SISTEM PENGENDALIAN MESIN PRODUKSI SECARA REMOTE MELALUI SARANA JARINGAN 1
Dandy Oktodify, 2 Saufriza Hikmah Utama, 3 Naniek Andiani 1
UKM Research & Development, Universitas Pancasila Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Pancasila Universitas Pancasila, Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta 12640, telp (021)7864730, fax (021)7270128 Email:
[email protected], 2
[email protected], 3
[email protected] 2
Abstrak Sistem pengendalian mesin produksi pada tulisan ini, menggunakan sarana komunikasi internet sacara dialup maupun Local Area Network (LAN). Saluran komunikasinya adalah jaringan terbuka, unutk itu maka sistem pengedalian dilengkapi dengan pengamanan data menggunkan sistem penyajian sehingga data yang Di komunikasi kan dalam kondisi aman. Hasil pengujian dari rancangan sistem pengandalian Berhasil dengan baik, sehingga system ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk pengendalian mesin produksi.
2. Pendekatan Pemecahan Masalah Pada bab ini dijelaskan mengenai pendekatan pemecahan masalah yaitu rancangan alat system pengendalian secara remote. Untuk mempermudah penjelasan dalam perancangan alat maka pembahasan dibagi menjadi 4 (empat) sub bahasan yaitu diagram blok system, prinsip kerja, dan perancangan algoritma dari alat yang dirancang. 2.1 Diagram Blok Sistem System pengendali mesin secara remote yang dirancang terdiri dari beberapa modul terpisah yang setelah masing-masing bekerja sesuai peruntukanya, maka alat ini akan dapat difungsikan sebagai pengendali peralatan.(bisa di lihat pada gambar1) 2.1.1 Personal Computer Client Bagian ini terdiri dari satu set Personal Komputer yang dilengakpai dengan program aplikasi pengendali. Dari aplikasi program ini pemakai dapat mengendalikan peralatan pada sisi remote sesuai dengan fungsi-fungsi yang dimiliki seperti menghidupkan mesin, mematikan mesin, menyalakan dan menghidupkan mesin pada jam -jam tertentu secara otomatis (menggunakan timer), melihat kondisi mesin (mesinaktif atau tidak aktif). Aplikasi ini dilengkapi juga fungsi untuk melihat status mesin dengan bentuk kecepatan putaran mesin yang bisa dilihat pada layar monitor dengan satuan putaran per menit (Rpm). Pada program aplikasi ini setiap fungsi yang ada pada layar kendali dalam prosesnya diwakili oleh satu nilia data yang selanjutnya datadata tersebut akan dikirimkan ke sisi Komputer Remote (Server) melewati jaringan Internet.
Kata kunci : metode pengendalian, LAN, pengaman data. 1. Latar Belakang Pengembangan teknologi dewasa ini. Khususnya teknologi Komputer dan Informasi berkembang sangat pesat, dari yang sangat sederhana hingga perangkat yang sangat tinggi. Salah satu betuk kemajuan tersebut adalah system kendali peralatan yang bekerja secara elektronik. Dari bermacam - macam jenis transmisi yang dimanfaatkan untuk metode pengendalian tersebut, jaringan internet menjadi salah satu pilihan. Dengan menggunakan peralatan pengendali mesin-mesin via jalur internet pada suatu produk atau perusahaan , maka waktu dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan semakin ekonomis. Para penanggung jawab atas jalannya produksi dalam suatu pabrik tidak selalu harus mengontrol ditempat mesin itu berada, namun bisa dilakukan dimana saja di suatu wilayah yang terkoneksi dengan internet.dan jaringan(LAN) yang terdapat pada area yang berbeda. Sebagai contoh pengendalian dilakasana kan pada pusat control atau di ruang seorang manger yang bertanggung jawab atas jalannya kegiatan produksi.
86
sebagai sarana komunikasi anatara client dengan server lewat jaur public. Semua jenis modem yang digunakan pada computer yang menggunakan sistem operasi Windows dapat digunkaan seperti modem standar Hayes, ADSL (Asimetrik Digital Subcyber Line), GPRS pada telepon selular, Telepon Satelit dan Sebagainya.
Gambar 1. Blok diagram sistem pengendali
2.1.2 Personal Komputer Server Bagian ini terdiri dari satu set Personal Komputer dilengkapi dengan program aplikasi yang berfungsi menerima data perintah dan computer pengendali yang kemudian diteruskan ke modul pengendalian mesin. Selain ini program aplikasi juga dilengkapi dengan fungsi untuk mengambil data kecepatan putaran motor dari rangkaian penghitung putaran pada modul kendali, yang dilakukan secara berkala dan kontinyu setiap interval 1 (detik). Data ini kemudian dikirim ke computer pengendali yang selanjutnya ditampilkan pada layar monitor.
Gambar 2 : Konfigurasi komunikasi client – server
2.2 Prinsip Kerja Modul Alat Kendali Pada dasar nya fungsi dari modul kendali ini memiliki kemampuan yang sangat luas untuk digunakan sebagai pengendali bermacam-macam aplikasi. Secara Hardware modul ini memiliki 4 (empat) saluran untuk target pengendali dan 4 (empat) buah saluran untuk feedback berupa penghitung kecepatan putaran masing-masing motor. Sedangakan untuk berkomunikasi dengan perangkat computer (server) menggunakan port Universal Serial Bus (USB)
2.1.3 Modul Pengendali Modul pengendali ini berfungsi sebagai interface antara computer server dengan perangkat yang dikendalikan. Modul dibuat dalam bentuk sebuah board elektronik (PCB) yang di dalamnya terdiri dari chip IC ISB to Paralel, Rangkaian digital binary up counter, dan beberapa komponen pendukung lainnya yang dihubungkan langsung dengan mesin.
Aplikasi pengendali pada computer server dalam pembuatan program menggunakn bahasa pemrograman Visual Basic. Untuk memudahkan dalam melakukan disain dalam hal lalu-lintas data pengendalian antara modul hardware dengan computer, dibuat protokol komunikasi, sederhana. Tabel dibawah menunjukan protocol komunikasi untuk mengopersikan modul sebagai fungsi Input/Output dan setting hardware. Perintah-perintah ini dikirim dari client ke modul atau sebaliknya dalam bentuk format ASCII dan semua data dikirim dalam format biner.
2.1.4 Alat Komunikasi (Network Card atau Modem) Sistem komunikasi pada alat pengendali ini pada bagian client dan server dengan protocol TCP/IP. Untuk itu pada bagian Client dan Server dilengkapi dengan Network Card , sebagai alamat computer yang berfungsi penghubung antara computer client dan server.dan berfungsi sebagai identitas dari masing-masing computer. Pada system jaringan local (LAN),untuk berkomunikasi antara Client dengan server cukup menghubungkan secara langsung dengan kabel (kabel RG45). Jika system hanya terdiri dari satu buah client dan satu buah server, hubungan bisa menggunakan dengan kabel yang konfigurasinya disusun secara terbalik (cross cable). Namun jika menggunakan satu buah server dan lebih dari satu client, maka koneksi kabel menggunakan hub dengan konfigurasi kabel normal.
Tabel 1. Protokol Komunikasi Modul pengendali Command Data Function “?” Respond “USB Identity Device I?O 24f2 “A” 1 Byte Port Write to Port A Data “B” 1 Byte Port Write to Port B Data “C” 1 Byte Port Write to Port C Data “a” Respond with Read from port A 1 byte port data “b” Respond with Read from port B 1byte port data
Untuk system yang menggunakan sarana komunikasi diluar jaringan LAN maka pada kedua sisi (Client dan Server) harus dilengkapi dengan alat komunikasi tambahan berupa modem data. Modem ini berfungsi
87
“c”
“!A”
Respond with 1 byte port data 1 byte Port I/O Data
masing fungsi dan kemudian di kirim ke computer server. Data pada masing-masing aktifitas oleh protocol ini diimplementasikan ke dalam bentuk karakter ASCII yang dapat dilihat pada daftar table 2 dibawah.
Read from port C
Write to Port A Direction Register “!B” 1 byte Port I/O Write to Port B Data Direction Register “!C” 1 byte Port I/O Write to Port C Data Direction Register Dari tabel diatas dapat dilihat perintah-perintah untuk mengoperasikan modul dibuat sederhana dengan hanya memberikan atau menuliskan sebuah karakter tertentu (lajur perintah) yang masing-masing perintah memiliki fungsi tersendiri (Lajur Fungsi). Misal kita akan mengirimkan satu byte karakter strung “ON” ke port A, maka perintahnya adalah pertama kita kirim data ‘A’ diikuti karakter “ON”.
Untuk memfungsikan sistem ini bekerja sebagaimana mestinya, maka ada urutan-urutan langkah yang harus dilakukan. Pertama aplikasi program kendali pada computer server harus di aktifkan terlebih dahulu sebelum aplikasi kendali pada computer client. Ini diperlukan karena prinsip dasar kerja dari sistem adalah sisi client yang menghubungi server dan pada saat client menghubungi, posisi server harus sudah siap. Pad a menghubungi, posisi server harus sudah siap. Pada saat pengaktifan server ini dapat pula dilakukan beberapa aktifitas seperti pengecekan hardware dengan fasilitas yang di miliki oleh aplikasi server seperti men-setting line line control yang hendak dipakai dan mematikan yang tidak perlu. Setelah persiapan pada server selesai termasuk setting nomor IP, aktifkan program yang tidak perlu. Setelah persiapan pada server selesai termasuk menu login ke sistem yang diminta untuk mengisikan User Name dan Password. Password dan User name ini harus sesuai dengan user yang telah di definisikan sebelumnya.
Program aplikasi pengendali yang dibuat dan telah di instal pada komputer. Client merupakan kumpulan fungsi-fungsi kendali yang dapat dioperasikan oleh operator pada layar instrument monitor dengan mengaktifkan atau meng-cick bagian-bagian yang diinginkan. Instrument pengendali ini dapat dilihat pada gambar 3 di bawah.
Tabel 2. Protocol Komunikasi Client Server No Data Uraian Fungsi 1 $1 Tombol Mesin1 On/Off 2 $2 Tombol Mesin1 On/Off 3 $3 Tombol Mesin1 On/Off 4 $4 Tombol Mesin1 On/Off 5 $5 Set all Mesin 6 $6 Reset all Mesin 7 $7 Conect IP 8 $8 Send text chat 9 $9 Tombol Power On/Off 10 $10 Tombol Exit 11 $11 Tombol Reset Alarm 12 $12 Tombol Alarm On/Off 13 $13 Tombol Alarm Aktif Setelah aplikasi terbuka seperti terlihat pada gambar 3 pemakai harus melakukan kontak/hubungan ke server dengan cara mengisikan nama computer server atau IP address pada windows tampilan isian alamat. Kemudian tekan tombol “CONNECT” untuk menghubungkan server yang telah terinstal peralatan modul pengendali.Jika hubungan berjalan dengan baik maka akan muncul pesan “Komunikasi berhasil dengan baik dan sistem siap beroperasi”, dan jika komunikasi terputus maka muncul pesan
Gambar 3 : Panel Pengendali
Keterangan : 1. Instrument ON/OFF, 2. Tombol ON/OFF mesin 1s/d 8, 3. Status/Indikator mesin nyala atau mati, 4. Durasi timer, 5. Pilihan timer lama hidup atau mati , 6. Jam nyala atau mati mesin sesuai timer, 7. Progress timer, 8. Tombo timer On dan OFF, 9. Tombol set timer, 10. Windows penjelasan, 11. Windows chat, 12. TOmbol send chat data, 13. Tombol mengaktifkan semua mesin, 14. TOmbol dari system, 19. Penunjuk jam, 20. Penunjk tangal, 21. Windows alamat IP, Send IP. Pada saat operator melakukan pemilihan atau mengaktifkan salah satu fungsi yang berbentuk tombol, aktifitas ini diterjemahkan oleh program aplikasi sebagai data-data yang mewakili masing-
88
“komunikasi terputus”. Pada saat komunikasi berjalan dengan baik, operator dapat mengoperasikan mesin pada sisi remote sesuai dengan fungsi yang dimiliki sistem. Sistem ini didesain dengan menggunkan sarana komunikasi umum/public yang memungkinkan orang-orang yang tidak ber kepentingan atau pihakpihak yang akan merusak jalannya sisitem ini, untuk itu pada program aplikasi dilengkapi dengan sarana pengamanan data/enkripsi data yang merupakan data perintah ke server untuk menjalankan pengendalian (data-data seperti pada table 1). Enkripsi ini penting untuk terjaganya validasi data yang akan berpengatuh pada jalannya proses pengendalian.
2.3.1 program Aplikasi Cient Program aplikasi ini merupakan bagian yang penting dari sistem secara keseluruhan karena terdiri dari fungsi-fungsi control dimana pemakai dapat melakukan bagian utama dari program Program ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan sebanyak 4 (empat) buah mesin pada sisi server yaitu menghidupkan atau mematikan mesin dan menerima data feedback dari masingmasing mesin sebanyak 4 (empat) saluran berupa data kecepatan putaran motor. Pembuatan program dikelompokkan ke dalam sub-sub program untuk menangani masing-masing perintah yang terdiri pada panel pengendali dari fungsi-fungsi lain didalam sistem. Aplikasi ini terdiri dari 2 (dua) modul program atau dua windows tampilan. Pertama adalah program verifikasi identitas pengguna dan yang kedua program panel pengendali. Setiap pengguna harus terdaftar dan ter-registrasi di dalam system. Data-data pengguna di simpan dalam satu file tersendiri yang merupakan file data base yang berisi identifikasi dari pemakai berupa nama user dan dilengkapi dengan password. User ini harus di isikan ke dalam window pada saat login atau pertama kali system ini di aktifkan yang dapat di lihat pada gambar 4 di bawah.
Proses enkripsi dilakukan dengan sebuah program aplikasi meggunakan algoritma standar yang telah dipublish untuk umum yaitu Advnce Encryption Standard (AES). Algoritma ini akan mengenkripsi dan dekripsi semua lalu-lintas data anatara client dan server. Sedangkan untuk proses perancangan rangkaian elektronika yang merupakan bagian-bagian dari sistem modul hardware pengendali yang terdapat pada perangkat yang berhubungan denga server. Modul ini merupakan rangkaian terintegrasi yang menghubungkan computer server dengan peralatan yang dikendalikan yang terdiri dari beberapa bagian yang didesain menjadi satu fungsi sebagai alat perantara pengendali. Bagian utama dari modul ini adalah satu buah mini fungsi sebagai alat perantara pengendali. Bagian utama dari modul ini adalah satu fungsi sebagai alat peranatara pengendali. Bagian utama dari modul ini adalah satu buah mini board USB to Parallel yang dibuat oleh perusahaan “Elexol” ditambah dengan rangkaian elektronika pendukung lainya. Adapun bagain-bagaian dari modul SX48 buatan berikut : Mikrokontroler SX48 buatan parallax. USB to Paralel TTL untuk komunikasi antara computer dengan Microcontroller SX48 Rangkaian digital binary up counter terdiri dari beberapa komponen digital yang di fungsikan untuk menghitung kecepatan putaran mesin/motor. Terminal Input Output.
Gambar 4 : Login Pemakai
Untuk menghindari kemungkinan user yang tidak teregistrasi dapat mengoperasikan alat ini dengan melakukan login coba-coba dengan menginput ID berulang-ulang, maka jumlah maksimal kesalaha pengisian ID dibatas hanya sampai 3 (tiga) kali. Jika terjadi kesalahan memasuk kan ID sebanyak lebih dari tiga kali, maka sistem akan terkunci. Sebelum dilakukan proses pembuatan program, untuk mempermudah logika pemrograman maka proses jalannya system ini dituangkan ke dalam bentuk diagram alir (flowchart) dari langkah-langakh yang harus dilalui atau urutan bekerjanya alat ini.
2.3 Perancangan Perangkat Lunak Proses perancangan perangkat lunak merupakan bagian dari perancangan mesin secara keseluruhan berkaitan denga program yang diinstal pada computer client, server dan program yang ditanam dalam mikrokontroler. Pada program aplikasi yang di letakkan pada personal computer (client dan server)
89
Gambar 7. Diagram alir aplikasi pada server Gambar 5. Diagram alir Client
3. Pengumpulan Data dan Analisa Pada point ini akan dijelaskan mengenai pengujian dan percobaan terhadap alat yang dirancang. Pengujian terhadap alat meliputi pengukuran pada satu daya yang terdiri dari pengukuran pemkaian daya pada transformator dan pemakaian daya pada regulator, pengukuran tegangan kerja pada motor, pengujian terhadap reabilitas program. Sedangkan percobaan meliputi percobaan lab dan – percobaan diluar lab yang terfokus pada operasional alat.
2.3.2 Program Aplikasi Server Program aplikasi pada computer server berfungsi untuk menerima dan meneruskan perintah-perintah ke modul kendali yang dikirim oleh aplikasi pengendali pada computer client berupa data-data yang mewakili setiap perintah yang ada pada panel pengendali. Data yang di terima dari client berupa data yang ter-enkripsi. Untuk itu sebelum data ini diteruskan ke modul kendali maka aplikasi ini melakukan proses dekripsi agar data menjadi data asli sesuai dengan protocol komunikasi client-server.
3.1 Pengujian terhadap Rangkaian Binary Up Counter Pengujian ini untuk mengetahui dan memastikan apakah rangakian counter bekeja dengan baik atau tidak. Karena jika counter menghitung tidak benar maka penunjuk kecepatan pautar motor akan menjadi salah.
Untuk pengontrolan dan pembatasan terhadap akses penggunaan aplikasi ini pemakai harus terdaftar sebagai pemakai. Unutk itu pada saat login pemakai harus mengisis user dan password yang sesuai dengan data yang telah dimaskukkan ke dalam file computer. ID untuk pemakai dapat dirubah, dihapus dan diganti sesuai kebutuhan. Sedangkan jumlah pemakai diatasi sebanyak 10 pemakai. Pada program aplikasi pada server ini seperti hal nya program aplikasi pada client,dilengkapi juga dengan program pengamanan datang yang menggunakan enkripsi/dekripsi AES. Namun antara program pada server ini sama dan identik dengan yang berada pada client, maka penulis tidak menulis ulang source dari program AES pada sisi server.
Gambar 8, Pengujian pada Rangkaian Binary Couter
Pengcekkan dilakukan dengan menggunakan tampilan lampu LED pada masing-masing output counter sebanyak 12 buah. Dari lampu LED ini dapat dilihat proses perubahan yang terjadi pada nyala lampu setiap diberikan input clok pada is 781s93 pertama (terdiri dari 3 buah IC). Setiap diberikan input dengan sebuah clock, maka lampu akan berubah dengan konfigurasi nilai decimal tambah satu. Jika sebelumnya kombinasi bit adalah 0000 0000 0001 maak setelah mendapat masukkan clock satu kali berubah menjadi 000 000 0010.
Inti dari program aplikasi pada server ini adalah meneruskan data-data dari client kemudian mendeskripsikan data kemudian diteruskan ke modul pengendalian untuk mengendalikan mesin. Kemudian program ini juga akan mengambil data status dari masing-masing mesin kenudian dienkripsi selanjutnya dikirim ke computer client untuk selanjutnya status ini ditampilkan oleh client ke dalam panel pengendali.Alur kerja dari aplikasi pada server dapat dilihat dari diagram pada gambar 7 di bawah.
3.2 Pengujian Terhadap Reabilitas Program Pengujian terhadap reabilitas program dilakukan dengan mengukur kestabilan program ketika digunakan berdasarkan intensitas pengedalian mesin. pengendalian dilakukan secara kontinyu selama durasi waktu yang ditentukan dengan melakukan
90
Pengujian kedua juga dilakukkan seperti pada percobaan pertama namun menggunakan saran komunikasi kabel langsung dan dapat dilihat pada table 4.di bawah ini.
pengendalian tahap melakukan test terhadap alat. Proses dilakukan dengan dua kali pengujian. Pengujian pertama dilakukan dengan menggunakan sarana komunikasi jaringan Local Area Network dan yang kedua dilakukan dengan menggunakan saluran kabel langsung dengan konfigurasi cross cable. Hasil pengujian pertama dapat dilihat pada table 3.dibawah ini.
Tabel 4. Hasil Pengujian Reabiltas Program via Kabel Intensitas Penggunaan 1 3x nyala dan mati 5x nyala dan mati 7x nyala dan mati 10x nyala dan mati 15x nyala dan mati
Tabel 3. Hasil Pengujian Reabilitas program Via Jaringan Intensitas
Fungis Kirim
Fungsi Baca
Fungis Timer
Fungsi Timer
Keterangan
Penggunaan
Perintah
Counter
“On”
“Off”
1
2
3
4
5
6
3x nyala dan mati
berfungsi
berfungsi
berfungsi
berfungsi
stabil
5x nyala dan mati
berfungsi
7x nyala dan mati
berfungsi
berfungsi
berfungsi
berfungsi
stabil
10x nyala dan mati
berfungsi
berfungsi
berfungsi
berfungsi
stabil
Fungis Kirim Perintah 2 berfungsi
Fungsi Baca Counter 3 berfungsi
Fungis Timer “On” 4 berfungsi
Fungsi Timer “Off” 5 berfungsi
Keterangan
berfungsi
berfungsi
berfungsi
berfungsi
stabil
berfungsi
berfungsi
berfungsi
berfungsi
stabil
berfungsi
berfungsi
berfungsi
berfungsi
stabil
berfungsi
berfungsi
berfungsi
berfungsi
stabil
6 stabil
Dari hasil pengujian di dapatkan hasil selalu stabil pada saat jaringan komunikasi kondisinya baik sehingga dapat disimpulkan bahwa secara fungsi program alat ini berjalan dengan baik. berfungsi
berfungsi
berfungsi
stabil
3.3 Percobaan Operasional Alat Percobaan terhadap opersional dilakukan dengan cara menggunakan sistem pengendali ini untuk menjalankan mesin berupa motor pengganti dengan 4 (empat) buah motor dc dan 4 (empat) buah rangkaian logika penghitung kecepatan putaran dari motor tersebut. Percobaan dilakukan dengan bermacammacam fornasi yang bisa di lihat pada table 5 dibawah ini. Tabel 5. Hasil Uji Coba Operasional
15x nyala dan mati
berfungsi
berfungsi
berfungsi
berfungsi
no 1
Penyalaan ke 12 hubungan berhenti
2 3 4 5
Dari hasil pengujian di dapatkan hasil yang tidak stabil yaitu pada pengujian terhadap 15 x nyala dan mati secara berturut-turut. Pada 15 x nyala dan mati berturut-turut didapatkan gangguan pada jalur komunikasi menggunakan sarana LAN setelah dilakukan reset hubungan dapat dilakukan kembali dan alat kembali normal. Sehingga didapatkan hasil pengujian bahwa tingkat reabilitas program dapat mencapai kestabilan sampai nyala dan mati 10 kali secara berturut-turut, selebihnya mesin dapat di reset untuk kembali berjalan normal jika terjadi gengguan komunikasi.
6 7
MESIN1
MESIN2
MESIN3
MESIN4
durasi 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit
keterangan berhasil berhasil berhasil berhasil berhasil berhasil berhasil
Pada percobaan pertama sampai dengan ke-empat dengan konfigurasi mesin nyala/aktif bergantian dalam durasi waktu masing-masing 5 (lima) menit di dapatkan hasil yang baik. Hasil pengendalian meliputi kestabilan sistem, reabilitas program aplikasi baik pada sisi Client maupun Server, daya tahan modul hardware kendali dan hasil pengukuran terhadap kecepatan putaran mesin.
91
Pada percobaan ke-lima dan ke-enam dengan konfigurasi setiap percobaan mengaktifkan 2 (dua) buah mesin bersamaan. Dengan konfigurasi ini dengan asumsi pemakaian daya bertambah dua kali dan tingakt kerumitan program untuk mengatur pengendalian semakin rumit. Hasil yang diperoleh dalam durasi 5 (lima) menit diperoleh hasil yang baik. Pada percobaan ke lima dengan konfigurasi maksimal dimana ke-empat mesin berjalan bersamaan mendapatkan hasil yang memuaskan. Sehingga dapat di katakan bahwa mesin yang dirancang dapat menjakankan fungsinya dengan benar dan mengirimkan via transmisi baik melalui hubungan langsung kabel dan jaringan LAN berjalan dengan baik.
5. Daftar Pustaka [1] jurnal aititation, saputra agung, dkk. pengendalian mesin produksi secara remote jaringan Universitas Pancasila. Jakarta
[2] Edhy Sutanst, 2005, Komunikasi Dat dan Jaringan Komputer. [3] H.M Deitel, P.J Deitel anda T.R Nieto, Visual Basic 6 : How To Program, [4] Malvino, 1998, prinsip-prinsip Elektornik. Nailll Mansfield, partical TCP/IP : Mendesain, menggunakan dan Trouble Shooting Jaringan. [5] Robert L. Shrader, 2000, Komunikasi Eketronikka, Edisi Kelima. STT TELKOM, 2003, Modul prektek Microcontroller, Bandung.
4. Kesimpulan Perancangan alat pengendali mesin malalui jaringan internet berhasil dibuat dan telah malalui tahapan – tahapan pengujian dan percobaan. Dari hasil peracangan, pengujian dan percobaaan terhadap alat ini didapatkan kesimpulan. 1.
2.
3.
4.
5.
Sistem melalui sarana
www.elexol.com/USB to parallel www.ftdichip.com/Datsheet www.Parallax.com/Datasheet .
Perancangan pengendalian mesin malalui jaringan internet berhasil dibuat dan dapat digunakan sesuai dengan fungsinya yaitu utnuk mengendalikan pemakaian mesin secara remote. Kemampuan alat ini adalah mampu menghidupkan dan mematikan mesin lewat jaringan internet serta dapat menghitungkan kecepatan putaran motor pada mesin yang dikendalikan. Hasil pengujian perangkat keras berupa rangkaian binary up counter berhasil baik dan dipastikan bagian ini mampu melakukan penghitungan terhadap putaran motor. Hasil pengujian terhadap perangkat lunak memberikan bukti bahwa program yang dibuat dapat digunakan dengan fungsi dari pengendalian mesin. Hasil percobaan opersional alat ini menunjukan bahwa sistem pengendalian yang dibuat sudah cukup memenuhi syarat untuk untuk diaplikasikan penggunaan sebenarnya yang disesuaikan dengan keperluan.
92