NASIONALISME • Nasionalisme diartikan sebagai perangkat nilai atau sistem legitimasi baru yang mendasari berdirinya sebuah negara baru • Dekolonisasi diartikan sebagai proses menurunnya kekuasaan negara-negara penjajah akibat berkembangnya kesadaran nasionalisme di negara-negara jajahan
SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME Pengaruh dari dalam: • Kenangan kejayaan masa lampau • Penderitaan dan kesengsaraan akibat imperialisme • Munculnya golongan cendekiawan • Kemajuan bidang politik berupa gerakan-gerakan dan partai politik • Kemajuan di bidang sosial, ekonomi, budaya dan infrastruktur
Pengaruh dari luar: • Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1905) • Pergerakan Kebangsaan India (mengusir Inggris) • Gerakan Kebangsaan Filipina (mengusir Spanyol) • Gerakan Nasionalis Rakyat China • Pergerakan Turki Muda • Pergerakan Nasionalisme Mesir
ORGANISASI PERGERAKAN KEBANGSAAN Taktik yang digunakan organisasi terhadap penjajah: • Kooperatif • Nonkooperatif Sikap yang dilakukan organisasi terhadap penjajah: • Moderat • Radikal
Organisasi pergerakan kebangsaan di Indonesia yang muncul antara lain: • Boedi Oetomo (budaya) • Sarekat Islam (ekonomi religius) • Indische Partij (politik nasional) • Perhimpunan Indonesia (sosiopolitik) • Partai Komunis Indonesia (atheis) • Partai Nasional Indonesia (politik nasional)
Boedi Oetomo (BO) Organisasi pergerakan nasional pertama yang didirikan mahasiswa pribumi STOVIA di Jakarta pada 20 Mei 1908. Tokoh organisasi ini adalah Sutomo, Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan Ario Trikusumo. Pada 3-5 Oktober 1908, BO melaksanakan Kongres Pertama di Yogyakarta, hasil keputusannya: • Boedi Oetomo tidak mengadakan kegiatan politik, tetapi kegiatan pendidikan dan budaya. • Ruang gerak Boedi Oetomo hanya untuk pulau Jawa, Madura (selanjutnya ditambah Bali) dengan pusat di Yogyakarta. • Raden Tumenggung Tirtokusumo, Bupati Karanganyar diangkat sebagai ketua.
Sarekat Islam (SI) Merupakan pengembangan Sarekat Dagang Islam (SDI) dibawah pimpinan RM Tirtoadisuryo, yang diprakarsai HOS Cokroaminoto . Pada tahun 1913, SI menyelenggarakan Kongres Pertama di Surabaya, dengan keputusan: • SI bukan partai politik • SI tidak melawan pemerintah Hindia Belanda • Haji Oemar Said Cokroaminoto dipilih menjadi ketua SI • Kota Surabaya ditetapkan menjadi pusat kegiatan SI
Indische Partij (IP) Didirikan di Bandung pada tahun 1912 oleh Tiga Serangkai, yaitu Douwes Dekker, R.M. Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan Dr. Cipto Mangunkusumo. IP merupakan organisasi politik murni pertama yang berdasar nasionalisme Hindia (Indonesia), dengan tujuan mempersatu-kan seluruh bangsa Hindia dan mencapai Hindia merdeka. Perhimpunan Indonesia (PI) Didirikan oleh pelajar Indonesia di Belanda pada tahun 1908, dengan tujuan kekeluargaan semata-mata karena merasa senasib sepenanggungan di perantauan. Karena dianggap mengancam stabilitas politik, pemerintah Belanda melakukan penangkapan terhadap tokoh PI, seperti Hatta, Nazir Pamuncak, Abdul Majid Joyodiningrat, dan Ali Sastroamijoyo.
Partai Komunis Indonesia (PKI) PKI berdiri tahun 1920 dengan Semaun sebagai ketuanya, dan merupakan pengembangan dari suatu organisasi yang berpaham Marxis yang didirikan di Semarang pada 1913 oleh Hendriek Sneevliet, seorang sosialis Belanda. Dalam perjuangannya, PKI melakukan penyusupan ke dalam tubuh partai lain dengan tujuan agar terpecah belah dan anggotanya beralih menjadi anggota PKI, sehingga mereka dapat membentuk negara komunis.
Partai Nasional Indonesia (PNI) Rapat yang dihadiri Soekarno, Ciptomangunkusumo, Suyudi, dan mantan anggota PI, berhasil membentuk organisasi pergerakan baru yang dinamakan PNI. Tujuan PNI adalah kemerdekaan Indonesia yang dicapai melalui ideologi marhaenisme (sosio-nasionalis dan sosio-demokratis). Perjuangan PNI didasarkan pada triologi perjuangan, yaitu kesadaran nasional, kemauaan nasianal, dan perbuatan nasional. Setelah para pimpinan PNI ditangkap, PNI bubar dan terbentuk tiga organisasi baru: 1) Partai Indonesia (Partindo), dipimpin oleh Sartono SH. 2) Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Baru), dipimpin oleh M. Hatta dan Sutan Sjahrir. 3) Partai Indonesia Raya (Parindra), dipimpin oleh Dr. Sutomo.
IDEOLOGI PADA MASA PERGERAKAN Ideologi yang berkembang: • Ideologi liberalisme, mengutamakan kebebasan, contohnya Indische Partij. • Ideologi nasionalisme, mengutamakan kesatuan berdasarkan persamaan wilayah dan cita-cita, contohnya Partai Nasional Indonesia (PNI). • Ideologi komunisme, bersifat radikal, contohnya Partai Komunis Indonesia (PKI). • Ideologi demokrasi, masih belum dapat dilakukan. • Ideologi pan-Islamisme, mengutamakan persatuan umat Islam dunia, contohnya Sarekat Islam.
GAGASAN PERSATUAN KEBANGSAAN • Terbentuknya Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) pada tahun 1926 oleh pelajar dan mahasiswa Bandung dan Jakarta. • Kongres Pemuda I diadakan di Jakarta pada 30 April – 2 Mei 1926 yang dipimpin Moh. Thabrani dan Jong Java. Tujuannya adalah membentuk badan sentral dan memajukan persatuan kebangsaan dan mempererat hubungan antar perkumpulan pemuda. • Pada 15 Agustus 1926, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Jong Batak, Ambonsche Studeerenden, Minahasa Studerenden, dll. menyatu menjadi Jong Indonesia (Pemuda Indonesia).
• Terbentuknya Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) pada tahun 1926 oleh pelajar dan mahasiswa Bandung dan Jakarta. • Kongres Pemuda I diadakan di Jakarta pada 30 April – 2 Mei 1926 yang dipimpin Moh. Thabrani dan Jong Java. Tujuannya adalah membentuk badan sentral dan memajukan persatuan kebangsaan dan mempererat hubungan antar perkumpulan pemuda. • Pada 15 Agustus 1926, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Jong Batak, Ambonsche Studeerenden, Minahasa Studerenden, dll. menyatu menjadi Jong Indonesia (Pemuda Indonesia) yang bersifat nasionalis dan meninggalkan sifat kedaerahannya.
• Kongres Pemuda II diadakan tiga kali di tiga tempat, yaitu Gedung Katolik Jonglingen Bond, Gedung Oost Java Bioscoop dan Gedung Indonesische Clubhuis pada 27-28 Oktober 1928. • Hasil rapat adalah munculnya ikrar Sumpah Pemuda mengenai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yang dirancang M Yamin yang menjadi landasan perjuangan bangsa Indonesia selanjutnya. • Karena dirasa gerakan radikal dan non-kooperatif tidak akan dapat terus berjalan, muncul Petisi Sutarjo pada 15 Juli 1936. • Petisi Sutarjo berisi tentang usul kepada Belanda agar mengadakan konferensi mengenai kejelasan status politik Hindia Belanda secara moderat dan kooperatif melalui Dewan Rakyat.
• Namun, akhirnya Petisi Sutarjo gagal dan muncullah Gabungan Politik Indonesia (GAPI) pada 21 Mei 1939 yang dipelopori M.H. Thamrin, merupakan gabungan dari beberapa partai. • GAPI membentuk Kongres Rakyat Indonesia (KRI) yang selanjutnya menjadi Majelis Rakyat Indonesia (MRU) dengan tujuan memakmurkan penduduk Indonesia. • GAPI memiliki resolusi “Indonesia Berparlemen” yang berisi tentang: Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi. Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan. Bendera merah putih adalah bendera Indonesia.