PELAYANAN PETUGAS PERPUSTAKAAN DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA/SISWI SMP NEGERI 4 BINONGKO KABUPATEN WAKATOBI Oleh: Maliadin*Hj. Sitti Harmin**Masrul*** Ilmu Komunikasi Kosentrasi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Poltik Universitas Halu Oleo
[email protected]
ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelayanan Petugas Perpustakaan Dalam Menunjang Pembelajaran Siswa/siswi SMP Negeri 4 Binongko dan Bagaimana faktor Penghambat Pelayanan Petugas Perpustakaan Dalam Menunjang Pembelajaran Siswa/siswi SMP Negeri 4 Binongko. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk Mengetahui Pelayanan Petugas Perpustakaan Dalam Menunjang Pembelajaran Siswa/siswi SMP Negeri 4 Binongko. Manfaat Penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis, penelitian ini diharpkan dapat menambah wawasan dan memperluas pengetahuan tentang Pelayanan Petugas Perpustakaan Dalam Menunjang Pembelajaran Siswa/siswi SMP Negeri 4 Binongko, 2. Manfaat Praktis, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada guru dan pustakawan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam menjembatani antara siswa dan perpustakaan sehingga dengan begitu dapat juga meningkatkan hubungan kekerabatan antara guru, siswa dan petugas perpustakaan. Subjek dan Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak enam (5) orang yang terdiri dari satu orang guru, dua petugas perpustakaan dan dua siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan Observasi, Wawancara (interview), dan Dokumentasi yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pelayanan Petugas Perpustakaan Dalam Menunjang Pembelajaran Siswa/siswi SMP Negeri 4 Binongko yang di nilai cukup baik. Kata Kunci : Pelayanan, Perpustakaan, Pembelajaran
ABSTRACT About problem in this research is How bibliographic Officer Service In Prop Student Learning / SMP'S schoolgirl Country 4 Binongko and How Ministering Resistor factors bibliographic Officers In Prop Student Learning / SMP'S schoolgirl Country 4 Binongko. To the effect this Research is subject to be Know bibliographic Officer Service In Prop Student Learning / SMP'S schoolgirl Country 4 Binongko. 1
This Observational benefit is: 1. Theoretical benefit, this research diharpkan can add knowledge and expands science about bibliographic Officer Service In Prop Student Learning / SMP'S schoolgirl Country 4 Binongko, 2. Practical benefit, this research gets to give entry to learn and librarian to fix and increases service quality in bridges among student and library so with so gets also increase kinship relationship among learns, student and library officer. Subjek and Informan in observational it is as much six (5 ) consisting of person one teacher, two bibliographic officers and two students. Data collecting in observational it did by mengunakan Observation, Interview ( interview ), and Documentation be next dianalisis kualitatif's descriptive ala. This observational result menunjukan is Ministering bibliographic Officer In Prop Student Learning / SMP'S schoolgirl Country 4 Binongko that at point just fine. Key word: Service, Library, Learning
PENDAHULUAN Ruang Lingkup Perpustakaan pada umunya merupakan tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, serta memelihara atau secara langsung berperan sebagai media dalam proses belajar mengajar. Dikatakan media, karena perpustakaan merupakan tempat atau gudang ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan perpustakaan secara optimal maka telah terjadi proses transformasi ilmu pengetahuan yang telah dikuasai orang lain kepada pembacanya. Dari uraian diatas Basuki (1993), memberikan pengertian perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung atau gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca bukan untuk dijual. Menurut Nurhadi (1988:9), memberikan pengertian sebagai berikut: Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat yang mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara
2
sistematis dengan cara tertentu yang digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi. Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan umum sekolah pada umumnya. Tujuan khusus perpustakaan sekolah adalah membantu sekolah dalam mencapai tujuanya sesuai dengan kebijakan sekolah tempat perpustakaan tersebut bernaung. Basuki (1993:50) Selenjutnya,
Nurhadi
(1988:9),
perpustakaan
sekolah
adalah
semua
perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah dasar maupun sekolah lanjutan guna menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Rusianah Sjahrial-Pamunjak (1986:4) memberikan pengertian bahwa perpustakaaan sekolah adalah perpustakaan yang ada dalam lingkungan sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah lanjutan, baik sekolah bersifat umum maupun sekolah bersifat kejuruan. Sedangkan Yusup (1995:21) menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah merupakan pusat sumber informasi edukatif karna perpustakaan sekolah harus mendukung tugas-tugas sekolah karena tugas sekolah sudah jelas tertuang dalam kurikulum sekolah, maka dengan sendirinya perpustakaan sekolah pun harus sanggup mendukung kurikulum sekolah. Menurut Soemardji (1995:15) mengemukakan bahwa perpustakaan sekolah adalah salah satu jenis perpustakaan di indonesia yang merupakan perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, di kelolah oleh sepenuhnya sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya. Dalam kelompok perpustakaan 3
sekolah termasuk didalamnya adalah perpustakaan taman kanak-kanak, perpustakaan dasar dan perpustakaan sekolah lanjutan. Dalam penyelenggaraan kegiatan perpustakaan layanan merupakan bagian yang berkaitan dengan pengguna, Menurut Sutarno (2006: 90) bahwa Pelayanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama disetiap perpustakaan dimana layanan tersebut merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan
sekaligus
merupakan
barometer
keberhasilan
perpustakaan.
Pelayanan
perpustakaan merupakan kegiatan yang memberikan layanan yang baik sebagaimana dikehendaki oleh pemakai dalam pemberiaan informasi. Sedangkan pengertian pelayanan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pelayanan adalah menolong menyediakan segala apa yang diperlukan orang lain seperti tamu atau pembeli. Menurut Kotler (1994), pelayanan adalah aktivitas atau hasil yang dapat ditawarkan oleh sebuah lembaga kepada pihak lain yang biasanya tidak kasat mata, dan hasilnya tidak dapat dimiliki pihak lain tersebut. Pelayanan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi maupun instansi bahkan perorangan kepada konsumen yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Menurut Barata (2006:9) mengatakan bahwa suatu pelayanan akan terbentuk karena adanya proses pemberian layanan tertentu dari pihak penyedia layanan. Layanan perpustakaan kepada guru antara lain berupa layanan bahan pengajaran dan bahan penunjang pengajaran. Hal ini diharapkan agar perpustakaan dapat memperkaya pengalaman guru dalam kegiatan proses belajar mengajar. Selain
4
kepada guru, perpustakaan harus memberikan layanan sebaik-baiknya kepada siswa dan bagi siswa, perpustakaan diharapkan benar-benar berfungsi sebagai sumber belajar. Sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis mengangkat judul yaitu: “ Pelayanan
Petugas Perpustakaan Dalam Menunjang Pembelajaraan Siswa/Siswi
SMP Negeri 4 Binongko Kec. Binongko”. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana
Pelayanan
Petugas
Perpustakaan
dalam
Menunjang
Pembelajaran Siswa/siswi SMP Negeri 4 Binongko. 2. Faktor-faktor apa yang menghambat pelayanan petugas perpustakaan dalam menunjang pembelajaran Siswa/siswi SMP Negeri 4 Binongko. Tujuan Penelitian 1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pelayanan Petugas Perpustakaan Dalam Menunjang Pembelajaran Siswa/Siswi SMP Negeri 4 Binongko. 2. Mengetahui faktor-faktor penghambat pelayanan petugas perpustakaan dalam menunjang pembelajaran Siswa/Siswi SMP Negeri 4 Binongko.
5
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperluas pengetahuan tentang Pelayanan Petugas Perpustakaan Dalam Menunjang Pembelajaran Siswa/Siswi SMP N 4 Binongko Kec. Binongko Kab. Wakatobi 2. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru dan pustakawan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam menjembatani antara siswa dan perpustakaan sehingga dengan begitu dapat juga meningkatkan hubungan kekerabatan antara guru, siswa dan pengelola perpustakaan. 3. Manfaat Metodolgi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji lebih lanjut berhubungan dengan penelitian ini. Moenir (1998: 17), dimana dikatakn pelayanan sebagai suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan baik informasi maupun kebutuhan hidup antar manusia. Kualitas atau mutu pelayanan adalah menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan yang
disatu
pihak
dapat
menimbulkan
kepuasan
rata-rata
setiap
pemustaka(siswa/siswi). Untuk dapat memuaskan orang, kelompok atau pemustaka dalam memberikan pelayanan maka menurut Moenir (1998; 17), pelaku atau petugas pelayanan harus memenuhi 4 (empat) kriteria pokok, yaitu: Tingkah laku yang sopan, cara menyampaikan yang baik, waktu penyampaian tepat dan keramahan
6
Pengertian lain dari pelayanan oleh Moenir (2010: 16) yang menyatakan bahwa pelayanan adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain baik lansung maupun tidak langsung. Pelayanan juga pada umumnya dikenal sebagai pemberian pelayanan terhadap kebutuhan atau keperluan masyarakat, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga non pemerintah lainya. Wacana tentang mutu pelayanan merupakan suatu topik yang hampir setiap hari kita dengar dan diperbincangkan namun memberikan definisi yang pasti tentang mutu pelayanan merupakan pekerjaan yang sulit untuk dicari secara pasti dan penanaman tentang mutu juga berubah-ubah.
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Binongko, sekolah yang berada di ujung utara desa Kampo-kampo Kec. Binongko Kab. Wakatobi. Lokasi penelitian ini dipilih karena berdasarkan hasil observasi penulis bahwa SMP Negeri 4 Binongko merupakan salah satu dari beberapa sekolah lanjutan menengah pertama yang ada di Kec. Binongko Kab. Wakatobi. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala perpustakaan (guru), dua orang petugas perpustakaan dan siswa/siswi SMP Negeri 4 Binongko sebanyak dua orang. Informan Penelitian Informan dalam penelitian ini berjumlah enam (6) orang yaitu: 1. Kepala Perpustakaan SMP N 4 Binongko
: 1 orang
2. Dua oarng guru perpustakaan
: 2 orang 7
3. Dua Orang Siswa
: 2 orang Jumlah : 5 orang
Sumber Data Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan yang dikumpulkan melalui pertanyaan kuesioner dan wawancara. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan untuk memperoleh landasan teori yang mendukung penelitian yakni melihat dan membaca bagaimana efektivitas pelayanan yang ada diperpustakaan dimana penulis akan melakukan penelitian. Teknik Penentuan Informan Teknik penentuan informan dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling yaitu dengan cara memilih orang tertentu yang mewakili sabjek penelitian. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Study
Kepustakaan
(Library
Research),
merupakan
teknik
mengumpulkan data-data penelitian dengan menggunakan studi kepustakaan dalam rangka memperoleh data sekunder dengan menggunakan buku-buku atau literature yang relevan dengan penulisan penelitian ini yang akan dijadikan sebagai dasar teoritis dan analisa yang dilakukan.
8
2. Studi Lapangan (Field Research), merupakan suatu pendekatan dalam rangka memperoleh data primer yaitu secara langsung mengadakan penelitian pada objek atau lokasi yang telah ditentukan melalui teknikteknik sebagai berikut: a. Observasi, metode ini dilakukan dengan cara mengamati/melihat langsung seluruh aktivitas pada lokasi penelitian. b. Wawancara (Interview), Metode ini dilakukan dengan cara wawancara kepada informan 3. Dokumentasi, metode ini dilakukan dengan cara mencatat data yang tersedia pada lokasi penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pelayanan Petugas perpustakaan SMP Negeri 4 Binongko Perpustakaan SMP Negeri 4 Binongko merupakan suatu perpustakaan sebagai lembaga pendidikan dan lembaga informasi harus dapat mengikuti perkembangan informasi agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pemanfaatan sumber daya harus dilakukan secara efektif dan efisien supaya dapat mencapai tujuan yang maksimal yaitu salah satunya pemanfaatan fasilitas yang tersedia. Untuk memenuhi kebutuhan pemustaka, maka perpustakaan hendaknya selalu berupaya memberikan pelayanan yang baik dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, oleh
karena itu
petugas perpustakaan harus pandai-pandai mengatur strategi pelayanan demi kepuasan pemustaka juga untuk mencapai keberhasilan perpustakaan tersebut.
9
Peranan petugas perpustakaan sangatlah penting untuk menjunjung tinggi keberhasilan setiap perpustakaan. Menurut Sutarno (2006: 90) bahwa Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama disetiap perpustakaan dimana layanan tersebut merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan
sekaligus
merupakan
barometer
keberhasilan
perpustakaan.
Pelayanan
perpustakaan merupakan kegiatan yang memberikan layanan yang baik sebagaimana dikehendaki oleh pemakai dalam pemberiaan informasi. Telah dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa, Pelayanan adalah kunci keberhasilan dalam usaha atau kegiatan yang bersifat jasa dan juga diartikan sebagai kegiatan pemberian informasi. Peran pelayanan akan lebih besar apabila kegiatankegiatan jasa atau pemberian informasi terhadap konsumen atau pemustaka dapat terlaksana. Oleh karena itu, masalah layanan harus mendapat perhatian besar dari siswa dan guru setempat maupun manajemen itu sendiri baik secara khusus maupun umum yang ada kaitanya
dengan kegiatan perpustakaan. Perpustakaan sebagai
lembaga yang bergerak didalam sekolah yang bergerak dalam bidang jasa informasi mempunyai peran yang sangat penting dalam membangun kecerdasan bangsa. Informasi yang disediakan perpustakaan akan sangat membantu para siswa dalam hal ini pemustaka dalam memenuhi kebutuhanya. Untuk memenuhi kebutuhanya, maka perpustakaan hendaknya selalu berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Petugas perpustakaan juga harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi presepsi masyarakat. Petugas perpustakaan merupakan bagian dari perpustakaan yang berfungsi sebagai penyampaian jasa kepada pemustaka supaya tercipta citra baik dimata masyarakat dan pemustaka. 10
Kegagalan petugas perpustakaan dalam menyampaikan citra baik kepada pemustaka dapat memberikan dampak buruk terhadap presepsi masyarakat kepada perpustakaan. Sama halnya pada perpustakaan, petugas perpustakaan dapat menunjukan eksistensinya dan perananya dalam memberikan layanan yang terbaik (layanan prima). Sehubungan dengan layanan prima di perpustakaan dapat dimaksudkan sebagai upaya yang diberikan oleh petugas perpustakaan kepada pengunjung atau pemustaka untuk memenuhi harapan dan kebutuhan hingga tercapai kualitas pelayanan yang maksimal. Menurut Ruslan (1998: 37) mengemukakan bahwa “Pelayanan adalah pelayanan yang memuaskan masyarakat sesuai dengan standard pelayanan itu sendiri. Supaya terwujud layanan prima dan kepuasan pemustaka terhadap perpustakaan maka petugas perpustakaan hendaknya memenuhi standar kualitas atau kriteria pokok pelayanan (Moenir 1998:17), yaitu; tingkah laku yang sopan, cara menyampaikan yang baik, waktu penyampaian tepat dan, keramahan. Berdasarkan hasil penelitian di Perpustakaan SMP Negeri 4 Binongko memperlihatkan bahwa kriteria pokok pelayanan yang terdiri dari; tingkah laku yang sopan, cara menyampaikan yang baik, waktu penyampaian yang tepat dan keramahan petugas perpustakaan menjadi prioritas dalam pelayanan mereka kepada tiap pemustaka dan mereka selalu berusaha mengedepankan empat poin tersebut walaupun kadang terkendala karena kurangnya pemahaman mereka akan perpustakaan. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat pemahaman petugas perpustakaan terhadap perpustakaan SMP Negeri 4 Binongko maka akan 11
berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang dicapai oleh perpustakaan, sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan petugas perpustakaan maka akan berpengaruhi rendahnya kepuasan kualitas pelayanan pada perpustakaan tersebut. Hasil penelitian ini ternyata sesuai dengan pendapat Moenir (1998: 17), dimana dikatakn pelayanan sebagai suatu upaya untuk memenuhi kebutuhan baik informasi maupun kebutuhan hidup antar manusia. Pengertian ini erat kaitanya dengan penjelasan diatas dimana petugas perpustakaan harus mampu memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya guna demi kepuasan pemustaka itu sendiri. Perpustakaan SMP Negeri 4 Binongko merupakan sarana sekolah sekaligus sebagai lembaga informasi dalam sekolah yang harus mampu mengikuti kurikulum pendidikan agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pemanfaatan sumber daya harus dilakukan secara efektif dan efisien supaya dapat mencapai tujuan yang maksimal yaitu salah satunya pemanfaatn fasilitas yang tersedia guna sebagai bahan penunjang pembelajaran. Untuk memenuhi kebutuhan pemustaka, maka perpustakaan hendaknya selalu berupaya memberikan layanan yang terbaik. Fasilitas yang dimaksud adalah ruangan perpustakaan yang nyaman, kelengkapan peralatan serta koleksi buku yang selalu mengukuti jaman atau kirikulum pendidikan. Faktor Penghambat Pelayanan Petugas Perpustakaan SMP Negeri 4 Binongko Ada beberapa faktor yang dapat menghambat pelayanan petugas perpustakaan pada perpustakaan SMP Negeri 4 Binongko diantaranya, Fasilitas sarana prasarana dan koleksi perpustakaan, motivasi siswa yang kurang, dan etika komunikasi siswa yang kurang.
12
1. Fasilitas (Sarana prasarana) dan Koleksi Perpustakaan Fasiltas merupakan satu satu faktor yang penting dalam sebuah perpustakaan. Dengan adanya fasiltas tersebut diharapkan dalam tiap kegiatan perpustakaan dapat berjalan dengan lancar dan berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu sebagai sumber informasi bagi Siswa/Siswi SMP Negeri 4 Binongko. Hal ini ditunjukan dengan ruangan yang sangat strategis dimana berada disekitar ruangan belajar siswa, serta koleksi buku bacaan yang selalu mengikuti perkembangan zaman (kurikulum pendidikan). Dengan demikian dapat diartikan semakin lengkap fasilitas perpustakaan maka akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang dicapai perpustakaan di perpustakaan SMP Negeri 4 Binongko dan sebaliknya semakin tidak lengkap fasilitas perpustakaan akan berpengaruh rendahnya kepuasan kualitas pelayanan informasi. Penelitian ini menjelaskan bahwa fasilitas pelayanan sangat penting artinya dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada siswa dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas. Fasilitas pelayanan yang lengkap dan memadai merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar pelayanan yang disajikan mampu mencapai kualitas yang tinggi. Sebaliknya dengan keterbatasan fasilitas pelayanan akan sulit dilakukan secara optimal sehingga sulit pula diharapkan terwujud kualitas pelayanan yang tinggi. Perpustakaan yang berkualitas adalah perpustakaan yang mampu menjawab setiap pertanyaan akan kebutuhan informasi setiap pemustaka. Oleh karena itu, kelengkapan fasilitas perpustakaan serta tingginya kualitas pelayanan akan pemberian
13
informasi petugas perpustakaan akan menjadi faktor yang sangat penting guna membantu petugas perpustakaa itu sendiri dalam memenuhi kebutuhan informasi yang lebih tepat. Dengan mewujudkan pelayanan terbaik di perpustakaan maka petugas perpustakaan hendaknya memiliki kemampuan akan keterampilan juga sikap yang baik dan pemahaman yang tinggi akan pelayanan. Layanan perpustakaan dapat dikatakan berhasil apabila perpustakaan tersebut mempunyai banyak pengunjung dan pemakai yang memanfaatkan fasilitas dan sumber-sumber yang tersedia. Sarana juga berperan penting dalam rangka memberikan, mewujudkan pelayanan yang terbaik dan berkulitas. Sebaliknya, dengan keterbatasan infrastruktur yang disediakan maka pelayanan akan sulit dilakukan secara optimal sehingga akan sulit pula diharapkan terwujudnya kualitas pelayanan yang tinggi. 2. Pemahaman Petugas Perpustakaan Yang Masih Kurang Faktor kedua yang biasanya menjadi penghambat pelayanan petugas perpustakaan yaitu pemahaman atau keterampilan petugas perpustakaan akan perpustakaan yang masih kurang. Kurangnya pemahaman mereka tentang perpustakaan akan mempengaruhi proses pelayanan mereka terhadap tiap pemustaka. Dengan demikian perpustakaan tidak bisa terlepas dari petugas perpustakaan yang memiliki kemampuan, pemahaman dan keterampilan yang cukup karna dengan begitu perpustakaan akan berjalan sesuai dengan fungsinya sebagai faktor penunjang informasi.
14
KESIMPULAN Dari penjelasan hasil wawancara diatas bahwa, tingkah laku pelayanan yang sopan, cara penyampaian atau penuturan kata yang baik, waktu penyampaian yang tepat, dan keramahan petugas perpustakaan SMP Negeri 4 Binongko dalam memberikan pelayanan dinilai cukup baik dan telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku walupun masih perlu peningkatan. Dewasa ini juga dijelaskan faktor penghambat pelayanan petugas perpustakaan yang peneliti temukan pada lokasi penelitian yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya yaitu, sarana dan koleksi perpustakaan yang kurang juga keterampilan, pemahaman petugas perpustakaan akan perpustakaan masih kurang dan beberapa poin tersebut perlu adanya peningktan dari pihak perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa Pelayanan petugas perpustakaan dalam menunjang pembelajaran siswa/siswi SMP Negeri 4 Binongko menunjukan adanya Pelayanan yang dinilai Cukup Baik, meskipun masih perlu ada peningkatan dari keterampilan Petugas Perpustakaan dan juga penambahan sarana dan koleksi bahan pustaka. Saran 1) Untuk petugas perpustakaan harus memberikan layanan yang terbaik kepada pengunjung dengan senang hati. Jangan jenuh membantu orang yang membutuhkan informasi . Memberikan senyum dan tutur kata yang baik
15
kepada pengunjung merupakan langkah awal pandangan masyarakat mengenai pustakawan yang terkesan judes. 2) Bagi Petugas Perpustakaan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang Perpustakaan meski petugas perpustakaan itu sendiri bukan ahli profesi, karna mengingat peran pustakaawan sangat penting dalam mewujudkan pelayanan yang baik. 3) Pihak perpustakaan (Kepala perpustakaan) diharapkan memperhatikan akan kebutuhan informasi serta menjunjung tinggi kerja sama antar instansi, lembaga atau yang lainya terkait dengan pengembangan perpustakaan salah satunya dengan pengembangan koleksi bahan pustaka dan prasarananya. 4) Petugas
perpustakaan
harus
bekerja
lebih
untuk
mempromosikan
perpustakaan dimata peserta didik dengan bekerja sama dengan tim guru dalam
memberikan
motivasi
ataupun
pemahaman
akan
pentingnya
perpustakaan. DAFTAR PUSTAKA Bafadal, Ibrahim.2001. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Barata,
A.A,
2006.
Dasar—Dasar
Peleyanan
Prima,
Elexs
Media
Komputerindo,Jakarta Djazuli, Ahmad. 1994. Promosi membaca di lingkungan lembaga pendidikan formal Seminar Nasional Prmosi Gemar Membaca. Hardjoprakoso, Mastini. 1992. Perpustakaan Sekolah: Petunjuk untuk membina, Memakai dan memelihara Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Perpusnas RI. 16
H.B. Sutopo, 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: dasar teori dan terapanya. Moenir, H.A.S.,1992. Manajemen Pelayanann Umum di Indonesia, Bumi Aksara. Jakarta Nurhadi, Mulyani A. 1988. Sejarah
Perpustakaan dan Perkembanganaya di
Indonesia. Jakarta: Andi Offset.. Perpustakaan Nasional RI. 1999. Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta Perpusnaa RI Sjahril-Pamuntjak, Rusina. 1986.
Pedoman
Penyelenggaraan
Perpustakaan.
Dambatan Soedibjo, Noerhayati. 1987. Pengelolaan Perpustakaan Jilid I. Bandung Alumni. …………, Noerhayati. 1988. Pengelolaan Perpustakaan Jilid II. Bandung Alumni. Soetminah, 1991. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius. Soemardji, P. 1995. Perpustakaan: Organisasi dan Tatakerjanya. Yogyakarta: Kanisius. Sulistio-Basuki. 1991. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sutarno. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: CV. Sagung Seto. Yusup , Pawit M. 1995. Pedoman Praktis Mencarai Informasi. Bandung: Rosdakarya.
17