SILABUS ESTETIKA NUSANTARA MATA KULIAH KODE SKS PS SMT DOSEN
: ESTETIKA NUSANTARA ::3 : Kriya Seni/Kriya :3 : Dr. Drs. Guntur, M.Hum
I.
DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini membahas tentang pengetahuan, pemikiran, konsep, dan/atau teori estetika yang berkembangan di Nusantara (Indonesia). Pembahasan diorientasikan menjelaskan konsep-konsep estetika yang ada dalam karya seni seperti: batik, anyaman, tenun, keramik, gerabah, ukir kayu, ukir logam, tatah sungging, keris, arsitektur, lukis, patung, dan desain.
II.
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN 1. Mahasiswa mampu menjelaskan estetika nusantara. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan konsep estetika dalam berbagai artefak 3. Mahasiswa mampu menerapkan konsep estetika nusantara dalam menghasilkan karya seni.
III.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI A. Aspek Kognitif Mahasiswa mampu menjelaskan estetika nusantara. B. Aspek Psikomotor Mahasiswa mampu menerapkan konsep estetika nusantara dalam berkarya seni C. Aspek Affektif Mahasiswa mampu mengapresiasi, merancang, dan menghasilkan karya seni berbasis estetika nusantara
IV. SUMBER BACAAN 1. Agus Rahmat M, T. Sutanto, Naomi. “Karakter dan Ekspresi Visual Film Boneka Si Unyil Tayangan Pertama di TVRI 1981-1992”. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 51-68. 2. Al-Mudra, Mahyudin. “Melacak Asal-Usul Keris dan Peranannya dalam Sejarah Nusantara”. Sari, 27, 2009, pp.: 27-40. 3. Andawari, Mentari Sonia; Prabowo, Sulbi; dan Angge, Indah Chrysanti. “Makna Simbolik Ornamen Gandhik dan Wadidang Keris Saidi di Desa Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Blitar”. Jurnal Pendidikan Seni Rupa. Vol. 3 No. 1, Tahun 2015, pp: 113-118.
4. Asriyani, Indah Septi dan Sachari, Agus. “Perubahan Estetis Furnitur Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (1755-1988)”. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 69-82. 5. Beddu, Syarif. “Arsitek Arsitektur Tradisional Bugis”. Jurnal Penelitian Enjiniring. Vol. 12, No. 2, Tahun 2009. Pp.: 190-198. 6. Chaudhury, Pravas Jivan. “Asceticism in Tagore's Aesthetics”. The Journal of Aesthetics and Art Criticism, Vol. 24, No. 1, (Autumn, 1965), pp. 213-217. 7. Christou, Maria. “An Ethnographic Study of the Loom and Weaving of the Sa'dan Toraja of To'barana'. (Master Thesis). Edmonton, Alberta: Faculty of Graduate Studies. Department of Human Ecology. 1997. 8. Djono; Utomo,Tri Prasetya; Subiyantoro, Slamet. “ Nilai Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa:. Humaniora. Vol. 24, No. 3, 2012, pp.: 269-278. 9. Ferdian, Bustomi. “Kajian Estetika dan Proses Pembuatan Keris Karya Sutikno Kanthi Prasojo Kelurahan Kledung Kradenan Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo Jawa Tengah”. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Dan Budaya Jawa. Vol. 03, No. 06, 2013, pp.: 1-6. 10. Hidajat, Robbi. “Fungsi Dan Proses Pembuatan Topeng Di Kabupaten Malang Jawa Timur”. Dinamika Kerajinan dan Batik, Vol. 31, No. 1, Juni 2014, pp.: 1-12 11. Irfansyah, Yasraf A. “Perubahan Kode Visual Raut Golek Asep Sunandar Sunarya Dari Tahun 1970 – 2005. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 19-23. 12. Jones, Michael Owen. “the Concept of "Aesthetic" in the Traditional Arts”. Western Folklore, Vol. 30, No. 2 (Apr., 1971), pp. 77-104. 13. Kurniawan, Aris. “Kajian Historis dan Filosofis Kujang”. Jurnal Itenas Rekarupa. Vol. 2, No. 1, 2014, pp.: 30-40. 14. Maryono. “Fungsi Keris dalam Seni Pertunjukan”. Mudra: Jurnal Seni Budaya. Vol. 27, 2012, pp.: 119-130. 15. Mukerjee, Radhakamal. "Rasas" as Springs of Art in Indian Aesthetics. The Journal of Aesthetics and Art Criticism, Vol. 24, No. 1, Oriental Aesthetics. (Autumn, 1965), pp. 91-96. 16. Murtomo, B. Adji. “Arsitektur Kolonial Kota Lama Semarang”. Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman Enclosure. Vol. 7, No. 2, Juni 2008, pp.: 69-79. 17. Nofrial. “Ukiran Akar Kayu Pulau Betung Jambi Menuju Industri Kreatif”. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni. Vol. 16, No. 1, 2014, pp.: 65-85 18. Pattipeilohy, Julian.J. “Arsitektur Tradisional Tidore Kepulauan”. Jurnal Penelitian, Vol. 6, No. 5. April 2013, pp.” 62-91. 19. Pradita, Marcellina Eka. “Tato Sebagai Sebuah Media Komunikasi Non Verbal Suku Dayak Bahau”. Ejournal Llmu Komunikasi, Vol. 1, No.4, 2013, pp.: 1-15. 20. Prijotomo, Josef. “When West Meets East: One Century of Architecture in Indonesia (1890s-1990s)”. Architectronic. Vol. 5, No. 3.
21. Putra, Edi Setiadi. “Interpretasi Visual terhadap Bentuk dan Fungsi Kujang Huma Pamangkas dengan Uji ANOVA (Analysis of Variance) dan VAS (Visual Analog Scale)”. Jurnal Itenas Rekarupa. Vol.I, No.1. 2011, pp.: 29-34. 22. Ranelis. “Seni Kerajinan Bordir Hj.Rosma: Fungsi Personal dan Fisik”. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni. Vol. 16, No. 1, 2014, pp.: 98-115. 23. Sabana, Setiawan.” Nilai Estetis Pada Kemasan Makanan Tradisional Yogyakarta”. ITB ITB Journal of Visual Arts, Vol. 1 D, No. 1, 2007, 10-25 . 24. Santosa, Imam. “Kajian Estetika dan Unsur Pendukungnya pada Keraton Surakarta”. ITB Journal of Visual Arts, Vol. 1, No. 1, 2007, pp.: 108-127. 25. Sila, I Nyoman dan Budhyani, I Dewa Ayu Made. “Kajian Estetika Ragam Hias Tenun Songket Jinengdalem, Buleleng”. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 2, No. 1, April 2013, pp.: 158-178. 26. Siwalatri, Ni Ketut Ayu; Prijotomo3, Josef; Setijanti, Purwanita. “Meaning of Ornament in Balinese Traditional Architecture”. Journal of Basic and Applied Scientific Research. 2(7)7121-7127. 2012. 27. Stamati, V. et al. “A parametric feature-based approach to reconstructing traditional filigree jewelry”. Computer-Aided Design. 43 (2011) 1814–1828. 28. Soedigdo, Doddy. “Arsitektur Regionalisme (Tradisional Modern)”. Volume 5 Nomor 1 Juli 2010, pp. 26-32. 29. Sriyono, Pribadi Widodo. “Studi Komparatif Perkembangan Rancakan Gamelan Ragam ‘Yogyakarta’ Dan ‘Surakarta’”. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 24-39. 30. Subagya, Timbul. “Nilai-Nilai Estetis Bentuk Wayang Kulit”. Gelar: Jurnal Seni Budaya. Vol.11, No. 2, 2013, pp.: 266-273. 31. Subiyantoro, Slamet. “Rumah Tradisional Joglo Dalam Estetika Tradisi Jawa”. Bahasa dan Seni, Vol. 39, No. 1, 2011, pp.: 68-78. 32. Suhendar, Hendar; Anas, Biranul; Sunarya, Yanyan. “Studi Nilai Estetik pada Ragam Hias Bordir Kawalu Tasikmalaya Jawa Barat dari Tahun 1990-2005”. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 40-50. 33. Supantono, Widihardjo, Achmad Haldani. “Identifikasi Unsur Simbolik pada Gerabah Tradisional Jawa Produksi Tahun 1995-2005”. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 83-102. 34. Surada, I Made. “Topeng Wirakesari: Visualisasi Seni Religius dan Nilai Kepemimpinan”. Mudra, Vol. 29, No. 1, 2014, pp.: 69-74. 35. Suryono, Sulistyo Djoko. “Pola Pamor Keris Tangguh Surakarta”. Jurnal Seni Rupa STSI Surakarta. Pp.: 88-99. 36. Thampi, G. B. Mohan. "Rasa" as Aesthetic Experience”. Source: The Journal of Aesthetics and Art Criticism, Vol. 24, No. 1, Oriental Aesthetics. (Autumn, 1965), pp. 75-80
37. Trivedi, Saam. “Evaluating Indian Aesthetics”. Criticism and Theory of the Arts. Vol. 33 No. 1, Spring 2013, pp.: 1-4. 38. Van Damme, Wilfried. “Some Notes on Defining Aesthetics in the Anthropological Literature. JASO 2212 (1991): 167·181 39. Venkatesh, A. et al.”The aesthetics of luxury fashion, body and identify formation”. Journal of Consumer Psychology. 20 (2010) 459–470. 40. Viatra, Aji Windu dan Triyanto, Slamet. “Seni Kerajinan Songket Kampoeng Tenun di Indralaya, Palembang”. Jurnal Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuandan Karya Seni. Vol. 16, No. 2, 2014, pp.: 168-183. 41. Wahby, Ahmed E. I. “The Architecture of the Early Mosques and Shrines of Java: Influences of the Arab Merchants in the 15th and 16th Centuries?. Volume 1. (Thesis: Dissertation). Bamberg: Fakultät Geistes und Kulturwissenschaften (GuK), der Otto-Friedrich-Universität Bamberg. 2007. 42. Wasilah, Prijotomo, Rachmawati. “Comparative Study of Traditional Architecture Toraja and Mamasa”. International Journal of Engineering Science and Technology (IJEST). Vol. 3, No. 7, July 2011. 43. Wekke, Ismail Suardi. “Masjid Di Papua Barat: Tinjauan Ekspresi Keberagamaan Minoritas Muslim dalam Arsitektur”. el Harakah. Vol.15 No.2 Tahun 2013, pp.: 124149. 44. Yanti, Susi; Murwandani, Nunuk Giari; Ratyaningrum, Fera. “Bentuk Dan Karakter Topeng Karya Akhmad Di Desa Marengan Laok Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep”. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Vol. 2, No. 3, Tahun 2014, pp.: 74-83. 45. Yatim, Othman Mohd. “Estetika dan Keindahan Songket Melayu”. Jurnal Pengajian Melayu, Jilid 17, 2006, pp.: 1-15. 46. Zaini Alif , Agus Sachari, Ichsan. “Perubahan dan Pergeseran Bentuk Mainan Anak pada Masyarakat Sunda”. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 6-18. V. PENILAIAN Butir-butir penilaian terdiri dari : 1. Kehadiran Kuliah (60%) 2. UTS/Tugas Mandiri (30%) 3. UAS/Presentasi (10%)
VI. MATERI PERKULIAHAN MG 1
2
KOMPETENSI DASAR
MATERI
Mampu menjelaskan pengertian, fenomena, dan ruang lingkup estetika nusantara
1.1. Pengertian Estetika 1.2. Estetika Nusantara 1.3. Ruang Lingkup: a. Estetika dan Kebudayaan b. Estetika dan Masyarakat c. Estetika dan Karya Seni
Ceramah dan diskusi
Mampu menjelaskan pemikiran, konsep, teori estetika Barat
2.1. Pengertian 2.2. Estetika Klasik (Plato, Aristoteles) 2.3. Pengertian 2.4. Estetika Pertengahan 2.5. Pengertian 2.6. Empirisme (Kant, Hegel, Nietzsche) 2.7. Pengertian 2.8. Formalisme 2.9. Estetika Pragmatisme (Heideger) 3.1. Pengetian 3.2. Ekspresionsime (Croce , Collingwood, Sibley, Foucault) 3.3. Pengertian 3.4. Posmodernisme (Barthes, Derida) 4.1. Pengertian 4.2. Estetika India 4.3. Estetika China 4.4. Estetika Jepang
Ceramah dan diskusi Tugas
Gaut (2001: 1-26);
Ceramah dan diskusi
Gaut (2001: 119-154) Gaut (2001: 155-166)
Ceramah dan diskusi Tugas
Chaudhury (1965: 213-217)
5.1. Pengertian 5.2. Ruang Lingkup Seni Rupa Tradisional Nusantara 5.3. Estetika Seni Rupa Tradisional Nusantara 5.4. Estetika Kemasan 5.5. Estetika Keraton
Ceramah dan diskusi
Santosa (2007: 108-127) Sabana (2007; 10-25 ) Pradita (2013: 1-15)
3
Mampu menjelaskan pemikiran, konsep, teori estetika Barat
4
Mampu menjelaskan pemikiran, konsep, teori estetika Timur
5
Mampu menjelaskan pemikiran, konsep, teori estetika Nusantara
TRATEGI
REFERENSI Jones (1971: 77-104) Van Damme (1991: 167·181) Thampi (1965: 75-80)
Gaut (2001: 27-86) Gaut (2001: 87-118)
Trivedi (2013: 1-4) Mukerjee (1965: 91-96)
6
Mampu menjelaskan pemikiran, konsep, teori estetika topeng
7
Mampu menjelaskan pemikiran, konsep, teori estetika batik dan tenun
8
MID SMESTER/ PRESENTASI TUGAS Mampu menjelaskan pemikiran, konsep, teori estetika keris
9
10
11
5.6. Estetika Mainan 6.1. Pengertian 6.2. Ruang Lingkup Topeng 6.3. Estetika Topeng Surakarta 6.4. Estetika Topeng Yogyakarta 6.5. Estetika Topeng Cirebon 6.6. Estetika Topeng Malang 6.7. Estetika Topeng Hudog 7.1. Pengertian Batik 7.2. Ruang Lingkup Batik 7.3. Estetika Batik Keraton 7.4. Estetika Batik Pedesaan 7.5. Estetika Batik Pesisiran 7.6. EstetikaTenun Tes Tengah/Tugas/ Presentasi
Ceramah dan diskusi Tugas
Yanti ( 2014: 74-83) Hidajat ( 2014: 1-12) Agus Rahmat M (2006: 5168) Irfansyah (2006: 19-23) Surada (2014: 69-74)
Ceramah dan diskusi
Yatim (2006: 1-15) Suhendar (2006: 35-52)
Penelitian Studi Kasus
Andawari (2015: 113-118) Maryono (2012: 119-130) Putra (2011: 29-34) Ferdian (2013: 1-6) Kurniawan (2014: 30-40) Al-Mudra (2009: 27-40) Suryono ( 88-99)
Keris Ruang Lingkup Estetika Keris Jawa Estetika Keris Bali Estetika Keris dari daerah lain 9.6. Estetika Kujang
Ceramah dan diskusi Tugas
Mampu menjelaskan pemikiran, konsep, teori estetika ukiran nusantara
10.1. 10.2. 10.3. 10.4. 10.5. 10.6.
Ceramah dan diskusi
Sriyono (2006: 24-39)
Mampu menjelaskan pemikiran, konsep, teori estetika anyam dan tenun nusantara
11.1. 11.2. 11.3. 11.4.
9.1. 9.2. 9.3. 9.4. 9.5.
Pengertian Ruang Lingkup Estetika Ukir kayu Estetika Ukir logam Estetika Ukir batu Estetika (tatah) sungging) Pengertian Ruang Lingkup Estetika Tenun Estetika Anyaman
Subagya (2013: 266-273)
Ceramah dan diskusi Tugas
Christou (1997). Ranelis (2014: 98-115) Suhendar (2006: 40-50) Sila (2013: 158-178) Viatra (2014: 168-183)
12
13
Mampu menjelaskan pemikiran, konsep, teori estetika gerabah dan keramik nusantara Mampu menjelaskan pemikiran, konsep, teori estetika furnitur nusantara
14
Mampu menjelaskan pemikiran, konsep, teori estetika perhiasan nusantara
15
Mampu menjelaskan pemikiran, konsep, teori estetika arsitektur nusantara
12.1. 12.2. 12.3. 12.4.
Pengertian Ruang Lingkup Estetika Gerabah Estetika keramik
Ceramah dan diskusi
Nofrial (2014: 65-85) Supantono (2006: 83-102)
13.1. Pengertian 13.2. Ruang Lingkup 13.3. Estetika Furnitur Keraton 13.4. Estetika Furnitur Pedesaan 13.5. Estetika Furnitur Kolonial 13.6. 14.1. Pengertian 14.2. Ruang Lingkup 14.3. Estetika Perhiasan
Ceramah dan diskusi Tugas
Asriyani (2006: 69-82)
Ceramah dan diskusi
Stamati (2011: 1814–1828) Venkatesh (2010: 459–470)
15.1. Pengertian 15.2. Ruang Lingkup 15.3. Estetika Rumah Tradisional Jawa 15.4. Estetika Rumah Tradisional Toraja 15.5. Estetika Rumah Tradisional Minang 15.6. Estetika Rumah Tradisional Bali
Ceramah dan diskusi Tugas
Album Arsitektur Tradisional Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat. Depdikbud, Dirjen Kebudayaan 1983/1984 Wahby. “The Architecture of the Early Mosques and Shrines of Java: Influences of the Arab Merchants in the 15th and 16th Centuries?”. 2007. Prijotomo. “When West Meets East: One Century of Architecture in Indonesia (1890s-1990s)”. Siwalatri (2012: 7121-7127). Wasilah ( 2011) Soedigdo ( 2010: 26-32) Beddu ( 2009: 190-198) Murtomo (2008: 69-79) Pattipeilohy (2013: 62-91) Wekke (2013: 124-149) Djono (2012: 269-278)
16
UAS/Presentasi
Tes/Tugas/Presentasi
Subiyantoro (2011: 68-78) Penelitian Studi kasus
VII. KEPUSTAKAAN 1. Agus Rahmat M, T. Sutanto, Naomi. “Karakter dan Ekspresi Visual Film Boneka Si Unyil Tayangan Pertama di TVRI 1981-1992”. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 51-68. 2. Al-Mudra, Mahyudin. “Melacak Asal-Usul Keris dan Peranannya dalam Sejarah Nusantara”. Sari, 27, 2009, pp.: 27-40. 3. Andawari, Mentari Sonia; Prabowo, Sulbi; dan Angge, Indah Chrysanti. “Makna Simbolik Ornamen Gandhik dan Wadidang Keris Saidi di Desa Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Blitar”. Jurnal Pendidikan Seni Rupa. Vol. 3 No. 1, Tahun 2015, pp: 113-118. 4. Asriyani, Indah Septi dan Sachari, Agus. “Perubahan Estetis Furnitur Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (1755-1988)”. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 69-82. 5. Beddu, Syarif. “Arsitek Arsitektur Tradisional Bugis”. Jurnal Penelitian Enjiniring. Vol. 12, No. 2, Tahun 2009. Pp.: 190-198. 6. Chaudhury, Pravas Jivan. “Asceticism in Tagore's Aesthetics”. The Journal of Aesthetics and Art Criticism, Vol. 24, No. 1, (Autumn, 1965), pp. 213-217. 7. Christou, Maria. “An Ethnographic Study of the Loom and Weaving of the Sa'dan Toraja of To'barana'. (Master Thesis). Edmonton, Alberta: Faculty of Graduate Studies. Department of Human Ecology. 1997. 8. Djono; Utomo,Tri Prasetya; Subiyantoro, Slamet. “ Nilai Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa:. Humaniora. Vol. 24, No. 3, 2012, pp.: 269-278. 9. Ferdian, Bustomi. “Kajian Estetika dan Proses Pembuatan Keris Karya Sutikno Kanthi Prasojo Kelurahan Kledung Kradenan Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo Jawa Tengah”. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Dan Budaya Jawa. Vol. 03, No. 06, 2013, pp.: 1-6. 10. Hidajat, Robbi. “Fungsi Dan Proses Pembuatan Topeng Di Kabupaten Malang Jawa Timur”. Dinamika Kerajinan dan Batik, Vol. 31, No. 1, Juni 2014, pp.: 1-12 11. Irfansyah, Yasraf A. “Perubahan Kode Visual Raut Golek Asep Sunandar Sunarya Dari Tahun 1970 – 2005. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 19-23. 12. Jones, Michael Owen. “the Concept of "Aesthetic" in the Traditional Arts”. Western Folklore, Vol. 30, No. 2 (Apr., 1971), pp. 77-104. 13. Kurniawan, Aris. “Kajian Historis dan Filosofis Kujang”. Jurnal Itenas Rekarupa. Vol. 2, No. 1, 2014, pp.: 30-40. 14. Maryono. “Fungsi Keris dalam Seni Pertunjukan”. Mudra: Jurnal Seni Budaya. Vol. 27, 2012, pp.: 119-130. 15. Mukerjee, Radhakamal. "Rasas" as Springs of Art in Indian Aesthetics. The Journal of Aesthetics and Art Criticism, Vol. 24, No. 1, Oriental Aesthetics. (Autumn, 1965), pp. 91-96.
16. Murtomo, B. Adji. “Arsitektur Kolonial Kota Lama Semarang”. Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman Enclosure. Vol. 7, No. 2, Juni 2008, pp.: 69-79. 17. Nofrial. “Ukiran Akar Kayu Pulau Betung Jambi Menuju Industri Kreatif”. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni. Vol. 16, No. 1, 2014, pp.: 65-85 18. Pattipeilohy, Julian.J. “Arsitektur Tradisional Tidore Kepulauan”. Jurnal Penelitian, Vol. 6, No. 5. April 2013, pp.” 62-91. 19. Pradita, Marcellina Eka. “Tato Sebagai Sebuah Media Komunikasi Non Verbal Suku Dayak Bahau”. Ejournal Llmu Komunikasi, Vol. 1, No.4, 2013, pp.: 1-15. 20. Prijotomo, Josef. “When West Meets East: One Century of Architecture in Indonesia (1890s-1990s)”. Architectronic. Vol. 5, No. 3. 21. Putra, Edi Setiadi. “Interpretasi Visual terhadap Bentuk dan Fungsi Kujang Huma Pamangkas dengan Uji ANOVA (Analysis of Variance) dan VAS (Visual Analog Scale)”. Jurnal Itenas Rekarupa. Vol.I, No.1. 2011, pp.: 29-34. 22. Ranelis. “Seni Kerajinan Bordir Hj.Rosma: Fungsi Personal dan Fisik”. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni. Vol. 16, No. 1, 2014, pp.: 98-115. 23. Sabana, Setiawan.” Nilai Estetis Pada Kemasan Makanan Tradisional Yogyakarta”. ITB ITB Journal of Visual Arts, Vol. 1 D, No. 1, 2007, 10-25 . 24. Santosa, Imam. “Kajian Estetika dan Unsur Pendukungnya pada Keraton Surakarta”. ITB Journal of Visual Arts, Vol. 1, No. 1, 2007, pp.: 108-127. 25. Sila, I Nyoman dan Budhyani, I Dewa Ayu Made. “Kajian Estetika Ragam Hias Tenun Songket Jinengdalem, Buleleng”. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 2, No. 1, April 2013, pp.: 158-178. 26. Siwalatri, Ni Ketut Ayu; Prijotomo3, Josef; Setijanti, Purwanita. “Meaning of Ornament in Balinese Traditional Architecture”. Journal of Basic and Applied Scientific Research. 2(7)7121-7127. 2012. 27. Stamati, V. et al. “A parametric feature-based approach to reconstructing traditional filigree jewelry”. Computer-Aided Design. 43 (2011) 1814–1828. 28. Soedigdo, Doddy. “Arsitektur Regionalisme (Tradisional Modern)”. Volume 5 Nomor 1 Juli 2010, pp. 26-32. 29. Sriyono, Pribadi Widodo. “Studi Komparatif Perkembangan Rancakan Gamelan Ragam ‘Yogyakarta’ Dan ‘Surakarta’”. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 24-39. 30. Subagya, Timbul. “Nilai-Nilai Estetis Bentuk Wayang Kulit”. Gelar: Jurnal Seni Budaya. Vol.11, No. 2, 2013, pp.: 266-273. 31. Subiyantoro, Slamet. “Rumah Tradisional Joglo Dalam Estetika Tradisi Jawa”. Bahasa dan Seni, Vol. 39, No. 1, 2011, pp.: 68-78. 32. Suhendar, Hendar; Anas, Biranul; Sunarya, Yanyan. “Studi Nilai Estetik pada Ragam Hias Bordir Kawalu Tasikmalaya Jawa Barat dari Tahun 1990-2005”. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 40-50.
33. Supantono, Widihardjo, Achmad Haldani. “Identifikasi Unsur Simbolik pada Gerabah Tradisional Jawa Produksi Tahun 1995-2005”. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 83-102. 34. Surada, I Made. “Topeng Wirakesari: Visualisasi Seni Religius dan Nilai Kepemimpinan”. Mudra, Vol. 29, No. 1, 2014, pp.: 69-74. 35. Suryono, Sulistyo Djoko. “Pola Pamor Keris Tangguh Surakarta”. Jurnal Seni Rupa STSI Surakarta. Pp.: 88-99. 36. Thampi, G. B. Mohan. "Rasa" as Aesthetic Experience”. Source: The Journal of Aesthetics and Art Criticism, Vol. 24, No. 1, Oriental Aesthetics. (Autumn, 1965), pp. 75-80 37. Trivedi, Saam. “Evaluating Indian Aesthetics”. Criticism and Theory of the Arts. Vol. 33 No. 1, Spring 2013, pp.: 1-4. 38. Van Damme, Wilfried. “Some Notes on Defining Aesthetics in the Anthropological Literature. JASO 2212 (1991): 167·181 39. Venkatesh, A. et al.”The aesthetics of luxury fashion, body and identify formation”. Journal of Consumer Psychology. 20 (2010) 459–470. 40. Viatra, Aji Windu dan Triyanto, Slamet. “Seni Kerajinan Songket Kampoeng Tenun di Indralaya, Palembang”. Jurnal Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuandan Karya Seni. Vol. 16, No. 2, 2014, pp.: 168-183. 41. Wahby, Ahmed E. I. “The Architecture of the Early Mosques and Shrines of Java: Influences of the Arab Merchants in the 15th and 16th Centuries?. Volume 1. (Thesis: Dissertation). Bamberg: Fakultät Geistes und Kulturwissenschaften (GuK), der Otto-Friedrich-Universität Bamberg. 2007. 42. Wasilah, Prijotomo, Rachmawati. “Comparative Study of Traditional Architecture Toraja and Mamasa”. International Journal of Engineering Science and Technology (IJEST). Vol. 3, No. 7, July 2011. 43. Wekke, Ismail Suardi. “Masjid Di Papua Barat: Tinjauan Ekspresi Keberagamaan Minoritas Muslim dalam Arsitektur”. el Harakah. Vol.15 No.2 Tahun 2013, pp.: 124149. 44. Yanti, Susi; Murwandani, Nunuk Giari; Ratyaningrum, Fera. “Bentuk Dan Karakter Topeng Karya Akhmad Di Desa Marengan Laok Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep”. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Vol. 2, No. 3, Tahun 2014, pp.: 74-83. 45. Yatim, Othman Mohd. “Estetika dan Keindahan Songket Melayu”. Jurnal Pengajian Melayu, Jilid 17, 2006, pp.: 1-15. 46. Zaini Alif , Agus Sachari, Ichsan. “Perubahan dan Pergeseran Bentuk Mainan Anak pada Masyarakat Sunda”. Jurnal Rekacipta. Vol. 2, No. 2. 2006, pp.: 6-18.