 17 0 14 9 40 0,666667 CUKUP BAIK Max 58 0,966667 BAIK Min 17 0,283333 TIDAK BAIK Rata - rata CUKUP BAIK 43,88 0,73125
112
Lampiran 26 ANALISIS NORMALITAS DATA AWAL AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN Untuk menentukan data aktivitas belajar siswa normal atau tidak menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2) sebagai berikut:
2 hitung
( f0 f h )2 i 1 fh k
Dengan kriteria sebagai berikut: Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal. Penentuan interval kelas:
interval kelas
skor tertinggi - skor terendah 31 13 18 3 6 6 6
Interval f0 fh f0 - fh (f0 - fh)2 kelas 13 - 15 4 1 3 9 16 - 18 5 4 1 1 19 - 21 11 11 0 0 22 - 24 8 11 -3 9 25 - 27 3 4 -1 1 29 - 31 1 1 0 0 Jumlah 32 32 0 20 Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa: 2 hitung 10,32
(f0 - fh)2/fh 9 0,25 0 0,818182 0,25 0 10,31818
Dengan db = 5 dan taraf signifikansi = 5% dan pengecekan pada tabel distribusi 2 chi-kuadrat, maka diperoleh tabel 11,07. Sehingga hitung tabel maka 2
aktivitas awal kelas eksperimen terdistribusi normal.
2
data
113
Lampiran 27 ANALISIS NORMALITAS DATA AKHIR AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN Untuk menentukan data aktivitas belajar siswa normal atau tidak menggunakan umus chi-kuadrat (χ2) sebagai berikut:
2 hitung i 1 k
( f0 f h )2 fh
Dengan kriteria sebagai berikut: Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal. Penentuan interval kelas:
interval kelas Interval kelas 17 - 24 25 - 32 33 - 40 41 - 48 48 - 55 56 - 63 Jumlah
skor tertinggi - skor terendah 58 17 41 6,8333 7 6 6 6 f0
fh
f0 - fh
(f0 - fh)2
(f0 - fh)2/fh
2 3 7 9 8 3 32
1 4 11 11 4 1 32
1 -1 -4 -2 4 2 0
1 1 16 4 16 4 42
1 0,25 1,454545 0,363636 4 4 11,06818
2 Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa: hitung 11,068
Dengan db = 5 dan taraf signifikansi = 5% dan pengecekan pada tabel distribusi chi-kuadrat, maka diperoleh tabel 11,07. sehingga hitung tabel , 2
2
aktivitas akhir kelas eksperimen terdistribusi normal.
2
maka
data
114
Lampiran 28 DATA AWAL AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL Kode Skor aktivitas Jumlah Prosentase Kriteria Siswa Berdiskusi Bertanya Mendengar Menulis K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33
5 5 5 6 6 5 5 6 6 5 5 6 5 6 5 5 5 6 6 5 6 5 5 6 6 6 5 5 5 5 6 5 5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Max Min Rata - rata
4 6 6 6 5 10 5 6 10 5 4 6 5 6 4 5 6 6 4 5 6 4 6 6 6 6 6 10 4 10 5 5 4
3 5 3 6 5 5 6 6 5 4 3 6 6 6 5 6 5 6 6 4 6 3 3 6 6 6 5 6 3 6 6 6 3
12 16 14 18 16 20 16 18 21 23 21 18 16 18 14 16 16 18 16 14 18 12 14 18 18 18 16 21 12 21 17 16 12 23 12 16,79
0,2 0,266667 0,233333 0,3 0,266667 0,333333 0,266667 0,3 0,35 0,383333 0,35 0,3 0,266667 0,3 0,233333 0,266667 0,266667 0,3 0,266667 0,233333 0,3 0,2 0,233333 0,3 0,3 0,3 0,266667 0,35 0,2 0,35 0,283333 0,266667 0,2 0,383333 0,2 0,279798
TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK TIDAK BAIK
115
Lampiran 29 Kode Siswa K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33
DATA AKHIR AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL Skor aktivitas Jumlah Prosentase Kriteria Berdiskusi Bertanya Mendengar Menulis 8 0 4 3 15 0,25 TIDAK BAIK 8 0 9 6 23 0,383333 TIDAK BAIK 8 0 10 9 27 0,45 KURANG BAIK 8 0 6 6 20 0,333333 TIDAK BAIK 8 0 9 6 23 0,383333 TIDAK BAIK 8 0 9 10 27 0,45 KURANG BAIK 8 0 7 9 24 0,4 TIDAK BAIK 11 0 8 6 25 0,416667 KURANG BAIK 8 10 9 6 33 0,55 KURANG BAIK 8 0 6 6 20 0,333333 TIDAK BAIK 8 0 5 3 16 0,266667 TIDAK BAIK 8 0 10 9 27 0,45 KURANG BAIK 8 0 6 6 20 0,333333 TIDAK BAIK 8 0 8 7 23 0,383333 TIDAK BAIK 11 0 9 7 27 0,45 KURANG BAIK 11 0 10 10 31 0,516667 KURANG BAIK 8 0 6 9 23 0,383333 TIDAK BAIK 9 0 9 9 27 0,45 KURANG BAIK 8 0 9 6 23 0,383333 TIDAK BAIK 9 0 9 5 23 0,383333 TIDAK BAIK 9 0 9 9 27 0,45 KURANG BAIK 8 0 6 3 17 0,283333 TIDAK BAIK 8 0 8 7 23 0,383333 TIDAK BAIK 12 0 9 6 27 0,45 KURANG BAIK 8 0 8 7 23 0,383333 TIDAK BAIK 9 0 9 9 27 0,45 KURANG BAIK 9 0 9 6 24 0,4 TIDAK BAIK 12 11 9 6 38 0,633333 CUKUP BAIK 8 0 6 6 20 0,333333 TIDAK BAIK 12 9 7 6 34 0,566667 CUKUP BAIK 8 0 8 6 22 0,366667 TIDAK BAIK 8 0 9 6 23 0,383333 TIDAK BAIK 8 0 4 3 15 0,25 TIDAK BAIK Max 38 0,633333 CUKUP BAIK Min 15 0,25 TIDAK BAIK Rata - rata 24,15 0,402525 KURANG BAIK
116
Lampiran 30 ANALISIS NORMALITAS DATA AWAL AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL Untuk menentukan data aktivitas belajar siswa normal atau tidak menggunakan umus chi-kuadrat (χ2) sebagai berikut:
2 hitung i 1 k
( f0 f h )2 fh
Dengan kriteria sebagai berikut: Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal. Penentuan interval kelas:
interval kelas Interval kelas 12 - 13 14 - 15 16 -17 18 - 19 20 -21 22 - 23 Jumlah
skor tertinggi - skor terendah 23 12 1,833 2 6 6 f0
fh
f0 - fh
(f0 - fh)2
(f0 - fh)2/fh
4 4 10 9 5 1 33
1 4 12 12 4 1 34
3 0 -2 -3 1 0 -1
9 0 4 9 1 0 23
9 0 0,333333 0,75 0,25 0 10,33333
2 Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa: hitung 10,33
Dengan db = 5 dan taraf signifikansi = 5% dan pengecekan pada tabel distribusi 2 11,07. sehingga hitung tabel , maka data awal chi-kuadrat, maka diperoleh tabel 2
aktivitas siswa kelas kontrol terdistribusi normal.
2
117
Lampiran 31 ANALISIS NORMALITAS DATA AKHIR AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL Untuk menentukan data aktivitas belajar siswa normal atau tidak menggunakan umus chi-kuadrat (χ2) sebagai berikut:
2 hitung i 1 k
( f0 f h )2 fh
Dengan kriteria sebagai berikut: Jika χ2hitung ≤ χ2tabel, maka data terdistribusi normal. Penentuan interval kelas:
interval kelas Interval kelas 15 - 18 19 - 22 23 - 26 27 - 30 31 - 34 35 - 38 Jumlah
skor tertinggi - skor terendah 38 15 23 3,833 4 6 6 6 f0
fh
f0 - fh
(f0 - fh)2
(f0 - fh)2/fh
4 5 12 8 3 1 33
1 4 12 12 4 1 34
3 1 0 -4 -1 0 -1
9 1 0 16 1 0 27
9 0,25 0 1,333333 0,25 0 10,83333
2 Dari perhitungan pada tabel tersebut, diperoleh bahwa: hitung 10,83
Dengan db = 5 dan taraf signifikansi = 5% dan pengecekan pada tabel distribusi 2 11,07 . Sehingga hitung tabel , maka data akhir chi-kuadrat, maka diperoleh tabel 2
aktivitas kelas kontrol terdistribusi normal.
2
118
Lampiran 32 ANALISIS PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN Skor Kode Siswa Awal Akhir E-01 13 17 E-02 16 32 E-03 20 55 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 S (rata - rata) S dalam % S post - S pre
15 16 25 19
41 24 55 40
25 19 20 19 19 31 22 25 25 19 22 19 22 16 19 13 13 22 19 22 16 19 22 16 22 19,6875 0,196875
41 39 48 54 40 58 58 55 53 41 55 44 53 43 52 30 40 44 43 58 36 41 35 39 40 43,875 0,43875 0,241875
119
100% - S pre Kriteria
80,31% 0,301167315 SEDANG
Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan pada pertemuan awal dan akhir melalui uji gain diperoleh peningkatan sebesar 0,301 dengan kategori peningkatan sedang. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran aktif dengan strategi Three-stage Fishbowl Decision efektif meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas eksperimen.
120
Lampiran 33 ANALISIS PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL Kode Siswa
Skor Awal
Akhir
K-01 K-02
12 16
15 23
K-03
14 18 16 20 16
27 20 23 27 24
18 21 23 21 18 16 18 14 16 16 18 16 14 18 12 14 18 18 18 16 21 12 21 17 16 12 16,78788
25 33 20 16 27 20 23 27 31 23 27 23 23 27 17 23 27 23 27 24 38 20 34 22 23 15 24,15152
K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 S (rata - rata)
121
S dalam % S post - S pre 100% - S pre Kriteria
0,167879 0,241515 0,073636 83,21% 0,088492 RENDAH
Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan pada pertemuan awal dan akhir melalui uji gain diperoleh peningkatan sebesar 0,088 dengan kategori peningkatan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran ceramah yang diterapkan pada kelas kontrol kurang efektif untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas.
122
Lampiran 34
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
UJI SATU PIHAK AKTIVITAS BELAJAR SISWA Kode Kelas Kode Siswa Eksperimen Siswa E-01 K-01 17 E-02 K-02 32 E-03 K-03 55 E-04 K-04 41 E-05 K-05 24 E-06 K-06 55 E-07 K-07 40 E-08 K-08 41 E-09 K-09 39 E-10 K-10 48 E-11 K-11 54 E-12 K-12 40 E-13 K-13 58 E-14 K-14 58 E-15 K-15 55 E-16 K-16 53 E-17 K-17 41 E-18 K-18 55 E-19 K-19 44 E-20 K-20 53 E-21 K-21 43 E-22 K-22 52 E-23 K-23 30 E-24 K-24 40 E-25 K-25 44 E-26 K-26 43 E-27 K-27 58 E-28 K-28 36 E-29 K-29 41 E-30 K-30 35 E-31 K-31 39 E-32 K-32 40 K-33 43,875 X s 10,127414 2 102,56452 s
Kelas Kontrol 15 23 27 20 23 27 24 25 33 20 16 27 20 23 27 31 23 27 23 23 27 17 23 27 23 27 24 38 20 34 22 23 15 24,1515 5,15462 26,5701
123
Untuk membandingkan aktivitas belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji kesamaan dua rata-rata (uji satu pihak) menggunakan rumus t-test sebagai berikut:
Dengan: r
XY ( X Y 2
t
2
X1 X 2 s s s12 s22 2r 1 2 n n n1 n2 1 2
)
Hipotesis yang digunakan adalah: Ho : Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan kelas kontrol Ha : Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol Kriteria pengujian: Jika t < t(1-α), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika t > t(1-α), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berikut ini analisis yang dilakukan untuk menentukan koefisien korelasi: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Xi
Yi
17 32 55 41 24 55 40 41 39 48 54 40 58 58 55 53 41 55
15 23 27 20 23 27 24 25 33 20 16 27 20 23 27 31 23 27
X -26,875 -11,875 11,125 -2,875 -19,875 11,125 -3,875 -2,875 -4,875 4,125 10,125 -3,875 14,125 14,125 11,125 9,125 -2,875 11,125
Y -9,1515 -1,1515 2,84848 -4,1515 -1,1515 2,84848 -0,1515 0,84848 8,84848 -4,1515 -8,1515 2,84848 -4,1515 -1,1515 2,84848 6,84848 -1,1515 2,84848
X2 722,266 141,016 123,766 8,26563 395,016 123,766 15,0156 8,26563 23,7656 17,0156 102,516 15,0156 199,516 199,516 123,766 83,2656 8,26563 123,766
Y2 83,7502 1,32599 8,11387 17,2351 1,32599 8,11387 0,02296 0,71993 78,2957 17,2351 66,4472 8,11387 17,2351 1,32599 8,11387 46,9017 1,32599 8,11387
XY 245,947 13,6742 31,6894 11,9356 22,8864 31,6894 0,58712 -2,4394 -43,136 -17,125 -82,534 -11,038 -58,64 -16,265 31,6894 62,4924 3,31061 31,6894
124
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Jumlah Rata-rata
r r r
44 53 43 52 30 40 44 43 58 36 41 35 39 40 1404 43,875
23 23 27 17 23 27 23 27 24 38 20 34 22 23 15 797 24,1515
0,125 9,125 -0,875 8,125 -13,875 -3,875 0,125 -0,875 14,125 -7,875 -2,875 -8,875 -4,875 -3,875
-1,1515 -1,1515 2,84848 -7,1515 -1,1515 2,84848 -1,1515 2,84848 -0,1515 13,8485 -4,1515 9,84848 -2,1515 -1,1515 -9,1515
0,01563 83,2656 0,76563 66,0156 192,516 15,0156 0,01563 0,76563 199,516 62,0156 8,26563 78,7656 23,7656 15,0156 3179,5
1,32599 1,32599 8,11387 51,1442 1,32599 8,11387 1,32599 8,11387 0,02296 191,781 17,2351 96,9927 4,62902 1,32599 83,7502 850,242
-0,1439 -10,508 -2,4924 -58,106 15,9773 -11,038 -0,1439 -2,4924 -2,1402 -109,06 11,9356 -87,405 10,4886 4,46212 0 15,75
xy x2 y2 15,75 3179,5 850,242 15,75
2703346 15,75 r 1644,19 r 0,00958 Dengan harga r yang sudah diperoleh, maka didapatkan analisis t-test sebagai berikut:
125
t
t
t t
X1 X 2 s s s12 s22 2r 1 2 n n n1 n2 1 2 43,875 24,1515 102,56452 26,570076 10,127414 5,1546169 2 0,00958 32 33 32 33 19,72348 3,205141 0,805154 0,030777 19,72348 3,979518
19,72348 1,994873 t 9,887 t
Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika t < t(1-α), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika t > t(1-α), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan perhitungan, diperoleh t hitung sebesar 9,887. Dengan dk=n1+n22=32+33-2=63,dan taraf signifikansi 5%,maka diperoleh t tabel (t1-α) sebesar 1,665. Jika dibandingkan antara hasil perhitungan dan tabel, diperoleh t > t tabel (9,887 > 1,665), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Yang berarti bahwa aktivitas belajar siswa yang diberi pembelajaran aktif lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran ceramah dan tanya jawab.
126
Lampiran 35 Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
SILABUS : SMP Negeri 1 Gajah : VIII : IPA Fisika :2 : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Materi Pembelajaran
Menyelidiki Tekanan pada tekanan pada benda padat benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Tekanan pada zat cair
Kegiatan Pembelajaran Melakukan demonstrasi tentang tekanan disertai dengan diskusi untuk menemukan konsep tekanan pada zat padat
Melakukan demonstrasi
Penilaian Indikator - Menjelaskan pengertian tekanan secara umum - Menjelaskan hubungan antara gaya, luas permukaan benda yang dikenai gaya dan tekanan pada zat padat - Menyebutkan satuan tekanan dan menerapkan perumusannya dalam permasalahan - Menemukan contoh – contoh penerapan konsep tekanan pada kehidupan sehari – hari - Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis
Teknik Tes Tertulis Tes Penampilan Kerja
Bentuk Instrumen Pilihan Ganda Lembar Observasi
Alokasi Waktu 8 X 40’
Sumber Belajar Sumber: - Karim,Saeful dkk. 2008. Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional - Krisno, Moch. Agus [et.al]. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan,
127
tekanan hidrostatis Tekanan untuk menemukan Hidrostatis konsep adanya Hukum tekanan pada zat Pascal cair ke segala arah Bejana Berhubungan Melakukan diskusi menemukan Hukum konsep Tekanan Archimedes Hidrostatis, faktor – faktor yang memperngaruhi dan rumusan matematisnya Melakukan demonstrasi Hukum Pascal untuk merangsang diskusi kelas hingga menemukan konsep Hukum Pascal dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari – hari Melakukan demonstrasi tentang prinsip
- Menjelaskan hubungan antar besaran pada konsep tekanan hidrostatis
- Menjelaskan bunyi Hukum Pascal - Menjelaskan aplikasi Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik - Menerapkan konsep Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik
- Menjelaskan bejana berhubungan berkaitan dengan permukaan zat cair yang rata
Departemen Pendidikan Nasional - Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Alat – alat untuk pembelajaran: - Demonstrasi I : Dua buah plastisin dan dua buah koin uang logam - Demonstrasi II : a) Botol bekas air mineral, paku payung, pita isolasi, dan air b) Selang plastik, corong, balon karet, papan triplek, lem, air
128
bejana berhubungan dan mendiskusikannya
Melakukan demonstrasi Hukum Archimedes Melakukan diskusi kelas menemukan konsep Hukum Archimedes, konsep benda terapung, melayang dan tenggelam serta aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari
- Menerapkan persamaan yang berlaku pada Prinsip bejana berhubungan untuk menemukan massa jenis zat - Menjelaskan fenomena air dalam cerek dan air sumur berkaitan dengan konsep bejana berhubungan - Menjelaskan bunyi Hukum Archimedes - Menjelaskan hubungan antar besaran yang terkait dengan konsep Hukum Archimedes - Menerapkan rumus Hukum Archimedes dalam berbagai permasalahan - Menjelaskan syarat benda terapung - Menjelaskan syarat benda melayang - Menjelaskan syarat benda tenggelam - Menjelaskan pengaruh massa jenis terhadap konsep benda terpaung, melayang dan tenggelam - Menjelaskan penerapan
-
-
-
-
berwarna, dan bejana kaca atau ember berisi air Demonstrasi III : a) Bambu atau alat Pascal dan air b) Selang plastik sekitar 1 meter, dua siring (alat suntik) yang diameternya berbeda, air berwarna, dan beban Demonstrasi IV : Sebuah slang sepanjang 1 m, corong, air, minyak goreng, benang, dua statif, dan dua klem. Demonstrasi V : Sebuah kaleng minuman, wadah berpancuran, sebuah gelas ukur, dan air. Demonstrasi VI :
129
konsep Hukum Archimedes pada Kapal Selam Tekanan pada gas
Melakukan demonstrasi tentang tekanan gas untuk menemukan konsep tekanan pada gas Melakukan diskusi untuk memahami konsep tekanan gas, Hukum Boyle dan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari
Sebuah botol bekas air mineral dan air panas (tidak sampai melelehkan botol) secukupnya, gelas minum, air, kertas HVS
- Menjelaskan konsep tekanan yang berlaku pada gas - Menjelaskan pengaruh ketinggian terhadap tekanan udara di suatu tempat - Menerapkan konsep pengaruh ketinggian untuk menentukan tekanan pada suatu daerah - Menyebutkan jenis – jenis alat pengukur tekanan udara - Menjelaskan bunyi Hukum Boyle - Mengorelasikan antar besaran yang berlaku pada Hukum Boyle Demak,
Februari 2011
Mengetahui, Kepala SMP N 1 Gajah
Guru Mata Pelajaran IPA Fisika
......................................... NIP.
.......................................... NIP.
130
Lampiran 36
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP N 1 Gajah Kurikulum : KTSP Mata pelajaran : Fisika Kelas/Semester : VIII/2 Alokasi Waktu : 8 X 40 menit Pokok Bahasan : Tekanan Tahun Ajaran : 2010/2011 Standar Kompentensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Kompentensi Dasar : 5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Indikator : 1. Menjelaskan pengertian tekanan secara umum 2. Menjelaskan hubungan antara gaya, luas permukaan benda dan tekanan pada zat padat 3. Menjelaskan fenomena sehari – hari berkaitan dengan tekanan zat padat 4. Menerapkan konsep dan rumus tekanan zat padat pada berbagai macam permasalahan 5. Mengkonversi satuan tekanan dari satu bentuk ke bentuk yang lain 6. Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis 7. Menjelaskan hubungan antar besaran pada konsep tekanan hidrostatis 8. Menjelaskan bunyi Hukum Pascal 9. Menjelaskan aplikasi Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik 10. Menerapkan konsep Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik 11. Menjelaskan konsep bejana berhubungan bahwa permukaan air akan selalu rata selama air tersebut berada pada wadah yang berhubungan 12. Menerapkan persamaan yang berlaku pada bejana berhubungan untuk menemukan massa jenis zat cair 13. Menjelaskan fenomena air dalam cerek dan air sumur berkaitan dengan konsep bejana berhubungan 14. Menjelaskan bunyi Hukum Archimedes 15. Menjelaskan hubungan antar besaran yang terkait konsep Hukum Archimedes 16. Menerapkan rumus Hukum Archimedes dalam berbagai permasalahan 17. Menjelaskan syarat - syarat benda terapung 18. Menjelaskan syarat – syarat benda melayang 19. Menjelaskan syarat – syarat benda tenggelam 20. Menjelaskan pengaruh massa jenis terhadap konsep benda terapung, melayang dan tenggelam 21. Menjelaskan penerapan konsep Hukum Archimedes pada Kapal Selam 22. Menjelaskan konsep tekanan yang berlaku pada gas 23. Menjelaskan pengaruh ketinggian terhadap tekanan udara di suatu tempat 24. Menerapkan konsep dan rumus pengaruh ketinggian untuk menentukan tekanan pada suatu daerah
131
25. Menyebutkan jenis – jenis alat pengukur tekanan udara 26. Menjelaskan bunyi Hukum Boyle 27. Mengorelasikan antar besaran yang berlaku pada Hukum Boyle Tujuan : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian tekanan secara umum 2. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara gaya, luas permukaan benda dan tekanan pada zat padat 3. Siswa dapat menjelaskan fenomena sehari – hari berkaitan dengan tekanan zat padat 4. Siswa dapat menerapkan konsep dan rumus tekanan zat padat pada berbagai macam permasalahan 5. Siswa dapat mengkonversi satuan tekanan dari satu bentuk ke bentuk yang lain 6. Siswa dapat menjelaskan konsep tekanan hidrostatis 7. Siswa dapat menjelaskan hubungan antar besaran pada konsep tekanan hidrostatis 8. Siswa dapat menjelaskan bunyi Hukum Pascal 9. Siswa dapat menjelaskan aplikasi Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik 10. Siswa dapat menerapkan konsep Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik 11. Siswa dapat menjelaskan konsep bejana berhubungan bahwa permukaan air akan selalu rata selama air tersebut berada pada wadah yang berhubungan 12. Siswa dapat menerapkan persamaan yang berlaku pada bejana berhubungan untuk menemukan massa jenis zat cair 13. Siswa dapat menjelaskan fenomena air dalam cerek dan air sumur berkaitan dengan konsep bejana berhubungan 14. Siswa dapat menjelaskan bunyi Hukum Archimedes 15. Siswa dapat menjelaskan hubungan antar besaran yang terkait konsep Hukum Archimedes 16. Siswa dapat menerapkan rumus Hukum Archimedes dalam berbagai permasalahan 17. Siswa dapat menjelaskan syarat - syarat benda terapung 18. Siswa dapat menjelaskan syarat – syarat benda melayang 19. Siswa dapat menjelaskan syarat – syarat benda tenggelam 20. Siswa dapat menjelaskan pengaruh massa jenis terhadap konsep benda terapung, melayang dan tenggelam 21. Siswa dapat menjelaskan penerapan konsep Hukum Archimedes pada Kapal Selam 22. Siswa dapat menjelaskan konsep tekanan yang berlaku pada gas 23. Siswa dapat menjelaskan pengaruh ketinggian terhadap tekanan udara di suatu tempat 24. Siswa dapat menerapkan konsep dan rumus pengaruh ketinggian untuk menentukan tekanan pada suatu daerah 25. Siswa dapat menyebutkan jenis – jenis alat pengukur tekanan udara 26. Siswa dapat menjelaskan bunyi Hukum Boyle 27. Siswa dapat mengorelasikan antar besaran yang berlaku pada Hukum Boyle Materi: 1. Tekanan Zat Padat 2. Tekanan Zat Cair - Tekanan Hidrostatis - Hukum Pascal - Bejana Berhubungan - Hukum Archimedes
132
3. Tekanan Udara - Pengaruh ketinggian terhadap tekanan udara - Hukum Boyle Metode Pembelajaran : Pertemuan 1 : Demonstrasi, diskusi dan tanya jawab Pertemuan 2 : Demonstrasi, diskusi dan tanya jawab Pertemuan 3 : Demonstrasi, diskusi dan tanya jawab Pertemuan 4 : Diskusi dan tanya jawab Model Pembelajaran: Pertemuan 1 : Pembelajaran Aktif “Three-Stage Fishbowl Decision” Pertemuan 2 : Pembelajaran Aktif “Three-Stage Fishbowl Decision” Pertemuan 3 : Pembelajaran Aktif “Three-Stage Fishbowl Decision” Pertemuan 4 : Pembelajaran Aktif “Three-Stage Fishbowl Decision” Pertemuan 1 Aktivitas 1: Metode yang Diterapkan - Menggunakan - Demonstrasi √ - Presentasi Individu ICT - - Presentasi Kelompok √ - Observasi - Permainan - Tanya Jawab √ √ - Diskusi Penilaian Kegiatan yang Diterapkan Tanya Jawab √ Remidiasi Pengamatan Individu √ Presentasi Kelompok √ Observasi √ Pekerjaan Rumah Presentasi Individu Diskusi √ Rancangan Kegiatan Belajar dan Mengajar Isi Durasi Kegiatan 1. Ucapan selamat pagi/siang 2. Motivasi Guru memberikan pertanyaan: “Jika kamu ingin memotong 3 menit Pengenalan kubis, akan lebih mudah menggunakan pisau yang ujungnya runcing apa tumpul? Mengapa?” 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran a. Eksplorasi Aktivitas Guru - Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 - 6 siswa. - Membentuk kursi – kursi kelas menjadi 3 lapis lingkaran sehingga dapat digunakan siswa untuk melakukan diskusi yang sesuai dengan model pembelajaran “Three-Stage Kegiatan Inti 75 menit Fishbowl Decision”. - Mengatur alur diskusi dan membagi urutan kelompok yang menjadi tim ahli dan tim pendengar sesuai dengan Model pembelajaran “Three-Stage Fishbowl Decision”. - Meminta bantuan perwakilan masing – masing kelompok untuk melakukan demonstrasi di depan kelas dan memandu demonstrasi.
133
- Meminta kelompok ahli untuk mendiskusikan 3 pertanyaan selama 3 menit berkaitan dengan demonstrasi. Selama 3 menit tersebut kelompok dapat saling berbagi pendapat. - Memberi 2 menit tambahan untuk membuka diskusi antara kelompok ahli dan pendengar yang memungkinkan kelompok pendengar untuk bertanya, memberi tanggapan atau sanggahan. - Memoderatori dan memandu jalannya diskusi hingga selesai dan semua siswa dapat berpartisipasi. - Menggabungkan seluruh hasil diskusi siswa dan menjelaskan materi tekanan zat padat Aktivitas Siswa - Membentuk kelompok yang terdiri dari 5 – 6 siswa. - Mendengarkan pembagian kelompok ahli dan alur diskusi yang akan dilaksanakan. - Perwakilan masing – masing kelompok membantu demonstrasi guru sedangkan siswa lainnya memperhatikan demonstrasi tersebut dan dapat mencatat informasi penting dari demonstrasi tersebut. - Kelompok ahli mendiskusikan 3 pertanyaan dari selama 3 menit dan kelompok pendengar mendengarkan diskusi. - Selama 2 menit kelompok pendengar dapat memberikan sanggahan atau pendapat maupun bertanya kepada kelompok ahli. - Melakukan diskusi dengan pola “Three-stage Fishbowl Decision” yang dipandu oleh guru. - Mendengarkan dan mencatat penjelasan guru tentang tekanan zat padat. b. Elaborasi Aktivitas Guru - Meminta perwakilan dari masing – masing kelompok untuk mendemonstrasikan peragaan tekanan hidrostatis dan memandu jalannya peragaan. - Siswa yang lain memperhatikan dan dapat mencatat informasi penting dari deemonstrasi tersebut. - Menentukan alur kelompok yang menjadi tim ahli dan tim pendengar serta alur diskusi “Three-stage Fishbowl Decision” secara acak agar ada variasi. - Kelompok ahli dan pendengar bergantian melakukan diskusi. Kelompok ahli memiliki 3 menit untuk berbagi pendapat untuk mendiskusikan 3 pertanyaan dari guru dan 2 menit untuk membuka sesi tanya jawab dengan kelompok pendengar. - Memandu dan mengendalikan jalannya diskusi. - Menjelaskan dan memantapkan hasil diskusi siswa tentang tekanan hidrostatik.
134
Aktivitas Siswa - Perwakilan masing – masing kelompok bekerjasama mendemonstrasikan peragaan tekanan hidrostatis. Siswa yang lainnya memperhatikan demonstrasi tekanan hidrostatik dan dapat mencatat informasi penting dari demonstrasi tersebut. - Mendengarkan penentuan alur diskusi dan penentuan kelompok ahli serta kelompok pendengar sesuai dengan model pembelajaran “Three-stage Fishbowl Decision”. - Kelompok ahli melakukan diskusi, berbagi pendapat dengan teman kelompoknya untuk menjawab 3 pertanyaan dari guru selama 3 menit. - Kelompok pendengar mendengarkan hasil diskusi kelompok ahli dan memiliki waktu 2 menit untuk bertanya, memberi pendapat atau sanggahan kepada kelompok ahli. - Mendengarkan, memperhatikan dan mencatat penjelasan guru tentang tekanan hidrostatik.
Penutup
2 menit
c. Konfirmasi Aktivitas Guru - Guru memberikan rangkuman akhir dari materi pembelajaran dan memberi penekanan pada konsep – konsep yang harus dikuasai siswa. - Guru membuka sesi pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang dipelajari untuk memantapkan konsep yang masih belum dipahami siswa. - Memberikan apresiasi pada siswa aktif terbaik. Aktivitas Siswa - Siswa mendengarkan dan mencatat rangkuman materi pembelajaran dari guru. - Siswa menanyakan hal – hal yang kurang atau belum dimengerti. - Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri untuk pembelajaran selanjutnya tentang Hukum Pascal, Bejana Berhubungan dan Hukum Archimedes
Pertemuan 2 Aktivitas 1: Metode yang Diterapkan √ - Menggunakan - Demonstrasi - Presentasi Individu ICT - Praktikum - Presentasi Kelompok √ - Permainan - Observasi √ - Diskusi - Tanya Jawab √ Penilaian Kegiatan yang Diterapkan Tanya Jawab √ Remidiasi Pengamatan Individu √ Presentasi Kelompok √ Observasi √ Pekerjaan Rumah -
√
135
Diskusi √ Rancangan Kegiatan Belajar dan Mengajar Durasi Kegiatan 1. Ucapan selamat pagi/siang 2. Motivasi Guru memberi pertanyaan kepada siswa: “Jika mobil mengalami ban bocor dan ingin menggantinya, 3 menit alat apa yang kita gunakan untuk mengangkat ban mobil sehingga dapat diganti? Bagaimana bisa dongkrak dapat mengangkat ban tersebut?” 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran a. Eksplorasi Aktivitas Guru - Membentuk kursi – kursi kelas membentuk 3 lapis lingkaran sehingga proses diskusi model “Three-stage Fishbowl Decision”. - Menentukan undian penentuan kelompok ahli dan kelompok pendengar serta alur diskusi. - Meminta perwakilan masing – masing kelompok melakukan demonstrasi Hukum Pascal dan Bejana Berhubungan yang dipandu oleh guru. - Guru memastikan semua siswa mengamati dan memperhatikan demonstrasi dari awal hingga akhir. - Kelompok ahli mendapatkan 3 pertanyaan dari guru dan berbagi pendapat dengan teman kelompok selama 3 menit. - Kelompok pendengar mendengarkan diskusi kelompok ahli dan memiliki kesempatan 2 menit untuk memberi sanggahan, pertanyaan atau pendapat kepada kelompok 75 menit ahli sehingga kelompok ahli dan pendengar saling berinteraksi. - Mengamati, memandu dan mengendalikan jalannya diskusi yang dilakukan siswa serta memoderatori diskusi tersebut agar semua aspek yang ingin dicapai dapat terlaksana. - Mengevaluasi proses diskusi yang dilakukan siswa dan menjelaskan materi materi Hukum Pascal dan Bejana Berhubungan. Aktivitas Siswa - Membantu guru mengatur kondisi kelas agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. - Memperhatikan penentuan kelompok ahli dan kelompok pendengar. - Perwakilan dari masing – masing kelompok bekerjasama melakukan demonstrasi yang dipandu oleh guru. Sedangkan siswa lainnya ikut memperhatikan dan mengamati apa yang terjadi pada demonstrasi tersebut. - Kelompok ahli yang terdiri dari beberapa siswa saling
Presentasi Individu Isi
Pengenalan
Kegiatan Inti
136
berbagi pendapat dan bekerjasama menjawab dan mendiskusikan 3 pertanyaan dari guru selama 3 menit. Dan menjawab pertanyaan dari kelompok pendengar dengan baik selama 2 menit. - Kelompok pendengar mendengarkan dan mencatat serta dapat mengajukan sanggahan, pertanyaan atau pendapat tentang diskusi yang dilakukan oleh kelompok ahli dalam sesi tanya jawab selama 2 menit. - Mendengarkan evaluasi dari guru tentang jalannya diskusi dan penjelasan guru tentang materi Hukum Pascal dan Bejana Berhubungan. b. Elaborasi Aktivitas Guru - Menentukan penentuan kelompok ahli dan kelompok pendengar serta alur diskusi “Three-stage Fishbowl Decision” sehingga siswa dapat melaksanakan diskusi dengan lebih baik. - Meminta kembali perwakilan masing – masing kelompok untuk melakukan demonstrasi peragaan materi Hukum Archimedes. - Meminta kelompok ahli untuk saling berbagi pendapat dan bertukar jawaban dari 3 pertanyaan dari diberikan guru sedangkan kelompok pendengar memperhatikan dan mencatat hasil diskusi tim ahli. - Kelompok ahli memiliki waktu 3 menit untuk berdiskusi, saling berbagi pendapat, ilmu dan saling bertukar fikiran mengenai pertanyaan tersebut. Diberikan waktu tambahan 2 menit untuk sesi tanya jawab dengan kelompok pendengar. - Mengendalikan, mengontrol, dan memandu jalannya diskusi agar semua kelompok melaksanakan tugas dengan baik dan benar sesuai dengan yang diharapkan. - Mengevaluasi dan menjelaskan (berfungsi sebagai penguatan) materi Hukum Archimedes dan konsep kedudukan suatu benda (terapung, melayang dan tenggelam). Aktivitas Siswa - Mendengarkan dan memperhatikan penentuan kelompok ahli dan pendengar serta penjelasan alur diskusi yang dilakukan. - Perwakilan masing – masing kelompok melakukan demonstrasi Hukum Archimedes, sedangkan siswa yang lain memperhatikan dengan seksama dan mencatat hala – hal penting berdasarkan demonstrasi tersebut. - Kelompok ahli saling bertukar fikiran, saling bertukar pendapat dan pengetahuan yang dimiliki untuk menjawab 3 pertanyaan dari guru selama 3 menit, sedangkan kelompok pendengar mendengarkan diskusi kelompok
137
Penutup
2 menit
ahli dan mencatatnya informasi penting dari hasil diskusi tersebut. - Kelompok ahli dan kelompok pendengar memiliki 2 menit tambahan untuk melaksanakan sesi tanya jawab sehingga masing – masing dapat saling bertukar informasi, pendapat maupun pengetahuan yang dimiliki. - Semua kelompok dalam setiap diskusi merasakan menjadi kelompok ahli dan pendengar yang diatur oleh guru sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan. - Mendengarkan dan memperhatikan evaluasi yang dipaparkan oleh guru. - Memperhatikan dan mencatat penjelasan guru tentang Hukum Archimedes. c. Konfirmasi Aktivitas Guru - Memberikan rangkuman akhir dari hasil diskusi semua kelompok dan memberi penekanan pada konsep – konsep yang harus dimengerti siswa. - Membuka sesi pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang dipelajari sehingga siswa dan guru saling bertukar informasi lebih dalam untuk materi yang kurang dipahami siswa. - Memberikan apresiasi pada siswa aktif terbaik. Aktivitas Siswa - Mendengarkan, memperhatikan, dan mencatat rangkuman materi yang disampaiakan oleh guru sehingga siswa mengetahui konsep – konsep apa yang harus lebih dipahami agar pemahaman siswa menjadi bertambah. - Siswa menanyakan hal – hal yang belum dimengerti dan saling bertukar fikiran dengan guru mengenai materi yang belum dipahami tersebut. - Guru meminta siswa untuk memeprsiapkan diri untuk pertemuan dan diskusi selanjutnya tentang Tekanan pada Gas dan Hukum Boyle.
Pertemuan 3 Aktivitas 1: Metode yang Diterapkan - Menggunakan ICT - Permainan √ - Diskusi Penilaian Kegiatan yang Diterapkan Tanya Jawab Pengamatan Individu Observasi Presentasi Individu
Demonstrasi Praktikum Observasi Tanya Jawab √ √ √ -
√ √ √
- Presentasi Individu - Presentasi Kelompok
Remidiasi Presentasi Kelompok Pekerjaan Rumah Diskusi
√ √
√
138
Isi
Pengenalan
Kegiatan Inti
Rancangan Kegiatan Belajar dan Mengajar Durasi Kegiatan 1. Ucapan selamat pagi/siang 2. Motivasi dan Appersepsi 3 menit “Menurut kalian, apakah tekanan udara di laut lebih besar atau lebih kecil dibandingkan di puncak gunung? Mengapa?” 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran a. Eksplorasi Aktivitas Guru - Mempersiapkan siswa untuk membentuk model diskusi “Three-stage Fishbowl Decision” - Meminta perwakilan masing – masing kelompok melaksanakan demonstrasi tentang tekanan udara untuk membuka diskusi. - Membagi dan menentukan alur diskusi untuk tiap – tiap kelompok. - Meminta kelompok ahli mulai berdiskusi, bertukar pendapat, bertukar pengetahuan untuk menjawab 3 pertanyaan yang dibuat guru tentang materi tekanan pada gas (tekanan udara) selama 3 menit, sedangkan kelompok pendengar diminta memperhatikan jalannya diskusi dan hasil diskusi kelompok ahli. - Meminta kelompok ahli melaksanakan sesi tanya jawab dengan kelompok pendengar selama 2 menit dengan panduannya. - Mengatur dan memoderatori jalannya diskusi hingga semua kelompok merasakan menjadi kelompok ahli dan 75 menit kelompok pendengar serta sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan. - Mengevaluasi jalannya diskusi dan menjelaskan materi tekanan pada gas dan Hukum Boyle Aktivitas Siswa - Mempersiapkan diri untuk menjalankan diskusi seperti pertemuan sebelumnya. - Perwakilan masing – masing kelompok membantu guru melakukan demonstrasi di depan kelas sedangkan siswa lainnya memperhatikan dan mengamati demonstrasi yang diperagakan. - Kelompok ahli saling bertukar informasi, pendapat dan pengetahuan mereka untuk menjawab 3 pertanyaan dari guru selama 3 menit, sedangkan kelompok pendengar mengamati, mengikuti, memperhatikan dan mencatat hasil diskusi kelompok ahli untuk menjadi bahan perbandingan pada diskusi lanjutan ketika kelompok pendengar tersebut menjadi kelompok ahli. - Kelompok ahli dan pendengar melaksanakan sesi tanya jawab selama 2 menit. - Semua kelompok bergantian menjadi kelompok ahli dan
139
kelompok pendengar sesuai dengan petunjuk dan arahan guru. - Memperhatikan dan mendengarkan evaluasi yang diberikan oleh guru. - Mendengarkan, mencatat, dan memperhatikan penjelasan guru tentang materi tekanan udara. b. Elaborasi Aktivitas Guru - Membuat rangkuman dari keseluruhan materi pokok bahasan tekanan dan memberikan penjelasan tambahan dari setiap sub pokok bahasan yang masih belum dimengerti siswa sehingga siswa dapat memahami pokok bahasan dengan baik. - Memberikan tugas kepada masing – masing kelompok untuk melakukan diskusi mandiri menjawab beberapa soal materi pokok bahasan Tekanan agar masing – masing siswa dapat saling membantu, bertukar pendapat dan pengetahuan sehingga semua siswa dalam kelompok dapat memahami semua konsep dengan baik. - Meminta siswa untuk mempersiapkan presentasi hasil diskusi soal yang dilakukan. Aktivitas Siswa - Mendengarkan, memperhatikan dan mencatat hasil rangkuman guru dari keseluruhan materi Tekanan. - Melakukan diskusi kelompok menjawab soal – soal yang diberikan dan dipresentasikan hasilnya di depan kelas pada pertemuan selanjutnya. - Semua siswa berpatisipasi aktif selama diskusi kelompok tersebut. c. Konfirmasi Aktivitas Guru - Membuka sesi pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang dipelajari sehingga komunikasi siswa dan guru dapat memberikan penguatan konsep Tekanan pada siswa sehingga siswa lebih mudah memahami. - Memberikan apresiasi pada siswa aktif terbaik. Aktivitas Siswa - Siswa menanyakan hal – hal yang belum dimengerti. Penutup
2 menit
- Guru meminta siswa untuk mempersiapkan presentasi pada pertemuan selanjutnya.
140
Pertemuan 4 Aktivitas 1: Metode yang Diterapkan - Menggunakan ICT - Permainan √ - Diskusi -
Demonstrasi Praktikum Observasi Tanya Jawab
√ √
- Presentasi Individu - Presentasi Kelompok
√
Penilaian Kegiatan yang Diterapkan Tanya Jawab √ Remidiasi Pengamatan Individu √ Presentasi Kelompok √ Observasi √ Pekerjaan Rumah Presentasi Individu Diskusi √ Rancangan Kegiatan Belajar dan Mengajar Isi Durasi Kegiatan 3 menit 1. Ucapan selamat pagi/siang Pengenalan 2. Motivasi dan Appersepsi - Guru menanyakan kesiapan masing – masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. 3. Menjelaskan tujuan pembelajaran 75 menit a. Eksplorasi Kegiatan Inti Aktivitas Guru - Mempersiapkan siswa untuk berkumpul sesuai kelompoknya masing – masing dan mempersiapkan materi presentasi mereka selama 5 menit. - Melakukan pengundian urutan kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya. - Meminta kelompok yang menjadi presentator untuk menyampaikan hasil diskusi mereka selama 7 menit dan 3 menit tambahan untuk sesi tanya jawab dengan kelompok lainnya. - Mengendalikan dan memandu jalannya diskusi agar diskusi berjalan lancar, kondusif dan hidup serta memotivasi semua siswa agar ikut berpartisipasi dalam diskusi tersebut. - Memastikan semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka dan menunjukkan kemampuan masing – masing siswa untuk berinteraksi dengan teman kelompok maupun siswa kelompok lainnya Aktivitas Siswa - Berkumpul sesuai kelompok masing – masing dan mempersiapkan setiap anggota kelompok untuk ikut aktif dalam presentasi yang dilakukan. - Mendengarkan urutan kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi. - Kelompok presentator mempresentasikan hasil diskusi mereka selama 7 menit. Kemudian membuka sesi tanya jawab selama 3 menit dengan kelompok lainnya. - Kelompok lainnya dapat memberi tanggapan, pendapat,
141
sanggahan ataupun pertanyaan kepada kelompok yang presentasi. - Melakukan diskusi dengan baik sesuai arahan guru. - Berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi sehingga diskusi dapat hidup. b. Elaborasi Aktivitas Guru - Mengevaluasi diskusi masing – masing kelompok. - Memberikan penjelasan tambahan (berfungsi sebagai penguatan) untuk setiap materi yang masih dimungkinkan kurang dikuasai oleh siswa. - Melakukan tanya jawab terbuka dengan siswa mengenai materi pelajaran daro awal sampai akhir sehingga siswa benar – benar siap untuk menghadapai post-test. Aktivitas Siswa - Mendengarkan dan memperhatikan evaluasi dari guru agar untuk selanjutnya siswa dapat lebih baik dalam diskusi maupun dalam pemahaman konsep. - Mendengarkan, memperhatikan dan mencatat penjelasan – penjelasan dari guru yang dianggap penting yang dapat dijadikan salah satu bahan belajar. - Menanyakan hal – hal yang masih kurang paham tentang konsep – konsep dalam materi Tekanan agar semua siswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan semua konsep tersebut dengan baik.
Penutup Evaluasi
2 menit
c. Konfirmasi Aktivitas Guru - Menyusun rangkuman secara umum materi Tekanan. - Memberikan motivasi dan apresiasi bagi siswa atau kelompok terbaik selama pembelajaran materi Tekanan berlangsung. Aktivitas Siswa - Menulis rangkuman materi Tekanan sebagai bahan belajar. - Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri menghadapi post-tes pokok bahasan Tekanan
- Guru memberikan post-tes untuk mengukur keberhasilan pembelajaran Pokok Bahasan Tekanan
Refleksi Sumber : Tanya jawab - Karim,Saeful dkk. 2008. Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar tentang manfaat 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen mempelajari Pendidikan Nasional tekanan pada - Krisno, Moch. Agus [et.al]. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs zat padat, cair Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional dan gas - Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2:
142
SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Alat – alat untuk pembelajaran: Demonstrasi I : Dua buah plastisin dan dua buah koin uang logam Demonstrasi II : c) Botol bekas air mineral, paku payung, pita isolasi, dan air d) Selang plastik, corong, balon karet, papan triplek, lem, air berwarna, dan bejana kaca atau ember berisi air Demonstrasi III : a) Bambu atau alat Pascal dan air b) Selang plastik sekitar 1 meter, dua siring (alat suntik) yang diameternya berbeda, air berwarna, dan beban Demonstrasi IV : Sebuah slang sepanjang 1 m, corong, air, minyak goreng, benang, dua statif, dan dua klem. Demonstrasi V : Sebuah kaleng minuman, wadah berpancuran, sebuah gelas ukur, dan air. Demonstrasi VI : Sebuah botol bekas air mineral dan air panas (tidak sampai melelehkan botol) secukupnya, gelas minum, air, kertas HVS Penilaian Indikator Penilaian :
Teknik
Menjelaskan pengertian tekanan secara umum Test Tertulis Menjelaskan hubungan antara gaya, luas permukaan Tes penampilan benda dan tekanan pada zat padat Menjelaskan fenomena sehari – hari berkaitan dengan tekanan zat padat Menerapkan konsep dan rumus tekanan zat padat pada berbagai macam permasalahan Mengkonversi satuan tekanan dari satu bentuk ke bentuk yang lain Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis Menjelaskan hubungan antar besaran pada konsep tekanan hidrostatis Menjelaskan bunyi Hukum Pascal Menjelaskan aplikasi Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik Menerapkan konsep Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik Menjelaskan konsep bejana berhubungan bahwa permukaan air akan selalu rata selama air tersebut berada pada wadah yang berhubungan Menerapkan persamaan yang berlaku pada bejana berhubungan untuk menemukan massa jenis zat cair Menjelaskan fenomena air dalam cerek dan air sumur berkaitan dengan konsep bejana berhubungan Menjelaskan bunyi Hukum Archimedes Menjelaskan hubungan antar besaran yang terkait
Instrumen Pilihan Ganda Lembar observasi
143
konsep Hukum Archimedes Menerapkan rumus Hukum Archimedes dalam berbagai permasalahan Menjelaskan syarat - syarat benda terapung Menjelaskan syarat – syarat benda melayang Menjelaskan syarat – syarat benda tenggelam Menjelaskan pengaruh massa jenis terhadap konsep benda terapung, melayang dan tenggelam Menjelaskan penerapan konsep Hukum Archimedes pada Kapal Selam Menjelaskan konsep tekanan yang berlaku pada gas Menjelaskan pengaruh ketinggian terhadap tekanan udara di suatu tempat Menerapkan konsep dan rumus pengaruh ketinggian untuk menentukan tekanan pada suatu daerah Menyebutkan jenis – jenis alat pengukur tekanan udara Menjelaskan bunyi Hukum Boyle Mengorelasikan antar besaran yang berlaku pada Hukum Boyle Demak, Februari 2011 Guru IPA Fisika
.......................................... NIP.
144
Lampiran 37
PERCOBAAN TEKANAN ZAT PADAT A. Tujuan Memahami konsep tekanan pada zat padat B. Alat dan bahan Dua buah plastisin (lilin mainan) dan dua buah koin uang logam Rp500 (koin), dan beban. C. Cara kerja 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Letakkan kedua koin tersebut pada masing-masing plastisin dengan posisi seperti pada gambar di bawah ini:
3. Tekanlah kedua uang logam tersebut dengan gaya yang sama, dengan meletakkan beban yang beratnya sama di atas masing – masing uang logam. 4. Pindahkan kedua uang logam tersebut dari plastisin, lalu ditunjukkan kepada siswa agar siswa dapat mengamati perbedaan kedalaman keduanya. 5. Ulangi kegiatan di atas, tetapi posisi kedua uang logam sama dalam keadaan berdiri, seperti pada gambar di bawah ini:
6. Tekanlah kedua uang logam tersebut dengan gaya yang berbeda. 7. Meminta siswa mengamati kedalaman masing – masing plastisin.
145
PERCOBAAN TEKANAN HIDROSTATIS I A. Tujuan Mempelajari tekanan hidrostatis. B. Alat dan bahan Botol bekas air mineral, paku payung, pita isolasi, dan air. C. Prosedur kerja 1. Dalam keadaan kosong, lubangi botol bekas air mineral dengan paku payung. Perhatikan gambar.
2. Tutuplah lubang-lubang tersebut dengan pita isolasi. 3. Isilah botol tersebut dengan air sedemikian rupa sehingga tinggi permukaan air melebihi lubang. 4. Dengan tangan kananmu angkat botol tersebut. 5. Dengan tangan kirimu, lepaskan pita isolasi secara serentak. Perhatikan air akan memancar keluar dari lubang-lubang tersebut. 6. Minta siswa mengamati air yang keluar dari setiap lubang dan kekuatan setiap pancaran air yang keluar dari masing – masing lubang.
146
PERCOBAAN TEKANAN HIDROSTATIS II A. Tujuan Menyelidiki tekanan di dalam zat cair B. Alat dan bahan Pipa plastik, corong, balon karet, papan triplek, lem, air berwarna, dan bejana kaca berisi air. C. Cara kerja 1. Lekukkan pipa plastik pada papan triplek sehingga membentuk huruf U, lalu kuatkan dengan lem. Masukkan corong pada ujung pipa
plastik
yang
lain,
kemudian
sambungkan dengan pipa plastik yang berbentuk U. Tutup permukaan corong dengan balon plastik sehingga tertutup oleh membran seperti pada gambar samping. 2. Masukkan air berwarna pada pipa U kira-kira setengahnya. 3. Sebelum melakukan percobaan, tekanlah membran karet pada corong. Apa yang terjadi pada permukaan air di dalam pipa U? 4. Masukkan secara perlahan ujung pipa yang bercorong ke dalam bejana berisi air. Amati permukaan air dalam pipa U. Catat bagaimana perbedaan permukaan air pada pipa U jika secara perlahan dimasukkan semakin dalam. 5. Diamkan gerakanmu pada kedalaman tertentu. Lalu, arahkan corong ke sisi kiri, kanan, atas, atau bawah pada kedalaman yang sama, sambil meminta siswa mengamati perbedaan permukaan air dalam pipa U.
147
PERCOBAAN HUKUM PASCAL A. Tujuan Mengidentifikasi Hukum Pascal B. Alat dan bahan Bambu atau alat Pascal dan air C. Cara kerja 1. Buatlah alat Pascal sederhana dengan menggunakan seruas bambu yang ujungnya tertutup ruas dan di sekeliling ruas bambu diberi lubang sempit pada ketinggian yang sama. Perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar Alat Pascal sederhana 2. Isilah alat Pascal penuh dengan air . 3. Berilah tekanan ke dalam zat cair dalam tabung Pascal, lalu amati keluarnya air dari tabung Pascal. 4. Meminta siswa mengamati pancaran air yang keluar untuk setiap lubang.
148
PERCOBAAN APLIKASI HUKUM PASCAL A. Tujuan Membuat alat sederhana aplikasi Hukum Pascal B. Alat dan bahan Pipa plastik sekitar 1 meter, dua siring (alat suntik) yang diameternya berbeda, air berwarna, dan beban C. Cara kerja 1. Buatlah alat sederhana aplikasi Pascal dengan merangkaikan pipa plastik pada dua alat suntik tersebut, seperti gambar di bawah ini:
2. Isilah pipa plastik penuh dengan air berwarna. 3. Tekanlah pengisap alat suntik kecil, lalu amati yang terjadi pada pengisap alat suntik besar. 4. Letakkan beban pada pengisap alat suntik besar, lalu tekanlah pengisap alat suntik kecil. Apakah yang akan terjadi? 5. Lakukan kegiatan tersebut beberapa kali dengan cara menambah beban pada pengisap yang besar. 6. Ulangi kegiatan tersebut dengan cara menempatkan beban di pengisap kecil dan menekan di pengisap besar. Bandingkan gaya yang kamu berikan.
149
PERCOBAAN BEJANA BERHUBUNGAN A. Tujuan: 1. Mengamati bejana berhubungan yang diisi zat cair sejenis. 2. Mengamati bejana berhubungan yang diisi zat cair tidak sejenis. B. Alat dan bahan: Sebuah pipa sepanjang 1 m, corong, air, minyak goreng, benang, dua statif, dan dua klem. C. Prosedur kerja: Zat Cair Sejenis 1. Pasanglah salah satu ujung pipa pada statif dengan klem dan ujung yang lain pada statif lain hingga membentuk huruf U. Perhatikan gambar di samping. 2. Pada salah satu ujung pipa, masukkan air menggunakan corong. 3. Dengan
bantuan
salah
satu
temanmu,
bentangkan benang dari permukaan air pada salah satu ujung pipa ke permukaan air pada ujung yang lain. Zat Cair tidak sejenis 1. Pasanglah salah satu ujung pipa pada statif dengan klem dan ujung yang lain dipasang pada statif lain hingga membentuk huruf U. 2. Pada salah satu ujung pipa, masukkan air menggunakan corong. Setelah air tenang, masukkan minyak goreng pada salah satu ujung pipa. Lihat gambar di samping. 3. Dengan bantuan salah satu siswa, bentangkan benang dari permukaan air lurus pada pipa berisi minyak. Bandingkan dengan hasil sebelumnya.
150
PERCOBAAN HUKUM ARCHIMEDES A. Tujuan: 1.
Mengamati gaya apung dalam zat cair
2.
Mengukur gaya apung suatu benda dalam zat cair
B. Alat dan bahan: Sebuah kaleng minuman, balok kayu, neraca pegas, wadah berpancuran, sebuah gelas ukur, dan air. C. Prosedur percobaan: 1.
Ukur berat balok di udara dan catat hasilnya.
2.
Masukkan balok yang sama dalam wadah yang berisi air. Ukur berat balok tersebut di dalam air. Catat hasilnya dan bandingkan dengan berat balok di udara.
3.
Isilah wadah berpancuran dengan air hingga penuh (ditandai dengan adanya air yang keluar dari pancuran). Lihat gambar di samping.
4.
Letakkan gelas ukur di bawah pancuran sehingga jika ada air yang keluar akan tertampung di gelas ukur ini.
5.
Masukkan kaleng kosong ke dalam air (diletakkan di permukaan air dan jangan ditekan).
6.
Apakah kaleng mengapung, melayang, atau tenggelam? Catat pengamatanmu.
7.
Apakah ada air yang keluar dari pancuran?
8.
Angkat kaleng dari air. Jika air dalam wadah berkurang, isi kembali wadah sehingga air dalam wadah tetap penuh.
9.
Isilah kaleng dengan air sampai penuh (jangan menggunakan air dari wadah berpancuran).
10. Masukkan kaleng tersebut ke dalam wadah berpancuran. Apakah kaleng mengapung, melayang, atau tenggelam?
151
11. Jika ada sebagian air keluar dari pancuran, pastikan air ini tertampung semuanya di dalam gelas ukur. Jika air telah tertampung semuanya, jauhkan gelas ukur tersebut dari pancuran. 12. Ambil kaleng dari wadah berpancuran, kemudian buang air di dalamnya hingga kosong. Masukkan air dari gelas ukur ke dalam kaleng yang telah dikosongkan. Apakah kaleng terisi penuh?
152
PERCOBAAN TEKANAN PADA GAS A. Tujuan Membuktikan adanya tekanan udara. B. Alat dan bahan: Sebuah botol bekas air mineral dan air panas (tidak sampai melelehkan botol) secukupnya, gelas minum, air, dan kertas HVS C. Prosedur percobaan: Percobaan I 1. Masukkan air panas ke dalam botol hingga setengah penuh. 2. Tutup botol tersebut, kemudian kocoklah air dalam botol tersebut dengan cara menggoyang-goyangkan botol. 3. Buang air di dalam botol. Setelah kosong, tutup kembali botol tersebut. 4. Botol didiamkan, tunggu beberapa saat, dan amati apa yang terjadi! Percobaan II 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Isilah gelas dengan air sampai penuh. Tutup gelas dengan selembar kertas HVS ukuran kuarto. Tahan HVS tersebut dengan telapak tangan, kemudian balikkan gelas dengan cepat (usahakan jangan tumpah). Lepaskan tangan secara perlahan. Amati yang terjadi?
153
Lampiran 38 LEMBAR DISKUSI SISWA 01 TEKANAN ZAT PADAT Ahli 1 1. Beban yang diletakkan di atas koin membuat koin menekan plastisin sehingga terbentuk bekas koin pada plastisin. Dorongan yang diberikan koin terhadap plastisin disebut dengan .................................................................... 2. Apa pengertian gaya? Jawab: .............................................................................................................. 3. Satuan gaya dalam SI adalah ........................................................................... Ahli 2 1. Berdasarkan demonstrasi, permukaan plastisin yang dikenai dorongan koin membentuk apa? Jawab: .................................................................................. 2. Apa pengertian luas? Jawab: .......................................................................... 3. Satuan luas dalam SI adalah ............................................................................ Ahli 3 1. Ketika memberikan beban di atas koin sehingga koin menekan plastisin, posisi koin manakah yang memberikan bekas pada plastisin yang lebih dalam? Pada posisi berdiri apa posisi melintang? Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... 2. Bagaimanakah hubungan antara luas permukaan bekas koin pada plastisin terhadap tekanan yang diberikan oleh koin? Semakin besar luas permukaan plastisin yang dikenai gaya oleh koin, apakah tekanan yang diberikan semakin besar atau semakin kecil? Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... Ahli 4 1. Ketika kedua koin berdiri semua dan keduanya didorong di atas plastisin dengan dorongan yang berbeda. Bagaimanakah perbedaan kedalaman bekas koin pada plastisin? Jawab: ..............................................................................................................
154
2. Bagaimanakah hubungan antara besarnya tekanan yang dialami plastisin dengan gaya (dorongan) yang diberikan koin terhadap plastisin? Apakah semakin besar gaya yang diberikan koin maka semakin besar tekanan yang dialami oleh plastisin atau semakin kecil? Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... Ahli 5 1. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya tekanan yang dialami oleh suatu benda? Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... 2. Semakin besar gaya yang diberikan pada suatu benda maka tekanan yang dialami benda tersebut semakin besar. Secara matematis dapat dituliskan: P ..............( F )
3. Semakin besar luas permukaan benda yang terkena gaya maka semakin kecil tekanan yang dialami benda. Secara matematis dapat dituliskan: 1 P .....................................( ) A
Ahli 6 1. Lengkapi rumusan berikut ini:
P gaya ( F ) 1 luas ( A) maka : P
P
........... ............
2. Jika satuan dari gaya (F) adalah newton (N) dan luas permukaan benda yang terkena gaya adalah m 2 , maka satuan dari Tekanan (P) adalah Satuan tekanan (P) = N / m 2 biasa disebut dengan Pascal (Pa).
........ ........
155
LEMBAR DISKUSI SISWA 02 TEKANAN HIDROSTATIS Ahli 1 1. Apakah pengertian tekanan hidrostatis? Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... 2. Apakah setiap zat cair diam memiliki tekanan hidrostatis? Mengapa? Jawab: .............................................................................................................. Ahli 2 1. Berdasarkan demonstrasi I, bagaimanakah kekuatan pancaran air yang keluar dari botol? Jawab: ................................................................................. 2. Semakin dekat dengan permukaan air maka pancaran air akan semakin ..................... ditandai dengan jatuhnya air yang ................. terhadap botol. 3. Semakin jauh atau dalam dari permukaan air, maka pancaran air akan semakin ..................... ditandai dengan jatuhnya air yang .......................dari botol. Ahli 3 1. Berdasarkan demonstrasi I dan II, apakah kedalaman air mempengaruhi tekanan yang dialami oleh zat cair tersebut? Bagaimana pengaruhnya? Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... 2. Apa pengertian dari kedalaman? Jawab: .............................................................................................................. 3. Apa satuan dari kedalaman? Jawab: ................................................................ Ahli 4 1. Gaya yang dialami oleh zat cair adalah gaya .................... yaitu suatu gaya yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi (g) karena zat cair tersebut memiliki massa. 2. Sehingga
gaya
(F)
pada
tekanan
hidrostatis
F w ........ ......... a. ...........= massa benda (satuannya kg) b. ...........= percepatan gravitasi bumi (satuannya m / s 2 )
berlaku:
156
....... 3. Satuan dari gaya (F) = w adalah
....... .......
Ahli 5 1. Setiap zat cair memiliki massa jenis berbeda – beda antara satu dengan yang lainnya. Simbol dari massa jenis adalah ρ. Massa jenis suatu zat cair merupakan kerapatan suatu zat.
massa ........ (tulis simbol dari massa dan volume) volume ........
Satuan massa dalam SI adalah .................. Satuan volume dalam SI adalah ................. Sehingga satuan massa jenis ( ) adalah
......... .........
2. Secara matematis dapat diperoleh: massa(m) V , sehingga:
F w m g .......... ........... g Ahli 6 1. Lengkapi rumusan tekanan hidrostatis berikut ini:
F A ........ ........ ......... P ;V A h .......... ......... ........ ......... ........... P ........... P ............ ............. ............... P
2. Lengkapi keterangan berikut: P = tekanan hidrostatis (satuannya ............. atau .............) ρ = massa jenis zat cair (satuannya ......................) g = percepatan gravitasi bumu (satuannya ...................) h = kedalaman (satuannya .................)
157
LEMBAR DISKUSI SISWA 03 HUKUM PASCAL DAN BEJANA BERHUBUNGAN Ahli 1 1. Berdasarkan demonstrasi I, ketika diberikan dorongan apakah air mengalamai tekanan? Jawab: .............................................................................................................. 2. Jika air mengalami tekanan, kemanakah tekanan yang dialami air tersebut diteruskan? Jawab: .............................................................................................................. 3. Apakah pancaran air yang keluar sama rata? Jawab: ...................................... .......................................................................................................................... Susunlah bunyi Hukum Pascal berdasarkan hasil demonstrasi tersebut! Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... Ahli 2 1. Pada kondisi tanpa beban, manakah alat suntik yang membutuhkan gaya lebih besar dan manakah yang membutuhkan gaya lebih kecil untuk menekan alat suntik lainnya? Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... 2. Ketika dengan adanya beban, manakah alat suntik yang membutuhkan gaya lebih besar dan manakah yang membutuhkan gaya lebih kecil untuk menekan alat suntik lainnya? Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... 3. Jika penghisap kecil diberikan gaya (F1) dan menekan air dalam selang, apa yang terjadi penghisap besar mendapatkan tekanan dari penghisap kecil? Apa berlaku sebaliknya? Jawab: ...................................................................... .......................................................................................................................... Ahli 3 1. Bagaimana pengaruh luas penghisap dengan gaya yang dibutuhkan untuk menekan alat suntik lainnya? Apakah semakin besar luas permukaan maka
158
semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk menekan atau semakin kecil gaya yang dibutuhkan untuk menekan? Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... 2. Berdasarkan Hukum Pascal dan konsep tekanan Hidrostatis, tekanan yang dialami penghisap besar sama dengan tekanan yang dialami pengisap kecil adalah ..................... sehingga berlaku: P1 P2 Maka berlaku:
P1 P2 ...... ....... ....... ........ ....... F2 ........ ....... P1 = tekanan pada penghisap kecil (satuannya ..............) P2 = tekanan pada penghisap besar (satuannya .............) F1 = gaya pada penghisap kecil (satuannya ...................) F2 = gaya pada penghisap besar (satuannya ..................) A1 = luas penampang penghisap kecil (satuannya ....................) A2 = luas penampang penghisap besar (satuannya ....................) Ahli 4 1. Untuk selang yang diisi zat cair sama (air saja), bagaimanakah bentuk permukaan air pada kedua bagian pipa? Apakah rata dan datar? Jawab: .............................................................................................................. 2. Bagaimanakah ketinggian permukaan pada kedua bagian pipa? Apakah ketinggiannya sama? Jawab: ............................................................................ 3. Berdasarkan percobaan Bejana Berhubungan diisi zat cair sejenis, sifat zat cair jika berada pada bejana berhubungan yaitu: Bentuk permukaan zat cair tersebut ............................................................ Ketinggian zat cair adalah ........................................................................... Ahli 5 1. Untuk pipa yang diisi zat cair yang berbeda (air dan minyak goreng), bagaimanakah bentuk permukaan air dan minyak goreng pada kedua pipa? Apakah permukaan kedua zat cair tersebut datar dan rata?
159
Jawab: .............................................................................................................. 2. Bagaimanakah ketinggian permukaan pada kedua bagian pipa? Apakah ketinggiannya sama? Jawab: ............................................................................ .......................................................................................................................... 3. Berdasarkan percobaan Bejana Berhubungan diisi zat cair tidak sejenis, sifat zat cair jika berada pada bejana berhubungan adalah: Bentuk permukaan zat cair tersebut ............................................................ Ketinggian kedua zat cair adalah ................................................................ Ahli 6 Dalam konsep bejana berhubungan yang terisi dengan 2 jenis zat cair berbeda pada ketinggian di perbatasan antara minyak dan air, berlaku:
P1 P2 ...... ...... ...... ...... ...... ....... ........... .......... ........... ............ Keterangan: ρ1 = massa jenis zat cair 1
(satuannya........................)
ρ2 = massa jenis zat cair 2
(satuannya........................)
h1= tinggi oermukaan zat cair 1
(satuannya........................)
h2= tinggi permukaan zat cair 2
(satuannya........................)
160
LEMBAR DISKUSI SISWA 04 HUKUM ARCHIMEDES Ahli 1 1. Ketika kaleng kosong dimasukkan ke dalam wadah berisi air, kaleng akan ..................... 2. Kaleng yang terapung menunjukkan bahwa ada suatu gaya yang membuat benda tersebut terapung, melayang ataupun tenggelam yang disebut dengan ............................. 3. Ketika kaleng diisi air maka kaleng akan ........................ hal ini dikarenakan gaya apung atau ................. tidak cukup kuat untuk menahan kaleng tersebut terapung. 4. Ketika kaleng diisi air dimasukkan dalam wadah yang berair, maka ada air yang keluar lewat pancuran mengisi kaleng kosong hingga penuh. Banyaknya Air yang keluar tersebut sama dengan ..................... kaleng. Ahli 2 1. Berat balok di udara wu ...........................N Berat balok di dalam air wa ....................N 2. Gaya apung yang dialami oleh balok tersebut merupakan selisih antara berat balok di udara dan berat balok di dalam air. Secara matematis dituliskan:
FA ........ ........ 3. Lengkapi bunyi Hukum Archimedes berdasarkan hasil demonstrasi: “Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami
.........................(FA)
yang besarnya sama dengan
...........................(w) yang dipindahkan oleh benda tersebut” Ahli 3 1. Menggunakan konsep Hukum Archimedes, benda akan terapung jika .................. (FA) benda lebih kecil dibanding ................... (w) benda. Secara matematis: FA ...........w 2. Benda akan ........................ jika gaya apung (FA) benda .................... gaya berat (w) benda. Secara matematis : .......... ...........
161
3. Benda akan tenggelam jika gaya apung benda (FA) ................................. dibandingkan gaya berat benda (w). Secara matematis: FA ...........w Ahli 4 Faktor lain yang mempengaruhi keadaan suatu benda adalah ....................... (ρ). 1. Benda akan terapung jika massa jenis benda b ....................dibandingkan massa jenis zat cair c . Dapat dituliskan :
b c
2. Benda akan melayang jika massa jenis benda
b
.....................
dibandingkan massa jenis zat cair c . Dapat dituliskan : b c 3. Benda akan tenggelam jika ....................... b lebih besar dibandingkan massa jenis zat cair c . Sehingga: b ...... Ahli 5 Menggunakan rumus:
m m V V
Dengan memasukkan m V untuk menentukan berat benda:
w m g w ....... ...... g w = gaya berat benda (satuannya ......................) m = massa benda (satuannya .............................) ρb = massa jenis benda (satuannya kg / m 3 ) g = percepatan gravitasi bumu (satuannya .................) Gaya apung atau gaya Archimedes (FA) yang dialami benda adalah:
FA wbendayangtercelupdiair ....... ...... ..... FA = gaya apung yang dialami oleh benda (satuannya .......................) ρc = massa jenis zat cair (satuannya ...............................) g = percepatan gravitasi bumi (satuannya ...........................) V = volume benda atau volume zat cair yang dipindahkan (satuannya ..............)
162
Ahli 6 1. Kapal selam akan terapung jika rongga udara kapal selam diisi dengan ........ 2. Kapal selam akan melayang jika sebagian .......................... kapal selam diisi dengan air laut. 3. Kapal selam akan .................................. jika seluruh rongga udara kapal selam diisi dengan ..........................................
163
LEMBAR DISKUSI SISWA 05 TEKANAN GAS Ahli 1 1. Berdasarkan demonstrasi, mengapa botol penyok setelah diisi air panas dan dikosongkan? Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... Bagaimana tekanan di dalam botol dan di luar botol? Jawab: .............................................................................................................. 2. Bagaimana hubungan antara banyaknya partikel udara di dalam botol dengan tekanan udara di suatu tempat? Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... Ahli 2 1. Mengapa setelah gelas yang berisi air dan ditutup oleh kertas HVS dibalik, maka air tidak tumpah dan kertas tidak jatuh? Apakah udara memberikan tekanan pada kertas? Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... 2. Bagaimana tekanan di dalam gelas dengan tekanan di luar gelas? Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... 3. Dalam konsep tekanan udara berlaku: “Semakin ................. ke permukaan bumi tekanan udara semakin ................. dan semakin .................. dari permukaan bumi tekanan udara semakin ........................ Ahli 3 1. Tekanan udara dipermukaan laut sama dengan satu atmosfer. 1 atm = ...................cmHg = ........................... Pascal 2. Setiap kenaikan 100 m, tekanan udara berkurang sebesar ..............cmHg 3. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut ................................ Ahli 4 1. Barometer dibedakan menjadi ......... jenis, yaitu .....................dan .................
164
2. Jelaskan tentang barometer fortin atau barometer air raksa! Jawab: ............................................................................................................. .......................................................................................................................... 3. Jelaskan tentang barometer logam! Jawab: .............................................................................................................. .......................................................................................................................... Ahli 5 1. Alat untuk mengukur tekanan udara dalam ruang tertutup disebut ...........................
2. Manometer dibedakan menjadi ....... jenis, yaitu ................. dan .................... 3. Fungsi dari manometer logam adalah .............................................................. .......................................................................................................................... Ahli 6 1. Berdasarkan penelitian Boyle, diperoleh dua kesimpulan yaitu: Jika tekanan diperbesar, volume udara semakin ................, tetapi hasil kali tekanan dengan volume harganya selalu ........................... Jika tekanan dinaikkan ............ kali dari tekanan semula maka volume gas menjadi ................... volume mula-mula. Jika volume menjadi .................. volume mula - mula maka tekanannya naik ................ kali lipat. 2. Lengkapi bunyi Hukum Boyle: Pada suhu ................., tekanan gas di dalam ruang tertutup berbanding ...................... dengan volumenya. Secara matematis dapat ditulis:
P1 V1 P2 V2
165
Lampiran 39 KISI – KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA No
Aktivitas
1.
Berdiskusi
Aspek Penilaian
Skor
Kriteria Penilaian
1) Menguasai
4
Siswa dapat menjelaskan materi dengan benar dan lengkap
materi
3
Siswa dapat menjelaskan materi dengan benar tetapi kurang lengkap
2
Siswa dapat menjelaskan materi kurang lengkap dan kurang benar
1
Siswa tidak dapat menjelaskan materi dengan benar dan lengkap
2) Menjawab
4
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan relevan
pertanyaan
3
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar tetapi kurang relevan
2
Siswa dapat menjawab pertanyaan tetapi kurang benar dan tidak relevan
1
Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan tidak relevan.
secara
kualitatif
3) Sikap
4
3
2
4) Menyampaikan ide,
gagasan
Siswa aktif memotivasi teman satu kelompoknya untuk berdiskusi dan mengemukakan pendapat dalam diskusi Siswa aktif mengemukakan pendapat dalam diskusi hanya saja kurang dapat memotivasi teman satu kelompok untuk aktif berdiskusi Siswa kurang aktif memotivasi teman satu kelompok untuk berdiskusi dan kurang aktif mengemukakan pendapatnya selama diskusi
1
Siswa hanya mendengarkan teman sekelompoknya berdiskusi
4
Siswa menyampaikan gagasan atau ide yang dimiliki sebanyak 4 kali atau lebih
3
Siswa menyampaikan gagasan atau ide yang dimiliki sebanyak 3 atau 2 kali
166
atau pendapat
5) Penggunaan bahasa
2.
Bertanya
1) Kejelasan pertanyaan
2) Isi Pertanyaan
3) Sikap
2
Siswa menyampaikan gagasan atau ide yang dimiliki sebanyak 1 kali saja
1
Siswa tidak menyampaikan gagasan atau ide apapun
4
Siswa menggunakan bahasa yang jelas, mudah dimengerti dan sopan
3
Siswa menggunakan bahasa yang jelas, sopan tetapi kurang dapat dimengerti
2
Siswa menggunakan bahasa yang kurang jelas, kurang dapat dimengerti tetapi sopan
1
Siswa menggunakan bahasa yang tidak jelas, tidak dapat dimengerti tetapi sopan
4
Pertanyaan disampaikan dengan singkat, padat dan jelas
3
Pertanyaan disampaikan dengan jelas tetapi tidak singkat
2
Pertanyaan disampaikan singkat tetapi tidak jelas
1
Pertanyaan disampaikan tidak singkat, tidak jelas dan bertele-tele
4
Relevan dengan materi dan didukung dengan contoh atau data lapangan
3
Relevan dengan materi tetapi tidak disertai dengan data atau contoh
2
Kurang relevan dengan materi tetapi disertai dengan data atau contoh lapangan
1
Tidak relevan dengan materi dan menyimpang dari pembelajaran
4
Sopan, tidak menyela dan toleransi terhadap jawaban yang diberikan oleh kelompok yang presentasi
3 2 1
Sopan, tidak menyela tetapi tidak toleransi terhadap jawaban yang diberikan oleh kelompok yang presentasi Sering menyela tetapi toleransi terhadap jawaban yang diberikan oleh kelompok yang presentasi Tidak sopan, sering menyela dan kurang toleransi terhadap jawaban yang diberikan oleh kelompok yang presentasi
167
3.
Mendengar
1) Menyimak jalannya diskusi
4
Siswa memberikan perhatian penuh pada jalannya diskusi dari awal hingga akhir, tidak berbicara sendiri dan tidak membuat gaduh.
yang dilakukan
3
Siswa memberi perhatian di awal hingga akhir tetapi kadang – kadang berbicara dengan teman.
kelompok ahli
2
Siswa memberikan perhatian penuh tetapi sering berbicara dengan teman.
1
Tidak memperhatikan diskusi, berbicara sendiri dan membuat gaduh.
2) Mendengarkan penjelasan guru
4
3 2 1 3) Menjalankan
Menyimak penjelasan guru dari awal hingga akhir, tidak berbicara dengan teman dan tidak menyandarkan kepala di tembok. Menyimak penjelasan guru dari awal hingga akhir, tidak berbicara dengan teman tetapi sering menyandarkan kepala di tembok. Menyimak penjelasan guru dari awal hingga akhir tetapi sering berbicara dengan teman. Tidak mendengarkan penjelasan guru, sering berbicara dengan teman dan menyandarkan kepala di tembok.
4
Menjalankan semua instruksi guru dengan cepat.
3
Menjalankan semua instruksi guru tetapi tidak cepat.
2
Menjalankan sebagian instruksi guru dan tidak cepat.
1
Tidak menjalankan instruksi guru sama sekali.
4
Mengemukakan pendapat, ide, sanggahan atau tanggapan lebih dari 3 kali.
menyampaikan
3
Mengemukakan pendapat, ide, sanggahan, atau tanggapan sebanyak 2 kali.
sanggahan, ide
2
Mengemukakan pendapat, ide, sanggahan atau tanggapan sebanyak 1 kali.
atau tanggapan.
1
Tidak mengemukakan pendapat, ide, sanggahan atau tanggapan sama sekali.
instruksi guru
4) Berpendapat,
168
4.
Menulis
1) Membuat catatan
4
Berinisiatif sendiri membuat catatan hasil diskusi kelompok dengan rapi dan lengkap.
dari 3
Berinisiatif sendiri membuat catatan hasil diskusi kelompok dengan rapi, tetapi tidak lengkap.
kelompok
2
Membuat catatan hasil diskusi kelompok dengan rapi dan lengkap tetapi mencontek dari teman.
sendiri
1
2) Membuat
4
Berinisiatif sendiri membuat catatan dari hasil diskusi kelompok lain dan lengkap.
dari
3
Berinisiatif sendiri membuat catatan dari hasil diskusi kelompok lain tetapi tidak lengkap.
diskusi
2
Membuat catatan lengkap tetapi hasil mencontek catatan teman.
1
Membuat catatan dari hasil mencontek catatan teman dan tidak lengkap.
4
Membuat catatan dari penjelasan guru dengan rapi dan lengkap.
3
Membuat catatan dari penjelasan guru dengan cukup rapi tetapi lengkap.
2
Membuat catatan dari penjelasan dari guru kurang rapi dan tidak lengkap.
1
Tidak membuat catatan.
hasil
diskusi
catatan hasil
kelompok lain 3) Membuat catatan
dari
penjelasan guru
Tidak membuat catatan hasil diskusi.
169
Lampiran 40 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Jenis Aktivitas : Berdiskusi Aspek Penilaian Nama Kelompok
Kode Siswa
Menguasai materi secara kualitatif 4
Einstein
Newton
Archimedes
Dst..
1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
3
2
1
Menjawab pertanyaan 4
3
2
Sikap 1
4
3
2
1
Menyampaikan ide, gagasan atau pendapat 4 3 2 1
Σ skor
Penggunaan Bahasa 4
3
2
1
170
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Jenis Aktivitas : Bertanya Aspek Penilaian Nama Kelompok
Einstein
Newton
Archimedes
Dst...
Nama Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kejelasan Pertanyaan 4 3 2 1
Isi Pertanyaan 4
3
2
Sikap 1
4
3
2
1
Σ sk or
171
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Jenis Aktivitas : Mendengar Aspek Penilaian Nama Kelompok
Einstein
Newton
Archimedes
Dst...
Nama Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Menyimak jalannya diskusi kelompok ahli 4 3 2 1
Mendengarkan penjelasan guru 4
3
2
1
Menjalankan instruksi guru 4
3
2
1
Menyampaikan ide, gagasan atau pendapat 4 3 2 1
Σ Skor
172
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Jenis Aktivitas : Menulis
Nama Kelompok
Einstein
Newton
Archimedes
Dst...
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Membuat catatan hasil diskusi kelompok sendiri
Aspek Penilaian Membuat catatan hasil diskusi kelompok lain
Membuat catatan dari penjelasan guru
4
4
4
3
2
1
3
2
1
3
2
1
Σ Skor
173
Lampiran 41 KISI – KISI SOAL PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA No 1.
Sub Pokok Bahasan Tekanan Zat Padat
Nomor Soal C2 C3
C4
Menjelaskan pengertian tekanan dan hubungan antara gaya, luas permukaan benda dan tekanan pada zat padat
3
5
Menjelaskan fenomena sehari – hari berkaitan dengan tekanan zat padat
4
Indikator
C1
Menerapkan konsep dan rumus tekanan zat padat pada berbagai macam permasalahan 2.
Tekanan Zat Cair
Mengkonversi satuan tekanan dari satu bentuk ke bentuk yang lain Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi tekanan hidrostatis suatu zat cair
2 1 7
Menerapkan hubungan antar besaran pada konsep tekanan hidrostatis
6
Mengetahui bunyi Hukum Pascal Menjelaskan fungsi pompa hidrolik dan mengidentifikasi alat – alat yang bekerja berdasarkan konsep Hukum Pascal Menerapkan konsep Hukum Pascal pada dongkrak hidrolik Menentukan syarat berlakunya Prinsip Bejana Berhubungan Menjelaskan konsep bejana berhubungan bahwa permukaan air akan selalu rata selama air tersebut berada pada wadah yang berhubungan Menerapkan persamaan yang berlaku pada bejana berhubungan untuk menemukan ketinggian suatu zat cair Menemukan contoh – contoh aplikasi fenomena bejana berhubungan dalam kehidupan sehari – hari Menjelaskan bunyi Hukum Archimedes Menjelaskan hubungan antar besaran yang terkait konsep Hukum Archimedes Menerapkan rumus Hukum Archimedes dalam berbagai permasalahan
10
9 8
11 14 12 13 15 16 19
174
Menentukan besarnya Gaya Archimedes yang dialami suatu benda melalui hasil pengukuran berat benda.
3.
Tekanan Udara
17
Membedakan syarat - syarat benda terapung, melayang dan tenggelam Membedakan kondisi benda ketika terapung, melayang dan tenggelam Menjelaskan pengaruh massa jenis terhadap konsep benda terapung, melayang dan tenggelam Menjelaskan penerapan konsep Archimedes pada Kapal Selam Menjelaskan konsep tekanan yang berlaku pada gas Menjelaskan pengaruh ketinggian terhadap tekanan udara di suatu tempat
18 21 18
22 30
Menerapkan konsep dan rumus pengaruh ketinggian untuk menentukan tekanan pada suatu daerah
27
Mengetahui bunyi Hukum Boyle
29
Mengorelasikan antar besaran yang berlaku pada Hukum Boyle
23
Mengetahui jenis – jenis alat ukur tekanan udara Jumlah soal Keterangan: 1. C1 = Ingatan C2 = Pemahaman C3 = Penerapan C4 = Analisis 2. Penskoran: Nilai 1 untuk jawaban benar Nilai 0 untuk jawaban salah Panduan Nilai : Nilai
jumlah jawaban benar 100 jumlah soal
20
26
24
25,28 7
9
9
5
175
Lampiran 42
SOAL TES Mata Pelajaran
: IPA Fisika
Pokok Bahasan
: Tekanan
Waktu 1. 2. 3. 4. 5.
: 60 menit
Petunjuk Mengerjakan! Sebelum mengerjakan, periksa kelengkapan lembar soal dan lembar jawaban anda. Kerjakan dahulu soal yang anda anggap mudah. Kerjakan semua soal dengan benar. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar! Petunjuk memberi tanda silang (X) yang benar: BENAR A B C D
A
B
C
D
A
B
C
D
BENAR SALAH
6. 7.
Periksa dan teliti kembali hasil pekerjaan anda sebelum dikumpulkan kepada guru. Selamat Mengerjakan!
1.
Satuan tekanan dalam SI adalah .... a. N / m 2 b. kg / m 2 c. N.m d. Kg.m Sebuah gaya sebesar 100 N bekerja pada bidang seluas 10 cm 2 . Besar tekanannya adalah... a. 100 N / m 2 b. 1000 N / m 2 c. 100000 N / m 2 d. 1000000 N / m 2 Berikut ini pernyataan yang benar tentang tekanan zat padat adalah .... a. Besarnya tekanan yang dialami oleh benda padat sebanding dengan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan luas bidang sentuh
2.
3.
4.
b. Besarnya tekanan yang dialami oleh benda padat sebanding dengan luas bidang sentuh c. Besarnya tekanan yang dialami oleh benda padat berbanding terbalik dengan gaya yang bekerja dan sebanding dengan luas bidang sentuh d. Besarnya tekanan yang dialami oleh benda padat sebanding dengan massa benda Berikut ini semua alat yang menggunakan prinsip tekanan pada zat padat adalah... a. Pisau, paku, sepatu sepak bola b. Pisau, paku, pompa sepeda c. Pisau, sepatu sepak bola, rem hidrolik d. Paku, mata kapak yang tajam, pompa sepeda
176
5.
Perhatikan gambar berikut!
8.
6.
7.
Empat balok yang terbuat dari kayu memiliki berat sama diletakkan di atas meja. Keempat balok tersebut diberi gaya yang sama dan digunakan untuk menekan meja. Tekanan yang paling besar diberikan oleh balok nomor .... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 Tekanan hidrostatis yang dialami oleh seorang penyelam yang menyelam pada kedalaman 4 m di bawah permukaan air adalah.... ( Diketahui : g 10m / s 2 dan air 1000kg / m 3 ) a. 10.000 Pa b. 20.000 Pa c. 40.000 Pa d. 50.000 Pa Berikut ini pernyataan yang benar tentang pengaruh kedalaman pada tekanan hidrostatis adalah ... a. Jika kedalaman zat cair berkurang maka tekanan hidrostatis zat cair tersebut akan bertambah. b. jika kedalaman zat cair berkurang maka tekanan hidrostatis zat cair tersebut akan berkurang.
c. Jika kedalaman zat cair bertambah maka tekanan hidrostatis zat cair tersebut akan berkurang. d. Jika kedalaman zat cair bertambah atau berkurang maka tekanan hidrostatis zat cair tersebut tidak berubah. Sebuah dongkrak hidrolik dengan skema seperti gambar di bawah ini:
Jika: F1 = 10 N A1 = 2 cm2 A2 = 4 cm2 Dari data – data tersebut, besarnya gaya F2 adalah .... a. 75 N b. 40 N c. 25 N d. 20 N 9. (1) kempa hidrolik (2) rem hidrolik (3) dongkrak hidrolik (4) kapal hidrolik Dari data di atas, alat – alat yang cara kerjanya berdasarkan Hukum Pascal adalah.... a. (1), (2), dan (3) b. (1) dan (3) c. semua benar d. 4 saja 10. Kegunaan dari dongkrak hidrolik adalah .... a. mengangkat barang berat b. memompa air
177
c. memeras biji-bijan d. memotong barang berat 11. Prinsip bejana berhubungan tidak berlaku jika .... a. bentuk bejana berbeda b. jumlah bejana lebih dari dua c. luas penampang bejana tidak sama d. dalam bejana terdapat pipa kapiler / celah kecil 12. Pada sebuah pipa U, terdapat air
b.
c.
d.
3
(massa jenis air = 1000 kg / m ). Kemudian dimasukkan minyak hingga mengisi 10 cm bagian kiri pipa. Jika diketahui beda ketinggian permukaan minyak adalah 1 cm, massa jenis minyak tersebut adalah... a. 600 kg / m 3 b. 700 kg / m 3 c. 800 kg / m 3 d. 900 kg / m 3 13. Berikut ini peristiwa bejana berhubungan yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, kecuali ... a. air dalam teko b. alat pengukur kedataran suatu permukaan (water pass) c. sumur yang harus di berada di bawah permukaan air d. pompa hidrolik 14. Gambar permukaan air yang benar berdasarkan prinsip Bejana Berhubungan adalah ... a.
15. Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut. Pernyataan tersebut merupakan bunyi... a. Hukum Pascal b. Hukum Archimedes c. Hukum Bejana Berhubungan d. Hukum Boyle 16. Berikut pernyataan yang benar tentang hubungan antara massa jenis zat cair ( ), volume benda yang tercelup dalam zat cair (Vb)dan gaya apung/ Archimedes (FA) yang dialami oleh suatu benda adalah... a. Semakin besar massa jenis zat cair, semakin besar gaya Archimedes yang dialami benda ketika dicelupkan ke dalam zat cair b. Semakin kecil massa jenis zat cair, semakin besar gaya Archimedes yang dialami benda ketika dicelupkan ke dalam zat cair
178
c. Semakin besar volume benda yang tercelup, semakin kecil gaya Archimedes d. Semakin kecil volume benda yang tercelup, benda tidak mengalami gaya Archimedes 17. Sebuah balok beratnya 30 N ketika ditimbang di udara. Ketika balok tersebut dimasukkan ke dalam air kemudian ditimbang, beratnya menjadi 20 N. Gaya apung yang diterima benda tersebut adalah.... a. 10 N b. 20 N c. 30 N d. 40 N 18. Apabila suatu kapal mainan tenggelam di dalam air 3 ( air 1gr / cm ) , berarti .... a. Massa jenis kapal sangat kecil b. Massa jenis kapal sama dengan 1 gr / cm 3 c. Massa jenis kapal lebih besar 1 gr / cm 3 d. Massa jenis kapal lebih kecil dari 1 gr / cm 3 19. Sebuah balok tenggelam dalam air. Volume balok 1000 cm 3 dan massa jenis air 1000 kg / m 3 . Jika percepatan gravitasi (g) 10 m / s 2 maka gaya Archimedes yang bekerja pada balok adalah . . . . a. 1 N b. 10 N c. 100 N d. 1000 N 20. Sebuah benda yang dimasukkan ke dalam air akan mengapung jika .... (Fa : gaya apung dan w : gaya berat) a. Fa < w
b. Fa = w c. Fa > w d. Massa benda kecil 21. Diketahui massa jenis minyak lebih kecil dibandingkan massa jenis air. Jika minyak dituangkan ke dalam air, maka minyak akan.... a. Tenggelam b. Melayang c. Terapung d. Bercampur dengan air 22. Jika botol bekas air mineral diisi dengan air panas, kemudian dikosongkan, ditutup dan didiamkan akan penyok karena .... a. Tekanan udara di luar botol lebih kecil daripada di dalam botol maka botol menjadi mengerut sehingga penyok b. Tekanan udara di luar botol lebih besar daripada tekanan udara di dalam botol sehingga tekanan di luar botol menekan botol maka botol menjadi penyok c. Tekanan udara di luar botol sama dengan di dalam botol sehingga botol mendapat tekanan dari luar dan dalam botol sehingga penyok d. Tidak ada hubungannya dengan tekanan botol 23. Berdasarkan Hukum Boyle, hubungan antara tekanan dan volume gas pada ruang tertutup adalah ... a. Berbanding lurus b. Berbanding terbalik c. Sama d. Proporsional
179
24. Sebuah balon yang suhunya tetap, memiliki volume V1 dan tekanan P1. Jika tekanan balon tersebut dinaikkan menjadi 4X lipat, volume balon tersebut menjadi ... a. ¼ volume awal b. ½ volume awal c. Sama dengan volume awal d. 1/3 volume awal 25. Alat ukur tekanan udara dalam tabung tertutup adalah . . . . a. Barometer b. Hidrometer c. Manometer d. Fluviometer 26. Daerah A dan B berada pada ketinggian yang sama terhadap permukaan laut. Maka pernyataan berikut yang benar adalah .... a. Tekanan atmosfer daerah A dan B sama b. Tekanan atmosfer daerah A lebih besar dibandingkan daerah B c. Tekanan atmosfer daerah A lebih kecil dibandingkan daerah B d. Tekanan atmosfer daerah B lebih kecil dibandingkan daerah A 27. Tinggi suatu daerah adalah 300 m dari permukaan air laut. Tekanan atmosfer di tempat tersebut adalah .... a. 72 cmHg b. 73 cmHg c. 79 cmHg d. 80 cmHg 28. Berikut ini jenis barometer, kecuali ... a. Barometer air b. Barometer logam c. Barometer air raksa d. Barometer minyak
29. Hukum Boyle berlaku apabila suhu ruang tertutup adalah .... a. Tetap b. Berubah – ubah c. Semakin bertambah d. Semakin berkurang 30. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, tekanan udaranya akan semakin ... a. Bertambah b. Berkurang c. Tetap d. Berubah - ubah
180
Lampiran 43 KUNCI JAWABAN SOAL POKOK BAHASAN TEKANAN 1. B
F1 10 N
2. C
A1 2cm 2 0,0002m 2
Jawaban:
A2 4cm 2 0,0004m 2
F 100 N
P1 P2
A 10cm 2 0,001m 2
F1 F2 A1 A2
P
F 100 N 100.000 N / m 2 2 A 0,001m
F2 10 N 2 0,0002m 0,0004m 2 F2
3. A 4. A
10 N 0,0004m 2 0,0002m 2
0,004 Nm 2 0,0002m 2 F2 20 N F2
5. C Jawaban:
9. A
F F F P1 1 A1 4 4 16
10. A
F2 F F A2 5 4 20
12. D
P2
F F F P3 3 A3 2 2 4 F F F P4 4 A4 3 4 12 6. C Jawaban:
P gh P 1000kg / m3 10m / s 2 4m P 40.000 Pa
11. D
Jawaban:
h2 h1 h 10cm 1cm 9cm 0,09m
2 1000kg / m 3 1 ... ? 1 h1 2 h2 1 0,1m 1000kg / m 3 0,09m 1
2 900kg / m 3 13. D
7. B
14. D
8. D
15. B
Jawaban:
90kg / m 2 0,1m
16. A
181
17. A
25. C
Jawaban:
26. A
FA wu wa 30 N 20 N 10 N
27. A Jawaban:
18. C 19. B Jawaban:
FA g v FA 1000kg / m 3 10m / s 2 0,001m 3 FA 10kgm / s 2 10 N
P 10m 1mmHg P 300m 10m 1mmHg 300m 1mmHg P 10m P 30mmHg 3cmHg ketinggian
20. C
P tekanandilaut tekananatmosfer
21. C
tekananatmosfer 76cmHg 3cmHg 73cmHg
22. B 23. B
28. B
24. A
29. A
Jawaban:
P1 V1 P2 V2 P1 V1 4 P1 V2 P1 V1 V2 4 P1 1 V1 V2 4
30. B
182
Lampiran 44 DOKUMENTASI
Gambar 1. Guru membimbing siswa berdiskusi
Gambar 3. Guru mengajar di kelas kontrol
Gambar 2. Guru menjelaskan di akhir pelajaran
Gambar 4. Proses belajar mengajar di kelas kontrol
Gambar 5. Siswa mengerjakan soal tes