Umat Katolik Indonesia di Toronto & Sekitarnya
http://www.uki.ca
S
Mewartakan Iman dan Kasih
ejak tgl. 30 Mei 2009, UKI membuka secara
resmi rangkaian kegiatan Anniversary ke 30 yang akan memuncak pada tgl 15 Mei 2010. Dua kegiatan bersama telah berlangsung, yaitu: ziarah ke Martir Shrine di Midland dan picnic di High Park. Kalau kita lihat secara sepintas dua kegiatan tersebut menimbulkan suatu harapan akan hadirnya sebuah Gereja yang kita dambakan bersama yaitu Gereja Perdana (baca Kisah Para Rasul 2:41-47). Sikap saling peduli satu-sama lain, keakraban, sukacita, semangat untuk saling membantu dan bekerjasama menjadi bagian yang amat keliatan dalam dua kegiatan yang telah berlangsung itu. Mungkin yang perlu kita renungkan adalah: apakah kita akan berhenti pada rasa puas atas kegiatan tersebut? Atau dapatkah dua kegiatan tersebut kita jadikan sebagai batu loncatan untuk membangun sesuatu yang lebih besar dalam menghadirkan Gereja Kristus di Toronto melalui UKI? Ada seseorang yang pernah bertanya: Apa yang dimaksud dengan Gereja itu? Bukankah Gereja itu suatu tempat di mana orang bisa berkumpul untuk berdoa dan merayakan Ekaristi, juga sebuah organisasi besar yang menjangkau seluruh dunia dan berpusat di Roma-Vatikan?! Paham ini kemungkinan besar meliputi juga sebagian besar dari kita. Pemahaman ini tentunya tidak 100% salah, akan tetapi dampak dari pemahaman ini adalah bahwa orang lebih melihat pergi ke Gereja itu menjadi suatu urusan personal. Yang penting saya pergi ke Gereja untuk berdoa-ikut Misa, apa yang ada dan terjadi di sekitar Gereja itu bukan urusanku. Siapa yang akan mengurus liturgi atau yang bertanggung-jawab terhadap aktifitas Gereja itu adalah urusan organisasi. Apakah orang yang duduk di samping atau tetanggaku itu sedang bermasalah atau butuh perhatian itu bukan menjadi tanggung-jawabku, itu adalah tanggung-jawab Pastor dan para pengurus Gereja. Bahkah pemahaman yang semacam ini tidak jarang nampak dari sikap seseorang yang selalu menuntut haknya untuk dipenuhi, karena merasa bahwa dia sudah sah menjadi salah satu
Juli 2009 / No. 218
anggota sebuah organisasi yang disebut Gereja; oleh karena itu Gereja wajib memenuhi semua kebutuhannya. Paulus dalam I Korentus 12: 12-31 menjelaskan kepada umatnya dan kepada kita juga tentunya bahwa Gereja yang dibangun oleh Yesus itu adalah Gereja yang bercorak sebagai Tubuh Mistik Kristus. Dalam Gereja yang semacam ini, semua anggota mempunyai tanggung-jawab dan perannya masing-masing dalam membangun suatu bangunan tubuh Gereja yang hidup, sehat, menarik perhatian, indah, dan membawa sukacita tidak hanya untuk Gereja itu sendiri melainkan juga bagi siapa saja yang melihat dan bersentuhan dengannya. Seperti manusia itu, kata Paulus, yang mendapatkan bentuknya dari berfungsinya semua anggota tubuhnya baik yang paling kecil maupun yang besar (rambut, kuku, jari kaki-tangan, lengan, jantung, urat syaraf, dllnya), maka Gerejapun demikian juga. Semua orang, yang menyatakan dirinya sebagai anggota Gereja yang didirikan oleh Kristus, diharapkan menyadari akan penting dan berharganya peran dan kehadirannya dalam membangun sebuah Tubuh Mistik Gereja ini. Konsekuensinya kalau ada salah satu anggota Gereja yang tidak menjalankan fungsinya atau tidak mau tahu akan apa yang sedang diperjuangkan oleh Gereja sebagai satu kesatuan tubuh maka itu akan merusak dan mengganggu pula kehadiran Gereja. Dengan katalian, hidup-matinya Gereja itu tergantung dari bagaimana masing-masing anggota menjalankan perannya. Dalam kesempatan menyambut Anniversary ke 30 UKI ini, saya mengajak semua anggota UKI untuk melihat kembali apakah ajakan Paulus dalam perikopa di atas mampu menggugah kita akan betapa berharga dan pentingnya kehadiran serta keterlibatan kita untuk menghadirkan sebuah Gereja yang disenangi banyak orang seperti Gereja jemaat perdana dulu yang mampu menyedot ribuan orang untuk bergabung dengannya? Mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin, 2 kegiataan yang sudah berlangsung menunjukkan sebuah harapan bahwa hal tersebut bukan hal yang mustahil untuk dicapai. Kalau pada jaman Petrus dan kawan-kawan hal itu bisa terjadi, maka di jaman kitapun Gereja yang semacam itu pasti bisa kita hadirkan kembali. Salam dan berkatku, Rm. Aegi SCJ. 1
Gereja St. Anselm’s Church. 1MacNaughton Rd. (Bayview & Milwood). Toronto. ON M4G 3H3. Ph: (416) 485-1792. Subway Stn: Davisville Redaksi Angelina Hanapie,
[email protected] Juliana Wibowo,
[email protected] Yusup,
[email protected] Penasehat: Romo Aegidius M Warsito SCJ. Alamat Redaksi:c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd., Toronto, ON M6R 1M8
Pastor Pamong Deacon
: Rm. Aegidius M Warsito SCJ (416) 879-5944
[email protected] : Deacon Val Danukarjanto (416)497-2274
[email protected]
DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA PERIODE 2007 - 2010 Koordinator Sekretaris Bendahara Wilayah Timur Ketua Wilayah Seksi Liturgi Seksi Bina Iman Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Wilayah Barat Ketua Wilayah Seksi Liturgi Seksi Bina Iman Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Bidang Khusus Seksi Kesenian Mudika Pelaksana Khusus Altar Server Usher Persekutuan Doa Sel KTM
: Rudy S. Budi Hartono
[email protected] : Angelina Hanapie
[email protected] : Lanny Hidajat
[email protected]
(905) 814 8475
: Christine Budihardjo
[email protected] : Catherine Hartono
[email protected] : Hendry Wijaya
[email protected] : Janto Solichin
[email protected] : Marina Sardjono
[email protected]
(647) 895-7089
: Albert Tee
[email protected] : Lenny Adisuria
[email protected] : Christine Tanuwijaya
[email protected] : Angela Tedjo
[email protected] : Sari Djunaedi
[email protected] : Bambang Micha Djaja
[email protected] : Anthony Renditya
[email protected]
: Rudy Oentoro
[email protected] : Samsudin Tjokro
[email protected] : Iis Adisuria
[email protected] : Veronica Foe
[email protected]
PenerimaanLaporan dari biaya rekoleksi Keuangan $ 1,607.00
Bulan Juni 2009 Total penerimaan Kolekte Sumbangan
$ 5,033.45 $ 4,034.65 $ 998.80
Pengeluaran Rent St Anselm's Church Biaya Rumah Tangga SCJ / Romo/ Stipendium Biaya Keperluan Sekretariat Seksi Rumah Tangga Seksi Sosial Seksi Liturgi Total pengeluaran SURPLUS
$
600.00
$
872.71
$ $ $ $
79.00 459.92 80.00 133.29
$ 2,224.92 $ 2,808.53
(905) 814-5644 (905) 819-8697
(416) 756-9555 (905) 887-9546 (905) 948-9251 (416) 284-4707 (905) 824-1168 (905) 821-3385 (905) 819-9077 (905) 816-0765 (647) 722-2272 (416) 733-7989 (905) 948-9251
Noto & Bing, Penanggung Jawab Raffle Ticket
Terimakasih MERCI BEAUCOUP XIE - XIE NI Total Fund Raising: Raffle Ticket 50/50 draw Lelang Nasi Goreng Warung Kopi Tarcisius ME West Café Soto Tangkar Mpok Giok
$ 419.00 $ 392.00 $ 361.00 $ 365.00 $ 1,500.00 --------------+
$ 3,037.00
(416) 524-7839 (905) 770-3878 (905) 858- 4658 (905) 763-1522 Hendry Wijaya
2
BAZAAR U.K.I - 19 SEPTEMBER 2009 . Mari kita sukseskan bersama kegiatan Bazaar tahun ini sekaligus sebagai event fund raising utama dalam rangka pengumpulan dana untuk perayaan 30tahunUKI, bersama ini Panitia membuka pendaftaran bagi para vendors makanan Indonesia untuk berpartisipasi, dan para dermawan untuk sumbangan dalam bentuk apapun (makanan, tenaga, waktu, dana, hadiah dll). Pendaftaran dan sumbangan silakan menghubungi:
Swan Hian (905) 824.1168 Sari Djunaedi (647) 722.2272 Marina Sardjono (416) 284.4707 Christine Budihardjo (647) 895.7089□
LAKE . COUCHICHING . ORILLIA
RETREAT UKI, 5 - 6 SEPTEMBER 2009 Tempat: CONSOLATA MISSIONARIES 2671 Islington Avenue Etobicoke, ON M9V 2X6 Ph. 416-749.8907 Pembicara: Romo Tedja Anthara, SCJ Romo Aegidius Warsito, SCJ Deacon Val Danukarjanto Sr. Elizabeth CP Peserta: Anak-anak, Remaja (Mudika) dan Dewasa Biaya $ 10.00/orang Anak-anak dan mudika tidak dikenakan biaya.
Enjoy The Outdoor Again Mark Your Calendar, Come & Join us on
SATURDAY, AUGUST 29. 2009 Discover Togetherness with all the UKIans. Relax, Refresh and Reenergize in the Weekend! Enjoy the beautiful view of Lake Couchiching in Orillia. Imagine Departing from the Orillia town dock, cruising for two hours of Lake Couchiching, the Upper Severn River and Sparrow Lake, visiting Mariposa Market and relaxing in the cottage. Stay tune for more information. Event Organizer: Ennya Budhyanto 416 499.4131 Heddy Holidaya 416 299.8235
Misa Minggu Biasa XIII, 28 Juni 2009. Deacon Val Danukarjanto, Rm Aegidius SCJ, Rm Teja Anthara SCJ
HARI KEMERDEKAAN R I KE-64 Kami menghimbau seluruh warga UKI untuk turut berpartisipasi memeriahkan acara HUT RI dalam acara FUN WALK pada hari Sabtu, 8 Agustus 2009. Lokasi: Toronto Island – Centre Island. Informasi lebih lanjut silakan menghubungi: Yusup, 416-318-6099,
[email protected] 3
UKI FAMILY DAY AT HIGH PARK – TORONTO ON SATURDAY, JUNE 13.2009. It was absolutely a Fun Filled day to enjoy with the whole family and friends! The weather was so friendly and gorgeous, 17c – could not ask for a better day! Around 400 people, babies, toddlers, teenagers, young couples, golden age, seniors - all came down and relaxed in the park without worrying what food to bring. The committee worked hard to prepare food catered for the young and adult’s taste. We sold Nasi Soto Tangkar, Hot Dog, Coffee and Indonesian snacks. All money raised goes towards UKI 30 years fund and yes…we did it with a fantastic result – the biggest fund raising so far for this year with the total amount $ 3,037.00. Thank you to each and every individual who had volunteer their time, organizad the event and made the UKI Family Day 2009 a very successfull one! MEN COOKING COMPETITION – LOMBA MASAK BAPAK-BAPAK! (clock wise) 1. Freddy Sutjiawan on fire. 2. Frans Sjah perfectly shapping the egg. 3. Susilo and Soekotjo. 4. Anton and Taufik 5. Peter and Witono 6. Yukan and Benny Dijong. 7. Gunawan and Kevin. 8. Ganang and Joko. 9. The Winners 10. The Judges: Rm.Teja, Nita, Swan Hian (not in the picture). 11. Andre&Joyo, THIRD winner 12. Leo&Eddy, SECOND winner 13. Lucas&Redjo, THE WINNER!
4
Warung UKI No. 1
Warung UKI No. 2
Irwandi, Ex. “Boss” Koordinator UKI, turun jabatan jadi tukang masak pun siap laksanakan!
" MPOK Giok " (l) Meling (r) Irwandi
Ketua Panitia Family Day 2009 “Juda Martoatmodjo”
Juru Lelang Nasi Goreng UKI, “Sardjono Salib”
Warung UKI No. 3
“Kamu pesan sama siapa? Dimana? Kok namanya gak ada!? Kita gak buka cabang ditempat lain lho!!....
Pemenang Lomba Rally Sepeda
5
Dalam rangka pengumpulan dana untuk pembangunan proyek Wisma Mega Indah yang baru, kami akan mengadakan "Yard Sale"
Yoh. 5:24 :Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal. Kami, Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, bersama ini mengucapkan :
TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya :
Bp. Widjaja Tjahjadi (95 thn) pada tanggal 10 Juni 2009, jam 14:50 WIB di Jakarta, Indonesia Beliau adalah suami dari Almarhumah Kartika Tjahjadi Bapak/Bapak Mertua dari: Lanny Hidajat & Iwan Hidajat Opa dari Anson Hidajat.
Sabtu, 8 Agustus 2009 Jam 10:00 pagi s/d selesai Tempat: Wisma Mega Indah 1205 Vanrose St Mississauga
Bp. Eddy Solichin (80 thn)
Kami menerima sumbangan berupa barang2 untuk dijual di acara ini, bagi warga UKI yang berminat silahkan menghubungi:
Joseph Subagio - 905 858 9873 Gunawan Handojo - 905 997 1073 Kami mengharapkan partisipasi warga UKI dalam kegiatan ini. Untuk keterangan selengkapnya dari kegiatan pengumpulan dana pembangunan proyek Wisma Mega Indah yang baru, silahkan simak situs berikut www.wismamegaindah.com
pada tanggal 25 Juni 2009, jam 12:30 WIB di RS Puri Indah, Jakarta. Beliau adalah suami dari Almarhumah Molly Tjandrawati Ayah/Ayah Mertua serta opa dari: Janto Solichin & Felicia Widjaja – Anthony&Natasha (Toronto) Henry Solichin & Nancy Tirtadjaja – Widya, Stanley & Steven (Jakarta) Alm. Wimpy Solichin & Jeanne Dumais – Axel & Verdi (Pekan Baru) Rostini Solichin & Anwar Budianto – Gabriela & Natania (Jakarta) Lanny Solichin (USA)
Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.
07-09/uki/iklan
Kursus Budaya Indonesia di
KJRI Toronto Kursus Bahasa Indonesia
Hari Senin
Tari Indonesia Musik Gamelan
Kamis Senin Kamis Rabu Selasa
Musik Angklung Musik Kolintang
Dalam rangka memelihara dan meningkatkan pengenalan budaya Indonesia di Toronto, KJRI mengadakan kursus-kursus gratis untuk masyarakat umum, baik Indonesia maupun non Indonesia di Kanada, dengan jadwal sebagai berikut: Jam a. 14:30 – 15:30 pm b. 17:30 – 18:30 pm 6:00 – 8:00 pm 6:00 – 8:00 pm 6:00 – 8:00 pm 6:00 – 8:00 pm 6:00 – 7:00 pm
Keterangan Waktu bisa disesuaikan
Kelas sudah penuh
Informasi selengkapnya dapat dilihat di website KJRI: www.indonesiatoronto.org
6
Pasangan Berbahagia merayakan HUT Pernikahan di bulan Juni 2009.
Pasutri Leza & Hoey Laswardi
W
ajah cerah dan
penuh canda para pasutri
menghiasi suasana seluruh pertemuan tiga jam M.E UKI hari itu, Minggu tgl 5 Juli 2009 di rumah pasutri Rudi – Maya, Missisauga. Pertemuan kali ini memang luar biasa, karena seluruh acara di isi oleh pasutri tamu istimewa dari Jakarta. Mereka adalah pasutri Bpk. Carlos dan Ibu Ida. Pengalaman dua pembicara ini tidak diragukan, karena mereka adalah tokoh utama M.E. keuskupan agung Jakarta. Pernah menjadi ketua M.E. seluruh Indonesia, and sering menghadiri pertemuanpertemuan tingkat dunia di berbagai negara. Kehadirannya di Toronto, dalam rangka menjenguk anak putrinya dan melihat cucu yang baru lahir beberapa minggu yang lalu. UKI memanfaatkan kehadiran mereka untuk memberikan seminar singkat kepada anggota pasutri UKI. Tema pokok pertemuan ini adalah melihat perjalanan sejarah hidup dan Pertemuan M.E. pasanganku dalam kehidupan keluarga. Tema ini dijabarkan dalam tiga sesion yakni pertama memfokuskan pada aspek personal. Bagaimana aku melihat diriku dalam tiga aspek kehidupan masa lampau, sekarang dan masa depan. Apakah saya mempunyai tujuan hidup. Apakah kehidupanku digerakan oleh empat motivasi kehidupan, yakni kecerdasan phisik, kecerdasan emosi, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan spiritual. Dalam sesion ini peserta diajak untuk melihat dirinya masing-masing dengan menggunakan tolok ukur situasi emosinya, yakni emosi hijau, emosi kuning dan emosi merah. Sesion kedua peserta ditantang untuk melihat secara jujur bagaimana keadaan keluarga mereka masing-masing. Apakah keluarga kita mempunyai
Pasutri Anneke & Joyo Sudardi
tujuan? Bagaimana kita berusaha mewujudkan tujuan itu. Gereja merumuskan bahwa tujuan keluarga adalah menciptakan hidup damai, sejahtera dan meneruskan keturunan. Peserta diundang kembali untuk melihat sejarah perjalanan keluarganya. Untuk bisa mencapai tujuan ini syarat utama yang diperlukan adalah komunikasi yang harmonis dan dialog dalam keterbukaan yang jujur antara suami dan istri. Kemampuan mengolah phisik dan emosi sangat penting. Emosi hijau adalah kondisi personal yang harus ada dalam diri pasangan. Dengan kata lain, untuk bisa menciptakan damai dan sejahtera dalam keluarga, kita harus mampu berdamai dulu dengan diriku sendiri. Kecenderungan kita adalah menyalahkan orang lain, tetapi tidak pernah berani intropeksi diri. Sikap yang juga membantu untuk mencapai tujuan ini adalah membiasakan diri dalam pola hidup resik, rapi, ringkas, rawat dan rajin, Akhirnya, di sesion ketiga, pasangan diajak merenungkan situasi hidup keluarganya UKI, 5 Juli 2009 saat ini, dan diajak untuk menciptakan ‘golden time’ bagi diriku, pasanganku dan keluargaku. Ditekan disini bahwa adalah keharusan bagi keluarga untuk mengadakan sharing terbuka antara pasangan. Ini kebutuhan mutlak untuk bisa saling mengerti dan memahami emosi masing-masing. Jangan hidup kita dikudeta oleh emosi yang tersembunyi yang akan membawa kehancuran dalam relasi. Kegagalan perkawinan banyak disebabkan oleh ketidak mampuan pasangan mengendalikan dan memahami emosi mereka. Pertemuan diakhiri dengan tanya jawab. Keahlian nara sumber menyajikan tema ini sangat luar biasa. Sederhana, jelas dan kongkrit dan disertai dengan sharing pengalaman pribadi yang kaya, membuat pertemuan ini sangat mengena dan bermanfaat. Sayang bahwa tidak terlalu banyak peserta yang bisa hadir. Semoga lain kali masih ada kesempatan bertemu. /MoTe
7
Sesudah
“
sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus:
Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini? Jawab Petrus kepada-Nya: Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya: Gembalakanlah domba-domba-Ku. Kata Yesus pula kepada untuk kedua kalinya: Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? Jawab Petrus kepada-Nya: Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa Aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya: Gembalakanlah domba-domba-Ku. Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya: Gembalakanlah domba-domba-Ku.”(Yohanes 21:15-17) Kerap kali ajaran Moral Katolik diberi ciri sebagai sederetan hukum dan peraturan, sehingga pelanggaran terhadapnya merupakan dosa. Potret semacam ini setidak-tidaknya mengakibatkan timbulnya dua konsekwensi yang tidak menguntungkan. Di satu pihak, beberapa orang menolak ajaran moral Katolik karena dianggap terlalu legalistis, yaitu terlalu menekankan hukum. Di lain pihak, banyak orang Katolik yang mempunyai tujuan hanya menghindari dosa semata-mata, sehingga mereka sudah puas dengan melaksanakan tuntutan minimal dari hukum. Sesungguhnya, Gereja sendiri mengajarkan bahwa setiap usaha mengurangi ajaran moralnya, sehingga menjadi suatu rumusan untuk memenuhi batas-batas lahiriah dari tuntutan hukum, haruslah ditentang. Bagi orang-orang Katolik Roma, hidup moral berasal dari hubungan kita dengan Allah. Jika kita benar-benar mencintai dan menyembah Allah Tritunggal, maka pikiran, kata-kata, dan perbuatan kita hendaknya setia dan konsisten dengan kasih dan iman yang sudah kita ikrarkan. Segala sesuatu yang kurang dari itu menunjukkan kegagalan kita untuk mengetahui sepenuhnya dan hidup menurut hubungan yang khusus dengan Allah. Kegagalan semacam itu merugikan kesatuan, yang diusahakan oleh Allah untuk dibangun antara Dia dan kita serta Gereja-Nya. Pemisahan dari yang ilahi disebabkan oleh tingkah laku dan sikap yang dengan kita pilih sendiri (entah hal ini menyebabkan kita melakukan sesuatu perbuatan atau lalai tidak berbuat sesuatu) adalah hakikat dari dosa. Darimanakah orang Katolik mendapatkan kekuatan untuk menghayati hidup moral? Kemampuan kita untuk menghayati hidup moral dimulai pada saat kita dipersatukan dengan Kristus dalam Baptis dan menjadi kenisah Roh Kudus. Roh Kuduslah yang membimbing dan menyembuhkan kita pada saat kita mencoba untuk hidup sebagai murid-murid Yesus. Apakah dasar dari martabat manusia? Sumber martabat kita sebagai manusia adalah kenyataan bahwa kita diciptakan menurut citra dan rupa Allah ( Kejadian 1:27). Kita diberi anugerah berupa jiwa yang tak dapat mati dan diarahkan untuk dapat menikmati kebahagian sejati. Kita dapat merealisir tujuan ini, karena akal budi kita dapat memahami rencana Tuhan dalam menciptakan dan kehendak bebas kita dapat mengarahkan kita untuk mencari apa yang baik dan benar.
Pojok Katekese Bab 31 : Dasar-dasar Hidup Moral
Oleh: Rm Aegi SCJ
Mengapa kita berdosa? Karena pada awal sejarah, manusia menyalahgunakan kehendak bebasnya, maka semua manusia cenderung untuk berbuat jahat. Namun daya dari kecenderungan ini dapat dikalahkan oleh karunia Allah yang berasal dari hidup ilahi, yaitu rahmat. Bagaimanakah kita dapat menentukan moralitas perbuatan kita? Secara tradisional kita mengatakan bahwa ada tiga sumber untuk menentukan moralitas perbuatan manusia: obyek atau materi dari perbuatan tersebut; niat orang yang melakukan perbuatan itu; dan keadaan yang melingkupi perbuatan itu. Kapankah suatu perbuatan secara moral adalah baik? Agar suatu perbuatan secara moral baik, maka tujuan, niat, dan keadaan yang melingkupi perbuatan itu semuanya harus baik. Namun ada beberapa perbuatan, terlepas dari niat atau keadaan secara moral tetap tidak diperbolehkan(misal:menghojat, berzinah) Bagaimanakah seseorang mengetahui secara personal kebenaran moral? Suara hati kitalah yang memanggil kita masing-masing untuk melakukan sesuatu yang baik dan menghindari hal yang jahat. Suara hati kita juga menilai plihan-pilihan moral yang khusus. Kita diwajibkan mengikuti suara hati dan mempunyai kebebasan untuk melakukankannya. Karena suara hati kita dapat diselewengkan karena ketidaktahuan, maka kita bertanggung jawab terhadap pembinaannya. Bagaimanakah seseorang membina suara hati yang baik? Karena dosa itu pertama-tama menyakiti Tuhan, maka kita harus belajar apa yang diharapkan Tuhan dari kita dalam tingkah laku moral. Bimbingan untuk hidup moral diberikan melalui Kitab Suci. Para teolog moral di bawah bimbingan Gereja telah menulis persoalan-persoalan moral dan pertanyaan-pertanyaan sekitar masalah moral. Gereja sendiri, dengan kuasa mengajarnya (magisterium), memberikan bimbingan dalam kehidupan moral. Sekali kita menyadari macam-macam ajaran ini, kita dapat melakukan penilaian praktis mengenai kebaikan atau kejahatan perbuatan-perbuatan kita sendiri. Apakah dosa itu? “Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat”(Mzm.51:6). Dosa adalah berkata tidak kepada Allah dan rencana-Nya bagi kita. Dosa adalah ketidaktaatan yang disengaja kepada Allah. Ketidaktaatan itu dapat berupa suatu perbuatan, pikiran, keinginanniat, mengabaikan sesuatu atau lalai untuk mengasihi. Dosa juga menyakiti sesama kita dan diri kita sendiri. Misalnya: perintah Allah yang ke 7 melarang kita mencuri. Dalam perbuatan mencuri itu, kita menyakiti sesama dengan merampas dari mereka beberapa milik mereka. Nama baik kitapun akan hancur kalau kejahatan kita yang penuh dosa itu diketahui umum. Dosa-dosa kita juga merusak kesejahteraan seluruh komunitas. Bagaimanakah suatu perbuatan batin dapat menjadi suatu dosa? Sebenarnya hakikat dosa terletak pada pikiran, keinginanniat. Persis pada saat kita dengan sengaja ingin atau bermaksud melakukan suatu perbuatan dosa, maka kita telah melukai Tuhan. Kita mungkin tidak mempunyai keberanian atau kesempatan untuk melakukan keinginan kita itu dalam suatu perbuatan, tetapi ini tidak mengubah kenyataan bahwa kita telah menarik ketaatan kita kepada Tuhan. Semua perbuatan, di mana kita bertanggung-jawab, dimulai dari suatu pikiran penuh dosa; perbuatan itu hanyalah melaksanakan keinginan atau niat. Kenyataan ini menjelaskan kata-kata Kristus ini: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya”(Matius 5:29). Apakah macam-macam dosa itu? Macam-macam dosa adalah: a. Dosa asal, dosa orangtua kita yang pertama. Kita menderita karena akibat dosa asal, tetapi secara pribadi kita tidak bersalah kepadanya. b. Dosa aktual atau dosa pribadi, suatu dosa yang kita sendiri melakukannya. Dosa pribadi dapat berupa dosa berat atau dosa ringan.□ ….bersambung bulan depan
8