Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN GANGGUAN PADA PT. AIR MANADO GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM SERVICE INTERRUPTION IN WATER MANADO Bhikku Dharma Surya Mahastavira*, Vecky Poekoel**, Janti Koraag*** *Rektor Universitas Sariputra Indonesia Tomohon **Dosen Fakultas Teknik Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ***Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Informatika Univeristas Sariputra Indonesia Tomohon
ABSTRACT Making an application program is usually intended to simplify data processing. With this application program then processes the data processing will be faster so that the working efficiency will be achieved, besides that the resulting report will surely better and more accurate. The aim of the research and writing of this thesis is to create programs for Geographic Information System Disorders Service at PT Air Manado. to save time and work more effectively and efficiently. The process of collecting data through primary and secondary data, with firm, then perform the observation and study the customer data retrieval system that is running. Information System used by the author using Visual Basic programming language version 6.0. using System Development Life Cycle. Information systems that have been made could eventually be a solution that is expected to help the party office in the information search process there are customers who complained of disturbance of water loss, and leaky pipes are effectively and efficiently. Keywords: Geographic Information System, Programming Visual Basic 6.0, the Method of the System Development Life Cycle
ABSTRAK Pembuatan suatu program aplikasi biasanya ditujukan untuk mempermudah proses pengolahan data. Dengan adanya program aplikasi ini maka proses pengolahan data tersebut akan semakin cepat sehingga efisiensi kerja akan tercapai, disamping itu laporan yang dihasilkan tentunya akan lebih baik dan akurat. Tujuan dari penelitian dan penulisan tugas akhir ini adalah untuk membuat program Sistem Informasi Geografis Pelayanan Gangguan pada PT Air Manado. untuk lebih menghemat waktu dan kerja yang lebih efektif dan efisien. Proses pengumpulan data melalui data primer dan sekunder, dengan pimpinan perusahaan, kemudian melakukan pengamatan dan mempelajari sistem pencarian data pelanggan yang sedang berjalan. Sistem Informasi yang digunakan penulis menggunakan bahasa pemrograman visual basic versi 6.0. dengan menggunakan metode System Development Life Cycle. Sistem
Informasi yang telah dibuat akhirnya bisa menjadi solusi yang diharapkan dapat membantu pihak kantor dalam proses pencarian informasi pelanggan yang mengadu terdapat gangguan berupa air macet, dan pipa bocor yang efektif dan efisien. Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Pemrograman Visual Basic 6.0, Metode System Development Life Cycle
98
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
PENDAHULUAN
lunak (Visual Basic, ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis. Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).
Fakta yang terjadi pada PT. AIR MANADO memberikan pelayanan air bersih untuk masyarakat kota Manado dan sekitarnya terkadang terjadi gangguan seperti air macet, pipa bocor, pipa berkarat, air berwarna kecoklatan. Maka dibutuhkan sebuah teknologi untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat, tepat dan efisien, terutama menyangkut terhadap kualitas air bersih dan instalasi pipa distribusi. Teknologi yang dimaksud yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG). Penerapan SIG ini dapat memudahkan petugas PT. Air Manado langsung mengetahui titik atau lokasi gangguan. Dengan demikian jika ada pelanggan yang telepon melapor mengatakan ada gangguan, maka operator dalam SIG ini hanya minta nomor rekening air selanjutnya nomor rekening yang diinput ke sistem dienter, maka peta yang ada dalam SIG tersebut akan menyala dan diberi keterangan kalau nomor rekeningnya ada dikelurahan mana, kemudian dibawahnya juga akan diberi langsung keterangan tentang alamat jelas dan info pusat pipa air yang terhubung ke tempat itu. Informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimanya (John, 1983 dalam Prahasta, 2002). Menurut Murdick dan Ross (1993) (dalam Hanif Al Fatta, 2007:9) tujuan sistem informasi manejemen (SIM) adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan dan perencanaan, pemprakasaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses. Dengan demikian, sistem informasi berdasarkan konsep (input, processing, output-IPO. Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam sistem informasi geografis pelayanan gangguan pada PT Air Manado adalah menggunakan System Development Life Cycle (SDLC). SDLC adalah metodologi pengembangan sistem tradisional yang digunakan oleh banyak organisasi. SDLC adalah suatu kerangka kerja tersusun yang terdiri dari serangkaian proses dimana sistem informasi dikembangkan. Alasan adalah:
pemilihan
metodologi
SDLC
1. SDLC menyajikan tahap-tahap perancangan yang tersturktur namun fleksibel untuk perancangan program aplikasi sistem informasi. Setiap tahap memerlukan input trigger. Apabila suatu tahap dilewati dengan alasan tertentu, input triger tersebut dapat diganti dengan informasi yang sesuai untuk pencapaian tujuan tahap atau fase selanjutnya. 2. Dokumentasi dapat disesuaikan dengan pola pendekatan pemecahan masalah. 3. SDLC mendukung prototyping dalam perancangan sehingga memungkinkan pencapaian kepuasan. SDLC menunjukkan daur hidup sebuah sistem informasi. SDLC menyediakan suatu media dimana pengembangan perancangan dan aplikasi database dapat direncanakan dan dievaluasi. Berikut
99
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
masing-masing tahapan langkah-langkah metode pengembangan SDLC: - Planning. Tahap ini bertujuan menentukan apakah suatu proyek cukup pantas diteruskan atau tidak, menentukan batasan-batasan sistem serta membuat rencana penyelesaian proyek yang berkaitan dengan lingkup permasalahan. - Analyze. Tahap ini bertujuan menganalisis sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan (sistem lama) dan mengidentifikasi kebutuhankebutuhan yang diinginkan perusahaan untuk sistem yang baru. - Design.Tahap ini bertujuan merancang kebutuhan database dan interface dari sistem baru. - Implementation. Tahap ini bertujuan menerapkan sistem baru pada lingkungan perusahaan. - Testing. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji apakah sistem baru sudah layak digunakan. - Maintenance. Tahap ini berujuan Memberikan tambahan untuk sistem agar sistem bisa dipakai seterusnya. Memberikan arahan terhadap perawatan sistem yang akan diterapkan.
c.
d. HASIL DAN PEMBAHASAN Planning Bagian ini akan mentukan apakah suatu permintaan cukup pantas diteruskan atau tidak, menentukan batasan-batasan sistem, serta membuat rencana penyelesaian proyek yang berkaitan dengan lingkup permasalahan SIG. berikut ini merupakan hasil analisis kelayakan yang dilihat dari 4 aspek yaitu kelayakan teknis, operasional, jadwal, dan ekonomi: a. Kelayakan Teknis Pembuat sistem memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup untuk menggunakan teknologi yang ada dealam membangun sistem. Sistem yang dirancang memiliki respon yang cukup sesuai dari keinginan pengguna. b. Operasional Sistem Informasi Geografis Pelayanan Gangguan memungkinkan pengguna
memperoleh solusi yang tepat untuk masing-masing masalah yang dialami pihak PT. Air manado,secara cepat dan akurat. Hal ini dapat mengurangi biaya, waktu, dan tenaga dari pengguna. Sistem dirancang dengan desain yang mudah dipahami, memiliki fitur-fitur interaktif, serta tahapan pencarian data pelanggan terhadap masalah gangguan kerusakan pipa bocor, air berkarat, dapat diatasi dalam bentuk peta dalam SIG sehingga apabila ada pelanggan yang menelpon ada gangguan kerusakan terhadap Air, maka operator cukup meminta nomor rekening, kemudian nomor tersebut diinput ke sistem, sehingga peta dalam SIG tersebut akan menyala, dan memberi keterangan kalau nomor rekeninya ada dikelurahan mana. Maka sistem ini menjadi interaktif dan efisien. Ekonomi Karena sistem yang dikembangkan ini atas inisiatif sendiri maka untuk kelayakan ekonomi khususnya perhitungan Return Of Investment Point (ROIP) dapat diabaikan. Jadwal Untuk kelayakan Jadwal dinyatakan dalam Gantt Chart berdasarkan tahapan metodologi pengembangan System Defelopment Life Cycle (SDLC)
Analisis sistem lama Hasil analisa terhadap sistem yang berjalan didokumentasikan dalam bentuk En t ity Re la t io nsh ip Dia gram ( ERD) dan Data Flow Diagram (DFD). Gambar 1. ERD contex sistem lama memetakan PELANGGAN PETA dipetakan Sumber. Hasil rancangan sistem Uraian dari model contex: Pelanggan memetakan pada satu atau lebih peta, serta sebaliknya peta dipetakan pada satu atau lebih pelanggan. ERD sistem yang akan dibangun Entity Relational Diagram (ERD) merupakan tools atau alat yang digunakan
100
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
untuk memodelkan data-data yang dibutuhkan. ERD menggambarkan keterhubungan antara satu entitas dengan entitas yang lain. Dalam perancangan ERD terdapat empat fase yang harus dilalui yaitu, context data model, key-based data model, fully attributed data model dan normalisasi. Berikut adalah penggambaran ERD dari aplikasi yang akan dirancang.
suatu pekerjaan yang cukup penting dalam tahap pengembangan sistem. Hal ini dikarenakan antarmuka merupakan media untuk berinteraksi dengan pengguna untuk memproses input dan mendapatkan output. Berikut ini adalah rancangan antarmuka yang memuat semua form dalam penyajian sistem baru.
Form Login
Diagram Tahapan Level 1 Gambar 3. Rancangan Form Login Tabel 1 DFD Level 1 Sistem Lama PROSES 1.0.
2.0.
URAIAN Penentuan Peta Lokasi
USER
Pelanggan yang melapor dimintakan id_pelanggan untuk di carikan pada data yang ada akan lokasi dari pelanggan yang melaporkan adanya gangguan.
PASSWORD BUTTON KELUAR
Text
Text
BUTTON OK
Penjelasan Alamat Lengkap Untuk lebih memperjelas dari lokasi gangguan yang ditampilkan berupa peta yang ada, maka dalam proses ini diberikan informasi yang lebih lengkap akan alamat jelas dari lokasi gangguan. Sumber. Hasil rancangan sistem
Model ERD Contex Menggambarkan entitas dasar yang memiliki keterkaitan satu dengan lainnya untuk tiap entitas. Dengan demikian dapat diketahui derajat hubungan dari masingmasing entitas dengan entitas lain. Model ERD konteks hanya menampilkan entitas dasar serta keterkaitan antar satu entitas dengan entitas yang lain.
Form utama dapat digunakan oleh pengguna dengan hak akses sebagai admin ataupun user. Pada form ini hanya diperlukan id_pelanggan untuk dapat memperoleh informasi berupa peta dan penjelasan lengkap dari alamat pelanggan yang melaporkan adanya gangguan. Setalah peta lokasi gangguan dan alamat lengkap ditampilkan, dapat pula dicetak alamat lengkap tersebut dengan menekan tombol cetak. Untuk pengaturan pengguna atau yang memiliki akses untuk menggunakan aplikasi ini di atur melakukan form manajemen pengguna yang dapat
Gambar. 2. ERD contex sistem baru
LOGIN
mengakses diakses
Form Utama
PELANGGAN
Sumber. Hasil rancangan sistem
Desain Antar Muka Pengguna Rancangan antarmuka merupakan
101
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
dibuka dengan pengguna.
menekan
tombol
Gambar 5. Form Manajamen Pengguna
Gambar 4. Rancangan Form Utama HEADER Text Label
Label BUTTON LIHAT
Text
Text Label Text Label Text Label Text Label Text
IMAGE BUTTON CETAK BUTTON ULANG BUTTON PENGGUNA
S umber. Hasil rancangan sistem
BUTTON KELUAR
Ket:
S umber. Hasil rancangan kerja
Form Manajemen Pengguna Form manajemen pengguna hanya dapat diakses oleh pengguna dengan hak akses sebagai admin. Perubahan atau pergantian dari user dapat dilakukan dengan memilih user yang ada pada listbox kemudian pilih tindakan apa yang harus dilakukan dari fasilitas tombol yang statusnya sedang enable. Pada saat melakukan penambahan user maka pilihan terakhir adalah pilihan dari combobox yang ada apakah sebagai admin atau user yang sebelumnya diminta untuk memasukkan password dan retype password untuk menjaga jangan sampai password yang dimasukkan salah jika hanya diberikan 1 kali dengan 1 textbox ketika menginput password.
Pengguna
:
Admin
Tabel
:
Login
Input
:
Nama Lengkap, User, Password, Retype Password dan pilih Status
Output
:
Data User tersimpan dalam database
Hasil
:
User yang baru atau data user yang telah diupdate dapat melakukan login ke sistem ini
Gambar 6. Laporan Pelayanan Gangguan
Sumber. Hasil rancangan sistem
102
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
UCAPAN TERIMA KASIH
Ket: Pengguna
:
Admin, User
Tabel
:
Pelanggan
Input
:
Id_pelanggan
Output
:
Laporan GIS gangguan pelanggan
Hasil
:
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan dukungan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : -
Laporan dalam bentuk file spreadsheat
-
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pelayanan kepada pelanggan air bersih PT. Air Manado meningkat dengan adanya sistem pelayanan gangguan ini maka respon akan semakin cepat diberikan. 2. Petugas dilapangan merasa sangat terbantu untuk menyelesaikan gangguan secara cepat dan tepat di wilayah kota Manado dan sekitarnya. 3. Sistem ini dapat digunakan oleh unitunit lainnya di lingkungan PT. Air Manado.
-
-
-
Saran -
1. Pengembangan sistem ini diharapkan ke arah yang lebih baik lagi yaitu sistem yang dapat bekerja secara online. 2. Peta lokasi gangguan dapat lebih spesifik. 3. Penjelasan rute ke lokasi gangguan dapat ditampilkan secara visual.
-
103
Dr. Bhikku Surya Mahastavira, MA, MSi selaku pembimbing satu, dan Bapak Vecky Poekoel ST, MT selaku pembimbing dua. Dekan fakultas Teknik Universitas Sariputra Indonesia Tomohon Bapak Don R.G Kabo, SST, MT. Staf pegawai tata usaha fakultas teknik Seluruh dosen dan staf Universitas Sariputra Indonesia tomohon khususnya dosen dan staf Fakultas Teknik yang telah meberikan pengetahuan, pengalaman, pelayanan, dan hari-hari terbaik penulis sewaktu perkuliahan. Rekan-rekan seangkatan 2006, khususnya Nancy, Aca, Veni, terima kasih atas dukungan dan kekompakan yang selalu diberikan Seluruh rekan, sahabat. dan teman penulis yang telah memberikan dukungan dan bertukar pikiran selama penyusunan. Puji syukur dan terima kasih yang dalam penulis mempersembahkan kepada papa (almarhum) dan mama tercinta atas dorongan yang kuat, kebijaksanaan dan doa. Seluruh pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada teman spesial Imo Making yang sudah banyak membantu dan memberi dukungan selama penyelesaian tugas akhir ini.
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 5 (1)
DAFTAR PUSTAKA Eddy
Adi Kurniadi, Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 Elex Media Computindo, Jakarta, 2003 Adi Nugroho, Perancangan Sistem informasi dengan metodologi Berorientasi objek, Informatika, Bandung, 2002
Prahasta, Sistem Informasi Geografis. Edisi Revisi, Cetakan Kedua. Bandung. C.V.Informatika. 2005
Jogiyanto, Sistem Teknologi Informasi, Andi, Yogyakarta, 2003 John
Alam M. Agus, Management Data Base dengan Mocrosoft Visual Basic 6.0 PT. Elex Media Komputindo. Bigelow, Jakarta, 2001
Prahasta, Sistem Informasii Geografis, Andi Yogyakarta
Kang-Tsung Chang, Introduction to Geographic Information System, Mc. Graw-Hill, 2002
Burrough.P, Principle of Geographical Information System for Land Resources Assesment, Oxford, Claredon Press, 2000
Murdick Ross, Hanif Al Fatta Sistem Informasi manajemen, 2002
Denny Charter, Irma Agtrisari, Desain dan Aplikasi GIS, Geographic Information System, Jakarta. P.T. Gramedia, 2003
Zulkifli
Sri Sulistiyani, Pemrograman Visual Basic 6.0, Andi Yogyakarta, 2005
Dulbahri, Sistem Informasi Geografis, Andi Yogyakarta
104
Amsyah, Sistem Informasi, Gramedia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003