PENGARUH DOPING ION STRONSIUM PADA NANOPARTIKEL KOBALT FERIT MENGGUNAKAN METODE KOPRESIPITASI
Siska Rahayuningtyas, Budi Purnama dan Utari Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Jebres Surakarta 57126
ABSTRAK Telah mempelajari pengaruh doping ion stronsium pada nanopartikel dipersiapkan dengan kopresipitasi. Perbandingan mole ion Sr 2+ untuk kobalt nanopartikel dipilih menjadi 10%. Analisis dari FTIR menunjukkan bahwa konstanta gaya untuk tetrahedral site dari cobalt ferit doping ion Sr 2+ menekan ion di tetrahedral site. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan struktur terbentuk (inverse spinel) face center cubic (fcc) dalam fase kubik tunggal dan dari doping ion Sr2+ dihasilkan ukuran kristal yang lebih kecil dari 37,76 menjadi 32,50 nm. Hasil ini sebanding nilai densitas yang semakin kecil dengan kenaikan parameter kisi. Sedangkan sifat magnetik yang terukur dengan Vibrating Sample Magnetometer dari kobalt ferit doping ion Sr2 menunjukkan nilai medan koersif (Hc) meningkat dengan magnetisasi saturasi (Ms) dan magnetisasi remanen (Mr) yang menurun. Medan koersif ini terkait dengan sifat magnetik yang bergantung pada komposisi Selain itu perlakuan panas juga mempengaruhi magnetisasi saturasi. Kata kunci : Kobalt ferit, Ion stronsium, kopresipitasi, konstanta gaya dan tegangan kisi.
I.
Telah banyak dilakukan penelitian terkait
PENDAHULUAN Cobalt ferrite ialah salah satu material
penambahan bahan atau doping dalam sintesis
ferit magnetik. Karakteristik sifat dengan medan
nanopartikel kobalt ferit. Secara umum material
koersifitas (HC), magnetisasi saturasi moderat
berbasis logam dapat digunakan sebagai bahan
(Ms), magnetokristalin anisotropi, anisotropi
doping seperti nikel, aluminium, magnesium,
tinggi, stabilitas kimia dan kekuatan mekanik [1,
stronsium, dan lathanium. Sebagaimana subtitusi
2] menjadi alasan menarik dalam studi para
dari doping dilakukan pada bahan logam yang
ilmuwan. Nanopartikel magnetik yang baik
tergolong unsur tanah jarang ( Rare earth) seperti
bergantung pada ukuran, bentuk, purity, dan
Nd, Sm dan Gd. Berdasarkan kisi dari oktahedral
struktur kristal. [3] sifat yang kombinasi dapat
ke site tetrahedral dengan momen magnetik
diaplikasikan secara teknologi seperti media
terkait untuk ion rare earth bersifat anti-pararel
perekaman, magnetic imaging resonance (MRI),
dalam kisi spinel [13]. Stronsium material logam
micoelectronical systems chemical (MEMS) [4],
juga yang dapat digunakan sebagai bahan doping
dan bidang kesehatan sebagai drug delivery, dan
dalam
hypertemia [5]. Cobalt ferrite dalam rumus
stronsium ferit merupakan induk senyawa
senyawa dituliskan AB2O4
memiliki
menjadi Co2Fe4
nanopartikel peluang
kobalt
ferit.
untuk
Senyawa dilakukan
tergolong dalam struktur spinel ferit oksida.
pengembangan pada campuran bahan yang
Dimana ion πΆπ +2 menempati di oktahedral site
lainnya
(B) sedangkan ion πΉπ +3 menempati di tetrahedral
stronsium ferit
dan oktahedral sites [6]. Cobalt ferrite telah
perubahan secara mendadak dalam volume kisi
dikembangkan dengan beberapa metode sintesis
selama fase transisi.
[14].
Sedangkan
perkembangan
sebagai doping kobalt terkait
seperti sol-gel, mikroemulsi, autocombution [8]
Berdasarkan perkembangan penelitian
kopresipitasi [9] dan reverse kopresipitasi [10].
diatas maka pada penelitian ini akan dilakukan
Metode
metode
sintesis nanopartikel kobalt ferit dengan doping
proses
stronsium menggunakan metode kopresipitasi.
pengendapan lebih dari satu substansi secara
Metode ini digunakan karena dapat mengontrol
bersama-sama [11]. Pada penelitian Maaz, dkk
ukuran partikel dan waktu penumbuhan yang
ukuran partikel menjadi lebih kecil jika kecepatan
relatif lebih singkat. Ukuran partikel dapat
nukleasi
mengubah sifat magnetik dari multi domain
kopresipitasi
pembentukan
lebih
merupakan
nanopartikel
besar
dengan
daripada
kecepatan
penumbuhan. Selain itu, ukuran partikel yang
menjadi domain tunggaL
[9]. Selanjutnya
sangat kecil dapat dipengaruhi oleh suhu
digunakan unsur stronsium sebagai bahan
annealing [9] dan modifikasi two step annealing
subtitusi atau doping karena sifat unsur tergolong
[12].
unsur (rare earth). Selain itu Sr memiliki ukuran
atau jari-jari atom yang lebih kecil yaitu sebesar
diatas hot plate dengan dijaga suhu sintesis di
(219 pm) jika dibandingkan dengan Ba (253 pm)
85oC. Dilakukan proses pengendapan dilakukan
sedangkan pada Ca sebesar (194 pm) memiliki
selama 24 jam. Proses hidrolisis dengan suhu 100
ukuran nilai hampir sama dengan Co (152 pm)
o
[15]. Selain itu struktur spinel ferit pada senyawa
proses penumbukkan sampel yang diperoleh
kobalt ferit jika disubtitusikan oleh ion (rare
dilakukan selama 1 jam. Selanjutnya proses
earth) dapat menginduksi struktur distrorsi dan
annealing pada suhu 1000ΒΊC selama 5 jam. dan
tegangan yang dapat memodifikasi sifat listrik
dilakukan
magnet secara signifikan [16] [17].
Selanjutnya sampel yang dihasilkan dapat
Pada penelitan ini dilakukan dalam variasi mol bahan doping di suhu 1000ΒΊC. Selanjutnya
C selama 12 jam sebagai proses pengeringan dan
penumbukan
selama
2
jam.
dianalisa dengan menggunakan FTIR, XRD, dan VSM.
sampel dari variasi di karakterisasi (Fourier Transform Infra-Red) FTIR pada sampel untuk
III.
mengetahui
3.1.
gugus
karakterisasi
(X-Ray
mengetahui
sifat
oksida
dari
sampel.
Diffraction)
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa FTIR
untuk
Gambar 3.1. menunjukkan spektrum
Dan
FTIR dari sampel nanopartikel kobalt ferit tanpa
karakterisasi (Vibrating Sample Magnetometer )
doping dan dengan doping sebesar 0,1 mol.
untuk mengetahui sifat magnetik nanopartikel
karakterisasi gugus oksida teramati dari spektrum
kobalt ferit doping stronsium yang dihasilkan
pada Skema a untuk kobalt ferit tanpa stronsium
oksida dari sampel. Nanopartikel kobalt ferit
dan Skema b dengan doping stronsium 0,1 mol
doping stronsium yang dihasilkan dikarakterisasi.
spektrum hadir pada angka gelombang k
struktur
kristal.
dikisaran 1046β900 cm-1. Hasil ini teridentifikasi METODOLOGI PENELITIAN
adanya gugus C-O ini terkait adanya korelasi
Co(NO3)2.6H2O, sebanyak 2,94 gram,
vibrasi bounding dan stretching dalam sebuah
bahan Fe(NO3)3.9H2O sebanyak 8,07 gram.
ikatan karbon logam yang disinyalir terjadi akibat
Ditambahkan dengan Sr(NO3)2 dalam variasi
proses reaksi kimia dalam sintesis.
II.
mol x = 0,0 dan 0,1 dilarutkan dengan 200 ml
Karakteristik spektrum teramati kobalt
aquades melalui proses pengadukkan diatas hot
ferit doping stronsium terbentuk spektrum yang
plate selama 15 menit. Selanjutnya proses titrasi
lebih kuat atau tajam di angka gelombang
dilakukan menggunakan larutan NaOH 4.8 M
593,14β363,60 cm-1 jika dibandingkan tanpa
85oC
doping stronsium 591,21β402,18 cm-1. Hasil ini
sebanyak 100 ml pada suhu sintesis keadaan
ini
berlangsung
dalam
proses
pengadukkan menggunakan magnetic stirrer
menunjukkan
sedikit
pergeseran
angka
gelombang dengan penambahan bahan doping
logam oktahedral site [6]. Sehingga hasil
stronsium.
karakteristik kurva dari sampel setelah didoping dapat dinyatakan bahwa penambahan bahan
Transmitansi (a.u)
200
doping dengan variasi mol stronsium tidak
a
menghilangkan ikatan kobalt ferit hanya saja
b
150
mengalami sedikit pergeseran angka gelombang akibat penambahan doping oleh stronsium yang
800 700 600 500 400
menekan
a
atom
penambahan
100
kobalt
doping
ferit.
Selain
dengan
itu
stronsium
menunjukkan adanya besar tegangan yang terjadi di tetrahedral site dan oktahedral site yang
b
dihasilkan berupa nilai force constant
50
dikedua
kisi tersebut dengan perbedaan subtitusi bahan atau doping [17]. Nilai force constant
4000
3000
2000
1000
Angka gelombang, k (1/cm) Gambar 3.1.
Kurva karakterisasi spektrum FTIR. Skema a (kobalt ferit tanpa doping
dihasilkan dengan menggunakan persamaan [19] sebagai berikut: ππ‘ = 7,62 π1 π₯ π12 π₯ 10β7 π/π ππ = 10,62
stronsium) dan Skema b (kobalt ferit dengan doping stronsium 0,1 mol ) disuhu annealing 1000ΒΊC.
Hasil karakteristik menunjukkan bahwa spektrum yang hadir pada sampel kobalt ferit sebelum dan sesudah didoping stronsium terjadi di angka gelombang k sebesar 400-600 cm-1 . Teramati pada nilai k = 590 cm-1 merupakan ciri dari struktur spinel oksida ferit ditunjukkan akibat vibrasi instrinstik dari ikatan antara ion oksigen dengan ion logam tetrahedral site. Sedangkan nilai k = 400 cm-1 berupa vibrasi bending dari kompleks logam di oktahedral site yang terdiri dari ikatan antara ion oksigen dan ion
dapat
Dimana
π2 2
π₯ π22 π₯ 10β7 π/π
kt
adalah
konstanta
gaya
tetrahedral site, ko adalah konstanta gaya oktahedral site. π1 dan π2 adalah massa molekul dari kation di tetrahedral dan oktahedral site. π1 dan
π2 adalah
angka
gelombang
yang
teridentifikasi kobalt dan ferit. Hasil nilai kt dan ko ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 . Hasil karakteristik FTIR nilai
dari sudut 2ΞΈ = 35,41ΒΊ . Dari hasil ini diperoleh
spektrum π1 , π2 , kt dan ko sebagai berikut: Doping (mol)
k1 (cm-1)
didoping dan setelah didoping stronsium hasil
k2 (cm-1)
kt (N/m)
ko (N/m)
0,0
591,21 402,18
14,91
10,56
0,1
593,14 363,60
15,01
8,63
data indeks Miller hkl
(311). Hasil ini
bersesuaian dengan ICDD nomor 221086 yang merupakan struktur struktur (inverse spinel)
face center cubic (fcc) yang sesuai dengan penelitian sebelumnya [18] . Perbedaan dari besar
Dari hasil karakteristik FTIR ditunjukkan
sudut 2ΞΈ yang
bahwa nilai force contstant untuk kt dihasilkan
dihasilkan tidak signifikan. Hasil ini teramati
sedikit lebih besar dengan penambahan bahan
jelas kurva Gambar 3.2. dimana spektral lebih
doping stronsium yaitu dari sebesar 14,91
pendek dari sampel kobalt ferit dengan bahan
menjadi
ko
doping dibandingkan sebelum ditambahkan
dihasilkan semakin menurun dari 10,56 menjadi
doping. Hal ini dapat terjadi akibat dari subtitusi
8,63 N/m. Sehingga hasil ini menunjukkan bahwa
bahan. Selanjutnya dari data puncak tertinggi
nilai ko berubah sangat signifikan dibandingkan
dapat dihasilkan ukuran kristalit, parameter a dan
dengan nilai kt .
densitas melalui persamaan Schereer [19]. Hasil
15,01
N/m.
Sedangkan nilai
Dari hasil ini dapat diasumsikan bahwa
ini disajikan dalam Tabel 2.
material stronsium lebih menekan di oktahedral dibandingkan
oktahedral
site.
Dan
penambahan bahan doping yang semakin besar menyebabkan tegangan kisi yang semakin meningkat. Karakterisasi ini menunjukkan bahwa sifat magnetik dapat bergantung pada komposisi kimia [17]. 3.2. Analisa XRD Karakteristik
spektral
XRD
(220)
x = 0,0
SrxCo1-x Fe2O4 (440) (511)
(400) (422)
x = 0,1
dalam
Gambar 3.2 ditunjukkan lima sudut puncak yang hadir dari sampel kobalt ferit tanpa doping maupun dengan doping stronsium. Hasil ini terkait dengan sudut yang paling tinggi
(311)
Intensitas (a.u)
site
dari
sampel dihasilkan pada sudut 2ΞΈ yang cenderung sama yaitu sebesar sudut 2ΞΈ = 35,48ΒΊ sebelum
20
30
40 50 60 Sudut 2 ΞΈ (o)
70
Gambar 3.2. Kurva karakterisasi spektral XRD pada kobalt ferit tanpa doping stronsium dan doping sebesar annealing 1000ΒΊC.
0,1 mol disuhu
(440)
o
a
b
60 )
150
0,0
511)
2)
Transmitansi (a.u)
o1-x Fe2O4
x (mol)
70
Ukuran a Parameter Kristal (nm) a ( Γ
) b
Densitas ( gr/cm3)
37,76Β±1,05
8,37Β±0,04 a
5,30Β±0,07
8,39Β±0,05
5,26Β±0,09
800 700 600 500 400
100
0,1
35,30Β±1,01
b Dari 50
Tabel 2 menunjukkan ukuran
kristalit kobalt ferit dihasilkan lebih kecil dari
Magnetisasi (emu/cc)
200
SrxCo1-x Fe2O4
200
x = 0,0 x = 0,1
0
-200
sebesar 37,76Β±1,05 nm setelah didoping dengan
4000 3000 2000 1000 stronsium menjadi 35,30Β±1,01 nm.
-20
0,1 mol
Angka dengan gelombang, k (1/cm) Hasil ini sebanding ini terjadi karena pengaruh komposisi bahan doping pada proses pembentukkan kristal
-10 0 10 20 Medan Magnet, H (kOe)
Gambar 3.2. Histerisis magnetik di suhu 1000ΒΊC
yang semakin kecil
pada nanopartikel kobalt ferit tanpa
sehingga menyebabkan nilai densitas turun
doping
semakin kecil dari 5,30Β±0,07 menjadi 5,26Β±0,09
stronsium.
dan
doping
0,1
mol
gr/cm3. Sedangkan pengaruh dari suhu annealing
Kurva karakteristik menunjukkan bahwa
juga menjadi peran penting dalam pembentukkan
nanopartikel kobalt ferit dengan doping 0,1 mol
kristal [20]. Selanjutnya didapatkan nilai dari
stronsium kurva terbentuk lebih lebar sedangkan
parameter kisi a yang meningkat dari 8,37Β±0,04
tanpa doping stronsium terbentuk lebih pipih. Hal
untuk kobalt
ini disinyalir karena komposisi dari komponen
ferit
tanpa
doping
menjadi
8,39Β±0,05 Γ
setelah dilakukan doping stronsium.
serta
Sehingga ini dapat disinyalir bahwa nilai
berpengaruh pada sifat magnetik yang dihasilkan
parameter a yang dihasilkan bergantung pada
yang ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3.Hasil
konsentrasi bahan yang digunakan.
karakteristik nilai (π»πΆ ),(ππ ) dan (ππ ).
3.3
atom
Analisa VSM Karakteristik sifat magnetik ditunjukkan
dalam kurva histerisis yang terbentuk pada
Doping (mol)
kristalnya.
Medan koersif Hc (kOe)
Gambar 3.2. Sifat magnetik yang terukur dari
Sehingga
dapat
Magnetisasi remanen Mr (emu/cc) ο΄ 102
Magnetisasi Saturasi MS (emu/cc) ο΄102
nilai medan koersif (π»πΆ ), magnetisasi saturasi
0,0
0,70Β±0,01
1,20 Β± 0,01
3,12Β± 0,01
(ππ ) dan magnetisasi remanen (ππ ) .
0,1
1,05Β±0,02
0,77Β±0,01
1,79Β± 0,01
Dari hasil pengukuran magnetik pada
sedangkan pengukuran sifat magnetik dihasilkan
nanopartikel kobalt ferit dihasilkan nilai medan
besar magnetisasi saturasi dan remanen semakin
koersif yang semakin besar setelah didoping 0,1
menurun dengan kenaikan medan koersif.
mol stronsium dari 0,70Β±0,01 kOe menjadi
Dengan
demikian
metode
sintesis,
1,05Β±0,02 kOe. Hasil ini berbanding terbalik
perlakuan panas, komposisi bahan, berpengaruh
dengan nilai magnetisasi saturasi dan remanen
kuat dalam sifat magnetik.
yang dihasilkan. Teramati jelas pada Tabel 3. bahwa magnetisasi saturasi dan remanen semakin
V.
DAFTAR PUSTAKA
menurun dengan kenaikan medan koersif. Sehingga hasil medan koersif ini terkait dengan sifat magnetik yang bergantung pada komposisi Sedangkan perubahan koersifitas terjadi karena adanya perubahan keadaan multi domain menjadi keadaan domain tunggal superparamagnetik. Selain itu perlakuan panas juga mempengaruhi magnetisasi saturasi. IV.
KESIMPULAN Pengaruh doping stronsium dengan 0,1
mol pada nanopartikel kobalt ferit menyebabkan adanya tegangan kisi (lattice strain) sehingga dihasilkan nilai (force constant) di kedua kisi berupa kt dan ko terkait distribusi kation. Dari hal ini dapat disinyalir ada sebuah tegangan dari penekanan di tetrahedral site sehingga diidentifikasi
bahwa
intensitas
dapat
konstanta
menyebabkan nilai konstanta gaya oktahedral ko lebih kecil dibanding nilai konstanta gaya tetrahedral kt. Selanjutnya dihasilkan ukuran kristal semakin kecil dengan penambahan doping stronsium yang sebanding dengan densitas yang semakin kecil dengan kenaikan nilai parameter kisi. Hal ini terjadi akibat subtitusi doping.
[1] P. A. Lima A.C, J. Araujo, M. Morales, M. S. .N and J. Soares, "The effect of Sr+2 on the structure and magnetic properties of nanocrystallie cobalt ferrite," Material Letters, 2012. [2] C. A. H. Goswami P Partha and C. S. M. S. Vijayanand, "Sonochemical synthesis of cobalt ferrite nanoparticle," Hindawi international journal of chemical engineering, p. 6, 2013. [3] H. Zhang, V. Malik, S. Mallapragada and M. Akinc, "synthesis and Characterization of Gd doped magnetite nanoparticles," journal of magnetism and magnetic materials , vol. 423, pp. 386-394, 2016. [4] M. E. S. Ghahfarokhi, R. F and Z. M. Shouhstari, "A Study of the properties of SrFe12-xCoxO19 Nanoparticles," journal of magnetism dan magnetic materials , vol. 349, pp. 80-87, 2014. [5] G. A. Sivakumar M and Z. W, "Nanophase formation of stronsium hexaferrite fine powder by the sonochemical method using Fe(CO)5," Journal of magnetism and magnetic materials, vol. 268, pp. 95-104, 2004. [6] R. Safi, A. Ghasemi, S. R. Razavi and M. Travousi, "The role of pH on the size and magnetic consequence of cobalt ferrite,"
Journal of magnetism and magnetic material, vol. 396, pp. 288-294, 2015. [7] C. Murugesan, M. Perumal and G. & Chandrasekaran, "Structural, sielectric and magnetic properties of cobalt ferrite prepared using auto combution and ceramic route," physica B, pp. 53-56, 2014. [8] K. Maaz, S. Karim, A. Mumtaz, S. Hasanain, J. Liu and J. Duan, "Synthesis and magnetic characterization of nickel ferrite nanoparticles prepared by coprecipitation route.," Journal of Magnetism and Magnetic Materials, vol. 321, pp. 1838-1842, 2009. [9] F. Huixia, C. Baiyi, Z. Jiangiang and L. J. Tan, "Preparation and characterization of the cobalt ferrite nano-particles," Journal of Magnetism and Magnetic Materials, vol. 356, pp. 68-72, 2014. [10] R. &. S. J. Kotnala, Ferrite Materials: Nano to spintronic regime, vol. 23, New Delhi, India.: Handbook of Magnetic Materials, 2015. [11] C. Amalia, "Fabrikasi Nanopartikel Cobalt Ferrite Hasil Ko-Presipitasi dengan Two Step Annealing," Skripsi, 2015. [12] S. V. Puli, S. Adireddy and V. C. Ramana, "Chemical bonding and magntic properties of gadolinium (Gd) subtituted cobalt ferrite," journal of alloys and compounds , vol. 644, pp. 470-475, 2015. [13] U. V. &. C. V. S. Ancharova, "Nanodomain states of strontium ferrites SrFe1yMyO2.5+x," Journal of Solid State Chemistry, vol. 255, pp. 410-416, 2015. [14] R. &. K. M. Kumar, "Lattice strain induced magnetism in subtituted
nanocyrstalline cobalt ferrite," journal of magnetism and magnetic materialls, vol. 416, pp. 335-341, 2016. [15] G. Zhijun, X. Xiang, F. Guoli and F. Li, journal of Physics chemical compound , vol. 112, pp. 18459 - 18466, 2008. [16] F. Cheng, C. Liao, J. Kuang, C. Yan, C. Liangyao, H. Zhao and z. Liu, "Nanostructure magneto optical thin films of rare earth (RE = Gd, Tb, Dy) doped cobalt spinel by sol-gel synthesis," journal of applied physics , vol. 85, p. 2782, 1999. [17] S. &. S. H. Amiri, "Magnetic and structural properties of RE doped Coferrite (RE=Nd, Eu, and Gd) nanoparticles synthesized by co-precipitation.," Journal of Magnetism and Magnetic Materials, vol. 345, pp. 18-23, 2013. [18] S. Gubin, Y. Koksharov, G. omutov and G. Yurkov, "Preparation, Structure and Properties," Magnetic nanoparticles: preparation, structure and properties. Jounal of Magnetic Nanoparticles, vol. 74, pp. 489-520, 2015. [19] M. Hoshiar, F. Zebhi, Z. Razi and A. &. A. Z. Alidoust, "Synthesis of cobalt ferrite (CoFe2O4) nanoparticles using combustion, coprecipitation and precipitation methods: A comparison study of size, structural, and magnetic properties," Journal of magnetism and magnetic materials, vol. 371, pp. 43-48, 2014. [20] L. Kumar, P. Kumar and A. &. K. M. Narayan, "Rietveld analysis of XRD patterns of different sizes of nanocrystalline cobalt ferrite," International nano letters , vol. 3, p. 8, 2013.
[21] J. Stohr and H. Siegmann, "Magnetism from fundamentals to nanoscale dymanics," springer , 2006 . [22] K. S. Chawla, M. S. S, P. Kaur, M. K. R and M. S. Yusuf, "Effect pf site preferences on structural and magnetic switching properties of CO-Zr doped strontium hexaferrite SrCoxZrxFe(122x)O19," Journal of Magnetism and mmagnetic materials , vol. 378, pp. 84-91, 2015.