H. Yedi Purwanto : Sains, Teknologi...................
SAINS, TEKNOLOGI DAN AL-QURAN :”SEBUAH KAJIAN SINGKAT TERHADAP PRINSIP-PRINSIP AL-QURAN MENGENAI SAINS DAN TEKNOLOGI” Oleh : H. Yedi Purwanto
Abstrak Allah menciptakan alam semesta berdasarkan ilmu pengetahuan. Pengetahuan Allah meliputi seluruh alam semesta. Jika diteliti satu-persatu kejadian makhluk yang ada di alam ini tercipta secara sistematis. Melalui riset yang dilakukan manusia, terwujudlah sains. Ketika sains ditemukan lalu diterapkan, berguna bagi kehidupan manusia, menghasilkan teknologi. Untuk itulah di tengah-tengah kehidupan manusia Allah menurunkan al-Qur’an sebagai kalam Allah. Berperan menuntun manusia pada jalan kehidupan selamat dari kesesatan. Pada akhirnya manusia akan kembali kepada-Nya. Oleh sebab itu al-Qur’an sebagai kalam Allah selaras dengan alam semesta sebagai sunnatullah, karena keduanya dari Allah Swt. Kata kunci: al-Qur’an, sains dan teknologi.
Abstract God created the universe based on science. Knowledge of God covers the whole universe. When examined one by one incident beings in this universe created systematically. Through research conducted human, scientific realization. When discovered and applied science, are useful for human life, generating technology. For this reason in the midst of human life Allah revealed the Qur'an as the word of God. Act on the road of life leads men survived from straying. In the end humans will return to Him. Therefore the Koran as the word of God in harmony with the universe as the laws, because both are from Allah. Keywords: al-Qur'an, science and technology.
Al-Akhbar : Vol. 4. No.2. September 2013
59
H. Yedi Purwanto : Sains, Teknologi...................
A.
Mukaddimah Sains dan teknologi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap
individu untuk menghadapi zaman yang sarat dengan persaingan ini, tak terkecuali kaum muslimin. Karena dengan tingginya penguasaan sains
dan
teknologi,
seseorang
bisa
dihormati
dan
diakui
keberadaannya oleh masyarakat. Selain itu, sains juga menjadi salah satu indikator kemajuan suatu bangsa, karena pada dasarnya semua bidang kehidupan memerlukan sains. Dari sinilah, untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, kaum muslimin harus berusaha mempelajari dan menguasai sains.Tapi disisi lain, kita juga tidak diperbolehkan untuk melanggar ajaran Islam yang telah disempurnakan oleh Allah SWT. Karena pada hakikatnya, semua yang ada di alam semesta ini akan kembali kepadaNya, bahkan sebenarnya sains dan berbagai ilmu lainnya telah terkandung di dalam kalam-Nya, al-Qur’an. Hal-hal itu kita lakukan dengan tujuan agar Islam bisa menjaga persaingan dengan negara-negara Barat, yang notabennya adalah penguasa sains dan teknologi masa kini. Disamping itu, dengan menta’ati ajaran Allah, maka kita akan selalu mendapatkan perlindungan dan ridha-Nya. Untuk memperjelas apa yang ingin dibahas oleh penulis, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan, yaitu sebagai berikut. 1.
Apa yang dimaksud dengan sains dan teknologi?
2.
Bagaimana pendidikan sains dan teknologi yang relevan dengan
ajaran Islam? 3.
Bagaimana pandangan al-Qur’an (sebagai sumber hukum Islam
pertama) tentang sains dan teknologi ? Al-Akhbar : Vol. 4. No.2. September 2013
60
H. Yedi Purwanto : Sains, Teknologi...................
B. Pengertian-Pengertian 1.
Pengertian Sains Kata sains berasal dari bahasa Latin “scientia,” yang
bermakna pengetahuan. Menurut New Collegiate Dictionary Webster, sains adalah “pengetahuan yang diperoleh melalui studi atau praktek,” atau “pengetahuan yang meliputi kebenaran umum pengoperasian hukum umum, diperoleh dan diuji melalui metode ilmiah [dan] perduli pada
bentuk
fisikdunia.
Dalam
bahasa
Arab,
kata
science
diterjemahkan sebagai “ilmu.” Kata ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’lamu,’ ilman dengan wazan fai’ila, yaf’alu, fa’lan, yang berarti mengerti, memahami benar-benar. Sains adalah suatu alat, suatu cara khusus untuk menginvestigasi suatu pertanyaan. Ketika menginvestigasi suatu pertanyaani lmiah, dibuat suatu hipotesis, dikumpulkan data-data, dan ahkirnya hipotesis didukung atau ditolak. Ilmuwan tidak pernah takut salah. Pembuktian bahwa suatu hipotesis tidak benar adalah bagian dari pekerjaan ilmuwan. Adalah penting untuk menjawab pertanyaan tentang kehidupan dan alam disekitar kita secara ilmiah, sehingga akan banyak menghilangkan banyak keraguan. Joesoef (dalam Surajiyo, 2007), menjelaskan bahwa definisi sains
mengacu pada tiga hal yaitu (1) produk, (2) proses, dan (3)
masyarakat. Ilmu pengetahuan sebagai produk yaitu pengetahuan yang telah diketahui dan
diakui kebenarannya oleh masyarakat ilmuwan.
Pengetahuan ilmiah dalam hal ini terbatas pada kenyataan-kenyataan yang mengandung kemungkinan untuk
disepakati
dan
terbuka
untuk diteliti, diuji, dan dibantah oleh seseorang. Adapun menurut Bahm (dalam Surajiyo, 2007) definisi ilmu pengetahuan melibatkan Al-Akhbar : Vol. 4. No.2. September 2013
61
H. Yedi Purwanto : Sains, Teknologi...................
paling tidak enam macam komponen, yaitu masalah (problem), sikap (attitude),
metode
(conclution), dan
(method),
aktivitas
(activity),
kesimpulan
pengaruh (effects).
Ilmu harus diadakan melalui perantara aktivitas manusia. Aktivitas ini harus dilakukan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metode disitu mendatangkan pengetahuan yang sistematis. Atas dasar ini Gie (dalamSurajiyo, 2007) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah itu mempunyai 5 ciri pokok antara lain: 1.
Empiris, pengetahuan itu diperoleh berdasar pengamatan dan
percobaan 2.
Sistematis, berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai
kumpulan pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur 3.
Objektif, ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka
perseorangan dan kekuasaan pribadi 4.
Analitis, pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan
pokok soalnya ke dalam bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan , dan peranan dari bagian-bagian itu. 5.
Verifikatif, dapat diperiksa kebenarannya oleh siapapun juga. Sifat ilmiah dalam ilmu dapat diwujudkan, apabiladipenuhi syarat-
syarat yang intinya adalah : 1.
Ilmu harus mempunyai objek, berarti kebenaran yang hendak
diungkapkan dan dicapai adalah persesuaian antara pengetahuan dan objeknya
Al-Akhbar : Vol. 4. No.2. September 2013
62
H. Yedi Purwanto : Sains, Teknologi...................
2.
Ilmu harus mempunyai metode, berarti untuk mencapai
kebenaran yang objektif, ilmu tidak dapat bekerja tanpa metode yang rapi Ilmu harus sistematik, berarti dalam memberikan pengalaman, objeknya dipadukan secara harmonis sebagai suatu kesatuan
yang
teratur 3.
Ilmu bersifat universal, berarti kebenaran yang diungkapkan
oleh ilmu tidak bersifat khusus melainkan berlaku umum. (Kasmadi dalam Fuad, 2010:115-116). 2)
Pandangan Al-Quran tentang sains dan teknologi
Pandangan Al-Qur-an tentang ilmu dan teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnyadari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad
SAW.
Artinya“
Bacalah
dengan
[menyebut]
namaTuhanmu yang telah menciptakan manusiadari ‘alaq. Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan pena, mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya [QS Al-Alaq {96}:1-5]. Kata iqra’ terambil dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari menghimpun lahir aneka makna seperti menyampaikan, manela’ah, mendalami, meneliti,mengetahui cirri sesuatu, dan membaca baik teks tertulis maupun tidak [M. QuraishShihab 1999:433]. Wahyu pertama itu tidak menjelaskan apa yang harus dibaca ,karena Al-Quran menghendaki umatnya membaca apa saja selama bacaan tersebut bismi Rabbik, dalam arti bermanfaat untuk kemanusiaan. Iqra berarti bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu; bacalah alam, tanda-tanda zaman, sejarah ,maupun diri sendiri, yang tertulis
Al-Akhbar : Vol. 4. No.2. September 2013
63
H. Yedi Purwanto : Sains, Teknologi...................
maupun yang tidak. Alhasil obyek perintah iqra’ mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkaunya. Menelusuri pandangan Al-Quran tentang teknologi, mengundang kita menengok sekian banyak ayat Al-Quran yang berbicara tentang alam raya. Menurut sebagian ulama, terdapat sekitar 750 ayat Al-Qur-an yang berbicara tentang alam materi dan fenomenanya, dan yang memerintahkan manusia untuk mengetahui dan memanfaatkannya. Secara tegas dan berulang-ulang Al-Quran menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia. Ketika al-\Quran berbicara tentang alam
raya dan fenomenanya,
terlihat secara jelas bahwa pembicaraannya selalu dikaitkan dengan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Ini berarti bahwa sains dan teknologi harus selalu mengingatkan manusia terhadap kehadiran dan kemahakuasaan Allah Swt. Selain juga harus memberi manfaat bagi kemanusiaan. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi dan hasilhasilnya disamping harus mengingatkan manusia kepada Allah, juga harus mengingatkan bahwa manusia adalah khalifah yang kepada-Nya tunduk segala yang berada di alam raya ini.
DAFTAR PUSTAKA Mustofa,Agus.2013.KESALAHAN SAINTIFIK AL QUR’AN Surabaya.padma press Rahman,Afzalur.2009.ENSIKLOPEDI MUHAMMAD SAW.Bandung.PelangiMizan
Al-Akhbar : Vol. 4. No.2. September 2013
64
H. Yedi Purwanto : Sains, Teknologi...................
Irham, Masturi dkk.2013.ENSIKLOPEDI KEMUKZIJATAN ILMIAH DALAM AL-QUR’AN DAN SUNAH.Jakarta.PT.KarismaIlmu Thayyarah, Nadiah.2013.BUKU PINTAR SAINS DALAM AL-QUR’AN .Jakarta.Zaman Shihab,Quraish.1999.WAWASAN AL-QUR’AN.Bandung.Mizan Besari, Sahari M. 2013.TEKNOLOGI DI NUSANTARA: 40 ABAD HAMBATAN INOVASI.Jakarta.SalembaEmpat
Al-Akhbar : Vol. 4. No.2. September 2013
65