SISTEM INFORMASI KESEHATAN IBU, ANAK DAN PASANGAN USIA SUBUR UNTUK MEMONITORING KESEHATAN IBU DAN ANAK (Studi Kasis : Rumah Sakit Bersalin Permata Adinda)
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Erna Sulistiani 09.12.3510
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
INFORMATION SYSTEM OF MATERNAL, CHILDREN, AND FERTILE COUPLE TO MONITOR MATERNAL AND CHILD (Case study : Permata Adinda Maternity Hospital) SISTEM INFORMASI KESEHATAN IBU, ANAK DAN PASANGAN USIA SUBUR UNTUK MEMONITORING KESEHATAN IBU DAN ANAK (Studi kasus : Rumah Sakit Bersalin Permata Adinda) Kusrini ______________________________ Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Health is a state of well being of body, soul and social life that allows everyone to be socially and economically productive. Maternal and child health is very important to be maintained and monitored, given the mother and child is very risky terhada disease. Pregnant women and babies need adequate nutrition and there are also changes in pregnant women progesterone and estrogen change. Permata Adinda maternity hospital is a hospital that serves the public health, especially of mothers and children. However, Permata Adinda maternity hospital still uses a manual information system. This, midwife led to the employment rate is high. For continuity and smooth service in Permata Adinda hospitals, required systems, computer-based health information. The old system should dikermbangkan to achieve appropriate health information systems. In pencapainya, using various methods of research, such as data collection, analysis, and system design flow, system design, coding, and testing. With the system of maternal and child health information is the work of midwives in patients compaction process and reporting easy and fast, patients also receive care and handling is fast and accurate and the level of data security can be higher. Keywords: Information systems, database health, maternity hospital
1.
Pendahuluan Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan atau perawatan termasuk di dalamnya pemeriksaan kehamilan dan persalinan. Seorang ibu hamil harus diperhatikan kesehatannya dengan khusus karena berbagai macam alasan. Contohnya selama kehamilan ibu membutuhkan asupan zat makanan bergizi, ibu hamil juga mengalami perubahan hormon baik itu progesteron maupun estrogen yang menyebabkan peningkatan resiko terjadinya pembengkakan gusi maupun pendarahan pada gusi. Infeksi pada gigi ibu hamil bisa menginfeksi janin dalam kandungan, dan masih banyak lagi hal – hal yang perlu diperhatikan bagi ibu hamil. Rumah bersalin Permata Adinda yang terletak di desa Trengguno kecamatan Ponjong adalah rumah bersalin yang melayani kesehatan masyarakat khususnya ibu hamil, bayi, balita, Pasangan usia subur (PUS) dan pasien umum. Dari survei yang dilakukan, rumah bersalin
Permata
Adinda
masih
menggunakan
sistem
yang
manual
dalam
menginformasikan data pasien, pendataan pasien dan rekam medis pasien. Seiring meningkatnya jumlah penduduk, maka pelayanan medis diberikan harus bisa lebih cepat, dan akurat. Hal tersebut menyebabkan tingkat pekerjaan menjadi lebih tinggi, sedangkan tenaga medis yang tersedia hanya seorang Bidan dan dua orang perawat. Dengan banyaknya pasien, maka proses kegiatan pemasukan pasien, proses pengambilan dokumen dalam rekam medis, untuk menghasilkan informasi guna pelayanan medis dan pembuatan laporan semakin komplek. Kegiatan tersebut diatas tidak akan berjalan dengan baik jika masih menggunakan sistem yaang manual. Maka dibutuhkan pengolah data secara komputerisasi. 2.
Landasan Teori
2.1.
Tinjauan Pustaka Di era yang semakin maju, teknologi informasi pun semakin berkembang dengan
cepat. Bahkan hampir setiap pekerjakan memanfaatkan komputer untuk mempermudah pekerjaan tersebut. Sebagai contoh adalah pelayanan kesehatan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan hasil penelitian sebagai referensi untuk menulis skripsi. Setelah penulis melakukan wawancara dan observasi, disimpulkan bahwa pengolahan data pasien pada rumah bersalin Permata Adinda di Trengguno, Sidorejo, Ponjong, Gunungkidul, masih menggunakan cara manual. Oleh karena itu, penulis ingin membangun sistem ini supaya bidan bisa memberikan pelayanan kesehatan dengan mudah, akurat dan cepat kepada masyarakat.
2.2.
Pengenalan Sistem Secara Umum
2.2.1.
Pengertian Sistem Definisi sistem sebagai sebagai sekelompok elemen – elemen yang terintegrasi
dalam maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan ( Leon,1995). 2.2.2.
Karakteristik Sistem Sistem mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik yang dimaksud adalah
sebagai berikut (Al Fatta, 2007 : 5) : 1. Lingkungan (environment) : Lingkungan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang ada dilingkungan luar sistem yang berpengaruh terhadap sistem. 2. Masukan (input) 3. Keluaran (output) 4. Batasan (boundary) 5. Penghubung (interface) 6. Komponen (component) 7. Penyimpanan (storage) 2.3.
Konsep Dasar Informasi Definisi informasi menurut Joner Hasugian adalah sebuah konsep yang universal
dalam jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing – masing dan terekam pada sejumlah media. 2.3.1.
Definisi Data Definisi data menurut Webster New World Dictionary data adalah things known or
assumed , yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap. Jadi kumpulan data akan menjadi sebuah informasi (carapedia,2010). 2.3.2.
Kualitas Informasi Kualitas informasi merupakan hal yang sangat penting sebagai sumber untuk
memutuskan suatu masalah. Kualitas informasi ditentukan oleh tiga hal, yaitu akurat (accureate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (Rahmat,2011). 2.3.3.
Kesalahan Informasi Kesalahan informasi menurut Gordon B. Davis, disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu sebagai berikut (Juniardi, 2011:14) :
a.
Metode pengumpulan dan pengukuran yang tidak tepat.
b.
Tidak bisa mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
c.
Hilang atau tidak memperolehnya sebagian data.
d.
Pemeriksaan data pencatatan data yang salah.
e.
Dokumen induk yang salah.
f.
Kesalahan dalam prosedur pengolahan, misalnya : kesalahan program aplikasi yang digunakan.
g. 2.4.
Kesalahan yang dilakukan secara sengaja. Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut John F. Nash ,sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas
atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atau transaksi – transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai internal dan eksternal dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. 2.4.1
Komponen Sistem Informasi John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri
dari beberapa komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu blok masukan (input block) , blok model (model block), blok keluaran (output block),blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (control block) (juniardi, 2011). 2.4.2
Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem sebuah informasi pada level
manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan – laporan tertentu. 2.5.
Konsep Pemodelan Sistem
2.5.1.
Flowchart Bagian alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam
program atau prosedur sistem secara logika. Bagian alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambarkan suatu bagan alir, analis sistem, atau pemrogaman dapat mengikuti pedoman – pedoman sebagai berikut . (FitzGerald, FitzGerals, & Stallings, 1981). 1. Karakteristik Flowchart Adapun karakteristik yang dimiliki flowchart antara lain : a. Flowchart bersifat garis atau menggunakan gambar – gambar sebagai simbol/lambing untuk suatu jenis pekerjaan, tugas atau fungsi tertentu. b. Perintah bersifat esensial, yaitu hanya perintah yang penting – penting saja yang digambarkan dalam flowchart. c.
Flowchart efektif untuk merancang program terstruktur (structured programs).
2. Simbol Flowchart Program Merupakan bagan alir yang mengambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Untuk mengambarkan flowchart program telah tersedia simbol – simbol standar. Berikut ini adalah gambar dari simbol – simbol standar yang digunakan pada flowchart program :
Tabel 2.1 Simbol Flowchart
No
Nama
1
Dokumen
2
Proses Komputer
Mempresentasikan operasi
Input Dengan
Input yang dimasukkan
Keyboard
secara manual dari keyboard
Alur Data
Mempresentasikan alur kerja
Database/Media
Mempresentasikan media
Penyimpanan
penyimpanan
3
4
5
6
Komponen Flowchart
Display
2.5.2.
Keterangan
I/O dalam format yang dicetak
Display, output yang ditampilkan dilayar terminal
Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan
aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari masukan menjadi keluaran (Pressman, 2002). Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari masukan menjadi keluaran. (Pressman, 2002) DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat abstraksi. Kenyataannya, DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat-tingkat yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal. 1. Diagram Konteks DFD pertama dalam proses bisnis. Menunjukkan konteks dimana proses bisnis berada. Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal. Diagram
konteks juga menunjukkan semua entitas luar yang menerima informasi dari sistem atau memberi informasi ke sistem. 2. Diagram Level 0 Menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem. Pada level ini juga ditunjukkan bagaimana proses utama terhubung dengan entitas luar. Pada level ini juga dilakukan penambahan penyimpanan data. 3. Diagram Level 1 Umumnya diagram level 1 diciptakan dari setiap proses utama dari level 0. Level ini menunjukkan proses-proses internal yang menyusun setiap proses-proses utama dalam level 0, sekaligus menunjukkan bagaimana informasi berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya. 4. Diagram Level 2 Menunjukkan semua proses yang menyusun sebuah proses pada level 1. Bisa saja penyusunan DFD tidak mencapai level ini, atau mungkin harus dilanjutkan ke level berikutnya (level 3, level 4, dan seterusnya). 2.6.
Script Pemograman
2.6.1.
Hypertext Markup Language (HTML) HTML adalah serangkaian kostruksi standar yang bisa membangun halaman
web. HTML merupakan bahasa markup yang digunakan untuk melakukan markup dokumen teks, seperti editor markup halaman untuk publishing, yang mengindikasikan format mana yang seharusnya digunakan untuk menampilkan teks yang sudah di mark. 2.6.2.
PHP (PHP Hypertext Preprocessor) PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan
diproses di server, dan hasilnya akan di kirim ke klien, yaitu penggguna. PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamik.
2.7.
Pemograman Database Definisi database adalah kumpulan dari beberapa data dalam jumlah banyak,
saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu (Riyanto, 2003). Database secara global terdiri dari kumpulan tabel yang berisi baris dan kolom. 2.8.
Adobe Dreamweaver CS3 Dreamweaver adalah editor profesional untuk mendesain web visual dan
mengelola situs atau halaman web. Dreamweaver berfungsi untuk mendesain, melakukan editing dan mengembangkan aneka website. 2.9.
Monitoring Kesehatan Ibu dan Anak Monitoring kesehatan ibu dan anak adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh
dinas kesehatan yaitu puskesmas, IBI (Ikatan Bidan Indonesia) untuk mengetahui
kesehatan di suatu daerah tertentu. Monitorng kesehatan ibu dan anak berbentuk sebuah laporan yang dibuat setiap kali pasien berkunjung.Fungsinya untuk mendeteksi dini terhadap masalah kesehatan yang terjadi di daerah tertentu dan untuk mengetahui kesehatan pasien. Dari semua laporan yang dilakukan setiap harinya, bidan akan melaporkan kepada dinas kesehatan setempat selama satu bulan sepekan.Sumber informasi yang didapat untuk monitoring kesehatan ibu dan anak adalah data – data yang dicatat oleh seorang bidan di daerah tersebut. 3.
Analisis dan Perancangan Sistem
3.1.
Tinjauan Umum Rumah bersalin Permata Adinda merupakan pusat pelayanan kesehatan yang
melayani kesehatan ibu hamil, bayi, balita dan Pasangan usia subur. Dari survei yang dilakukan, pelayanan kesehatan di rumah bersalin Permata Adinda dalam pencatatan data pasien masih menggunakan sistem manual dalam pengolahan data pasien. Pencatatan yang masih manual tersebut jelas memakan waktu yang lama dan terjadi redundansi data. Karena setiap pasien lama atau baru yang datang, dicatat ulang nama, umur, alamat, jenis kelamin, no telp yang diberikan dan dan lain- lain. 3.2.
Proses Monitoring Kesehatan Ibu dan Anak Proses monitoring kesehatan ibu dan anak merupakan proses yang dilakukan
oleh bidan dan selanjutnya dilaporkan kepala puskemas, IBI (Ikantan Bidan Indonesia), dan BKKBN. Proses ini dilakukan setiap bulan sekali. Proses awal dari kegiatan monitoring kesehatan ibu dan anak adalah pencatatan laporan dari masing – masing klinik. Dari laporan – laporan yang dibuat oleh masing – masing klinik, maka laporan tersebut nantinya akan diakumulasi dan dilihat bagaimana perkermbangan kesehatan yang terjadi pada ibu dan anak. Setelah selesai, dari pihak puskesmas akan melaporkan kepada dinas kesehatan, dan nantinya akan ditindak lanjuti, jika terjadi peningkatan jumlah kematian atau penyakit pada ibu dan anak. Agar kejadian tersebut dapat ditanggulangi sedini mungkin. 3.3.
Analisis Tahap analisis merupakan tahan yang sangat penting dalam membangun
sebuah sistem. 3.3.1.
Analisis Kelemahan Sistem
3.3.1.1 Mengidentifikasi Masalah Masalah yang timbul di dalam rumah bersalin Permata Adinda adalah belum menerapkan sistem komputerisasi dalam melakukan pengolahan data pasien atau rekam medis dalam memasukan data. Dengan kata lain, memasukan data masih dilakukan secara manual yaitu pengolahan data masih terfokus pada lembaran – lembaran arsip
dan kemudian dijadikan sebagai data pasien yang digunakan untuk menyajikan suatu informasi. Sistem pengolahan data yang lama masih mempunyai banyak kelemahan yaitu bisa mengakibatkan rusaknya lembaran berkas data, hilangnya lembaran arsip, serta tidak efisiennya waktu untuk mencari data pasien maupun pembuatan laporan untuk memonitoring kesehatan ibu dan anak. 3.3.1.2 Analisis Kelemahan Sistem (PIECES) Untuk dapat mengidentifikasi masalah yang ada dalam sebuah sistem, perlu dilakukan analisis kelemahan sistem yang terdiri dari kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dam pelayanan pelanggan. 1. Analisis Kinerja Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Kinerja sistem diukur dengan jumlah produksi (throughput) dan waktu yang digunakan untuk menyesuaikan perpindahan pekerjaan (respon time) (Asih, 2010). Tabel 3.1 Analisis kinerja NO 1
Parameter Throughput
Hasil Bidan belum bisa mengetahui berapa banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, baik pembuatan laporan pasien, laporan rawat jalan, laporan obat dan laporan lainnya.
2
Respon Time
Saat pembuatan pelaporan, pencarian data yang diinginkan masih membutuhkan waktu yang cukup lama karena data tersimpan di dalam arsip.
2. Analisis Informasi Kasus yang terjadi pada pengolahan informasi di rumah bersalin Permata Adinda masih berpedoman pada arsip yang banyak, hal tersebut dapat mengakibatkan redudansi atau terjadi data yang sama jadi informasi yang dihasilkan kurang akurat sesuai dengan kenyataannya, tidak tepat waktu dan kurang relevan, sehingga dapat menimbulkan masalah.
Tabel 3.2 Analisis informasi No 1
Parameter Akurat
Hasil Masih kurangnya keakuratan data disebabkan kesalahan pada pencatatan data dan penyimpanan data di arsip yang berbeda – beda.
2
Tepat waktu
Pencarian data pasien, rawat jalan, obat dan lain – lain serta pembuatan laporan membutuhkan waktu yang cukup lama.
3
Relevan
Membuatan laporan belum tersusun dengan jelas.
3. Analisa Ekonomi Di rumah bersalin Permata Adinda dalam penyampaian informasi atau sistem yang sudah ada masih memerlukan biaya yang cukup besar. Hal tersebut dikarenakan pencatatan yang memerlukan buku , kertas dan alat – alat tulis yang banyak. Apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan, maka akan membutuhkan kertas dan alat tulis yang lebih banyak lagi untuk mengulangi pencatatan yang salah tersebut. Tabel 3.3 Analisis ekonomi No
Parameter
Hasil
1
Biaya
Dalam pencatatan pasien, rekam medis, dan pencatatan lain serta pembuatan laporan banyak terjadi kesalahan, sehingga membutuhkan lebih banyak alat tulis dan kertas, hal tersebut jelas meningkatkan jumlah anggaran
2
Manfaat
Dalam menghasilkan informasi masih belum lengkap dan jelas. Hal tersebut tidak sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan dalam menciptakan informasi
4. Analisis Keamanan Dari pengumpulan data yang dilakukan di rumah bersalin Permata Adinda, media penyimpanan data pasien masih menggunakan arsip atau buku, maka jika arsip tersebut hilang, atau disalahgunakan orang lain, hal tersebut akan menimbulkan masalah.Oleh karena itu diperlukan media penyimpanan yang lebih aman dan keamanan yang lebih.
Tabel 3.4 Analisis keamanan No
Parameter
1
Hak akses
Hasil Pencatatan data pasien masih berbentu arsip atau buku, sehingga siapa saja dapat melihat data pasien, padahal seharusnya data pasien hanya Bidan yang mempunyai hak akses
2
Keamanan data
Penyimpanan data pasien dalam bentuk arsip mempunyai resiko kerusakan yang tinggi dan hilangnya arsip –arsip yang ada.
5. Analisis Efisiensi Pengumpulan data di rumah bersalin Permata Adinda pasien harus menunggu lama
untuk
mendapatkan
sebuah
informasi
atau
rekam
medis
yang
diinginkan,selain itu jika ada pasien yang baru, pasien tersebut harus melalui tahap pencatatan manual sehingga memperlambat waktu penanganan pasien. Tabel 3.5 Analisis efisiensi No 1
Parameter
Hasil
Sumber daya
Laporan yang diberikan kepada dinas kesehatan cukup
yang digunakan
banyak sedangkan data – data pasien terdapat pada arsip yang berbeda – beda sehingga membutuhkan sumber daya tambahan.
6. Analasis Pelayanan Pemberian informasi dan pencatatan data pasien di rumah bersalin Permata Adinda masih memakan waktu yang lumayan lama karena masih menggunakan pencatatan yang manual. Hal tersebut mengakibatkan pelayanan yang diberikan menjadi kurang maksimal. Tabel 3.6 Analisis pelayanan No
Parameter
1
Lama proses pelayanan
Hasil Pasien memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan data – data pasien yang diinginkan dan juga dalam pencarian data pasien mengalami kesulitan karena harus mencari beberapa arsip.
3.3.2.
Analisis Kebutuhan Sistem
3.3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat keras adalah salah satu kebutuhan yang harus ada dalam untuk merancang dan mengimplementasikan sistem yang telah dibuat, adapun spesifikasi minimal hardware yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Analisis kebutuhan perangkat keras No
Kebutuhan
Keterangan
1
Processor
Pentium 4
2
Ram
512 Mb
3
VGA
onboard
4
Hardisk
80 GB
5
Printer
Canon
6
Monitor
14”
3.3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membuat sistem ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Analisis kebutuhan perangkat lunak No
Kebutuhan
Keterangan
1
Sistem Operasi
Windows atau Linux berbagai versi
2
Web Editor
Dreamweaver,notepad
3
DBMS
MySQL
3.3.2.3 Kebutuhan informasi Rumah bersalin Permata Adinda membutuhkan sistem yang dapat mengatasi masalah yang ada, oleh karena itu sistem yang akan dibangun menyediakan kebutuhan informasi untuk monitoring kesehatan ibu dan anak yang diinginkan oleh rumah bersalin Permata Adinda, kebutuhan informasi tersebut adalah sebagai berikut: Laporan
identitas ibu, bayi, balita, dan pasangan usia subur ,aporan rekam medis ibu, bayi, balita, dan pasangan usia subur, laporan persediaan obat KB, laporan pelayanan KB (Keluarga Berencana). 3.3.3.
Analisis Biaya dan Manfaat Teknik biaya manfaat digunakan untuk menentukan apakah sistem yang dibuat
layak atau tidak untuk digunakan. Di dalam analisis biaya dan manfaat, biaya – biaya yang dihitung yaitu biaya pengadaan (hardware dan software), biaya pengembangan
pembuatan sistem dan biaya yang berhubungan dengan operasi (perawatan) sistem informasi kesehatan.
3.4.
Perancangan Sistem Pemodelan
dilakukan
untuk
abstrak
dari
sebuah
proyek
dan
untuk
memperlihatkan hubungan – hubungan langsung maupun tidak langsung dari sistem yang akan dibuat. Singkat kata pemodelan berfungsi sebagai simulasi dari sebuah sistem atau proyek. 3.4.1.
Perancangan Proses Pemodelan Proses digunakan untuk mengambarkan bagaimana proses sistem
beroperasi. Perancangan model yang akan dibuat adalah perancangan proses dengan pemodelan fisik (phisycal model) dengan membuat flowchart sistem dan pemodelan logic (logical model) dengan membuat DFD (Data Flow Diagram). 3.4.1.1 Flowchart System Data pasien
Detail_ibu
Detail_bayi
Data rawat
Detail_pelayanan
pelayanan
Input data pasien
Input detail_ibu
Input data detail_bayi
Input data rawat
Input data detail_pelayanan
Input data pelayanan
Olah data pasien
Olah data detail_ibu
Olah data detail_bayi
Olah data rawat
Olah data detail_pelayanan
Olah data pelayanan
pasien
Detail_ibu
Detail_bayi
rawat
Detail_pela yanan
pelayanan
Data pasien
pasien
Data penambahan_obat
Input data penambahan_obat
Data detail_penambaha n_obat
Data obat
Olah lap.rawat
Data detail_rawat
Data bidan
Input data obat
Input datad detail_rawat
Input data bidan
Olah data detail_penambaha n_obat
Olah data obat
Olah data detail_rawat
Olah data bidan
Detail_pena mbahan_ob at
obat
Detail_rawa t
bidan
Lap.rawat Input data detail_penambaha n_obat
Olah data penambahan_obat
Data imunisasi
Input data imunisasi Data obat
Data bidan
Olah data imunisasi
Penambaha n_obat
obat
bidan imunisasi
Data penambahan_obat
Penambahan_ obat
Gambar 3.1 Flowchart sistem informasi kesehatan
3.4.1.2 Data Flow Diagram (DFD) Data bidan Data pasien Data rawat Data obat Data penambahan_obat
Data pasien Data rawat Data obat Data penambahan_obat
operator
admin Sisfo kesehatan
Informasi bidan Informasi pasien Informasi rawat Informasi obat Informasi penambahan_obat
Informasi pasien Informasi rawat Informasi obat Informasi penambahan_obat
Gambar 3.2 DFD level 0 3.4.2.
Perancangan Basis Data Perancangan basis data merupakan proses menciptakan perancangan untuk
basis data yang akan mendukung operasi dan tujuan perusahaan. Dalam tahapan perancangan basis data, dapat dilakukan dengan dua pemodelan yaitu ER-D (Entitas Relation Diagram) dan normalisasi. 3.4.2.1 Normalisasi Normalisasi merupakan tahap mengubah tabel yang bermasalah menjadi banyak tabel sesuai fungsinya. Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel – tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel – tabel tersebut pada level – level normalisasi. 3.4.2.2 Perancangan Struktur Tabel Perancangan struktur tabel merupakan tahap merancang tabel – tabel yang dibutuhkan dan yang akan dibuat di dalam database. 3.4.2.3 Relasi Antar Tabel
Gambar 3.3 Relasi antar tabel
4.
Implementasi Sistem
4.1.
Pengertian Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan prosedur – prosedur yang dilakukan untuk
menyelesaikan desain sistem yang ada dalam rancangan sistem yang telah dirancang dan menguji atau membandingkan sistem yang telah dibuat dengan sistem lama, untuk memunculkan keunggulan sistem yang baru dan mengurangi kesalahan pada sistem yang baru. 4.2.
Tujuan Implementasi Sistem Implementasi merupakan kegiatan yang sangat penting sebelum sistem lama
diganti dengan sistem yang baru. 4.3.
Recana Implementasi Rencana implementasi dilakukan lebih awal sebelum kegiatan implementasi
dilakukan. Hal tersebut bertujuan agar kegiatan implementasi. berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 4.4.
Kegiatan Implementasi Kegiatan
implementasi
dilakukan
dengan
dasar
kegiatan
yang
telah
direncanakan sebelumnya, kegiatan implementasi antara lain adalah pembuatan database dan membuat sistem 4.5.
Instalasi program Instalasi program merupakan tahapan yang dilakukan setelah pembuatan sistem.
Instalasi program terdiri dari instalasi software dan hardware. 4.6.
Pengujian Program Uji coba program dilakukan untuk mengetahui apakah program dapat berinteraksi
dengan personil yang mengoperasikan program tersebut atau tidak. Dalam arti program mudah untuk dioperasikan. Selain itu pengetesan program bertujuan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam program sebelum program tersebut diterapkan dalam sistem yang resmi. Kesalahan program yang mungkin terjadi diklasifikasikan menjadi 3 yaitu : kesalahan penulisan, kesalahan sewaktu proses,dan kesalahan logika. 4.7.
Pengujian Sistem Tujuan utama dari testing sistem adalah untuk mencari kesalahan-kesalahan
yang ada dan untuk memastikan bahwa sistem benar-benar siap untuk dijalankan. Pengujian ini digunakan untuk menguji setiap modul untuk menjamin setiap modul menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam pengujian sistem ini terdapat dua macam testing yang dilakukan, yaitu dengan Black Box Testing dan White Box Testing.
4.8.
Pelatihan User Sistem informasi kesehatan ibu dan anak yang telah dibuat akan diterapkan di
rumah bersalin permata adinda. Agar informasi yang diolah berjalan lancar, maka perlu adanya pelatihan kepada personal yang terlibat di dalam sistem tersebut. 4.9.
Konversi Konversi yang diterapkan pada Sistem Informasi Kesehatan Ibu, Anak, dan
Pasangan Usia Subur ini menggunakan konversi paralel. Konversi paralel merupakan konversi sistem dimana sistem yang lama masih digunakan,hal tersebut bertujuan untuk membandingkan bahwa sistem yang baru lebih baik dari pada sistem lama. 4.10.
Tindak Lanjut Implementasi Analisis sistem masih memerlukan pengujian penerimaan sistem. Pengujian ini
berbeda dengan pengujian yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pengujian sebelumnya merupakan tes data sedangkan pengujian kali ini dilakukan dengan menggunakan data sesudahnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan bersama user. 4.11.
Pemeliharaan Pemeliharaan sistem kesehatan ini sangat mudah, karena sistem memang
dirangcang untuk umum. Artinya walaupun seseorang masih belum lancar menggunakan komputer, sistem ini tetap mampu digunakan. 4.12.
Demonstrasi program
4.12.1 Halaman Login
Gambar 4.1 Halaman login
4.12.2 Halaman Utama Admin
Gambar 4.2 Menu utama admin 4.12.3 Halaman Admin Menu Bidan
Gambar 4.3 Halaman menu bidan 5.
Penutup
5.1.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil setelah tahapan – tahapan yang dilalui untuk
menyelesaikan sistem informasi kesehatan ibu, anak, dan pasangan usia subur untuk memonitoring kesehatan ibu dan anak, adalah sebagai berikut: 1. Dalam pengelolaan data pasien di rumah sakit bersalin permata adinda masih menggunakan pencatatan yang manual yaitu pencatatan di buku. Hal tersebut mengakibatkan resiko yang sangat besar,dan mengurangi pelayanan yang diberikan kepada pasien.
2. Beberapa kelebihan dari sistem yang terkomputersasi dibandingkan dengan pencatatan secara manual di buku :
a. Dalam pengelolaan data dapat dilakukan dengan mudah, sehingga mempercepat waktu pengelolaan data.
b. Proses pencarian data dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, sehingga mempersingkat waktu tunggu pasien.
c. Memudahkan dalam pembuatan laporan data pasien, khususnya laporan ibu dan anak yang akan di laporkan kepad IBII, Puskesmas, dan Dinas kesehatan setempat.
d. Tinggat keamanan data yang disimpan menjadi tinggi, karena dilengkapi dengan verifikasi pengguna. 5.2.
Saran Sistem infomasi kesehatan ini telah dibuat dengan usaha, dan upaya yang telah
dimiliki, akan tetapi masih banyak kekurangan di dalam sistem ini, maka agar aplikasi ini lebih sempurna, penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Sistem informasi kesehatan yang dibuat masih terbatas pada pengelolaan data pasien dalam skala kecil yaitu rumah sakit bersalin permata adinda saja, diharapkan kedepannya sistem ini dapat dikembangkan dan dapat mencangkup wilayah yang lebih luas lagi dan terkoneksi dengan internet antar rumah sakit bersalin. 2. Sistem ini masih
terbatas pada pengelolaan pasien rawat jalan, diharapkan
kedepannya dapat dibuat pengelolaan pasien rawat inap. 3. Untuk menyempurnakan sistem ini, dibutuhkan chart untuk melihat pelayanan yang diberikan kepada ibu dan anak, dan untuk mengetahui perkembangan kesehatan balita. 4. Sistem
informasi
ini
diharapkan
dapat
dikembangkan
dengan
bahasa
pemograman lain, misalnya dengan java, asp, atau framework seperti codeigniter. 5. Penyusun menyadari dalam pembuatan sistem informasi ini, masih banyak kekurangan, dari segi penulisan, pembuatan sistem, dan desain yang dibuat,oleh karena itu diharapkan kritik dan saran.
DAFTAR PUSTAKA Al-Fatta, H. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Carapedia (2010). Pengertian dan Definisi Informasi Menurut Para Ahli. http://carapedia.com/pengertian_definisi_informasi_menurut_para_ahli_info504.htmldiaks es tanggal : 04 Maret 2012 FitzGerald, J., FitzGerals, A. F., & Stallings, W. D. (1981). Fundamentals of System Analysis. New York: John Willey & Sons. Jogiyanto. (1990). Analisis dan Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Kusrini.(2007). Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Penerbit Andi. Pressman, R. S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku I). Yogyakarta: Andi Offset.