SEMANGAT “PINTU AIR” DEDIKASI UNTUK NEGERI “PINTU AIR” SPIRITS, DEDICATION FOR OUR NATION Pencapaian yang sudah diraih oleh Perum Jasa Tirta I mendorong manajemen untuk mampu menjaga dan mengelolanya dengan baik serta memotivasi karyawannya untuk ikut berperan aktif dalam meningkatkan eksistensi Perum Jasa Tirta I baik di tingkat nasional maupun internasional secara berkesinambungan. Dalam pengelolaan SDA, Perusahaan selain memiliki aset berupa sarana dan prasarana pengairan juga memiliki aset berupa sumber daya manusia yang memiliki peran penting dalam kegiatan operasional perusahaan. Pemilihan SDM menjadi prioritas utama untuk mewujudkan visi Perum Jasa Tirta I melalui inovasi-inovasi terkini dalam upaya meningkatkan kinerja menjadi lebih baik lagi. Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten di bidang pengelolaan SDA dan berpegang pada budaya perusahaan dengan falsafah PINTU AIR (Profesional, Integritas, Netral, Tangguh, Uswah, Amanah, Inovatif, Responsif), Perusahaan bertekad dan berkomitmen untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan program-program Pemerintah. Dengan semangat PINTU AIR yang dimiliki oleh setiap insan perusahaan, maka dedikasi perusahaan untuk pembangunan Negeri akan menjadikan Perum Jasa Tirta I sebagai perusahaan pengelola Sumber Daya Air kelas dunia yang berdaya saing global.
4
Good performance achieved by Perum Jasa Tirta I encourages the Management to maintain and manage it well and motivate employees to take active roles in expanding the existence of Perum Jasa Tirta I both at national and international levels on an ongoing basis. In the management of natural resources, the Company in addition to having assets in the form of irrigation facilities and infrastructure, also possesses assets in the form of human resources having an essential role in the operating activities of the Company. The selection of high-qualified human resources becomes a top priority to bring about the vision of Perum Jasa Tirta I through the latest innovations in an effort to boost performance further. Reinforced by the competent human resources in the field of natural resources management and sticking to the corporate culture with the philosophy of PINTU AIR (Professional, Integrity, Neutral, Tough, Role Model, Trustworthy, Innovative, Responsive), the Company is committed to supporting the successful implementation of Government programs. With the spirits of PINTU AIR owned by every employee in the Company, the Company’s high dedication to the development of the Nation would make Perum Jasa Tirta I as the world-class water resources management Company having global competitive advantage among other companies. 5
LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 2013
LAPORAN TAHUNAN 2014 ANNUAL REPORT 2014
Air untuk Kehidupan
Air untuk Kedaulatan Pangan & Energi
Water For Life
Water For The Sovereignty Of Food And Energy
Sebagai pengelola SDA di Wilayah Sungai (WS) Brantas dan WS Bengawan Solo, Perusahaan harus mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat disamping melaksanakan tugas pokok yang diberikan oleh Pemerintah. “Water for Life” menunjukkan bahwa Perusahaan ini lahir, tumbuh, dan berkembang dalam keselarasan untuk menyeimbangkan aspek bisnis, sosial, dan keberlanjutan lingkungan. Perusahaan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam pelaksanaan kegiatan Operasional Perusahaan dan menumbuhkan inovasi-inovasi baru di berbagai bidang yang akan mendukung tercapainya visi Perusahaan.
Perum Jasa Tirta I berkomitmen untuk maju dan menjadi pengelola Sumber Daya Air kelas dunia pada tahun 2025. Oleh karena itu untuk memperkokoh fundamental Perusahaan dalam menghadapi tantangan jangka panjang berbagai inisiatif strategis dicanangkan sepanjang tahun 2014. Dalam rangka mendorong pertumbuhan kinerja Perusahaan di masa depan, Perum Jasa Tirta I melakukan diversifikasi dan ekspansi, mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik dengan melakukan penyempurnaan proses bisnis, penyesuaian sistem dan operasional agar semakin efektif dan handal untuk memperkuat keahlian dan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki Perusahaan. Perum Jasa Tirta I berkeyakinan akan mampu untuk tumbuh secara berkelanjutan dan berkontribusi dalam pembangunan nasional, terutama kemandirian ekonomi negara dari sektor strategis ekonomi domestik dengan mewujudkan kedaulatan pangan dan energi melalui alokasi air untuk keperluan irigasi dan pembangkitan energi listrik yang dijamin dari waduk di Wilayah Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo.
6
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT 2015
LAPORAN TAHUNAN 2016 ANNUAL REPORT 2016
Transformasi Pengelolaan Sumberdaya Air untuk Menunjang Kedaulatan Pangan & Energi
Semangat “PINTU AIR” Dedikasi Untuk Negeri
Perum jasa tirta I ((PJT I) adalah BUMN yang bergerak di bidang pengusahaan dan pengelolaan SDA dengan tugas pokok mengelola wilayah sungai beserta prasarana pengairan yang telah dibangun untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi berbagai sektor secara akuntanbel, dimana perusahaan dituntut untuk mengutamakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sosial melalui suplai air irigasi, pengendalian banjir, pengelolaan kualitas air dan pemeliharaan sungai, selain memberikan pelayanan air baku bagi pemanfaat komersial (PLTA, PDAM dan Industri).
Pencapaian yang sudah diraih oleh Perum Jasa Tirta I mendorong manajemen untuk mampu menjaga dan mengelolanya dengan baik serta memotivasi karyawannya untuk ikut berperan aktif dalam meningkatkan eksistensi Perum Jasa Tirta I baik di tingkat nasional maupun internasional secara berkesinambungan.
Nasional Transformation of Water Resource Management to Support Na tional Food & Energy Sovereignty
Transformasi yang dilakukan Perusahaan dilakukan secara terintegrasi, bukan hanya dari aspek teknologi pengelolaan sumberdaya air, melainkan juga dari aspek pembangunan sumberdaya manusia dan pengembangan masyarakat serta lingkungan. Semua aspek tersebut berpadu menjadi kesatuan yang menggerakkan Perusahaan ke arah yang semakin baik dari tahun ke tahun.
“PINTU AIR” Spirits, Dedication for Our Nation
Dengan Didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten di bidang pengelolaan SDA dan berpegang pada budaya perusahaan dengan falsafah PINTU AIR (Profesional, Integritas, Netral, Tangguh, Uswah, Amanah, Inovatif, Responsif), Perusahaan bertekad dan berkomitmen untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan program-program Pemerintah. Dengan semangat pintu air yang dimiliki oleh setiap insan perusahaan, maka dedikasi perusahaan untuk pembangunan Negeri akan menjadikan Perum Jasa Tirta I sebagai perusahaan pengelola Sumber Daya Air kelas dunia yang berdaya saing global.
KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNAN THEME CONTINUITY OF ANNUAL REPORT 7
8
9
10
11
12
13
14
15
KINERJA 2016
Layanan Jasa Air untuk Pembangkitan Listrik 4.437,94 kWh (195,2% terhadap 2015)
2016 HIGHLIGHTS
Water Service for Power Generation 4.437,94 kWh (195,2% against 2015)
Pendapatan Usaha
Rp.533.299,23 Juta (148,73% terhadap 2015)
Layanan Jasa Air untuk Industri 533,31 juta m3 (254,0% terhadap 2015)
Layanan Jasa Air untuk PDAM 432,30 juta m3 (107,7% terhadap 2015)
Water Service for Industrial 533,31 million m3 (254,0% against 2015)
Water Service for PDAM 432,30 millionm3 (107,7% against 2015)
Operating Revenues IDR 533.299,23 million (148,73% against 2015) Pendapatan dari Pembangkitan Listrik Rp 330.297,35 juta (153,7% terhadap 2015) Revenues From Power Plant IDR 330.297,35 million (153,7% against 2015) Pendapatan dari PDAM Rp 56.610,08 juta (106,8% terhadap 2015)
Net profit of IDR 120.679,24 million (159,6% against 2015)
Revenue from PDAM IDR 56.610,08 million (106,8% against 2015)
Aset Rp 625.343,67 juta (134,2% terhadap 2015)
Pendapatan dari Industri Rp 95.390,10 juta (179,4% terhadap 2015) Revenues from Industrial IDR 95.390,10 million (179,4% against 2015) Pendapatan Non-Sumber Daya Air Rp.51.001,7 juta (136,2% terhadap 2015) Non-Revenue Water Resources IDR 51.001,7 million (136,2% against 2015) 16
Laba Bersih Rp 120.679,24 juta (159,6% terhadap 2015)
Assets IDR 625.343,67 million (134,2% against 2015)
Tingkat Kesehatan Perusahaan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 :
SKOR
95,00
ATAU
SEHAT
AA
Company Soundness Level Based on the Decree of the Minister for State Owned Enterprises No. KEP-100/MBU/2002 dated 4 June 2002 : Scored 95,00 or ”Rating AA”(financially sound) Kinerja Manajemen Management Performance Key Performance Indicator
100,57 skor target
100
from target score of
Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU)
526,50 (Good Performance)
Good Corporate Governance (GCG)
90,59 Excellent
17
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL OVERVIEW
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA (Dalam Juta Rupiah) STATEMENTS OF PROFILT (LOSS) AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (In Millions of IDR)
LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam Juta Rupiah) FINANCIAL POSITION STATEMENT (in millions of IDR)
18
19
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
RASIO KEUANGAN (%) FINANCIAL RATIO (%)
IKHTISAR KINERJA
PERFORMANCE OVERVIEW LAYANAN JASA AIR BAKU BULK WATER SERVICE
20
21
“Alone we can do so little together we can do so much” Helen Keller
4
Laporan Dewan Pengawas Dan Direksi Report Of The Supervisory Boards
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
“ Rapat Gabungan Direksi - Dewan Pengawas ”
LAPORAN DEWAN PENGAWAS
SUPERVISORY BOARD’S REPORT
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
”Tahun 2016 baru saja berlalu, banyak pencapaian yang sudah diraih oleh Perum Jasa Tirta I baik dari sisi kinerja Manajemen, kinerja Perusahaan, penambahan mitra strategis dan peningkatan pendapatan dari penambahan wilayah kerja. Atas pencapaian tersebut Dewan Pengawas senantiasa mendorong manajemen agar mampu menjaga dan mengelolanya dengan baik serta memotivasi karyawannya untuk ikut berperan aktif dalam meningkatkan eksistensi Perum Jasa Tirta I baik di tingkat nasional maupun internasional, dengan mengedepankan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik sesuai ketentuan yang berlaku secara berkesinambungan. Pemilihan dan peningkatan SDM yang sesuai dengan core business perusahaan, harus menjadi prioritas utama untuk mewujudkan visi Perum Jasa Tirta I melalui inovasi-inovasi terkini dalam upaya meningkatkan kinerja menjadi lebih baik lagi. Dewan Pengawas senantiasa mendukung manajemen dalam mengoptimalkan peran dan fungsi Unit Risk Management, agar implemetasi risk culture dalam setiap pengambilan keputusan dari setiap korporasi dan dan aktifitas operasional perusahaan, dapat teridentifikasi dan terukur sehingga dapat melahirkan keputusan dan solusi yang strategis untuk mewujudkan Perum Jasa Tirta I sebagai “Perusahaan Pengelola Sumber Daya Air kelas dunia yang berdaya saing global.”
“The year 2016 has just passed, many achievements have been made by Perum Jasa Tirta I both in terms of Management performance, Company performance, the addition of strategic partners and increased revenue from the expansion of work areas. The Supervisory Board has always encouraged the management to maintain and manage it well and motivate its employees to take an active role in improving the existence of Perum Jasa Tirta I both at national and international level by prioritizing the implementation of Good Corporate Governance in accordance with the provisions continuously. The selection and improvement of human resources appropriate to the company’s core business should be a top priority for realizing the vision of Perum Jasa Tirta through current innovations in order to enhance performance better. The Supervisory Board has always supported the Management in efforts to optimize the roles and function of Unit Risk Management, so that the implementation of risk culture in every decision of each corporation and operating activities of the Company can be identified and measured properly so it can generate strategic decisions and solutions to make Perum Jasa Tirta I as “the world class Water Resources Management Company which is globally competitive.”
GRAITA SUTADI, MSc. Ketua Dewan Pengawas Chairman of the Supervisory Board
24
25
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Pemilik Modal dan Para Pemangku Kepentingan yang kami hormati, Izinkan kami Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I menyampaikan Laporan Tahunan Perum Jasa Tirta I Tahun 2016 kepada pemilik modal dan para pemangku kepentingan, atas perkembangan dan pengelolaan Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Kita panjatkan rasa syukur yang tak terhingga kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Berkah dan RahmatNya Perum Jasa Tirta I telah melalui tahun 2016 dengan kinerja yang baik. Dewan Pengawas memberikan apresiasi kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan Perum Jasa Tirta I atas pencapaian kinerja perusahaan yang masuk kategori “Sehat AA” pada tahun 2016. Kinerja positif ini diraih tidak terlepas dari dukungan yang sangat baik dari Kementrian Badan Usaha Milik Negara selaku kuasa pemilik modal dan Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat selaku pembina teknis.
Our respected Capital Owners and Stakeholders, Allow us, the Supervisory Board of Perum Jasa Tirta I to submit the Annual Report of Perum Jasa Tirta I Year 2016 to the capital owners and other stakeholders, on the development and management of the Company ended on 31 December 2016. We extend our gratitudes to God Almighty because of His Blessings and Grace Perum Jasa Tirtal has passed the year of 2016 with a good performance. Supervisory Board appreciated the Board of Directors and all employees of Perum Jasa Tirta I for the achievement of the Company’s performance in accomplishing “Rating AA” (financially sound) category in 2016. This positive performance is achieved due to the excellent supports from the Ministry of State-Owned Enterprises as the proxy of capital owners and Ministry of Public Works & People’s Housing as a technical coach.
KINERJA TAHUN 2016 Dewan Pengawas menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggitingginya kepada Direksi, yang telah berhasil menjalankan perusahaan dengan baik sehingga pada tahun 2016 berhasil membukukan layanan air baku Listrik sebesar 4,44 miliar kWh (195,2% dari tahun 2015), layanan air baku PDAM sebesar 0,43 miliar M3 (107,7% dari tahun 2015), dan Industri sebesar 0,53 miliar M3 (254,-% dari tahun 2015).
PERFORMANCE IN 2016 The Supervisory Board expressed their highest appreciation and recognition to the Board of Directors who had successfully run the company well so that in 2016, it managed to record the service of Electricity raw water of 4.44 billion kWh (195.2% of year 2015), PDAM water supply service of 0.43 billion M3 (107.7% of year 2015), and Industry of 0.53 billion M3 (254, -% of year 2015).
26
“ Kunjungan Dewas ke Bojonegoro “
Disamping peningkatan layanan air baku, Perum Jasa Tirta I sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola sumber daya air pada tahun 2016 juga memiliki kinerja keuangan yang baik dengan total Pendapatan Usaha sebesar Rp. 533,30 miliar atau 113,1 % dari RKAP tahun 2016, Laba Bersih mencapai Rp. 120,68 miliar atau 130,5% dari RKAP tahun 2016 dan Total Aset mencapai Rp. 625,34 miliar atau 134,2% dari total aset tahun 2015. Sebagai perusahaan dengan core business yang sangat dipengaruhi oleh faktor alam (curah hujan), pelampauan target Pendapatan Usaha tahun 2016 dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan musim hujan yang lebih panjang selama tahun 2016, serta keberhasilan penarikan Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA) atau Iuran Eksploitasi dan Pemeliharaan Bangunan Pengairan pada wilayah sungai baru.
Beside the improvement of raw water service, Perum Jasa Tirta I as a State Owned Enterprise (BUMN) of water resources management in 2016 also accomplished a good financial performance with total Operating Revenue at Rp.533,30 billion or 113.1% of RKAP in 2016, Net Profit reached Rp.120.68 billion or 130.5% of RKAP in 2016 and Total Assets reached Rp.625.34 billion or 134.2% of total assets in 2015. As a company with core business that is strongly influenced by natural factors (Rainfall). The 2016 Operating income target was exceeded well and this success was affected by high rainfall and longer rainy season throughout 2016, and the successful withdrawal fees of Water Resources Management Services (BJPSDA) or Exploitation and Maintenance of Irrigation Buildings contribution collection in new river basins.100,57 from the target score of 100.
27
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Dewan Pengawas mengharapkan Direksi tidak cepat puas dengan kinerja yang dicapai pada tahun 2016 dan mendorong agar semakin meningkatkan kinerja pada tahuntahun mendatang dengan menitikberatkan optimalisasi Kinerja Operasional layanan air baku di wilayah tersebut. Selama tahun 2016 terdapat beberapa peristiwa penting terkait kerjasama antara Perum Jasa Tirta I dengan beberapa pemanfaat yang berada di wilayah kerja baru. Hal tersebut semakin menunjukkan eksistensi Perusahaan sebagai pengelola sumber daya air, yang tentunya harus diimbangi dengan pelayanan yang baik sehingga realisasi penarikan BJPSDA dapat semakin meningkat.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
The Supervisory Board expects the Board of Directors not to be easily satisfied with the performance achieved in 2016 and to encourage greater performance in the coming years by focusing on the optimum Operational Performance of raw water service in the area. Throughout the year 2016, there are several important events related to the cooperation between Perum Jasa Tirta I and some beneficiaries existing in the new work area. It further demonstrates the Company’s existence as the Water Resources Management which of course must be accompanied by excellent service so that the realization of BJPSDA contribution can be increased considerably.
“Penilaian Kinerja Perusahaan tahun 2016 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002 dengan perolehan skor 95, termasuk kategori “Sehat AA” dan Kinerja Manajemen mencapai skor 100,57 dari skor target sebesar 100” “Company’s Performance Assessment in 2016 based on the Decree of the Minister of SOE Number KEP-100 / MBU / 2002 indicated that the Company got score of 95, which is the “Rating AA” (financially sound) and Management Performance got score of 100,57 from the target score of 100”
28
Dewan Pengawas menyarankan agar Perum Jasa Tirta I semakin memperluas networking dengan institusi-institusi internasional yang memiliki visi yang sama dengan Perum Jasa Tirta I, dan berperan aktif dalam organisasiorganisasi internasional untuk mengetahui perkembangan tuntutan pengelolaan sumber daya air di masa mendatang, sehingga Perusahaan dapat menerapkan strategi yang jitu dalam menghadapi persaingan yang akan datang. Penilaian Kinerja Perusahaan tahun 2016 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002 dengan perolehan skor 95, termasuk kategori “Sehat AA” dan Kinerja Manajemen mencapai skor 100,57 dari skor target sebesar 100.
The Supervisory Board suggested Perum Jasa Tirta I to expand networking with international institutions that have the same vision as Perum Jasa Tirta I, and take an active role in international organizations to know the future development of water resources management so that the Company can implement a precise strategy in facing the forthcoming competition. Company’s Performance Assessment in 2016 based on the Decree of the Minister of SOE Number KEP-100 / MBU / 2002 indicated that the Company got score of 95, which is the “Rating AA” (financially sound) and Management Performance got score of 100,57 from the target score of 100.
PANDANGAN PROSPEK USAHA KEDEPAN Perum Jasa Tirta I sebagai BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan sumberdaya air, ke depan menghadapi tantangan yang semakin besar. Aset bangunan prasarana sumber daya air yang dikelola semakin tua dan memerlukan biaya operasional dan pemeliharaan (O&P) yang semakin tinggi. Sumber pembiayaan kegiatan O&P berupa BJPSDA tergantung pada ketersediaan air yang sangat dipengaruhi oleh kondisi musim/curah hujan, dan besaran BJPSDA yang ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Saat ini BJPSDA belum dapat mencapai derajat kebutuhan O&P yang optimal.
OVERVIEW OF BUSINESS PROSPECTS IN THE FUTURE Perum Jasa Tirta I as a state-owned enterprise engaged in the management of water resources, in the future faces increasing challenges. Assets of water supply infrastructures are getting older and require higher operational and maintenance (O & M) costs. Sources for financing O & M activities are BJPSDA depending on the availability of water which is strongly influenced by the weather/ rainfall, and the tariff of BJPSDA dues set by the Minister of Public Works and People’s Housing. Currently, the BJPSDA is not sufficient to perform optimal O & M activity.
29
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Tantangan yang dihadapi perusahaan dalam pengelolaan sumber daya air saat ini adalah peningkatan sedimentasi waduk dari tahun ke tahun dan penurunan kualitas air. Tantangan ini disebabkan perubahan sosial dan ekonomi yang mempengaruhi perubahan tata ruang dan pengelolaan lingkungan. Pengelolaan 5 Wilayah Sungai (WS) dengan karakteristik WS yang berbeda-beda, baik dari sisi operasi dan pemeliharaannya maupun dari sisi social life serta perbedaan tanggapan dari tiap-tiap pemanfaat di masing-masing WS, merupakan tantangan tersendiri yang harus ditaklukkan oleh Perusahaan dan membutuhkan effort yang lebih besar. Oleh karena itu Dewan Pengawas mendorong perusahaan agar meningkatkan kapasitas pengelolaan 5 WS tersebut, terutama pada 3 WS baru, dengan meningkatkan kekuatan pada aspek kelembagaan dan human resources serta percepatan serah terima aset di 3 WS, baik aset kelola maupun aset yang akan dimiliki perusahaan, agar operasional perusahaan pada 3 WS baru tersebut dapat berjalan secara optimal untuk mendukung kesinambungan kesepakatan kerjasama antara Perusahaan dengan pemanfaat. Dewan Pengawas mendorong Perum Jasa Tirta I untuk melakukan kajian-kajian terkait kemungkinan-kemungkinan untuk memperluas wilayah kerja pada 3 WS baru lainnya, yaitu WS Kepulauan Batam Bintan di Kepulauan Riau, WS Krueng Aceh di Daerah Istimewa Aceh, dan WS Pompengan Larona di Sulawesi. Hal tersebut karena 3
30
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
The challenges faced by the Company in managing water resources today are including the increased reservoir sedimentation from year to year and the reduced water quality. This challenge is due to social and economic changes that affect spatial change and environmental management. Management of 5 River Basins (RB) with different characteristics both in terms of operation and maintenance as well as from the social life side, and the different responses of each beneficiary in each RB are challenges that must be conquered by the Company and it requires more efforts. Therefore, the Supervisory Board encourages the Company to boost the management capacity of the 5 RBs, especially in 3 new RBs by increasing the strengths on the institutional and human resources aspects and the acceleration of asset transfer in 3 RBs, both the managed assets and the assets that the company will have, so that Company’s operation in the new RBs can run optimally to support the continuity of the cooperation agreement between the Companies and beneficiary. IThe Supervisory Board encourages Perum Jasa Tirta I to conduct studies related to the possibilities for expanding the work area in 3 other new RBs, namely RB Batam Bintan Island in Riau Islands, RB Krueng Aceh in Aceh Special Region, and RB Pompengan Larona in Sulawesi. This is because the 3 RBs have almost the same river characteristics as the RBs managed by Perum Jasa Tirta I and have not been
“ Pengerukan Sungai WS Toba Asahan “
WS tersebut memiliki karakteristik sungai yang hampir sama dengan WS yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta I dan belum dikelola dengan optimal karena belum ada Badan Pengelola yang secara khusus menangani pengelolaannya. Diharapkan Perum Jasa Tirta I dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan kontribusi pada pembangunan nasional dan semakin menunjukkan eksistensi Perusahaan di Indonesia dan di dunia. Dalam hal pengembangan usaha, Dewan Pengawas mendukung upaya perusahaan untuk pengembangan area layanan Sistem Penyediaan Air Minurn (SPAM) Sekaran dan Brondong Paciran (Industri Pantura II) Tahap III, dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) secara mandiri maupun dengan sinergi BUMN, yang meliputi PLTM Lodagung, PLTM Lodoyo II, PLTA Karangkates IV & V, dan Kesamben.
managed optimally because there are no institution that handle the management. Perum Jasa Tirta I is expected to take advantage of the existing opportunities to increase its contribution to national development and further demonstrate the existence of the Company in Indonesia and in the world. The Supervisory Board expects all Perum Jasa Tirta I personnel to know the directions of the Company in the future, so that every company personnel can become an agent of development of the progress of Perum Jasa Tirta I as the world water resources manager.
31
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
“ Arboretum Sumber Brantas “
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance (GCG) berperan penting dalam menjaga kesinambungan operasional perusahaan dalam jangka panjang dengan mengedepankan kepentingan pemilik modal dan para pemangku kepentingan, sehingga dapat menciptakan mekanisme evaluasi dan analisa risiko yang tepat dan akan menghasilkan keputusan bisnis dan keputusan operasional yang juga tepat dalam menghadapi risiko bisnis dan tantangan usaha yang terus meningkat. Dewan Pengawas memberikan apresiasi kepada Direksi dan karyawan atas pencapaian Penilaian penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik yang diraih oleh Perum Jasa Tirta I tahun 2016, menunjukkan peningkatan yang memuaskan. Pada tahun 2015 Perum Jasa Tirta I mendapatkan skor 84,41 dengan kategori ”Baik”, dan pada tahun 2016 meningkat menjadi 90,59
32
CORPORATE GOVERNANCE Good Corporate Governance (GCG) plays an important role in maintaining the Company’s long-term operational sustainability by prioritizing the interests of capital owners and stakeholders so as to create an appropriate risk evaluation and analysis mechanism that will result in business decisions and operational decisions that are also appropriate in facing business risks and increasing business challenges. The Supervisory Board apprecites the Board of Directors and employees for achieving a good Corporate Governance Implementation Assessment made by Perum Jasa Tirta I in 2016, showing satisfactory improvements. In 2015 Perum Jasa Tirta I got score 84.41 with the category of “Good”, and in 2016 it increased to 90.59 with the category of “Excellent”. The Board of Directors is asked to further
dengan kategori ”Sangat Baik”. Direksi diminta agar semakin meningkatkan prestasi yang telah dicapai, dan yang membanggakan adalah perusahaan telah menjadi brench mark Best Practice bagi lembaga/ perusahaan lainnya. Dewan Pengawas juga berharap semua keputusan yang diambil oleh pembuat keputusan agar dilaksanakan dengan memegang dan mengedepankan penerapan GCG dan mengembangkannya secara konsisten dan berkesinambungan, dan didukung oleh komitmen yang tinggi dan peran aktif dari semua perangkat perusahaan. Dewan Pengawas berharap bahwa penerapan GCG tidak hanya sekedar kewajiban yang harus dilaksanakan, melainkan menjadi bagian dari budaya perusahaan demi keberlangsungan Perum Jasa Tirta I dimasa yang akan datang, yang pada akhirnya akan memberikan nilai tambah pada perusahaan. Untuk menyongsong perkembangan yang terjadi di luar perusahaan dan menghadapi tantangan usaha yang terus meningkat, serta dalam rangka mewujudkan visi perusahaan sebagai Pengelola Sumber Daya Air kelas dunia pada tahun 2025, perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas penerapan GCG.
improve the good performance made, and proudly for all of us is that the Company has become the Best Practice benchmark for other institutions/companies. The Supervisory Board also hopes that all decisions taken by decision-makers will be implemented by holding and promoting GCG implementation and developing it consistently and sustainably, and it is supported by a high commitment and active role of all corporate officials. The Supervisory Board expects that the implementation of GCG is not merely an obligation that must be implemented, but becomes part of the corporate culture for the sustainability of Perum Jasa Tirta I in the future, which will ultimately add value to the Company. To cope with many developments that occur outside the Company and to face increasing business challenges, and in order to realize the vision of the Company as a worldclass Water Resources Manager in 2025, the Company always strives to augment the quality of GCG implementation.Natural Resources Manager in 2025, the Company always strives to augment the quality of GCG implementation.
KINERJA KOMITE-KOMITE Dalam rangka mendukung serta membantu Dewan Pengawas dalam menjalankan fungsi advise atau memberi arahan, kontrol atau melakukan pengawasan, dan approve atau memberikan persetujuan, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, Dewan Pengawas berdasarkan
PERFORMANCE OF COMMITS In order to support and assist the Supervisory Board in performing functions of providing advise or directions, control or supervision, and giving approval, in accordance with its authority and responsibilities, the Supervisory Board, based on the Decree of the Minister of SOE Number: PER-12 / MBU
33
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Keputusan Menteri BUMN Nomor: PER12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara, membentuk Komite Risiko dan Komite Audit & Good Corporate Governance (GCG). Komite Risiko dibentuk oleh Dewan Pengawas dengan tugas untuk melakukan evaluasi secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko-risiko usaha perusahaan. Manajemen risiko merupakan mekanisme untuk mengelola pengaruh negatif dari ketidakpastian (risiko) dalam mencapai sasaran dan tujuan perusahaan. Sistem Manajemen Risiko telah diterapkan di Perum Jasa Tirta I yang bertujuan mengembangkan infrastruktur yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko. Komite Audit dan GCG dibentuk oleh Dewan Pengawas untuk membantu memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan pelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditor internal telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta optimalisasi penerapan GCG di perusahaan. Disamping itu juga membantu perusahaan dalam mengembangkan audit yang berbasis risiko (Risk Based Audit). Untuk meningkatkan efektivitas hubungan kerja antara Komite Audit & GCG, Dewan Pengawas dan Satuan Pengawas Intern (SPI) di tahun 2016, Dewan Pengawas melakukan evaluasi penerapan prinsipprinsip GCG yang telah dilakukan manajemen serta terus memberikan arahan
34
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
/ 2012 on Supporting Organs of the Board of Commissioners / Supervisory Board of State-Owned Enterprises, has established the Risk Committee and the Audit & Good Corporate Governance Committee (GCG). The Risk Committee is established by The Risk Committee is established by the Supervisory Board with the duty of conducting periodic evaluations and providing recommendations on business risks. Risk management is a mechanism for managing the negative effects of uncertainty (risk) in achieving company goals and objectives. The Risk Management System has been implemented in Perum Jasa Tirta I which aims to develop adequate infrastructure to support the implementation of risk management. The Audit and GCG Committee is established by the Supervisory Board to assist in ensuring the effectiveness of the internal control system and the execution of the duties of the external auditor and internal auditor in accordance with prevailing regulations and optimizing the implementation of GCG in the company. Besides, it also helps the Company in developing a risk-based audit (Risk Based Audit). The Supervisory Board in 2016 tried to build up the effectiveness of the working relationship between the Audit Committee & GCG of the Supervisory Board and Internal Control Unit (SPI), The Supervisory Board are evaluating the implementation of GCG principles carried out by management and keeping provide direction to the Board
“Dari hasil self assessment tahun 2016 terhadap penerapan GCG Faktor Uji Kesesuaian (FUK) Aspek Dewan Pengawas, komite di bawah Dewan Pengawas menunjukkan penilaian yang baik.” “From the results of the self-assessment of 2016 on the application of GCG of Conformity Test Factor (FUK) and Aspects of the Supervisory Board, the Committee under auspices of the Supervisory Board showed good assessment.”
kepada Direksi untuk penerapan Sistem Manajemen Risiko, dengan melakukan pemetaan risiko Perusahaan yang terstruktur dengan lebih baik. Dari hasil self assessment tahun 2016 terhadap penerapan GCG Faktor Uji Kesesuaian (FUK) Aspek Dewan Pengawas, komite di bawah Dewan Pengawas menunjukkan penilaian yang baik.
of Directors for the implementation of Risk Management System with a better structured corporate risk mapping. From the results of the self-assessment of 2016 on the application of GCG of Conformity Test Factor (FUK) and Aspects of the Supervisory Board, the Committee under auspices of the Supervisory Board showed good assessment.
PERGANTIAN DEWAN PENGAWAS Pada tanggal 25 Januari 2016, berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-14/ MBU/01/2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, Menteri BUMN memberhentikan dengan hormat Sdr. Yoke C. Katon, ST., MM sebagai anggota Dewan Pengawas dan mengangkat Sdr. Ir. Bambang Gutomo sebagai anggota Dewan Pengawas.
REPLACEMENT OF SUPERVISORY BOARD On January 25, 2016, based on Decree of the Minister of SOE Number SK-14 / MBU / 01/2016 concerning Dismissal and Appointment of Members of Supervisory Board of Public Company (Perum) Jasa Tirta I, the Minister of SOE honorably dismissed MR. Yoke C. Katon, ST., MM as a member of the Supervisory Board and appointed Ir. Bambang Gutomo as a member of the Supervisory Board.
35
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
“ Kunjungan Wakil Gubernur Jatim “
Anggota Dewan Pengawas atas nama DR. Mulyanto, M. Eng yang diangkat dengan Surat Menteri BUMN Nomor: KEP-131/ MBU/2011 tanggal 13 Juni 2011 masa jabatannya telah berakhir pada bulan Juli 2016. Dan anggota Dewan Pengawas atas nama Ir. Supaad, MSi yang diangkat dengan Surat Menteri BUMN Nomor: KEP-255/MBU/2011 tanggal 30 Desember 2011 masa jabatannya telah berakhir pada bulan Desember 2016. Kami atas nama Dewan Pengawas mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Sdr. Yoke C. Katon, ST., MT, DR. Mulyanto, M. Eng, dan Ir. Supaad, Msi atas darmabakti sumbangsih dan pemikiran yang inovatif selama menjadi anggota Dewan Pengawas, dan mengucapkan selamat bergabung kepada Ir. Bambang Gutomo di jajaran Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I, semoga perubahan yang ada dapat memberikan warna tersendiri bagi Perum Jasa Tirta I di masa yang akan datang.
36
The term of office for the member of Supervisory Board, DR. Mulyanto, M. Eng appointed by Decree of the Minister of State-Owned Enterprises Number: KEP131 / MBU / 2011 dated June 13, 2011 has expired in July 2016. And the term of office for the member of Supervisory Board, Ir. Supaad, MSi appointed by Decree of the Minister of State-Owned Enterprises Number: KEP255 / MBU / 2011 dated December 30, 2011 has expired in December 2016. We on behalf of the Supervisory Board express our deepest gratitude and appreciation to Mr. Yoke C. Katon, ST., MT, DR. Mulyanto, M. Eng, and Ir. Supaad, Msi for their dedication and innovative thoughts during their tenure as members of Supervisory Board, and welcome Ir. Bambang Gutomo in the Supervisory Board of Perum Jasa Tirta I, may the existing changes can give its own color for Perum Jasa Tirta I in the future.
tanggal 30 Desember 2011 masa jabatannya telah berakhir pada bulan Desember 2016. Kami atas nama Dewan Pengawas mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Sdr. Yoke C. Katon, ST., MT, DR. Mulyanto, M. Eng, dan Ir. Supaad, Msi atas darmabakti sumbangsih dan pemikiran yang inovatif selama menjadi anggota Dewan Pengawas, dan mengucapkan selamat bergabung kepada Ir. Bambang Gutomo di jajaran Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I, semoga perubahan yang ada dapat memberikan warna tersendiri bagi Perum Jasa Tirta I di masa yang akan datang.
appointed by Decree of the Minister of State-Owned Enterprises Number: KEP255 / MBU / 2011 dated December 30, 2011 has expired in December 2016. We on behalf of the Supervisory Board express our deepest gratitude and appreciation to Mr. Yoke C. Katon, ST., MT, DR. Mulyanto, M. Eng, and Ir. Supaad, Msi for their dedication and innovative thoughts during their tenure as members of Supervisory Board, and welcome Ir. Bambang Gutomo in the Supervisory Board of Perum Jasa Tirta I, may the existing changes can give its own color for Perum Jasa Tirta I in the future.
PENUTUP Dewan Pengawas menyampaikan harapan kepada Direksi dan segenap karyawan Perum Jasa Tirta I untuk terus meningkatkan kinerja dan menumbuhkembangkan perusahaan dengan melakukan upayaupaya peningkatan pendapatan jasa air dan jasa non air, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan meningkatkan upaya-upaya kelestarian alam sehingga menjamin kelangsungan Sumber Daya Air di masa mendatang. Akhimya Dewan Pengawas menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan sumbangsih serta berkontribusi kepada kemajuan perusahaan.
CLOSING The Supervisory Board express the wishes to the Board of Directors and all employees of Perum Jasa Tirta I to continuously build up performance and develop the company by making efforts to increase the revenues of water services and non-water services, improve services to customers and enhance the efforts of natural conservation so as to ensure the sustainability of Water Resources in the future. Finally the Supervisory Board delivers the highest appreciation to all stakeholders who have contributed to the progress of the Company.
Dewan Pengawas Supervisory Board Ir. Graita Sutadi, MSc. Ketua Chairman
37
38
39
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
“ Rapat Direksi - Deputi ”
LAPORAN DIREKSI DIRECTOR’S REPORT
40
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Pemilik Modal dan Para Pemangku Kepentingan yang kami hormati,
Dear Honourable Stakeholders,
Seraya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas seizinNya Perum Jasa Tirta I yang merupakan satu-satunya river basin organization (RBO) di Indonesia diberikan amanat melaksanakan sebagian tugas dan kewenangan Pemerintah di bidang pengelolaan Sumber Daya Air pada 5 (lima) wilayah sungai strategis nasional selama tahun 2016. Tugas tersebut dapat dilalui dengan baik dan berhasil mencapai prestasi yang memuaskan pada seluruh aspek bisnis melalui berbagai program dan langkah strategis guna mewujudkan sasaran dan tujuan perusahaan.
Praising the presence of God Almighty for the blessing given to Perum Jasa Tirta I that is the only river basin organization (RBO) in Indonesia has been mandated to carry out some Government’s tasks and authorities in the field of Water Resources Management in 5 (five) national strategic river basins and it could go through 2016 well and succeeded to achieve satisfactory achievement in all aspects of the business through various programs and strategic measures to realize Company’s goals and objectives.
KINERJA PERUSAHAAN TAHUN 2016 Pada tahun 2016 Perum Jasa Tirta I berhasil meningkatkan layanan air baku, sehingga pendapatan dan laba perusahaan meningkat signifikan. Secara umum, kondisi sarana dan prasarana pengairan yang berada di wilayah kerja Perum Jasa Tirta I pada tahun 2016 dapat berfungsi secara optimal. Sebagai perusahaan yang core businessnya Sebagai perusahaan yang core business-nya sangat dipengaruhi oleh faktor alam (curah hujan), perolehan Pendapatan Usaha tahun 2016 dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan musim hujan yang lebih panjang selama tahun 2016, yang menghasilkan Tinggi Muka Air (TMA) aktual waduk melebihi Pola Operasi Waduk. Kenaikan TMA di atas pola tersebut berdampak pada pembangkitan energi
COMPANY PERFORMANCE OF 2016 In 2016, Perum Jasa Tirta I has successfully improved bulk-water service thereby the Company’s revenue and profit increased significantly. And generally, the condition of irrigation facilities and infrastructure located in the working area of Perum Jasa Tirta I in 2016 functioned optimally. As a corporation whose core business is strongly influenced by natural factors (rainfall), the revenue of 2016 was influenced by high rainfall and longer rainy season in 2016, resulting in the reservoir’s actual Water Level (TMA) exceeded the Reservoir Operating Pattern thereby the power generation was more optimal and the collection of EP/ BJPSDA contributions could be made well in 3 (three) new river basins (RBs) where this could not be done in 2015 as the Water Service Agreement between Perum Jasa Tirta I and User has not been executed.t
Capital
Owner
and
41
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
listrik lebih optimal sehingga meningkatkan perolehan pendapatan selain ditunjang oleh keberhasilan realisasi penarikan Iuran Eksploitasi & Pemeliharan (EP) / Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA) pada 3 (tiga) WS baru, yang pada tahun 2015 belum dapat dilakukan penarikan sehubungan Perjanjian Pelayanan Jasa Air antara Perum Jasa Tirta I dengan Pemanfaat belum disepakati. Pada tahun 2016, perusahaan memperoleh Pendapatan Usaha sebesar Rp.533,30 miliar atau 113,1% terhadap RKAP tahun 2016, sehingga mengalami kenaikan sebesar 48,7% apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2015. Pendapatan Usaha tahun 2016 berasal dari pendapatan pengusahaan sumber daya air sebesar Rp.482,30 miliar atau 112,4 % dari RKAP tahun 2016 dan pengusahaan non sumber daya air sebesar Rp.51,00 miliar atau 119,4 % dari RKAP tahun 2016. Realisasi Laba Bersih (Laba Setelah Pajak) tahun 2016 sebesar Rp.120,68 miliar atau 130,5% dari RKAP tahun 2016, mengalami kenaikan sebesar 59,6% dibandingkan dengan realisasi tahun 2015. Total Laba Komprehensif sebesar Rp.125,55 miliar atau 136,4% terhadap RKAP tahun 2016, meningkat 72,0% dari tahun 2015. Total Aset perusahaan tahun 2016 sebesar Rp.625,34 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 34,2% dari tahun 2015. Total Kewajiban sebesar Rp.119,16 miliar dan Total Ekuitas sebesar Rp.506,18 miliar.
42
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
In 2016, the Company earned the operating income of Rp. 533.30 billion or 113.1% of the 2016 RKAP, increased by 48.7% compared with one realized in 2015. The 2016 operating incomes derived from water resources concession amounted to Rp. 482.30 billion or 112.4% of the 2016 RKAP and non-water resources concession of Rp. 51.00 billion or 119.4% of the 2016 RKAP. The Net Profit Realization (Profit After Tax) of 2016 was Rp.120.68 billion or 130.5% of 2016 RKAP, increased by 59.6% compared with the 2015 realization. Total comprehensive income was Rp.125.55 billion or 136.4% of the 2016 RKAP, increased by 72.0% compared with the income of the year 2015. The Company Total Assets in 2016 was amounted to Rp. 625.34 billion or increased by 34.2% of the year 2015. Total Liabilities were Rp. 119.16 billion and Total Equity was Rp. 506.18 Billion.
Berkaitan tugas dan fungsi perusahaan dalam pelaksanaan sebagian tugas Pemerintah untuk kegiatan pengelolaan Sumber Daya Air (SDA), Perusahaan telah melakukan kegiatan perencanaan, konservasi, pembangunan sarana dan prasarana SDA, kegiatan O&P sarana dan prasarana SDA, sistem informasi, monitoring evaluasi dan pemberdayaan masyarakat, dengan total biaya tahun 2016 sebesar Rp.337,90 miliar atau 95,8 % terhadap RKAP tahun 2016, mengalami peningkatan sebesar 23,4% dari biaya tahun 2015. Realisasi layanan jasa air untuk pembangkitan energi listrik tahun 2016 sebesar 4.437,9 juta kWh atau 94,4% terhadap RKAP 2016, meningkat 95,2% dari realisasi tahun 2015. Peningkatan realiasi tersebut dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan musim hujan yang lebih panjang selama tahun 2016, yang menghasilkan Tinggi Muka Air (TMA) aktual waduk melebihi Pola Operasi Waduk, sehingga pembangkitan energi listrik lebih optimal dan keberhasilan realisasi penarikan Iuran EP/ BJPSDA, di mana pada tahun 2015 belum dapat dilakukan. (Perjanjian Pelayanan Jasa Air antara Perum Jasa Tirta I dengan Pemanfaat belum disepakati). Realisasi layanan jasa air baku untuk PDAM tahun 2016 sebesar 432,3 juta m3 atau 97,1% terhadap RKAP tahun 2016, meningkat 7,7% dari tahun 2015. Target dalam RKAP 2016 belum tercapai
In line with the Company’s duties and functions to carry out parts of the Government’s tasks in water resources management activities, the Company has carried out the planning, conservation activities, construction of natural resources facilities and infrastructure, operation & maintenance of Natural Resource facilities and infrastructures, information system, evaluation monitoring and community empowerment with the total cost of Rp. 337.90 billion in 2016 or 95.8% of the 2016 RKAP, increased by 23.4% from those of 2015. The realization of water service for power generation in 2016 was 4,437.9 million kWh or 94.4% of the 2016 RKAP, increased by 95.2% from the realization of 2015. The increased realization was influenced by high rainfall and longer rainy season throughout 2016, which resulted in actual reservoir Water Level (TMA) exceeded the Reservoir Operating Pattern, thus the power generation was more optimal and the collection of EP/BJPSDA contributions could be made well where this could not be done in 2015. (as the Water Service Agreement between Perum Jasa Tirta I with User has not been executed). The realization of raw water services for PDAM in 2016 was 432.3 million m3 or 97.1% of the 2016 RKAP, increased by 7.7% from those of 2015. The 2016 RKAP target has not been reached fully (100%)
43
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
100% antara lain karena belum adanya kesepakatan perjanjian terkait dengan pembayaran iuran E&P/BJPSDA dengan beberapa pemanfaat pada WS Serayu Bogowonto dan WS Jratunseluna yang merupakan wilayah kerja baru Perum Jasa Tirta I, khususnya PDAM Kab. Semarang dan PDAM Demak. Namun demikian realisasi di WS Brantas dan WS Bengawan Solo tercapai di atas target karena adanya kenaikan volume pengambilan air di kedua wilayah tersebut. Sedangkan layanan jasa air baku untuk industri tahun 2016 terealisir sebesar 533,3 juta m3 atau 149,8% terhadap RKAP tahun 2016, meningkat 154,0% dari tahun 2015. Pencapaian tersebut karena layanan jasa air pada semua WS melampaui target, dimana Perjanjian Pelayanan Jasa Air atas penarikan Iuran E&P dengan beberapa pemanfaat di wilayah kerja baru Perum Jasa Tirta I telah disepakati dan adanya peningkatan pemakaian air baku oleh beberapa pemanfaat utama. Luas daerah irigasi di WS Brantas yang secara langsung mengambil air dari intake adalah sebesar 106.136 ha dan di WS Bengawan Solo sebesar 25.013 ha. Adapun total luas layanan irigasi di WS Brantas adalah sebanyak 304.000 ha dan WS Bengawan Solo sebanyak 699.000 ha. Penyediaan air irigasi di dalam wilayah
44
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
as there was no an agreement with some users in WS Serayu Bogowonto and WS Jratunseluna that are the new working areas of Perum Jasa Tirta I in relation to the payment of E&P/BJPSDA contribution, in particular PDAM Semarang Regency and PDAM Demak Regency. However, the realization of WS Brantas and WS Bengawan Solo were reached above target due to the increased water uptake volume in both river basins. Meanwhile, the realization of industrial raw water services in 2016 were 533.3 million m3 or 149.8% of the 2016 RKAP, increased by 154.0% from those of 2015. This good performance was achieved well due to the fact that the water services in all river basins exceeded the target where the Water Service Agreements on collection of contributions for Exploitation and Maintenance (E & P)/Water Resource Management Services (BJPSDA) with some users in the new work areas of Perum Jasa Tirta I have been executed and there was an increase in the use of raw water by some of the main users. The irrigation area in Brantas river basin that directly takes water from intake is 106,136 ha, while irrigation area of Bengawan Solo river basin is 25,013 ha. The total areas of irrigation services in Brantas river basin is 304,000 ha and in Bengawan Solo river basin is 699,000 ha.
kerja perusahaan secara keseluruhan, yang mencakup WS Brantas, WS Bengawan Solo, WS Jratunseluna, WS Serayu Bogowonto, dan WS Toba Asahan seluruhnya mendukung program produksi pangan nasional. Hasil pertanian dari total lahan beririgasi di 5 WS yang menjadi wilayah kerja perusahaan adalah sekitar 17,2 juta ton beras per tahun (setara dengan nilai uang Rp 63,6 triliun). Adapun area pengendalian banjir pada WS Brantas seluas 12.000 ha dan WS Bengawan Solo seluas 16.100 ha. Untuk Penilaian Kinerja tahun 2016, Kinerja Perusahaan dengan Tingkat Kesehatan mencapai Skor 95,00 kategori sehat AA, dan Kinerja Manajemen dengan Skor Key Performance Indicator (KPI) sebesar 100,57 (dari Skor target sebesar 100). Selain itu Perusahaan juga telah menerapkan evaluasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) sebagai pedoman dalam pengukuran kinerja, dengan capaian skor KPKU tahun 2016 adalah sebesar 526,50 (Good Performance).
The supply of irrigation water within the Company’s whole work areas, including Brantas, Bengawan Solo, Jratunseluna, Serayu Bogowonto and Toba Asahan river basins support the program of national food production. The agricultural products of the total irrigated land in 5 river basins that are working areas of the Company is about 17.2 million tons of rice per year (equals to Rp 63.6 trillion). The flood control areas in Brantas river basin is 12,000 ha and Bengawan Solo river basin is 16.100 ha. Concerning the 2016 Performance Appraisal, the Company’s Performance with Financial Soundness got a score of 95.00 which is categorized as AA Rating (Financially Sound), and the Management Performance with Key Performance Indicators (KPI) got a score of 100.57 (from the Target Score of 100). The Company has also implemented evaluation of Criteria for Performance Excellence (KPKU) as a guideline to measure the performance. The achievement of KPKU score in 2016 was 526.50 (Good Performance).
STRATEGI USAHA Seiring perkembangan dan dinamika masyarakat, seperti adanya perubahan tata guna lahan, perubahan iklim, berubahnya pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya dan tidak mengikuti kaidah konservasi lahan serta adanya kegiatan penebangan liar mengakibatkan peningkatan sedimentasi waduk serta penurunan kualitas air yang berdampak pada penurunan kualitas lingkungan. Hal
BUSINESS STRATEGY Along with the community development and dynamics, for instance, land use change, climate change, change in land use that is not in accordance with the purpose and does not comply with the rules of land conservation and the illegal logging activities resulted in the increased reservoir sedimentation and water quality degradation thus generating remarked impacts on environmental degradation. The Company is
45
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
ini menjadi tantangan terberat perusahaan dalam melakukan pengelolaan sumber daya air sehingga sangat memerlukan peran serta dan sumbangsih nyata masyarakat melalui perubahan perilaku dan kesadaran dalam mewujudkan kualitas hidup dengan mengubah perilaku negatif sehari-hari. Sebagai wujud dukungan Perum Jasa Tirta I terhadap program Pemerintah, telah dilakukan penanaman pohon di seluruh wilayah kerja Perum Jasa Tirta I sebanyak 864.285 batang pohon di tahun 2016 sebagai komitmen Perusahaan dalam upaya penurunan emisi gas karbon 26,0 % sampai tahun 2020 dan mengatasi krisis global warming., serta menggalakkan program penyuluhan pelestarian lingkungan dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam program pemberdayaan masyarakat. Pada saat ini biaya operasional dan pemeliharaan (O&P) yang dibutuhkan perusahaan untuk mengelola Bangunan Prasarana Pengairan menjadi semakin tinggi karena kondisi Bangunan Prasarana Pengairan umurnya semakin tua. Di sisi lain, sumber pendanaan utama perusahaan berupa Iuran Eksploitasi dan Pemeliharaan Bangunan Prasarana Pengairan (Iuran EP) sangat tergantung pada ketersediaan air untuk memberikan layanan jasa air untuk listrik, PDAM dan Industri, yang sangat dipengaruhi oleh kondisi musim/ curah hujan. Untuk peningkatan layanan prima kepada pelanggan, Perusahaan berupaya menjaga hubungan baik dan melakukan
46
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
faced with the hardest challenge to manage water resources thus it highly requires community’s active participation and contribution through behavioral change and awareness to realize life quality by changing the daily negative behavior. As a form of support of Perum Jasa Tirta I to Government program, it had planted 864,285 trees in all working areas of Perum Jasa Tirta in 2016 as the Company’s commitment to reduce carbon emission up to 26.0% until 2020 and to overcome the global warming crisis and to promote environmental conservation extension programs by involving community participation in a community empowerment program. At present, the operational and maintenance costs (O & M) required by the Company to manage Irrigation Infrastructures is increasingly higher due to the old condition of the Irrigation Infrastructures. On the other hand, the Company’s main sources of funding in the form of contributions from Exploitation and Maintenance of Irrigation Infrastructures (EP) is highly dependent on the availability of water to provide water services for electricity, PDAM and Industries, which is heavily influenced by the season/ rainfall. The Company also tried to enhance the good relations/communication with customers to accommodate their complaints and to follow them up with preventive and corrective actions to improve excellent service for customers in addition to building up the strength of institutional and human
komunikasi efektif dengan pelanggan untuk menampung keluhan sehingga dapat ditindaklanjuti dengan tindakan prefentif maupun korektif. Perusahaan juga meningkatkan kekuatan pada aspek kelembagaan dan human resources serta percepatan serah terima aset di 3 WS (baik aset kelola maupun aset yang akan dimiliki perusahaan) agar operasional perusahaan pada 3 WS baru tersebut dapat berjalan secara optimal dan kesepakatan kerjasama antara Perusahaan dengan pemanfaat dapat segera direalisasikan. Perusahaan menerapkan beberapa langkah strategis di luar dari kegiatan business as usual dalam rangka peningkatan pendapatan perusahaan, antara lain pemasangan 477 Sambungan Rumah sebagai wujud pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sekaran tahap III, pengembangan SPAM Brondong-Paciran Tahap III (dalam tahap pembangunan konstruksi), dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lodagung (dalam tahap pembangunan konstruksi), PLTM Lodoyo II (dalam tahap Pembentukan Special Purposes Company (SPC), pengurusan perizinan, dan verifikasi Teknis oleh PT PLN Disjatim), pengoperasian PLTMH Wonorejo, PLTA Karangkates IV, V dan Kesamben (dalam tahap penyusunan Feasibility Study dan Basic Design dan pengajuan izin), yang dilaksanakan baik secara mandiri maupun bekerja sama melalui sinergi BUMN.
resources aspects and to expedite the asset hand-over in 3 river basins, both managed assets and assets owned by the Company with an expectation that the Company’s operations in the new 3 river basins can run optimally and the cooperation agreement between the Company and the users can be realized soon. The Company has taken some strategic measures beyond its business as usual activities in order to increase the Company revenue, such as by installing 477 Household Connections as the realization to develop Drinking Water Supply System (SPAM) Sekaran stage III, development of SPAM Brondong-Paciran Stage III (in construction stage) and development of Minihidro Power Plant (PLTM) Lodagung (in construction stage), PLTM Lodoyo II (in the stage of estabishment of Special Purposes Company (SPC), licensing and technical verification by PT PLN Disjatim), Wonorejo PLTMH operation, Hydropower (PLTA) Karangkates IV, V and Kesamben (in the stage of Feasibility Study preparation and Basic Design and licensing application), implemented either independently or in cooperation with SOE synergy.
47
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
“Dalam rangka menghadapi risiko bisnis dan tantangan usaha yang terus meningkat Direksi berkomitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik/ Good Corporate Governance (GCG)” PROSPEK USAHA Pemerintah mencanangkan program peningkatan ketahanan air, ketahanan pangan dan ketahanan energi untuk menunjang ketahanan Nasional. Untuk peningkatan ketahanan air maka sumber daya air harus dikelola dengan baik. Dengan beroperasinya Perum Jasa Tirta I pada wilayah sungai baru (WS Serayu Bogowonto, WS Toba Asahan, dan WS Jratunseluna) perusahaan dapat meningkatkan perannya dalam membantu pemerintah untuk pembiayaan operasional dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya air, agar lebih terjaga kelestariannya. Perusahaan melakukan kajian-kajian terkait kemungkinan-kemungkinan untuk memperluas wilayah kerja pada wilayah sungai strategis Nasional yang saat ini masih belum dikelola secara terintegrasi dengan harapan perusahaan mempunyai peluang untuk mengembangkan usaha jasa air pada wilayah-wilayah sungai tersebut dan untuk menunjukkan eksistensi Perusahaan di Indonesia dan di dunia. Selain program tersebut di atas, Pemerintah telah mencanangkan Program Percepatan Penyediaan Energi Listrik 35.000MW dengan tujuan mencapai kemandirian dalam pengembangan pembangkitan listrik di masa depan antara lain melalui pemanfaatan sumber daya alam terbarukan, seperti panas bumi, surya, dan air. Perusahaan sedang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro (PLTM). Pengembangan PLTM meliputi PLTM Lodoyo II, PLTA Karangkates IV – V,
48
BUSINESS PROSPECT The government has launched a program to increase water security, food security and energy security to support national security. To increase water security, water resources must be managed properly. With the operation of Perum Jasa Tirta I in new river basins (WS Serayu Bogowonto, WS Toba Asahan and WS Jratunseluna), the Company is able to enhance its roles to assist the government to finance the operation and maintenance of water resources infrastructure, thus their sustainability can be maintained well. The Company conducted studies related to the possibilities to expand work areas in National strategic river basins, which currently have not been fully integrated with the expectation that the Company has an opportunity to develop the water services business in those river basins and to show the Company existence in Indonesia and in the world. In addition to the abovementioned program, the Government has launched the Electricity Supply Acceleration Program of 35,000MW with the purpose of achieving independency to develop future power generation such as by making use of renewable natural resources such as geothermal, solar and water. The Company is developing Micro Power Plant (PLTM). The development of PLTM includes PLTM Lodoyo II, PLTA Karangkates IV-V and PLTA Kesamben, which is in cooperation with other parties through a consortium. For PLTM Lodoyo II construction, the Company would join cooperation with SOEs and
“In order to deal with increasing business risks and challenges, the Board of Directors is committed to implementing Good Corporate Governance (GCG)” dan PLTA Kesamben, yang bekerjasama dengan pihak lain melalui konsorsium. Untuk pembangunan PLTM Lodoyo II, perusahaan akan bekerjasama dengan BUMN dan anak perusahaannya (PT PJB dan PT Brantas Abipraya). Sedangkan untuk pembangunan PLTA Karangkates IV – V dan PLTA Kesamben, perusahaan bekerjasama dengan BUMN dan anak perusahaannya (PT PJB, PT Brantas Abipraya, PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya, dan PT Waskita Karya). Selain itu, Perusahaan juga sedang merintis pengembangan usaha di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air/Minihidro (PLTA/PLTM) dengan mengoptimalkan sumber daya yang dikelola perusahaan.
their subsidiaries (PT PJB and PT Brantas Abipraya). While for the construction of Karangkates IV-V and PLTA Kesamben, the Company joined cooperation with SOEs and their subsidiaries (PT PJB, PT Brantas Abipraya, PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya and PT Waskita Karya). In addition, the Company is also pioneering business development in the field of Hydro/ Minihidro Power Plants (PLTA/PLTM) by optimizing the resources managed by the company.
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Dalam rangka menghadapi risiko bisnis dan tantangan usaha yang terus meningkat Direksi berkomitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik/ Good Corporate Governance (GCG). Penerapan GCG diarahkan untuk mengendalikan perusahaan agar dapat mencapai sasaran dan tujuan Perusahaan, sesuai harapan shareholder. Penerapan GCG Perum Jasa Tirta I berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan Keputusan Sekretaris Kementrian BUMN Nomor : SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012. Untuk penerapan GCG Tahun Buku 2016, hasil self assessment memperoleh skor 90,59 dari skor maksimum 100. Dari capaian skor
GOOD CORPORATE GOVERNANCE In order to deal with increasing business risks and challenges, the Board of Directors is committed to implementing Good Corporate Governance (GCG). The GCH implementation is intended to control the company in order to achieve the Company’s goals and objectives. Implementation of GCG in Perum Jasa Tirta I is based upon the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises Number PER01/MBU/ 2011 dated August 1, 2011 and the Decision of the Secretary of the Ministry of SOE Number SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012. The application of GCG for Book Year 2016, the self assessment results obtained a score of 90.59 out of a maximum score of 100. With such score achievement and under the consideration that there are no aspects with the score below or equal to 49
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
tersebut dan dengan pertimbangan tidak ada aspek yang memiliki skor di bawah atau sama dengan 60 maka predikat penerapan GCG pada Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2016 adalah “Sangat Baik”.
60 then the category of GCG implementation in Perum Jasa Tirta I in the financial Year of 2016 is “Excellent “.
PENGENDALIAN INTERNAL, MANAJEMEN RISIKO & SISTEM MANAJEMEN MUTU Perusahaan menerapkan sistem pengendalian intern yang efektif guna melindungi aset dan investasi Perusahaan, meningkatkan kepatuhan dalam pelaksanaan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku dan mencegah terjadinya pelanggaran / penyimpangan dalam seluruh proses bisnis, serta menjamin data dan informasi keuangan & informasi lainnya bagi seluruh pemangku kepentingan. Perusahaan terus berupaya agar manajemen risiko menjadi bagian integral dari proses bisnis, pengambilan keputusan, dan budaya setiap insan perusahaan yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG. Perusahaan telah menetapkan kebijakan manajemen risiko pada seluruh karyawan sebagai landasan berpikir dan bertindak dalam penerapan manajemen risiko perusahaan. Kegiatan operasional pengelolaan sumber daya air yang dilaksanakan perusahaan telah bersertifikasi dengan standard ISO 9001:2008,
INTERNAL CONTROL, RISK MANAGEMENT & QUALITY MANAGEMENT SYSTEM The Company implements effective internal control system to protect Company’s assets and investments, to improve the compliance in implementing the applicable laws and regulations and to prevent violation/abuse in all business processes, and to ensure that financial data and information and other information for all stakeholders are provided. The Company keeps making the efforts to make the risk management an integral part of the business processes, decision making and culture of every individual that constitutes the part of GCG Program implementation. The Company has set up a risk management policy for all employees as the basis to think and behave in the implementation of company risk management. Operational activities in water resources management carried out by the Company have been certified by ISO 9001: 2008
50
merupakan salah satu sistem yang dipilih dan diterapkan dalam memberikan layanan jasa air, pengendalian banjir dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengairan, guna memberikan pelayanan secara prima kepada seluruh pemangku berkepentingan.
standard, where this is one of the systems selected and implemented to provide water services, flood control and to maintain irrigation facilities and infrastructure, to provide excellent service to all stakeholders.
PENGELOLAAN SUMBERDAYA MANUSIA Perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan perusahaan dan memberikan perlakuan adil dan merata kepada seluruh karyawan perusahaan. Dalam upaya pengembangan sumber daya manusia yang berfokus pada accelerated culture transformation (transformasi budaya perusahaan) dan peningkatan kualitas karyawan “best worker” baik dalam sikap, pengetahuan, keahlian dan keterampilan, perusahaan telah mengikutsertakan karyawan dalam program peningkatan pendidikan berjenjang, serta mengikutsertakan karyawan dalam berbagai jenis pelatihan dan seminar yang diadakan di dalam maupun di luar negeri. Perusahaan mengelola kapasitas tenaga kerja melalui sistem manpower planning dengan pendekatan “zero growth system” yang tepat, peningkatan capacity building dan knowledge transfer dari jenjang karyawan senior ke karyawan junior serta peningkatan fighting spirit pada sistem reward & punishment yang konsisten dan terintegrasi. Transparasi sistem jenjang karier yang terbuka dan work life balance yang ditawarkan oleh perusahaan dinilai mampu meningkatkan engagement dan loyalitas karyawan.
HUMAN RESOURCE MANAGEMENT The company is committed to increasing the employees’ welfare gradually in accordance with the company’s financial capability and to provide fair and equitable treatment to all employees of the company. In the effort to develop human resources that focus on accelerated culture transformation and to improve the employees quality into “best worker” in terms of attitude, knowledge, skills and craftsmanship, the Company has engaged the employees in gradual educational improvement programs, and to involve the employees in different Trainings and seminars held domestically and abroad. The Company manages the manpower capacity using manpower planning system “zero growth system” approach, improving capacity building and knowledge transfer from senior employee to junior employee levels and increasing fighting spirit in a consistent and integrated reward & punishment systems. The transparency of open career development system and work life balance offered by the company are considered to able to improve employee engagement and loyalty.
51
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
“Tujuan program ini adalah memperluas kerja sama untuk meningkatkan lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi usaha kecil agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri” “The objective of this program is to expand the cooperation to increase employment and business opportunities for small businesses to become a strong and independent business” TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan adalah pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Tujuan program ini adalah memperluas kerja sama untuk meningkatkan lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi usaha kecil agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri, khususnya di sekitar wilayah kerja perusahaan. Dengan berkembangnya usaha kecil yang dibina perusahaan diharapkan dapat memberikan efek berupa meningkatnya taraf hidup masyarakat serta mendorong tumbuhnya kemitraan antara perusahaan dengan usaha kecil. Pada pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun 2016 perusahaan berhasil menyalurkan pinjaman Modal Kerja sebesar Rp.2,40 miliar dan akumulasi penyaluran sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp.18,13 miliar, sedangkan penyaluran dana Bina Lingkungan sebesar Rp.875,04 juta, dan akumulasi sampai dengan tahun 2015 sebesar Rp.4,96 miliar. Pada tahun 2016 perusahaan telah menyalurkan pinjaman Modal Kerja kepada 182 usaha kecil / koperasi, sehingga sejak berdirinya PKBL Perum Jasa Tirta I, jumlah Mitra Binaan kumulatif adalah sebanyak 2.722 usaha kecil/koperasi.
52
CHANGE OF THE COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS In 2016, there was no change in the One of the realizations of corporate social responsibility is the implementation of Community Partnership and Development Program (PKBL). The objective of this program is to expand the cooperation to increase employment and business opportunities for small businesses to become a strong and independent business, especially around the company’s work area. With the development of small business guided by the company, it is expected to give effect in the form of the increased community living standard and to encourage the growth of partnership between Company with small business. In the implementation of Partnership Program and Community Development (PKBL) of 2016, the Company successfully distributed Working Capital Loans amounted to Rp. 2.40 billion and the accumulated loan distribution until 2015 was Rp. 18.13 billion, while the distribution of Environmental Development funds was Rp. 875.04 Million, and the accumulation to 2015 was Rp. 4.96 billion. In 2016, the company has distributed Working Capital Loan to 182 small-scale enterprises/cooperatives, thus since the establishment of PKBL Perum Jasa Tirta I, the cumulative number of development Partners were 2,722 small businesses/ cooperatives.
PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI Dalam tahun 2016 tidak terjadi perubahan susunan Direksi, yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-418/ MBU/2012 tanggal 22 Nopember 2012. Seluruh Direksi telah berusaha keras dan bekerjasama secara solid untuk mewujudkan sasaran dan tujuan perusahaan. Berdasarkan salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Wakil Pemerintah sebagai Pemilik Modal Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I Nomor SK-12/MBU/01/2017 tanggal 17 Januari 2017 tentang Pemberhentian, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, terdapat perubahan Susunan Direksi Perum Jasa Tirta I, dari yang semula 5 (lima) Direksi menjadi 3 (tiga) Direksi.
CHANGE OF THE COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS In 2016, there was no change in the composition of the Board of Directors that was appointed by Decree of the Minister of SOE Number: SK-418/MBU/2012 dated November 22, 2012. The Board of Directors has made any efforts and joined solid cooperation to realize the company’s goals and objectives. In accordance with the copy of Decree of the Minister of State-Owned Enterprises as the Government Representative as the Capital Owner of Public Corporation (Perum) Jasa Tirta I Number SK-12/MBU/01/2017 dated January 17 concerning Dismissal, Transfer of Duties and Appointment of Members of the Board of Directors of Public Corporation (Perum) Jasa Tirta I, there was a change in the Composition of Board of Directors of Perum Jasa Tirta I, from previously 5 (five) Board of Directors to 3 (three) Board of Directors.
PENUTUP Atas nama Direksi, perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan Perum Jasa Tirta I atas upaya dan kerja kerasnya sepanjang tahun 2016, dan juga kepada Dewan Pengawas serta Pemilik Modal, yang telah memberi arahan dan dukungan tiada henti di sepanjang tahun. Selain itu, disampaikan juga penghargaan kepada para pihak yang berkepentingan dan para pelanggan/pemanfaat yang telah memberi dukungan berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya air, untuk itu kami menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya.
CONCLUSION On behalf of the Board of Directors, we would like to express our gratitude to all employees of Perum Jasa Tirta I for their efforts and hard work throughout 2016, also to the Board of Trustees and Capital Owners, who have provided endless direction and support throughout the year. In addition, we would also express our appreciation to the interested parties and customers/users who have provided continuous supports to manage the water resources, accordingly we express our greatest appreciation.
53
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Akhirnya, dengan memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga ke depan Perum Jasa Tirta I dapat memberikan sumbangsih yang lebih baik, menuju Tata Tirta Semesta yang bermanfaat bagi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
At last, appealing to Almighty God, we wish that in the future, Perum Jasa Tirta I can contribute better, towards Tata Tirta Semesta (Public Water Management), which is useful for all Indonesian people prosperity.
Atas Nama Direksi On behalf of the Board of Directors
Raymond Valiant Ruritan, MT Direktur Utama President Director
54
55
“Coming together is a beginning; Keeping together is progress; Working together is success” Henry Ford
5
Profil Perusahaan Company Profile
NAMA DAN ALAMAT LENGKAP PERUSAHAAN / COMPANY NAME AND ADDRESS Nama Perusahaan Company Name : Perum Jasa Tirta I Berkedudukan Domicile : Malang Pembentukan Establishment : 12 Februari 1990 February 12th 1990
Akta Pendirian Establishment Deed : Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 1990 tanggal 12 Pebruari 1990, tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta. Government Policy No. 5/1990
Jumlah Karyawan Total Employee : 423 karyawan employees Alamat Kantor Office Address : Jalan Surabaya 2 A Malang 6145 PO Box 39 Telepon Phone : +62 341-551971 Fax Facsimile : +62 341-551976 E-mail E-mail :
[email protected] Situs Perusahaan Website : www.jasatirta1.co.id
date February 12th 1990 as SOE name
Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta
Modal Dasar Authorized Capital
: Rp/IDR 15.000.000.000
Struktur dan Komposisi Pemilik Modal/
Structure and Composition of
: Pemerintah Republik Indonesia 100% 100% owned by The Capital Owner
Government of The Republic of Indonesia
58
59
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
pemeliharaan prasarana pengairan adalah keterbatasan dana yang mengakibatkan penurunan fungsi prasarana pengairan. Akibatnya kemampuan menyuplai air guna memenuhi tuntutan berbagai sektor pemanfaat ikut menurun.
“ View On Top Bendungan Sutami (Karangkates) ”
SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
BRIEF HISTORY OF THE COMPANY
Pendirian Perum Jasa Tirta I berawal dari kebutuhan terhadap pengelolaan sumber daya air yang bermutu untuk memberi manfaat pelayanan air dan melindungi masyarakat dari daya rusak air. Fungsi prasarana pengairan dapat berkelanjutan jika aspek operasi dan pemeliharaan dijalankan dengan baik. Namun, permasalahan yang dihadapi Pemerintah Indonesia sejak 30 tahun lalu dalam melaksanakan kegiatan operasi dan
The establishment of Perum Jasa Tirta I (State Water Service Company) initially started from the need for management of good quality water resources to provide the benefit of water service and to protect community from water destructing power. The function of irrigation infrastructures can be sustainable if the operational aspect and maintenance are properly carried out. However, the problem encountered by Indonesian Government since the last
60
Untuk menjawab persoalan tersebut, digagaslah pendirian suatu badan usaha yang memiliki tugas pokok mengelola Wilayah Sungai beserta prasarana pengairan yang telah dibangun sehingga pemenuhan kebutuhan air untuk berbagai sektor dapat tersedia secara akuntabel. Ide pendirian badan usaha ini muncul sejak tahun 1970-an, setelah selesainya dua bendungan besar di Wilayah Sungai Brantas. Setelah melakukan studi banding ke beberapa lembaga pengelolaan air dan prasarana pengairan di Amerika Serikat, Australia, Inggris, Jepang, dan Perancis pada awal 1980-an, diputuskan untuk melakukan kajian pendirian suatu lembaga pengelolaan serupa di Indonesia yang dilaksanakan oleh PT Indoconsult. Setelah melalui diskusi dengan para pakar sumberdaya air pada saat itu, baik mengenai lingkup tugas maupun sasaran yang hendak dicapai, PT Indoconsult menyerahkan laporan hasil studi kepada Menteri Pekerjaan Umum yang saat itu dijabat oleh Dr Ir Suyono Sosrodarsono. Pada 4 November 1986, dalam rapat yang dipimpin Menteri PU disepakati pembentukan suatu lembaga yang menangani Wilayah Sungai
30 years in implementing the operational activities and maintenance of irrigation infrastructures is the limitedness of the fund causing the decrease of in the function of irrigation infrastructure. As its consequence, ability to supply the water in order to fulfil the demand of various utilization sectors decreases as well. To reply such a problem, an idea was launched to establish a corporation having the main task to manage the river area together with its irrigation infrastructures already been built up, so that the fulfilment of water need for various sectors can be accountably available. The idea to establish this corporation has emerged since the 1970s, after the completion of two big dams at the Brantas River area. After various comparative studies to several water management institutions and irrigation infrastructure in USA, Australia, England, Japan and France at the beginning of 1980s, it was decided to carry out a study on the establishment of a similar management institution in Indonesia implemented by PT. Indoconsult. Having got a discussion with experts in water resources by then, either concerning with the scopes of tasks or targets to be achieved, PT Indoconsult submitted a report on output of study to Minister of Public Works by then was held by Dr. Ir. Suyono Sastrodarsono. On November 4, 1986, at a meeting chaired by Minister of Public Works, it was agreed
61
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Brantas dengan nama Perum Jasa Tirta Brantas. Setelah melalui pembahasan antar departemen yang cukup panjang, pemerintah kemudian menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1990 pada 12 Februari 1990 sebagai akta pendirian Perusahaan berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta yang berkedudukan di Kota Malang dengan wilayah kerja di Wilayah Sungai (WS) Kali Brantas. Pada tahun 1999 dasar hukum pendirian Perum Jasa Tirta mengalami perubahan berdasarkan PP Nomor 93 Tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999, tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I. Nama Perusahaan berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I. Peraturan Pemerintah ini mengandung pengertian strategis, sebab terdapat perencanaan untuk mengembangkan beberapa badan usaha sejenis di WS lain yang memungkinkan. Dalam rangka menumbuhkembangkan kegiatan usaha Perum Jasa Tirta I, seiring dengan perkembangan kebutuhan nasional untuk mencukupi pasokan energi listrik dan air bersih, serta dalam rangka penyesuaian lingkup tugas pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), dasar hukum pendirian Perum Jasa Tirta I disempurnakan menjadi PP No.46 tahun 2010 tanggal 3 Mei 2010, tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I. PP ini mengatur salah satu tugas dan tanggung jawab Perum Jasa Tirta I dalam mengoptimalkan kemanfaatan aset yang dikuasai untuk menghasilkan pendapatan 62
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
to establish an institution handling the area of Brantas River under the name of “Perum Jasa Tirta Brantas” . Having passed trough several long discussions among the pertinent departments, the Government then issued a Government Regulation, Number 5 the year 1990, dated February 12, 1990 as the Company Establishment Deed in the form of “State Owned Enterprise” (BUMN) named “Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta” (State Water Service Company) having a seat in Malang City with the work territory at the Brantas River Area. In the year 1999, the legal ground of the establishment of Perum Jasa Tirta I has undergone a change based on Government Regulation No. 93 the year 1999 dated October 13, 1999, on Perusahaan Umum (Perum Jasa Tirta I. The company’s name changed into “Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I”. This Government Regulation contains a strategic meaning, because there is a plan to develop several similar corporations at the other possible River Areas. In the scheme of growing and developing the undertaking operations of Perum Jasa Tirta I, in line with the development of national needs to sufficiently fulfil the supplies of electricity and clean water, as well as to adjust to the scope of tasks in managing the Natural Resources, the legal ground of establishment of Perum Jasa Tirta I was improved by Government Regulation No. 46 the year 2010, dated May 3, 2010 on Perusahaan Umum (Perum) Jasa tirta I. This Government Regulation stipulates the tasks and responsibilities of Perum Jasa Tirta I in
guna menambah pembiayaan pelaksanaan tugas pokok, antara lain penyelengaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan penyediaan listrik. Maksud dan tujuan pendirian Perum Jasa Tirta I adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang Pengusahaan Sumber Daya Air dan Pengelolaan Sumber Daya Air, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan Perusahaan yang sehat.
optimizing the utilization of assets in hand to produce the income in order to increase the financing in implementing the main tasks, among other holding the Drinking Water Supply System and electricity provision. The aim and objective of the establishment of Perum Jasa Tirta I is to jointly carry out and support the policies and programs of Government in economic field and in national development in general, particularly in the field of Water Resource Exploitation and Water Resource Management, as well as optimizing the use of Company resources in order to produce the goods and services based on the principle of healthy Company management.
63
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
JEJAK LANGKAH PERUSAHAAN
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
MILESTONE
64
65
“ Hauling Sedimen Bendungan Siruar WS Toba Asahan ”
66
67
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
“ Pengamatan Rutin Kondisi Bendungan ”
TUGAS PERUSAHAAN Tugas Perusahaan diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2010, dan PP Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air, serta UU No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan yang kembali diberlakukan pasca keluarnya Putusan Mahkam ah Konstitusi Republik Indonesia (MKRI) No. 85/PUU-XI/2013,yang menyatakan bahwa UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air tidak memiliki kekuatan hukum mengikat dan memberlakukan kembali UU No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan. 68
TASKS OF COMPANY Tasks of the Company are put as a mandate at Government Regulation No. 46 the year 2010 and at Government Regulation No. 42 the year 2008 on Management of Water Resources as well as at the Law No. 11 the year 1974 on Irrigation to be effective again after the issuance of Resolution of the Constitutional Court of The Republic of Indonesia, No. 85/PUU-XI/2013, declaring the Law No. 7 the year 2004 on Water Resources has no binding legal power and reactivates the Law No. 11 The year 1974 on Irrigation.
TUGAS POKOK
MAIN TASKS
Tugas pokok dan tanggung jawab Perusahaan adalah sebagai berikut :
The main duties and responsibilities of the company are as follows
1. Melaksanakan Pengusahaan Sumber Daya Air (SDA) pada wilayah kerja yang meliputi : a. Pelayanan SDA dalam rangka pemanfaatan SDA permukaan oleh pengguna; b. Pemberian jaminan pelayanan SDA kepada pengguna melalui pelaksanaan operasi dan pemeliharaan serta pembangunan prasarana SDA yang memberikan manfaat langsung; c. Pemberian pertimbangan teknis dan saran kepada pengelola SDA yang diberikan wewenang untuk penyiapan rekomendasi teknis untuk Pengusahaan SDA.
1. To implement Exploitation of Water Resources (SDA) in the working area which includes:
2. Melaksanakan Pengusahaan Sumber Daya Air (SDA) pada wilayah kerja yang meliputi : a. Pelaksanaan operasi atas prasarana SDA yang telah diserah-operasikan kepada Perusahaan; b. Pelaksanaan pemeliharaan preventif yang meliputi pemeliharaan rutin, berkala, dan perbaikan kecil prasarana Sumber Daya Air yang telah diserah-operasikan kepada Perusahaan; c. Pelaksanaan pemeliharaa preventif yang meliputi pemeliharaan rutin, berkala, dan perbaikan kecil Sumber Air yang telah diserah-operasikan kepada Perusahaan;
a. SDA in order to utilize the service of water resources surface by the user; b. Provision of guarantee for the water resource to the user via the operation and maintenance of infrastructure and development of water resources that provide direct benefits; c. Provision of technical considerations and advice to managers of natural resources are authorized to prepare technical recommendations for the exploitation of water resources. 2. Carry out government’s task and responsibilities in water resources management which consist of: a. The operation on infrastructure of water resources have handed running to the Company; b. Implementation of preventive maintenance includes r o u t i n e maintenance, periodic, and small improvements of infrastructure of Water Resources which have handed running to the Company; c. Implementation of p r e v e n t i v e maintenance includes r o u t i n e maintenance, periodic, and minor repairs Water Resources have handed running to the Company;
69
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
d. Membantu Pemerintah menjaga dan mengamankan Sumber Air dan prasarana Sumber Daya Air untuk mempertahankan kelestariannya sesuai dengan k e m a m p u a n Perusahaan; darurat Sumber e. Pemeliharaan Air dan prasarana Sumber Daya Air yang telah diserah-operasikan kepada Perusahaan sesuai dengan kemampuan Perusahaan; Pemerintah dalam f. Membantu melaksanakan konservasi Sumber Daya Air dan pengendalian daya rusak air sesuai dengan kemampuan Perusahaan; g. Penggelontoran dalam rangka pemeliharaan Sungai; h. Pemantauan evaluasi kuantitas air dan evaluasi kualitas air pada Sumber Air yang menjadi tanggung jawab Perusahaan; i.
Penyebarluasan hasil pemantauan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam butir (8) kepada pengguna Sumber Daya Air, masyarakat, dan pemilik kepentingan;
Bersama pengelola Sumber Daya Air lainnya memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat; dan k. Pemberian pertimbangan teknis dan saran kepada pengelola Sumber Daya Air yang diberikan wewenang u n t u k p e n y i a p a n rekomendasi teknis untuk penggunaan Sumber Daya Air. j.
70
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
d. Government help safeguard and secure infrastructure Water Resources to maintain sustainability in accordance with the ability of the Company; e. Emergency maintenance and infrastructure of Water Resources which have handed running to the Company in accordance with the ability of the Company; f. Assist the Government in the implementation of the Water Resource conservation and control of water damage in accordance with the ability of the Company; g. Flushing in the context of the maintenance of the river; of water quantity h. Evaluation monitoring and evaluation of water quality at water sources that are the responsibility of the Company; i. Dissemination of monitoring results of the evaluation as referred to in the letter h to users of Water Resources, the community, and stakeholders; managing other Water j. Joint Resources provide guidance and counseling to the public in order to increase community empowerment; and k. Provision of technical considerations and advice to managers of Water Resources is authorized to prepare technical recommendations for the use of Water Resources.
TUGAS TAMBAHAN
ADDITIONAL
Perum Jasa Tirta I melaksanakan tugas tambahan sebagai berikut :
Perum Jasa Tirta I carries out the following additional duties of company :
1.
1. Organize public benefit on water resources quality and adequate for the fulfillment of livelihood of many people to social services, welfare, and public safety in the working area of the Company, including :
Menyelenggarakan kemanfaatan umum atas SDA yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak untuk pelayanan sosial, kesejahteraan, dan keselamatan umum di wilayah kerja Perusahaan yang meliputi : a. Penyediaan air permukaan untuk kebutuhan pokok sehari-hari; b. Penyediaan air irigasi bagi pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada; c. Pengendalian banjir; d. Konservasi Sumber Daya Air; dan e. Menyelenggarakan pengembangan SPAM dan sanitasi untuk keperluan rumah tangga. Pengembangan 2. Penyelenggaraan SPAM dan sanitasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf e dilaksanakan di luar wilayah pelayanan badan usaha milik daerah penyelenggara SPAM dan berdasarkan persetujuan pemerintah daerah setempat. tarif penyelenggaraan 3. Penetapan SPAM dan sanitasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 ditetapkan oleh kepala daerah berdasarkan usulan Direksi, setelah disetujui oleh Dewan Pengawas. 4. Untuk pelayanan sosial, kesejahteraan, dan keselamatan umum sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pemerintah dalam batas-batas tertentu dapat memberikan bantuan biaya pengelolaan kepada Perusahaan yang dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
2.
3.
4.
a. The supply of surface water for their daily staples; b. The provision of irrigation water for the agricultural community within the existing irrigation system; c. Flood control; d. Conservation of Water Resources; and e. Organizing development SPAM and sanitation for household use. Implementation of Development SPAM and sanitation as referred to in paragraph 1 letter e shall be implemented outside of the service area owned organizer of SPAM and approval by the local government. Determination of the implementation of SPAM and sanitation tariffs referred to in paragraph 2 shall be determined by the head of the region based on the proposal of Directors, upon approval by the Supervisory Board. For social services, welfare, and safety of the public as referred to in paragraph 1, the Government within certain limits can provide assistance to the Company management costs originating from the State Budget.
71
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
5. Terhadap pembiayaan dalam menyelenggarakan kemanfaatan umum atas Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Perusahaan harus secara tegas melakukan pemisahan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
5.
PENUGASAN KHUSUS
SPECIAL ASSIGNMENT
Perusahaan dapat melaksanakan penugasan khusus yang bersifat mendesak dari Pemerintah dalam rangka penyelenggaraan fungsi kemanfaatan umum. Apabila menurut kajian secara finansial tidak layak bagi Perusahaan, berhak mendapatkan kompensasi atas semua biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan penugasan tersebut dari Pemerintah dengan sumber pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pembiayaan dalam menyelenggarakan kemanfaatan umum tersebut secara tegas akan dipisahkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
The Company may carry out a special urgent assignment from Government in the scheme of holding the function of public advantages. If from the view point of financial study it is not feasible for the Company, it deserves the right to get the compensation for all the costs already been issued in carrying out such assignment from Government with the funding sources deriving from APBN – State Revenue and Expenditure Budget. The financing in carrying out such public advantages will be explicitly separated at the Company’s Work Plan and Budgeting.
BIDANG USAHA PERUSAHAAN Perum Jasa Tirta I melaksanakan kegiatan usaha utama, meliputi: 1. Pelayanan air baku untuk air minum, industri, pertanian, penggelontoran, pelabuhan, pembangkit tenaga listrik, dan pemenuhan kebutuhan air lainnya. 2. Penyediaan tenaga listrik kepada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara dan/atau selain Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
72
To organize public financing on Water Resources as described in paragraph 1, the Company must strictly carry out the separation in the Work Plan and Budget.
BUSINESS FIELDS OF THE COMPANY Perum Jasa Tirta I carries out the main business activities as follows: 1. Raw water services for drinking water, industry, agriculture, flushing or spraying to clean up, harbour, electric power house, and fulfilment of other water needs. 2. Providing the electricity to the State Owned Electricity Enterprise (PT PLN) pursuant to provisions of rules of law.
3. Pembangkitan, penyaluran listrik tenaga air, air minum, usaha jasa konsultansi di bidang teknologi Sumber Daya Air, penyewaan alat besar, dan jasa laboratorium kualitas air. 4. Pengembangan SPAM. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana tersebut di atas Perum Jasa Tirta I menyelenggarakan usaha optimalisasi potensi sumber daya yang dimiliki Perusahaan untuk perkantoran, pergudangan, pariwisata, perhotelan dan resort, olah raga dan rekreasi, rumah sakit, prasarana telekomunikasi, sumber daya energi, jasa konsultansi, jasa konstruksi, ekobisnis, pusat pelatihan, usaha pertanian, jasa penyewaan, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki dan dikuasai Perusahaan.
3. Generating, distributing hydroelectric power, drinking water, consulting service business in the field of Water Resource Technology, rent of heavy duty equipment, and laboratory service for water quality. 4. Development of Drinking Water Supply System. Apart from the main business activities as stated above, Perum Jasa Tirta I also holds the optimization efforts on resource potentials owned by the Company for offices, warehousing, tourism, hotel and resort, sport and recreation, hospital, telecommunication infrastructure, energy resources, consultation service, construction service, eco-business, training centre, agrobusiness, rental service, and undertaking the infrastructures and facilities owned and held by the Company.
WILAYAH KERJA PERUSAHAAN
WORK AREA OF THE COMPANY
Berdasarkan PP Nomor 5 tahun 1990 wilayah kerja Perum Jasa TirtaI terbatas pada WS Brantas di Provinsi Jawa Timur.
Based on government Regulation No. 5 the year 1990, the work area of Perum Jasa Tirta I is limited to the River Area of Brantas in East Java Province.
Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 2000 tentang Penambahan Wilayah Kerja Perum Jasa Tirta I di Wilayah Sungai Bengawan Solo,wilayah kerja Perum Jasa Tirta I diperluas mencakup WS Brantas dan WS Bengawan Solo yang meliputi Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, yang mulai efektif beroperasi 1 April 2002. Dalam rangka melaksanakan sebagian tugas dan tanggung jawab Pemerintah di bidang Pengelolaan Sumber Daya Air, maka berdasarkan PP No. 46 Tahun 2010 wilayah kerja Perum Jasa Tirta
Through the Decree of President of The Republic of Indonesia, Number 129 the year 2000 on Addition to the Work Area of Perum Jasa Tirta I at River Area of Bengawan Solo, the work area of Perum Jasa Tirta I is enlarged covering the Brantas River Area and the Bengawan Solo River Area covering the East Java Province and East Java Province to be effectively operates on April 1, 2002. In the scheme of carrying out parts of the tasks and responsibilities of Government in the field of Water Resource Management,
73
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
I meliputi WS Brantas dan WS Bengawan Solo secara utuh dari hulu sampai hilir. Pada tahun 2014 wilayah kerja Perum Jasa Tirta I bertambah sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014, tentang Penambahan Wilayah Kerja Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I di Wilayah Sungai Toba Asahan, Wilayah Sungai Serayu Bogowonto dan Wilayah Sungai Jratunseluna. Sehingga pada saat ini Perum Jasa Tirta I telah dipercaya oleh Pemerintah untuk mengelola dan mengusahakan 5 (lima) WS, yaitu WS Brantas, WS Bengawan Solo, WS Toba Asahan, WS Serayu Bogowonto, dan WS Jratunseluna.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
by virtue of Government Regulation No. 46 the year 2010, the work area of Perum Jasa Tirta I covers the Brantas River Area and the Bengawan Solo River Area completely from upstream to downstream. In the year 2014, the work area of Perum Jasa Tirta I increases pursuant to Decree of President of The Republic of Indonesia, Number 2, the year 2014, on Addition of Work Area of Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I at River Area of Toba Asahan, River Area of Serayu Bogowonto and River Area of Jratuseluna. Thus, at present Perum Jasa Tirta I has been trusted by the Government to manage and exploit 5 (five) River Areas, namely the Brantas, Bengawan Solo, Toba Asahan, Serayu Bogowonto and Jratuseluna River Areas.
STRUKTUR ORGANISASI
ORGANIZATION STRUCTURE
Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta I per 31 Desember 2016 mengacu pada :
The organizational structure of Perum Jasa Tirta I as of December 31, 2016 refers to:
•
Peraturan Direksi Nomor: KP.006/PRT/ DU/2016 tanggal 28 Juni 2016 tentang Perubahan Organisasi Perusahaan, Tugas Pokok dan Wewenang Direksi Perum Jasa Tirta I
•
Peraturan Direksi Nomor: KP.007/PRT/ DU/2016 tanggal 28 Juni 2016 tentang Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Unsur Pejabat Struktural Tingkat di Bawah Direksi
74
•
•
•
Peraturan Direksi Nomor: KP.008/PRT/ DU/2016 tanggal 28 Juni 2016 tentang Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Unsur Pejabat Struktural 2 Tingkat Di Bawah Direksi dan Peraturan Direksi Nomor: KP.009/PRT/DU/2016 tanggal 28 Juni 2016 tentang Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Manajer Unit-Unit Bisnis.
•
Regulation of Management, Number: KP.008/PRT/DU/2016, dated June 28, 2016 on the Change in Organization, Authority, Description of Tasks and Responsibilities of Element of Structural Officials 2 Levels below the Directors and Regulation of Management, Number: KP.009/PRT/DU/2016, dated June 28, 2016 on the Change in Organization, Authority, Description of Task and Responsibilities of Manager of Business Units.
Regulation of Management, Number: KP.006/PRT/DU/2016, dated June 28, 2016, on the Change in Company Organization, Main Tasks and Authorities of Board of Directors of Perum Jasa Tirta I. Regulation of Management, Number: KP.007/PRT/DU/2016, dated June 28, 2016, on the Chane in Organization, Authorities, Description of Tasks and Responsibilities of the Element of Structural Officials one level below the Directors.
75
Organizational Structure Chart of Perum Jasa Tirta I
Board of Directors
Akuntansi
76
77
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Bagan Struktur Organisasi Direktorat Teknik
Organizational Structure Chart of Technical Affairs Directorate
78
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Bagan Struktur Organisasi Direktorat Pengelolaan
Organizational Structure Chart of Operational Affairs Directorate
79
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Bagan Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan
Organizational Structure Chart of Development Affairs Directorate
80
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Bagan Struktur Organisasi Direktorat Adm. & Keuangan Organizational Structure Chart of Administration and Finance Affairs Directorate
81
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Bagan Struktur Organisasi Organ Direksi
Organizational Structure Chart of Supporting Organ for Board of Director
LOGO PERUSAHAAN
COMPANY LOGO
Logo Perum Jasa Tirta I terdiri atas 3 (tiga) garis bergelombang yang merupakan simbol dari aliran air, menggambarkan 3 (tiga) unsur misi Perum Jasa Tirta I, yaitu :
The logo consists of three wavy lines symbolizing the flow of water, describe three elements of the mission of Perum Jasa Tirta I, namely : 1. Exploitation and maintenance including the exploitation and protection 2. Development 3. Rehabilitation Understanding the overall design symbolizes the flag being hoisted and divided into three sections that have one direction. The design of the flag is a symbol of passion and dedication as well as the three elements that have one goal in a balanced and harmonious.
Eksploitasi dan pemeliharaan termasuk pengusahaan dan perlindungan; Pengembangan; Rehabilitasi. Pengertian secara keseluruhan rancangan tersebut melambangkan bendera yang 1. dikibarkan serta terbagi atas 3 (tiga) bagian yang memiliki satu arah. Desain bendera 2. tersebut merupakan simbol dari semangat 3. dan pengabdian serta ketiga unsur itu memiliki satu tujuan secara seimbang dan harmonis.
VISI DAN MISI PERUSAHAAN Visi
VISION AND MISSION COMPANY Vision
Misi
Mission
Menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola sumberdaya air kelas dunia pada tahun 2025. 1. M e n y e l e n g g a r a k a n kegiatan pengelolaan sumberdaya air sesuai penugasan secara inovatif guna memberikan layanan prima untuk seluruh pemangku kepentingan. 2. Menyelenggarakan perusahaan dengan optimalisasi sumberdaya Perusahaan berdasarkan prinsip korporasi yang sehat dan akuntabel.
82
Being a State Owned Enterprise (SOE) business world class Water Resources in 2025. 1. Conducting appropriate management of water resources in an innovative assignments in order to provide excellent service to all stakeholders. 2. Organizing companies with the optimization of company resources based on the principles of healthy corporate and accountable.
83
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
82 84
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
83 85
BUDAYA PERUSAHAAN CORPORATE CULTURE
P
rofesional rofessional
I
Seluruh insan perusahaan mempunyai kompetensi memadai sesuai profesi yang diembannya. The whole beings companies have sufficient competence in accordance professions to which it aspires.
ntegritas ntegrity
Senantiasa menjunjung tinggi 7 (tujuh) karakter integritas, yakni jujur tanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil, dan peduli dalam menjalankan tugas. Always upholding the 7 (seven) character integrity: honest, responsibility, visionary, discipline, cooperation, justice, and care in performing their duties.
N T
Sebagai insan perusahaan yang profesional, tidak ada conflict of interest dalam seluruh kegiatan pelayanan jasa, tidak berpihak terhadap golongan, kelompok, atau kekuatan tertentu. As a human being professional company, there is no conflict of interest in all activities of the services, not in favor of the class, group, or particular strengths.
angguh Formidable
I
Selalu menjalankan setiap tugas dengan penuh rasa tanggung jawab dan keikhlasan. Always carry out each task with a full sense of responsibility and sincerity.
novatif nnovative
Selalu menampilkan gagasan-gagasan, metode, kreasi baru guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Always display the ideas, methods, new creations in order to improve service to customers.
R
esponsif esponsive
Responsif terhadap harapan dan keluhan pelanggan atau pemangku kepentingan. Be responsive to the expectations and complaints of customers or stakeholders.
Mampu menjalankan seluruh tugas dan tanggung jawab dalam kondisi maupun situasi apapun. Able to perform all duties and responsibilities in the condition and any situation.
U 86
etral eutral
A
manah Trusted
swah Paragon
Segala perbuatan yang dilakukan senantiasa dapat dicontoh oleh semua insan perusahaan, sehingga saling meneladani satu sama lain. All the deeds done can always be emulated by all human enterprises, so as to imitate each other mutually.
87
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
IDENTITAS DAN RIWAYAT SINGKAT ANGGOTA DEWAN PENGAWAS •
Ir. Graita Sutadi, MSc. Ketua Dewan Pengawas
Lahir di Yogyakarta pada 29 Oktober 1953, dan telah menamatkan pendidikan S1 di Universitas Gajah Mada (Teknik Sipil) dan S2 dengan gelar Master of Science bidang Water Resources di University of Arizona, Tucson USA (Water Resources). Riwayat pekerjaan diawali sebagai Staf Asisten I/ Perencanaan di Proyek Bengawan Solo (PBS) pada tahun 1977. Jabatan penting yang pernah dipegang antara lain Pemimpin Proyek Induk PWS CimanukCisanggarung (2002-2006), Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) CimanukCisanggarung (2006-2008), Kepala BBWS Bengawan Solo (2008-2010), Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum (20102011) dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum. Pelatihan/seminar yang pernah diikuti diantaranya seminar Pembangunan Bendungan dan Pengelolaan Bendungan Dalam Rangka Kedaulatan Air Untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi oleh KNIBB & INACOLD, Human Recources Conference: Tantangan Peran Baru SDM Dalam Menghadapi Persaingan Global oleh KAP Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil, Penerapan Good Corporate Governance oleh BPKP Perwakilan Jawa Timur, Seminar Peran Jaksa Negara 88
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
IDENTITY AND BRIEF HISTORY OF MEMBERS OF THE SUPERVISORY BOARD •
Ir. Graita Sutadi, MSc. Chairman of Supervisory Board
Born in Yogyakarta on October 29th 1953, Sutadi serves as the Chairman of Supervisory Board since September 18th 2012.He obtained Bachelor degree from Civil Engineering Faculty of Universitas Gajah Mada Yogyakarta and his Master of Science in Water Resources from University of Arizona, Tucson,USA. He started his career as 1st Staff Assistant/ Planning in Bengawan Solo Project on 1977. The he hold many important roles such as Head of BBWS Cimanuk-Cisanggarung (2006-2008), Head of BBWS Bengawan
Dalam Upaya Pengamanan Aksi Korporasi dan Peningkatan Kinerja BUMN oleh Kejaksaan, International Symposium for Solving Water Resources Problem in the Asian Region, Seminar Pengelolaan Sungai di Perkotaan, Seminar Bendungan Sungai sebagai Infrastruktur untuk Pengendalian Banjir, dan Seminar Inovasi Teknologi untuk Efisiensi dalam Pembangunan Infrastruktur Nasional.
Satya Lencana Karya Satya XX years, Satya Lencana Pembangunan, and Satya Lencana Karya Satya XXX years. Legal Basis of Appointment as Chairman of Supervisory Board PJT I is Decree of the Minister of SOE no. SK-340/MBU/2012 dated September 18th 2012.
Penghargaan yang pernah diperoleh antara lain Satya Lancana Karya Satya X Tahun, Satya Lancana Karya Satya XX Tahun, Satya Lancana Pembangunan, dan Satya Lancana Karya Satya XXX Tahun. Dasar pengangkatan sebagai Ketua Dewan Pengawas adalah Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SS-340/MBU/2012 tanggal 18 September 2012.
Solo (2008-2010), Expert Staff of Minister of Public Works (2010-2011), and currently serves as Head of Research and Development Agency on Public Works Ministry. Among several seminars/courses he has joined are 1st Level Leadership Training, International Symposium for Solving Water Resources Problem in Asian Region, Seminar of City River Management, Seminar of River Dams as Infrastructure of Flood Control, Seminar of Technology Innovation of Efficiency in National Infrastructure Development. Awards ever obtained among others are Satya Lencana Karya Satya X years, 89
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
•
Ir. Supaad, MSi. Anggota Dewan Pengawas
Lahir di Bojonegoro pada 16 Juli 1958, menamatkan pendidikan S1 di Fakuktas Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan S2 dengan gelar Master Sains di Universitas 17 Agustus Surabaya. Riwayat jabatan dimulai sebagai Pimpinan Pembangunan Proyek UPCA Ngawi dan saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jawa Timur. Pendidikan/pelatihan yang pernah diikuti diantaranya Penerapan Good Corporate Governance (GCG) oleh BPKP, Spamen/ Diklatpim II di Surabaya, Reinventing Goverment Management, Pemantapan Waspim Pejabat Pemrov Jatim dan Konferensi Nasional Teknik Jalan di Jakarta. Dasar pengangkatan sebagai anggota
90
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
•
Ir. Supaad, MSi. Member of Supervisory Board
Born in Bojonegoro July 16th 1958, Supa’ad serves as the Member of Supervisory Board since December 30th 2011. Graduated from Civil Engineering Faculty of Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya and obtained his Master of Science from Universitas 17 Agustus Surabaya. Started his career as Project Manager of UPCA Ngawi while currently serves as Head of Public Works Department – Waterworks East Java Province. Seminars/workshops ever joined among others are Spamen/Diklatpim in Surabaya, Reinventing Government Management, Leadership Training of East Java Provincial Government Officials, and National Conference in Road Engineering in Jakarta. Legal Basis of Appointment as Member of Supervisory Board PJT I is Decree of the
Dewan Pengawas adalah Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-255/MBU/2011 tanggal 30 Desember 2011. • DR. Mulyanto, M. Eng.
Minister of SOE no. KEP-255/MBU/2011 dated December 30th 2011
Lahir di Jakarta pada 26 Mei 1963, menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Fisika Universitas Indonesia pada tahun 1982, S2 dengan gelar Master of Engineering (1992) dan S3 dengan gelar Doktor (1995) di Tokyo Institute of Technology Jepang. Riwayat pekerjaan dimulai sebagai Ajun Peneliti Muda BATAN, dan saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi. Pendidikan/pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri yang pernah diikuti diantaranya Penerapan Good Corporate Governance (GCG) oleh BPKP, PPSA XV oleh Lemhanas, Kursus Protokoler
Born in Jakarta May 26th 1963, Mulyanto serves as the Member of Supervisory Board since June 13th 2011. Got his Bachelor Degree on Physics from Universitas Indonesia in 1982, his Master of Engineering in 1992 as well as his Doctoral Degrees in 1995 from Tokyo Institute of Technology, Japan. He started as BATAN Junior Researcher, and currently serves as Deputy of Indonesian Ministry of Research and Technology. Trainng and education ever joined both home and abroad among others are PPSA XV by Lemhanas, Precedence Course by Ministry of Defense and Ministry of Foreign Affairs, Management Technology
Anggota Dewan Pengawas
•
DR. Mulyanto, M. Eng. Member of Supervisory Board
91
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
yang diselenggarakan oleh Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri, Manajemen Teknologi untuk Daya Saing Daerah oleh BPPT, Training on ST Policy and R&D Management di Korea dan Study on the Radioactive Waste Management Strategy di Jepang. Dasar pengangkatan sebagai Anggota Dewan Pengawas adalah Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-131/MBU/2011 tanggal 13 Juni 2011. •
Dadang Somantri, ATD., MT. Anggota Dewan Pengawas
Lahir di Bandung pada 22 Juni 1965, menyelesaikan pendidikan D-III dan D-IV pada Sekolah Tinggi Transportasi Darat dan S2 pada Universitas Gajah Mada (Magister Sistem Teknik Transportasi). Riwayat jabatan dimulai sebagai Kasie Perencanaan, Kasie Penegakan Hukum, Kasie Angkutan TDT, dan Ka. Subdin
92
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
for Regional Competitiveness by BPPT, Training on ST policy and R&D Management in Korea and Study on the Radioactive Waster Management Strategy in Japan. Legal Basis of Appointment as Member of Supervisory Board PJT I is Decree of the Minister of SOE no. KEP-131/MBU/2011 dated June 13th 2011.
•
Dadang Somantri, ATD., MT. Member of Supervisory Board
Born in Bandung, June 22nd 1965, he served as member of Supervisory Board since August 26th 2014. Finished both his Diploma on Sekolah Tinggi Transportasi Darat and his Master on Universitas Gajah Mada (Master of Transportation Engineering System). His career path started as Section Head of Planning, Section Head of Law,
Angkutan pada Dinas LLAJ Provinsi Jawa Tengah. Kemudian menjabat sebagai Kabag. Sarana Perekonomian dan Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa tengah. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Sertifikasi Profesi Dewan Pengawas BPR, Standart Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, dan Dewan Pengawas. Dasar pengangkatan sebagai anggota Dewan Pengawas adalah Surat Menteri BUMN Nomor: KEP-178/MBU/08/2014 tanggal 26 Agustus 2014.
•
Ir. Bambang Gutomo Anggota Dewan Pengawas
Lahir di Malang pada 20 November 1959, dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Mesin pada Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Riwayat jabatan antara lain sebagai Dosen di Universitas Kristen Petra Surabaya, General Engineering Departement dan Purchasing Departement di PT. Caltex Pacific Indonesia di Jakarta, Manager of Purchasing & Material Departement PT. HM. Sampoerna di Pasuruan, Project Manager CME and Telecomunication/ Radio Link PT. Citra Ajiantama Abadi di Surabaya, dan Staff Ahli Direksi PT. Sarana Jaya di Jakarta. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Logistics Management oleh Festo Didactic Management Programme, Quality Action Teams Workshop, Quality Awareness Workshop, Managerial Development of Purchasing Skills oleh Institute of Purchasing and Supply, dan Strategic Meeting at The Headquarters of JWA and NARBO.
Section Head TDT Transportation, Subdepartment head of DLLAJ Central Java Province. Then he served as Division Head of Economic Facility and Head of Economic Bureau in Regional Secretariat of Central Java Province. Workshops ever joined are Profession Certification of BPR Supervisory Board, Standard Financial Accounting Entities without Public Accountability and Supervisory Board Workshop. Legal Basis of Appointment as Member of Supervisory Board PJT I is Decree of the Minister of SOE no.KEP-178/MBU/2014 dated August 26th 2014. •
Ir. Bambang Gutomo Member of Supervisory Board
Born in Malang on November 20, 1959. He holds a Bachelor of Mechanical Engineering from the Institute of Technology (ITS) Surabaya in 1984. History among other positions as a lecturer at Petra Christian University, General Engineering Department and the Purchasing Department at PT Caltex Pacific Indonesia in Jakarta, Manager of Purchasing & Materials Department PT HM. Sampoerna Tbk in Pasuruan, Project Manager CME and Telecommunications / Radio Link PT. Ajiantama Citra Abadi Surabaya, and Advisor to the Board of Directors of PT Sarana Jaya in Jakarta. Training have been followed include Logistics Management by Festo Didactic Management Programme, Quality Action Teams Workshop, Quality Awareness Workshop, and Supervisory Development Program by PT. Caltex Pacific Indonesia, and Managerial Development of Purchasing Skills by the Institute of Purchasing and Supply. 93
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
IDENTITAS DAN RIWAYAT SINGKAT ANGGOTA DIREKSI •
Dasar pengangkatan anggota Dewan Pengawas adalah Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-14/MBU/01/2016 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I.
Basic appointment of members of the Supervisory Board is the Decree of the Minister of SOEs Number: SK-14 / MBU / 01/2016 on Termination and Appointment of Members of the Supervisory Board of Public Corporation (Perum) Jasa Tirta I
Anggota Dewan Pengawas a.n. DR. Mulyanto, M.Eng telah berakhir masa tugasnya per Juli 2016, dan Ir. Supaad, Msi per Desember 2016. Tidak ada penetapan anggota Dewan Pengawas baru dari Kementerian BUMN. Per 31 Desember 2016 susunan Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I terdiri dari 1 (satu) Ketua dan dan 2 (dua) Anggota Dewan Pengawas.
Member of Supervisory Board, namely DR. Mulyanto, M.Eng, has already completed his term of office in July 2016, and Ir. Supaad, MSi in December 2016. There is no appointment of new member of Supervisory Board from Ministry of State Owned Enterprises. Effective commencing from December 31, 2016, Composition of Supervisory Board of Perum Jasa Tirta I consists of 1 (one) Chairman and 2 (two) Members of Supervisory Board.
94
Ir. Harianto, Dipl. HE. Direktur Utama
Lahir di Lumajang pada 6 Maret 1953, menyelesaikan pendidikan S1 di Teknik Sipil Universitas Brawijaya pada tahun 1982 dan mendapatkan gelar Diplome of Hydraulic Engineering dari Institute of Hydraulic and Engineering Delft Belanda pada tahun 1989. Riwayat pekerjaan tahun 1985-1991 di Proyek Brantas sebagai Kepala Urusan Perencanaan & Pengendalian, di Perum Jasa Tirta I sebagai Kepala Bagian Bina E&P dan Lingkungan, Kepala Bagian Penyusunan Program, Kepala Divisi Jasa Asa II, Kepala Biro Perencanaan & Pengendalian, Kepala Biro Manajemen Mutu, Kepala Divisi Jasa Umum, Sekretaris Perusahaan, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Teknik
IDENTITY AND BRIEF HISTORY OF MEMBERS OF MANAGEMENT: •
Ir. Harianto, Dipl. HE. President Director
Born in Lumajang on March 6, 1953, completing his Undergraduate education and got Bachelor Degree (S1) in Civil Engineering Department from Brawijaya University in the year 1982 and got his academic title of Diplome of Hydraulic Engineering from Institute of Hydraulic and Engineering in Delft, Holland, in the year 1989. Work History: From the year 1985 to 1991 working for the Brantas Project as Head of Planning & Control Division. In Perum Jasa Tirta I working as Head of E&P and Environment Development Section, Head of Program Preparation Section, Head of Jasa Asa II Division, Head of Bureau for Planning
95
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
dan saat ini sebagai Direktur Utama. Lokakarya dan seminar baik di dalam maupun di luar negeri yang pernah diikuti diantaranya: FGD Road Map BUMN Tahun 2015-2019 oleh Kementerian BUMNPT. PELNI, Seminar Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan KNIBB oleh KNIBB INACOLD, dan Second Global Summit of Research Institutes for Disaster Risk Reduction (GSRIDRR): Development for a Research Road Map for the Next Decade oleh Disaster Prevention Research Institute di Kyoto Jepang, Annual Meeting ke 84 ICOLD di Johannesburg. Dasar pengangkatan sebagai Direktur Utama adalah Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-418/MBY/2012 tanggal 22 November 2012.
•
Raymond Valiant Ruritan, ST. MT. Direktur Teknik
Lahir di Malang pada 12 Agustus 1969, menamatkan pendidikan S1 di Universitas Brawijaya (Teknik Pengairan) dan S2 di Universitas Brawijaya (Teknik Sipil). Riwayat pekerjaan di Perum Jasa Tirta I dimulai pada tahun 1997 sebagai Ahli Teknik Sipil, Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air V. Saat ini menjabat sebagai Direktur Teknik Perum Jasa Tirta I. Seminar dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Workshop Penetapan Kamus Levelling Kompetensi, Workshop Review Standart Kompetensi Jabatan Fungsional dan Levelling Kompetensi, dan
96
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
& Control, Head of Quality Management Bureau, Head of General Service Division, Corporate Secretary, Director of Technical Planning and Development and at present as President Director. Workshops and Seminars either in domestic or overseas he has ever joined among others are as follows: FGD Road Map of BUMN (State Owned Enterprises) the year 2015 – 2019 held by Ministry of BUMN – PT PELNI, Seminar on Development and Management of KNIBB Dam by KNIBB INACOLD, and the Second Global Summit of Research Institute for Disaster Risk Reduction (GSRIDRR): Development for a Research Road Map for the Next Decade held by Disaster Prevention Research Institute in Kyoto, Japan; the 84th Annual Meeting of ICOLD in Johannesburg. The appointment basis as a President Director is a Decree of Minister of State Owned Enterprises (BUMN), Number: SK418/MBU/2012, dated November 22, 2012. •
Raymond Valiant Ruritan, ST. MT. Director of Engineering Born in Malang on August 12, 1969, completing his Undergraduate education and got Bachelor Degree (S1) in Irrigation Engineering from Brawijaya University and Master Degree (S2) in Civil Engineering from Brawijaya University Work History: Working for Perum Jasa Tirta I starting from the year 1997 as Civil Engineering Expert, Head of Water Service and Water Resource Division V. At present he is holding his position as Director of Engineering for Perum Jasa Tirta I. Seminars and Trainings he ahas ever
Performance Appraisal oleh PT. Quantum HRM International, Seminar Fenomena Gugatan Hukum Kepemilikan Aset BUMN oleh Sinergi BUMN, uji Sertifikasi Keahlian HATHI oleh HATHI, Seminar Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan KNIBB Tahun 2015 oleh KNIBB INACOLD, Workshop Pembinaan SDM BUMN Perum Bidang SDA dan Perumahan oleh Kementerian PU&PR, dan Knowledge Sharing Model Simulasi Curah Hujan. Dasar pengangkatan sebagai Direktur Teknik adalah Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-418/MBU/2012 tanggal 22 November 2012.
joined among other are: Workshop on Specifying the Dictionary for Levelling Competence, Workshop on Review in Competence Standards for Functional Position and Levelling Competence, and Performance Appraisal held by PT Quantum HRM International, Seminar on Phenomena of Legal Suit for BUMN’s Asset Ownership held by Sinergi BUMN, HATHI Skill Certification Test held by HATHI; Seminar on Development and Management of KNIBB Dam in 2015 held by KNIBB INACOLD; Workshop on Human Resource Development of BUMN in the Sectors of Natural Resources and Housing held by the Ministry of Public Works & People Housing, and Knowledge Sharing on Rain Drop Simulation Model. The appoint basis as the Director of Engineering is the Decree of Minister of State Owned Enterprise (BUMN), No.: SK418/MBU/2012, dated November 22, 2012. 97
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
•
Ir. Alfan Rianto, M. Tech. Direktur Pengembangan
Lahir di Blitar pada 5 Oktober 1960, menamatkan pendidikan S1 di Universitas Negeri Sebelas Maret (Sipil Hidro) pada tahun 1988 dan meraih gelar Master of Technology dari Indian Institute of Technology Roorkee, India (Water Resources Development) pada tahun 2000. Riwayat pekerjaan di Perum Jasa Tirta I dimulai pada tahun 1993 dengan jabatan sebagai Material Testing Enginer pada Proyek Pembangunan Bendungan Pengga, NTB, Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air I, Kepala Biro Pengembangan Usaha, Manajemen dan Teknologi. Saat ini menjabat sebagai Direktur Pengembangan
98
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
•
Ir. Alfan Rianto, M. Tech. Director of Development
Born in Blitar on October 5, 1960, completing his Undergraduate education and got Bachelor Degree (S1) in Hydro Engineering from Sebelas Maret State University in 1988 and got Master of Technology Degree in Water Resource Development from Institute of Technology, Roorkee, India in 2000. Work History: Working for Perum Jasa Tirta I starting from the year 1993 with the position as Material Testing Engineer at Pengga Dam Development Project, in NTB; Head of Water Service and Water Resource Division I, Head of Bureau for Business Development, Management and Technology. At preset he is holding the position as Director of
Perum Jasa Tirta I. Pelatihan/seminar yang pernah diikuti antara lain FGD Perangkat Manajemen Integritas, Seminar Water Crisis oleh ADB di Filiphina, Seminar Nasional Bendungan Besar Pembangunan dan Pengelolaan Bendungan dalam Rangka Kedaulatan Air untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi oleh KNIBB INACOLD, seminar dan diskusi tentang Erosi, Sedimentasi, dan Ketahanan Air di China tahun 2012, International Symposium on Dam For A Changing World and 80th Annual Meeting Congress di Kyoto tahun 2012 oleh ICOLD (International Committee on Large Dam), Kongres Bendungan Dunia oleh ICOLD di Seattle USA (Agustus 2013), serta Kongres Icold 2014 di Bali Indonesia. Dasar pengangkatan sebagai Direktur Pengembangan adalah Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-418/MBU/2012 tanggal 22 November 2012.
Development of Perum Jasa Tirta I. Training/Seminars ever been attended among others are: FGD on Integrity of Management Instruments: Seminar on Water Crisis held by Asian Development Bank (ADB) in the Philippines; National Seminar on Big Dam: Development and Management of Dam in the Scheme of Water Sovereignty to support the Food and Energy Security held by KNIBB INACOLD; Seminar and Discussion on Erosion, Sedimentation, and Water Security in China in the year 2012; International Symposium on Dam for a Changing World and 80th Annual Meeting Congress in Kyoto in 2012 held by ICOLD (International Committee on Large Dam); Congress on World Dam held by ICOLD in Seattle USA (August 2013), and ICOLD Congress 2014 in Bali, Indonesia. The appointment basis as Director of Development is Decree of Minister of State Owned Enterprise (BUMN), No. SK-418/ MBU/2012, dated November 22, 2012.
99
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
•
Ir. Syamsul Bachri, Dipl.Ph. Direktur Pengelolaan
Lahir di Madiun pada 4 Mei 1954, menamatkan pendidikan S1 di Teknik Geodesi Universitas Gajah Mada pada 1980 dan meraih gelar Diplome of Photogrametri dari ITC Delf Belanda. Riwayat pekerjaan di Proyek Brantas sebagai Kepala Urusan/ Tenaga Ahli, di Perum Jasa Tirta I sebagai Kepala Sub Divisi Jasa Kontruksi & Konsultansi, Kepala Bagian Perencanaan & Pengendalian Lingkungan, Kepala Divisi Jasa IV Brantas, Kepala Biro SDM & Umum, Direktur SDM dan Umum dan saat ini sebagai Direktur Pengelolaan. Seminar/ pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri yang pernah diikuti diantaranya: Short Course On River Sediment Modelling dan International Conference On Flood Disaster Management di Kyoto University
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
•
Ir. Syamsul Bachri, Dipl.Ph. Director of Management
Born in Madiun, on the date of May 4, 1954, completing his Undergraduate education and got Bachelor Degree (S1) in Geodesy Engineering from Gajah Mada University in 1980 and got Diplome of Photogrametry from ITC Delf, Holland. Work History: Working for Brantas Project as Head of Affairs / Expert; at Perum Jasa Tirta I as Head of Construction & Consultation Service Sub-Division; Head of Planning & Environmental Control Division; Head of Jasa IV Brantas Division; Head of Human Resources & General Affairs Bureau, Director of Human Resources and General Affairs and at present holding a position as Director of Management. Seminars/Trainings either in domestic or overseas ever been attended among others are: Short Course on River Sediment
Jepang, Risk Management di Jakarta, Human Resources Management di Jakarta, serta Psikologi dalam Pengelolaan SDM di Jakarta, Forum Human Capital di Bali, Seminar on Corporatization of River Basin Organization ADB di Manila. Dasar pengangkatan sebagai Direktur Pengelolaan adalah Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-418/MBU/2012 tanggal 22 November 2012.
•
Drs. Didih Hernawan, MM. Direktur Administrasi & Keuangan
Lahir di Kuningan pada 5 Maret 1954, menamatkan pendidikan S1 di Fakultas
100
Modelling and International Conference on Flood Disaster Manage-ment in Kyoto University, Japan; Risk Management in Jakarta; Human Resources Management in Jakarta; and also Psychology in Human Resources Management in Jakarta; Forum on Human Capital in Bali; Seminar on Corporatization of River Basin Organization held by Asian Development Bank (ADB) in Manila. The appointment basis as Director of Management is Decree of Minister of State Owned Enterprise (BUMN), No. SK-418/ MBU/2012, dated November 22, 2012.
•
Drs. Didih Hernawan, MM. Director of Administration & Finance
Born in Kuningan on March 5, 1954, completing his Undergraduate education
101
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Ekonomi Universitas Jayabaya Jakarta dan meraih gelar Magister Manajemen di Pasca Sarjana Universitas Bhayangkara. Riwayat pekerjaan di Departemen Keuangan sebagai Kepala Sub Seksi Pengelolaan Hasil Aneka Pangan (Ditjen Moneter), Kepala Seksi Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Parpostel (Ditjen Pembinaan BUMN), di Kementerian BUMN sebagai Kepala Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi Usaha Perbankan dan Jasa Keuangan, dan di Perum Jasa Tirta I sebagai Direktur Keuangan dan saat ini sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan. Seminar/kursus yang pernah diikuti diantaranya: Quality, Health Safety and Environmental Management Representative Foundation Course, ISO 9001: 2000 and OHSAS 18001 : 2007 Integrated Management, Seminar on Corporatization of River Basin Organization ADB di Manila, Penerapann PSAK 24 Imbalan Kerja (Revisi 2013) oleh PT Quattro Asia Consulting dan Korea International Water Week oleh Korea Water Forum di Daegu, South Korea. Dasar pengangkatan sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan adalah Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-418/ MBU/2012 tanggal 22 November 2012. Berdasarkan salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Wakil Pemerintah sebagai Pemilik Modal Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I Nomor SK-12/MBU/01/2017 tanggal 17 Januari tentang Pemberhentian, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, terdapat perubahan Sususnan Direksi Perum Jasa Tirta I, dari yang semula 5 (lima) Direksi menjadi 3 (tiga) Direksi, yaitu : 102
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
(S1) Economics Faculty of Jayabaya University, Jakarta and got his Degree as Master of Management from the Postgraduate Program of Bhayangkara University. Work History: Working for the Department of Finance as Head of Various Food Plant Products Management Sub-Section (Directorate General of Monetary); Head of Financial Statement Analysis Section of the Tourism, Post and Telecommunication Enterprise (Directorate General of BUMN Developement); working for Ministry of State Owned Enterprises (BUMN) as a Head of Restructuring and Privatization of Banking Business and Financial Service Division; and working for Perum Jasa Tirta I as Director of Finance and at present is holding the position as Director of Administration and Finance. Seminars / Courses he has ever attended among others are: Quality, Health, Safety and Environmental Management Representa-tive Foundation Course; ISO 9001:2000 and OHSAS 18001:2007 Integrated Management; Seminar on Corporatization of River Basin Organization held by Asian Development Bank (ADB) in Manila; the Implementation of PSAK-24: Work Compensation (Revision 2013) held by PT Quattro Asia Consulting; and Korea International Water Week by Korea Water Forum in Daegu, South Korea. Basis of appointment as Director of Administration and Finance is the Decree of Minister of State Owned Enterprise (BUMN), registered under No. SK-418/MBU/2012, dated November 22, 2012.
-Direktur Utama :Raymond Valiant Ruritan, ST., MT -Direktur I :Ir. Alfan Rianto, M. Tech -Direktur II :Henda Tri Retnadi, SE., MM
the Capital Owner of Perum Jasa Tirta I, Number: SK-12/MBU/01/2017, dated January 17 on Termination, Tour of Duty, and Appointment of Members of Board of Directors of Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, there is a change in Composition of Management of Perum Jasa Tirta I, formerly from 5 (five) Directors to be 3 (three) Directors, namely: • President Director :Raymond Valiant Ruritan,ST, MT • Director I :Ir. Alfan Rianto, M. Tech • Director II :Henda Tri Retnadi, SE, MM
Based on the Decree of Minister of State Owned Enterprises (BUMN) as the Government Representative being
103
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Henda Tri Retnadi, SE., MM sebagai Direktur II lahir di Cilacap tanggal 11 Maret 1966, dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dan Magister Manajemen di Universitas Bhayangkara Jakarta. Riwayat pekerjaan dimulai di Departemen Keuangan dengan penempatan pada Ditjen Pembinaan BUMN sebagai Pj. Kepala Seksi Analisis Dana Pensiun dan jabatan terakhir sebelum menjadi Direktur II Perum Jasa Tirta I adalah sebagai Kepala Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi I.A di Kedeputian Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi, Kementerian BUMN.
104
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Henda Tri Retnadi, SE, MM as Director II was born in Cilacap on the date of March 11, 1966, and completing her study as Sarjana Ekomi or ‘Bachelor of Economics’ from Jenderal Soedirman University, Poerwokerto and got Master of Management from Bhayangkara University, Jakarta. Work History: She started working at the Department of Finance and placed at Directorate General of BUMN Development and holding a position as Acting Head of Retirement Fund Analysis Section and her last position before being appointed as Director II of Perum Jasa Tirta I was a Head of Agro Industrial Business Sector and Pharmacy I.A at the Deputy of Agro Industrial Business Sector and Pharmacy, the Ministry of State Owned Enterprises (BUMN).
105
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016 DECLARATION OF SUPERVISORY BOARD AND BOARD OF DIRECTORS ABOUT THE RESPONSIBILITY OF THE ANNUAL REPORT YEAR 2016
………….…………………………….…. Direksi | Board of Director: …………............................................. Raymond Valiant Ruritan Direktur Utama / President Director
Alfan Rianto Direktur I / Director I
Henda Tri Retnadi, SE, MM Direktur II / Director II
Laporan tahun ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Direksi dan Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I serta di jamin kebenarannya dengan membubuhkan tandatangan This annual report, the financial statement and other related information, are the responsibility of the Board of Directors and Supervisory Board, and the truth is guaranteed by all members of the Board of Director and the Supervisory Board whose signatures are written respectively below :
……….……………………….….Dewan Pengawas | Supervisory Board : ………....................................... Graita Sutadi Ketua Dewan Pengawas/Chairman of Supervisory Board
Bambang Gutomo Anggota Dewan Pengawas Member of Supervisory Board
106
Dadang Somantri Anggota Dewan Pengawas Member of Supervisory Board
107
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
Perum Jasa Tirta I meyakini bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aset yang memiliki peranan vital dan strategis dalam mendukung keberhasilan pencapaian visi dan misi perusahaan sebagai “BUMN Pengelola Sumber Daya Air Kelas Dunia Tahun 2025”. Oleh karena itu, seluruh jajaran Pimpinan Perusahaan dan Pihak Manajemen berupaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM dalam program pengelolaan SDM yang holistik untuk memastikan keberhasilan rencana pengembangan usaha. Perusahaan melakukan Pengembangan Sistem SDM secara terpadu dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) melalui penyediaan SDM yang profesional dan kompeten di bidang pengelolaan Sumber Daya Air, berbudaya kinerja tinggi serta berkarakter entrepreneur. Suksesnya program pengembangan wilayah kerja Perusahaan sangat bergantung pada modal, kapabilitas manajemen dan kompetensi sumber daya manusia. Menyusul berkembangnya skala usaha dan bertambahnya area operasional sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2010 yang mencakup Wilayah Sungai Brantas dan Wilayah Sungai Bengawan Solo. Pada tahun 2014, Perusahaan telah diberikan kepercayaan oleh Pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tanggal 22 Januari 2014 untuk melaksanakan pengusahaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai Toba Asahan, Wilayah Sungai Serayu Bogowonto dan Wilayah Sungai Jratun Seluna. Dalam pelaksanaan pengembangan Sumber Daya Manusia yang berfokus pada accelerated culture transformation (transformasi budaya
Perum Jasa Tirta I believes that Human Resources become one of the assets having the vital and strategic role in supporting the success in achieving the company’s vision and mission of “BUMN as the Management of Water Resources of the World Class in the year 2025”. Therefore, the whole Company Executives and Management try to improve the capacity and capability of Human Resources at the management program for holistic Human Resources in order to ensure the success of business development plan. The Company carries out the Development of Human Resource System integrated to the Company’s Long Term Plan through the provision of professional and competent Human Resources in the field of Water Resources Management, having the culture of high performance and the entrepreneurship character. The success of the Company’s work area development program depends largely on capital, management capability and the competence of human resources. Following the growth of the business scale and the increase of operation areas pursuant to the Government Regulation No. 46 the year 2010 covering the river area of Brantas and the river area of Bengawan Solo. In the year 204, the Company has been trusted by the Government through the Decree of President, Number 2, the year 2014, dated January 22, 2014 to carry out the Water Resources undertaking at the River Area of Toba Asahan, River Area of Serayu Bogowonto and the River Area of Jratun Seluna. In implementing the Human Resources Development focusing on accelerated culture transformation and improvement of the employee quality as
108
perusahaan) dan peningkatan kualitas karyawan “best worker” baik dalam sikap, pengetahuan, keahlian dan keterampilan. Perusahaan mengelola kapasitas tenaga kerja melalui sistem Manpower planning “zero growth system” yang tepat, peningkatan capacity building dan knowledge transfer dari jenjang karyawan senior ke karyawan junior serta peningkatan fighting spirit pada sistem reward & punishment yang konsisten dan terintegrasi. Transparasi sistem jenjang karier yang terbuka dan work life balance yang ditawarkan oleh perusahaan dinilai mampu meningkatkan engagement dan loyalitas karyawan.
“The Best Worker” either in his attitude, knowledge, expertise and skill. The Company manages capacity of manpower through the Manpower Planning System of the suitable “zero growth system”, improvement of capacity building and knowledge transfer from the level of senior employee to junior one and increasing the fighting spirit at the consistent and integrated reward & punishment system. Transparency in an open carrier ranking system and the work life balance offered by the Company are deemed capable of improving the engagement and loyalty of the employees.
PERENCANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN SDM BERKELANJUTAN
PLANNING OF THE SUSTAINABLE HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT PROGRAM
Perusahaan mempunyai rencana pengembangan SDM secara berkelanjutan untuk menghadapi dinamika dan perkembangan bisnis di masa kini dan masa mendatang. Perusahaan berkomitmen kuat melakukan pengelolaan SDM secara profesional untuk bisa berkontribusi dalam upaya perwujudan visi, misi, dan tujuan Perusahaan. Manajemen menetapkan rencana dan strategi terkait kebijakan bidang SDM dan Umum dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Perum Jasa Tirta I Tahun 2014 s.d 2019 yang meliputi :
The Company has a plan to develop the sustainable Human Resources in order to encounter the dynamics and development of business at present and in the future. The Company has a strong commitment to manage the Human Resources professionally in order to be able to contribute in the effort to materialize the vision, mission and goal of the Company. Management determines the plan and strategy related to the policy in Human Resources and in General Affairs put into the Company’s Long Term Plan of Perum Jasa Tirta I for the year 2014 till 2019 covering as follows:
109
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
STRUKTUR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pengelolaan Sumber Daya Manusia di lingkungan Perusahaan adalah sebagai berikut: Bagan: Struktur Organisasi Pengelolaan Sumber Daya Manusia Perum Jasa Tirta I Tahun 2016
110
STRUCTURE OF HUMAN RESOURCES MANAGEMENT
Human Resources Management at the company environment is as follows: Diagram: Organizational Structure of Human Resource Management of Perum Jasa Tirta I for the Year 2016.
111
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Pengelolaan Sumber Daya Manusia di lingkungan Perum Jasa Tirta I berada di bawah kewenangan dan tugas pokok dan fungsi Direktorat Administrasi dan Keuangan yang memiliki tugas di bidang Keuangan, Pengembangan Sumber Daya Manusia & Umum dan Unit Layanan Pengadaan (ULP) serta pembinaan harian pada Satuan Pengawasan Intern. Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai tugas pokok Melaksanakan proses pengadaan, pengelolaan, pengembangan Sumber Daya Manusia dan organisasi, memantau penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), penatausahaan dan pengendalian sarana kerja, peralatan kantor, pengadministrasian aset, pengelolaan kearsipan serta pengelolaan & pemeliharaan peralatan untuk menunjang tugas pokok Perusahaan dalam rangka mencapai pengelolaan Perusahaan yang efektif dan efisien. Sedangkan kegiatan SDM secara menyeluruh terfokus pada Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pelatihan dan K3 yang memiliki tugas
112
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Human Resources Management at the environment of Perum Jasa Tirta I is under the authority and main tasks of Directorate of Administration and Finance having the tasks in the fields of Finance, Development of Human Resources & General Matters and Procurement Service Unit as well as the daily development at the Internal Control Unit. Bureau of General and Human Resources Development has the main tasks in implementing the procurement, management, development of Human Resources and Organization, monitoring the implementation of Work Safety and Hygiene (K3), administering and controlling the work facilities, office equipment, assets administration, archives management, also equipment management and maintenance to support the main task of Company in order to reach the effective and efficient Company management. Meanwhile the Human Resources activities as a whole focus on Human Resources Development Department, Training and Work Safety and Hygiene (K3) having the task to plan the procurement, man power
merencanakan pengadaan, formasi tenaga, rekrutmen s.d penempatan tenaga, peningkatan kompetensi dan jenjang karier karyawan, pengelolaan knowledge sharing, menyusun ketentuan / prosedur / review sistem pengelolaan ketenagakerjaan, menyusun usulan perubahan strukur organisasi dan tupoksi satuan organisasi, pemberian reward dan punishment karyawan, perhitungan kompensasi / remunerasi, pemberian manfaat / benefit karyawan (jaminan kesehatan, hari tua, ekstra fooding, bantuan keagamaan / kesenian / olahraga, program kesehatan pasca pensiun, rekreasi karyawan dan kegiatan administratif lainnya), melakukan pembinaan karyawan, mengevaluasi kinerja pelayanan ketenagakerjaan dan peningkatan loyalitas karyawan melalui Employee Satisfaction Survey (ESS) & Employee Engagement Survey (EES) dan pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pegawai serta menyiapkan perbantuan tenaga ke instansi lain.
formation, recruitment until man power placement, competence improvement, and employee career building, knowledge sharing management, preparing the condition / procedure / review on employment management system, preparing the proposal for amendment on organizational structure and the main task and function of organizational unit, giving the employee reward and punishment, calculating the compensation / remuneration, giving employee benefits (health insurance, old-age insurance, extra-food, religious assistance / art / sport, health program after retirement, employee recreation program, and other administrative activities), performing employee development, evaluating the performance of employment service and improving the employee loyalty through Employee Satisfaction Survey (ESS) and Employee Engagement Survey (ESS) and the services of Work Safety and Hygiene (K3) for employees and preparing the manpower to other agencies.
PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES PROFILE
Pada akhir tahun 2016, jumlah karyawan Perum Jasa Tirta I mencapai 423 yang terdiri dari karyawan tetap 305 orang, calon karyawan sejumlah 82 orang dan peserta masa pendidikan kerja (MPK) sejumlah 36 orang. Sedangkan tahun 2015, jumlah karyawan Perum Jasa Tirta I sebanyak 411 orang.
At the end of 2016, Perum Jasa Tirta I has a total of 423 employees. They comprise of 305 permanent employees, 82 candidate employees, and 36 Work Induction Period (Masa Pendidikan Kerja – MPK) participants. In 2015, Perum Jasa Tirta I had 411 employees.
113
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN Pada tahun 2016 jumlah karyawan tetap Perum Jasa Tirta I yang berpendidikan S2 mencapai 23 orang (5%), jenjang pendidikan S1 sejumlah 90 orang (21%), jenjang pendidikan D3 sejumlah 13 orang (3%) dan jenjang pendidikan SLTA mencapai 284 orang (67%), SLTP 10 orang (2%) dan SD sejumlah 3 orang (1%). Jumlah karyawan dengan jenjang pendidikan SLTA / SMK memiliki jumlah yang paling banyak selama periode tersebut terkait dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh Pemerintah untuk melaksanakan pengusahaan Sumber Daya Air (SDA) Wilayah Sungai dan sebagian tugas & tanggung jawab di bidang Pengelolaan SDA di Wilayah Kerja Perusahaan (PP.46 Tahun 2010 Pasal 3 ayau (1)). Tabel jenjang pendidikan karyawan Perum Jasa Tirta I Tahun 2012 s.d 2016 sebagai berikut:
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
COMPOSITION OF EMPLOYEES BASED ON LEVEL OF EDUCATION
Tabel per sentase jenjang pendidikan karyawan Perum Jasa Tirta I Tahun 2012 s.d 2016 Table per teacher level of employee education Perum Jasa Tirta I Year 2012 s.d 2016
In 2016, the number of permanent employees of Perum Jasa Tirta I having the education of Master Degree reach amount of 23 persons (5%), Bachelor Degree at the amount of 90 persons (21%), Diploma degree reaches 13 persons (3%) and Senior High School is at the amount of 284 persons (67%), Junior High School is at the amount of 10 persons (2%) and Elementary School is around 3 persons (1%). The amount of employees having the Senior High School / Vocational High School educational level become the majority during the said period because they are related to task and responsibility given by Government to carry out the undertaking of Water Resources of the River Area and a part of tasks and responsibilities in the sector of Water Resources Management at the Company Work Area (paragraph (1) of Article-3 of Government Regulation No. 46 the year 2010). The table on Level of Education of Employees of Perum Jasa Tirta I from the year 2012 to 2016 is as follows :
Tabel jenjang pendidikan karyawan Perum Jasa Tirta I Tahun 2012 s.d 2016 Table of employee education level of Perum Jasa Tirta I Year 2012 s.d 2016
114
115
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Tabel persentase jenjang usia Perum Jasa Tirta I Tahun 2012 s.d 2016 Percentage of age table Perum Jasa Tirta I Year 2012 s.d 2016
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN USIA
Berdasarkan jenjang usia, Pada tahun 2016 sebanyak 68 karyawan (16%) yang berusia ≥ 51 tahun; 99 karyawan (23%) yang berusia 41-50 tahun; 123 karyawan (29%) yang berusia 31-40 tahun; dan 133 karyawan (31%) yang berusia 20-30 tahun. Secara keseluruhan, jumlah karyawan yang berusia 20-30 tahun menduduki persentase paling tinggi sebesar 31%. Untuk menjaga ketersediaan sumber daya manusia baik dalam segi kualitas dan kuantitasnya serta mampu mencapai kaderisasi dan standar formasi yang ideal terutama pada karyawan yang berusia produktif, Perum Jasa Tirta I melaksanakan proses pengadaan, rekrutmen dan seleksi karyawan secara bertahap sesuai dengan jumlah formasi dan prosedur yang berlaku.
Tabel jenjang usia Perum Jasa Tirta I Tahun 2012 s.d 2016 Table age Perum Jasa Tirta I Year 2012 s.d 2016
EMPLOYEE COMPOSITION BASED ON AGE
Based on the age, in 2016 there are 68 employees (16%) at the age of > 51, 99 employees (23% ) are at the age of 41-50 years, 123 employees (29%) are at the age of 31-40 years; and 133 employees (31%) are 20-30 years old. Overall, the number of 20-30 year-old employees hold the highest percentage at the amount of 31%. To keep the availability of human resources both in terms of quality and quantity, also capable of reaching the ideal regeneration and standard formation, especially for employees at the productive age, Perum Jasa Tirta I holds the process of employee provision, recruitment, and selection in stages in conformity with the number of vacancies available and procedure applied.
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Komposisi karyawan berdasarkan gender pada tahun 2016 sebanyak 355 karyawan (84%) berjenis kelamin lakilaki dan 68 karyawan (16%) berjenis kelamin perempuan. Adanya peningkatan jumlah prosentasi karyawan berjenis kelamin perempuan membuktikan bahwa kesempatan bekerja dan berkarir terbuka bagi semua gender di Perum Jasa Tirta I.
116
EMPLOYEES COMPOSITION BASED ON GENDER
The composition of employees based on gender in 2016 consists of 355 male employees (84%) and 68 female employees (16%). The increase in number of female employee percentage proves that work opportunity and career in Perum Jasa TirtaI are open to all gender
117
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Tabel jenjang usia Perum Jasa Tirta I Tahun 2012 s.d 2016 Table age Perum Jasa Tirta I Year 2012 s.d 2016
Tabel persentase jenjang usia Perum Jasa Tirta I Tahun 2012 s.d 2016 Percentage of age table Perum Jasa Tirta I Year 2012 s.d 2016
118
119
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN DISIPLIN ILMU
EMPLOYEE COMPOSITION BASED ON DISCIPLINE OF SCIENCE
Berdasarkan Disiplin Ilmu karyawan di Perum Jasa Tirta I dibedakan menjadi teknik dan non teknik. Prosentase disiplin ilmu pada tahun 2016 untuk karyawan teknik sebesar 67% atau 282 karyawan, sedangkan prosentase disiplin ilmu karyawan non teknik sebesar 33% atau 141 karyawan. Perincian komposisi karyawan berdasarkan disiplin ilmu digambarkan sebagai berikut:
Based on Discipline of Science, employees of Perum Jasa Tirta I are distinguished into the engineering and non-engineering disciplines. In 2016, the employees having the engineering discipline are at the amount of 282 persons (67 %) whereas those of non-engineering are 141 employees (33%). The detail of employee composition based on disciplines described as follows
Tabel komposisi karyawan berdasarkan disiplin ilmu Employee composition table Based on the discipline
KOMPOSISI PEJABAT STRUKTURAL BERDASARKAN JENJANG JABATAN
Komposisi Pejabat di Perum Jasa Tirta I untuk Pejabat Struktural Satu Tingkat di Bawah Direksi dan Pejabat Dua Tingkat di Bawah Direksi pada tahun 2016 dengan perincian sebagai berikut sebanyak 31% atau 18 Pejabat Satu Tingkat di Bawah Direksi dan 60% atau 35 Pejabat Dua Tingkat di Bawah Direksi.
120
Tabel komposisi pejabat struktural berdasarkan jenjang jabatan Table composition of structural officials Based on level of position
Tabel persentase komposisi karyawan berdasarkan disiplin ilmu Percentage table of employee composition Based on the discipline
REKRUTMEN DAN SELEKSI
RECRUITMENT AND SELECTION
Dalam rangka memenuhi kapasitas karyawan seiring dengan berkembangnya wilayah dan kegiatan operasional perusahaan, pada tahun 2016 jumlah formasi tenaga yang ditetapkan perusahaan sejumlah 36 orang. Proses rekrutmen s.d akhir Desember Tahun 2016 dalam proses seleksi karyawan. Para peserta yang mengikuti seleksi tersebut berasal dari pihak internal (tenaga outsourcing) dan eksternal.
In order to fulfil the employee capacity in line with the development of area and company operational activity, in 2016 the Company determines the vacancies for 36 persons. The recruitment process is held until the end of December 2016 through the employee selection process. The participants taking part on this selection coming from Internal party (Outsourcing personnel) and the external one. Several stages of recruitment
Tabel persentase komposisi karyawan berdasarkan disiplin ilmu Percentage table of employee composition Based on the discipline
COMPOSITION OF STRUCTURAL OFFICIALS BASED ON POSITION LEVEL
Composition of Officials at Perum Jasa Tirta I for the Structural Official One Level below Director and the Structural Official Two Level below Director in the year 2016 has the detail as follows: 31% or 18 Officials are One Level bellow Director and 60% or 35 Officials are Two Levels bellow Director.
121
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Beberapa tahapan rekrutmen dan seleksi diantaranya seleksi administrasi, tes TPA & TPU, tes kesehatan I Dokter Perusahaan, tes psikologi, tes general check up dan wawancara. Untuk menjamin netralitas dan independensi serta dalam upaya meningkakan kualitas calon karyawan yang akan direkrut, Perusahaan bekerja sama dengan Pihak Ketiga antara lain Perguruan Tinggi, Lembaga Tes Psikologi, Lab. Bahasa dan Lab. Kesehatan. Perincian pemenuhan formasi karyawan selama tahun 2012 s.d 2016 diuraikan pada grafik berikut :
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
and selection among others consist of administration selection, Academic Potential Test and General Knowledge Test, medical check up held by the Company Doctor, psychological test, general check up, and interview. To guarantee neutrality and independency and also to improve the quality of employee candidates to be recruited, the Company is in a cooperation with the Third Parties, among others the University, the Psychological Test Institution, Language Laboratory and Medical Laboratory. Detail of fulfilment of employee vacancies during the period of 2012 – 2016 is described in the following graphic :
Tabel rincian pemenuhan formasi karyawan selama tahun 2012-2016 Table details the fulfillment of employee formation during 2012-2016 Tabel formasi vs. Realisasi hasil seleksi penerimaan Karyawan teknik pjt i tahun 2012-2016 Table vs. formation Actual results of the selection of acceptance Employees of engineering pjt i year 2012-2016
122
123
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
EMPLOYEE TRAINING AND DEVELOPMENT
Program Pendidikan dan Pelatihan di Perum Jasa Tirta I berbasis training need analysis dimana dalam penentuan program pelatihan bersumber dari standar kompetensi jabatan. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan tersebut berpedoman pada prosedur QP/PJT/07 tentang Prosedur Umum Pelatihan dan Sosialisasi Dokumen Sistem manajemen Mutu. Jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan, workshop dan sertifikasi (keahlian & keterampilan) selama lima tahun mengalami peningkatan yaitu 814 tahun 2011, 1.029 karyawan tahun 2012, 1.364 karyawan tahun 2013, 1.885 karyawan pada tahun 2014, 1.301 karyawan pada tahun 2015 dan 947 karyawan pada tahun 2016.
The Education and Training Program in Perum Jasa Tirta I is based on training need analysis in which the training program is determined based on the occupational standard of competence. The implementation of such Education and Training takes the guidance from the Procedure No. QP/ PJT/07 on General Training Procedure and Socialization of Document for Quality Management System. There is an increase in number of employees taking part in training, workshop, and certification (for expertise and skills) during the period of five years, namely 814 employees in 2011, and 1.029 employees in 2012, 1.364 employees in 2013, 1.885 employees in 2014, and 1.301 employees in 2015 and also 947 employees in 2016.
Tabel pelatihan dan pengembangan karyawan Employee training and development tables
124
125
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Tabel program diklat dan realisasi diklat Training program table and training realization
Jenis Pendidikan dan Pelatihan yang telah diselenggarakan pada tahun 2016 terbagi menjadi: 1. Inhouse Training : 33 program 2. Public Training : 71 program 3. Peningkatan pendidikan melalui jalur Tugas Belajar Pada tahun 2016, sebanyak 12 orang karyawan Perum Jasa Tirta I mendapatkan peningkatan pendidikan melalui jalur tugas belajar, dengan rincian program tugas belajar Strata I sebanyak 2 karyawan dan program tugas belajar Strata II sebanyak 10 karyawan. Program tugas belajar ini tidak hanya dilakukan di Perguruan Tinggi dalam negeri tetapi juga di luar negeri seperti Jerman dan Malaysia.
Type of Education and Training held in 2016 is classified into :
4. Program pelatihan dan pengembangan pegawai ke Luar Negeri : - Asian Water Cycle Symposium 2016 dan NARBO Strategic Meeting, diselenggarakan oleh ICHARM, U Tokyo dan NARBO di Jepang
4. Training and Development Program of Employees overseas : - Asian Water Cycle Symposium 2016 dan NARBO Strategic Meeting, held by ICHARM, U Tokyo dan NARBO in Japan
-
-
126
Seminar on SATREPS Program ‘Integrated study on mitigation of multimodal disasters caused by ejection of volcanic products’ and MSD Workshop diselenggarakan oleh SATREPS dan MSD-Network di Jepang Annual Meeting ke 84 oleh ICOLD di Johannesburg 4th Asia-Pacific Group Symposium 9th East Asian Area Dam Conference oleh JCOLD di Sapporo-Jepang
1. Inhouse Training : 33 programs 2. Public Training : 71 programs 3. Education Development through Scholarship Program In 2016, 12 employee of Perum Jasa Tirta I got education improvement through the Scholarsip Program, with the detail of scholarship program for Bachelor Degree given to 2 employees and scholarship program for Master Degree is given to 10 employees. This scholarship program is not only carried out at domestic University but also overseas, such as Germany and Malaysia.
-
-
Seminar on SATREPS Program ‘Integrated study on mitigation of multimodal disasters caused by ejection of volcanic products’ and MSD Workshop held by SATREPS and MSD-Network in Japan Annual Meeting ke 84 oleh ICOLD di Johannesburg 4th Asia-Pacific Group Symposium 9th East Asian Area Dam Conference held by JCOLD in Sapporo-Japan
127
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
Korea International Water Week diselenggarakan oleh Korea Water Forum di Daegu-South Korea
-
Korea International Water Week diselenggarakan held by Korea Water Forum in Daegu-South Korea
-
Joint Workshop of 2016 International Debris-Flow Workshop and 16th International Workshop of Multimodal Sediment Disaster diselenggarakan oleh DPRI Japan di Kyoto-Jepang Strategic Meeting at The Headquarters of JWA and NARBO diselenggarakan oleh JWA di Jepang
-
Joint Workshop of 2016 International Debris-Flow Workshop and 16th International Workshop of Multimodal Sediment Disaster held by DPRI Japan in Kyoto-Japan
-
Strategic Meeting at The Headquarters of JWA and NARBO held by JWA in Japan
-
Tabel jenis pendidikan dan pelatihan yang telah Diselenggarakan pada tahun 2016 Table of educational and training types that have been Held in 2016
karyawan melalui dua pengembangan karier yaitu karier pada jabatan struktural dan jabatan fungsional. Penyesuaian jenjang karier perusahaan dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor jabatan, pendidikan, keahlian, keterampilan, pengalaman dan masa kerja. Berdasarkan faktor tersebut di atas maka pembinaan jenjang karier dilaksanakan melalui penyesuaian / kenaikan strata / sub strata, status, golongan dan skala. Dalam satu tahun dilaksanakan 2 kali penyesuaian jenjang karier yaitu pada bulan Mei dan November. Penyesuaian jenjang karier karyawan selama tahun 2012 s.d tahun 2016 digambarkan grafik dibawah ini:
a career plan for employees through two career developments, namely the career in structural position and in functional position. The career path adjustment is carried out by considering the occupational factor, education, expertise, skill, experience, and years of service. Based on the aforesaid factor, the career path development carried out through adjustment / increase in level / sub level, category, and scale. In a year the career path adjustment is held twice namely in May and November. The adjustment of employee career during the period of 2012 until 2016 is described in the following graphic.
Tabel jumlah penyesuaian Jenjang karier karyawan Number of Employees Career Adjustment
PERSAMAAN KESEMPATAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR
EQUALITY IN OPPORTUNITY FOR CAREER DEVELOPMENT
Perencanaan karier didasarkan pada potensi, kompetensi dan prestasi karyawan serta kebutuhan organisasi sesuai arah pengembangan perusahaan. Manajemen telah menyusun perencanaan karier
Career planning is based on potential, competence, and achievement of employee as well as organizational needs in conformity with direction of the company development. The management has already prepared
128
129
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Hijau Lestari I, sehingga bukan merupakan pemegang saham pengendali. Pada perusahaan tersebut, sebagai pemegang saham pengendali adalah Perum Perhutani sebesar 51,08 persen saham. Pemegang saham minoritas lainnya adalah Perum Jasa Tirta II dengan kepemilikan sebesar 20,54 persen saham.
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
SHAREHOLDING COMPOSITION
Perum Jasa Tirta I merupakan BUMN yang berbentuk perusahaan umum (Perum), dimana 100 persen modalnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Modal Perusahaan merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham.
Perum Jasa Tirta I is an State-Owned Enterprise (SOE) in the form of Public Company in which 100% of the capital owned by the Goverment of Indonesian Republic. The Company Capitals constitute the separated state assets and not divided into the shares.
DAFTAR ENTITAS ANAK DAN/ ATAU ENTITAS ASOSIASI
LIST OF SUBSIDIARIES AND/OR ASSOCIATED ENTITIES
ENTITAS ANAK
SUBSIDIARIES
Perum Jasa Tirta I per 31 Desember 2016 tidak memiliki entitas anak.
As at 31 December 2016, Perum Jasa Tirta I had no subsidiaries
ENTITAS ASOSIASI
ASSOCIATED ENTITY
Perum Jasa Tirta I memiliki satu entitas asosiasi melalui kepemilikan langsung, yaitu PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara (BUMN) Hijau Lestari I. Perusahaan mempunyai 28,38 persen saham PT BUMN
Perum Jasa Tirta I has one associated entity through direct ownership, named PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara (BUMN) Hijau Lestari I. The company owns 28,38% shares which
130
Pada tahun 2016, Perusahaan melakukan perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) 100% atas PT BUMN HL I sebesar Rp7.559.705.694,-. Pembentukan CKPN 100% atas PT BUMN HL I tersebut didasari oleh berbagai pertimbangan, antara lain penyertaan pada PT BUMN HL I diperkiran tidak memiliki nilai tambah dan tidak menguntungkan bagi Perusahaan yang disertai dengan bukti yang obyektif berupa kerugian PT BUMN HL I yang cukup besar dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Kerugian tersebut antara lain dapat dilihat dari adanya penurunan Aset Lancar pada PT BUMN HL I akibat dari penurunan kas dan setara kas karena tidak adanya pendapatan, kenaikan liabilitas jangka pendek karena adanya hutang gaji dan THR karawan yang belum dibayarkan, kenaikan liabilitas jangka panjang karena adanya kewajiban pemeliharaan tanaman pada BUMN Pembina, serta menurunnya pendapatan karena adanya perubahan kebijakan dimana PT BUMN HL I tidak dapat lagi bertindak sebagai pengelola dana PKBL. Penurunan nilai tersebut telah dibukukan pada akhir tahun 2016.
means the company is not the controlling shareholder. The controlling shareholder is Perum Perhutani that owns 51,08% shares. Another minority shareholder is Perum Jasa Tirta II that owns 20,54% shares. In 2016, the Company made a calculation of 100% Impairment Loss (CKPN) of PT BUMN HL I amounting to Rp7,559,705,694, -. The establishment of CKPN 100% of PT BUMN HL I is based on various considerations, including the participation of PT BUMN HL I estimated to have no added value and unprofitable for the Company accompanied by objective evidence in the form of loss of PT BUMN HL I is large enough in implementing Its operations. These losses can be seen, among others, from the decrease of Current Assets at PT BUMN HL I as a result of the decrease of cash and cash equivalents due to the absence of revenues, short-term liabilities increment due to unpaid salaries and unpaid salaries, long-term liabilities increment due to obligations Maintenance of plants on BUMN Pembina, as well as declining revenue due to policy changes where PT BUMN HL I can no longer act as a fund manager PKBL. The decline in value has been booked at the end of 2016.
131
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I
STRUKTUR PERUSAHAAN BESERTA ENTITAS ASOSIASI STRUCTURE OF THE COMPANY AND ASSOCIATED ENTITY
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM Perum Jasa Tirta I per 31 Desember 2016 merupakan salah satu BUMN Non Listed Non Keuangan atau belum mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian Bio Farma tidak menyajikan informasi tentang kronologis pencatatan saham, jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham, perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku dan nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYA
Perum Jasa Tirta I per 31 Desember 2016 tidak menerbitkan efek dalam bentuk apapun. Dengan demikian Perum Jasa Tirta I tidak menyajikan informasi tentang kronologis pencatatan efek lainnya, jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya, perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku, nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan dan peringkat efek.
132
SHARELISTING CHRONOLOGY As on 31 December 2016, Perum Jasa Tirta I is not a publicly listed state-owned enterprise, which means it has not listed its shares on the Indonesia Stock Exchange. Therefore, there was no pertinent information regarding sharelisting chronology, corporate actions, changes in the number of shares, or the exchange on which the Company’s shares would be listed.
LISTING CHRONOLOGY OF OTHER SECURITIES
As on 31 december 2016 Perum Jasa Tirta I has not issued securities in any form, and therefore it has no pertinent information regarding the listing chronology of securities, corporate actions, changes in the number of securities, the exchange on which the securities are listed, or the rating of such securities.
133
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA DAN/ATAU PROFESI PENUNJANG Lembaga Profesi Penunjang Perseroan : KANTOR AKUNTAN PUBLIK Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil merupakan kantor akuntan publik (KAP) yang mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan. Alamat Jalan Mayjen Sungkono, Darmo Park II Blok 3 No. 19-20 Surabaya Telp & Fax : (031) 5671713 Fax : (031) 5631847 email:hes-surabaya@kreston-indonesia. co.id
NAMA & ALAMAT ENTITAS ANAK DAN/ATAU KANTOR CABANG ATAU KANTOR PERWAKILAN -
KANTOR PUSAT Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I Kantor Pusat: Jl. Surabaya 2A, Malang 65145 | PO BOX 39 Telp: (0341) 551971 Fax : (0341) 551976 Email:
[email protected] website: www.jasatirta1.co.id
134
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
KANTOR PERWAKILAN JAKARTA JL. Barito I No. 11A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp : 021 293 05142 | fax 021 293 05141 Email:
[email protected]
-
JAKARTA REPRESENTATIVE OFFICE JL. Barito I No. 11A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp : 021 293 05142 | fax 021 293 05141 Email:
[email protected]
-
KANTOR DIVISI JASA ASA I Jl. Bendungan Lahor No. 10 Ds. Karangkates, Kec. Sumberpucung, Kab. Malang 65115 Telp: 0341 385207, 384693, fax : 0341 384694 Email:
[email protected] KANTOR DIVISI JASA ASA II Jl. Karah No. 6 Gunungsari Surabaya 60232 Telp : 031 8280138 | fax : 031 8286291 Email :
[email protected]
-
ASA I - water Service Division Office Jl. Bendungan Lahor No. 10 Ds. Karangkates, Kec. Sumberpucung, Kab. Malang 65115 Telp: 0341 385207, 384693, fax : 0341 384694 Email:
[email protected] ASA II- water Service Division Office Jl. Karah No. 6 Gunungsari Surabaya 60232 Telp : 031 8280138 | fax : 031 8286291 Email :
[email protected]
KANTOR DIVISI PENGEMBANGAN JASA UMUM Jl. Surabaya 2A Malang 65145 PO BOX 39 Telp : +62 341 551971-75 ext 340 Fax : +62 341 551976 KANTOR WS BENGAWAN SOLO Jl. Raya Solo – Kartasura KM 7 Surakarta 57102 Telp : 0271 724533 | fax 0271 727270 Email:
[email protected]
-
-
KANTOR DIVISI JASA ASA III Jl. Bendungan Wonogiri Ds. Donoharjo, Kel. Wuryorejo, Kec. Wonogiri, Kab. Wonogiri Telp : 0273 323747 | fax : 0273 323747 Email :
[email protected]
-
ASA III - water Service Division Office Jl. Bendungan Wonogiri Ds. Donoharjo, Kel. Wuryorejo, Kec. Wonogiri, Kab. Wonogiri Telp : 0273 323747 | fax : 0273 323747 Email :
[email protected]
-
KANTOR DIVISI JASA ASA IV Jl. Madiun – Maospati Jiwan KM 5 Madiun 63161 Telp : 0351 865206 | fax : 0351 472174 Email :
[email protected]
-
ASA IV - water Service Division Office Jl. Madiun – Maospati Jiwan KM 5 Madiun 63161 Telp : 0351 865206 | fax : 0351 472174 Email :
[email protected]
NAMES AND ADDRESSES OF SUPPORTING PROFESSIONAL INSTITUTIONS Supporting Professional Institutions: PUBLIC ACCOUNTANT OFFICE KAP Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil is a public accounting firm that audited the Company’s Financial Report Address : Jalan Mayjen Sungkono, Darmo Park II Blok 3 No. 19-20 Surabaya Telp & Fax : (031) 5671713 | Fax : (031) 5631847 email: hes-surabaya@kreston-indonesia. co.id
SUBSIDIARIES AND/OR BRANCH OFFICES OR REPRESENTATIVE OFFICES -
HEAD OFFICE Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I Kantor Pusat: Jl. Surabaya 2A, Malang 65145 | PO BOX 39 Telp: (0341) 551971 | Fax : (0341) 551976 Email:
[email protected] website: www.jasatirta1.co.id
-
-
-
-
-
General Service Development Division Office Jl. Surabaya 2A Malang 65145 PO BOX 39 Telp : +62 341 551971-75 ext 340 Fax : +62 341 551976 KANTOR WS BENGAWAN SOLO Jl. Raya Solo – Kartasura KM 7 Surakarta 57102 Telp : 0271 724533 | fax 0271 727270 Email:
[email protected]
135
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
136
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
137
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
KANTOR DIVISI JASA ASA V Jl. Ngesrep Timur V No. 100A, Tembalang, Semarang 50269 Telp : 024 76400477 Email :
[email protected] KANTOR DIVISI JASA ASA VI Jl. Revolusi No. 30 RT-04/RW-06, Karang Anyar, Kebumen Telp : 0287 665511 Email : serayubogowonto@jasatirta1. co.id
-
-
KANTOR DIVISI JASA ASA VII Jl. Dr Bisuk Siahaan-Komplek Dormitory BDSN Simangkuk Ds. Tangga Batu I, Kec. Parmaksian, Kab. Toba Samosir, Sumatera Utara 22384 Telp : 0362 341769 Email :
[email protected]
-
ASA VII - water Service Division Office Jl. Dr Bisuk Siahaan-Komplek Dormitory BDSN Simangkuk Ds. Tangga Batu I, Kec. Parmaksian, Kab. Toba Samosir, Sumatera Utara 22384 Telp : 0362 341769 Email :
[email protected]
-
LABORATORIUM KUALITAS AIR MALANG Jl. Surabaya 2A Malang 65145 PO BOX 39 Telp : +62 341 551971-75 ext 334 Fax : +62 341 551976
-
Water Quality Laboratory Malang Jl. Surabaya 2A Malang 65145 PO BOX 39 Telp : +62 341 551971-75 ext 334 Fax : +62 341 551976
-
Water Quality Laboratory Mojokerto Ds. Lengkong, Kec. Mojoanyar, Kab. Mojokerto 61363 Telp : +62 321 331860 Fax : +62 321 331860 Associated Entities PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I Jl. RH Hasan Saputra Raya Nomor 2, Kel.Turangga Kec. Lengkong Bandung - Jawa Barat. Indonesia Telp/Fax: +62-22-7301804 E-mail:
[email protected] Website: www.bumnhijau.com
-
-
-
-
LABORATORIUM KUALITAS AIR MOJOKERTO Ds. Lengkong, Kec. Mojoanyar, Kab. Mojokerto 61363 Telp : +62 321 331860 Fax : +62 321 331860 Entitas Asosiasi PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I Jl. RH Hasan Saputra Raya Nomor 2, Kel.Turangga Kec. Lengkong Bandung - Jawa Barat. Indonesia Telp/Fax: +62-22-7301804 E-mail:
[email protected] Website: www.bumnhijau.com
138
-
-
ASA V - water Service Division Office Jl. Ngesrep Timur V No. 100A, Tembalang, Semarang 50269 Telp : 024 76400477 Email :
[email protected] ASA VI - water Service Division Office Jl. Revolusi No. 30 RT-04/RW-06, Karang Anyar, Kebumen Telp : 0287 665511 Email : serayubogowonto@jasatirta1. co.id
PERISTIWA PENTING 2016 PAMERAN
SIGNIFICANT EVENTS 2016 EXIHBITION
Selama 2016, Perusahaan juga aktif mengikuti pameran sebagai bagian dari upaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlanjutan sumberdaya air. Kegiatan pameran yang diikuti Perusahaan selama 2016 adalah sebagai berikut:
During 2016, the company has actively participate in many exhibitions as part of their efforts to educate the public about the importance of maintaining the sustainability of water resources. The exhibitions joined by the company are as follows:
a. Pameran Water Forum Bali tanggal 24 – 25 Maret 2016 b. Pameran Hari Air se- Dunia Jakarta tanggal 12 Mei 2016 c. Pameran Surabaya Expo tanggal 18 – 23 Mei 2016
a. Water Forum Exhibition in Bali, held on May 24 – 25, 2016. b. World Water Day Exhibition in Jakarta, held on May 12, 2016. c. Surabaya Expo, held on May 16 - 23, 2016.
d. Pameran Hari Air se- Dunia Jawa Tengah tanggal 20 – 21 Mei 2016
d. Central Java World Water Day Exhibition, held on May 20 - 21, 2016.
139
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
e.
e. Pameran Hari Lingkungan Hidup ProvinsiJawa Timur tanggal 27 – 28 Juli 2016
Exhibition of Life Environment Day of East Java Province, held on July 27-28, 2016.
“ Hari Lingkungan Hidup ”
f.
Pameran Hari Lingkungan Hidup Kabupaten Malang tanggal 1 Agustus 2016
g.
Pameran Produk Inovasi 2016 Jawa Tengah tanggal 10 -13 Agustus 2016 Pameran Jateng Fair 2016 tanggal 17 Agustus 2016 Pameran IBD Expo tanggal 8 – 11 September 2016
h. i.
f. g. h. i.
j.
Pameran Kongres Sungai Indonesia 23 – 27 September 2016 k. Pameran Jatim Fair tanggal 6 – 16 Oktober 2016
j.
PENGHARGAAN
AWARDS
Penghargaan yang diperoleh PJT I selama tahun 2016 adalah:
Awards obtained by PJT-I during the year 2016 are as follows:
pengembangan Teknologi a. BUMN Terbaik di Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air dari Majalah BUMN Track b. BUMN pengelolaan Sumber Daya Air terbaik di Indonesia dari Majalah Investment
a. BUMN as the Best Technology Developement in the Field of Water Resource Management, given by ‘Track’ – the BUMN Magazine. b. BUMN as the Best Water Resource Management in Indonesia, awarded by the Investment Magazine.
Exhibition of Indonesian River Congress, on September 23-27, 2016. k. Exhibition of East Java Fair, held on October 8-18, 2016.
Exhibition of Life Environment Day of Malang Regency, held on August 1, 2016. Central Java Innovation Product Exhibition 2016, held on August 10 -13, 2016. Exhibition of Central Java Fair 206 held on August 17, 2016. IBD Expo, held on September 23-27, 2016
“ Keikutsertaan PJT I Dalam IBD Expo 2016 (JCC Jakarta) ”
140
141
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
PERITIWA PENTING 1.
PDAM Semarang Jasa Pengelolaan - Perjanjian Sumber Daya Air antara PJT I dan PT Bajradaya Sentranusa (BDSN) (Nomor PJT I: KP.009.1/ PK/DPM/2015, Nomor BDSN: 003/ BDSN-PJTI/VI/2015) Jumat 12 Juni 2015, berlaku 1 Januari 2015 – 31 Desember 2015. -
2.
142
SIGNIFICANT EVENTS 1.
Amandemen Perjanjian Jasa Pengelolaan SDA antara PJT I dan PT BDSN (Nomor: KP.004/M/PK/ DPM/2016 dan Nomor: 001/BDSNPJTI/VIII/2016) Senin 1 Agustus 2016, berlaku 1 Januari 2016 – 31 Desember 2018.
Local Water Company Semarang -
Perjanjian kerjasama antara PJT I dengan PDAM Tirta Moedal Kota Semarang tentang Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan (Nomor 01/DJA_V/PK/2016 dan nomor 690/210/IX/2016) Kamis 1 September 2016, berlaku 1 September 2016 – 31 Desember 2017.
BAJRADAYA Jasa Pengelolaan - Perjanjian Sumber Daya Air antara PJT I dan PT Bajradaya Sentranusa (BDSN) (Nomor PJT I: KP.009.1/ PK/DPM/2015, Nomor BDSN: 003/ BDSN-PJTI/VI/2015) Jumat 12 Juni 2015, berlaku 1 Januari 2015 – 31 Desember 2015. -
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
2.
Cooperation Agreement between PJT I and Semarang Local Water Company Tita Moedal concerning the Collection and Utilization of Kudu Klambu Water Line (Number: 01 / KORWIL JS-SB / PK / 2015 and Number: 690/175 / IX / 2015), on Tuesday September 1st, 2015, valid from September 1st, 2015 August 31th, 2016 Cooperation agreement between PJT I and Semarang Local Water Company Tirta Moedal on Surface Water Utilization and Utilization (Number 01 / DJA_V/PK/2016 and number 690/210/IX/2016) on Thursday, September 1st, 2016, valid September 1st 2016 December 31th, 2017.
BAJRADAYA - Water Resources Management Services Agreement between PJT I and PT Bajradaya Sentranusa (BDSN) (Number PJT I: KP.009.1/ PK/DPM/2015, BDSN: 003/BDSNPJTI/VI/2015) on Friday June, 12th, 2015, valid since January, 1st 2015 – December 31th, 2015 -
“ Opening Kongres Sungai Indonesia di Taman Wisata Bendungan Selorejo ”
“ Launching Buku Mengungkap Potensi Hulu Bengawan Solo ”
Amendment to the agreement of water resources management services agreement between PJT I and PT BDSN (No KP.004/M/PK/ DPM/2016 and 001/BDSN-PJTI/ VIII/2016) on Monday, August 1st, 2016, valid since January 1st 2016 – December 31th, 2018.
143
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
5. Pertamina Level Agreement - Service Penggunaan Air Permukaan Sungai Donan antara PT Pertamina (Persero) dengan PJT I (Nomor: 001/EI4000/2016-SO dan Nomor: KP.001/PK/KJS/IV/2016) Selasa, 26 April 2016, berlaku selama 5 tahun.
1. INDONESIA POWER (IP) Perjanjian antara PJT I dengan PT IP tentang Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (Nomor Pihak Pertama : KP.031/PK/ DU/2016, nomor Pihak Kedua : 261. PJ/061/IP/2016), Jumat 2 Desember 2016, berlaku sejak 1 Januari 2015 – 31 Desember 2018.
1. INDONESIA POWER (IP) The agreement between PJT I and PT IP concerning Water Resources Management Services ( The fisrt party Number : KP.031/PK/DU/2016, the second is : 261.PJ/061/IP/2016), on Friday, December 2nd, 2016, valid since January 1st, 2015 – December 31st, 2018.
2. INALUM - Perjanjian Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air antara PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) dan PJT I (nomor SLA-006/PKR/XII/2015 dan nomor KP.049.1/PK/DU/2015) Selasa 1 Desember 2015, berlaku 1 Januari 2015 – 31 Desember 2016. perjanjian jasa - Adendum pengelolaan SDA antara PJT I dan PT Inalum (Persero) 30 Desember 2016 sebagai bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian sebelumnya, berlaku sejak 1 Januari 2017 – 31 Desember 2018.
2. INALUM - Water Resources Management Services Agreement between PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) and PJT I (Number : SLA006/PKR/XII/2015 and KP.049.1/PK/ DU/2015), on Tuesday, December 1st, 2015, valid since January 1st, 2015 – December 31st, 2016. perjanjian jasa - Adendum pengelolaan SDA antara PJT I dan PT Inalum (Persero) 30 Desember 2016 sebagai bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian sebelumnya, berlaku sejak 1 Januari 2017 – 31 Desember 2018.
144
5. Pertamina - Service Level Agreement the use of surface water of Donan River between PT Pertamina (Persero) and PJT I (Number: 001 / EI4000 / 2016-SO and Number: KP.001 / PK/ KJS/IV/2016) on Tuesday, April 26, 2016, for 5 years.
“ Pemeriksaan Rutin Elektromekanis Pintu Air Bendungan Wlingi ”
145
Wilayah Kerja PJT-I WS Toba Asahan Irigasi : 182.919 ha PLTA : 5,20 Milyar kWh
WS Brantas Irigasi : 310.755 ha PLTA : 1,04 Milyar kWh
Total 5 WS Irigasi: 1.389.945 Ha
PLTA: 7,43 Milyar kWh
WS Serayu Bogowonto Irigasi : 212.926 ha PLTA : 0,79 Milyar kWh
146
WS Jratunseluna Irigasi : 294.090 ha PLTA : 0,24 Milyar kWh
WS Bengawan Solo Irigasi : 389.255 ha PLTA : 0,16 Milyar kWh
Working Area
Jasa Tirta I Public Corporation PP No. 46 Tahun 2010: WS Brantas dan Bengawan Solo KEPPRES No. 2 Tahun 2014: WS Toba Asahan, Jratunseluna dan Serayu Bogowonto 147
“Focus on where you want to go, not what you fear” “ Pengambilan Sample Pengujian Kualitas Air ”
Anthony Robbins
6
Analisis Pembahasan Manajemen Kinerja Keuangan Management Analysis and Discussion Company Performance
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
KONDISI PEREKONOMIAN NASIONAL
Reformasi struktur belanja yang dilaksanakan oleh Pemerintah pada tahun 2016 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kondisi perekonomian Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan antara lain dengan meningkatnya penyerapan anggaran belanja untuk infrastruktur, meningkatnya akses masyarakat terhadap sumber ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, adanya penurunan tingkat kemiskinan dan gini ratio, serta pengurangan tingkat pengangguran. Pada tahun 2016 Pemerintah berupaya mengoptimalkan penerimaan perpajakan melalui berbagai terobosan kebijakan, antara lain melalui implementasi kebijakan pengampunan pajak yang dimulai tahun 2016 dan penegakan hukum di bidangperpajakan. Kebijakan pengampunan pajak tersebut ditempuh sebagai langkah untuk memperkuat pondasi bagi perluasan basis pajak dan sekaligus meningkatkan kepatuhan pembayar pajak di masa mendatang. Selain itu, kebijakan perpajakan juga diarahkan untuk mendorong daya beli masyarakat, meningkatkan iklim investasi dan daya saing industri nasional melalui pemberian insentif fiskal untuk kegiatan ekonomi strategis, serta pengendalian konsumsi barang tertentu yang memiliki eksternalitas negatif. Sementara itu, kebijakan PNBP ditujukan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Adanya peristiwa Brexit di Uni Eropa tidak membawa dampak yang terlalu signifikan bagi Indonesia, namun Pemerintah tetap mewaspadai segala kemungkinan yang ada. Brexit juga berpotensi menimbulkan capital outflow dari Inggris dan Uni Eropa, 150
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
CONDITION OF NATIONAL ECONOMY Reformation on structure of expenditure carried out by the Government in the year 2016 gives a significant influence to Indonesian economic condition. This is indicted among others by the increase of absorption of expenditure budget for infrastructure, the increase of community access to the sources of economy, education and health; the decrease in the level of poverty and the Gini Ratio, as well as deduction in the level of unemployment. In 2016, the Government tries to optimize the earning from taxation through various breakthrough in policy, among others through the implementation of Tax Amnesty policy starting in the year 2016 and the law enforcement in taxation. The aforesaid Tax Amnesty policy is taken as a step to strengthen the foundation for the enlargement of tax basis and at the same time improving the compliance of the Tax Payers in the future. In addition, the taxation policy is also directed to motivate the purchasing power of community, increasing the investment climate and the competing power of national industries through the provision of fiscal incentive for the strategic economic activities and also controlling the consumption of certain goods having negative externality. Meanwhile, the policy of PNBP (Non-Tax State Income) is intended to improve the quality of public service by paying attention to the environmental conservation. The occurrence of Brexit event in European Union does not give significant impact to Indonesia, however the Government remains alert to any possibilities available.
yang mana dapat memberikan kesempatan positif bagi pasar uang dan foreign direct investment di Indonesia.
Brexit also has a potential to create the capital outflow from England and European Union in which it can give positive opportunity for the money market and foreign direct investment in Indonesia.
KONDISI MUSIM
CLIMATIC CONDITION
Curah hujan rata-rata yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas selama tahun 2016 adalah sebesar 2.257 mm. Angka tersebut menunjukkan bahwa sifat hujan yang terjadi sepanjang tahun 2016 adalah sifat hujan Normal Basah terhadap rata-rata curah hujan 33 tahun terakhir yang terjadi di DAS Brantas. Kondisi anomali cuaca sepanjang tahun 2016 di DAS Brantas kerap kali terjadi sebagai pengaruh dari fenomena global climate change yang menyebabkan tidak menentunya antara musim kemarau dan musim hujan. Anomali cuaca terjadi menjelang pergantian musim dari musim hujan ke musim kemarau maupun sebaliknya, di mana musim hujan ternyata berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan sehingga elevasi waduk-waduk yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta I dapat mencapai High Water Level (HWL). Musim hujan tahun 2016 yang berlangsung lebih panjang dari yang diperkirakan mengakibatkan inflow waduk-waduk yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta I mengalami peningkatanhingga bulan November 2016. Hal tersebut berpengaruh pada kondisi elevasi muka air Waduk Sutami yang mengalami peningkatan (tercatat mencapai elevasi 267,34 atau 734cm diatas Pola pada dekade 3 November). Pada tanggal 8-9 November 2016, Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) melakukan Sidang Pleno Ke-IV yang salah
Rainfall occurs at Brantas River Flow Region during the year 2016 at the average amount of 2,257 mm. This figure indicates that the nature of rain occurring along the year 2016 is the rain of Normal Wet Nature to the average rainfalls in the last 33 years occurring at Brantas River Flow Region. The weather anomaly condition all along the year 2016 at Brantas River Flow Region frequently occurs as the influence of phenomena of the global climate change causing the uncertainty in dry season and in wet or rainy season. The weather anomaly occurs before the season change from the rainy season to the dry season or on the other way round, in which the rainy season is proven to last longer than the estimation, so that the elevation of water reservoirs managed by Perum Jasa Tirta I can reach the HWL (High Water Level). The rainy season in 2016 lasting longer than the estimation causes the inflow to the water reservoirs managed by Perum Jasa Tirta I undergoing the increase in the month of November 2016. Such condition influences the condition of water surface elevation of Sutami Water Reservoir having the increase (recorded reaching the elevation of 267.34 or 734 cm above the Pattern at the decade on November 3). On the dates of November 8-9, 2016 the Coordinating Team of Water Resource Management (TKPSDA) held the 4th Plenary Meeting and one of its 151
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
satu hasilnya adalah menetapkan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) yang digunakan untuk operasional waduk dan alokasi air di WS Brantas selama satu tahun penuh, yang berlaku mulai 1 Desember 2016 dan akan berakhir pada 30 November 2017. Adapun curah hujan rata-rata yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo di bagian hulu selama tahun 2016 adalah sebesar 525 mm. Angka tersebut menunjukan bahwa sifat hujan yang terjadi sepanjang tahun 2016 berada di atas normal. Pada musim hujan tahun 2016 terjadi anomali yaitu hujan datang agak terlambat yaitu di awal Februari dan berlanjut terus sampai memasuki musim kemarau dengan intensitas sedang. Hal ini yang mengakibatkan inflow Waduk Wonogiri masih cukup tinggi di bulan Mei – Oktober sehingga elevasi muka air Waduk Wonogiri relatif stabil cukup tinggi di antara +135,51m di bulan Juli sampai +129,54 di bulan September. Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Bengawan Solo pada bulan Juli2016 telah melakukan pembahasan Revisi Pola Operasi Waduk Wonogiri terkait dengan kondisi curah hujan yang masih tinggi di musim kemarau sehingga dibutuh pengaturan elevasi muka air waduk guna pelaksanaan kegiatan O&P di lapangan. Pada Wilayah Sungai Toba Asahan, Serayu Bogowonto, dan Jratunseluna kondisi lingkungan eksternal dalam tahun 2016 curah hujan cenderung normal .
results was determining the Annual Water Allocation Plan (RAAT) to be used for the reservoir operation and water allocation at Brantas River Flow Region for the full one year, effective commencing from December 1, 2016 and will end on November 30, 2017. Meanwhile the average rainfall occurring at the River Flow Region of Bengawan Solo at the upstream area during the year 2016 is at the amount of 525 mm. This figure indicates that the rain nature occurring all along the year 2016 is above the normal. During the rainy season in 2016, there is an anomaly, namely the rain comes a little bit late just at the beginning of February and continuously comes till entering the dry season with the medium intensity. This causes the inflow at Wonogiri Water Reservoir relatively stable and sufficiently high in between +135.51 m in July until +129.54 m in September. The Coordinating Team for Water Resources Management (TKPSDA) of Bengawan Solo in the month of July 2016 has made a discussion on Revision to the Operational Pattern of Wonogiri Water Reservoir related to the rainfall condition which is still high at the dry season, so that the arrangement of water surface elevation of the reservoir is need for the implementation of O&P activity in the field. At River Regions of Toba Asahan, Serayu Bogowonto, and Jratun Seluna the external environmental condition of the rainfall during the year 2016 tends to be normal.
KETERSEDIAAN AIR
The water availability at Brantas River Area is largely influenced by the condition of the accommodated water at the annual reservoirs, namely Sutami Water Reservoir, Lahor Water Reservoir, Bening, Wonorejo and Selorejo Water Reservoirs. The water
Ketersediaan air di wilayah sungai Kali Brantas sangat dipengaruhi oleh kondisi tampungan air di waduk-waduk tahunan yaitu Waduk Sutami, Waduk Lahor, Waduk Bening, Waduk Wonorejo dan Waduk 152
WATER AVAILABILITY
Selorejo. Untuk ketersediaan air di wilayah sungai Bengawan Solo dipengaruhi oleh kondisi tampungan air Waduk Wonogiri. Ketersediaan air di wilayah sungai Jratunseluna dipengaruhi oleh kondisi tampungan air di Waduk Kedung Ombo dan ketersediaan air di wilayah sungai Serayu Bogowonto dipengaruhi oleh kondisi tampungan air di Bendungan Wadas Lintang dan Bendungan Sempor. Sedangkan pada wilayah sungai Toba Asahan ketersediaan air dipengaruhi oleh kondisi tampungan air di Danau Toba dan Bendungan Siruar. Selama tahun 2016 ketersediaan air di 9 (sembilan) bendungan/waduk tersebut dapat memenuhi kebutuhan air di seluruh wilayah sungai yang menjadi wilayah kerja PJT I.
availability at the river area of Bengawan Solo is influenced by the condition of accommodated water at Wonogiri Water Reservoir. The availability of water at the river area of Jratun Seluna is influenced by the condition of accommodated water at Kedung Ombo Water Reservoir and the availability of water at the river area of Serayu Bogowonto is influenced by the condition of accommodated water at the Wadas Lintang Dam and Sempor Dam. Meanwhile, at the river area of Toba Asahan, the availability of water is influenced by the condition of accommodated water at Toba Lake and at Siruar Dam. During the year 2016, the availability of water at those 9 (nine) dams/water reservoirs can fullfill the need for water at the whole river areas belonging to the region of PJT-I.
SEDIMENTASI WADUK
SIDEMENTATION AT THE WATER RESERVOIR
Kondisi eksternal tahun 2016 yang dihadapi Perum Jasa Tirta I dalam pengelolaannya hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Persoalan utama yang memerlukan perhatian karena bersifat serius adalah penurunan kapasitas waduk akibat sedimentasi. Persoalan ini tetap menjadi perhatian manajemen Perusahaan. Penyebab utama sedimentasi yang tinggi adalah kerusakan di daerah tangkapan air waduk yang terletak di bagian hulu suatu WS. Kerusakan ini memperbesar erosi dan dipicu terutama pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Selain erosi yang akhirnya menjadi angkutan sedimen, kerusakan daerah aliran sungai (DAS) juga berakibat makin berkurangnya ketersediaan sumberdaya air di WS Brantas dan Bengawan Solo, khususnya dalam ketersediaan aliran dasar (baseflow) di musim kemarau.
The external condition in 2016 encountered by Perum Jasa tirta I in its management is almost the same with that in the previous years. The main problem demanding an attention due to its seriousness is the decrease of reservoir capacity as the result of sedimentation. This problem still becomes the attention of the Company management. The primary cause of high sedimentation is the damage occurring at the water catching area of reservoir located at the upstream part of the River Region. This damage makes the erosion bigger and mainly it is triggered by the land use not in conformity with its purpose. Apart from erosion, which finally becomes the sediment transport, the damage at the River Flow Region also causes the decrease in availability of water resources at the Brantas and Bengawan Solo River Regions, especially at the 153
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Pada tahun 2016 PJT I mengembangkan lebih banyak kegiatan konservasi, baik secara sendiri maupun bekerja sama dengan instansi terkait, perguruan tinggi, sekolah, kelompok masyarakat dan organisasi nonpemerintah (ornop). Kegiatan yang dilakukan antara lain penghijauan WS secara langsung oleh Perusahaan, pembangunan bangunan pengendali sedimen dan khusus sebagian pelaksanaan kegiatan penghijauan di areal green belt waduk Wonogiri bekerjasama dengan PT. Bhakti Usaha Menanam Nasional Hijau Lestari. Sebagai wujud dukungan Perum Jasa Tirta I terhadap program Pemerintah, telah dilakukan penanaman pohon di WS Kali Brantas, WS Bengawan Solo, WS Serayu Bogowonto, WS Jratunseluna, dan WS Toba Asahan sebanyak 928.830 batang pohon di tahun 2016 sebagai komitmen Perusahaan dalam upaya penurunan emisi gas karbon 26,0% sampai tahun 2020 dan mengatasi krisis global warming.
availability of baseflow in dry season. In the year 2016, PJT-I has developed more activities in conservation, either individually or in cooperation with the related agencies, universities, schools, community groups and the NGOs. The activities taken among others are reforestation of River Region directly by the Company, erection of sediment control structures, and special for reforestation activity at the green belt area of Wonogiri Water Reservoir is carried out in cooperation with PT Bhakti Usaha Menanam Nasional Hijau Lestari. As materialization of support from Perum Jasa Tirta I to the Government Program, the planting of 928,830 trees has been carried out at the River Regions of Brantas, Bengawan Solo, Serayu Bogowonto, Jratun Seluna and Toba Asahan as commitment of the Company in the effort to reduce 26.0% emission of the carbon gas till the year 2020 and to overcome the global warming crisis.
TARIF IURAN EKSPLOITASI DAN PEMELIHARAAN (EP) BANGUNAN PENGAIRAN/BIAYA JASA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (BJPSDA)
RETRIBUTION TARIFF OF EP (EXPLOITATION AND MAINTENANCE) OF IRRIGATION STRUCTURES / EXPENSES FOR WATER RESOURCE MANAGEMENT (BJPSDA)
Penetapan tarif Iuran Eksploitasi dan Pemeliharaan (EP) Bangunan Pengairan untuk PLTA di Wilayah Sungai Brantas dan di Wilayah Sungai Bengawan Solo tahun 2016 telah disesuaikan dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 439/KPTS/M/2015, Untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan industri di Jawa Timur sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 209/KPTS/M/2014 dan tarif Iuran EP untuk Industri dan PDAM di WS 154
Determination of retribution tariff for EP (Exploitation and Maintenance) of Irrigation Structures for PLTA (Hydro Electric Power Plant) at the River Regions of Brantas and Bengawan Solo in the year 2016 has already been adjusted to the Decree of Minister of Public Works and People Housing, Number: 439/KPTS/M/2015. For the PDAM (Drinking Water Regional Enterprises) and industries in East Java, is pursuant to the Decree of Minister of Public Works and People
Bengawan Solo wilayah Jawa Tengah sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 38/KPTS/M/2015. Tarif Iuran EP PLTA di WS Serayu Bogowonto dan WS Jratunseluna sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 560/KPTS/M/2015 serta tarif PDAM dan Industri di wilayah kerja WS Serayu Bogowonto dan WS Jratunseluna sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 519/KPTS/M/2015. Tarif Iuran EP PLTA di WS Toba Asahan sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 39/KPTS/M/2015.
Housing, Number: 209/KPTS/M/2014 and the Retribution Tariff of EP (Exploitation and Maintenance) for industries and PDAM in River Region of Bengawan Solo in Central Java is in conformity with the Decree of Minister of Public Works and People Housing, Number: 38/KPTS/M/2015. Meanwhile, the retribution tariff of EP (Exploitation and Maintenance) of PLTA (Hydro Electric Power Plant) in the River Regions of Serayu Bogowonto and Jratun Seluna is pursuant to the Decree of Minister of Public Works and People Housing, Number: 560/ KPTS/M/2015 and the tariff of PDAM (Drinking Water Regional Enterprises) and industries at the work area of River Regions of Serayu Bogowonto and Jratun Seluna is pursuant to the Decree of Minister of Public Works and People Housing, Number: 519/ KPTS/M/2015. The retribution tariff of EP (Exploitation and Maintenance) of PLTA (Hydro Electric Power Plant) in the River Region of Toba Asahan is pursuant to the Decree of Minister of Public Works and People Housing, Number: 39/KPTS/M/2015
TINJAUAN KONDISI INTERNAL
REVIEW ON INTERNAL CONDITION
BUDAYA PERUSAHAAN Seluruh insan Perum Jasa Tirta I menerapkan dan melestarikan Budaya Perusahaan dengan falsafah ”PINTU AIR” yaitu : Profesional, Integritas, Netral, Tangguh, Uswah, Amanah, Inovatif dan Responsif. SUMBER DAYA MANUSIA Pada akhir tahun 2016 jumlah pegawai Perum Jasa Tirta I sebanyak 423 orang, terdiri dari karyawan tetap sejumlah 305 orang, calon karyawan sejumlah 82 orang dan peserta masa pendidikan kerja (MPK) sejumlah 36 orang.
CORPORATE CULT URE The whole personnel of Perum Jasa Tirta I applies and conserve the Corporate Culture under the philosophy of “PINTU AIR”, namely: Professional, Integrity, Neutral, Tough, Uswah (Giving Model), Amanah (Trustable), Innovative and Responsive. HUMAN RESOURCES At the end of the year 2016, the employee of Perum Jasa Tirta I is at the amount of 423 personnel, consisting of 305 permanent employees, 82 candidate employees and 36 participants of Employment Education & Training. 155
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Dalam pelaksanaan pengembangan Sumber Daya Manusia berfokus pada accelerated culture transformation (transformasi budaya perusahaan) dan peningkatan kualitas karyawan “best worker” baik dalam sikap, pengetahuan, keahlian dan keterampilan. Perusahaan mengelola kapasitas tenaga kerja melalui sistem manpower planning dengan pendekatan “zero growth system” yang tepat, peningkatan capacity building dan knowledge transfer dari jenjang karyawan senior ke karyawan junior serta peningkatan fighting spirit pada sistem reward & punishment yang konsisten dan terintegrasi. Transparasi sistem jenjang karier yang terbuka dan work life balance yang ditawarkan oleh perusahaan dinilai mampu meningkatkan engagement dan loyalitas karyawan. Perusahaan berupaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM dalam program pengelolaan SDM yang holistik untuk memastikan keberhasilan rencana pengembangan usaha. Perusahaan juga melakukan Pengembangan Sistem SDM secara terpadu dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) melalui penyediaan SDM yang profesional dan kompeten di bidang pengelolaan Sumber Daya Air, berbudaya kinerja tinggi serta berkarakter entrepreneur.
The implementation of Human Resource Development focuses on the accelerated culture transformation and on the improvement of employee quality to be “The Best Worker”, either in attitude, knowledge, expertise and skill. The company manages the manpower capacity through the Manpower Planning System under the suitable approach of “zero growth system”, improving the capacity building and knowledge transfer and the level of senior employee to junior employee as well as the increase of fighting spirit at the consistent and integrated reward & punishment system. The open transparency of career level system and the work life balance offered by the Company is evaluated capable of increasing the engagement and loyalty of the employees. The Company tries to improve capacity and capability of Human Resources at the holistic Human Resource management program in order to ensure the success of business development plan. The Company also carries out the Development of Human Resource System integrated to the Long Term Plan of the Company (RJPP) through the provision of professional and competent Human Resources in the sector of Water Resource Management, having the culture of high performance and in possession of entrepreneurship character.
MODAL PERUSAHAAN
COMPANY CAPITAL
Modal Perusahaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 506,18 juta, terdiri atas Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 31.701,25 juta, tambahan modal disetor sebesar Rp 4.185,89 juta,-cadangan umum dan tujuan sebesar Rp 348.491,43 juta, kerugian pengukuran kembali program imbalanpasti-setelah pajak tangguhan 156
The Company Capital as of December 31, 2016 is at the amount of IDR 506.18 million, consisting of the PMN (State Capital Participation) at the amount of IDR 31,701.25 million, plus the Paid-in Capital of IDR 4,185.89 million, general reserved fund and goal at the amount of IDR 348,491.43 million, the loss due to re-measuring the
sebesar Rp 1.125,73 juta, dan laba tahun berjalan sebesar Rp 120.679,24 juta.
fixed compensation program after the deferred tax at the amount of IDR 1,125.73 million and the profit of current year at the amount of IDR 120,679.24 millions.
ASET YANG DIMILIKI PERUSAHAAN
ASSETS OWNED BY THE COMPANY
ASET YANG DISERAHOPERASIKAN
ASSET OPERATIONALLY HANDED-OVER
Aset yang dimiliki Perusahaan untuk melaksanakan kegiatan O&P berupa peralatan konstruksi dan peralatan bantu yang kondisinya sudah tua, sehingga biaya pemeliharaan setiap tahun tetap tinggi dan efektifitas peralatan menurun. Pemeliharaan, rehabilitasi dan peremajaan bangunan prasarana pengairan dan peralatan dilakukan melalui investasi sesuai kemampuan keuangan Perusahaan. Realisasi investasi tahun 2016 berupa tanah dan bangunan, bangunan prasarana dan sarana sumber daya air, pengadaan peralatan mesin, peralatan kantor, peralatan umum dan pengembangan Informasi Teknologi (IT).
Selain aset dimiliki Perusahaan yang diperoleh melalui PMN dan investasi, Perusahaan juga mengelola bangunan sarana dan prasarana pengairan milik Pemerintah cq. Kementerian PUPR yang merupakan aset yang diserahoperasikan. Sebagian besar bangunan prasarana pengairan yang diserahoperasikan kepada Perum Jasa Tirta I di Wilayah Sungai Brantas dan Bengawan Solo rata-rata berusia lebih dari 25 tahun dan banyak mengalami kerusakan, sehingga untuk menjalankan fungsinya lebih banyak memerlukan pemeliharaan dan rehabilitasi.
The assets owned by the Company to perform the O&P activities in the forms of construction equipment and the ancillary equipment which have already been too old, so that their maintenance costs every year remain high and the effectiveness of equipment decreases. Maintenance, rehabilitation and rejuvenating the construction of irrigation infrastructures and equipment are carried out through investment pursuant to the financial ability of the Company. The investment realization in 2016 is in the form of land and building, construction of water resource facilities and infrastructures, procurement of machinery equipment, office stationery, general equipment and development of Information Technology (IT).
Apart from the assets owned by the Company obtained through the PMN (State Capital Participation) and investment, the Company also manages the facilities of building and irrigation infrastructures belonging to the Government cq Ministry of Public Work and People Housing constituting the assets operationally handed-over. Majority of construction of irrigation infrastructures operationally handed-over to Perum Jasa Tirta I at the River Regions of Brantas and Bengawan Solo at the average are over 25 years of age and undergoing a lot of damages, so that in order to run their functions, they require more maintenance and rehabilitation. 157
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Nilai investasi dari aset yang diserah operasikan dihitung dengan indexexchange rate dan inflasi sebesar US$ 97,07 juta, Y 78.783,00 juta dan Rp 258.904,00 juta diperoleh nilai ekuivalen sebesar Rp12.455.306,65 juta untuk wilayah sungai Brantas, sedangkan untuk wilayah sungai Bengawan Solo sebesar US$ 0,10 juta, Y 21.940,00 juta dan Rp 60.356,00 juta memperoleh nilai ekuivalen sebesar Rp 4.858.174,64 juta. Adapun bangunan prasarana pengairan di Wilayah Sungai Toba Asahan, Serayu Bogowonto dan Jratunseluna masih dalam proses pengurusan untuk diserahoperasikan kepada Perum Jasa Tirta I.
The investment value of assets being operationally handed-over is calculated by using the index-exchange rate and inflation at the amount of US$97.07 million, Y 78,783.00 million and IDR 258,904.00 million getting the equivalent value of Rp 12,455,306.65 million for the Brantas River Region, whereas for the River Region of Bengawan Solo is at the amount of US$ 0.10 million; Y 21,940.00 million and IDR 60,356.00 million getting the equivalent value of IDR 4,858,174.64 million. Meanwhile, the construction of irrigation infrastructures at the River Regions of Toba-Asahan, Serayu Bogowonto and Jratun Seluna are still under the process of finishing to be operationally handed-over to Perum Jasa Tirta I.
SUMBER PENDANAAN
SOURCES OF FUNDING
Sumber pendanaan kegiatan operasional Perum Jasa Tirta I berasal dari kegiatan usaha dan kegiatan di luar usaha, yaitu berupa pendapatan pengusahaan sumber daya air dan pendapatan pengusahaan non sumber daya air, serta pendapatan dari kegiatan diluar usaha pokok Perusahaan. Pendapatan pengusahaan sumber daya air meliputi penerimaan iuran EP/ Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA) dari pengelolaan sumber daya air untuk pembangkitan energi listrik, dan penyediaan air baku untuk PDAM dan Industri. Pendapatan pengusahaan non sumber daya air meliputi kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi potensi sumber daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain pariwisata, jasa konstruksi dan sewa peralatan, jasa konsultansi dan diklat, laboratorium lingkungan, jasa pelayanan air minum (SPAM), Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), pengembangan energi dari
158
The sources of funding for the operational activities of Perum Jasa Tirta I derive from the business activities and non-business activities, namely in the form of income from water resource undertaking and the income from non-water resource undertaking, and also the income from activities outside the main business of the Company. The income from water resource undertaking covers the earning of retribution for Exploitation and Maintenance (EP) / Expense for Water Resource Management (BJPSDA) from the management of Water Resources for generating the electric energy, and the supply of raw water for PDAM (Local Water Company) and industries. The income from non-water resource undertaking covers the business activities in the scheme of optimizing the potential of resources owned by the Company, among others tourism, construction service, and equipment rent, consultation service
pembangkitan listrik tenaga air/ mikro hidro, serta pendayagunaan aset perusahaan lainnya. Sumber pendanaan Perum Jasa Tirta I tahun 2016 cukup memadai dan kondisi likuiditas Perusahaan dalam kondisi baik, sehingga dapat menjamin seluruh kebutuhan pendanaan untuk operasional dan kewajiban jangka pendek Perusahaan dapat terpenuhi.
and education and training, environment laboratory, drinking water supply system (SPAM), Bottled Drinking Water (AMDK), energy development from Hydro Electric Power Plant / Micro Hydro, and utilization of the company’s assets. Sources of funding of Perum Jasa Tirta I in the year 2016 are sufficiently reasonable and the Company liquidity is in good condition, so that it can guarantee the whole needs of funding for the operation and the short term obligation of the Company can be fulfilled.
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
REVIEW ON OPERATION PER BUSINESS SEGMENT
PENJELASAN MASING-MASING SEGMEN USAHA Perum Jasa Tirta I sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola Sumber Daya Air memiliki segmen usaha meliputi : 1. Pengusahaan Sumber Daya Air
EXPLANATION ON EACH BUSINESS SEGMENT Perum Jasa Tirta I as a State Owned Enterprise (BUMN) Water Resources Manager has business segment covering:
Hasil Usaha Jasa Pengelolaan SDA(BJPSDA) yang dipungut dari pemanfaat air baku di WS Kali Brantas, WS Bengawan Solo, WS Jratunseluna dan Serayu Bogowonto, serta WS Toba Asahan, kecuali pemanfaat air untuk keperluan irigasi (petani).Pendapatan Usaha Jasa Pengelolaan SDA tahun 2016 diperoleh dari: - PT Pembangkitan Jawa Bali (WS Kali Brantas), PT Indonesia Power (WS Bengawan Solo, WS Jratunseluna dan WS Serayu Bogowonto), dan PT Inalum serta PT Badjradaya Sentranusa (WS Toba Asahan).
Business outputs of Water Resource Management Service (BJPSDA) are collected from the basic water users at the River Regions of Brantas, Bengawan Solo, Jratun Seluna, and Serayu Bogowonto as well as at Toba Asahan, except the water use for irrigation (farmers). The business incomes from Water Resource Management Service in the year 2016 are obtained from :
1. Water Resource Undertaking
- PT Pembangkitan Jawa Bali (Brantas River Region), PT Indo-nesia Power (the River Regions of Bengawan Solo, Jratun Seluna and Serayu Bogowonto), and PT Inalum and PT Badjradaya Sentranusa (River Region of Toba Asahan).
158
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di WS Kali Brantas, WS Bengawan Solo, WS Jratunseluna dan WS Serayu Bogowonto. - Industri, Pertamina, Pabrik Gula dan Perkebunan di sepanjang WS Kali Brantas, WS Bengawan Solo, WS Jratun Seluna dan WS Serayu Bogowonto. 2. Kegiatan Pengusahaan Non Sumber Daya Air Hasil Pengusahaan Non SDA diperoleh dari pemanfaatan sarana yang dimiliki Perusahaan antara lain: - Pemanfaatan sarana dan prasarana yang dijadikan obyek wisata yaitu berupa Bendungan Selorejo, Bendungan Karangkates, Bendungan Wonorejo, Bendung Gerak Mrican, Bendungan Bening, Bendung Lengkong, Bendungan Wlingi, dan Bendung Lodoyo. - Sarana yang dimiliki Perusahaan berupa alat berat dan steel sheet pile pada saat tidak digunakan untuk kegiatan O&P disewakan ke pihak luar dan jasa pancang cabut SSP. - Pemanfaatan sebagian kapal keruk untuk kegiatan jasa konstruksi pada saat tidak digunakan untuk pengerukan waduk - Pemanfaatan laboratorium kualitas air berupa jasa analisa kualitas air. - Jasa Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) - Jasa Sistem Penyediaan Air Minum di SPAM Sekaran dan SPAM Brondong Paciran Lamongan.
160
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
- PDAM (Drinking Water Regional Enterprise) in River Regions of Brantas, Bengawan Solo, Jratun Seluna and Serayu Bogowonto. - Industriues, Pertamina, Sugar Factories and Plantations along the River Regions of Brantas, Bengawan Solo, Jratun Seluna and Serayu Bogowonto. 2. Activities of Non-Water Resource Undertaking Outputs of Non-Water Resource Undertaking are obtained from utilization of facilities owned by the Company, among others are: - Utilization of facilities and infrastructures being used as tourism objects, namely Selorejo Dam, Karangkates Dam, Wonorejo Dam, Mobile Dam of Mrican, Bening Dam, Lengkong Dam, Wlingi Dam and Lodoyo Dam. - Facilities owned by Company in the form of heavy duty equipment and steel sheet piles when not in use for O&P activities are rented out to other parties and also service of SSP pile extraction. - Utilization of dredger for the activity of construction work service when not in use to dredge the reservoir.
- Jasa pendidikan dan pelatihan berupa pengadaan pendidikan dan pelatihan bekerjasama dengan pihak internal maupun eksternal.
- Other services in the form of clean water supply for community at the areas of Karangkates, Selorejo, and Wonorejo as well as the utilization of land space and other non-water service in the form of utilization of ‘sand’ as partial output of reservoir dredging.
KINERJA PER SEGMEN USAHA
PERFORMANCE PER BUSINESS SEGMENT
PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR 1. Layanan Air Baku Untuk Pembangkitan Tenaga Listrik. Total layanan air baku untuk pembangkitan listrik tahun 2016 sebesar 4.437,93 juta kWh atau 94,4% terhadap RKAP Tahun 2016.
WATER RESOURCE UNDERTAKING
1. Basic Water Service For Electric Power Generating Plant.
The total basic water service for the electric power generating plant in the year 2016 is at the amount of 4,437.93 million kWH or equal to 94.4% to RKAP (Company Budget and Work Plan) in 2016.
Aset Tidak Lancar (dalam juta rupiah) Non Current Assets (in million rupiah)
- Utilization of water quality laboratory in the form of service for water quality analysis. - The service of Drinking Water in Package (AMDK). - Education and Training Service in the form of holding the education and training in cooperation either with the internal or with the external party.
161
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Layanan air baku untuk Listrik tahun 2016 untuk WS Kali Brantas, WS Bengawan Solo, dan WS Jratunseluna tercapai sebesar 1.315,01 juta kWh atau 122,9% dari RKAP 2016,104,64 juta kWh atau 130,8% dari RKAP 2016, dan 142,18 juta kWh atau 129,3% dari RKAP 2106 sehubungan dengan TMA Aktual lebih tinggi dari Pola Operasi Waduk karena curah hujan yang tinggi dan musim hujan yang lebih panjang selama tahun 2016 sehingga kegiatan pembangkitan energi listrik dapat lebih dioptimalkan. Pada Tahun 2016, realisasi layanan air baku untuk WS Serayu-Bogowonto dan WS Toba Asahan masing-masing sebesar 118,03 juta kWh atau 43,7% dari RKAP 2016, dan 2.758,07 juta kWh atau sebesar 87% dari RKAP 2016. Realisasi di 2 Wilayah Sungai tersebut tercapai dibawah target antara lain disebabkan adanya perbaikan dan pemeliharaan lima tahunan terhadap turbin, generator dll sehingga ada dua unit PLTA di Toba Asahan yang tidak dapat dioperasikan, dan belum adanya kesepakatan perjanjian antara Perum Jasa Tirta I dengan pemanfaat atas penarikan iuran E&P/BJPSDA PLTA Mrica di WS Serayu Bogowonto. 2. Layanan Jasa Air Baku Untuk PDAM Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang mengambil air baku di WS Brantas pada tahun 2016 terdiri dari:
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Basic water service for electricity in 2016 for the River Regions of Brantas, Bengawan Solo, and Jratun Seluna respectively reaches the amount of 1,315.01 million kWh or equal to 122.9% of the RKAP (Company Budget and Work Plan) in 2016, then 104.64 million kWh or equal to 130.8% of RKAP 2016, and 142.18 million kWh or equal to 129.3% of RKAP 2016 due to the fact that the Actual TMA (Water Surface Level) is higher than Operational Pattern of Reservoir because of high rainfall and longer period of rainy season during the year 2016, so that the activity of generating electric energy can be optimized. In the year 2016, the realization of basic water service for the River Regions of Serayu Bogowonto and Toba Asahan respectively is at the amount of 118.03 million kWh or equal to 43.7% of RKAP 2016, and 2,758.07 million kWh or equal to 87% of the RKAP 2016. Realization in those two River Regions is achieved below the target, among others because of the presence of the 5-yearly repair and maintenance to turbine, generator and others. There are 2 units of PLTA (Hydro Electric Power Plants) in Toba Asahan which cannot be operated, and still there is no agreement between Perum Jasa Tirta I and the Users upon the retribution collection for E&P of BJPSDA PLTA (Charges for Exploita-tion and Maintenance of Water Resource Management Service of Hydro Electric Power Plant) of Mrica, in Serayu Bogowonto River Region 2. Raw Water Services for PDAM IPA (Water Treatment Installation) taking the basic water in Brantas River Region:
162
- PDAM Malang (Poncokusumo)
- PDAM Malang (Poncokusumo)
- PDAM Malang (Pujon)
- PDAM Malang (Pujon)
- PDAM Tulungagung I
- PDAM Tulungagung I
- PDAM Tulungagung II
- PDAM Tulungagung II
- PDAB Provinsi Jatim Mojokerto
- PDAB Provinsi Jatim Mojokerto
- PDAM Cangkir
- PDAM Cangkir
- PDAM Gresik I & II: IPA Legundi I & II
- PDAM Gresik I & II: IPA Legundi I & II
- PDAM Gresik III: IPA Legundi III
- PDAM Gresik III: IPA Legundi III
- PDAM Jombang
- PDAM Jombang
- PDAM Kediri
- PDAM Kediri
- PDAM KMS (Karangpila I, II, & III)
- PDAM KMS (Karangpila I, II, & III)
- PDAM KMS (Ngagel I, II, & III)
- PDAM KMS (Ngagel I, II, & III)
- PDAM Krian
- PDAM Krian
- PDAM Mojokerto
- PDAM Mojokerto
- PDAM Nganjuk
- PDAM Nganjuk
- PDAM Sidoarjo: IPA Taman Tirta, IPA Mindi, IPA Siwalan, IPA Taman Tawangsari,IPA Kedunguling, IPA Krian I dan IPA Krian II - Taman Tirta Sidoarjo Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang mengambil air baku di WS Bengawan Solo pada tahun 2016 terdiri dari: - PDAM Kab. Cepu/Blora - PDAM Surakarta - PDAM Kab. Sukoharjo : IPA Sukoharjo I (Mulur), II (Gupit), III (Dalangan), dan IV (Pondok) - PDAM Wonogiri 1 - PDAM Wonogiri 2 - PDAM Wonogiri 3 - PDAM Wonogiri 4 - PDAM Wonogiri 5 - PDAM Wonogiri 6
- PDAM Sidoarjo: IPA Taman Tirta, IPA Mindi, IPA Siwalan, IPA Taman Tawangsari,IPA Kedunguling, IPA Krian I dan IPA Krian II - Taman Tirta Sidoarjo IPA (Water Treatment Installation) taking the basic water in Bengawan Solo River Region: - PDAM Kab. Cepu/Blora - PDAM Surakarta - PDAM Kab. Sukoharjo : IPA Sukoharjo I (Mulur), II (Gupit), III (Dalangan), dan IV (Pondok) - PDAM Wonogiri 1 - PDAM Wonogiri 2 - PDAM Wonogiri 3 - PDAM Wonogiri 4 - PDAM Wonogiri 5 - PDAM Wonogiri 6
163
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Aset Tidak Lancar (dalam juta rupiah) Non Current Assets (in million rupiah)
- Pusdiklat Migas Cepu - Kelompok Pemakai Air Minum Tirtosari Magetan - PDAM Kab. Bojonegoro:IPA Banjarsari, IPA Dengok, IPA Kanor, dan IPA Purwosari - PDAM Kab. Lamongan - PDAM Ngawi - PDAM Madiun: IPA I, II, & III - Unit Bisnis Sistem Penyedia Air Minum Sekaran Lamongan - Unit Bisnis Sistem Penyedia Air Minum Brondong Paciran Lamongan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang mengambil air baku di WS Brantas pada tahun 2016 terdiri dari:
- Pusdiklat Migas Cepu - Drinking Water User Group of Tirtosari Magetan - PDAM Kab. Bojonegoro:IPA Banjarsari, IPA Dengok, IPA Kanor, dan IPA Purwosari - PDAM Kab. Lamongan - PDAM Ngawi - PDAM Madiun: IPA I, II, & III - Business Unit of Drinking Water Supply Sistem of Lamongan - Business Unit of Drinking Water Supply Sistem of Brondong Paciran Lamongan The Water Treatment Plant (IPA) which takes raw water in WS Jratunseluna and Serayu Bogowonto in 2016 consists of :
-
-
PDAM Kota Semarang PT Sarana Tirta Ungaran PDAM Cilacap PDAM Kebumen: IPA I & II PDAK Purworejo PDAM Banyumas PDAM Banjarnegara
Layanan air baku untuk PDAM tahun 2016 sebesar 432,29juta m³ atau 97,1% terhadap RKAP tahun 2016.
164
PDAM Kota Semarang PT Sarana Tirta Ungaran PDAM Cilacap PDAM Kebumen: IPA I & II PDAK Purworejo PDAM Banyumas PDAM Banjarnegara
The basic water service for PDAM in the year 2016 is at the amount of 432.29 million m3 or equal to 97.1% of the RKAP (Company Budget and Work Plan) for the year 2016
Realisasi layanan air baku untuk PDAM pada WS Brantas dan WS Bengawan Solo tercapai sebesar 385,27 juta m3 atau 105,2% dari RKAP 2016 dan 22,78 juta m3 atau 109,3% dari RKAP 2016. Realisasi di 2 wilayah sungai tersebut tercapai di atas target karena adanya kenaikan volume pengambilan air di kedua wilayah tersebut. Realisasi layanan air baku untuk PDAM pada WS Jratunseluna dan WS Serayu Bogowonto tercapai sebesar 18,89 juta m3 atau 57,2% dari RKAP 2016 dan 5,35 juta m3 atau 21,4% dari RKAP 2016. Realisasi di 2 wilayah sungai tersebut tercapai dibawah target karena karena belum adanya kesepakatan perjanjian dengan beberapa pemanfaat terkait dengan pembayaran iuran E&P/BJPSDA, khususnya PDAM Kab. Semarang dan PDAM Demak.
Realization of basic water service for PDAM at the River Regions of Brantas and Bengawan Solo reaches the amount of 385.27 million m3 or equal to 105.2% of the RKAP 2016 and 22.78 million m3 or equal to 109.3% of the RKAP 2016. The realization in those two river regions is achieved above the target because of the increase in volume of water taking in those two regions. Realization of basic water service for PDAM at the River Regions of Jratun Seluna and Serayu Bogowonto reaches the amount of 18.89 million m3 or equal to 57.2% of the RKAP 2016 and 5.35 million m3 or equal to 21.4% of the RKAP 2016. The realization in those two river regions is achieved below the target because there is still not yet any agreement with several users related to the retribution payment for E&P / BJPSDA (Charges for Exploitation & Maintenance of Water Resource Management Service), especially with PDAM of Semarang and Demak Regencies.
165
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
3. Layanan Jasa Air Baku Untuk Industri Berdasarkan Surat Ijin Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan (SIPPAP), jumlah pelanggan industri tahun 2016 untuk Industri meliputi suplai air baku untuk kebutuhan industri, pabrik gula dan lain-lain di WS Kali Brantas sebanyak 133 (seratus tiga puluh tiga) industri, WS Bengawan Solo sebanyak 30 (tiga puluh) industri, dan WS Jratunseluna dan Serayu Bogowonto sebanyak 13 (tiga belas) industri. Layanan jasa air baku industri tahun 2016 sebesar 533,31 juta m³ atau 149,8% terhadap RKAP.
Aset Tidak Lancar (dalam juta rupiah) Non Current Assets (in million rupiah)
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
3. Bulk-Water Services For Industry Based on Permit for Surface Water Taking and Utilization (SIPPAP), the amount of customers in 2016 from industry covers the basic water supply for industries, for sugar factories and others. In Brantas River Region there are 133 (one hundred thirty three) industries, in Bengawan Solo River Region 30 (thirty) industries, and in Jratun Seluna and Serayu Bogowonto there are 13 (thirteen) industries. Bulk-Water Services for industry in 2016 reached 533.31 million cubic meters or 149.8% of Company’s Work and BudgetPlan.
Realisasi layanan air baku Industri di WS Brantas dan WS Bengawan Solo tercapai sebesar 165,77 juta m3 atau 104,0% dari RKAP 2016 dan 51,70 juta m3 atau 106,5% dari RKAP 2016. Tingginya realisasi di 2 wilayah sungai tersebut antara lain karena adanya peningkatan pemakaian air baku oleh beberapa pemanfaat, terutama PT. Petrokimia Gresik yang telah melakukan permohonan untuk penambahan pengambilan air baku dari IPA Babat sebesar 100%-120%. Realisasi layanan air baku Industri di WS Jratunseluna dan WS Serayu Bogowonto tercapai sebesar 2,41 juta m3 atau 120,5% dari RKAP 2016 dan 313,43 juta m3 atau 214,7% dari RKAP 2016. Realisasi di 2 wilayah sungai tersebut tercapai diatas target karena adanya beberapa pemanfaat baru yang telah sepakat untuk ditetapkan pemakaian airnya, terutama PT Pertamina Refinery Unit IV yang telah ditetapkan mulai bulan Januari 2016, sehubungan telah disepakatinya perjanjian pelayanan jasa air dan penarikan iuran EP. PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK Perum Jasa Tirta I berupaya mengembangkan Pembangkit ListrikTenaga Air (PLTA)/ Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) mengingat besarnya sumberdaya air yang dikelola oleh Perusahaan. Produksi listrik PLTA/PLTMH tersebut dapat dipakai baik untuk kepentingan Perusahaan sendiri maupun dijual ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perusahaan telah mengembangkan PLTA/PLTMH di sejumlah lokasi dengan perkembangan sebagai berikut:
166
Realization of basic water service for industry at the River Regions of Brantas and Bengawan Solo reaches the amount of 165.77 million m3 or equal to 104.0% of the RKAP 2016 and 51.70 million m3 or equal to 106.5% of the RKAP 2016. The high realization in those two river regions is due to the increase in the use of basic water by some users, mainly PT. Petrokimia Gresik that has already applied for addition of the basic water taking from the Water Treatment Installation in Babat at the amount of 100% - 120%. Realization of basic water service for industry at the River Regions of Jratun Seluna and Serayu Bogowonto reaches the amount of 2.41 million m3 or equal to 120.5% of the RKAP 2016 and 313.43 million m3 or equal to 214.7% of the RKAP 2016. The realization in those two river regions is achieved above the target because there are some new users who have agreed to the determination of its water use, mainly PT Pertamina Refinery Unit IV specified to be effective from January 2016, after the agreements on water service and the retribution collection for Exploitation & Maintenance are achieved. ELECTRICITY SUPPLY Perum Jasa Tirta I seeks to develop Hydroelectric PowerPlant (PLTA)/minihydro power plant (Hydro Power Plant) given the Company manages extensive water resources.Hydroelectric power production / MHP canbe used both for the benefit of the Company or sold to PT PerusahaanListrik Negara (PLN). The company has developedHydro Power Plant / MHP locations with progress as follows:
167
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
1. Pengembangan PLTM Lodagung PLTM Lodagung dibangun di Saluran Irigasi Lodagung, Desa Jegu, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Adapun progres konstruksi sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 sebesar 27,089%dengan rencana 36,105 % sehingga terdapat deviasi sebesar -9,016 %. - Progres pekerjaan persiapan menyisakan mobilisasi alat berat (excavator dan mobil crane) serta demobilisasi alat setelah proyek berakhir (akhir Nopember 2017). - Progres pekerjaan sipil antara lain proses shop drawing detail tail race dan desain drawing racking system tail race, pengecoran tahap 3 pada AB2, selesai lantai kerja bifurcation 1 dan 2, dan pengerjaan bekisting badan selimut AB4. - Progres pekerjaan metal antara lain proses shop drawing siphon dan trashrack, fabrikasi plat penstock, siphon, elbow-elbow siphon & pipa intake siphon, pipa bifurcation di workshop PT. Barata Indonesia, proses pengadaan material dan fabrikasi trashrack, pengiriman pipa penstock ke jobsite panjang 6 meter, secara komulatif telah terkirim 56 unit.
168
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
1. Development of PLTM Lodagung PLTM (Mini Hydro Electric Power Plant) in Lodagung is erected at the Irrigation Canal in Lodagung, Jegu Village, Subdistrict of Sutojayan, Regency of Blitar. The construction progress till December 31, 2016 reaches 27.089% from the plan of 36.105%, so that there is a deviation at the amount of -9.016%. - The progress of preparatory work leaves the mobilization of heavy duty equipment (excavator and crane) and demobilization of equipment after the project is completed (the end of November 2017). - The progress of civil works, among others the process of shop drawing, detailed tail race and design drawing, racking system of tail race, the 3rd stage of concrete pouring at AB2, after completing the bifurcation work floor 1 and 2, and the making of formwork covering AB4. - The progress of metal works, among others the process of shop drawing for siphon and trash-rack, fabrication of penstock plate, siphon, siphon elbows & siphon intake pipes, bifurcation pipe at the Workshop of PT Barata Indonesia, process of material procurement and fabrication of trash-rack, delivery of penstock pipes of 6 meter long, in cumulative 56 units have been sent to the jobsite.
2. Pengoperasian PLTMH Wonorejo
2. Toperating the PLTMH Wonorejo
Elevasi Waduk Wonoerejo pada tanggal 21 Desember 2016 sebesar 176,36 m sedangkan pola operasi waduk pada dekade III bulan Desember 2016 sebesar 176,32 m. Terkait hal tersebut, Kepala Sub Divisi I/3 menghimbau agar mulai tanggal 22 Desember 2016 PLTMH Wonorejo sementara dihentikan operasinya untuk menjaga kondisi elevasi muka air waduk Wonorejo. Hal ini dikarenakan PLTMH Wonorejo belum mendapatkan alokasi air tersendiri, sehingga PLTMH Wonorejo beroperasi hanya pada saat elevasi muka air waduk diatas pola.
The elevation of Wonorejo Reservoir on December 21, 2016 is 176.36 m, whereas the reservoir operational pattern in the 3rd decade in December 2016 is 176.32 m. In connection with this matter, the Head of Sub-Division I/3 suggests that commencing from December 22, 2016, the operation of PLTMH (Mini Hydro Electric Power Plant) Wonorejo shall be temporarily stopped in order to maintain the condition of water surface elevation of Wonorejo Reservoir. It is because PLTMH Wonorejo has not yet got its own water allocation, so that this electric power plant operates only at the time when the elevation of reservoir water surface is above the pattern.
Sampai dengan tanggal 22 Desember 2016, data pencatatan Stand meter / kWh meter adalah sebagai berikut : - kWh 1 (Kantor Atas): 282,6 => rasio CT : 282,6 x 12 = 3391,2 kWh - kWh 2 (Kantor Bawah): 116,9 => rasio CT: 116,9 x 12 = 1402,8 kWh - kWh 3 (PATA Wonorejo): 117,2 => rasio CT: 117,2 x 12 = 1406,4 kWh Sebagai catatan penting, faktor pengali bacaan kWh meter sesuai rasio perbandingan Current Transformer (CT) yaitu 12 dan untuk pemakaian energi listrik di Control Building Sub DJA I/3 nilai besarannya adalah nilai pemakaian kWh 1 dikurangi pemakaian kWh 3, karena jalur distribusi listrik dari PLTMH Wonorejo ke PATA Wonorejo melalui MDP Control Building Sub DJA I/3.
Till December 22, 2016, the data on Stand Meter /kWh Meter reading is as follows: - kWh 1 (Up Floor Office): 282.6 => ratio CT: 282.6 x 12 = 3391.2 kWh - kWh 2 (Down Floor Office: 116.9 => ratio CT: 116.9 x 12 = 1402.8 kWh - kWh 3 (PATA Wonorejo) : 117.2 => ratio CT: 117.2 x 12 = 1406.4 kWh As an important note, the multiplication factor of kWh meter reading is pursuant to the comparative ratio of Current Transformer (CT), namely 12 and the value for the use of electric energy in Control Building of Sub DJA I/3 is the use amount of kWh1 deducted by the use of kWh3, because the line of electricity distribution from PLTMH Wonorejp to PATA Wonorejo is passing through MDP at the Control Building of Sub DJA I/3
169
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Pemakaian energi listrik PLTMH Wonorejo selama tahun 2016 oleh masing-masing pelanggan adalah: - Control Building (Sub DJA I/3): 339.2 kWh - 1406.4 kWh = 1984.8 kWh - HJV (Sub DJA I/3): 1402.8 kWh Total energi listrik yang dimanfaatkan oleh pelanggan PLTMH Wonorejo 2 x 100 kW selama tahun 2016 adalah sebesar 4.794 kWh. Mulai tanggal 22 Desember 2016 PLTMH Wonorejo berhenti operasi dan selama tidak beroperasi dilakukan kegiatan pemeriksaan dan pemeliharaan unit pembangkit oleh operator PLTMH Wonorejo. 3. Pengembangan PLTM Lodoyo II Menindaklanjuti program percepatan yang dicanangkan oleh Bapak Wakil Presiden dalam penyediaan energi baru terbarukan, PJT I bekerja sama dengan PT. PJB dan PT. Brantas Abipraya menyiapkan pengembangan PLTM Lodoyo II. Sampai dengan bulan Desember 2016, hal-hal yang telah dilakukan antara lain: a. Pembentukan Special Purposes Company (SPC) sedang dalam proses pengesahan di Notaris. b. Pengurusan Perizinan: - Proses persiapan pengajuan perizinan di Pemerintah Kabupaten Blitar (Izin Hinder Ordonantie dan Izin Mendirikan Bangunan). - Pengurusan izin dapat dilaksanakan setelah SPC terbentuk dan disahkan Notaris.
170
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
The use of electric energy at PLTMH Wonorejo during the year 2016 by the respective customers is as follows: - Control Building (Sub DJA I/3): 339.2 kWh - 1406.4 kWh = 1984.8 kWh - HJV (Sub DJA I/3): 1402.8 kWh - PATA Wonorejo (DPJU): 1406.4 kWh The total electric energy utilized by customers of PLTMH Wonorejo of 2 x 100 kWh during the year 2016 is at the amount of 4,794 kWh. Starting from December 22, 2016, PLTMH Wonorejo stops its operation, and during the time when not in operation, the examination and maintenance activities for the generating unit are conducted by Operator of PLTMH Wonorejo. 3. Development of PLTM Lodoyo II Following up the acceleration program launched by Mr. Vice President in providing the new and renewable energy, PJT-I makes a cooperation with PT PJB and PT Brantas Abipraya preparing the development of PLTM Lodoyo II. Till December 2016, the things already been conducted among others are as follows: a. The establishment of a Special Purpose Company (SPC) is in the process of legitimization at the Notary. b. Permits arrangement: - Process of preparation to apply for permits at Blitar Regency Administration (Nuisance Act Permit and Construction Permit). - Arrangement of permits can be carried out after SPC has been established an d legitimized by a Notary.
- Pengurusan izin Pemanfaatan Barang Milik Negara (PBMN) ke Kementerian Keuangan dan Kementrian PUPR. - Pengurusan izin Pengusahaan SDA ke Kementerian PUPR. c. Proses verifikasi Teknis oleh PT PLN Disjatim. 4. PLTA Karangkates IV, V, dan Kesamben Sampai dengan bulan Desember 2016, halhal yang telah dilakukan antara lain: - Finalisasi Feasibility Study dalam proses penyusunan oleh konsultan perencana. - Pengajuan Izin Penetapan Kawasan telah diajukan oleh konsorsium kepada Perhutani. - Proses pengajuan Izin PBMN ke Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR. - Penunjukan IPP untuk PLTA Karangkates IV-V dan Kesamben serta harga jual listrik masih dalam proses pembahasan dengan PT. PLN (Persero). - Laporan akhir dan hasil pengajuan izin ANDAL dan izin Lingkungan telah selesai dan telah disampaikan ke pihak konsorsium pada bulan Desember 2016.
- Arrangement of Permit for Utilization of State Owned Properties / Goods (PBMN) is at Ministry of Finance and at Ministry of Public Works and People Housing. - Arrangement of Permit for Water Resource Undertaking is at the Ministry of Public Works and People Housing. c. The process of technical verification is carried out by PT PLN Disjatim. 4. PLTA Karangkates IV , V, and Kesamben The things already been conducted till December 2016, among others are as follows: - Finalisasi Feasibility Study dalam proses penyusunan oleh konsultan perencana. - Finalization of Feasibility Study is in the compiling process by the planner consultant. - Request for Permit of Zone Determination has been conveyed to Perhutani (State Owned Forestry Enterprise) by a consortium. - Process of requesting a Permit for Utilization of State Owned Properties / Goods (PBMN) to Ministry of Finance and to Ministry of Public Works and People Housing. - Appointing IPP for PLTA Karangkates IV-V and Kesamben and the selling price of electricity is still in the process of discussion with PT PLN (Persero). - Final Report and output of request for ANDAL (Analysis on Environmental Impacts) and the Environment Permit have been completed and conveyed to consortium in the month of December 2016. 171
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
PENGUSAHAAN NON SUMBER DAYA AIR Perusahaan menjalankan kegiataan pengusahaan nonsumberdaya air untuk meningkatkan nilai tambah bagi parapemangku kepentingan dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Pariwisata Unit Bisnis Pariwisata mengelola 4 (empat) lokasi wisata yaitu Taman Wisata Selorejo, Taman Wisata Sutami Lahor (Karangkates), Taman Wisata Wonorejo dan Taman Wisata Bendung Gerak Waruturi. Pada tahun 2016 dilakukan penambahan sarana wisata di beberapa lokasi yaitu perluasan kolam renang anak di Taman Wisata Karangkates, pembuatan lokasi selfie zone di Taman Wisata Wonorejo dan penambahan tempat teduh di Taman Wisata Mrican. Setiap lokasi mempunyai karakter yang berbeda-beda dalam melaksanakan kegiatan pengusahaannya, berdasarkan kondisi dan fasilitas yang tersedia di masingmasing lokasi. Taman Wisata Selorejo, Taman Wisata Wonorejo dan Taman Wisata Karangkates melakukan kegiatan pengusahaan berupa kegiatan pertunjukan panggung gembira, family gathering, rapat dan lain-lain. Sedangkan Taman Wisata Waru Turi yang hanya mempunyai fasilitas taman wisata dan kolam renang melakukan kegiatan pengusahaan melalui pertunjukan seni dan musik. Event besar yang rutin dilakukan di 4 (empat) lokasi wisata adalah diadakannya panggung gembira dan pentas seni pada saat libur natal dan tahun baru. Pada saat event tersebut berlangsung maka 172
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
NON-WATER RESOURCE UNDERTAKING The company is running an exploitation of non-waterresources efforts to increase the added value for the stakeholdersas follows: 1. Tourism The Tourism Business Unit manages 4 (four) tourism sites, namely Selorejo Tourism Park, Sutami Lahor Tourism Park (Karangkates), Wonorejo Tourism Park and Bendung Gerak Waruturi Tourism Park. In the year 2016, tourism facilities are added to some sites, namely the extension of swimming pool for children in Karangkates Tourism Park, the making of locations for selfie zone at Wonorejo Tourism Park and the addition of shady places at Mrican Tourism Park. Each site has different character in performing its undertaking activities, based on the condition and the available facilities in each site. Selorejo, Wonorejo and Karangkates Tourism Parks carry out the undertaking activity in the forms of happy stage show, family gathering, meeting and others. Whereas the Waruturi Tourism Park which only has the facilities of tourism park and swimming pool performs the undertaking activities in the form of arts and music performance shows. The big events routinely held in 4 (four) tourism sites are the happy stage show and arts performance show during the Christmas and New Year holidays. At the times of these events, the whole tourism sites are crowdedly visited by the tourists.
diseluruh lokasi wisata ramai dikunjungi oleh wisatawan. Pemanfaatan untuk kegiatan yang lebih besar terus dilakukan, antara lain untuk kegiatan perkemahan jambore, outbond, kegiatan pertemuan terbuka komunitas yang sekarang banyak berkembang seperti komunitas otomotif, komunitas pecinta burung berkicau, panggung hiburan. Kegiatan yang berlangsung di Taman Wisata yang dikelola oleh Perusahaan selama tahun 2016 antara lain : - Diklat BPS Tulungagung di Taman Wisata Wonorejo. - Jambore Politeknik Kesehatan Tingkat Nasional di Taman Wisata Selorejo. - Gathering Honda Racing Motor Club di Taman Wisata Waru Turi. - Senam Bersama PAUD se-kabupaten Malang Bersama HIMPAUDI di Taman Wisata Sutami – Lahor (Karangkates). Seluruh Taman Wisata yang dikelola oleh Perum Jasa Tirta I secara berkelanjutan melakukan pembenahan supaya tidak tertinggal dari kompetitor yang terus bermunculan. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan oleh Unit Bisnis Pata selama tahun 2016, selain kegiatan pemeliharaan rutin dilakukan perbaikan kamar mandi pada Resto di TW Seloresjo dan Resto TW. Wonorejo. Pada TW Waruturi, Mrican dilakukan pembuatan tambahan toilet di beberapa lokasi.
Utilization for bigger activities are continuously carried out, among others for the boy scout’s jamboree camping, for outbound, for the activities of open-air meeting for certain communities recently growing a lot, such as automotive community, the singing bird lover community, and entertainment stage.The activities taking place at the Tourism Park managed by the Company for the year 2016 among others are as follows: - Tulungagung BPS Education & Training at Wonorejo Tourism Park. - National Jambore of Health Polytechnics at Selorejo Tourism Park. - Gathering of Honda Racing Motor Club at Waru Turi Tourism Park. - Joint Gymnastics with PAUD throughout the Regency of Malang together with HIMPAUD held at Sutami Lahor Tourism Park (Karangkates). The whole Tourism Parks managed by Perum Jasa Tirta I continuously make improvement so that they will not be left behind by the competitors continuously emerging. The maintenance activity done by PATA Business Unit during the year 2016, apart from the routine maintenance activity also carries out the bathroom repair at Restaurants at Selorejo and Wonorejo Tourism Parks. In Waruturi Tourism Park, Mrican, additions of toilet are made in some sites.
173
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
2. Jasa Konstruksi Dan Peralatan Pekerjaan yang dilaksanakan unit bisnis Jasa Konstruksi dan Peralatan pada tahun 2016 antara lain adalah: a. Pekerjaan Pancang Cabut Dan Sewa Steel Sheet Pile (SSP) dengan PT. Reka Konstruksi Indonesia pada Proyek PLTU 2x30 MW Lombok Timur - Nusa Tenggara Barat. Perjanjian No. KP.053/PK/DPM/2015 tanggal 21 Desember 2015 dengan nilai kontrak Rp. 4.143.700.000,- (termasuk PPN). Jumlah SSP yang disewakan adalah sebanyak 275 batang dengan panjang 12m lebar 40cm. b. Pekerjaan Pancang Cabut dan Sewa Steel Sheet Pile (SSP) dengan PT. Twink Indonesia pada Proyek PLTU Sumbawa Barat 2x7 MW Taliwang – Sumbawa Barat. Perjanjian No. 1403/TW-HK/X/2015 tanggal 15 Oktober 2015 dengan nilai kontrak Rp. 3.147.512.500,- (termasuk PPN). Jumlah SSP yang disewakan adalah sebanyak 205 batang dengan panjang 12m lebar 40cm.
The works carried out by Business Unit of Construction and Equipment Unit in the year 2016 among others are as follows: a. Piling and Pile Extracting Works and the Steel Sheet Pile (SSP) Rent for PT Reka Konstruksi Indonesia at the PLTU (Steam Electric Power Plant) Project 2x30 MW in East Lombok – Nusa Tenggara Barat. Agreement Number: KP.053/PK/ DPM/2015, dated December 21, 2015 and at the contract value of Rp 4,143,700,000 (including VAT). The total SSP rented out is at the amount of 275 pieces of 12 m long and 40 cm wide. b. Piling and Pile Extracting Works and the Steel Sheet Pile (SSP) Rent for PT Twink Indonesia at the PLTU (Steam Electric Power Plant) Project 2x7 MW in Taliwang West Sumbawa.. Agreement Number: 1403/TW-HK/X/2015, dated October 15, 2015 at the contract value of Rp 3,147,512,500 (including VAT). The total SSP rented out is at the amount of 205 pieces of 12 m long and 40 cm wide.
c. Pekerjaan Pancang Cabut dan Sewa Steel Sheet Pile (SSP) dengan PT. Aneka Jasa Grhadika pada Proyek Uprating 3000 m3 IPA Gunungsari - Surabaya. Perjanjian No. 2859/X/TU.04.06/AJG.07/2014 dan KP.060.1/PK/DJU/IV/2015 tanggal 14 Oktober 2014 dengan nilai kontrak Rp. 3.349.016.000,- (termasuk PPN). Amandemen I No. KP.01.1/M/PK/ DPM/2015 tanggal 23 April 2015 yang mengubah jangka waktu sewa SSP dari 5 bulan diubah menjadi tgl 25 Nopember 2014 sampai dengan 31 Desember 2015 sehingga nilai kontrak berubah menjadi
c. Piling and Pile Extracting Works and the Steel Sheet Pile (SSP) Rent for PT Aneka Jasa Grhadika at the IPA (Water Treatment Installation) 3000 m3 Uprating Project, Gunungsari, Surabaya. Agreement Number: 2859/X/TU.04.06/ AJG.07/2014 and Number: KP.060.1/ PK/ DJU/IV /2015, dated October 14, 2014 at the contract value of Rp 3,349,016,000 (including VAT). Amendment-I, Number: KP.01.1/M/PK/DPM/2015, dated April 23, 2015, amending the SSP rent period from 5 months to be from November 25, 2014 to December 31, 2015, so that thw
174
2. Construction and Equipment Service
Rp. 3.481.643.653,-. Amandemen II No. KP.012/M/PK/DPM/2015 tanggal 21 Desember 2015 yang mengubah jangka waktu pelaksanaan mulai dari 25 Nopember 2014 sampai dengan 31 Desember 2015 diubah menjadi 25 Nopember 2014 sampai dengan 9 Februari 2016 sehingga nilai kontrak berubah menjadi Rp. 3.349.719.443,-. Pada Amandemen II terjadi penurunan nilai kontrak karena pekerjaan cabut dikerjakan sendiri oleh pihak pemberi kerja. Jumlah SSP yang disewakan adalah sebanyak 777 batang dengan panjang 12m lebar 40cm.
contract value changes to the amount of Rp 3,481,643,653. The Amendment-II under Number: KP.012/M/PK/DPM/2015, dated December 21, 2015 amending the implementation period from November 25, 2014 till December 31, 2015 to changed from November 25, 2014 to February 9, 2016, so that the Contract Value changes to be Rp 3,349,719,443. In this Amendment-II, there is a decrease in Contract Value, because the extraction work is done by the job provider itself. The total SSP rented out is at the amount of 777 pieces of 12 m long and 40 cm wide.
d. Pekerjaan Pancang Cabut dan Sewa Steel Sheet Pile (SSP) dengan PT. Aneka Jasa Grhadika pada Proyek Bukit Tua – PT. Petronas, Manyar – Gresik, Jawa Timur. Perjanjian No. KP.02/PK/DPJU/2016 tanggal 29 Februari 2016 dengan nilai kontrak Rp. 869.396.000,- (termasuk PPN). Jumlah SSP yang disewakan adalah sebanyak 132 batang dengan panjang 12m lebar 40cm.
d. Piling and Extracting Works and the Steel Sheet Pile (SSP) Rent for PT Aneka Jasa Grhadika at Bukit Tua Project – PT Petronas, Manyar – Gresik, East Java. Agreement No. KP.02/PK/DPJU/ 2016, dated February 29, 2016, at the contract value of Rp 869,396,000 (including VAT). The total SSP rented out is at the amount of 132 pieces of 12 m long and 40 cm wide.
e. Pekerjaan Pancang Cabut dan Sewa Steel Sheet Pile (SSP) dengan PT. Wijaya Karya (Persero) pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Soreang – Pasir Koja, Bandung – Jawa Barat. Perjanjian No. TP.02.01/ DSU.2/SRJ-PJT.001/II/2016 tanggal 9 Februari 2016 dengan nilai kontrak Rp. 3.411.584.000,- (termasuk PPN). Jumlah SSP yang disewakan adalah sebanyak 500 batang dengan panjang 12m lebar 40cm.
e. Piling and Extracting Works and the Steel Sheet Pile (SSP) Rent for PT Wijaya Karya (Persero) at the Soreang – Pasir Koja Tolled Street Construction Development Project, Bandung, West Java. Agreement Number:TP.02.01/DSU.2/SRJ-PJT.001/ II/2016, dated February 9, 2016, at the contract value of Rp3,411,584,000 (including VAT). The total SSP rented out is at the amount of 500 pieces of 12 m long and 40 cm wide.
175
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
f. Pekerjaan Pancang Cabut dan Sewa Steel Sheet Pile (SSP) dengan PT. Kadi International General Contractors pada Proyek Manhole Kawasan Industri Kendal – Jawa Tengah. Kesepakatan pekerjaan tersebut dituangkan dalam perjanjian No. 607/KI-KIK/X/2016 dan KP.06/PK/ DPJU/2016 tanggal 5 Oktober 2016 dengan nilai kontrak Rp. 1.265.990.000,(termasuk PPN). Amandemen I No. KP.08/ PK/DPJU/2016 tanggal 7 Nopember 2016 dengan nilai kontrak menjadi Rp. 1.315.293.065,-. Jumlah SSP yang disewakan adalah sebanyak 190 batang dengan panjang 12m lebar 40cm. g. Pekerjaan Sewa Steel Sheet Pile (SSP) dengan PT. Brahmakerta Adiwira pada Proyek Pembangunan Jembatan dan Jalan Pulorejo – Blooto, Mojokerto. Perjanjian No. KP.01/PK/DPJU/2016 tanggal 27 Januari 2016 dengan nilai kontrak Rp. 269.280.000,- (termasuk PPN). Jumlah SSP yang disewakan adalah sebanyak 120 batang dengan panjang 12m lebar 40cm. Amandemen I No. KP.01/PK/DPJU/2016 tanggal 18 Juni 2016 dengan nilai kontrak menjadi Rp. 341.383.226,- (termasuk PPN). h. Pekerjaan Sewa Steel Sheet Pile (SSP) dengan PT. Karya Mulia Mandiri pada Proyek Pembangunan Jembatan Juwet – Comal Kab. Pemalang – Jawa Tengah. Perjanjian No. KP.05/PK/DPJU/2016 tanggal 14 Juli 2016 dengan nilai kontrak Rp. 301.125.000,- (termasuk PPN). Jumlah SSP yang disewakan adalah sebanyak 150 batang dengan panjang 10m lebar 40cm selama 3 bulan. Dalam pelaksanaannya terjadi kekurangan SSP yang dibutuhkan, dan PJT I mengirimkan SSP lagi dengan panjang 12m sebanyak 50 batang dan diadakan Amandemen kontrak sebagai berikut : 176
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
f. Piling and Pile Extracting Works and the Steel Sheet Pile (SSP) Rent for PT Kadi International General Contractor at the Industrial Zone Manhole Project, Kendal, Central Java. The work agreement is put into the Agreement Number: 607/KlKIK/X/2016 and KP.06/PK/DPJU/2016, dated October 5, 2016, at the contract value of Rp1,265,990,000 (including VAT). Amendment-I Number: KP.08/PK/ DPJU/2016, dated November 7, 2016 at the contract value of Rp 1,315,293,065. The total SSP rented out is at the amount of 190 pieces of 12 m long and 40 cm wide. g. The Steel Sheet Pile (SSP) Rent for PT Brahmakerta Adiwira at Bridge and Street of Pulorejo-Blooto Construction Development Project, Mojokerto. The Agreement No.: KP.01/PK/DPJU/2016, dated January 27, 2016, at the contract value of Rp 269,280,0000 (including VAT). The total SSP rented out is at the amount of 120 pieces of 12 m long and 40 cm wide. Amendment-I No.KP.01/ PK/ DPJU/2016, dated June 18, 2016 is at the contract value of Rp 341,383,226 (including VAT). h. The Steel Sheet Pile (SSP) Rent for PT Karya Mulia Mandiri at Juwet-Comal Bridge Construction Development Project, Regency of Pemalang, Central Java. Agreement No.: KP.05/PK/DPJU/ 2016, dated July 14, 2016, is at contract value of Rp 301,125,000 (including VAT). The total SSP rented out is at the amount of 150 pieces of 10 m long and 40 cm wide. On its implementation, there is a shortage of the required SSP, and PJT-I sends 50 pieces of SSP of 12 m long and the Contract Amendment is made as follows:
- Amandemen I No. KP.03/M/PK/ DPJU/2016 tanggal 1 September 2016 dengan nilai kontrak menjadi Rp. 406.287.366,- (termasuk PPN). - Amandemen II perpanjangan waktu No. KP.06/M/PK/DPJU/2016 tanggal 17 Oktober 2016 dengan nilai kontrak menjadi Rp. 527.331.720,- (termasuk PPN). - Amandemen III perpanjangan waktu No. KP.08/M/PK/DPJU/2016 tanggal 16 Desember 2016 dengan nilai kontrak menjadi Rp. 568.315.591,- (termasuk PPN). - Amandemen IV No. KP.09/M/PK/ DPJU/2016 tanggal 2 Januari 2017 dengan nilai kontrak menjadi Rp. 560.615.591,- (termasuk PPN). i. Pekerjaan Sewa Menyewa Alat Berat Hydraulic Excavator Komatsu Type PC 40 untuk Proyek Pembangunan PLTM Lodagung di Desa Jegu, Kec. Sutojayan, Kab. Blitar – Blitar Perum Jasa Tirta I bersama PT Barata Indonesia (Persero) membuat kesepakatan perjanjian No. 01/DPJUEXCA/XI/2016 tanggal 7 Nopember 2016 dengan nilai pekerjaan sewa Rp. 60.800.000,- (belum termasuk PPN). j. Pekerjaan Pengerukan Water Intake PLTU Cilacap dengan PT. D&C Engineering pada Proyek PLTU Cilacap 2x300 MW – Jawa Tengah untuk PT. Sumber Segara Primadaya. Perjanjian No. DCCLP-2014-018 tanggal 22 September 2014 dengan nilai kontrak Rp. 38.800,per m3. Sesuai dengan Minutes of Meeting tanggal 30 Agustus 2016 masa berlakunya pekerjaan dilanjutkan sampai dengan Nopember 2016. Perjanjian untuk
- Amendment-I, No. KP.03/M/PK/ DPJU/2016, dated Septem-ber 1, 2016 is at the contract value of Rp 406,287,366 (including VAT). - Amendment-II on Time Extension, No. KP.06/M/KP/DPJU/ 2016, dated October 17, 2016 is at the contract value amounting of Rp 527,331,720 (including VAT). - Amendment-III on Time Extension, No. KP.08/M/KP/DPJU/ 2016, dated December 16, 2016 is at the contract value amounting of Rp 568,315,591 (including VAT). - Amendment-IV, No. KP.09/M/PK/ DPJU/2016, dated Janu-ary 2, 2016 is at the contract value of Rp 560,615,591 (including VAT). i. The Rent of Heavy Duty Equipment of Komatsu Hydraulic Excavator, Type PC 40 for the PLTM Lodagung Development Project at Jegu Village, Sub-District of Sutojayan, Regency of Blitar. Perum Jasa Tirta I together with PT Barata Indonesia (Persero) make an Agreement No. 1/ DPJU-EXCA/XI/2016, dated November 7, 2016 at the rent value of Rp 60,800,000 (excluding the VAT). j. 10) Dredging Work for PLTU Cilacap Water intake for PT D&C Engineering at the PLTU Cilacap 2x300 MW Project in Central Java for PT Sumber Segara Primadaya. The Agreement is under Number: DC CLP-201r4-018, dated September 22, 2014 at the contract value of Rp38,800 per m3. Pursuant to the Minutes of Meeting dated August 30, 2016 the validity period of the work is extended till November 2016. The Agreement for this work is the continuation of the Work Agreement for
177
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
pekerjaan ini merupakan kelanjutan dari perjanjian pekerjaan periode 2012 – 2014 No. DC-HQ-OP-SMA05-2012-001 tanggal 1 Juli 2012. Pada bulan Januari 2017 diadakan pembaruan perjanjian kerja, disepakati perjanjian pekerjaan untuk periode Januari 2017 - Januari 2019 dengan nilai kontrak Rp. 49.800,- per m3.
the period of 2012 – 2014, Number: DC-HQOP-SMA05-2012-001, dated July 1, 2012. In January 2017, the agreement is renewed, and the Work Agreement is approved for the period from January 2017 to January 2019 at the contract value of Rp 49,800 per m3.
k. Pekerjaan Pengerukan Kolam Dermaga 64, 67 Dan 68 Area 60 PT. Pertamina RU IV Cilacap berdasarkan Surat Perintah Memulai Pekerjaan No. 159/ E14100/2016-S0 tanggal 15 Nopember 2016 dari PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap. Besarnya nilai pekerjaan yang telah disepakati adalah sebesar Rp. 6.007.721.880,- (belum termasuk PPN 10%) sesuai dengan surat No. 052/E/14100/2017-S0 tanggal 31 Januari 2017 dan Berita Acara Kerja Kurang tanggal 3 Januari 2017 yang telah ditanda tangani oleh Perum Jasa Tirta I dengan PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap.
k. Dredging Work for Pier Basin of 64, 67 and 68 of PT Pertamina RU IV Cilacap based on the Instruction Letter to Start the Work, Number: 159/159/E14100/2016SO, dated November 15, 2016 from PT Pertamina (Persero) RU IV Clacap. The value of work already been agreed is at the amount Rp 6,007,721,880 (excluding 10% VAT) pursuant to the Letter No. 052/E/141002017-SO dated January 31, 2017 and the Official Report on Work Shortage, dated January 3, 2017 already been signed by Perum Jasa Tirta I and PT Pertamina (Persero) RU IV, Cilacap.
3. Laboratorium Lingkungan Kegiatan pengusahaan Unit Bisnis (UB) Laboratorium Lingkungan (Lab) berasal dari jasa pelayanan laboratorium yang ada di Malang dan Mojokerto kepada pihak luar (pelanggan eksternal), yang meliputi : - Jasa analisa air (fisika, kimia, mikrobiologi dan biologi). - Jasa analisa udara ambient (fisika, kimia dan klimatologi). - Jasa analisa kebisingan. - Jasa analisa padatan. - Jasa pengambilan contoh uji air, udara dan kebisingan.
3. Environment Laboratory The undertaking activities of Environment Laboratory Business Unit derives from the laboratoryservices available in Malang and Mojokerto to the outside parties (external customers), covering: - Water analysis service (physics, chemistry, microbiology and biology). - Ambient air analysis service (physics, chemistry and climatology). - Noise analysis service. - Solidity / density analysis service. - Sample taking service for water test, air test and noise test.
178
Pendapatan UB. Lab tahun 2016 mencapai Rp. 6.902,443 juta atau sebesar 137,50 % terhadap target RKAP yaitu Rp. 5.020,000 juta. UB. Lab tahun 2016 mendapatkan laba (Full Cost Recovery ) sebesar Rp. 5.211,401 juta atau 75,50 % terhadap total pendapatan yang diperoleh. Rincian penerimaan sampel Tahun 2016, sebagai berikut :
The income of laboratory Business Unit in the year 2016 reaches Rp 6,902,443 million or equal to 137.50% of the target of RKAP (Company Budget and Work Plan) namely Rp 5,020,000 million. The Laboratory Business Unit in 2016 gets the profit (Full Cost Recovery) at the amount of Rp 5,211,401 million or equal to 75.50% of the total income obtained. The samples received in 2016 are at the detailed amount of:
Aset Tidak Lancar (dalam juta rupiah) Non Current Assets (in million rupiah)
Total tenaga kerja sampai dengan akhir tahun 2016 berjumlah 38 (tiga puluh delapan) orang, dimana ada penambahan tenaga kerja sejumlah 4 (empat) orang dari jumlah tenaga kerja sebelumnya, dimana per Desember 2015 sebanyak 34 (tiga puluh empat) orang.
Total manpower until the end of the year 2016 is 38 (thirty eight) personnel, in which 4 (four) of them were just added to 34 (thirty four) previous personnel as recorded in December 2015.
179
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
4. Air Minum Dalam Kemasan Kegiatan pengembangan Unit Bisnis (UB) Air Minum DalamKemasan (AMDK) ASA pada tahun 2016 lebih berfokus pada peningkatan kapasitas produksi dan ketepatan distribusi produk AMDK ASA mini 120 ml, dikarenakan produk AMDK ASA mini masih menjadi produk unggulan yang sudah dapat diterima oleh masyarakat dan sudah memiliki segmentasi pasar aktif. Jumlah Produksi AMDK sepanjang tahun 2016 sebagai berikut : - Cup 120 ml sebanyak 303.272 dus atau sebesar 106,6% dibandingkan produksi tahun 2015. - Cup 240 ml sebanyak 19.394 dus atau sebesar 107,4% dibandingkan produksi tahun 2015. - Botol 500 ml sebanyak 5.265 dus atau sebesar 106,9% dibandingkan produksi tahun 2015. - Galon sebanyak 10.665 atau sebesar 108,0% dibandingkan produksi tahun 2015. Total tenaga kerja sampai dengan akhir tahun 2016 berjumlah sebanyak 23 (dua puluh tiga) orang. Jumlah tenaga kerja tahun 2016 berkurang 2 (dua) orang dibandingkan tahun 2015, yang sebelumnya per Desember 2015 berjumlah 25 (dua puluh lima) orang. 5. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perum Jasa Tirta I mengembangkan usaha bisnis Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebagai upaya diversifikasi usaha sekaligus memperluas layanan kepada pelanggan. Upaya pengembangan lebih lanjut terhadap bisnis ini dipaparkan sebagai berikut :
180
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
4. Drinking Water in Package The development activity of the Business Unit in Drinking Water in Package (AMDK) ASA in the year 2016 focuses more in increasing the production capacity and the punctuality in product distribution of AMDK ASA mini 120 ml, because this AMDK ASA mini still becomes the product of excellence acceptable by community and has already got the active market segmentation. The total AMDK production along the year 2016 is as follows :
a.Pengembangan SPAM Brondong – Paciran Tahap III Pengembangan SPAM Brondong-Paciran (Industri Pantura I) Tahap II meliputi pengembangan ke arah PPI Brondong Lama dan ke arah barat jembatan Sedayu Lawas. Hal-hal yang telah dilakukan pada tahun 2016 adalah : - Koordinasi dengan beberapa industri cold storage perikanan dan Pelabuhan di kawasan Pantura terkait dengan pelayanan air bersih.
- Cup of 120 ml at the amount of 303,272 boxes or equal to 106.6% compared to the production in 2015. - Cup of 240 ml at the amount of 19,394 boxes or equal to 107.4% compared to the production in 2015. - Bottle of 500 ml at the amount of 5,265 boxes or equal to 106.9% compared to the production in 2015. - Gallon bottle at the amount of 10,665 pcs or equal to 108.0% compared to the production in 2015.
- Pelaksanaan konstruksi Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi – Distribusi ke industri (Syahbandar, PT. Anela dan Klinik Muhammadiyah) di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan telah selesai dilaksanakan.
Total manpower till the end of 2016 is at the amount of 23 (twenty three) personnel. The total Manpower in 2016 decrease 2 (two) persons compared to that in 2015, in which in December 2015 it was recorded at the amount of 25 (twenty five) personnel. 5. Drinking Water Supply System (SPAM) Perum Jasa Tirta I develop Water Supply System (SPAM) business as an effort to diversify its business as well as expandingservices to customers. Efforts to further development of the business are presented as follows:
konstruksi Pengadaan - Pelaksanaan dan Pemasangan Pipa Transmisi – Distribusi ke Dusun Wedung, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan telah selesai dilaksanakan. - Pengembangan SPAM Brondong – Paciran Tahap III meliputi pengembangan ke Dusun Benges, Desa Sendangharjo dan PT. Sami Karya, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan berdasarkan permintaan Kepala Desa Sendangharjo No.005/213/413.324.5/2016 tanggal 22 April 2016 dan surat Direktur Operasional PT. Sami Karya No. 01/Adm/PT.SK/X/2012 tanggal 25 Oktober 2012. Mengingat di lokasi tersebut belum terdapat Detailed Engineering Design (DED), rencananya akan dilakukan Penyusunan
a.Development of the 3rd Stage of Brondong-Paciran SPAM Development of the 2nd Stage of BrondongPaciran SPAM (Pantura Industry I) covers the development towards PPI Brondong Lama and towards the west of Sedayu Lawas Bridge. The things already been conducted in 2016 are as follows : - Having a coordination with several Fish Cold Storage Industries and the Ports at Pantura (North Coast) Zones related to clean water service. - Carrying out the Construction Works, Procurement and Installation of Transmission-Distribution to Industry (Harbor Master, PT Anela and Muhammadiyah Clinics) at Sub-District of Brondong, Regency of Lamongan have been completed. - Carrying out the Construction Works, Procurement and Installation of Transmission-Distribution Pipes to Dusun Wedung, Sub-District of Brondong, Regency of Lamongan have been completed. - Development of the 3rd Stage BrondongPaciran SPAM, covering the development towards Dusun Benges, Sendangharjo Village and PT Sami Karya, Sub-District of Brondong, Regency of Lamongan, based on the request of Head of Sendagharjo Village, No. 005/213/413.324.5/2016, dated April 22, 2016 and the Letter of Director of Operation of PT Sami Karya, Number: 01/Adm/PT.SK/X/2012, dated October 25, 2016 . Considering the fact that in that location there has not yet been any Detailed Engineering Design (DED) available, it is planned to prepare DED for service area extension of Brondong SPAM
181
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
DED Perluasan area layanan SPAM Brondong ke Dusun Benges dan PT. Sami Karya di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan melalui Konsultan. Pada bulan Agustus 2016 telah disusun Kerangka Acuan Kerja Penyusunan DED perluasan area layanan SPAM Brondong ke Dusun Benges dan PT. Sami Karya di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. Laporan Akhir studi tersebut di atas telah diselesaikan oleh Konsultan pada bulan Desember 2016. b. Pengembangan SPAM Sekaran Tahap III Rencana pengembangan SPAM Sekaran Tahap III ini meliputi perluasan area layanan SPAM Sekaran terkait Pengadaan dan Pemasangan Instalasi Sambungan Rumah ke 2 (dua) desa yaitu Desa Simorejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban dan Desa Trosono, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan. Surat ijin prinsip dari Bupati Tuban terkait Pengembangan SPAM Sekaran Tahap III telah terbit melalui surat Bupati Tuban No. 050/2710/414.102/2013 tanggal 28Juni 2013. Kegiatan pengembangan telah selesai dilaksanakan, dengan jumlah terpasang sebanyak 477 Sambungan Rumah. Hal-hal yang telah dilakukan tahun 2016 adalah : - Pengurusan perpanjangan Surat Izin Pengusahaan SDA SPAM Sekaran. Rekomtek SIPPA Sekaran telah diterbitkan BBWS Bengawan Solo dan sampai dengan saat ini Surat Izin Pengusahaan SDA SPAM Sekaran masih dalam proses terbit di Kementerian PUPR Jakarta.
182 178
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
- to Benges Village and PT Sami Karya at Sub-District of Brondong, Regency of Lamongan through the Consultant.In the month of August 2016 the Framework for preparing the DED Service Area Extension for Brondong SPAM to Benges Village and to PT Sami Karya at Sub-District of Brondong, Regency of Lamongan. The Final Report of such Study has been completed by the Consultant in December 2016. b. Development of the 3rd Stage of Sekaran SPAM The development plan of the 3rd Stage of Sekaran SPAM covers the Extension of Sekaran SPAM Service Area related to Procurement and House Connection Installation to 2 (two) villages, namely Simorejo Village, Sub-District of Widang, Regency of Tuban and Trosono Village, Sub-District of Sekaran, Regency of Lamongan. The Principal Permit from the Regent of Tuban related to the 3rd Stage Sekaran SPAM Development has been issued through the Letter of Tuban Regent, No. 050/2710/ 414.102/2013, dated June 28, 2013. The development activities have been carried out with the total 477 House Connections already been installed. The things already been implemented in 2016 are as follows : - Arrangement for Extension of Water Resource Undertaking Permit for Sekaran SPAM. The Sekaran SIPPA Rekomtek has been issued by the Bengawan Solo BBWS (River Region Head Office) and up to this present time such Water Resource Undertaking Permit for Sekaran SPAM is still under the issuing process in Ministry of Public Works and People Housing, Jakarta.
- Pekerjaan fisik swakelola Pengadaan dan Pemasangan Instalasi Sambungan. Rumah di Desa Trosono Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan telah selesai dilaksanakan. - Pengadaan dan Pemasangan Instalasi Sambungan Rumah ke Desa Simorejo, K e c a m a t a n Widang, K a b u p a t e n Tuban, sampai dengan akhir bulan Desember 2016 telah mencapai progres fisik sebesar 100 %. - Studi Penyusunan Detailed Engineering Design Uprating Instalasi Pengolahan Air Sistem Penyediaan Air Minum Sekaran di Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan telah selesai dikerjakan oleh Konsultan pada bulan Desember 2016. c.Studi Uprating IPA SPAM Sekaran Studi Uprating IPA SPAM Sekaran dilaksanakan dengan tujuan untuk menambah kapasitas IPA, dimana saat ini pelayanan SPAM Sekaran sudah melebihi kapasitas IPA yang sudah ada. Studi Penyusunan DED Perluasan area layanan SPAM Brondong ke Dusun Benges dan PT. Sami Karya di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan telah selesai dilaksanakan pada bulan Desember 2016.
- The physical works of Self Managed Procurement and House Connection Installation at Trosono Village, Sub-District of Sekaran, Regency of Lamongan has been completely done. - The Procurement and House Connection Installation at Simorejo Village, SubDistrict of Widang, Regency of Tuban till the end of December 2016 has got the physical progress of 100% completed. - The Study in Preparing the Detailed Engineering Design for Uprating of Water Treatment Installation at Sekaran Drinking Water System In Sub-District of Sekaran, Regency of Lamongan has been completely carried out by Consultant in December 2016. c.Uprating Study on IPA (Water Treatment Installation) for Sekaran SPAM Uprating Study on Water Treatment Installation for Sekaran SPAM is carried out with the purpose to increase the capacity of IPA (Water Treatment Installation), in which at present the service of Sekaran SPAM has already exceeding the the existing capacity of IPA. The Study in Preparing the DED on Extension of Service Area of Brondong SPAM to Dusun Benges and to PT Sami Karya at Sub-District of Brondong, Regency of Lamongan has been completely carried out in December 2016.
183 179
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Pekerjaan Jasa Pendidikan & Pelatihan yang diselenggarakan pada tahun 2016 Employment of Education & Training Services held in 2016
“ Pengamatan Rutin Kondisi Bendungan ”
d. Investasi pengembangan lainnya yang telah selesai di tahun 2016 antara lain: - Pekerjaan konstruksi Pembangunan Water Meter Induk SPAM Brondong. - Pembangunan Distric Meter Area SPAM Sekaran. - Paket Instalasi Pengolahan Air Baku UB. AMDK terdiri dari 1 (satu) unit pompa, 1 (satu) paket perpipaan dan 1 (satu) paket instalasi listrik - Investasi 1 (satu) unit conveyor UB. AMDK. - Investasi 1 (satu) paket instalasi pompa lumpur yang terdiri dari 1 (satu) unit pompa lumpur dan 1 (satu) paket panel listrik. e. Jasa Konsultasi Dan Pendidikan Selama tahun 2016, Unit Bisnis Jasa Konsultasi & Diklat hanya memperoleh pekerjaan dari jasa pendidikan dan pelatihan saja. Beberapa diklat yang diselenggarakan adalah:
184
d. Other Development Investments already been completed in the year 2016, among others are as follows : - Construction Work for the Main Water Meter in Brondong SPAM (Drinking Water Supply System). - Development of District Meter Area of Sekaran SPAM. - Installation Package of Basic Water Treatment for the Business Unit of Drinking Water in Package (UB-AMDK) consists of 1 (one) unit of pump, 1 (one) package of pipes and 1 (one) package of electrical installation. - Investment of 1 (one) unit of Conveyor for Business Unit of Drinking Water in Package (UB-AMDK). - Investment of 1 (one) package of mud pump installation consisting of 1 (one) unit of mud pump plus 1 (one) package of electrical panel. e. Pelatihanconsulting And EducationTraining Services During 2016, the Business Unit of Consulting & Training Services only gets jobs from education and training services only. Some of the training held are: 185
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
PT. Erabox Labkesda Mojokerto
186
187
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
6.
Jasa Lain-Lain
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2010, Perusahaan diberi tugas dan tanggung jawab sebagai pemberi jaminan pelayanan sumber daya air kepada pengguna melalui pelaksanaan operasi dan pemeliharaan serta pembangunan prasarana sumber daya air yang memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung. Bangunan prasarana pengairan dioperasikan utamanya untuk pelayanan umum (pengendalian banjir, penggelontoran polutan/ pengendalian kualitas air dan alokasi air) dan sekaligus untuk memperoleh pendapatan, sebagai berikut : a) Pengendalian Pengendalian banjir dilakukan di sepanjang Wilayah Sungai (WS) Brantas, Bengawan Solo, Serayu Bogowonto, Jratunseluna,dan Toba Asahan Kebijakan utama Perusahaan dalam hal ini adalah meningkatkan kesiapan menghadapi banjir dan kekeringan. Di samping itu, Perusahaan terus menjalin komunikasi dengan para pemangku kepentingan untuk bersamasama melakukan pengendalian banjir. Pengendalian banjir dilakukan dengan pengoperasian bangunan prasarana pengendalian banjir (waduk, tanggul, pintu air dan floodway dan lain-lain) serta didukung peralatan telemetri dan early warning system (EWS) berbasis masyarakat. Pada beberapa anak sungai yang belum didukung bangunan prasarana pengendali banjir telah dipasang peralatan peringatan dini banjir. Perusahaan memantau curah hujan dan debit air sungai di sungai utama maupun di beberapa anak sungai dalam sistem Kali Brantas (seluas 12.000 km2) dan Bengawan 188
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
6.
Other Services
Based on Government Regulation Number 46 the Year 2010, the Company is given the tasks and responsibility as the guarantee provider for water resource service to the users through the implementation of operation and maintenance as well as the development of water resource infra structure giving direct or indirect benefits. The structures of irrigation infrastructure is operated mainly for public services (flood control, pollutant flushing / water quality control and water allocation) and at the same time to obtain the earning/ incomes as follows: a) Flood control is carried along Brantas River Basin (River Basin), Solo, Serayu Bogowonto, Jratunseluna, and Toba Asahan. The Company’s main policy in this regard isto improve preparedness for floods and droughts. In addition,the Company continues to establish communication with stakeholders in joint efforts on flood control. Flood control operation is carried out by buildingflood control infrastructure (dams, dikes, floodgates andfloodway, etc.) and supported telemetry equipment andsociety based early warning system (EWS). In some tributarieswithout the supports of flood control infrastructure,early flood warning equipment had been installed. The Company monitors rainfall and dischargeof water in the main river and tributaries in theBrantas River Basin (12,000 km2) and Bengawan SoloRiver Basin (16,100 km2). Monitoring is carried out usingtelemetry equipment with Master Control Station in theCentral Office (Malang)
Solo (16.100 km2) dapat dipantau secara periodik dengan peralatan telemetri yang mempunyai Pusat Pengendali (Master Control Station) di Kantor Pusat (Malang) dan Kantor Divisi Jasa ASA WS Bengawan Solo I (DJA III). Data ini digunakan untuk menghitung/memprediksi banjir, distribusi banjir dan peringatan dini banjir sepanjang Kali Brantas (320 Km) dan Bengawan Solo (600 Km). Upaya yang dilakukan oleh Perusahaan untuk meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat terhadap ancaman banjir yaitu denganpemasanganEarly Warning System (EWS) berbasis masyarakat di Wilayah Sungai Kali Brantas sebanyak 24 unit yang terdiri dari 3 (tiga) papan duga (peilschale), 7 (tujuh) unit stasiun pemantau curah hujan (rainfall) dan 14 (empat belas) unit stasiun pemantau tinggi muka air sungai (water level). Sedangkan di Wilayah Sungai Bengawan Solo PJT I telah memasang EarlyWarning System (EWS) MIM (Monitoring Instrumentasi Masyarakat) yang terdiri dari 33 (tiga puluh tiga) unit EWS - MIM . Untuk Wilayah Sungai Jratun Seluna dan Serayu Bogowonto dan Wilayah Sungai Toba Asahan saat ini belum terdapat EarlyWarning System (EWS) - MIM (Monitoring Instrumentasi Masyarakat). Sejak tahun 1989 Perusahaan mengoperasikan Sistem Telemetri Flood Forecasting and Warning System (FFWS) berbasis radio freksuensi di WS Brantas. Tahun 2016 terdapat 62 (enam puluh dua) stasiun Automatic Rainfall Recorder (ARR), dan 36 (tiga puluh enam) stasiun Automatic Water Level Recorder (AWLR). Peralatan tersebut sudah tidak dapat difungsikan secara optimal karena sparepart yang diperlukan sudah tidak diproduksi lagi.
and Bengawan Solo Office of theRegional Coordinator (Surakarta). This data is used tocalculate / predict floods, distribution of flood and floodwarning along the River Basin Brantas River Basin (320Km) and Solo River Basin (600 Km). The effort conducted by the Company to increase the readiness of community against the threat of the flood, namely by installing the Community-Based Early Warning System (EWS) at the Brantas River Region at the amount of 24 units consisting of 3 (three) gauges (peilschale), 7 (seven) units of rainfall monitoring stations and 14 (fourteen) units of river water level monitoring stations. While in Bengawan Solo River Basin, it installed EWS - MIM (Monitoring Instrumentation Society), consists of 33 (thirty-three) units of EWS – MIM. For Jratun Seluna River and Serayu Bogowonto and Toba Asahan River Areas, there is no EarlyWarning System (EWS) - MIM (Community Instrumentation Monitoring). Since the year 19i89, the Company has operated the Telemetry System for Flood Forecasting and Warning System (FFWS) based on radio frequency at Brantas River Region. In 2016 there have been 62 (sixty two) stations of Automatic Rainfall Recorder (ARR), and 36y (thirty six) stations of Automatic Water Level Recorder (AWLR). Such devices have already been unable to be functioned optimally, because the required spare-parts have no longer been produced. To improve water quantity monitoring, the Company has developed a technology based on GSM telemetry system. Telemetry tools are already installed in the Brantas River Basin covering 61 ARR stations and 33 AWLR stations to back up the already 189
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Untuk meningkatkan kemampuan monitoring kuantitas air yang telah ada, Perusahaan telah mengembangkan teknologi sistem telemetri berbasis GSM. Peralatan telemetri yang sudah dipasang di Wilayah Sungai Kali Brantas meliputi 61 (enam puluh satu) stasiun ARR dan 33 (tiga puluh tiga) stasiun AWLR untuk back up peralatan Flood Forecasting and Warning System(FFWS) yang telah ada. Di Wilayah Sungai Bengawan Solo telah dipasang sebanyak 26 (dua puluh enam) stasiun ARR dan 26 (dua puluh enam) stasiun AWLR. Di Wilayah Sungai Jratun Seluna dan Serayu Bogowonto terdapat 5 (lima) stasiun AWLR. Sedangkan di Wilayah Sungai Toba Asahan terpasang sebanyak 2 (dua) stasiun ARR dan 4 (empat) stasiun AWLR. Untuk mengurangi/menghindari terjadinya kerusakan yang berkelanjutan, pemeliharaan prasarana pengairan lebih diupayakan untuk melaksanakan pemeliharaan preventif. Di bidang operasi dilaksanakan Optimalisasi Reservoir Operation guna meningkatkan produksi listrik. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengendalian banjir Sungai Brantas dan Bengawan Solo tahun 2016, meliputi : • Inventarisasi/ pengecekan bangunan prasarana pengendali banjir (tanggul kritis, pintu air, dll.) • Penyiapan Buku Pedoman Siaga Banjir. •
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
existing Flood Forecasting and Warning System (FFWS). At the river region of Bengawan Solo there have already been installed 26 (twenty six) stations of ARR and 26 (twenty six) AWLR. Whereas at the River Regions of Jratun Seluna and Serayu Bogowonto there have been 5 (five) stations of AWLR and at Toba Asahan River Region it has been installed 2 (two) stations of ARR and 4 (four) stations of AWLR. In order to reduce / avoid the continuous damage, the maintenance at the irrigation infrastructure is more emphasized for the preventive maintenance. In the field of operations implemented Optimization Reservoir Operation to increase electricity production. The activities taken in the scheme of flood control at Brantas river an at Bengawan Solo covers as follows : • • •
• •
•
•
Pengoperasian Bangunan Prasarana Pengendali Banjir. Melaksanakan tindak darurat bersama instansi terkait saat terjadi bencana banjir dan pelaporan kejadian banjir. Pembuatan, pemeliharaan dan pengembangan peralatan Early Warning System (peringatan dini) banjir berbasis masyarakat. Pembuatan, Operasi dan Pemeliharaan serta Pengembangan peralatan pemantau curah hujan (ARR) dan tinggi muka air (AWLR) berbasis GSM.
Penanganan banjir telah dilakukan oleh Perusahaan bersama Pemerintah Daerah setempat, Dinas PU Pengairan dan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas dan Bengawan Solo.
•
Operation of flood control infrastructure.
•
Implement an emergency respons along with the relevant agencies when there’s a flood.
•
Creation, maintenance, and development of community based Early Warning System.
•
Creation, operation, maintenance, and development of monitoring rainfall equipment A RR and water level (AWLR) based on GSM. Flood handling has been done by the Company with local government, Dinas PU Pengairan and Brantas River Basin Region and Bengawan Solo River.
Inventory / checking the structures of flood control infra-structure (critical embankment, water gates, etc). Drafting of Flood Preparedness Handbook Appointing Flood Officer on Site during the rainy season for flood monitoring and reporting parameters (rainfall, water level and discharge).
Penyiapan Petugas Piket Banjir selama musim hujan berlangsung untuk keperluan pemantauan & pelaporan parameter banjir pada pos- pos pemantau (curah hujan, tinggi muka air dan debit). Proses Pembersihan Sampah di Bendungan Sengguruh”
190
191
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
b)
Irigasi Persawahan
Berdasarkan Pasal 3 ayat (4) Peraturan Menteri PU-PR Nomor: 18/PRT/M/2015 tentang Iuran Eksploitasi dan Pemeliharaan Bangunan Pengairan, bahwa penggunaan sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan usaha pertanian rakyat tidak dibebani Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA). Irigasi di wilayah Sungai Brantas yang mendapat layanan langsung dari intake sebesar 106.136 ha dan di wilayah Bengawan Solo sebesar 25.013 ha. Sedangkan total layanan area irigasi yang mendapat manfaat di wilayah Sungai Brantas adalah sebesar 304.000 ha dan wilayah Sungai Bengawan Solo sebesar 699.000 ha. Alokasi air irigasi yang dijamin dari waduk untuk keperluan irigasi di Wilayah Sungai Kali Brantas dilakukan melalui 12 (dua belas) intake yang menjangkau 13 (tiga belas) Kota dan Kabupaten, yaitu: Kabupaten dan Kota Malang, Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jombang, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya. Alokasi air yang dijamin dari waduk serbaguna Wonogiri untuk irigasi dilakukan melalui 2 (dua) intake (Colo Barat dan Colo Timur) yang menjangkau 6 Kabupaten, yaitu Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, Sragen (di Provinsi Jawa Tengah) dan Ngawi (di Provinsi Jawa Timur).
192
b)
Rice Field Irrigation
According to Article 3, paragraph (4) of theRegulation of the Minister of Public Works No. 18 /PRT / M / 2015 on the Fee on Exploitation and Maintenance of Water Facility, use of water resources tomeet the basic needs of everyday and farming areunencumbered from the management fee of WaterResources (BJPSDA). Irrigation at Brantas River Region getting the direct service from the Intake is at the amount of 10,136 ha and at the Bengawan Solo Region is at the amount of 25,013 ha. Meanwhile, the total service for irrigation area getting the benefit at Brantas River Region is at the amount of 304,000 ha and at Bengawan Solo Region is about 699,000 ha. The reservoir ensured water allocation for irrigationpurposes in the Brantas River Basin chanelled through 12 intake that reaches 13 cities / districts, namely Kota Malang, County and City of Blitar, Tulungagung,County and City of Kediri, Nganjuk, JombangDistrict and Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya. Wonogiri multipurpose reservoir ensured waterallocation for irrigation purposes through twointakes (West Colo and East Colo) that spans sixregencies, namely Wonogiri, Sukoharjo, Klaten,Karanganyar, Sragen (in Central Java) and Ngawi (in East Java).
193
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
c) Pengendalian Kualitas Air / Pencemaran
Dalam kaitannya dengan pengendalian kualitas air dan pencemaran air, serta untuk meningkatkan kemampuan monitoring kualitas air, Perusahaan mengoperasikan 2(dua) Stasiun Pemantauan Kualitas Air On-Line berbasis GSM di WS Brantas (di Perning dan Bendung Mrican) sebagai uji coba hasil pengembangan teknologi perusahaan. Peralatan tersebut di atas merupakan tambahan atas 23 (dua puluh tiga) Water Quality Monitoring Station (WQMS) yang dimiliki oleh LIPI yang diserahoperasikan kepada PJT I, dimana 7 (tujuh) stasiun WQMS diantaranya dapat dioperasikan secara optimal, sedangkan 16 (enam belas) stasiun WQMS dalam kondisi tidak operasi karena terjadi kerusakan pada suku cadang (sparepart,) serta tingginya biaya operasional dan perbaikan karena harus mendatangkan sparepart dari luar negeri (Austria). Dan telah terpasang 1 (satu) WQMS di Wilayah Sungai Jratun Seluna dan Serayu Bogowonto. Selain Monitoring Kualitas Air secara OnLine, PJT I juga melakukan pemantauan kualitas air secara Off-Lineberdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air; Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Tengah Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air Lintas Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, serta Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Jawa Timur. Secara periodik (bulanan, triwulanan dan tahunan) hasil pemantauan dan evaluasi kualitas air disampaikan kepada Gubernur 194
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
c) Control of Water Quality / Pollution
In relation to the control of water quality and water pollution,as well as to improve water quality monitoring, theCompany operates two (2) GSM based On-Line MonitoringStation of Water Quality in Brantas River Basin (in PerningDam and Mrican Dam) as the test results of technology development. The equipment is in addition to 23 Water Quality MonitoringStations (WQMS) owned by LIPI that entrusted its operationto the Company, in which seven WQMS can be operatedoptimally, while 16 WQMS are not in operation due todamage to the spare parts, as well as high operational andimprovement costs of having to bring in spare parts fromabroad (Austria).1 (one) set of WQMS has been installed at the Regions of Jratun Seluna and Serayu Bogowonto In addition to On-Line monitoring water quality, theCompany is also monitoring the water quality directly basedon Government Regulation No. 82 of 2001 on the Managementof Water Quality and Water Pollution Control; RegionalRegulation (Perda) of Central Java Province Number 20 Year2003 on the Cross-Regency / City Management of WaterQuality and Water Pollution Control in the province of CentralJava and East Java Provincial Regulation No. 2 of 2008on the Management of Water Quality and Water PollutionControl in East Java. Periodically (monthly, quarterly and yearly), the resultsof the monitoring and evaluation of the quality of waterdelivered to the Governor and Deputy Governor of EastJava and Central Java, Director BPSDA SDA Directorate General of Ministry PUPR, Head Provincial DevelopmentBody, Head of the Environment Agency (BLH ) East andCentral Java, the Head Department of
dan Wakil Gubernur Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, Direktur BPSDA Ditjen SDA Departemen PU, Kepala Bapeprop, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, Kepala Dinas PU Pengairan Propinsi Jawa Timur, Kepala BBWS Brantas, Bupati/Walikota di WS Kali Brantas, Kepala Dinas/Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota di WS Kali Brantas dan WS Bengawan Solo, dan Kepala PLTA Unit Pembangkitan Brantas. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi kualitas air secara bulanan disampaikan kepada PDAM Kota Surabaya, Sidoarjo, Kepala Divisi Jasa ASA II, dan Kepala Bidang OP Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Peran serta PJT I dalam upaya pengendalian kualitas dan pencemaran air meningkat dengan dimilikinya Laboratorium Kualitas Air di Malang dan Mojokerto. Upaya lain adalah dengan menjaga debit sungai Kali Surabaya minimum 20 m3/dt pada musim kemarau, serta memberikan informasi yang rutin pada pelanggan utama bila terjadi pencemaran, serta melakukan patroli air. Sesuai Pasal 5 dan Pasal 6 PP Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, wewenang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air pada Pemerintah sesuai dengan klasifikasi sungai (lintas Propinsi, lintas Kabupaten/Kota atau dalam satu Kab./Kota). Perum Jasa Tirta I ikut berperan aktif mewujudkan kondisi kualitas air di wilayah Kali Brantas dan Bengawan Solo sesuai dengan peruntukannya dengan melakukan pemantauan dan pengawasan mutu air. Untuk wilayah Kali Brantas dilakukan sesuai Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur Nomor 2 tahun 2008, dengan tugas dan tanggung jawab meliputi:
irrigation Works inEast Java Province, Head of BBWS Brantas, Regent / Mayorin Brantas River Basin, Head of Department / Office ofEnvironmental Regency / City in Brantas River River Basinand Bengawan Solo River Basin. Reports on the monitoring and evaluation of water qualityare submitted to Local Water Company Surabaya, Sidoarjo,Head of Services Division ASA II, and Head of the OPBengawan Solo Central River Region. PJT I increases its participation in the effort to controlquality and water pollution with its Water QualityLaboratory in Malang and Mojokerto. Another effort is to maintain a minimum streamflow of Kali Surabaya 20 m3 /s during the dry season, as well as providing regular informationon its main customers in the event of contamination, and conduct water patrols. Pursuant to the provision of Article-5 and Article-6 of the Government Regulation No. 82 the Year 2001 on Water Quality Management and Water Pollution Control, the authority for water quality management and water pollution control is on the hand of the Government pursuant to the river classification (across the province, across the regency/City or within one Regency / City). Perum Jasa Tirta I takes part actively in materializing the water quality condition at River Regions of Brantas and Bengawan Solo pursuant to its usage by carrying out monitoring and supervision on water quality. For the Brantas region, it is conducted pursuant to the Regional Regulation of East Java Province, Number 2 the year 2008, with the tasks and responsibilities covering :
195
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Pemantauan dan evaluasi perubahan mutu air pada sumber-sumber air • Pengumpulan dan evaluasi data pencemaran air pada sumber air Perum Jasa Tirta I mempunyai tugas untuk melakukan pemantauan di beberapa lokasi baik di DAS Brantas maupun DAS Bengawan Solo, yang terdiri dari 69 lokasi pemantauan.
•
Pemantauan yang dilakukan secara rutin meliputi:
The monitoring is conducted routinely covering:
Pemantauan kualitas air sungai dan waduk di 62 lokasi (55 lokasi di WS Brantas dan 14 lokasi di WS Bengawan Solo) • Pemantauan kualitas air pembuangan limbah di 63 lokasi, yaitu limbah industri di 50 lokasi, saluran sanitasi umum di 4 lokasi, hotel di 4 lokasi, dan rumah sakit di 5 lokasi. Disamping itu, pengendalian juga dilakukan pada sumber pencemar melalui upaya koordinasi pengendalian terutama bersama pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Propinsi Jawa Timur, serta ikut aktif dalam penyusunan Perda tentang perijinan pembuangan limbah cair. Pengendalian pencemaran khususnya di Kali Surabaya juga dilakukan melalui kegiatan patroli air yang dilaksanakan sejak ditandatanganinya MOU antara PJT I, BLH Jatim dan Polwiltabes Surabaya pada tahun 2008. Patroli air dilaksanakan PJT I bersama BLH provinsi Jatim, BLH kab/ kota, instansi terkait, kepolisian, LSM KLH dan media massa. Dari total 55 lokasi yang dipantau di DAS Brantas, 54 lokasi yang dipantau (berdasarkan Pergub Jatim No. 61 Tahun 2010 lokasinya telah ditetapkan sesuai baku
•
•
•
196
Monitoring and evaluating the change in water quality at the water resources. • Collecting and evaluating the water pollution data at the water resources. Perum Jasa Tirta I has the task to perform monitoring in several sites, either at DAS (River Flow Regions) of Brantas or at Bengawan Solo, consisting of 69 sites for monitoring.
•
Monitoring the water quality at river and at reservoir in 62 sites (55 sites at Brantas River Region and 14 at Bengawan Solo River Region). Monitoring the water quality at the waste discharging places at 63 locations, namely the industrial waste at 50 sites, public sanitary conduit in 4 sites, hotel in 4 sites and the hospital in 5 sites.
In addition, the control is also carried out at the pollutant source through the control coordination efforts, particularly with some parties from BLH (Life Environmental Board) of East Java Province, and also actively takes part in preparing the Regional Regulation on the Permit in Discharging the Sewage. The pollution control especially in Kali Surabaya is also conducted through the water patrol activity carried out since the signing of MOU between PJT-I, BLH of East Java Province, BLH of regency/city, related agencies, the State Police, NGO, Ministry of Life Environment and mass media. From a total of 55locations were monitored in the Brantas River Basin, 54 locationswere monitored (by East Java Governor Regulation No.61 Year 2010 predefined location based on correspondingwater
mutu air kelas II) selama tahun 2016 ditinjau dari parameter DO rata-rata (4,47 mg/L) dan COD rata-rata (20,30 mg/L) masih memenuhi baku mutu air kelas II (DO min. 4 mg/L dan COD maks. 25 mg/L) sedangkan untuk parameter BOD rata-rata (5,64 mg/L) masih belum memenuhi baku mutu air kelas II (Maks. 3 mg/L). Sedangkan 1 lokasi yang dipantau (berdasarkan Pergub Jatim No. 61 Tahun 2010 lokasinya telah ditetapkan sesuai baku mutu air kelas III) selama tahun 2016 ditinjau dari parameter DO rata-rata (5,30 mg/L), BOD rata-rata (4,11 mg/L) dan COD rata-rata (18,01 mg/L) telah memenuhi baku mutu air kelas III (DO Min. 3 mg/L, BOD Maks. 6 mg/L dan COD maks. 50 mg/L). Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kualitas air di DAS Kali Brantas sepanjang tahun 2016 telah menunjukkan peningkatan perbaikan kualitas air.
quality class II)for the year 2016 DO parameter average (4.47 mg / L ) and COD average (20.30 mg / L) still metwater quality class II (DO min. 4 mg / L and COD max. 25 mg/ L), while for the BOD parameter average (5.64 mg / L) stilldid not meet the water quality standard class II (max. 3 mg/ L). While the first location to be monitored (by East JavaGovernor Regulation No. 61 Year 2010 predefined locationbased on corresponding water quality class III) for 2016 interms of DO parameter average (5.30 mg / L), the average BOD (4.11 mg / L) and COD average (18.01 mg / L) met thestandard of water class III (DO Min. 3 mg / L, BOD max. 6mg / L and COD max. 50 mg / L).If compared to the previous year, the water quality at Brantas River Flow Region along the year 2016 has indicated an improvement in water quality. The results of the monitoring are as follows:
Hasil pemantauan yang dilakukan adalah sebagai berikut: Pemantauan Kualitas Air Sungai DAS Kali Brantas Tahun 2016 Water Quality Monitoring Result in Brantas River Watershed
197
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Adapun untuk pemantauan kualitas air sungai di DAS Bengawan Solo, dari total 14 lokasi yang dipantau, 8 lokasi yang dipantau (berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001 serta Pergub Jatim No. 61 Tahun 2010 lokasinya telah ditetapkan sesuai baku mutu air kelas II) selama tahun 2016 ditinjau dari parameter DO rata-rata (4,90 mg/L) masih memenuhi baku mutu air kelas II (DO min. 4 mg/L) dan COD rata-rata (24,71 mg/L) masih memenuhi baku mutu air kelas II (COD maks. 25 mg/L) sedangkan untuk parameter BOD rata-rata (5,55 mg/L) masih belum memenuhi baku mutu air kelas II (BOD Maks. 3 mg/L). Sedangkan 6 lokasi yang dipantau (berdasarkan Pergub Jatim No. 61 Tahun 2010 lokasinya telah ditetapkan sesuai baku mutu air kelas III) selama tahun 2016 ditinjau dari parameter DO ratarata (4,94 mg/L), BOD rata-rata (6,94 mg/L) dan belum memenuhi baku mutu air kelas III (BOD maks. 6mg/L) dan COD rata-rata (30,30 mg/L) telah memenuhi baku mutu air kelas III (DO Min. 3 mg/L, BOD Maks. 6 mg/L dan COD maks. 50 mg/L). Hasil pemantauan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
As for the monitoring of river water quality in Bengawan Solo watershed, from a total of 14 monitored sites, 8 sites monitored (based on Government Regulation No. 82/2001 and East Java Provincial Government Regulation No. 61/2010, the location has been determined as per the class II water quality standard) during 2016 In terms of the average DO parameters (4.90 mg / L) still meet the class II water quality standard (DO min 4 mg / L) and the mean COD (24.71 mg / L) still meets the class water quality standard II (COD max 25 mg / L) whereas for the average BOD parameter (5.55 mg / L) still not meet the water standard class II (BOD Max 3 mg / L). While the 6 sites monitored (based on the Pergub Jatim No. 61 of 2010, the location has been determined in accordance with the class III water quality standard) during 2016 from the average DO parameters (4.94 mg / L), average BOD (6, 94 mg / L) and has not fulfilled the class III water quality standard (BOD max 6mg / L) and average COD (30.30 mg / L) has met the class III water standard (DO Min 3 mg / L, BOD Max 6 mg / L and COD max 50 mg / L). The results of the monitoringare carried out as follows:
PENDAPATAN USAHA
OPERATING REVENUE
Realisasi pendapatan usaha tahun 2016 sebesar Rp 533.299,23 juta atau 113,1% dari RKAP tahun 2016 dan 148,7% dari realisasi tahun 2015. Realisasi pendapatan pengusahaan SDA dan non SDA masingmasing sebesarRp 482.297,53 juta atau 112,4% dan Rp 51.001,70 juta atau 119,4% dari target RKAP tahun 2016.
Realization of operating revenue in 2016 is at the amount of Rp 533,299.23 million or equal to 113.1% of the RKAP (Company Budget and Work Plan) in 2016 and 148.7% of the realization in 2015. Realization of operating revenue from Water Resource Undertaking and Non-Water Resource Undertaking respectively is at the amount of Rp 482,297.53 million or equal to 112.4% and Rp 51,001.70 million or equal to 119.4% of the RKAP (Company Budget and Work Plant) in 2016.
Pemantauan Kualitas Air Sungai DAS Bengawan Solo Tahun 2016 Water Quality Monitoring Result in Bengawan Solo River Watershed
198
199
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
200
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
201
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
a) Pendapatan Listrik Realisasi/ capaian Pendapatan Listrik tahun 2016 sebesar Rp.330.297,35 juta, atau 109,7% dari RKAP tahun 2016 dan 153,7% dari Realisasi tahun 2015. Pada tahun 2016 terjadi kenaikan pendapatan SDA yang cukup signifikan dari tahun-tahun sebelumnya meskipun tidak terdapat kenaikan tarif BJPSDA. Kenaikan pendapatan antara lain karena adanya kenaikan layanan jasa air pada WS Brantas, WS Bengawan Solo, dan WS Jratunseluna sehubungan dengan TMAAktual yang lebih tinggi dari Pola Operasi Waduk karena curah hujan yang tinggi dan musim hujan yang lebih panjang selama tahun 2016 sehingga kegiatan pembangkitan energi listrik dapat lebih dioptimalkan, meskipun realisasi WS Serayu Bogowonto dan WS Toba Asahan dibawah target karena adanya perbaikan dan pemeliharaan lima tahunan terhadap turbin, generator dan lain-lain, sehingga ada dua unit PLTA di Toba Asahan yang tidak dapat dioperasikan, dan belum adanya kesepakatan perjanjian antara Perum Jasa Tirta I dengan pemanfaat atas penarikan iuran E&P/BJPSDA di PLTA Mrica.
202
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
a) Income from Electricity Realization / achievement of power plant revenue in 2016 is at the amount of Rp 330,297.35 million or equal to 109.7% of the Company Work Budget and Plan (RKAP – CWBP) 2016 and 153.7% of the Realization in 2015. In 2016, the water resources service revenue increases sufficiently significant than the previous year, although there is an increase in Tariff of BJPSDA (Charge for Water Resource Management Service). The increase of revenue is caused among others by the increase of water services at the River Regions of Brantas, Bengawan Solo, and Jratun Seluna in connection with the Actual TMA (Water Surface Level) which is higher than the Pattern of Dam Operation due to high rainfall and the longer rainy season during the year 2016, so that the generating activity of electrical energy can be optimized, although the realization in River Regions of Serayu Bogowonto and Toba Asahan is below the target due to a 5-yearly repair and maintenance to turbine, generator and others, so that there are 2 (two) units of PLTA (Hydro Electric Power Plant) in Toba Asahan which cannot be operated, and there has not yet been any consensus or agreement between Perum Jasa Tirta I and the Users upon the retribution collection for E&P-BJPSDA (Charges for Exploitation & Maintenance of Water Resource Management Service) at PLTA Mrican.
b) Pendapatan PDAM Realisasi Pendapatan PDAM tahun 2016 sebesar Rp.56.610,08 juta, atau 98,9% dari RKAP tahun 2016 dan 106,8% dari Realisasi tahun 2015. Pendapatan dari PDAM tidak mencapai target karena realisasi layanan air baku untuk PDAM pada WS Jratunseluna dan WS Serayu Bogowonto tercapai sebesar 18,89 juta m3 atau 57,2% dari RKAP 2016 dan 5,35 juta m3 atau 21,4% dari RKAP 2016 karenabelum adanya kesepakatan perjanjian denganbeberapa pemanfaat terkait dengan pembayaran iuran E&P/ BJPSDA, khususnya PDAM Kab. Semarang dan PDAM Demak, meskipun realisasi layanan air baku pada WS Brantas dan WS Bengawan Solo tercapai di atas target karena adanya kenaikan volume pengambilan air di kedua wilayah tersebut. c) Pendapatan Industri Realisasi Pendapatan Industri tahun 2016 sebesar Rp.95.390,10 juta, atau 135,0% dari RKAP tahun 2016 dan 179,4% dari Realisasi tahun 2015. Pendapatan industri pada tahun 2016 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, meskipun tidak terdapat kenaikan tarif. Hal tersebut antara lain karena adanya peningkatan pemakaian air baku oleh beberapa pemanfaat di WS Brantas dan WS Bengawan Solo, terutama PT. Petrokimia Gresik yang telah melakukan permohonan untuk penambahan pengambilan air baku dari IPA Babat sebesar 100%-120% dan adanya beberapa pemanfaat baru yang telah sepakat untuk ditetapkan pemakaian airnya di WS Jratunseluna dan WS Serayu Bogowonto, terutama PT Pertamina Refinery Unit IV yang telah ditetapkan mulai
b) Revenue of PDAM (Local Water Company) Realization of revenue of PDAM in the year 2016 is at the amount of Rp 56,610.08 million or equal to 98.9% of the Company Work Budget and Plan (RKAP – CWBP) 2016 and 106.8% of the Realization in 2015. The PDAM revenue does not reach the target because the realization of basic water service for PDAM at the River Regions of Jratun Seluna and Serayu Bogowonto reaches the amount of 18.89 million m3 or equal to 57.2% of the CWBP 2016 and 5.35 million m3 or equal to 21.4% of the CWBP 2016. It is because there has not yet any agreement with some Users related to the retribution payment for E&PBJPSDA, especially the PDAM of Semarang and Demak, although the realization of basic water service at the River Regions of Brantas and Bengawan Solio is above the target due to the increase in volume of water taking in those two regions. c) Industrial Revenue Realization of industrial Revenue in 2016 is at the amount of Rp 95,390.10 million or equal to 135.0% of the RKAP 2016 and 179.4% of the Realization in 2015. The industrial revenue in 2016 undergoes a significant increase, although there is no increase in tarif. This is caused among others by the increase in the use of basic water by some users at the River Regions of Brantas and Bengawan Solo, particularly PT Petrokimia Gresik that has already conveyed a request for adding the basic water taking from IPA (Water Treatment Installation) in Babat at the amount of 100% - 120% and also the presence of some new users who have agreed to have their water use specified at the River Regions of Jratun 203
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
bulan Januari 2016, sehubungan telah disepakatinya perjanjian pelayanan Jasa air dan penarikan iuran EP sehingga dapat diakui sebagai pendapatan. 2) Pendapatan Pengusahaan Non SDA Realisasi Pendapatan Pengusahaan Non SDA tahun 2016 sebesar Rp.51.001,7 juta atau 119,4 % dari RKAP tahun 2016, dan 136,2 % dari realisasi tahun 2015. a) Pariwisata Realisasi pendapatan Jasa Pariwisata tahun 2016 sebesar Rp14.303,03 juta atau 90,5% terhadap RKAP 2016. Belum tercapainya target pendapatan ini karena semakin bertambahnya kompetitor dengan fasilitas wisata yang lebih modern dan variatif di sekitar lokasi wisata Perum Jasa Tirta I. b) Jasa Konstruksi Kenaikan pendapatan tahun 2016 yang cukup signifikan antara lain disebabkan oleh tingginya pendapatan Jasa Konstruksi dan Peralatan yang tercapai sebesarRp 17.834,67 juta atau 163,3% dari RKAP 2016 karena adanya pekerjaan baru yaitu pengerukan kolam dermaga PT Pertamina area 60 RU IV Kali Donan Cilacap, serta masih ada pekerjaan lanjutan dari pengerukan PLTU Cilacap (PT. D & C Engineering) dan pekerjaan pancang cabut Proyek Manhole Kab. Kendal Jawa Tengah (PT. Kadi International). c) Laboratorium Lingkungan Pendapatan Laboratorium Lingkungan sebesar Rp 6.909,20 juta atau 137,6% terhadap RKAP 2016 dan 126,6% terhadap tahun 2015.
204
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Seluna and Serayu Bogowonto, mainly PT Pertamina Refinery Unit IV that has already been specified commencing from January 2016, in connection with the approval to the Water Service Agreement and Retribution Collection for E&P (Exploitation and Maintenance), so that it can be admitted as revenue. 2) Revenue From Non-Water Resources Undertaking Realization of Revenue from Non-Water Resources Undertaking in the year 2016 is at the amount of Rp 51,001.7 million or equal to 119.4% of the CWBP 2016. and 136.2% of the Realization in 2015. a) Tourism Realization of Income from Tourism Servicein 2016 is at the amount of Rp 14,303.03 million or equal to 90.5% of the CWBP 2016. This unachieved target of income occurs due to more and more increase of competitors with more modern and more various tourism objects around the tourism sites of Perum Jasa Tirta I. b) Construction Service The sufficiently significant increase of income in 2016 among others is caused by high revenue from the Construction & Equipment Service reaching the amount of Rp17,834.67 million or equal to 163.3% of the CWBP 2016 due to the presence of a new job, namely Dredging the Pier Basin of PT Pertamina Area 60 RU IV Kali Donan, Cilacap and also the continuation work of Dredging for PLTU (Steam Electric Power Plant) (PT D&C Engineering), Cilacap and the Piling & Extracting Works for Manhole Project in Regency of Kendal, Central Java (PT Kadi International). c) Environment LaboratoryIncome from the Environment Laboratory is at the amount of Rp 6,909.20 million or equal to 137.6% of the CWBP in 2016 and 126.6% of the realization in the year 2015.
d) Air Minum Dalam Kemasan Pendapatan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sebesar Rp4.085,50 juta atau 115,4% terhadap RKAP Tahun 2016 karena kapasitas produksi dari mesin yang dimiliki saat ini sudah dapat memenuhi permintaan pasar. e) Pelayanan Air Minum Unit Usaha Pelayanan Air Minum pendapatannya masih di bawah target RKAP 2016 yaitu sebesar Rp 2.260 juta atau 50,8% dan tercapai 82,7% terhadap tahun 2015. f) Pemanfaatan Lahan Pendapatan pemanfaatan lahan sebesar Rp4.986,17 juta atau 197,1% dari RKAP 2016 sehubungan dengan adanya pendapatan bagi hasil Retribusi Izin Pemakaian Tanah di wilayah kerja PJT I dengan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jawa Timur g) Jasa Konsultasi Pendidikan dan Latihan Pendapatan Jasa Konsultansi Pendidikan dan Latihan sebesar Rp 623,39 juta atau 141,7% terhadap RKAP2016 TARIF BIAYA JASA PENGELOLAAN SDA (BJPSDA) Salah satu sumber pembiayaan pelaksanaan kegiatan O&P prasarana pengairan yang dikelola PJT I berasal dari BJPSDA yang dipungut dari pemanfaat. Tarif BJPSDA ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) setelah dibahas oleh Tim Tarif (tim antar Kementerian yang keanggotaannya meliputi unsur dari Kementerian PU-PR, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Keuangan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk PLTA), Penentuan tarif BJPSDA juga telah
d) Drinking Water in Packages The Drinking Water Packages (AMDK) revenue is at the amount of Rp 4,085.5t0 million or equal to 115.4% of the CWBP 2016, because the production capacity of the machine which is now in possession has already been able to meet the market demand. e) Drinking Water Service The revenue from Business Unit of Drinking Water Service is still below the target of CWBP 2016, namely Rp 2,260 million or equal to 50.8% and 82.7% of the achievement in 2015. f) Land Conservation The revenue from Land Conservation is at the amount of Rp 4,986.17 million or equal to 197.1% of the CWBP 2016 due to the regulation of income sharing from Retribution of Land Use Permit at the Work Area of PJT-I with the Autonomous Agency for the Irrigation Public Work of East Java Province. g) Education and Training Consulting Service The revenue from Education and Training Consulting Service is at the amount of Rp 6234.39 million or equal to 14.7% of the CWBP 2016. DESCRIPTION OF THE WATER RESOURCES MANAGEMENT FEE RATE (BJPSDA) One source of financing for the Company’s operational activities and maintenance of water infrastructure is BJPSDA collected from beneficiaries. BJPSDA rates were determined by the Minister of Public Works and Public Housing (PU-PR) after being discussed by Rate Team (inter-ministry team composed of the Ministry of Public WorksPR, SOE Ministry, Ministry of Finance, and the Ministry of Energy and Mineral
205
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
melalui pembahasan dengan stakeholder melalui forum konsultasi publik. Penetapan Tarif BJPSDA untuk Pembangkitan Energi Listrik Tahun 2016: • Tarif BJPSDA untuk Pembangkitan Energi Listrik pada WSKali Brantas dan WS Bengawan Solo Tahun 2016 Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor: 439/KPTS/M/2015 tanggal 31 Agustus 2015 tentang Penetapan Tarif BJPSDA Untuk Penggunaan SDA Bagi PLTA Di Wilayah Kerja PJT I Pada WS Brantas dan WS Bengawan Solo,berlaku sejak tanggal 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2017. • Tarif BJPSDA untuk Pembangkitan Energi Listrik pada WS Jratunselunadan WS Serayu Bogowonto Tahun 2016 Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor: 684/KPTS/M/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Penetapan Tarif BJPSDA untuk Penggunaan SDA Bagi PLTA Provinsi Jawa Tengah Di Wilayah Kerja PJT I Pada WS Serayu Bogowonto dan WS Jratunseluna, yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2016. •
Tarif BJPSDA untuk Pembangkitan Energi Listrik pada WS Toba Asahan Tahun 2016 Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor: 39/KPTS/M/2015 tanggal 28 Januari 2015 tentang Penetapan Tarif BJPSDA Untuk Penggunaan SDA Bagi PLTA Di Wilayah Kerja PJT I Pada WS Toba Asahan di Provinsi Sumatera Utara, yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2015, Tarif Listrik pada WS Toba Asahan sebesar Rp27,00/kWh, dikenakan kepada PLTA Asahan I, PLTA Sigura-gura, dan PLTA Tangga.
206
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Resources for PLTA or Water-Generated Electricity Company). Decision of BJPSDA Rates for Electrical Energy Generation 2016 is as follows: •
•
•
BJPSDA Rates for Electrical Energy Generation in 2016 Brantas River Basin and Bengawan Solo River Basin Based on the Ministry of Public Works Number: 439 / KPTS / M / 2015 dated August 31, 2015 concerning Stipulation of BJPSDA Rate For Water Resources Use For Hydro Power Plant In PJT I Work Area On Brantas River Basin and Bengawan Solo River Basin, effective since January 1, 2015 until December 31, 2017. BJPSDA Rates for Power Generation in Jratunseluna River Basin and Serayu Bogowonto River Basin Based on the Minister of Public WorksPR Number: 684 / KPTS / M / 2015 dated December 29, 2015 was issued on stipulation of BJPSDA tariffs for Water Resources Use For Hydroelectric in Central Java province in the PJT I Work Area On Serayu Bogowonto River Basin and Jratunseluna River Basin, effective since since 1 January 2016. BJPSDA Rates for Power Generation in Toba Asahan River Basin 2016 Based on the Ministry of Public Works No. 39 / KPTS / M / 2015 dated January 28, 2015 concerning Stipulation of BJPSDA For Water Resources Use For Hydro Power Plant In PJT I Work Area On Toba Asahan River Basin in North Sumatra province, effective since January 1, 2015, Electricity Rates on Toba Asahan River Basin of Rp27.00 / kWh, subject to the Asahan Hydro Power Plant I, Sigura-Gura Hydro Power Plant, and Tangga Hydro Power Plant,
Penetapan Tarif BJPSDA Air Baku untuk PDAM dan Industri Tahun 2016:
Determinations of BJPSDA Rates for Bulk Water to Local Water Company and Industry for 2016 are as follows:
•
Tarif BJPSDA Air Baku untuk PDAM dan Industri pada Wilayah Kerja PJT I di Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor:209/KPTS/M/2014 tanggal 16 April 2014 tentang Penetapan Tarif BJPSDAuntuk PDAM dan Industri di Wilayah Kerja PJT I Provinsi Jawa Timur Tahun 2014, berlaku mulai 1 Januari 2014.
•
•
Tarif BJPSDA untuk PDAM dan Industri pada Wilayah Kerja PJT I di Provinsi Jawa Tengah pada WS Bengawan Solo Tahun 2016 Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor:38/KPTS/M/2015 tanggal 28Januari 2015 tentang Penetapan Tarif BJPSDA untuk Penggunaan SDA Bagi PDAM dan Industri di Wilayah Kerja PJT I WS Bengawan Solo di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, berlaku mulai 1 Januari 2015.
•
•
Tarif BJPSDA untuk PDAM dan Industri pada Wilayah Kerja PJT I di Provinsi Jawa Tengah pada WS Serayu Bogowonto dan Jratunseluna Tahun 2016 Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor:519/KPTS/M/2014 tanggal 10 September 2014 tentang Penetapan Tarif BJPSDA untuk Penggunaan SDA bagi PDAM dan Industri di Wilayah Kerja PJT I WS Serayu Bogowonto dan Jratunseluna Provinsi Jawa Tengah, berlaku sejak tanggal 1 Juni 2014.
•
BJPSDA Rates for Bulk Water to Local Water Company and Industry in the PJT I Work Area in East Java province in 2016 Based on the Ministry of Public Works Number: 209 / KPTS / M / 2014 dated 16 April 2014 concerning Stipulation of BJPSDA Rates for Bulk Water to Local Water Company and Industry in the PJT I Work Area in East Java province Year 2014, effective from January 1, 2014 BJPSDA Rates for Local Water Company and Industry in the PJT I Work Area in Central Java province on River Basin Bengawan Solo 2016 Based on the Ministry of Public Works Number: 38 / KPTS / M / 2015 dated January 28, 2015 concerning Stipulation of BJPSDA for Use of Water Resources For Local Water Company and Industry in the PJT I Work Area Bengawan Solo River Basin in Central Java province in 2015, effective from January 1, 2015. BJPSDA Rate for Local Water Company and Industry in the PJT I Work Area in Central Java province on Serayu Bogowonto River Basin and Jratunseluna River Basin 2016 based on the Ministry of Public Works Number: 519 / KPTS / M / 2014 dated 10 September 2014 concerning BJPSDA Rates of for use of water resources for the Local Water Company and Industry in the PJT I Work Region Serayu Bogowonto River Basin and Jratunseluna Central Java province, effective from June 1, 2014.
207
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Tarif Biaya Jasa Pengelolan Sumber Daya Air (BJPSDA) Tahun 2016 sebagai berikut : Rate of Water Resources Management Fee (BJPSDA) Year 2016 as follow:
208
209
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
FINANCIAL PERFORMANCE
ASET
ASSETS
Tinjauan kinerja keuangan yang disajikan berpedoman pada Laporan keuangan perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (HEST) dan telah mendapat opini ”Wajar Tanpa Pengecualian”. Berikut ini adalah pembahasan mengenai kinerja keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember2016. Angkaangka yang berpadanan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 disajikan untuk tujuan analisa dan atau perbandingan.
The presented financial performance review is basedon company’s financial Statement that ended on December 31st 2016 and December 31st 2015. It has beenaudited by Public Accountant Firm Hendrawinata Eddy Siddharta &Tanzil (HEST). The Public Accountant Firm gave the opinion”Unqualified” on the financial statements. The following is a discussion of the Company’s financial performance for the year ended December 31, 2016. Thecorresponding figures for the year ended December 31, 2015are presented forthe purpose of analysis or comparison.
Pada periode 31 Desember 2016, aset lancar Perusahaan tercatat sebesar Rp 411.090 juta atau mengalami peningkatan 46,6% dibanding 2015 yang sebesar Rp 280.447 juta.
In the period of December 31, 2016, the Company’s current assets was amounted to Rp 411,090 million or increased by 46.6% compared with the 2015 amounted to IDR 280,447 million.
Aset Lancar (dalam juta rupiah) Current Asset (in million of IDR)
“ Pelaksanaan Flusing (Penggelontoran Sedimen) Waduk Wlingi “
210
211
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Komposisi aset lancar adalah sebagai berikut :
The composition of current assets is as follows:
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri atas kas, bank, dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang dari tanggal perolehannya, serta yang tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya. Posisi kas dan setara kas Perusahaan pada 2016 terdiri : atas kas sebesar Rp 191 juta; bank Rp 31.838 juta; dan deposito berjangka Rp 192.551 juta. Total saldo kas dan setara kas pada 2016 adalah sebesar Rp224.581 juta, atau mengalami peningkatan 11,9% dibanding 2015 yang sebesar Rp 200.745 juta. Pada pos bank, Perusahaan mempunyai rekening giro dan tabungan pada bankbank sebagai berikut:
Cash and Cash Equivalent Cash and cash equivalents consist of cash, bank, short-term investments that are mature in 3 months, not pledged and not restrictedly used. Cash and cash equiavalents in 2016 consist of cash IDR 191million, bank IDR 31.838 million and time deposit IDR 192.551 million. Balance of cash and cash equivalent in 2016 was IDR 224.581 million, or increase 11,9% compared to 2015 which was IDR 200.745 million. In bank, the company has saving and clearing accounts on below banks:
B N I Rp 11.897,5juta /million BPD Jatim Rp 6.353,8juta /million B R I Rp 6.797,5 juta /million Bank Mandiri Rp 4.956,2 juta /million BTN Rp 1.833,4 juta /million Jumlah saldo Bank tersebut sesuai dengan hasil rekonsiliasi masing-masing rekening koran Bank yang bersangkutan.
The total balance is matched with reconciliation result of current account of each bank.
Adapun untuk deposito berjangka yang dimiliki Perusahaan pada 2016 berada di bank-bank sebagai berikut:
Meanwhile for the Company time deposit in 2016 were placed on listed banks :
Bank BRI Rp Bank BTN Rp Bank BNI Rp Bank Jatim Rp Bank Jatim Syariah Rp BTN Syariah Rp Bank Muamalat Rp Bank Mandiri Rp
212
80.000juta /million 22.000juta /million 39.551juta /million 16.000juta /million 15.000juta /million 12.000juta /million 0 8.000 juta /million
Piutang Usaha
Per 31 Desember 2016 sebesar Rp 46.702 juta atau 133% terhadap piutang usaha tahun 2015 sebesar Rp 35.081 juta. Jumlah tersebut merupakan saldo piutang jasa air dan jasa non air per tanggal 31 Desember 2016. 1)
Piutang Jasa Air terdiri dari
• Piutang Listrik per 31 Desember 2016 sebesar Rp 30.390 juta terdiri dari: -
-
Piutang PT Indonesia Power sebesar Rp25.234.270.712,- yang merupakan tagihan penggunaan air bulan Januari sampai dengan September 2015 sebesar Rp11.816,7 juta dan tagihan penggunaan air bulan Februari sampai dengan November 2016 sebesar Rp 13.417 juta Piutang PT Bajradaya Sentranusa sebesar Rp 5.156 juta yang merupakan tagihan penggunaan air bulan September dan Oktober 2016.
• Piutang PDAM per 31 Desember 2016 sebesar Rp 4.772 juta merupakan tagihan kepada PDAM atas penggunaan air untuk bahan baku produksi air minum, terdiri dari piutang PDAM di Wilayah Brantas dan PDAM di Wilayah Bengawan Solo. • Piutang Industri per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 6.036,5 juta terdiri dari piutang industri di Wilayah Brantas sebesar Rp 2.471,9 juta piutang industri di Wilayah Bengawan Solo sebesar Rp 582 juta dan piutang industri di Wilayah Jratun-Serayu sebesar Rp 2.982 juta
Accounts Receivable
As of December 31, 2016 Accounts Receivable was amounted to Rp 46,702 million or 133% of the accounts receivables of 2015 at Rp 35,081 million. The amount represents the balance of receivables from water and non-water services as of December 31, 2016. 1) The Receivables of Water Services consists of • Electricity Receivables as of December 31, 2016 amounted to Rp 30,390 million consist of: -
PT Indonesia Power’s receivables amounted to Rp25,234,270,712, which represents the water bill of January to September 2015 amounted to Rp11,816.7 million and water bill of February to November 2016 amounted to Rp 13,417 million
-
Receivables of PT Bajradaya Sentranusa amounted to Rp 5,156 million which represents the water bill in September and October 2016. • Receivable of PDAM as of December 31, 2016 at Rp 4,772 million is a bill to PDAM for water use for raw material of drinking water production, consisting of PDAM receivables in Brantas River Basin and PDAM in Bengawan Solo Basin. • Industry Receivables as of December 31, 2016 amounted to Rp. 6,036.5 million consist of industry receivables in Brantas Basin at Rp 2,471.9 million, industry receivables in Solo Basin at Rp 582 million, and industry receivables in Jratun-Serayu Area amounted to Rp 2,982 million
213
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
2) Piutang Jasa Non Air antara lain terdiri dari: - Piutang Jasa Konstruksi sebesar Rp 1.730 juta - Piutang Sewa Kios/wisma/lain sebesar Rp 1.611 juta -
Piutang AMDK sebesar Rp1.367 juta
-
Piutang Sewa Peralatan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 424 juta terdiri dari piutang PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar Rp 188 juta, PT Karya Mulia Mandiri sebesar Rp 172 juta, dan piutang lainnya (di bawah Rp 100 juta) sebesar Rp 63,9 juta
- - -
Piutang Jasa Konsultasi sebesar Rp 200 juta Piutang Laboratorium sebesar Rp 118 juta
Kualitas
Air
Piutang Jasa Non Air Lainnyasebesar Rp 50,6 juta
Penyisihan Kerugian
P i u t a n g U s a h a s e b e s a r Rp 26.277 juta,jumlah tersebut merupakan saldo cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha yang dibentuk per 31 Desember 2016 dan per 31 Desember 2015 dengan menerapkan PSAK 50 & 55 yang dibentuk dengan menggunakan metode migrasi. Penambahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) piutang usaha tahun 2016 sebesar Rp23.510 juta merupakan pembentukan CKPN tahun berjalan.
214
2) Non-Water Services Receivables consist of: Service Receivables - Construction amounted to Rp 1,730 million - Kiosk / Homestay / Other Rent receivables amounted to Rp 1,611 million -
AMDK Receivables Rp1.367 million
amounted
-
Equipment Rent Receivables as of December 31, 2016 amounted to Rp 424 million consist of receivables of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk at Rp 188 million, PT Karya Mulia Mandiri at Rp 172 million and other receivables (under Rp 100 million) of Rp 63, 9 millio
-
Consulting Services Receivables amounted to Rp 200 million
-
Water Quality Laboratory Receivables amounted to Rp 118 million
-
Other Non-Water Services Receivables Rp 50.6 million
Allowance for Impairment Loss
to
Accounts Receivable amounted to Rp26,277 million where this amount represents the balance of Allowance for Impairment of Receivables, which was formed as of December 31, 2016 and as of December 31, 2015 by applying PSAK 50 & 55 established using the migration method. The addition of Allowance for Impairment Loss (CKPN) of 2016 amounted to Rp 23,510 million represents the formation of the CKPN of the current year.
Piutang Lain-lain
Other Receivables
Uang Muka Kerja
Cash Advance (UMK)
Saldo piutang lain-lain per 31 Desember 2016 sebesar Rp 625 juta adalah saldo pinjaman dana Perusahaan bagi pegawai untuk pengadaan tanah kavling melalui KPRI Bhakti Adiguna, sesuai dengan Surat Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I No. S-01/DW/I/2012 tanggal 18 Januari 2012 tentang pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Perum Jasa Tirta I Tahun 2012. Dalam RKAP tersebut Dewan Pengawas menyetujui pinjaman dana kepada karyawan untuk pengadaan tanah kavling sebesar Rp3.000.000.000,- (tiga miliar rupiah) dengan jangka waktu 4 tahun dan suku bunga flat 5% per tahun, dan pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pinjaman dana tersebut telah direalisasikan sesuai Surat KPRI Bhakti Adiguna Nomor KP.110/UM/KPRI-BA/XII/2012 tanggal 18 Desember 2012.
Per 31 Desember 2016 sebesar Rp 3.478 juta. Jumlah tersebut merupakan uang muka kerja untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan yang sampai dengan akhir periode masih dalam proses pertanggungjawaban. Saldo per 31 Desember 2016 terdiri dari UMK Sekretaris Perusahaan sebesar Rp1.166 juta UMK Divisi sebesar Rp 1.260 juta dan UMK dari Biro SDM dan Umum dan lain-lain sebesar Rp 1.052 juta.
The balance of other receivables as of December 31, 2016 amounted to Rp 625 million is the balance of the Company’s loan funds for employees for land procurement through KPRI Bhakti Adiguna, in accordance with the Letter of Supervisory Board of Perum Jasa Tirta I. S-01 / DW / I / 2012 dated January 18, 2012 on the ratification of Work Plan and Budget (RKAP) Perum Jasa Tirta I Year 2012. In the CBWP, the Supervisory Board approved the loan to employees for the land procurement amounted to Rp3,000,000,000, - (three billion rupiahs) with a term of 4 years and a flat rate of 5% per annum, and the execution is carried out in accordance with the provisions of the legislation. The loan has been realized based upon the Letter of KPRI Bhakti Adiguna Number KP.110 / UM / KPRI-BA / XII / 2012 dated December 18, 2012.
As of December 31, 2016 the Cash Advance was amounted to Rp 3,478 million. The amount is an advance to finance the Company’s operational activities until the end of the period that is still in the accountability process. The balance per December 31, 2016 consists of Corporate Secretary UMK amounted to Rp1,166 million, Division UMK at Rp 1,260 million and UMK from Human Resources and General Affairs Bureau, and others amounted to Rp 1,052 million.
215
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Beban Dibayar Dimuka
Saldo Beban Dibayar Dimuka per 31 Desember 2016 sebesar Rp 1.684 juta terdiri dari pembayaran premi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang merupakanasuransijiwa (asuransi purnajabatan) untuk Dewan Pengawas & Direksi, PT. Jasa Raharja yang merupakan asuransi untuk kendaraan dinas, dan uang muka lain-lain yang meliputi uang muka bank garansi pekerjaan operasional dan pemeliharaan kontraktual. Pendapatan Yang Akan Diterima Pendapatan yang akan diterima sebesar Rp 159.325,7 juta. Jumlah tersebut merupakan pendapatan Perusahaan yang akan diterima (PYAD) per 31 Desember 2016 yang penagihannya akan dilakukan pada bulan berikutnya.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Prepaid Expenses
Prepaid Expense Balance as of December 31, 2016 amounted to Rp 1,684 million consists of premium payment to PT Asuransi Jiwasraya (Persero) which is a life insurance (Post-employment insurance) for Supervisory Board & Board of Directors, PT. Jasa Raharja which is an insurance for official vehicles, and other advances that include bank advances of operational and contractual maintenance work guarantee.
Aset Tidak Lancar (dalam juta rupiah) Non Current Assets (in million rupiah)
Accrued Revenue Accrued Revenue amounted to Rp 159,325.7 million. The amount represents the Company’s Accrued Revenue as of December 31, 2016, which will be collected in the following month.
Persediaan Saldo persediaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 970 juta terdiri dari: Bahan bakar/pelumas Rp 282.970 juta Bahan/materialbanjiran Rp 249.769 juta Karcis Rp 224.465,7 juta Perlengkapan AMDK Rp 131.745 juta Peta Selorejo Rp 33.775 juta Barang Jadi AMDK Rp 16.144,6 juta SPAM Rp 35.438,8 juta Penurunan nilai Rp (4,1 juta) Persediaan Inventory The inventory balance as of December 31, 2016 amounted to Rp 970 million consists of: Fuel / lubricant Rp 282,970 million Material / flooded material Rp 249,769 million Tickets Rp 224,465.7 million AMDK supplies Rp 131,745 million Selorejo Map Rp 33.775 million AMDK Finished goods Rp 16,144,6 million SPAM Rp 35,438.8 million Impairment Rp (4.1 million) Inventory 216
Aset Tidak Lancar sebesar Rp. 214.254 juta atau naik 15,6% terhadap tahun 2015 sebesar Rp 185.413 juta Non-Current Assets amounted to Rp. 214,254 million, increased by 15.6% compared with the year 2015 at Rp 185,413 million
217
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Komponen Aset Tidak Lancar terdiri dari :
The components of Non-Current Assets consist of:
Penyertaan Tahun 2016 telah dilakukan perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 100% atas PT BUMN HL I sebesar Rp 7.560 juta,-. Pembentukan CKPN 100% atas PT BUMN HL I tersebut didasari oleh berbagai pertimbangan, antara lain penyertaan pada PT BUMN HL I diperkiran tidak memiliki nilai tambah dan tidak menguntungkan bagi Perusahaan yang disertai dengan bukti yang obyektif berupa kerugian PT BUMN HL I yang cukup besar dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Penurunan nilai tersebut telah dibukukan pada akhir tahun 2016.
Participation In 2016, the Allowance for Impairment Loss (CKPN) 100% of PT BUMN HL I was calculated at Rp 7,560 million,-. The formation of the CKPN 100% for PT BUMN HL I was based on some considerations, in which the participation of PT BUMN HL I did not produce added value and was unprofitable for the Company accompanied by objective evidence in the form of loss of PT BUMN HL I that is large enough in implementing its operations. This impairment has been booked at the end of 2016.
Aset Tetap
Fixed Assets
Aset Tetap sebesar Rp184.714,6 juta, jumlah tersebut merupakan nilai buku aset tetap per 31 Desember 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp 34.350 juta 22.84% dari nilai awal tahun. Aset Pengampunan Pajak merupakan aset yang diakui berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak Nomor KET-1291/PP/ WPJ.19/2016 yang terdiri dari aset gedung pertemuan Graha Tirta sebesar Rp3.388 juta dan aset gudang Gadang sebesar Rp 797,895 juta dengan nilai uang tebusan sebesar Rp 125,57 juta.Aset Pengampunan Pajak disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan sebagai Aset Tetap. Nilai penyusutan aset pengampunan pajak tahun 2016 sebesar Rp41,53 juta. Aset Tak Berwujud
Fixed Assets amounted to Rp184,714.6 million represents the book value of fixed assets as of December 31, 2016, increased by Rp 34,350 million or 22.84% from the beginning of the year. The Tax Amnesty Asset is an asset which is recognized based on Tax Amnesty Letter Number KET-1291 / PP / WPJ.19 / 2016 consisting of assets of Graha Tirta’s meeting building amounted to Rp3,388 million and warehouse assets of Gadang amounted to Rp 797,895 million with a redeem value amounted to Rp 125,57 million. Tax Amnesty Asset is presented in the Statements of Financial Position as Fixed Assets. The depreciation value of Tax Amnesty Asset in 2016 was amounted to Rp41, 53 million. Intangible Assets
Aset Tak Berwujud Perusahaan pada 2016 adalah sebesar Rp 716.362 juta, atau mengalami penurunan 22% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 918,95 juta. Penurunan dikarenakan berkurangnya pengadaan (investasi) baru berupa
The Company’s intangible assets in 2016 was amounted to Rp 716,362 million, decreased by 22% compared with the previous year of Rp 918.95 million. The decrease is due to the decreased new investment (procurement) in the form of software and information
218
perangkat lunak dan aplikasi teknologi informasi yang menunjang operasional Perusahaan namun beban amortisasi bertambah. Properti Investasi Merupakan nilai buku per 31 Desember 2016 sebesar Rp 65 juta atas tanah dan bangunan yang digolongkan sebagai properti investasi karena Perusahaan membeli tanah beserta dengan bangunan tersebut dengan maksud untuk disewakan sebesar Rp 971, 64 juta pada tahun 2016. Properti investasi bangunan telah mengalami penyusutan masing-masing sebesar Rp 906,51 juta di tahun 2016. Aset Pajak Tangguhan Jumlah Aset Pajak Tangguhan pada 2016 adalah sebesarRp21.198 juta, mengalami kenaikan 67%dibanding tahun 2015 yang sebesar Rp12.670,5 juta. Akun aset pajak tangguhan merupakan pos penampungan perbedaan pengakuan beban pajak antara akuntansi dengan perhitungan fiskal sesuai dengan PSAK No. 46. Perbedaan tersebut merupakan perbedaan temporer penghitungan besarnya prosentase penyusutan aset tetap berdasarkan metode garis lurus (straight line method) yang prosentasenya tidak sama dengan penyusutan yang digunakan dalam perpajakan (metode saldo menurun), bebanpenyisihan kerugian piutang usaha, beban tantiem, beban penurunan nilai asset tetap, dan pencadangan liabilitas imbalan pascakerja (IPK)
technology applications that support the Company’s operations but the amortization expense increased.
Aset Tidak Digunakan
Unused Assets
Jumlah Aset Tidak Digunakan dalam operasionalperusahaan per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 483,- karena kondisinya yang rusak berat sehingga tidak dapat digunakan lagi.
Total Assets not used in the operations of the Company as of December 31, 2016 was Rp 483, - because they were heavily damaged so that they cannot be used anymore.
Investment Property The Investment Property is book value as of December 31, 2016 amounted to Rp 65 million of land and buildings classified as investment property because the Company purchased the land along with the building for the purpose of leasing amounted to Rp 971, 64 million in 2016. Property of buildings investment had depreciated respectively at Rp 906.51 million in 2016. Defered Tax Assets The amount of Deferred Tax Asset in 2016 wasRp21.198million, has increased 67% comparedto 2015 that was Rp 12.670,5 million. Deferred TaxAsset account was post for circulation of tax chargesbetween fiscal and accounting according to PSAK no.46. That was temporary different calculation on theamount of depreciation asset precentage based onstraight line method in which has different precentagewith tax depreciation, depreciation expenses ofaccount receivables, tantiem expenses, fixed assetvalue expenses, and obligatory reverse of post retirementobligation.
219
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Aset Lain-Lain
Other Assets
Jumlah Aset Tidak Digunakan dalam operasionalperusahaan per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 483,- karena kondisinya yang rusak berat sehingga tidak dapat digunakan lagi.
The other assets as of December 31, 2016 was amounted to Rp 7.559.5 million, decreased by 45% or Rp. 6,244.5 million compared with the 2015 at Rp 13,803.6 million.
Total Aset (dalam juta rupiah) Total Assets (in million rupiah)
Jumlah aset Perusahaan pada 2016 adalah sebesar Rp 625.344 juta, mengalami peningkatan 134,2% dibanding aset pada 2015. Kenaikan tersebut didorong oleh peningkatannilai Aset Lancar dan Aset Tetap.
220
Total assets of the Company in 2016 were amounted to Rp 625,344 million, increased by 134.2% compared with assets in 2015. The increase was driven by an increase in the value of Current Assets and Fixed Assets.
221
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
222
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Jangka Pendek
Short Term Liabilities
Saldo liabilitas jangka pendek, naik sebesar juta dari jumlah liabilitas jangka pendek per 31 Desember 2015. Liabilitas Jangka Pendek Perusahaan per 31 Desember 2016 adalahsebesar Rp 100.428 juta atau mengalami kenaikan 110,96% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp 47.605 juta. Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan jumlah Liabilitas Usaha dan pajak.
The Company’s Short-Term Liability in 2015 wasIDR100.428 millions, it was increased 110,96% fromIDR 47.605 millions in 2015. The increase was mainly leveragedby the growth of Account Payable and Tax Liabilities.
223
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
LiabilitasJangka Panjang
Long-Term Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang Perusahaan pada 2016 adalah sebesar Rp 18.732,6 juta, atau menurun18,2% dibanding 2015 yang sebesar Rp 22.897,13 juta. Jumlah tersebut merupakan Liabilitas Imbalan Pascakerja hasil perhitungan aktuaris untuk Karyawan dan Calon Karyawan berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perusahaan dengan Organisasi Pegawai, dan PSAK Nomor 24 (Revisi 2013) tentang Imbalan Kerja. Perhitungan aktuaria per 31 Desember 2016 menggunakan jasa PT Padma Radya Aktuaria sesuai dengan laporan Nomor:154/I/17/PRARM tanggal 20 Januari 2017 dan tahun 2015 menggunakan jasa PT Quattro Asia Consulting sesuai laporan Nomor: 0350/LAQAC/XII/2015 tanggal 31 Desember 2015.
The Company’s Long-Term Liability in 2015 was IDR 18.732,6 millions, it was decreased 18,2% from IDR 22.897,13 millions in 2015. The amount is an actuarial Post Retirement Benefit Liability for Employees and Employee Candidates based on Regulation No. 13 year 2003 about Employment and Employment Agreement(Perjanjian Kerja Bersama PKB) between the Companyand Employees Organization, and PSAK Number 24 (Revised in 2013) about Employment Benefits. The calculation of actuary in 2016was conducted using PT Padma Radya Aktuaria service based on report Number : 154/I/17/PRA-RM dated 20th of January 2017and 2015was conducted using PT Quattro Asia Consulting based on reportNumber: 0350/LA-QAC/ XII/2015 dated 31st of December 2015.
224
EKUITAS EQUITY
225
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Jumlah ekuitas per 31 Desember 2016 sebesar Rp506.183,55 Juta 128.03% dari jumlah ekuitas per 31 Desember 2015 sebesar Rp 395.358,18 juta yang antara lain dikarenakan adanya kenaikan cadangan tujuan dari alokasi laba tahun buku 2015 dan kenaikan laba tahun berjalan.
Total equity as of December 31, 2016 amounting to Rp506,183.55 million 128.03% of total equity as of December 31, 2015 amounting to Rp 395,358.18 million which, among others, is due to an increase in the reserve purpose of the 2015 book profit allocation and the increase in current year’s profit.
Ekuitas perusahaan per 31 Desember 2016 dan 2015 terdiri dari :
Corporate equity as of December 31, 2016 and 2015 consists of:
1)
1)
Penyertaan Modal Negara
Penyertaan Modal Negara sebesar Rp 31.701,25 juta berdasarkan SuratKeputusan MenteriKeuangan Nomor: 80/KMK.015/1993 tanggal 22 Januari 1993 dan Nomor: 0359/KM.3-42/SKOP/0391 tahun 1991, penambahan Penyertaan Modal Negara di WS Bengawan Solo sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 45 tahun 2002 tanggal 27 Agustus 2002 tentangPenambahan Penyertaan Modal NegaraRepublik Indonesia ke dalam Modal Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2012 tanggal 6 Januari 2012 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I. 2) Tambahan Modal disetor Jumlah Tambahan Modal disetor per 31 Desember 2016 sebesar Rp 4.185,89 juta merupakan konsekuensi penerapan PSAK 70 yang mengatur nilai aset pengampunan pajak masuk ke dalam tambahan modal disetor. Nilai Aset Pengampunan Pajak yang diakui berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak Nomor KET-1291/PP/ WPJ.19/2016 yang terdiri dari aset gedung pertemuan Graha Tirta sebesar Rp3.388 juta dan aset gudang Gadang sebesar Rp 797, 89 juta
226
Government Capital
State Capital Participation in the Company reached Rp31,701.25 million. That is the amount represented the State Capital Participation by the Minister of Finance number 80 / KMK.015 / 1993 dated January 22, 1993 and 0359 numbers / KM.3-42 / shovel / 0391 in 1991, the Indonesian Government Regulation number 45 of 2002 on 27 August 2002 on the addition of Investment of the Republic of Indonesia in Capital Public Company (Perum) Jasa Tirta I, as well as the Indonesian Government Regulation No. 6 of 2012 dated January 6, 2012 regarding the Increase Investment of the Republic of Indonesia in Capital Public Company (Perum) Jasa Tirta I. 2)
Additional Paid-in Capital
Total Additional Paid-in Capital per December 31, 2016 amounted to Rp 4,185.89 million is a consequence of the implementation of PSAK 70 which states that the tax amnesty assets are considered as the additional paid-in capital. The value of the Tax Amnesty Assets recognized under the Tax Amnesty Letter Number KET-1291 / PP / WPJ.19 / 2016 consisting of assets of the Graha Tirta’s meeting hall is amounted to Rp3,388 million and the warehouse assets of Gadang is amounted to Rp 797, 89 million
3)
Cadangan Umum
3)
General Reserves
Cadangan Umum sebesarRp 39.993,33 jutamerupakan akumulasi pembagian laba tahun-tahun sebelumnya sesuai dengan penetapan dari Kementerian BUMN. Saldo Cadangan umum Per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 8.311,38 jutamerupakan kompensasi atas laba, dampak dari penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja yang berlaku efektif per 1 Januari 2015. 4) Cadangan Tujuan
General Reserves of Rp 39,993.33 million represent an accumulation of profit distribution in previous years in accordance with the decision of the Ministry of SOEs. General Reserves Balance As of December 31, 2016 amounted to Rp. 8,311.38 million is compensation for profit as a result of the implementation of PSAK 24 (Revised 2013) concerning Employee Benefit which is effective since January 1, 2015. 4) Appropriated Reserve
Cadangan Tujuan Perusahaan 2016 sebesar Rp 308.498 juta, meningkat 23% dibanding tahun 2015 yang sebesar Rp 251.778,22 juta. Penambahan Cadangan Tujuan Tahun 2016 dari alokasi laba sebesar Rp56.719.878.916,- atau 75% dari alokasi laba tahun buku 2015 sesuai Surat Menteri BUMN Nomor: S-340/MBU/6/2016 tanggal 9 Juni 2016.
The Company’s 2016 Appropriated reserve was amounted to Rp 308,498 million, increased by 23% compared with the year of 2015 at Rp 251,778.22 million. Addition of appropriated reserve 2016 from the profit allocation is amounted to Rp56,719,878,916, - or 75% of the profit allocation of 2015 book year with respect to the Decision of the Minister of SOE No. S-340 / MBU / 6/2016 dated June 9, 2016. Benefit (loss) of the Defined Rewards Program After Deferred Tax The balance of gain (loss) on the Defined Benefit Program after Deferred Tax amounting to Rp 1,125,733 million increased from 2015 amounting to minus Rp 3,740.5 million represents the net of repatriation of the net defined benefit obligation, consisting of:
5) Keuntungan (kerugian) pengukuran kembali Program Imbalan Pasti Setelah Pajak Tangguhan Saldo Keuntungan (kerugian) pengukuran kembali Program Imbalan Pasti Setelah Pajak Tangguhan sebesar Rp 1.125,733 juta meningkat dari tahun 2015 yang sebesar minus Rp 3.740,5 juta merupakan nilai pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti netto, terdiri atas: - Keuntungan atau kerugian aktuarial - Imbal hasil atas aset program - Perubahan apapun karena dampak batas atas aset. Jumlah tersebut merupakan konsekuensi atas penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja yang berlaku efektif per 1 Januari 2015.
- Actuarial gains or losses - Return on plan assets - Any change due to the impact of the upper limit of the asset. The amount is a consequence of the applicable PSA K 24 (Revised 2013) Employee Benefits effective January 1, 2015.
227
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Pendapatan Usaha Operating Revenues 6)
Laba Ditahan
6)
Retained Profit
Saldo Laba Ditahan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 0. Adapun Saldo Laba ditahan per 31 Desember 2015 sebesar Rp8.311.386.921 atau sebesar 25% dari alokasi laba tahun 2015. Jumlah tersebut merupakan konsekuensi atas penerapan PSAK 24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja yang berlaku efektif per 1 Januari 2015.
Retained Profit Balance as of December 31, 2016 is amounted to Rp 0. The Retained Profit Balance as of December 31, 2015 was amounted to Rp8,311,386,921 or 25% of the profit allocation in 2015. The amount is a consequence of the implementation of PSAK 24 (Revised 2013) effective since January 1, 2015.
7)
7)
Laba Tahun Berjalan
Laba Tahun Berjalan Perusahaan pada 2016 sebesar Rp120.679.,24 juta, meningkat 60% dibanding tahun 2015 yangsebesarRp75.625,87 juta. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA Penjelasan masing-masing pos Laba Rugi tahun 2016 dan perbandingan dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : Pendapatan Usaha Realisasi pendapatan usaha tahun 2016 sebesar Rp 533.299,23 juta atau 148,7% dari realisasi tahun 2015. Realisasi pendapatan pengusahaan SDA dan non SDA masingmasing sebesarRp 482.297,53 juta dan Rp 51.001,70 juta.
228
Profit of Current Year
The Company’s current year earnings in 2016 amounted to Rp120,679., 24 million, an increase of 60% compared to the year 2015 of which amounted to Rp75,625.87 million. INCOME STATEMENTS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME The explanations of each of the 2016 Income Statement and the comparison with 2015 are as follows: Operating Revenue Realization of revenues in 2016 amounted to Rp 533,299.23 million or 148.7% of the realization in 2015. Realization of natural resources and non-SDA revenues amounted to Rp 482,297.53 million and Rp 51,001.70 million
229
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Realisasi Beban Usaha tahun 2016 sebesar Rp 337.897,95 juta atau 123,4 % dari realisasi tahun 2015 sebesar Rp 273.743 juta. 1) Realisasi Beban Usaha Jasa Pengelolaan SDA Realisasi Beban Usaha Jasa Pengelolaan SDA tahun 2016 sebesar Rp.301.879,97 juta atau 122,2 % dari realisasi tahun 2015. Beban Pengelolaan SDA terealisasi sebesar Rp 164.664,98 juta atau sebesar 107,2% dari RKAP tahun 2016 antara lain karena pencapaian Beban OP Sarana & Prasarana SDA (113,4%), Beban Konservasi SDA (137,8%), dan Beban SIME & Pemberdayaan Masyarakat (104,5%), meskpiun Beban Perencanaan (53,0%) dan Beban Pembangunan Sarana & Prasarana SDA (32,2%)dibawah target.
230
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Realization of Operating Expenses in 2015 rached IDR 337.897,95 million, or123,4% over the IDR 273.743 million realizationin 2015 1) The Realization of Water Resources Management Services Operating Expense Realization of Business Services Management Expenses in 2016 amounted to Rp 301,879.97 million or 122.2% of the realization in 2015. Natural Resources Management Expenses realized amounted to Rp 164,664.98 million or 107.2% of the RKAP in 2016, among others, due to the achievement of OP OP Infrastructure & Facilities (113.4%), Natural Resource Conservation (137.8%), and SIME Expenses & Community Empowerment (104.5%), although Planning Expense (53.0%) and Development Expense of Infrastructure (SDA) (32.2%) are below target.
Realisasi Beban OP Sarana & Prasarana SDA (113,4%) dan Beban SIME & Pemberdayaan Masyarakat (104,5%) dari targetdikarenakan adanya beberapa Pekerjaan/kegiatan O&P Sumber Air Sarana & Prasarana SDA dengan nilai pekerjaan yang relatif besar telah selesai dilaksanakan, diantaranya pekerjaan Pengerukan Sedimen Depan Raw Water Intake (RWI) PT. Pertamina (Persero) RU IV. Rendahnya pencapaian beban Pembangunan Sarana & Prasarana SDA dan beban Perencanaandisebabkan ada beberapa paket pekerjaan yang ditunda tahun depan dengan penambahan item pekerjaan dan penambahan anggaran antara lain pekerjaan pengecatan pintu mlirip dan pilot plant bio filter, serta adanya beberapa pekerjaan yang masih dalam proses sehingga penyerapan biayanya masih di bawah target. Kenaikan beban Penyusutan terutama karena adanya aset investasi baru di tahun 2016, antara lain pengadaan main engine, mobil station untuk operasional, peralatan telemetri (Automatic Water Level Rainfall (AWLR), Automatic Rainfall Recorder (ARR) &Water Quality Monitoring Station (WQMS), dan investasi lainnya untuk menunjang kegiatan operasional Perusahaan. Efisiensi pada penyerapan Beban Overhead Kantor Pengelola dapat dilakukan pada Beban Penelitian & Pengembangan (65,2%), Beban Pemasaran (76,1%), Beban Direksi-Dewas-Komite (80,8%), Beban Pegawai (92,2%), dan Beban Umum (95,8%), meskipun Beban Perjalanan Dinas di atas target (117,2%) karena meningkatnya kebutuhan perjalanan dinas dalam rangka percepatan operasional di 3 WS baru dan perjalanan dinas dalam rangka pengembangan SDM ke luar negeri.
Realization of OP Ops Infrastructure & Facilities SDA (113.4%) and SIME & Community Empowerment Cost (104.5%) of target due to some O & P Work Water Resources Facilities & Infrastructure SDA with relatively large work value has been completed, Work of Sediment Dredging Home Raw Water Intake (RWI) PT. Pertamina (Persero) RU IV. The low achievement of the Natural Resources Infrastructure Development and the Planning Expenses is caused by some work packages which are delayed in the next year with the addition of work items and budget such as the painting of the Mlirip gate and the pilot plant bio filter, and some works that are still in process so that the absorption of the expense is still below the target. Increase in depreciation is primarily due to new investment assets in 2016, including procurement of main engines, station cars for operations, telecommunications equipment (Automatic Water Level Rainfall (AWLR), Automatic Rainfall Recorder (ARR) & Water Quality Monitoring Station (WQMS), and Other investments to support the Company’s operational activities. Efficiency on the Management Office Overhead Expense absorption can be made in the Research & Development Expense (65,2%), Marketing Expense (76,1%), Directors-Supervisory Board-Committee Expenses (80,8%), Employee Expense (92,2% ), and General Expenses (95.8%), although the Business Travel Expense is above the target (117.2%) due to the increasing need for Business Travel in order to accelerate the operation in 3 new WS and Business Travel in order to develop human resource abroad.
231
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
2) Beban Usaha Jasa Non Pengelolaan SDA
2) Operating Expenses of Non-Natural Resources Management Service
Realisasi Beban Usaha Jasa Non Pengelolaan SDA tahun 2016 tercapai sebesar Rp 36.017,98 juta atau 71,8% dari RKAP tahun 2016, dan 135,3% dari realisasi tahun 2015, terdiri dari Beban Operasional Non Pengelolaan SDA sebesar 68,0% dan Beban Overhead sebesar 330,6%. Beban Operasional Non Pengelolaan SDA tahun 2016 dapat diefisiensikan hingga terealisasi sebesar 68,0% dari target. Adapun Beban Overhead Jasa Non Pengelolaan SDA mencapai 330,6% karena adanya peningkatan beban Perjalanan Dinas (189,0%) dan beban Umum (140,9%) untuk menunjang kegiatan operasional unit kerja terkait, utamanya untuk pelaksanaan perolehan pekerjaan baru Jasa Konstruksi di akhir tahun 2016, serta adanya realisasi beban pegawai dan beban jasa produksi di mana dalam RKAP 2016 diprogramkan sebagai beban pada anak perusahaan.
Realization of Service Expenses Non Natural Resource Management in 2016 reached Rp 36,017.98 million or 71.8% of RKAP in 2016, and 135.3% of the realization in 2015, consisting of Non-Management Operational Expenses of 68.0% and Expenses Overhead of 330.6%. Operating Expenses of Non Natural Resource Management 2016 can be made efficient up to 68.0% of the target. The Overhead Expenses of Non Natural Resource Management Service reached 330.6% due to an increase in Business Travel Expenses (189.0%) and General Expenses (140.9%) to support the operational activities of related work units, mainly for the implementation of new acquiredly Construction Services at the end of 2016, and the realization of personnel expenses and production service expenses where in the 2016 RKAP is programmed as an expense to subsidiaries.
232
Beban Usaha Operating Expenses
233
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Pendapatan Diluar Usaha tercapai sebesar Rp11.767,56 juta82,0% dari realisasi tahun 2015. Pendapatan diluar usaha lain diantaranya pendapatan dari pelelangan kendaraan bekas sebesar Rp710.560,3 juta pendapatan pinjamandanaPerusahaanbagi karyawan untuk pengadaantanah kavling melalui KPRI Bhakti Adiguna sebesar Rp150 jutadan pendapatan lainya sebesar Rp10.907 juta. Beban di luar usaha lain-lain tahun 2016 diantaranya biaya penyisihan kerugian piutang sebesar Rp23.510,09 jutabiaya cadangan penurunan nilai penyertaan BUMN HL II sebesar Rp 7.559,7 juta.Beban penyisihanPendapatan Yang Akan Diterima (PYAD)Rp15.086,4 juta sanksi tidak tercapainya Program Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (PJPSDA) Rp 1.073,4 juta biaya gugatan Wisma Ijen Rp1.929,39 juta dan lain-lain sehingga total Biaya Diluar Usaha Per 31 Desember 2016 sebesar Rp52.796,06 juta
Non-Operating Income is Rp11,767,56 million, 82,0% from the realization of year 2015. Other Non-Operating Incomes are including revenues of the used vehicle auction amounted to Rp710.560,3 millions, income of Company’s loan funds for employees for procurement of land through KPRI Bhakti Adiguna amounted to Rp150 millions and other income amounted to Rp10,907 million. Other Non-Operating Expenses in 2016 include allowance for receivable impairment amounted to Rp23,510.09 millions, allowance cost for impairment of investments in HL II amounted to Rp 7,559.7 million. Allowances for Accrued Income (PYAD) are amounted to Rp15,086.4 million, sanction of not achieving Water Resource Management Services Program (PJPSDA) at Rp 1,073.4 million, fees of Wisma Ijen lawsuit Rp1.929,39 million, and others so the total Non-Operating Cost As of December 31, 2016 is amounted to Rp52,796.06 million
Laba (Rugi) Bersih Setelah Pajak dan Laba Rugi Komprehensif
Nett Profit (Loss) After Tax and Comprehensive Income (Loss)
Pada 2016, Perusahaan membukukan laba bersihsebesar Rp 120.679,24 juta meningkat 59,57% dari realisasi 2015 sebesar Rp 75.625,88 juta. Laba komprehensif sebesarRp125,545.48 juta,meningkat 72% dibanding tahun 2015yang sebesar Rp 72.990,74 juta. Berikut adalahpenjelasan Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Perusahaantahun 2016:
In 2016, the Company booked Profit (Loss) after Tax as much as IDR 120.679,24 million, increased 59,57% compared to IDR 75.625,88 million in 2015. The comprehensive income as much as IDR 125,545.48 million, or increased 72% comparedto IDR72.990,74 million in 2015.Below are the details of 2015 company’s incomestatement:
234
Kegiatan Diluar Usaha Activities outside the business
235
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
ARUS KAS
CASH FLOW
Saldo akhir kas/ setara kas per 31 Desember 2016 sebesar Rp 224.581,41 juta, naik dari posisi per 31 Desember 2015 sebesar Rp 200.744,80 juta atau 111,87%. Hal tersebut antara lain karena penerimaan kas bersih
The final balance of cash / cash equivalents as of December 31, 2016 was amounted to Rp 224,581.41 million, which increased when compared with the position as of December 31, 2015 at Rp 200,744.80 million
dari aktivitas operasi tahun 2016 sebesar Rp.82.736,24 juta, sedangkan pengeluaran kas bersih untuk aktivitas investasi dan pendanaan masing-masing sebesar Rp.44.179,52 juta dan Rp.14.720,11 juta.
or 111.87%. This is partly because of the net cash revenue from operating activities in 2016 amounted to Rp.82,736.24 million, while net cash expenditure for investments and financing activities are amounted to Rp.44,179.52 million and Rp.14,720.11 million, respectively.
Arus Kas Cash Flow
236
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG JANGKAPENDEK & JANGKA PANJANG
ABILITY TO PAY DEBT AND TRADE COLLECTIBLES LEVEL
237
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Liabilitas Liability
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Ekuitas Equity
Kemampuan membayar liabilitas tergambar dari rasio liabilitas jangka pendek terhadap ekuitas yangtercatat sebesar 19,84% di tahun 2016. Rasio ini menurun dari tahun 2015 yaitu 12,04%. Sementara itu rasioliabilitas jangka panjang terhadap ekuitas menurundari 5,79% pada tahun 2015 menjadi 3,70% pada tahun2016. Secara keseluruhan rasio total liabilitas terhadapekuitas menurun dari tahun 2015 yaitu dari 17,83%pada tahun 2015 menjadi 23,54% pada tahun 2016.
238
The ability to pay liabilities is reflected in the ratio ofshort term liabilities to equity, which stood at 19,84% in2016. This ratio decreased 12,04%from 2015. Meanwhile, the ratio of long term liabilities toequity decreased from 5,79% in 2015 to 3,70% in 2016.The overall ratio of total liabilities to equity ratio decreased in 2015, moving from 17,83% in 2015 to23,54% in 2016.
239
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
“ Penjelasan Operasional Pengendalian Banjir Kepada siswa SMK“
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAAN
ACCOUNTS RECEIVABLE COLLECTABILITY
Kolektibilitas Piutang
Receivables Collectability
240
Kolektibilitas piutang dipengaruhi oleh kemampuan Perum Jasa Tirta I dalam menagih piutangnya. Tahun 2011 sampai dengan 2015 jangka waktu penerimaan piutang usaha pada kisaran 30 sampai dengan 44 hari. Pada tahun 2016 Collection Periodmeningkat menjadi 14 hari.
Receivables collectability is influenced by Perum Jasa Tirta I’s ability to collect receivables. From 2011 to 2015, the collection period of account receivable is 30 to 44 days. In 2016 Collection Period has increased to 14 days.
STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL
CAPITAL STRUCTURE AND CAPITAL STRUCTURE POLICY
Tujuan utama dari manajemen modal perusahaan adalah untukmenjaga kemampuan entitas untuk dapat terus terjaga kelangsunganusahanya, sehingga dapat terus memberikan keuntungan bagipemegang saham dan manfaat bagi para pemangku kepentingan laindan untuk mempertahankan struktur modal yang optimal untukmengurangi biaya modal. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian untuk hal ltu. Sehubungan dengan perubahan dalarn kondisi ekonomi. Untukmempertahankan atau menyesuaikan struktur modal. Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen pemegang saham dan modal pemegangsaham.
The primary objective of capital management Company are entities the ability to keep to its survival can be maintained, so that it can continue to provide benefits for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital stucture to reduce the cost of capital. The Company manages its capital stucture and makes adjustments to it, in light of changes I in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment of shareholders and shareholder capital.
241
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
STRUKTUR MODAL
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
CAPITAL STRUCTURE
INVESTASI BARANG MODAL
CAPITAL GOODS INVESTMENT
Realisasi investasi tahun 2016 sebesar Rp 48.092,51 juta atau 27,3% dari RKAP tahun 2016, terdiri dari realisasi investasi pengembangan sebesar Rp 13.822,03 juta atau 34,4% dari RKAP tahun 2016 dan realisasi investasi pengembalian fungsi sebesar Rp 34.270,48 juta atau 32,1% dari RKAP tahun 2016, terdiri dari pengadaan tanah sebesar Rp 23.424,12juta, pengadaan prasarana dan sarana SDA sebesar Rp371,44 juta, pengadaan peralatan mesin sebesar Rp6.850,40 juta, pengadaan peralatan kantor dan rumah tangga sebesar Rp433,55 juta, pengadaan peralatan umum sebesar Rp3.049.09 juta dan pengadaan pengembangan IT sebesar Rp141,87 juta.
Realization of investment in 2016 amounted to Rp 48,092,51 million or 27.3% of the RKAP 2016 consisting of realization of development investment at Rp 13,822,03 million or 34,4% of the RKAP 2016 and realization of function return investment at Rp 34.270,48 million or 32.1% of RKAP in 2016, consisting of land procurement at Rp 23,424,12 million, procurement of infrastructure and facilities of Natural Resource at Rp371.44 million, procurement of machine equipment at Rp6.850, 40 million, procurement of office equipment and household appliances at Rp433,55 million, procurement of general equipment at Rp3,049,09 million and IT development procurement at Rp141,87 million.
Tidak tercapainya target investasi tahun 2016 disebabkan oleh: 1.
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
MATERIAL BOND FOR CAPITAL GOODSINVESTMENT
Perusahaan tidak mempunyai ikatan material untuk investasi barang modal pada tahun 2016.
The company has no material bond for capital goodsinvestment in 2016.
242
Rendahnya realisasi investasi Pengembalian Fungsi/Penggantian/ Baru tahun 2016 antara lain karena pengadaan beberapa barang investasi masih dalam proses pengadaan/ lelang. Terdapat beberapa pengadaan barang investasi yang mengalami kegagalan dalam proses tender sehubungan dengan kurang terpenuhinya jumlah penawar yang disyaratkan dan kegagalan pada tahap evaluasi administrasi sehingga perlu dilaksanakan lelang ulang.
Non-achievement of the investment target is due to: 1.
Low realization of investment of Function Return/ Replacement/New Function in 2016 because of the procurement of some investment goods is still in the process / auction. Some procurements of investment goods failed in the tender process due to the lack number of bidders as required and the failure in the administration evaluation phase so that a re-auction is required.
243
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
2.
3.
Rendahnya Investasi Pengembangan antara lain disebabkan karena tertundanya investasi pengembangan pariwisata pada Anak Perusahaan, sehubungan tidak terealisasinya pembentukan Anak Perusahaan pada tahun 2016.
2.
Tidak terdapat realisasi penyertaan pada tahun 2016 yang disebabkan oleh belum adanya penyertaan pada anak perusahaan sehubungan tidak terealisasinya pembentukan anak perusahaan pada tahun 2016 dan belum terealisasinya penyertaan pada Konsorsium Pengembangan PLTM Lodoyo II, PLTA Karangkates IV, V & Kesamben. Konsorsium pengembangan PLTM Lodoyo II antara PJT I, PT Brantas Abipraya, dan PT Pembangkitan Jawa Bali masih dalam proses pembentukan special purpose company (SPC). Adapun progres pengembangan PLTA Karangkates IV, V & Kesamben adalah telah dilaksanakan survey topografi, dan investigasi tanah, penyusunan feasibility study dan pengkajian AMDAL dalam proses, dan selanjutnya akan dilaksanakan koordinasi dengan konsorsium menyangkut project cost.
3.
Sumber Pembiayaan Sumber pembiayaan untuk investasi tahun 2015 berasal dari dana intern perusahaan. Penjelasan tentang Investasi Perusahaan pada 2016 dijelaskan dalam tabel berikut ini:
244
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Low Development Investment due to delays in tourism development investment in Subsidiaries in relation to the unrealized establishment of Subsidiaries in 2016.
Penjelasan tentang Investasi Perusahaan pada 2016 dijelaskan dalam tabel berikut ini:
The explanation of the Company’s Investment in 2016 is described in the following table:
Investasi Perusahaan (dalam juta rupiah)/ Investment Company (in million rupiah)
There is no realization of investment in 2016 caused by an absence of subsidiary investment in relation to the unrealized establishment of subsidiaries in 2016 and unrealized investment in Development Consortium of PLTM Lodoyo II, PLTA Karangkates IV, V & Kesamben. The Development Consortium of PLTM Lodoyo II between PJT I, PT Brantas Abipraya, and PT Pembangkitan Jawa Bali are still in the process of establishing a special purpose company (SPC). A topographical survey, land investigation, preparation of the feasibility study and environmental impact assessment are being carried out for the development of PLTA Karangkates IV, V & Kesamben, and further coordination with the consortium related to the project costs is carried out as well.
Sources of financing The source of financing for investment in 2015 comes from internal funds of the company. The explanation of the Company’s Investment in 2016 is described in the following table:
245
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
PERBANDINGAN ANTARA TARGET AWAL TAHUN DAN REALISASI 2016, SERTA PROYEKSI 2017 Target, Realisasi, dan Proyeksi Laba Rugi (dalam juta rupiah) Target, Realization, and Profit (Loss) Projection (in million of IDR)
246
247
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN
COMPANY SOUNDNESS LEVEL
Tingkat kesehatan Perusahaan diukur berdasarkan pedoman yang dikeluarkan oleh Menteri BUMN melalui SuratKeputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang penilaiantingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara,ditinjau dari aspek operasional, aspek keuangan, danaspek administrasi :
Company Soundness level is measured based on the guidelines issued by the Minister of SOEs through the Decreeof the Minister for State Owned Enterprises No. KEP-100 / MBU / 2002 dated 4 June 2002 on the Assessmentof Company Soundness Level for State-Owned Enterprises, reviewed by the operational aspects, financialaspects, and administrative aspects :
- - - -
Aspek Keuangan : Aspek Operasional : Aspek Administrasi : Total :
46,00 34,00 15,00 95,00
Perum Jasa Tirta I pada tahun 2016 mencapai skor 95,00 atau masuk kriteria”Sehat AA”.
Financial Aspect Operational Aspect Administrative Aspect
In 2016, Perum Jasa Tirta I reached a score of 95,00 with the creation of” Healthy AA”
Tingkat Kesehatan Perusahaan 2012-2016 (Audited) Company Soundness Level 2012-2016 (Audited)
248
249
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
MATERIAL INFORMATION AND FACTS THAT HAPPENED AFTER DATE OF ACCOUNTANT REPORT
Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku wakil Pemerintah sebagai pemilik modal Perum Jasa Tirta I Nomor: SK-12/ MBU/01/2017 tanggal 17 Januari 2017 tentang Pemberhentian, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan AnggotaAnggota Direksi Perusahaan Umum Jasa Tirta I, susunan Direksi Perum Jasa Tirta I mengalami perubahan, semula terdiri dari 5 Direksi berubah menjadi 3 Direksi. Susunan Direksi Perum Jasa Tirta I semula, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor SK-418/MBU/2012 tanggal 22 Nopember 2012 terdiri: 1. Ir. Harianto, Dipl. HE – sebagai Direktur Utama 2. Ir. Syamsul Bachri, Dipl. Ph – Sebagai Direktur Pengelolaan 3. Ir. Didih Hernawan, MM – Sebagai Direktur Keuangan 4. Raymond Valiant Ruritan, ST., MM – Sebagai Direktur Teknik 5. Ir. Alfan Rianto, M.Tech – Sebagai Direktur Pengembangan
Based on the Decree of Minister of State Owned Enterprises (BUMN) as the Government Representative being the Capital Owner of Perum Jasa Tirta I, Number: SK-12/MBU/01/2017, dated January 17 on Termination, Tour of Duty, and Appointment of Members of Board of Directors of Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, there is a change in Composition of Management of Perum Jasa Tirta I, formerly from 5 (five) Directors to be 3 (three) Directors. Structure of Perum Jasa Tirta I Board of Director as per Dec 31st 2015 based on SOE Minister Decree no SK-418/MBU/2012 dated November 22nd 2012 are as follows:
Susunan Direksi Perum Jasa Tirta I sesuai Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-12/MBU/01/2017 tanggal 17 Januari 2017 terdiri: 1. Raymond Valiant Ruritan, ST., MT – Sebagai Direktur Utama 2. Ir. Alfan Rianto, M.Tech – Sebagai Direktur I 3. Henda Tri Retnadi SE., MM – Sebagai Direktur II.
250
1. 2. 3. 4. 5.
Ir. Harianto, Dipl. HE. as President Director Ir. Syamsul Bachri, Dipl.Ph. as Director of Management Drs. Didih Hernawan, MM. as Director of Administration and Finance Raymond Valiant Ruritan, ST. MT. as Director of Engineering Ir. Alfan Rianto, M. Tech. as Director of Development
Composition of Management of Perum Jasa Tirta Ibased on SOE Minister Decree no SK12/MBU/01/2017, dated January 17 2017 are as follows : Raymond Valiant Ruritan, ST, MTas 1. President Director Ir. Alfan Rianto, M. Tech as Director I 2. Henda Tri Retnadi, SE, MM as Director 3. II
Menyesuaikan dengan adanya perubahan susunan Direksi, maka struktur organisasi Perum Jasa Tirta I juga mengalami perubahan. Pejabat 1 (satu) level di bawah Direksi terdiri dari Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern (SPI), Deputi Oprasional I, Deputi Oprasional II, dan Deputi Teknis. Adapun Kepala Biro/ Divisi/ Unit yang semula Pejabat 1 (satu) level di bawah direksi berubah menjadi Pejabat 2 (dua) level di bawah Direksi, dan Kepala Sub Divisi/ Kepala Bagian/Sub Unit/ corporate legal semula Pejabat 2 (dua) di bawah Direksi menjadi 3 (tiga) level di bawah Direksi. Perubahan Struktur Organisasi tersebut berdasarkan: 1.
Peraturan Direksi Nomor: KP.001/ PRT/DU/2017 tanggal 31 Januari 2017 tentang Perubahan Struktur Organisasi Perusahaan serta Penetapan Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Direksi Perum Jasa Tirta I;
2.
Peraturan Direksi Nomor: KP.002/ PRT/DU/2017 tanggal 31 Januari 2017 tentang Perubahan Organisasi, Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pejabat Struktural, Tingkat Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern dan Deputi; Peraturan Direksi Nomor: KP.003/ PRT/DU/2017 tanggal 31 Januari 2017 tentang Perubahan Organisasi, Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Unsur Pejabat Struktural Tingkat Biro/ Divisi/Unit; Peraturan Direksi Nomor: KP.004/ PRT/DU/2017 tanggal 31 Januari 2017 tentang Perubahan Organisasi, Tugas, Wewenang, Dan Tanggung Jawab Unsur Pejabat Struktural, Tingkat Bagian/Sub Unit.
3.
4.
In line with the change in the composition of the Board of Directors, the organizational structure of Perum Jasa Tirta I is also changed accordingly. Officials 1 (one) level below the Board of Directors consist of Corporate Secretary, Internal Audit Unit (SPI), Operation Deputy I, Operation Deputy II and Technical Deputy. The Heads of Bureau / Division / Units that are previously Officials 1 (one) level below the Board of Directors shall be changed to Official 2 (two) levels below the Board of Directors, and Heads of Sub Division / Head of Section / Sub Unit / corporate legal affairs which are initially Official 2 (two) below the Board of Directors become 3 (three) levels below the Board of Directors. Organizational structure changes are based on: 1. Regulation of the Board of Directors Number: KP.001 / PRT / DU / 2017 dated January 31, 2017 concerning Changes in the Organizational Structure of the Company and Determination of Duties, Powers and Responsibilities of the Board of Directors of Perum Jasa Tirta I; 2.
3.
4.
Regulation of the Board of Directors Number: KP.002 / PRT / DU / 2017 dated January 31, 2017 on Change of Organization, Duties, Powers and Responsibilities of Structural Officials, Corporate Secretary, Internal Audit Unit and Deputy Level; Regulation of the Board of Directors Number: KP.003 / PRT / DU / 2017 dated January 31, 2017 on Change of Organization, Duties, Powers and Responsibilities of Structural Official Elements, Bureau / Division / Unit Level; Regulation of the Board of Directors Number: KP.004 / PRT / DU / 2017 dated January 31, 2017 on Change of Organization, Duties, Powers and Responsibilities of Structural Officials Elements, Division / Sub-Unit Level. 251
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
PROSPEK USAHA
Pemerintah mencanangkan program peningkatan ketahanan air, ketahanan pangan dan ketahanan energi untuk menunjang ketahanan Nasional. Untuk peningkatan ketahanan air maka sumber daya air harus dikelola dengan baik. Dengan beroperasinya Perum Jasa Tirta I pada wilayah sungai baru (WS Serayu Bogowonto, WS Toba Asahan, dan WS Jratunseluna) perusahaan dapat meningkatkan peran dalam membantu pemerintah untuk pembiayaan operasional dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya air, sehingga lebih terjaga kelestariannya. Perusahaan melakukan kajian-kajian terkait kemungkinan-kemungkinan untuk memperluas wilayah kerja pada wilayah sungai strategis Nasional yang saat ini masih belum dikelola secara terintegrasi dengan harapan perusahaan mempunyai peluang untuk mengembangkan usaha jasa air pada wilayah-wilayah sungai tersebut dan untuk menunjukkan eksistensi Perusahaan di Indonesia dan di dunia. Selain program tersebut di atas, Pemerintah telah mencanangkan Program Percepatan Penyediaan Energi Listrik 35.000MW dengan tujuan mencapai kemandirian dalam pengembangan pembangkitan listrik di masa depan antara lain melalui pemanfaatan sumberdaya alam terbarukan, seperti panas bumi, surya, dan air. Dalam memenuhi maksud tersebut, perusahaan sedang mengembangkan PLTM Lodoyo II, PLTA Karangkates IV – V, dan PLTA Kesamben, bekerjasama dengan pihak lain melalui konsorsium. Untuk pembangunan PLTM Lodoyo II, perusahaan akan bekerjasama dengan BUMN dan anak perusahaannya (PT PJB dan PT Brantas Abipraya). Sedangkan untuk pembangunan PLTA Karangkates IV – V dan PLTA Kesamben, perusahaan bekerjasama
252
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
BUSINESS PROSPECT
The government has launched a program to increase water security, food security and energy security to support national security. To increase water security, water resources must be managed properly. With the operation of Perum Jasa Tirta I in new river basins (WS Serayu Bogowonto, WS Toba Asahan and WS Jratunseluna), the Company is able to enhance its roles to assist the government to finance the operation and maintenance of water resources infrastructure, thus their sustainability can be maintained well. The Company conducted studies related to the possibilities to expand work areas in National strategic river basins, which currently have not been fully integrated with the expectation that the Company has an opportunity to develop the water services business in those river basins and to show the Company existence in Indonesia and in the world. In addition to the above program, the Government has launched the 35,000MW Electricity Supply Acceleration Program with the aim of achieving self-reliance in the development of future electricity generation by utilizing renewable natural resources such as geothermal, solar and water. In fulfilling the purpose, the company is developing PLTM Lodoyo II, Karangkates IV - V hydropower plant, and Kesamben hydropower plant, in cooperation with other parties through a consortium. For the construction of PLTM Lodoyo II, the company will cooperate with BUMN and its subsidiaries (PT PJB and PT Brantas Abipraya). As for the construction of Karangkates IV - V and Kesamben hydropower plants, the company cooperates with BUMN and its subsidiaries (PT PJB, PT Brantas Abipraya, PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya and PT Waskita Karya). In addition, the Company is also pioneering
dengan BUMN dan anak perusahaannya (PT PJB, PT Brantas Abipraya, PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya, dan PT Waskita Karya). Selain itu, Perusahaan juga sedang merintis pengembangan usaha di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air/Minihidro (PLTA/PLTM) dengan mengoptimalkan sumber daya yang dikelola perusahaan.
ASPEK PEMASARAN
Perusahaan terus berupaya meningkatkan upaya pemasaran produk dan jasa melalui berbagai strategi. Dengan semakin luasnya wilayah kerja Perusahaan dengan tambahan sejumlah wilayah sungai (WS) baru, yaitu WS Toba Asahan (Sumatera Utara), WS Serayu Bogowonto (Jawa Tengah), dan WS Jratunseluna (Jawa Tengah), Perusahaan mempunyai pasar yang semakin besar. Upaya membidik pasar baru tersebut tetap diiringi dengan meningkatkan pelayanan pada pelanggan yang telah ada selama ini. Pada bidang usaha SDA, upaya pemasaran dilakukan dengan terus berupaya menjaring pelanggan baru. Di bidang usaha penyediaan tenaga listrik, Perusahaan mulai merintis pemasarannya sembari menunggu PLTA/PLTM yang dikembangkan benar-benar berproduksi. Perusahaan telah menjalin komunikasi anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar ketika PLTA/PLTM yang sedang dikembangkan Perusahaan sudah beroperasi, penjualan tenaga listrik bisa segera dimulai. Untuk pemasaran jasa layanan SPAM, Perusahaan telah menggelar pertemuan dengan calon pelanggan, yaitu rumah tangga dan industri cold storage perikanan dan pelabuhan di Kabupaten Tuban dan Kabupaten Lamongan untuk pemasaran layanan air bersih.
business development in the field of hydropower / Minihydro (Hydroelectric Power / PLTM) by optimizing the resources managed by the company.
MARKETING ASPECTS
The Company continues to improve products and services through various marketing efforts and strategies. Since the area of the Company is growing with the addition of new areas, such as several new river basin (RB); RB Toba Asahan (North Sumatra), RB Serayu Bogowonto (Central Java), and RB Jratunseluna (Central Java), the Company covers a bigger market. Efforts to target new markets are going side by side with service improvement for existing customers. In the water resource business, marketing efforts are aimed at searching for new customers. In the area of supplying electrical energy, the Company has commenced marketing efforts while waiting for development of Hydroelectric Power Plants (Pembangkit Listrik Tenaga Air-PLTA)/Mini-hydro Power Plants (Pembangkit Listrik Tenaga MinihidroPLTMH)set up and ready to operate. The Company has been developing lines of communication with subsidiaries of PT PLN (State Electricity Company) so that when the developed PLTA/PLTM start up production, electrical energy marketing can commence forthwith. In Water Supply System (SPAM) service marketing, the Company has arranged meetings with prospective customers, including domestic and industrial fishery cold storage, and harbours in Tuban Regency and Lamongan Regency for clean water services.
253
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Pada bidang usaha non-SDA, Perusahaan aktif memasarkan berbagai layanan yang ada, seperti pariwisata, jasa konsultansi, jasa konstruksi dan peralatan, jasa laboratorium lingkungan, dan lain sebagainya. Perusahaan menerapkan pemasaran terintegrasi baik melalui publikasi maupun menggelar event untuk meningkatkan awareness pasar terhadap layanan Perusahaan. Upaya meningkatkan aspek pemasaran ini juga ditopang dengan upaya menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan akan meningkatkan loyalitasnya untuk selalu menggunakan jasa Perusahaan. Citra Perusahaan dengan sendirinya juga akan terangkat, sehingga bisa meraih pelanggan baru sesuai tujuan strategi pemasaran. Upaya menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan dibahas pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Konsumen .
Kontak Pemasaran
Perusahaan melakukan pemasaran produk dan jasa melalui berbagai sarana baik melalui promosi berbasis media maupun aktivitas pemasaran secara langsung. Melalui media, Perusahaan memanfaatkan media massa, baik cetak maupun elektronik. Selain itu, media Perusahaan berupa website resmi juga dioptimalkan untuk memasarkan berbagai produk dan jasa yang dimiliki Perusahaan. Adapun aktivitas pemasaran secara langsung digelar melalui promosi di tempat-tempat keramaian publik. Perusahaan juga memanfaatkan kantorkantor jaringan Perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa, sehingga pelanggan maupun calon pelanggan bisa mendapatkan informasi yang memadai terkait produk dan jasa yang ditawarkan Perusahaan.
254
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
In non-water resource business areas, the Company is actively selling various services, such as tourism, consultancy, equipment & construction, and environmental laboratory work. The Company has applied integrated marketing through publications as well as holding events to highlight and increase market awareness of the Company’s services. The effort to improving marketing aspects is also supported by efforts to maintain and build customer satisfaction; this, along with customer loyalty, will ensure they always use the Company’s services. As the image of the Company naturally assumes a higher profile, new customers will be secured, in line with marketing strategy. The effort to maintain and increase customer satisfaction is discussed in the Corporate Social Responsibility to Customers section.
Marketing Contacts The Company sells products and services through various means, including through media base promotion and direct marketing. The Company uses mass media, both print and electronic. The Company has also put up an official Company website, which is being optimised to sell Company products and services. Meanwhile, direct marketing is conducted through promotions in public places. The Company also uses its office network to sell products and services, and therefore customers and prospective customers can both secure appropriate information related to products and services offered.
KEBIJAKAN DIVIDEN, JUMLAH DIVIDEN KAS PER SAHAM DANJUMLAH DIVIDEN PER TAHUN YANG DIUMUMKAN ATAU DIBAYAR SELAMA 2 TAHUN BUKU TERAKHIR
DIVIDEND POLICY, NUMBER OF CASH DIVIDENDS PER SHARE AND AMOUNT OF DIVIDEND PER YEAR ANNOUNCED OR PAID FOR 2 YEARS LAST BOOK
Kebijakan Pembagian Dividen
Dividend Policy
Pembagian dividen kepada para pemegang saham perusahaan diakuisebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan perusahaan padatahun ketika dividen rersebut disetujui oleh pemegang saham Perusahaan.Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian untuk hal ltu. Sehubungan dengan perubahan dalarn kondisi ekonomi. Untukmempertahankan atau menyesuaikan struktur modal. Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen pemegang saham dan modal pemegangsaham.
Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognized as a liability in the Company’s financial statements in the year when the dividends are approved by the Company shareholders.The Company manages its capital stucture and makes adjustments to it, in light of changes I in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment of shareholders and shareholder capital.
Total Dividen yang Dibagikan
Total Dividends Paid
Berdasarkan Surat Menteri BUMN Nomor: S-340/MBU/06/2016 tanggal 9 Juni 2016 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2015, telah dilakukan penyetoran Dividen Tahun Buku 2015 sebesar Rp18.906,00 juta pada tanggal 29 Juni 2016 melalui surat Nomor: KP.242/UM/DAK/2016 tanggal 30 Juni 2016 perihal Setoran Dividen Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2015.
Based on the Letter of the Minister of SOE No. S-340/MBU/06/2016 dated June 9, 2016 regarding the Approval of Annual Report and Ratification of Financial Report book year 2015, Dividend of Book Year 2015 amounted to IDR 18,906.00 million as of June 29, 2016through letter No. KP.242/UM/ DAK/2016 dated June 30, 2016 concerning Dividend Payments Perum Jasa Tirta I Book Year 2015.
255
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Jumlah Dividen Kas Per Saham
Amount of Cash Dividend per Share
Perum Jasa Tirta I per 31 Desember 2016 merupakan salah satu BUMN non listed yang komposisi kepemilikansaham: 100% Pemerintah Republik Indonesia sehinggatidak terdapat informasi mengenai jumlah Dividen KasPer Saham.
As of 31 December, 2015, Perum Jasa Tirta I was one of thenon-listed State-Owned Enterprises whose shareswere 100% owned by the Government of the Republic ofIndonesia, and thus there is no information regardingthe size of cash dividend per share that can be divulgedto the public. CAPITAL OWNERSHIP PROGRAM BY EMPLOYEES/MANAGEMENT CONDUCTED BY THE COMPANY (ESOP/ EMSOP)
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN YANG DILAKSANAKANPERUSAHAAN (ESOP/MSOP) Modal perusahaan berupa kekayaan negara yang dipisahkandan tidak terbagi atas saham. Perusahaan tidak memiliki programkepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen. REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM (DALAM HAL PERUSAHAAN MASIH DIWAJIB KANMENYAMPAIKAN LAPORAN REALISASIPENGGUNAAN DANA) Sampai akhir tahun 2016, Perum Jasa Tirta I adalah BadanUsaha Milik Negara yang tidak melakukan penawaran saham dan obligasi di bursa, sehingga tidak ada realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum di dalam Ekuitas. INFORMASI TRANSAKSI MATERIALYANG MENGANDUNG BENTURANKEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSIDENGAN PIHAK AFILIASI Dalam menjalankan usaha, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi dalam hal penjualan dan transaksi keuangan. Pihak berelasi yang dimaksud adalah entitas yang kepemilikan modal/sahamnya sama, yaitu milik pemerintah pusat,daerah, dan/atau anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain. 256
The Compani’s capital is in the form of separated wealthof the state and undivided shares. The company has no capitalownership program by employees/ management. USE OF INITIAL PUBLIC OFFERINGPROCEEDS (IN THE CASE THATTHE COMPANY STILL HAS THERESPONSIBILITY OF PRESENTING AUSE OF FUNDS REPORT) Until the end of 2016, Perum Jasa Tirta I was a State-Owned Enterprise that did not offer its shares or bonds on the stock exchange, so there is no actual use of proceeds from public offering in Equity. INFORMATION ON MATERIALTRANSACTIONS THAT CONTAINCONFLICT OF INTEREST AND/ ORAFFILIATED PARTY TRANSACTIONS In running the operation, the company doing transactionswith related parties in terms of trading and financialtransaction. The related partiesmentioned areentities with the same shareholders, e.g. central government,local goverment, and/or other SOE.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN Selama tahun 2016, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perum Jasa Tirta I. Dengan demikian Perum Jasa Tirta I tidak menyajikan informasi antara lain : perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan. URAIAN MENGENAI PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG DITERAPKAN PERUSAHAAN PADA TAHUN BUKU TERAKHIR Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.l (revisi 2013). Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan lndonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, revisi dan interpretasi yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016. Penerapan dari perubahan standar akuntansi berikut tidak menyebabkan perubahan signifikan atas kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di laporan keuangan tahun berjalan: Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalarn Laporan Keuangan Tersendiri Amandemen PSAK l5: lnvestasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Enlitas lnvestasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
REGULATORY CHANGES THAT SIGNIFICANTLY AFFECT THE COMPANY During 2016, there were no changes to legislation that significantly influenced Perum Jasa Tirta I. Therefore, Perum Jasa Tirta I does not present information, among others, regarding: changes in legislation and its impact on the company. DESCRIPTION OF ACCOUNTING POLICY CHANGES IMPLEMENTED IN THE LAST FINANCIAL YEAR The financial statements were prepared and presented in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No.1 (revised 2013). Financial Accounting Standard Board of Indonesian lnstitute ofAccountant (DSAK-IAD has issued the following new standards,amendments and interpretations which were effective on or after January l, 2016. The application of the following accounting standards changes did not cause significant changes on the Company’s accountingpolicies and does not provide a material impact on the amounts reported in the financial stalements ofther current year : -
Amendment to PSAK 4: Separate Financial Statements ofEquily Method in SeparateFinancial Statements
-
Amendment to PSAK 15: lnvestments in Associates and Joint Ventures on lnvestment Entities: Exception ApplicationConsolidation Amendment to PSAK 16 : Property and Equipment on Clarifcation Method Received for Depreciation andAmortization.
-
257
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
Amandemen PSAK 19: Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
-
Amendment to PSAK 19: Intahgible Assets on ClassificationMethod Not AcceptableforDepreciatioh and Amortization
-
Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi Amandenen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama
-
Amendment to PSAK 65: Consolidated Financial Statementsof Investment Entities: Exception Application Consolidation
-
Amendmentto PSAK 66: Setting Shared Accounting Acquisition of Interest in Joint Operation
-
Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan DalamEntitas Lain tentang Entitas lnvestasi : Penerapan PengecualianKonsolidasi
-
Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan DalamEntitas Lain tentang Entitas lnvestasi : Penerapan PengecualianKonsolidasi
-
PSAK 30 :Pungutan PSAK 5 (Penyesuaian 2015) : Segmen Operasi
-
PSAK 30: Levy PSAK 5 (adjustment 2015): Operating Segments
-
PSAK 7(Penyesuaian 2015) Pengungkapan pihak-pihakBerelasi
:
-
PSAK 7 (adjustrnent 2015): Relaled Party Disclosures
-
PSAK 13 (Penyesuaian 2015) : Properti Investasi
-
PSAK 13 (adjustment 2015): Property lnvestment
-
PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap PSAK 19 (Penyesuaian 2015) : Aset Tak Berwujud
-
PSAK 16 (adjustment 2015): Fixed Asset PSAK 19 (adjustment 2015): Intangible Assets
-
PSAK 22 (Penyesuaian KombinasiBisnis
:
-
PSAK 22 (adjtustment 2015): Business Combinations
-
PSAK 25 (Penyesuaian 2015) : Kebijakan Akuntansi, perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
-
PSAK 25 (adjustment 2015) Accounting Policies, Changes inAccouhting Estimates and Etors
-
PSAK 53 (Penyesuaian 2015) Pembayaran Berbasis Saham
:
-
PSAK 53 (adjustment 2015): Sharebased Payment
-
PSAK 68 (Penyesuaian Pengukuran Nilai Wajar
:
-
PSAK 68 (adjustment 2015): Fair Value Measurement
-
PSAK 70 : Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
-
PSAK 70, Accountingfor Assets and Liabilities Tax Amnesty
-
-
258
2015)
2015)
-
KONTRIBUSI KEPADA NEGARA
Perusahaan senantiasa memenuhi kewajiban kontribusi kepada negara sebagai perwujudan komitmen ikut membangun negara dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Selain melalui pembagian dividen, kontribusi kepada negara juga diwujudkan lewat pembayaran pajak, baik sebagai wajib pajak maupun pemotong pajak.
CONTRIBUTION TO THE STATE
The Company continually meet its obligation to contribute to the country as part of its commitment to build the country and GCG implementation. In addition through the distribution of dividends, contributions to the state is also manifested through taxation, either as a taxpayer or withholding.
259
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Kontribusi Perusahaan kepada Negara (Rp Juta) Company Contribution to the State (IDR Million)
260
257 261
“Most Great Learning Happens In Groups. Collaboration Is The Stuff Of Growth” Ken Robinson
7
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
Sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan nilai kinerja perusahaan (performance) dan citra perusahaan yang baik (good corporate image), secara berkesinambungan Perum Jasa Tirta I meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG). Seiring dengan dinamika bisnis dan peraturan yang berlaku serta sesuai dengan semangat penerapan GCG, Perusahaan berkomitmen menjalankan bisnis secara baik, taat hukum, dan penuh tanggung jawab Konskuensi positif atas peningkatan kualitas penerapan GCG adalah adanya peningkatan daya saing Perusahaan, peningkatan kinerja, mendorong efisiensi dan efektivitas seluruh proses bisnis, dan memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.
As materialization of commitment to improve the value of company performance as well as good corporate image, Perum Jasa Tirta I continuously improves the implementation quality of GCG (Good Corporate Governance). In line with the business dynamics and the applicable regulations and pursuant to the spirit in implementing the GCG, the Company is committed to run its business properly, abiding the law and to have full responsibility. The positive consequence of improvement of GCG implementation quality is the presence of Company’s competing power, performance improvement, motivation on efficiency and effectiveness of the whole business processes, and the added value to the entire stakeholders.
PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Perum Jasa Tirta I berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN sebagaimana telah diperbarui dengan No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012 jo No. PER-01/MBU/2012, dan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal
GCG implementation at the Company refers to the Regulation of the Minister of BUMN (Badan Usaha Milik Negara – State-owned Enterprises) number PER-01/MBU/2011 dated the 1st of August 2011 concerning the Implementation ofGood Corporate Governance at BUMN, as has been updated with number PER-09/ MBU / 2012 dated 6th of July 2012 connected with number PER-01/MBU 2012 and Decree of the Secretary of the Ministry of BUMN Number
264
6 Juni 2012, tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. Sebagai komitmen dalam penerapan GCG, Perum Jasa Tirta I mematuhi peraturan menteri BUMN dengan mengambil kebijakan mendasar terkait penerapan GCG sesuai yang digariskan dengan membentuk infrastruktur penerapan GCG sebagai berikut:
SK-16/S.MBU/2012 dated the 6th of June 2012, concerning Indicators/Parameters of the Assessment and Evaluation for the Implementation of Good Corporate Governance at State-owned Enterprises. As a commitment to the implementation of GCG, Perum Jasa Tirta I compliance the Regulation of the Minister of SOE by taking GCG implementation basic policies according to the provisions as follows :
1. Pedoman Tata Kelola (GCG Code)
1. GCG Code Manual
2. Pedoman Perilaku Conduct) 3. Board Manual
Etika
(Code
of
Sistem Teknologi 4. Pengembangan Infomasi 5. Pakta Integritas 6. Kebijakan Pendukung lainnya, seperti Mekanisme Pelaporan Dugaan Penyimpangan, Sistem Pengendalian Dan Pengawasan Intenal, Dan Penerapan Manajemen Risiko. Selain dukungan kebijakan tertulis, peningkatan dan perbaikan infrastruktur penunjang tata kelola, Perum Jasa Tirta I juga rutin melaksanakan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan penerapan GCG di lingkungan Perusahaan berjalan optimal.
2. Code of Conduct Manual 3. Board Manual of Informational 4. Development Technology System 5. Integrity Pact 6. Other Supporting Policies, such as Reporting Mechanism for Suspected Deviations, Internal Monitoring and Control Systems, and Implementation of Risk management. Other than the support of written policies and improvementand repairs of governance supporting infrastructures,the Company also routinely performs continuousevaluation to ensure GCG implementation in theenvirons of the Company becomes optimal.
265
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Dalam kontrak Manajemen tahun 2016 dengan Pemilik Modal ditetapkan Direktur Pengembangan sebagai Direksi yang bertanggung jawab atas peningkatan kualitas penerapan GCG di lingkungan Perusahaan. Perusahaan juga telah membentuk Tim GCG sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor : KP.126/ KPTS/DU/2016 tanggal 2 November 2016 perihal Perubahan Susunan Panitia/ Tim di lingkungan Perum Jasa Tirta I.
In Management Contract in the year 2016 with the Capital Owner, it is specified that the Development Director is the Director who is responsible for quality improvement in GCG implementation at the Company environment. The Company has also established the GCG Team pursuant to the Director Decision Number: KP.126/KPTS/ DU/2016, dated November 2, 2016 on the Change in Composition of the Committee / Team at the environment of Perum Jasa Tirta I.
PRINSIP DAN TUJUAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PRINCIPLE AND PURPOSE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION
Dalam menerapkan GCG, Perum Jasa Tirta I berpedoman pada prinsip-prinsip GCG sebagai berikut : 1. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. 2. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ perusahaan. 3. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsipprinsip korporasi yang sehat. 4. Kemandirian, yaitu keadaan dimana perusahaan dikelola sescara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsipprinsip korporasi yang sehat.
266
GCG principles in accordance requirements includes as follows:
with
1. Transparency, the openness in performing decision making process and the openness in presenting material information and relevancy regarding company 2. Accountability, function distinctiveness, implementing, and accountability company organ 3. Liability, compatibility in managing the company toward regulation and sound corporate principles 4. Independence, condition where company managed professionally without any conflict of interest and influence/pressure from any other parties that is not accordance with the regulation and sound of corporate principles
5. Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan.
5. Fittingnes, fairness and equality in comply share holder rights in accordance with an agreement and regulations
Perum Jasa Jasa Tirta I menerapkan secara berkelanjutan prinsip-prinsip tersebut ke dalam seluruh program dan aktivitas bisnis, dengan tujuan sebagai berikut : 1. Mengoptimalkan nilai perusahaan agar memiliki daya saing yang kuat secara nasional maupun internasional, sehingga mampu mencapai maksud dan tujuan perusahaan. 2. Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, efisien dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ perusahaan. 3. Mendorong agar organ perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar perusahaan. 4. Meningkatkan kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional.
Perum Jasa Tirta I continuosly implementing these principles into all business programs and activities, has the following purposes : 1. To optimize company value so that it has strong national or international competitiveness, so that the intent and purpose of the Company is achieved. 2. To encourage professional, efficient and effective management of the Company, and to empower the function and to improve the independence of the Company’s organs. 3. To encourage the Company’s organs to make decisions and do actions based on high moral values and compliance with rules and regulations, and awareness of social responsibilities to stakeholders or environmental preservation around the Company; 4. To improve the Company’s contribution to the national economy and 5. To improve a business climate that would be conducive to the growth and development of national investments.
5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.
267
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
KINERJA PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION PERFORMANCE
Perum Jasa Tirta I berupaya meningkatkan kualitas penerapan GCG secara berkesinambungan, dan melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG yang dilakukan dalam bentuk penilaian/ assessment dan evaluasi/review. Penilaian dan evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui kualitas penerapan GCG, sekaligus menggali aspek-aspek yang masih membutuhkan perbaikan/pengembangan. Penilaian/ assesment dilakukan untuk mengidentifikasi pelaksanaan GCG yang dilaksanakan secara berkala setiap 2 (dua) tahun, di mana pelaksanaanya dilakukan oleh penilai/ assessor independen yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan didampingi oleh tim internal Perusahaan. Adapun evaluasi/ review dilaksanakan untuk mendeskripsikan tindak lanjut pelaksanaan dan penerapan GCG perusahaan yang dilakukan pada tahun berikutnya setelah dilakukan assessment. Pelaksanaan evaluasi pada prinsipnya dilakukan oleh perusahaan sendiri/ self assessment, yang pelaksanaannya dapat didiskusikan (asistensi) dengan assessor independen. Berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK-16/S. MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012, ruang lingkup penilaian/ assessment dan evaluasi/ self assessment penerapan Good Corporate Governance (GCG) meliputi penilaian terhadap 6 (enam) aspek, 43 indikator dengan 153 parameter pengujian dan 568 Faktor Uji Kesesuaian (FUK).
Perum Jasa Tirta I makes effort to improve the quality of GCG implementation with continuous assessment and evaluation (review) that involves independent parties. This assessment and evaluation is done to discover the extent of GCG implementation at the Company, as well as enquiring on aspects that still need to be improved. Assessment is done to identify the execution of GCG at the SOE. Assessment is done regularly once every two years by independent assessors who are appointed according to applicable regulations and by the Company’s internal team. Evaluation or review is executed to describe the follow-up action and GCG implementation at the year following the assessment. Evaluation is basically executed by the Company itself (self-review), with possible discussion with or assistance of independent assessor. Based on the Decision of Secretary of the Ministry of BUMN (State Owned Enterprises), Number: SK-16/S.MBU/2012, dated June 6, 2012, the scopes of assessment and self assessment to the implementation of Good Corporate Governance (GCG) cover the evaluation to 6 aspects, 43 indicators with 153 testing parameters as well as 568 Factors of Compatibility Test
268
Aspek yang dinilai terdiri dari :
The assessed aspects consist of :
Aspek I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik Secara Berkelanjutan. Aspek II Pemegang Saham dan RUPS/ Pemilik Modal.
-
-
Aspek III Dewan Pengawas.
-
Aspek III Supervisory Board.
-
Aspek IV Direksi.
-
Aspek IV Board of Directors
-
Aspek V Pengungkapan Informasi dan Transparansi Aspek VI Aspek Lainnya
-
Aspek V Information Disclosure Transparency Aspek VI Miscellaneous Aspects
-
-
-
Klasifikasi kualitas penerapan GCG dikategorikan ke dalam lima kelompok predikat, yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup Baik, Kurang Baik dan Tidak Baik, dengan penjelasan sebagai berikut :
-
-
Aspek I Commitment to Implementation of Continuous Good Corporate Governance Aspek II Shareholders and Joint Discussion Meeting
and
GCG Implementation Quality is classified into 5 (five) groups of notation, namely: Excellent, Good, Average, Under Average and Poor with explanation as follows :
Tabel Klasifikasi kualitas penerapan GCG GCG Table Implementation Quality
269
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Tahun 2016 Perum Jasa Tirta I melakukan self assesment Penerapan GCG yang dilaksanakan oleh tim GCG Perusahaan, dan diasistensi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Jawa Timur untuk memperoleh hasil evaluasi yang obyektif, guna perbaikan penerapan GCG yang lebih optimal. Self assesment dilaksanakan pada tanggal 7 November sampai dengan 6 Desember 2016, berdasarkan Memo Dinas Direktur Pengembangan Nomor KP.099/ MD/DPM/2016 tanggal 4 November 2016 perihal Pelaksanaan Self Assessment Penerapan GCG Tahun 2016. Adapun untuk tahun 2015 telah dilaksanakan assesment oleh tim BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur, pada tanggal 12 Januari sampai dengan 1 Maret 2016, berdasarkan Surat Tugas dari Kepala Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Timur Nomor: ST-180// PW13/4/2016 tanggal 11 Januari 2016.
In 2016, Perum Jasa Tirta I performs self assessment on implementation of GCG carried out by the Company’ GCG Team and assisted by Board of Financial and Development Supervision (BPKP) of East Java Province Representative in order to obtain the objective evaluation outputs for more optimum improvement in GCG implementation. Self assessment is held from November 7 till December 6, 2016, based on the Official Memo of Director of Development, Number: KP.099/MD/ DPM/2016, dated November 4, 2016 on Self Assessment Implementation for GCG Application in 2016. Meanwhile in 2015, the assessment had been carried out by the BPKP Team of East Java Province Representative from January 12 till March 1, 2016 based on the Instruction Letter of Head of BPKP Representative of East Java Province, Number: ST-180/ PW13/4/2016, dated January 11, 2016.
Self assesment penerapan GCG tahun 2016 dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Mengukur kualitas penerapan GCG perusahaan melalui evaluasi tingkat pemenuhan kriteria GCG dengan kondisi nyata yang diterapkan pada Perum Jasa Tirta I, dengan pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas penerapannya. 2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah (gap) antara kriteria GCG dan penerapannya pada Perum Jasa Tirta I.
Self Assessment for GCG Implementation the year 2016 is carried out with the purposes as follows: 1. To measure quality of the Company’s GCG implementation through evaluation on the level of GCG criteria fulfilment with the actual condition applied at Perum Jasa Tirta I, by giving a score to the GCG implementation and category of its implementation quality 2. To identify the strength and weakness of GCG implementation, and to propose the improvement recommendation in order to reduce the gap between the GCG criteria and its implementation at Perum Jasa Tirta I.
270
3. Memonitor konsistensi penerapan GCG pada Perum Jasa Tirta I dan memperoleh masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan kebijakan corporate governance perusahaan. tindaklanjut area of 4. Memonitor improvement (AOI) yang dihasilkan dari assessment penerapan GCG tahun 2015. Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan self assessment tahun 2016 adalah sebagai berikut :
3.
To monitor the consistence of GCG implementation at Perum Jasa Tirta I and to obtain the inputs for perfection and development of the corporate governance policy of the Company. 4. To monitor the follow-up action of Area of Improvement (AOI) produced from assessment in GCG implementation in the year 2015. Methodologies applied in performing the Self Assessment for the year 2015 are as follows:
1. Review dokumen, yaitu pengkajian secara mendalam dokumen-dokumen yang terkait infrastruktur GCG.
1. Document Review, namely the study indepth for the documents related to GCG infrastructure.
2. Wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan proses dan pelaksanaan GCG. 3. Observasi, yaitu pengamatan di lapangan terhadap pelaksanaan GCG.
2. Interviewing the parties related to the process and implementation of GCG.
4. Analisis data dari hasil review dokumen, wawancara, dan pengamatan fisik lapangan, yang dituangkan dalam Kertas Kerja Acuan (KKA) dan Laporan Hasil Self Assessment. 5. Pemaparan hasil self assessment kepada Direksi dan Dewan Pengawas. Hasil evaluasi/ self assessment, penerapan GCG Perum Jasa Tirta I tahun 2016 mencapai skor 90,59 dengan predikat “Sangat Baik”. Rincian skor penerapan GCG tahun 2016 untuk masing-masing aspek dan perbandingannya terhadap skor tahun 2015 adalah sebagai berikut :
3. Observation, namely observation in the field on GCG implementation. 4. Data analysis on the outputs of document review, interview, and physical observation in the field put into Reference Work Paper and into the Report of Self Assessment Output. 5. Exposure of Self Assessment Outputs to Directors and Supervisory Board. Evaluation output on Self Assessment of GCG Implementation at Perum Jasa Tirta I for the year 2016 gets the score of 90.59 with notation of being “Excellent”. The detailed achievement scores for each aspect in year 2016 and their comparison to the realized achievement of year 2015 are as follows:
271
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Tabel Rincian skor penerapan GCG tahun 2016 untuk masingmasing aspek dan perbandingannya terhadap skor tahun 2015 The detailed achievement scores table for each aspect in year 2016 and their comparison to the realized achievement of year 2015
Skor hasil penilaian/ assessment dan evaluasi/ self assessment penerapan GCG Perum Jasa Tirta I dalam 5 (lima) tahun terakhir selalu meningkat. Hal ini menunjukkan komitmen Perusahaan untuk meningkatkan kualitas penerapan aspekaspek GCG secara berkelanjutan, dengan menegakkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran. Skor penilaian dan evaluasi penerapan GCG Perum Jasa Tirta I dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
272
Tabel Skor penilaian dan evaluasi penerapan GCG Perum Jasa Tirta I dalam 5 tahun terakhir The Scores of Assessment and Evaluation table on GCG Implementation at Perum Jasa Tirta I in the last 5
Score of output of assessment and self assessment on GCG implementation at Perum Jasa Tirta I in the last 5 (five) years always increases. This indicates the Company’s commitment to improve the implementation of GCG aspects continuously by enforcing the principles of transparency, accountability, responsibility, independency, and naturalness. The Scores of Assessment and Evaluation on GCG Implementation at Perum Jasa Tirta I in the last 5 (five) years are as follows:
INFRASTRUKTUR PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
INFRASTRUCTURE of GCG IMPLEMENTATION
Perusahaan telah mempunyai sejumlah infrastruktur lunak (soft infrastructure) untuk mendukung peningkatan kualitas penerapan GCG. Infrastruktur lunak ini menjadi instrumen yang memandu sekaligus memudahkan Perusahaan dalam menerapkan GCG. Terdapat enam infrastruktur lunak yang dimiliki Perusahaan, yaitu Pedoman Tata Kelola, Board Manual, Etika Usaha dan Tata Perilaku (EUTP) atau Code of Conduct, Sistem Teknologi Informasi, Pakta Integritas, dan Kebijakan Lainnya.
The Company has a number of soft infrastructures for supporting the improvement of the quality of GCG implementation. These soft infrastructures are the guiding instruments that also conveniences the Company in implementing GCG. The Company has 6 soft infrastructures: Governance Manual, Manual Board, Code of Conduct, Informational Technology System, Integrity Pact, and Miscellaneous Policies.
273
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
1.
PEDOMAN TATA KELOLA
Perum Jasa Tirta I telah mempunyai Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang berfungsi sebagai acuan utama bagi seluruh organ Perusahaan (Dewan Pengawas, Direksi dan seluruh karyawan) dalam menerapkan praktek GCG. Pedoman Tata Kelola ini telah diterbitkan oleh Perusahaan pada Februari 2014, yang mengatur sejumlah hal sebagai berikut:
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
1.
GOVERNANCE GUIDELINES
Governance guidelines consist of reference regarding corporate management that used as model for Supervisory Board, Board of Directors, and every employee. Governance guidelines is main reference for the entire company organ in implementing GCG. PJT I governance guidelines issued on February 2014. Governance guidelines consist of:
-
Struktur Corporate Governance
-
Corporate governance structure
-
Proses Corporate Governance
-
Corporate governance process
-
Pengelolaan Hubungan dengan Anak Perusahaan Pengelolaan Hubungan dengan Stakeholders
-
Relationship management with subsidiaries company Relationship management with stakeholders
2.
BOARD MANUAL
Board manual berisi kesepakatan antara organ GCG (Rapat Pembahasan Bersama (RPB), Dewan Pengawas, dan Direksi) tentang tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing; meningkatkan kualitas dan efektifitas hubungan kerja antar organ; serta menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam setiap aktivitas perusahaan. Infrastruktur lunak ini disusun dengan mengacu pada regulasi terkait dan praktik tata kelola terbaik (best practices) yang digunakan untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG dalam setiap aktivitas Perusahaan dan meningkatkan kualitas dan efektifitas hubungan kerja antar-organ GCG. Board Manual Perum Jasa Tirta I antara lain mengatur tentang:
274
2.
BOARD MANUAL
The Manual Board contains about an agremeent between GCG organ (joint discusion meeting, board of trustee, and board of director) regarding each task and function; quality and effectiveness work relationship improvement between organ; as well as implementation of gcg principles in every company activity. PJT I Manual Board regulates about :
-
Ketentuan jabatan Dewan Pengawas Tugas dan wewenang Dewan Pengawas Hak dan kewajiban Dewan Pengawas Remunerasi Dewan Pengawas RJPP dan RKAP Manajemen Resiko Kinerja Dewan Pengawas Rapat Dewan Pengawas Benturan Kepentingan Dewan Pengawas Tanggung Jawab Hukum Dewan Pengawas
-
Supervisory Board provisions Supervisory Board task and duty Supervisory Board right and obligation Supervisory Board remuneration Long Term Plan (RJPP) and Work Budget Plan (RKAP) Risk Management Supervisory Board performance Supervisory Board meeting Supervisory Board conflict of interest Supervisory Board legal responsibility
3. ETIKA USAHA DAN TATA PERILAKU ATAU CODE OF CONDUCT (EUTP)
3. THE BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT (EUTP)
Perusahaan menyusun EUTP atau Code of Conduct sebagai pernyataan umum tertulis tentang standar etika yang dijadikan pedoman keseharian bagi setiap individu Perusahaan sehingga tercipta SDM dengan integritas tinggi di dalam menjalankan aktivitas operasional Perusahaan. Code of Conduct juga menjadi pedoman etika bisnis Perusahaan dalam mencapai visi, misi, dan target-target yang telah ditetapkan. Ruang lingkup Code of Conduct di antaranya adalah pedoman menjalin hubungan dengan sesama insan Perusahaan, pelanggan, pemasok, pemilik modal, pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya lainnya. Code of Conduct disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, budaya Perusahaan, praktik umum dunia usaha, dan peraturan Perusahaan.
The Company create a EUTP or Code of Conduct as a general written statement that serves as daily guidance for each Company individual when executing the Company’s operational activities. The Code of Conduct is also the guidelines for the Company’s business ethics in reach ing its stipulated vision, mission, and targets. The scope of the Code of Conduct include guidelines in maintaining relations with fellow Company personnel, Company customers, suppliers, capitalists; the Government, the community, and other stakeholders. The Code of Conduct is based on applicable rules and regulations, the Company’s culture, common business practices, and Company regulations
275
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Maksud Dari Penerapan Etika Usaha Dan Tata Perilaku/ Code Of Conduct Etika Usaha dan Tata Perilaku/ Code of Conduct tidak dimaksudkan untuk mengganti peraturan/ pedoman tata tertib kerja karyawan, namun saling menyempurnakan satu sama lain. Maksud dari penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku/ Code of Conduct Perum Jasa Tirta I adalah : - Mengidentifikasikan nilai dan standar etika agar selaras dengan Visi dan Misi Perusahaan -
-
-
Menjabarkan nilai dan standard etika ke dalam rincian acuan sehingga mudah dipahami oleh insan Perum Jasa Tirta I dalam melaksanakan tugas sebagai landasan dalam pelaksanaan budaya Perusahaan Menjadi acuan perilaku insan Perum Jasa Tirta I dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders Perusahaan termasuk sesama insan Perusahaan Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan Perum Jasa Tirta I dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keraguraguan dalam bertindak
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
The Aim of Applying the Business Ethics and Code of Conduct The Business Ethics and Code of Conduct are not intended to replace the regulation / guidelines of employees’ order, however they mutually improve each other.
-
Identify value and standart ethic in order to align with company vision and mission
-
Outline value and standart ethic into reference detail in order to easy understand by PJT I employee in performing task as the base of company culture enforcement
-
As a behavioral reference for PJT I employee in each task perform and responsibility and interaction with company stakeholders include to every company staff
-
Elaborate in detail the standart ethical in order to the PJT I employee could evaluate type of activity that desired and assist consideration if meet doubtness during performing task
ISI ETIKA USAHA DAN TATA PERILAKU/ CODE OF CONDUCT
CODE OF CONDUCT CONTENT
Secara garis besar isi Etika Usaha dan Tata Perilaku/ Code of Conduct meliputi :
Code of Conduct outlined includes:
276
1. Standar Etika Usaha Terkait etika usaha, hal-hal yang diatur antara lain adalah hubungan Perum Jasa Tirta I dengan pegawai, pelanggan, pesaing, penyedia barang dan jasa, mitra kerja, kreditur/investor, pemerintah, masyarakat, media massa dan organisasi profesi. 2. Standar Tata Perilaku Terkait tata perilaku, hal-hal yang diatur antara lain adalah etika kerja sesama insan Perum Jasa Tirta I, etika setiap insan perusahaan dalam menjaga kerahasiaan data dan informasi perusahaan, menjaga harta perusahaan, menjaga keamanan dan keselamatan, kesehatan Kerja dan lindungan lingkungan, mencatat data dan pelaporan, menghindari benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan, larangan menerima dan/ atau memberi hadiah (gratifikasi), cinderamata/ hiburan (entertainment), larangan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang (narkoba) dan minuman keras (miras), dan larangan terhadap aktivitas politik, serta mengatur etika pengelolaan penanganan pengaduan/ penyingkapan (whistle blower). 3. Prinsip Kesetaraan bagi Seluruh Level Organisasi Perusahaan memperlakukan pegawai secara adil (fair) dan tidak membedakan suku, agama, ras, dan jenis kelamin dalam segala aspek. Perusahaan menyadari bahwa pegawai mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku untuk mencapai
1. Business Ethics Standart Concerning business ethic, matters that stipulated is PJT I relation with employee, customer, competitor, product and service supplier, partner, creditur/investor, government, society, press, and professional organizations 2. Behavioral Standart Concerning standart behavioral, things that stipulated are: work ethic between PJT I employee, ethic each employee in maintain data and information confidentiality of the company, maintain assest of the company, maintain security and safety, work health and safety environment, data and report record, avoid conflict of interest and malfeasance, restriction in receive a gift figures/entertainment (entertainment, restriction to present a gift, figures/ entertainment (entertainment, restriction of drugs and alcoholic drinks abuse, and restriction regarding political activity, as well as management ethics of whistle blower.
3. The Principle of Equality for All Levels of the Organization The Company treats Employees fairly and does not discriminate tribes, religion, race, and gender in all aspect. The Company is fully aware that Employees have a major role to play in realizing the purposes of the Company. Therefore, the Company must always maintain
277
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
tujuan Perusahaan. Oleh karena itu, antara Perusahaan dan Pegawai dituntut untuk selalu menjalin hubungan yang dinamis, harmonis, serasi, selaras, dan seimbang.
dynamic, harmonious, congruous, cordial, and balanced relations with its Employees.
Penerapan code of conduct pada Perum Jasa Tirta I, antara lain:
The implementation of Perum Jasa Tirta I code of conducts are :
-
Melaksanakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara konsisten
-
Memastikan setiap pegawai telah memiliki PKB dan memahami isi PKB
-
Menyediakan penasehat hukum bagi pegawai dalam setiap tahapan proses hukum yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya di Perusahaan yang bukan merupakan pengaduan Perusahaan Melindungi hak pegawai untuk memilih atau tidak memilih menjadi anggota Serikat Pekerja
-
-
Menempatkan Serikat Pekerja sebagai mitra Perusahaan dengan mengikutsertakan Serikat Pekerja dalam setiap pengambilan keputusan terkait dengan hubungan industrial dan keputusan strategis lain yang berkaitan dengan pegawai.
-
-
-
Consistent execution of Joint Employment Agreement (Perjanjian Kerja Bersama – PKB); Ensuring that all Employees possesses PKB and understands the contents of PKB; Providing legal counsel for Employees in all stages of legal processes that are related with the duties and responsibilities at the Company that are not the complaints of the Company;
-
Protecting Employees’ right to choose to become or not to become members of the Workers’ Union;
-
Placing Workers’ Union as partners of the Company by involving Workers’ Union in all decision-making relating to industrial relations and other strategic decisions that are related with Employees
PENYEBARLUASAN KODE ETIK
SPREADING THE CODE OF ETHICS
Direksi telah menunjuk Komite Pengawas Pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku (KPPEUTP) berdasarkan Keputusan Direksi Nomor : KP.022/KPTS/DU/2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Perubahan Susunan Komite Pengawas Pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku (KPPEUTP) di Lingkungan Perum Jasa Tirta I yang bertanggung jawab untuk melaporkan pelanggaran terhadap pelaksanaan Code of Conduct (CoC)/ Etika Usaha dan Tata Perilaku (EUTP).
Directors have already appointed the Supervisory Committee on Implementation of Business Ethics and Codes of Conducts (KPPEUTP) based on Director Decision, Number: KP.022/KPTS/DU/2012, dated February 7, 2012 on the Change in Composition of Supervisory Committee on Implementation of Business Ethics and Codes (KPPEUTP) at the environment of Perum Jasa GTirta I who is responsible to report any violation against the Code of Conducts / Business Ethics and Code of Conducts (EUTP).
Setiap pegawai Perusahaan telah menandatangai surat pernyataaan yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah menerima, membaca, menerima penjelasan, dan memahami Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (EUTP). Surat pernyataan tersebut didokumentasikan oleh Komite Pengawas Pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku (KPPEUTP). UPAYA PENEGAKAN DAN SANKSI Beberapa upaya untuk penegakkan dan sanksi terhadap pelanggaran Code of Conduct (CoC)/ Etika Usaha dan Tata Perilaku (EUTP) adalah sebagai berikut : 1. Setiap individu Perusahaan berhak untuk melaporkan setiap fakta penyimpangan Code of Conduct kepada KPPEUTP
278
All Company’s Employees has signed a statement letter which states that such Employee has received, read, received explanation on, and understood the Code of Conduct. KPPEUTP documents this Statement Letter. ENFORCEMENT EFFORT AND SANCTION Several efforts to make enforcement and sanction to violation against Code of Conducts / Business Ethics and Code of Conducts (EUTP) are as follows: 1. Each person in the Company deserves the right to report every deviation against Code of Conduct to KPPEUTP.
279
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
2. KPPEUTP menjamin kerahasiaan identitas pelapor 3. KPPEUTP menindaklanjuti setiap laporan dan menyampaikan hasil kajiannya kepada Direksi atau Dewan Pengawas sesuai lingkup tanggung jawabnya. 4. Direksi/ Dewan Pengawas memutuskan pemberian tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan/atau tindakan perbaikan serta pencegahan yang harus dilaksanakan. Bentuk sanksi yang diberikan sesuai dengan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan atau PKB. 5. Insan perusahaan yang melakukan penyimpangan terhadap Code of Conduct memiliki hak untuk didengar penjelasannya sebelum pemberian tindakan pembinaan atau hukuman disiplin.
2. KPPEUTP ensure the confidentiality identity of the rapporteur 3. Trustee commite of business ethic and behavior implementation address each report and present the result to the board of director or supervisory board in accordance with its responsibility
PEDOMAN PENGADUAN PELANGGARAN / WISTLEBLOWING SYSTEM
GUIDELINES IN VIOLATION COMPLAINT / WHISTLEBLOWING SYSTEM
Perum Jasa Tirta I memiliki komitmen untuk mencegah dan memerangi praktik yang bertentangan dengan Good Corporate Governance melalui mekanisme Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System). Sejak tahun 2011, Perum Jasa Tirta I telah membangun dan menerapkan Whistleblowing System (WBS), yaitu dengan menetapkan pedoman Pengelolaan Penanganan Pengaduan/Penyingkapan (Whistleblower) di Perum Jasa Tirta I sesuai Keputusan Direksi Nomor KP.119/
280
4. Board of Directors/Supervisory Board decides the provision of an act development, discipline fine and/ or rconduct a repairement that must be performed. Kind of sanctions that given refer with regulations. 5. Each employee who violent the Code of Conduct has a right to be heard his/ her explanation before nurturing or discipline punishment is given.
Perum Jasa Tirta I has a commitment to prevent and to fight the practices against Good Corporate Governance through the Whistle Blowing System Mechanism. Since 2011, Perum Jasa Tirta I has built and applied the Whistle Blowing System (WBS), namely by specifying the Guidelines in Managing and Handling the Complaint / Disclosure (Whistleblowing) in Perum Jasa Tirta I pursuant to the Director Decision, Number: KP119/KPTS /DU/2011, dated August 1, 2011. This guideline is used in reporting any violation conducted by the whole personnel
KPTS/DU/2011 tanggal 1 Agustus 2011. Pedoman tersebut digunakan dalam Pelaporan Pelanggaran yang dilakukan Seluruh Insan Perusahaan, Mitra Kerja, dan Stakeholder lainnya, dengan tujuan agar setiap laporan/pengaduan yang dikirimkan terjaga kerahasiaannya dan kasus yang dilaporkan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan dan peraturan PerundangUndangan yang berlaku. Untuk meningkatkan efektivitas implementasi WBS, manajemen melakukan sosialiasi sarana pengaduan yang ada melalui penyampaian Memo Dinas kepada seluruh unit kerja Perusahaan serta informasi melalui media ex-banner.
of the Company, Work Partners and other Stakeholders, with the purpose that each delivered report / complaint has its secrecy protected and the reported case can be accounted for and can be followed-up pursuant to the applicable provisions and rules of law. In order to improve effectiveness in WBS implementation, the management carries out the socialization on the existing complaint facilities by conveying the Official Memo to the whole work units at the Company and information through the ex-banner media.
1. Penyampaian Laporan Pelanggaran Perum Jasa Tirta I menyediakan akses bagi Karyawan, Mitra Kerja maupun Stakeholder lainnya untuk menyampaikan Pelaporan Pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan atau Pimpinan Perusahaan kepada Komite Pengawas Pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku (KPPEUTP).
1.
Cara menyampaikan pengaduan adalah melalui :
The reporting / complaint can conveyed by means as follows:
• • • • • •
Conveying the Violation Report Perum Jasa Tirta I provides the access for the Employees, Work Partners and other Stakeholders to report any violations conducted by Employees or Company Executives to the KPPEUTP (Supervisory Committee on Implementation of Business Ethics and Codes of Conducts). be
No. Telepon / Phone Number : (0341)551971 ext 110 & 120 Homepage : www.jasatirta1.co.id Email :
[email protected] Faksimili / Facsimile : (0341)551976 Kotak Surat / PO Box : PO Box 39 Malang 65115 Alamat / Address : Jalan Surabaya No. 2A, Malang 65115
281
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Setiap Pelapor pengaduan diharapkan menyertakan identitas diri dan bukti atau identifikasi awal yang dapat dipertanggungjawabkan.
Each whistleblower is expected to provide ID Card and proof or early indication that could be accounted.
Berikut merupakan jenis perbuatanperbuatan yang melanggar peraturan Perundang-Undangan, peraturan standar terkait dan peraturan internal perusahaan, yang dapat dilaporkan kepada KPPEUTP: • Korupsi • Suap • Benturan Kepentingan • Pencurian • Kecurangan • Perbuatan melanggar hukum/aturan lainnya
The following are actions that violate rules and regulations, relevant standard regulations, and the Company’s internal regulations that may be reported to KPPEUTP:
PERLINDUNGAN BAGI WHISTLEBLOWER Perum Jasa Tirta I berupaya untuk meningkatkan penerapan WBS dengan struktur dan proses yang benar, sehingga para Pelapor memiliki rasa aman dan jaminan keselamatan. Sistem Pelaporan Pelanggaran Perum Jasa Tirta I memberikan fasilitas dan perlindungan bagi whistleblower sebagai berikut : • Fasilitas saluran Pelaporan (telepon, surat, email) langsung dan hanya dapat diakses oleh Ketua KPPEUTP dan bersifat bebas serta rahasia. • Perlindungan kerahasiaan identitas Pelapor.
282
• • • • • •
Corruption Bribery Conflict of interest Theft Embezzlement Other violations of rules and regulations
PERLINDUNGAN BAGI WHISTLEBLOWER Perum Jasa Tirta I berupaya untuk meningkatkan penerapan WBS dengan struktur dan proses yang benar, sehingga para Pelapor memiliki rasa aman dan jaminan keselamatan. Sistem Pelaporan Pelanggaran Perum Jasa Tirta I memberikan fasilitas dan perlindungan bagi whistleblower sebagai berikut : • Direct report line facilities (phone, letter, email) and could only accessed by the chief of KPPEUTP and is free and classified. • Confidentality protection toward whistleblower identity.
•
•
•
Perlindungan terhadap Pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, atau tindakan tidak menyenangkan lainnya selama Pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang dilaporkannya. Perlindungan bagi pelaksana tugastugas investigasi, pihak-pihak yang menjadi saksi, dan pihak-pihak yang memberikan informasi/ dokumen/ data/ bukti yang diperlukan terkait dengan laporan/ pengaduan/ penyingkapan (whistleblower). Dalam melakukan proses tindak lanjut atas setiap laporan/ pengaduan/ penyingkapan mengedepankan kerahasiaan, asas praduga tak bersalah, dan profesionalisme.
PENANGANAN PENGADUAN Prosedur Penanganan Pengaduan adalah sebagai berikut: menerima pengaduan/ 1. KPPEUTP penyingkapan dan mencatat ke dalam buku agenda pengaduan/penyingkapan (whistleblower) yang dipilah-pilah sesuai dengan kategori lingkup pengaduan/ penyingkapan. 2. KPPEUTP melakukan penelaahan awal/klarifikasi atas pengaduan/ penyingkapan yang dikirimkan oleh Pelapor (whistleblower), membuat laporan, menyusun rekomendasi tindak lanjut dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama.
•
•
•
Protection onto whistle-blower from any kind of threats, intimidations, or any kind of unpleasant act during the rapporteur maintain the confidentiality over the case that being reported Protection for the investigation task force, related parties that become a whitness, and other parties that provide an information, document, prove that required related with the report/ complaint/finding whistleblower In perform a further step on every report/ complaint/findings put a confidentiality, presumption of innocence, and profesionalism
HANDLING OF REPORTS OF VIOLATION
The procedure for handling reports of violation as follows : 1. KPPEUTP recieve complaints/finding and classify base on category of complaints/finding. 2. KPPPEUTP conduct early examination/ clarification over a complaints/findings which sent by the whistleblower, create a report, and compile a further recommendation to be submitted to the principal director
283
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
3. Berdasarkan laporan hasil penelaahan awal/klarifikasi dan rekomendasi tindak lanjut yang disampaikan oleh KPPEUTP tersebut, Direktur Utama memutuskan tindak lanjut, sebagai berikut: -
Proses penyingkapan ditutup/ dihentikan, jika tidak memenuhi persyaratan indikasi awal atau tidak terbukti adanya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Terlapor.
Proses penyingkapan dilanjutkan dengan melakukan investigasi jika memenuhi persyaratan indikasi awal. proses penyingkapan 4. Apabila dilanjutkan dengan melakukan investigasi, maka KPPEUTP bekerjasama dan berkoordinasi dengan Tim Investigasi melakukan proses investigasi, membuat laporan hasil investigasi, rekomendasi tindak lanjut dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama. 5. Berdasarkan laporan hasil investigasi, rekomendasi tindak lanjut, Direktur Utama memutuskan tindak lanjut sebagai berikut : penyingkapan ditutup/ - Proses dihentikan, jika Terlapor tidak terbukti melakukan pelanggaran hukum atau pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. -
-
284
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
on report and further 3. Based recommendation that provided by KPPEUTP, the President Drector decide further step as follows: - The findings close/stop, if it is not meet with the early indication requirements or there is no proof of violence which is done by the suspect - The findings process continued by conduct investigation if fullfill early indication requirements. 4. If the finding process continued by conduct investigation, therefore KPPEUTP cooperate and coordinate with investigation team conduct investigation process, compile investigation report, further recommendation and deliver the report onto the president director 5. Based on investigation report, further recommendation, the Board of Director decide further step as follows: -
-
The finding process will be closed/ stopped, if the suspect does not profound violate the law or regulation Deliver a fine to the suspect in accordance with the company regulation
Meneruskan proses penyingkapan kepada pihak penyidik eksternal (pihak yang berwajib/berwenang) untuk proses lebih lanjut apabila ada indikasi atau bukti-bukti permulaan bahwa Terlapor bersalah dan melanggar hukum yang terkait dengan tindak pidana hukum dan/ atau tindak pidana korupsi. 6. Apabila proses penyingkapan dilanjutkan kepada pihak penyidik eksternal, maka KPPEUTP melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan adanya bukti-bukti permulaan yang cukup. 7. Apabila berdasarkan hasil investigasi oleh pihak penyidik eksternal Terlapor tidak terbukti bersalah melakukan perbuatan melanggar hukum, maka proses penyingkapan dihentikan dan sebaliknya apabila Terlapor terbukti bersalah, maka kepada Terlapor diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku di Perusahaan. KPPEUTP membuat laporan secara 8. periodik tentang monitoring/ evaluasi pengelolaan penanganan pengaduan/ penyingkapan (whistleblower) kepada Direktur Utama. -
PIHAK YANG MENGELOLA PENGADUAN Sebagai alat bantu Direksi dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan serta memudahkan dalam pengambilan keputusan pemberian tindakan terhadap pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku
-
6.
Proceed the the finding process to the external investigator (to the authorities) for further process if there were found an indication or any early prove that the suspect guilty and violate the law associated with crimes or corruption
If the finding process proceed to the external investigator, therefore KPPEUTP will coordinate with related parties to ensure there is enough early indication
7. If the suspect does not profound guilty violate the law based on external investigation report, hence the finding process will be stoped, and if the suspect profound guilty, so the suspect will be given a fine based on the company regulation
8. KPPEUTP compile a periodic report regarding monitoring/ evaluation the management of whistleblower to the President Director
THE PARTY MANAGING THE COMPLAINT As an assisting tool for the Directors in monitoring and in supervising the implementation and in facilitating the decision making to take action to a violation against
285
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
(EUTP), maka manajemen telah membentuk Komite Pengawas Pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku (KPPEUTP). Komite yang merupakan representasi dari Whistleblowing System (WBS) ini dibentuk berdasarkan SK Direksi Nomor: KP.022/KPTS/DU/2012 tentang Perubahan Susunan Komite Pengawas Etika Usaha dan Tata Perilaku di Lingkungan Perum Jasa Tirta I.
Tugas pokok Komite Pengawas Pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku adalah:
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
EUTP (Code of Conducts / Business Ethics and Code of Conducts), the Management has already set up KPPEUTP (Supervisory Committee on Implementation of Business Ethics and Codes of Conducts). The Committee, which is a representation of the Whistle-blowing System (WBS), was formed based on the Decree of The Board of Directors Number KP.022/KPTS/DU/2012 concerning Amendment to the Organization of the Committee for Monitoring the Execution of Business Ethics and Code of Conduct at the Environs of Perum Jasa Tirta I. Main task of trustee commite of business ethic and behavior implementation are :
-
Melaksanakan sosialisasi pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada seluruh insan Perum Jasa Tirta I.
-
Conduct a a socialization about work ethic and behavioral guidelines onto every employee
-
Memantau secara terus menerus kepatuhan terhadap pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku.
-
Monitor continously the compliance toward work ethic and behavioral implementation
-
Menerima laporan dari setiap insan Perum Jasa Tirta I tentang setiap fakta pelanggaran atau penyimpangan.
-
Accommodate a report from every PJT I employee regarding a fact of violence or deviations
-
Mengevaluasi hasil pantauan dan setiap laporan tentang adanya pelanggaran atau penyimpangan.
-
Evaluate the result of monitoring and every report of any violence or deviations
-
Menyampaikan kepada Direksi hasil evaluasi beserta usulan penyelesaian permasalahan dan upaya pencegahan.
-
Deliver to the board of director the evaluation result along with proposal solution and prevention effort
286
-
Memberikan masukan/usulan kepada Direksi dalam menentukan kebijakan terkait EUTP.
-
Provide a consideration to the board of director in determine a policy related with work ethic and behavioral
-
Melakukan klarifikasi/pemeriksaan terhadap pegawai yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap EUTP. Memberikan masukan kepada Direksi sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan atau tindakan perbaikan serta pencegahan.
-
Conduct a clarification/inspection toward employee who is alleged a violence against work ethic and behavioral guidelines Provide a consideration to the Board of Director in determine a disicipline sanction or preventive measure
-
HASIL PENANGANAN PENGADUAN Manajemen Perum Jasa Tirta I mendorong penerapan Whistleblowing System yang efektif, transparan, dan bertanggung jawab agar dapat meningkatkan tingkat partisipasi Karyawan, Mitra Kerja dan Stakeholder lainnya dalam melaporkan pelanggaran menuju ke arah budaya kejujuran dan keterbukaan. Selama tahun 2016, tidak ada permasalahan terkait penerimaan pengaduan/ penyingkapan yang dihadapi Perusahaan. Karena ketiadaan permasalahan terkait pengaduan/ penyingkapan selama tahun 2016, maka tidak memberikan dampak tersendiri terhadap kondisi keuangan dan operasional Perusahaan.
-
OUTPUTS OF THE COMPLAINT HANDLING Management of Perum Jasa Tirta I motivates the implementation of Whistle Blowing System so that it is effective, transparent, and responsible so that it can increase the level of participation of Employees, Work Partners and other Stakeholders in reporting any violation leading toward the honesty and openness culture. During the year 2016, there is no case related to the acceptance of complaint / disclosure encountered by the Company. Due to the absence of problem related to the complaint / disclosure during the year 2016, it does not give any special impact to the financial and operational condition of the Company.
287
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI Sistem teknologi informasi (TI) untuk membantu mengoptimalkan penerapan GCG, terutama untuk menunjang penegakan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan Perusahaan. Perusahaan telah mempunyai Rencana Induk (Master Plan) Pengembangan Teknologi Informasi untuk menyiapkan perangkat teknologi informasi baik, perangkat lunak maupun perangkat keras, guna menunjang operasional Perusahaan, termasuk dalam penerapan GCG. Untuk menjamin ketersediaan akses informasi dan data Perusahaan, terdapat sejumlah sarana yang disediakan, di antaranya sebagai berikut:
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
SYSTEM OF INFORMATION TECHNOLOGY The Information Technology (IT) system is used to assist optimizing the GCG implementation, particularly in supporting the enforcement on the principles of transparency and accountability in running the Company. The Company has an Information Technology Development Master Plan for preparing information technology equipment, whether software or hardware, that supports the operations of the Company, including in GCG implementation. To guarantee the availability of information access and Company data, several facilities are provided, among others as follows:
Website Perusahaan: www.jasatirta1. co.id Selain melalui website Perusahaan, informasi dan data bisa didapatkan di Portal Publik Kementerian BUMN: www. bumn.go.id/jasatirta1.
-
-
Pengelolaan SDM berbasis TI dan pengelolaan keuangan berbasis TI
-
-
Media komunikasi internal Pegawai Perum Jasa Tirta I adalah Buletin Warta Jasa Tirta (BWJT) yang terbit setiap tiga bulan sekali.
-
288
-
Company Website: www.jasatirta1.co.id Apart from the Company website, the information and data can be obtained from the Public Portal of Ministry of BUMN (State Owned Enterprises): www.bumn.go.id/jasatirta1. IT-based Human Resources Management and the IT-based Financial Management. The internal communication media of Employees of Perum Jasa Tirta I is the News Bulletin of Jasa Tirta, the so-called “Buletin Warta Jasa Tirta” abbreviated to “BWJT” published in every three months.
-
Data tentang Perusahaan yang didapatkan melalui Portal Publik Kementerian BUMN: www.bumn.go.id/ jasatirta1.
-
Melalui pemberitaan media massa yang didasarkan pada wawancara yang dilakukan media massa kepada pihakpihak yang berwenang di Perusahaan.
-
Iklan di media massa Sarana lainnya berupa even sosialisasi, papan pengumuan Perusahaan, dan sebagainya.
-
-
-
Data about the Company can be obtained from the Public Portal of Ministry of BUMN (State Owned Enterprises), namely through: www. bumn.go.id/jasatirta1. Through the mass media news based on the interview conducted by the mass media to the authorized parties at the Company. Advertisements at the mass media. Other facilities in the form of socialization event, Company’s announcement board and the like.
PAKTA INTEGRITAS
PACT OF INTEGRITY
Pakta integritas berisi komitmen dan kesiapan setiap individu untuk menjalankan praktik bisnis yang sehat, anti korupsi dan anti kecurangan. Pakta Integritas tersebut ditandatangani oleh seluruh insan Perusahaan. Dewan Pengawas dan Direksi telah melengkapi Surat Pernyataan Kepemilikan Saham dan Surat Pernyataan Bebas dari Benturan Kepentingan, yang diperbarui setiap tahun.
Pact of integrity consist of commitment anreadiness each individu to perform a healthy business practical, anti-corruption, and anti-fraud. The pact of integrity embodied as a letter of share ownership and a letter free of conflict of interest
KEBIJAKAN LAINNYA
OTHER POLICIES
Perusahaan secara berkelanjutan akan mengambil kebijakan yang relevan dengan upaya peningkatan kualitas penerapan GCG sesuai dengan dinamika bisnis dan pembaruan peraturan yang berlaku.
The Company continues to make policies that are relevant with the effort to improve the quality of GCG implementation, by adjusting with business dynamics and updating of applicable regulations.
289
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
RAPAT PEMBAHASAN BERSAMA
JOINT DISCUSSION MEETING
Tabel
Rapat Pembahasan Bersama (RPB) merupakan organ yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Pengawas. Rapat Pembahasan Bersama pada dasarnya untuk memutuskan hal-hal yang perlu mendapat persetujuan pemilik modal, yaitu persetujuan dan pengesahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan, dan keputusan lain yang harus mendapat persetujuan pemilik modal, sesuai ketentuan yang berlaku. RPB dipimpin oleh pemilik modal atau yang diberi kuasa dengan hak subtitusi oleh pemilik modal yaitu Kementrian BUMN, selaku Wakil Pemerintah sebagai pemilik modal Perum Jasa Tirta I, dalam hal ini diwakili oleh Deputi terkait. RPB dihadiri oleh pihak Kementerian BUMN, Kementerian PU&PR, Dewan Pengawas, dan Direksi Perum Jasa Tirta I beserta jajarannya. Rapat Pembahasan Bersama (RPB) yang dilaksanakan di tahun 2016 sebagai berikut:
The Joint Discussion Meeting (RPB) is the organ with the highestpower in the Company. RPB holds all authority that is not delegatedto the Board of Directors or the Supervisory Board. A Joint Discussion Meeting is basically held to resolve any subjects in need for approval from the capital owners, namely the approval and legitimization to the Company’s Long Term Plan (RJPP), the Company’s Budget and Work Plan (RKAP), Annual Report and the Company’s Annual Report and Annual Financial Statement, as well as the other decisions need to be approved by the capital owners pursuant to the applicable provisions. RPB is chaired by the capitalist, or is granted power with substitution rights by the capitalist, i.e. the Minister of BUMN as the representative of the Government as capitalist Perum Jasa Tirta I according to Government Regulation Number 46 year 2010. RPB is attended by the Ministry of BUMN, Ministry of PU and PR as stakeholders, Supervisory Board, and the Board of Directors and all upper echelons. Rapat Pembahasan Bersama (RPB) yang dilaksanakan di tahun 2016 sebagai berikut:
The Joint Discussion Meetings table held in
Rapat
Pembahasan
Bersama
(RPB)
yang
dilaksanakan di tahun 2016 the Year 2016
URAIAN DEWAN PENGAWAS
URAIAN DEWAN PENGAWAS
Dewan Pengawas (Dewas) adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikannasehat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan kepengurusan perusahaan.
Supervisory board is a company organ that commisioned toconduct supervision and provide suggestion to the board of directorin performing company management activity.
SUSUNAN DEWAN PENGAWAS
DESCRIPTION ON SUPERVISORY BOARD
Susunan Dewan Pengawas pada tahun 2016 berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas Perusahaaan Umum (PERUM) Jasa Tirta I adalah sebagai berikut :
290
The Structure of Supervisory Board as in 2016 based on Decree of State-Owned Enterprise regardingTermination and Nomination of Member of Perum Jasa Tirta I Supervisory Board are as stated below:
291
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Susunan Dewan Pengawas di tahun 2016 berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara The Structure of Supervisory Board as in 2016 based on Decree of State-Owned Enterprise
Anggota Dewan Pengawas a.n. DR. Mulyanto, M.Eng telah berakhir masa tugasnya per Juli 2016, dan Ir. Supaad, Msi per Desember 2016. Tidak ada penetapan anggota Dewan Pengawas baru dari Kementerian BUMN. Di tahun 2016 susunan Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I terdiri dari 1 (satu) Ketua dan dan 2 (dua) Anggota Dewan Pengawas yaitu: 1. Ketua
: Ir. Graita Sutadi, Msc.
Member of Supervisory Board, namely DR. Mulyanto, M.Eng, has already completed his term of office in July 2016, and Ir. Supaad, MSi in December 2016. There is no appointment of new member of Supervisory Board from Ministry of State Owned Enterprises. In 2016, Composition of Supervisory Board of Perum Jasa Tirta I consists of 1 (one) Chairman and 2 (two) Members of Supervisory Board:
2. Anggota
: Dadang Somantri, ATD, MT.
1. Chairman
: Ir. Graita Sutadi, Msc.
2. Member
3. Anggota
: Ir. Bambang Gutomo
: Dadang Somantri, ATD, MT.
Riwayat singkat dari masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian Profil Perusahaan diLaporan Tahunan ini.
292
URAIAN TANGGUNG JAWAB DEWAN PENGAWAS
DESCRIPTION ON RESPONSIBILITY OF SUPERVISORY BOARD
Tugas, Kewajiban dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Tugas, kewajiban dan tanggung jawab Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I sesuai yang diamanatkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan yang berlaku, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2010 tanggal 3 Mei 2010 tentang Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I. Tugas Dewan Pengawas adalah sebagai berikut:
Task, Obligation and Responsibility of Supervisory Board Task, Obligation and Responsibility of Supervisory Board of Perum Jasa Tirta I are pursuant to those as instructed at the applicable Article of Association of the Company, namely the Government Regulation, Number 46, the year 2010, dated May 3, 2010 on Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I. Tugas Dewan Pengawas adalah sebagai berikut:
1.
Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai perusahaan maupun usaha perusahaan yang dilakukan oleh Direksi.
supervision to the 1. Performing management policy, operation of the management in general, either concerning with the company or the company’s business conducted by the Directors.
2.
Memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, ketentuan anggaran dasar dan Keputusan Menteri, dan peraturan perundang-undangan, untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.
2. Giving advices to Directors, including supervision to implementation of the Company’s Long Term Plan, the Company’s Budget and Work Plan, provisions of Article of Association and Decree of the Minister as well as the rules of law for benefits of the Company pursuant to the aims and objectives of the Company.
3. Member : Ir. Bambang Gutomo A summary profile of each member of the Board of Commissioners can be seen in the Company Profile section in this Annual Report.
293
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengawas wajib mematuhi anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, dan wajib melaksanakan prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran, serta melaksanakan petunjuk yang diberikan Menteri sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar. Kewajiban Dewan Pengawas adalah sebagai berikut:
In performing its tasks, the Supervisory Board is obliged to adhere to the Article of Association and to the rules of law, and is obliged to execute the principles of professionalism, efficiency, transparency, accountability, responsibility, independence and naturalness or fairness and also to carry out the instructions given by the Minister as long as not in contradictory with the rules of law and/or the Article of Association. Obligations of the Supervisory Board are as follows:
1. Memberi nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan; dan menelaah serta 2. Meneliti menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2010. 3. Memberikan pendapaat dan saran kepada Menteri mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. 4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada Menteri mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan;
1. Giving advice to the Directors in performing the Company management.
294
2. Examining and reviewing and signing the Company’s Long Term Plan and the Company’s Budget and Work Plan prepared by the Directors pursuant to the Government Regulation, Number 46, the year 2010. 3. Giving opinion and suggestion to the Minister concerning with the Company’s Long Term Plan and the Company’s Budget and Work Plan. development of the 4. Following Company’s activities, giving opinion and suggestion to the Minister concerning with every matter deemed important for the Company management.
5. Melaporkan dengan segera kepada Menteri apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan; 6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan; 7. Memberikan penjelasan, pendapat, dan saran kepada Menteri mengenai laporan tahunan, apabila diminta; 8. Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggran Perusahaan; 9. Membentuk komite audit; 10. Mengusulkan auditor eksternal kepada Menteri; 11. Membuat risalah rapat Dewan Pengawas dan menyimpan salinannya; 12. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada Menteri; 13. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/ atau Keputusan Menteri.
5. Reporting immediately to the Minister if there is any symptom of decrease in the Company’s performance. 6. Examining and reviewing the periodic report and the annual report prepared by the Directors and signing the annual report. 7. Giving explanation, opinion, and suggestion to the Minister concerning the annual report, if required 8. Preparing the annual work program and put it into the Company’s Budget and Work Plan. 9. Establishing the Auditing Committee. 10. Proposing the External Auditor to the Minister. 11. Making the Minutes of Board of Supervisory Meeting and keeping its copy. 12. Giving a report on the supervisory tasks already been carried out during the latest previous fiscal year to Minister. 13. Carrying out the other obligations in the scheme of supervisory tasks and giving the advices as long as not in contradictory with the rules of law, the Article of Association and /or Decree of the Minister.
295
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Tanggung jawab Dewan Pengawas adalah sebagai berikut:
Responsibilities of the Supervisory Board are as follows:
1. Menjalankan tugas dengan itikad baik, penuh kehati-hatian, dan tanggung jawab untuk kepentingan dan usaha perusahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Executing the tasks in goodwill, full of prudence and responsibility for the Company’s interest and business pursuant to provisions of the rules of law.
2. Bertanggung jawab penuh secara pribadi atau secara renteng bagi setiap anggota Dewan Pengawas apabila anggota Dewan Pengawas terdiri dari 2 (dua) atau lebih, atas kerugian Perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perusahaan. Dalam mengemban tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I senantiasa berpedoman pada anggaran dasar Perusahaan yaitu PP No. 46 Tahun 2010 dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku, diantaranya Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penetapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik/ Good Corporate Governance pada BUMN.
2. Being fully responsible personally or inter-connectedly for each member of Supervisory Board if consisting of 2 (two) persons or more upon the Company’s loss if the concerned is guilty or negligent in performing his tasks for the interest and business of the Company.
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011pembagian tugas diantara para anggota Dewan Pengawas diatur secara intern oleh Dewan Pengawas. Dewan Pengawas telah
Based on Regulation of Minister of BUMN (State Owned Enterprises), Number: PER01/MBU/2011, the task distribution among members of the Supervisory Board is internally stipulated by the Supervisory
296
In carrying out their tasks, obligations and responsibilities, the Supervisory Board of Perum Jasa Tirta I always take the guidance from the Company’s Article of Association, namely the Government Regulation, Number 46, the year 2010 and the provision of the other applicable rules of law, among othe is Regulation of Minister of BUMN (State Owned Enterprises), Number: PER01/MBU/2011 on the Enactment of Good Corporate Governance at the State Owned Enterprises.
menyusun pembagian tugas Pengawas yang dituangkan dalam Keputusan Dewan Pengawas Nomor 01/DW/III/2014 tanggal 12 Maret 2014,Nomor 16.a/DW/III/2014 tanggal 27 September 2014, dan Nomor SK-14/MBU/01/2016 tanggal 25 Januari 2016sebagai berikut :
Board. The Supervisory Board has already set up the task distribution of the Supervisors as already been put into the Resolutions of Supervisory Board, Number: 01/DW/III/2014, dated March 12, 2014, then Number: 16.a/DW/III/2014, dated September 27, 2014 and Number: SK-14/ MBU/01/2016, dated January 25 2016 as follows:
1. Graita Sutadi Koordinator seluruh tugas & fungsi Dewan Pengawas dan Hubungan dengan regulator 2. Mulyanto Bidang Teknis Pengelolaan Air dan SDA
1. Graita Sutadi Coordinator for the whole tasks & functions of the Supervisory Board and relation with the regulator. 2. Mulyanto Department of Water Management Engineering and Water Resources.
3. Supaad Bidang Pengelolaan Perusahaan
3. Supaad Department of Company Management
4. Dadang Somantri Bidang Keuangan dan SDM 5. Bambang Gutomo Bidang Pengembangan Perusahaan
4. Dadang Somantri Department of Finance & Human Resources. 5. Bambang Gutomo Department of Company Development
INDEPENDENSI
INDEPENDENCE
Dewan Pengawas harus Independen, bermakna bahwa ketua dan anggota Dewan Pengawas tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Pengawas lainnya dan/ atau hubungan lainnya dengan Direksi Perum Jasa Tirta I.
Supervisory Board must be independent, meaning that the Chairman and the Members of Supervisory Board have no relation in the matters of finance, management, shareholding and/or family tie with other Members of Supervisory Board and/or other relation with Directors of Perum Jasa Tirta I.
297
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Setiap anggota Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I tidak memiliki saham/ kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra atau pesaing Perusahaan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas perusahaan, termasuk untuk yang memiliki hubungan keluarga sedarah atau hubungan karena perkawinan sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, dan tidak memangku jabatan rangkap sebagai anggota Dewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta, dan jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
All members of the Supervisory Board of the Company must also have no share/ interest in an enterprise of a partner or competitor of the Company in a percentage that may influence decision-making, does not havea business that is directly related with the Company’s activities, including having blood or marital familial relationship up to the third degree, whether vertically or laterally. All members of the Supervisory Board are also not allowed to have double position as members of Supervisory Board or similar at State-owned Enterprises, Region-owned Enterprises, Privatelyowned Enterprises, and other positions according to the provisions of rules and regulations.
REKOMENDASI
RECOMMENDATION
Seluruh keputusan hasil Rapat Dewan Pengawas dan Direksi tertuang dalam Notulen Rapat dan dimonitor tindak lanjut penyelesaiannya pada setiap Rapat berikutnya. Selama tahun 2016, Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I telah memberikan berbagai rekomendasi baik yang disampaikan secara langsung oleh Dewan Pengawas secara kolegial maupun melalui pelaksanaan tugas antara lain : 1. Rekomendasi Pesetujuan dan Pengesahan Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Tahun Buku 2015 tertuang dalam surat Nomor: S-02/DW/ III/2016 tanggal 1 Maret 2016.
All of recommendation and consultation meeting between of Supervisory Board and Board of Director written in the minutes of meeting and to be monitored the follow up process in the upcoming meeting. During 2016, the Supervisory Board have provide several recommendations both delivered directly by Supervisory Board collegially or through task enforcemen, among others :
2. Rekomendasi Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Perum Jasa Tirta I tahun 2017 tertuang dalam surat Nomor: S-22/DW/ XII/2016 tanggal 14 Desember 2016.
2. Approval recommendation of Perum Jasa Tirta I Work and Budget Plan (RKAP) 2017, written in letter no : S-22/ DW/XII/2016 dated 14th of December 2016.
298
1. Approval recommendation of Financial Statement and Annual Report Year Book 2015, written in letter no: S-02/ DW/III/2016 dated 1st of March 2016.
RAPAT
MEETING
Sesuai dengan tanggung jawabnya, Dewan Pengawas mengadakan rapat-rapat untuk memantau dan mengevaluasi laporan operasional bulanan serta untuk membahas masalah-masalah terkait bisnis Perusahaan dan hal-hal relevan lainnya.
In order to execute its duties, the Supervisory Board hold meetings that review and evaluate monthly operational reports, discuss issues relating to the Company’s business, and discuss other relevant issues
Rapat rutin internal Dewan Pengawas dan rapat rutin gabungan Dewan Pengawas dengan Direksi dilaksanakan setiap bulan, selama tahun 2016 diselenggarakan masing-masing sebanyak 12 kali, sedangkan yang sifatnya insidentil dilaksanakan
The routine internal meeting of Supervisory Board and the routine joint meeting of Supervisory Board and Directors is held every month and during the year 2016, it has been held 12 times. Meanwhile the incidental meeting is held pursuant to
299
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
sesuai dengan kebutuhan. Total rapat yang diselenggarakan Dewan Pengawas tahun 2016 sebanyak 16 kali.
the need. There have been a total of 16 meetings held by the Supervisory Board in the year 2016.
DAFTAR PELAKSANAAN RAPAT DEWAN PENGAWAS TAHUN 2016
LIST OF MEETINGS HELD BY THE SUPERVISORY BOARD IN 2016
300
301
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
302
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
303
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
304
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
305
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Pengujian Sample di Laboratorium Kualitas Air
306
307
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Jumlah kehadiran masing-masing anggota Dewan Pengawas dalam rapat yang diselenggarakan selama tahun 2016 sebagai berikut :
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
The total presence of each Member of the Supervisory Board at the meetings held during the year 2016 is as follows
KUNJUNGAN KERJA DEWAN PENGAWAS Selama tahun 2016 Dewan Pengawas melakukan kunjungan kerja ke kantor pusat Perum Jasa Tirta I dan tinjauan lapangan ke sejumlah lokasi operasi usaha di wilayah kerja perusahaan. Kunjungan kerja yang dilaksanakan oleh Dewan Pengawas tahun 2016 :
SUPERVISORY BOARD WORK VISIT During 2016 The Supervisory Board making work visits to the Head Office of Perum Jasa Tirta I and field visits to a number of business operation sites. Work visits list of the Supervisory Board year 2016 :
Tabel Kunjungan kerja yang dilaksanakan oleh Dewan Pengawas tahun 2016 Work visits list table of the Supervisory Board year 2016
*) Anggota Dewas atas nama DR. Mulyanto, M. Eng berakhir masa jabatannya per Juli 2016. Ketua/ anggota Dewan Pengawas yang berhalangan hadir dalam Rapat Dewan Pengawas memberikan Surat Kuasa kepada anggota Dewan Pengawas lainnya, dan dilengkapi dengan alasan ketidakhadiran dalam rapat.
308
*) Member of Supervisory Board, namely DR. Mulyanto, M. Eng, has his office term ends on July 2016. Chairman / Member of the Supervisory Board unable to be present to attend the Supervisory Board Meeting gives a Power of Attorney to the other member of Supervisory Board completed with the reason of his absence at the meeting
309
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
PROSEDUR PENETAPAN DAN STRUKTUR REMUNERASI DEWAN PENGAWAS
DETERMINING THE REMUNERATION PROCEDURE AND STRUCTURE FOR SUPERVISORY BOARD
Kebijakan pemberian remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Pengawas mengacu kepada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014, tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN. Penetapan penghasilan tersebut berupa gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap, dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan.
The policy in providing remuneration and other facility for Supervisory Board refers to Regulation of Minister of BUMN (State Owned Enterprises), Number: PER-04/ MBU/2014, dated on March 10, 2014, concerning Guidelines for Determining the Remunerations of the Board of Directors, Board of Commissioners, and Supervisory Board of BUMN. The remuneration stipulated must be in the form of a salary/honorarium, benefits, and permanent facilities by considering the Company’s income, assets, condition, and financial capacity. Remuneration for the Supervisory Board of Jasa Tirta I in the year 2016 is determined by Decree of Minister of BUMN (State Owned Enterprises), Number: S-340/MBU/06/2016, dated June 9, 2016 concerning the Approval of the Annual Report and Validation of the Financial Report of Perum Jasa Tirta I Year 2015 and the Letter of the Minister of BUMN Number: S-191/S.MBU/06/2016 and S-32/D1.MBU/06/2016 concerning the Determination of the Salary/Honorarium, Benefits and Facilities for Year 2016 and Tantiem for Performance for Book year 2015, 1. Salary, The honorarium of the Chairman of the Supervisory Board for year 2016 was stipulated at 45% of the salary of the President Director. The salary of members Supervisory Board is set at 90% of the salary of the Chairman of the Supervisory Board.
Penetapan remunerasi Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I tahun 2016 dengan Surat Menteri BUMN Nomor: S-340/MBU/06/2016 tanggal 09 Juni 2016 tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2015 dan Surat Kuasa Menteri BUMN Nomor: S-191/S.MBU/06/2016 dan S-32/D1.MBU/06/2016 tentang Penetapan Penetapan Gaji/Honorarium, Tunjangan dan Fasilitas Direksi Tahun 2016 serta Tantiem atas Kinerja Tahun Buku 2015 yaitu :
1. Honorarium, Honorarium ketua Dewan Pengawas untuk tahun 2016 ditetapkan sebesar 45% dari gaji Direktur Utama. Adapun untuk anggota Dewan Pengawas ditetapkan 90% dari honorarium Ketua Dewan Pengawas.
310
2. Tunjangan a. b. c.
3.
Tunjangan Hari Raya sebesar 1 (satu) kali honorarium per bulan. Tunjangan transportasi sebesar 20% x honorarium per bulan. Asuransi Purna Jabatan: premi sebesar 25% dari honorarium dalam satu tahun.
Fasilitas a.
Kesehatan dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya pengobatan (at cost), dengan rincian sesuai yang diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris BUMN.
b.
Bantuan Hukum sebesar pemakaian (at cost) dengan rincian diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris BUMN.
2. Allowance a. Holiday Allowance given as much as one month salary b. Transport Allowance given as much as 20% from monthly salary c. Retirement Allowance: The incured premiums by the company is as much as 25% from annual salary 3. Facility a. Health Given in the form of health insurance or at cost reimburse, with the details outlined in the Regulation of the Minister of StateOwned Enterprises No. PER-04/ MBU/2014 on the Guidelines for Determining the Remuneration for the Board of Directors and the Board of Commissioners of StateOwned Enterprises. b. Legal Aid at cost, are outlined in the Minister of State-Owned Enterprises No. PER04/MBU/2014 on the Guidelines for Determining the Remuneration for the Board of Directors and the Board of Commissioners of StateOwned Enterprises.
311
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Tabel jumlah remunerasi yang diterimakan Dewan Pengawas tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel pendidikan/ pelatihan yang diikuti Dewan Pengawas selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Total Remuneration table that Accepted by The Supervisory Board in 2016 :
Workshop tabel training attended by supervisory board at 2016
PENGEMBANGAN PENGAWAS
DEWAN
DEVELOPMENT OF POTENTIAL OF THE SUPERVISORY BOARD
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan untuk menunjang pelaksanaan tugas Dewan Pengawas, maka Perum Jasa Tirta I memberikan kesempatan kepada Dewan Pengawas untuk mengikuti program pelatihan, seminar, maupun workshop, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pendidikan / pelatihan yang diikuti Dewan Pengawas selama tahun 2016 adalah sebagai berikut :
In order to improve the competence and to support the task implementation of the Supervisory Board, Perum Jasa Tirta I provides an opportunity to Supervisory Board to take part in training program, seminar, or workshop, either in domestics or overseas. WorkshopTraining Attended by Supervisory Board at 2016 :
312
POTENSI
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi adalah organ Perusahaan yang meliputi keseluruhan Direktur Perusahaan dan berlaku sebagai suatu kesatuan Dewan (Board), yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun diluar pengadilan.
Board of Directors is a company organ that include theentire director of the Company as a one board that is fullresponsible over the management of the Company for theCompany goal and interest, also represent the company,both inside or outside the court.
TUGAS, KEWENANGAN DAN KEWAJIBAN
DUTY, AUTHORITY AND OBLIGATION
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan Pengurusan Perusahaan, untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan, tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau Peraturan Menteri.
Board of Directors tasked to perform every activities thatrelated with company management, for the company importanceand in accordance with company goals and objective,also represent company both inside and outside the court,concerning any issue and events, with limitation as stipulatedin the regulation, budget basic, and/or decree of ministry
313
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
1. Direktur Utama Direktur utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perum Jasa Tirta I, dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama tersebut telah disetujui oleh Rapat Direksi. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Utama dibantu: a. Sekretaris Perusahaan (SEKPER) b. Satuan Pengawasan Intern (SPI)
1. President Director The President Director is entitled and authorized to actfor and on behalf of the board of director also representPJT I, with the provision all of theact has been approvedby the board of director meeting. In performing the task, the head of director assist by: a. Corporate Secretary b. Internal audit unit
2. Direktur Teknik Direktur Teknik mempunyai tugas di bidang perencanaan teknis dan program kerja perusahaan baik tahunan maupun jangka panjang, penelitian dalam aspek pengelolaan sumber daya air, keamanan bendungan, pengelolaan infrastruktur, pengelolaan data dan informasi, penatalaksanaan teknologi informasi dan kegiatan layanan lingkungan, kegiatan manajemen risiko korporasi, laporan profil manajemen risiko serta penanganannya wujud dari pelaksanaan program GCG, memantau dan mengevaluasi kecukupan dan kepatuhan terhadap Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, Manajemen Risiko (MR) dan kegiatan assessment Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU), juga pembinaan harian pada Sekretaris Perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Teknik dibantu dan membawahi :
2. Director of Engineering Director of Engineering has a duty in technical plan and company work plan both annualy or long term, research in water resource management aspect, dam safety, infrastructure management, data management and information, Director of Engineering has a task in the field of Management of Information Technology (IT) and environmental service activities, corporate risk management activities, profile report of risk management and its handling as implementation of GCG (Good Corporate Governance) program, monitoring and evaluating the sufficiency and compliance to Quality Management System of ISO 9001, Risk Management (MR) and assessment activity by using the Evaluation Criteria for Excellent Performance (KPKU), also a daily development to the Corporate Secretary. In performing its task, Director of Engineering assist and supervise:
314
a. Biro Perencanaan dan Program (BPP) b. Biro Informasi dan Lingkungan (BIL) c. Biro Penelitian dan Pengembangan (BLB) d. Unit Manajemen Mutu (UMM) 3.
Direktur Pengembangan Direktur Pengembangan mempunyai tugas di bidang pengembangan wilayah dan optimasi aset, penyiapan sistem manajemen dan regulasi untuk pengembangan wilayah, melakukan pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai Jratun Seluna, Wilayah Sungai Serayu Bogowonto dan Wilayah Sungai Toba Asahan di bidang operasi dan pemeliharaan preventif prasarana sumber daya air yang dimiliki dan dikuasai dan diserahoperasikan kepada Perusahaan, pengamanan aset terkait dengan sumber daya air yang telah diserahoperasikan kepada Perusahaan, pengusahaan sumber daya air, pengendalian operasional dan pemeliharaan peralatan serta pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS), pengusahaan jasa konstruksi & peralatan, pariwisata, konsultansi dan pelatihan, laboratorium lingkungan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) & Pembangkit Listrik Tenaga Air / Mikrohidro (PLTA/M), Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan kegiatan usaha non pengelolaan sumber daya air lainnya. Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Pengembangan dibantu dan membawahi:
a. Bureau of planing and program b. Bureau of information environment c. Bureau of development research d. Unit of quality management
and and
3. Director of Development The Director of Development has a duty in an area development field and assest optimization, system management and regulation preparation for area development, conduct water resource management in Jratun Seluna river basing, Serayu Bogowonto, and Toba Asahan in operational area and preventif maintenance of water resources that owned and controlled and handed over to the company, water resources operation, operational control and equipment maintenance also river flow area conservation, construction and equipment service operation, tourism, training and consultation, environmental laboratory, drinking water supply system, microhydro/water-powered plant, drinking bottled water, and non water resources mangement activity. In performing the task, the Director of Development assist and supervise:
315
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
a. Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Jratun Seluna & Serayu Bogowoto (DJA V) b. Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Toba Asahan (DJAVI)
a. Water service division of Jratun Seluna River Basin & Serayu Bogowonto River Basin b. Water service division of Toba Asahan River Basin
Divisi Pengembangan Wilayah & Optimasi Aset (DPWOA) d. Divisi SPAM & PLTA/PLTM (DSP) e. Divisi Pengembangan Jasa Umum (DPJU)
c.
c.
Division of area development and asset optimization d. Division of drinking water supply system and water-powered plant of general service e. Division development
4. Direktur Pengelolaan Direktur Pengelolaan mempunyai tugas di bidang pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai Brantas dan Wilayah Sungai Bengawan Solo di bidang operasi dan pemeliharaan preventif prasarana sumber daya air yang dimiliki dan dikuasai dan diserahoperasikan kepada Perusahaan, pengamanan aset milik maupun aset yang telah diserahoperasikan kepada Perusahaan, Pengusahaan sumber daya air, pengendalian operasional dan pemeliharaan peralatan serta pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Pengelolaan dibantu dan membawahi:
4. Director of Management The Director of Management has a duty in water resource management field in brantas river are and in operation field in bengawan solo river area and preventive maintenance of the water resource facility that is owned and controlled and handed over to the company, owned asset security or an assest that is handed over to the company, water resources enforcement, operational control and equipment maintenance also conservation of river flow area. In performing the task, the Director of Management assist and supervise:
a. Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Brantas I (DJA I) b. Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Brantas II (DJA II)
a. Water service division of Brantas River Basin b. Water service division of brantas River Basin I
c.
c.
Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Bengawan Solo I (DJA III) d. Divisi Jasa ASA Wilayah Sungai Bengawan Solo II (DJA IV)
316
5.
Water service division of Bengawan Solo River Basin I d. Water service division of Bengawan Solo River Basin II
Direktur Administrasi dan Keuangan Direktur Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas di bidang Keuangan, Pengembangan Sumber Daya Manusia & Umum Perlengkapan, Pengelolaan peralatan, Pengadministrasian Aset dan Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL), Bidang keuangan (anggaran, akuntansi keuangan & akuntansi manajemen), Sistem dan Manajemen Mutu (Pengembangan ISO, Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU), Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3), Manajemen Risiko dan Kepatuhan Sistem), Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan pembinaan harian pada Satuan Pengawasan Intern. Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Administrasi dan Keuangan dibantu dan membawahi: a. Biro Pengembangan SDM & Umum (BSU) b. Biro Keuangan (BKU) c.
5. Director of Administration and Finance Director of Administration and Finance has a dutyin finance field, Human Resource Development & General Supplies, Equipment Management, Administration of Assets and Partnership & Community Development Program (PKBL), Finance (budget, financial accounting & management accounting) (iso development, excellent performance assessment criteria), work safety and healthy, risk management and compliance system, procurement service unit, and daily development om internal audit unit. In performing the task Director of Administration and Finance assist and supervise: a. Bureau of Human Resource Development and General Affairs b. Bureau of Finance c.
Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Susunan Direksi Perum Jasa Tirta I per 31 Desember tahun 2016 berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: SK-418/MBU/2012 tanggal 22 November 2012, sebagai berikut : Ir. Harianto, Dipl. HE. Sebagai Direktur Utama Raymond Valiant Ruritan, ST. MT. sebagai Direktur Teknik
Procurement Service Unit
Structure of Perum Jasa Tirta I Board of Director as per Dec 31st 2015 based on SOE Minister Decree no SK-418/MBU/2012 dated November 22nd 2012 are as follows: -
Ir. Harianto, Dipl. HE. as President Director Raymond Valiant Ruritan, ST. MT. as Director of Engineering
-
Ir. Alfan Rianto, M. Tech. sebagai Direktur Pengembangan
-
Ir. Alfan Rianto, M. Tech. as Director of Development
-
Ir. Syamsul Bachri, Dipl.Ph. sebagai Direktur Pengelolaan
-
Ir. Syamsul Bachri, Dipl.Ph. as Director of Management
-
Drs. Didih Hernawan, MM. sebagai Direktur Administrasi & Keuangan
-
Drs. Didih Hernawan, MM. as Director of Administration and Finance
317
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Riwayat singkat dari masing-masing anggota Direksi dapat dilihat pada bagian Profil Perusahaan di Laporan Tahunan ini.
A summary profile of each member of the Board of Directors can be seen in the Company Profile section in this Annual Report.
Berdasarkan salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Wakil Pemerintah sebagai Pemilik Modal Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I Nomor SK-12/MBU/01/2017 tanggal 17 Januari tentang Pemberhentian, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan AnggotaAnggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, terdapat perubahan Sususnan Direksi Perum Jasa Tirta I, dari yang semula 5 (lima) Direksi menjadi 3 (tiga) Direksi, yaitu :
Based on the Decree of Minister of State Owned Enterprises (BUMN) as the Government Representative being the Capital Owner of Perum Jasa Tirta I, Number: SK-12/MBU/01/2017, dated January 17 on Termination, Tour of Duty, and Appointment of Members of Board of Directors of Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, there is a change in Composition of Management of Perum Jasa Tirta I, formerly from 5 (five) Directors to be 3 (three) Directors, namely :
Direktur Utama: Raymond Valiant Ruritan, ST., MT
President Director: Raymond Valiant Ruritan, ST., MT
Direktur I : Ir. Alfan Rianto, M. Tech
Director I : Ir. Alfan Rianto, M. Tech
Direktur II : Henda Tri Retnadi, SE.,MM
DIrector II : Henda Tri Retnadi, SE.,MM
INDEPENDENSI DIREKSI
INDEPENDENCE OF BOARD DIRECTOR
Antar anggota Direksi dengan anggota Dewan Pengawas tidak ada hubungan keuangan, hubungan kepemilikan saham dan keluarga. Setiap anggota Direksi dapat bertindak independen dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya baik secara individual maupun kolegial. Setiap anggota Direksi tidak memiliki saham/ kepemilikan dalam badan
The members of the Board of Directors and the members Supervisory Board must not have financial,share ownership, and familial relations. All membersof the Board of Directors may act independently indischarging of its function and its duties, whether individuallyor collectively. All members of the Board of Directors must alsohave no share/interest in an
318
usaha yang menjadi mitra atau pesaing perusahaan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas perusahaan, termasuk untuk yang memiliki hubungan keluarga sedarah atau hubungan karena perkawinan sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, tidak memangku jabatan rangkap sebagai anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta, dan jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
enterprise of a partneror competitor of the Company in a percentage thatmay influence decision-making, does not have abusiness that is directly related with the Company’sactivities, including having blood or marital familial relationship up to the third degree, whether vertically or laterally, not allowed to have double positionas members of a Board of Directors or similar atState-owned Enterprises, Region-owned Enterprises,Privately-owned Enterprises, and other positions accordingto the provisions of rules and regulations.
319
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
KEPUTUSAN-KEPUTUSAN DAN PERATURAN-PERATURAN DIREKSI
DECISIONS AND DIRECTORS
Selama tahun 2016,Direksi telah menerbitkan 19 (sembilan belas) Peraturan Direksi dan 47(empat puluh tujuh) Keputusan Direksi.
During the year 2016, the Directors have already issued 19 (nineteen) Regulations and 47 (forty-seven) Decisions of the Directors.
REGULATIONS
OF
Daftar tabel Peraturan Direksi dan Keputusan Direksi yang terbit di tahun 2016 List of table Decisions and Regulations of Directors issued in 2016:
320
321
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
322
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
323
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
324
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
325
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
RAPAT DIREKSI
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
DIRECTOR MEETING
-
Rapat Direksi rutin diselenggarakan 1 (satu) minggu sekali, pada hari Selasa.
-
-
Rapat Koordinasi Manajemen (RKM), dihadiri oleh Direksi, Sekretaris Perusahaan, dan Kepala Biro/ Divisi/ SPI/ Unit. Selama tahun 2016 diselenggarakan setiap bulan atau sebanyak 12 (dua belas) kali.
-
-
Rapat-rapat yang sifatnya insidentil dilaksanakan sesuai dengan dinamika perusahaan.
-
-
Jumlah rapat Direksi yang diselenggarakan di tahun 2016 sebanyak 45 (empat puluh lima) kali.
-
326
Routine meetings of the Board of Directors, held once aweek every Tuesday Management Coordination Meetings (Rapat Koordinasi Manajemen - RKM), which are attended by the Board of Directors, the Corporate Secretary, and Bureau/Division/SPI/ Unit Heads. Throughout 2016, RKM was held every month or 12 times. Incidental meetings that are held according to the dynamicsof the Company.
DAFTAR PELAKSANAAN RAPAT DIREKSI TAHUN 2016
LIST OF DIRECTOR MEETINGS HELD IN 2016:
The Director Meeting has already been held 45 (forty-five) times during the year 2016 with the descriptions as follows.
327
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
328
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
329
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
330
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
331
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
332
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
333
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
334
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
335
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
336
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
337
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
338
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
339
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
340
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
341
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
342
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
JUMLAH KEHADIRAN DIREKSI DALAM RAPAT TAHUN 2016
BOARD OF DIRECTOR TOTAL PRESENCE IN A MEETING 2016
Direktur yang berhalangan hadir dalam Rapat Direksimemberikan Surat Kuasa kepada anggota Direksi lainnya, dan dilengkapi dengan alasan ketidakhadiran dalam rapat.
The Directors who are absent at the Director Meeting shall give a Power of Attorney to another member of Directors, and completed with its excuses for not attending the meeting.
343
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
PENGEMBANGAN POTENSI DIREKSI Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan untuk menunjang pelaksanaan tugas Direksi, maka Direksi mengikuti program pelatihan, seminar, maupun workshop, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
DEVELOPMENT OF DIRECTOR’S POTENTIAL In the scheme of improving the competence and in order to support implementation of the Director’s tasks, the Directors get a chance to take part in training program, seminar, or workshop, either in domestics or overseas.
Seminar/workshop yang diikuti Direksi di luar negeri selama tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Seminars / workshops attended by overseas Directors during 2016 are as follows:
REMUNERASI DIREKSI
DIRECTOR REMUNERATION
Penetapan remunerasi Direksi berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-04/MBU/2014tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN, serta dengan memperhatikan market competitiveness untuk level jabatan Direksi. Remunerasi Direksi ditetapkan oleh RPB dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan, tingkat inflasi dan faktor-faktor lain yang relevan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
Remuneration setting the Board of Directors refers to the Regulation of the Minister of SOE Number PER - 04/ MBU/2014 dated march 10, 2014 concerning Guidelines for Setting the Remuneration of the Board of Directors, Board of Commissioners, and Supervisory Board of SOE, and with continued consideration of market competitiveness for the Directors levels. Director Remuneration is determined by RPB by considering the factors of income, assets, condition and financial ability of the Company, level of inflation and other relevant factors as already been specified
344
peraturan perundang-undangan. Penetapan Remunerasi Direksi Perum Jasa Tirta I tahun 2016 melalui Surat Menteri BUMN Nomor: S-340/MBU/06/2016 tanggal 09 Juni 2016tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2015, dan SuratKuasa Menteri BUMNNomor:S-191/S.MBU/06/2016 dan S-32/D1.MBU/06/2016tentang Penetapan Penetapan Gaji/Honorarium, Tunjangan dan Fasilitas Direksi Tahun 2016serta Tantiem atas Kinerja Tahun Buku 2015.
at the rules of law. Determination of Director Remuneration of Perum Jasa Tirta I for the year 2016 is carried out through the Letter of Minister of BUMN (State Owned Enterprises), Number: S-340/MBU/06/2016, dated June 9, 2016 on Approval to Annual Report and Legitimization of Financial Statement of Perum Jasa Tirta I for the Year 2015, and Power of Attorney of Minister of BUMN, Number: S-191/S.MBU/06/2016 and Number: S-32/D1.MBU/06/2016 on Determinations of Salary / Honorarium, Allowances and Facilities of Director for the Year 2016 as well as the Tantiem (the share of Company’s profit) on the Performance in Fiscal Year 2015.
Ruang Rapat Kantor Pusat
345
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Remunerasi Direksi tahun 2016 terdiri dari gaji, tantiem atas kinerja tahun buku 2015, tunjangan hari raya, tunjangan transportasi, tunjangan perumahan, asuransi purna jabatan, fasilitas kesehatan dan fasilitas bantuan hukum.
The 2016 Remuneration of Directors consists of salaries, tantiem for the performance of the fiscal year 2015, holiday allowances, transportation allowances, housing allowances, post-employment insurance, health facilities and legal aid facilities.
Jumlah Remunerasi yang Diterima Direksi Tahun 2016
Remuneration that Accepted by Board of Directors
PENGUNGKAPAN HUBUNGAN AFILIASI ANTARA DIREKSI, DEWAN PENGAWAS, DAN PEMEGANG SAHAM UTAMA
DISCLOSURE OF AFILIATED RELATION AMONG DIRECTORS, SUPERVISORY BOARD, AND PRIMARY SHAREHOLDERS
Direksi dalam menjalankan fungsi, peran, dan tanggung jawabnya harus mempunyai independensi agar tidak terpengaruh dan terhindar dari benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan.
The Directors in running their functions, roles, and responsibilities shall have the independence in order not to be influenced and being prevented from conflict of interest in decision making.
Tabel Remunerasi Direksi tahun 2016 The 2016 Remuneration table of Directors
346
347
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Hubungan Keluarga
Family Relation
Rangkap Jabatan pada Dewan Pengawas
Double Positions of Supervisory Board
Selama periode laporan tahunan 2016, tidak ada hubungan afiliasi antara Direksi, Dewan Pengawas, dan Pemegang Saham Utama Perum Jasa Tirta I.
During the period of annual report 2016, there is no affiliated relation among Directors, Supervisory Board and the Primary Shareholders of Perum Jasa Tirta I
Selama periode laporan tahunan 2016, tidak terdapat anggota Dewan Pengawas yang merangkap jabatan pada perusahaan lainnya.
During the period of annual report 2016, there is no member of Supervisory Board taking double positions at another company.
Tabel rangkap jabatan pada Dewan Pengawas Double Positions of table Supervisory Board
Tabel hubungan keluarga Family relation table
348
349
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Kepemilikan Saham Dewan Pengawas dan Direksi
Share Ownership of Board of Supervisors and Board of Directors
Untuk menjamin tidak adanya penyimpangan dalam pelaksanaan Good Coorporate Governance (GCG), baik Dewan Pengawas dan Direksi maupun mengungkapkan kepemilikan sahamnya di berbagai perusahaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dan setiap tahun pernyataan tersebut diperbarui.
To ensure that there is no deviation in the implementation of Good Corporate Governance (GCG), both the Board of Trustees and the Board of Directors as well as disclosing its shareholdings in various companies, both domestically and abroad, and annually the statements are updated.
KOMITE-KOMITE DEWAN PENGAWAS Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara, maka Dewan Pengawas membentuk Komite Risiko dan Komite Audit dan GCG, dengan masa jabatan ditetapkan selama 2 (dua) tahun.
Tabel Kepemilikan Saham Dewan Pengawas dan Direksi Share Ownership of Board of Supervisors and Board of Directors
Based on Decree of Minister of BUMN (State Owned Enterprises), Number: PER12/MBU/2012 on the Supporting Organs of Board of Commissioners / Supervisory Board of State Owned Enterprises, the Supervisory Board establishes the Risk Committee and Audit & Good Corporate Governance Committee with term of office determined for 2 (two) years.
KOMITE RISIKO
RISK COMMITTEE
Komite Risiko adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Pengawas dengan tugas untuk melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha. Tugas dan Kewajiban Komite Risiko
Risk Committee is a committee established by Supervisory Board with the tasks to perform the periodic evaluation and to give a recommendation on business risks.
Berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-03/DW/VII/2013 tanggal 1 Juli 2013 tentang Pengukuhan Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Komite Risiko, Komite Risiko mempunyai tugas dan kewajiban antara lain untuk :
According to the decree of the Supervisory Board no: KEP-03/DW/VII/2013 dated 1st of July 2013 regarding the dismissal announcement and the appointment of the member of the risk of committee. The risk commitee has a duty and obligations such as: 1. Compile and submit a work plan proposal and annual budget, also a proposaln and the charter of evaluation of the risk of commitee toward the supervisory board to be stipulated, and make a written report the implementation of
1. Menyusun dan menyampaikan usulan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, serta usulan&evaluasi Piagam Komite Risiko kepada Dewan Pengawas untuk ditetapkan, dan melaporkan secara tertulis pelaksanaan Rencana
350
SUPERVISORY BOARD COMMITTEES
Duties and Obligations of the Risk Committee
351
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Kerja dan Anggaran kepada Dewan Pengawas setelah terlebih dahulu dilakukan klarifikasi dengan Direksi. 2. Mengevaluasi kerangka kerja, kebijakan, dan penerapan manajemen risiko perusahaan
Work and Buget Plan to the supervisory board after it has been clarified with the board of the Board of Directors. 2. Evaluate the frame work, policy, and the implemementation of the company risk management
3. Mengevaluasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Pengawas
3. Evaluate an issue that required the attention of the Supervisory Board.
4. Menyampaikan laporan kepada Dewan Pengawas disertai rekomendasi yang diperlukan, membuat laporan triwulan dan laporan tahunan kepada Dewan Pengawas.
4. Submit a report to the supervisory board entailed with the required recommendation, create quarterly report and annual report to the Supervisory Board.
Profil Komite Risiko
The Profile of the Risk Committee
Susunan Komite Risiko tahun 2016sebagai berikut :
The composition of the risk commitee as 31st of December 2015 are:
DR. Mulyanto, M. Eng. sebagai Ketua Komite Risiko
DR. Mulyanto, M. Eng. As Chairman of the Risk Committee
DR. Mulyanto, M.Eng adalah Anggota Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I, yang ditetapkan sebagai ketua merangkap anggota Komite Risiko berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-03/DW/VII/2013 tanggal 1 Juli 2013 tentang Pengukuhan, Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Risiko Perum Jasa Tirta I. Masa jabatan DR. Mulyanto, M.Eng selaku Dewan Pengawas telah berakhir per Juni 2016, dan tidak ada penetapan anggota Dewas baru dari Kementerian BUMN.
DR. Mulyanto, M.Eng is a Member of the Supervisory Board of Perum Jasa Tirta I, who is appointed as the head and also the member of the Risk of Committee refer to the decree of the Supervisory Board no: KEP-03/DW/ VII/2013 dated 1st of July 2013 regarding the Dismissal Announcement and the Appointment of the Member of the Risk Committee of PJT I. State-owned enterprisesDepartment of DR. Mulyanto, M.Eng as the Supervisory Board has expired as of June 2016, and there is no establishment of new Dewas members from the Ministry of BUMN (State Owned Enterprises).
352
Sigid Hanandaja Djuga Pramana , M.,Eng. sebagai Anggota Komite Risiko
Sigid Hanandaja Djuga Pramana , M.,Eng. As a Member of the Risk Committee
Pengangkatan berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-03/DW/ VII/2013 tanggal 1 Juli 2013 tentang Pengukuhan, Pemberhentian Dan Pengangkatan Anggota-Anggota Komite Risiko, dan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-02A/DW/VI/2015 tanggal 26 Juni 2015 tentang Perpanjangan dan Pengangkatan Kembali Anggota-anggota Komite Risiko Perum Jasa Tirta I.
The appointment refer to the decree of the supervisory board no: KEP-03/DW/VII/2013 dated 1st july 2013 regarding the Dismissal Announcement and the Appointment of the Member of the Risk Committee, and Decree of the Supervisory Board Number: KEP-02A / DW / VI / 2015 dated June 26, 2015 concerning the Extension and ReAppointment of Perum Jasa Perda Jasa Tirta I Risk Members.
Ir. Widyo Parwanto, M. Tech. sebagai Anggota Komite Risiko
Ir. Widyo Parwanto, M. Tech. As a Member of the Risk Committee
Pengangkatan berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-02/DW/ IV/2016 tanggal 29 April 2016 tentang Pengukuhan, Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Komite Risiko.
Appointment based on Decision of Supervisory Board Number: KEP-02 / DW / IV / 2016 dated April 29, 2016 on Confirmation, Dismissal and Appointment of Risk Committee Members.
353
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Independensi Komite Risiko
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Independence of the Risk Committee
Setiap anggota Komite Risiko tidak memiliki saham/ kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra / pesaing Perusahaan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas perusahaan, termasuk untuk yang memiliki hubungan keluarga sedarah/ hubungan karena perkawinan sampai denga derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, dan tidak memangku jabatan rangkap sebagai anggota Dewan Pengawas pada BUMN, BUMD, dan jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Each member of the Risk Committee has no share/interest in an enterprise of a partner or competitor of the Company in a percentage that may influence decision-making not having a business that is directly related with the Company’s activities, including having blood or marital familial relationship up to the third degree, whether vertically or laterally; and do not hold double position as members Supervisory Board/Board of Commissioners at BUMN (State Owned Enterprises, BUMD, and other positions according to the provisions of rules and regulations.
Kegiatan Komite Risiko
Activities of the Risk Committee
Selama tahun 2016 Komite Risiko melaksanakan sebagaimana tugas dan tanggung jawabnya.
During the year 2016, the Risk Committee has carried out its tasks and responsibilities as duly specified.
354
Tabel kegiatan komite risiko tahun 2016 Activities table of risk committee in the year 2016
355
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
356
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
357
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
358
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
359
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
360
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
361
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
362
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
363
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
364
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
365
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Frekuensi Rapat dan Jumlah Kehadiran Komite Risiko
Frequency of the Meeting and the Total Presence of Risk Committee:
Sesuai dengan tanggung jawabnya, Komite Risiko melaksanakan rapat bersama dengan Dewan Pengawas untuk memantau dan mengevaluasi laporan operasional bulanan serta untuk membahas masalahmasalah terkait bisnis Perusahaan dan halhal relevan lainnya. Selama tahun 2016, Komite Risiko melaksanakan rapat bersamaan dengan rapat Dewan Pengawas sebanyak 24 kali.
In conformity with its responsibility, the Risk Committee holds a meeting together with the Supervisory Board in order to monitor and to evaluate the monthly operational report and to discuss the problems related the Company business and other relevant subjects. During 2016, the Risk Committeeconducted a meeting along with supervisory board meeting as much as 24 times.
Remunerasi Komite Risiko
Risk Committee Remuneration
Dalam tahun 2016 jumlah remunerasi yang diterima oleh Komite Risiko sebagai berikut :
In 2016 the amount of remuneration received by the Risk Committee is as follows:
(Dalam Juta Rupiah)
(In Million Rupiah)
Frekuensi kehadiran Komite Risiko dalam rapat adalah sebagai berikut : Attendance Frequency of the Risk Committee in a Meeting
366
KOMITE AUDIT DAN GCG
AUDIT AND GCG COMMITTEE
Komite Audit dan GCG adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Pengawas untuk membantu Dewan Pengawas dalam memastikan efektifitas
The Audit and GCG Committee is a committee thatis established by the supervisory board to support theSupervisory Board in ensuring the effectiveness of interncontrol sytem and the task enforcement of externaland internal auditor also the optimalization of theimplementation of GCGin the Company
Tugas dan Kewajiban Komite Audit dan GCG
Duty and Obligation of The Audit and GCG Committee
Berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-01/DW/VI/2013 tanggal 1 Juni 2013 dan KEP-03/DW/IV/2014 tanggal 29 April 2014 tentang Pengukuhan Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Komite Risiko, Komite Audit dan GCG mempunyai tugas dan kewajiban :
Refer to the decree of the Supervisory Board No : KEP-01/DW/VI/2013 dated 29th ofApril 2014 regarding the dismissal announcement and the appointment of the member of the risk committee, the audit and GCG committee has a duty and obligation among others :
367
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
-
-
-
-
Menyusun dan menyampaikan usulan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, serta evaluasi Piagam Komite Audit dan GCG kepada Dewan Pengawas untuk ditetapkan, dan melaporkan secara tertulis pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran kepada Dewan Pengawas setelah terlebih dahulu dilakukan klarifikasi dengan Direksi Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh SPI maupun auditor eksternal Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan Mengevaluasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Pengawas Melaksanakan penugasan lain dari Dewan Pengawas, antara lain menelaah informasi mengenai Perusahaan, RJPP, RKAP, Laporan Manajemen, dan informasi lainnya, dan menelaah ketaatan Perusahaan terhadap peraturan Perundang-undangan yang terkait, pengaduaan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan, serta mengkaji kecukupan fungsi audit internal, dan kecukupan pelaksanaan audit eksternal. Menyampaikan laporan kepada Dewan Pengawas disertai rekomendasi yang diperlukan atas setiap pelaksanaan tugas, dan membuat laporan triwulan dan laporan tahunan kepada Dewan Pengawas.
368
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
-
-
-
-
-
Compile and submit the work plan and annual budget proposal, also charter evaluation of the auditory committee and GCGto the supervisory board to be stipulated, and make a written report over work plan implementation and budget to the supervisory board after it has been clarified with the board of directors. Assess the implementation activity also audit result which is conducted by internal audit unit or external auditor. Provide a recommendation regarding the refinement of management control system and its implementation. Ensure that there has a satisfied review procedure regarding any information that issued by the company. Evaluate any issue that is required the attention from the supervisory board. Enforce another assignment from the supervisoryboard, such as examine the information regardingthe company, RJPP, RKAP, management report,and other information, and examine the obedienceof the company regarding related regulation, acomplaint related with the company activity, alsostudy the adequacy of interna audit unit, and theadequacy the enforcement of external audit.
Profil Komite Audit dan GCG
The Profile of Audit & GCG Commitee
Susunan Komite Audit dan GCG tahun 2016 sebagai berikut :
The structure of the Audit & GCG the year 2016 are :
Ir. Supaad, M.Si sebagai Ketua Komite Audit dan GCG
Ir. Supaad, M.Si as Chairman of Audit and GCG Committee
Ir. Supaad, M.Si merupakan anggota Dewan Pengawas yang ditetapkan sebagai ketua merangkap anggota Komite Audit dan GCG Perum Jasa Tirta I berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-03/DW/IV/2014 tanggal 29 April 2014 tentang Pengukuhan, Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Merangkap Anggota dan Anggota Komite Audit dan Good Corporate Governance (GCG) Perum Jasa Tirta I. Masa jabatan Ir. Supaad, M.Si selaku Dewan Pengawas telah berakhir per Desember 2016, dan tidak ada penetapan anggota Dewan Pengawas baru dari Kementerian BUMN.
Ir. Supaad, MSi is a member of Supervisory Board determined to be the Chairman and also taking a position as a Member of Audit and GCG Committee of Perum Jasa Tirta I based on the Decision of Supervisory Board Number: KEP-03/DW/IV/2014, dated April 29, 2014 on Affirmation, Termination and Appointment of Chairman and at the same also as a Member of Committee for Audit and GCG (Good Corporate Governance) of Perum Jasa Tirta I. The office term of Ir. Supaad, MSi as a Member of Supervisory Board has already expired in December 2016, and there is no appointment of new Member of Supervisory Board at the Ministry of BUMN (State Owned Enterprises).
Submit a report toward the supervisory board entailedwith a recommendation that is required inevery duty enforcement, and provide a quarterly report and annual report to the supervisory board.
369
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Kegiatan Komite Audit dan GCG Wenny Maulatsih, SST. sebagai Anggota Komite Audit dan GCG
Pengangkatan berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-01/DW/ VI/2013 tanggal 1 Juni 2013 tentang Pengukuhan Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Komite Audit dan GCG Perum Jasa Tirta I dan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-05/DW/ VIII/2013 tanggal 26 Juni 2015 tentang Perpanjangan dan Pengangkatan Kembali Anggota Komite Audit dan GCG Perum Jasa Tirta I.
Sutardi sebagai Angota Komite Audit dan GCG
Pengangkatan berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor: KEP-01/DW/ IV/2016 tanggl 29 April 2016 tentang Pengukuhan, Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Merangkap Anggota dan Anggota Komite Audit dan Good Corporate Governance (GCG) Perum Jasa Tirta I.
Independensi Komite Audit dan GCG
Setiap anggota Komite Komite Audit dan GCG tidak memiliki saham/ kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra/ pesaing Perusahaan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas perusahaan, termasuk untuk yang memiliki hubungan keluarga sedarah/ hubungan karena perkawinan sampai denga derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, dan tidak memangku jabatan rangkap sebagai anggota Dewan Pengawas pada BUMN, BUMD, dan jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
370
Wenny Maulatsih, SST. as a Member of Audit and GCG Committee
The appointment is based on the Decision of Supervisory Board, Number: KEP-01/DW/ VI/2013, dated June 1, 2013, on Affirmation, Termination and Appointment of a Member of Audit and GCG Committee of Perum Jasa Tirta I and the Decision of Supervisory Board, Number: KEP-05/DW/VIII/2013, dated June 26, 2013, on Extension and Reappointment to be a Member of Audit & GCG Committee of Perum Jasa Tirta I.
Selama tahun 2016Komite Audit dan GCG melaksanakan sebagaimana tugas dan tanggung jawabnya.
Activities of the Audit and GCG Committee
During 2016 the Audit Committee and GCG perform as their duties and responsibilities.
KEGIATAN KOMITE AUDIT DAN GCG TAHUN 2016 ACTIVITIES OF AUDIT AND GCG CIOMMITTEE IN THE YEAR 2016
Sutardi as a Member of Audit and GCG Committee
His appointment is based on Decision of Supervisory Board, Number: KEP-01/DW/ IV/2016, dated April 29, 2016 on Affirmation, Termination and Appointment of Chairman and also a Member of Committee for Audit and GCG (Good Corporate Governance) of Perum Jasa Tirta I.
Independence of The Audit and GCG Committee
Every member of the Audit and GCG Committee is independent by having no share/interest in an enterprise of a partner or competitor of the Company in a percentage that may influence decision-making; not having a business that is directly related with the Company’s activities, including having blood or marital familial relationship up to the third degree, whether vertically or laterally; and do not hold double position as members Supervisory Board/Board of Commissioners at SOE, BUMD, and other positions according to the provisions of rules and regulations.
371
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
372
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
373
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
374
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
375
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
376
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
377
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
378
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
379
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
380
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
381
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Frekuensi Rapat dan Jumlah Kehadiran
Sesuai dengan tanggung jawabnya, Komite Audit dan GCG mengadakan rapat-rapat untuk memantau dan mengevaluasi laporan operasional bulanan serta untuk membahas masalah-masalah terkait bisnis Perusahaan dan hal-hal relevan lainnya. Selama tahun 2016, Komite Audit dan GCG melaksanakan rapat bersamaan dengan rapat Dewan Pengawas sebanyak 24 kali.
Frequency of the Meeting and Total Attendance
In accordance with its obligation, the Audit and GCG Committee held a meetings to monitor and supervise the operational monthly report also to discuss an issues related with the company business and other relevant issues. During 2016, the Audit and GCG Committee conducted a meeting along with supervisory board meeting for about 24 times.
Frekuensi Kehadiran Komite Risiko dalam Rapat The Attendance Frequency the Audit and GCG Committee in a Meeting
Remunerasi Komite Audit dan GCG Jumlah Remunerasi Komite Audit dan GCG Tahun 2016 Audit and GCG Committee Remuneration Audit and GCG Committee Remuneration 2016
382
383
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
CORPORATE SECRETARY SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan adalah bagian dalam perusahaan yang berperan dalam mengoptimalkan penerapan Good Coorperate Governance (GCG) dan menunjang operasional Perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sekretaris Perusahaan juga berperan dalam mengelola hubungan informasi, baik untuk kalangan internal maupun eksternal.
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN
Zainal Alim, ST. MT lahir di Sampang, 4 November 1968. Meraih gelar Sarjana Teknik dari Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya pada tahun 1996. Pendidikan S-2 dengan gelar Magister Teknik Bidang Teknik Pengelolaan Sumberdaya Air dari Universitas Brawijaya pada tahun 2007. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 2015 berdasrkan KPTS Direksi Nomor: 148/KPTS/DU/2015 tanggal 30 November 2015. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Pengembangan Usaha & Wilayah Kerja (2005 s/d 2006), Kepala Sub Divisi Jasa ASA III/1 (2007-2008), Kepala Sub Divisi Jasa ASA IV/1 (2008-2009), Kepala Bagian Pengembangan Usaha Strategis (20092010), Kepala Divisi Jasa SPAM (20122014), Kepala Divisi Pengembangan Jasa Umum ( 2014-2015). Aktif sebagai anggota dalam organisasi profesi Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI). Selain itu juga aktif sebagai anggota dalam Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNIBB).
384
Corporate Secretary is a part of the company taking the roles in optimizing the implementation Good Corporate Governance (GCG) and supporting the Company operation in order to achieve the specified goals. The Corporate Secretary also takes the role in managing the information connection, either for internal or external parties.
PROFILE OF CORPORATE SECRETARY ZAINAL ALIM, ST, MT,
born in Sampang on November 4, 1968. He has got his Bachelor Degree in Engineering from the Civil Engineering Department of Engineering Faculty of Brawijaya University in 1996. He took his post graduate education and got his Master Degree in Engineering majoring in field of Water Resource Management from Brawijaya University in the year 2007 . Taking the office as the Corporate Secretary since 2015 based on Director Decision Number: 148/KPTS/DU/2015, dated November 30, 2015. Previously, he had ever served as Head of Business & Work Region Development Section (2005-2006), Head of Sub-Division of Jasa ASA III/1 (2007-2008), Head of Sub-Division of Jasa ASA IV/1 (2008-2009), Head of Strategic Business Development Section (200o92010), Head of Jasa SPAM (Drinking Water Treatment System) Division (2012-2014), Head of General Service Development Division (2014-2015). He is active as a member of a professional organization, namely the Indonesian Hydraulic Technical Experts Association (HATHI). In addition, he is also active as a member of Indonesian National Committee for Large Dams (KNIBB).
Fungsi Sekretaris Perusahaan Perum Jasa Tirta I
Fungsi Sekretaris Perum Jasa Tirta I Perusahaan mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik pada BUMN, yaitu : -
-
-
Memastikan bahwa PJT I mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Pengawas secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta sebagai penghubung (liaison officer) Menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Risalah Rapat Direksi, Rapat Dewan Pengawas dan RUPS.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS PERUSAHAAN
Berdasarkan Peraturan Direksi Perum Jasa Tirta I Nomor: KP. 007/PRT/DU/2016 tentang Perubahan Organisasi, Wewenang, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Unsur Pejabat Struktural 1 (satu) Tingkat Dibawah Direksi, Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas pokok membantu Direktur Utama dengan pembinaan sehari-hari oleh Direktur Teknik dalam menetapkan kebijakan strategis pengelolaan Perusahaan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta menyusun program dan pelaksanaannya untuk menunjang tugas pokok Perusahaan dalam rangka mencapai pengelolaan Perusahaan secara efektif dan efisien.
The Function of Corporate Secretary
The function of the Corporate Secretary refer to the regulation of the Minister of SOE No. PER-01/MBU/2011 dated 1st of August regarding the Implementation of GCG in SOE, that is: - Ensure that the company comply the regulation regarding on the transparency requirements in accordance with the GCGprinciples -
Provide a perodic information that is required by the board of the director and supervisory board and/or intermittently when asked as a liaison officer.
-
Compile and filing the document of the company, including but not limited to the minutes of meeting of Board of Directors, Supervisory Board meeting, and the Joint Discussion Meeting
DUTY AND OBLIGATION OF THE CORPORATE SECRETARY
Refer to the regulation of PJT I Board of Directors Regulation no: KP. 007/PRT/ DU/2014 regarding Organizational, Authority, Job Description and Obligation Changes from the Structural Element Offical One level below the Board of Directors, the corporate secretary has a main duty to assist the head of director with the daily guidance by the technical director in determine the strategic policy of the company management and its implementation to support company main duty in order to achieve an effective and efficient management.
385
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Untuk memenuhi tugas pokok diatas Sekretaris Perusahaan antara lain melaksanakan hal-hal sebagai berikut : -
Memeriksa konsep Program Kerja dan Sasaran Mutu serta evaluasinya di lingkungan Sekretaris Perusahaan.
-
Merencanakan, memonitor, memverifikasi dan melakukan evaluasi terhadap tugas-tugas Bagian Komunikasi Perusahaan, GCG & PKBL dan Corporate Legal agar dapat melaksanakan tugas pokok perusahaan secara efektif dan efisien.
-
Membantu Direktur Utama dalam menetapkan kebijakan strategis pengelolaan Perusahaan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
-
Melakukan hal-hal yang diperlukan dalam rangka menjembatani hubungan antara Direksi dengan stakeholders (pemangku kepentingan).
-
Menyusun risalah rapat Direksi serta memverifikasi konsep produk hukum (KPTS, Perjanjian Kerjasama dan lain - lain) dari seluruh Unit yang ditandatangani oleh Direksi.
-
Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Manajemen Triwulanan, Semesteran dan Tahunan).
-
Mengelola Biaya Operasional Sekretaris Perusahaan.
-
Melakukan pembinaan di Unit Kerjanya dan melakukan koordinasi dengan Unit lainnya.
-
Melakukan kunjungan kepada mitra kerjanya.
-
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
386
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
In order to meet the main tasks as specified above, the Corporate Secretary has to perform the tasks among others as follows: - Checking the concept of Work Program and Quality Target and their evaluation at the environment of Corporate Secretary. - Plan, monitor, verify, and evaluate over the task of Corporate Communication and GCG Department and Corporate Legal Department in order to able to enforce the corporate main task effectively and efficiently. - Assist the head director in determine a corporate management strategic policy with a GCG principles. -
Conduct necessary things in order to bridging over a relationship between the board of director and stakeholders.
-
Compile minutes of meeting and verify the legal product concept (KPTS, cooperation agreement and etc) from the entire unit that has signed by the board of directors.
-
Coordinate the drafting of quarterly, semester, and annual management report
-
Managing the Operational Cost of the Corporate Secretary.
-
Performing the development and guidance in his Work Unit and carrying out a coordination with the other Units.
-
Making a visit to his work partners.
-
Performing other tasks given by the Directors.
Selain tugas pokok tersebut, Sekretaris Perusahaan juga memiliki tugas antara lain : -
Ketua Tim Good Corporate Governance Perum Jasa Tirta I, yang bertugas antara lain untuk menyusun, memantau, dan melakukan sosialisasi program dan penerapan GCG di jajaran perusahaan, rekomendasi kebijakan penerapan GCG kepada Direksi, mengingatkan pihakpihak terkait agar penerapan GCG perusahaan dapat berjalan dengan benar.
-
Ketua Tim Tinjauan Kontrak yang bertugas menyiapkan, menyusun dan membantu kontrak penggunaan air permukaan dengan pelanggan utama.
-
Ketua Tim Penyelesaian Piutang Perusahaan, yang bertugas melakukan monitoring, evaluasi atas data piutang yang diterima, melakukan upaya penagihan secara intensif atas piutang yang bermasalah (macet) dan mengupayakan penyelesaian pembayaran.
-
Wakil Ketua Tim Penerapan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU), yang bertugas melaksanakan dan menyusun dokumen serta laporan terkait KPKU berdasarkan hasil pengisian kuesioner KPKU BUMN di Perum Jasa Tirta I.
-
Anggota Tim Pengadaan Tanah yang bertugas antara lain inventarisasi lahan potensial yang dibutuhkan bagi operasional yang dibutuhkan bagi operasional perusahaan, kajian sampai dengan proses pengadaan.
In addition to the main task, a Corporate Secretary also has another task, as follows : -
As the leader of PJT I GCG Team, who tasked for to compile, to monitor, and to socialize the program and implementation of GCGin the company rank, recommend a CGimplementation policy to the board of director, remind the related parties in order to the implementation of GCGin the company could run properly
-
As the leader of contract reveie team who tasked for prepare, compile, and assist the contract of surface water contract with the main customer.
-
To be the Chairman of the Team for the Settlement of the Company’s Account Receivables, who is in charge to perform the monitoring, evaluating the data on the obtained account receivables, carrying out the payment collection intensively for the receivables in problem (bad debts) and try to settle the payment.
-
To be Vice Chairman at the Implementation Team for KPKU (Kriteria Penilaian Kinerja Unggul = Excellent Performance Evaluation Criteria), in charge to carry out and prepare the documents and the reports related to KPKU based on the output of questionnaire of KPKU BUMN at Perum Jasa Tirta I.
-
As the member of land procurement team who tasked to record a potential land that is required for the operational of the company, assessment until the procurement process.
387
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
Ketua Tim Panitia Tetap Kepegawaian yang bertugas antara lain melakukan proses yang berkaitan dengan perbaikan sistem kepegawaian, jenjang karir, perubahan status/strata/golongan /skala gaji pegawai, pemberian tanda penghargaan dan lain sebagainya.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
To be the Chairman of Employement Permanent Committee who is in charge among others to perform the process related to revision to the employment system, level of carrier, the change in status / strata / class/ salary scale of employees, giving rewards and the like.
Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Sekretaris Perusahaan ditunjang oleh dua bagian, yaitu Bagian Komunikasi Perusahaan, GCG & PKBL dan Corporate Legal.
To facilitate the execution of duties and responsibilities, the Corporate Secretary is supported by two parts, namely Corporate Communications Division, GCG & PKBL and Corporate Legal.
1. Bagian Komunikasi Perusahaan, GCG & PKBL
1. GCG & PKBL - Company Communication Section
Berdasarkan Peraturan Direksi Perum Jasa Tirta I Nomor: KP.008/ PRT/DU/2016, Bagian Komunikasi Perusahaan, GCG & PKBL = (Program Kemitraan & Bina Lingkungan memiliki tugas antara lain: - Menyusun dan atau memverifikasi konsep untuk disampaikan kepada atasannya terkait dengan program Kerja dan Sasaran Mutu di lingkungan Bagian Komunikasi Perusahaan ,GCG & PKBL. - Melaksanakan kegiatan kehumasan (dokumentasi, promosi dan publikasi tentang Perusahaan) dan protokoler. -
-
388
Based on Director Regulation of Perum Jasa Tirta I Number: KP.008/PRT/ DU/2016, the GCG & PKBL = Partnership & Environmental Development Program) Company Communication Section has the tasks among others as follows: - Preparing and or verifying the concept to be presented to his superior related to the Work Program and Quality Target at the scope GCG & PKBL – Company Communication Section. -
Menjalin komunikasi dengan pihak media massa (baik cetak maupun elektronik) serta stakeholders. Mengelola dan memverifikasi beritaberita yang akan dipublikasikan baik ke media internal (majalah dinding, buletin) maupun eksternal.
-
Mengkoordinasikan dengan tim terkait penerbitan media komunikasi internal (majalah dinding, buletin).
-
-
Implementing public relation activities (documentation, promotion and publication on Company) and protocol. Having communication with mass media (either printing or electronic) and the stakeholders. Managing and verifying the news to be published, either to the internal media (wall magazine, bulletin, etc) or the external one. Making a coordination with a team related to publication of internal communication media (wall magazine, bulletin).
389 385
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Memantau dan mendokumentasikan berita-berita tentang Perusahaan dan mengkoordinasikan dengan unit lain yang berwenang terkait penyelesaian terhadap berita-berita yang tidak sesuai. Mengelola dan memonitor pelaksanaan Portal Publik BUMN PJT I.
-
-
-
-
-
-
-
-
390
Monitoring and documenting the news on Company and making a coordination with another authorized unit related to the settlement to the improper / fake news.
-
-
Managing and monitoring the implementation of Public Portal of BUMN PJT-I.
-
Mengelola pelaksanaan keterbukaan informasi publik melalui website PJT I.
-
Managing implementation of openness of public communication through PJT-I Website.
-
Membuat dan mendistribusikan kartu identitas pegawai Perusahaan ke seluruh unit kerja. Menyiapkan laporan kegiatan komunikasi perusahaan dan GCG. Menyiapkan pelaksanaan tugas Sekretariat Direksi dalam bidang penatausahaan dokumen Perusahaan, menyiapkan pelaksanaan rapat Direksi, menatausahakan risalah rapat Direksi dan gabungan Dewas – Direksi.
-
Berkoordinasi dengan tim GCG terkait penerapan GCG.
-
Issuing and distributing the identity cards of Company employees to the whole Work Units. Preparing company communication and GCG activity report. Preparing the task implementation of the Director’s Secretary in administering the Company documents, preparing the implement-ation of the Directors’ Meeting, administering the minutes of the Directors’ Meeting and the joint meeting of Directors and the Supervisory Board. Making a coordination with GCG Team related to the GCG Implementation. Making a coordination with the Financial Accounting Section and the Management Accounting Section in preparing the Quarterly, Semester and Annual Management Reports. Performing the development and guidance at the Company Communication, GCG & PKBL (Partnership & Environmental Development Program) Section and making a coordination with the working partners.
Berkoordinasi dengan Bagian Akuntansi Keuangan dan Bagian Akuntansi Manajemen dalam penyusunan Laporan Manajemen Triwulanan, Semesteran dan Tahunan. Melakukan pembinaan di Bagian Komunikasi Perusahaan, GCG & PKBL serta melakukan koordinasi dengan mitra kerja.
-
-
-
-
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung. Melakukan survey dan seleksi terhadap calon mitra binaan atau obyek yang akan dibantu.
-
Performing other tasks given by his direct superior.
-
Performing survey and selection for the candidate guided built-up partners of objects to be assisted.
Menyalurkan dana kemitraan dan bina lingkungan.
-
Distributing the partnership and environmental development fund.
Melaksanakan pembinaan terhadap mitra binaan dan pengendalian terhadap pelaksanaan PKBL
-
Carrying out the development and guidance to the guided built-up partners and controlling the implementation of PKBL (Partnership and Environmental Development Program).
2. Bagian Corporate Legal
Berdasarkan Peraturan Direksi Perum Jasa Tirta I No. KP.008/PRT/DU/2016, Bagian Corporate Legal memiliki tugas sebagai berikut : -
-
2. Corporate Legal Department
Refer to the regulation of PJT I Board of Directors no. KP.008/PRT/DU/2016, the Legal Corporate department has a duty among others:
Menyusun, membuat dan atau memverifikasi konsep Program Kerja dan Sasaran Mutu di lingkungan Corporate Legal untuk disampaikan kepada atasannya terkait.
-
Uraian tugas bidang Peraturan Perundangan, Keputusan Direksi dan Produk hukum perusahaan meliputi :
Preparing, making and or verifying the concept of Work Program and Quality Target at the Corporate Legal environment to be presented to his related direct superior.
-
The task description in the fields of Rules of Law, Decision of Director and Company Legal Products cover as follows:
-
Melakukan inventarisasi, identifikasi, evaluasi dan kajiankajian peraturan perundangundangan maupun Keputusan Direksi.
-
Melakukan verifikasi dan harmonisasi terhadap seluruh konsep produk hukum perusahaan (Ketentuan internal, Perjanjian dll).
-
Menyusun dan memberi masukan konsep peraturan perundang-undangan dan ketentuan internal.
-
Conduct an inventory, identify, evaluate and studies of regulation as well as the board of director decree
-
Connduct verification and harmonization over the entire corporate legal concept products (internal provision, agreement etc)
-
Preparing and giving the inputs on the concept of rules of law and internal provisions.
391
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
Memantau dan mengupayakan (pendekatan, penjelasan) pengesahan peraturan perundang-undangan dan ketentuan internal.
Menyusun dan menginventarisir kebutuhan peraturan perundangundangan dan melakukan telaah staf dalam bidang hukum serta membuat kajian-kajian hukum. Uraian tugas bidang kesepahaman bersama, perjanjian kerjasama tertentu dan kajian hukum meliputi:
-
-
-
-
-
-
-
Menyiapkan kajian hukum atas rencana kesepahaman bersama (MoU), keputusan bersama atau perjanjian kerjasama tertentu untuk menghindari permasalahan hukum bagi perusahaan jika diperlukan.
Menyiapkan dokumen somasi, gugatan, pembelaan dan bahan-bahan yang diperlukan dalam penyelesaian sengketa hukum di dalam maupun di luar pengadilan baik dilakukan sendiri maupun bekerjasama dengan pihak lain (advokat).
Compile and inventory the regulation requirements and conduct a staff review in legal aspect and compile a law assessment
The description of mutual understanding, certain cooperation agreement, and legal studies, include: -
Penyusunan dan pemantauan atas konsep kesepahaman bersama (MoU), keputusan bersama atau perjanjian kerjasama tertentu serta kajian hukum yang diperlukan terkait stakeholders.
Menyiapkan materi pembinaan aspek hukum dan sosialisasi peraturan perundang-undangan serta melakukan pemantauan dan evaluasi hambatanhambatan yang dihadapi di lapangan dan membantu memberikan saran pelaksanaan dan penerapan peraturan perundang-undangan.
392
-
Monitor and enforce (approach, explanation) the authorization of a refgulation and an internal provision
-
-
Compilation and monitoring on the mou, copertaion decision or certain coopertaion agreement and also a required legal studies related with the stakeholder Prepare a legal studies over mou plan, cooperation decision or a certain coopertaion agreement in order to avoid legal issues for the company if needed Preparing the materials for development and guidance for legal aspects and socialization of rules of law and performing the monitoring and evaluation to the constraints encountered in the field and help give suggestions on the implementation and application of the rules of law. Prepare a legal notice document, lawsuit, advocacy and other material that is required in a legal dispute settlement inside or outside court both performed alone or cooperate with other parties (advocate)
-
Melakukan pembinaan aspek hukum dan/atau legal audit. Mewakili Perusahaan dalam penanganan masalah/sengketa hukum, apabila terjadi perkara di pengadilan berdasarkan surat kuasa Direksi.
-
Mewakili perusahaan untuk mengikuti rapat-rapat bidang hukum yang tidak mutlak harus dihadiri Direksi.
-
Melakukan pembinaan di lingkungan Corporate Legal dan melakukan koordinasi dengan mitra kerja.
-
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasannya.
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan Pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan selama tahun 2016 sebagai berikut : Direktur Utama - Membantu dalam menetapkan kebijakan strategis pengelolaan perusahaan serta menyusun program pelaksanaannya, antara lain : bidang kehumasan, - Di Sekretaris Perusahaan memantau laporan pelaksanaan bidang kehumasan yang meliputi penyampaian hasil program promosi, dokumentasi dan berita perusahaan serta upaya untuk penyelesaiannya serta melakukan koordinasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan bersama unit terkait termasuk dengan memberikan penjelasan kepada tamu dan kegiatan perusahaan.
-
-
-
-
Conduct a legal management and/or legal audit Representing the Company in handling the legal problems / disputes, if there is a case at the Court based on the Power of Attorney of the Director. Representing the Company to take part in the meetings in the scope of law not absolutely required to be attended by the Director. Carrying the development and guidance in Corporate Legal environment and making a coordination with the work partner. Carrying out other tasks assigned by his superior.
IMPLEMENTATION OF TASKS AND RESPONSIBILITY OF CORPORATE SECRETARY Corporate Secretary The tasks implemented by the Corporate Secretary during the year 2016 are as follows: - To assist the President Director in enacting the strategic policies for the management of the Company and draft the execution program, among others as follows : - In the field of Public Relation : The Corporate Secretary monitors the report on public relation implementation covering as follows: presenting outputs of promotion program, documentation and company news and the efforts to settle it and to make a coordination on education jointly implemented together with the related units, including giving explanation to the guests and on the company activities. 393
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Di bidang hukum, Sekretaris Perusahaan melakukan monitoring terhadap telaah produk hukum yaitu Keputusan Direksi, MoU atau Perjanjian dengan pihak internal maupun eksternal yaitu PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), PT Indonesian Power, PT Petrokimia, PT Pertamina, PT Inalum, PT Bajradaya Sentranusa, monitoring terhadap pertimbangan teknis dan saran dalam ruang lingkup Sekretaris Perusahaan, serta melaksanakan koordinasi pengelolaan Sumber Daya Air dengan stakeholder di WS Serayu Bogowonto, WS Jratun Seluna dan WS Toba Asahan. Melakukan pembinaan terhadap Sekretaris Direksi, antara lain dengan tata laksana surat menyurat, pembinaan penyimpanan dokumen, dan tata laksana kontak/komunikasi dengan stakeholder yang meliputi Kementrian PUPR, Kementrian BUMN, Wartawan, Pemerintahan Kota, Kabupaten, Pemerintahan Provinsi Jatim, Jateng, Sumatra Utara, BBWS Brantas, BBWS Bengawan Solo dan lain-lain
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
-
-
394
Melakukan evaluasi organisasi dan kondisi perusahaan. Dalam bidang hukum memberikan masukan terhadap rencana perubahan produk hukum KPTS Direksi yang ada dalam ruang lingkup Perum Jasa Tirta I. Dalam bidang kehumasan memeriksa berita, artikel dan pengumuman yang sudah ditampilkan Bagian Komunikasi Perusahaan, GCG & PKBL dalam website perusahaan atau BWJT.
-
-
-
In Legal Field : The Corporate Secretary performs monitoring to the legal product reviews, such as: Decisions of Director, MOU or Agreements with the internal or external parties, namely PT Pembangkit Jawa Bali (PJB), PT Indonesian Power, PT Petrokimia, PT Pertamina, PT Inalum, PT Bajradaya Sentranusa; monitoring the technical considerations and suggestions in the scope of Corporate Secretary, and to make a coordination in managing the Water Resources with the Stakeholders at the River Regions of Serayu Bogowonto, Jratun Seluna, and Toba Asahan.
Among other with the governance correspondence, document keeping management, and governance communication with the stakeholder which is cover Ministry of Public Work and Public Housing, Ministry of SOE, press, city government, province government of East Java, Central Java, and North Sumatera, Brantas River Basin Agency, Bengawan Solo River Basin Agency, etc. Conducted organizational evaluation and the corporate condition. In legal aspect provide a suggestion over a plan change of KPTS (decree of board of directors) legal aspects of the board of director that isexisting in PJT I area coverage. In public relation aspect monitor issues, article, and announcement that has displayed by the corporate communication department in the company website or internal media.
-
-
-
Menjembatani hubungan antara Direksi dan perusahaan dengan stakeholder (pemangku kepentingan). Dalam program ini, Sekretaris Perusahaan menjalin hubungan dengan dinas, instansi, dan LSM terkait. Disamping itu juga melakukan pembahasan perjanjian kerjasama dan program jasa SDA 2016-2017 rapat pembahasan lanjutan perjanjian manfaat langsung PDAM Surabaya 2016, rapat pembahasan bersama (RPB) di Jakarta Mengkoordinasi isu strategis perusahaan mencapai pengelolaan perusahaan yang efektif dan efisien. Hal ini terkait dengan koordinasi internal perusahaan, yang meliputi penyelenggaraan rapat Direksi dan rapat Direksi-Dewan Pengawas. Mengkoordinasi isu strategis perusahaan mencapai pengelolaan perusahaan yang efektif dan efisien. Hal ini terkait dengan koordinasi internal perusahaan, yang meliputi penyelenggaraan rapat Direksi dan
Bagian Komunikasi Perusahaan, GCG, & PKBL
Kegiatan Bagian Komunikasi Perusahaan, GCG, & PKBL selama tahun 2016 adalah bidang kehumasan & protokoler dan dokumentasi, promosi serta publikasi tentang Perusahaan, meliputi :
a. Berpartisipasi dalam kegiatan pameran dan pendampingan.
-
To liaise between the Company and stakeholders, such as government agencies, private parties, NGOs, and the mass media. Otherwise, the Corporate Secretary also discusses joint venture agreements and water resource service programs for 20152016, meetings that further discuss agreements of the direct benefits of PDAM Surabaya 2015, and joint discussion meetings (RPB) in Jakarta.
-
Coordinate a strategic corporate issue achieved an effective and efficient corporate management. This isue related with the internal condition of the corporate, which include
-
Of the enforcement of board of directors meeting and meeting between the board of directors and supervisory board.
Company Communication Section
The activities of GCG & PKBL (Partnership and Environmental Development Program) – Company Communication Section during the year 2016 are in the field of public relation & protocol affairs and documentation, promotion and publication on the Company, consisting the activities as follows:
a. Participating in the Activities of Exhibition and Accompaniment
395
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Daftar Kegiatan pameran selama tahun 2016 yang di ikuti List of Exhibition Activities participated during the year 2016 is as follows:
396
397
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
398
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
399
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
400
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
401
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
b.
Pendokumentasian Kegiatan. Melaksanakan kegiatan dokumentasi yang meliputi 42 kegiatan
b.
Documenting the Activities Carrying out the documentation consisting of 42 activities.
c.
Memonitor berita-berita tentang Perusahaan dan mengupayakan klarifikasi/ penyelesaian terhadap berita-berita yang tidak sesuai. Melaksanakan kegiatan dokumentasi yang meliputi 42 kegiatan
c.
d.
Menerbitkan media komunikasi internal (buletin dan majalah dinding). Pada tahun 2016, Perum Jasa Tirta I telah menerbitkan Media Internal BWJT Edisi 60, 61, 62, dan 63. Perusahaan memperbarui berita/vinformasi pada media majalah dinding setiap ada kegiatan Perusahan.
Monitoring the news about the Company and trying to undertake the clarification / settlement on non-conformant news. The activity already been carried out in the year 2016 among others is clipping the news related to the Company in the year 2016 at the total of 1,021 news.
d.
e.
Mengelola dan memonitor pelaksanaan Portal Publik BUMN Perum Jasa Tirta I, dengan memonitor pelaksanaan Portal Publik BUMN Perum Jasa Tirta I sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Publishing the Internal Communication Media (Bulleting and Wall Magazine). In the year 2016, Perum Jasa Tirta I has published the Internal Media, the so-called “BWJT” (Buletin Warta Jasa Tirta = Jasa Tirta News Bulletin), the 60th, 61st, 62nd and 63rd Editions. The Company updates the news / information at the media of Wall Magazine every time there is a Company activity.
e.
Managing and Monitoring the Implementation of BUMN Public Portal of Perum Jasa Tirta I. It is conducted by monitoring the implementation of BUMN Public Portal of Perum Jasa Tirta I pursuant to the applicable provisions.
f.
Managing the Implementation of Openness of Public Information trough the Website of Perum Jasa Tirta I. It is carried out by updating the news, articles, announcements and gallery to the company website routinely covering the latest news about the Company.
g.
Issuing and distributing the Identity Cards of Company Employees to the whole Work Units of the Company.
f.
g.
402
Mengelola pelaksanaan keterbukaan informasi publik melalui website Perum Jasa Tirta I, dengan mengupdate berita, artikel, pengumuman dan galeri ke situs perusahaan secara rutin mencakup berita terbaru tentang perusahaan Membuat dan mendistribusikan kartu identitas pegawai Perusahaan ke seluruh unit kerja perusahaan.
403
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
h. i.
j.
k.
l.
Menyiapkan laporan kegiatan komunikasi perusahaan dan GCG Mengkoordinasikan penyiapan pelaksanaan tugas Sekretaris Direksi dalam bidang penatausahaan dokumen perusahaan, penyiapan pelaksanaan rapat direksi, penatausahaan risalah rapat direksi dan gabungan direksi. Melakukan pembinaan di Bagian Komunikasi Perusahaan, GCG & PKBL = Program Kemitraan & Bina Lingkungan serta melakukan koordinasi dengan mitra kerjanya. Melakukan survey dan seleksi terhadap calon mitra binaan atau obyek yang akan dibantu, serta menyalurkan dana kemitraan dan bina lingkungan dalam program PKBL. l)Berkoordinasi dengan Tim GCG serta unit lain terkait penerapan GCG. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
h. i.
j.
k.
l.
Preparing the Report on Communication Activities of the Company and GCG. Making a Coordination in Preparing the Task Implementation of Director Secretary in the scopes of company document administering, preparing the Director Meeting, administering the Minutes of Director Meeting and the Joint Director Meeting. Carrying out the development and guidance in Company Communication Section, GCG & PKBL = Partnership & Environmental Development Program and also making a coordination with its work partners. Conducting a Survey and Selecting the Candidate Guided Built-up Partners or Objects to be assisted, and distributing the partnership and environment development funds at the PKBL (Partnership & Environmental Development Program). Making a Coordination Team and other Units GCG Implementation. other tasks assigned superior.
with the GCG related to the Carrying out by his direct
Bagian Corporate Legal Kegiatan Corporate Legal yang telah dilaksanakan selama tahun 2016 meliputi :
Corporate Legal Department The Corporate Legal unit activities executed throughout 2015 are :
a. Melakukan inventarisasi, identisikasi, evaluasi dan kajiankajian peraturan perundangundangan Keputusan Direksi Pada tahun 2016, program ini antara lain melakukan kajian hukum tentang pemanfaatan lahan sempadan sungai, keberadaan Perusahaan dalam PP Pengusahaan, keberadaan Perusahaan dalam PP SPAM = (Peraturan Pemerintah tentang Sistem Penyediaan Air Minum, pemanfaatan lahan sempadan sungai, tahapan pengadaan tanah oleh perusahaan, sewa lahan dan retribusi pemakaian tanah, Badan Otorita Danau Toba dan kewenangan Perum Jasa Tirta I, ekslusifitas PLN dalam Pengembangan Infrastruktur Program Ketenagalistrikan dan lainlain. b. Menyusun dan memberi masukan konsep peraturan perundangundangan internal dan eksternal.
a. Inventorying, identifying, evaluating, and reviewing the rules and regulations of the Decree of the Board of Director In the year 2016, this program among others performs the legal study on utilization of river demarcation land space, the existence of Company in Government Regulation on Management, the existence of Company in PP SPAM = Government Regulation on Drinking Water Supply System, utilization of river demarcation land space, stages of land procurement by the Company, land renting and retribution of land use, Toba Lake Authority Board and authorities of Perum Jasa Tirta I, the exclusivity of PLN in Infrastructure Development for the Electric Power Program and others.
Pada program ini terealisasi antara lain dengan memberikan masukan terhadap konsep KPTS dari unit lain di lingkungan PJT I antara lain sebagai berikut : -
404
Konsep KPTS tentang Pembentukan Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan PLTM Lodagung Kapasitas Terpasang 2 x 650 Kw.
b. Preparing and giving the inputs kin the concepts of internal and external rules of law. This program is materialized among others by giving the inputs on the concepts of Decisions from other units at the environment of PJT-I, among others as follows: - The Decision Concept on Establishment of Organization Performing the Development Works of Lodagung PLTM (Mini Hydro Electric Power Plant) with the Installed Capacity of 2 x 650 Kw.
405
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
-
-
Konsep KPTS tentang Pemeriksaan Besar Bendungan Sengguruh, Selorejo dan Wonogiri. Konsep KPTS tentang susunan panitia/tim di lingkungan Perum Jasa Tirta I. Konsep KPTS tentang penetapan tariff dan struktur penggajian bagi karyawan bantuan dan karyawan khusus Perum Jasa Tirta I. Konsep KPTS tentang penetapan biaya pengadaan tanah untuk operasional PJT I di Purwokerto. Konsep KPTS tentang keikutsertaan dalam program jaminan BPJS bagi seluruh Karyawan & peserta MPK.
-
Konsep KPTS tentang bantuan sosial biaya pendidikan .
-
Konsep KPTS tentang pemberian penghargaan Mars PJT I.
-
Konsep KPTS tentang perubahan struktur system manajemen mutu ISO 9001 : 2008 di Wilayah Kerja PJT I.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
The Decision Concept on Big Investigation on Sengguruh Dam, Selorejo and Wonogiri. The Decision Concept on Composition of Committee / Team at the environment of Perum Jasa Tirta I.
-
The Decision Concept on Tariff Determination and Remuneration Structure for the Supporting Employees and Special Employees of Perum Jasa Tirta I.
-
The Decision Concept on Cost Determination for Land Procurement for PJT-I Operation in Purwokerto. The Decision Concept on Participation in BPJS Social Security Program for the whole Employees and Participants of MPK (Employee Occupational Training).
-
-
The Decision Concept on Social Assistance in Education Cost.
-
The Decision Concept on Giving a Reward to the PJT-I Marching Tune. The Decision Concept on the Change in Structure of Quality Management of ISO 9001: 2008 at the PJT-I Operational Region.
-
c. Memantau dan mengupayakan (dengan pendekatan dan penjelasan) pengesahan peraturan perundang-undangan internal dan eksternal. Pada 2016, antara lain telah dilakukan pemantauan terhadap pertimbangan pertimbangan teknis dan saran pengambilan dan pemanfaatan air permukaan dari pihak luar, antara lain Pertek dan Saran atas Permohonan Izin Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan an. PT. Ajinomoto Indonesia, PT. Ajinex Internasional, PT. Tjiwi Kimia, pemanfaatan lahan Sempadan Kali Mas di Kelurahan Embong Kali Asin Kecamatan Genteng Kota Surabaya untuk Monkasel, PT. PTPN, PG Pesantren Baru, PT. Keong Nusantara Abadi, PG. Krembong, dan lain-lain.
d. Menyusun dan memantau konsep keputusan bersama dan atau perjanjian bersama dengan pihak lain.
Pada program ini, antara lain memberikan masukan dan pemantauan terhadap konsep perjanjian kerja karyawan PJT I, juga melakukan Kerjasama atau MoU antara lain : MoU on the integrity management tollbox for Ind. River basin organisations Perjanjian kerjasama Perum Jasa Tirta I dengan Laboratorium Sentral Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Malang. -
406
Perjanjian Sewa Menyewa Pemanfaatan Lahan untuk Tower Telekomunikasi antara Perum Jasa Tirta I dengan PT. XL Axiata, Tbk.
c. Monitoring and undertaking (by approach and explanation) the legitimization of internal and external rules of law.
In the year 2016, a monitoring has been conducted to the technical considerations and suggestions on Surface Water Taking and Utilization from the outside party, such as Pertek and the Suggestion upon the Permit Application on Surface Water Taking and Utilization on the names of PT Ajinimoto Indonesia, PT Ajinex Internasional, PT Tjiwi Kimia, the Utilization of Kali Mas demarcation land space at Embong Kali Asin Compound, Sub-District of Genteng, Surabaya City for Monkasel (Submarine Monument), PT PTPN, PG Pesantren Baru, PT Keong Nusantara Abadi, PG Krembong, and many others.
d. Preparing and Monitoring the Concept of Joint Decision and or Joint Agreement with Other Parties.
In this program, among others it gives the inputs and monitoring to the concept of Employment Agreement of PJT-I Employees, and also performing the Cooperation or Memorandum of Understanding (MoU), such as:
-
-
MoU on Integrity Management Toolbox for Indonesian River Basin Organization. Cooperation Agreement between Perum Jasa Tirta I and the Central Laboratory of Faculty of Mathematics and Natural Science of Malang State University. Rental Agreement on Land Space Utilization for Telecommunica-tion Tower between Perum Jasa Tirta I and PT XL Axiata, Tbk. 407
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
-
e.
f.
Perjanjian kerjasama PJT I dengan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Perjanjian kerjasama PJT I dengan KLH tentang Pengelolaan Sampah Kali Surabaya Berkelanjutan. Perjanjian Kerjasama PJT I dengan KLH tentang Evaluasi Kegiatan Patroli Air dan Penguatan SDM Garda Lingkungan di Kali Surabaya Tahun 2016. Perjanjian Kerjasama Penanaman Pohon di Sempadan Waduk Wonorejo di RPH Gondang BKPH Tulungagung antara PJT I dengan Perhutani dan LMDH Sumbersari (Lembaga Masyarakat Desa Hutan = Forest Village Community Institution).
Menyiapkan materi pembinaan aspek hukum dan sosialisasi peraturan perundang-undangan serta melakukan pemantauan dan evaluasi hambatanhambatan yang dihadapi di Perusahaan dan membantu memberikan saran pelaksanaan dan penerapan peraturan perundang-undangan.
Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam penyelesaian sengketa hukum.
Dalam program ini, Corporate Legal memberikan bahan-bahan yang diperlukan untuk penyelesaian gugatan, antara lain : Gugatan Tata Usaha Negara (TUN) Wisma Ijen Gugatan Perdata Citinine (Citi9) Gugatan Pidana Wisma Ijen -
408
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
-
-
e.
f.
Cooperation Agreement between PJT-I and Agricultural Faculty of Brawijaya University. Cooperation Agreement between PJT-I and the Ministry of Life Environment on Kali Surabaya Sustainable Waste Treatment. Cooperation Agreement between PJT-I and the Ministry of Life Environment on Evaluation on Water Patrol Activities and Strengthening the Human Resources of Environmental Guard in Kali Surabaya for the Year 2016. Cooperation Agreement in Tree Planting at the Demarcation Land Space of Wonorejo Water Reservoir at Gondang RPH of Tulungagung BKPH between PJT-I and Perhutani (State Owned Forestry Enterprise) of Sumbersari LMDH
Prepare the legal aspect development material and socialization of the regulation also conducted a monitoring and evaluation the obstacle faced by the Company and provided an implementation suggestion and the application of the regulation.
g. Mewakili Perusahaan untuk mengikuti rapat-rapat bidang hukum yang tidak mutlak harus dihadiri Direksi. Tahun 2016 Corporate Legal menghadiri rapat pembahasan perjanjian dengan PT PJB, PT Indonesia Power, PDAM Surya Sembada Surabaya.
In 2016, the corporate legal department attended a discussion meeting with PT PJB, PT Indonesia Power and PDAM Surya Sembada Surabaya
PROGRAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SEKRETARIS PERUSAHAAN
COMPETENCE DEVELOPMENT PROGRAM FOR CORPORATE SECRETARY
Perusahaan memfasilitasi pengembangan kompetensi Sekretaris Perusahaan melalui pelatihan, workshop, dan sarana lainnya.
The Company facilitates the competence development for the Corporate Secretary through the training, workshop, and other facilities. During the year 2016, the Corporate Secretary has taken part the programs as follows:
Selama 2016, Sekretaris Perusahaan telah mengikuti program sebagai berikut: -
Mini Workshop on River Basin Organization (RBO Financing) yang dilaksanakan dengan Japan Water Agency pada tanggal 2 s.d 3 Februari 2016, di Malang.
-
Munas IX FH BUMN pada anggal 15 s.d 17 April 2016 di Yogyakarta.
-
Workshop on Integrity Management Toolbox “Our Basin Effective and Fair “ Managing Integrity Risks in the Brantas River Basin yang dilaksanakan dengan CEWAS pada tanggal 14 s.d 15 Juni 2016, di Malang.
Prepare the required material in the completion of a lawsuit.
In this program, the corporate legal department provide the required material in the completion of a lawsuit, among others : Lawsuit state administrative of Wisma Ijen A civil suit of Citine The Criminal Suit for Wisma Ijen Case.
g. As a corporate representative to attend a legal meeting that is not absolute attended by the board of directors.
-
Pelatihan Manajemen Risiko dengan narasumber Mohammad Risqo-PPAK pada tanggal 19 Juli 2016, di Malang.
-
Pelatihan Corporate Secretary dengan narasumber Dandosi Matram pada tanggal 6 Agustus 2016, di Malang.
-
Mini Workshop on River Basin Organization (RBO Financing) held in cooperation with Japan Water Agency, on February 2-3, 2016 in Malang.
-
The 9th Munas (National Congress) of FH BUMN (State Owned Enterprise) held on April 15-17, 2016, in Yogyakarta. Workshop on Integrity Management Toolbox “Our Basin Effective and Fair” Managing Integrity Risks in Brantas River Basin, held together with CEWAS ON June 14-15, 2016, in Malang.
-
-
Risk Management Training with the Mohammad Risqo as Resource Person – PPAK (Pendidikan Profesi Akuntansi = Accounting Profes-sional Education), held on July 19, 2016 in Malang.
-
Corporate Secretary Training with Dandosi Matram as the Resource Person, held on August 6, 2016 in Malang.
409
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
Pelatihan Leadership Performance dengan narasumber Persona Global Indonesia pada tanggal 24 sd 25 Agustus 2016, di Malang.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
Leadership Performance Training with Persona Global Indonesia as the Resource Person, held on August 2425, 2016 in Malang.
SATUAN PENGAWASAN INTERN
INTERNAL CONTROL UNITS
Perum Jasa Tirta I menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian internal, audit internal untuk dilaksanakan secara profesional oleh seluruh unit kerja di perusahaan yang disusun dengan mengacu pada Keputusan Direksi Perum Jasa Tirta I No. KP.048.2/KPTS/DU/2011 tanggal 26 Maret 2011 tentang Penetapan Internal Audit Charter Perum Jasa Tirta I, yang kemudian disempurnakan dalam Peraturan Direksi Perum Jasa Tirta I No. KP.006/PRT/ DU/2015 tentang Penetapan Internal Audit Charter Perum Jasa Tirta I. Satuan Pengawasan Intern (SPI) melaporkan hasil audit internal dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan memastikan dengan baik seluruh operasional perusahaan sesuai dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik. SPI juga melaporkan hasil kegiatan SPI setiap Triwulan kepada Dewan Pengawas. SPI dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Intern yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Pengawas. SPI secara berkesinambungan telah mengembangkan peranan dalam berbagai kegiatan di perusahaan dengan memberikan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki sistem operasional perusahaan dengan mempergunakan pendekatan yang sistematis, seperti cara mengevaluasi, peningkatan efektivitas pengendalian internal, manajemen risiko, dan proses tata kelola perusahaan yang baik.
Perum Jasa Tirta I implements an internalmonitoring and control system, Internal audit to be implemented professionally by all work units in the companyaccording to the Decree of the Board of Directors of PerumJasa Tirta I Number KP.048.2/KPTS/DU/2011 dated the26th of March 2011 concerning the Enactment of InternalAudit Charter of Perum Jasa Tirta I, which is then perfectedin the Regulation of the Board of Directors of Perum JasaTirta I Number KP.006/PRT/DU/2015 concerning the Enactmentof Internal Audit Charter of Perum Jasa Tirta I. IAU reports the results of internalaudit and is directly responsible to President Director to ensure that all of the Company’s activities complywith good corporate governance. IAU also reports theresults of internal audit to Supervisory Board for 3 months.IAU is led by Head who is appointedand terminated by President Director on approvalof the Supervisory Board. SPI (Satuan Pengawasan Intern = Internal Audit Unit) has already continuously developed its roles in various activities at the company by giving independent and objective consultations. It is intended to increase the values and to improve the company operational system by using a systematic approach, such as the procedures in evaluation, improving the effectiveness in internal control, risk management, and the process of good corporate governance.
410
PROFILE OF THE HEAD OF INTERNAL AUDIT UNIT
PROFIL KEPALA SATUAN PENGAWASAN INTERN Satuan Pengawasan Intern(SPI) saat ini dipimpin oleh Siti Nurohmi, SE, Ak. Kelahiran Tulungagung 27 April 1961. Lulusan Universitas Brawijaya, Program Diploma III-Akuntansi Fakultas Ekonomi, lulus tahun 1984. Meraih gelar Sarjana Akuntansi pada tahun 1999, lulus Profesi Akuntan pada tahun 2012. Kemudian melanjutkan ke Program Magister Akuntansi Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi. Pengukuhan gelar Profesional Internal Auditor (PIA) pada tahun 2015. Mulai merintis karir di Badan Pelaksana Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai Kali Brantas Malang sebagai staf Asisten Keuangan (1985), sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Direktorat Sungai, Direktorat Jenderal Pengairan dipekerjakan pada Proyek Kali Brantas malang (1989), kemudian diperbantukan di Perum Jasa Tirta Malang sebagai Tenaga Ahli Muda di Biro Keuangan (1991), Kepala Bagian Akuntansi Keuangan (2004), Kepala Bagian Anggaran (2010). Dilanjutkan menjadi Kepala Biro Manajemen Mutu (April, 2013), kemudian sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern (Desember 2013). Dasar hukum penunjukan berdasarkan Keputusan Direksi Perum Jasa Tirta I Nomor : KP. 196/KPTS/DU/2013 tanggal 27 Desember 2013 dan persetujuan Dewan Pengawas Nomor : S-29/DW/XII/2013 tanggal 24 Desember 2013.
The Internal Audit Unit (IAU) at present is led by Siti Nurohmi, SE, Ak. She was born in Tulungagung on April 27, 1961. She graduated from the Diploma-III in Accounting Program of Economics Faculty of Brawijaya University, Malang, in 1984. She got her Undergraduate Degree in Accounting in 1999 and passed the exam for Accountant Profession in 2012. Then, she continued her study at Master Program for Accounting at the Postgraduate of the Economics Faculty. She got the affirmation for her Degree as Professional Internal Auditor (PIA) in the year 2015. Began her career in the organization development ofriver area development of Kali Brantas Malang as a financestaff (1985), as a candidate for the state employee of directorateof river, directorate general of irrigation assigned onKali Brantas project in Malang (1989), later on she conjunctedin PJT Malang as young expert officer in finance department(1991), the head of finance accounting division (2004),the head of budget division (2010). And continued as a the head of quality management department (April 2013), andlater as the head of internal audit unit (Dec 2013). The legal basis of the appointment refer to the decreeof PJT I board of director no: KP. 196/KPTS/DU/2013on 27th of December 2013 and the agreement of thesupervisory board no: S-29/DW/XII/2013 on 24th of December2013
411
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
STRUKTUR ORGANISASI SPI PERUM JASA TIRTA I
STRUKTUR ORGANISASI SPI PERUM JASA TIRTA I Jumlah Pegawai Unit Satuan Pengawasan Intern Tahun 2016 : IAU Total Employee The Year 2016 :
KUALIFIKASI INTERN
PENGAWASAN
THE QUALIFICATION OF INTERNAL AUDIT UNIT
Satuan Pengawasan Intern bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Pada akhir tahun 2016 jumlah pegawai pada unit SPI sebanyak 7 (tujuh) orang dengan rincian dan kualifikasi kompetensi 1 (satu) auditor yang bersertifikat Profesional Internal Auditor (PIA) dan 6 (enam) auditor lainnya yang cukup berpengalaman serta sedang dalam proses menyelesaikan sertifikasi.
The Internal Audit Unit is directly responsible to President Director. In 2016, IAU total employee is 7 people with details and qualification of competence : IAU has one auditor that is certified as a Professional Internal Auditor. The other 6 are highly experienced and in a certification process.
412
SATUAN
413
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan pengetahuan personilnya terutama di bidang audit keuangan maupun operasional, pada tahun 2016 SPI Perum Jasa Tirta I telah mengikuti berbagai pelatihan, antara lain:
In order to improve their knowledge and ability in financial and operational audit, in 2016 IAU Perum Jasa Tirta I has attended various trainings, among others :
-
Pelatihan Dasar-dasar audit
-
Audit Platform Training
-
Pelatihan Direct Leadership
-
Direct Leadership Training
-
Pelatihan Manajemen Risiko
-
Risk Management Training
-
Pelatihan Leadership Performance and Change
for
-
Leadership for Performance and Change Training
-
Workshop on River Basin Organitazion (RBO Financing)
-
Workshop on River Basin Organitazion (RBO Financing)
-
Pelatihan Pengembangan Program ASGL Pelatihan Keuangan untuk Pejabat dan Tenaga Ahli dengan Pendidikan Teknik Pelatihan Perpajakan Nasional
-
ASGL Program Development Training Finance for Officials and Experts with Technical Education Training
-
National Taxation Training
-
Workshop on Integrity Management Toolbox “Our Basin-Effective and Fair” Managing Integrity Risks in the Brantas iver Basin ISO 9001:2015 Interpretation & Documented Information Training
-
-
Workshop on Integrity Management Toolbox “Our Basin-Effective and Fair” Managing Integrity Risks in the Brantas iver Basin Pelatihan ISO 9001:2015 Interpretation & Documented Information Pelatihan Kepribadian dan Teknik Berkomunikasi
-
Konferensi Nasional FKSPI
-
Studi Banding ke PT INKA Madiun
414
-
Personality Training Communication Techniques
-
National Conference of FKSPI
-
Comparative Study into PT INKA Madiun
and
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern
Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab Satuan Pengawasan Intern adalah sebagai berikut : -
Dalam pelaksanaan Pemeriksaan Intern, SPI melaksanakan pemeriksaan rutin yang meliputi: bidang keuangan, operasional dan kepegawaian sesuai Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), serta memantau efektifitas penyelesaian Tindak Lanjut temuan SPI.
-
Dalam pelaksanaan Pemeriksaan Ekstern, SPI melaksanakan pendampingan Audit Eksternal oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) serta memantau efektifitas penyelesaian Tindak Lanjut temuan KAP dan BPK-RI (apabila ada)
-
Dalam pelaksanaan sebagai Tim Audit Panel, SPI melaksanakan koordinasi dan memfasilitasi Audit Internal (AI) terhadap penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 yang dilakukan oleh Tim Pelaksana Audit Internal yang telah ditetapkan oleh Direksi serta memantau efektifitas penyelesaian Tindak Lanjut temuan AI.
Tasks and Responsibilities of Internal Audit Unit (IAU)
Basically, the tasks and responsibilities of the Internal Audit Unit are as follows: -
In performing the Internal Audit, the IAU carries out a routine audit covering the sectors of: finance, operation and employment pursuant to PKPT (Annual Audit Work Program), and monitors the effectiveness of the follow-up settlement of IAU’s findings.
-
In performing External Audit, ISU carries out accompaniment to the External Audit conducted by Public Accountant Office (KAP) and Board of Financial Audit of The Republic of Indonesia (BPK-RI) and monitors the effectiveness of the follow-up settlement of findings by KAP and BPK-RI (if any). In its implementation as a Panel Auditing Team, the Internal Audit Unit (IAU) carries out the coordination and facilitates the Internal Audit upon the application of Quality Management System of ISO 9001 conducted by the Internal Audit Executing Team as already been specified by the Director and monitors the effectiveness of the follow-up settlement of findings of the Internal Audit.
-
415
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Melaksanakan Jaminan Kualitas (Quality Assurance) fungsi SPI sesuai Standar Profesi Audit Internal yang dilakukan melalui assessment baik yang dilakukan oleh tim independen/ eksternal maupun tim internal serta memantau efektifitas penyelesaian Tindak Lanjut temuan assessment fungsi SPI.
-
Memberi saran / usulan kepada Direksi untuk langkah-langkah korektif dan preventif yang perlu dilakukan.
-
-Melaksanakan tugas-tugas lain baik yang rutin maupun yang bersifat insidentil sesuai perintah Direksi. Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, SPI ditunjang oleh 2 bagian, yaitu :
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
-
-
1. Bagian Pemeriksaan I pengawasan - Melaksanakan intern bidang teknis atas sistem pengendalian pengelolaan manajemen dan pelaksanaan. -
-
416
Melaksanakan pemeriksaan bidang teknis pada unitunit yang menyangkut ketaatan pada ketentuan dan prosedur yang belaku, kebenaran penyelenggaraan administrasi dan laporan pertanggungjawaban serta pengamanan kekayaan perusahaan dan Negara Memberikan saran-saran perbaikan, baik yang bersifat preventif maupun korektif.
-
Implementing the Quality Assurance on the function of Internal Audit Unit (IAU) pursuant to the Internal Audit Professional Standard carried out through assessment, either conducted by the independent / external team or by the internal team and monitors the effectiveness of the follow-up settlement of findings from assessment of IAU function. Giving suggestions / proposals to Directors for the corrective and preventive steps that need to be conducted. Performing other tasks, either the routine or the incidental ones pursuant to the instruction of Directors.
2. Bagian Pemeriksaan II pengawasan - Melaksanakan intern bidang non teknis atas sistem pengendalian pengelolaan manajemen dan pelaksanaan pemeriksaan - Melaksanakan bidang nonteknis pada unitunit yang menyangkut ketaatan pada ketentuan dan prosedur yang belaku, kebenaran penyelenggaraan administrasi dan laporan pertanggungjawaban serta pengamanan kekayaan perusahaan dan Negara - Memberikan saran-saran perbaikan, baik yang bersifat preventif maupun korektif.
2.
Investigation Department II Conduct internal monitor in nontechnical aspect over control system management and implementation. -
-
Conduct an inspection in nontechnical aspect over the units relating to the obedience on the procedure and provision that applied, the righteousness of administration and accountabilityreports also a state and corporate wealh security.
Provide an improvement advices, both preventive or corrective
To ease the implementation of its duty and obligation, the IAU is supporrted by 2 department, that are : 1.
Investigation Department I - Conduct internal monitor in technical aspect over control system management and implementation -
-
Conduct an inspection in technical aspect over the units relating to the obedience on the procedure and provision that applied, the righteousness of administration and accountability reports also a state and corporate wealh security Provide an improvement advices, both preventive or corrective
417
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Fungsi Satuan Pengawasan Intern SPI melaksanakan tugas dengan obyektif dan independen serta menjalankan fungsi sebagai berikut : -
-
-
-
Memberikan masukan dan pertimbangan maupun jasa konsultasi yang obyektif kepada manajemen dan unit kerja lain yang terkait dengan fungsi pengawasan. (berperan sebagai konsultan, katalisator dan evaluator) Membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan, melalui penilaian atas efisiensi penggunaan sumber daya dan penelaahan pengamanan aset. Membantu dan menciptakan Sistem Pengendalian Internal (SisPI) yang memadai bagi manajemen guna mengambil tindakan korektif atas penyimpangan yang mungkin akan atau telah terjadi. Sebagai pendorong agar tercapai efektifitas penerapan Manajemen Risiko dan penerapan Good Corporate Governance.
Wewenang Satuan Pengawasan Intern Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, SPI mempunyai wewenang sebagai berikut : semua kegiatan - Mengaudit unit kerja dalam organisasi perusahaan penyelidikan - -Melakukan terhadap masalah dalam kegiatan perusahaan yang dapat menimbulkan kerugian materiil dan imateriil bagi Perusahaan
418
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Function of the Internal Audit Unit
IAU performs its tasks objectively and independently as well as performs its functions as : -
Provide a suggestion and consideration or consultation service which is obejctive to the management and other work unit that related with monitoring function (act as a consultant, catalisator and evaluator).
-
Assist the organization in order to achieve the goal that has been determinedd, thorugh assessment over efficiency in the resources utilization and research security asset
-
Assist and create an internal control system which is adequated for the management to take corrective action over violation that may be or has happened
-
As a stimulant in order to achieve the effectiveness of risk management and GCG implementation
The Authority of Internal Audit Unit
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern Selama tahun 2016, SPI telah melakukan beberapa Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) berbasis Risiko dan pemeriksaan di luar PKPT/Non PKPT, sebagai berikut : -
Kegiatan SPI Pada Pemeriksaan Intern :
Pelaksanaan
t During the year 2016, IAU has already carried out several Risk-Based PKPT (Annual Audit Work Program) and audit outside the PKPT/ Non-PKPT as follows: -
IAU activity in Implementation of Internal Audit, consisting of:
1.
Kegiatan Pemeriksaan SPI Sesuai PKPT tahun 2016, target pemeriksaan SPI selama tahun 2016 sebanyak 16 (enam belas) unit kerja dan seluruh target pemeriksaan telah terpenuhi.
1.
Activity of IAU Audit. Pursuant to PKPT the year 2016, the target of IAU Audit during the year 2016 is at the total of 16 (sixteen) work units and all of these auditing targets have been fulfilled.
2.
Kegiatan Pemantauan
2.
Monitoring activities.
3.
Efektifitas tindak lanjut atas temuan SPI sampai dengan 31 Desember 2016 secara garis besar adalah sebagai berikut :
3.
Effectiveness of the follow-up settlement of the IAU’s findings till December 31, 2016 basically is as follows:
Untuk tindak lanjut (temuan) yang masih dalam proses penyelesaian tetap dilakukan monitoring. The follow-up action (findings) still at the settlement process will remain to be monitored.
In performing its duty and obligation, the IAU has the authorities as follows : -
Audit entire work unit in the corporate organizational.
-
Conduct investigation over an issue in the corporate activity which could result in losses material and nonmaterial.
419
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
420
Kegiatan SPI Pada Pelaksanaan Pemeriksaan Eksternal 1.
Counter part General Audit Laporan Keuangan dan Laporan Program Kemitraan & Bina Lingkungan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2015 dan Interim Audit atas Laporan Keuangan dan Laporan Program Kemitraan & Bina Lingkungan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2016 oleh KAP Hendrawinata Eddy Sidartha & Tanzil.
2.
Koordinator dan Counter part Audit Internal penerapan sistem manajemen berbasis ISO 9001 : 2008 di Lingkungan Perum Jasa Tirta I yang dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus sampai dengan 15 September 2016 oleh Tim Auditor Internal yang ditunjuk melalui Keputusan Direksi Perum Jasa Tirta I No. KP.069/KPTS/ DAK/2016 tentang Tim Pelaksana Audit Internal Tahun 2016.
3.
Assessment atas Fungsi SPI terhadap Standar Profesi Audit Internal. Berdasarkan laporan tahunan hasil pengawasan SPI Perum Jasa Tirta I tahun 2016 terdapat 150 temuan dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL) sebanyak 219 RTL. Dari RTL tersebut terdapat 158 RTL yang telah selesai ditindaklanjuti dan 61 RTL yang masih dalam proses tindak lanjut.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
IAU activity at the Implementation of External Audit. 1.
2.
3.
General Audit Counterpart for the Financial Statement and the Report of PKBL (Partnership & Environment Development Program) of Perum Jasa Tirta I for the Fiscal Year 2015 and the Interim Audit for the Financial Statement and the Report of PKBL of Perum Jasa Tirta I for the Fiscal Year 2015 by the Public Accountant Office (KAP) Hendrawinata, Eddy Sidharta & Tanzil. Coordinator and Internal Audit Counterpart for the Management System Application based on ISO 9001: 2008 at the scope of Perum Jasa Tirta I carried out from August 25 till September 15, 2016 by the Internal Auditor Team appointed through the Decision of Director of Perum Jasa Tirta I, registered under Number: KP.069/KPTS/ DAK/2016 on the Executing Team for Internal Audit the year 2016. Assessment on the Function of Internal Audit Unit (IAU) upon the Internal Audit Professional Standard. Based on the annual report on the audit output conducted by the Internal Audit Unit of Perum Jasa Trta I the year 2016, there are 150 findings with 219 RTLs (Follow-up Action Plans), in which 158 of them have already been completely followed up while the remaining 61 RTLs are still in the process of follow-up action.
AKUNTAN PERUSAHAAN
COMPANY ACCOUNTANT
Berdasarkan Surat Menteri BUMN Nomor: S-340/MBU/06/2016 tanggal 9 Juni 2016 tentang Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2015, dan Surat Dewan Pengawas Perum Jasa Tirta I Nomor: S-17/DW/IX/2016 tanggal 15 September 2016 tentang Persetujuan Hasil Klarifikasi dan Negoisasi Pengadaan Jasa Akuntan Publik (KAP) untuk Audit Laporaan Keuangan Perum Jasa Tirta Tahun Buku 2016, yang menyebutkan bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (HEST), sebagai auditor untuk melaksanakan pemeriksaan Laporan Keuangan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2016. Sebagai tindak lanjut maka diterbitkan Surat Direksi Nomor: KP.316/UM/DU/2016 tanggal 27 September 2016 tentang Penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil (HEST) untuk melaksanakan Audit Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta Tahun Buku 2016. Hal ini selanjutnya diikuti dengan perjanjian kerja antara Perum Jasa Tirta I dengan KAP Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil, sesuai perjanjian kerja Nomor: KP.026/PK/ DAK/2016 dan Nomor : 139/0816/HEST tanggal 17 Oktober 2016 dan didasarkan atas system lumpsum dengan nilai kontrak sebesar Rp 179.630.000,-.
Based on the Letter of Minister of BUMN (State Owned Enterprises), Number: S-340/ MBU/06/2016, dated June 9, 2016 on Determination of Public Accountant Office to audit the Financial Statement the Year 2015, and the Letter of Supervisory Board of Perum Jasa Tirta I, Number: S-17/DW /IX/2016, dated September 15, 2016 on Approval to the Result of Clarification and Negotiation on Procurement for the Service of Public Accountant Office in order to audit the Financial Statement of Perum Jasa Tirta I for the Fiscal Year 2016 stating that the Public Accountant Office of Hendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil (HEST) as the Auditor to perform the audit to the Financial Statement and to the Report of PKBL (Partnership & Environment Development Program) of Perum Jasa Tirta I for the Fiscal Year 2016. As the follow-up, a Director Letter, Number: 316/UM/DU/2016 is issued on the date of September 27, 2016 on Appointment of the Public Accountant Office of Hendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil (HEST) to perform the audit to the Financial Statement of Perum Jasa Tirta I for the Fiscal Year 2016. This is then followed by a Work Agreement between Perum Jasa Tirta I and the Public Accountant Office of Hendrawinata, Eddy Siddharta & Tanzil (HEST) pursuant o the Work Agreement registered under Number: KP.026/PK/DAK/2016 and also Number: 139/0816/HEST, dated October 17, 2016 based on lump sum system at the Contract Value of Rp 179,630,000.-
Audit dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap, yaitu : 1. Audit Interim, dilaksanakan mulai tanggal 24 Oktober 2016 sampai dengan 2 Desember 2016 2. Audit End Year, dilaksanakan mulai tanggal 16 Januari 2017 sampai dengan 15 Februari 2017.
The audit performed in two phase, that are: 1. Audit interim, conducted from 24th of October 2016 until 2th of December 2016 2. Audit end year, conducted from 16th of January 2017 until 15th of February 2017
421
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Ruang lingkup audit KAP adalah Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Hasil audit dituangkan dalam Laporan Auditor Independen, Laporan Audit Kepatuhan terhadap Perundang-undangan dan Pengendalian Intern, dan Laporan Evaluasi Kinerja Perusahaan dan Manajemen.
The audit coverage of a public accountant office is a financial statement and partnership program report and community development. The audit resultis described in independent auditor report, audit report on compliance to the regulation and internal control, and internal control, and evaluation report on corporate and management performance.
KAP bertanggungjawab untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan yang diaudit berdasarkan Standar Audit Institut Akuntan Publik Indonesia. Manajemen bertanggungjawab dalam Penyusunan dan Penyajian Wajar Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Pengendalian Internal yang memungkinkan untuk penyusunan Laporan Keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Berdasarkan Surat Nomor: 017/04/RSL/ II/17 perihal Laporan Auditor Independen dari KAP Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil, memberikan Opini ”Wajar Tanpa Pengecualian” atas Laporan Keuangan Perum Jasa Tirta I Tahun Buku 2016 .
The public acountant office responsible on state an opinion over the financial statement which is audited based on standar audit of Indonesian accountant public. The management responsible in compiling and presentation the financial statement in accordance with finance accountancy standart and internal control which is enable to compile a finance statement that is error free from from material presentation which is caused by fraud or error. According to Letter number 017/04/RSL/ II/17 concerning Report Independent Auditor from KAP Hendrawinata, Eddy Siddharta, & Tanzil gave “Unqualified” Opinion on the Financial Reports Perum Jasa Tirta I Book Year 2016
Hasil Audit KAP atas Laporan Keuangan selama 5 tahun berturut-turut sebagai berikut : the results of KAP audit of the Financial Reports of the Company for 5 consecutive years
422
MANAJEMEN RISIKO Perum Jasa Tirta I terus berupaya agar manajemen risiko menjadi bagian integral dari proses bisnis, pengambilan keputusan, dan budaya setiap insan Perusahaan. Sesuai pasal 25 PER-01/MBU/2011, yang menyatakan bahwa “Direksi wajib membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG”, manajemen Perum Jasa Tirta I telah menetapkan kebijakan manajemen risiko dari seluruh karyawan perusahaan sebagai landasan berpikir dan bertindak dalam penerapan manajemen risiko perusahaan.
RISK MANAGEMENT Perum Jasa Tirta I continuesto make efforts so that risk management becomes anintegral part in the business process, decision-making,and culture of all company’s personnel. According to article 25 PER-01/MBU/2011 states : “The Board of Directorsmust establish and execute an integrated corporate riskmanagement program, which is part of the executionof the GCG program”. Therefore, the Company’s Managementhas enacted risk management policies for allCompany Employees as basis of thought and action inimplementing Company risk management.
KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO
THE POLICY OF RISK MANAGEMENT
Direksi Perum Jasa Tirta I telah menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko, sebagai berikut : - Menerapkan Manajemen Risiko secara sinergi dengan Sistem Manajemen lainnya sehingga terintegrasi di seluruh perusahaan. - Menjadikan Risiko sebagai pertimbangan penting pada setiap perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen.
The board of directors has stipulated a risk managementpolicies, as follows: - Apply a risk management synergy with other managementsystem so therefore integrated to the entire company. - Consider a risk as an important consideration in everyplanning and management decision making.
- Menciptakan kesadaran dan kepedulian seluruh elemen perusahaan terhadap risiko dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
- Create the awareness and concern oh the entire corporate elements toward a risk in any performedactivity.
Manajemen Risiko - Melaksanakan sesuai tanggung jawab masing-masing guna mewujudkan terciptanya suatu pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif, dengan melakukan identifikasi, pengukuran, penanganan, komunikasi dan pemantauan seluruh risiko yang mungkin timbul baik di level korporat atau unit secara berkesinambungan.
- Implement risk managemement correspond with each responsibility in order to embodied an accurate and comprehensive risk management, by identify, measure, management, communication and monitor entire risk that could emerge in corporate level or inthe sutainable unit.
423
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Menyediakan dan mengalokasikan sumber daya secara memadai untuk mencapai tujuan Manajemen Risiko.
- Provide and allocate the source adequately in order toachieve the risk management goal.
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT GOALS
Penerapan Manajemen Risiko di perusahaan bertujuan untuk :
The implementattion of risk management in the companyintended for, as follows:
-
-
-
-
Memastikan risiko perusahaan telah diidentifikasi, dinilai, dan disusun rencana tindakannya guna meminimalkan dampak dan kemungkinan terjadinya Rencana tindakan dipastikan telah dilaksanakan secara efektif dan mampu meminimalkan dampak dan kemungkinan terjadinya risiko Terjadinya peningkatan efektifitas dan efisiensi manajemen Manajemen perusahaan terbantu dalam pengambilan keputusan dengan tersedianya informasi mengenai segala risiko yang ada dalam perusahaan Lebih terjaminnya usaha pencapaian sasaran perusahaan, membaiknya hubungan dengan pemangku kepentingan, dan peningkatan kemampuan dalam menangani risiko perusahaan
-
-
-
-
Ensure the corporate risk has identified, assesed, and composed a plan action to minimize the impact andits possibility of risk. The action plan ensured that has conducted effectively and could minimize the impact and its possibility of risk. An increased in effectivity and efficiency in management. The management of the company benefited in a decision making process due the availability of information concerning any risk that exist in the company More guarantee business effort to achieve company goals, improve a relationship with the stakeholders,and increased ability in handle the risk of the company.
-
-
-
-
Menjadi pendorong untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas operasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Bersinergi dengan sistem manajemen lainnya seperti dengan sistem manajemen mutu. Manajemen risiko diharapkan dapat memberikan alternatif tindakan terhadap kemungkinan terjadinya kegagalan sistem manajemen mutu dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Merupakan sumber keunggulan bersaing dan keunggulan kinerja perusahaan dan bukan semata-mata untuk mengurangi kerugian. Harus didukung kesadaran dan kepedulian seluruh elemen perusahaan terhadap risiko dalam setiap aktifitas bisnis yang dilaksanakan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Perlu dikomunikasikan dan dimonitor secara berkesinambungan, dan seluruh risiko yang mungkin timbul pada pelaksanaan bisnis perusahaan baik pada level korporat maupun level proses identifikasi, dianalisa dan dievaluasi
SISTEM MANAJEMEN RISIKO
STRATEGI PENGELOLAAN RISIKO
THE STRATEGY OF RISK MANAGEMENT
Kebijakan manajemen risiko yang ditetapkan perusahaan menjabarkan tujuan dan komitmen perusahaan untuk menerapkan manajemen risiko, sehingga :
The risk management that stipulated by the companyexplain the purpose and commitment of the company toimpelement risk management, so that:
424
-
Perum Jasa Tirta I telah mengembangkan infrastruktur yang memadai untuk mendukung penerapan sistem manajemen risiko. Penjabaran tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab utama pengelolaan risiko ada di setiap lini Perusahaan, meliputi Dewan Pengawas, Direksi, Komite Risiko, Biro Sistem Manajemen Mutu (BSMM) sebagai Unit pengelola Manajemen Risiko, Satuan Pengawasan Intern, Risk Taking Unit dan Key Person Risk Taking Unit, dengan uraian sebagai berikut :
-
-
-
-
Become a driving force to increase efficiency and effectiveness of the operation in order to achieve the companypurpose and goal. Synergy with other management system such as with quality management system. The risk management expected to provide an alternative action toward the possibility of failure in quality management system in a process achieve the purpose and the goal of thecompany. As a source of excellence competence and the companyperformance excellence and instead of reduce a loss. Must be supported with awareness and concern of the entire element of the company against a risk in any businessactivity that is performed correspond with each authority and obligation. Need to be communicated and monitored continously, and all the risk that might arise during the implementation of company busines both on corporate level or identification process level, analyzed andevaluated
RISK MANAGEMENT SYSTEM Perum Jasa Tirta I has developed the sufficient infrastructure to support the application of Risk Management System. The detailed description of the main tasks, authority and main responsibility of the risk management available at every front liners of the Company covers the Supervisory Board, Directors, Risk Committee, Bureau of Quality Management System (BSMM) as the Risk Management Unit, Internal Audit Unit, Risk Taking Unit and Key Person Risk Taking Unit, with the explanation as follows:
425
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Dewan Pengawas
Supervisory Board
Wewenang dan tanggung jawab Dewan Pengawas di bidang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut :
The authority and responsibility of Supervisory Board in the field of Risk Management are as follows:
-
Memberikan arahan dan evaluasi atas Pedoman Manajemen Risiko.
-
Bersama Direktur Utama memutuskan penanganan Risiko untuk level risiko pada level ekstrem
-
Giving direction and evaluation on the Risk Management Guidelines. Together with the President Director decides the Risk Handling for the extreme level of the Risk.
Komite Risiko
Risk Committee
Tugas dan tanggung jawab Komite Risiko adalah sebagai berikut:
Duties and responsibilities of the Risk Committee in risk managementis as follows :
-
Mengevaluasi kerangka (framework) manajemen risiko.
kerja
-
Mengevaluasi Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan
-
Melakukan evaluasi secara berkala penerapan Manajemen Risiko Perusahaan Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Pengawas yang berkaitan dengan Manajemen Risiko.
-
Direksi Wewenang dan tanggung jawab jajaran Direksi di bidang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut : -
426
Menetapkan Pedoman Manajemen Risiko. Mengembangkan kriteria risiko yang meliputi kriteria likelihood, kriteria dampak serta penetapan risk appetite. Bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko.
-
Evaluate risk management frame work
-
Evaluate risk management corporate policy.
-
Periodically evaluation regarding the implementationof risk management.
-
Identify an issues that is requires attention from thesupervisory board which is related with risk management.
Board of Directors Authority and obligation the board of directors in riskmanagement aspect is as follows: -
Stipulate the risk management guidelines. Develop a risk criteria which is include likelihood criteria,impact criteria also the determination of risk appetite Responsible over the implementation of risk management.
-
Menumbuhkan budaya sadar risiko pada seluruh jajaran perusahaan.
-
Grow a culture of risk awareness to the entire company.
-
Memastikan telah dilaksanakannya peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait dengan pelaksanaan manajemen risiko.
-
-
Memastikan bahwa tugas pengelolaan manajemen risiko pada Biro Sistem dan Manajemen Mutu (BSMM) sebagai unit Pengelola Risiko telah berfungsi secara independen.
-
Ensured it has implemented a development human resources competency related with the implementation ofrisk management. Ensure that the duty of risk management on Quality Management System Bureau (BSMM) has functioned independently.
-
-
Melaksanakan evaluasi terhadap Pedoman Manajemen Risiko secara berkala untuk memastikan : -
Conduct evaluation on risk management guideliness periodicallyto ensure: -
Keakuratan metodologi risk assessment. Kecukupan implementasi sistem manajemen risiko. Ketepatan pedoman, kebijakan, dan kriteria risiko.
-
The accuracy of risk assessment methodology Adequacy in the implementation of risk managementsystem. The guideliness, policy and risk criteria accuracy
Unit Manajemen Mutu (Unit Pengelola Manajemen Risiko)
Quality Management (Risk Manajement Unit)
Tugas dan tanggung jawab Unit Manajemen Mutu (UMM) di bidang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
Duty and obligation of quality management system unit in risk management aspect is as follows:
-
Menyusun dan mengusulkan Pedoman Manajemen Risiko kepada Direksi, sekaligus memperbaruinya (melakukan updating) jika dianggap perlu.
-
Compile and propose risk management guideliness tothe board of director, also update if required.
-
Mensosialisasikan pedoman, kebijakan, dan kriteria risiko yang telah ditetapkan oleh Direksi kepada seluruh jajaran perusahaan.
-
Socialize the guideliness, policy and risk criteria whichhas stipulated by the board of director to the entire company.
-
Memastikan efektivitas pelaksanaan proses identifikasi, analisa, evaluasi, dan pemantauan risiko pada setiap Biro/Divisi/Unit sebagai Risk Taking Unit (RTU).
-
Ensure the effectivity of the enforcement of identify process, analysis, evaluate, and risk monitoring in each bureau/ division/unit (risk taking unit).
427
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
-
Melakukan kompilasi risiko dari setiap RTU menjadi suatu profil Risiko Korporat secara keseluruhan (profil risiko korporat). Melakukan analisa dan evaluasi risiko korporat.
-
Melakukan evaluasi terhadap akurasi model dan validasi data yang digunakan untuk mengukur tingkat risiko.
-
Melakukan evaluasi implementasi kebijakan dan strategi pengendalian risiko pada RTU dan fungsi kegiatan terkait. Melakukan komunikasi dan pembinaan kepada RTU dalam proses manajemen risiko secara berkelanjutan (klinik manajemen risiko).
-
-
Melakukan pemantauan bersama Key Person RTU terhadap posisi risiko secara keseluruhan.
-
Menyusun dan menyampaikan laporan secara berkala kepada Direksi.
Satuan Pengawasan Internal (SPI) Wewenang dan tanggung jawab Satuan Pengawasan Internal (SPI) di bidang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: -
Membantu mengevaluasi ketaatan dan efektivitas penerapan manajemen risiko dengan melakukan audit secara objektif dan independen.
-
Memberikan konsultasi peningkatan penerapan manajemen risiko.
-
Menggunakan hasil laporan manajemen risiko sebagai dasar pelaksanaan audit internal berbasis risiko.
-
428
Menyusun pedoman dan prosedur audit internal berbasis risiko.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
-
Compile a risk from each each bureau/division/unit (risk taking unit) into a corporate risk profile comprehensively(corporate risk profile).
-
Analyze and evaluate corporate risk
-
Evaluate on the model accuracy and data validationthat is used to measure risk level. Evaluate on policy implementation and risk control strategy on bureau/division/ unit (risk taking unit) andrelated function activity.
-
-
Communicate and develop to the bureau/division/unit (risk taking unit) in a risk management process continously (risk managament clinic).
-
Conduct a joint monitoring with bureau/ division/unitkey person on the risk position entirely.
-
Compile and submit a report continously to the boardof directors.
Biro/Divisi/Unitsebagai Pemilik Risiko (Risk Taking Unit)
Bureau/Division/Unit as Risk Taking Unit
Risk Taking Unit (RTU) adalah seluruh Biro, Divisi, Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Internal (SPI), Unit Bisnis dan Bagian atau Sub Divisi yang memiliki risiko. Wewenang dan tanggung jawab RTU di bidang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut : Melaksanakan proses manajemen risiko sesuai dengan Pedoman Manajemen Risiko yang telah ditetapkan.
RTU is entire Bureau, Division, Corporate Secretary, Internal Audit Unit, Business Unit and Part or Sub-Div that has a risk. Duty andobligation of bureau/division/unit in risk management aspect is as follows:
-
-
Internal Audit Unit (IAU) Duty and obligation of IAUin risk management aspectis as follows: -
Assist evaluate the compliance and the effectivenes of the risk management implementation by conduct anobjective and independent audit.
-
Provide a consultation improvement of the implementationof risk management.
-
Use the risk management result report as a base forrisk based internal audit implementation.
-
Compile a guideliness and procedure of risk based internalaudit.
Bertanggung jawab menerapkan manajemen risiko di Biro/Divisi/ Unit masing-masing melalui proses identifikasi, analisa, evaluasi, dan penanganan risiko serta pelaporannya. Dalam melaksanakan tugas tersebut Kepala Biro/Divisi/Unit dibantu oleh Key Person Biro/Divisi/Unit (Risk Taking Unit) yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi. Melaporkan proses manajemen risiko pada BSMM
-
Conduct risk management process correspond with risk management guideliness that has stipulated.
-
Responsible in apply risk management in each bureau/ division/unit through identify, analyze, evaluate, and risk management process also its report. In performing the task the head of bureau/division/unit assisted by bureau/ division/unit (rtu) key person which is stipulated refer to the decree of the board of director.
-
Report the risk management process to the quality management system bureau.
Key Person
Key Person
Wewenang dan tanggung jawab Key Person di bidang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut : Membantu pelaksanaan/penerapan proses manajemen risiko di Biro/Divisi/ Unit (Risk Taking Unit) masing-masing.
Duty and obligation of key person in risk management aspect is as follows:
-
-
Membantu Kepala Unit (RTU) melakukan inventarisasi risiko bersama-sama dengan seluruh personil pada setiap aktivitas di unitnya yang dituangkan dalam daftar risiko Membantu Kepala Unit (RTU) melakukan pengukuran risiko bersamasama dengan seluruh personil dengan melakukan evaluasi terhadap
-
1) Assist the impelemntation/application of risk management process in each bureau/division/unit (RTU)
-
2) Assist the RTU to inventory the risk along with the entire personnel in each unit activity which is explained in the risk register.
-
3) Assist the RTU to measure the risk along with the entire personnel by evaluate on the level/scale every risk using risk criteria which has stipulated in the risk management guideliness.
429
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Uraian dari masing-masing risiko tersebut adalah sebagai berikut: The description of each of these risks is as follows:
-
-
tingkat/besaran setiap risiko dengan menggunakan kriteria risiko yang telah ditetapkan dalam Pedoman Manajemen Risiko Mengusulkan kepada Kepala Unit (RTU) alternatif cara penanganan risiko untuk meminimalkan kerugian atau meningkatkan peluang dan menuangkannya dalam register risiko Membantu Kepala Unit (RTU) menyiapkan laporan hasil kegiatan penerapan manajemen risiko secara tepat waktu
-
4) Propose to the rtu an alternative way of risk management to minimize loss or increase chance and explain in the risk register.
-
5) Assist RTU prepare result report of risk management activtity implementation at the appropriate time.
PROFIL RISIKO PERUSAHAAN DAN PENGENDALIANNYA
PROFILE OF COMPANY RISK AND ITS CONTROL
Profil Risiko Unit disampaikan oleh RTU dan dikompilasi oleh UMM sebagai Unit Pengelola Risiko.
Risk Profile Unit submitted by RTU and compiled by UMM as Risk Management Unit.
Pada tahun 2016, Perusahaan mengidentifikasi 251 risiko unit yang terkumpul dan diidentifikasi mana yang termasuk dalam Risiko Korporat.
In the year 2016, the Company identified 251 unit risks collected and identified which is classified as Corporate Risk.
Dari hasil kompilasi untuk risiko korporat semi kuantitatif tahun 2016 dihasilkan untuk risiko korporat semi kuantitatif tahun 2016 dihasilkan jumlah risiko sebagai berikut:
430
From the output of compilation of semi quantitative corporate risks in the year 2016, there have been the total risks as follows:
431
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
a.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Risiko Kegiatan Pengusahaan SDA 1.
Risiko tidak tercapainya target usaha SDA Risiko ini dibentuk dari 8 risiko yang berasal dari RTU yang berbeda, yaituDJA I, II, III, IV, V dan VI, serta Biro Penelitian dan Pengembangan. Risiko ini merupakan Risiko Strategis Korporat 2014 yang menjadi Risiko Strategis Korporat hingga 2016, berikut perubahan nilai risiko dari tahun 2014 :
1.
Risk of Unachieved Target of Water Resource Undertaking This is established from 8 risks deriving from many different RTU […?], namely DJA I, II, III, IV, V, and VI and also the Bureau of Research and Development. This risk constitutes the Corporate Strategic Risk of 2014 till 2016 with the change in risk values from the year 2014 as follows:
The risk of not achieving the target of revenues of natural resources
merupakan divisi pada wilayah kerja baru yang memiliki nilai risiko tinggi. Wilayah kerja baru selalu memiliki tantangan untuk memberikan sosialisasi mengenai iuran EP/BJPSDA yang merupakan hal baru bagi pemanfaat, sehingga resistensi terhadap iuran EP/ BJPSDA sangat besar Berikut beberapa penyebab lain risiko tersebut, yaitu : a) Penurunan kapasitas tampungan efektif waduk karena sedimentasi sehingga terjadi kekurangan suplai air ke intake pelanggan, yang secara langsung berdampak pada turunnya volume riil penggunaan air oleh pelanggan. b) Pemanfaat belum mau melaksanakan kewajiban pembayaran iuran EP sesuai peraturan. c) Kondisi cuaca (hujan) tidak sesuai dengan perkiraan sehingga debit anak sungai, yang juga sebagai komponen ketersediaan air, lebih kecil dari yang diprakirakan. Pengendalian yang ada antara lain :
Pada risiko tersebut tidak hanya terjadi kenaikan level risiko namun juga perubahan zona risiko pada peta risiko yaitu dari zona risiko sedang menjadi zona risiko tinggi. Kenaikan level risiko dan perubahan zona risiko ini disebabkan karena pada 2016, risiko tersebut juga disusun dari risiko unit DJA V dan DJA VI yang
432
The increase of risk level and also the change in risk zone at the risk map, namely the change from the mild risk zone to a high risk zone. The increase in risk level and the change in this risk zone is caused by the fact that in 2016, the said risk was also set up from the risks in DJA V and DJA VI Units constituting the division at the new work region having the high risk values.
a) Pengerukan sedimen di waduk (melalui OP manfaat langsung dan QP/ PJT/40 Prosedur Umum Pemantauan dan Pengukuran Sedimen waduk). Upaya pencegahan erosi DAS dengan kegiatan penghijauan dan menangkap/ menahan sebagian sedimen untuk tidak masuk ke waduk dengan pembuatan dam penahan. (QP/PJT/58 Penyusunan Progam dan Pelaksanaan Pekerjaan Perlindungan DAS).
The new work region always has challenges to give socialization about retribution of EP / BJPSDA (Water Resource Management Service Fee) which is a new thing for the Users, so that the resistance to this EF/BJPSDA retribution is very big. The followings are some other risk causes, namely: a) Decreased effective containment capacity dam becauseof sedimentation, so that so that water supply to customerintake is decreased. This has the direct impact ofreduced volume of water real use by customer. b) The users have not yet been willing to execute the obligation to pay for the EP (ex BJPSDA) retribution pursuant to the regulation. c) The weather condition (rain) is not in conformity with the prediction, so that the debit in river branch, which is also a component of availability of water is smaller than the estimated one. The available controls among others are as follows: Dredging the sediment from the water reservoir (through the OP direct use and the QP/PJT/40 - General Procedure in Monitoring and in Measuring the Sediment at Water Reservoir). The erosion preventive efforts at the River Flow Region (DAS) by having reforestation activity and partial sediment catching / blocking so that it does not enter into the reservoir is done by erecting the retaining dam. (QP/PJT/58 – Program Making and Implementation of DAS Protecting Work).
433
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
b) Pembinaan hubungan dengan pelanggan & PYB dan juga menanganani keluhan pelanggan (QI/PJT/07 Prosedur umum Komunikasi dengan Pelanggan dan PYB dan QP/PJT/19 Prosedur Umum Penanganan Keluhan Pelanggan).
b) Developing a relation with the Customers and PYB and also handling the customer’s complaints (QQ1/PJT/07 - General Procedures in Communication with the Customers and PYB and QP/PJT/19 - General Procedures in Handling the Customer’s Complaints).
c) Optimalisasi pengaturan alokasi air dengan pembuatan Pola Operasi Waduk dan Alokasi Air/POWAA (QP/PJT/24 Prosedur Umum Pembuatan POWAA) dan melakukan komunikasi secara intensif baik secara internal (antar bangunan pengatur air) maupun eksternal (dengan pelanggan dan stakeholder lain yang terkait) (QI/PJT/07 Prosedur umum Komunikasi dengan Pelanggan dan PYB). Risiko Penurunan Kapasitas Tampungan Efektif Waduk Karena Sedimentasi
c) Optimization in Setting Up Water Allocation by establishing the POWAA (Pola Operasi Waduk dan Alokasi Air = Water Reservoir Operation Patterns and Water Allocation) (QP/PJT/24 – General Procedures in POWAA Making) and carrying out an intensive communication, either internally (among water regulator structures) or externally (with customers and other related stakeholders) (Q1/PJT/07 – General Procedures in Communication with the Customers and the PYB). Risk of Decreased Dam 2 EffectiveContainment Capacity Because of Sedimentation
Risiko ini merupakan risiko di DJA I yang langsung menjadi risiko korporat karena berada pada level risiko tinggi. Risiko ini merupakan Risiko Strategis Korporat 2014 yang menjadi Risiko Strategis Korporat hingga 2016, berikut perubahan nilai risiko dari tahun 2014 :
This is the risk at Water Service Division I (DJA I) that immediately becomes corporaterisk because it is at a higher risk level. This risk is aCorporate Strategic Risk 2014 that also becomes CorporateStrategic Risk until 2016. According to identified results,the difference since 2014 risk levelsare :
2
Dari tahun 2014 hingga 2016 terjadi perubahan level risiko yang tidak terlalu besar, hal ini terjadi bukan karena tidak ada upaya mitigasi/menurunkan level risiko, namun karena semakin besarnya inflow sedimen yang terjadi di waduk yang bersifat uncontrollable Risiko ini memiliki 3 (tiga) penyebab yang teridentifikasi yaitu : a. b.
Sedimentasi di saluran intake PLTA menumpuk Pelaksanaan pengerukan sedimen di waduk tidak sepadan dengan sedimen yang masuk dan kerusakan DAS
Pengendalian yang Perusahaan adalah :
dilakukan
oleh
There was no change in risk level from 2014 to 2016. This does not mean that there is no effortto mitigate or reduce the risk level, but because ofthe continued increase of sediment inflow until itis incontrollable. This risk has 3 identified causesas follows:
a. b.
Sedimentation accumulating at PLTA intake channel; Dredging of sediment in the dam is not comparable with the amount of incoming sediment; and damage to watershed
The controls carried out by the Company are as follows:
a.
Melaksanakan pengerukan secara rutin menggunakan alat berat (melalui OP manfaat langsung dan QP/PJT/40 Prosedur Umum Pemantauan dan Pengukuran Sedimen waduk).
a.
Carrying out a routine dredging using heavy duty equipment (through OP of direct benefit and QP/PJT/40 – General Procedure in Monitoring and Measuring the Sediment of Water Reservoir).
b.
Upaya pencegahan erosi DAS dengan kegiatan penghijauan dan menangkap/ menahan sebagian sedimen untuk tidak masuk ke waduk dengan pembuatan dam penahan. (QP/PJT/58 Penyusunan Progam dan Pelaksanaan Pekerjaan Perlindungan DAS) Pengendalian.
b.
The erosion preventive efforts at the River Flow Region (DAS) by having reforestation activity and partial sediment catching / blocking so that it does not enter into the reservoir done by erecting the retaining dam. (QP/PJT/58 – Program Making and Implementation of DAS Protecting Work).
Decrease of Effective Block Capacity of Reservoir
434
435
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
b.
Risiko Kegiatan Pengusahaan Non SDA 1. Risiko Tidak Tercapainya Target Pendapatan Usaha Risiko ini dibentuk dari 2 risiko yang berasal dari RTU yang berbeda, yaitu DJA I dan DPJU.Risiko ini merupakan Risiko Strategis Korporat 2014 yang menjadi Risiko Strategis Korporat hingga 2016, berikut perubahan nilai risiko dari tahun 2014:
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
b.
Risks of Non-Water Resource Undertaking Activities: 1. Risk of Unachieved Target of Undertaking Income
a.
Meningkatkan pemasaran melalui media massa dan mengadakan event hiburan. (Sasaran Mutu bagian pariwisata)
a.
Increase the marketing through mass media and hold the entertainment events. (Quality target is a part of tourism).
This is established from 2 risks deriving from different two RTUs (RTU…?), namely DJA I and DPJU. This is the Corporate Strategic Risk of 2014till 2016, with the change of risk values from the year 2014 as follows:
b.
Mengusulkan rencana investasi (Memodinas usulan investasi atau Anggaran Berbasis Risiko)
b.
Propose the investment plan (Official memo on investment proposal or Risk Based-Budget).
Risk of Not Reaching Tourism Business Revenue Target
Tidak terjadi perubahan level risiko, sehingga diperlukan upaya penanganan risiko yang efektif untuk mereduksi level risiko tersebut. Penyebab dari risiko ini adalah belum optimalnya pengelolaan PATA divisi, karena secara sarana dan prasarana tidak berkembang sehingga jumlah pengunjung berkurang. Pengendalian yang dilakukan adalah :
436
c.
Risiko Pelaksanaan Kegiatan OP Bangunan Prasarana 1. Risiko Tidak Tercapainya Target Penyerapan Dana Op Risiko ini dibentuk dari 7 risiko yang berasal dari 3 RTU yang berbeda, yaitu DJA I, III, dan V. Risiko ini merupakan Risiko Strategis Korporat 2014 yang menjadi Risiko Strategis Korporat hingga 2016, berikut perubahan nilai risiko dari tahun 2014 :
c.
Risks of Implementation of OP Activity of Infrastructure Building 1. Risk of Unachieved Target of OP Fund Absorption This risk is established from 7 risks deriving from 3 different RTUs, namely DJA I, III and V. This is the Corporate Strategic Risk of 2014 till 2016, with the change of risk values from the year 2014 as follows:
There is no change in risk level, so that it requires the effective efforts to handle the risks in order to reduce the level of such a risk. The cause of this risk isunoptimal management of the Tourism Service Division (DivisiJasa Pariwisata – PATA), because there is no updatingof structures and infrastructures. This causes the number ofvisitors to decrease. The controls conducted are as follows:
437
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Terjadi penurunan level risiko namun tidak signifikan.Berikutbeberapa penyebab dari risiko ini adalah : proses desain/ a. Keterlambatan ketidaksiapan dokumen pra pelaksanaan b. Kondisi peralatan kerja (alat berat) sudah tua/sering rusak
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
The decrease in risk level occurs, but not significant. Several causes of this risk are as follows: a. The delay in design process / unreadiness of the pre-implementation documents. b. Condition of work tool (heavy duty equipment) has already been too old / frequently breaks down.
c.
Kesalahan perencanaan/dokumen perencanaan pekerjaan OP
d.
Keterlambatan pencairan dana (UMK) dari kantor pusat
d.
e.
Keterlambatan pelaksanaan tender
e.
Pengendalian yang ada adalah : a.
b.
Koordinasi dengan BPP (QP/PJT/10 Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola). Pengendalian untuk penyebab pada butir a-d. Mengusulkan perbaikan pada saat kondisi alat idle kepada Biro Peralatan.
c.
Melakukan pengawasan dan verifikasi perencanaan OP.
d.
Koordinasi dengan BKU untuk percepatan (QP/PJT/51 Prosedur Umum Permintaan dan Pertanggungjawaban UMK) Pengendalian. Koordinasi dengan BPP dan ULP (Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa).
e.
438
c.
Mal-planning / document of OP Work Plan. Delay in fund disbursement (UMK) from the head office.
2.
Risiko Kebutuhan Biaya OP Melewati Target Atau Tidak Efisien / Tidak Efektifnya Penggunaan Dana OP Risiko ini dibentuk dari 3 risiko yang berasal dari 3 RTU yang berbeda, yaitu DJA II, DJA V dan Unit Peralatan Risiko ini merupakan Risiko Strategis Korporat 2014 yang menjadi Risiko Strategis Korporat hingga 2016, berikut perubahan nilai risiko dari tahun 2014 :
Delay in bidding implementation.
b.
Having coordination with BPP (QP/ PJT/10 – Implementation of SelfManaged Work). The control for the causes in items a – d. Proposing for repair at the time when the equipment is in idle to the Bureau of Equipment.
c.
Performing supervision and verification on OP planning.
d.
Having a coordination with BKU for control acceleration (QP/PJT/51 – General Procedure for Request and UMK Responsibility). Having a coordination with BPP and ULP (Guidelines in Goods and Service Procurement).
e.
OP Cost Requirements Risk Passing Target or Inefficient / Ineffective Use of OP Funds This risk is formed from 3 risks from 3 different RTUs, ie DJA II, DJA V and Unit Equipment This risk represents Corporate Strategic Risk 2014 that becomes Corporate Strategic Risk until 2016, along with a change in risk value from 2014:
The Risk of Swelling The Need For OP / Ineffective and Efficient Funds
The existing Controls are as follows: a.
2.
Terjadi kenaikan level risiko yang disebabkan oleh terdapat beberapa asset serah kelola baru dibeberapa wilayah kerja, terutama dalam hal ini di DJA IV (Bendung Gerak Bojonegoro dan Bendung Gerak Sebayat) sebagai unit penyusun risiko. Berikut 4 (empat) penyebab risiko yang teridentifikasi, yaitu :
The increase of risk level occurs due to the presence of some managed assets newly handed over in several work regions, mainly at DJA IV (Bojonegoro Mobile Dam and Sebayat Mobile Dam) as the units compiling the risks together with 4 (four) identified risk causes.
439
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
a.
Bangunan sarana prasarana pengairan serah operasi tidak berfungsi
a.
The water buildings and infrastructures submitted for operationdo not function
b.
Risiko berkurangnya lahan untuk pembuangan sedimen/ sampah/ gulma air, sehingga membutuhkan biaya untuk lahan pembuangan baru Risiko Peningkatan sampah dan sedimen di sungai
b.
Risk of decreasing land for dumping sediment/aquatic weed waste, which means need of money for new dumpinglands Risk of increased waste and sediment in the river
Kerusakan Alat Berat
d.
c. d.
Pengendalian yang dilakukan adalah : a.
b. c.
440
Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap sarana prasarana pengairan serah operasi. (QP/PJT/10 Prosedur Umum Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola, QP/ PJT/9 Prosedur Umum Pemeriksaan & Perawatan Perlatan Elektro Mekanis, dan QP/PJT/38 Prosedur Umum Pemantauan dan Pengukuran) Mengusulkan pembuatan spoil bank (Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa) Melaksanakan pemeliharaan alat berat (QP/PJT/49 Prosedur Umum Pengendalian Peralatan & QP/PJT/50 Prosedur Umum Operasi Peralatan).
c.
Damaged heavy equipment
The controls conducted are as follows: a.
b. c.
3.
Performing the examination and maintenance to irrigation facilities and infrastructures handed-over after having been able to operate. (QP/ PJT/10 – General Procedures in Implementing the Self-Managed Works; QP/PJT/9 – General Procedure in Examination & Maintenance of Electro Mechanical Devices, and QP/PJT/38 – General Procedure in Monitoring and Measuring). Mengusulkan pembuatan spoil bank (Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa) Carrying out the heavy duty equipment maintenance (QP/PJT/49) – General Procedures in Equipment Operation).
Risiko Ketidaktercapaian OP WS Toba Asahan Risiko tersebut merupakan risiko unit DJA VI yang dinilai memliki dampak yang signifikan terhadap korporat, karena DJA VI memiliki prosentase OP paling besar dibanding wilayah lain. Risiko tersebut memiliki nilai likelihood = 3.20, dampak = 4.00, dan Level Risiko = 12.80 Penyebab dari risiko tersebut adalah :
a.
Sumber daya untuk melakukan kegiatan pengeloalaan SDA tidak mencukupi.
b.
Intensitas hujan dan debit sungai terlalu tinggi sehingga, pelaksanaan pengelolaan SDA terhambat. Kurangnya kompetensi pihak rekanan yang melaksanakan pekerjaan OP
c. d.
Adanya urusan perijinan yang harus dipenuhi, terutama mengenai rencana desain dan pelaksanaan. Pengendalian yang ada adalah :
a.
Mengusulkan penambahan daya dan investasi
sumber
b.
Koordinasi dengan rekanan, peningkatan pengawasan lapangan.
c.
Rapat koordinasi dengan Pelanggan dan PYB
3.
Risk of Unachieved OP of Toba Asahan River Region This is the DJA VI Unit Risk evaluated to have a significant to the corporation, because DJA VI has the biggest OP percentage compared to other regions. This risk has the likelihood value of 3.20; impact of 4.00 and the risk level of 12.80. The causes of this risk are as follows:
a.
The resources to carry out activities of Water Resource management are not sufficient. The rain intensity and river debit are too high, so that the implementation of Water Resource management is delayed. Incompetence of the client carrying out the OP works.
b.
c. d.
There is a matter of licensing that needs to be fulfilled, particularly about the design plan and its implementation. The existing Controls are as follows:
a.
Proposing the addition of resources and investment.
b.
Having acoordination with improve the field supervision.
c.
Having a coordination meeting with Customers and PYB. [PYB …?].
clients,
441
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
d.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Risiko Pada Kegiatan Pelaksanaan Pelayanan Umum Dalam Rangka Pengelolaan Sumber Daya Air Pada tahun 2016 terdapat dua risiko terkait hal tersebut yaitu :
d.
1.
Risiko kegagalan penyediaan air untuk irigasi.
1.
Risk of failure to provide water for irrigation
2.
Risiko kegagalan pengendalian banjir.
2.
Risk of flood control failure
Risiko Pada Kegiatan Perlindungan DAS Pada tahun 2016 terdapat Risiko tidak optimalnya hasil pengendalian DAS, namun demikian risiko ini memiliki nilai Risk Residual yang telah masuk pada Zona Risiko rendah (pada peta risiko) sehingga menurut risk appetite yang telah ditetapkan direksi pada Pedoman Manajemen Risiko 2014 risiko ini tidak perlu dilakukan penanganan (menerima risiko) dan tidak perlu masuk pada register risiko korporat 2016.
442
f.
Two risks in 2016 have Residual Risk values in theLow Risk Zone (in the risk map), so that according tothe risk appetite stipulated by the Board of Directorsin the Risk Management Guidelines 2014, these 2risks do not require mitigation (risk accepted) and donot need to be included in the Corporate Risk Register 2016. e.
Watershed Protection Activity Risk In 2016, there was a risk of unoptimal results ofwatershed control. However,the risk in the risk map has a Residual Risk levelin the Low Risk category. Therefore, according to the risk appetite stipulated by the Board of Directorsin the Risk Management Guidelines 2014, thisrisk does not require mitigation (risk accepted) anddoes not need to be included in the Corporate Risk Register 2016.
Risiko Pada Pelaksanaan Pengelolaan/ Pengamanan Aset
f.
1.
Usia guna sarana prasarana serah kelola yang hampir habis
2.
Pemeliharaan dilaksanakan
dan
perbaikan
tidak
The Risk in Implementation of Asset Management/Asset Security The risk of Building, Facility and Infrastructure whose management has already been handed-over is the fact that they are not functioning / broken. This is established from 2 risks deriving from 2 different RTUs, namely DJA V and DJA VI. This is the risk appearing in 2016, and it is caused by the facilities and infrastructures whose management has been handed-over are not functioning or broken, due to:
Risiko Bangunan Sarana Prasarana Serah Kelola Tidak Berfungsi/Rusak. Risiko ini dibentuk dari 2 risiko dari 2 RTU yang berbeda yaitu DJA V dan DJA VI. Risiko ini merupakan risiko yang muncul di 2016, berikut penyebab risiko bangunan sarana prasarana serah kelola tidak berfungsi/ rusak :
In 2016, there were 2 risks relating to this issue, i.e.:
Dua risiko pada tahun 2016 ini memiliki nilai Risk Residual yang telah masuk pada Zona Risiko rendah (pada peta risiko) sehingga menurut risk appetite yang telah ditetapkan direksi pada Pedoman Manajemen Risiko 2014 dua risiko ini tidak perlu dilakukan penanganan (menerima risiko) dan tidak perlu masuk pada register risiko korporat 2016. e.
Execution of General Service Activitiesfor Water Resources Management Risk
1. 2.
Pengendalian yang dilakukan adalah :
The using age of those facilities and infrastructures whose management is handed-over is almost expired. Maintenance and repair are not carried out. The controls performed are:
Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana (korektif maupun preventif).
Conducting maintenance of facilities infrastructure (corrective and preventive).
g.
Risiko Manajemen
g.
Management Risk:
1.
Risiko Ketidaktercapaian Target Perusahaan Karena Sumber Daya Perusahaan.
1.
Risk of Unachieved Company Target due to the Company Resources
Risiko ini dibentuk dari 6 risiko dari 5 RTU yang berbeda yaituDJA I, DJA II, DJA IV, Unit Peralatan dan Biro Pengembangan SDM & Umum. Risiko ini merupakan Risiko Strategis Korporat 2014 yang menjadi Risiko Strategis Korporat hingga 2016, berikut perubahan nilai risiko dari tahun 2014 :
and
This risk is established from 6 risks deriving from 5 different RTUs, namely DJA I, DJA II, DJA IV, Equipment Unit and Bureau of General Affairs & Human Resources Development. This is the Corporate Strategic Risk of 2014 till 2016, with the change of risk values from the year 2014 as follows:
443
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Risk of Non-compliance of Corporate Resources
Pengendalian yang ada adalah :
The existing Controls are as follows:
a.
Koordinasi BSDMU dan pantap dan manajemen untuk menyusun formasi kebutuhan karyawan untuk jangka waktu tertentu. Melakukan perekrutan sesuai formasi perusahaan secara tepat waktu.
a.
c.
Memperkerjakan tenaga bantuan/ magang dalam jangka temporer
c.
Hiring the assisting workers / apprentice for a temporary period.
d.
Memperkerjakan tenaga outsourcing untuk beberapa job title tertentu
d.
Hiring outsourcing workers for some certain job titles.
e.
Melakukan self assessment analisa beban kerja karyawan
e.
Carrying out self assessment analysis to the work loads of employees.
f.
Melaksanakan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana, prasarana, dan peralatan yang dimiliki perusahaan
f.
Carrying out examination and maintenance to facilities, infrastructures and equipment owned by the Company.
g.
Mengusulkan investasi penambahan peralatan
g.
Proposing the investment for adding the equipment.
2.
Risiko Kegagalan Pengadaan Barang Dan Jasa Melalui E-Proc Risiko ini merupakan risiko RTU Unit Layanan Pengadaan yang langsung menjadi risiko korporat dan merupakan Risiko Strategis Korporat 2014 yang menjadi Risiko Strategis Korporat hingga 2016, berikut perubahan nilai risiko dari tahun 2014 :
2.
Failure of Procurement of Goods and Services through E-proc Risk This risk is RTU risk that directlybecomes Corporate Risk and is Corporate StrategicRisk 2014 and Corporate Strategic Risk until 2015. According to identified results, the difference from 2014 risk levels are :
b.
Terjadi penurunan level risiko yang disebabkan telah dilakukan pengendalian internal/pengendalian yang ada. Berikut 3 (tiga) penyebab risiko yang teridentifikasi, yaitu : a. Banyaknya jumlah karyawan yang memasuki masa purna bakti. b.
Pelaksanaan pengadaan, rekrutmen, dan seleksi karyawan terlambat
c.
Pengembangan wilayah kerja
d.
Sarana prasarana kurang memadai
e.
Sumber daya peralatan penunjang OP (alat berat) kurang memadai.
f.
Jumlah operator dan mekanik peralatan kurang
444
The risk level decreases because the internal control has been carried out / the control has already existed. The followings are the 3 (three) identified risk causes, namely: a. There are so many employees entering the age of retirement.
c.
Implementation of procurement, recruitment, and employee selection are late. Enlargement of work area.
d.
Insufficient facilities and infrastructures.
e.
The equipment resources to support OP (heavy duty equipment) is not sufficient.
f.
Shortage in the number of operators and mechanics.
b.
b.
Having a coordination with BSDMU [ ….. ?] and a permanent committee and management to set up the need for employees for a certain period of time. Carrying out a recruitment pursuant to the Company’s need and on time.
445
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Risk of failure of procurement of goods and services through E-proc 3.
Ancaman Eksistensi PJT I Akibat Produk Hukum
3.
Risiko ini merupakan risiko yang muncul ditingkatan korporat dan merupakan hasil review terhadap Risiko Ancaman Pendapatan Yang Hilang Akibat Produk Hukum Internal dan Eksternal. Berikut perubahan nilai risiko dari tahun 2014 :
Threats to the Existence of PJT I due to Legal Products This risk appears on corporate level, and it is theresult of review of Threat of Lost Income Due to Internaland External Legal Products Risk. According to identified results, the difference from 2014 risk levels are :
Risk Threat Existence PJT I Due to Product Hukun
Beberapa penyebab dari risiko ini adalah: a. b. c. d.
e. f.
Koneksi internet kantor pusat yang lambat Banyaknya pelelangan yang sedang berlangsung di Kementrian PU Maintenance server kementrian P Belum adanya kesepakatan dengan kementrian PU terkait penggunaan E-proc di kementrian PU Penetapan pemenang terlambat dari jadwal Proses pelaksanaan terlambat dari jadwal
pelelangan
Some causes of this risk are:
b.
c. d.
Slow internet connection of the Head Office Large number of bids ongoing at the ministry Ministry of Public Work and Public Housing (PekerjaanUmum dan Perumahan Rakyat/PU-PR) Maintenance of Ministry of PU-PR server No agreement yet with the Ministry of PU-PR relatingto the use of E-proc
e.
The appointment of winners is late from schedule
f.
The bid process is late from schedule
Pengendalian yang dilakukan adalah :
The controls taken are as follows:
a.
Pelaporan gangguan ke provider dan penangananya
a.
Reporting of disturbances to provider and mitigation
b.
Meningkatkan koordinasi dengan kelompok kerja dan pejabat yang berwenang.
b.
Improving coordination with task force and authorized official
446
Adapun beberapa penyebab dari risiko ini adalah : a. Judicial review terhadap dasar hukum BJPSDA, Pengelolaan SDA, Badan pengelola Bendungan. b. Hubungan dengan stakeholder kurang harmonis Pengendalian yang ada adalah : a. Mengajukan legal opinion ke kejaksaan b.
Melakukan pendekatan ke kementrian PU PR
The increase of risk level was quite significant. The causes of this risk are: a. Judicial review at the Constitution Court (MK) of the legal basis of BJPSDA, Water Resources Management, andDam Management Agency. relations with b. Inharmonious stakeholders. The controls taken are as follows: a. Making legal opinion to the attourney b.
Making approaches to the Minister of Public House and Public Housing
447
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
c.
Mengusulkan peraturan atau undangundang SDA
c.
Making efforts to the issuance of new water resources law
d.
Melakukan sosialisasi Permen penunjang BJPSDA kepada pelanggan bersama kementrian.
d.
Applying for the issuance of BJPSDA socialization for the customer with the Minister
h.
Risiko Terkait dengan Pengembangan Wilayah
h.
The Risks related to the Region Development
1.
Kondisi keuangan pelanggan tidak baik dan penagihan kurang efektif.
In the year 2015 till 2016, there is a risk due to new region that has not yet been in operation. However, this risk has the Risk Residual value that has already been put into the Low Risk zone (at the Risk Map), so that according to the risk appetite already been specified by Directors at the Guidelines for Risk Management in 2014, this risk needs not to be handled (accepting the risk) and no need to be entered into the corporate risk register in 2016.
2.
Kontrak perjanjian untuk piutang pembangkit listrik belum disepakati
3
Proses penagihan ke pelanggan jasa non air kurang efektif
2.
Monitoring dan evaluasi piutang
The Risks Related to the Financial Management
3
Melakukan komunikasi dan kunjungan pelanggan.
Pada tahun 2015 hingga 2016 terdapat Risiko belum beroperasinya wilayah baru, namun demikian risiko ini memiliki nilai Risk Residual yang telah masuk pada Zona Risiko rendah (pada peta risiko) sehingga menurut risk appetite yang telah ditetapkan direksi pada Pedoman Manajemen Risiko 2014 risiko ini tidak perlu dilakukan penanganan (menerima risiko) dan tidak perlu masuk pada register risiko korporat 2016. i.
Risiko Terkait Dengan Pengelolaan Keuangan
Risiko Rendahnya Kolektibilitas Piutang Usaha Risiko ini merupakan risiko RTU Biro Keuangan yang langsung menjadi risiko korporat. Berikut perubahan nilai risiko dari tahun 2014 :
i.
The Risk of Low Collectability of Operating Receivables This is the RTU Risk of the Financial Bureau directly becoming the corporate risk. The following is the change in risk values from the year 2014:
Low Risk of Accounts Receivable Collateral
448
Terjadi penurunan level risiko, namun demikian risiko ini masih dalam zona risiko tinggi, sehingga tetap diperlukan upaya mitigasi risiko yang lebih efektif. Penyebab risiko ini adalah :
Pengendalian yang telah dilakukan antara lain: 1. Melakukan pembahasan kesepakatan kontrak
j.
Risiko Pada Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Risiko terjadi kecelakaan kerja dan kesehatan terganggu. Risiko ini dibentuk oleh 4 risiko dalam 2 RTU yang berbeda, yaitu DJA I dan Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum. Berikut perubahan nilai risiko dari tahun 2014 :
The decrease in risk level occurs, however this risk is still within the high risk zone, so that the more active mitigation effort is still needed. The causes of this risk are as follows: The financial condition of the customers is not so good and the payment collection is less effective. 2. Agreement contract on the receivables of electric power plant has not yet been agreed. 3 Payment collection process to customers of non-water service is not so effective. The controls already been carried among others are as follows: 1. Having a discussion on contract agreement. and evaluating the 2. Monitoring receivables 3 Making a communication and customer visit. 1.
j.
The Risk in Work Safety and Hygiene (K3) The risk for the occurrence of work accident and health disturbance. This is established by 4 risks in 2 different RTUs, namely DJA I and Bureau of Gneral Affairs & Human Resources Development. The following is the change in risk values from the year 2014:
449
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Terjadi penurunan level risiko yang disebabkan oleh pengendalian internal/ pengendalian yang ada yang dilakukan. Berikut 3 (tiga) penyebab risiko yang teridentifikasi, yaitu : 1. Penerapan SOP K3 yang belum optimal 2.
Budaya hidup sehat kurang
The risk level decreases because the internal control has been carried out / the control has already existed. The followings are the 3 (three) identified risk causes, namely: 1. Application of Standard Operating Procedure (SOP) of K3 (Work Safety and Hygiene) has not yet been optimally executed. 2.
Pengendalian yang ada adalah :
Lack of healthy life culture.
The existing controls are as follows:
1.
Optimalisasi tim P2K3
1.
Optimizing the P2K3 Team.
2.
Medical Check Up bagi karyawan
2.
Medical Check-up for the Employees.
Peta Risiko Perusahaan umum Jasa Tirta I tahun 2016 dapat digambarkan sebagai berikut:
The Risk Map of Perum Jasa Tirta I in the Year 2016 can be illustrated as follows:
CORPORATE RISK MAP OF PERUM JASA TIRTA-I THE YEAR 2016
450
Dari peta risiko diatas dapat dilihat bahwa sebaran risiko korporat berada pada dua zona yaitu Zona Risiko Tinggi dan Zona Risiko Sedang. Pada Zona Risiko Tinggi yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Risiko eksistensi PJT I akibat produk hukum Risiko rendahnya kolektibilitas piutang usaha Risiko ketidaktercapaian target pendapatan usaha SDA Risiko penurunan kapasitas tampungan efektif waduk karena sedimentasi Risiko ketidaktercapaian pelaksanaan OP WS Toba Asahan Risiko Kegagalan pengadaan barang dan jasa melalui E-Proc
From the Risk Map above, it can be seen that the spread of Corporate Risk is located at 2 (two) zones, namely: High Risk Zone and Medium Risk Zone. 1. 2. 3. 4.
5. 6.
The risk of PJT-I existence as a result of legal product. The risk of low collectability of operating receivable. The risk of unachieved target of Water Resource Undertaking Income. The risk of decrease in effective accommodating capacity of water reservoir due to sedimentation. The risk of Unachieved OP implementation of Toba Asahan River Region. The risk of failure in the Goods and Service Procurement through the E-Proc.
Hasil Identifikasi Risiko Kuantitatif 2016 Adalah Sebagai Berikut: Output of Quantitative Risk Identification in 2016 is as follows:
451
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Profil Risiko Investasi Korporat diajukan kepada Direksi untuk diusulkan dalam Rencana Investasi RKAP tahun berikutnya; Setelah RKAP disetujui, disusun rencana penanganan risiko dan jadwal penanganan risiko;
PENANGANAN RISIKO KORPORAT TAHUN 2016 Rapat pembahasan penanganan risiko korporat tahun 2016 telah dilaksanakan pada tanggal 28 April 2016 di kantor DJA II di Surabaya. Laporan penanganan Risiko Korporat tahun 2016 telah disampaikan kepada Dewan Pengawas pada tanggal 19 Mei 2016, dengan surat nomor KP.215/UM/ DAK/2016.
CORPORATE RISK HANDLING IN THE YEAR 2016: A meeting to discuss the corporate risk handling in 2016 has been carried out on April 28, 2016 at DJA II Office in Surabaya. The Report on Corporate Risk Handling in the year 2016 has been presented to the Supervisory Board on May 19, 2016 with a letter registered under Number: KP.215/UM/DAK/2016.
-
PEMANTAUAN DAN PENELAAHAN RISIKO KORPORAT 2016 Telah dilaksanakan inventarisasi laporan Pemantauan dan Penelaahan Risiko Unit 2016.
MONITORING AND REVIEWING THE CORPORATE RISK IN 2016 An inventory has been carried out on the Report of Monitoring and Reviewing the Unit Risk in 2016.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (SisPI) Sesuai Peraturan Menteri BUMN KEP117/M-MBU/2002 yang diperbaharui dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada BUMN (pasal 26), Perum Jasa Tirta I telah menerapkan kebijakan dan pelaksanaan sistem pengawasan dan pengendalian internal pada tingkat entitas maupun operasional. Perum Jasa Tirta I secara terus-menerus berupaya meningkatkan pelaksanaan sistem pengendalian internal dengan menggunakan pendekatan Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) untuk mengamankan aset dan investasi perusahaan.
-
-
Telah dilakukan koordinasi dengan Biro Pengembangan dan Penelitian dalam Penyusunan Pemantauan Manajemen Risiko untuk mereview Penanganan risiko Keruntuhan Bendungan 2016, dan menghasilkan kuisioner Pemantauan Risiko Keruntuhan Bendungan. Laporan Pemantauan dan Penelaahan Risiko Korporat tahun 2016 telah terbit melalui Memo Dinas Nomor KP.379/ UM/DT/2016 tanggal 27 Desember 2016.
PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS RISIKO Mekanisme penerapan anggaran berbasis risiko adalah sebagai berikut: Unit terkait melakukan identifikasi, Analisa dan evaluasi risiko investasi untuk menentukan profil risiko investasi unit; -
452
Profil risiko investasi unit disampaikan kepada Tim Investasi dan dilakukan Analisa dan evaluasi untuk menjadi Risiko Investasi Korporat;
-
A coordination has been made with Development & Research Bureau in Setting up the Risk Management Monitoring to review the Handling of Dam Collapse Risk in 2016, and producing a Questionnaire on Monitoring the Dam Collapse Risks. Report on Monitoring and Reviewing the Corporate Risk in the year 2016 has been published through the Official Memo, registered under Number: KP.379/UM/DT/2016, dated December 27, 2016. PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS RISIKO Mechanism of Risk-based Budget implementation as follows : The relevant unit performs identification, analysis, & evaluation of Investment Risk to determine the unit’s investment risk profile The unit’s Investment Risk Profile is submitted to the Investment Team, and analysis and evaluation are madefor inclusion as Corporate Investment Risk
-
-
Selanjutnya dilakukan Penanganan Risiko dan Pemantauan Risiko; Dilanjutkan dengan Pemantauan dan Penelaahan Risiko.
-
-
The Corporate Investment Risk Profile is submitted to the Board of Directors to be suggested in the Work and Budget Plan (RKAP) Investment Plan for the subsequentyear After Work and Budget Plan is approved, risk handling plans and risk handling schedule are made
Risk handling and risk monitoring are then executed This is followed by Risk Monitoring & Review INTERNAL CONTROL SYSTEM Pursuant to Regulation of Minister of BUMN (State Owned Enterprises), Number: KEP117/M-MBU/2002 renewed by Regulation of Minister of BUMN (State Owned Enterprises), Number: PER-01/MBU/2011 on Application of Good Corporate Governance at the State Owned Enterprise (Article-26), Perum Jasa Tirta I has already applied the policy and implementation of internal supervision and control system at the entity and operational levels. Perum Jasa Tirta I continuously tries to improve implementation of the internal control system by using the approach of COSO (Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission) in order to secure the Company’s assets and investment. -
453
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Ruang lingkup sistem pengendalian internal meliputi: a. Lingkungan pengendalian internal diciptakan melalui perangkat kebijakan, peraturan/ tata kerja, pakta integritas, Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku, peningkatan kompetensi karyawan, peng-organisasian dan pengembangan sumber daya manusia, perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi. Perusahaan menciptakan budaya kerja Profesional – Integritas – Netral – Tangguh - Uswah/ keteladanan – Amanah – Inovatif - Responsif atau lebih dikenal dengan singkatan “PINTU AIR” yang dijunjung tinggi dan dilaksanakan secara konsisten oleh setiap insan perusahaan. b. Penilaian risiko dilakukan dengan mengidentifikasi proses bisnis yang memiliki risiko tinggi. Untuk proses yang memiliki risiko tinggi tersebut dilakukan mitigasi melalui proses dan sistem yang memadai sehingga risiko tersebut tidak menghambat pencapaian tujuan perusahaan. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan risiko dalam proses bisnis tersebut telah dimitigasi dengan tepat. c. Aktivitas pengendalian dilakukan melalui Kebijakan Manajemen dan Prosedur yang telah tersertifikasi ISO 9001:2008. Pengujian pengendalian internal dilakukan oleh auditor internal (SPI) dan audit eksternal (KAP). Hasil pengujian digunakan sebagai masukan untuk melakukan perbaikan dan pembaruan atas tata kerja organisasi sehingga aktivitas pengendalian akan berjalan efektif dan efisien.
454
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
The Scope of Internal Control System covers as follows: a. The scope of Internal Control is established through the policy instrument, work regulation / work order, pact of integrity, Guidelines in Business Ethics and Codes of Conduct, improvement of employee competence, organizing and developing the human resources, attention and direction conducted by Directors. The Company establishes the Professional Work Culture- Integrity – Neutral – Tough –Uswah (Giving Model) - Amanah (Trustable) – Innovative - Responsive or popularly known and abbreviated into “Pintu Air” (meaning “Water Gate” ), highly held and carried out consistently by each Company personnel. b. The risk evaluation is conducted by identifying the business process having the high risk. For the process having such high risk, a mitigation is carried out through sufficient process and system, so that the said risk does not hamper the achievement of the Company’s goal. Monitoring and evaluation are carried out periodically in order to confirm that the risk in such business process has been properly mitigated. c.
The control activities are carried out through the Management Policy and Procedure already been certified by ISO 9001:2008. The testing on internal control is conducted by the Internal Auditor (Internal Audit Unit) whereas the external audit by Public Accountant Office (KAP). The test output Is used as an input to perform improvement and renewal to the organization work structure, so that the control activities will run effectively and efficiently.
d.
Informasi dan komunikasi meliputi proses penyajian laporan kegiatan operasional, finansial, dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk BUMN.
d.
e.
Monitoring pengendalian internal dilakukan sepanjang waktu terhadap tindak lanjut hasil audit internal, eksternal maupun masukan dari stakeholder melalui program Whistle Blowing System.
e.
Information and communication cover the process of presenting the operational activity report, financial report and compliance to the provision and regulation applicable at BUMN (State Owned Enterprises). Monitoring the internal control is carried out all the time to the follow-up action of the internal or external audit output, as well as the input from the stakeholders through the program of WBS (Whistle Blower System).
Perum Jasa Tirta I mengembangkan sistem pengawasan internal baik secara preventif, edukatif maupun represif yang dijabarkan dalam kegiatan operasional melalui perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan terhadap kegiatan usaha. Upaya pengembangan sistem pengawasan internal meliputi : a Perluasan peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) untuk melaksanakan selain sebagai fungsi audit, SPI juga berperan sebagai consulting. b Evaluasi terhadap efektifitas sistem pengendalian internal di unit kerja sebagai upaya pencapaian sasaran perusahaan.
Perum Jasa Tirta I develops the internal control system, either in preventive, educative or repressive means described in detail at the operational activities through the planning, execution, or monitoring to the business activities. The development efforts of internal control system cover as follows: a Role enlargement of Internal Audit Unit to carry out the tasks other than that as audit function, the Internal Audit Unit also takes the role as the Consulting unit. b Evaluating the effectiveness of internal control system at the work units as the effort to achieve the Company’s targets.
c
Pelaksanaan dan peningkatan efektivitas fungsi manajemen risiko. Mengevaluasi sistem dan prosedur GCG serta mendorong pelaksanaan tata kelola yang lebih baik.
c
Memastikan bahwa penyajian angkaangka dalam laporan keuangan telah didasarkan atas bukti transaksi dan dicatat sesuai kebijakan akuntansi yang berlaku.
e
d
e
d
Implementing and improving the effectiveness of risk management function. Evaluating the GCG system and procedure and also motivating the implementation of better governance. Confirming that the presentation of figures at the financial statement has been based on the transaction evidence and recorded pursuant to the applicable accounting policy.
455
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I melaksanakan evaluasi atas efektivitas sistem pengendalian internal pada tingkat entitas dan operasional. Evaluasi atas efektivitas sistem pengendalian internal dilakukan secara berkala oleh auditor eksternal, yakni Kantor Akuntan Publik (KAP) melaksanakan Audit Interim dan General Audit pada setiap akhir tahun dengan mengacu pada ketentuan dalam Perjanjian Kerja. Hasil audit atas efektivitas sistem pengendalian internal dituangkan dalam Laporan Auditor Independen atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangundangan dan Kepatuhan terhadap Pengendalian Intern. Terkait pelaksanaan assessment penerapan GCG, evaluasi dilaksanakan oleh BPKP dan melibatkan tim internal perusahaan. Dalam rangka memberikan kepastian bahwa pengendalian internal telah dilaksanakan dengan baik, Direksi telah memberikan asersi secara tertulis dalam Laporan Keuangan audited tahun 2016 yang menegaskan bahwa tanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan ada pada Direksi, penyusunan dan penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, laporan keuangan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar serta tidak menghilangkan informasi material dan Direksi bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal perusahaan. Dewan Pengawas selaku pengawas yang dibantu oleh Komite Audit dan GCG secara rutin melakukan telaah atas kebijakan dan pelaksanaan sistem pengendalian internal, serta hasil evaluasi atas efektivitas pengendalian internal.
456
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I carries out evaluation on the effectiveness of internal control system at the entity and operational levels. Evaluation on effectiveness of internal control system is carried out periodically by the external auditor, namely the Public Accounting Office (KAP) which performs the Interim Audit and General Audit at every end of the year by referring to provisions of the Work Agreement. Output of the audit on the effectiveness of internal control system is put into the Independent Auditor Report upon the compliance to the rules of law and the compliance to the Internal Control. In connection with the assessment to GCG implementation, the evaluation is carried out by BPKP (Board of Financial & Development Audit) and involves the Company Internal Team. In the scheme of giving confirmation that the internal control has been implemented properly, the Directors have given a written assertion at the Audited Financial Statement for the year 2016 confirming that the responsibility in setting-up and in presenting company financial statement is on the hand of the Directors; the preparation and presentation of financial statement is pursuant to the accounting principles commonly applied; the financial statement does not contain any false or incorrect information or material facts and does not eliminate the material information and the Directors are responsible for Company’s internal control system. The Supervisory Board as the supervisor assisted by the Audit and GCG Committee routinely carries out the routine review on the policy and implementation of the internal control system, as well as the evaluation output on the effectiveness of the internal control.
SUPERVISI DAN EVALUASI KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL (KPKU) Penilaian sebagai Asessmen atas Implemetasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul dilaksanakan berdasarkan surat Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: S-445/D7.MBU/10//2016 tanggal 14 Oktober 2016 tentang Pelaksanaan Asesmen Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN 2016. Dalam surat ini disebutkan bahwa evaluasi menggunakan kriteria KPKU versi Tahun 2015, yaitu mengacu pada dokumen KPKU sebagaimana ditetapkan oleh Kementerian BUMN melalui surat Sekretaris Kementerian BUMN Nomor S-445/D7.MBU/10//2016 tanggal 14 Oktober 2016 yang mengadopsi dan mengadaptasi “Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence”. Pelaksanaan asesmen implementasi KPKU BUMN tahun 2016di PJT I tanggal 19 sampai dengan 23 Desember 2016 dengan lokasi pelaksanaan asesmen berikut: Kantor Pusat : Jl. Surabaya No. 2A Malang Kunjungan Lapangan : Bendungan Wlingi, pelanggan PG Kebon Agung, Mitra Binaan Kampung Rengginang, Sumberpucung, Kab Malang, Gapoktan Maju Bersama, Turen, Kab. Malang. Bendung Lengkong, PT Tjiwi Kimia, Mitra Binaan di Sekitar Kantor Sub DJA II/1 Susunan Tim evaluator mengacu pada surat Perum Jasa Tirta I Nomor : KP.379/UM/ DT/2016 tanggal 29 November 2016 perihal Permohonan Asesor Eksternal, dimana susunan Evaluator terdiri dari 2 evaluator eksternal dan 3 evaluator internal.Skor hasil evaluasi KPKU tahun 2016 sebesar 526,50 dengan kategori “Good Perfomance”.
SUPERVISION AND EVALUATION TO ‘KPKU’ (CRITERIA OF EVALUATION ON EXCELLENT PERFORMANCE). Evaluation as assessment to the implementation of evaluation criteria on excellent performance is carried out based on the Letter of Secretary of the Ministry of BUMN (State Owned Enterprises), registered under Number: S-445/ D7.MBU/10/2016, dated October 14, 2016 on the Implementation of the Assessment Criteria on Excellent Performance of BUMN for 2016. In this letter, it is stated that the evaluation applies KPKU criteria of 2015 version, namely referring to the KPKU documents as specified by the Ministry of BUMN through the Letter of Secretary of BUMN Ministry, Number: S-445/D7.MBU/10/2016, dated October 14, 2016 which adopts and adapts “The Malcom Baldridge Criteria for Performance Excellence”. The implementation of KPKU assessment of BUMN for the year 2016 at PJT-I is held from December 19 to December 23, 2016 at the following assessment location Head Office: Jl. Surabaya No. 2A, Malang. Field Visits: to Wlingi Dam, to the Customers of Sugar Factory (PG) Kebon Agung, to the guided and built-up business partners (Mitra Binaan) at Rengginang Compound, Sumberpucung Sub-District, Regency of Malang, to Gapoktan (Farmers Group) ‘Maju Bersama’ in Turen, Regency of Malang; to Lengkong Dam; to PT Tjiwi Kimia, and to the guided and built-up business partners (Mitra Binaan) at the surrounding of SubDJA II/1 Office. Composition of Evaluator Team refers to the Letter of Perum Jasa Tirta I Number: KP.379/UM/DT/2016, dated November 29, 2016 on the Request for External Assessor, in which the composition of the Evaluator Team consists of 2 external evaluators and 3 Internal evaluators. The score of evaluation output of KPKU for the year 2016 is at the amount of 526.50 classified at the category of “Good Performance”. 457
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Rincian Skor Hasil Asesment Implementasi KPKU Perum Jasa Tirta I Tahun 2016 Score Of Assessment Of Perum Jasa Tirta I KPKU Implementation Year 2016
458
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI OLEH PERUSAHAAN, ANGGOTA DEWAN PENGAWAS, DAN/ ATAU DIREKSI
LEGAL CASESBEING ENCOUNTERED BY THE COMPANY, MEMBERS OF SUPERVISORY BOARD AND/OR DIRECTORS
Pada tahun 2016, Perusahaan menghadapi perkara penting yang berkaitan dengan hukum (pengadilan) sebanyak dua perkara dengan obyek gugatan yang sama yaitu wisma Perum Jasa Tirta I yang terletak di Jalan Ijen No. 52 Malang. Dan tidak terdapat perkara hukum yang terkait dengan anggota Dewan Pengawas dan/atau Direksi Perusahaan. Dalam upaya menyelesaikan perkara hukum, Perusahaan selalu patuh pada prinsip-prinsip GCG. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERUSAHAAN
During the year 2016, the Company faces important cases related to legal matters (Court), namely 2 (two) cases with the same objects of suit concerning with the ‘Wisma or Public house of Perum Jasa Tirta I’ located on Jalan Ijen No. 52, Malang. There is no legal case related to members of Supervisory Board and/or to the Company Directors. In the effort to resolve these legal cases, the Companyremains compliant to GCG principles LEGAL CASES ENCOUNTERED BY THE COMPANY
1) Gugatan di PTUN Terkait Kepemilikan Wisma Ijen a)Perkara No. 83/G/2014/PTUN.Sby
1) Charges at PTUN Relating toOwnership of Wisma Ijen a) Case Number 83/G/2014/PTUN.Sby
Penggugat atas nama Nadjib Zein Badjabir atau Mohamad bin Zein bin Ali Badjabir mengajukan gugatan tata usaha negara pada Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya dengan Nomor Perkara 83/G/2014/PTUN-SBY. Sebagai tergugat I adalah Kepala Kantor Pertanahan Kota Malang dan Perum Jasa Tirta I (PJTI) sebagai Tergugat II Intervensi. Pokok-pokok yang menjadi dalil dalam gugatan penggugat adalah sebagai berikut: a Penggugat menyatakan sebagai pemilik atas tanah dan bangunan yang sah berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor:468 Lingkungan IV (bekas hak Eigendom verponding 8496), yang terletak di Kelurahan Oro-Oro Dowo (dahulu Lingkungan IV), Kecamatan
The Plaintiff is Nadjib Zein Badjabir or Mohamad binZein bin Ali Badjabir, applying forState Administrationcharges at the State Administrative Court (PTUN) of Surabayawith Case Number 83/G/2014/ PTUN-SBY. DefendantI is the Head of the Land Office of the Municipality of Malangand Perum Jasa Tirta I (PJT I) as Intervening DefendantII. The substance argued in the charges of the Plaintiff isas follows a The Plaintiff claims to be the legal owner of land andbuilding according to the Certificate of Ownership (SertifikatHak Milik – SHM) Number 468 Neighbourhood IV(formerly Eigendom verponding rights 8496), locatedat the Sub-district of Oro-Oro Dowo (formerly
459
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
b
Klojen, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur (dikenal sebagai Jalan Ijen No.52 Malang) sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur Nomor 515, tertanggal 28 Desember 1937, tertulis atas nama Mohamad bin Zein bin Ali Badjabir. Penggugat menyatakan dibatalkannya Sertifikat atas nama Penggugat tidak didasari oleh perbuatan hukum pelepasan hak (baik itu jual beli, hibah dan lain-lain), sehingga pembatalan tersebut tidak sah dan keabsahan Sertifikat Hak Pakai No 48 (dahulu No.9) Kelurahan Oro-Oro Dowo (dahulu Lingkungan IV) tanggal 10 April 1972 tertulis nama Departemen PU dan Tenaga Listrik dipertanyakan.
Berkaitan dengan gugatan tersebut, Perusahaan sebagai pihak tergugat telah memberikan kuasa kepada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (JAM DATUN) Kejaksaan Agung RI sebagai Jaksa Pengacara Negara untuk membela kepentingan hukum Perusahaan dalam perkara Gugatan Peradilan Tata Usaha Negara Wisma Ijen. Pemberian kuasa kepada Jaksa Pengacara Negara didasarkan pada Surat Kuasa Direktur PJT I Nomor : 01/SKK/DU/2014 tanggal 28 Mei 2014. Majelis Hakim PTUN Surabaya telah mengadili dan memutuskan Sertifikat Hak Pakai Nomor: 48 (dahulu No.9) Kelurahan Oro-Oro Dowo (dahulu Lingkungan IV) tanggal 10 Mei 1972 tertulis atas nama Departemen PU dan Tenaga Listrik batal berdasarkan Putusan Nomor: 83/G/2014/ PTUN tanggal 15 September 2014. Menyikapi putusan hakim PTUN Surabaya
460
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
b
NeighbourhoodIV), District of Klojen, Municipality of Malang,Province of East Java (known as Jalan Ijen Number 52,Malang) as described in Measurement Certificate Number515, dated the 28th of December 1937, written onbehalf of Mohamad bin Zein bin Ali Badjabir. The Plaintiff states that the cancellation of the Certificateon behalf of the Plaintiff is not based by the legalaction of release of rights (whether sale and purchase,hibah (gift), etc.), so that the cancellation is illegal, andthe validity of the Right to Use Certificate Number 48(formerly Number 9) Sub-district of Oro-oro Dowo (formerlyNeighbourhood IV) dated the 10th of April 1972written on behalf of Department of PU and ElectricPower is questioned.
Related to these charges, the Company as Defendant grantspower to Junior Attorney General for Civil and State Administration(Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Negara – JAMDATUN) of the Attorney General’s Office of RI as State Attorneyto defend the legal interest of the Company in the case of StateAdministration Hearing Charges of Wisma Ijen. The granting ofpower to the State Attorney is based on the Power of Attorneyof President Director PJT I Number 01/SKK/DU/2014 dated the28th of May 2014. The Panel of Judges of PTUN Surabaya reviewed and decidedthat the Right to Use Certificate Number 48 (formerlyNumber 9) of Sub-district of Oro-oro Dowo (formerly NeighbourhoodIV) dated the 10th of May 1972, written on behalfof Department of PU and Electric Power, is revoked accordingto Judgement Number 83/G/2014/ PTUN dated the 15th ofSeptember 2014. Responding to the judgement of the Judges of
tersebut, Perusahaan mengajukan banding dengan mengirimkan memori banding kepada Pengadilan Tinggi TUN Surabaya melalui PTUN Surabaya tanggal 30 Desember 2014. Putusan banding Pengadilan Tinggi TUN Surabaya Nomor:07/2015/PT.TUN. SBY terbit pada tanggal 3 Maret 2015 yang isinya menguatkan Putusan PTUN Surabaya Nomor: 83/G/2014/PTUN tanggal 15 September 2014, yaitu memutuskan Sertifikat Hak Paki Nomor: 48 (dahulu No,9) Kelurahan Oro-Oro Dowo (dahulu Lingkungan IV) tanggal 10 April 1972 tertulis atas nama Departemen PU dan Tenaga Listrik batal.
PTUN Surabaya,the Company applied for appeal by sending a Memorandumof Appeal to High Court of TUN of Surabaya through PTUNSurabaya dated the 30th of December 2014. The judgement ofappeal of the High Court of TUN Surabaya Number 07/2015/ PT.TUN.SBY was issued on the 3rd of March 2015 which validatesthe Judgement of PTUN Surabaya Number 83/G/2014/PTUNdated 15 September 2014, i.e. decreeing that the Right to UseCertificate Number 48 (formerly Number 9) Sub-district of Oro-OroDowo (formerly Neighbourhood IV) dated the 10th of April1972 written on behalf of Department of PU and Electric Poweris revoked.
Pada tanggal 31 Desember 2015 telah terbit putusan Majelis Hakim Kasasi, dalam amar putusannya menyatakan:
On the 31st of December 2015 the Judgement of the Panelof Judges of Cessation was issued. The order of the Judgementdecrees:
-
-
-
Menolak permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi I (Perum Jasa Tirta I), Pemohon Kasasi II (Kepala Kantor Pertahanan Kota Malang). Menghukum Pemohon Kasasi I, II untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat Pengadilan, yang dalam Kasasi ditetapkan sebesar Rp 500.000 (Lima Ratus Ribu Rupiah)
Pihak perusahaan saat ini sedang mencari bukti baru (novum) untuk melakukan upaya hukum lanjutan, yaitu Peninjauan Kembali (PK) atas putusan kasasi MA. Perusahaan telah melakukan koordinasi hukum dengan Kementrian BUMN dan Kementrian PUPR untuk keperluan pengajuan PK tersebut.
-
To reject the request for Cessation from Cessation Petitioner I (Perum Jasa Tirta I) and Cessation Petitioner II (Head of theLand Office of the Municipality of Malang). To sentence Cessation Petitioner I, II to pay the costs of the case in all levels of the Court, which in the Cessation is stipulatedat IDR500,000 (five hundred thousand Rupiah).
The Company is currently looking for new evidence (novum)for the purpose of further legal efforts, i.e. Re-evaluation(Peninjauan Kembali – PK) of the Cessation Judgementof the MA. The Company has performed legal coordinationwith the Ministry of BUMN and Ministry of PUPR for thepurpose of applying for the PK.
461
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
PJT I telah mengajukan Memori PK kepada Mahkamah Agung melalui Panitera PTUN Surabaya tertanggal 10 Juni 2016, dengan alasan pengajuan PK yaitu: -
-
Adanya bukti baru (Novum), dengan penemu Novum Bapak Norman Subowo (Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah BPN Kota Malang) yang telah diambil sumpahnya pada tanggal 21 Juni 2016 di PTUN Surabaya. Terjadi kekhilafan hakim dalam memutuskan perkara.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
PJT-I has already filed the Legal Statement of Case Review to the Supreme Court through the Secretary or Registrar of PTUN (State Administration Court) Surabaya, dated June 10, 2016, with the reasons of filing the Case Review as follows: • Existence of new evidence (Novum), found by Mr. Norman Subowo (Head of Land Title & Land Registration Section of the National Land Affairs Agency of Malang City Administration) who has already got his Oath taken on June 21, 2016 at PTUN (State Administration Court) Surabaya. -
Direktur Utama Perum Jasa Tirta I kembali menunjuk Jaksa Pengacara Negara pada Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk mewakili kepentingan hukum Perusahaan dalam upaya PK tersebut. Putusan Majelis PK telah terbit pada tanggal 20 Oktober 2016 dengan amar putusan menolak PK dari Pemohon PK (Perum Jasa Tirta I).
b
Perkara Perdata No. 171/pdt.G/2016/PN Mlg
Penggugat dalam perkara ini adalah penggugat yang sama dengan penggugat di PTUN Surabaya, namun pokok gugatannya adalah pengosongan tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Ijen No. 52 Malang dengan alasan bahwa sertifikat No. 9/Oro-oro Dowo an. Dep. PU & Tenaga Listrik telah dibatalkan oleh PTUN Surabaya melalui putusan No. 83/G/2014/PTUN Sby. Saat ini persidangan telah memasuki tahap pembuktian dengan memeriksa saksi-saksi penggugat.
462
There has been an error made by the Judge in adjudicating the case President Director of Perum Jasa Tirta I has appointed again the Lawyer – the State Public Prosecutor from the General Attorney Office of The Republic of Indonesia to represent the Company’s legal interest at the effort of the said Case Review. The Judgement of the Panel of Judges for this Case Review has been issued on October 20, 2016 with the Dictum of Judgment rejecting this Case Review from the Case Review Applicant (Perum Jasa Tirta I).
b
The Civil Case No. 171Pdt.G/2016/PN Mlg.
The Plaintiff in this case is the same one with the Plaintiff at the Surabaya State Administration Court (PTUN), but its main suit is the evacuation from the land and building located on Jalan Ijen No. 52, Malang with the reason that the Certificate No. 9 / Oro-Oro Dowo on the name of Department of Public Works & Electricity has already been annulled / cancelled by the Surabaya PTUN (State Administration Court) through its Judgment, Number: 83/G/2014/ PTUN Sby. At present the Court Session has already entered the stage of proving the evidence by examining the witnesses of the Plaintiff.
2
Laporan Pidana Terkait Wisma Ijen
PJT I melalui Tim Pengacara ACA Legal Office (rekomendasi Polda Jatim) dan Akademisi Iqbal Felesiano, SH.,LL.M (Ahli Pidana FH Unair) akan melaporkan secara pidana Sdr. M. Nadjib Zain bin Ali Badjabir (Penggugat TUN) ke Kepolisian Resort Kota Malang (Polres Malang) karena yang bersangkutan diduga telah melakukan serangkaian kebohongan dan tipu muslihat dalam persidangan di PTUN dan Pengadilan Negeri Malang.Upaya yang terakhir dilakukan adalah pada tanggal 27 Desember 2016 Corporate Legal perusahaan menerima panggilan dari Komisi Yudisial (KY) Republik Indonesia untuk melengkapi sejumlah dokumen seperti Putusan Tk. 1 sampai dengan Kasasi dan bukti rekaman/foto dll. Dokumen tambahan tersebut telah diterima oleh Dini Wahyuni, SH (Biro Pengaduan KY).
2
Criminal Report concerning with Wisma Ijen PJT-I through a Team of Lawyers from ACA Legal Office (as recommended by the Polda Jatim – the East Java Regional State Police Command) and by Mr. Iqbal Felesiano, SH, LLM, the Academician (the Criminal Law Expert from Law Faculty of Airlangga University) will report criminally Mr. M. Nadjib Zain bin Ali Badjabir (the Plaintiff of State Administration Court) to the State Police of Malang District (Polres Malang), because the concerned has committed a series of lies and deceits at the Court Session at PTUN and at Malang District Court. The latest effort conducted on December 27, 2016 was that the Corporate Legal Division received a Subpoena from the Judicial Commission of The Republic of Indonesia in order to complete a number of documents, such as the Judgment of the First Instance of Court till the Cassation and record evidence and the like. Such additional evidence has been received by Dini Wahyuni, SH (Complaint Bureau of Judicial Commission).
Dampak Perkara Hukum terhadap Perusahaan
Impacts of Legal Cases to the Company
Perkara hukum yang dihadapi Perusahaan terkait sengketa kepemilikan Wisma Ijen berdampak secara material kepada Perusahaan. Hal tersebut dikarenakan data pelepasan hak atas Wisma Ijen dan seluruh aset Perusahaan yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tidak tersimpan status dan dokumennya dengan baik.
The legal cases encountered by company related to the dispute on Ownership of Wisma Ijen has the material impacts to the Company. This is due to the fact that the data on the release of right (title) on Wisma Ijen and the whole assets of the Company deriving from the PMN (Participation of the State Capital) of the Ministry of PUPR (Public Works and People Housing) have got their status and documents not properly kept.
Sanksi-Sanksi
Sanctions
Selama tahun 2016, tidak terdapat sanksi yang dikenakan oleh otoritas terkait (pemerintah, perbankan, perpajakan, pengadilan, dan lainnya) kepada Perusahaan, Dewan Pengawas, dan Direksi.
During the year 2016, there is no sanction imposed by the pertinent authorities (government, banking, taxation, court and others) to the Company, Supervisory Board, and Directors.
463
“Despite their good intentions, today’s businesses are missing an opportunity to integrate social responsibility and day-to-day business objectives - to do good and make money” Cindy Gallop
8
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Untuk menyelaraskan peran Perum Jasa Tirta I dalam menjalankan fungsi bisnis, pemberdayaan masyarakat, dan keberlanjutan lingkungan, maka Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan/ Corporate Sosial Responsibility (CSR) kepada masyarakat sekitar. CSR yang dilaksanakan merupakan satu kesatuan strategis dengan disesuaikan sesuai dinamika, posisi, dan perkembangan perusahaan. Panduan CSR merujuk pada sejumlah Standart ISO 26.000:2001 Guidance on Social Responsibility yang mempunyai sejumlah aspek inti, yaitu tata kelola organisasi, hak asasi manusia, praktik ketenagakerjaan, lingkungan, praktik operasi yang adil, isu konsumen, dan pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.
To align the role of Perum Jasa Tirta I in carrying out business function, community empowerment, and environmental sustainability, then Company carries out Corporate Social Responsibility (CSR) to the surrounding community. The CSR implemented by the Company is a strategic approach which is adjusted to the dynamic, position, and development of the company. CSR guide refers to the Standard ISO 26000: 2001 Guidance on Social Responsibility which has a number of core aspects such as organizational governance, human rights, manpower practice, environment, fair operating practice, consumer issues, and social and economic development of the people.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
SOCIAL RESPONSIBILITY TO ENVIRONMENT
Dalam kesehariannya Perum Jasa Tirta I sangat memperhatikan aspek lingkungan, terutama lingkungan sungai sebagai aspek utama penentu keberhasilan bisnis Perusahaan. Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan selalu memperhatikan aspek lingkungan untuk menjaga keberlanjutannya. Penerapan kegiatan di bidang lingkungan hidup Perum Jasa Tirta I selama tahun 2016 adalah :
In everyday life, Perum Jasa Tirta I is greatly concerned about environmental aspects, especially river environment as key aspect of Company’s business success. Every activity done by Company always pays attention to environmental aspect to maintain its sustainability. Some environmental activities undertaken by the Perum Jasa Tirta I throughout 2016 are:
466
Mengimplementasikan teknologi Internet Protocol (IP) Camera untuk memantau secara visual kondisi sarana dan prasarana pengairan pengairan yang diserah terimakan kepada perusahaan dalam rangka mendukung tugas dan tanggung jawab perusahaan dalam kegiatan siaga banjir dan penanggulangan banjir di wilayah sungai yang menjadi tanggung jawab perusahaan.
Creation of the Internet Protocol (IP) Camera technology to monitor visually the condition of irrigation facility and infrastructure handed over to the Company in order to support company’s duty and responsibility in flood alert activity (flood early warning system) and flood prevention in the river basins under the responsibility of the Company.
Melakukan pemantauan kualitas air secara berkala untuk memastikan kualitas air dan melakukan antisipasi bila ada pencemaran, serta melakukan tindakan preventif kejadian pencemaran, antara lain dengan melaksanakan kegiatan program kali besih (prokasih), pemanfaatan sampah enceng gondok untuk diolah menjadi pupuk organik atau kompos, pembuatan struktur Ekohidrolika enguat tebing sungai suaka ikan, serta pengelolaan dan pemanfaatan sampah kali Surabaya berbasis partisipasi masyarakat.
Monitoring of the water quality periodically to ensure the water quality and doing an anticipation in case of pollution, and carrying out preventive action of pollution incident, such as by performing clean river program activity, utilization of water hyacinth waste to be processed into organic or compost fertilizers, ecohydrolic structure construction to strengthen the riverbank of fish sanctuary, and management and utilization of river wastes of Surabaya city with local community participation.
Penghematan penggunaan energi listrik, antara lain dengan menggunakan lampu hemat energi dan freon ramah lingkungan.
The saving of electrical energy use, such as by using energy saving lamp and environmentally-friendly freon.
Penghematan penggunaan air dan kertas (papperless).
Efficient use of water and paper.
Memastikan semua kendaraap operasional telah lulus uji emisi
Ensure that all operational vehicles have passed the emission test.
467
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Melaksanakan Kegiatan sosialisasi dan penertiban Pemanfaatan Bantaran Kali Brantas di Desa Mojoroto dan Desa Tambibendo, Kerjasama dengan Universitas Kadiri tentang pelestarian lingkungan dan Kegiatan Penertiban Semampir. Selain itu melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penertiban Tinjauan Kali Porong, Kegiatan Patroli Gabungan Sungai, Kegiatan kerja bakti massal sepanjang kali mas, kegiatan penertiban bangunan tanpa izin, rakor penanganan pencemaran air sungai, Program Kali Bersih sebanyak 2x, Patroli Air Terpadu sebanyak 2 paket, Pembuatan dan pemasangan papan peringatan Kali Surabaya dan Kali Wonokromo, Kali Porong, Kegiatan Jumpa Perjalanan Ekspedisi Peduli Lingkungan 2016, Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Pengolahan Sampah, Penyelenggaraan Pembekalan Kegiatan Patroli Air dan Penguatan SDM Garda Lingkungan di Kali Surabaya dan Forum Jurnalis Kali Brantas.
Carry out the socialization activity and control of the Brantas riverbank uses in Mojoroto and Tambibendo villages, in cooperation with University of Kadiri about environmental conservation and activity of controlling the Semampir urban village. Moreover, carrying out socialization activity and control of the Porong River observation, joint river patrol activity, social activity among people along the Kali Mas river, unauthorized building control activity, coordination meeting to overcome river water pollution, 2 times of clean river program, 2 packages of integrated water patrol, the creation and installation of warning boards in Surabaya and Wonokromo rivers, Porong river, expedition trip activity for environmental concern in 2016, community empowerment and waste management activity, briefing on water patrol activity and the strengthening of environmental guard human resources in Surabaya river and journalist forum in Brantas river.
Monitoring dan evaluasi Tinggi Muka Air di seluruh wilayah sungai yang masuk dalam wilayah kerja Perusahaan.
Monitoring and evaluation of Water Level in all river basins which are included in Company’s work area.
Melakukan rehabilitasi dan pembersihan sarana dan prasarana pengairan secara berkala dan berkelanjutan.
Rehabilitation and cleaning of the irrigation facility and infrastructure on periodical and continuous basis.
468
Melakukan penghijauan disepanjang daerah aliran sungai dan kawasan prasarana pengairan (greenbelt).
Perform the greening along watersheds and irrigation infrastructure area (greenbelt).
Memberikan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan yang dilakukan antara lain melalui kegiatan sosialisasi, kunjungan ke Laboratorium Kultur Jaringan, dan kegiatan Jaring-jaring Komunikasi Pemantauan Kualitas Air (JKPKA) yang berfungsi sebagai sarana edukasi pelestarian lingkungan.
Provide education to all community members about the importance of environmental conservation through socialization activity, visit to Tissue Culture Laboratory, and Water Quality Monitoring Communication Network (JKPKA) which functions as means of environmental conservation education.
Melakukan penebaran bibit ikan untuk menjaga keseimbangan ekologi perairan waduk. Pada tahun 2016 telah dilaksanakan penebaran bibit ikan sebanyak 743.000 bibit ikan di Bendungan Sutami, Lahor, Bening, Wonorejo, Selorejo, dan Wonogiri. Kegiatan pengelolaan sumberdaya air oleh Perum Jasa Tirta I dilaksanakan dengan berpedoman pada Standart ISO 9001:2008. Untuk Wilayah Sungai Brantas secara konsisten diterapkan sejak tahun 1997 sampai dengan saat ini dan untuk Wilayah Sungai Bengawan Solo mulai diterapkan sejak tahun 2010. Sertifikasi atas penerapan sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001:2008 meliputi Design, Operation, and Maintenance of Water Resources and Infrastructure in Brantas River Basin and Bengawan Solo River Basin
Carry out the fish stocking to maintain the ecological balance of reservoir waters. In 2011, the stocking of 743,000 fishes was done in Sutami, Lahor, Bening, Wonorejo, Selorejo, and Wonogiri reservoirs.
Water resource management activity by Perum Jasa Tirta I is done by referring to Standard ISO 9001: 2008. For Brantas River Basin, it has been implemented consistently since 1997 until now, while for Bengawan Solo River Basin, it has been implemented since 2010. Certification of quality management system implementation based on ISO 9001: 2008 which includes the Design, Operation, and Maintenance of Water Resources and Infrastructure in the Brantas River Basin
469
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
berlaku mulai 12 Mei 2015 sampai dengan 12 Mei 2018 oleh SGS Systems & Services Certification. Dengan memberlakukan sistem manajemen mutu ini diharapkan stakeholders mendapatkan pelayanan prima dari perusahaan. Komitmen Perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan diwujudkan melalui penyediaan dana lingkungan yang secara langsung melekat dalam semua kegiatan usaha Perusahaan sebagai pengelola sumberdaya air.
and Bengawan Solo River Basin is valid from May 12, 2015 until May 12, 2018 by SGS Systems & Services Certification. By implementing this quality management system, the stakeholders are expected to get excellent services of the Company. The Company’s commitment in maintaining environmental sustainability is realized through the provision of environmental funds directly allocated to all of Company’s business activities as water resources management.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
SOCIAL RESPONSIBILITY TO OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
Dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan keselamatan kerja, Perusahaan telah melakukan sejumlah langkah. Pada tahun 2015 Perusahaan mulai melakukan pengelolaan kesehatan dan keselamatan kerja berdasarkan pada Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
470
To improve the quality of occupational health and safety, the Company has performed several steps. In 2015, the Company began to carry out occupational health and safety management based on Occupational Health and Safety Management System (OHSMS) which is a part of overall management system that is including the organizational structure, planning, responsibility, implementation, procedure, process, and resources needed for the development, application, achievement, review, and maintenance of occupational health and safety policies in the context of risk control related to work activity for the creation of safe, efficient, and productive workplace.
Penerapan SMK3 bertujuan untuk: Meningkatkan efektivitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi.
The implementation of OHSMS aims to : Increase the effectiveness of planned, measured, structured, and Integrated occupational health and safety protection.
Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja dan serikat pekerja.
Prevent and reduce work accident and occupational disease by involving the elements of management, workers, and labor union.
Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong produktivitas
Create safe, comfortable, and efficient workplace to encourage the productivity.
Selain penerapan kebijakan SMK3 sebagaimana tersebut di atas, Perusahaan juga memberikan fasilitas jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor: KP.030/KPTS/ DU/2014 tanggal 2/10/2014 tentang Perubahan ketentuan pemberian emolumen kesehatan bagi karyawan, mengikutsertakan karyawan dalam BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, menyediakan poliklinik dan dokter perusahaan serta penyediaan fasilitas bagi pekerja yang tengah menyusui dengan menyiapkan ruang laktasi (nursery room). Dalam setiap operasi bisnis, Perusahaan mengutamakan keselamatan kerja dengan selalu patuh pada Undang-undang Keselamatan Kerja dan semua peraturan dari Direktorat Urusan Perlindungan dan Perawatan Tenaga Kerja Kementerian
In addition to the implementation of OHSMS policies aforementioned, the Company also provides health care insurance facility in accordance with the Decision of the Board of Directors Number: KP.030/KPTS/DU/2014 dated 10/2/2014 on the changes in provision of health emolument for employee, provide employee with BPJS of Health and BPJS of Employment, provide company’s polyclinic and doctor and facility for workers who are breastfeeding by setting up lactation room (nursery room). In every business operation, Company prioritizes occupational safety by always complying with Occupational Safety Law and all regulations of the Directorate of Labor Protection and Care Affairs of the Ministry of Manpower and Transmigration relating to the fulfillment of
471
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Tenaga Kerja dan Transmigrasi terkait pemenuhan kontrol alat pelindung diri dan alat-alat penunjang lainnya serta Prosedur Operasional Standar yang mengacu pada Instruksi Kerja Penanganan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (QI/PJT/04).
personal protective equipment control and other supporting equipments and Standard Operating Procedures which refer to Work Instruction of Occupational Health and Safety Handling (QI/PJT/04).
TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KETENAGAKERJAAN
SOCIAL RESPONSIBILITY TO MANPOWER
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap Ketenagakerjaan, Perum Jasa Tirta I selalu berusaha untuk mentaati semua peraturan yang berlaku terkait ketenagakerjaan, diantaranya sebagai berikut :
As the form of social responsibility to Manpower, Perum Jasa Tirta I always strives to comply with all applicable regulations related to manpower, including as follows:
Kebebasan Berserikat
Freedom of Association
Perusahaan menjunjung tinggi hak karyawan untuk berserikat dengan mengakui keberadaan Ikatan Karyawan Jasa Tirta I (IKAJATI) yang terdaftar pada kantor Disnakertrans Kota Malang dengan nomor pendaftaran 002/468/IKAJATI/ J.051/I/02 tanggal 10 Januari 2002 yang merupakan mitra strategis Perusahaan dalam mewujudkan cita-cita perusahaan.
Company upholds the right of employees to associate by recognizing the existence of Jasa Tirta I Employee Association (IKAJATI) registered at the office of Department of Labor and Transmigration of Malang City with registration number 002/468/IKAJATI/J.051/I/ 02 dated January 10, 2002 which is Company’s strategic partner in realizing the ideals of the company.
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Perum Jasa Tirta I mempunyai Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang mengatur tentang peningkatan kualitas hubungan industrial antara manajemen Perusahaan dengan Serikat Pekerja. Sinergi antara manajemen dengan pegawai semakin harmonis dan kuat dengan adanya PKB.
472
Contractual Bargaining Agreement (CBA) Perum Jasa Tirta I has Contractual Bargaining Agreement (CBA) which regulates the improvement of industrial relations quality between Company management and Labor Union. The
Peningkatan Kualitas Pegawai Perum Jasa Tirta I berkomitemen untuk meningkatkan kualitas pegawai yang merupakan aset berharga dan pilar penting dalam mewujudkan visi dan misi Perusahaan secara berkelanjutan dengan berbasis training need analysis dimana dalam menentukan program pengembangan karyawan bersumber pada standart kompetensi jabatan. Program pengembangan karyawan diberikan melalui pendidikan, pelatihan, seminar, workshop ataupun peningkatan jenjang pendidikan formal melalui tugas belajar atau beasiswa. Pengembangan karyawan meliputi pengembangan kompetensi dasar terkait teknis dan kemampuan fungsional pekerjaan (pengelolaan SDA, tata kelola keuangan, pengolahan limbah dan lainnya) dan kompetensi penunjag pekerjaan ( kepemimpinan, komunikasi, dan lainnya). Pemenuhan Hak Karyawan Dalam memenuhi hak-hak karyawan dan memberikan apresiasi atas kerja keras karyawan, Perusahaan menetapkan pedoman penggajian berbasis pada performance based salary dengan mempertimbangkan unsur competency based human resources management (CB-HRM) dan talent based human resources management (TB-HRM). Untuk meningkatkan motivasi, produktivitas, dan prestasi kerja pegwai,
synergy between management and employees is increasingly harmonious and strong with the existence of CBA. Employee Quality Improvement Perum Jasa Tirta I is committed to improving the quality of employees who are the valuable asset and important pillar in realizing Company’s vision and mission sustainably based upon training need analysis in which the employee development program is determined based on job competency standard. Employee development program is provided through education, training, seminar, workshop or improvement of formal education level through study assignment or scholarship. Employee development involves the development of basic technical competency and work functional ability (natural resource management, financial governance, waste processing, and others) and work supporting competence (leadership, communication, and others). Fulfillment of the Employee Rights In fulfilling employee rights and give appreciation for employee hard work, the Company has established payroll guideline based upon performance-based salary by taking into account the elements of competency based human resources management (CB-HRM) and talent-based
473
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perusahaan memberikan insentif/ bonus antara lain berupa Imbalan Prestasi, Imbalan Jasa Produksi, Tunjangan Cuti, Tunjangan Hari Raya, dan Penghargaan kepada karyawan atas dedikasinya kepada Perusahaan, serta Penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
human resources management (HRM TB). To increase employee’s motivation, productivity, and work performance, Company provides incentive/bonus such as Achievement Benefit, Benefit for Production Service, Leave Pay, Holiday Allowance, and Reward to employees for their dedication to the Company, and Reward bto outstanding employees.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP HAK ASASI MANUSIA (HAM)
SOCIAL RESPONSIBILITY TO HUMAN RIGHTS
Dalam menjalankan kegiatan operasi bisnis Perum Jasa Tirta I berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam HAM dan berpegang pada Undang-undang Nomor 29 Tahun 1999 tentang HAM. Perusahaan menjamin tidak ada diskriminasi gender dalam setiap pelaksanaan pekerjaan dengan menjadikan kompetensi sebagai dasar utama dalam berkarir di Perusahaan. Perusahaan juga tidak mempekerjakan anak dibawah umur dan menjamin tidak ada pemaksaan dalam bekerja melalui mekanisme yang adil bagi setiap pegawai, seperti ada sistem pergantian jam kerja atau shift.
Business operation activities of Perum Jasa Tirta I are carried out based on the values contained in human rights and adheres to Law Number 29 of 1999 regarding Human Rights. Company ensures that there is no gender discrimination in every work implementation by making competence as the main foundation in career development in the Company. The company also does not employ minors and ensure that there is no coercion in working through fair mechanism to every employee, such as shift system.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP PELANGGAN
SOCIAL RESPONSIBILITY TO CUSTOMERS
Perusahaan secara berkelanjutan meningkatkan kualitas hubungan kerja dengan konsumen agar kepercayaan dan kepuasan pelanggan terjaga dengan selalu memperhatikan isu-isu yang terkait dengan
Company continuously improves the quality of work relationship with consumers so that customer trust and satisfaction are maintained well by always paying attention to issues related to customer satisfaction
474
kepuasan konsumen dan berpegang pada Code of Conduct Perusahaan yang mengutamakan kepercayaan dan kepuasan pelanggan dengan:
and adhering to Company’s Code of Conduct which prioritizes customer trust and satisfaction by :
Menjual produk dan jasa sesuai dengan standart mutu yang ditetapkan.
Selling product and service in accordance with the established quality standard.
Membuka layanan pelangggan dan menindaklanjuti keluhan pelanggan tanpa melakukan diskriminasi terhadap pelanggan.
Opening the customer service and following up the customer complaint without discriminating against customers.
Melakukan promosi yang berkesinambungan secara sehat, adil, jujur, tidak menyesatkan dan diterima oleh norma masyarakat.
Carrying out sustainable promotion healthfully, fairly, honestly, not misleading and accepted by community norms.
Insan Perusahaan bertindak sebagai pelanggan dan pemasar dengan memakai dan memasarkan produk dan jasa Perusahaan.
Company’s Employees will act as customers and marketers by using and marketing Company’s products and services.
Dalam menjaga kepercayaan dan kepuasan pelanggan, Perusahaan melakukan beberapa upaya, antara lain:
In maintaining customer trust and satisfaction, Company made several efforts, such as:
Menjamin semua proses produksi telah memenuhi syarat dan standart yang ketat serta untuk memastikan kondisi kualitas air telah melalui uji laboratorium.
Ensure that all production processes have met strict requirement and standard and to ensure that water quality condition has been tested in laboratory.
Untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan pemanfaat/ pelanggan, Perusahaan melakukan komunikasi efektif serta pemahaman karakteristik masing-masing pelanggan dengan secara berkala melakukan kunjungan
To establish harmonious relationship with beneficiary/ customer, Company communicates effectively and understands the characteristic of each customer by regularly visiting the customer to request feedback on future service improvement.
475
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
kepada pelanggan untuk meminta masukan terkait perbaikan pelayanan pada masa mendatang. Selain kunjungan kepada pelanggan, Perusahaan juga mengadakan kegiatan customer gathering dan pertandingan olahraga persahabatan dengan pemanfaat/ pelanggan. Perusahaan secara aktif memberikan sosialisasi kepada pemanfaat/ pelanggan mengenai kebijakan baru terkait perizinan dan tarif BJPSDA, permasalahan pelayanan alokasi air, penyampaian saran terkait meter air dan tera ulang, serta pembahasan kegiatan manfaat langsung terutama untuk pemanfaat/ pelanggan Listrik. Kegiatan yang dilakukan diantarannya adalah Sosialisasi Pemanfaatan Lahan dan Penertiban Patok Batas untuk menjawab isu pengamanan asset kelola oleh PJT I. Selain itu juga dilakukan Pembersihan sedimen Intake di PG. Krebet Baru dan PG. Modjopanggung, pembersihan eceng gondok PT. Eka Mas Fortuna untuk penanganan isu berkurangnya pasokan air baku dan memburuknya kualitas air, dan kegiatan Patroli Air untuk menjawab isu pencemaran air di Kali Surabaya. Untuk pemanfaat/ pelanggan PDAM dan Industri, kegiatan manfaat langsung yang dilakukan oleh Perusahaan antara lain pembersihan sedimen dan sampah di intake pengambilan air yang dimiliki pemanfaat/ pelanggan.
476
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
In addition to visit to the customer, Company also held customer gathering and friendship sport match activities with beneficiaries/ customers. Company actively gives socialization to beneficiary/ customer about new policy related to licensing and BJPSDA tariff, water allocation service issue, delivery of suggestion related to water meter and recalibration, and discussion of direct benefit activity especially for electricity beneficiary/customer. Carried out activities include Land Use Socialization and Boundary Marker Control to address the security issue of asset managed by PJT I. In addition, intake sediment removal is also done in PG. Krebet Baru and PG. Modjopanggung, water hyacinth removal of PT. Eka Mas Fortuna for handling of the issues of reduced raw water supply and water quality deterioration, and Water Patrol activity to address water pollution issue in Surabaya River. For PDAM and Industrial beneficiary/ customer, Company performs direct benefit activity such as sediment and waste removal in water intake owned by beneficiary/ customer. To improve customer service performance, Company gives beneficiary/customer the opportunity to make claim on water
Untuk meningkatkan kinerja pelayanan pelanggan, Perusahaan memberikan kesempatan kepada pemanfaat/ pelanggan untuk mengajukan klaim atas kuantitas dan kontinuitas layanan air yang dituangkan ke dalam berita acara kunjungan dan pembinaan pelanggan. Perusahaan juga melakukan pemantauan tinggi muka air dan elevasi waduk serta kegiatan O&P bangunan sarana dan prasarana pengairan baik secara rutin maupun berkala guna menunjang ketersediaan air bagi pelanggan.
service quantity and continuity stated in report of customer visit and development. Company also carries out water level height monitoring, reservoir elevation, and O&P activity of irrigation facility and infrastructure building both routinely and periodically to support water availability for customer.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP PENGEMBANGAN MASYARAKAT
SOCIAL RESPONSIBILITY TO COMMUNITY DEVELOPMENT
Perusahaan melakukan upaya pengembangan masyarakat melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). PKBL turut memberi warna bagi dinamika pembangunan kapasitas masyarakat (community capacity building) , baik dari aspek ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun keagamaan. Pelaksanaan PKBL berdasarkan pada Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Julil 2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Melalui PKBL, diharapkan terjalin hubungan yang harmonis dan sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat di lingkungan Perum Jasa Tirta I.
Company performs community development through Partnership and Community Development Program (PCDP). PCDP contributes to the dynamic of community capacity building from economic, social, cultural, educational, and religious aspects. PCDP implementation is based on Regulation of the Minister of SOE Number: PER-09/ MBU/07/2015 dated July 3, 2015 regarding Partnership and Community Development Program of State-Owned Enterprise. PCDP is expected to establish harmonious relationship and at the same time can improve the socio-economic welfare of community in Perum Jasa Tirta I environment. Company carries out PCDP program sustainably by paying attention to the
477
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perusahaan melaksanakan program PKBL secara berkesinambungan dengan memperhatikan asas manfaat, pemerataan, efisiensi, dan efektifitas serta sumber dana yang tersedia. Penyaluran PKBL dilaksanakan dengan skala prioritas. Program Kemitraan
principle of benefit, equity, efficiency, and effectiveness and available fund source. PCDP distribution is implemented with priority scale.
Dalam rangka memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, Perum Jasa Tirta I selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diwajibkan melakukan pembinaan terhadap usaha kecil agar menjadi usaha kecil yang tangguh dan mandiri melalui Program PKBL, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN. Pelaksanaan Program PKBL PJT I berpedoman berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-09/MBU/07/2015 tanggal 03 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Laporan PKBL disusun berdasarkan pedoman akuntansi PKBL Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sesuai dengan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor: SE-02/ MBU/Wk/2012 dan SE-01/D5.MBU/2012 Revisi 2012 (SE-01/2012) yang mengatur antara lain “bahwa laporan keuangan PKBL disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), dan peraturan perundangan yang terkait dengan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Laporan Keuangan PKBL memuat laporan posisi keuangan, laporan aktivitas dan laporan arus kas.
In order to expand employment and business opportunity, Perum Jasa Tirta I as State-Owned Enterprise (SOE) is required to perform small business development in order to become strong and independent small business through CBAL Program, as mandated by Law Number 19 of 2003 regarding SOE. CBAL Program implementation of PJT I is based on the Regulation of the State Minister of State-Owned Enterprise Number: PER-09/ MBU/07/2015 dated July 3, 2015 regarding Partnership and Community Development Program of State-Owned Enterprise. CBAL Report is prepared based on CBAL accounting guideline of State-Owned Enterprise (SOE) in accordance with Circular Letters of the Minister of SOE Number: SE02/MBU/Wk/2012 and SE-01/D5.MBU/2012 Revision 2012 (SE-01/2012) which governs that CBAL financial statement is prepared in accordance with the Indonesian Accounting Standards for Non-PubliclyAccountable Entities (SAK-ETAP), and laws and regulations related to Partnership and Community Development Program. CBAL Financial Statement contains financial position statement, activity report, and cash flow statement.
478
Partnership Program
Kegiatan Program Kemitraan diwujudkan dalam bentuk penyaluran pinjaman kepada mitra binaan untuk peningkatan usaha mitra. Dengan berkembangnya usaha kecil yang dibina PKBL PJT I diharapkan dapat memberikan efek berupa meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyerap tenaga kerja setempat, dan mendorong tumbuhnya kemitraan antara perusahaan dengan usaha kecil. Sasaran Program Kemitraan adalah mitra binaan, usaha kecil yang secara teknis perbankan belum memenuhi persyaratan untuk memperoleh pinjaman dari bank. Calon mitra binaan diutamakan masyarakat yang berdomisili di sekitar wilayah kerja PJTI di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Penjaringan mitra binaan melibatkan Divisi Jasa ASA untuk melakukan pendekatan secara proaktif kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berada disekitarnya, dan kemudian dilakukan inventarisasi, seleksi, dan evaluasi mitra binaan yang layak mendapatkan pinjaman dana. Perkembangan jumlah mitra binaan selama 5 (lima) tahun terakhir sebagai berikut:
Partnership Program activity is realized in the form of loan distribution for development partner to increase partner’s business. The development of small business developed by CBAL of PJT I is expected to have an effect on community living standard improvement, local employment, and encourage the growth of partnership between company and small business. Target of Partnership Program is development partner, small business that technically banking has not met the requirements to obtain loan from bank. Prospective development partner is people who domiciled around PJTI working area in East and Central Java. Development partner screening involves ASA Service Division to approach proactively the Small and Medium Enterprises (SME) around it, and then inventory, selection, and evaluation are done to development partner who deserves to get fund loan. Development of the number of development partner during the last 5 (five) years is as follows :
479
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Tabel perkembangan jumlah mitra binaan tahun 2012-2016 Table Development of the Number of Development Partner Year 2012-2016
Program Kemitraan sejak mulai dilaksanakan pada tahun 1993 sampai dengan tahun 2016 jumlah mitra binaan sebanyak 2.722 mitra binaan. Pada tahun 2016 Program Kemitraan PJT I menyalurkan pinjaman modal kerja kepada 182 usaha kecil/ koperasi. Penyaluran dana Program Kemitraan dalam 5 (lima) tahun terakhir sebagai berikut :
Tabel realisasi penyaluran dana program Kemitraan tahun 2012-2016 Table Realization for Distribution of Partnership Program Fund Year 2012-2016
480
Partnership Program is carried out since 1993 until 2016, the number of development partner amounting to 2,722. In 2016, PJT I Partnership Program distributed working capital loan to 182 small businesses/ cooperatives. Distribution of Partnership Program fund in the last 5 (five) years is as follows :
Dana Program Kemitraan dari tahun ke tahun terdapat kenaikan yang cukup signifikan disebabkan: Angsuran pinjaman dikategorikan lancar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
There is significant increase in Partnership Program Fund from year to year due to:
Penyaluran kepada usaha kecil dilakukan sangat hati-hati dibentuk cluster (tanggung renteng) serta melibatkan perangkat desa atau tokoh masyarakat yang berpengaruh agar tidak menimbulkan pinjaman macet.
Fund distribution to small business is done very carefully by forming cluster (joint and several liability) and involves village apparatus or influential community leader in order to avoid bad loan.
Adanya proaktif dari pengeola PKBL untuk selalu memonitor angsuran dan teguran bagi yang menunggak, kunjungan langsung dan tatap muka.
Proactive PDCP management that always monitors the installment and warns small business in case of arrear, direct visit, and face-to-face.
Sumber dana yang tersedia 2016 sebesar Rp.2.420,54 juta atau 86,26% dari RKAPKBL yaitu sebesar Rp.2.806,03 juta. Ketersediaan sumber dana tersebut antara lain karena kenaikan yang cukup signifikan pada pengembalian pinjaman mitra binaan dan jasa administrasi pinjaman. Total penyaluran dana Kemitraan tahun 2016 sebesar Rp.2.396,00 juta atau 86,42% dari RKA-PKBL sebesar Rp.2.772,50 juta. Realisasi penyaluran dana Kemitraan tahun 2016 berupa pinjaman modal kerja, dengan uraian:
Sumber dana yang tersedia 2016 sebesar Rp.2.420,54 juta atau 86,26% dari RKAPKBL yaitu sebesar Rp.2.806,03 juta. Ketersediaan sumber dana tersebut antara lain karena kenaikan yang cukup signifikan pada pengembalian pinjaman mitra binaan dan jasa administrasi pinjaman. Total penyaluran dana Kemitraan tahun 2016 sebesar Rp.2.396,00 juta atau 86,42% dari RKA-PKBL sebesar Rp.2.772,50 juta. The realization of Partnership fund distribution in 2016 in the form of working capital loan, with the following description :
Loan installment is smoother than the previous years.
481
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
1) 2) 3) 4) 5) 6)
Sektor Industri Industrial Sector Sektor Perdagangan Trade Sector Sektor Pertanian Agricultural Sector Sektor Peternakan Livestock Sector Sektor Jasa Service Sector Sektor Perikanan Fisheries Sector
:
Rp. 604,00 juta / million
:
Rp.1.289,00 juta / million
:
Rp.
13,00 juta / million
:
Rp.
91,00 juta / million
:
Rp. 347,00 juta / million
:
Rp.
Jumlah / Total
Rp.2.396,00 juta / million
Saldo dana Kemitraan per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 26,97 juta. Efektifitas penyaluran dana Kemitraan adalah 99,85% dengan skor 3, dan tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman modal kerja adalah 85,58% dengan skor 3. Pelaksanaan Program Kemitraan PJT I selama tahun 2016, antara lain: Pinjaman Modal Kerja Usaha Industri Jajanan Khas Trenggalek di Desa Bendorejo Kec. Pogalan Kab. Trenggalek. Pinjaman Modal Kerja Usaha Usaha Perdagangan, Industri dan Jasa Dsn. Petung Desa Nampu Kec. Gemarang Kab. Madiun. Pinjaman Modal Kerja Usaha Perdagangan, Peternakan, dan Jasa Desa Karangsono Kec. Kanigoro Kab. Blitar;
482
52,00 juta / million
Partnership fund balance as of December 31, 2016 is Rp. 26.97 million. Effectiveness of Partnership fund distribution is 99.85% with score: 3, and collectibility rate of working capital loan repayment is 85.58% with score: 3. Implementation of PJT I Partnership Program during 2016, includes: Working Capital Loan for Industrial Business of Trenggalek’s Typical Snacks in Bendorejo Village, Pogalan Subdistrict, Trenggalek District. Working Capital Loan for trading, industrial, and service businesses in Petung Subvillage, Nampu Village, Gemarang, Madiun District. Working Capital Loan for Trading, Livestock, and Service Businesses in Karangsono Village, Kanigoro Subdistrict, Blitar District;
Pinjaman Modal Kerja Usaha Perdagangan dan Industri Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis Kab. Malang.
Working Capital Loan for Trading and Industrisl Businesses in Sekarpuro Village, Pakis Subdistrict, Malang District;.
Pinjaman Modal Kerja Usaha Perdagangan Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.
Working Capital Loan for Trading Business in Lengkong Village, Mojoanyar Subdistrict, Mojokerto District;.
Pinjaman Modal Kerja Usaha Industri Rengginang, Perdagangan, dan Jasa Desa Sambigede Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang.
Working Capital Loan for Businesses of Rengginang Industry, Trade, and Service in Sambigede Village, Sumberpucung Subdistrict, Malang District.
Program Bina Lingkungan
Community Development Program
Program Bina Lingkungan disalurkan untuk membantu korban bencana alam, peningkatan sarana dan prasarana, pendidikan dan pelatihan, kesehatan dan sarana ibadah, pemasaran dan promosi, serta dalam bentuk lainnya yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas mitra binaan program kemitraan. Dengan demikian diharapkan peningkatan sarana sosial serta peningkatan kualitas hidup disekitar unit kerja dapat terwujud. Secara proaktif dilakukan survey lapangan bersama aparat Desa setempat maupun tokoh masyarakat kepada Divisi Jasa ASA untuk selanjutnya diidentifikasi kebutuhan masyarakat agar tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan. Total penggunaan dana Bina Lingkungan sebesar Rp.716,45 juta atau 106,9% dari RKA-PKBL sebesar Rp.670 juta
Community Development Program is carried out to help natural disaster victims, to improve facility and infrastructure, education and training, health and religious facility, marketing and promotion, and in other forms related to the effort to improve development partner capacity of partnership program. Therefore, it is expected that the improvement of social facility and life quality around the work unit can be realized. Field survey is carried out proactively with local village apparatus and community leader to ASA Service Division and then community need is identified to be properly targeted and accountable. Sumber dana Program Bina Lingkungan yang tersedia tahun 2016 sebesar Rp.875,04 juta atau 127% dari CWBP-PCDP sebesar Rp. 688,99 juta. Fund source of Community Development Program available in 2016 is Rp 875.04 million or 127% of CWBP-PCDP which amounting to Rp. 688.99 million.
483
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Realisasi penyaluran dana Program Bina Lingkungan tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Realization for fund distribution of Community Development Program in 2016 is as follows:
1)
Bantuan korban bencana alam Relief for natural disaster victims
Rp.
49,20 juta / million
2)
Bantuan beasiswa pendidikan/pelatihan Relief for educational scholarship/training
Rp.
18,75 juta / million
3)
Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum Rp. 478,00 juta / million Relief for development of public infrastructure and/or facility
4)
Bantuan sarana ibadah Relief for religious facility
5)
Bantuan sosial dalam rangka pengentasan kemiskinan Social Relief to Reduce Poverty
Rp.
Jumlah / Total
Rp. 716,45 juta / million
Saldo dana Bina Lingkungan per 31 Desember 2016 sebesar Rp157,74 juta. Kegiatan penyaluran dana Bina Lingkungan selama tahun 2016 antara lain: Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan sebesar Rp. 18,75 juta, untuk Propinsi Jawa Timur dan wilayah Toba Samosir. Bantuan korban bencana alam sebesar Rp. 49,20 juta, untuk bencana banjir di Surakarta dan Serayu Bogowonto. Bantuan pengembangan prasarana dan/ atau sarana umum sebesar Rp. 416,50 juta, untuk wilayah Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.
484
Rp. 172,00 juta / million
Bantuan sarana ibadah sebesar Rp. 172,00 juta untuk wilayah Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Relief for religious facility amounting to Rp. 172.00 million, for areas in East and Central Java Province.
Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan sebesar Rp. 60,00 juta dalam bentuk kegiatan Pasar Murah BUMN Hadir untuk Negeri di Jawa Timur dan santunan untuk pemulung sampah sekitar Bendungan Sengguruh.
Social-community relief to reduce poverty amounting to Rp. 60.00 million in the form of Pasar Murah BUMN Hadir untuk Negeri activity in East Java and provision of benefit for scavengers around Sengguruh Dam
Realisasi Akumulasi Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Tahun 2014-2016 sebagai berikut :
Realization for the Accumulation of Fund Distribution of Community Development Program Year 2014-2016 is as follows :
Realisasi Akumulasi Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Tahun 2014-2016 Realization for the Accumulation of Fund Distribution of Community Development Program Year 20142016
60,00 juta / million
Balance of Community Development fund as of December 31, 2016 was amounted to Rp 157.74 million Community Development fund distribution activities during 2016 include: Relief for education and/or training amounting to Rp. 18.75 million, for East Java province and Toba Samosir area. Relief for natural disaster victims amounting to Rp. 49.20 million, for floods in Surakarta and Serayu Bogowonto. Relief for development of public infrastructure and/or facility amounting to Rp. 416.50 million, for areas in East and Central Java Provinces.
485
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
Selain kegiatan yang dilaksanakan oleh PKBL juga terdapat kegiatan lainnya terkait dengan tanggung jawab sosial terhadap pengembangan masyarakat, antara lain pemberian bantuan dana untuk kegiatan kemasyarakatan seperti renovasi masjid di sekitar Bendung Colo, acara peringatan HUT RI ke-71 oleh warga di sekitar Bendungan Wonogiri, bantuan dana dalam pembangunan Masjid Al-Fath di wilayah Waduk Kedung Ombo, bantuan dana pembangunan pos jaga di wilayah lingkungan Desa Ngebel, bantuan dana kegiatan perayaan HUT RI di Dusun Giringan, dan bantuan untuk korban bencana banjir berupa tikar, selimut dan karung plastik di tiga kabupaten yang terkena dampak banjir paling parah oleh Bengawan Solo yaitu Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban.
486
Perum Jasa Tirta I Annual Report 2016
In addition to activities performed by CBAL, there are also other activities related to social responsibility to community development, such as provision of financial support for community activities including mosque renovation around Bendung Colo, 71st anniversary event of the Republic of Indonesia by residents around Wonogiri Dam, funding assistance for Al-Fath Mosque construction in Kedung Ombo Dam area, funding assistance for guard post construction in Ngebel Village area, funding assistance for celebration activity of the anniversary of the Republic of Indonesia in Giringan Subvillage, and relief for flood victims in the form of mats, blankets, and plastic bags in three districts which were most affected by Bengawan Solo flood namely Bojonegoro, Lamongan, and Tuban Districts.
487
“A penny saved, is a penny earned” Benjamin Franklin
9
Laporan Keuangan Financial Statement
& Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report