SISTEM KONTROL PENJADWALAN PERSEWAAN PERALATAN PESTA MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY M. Misdram Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Informatika Universitas Yudharta Pasuruan
ABSTRAK Persaingan usaha saat ini sangat lumrah, kita di tuntut untuk lebih professional dalam melayani pelanggan. Penjadwalan secara manual sering kali terdapat permasalahan, sehingga proses pelayanan pada pelanggan terhambat dan tidak efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk penyelesaian masalah penjadwalan pada CV.Garuda sehingga dapat memberikan pelayanan jasa secara cepat dan tepat terhadap para pelanggan. Metode yang digunakan dalam sistem kontrol penjadwalan ini menggunakan Algoritma Greedy. Algoritma Greedy adalah salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk mendapatkan solusi terbaik, dengan cara memaksimalkan kontrol penjadwalan peralatan pesta meliputi waktu dan stok barang yang akan disewakan. Dengan sistem ini maka sistem pelayanan dalam persewaan peralatan pesta menjadi mudah dan mengurangi kesalahan penjadwalan, sehingga cepat dalam memutuskan penjadwalan pada pelanggan. Kata kunci : Sistem, Penjadwalan, Peralatan Pesta, Algoritma greedy
I.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika saat ini semakin mempermudah setiap penggunanya dalam mengakses layanan informasi. Layanan informasi ini memberikan kemudahan bagi pengguna dalam memperoleh informasi dengan cepat, serta dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Termasuk layanan hiburan untuk masyarakat (Adi Cahyo Purnomo,2011). Persaingan usaha di masa ini sangatlah lumrah, begitu juga dengan usaha jasa persewaan peralatan pesta. Kita dituntut untuk memberikan pelayanan yang sangat memuaskan, 19 |
ramah dan profesional bagi para pelanggan kita, agar terbentuk sebuah komunikasi yang harmonis antara penyedia jasa dengan pelanggan. CV Garuda adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa persewaan peralatan pesta, perusahaan ini adalah milik pondok pesantren Ngalah Sengonagung Purwosari Pasuruan, yang di kelola oleh biro perlengkapan pusat putra. Sistem kepemimpinannya pun secara estafet, pada dasarnya peralatan yang dimiliki oleh CV Garuda dulunya hanya dipergunakan untuk kepentingan pesantren saja, tetapi seiring dengan perkembangan jaman dan atas permintaan beberapa pihak sekaligus bertindak sebagai konsumen, akhirnya CV Garuda dikenal banyak orang,
sehingga menjadi jasa persewaan peralatan pesta yang bisa melayani secara umum, Sehingga pengelola harus terus memperbaiki kualitas peralatan yang dimiliki oleh CV Garuda agar dapat melayani pelanggan dengan efektif dan efisien, dengan demikian penulis melakukan penelitian ini dengan harapan agar CV Garuda dapat melakukan perbaikan dalam hal sistem penjadwalan persewaan peralatan pesta. Algoritma greedy merupakan salah satu dari sekian banyak algoritma yang sering di pakai dalam implementasi sebuah system atau program yang menyangkut mengenai pencarian “optimasi” Dalam kehidupan sehari hari, banyak terdapat persoalan yang menuntut pencarian solusi optimum. Persoalan tersebut dinamakan persoalan optimasi (optimization Problems). Persoalan Optimasi adalah persoalan yang tidak hanya mencari sekedar solusi, tetapi mencari solusi terbaik. Algoritma Greedy adalah salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk mendapatkan solusi terbaik dan merupakan algoritma yang paling populer dalam hal ini. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilaksanakan penelitian tentang Sistem Kontrol Penjadwalan Peralatan Pesta Menggunakan Algoritma Greedy. II. TINJAUAN PUSTAKA Aspek Dasar Sistem Komputerisasi Yang diartikan sebagai aspek dasar sistem komputerisasi adalah fasilitas-fasilitas yang secara prinsipil harus ada apabila suatu usaha memasuki langkah maju dengan menggunakan peralatan komputer sehingga alat bantu dalam pengolahan data atau pengolahan informasi. Adapun aspek yang terdiri dari komputerisasi adalah sebagai berikut: 20 |
1) Aspek teknis, yang terdiri dari: a) Perangkat Keras (Hardware) Perangkat Keras (Hardware) adalah komponenkomponen yang membentuk suatu sistem komputer yang berhubungan dengan peralatan atau komponen lainnya, sehingga memungkinkan komputer dapat melakukan tugasnya. Umumnya peralatan tersebut harus terdiri dari tiga jenis, yaitu Perangkat Masukan (Input Device), Perangkat Pengolahan (Processor), dan Perangkat Keluaran (Output Device). b) Perangkat Lunak (Software) Perangkat Lunak (Software) merupakan sistem prosedur dalam bentuk program yang dibuat oleh software house untuk memperlancar jalannnya komputer, terdiri dari sistem program dan user program. Dengan kata lain, perangkat lunak adalah seluruh fasilitas dari suatu sistem pengolahan data yang bukan merupakan peralatan komputernya atau merupakan suatu susunan instruksi yang harus diberikan kepada unit pengolahan data agar komputer dapat menjalankan pekerjaannya sesuai yang dikehendaki. Perangkat Manusia / Tenaga Pelaksana (Brainware) Perangkat Manusia / Tenaga Pelaksana (Brainware) adalah faktor manusia yang memiliki latar belakang pendidikan teknis
komputer yang dapat menangani pengolahan komputer maupun pengembangannya dan diberikan menurut keahliannya, seperti Sistem Analis, Programmer dan Operator. Ketiga komponen kumputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan. Hardware tanpa ada Software maka tidak akan berfungsi seperti yang diharapkan, hanya akan berupa benda mati saja karena Software yang akan mengoperasikan Hardware. Hardware yang saling didukung oleh Software juga tidak dapat berfungsi kalau tidak ada manusia yang mengoperasikannya. Oleh karena itu, komponen komputer tersebut harus saling menggantungkan satu sama lain. 2) Aspek Non Teknis Dukungan manajemen merupakan aspek non teknis yang pada dasarnya adalah sistem komputerisasi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi / badan usaha untuk pengolahan informasi bagi kepentingan manajemen dalam rangka pengambilan keputusan, berarti tidak adanya atau kurangnya dukungannya dari para pemimpin / manajer suatu organisasi yang bersangkutan akan sia-sia. Database Management System (DBMS) Basis data (database) merupakan kumpulan dari data 21 |
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan sebagai perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi pemakai. Penerapan Database dalam Sistem Informasi disebut dengan Database System. Database Management System (DBMS) merupakan suatu alat barbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data yang bertujuan untuk menciptakan keadaan yang mudah dan efisien dalam pemakaian dan penyimpanan data. Dua tujuan utama dalam konsep database adalah meminimumkan pengulangan data dan mencapai indepedensi data. Set program pengelola merupakan satu paket program yang akan dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan atau perekaman informasi dan pengambilan atau pembacaan informasi kedalam database. Adapun tujuan dari pengolahan data yang dilakukan adalah untuk menghasilkan suatu keluaran (output) yang nantinya dipergunakan sebagai dasar untuk pengambilan suatu keputusan informasi. Jasa (Persewaan)
Schneider (2004) menegaskan bahwa manajemen jasa merupakan bidang multi-disiplin praktik dan riset berkenaan dengan kualitas jasa. Bidangbidang terkait di dalamnya mencakup pemasaran jasa, manajemen operasi jasa, dan manajemen sumber daya manusia jasa. Schneider (2004) menekankan bahwa pemasaran jasa berfokus pada pelanggan dan atribut jasa, manajemen operasi jasa berfokus pada proses penyampaian jasa, sedangkan manajemen sumber daya manusia jasa berfokus pada karyawan penyampaian jasa (human service delivers). (Tjiptono dan Chandra 2005) Manajemen jasa pada hakikatnya berfokus pada pemahaman atas cara-cara mengelola bisnis dalam konteks kompetisi jasa, di mana jasa (dalam pegertian luas) merupakan kunci sukses dalam memenangkan pelanggan. Secara lebih spesifik, Gronroos (2000) mendeskripsikan empat elemen utama manajemen jasa. Pemahaman atas nilai-nilai yang didapatkan pelanggan melalui proses konsumsi atau penggunaan penawaran organisasi dan pemahaman atas kontribusi jasa/layanan, baik secara terpisah maupun terintegrasi dengan informasi, barang fisik atau bentuk tangible lainnya, terhadap nilai-nilai pelanggan; pemahaman atas persepsi pelanggan terhadap kualitas total dalam relasi pelanggan yang memfasilitasi nilainilai tersebut dan dinamika persepsi pelanggan sepanjang waktu. Pemahaman atas kemampuan organisasi (SDM, teknologi, sumber daya fisik, sistem dan pelanggan) dalam menghasilkan dan menyampaikan nilai dan persepsi kualitas tersebut.
22 |
Pemahaman atas cara mengembangkan dan mengelola organisasi dala rangka mewujudkan nilai dan persepsi kualitas yang diharapkan. Pengoperasian organisasi sedemikian rupa sehingga nilai dan persepsi kualitas yang diharapkan bisa diwujudkan dan tujuan semua pihak yang terlibat (organisasi, pelanggan dan pihakpihak lain) dapat dicapai. (Tjiptono dan Chandra 2005) Dengan demikian, manajemen jasa berfokus pada identifikasi nilai-nilai dan persepsi kualitas yang diharapkan pelanggan dalam kompetisi jasa, pemahaman atas proses penciptaan dan penyampaian nilai dan kualitas tersebut, serta pegelolaan sumber daya organisasi dalam rangka mewujudkan kriteria nilai berbasis jasa tersebut. Perspektif manajemen jasa menuntut perubahan fokus manajerial dalam aspek-aspek tersebut : a)
Dari nilai berbasis produk (productbased value) menjadi nilai total (total value) dalam relasi pelanggan.
b)
Dari transaksi jangka pendek menjadi relasi jangka panjang.
c)
Dari kualitas produk inti (kualitas teknis hasil barang atau jasa) menjadi total customer perceived quality terhadap relasi pelanggan berkesinambungan.
d)
Dari produk solusi teknis (atau kualitas teknis produk atau jasa) sebagai proses kunci dalam organisasi menjadi pengembangan total perceived quality and value sebagai proses kunci.
Algoritma Greedy Dalam kehidupan sehari hari , banyak terdapat persoalan yang menuntut pencarian solusi optimum. Persoalan tersebut dinamakan persoalan optimasi (optimization Problems). Persoalan Optimasi adalah persoalan yang tidak hanya mencari sekedar solusi, tetapi mencari solusi terbaik. Solusi terbaik adalah solusi yang memiliki nilai minimum atau meksimum dari sekumpulan alternatif solusi yang mungkin. Algoritma Greedy adalah salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk mendapatkan solusi terbaik dan merupakan algoritma yang paling populer dalam hal ini. Secara Harfiah Greedy artinya rakus atau tamak, sifat yang berkonotasi negatif. Orang yang memiliki sifat ini akan mengambil sebanayak mungkin atau mengambil yang paling bagus atau yang paling mahal. Sesuai dengan arti tersebut, Prinsip Greedy adalah take what you can get now. Dalam kehidupan sehari hari Greedy dapat digunakan dalam masalah seperti : a. b.
Memilih beberapa jenis investasi Mencari jalur tersingkat
Ada juga yang dapat dilakukan algoritma ini dalam sesuatu yang biasa dilakukan mesyarakat modern, yaitu memilih spesifikasi komputer yang terbaik dengan budget maksimum tertentu seperti yang akan dibahas dalam makalah ini. Definisi Algoritma Greedy Algoritma Greedy membentuk solusi langkah per langkah (step by step). Terdapat 23 |
banyak pilihan yang perlu di eksplorasi pada setiap langkah solusi, karenanya pada setiap langkah harus dibuat keputusann yang terbaik dalam menentukan pilihan. Keputusan yang telah diambil pada suatu langkah tidak dapat diubah lagi pada langkah selanjutnya. Sebagai contoh, jika kita manggunakan algoritma Greedy untuk menempatkan komponen diatas papan sirkuit, sekali komponen telah diletakkan dan dipasang maka tidak dapat dipindahkan lagi. Pada setiap langkah diperoleh optimum lokal. Bila algoritma berakhir, kita berharap optimum lokal menjadi optimum global. Skema umum Algoritma Greedy Algoritma greedy disusun oleh elemen-elemen berikut: a.
Himpunan kandidat. Berisi elemen-elemen pembentuk solusi. b. Himpunan solusi Berisi kandidat-kandidat yang terpilih sebagai solusi persoalan. c.
Fungsi seleksi function)
(selection
Memilih kandidat yang paling memungkinkan mencapai solusi optimal. Kandidat yang sudah dipilih pada suatu langkah tidak pernah dipertimbangkan lagi pada langkah selanjutnya.
d.
Fungsi kelayakan (feasible) Memeriksa apakah suatu kandidat yang telah dipilih dapat memberikan solusi yang layak, yakni kandidat tersebut bersama-sama dengan himpunan solusi yang sudah terbentuk tidak melanggar kendala (constraints) yang ada. Kandidat yang layak dimasukkan ke dalam himpunan solusi, sedangkan kandidat yang tidak layak dibuang dan tidak pernah dipertimbangkan lagi.
e.
mendapat performa optimum dan tidak melebihi budget maksimum yang tersedia. 4) Fungsi obyektif: Budget maksimum yang tersedia. III. METODE PENELITIAN Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Garuda Sengonagung Purwosari Pasuruan. Penulis memilih tempat penelitian tersebut karena masih berada dalam lingkungan yayasan Darut Taqwa, sehingga kontribusinya akan kembali bermanfaat bagi Darut Taqwa.
Fungsi obyektif Analisis Kebutuhan Sistem Yaitu fungsi yang memaksimumkan atau meminimumkan nilai solusi (misalnya panjang lintasan, keuntungan, dan lain-lain). Contoh pada masalah Pemilihan Processor, berdasarkan benchmark elemen-elemen algoritma greedy-nya adalah: 1) Himpunan kandidat: himpunan hardware yang terdiri dari Processor, Memory dan Graphic card. 2) Himpunan solusi: Kombinasi Processor , Memory dan Graphic card dengan Benchmark terbaik namun dengan total harga yang tidak melebihi budget maksimum. 3) Fungsi seleksi: Seleksi Processor, Memory dan Graphic card agar
24 |
Kebutuhan perangkat lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi ini adalah : Tabel 4.1 Lunak No.
Kebutuhan
Software
Perangkat Fungsi
1
Windows 7
Sebagai system operasi
2
Ms. Visual Sebagai bahasa Studio 2008 pemrograman
3
MySQL
Sebagai database
4
Navicat
Sebagai manajemen basis data
4.3.1 Kebutuhan Perangkat Keras yang
Komputer perangkat keras diperlukan untuk
membangun dan sistem ini adalah : a.
menjalankan
Komputer minimal dengan spesifikasi minimal: 1) Processor : Pentium IV 2) RAM : 1 GB 3) Hard Drive : 150 GB 4) Graphic Card : on-board
b.
Perangkat input/output: 1) Mouse dan keyboard 2) Monitor 3) Printer 4) Cpu
4.1 Sistem Kontrol Penjadwalan Sistem kontrol penjadwalan persewaan peralatan pesta yang akan dirancang adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi kebutuhan data yang akan dijadikan sebagai data master bisa dipergunakan untuk kebutuhan sistem. b. Membuat alur berjalannya sistem. c. Merancang design-design yang akan digunakan untuk mendukung berjalannya sistem dari sistem kontrol data persewaan peralatan pesta d. Uji coba program.
25 |
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Perancangan Sistem dan Desain Aplikasi Sistem ini adalah untuk memudahkan sebuah perusahaan jasa persewaan peralatan pesta dalam mengatur penjadwalan persewaan agar dapat lebih efisien dalam melayani pelanggan. Acuan yang dipakai adalah jarak antara pelanggan dengan cabang perusahaan yang ada di beberapa wilayah, dan juga dengan mengatur keluar masuk barang yang di sewa. Keluaran dari sistem ini adalah berupa informasi persediaan barang dan juga menentukan cabang perusahaan yang peling dekat dari pelanggan. Merancang DFD (Data Flow Diagram) Diagram alur data merupakan gambaran sistem secara logika yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau yang baru akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan. Maka sistem yang telah dirancang dapat diterapkan dalam alur – alur data dengan bentuk diagram alur data (data flow diagram ). Perancangan ini dilakukan sebelum mendesain interface sistem seperti pembuatan diagram alir sistem, pembuatan relationship data pada database. Gambaran kerja sistem dijelaskan secara detail melalui Data Flow Diagram (DFD) Gambaran kerja sistem secara global dapat dibuat sebagai berikut :
Gambar 5.1 Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem (Bin Ladjamudin, 2005: 64). Diagram konteks berfungsi menggambarkan hubungan antara entitas luar, berupa masukan dan keluaran sistem. Dari Gambar 5.3 Diagram Konteks dapat dilihat hanya terdapat sebuah entitas luar, yaitu user. User termasuk source terminal yang memberikan masukan ke sistem dan juga merupakan sink terminal yang menerima keluaran dari sistem.
Gambar 5.2 DFD Level 0
26 |
Diagram Nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsifungsi utama atau proses yang ada, aliran data dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya/ digambarkannya data store yang digunakan (Bin Ladjamudin, 2005: 64). DFD level 0 yang digambarkan seperti gambar di atas terdiri dari atas empat proses, yaitu proses input data barang, input data pemesan, informasi penjadwalan dan laporan. Desain dan Skema Database Database adalah sekumpulan data store (bias dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan sekunder lainnya. Database terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dimana masing-masing user (baik menggunakan teknik pemrosesan yang bersifat batch atau on-line) akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan user lain dapat juga menggunakan data tersebut dalam waktu yang bersamaan. Dalam pembuatan program ini dibutuhkan desain database untuk menyimpan data yang akan digunakan dalam proses aplikasi. Desain database ini menjelaskan tabel-tabel yang akan digunakan. Berikut adalah tabel yang akan
digunakan untuk proses sistem kontrol penjadwalan,
id_pemesan, id_barang, identitas pemesan, lokasi dan juga waktu acara Tabel 5.3 Tb_persewaan
Gambar 5.3 ERD Sistem Kontrol Penjadwalan Persewaan a.
Tabel Barang Tabel Barang merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan data persediaan barang yang disewakan, yang meliputi Id_barang, Nama barang, Satuan, dan Stok. Tabel 5.2 Tb_barang
Field No. name 1.
2.
Key
Id barang Nama barang
Pk
-
Data type Text
Text
Field size
Data Key type
Field size
1.
Id pemesan
Pk
Text
20
2.
Id barang
Pk
Text
20
3.
Nama pemesan
Text
20
4.
Alamat Pemesan
Text
20
5.
No telepon
Text
20
6.
Lokasi acara
Text
20
7.
Jenis acara
Text
20
8.
Tgl acara
Time -
9.
Tgl selesai acara
20 mulai
20
3.
Satuan
-
Text
20
4.
Stok
-
Text
20
b. Tabel Persewaan Merupakan table yang digunakan untuk memroses transaksi persewaan dari calon pelanggan, entitas dari table persewaan meliputi 27 |
No. Field name
Time -
Mendesain interface proses inputan (Masukan) data Masukan/ Inputan merupakan awal dimulainya proses pengolahan data. Bahan mentah dari informasi merupakan data yang muncul/terjadi dari berbagai(seluruh) transaksi yang
dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang. Data-data transaksi akan menjadi masukan bagi sistem informasi. Hasil dari sistem informasi yang diperoleh tidak akan menyimpang dari data yang dimasukkan. Kualitas masukan menentukan kualitas keluaran. Sampah yang masuk, sampah pula yang akan keluar (garbage in garbage out). Supaya tidak dihasilkan sampah, maka data masukanpun harus dibuat sedemikian rupa sehingga bukan merupakan sampah, sehingga dalam pembuatan rancangan masukan, formulir data masukan tersebut harus dibuat sedemikian rupa. Desain interface proses inputan (masukan) data ini digunakan untuk memasukan data – data yang diperlukan. Adapun rancangan desain inputan dalam sistem ini dapat di gambarkan sebagai berikut.
Loka si acara Jenis acara
Nam a peme san Ala mat
Tgl mula i
Data grid view Tgl seles ai
No. Telp
Gambar 5.5
si ed ha m it pu pa s n Rancangan input data
persewaan Mendesain interface output keputusan yang telah dihasilkan Desain interface output keputusan ini digunakan untuk mengetahui hasil dari inputan yang telah dilakukan sebelumnya. Form Laporan Data Barang
LAPORAN DATA BARANG
Id barang
Satuan
Id peme sana n
a.
a. Form Input data barang
Nama Barang
b. Form data transaksi persewaan
si m pa n
ed it
ha pu s
Stok
Data Barang Data grid view
Gambar 5.6 Rancangan laporan data barang Gambar 5.4 Rancangan input data barang 28 |
Form di atas berisi semua data barang yang akan di sewakan kepada para pelanggan. Form Laporan Data Pemesanan
c.
Form Laporan Keseluruhan Transaksi LAPORAN
LAPORAN DATA PEMESANAN
Data
Gambar 5.9 Rancangan laporan keseluruhan penjadwalan Data Pemesanan
Gambar 5.7 Rancangan laporan data pemesanan
b.
LAPORAN DATA Form Laporan Informasi INFORMASI Penjadwalan PENJADWALAN
Data Informasi Penjadwalan
Gambar 5.8 Rancangan laporan data penjadwalan
29 |
Implementasi Sistem Tahap Implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal kedalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya, lalu mengimplementasikan sistem yang baru tersebut kedalam salah satu bahasa pemrograman yang paling sesuai. Pada tahap ini juga harus dijamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah pembuatan program dan test data, pelatihan dan penggantian sistem. Implementasi Program Sistem Kontrol Penjadwalan Persewaan Peralatan Pesta ini merupakan Program yang mempunyai beberapa form diantaranya yaitu form input (masukan) dan form output (keluaran). Implementasi Database Database merupakan sekumpulan data yang saling berintegrasi satu sama lain dan terorganisasi berdasarkan sebuah skema atau stuktur tertentu dan
tersimpan pada sebuah hardware computer. Dalam penerepannya, sistem control penjadwalan peralatan pesta ini menggunakan database My SQL yang diberi nama db_persewaan dengan dua tabel didalamnya. Tabel pertama dengan nama tb_barang, adapun perincian dari tb_barang seperti pada Tabel 5.2 Tb_Barang. Sedangkan untuk tabel kedua dengan nama tb_persewaan dalam hal ini perinciannya tergambarkan pada Tabel 5.3 Tb_Persewaan. Pemeliharaan Sistem Untuk membuat system yang baik dan bebas dari masalah maka perlu dilakukan pemeliharaan sistem. Pemeliharaan pada sistem yaitu pemeliharaan pada software. Pengujian Untuk melakukan pengujian Sistem control penjadwalan ini dilakukan dengan cara memasukkan data pelanggan yang akan di jadwalkan berdasarkan tanggal mulai acara dan tanggal selesai acara. Dengan menggunsksn Algoritma greedy, sistem akan memeriksa berdasarkan tanggal tersebut apakah terdapat jadwal yang sama ataupun tidak. Berikut adalah hasil dari implementasi sebuah sistem terhadap bahasa pemrograman sehingga menjadi sebuah aplikasi.
Gambar 5.10 Tampilan Menu Utama Aplikasi 30 |
Gambar 5.13 merupakan tampilan awal dari aplikasi ini, disini terlihat ada dua menu didalamnya yang dapat digunakan oleh user untuk mengolah data. Menu yang tersaji meliputi main user berfungsi untuk membedakan user yang menggunakan aplikasi ini, main barang berisi data barang yang akan disewakan, main jasa adalah form proses transaksi persewaan yang berisi inputan data pelanggan dan data barang yang akan di sewa, info jadwal sebagai laporan keseluruhan persewaan yang sedang atau sudah terlaksana, data barang berisi laporan kereluruhan barang yang tersedia. Di sertakan pula tampilan tanggal dan waktu. Untuk menghias tampilan form menu utama pada sistem ini.
Gambar 5.11 Inputan Data Barang Selanjutnya terdapat inputan data barang yang berfungsi untuk memasukkan data-data persediaan barang yang dapat di akses dalam aplikasi ini. Inputan data barang berisi id barang, nama barang, satuan dan stok.
dari data base barang yang sudah tersimpan sebelumnya. Cara memilih barang yang di maksud dengan klik 2x pada barang yang di inginkan.
Gambar 5.12 Inputan Data Pemesanan Form di atas merupakan inti dari proses input transaksi antara user dengan pelanggan, dimana akan memunculkan hasil dari penjadwalan. Input data pemesanan meliputi identitas pelanggan dan tanggal acara.
Gambar 5.13 Menu Kontrol Penjadwalan Menu kali ini berisi penginputan macam – macam barang yang akan di sewa oleh pelanggan yang data pelanggannya sudah di inputkan terlebih dahulu seperti gambar di atas, dengan tombol cari user dapat memilih langsung barang yang akan di inputkan.
Gambar 5.15 Laporan Penjadwalan Laporan penjadwalan berfungsi sebagai form acuan barang apa saja yang akan di sewa oleh pelanggan yang sudah tertera di atas, sehingga mengurangi kesalahan dalam penjadwalan.
Gambar 5.16 Laporan Data Barang Laporan data barang berisi keseluruhan peralatan pesta yang akan disewakan yang meliputi kode barang, nama barang, satuan, dan stok, laporan data barang nantinya juga akan berfingsi sebagai inventaris perusahaan perusahaan jasa yang bersangkutan. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari Penelitian ini adalah, dengan Sistem Kontrol Penjadwalan Peralatan Pesta yang menggunakan Algoritma Greedy ini mempermudah CV. Garuda untuk menjadwalkan peralatan pesta.
Gambar 5.14 List barang Setelah user memilih tomol cari, maka akan muncul List barang yang tersedia, adapun List barang ini di ambil 31 |
SARAN Penulis menyarankan bahwasannya sistem ini masih perlu dikembangkan lagi
karena penulis masih kurang kemampuan dalam membangun aplikasi ini.
Bisnis, P.T. ELEX Komputindo, Jakarta: 1995
Pada aplikasi ini terdapat kekurangan tentang pengembalian barang yang sudah selesai di sewa masih di inputkan secara manual. Penulis berharap pada penelitian selanjutnya bisa di kembangkan secara otomatis.
McLeod Jr.R. 1996. Sistem Informasi Manajemen, Jilid 1, edisi Bahasa Indonesia.
Segala sesuatu memang tidak ada yang sempurna dan tidak lepas dari kelemahan. Demikian pula program aplikasi yang kami susun ini, dimana masih ada kekurangan dan kelemahan. Penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk dapat menghasilkan suatu program aplikasi yang lebih baik dan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Media
Terjemahan Teguh,H. Prenhallindo, Jakarta. Teodore, Robertus. 2011. Algoritma Greedy untuk Penjadwalan Penerbangan di Gerbang – gerbang Bandara. Makalah IF3051 Strategi Algoritma Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung. Bandung. 8 Desember 2011. Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius. (2005). Service Quality and Satisfaction. Andi Yogyakarta, Yogyakata.
DAFTAR PUSTAKA Ardiansyah.2010.Implementasi Alforitma Greedy untuk melakukan graph coloring. Jurnal Informatika Vol 4. No. 2. Dr. Ir. Harijono Djojodihardjo, Pengantar Sistem Komputer, Erlangga, Bandung: 1984 Fathansyah, Ir, 2002, “Basis Data”, Informatika, Bandung Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1, PT Pustaka Binamas Pressindo, Jakarta: 1991 Indrajit, 2001, Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi Object. Bandung, Informatika. Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta. Andi. Lani Sidharta, Pengantar Sistem Informasi
32 |
Purnomo, Adi Cahyo. 2011. Implementasi Algoritma Greedy Pada Layanan Taksi Wisata berbasis Web. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember,Kampus ITS,Surabaya. Panggabean. Henry P. 2005. Penjadwalan Job Shop Statik dengan Algoritma Tabu Search. INTEGRAL, Vol 10 No.1, Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika Universitas Katolik Parahyangan Bandung.Maret 2005 Robert G Murdick, dkk, Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern, Jakarta : Erlangga, 1991. Skema umum Algoritma Greedy. http://www.ittelkom.ac.id/staf/zka/Materi %20Desain%20Analisis%20Algorit ma/M09Algoritma%20Greedy.pdf. Dikunjungi tanggal 30 Juli 2003. Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra, 2005. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta.Andi.