Setelah Dibacok, Korban Dijerat Lehernya Hingga Tewas KEBUMEN, FP – Sadis, mungkin itu kata yang pas untuk kasus pembunuhan yang menimpa Rasno (22) warga Purwanegara Banjarnegara, yang tewas oleh nasabahnya saat menagih hutang. Rasno yang merupakan karyawan koperasi simpan pinjam di daerah Gombong, tewas setelah dibacok menggunakan senjata tajam oleh Tusmiadi alias Gudel di rumahnya di Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren pada pertengahan Desember 2016 lalu. Hal itu terungkap dari hasil Rekontruksi, dimana Gudel memperagakan 21 adegan di hadapan penyidik Sat Reskrim Polres Kebumen, Rabu (11/01). Kasatreskrim Polres Kebumen AKP Koliq Salis Hirmawan, SH saat memimpin rekontruksi yang didampingi Kapolsek Bulus Pesantren AKP Surono dan Kanit III Sat Reskrim Polres Kebumen IPTU Sugyianto, SH menjelaskan, tersangka melakukan adegan rekonturksi dengan didampingi penasehat hukumnya. Dari hasil rekontruksi, terungkap betapa sadisnya nya tersangka saat menghabisi korban dengan menggunakan senjata tajam saat akan menagih hutang.
“ S a a t k o r b a n m e n g e r ang kesakitan karena dibacok menggunakan senjata tajam bagian kepala, takut aksinya diketahui tetangganya, selanjutnya tersangka menjerat leher Rasno dengan tambang plastik yang biasa digunakan untuk menjemur pakaiannya,” terang AKP Koliq. Karena kehabisan nafas, Rasno akhirnya meregang nyawa dengan kondisi kepala bersimbah darah dan tambang plasatik masih terlilit di leharnya. “Hal itu terbukti dengan ditemukannya kotoran di celana korban, sebagaimana ciri ciri orang meninggal karena kehabisan nafas,” kata AKP Koliq. Setelah korban dipastikan meninggal, selanjutnya tersangka mengambil sejumlah barang berharga milik korban, termasuk sepeda motor milik korban untuk digadaikan kepada salah satu temannya. Dikatakan Kasat Reskrim Polres Kebumen, Rekontrusi ini untuk melengkapi berkas penyidikan. Akibat kasus ini Gudel diancam dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan,
dengan ancaman pidana kurungan selama lama nya 15 tahun penjara.
Asyik Judi Remi, Lima Orang Digerebeg Polisi PURWOREJO, FP – Lima orang yang sedang asyik bermain judi jenis remi di rumah Wahyudi alias Urip warga Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Guyangan, Kecamatan Loano, Purworejo ditangkap polisi, Minggu (8/1). Kelima orang tersebut adalah Zaenal Arifin, Sudarmanto, Nur Khoyin, ketiganya warga Desa Guyangan, Kecamatan Loano, Dias Eko Cahyono dan Nova Andreas, keduanya warga Desa Kalisemo. Kapolres Purworejo, AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kapolsek Loano, AKP markotib, SH mengatakan, penangkapan berawal dari informasi warga bahwa di Dusun Krajan Rt 01 Rw 01 Desa Guyangan, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo di rumah Sdr. Wahyudi alias Urip sedang berlangsung perjudian. Setelah menerima informasi tersebut, anggota Reskrim Polsek Loano segera menuju lokasi dan benar mendapati lima orang yang sedang melakukan perjudian. Saat itu juga kelima orang tersebut diamankan ke Mapolsek Loano berikut barang bukti berupa satu set kartu remi, uang taruhan sejumlah Rp 684.000, dan satu buah tikar plastik. ” Untuk proses hukum lebih lanjut, kelima tersangka kami amankan di sel tahanan Mapolsek Loano, ” kata AKP. Markotib, S.H.
Jual Togel, Jebot Ditangkap Polisi PURWOREJO, FP – Edi Karyono alias Jebot (53) warga RT 01 RW 02 dusun Ploso Wetan, Desa Tegalrejo, Kecamatan Banyuurip ditangkap anggota Polsek Banyuurip, Senin (9/1) sekitar pukul 19.00 WIB. Jebot ditangkap karena diduga telah menjual nomer togel jenis Hongkong. Selain Jebot, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu handphone, uang tunai sebesar Rp 314 ribu, dan sepeda motor Honda Fit. Kapolres Purworejo, AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kapolsek Banyuurip, AKP Rahmat Efendi mengatakan, penangkapan tersangka bermula dari informasi masyarakat adanya perjudian togel jenis Hongkong di Desa Tegalrejo. ” Dengan dasar informasi tersebut kemudian dilakukan penyelidikan dan benar tersangka sudah menjual nomer togel jenis Hingkong, ” kata Kapolsek. Dijelaskan, transaksi jual beli dilakukan menggunakan HP, dari pengakuan tersangka, setelah mendapatkan SMS dari pembeli nomor togel, tersangka kemudian mendatangi rumah pembeli untuk mengambil uang pembelian nomor togel tersebut. ” Atas perbuatanya tersangka akan dijerat dengan pasal 303 KHUP tentang perjudian dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara, ” jelas Kapolsek.
Pesta Miras, Belasan Pemuda Digaruk Polisi KEBUMEN, FP – Belasan pemuda yang tengah asyik menenggak minuman keras (miras) terjaring razia rutin yang dilakukan oleh Polres Kebumen, Minggu (8/1) malam. Karena dianggap sudah mengganggu ketertiban umum, beladan pemuda itu langsung digiring ke Polres Kebumen Kasat Sabhara Polres Kebumen, AKP Krida Risanto, SH mengatakan, belasan pemuda yang empat diantaranya masih dibawah umur terjaring saat pesta miras di dua tempat berbeda. ” Mereka kami amankan di alun-alun Karanganyar dan Waduk Sempor, ” kata AKP Krida Risanto yang memimpin langsung razia itu. Disebutkan, dari belasan remaja tersebut ada yang masih dibawah umur namun semuanya sudah putus sekolah. ” Dari pengakuan didepan penyidik, mereka membeli miras dengan uang hasil memarkir, ” ucap Krida. Menurut AKP Krida, untuk memberi efek jera, belasan pemuda itu akan dikenai tindakan pidana ringan (tipiring). ” Agar mereka jera tetap akan kami proses hukum. Namun yang masih di bawah umur akan kami lakukan pembinaan dan dibuatkan surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan itu,” terang AKP Krida. Tambah AKP krida, atas perbuatannya mereka akan dikenai pasal 13 ayat 2 Perda Kab Kebumen no.3 Th 2010 tentang minum-minuman keras. Disamping itu, sejumlah nama penjual miras sudah masuk daftar Polres Kebumen. dan dalam waktu dekat akan dilakukan razia. “Saat ini kami masih menelusuri sejumlah penjual miras berada dibalik peristiwa ini. Dan jika sudah pasti kami siap melakukan sapu bersih penjual miras di Kebumen,” tandas AKP Krida.
SDN Tlogowulung Dibobol Maling, Kerugian Capai Rp 15 juta KEBUMEN, FP – SD Negeri Tlogowulung yang terletak di Desa Tlogowulung, Kecamatan Alian, Kebumen menjadi korban aksi pencurian, Jumat (6/1) malam. Akibatnya, satu unit LCD Proyektor Thosiba, satu unit Laptop Asus, satu unit TV LCD Merk Polytron 21 inchi, satu unit Bell otomatis, 2 kain bahan baju, 3 potong sarung, 1 tas punggung, dan 1 ombyok kunci ruangan sekolah raib dibawa tamu tidak diundang tersebut. Kapolres Kebumen, AKBP Alpen, SH, SIK melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen, AKP Willy Budiyanto, SH mengatakan, kajadian diketahui oleh Gunawan (33) penjaga sekolah Jumat (6/1) sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu seusai menyapu halaman sekolah Gunawan kemudian masuk ke ruang guru dan mendapati kondisinya sudah acak-acakan. ” Setelah diteliti ternyata barang-barang yang ada di ruangan itu sudah tidak ada, ” kata AKP Willy. Selanjutnya Gunawan melaporkan kejadian itu ke Kepala SDN Tlogowulung, Muhksinun, dan kemudian diteruskan ke Polsek Alian. Menurut AKP willy, dugaan sementara pencuri masuk dengan cara mencongkel jendela ruang guru namun kemudian masuk melalui pintu yang tidak terkunci dengan benar. Akibat kejadian itu kerugian mencapai Rp 15 juta lebih. ” Saat polisi mendalami kasus tersebut, ” tandas Willy.
Tahun 2016 Angka Kriminalitas Menurun, Kasus Curat Masih Mendominasi PURWOREJO, FP – Kepala Kepolisian Resor Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK merilis kasus tindak kriminal yang terjadi di wilayah hukum Polres Purworejo selama tahun 2016, Kamis (5/1). Sesuai data yang ada, tercatat 216 yang dilaporkan, sementara untuk tahun 2015 mencapai 313 yang dilaporkan. Dengan demikian terjadi penurunan. Sedang yang dapat diselesaikan mencapai 94 persen atau mengalami kenaikan dibanding tahun 2015 yang hanya 80 persen. Kasus pencurian dengan pemberatan masih mendominasi di tahun 2016 dengan 46 kasus disusul PPA 31kasus, dan perjudian 30 kasus. Sementara pada tahun 2015 pencurian dengan pemberatan 64 kasus, pencurian kendaraan bermotor 37 kasus, dan tipu gelap 29 kasus. AKBP Satrio Wibowo, SIK mengatakan angka kriminalitas yang cenderung menurun pada tahun 2016 dibanding tahun 2015 akan dipertahankan. ” Untuk menekan angka kriminalitas pada tahun 2017 mendatang, strategi yang sudah diterapkan akan ditingkatakan lagi, ” kata Kapolres Purworejo.
Setubuhi Gadis Dibawah Umur Hingga Empat Kali, Pemuda Ini Digelandang Polisi KEBUMEN, FP – Lari dari tanggung jawab, setelah meniduri KWT (16) yang masih tetangganya sendiri, Sar (22) warga Desa Buayan digelandang ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya Kamis (5/1). Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MH, mengatakan, kasus tersebut kini masih ditangani Polsek Buayan Polres Kebumen. ” Dihadapan penyidik Sur, mengaku dirinya telah berhubungan layaknya suami isteri dengan korban sebanyak empat kali,” kata AKP Willy. Menurut AKP willy, kepada keluarga korban, sewaktu sidang keluarga pada bulan Juli 2015 di rumah korban yang melibatkan keluarga Sur dan korban serta warga sekitar, tersangka berjanji akan menikahi korban sebagai bentuk tanggung jawab. “Tersangka meminta waktu satu tahun untuk mencari modal nikah dengan merantau ke Jakarta. Namun pada kenyataannya tersangka tidak menepati janji dan membuat geram keluarga korban,” terang Willy. Buntut kekecewaan keluarga korban, akhirnya Sur yang hanya bekerja serabutan dilaporkan ke Polres Kebumen untuk mempertanggung jawabkan di hadapan hukum. ” Tersangka berhasil diamanakan Polsek Buayan Polres Kebumen saat dirinya pulang dari Jakarta pada 30 Desember 2016. Menurut penuturan keluarga korban, tidak ada kejelasan dan itikad baik dari Sur sehingga dilaporkan ke polisi,” tutur AKP Willy. AKP Willy menandaskan, atas perbuatannya, Sur diancam dengan
Pasal 81 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Kakek 66 Tahun Cabuli Siswa SD KEBUMEN,FP – Kepolisian Sektor Sempor Polres Kebumen berhasil mengamankan MM ( 66 ) warga RT 01 RW 04 Desa Selomerto, Kecamatan Sempor, Kebumen. Kakek MM ditangkap karena diduga sudah melakukan persetubuhan terhadap RR (15) warga Kebumen. “ Pihak Polsek Sempor menjemput tersangka setelah menerima laporan pengaduan dari orangtua korban pada tanggal 26 Desember 2016. Modusnya korban diiming-iming akan diberi uang jajan setiap hari untuk pergi ke sekolah”, ucap Kapolsek Sempor AKP Wasidi. Menurut AKP wasidi, berdadarkan pengakuan Ibu korban, tersangka menjalankan aksi bejatnya saat korban mandi di sungai termasuk Desa Selokerto Kecamatan Sempor. Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH., MH menjelaskan, kasus tersebut terungkap berawal dari tetangga korban yang mengatakan kepada ibu korban bahwa RR pernah disetubuhi oleh MM saat mandi di sungai. Pada saat itu tetangga curiga bahwa RR perutnya buncit, tapi setelah dikonfirmasi dengan ibu korban RR memang memiliki kelainan pada saluran pencernaan yang mengakibatkan RR susah buang air besar yang mengakibatkan perutnya buncit. Lanjut Kasubbag Humas, kemudian ibu RR menanyakan kebenaran kepada RR tentang perbuatan bejat yang dilakukan MM, RR
kemudian menceritakan apa yang telah dilakukan kakek MM kepadanya, dari pengakuan RR akhirnya orang tua RR bersama Ketua RT menemui MM untuk memastikan kebenaranya saat itu MM bersikeras tidak mengakui perbuatanya itu. Setelah anggota Polsek Sempor datang MM baru mengakui semua perbutanya dengan alasan takut akan dihakimi oleh warga sekitar apabila mengakui perbuatanya tidak ada petugas kepolisian. “Berdasarkan hasil visum dokter, memang ada luka di area kemaluan korban tapi korban tidak dalam keadaan hamil,” Kata AKP Willy Budiyanto. Sementara itu, MM yang berprofesi sebagai buruh harian lepas dihadapan petugas mengakui pernah menyetubuhi RR saat mandi di sungai yang pada saat itu korban hanya mengenakan pakaian dalam saja. Menurut MM, karena tak kuat menahan nafsu kemudian korban diajak dan dipaksa untuk melakukan hubungan intim di tepi sungai pada bulan Juni 2015. ” Saya terangsang melihat anak itu mandi hanya dengan pakaian dalam saja, ” ucap kakek MM. Akibat perbuatanya, tersangka dijerat dengan Pasal 81 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Tiduri Gadis Dibawah Umur, Pemuda Lulusan SD Ditangkap Polisi KEBUMEN,FP – Diduga telah melakukan persetubuhan dengan gadis dibawah umur, RZK (22) warga Sidoarjo Jatim harus berurusan
dengan Polres Kebumen. Dalam kasus ini, Sat Reskrim Polres Kebumen telah mengamankan tersangka berinisial RZK yang telah tega meniduri Bunga (bukan nama asli) gadis yang baru berumur 16 tahun asal Kebumen. Berdasarkan informasi yang diperoleh, RZK dekat dengan Bunga berawal dari perkenalannya melalui sosial media Facebook, hingga akhirnya memutuskan bertemu langsung didunia nyata. Saat pertemuannya pada Minggu (20/11), di salah satu hotel di Kebumen, tersangka RZK yang ternyata hanya berprofesi srabutan dan hanya lulusan SD (sekolah dasar) nekat menggagahi Bunga dengan janji akan bertanggung jawab menikahinya. Perbuatan bejat RZK akhirnya sampai ke telinga orang tua Bunga. “Mengetahui
anaknya
telah
disetubuhi,
orang
tua
korban
selanjutnya melaporkan peristiwa itu kepada polisi,” terang Kasubbaghumas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH, MH, Selasa (03/01). Dari hasil laporannya itu, dikatakan Willy, akhirnya pada tanggal (29/12) tersangka dapat diamankan di depan Terminal Purworejo saat akan pulang ke Sidoarjo Jatim. “Dihadapan penyidik, tersangka sudah mengakui perbuatannya. Bahkan aksi bejatnya kepada Bunga, sudah dialakukan sebanyak 3 kali,” ucap Willy. “Akibat perbuatannya, tersangka diancam dengan pasal 81 UU RI No. 35 Th 2014 tentang perlindungan anak, hukuman minimal 5 tahun kurungan,” tutup Willy.
Keluyuran Malam, Dua Siswa MTs Disuruh Nginap di Polsek KEBUMEN, FP – Dua siswa MTs Mafatikhulhuda Desa Jogosimo masing-masing Riski Prilianto Nugroho dan Abu Mubin terpaksa harus menginap selama 48 jam setelah ketahuan keluyururan malam dan dicurigai hendak berbuat tidak terpuji di desa tetangga. Namun setelah disuruh istirahat di Sektor Petanahan Polres Kebumen selama 48 jam hari ini Selasa (2/1) dikembalikan ke orang tuanya. Kapolsek Petanahan AKP I Made Arjana melalui kanit Reskrimnya Aiptu Joko Tresno ,SH memerintahkan kedua bocah yg masih sekolah tersebut untuk istirahat di Polsek hanya ingin memberikan pelajaran agar keduanya tidak mengulangi perbuatan nakalnya kluyuran malam di desa tetangga . ” Sekedar untuk sock terapi agar keduanya jera dan tidak mengulangi perbuatanya, ” kata Aiptu Joko Tresno. Dijelaskan, kedua pelajar MTs itu tidak dilakukan penahanan di Polsek mengingat anak-anak tersebut belum melakukan tindak pidana, namun baru akan dan diamankan warga . Untuk membuat efek jera kepada kedua bocah tersebut selama 48 jam tidak boleh meninggalkan Polsek Petanahan. Menurutnya, selama di polsek bocah tadi tidak diberikan hukuman fisik, hanya tidak boleh pulang, ” berkaitan besok pagi masuk sekolah tadi pagi oleh Kapolsek orang tuanya dihubungi untuk menjemutnya, ” ucapnya. Sementara itu, kedua orang tua yg menjemput anaknya mengucapkan terima kasih kepada Polsek Petanahan Polres Kebumen. Orang tua siswa tersebut berharap anak-anaknya bisa menjadi anak yg bener tidak dan tidak nakal lagi karena hanya akan menjadi musuh banyak orang.