BAB 5 Evaluasi 5.1
Editing Setelah melalui tahapan pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah
pasca produksi. Dalam tahapan ini hasil shooting dan kumpulan hasil stock shoot dipilih dan ditentukan oleh penulis dan editor kemudian dikumpulkan kedalam satu folder sesuai dengan segmen. Setelah semua sudah tersusun didalam folder dan sesuai dengan segmen masing-masing, Editor mulai membuat editing offline dari program BEAUTY ME. Editing dilakukan dengan cara cut to cut. Dalam proses ini, produser dan editor mencari gambar yang bagus (tidak goyang) dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Cut to cut dibuat menggunakan software final cut pro.
Tabel 0.1 Editing Schedule SEGMEN
VIDEO
OBB
TASER
SCREENSHOOT
EFFECTS
AUDIO
Software : Final Backsound :
SEGMEN
Cut Pro
Instrumen
Effect : Motion guitar
1
VT OBB BEAUTY ME
Slide in paper
Sound FX : -
Font :
Backsound:
Helvetica
-
Software :
Sound FX : -
Final Cut Pro 1.1
VT Opening
Font :
Backsound:
Helvetica
Taylor Swift –
Software :
Stay Stay
Final Cut Pro
Sound FX : -
Font :
Backsound
Studio Make Up
Hanzil Pen
Raisa – Could
Artist
Software :
it be
Host
1.2
VT Liputan
1
:
Final Cut Pro
Sound FX :
1.3
1.4
Font :
Backsound
Make Up Artist
Helvetica
Raisa – Could
Interview
Software :
it be
Final Cut Pro
Sound FX :
Font :
Backsound
Hanzil Pen
Meghan
Software :
Trainer – Lips
Final Cut Pro
Are Moving
VT Host dan
VT profile Make Up Artist
:
:
Sound FX : 1.5
VT Teaser
Font :
Backsound
Segmen 2
Hanzil Pen
Meghan
Software :
Trainer – Lips
Final Cut Pro
Are Moving
:
Sound FX : 2
VT Bumper BEAUTY ME
Font :
Backsound:
Helvetica
-
Software :
Sound FX : -
Final Cut Pro 2.1
VT Opening Segmen 2
Font : Helvetica
Backsound
:
dan Loona Pop – I
Hanzil Pen
Love it
Software :
Sound FX : -
Final Cut Pro 2.2
VT Segmen 2
Font :
Backsound
Hanzil Pen
Loona Pop – I
Software :
Love it
Final Cut Pro
Sound FX : -
VT Before and
Font :
Backsound
after Make Up
Hanzil Pen
Loona Pop – I
Tutorial
2.3
Software : Final Love it
:
:
3
VT Bumper BEAUTY ME
Cut Pro
Sound FX : -
Font :
Backsound:
Helvetica
-
Software :
Sound FX : -
Final Cut Pro 3.1
Segmen 3 Interview Klien
3.2
Segmen 3 Rekomendasi klien untuk Make Up Artist
Font :
Backsound:
Helvetica
Maroon
Software :
sugar
Final Cut Pro
Sound FX : -
Font :
Backsound:
Hanzil Pen
Maroon
5
5
Software : Final sugar Cut Pro
-
– dan
Ariana Grande – Bang Bang Sound FX : -
3.3
VT Bumper
Font :
Backsound
:
Review Make
Helvetica
Meghan
Up
Software :
Trainer
Final Cut Pro
Future husband
–
Sound FX : 3.4
VT Review Alat Make Up
Font :
Backsound
Hanzil Pen
Meghan
Software : Final Trainer Cut Pro
:
–
Future husband Sound FX : -
3.5
VT Closing Program
Font :
Backsound
Hanzil Pen
Iggy Azelea –
Software : Final Black Window Cut Pro
Sound FX : -
:
CREDIT
VT CT Crew &
TITLE
Supporting BEAUTY ME
Font : Helvetica
Backsound
:
dan Iggy Azelea –
Hanzil Pen
Black Window
Software :
Sound FX : -
Final Cut Pro 5.1.1 Offline Editing Bersamaan dengan itu, editor sesuai persetujuan produser juga memilih backup sound hasil shooting untuk dicocokan dengan gambar yang telah dipilih. Dalam memilih backsound tidak ada kesulitan, hanya mengalami sedikit kendala untuk menentukan backsound mana yang sesuai dengan gambar. Setelah gambar dan suara sudah dicocokan, editor mulai membuat variasi cut to cut sesuai dengan script yang sudah dibuat dan memasukan backsound pada tiap segmen yang memang diperlukan backsound berupa lagu agar tidak terdengar membosankan saat ditayangkan. Selain itu, editor juga mengatur dan menyamakan suara antara host dengan narasumber. Pada saat proses penymaan suara ini penulis dan editor melakukan pembesaran volume suara, karna pada proses shooting suara narasumber tidak terdengar karna memang asal dari narasumber tersebut, penulis sebagai produser sudah memberitahu narasumber untuk membesarkan volume suara pada saat shooting akan tetapi suara dari narasumber jauh lebih kecil dari suara host. Setelah gambar sudah disambung sesuai naskah dan mempunyai alur dari cerita yang akan dibangun, terbentuklah bagian dari segmen satu, segmen dua dan segmen tiga. Saat pembuatan bumper penulis sebagai produser meminta kepada editor agar membuat bumper yang simple namun menunjukan sisi feminin, lalu editor menyarankan untuk memilih gambar bibir dan bunga yang identik dengan wanita. Bunga mawar berwarna merah sendiri berati menarik perhatian orang, keberanian, dan energi. (Sutton & Whelan, 2008 :156), dan arti bibir itu sendiri memberikan kesan sexy pada wanita. Produser meminta editor untuk memasukan background yang berkaitan dengan konsep make up, dan akhirnya editor memilih gambar kuas make up untuk dijadikan backgoudnya. Untuk pemilihan lagu penulis menyerahkan kepada editor untuk memasukan lagu apa saja, yang terpenting lagu tersebut bisa memberikan semangat dan ceria. OBB (Opening Bumper Break) dan name bar yang digunakan seperti :
Gambar 0.1 (Bumper beauty me) Setelah itu baru editor melakukan rendering pertama untuk menyatukan semua file yang sudah digabungkan di final cut pro menjadi sebuah video. Kemudian editor menggunakan software berikutnya yaitu adobe after effect CS6.
5.1.2 Online Editing Pada tahapan ini, editor melakukan pembuatan chargen untuk nama host, narasumber, dan lokasi pada setiap awal segment. Editor melakukan insert stock shoot, foto alat makeup, prestasi dari nara sumber, hasil make up dari narasumber, semua itu diinsert untuk VT profile dari narasumber. Untuk chargen social media, lagu dan lokasi juga dimasukan dalam tahap ini menggunakan final cut pro. Setalah hasil video sudah mulai jadi editor mulai membuat bumper untuk program BEAUTY ME , editor mulai memasukan pop art yang telah ditentukan dan dicari di saat proses editing offline yaitu bunga dan bibir. Setelah semua proses hampir selesai editor memeriksa kemabli apa yang kurang dan harus diperbaiki, dari mulai audio, backsound, dan chargen. Hal itu dilakukan untuk membuat program ini memiliki variasi gambar yang tidak membosankan. Akhirnya lagu yang dipilih adalah untuk opening Taylor Swift “stay stay”, Raisa “could it be”, untuk VT Profile Meghan trainer “my future husband”, lagu tersebut ada disegment satu. Di segment dua editor memilih Loona Pop “I love it”, untuk sepanjang tutorial di segment dua. Untuk segment tiga editor memilih lagu Maroon5 “sugar”, Ariana Grande “bang bang”, Meghan Trainer “lips are moving”, Iggy Azalea “black window”. Editor menggunakan musik tersebut agar lebih memberikan semangat untuk penonton untuk melihat
tayangan ini. Setelah OBB (Opening Bumper Break)
editor membuat cargen untuk
memberitahu nama host dan narasumber.
5.1.3 Evaluasi Program Dimulai pada proses pra produksi program “BEAUTY ME”, produser merasa terlalu banyak waktu yang terbuang karena sulitnya menemukan waktu yang cocok dengan narasumber sebagai make up artis agar dapat meluangkan waktunya untuk membantu dalam proses shooting program “BEAUTY ME”. Pada tahapan produksi, kecilnya suara narasumber juga membuat proses untuk mengatur volume lebih suit. Pengambilan gambar yang terlalu sore sehingga kehabisan cahaya, makadari itu editor sedikit kesulitan untuk mengatur dan menyamakan cahaya. Dalam proses shooting “BEAUTY ME” banyak juga stock shoot yang goyang (shaking), dalam hal ini penulis dan editor menyiasatinya dengan menambahkan effect slow motion. Kendala yang dialami penulis dan tim produksi yaitu rekaman gambar yang hilang dikarenakan kesalahan teknis saat pengopian hasil gambar kedalam PC. Sebagian hasil shoot hari pertama pengambilan gambar saat host melakukan closing segmen satu hilang terjadi saat proses pengopian gambar. Penulis mengetahui bahwa hasil gambar hilang saat melakukan proses editing setelah semua proses shooting selesai dilakukan. Hal tersebut membuat penulis panik dan memutuskan untuk melakukan take ulang di hari lain. Kesalahan yang dialami saat proses produksi yang mengakibatkan data hilang seharusnya selalu melakukan pengecekan gambar setelah proses selesai. Apabila terjadi kendala data hilang dapat dilakukan shooting ulang di hari itu juga. Penulis dan tim memang kurang teliti dalam pengecekan data hasil pengopian external memory kamera ke dalam PC, sehingga terjadi kendala hilangnya data. Akhirnya, penulis dan tim berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi dan melakukan shooting ulang pada penutup segmen pertama. Semua kendala yang dialami saat proses produksi membuat penulis mengetahui apasaja titik kelemahan yang seharusnya tidak boleh dilakukan kembali saat proses produksi berikutnya. Menambah pengetahuan dan pengalaman seputar dunia broadcast dan produksi program sangat diperlukan agar dapat mengatasi kendala yang nantinya dialami saat proses produksi berlangsung.
Kunci utama keberhasilan sebuah produksi adalah komunikasi intrapersonal antara penulis dan tim produksi. Adanya saling tukar pikiran dan kerjasama antar tim produksi membuat proses produksi berjalan lancar. Hubungan intrapersonal yang dimaksut adalah hubungan komunikasi antar tim produksi, narasumber, bintang tamu, dan host. 5.1.4 Realisasi Budget Biaya untuk membuat program ini yang dikeluarkan dan dihitung oleh penulis dan rekan dirasa cukup besar untuk memenuhi kebutuhan selama proses shooting. Dimulai dari penyewaan alat, konsumsi, transport, pembayaran host, narasumber dan biaya tidak terduga lainnya. Perencanaan awal untuk budgeting dan pengetahuan tentang harga sangat penting agar menghindari kelebihan biaya.perencanaan budgeting yang matang sangat membantu untuk meminimalkan biaya selanjutnya.
5.2 Kesimpulan Program feature how to do it BEAUTY ME tidaklah sempurna dalam tahap pembuatannya dan masih banyak hal yang perlu diperbaiki dalam proses produksi BEAUTY ME mulai dari proses pra produksi, produksi sampai pada tahap pasca produksi. Pada tahap pra produksi tim masih mengalami beberapa kendala yang dihadapi yaitu pada saat melakukan survey pencarian lokasi untuk segmen ke tiga yaitu mall atau pasar sulit untuk meminta izin pengambilan gambar. Menyocokan waktu yang kosong kepada narasumber dan klient nya, sehingga banyak waktu yang terbuang hanya untuk menunggu jadwal kosong dari narasumber. Namun hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi penulis sebagai produser dan tim produksi. Dan beberapa kendala terjadi pada saat proses shooting berlangsung. Pada hari pertama shooting terjadi kehilangan video yang disebabkan karena kesalahan pada saat pengcoppiannya file nama data tersebut ada yang sama dan akhirnya secara otomatis terhapus. Namun hal tersebut memberikan pelajaran bahwa saat ingin melakukan proses shooting tim produksi harus benar-benar memastikan apakah data yang sudah dicoppy sudah lengkap atau belum, jika belum jangan pernah dihapus dahulu data asli dari memori kamera. Dan akhirnya editor dan produser mengakalinya dengan menginsert gambar yang sudah diambil sebagai stock shoot.
5.3 Saran Dalam pembbuatan Tugas Akhir Karya ini seluruh tim produksi merasa puas dengan karya yang telah diciptakan. Untuk membuat karya yang lebih maksimal lagi diperlukan banyak referensi yang harus dicari dan dilakukan, seperti melihat tayangan lain, mencari informasi yang seluas-luasnya guna meningkatkan pengetahuan untuk pribadi sendiri, dan menggali ilmu dalam bidang broadcasting yang sedalam-dalamnya. Akhir kata produser mengucapkan terima kasih kepada pihak yaitu (campers, make up artis (narasumber), klient make up artis, host, dan pemilik tempat yang memberikan ijin penggunaan tempatnya sebagai lokasi untuk melakukan shooting) yang telah membantu sehingga dapat terciptanya tugas karya akhir program “BEAUTY ME”. Semoga laporan tugas karya akhir ini dapat membantu mahasiswa jurusan Marketing Communication Broadcasting yang nantinya akan membuat tugas karya akhir selanjutnya. Saran dari penulis sebagai produser adalah yang memiliki tanggung jawab yang cukup berat harus mempunyai beberapa rencana untuk menggantikan jika rencana awal yang sudah tersusun menjadi tidak mendukung kondisinya.karna tidak semua hal kondisi yang tim produksi buat sesuai dengan harapan, pelajari kondisi sekitar agar meminimal kemungkinan hal yang tidak dikehendaki. Melakukan survey lokasi jauh sebelum shooting dilakukan lebih baik dan tidak terburu-buru sehingga tidak melakukan kesalahan yang tidak bisa diulang kejadiannya. Produser berharap agar banyak program televisi yang mengandung unsur edukasi namun tetap tidak menghilangkan unsur hiburannya agar menambah wawasan masyarakat Indonesia melalui tayangan ditelevisi. Penulis juga berharap untuk masyarakat lebih memilih program yang tidak hanya mengandung unsur hiburan tetapi juga harus mengandung banyak unsur edukatifnya.