Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
ISSN: 2089-9815
SISTEM PENGOLAHAN DATA ADMINISTRASI POSYANDU MELATI 1 DAN MELATI 2 KELURAHAN RAMBUTAN JAKARTA TIMUR Za’imatun Niswati1, Ni Wayan Parwati2, Mei Lestari3, Adhi Susano4 1,2,3,4 Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Jl Nangka No.58c,Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAKS Posyandu merupakan wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing oleh petugas terkait. Saat ini posyandu tidak hanya dikenal sebagai pos penimbangan anak dan balita tetapi semakin diperluas dengan mencakup bidang kesehatan secara umum, pendidikan, ekonomi hingga lingkungan/pemanfaatan pekarangan. Dengan sistem pengolahan data administrasi maka proses pengolahan data pada posyandu menjadi lebih cepat dan akurat. Metode yang dilakukan dalam merancang sistem pengolahan data administrasi posyandu adalah metode analisis dan perancangan sistem berorientasi objek (Object Oriented Modelling) menggunakan tools pengembangan system Unified Modelling Language (UML). Pengujian yang dilakukan adalah pengujian validasi, pengujian kuesioner dan pengujian aplikasi. Hasil penelitian adalah sistem pengolahan data administrasi posyandu dapat meningkatkan produktivitas posyandu di lihat dari laporan bulanan yang dapat dicetak tepat waktu dan lengkap sesuai kebutuhan petugas posyandu. Kata Kunci: posyandu, data administrasi, unified modelling language (uml), object oriented modelling. ABSTRACT Posyandu is a health care organization that organized of , by and for the community and guided by the relevant officers. Currently, Posyandu not only known as a post to weigh infants and young children but increasingly cover general health care, education, economics and also including environment/utilization of the yard. By using data administration system, performance of data administration process are increase. The method is performed in designing administration data processing system Posyandu is a method of analysis and design of objectoriented system (Object Oriented Modelling ) using system development tools Unified Modeling Language ( UML) . In this paper shows performance of data administration system by using validation test, quitionaire test and application test. It shows that data administration system increase posyandu’s productivity. Monthly report can be completed and printed on schedule to the needs of posyandu officers. Kata Kunci: posyandu, administration data, unified modelling language (uml), object oriented modelling. 2, selain itu lambatnya proses pelaporan kegiatan yang dilakukan di kedua posyandu tersebut. Menurut Departemen Kesehatan RI (2001) meningkatkan kualitas pelayanan posyandu merupakan tujuan dari revitalisasi posyandu. Tujuan dari revitalisasi posyandu yaitu untuk meningkatkan kemampuan atau pengetahuan dan keterampilan teknis serta dedikasi kader di posyandu, meningkatkan kualitas dan kuantitas, meningkatkan peran serta masyarakat dan kemitraan dalam penyelenggaraan dan pembiayaan kegiatan posyandu, pembinaan dan pendamping teknis, tenaga professional dan tokoh masyarakat, termasuk unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI. 2006). Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana (Effendy, 1998). Pada masa lalu posyandu hanya dikenal sebagai pos penimbangan anak dan balita, kini peran posyandu diperluas mencakup bidang kesehatan secara umum, pendidikan, ekonomi hingga lingkungan/pemanfaatan pekarangan. Masalah yang ada pada posyandu melati 1 dan melati 2 kelurahan Rambutan adalah minimnya kegiatan yang dilakukan, data pasien posyandu (ibu dan balita) dikelola secara manual, sehingga data mudah rusak, tidak tersusun secara teratur, proses temu kembali (retrieval) data lama sulit dilakukan. Hal tersebut menyebabkan sulitnya melakukan evaluasi kegiatan pada posyandu melati 1 dan melati
Dengan Sistem Pengolahan Data Administrasi Posyandu ini, maka akan tersusun data-data yang akurat yang sangat penting untuk menentukan kebijakan. Sebagai contoh data tentang kesehatan ibu, bayi dan balita, akurasi data ini akan mendukung pemerintah dalam membuat program
114
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
yang dibutuhkan sesuai kondisi ibu bayi dan balita serta lansia.
ISSN: 2089-9815
berbagai pihak yang berperan dalam pengelolaan Posyandu dapat menggunakannya untuk membina Posyandu bagi kepentingan masyarakat (Sembiring, 2004: 5). Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun (Darwiyanti, 2013). Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, mengcreate sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lainlain. Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas (Pressman, 2002).
Selain data balita, ibu dan lansia, Sistem Pengolahan Data Administrasi Posyandu ini juga bermanfaat untuk meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi, advokasi, dan bantuan yang berkaitan dengan fungsi dan kinerja posyandu. Dengan latar belakang masalah di atas penulis mengambil judul Sistem Pengolahan Data Administrasi Posyandu Melati 1 dan Melati 2 Kelurahan Rambutan Jakarta Timur. . 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem pengolahan data administrasi Posyandu berbasis java yang dapat memudahkan proses pengolahan, pencarian, dan pembuatan laporan pada Posyandu Melati 1 dan Melati 2. 1.3
Referensi Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005) Posyandu adalah singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu yang merupakan suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana (Sembiring, 2004 : 1) Posyandu memiliki nilai strategis untuk proses pengembangan sumber daya manusia sejak dini, yaitu peningkatan mutu manusia di masa yang akan datang akibat dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia. Tujuan posyandu antara lain : 1. Menurunkan angka kematian bayi, ibu hamil dan melahirkan 2. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lain yang menunjang tercapainya masyarakat sehat sejahtera 3. Sebagai wahana reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera. Manfaat Sistem Pengolahan Data Posyandu antara lain sebagai berikut: 1. Menjadi bahan acuan bagi seluruh kader maupun semua instansi yang telibat dalam Posyandu untuk memahami permasalahan yang ada sehingga dapat mengembangkan kegiatan yang tepat sasaran dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran. 2. Menyediakan informasi yang tepat waktu mengenai pengelolaan Posyandu, agar
115
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
ISSN: 2089-9815
d.
Petugas memberikan hasil laporan perkembangan bayi / balita menggunakan KMS kepada Ibu. Petugas mengarsipkan hasil penimbangan menggunakan beberapa buku.
1.4
Metodologi Metode yang digunakan dalam merancang sistem pengolahan data administrasi posyandu adalah metode analisis dengan mengidentifikasi setiap tahapan dalam metodologi pengembangan sistem dan dilanjutkan dengan perancangan sistem berorientasi objek (Object Oriented Modelling) menggunakan tools pengembangan system Unified Modelling Language (UML) yang pada akhirnya terbentuk suatu rancang bangun sistem pengolahan data administrasi yang dapat digunakan untuk mendukung pelayanan Posyandu. Implementasi digunakan untuk mengevaluasi kualitas informasi sebelum dan sesudah pengembangan sistem pengolahan data administrasi, dengan demikian bentuk desain penelitian menggunakan pre experimental (one group pre and post test) yaitu desain penelitian yang mengukur satu kelompok obyek sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Sampel yang diambil adalah posyandu melati 1 dan melati 2. Subyek yang diamati adalah orangorang yang berkaitan dengan pengolahan data administrasi posyandu yaitu : ketua posyandu dan petugas posyandu. 2.
e.
2.2
Analisis Kebutuhan Sistem
Pada posyandu Melati 1 dan Melati 2 membutuhkan sistem yang mampu mencatat dan menampilkan data balita sehingga memudahkan dalam pengolahan data administrasi dan pembuatan laporan. Adapun kebutuhan non fungsional sistem dalam merancang sistem pengolahan data administrasi yaitu, Spesifikasi komputer minimum pentium 4 dengan sistem operasi minimum Microsoft Windows XP, kebutuhan memori RAM 1 hingga 2 GB, XAMPP sebagai server basis data dan Netbeans IDE 8 sebagai editor program. Pada sistem yang sedang berjalan data-data posyandu terdiri dari data KMS, data administrasi/registrasi, data penimbangan, data pencatatan pemberian vitamin dan data manula dicatat secara manual untuk disusun menjadi laporan posyandu. 2.3
PEMBAHASAN
Perancangan UML
UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek (Adi, 2010).
Saat ini pada posyandu Melati 1 dan Melati 2 kelurahan Rambutan melakukan pencatatan data balita, data penimbangan balita, data kesehatan anak masih dilakukan secara manual tanpa menggunakan program. Tujuan utama pencatatan data adalah untuk menunjang data administrasi, medis, dokumentasi sehingga memudahkan petugas posyandu dalam membuat laporan.
UML merupakan bahasa pemodelan yang memiliki perbendaharaan kata dan cara untuk merepresentasikan secara fokus pada konseptual dan fisik suatu sistem.
Kendala yang sering terjadi dalam pencatatan adalah pencatatan manual dengan media kertas menyebabkan data terarsip dengan tidak teratur, sehingga menyulitkan petugas dalam membuat rekap data, dan penyajian laporan tiap bulannya menjadi tidak tepat waktu, data yang tersaji dengan media kertas mudah rusak.
UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemrograman visual saja, namun juga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa pemrograman, seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object oriented database. UML merupakan suatu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah system software yang terkait dengan objek (Whitten, 2004).
2.1
Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang berjalan pada Posyandu Melati 1 dan Melati 2 menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi. Mulai pengelolaan data bayi dan balita, pencatatan hasil penimbangan bayi dan balita, pencatatan pemberian vitamin, pencatatan pemberian imunisasi. Berikut ini adalah prosedur pencatatan data balita pada Posyandu Melati 1 dan Melati 2 : a. Ibu datang ke posyandu mendaftarkan bayi. b. Petugas mencatat data bayi kemudian memberikan KMS pada Ibu. c. Bayi yang sudah didata kemudian diberikan pelayanan bulanan seperti penimbangan berat badan, tinggi badan, vitamin dan imunisasi.
2.4
Diagram Use Case
Use case diagram seara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna mengharapkan interaksi dengan sistem itu (Henderi, 2008). Jenis-jenis hubungan usecase (Booch, 1999) : Association, garis yang menghubungkan antar aktor dengan usecase,
116
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
Extend, menghubungkan dua atau lebih usecase yang merupakan tambahan dari base usecase yang biasanya untuk mengatasi kasus pengecualian,
ISSN: 2089-9815
PETUGAS
SISTEM
Generalization, hubungan antara usecase umum dengan usecase yang lebih khusus,
salah
verfikasi
Masukan username dan password
Include, menghubungkan dua atau lebih usecase untuk menunjukan usecase tersebut merupakan bagian dari base usecase.
benar Masuk halaman utama
Berikut ini merupakan gambar usecase diagram sistem pengolahan data posyandu melati 1 dan melati 2.
Pengolah data
logout LOGIN
<
> <>
PETUGAS
Input data administrasi
Gambar 2. Diagram Activity
Input data KMS
<>
<> <>
2.6
Class Diagram Kelas adalah kumpulan objek-objek yang mempunyai struktur umum, behaviour umum, relasi umum dan semantik/kata yang umum (Booch Grady , 1999). Diagram kelas adalah diagram UML yang menggambarkan kelas-kelas dalam sebuah sistem dan hubungannya antara satu dengan yang lainnya beserta atribut dan method yang ada. Gambar 4. Merupakan class diagram sistem pengolah data admnistrasi. Diagram kelas memiliki 3 macam hubungan, sebagai berikut: Association, suatu hubungan antara bagian dari dua kelas jika salah satu bagian dari kelas mengetahui yang lainnya dalam melakukan suatu kegiatan. Di dalam sebuah diagram association adalah penghubung yang menghubungkan dua kelas. Aggregation, suatu association dimana salah satu kelasnya merupakan bagian dari suatu kumpulan. Aggregation memiliki titik pusat yang mencakup keseluruhan bagian. Generalization, suatu hubungan turunan dengan mengasumsikan satu kelas merupakan suatu superclass dari kelas yang lain.
Input data penimbangan i Input data balita Input data manula Laporan
Gambar 1. Diagram use case sistem pengolahan data administrasi posyandu Petugas sekaligus sebagai administrator berinteraksi secara langsung dengan sistem untuk dapat merekam atau mencatat data administrasi posyandu serta membuat laporan. 2.5
Diagram Activity\
Activity diagram adalah diagram yang menggambarkan sifat dinamis secara ilmiah sebuah sistem dalam bentuk model aliran dan kontrol dari aktivitas ke aktivitas lainnya (Henderi, 2008). Activity diagram adalah teknik menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan jalur kerja (Fawler Martin, 2005). Dalam beberapa hal, activity diagram berperan seperti diagram alir, tapi activity diagram mendukung behaviour paralel. Node pada activity diagram disebut action, sehingga diagram tersebut merupakan susunan action yang menampilkan sebuah activity. Gambar berikut merupakan activity diagram sistem pengolahan data posyandu melati 1 dan melati 2.
PETUGAS +id_admin +nama_admin +no_telp +input data pendaftaran() +hapusdata pendaftaran() +edit data pendaftaran() +input data KMS() +hapusdata KMS() +edit data KMS() +input data penimbangan() +hapusdata penimbangan() +edit data penimbangan() +input data pencatatan() +hapusdata pencatatan() +edit data pencatatan() +input data balita() +hapusdata balita() +edit data balita() +input data manula() +hapusdata manula() +edit data manula() +laporan
LOGIN
1
1
+username +password +tambah() +hapus() +edit()
Gambar 3. Class Diagram
117
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
ISSN: 2089-9815
Pada menu login petugas harus memasukan username dan password untuk dapat masuk ke menu utama.
2.7
Implementasi Antarmuka Implementasi merupakan tahapan setelah analisis dan perancangan aplikasi, apakah aplikasi yang telah dirancang dapat berjalan dan berfungsi dengan benar sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sehingga aplikasi dapat menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Gambar 6. Tampilan Setelah Login Setelah melakukan login menu utama akan aktif, sehingga petugas dapat melakukan pengolahan data administrasi (KMS, Pend aftaran, Penimbangan, Pencatatan, Balita, Manula).
Gambar 4. Tampilah Menu Utama Sebelum Login Gambar diatas merupakan tampilan menu utama sebelum petugas posyandu melakukan login. Pada halaman ini maka semua menu tidak aktif (disable).
Gambar 7. Form KMS Form KMS digunakan untuk menambah, edit dan hapus data KMS Balita.
Gambar 5. Tampilan Login
118
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
ISSN: 2089-9815
Gambar 8. Form Pencatatan Form pencatatan digunakan untuk menambah, simpan, edit dan hapus data pencatatan pemberian vitamin di posyandu.
Gambar 10. Form Penimbangan Form penimbangan digunakan untuk menambah, edit, hapus data penimbangan balita.
Gambar 9. Form Pendaftaran
Gambar 11. Menu Report
Form pendaftaran digunakan untuk menambah, hapus, edit data balita.
Pada menu report terdapat enam submenu, yaitu report KMS, report pendaftaran, report
119
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
penimbangan, report pencatatan, report balita, report manula.
ISSN: 2089-9815
Laporan pendaftaran digunakan untuk mengetahui data balita di suatu wilayah serta data ibu hamil dan lansia (lanjut usia). Laporan dapat dihasilkan sesuai kebutuhan petugas posyandu untuk mengetahui perkembangan balita maupun untuk mengetahui produktivitas dari posyandu. Pendataan balita, ibu hamil dan lansia yang terkomputerisasi memberi kemudahan kepada petugas posyandu dan data posyandu tersimpan dengan aman. Pengujian terhadap system yang dihasilkan melalui beberapa tingkatan antara lain pengujian validasi, pengujian kuesioner dan pengujian aplikasi. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa Sistem Pengolahan Data Administrasi posyandu yang dirancang dapat meningkatkan kinerja posyandu dilihat dari laporan bulanan yang lengkap dan dapat dicetak tepat waktu sesuai kebutuhan posyandu. 3.
KESIMPULAN Dengan adanya aplikasi pengolahan data administrasi posyandu dapat meringankan petugas dalam mengolah data administrasi dan membuat laporan posyandu. Sistem pengolahan data diperlukan untuk meningkatkan kegiatan posyandu sebagai salah satu kegiatan pelayanan masyarakat. Berdasarkan hasil pengujian, Sistem Pengolahan Data Administrasi Posyandu yang dirancang dapat meningkatkan kinerja posyandu dilihat dari laporan bulanan yang lengkap dan dapat dicetak tepat waktu sesuai kebutuhan posyandu. Disarankan dalam pengembangan sistem selanjutnya agar sistem dilengkapi dengan fitur grafik KMS untuk mempermudah petugas posyandu dalam memantau perkembangan balita.
Gambar 12. Gambar F orm Laporan KMS Laporan KMS dapat dibuat bulanan atau tahunan dan digunakan untuk melihat perkembangan balita di suatu daerah ataupun bisa digunakan sebagai evaluasi kegiatan Posyandu.
PUSTAKA Adi Nugroho, 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek dengan Metode USDP”, Andi, Yogyakarta. Booch Grady, James Rumbaugh, Ivar Jacobson, 1999. “The Unified Modeling Language User Guide”, Canada: Addisan Wesley Longman Inc. Darwiyanti, Sri dan Wahono Satrio Romi. Pengantar Unified Modeling language. (http://setia.staff.gunadarma.ac.id /Downloads /files/6039/MateriSuplemenUml.pdf. Diakses 5 Februari 2013). Departemen kesehatan RI. 2006 Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. Departement Kesehatan Republik Indonesia tentang Meningkatkan Kualitas Posyandu. (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/ 29988/5/Chapter%20I.pdfdiakses pada tanggal 22 Mei 2014).
Gambar 13. Form Laporan Pendaftaran
120
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2016 (SENTIKA 2016) Yogyakarta, 18-19 Maret 2016
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Fawler Martin, 2005. “UML Distilled“ Edisi 3, Andi, Yogyakarta. Henderi, 2008. “Unified Modelling Language”, Rahaja Enrichme nt Center (REC), Tangerang. Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi : Yogyakarta Pressman S, R. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak. Andi. Yogyakarta. Sembiring, Nasap. 2004. Posyandu Sebagai Saran Peran Serta Masyarakat Dalam Usaha Peningkatan Kesehatan Masyarakat. (http://library.usu.ac.id/down load/fkm/biostatistik-nasap.pdf diakses pada tanggal 28 Mei 2015). Whitten, et al. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem Ed 6, Indonesian Translation. Andi Yogyakarta.
121
ISSN: 2089-9815