ORASI ILMIAH
SCIENTIFIC PAPERS
REDENOMINASI : ANTARA HARAPAN & KENYATAAN.
REDENOMINATION : BETWEEN HOPE & REALITY.
(STUDI TENTANG PELAKSANAAN REDENOMINASI DI INDONESIA).
(STUDY ON THE IMPLEMENTATION REDENOMINATION IN INDONESIA).
DISAMPAIKAN DALAM RANGKA YUDISIUM SARJANA STRATA SATU PROGRAM STUDI MANAJEMEN & AKUNTANSI
PRESENTED IN ORDER TO GRADUATE judicium ONE DEGREE STUDY PROGRAM MANAGEMENT & ACCOUNTING
OLEH :
Dr. PRIYONO, MM
By : Dr. PRIYONO, MM.
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2013
FACULTY OF ECONOMICS UNIVERSITY PGRI ADI BUANA SURABAYA 2013
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh:
2
ايلم مع مَُال ل اسل ُ ُ هتم لَا م اي مْ رَ مَ لاُك م ربم رو لِ ر م
2
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh: :
ايلم مع مَُال ل اسل ُ ُ هتم لَا م اي مْ رَ مَ لاُك م ربم رو لِ ر م
Selamat Pagi . Yang saya hormati Bapak Ibu Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Yang saya banggakan Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Yang saya hormati Bapak/Ibu undangan dan para Yudisiawan/Yudisiawati yang saya banggakan
Good morning. Ladies and Gentlemen of the Faculty of Economics, University PGRI Chairman Adi Buana Surabaya. I'm proud of Mr / Mrs Lecturer at the Faculty of Economics, University PGRI Adi Buana Surabaya. I respect Mr / Ms invitation and the Yudisiawan / Yudisiawati I'm proud
Sebelum membacakan narasi orasi ilmiah ini marilah kita selalu memunajatkan rasa puji syukur kepada Allah S.W.T, yang telah memberikan kepada kita semua, berada di tempat ini guna mengikuti acara pelaksanaan Yudisium sarjana strata satu Program Studi Manajemen dan Akuntansi pada semester gasal 2013/2014. Pada kesempatan ini pula saya menyampaikan terima kasih kepada pimpinan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan kesempatan sebagai penyaji orasi ilmiah yang saya beri tema :
Before you read this narrative scientific papers let us always invoke a sense of gratitude to God, who has given us all, are in this place to attend a bachelor's implementation Yudisium Program Management and Accountancy odd semester 2013/2014. On this occasion I would like to thank the leadership of the Faculty of Economics who has given a chance as a provider of scientific papers that I give a theme
REDENOMIASI : ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN (Studi tentang pelaksanaan Redenominasi di Indonesia). Para hadirin yang saya hormati.
REDENOMIASI: BETWEEN HOPE AND REALITY (Studies on implementation Redenomination in Indonesia).
Ladies and Gentlemen.
2
K AT A PE NG A N T AR
3
3
Beberapa waktu yang lalu, Pemerintah telah mensosialisasikan pemotongan tiga angka dibelakang uang rupiah dengan nilai rupiah yang sama (Redenominasi). Namun masyarakat beranggapan akan terjadi sanering sama pada saat tahun 1965, untuk alasan itulah penulis tertarik untuk ikut serta membantu Pemerintah dalam mensosialisasikan tentang redenominasi melalui mimbar orasi ilmiah dalam acara Yudicium Sarjana Strata satu Program Studi Manajemen dan Ak untansi, Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya pada semester gasal tahun akademik 2013/2014. Dan bahkan artikel ini telah dimuat dalam jurnal Internasional (International Journal of Business and Management Invention) pada volume 2 issue 4 (April 2013 Version 1) yang berindex COPERNICUS International. Pada dasarnya Redenomiasi adalah pemotongan tiga angka nol dibelakang uang rupiah dengan nilai rupiah yang sama. Sedangkan sanering adalah pemotong an nilai mata uang. Demikian kata pengantar dari penulis, bila ada kekurangannya mohon dimaafkan. Surabaya, September 2013.
INTRODUCTION Some time ago, the government has socialized cutting three significant figures of rupiah to the same rupiah (Redenomination). But people assume the same will happen sanering during 1965, for the reason that the authors are interested to participate and help in the dissemination of the redenomination Government through pulpit scientific papers in the event Yudicium degree * and accounting Program Management Studies, Faculty of Economics University PGRI Adi Buana Surabaya odd of academic year 2013/2014. And even this article has been published in International journals (International Journal of Business and Management Invention) on volume 2 issue 4 (April 2013 Version 1) which index Copernicus International. Basically Redenomiasi is cutting three zeros behind rupiah with the same value. While sanering is cutting the value of the currency. So says the introduction of the writer, I sincerely apologize if there are shortcomings.
Surabaya, September 2013
3
4
4
4
RE DE NO MI NAS I ; ANT AR A H A RAPA N DAN K E N YAT A AN
5
(Studi Tentang Pelaksanaan Redenominasi Di Indonesia).
PRIYONO Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
5
ABSTRAK Penyederhanaan rupiah ini sebenarnya tidak mudah. Transisinya bisa memakan waktu yang lama. Perubahan ini akan berdampak pada pembukuan di perbankan. , sosialisasi redenominasi harus dilakukan seperti halnya sosialisasi mata uang palsu dengan motto 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Dengan sosialisasi,, masyarakat harus diyakinkan bahwa redenominasi merupakan penyederhanaan nilai nominal saja. Nilai intrinsik uang akan tetap atau tidak berubah. Manfaat lainnya yang perlu disosialisasikan adalah upaya redenominasi untuk alasan keamanan seiring dengan penghilangan digit nominal. "(Dan manfaat) ketiga (redenominasi) untuk mengangkat value atau konversi rupiah terhadap valas, misalnya terhadap dollar AS," . Karena kalau mata uangnya itu dikuatkan orang akan melihat ekonom negara itu akan naik kelas dalam kaitannya dengan PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita. Adapun tujuan dilaksanakannya redenominasi adalah menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam melakuan transaksi. KATA KUNCI : Redenominasi, Harapan, Kenyataan.
Redenomination; Between Hope and Reality (The study of the implementation of the Redenomination in Indonesia). Dr. PRIYONO, MM. Department Management Faculty Economic University PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRACT: Simplification rupiah is actually not easy. Transition may take a long time. These changes will impact on the banking books. , Redenomination socialization should be done as counterfeit currency with the motto 3D (Views, touched, in the overlay). With socialization, the public must be convinced that the redenomination is a simplification of nominal value only. Intrinsic value or the money will remain unchanged. Another benefit is an effort that needs to be socialized redenomination for safety reasons due to the removal of nominal digit. "(And benefits) of the three (redenomination) to lift or the conversion value of the rupiah against foreign currencies, such as the U.S. dollar,". Because if it strengthened the currency will see the country's economists will rise in relation to the grade of GDP (Gross Domestic Product) per capita. The goal is to simplify the implementation of fractional currency redenomination to make it more efficient and convenient to undergo a transaction. KEY WORDS: Redenomination, Hope, Reality
5
6
6
Para hadirin yang saya hormati 1. PENDAHULUAN Dalam isi artikel ini terdapat berbagai pendapat para ahli dan pengamat ekonomi mengenai redenominasi yang penulis compilasi menjadi sebuah artikel dan menurut penulis sangat berguna bagi pengetahuan mahasiswa program studi ekonomi. selain itu penulis merasa perlu untuk mensosialisasikan rencana redenominasi kepada mahasiswa melalui diskusi kelas, orasi ilmiah di fakultas maupun mimbar ilmiah di tingkat universitas. Rencana Bank Indonesia untuk melakukan redenominasi rupiah yang banyak mengundang kritik dari berbagai pihak baik dari ahli ekonomi, pengamat bursa saham, pelaku bisnis dan lainlainnya. Topik ini pasti akan kontroversial, seperti kata woodrow wilson : "If you want to make enemies, try to change something..." jadi sangat wajar kalau ada penolakan/kekhawatiran masyarakat. (Dyah N.K.. Makhijani : 2010) mengatakan, redenominasi rupiah tidak sama dengan sanering atau pemotongan nilai mata uang. Sebab, dalam redenominasi meski tiga angka nol terakhir dihilangkan, tapi nilainya sama (@website : 2012). Walaupun hal ini baru merupakan wacana juga belum tentu pemerintah menyetujuinya, tetapi pastinya hal ini akan menjadi perbincangan di mana-mana. Baik itu ditingkat pebisnis sampai pedagang kecil . Tak dapat dibayangkan betapa lama dan repotnya sosialisasi yang harus dilakukan jika nantinya program redenominasi rupiah tersebut betul-betul dilaksanakan. Belum lagi terkait biaya yang harus dikeluarkan sebagai pengganti uang rupiah lama dengan uang yang baru.
The Ladies and Gentlemen I. INTRODUCTION In the contents of this article are a variety of opinions of experts and economists about the redenomination, the authors compile it into the article and according to the author it is very useful for knowledge for students of economics. besides that the author felt the need to socialize this redenomination plan to students through scientific papers and scientific podium at both the economic and faculty at the university level. . Bank Indonesia plans to make the rupiah redenomination much criticism from various parties, both from economists, stock analysts, business people and others. This topic is sure to be controversial, such as Woodrow Wilson said: "If you want to the make enemies, try to change something ..." so it is natural that there is rejection / public concerns. (Dyah NK. Makhijani: 2010) (1) said the rupiah redenomination is not the same as cutting sanering or currency values. Because, despite the redenomination last three zeros removed, but the value is the same (@ website: 2012) (2). Although it is only the government's discourse is not necessarily agree, but this will certainly be the talk everywhere. Whether it's the level of business to small traders. Can not imagine how long and busy socializing to be done if the rupiah redenomination program will actually be implemented. Not to mention the costs associated lieu rupiah old with new money.
6
7
Sumber : @website : 2012
7
Dengan semakin berkembangnya perekonomian, maka jumlah digit mata uang Rupiah yang digunakan dalam transaksi dan pencatatan data statistic akan semakin bertambah. Digit mata uang Rupiah merupakan yang terbesar kedua di dunia. Kebutuhan mata uang ber redenominasi lebih besar akan meningkat sejalan dengan kondisi perekonomian yang semakin berkembang sehingga kondisi tersebut akan mengakibatkan in efisiensi dalam menggunakan rupiah, serta kendala teknis dalam transaksi pembayaran non tunai dan kegiatan ekonomi pada umumnya hal tersebut menjadi dasar pertimbangan perlunya dilakukan redenominasi. "Redenominasi memang harus dilakukan sehingga aktivitas ekonomi meningkat. Selain itu perekonomian menjadi praktis sebab nilai uang menjadi tidak terlalu besar digitnya," Sementara VP Research & Analys PT Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere (Detik Finance, 2010) meyakini redenominasi rupiah atau pengurangan nominal justru menegaskan keyakinan Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat ekonomi yang stabil. Rencana Pemerintah melakukan redenominasi terhadap rupiah disambut positif oleh Bank Dunia, hal tersebut disampaikan oleh (Emy Prihtiyani : 2011).dan ekonom Bank Dunia untuk Indonesia (Shubham Chudori : 2011)
Sumber : @website : 2012
With the growing economy, the number of digits Rupiah currency used in the transaction and recording statistical data will be growing. Digit Rupiah is the second largest in the world. Needs currency redenomination larger areas will increase in line with the economy growing so that these conditions will result in efficiency in the use of dollars, as well as technical problems in non-cash payment transactions and economic activity in general they are a legitimate consideration the need for redenomination. "Redenomination had to be done so that the increased economic activity. Addition, the economy becomes impractical because the value of money is not too big digits," While VP Research & analysis PT Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere (Seconds Finance, 2010) (3) believes rupiah redenomination or even nominal reduction Indonesia confirms beliefs become one country with a stable economy. Government plans do redenomination of the rupiah was greeted positively by the World Bank, it was submitted by (Emy Prihtiyani: 2011) (4)., And economist for the World Bank Indonesia (Shubham Chudori: 2011) (5).
7
8
8
Menurut Hasanuddin Aco : 2010, mata uang termurah saat ini adalah Zimbabwe. Berbicara mengenai redenominasi, Zimbabwe adalah salah satu negara yang cukup agresif melakukan redenominasi mata uangnya. Tercatat dalam 4 tahun terakhir, akibat hiper inflasi, Zimbabwe telah 3 kali melakukan redenominasi mata uangnya. Kesalahan utama Zimbabwe adalah melakukan redenominasi ketika inflasi sangat tinggi sehingga redenominasi semakin memperkuat efek inflasi tersebut. Dengan keberanian luarbiasa Presiden Mugabe menyusun rencana dan menetapkan kebijakan devaluasi besar-besaran bahkan mencatat rekor dunia yaitu menghapuskan 10 (sepuluh) angka nol dari setiap lembar uang yang kemudian dikenal sebagai uang baru yaitu Zimbabwe Dollar (ZWD). Redenominasi tidak hanya dilakukan oleh negara yang nominal mata uangnya cukup besar. Salah satu contohnya adalah redenominasi mata uang anggota Uni Eropa ketika meredenominasi mata uangnya menjadi Euro. Dalam hal ini, rasio konversinya bisa kurang dari satu. Satu Euro setara dengan 40,3 francs Belgia saat itu. Indonesia adalah negara pemilik pecahan mata uang terbesar ketiga di dunia, dengan pecahan mata Rupiah sebesar 100.000. Negara pemilik pecahan mata uang terbesar kedua di dunia adalah Vietnam, dengan pecahan mata uang Dong Vietnam sebesar 500.000. Zimbabwe di urutan pertama dengan pecahan sebesar 10 juta dolar Zimbabwe. Makanya Zimbabwe melakukan redenominasi. :( http://warungghuroba.wordpress.com/author/warungghuroba/:201 0) Nah, jika Indonesia kemudian mengikuti jejak langkah Zimbabwe dengan melakukan redenominasi, maka Indonesia inginnya terlepas dari daftar negara-negara dengan pecahan angka kertas terbesar di dunia. Karena hanya ada 2 pilihan, mau
According Hasanuddin Aco: 2010(6), cheapest currency today is Zimbabwe. Talking about the redenomination, Zimbabwe is one country that is quite aggressive conduct of its currency redenomination. Recorded in the last 4 years, due to hyper inflation, Zimbabwe have been 3 times to the currency redenomination. Zimbabwe's main mistake was doing redenomination when inflation is so high that the redenomination further strengthens the effects of inflation. With extraordinary courage of President Mugabe to plan and establish a massive devaluation policy even set a world record that abolish 10 (ten) the zeros of any bills that became known as the new money that is Zimbabwe Dollar (ZWD). Redenomination not only by the state of nominal currency large enough. One example is the currency redenomination Euro members when redenomination currency into Euros. In this case, the conversion rate can be less than one. One Euro is equal to 40.3 francs in Belgium at that time. Indonesia is a fractional owner of the third largest currency in the world, with broken eyes of 100,000 rupiah. Countries with currency denominations second largest in the world is Vietnam, the Vietnamese Dong currency denominations of 500,000. Zimbabwe in first place with a fraction of 10 million Zimbabwe dollars. So Zimbabwe did redenomination. : (Http://warungghuroba.wordpress.com/author/warungghuroba/:2 010) (7) Well, if Indonesia and then follow the footsteps of Zimbabwe by redenomination, Indonesia wanted regardless of the list of states with fractional number of papers in the world. Since there are only 2 options
8
9
9
cetak kertas dengan angka yang lebih banyak lagi atau angkanya mau dipotong biar kelihatan lebih sedikit. PERBEDAAN REDENOMINASI DAN SANERING SERTA DEVALUASI (Detik Finance : 2010) menyatakan secara istilah, kata redenominasi ini dibagi menjadi dua suku kata, yaitu Re dengan Denominasi, Denominasi bisa diartikan sebagai pecahan, jadi Denominasi mata uang berarti pecahan mata uang yang merujuk pada nilai nominal suatu mata uang yang berlaku di suatu negara, jadi redenominasi jika diartikan secara keseluruhan adalah penyebutan atau penyederhanaan kembali pecahan mata uang yang berlaku di sutu negara, misalnya Rp 1000 akan di sedehanakan menjadi Rp 1 dengan makna dan nilai yang tidak berubah, misalnya jika dengan Rp 1000 anda bisa membeli biskuit maka jika terjadi redenominasi anda tetap bisa membeli biskuit dengan spesifikasi yang sama dari sebelumnya dengan harga Rp 1 . Jadi Redenominasi adalah proses menyederhanakan penyebutan penulisan denomiasi (pecahan) dengan cara menghilangkan sejumlah angka nol tanpa mengurangi daya beli atau nilai mata uang tersebut. Wikipedia Bahasa Indonesia : @2012 website menyatakan bahwa Sanering rupiah bertujuan mengurangi jumlah uang yang beredar akibat lonjakan harga-harga. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi (inflasi yang sangat tinggi). A. Nilai uang terhadap barang. Pada redenominasi nilai uang terhadap barang tidak berubah, karena hanya cara penyebutan dan penulisan pecahan uang saja yang disesuaikan. Pada sanering, nilai uang terhadap barang berubah menjadi lebih kecil, karena yang dipotong adalah nilainya.
, like printing paper with more numbers or numbers would be small look a little more.
Redenomination, DIFFERENCES, devaluation and SANERING.
(Seconds Finance: 2010) (8) stated term, the redenomination is divided into two syllables, ie Re with Denomination, Denominations can be interpreted as a fraction, so the denomination currency means the currency denominations refer to the nominal value of a currency in force in a state, so redenomination is interpreted as a whole is any mention or simplification return fractional currency of the country in a performance, for example, Rp. 1000 will be simplify to Rp 1 with meanings and values that do not change, for example if the Rp. 1000 you can buy cookies so if redenomination happens you can still buy the biscuits with the same specs from the previous price of Rp. 1. So Redenomination is the process of simplifying the mention of writing denomination (fractions) by eliminating the number of zeros without reducing the purchasing power or value of the currency. Wikipedia Indonesian: @ 2012 website states that Sanering dollars aimed at reducing the amount of money in circulation due to increases in the price. Performed due to hyperinflation (inflation is very high). A. Value for money for goods. In redenomination value for money for goods does not change, because the only way of naming and writing denominations are adjusted. In sanering, value for money for goods turn out to be smaller, because the cut is worth..
9
10
10
B. Kondisi saat dilakukan. Redenominasi dilakukans saat kondisi makro ekonomi stabil. Ekonomi tumbuh dan inflasi terkendali. Sedangkan Sanering dilakukan dalam kondisi makro ekonomi tidak sehat, inflasi sangat tinggi (hiperinflasi). C. Masa transisi Redenominasi dipersiapkan secara matang dan terukur sampai masyarakat siap, agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Sedangkan Sanering tidak ada masa transisi dan dilakukan secara tiba-tiba. Beberapa pengertian devaluasi dari (Nurul Solikha : 2010) adalah sebagai berikut: Menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri., pemangkasan sebuah mata uang agar nilainya dapat meningkat dibandingkan mata uang lain (terapresiasi), kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing dengan sengaja dan penurunan nilai mata uang terhadap mata uang lainnya, biasanya Dollar AS, yang besarnya ditentukan oleh pemerintah. Para hadirin yang saya hormati II. IMPLIKASI DENOMINASI RUPIAH SAAT DENOMINATION Ester Meryana, 2011 menyatakan bahwa Inefisiensi perekonomian, khususnya akibat Waktu dan biaya transaksi cukup besar, kebutuhan pengembangan infrastruktur untuk system pembayaran non tunai dimasa mendatang dengan biaya yang cukup signifikan dan meningkatnya biaya pengadaan uang baru dengan pecahan yang lebih besar untuk mengakomodasi kebutuhan pembayaran tunai yang semakin meningkat.
B. Conditions when done. Redenomination do current stable macroeconomic conditions. Economic growth and inflation. While Sanering done in macroeconomic conditions are not healthy, very high inflation (hyperinflation).. C. The transition. Redenomination carefully prepared and measured until the public is ready, so as not to cause unrest in the community. While there is no transition Sanering and done suddenly. Some sense of devaluation (Nurul Solikha: 2010) (9) are as follows: The decline in the value of the domestic currency against foreign currencies., Trimming a currency in order to increase its value compared to other currencies (appreciation), the government's policy to reduce the value of the domestic currency against foreign currency deliberately and decline against foreign currencies other currencies, usually the U.S. dollar, which is determined by the government.. The Ladies and Gentlemen III. IMPLICATIONS OF RUPEES WHEN DENOMINATION. Esther Meryana, 2011(10) stated that the economic inefficiency, particularly due to time and considerable transaction costs, infrastructure development requirements for non-cash payment system in the future with significant costs and the rising cost of procurement of new currency denominations larger to accommodate the need for cash payments increasing. Psychological Aspect
10
Aspek Psikologis terutama sebagai akibat: Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing termasuk yang terendah diantara negara ASEAN. Nilai riil uang rupiah sangat rendah diukur dari transaksi untuk membiayai keperluan masyarakat sehari-hari.Banyaknya digit angka menimbulkan Kendala teknis, terutama pada :alat transaksi yang digunakan sehari-hari seperti: argo taxi dan pompa bensin Mesin kasir. beban penyimpanan, pengolahan dan pelaporan data. Kendala penyajian data secara angka penuh antara lain data PDB mencapai 16 digit. penyesuaian sistem aplikasi dari waktu kewaktu.Terdapat transaksi dengan jumla digit melebihi maksimal 14 digit yang tersedia dalam aplikasi sehingga harus dilakukan pemecahan transaksi. IV. MOTIVAS I PELAKSANAAN REDENOMINASI R U P IA H Untuk mengatasi tantangan dan kendala teknis 11 d a l a m m e n i n g k a t k a n e f i s i e n s i perekonomian, serta memupuk kebanggaan nasional akan mata uang rupiah maka diperlukan kebijakan redenominasi mata uang Rupiah sebagai berikut :. (a).Efisiensi perekonomian ; T e r j a d i p a d a banyak aspek, antara lain system pembayaran lebih efisien, harga-harga yang tercantum lebih sederhana, proses pencatatan, penyimpanan, pengelolaan,d a n p e l a p o r a n d a t a d a l a m l a p o r a n keuangan/ statistic lebih pendek, cepat,d a n dapat disajikan dalam angka p e n u h , dan dalam aspek Teknologi I n f o r m a s i , redenominasi akan mengurangi penyesuaian software dan hardware yang diperlukan terkait keterbatasan software dan hardware tersebut dalam mengakomodir digit angkayang semakin besar, (b)
11
mainly as a result of: Rupiah against foreign currencies among the lowest among ASEAN countries. The real value of the rupiah is very low measured from the transaction to pay for the daily needs days. many of his digit lead to technical constraints, especially in: transaction tools used in everyday life such as: metered taxis and petrol station cashier machine. loads of storage, processing and reporting of data. Constraints in the full presentation of data such as GDP data to 16 digits. adjustment of application systems time transactions with the quantity digits 14 digits exceeds the maximum available in the application that should be split transaction.. V. MOTIVATION OF RUPEES REDENOMINATION. To address the technical challenges and obstacles in improving the efficiency of the economy, and fosters national pride would then be required rupiah redenomination policy as follows:.. (A). Economic efficiency; occurred in many aspects, such as the payment system more efficient, the prices listed more simple, the process of recording, storing, managing, and reporting of data in financial reports / statistics shorter, faster, and can be served the full amount, and in aspects of Information Technology, redenomination will reduce the adjustment necessary software and hardware related limitations in the software and hardware to accommodate the larger numbers digits, (B)
11
12
Berkurangnya hambatan/ kendala teknis Berupa risiko kemungkinan kesalahan manusia dalam proses pembukuan transaksi atau kegiatan statistik lainnya. (c) Persepsi/kepercayaan masyarakat lebih tinggi terhadap uang Rupiah: (d) H a r g a b e r u b a h p a d a k i s a r a n y a n g l e b i h sempit . (e) M e n d u k u n g u p a ya m e n g a r a h k a n e k s p e k t a s i i n f l a s i k e l e v e l ya n g l e b i h r e n d a h . (f) Mengurangi risiko currency substitution. Hal i n i m e n d u k u n g n i l a i R u p i a h yang lebih s t a b i l . (g) M e n d u k u n g kesetaraan e k o n o m i d e n g a n k a w a s a n Ekonomi ASEAN 2015. VI. PRASYARAT DAN TANTANGAN REDENOMINASI RUPIAH
PELAKSANAAN
Robertus Benny Dwi Koesta, 2012, menyatakan bahwa Prasyarat pelaksanaan redenominasi : (a) Ekspektasi inflasi harus berada di kisaran rendah dan pergerakannya stabil. (b) 12 Stabilitas perekonomian terjaga dan jaminan stabilitas harga. (c) Tersedianya landasan hukum yang mengatur tentang redenominasi. (d)Kesiapan Masyarakat. Untuk huruf abjad d, ini tampaknya saat ini belum bisa diterima masyarakat secepat mungkin, butuh waktu yang panjang untuk membiasakan. Diharapkan masyarakat tidak menimbulkan keresahan dalam bertransaksi. Para hadirin yang saya hormati TANTANGAN PELAKSANAAN REDENOMINASI .
Kapan Redenominasi Berlaku ?. Redenominasi menurut Bank Indonesia memerlukan waktu selama 10 tahun. Dimulai tahap sosialisasi pada tahun 2011-2012 kemudian pada tahun 2013, dilakukan Redenominasi sebagai masa transisi hingga tahun 2015. Nah pada masa transisi ini, akandipakai dua penilaian yang disebut istilah rupiah lama dan rupiah baru. Jadi anda bisa membeli barang dengan harga Rp 100.000
Reduced barriers / constraints of technical form of risk the possibility of human error in the posting process or other statistical activities. (C) Perception / higher public confidence in the rupiah currency: (D) Price changes in the range narrower. (E) Supporting efforts to steer inflation expectations lower to the level of. (F) Reducing the risk of currency substitution. This supports a more stable dollar value. (G) Supporting economic equality with the ASEAN Economic Community by 2015. VII. PREREQUISITES AND CHALLENGES OF RUPEES Redenomination. Robertus Benny Dwi Koesta, 2012, (11)stated that the implementation of the redenomination Prerequisites: (a) inflation expectations should be in the range of low and stable movement. (b) maintained economic stability and guarantee price stability. (c) Availability of legal basis regulating the redenomination. (d) Community Preparedness. For the letters of the alphabet d, this seems to now could not be accepted by the public as quickly as possible, it took a long time to get used to. Community expected not to cause unrest in the transaction.. The Ladies and Gentlemen VIII. CHALLENGES OF REDENOMINATION. When will redenomination can be implemented ? Redenomination according to Bank Indonesia may take as long as 10 years. Beginning stages of socialization in 2011-2012 and then in 2013, made Redenomination a transition period until 2015. Well in this transitional period, will be used two assessment called rupiah long term and new rupiah. So you can buy goods at a price of Rp 100,000
12
13
13
bayarnya bisa pake uang rupiah lama yaitu pecahan Rp 100.000 atau menggunakan uang rupiah baru yaitu Rp 100 (Redenominasi rupiah). Ini mungkin tampaknya membingungkan masyarakat nantinya ketika melakukan transaksi apalagi pihak produsen itu sendiri juga akan memberikan 2 label harga, yaitu harga rupiah lama dengan harga rupiah baru. Terkhusus pada masyarakat yang pernah merasakan dirugikan karena kebijakan Sanering di masa orde lama. Semua kekhawatiran itu sudah dipikir matang-matang pihak BI, mereka sudah melakukan studi banding di Turki yang sukses melakukan redenominasi di 2004. Sudah banyak negaranegara yang telah sukses melakukan Redenominasi, misalnya Turki, Vietnam yang memiliki pecahan uang terbesar di dunia setelah Indonesia yaitu sebesar 500.000 Dong. dan tidak memperhitungkan negara Zimbabwe yang pernah mencetak pecahan uang 100 miliar dolar Zimbabwe dalam satu lembar mata uang. Para hadirin yang saya hormati
IX.
PEMBAHASAN
Belajar dari Negara-negara yang sudah melaksanakan redenominasi maka Kebijakan redenominasi secara umum diambil oleh negara-negara yang nilai mata uangnya kecil akibat perekonomian sebelumnya yang kurang kontrol sehingga mengalami hiper inflasi. Setelah negara tersebut melakukan stabilisasi perekonomian terlebih dahulu, baru kemudian dijajaki tentang kemungkinan penerapan redenominasi. Redenominasi akan sangat beresiko ketika perekonomian belum stabil terutama jika inflasi belum dapat dikendalikan dengan baik oleh otoritas moneter.
rupiah pay it can use the fractional length Rp 100,000, or using the new rupiah at Rp 100 (Redenomination rupiah). This may seem to confuse the public later on when doing transactions especially the producers themselves will also give 2 price tag, the price of the old dollars to the price of new dollars. Especially the people who have felt aggrieved because Sanering policy in the old order. All the fears that are carefully thought-party BI, they've done a comparative study in Turkey that successful redenomination in 2004. There have been many countries that have successfully Redenomination, such as Turkey, Vietnam has the largest denominations in the world after Indonesia, of 500,000 Dong. and do not take into account the ever scored Zimbabwe 100 billion dollar denominations on one sheet Zimbabwe currency. 13 The Ladies and Gentlemen
X.
DISCUSSION
Learning from countries that have been implementing the redenomination policy generally taken by countries due to small value of its currency before the economy less control so experienced hyper inflation. After stabilizing the country's economy first, and then explored the possibility of the application of redenomination. Redenomination will be at risk when the economy is not stable, especially if inflation can not be controlled either by the monetary authorities.
14
14
Salah satu contoh yang berhasil adalah Turki. Turki mengalami hiper inflasi hebat pada akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an hingga otoritas moneter di sana mengeluarkan denominasi Lira hingga pecahan 1 juta. Denominasi ini berlaku cukup lama hingga mencapai 3 dekade karena otoritas moneter Turki lebih fokus melakukan stabilisasi perekonomian. Baru pada tahun 1990-an otoritas moneter di Turki mulai mensosialisasikan kebijakan redenominasi lira ketika perekonomian Turki mulai stabil, terutama inflasi yang rendah dan sangat terkendali. Lalu pada tahun 2005 ketika perekonomian Turki sedang dalam keaadaan mantap otoritas moneter melakukan redenominasi dengan menghilangkan 6 angka nol pada nilai 1 juta. Jadilah nilai 1 Lira sama dengan nilai tukar 1 juta lira yang lama. Kebijakan ini diterapkan pada tanggal 1 Januari 2005, tetapi masih diberikan tenggang waktu yang cukup hingga 2009 sampai uang lama yang beredar di seluruh dunia telah tertukar dengan uang yang baru semua. Selain Turki, negara-negara lain yang cukup berhasil melakukan redenominasi mata uangnya adalah negara-negara bekas Uni Soviet diantaranya adalah Azerbaijan pada 2009 dimana 5.000 kepanikan masyarakat. Yang punya motif ekonomi tentu اsaja اakan‘ اmemainkan’ اkepanikan اitu اdengan اmengambilا aksi untung pada Pasar Modal dan Pasar Uang, sedangkan yang
One successful example is Turkey. Turkey experienced severe hyper inflation in the late 1960's and early 1970's to the monetary authorities there issued a fractional denominations up to 1 million Lira. Denomination is valid long enough to reach the 3 decades since Turkish monetary authorities focus more on stabilizing the economy. New in the 1990's monetary authorities in Turkey began socialize redenomination Turkish lira when the economy began to stabilize, especially low inflation and very controlled. Then in 2005 when Turkey's economy is in steady status monetary authorities do redenomination by removing six zeros at the value of 1 million. Be equal to the value of 1 Lira exchange rate of 1 million old lira. This policy was implemented on January 1, 2005, but was still given a sufficient period to 2009 to the old money in circulation around the world have been mixed up with all the new money. In addition to Turkey, other countries are quite successful conduct of its currency redenomination is the countries of the former Soviet Union such as Azerbaijan in 2009, where 5000 people panic. Which had economic motives certainly will 'play' panic by taking action profits on Capital Markets and Financial Markets,
14
15
15
punya motif politik bisa menjadikan kebijakan ini sebuah peluru اuntuk‘ اmenembakkan’ اke اpihak اlain. اManat( اlama)ا menjadi 1 Manat (baru) , lalu Turkmenistan pada tahun 2009 dengan mata uang dan denominasi yang sama dengan Azerbaijan.. Pengalaman negara lain selain redenominasi adalah penggantian mata uang dari yang lama ke yang baru, dimana kebijakan ini senada dengan redenominasi. Dalam perlakuan akuntasi ekonominya, penggantian ini tidak menimbulkan naik/turunnya nilai tukar riil uang yang dipegang oleh masyarakat. Contoh yang paling menyita perhatian adalah kebijakan mata uang tunggal Eropa pada tahun 2002 dimana beramai-ramai 12 negara anggota Uni Eropa mengganti mata uangnya ke Euro. Tidak sedikit terjadi kegagapan di negaranegara tersebut walaupun tingkat pendidikan penduduknya sudah sangat maju dan merata. Contohnya di Belanda yang sebelum Euro memakai mata uang Gulden. Belanda sudah menyatakan akan bergabung dengan zona Euro pada tahun 1999 atau 3 tahun sebelum penerapannya. Sosialisasi dilakukan secepatnya guna mengejar tenggang waktu penerapan, tentu saja optimalisasinya sangat kurang. Lalu ketika diterapkan pada tanggal 1 Januari 2002 dengan kurs 1 Euro = 2,2 Gulden kegagapan masih terjadi di sana-sini. Skenarionya para pelaku pasar akan menyesuaikan dengan kurs tersebut, tetapi yang terjadi justru penggampangan kurs dimana 1 Gulden disamakan dengan 1 Euro. Akibatnya inflasi pada tahun 2002 cukup mengkhawatirkan otoritas moneter Belanda karena harga-harga (seolah-olah) tiba-tiba naik. Indonesia saat ini masih terus berupaya mengangkat perekonomian dan tentu saja menyetabilkan inflasi dan nilai mata uang rupiah semenjak mengalami krisis moneter pada tahun
while the political motive can make a bullet policy to 'fire' to the other party,, and Turkmenistan in 2009 with the currency and the denomination of the same with Azerbaijan . The experience of other countries other than the currency redenomination is the replacement of the old to the new, which is similar to the redenomination policy. In economic accounting treatment, reimbursement does not cause rising / falling real exchange of money held by the public. Examples of the most attention are the single European currency in 2002 where a gang 12 member states of the European Union to change its currency to the Euro. Not a bit of stuttering occurs in these countries although the level of education of the population already very advanced and evenly. For example in the Netherlands prior to Euro using the currency Gulden. The Netherlands has said it will join the euro zone in 1999 or 3 years prior to application. Socialization is done as soon as possible in order to pursue the application deadline, of course its optimization very less. Then when implemented on January 1, 2002 the exchange rate 1 Euro = 2.2 Gulden stuttering still happens here and there. The scenario of market participants will adjust the exchange rate, but that happened just simplicity exchange where 1 Gulden equal to 1 Euro. As a result, inflation in 2002 is quite alarming because the monetary authorities Dutch prices (as it were) a sudden rise. Indonesia is still trying to lift the economy and of course to stabilize inflation and the rupiah since the monetary crisis in
15
16
16
1998 lalu. Krisis tersebut telah mengantarkan Rupiah menukik nilai tukarnya. Kalau dulu 1 dollar AS masih sekitar Rp 2000-an, kini tidak pernah turun dari Rp 11.900. Stabilnya nilai Rupiah pada kisaran tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama dapat menjadi landasan dalam upaya melakukan redenominasi Rupiah, tentunya faktor-faktor yang lain juga harus diperhatikan. Para hadirin yang saya hormati
1998. The crisis has led to a dip Dollar exchange rate. If the first 1 U.S. dollar is approximately Rp. 2000's, now has never dropped from Rp 11.900. Stability of the rupiah to the range in a set period of time can be a cornerstone in the effort to do Rupiah redenomination, of course, other factors must also be considered.
XI.
CONCLUSION AND RECOMMENDATIONS.
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dalam teori ekonomi, redonominasi tidak menimbulkan dampak apapun, Berbeda dengan sanering dan devaluasi yang disamping punya dampak langsung terhadap nilai tukar dari uang yang dipegang oleh masyarakat, juga dampak ekonomi lainnya akibat lanjutan dari kebijakan ini yang meliputi ekspor-impor, inflasi, hingga pertumbuhan ekonomi. Kita membutuhkan Redenominasi .Dengan p r o ye k s i p e r e k o n o m i a n Indonesia yang tumbuh pesat, banyaknya jumlah digit denominasi R u p i a h d a l a m jangka panjang akan menyebabkan kegiatan e k o n o m i y a n g k u r a n g e f i s i e n , k e t i d a k n ya m a n a n secara psikologis bagi m a s ya r a k a t d a l a m melakukan transaksi tunai, dan menimbulkan k e n d a l a t e k n i s . Kebijakan redenominasi merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkanefisiensi perekonomian, meningkatkankebanggaan nasional akan mata uang rupiah, dan mengatasi berbagai kendala teknis. S a a t i n i w a k t u y a n g t e p a t , Dari sisi makro ekonomi, perkiraan kondisi m a k r o e k o n o m i ya n g t e r j a g a h i n g g a t a h u n 2 0 1 4 , k h u s u s n ya p a t h i n f l a s i yang menurun dan pertumbuhan yang meningkat, memberikan ruang ya n g k o n d u s i f d a n w a k t u ya n g
The Ladies and Gentlemen In economic theory, redenomination not cause any impact, contrast and devaluation sanering besides have a direct impact on the exchange rate of the currency held by the public, as well as other economic impacts due to the continuation of this policy which includes exports and imports, inflation, until economic growth. We need Redenomination. with Indonesia's economy projected to grow rapidly, the number of digits in the dollar-denominated long-term will lead to a less efficient economic activity, psychological discomfort for the community in conducting cash transactions, and create technical obstacles. Redenomination policy is an alternative to improve efficiency economy, national increase pride rupiah, and overcome technical obstacles. At this time. the terms of macroeconomic forecasts macroeconomic conditions are maintained until the year 2014, in particular the declining inflation path and growth increases, providing a conducive
16
17
17
tepat untuk pelaksanaan redenominasi m a t a uang Rupiah. Pemerintah dan BI, sebagaimana pengalaman Turki dan negara-negara lain dalam menerapkan kebijakan ini perlu melakukan sosialisasi yang sangat intens, panjang dan berkualitas sampai masyarakat mempunyai pengetahuan yang cukup lengkap dan sempurna (perfect foresight) akan kebijakan ini. Terjadinya informasi yang tidak sempurna (asymmetric information) akan menjadi pintu masuk para pencari keuntungan dan mereka akan memanfaatkan keadaan ini demi keuntungan mereka. Sosialisasi yang baik tidak akan membuat masyarakat kehilangan rasionalitasnya akan nilai tukar yang mereka pegang. Redenominasi menjadi Komitmen Nasional, Koordinasi yang baik dengan P e m e r i n t a h d i p e r l u k a n u n t u k m e n yu s u n p r o g r a m s t a b i l i s a s i m a k r o e konomi ya n g terpadu sehingga stabilitas perekonomian dapat terjaga sampai dengan tahun. 2014 sehingga keadaan kondusif bagi pelaksanaan redenominasi Rupiah.S e l a i n itu, dukungan politis dari DPR juga perlu digalang untuk menciptakan kondisi social politik yang k o n d u s i f s e l a i n d u k u n g a n d a r i masyarakat luas. Persiapan ya n g m a t a n g s e r t a p e n a n g a n a n y a n g komprehensif juga perlu dilakukan untuk m e n d u k u n g keberhasilan program redenominasi. Masih perlu dilakukan kajian lanjutan, ya n g lebih mendalam dengan dukungan data dan informasi yang lebih komprehensif, termasuk melalui s u r v e y t e r h a d a p m a s ya r a k a t l u a s ,
and appropriate for implementation time Rupiah redenomination. The Government and the Bank, as the experience of Turkey and other countries in implementing this policy needs to socialize very intense, long and qualified to have the knowledge society is complete and perfect (perfect foresight) will this policy. The occurrence of imperfect information (asymmetric information) will be the entrance that profiteers and they will take advantage of this situation to their advantage. Socialization is either not going to make people lose rationality would exchange that they hold. Redenomination a National Commitment, Good coordination with the Government needed to put together a program that integrated macroeconomic stabilization so that economic stability can be maintained until the year. 2014 so the state conducive for Rupiah. besides redenomination, the political support of the House of Representatives also need to put together to create a conducive political social conditions in addition to the support from the public. And the preparation of a comprehensive treatment also needs to be done to support the success of the program redenomination. Still need to be examined further, more in-depth with the support of data and more comprehensive information, including through surveys of the general public, the banking and financial sector, and other institutions.
17
18
18
perbankan dan sector keuangan, serta lembaga t e r k a i t l a i n n ya . Alternatif Redenominasi Lalu bagaimana kemungkinan redenominasi tersebut? Wacana pertama yang dimunculkan BI adalah menghilangkan tiga angka nol, artinya Rp 1000 (lama) akan menjadi Rp 1 (baru). Nilai ini akan menjadikan Rupiah mendekati nilai mata uang Yuan milik China, dan Dollar Hongkong. Jika denominasi ini diterapkan, dengan memperhatikan denominasi yang lama maka akan ada 3 pecahan uang dibawah nilai Rp 1 atau menjadi pecahan sen rupiah yang meliputi Rp 0.5 untuk Rp 500 lama, lalu Rp 0.2 dan 0.1 untuk Rp 200 dan Rp 100 lama. Pemakaian denominasi ini tidak begitu rumit karena hanya 3 pecahan di bawah Rp 1. Bandingkan dengan Euro atau Dollar AS yang mempunyai pecahan sen hingga 10 pecahan dari 0,01 hingga 1 Euro atau 1 Dollar AS. Pilihan kedua adalah menghilangkan 2 angka nol, artinya Rp 100 (lama) menjadi Rp 1. Jika ini yang diterapkan, dengan mengacu denominasi yang lama maka Rp 1 akan menjadi denominasi terkecil dan tidak ada lagi uang pecahan di bawah Rp 1. Dari segi kerumitan, sepintas opsi ini lebih memungkinkan dibandingkan opsi pertama. Opsi ini juga akan menempatkan Rupiah menjadi setara Yen milik Jepang. Pilihan ketiga dan keempat adalah menghilangkan 1 angka nol dan 4 angka nol. Untuk 1 angka nol maka yang terjadi adalah tidak akan ada lagi pecahan dibawah Rp 1. Tetapi kebijakan ini cenderung‘اnanggung’اkarenaاdenganاmemperhatikanاdenominasiا yang lama maka Rp 1 tetap tidak akan pernah ada karena sudah sangat اlama اRp ا10‘ اpunah’ اdari اperedaran. اLalu jika menghilangkan 4 angka nol, nilai Rupiah akan menjadi sangat
the banking and financial sector, and other institutions. Alternative Redenomination. So is it possible redenomination can be implemented ? The first discourse raised BI is eliminating three zeros, ie Rp 1000 (old) will be Rp/ 1 (new). This will make the dollar value approaches the value of China's currency yuan and Hong Kong dollar. If the denomination is applied, taking into account the old denominations so there will be three pieces of money below the value of Rp. 1 or a fragment covering cents rupiah Rp 0.5 to Rp 500 old, from Rp 0.2 and 0.1 for Rp. 200 and Rp. 100 a long time. Use of this denomination is not so complicated as only 3 fraction under Rp. 1. Compare with Euro or U.S. Dollars that have the fractional cents to 10 fractions of 0.01 to 1 Euro or 1 U.S. dollar.. The second option is to remove two zeros, ie Rp. 100 (old) to Rp 1. If this were implemented, with reference to the old denomination of Rp. 1 will be the smallest denomination banknotes no longer under Rp. 1. In terms of complexity, this option is more likely to glance over the first option. This option will also put the amount to be equivalent to the Japanese Yen. The third and fourth option is to eliminate 1 and 4 zeros . For the first zero then what happens is there will be no fractions under Rp. 1. But these policies tend to 'bear' because by observing the old denominations of Rp 1 still would not exist because it has been so long Rp 10 'extinct' from circulation. So if you eliminate 4 zeros, dollar value will be very high and automatic 'prestige' is
18
19
19
tinggiاdanاotomatis‘اgengsinya’اpunاtinggi.اBayangkanاjikaا Rupiah setara dengan Dollar AS dan Euro, tentu akan sangat membanggakan semua pemegang Rupiah. Namun akan banyak pecahan di bawah Rp 1, yaitu Rp 0.5 untuk Rp 5000, Rp 0.1 untuk Rp 1000, lalu berturut-turut Rp 0.05, Rp 0.02, dan Rp 0.01 untuk Rp 500, Rp 200, dan Rp 100. Jadi akan ada 5 pecahan di bawah Rp 1. Kerumitan yang terjadi di masyarakat tentunya adalah masalah pecahan sen di bawah Rp 1. Penduduk Indonesia yang menurut BPS mempunyai jumlah orang miskin dengan penghasilan dibawah 2 dollar AS per hari (Rp 20000 per hari) tentu akan sangat dibuat sibuk oleh redenominasi ini. Mereka akan sibuk melakukan convert uang mereka yang akan banyak menjadi sen rupiah. Jika penduduk miskin tersebut diasumsikan juga mempunyai tingkat pendidikan yang rendah pula, maka pelajaran matematika pembagian juga pasti mereka lemah, dan tentu saja makin susah membuat masyarakat golongan ini menerima redenominasi rupiah baru.
high. Imagine if the dollar equivalent of the U.S. Dollar and the Euro, would be very proud of all holders of the dollar. But it would be a lot of broken below Rp 1, Rp 0.5 to Rp 5,000, Rp 0.1 to Rp 1000 and Rp respectively 0.05, USD 0.02, and Rp. 0.01 for Rp. 500, Rp. 200 and Rp. 100. So there will be 5 fractions under Rp. 1. Complexity is happening in the community certainly is an issue fractional cents under Rp.1.Indonesia's population according to the BPS has a number of poor people with incomes below U.S. $ 2 per day (Rp. 20000 per day) would be very made busy by this redenomination. They will be busy with their money that will convert a lot of dollars into cents. If the poor are assumed to also have low levels of education as well, then the math would also have been their weak division, and certainly more difficult to make the people in this group received a new rupiah redenomination.
Dari 4 pilihan tersebut sebaiknya dipilih yang paling sedikit pecahan sen atau bahkan tanpa pecahan sen dibawah Rp 1. Tampaknya opsi pertama (menghilangkan 3 angka nol) dan kedua (menghilangkan 2 angka nol) adalah alternatif yang lebih memungkinkan untuk dipilih. Opsi kedua bahkan tidak ada pecahan sen dibawah Rp 1. Jika ini yang dipilih maka Indonesia
Of the 4 options should be selected the least fractional cents or no fractional cents below Rp. 1. It seems that the first option (eliminating three zeros) and the second (eliminating two zeros) is an alternative that is more likely to be selected. The second option does not even have a fraction cents below Rp. 1. If this is selected then Indonesia.
19
20
20
akan mempunyaI Rupiah yang berdiri setara dengan Yen Jepangاyangاtentunyaاjugaاcukup‘اberwibawa’. Kebijakan ini, sekali lagi dari segi teori ekonomi seharusnya tidak akan menjadikan dampak apa-apa karena tidak ada perubahan nilai secara riil. Namun, kondisi sosiografi masyarakat yang rentan akan isu-isu yang membuat rasionalitas penduduk berkurang tentu harus menjadi perhatian tersendiri. Kebijakan apapun memungkinkan akan adanya pencari rente (rent seeker), baik dengan motif ekonomi maupun politik, yang akan memanfaatkan Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, salah satu kebesaran itu harus kita tunjukkan bahwa kita bangga memegang uang Rupiah. Untuk jangka panjang, redenominasi Rupiah adalah keniscayaan. Lupakan trauma sejarah, karena redenominasi bukanlah sanering. Para hadirin yang saya hormati Salah Satu Tanda Akhir Zaman adalah Hancurnya Sistem Fiat Money dan Kembalinya kepada Sistem Keuangan Islam yaitu Dinar Emas dan Dirham Perak Hari ini yang kita anggap uang adalah sesuatu yang tidak bernilai alias tidak ada fisiknya (hanya kertas bergambar), hanya angka-angka angan kosong belaka, maka uang akan kembali kepada fitrahnya yaitu sesuatu yang bernilai dan tetap yaitu dinar emas dan dirham perak.
will stand possessed Rupiah Japanese Yen equivalent which must also pretty 'commanding'. This policy, once again in terms of economic theory should not make any impact because there is no change in value in real terms. However, the condition of vulnerable sociografi of the issues that makes rational people would have to be reduced attention. Any policy allowing the existence of search rents (rent seekers), either by economic or political motives, which will utilize The Indonesian nation is a great nation, one of the greatness that we have to show that we are proud to hold the Rupiah. For the long term, Rupiah redenomination is a necessity. Forget trauma history, because redenomination is not sanering.
The Ladies and Gentlemen One sign of the End Times is the destruction of the Fiat Money System and return to the Islamic Financial System Gold Dinar and Silver Dirham. Today we think money is something that is not worth the or not physical (paper only picture), only figures wishful nonsense, then the money will return to nature is something of value and keep the gold dinar and silver dirham..
20
21
21
1). Gold Dinar 2. Silver Dirham : http://www.taxfreegold.co.uk/index.html
1). Gold Dinar 2. Silver Dirham : http://www.taxfreegold.co.uk/index.html
2). Silver dirham of the Umayyad Caliphate, minted at Balkh al-Baida in AH 111 (= 729/30 CE).
2). Silver dirham of the Umayyad Caliphate, minted at Balkh al-Baida in AH 111 (= 729/30 CE).
Pada kondisi ini yang akan terjadi antara lain : pedagang hanya mau dibayar dengan dinar dirham, orang yang berpiutang hanya mau dibayar utangnya dengan dinar dirham dan pekerja hanya mau dibayar upahnya dengan dinar dan dirham seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Saw dalam hadits. Rasulullah Saw bersabda,“ اAkan اdatang اsuatu اzaman اdimanaا tidakاadaاyangاbernilaiاkecualiاdinarاdanاdirham”.(اHRاAhmad).
In these conditions that will occur include: merchant would only be paid with dinars dirhams, people just want to pay their debts air receivables the dirham and the dinar would only be paid the wages of workers with the dinar and dirham as that related by the Prophet in the hadist. Prophet said, "There will come a time where nothing of value except the dinar and dirham". (HR. Ahmad).
Sebagai tanda akhir dalam orasi ilmiah ini saya menyampaikan selamat kepada para yudisiawan dan yudisiawati semoga saudara-saudara menjadi sarjana ekonomi yang bermanfaat bagi bangsa dan Negara..
As a sign of the end of the scientific papers I extend my congratulations to the yudisiawan and hopefully yudisiawati brothers to graduate economic benefit to the nation and the State.
Wassalamu’alaikumاwaاrahmatullahاwabarakatuh
Wassalamu’alaikumاwaاrahmatullahاwabarakatuh
ايلم مع مَُال ل اسل ُ ُمي هتم لَا م اي مْ رَ مَ لاُك م ربم رو لِ ر م
ايلم معا ُ ُاي هتم لَا م اي مْ رَ مَ لاُك م ربم رو لِ ر م مَُاللسل م
21
22
22
DAFTAR RUJUKAN
REFERENCES
[1]. Dyah N.K.. Makhijani: 2010. Redenomination not cutting money, Bank Indonesia Public Relations Bureau, 2. ......................, Rupiah Redenomination © 2012 Website Discussions in Indonesian Rupiah Redenomination and About Sanering Rupiah [2]. http://finance.detik.com/read/2012/10/26/094922/2073463/5/siapsiap-rp-1000-jadi-rp-1[3]. soon-to-be-true? f9911033 [4]. Eny Prihtiyani, 2011, the World Bank Welcomes Positive Rupiah Redenomination, kompas.com [5]. Shubham Chudori: 2011, Redenomination, Kompas.com. [6]. Hasanuddin Aco, 2010, many zeros Currencies Euro Trash?, Tribunnews.com [7].http://warungghuroba.wordpress.com/author/warungghuroba/: 2010. [8]. Seconds Finance: 2010, The pros and cons of redenomination in Indonesia, August 3, Jakarta [9]. Wikipedia Indonesian: @ 2012 website Rupiah Redenomination [10]. Nurul Solikha: 2010,, @ nurulsolikha11. Esther Meryana, 2011, Rupiah Redenomination Just Simplification. Kompas.com [11]. Bambang Rakhmanto, 2011, Redenomination, Kontan.id. (12) Priyono, 2013, Redenominasi : antara harapan dan kenyataan (studi tentang pelaksanaan redenominasi di Indonesia), Jurnal Internasional bisnis dan manajemen inventin, volume 2 issue 4, hal 36-40.
[1]. Dyah N.K.. Makhijani: 2010. Redenomination not cutting money, Bank Indonesia Public Relations Bureau, 2. ......................, Rupiah Redenomination © 2012 Website Discussions in Indonesian Rupiah Redenomination and About Sanering Rupiah [2]. http://finance.detik.com/read/2012/10/26/094922/2073463/5/siapsiap-rp-1000-jadi-rp-1[3]. soon-to-be-true? f9911033 [4]. Eny Prihtiyani, 2011, the World Bank Welcomes Positive Rupiah Redenomination, kompas.com [5]. Shubham Chudori: 2011, Redenomination, Kompas.com. [6]. Hasanuddin Aco, 2010, many zeros Currencies Euro Trash?, Tribunnews.com [7].http://warungghuroba.wordpress.com/author/warungghuroba/: 2010. [8]. Seconds Finance: 2010, The pros and cons of redenomination in Indonesia, August 3, Jakarta [9]. Wikipedia Indonesian: @ 2012 website Rupiah Redenomination [10]. Nurul Solikha: 2010,, @ nurulsolikha11. Esther Meryana, 2011, Rupiah Redenomination Just Simplification. Kompas.com [11]. Bambang Rakhmanto, 2011, Redenomination, Kontan.id. (12) Priyono, 2013, Redenominasi : antara harapan dan kenyataan (studi tentang pelaksanaan redenominasi di Indonesia), Jurnal Internasional bisnis dan manajemen inventin, volume 2 issue 4, hal 36-40.
22