Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah

Ibadah Perayaan Kenaikan Tuhan Yesus Kristus - 17 Mei 2012 Written by Administrator Thursday, 24 May 2012 09:43 -

Ibadah Perayaan Kenaikan Tuhan Yesus Kristus - 17 Mei 2012

Markus 16 : 19

Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.

Markus 16 : 15

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Injil ini yang dibicarakan. Hamba Tuhan harus berbicara mengenai Injil karena Injil mempunyai kuasa mematahkan maut, memindahkan orang dari gelap kepada terang dan Injil mempunyai kuasa untuk merebut manusia dari cengkeraman dosa. Injil adalah kabar suka cita dan isinya adalah tentang Yesus.

1 / 23


Hamba Tuhan harus membicarakan tentang Injil dalam tiap kesempatan, di mana saja dan kapan saja sebab ini merupakan mandat dari Raja di atas segala raja, bukan membicarakan yang lain, misalnya membicarakan tentang adat-istiadat dari sukunya, tidak boleh. Harus memberitakan Injil, kabar keselamatan. Kalau seandainya saya sebagai hamba Tuhan membicarakan tentang adat suku saya, yaitu Ambon, dibawa ke adat suku Saudara, misalnya Batak, pasti bisa berbenturan dengan adat Saudara. Jika suku seseorang dibawakan ke kelompok suku yang lain maka pasti akan terjadi bentrok sebab masing-masing adat suku ini pasti ada kekurangannya.

Misalnya suku Batak memperbolehkan makan darah sedangkan suku Ambon tidak memperbolehkan makan darah, bukan karena mereka sudah tahu firman tetapi memang dari dulu sudah diajarkan kalau darah tidak untuk dimakan oleh orang Ambon.

Tapi kalau Injil, karena dia sempurna maka dia bisa diterima oleh setiap suku, kaum, bangsa dan bahasa. Injil adalah buku yang paling laris dan paling banyak diterjemahkan di seluruh dunia, dan ini diakui di seluruh dunia. Bukan hanya hamba Tuhan yang harus memberitakan Injil, anak-anak Tuhan pun kelak semuanya harus memberitakan Injil, jangan yang lain.

Tuhan Yesus berjanji kalau Injil yang kita beritakan maka Ia akan turut bekerja meneguhkan pe mberitaan kita.

Markus 16 : 19

2 / 23



Berbicara tentang pengutusan atau misionarisasi.

Markus 16 : 20

Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan mene guhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Menurut saya, Tuhan tidak hanya harus turut bekerja tapi Tuhan memang harus bekerja karena Injil ini adalah mengenai pribadiNya dan Ia akan meneguhkan kesaksian kita akan firmanNya.

Kalau suatu waktu Saudara diperhadapkan dengan keluarga Saudara yang sakit dan hampir mati, Saudara tidak perlu menunggu saya sebagai gembala Saudara untuk mendoakannya, jika

3 / 23


memang menurut Saudara waktunya tidak memungkinkan untuk menunggu saya, Saudara doakan saja keluarga Saudara yang sakit tersebut.

Markus 16 : 16

Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.

Siapa yang percaya Injil dan disertai tindakan percaya, yaitu dibaptis, maka akan diselamatkan, tapi bagi yang tidak percaya dan tidak mau dibaptis maka ia akan dihukum. Orang yang percaya berarti orang yang sudah mengerti, dan ini berarti baptisan air adalah untuk orang yang sudah mengerti firman Allah karena untuk seseorang boleh dibaptis, ia harus mendengar firman terlebih dahulu, mengerti terlebih dahulu akan firman yang ia dengar, baru ia dapat dibaptis.

Itu sebabnya baptisan air bukan untuk anak kecil, apalagi anak bayi tidak boleh dibaptis. Kalau sampai ada anak bayi yang dibaptis, Tuhan tidak perintahkan hal itu, itu aturan organisasi. Yang Tuhan perintahkan adalah membaptis orang yang mengerti dan percaya pada Injil lalu ia bertobat dan memberi dirinya untuk dibaptis, sehingga orang tersebut terhindar dari ancaman kekal, yaitu lautan api.

4 / 23


Markus 16 : 17 - 18

16:17 "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,

16:18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Rasul Paulus pernah digigit atau dipagut ular dan ia kebaskan ular itu dalam nama Yesus. Kita juga harus demikian. Jika ada yang digigit ular, jangan menjerit sembarangan tapi sebut “darah Yesus, darah Yesus”. Tapi ini harus karena orang tersebut tanpa sengaja digigit ular, bukan karena dia yang memancing-mancing ular tersebut sehingga akhirnya ular itu menggigit dia.

Jika ada orang yang tanpa sengaja meminum racun akibat ulah orang lain yang berniat jahat padanya, maka dia pasti bisa mati akibat racun tersebut. Itu sebabnya kita harus berdoa untuk setiap makanan dan minuman yang akan kita konsumsi, dengan catatan, makanan dan minuman yang akan kita konsumsi adalah yang memang perlu untuk kesehatan kita dan tidak bertentangan dengan firman Tuhan. Saudara jangan berdoa untuk makanan dan minuman yang bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan, misalnya tuak dan minuman keras lainnya.

Dunia ini adalah wilayah yang jahat, itu sebabnya kita harus berdoa sebelum makan dan

5 / 23


minum, cukup berdoa dalam hati dan katakan “Tuhan Yesus, sucikan makanan dan minuman hamba ini dengan kuasa darahMu”.

Akhir-akhir ini banyak anak muda remaja yang jatuh dalam dosa akibat perbuatan orang lain yang memasukkan zat-zat berbahaya dalam makanan dan minuman mereka. Ada yang sudah diingatkan pun masih juga ia mau mengkonsumsi makanan dan minuman itu dan bahkan didoakan. Doa seperti ini tidak akan didengar Tuhan karena ia sudah menguji Tuhan.

Dalam Markus 16 : 17 dituliskan “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya”. Jika Saudara percaya kalau Saudara termasuk dalam kumpulan orang-orang yang percaya Injil, maka Saudara dapat menengking setan-setan dalam nama Yesus dan setan-setan itu akan pergi. Tapi Saudara harus sungguh-sungguh percaya karena kalau tidak maka setan itu bisa masuk kepada Saudara.

Kalau suatu waktu Saudara diperhadapkan dengan orang yang sakit, Saudara harus mendoakan mereka dengan hati yang yakin kalau Saudara juga dipakai oleh Tuhan, asalkan yang Saudara beritakan adalah Injil, supaya orang itu percaya dan bertobat.

Kalau Saudara adalah seorang perawat perempuan sedangkan yang sakit atau si pasien adalah seorang pria, Saudara tidak perlu tumpang tangan tapi cukup Saudara doakan dalam nama Yesus. Tapi kalau pasien itu juga wanita atau anak-anak, silahkan tumpangkan tangan dan doakan untuk kesembuhan mereka dalam nama Yesus. Tapi ingat, kita yang mendoakan

6 / 23


harus yakin lebih dulu “saya dipakai oleh Tuhan”. Dan kalau yang kita doakan itu sembuh, kita harus mengakui bahwa yang menyembuhkan mereka bukan kita tapi Tuhan Yesus. Tuhan turut bekerja meneguhkan kesaksian kita dengan tanda-tanda yang menyertai kita.

Dalam kemiliteran, tempat yang direbut saat peperangan adalah tempat yang paling tinggi agar dari sana mereka bisa memantau pergerakan pasukan lawan yang ada di bawah. Tuhan Yesus naik ke sorga supaya dari tempat yang maha tinggi ini Dia bisa menyertai seluruh anak-anakNya. Tidak ada satu pun yang tidak Dia lihat atau yang tidak Dia ingat, semua Dia sertai.

Bagi seorang pendeta seperti saya, kami tidak boloeh memonopoli pelayanan dengan mengatakan “tunggu saya yang mendoakan supaya orang itu sembuh”. Saya harus menyampaikan pesan dari Tuhan bahwa jemaat yang dipercayakan Tuhan untuk saya gembalakan juga dipakai oleh Tuhan, sepanjang yang mereka beritakan adalah Injil. Tuhan yang mengatakan hal tersebut dan saya hanya menyampaikan saja. Tapi kalau Saudara membutuhkan dukungan doa dari saya sebagai gembala Saudara, silahkan Saudara menghubungi saya, tapi yang terutama bagi kita semua adalah bahwa siapa pun Saudara, yang percaya kepada Tuhan Yesus dan menyerahkan hidupnya pada Tuhan Yesus, adalah juga dipakai oleh Tuhan.

Sebenarnya banyak pendeta yang tidak dipakai oleh Tuhan karena pelayanan mereka penuh dengan perkelahian, penuh dengan ambisi, perebutan kedudukan. Pelayanan seperti ini tidak akan dipakai oleh Tuhan karena mereka hidup hanya untuk kepentingan diri mereka sendiri. Tapi kalau kita bekerja demi untuk kemuliaan Tuhan, kita mau mengagungkan Tuhan, kita mau tunjukkan bahwa Tuhan yang kita percaya adalah Tuhan yang maha besar, kita buktikan dengan kita berdoa dengan iman, bukan dengan perasaan. Berdoa dengan iman artinya berdoa dengan berpegang pada janji firman “AKU akan menyertai engkau”. Sekali Tuhan beserta dengan kita, selamanya Dia akan beserta dengan kita, sepanjang hidup kita mau dikuduskan

7 / 23


oleh Tuhan.

Beberapa waktu yang lalu saya bersaksi pada anak saya yang paling kecil bagaimana awal mula Tuhan mempercayakan jiwa untuk saya layani. Dimulai dari satu jiwa, ibu janda, lalu ditambah satu jiwa lagi, seorang anak yatim piatu, dan ditambah satu jiwa lagi, seseorang dari agama seberang. Saya melayani mereka sebagai pemimpin puji-pujian, pemain musik, pemberita firman, doa pembuka, doa untuk firman, doa persembahan dan doa berkat. Semua saya yang lakukan sendiri.

Hidup di dunia ini sangat berat tapi begitu kita masuk ke ladang Tuhan di dalam ibadah, kita harus bersuka cita dengan sungguh-sungguh, namun dalam batas-batas yang sopan menurut kebenaran firman Tuhan. Jangan sampai lompat-lompat atau bahkan sampai bertukar tempat duduk, tidak boleh demikian. Kita harus memuji Tuhan dengan penuh suka cita, bahkan Daud dalam mazmurnya menuliskan “Pujilah Tuhan, hai jiwaku”. Hati yang bersuka cita pasti akan terpancar pada wajah yang bersuka cita. Jangan ingat masalah saja. Saat kita masuk ke rumah Tuhan, kita harus bisa merasakan beban itu diangkat oleh Tuhan.

Suatu pujian yang lama sekali mengatakan “bebanku terlepas, bebanku terlepas … di bawah kaki Yesus, jiwaku disembuhkan, bebanku terlepas”. Kita menyanyikannya dengan wajah yang senyum dan penuh suka cita. Saya pernah menyaksikan CD pelayanan dari anak mantu dari Pendeta Van Gessel di Belanda, bagaimana mereka menyanyi dengan sukacita tapi air mata mereka berlinang karena mereka merasa bahwa di balik dari beban mereka yang berat mereka masih bisa bersyukur bahwa masih ada Tuhan dan ini yang membuat mereka bersuka cita.

8 / 23


Markus 16 : 19


Ibrani 8 : 1

Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,

Hebrewa 8 : 1 (Amplified English Bible)

NOW THE main point of what we have to say is this: We have such a High Priest, One Who is seated at the right hand of the majestic [God] in heaven,

Apapun yang kita bicarakan, poin yang utama, dan di situ terletak inti dari kekristenan kita, adalah kita mempunyai Imam Besar sorga, itulah Yesus.

9 / 23


Pertama : Tuhan Yesus datang sebagai manusia untuk mati, dengan status sebagai penebus.

Kedua : Tuhan Yesus sebagai Imam Besar sorgawi, juga sebagai manusia tapi manusia ilahi.

Ketiga : Tuhan Yesus akan datang sebagai Mempelai Pria sorgawi, dan Ia juga sebagai manusia tapi manusia ilahi.

Jadi poin yang utama yang harus kita ketahui dan kalau sampai ini meleset maka gagallah kita menjadi mempelai wanita Tuhan, gagal total. Kita harus bisa mencamkan dalam hati dan pikiran kita bahwa Yesus adalah Imam Besar sorgawi dan Dialah Pembela kita. Itu sebabnya rasul Paulus tidak takut pada apa pun juga karena dia tahu Yesus adalah pembelanya.

Ada orang yang tidak takut karena dia tahu ada yang membelanya dan yang membela itu biasanya yang memiliki kuasa dan kekuatan. Ada banyak hamba Tuhan yang takut ditinggalkan jemaatnya kalau ia memberitakan bahwa adat-istiadat itu bertentangan dengan firman Allah, tentu dengan penjelasan yang pas dan bukan datang dari emosinya. Hamba Tuhan seperti ini takut karena dia tidak yakin kalau Imam Besar sorgawi menyertai dia. Tapi kalau dia yakin, maut pun dia tidak takut karena Imam Besar sorgawi menyertai dia, bukan ketua umum, ephorus, paus atau ketua organisasi mana pun, tapi Imam Besar sorgawi sendiri, tidak tanggung-tanggung dan ini adalah fakta. Kalau kita sebagai gereja Tuhan tidak bisa menerima kalau Yesus adalah sebagai Imam Besar kita sekarang ini, maka itu suatu kekurangan yang besar sekali.

10 / 23


Sebelum Yesus datang sebagai Mempelai Pria sorga, Ia tampil dahulu sebagai Imam Besar sorgawi dan tugas utama dari Mempelai Pria sorgawi adalah mengadakan perdamaian, antara kita dengan Bapa di sorga, juga antara kita dengan sesama manusia. Itu harus kita terima.

Jika kita tidak menerima pekerjaan Tuhan Yesus dalam mendamaikan kita, maka benci akan tetap benci, pahit hati akan tetap pahit hati, sekali tidak senang pada seseorang, apalagi terhadap hamba Tuhan, tetap akan tidak senang, maka orang yang seperti ini walaupun dia berseru “Yesus , mempelai!”, Tuhan tidak kenal padanya karena Tuhan mau mendamaikan dia tapi dia tidak mau. Kita harus mengerti dan menerima pekerjaan Yesus sebagai Imam Besar supaya kekristenan kita tidak mengambang.

Kerinduan untuk menjadi mempelai Tuhan begitu besar tapi tidak bersedia memberikan diri untuk dikoreksi oleh Tuhan. Karena itu, Imam Besar selalu membawa darah dan perukupan saat dia bekerja. Dalam Imamat pasal 16 dituliskan bahwa darah untuk mendamaikan dan ukupan bicara soal penyembahan. Penyembahan dan perdamaian tidak bisa dipisahkan. Orang yang menyimpan kepahitan tidak akan bisa menyembah, walaupun ia seorang pendeta sekalipun. Karena itu jika seseorang berdoa dengan menyimpan kepahitan, doanya itu adalah bagaikan doa orang farisi. Doa orang farisi adalah doa dari orang yang merasa dirinya benar.

Kita harus selalu berdoa dengan memiliki hati yang selalu hancur di hadapan Tuhan, bukan di hadapan manusia. Kita selalu bisa hancur hati di hadapan Tuhan kalau selalu kita merasa bahwa kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Tuhan.

11 / 23


Awal saya melayani Tuhan, saya sangat takut apabila sudah tiba giliran bagi saya untuk latihan berkhotbah. Sekarang saya bisa berkhotbah namun saya selalu ingat kalau semua adalah kerja tangan Tuhan dalam hidup saya. Daud diberkati Tuhan tapi Daud lupa. Dia menghitung tentara Israel tapi sebenarnya Daud menghitung jasa-jasanya dan dia merasa bahwa karena dialah bangsa Israel menjadi besar dan diberkati. Tapi Tuhan menegur Daud dan Daud diingatkan Tuhan bahwa dia diambil Tuhan dari belakang domba-domba, dan ini berarti tidak ada orang yang tahu tentang Daud sama sekali. Tapi Daud adalah tipe anak Tuhan yang memiliki kepribadian yang begitu manis sekali. Jadi anak Tuhan harus memiliki kepintaran, keterampilan, tapi jangan lupa memiliki kepribadian.

Kepribadian Daud adalah kepribadian seorang anak Tuhan. Dia tidak malu mengatakan “Tuhan adalah gembalaku”, padahal dia adalah seorang raja yang agung dan disegani, tapi di hadapan Tuhan dia mengatakan kalau dia adalah domba yang kecil saja.

Inilah hati yang selalu hancur kalau sudah di berlutut kaki Tuhan. Kalau kita selalu ingat bahwa semuanya karena Tuhan maka kita tidak akan mau menghakimi orang lain karena kita menyadari akan kekurangan dan keterbatasan kita. Kita membutuhkan Imam Besar. Saya membutuhkan Kristus sebagai Imam Besar sebab hanya sayalah yang tahu batas kemampuan saya, walaupun Saudara melihat saya bisa berkhotbah dalam 3 macam ibadah.

Rasul Paulus katakan pada jemaat di Korintus, waktu dia mengenal Yesus lebih dalam lagi langsung dia menyadari bahwa di dalam dirinya ada duri. Duri adalah kelemahan. Itu sebabnya rasul Paulus mengatakan “kita jangan menghakimi orang lain. Entah dia berdiri, entah dia roboh, itu urusan dia dengan Tuhan.”

12 / 23


Jika kita memiliki kepribadian sedemikian maka dalam segala usaha kita, pasti kita akan berhasil karena Alkitab menuliskan kalau Tuhan bertakhta di atas hati yang hancur remuk.

Efesus 4 : 8

Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."

Ephesians 4 : 8 (Amplified English)

Therefore it is said, When He ascended on high, He led captivity captive [He led a train of vanquished foes] and He bestowed gifts on men.

Gifts dalam arti karunia-karunia.

Efesus 4 : 9 – 12

13 / 23


4:9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?

4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Misi hamba Tuhan adalah untuk membangun jemaat menjadi tubuh Kristus, bukan membangun organisasi.

Efesus 4 : 13

sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

14 / 23


Pengetahuan yang benar tentang Anak Allah atau Yesus dalam susunan tabernakel adalah dari pintu gerbang sampai tabut perjanjian. Dari Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan sampai Yesus sebagai mempelai pria sorga. Itu adalah pengetahuan yang penuh dan itulah yang harus disebarkan dan diberitakan oleh para hamba Tuhan.

Efesus 4 : 14 - 15

4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Ini adalah fokus pertumbuhan rohani kita yaitu mengarah kepada Kristus. Kalau saya memenangkan jiwa, saya harus bawa jiwa itu kepada Kristus, bukan kepada organisasi atau untuk urusan perut, tapi kepada Kristus. Saudara juga harus demikian, apapun yang Saudara perbuat, arahkan semuanya untuk Tuhan. Saudara melayani, bekerja, beribadah, hati Saudara harus tertuju kepada Kristus, jangan kepada yang lain. Kalau kepada yang lain, suatu waktu kita akan berhenti. Harus kepada Tuhan.

Di dalam Rumah Allah, Kepala adalah Imam Besar. Di dalam ibadah ini, Kristus adalah Imam Besar, Dia adalah Kepala. Di dalam nikah, Kristus adalah mempelai pria. Di dalam

15 / 23


pemerintahan, Kristus adalah Raja di atas segala raja.

Kepala artinya adalah Dia, Kristus, menjadi citra, model, teladan, panutan kita. Manusia bisa saja kita jadi panutan tapi suatu waktu kita akan kecewa karena mereka hanyalah manusia dan mereka tidak sempurna. Yang sempurna hanyalah Kristus. Jadi kalau Saudara melihat ada pendeta yang sudah memiliki gereja yang besar tapi dia melakukan adat-istiadat, sedangkan Saudara belum memiliki gedung gereja, masih berupa rumah toko dan dalam status kontrak, adakah iman Saudara akan ciut? Siapakah yang ingin Saudara teladani? Kristus atau pendeta yang hanya manusia?

Kalau sampai kita meneladani pendeta, haruslah karena ia meneladani Kristus lebih dahulu. Sama seperti rasul Paulus yang mengatakan “ikutilah aku seperti aku meneladani Kristus”. Kalau sampai manusia meneladani manusia maka ibadahnya akan gagal total. Kristus begitu sempurna. Jika Kristus sebagai Imam Besar telah mengupayakan perdamaian antara sesama manusia dan untuk itu Dia telah mati cucurkan darahNya, lalu para hamba Tuhan yang berseteru tersebut tidak mau berdamai antara yang satu dengan yang lain, itu berarti dia tidak menghormati Kristus sebagai Kepala. Kalau dia berbicara tentang Kristus sebagai mempelai maka itu hanyalah slogan belaka dan Tuhan sama sekali tidak tertarik dengan orang semacam itu.

Tapi kalau kita menerima Dia sebagai Imam Besar maka kita menyadari kalau kita ini masih penuh dengan cacat cela dan oleh karenanya kita memerlukan Dia sebagai Imam Besar, yang selalu melayani kita yang masih banyak melakukan kesalahan ini. Tapi jika kita mau langsung menerima Dia sebagai mempelai pria sorga tanpa mau menerima Dia terlebih dahulu sebagai Imam Besar, maka tak ada satupun dari kita yang berlayak di hadapanNya karena Dia begitu sempurna. Itu sebabnya Dia terlebih dahulu datang sebagai Imam Besar buat kita dan kita jangan menyalahkan orang lain. Tuhan sangat berbelas kasihan kepada kita dan kita memerlukan Dia sebagai Imam Besar yang mengasihi kita dan tidak ada yang mengasihi kita

16 / 23


seperti Dia mengasihi kita.

Itulah Yesus sebagai Kepala. Ya, memang secara wujud Dia ada di sorga tetapi di bumi ini Dia tampil lewat ketajaman firmanNya dan Roh KudusNya, dan kalau kita menyambutNya maka Dia akan mengerjakan perdamaian.

Suatu waktu Tuhan mengajak 3 muridNya berdoa dan saat Dia berdoa, wajahNya berobah tapi ketiga murid ini tertidur.

Mengenal Yesus sebagai Imam Besar membutuhkan konsentrasi yang besar sekali, bahkan rasul Paulus mengatakan pada jemaat di Ibrani bahwa mereka lamban saat membahas Yesus sebagai Imam Besar. Tapi kalau kita bisa melewati hal ini dan mengerti, maka kita akan sukses dan ibadah kita berhasil dan kita diangkat dalam kemuliaanNya (1 Timotius 3 : 16) dan jerih lelah kita tidak sia-sia.

Matius 17 : 1 - 2

17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

17 / 23


17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

Setelah Yesus berdoa, murid-murid bisa melihat bagaimana Yesus mengadakan mujizat-mujizat, bagaimana Yesus mempermalukan setan-setan yang selama ini berkuasa lewat suatu penyakit, bagaimana hebatnya kuasa Allah itu. Selama ini para murid hanya bisa mendengar tapi sekarang mereka bisa melihat langsung kuasa Allah yang ada pada Yesus, Allah yang menjadi manusia. Tapi suatu waktu para murid dibawa naik ke atas gunung yang tinggi.

Demikian juga dengan kita, akan ada suatu waktu dimana kita juga akan dibawa melihat mujizat yang Tuhan adakan, yang bisa membuat kita bertempik sorak karena, misalnya, doa kita dijawab, tapi suatu waktu juga Tuhan melatih kita untuk bisa menyembah. Berat memang bagi daging tapi kita harus menerima itu dan melakukannya.

Yesus dengan begitu licah menaiki gunung itu sedangkan murid-muridNya hampir ketinggalan karena mereka keletihan. Murid-murid yang ikut saat itu adalah Petrus, Yakobus dan Yohanes. Jadi ada yang sudah tua dan ada yang masih muda, tapi Alkitab mencatat kalau baik yang tua maupun yang muda, semuanya didapati Tuhan tertidur karena keletihan.

18 / 23


Matius 17 : 3 - 4

17:3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.

17:4 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

Kalau dalam injil Lukas dituliskan kalau mereka tertidur tapi kemudian mereka terbangun karena suatu sinar yang cahayanya sampai bisa menembusi kelopak mata mereka yang sedang tertidur. Lalu mereka terjaga dan melihat Tuhan sedang memakai pakaian yang putih dan berkilau dan sedang diapit oleh hamba Tuhan yang besar, itulah Musa dan Elia.

Musa adalah hamba Tuhan yang dipakai Tuhan untuk melepaskan bangsa Israel dari Mesir, dan salah satu keajaiban Tuhan saat itu adalah terbelahnya Laut Merah dan orang Israel bisa menyeberangi laut itu. Ada ilmuwan yang ateis mengatakan kalau laut itu terbelah karena ada angin yang begitu kencang sehingga terbelahlah sungai tersebut. Tapi kalau itu dengan kekuatan angin maka pastilah bangsa Israel yang berjalan di tengah laut itu turut tercampak. Meragukan kuasa Tuhan merupakan suatu tindakan yang salah.

Perbuatan Musa dianggap hebat oleh bangsa Israel, bahkan sampai sekarang, kehebatan Musa tertanam di dalam hati bangsa Israel. Elia juga seorang hamba Tuhan yang besar, yang bahkan sampai diangkat ke sorga. Hal inilah yang mebuat bangsa Israel terpukau, bahkan sampai-sampai Petrus mau membuatkan 3 kemah :

19 / 23


1 untuk Tuhan, 1 untuk Musa dan 1 untuk Elia. Secara tidak sadar, mereka mau mensejajarkan Tuhan dengan Musa dan Elia. Kemudian turunlah suatu awan yang besar dan mereka dipanggil masuk ke dalam dan di sana mereka mendengar suatu suara yang mengatakan “inilah Anak yang Kukasihi” dan perkataan ini adalah mengenai Yesus, bukan tentang Musa atau Elia. Yesus adalah Anak Allah dan dalam kitab Ibrani pasal 4 dituliskan kalau Dia adalah Imam Besar.

Jadi bagaimana pun hebatnya seorang hamba Tuhan, dia bukan Imam Besar. Hanya satu Imam Besar, Dialah Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana pun hebatnya hamba Tuhan, dia tidak bisa menyelamatkan Saudara dan saya. Bagaimana pun saya dipakai Tuhan, walaupun saya mencurahkan darah saya, saya tidak bisa menyelamatkan siapapun, hanya Yesus yang bisa. Yesus adalah Anak Allah, Kepala dan Imam Besar bagi kita.

Petrus mau membuat kemah dengan tangannya sendiri supaya Yesus, Musa dan Elia, yang dalam kemuliaan, jangan pergi. Ini berarti Pertus mau kemuliaan itu ditampung dalam kemah buatan tangan manusia. Tidak bisa. Kita tidak bisa meminta Tuhan membawa kita masuk sorga. Kemah kita ini harus dibongkar dan harus Tuhan sendiri yang membuat kemah itu. Itu sebabnya setiap kehidupan Kristen harus mengalami proses lahir kembali, lahir baru. Karena kemah yang lama ini, buatan tangan manusia, adalah Kristen turunan dan tidak bisa menampung kemuliaan Allah, nanti kemah ini bisa hancur.

Itu sebabnya kita harus membawa hidup kita kepada Tuhan supaya Tuhan merombak hidup kita dan Tuhan menciptakan hidup kita menjadi Kristen yang baru, Kristen yang tahu menghargai Yesus sebagai Imam Besar dan sebagai Kepala. Kalau Yesus sebagai Kepala, maka Saudara dan saya tidak bisa berbuat semau-maunya kita lagi, ada Allah yang mengepalai kita.

20 / 23


Kita harus mau dipimpin oleh Tuhan, namun kalau kita tidak mau dipimpin oleh Kristus sebagai kepala, maka Allah pun tidak memaksa. Tapi kalau kita mau dipimpin oleh Yesus maka Yesus tidak hanya tampil sebagai Kepala, tapi Dia juga akan tampil sebagai Pembela. Dialah yang akan memelihara kita. Siapa yang akan memikirkan kesehatan tubuh kalau bukan kepala. Sampai Mazmur mengatakan kalau Tuhan adalah bapak bagi yatim piatu dan pembela bagi para ibu janda. Itu sebabnya kita tidak perlu takut akan hari depan. Kalau kita kecut memandang hari depan, coba periksa dulu, jangan-jangan kita tidak menjadikan Yesus sebagai kepala atas hidup kita.

Kalau kita selalu kuatir maka kita tidak menjadikan Kristus sebagai kepala. Sebab kalau kita menjadikan Kristus sebagai Kepala maka Alkitab menuliskan “di mana ada Roh Allah, di situ ada damai sejahtera”. Itu harus menjadikan pegangan hidup kita.

Ingat Saudara, tak ada satu pun dari kita yang tahu apa yang akan terjadi hari esok, tapi Yesus sebagai kepala sudah lebih dulu tahu sebab Dia berjalan di depan kita. Sebelum kita melangkah, Dia sudah lebih dahulu melangkah, Dia membuka jalan-jalan baru bagi kita. Sampai Pemazmur menuliskan dan ini bahkan dijadikan lagu, yaitu “Dia buka jalan”. Kalau ada rumput-rumput duri maka Yesus sudah lebih dahulu menginjak rumput duri itu supaya kita bisa berjalan dengan aman.

Dalam ibadah ini, Tuhan sebagai kepala dan itu sebabnya segala kebijakan yang ada di sini tidak boleh bergeser kebenaran firman. Imam Besar adalah pribadi yang berbelas kasihan.

21 / 23


Saya diajarkan oleh guru saya untuk tidak hanya menerima jiwa-jiwa yang bagus saja, tapi kita juga harus mau menerima jiwa-jiwa yang jatuh dan terpuruk. Itu sebabnya saya katakan pada jemaat agar lebih dahulu mendengar firman sebelum mereka minta konseling sebab saya sadar kalau saya hanya manusia biasa. Dengar dulu firman Allah karena firman itulah Imam Besar bagi kita dan yang bisa menolong Saudara hanya Tuhan. Pegang saja firman Tuhan.

Saya sebagai hamba Tuhan harus bisa membuktikan kalau di tengah-tengah kita ada yang lebih besar dan itulah Tuhan, yang adalah Imam Besar dan Kepala bagi kita, penolong kita yang sebenarnya. Dia mengerti segala yang ada dalam hati kita.

Kalau Imam Besar masuk ke dalam Bait Allah maka dia akan masuk sampai ke ruang maha suci yang ditutup dengan pintu tirai di depannya, dan di atasnya ditutup dengan tudung-tudung dan di samping dengan papan jenang. Ruang maha kudus ini selalu tertutup dan ini menggambarkan keadaan hatiku dan hati Saudara, yang tidak ada satupun yang tahu. Tapi Imam Besar masuk sampai ke dalam membawa darah dan ukupan.

Segala masalah Saudara bisa saja Saudara ungkapkan pada saya tapi saya tidak akan memiliki cukup waktu bagi Saudara, tapi kalau Saudara datang ibadah dan membuka pintu hati Saudara lebar-lebar pada firman Tuhan, maka firman itu akan masuk sampai ke dalam sendi-sendi dan sum-sum, sampai ke jiwa dan pikiran kita, dan karena hanya Tuhan yang bisa melakukan itu maka hanya Tuhanlah yang bisa menolong kita. Saya hanyalah alat yang kecil saja supaya kita semua terfokus pada pribadi Tuhan. Jika ibadah kita selalu kita fokuskan pada firman, maka kita akan sukses.

22 / 23


1 Timotius 3 : 16

Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan ."

“Agunglah rahasia ibadah kita” kalau diimami oleh Yesus Kristus sebagai Imam Besar, kalau kita memberi kesempatan bagi firman bekerja sepuas-puasnya. Kalau tidak, maka ibadah itu tidak agung sama sekali sebab Tuhan tidak ada di sana dan masing-masing yang ada di sana hanya menunjukkan ego-nya sendiri. Tapi kalau kita sama-sama merendahkan hati, berlomba merendahkan hati, betapa agungnya ibadah itu karena Tuhan sendiri yang menangani, sampai Tuhan mengatakan “dua tiga orang berkumpul dalam namaKu, Aku ada di situ”.

Inilah keagungan rahasia ibadah kita : diangkat dalam kemuliaan, bukan hanya nanti setelah kita mati, tapi sekarang pun di dunia ini Tuhan berkuasa mengangkat kita yang sempat jatuh dan terpuruk dalam sekali. Tapi kalau dia mau berseru dan minta ampun, maka Tuhan berkuasa mengampuni kita, setinggi lambungNya yang telah tertikam, sehingga kita pulang bersama dengan Tuhan, selalu ada harapan.

TUHAN YESUS memberkati kita.

23 / 23

Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah

Recommend Documents